muda dan 2016 terdepanweb.waskitaprecast.co.id/uploads/sr waskita beton_ok 2016... ·...

Muda dan Terdepan

YOUNG & LEADING

Head Office:

Laporan Keberlanjutan

2016Sustainabil ity Report

Sesuai visi PT. Waskita Beton Precast Tbk “Menjadi

perusahaan manufaktur dan terdepan di Indonesia”,

Perseroan bertekad untuk selalu memberikan kinerja

terbaik melalui implementasi kebijakan dan strategi yang

tepat sasaran. Di usianya yang masih relatif muda, Perseroan

tampil sebagai entitas baru dalam produksi beton di

Indonesia yang kinerjanya melesat menyaingi perusahaan

sejenis yang telah lama eksis. PT. Waskita Beton Precast Tbk

pun kini diperhitungkan sebagai pelaku usaha beton yang

sangat kompetitif di Indonesia.

Sejalan dengan itu, tema “Muda dan Peduli” merupakan

gambaran kebijakan PT. Waskita Beton Tbk sebagai

perusahaan yang berkomitmen untuk meningkatkan

semua komponen operasional ke level yang lebih tinggi

dalam rangka menciptakan sinergi yang lebih baik dengan

para Pemangku Kepentingan. Perseroan telah berhasil

menata semua lini bisnis demi pencapaian kinerja yang

berkelanjutan di masa mendatang. Hal ini dilakukan dalam

rangka memegang teguh amanah Pemegang Saham dan

para Pemangku Kepentingan lainnya.

Seiring perkembangan iklim usaha yang semakin ketat

di sektor manufaktur, PT. Waskita Beton Precast Tbk juga

dituntut untuk ikut berubah dan berkembang sehingga

dapat memberikan yang terbaik bagi Pemegang Saham

dan para Pemangku Kepentingan. Kondisi ini menuntut

Perseroan untuk senantiasa melakukan berbagai inovasi

untuk dapat bersaing dan memiliki keunggulan di sektor

manufaktur. Dengan semangat baru yang ditumbuhkan

pada seluruh insan Perseroan, kami semakin yakin bahwa

PT. Waskita Beton Precast Tbk akan melaju ke arah masa

depan yang lebih cerah. PT. Waskita Beton Precast Tbk

telah berhasil mengatasi berbagai tantangan usaha yang

terjadi di tahun 2016, dan hal ini mengantarkan Perseroan

mencapai kesuksesannya hingga hari ini. Dan, kami percaya

kesuksesan yang lebih besar tengah menanti di masa depan.

In line PT. Waskita Beton Precast Tbk vision “To Become the

leading Indonesia company in construction industry, engineering,

infrastructure investment and realty”, the Company is committed

to always providing the best performance through policies and

strategies that are right on target. At a relatively young age, the

Company is a new entity in concrete production in Indonesia

whose performance is rivaling similar companies that have long

existed. PT. Waskita Beton Precast Tbk is now recognized as a very

competitive concrete business operator in Indonesia.

Accordingly, the theme of “Young and Care” is a description of the

policy PT. Waskita Beton Precast Tbk. as a company committed to

improving all operational components to a higher level in order

to create better synergies with the Stakeholders. Accordingly,

the theme of “Young and Care” described PT. Waskita Beton Tbk.

policy to be a company committed to improving all operational

components to a higher level to create better synergies with

the Stakeholders. The Company is successfully managing all its

business lines to achieve sustainable performance in the future.

This is in order to uphold the mandate of the Shareholders and the

other Stakeholders.

Along with the increasingly tight business climate in the

manufacturing sector, PT. Waskita Beton Precast Tbk, has also

been required to follow to change and evolve so that it can provide

the best for its shareholders and stakeholders. These conditions

have required the Company to always innovate to be competitive

and have the advantage in the manufacturing sector. With the

new spirit that has grown in the Company personnel, we are

increasingly confident that PT. Waskita Beton Precast Tbk will be

moving towards a brighter future. PT. Waskita Beton Precast Tbk

has managed to overcome a variety of business challenges that

occurred in 2016, and this has lead the Company to its success to

this day. And, we believe greater success awaits in the future.

Muda dan Peduli Young and Care

Daftar IsiTable of Contents

01 PROFIL WASKITA BETONWaskita Beton Precast Profile

33 Data PerusahaanCompany Data

34 Sekilas PerusahaanCompany At A Glance

36Kegiatan Usaha G4-4, G4-9Business Activity G4-4, G4-9

37Keunggulan KompetitifCompetitive Advantage

39 Strategi UsahaBusiness Strategy

40Struktur OrganisasiOrganization Structure

42Visi, Misi, Budaya PerusahaanVision, Mission, Corporate Culture

44Produk yang Dipasarkan G4-4Marketed Products G4-4

50Pasar dan Wilayah Penjualan G4-8Markets and Sales Area G4-8

51Skala Perusahaan G4-9, G4-10The Company’s Scale G4-9, G4-10

51Rantai Pasokan G4-12Supply Chain G4-12

2 PENJELASAN TEMATheme

6 IKHTISAR KINERJA 2016Highlight Performance In 2016

8PENGHARGAAN dan SERTIFIKASI

PENTINGAwards and Certification

10 PERISTIWA PENTING 2016Event Highlight in 2016

12 LAPORAN DIREKSIReport Of The Board Of Directors

18

Surat Pernyataan Tanggung JawabAtas Laporan Keberlanjutan 2016 Responsibility Statement For

Sustainable Repor 2016

20 TENTANG LAPORAN INIAbout This Report

52Perubahan Signifikan Selama Periode Pelaporan

G4-13Significant Changes During the Reporting Period G4-13

52Ketercakupan dalam Perjanjian Kerja Bersama

G4-11Coverage in the Collective Labour Agreement G4-11

53Keanggotaan dalam Asosiasi G4-16Membership in the Association G4-16

53Penerapan Prinsip Kehati-hatian G4-14The Prudence Principle G4-14

02 TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGood Corporate Governance

60Struktur Tata Kelola G4-34Governance Structure G4-34

65Etika Dan Integritas G4-56Ethics And Integrity G4-56

03 KIAN KOKOH MELAYANI NEGERIGetting Stronger In Serving The Nation

77Nilai Ekonomi LangsungDirect Economy Value

78Dampak Ekonomi Tidak LangsungNon-direct Economy Impact

04 BERKEMBANG BERSAMA UNTUK

KEBERLANJUTANGrowing Together For Sustainability

86raktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan BekerjaEmployment Practice and Working Comfort

87Komposisi KaryawanEmployee Composition

90Fasilitas dan Kesejahteraan KaryawanEmployee Facilities and Bene ts

92Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Development

101Standar Kesehatan dan Keselamatan KerjaStandard of Occupational Health and Safety

103Persaingan UsahaBusiness Competition

104Tanggung Jawab ProdukProduct Responsibility

106Kepuasan PelangganCustomer Satisfaction

05 MEWUJUDKAN PERUSAHAAN RAMAH

LINGKUNGANCreating An Environmentally Friendly Company

INDEKS GRI G4 COREINDEX OF GRI G4 CORE

TENTANG LAPORAN INI

About This ReportPROFIL WASKITA BETON PRECAST

Waskita Beton Precast ProfileTATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

Good Corporate GovernanceL

ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

6

IKHTISAR KINERJA 2016Highlight Performance In 2016

Pendapatan UsahaOperating Revenues

Laba Bersih

Net Profit

2015

2015

2016

2016

Rp2,64 triliunRp2.64 trillion

Rp634,82 miliarRp634.82 million

Rp334,37 miliarRp334.37 million

Rp 334,37 miliarRp334.37 million

178,39% (Increase 178,39%)

Pendapatan Usaha mengalami kenaikan sebesar

178,39% pada akhir tahun 2016.Operating Revenues increased

by 178.39% as of end of 2016

189,86% (Increase 178,39%)

Laba Bersih mengalami kenaikan sebesar

189,86% pada akhir tahun 2016.Net Profit Increase

by 189.96% as of end of 2016

KIAN KOKOH MELAYANI NEGERI

Getting Stronger In Serving The NationBERKEMBANG BERSAMA UNTUK KEBERLANJUTAN

Growing Together For SustainabilityMEWUJUDKAN PERUSAHAAN RAMAH LINGKUNGAN

Creating An Environmentally Friendly CompanyS

us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

7

Biaya Pelatihan dan

Pengembangan KaryawanCost of Employee Training

and Development

Prognosa RKAP

RKAP Prognosis

Realisasi

Realization

Rp1.084.000.000Rp1,084,000,000

Rp1.167.877.583Rp1,167,877,583

107%(Increase 107%)

Biaya Pelatihan dan Pengembangan Karyawan mengalami

kenaikan sebesar 107% pada akhir tahun 2016.Cost of Employee Training and Development Increase

by 107% as of end of 2016

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

8

Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certification

1. OHSAS 18001 : 2007

(Occupational Health and

Safety Management System-

Requirements) Scope : Plant

Sadang, Plant Kalijati, Plant

Cibitung

Pemberi :

SUCOFINDO

Berlaku :

21 September 2016 s/d 20

September 2019

1. OHSAS 18001 : 2007

(Occupational Health and

Safety Management Systems-

Requirements) Scope: Sadang Plant,

Kalijati Plant, Cibitung Plant

Awarded by:

SUCOFINDO

Validity period:

September 21, 2016 until September

20, 2019

2. Rekomendasi SMK3

Direkomendasikan untuk men-

dapat kan “Tingkat Penilaian Me-

muas kan” untuk kategori Tindak

Lanjutan

Pemberi :

Kementerian Ketenagakerjaan RI

2. SMK3 recommendation

Recommended to get “Satisfactory

Level” for Follow-Up category

Awarded by:

The Indonesia Ministry of Manpower

4. Sertifikat Pencataan

Pemberi:

PT. Bursa Efek Indonesia

3. Registration certificate

Awarded by:

Indonesia Stock Exchange





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

9

3. ISO 9001 : 2008

Pemberi :

Lloyd’s Quality Assurance

Masa Berlaku :

23 Oktober 2014 - 22 Oktober 2017

3. ISO 9001: 2008

Awarded by:

Lloyd’s Quality Assurance

Validity period:

October 23, 2014 - October 22, 2017

4. Penghargaan

Best Mid-Cap Equity Deal of The Year

2016 Dalam acara 10th Annual Best

Deal & Solution Awards 2016 Tanggal

25 Januari 2017 atas kesuksesan IPO

tanggal 20 September 2016

3. Award

Best Mid-Cap Equity Deal of the Year

2016 in the event 10th Annual Best

Deal & Solution Awards 2016, date

January 25, 2017 on the success of

IPO dated September 20, 2016

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

10

Peristiwa Penting 2016 Event Highlight in 2016

Public Expose WSBP diadakan di Hotel Ritz

Carlton, Pacific Place

Public Expose WSBP held at Ritz Carlton Hotel,

Pacific Place

10 Agustus 2016 | August 10, 2016

Roadshow dalam rangka IPO WSBP

Roadshow in term of IPO WSBP

17 – 25 Agustus 2016 | August 17 – 25, 2016

Pencatatan Perdana Saham WSBP Bursa Efek

Indonesia

Intial Public Offering WSBP Indonesia Stock

Exchanges

20 September 2016 | September 20, 2016

Penandatanganan Kontrak Proyek Jalan Tol Cimanggis-

Cibitung.

Contract Signing of Cimanggis-Cibitung Toll Road

4 April 2016 | April 4, 2016





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

11

Presiden Jokowi bersama Menteri PUPR Basuki

Hadimuljono dan Menteri BUMN Rini Soemarno

kunjungi proyek Becakayu

President Jokowi with PUPR Minister Basuki Hadimuljono

and BUMN Minister Rini Soemarno visited Becakayu

project

7 Oktober 2016 | October 7, 2016

8 Desember 2016 | December 8, 2016

Marketeer Of The Year Award

Marketeer Of The Year Award

Penandatanganan Kontrak Proyek Jalan Tol Krian-

Legundhi-Bunder dengan PT. Waskita Bumi Wira

Contract Signing of Krian-Legundhi-Bunder Toll

Road with PT. Waskita Bumi Wira

16 Desember 2016 | December 16, 2016

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

12

Laporan Direksi G4-1 Report of the Board of Directors G4-1

Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang

terhormat,

Pertama-tama, kami mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan

Yang Maha Esa atas terbitnya Laporan Keberlanjutan PT. Waskita

Beton Precast Tbk 2016. Ini merupakan laporan pertama yang

diterbitkan Perseroan, dan akan diterbitkan secara rutin saban

tahun. Meskipun diterbitkan terpisah, Laporan ini merupakan

satu kesatuan dengan Laporan Tahunan PT. Waskita Beton

Precast Tbk 2016.

Laporan ini berisi informasi tentang kinerja keberlanjutan

ekonomi, sosial dan lingkungan Perseroan selama kurun waktu

2016. Itu sebabnya, selain mengungkap berbagai pencapaian

Dear Respected Shareholders and Stakeholders,

First of all, let us send our praise to God Almighty on the

publication of the 2016 Sustainability Report of PT. Waskita

Beton Precast Tbk. This is the first published report of the

Company, and will be published regularly every year. Although

published separately, this report is an integral part of the 2016

Annual Report of PT. Waskita Beton Precast Tbk.

This report provides information on the Company’s economic,

social, and environmental sustainability performance during

the period of 2016. That is why, in addition to revealing the

Jarot SubanaDirektur UtamaPresident Director





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

13

di bidang ekonomi, Laporan ini berisi tentang berbagai upaya

yang dilakukan Perseroan untuk mengatasi isu keberlanjutan

lingkungan, seperti penghematan dan konservasi energi,

pengelolaan air dan limbah, dan sebagainya. Juga berisi

tentang partisipasi Perseroan dalam meningkatkan kualitas

hidup masyarakat di sekitar tempat perusahaan beroperasi

melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

Tumbuh Pesat

Tahun 2016 merupakan tahun yang penuh tantangan.

Sejalan dengan masih melambatnya pertumbuhan ekonomi

dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pun masih kurang

menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016

tidak mampu memenuhi target sebesar 5,5-5,6%, seperti yang

disampaikan pada awal tahun 2016. Badan Pusat Statistik (BPS)

menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun

2016 hanya mencapai angka 5,02%. Walau tak mencapai target,

pencapaian sebesar 5% tetap patut disyukuri. Sebab, angka itu

sudah melampaui angka perkiraan IMF, yakni 4,9%.

Kami patut bersyukur bahwa di tengah kondisi perekonomian

global dan nasional yang kurang menggembirakan itu, kinerja

Waskita Beton Precast justru sangat menggembirakan. Hal

itu tak lepas dari semangat pemerintah Indonesia untuk

mempercepat pembangunan infrastruktur dalam berbagai

bentuk, seperti pembangunan jalan, jalan bebas hambatan,

pelabuhan, bandara dan rel kereta api.

Percepatan dan pemerataan pembangunan infratruktur oleh

pemerintah menjadi berkah tersendiri bagi Waskita Beton

Precast. Kontrak demi kontrak pembangunan infrastruktur

diraih Perseroan. Sepanjang Januari-Desember 2016, Waskita

Beton Precast telah mengantongi kontrak baru senilai Rp

12,226 triliun. Angka itu melewati target kontrak baru pada

tahun 2016 sebesar Rp8 triliun.

Selain nilai kontrak melebihi target, kinerja positif Perseroan

juga ditunjukkan dengan melesatnya sejumlah indikator.

Pendapatan Usaha misalnya. Per 31 Desember 2016 tercatat

sebesar Rp 4,72 triliun, atau mencapai 178,39% dibandingkan

tahun 2015 sebesar Rp2,64 triliun. Sejalan dengan itu, laba

Perseroan juga tumbuh membanggakan. Per 31 Desember

2016, Laba Bersih tercatat sebesar Rp634,82 miliar, atau sebesar

189,86% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp334,37 miliar.

Kinerja positif Perseroan selama tahun 2016 berkontribusi

positif pada naiknya pajak yang dibayarkan kepada pemerintah

atas laba yang diperoleh. Pada 31 Desember 2015, Waskita

achievements in the fields of economy, this report contains

extensive efforts made by the Company to address the

issue of environmental sustainability, senergy savings and

conservation, water and waste management, and so on. Also

contains the Company’s participation in improving the quality

of life of the surrounding communities where the company

operates through Corporate Social Responsibility program.

Grow Rapidly

2016 was a year full of challenges. In line with the world

economic growth that are still experiencing a slowdown,

Indonesia’s economic growth was also less encouraging.

Economic growth in 2016 was not able to meet its target of 5.5-

5.6%, as stated at the beginning of 2016. The Central Statistics

Agency (BPS) stated that Indonesia’s economic growth in 2016

only reached 5.02%. Although not reaching the target, the

achievement of 5% is something that we need to be grateful

of because that figure already exceeded the IMF forecast, i.e.

4.9%.

We should be grateful that in the midst of less favorable global

and national economic conditions, Waskita Beton Precast

was able to show a very encouraging performance. This

achievement was inseparable from the spirit of the Indonesian

government to accelerate infrastructure development in

various forms, such as the construction of roads, toll roads,

ports, airports and railways.

The acceleration and equitable development of infrastructure

by the government was a blessing for Waskita Beton Precast.

Contracts by contracts for infrastructure development were

achieved by the Company. From January to December 2016,

Waskita Precast Concrete has pocketed new contracts worth Rp

12.226 trillion. That figure exceeded the set new contract target

for 2016 amounting to Rp 8 trillion.

In addition to the achievement of contract values that were

exceeded the target, the Company’s positive performance was

also demonstrated by great increase in a number of indicators.

For example Operating Revenues. As of December 31, 2016

it was amounted to Rp 4.72 trillion, or reaching 178.39%

compared to 2015 amounting to Rp2,64 trillion. Accordingly,

the Company’s profit also grew significantly. As of December

31, 2016, Net Profit was recorded at Rp634.82 billion, or

189.86% compared to 2015 amounting to Rp334.37 billion.

The positive performance of the Company during 2016

contributed positively to the increase in taxes paid to

the government for the earned profits. On December 31,

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

14

Beton Precast mencatat kewajiban pajak kini sebesar Rp11,18

miliar, sedangkan per 31 Desember 2016 mencatat kewajiban

sebesar Rp335,52 miliar. Ihwal dividen, pada tahun 2016,

Perseroan tidak membagikan dividen karena seluruh laba akan

digunakan untuk pengembangan usaha.

Prospek Usaha

Pembangunan infrastruktur masih terus menggeliat dan

menjadi primadona pada tahun-tahun mendatang. Hal itu

berkait dengan semangat dan keyakinan pemerintah bahwa

pembangunan infrastruktur yang lebih merata di Tanah Air

akan memperkuat konektivitas antarwilayah, yang pada

gilirannya memperkecil kesenjangan dan ketimpangan sosial.

Dengan kerangka berfikir seperti itu, maka Waskita Beton

Precast optimistis bahwa pada tahun 2017 dan tahun-tahun

berikutnya, prospek usaha Perseroan masih sangat menjanjikan.

Untuk menangkap peluang itu, kami akan terus meningkatkan

kapasitas produksi, termasuk untuk mendapatkan sejumlah

proyek yang bersumber dari luar Induk Perusahaan (WASKITA).

Sekadar gambaran, kapasitas produksi precast Perseroan pada

tahun 2013 baru 600 ribu ton, pada tahun 2016 sudah melonjak

menjadi 2,65 juta ton. Sejalan dengan berbagai kontrak yang

didapat, kami menargetkan, pada tahun 2017, kapasitas

produksi precast bisa ditingkatkan menjadi 3,25 juta ton.

Ihwal proyek yang dikerjakan, jika pada tahun 2016, porsi yang

bersumber dari luar Induk Perusahaan (WASKITA) masih kurang

dari 20%, maka akan kami tingkatkan hinga 20-25%. Untuk 5

tahun ke depan, porsi antara proyek dari Induk Perusahaan

dengan dari luar Induk sudah seimbang, yakni 50:50%

Perseroan semakin yakin melangkah dan mampu meraih

kemajuan berkesinambungan dengan keberhasilan Waskita

Beton Precast melakukan penawaran umum saham perdana

(Initial Public Offering/IPO) pada September 2016. Dengan

dana segar sebesar Rp5,16 triliun dari IPO, kami yakin,

pengembangan usaha pada tahun-tahun mendatang akan

lebih mudah untuk diwujudkan.

2015, Waskita Beton Precast recorded current tax liabilities

amounting Rp11.18 billion, while per December 31, 2016

recorded a liability of Rp335.52 billion. In regard with dividend,

in 2016 the Company did not distribute dividends for the entire

income will be used for business development.

Business Prospect

Infrastructure development continues to squirm and

become a star in the upcoming years. This is related with the

sgovernment’s spirit and faith that more evenly distributed

infrastructure development in the country will strengthen

inter-regional connectivity, which in turn reducing disparities

and social inequalities.

With such framework of thinking, Waskita Beton Precast is

optimistic that in 2017 and subsequent years, the Company’s

business prospects are still very promising. To seize this

opportunity, we will continue to increase production capacity,

including to obtain a number of projects originating from

outside the Parent Company (WASKITA).

Just to illustrate, precast production capacity of the Company in

2013 reached 600 thousand tonnes, while in 2016 had jumped

to 2.65 million tonnes. In line with a number of contracts

obtained, we are targeting that in 2017, precast production

capacity could be increased to 3.25 million tonnes. About the

projects that we handled, if in 2016 the portion originating

from outside the Parent Company (WASKITA) was still less than

20%, then we will improve to 20-25%. For the next 5 years, the

ratio of projects from Parent Company with external parties is

expected to be balanced, that is 50:50%

The Company is getting more confident to move onwards

and achieve sustainable performance by the sucess of Waskita

Beton Precast in performing IPO (initial public offering) in

September 2016. With the fresh funds amounting to Rp5.16

trillion from the IPO, we believe that business development in

the upcoming years will be easier to be embodied.





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

15

Tantangan

Terus bertambahnya proyek yang dikerjakan oleh Waskita Beton

Precast berbanding lurus dengan meningkatnya kebutuhan

sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dua hal itu yang

menjadi tantangan bagi Perseroan untuk ditundukkan.

Untuk sumber daya alam, tingginya keperluan batu pecah

(split) merupakan masalah paling dominan. Oleh karena tidak

gampang mendapatkan dari mitra/pemasok dengan kualifikasi

yang dibutuhkan, maka Perseroan akan membeli lahan untuk

menambah quarry. Tanpa upaya itu, maka Waskita Beton

Precast akan kesulitan mewujudkan percepatan peningkatan

kapasitas dan kualitas produksi.

Sementara itu, untuk menjawab tantangan tentang sumber

daya manusia, Waskita Beton Precast akan terus menambah

dan merekrut karyawan baru, lalu memberikan berbagai

pelatihan yang dibutuhkan. Untuk memberikan manfaat

kepada masyarakat di sekitar perusahaan beroperasi, Waskita

Beton Precast membuka peluang kepada warga di sekitar

untuk bergabung dan mengikuti seleksi sesuai dengan

ketentuan Perseroan. Sejalan dengan rekrutmen karyawan

baru, Perseroan juga akan menggiatkan berbagai pelatihan

untuk karyawan yang sudah ada agar mampu menduduki

posisi-posisi baru yang dibutuhkan Perseroan.

Waskita Beton Peduli Lingkungan

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur

beton precast dan ready mix, Waskita Beton Precast banyak

memanfaatkan sumber daya alam sebagai bahan baku, seperti

pasir, air dan split. Untuk mendapatkan bahan-bahan tersebut,

aktivitas penambangan dan pengeboran tak bisa dielakkan.

Dalam hal ini, kami senantiasa memperhatikan aspek dan

dampak lingkungan yang muncul. Melalui kepatuhan terhadap

berbagai peraturan yang berkaitan dengan lingkungan hidup,

Perseroan bisa mendapatkan bahan baku secara optimal,

sekaligus meminimalkan timbulnya masalah lingkungan.

Challenge

The continued increase in projects being handled by Waskita

Beton Precast is directly causing the increasing demands on

natural resources and human resources. These two things are

challenges for the Company to overcome.

For natural resources, the high needs for crushed stone (split)

is the most dominant issue. Since it is not easy to get partners/

suppliers that could supply the split in accordance with required

qualifications, the Company will purchase land to build and add

quarry. Without that effort, then Waskita Beton Precast will be

experiencing difficulties to realize the acceleration of adding

capacity and improving quality of production.

Meanwhile, responding to the challenges of human resources,

Waskita Beton Precast will continue to add and recruit new

employees, and provide a variety of training as required.

To provide benefits to surronding communities where

the Company operates, Waskita Beton Precast open the

opportunity to residents in the neighbourhood to join and

participate in the selection process in accordance with the

provisions of the Company. In line with the recruitment of new

employees, the Company will also intensify training for existing

employees, hence they will be able to occupy new positions as

required by the Company.

Waskita Beton Precast Care About the Environment

As a company engaged in precast and ready mix concrete

manufacturing, Waskita Beton Precast uses a lot of natural

resources as raw materials, such as sand, water and split.

To obtain these materials, mining and drilling activity is

unavoidable. In this case, we always take into consideration

the environmental aspects and impacts that arise. Through

compliance to various regulations related to the environment,

the Company could obtain raw materials optimally, and

minimize environmental problems.

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

16

Kepatuhan terhadap peraturan lingkungan tak hanya berlaku

bagi Perseroan, namun juga musti dipegang oleh para

mitra yang memasok sebagian bahan baku untuk Waskita

Beton Precast. Ketiadaan bukti-bukti tentang legalitas usaha

mereka, maka Perseroan tidak akan menerima pasokan bahan

baku mereka. Dalam hal ini, Waskita Beton Precast memiliki

komitmen untuk bersekutu dalam menjaga kelestarian

lingkungan, bukan justru sebaliknya.

Spirit untuk peduli lingkungan juga diwujudkan Perseroan

dalam perencanaan dan pembangunan plant di berbagai

wilayah di Indonesia. Saat ini, jika dihitung dengan rencana

pembangunan plant yang sedang dalam proses pengurusan

izin prinsip, Waskita Beton Precast bakal memiliki 10 plant.

Sebelum beroperasi, semua plant yang ada, kami pastikan

telah memiliki izin lingkungan secara lengkap, termasuk

memiliki mekanisme penanganan limbah dan sistem drainase

yang baik.

Kepedulian untuk keberlanjutan lingkungan juga ditunjukkan

Waskita Beton Precast dengan senantiasa melakukan

penghematan dalam penggunaan energi listrik dan air. Upaya

itu kami tempuh karena kami menyadari bahwa keduanya

merupakan sumber daya yang ketersediaannya kian terbatas.

Untuk mengoptimalkan kepedulian terhadap lingkungan,

sejak tahun 2016, Waskita Beton Precast terus berjuang

Compliance with environmental regulations not only apply

to the Company, but also must be held by the partners who

supply most of the raw materials for Waskita Beton Precast. In

case of the absence of evidence of their business legality, the

Company will not receive their raw materials supply. In this

regard, Waskita Beton Precast is committed to ally in preserving

the environment, not the opposite.

The spirit to care for the environment is also manifested in

the planning and development of the Company’s plant in

various regions in Indonesia. Currently, if accumulated with

the development plan of plant which is in the process of

obtaining a license principle, Waskita Beton Precast will have

10 plants. Before starting to operate, all of the existing plants

are guaranteed to have complete environmental permits,

including having a mechanism for waste handling and a good

drainage system.

Concern for environmental sustainability is also demonstrated

by Waskita Beton Precast by constantly try to execute savings

in the use of electrical energy and water. These efforts were

taken because we realize that they both are resources that with

increasingly limited availability.

To optimize the environmental concern, since 2016 Waskita

Beton Precast continues to strive and complete the various





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

17

dan melengkapi berbagai persyaratan yang dibutuhkan

untuk meraih ISO 14001. Kami berharap, dalam waktu yang

tidak terlalu lama lagi, sertifikasi internasional untuk sistem

manajemen lingkungan tersebut dapat kami raih.

Apresiasi Kami

Kinerja positif yang dicapai oleh Waskita Beton Precast pada

tahun 2016 tak lepas dari peran banyak pihak. Untuk itu,

mewakili Direksi, izinkan kami mengucapkan terima kasih

kepada kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham,

pemangku kepentingan dan pemasok yang selalu memberikan

dukungan terhadap langkah dan kebijakan Waskita Beton

Precast. Ungkapan terima juga kami sampaikan kepada seluruh

karyawan di semua lini, baik di Kantor Pusat maupun di daerah,

yang telah memberikan loyalitas dan dedikasi tinggi untuk

memajukan Perseroan. Kami berharap, dukungan serupa terus

diberikan agar Waskita Beton Precast dapat terus tumbuh

berkembang dan berkelanjutan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat

dan hidayahnya kepada kita semua.

Jakarta, Maret 2017

PT. Waskita Beton Precast Tbk

requirements needed to achieve ISO 14001. We hope that

we will be able to achieve that international certification for

environmental management systems soon.

Our Appreciation

The positive performance achieved by Waskita Beton Precast

in 2016 could not be separated from the role of many parties.

For that, on behalf of the Board of Directors, allow me to thank

the Board of Commissioners, shareholders, stakeholders and

suppliers who always give support to actions and policies

made by Waskita Beton Precast. Our gratitude also goes to

all employees at all levels, both at the Head Office and in the

regions, which have given their loyalty and dedication for the

Company. We expect similar support continue to be provided,

so that Waskita Beton Precast can continue to grow sustainably.

May God Almighty continue to give His grace and blessing to

us all.

Jakarta, March 2017

PT. Waskita Beton Precast Concrete Tbk

Direktur Utama

President Director

Jarot Subana

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

18

Surat Pernyataan Tanggung JawabAtas Laporan Keberlanjutan 2016

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Keberlanjutan PT. Waskita Beton

Precast Tbk 2016, dan informasi lain yang terkait, sudah dimuat secara lengkap dan dijamin kebenarannya.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Jakarta, Maret 2017

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Komisaris Utama

President Commissioner

Tunggul Rajagukguk

Komisaris Independen

Independent Commissioner

Deddy Jevri Hanteru Sitorus

Komisaris

Commissioner

Agus Sugiono

Komisaris Independen

Independent Commissioner

Suhendro Bakri

La

po

ra

nT

ah

un

an

20

16





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

19

RESPONSIBILITY STATEMENT FOR 2016 SUSTAINABILITY REPORT

We, the undersigned hereby declare that all information in the 2016 Sustainability Report of PT. Waskita Beton Precast Tbk, and

other related information, has been fully and vouched.

This statement has been made truthfully.

Jakarta, March 2016

DireksiBoard of Director

Direktur Utama

President Director

Jarot Subana

Direktur

Director

A. Yulianto Tyas Nugroho

Direktur

Director

Agus Wantoro

Direktur Independen

Independent Director

MC. Budi Setyono

An

nu

al

Re

po

rt

20

16

Tentang Laporan IniAbout This Report

Kami menerbitkan Laporan

Keberlanjutan sebagai bentuk

transparansi kepada para

pemangku kepentingan atas

kinerja ekonomi, sosial dan

lingkungan.

We publish the Sustainability

Report as a form of transparency

to stakeholders regarding

economic, social, and

environmental performance.

PROFIL WASKITA BETON PRECAST



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

22

TENTANG LAPORAN INI

About This Report

Laporan Keberlanjutan ini merupakan laporan pertama yang

diterbitkan oleh PT. Waskita Beton Precast Tbk (selanjutnya

disebut dengan Waskita Beton Precast, Perseroan atau kami),

dan akan diterbitkan secara rutin setahun sekali. Kurun waktu

pelaporan adalah 1 Januari-31 Desember, kecuali diindikasikan

lain. G4-28, G4-29, G4-30

Kami menerbitkan laporan ini sebagai bentuk transparansi

kepada para pemangku kepentingan atas kinerja ekonomi,

sosial dan lingkungan selama tahun 2016. Walau diterbitkan

terpisah, Laporan ini merupakan satu kesatuan dengan

Laporan Tahunan PT. Waskita Beton Precast Tbk 2016. Selain

kegiatan operasional Kantor Pusat, laporan ini juga mencakup

berbagai kegiatan semua plant milik Perseroan yang tersebar

di beberapa tempat di Indonesia. G4-17

Laporan ini disusun dengan merujuk pada Panduan Pelaporan

Keberlanjutan yang diterbitkan Global Reporting Initiatives

Generasi-4 (G4 Sustainability Reporting Guidelines) sesuai

dengan opsi Core (inti). Kami berusaha untuk menyampaikan

semua informasi yang perlu diungkapkan, seperti ditentukan

dalam GRI-G4.G4-32

Semua informasi yang terpenuhi dalam laporan ini ditandai

dengan pencantuman kode indeks GRI-4 di belakang kalimat

atau alinea yang relevan. Data lengkap kecocokan informasi

Perseroan dengan Indeks Konten GRI-G4 disajikan di bagian

belakang laporan ini, dimulai pada halaman......... G4-32

Dalam Laporan ini, data keuangan menggunakan nominasi

Rupiah, kecuali diindikasikan lain. Seluruh data keuangan

dalam Laporan ini merujuk pada Laporan Tahunan Perseroan

yang sudah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. Laporan

dibuat dalam dua bahasa, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa

Inggris.

Data kuantitatif yang disajikan dalam Laporan ini

menggunakan prinsip daya banding (comparability), minimal

dalam dua tahun berturut-turut. Dengan demikian, pengguna

Laporan dapat melakukan analisis trenihwal kinerja Perseroan.

