pt waskita beton precast tbk

361
JADWAL Tanggal Efekf : 8 September 2016 Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 9 – 14 September 2016 Tanggal Penjatahan : 16 September 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 19 September 2016 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 19 September 2016 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 20 September 2016 OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAANf YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT WASKITA BETON PRECAST Tbk (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”). PT WASKITA BETON PRECAST Tbk Kegiatan Usaha Utama: Bergerak dalam industri manufaktur beton precast dan ready mix Berkedudukan di Jakarta, Indonesia Kantor Pusat Gedung Teraskita, Lt. 3-3A Jl. MT. Haryono Kav. No. 10A, RT 11, RW 11 Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Janegara Jakarta Timur 13340, Indonesia Telepon : (021) 22892999 Faksimili : (021) 29838020 Email: [email protected] Website: www.waskitaprecast.co.id Lokasi Fasilitas Produksi Precast Plant Cibitung Jl. Imam Bonjol No.52, Desa Kalijaya, Cikarang Barat Bekasi 17530 Telepon : (021) 89100585 / 586 Plant Sadang Jl. Raya Sadang, Subang, Purwakarta, Jawa Barat Telepon : (0264) 3462570 Plant Karawang Jl. Raya Kosambi Krajan II, Desa Curug, Klari, Karawang Jawa Barat Telepon : 0818568533 Plant Kalija Jl. Raya Subang KM. 127 Subang, Jawa Barat Telepon : (0260) 463170 Plant Sidoarjo Jl. Raya Prambon, Ds. Kedungwonokerto, Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo Telepon : (031) 8970118 Plant Palembang Jl. Soekarno Haa No. 98 Kel. Palang Kelapa, Kec. Alang-alang Lebar, Kota Palembang 30153 Telepon : (0711) 5611580 Fax : (0711) 5611581 Plant Bojonegara Raya Bojonegara-Salira, Kp. Solor lor 18/8 Margagiri, Kec. Bojonegara Serang, Banten Telepon : 081219121226 Plant Subang Jl. Raya Suka Mulya, Purwadadi, Subang Jawa Barat Telepon : (0260) 7495050 PENAWARAN UMUM Sebesar 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh ga ribu) saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) seap saham atau sebesar 40% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum, yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp490 (empat ratus sembilan puluh Rupiah) seap saham yang ditetapkan berlaku untuk seluruh Saham Baru (“Saham Yang Ditawarkan”), yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp5.166.786.870.000 (lima triliun seratus enam puluh enam miliar tujuh ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tujuh puluh ribu Rupiah). Saham Yang Ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Hak-hak tersebut sesuai dengan Pasal 52 ayat 1 UUPT. PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT Bahana Securies (Terafiliasi) PT BNI Securies (Terafiliasi) PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi) PT Mandiri Sekuritas (Terafiliasi) PENJAMIN EMISI EFEK PT Amantara Securies • PT BCA Sekuritas • PT Bina Artha Parama • PT Bosowa Sekuritas • PT Buana Capital • PT Bumiputera Sekuritas • PT Danpac Sekuritas • PT DBS Vickers Securies Indonesia • PT Dhanawibawa Securies • PT Equity Securies Indonesia • PT Erdhika Elit Sekuritas • PT KGI Sekuritas Indonesia (d/h PT Hasta Dana Sekuritas Indonesia) • PT Henan Puhrai Sekuritas • PT Indomitra Securies • PT In Fikasa Securindo • PT Jasa Utama Capital • PT Kresna Securies • PT Lautandhana Securindo • PT Magenta Kapital Indonesia • PT Makindo Securies • PT Shinhan Sekuritas Indonesia (d/h PT Makinta Securies) • PT Mega Capital Indonesia • PT MNC Securies • PT NISP Sekuritas • PT OCBC Sekuritas Indonesia • PT Onix Sekuritas • PT OSO Securies • Pacific Capital • PT Panca Global Securies Tbk • PT Panin Sekuritas Tbk • PT Philip Securies Indonesia • PT Profindo Internaonal Securies • PT Recapital Securies • PT Reliance Securies Tbk • PT Samuel Sekuritas Indonesia • PT Semesta Indovest • PT Trimegah Securies Tbk • PT Universal Broker Indonesia • PT Valbury Asia Securies • PT Victoria Securies Indonesia • PT Wanteg Securindo • PT Waterfront Securies • PT Yuanta Securies Indonesia • PT Yulie Sekurindo Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Perseroan. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TERKAIT RISIKO PENURUNAN PEROLEHAN PROYEK YANG DAPAT TERJADI AKIBAT ADANYA PENURUNAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM SEKTOR KONSTRUKSI YANG SECARA LANGSUNG AKAN MEMPENGARUHI PENURUNAN PERMINTAAN AKAN BETON PRECAST DAN READY MIX SEHINGGA DAPAT MENYEBABKAN DAMPAK NEGATIF TERHADAP PENDAPATAN PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN INI. SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”). RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI EMISI EFEK ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN OLEH TERBATASNYA JUMLAH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 9 September 2016

Upload: doannguyet

Post on 12-Jan-2017

457 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

PT. WASKITA BETON PRECAST TbkHotel Dafam TeraskitaJl. MT. Haryono Kav. No. 10AJakarta Timur 13340Phone : +62 21 22892999, 29838020Fax. : +62 21 2983 8025Email : [email protected][email protected]

JAdWAl Tanggal Efektif : 8 September 2016Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 9 – 14 September 2016Tanggal Penjatahan : 16 September 2016Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 19 September 2016Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 19 September 2016Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 20 September 2016

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIdAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIdAK MENYETUJUI EFEK INI. TIdAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAANf YANG BERTENTANGAN dENGAN HAl-HAl TERSEBUT AdAlAH PERBUATAN MElANGGAR HUKUM.

PT WASKITA BETON PRECAST Tbk (“PERSEROAN”) dAN PARA PENJAMIN PElAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAl, SERTA KEJUJURAN PENdAPAT YANG TERCANTUM dAlAM PROSPEKTUS INI.

SAHAM YANG dITAWARKAN dAlAM PENAWARAN UMUM INI SElURUHNYA AKAN dICATATKAN PAdA PT BURSA EFEK INdONESIA (“BEI”).

PT WASKITA BETON PRECAST TbkKegiatan Usaha Utama:

Bergerak dalam industri manufaktur beton precast dan ready mix

Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor Pusat Gedung Teraskita, Lt. 3-3A

Jl. MT. Haryono Kav. No. 10A, RT 11, RW 11Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara

Jakarta Timur 13340, IndonesiaTelepon : (021) 22892999Faksimili : (021) 29838020

Email: [email protected]: www.waskitaprecast.co.id

lokasi Fasilitas Produksi PrecastPlant Cibitung

Jl. Imam Bonjol No.52, Desa Kalijaya, Cikarang Barat

Bekasi 17530Telepon : (021) 89100585 / 586

Plant Sadang Jl. Raya Sadang, Subang, Purwakarta, Jawa Barat

Telepon : (0264) 3462570

Plant Karawang Jl. Raya Kosambi Krajan II,

Desa Curug, Klari, Karawang Jawa Barat

Telepon : 0818568533

Plant KalijatiJl. Raya Subang KM. 127

Subang, Jawa BaratTelepon : (0260) 463170

Plant Sidoarjo Jl. Raya Prambon, Ds. Kedungwonokerto,

Kec. Prambon, Kab. SidoarjoTelepon : (031) 8970118

Plant Palembang Jl. Soekarno Hatta No. 98

Kel. Palang Kelapa, Kec. Alang-alang Lebar, Kota Palembang 30153

Telepon : (0711) 5611580Fax : (0711) 5611581

Plant Bojonegara Raya Bojonegara-Salira,

Kp. Solor lor 18/8Margagiri, Kec. Bojonegara

Serang, Banten Telepon : 081219121226

Plant Subang Jl. Raya Suka Mulya,Purwadadi, Subang

Jawa BaratTelepon : (0260) 7495050

PENAWARAN UMUMSebesar 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham atau sebesar 40% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum, yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp490 (empat ratus sembilan puluh Rupiah) setiap saham yang ditetapkan berlaku untuk seluruh Saham Baru (“Saham Yang Ditawarkan”), yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp5.166.786.870.000 (lima triliun seratus enam puluh enam miliar tujuh ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tujuh puluh ribu Rupiah). Saham Yang Ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Hak-hak tersebut sesuai dengan Pasal 52 ayat 1 UUPT.

