multiple sclerosis

9
Multiple Sclerosis OLEH: I PUTU BANDEM ARISTA PUTRA (P071!010!"# POLITE$NI$ $ESEHATAN DENPASAR ANALIS $ESEHATAN TAHUN %01!

Upload: bandem-arista-putra

Post on 14-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kekurangan vitamin D

TRANSCRIPT

Multiple Sclerosis

OLEH:I PUTU BANDEM ARISTA PUTRA

(P07134013045)

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

ANALIS KESEHATAN

TAHUN 2014Multiple SclerosisSinar matahari tidak hanya penting bagi tulang tetapi ternyata juga penting untuk mencegah penyakit multiple sclerosis. Penelitian baru-baru ini meneguhkan fakta ini, yaitu bahwa rendahnya frekuensi terpapar sinar matahari dapat meningkatkan resiko mengalami penyakit multiple sclerosis. Diduga, kekurangan vitamin D juga bisa ikut terkait dengan timbulnya penyakit ini. Tetapi, apa sebenarnya penyakit multiple sclerosis itu? Ada banyak penelitian yang mendukung dugaan bahwa resiko penyakit multiple sclerosis tinggi pada orang yang kurang terpapar sinar matahari. Di Amerika Serikat saja, resiko menderita penyakit ini didapati dua kali lebih tinggi pada orang yang tinggal di bagian utara, yang sinar mataharinya kurang, dibandingkan dengan penduduk di bagian selatan. Faktor resiko lain yang juga telah dikenali adalah virus Epstein-Barr (EBV), yang menyebabkan glandular fever. Sebelas tahun yang lalu, seorang peneliti asal Jerman menunjukkan kaitan antara EBV dengan penyakit multiple sclerosis. Ternyata, 100% penderita penyakit multiple sclerosis memiliki antibodi terhadap EBV dalam darahnya. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurologymempelajari lebih lanjut hubungan antara ultraviolet B (UVB) dan virus Epstein-Barr (EBV).Kadar vitamin D yang rendah dapat meningkat dengan suplementasi oral yang aman, dan temuan ini berkontribusi untuk hasil yang lebih baik bagi banyak pasien multiple sclerosis,ujar profesor epidemiologi dan nutrisi, Alberto Ascherio di Harvard School of Public Health, dikutip Chinadaily. Lebih lanjut, para peneliti menemukan bahwa pasien MS yang kadar vitamin D-nya cukup, 57% lebih rendah memiliki lesi otak baru, tingkat kekambuhan 57% lebih rendah, dan 25% peningkatan lebih rendah volume lesi. Kehilangan volume otak merupakan prediktor penting kecacatan, dan tidak akan terjadi jika kadar vitamin D yang mewadai.Menurut para peneliti, hasil penelitian menunjukkan bahwa vitamin D memiliki efek perlindungan yang kuat pada proses penyakit MS. Selain itu, para peneliti menggarisbawahi pentingnya mengoreksi kadar vitamin D yang tersebar luas di Eropa dan Amerika Serikat. Temuan studi kami menunjukkan bahwa mengindentifikasi dan mengoreksi kekurangan vitamin D harus menjadi bagian dari standar perawatan untuk pasien MS yang baru didiagnosa,jelasnya. Untuk diketahui, multiple sclerosis adalah penyakit sistem saraf pusat yang menyebabkan masalah dengan kontrol dan kekuatan otot, visi, keseimbangan, perasaan, dan pemikiran. The World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa sekira 2,5 juta orang di dunia menderita penyakit ini.Multiple sclerosis (MS) adalah suatu penyakit dimana syaraf-syaraf dari sistim syaraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang atau spinal cord) memburuk atau degenerasi. Myelin, yang menyediakan suatu penutup atau isolasi untuk syaraf-syaraf, memperbaiki pengantaran (konduksi) dari impuls-impuls sepanjang syaraf-syaraf dan juga adalah penting untuk memelihara kesehatan dari syaraf-syaraf. Pada Multiple Sclerosis, peradangan menyebabkan myelin akhirnya menghilang. Sebagai konsekwensinya, impuls-impuls listrik yang berjalan sepanjang syaraf-syaraf memperlambat, yaitu menjadi lebih perlahan. Sebagai tambahan, syaraf-syaraf sendiri menjadi rusak. Ketika semakin banyak syaraf-syaraf yang terpengaruh, seorang pasien mengalami suatu gangguan yang progresif pada fungsi-fungsi yang dikontrol oleh sistim syaraf seperti penglihatan, kemampuan berbicara, berjalan, menulis, dan ingatan.