Untuk menghemat kertas sebagai salah satu bentuk kepedulian

terhadap keberlanjutan, kami mencetak Laporan dalam jumlah

terbatas. Untuk itu, bagi pemangku kepentingan yang ingin

membaca Laporan ini bisa mengakses dan mengunduhnya di

situs resmi Perseroan, yakni

www.waskitaprecast.co.id

This Sustainability Report is the first report issued by PT.

Waskita Beton Precast Tbk (hereinafter referred to Waskita

Beton Precast, the Company, or us), and will be published on

a regular basis once a year. The period of reporting is January

1 to December 31, unless otherwise indicated. G4-28, G4-29,

G4-30

We publish this report as a form of transparency to stakeholders

on the economic, social, and environmental performance

during 2016. Although published separately, this report is an

integral part of the 2016 Annual Report of PT. Waskita Beton

Precast Tbk. In addition to the operational activities of the

Head Office, the report also includes a variety of activities in

the whole plants owned by the Company, which scattered in

several locations in Indonesia. G4-17

This report was prepared with reference to the Sustainability

Reporting Guide issued by the Global Reporting Initiatives

Generation 4 (G4 Sustainability Reporting Guidelines) in

accordance with the option Core. We strive to deliver all the

information that needs to be disclosed, as specified in GRI-G4.

G4-32

All information that is fulfilled in this report is marked by the

inclusion of GRI-4 code index behind the relevant sentence or

paragraph. Complete data on the compatibility of Company’s

information with GRI-4 Content Index are presented on the

back of this report, starting from page ......... G4-32

In this report, the financial data is using the nomination Rupiah,

unless otherwise indicated. The whole financial data in this

report refer to the Company’s Annual Report which has been

audited by a Public Accounting Firm. Reports are presented in

two languages, namely Bahasa Indonesia and English.

Quantitative data presented in this report is using the principle

of comparability, for at least two consecutive years. Thus, users

can perform trending analysis report toward the Company’s

performance.

To be paperless - as one of concern to sustainability, we

only print this report in limited quantities. Therefore, for

stakeholders who want to read this report can access and

download it on the official website of the Company,

www.waskitaprecast.co.id





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

23

Sebagai Laporan Keberlanjutan yang terbit pertama kali, maka

tidak ada pernyataan ulang yang bersifat memperbaiki laporan

sebelumnya. Juga, belum mengungkap ihwal ada atau tidak

perubahan yang signifikan dalam cakupan pelaporan. G4-22,

G4-23

Pemeriksaan Laporan terbitan perdana ini dilakukan oleh

tim internal Perseroan, dan kami belum menyertakan hasil

penjaminan (assurance) atas isi Laporan dari pihak ketiga yang

independen. Walau begitu, Perseroan menjamin kebenaran

atas seluruh informasi yang disampaikan dalam Laporan ini.

G4-33

Prinsip-prinsip Penetapan Konten Laporan

Penetapan konten laporan keberlanjutan ini didasarkan pada

prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Pelibatan pemangku kepentingan

Mengidentifikasi pemangku kepentingan dan

melibatkannya dalam penentuan konten laporan

sampai dengan pemberian masukan/tanggapan

atas laporan yang telah diterbitkan.

2. Konteks keberlanjutan

Memuat kinerja yang relevan dalam konteks

keberlanjutan.

3. Materialitas

Memuat aspek-aspek yang merefleksikan dampak

ekonomi, lingkungan dan sosial dari perusahaan

serta berdasarkan penilaian dan keputusan dari

pemangku kepentingan.

4. Kelengkapan

Mencakup aspek-aspek material dan batasannya

serta cukup merefleksikan dampak ekonomi,

lingkungan dan sosial serta memungkinkan

pemangku kepentingan

Untuk menilai kinerja perusahaan selama kurun waktu

pelaporan.

Prinsip-prinsip Penentuan Kualitas Laporan

Dalam menyusun Laporan ini, Waskita Beton Precast

berpatokan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Keseimbangan

Laporan mencerminkan aspek-aspek positif dan

negatif dari kinerja Perseroan

2. Komparabilitas

Laporan berisi kinerja ekonomi, lingkungan dan

sosial pada tahun pelaporan, beserta tahun-tahun

sebelumnya agar pemangku kepentingan dapat

membandingkan kinerja yang ada.

As the first published Sustainability Report, then there are no

ameliorative restatements of previous reports. Also, there are

no information regarding any significant changes in the scope

of reporting. G4-22, G4-23

The inspection upon this first report is performed the

Company’s internal team, and we have not included the results

of the guarantee (assurance) for the contents of this Report by

an independent third party. Even so, the Company guarantee

the correctness of all the information presented in this report.

G4-33

Principles to Determine the Report Content

Determination of the content of this sustainability report was

based on the following principles:

1. Stakeholder engagement

Identify stakeholders and involve them in determining

the report content until the feedback / response to

the reports that have been published.

2. Context of sustainability

Loading relevant performance in the context of

sustainability.

3. Materiality

Contains aspects that reflect the impact of economic,

environmental and social of the company and based

on assessments and decisions of stakeholders.

4. Completeness

Includes material aspects and limitations and fairly

reflect the impact of economic, environmental and

social as well as enable stakeholders

To assess the performance of the company during the

reporting period.

Principles to Determining the Report Quality

In preparing this Report, Waskita Precast Concrete based on the

following principles:

1. Balance

The report reflects the positive and the negative

aspects of the Company’s performance

2. Comparability

The report contains economic performance,

environmental and social rperformance during the

reporting year, as well as in previous years so that

stakeholders can compare the performance.




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

24

TENTANG LAPORAN INI

About This Report

3. Akurasi

Laporan disampaikan secara akurat dan terperinci

sehingga pemangku kepentingan bisa menilai

kinerja yang ada.

4. Ketepatan Waktu

Laporan disusun secara teratur sesuai jadwal yang

ditetapkan Perseroan.

5. Kejelasan

Laporan memuat kinerja ekonomi, lingkungan dan

sosial dengan pemaparan informasi yang jelas dan

gampang dipahami.

6. Keandalan

Laporan berisi kinerja ekonomi, lingkungan dan

sosial yang kebenarannya dapat diuji

Proses Penetapan Isi Laporan G4-18

Merujuk pada GRI G4, kami menggunakan 4 (empat) langkah

dalam menentukan topik dan isi Laporan, yaitu:

1. Identifikasi: Kami melakukan identifikasi terhadap

aspek-aspek yang material/ penting dan menetapkan

batasan (boundary).

Untuk keperluan identifikasi dan menjaring aspek-

aspek yang material, kami melakukan survei

dengan menyebarkan angket berisi aspek-aspek

yang menyangkut kinerja keberlanjutan Perseroen,

meliputi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.

Selanjutnya, kepada para pemangku kepentingan

yang menerima angket tersebut diminta untuk

menilai aspek-aspek mana yang material.

2. Prioritas: Kami menentukan prioritas berdasarkan

aspek-aspek material yang telah diidentifikasi oleh

para pemangku kepentingan melalui pengisian

angket, seperti disebutkan dalam langkah

sebelumnya

3. Validasi: Kami melakukan validasi atas aspek-aspek

yang dinilai material tersebut dengan melengkapi

data-data dan mewawancarai personel yang relevan

dengan aspek yang akan disampaikan dalam

Laporan ini.

4. Review: Kami melakukan review atas isi, dana

dan analisis Laporan setelah diterbitkan guna

meningkatkan kualitas Laporan tahun berikutnya.

3. Accuracy

Report submitted accurately and in detail so that

stakeholders can assess the performance of existing.

4. Timeliness

The report was prepared on a regular basis according

to the schedule set forth the Company.

5. Clarity

Report refers to the economic, social, environmental

performance with disclosure of information that is

clear and easily understood.

6. Reliability

The report contains verifiable economic, social, and

performance performance.

Process to Determine the Report Content G4-18

Referring to the GRI G4, we use 4 (four) step in determining the

topic and content of the Report, namely:

1. Identification: We identified the material/importanct

aspects to set boundaries.

For the purposes of identification and capture material

aspects, we conducted a survey by distributing

questionnaires contain aspects that are related to

the Company’s sustainability performance, covering

economy, social and environment. Furthermore, the

stakeholders who received the questionnaire were

asked to assess which aspects that are material.

2. Priority: We determined priorities based on the

material aspects which have been identified by

stakeholders through filling a questionnaire, as

mentioned in the previous step

3. Validate: We performed a validation of aspects that

are perceived as material aspects by completing the

data and interviewing personnels who are relevant

with the issues that will be presented in this report.

4. Review: We conducted a review of the content,

funding and analysis after the report was published

in order to improve the quality of next year’s report.





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

25

Langkah 1 identifikasi

Step 1 identification

Langkah 2 prioritasi

Step 2 prioritization

Langkah 4 reviu

Step 4 review

Langkah 3 validasi

Step 3 validation

TopikTopic

AspekAspect

Pengungkapan pendekatan manajemen + indikatorDisclosure of management approach + indicator

Konteks keberlanjutan

Sustainability context

Konteks keberlanjutan

Sustainability context

Pelibatan Pemangku Kepentingan

The Engagement of Stakeholders

Materialitas

Materiality

Pelibatan Pemangku Kepentingan

The Engagement of Stakeholders

Kelengkapan

Completeness

LAPORANREPORT

Identifikasi Materialitas G4-19

Aspek material dalam Laporan ini, seperti disebutkan dalam

GRI-G4, adalah isu-isu yang penting terhadap dampak ekonomi,

lingkungan, dan sosial bagi bisnis dan yang memengaruhi

asesmen serta keputusan para pemangku kepentingannya

secara substantif.

Dalam menentukan aspek-aspek yang material (penting)

seperti dikehendaki dalam GRI-G4, kami mengadakan diskusi

kelompok terbatas (focus group discussion) dan melakukan

survei melalui penyebaran angket “Lembar Uji Materialitas”

kepada para pemangku kepentingan. Diskusi dan survei

diadakan untuk memotret aspek-aspek apa saja yang dinilai

penting untuk disampaikan dalam laporan ini.

Angket berisi 42 pernyataaan yang terkait dengan aspek/

topik ekonomi, lingkungan dan sosial. Kepada para pemangku

kepentingan, mereka diminta menentukan derajat atau nilai

penting dari setiap aspek, dari 1. Paling Kurang Penting, 2.

Kurang Penting, 3. Agak Penting, 4. Penting, dan 5 Paling

Penting. Skor/nilai yang didapat akan menentukan prioritas

aspek-aspek mana saja yang musti disampaikan dalam Laporan

ini, yakni aspek yang mendapat skor minimal 4 (empat).

Identification of Materiality G4-19

Material aspects in this report, as mentioned in GRI-G4, are

important issues regarding the economic, environmental, and

social impact on the business, and influence the assessment

and decisions of stakeholders substantively.

In determining material (crucial) aspects as desired in GRI-G4,

we held focus group discussions and conducted a survey

through questionnaires “Materiality Test Sheet” to stakeholders.

The discussion and survey was conducted to capture aspects of

what is considered important to be delivered in this report.

The questionnaire contains 42 items related to the areas/

topics of economic, environmental and social. Stakeholders

were asked to determine the degree or the importance of

each aspect, from 1. Most Less Important, 2. Less Important,

Somewhat Important 3., 4. Important, and 5. Most Important.

Scores/grades that were collected will determine the priority

aspects that must be delivered in this report, i.e. aspects which

got a score of at least 4 (four).




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

26

TENTANG LAPORAN INI

About This Report

Aspek Material dan Boundary Teridentifikasi

Sebelum menentukan aspek-aspek yang material, dari 42

aspek yang ada dalam “Lembar Uji Materialitas” terlebih dahulu

dilakukan formulasi ulang. Pertimbangannya, ada beberapa

indikator yang bisa dikelompokkan menjadi satu. Dari formulasi

ulang itu, kemudian didapat 16 aspek untuk diuji dan diolah.

Hasil uji materialitas menunjukkan ada 10 dari 16 aspek

yang dinilai material/kategori penting dan sangat penting

untuk disampaikan melalui Laporan Keberlanjutan ini. Dari

sisi boundary (batasan), dari antara 10 aspek itu ada yang

dampaknya terjadi di dalam organisasi, di luar organisasi,

maupun terjadi di dalam maupun di luar organisasi.

Daftar Aspek Material dan Boundary (Batasan)

NoNo

AspekAspect

Di luar

PerusahaanOutside the

Company

Di dalam

PerusahanInside the

Company

1Dampak Ekonomi langsung

Direct Economic Impact√ √

2Dampak ekonomi tidak langsung yang dirasakan oleh masyarakat

Indirect economic impact endured by society√ √

3Limbah dan pengelolaannya

Waste and waste-handling√ -

4Kepatuhan terhadap UU Lingkungan

Compliance with Laws on Environment√ √

5Kenyamanan bekerja dan pemenuhan hak-hak pegawai

Working comfort and fulfillment of employee’s rights√ √

6Penghargaan terhadap masyarakat lokal

Respect for local communities√ √

7Antikorupsi

Anti-corruption√ √

8

Asesmen pemasok atas HAM, kerja paksa, pekerja anak, dan ketidakpedulian

lingkungan

Supplier assessment on human rights, forced labor, child labor, and environmental

indifference

√ √

9Bersaing secara sehat, antimonopoli

Healthy competition, anti-monopoly√ √

10Informasi produk, dan perlindungan konsumen

Product information, and customer protection√ √

Material Aspects and Identified Boundary

Prior to determining the material aspects, we performed re-

formulation of the 42 aspects of the “Materiality Test Sheet”.

This was done based on the consideration that there are

some indicators that can be grouped into one. From the

reformulation, there were 16 aspects to be tested and analyzed.

Materiality test results showed that there were 10 out of 16

aspects, which are considered material and very important

to be delivered through this Sustainability Report. In terms of

boundary (limit), of the 10 aspects, the impacts are occuring

inside the organization, outside the organization, as well as

inside and outside the organization.

List of Material Aspect and Boundary





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

27

Pelibatan Kelompok Kepentingan G4-24, G4-25, G4-26, G4-

27

Kami menyadari bahwa para pemangku kepentingan memiliki

andil yang sangat besar dalam mendukung keberhasilan

operasional Perseroan. Sebab itu, Waskita Beton Precast

berkomitmen untuk melibatkan mereka dalam berbagai

kegiatan sesuai dengan karakter dan kebutuhan masing-

masing. Dengan keterlibatan itu, Perseroan juga berkesempatan

untuk mengetahui berbagai hal yang dinilai penting oleh para

pemangku kepentingan. Dari keterlibatan itu pula, kami bisa

menentukan langkah-langkah lanjutan dan perbaikan untuk

peningkatan kinerja di masa-masa mendatang.

Menurut Waskita Beton Precast, pemangku kepentingan adalah

mereka yang memiliki dampak dan/atau terdampak oleh

operasional kami. Selain itu, dalam menentukan pemangku

kepentingan, kami juga merujuk pada prinsip-prinsip

penentuan pemangku kepentingan dari Global Reporting

Initiative GRI G4, yakni: Responsibility, Influence, Dependency,

Proximity, dan Representation.G4-25

Adapun para pemangku kepentingan dan keterlibatan mereka

selama 2016 dapat kami gambarkan sebagai berikut: G4-24,

G4-26, G4-27

Pemangku

Kepentingan Stakeholders

Metode PelibatanMethod of Engagement

FrekuensiFrequency

Topik/Masalah yang MunculTopic/Issue that Arise

Pelanggan

Customer

Website dan frontline information

Website and frontline information

Setiap saat bila

diperlukan

Any time needed

Informasi produk dan layanan yang jelas dan

transparan

Clear and transparent information of products and

services

Mendapatkan kepuasan layanan

Get satisfactory services

Kunjungan langsung

Direct visit

Setiap saat bila

diperlukan

Any time needed

Layanan call center

Call center

Setiap saat

apabila

diperlukan

Any time needed

Survei Kepuasan Pelanggan

Customer Satisfaction Survey

.......kali dalam

setahun

…… times a year

Pemegang Saham/

Investor

Shareholder/Investor

Pelaporan Kinerja

Reporting on Performance

RUPS

GMS

Setiap kuartal

Quarterly

Sekali setahun

Annually

Kinerja keuangan

Financial performance

Kinerja non-keuangan

Non-financial performance

Kinerja sepanjang tahun tentang tata kelola,

kinerja keuangan, non-keuangan, dan lain-

lain

Annual performance regarding corporate

governance, financial and non-financial

performance, etc.

The Engagement of Stakeholders G4-24, G4-25, G4-26, G4-27

We are aware that stakeholders have a large stake in supporting

the success of the Company’s operations. Therefore, Waskita

Beton Precast is committed to involving them in various

activities in accordance with respective character and needs.

With these involvements, the Company also has the opportunity

to know the different things that are valued by stakeholders.

From these involvements also, we can determine further steps

and improvements to increase performance in the future.

For Waskita Beton Precast, stakeholders are those who have

an impact and/or affected by our operations. Moreover, in

determining the stakeholders, we also refer to the principles

of the determination of stakeholders from the Global

Reporting Initiative GRI G4, namely: Responsibility, Influence,

Dependency, Proximity, and Representation. G4-25

The stakeholders and their involvement during 2016 can be

described as follows: G4-24, G4-26, G4-27




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

28

TENTANG LAPORAN INI

About This Report

Pemangku



FrekuensiFrequency


Pemerintah

GovernmentPelaporan pelaksanaan Kepatuhan

Reporting on Compliance

........kali dalam

setahun

….. times a year

Informasi tentang kepatuhan terhadap

ketentuan perundang-undangan yang

berlaku

Information on compliance with the provisions of

applicable laws and regulation

Pegawai

Employee

Media Internal

Internal Media ........kali dalam

sebulan

…… times a month

Sosialisasi kebijakan dan strategi yang

berkaitan dengan kepegawaian

Socialization of policies and strategies related with

employees

Kesetaraan kesempatan

Equal opportunities

Pengembangan karir, pelatihan dan lain-lain

Career development, training, etc

Survei Kepuasan Pegawai

Employee Satisfaction Survey

........kali dalam

setahun

…… times a year

Tingkat kepuasan pegawai, menjaring

harapan mereka.

Employee satisfaction index, capture their

expectation

Mitra Kerja/Pemasok

Partner/Supplier

Kontrak kerja

Working contract

Mitra investasi

Investment partner

Seminar dan workshop

Seminar and workshop

Apabila

dibutuhkan

If needed

Proses pengadaan yang obyektif

Objective procurement process

Kerjasama saling menguntungkan, transparan

dan adil

Mutually beneficial, transparent, and fair

cooperation

Organisasi Bisnis

Business Organization

Pertemuan dan kegiatan, baik

skala nasional, regional maupun

internasional

Meetings and activities, either national,

regional, or international scale

Apabila

dibutuhkan

If needed

Bagaimana meningkatkan tata kelola

Perusahaan, termasuk menjaring kebaruan-

kebaruan ihwal tata kelola

How to improve corporate governance, including

updating the novelty governance affairs

Strategi bisnis dalam menghadapi tantangan

Business strategies for facing challenges

Organisasi

Kemasyarakat/

Organisasi Sosial/

Lembaga Swadaya

Masyarakat

Community/

Social organization/

Non- Governmental

Organization

Kerjasama strategis untuk menjalankan

program-program Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan, baik di bidang

sosial maupun Lingkungan

Strategic cooperation to carry out

Corporate Social Responsibility Program of

the company, both in social or environment

field

Saat diperlukan

When needed

Jenis program CSR

CSR program

Cara mengoptimalkan pencapaian program

CSR

How to optimize the achievement of CSR program

Informasi tentang kegiatan perusahaan

Information on company’s activities





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

29

Pemangku



FrekuensiFrequency


Media

Media

Press release

Press confrence

Saat diperlukan

When needed

Kinerja keuangan

Financial performance

Kinerja non-keuangan

Non financial performance

Dampak dan kinerja kegiatan sosial dan

lingkungan perusahaan

Impact and performance of corporate social and

environmental activities

Informasi tentang kegiatan perusahaan

Information on company’s activities

Informasi terbaru tekait bisnis Perseroan yang

perlu diketahui oleh publik

New information about company’s business that

need to be acknowledged by public

• Umpan Balik • Feedback

Waskita Beton Precast provides feedback sheet at the end

of this Sustainability Report. We hope that stakeholders,

readers, and users of this report may give suggestions,

criticisms and feedback, and so on for the quality

improvement of future report.

• Company Contacts

To get further information regarding this Sustainability

Report, stakeholders of Waskita Beton Precast can also

contact: G4-31

• Corporate Secretary of PT. Waskita Beton Precast Tbk

Teraskita building, Lt. 3-3A

Jl. MT. Haryono Kav. No. 10A, RT 11 RW 11

Cempedak Cipinang, Jatinegara

East Jakarta 13340, Indonesia

Phone : (021) 22892999

Facsimile : (021) 29838020

Waskita Beton Precast menyediakan Lembar Umpan Balik

di bagian akhir Laporan Keberlanjutan ini. Kami berharap,

para pemangku kepentingan, pembaca dan pengguna

laporan ini dapat memberikan usulan, kritik dan masukan

dan sebagainya untuk perbaikan kualitas lapor pada

masa-masa mendatang.

• Kontak Perusahaan

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai

Laporan Keberlanjutan ini, pemangku kepentingan

Waskita Beton Precast juga dapat langsung menghubungi:

G4-31

• Sekretaris Perusahaan PT. Waskita Beton Precast Tbk

Gedung Teraskita, Lt. 3-3A

Jl. MT. Haryono Kav. No. 10A, RT 11, RW 11

Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara

Jakarta Timur 13340, Indonesia

Telepon : (021) 22892999

Faksimili : (021) 29838020

Profil Waskita BetonWaskita Beton Profile01

Dalam usianya yang masih

terbilang muda, Waskita

Beton Precast telah berhasil

merampungkan sejumlah

proyek prestisius di

Indonesia.

In a relatively young age,

Waskita Beton Precast has

managed to complete a

number of prestigious projects

in Indonesia.

TENTANG LAPORAN INI

About This ReportTATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK


ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

32


Waskita Beton Precast Profile





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

33

Nama Perusahaan: Name of the Company


Nama Panggilan Perusahaan:

Commercial NameWSBP

Tanggal Pendirian:

Date of Establishment

7 Oktober 2014

October 7, 2014

Bidang Usaha:

Main Business

Bergerak dalam industri manufaktur beton precast dan ready mix

Precast and ready mix concrete manufacturing industry

Status:

Status

Anak Perusahaan PT. Waskita Karya (Persero), Tbk

Subsidiary of PT. Waskita Karya (Persero), Tbk

Kepemilikan Saham:

Shareholding

Saham PT. Waskita Karya (Persero) Tbk 59.99995%

Koperasi 0.00005%

Saham Publik 40%

PT. Waskita Karya (Persero) Tbk

Cooperative 0.00005%

Public Share 40%

Nama Bursa:

Stock Exchange OfficePT. Bursa Efek Indonesia/BEI (The Indonesia Stock Exchange/IDX)

Pencatatan Saham pada BEI/IDX:

Share-Listing

20 September 2016

September 20, 2016

Kode Bursa di BEI/IDX:

Stock Code at BEI/IDXWSBP

Dasar Hukum Pendirian:

Legas Basis of Establishment

Akta Pendirian No. 10 tanggal 7 Oktober 2014 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Nomor AHU-29347.40.10.2014 tanggal 14 Oktober 2014

Deed of Establishment No. 10 dated October 7, 2014 which was approved by the Minister of Law and Human Rights No.

AHU-29347.40.10.2014 dated October 14, 2014

Modal Dasar:

Authorized Capital

Rp.6.326.677.813.600,- (enam triliun tiga ratus dua puluh enam miliar enam ratus tujuh puluh tujuh juta delapan

ratus tiga belas ribu enam ratus Rupiah) yang terbagi atas 63.266.778.136 (enam puluh tiga miliar dua ratus enam

puluh enam juta tujuh ratus tujuh puluh delapan ribu seratus tiga puluh enam) saham dengan nilai nominal

masing-masing sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) per lembar saham

Rp6,326,677,813,600.- (six billion three hundred and twenty-six billion, six hundred and seventy-seven million eight

hundred thirteen thousand six hundred Rupiah), divided into 63,266,778,136 (sixty three billion, two hundred and sixty six

million seven hundred and seventy-eight thousand one hundred and thirty-six) shares with a nominal value amounting

to Rp100.- (one hundred Rupiah) per share

Modal Ditempatkan/ Disetor Penuh:

Issued/Fully Paid Capital

Rp.2.636.115.753.400 (dua triliun enam ratus tiga puluh enam miliar seratus lima belas juta tujuh ratus lima puluh

tiga empat ratus rupiah) yang terbagi atas 26.361.157.534 (dua puluh enam miliar tiga ratus enam puluh satu juta

seratus lima puluh tujuh ribu lima ratus tiga puluh empat) saham

Rp.2,636,115,753,400 (two billion six hundred thirty six billion, one hundred and fifteen million seven hundred and fifty

three four hundred rupiah) divided into 26,361,157,534 (twenty six billion, three hundred and sixty one million

one hundred and fifty-seven thousand five hundred thirty four) shares

Jumlah Karyawan:

Amount Employee

912 Person

912 Person

Produk:

Product

Beton precast dan Ready mix

Precast and Readymix Concrete

Kantor Pusat:

Head Office

Gedung Teraskita, Lt. 3-3A

Jl. MT. Haryono Kav. No. 10A, RT 11, RW 11

Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara

Jakarta Timur 13340, Indonesia

Telepon : (021) 22892999

Website:

Websitehttp://www.waskitaprecast.co.id

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

34



Sekilas PerusahaanCompany at a Glance

““

Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perseroan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan.

This yearly report includes statement of financial condition, results of operations,

projections, plans, strategies, policies, and objectives of the Company, which

is classifiedas future statement, except those things that are historical. The

statements have the potency of risk, uncertainty, and can

resulted in the actual development is materially different from what has reported.





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

35

PT. Waskita Beton Precast Tbk (selanjutnya disebut Waskita

Precast, Perseroan, atau kami) merupakan suatu perseroan

terbatas yang didirikan di Negara Republik Indonesia

berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 10 tanggal

7 Oktober 2014. Perseroan merupakan salah satu anak

perusahaan dari PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, perusahaan

konstruksi BUMN terkemuka di Indonesia, yang bergerak

dalam industri manufaktur beton precast dan ready mix.

Kehadiran Waskita Precast diharapkan dapat memberikan

peningkatan daya saing bagi perusahaan induk, sekaligus

dapat mendukung pemenuhan kebutuhan internal proyek-

proyek yang sudah dan akan ditangani oleh PT. Waskita Karya

(Persero) Tbk, maupun untuk pemenuhan kebutuhan eksternal.

Dalam usianya yang masih terbilang muda, Perseroan telah

berhasil merampungkan sejumlah proyek di Indonesia. Proyek-

proyek itu berupa pembuatan jalan tol, jembatan, gedung

bertingkat tinggi dan revitalisasi sungai. Guna mendukung

operasional sehari-hari, saat ini Perseroan mengoperasikan 10

(sepuluh) pabrik (plant) precast, 41 (empat puluh satu) pabrik

ready mix/batching plant dan 3 (tiga) stone crusher (quarry)

yang memiliki lokasi yang strategis di dekat lokasi proyek-

proyek yang dikerjakannya. G4-8

Visi Perseroan sangat jelas, yakni menjadi unit bisnis di bidang

precast dan ready mix yang dapat memberikan profit center

dengan menghasilkan produk-produk precast & ready mix yang

bermutu tinggi dan harga yang kompetitif. Untuk mewujudkan

visi tersebut, Perseroan mendapat dukungan dari tenaga-

tenaga inti yang sangat berpengalaman di bidangnya, plus

tenaga ahli yang siap melakukan kontrol produksi yang ketat

dan terus berinovasi dalam produksi.

Selain berorientasi pada kualitas produk, Perseroan juga

berkomitmen untuk terus berekspansi dengan membuka

plant-plant baru untuk memenuhi potensi pasar beton precast

dan ready mix di Indonesia. Dengan rencana jangka panjang

yang terarah dan didukung oleh portofolio proyek di lokasi-

lokasi yang strategis, Perseroan optimistis mampu berkembang

menjadi perusahaan beton terkemuka dan diperhitungkan di

Tanah Air.

PT. Waskita Beton Precast Tbk (hereinafter called the “Company”

or we) is a limited liability company incorporated in the Republic

of Indonesia based on Deed of Establishment of Limited

Liability Company No. 10 dated October 7, 2014. The Company

is a subsidiary of PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, a leading state-

owned construction company in Indonesia, which is engaged

in precast and ready mix concrete manufacturing industry.

The presence of PT. Waskita Beton Precast Tbk is expected to

provide increased competitiveness for the parent company, as

well as to support the fulfillment of internal projects that have

been and will be handled by PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, as

well as to fulfil external needs.

In its fairly young age, the Company has successfully

completed a number of projects in Indonesia. The projects

were construction of toll roads, bridges, high-rise buildings,

and revitalization of river. To support daily operations, the

Company currently operates 10 (ten) precast plants, 41 (forty-

one) ready mix/batching plants, and 3 (three) stone crusher

(quarry) which are located in a strategic area near the location

of existing projects. G4-8

The Company’s vision is very clear, to become a business

unit in the field of precast and ready mix that could provide

a profit center by producing precast and ready mix products

of high quality and competitive price. To realize this vision, the

Company has the support of highly experienced key personnels,

plus experts who are ready to perform strict production control

and continue to innovate in the production.

In addition to its focus on the quality of products, the Company

is also committed to continue to expand by opening new plants

to meet the potential market of precast and ready mix concrete

in Indonesia. With focused long-term plan that is supported

with a portfolio of projects in strategic locations, the Company

strongly believes on its ability to develop into a leading and

respected concrete company in Indonesia.

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

36



Kegiatan usaha Perseroan terfokus pada 2 (dua) aktivitas

utama, yaitu produksi beton precast dan ready mix. Beton

precast merupakan beton yang dibuat dan dicetak dengan

ukuran yang sudah ditentukan atau disesuaikan dengan

aplikasi kerja sehingga bisa menghemat biaya dan efisiensi

waktu. Sementara itu, ready mix adalah cor beton curah siap

pakai atau instan yang diproduksi di pabrik olahan/batching

plant. Ready mix banyak digunakan dalam proyek-proyek

berskala menengah ke atas karena ketepatan campuran dan

waktu pengaplikasian yang lebih hemat dibandingkan dengan

pengecoran secara manual.

Pada tahun 2016, pendapatan Perseroan mengalami

peningkatan signifikan, baik lini usaha precast maupun

readymix. Pendapatan dari precast meningkat menjadi Rp3,01

triliun pada tahun 2016, dari semula Rp2,17 triliun pada

tahun 2015. Sedangkan pendapatan dari ready mix tercatat

sebesar Rp1,705 triliun pada tahun 2016, melompat jauh dari

pendapatan tahun 2015 sebesar Rp472 miliar.

2016 2015

Precast 3.011.436.386.433 2.171.904.216.672

Ready mix 1.705.713.685.346 472.415.783.181

Jumlah/Total 4.717.150.071.779 2.644.319.999.853

The Company is focused on 2 (two) main activities, namely the

production of precast and ready mix concrete. Precast concrete

is made and casted with predetermined size or tailored to

a working application, thus it will save cost and more time-

efficient. Meanwhile, ready mix concrete is instant/ready-to-

use cast concrete bulk, that was manufactured in batching

plants. Ready mix is widely used in projects of medium scale up

because the accuracy of the mixture and the application time is

more efficient than manually casting.

In 2016, the Company’s revenue has increased significantly,

both precast and readymix business lines. Revenue from

precast increased to Rp3,01 trillion in 2016, from the original

Rp2,17 trillion in 2015. While revenues from readymix recorded

at Rp1,705 trillion in 2016, a significant increase from revenue

in 2015 amounted to Rp472 billion.

Kegiatan Usaha G4-4, G4-9Business Activity G4-4, G4-9





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

37

Untuk memenangkan persaingan yang kian ketat, Perseroan

terus menciptakan keunggulan-keunggulan kompetitif.

Keunggulan yang dimiliki Perseroan dan layak menjadi bahan

pertimbangan bagi para calon pelanggan, yakni:

• Bergerak di sektor yang bertumbuh pesat dan didukung

Pemerintah

• Pasar captive yang terjamin dan didukung pertumbuhan

bisnis inti grup

• Pertumbuhan pendapatan dan laba historis yang pesat

serta peningkatan level marjin jangka menengah dari

proyek jalan tol

• Jaringan pemasaran yang mapan dan wilayah produksi

yang tersebar di seluruh Indonesia

• Reputasi yang baik dan track record yang terbukti

• Tawaran produk yang beragam, berkualitas dan memiliki

nilai tambah

• Manajemen dan tenaga kerja ahli yang memiliki

pengalaman komprehensif di industri terkait

To win the increasingly fierce competition, the Company

continues to create competitive advantages. The advantages

owned by the Company and are worthy of consideration for

any prospective customers are:

• Engaged in fast growing sectors that are supported by the

Government

• Guaranteed captive market that is supported by the

growth of the group’s core business

• Rapid growth in revenue and profit as well as the increase

in level of medium-term margin of toll road projects

• Established marketing network and production areas are

scattered throughout Indonesia

• Good reputation and proven track record

• Offers multiple products, with high quality and added

value

• The management and experts have comprehensive

experience in the related industry

Keunggulan KompetitifCompetitive Advantage

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

38







us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

39

Dalam upaya untuk mengoptimalisasi posisi bisnis dan kinerja

perusahaan, Perseroan melaksanakan strategi sebagai berikut:

a. Terus meningkatkan jumlah proyek yang akan ditangani

oleh Perseroan, baik proyek-proyek yang datang dari

pihak internal maupun proyek-proyek yang didapatkan

secara langsung;

b. Meningkatkan kapasitas produksi Perseroan agar dapat

secara maksimal memenuhi permintaan yang ada.