PENJAMIN PElAKSANA EMISI EFEK

PT Bahana Securities (Terafiliasi)

PT BNI Securities(Terafiliasi)

PT danareksa Sekuritas (Terafiliasi)

PT Mandiri Sekuritas (Terafiliasi)

PENJAMIN EMISI EFEK

PT Amantara Securities • PT BCA Sekuritas • PT Bina Artha Parama • PT Bosowa Sekuritas • PT Buana Capital • PT Bumiputera Sekuritas • PT Danpac Sekuritas • PT DBS Vickers Securities Indonesia • PT Dhanawibawa Securities • PT Equity Securities Indonesia • PT Erdhika Elit Sekuritas • PT KGI Sekuritas Indonesia (d/h PT Hasta Dana Sekuritas Indonesia) • PT Henan Putihrai Sekuritas • PT Indomitra Securities • PT Inti Fikasa Securindo • PT Jasa Utama Capital • PT Kresna Securities • PT Lautandhana Securindo • PT Magenta Kapital Indonesia • PT Makindo Securities • PT Shinhan Sekuritas Indonesia (d/h PT Makinta Securities) • PT Mega Capital Indonesia • PT MNC Securities • PT NISP Sekuritas • PT OCBC Sekuritas Indonesia • PT Onix Sekuritas • PT OSO Securities • Pacific Capital • PT Panca Global Securities Tbk • PT Panin Sekuritas Tbk • PT Philip Securities Indonesia • PT Profindo International Securities • PT Recapital Securities • PT Reliance Securities Tbk • PT Samuel Sekuritas Indonesia • PT Semesta Indovest • PT Trimegah Securities Tbk • PT Universal Broker Indonesia • PT Valbury Asia Securities • PT Victoria Securities Indonesia • PT Wanteg Securindo • PT Waterfront Securities • PT Yuanta Securities Indonesia • PT Yulie Sekurindo

Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Perseroan.

RISIKO UTAMA YANG dIHAdAPI PERSEROAN AdAlAH RISIKO TERKAIT RISIKO PENURUNAN PEROlEHAN PROYEK YANG dAPAT TERJAdI AKIBAT AdANYA PENURUNAN ANGGARAN BElANJA PEMERINTAH dAN SWASTA dAlAM SEKTOR KONSTRUKSI YANG SECARA lANGSUNG AKAN MEMPENGARUHI PENURUNAN PERMINTAAN AKAN BETON PRECAST dAN READY MIX SEHINGGA dAPAT MENYEBABKAN dAMPAK NEGATIF TERHAdAP PENdAPATAN PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SElENGKAPNYA dICANTUMKAN PAdA BAB VI dI dAlAM PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN INI. SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”).

RISIKO YANG dIHAdAPI INVESTOR PEMBElI EMISI EFEK AdAlAH TIdAK lIKUIdNYA SAHAM YANG dITAWARKAN PAdA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA lAIN dISEBABKAN OlEH TERBATASNYA JUMlAH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN.

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 9 September 2016

Page 2: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

PT Waskita Beton Precast Tbk (yang selanjutnya disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Surat No. 350/WBP/DIR/2016 tanggal 30 Juni 2016 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608 dan peraturan pelaksanaannya (“UUPM”).

Saham-Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini direncanakan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada tanggal 29 Juni 2016 apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI antara lain mengenai jumlah pemegang saham baik perorangan maupun lembaga di BEI dan masing-masing Pemegang saham memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, Penawaran Umum batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM dan Peraturan No. IX.A.2.

Seluruh Lembaga serta Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, kejujuran pendapat, keterangan, dan laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap pihak yang terafiliasi dilarang memberikan keterangan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak tercantum dalam Prospektus ini tanpa memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek, PT Bahana Securities, PT BNI Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas merupakan pihak yang terafiliasi dengan Perseroan. Adapun para Penjamin Emisi Efek, serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum ini dengan tegas menyatakan tidak terafiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PENAWARAN UMUM INI, MAKA PROSPEKTUS ATAU DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN TERSEBUT, ATAU PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN SUATU PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MATERIAL YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI MATERIAL LAINNYA YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

Page 3: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI i

DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN iii

RINGKASAN xi

I. PENAWARAN UMUM 1

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM 4

III. PERNYATAAN UTANG 6

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 17

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN 21

VI. RISIKO USAHA 42

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 48

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 49

A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN 49B. IZIN-IZIN YANG WAJIB DIPENUHI PERSEROAN DALAM RANGKA PROSES PRODUKSI 51C. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN 53D. STRUKTUR ORGANISASI 55E. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN 56F. SUMBER DAYA MANUSIA 66G. STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA 71H. STRUKTUR KEPEMILIKAN 72I. HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM 72J. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM DENGAN

KEPEMILIKAN SAHAM LEBIH DARI 5% (LIMA PERSEN) 72K. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING 74L. ASURANSI 126M. ASET TETAP 129N. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL 144O. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS 144

Page 4: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

ii

IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN 146

A. UMUM 146B. PRODUK DAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN 148C. KEGIATAN PRODUKSI 155D. PEMASARAN DAN PENJUALAN 160E. KEUNGGULAN KOMPETITIF 165F. STRATEGI PERSEROAN 166G. PERSAINGAN USAHA 166H. POSITIONING DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN 167I. PENGENDALIAN KUALITAS 168J. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 168K. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (“AMDAL”) 171L. TATA KELOLA PERSEROAN YANG BAIK (“GOOD CORPORATE GOVERNANCE”) 173M. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) 174

X. EKUITAS 178

XI. KEBIJAKAN DIVIDEN 180

XII. PERPAJAKAN 181

XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK 183

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 186

XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 191

XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN 213

XVII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN 301

XVIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM 331

XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM 337

Page 5: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

iii

DEFINISI, ISTILAH DAN SINGKATAN Istilah dan ungkapan dalam Prospektus ini mempunyai arti sebagai berikut:

Afiliasi : Berarti pihak sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 angka 1 UUPM, yaitu: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat

kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari

pihak tersebut; hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih

anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak

langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung

maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

AMDAL Akuntan Publik

: :

Berarti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang terdiri dari kegiatan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (“ANDAL”), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (“RKL”) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (“RPL”). Berarti Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan yang melaksanakan audit atas laporan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum.

Anak Perusahaan atau Entitas Anak Anggota Bursa

: :

Berarti suatu perusahaan dimana Perseroan memiliki penyertaan saham baik secara langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% (lima puluh persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dalam perusahaan tersebut. Berarti Anggota Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 ayat (2) UUPM.

Bank Kustodian : Berarti bank umum yang memperoleh persetujuan dari OJK untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

Bantalan rel : Berarti produk beton berbentuk balok pendek yang digunakan untuk bantalan rel kereta api.

Bapepam dan LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 UUPM dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.

Bursa Efek atau BEI

:

Berarti PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan hukum di Jakarta (atau para pengganti atau penerus haknya), merupakan Bursa Efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UUPM, dimana saham-saham Perseroan akan dicatatkan.

Box Culvert : Berarti produk beton berbentuk kotak berongga yang digunakan untuk saluran air dan irigasi.

Box Girder : Berarti produk beton berbentuk balok box yang digunakan untuk struktur

konstruksi jembatan.

Page 6: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

iv

BUMN : Berarti Badan Usaha Milik Negara Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP)

: Berarti produk beton berbentuk gelombang yang digunakan untuk dinding penahan tanah.

Deck Slab : Berarti produk beton berbentuk plat datar yang dipasang di antara balok

girder pada bangunan jembatan dan jetty. Diaphragm Wall : Berarti produk beton berbentuk dinding persegi yang digunakan untuk

penahan tanah pada basement gedung atau underpass jalan DPPS : Berarti Daftar Pemesanan Pembelian Saham, daftar yang memuat nama-nama

dari pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan, yang disusun berdasarkan FPPS dan dibuat oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek.

FKPS : Berarti Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham, formulir yang dikeluarkan oleh Manajer Penjatahan yang merupakan konfirmasi atas hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti kepemilikan atas Saham Yang Ditawarkan yang dijual oleh Perseroan pada pasar perdana.

Flat Concrete Sheet Pile (FCSP)

: Berarti produk beton berbentuk datar yang digunakan untuk dinding penahan tanah.