Kira-kira 350.000 orang-orang di Amerika mempunyai Multiple Sclerosis. Biasanya, seorang pasien didiagnosis dengan Multiple Sclerosis berumur antara 20 dan 50 tahun, namun Multiple Sclerosis telah didiagnosis pada anak-anak dan pada kaum tua. Multiple Sclerosis adalah dua kali lebih mungkin terjadi pada Caucasians (orang kulit putih) daripada dalam kelompok lain mana saja. Wanita-wanita adalah dua kali lebih mungkin daripada pria-pria dipengaruhi oleh Multiple Sclerosis diawal kehidupannya.Ada manifestasi-manifestasi klinik yang berbeda dari Multiple Sclerosis. Sewaktu suatu serangan, seorang pasien mengalami suatu keburukan yang mendadak dalam kemampuan-kemampuan fisik yang normal yang mungkin mencakup dari ringan sampai berat/parah. Serangan ini, adakalanya dirujuk sebagai suatu pembusukan dari Multiple Sclerosis, secara khas berlangsung lebih dari 24 jam dan umumnya lebih dari beberapa minggu (jarang lebih dari empat minggu).

Kira-kira 65-80% dari pasien-pasien mulai dengan Relapsing-Remitting (RR) MS, tipe yang paling umum. Pada tipe ini, pasien-pasien mengalami suatu rentetan serangan-serangan diikuti oleh kehilangan gejala-gejala (remisi) scara penuh atau sebagian sampai serangan lainnya terjadi (kambuh). Itu mungkin adalah berminggu-minggu sampai berdekade-dekade diantara kekambuhan-kekambuhan.

Pada Primary-Progressive (PP) MS, ada suatu kemunduran berangsur-angsur yang terus menerus pada kemampuan-kemampuan fisik seorang pasien dari permulaan daripada kekambuhan-kekambuhan. Kira-kira 10%-20% dari pasien-pasien mulai dengan PP-MS.

Pasien-passien yang mulai dengan RR-MS dapat kemudian memasuki suatu fase dimana kekambuhan-kekambuhan adalah jarang namun lebih banyak ketidakmampuan berakumulasi, dan dikatakan mempunyai tipe Secondary-Progressive (SP) dari Multiple Sclerosis. Kira-kira 50% dari pasien-pasien RR-MS akan mengembangkan SP-MS dalam 10 tahun. Progressive-Relapsing (PR) MS adalah suatu tipe dari Multiple Sclerosis yang dikarakteristikan oleh suatu kemunduran yang terus menerus pada kemampuan-kemampuan yang ditemani oleh serangan-serangan sporadis (sekali-sekali). Ada kasus-kasus dari Multiple Sclerosis yang adalah ringan dan dapat dikenali hanya secara retrospektif setelah bertahun-tahun dan juga kasus-kasus yang jarang dari gejala-gejala Multiple Sclerosis yang majunya sangat cepat (adakalanya fatal) diketahui sebagai Multiple Sclerosis malignant atau fulminant (Marburg variant).Gejala-gejala dari Multiple Sclerosis mungkin tunggal atau berlipat-lipat dan mungkin mencakup dari ringan sampai berat dalam intensitas dan pendek sampai panjang dalam durasi (lamanya). Remisi yang sepenuhnya atau sebagian dari gejala-gejala terjadi awal pada kira-kira 70% dari pasien-pasien multiple sclerosis.

1. Ganguan-gangguan penglihatan mungkin adalah gejala-gejala pertama dari multiple sclerosis, namun mereka biasanya surut. Seorang pasien mungkin mencatat penglihatan yang kabur, distorsi merah-hijau (color desaturation), atau monocular blindness (kebutaan pada satu mata) yang mendadak.

2. Kelemahan otot dengan atau tanpa kesulitan-kesulitan dengan koordinasi dan keseimbangan mungkin terjadi awal.

3. Kejang-kejang otot, kelelahan, mati rasa, dan nyeri kesemutan adalah gejala-gejala yang umum.

4. Mungkin ada suatu kehilangan sensasi, kesukaran berbicara, gemetaran-gemetaran, atau pening.

50% dari pasien-pasien mengalami perubahan-perubahan mental seperti:

a. Konsentrasi yang berkurang,b. Kekurangan-kekurangan perhatian,c. Beberapa derajat dari kehilangan ingatan (memori),d. Ketidakmampuan melakukan tugas-tugas secara berurutan, ataue. Gangguan dalam keputusan/pertimbangan.Gejala-gejala lain mungkin termasuk:

a. Depresi,b. Depresi maniak,c. Paranoia, ataud. Suatu dorongan yang tidak terkontrol untuk tertawa dan menangis.Ketika penyakit memburuk, pasien-pasien mungkin mengalami kelainan fungsi seksual atau kontrol isi perut dan kantong kemih yang berkurang. Panas tampaknya memperhebat gejala-gejala multiple sclerosis untuk kira-kira 60% dari pasien-pasien. Kehamilan tampaknya mengurangi jumlah serangan-serangan.Disebabkan oleh batasan yang lebar dan seluk beluk dari gejala-gejala, Multiple Sclerosis mungkin tidak terdiagnosis untuk berbulan-bulan sampai bertahun-tahun setelah timbulnya gejala-gejala. Dokter-dokter, terutama ahli-ahli syaraf, mengambil sejarah-sejarah yang mendetil dan melaksanakan pemeriksaan-pemeriksaan fisik dan syaraf secara penuh.

1) MRI (magnetic resonance imaging) scans dengan intravenous gadolinium membantu untuk mengidentifikasi, menggambarkan, dan pada beberapa kejadian-kejadian menanggali luka-luka didalam otak (plaques).

2) Suatu tes electro-physiological, yang menimbulkan potensial-potensial, menguji impuls-impuls yang berjalan melalui syaraf-syaraf untuk menentukan apakah impuls-impuls bergerak secara normal atau terlalu perlahan.

3) Akhirnya, pengujian cairan cerebro-spinal yang mengelilingi otak dan spinal cord mungkin mengidentifikasi kimia-kimia (antibodi-antibodi) atau sel-sel abnormal yang menyarankan kehadiran dari Multiple Sclerosis.

Secara bersama-sama, tiga tes-tes ini membantu dokter dalam mengkonfirmasi diagnosis dari Multiple Sclerosis. Untuk suatu diagnosis yang pasti dari Multiple Sclerosis , penyebaran dalam waktu (paling sedikit dua kejadian-kejadian simptomatik atau perubahan-perubahan yang terpisah pada MRI) dan dalam ruangan anatomi (contohnya, didalam sistim syaraf pusat) harus ditunjukan.Ada beberapa obat-obat yang digunakan untuk mengendalikan komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan multiple sclerosis, yaitu diantaranya adalah:Glatiramer acetate

Glatiramer acetate (Copaxone) adalah obat lain yang memodifikasi penyakit yang disetujui untuk mengurangi frekwensi dari kekambuhan-kekambuhan pada RR-MS. Glatiramer acetate adalah suatu campuran asam amino sintetik (dibuat manusia) yang mungkin menyerupai suatu komponen protein dari myelin. Diperkirakan bahwa reaksi sistim imun terhadap myelin pada multiple sclerosis mungkin dihalangi oleh glatiramer acetate. Suatu reaksi yang terjadi segera setelah suntikan dari glatiramer acetate adalah umum, mempengaruhi satu dari 10 pasien-pasien. Reaksi mungkin melibatkan flushing, nyeri dada atau kesesakan, palpitasi, ketakutan, sesak napas, kesesakan pada tenggorokan, atau hives. Reaksi biasanya hilang dalam 30 menit dan tidak memerlukan perawatan. Beberapa pasien-pasien mungkin berada pada risiko mengembangkan lipoatrophy, peradangan dan kerusakan dari jaringan dibawah kulit pada tempat suntikan. Glatiramer acetate digunakan untuk mengurangi frekwensi kekambuhan-kekambuhan pada pasien-pasien dengan relapsing-remitting multiple sclerosis.

Natalizumab

Natalizumab (Tysabri) adalah suatu obat yang disetujui oleh FDA untuk merawat multiple sclerosis. Natalizumab adalah suatu antibodi monoclonal terhadap VLA-4, suatu molekul yang diperlukan untuk sel-sel imun untuk melekat pada sel-sel lain, menembus barikade darah otak dan memasuki otak. Ia diberikan melalui infusi-infusi intravena bulanan. Ia membawa suatu peringatan untuk suatu penyakit fatal yang berpotensi, progressive multifocal leukoencephalopathy (PML), suatu infeksi virus dari otak yang biasanya menjurus pada kematian atau ketidakmampuan yang parah. Untuk sebab ini hanya pasien-pasien yang telah menandatangani kontrak untuk perawatan ini dibawah suatu program pendistribusian obat yang dikontrol dapat memperoleh perawatan ini.