Idealnya penambahan kapasitas ini dilakukan di daerah-

daerah yang berdekatan dengan lokasi proyek sehingga

dapat mengurangi beban biaya transportasi;

c. Terus berinovasi untuk menghadirkan produk-produk

yang bervariasi dan bernilai tinggi, serta mempunyai

harga jual yang lebih baik sehingga Perseroan dapat

mencatat kenaikan harga rata-rata penjualan dari tahun

ke tahun;

d. Mendapatkan kontrak-kontrak jalan tol secara langsung

(tanpa melalui internal grup), sehingga Perseroan dapat

mendapatkan marjin yang lebih tinggi;

e. Penurunan harga pokok penjualan melalui akuisisi quarry

sebagai tempat menghasilkan bahan baku aggregate dan

akuisisi truck mixer;

f. Mendayagunakan skala ekonomi dan meningkatkan

efisiensi operasi agar dapat menekan harga pokok;

g. Mengoptimalkan sinergi intra-group serta menjadikan

sinergi sebagai basis untuk meningkatkan porsi

penjualan kepada pihak ketiga untuk mengurangi risiko

ketergantungan perusahaan;

h. Menjaga konsistensi kualitas produk dan penyelesaian

proyek tepat waktu dengan menerapkan sistem quality

control yang komprehensif;

i. Menyempurnakan strategi pemasaran dan memperluas

wilayah pemasaran;

j. Melakukan penyempurnaan supply chain perusahaan

agar pasokan bahan baku selalu terjamin dan efisiensi

produksi dapat ditingkatkan;

k. Meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia melalui

investasi dalam program-program pelatihan dan sistem

rekrutmen yang kompetitif.

In order to optimize the Company’s business position and

performance, the Company is implementing the following

strategies:

a. Continue to increase the number of projects to be handled

by the Company, both projects that come from internal

parties and projects that are obtained directly;

b. Increase the Company’s production capacity in order to

optimally meet the existing demand. Ideally, capacity

addition is done in areas adjacent to the project site so as

to reduce the transportation costs;

c. Continue to innovate to deliver varied products with

high value and having a better selling price, so that the

Company can record the increase in average sales prices

from year to year;

d. Attain toll road contracts directly (without going through

the internal group), so that the Company can obtain

higher margins;

e. The decline in cost of goods sold through the acquisition

of the quarry as a feedstock to produce aggregate raw

materials and truck mixers acquisitions;

f. Leveraging economic scale and improve operational

efficiency in order to suppress cost of goods sold;

g. Optimising the intra-group synergy and make the synergy

as a foundation to increase the share of sales to third

parties to reduce the risk of the Company’s dependency;

h. Maintain consistency of product quality and timely

completion of project by implementing a comprehensive

quality control system;

i. Enhance marketing strategies and expanding marketing

area;

j. Improve supply chain of the Company to ensure the

supply of raw materials and the production efficiency can

be improved;

k. Improve the capabilities of human resources through

investments in training programs and competitive

recruitment system.

Strategi Usaha Business Strategy

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

40



Struktur OrganisasiOrganization Structure

Struktur Organisasi PT. Waskita Beton Precast per

31 Desember 2016 adalah sebagai berikut :

Organization Structure of PT. Waskita Beton Precast per

December 31, 2016 are as follows:

DIREKTUR UTAMAPRESIDENT DIRECTOR

DIREKTUR PEMASARAN & LITBANGDIRECTOR OF MARKETING

DIREKTUR TEKNIK & OPERASIDIRECTOR OF ENGINEERING & OPERATIONS

BAG. PROMOSI & ADM.

PEMASARANPROMOTION AND MARKETING

ADMINISTRATION SECTION

BAG. PRECASTPRECAST SECTION

BAG. EVALUASI & PELAPORAN

EVALUATION & REPORTING

BAG. PENGENDALIAN BIAYA & PENDAPATAN

COST & REVENUE CONTROL

SECTION

BAG. PENGADAANPROCUREMENT SECTION

BAG. DESAIN & TEKNIKDESIGN AND ENGINERING

SECTION

BAG. READYMIXREADYMIX SECTION

BAG. QUALITY ASSURANCE &

STANDARISASIQUALITY ASSURANCE AND

STANDARDS SECTION

BAG. POST TENSIONPOST. TENSION SECTION

BAG. PENJUALAN &

SALES ENGINEERSALES AND SALES ENGINERING

SECTION

BAG. ANGGARANBUDGETING SECTION

SPI

IAU

AUDITOR KEUANGANFINANCE AUDITOR

AUDITOR TEKNIKENGINEERING AUDITOR

AUDITOR SISTEMSYSTEM AUDITOR

DEP. PEMASARAN, PENJUALAN, &

ANGGARANMARKETING, SALES AND

BUDGETING DEP.

DEP. PENELITIAN &

PENGEMBANGANRESEARCH AND DEVELOPMENT

DEP.

DEP. PRODUKSIPRODUCTION DEP.

DEP. DESAIN & STANDARISASI

DESIGN AND STANDART DEP.

DEP. PENGENDALIAN OPERASI &

PENGADAANOPERATIONAL CONTROL AND

PROCUREMENT DEP.

D

I

R

E

K

S

I

D

I

R

E

C

T

O

R

W

O

R

K

I

N

G

U

N

I

T

U

N

I

T

K

E

R

J

A





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

41

DIREKTUR KEUANGAN & SISTEMDIRECTOR OF FINANCE

DIREKTUR PENGEMBANGAN & SDMDIRECTOR OF DEVELOPMENT & HUMAN RESOURCE

BAG. KEUANGAN &

PERBANKANFINANCE & BANKING SECTION

BAG. SISTEM &

RISIKOSYSTEM & RISK SECTION

BAG. PENGELOLAAN

SDMHUMAN RESOURCE

MANAGEMENT SECTION

BAG. PENGEMBANGANDEVELOPMENT SECTION

BAG. INVESTOR

RELATIONINVESTOR RELATION

SECTION

BAG. HUMASPUBLIC RELATION

SECTION

BAG. LEGALLEGAL SECTION

BAG.

PERALATANTOOLS & FACILITIES

SECTION

BAG. PEMBANGUNAN SARANA PRODUKSI

PRODUCTION

INFRASTRUCTURE SECTION

BAG. QUARRYQUARRY SECTION

BAG. PENGEMBANGAN SDM

HUMAN RESOURCE

DEVELOPMENT SECTION

BAG. UMUM &

PERLENGKAPANGENERAL AFFAIRS & EQUIPMENT

SECTION

BAG. AKUNTANSIACCOUNTING SECTION

BAG. TIIT SECTION

BAG. PAJAKTAX SECTION

SEKPERCORPORATE SECRETARY

DEP. KEUANGAN & AKUNTANSI

FINANCE AND ACCOUNTING

DEP.

DEP. SISTEM, RISIKO, & TI

SYSTEM, RISK & IT DEP.

DEP. PENGEMBANGAN USAHA & PRASARANA

BUSINESS DEVELOPMENT &

INFRASTRUCTURE DEP.

DEP. SDM & UMUMHUMAN RESOURCE & GENERAL

AFFAIRS DEP.

DEP. PERALATAN & SARANA PENUNJANG

EQUIPMENT & SUPPORTING

TOOLS DEP.

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

42



Vis

ion Vision

“Menjadi Perusahaan yang terdepan di Indonesia di Bidang Manufaktur Precast,

Ready Mix, Quary, Jasa Konstruksi dan Postension Precast Concrete”

“To Become the leading indonesia company in construction industry, engineering, infrastructure investment and

realty”.

Mis

sio

n Mission1. Membuat produk secara terus menerus, memenuhi persyaratan yang ditetapkan

oleh pelanggan serta melakukan inovasi dalam pengembangan produk dan

mendapatkan pengakuan dari pelanggan.

2. Menjadikan SDM yang kompeten dan ahli di Industri Precast, Ready Mix, Quary,

Jasa Konstruksi dan Postension Precast Concrete.

3. Menjalin hubungan saling menguntungkan dengan pihak-pihak yang

berkontribusi terhadap kemajuan perusahaan.

4. Memanfaatkan teknologi informasi dalam mencapai daya saing.

1. To manufacture the products continuously, meet the requirements set by the customer as well as innovate in

product development and gain recognition from customers.

2. To create competent and expert human resources in the industry of Precast, Ready Mix, Quary, Construction

Services and Postension of Precast Concrete.

3. To establish mutually beneficial relationships with parties that contribute to the advancement of the company.

4. To utilize the information technology in achieving competitiveness.

Visi, Misi, Budaya PerusahaanVision, Mission, Corporate Culture

Dalam menjalankan bisnisnya, Perseroan memiliki visi, misi yang

sejalan dengan budaya Perseroan untuk kemajuan bersama.

Perumusan Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan, Perseroan

melibatkan seluruh pihak yang terkait, yaitu Dewan Komisaris,

Direksi, dan karyawan, serta memperhatikan kepentingan dari

In conducting its business and move onward, the Company has

a vision and mission that is in line with its corporate culture.

The formulation of Vision, Mission, and Corporate Culture of

the Company was involving all parties, namely, the Board of

Commissioners, Board of Directors, and employees by taking





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

43

Waskita Beton Precast juga memiliki budaya Perusahaan yang telah di bangun bersama dan

harus dipatuhi masing-masing organ Perusahaan, yang terangkum dalam istilah IPTEX (Integrity,

Profesionalism, Teamwork & Excellence). Dengan penjelasan sebagai berikut:

Waskita Beton Precast also has corporate culture that has been built up together and must be adhered to by each organs of the

Company, which is summarized in IPTEX (Integrity, Professionalism, Teamwork and Excellence). With the following explanation:

1. Integrity : Integritas (Jujur, Adil, Disiplin)

2. Professionalism : Profesionalisme ( Ahli dibidangnya, menjalankan hak dan kewajiban,

bekerja efektif dan efisien)

3. Teamwork : Terbuka, Komunikatif, Peduli

4. EXcellence : Kreatif dan Inovatif, Proaktif dan Responsif, Tangguh dan Militan.

1. Integrity : Integrity: (Honesty, Fairness, Discipline)

2. Professionalism : Professionalism; (Experts in their fields, rights and obligations, to work effectively and efficiently)

3. Teamwork : Open, communicative, caring Excellence

4. EXcellence : Creative and Innovative, Proactive and Responsive, Tough and Militant.

Corporate Culture

Nilai Budaya Perusahaan : “IPTEX”

Budaya Perusahaan

Nilai Budaya Perusahaan : “IPTEX”

para pemangku kepentingan. Perubahan Visi Misi perusahaan

disetujui oleh direksi dalam surat no. 242 /WBP/SDMSTI/2016,

tanggal 29 Juli 2016

into account the interest of stakeholders. The changes of

Company Vision and Mission were approved by the Board of

Directors in letter no. 242/WBP/ SDMSTI/2016, dated July 29,

2016

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

44



Produk yang Dipasarkan G4-4Marketed Products G4-4

Kegiatan usaha Perseroan terfokus pada 2 (dua) aktivitas utama

yaitu produksi beton precast dan ready mix. Beton precast

merupakan beton yang dibuat dan dicetak dengan ukuran

yang sudah ditentukan atau disesuaikan dengan aplikasi

kerja sehingga bisa menghemat biaya dan efisiensi waktu.

Sementara itu, ready mix adalah cor beton curah siap pakai

atau instan yang diproduksi di pabrik olahan/batching plant.

Berikut beberapa produk yang dihasilkan Waskita Beton

Precast:

NoNo

Jenis ProdukType of Product

DeskripsiDescription

GambarImage

1Precast Concrete U Girder

(PC-U Girder)

Produk beton berbentuk balok “U” yang digunakan untuk

struktur konstruksi jembatan dan jetty.

Concrete products shaped “U” beams and used in the structure

construction of bridges and jetty.

2Precast Concrete T Girder

(PC-T Girder)

Produk beton berbentuk balok “T” yang digunakan untuk


Concrete products shaped “T” beam and used in the structure

construction of bridges and jetty

3Precast Concrete I Girder

(PC-I Girder)

Produk beton berbentuk balok “I” yang digunakan untuk


Concrete products shaped “I” beam and used in the structure

construction of bridges and jetty.

4 Box Girder

Produk beton berbentuk balok box yang digunakan

untuk struktur konstruksi jembatan.

Concrete products shaped box beam and used in the structure

construction of bridges.

The Company is focused on two (2) main activities, namely the

production of precast and ready mix concrete. Precast concrete

is concrete made and casted with size that are predefined

or customized with work application, thus can save cost and

time efficiency. Meanwhile, ready mix concrete is ready or

instant cast concrete bulk manufactured in processing factory/

batching plant.

Here are some of the products produced by Waskita Precast

Beton:





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

45

NoNo



GambarImage

5 Spun Pile

Produk beton tiang pancang bulat pre-tension yang

digunakan sebagai pondasi bangunan

Pre-tension round pile concrete product used as building

foundations

6 Square pile

Produk beton tiang pancang kotak pre-tension yang

digunakan sebagai pondasi bangunan

Pre-tension box pile concrete product used as building

foundations

7Corrugated Concrete

Sheet Pile (CCSP)

Produk beton berbentuk gelombang yang digunakan

untuk dinding penahan tanah.

Wave-shaped concrete products used for retaining walls.

8Flat Concrete Sheet Pile

(FCSP)

Produk beton berbentuk datar yang digunakan untuk

dinding penahan tanah.

Flat-shaped concrete products used for retaining wall.

9 Diaphragm Wall

Produk beton berbentuk dinding persegi yang digunakan

untuk penahan tanah pada basement gedung atau

underpass jalan

Square wall-shaped concrete product used for retaining wall

at building bass or road underpass

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

46



NoNo



GambarImage

10 Full Slab

Produk beton berbentuk plat datar yang digunakan untuk

lantai jembatan dan jetty.

Flat plate-shaped concrete product used for

bridge deck and jetty.

11 Half Slab

Produk beton berbentuk setengah plat datar yang

digunakan untuk lantai jembatan dan jetty.

Half flat plate-shaped concrete product used for

bridge deck and jetty.

12 Voided Slab

Produk beton berbentuk balok berongga yang digunakan

untuk jembatan bentang pendek.

Hollow beam shaped-concrete product used for short span

bridges.

13U ditch produk beton yang digunakan untuk saluran air.

Concrete product used for water canal.

14Moveable Concrete

Barrier (MCB)

Produk beton yang digunakan sebagai pembatas di jalan

raya dengan keunggulan dapat dipindah-pindah

Concrete product used as barrier in the way highway with the

advantages of movable





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

47

NoNo



GambarImage

15

Tiang Pancang

Diameter 1200 mm

dengan pengujian

sambungan CT

Connector

Pile with diameter 1200

mm with CT Connector

connection testing

Tiang pancang berdiameter besar (1200 mm) dengan

connector CT dibuat untuk kebutuhan Proyek Giant

Sea Wall yang menggunakan pondasi dalam dengan

kekakuan yang lebih besar.

Pengujian tarik CT Connector dilakukan di lembaga B2TKS

Serpong

Pile of large diameter (1200 mm) with CT connector made for

the needs of Giant Sea Wall Project which uses the foundation

in the greater rigidity.

CT Connector tensile test carried out in B2TKS Serpong

Institution

Selain produk-produk yang sudah dipasarkan seperti tersebut

di atas, Perseroan juga terus berupaya untuk mengembangkan

produk lain agar bisa bersaing dengan kompetitor. Untuk

itu, Perseroan menganggarkan biaya penelitian dan

pengembangan sekitar Rp6 miliar, yang telah dari tahun 2013-

2017. Saat ini, produk yang sedang dikembangkan Perseroan,

antara lain:

In addition to products that have been marketed as such above,

the Company continues to strive to develop other products in

order to compete with competitors. For that, the Company

budgeted cost of research and development of about 6 billion,

from the year 2013- 2017. Currently, the Company’s products

that are still under development, among others:

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

48



NoJenis ProdukType of Product


GambarImage

1Bantalan Jalan Rel Kereta Api

Bearing Railroads

Bantalan Rel Beton Type 1067 dengan Sistem

Penambat PT. Pindad dan akan segera dimulai

trial untuk type 1435

Concrete Bearing Railroads Type 1067 with PT.

Pindad fastening system and will soon begin a trial

for type 1435

2SprigWP

SpRigWP adalah produk jalan precast yang

dikembangkan Perseroan untuk mendukung

percepatan pembangunan infrastruktur

Indonesia pada aspek pembangunan jalan yang

berkualitas, dapat diproduksi massal dan cepat

dengan harga yang ekonomis selama masa

layanan (Life cycle)

SpRigWP is the precast products developed by the

Company to support the accelerated development

of Indonesia’s infrastructures on aspects of high

quality road construction, can be mass produced

and quickly, at an economical price during the

service life (Life Cycle)

3Precast untuk gedung

Precast for building

Komponen Dinding sebagai pengganti

pasangan batu bata, komponen lantai,

komponen kolom dan balok dalam sebuah

bangunan

Wall component instead of brick masonry, flooring

components, columns and beams component in a

building





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

49

NoJenis ProdukType of Product


GambarImage

4

Tiang Listrik Bulat

Berongga

Round and Hollow Power Pole

Produk Tiang Listrik Sesuai dengan SPLN 20013

Power Pole Products in accordance with SPLN

20013

5

Jaring Laba-Laba

Spider Web

Pondasi jaring laba-laba yang memiliki

kemampuan memperkecil resiko terjadinya

irregular differential dan mampu membuat

tanah menjadi bagian struktur pondasi

The foundation of spider web is able to minimize

the risk of irregular differential and capable of

making the land became part of the foundation

structure

6RC - Pipe

RC - Pipe

Pipa bertekanan dengan diameter produk

300mm s/d 1500mm

Pressurized pipe with a diameter of 300mm until

1500mm

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

50



Produk-produk Perseroan dipasarkan di berbagai wilayah di

Indonesia. Oleh karena wilayah Indonesia yang begitu luas,

maka wilayah penjualan dibagi menjadi lima area sebagai

berikut:

No No

Wilayah

PenjualanSales Area

Kedudukan

Kantor Location of Office

Daerah OperasiOperational Area

1. Area I

Areas IMedan

Sumatera bagian utara ( Aceh, Padang, Medan, Jambi, Kepulauan Riau, Riau)

North of Sumatera (Aceh, Padang, Medan, Jambi, Kepulauan Riau, Riau)

2. Area II

Areas II Palembang

Sumatera Bagian selatan (Palembang, Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung)

South of Sumatera (Palembang, Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung)

3. Area III

Areas III Jakarta

DKI, Jawa Barat, dan Banten

DKI, West Java, and Banten

4. Area IV

Areas IV DI Yogyakarta

Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan seluruh Kalimantan

Central Java, DI Yogyakarta, and all Kalimantan area

5.Area V

Areas VSurabaya

Jawa Timur, Pulau Sulawesi, Bali, Maluku, Irian jaya

East Java, Sulawesi Island, Bali, Maluku, Papua

Pelanggan utama Perseroan adalah grup WASKITA. Hal

tersebut merupakan bagian dari strategi grup Perseroan

untuk menciptakan vertical integration dan sinergi antar lini

bisnis sehingga dapat menciptakan efisiensi operasi. Tingkat

kontibusi grup WASKITA kepada Perseroan saat ini relatif

tinggi. Ke depan, Perseroan akan meningkatkan diversifikasi

portfolio pelanggan eksternal.

Dalam mendistribusikan produk precast ke pelanggan,

Perseroan menggunakan armada trailer untuk jalur darat, dan

kapal tongkang untuk jalur laut. Perseroan bekerjasama dengan

pihak ketiga (transporter) untuk keperluan distribusi produk

ke konsumen dalam suatu periode sesuai dengan kontrak

Perseroan dan perusahaan transporter. Kontrak ekspedisi

tersebut berdasarkan pada volume pengiriman yang telah

disetujui. Adapun kontrak pengiriman produk Perseroan yang

dilakukan dengan pihak ketiga tersebut bersifat kontrak putus.

The Company’s products are marketed in various regions in

Indonesia. Since Indonesia’s territory is very large, the sales

area is divided into five areas as follows:

The Company’s main customers are WASKITA group. It is

part of the Company group’s strategy for forming vertical

integration and synergies among business lines in order

to create operational efficiency. The level of contribution

of WASKITA group to the Company is still relatively high.

However, in the future, the Company will increase the

diversification of external customers portfolio.

In distributing its products (precast) to customers, the

Company uses a fleet of trailers for landline, and barges for

sea. The Company cooperates with third parties (transporter)

for distribution of products to consumers in accordance with

the contract period of the Company and the transporter. The

expedition contracts are based on the volume of shipments

that have been approved. The contracts for distribution of

the Company’s products with such third parties are one-time

contract.

Pasar dan Wilayah Penjualan G4-8Markets and Sales Area G4-8





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

51

Dalam operasional kantor sehari-hari, Perseroan menjalin

kerjasama dengan pihak ketiga untuk memasok sejumlah

kebutuhan. Antara lain, penyedia tenaga kerja outsourcing, jasa

kontraktor interior, pengadaan furniture kantor dan pengadaan

mesin fingerprint dan telepon. Tidak ada penapisan khusus

dalam menetapkan pemasok. Dalam hal ini, Waskita Beton

Precast mengikuti ketentuan yang berlaku di WASKITA sebagai

Induk Perseroan. Apabila selama menjadi mitra WASKITA,

pemasok tersebut tidak ada masalah, yang berarti rekam

jejaknya baik, maka Waskita Beton Precast dapat menggunakan

jasa pemasok yang sama tersebut. Pada masa pelaporan, tidak

ada laporan dan pengaduan ihwal pemasok yang melanggar

ketentuan ketenagakerjaan,

Skala Perusahaan G4-9, G4-10The Company’s Scale G4-9, G4-10

Sejalan dengan kinerja Perseroan yang terus meningkat,

pada tahun 2016, PT. Waskita Beton Precast Tbk, berhasil

mencatatkan laba bersih sebesar Rp634,82 miliar, atau sebesar

189,86% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp334,37 miliar.

Sedangkan angka penjualan usaha pada tahun 2016 mencapai

Rp4,717 triliun, naik 78% dibanding tahun 2015, yakni Rp2,644

triliun.

Keberhasilan Perseroan itu tak lepas dari dukungan seluruh

karyawan yang berdedikasi tinggi dalam bekerja. Hingga 31

Desember 2016, Perseroan memiliki karyawan sebanyak 912

orang, naik 93% dibanding tahun 2015, yakni 472 orang.

In its daily office operations, the Company formed a partnership

with third parties to supply a number of needs. Among other

things, providers of outsourcing labor, interior contractor

services, procurement of office furniture, fingerprint machine,

and telephone. There were no special screening in appointing

the suppliers. In this case, Waskita Beton Precast follows the

applicable provisions in WASKITA as the Parent Company. If

no problems/issues occured in a corporation with a certain

supplier, which means that the supplier has a good track record,

then Waskita Beton Precast will use the services of the same

suppliers. During the reporting period, there were no reports

and complaints regarding suppliers who violate the provisions

of employment.

In line with the Company’s performance that continues to

increase, in 2016, PT. Waskita Beton Precast Tbk, managed to

record a net profit of Rp634,82 billion, or 189.86% compared

to 2015 reaching Rp334,37 billion. Meanwhile, business sales

figures in 2016 reached Rp4,717 trillion, up 78% compared to

2015 reaching Rp2,644 trillion.

This success can not be separated from the support of all

dedicated employees. Until December 31, 2016, the Company

employed about 912 person, up 93% compared to 2015, i.e.

472 employees.

Rantai Pasokan G4-12Supply Chain G4-12

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

52



Perseroan menghargai kebebasan bagi karyawan dalam

berserikat dan berkumpul, termasuk membuka peluang

berdirinya serikat pekerja karyawan. Hingga saat ini, Perseroan

belum memiliki Serikat Pekerja, meskipun dalam Peraturan

Perusahaan di perusahaan lain berupa Perjanjian Kerja Bersama

dimungkinkan untuk itu. Peraturan Perusahaan mengatur

berbagai hal yang berkaitan dengan hubungan antara pegawai

dengan perusahaan sehingga mengikat kedua pihak.

Walau Perseroan belum memiliki serikat pekerja, namun hak

mereka untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat sudah

diatur dalam Peraturan Perusahaan yang mengikat bagi seluruh

karyawan dan manajemen Perseroan. Hal itu, diatur dalam

Perjanjian Kerja Bersama, diantaranya mengatur tentang keluh

kesah pegawai dan cara penyampaiannya.

Perubahan Signifikan Selama Periode Pelaporan G4-13Significant Changes During the Reporting Period G4-13

Pada periode pelaporan, terdapat perubahan signifikan

dibanding tahun sebelumnya berkaitan dengan struktur modal

saham Perseroan. Hal itu terjadi setelah Perseroan melakukan

Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering), yang

pencatatannya di BEI dilakukan pada tanggal 20 September

2016. Dengan adanya penawaran saham perdana, struktur

modal saham Perseroan per 31 Desember 2016 menjadi

sebagai berikut:

• PT. Waskita Karya (Persero), Tbk

• Koperasi Waskita

• Saham publik

Rp1.581.668.059.900

Rp1,393.500

Rp1.054.446.300

(59,99995%)

(0,00005%)

(40%)

• Waskita Karya (Persero), Tbk

• Waskita Cooperatives

• Public Stocks

Rp1,581,668,059,900

Rp1,393,500

Rp1,054,446,300

(59,99%)

(0,01%)

(40%)

The Company appreciates the freedom for employees to join

an union and assemble, including the opportunity to establish

employee unions. Until now, the Company has not had an

Employee Union, although the Company Regulations -or in

other companies is in the form of Collective Labour Agreement-

allows it. The Company Regulations organize various issues

related to the relationship between an employee with the

Company, and it is binding for both parties.

Although the Company does not have an Employee Union yet,

but employee’s right to assemble and express opinions has

been set in the Company Regulations, and are binding for all

employees and management of the Company. This is stated in

the Collective Labor Agreement, among others regulates on

employee complaints and media to submit the complaint.

During the reporting period, there was a significant change

compared to the previous year related to the share capital

structure of the Company. It happened after the Company

conducted IPO (Initial Public Offering), which listed in BEI on

September 20, 2016. With this IPO, the share capital structure of

the Company as at December 31, 2016 was as follows:

Ketercakupan dalam Perjanjian Kerja Bersama G4-11Coverage in the Collective Labour Agreement G4-11





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

53

In running the organization, the Company is committed to

apply the prudence principle in order to avoid risks. This is done

partly by activating the Internal Audit Unit, Audit Committee,

Risk and Insurance Committee. In addition, the Company also

participated in various international certification standards. For

example, applying the OHSAS 18001: 2007 (K3), SMK3 (K3), ISO

14001: 2004 (Environment), and ISO 9001: 2008 (Quality).

Throughout 2016, the Company had joined with associations

that have the same main business, namely the precast and

ready mix concrete manufacturing industry. Among others are

AP3I (Indonesian Association of Precast Company), and IAPPI

(Indonesian Association of Prestressed Precast)

Dalam menjalankan roda organisasi, Perseroan berkomitmen

untuk menerapkan prinsip kehati-hatian guna menghindarkan

dari berbagai risiko. Hal itu dilakukan antara lain dengan

mengaktifkan kerja Unit Audit Internal, Komite Audit, Komite

Risiko dan Asuransi. Selain itu, Perseroan juga mengadopsi

standar international dalam sistem manajemennya dengan

menerapkan , SMK3 (K3), dan ISO 9001:2008 (MUTU).

Keanggotaan dalam Asosiasi G4-16Membership in the Association G4-16

Sepanjang tahun 2016, Perseroan sudah bergabung dengan

asosiasi yang memiliki kesamaan usaha utama, yakni industri

manufaktur beton precast dan ready mix. Di antaranya AP3I

(Asosiasi Perusahaan Pracetak Prategang Indonesia)

Penerapan Prinsip Kehati-hatian G4-14The Prudence Principle G4-14

TATA KELOLA PERUSAHAAN

YANG BAIKGood Corporate Gorvernance

02

Sejak awal beroperasi,

Waskita Waskita Beton

Precast menjadikan prinsip-

prinsip tata kelola perusahaan

yang baik (Good Corporate

Governance/GCG) sebagai

patokan dalam setiap

kegiatan dan operasi.

Since the beginning of its

operations, Waskita Beton Precast

has been making principles of good

corporate governance (GCG) as a

benchmark in every activities and

operations.

TENTANG LAPORAN INI


Waskita Beton Precast ProfileL

ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

56

TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

Good Corporate Governance

Perseroan meyakini bahwa tata kelola yang baik merupakan

syarat mutlak untuk kemajuan dan keberlanjutan sebuah

perusahan. Sebab itu, sejak awal beroperasi, Perseroan

menjadikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik

(Good Corporate Governance/GCG) sebagai patokan dalam

setiap kegiatan dan operasi. Patokan tersebut berlaku untuk

semua level, baik manajemen maupun karyawan. Dengan

penerapan tata kelola di semua lini, otomatis nilai Perseroan

akan terdongkrak, yang pada gilirannya menumbuhkan

apresiasi dari para pemangku kepentingan.

Prinsip-prinsip GCG yang dikembangkan dan diterapkan di

Perseroan mengacu pada Undang-Undang tentang Perseroan

Terbatas, Pedoman Umum GCG di Indonesia yang dikeluarkan

oleh Komite Nasional Kebijakan Governance, serta pedoman

dan praktik yang hidup di lingkungan Perseroan, yakni Waskita

Beton Precast Good Corporate Governance Code of Conduct.

Prinsip-Prinsip GCG Dalam menerapkan prinsip-prisip GCG, Perseroan mengacu

pada 5 (lima) prinsip dasar, yaitu: transparansi, akuntabilitas,

responsibilitas, independensi, dan kewajaran.

1. Transparansi

Perseroan selalu menerapkan prinsip transparansi

dalam melaksanakan pengambilan keputusan dan

mengungkapkan informasi yang relevan mengenai

perseroan secara akurat dan tepat waktu. Dalam

menjalankan prinsip ini, Perseroan selalu menjaga kualitas

informasi keuangan dan non-keuangan yang diberikan

kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Perseroan

menerapkan prinsip keterbukaan ini antara lain dalam:

• Penyusunan dan penjelasan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan tahunan;

• Laporan Tahunan;

• Laporan Keuangan berkala yang meliputi laporan

keuangan tahunan, tengah tahunan, dan triwulanan;

2. Akuntabilitas

Perseroan menjalankan prinsip akuntabilitas dengan

memastikan kejelasan fungsi, pelaksanaan dan

pertanggung jawaban kinerja pimpinan perseroan

secara transparan dan wajar. Perseroan memiliki 3 (tiga)

tingkatan akuntabilitas dalam setiap aktivitas, meliputi:

The Company believes that good governance is a prerequisite

for the advancement and sustainability of a company. Therefore,

since the beginning of its operational commencement, the

Company makes the principles of good corporate governance

(GCG) as the benchmark in each of the activities and operations.

This rule of thumb applies to all levels, both management and

employees. With the implementation of GCG at all levels, the

value of the Company will be boosted automatically, which in

turn fosters an appreciation from the stakeholders.

GCG principles that are developed and applied in the Company

refers to the Law on Limited Liability Company, GCG General

Guidelines in Indonesia issued the National Committee on

Governance, as well as guidelines and practices that live in the

environment of the Company, namely Waskita Beton Precast

Good Corporate Governance Code of Conduct.

GCG PrinciplesIn applying GCG principles, the Company refers to the five

(5) basic principles, namely: transparency, accountability,

responsibility, independency, and fairness

1. Transparency

The Company always applies the principle of transparency

in decision-making and discloses relevant information

about the Company in an accurate and timely manner. In

carrying out this principle, the Company seeks to maintain

the quality of financial and non-financial information

that are given to various interested parties. The Company

applies the principle of openness, among others in:

• Preparation and explanation of the Annual Work Plan

and Budget;

• Annual report;

• Periodic Financial Statements which include the

annual, semi-annual, and quarterly financial

statements;

2. Accountability

The Company applies the principle of accountability

to ensure clarity of function, implementation and

accountability of performance of Company’s leaders in a

transparent and fair manner. The Company has three (3)

levels of accountability in all activities, including:





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

57

• Akuntabilitas Korporasi

Akuntabilitas Korporasi adalah pertanggung

jawaban atas aktivitas bisnis yang dijalankan.

Masing-masing organ perseroan dapat dimintai

akuntabilitas masing-masing sesuai tugas dan

tanggung jawab dengan mengacu pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

• Akuntabilitas Tim

Akuntabilitas Tim adalah pertanggung jawaban

suatu unit kerja/bisnis/supporting atas tercapai/tidak

tercapai tugasnya.