FPPS : Berarti asli Formulir Pemesanan Pembelian Saham Yang Ditawarkan yang disediakan oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang harus diisi, ditandatangani dan diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh calon pembeli kepada Penjamin Emisi Efek.

Full Slab : Berarti produk beton berbentuk plat datar yang digunakan untuk lantai jembatan dan jetty.

Girder : Berarti suatu bentuk produk beton yang digunakan untuk struktur konstruksi jembatan dan jetty.

Half Slab : Berarti produk beton berbentuk setengah plat datar yang digunakan untuk lantai jembatan dan jetty.

Harga Penawaran Hari Bursa

: :

Berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum, yaitu sebesar Rp490 (empat ratus sembilan puluh Rupiah) setiap saham Berarti hari di mana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan efek, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur bursa oleh Bursa Efek.

Hari Kalender : Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja.

Hari Kerja : Berarti hari kerja pada umumnya tidak termasuk hari Sabtu dan Minggu serta hari yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai hari libur nasional.

Page 7: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

v

BUMN : Berarti Badan Usaha Milik Negara Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP)

: Berarti produk beton berbentuk gelombang yang digunakan untuk dinding penahan tanah.

Deck Slab : Berarti produk beton berbentuk plat datar yang dipasang di antara balok

girder pada bangunan jembatan dan jetty. Diaphragm Wall : Berarti produk beton berbentuk dinding persegi yang digunakan untuk

penahan tanah pada basement gedung atau underpass jalan DPPS : Berarti Daftar Pemesanan Pembelian Saham, daftar yang memuat nama-nama

dari pemesan Saham Yang Ditawarkan dan jumlah Saham Yang Ditawarkan yang dipesan, yang disusun berdasarkan FPPS dan dibuat oleh masing-masing Penjamin Emisi Efek.

FKPS : Berarti Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham, formulir yang dikeluarkan oleh Manajer Penjatahan yang merupakan konfirmasi atas hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti kepemilikan atas Saham Yang Ditawarkan yang dijual oleh Perseroan pada pasar perdana.

Flat Concrete Sheet Pile (FCSP)

: Berarti produk beton berbentuk datar yang digunakan untuk dinding penahan tanah.

FPPS : Berarti asli Formulir Pemesanan Pembelian Saham Yang Ditawarkan yang disediakan oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang harus diisi, ditandatangani dan diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh calon pembeli kepada Penjamin Emisi Efek.

Full Slab : Berarti produk beton berbentuk plat datar yang digunakan untuk lantai jembatan dan jetty.

Girder : Berarti suatu bentuk produk beton yang digunakan untuk struktur konstruksi jembatan dan jetty.

Half Slab : Berarti produk beton berbentuk setengah plat datar yang digunakan untuk lantai jembatan dan jetty.

Harga Penawaran Hari Bursa

: :

Berarti harga setiap Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum, yaitu sebesar Rp490 (empat ratus sembilan puluh Rupiah) setiap saham Berarti hari di mana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan efek, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai hari libur bursa oleh Bursa Efek.

Hari Kalender : Berarti semua hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja.

Hari Kerja : Berarti hari kerja pada umumnya tidak termasuk hari Sabtu dan Minggu serta hari yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai hari libur nasional.

IAPI : Berarti Institut Akuntan Publik Indonesia.

ISO : Berarti International Organization for Standardization, yaitu sistem standardisasi manajemen mutu.

Jetty : Berarti suatu bangunan maritim yang menjorok ke arah perairan yang lebih dalam untuk bersandar kapal.

KAP Konfirmasi Tertulis

: :

Berarti Kantor Akuntan Publik. Berarti surat konfirmasi mengenai kepemilikan saham yang dikeluarkan oleh KSEI dan/atau Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek untuk kepentingan Pemegang Rekening di pasar sekunder.

KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

L Gutter : Berarti produk beton berbentuk ”L” yang digunakan untuk saluran air dan irigasi.

Manajer Penjatahan : Berarti PT Mandiri Sekuritas, yang bertanggung jawab atas penjatahan Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.A.7.

Masa Penawaran : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan saham.

Masyarakat : Berarti perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar Indonesia.

Menkumham : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (dahulu dikenal sebagai Menteri Kehakiman Republik Indonesia, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, atau Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia atau nama lainnya).

Moveable Concrete Barrier (MCB)

: Berarti produk beton yang digunakan sebagai pembatas di jalan raya dengan keunggulan dapat dipindah-pindah

OJK : Berarti Otoritas Jasa Keuangan yaitu lembaga yang independen dan bebas dari

campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, Dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tanggal 22 November 2012 tentang Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan peralihan dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sejak tanggal 31 Desember 2012.

Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek dan/atau

sub Rekening Efek di KSEI yang dapat merupakan Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan KSEI.

Page 8: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

vi

Pemegang Saham

:

Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas saham yang disimpan dan diadministrasikan dalam: Daftar Pemegang Saham Perseroan; Rekening Efek pada KSEI; atau Rekening Efek pada KSEI melalui Perusahaan Efek.

Pemerintah : Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.

Penawaran Awal : Berarti ajakan baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal, segera setelah diumumkannya prospektus ringkas di surat kabar, yang bertujuan untuk mengetahui minat Masyarakat atas Saham Yang Ditawarkan, berupa indikasi jumlah saham yang ingin dibeli dan/atau perkiraan Harga Penawaran, tapi tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan sesuai dengan Peraturan No. IX.A.8 dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2.

Penawaran Umum : Berarti kegiatan penawaran umum perdana saham yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan Efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 16 UUPM.

Penjamin Emisi Efek : Berarti Pihak yang membuat kontrak dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek

: Berarti pihak yang melakukan penyelenggaraan dan pelaksanaan Penawaran Umum yang dalam hal ini adalah PT Bahana Securities, PT BNI Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas, yang juga merupakan Penjamin Emisi Efek.

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau ”PPEE”

:

Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 118 tanggal 29 Juni 2016, yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 15 tanggal 4 Agustus 2016 dan Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 53 tanggal 31 Agustus 2016 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta.

Pernyataan Efektif : Berarti pernyataan OJK yang menyatakan bahwa Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif: (i) pada hari ke-45 (empat puluh lima) sejak tanggal diterimanya Pernyataan Pendaftaran oleh OJK secara lengkap atau (ii) pada hari ke-45 (empat puluh lima) sejak tanggal perubahan Pernyataan Pendaftaran yang terakhir disampaikan Perseroan kepada OJK, atau (iii) pada tanggal lain berdasarkan pernyataan efektif dari Ketua OJK yang menyatakan bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.A.2 sehingga Perseroan melalui para Penjamin Emisi Efek berhak menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 9: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

vii

Pemegang Saham

:

Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas saham yang disimpan dan diadministrasikan dalam: Daftar Pemegang Saham Perseroan; Rekening Efek pada KSEI; atau Rekening Efek pada KSEI melalui Perusahaan Efek.

Pemerintah : Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.

Penawaran Awal : Berarti ajakan baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal, segera setelah diumumkannya prospektus ringkas di surat kabar, yang bertujuan untuk mengetahui minat Masyarakat atas Saham Yang Ditawarkan, berupa indikasi jumlah saham yang ingin dibeli dan/atau perkiraan Harga Penawaran, tapi tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan sesuai dengan Peraturan No. IX.A.8 dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2.

Penawaran Umum : Berarti kegiatan penawaran umum perdana saham yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan Efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 16 UUPM.

Penjamin Emisi Efek : Berarti Pihak yang membuat kontrak dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek

: Berarti pihak yang melakukan penyelenggaraan dan pelaksanaan Penawaran Umum yang dalam hal ini adalah PT Bahana Securities, PT BNI Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas, yang juga merupakan Penjamin Emisi Efek.

Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau ”PPEE”

:

Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 118 tanggal 29 Juni 2016, yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 15 tanggal 4 Agustus 2016 dan Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 53 tanggal 31 Agustus 2016 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta.

Pernyataan Efektif : Berarti pernyataan OJK yang menyatakan bahwa Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif: (i) pada hari ke-45 (empat puluh lima) sejak tanggal diterimanya Pernyataan Pendaftaran oleh OJK secara lengkap atau (ii) pada hari ke-45 (empat puluh lima) sejak tanggal perubahan Pernyataan Pendaftaran yang terakhir disampaikan Perseroan kepada OJK, atau (iii) pada tanggal lain berdasarkan pernyataan efektif dari Ketua OJK yang menyatakan bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.A.2 sehingga Perseroan melalui para Penjamin Emisi Efek berhak menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pernyataan Pendaftaran : Berarti dokumen yang wajib diajukan oleh Perseroan kepada OJK, bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebelum Perseroan melakukan penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 19 UUPM juncto Peraturan No. IX.C.1 dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan No. IX.A.2.