Natalizumab digunakan sebagi monotherapy untuk perawatan dari pasien-pasien dengan bentuk-bentuk kekambuhan dari multiple sclerosis untuk menunda kemajuan dari ketidakmampuan fisik dan mengurangi frekwensi dari kekambuhan-kekambuhan klinik. Keamanan dan keefektifan dari natalizumab lebih dari dua tahun tidak diketahui. Karena natalizumab meningkatkan risiko dari PML, ia umumnya direkomendasikan hanya untuk pasien-pasien yang telah mempunyai suatu respon yang tidak cukup pada, atau tidak mampu untuk mentolerir terapi-terapi multiple sclerosis yang berganti-ganti.Mitoxantrone

Mitoxantrone (Novantrone) juga disetujui oleh FDA untuk perawatan multiple sclerosis. Mitoxantrone adalah suatu obat kemoterapi yang menbawa risiko efek-efek sampingan cardiac yang serius atau kanker. Karena efek-efek sampingan yang serius ini, dokter-dokter cenderung untuk mencadangkan penggunaannya untuk kasus-kasus yang lebih lanjut atau yang memburuk dari multiple sclerosis.

Mitoxantrone digunakan untuk mengurangi ketidakmampuan syaraf dan atau frekwensi dari kekambuhan-kekambuhan klinik pada pasien-pasien dengan secondary (chronic) progressive, progressive relapsing, atau worsening relapsing-remitting multiple sclerosis (contohnya, pasien-pasien yang keadaan syarafnya adalah abnormal secara signifikan antara kekambuhan-kekambuhan). Mitoxantrone tidak digunakan pada perawatan dari pasien-pasien dengan primary progressive multiple sclerosis.Yang bisa dilakukan untuk meringankan Multiple Sclerosis disamping pengobatan medis adalah sebagai berikut :

1. Tingkatkanlah Asupan Vitamin D Anda

Ini sangat penting karena tingkat kebutuhan kita akan vitamin D agar memiliki kesehatan optimal adalah 50-70 ng/ml. Juga, sering-seringlah menikmati sinar matahari pagi agar kadar vitamin D Anda tetap mencukupi kebutuhan tubuh. Anda juga mungkin bisa mengonsumsi suplemen vitamin D tambahan.2. Tingkatkan Juga Asupan Lemak Esensial, Baik Yang Hewani Maupun Nabati

Salah satu bahan nabati yang mengandung cukup banyak lemak omega 3 adalah Noni juice. Asam lemak omega-3 dalam Noni juice dapat menghambat mediator inflamatori (eicosanoid dan cytokine) di jaringan periferal dan sel glial.3. Kurangi Gula, Khususnya Fruktosa, Hingga 25 Sehari Saja Dengan demikian, pembentukan lemak yang merusak juga bisa ditekan. Selain itu, gula juga perlu dikurangi karena bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah yang mengarah pada inflamasi kronis.4. Kurangi Susu Dan Produk Susu Hasil Pasteurisasi Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Neuroepidemiology, mengonsumsi susu sapi ada kaitannya dengan prevalensi penyakit multiple sclerosis.5. Hindari Aspartam Dan Jus Buah Kalengan Atau Botolan Yang ArtifisialAspartam dapat dengan cepat dimetabolis menjadi metanol, yang merupakan neurotoksin.6. Perbanyak Makan Makanan Nabati Yang Belum Diolah Hal ini dapat membantu orang yang memiliki penyakit autoimun yang parah karena bahan organik yang belum diolah mengandung banyak nutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk meningkatkan kekebalan tubuh.7. Kontrol Kadar Zat Besi Anda Kelebihan zat besi dapat merusak endothelium dan merusak DNA. Maka, gunakanlah tes kadar zat besi yang mudah yaitu tes ferritin, dan pastikan kadar zat besi Anda berkisar antara 20 dan 80 ng/mg.

Masih ada banyak hal yang belum diketahui tentang penyakit ini, tetapi sudah cukup banyak penemuan medis untuk mengobati penyakit ini. Perawatan secara medis, dan upaya-upaya yang disebutkan di atasterutama konsumsi vitamin D dan nutrisi lainnyabisa membantu meringankan penyakit Multiple Sclerosis.DAFTAR PUSTAKA

Ade Saputra, Helmi. 2014. Cukupi Vitamin D Cegah Multiple Sclerosishttp://health.okezone.com/read/2014/01/27/482/932327/cukupi-vitamin-d-cegah-multiple-sclerosis Diakses tanggal 27 Mei 2014Admin. 2008. Multiple Sclerosishttp://www.totalkesehatananda.com/ms1.html 2008 Diakses tanggal 27 Mei 2014

Cintadwi, Meily. 2013. Berjemur Mencegah dan Meringankan Penyakit Multiple Sclerosishttp://www.deherba.com/berjemur-mencegah-dan-meringankan-penyakit-multiple-sclerosis.html Diakses tanggal 27 Mei 2014

7 | Multiple Sclerosis