• Akuntabilitas Individual

Akuntabilitas Individual adalah pertanggung

jawaban atas aktivitas kinerja individu yang

dijalankan dalam perseroan.

3. Tanggung Jawab

Manajemen memahami pertanggung jawaban

sebagai kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan

dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

Perusahaan bertanggung jawab mematuhi hukum

dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk

ketentuan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan,

perpajakan, persaingan usaha, lingkungan, kesehatan

dan keselamatan kerja. Responsibilitas juga diikuti

komitmen untuk menjalankan aktivitas bisnis sesuai

dengan standar etika yang baik.

Perusahaan menerapkan prinsip pertanggungjawaban

antara lain dengan:

• Mematuhi ketentuan Anggaran Dasar dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Melaksanakan kewajiban perpajakan dengan baik

dan tepat waktu;

• Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan

(“CSR”);

• Melaksanakan kewajiban keterbukaan informasi

sesuai regulasi yang ditetapkan.

• Corporate Accountability

Corporate accountability is accountability for

business activities that has been carried out. Each

Company’s organ can be held accountable in

accordance with their duties and responsibilities with

reference to the applicable laws and regulations.

• Team Accountability

Team accountability Team is accountability of work/

business/supporting units on the achievement of its

tasks.

• Individual Accountability

Individual accountability is accountability for

individual’s performance in carrying out their job at

the company.

3. Responsibility

The management perceives responsibility as the

compatibility of the management of the company with the

applicable laws and regulations and the principles of sound

corporate. The Company is responsible for complying with

the laws and regulations in force, including those relating

to labor, taxation, competition, environment, health and

safety. Responsibility is also followed by a commitment

to carry out business activities in accordance with ethical

standards.

The Company applies the principle of responsibility

among others, by:

• Comply with the provisions of Articles of Association

and applicable laws and regulations.

• Implement tax obligations properly and timely;

• Implement corporate social responsibility (“CSR”);

• Implement the information disclosure obligations

according to regulations.

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

58



4. Independensi

Direksi dan organ-organ Perseroan adalah independen

dan bekerja tanpa intervensi dari pemegang saham dan

Komisaris. Manajemen bekerja secara profesional tanpa

benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari

pihak manapun yang tidak sesuai dengan perundang-

undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang

sehat. Bagi Perseroan, independensi mendorong

profesionalisme dan kreativitas dalam mengelola

manajemen Perseroan menerapkan prinsip kemandirian

ini antara lain dengan:

• Saling menghormati hak, kewajiban, tugas,

wewenang serta tanggung jawab di antara

organ Perseroan;

• Pemegang saham dan Komisaris tidak boleh

melakukan intervensi terhadap pengurusan

Perseroan;

• Dewan Komisaris, Direksi, dan pegawai selalu

menghindari terjadinya benturan kepentingan

dalam mengambil keputusan;

• Kegiatan Perseroan yang mempunyai benturan

kepentingan harus memperoleh persetujuan

terlebih dahulu dari Pemegang saham

Independen atau wakil mereka yang diberi

wewenang untuk itu dalam RUPS sebagaimana

diatur, dan mematuhi peraturan tentang

benturan kepentingan;

• Penerapan kebijakan dan sistem yang

meminimalkan terjadinya benturan

kepentingan, seperti dalam kebijakan

kepegawaian, pengadaan dan keuangan.

5. Kewajaran

Perseroan memahami keadilan/kewajaran sebagai

kesetaraan dalam pemenuhan hak-hak stakeholder.

Perseroan dan organ di dalamnya memastikan

bahwa setiap pemangku kepentingan mendapatkan

perlakuan yang adil sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Manajemen

berkomitmen memperlakukan setiap pegawai

secara adil dan bebas dari prasangka yang dapat

muncul karena perbedaan suku, agama, asal-usul,

jenis kelamin, atau hal-hal lain yang tidak ada

kaitannya dengan kinerja.

4. Independency

The Board of Directors and Company’s organs are

independent and work without the intervention of

shareholders and the Board of Commissioner. The

management does their job professionally without any

conflict of interest and influence or pressure from any

party that are on the contrary to the applicable laws and

regulation and the principles of sound corporate. For the

Company, the independency encourages professionalism

and creativity in managing the Company. The Company

applies the principle of independency, among otherthings

by:

• Respecting the rights, obligations, duties,

authority and responsibility of the Company’s

organs;

• Shareholders and the Board of Commissioners

should not intervene in management of the

Company;

• The Board of Commissioners, Board of Directors

and employees seek to avoid conflict of interest

in decision-making;

• The Company’s activities that have a conflict

of interest must obtain prior approval from

the Independent Shareholders or their

representatives who are authorized to it at the

GMS, and complying with regulations regarding

conflict of interest;

• Implementation of policies and systems

that minimize conflicts of interest, such as in

employment policy, procurement and finance.

5. Fairness

The Company perceives justice/fairness as equality in

fulfilling the rights of stakeholders. The Company and its

organ constantly try to make sure that every stakeholder

receives fair treatment in accordance with the applicable

laws and regulations. The management is committed to

treating every employee fairly and free of bias that may

arise due to differences in ethnicity, religion, origin, gender,

or other things that are not related with performance.





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

59

Prinsip keadilan diterapkan antara lain dengan:

• Pemegang saham berhak menghadiri dan

memberikan suara dalam RUPS sesuai dengan

ketentuan yang berlaku;

• Perseroan memperlakukan semua rekanan

secara adil dan transparan;

• Perseroan memberikan kondisi kerja yang

baik dan aman bagi setiap pegawai sesuai

dengan kemampuan Perseroan dan peraturan


The principle of fairness is applied among others by:

• Shareholders are entitled to attend and vote at the

GMS in accordance with applicable provisions;

• The Company treats all its counterparty in a fair and

transparent manner;

• The company provides decent and safe working

conditions for each employee in accordance with

the Company’s ability and the laws and regulations

in force.

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

60



STRUKTUR TATA KELOLA G4-34Governance Structure G4-34

STRUKTUR TATA KELOLA G4-34

Perseroan memiliki struktur tata kelola yang terdiri atas Rapat

Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi,

disertai dengan organ-orang pendukung, seperti Komite Risiko

dan Asuransi, serta Komite Audit.

• Rapat Umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya

disebut RUPS, adalah Organ Perseroan yang mempunyai

wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau

Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam

Undang-Undang ini dan/atau Anggaran Dasar.

Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, RUPS terdiri atas

RUPS Tahunan dan RUPS lainnya (RUPS Luar Biasa). RUPS

tahunan wajib diselenggarakan dalam jangka waktu

paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir,

sedangkan RUPS lainnya dapat diselenggarakan pada

setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan

Perseroan.

Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

dan Rapat Umum Pemegang Saham lainnya diadakan Direksi

atas permintaan Dewan Komisaris Perseroan, atau atas

permintaan pemegang saham. Dalam RUPS Tahunan, Direksi

menyampaikan:

a. Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud pada Pasal

21 ayat 3 Anggaran Dasar ini.

b. Usulan penggunaan Laba Perseroan jika Perseroan

mempunyai saldo laba yang positif;

c. Usulan Penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar di

OJK.

Selama tahun 2016, Perseroan telah menyelenggarakan RUPS

Tahunan pada 14 Maret 2016 di Jakarta Sedangkan RUPS Luar

Biasa telah diselenggarakan pada 8 Juni 2016 di Jakarta. Hasil

rapat antara lain menyetujui perubahan anggaran dasar dalam

rangka menjadi Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka,

serta menetapkan susunan Dewan Komisaris dan Direksi.

• Direksi

Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan

bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan

untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan

tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam

maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan

anggaran dasar. Merujuk pada Anggaran Dasar, Direksi

GOVERNANCE STRUCTURE G4-34

The Company has a governance structure that is composed

of the General Meeting of Shareholders, the Board of

Commissioners and Board of Directors, accompanied by the

supporting organs, such as the Risk and Insurance Committee,

and the Audit Committee.

• General Meeting of Shareholders

General Meeting of Shareholders, hereinafter called the

GMS, is the Company’s organ that has authority not granted

to the Board of Directors or Board of Commissioners

within the limits prescribed in this Act and/or the Articles

of Association.

In accordance with the Company’s Articles of Association,

GMS consists of Annual GMS and other GMS (Extraordinary

GMS). Annual GMS shall be held within a maximum period

of 6 (six) months after the end of the financial year, while

the other AGM can be held at any time based on the need

for the interest of the Company.

The Annual General Meeting of Shareholders and the other

General Meeting of Shareholders are held by the Board of

Directors at the request of the Board of Commissioners, or at

the request of shareholders. In the Annual GMS, the Board of

Directors present:

a. The Annual Report referred to Article 21 paragraph 3

of the Articles of Association.

b. The proposal for the use of Company’s Profit Company

if the Company has retained positive earnings;

c. The proposal for appointing Public Accountant whom

is registered at the FSA.

During 2016, the Company has held the Annual GMS on March

14, 2016 in Jakarta, while the Extraordinary GMS was held on

June 8, 2016 in Jakarta. Results of the meeting among others

were to approve alterations in the articles of association in

order to change from closed company into publicly listed

company, as well as establish the composition of the Boards of

Commissioners and Board of Directors.

• The Board of Directors

The Board of Directors is the Company’s organ that is

authorized and fully responsible for management of the

Company for the benefit of the Company, pursuant to the

Company’s purposes and objectives and represents the

Company, both in and out of court in accordance with the

provisions of the articles of association. Referring to the





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

61

Perseroan terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang, yang

terdiri dari:

• 1 (satu) orang Direktur Utama;

• 1 (satu) orang Direktur atau lebih.

Sebagai pelaksana penuh Perseroan, untuk bisa menjabat

sebagai Direksi harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik

b. Cakap melakukan perbuatan hukum;

c. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan

selama menjabat:

1. Tidak pernah dinyatakan pailit;

2. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau

anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan

bersalah menyebabkan suatu perusahaan

dinyatakan pailit; dan

3. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak

pidana yang merugikan keuangan negara dan/

atau yang berkaitan dengan sektor keuangan;

d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau

anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:

1. Pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;

2. Pertanggungjawabannya sebagai anggota

Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris

pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah

tidak memberikan pertanggungjawaban

sebagai anggota Direksi dan/atau anggota

Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

3. Pernah menyebabkan perusahaan yang

memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran

dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi

kewajiban menyampaikan laporan tahunan

dan/atau laporan keuangan kepada Otoritas

Jasa Keuangan.

d. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan

perundang undangan; dan

e. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang

yang dibutuhkan Perseroan

Articles of Association, the Board of Directors consists of at

least two (2) person, comprises:

• 1 (one) President Director;

• 1 (one) or more Directors.

Fully in charge in managing the Company, to be served as the

Board of Directors must meet the following requirements:

a. Have good characters, morals, and integrity

b. Legally competent;

c. Within 5 (five) years prior to appointment and

during his/her tenure:

1. Never been declared bankrupt;

2. Never served as member of the Board of

Directors and/or member of the Board of

Commissioners who were found guilty for

causing a company to go bankrupt; and

3. Never been sentenced for a criminal offense

that is detrimental to the country’s financial

and/or related to the financial sector;

d. Never served as member of the Board of Directors

and/or member of the Board of Commissioners in

which during his/her tenure:

1. Ever not holding the Annual GMS;

2. His/her accountability as members of the

Board of Directors and/or members of the

Board of Commissioners has ever been

not accepted by the GMS or ever not give

accountability as members of the Board of

Directors and/or members of the Board of

Commissioners to the GMS; and

3. Ever being responsible in making the

Company that has the permit, approval,

or registration from the Financial Services

Authority failed to fulfill its obligation to

submit annual reports and/or financial

reports to the Financial Services Authority.

d. Committed to complying with the laws and

regulations; and

e. Have knowledge and/or expertise in the fields

required by the Company.

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

62



Susunan Direksi Perseroan per 31 Desember 2016, adalah

sebagai berikut:

Direktur Utama : Jarot Subana

Direktur : Agus Wantoro

Direktur : A. Yulianto Tyas Nugroho

Direktur Independen : MC. Budi Setyono

• Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas

melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus

sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat

kepada Direksi. Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Dewan

Komisaris terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang, yang

terdiri dari: 1 (satu) orang Komisaris Utama; 1 (satu) orang

Komisaris atau lebih; dengan memperhatikan peraturan

yang berlaku di bidang Pasar Modal. Apabila Dewan

Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan

Komisaris, maka 1 (satu) di antaranya adalah Komisaris

Independen. Sementara itu, bila Dewan Komisaris terdiri

lebih dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, maka

jumlah Komisaris Independen wajib paling kurang 30%

(tiga puluh persen) dari jumlah seluruh anggota Dewan

Komisaris

Sebagai pelaksana pengawasan terhadap jalannya

Perseroan, untuk dapat diangkat sebagai anggota Dewan

Komisaris, seseorang harus memenuhi syarat-syarat

sebagai berikut:

a. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik;

b. Cakap melakukan perbuatan hukum;

c. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan

selama menjabat:

1. Tidak pernah dinyatakan pailit;

2. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau

anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan

bersalah menyebabkan suatu perusahaan

dinyatakan pailit;

3. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak

pidana yang merugikan keuangan negara dan/

atau yang berkaitan dengan sektor keuangan;

dan

4. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/

atau anggota Dewan Komisaris yang selama

menjabat:

The composition of the Company’s Board of Directors as at

December 31, 2016, was as follows:

President Director : Jarot Subana

Director : Agus Wantoro

Director : A. Yulianto Nugroho Tyas

Independent Director : MC. Budi Setyono

• The Board of Commissioners

The Board of Commissioners is the Company’s organ in

charge of supervising the Company in general and/or

special in accordance with the articles of association, and

providing advices to the Board of Directors. Based on the

Articles of Association, the Board consists of at least two

(2) person, consisting of: one (1) President Commissioner;

one (1) Commissioner or more; by taking into account the

applicable regulations in the capital market. If the Board

of Commissioners consists of two (2) members, then one

(1) of them are Independent Commissioner. Meanwhile,

when the Board of Commissioners is composed of more

than two (2) members, the number of Independent

Commissioners shall be no less than 30% (thirty percent)

of the total members of the Board of Commissioners

In charge of supervising the course of the Company, to be

appointed as a member of the Board of Commissioners, a

person must meet the following requirements:

a. Have good characters, morals, and integrity;

b. Legally competent;

c. Within 5 (five) years prior to appointment and

during his/her tenure:

1. Never been declared bankrupt;

2. Never served as a member of the Board of

Directors and / or members of the Board of

Commissioners who was found guilty for

causing a company to go bankrupt;

3. Never been sentenced for a criminal offense

that is detrimental to the country’s financial

and/or related to the financial sector; and

4. Never served as member of the Board of

Directors and/or member of the Board of

Commissioners that during his/her tenure:





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

63

i. Pernah tidak menyelenggarakan RUPS

tahunan;

ii. Pertanggungjawabannya sebagai

anggota Direksi dan/atau anggota Dewan

Komisaris pernah tidak diterima oleh

RUPS atau pernah tidak memberikan

pertanggungjawaban sebagai anggota

Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris

kepada RUPS; dan

iii. Pernah menyebabkan perusahaan yang

memperoleh izin, persetujuan, atau

pendaftaran dari OJK tidak memenuhi

kewajiban menyampaikan laporan

tahunan dan/atau laporan keuangan

kepada OJK.

4. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan

perundang-undangan; dan

5. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di

bidang yang dibutuhkan Perseroan.

Susunan Dewan Komisaris Perseroan per 31 Desember 2016,

sesuai dengan hasil Rapat Luar Biasa pada tanggal 8 Juni 2016

di Jakarta adalah sebagai berikut:

Komisaris Utama : Tunggul Rajagukguk

Komisaris : Agus Sugiono

Komisaris Independen : Deddy Jevri Hanteru Sitorus

Komisaris Independen : Suhendro Bakri

• Komite-komite di bawah Dewan Komisaris

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris

dibantu oleh dua komite, yakni Komite Risiko dan

Asuransi, serta Komite Audit. Uraian singkat fungsi

dan kegiatan kedua komite adalah sebagai berikut:

• Komite Risiko dan Asuransi

Komite Risiko dan Asuransi adalah komite yang

dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan

Komisaris dalam usaha mendukung pelaksanaan

tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris terkait

penerapan dan pengawasan manajemen risiko

pada perusahaan. Pembentukan Komite Risiko dan

Asuransi didasarkan pada Peraturan Menteri Negara

BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan

Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik

Negara.

i. Ever not holding the Annual GMS;

ii. His/her accountability as members of the Board

of Directors and/or members of the Board of

Commissioners has ever been not accepted

by the GMS or ever not give accountability

as members of the Board of Directors and/or

members of the Board of Commissioners to the

GMS; and

iii. Ever being responsible in making the Company

that has the permit, approval, or registration

from the Financial Services Authority failed to

fulfill its obligation to submit annual reports

and/or financial reports to the Financial Services

Authority.

4. Committed to complying with the laws and regulations;

and

5. Have knowledge and/or expertise in the fields required by

the Company.

The composition of the Company’s Board of Commissioners

per December 31, 2016, bsed on the result of the Extraordinary

General Meeting on June 8, 2016 in Jakarta was as follows:

President Commissioner : Tunggul Rajagukguk

Commissioner : Agus Sugiono

Independent Commissioner : Deddy Jevri Hanteru Sitorus

Independent Commissioner : Suhendro Bakri

• Committees under the Board of Commissioners

In performing its duties, the Board of Commissioners

is assisted by two committees, namely the Risk and

Insurance Committee, and the Audit Committee. A

brief description of the functions and activities of

the two committees are as follows:

• Risk and Insurance Committee

Risk and Insurance Committee is a committee

established by and responsible to the Board of

Commissioners to support the implementation

of the Board’s duties and responsibilities related

to the implementation and supervision of risk

management at the Company. The establishment

of Risk and Insurance Committee are based on

Regulation of the Minister of State Owned Enterprise

No. PER-01/MBU/2011 on Implementation of Good

Corporate Governance of State-Owned Enterprises.

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

64



Susunan Komite Risiko dan Asuransi, sesuai

Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 01/SK/

WBP/DK/2016 tanggal 6 Juni 2016 tentang Susunan

Keanggotaan Komite Audit, Komite Risiko & Asuransi

dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris

Perseroan, per 31 Desember 2016, adalah sebagai

berikut:

Ketua : Deddy Jevri Sitorus

Anggota : Dwi Rusmanto

Anggota : M. Noor Utomo

• Komite Audit

Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh

Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris

dalam melakukan pengawasan atas pelaksanaan

fungsi Direksi dalam mengelola Perseroan sesuai

dengan prinsip tata kelola perseroan yang baik.

Seluruh anggota Komite Audit diangkat dan

diberhentikan oleh Dewan Komisaris dan dilaporkan

dalam RUPS. Komite Audit di Perseroan senantiasa

mendorong terbentuknya sistem pengawasan dan

pengendalian internal yang baik, meningkatkan

keterbukaan dalam pelaporan keuangan, dan

mengkaji ruang lingkup dan ketepatan penugasan

auditor eksternal. Susunan Komite Audit, merujuk

pada Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 09/

SK/WBP/PEN/2016 tanggal 7 Juni 2016 tentang

Penugasan Komite Audit Perseroan, adalah sebagai

berikut:

Ketua : Suhendro Bakri

Anggota : Paulus Alexander Widjaja, SE

Anggota : Sri Yanto, AK., CA, ASA

The composition of the Risk and Insurance

Committee, according to the Board of Comissioners

Decree No. 01/SK/WBP/DK/ 2016 dated June 6, 2016

on the composition of the Audit Committee, Risk

and Insurance Committee, and the Appointment

of Secretary of the Board of Commissioners, as of

December 31, 2016, was as follows:

Chairman : Deddy Jevri Sitorus

Member : Dwi Rusmanto

Member : M. Noor Utomo

• The Audit Committee

The Audit Committee is a committee established

by the Board of Commissioners to assist the Board

in exercising supervision over the implementation

of the Board of Directors’ function to manage the

Company in accordance with the principles of

good corporate governance. All members of the

Audit Committee are appointed and dismissed by

the Board of Commissioners and then reported

at the GMS. The Company’s Audit Committee

continues to encourage the establishment of

good internal supervisory and control systems,

improve transparency in financial reporting,

and analyze the scope and accuracy of the

assignment of external auditor. The composition

of the Audit Committee, referring to the Board of

Directors Decree No. 09/SK/WBP/PEN/2016 dated

June 7, 2016 concerning the Assignment of the

Company’s Audit Committee, are as follows:

Chairman : Suhendro Bakri

Member : Paul Alexander Widjaja, SE

Member : Sri Yanto, AK., CA, ASA





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

65

ETIKA DAN INTEGRITAS G4-56ETHICS AND INTEGRITY G4-56

Perseroan menyadari bahwa insan Perseroan banyak

berhubungan dengan pihak di dalam maupun di luar Perseroan

dalam kegiatan sehari-hati. Guna mewujudkan komunikasi

dan hubungan yang baik dan profesional, saling menghargai

hak dan kewajiban masing-masing, maka Perseroan membuat

kode etik perusahaan dan menggariskan kebijakan tentang

larangan gratifikasi.

• Kode Etik Perusahaan

Kode etik diperlukan sebagai panduan perilaku bagi

setiap insan Perseroan, baik dalam berhubungan dengan

pihak internal maupun eksternal. Kode etik ini berlaku

bagi seluruh insan Perseroan, mulai dari Dewan Komisaris,

Direksi dan seluruh pegawai. Supaya seluruh insan

Perseroan mengerti, memahami dan bisa menerapkan

kode etik, Perseroan terus melakukan sosialisasi dengan

berbagai piranti, seperti situs perusahaan, media

teknologi informasi internal yang aksesnya terbuka bagi

seluruh karyawan, atau memo dan surat edaran Direksi.

Adapun isi Kode Etik Perseroan adalah sebagai berikut:

• Etika dan Perilaku Komisaris

Dalam hubungannya dengan penerapan prinsip-prinsip

Good Corporate Governance (GCG), Komisaris harus:

1. Memahami prinsip-prinsip GCG dan

melaksanakannya sebagai contoh perilaku bagi

karyawan.

2. Menghindari timbulnya benturan kepentingan baik

secara langsung maupun tidak langsung.

3. Menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi

perusahaan.

Dalam hubungannya dengan Pemegang Saham, Komisaris

berkewajiban untuk :

1. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat

Umum Pemegang Saham mengenai Rencana

Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan dan Laporan Tahunan yang

diusulkan Direksi.

2. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan,

memberikan pendapat dan saran kepada Rapat

Umum Pemegang Saham mengenai setiap masalah

yang dianggap penting bagi kepengurusan

perusahaan.

The Company is aware that all personnels of the Company are

having lots of interaction a lot with with internal and external

parties in their daily activities. In order to realize positive

communication as well as good and professional relationships,

with mutual respect for each other’s rights and obligations,

the Company prepared the Company’s code of conduct and

outlines the policy regarding the prohibition of gratification.

• The Company’s Code of Conduct

The code of conduct is needed as behavioral guidance

for all personnels of the Company, both in dealing with

internal and external parties. This code of conduct applies

to all personnels of the Company, from the Board of

Commissioners, Board of Directors and all employees.

So that all personnels of the Company understand,

comprehend, and can apply the code of conduct, the

Company continues to socialize with a variety of media,

such as the company website, internal information

technology media that can be accessed by all employees,

or memos and circular letters from the Board of Directors.

The content of the Company’s Code of Conduct is as

follows:

• Ethics and Code of Conduct for Commissioner

Related with the application of the principles of Good

Corporate Governance (GCG), Commissioners shall:

1. Understand the GCG principles and implement them

as an examplary for employees.

2. Avoid the emergence of direct or indirect conflicts of

interest.

3. Maintain the security and confidentiality of corporate

information.

In conjunction with the shareholders, a Commissioner is

obliged to:

1. Provide opinion and advise to the General Meeting

of Shareholders on the Company’s Long Term Plan,

Work Plan and Budget, and the Annual Report

proposed by the Board of Directors.

2. Follow the progress of the Company’s activities,

provide opinions and advice to the General Meeting

of Shareholders on any matter of importance to the

management of the company.

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

66



3. Melaporkan dengan segera kepada Rapat Umum

Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya

kinerja perusahaan.

Dalam hubungannya dengan Direksi, Komisaris

berkewajiban untuk :

1. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan

laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta

menandatanganinya.

2. Melakukan pengawasan dan memberikan saran

atas pengelolaan perusahaan.

3. Melakukan penilaian atas kinerja Direksi.

LARANGAN:

Komisaris dilarang melakukan transaksi yang mempunyai

benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi

baik secara langsung maupun tidak langsung dari PT. Waskita

Beton Precast selain penghasilan yang sah.

• Etika dan Perilaku Direksi

1. Dalam hubungannya dengan penerapan

prinsip-prinsip Good Corporate Governance

(GCG), Direksi harus:

2. Memahami prinsip-prinsip GCG dan

melaksanakannya sebagai contoh perilaku bagi

karyawan.

3. Menghindari timbulnya benturan kepentingan

baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam hubungan dengan tugas pokok, maka Direksi

berkewajiban :

1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya

usaha dan kegiatan perusahan sesuai dengan

maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya.

2. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka

Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan, termasuk rencana-

rencana lainnya yang berhubungan dengan

pelaksanaan usaha dan kegiatan perusahaan

serta menyampaikannya kepada Komisaris

dan Pemegang Saham untuk mendapatkan

pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham.

3. Memelihara risalah rapat serta

menyelenggarakan pembukuan perusahan

sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi

suatu perusahaan.

3. Report immediately to the General Meeting of

Shareholders if there are symptoms of declining

performance of the Company.

In conjunction with the Board of Directors,

Commissioners is obligated to:

1. Review and analyze the periodic reports and

annual reports that have been prepared by the

Board of Directors and sign them.

2. Supervise and provide advice on the

management of the company.

3. Conduct an assessment of the performance of

the Board of Directors.

PROHIBITION:

Commissioners are prohibited from making any transactions

that have conflict of interests and gaining personal benefit

either directly or indirectly from PT. Waskita Beton Precast,

other than their legitimate income.

• Ethics and Conduct Board for Directors

1. Related with the application of the principles of Good

Corporate Governance (GCG), Directors must:

2. Understand the GCG principles and implement them

as an exemplary for employees.

3. Avoid the emergence of direct or indirect conflicts of

interest.

Related with their main duties, the Board of Directors is obliged

to:

1. Promote and ensure the implementation of

Company’s business and activities are pursuant to the

purpose and objectives as well the business activities.

2. Prepare the Company’s Long Term Plan, Work

Plan and Budget, including plans related with the

Company’s business and activities of the enterprise,

and submit them to the Board of Commissioners and

the Shareholders to obtain approval from the General

Meeting of Shareholders.

3. Maintain the minutes of meeting as well as the

Company’s bookkeeping in accordance with the

usual standards in a company.





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

67

4. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan

Standar Akuntansi Keuangan dan berdasarkan

prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama

fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan

dan pengawasan.

5. Memberikan pertanggungjawaban dan segala

keterangan tentang keadaan dan jalannya

perusahaan berupa laporan tahunan termasuk

perhitungan tahunan dan laporan manajemen

kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

6. Memberikan laporan berkala menurut cara dan

waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku

serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh

Pemegang Saham.

7. Menyiapkan susunan organisasi pengurusan

perusahaan lengkap dengan perincian

tugasnya.

8. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya

sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur

dalam Anggaran Dasar dan yang diterapkan oleh

Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Keharusan dalam menjaga hubungan dengan

Pemegang Saham:

1. Direksi harus memberikan informasi material

yang lengkap dan akurat mengenai perusahaan

kepada setiap Pemegang Saham.

2. Direksi harus menyiapkan mekanisme Rapat

Umum Pemegang Saham yang memungkinkan

setiap Pemegang Saham dapat hadir

dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan

memberikan suaranya sesuai dengan peraturan


3. Direksi harus menjamin agar setiap Pemegang

Saham mendapatkan hak-haknya sesuai

ketentuan Anggaran Dasar, semua keputusan

yang diambil secara sah dalam Rapat Umum

Pemegang Saham serta peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

LARANGAN :

1. Direksi PT. Waskita Beton Precast dilarang

melakukan hal-hal yang bertentangan dengan

moral, etika, agama, hukum/peraturan yang

4. Prepare the accounting system pursuant to the

Financial Accounting Standards and based on

the principles of internal control, especially the

maintenance, recording, storage, and supervision

function.

5. Provide accountability and any information about the

condition and the course of the company in the form

of an annual report, including the annual calculation

and management report to the General Meeting of

Shareholders.

6. Provide regular reports with method and time as

set in applicable regulations as well as other reports

whenever requested by the Shareholders.

7. Prepare a complete organizational structure of the

Company’s management with details of their duties.

8. Carry out other obligations in accordance with the

provisions set out in the Articles of Association and

adopted by the General Meeting of Shareholders

pursuant to the laws and regulations in force.

The necessity in maintaining relationships with

Shareholders:

1. The Board of Directors must provide complete and

accurate material information about the company to

each Shareholder.

2. The Board of Directors shall prepare the mechanism

of General Meeting of Shareholder allows any

Shareholders to attend and to vote in accordance

with the applicable laws and regulations.

3. The Board of Directors must ensure that all

shareholders get their rights in accordance with the

Articles of Association, all decisions taken lawfully in

the General Meeting of Shareholders, as well as the

laws and regulations in force.

PROHIBITION :

1. The Board of Directors of PT. Waskita Beton

Precast is prohibited from doing things that

are contrary to morality, ethics, religion, laws/

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

68



berlaku, norma-norma yang berlaku dalam

masyarakat, dan/atau bertentangan dengan

kewajibannya sebagai WNI.

2. Direksi PT. Waskita Beton Precast dilarang

melakukan tindakan KKN (Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme) yang ada kaitannya dengan

perusahaan.

3. Direksi tidak diperkenankan memiliki

perangkapan jabatan sebagai direksi pada

perusahaan lain.

4. Direksi tidak diperkenankan memiliki

kepemilikan saham pada perusahaan pesaing

ataupun perusahaan yang bertindak sebagai

pemasok.

• Etika dan Perilaku Pegawai pegawai dalam

Perusahaan :

1. Pegawai PT. Waskita Beton Precast harus

senantiasa menjunjung tinggi etika bisnis dalam

melaksanakan tugasnya sehari-hari.

2. Pegawai wajib mendahulukan kepentingan

Perusahaan daripada kepentingan golongan,

pribadi, keluarga, kerabat dan/atau pihak lain.

3. Setiap pegawai wajib menjaga harta milik dan

nama baik perusahaan.

4. Pegawai wajib bersikap/berperilaku baik dan

menjaga kesopanan di dalam ataupun di luar

Perusahaan.

5. Pegawai wajib mematuhi isi Peraturan

Perusahaan.

6. Pegawai wajib mentaati aturan-aturan yang

berlaku di perusahaan.

Pegawai dengan Jabatannya dalam Perusahaan :

1. Pegawai wajib mengerahkan segala daya dan

upaya dalam melaksanakan tugas jabatan yang

diserahkan kepadanya.

2. Pegawai wajib menerima penempatan tugas,

melaksanakan perjalanan dinas, mutasi dan

detasir, berdasarkan Perintah/Keputusan Direksi

atau Atasan yang berwenang.

3. Pegawai wajib berada di tempat tugas dan

melaksanakan tugasnya pada hari-hari dan

jam kerja yang ditentukan, kecuali sedang

menjalankan tugas Perusahaan di luar tempat

tugasnya.

regulations, prevailing norms in society, and/or

contrary to his/her duty as a citizen.

2. The Board of Directors of PT. Waskita Beton

Precast is prohibited from KKN (corruption,

collusion, and nepotism) in connection with the

company.

3. The Board of Directors is not allowed to have a

position as director at other companies.

4. The Board of Directors is not allowed to own

shares of competing companies or companies

that act as suppliers.

• Ethics and Code of Conduct for Employee

1. Employees of PT. Waskita Beton Precast must

always uphold business ethics in carrying out

their daily duties.

2. Employees shall prioritize the interests of

the Company rather than interests of group,

personal, family, relatives and/or other parties.

3. Each employee shall maintain the Company’s

property and good name.

4. Employees shall act/behave properly and

maintain decorum inside or outside the

Company.

5. Employees shall comply with the contents of the

Company Regulations.

6. Employees shall obey the rules that apply in the

company.

Employees with his/her position in the Company:

1. Employees shall mobilize all resources and

efforts in carrying out the duties of his/her

position.

2. Employees are required to accept all

assignments, carrying out business travel,

transfer and placement, based on the

Instruction/Decision of the Board of Directors or

the authorized supervisor.

3. Employees shall be at the job site and perform

their duties in the specified days and hours,

except on duty outside his/her job site.





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

69

4. Pegawai wajib memegang rahasia jabatan, yaitu

rahasia yang berkaitan dengan tugas dan/atau

jabatannya, baik yang berupa dokumen tertulis,

rekaman suara ataupun perintah/pernyataan

lisan dari Atasannya.

Pegawai dengan Atasan dan Bawahannya dalam

Perusahaan :

1. Pegawai wajib membina kerjasama yang positif

dan produktif, saling menerima dan menghargai

didasari ketulusan dan itikad baik.

2. Atasan sebagai panutan, pengarah, pembimbing

dan bertanggung jawab atas perilaku dan

kinerja bawahannya dalam perusahaan.