Perseroan : Berarti PT Waskita Beton Precast Tbk, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan berkedudukan serta berkantor pusat di Jakarta.

Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi sesuai ketentuan dalam Pasal 1 angka 21 UUPM.

Pile Cap Dermaga : Berarti produk beton yang digunakan sebagai penutup sisi atas tiang pancang

pada bangunan dermaga atau jetty PPh Precast Concrete I Girder (PC-I Girder) Precast Concrete T Girder (PC-T Girder) Precast Concrete U Girder (PC-U Girder)

: : : :

Berarti Pajak Penghasilan. Berarti produk beton berbentuk balok “I” yang digunakan untuk struktur konstruksi jembatan dan jetty. Berarti produk beton berbentuk balok “T” yang digunakan untuk struktur konstruksi jembatan dan jetty. Berarti produk beton berbentuk balok “U” yang digunakan untuk struktur konstruksi jembatan dan jetty.

Prospektus : Berarti dokumen tertulis final yang dipersiapkan oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang memuat seluruh informasi maupun fakta-fakta penting dan relevan mengenai Perseroan dan Saham Yang Ditawarkan dalam bentuk dan substansi sesuai dengan Peraturan No. IX.C.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-51/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum.

Prospektus Awal : Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dalam rangka Penawaran Umum dan memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai jumlah dan Harga Penawaran dari Saham Yang Ditawarkan, penjaminan emisi Efek atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan Penawaran Umum yang belum dapat ditentukan.

Prospektus Ringkas : Berarti pernyataan atau informasi tertulis yang merupakan ringkasan dari

Prospektus Awal, yang diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran nasional dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya pernyataan OJK sesuai Formulir Peraturan No. IX.A.2 Lampiran 9.

Quarry : Berarti lahan penambangan material alam yang digunakan untuk bahan konstruksi.

Reinforced concrete pipe (RC pipe)

: Berarti produk beton bertulang berbentuk pipa berongga yang digunakan untuk saluran air dan irigasi

Page 10: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

viii

Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik Pemegang Saham yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian, atau Perusahaan Efek berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani dengan Pemegang saham.

Rupiah atau Rp : Berarti mata uang sah Negara Republik Indonesia.

RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

RUPSLB SABH Saham Baru

: : :

Berarti Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Berarti Sistem Administrasi Badan Hukum–Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau pendahulu dan penggantinya. Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan (portepel) Perseroan dalam rangka Penawaran Umum, dengan jumlah sebesar 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham.

Saham Yang Ditawarkan : Berarti Saham Baru yang ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat oleh Para Penjamin Emisi Efek melalui Penawaran Umum, yang selanjutnya akan dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.

Spun Pile : Berarti produk beton tiang pancang bulat pre-tension yang digunakan sebagai

pondasi bangunan Square pile : Berarti produk beton tiang pancang kotak pre-tension yang digunakan sebagai

pondasi bangunan Tanggal Distribusi : Berarti tanggal yang sama dengan Tanggal Pembayaran, yaitu selambat-

lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan, pada tanggal mana Saham Yang Ditawarkan didistribusikan secara elektronik oleh KSEI kepada Pemegang Rekening.

Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan yang harus disetor oleh Penjamin Emisi Efek kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yaitu pada Tanggal Distribusi Saham Yang Ditawarkan, sebagaimana tercantum dalam Prospektus.

Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan di Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi yang telah ditentukan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Tanggal Pengembalian/ Refund

: Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Para Penjamin Emisi Efek, yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan atau dalam hal Penawaran Umum dibatalkan atau ditunda.

Tanggal Penjatahan : Berarti selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah penutupan Masa Penawaran, yang telah ditentukan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau Prospektus.

Page 11: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

ix

Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau dana milik Pemegang Saham yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian, atau Perusahaan Efek berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani dengan Pemegang saham.

Rupiah atau Rp : Berarti mata uang sah Negara Republik Indonesia.

RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

RUPSLB SABH Saham Baru

: : :

Berarti Rapat Umum Pemegang saham Luar Biasa yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Berarti Sistem Administrasi Badan Hukum–Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau pendahulu dan penggantinya. Berarti saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan (portepel) Perseroan dalam rangka Penawaran Umum, dengan jumlah sebesar 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham.

Saham Yang Ditawarkan : Berarti Saham Baru yang ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat oleh Para Penjamin Emisi Efek melalui Penawaran Umum, yang selanjutnya akan dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.

Spun Pile : Berarti produk beton tiang pancang bulat pre-tension yang digunakan sebagai

pondasi bangunan Square pile : Berarti produk beton tiang pancang kotak pre-tension yang digunakan sebagai

pondasi bangunan Tanggal Distribusi : Berarti tanggal yang sama dengan Tanggal Pembayaran, yaitu selambat-

lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan, pada tanggal mana Saham Yang Ditawarkan didistribusikan secara elektronik oleh KSEI kepada Pemegang Rekening.

Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pembayaran hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan yang harus disetor oleh Penjamin Emisi Efek kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yaitu pada Tanggal Distribusi Saham Yang Ditawarkan, sebagaimana tercantum dalam Prospektus.

Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan di Bursa Efek dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi yang telah ditentukan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

Tanggal Pengembalian/ Refund

: Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek melalui Para Penjamin Emisi Efek, yang sebagian atau seluruh pesanannya tidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan atau dalam hal Penawaran Umum dibatalkan atau ditunda.

Tanggal Penjatahan : Berarti selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah penutupan Masa Penawaran, yang telah ditentukan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek atau Prospektus.

UKL : Berarti Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup.

UPL : Berarti Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.

UUPM : Berarti Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 No. 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3608).

UUPT : Berarti Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 No. 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4756).

U ditch : Berarti produk beton yang digunakan untuk saluran air. U ditch cover : Berarti produk beton yang digunakan sebagai penutup saluran air U Gutter : Berarti produk beton berbentuk ”U” yang digunakan untuk saluran air dan

irigasi. UU Ketenagakerjaan : Berarti Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4279)

Voided Slab : Berarti produk beton berbentuk balok berongga yang digunakan untuk jembatan bentang pendek.

Page 12: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

x

SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN WASKITA : PT Waskita Karya (Persero) Tbk WTR : PT Waskita Toll Road

Page 13: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

xi

SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN WASKITA : PT Waskita Karya (Persero) Tbk WTR : PT Waskita Toll Road

RINGKASAN Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta serta pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan informasi lain yang lebih rinci, termasuk laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan terkait, serta risiko usaha, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Seluruh informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan Perseroan yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Seluruh informasi keuangan, termasuk saldo dan jumlah, yang disajikan dalam Prospektus ini dibulatkan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Oleh karena itu, setiap perbedaan yang terjadi atas penjumlahan informasi keuangan tersebut yang disajikan dalam tabel-tabel yang tercantum dalam Prospektus ini, yaitu antara nilai menurut hasil penjumlahan dengan nilai yang tercantum dalam Prospektus, disebabkan oleh faktor pembulatan tersebut.

1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN Perseroan merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 10 tanggal 7 Oktober 2014, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-29347.40.10.2014 tanggal 14 Oktober 2014 (“Akta Pendirian Perseroan No. 10/2014”) dan perubahan terakhir Anggaran Dasar dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0055641 tanggal 9 Juni 2016 dan telah mendapat persetujuan dari menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, serta telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016 (“Akta No. 23/2016”). Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terakhir sesuai dengan Akta No. 23/2016 jo. Akta No. 117 tanggal 29 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0062537 tanggal 29 Juni 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0080937.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 29 Juni 2016 (“Akta No. 23/2016 jo. Akta 117/2016”). Perseroan telah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) No. 123/24.1PB.7/31.75/-1.824.27/e/2016 tanggal 8 Juni 2016 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Timur yang wajib didaftar ulang pada tanggal 29 Oktober 2019. Perseroan merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk, perusahaan konstruksi BUMN terkemuka di Indonesia, yang bergerak dalam industri manufaktur beton precast dan ready mix. Perseroan telah sukses mengerjakan berbagai proyek dalam bidang jalan tol, jembatan, gedung bertingkat tinggi dan revitalisasi sungai. Saat ini Perseroan mengoperasikan 8 (delapan) pabrik (plant) precast, 20 (dua puluh) pabrik ready mix/ batching plant dan 2 (dua) stone crusher (quarry) yang memiliki lokasi yang strategis di dekat lokasi proyek-proyek yang dikerjakannya. Perseroan berkomitmen untuk terus berekspansi dengan membuka plant-plant baru untuk memenuhi potensi pasar beton precast dan ready mix di Indonesia. Dengan rencana jangka panjang yang terarah dan didukung oleh portofolio proyek di lokasi-lokasi yang strategis, Perseroan memiliki potensi yang besar untuk menjadi perusahaan beton terkemuka di Indonesia.

Page 14: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

xii

2. STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM Berdasarkan Akta No. 23/2016 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100,- Per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 63.266.778.136 6.326.677.813.600 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - WASKITA 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99 - Koperasi WASKITA 13.935 1.393.500 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.816.694.534 1.581.669.453.400 100,00 Saham Dalam Portepel 47.450.083.602 4.745.008.360.200

3. PENAWARAN UMUM

Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebesar 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham atas nama atau sebesar 40,00% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum.

Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham. Harga Penawaran : Rp490 (empat ratus sembilan puluh Rupiah) setiap saham yang

harus dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS. Jumlah Penawaran Umum : Sebesar Rp5.166.786.870.000 (lima triliun seratus enam puluh

enam miliar tujuh ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tujuh puluh ribu Rupiah).

Tanggal Penawaran Umum : 9 – 14 September 2016. Tanggal Pencatatan di BEI : 20 September 2016.

Saham Yang Ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh termasuk hak atas pembagian dividen dan hak suara dalam RUPS. Sesuai dengan ketentuan pasal 52 ayat 1 UUPT, hak-hak Pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

a. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS; b. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi; dan c. Menjalankan hak lainnya berdasarkan UUPT.

Apabila Saham Yang Ditawarkan Perseroan habis terjual seluruhnya dalam Penawaran Umum ini, struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut:

Modal Saham Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) Setiap Saham

Keterangan

Sebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum

Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp)

(%) Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp)

(%)

Modal Dasar 63.266.778.136 6.326.677.813.600 63.266.778.136 6.326.677.813.600 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

- WASKITA 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99 15.816.680.599 1.581.668.059.900 59,99 - Koperasi WASKITA 13.935 1.393.500 0,01 13.935 1.393.500 0,01 - Masyarakat - - - 10.544.463.000 1.054.446.300.000 40,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.816.694.534 1.581.669.453.400 100,00

26.361.157.534

2.636.115.753.400 100,00

Saham Dalam Portepel 47.450.083.602 4.745.008.360.200 36.905.620.602 3.690.562.060.200

Page 15: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

xiii

2. STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM Berdasarkan Akta No. 23/2016 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100,- Per Saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 63.266.778.136 6.326.677.813.600 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - WASKITA 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99 - Koperasi WASKITA 13.935 1.393.500 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.816.694.534 1.581.669.453.400 100,00 Saham Dalam Portepel 47.450.083.602 4.745.008.360.200

3. PENAWARAN UMUM

Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebesar 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham atas nama atau sebesar 40,00% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum.

Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham. Harga Penawaran : Rp490 (empat ratus sembilan puluh Rupiah) setiap saham yang

harus dibayar penuh pada saat mengajukan FPPS. Jumlah Penawaran Umum : Sebesar Rp5.166.786.870.000 (lima triliun seratus enam puluh

enam miliar tujuh ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tujuh puluh ribu Rupiah).

Tanggal Penawaran Umum : 9 – 14 September 2016. Tanggal Pencatatan di BEI : 20 September 2016.

Saham Yang Ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh termasuk hak atas pembagian dividen dan hak suara dalam RUPS. Sesuai dengan ketentuan pasal 52 ayat 1 UUPT, hak-hak Pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

a. Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS; b. Menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi; dan c. Menjalankan hak lainnya berdasarkan UUPT.

Apabila Saham Yang Ditawarkan Perseroan habis terjual seluruhnya dalam Penawaran Umum ini, struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut:

Modal Saham Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) Setiap Saham

Keterangan

Sebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum

Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp)

(%) Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp)

(%)

Modal Dasar 63.266.778.136 6.326.677.813.600 63.266.778.136 6.326.677.813.600 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

- WASKITA 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99 15.816.680.599 1.581.668.059.900 59,99 - Koperasi WASKITA 13.935 1.393.500 0,01 13.935 1.393.500 0,01 - Masyarakat - - - 10.544.463.000 1.054.446.300.000 40,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.816.694.534 1.581.669.453.400 100,00

26.361.157.534

2.636.115.753.400 100,00

Saham Dalam Portepel 47.450.083.602 4.745.008.360.200 36.905.620.602 3.690.562.060.200

4. RENCANA PENGGUNAAN DANA Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi adalah sebagai berikut: • Sekitar 56% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan. • Sekitar 44% akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan usaha Perseroan. Keterangan selengkapnya mengenai rencana penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum dapat dilihat pada Bab II dalam Prospektus ini. 5. KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Kegiatan usaha Perseroan terfokus pada 2 (dua) aktivitas utama yaitu produksi beton precast dan ready mix. Beton precast merupakan beton precast yang dibuat dan dicetak dengan ukuran yang sudah ditentukan atau disesuaikan dengan aplikasi kerja sehingga bisa menghemat biaya dan efisiensi waktu. Sementara itu ready mix concrete adalah cor beton curah siap pakai atau instan yang diproduksi di pabrik olahan/ batching plant. Ready mix banyak digunakan dalam proyek – proyek berskala menengah ke atas karena ketepatan campuran dan waktu pengaplikasian yang lebih hemat dibandingkan dengan pengecoran secara manual. Pada tahun 2015, lini bisnis precast mengkontribusi sebesar Rp2,17 triliun atau setara dengan 82,13% terhadap total pendapatan Perseroan telah sukses mengerjakan berbagai proyek dalam bidang jalan tol, jembatan, gedung bertingkat tinggi dan revitalisasi sungai. Reputasi terhadap kualitas Perseroan telah mendapatkan apresiasi yang baik dari klien eksternal. Hal ini semakin dibuktikan dengan perolehan sertifikasi ISO 9001:2008 pada bulan Oktober 2014. Saat ini Perseroan mengoperasikan 8 (delapan) pabrik (plant) precast, 20 (dua puluh) pabrik ready mix/ batching plant dan 2 (dua) stone crusher (quarry) yang memiliki lokasi yang strategis di dekat lokasi proyek-proyek yang dikerjakannya. 6. KEUNGGULAN KOMPETITIF

Perseroan memiliki keunggulan-keunggulan kompetitif sebagaimana berikut ini: Bergerak di sektor yang bertumbuh pesat dan didukung Pemerintah Pasar captive yang terjamin dan didukung pertumbuhan bisnis inti grup Pertumbuhan pendapatan dan laba historis yang pesat serta peningkatan level marjin jangka menengah

dari proyek jalan tol Jaringan pemasaran yang mapan dan wilayah produksi yang tersebar di seluruh Indonesia Reputasi yang baik dan track record yang terbukti Tawaran produk yang beragam, berkualitas dan memiliki nilai tambah Manajemen dan tenaga kerja ahli yang memiliki pengalaman komprehensif di industri terkait

Keterangan selengkapnya mengenai keunggulan kompetitif dapat dilihat pada Bab IX dalam Prospektus ini. 7. STRATEGI USAHA Dalam upaya untuk mengoptimalisasi posisi bisnis dan kinerja perusahaan, Perseroan melaksanakan strategi sebagai berikut: a. Terus meningkatkan jumlah proyek yang akan ditangani oleh Perseroan, baik proyek-proyek yang datang

dari pihak internal maupun proyek-proyek yang didapatkan secara langsung; b. Meningkatkan kapasitas produksi Perseroan agar dapat secara maksimal memenuhi permintaan yang ada.