3. Setiap pegawai yang menjadi atasan wajib

membina dan memberikan teladan pada

pegawai di lingkungannya.

4. Pegawai wajib melakukan kerja lembur atas

perintah atasan yang berwenang, apabila

pekerjaan harus dilaksanakan di luar jam kerja

yang ditetapkan Perusahaan.

5. Pegawai wajib melaporkan kepada atasannya

setiap terjadi kecurian atau kehilangan harta

milik Perusahaan yang diketahuinya dalam

waktu paling lambat 1 x 24 jam.

Pegawai dengan sesama Pegawai

1. Saling menghargai, mendorong semangat, dan

membina kerjasama dalam tugas dan tanggung

jawab masing-masing.

2. Meningkatkan integritas, keterbukaan, dan

hubungan yang harmonis.

LARANGAN:

Bagi pegawai Waskita Beton Precast berlaku larangan

sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan yang masih

berlaku.

• Penerapan dan Pelanggaran Etika (Whistle Blower

Policy)

Penerapan etika di lingkungan PT. Waskita Beton Precast sangat

dipengaruhi oleh :

1. Komitmen pimpinan, di kalangan Komisaris, Direksi,

Manajemen, maupun kelompok kerja pegawai.

2. Penggerak penerapan etika dan pengembangannya

oleh Bagian Bagian SDM & Umum

3. Sosialisasi kepada setiap lapisan pegawai.

4. Employees shall hold secrets related to his/

her position, i.e. secrets related to his/her

duties and/or position, either in the form of

written documents, sound recordings, or oral

instruction/ statement from superiors.

Employees with superiors and subordinates in the

Company:

1. Employees shall foster positive and productive

cooperation, mutual acceptance and respect

based on sincerity and good faith.

2. Superiors as role model, guide, mentor and are

responsible for the behavior and performance of

subordinates within the company.

3. Any employee who became a superior shall

foster and provide an example to the employees

in their environment.

4. Employees are required to work extra hours on

the orders of authorized superiors, if the work

must be done outside the Company’s working

hours.

5. Employees must report to their superiors any

event of theft or loss of property owned by the

Company no later than 1 x 24 hours.

Employees with fellow employee

1. Show mutual respect, encourage, and foster

cooperation in each tasks and responsibilities.

2. Improve the integrity, openness, and a

harmonious relationship.

PROHIBITION:

For employee of Waskita Beton Precast applies the prohibition

as stipulated in the exisiting Company Regulation.

• Implementation and Ethical Violations (Whistle

Blower Policy)

Implementation of ethics within PT. Waskita Beton Precast is

greatly influenced by:

1. Commitment of the leaders, among Commissioners,

Directors, Management, as well as employee’s

working unit.

2. The driving force of the implementation and

development of ethics is the Human Resources &

General Affairs Department.

3. Socialization to every employee at all level.

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

70



Sanksi atas pelanggaran Etika :

1. Setiap pegawai yang melakukan pelanggaran

Prosedur Waskita Precast di Bidang Etika dan

Perilaku akan diberi sanksi sesuai dengan berat/

ringan, sifat, dan seringnya pelanggaran dilakukan.

2. Prosedur pemberian sanksi sesuai dengan Peraturan

Perusahaan PT. Waskita Beton Precast Tbk

Keharusan pelaporan terhadap pelanggaran etika :

1. Setiap pegawai wajib melaporkan terjadinya

pelanggaran Prosedur Waskita Precast di Bidang Etika

dan Perilaku ke Bagian SDM & Umum

2. Setiap pegawai yang melaporkan mengenai

dugaan pelanggaran etika harus mengungkapkan

identitasnya dengan jelas.

3. Kerahasiaan identitas pelapor harus dijaga, kecuali

apabila diperlukan dalam tindak lanjut laporannya

sesuai kebijakan perusahaan.

4. Tidak ada hukuman yang dijatuhkan kepada pelapor

manakala pelanggaran tersebut benar terjadi, kecuali

apabila yang bersangkutan juga terlibat dalam

pelanggaran dan/atau laporannya tidak benar.

5. Bagian Bagian SDM & Umum harus menindaklanjuti

laporan tersebut sesuai batas kewenangannya.

6. Bagian SDM & Umum harus melaporkan kepada

Direksi untuk diambil tindakan sesuai Kebijakan

Perusahaan.

Selama tahun pelaporan, tidak ada pelanggaran terhadap

etika dan perilaku, baik di kalangan Komisaris, Direksi maupun

pegawai.

• Kebijakan Gratifikasi

Perseroan berkomitmen untuk mewujudkan praktik

tata kelola yang baik, termasuk bersih dari praktik

pemberian gratifikasi atau uang hadiah kepada

pegawai di luar gaji yang telah ditentukan. Gratifikasi

dilarang sepenuhnya oleh Perseroan karena sangat

potensial memicu terjadinya konflik kepentingan

serta mengurangi obyektivitas dan profesionalitas

insan Perseroan. Sosialisasi larangan tentang

gratifikasi serta pentingnya integritas atau kejujuran

terus dilakukan oleh Perseroan, termasuk mengenai

sanksi yang akan dijatuhkan apabila ada yang

terbukti menerima gratifikasi.

Sanctions for violations of the Ethics:

1. Any employee who violates Waskita Precast

Procedures in the field of Ethics and Conduct will be

sanctioned in accordance with the weight, nature,

and the frequency of the violation.

2. Procedure for imposing sanctions pursuant to

Company Regulation of Waskita Beton Precast Tbk

The obligation to report any violations of ethics:

1. Every employee is required to report violations of

Waskita Precast Procedure in the field of Ethics and

Conduct to Human Resources & General Affairs

Department

2. Any employee who reported the alleged violation of

ethics must reveal his identity.

3. Confidentiality of the reporter’s identity will be kept,

except as necessary in follow-up report according to

the Company policy.

4. There is no punishment that will be given to the

complainant if the reported violation does occur,

except if the person concerned is also involved in

the offense and/or the report was not true.

5. Human Resources & General Affairs shall follow up the

report in accordance with their scope of authority.

6. Human Resources & General Affairs Department shall

report to the Board of Directors to be taken actions

according to the Company policy.

During the reporting period, there was no violation of ethics

and conduct, both among the Commissioners, Directors and

employees.

• Gratification Policy

The Company is committed to emobody the good

corporate governance practices, including free from

the practice of giving gratification or reward money to

employees other than salary that has been determined.

Gratification is banned completely by the Company

because it would most likely trigger conflict of interest

and reduce the objectivity and professionalism of the

personnel of Company. Socialization on the prohibition

of gratification as well as the importance of integrity

or honesty continue to be executed by the Company,

including the sanctions to be imposed if proven to accept

gratification.





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

71

Gratifikasi adalah kegiatan pemberian dan atau

penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan, baik

yang diterima di dalam negeri maupun luar negeri,

dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa

sarana elektronik, yang dilakukan oleh Insan Waskita

Beton Precast terkait dengan wewenang/jabatannya

di Perusahaan, sehingga dapat menimbulkan

benturan kepentingan yang mempengaruhi

independensi, objektivitas, maupun profesionalisme

Insan Waskita Beton Precast.

Panduan tentang Pengendalian Gratifikasi di

Perusahaan dibuat untuk mengatur hubungan bisnis

seluruh Insan Waskita Beton Precast dengan pihak-

pihak lain (Pihak Pertama maupun Pihak ketiga).

Pengendalian Gratifikasi menjadi sangat penting

bagi Perusahaan karena Gratifikasi tersebut dapat

menjadi tindak pindana suap dan merupakan salah

satu tindakan korupsi yang dapat memberikan

dampak hukum sekaligus pencitraan negatif bagi

perusahaan.

Berkaitan dengan gratifikasi, Waskita Beton Precast

memberlakukan ketentuan sebagai berikut:

• Suap

Perusahaan melarang setiap pegawai PT. Waskita

Beton Precast melakukan atau terlibat dalam

perbuatan suap

• Hadiah

Larangan untuk memberi dan menerima hadiah :

1. Seluruh Pejabat di lingkungan PT. Waskita

Beton Precast dilarang untuk menerima hadiah

dari bawahan, rekan kerja dan/atau rekanan/

pengusaha dalam bentuk apapun, baik berupa

Parsel maupun barang-barang berharga lainnya

yang dapat menyebabkan timbulnya potensi

benturan kepentingan.

2. Seluruh pejabat di lingkungan PT. Waskita

Beton Precast dilarang melakukan pemberian

atau menjanjikan sesuatu kepada siapapun

dalam rangka mengharapkan imbalan agar

mendapatkan perlakuan khusus.

Gratification is any activity of giving or receiving of gifts/

souvenirs and entertainment, whether in the country

or abroad, by electronic means or without electronic

means, conducted by any personnel of Waskita Beton

Precast and associated with his/her authority or position

in the Company, so as to give rise to conflicts of interest

that influence the independence, objectivity, and

professionalism of the personnel of Waskita Beton Precast.

Guidelines on Gratification Control in the Company were

made to regulate business relations for all personnel

Waskita Precast Concrete (WBP) with other parties (first or

third party).

Gratification Control becomes very important for the

company because gratification can be an offense of

bribery and is a form of corruption that could lead to legal

consequence as well negative image for the Company.

With regard to the gratification, Waskita Beton Precast

imposes the following conditions:

• Bribe

The Company prohibits any PT. Waskita Beton Precast

employee to do or engage in acts of bribery

• Gift

Prohibition to give and receive gifts:

1. All officials of PT. Waskita Beton Precast are

forbidden to accept gifts from subordinates,

colleagues and/or partners/ entrepreneurs in

any form, either in the form of parcels and other

valuables that may lead to a potential conflict of

interest.


prohibited from giving or promising anything to

anyone in order to receive special treatment as

a return.

TENTANG LAPORAN INI



ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

72



• Sumbangan

Larangan untuk memberi dan menerima sumbangan:

1. Seluruh Pejabat di lingkungan PT. Waskita Beton

Precast dilarang untuk menerima sumbangan








atau menjanjikan sumbangan kepada siapapun



• Donasi

Larangan untuk memberi dan menerima donasi :

1. Seluruh Pejabat di lingkungan PT. Waskita Beton

Precast Tbk dilarang untuk menerima donasi






2. Seluruh pejabat di lingkungan PT. Waskita Beton

Precast Tbk dilarang melakukan pemberian

atau menjanjikan donasi kepada siapapun



• Imbalan

Larangan untuk memberi dan menerima imbalan :

1. Seluruh Pejabat di lingkungan PT. Waskita

Beton Precast Tbk dilarang untuk menerima

imbalan dari bawahan, rekan kerja dan/atau

rekanan/pengusaha dalam bentuk apapun, baik

• Endowment

Prohibition to give and receive endowment:

1. All officials of PT. Waskita Beton Precast Concrete

are forbidden to accept endowment from

subordinates, colleagues and/or partners/

entrepreneurs in any form, either in the form of

parcels and other valuables that may lead to a

potential conflict of interest.


prohibited from giving or promising endowment

to anyone in order to receive special treatment

as a return.

• Donation

Prohibition to give and receive donation:

1. All officials of PT. Waskita Beton Precast

Concrete are forbidden to accept donation

from subordinates, colleagues and/or partners/

entrepreneurs in any form, either in the form of

parcels and other valuables that may lead to a



prohibited from giving or promising donation to


a return.

• Reward

Prohibition to give and receive reward:

1. All Officials of PT. Waskita Beton Precast Tbk are

forbidden to receive reward from subordinates,

colleagues and/or partners/entrepreneurs in

any form, either in the form of parcels, factory





us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

73

berupa Parsel, Factory Visit yang membebani

perusahaan (tidak ada dalam kontrak) maupun

barang-barang berharga lainnya yang dapat

menyebabkan timbulnya potensi benturan

kepentingan.



atau menjanjikan imbalan kepada siapapun



Kepada siapapun yang melakukan pelanggaran larangan

tersebut di atas, PT. Waskita Beton Precast Tbk sudah mengatur

pula tentang sanksi, sebagai berikut:

1. Setiap pegawai yang melakukan pelanggaran

benturan kepentingan akan diberi sanksi sesuai

dengan berat/ringan, sifat, dan seringnya

pelanggaran dilakukan.

2. Prosedur pemberian sanksi sesuai dengan yang

tertuang di dalam Peraturan Perusahaan PT. Waskita

Beton Precast.

Untuk sosialisasi ihwal pentingnya larangan gratifikasi,

Waskita Precast juga melakukannya melalui forum terbuka,

misalnya ikut pelatihan antikorupsi. Pada 7 September 2016,

pelatihan serupa diadakan dengan pembicara: Prof. Dr. H. M.

Askin, SH, MH, Hakim Agung Ad Hoc Tipikor MA RI. pelanggaran

terhadap gratifikasi dan tindakan yang diambil Perseroan. G4-

SO4, G4-SO5

visit that cost the Company (not included in the

contract) and other valuables that may lead to a


2. All Officials of PT. Waskita Beton Precast are

prohibited from giving or promising rewards to


a return.

To anyone who violates the foregoing prohibition, PT. Waskita

Beton Precast Tbk has prepare regulations regarding sanctions,

as follows:

1. Any employee who violates any conflict of

interest will be sanctioned in accordance with the

weight, nature, and the frequency of violation.

2. Procedure for imposing sanctions pursuant

to the regulations contained in the Company

Regulation of PT. Waskita Beton Precast.

The dissemination of the importance of gratification prohibition,

Waskita Precast also executed in open forum, for example,

jthe anti-corruption training. On September 7, 2016, a similar

training was held with the speaker: Prof. Dr. H. M. Askin, SH,

MH, Ad Hoc Corruption Supreme Court of MA RI, regarding th

violation of gratification and actions that will be taken by the

Company. G4-SO4, G4-SO5

03 KIAN KOKOH MELAYANI NEGERIGetting Stronger In Serving The Nation

Pendapatan Usaha Waskita

Beton Precast tahun 2016

tercatat sebesar Rp4,72

triliun, atau mencapai

178,39% dibandingkan

tahun 2015 sebesar Rp2,64

triliun.

Waskita Precast’s operating

revenues in 2016 amounted

to Rp4,72 trillion, or 178.39%

compared to Rp2,64 trillion in

2015.

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

76

Tahun 2016 merupakan tahun yang sangat menjanjikan

bagi pelaku industri yang bergerak di bidang infrastruktur,

termasuk PT. Waskita Beton Precast. Hal itu tidak terlepas dari

semangat pemerintah Indonesia untuk melakukan percepatan

pembangunan infrastruktur. Dalam hal ini, pemerintah

meyakini bahwa pembangunan infrastruktur yang lebih merata

di Tanah Air akan memperkuat konektivitas antarwilayah, yang

pada gilirannya memperkecil kesenjangan dan ketimpangan

sosial.

Ada beragam infrastruktur yang dibangun pemerintah. Untuk

infrastruktur logistik meliputi pembangunan jalan, jalan

bebas hambatan (tol), pelabuhan, bandara dan rel kereta api.

Sedangkan infrastruktur strategis, pembangunan yang dikebut

pemerintah adalah pembangkit listrik, telekomunikasi, irigasi

dan perumahan rakyat.

Sekadar gambaran, dalam dua tahun terakhir (2014-2015),

pemerintah telah mempercepat pembangunan jalan nasional

sepanjang 2.225 kilometer, jalan tol sepanjang 132 kilometer,

dan jembatan sepanjang 16.246 meter, atau sebanyak

160 jembatan. Sementara itu, pada tahun 2016, target

pembangunan jalan nasional sepanjang 703 km dan jembatan

sepanjang lebih dari 8.452 meter.

Khusus pembangunan jalur kereta api, pemerintah tidak hanya

berfokus di pulau Jawa, tapi juga membangun di wilayah lain,

seperti di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Saat ini,

jalur kereta api yang beroperasi telah mencapai sepanjang

5.200 Kilometer Spoor (Km’sp). Pada tahun 2015, tercatat

179,33 Km’sp telah selesai dibangun, dan 271,5 Km’sp sedang

dalam proses pembangunan. Tak hanya rel kereta api yang

dikebut pembangunannya, pemerintah juga bersemangat

mewujudkan kereta untuk transportasi perkotaan, seperti

Mass Rapid Transportation (MRT), Light Rail Train (LRT), serta

commuter line.

Sulit dimungkiri bahwa geliat pembangunan infrastruktur

tersebut membawa angin segar bagi Waskita Beton Precast.

Kontrak demi kontrak pembangunan infrastruktur di berbagai

belahan bumi Indonesia diraih. Pada kurun waktu Januari-

Desember 2016 misalnhya, Perseroan telah mengantongi

kontrak baru senilai Rp12,226 triliun. Jumlah itu sudah

melewati target kontrak baru pada tahun 2016 sebesar Rp8

triliun. Kontrak baru yang didapat Perseroan, antara lain, untuk

sejumlah proyek jalan tol, seperti ruas Cimanggis-Cibitung

senilai Rp2,3 triliun, Pemalang-Batang Rp500 miliar, Batang-

Semarang Rp1,4 triliun. Bogor-Ciawi-Sukabumi seksi 2, 3 dan

4 sebesar Rp770 miliar, Manado-Bitung Rp200 miliar dan

sebagainya.

2016 was a very promising year for players in the infrastructure

industry, including PT. Waskita Beton Precast. This was not

separated from the spirit of the Indonesian government to

accelerate the infrastructure development. In this case, the

government believes that evenly infrastructure development

is throughout the country will strengthen inter-regional

connectivity, which in turn reducing disparities and social

inequalities.

There are a variety of infrastructures built by the government.

Logistical infrastructures include construction of roads,

highways (toll road), ports, airports, and railways. While strategic

infrastructures that were accelerated by the government is

construction of power plants, telecommunication, irrigation,

and housing.

As an illustration, in the last two years (2014-2015), the

government has accelerated the construction of 2,225

kilometers of national roads, 132 kilometers of toll roads, 6,246

meters bridges or as many as 160 bridges. Meanwhile, in 2016,

the construction target for national road was 703 km and for

bridges was more than 8,452 meters.

Particularly for the construction of railways, the government

was not only focused on Java island, but also in other areas,

such as on Sumatra, Kalimantan, and Sulawesi Island. Currently,

the railway that operates have reached 5,200 kilometer spoor

(Km'sp). In 2015, construction of 179,33 Km'sp have been

completed, and 271,5 Km'sp are in the process of development.

The acceleration is not only applied on the railways construction,

the government is also eager to embody the trains for urban

transport, such as Mass Rapid Transportation (MRT), Light Rail

Train (LRT), and commuter line.

It is undeniable that the rampant infrastructure development

has brought a very refreshing air for Waskita Beton Precast.

Contracts after contracts of infrastructure construction in

various parts of Indonesia were obtained. In the period from

January to December 2016, for example, the Company got new

contracts with contract value of Rp 12.226 trillion. This figure

had already surpassed the target of new contracts in 2016

amounting to Rp 8 trillion. The new contracts include several

toll road projects, such as Cimanggis-Cibitung with contract

value of Rp2.3 trillion, Pemalang-Batang of Rp500 billion,

Batang-Semarang of Rp1.4 trillion. Bogor-Ciawi-Sukabumi

section 2, 3 and 4 of Rp770 billion, Manado-Bitung of Rp200

billion, and so on.

BERKEMBANG BERSAMA UNTUK KEBERLANJUTAN



us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

77


Getting Stronger In Serving The Nation

Selain kontrak jalan tol, ada sejumlah kontrak lain non-tol

yang nilainya signifikan. Misalnya, pembangunan LRT (light

rail transit/kereta ringan) di Palembang senilai Rp1 triliun, dan

pembuatan turap serta giant sea walls di DKI Jakarta dengan

nilai kontrak sekitar Rp250 miliar.

Menggeliatnya pembangunan infrastruktur merupakan

berkah yang sangat luar biasa bagi Perseroan. Mengingat

bahwa kondisi perekonomian dunia dan Indonesia sepanjang

tahun 2016 masih kurang menggembirakan. Perkembangan

ekonomi dunia masih penuh ketidakpastian, pemulihan

ekonomi global piun berlangsung lambat. Itu sebabnya,

Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan perkiraan

pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2016 dari perkiraan

semula 3,2% menjadi 3,1%

Perlambatan ekonomi juga dialami Indonesia. Pertumbuhan

ekonomi pada tahun 2016 tidak mampu memenuhi target

sebesar 5,5-5,6%, seperti yang disampaikan pada awal tahun

2016. Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada

tahun 2016 hanya mencapai angka 5%. Walau tak mencapai

target, pencapaian sebesar 5% tetap patut disyukuri. Sebab,

angka itu sudah melampaui angka perkiraan IMF, yakni 4,9%.

Nilai Ekonomi Langsung G4-EC1

Berkah atas pembangunan infrastruktur yang dipacu

pemerintah bagi Perseroan ditunjukkan dengan kinerjanya

yang kian meningkat. Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan,

yakni Pendapatan Usaha, per 31 Desember 2016 tercatat

sebesar Rp4,72 triliun atau mencapai 178,39% dibandingkan

tahun 2015 yang sebesar Rp2,64 triliun. Seiring dengan naiknya

pendapatan usaha, laba usaha juga mengalami kenaikan yang

signifikan. Per 31 Desember 2016, Laba Bersih tercatat sebesar

Rp634,82 miliar, atau sebesar 189,86% dibandingkan tahun

2015 sebesar Rp334,37 miliar.

Sementara itu, nilai ekonomi yang didistribusikan, yakni

biaya operasional, pada 2016 meningkat yang mencapai

173,28% dibandingkan tahun 2015 atau dari semula Rp55,98

miliar pada tahun 2015 menjadi Rp97,01 miliar pada tahun

2016. Peningkatan juga terjadi pada beban untuk upah dan

tunjangan karyawan. Jika pada 31 Desember 2015 tercatat

sebesar Rp27,95 miliar, maka pada 31 Desember 2016

menjadi sebesar Rp46,13 miliar. Peningkatan terjadi karena

meningkatnya jumlah karyawan Perseroan seiring dengan

peningkatan aktivitas dan operasional Perseroan.

Besides the toll road contracts, there are a number of other

non-toll contracts whose value were significant. For example,

the construction of LRT [light rail transit] in Palembang with

contract value of Rp1 trillion, and the manufacture of plaster

and giant sea walls in Jakarta with contract value of about Rp

250 billion.

This infrastructure development proliferation was a great

blessing for the Company. Given that the condition of the world

as well as Indonesian economy still remained unfavorable

throughout 2016. The progress of world economy was still full

of uncertainty and the global economic recovery was going

slowly. That is why, the International Monetary Fund (IMF)

lowered its forecast for global economic growth in 2016 than

the previous estimation of 3.2% to 3.1%

The economic slowdown also happened in Indonesia. The

economic growth in 2016 was not able to meet predetermined

target of 5.5-5.6%, as stated at the beginning of 2016. The

Central Statistics Agency (BPS) declared tha Indonesia's

economic growth in 2016 only reached 5.02%. Although this

figure was not on target, the achievement of 5% was still

something to be grateful on because it already exceeded the

IMF forecast, i.e. 4.9%.

Direct Economic Value G4-EC1

For the Company, the blessing on infrastructure development

spurred by the government is indicated with its increasing

performance. Direct economic value generated, i.e. Revenue

per December 31, 2016 was recorded at Rp 4.72 trillion or

reaching 178.39% compared to 2015 which amounted to

Rp2,64 trillion. Along with the increase in operating revenues,

operating income also increased significantly. As of December

31, 2016, Net Income was recorded at Rp634,82 billion, or up

189.86% compared to 2015 amounting to Rp334,37 billion.

Meanwhile, the distributed economic value, i.e, operating

expenses in 2016 increased reaching 173.28% compared

to 2015 or from Rp55,98 billion in 2015 to Rp97,01 billion in

2016. The increase also occurred in the expense of employee

salary and benefits. If on December 31, 2015 it was amounted

to Rp27,95 billion, then on December 31, 2016 amounted to

Rp46,13 billion. This increase due to the increased number

of employees of the Company in line with the increase in the

Company’s activities and operations.

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

78

Sejalan dengan kinerjanya yang kian positif tersebut, Perseroan

kian terpacu untuk terus mengembangkan usahanya.

Sebab itu, pada tahun 2016, Waskita Beton Precast tidak

membagikan dividen karena seluruh laba akan digunakan

untuk pengembangan usaha.

Sementara itu, pajak yang dibayarkan Perseroan atas laba yang

diperoleh kepada pemerintah juga mengalami kenaikan. Pada

31 Desember 2015, Waskita Beton Precast mencatat kewajiban

pajak kini sebesar Rp11,18 miliar, sedangkan per 31 Desember

2016 mencatat kewajiban sebesar Rp335,52 miliar.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur,

salah satu risiko yang dihadapi Perseroan menyangkut

ketersediaan bahan baku material alam, yakni pasir dan split/

baju pecah. Bahan baku ini mempunyai sifat musiman. Saat

musim panas/kering, bahan baku tersebut akan banyak/

melimpah dan mudah dipasok, sementara saat musim hujan,

berlaku juga sebaliknya. Walhasil, perubahan cuaca tersebut

mempengaruhi kinerja Perseroan, sekaligus berimplikasi

secara finansial. Sesuai hukum ekonomi, saat pasokan bahan

material banyak tersedia, maka harganya akan lebih terjangkau

dibanding saat bahan material pasokannya terbatas. G4-EC2

Ihwal imbalan pasca-kerja, seperti pensiun, uang pisa dan

uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-

undang Ketenagakerjaan No.13/Tahun 20013. Pada tahun

2016, Waskita Beton Precast mencatat imbalan pasca-kerja

sebesar Rp1,78 miliar atau 222,94% dari yang dicatat pada

tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 816,12 juta G4-EC3

Selama tahun pelaporan, Perseroan tidak mendapat bantuan

finansial dari pemerintah, baik berupa keringanan pajak,

pemberian subsidi, pembebasan pembayaran royalti, bantuan

penelitian dan pengembangan, maupun jenis bantuan lainnya.

(Jika ada bantuan, mohon disebutkan apa jenisnya dan berapa

besarnya). (NOTES : tidak ada bantuan dari pemerintah)

G4-EC4

Dampak Ekonomi Tidak Langsung

Keberadaan Waskita Precast dalam pembangunan infrastruktur

di Indonesia tidak sekadar mencari laba sebesar-besarnya.

Dalam hal ini, Perseroan ingin agar keberadaannya juga

bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Manfaat itu, antara

lain, berupa kesempatan untuk menjadi pekerja di lokasi-

lokasi plant yang dimiliki Waskita Precast, menjadi pemasok

bahan baku material, atau mendapatkan bantuan melalui

program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social

Responsibility).

In line with its increasingly positive performance, the Company

is becoming more motivated to expand its business. Therefore,

in 2016, Waskita Beton Precast did not distribute dividends for

the entire income will be used for business development.

Meanwhile, the tax paid on the Company’s profits to the

government also increased. On December 31, 2015, Waskita

Beton Precast recorded current tax liabilities amounting to

Rp11,18 billion, while per December 31, 2016 recorded a

liability of Rp335,52 billion.

As a company engaged in the field of infrastructure, one of the

risks faced by the Company related to the availability of raw

natural materials, namely sand and split/broken stones. These

raw materials have a seasonal nature. In summer/dry season,

the raw materials will be more / abundant and easily supplied,

while in the rainy season, the reverse applies. As a result, the

weather changes affect the Company's performance and

financial condition. Referring to laws of economics, when the

supply of materials are widely available, then the price will be

more affordable compared to the condition of limited supply

of materials. G4-EC2

Regarding the post-employment benefits, such as pensions,

severance and gratuity payment are calculated based on Labor

Law No.13/Year 2013. In 2016, Waskita Beton Precast recorded

post-employment benefits amounted to Rp1.78 billion or up

222.94 % compared to 2015 which amounted to Rp. 816.12

million G4-EC3

During the period of reporting, the Company did not receive

any financial assistance from the government, either in the

form of tax relief, subsidies, exemption of royalty payments,

research and development aid, or other types of assistance. G4-

EC4

Indirect Economic Impacts

The existence of Waskita Beton Precast in infrastructure

development in Indonesia is not merely to seek maximum

profit. In this regard, the Company’s desire is that its existence

would also be beneficial to the surrounding community. The

benefits are, among other things, in the form of opportunity to

be workers at the plant site owned by Waskita Beton Precast, to

be supplier of raw materials, or to receive assistance through

Corporate Social Responsibility programs.




us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

79



Hingga 31 Desember 2016, dari total sebanyak 912 pegawai,

sebanyak 95 orang direkrut dari masyarakat di sekitar plant.

Mereka menduduki posisi sebagai Staff Teknik, dan staff non

teknik Upaya merekrut pegawai dari orang lokal merupakan

komitmen Perseroan untuk mengurangi tingkat pengangguran,

sekaligus memberdayakan potensi tenaga lokal. Dengan

terbukanya lapangan kerja di Waskita Beton Precast, maka

kehidupan para pekerja tersebut akan meningkat.

Sementara itu, untuk pemasok bahan baku material, sepanjang

tahun 2016, Perseroan menjalin kerjasama dengan 8 pemasok

di lokasi operasional plant. Bahan baku yang dipasok berupa

PC Bar, Iron Wire, Besi Beton, PC Strand, Shear Concelor. Bahan

baku material dari para pemasok itu menyumbang 56% dari

total kebutuhan bahan baku Perseroan. G4-EC9

Untuk program CSR, sepanjang tahun 2016, Perseroan

mengalokasikan dana sebesar Rp1,415 miliar. Waskita Precast

mengalokasikan dana tersebut sebagai perwujudan dan

tanggung jawabnya dalam menjalankan amanat undang-

undang seperti Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal, UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas, serta ISO 26000 yang telah diratifikasi oleh Pemerintah

pada tahun 2010 dan dijadikan Standar Nasional (SNI) pada

2012.

Kepedulian terhadap masyarakat di sekitar kantor maupun

plant diwujudkan melalui program Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan dalam bentuk, antara lain: G4-EC7, G4-EC8

• Pemeriksaan kesehatan massal untuk

masyarakat sekitar sarana produksi

• Pembangunan dan perbaikan sarana ibadah

• Perbaikan akses jalan lingkungan

• Sosialisasi kesehatan di sarana pendidikan

disekitar sarana produksi

• Menyediakan sarana olahraga untuk karang

taruna.

Until December 31, 2016, of a total of 912 employees, as many

as 95 person were recruited from the communities around the

plant. They occupied position as Staff Engineering and non-

engineering staff. Efforts to recruit employees from local people

is the Company's commitment to reduce the unemployment

rate, as well as empowering the potential of local people. With

the employment opportunities in Precast Concrete Waskita,

the lives of these workers are expected to increase.

Regarding raw material suppliers, throughout 2016 the

Company has formed a partnership with eight suppliers in the

location of plant operations. The supplied raw materials were

in the form of PC Bar, Iron Wire, Iron Concrete, PC Strand, Shear

Concelor. These raw materials from suppliers contributed to

56% of total raw material needs of the Company. G4-EC9

For CSR program, throughout 2016, the Company allocated

funds amounting to Rp1.809 billion. The allocation of these

funds is the embodiment and responsibility of Waskita Beton

Precast in carrying out the mandate of laws, such as Law No.

25 of 2007 on Investment, Law No. 40 Year 2007 on Limited

Liability Company, as well as ISO 26000 which has been ratified

by the government in 2010 and made the National Standard

(SNI) in 2012.

The Company’s concern for the community around the office

or plant is realized through Corporate Social Responsibility

program in the form of, among others: G4-EC7, G4-EC8

• Medical examination for the community around the

production area

• Construction and repair of worship places

• Road repair

• Health socialization in educational institutions around the

production area

• Build sports facilities for the youth.

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

80

•Pengadaan ambulans untuk Klinik

•Procurement of ambulance for clinic

2 Kesehatan dan Keselamatan KerjaOccupational Health and Safety

Berikut pelaksanaan beberapa progam CSR selama tahun 2016 :

Below is the implementation of several CSR programs during 2016 :

•Pengobatan Gratis (Batching Plant Becakayu)• Free Medical Treatment (Batching Plant Becakayu)

1 Kepedulian LingkunganEnvironmental Awareness




us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

81



•Pemberian susu ke masyarakat sekitar (Batching Plant Becakayu)

•Giving milk to surrounding community (Batching Plant Becakayu)

•Pembuatan Sekretariat RW (Batching Plant Becakayu)

•Construction of Community Association Office (Batching Plant Becakayu)

3 Pengembangan Sosial dan KemasyarakatanSocial and Community Development

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

82

•Perbaikan Jalan Masyarakat Sekitar • Road Repair at Surrounding Neighbourhood

•Pemeriksaan Kesehatan Murid Tk Dharma Wanita Prambon • Examination at Dharma Wanita Prambon Nursery School




us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

83



Adapun rincian penyaluran dana CRS pada tahun 2016, yang

dimulai sejak Januari-31 Desember, selengkapnya sebagai

berikut:

a. Program Pendidikan

1. Pembangunan kembali ruang kelas pasca

kebakaran

2. Bantuan dana kelengkapan sarana SLB Kusumo

Asih Jakarta Timur

3. Sosialisasi peraturan pemerintah No. 2 Tahun

2016 tentang tata cara penyampaian data

informasi oleh instansi pemerintah dan/atau

lembaga swasta dalam pencegahan dan

pemberantasan tindak pidana pencucian uang.