Idealnya penambahan kapasitas ini dilakukan di daerah-daerah yang berdekatan dengan lokasi proyek sehingga dapat mengurangi beban biaya transportasi;

Page 16: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

xiv

c. Terus berinovasi untuk menghadirkan produk-produk yang bervariasi dan bernilai tinggi, serta mempunyai harga jual yang lebih baik sehingga Perseroan dapat mencatat kenaikan harga rata-rata penjualan dari tahun ke tahun;

d. Mendapatkan kontrak-kontrak jalan tol secara langsung (tanpa melalui internal grup), sehingga Perseroan dapat mendapatkan marjin yang lebih tinggi;

e. Penurunan harga pokok penjualan melalui akuisisi quarry sebagai tempat menghasilkan bahan baku aggregate dan akuisisi truck mixer;

f. Mendayagunakan skala ekonomi dan meningkatkan efisiensi operasi agar dapat menekan harga pokok pendapatan;

g. Mengoptimalkan sinergi intra-group serta menjadikan sinergi sebagai basis untuk meningkatkan porsi penjualan kepada pihak ketiga untuk mengurangi risiko ketergantungan perusahaan;

h. Menjaga konsistensi kualitas produk dan penyelesaian proyek tepat waktu dengan menerapkan sistem quality control yang komprehensif;

i. Menyempurnakan strategi pemasaran dan memperluas wilayah pemasaran; j. Melakukan penyempurnaan supply chain perusahaan agar pasokan bahan baku selalu terjamin dan

efisiensi produksi dapat ditingkatkan; k. Meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia melalui investasi dalam program-program pelatihan dan

sistem rekrutmen yang kompetitif. 8. RISIKO USAHA Beberapa risiko yang diperkirakan mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan secara umum dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut: A. Risiko usaha yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan Terdapat beberapa faktor penting yang perlu di pertimbangkan oleh para calon investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi pada Perseroan. Berikut ini merupakan risiko-risiko yang dihadapi Perseroan, yang telah disusun oleh Perseroan sesuai dengan bobot risiko yang dimulai dari risiko utama Perseroan:

1) Risiko Penurunan Perolehan Proyek; 2) Risiko Persaingan Usaha; 3) Risiko Kegagalan Pembayaran oleh Pelanggan; 4) Risiko Keterlambatan Pembangunan Pabrik Baru; 5) Risiko Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Kompeten; 6) Risiko Pengadaan Bahan Baku Material Alam; 7) Risiko Ketepatan Waktu Penyelesaian Pekerjaan Pemasangan Produk; 8) Risiko Pengangkutan; 9) Risiko Perizinan 10) Risiko Pemogokan Tenaga Kerja;

B. Risiko Usaha Yang Berhubungan Dengan Saham

1) Kondisi pasar modal Indonesia dapat mempengaruhi harga dan likuiditas saham Perseroan; dan 2) Harga Penawaran atas Saham Yang Ditawarkan Perseroan mungkin tidak dapat mengindikasikan harga

saham Perseroan yang akan berlaku di pasar perdagangan saham, dan harga Saham Yang Ditawarkan Perseroan mungkin dapat berfluktuasi.

C. Risiko Usaha Yang Berhubungan Dengan Kondisi di Indonesia

1) Risiko Ketentuan Negara Lain; dan 2) Risiko Perubahan Kebijakan atau Peraturan Pemerintah.

Keterangan selengkapnya mengenai risiko usaha dapat dilihat pada Bab VI dalam Prospektus ini.

Page 17: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

xv

c. Terus berinovasi untuk menghadirkan produk-produk yang bervariasi dan bernilai tinggi, serta mempunyai harga jual yang lebih baik sehingga Perseroan dapat mencatat kenaikan harga rata-rata penjualan dari tahun ke tahun;

d. Mendapatkan kontrak-kontrak jalan tol secara langsung (tanpa melalui internal grup), sehingga Perseroan dapat mendapatkan marjin yang lebih tinggi;

e. Penurunan harga pokok penjualan melalui akuisisi quarry sebagai tempat menghasilkan bahan baku aggregate dan akuisisi truck mixer;

f. Mendayagunakan skala ekonomi dan meningkatkan efisiensi operasi agar dapat menekan harga pokok pendapatan;

g. Mengoptimalkan sinergi intra-group serta menjadikan sinergi sebagai basis untuk meningkatkan porsi penjualan kepada pihak ketiga untuk mengurangi risiko ketergantungan perusahaan;

h. Menjaga konsistensi kualitas produk dan penyelesaian proyek tepat waktu dengan menerapkan sistem quality control yang komprehensif;

i. Menyempurnakan strategi pemasaran dan memperluas wilayah pemasaran; j. Melakukan penyempurnaan supply chain perusahaan agar pasokan bahan baku selalu terjamin dan

efisiensi produksi dapat ditingkatkan; k. Meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia melalui investasi dalam program-program pelatihan dan

sistem rekrutmen yang kompetitif. 8. RISIKO USAHA Beberapa risiko yang diperkirakan mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan secara umum dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut: A. Risiko usaha yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan Terdapat beberapa faktor penting yang perlu di pertimbangkan oleh para calon investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi pada Perseroan. Berikut ini merupakan risiko-risiko yang dihadapi Perseroan, yang telah disusun oleh Perseroan sesuai dengan bobot risiko yang dimulai dari risiko utama Perseroan:

1) Risiko Penurunan Perolehan Proyek; 2) Risiko Persaingan Usaha; 3) Risiko Kegagalan Pembayaran oleh Pelanggan; 4) Risiko Keterlambatan Pembangunan Pabrik Baru; 5) Risiko Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Kompeten; 6) Risiko Pengadaan Bahan Baku Material Alam; 7) Risiko Ketepatan Waktu Penyelesaian Pekerjaan Pemasangan Produk; 8) Risiko Pengangkutan; 9) Risiko Perizinan 10) Risiko Pemogokan Tenaga Kerja;

B. Risiko Usaha Yang Berhubungan Dengan Saham

1) Kondisi pasar modal Indonesia dapat mempengaruhi harga dan likuiditas saham Perseroan; dan 2) Harga Penawaran atas Saham Yang Ditawarkan Perseroan mungkin tidak dapat mengindikasikan harga

saham Perseroan yang akan berlaku di pasar perdagangan saham, dan harga Saham Yang Ditawarkan Perseroan mungkin dapat berfluktuasi.

C. Risiko Usaha Yang Berhubungan Dengan Kondisi di Indonesia

1) Risiko Ketentuan Negara Lain; dan 2) Risiko Perubahan Kebijakan atau Peraturan Pemerintah.

Keterangan selengkapnya mengenai risiko usaha dapat dilihat pada Bab VI dalam Prospektus ini.

9. KEBIJAKAN DIVIDEN Para pemegang saham baru yang berasal Penawaran Umum Perdana ini akan memperoleh hak-hak yang sama dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima dividen. Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan). Sebelum berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan cadangan wajib Perseroan. Pembagian dividen interim tersebut ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Jika setelah berakhirnya tahun keuangan dimana terjadi pembagian dividen interim Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Dewan Komisaris serta Direksi akan bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk pengembalian dimaksud jika dividen interim tidak dikembalikan oleh pemegang saham. Setelah Penawaran Umum Perdana Saham, Manajemen Perseroan memiliki kebijakan untuk membayarkan dividen dengan rasio sebanyak-banyaknya 30% (tiga puluh persen) dari laba tahun berjalan konsolidasi Perseroan tahun buku 2016, dalam bentuk uang tunai kepada seluruh pemegang saham Perseroan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, namun dengan tetap memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Dividen kas akan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh hak atas dividen dalam jumlah penuh dan dikenakan pajak penghasilan yang berlaku dalam ketentuan perpajakan di Indonesia. Dividen kas yang diterima oleh pemegang saham dari luar Indonesia akan dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia. Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada Pemegang Saham. Keterangan selengkapnya mengenai kebijakan dividen dapat dilihat pada Bab XI dalam Prospektus ini. 10. PERKARA MATERIAL YANG DIHADAPI PERSEROAN Perseroan tidak terlibat dalam perkara pidana perdata dan pidana di Pengadilan Negeri dimana Perseroan memiliki kegiatan usaha, perkara hubungan industrial di Pengadilan Hubungan Industrial dimana Perseroan memiliki kegiatan usaha, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, perkara yang menyangkut perpajakan di Pengadilan Pajak, perkara arbitrase di hadapan Badan Arbitrase Nasional Indonesia, dan perkara kepailitan, penundaan kewajiban pembayaran utang, dan/atau pembubaran dalam register perkara di Pengadilan Niaga, serta tidak menerima somasi ataupun tuntutan dari pihak manapun, kecuali atas perkara berikut:

No. Perkara Kedudukan Perseroan

Nilai Tuntutan Materiil/Perkara

(dalam Rupiah atau ditentukan lain)

Keterangan

1. Perkara Perdata Nomor : 23 /Pdt.GT/2015/PN.Kwg,Gugatan Melawan Hukum di Pengadilan Negeri Karawang. Perkara antara Yanto Soejadi (“Penggugat”) melawan Bengky Plaolo (“Tergugat I”), Gino Aryalada (“Tergugat II”), Yulius Lisjadi (“tergugat III”)

Turut Tergugat III

Kerugian Material sebesar Rp8.000.000.000,- (delapan miliar Rupiah). Kerugian Immaterial sebesar Rp5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah)

Tentang Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dimana penggugat merupakan salah satu pemegang saham minoritas PT Kabisat Sanemga yang dalam gugatannya mendalilkan bahwa penggugat merupakan pihak yang memiliki kepentingan di dalam PT Kabisat Sanemga, yang mana menurut penggugat atas tanah-tanah yang telah dijual oleh Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III kepada Turut

Page 18: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

xvi

No. Perkara Kedudukan Perseroan

Nilai Tuntutan Materiil/Perkara

(dalam Rupiah atau ditentukan lain)

Keterangan

Tergugat III yaitu perseroan adalah tanah milik PT Kabisat Sanemga, akan tetapi berdasarkan pertimbangan hakim dalam putusannya penggugat tidak dapat membuktikan dengan alat bukti yang dimiliki oleh penggugat bahwa tanah yang dijual tersebut kepada Turut Tergugat III merupakan tanah PT Kabisat Sanemga. Oleh karenanya Majelis Hakim memutus gugatan tidak dapat diterima untuk seluruhnya berdasarkan putusan No. 23/PDT.G/2015/PN.Kwg tanggal 8 Januari 2015 yang diucapkan pada tanggal 17 Mei 2016, kemudian atas putusan Pengadilan Negeri Karawang tersebut Penggugat melalui kuasa hukumnya mengajukan upaya hukum banding pada tanggal 27 Juni 2016.

11. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Ikhtisar data keuangan penting yang disajikan di bawah ini disusun berdasarkan, serta harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, ditandatangani oleh Leknor Joni, dengan pendapat wajar dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali, ditandatangani oleh Dadang Mulyana dengan pendapat Wajar. LAPORAN POSISI KEUANGAN

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Jumlah Aset Lancar 2.217.275.033.695 1.003.665.018.451 980.931.841.369 Jumlah Aset Tidak Lancar 3.950.690.431.968 3.328.743.991.796 221.675.623.063

Jumlah Aset 6.167.965.465.663 4.332.409.010.247 1.202.607.464.432

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 3.300.776.807.846 2.432.181.231.103 500.441.293.775 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1.085.647.418.087 569.401.605.792 -

Jumlah Liabilitas 4.386.424.225.933 3.001.582.836.895 500.441.293.775

Jumlah Ekuitas 1.781.541.239.730 1.330.826.173.352 702.166.170.657

Page 19: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

xvii

No. Perkara Kedudukan Perseroan

Nilai Tuntutan Materiil/Perkara

(dalam Rupiah atau ditentukan lain)

Keterangan

Tergugat III yaitu perseroan adalah tanah milik PT Kabisat Sanemga, akan tetapi berdasarkan pertimbangan hakim dalam putusannya penggugat tidak dapat membuktikan dengan alat bukti yang dimiliki oleh penggugat bahwa tanah yang dijual tersebut kepada Turut Tergugat III merupakan tanah PT Kabisat Sanemga. Oleh karenanya Majelis Hakim memutus gugatan tidak dapat diterima untuk seluruhnya berdasarkan putusan No. 23/PDT.G/2015/PN.Kwg tanggal 8 Januari 2015 yang diucapkan pada tanggal 17 Mei 2016, kemudian atas putusan Pengadilan Negeri Karawang tersebut Penggugat melalui kuasa hukumnya mengajukan upaya hukum banding pada tanggal 27 Juni 2016.

11. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Ikhtisar data keuangan penting yang disajikan di bawah ini disusun berdasarkan, serta harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, ditandatangani oleh Leknor Joni, dengan pendapat wajar dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali, ditandatangani oleh Dadang Mulyana dengan pendapat Wajar. LAPORAN POSISI KEUANGAN

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Jumlah Aset Lancar 2.217.275.033.695 1.003.665.018.451 980.931.841.369 Jumlah Aset Tidak Lancar 3.950.690.431.968 3.328.743.991.796 221.675.623.063

Jumlah Aset 6.167.965.465.663 4.332.409.010.247 1.202.607.464.432

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 3.300.776.807.846 2.432.181.231.103 500.441.293.775 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1.085.647.418.087 569.401.605.792 -

Jumlah Liabilitas 4.386.424.225.933 3.001.582.836.895 500.441.293.775

Jumlah Ekuitas 1.781.541.239.730 1.330.826.173.352 702.166.170.657

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN

PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 APRIL

TAHUN YANG BERAKHIR PADA

31 DESEMBER 2015

PERIODE SEJAK 7 OKTOBER 2014

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER

2014 2016 2015

Pendapatan Usaha 1.045.443.449.700 504.917.387.721 2.644.319.999.853 641.930.752.926

Beban Pokok Pendapatan (758.450.923.603) (431.338.159.245) (2.224.889.972.556) (495.225.685.805)

Laba Bruto 286.992.526.097 73.579.228.476 419.430.027.297 146.705.067.121 Laba Sebelum Beban Keuangan dan Pajak 273.398.890.171 60.914.993.533 365.132.026.972 142.697.195.530

Beban Keuangan (10.614.947.853) - (19.581.814.877) -

Laba Sebelum Pajak 262.783.942.318 60.914.993.533 345.550.212.095 142.697.195.530

Beban Pajak Penghasilan Kini (112.090.220.437) (797.453.333) (11.180.627.089) (2.392.360.034)

Manfaat Pajak Tangguhan 282.428.312 - - -

Laba Periode/Tahun Berjalan 150.976.150.194 60.117.540.200 334.369.585.006 140.304.835.496 Pos-pos yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi

Selisih Revaluasi Aset Tetap - - 94.649.958.802 -

Pos-pos yang Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi (261.083.816) - - - Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan 150.715.066.378 60.117.540.200 429.019.543.808 140.304.835.496

RASIO-RASIO PERTUMBUHAN DAN RASIO-RASIO KEUANGAN

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

RASIO PERTUMBUHAN (%) Pendapatan usaha (60,46) 311,93 62,85

Laba sebelum beban keuangan dan pajak (25,12) 155,88 388,22 Laba bersih tahun berjalan (54,85) 138,32 522,77 Jumlah aset 42,37 260,25 168,29 Jumlah liabilitas 46,14 499,79 17,92 Jumlah ekuitas 33,87 89,53 2.842,51

RASIO KEUANGAN (%) Rasio liabilitas terhadap ekuitas (debt to equity) 246,22 225,54 71,27 Rasio liabilitas terhadap aset (debt to asset) 71,12 69,28 41,61 Rasio interest bearing debt/jumlah ekuitas 75,71 57,19 - RASIO PROFITABILITAS (%) Rasio imbal hasil aset (ROA) 2,45 7,72 11,67 Rasio imbal hasil ekuitas (ROE) 8,47 25,12 20,32 Rasio laba bruto/pendapatan usaha 27,45 15,86 22,85 Rasio laba usaha/pendapatan usaha 25,99 13,74 22,11 Rasio laba sebelum pajak/pendapatan usaha 25,14 13,07 22,23 Rasio laba bersih/pendapatan usaha 14,44 12,64 21,86 RASIO LIKUIDITAS (%) Rasio kas (cash ratio) 7,78 4,04 54,40 Rasio lancar (current ratio) 67,17 41,27 196,01 Inventory turnover (x) 627,75 4.847,40 3.030,99 Receivable turnover (x) 31,58 152,30 143,41

Page 20: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

xviii

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Inventory days (hari) 79,05 8,83 15,40 Receivable days (hari) 1.304,79 385,56 359,18 Rasio kas hasil aktivitas operasi terhadap laba bersih (306,10) (205,20) (60,59)