4. Pembangunan sekolah SMA 81

b. Program Sosial

1. Wakaf 1000 Al-quran

2. Pembangunan Asrama & MCK Yatim Piatu &

Dhuafa Banten

3. Pembangunan dan Renovasi Panti Asuhan

4. Pembagian Hewan Qurban

5. Bhakti Sosial, Sembako dan santunan

pendidikan

6. Pembangunan/ Renovasi rumah ibadah

7. Bantuan bencana alam

c. Program Kesehatan

1. Khitanan massal

2. Donor darah

The details of the disbursement of CSR funds in 2016, which

began in January-December 31, are as follows:

a. Education program

1. The reconstruction of post-fire classrooms

2. Financial aid for facilities of Kusumo Asih Special

School, East Jakarta

3. Socialization of government regulation No. 2 of

2016 regarding the procedure of delivering data and

information by government agencies and/or private

institutions in the prevention and combating of

money laundering.

4. Construction of 81 Senior High School

b. Social program

1. Endowments of 1000 Al Quran

2. Construction of Boarding School with Public Bathing,

Washing, and Toilet Facilities for Orphans & Dhuafa at

Banten

3. Construction and renovation of orphanages

4. Distribution of sacrificial animal of Eid al-Adha

5. Social events, distribution of nine basic foods, and

donation for education

6. Construction / renovation of worship places

7. Donation for natural disaster

c. Health program

1. Mass circumcision

2. Blood donor

04BERKEMBANG BERSAMA UNTUK

KEBERLANJUTANGrowing Together For Sustainability

Waskita Beton Precast

berkomitmen untuk

memberikan layanan terbaik

dan perlindungan maksimal

kepada pelanggan/konsumen

(product responsibility).

Waskita Beton Precast is

committed to provide the

best service and maximum

protection to its customer/

consumer (product

responsibility).

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

86

PT. Waskita Beton Precast sedang tumbuh. Kinerjanya terus

meningkat, kontrak demi kontrak kerja diraih. Bahkan, hingga

beberapa tahun ke depan, Perseroan tidak akan kekurangan

proyek. Bisa dibilang, industri manufaktur beton precast dan

ready mix memang sedang berada di zaman keemasan.

Di balik performa dan kinerja yang kian kinclong itu, ada

sejumlah tanggung jawab yang diemban oleh Perseroan agar

usaha yang dijalani terus berlanjut. Antara lain, berkaitan

dengan praktik ketenagakerjaan, penghargaan pada hak asasi

manusia dan hak masyarakat lokal di sekitar lokasi perusahaan,

serta tanggung jawab produk. Di antara keempat hal itu saling

berkaitan, antara satu dengan yang lain saling mempengaruhi.

Praktik Ketenagakerjaan dan

Kenyamanan Bekerja

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset utama

Perseroan dan memiliki peran penting dalam menentukan

keberhasilan kegiatan usaha Perseroan. Menyadari hal

tersebut, Perseroan berkeyakinan bahwa untuk dapat

mencapai misi Perseroan, mutlak diperlukan usaha-usaha

yang dapat menunjang pengembangan dan peningkatan

kualitas sumber daya manusia sehingga pendayagunaan

sumber daya manusia dapat dilakukan secara optimal.

Per tanggal 31 Desember 2016, Perseroan memiliki 912

karyawan. Berdasarkan komposisi jenjang pendidikan,

Perseroan memiliki 344 karyawan Strata 1/Strata 2, 83

karyawan Diploma 3, dan 485 karyawan Sekolah Menengah

Umum/Sederajat. Sejalan dengan proyek yang ditangani dan

target yang ditetapapkan Perseroan, jumlah karyawan tersebut

akan terus bertambah. G4-LA1

Sepanjang tahun 2016, Perseroan merekrut 440 karyawan,

atau naik 93,22% dibanding tahun 2015, yakni 472 karyawan.

Rekrutmen dilakukan di Kantor Pusat maupun di daerah-

daerah tempat Waskita Beton Precast beroperasi. Hingga akhir

Desember 2016, Perseroan mengoperasikan 10 pabrik (plant)

precast, 41 pabrik ready mix/batching plant dan 3 stone crusher

(quarry) yang memiliki lokasi yang strategis di dekat lokasi

proyek-proyek yang dikerjakan Waskita Beton Precast.

Selain bertambahnya jumlah karyawan baru yang masuk,

ada juga di antara karyawan Perseroan yang berhenti atau

keluar dari pekerjaannya. Per 31 Desember 2016, sebanyak 47

karyawan keluar.

PT. Waskita Beton Precast is growing. Its performance continues

to rise, contract-by-contract are achieved. In fact, until few years

ahead, the Company will not experience project shortage. Thus

it can be concluded that the manufacturing industry of precast

and ready mix concrete is in its golden age.

Behind the increasingly brilliant performance, lies a number

of responsibilities that must be carried out by the Company in

order to maintain its business. Among other things are issues

related to labor practices, respect for human rights, and the

rights of local communities in the vicinity of the company,

as well as product liability. These four issues are related and

influence each other.

Employment Practices and

Working Comfort

Human Resources (HR) is a major asset of the Company

and has an important role in determining the success

of the Company’s business activities. Realizing this, the

Company believes that in order to achieve the mission of the

Company, necessary efforts to support the development and

improvement of the quality of human resources is absolute,

so that utilization of human resources can be performed

optimally.

As of December 31, 2016, the Company had 912 employees.

Based on the composition of education level, the Company

has 344 employees of bachelor/master degree, 83 employees

of Diploma 4/Diploma 3 degree, and 485 employees of Senior

High School/equivalents degree. In line with the project being

handled and the target set by the Company, the number of

employees will continue to grow. G4-LA1

Throughout 2016, the Company recruited 440 employees,

an increase of 93.22% compared to 2015 of 472 employees.

Recruitment was performed at the Head Office and in areas

where Waskita Beton Precast operates. Until the end of

December 2016, the Company is operating 10 precast factory

(plant), 41 ready mix factory/batching plant, and 3 stone crusher

(quarry) which has a strategic location near the location of the

projects undertaken by Waskita Beton Precast.

In addition to increasing the number of new employees, there

were also Company’s employees who quit or resigned. As of

December 31, 2016, as many as 47 employees resigned.

Berkembang Bersama Untuk KeberlanjutanGrowing Together For Sustainability


Getting Stronger In Serving The NationMEWUJUDKAN PERUSAHAAN RAMAH LINGKUNGAN


us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

87


Growing Together For Sustainability

Start Period

Date

End Period

Date

Jumlah

Pegawai

(1 Jan 2016)Number of

Employees (Jan

1, 2016)

Pegawai

Baru (2016)New Employee

(2016)

Pegawai

Keluar

(2016)Resigned

Employee

(2016)

Jumlah

Pegawai

(30 Nov

2016) Number of

Employees (Nov

30, 2016)

Turnovwer

Rate (%)

1 Januari 2016

January 1, 2016

31 Desember

2016

December 31,

2016

472 499 47 904 6,83

Karyawan yang keluar pada tahun 2016 terdiri dari 45 karyawan

pria dan 2 karyawan wanita, mereka berada dalam rentang usia

antara 18-59 tahun. Dari jumlah itu, karyawan yang keluar dari

Kantor Pusat di Jakarta berjumlah 9 karyawan, dan keluar dari

kantor/pabrik/area produksi di daerah sebanyak 38 karyawan.

Sementara itu, berkaitan dengan pelaksanaan cuti melahirkan

bagi karyawan perempuan, sepanjang tahun 2016, terdapat 3

karyawan perempuan yang mengajukan cuti melahirkan. Dari

jumlah itu, sebanyak semuanya kembali bekerja. G4-LA3

StatusStatus

Pegawai yang Mengajukan Cuti

MelahirkanEmployees who Apply for Maternity Leave

Pegawai yang Kembali BekerjaEmployees who are Back to Work

WASKITA 1 1

Waskita Beton Precast 0 0

Outsource 2 2

Total 3 3

Tingkat Retensi Pegawai

Employee Retention Rate100%

Komposisi Karyawan

Komposisi karyawan Perseroan untuk periode tahun yang

berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 31 Desember

2015 dan 2014, menurut jenis kelamin, jenjang pendidikan,

jenjang manajemen, jenjang usia, status hubungan kerja, dan

perbandingan karyawan per kelompok usaha adalah sebagai

berikut:

Employees who were resigning in 2016 consisted of 45 male

and two female, in the age range between 18-59 years. Of that

amount, employees leaving the Head Office in Jakarta were 9

employees, and of production office/factory/production area

in the region as many as 38 employees.

Meanwhile, with regard to the implementation of maternity

leave for female employees, throughout the year 2016, there

were 3 female employees who apply for maternity leave. Of

that number, all of them are back to work. G4-LA3

Employee Composition

The composition of the Company’s employees for the years

ended December 31, 2016, December 31, 2015 and 2014,

according to gender, level of education, level of management,

level of age, employment status, and the ratio of employees per

business group are as follows:

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

88

Komposisi Karyawan Menurut Jenis KelaminEmployee Composition by Gender

Jenis KelaminGender

2016 2015

Laki-laki

Male802 407

Perempuan

Female110 65

Jumlah

Total912 472

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan Employee Composition by Level of Education

Tingkat PendidikanLevel of Education

2016 2015

S1 & S2

Bachelor & Master Degree344 166

D3

Diploma83 52

SMU & Sederajat

Senior High School & Equivalents485 254

Jumlah

Total912 472

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang ManajemenEmployee Composition by Level of Management

Level OrganisasiOrganization Levels

2016 2015

General Manager 10 0

Manajer

Manager54 31

Kepala Seksi

Section Head35 16

Staff 813 425

Jumlah

Total912 472




us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

89



Komposisi Karyawan Menurut Jenjang UsiaEmployee Composition by Age

Rentang UsiaAge range

2016 2015

> 55 tahun

> 55 years old11 8

46-55 tahun

46-55 years old61 46

36-45 tahun

36-45 years old99 56

26-35 tahun

26-35 years old243 134

18-25 tahun

18-25 years old498 228

Jumlah

Total912 472

Komposisi Jumlah Karyawan Berdasarkan Kelompok UsahaEmployee Composition by Group of Business

Status KepegawaianEmployment Status

2016 2015

Pegawai Tetap

Permanent Employee82 65

Pegawai Tidak Tetap

Temporary Employee104 103

Outsource

Outsource726 304

Jumlah

Total912 472

Komposisi Jumlah Karyawan Berdasarkan Kelompok UsahaEmployee Composition by Group of Business

UraianDescription

2016 2015

Kantor

Office165 109

Plant 412 196

Batching Plant 310 155

Unit Supporting 25 12

Jumlah

Total912 472

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

90

Fasilitas dan Kesejahteraan Karyawan G4-LA2

Perseroan memberikan fasilitas dan tunjangan kepada

pegawai guna memenuhi rasa aman dan tenteram bagi

pegawai dan keluarganya selama pegawai menjalankan tugas.

Semua komponen fasilitas tersebut bukan merupakan bagian

dari penghasilan pegawai. Komponen fasilitas terdiri dari:

a. Tunjangan keahlian;

b. Tunjangan keterampilan;

c. Tunjangan Hari Raya Keagamaan;

d. Jasa produksi

e. Tunjangan jabatan;

f. Perawatan kesehatan;

g. Tunjangan cuti tahunan/besar;

h. Pembayaran Badan Pelaksana Jaminan Sosial

(BPJS) untuk kesehatan dan ketenagakerjaan;

i. Pembayaran kerja lembur;

j. Medical Check Up;

k. Keselamatan & kesehatan kerja dan lingkungan;

l. Pakaian seragam kerja;

m. Kegiatan sosial dan olahraga;

n. Imbalan jasa penulis makalah dan instruktur/

pengajar;

o. Bantuan makan siang;

p. Kacamata, lensa lunak, dan alat bantu

pendengaran;

q. Bantuan bagi pegawai/keluarga pada saat

meninggal dunia;

r. Perjalanan dinas;

s. Tunjangan lokasi.

Tunjangan keahlian adalah suatu penghargaan yang diberikan

kepada pegawai berupa uang atas keahlian profesi yang dimiliki

yang ditunjukkan dengan kepemilikan sertifikat keahlian (SKA)

yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi Terakreditasi, atau

adanya pengakuan oleh Perseroan atas keahlian khusus yang

dimiliki pegawai.

Tunjangan keterampilan adalah suatu penghargaan yang

diberikan kepada pegawai berupa uang secara bulanan atas

keterampilan profesi yang dimiliki yang ditunjukkan dengan

kepemilikan Sertifikat Keterampilan (SKT) yang dikeluarkan

oleh Asosiasi Profesi Terakreditas, atau adanya pengakuan oleh

Perseroan atas keterampilan khusus yang dimiliki pegawai.

Employee Benefits and Facilities

G4-LA2

The Company provides facilities and benefits in order to satisfy

a sense of security and safety for employees and their families

during the time the employees performing their duties. All

components of the facilities are not part of the employee’s

income. The component of benefits consist of:

a. Expertise allowance;

b. Skill allowance;

c. Religious holiday allowances;

d. Production service;

e. Positional allowance;

f. Healthcare;

g. Annual/long leave allowance;

h. Payment of Social Security Agency (BPJS) for health and

employment;

i. Overtime Payment;

j. Medical Check Up;

k. Occupational and Environmental Health & Safety;

l. Working uniform;

m. Social activities and sports;

n. Fee for paper writers and instructors/tutors;

o. Lunch allowance;

p. Glasses, soft lenses, and hearing aids;

q. Aids for the death of employees/their family;

r. Official travel;

s. Location Allowance;

Expertise allowance is an award given to the employee in

the form of money on professional expertise possessed and

demonstrated with a Certificate of Expertise (SKA) issued by

the Accredited Professional Association, or recognition by

the Company on any special skills that are possessed by the

employees.

Skill allowance is an award given to the employee in the form

of cash on a monthly basis on professional skills possessed and

demonstrated by ownership of Certificate of Skills (SKT) issued

by an accredited Professional Association, or recognition by the

Company on special skills of the employees.




us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

91



Bidang keahlian dan keterampilan yang memperoleh

tunjangan serta besarnya tunjangan keahlian/keterampilan

dan tunjangan lokasi diatur dalam keputusan Direksi yang

membidangi Sumber Daya Manusia.

Pemberian fasilitas dan tunjangan kepada pegawai diberikan

oleh Perseroan dengan menimbang beberapa faktor, antara

lain, status hubungan kerja. Berikut perbedaan tunjangan yang

diberikan Waskita Beton Precast: G4-LA2.

NoNo

Jenis TunjanganType of Benefits

Status KepegawaianEmployment Status

WASKITAWaskita Beton

PrecastOutsource

1BPJS Ketenagakerjaan

BPJS Employment

ada

yes

ada

yes

ada

yes

Jaminan Hari Tua

Old Age Insurance

Jaminan Kecelakaan Kerja

Accident Insurance

Jaminan Kematian

Life Insurance

Jaminan Pensiun

Pension Plan

2BPJS Kesehatan

BPJS Health

ada

yes

ada

yes

ada

yes

3 DPLKada

yes- -

4Asuransi Jiwa

Life Insurance

ada

yes- -

Catatan:

Tunjangan pegawai Waskita Beton Precast yang merupakan

pegawai WASKITA mengikuti ketentuan dari WASKITA. Untuk

pegawai Waskita Beton Precast, baik Pegawai Tetap dan Tidak

Tetap, mendapat tunjangan rawat inap, rawat jalan, tunjangan

kacamata dan lensa.

Areas of expertise and skills that gained benefits and the

amount of expertise/skill allowances and location allowances

are stipulated in the Board of Directors Decree related with

Human Resources.

The provision of facilities and benefits to employees granted

by the Company by taking into consideration several factors,

among others, the employment status. Here is the difference of

benefits provided by Waskita Beton Precast G4-LA2.

Note:

Benefits for employees of Waskita Beton Precast who are also

employees of WASKITA will adhere to the provisions of WASKITA.

For employees of Waskita Beton Precast, both Permanent and

Non-Permanent Employees, are entitled for the benefits of

inpatient, outpatient, glasses and lenses allowance.

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

92

Pengembangan Sumber Daya Manusia G4-

LA9

Perseroan menyadari bahwa sumber daya manusia (SDM)

merupakan aset yang sangat berharga. Mereka memiliki posisi

strategis dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin

ketat di masa mendatang. Untuk itu, upaya meningkatkan

kompetensi SDM secara berkelanjutan tak bisa diabaikan.

Dalam hal ini, Perseroan telah melakukan berbagai upaya

melalui pendidikan, pelatihan dan pengembangan. Materi-

materi yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan

produktivitas dan kualitas kerja, meningkatkan keterampilan,

kepemimpinan dan profesionalisme serta membangun sikap

mental positif untuk mengembangkan daya intelektual pribadi.

Secara umum pendidikan, pelatihan dan pengembangan

yang dilaksanakan Perseroan bertujuan untuk meningkatkan

technical and behavioral competencies.

Perseroan memberikan program pelatihan dan pengembangan

SDM secara berjenjang dan berkesinambungan sesuai dengan

perubahan lingkungan bisnis Perseroan. Hal itu dilakukan

guna mendapatkan competitive advantage yang mampu

menjamin tercapainya target-target Perseroan.

Pelatihan dan pengembangan SDM dibagi menjadi enam

kategori yang dilaksanakan di dalam dan di luar Perseroan.

Masing-masing adalah:

• Pelatihan Pra-Kerja

Sebelum memulai pekerjaannya, para pegawai

baru akan dibekali dengan pengetahuan umum

mengenai Perseroan, proses bisnis, cara kerja,

perangkat organisasi, nilai-nilai dan norma kerja

yang berlaku, serta isi dari PKB.

• Pelatihan Umum Dasar

Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan

keterampilan dasar dan/atau teknik dasar

pegawai, sekaligus untuk membentuk sikap dan

perilaku yang sesuai dengan budaya Perseroan.

• Pelatihan Fungsional Manajerial

Pelatihan ini merupakan pelatihan fungsional/

manajerial untuk meningkatkan kemampuan

pegawai dalam suatu bidang pekerjaan sesuai

dengan jabatannya

• Pelatihan Kerja

Human Resource Development G4-LA9

The Company realizes that human resources (HR) is a very

valuable asset. They have a strategic position in the face of

increasingly fierce competition in the future. To that end,

efforts to improve the competence of human resources in

a sustainable manner can not be ignored. In this regard,

the Company has made various efforts through education,

training and development. The materials that were given aims

to improve the productivity and quality of work, improve

skills, leadership and professionalism as well as building a

positive mental attitude to develop the personal intellectual

power. In general, education, training and development that

were executed by the Company are intended to increase the

technical and behavioral competencies.

The Company provides training and human resources

development programs gradually and continuously in

accordance with changes in the business environment of the

Company to gain competitive advantage, which will able to

ensure the achievement of the Company’s targets.

Training and human resources development are divided into

six categories, held inside and outside of the Company;

• Pre-Employment Training

Before starting to work, new employees will

be provided with a general knowledge of the

Company, business processes, working methods, the

organization, the prevailing values and norms, and

the contents of the PKB.

• Basic General Training

This training is aimed at improving basic skills and/or

basic engineering, as well as to shape attitudes and

behavior in accordance with the corporate culture.

• Functional Managerial Training

This training is functional/managerial training that

aims to improve the ability of employees in a field of

work in accordance with his/her position

• Job Training




us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

93



Pelatihan ini ditujukan bagi pegawai baru maupun

pegawai yang dirotasi dan/atau dipromosikan ke

pekerjaan/jabatan baru, melalui praktik langsung

yang dilakukan sambil bekerja dengan sistem

mentor.

• Pendidikan Lanjutan

Pelatihan ini merupakan fasilitas pendidikan

untukmenunjang bidang pekerjaan pegawai.

• Pelatihan Pra-Purna Bakti

Pelatihan ini ditujukan bagi pegawai yang akan

memasuki masa pensiun.

Khusus mengenai pelatihan pra-purna bakti, selama tahun

2016, Perseroan telah melakukan pelatihan berupa Tip

Menjadi Barista dan Peluang Usahanya; Usaha Peternakan

Sapi, Kamping, Ayam dan Ikan; serta Usaha Budidaya Jamur.

Pelatihan dilakukan di Ciawi, Bogor, pada 29 Agustus-02

September 2016, dan diikuti oleh 3 pegawai. G4-LA10

Pelatihan dan pengembangan karyawan yang dilakukan

Perseroan bisa diperinci sebagai berikut:

1. Pendidikan

Merupakan kegiatan pembelajaran untuk

meningkatkan kompetensi pegawai melalui

pendidikan bergelar (S1, S2 dan S3) di dalam

maupun di luar negeri dengan beasiswa dari

Perseroan, sponsorship, maupun biaya sendiri.

Hingga akhir tahun 2016 sebanyak 7 pegawai

Perseroan telah menyelesaikan pendidikan

S2 di dalam dan luar negeri. Jumlah itu turun

dibanding tahun 2015, sebanyak 10 karyawan.

• Tugas Belajar

a. Pendidikan bergelar S2 di dalam

negeri, beasiswa dari Perseroan dan

dilakukan diluar waktu kerja.

b. Pendidikan bergelar S2 di luar negeri,

beasiswa dari Perseroan ataupun dari

pemberi beasiswa lainnya, pegawai

dibebaskan dari pekerjaan

• Ijin Belajar

a. Pendidikan Bergelar (S1 atau S2)

di dalam negeri, diluar waktu kerja

dengan menggunakan biaya sendiri.

b. Pendidikan Bergelar S2 di luar

negeri, harus mengajukan cuti diluar

tanggungan perusahaan dan sudah

berkerja di Perseroan minimal 2

tahun.

The training is intended for new employees as well

as employees who are rotated and/or promoted to a

new job/position, through direct practice that is done

while working with a mentor.

• Advanced Education

This training is an educational facility to support the

employee’s work field.

• Pre-post employment Training

This training is intended for employees who will retire.

Especially with regard to pre-post employment training, in

2016 the Company has conducted training in the form of Tips

for Becoming a Barista and its Business Opportunities; Cattle,

Goat, Chicken, and Fisch Farming Business; and Mushroom

Cultivation. Trainings were executed in Ciawi, Bogor, on August

29-September 2, 2016 and followed by 3 employees. G4-LA10

Employee training and development conducted by the

Company can be itemized as follows:

1. Education

Is learning activities to improve the competence of

employees through education (S1, S2 and S3) inside

and outside the country on a scholarship from the

Company, sponsorship, as well as own expense. Until

the end of 2016, as many as 7 (seven) employees of the

Company who is currently completing S2 education

at home and abroad. The number was lower than in

2015, as many as 10 employees.

• On Leave study

a. S2 degree education in the country, a

scholarship from the Company and outside

working hours.

b. S2 degree education abroad, scholarships

from the Company or from other

scholarship providers, employees were

released from work.

• Permission for Study

a. Education with degree (S1 or S2) within the

country, outside of working time by using

their own expense.

b. Education of Master degree abroad, must

request leave of absence beyond the

responsibility of the company and has

been working in the Company a minimum

of 2 years.

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

94

2. Sertifikasi

Standarisasi secara profesional untuk pegawai

yang kompeten di bidang pekerjaan masing-

masing yang dikelola dan dibina oleh Perseroan

(Sertifikasi Internal) dan Organisasi Profesi

non Pemerintah (Sertifikasi Eksternal) untuk

memenuhi persyaratan kualitas profesional yang

sudah ditetapkan.

• Sertifikasi Eksternal

SKA (Sertifikasi Keahlian) dan SK (Sertifikasi

Keterampilan) merupakan bukti

kompetensi dan kemampuan profesi

keahlian kerja tenaga ahli dan terampil

bidang beton pracetak (precast) dan

beton segar (ready mix), yang berlaku

secara nasional dengan kualifikasi : Muda,

Madya dan Utama yang dikeluarkan oleh

LPJK bekerjasama dengan HAMKI, HAKI,

HATTI, HATHI, KNIBB, K3 KONSTRUKSI, ISI,

BNSP, AKLI, HPJI dan lain-lain.

• Sertifikasi Internal

Dilakukan untuk memastikan para

pegawai memiliki kompetensi sesuai yang

dipersyaratkan dalam jabatannya masing-

masing dengan kualifikasi : Muda, Madya

dan Utama.

Saat ini jabatan-jabatan yang disertifikasi adalah :

• Manajer Plant/Batching Plant, Kepala Workshop

dan Kepala Seksi;

• Pelaksana;

• Keuangan;

• SDM

3. Pelatihan

Merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang

untuk meningkatkan kompetensi pegawai agar

mampu melaksanakan tanggung jawabnya

sesuai kompetensi yang dipersyaratkan.

Pelatihan-pelatihan tersebut terdiri dari:

Teknisi Laboratorium Beton, Manajemen

Risiko, Manajemen Produksi/Operasi, Teknisi

Laboratorium Beton, Manajemen Risiko Beton

Precast, Manajemen Produksi Precast, Training

E-Filing.

2. Certification

Professional standardisation for employees who

are competent in his/her field of work, which is

managed and supervised by the Company (Internal

Certification) and non-government professional

organization (External Certification) to meet the

determined requirements of professional quality.

• External Certification

SKA (Expertise Certification) and SK (Certification

Skills) is a testament to the competence and

ability of professional expertise of experts and

skilled worker in the field of precast concrete

and fresh concrete (ready mix), which applies

nationwide with qualification: Junior, Middle-

Level, and Major, issued by LPJK in cooperation

with HAMKI, HAKI, HATTI, HATHI, KNIBB, K3

KONSTRUKSI, ISI, BNSP, AKLI, HPJI and others.

• Internal Certification

To ensure that employees have the appropriate

competence required in their respective

position, with qualification: Junior, Middle-Level,

and Senior.

Currently, positions that are certified are:

• Plant/Batching Plant Manager, Head of

Workshop and Section head;

• Implementer;

• Finance;

• Human Resource;

3. Training

Is a series of activities designed to improve the

competence of employees to be able to carry out

their responsibilities in accordance the required

competencies. Trainings consist of: Concrete

Laboratory Technician, Risk Management, Production/

Operations Management, Risk Management of

Precast Concrete, Precast Production Management,

E-Filing Training.




us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

95



Pelaksanaan Workshop New Strategic

Marketing, Teknisi Laboratorium Beton, Transfer

Pengetahuan Mesin, Training Software Akuntansi,

Pelatihan General Affairs Professional Certification

(CGAP), Pelatihan QMS ISO 9001:2008

Interpretation & Internal Audit, Pelatihan Basic

Financial Modelling, Good Governance – Excellent

Performance, Pelatihan Sipil Geoteknik dan

Software Plaxis, Gathering Finance & Leadership

Development.

Selain itu, juga ada Pelatihan Surat Izin

Operasional (SIO) Batching Plant & Concrete Pump,

Pelatihan dan Sertifikasi Pengawas Konstruksi

Beton Pracetak Bangunan Gedung, Preparing

ISO 9001:2015 Worskhop, Strategi Memenangkan

Tender Pemerintah Melalui Sistem Elektronik

(E-Procurement), Geo Talk I, Seminar Merancang

Program Pelatihan & Pengembangan Collection,

Training Understanding & Designing SOP dan

Penugasan Seminar Pembebasan Lahan.

Total pelatihan selama tahun 2016 yang diikuti

oleh pegawai tetap dan tidak tetap Waskita Beton

Precast, berdasarkan People Development Ratio

Desember 2016, adalah 6,1 jam/orang/tahun.

Peserta yang telah mengikuti pelatihan sebanyak

438 orang, naik 38,17% dibanding tahun

2015 sebanyak 317 peserta. Peserta pelatihan

berdasarkan level struktur organisasi terdiri dari

387 staf, 4 orang general manajer/Kepala SPI/

Sekretaris Perusahaan, 33 orang Manajer Unit

Kerja/Produksi/Supporting, 10 orang Kepala

Seksi, dan 4 orang Staf Ahli.

Workshop on New Strategic Marketing, Transfer

of Machinery Knowledge, Training on Accounting

Software, Training of General Affairs Professional

Certification (CGAP), Training of QMS ISO 9001:

2008 Interpretation & Internal Audit, Basic Financial

Modelling Training, Good Governance - Excellent

Performance, Training of Civil Geotechnical and

Software Plaxis, Gathering Finance & Leadership

Development.

Besides that, there were also Training on Permit

Operations (SIO) of Batching Plant and Concrete

Pump, Training and Certification of Supervision of

Precast Concrete Construction of Building, Preparing

ISO 9001: 2015 Worskhop, Strategy of Winning

Government Tender Through Electronic Systems

(E-Procurement), Geo Talk I, Seminar on Designing

Training Program & Development of Collection,

Understanding and Designing SOP, and Seminar on

Land Acquisition.

Total trainings during 2016 that were followed by

permanent and temporary employees of Waskita

Beton Precast, based on People Development Ratio

in December 2016, was 6.1 hours/person/year.

Participants who have attended training as many as

438 people, up 38.17% compared to 2015 as many

as 317 participants. Participants based on the level

of the organizational structure consists of 387 staff,

4 general manager/Head of Internal Audit/Corporate

Secretary, 33 Manager of Working/Production/

Supporting Unit, 10 Section Head, and 4 Expert Staff.

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

96

Pelatihan Berdasarkan Level Struktur Organisasi Tahun 2016

Trainings based on the level of organizational structure in 2016

General Manager/Kepala SPI/Sekretaris PerusahaanGeneral manager/Head of Internal Audit/Corporate Secretary

Manager Unit Kerja/Produksi/SupportingManager of Working/Production/Supporting Unit

Kepala SeksiSection Head

Staf AhliExpert Staff

StafStaff

387

4

10

33

4

Adapun total Biaya Pelatihan & Pengembangan pada

tahun 2016 sebagai berikut:

• Prognosa RKAP tahun 2016 : Rp1.084.000.000

• Realisasi tahun 2016 : Rp1.167.877.583

• Prosentase : 107 %

4. Pengembangan

Rangkaian program pembelajaran bagi

pertumbuhan individu untuk membantu

pegawai tumbuh dan berkembang sehingga

organisasi selalu siap dalam lingkungan usaha

yang kompetitif. Pembelajaran dilakukan

dengan memberikan wawasan, teknologi dan

pandangan-pandangan yang baru dalam

mempersiapkan pegawai pada jabatan yang

akan diproyeksikan kepadanya.

a. Leadership Development Program for Director

& Commisioner

Memberikan wawasan baru bagi Direksi dan

Komisaris untuk meningkatkan kapasitas

As for Total Cost of Training & Development in 2016 as

follows:

• Prognosis RKAP 2016: Rp1,084,000,000

• Realization in 2016: Rp1,167,877,583

• Percentage: 107%

4. Development

Series of learning programs for individual growth

to help employees grow and develop so that the

organization is always ready in a competitive business

environment. Learning is done by providing insight,

technology, and new points of view in preparing

employees in positions that will be projected on him/

her.

a. Leadership Development Program for Director &

Commissioner

Providing new insights for Directors and

Commissioners to increase the capacity of the




us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

97



Perseroan dalam lingkungan usaha yang

kompetitif. Juga memberikan kesempatan

untuk menjalin network dalam rangka

memberdayakan sumber daya yang ada

dalam organisasi sehingga menjadikan

Perseroan sebagai organisasi berkinerja

tinggi.

b. Leadership Development Program for General

Manager

Memberikan wawasan untuk menjadi

Innovative Leaders yang penuh dengan

terobosan-terobosan baru dalam

usaha pengembangan Perseroan. Juga

mempersiapkan para GM/Manajer Kantor

Pusat/Manajer Plant/Manajer Batching

Plant untuk menjadi Direktur yang dapat

berkontribusi optimal dalam meningkatkan

kinerja Perseroan melalui konsep-konsep

praktis kedirekturan (Directorship) dan

tata kelola perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance). Materi meliputi:

The Practices of Directorship; Director Skills

Introduction; Director Skills Brief; Strategic

Bussiness Direction; Finance for Directors;

HC for Director; Marketing for Director; Trade

Practices, Legal Risk, Law Awareness, Modern

Firm & Corporate Governance Problem;

Enterprise Risk Management Board of

Performance Evaluation.

c. Leadership Development Program for Middle

Manager

Memberikan wawasan untuk menjadi

Supportive Leaders yang kreatif untuk

dapat mengoptimalkan kontribusi terhadap

Perseroan. Materi meliputi: Transformation

and Breakthrough, Visualization and

Believability, Personal and Team Motivation,

Building The Powers Team, The Excellent

Leader, The Interpersonal and Interactive Skills,

The Art and Powers of Communications in the

Corporate World.

Company in a competitive business environment.

It also provides an opportunity to establish a

network in order to empower existing resources

within the organization that makes the Company

as a high-performing organization.

b. Leadership Development Program for General

Manager

Provides insight to be Innovative Leaders

that are filled with new breakthroughs in the

development of Company’s business. Also

prepares the GM/Head Office Manager/Plant

Manager/Batching Plant Manager to become

a director who can contribute optimally in

improving the Company’s performance through

practical concepts of directorship and good

corporate governance (GCG). The materials

include: The Practices of Directorship; Director

Skills Introduction; Director Skills Brief; Bussiness

Strategic Direction; Finance for Directors; HC for

Director; Marketing for Director; Trade Practices,

Legal Risk, Law Awareness, Modern Firm and

Corporate Governance Problem; Enterprise Risk

Management Board of Performance Evaluation.

c. Leadership Development Program for Middle

Manager

Provides insights to become supportive Leaders

that are creative in order to optimize contribution

to the Company. The materials include:

Transformation and Breakthrough, Visualization

and believability, Personal and Team Motivation,

Building The Powers Team, The Excellent Leader,

The Interpersonal and Interactive Skills, The Art

and Powers of Communications in the Corporate

World.

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

98

d. Leadership Development Program for Project

Manager and Superintendant

Memberikan wawasan mengenai aspek-

aspek manajemen di plant/batching plant

menyangkut bidang Teknik Beton, SDM,

Keuangan dan Pemasaran serta bagaimana

menerapkannya di plant/batching plant

untuk dapat mencapai tujuan Perseroan.

e. Leadership Development Program for Junior

Manager

Memberikan wawasan mengenai bagaimana

membangun tim kerja, membangun

hubungan kerja yang harmonis dan

mencapai kinerja yang ditargetkan. Materi

diberikan secara in class and outward bound

yang meliputi: Keterampilan Komunikasi,

Organisasi, Basic Leadership Ethics, Business

Environment Analysis, Etika Bisnis, Report/

Writing Skill.

f. Leadership Development Program for Finance

and Human Capital

Memberikan wawasan mengenai aspek-

aspek manajemen di plant/bathcing plant

menyangkut bidang SDM dan Keuangan

serta bagaimana menerapkannya di plant/

batching plant untuk dapat mencapai tujuan

Perseroan. Materi meliputi: Prinsip-prinsip

Dasar Manajemen, Pengambilan Keputusan,

Manajemen SDM, Manajemen Operasional,

Manajemen Keuangan, Pengembangan Diri

dan Etika Bisnis.

5. Program Management Trainee (MT)

Perseroan akan melakukan proses program

Management Trainee (MT) untuk memenuhi

kebutuhan karyawan jangka panjang dengan

menyeleksi lulusan baru dari universitas/institusi

pendidikan lainnya yang memiliki reputasi dan

track record baik di dalam negeri dan di luar

negeri. Program ini diselenggarakan secara

terpusat dan dikoordinasikan oleh Departemen

SDM, Sistem & TI.

d. Leadership Development Program for Project

Manager and Superintendent

Provides insight into the management aspects

of the plant/batching plant relating to the area

of Concrete Engineering, Human Resources,

Finance and Marketing as well as how to apply

them in the plant/batching plant to be able to

achieve the objectives of the Company.

e. Leadership Development Program for Junior

Manager

Provides insight on how to build team work,

creating a harmonious working relationship

and achieve targeted performance. The

material given in class and outward bound

include: Communication Skills, Organization,

Basic Leadership Ethics, Business Environment

Analysis, Business Ethics, Report/Writing Skill.

f. Leadership Development Program for Finance

and Human Capital

Provides insight of management aspects of the

plant/ batching plant related to the field of HR

and Finance as well as how to apply them in the

plant/batching plant to be able to achieve the

objectives of the Company. The materials include:

Basic Principles of Management, Decision Making,

Human Resource Management, Operations

Management, Financial Management, Personal

Development and Business Ethics.

5. Management Trainee (MT) Program

The Company executes Management Trainee (MT)

program to fulfill the needs of long-term employees

by selecting new graduates from universities/other

educational institutions that have a good reputation

and track record both domestically and abroad, held

centrally and coordinated by the Department of

Human Resources, Systems & IT.




us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

99



Dalam pelaksanaannya, peserta MT akan

menempuh tahapan-tahapan orientasi dan

pembelajaran materi yang ada di semua

lingkup bisnis proses Perseroan, dan selanjutnya

dilakukan penilaian atas kemampuan adaptasi

dan implementasi. Total waktu yang diperlukan

dalam masa MT ini adalah 6 (enam) bulan. Sampai

dengan saat ini, Perseroan sudah bekerjasama

dengan WASKITA dalam melakukan seleksi MT.

6. Pengelolaan Aspek Perburuhan

Perseroan turut bertanggung jawab atas

pengelolaan tenaga kerja dalam hal penerapan

Peraturan Pemerintah tentang pelaksanaan

Upah Minimum Regional/Kota (UMR/UMK), dan

Perseroan juga memberikan Asuransi Kematian

dan Kecelakaan Kerja. Di samping itu, Perseroan

juga memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) dan

Insentif Produksi. G4-EC5

Rasio Standar Upah Jejang Awal & Upah Pegawau Minumum


No Plant/BP Min. Salary UMP

1 Becakayu 3,100,00 3,100,000

2 Bocimi 2,700,000 3,022,765

3 Cakung 3,100,000 3,100,000

4 Cibitung 3,100,000 3,022,765

5 Cilegon 3,100,000 3,078,057

6 Cimanggis Cibitung 2,700,000 3,022,765

7 Desari 2,700,000 3.327.160

8 Jatim – Sidoarjo 2,700,000 3,040,000

9 Kalijati 2,700,000 2,149,720

10 Kantor Pusat 2,700,000 3,100,000

11 Karawaci 3,100,000 2,447,450

12 Karawang 2,700,000 3,330,505

In practice, participants will take the MT stages

orientation and learning materials in all aspects of

the business processes of the Company, and then

their capability to adaPT. and implement will be

evaluated. Total time required in this MT period is

six (6) months. Up to now, the Company has been

working with WASKITA in the selection of MT.

6. Labour Management

The Company is also responsible for the management

of labor in terms of the implementation of

government regulation regarding the Regional/City

Minimum Wage (“UMR/UMK”) and the Company also

provides Death & Occupational Accidents Insurance,

In addition, the Company also provides Religious

Holiday Allowance (“THR”) and Production Incentive.

G4-EC5

Ratio of Entry Level Standard Wages and Minimum Wages


TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

100

No Plant/BP Min. Salary UMP

13 Kemayoran 2,700,000 3,100,000

14 Klaten 4,000,000 1,400,000

15 Kuala Tanjung 2,700,000 1,811,875

16 Lampung 2,700,000 1,763,000

17 Maintenance 3,100,000 3,100,000

18 Manado Bitung 3,500,000 2,400,000

19 MKTT 3,100,000 1,800,725

20 Proyek Normalisasi Kali Jakarta 3,800,000 3,100,000

21 Palembang 2,700,000 2,294,000

22 Pasuruan Probolinggo (Paspro) 2,700,000 1,879,220

23 Pantura 2,700,000 1,373,000

24 Post Tension 6,000,000 3,100,000

25 Quary 3,100,000 3,100,000

26 Sadang 2,700,000 1,324,600

27 Soker 2,700,000 1,418,000

28 Subang 2,500,000 2,149,720

29 Cengkareng 2,700,000 3,100,000

Dalam pemberian upah, faktor kompetensi masing-masing

sumber daya manusia merupakan faktor penentu. Perseroan

tidak membeda-bedakan pemberian upah berdasarkan jenis

kelamin. G4-LA13

7. Pengembangan dan Penerapan Sistem

Perseroan terus menerus mengembangkan dan

meningkatkan sistem pengelolaan manajemen

SDM yang semakin baik dengan penerapan

standar-standar yang bersifat internasional

maupun regulasi baru, dengan mengadopsi

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja. Dengan berbagi pengalaman dalam praktek

In terms of wages, competence of each human resources

is the determining factor. The Company does not

discriminate renumeration based on gender. G4-LA13

7. Development and Application of Systems

The Company continuously develops and improves

the management system of human resource, which

is getting better with the application of international

standards or new regulations, by adopting the

Quality Management System ISO 9001: 2008 and the

Occupational Health and Safety Management System.

Sharing experiences in the practical implementation

of this standard has enriched horizons and increase




us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

101



implementasi standar ini telah memperkaya

wawasan dan meningkatkan semangat “inovasi,”

yaitu untuk terus menerus melakukan perbaikan

secara berkesinambungan.

Melalui kegiatan dan pelaksanaan program

pendidikan, pelatihan dan pengembangan yang

terencana dimaksudkan untuk meningkatkan

kompetensi pegawai, sehingga memiliki

kemampuan dan keterampilan dalam

menjalankan dan memenuhi persyaratan jabatan.

Dengan semakin meningkatnya kualitas pegawai

diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata

bagi peningkatan produktivitas Perseroan.

Perseroan senantiasa menempatkan SDM sebagai

faktor utama dalam menggerakkan organisasi.

Oleh karena itu, berbagai macam kegiatan,

pendidikan, pelatihan dan pengembangan

terud dilaksanakan dalam upaya menjaga dan

meningkatkan semangat serta motivasi yang

tinggi di kalangan pegawai.

Di samping meningkatkan kemampuan pegawai,

Perseroan juga melengkapi peralatan kerja yang

semakin baik agar dalam melaksanakan tugas-

tugas penting organisasi dapat tercapai dengan

efektif dan efisien, sesuai tuntutan dalam sistem

yang di adopsi, yaitu mempergunakan seluruh

sumber daya sesuai dengan peruntukannya

dan menjaganya agar dapat berproduksi secara

optimal.

Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pada tahun 2016, Perseroan pertama kali menerapkan Sistem

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Sistem K3) sesuai dengan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 50 Tahun 2012 tentang

Sistem Manajemen K3, yang telah memperoleh Piagam P2K3

oleh Disnaker, kemudian diterapkan juga pada pabrik-pabrik

yang dimiliki oleh Perseroan pada tahun-tahun berikutnya.

the spirit of “innovation” to continue to make

improvements on an ongoing basis.

Through the activities and the implementation of

planned educational, training and development

programs, which are intended to improve the

competence of employees, so they will have the

ability and skill in carrying out their job and meet

the job requirements. The increasing quality of

employees is expected to contribute significantly to

the increase in the Company’s productivity.

The Company always puts HRM as a major factor in

energizing the organization, therefore a wide range

of activities, education, training and development

has been conducted in order to maintain and improve

high morale and motivation.

Besides improving the ability of employees, the

Company also provides better work equipment

to facilitate the completion important tasks in an

effective and efficient manner, as demanded in the

adopted system, i.e. utilizing all resources according

to its purpose and keeping in order to produce

optimally.

Occupational Health and Safety Standards

In 2016, the Company adopted the Occupational Health

and Safety System (System K3) in accordance with the

Regulation of the Minister of Manpower No. 50 Year 2012 on

K3 Management System, which has obtained the Charter P2K3

by Ministry of Manpower, then also applied in the factories

owned by the Company in subsequent years.

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

102

Dengan adanya Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012

tentang Penerapan SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan

Keselamatan Kerja) yang merupakan peningkatan dari Sistem

SMK3 yang ada sebelumnya, Perseroan telah juga menerapkan

PP tersebut melalui audit oleh badan sertifikasi PT. Sucofindo.

Selain memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah No. 50

Tahun 2012 seperti yang tersebut di atas, Perseroan juga

menerapkan OHSAS 18001 : 2007.

Untuk memenuhi Standar Pelaksanaan K3 Perseroan

mewajibkan kepada seluruh petugas yang bertanggung

jawab atas K3 Perseroan, memiliki sertifikat ahli K3 Umum.

Proses sertifikasi bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi

Ahli K3 yang terdaftar di Kementrian Ketenagakerjaan dan

Transmigrasi. Program sertifikasi ini sangat penting untuk

menciptakan budaya “zero accident” di Perseroan.

Upaya menuju zero accident merupakan komitmen yang tidak

bisa ditawar-tawar. Walau begitu, dalam proses untuk menuju

angka kecelakaan nol tersebut, selama tahun 2016, tercatat

ada kecelakaan kerja sebagai berikut: G4-LA6

Selain melakukan investigasi tentang penyebab terjadinya

insiden kerja, Perseroan juga mencatat ihwal pekerja

yang sering terkena dampak atau berisiko tinggi terkena

penyakit yang terkait dengan pekerjaannya. Data Perseroan

menunjukkan bahwa pekerja di bagian produksi tercatat paling

rentan terkena penyakit atau berisiko tinggi terkena penyakit

akibat pekerjaan yang digelutinya. G4-LA7

Untuk meminimalkan insiden kecelakaan kerja, sosialisasi ihwal

pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja terus dilakukan

oleh Perseroan. Apalagi, hal itu sudah diatur dalam Peraturan

Perusahaan PT. Waskita Beton Precast, yang sudah disahkan

melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan

Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Nomer

Kep.587/PHIJSK-PKKAD/PP/V/2015 tanggal 19 Mei 2015.

Ketentuan tentang Keselamatan & Kesehatan Kerja,

Lingkungan, Mutu dan Pengamanan (K3LMP) diatur dalam

Bab VI, pasal 35. Di dalamnya, antara lain, mengatur tentang

kewajiban Perusahaan menyediakan alat-alat keselamatan &

kesehatan kerja dan lingkungan (K3LMP), dan pegawai wajib

memakai dan memelihara alat-alat K3LMP yang disediakan

oleh Perusahaan. Selain itu, ada juga ketentuan bahwa

pegawai wajib ikut aktif ambil bagian dalam usaha pencegahan

dan penanggulangan kecelakaan/kebakaran, pencemaran

lingkungan dan pengamanan di lingkungan kerjanya. Jika

With the issuance of Government Regulation (PP) No. 50 Year

2012 on Implementation of SMK3 (Management System of

Occupational Health and Safety), which is an improvement

from previous existing SMK3 System, the Company has also

implemented the regulation through audit by certification

bodies PT. Sucofindo, in addition to fulfilling the provisions of

Government Regulation No. 50 Year 2012, as mentioned above

the Company also implemented the OHSAS 18001: 2007.

To meet the Standards of K3 Implementation, the Company

requires that all officers responsible for the Company K3, have

certificates General K3 Expert. The certification process is in

collaboration with the Institute of Certification of K3 Expert that

are registered in the Ministry of Manpower and Transmigration.

This certification program is intended to create a culture of

“zero accident” in the Company.

Efforts towards zero accident are a commitment that cannot be

bargained. Even so, in the process towards the zero accident

rate, during 2016, the following work accidents were recorded:

G4-LA6

In addition to conducting an investigation on causes of

workplace incidents, the Company also recorded particular

workers who are affected or at high risk of disease associated

with their job. Company data shows that employees in the

production are recorded most often affected by the disease or

at high risk of disease due to the work that they do.G4-LA7

To minimize the incidence of work-related accidents,

socialization regarding the importance of occupational health

and safety continue to be made by the Company. Moreover, it

is set in the Company Regulations of PT. Waskita Beton Precast,

which has been approved by the Decree of the Director General

of Industrial Relations and Labor Social Security Number

Kep.587/PHIJSK-PKKAD/PP/V/2015 dated May 19, 2015.

The provisions on Health & Safety, Environment, Quality and

Security (K3LMP) are set out in Chapter VI, Article 35. Among

other things, it regulates the liability of the Company to provide

tools of occupational and environmental safety and health

(K3LMP), and employess shall wear and take care of K3LMP tools

provided by the Company. In addition, there are also provisions

that employees must take an active part in prevention and

mitigation of accidents/fires, environmental pollution and

safety in the work environment. If there is an accident/fire in

the workplace, employees are required to report and provide




us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

103



ada kecelakaan/kebakaran di lingkungan kerja, pegawai wajib

melaporkan dan memberikan keterangan yang benar kepada

petugas yang ditunjuk Perusahaan untuk menyelidiki peristiwa

tersebut. G4-LA8

Asesmen Pemasok

Perseroan menjunjung tinggi ketentuan dan aturan-aturan yang

berlaku di bidang di Indonesia, baik di bidang ketenagakerjaan

dan pelestarian lingkungan. Dengan asesmen seperti itu,

sepanjang tahun 2016, tidak ada laporan pelanggaran yang

dilakukan pemasok berkaitan dengan ketentuan di bidang

ketenagakerjaan dan lingkungan. G4-LA14, G4-LA15, G4-LA16.

Persaingan Usaha

Saat ini Perseroan merupakan salah satu produsen yang

memiliki reputasi terbaik dan memiliki keunggulan kompetitif

dibandingkan 5 (lima) produsen beton precast pesaing.

Berdasarkan strategy canvas industri beton precast (Markplus,

2015), keunggulan kompetitif Perseroan terletak pada mutu,

lokasi plant, inovasi dan kapasitas finansial.

Sementara itu, berdasarkan kelompok diskusi terbatas / Forum

Group Discussion (FGD) yang dilakukan kepada pelanggan

internal dan eksternal perseroan, Perseroan memiliki

keunggulan pada faktor harga dan pelayanan eksternal. Dari

perspektif pelanggan, Perseroan dinilai mampu menawarkan

harga dan produk yang kompetitif dibandingkan dengan

pesaing. Selain itu, Perseroan dinilai dapat dipercaya dimana

dipersepsikan memiliki kualitas yang sama baik dengan

induknya, WASKITA.

Dalam menghadapi persaingan usaha, Perseroan menjunjung

tinggi persaingan yang sehat, anti-monopoli, serta selalu

berpatokan pada ketentuan dan undang-undang yang

berlaku. Komitmen itu dipegang teguh Perseroan agar tidak

ada pelanggaran kepatuhan terhadap aturan dan ketentuan

dalam menjalankan usaha, termasuk ketika harus bersaing

dengan kompetitor. G4-SO7, G4-SO8

Untuk memenangkan persaingan usaha secara fair, Perseroan

didukung oleh kantor pemasaran yang tersebar di 5 area

wilayah penjualan untuk memperoleh informasi dini pasar,

memperlancar komunikasi dengan pasar dan menguasai

sumber daya pendukung pemasaran. Perseroan juga

correct information to the officer designated by the Company

to investigate the incident. G4-LA8

Supplier Assessment

The Company upholds the applicable rules and regulations

in Indonesia, both in the field of labor and environmental

preservation. With such assessment, throughout the year 2016,

there were no reports of violations committed by suppliers

with regard to the provision in the field of labor and the

environment. G4-LA14, G4-la15, G4-LA16

Business Competition

Currently, the Company is one of the best reputation

manufacturer that has competitive advantages compared

to another 5 (five) closest competitors of precast concrete

manufacturers. Based on the precast concrete industry’s

canvas strategy (Markplus, 2015), the Company’s competitive

advantage lies in quality, plant location, innovation and

capacity of financial.

Meanwhile, based on the Forum Group Discussion (FGD)

conducted to internal and external customers of the Company,

the Company has the advantages on the price factor and

external services. From the customer’s perspective, the

Company was considered to able to offer competitive prices

and products compared to competitors. In addition the

Company was assessed to be reliable which was perceived to

have the same good quality as its parent, Waskita.

In the face of competition, the Company upholds fair

competition, anti-monopoly, and has always relied on the rules

and laws that apply. This commitment is firmly held by the

Company, hence there are no violation of compliance with the

rules and regulations of doing business, including in the facing

competition with others. G4-SO7, G4-SO8

To win the competition fairly, Company is supported by

marketing offices spread across five (5) sales area, this to gain

market information earlier, facilitate communication with

the market and cover resources to support marketing. The

Company also utilizes Waskita position as the largest contractor

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

104

memanfaatkan posisi WASKITA sebagai kontraktor terbesar

di Indonesia, sekaligus sebagai Perusahaan Induk Perseroan

untuk bersinergi dalam pengelolaan pasar. Selain itu juga,

Perseroan akan menerapkan strategi di antaranya sebagai

berikut:

• Melakukan sinergi strategis dengan BUMN dalam

pengadaan produk beton untuk mendukung

program pengembangan infrastruktur Indonesia;

• Melakukan segmentasi pasar berdasarkan kebutuhan

pelanggan terutama pemilik proyek (Owner) dan

kontraktor utama;

• Melakukan sinergi pengelolaan pasar dengan

Waskita Grup;

• Mempertajam penetrasi pasar terutama pada proyek

dengan tuntutan kapasitas tinggi, mutu tinggi, serta

proyek yang memiliki nilai referensi tinggi;

• Melaksanakan sistem pemasaran yang efektif dan

efisien;

• Memasuki pasar potensial di kawasan Asia Tenggara.

Tanggung Jawab Produk

Sejalan dengan semakin besarnya proyek yang ditangani

Perseroan, maka tuntutan ihwal kualitas produk dan layanan

kepada pelanggan semakin penting. Dalam hal ini, Waskita

Beton Precast senantiasa menempatkan kualitas sebagai

prioritas demi kepuasan pelanggan.

Pelanggan utama Perseroan adalah Grup WASKITA (induk

perusahaan dari Waskita Beton Precast). Hal tersebut

merupakan bagian dari strategi grup Perseroan untuk

menciptakan vertical integration dan sinergi antar lini bisnis

sehingga dapat menciptakan efisiensi operasi. Tingkat

ketergantungan Perseroan pada Grup WASKITA saat ini masih

relatif tinggi. Namun, ke depan, Perseroan akan meningkatkan

diversifikasi portfolio pelanggan eksternal.

Walaupun demikian, Waskita Beton Precast selalu memastikan

bahwa produk-produk yang dipasok sesuai dengan standar

kualitas yang tinggi, memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan

dan memiliki harga yang kompetitif. Hal tersebut menjadi

acuan bagi Perseroan untuk selalu mempertahankan

pelanggan-pelanggannya baik dari internal maupun eksternal.

Selain itu, Perseroan juga terus meningkatkan kualitas produk

beton precast dan ready mix serta menyelesaikan produksi dan

memenuhi pengiriman dengan tepat waktu.

Penanganan keluhan dan kepuasan pelanggan merupakan

satu bagian dari proses bisnis yang dijalani oleh Perseroan.

in Indonesia as well as the Company’s Parent Company to work

together in the management of the market. In addition, the

Company implement sstrategies as followings:

• Conduct strategic synergy with state-owned

enterprises in the procurement of concrete products

to support Indonesia’s infrastructure development

program;

• Conduct market segmentation based on customer

needs, especially the project owner (Owner) and the

main contractor;

• Conduct market management synergies with the

Group Waskita;

• Sharpen the market penetration, especially on

projects with high demands capacity, high quality,

as well as projects that have a high reference value;

• Implement effective and efficient marketing system;

• Entering the Southeast Asia’s potential market.

Product Responsibility

In line with the increasing size of projects handled by

the Company, the demands on quality of the products

and services to customers is increasingly important. In

this case, Waskita Beton Precast always puts quality as a

priority for customer satisfaction.

The Company’s main customers are WASKITA group

(parent company of Waskita Beton Precast). It is part

of the Company group’s strategy for forming vertical

integration and synergies among business lines in order

to create operational efficiency. The level of dependence

of the Company on WASKITA group is still relatively high.

However, in the future, the Company will increase the

diversification of external customers portfolio.

Nevertheless, Waskita Beton Precast always ensure

that the products being supplied pursuant to the high

quality standards, meet the required specifications, and

have competitive price. This becomes a reference for

the Company to constantly maintain its customers both

internal and external. In addition, the Company continues

to improve the quality of precast concrete and ready

mix products as well as to complete the production and

execute the delivery in a timely manner.

Complaint handling and customer satisfaction is one part of

the business process undertaken by the Company.




us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

105



Proses bisnis selengkapnya adalah sebagai berikut:

PelangganCustomer

Penanganan Order (tender,retail)

1Order Handling 1

Strategi Pemasaran 4Marketing strategy 4

Pemasaran & Penjualan 3Marketing & Sales 3

Tinjauan Order 2Order Review 2

ProduksiProduction

Penanganan Keluhan & Kepuasan Pelangan 5

Complaints Handling and Customer Satisfaction 5

Perencanaan Bisnis (RKAP, RJPP)Business Planning (RKAP, RUPP)

Perencanaan & Pengendalian Produksi (Plant/Batching Plant)

Production Planning & Control (Plant/Batching Plant)

Desain & PengembanganDesign & Development

Semua produk yang ditawarkan oleh Perseroan tidak ada yang

dilarang atau disengketakan. Semua produk disampaikan

secara jelas dan terbuka kepada publik, termasuk lewat

situs resmi perusahaan. Dengan demikian, tidak ada produk

yang menjadi subyek dan pertanyaan bagi para pemangku

kepentingan. Selain itu, setiap produk yang dikeluarkan

Perseroan selalu memiliki spesifikasi dan pelabelan yang

jelas. Dalam memasarkan produk, Waskita Beton Precast juga

senantiasa mentaati aturan dan kaidah yang berlaku dalam

pemasaran, termasuk mengikuti aturan main dalam periklanan,

promosi, maupun sponsor. Upaya itu membuahkan hasil

dengan tidak adanya laporan insiden ketidakpatuhan terhadap

pelabelan produk, pelanggaran tentang produk yang dilarang

atau disengketakan, ketidakpatuhan terhadap komunikasi

pemasangan, termasuk iklan, promosi dan sponsor, maupun

pelanggaran terhadap undang-undang yang berkaitan

dengan penyediaan dan penggunaan produk yang dihasilkan

oleh Perseroan selama tahun 2016. (tidak ada pelanggaran) G4-

PR3, PR6, G4-PR7, G4-PR9

Masih berkaitan dengan upaya mengontrol kualitas agar tidak

mengecewakan pelanggan, Perseroan menerapkan Sistem

manajemen ISO 9000 Series, Sistem Manajemen K3, Sistem

Manajemen Risiko. Untuk menjaga agar sistem manajemen

tersebut berjalan dengan baik, maka Perseroan menerapkan

Audit secara periodik, yaitu Audit Internal dan Audit External.

The complete business process is as follows:

All products offered by the Company are not prohibited or

disputed. All products are described clearly and openly to the

public, including via official website of the company. Thus,

there are no products that become the subject and questions

for stakeholders. In addition, each product issued by the

Company always clear specifications and labeling. In marketing

the product, Waskita Beton Precast also consistently obey the

rules and the provisions which apply in the marketing fiels,

including follow rule of thumbs in advertising, promotion, and

sponsorship. Those efforts resulted in the absence of reported

incidents of non-compliance with labeling of products, violation

regarding prohibited products or disputed, non-compliance

with the communication of installation, including advertising,

promotion and sponsorship, as well as violation upon the laws

relating to the supply and use of products produced by the

Company during 2016 G4-PR3, PR6, PR7-G4, G4-PR9

Still related to efforts to control quality so as not to disappoint

the customer, the Company implements management system

ISO 9000 Series, K3 Management System, Risk Management

System. To ensure those management system are running well,

the Company executes periodic audits, namely Internal Audit

and External Audit.

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

106

Mengutamakan Kepuasan Pelanggan G4-PR5

Kepuasan pelanggan merupakan prioritas bagi Perseroan.

Dalam hal ini, Waskita Beton Precast berkomitmen untuk

memberikan layanan terbaik dan perlindungan maksimal

kepada pelanggan/konsumen (product responsibility). Bentuk

komitmen Perseroan terhadap perlindungan pelanggan,

antara lain, menyediakan Pusat Pengaduan Konsumen

(Customer Care), Program Engagement Konsumen, dan Program

Peningkatan Layanan.

Guna menampung keluhan yang mungkin muncul dari

pelanggan, Perseroan menyediakan akses sebagai berikut:

• Call Center melalui Panggilan (021) 22892999

• Email : [email protected]

• Fax : (021) 29838025

• PO BOX : Gedung Teraskita,

Jl. MT. Haryono Kav. 10A,

Jakarta Timur 13340.

Mekanisme Penyelesaian Keluhan Pelanggan

Melalui Pusat Pengaduan, Perseroan memberikan respons

yang cepat atas pengaduan yang masuk dan penyelesaian

secara bijak. Mekanisme tindak lanjut terhadap pengaduan

konsumen adalah sebagai berikut:

• Perseroan memiliki standar dalam merespon atas

pengaduan pelanggan.

• Pengaduan masuk melalui call center, email customer

care dan website.

• Bagian Customer Care akan memberikan jawaban

sebagai respons terhadap keluhan kepada pelanggan

bahwa keluhan telah diterima dan akan segera diproses

oleh unit bersangkutan.

• Bagian Customer Care menyampaikan pengaduan

keluhan dari pelanggan kepada unit terkait.

• Selanjutnya, keluhan pelanggan diproses dan

diselesaikan oleh unit terkait. Unit terkait dapat

langsung berkomunikasi kepada pelanggan dalam

proses penyelesaian keluhan.

Prioritize Customer Satisfaction G4-PR5

Customer satisfaction is a priority for the Company. In this

case, Waskita Beton Precast is committed to providing the best

service and maximum protection to customers/consumers

(product responsibility). This commitment for customer

protection is embodied, among others by, providing Consumer

Complaints Centre (Customer Care), Consumer Engagement

Program, and Improvement Service Program.

In order to accommodate complaints that may arise from

customer, the Company provides access as follows:

• Call Center by dialing (021) 22892999

• Email : [email protected]

• Fax : (021) 29838025

• PO BOX : Teraskita Building,

Jl. MT. Haryono Kav. 10A, East Jakarta

13340.

Customer Complaint Resolution Mechanism

Through the complaint center, the Company provides fast

response and wise settlement upon complaints received.

Follow-up mechanism toward consumer complaints are as

follows:

• The company has standard in responding to customer

complaint.

• Complaints are received through call center by phone,

email support, and live chat.

• Customer Care will respond to customer complaint that a

complaint has been received and will be processed by the

unit concerned.

• Customer Care will forward it to related units.

• Furthermore, the customer complaint is processed and

settled by the related units. Related units will commucate

directly to customers in the settlement process.




us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

107



Bagan Penanganan Keluhan Pelanggan

Bagan Deskripsi PJ & Form

A. Penanganan Keluhan 1. Menerima keluhan pelanggan melalui mail,

surat, Telepon, Catatan Buku Kunjungandari

pihak lain yang menerima keluhan dan

meneruskan ke pemasaran yang selanjutnya

dicatat didalam FPWP-SAR-05-01 Log Book

Keluhan Pelanggan FPWP-SAR-05-02 Keluhan

Pelanggan

Manajemen SAR

Manajer SAR

FPWP-SAR-05-01

FPWP-SAR-05-02

2. Mempelajari isi keluhan dari pelanggan, dan

memastikan keluhan tersebut

• Tidak valid, maka tidak diproses

• Valid

– Sumber informasi dari pihak lain, perlu

dikonfirmasi

– Sumber Email, Surat, Telpon, Catatan

Buku Kunjungan perlu ditindaklanjuti

Staff Sar

Manajemen SAR

FPWP-SAR-05-01

FPWP-SAR-05-02

3. Melakukan kunjungan ke TKPD(Tempat

Kejadian Produk Dikeluhkan) dan mengambil

sample/documentasiI dengan membentuk

“Tim Penanganan Keluhan” yang ditunjukan

oleh Direktur Utama

Staff Sar

Manajemen SAR

4. Melakukan verifikasi penyebab keluhan

pelanggan.

Staff Sar

Manajemen SAR

5. Mengirim sample yang dikeluhkan ke lab

(jika diperlukan), setelah mengetahui hasil

verifikasi maupun hasil lab, maka segera

memberi jawaban :

• Valid : Melakukan tindakan analisa

• Tidak valid : close, dilampiri berita acara

penyelesaian keluhan pelanggan

Manajer SAR

Tim Penanganan Keluhan

(Produksi/QC, Desain)

6. Melakukan identifikasi & analisa penyebab

masalah ketidaksesuaian produk/proses

Manajer SAR



7. Merencanakan & melaksanakan tindakan

perbaikan Manajer SAR



Atau pihak2 yang

terlibat dengan tindakan

perbaikan

8. Menyampaikan hasil tindakan perbaikan ke

pelanggan, jika sudah disetujui, dibuatkan

berita acara penyelesaian keluhan pelanggan.

FPWP-SP-05-01 Permintaan Tindakan

Perbaikan/Pencegahan

Staff SAR

Manajer SAR

FWPW-SP-05-01

9. Membahas keluhan pelanggan kedalam

agenda rapat koordinasi/manajemen reviewStaff SAR

Manajer SAR

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Pelanggan

Menerima keluhan dari Pelanggan 1

Mempelajari isi keluhan2

Prosedur Analisa

Material

Valid

B A C

Perlu sample/

kunjungan ?

Melakukan kunjungan &

mengambil sample 3

Melakukan verifikasi & mengambil sample 4

Sample dikirim ke lab 5

Melakukan analisa untuk

mencari sebab 6

Menentukan tindakan

perbaikan 7

Komplen valid?

Memberikan hasil tindakan perbaikan ke

Pelanggan 8

Menyiapkan data-data “Fokus” pada Pelanggan untuk

rapat koordinasi atau tinjauan manajemen 9

Pelanggan

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

108

Chart of Customer Complaint Handling

Flowchart Description PJ & Form

A. Complaint Handling

Yes

No

No

Yes

Customer

Receive complaint from customer 1

Analyze contents of the complaint 2

Procedure of Material

Analysis

Valid

B A C

Need Sample/Visit?

Conduct visit and take sample 3

Conduct verification and take sample 4

Sample sent to the lab 5

Conduct analysis to find the

causes 6

Plan the corrective actions 7

Complaint is valid?

Convey results of corrective actions to

customer 8

Prepare data Customer Focus for coordination

meeting or management review

Customer

1. Receiving customer complaints via E-mail,

mail, Phone, Visiting Note Book from other

parties that receive complaints and forward

it to the next marketing to be recorded in

the FPWPSAR-05-01 Log Book Customer

Complaints FPWP-SAR-05-02 Customer

Complaints

SAR Management

SAR Manager

FPWP-SAR-05-01

FPWP-SAR-05-02

2. Analyze the content of complaints from

customers, and ensure that complaints

• Not valid, it is not processed

• Valid

– Sources of information from other

parties, need to be confirmed

– Source Email, Mail, Phone, Visiting

Note Book, need to be followed up

SAR Management

SAR Manager

FPWP-SAR-05-01

FPWP-SAR-05-02

3. Make a visit to TKPD (the Location of

Complained Products) and taking samples

documentation by forming “Complaint

Handling Team”appointed by the President

Director

SAR Management

SAR Manager

4. Verify the cause of customer complaints. SAR Management

SAR Manager

5. Send the complained sample to the lab (if

needed), after knowing the results of the

verification and lab results, then immediately

provide the answer:

• Valid: Take analysis action

• Not valid: close, enclosing the minutes of

the completion of customer complaints

SAR Manager

Complaint Handling Team

(Production/QC, Design)

6. Identify and analyze causes for the

incompatibility of product/process

Manajer SAR



7. Plan and implement corrective actions Manajer SAR



Or parties related with

corrective action

8. Deliver the results of corrective actions to the

customer, if it is approved, reported for the

settlement of customer complaints.

FPWP-SP-05-01 Corrective Action Request/

Prevention

SAR Management

SAR Manager

FWPW-SP-05-01

9. Discuss customer complaints on the agenda

of the coordination meeting/management

review

SAR Management

SAR Manager

Pada tahun 2016, pengaduan yang masuk kepada Perseroan

ada sebanyak 8 kasus. Terhadap keluhan itu, Waskita Beton

Precast langsung menindak lanjuti dan melakukan perbaikan,

termasuk memberikan penggantian kepada pelanggan.

In 2016, number of complaints received by the Company were 8

cases. On those complaints, Waskita Beton Precast immediately

followed up and conducted corrective actions, including giving

replacement to the customer.




us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

109



To measure customer response to the Company for services

provided, Waskita Beton Precast has conducted a customer

satisfaction survey in 2016. The survey is important so that

the Company can improve customer satisfaction if it were still

lacking, or otherwise seek to maintain and improve the service

if the customer expressed satisfaction over Company services.

Customer satisfaction survey in 2016 involved companies that

are working partners of PT. Waskita Beton Precast, Tbk as many

as 37 respondents representing their respective companies.

From the survey, rate for overall customer satisfaction on the

Company’s performance were reaching 85. This shows that

the company has earned customer’s trust in terms of service,

quality, and timeliness as precast and readymix manufacturing

company in Indonesia.

Untuk mengukur respon pelanggan atas pelayanan yang

diberikan Perseroan, Waskita Beton Precast telah melakukan

survei kepuasan pelanggan pada tahun 2016. Survei tersebut

penting dilakukan agar Perseroan bisa berbenah sekiranya

kepuasan pelanggan masih kurang, atau sebaliknya berupaya

untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan pelayanan

jika pelanggan menyatakan puas atas pelayanan Perseroan.

Survei kepuasan pelanggan pada tahun 2016 dilakukan pada

perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra kerjasama PT.

Waskita Beton Precast, Tbk sebanyak 37 responden yang

mewakili masing-masing perusahaan. Dari survei ini telah

dicapai angka 85 untuk performa kepuasan pelanggan secara

keseluruhan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah

mendapatkan kepercayaan dari segi pelayanan, mutu, dan

ketepatan waktu sebagai perusahaan manufaktur precast &

readymix di Indonesia.

05MEWUJUDKAN PERUSAHAAN RAMAH LINGKUNGANCreating An Environmentally Friendly Company

Waskita Beton Precast hanya

menggunakan bahan baku

yang diambil dari lokasi

yang memiliki izin resmi

penambangan.

Waskita Beton Precast only uses

raw materials that are taken

from the location with legal

mining licenses.

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

112

Sejalan dengan pembangunan infrastruktur di Indonesia

yang kian menggeliat, keberadaan Waskita Precast sebagai

perusahaan manufaktur beton precast dan ready mix kian

kokoh. Dari tahun ke tahun, nilai kontrak yang didapat semakin

besar sehingga membutuhkan bahan baku yang kian besar

pula.

Perseroan berkomitmen untuk memberikan produk terbaik

bagi pelanggan. Untuk itu, pengendalian mutu produk

menjadi hal yang tak boleh diabaikan. Salah satu unsur

penting untuk menjamin mutu adalah Perseroan berkomitmen

untuk memberikan produk terbaik bagi pelanggan. Untuk

itu, pengendalian mutu produk menjadi hal yang tak boleh

diabaikan. Salah satu unsur penting untuk menjamin mutu

adalah menetakan system control yang ketat dan akurat dalam

setiap tahapan proses nya.Terkait dengan komitmen dengan

lingkungan hidup perseroaan menetapkan rencana jangka

pendek dan jangka panjang dalam pengelolaan lingkungan

nya G4-EN1

Berkait dengan perolehan bahan baku, Perseroan senantiasa

memperhatikan aspek dan dampak lingkungan, sesuai dengan

peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah di

bidang lingkungan hidup. Untuk mendapatkan split misalnya,

Waskita Beton Precast hanya mengambil split dari lokasi

lahan yang telah memenuhi syarat-syarat mengenai analisa

mengenai dampak lingkungan, serta memiliki izin IUP (Izin

Usaha Produksi). Selain itu, lokasi tersebut juga tidak berada di

area atau wilayah yang berdekatan dengan kawasan lindung

atau dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi. , G4-EN11

Wujud nyata kepedulian lingkungan juga ditunjukkan

Perseroan sebelum dan setelah mengambil split. Apabila

pengambilan batu untuk split harus membongkar tanah pucuk

yang memiliki tingkat kesuburan tinggi, maka tanah pucuk

tersebut akan dipindahkan ke tempat yang lain. Apabila batu

untuk split sudah habis dan tidak memungkinkan ditambang,

maka tanah pucuk tersebut akan diangkut dan ditempatkan

kembali ke lokasi asal. Dengan demikian, tingkat kesuburan

tanah di lokasi pasca-tambang akan seperti sediakala. G4-EN13

In line with the increasing growth of the construction of

infrastructures in Indonesia, the existence of PT. Waskita Beton

Precast Tbk as a precast and ready mix concrete manufacturing

company is getting more solid. From year to year, the value of the

contract obtained is increasing; hence the requirement of raw

materials is increasing as well.

The Company is committed to providing the best products

for customers. Therefore, product quality control cannot be

overlooked. One important element in ensuring the quality is the

Company only uses raw materials that meet certain conditions.

The materials used by the Company are cement, water, sand, split,

additives, iron rods, and strand. G4-EN1

In regard with the acquisition of raw materials, the Company

consistently pays attention to environmental aspects and impacts,

in accordance with the regulations issued by the Government

in the environmental field. To obtain split, for example, Waskita

Beton Precast only takes split from the field sites that have met the

requirements of the environmental impact assessment, as well as

having Production Permit. In addition, the site is also not located in

an area adjacent to protected areas or with high biodiversity value.

G4-EN11

The real manifestation of the Company’s concern to the

environment can be seen at the event of before and after taking

the split. If taking the stone for split must dismantle topsoil that

has a high fertility level, then the topsoil is moved to another place.

If the stone for split is running out and no longer possible to be

mined, then the topsoil will be transported and placed back into

the original location. By doing this, soil fertility levels in the post-

mining site would be as before. G4-EN13



Growing Together For SustainabilityS

us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

113

MEWUJUDKAN PERUSAHAAN RAMAH LINGKUNGAN

Creating An Environmentally Friendly Company

Jika harus bekerjasama dengan pemasok untuk kebutuhan

split, Perseroan juga menghindari pemasok yang tidak memiliki

legalitas dalam menambang karena tidak ingin terjerat kasus

hukum lantaran disebut sebagai penadah. Dalam hal ini,

kriteria lingkungan merupakan seleksi awal yang dipegang

Perseroan dalam menggandeng pemasok. G4-EN32

Selain ketat dalam memilih pemasok, wujud nyata

kepedulian Waskita Beton Precast terhadap lingkungan

adalah berkomitmen untuk melakukan upaya pengelolaan

dan pemantauan lingkungan hidup dalam masalah limbah

misalnya. Limbah yang dihasilkan perseroan adalah air limbah

produksi yang berbentuk cair. Limbah tersebut dihasilkan dari

proses spinning spun plise, proses pencucian batching plant,

dan truck mixer.

Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang kian besar

dan sejalan dengan kontrak kerja yang didapat, Perseroan

membangun sejumlah plant di Indonesia. Dalam setiap

pembangunan plant, Waskita Beton Precast senantiasa

berupaya untuk memenuhi perizinan di bidang lingkungan.

Berikut daftar plant milik Perseroan yang sudah memiliki izin

lingkungan maupun yang sedang dalam proses pengurusan

izin lingkungan, per 31 Desember 2016:

When working together with suppliers due to the needs of

the split, the Company also avoids suppliers who do not have

the mining legality because the Company does not want to be

perceived as a fencer and got involved in a legal case. In this

case, environmental criteria are the initial selection before

cooperating with a supplier. G4-EN32

In addition to strict selection of suppliers, Wakita Beton

Precast also shows its concern to the environment with the

commitment to take actions in environmental management

and monitoring. For example, on the issue of waste. Waste

generated by the Company is production waste in the form

of liquid. This waste is produced from the process of spinning

spun piles, batching plants washing process, and truck mixers.

To fulfill increased needs of customers that are in line with

the contract obtained, the Company built several plants in

Indonesia. In every construction of plant, Waskita Beton Precast

strives to meet all licenses regarding the environment. Below

is a list of plants owned by the Company that already has the

environmental permit or already in the process of attaining the

permit, as of December 31, 2016:

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

114

No.No

Lokasi Location

Surat Persetujuan Atas Dokumen AMDAL/UPL dan UKL/

DPPLLetter of Consent for EIA/UPL and UKL/DPPL Documents

1Plant Cibitung

Surat No. 660.2.1/239/TL&ADL/BPLH tanggal 9 Juli 2015 Perihal Rekomendasi

atas UKL-UPL Kegiatan Industri Mortar atau Beton Siap Pakai oleh Perseroan di

Kabupaten Bekasi

Letter No. 660.2.1/239/TL&ADL/BPLH dated July 9, 2015 regarding Recommendation

on UKL-UPL of Mortar or Ready Mix Concrete Industry Activities by the Company in

Bekasi Regency

2 Plant Sadang

Surat No. 666/29/VI/BLH/2015 tentang Rekomendasi Pengesahan Dokumen

UKL-UPL kegiatan Industri Beton Precast yang dikeluarkan oleh Kepala Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta tanggal 11 Juni 2015.

Letter No. 666/29/VI/BLH/2015 regarding Recommendation of Approval of UKL-UPL

Documents for Precast Concrete Industry issued by the Head of the Environment

Agency of Purwakarta Regency dated June 11, 2015.

3 Plant Karawang

Rekomendasi Persetujuan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan

Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) No. 660.1/808/BPLH pada tanggal

29 Oktober 2015 yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan

Hidup Kabupaten Karawang.

Recommendation of Approval of Documents on Environmental Management and

Environmental Monitoring Effort (UKL-UPL) No. 660.1/808/BPLH dated October 29,

2015 issued by the Head of the Environmental Management Agency of Karawang

regency.

4 Plant Kalijati Dalam proses pengurusan

In process

5Plant Sidoarjo

Surat No. 660/1175/404.6.3/2015 tanggal 28 April 2015 perihal Rekomendasi

UKL-UPL Kegiatan Industri Beton Precast yang dikeluarkan oleh Kepala Badan

Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo.

Letter No. 660/1175/404.6.3/2015 dated 28 April 2015 regarding Recommendation of

UKL-UPL for Precast Concrete Industry Activities issued by the Head of the Environment

Agency of Sidoarjo Regency.

6 Plant Palembang Dalam proses pengurusan

In process

7 Plant Bojonegara Dalam proses pengurusan, reklamasi/Amdal/UKL/UPL

In process to attaint the permit of principle, reclamation, and EIA/UKL/UPL




us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

115



No.No

Lokasi Location

Surat Persetujuan Atas Dokumen AMDAL/UPL dan UKL/

DPPLLetter of Consent for EIA/UPL and UKL/DPPL Documents

8 Plant Subang

Dalam proses pengurusan

Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Subang

Nomor : 503/SK176/BPMP/2016 tanggal 22 Desember 2016 tentang Izin

Gangguan Skala Sedang Tanda daftar perusahaan –plant Subang:

No. TOP : 10.10.1.23.00602 tanggal 22 Desember 2016 berlaku s/d 22 Desember

2021

In process

1. Decree of the Head of Investment and Licensing of Subang Regency Number: 503/

SK176/CEW/2016 dated December 22, 2016 regarding Medium Scale Disturbance

Permit

2. Certificate of Company Registration - plant Subang:

No. TOP: 10.10.1.23.00602 dated December 22, 2016 and valid until December 22,

2021

9 Plant GasingSurat Keputusan Bupati Banyuasin No : 459/KPTS/BLH/2016 Tanggal 30 Mei 2016

tentang Izin Lingkungan, AMDAL/UPL dan UKL/DPPL

10 Plant KlatenDalam proses pengurusan izin prinsip

In process to attain the principle permint

Di setiap plant, ada sejumlah sumber daya yang diperlukan,

yakni sumber daya manusia, sumber daya energi dan sumber

daya air bersih. Untuk keperluan sumber daya manusia,

Waskita Beton Precast berupaya untuk mencari tenaga kerja

dari masyarakat di sekitar lokasi kegiatan. Misalnya, untuk staf

kantor, sopir, keamanan/satpam. G4-SO1

Adapun sumber daya energi, Perseroan menggunakan

jenis energi listrik yang bersumber dari PLN dan genset

untuk cadangan apabila listrik dari PLN padam. Waskita

Beton Precast menyadari bahwa pasokan energi listrik dari

PLN terbatas. Demikian juga bahan bakar minyak yang

digunakan untuk menghidupkan genset. Sebab itu, Perseroan

senantiasa berupaya agar penggunaan energi bisa dilakukan

penghematan. Upaya penghematan energi tak hanya

dilakukan di plant, tapi juga di Kantor Pusat. G4-EN6

Sementara itu, ihwal penggunaan air, setiap plant

membutuhkan untuk mencukupi kebutuhan tenaga kerja,

proses produksi, pencucian peralatan dan penyiraman lain

dan tanaman. Sama dengan energi, Perseroan juga menyadari

bahwa penyedotan air tanah dengan sumur bor juga tak bisa

dilakukan dengan bebas. Air tanah merupakan sumber daya

At each plant, there are a number of resources required, namely

human resources, energy resources and water resources. For

the purposes of human resources, Waskita Beton Concrete is

trying to hire surrounding local people as the workforce. For

example, for the office staff, driver, security/guard. G4-SO1

As for energy resources, the Company uses the type of

electrical energy sourced from PLN and generator as backup

if the electricity goes out. Waskita Beton Precast is aware about

the limitation of electricity supply from PLN. This also applies to

the fuel used for generator. Therefore, the Company strives for

energy savings. Energy saving measures is not only performed

at the plant, but also at the Head Office. G4-EN6

While for the water use, every plant needs it to fulfill the needs

of workforce, in the production process, to wash equipment as

well as for other watering. Similar with the energy, the Company

also realizes that the ground water extraction by drilling wells is

also cannot be done freely. Groundwater is water resources that

are limited, and extracting the groundwater without proper

TENTANG LAPORAN INI




ap

or

an

Ke

be

rl

an

ju

ta

n2

01

6

116

air yang keberadaannya terbatas, dan pengambilan tanpa

perhitungan akan mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Oleh karena itu, Waskita Beton Precast berupaya untuk

melakukan penghematan air, atau jika memungkinkan akan

menggunakan air daur ulang. Misalnya, air untuk menyiram

lahan dan tanaman. Upaya penghematan air dilakuan di setiap

plant, dan di Kantor Pusat. G4-EN9, G4-10

Ihwal limbah cair, Perseroan juga berkomitmen untuk tidak

membuang sembarangan. Limbah domestik dari aktivitas

perkantoran dan pekerja produksi dari buangan closet,

peturasan, dan bidet, akan dialirkan ke dalam septic tank yang

dilengkapi dengan sumur resapan. Adapun limbah cair dari

floor drain kamar mandi dan wastafel, limbah akan dialirkan

ke saluran pengumpul untuk kemudian dialirkan ke saluran

drainase.

Sistem drainase terdiri dari parit, bak kontrol, dan selokan

umum yang ukurannya menyesuaikan dengan bangunan

yang ada. Selain berfungsi sebagai saluran buang, drainase

juga digunakan untuk mencegah terjadinya banji di area

tapak kegiatan. Untuk aliran air di tepi jalan (selokan umum),

setiap 6 bulan sekali, sebelum dan sesudah musim penghujan,

dilakukan pembersihan dan pemeliharaan. Hal itu dilakukan

untuk mencegah adanya penyumbatan selokan dan bau busuk

dari sisa-sisa kotoran limbah padat yang terlarut dalam air.

Untuk penanganan limbah cair dari proses produksi di

plant, Perseroan membangun bak penampung limbah cair

yang berfungsi sebagai IPAL dengan sistem pengaturan pH,

koagulasi/penggumpalan dan penetralan. Air yang ditampung

dalam bak penampung akan digunakan kembali menggunakan

pompa air untuk penyiraman material di stock yard. G4-EN10

Menyangkut pengelolaan sampah domestik dan limbah padat,

Perseroan senantiasa menyediakan tempat pembuangan

sampah yang cukup. Anjuran agar membuang sampah pada

tempatnya tak pernah lupa terus disosialisasikan. Dengan

demikian, maka area tapak dan perkantoran akan tetap

terjaga kebersihannya. Pada gilirannya, kebersihan lokasi kerja

tersebut akan mendukung lingkungan kerja yang sehat dan

nyaman. Tempat sampah yang tersedia seoptimal mungkin

memudahkan karyawan dan pengunjung untuk memisahkan

antara sampah organik dan non-organik. G4-EN23

calculation would result in environmental damage. Therefore,

Waskita Beton Precast seeks to perform water savings, or if

possible, will use recycled water, for example for watering land

and plants. The water savings are carried out in every plant, and

also at the Head Office. G4-EN9, G4-10

For the wastewater, the Company is also committed to not

dispose it carelessly. Domestic waste from office activities and

production workers from the toilet, urinal, and bidet, will be

channeled into the septic tank equipped with absorption wells.

While the wastewater from the floor drain of the bathroom and

sink will be discharged into the collecting ducts and then being

siphoned off to the drainage channel.

The drainage system consists of trenches, control tubs, and

public sewers, with the size are adjusted with the existing

buildings. Apart from functioning as a disposal channel,

drainage is also used to prevent flooding in the site area

activities. For the flow of water on the roadside (public sewer),

every six months before and after the rainy season, cleaning

and maintenance are executed. This is done to prevent any

sewer blockages and foul odors from solid waste that are

dissolved in water.

For the treatment of wastewater from the production process

at the plant, the Company builds a liquid waste tank that serves

as a WWTP with a pH adjustment, coagulation/clotting and

counteraction system. The stored water in the tank will be re-

used with the water pump for watering the material in the

stockyard. G4-EN10

Regarding the management of domestic waste and solid

waste, the Company always provides sufficient area for waste

disposal. Advice to dispose of waste in place continues to be

disseminated. Thus, the tread area as well as the office area will

remained clean. In turn, the cleanliness of the work area will

create a healthy and comfortable work environment healthy.

Trashcans are provided optimally and ease the employees and

visitors to separate between organic and non-organic waste.

G4-EN23




us

ta

in

ab

il

it

yR

ep

or

t2

01

6

117



Sejalan dengan kinerja positif Perseroan, Waskita Beton Precast

tak patah semangat untuk semakin peduli dan berkontribusi

dalam menjaga lingkungan. Untuk itu, Perseroan gigih

berupaya agar bisa meraih ISO 14001- sertifikasi internasional

untuk sistem manajemen lingkungan. Sertifikasi ini penting

untuk diraih karena memiliki beragam manfaat bagi Perseroan.

Misalnya, meningkatkan citra organisasi, meningkatkan kinerja

lingkungan organisasi, meningkatkan penaatan terhadap

ketentuan perundang-undangan pengelolaan lingkungan,

mengurangi risiko usaha, dan meningkatkan daya saing.

Upaya-upaya yang ditetapkan Waskita Beton Precast untuk

memperoleh Sertifikasi ISO 14001 adalah sebagai berikut:

• Penetapan program kerja dan PIC yang bertanggung

jawab

• Q4 2017 Plant Karawang dan Plant Prambon akan

masuk kedalam proses sertifikasi.***

In line with the positive performance of the Company,

Waskita Beton Precast’s passion for caring and contributing

to environmental protection is not diminished yet getting

stronger. Therefore, the Company is persistently trying to attain

ISO 14001 –an international sertification for environmental

management systems. The attainment of this certification

is important because it will provide a variety of benefits for

the Company. For example, it will improve the image of the

organization, improve the organization’s environmental

performance, improve compliance with laws and regulations

regarding environmental management, reduce business risks,

and improve competitiveness.

Measures that have been set by Waskita Beton Precast to obtain

ISO 14001 certification are as follows:

• Preparing the work program and the PIC

• At Q4 2017, Plant Karawang and Prambon will start the

certification process. ***

INDEX GRI G4 COREGRI4 CORE INDEX

120

INDEKS GRI-G4 COREGRI4 CORE INDEX

IndeksIndex

Aspek dan IndikatorAspect and Indicator

HalamanPage

STRATEGI DAN ANALISIS

STRATEGY AND ANALYSIS

G4-1Pernyataan dari pembuat keputusan paling senior di perusahaan – Sambutan Direksi

Report from the most senior decision maker in the company – Report of the Board of Directors

G4-2Uraian dampak, risiko, dan peluang utama

Description of main impact, risk, and opportunity

PROFIL PERUSAHAAN

COMPANY PROFILE

G4-3Nama perusahaan

Name of the company

G4-4Merek, produk, dan layanan utama

Brand, product, and main service

G4-5Lokasi kantor pusat perusahaan

Location of company’s head office

G4-6Wilayah operasi

Operational area

G4-7Kepemilikan dan badan hukum

Ownership and legal entities

G4-8Pangsa pasar

Market share

G4-9Skala perusahaan (jumlah karyawan, total operasi, kuantitas produk, penjualan bersih)

Scale of the company (number of employees, total operations, product quantity, net sales)

G4-10Distribusi karyawan (menurut kontrak kerja, gender, wilayah)

Distribution of employees (based on contract, gender, area)

G4-11Perlindungan karyawan melalui Perjanjian Kerja Bersama

Employee’s protection through Collective Labor Agreement

G4-12Rantai pasokan perusahaan

Company supply chain

G4-13

Perubahan yang signifikan selama periode pelaporan sehubungan dengan ukuran, struktur,

kepemilikan, atau rantai pasokan perusahaan

Significant changes during reporting period related to company’s size, structure, ownership, or supply chain

G4-14Pendekatan atau penerapan prinsip kehati-hatian

Approach or implementation of prudence principle

G4-15

Daftar piagam, prinsip-prinsip, atau inisiatif lainnya di bidang ekonomi ekonomi, lingkungan dan

sosial, yang dikembangkan secara eksternal, di mana perusahaan ikut serta atau memberikan

dukungan.

List of awards, principles, or other initiatives in the field of economy, environment, and social that are

developed externally in which the company are participated or provided support.

G4-16Keanggotaan perusahaan dalam asosiasi

Company association membership

RUANG LINGKUP DAN BATASAN LAPORAN

SCOPE AND BOUNDARY OF REPORT

G4-17Daftar entitas perusahaan yang tercakup dalam pelaporan

List of company entities included in the report

IndeksIndex


HalamanPage

G4-18Proses menentukan isi laporan dan pembatasan

Process to determine report content and limitation

G4-19Daftar identifikasi Aspek Material

List of material aspect identification

G4-22

Pernyataan ulang atas informasi yang diberikan pada laporan sebelumnya dan alasan

pernyataan ulang tersebut

Re-statement regarding information provided in the previous report and its reason

G4-23Perubahan ruang lingkup dan batasan laporan dari pelaporan sebelumnya

Changes on scope and boundary of the report from the previous report

KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN

STAKEHOLDERS ENGAGEMENT

G4-24Daftar pemangku kepentingan yang dilibatkan oleh perusahaan

List of stakeholders who were engaged by the company

G4-25Dasar identifikasi dan pemilihan pemangku kepentingan yang akan dilibatkanBasis for identification and selection of stakeholders to be engaged

G4-26Pendekatan perusahaan dalam hubungan dengan pemangku kepentingan

Company approach in relationship with stakeholders

G4-27

Topik dan permasalahan utama yang pernah diajukan melalui hubungan dengan pemangku

kepentingan

Main topics and issues that ever been filed through relationship with stakeholders

PROFIL PELAPORAN

REPORT PROFILE

G4-28Periode pelaporan

Reporting period

G4-29Tanggal laporan sebelumnya yang paling akhir

Date of latest report

G4-30Siklus pelaporan

Reporting cycle

G4-31Kontak yang dapat dihubungi bila ada pertanyaan mengenai laporan atau kontennya

Available contact that can be reached if there are questions regarding the report or its konten

G4-32Indeks Isi GRI

GRI Content Index

G4-33Penjaminan/Assurance

Assurance

STRUKTUR DAN KOMPOSISI TATA KELOLA

STRUCTURE AND COMPOSITION OF CORPORATE GOVERNANCE

G4-34Struktur tata kelola perusahaan

Corporate Governance Structure

ETIKA DAN INTEGRITAS

ETHICS AND INTEGRITY

G4-56Nilai, prinsip, standar, dan norma perilaku perusahaan

Values, principles, standard, and norms of behavior in the Company

IndeksIndex


HalamanPage

PENGUNGKAPAN STANDAR UMUM

DISCLOSURE OF GENERAL STANDARDS

KATEGORI: EKONOMI

CATEGORY: ECONOMY

G4-EC1Nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan

Economic value earned and distributed

G4-EC2Implikasi finansial, risiko dan peluang akibat perubahan iklim

Financial implication, risks, and opportunities due to climate changes

G4-EC3Kewajiban perusahaan atas program imbalan pasti

Company’s liability over defined benefit program

G4-EC4Bantuan finansial yang diterima dari pemerintah

Financial assistance received from the government

Aspek: Keberadaan di Pasar

Aspect: Existence in the Market

G4-EC5Rasio standard upah pegawai di jenjang awal terhadap upah pegawai minimum

Ratio of employee’s salary at early stage against minimum wage

Aspek: Dampak Ekonomi Tidak Langsung

Aspect: Indirect Economic Impact

G4-EC7Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur dan jasa yang diberikan

Development and impact of infrastructure investment and provided services

G4-EC8Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan

Significant indirect economic impact

KATEGORI: LINGKUNGAN

CATEGORY: ENVIRONMENT

G4-EN1Pemakaian energi langsung oleh sumber energi utama

The use of direct energy by main energy source

Aspek: Energi

Aspect: Energy

G4-EN6Pengurangan konsumsi energi

Reduction of energy consumption

Aspek: Air

Aspect: Water

G4-EN9Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi oleh pengambilan air

Water sources that are signficantly affected by water intake

G4-EN10Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan digunakan kembali

Precentage and total volume of recycled and reused water

Aspek: Keanekaragaman Hayati

Aspect: Biodiversity

G4-EN11

Lokasi-lokasi operasional yang dimiliki, disewakan, dikelola atau berdekatan dengan kawasan

lindung dan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan lindung

Owned, rent, managed operational locations that are adjacent with protected areas and areas with high-

value biodiversity outside the protected areas

G4-EN13Habitat yang dilindungi dan dipulihkan

Protected and recovered habitat

IndeksIndex


HalamanPage

Aspek: Efluen dan Limbah

Aspect: Effluent and Waste

G4-EN23Bobot total limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan

Total weight of waste based on type and disposal method

Aspek: Asesmen Pemasok atas Lingkungan

Aspect: Supplier Assessment regarding Environment

G4-EN32Persentase pemasok baru yang disaring menggunakan kriteria lingkungan

Precentage of new suppliers selected with environment criteria

KATEGORI: SOSIAL

CATEGORY: SOCIAL

Aspek: Kepegawaian

Aspect: Employment

G4-LA1

Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru dan turn over karyawan menurut kelompok

umur, gender, dan wilayah

Total number and new employee recrutment, and employee turn over by age, gender, and area

G4-LA2

Tunjangan yang diberikan bagi karyawan tetap yang tidak diberikan bagi karyawan sementara atau

paruh waktu

Allowance for permanent employee that are not provided for temporary or part-time employee

G4-LA3Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi setelah cuti melahirkan

Level of back to work and retention after maternity leave

Aspek: Hubungan Industrial

Aspect: Industrial Relations

Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Aspect: Occupation Health and Safety

G4-LA6

Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari hilang, dan kemangkiran, serta jumlah total

kematian akibat kerja

Type and level of injury, work related disease, lost days, and absences as well as total number of death due

to work

G4-LA8

Klausul kesehatan dan keselamatan kerja dalam Perjanjian Kerja Bersama

Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian formal dengan serikat pekerja

Health and safety topics that are concluded in formal agreement with labor union

Aspek: Pelatihan dan Pendidikan

Aspect: Training and Education

G4-LA9Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan

Average training hours per year per employee

G4-LA10Program pelatihan bagi pegawai yang akan pensiun

Training program for employees who will retire

G4-LA11Reviu terhadap kinerja dan jenjang karir pegawai

Performance review and career path of employees

Aspek: Keberagaman dan Kesetaraan Peluang

Aspect: Diversity and Equality of Opportunity

G4-LA12Komposisi badan tata kelola dan distribusi karyawan

Composition of governance organs and distribution of employee

IndeksIndex


HalamanPage

Aspek: Kesetaraan Remunerasi Perempuan dan Laki-laki

Aspect: Remuneration Equality of Women and Men

G4-LA13Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi perempuan terhadap laki-laki

Ratio of salary and nemuneration for female against male

Aspek: Asesmen Pemasok atas Praktik Ketenagakerjaan

Aspect: Supplier Assessment regarding Employment Practice

G4-LA14Seleksi pemasok berdasarkan kriteria praktik ketenagakerjaan

Supplier selection based on criteria of employment practice

G4-LA15

Persentase pemasok yang diidentifikasikan memiliki dampak negatif terhadap praktik

ketenagakerjaan

Percentage of suppliers that are identified of having negative impact on employment practice

Aspek: Mekanisme Pengaduan Masalah Ketenagakerjaan

Aspect: Complaint Mechanism on Employment Issues

G4-LA16

Jumlah pengaduan tentang praktik ketenagakerjaan yang diajukan, ditangani, dan diselesaikan

melalui mekanisme pengaduan resmi

Number of complaints on employment practices submitted, addressed, and resolved through official

complaint mechanism

Aspek: Masyarakat Lokal

Aspect: Local Community

G4-SO1

Persentase operasi dengan pelibatan masyarakat lokal, asesmen dampak, dan program

pengembangan yang diterapkan

Percentage of operations involving local community, assesment of impact, and development program

Aspek: Anti-korupsi

Aspect: Anti-corruption

G4-SO4Pelatihan anti-korupsi

Anti-corruption training

G4-SO5Insiden korupsi dan tindakan yang diambil

Corruption incident and actions taken

Aspek: Anti Persaingan

Aspect: Anti Competition

G4-SO7Jumlah total tindakan hukum terkait anti persaingan, anti-trust, serta praktik monopoli

Total of legal actions related to anti-competition, anti-trust, and monopoly practice

Aspek: Kepatuhan

Aspect: Compliance

IndeksIndex


HalamanPage

G4-SO8

Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah total sanksi non-moneter atas ketidakpatuhan

terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku

Significant monetary value of fines and total number of non-monetary penalties on violation toward

applicable law and regulation

SUB-KATEGORI: TANGGUNG JAWAB ATAS PRODUK

SUB-CATEGORY: PRODUCT RESPONSIBILITY

Aspek: Pelabelan Produk dan Jasa

Aspect: Labelling of Products and Services

G4-PR3

Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur terkait informasi dan pelabelan

produk dan jasa

Type of product and service information as required by procedures regarding information on labelling of

products and services

G4-PR4Jumlah ketidakpatuhan terhadap peraturan dan norma terkait informasi produk dan jasa

Number of violation toward regulations and norms regarding information of products and services

G4-PR5Hasil survei pengukuran kepuasan pelanggan

Result of customer satisfaction survey

Aspek: Komunikasi Pemasaran

Aspect: Marketing Communication

G4-PR6Penjualan produk yang dilarang atau disengketakan

Sales of prohibited or disputed products

G4-PR7

Jumlah total insiden ketidakpatuhan terhadap peraturan dan koda sukarela tentang komunikasi

pemasaran, termasuk iklan, promosi, dan sponsor

Total number of noncompliance incident toward regulations and voluntary code regarding marketing

communication, including advertising, promotion, and sponsorship

Aspek: Kepatuhan

Aspect: Compliance

G4-PR9

Nilai moneter denda yang signifikan atas ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan

terkait penyediaan dan penggunaan produk dan jasa

Significant monetary value of fines over violation toward law and regulations regarding the provision and

use of products and services

Head Office: Gedung Teraskita Jakarta,

3 & 3A Floor Jl. MT. Haryono

Kav. No. 10A Cawang, Jakarta 13340

Ph. (+6221) 22892999

website: www.waskitaprecast.co.id

Laporan Keberlanjutan2016 Sustainabil ityReport