RASIO KEUANGAN DI PERJANJIAN KREDIT ATAU LIABILITAS LAINNYA DAN PEMENUHANNYA

RASIO KEUANGAN DI PERJANJIAN KREDIT ATAU LIABILITAS LAINNYA PERSYARATAN

KEUANGAN POSISI PER 30 APRIL 2016

Rasio liabilitas terhadap ekuitas (debt to equity) 2,5x 2,4622x Rasio lancar (current ratio)* 1x 0,6717x

*) Berdasarkan surat Perseroan No. 253/WBP/DIR/2016 tanggal 23 Mei 2016 perihal Waiver Persyaratan Financial Covenant Current Ratio, Perseroan telah menyampaikan kepada kreditur yaitu BNI bahwa posisi Current Ratio Perseroan belum memenuhi persyaratan minimal sebesar 1x. Hal tersebut dikarenakan posisi piutang usaha pada paket pekerjaan Proyek Ruas Tol Becakayu nilainya cukup signifikan dan diklasifikasikan pada katego ri Aset Tidak Lancar, dimana pembayaran piutang usaha proyek Becakayu bersifat Turnkey yang akan dilakukan saat pekerjaan telah selesai 100%. Persetujuan pengesampingan (waiver) terhadap pembatasan tersebut telah diperoleh dari BNI melalui surat No. BIN/2.2/391/R tanggal 7 Juni 2016 perihal Persetujuan Pengesampingan (waiver) Financial Covenant Current Ratio (CR) dan Pembatasan Terhadap Tindakan Penerima Kredit. Keterangan selengkapnya mengenai ikhtisar data keuangan penting Perseroan dapat dilihat pada Bab IV Prospektus ini.

Page 21: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

1

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Inventory days (hari) 79,05 8,83 15,40 Receivable days (hari) 1.304,79 385,56 359,18 Rasio kas hasil aktivitas operasi terhadap laba bersih (306,10) (205,20) (60,59)

RASIO KEUANGAN DI PERJANJIAN KREDIT ATAU LIABILITAS LAINNYA DAN PEMENUHANNYA

RASIO KEUANGAN DI PERJANJIAN KREDIT ATAU LIABILITAS LAINNYA PERSYARATAN

KEUANGAN POSISI PER 30 APRIL 2016

Rasio liabilitas terhadap ekuitas (debt to equity) 2,5x 2,4622x Rasio lancar (current ratio)* 1x 0,6717x

*) Berdasarkan surat Perseroan No. 253/WBP/DIR/2016 tanggal 23 Mei 2016 perihal Waiver Persyaratan Financial Covenant Current Ratio, Perseroan telah menyampaikan kepada kreditur yaitu BNI bahwa posisi Current Ratio Perseroan belum memenuhi persyaratan minimal sebesar 1x. Hal tersebut dikarenakan posisi piutang usaha pada paket pekerjaan Proyek Ruas Tol Becakayu nilainya cukup signifikan dan diklasifikasikan pada katego ri Aset Tidak Lancar, dimana pembayaran piutang usaha proyek Becakayu bersifat Turnkey yang akan dilakukan saat pekerjaan telah selesai 100%. Persetujuan pengesampingan (waiver) terhadap pembatasan tersebut telah diperoleh dari BNI melalui surat No. BIN/2.2/391/R tanggal 7 Juni 2016 perihal Persetujuan Pengesampingan (waiver) Financial Covenant Current Ratio (CR) dan Pembatasan Terhadap Tindakan Penerima Kredit. Keterangan selengkapnya mengenai ikhtisar data keuangan penting Perseroan dapat dilihat pada Bab IV Prospektus ini.

I. PENAWARAN UMUM Perseroan akan melakukan Penawaran Umum sebesar 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham atas nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) atau sebesar 40% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum ini. Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp490 (empat ratus sembilan puluh Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp5.166.786.870.000 (lima triliun seratus enam puluh enam miliar tujuh ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tujuh puluh ribu Rupiah). Saham Yang Ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Hak-hak tersebut sesuai dengan Pasal 52 ayat 1 UUPT.

PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

Kegiatan Usaha Utama: Bergerak dalam industri manufaktur beton precast dan ready mix

Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor Pusat Gedung Teraskita, Lt. 3-3A

Jl. MT. Haryono Kav. No. 10A, RT 11, RW 11 Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara

Jakarta Timur 13340, Indonesia Telepon : (021) 22892999 Faksimili : (021) 29838020

Email: [email protected] Website: www.waskitaprecast.co.id

Lokasi Fasilitas Produksi Precast

Plant Cibitung

Jl. Imam Bonjol No.52, Desa Kalijaya, Cikarang Barat

Bekasi 17530 Telepon : (021) 89100585 / 586

Plant Sadang Jl. Raya Sadang, Subang, Purwakarta, Jawa Barat

Telepon : (0264) 3462570

Plant Karawang Jl. Raya Kosambi Krajan II,

Desa Curug, Klari, Karawang Jawa Barat

Telepon : 0818568533

Plant Kalijati Jl. Raya Subang KM. 127

Subang, Jawa Barat Telepon : (0260) 463170

Plant Sidoarjo Jl. Raya Prambon, Ds.

Kedungwonokerto, Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo

Telepon : (031) 8970118

Plant Palembang Jl. Soekarno Hatta No. 98

Kel. Palang Kelapa, Kec. Alang-alang Lebar, Kota Palembang 30153

Telepon : (0711) 5611580 Fax : (0711) 5611581

Plant Bojonegara Raya Bojonegara-Salira,

Kp. Solor lor 18/8 Margagiri, Kec. Bojonegara

Serang, Banten Telepon : 081219121226

Plant Subang Jl. Raya Suka Mulya, Purwadadi, Subang

Jawa Barat Telepon : (0260) 7495050

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TERKAIT RISIKO PENURUNAN PEROLEHAN PROYEK YANG DAPAT TERJADI AKIBAT ADANYA PENURUNAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH DAN SWASTA DALAM SEKTOR KONSTRUKSI YANG SECARA LANGSUNG AKAN MEMPENGARUHI PENURUNAN PERMINTAAN AKAN BETON PRECAST DAN READY MIX SEHINGGA DAPAT MENYEBABKAN DAMPAK NEGATIF TERHADAP PENDAPATAN PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DI DALAM PROSPEKTUS INI.

Page 22: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

2

Perseroan merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 10 tanggal 7 Oktober 2014 (“Akta Pendirian Perseroan No. 10/2014”), yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-29347.40.10.2014 tanggal 14 Oktober 2014 dan perubahan terakhir Anggaran Dasar dengan Akta No. 23/2016 dan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris terakhir dimuat dalam Akta No. 23/2016 jo. Akta No. 117/2016. Berdasarkan Akta No. 23/2016, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100,- Per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar 63.266.778.136 6.326.677.813.600 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - WASKITA 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99 - Koperasi WASKITA 13.935 1.393.500 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.816.694.534 1.581.669.453.400 100,00 Saham Dalam Portepel 47.450.083.602 4.745.008.360.200

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini secara proforma adalah sebagai berikut:

Modal Saham Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) Setiap Saham

Keterangan

Sebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum

Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp)

(%) Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp)

(%)

Modal Dasar 63.266.778.136 6.326.677.813.600 63.266.778.136 6.326.677.813.600 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

- WASKITA 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99 15.816.680.599 1.581.668.059.900 59,99 - Koperasi WASKITA 13.935 1.393.500 0,01 13.935 1.393.500 0,01 - Masyarakat - - - 10.544.463.000 1.054.446.300.000 40,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.816.694.534 1.581.669.453.400 100,00

26.361.157.534

2.636.115.753.400 100,00

Saham Dalam Portepel 47.450.083.602 4.745.008.360.200 36.905.620.602 3.690.562.060.200 Bersamaan dengan pencatatan sebesar 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham atas nama dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) atau sebesar 40% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh, Perseroan akan mencatatkan sebanyak 15.816.694.534 (lima belas miliar delapan ratus enam belas juta enam ratus sembilan puluh empat ribu lima ratus tiga puluh empat) saham sehingga seluruh saham yang akan dicatatkan di BEI adalah sebesar 26.361.157.534 (dua puluh enam miliar tiga ratus enam puluh satu juta seratus lima puluh tujuh ribu lima ratus tiga puluh empat) saham atau 100% (seratus persen) dari seluruh jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Saham biasa atas nama yang ditawarkan kepada Masyarakat dalam Penawaran Umum ini adalah saham yang memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham Perseroan lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen.

Page 23: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

3

Perseroan merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 10 tanggal 7 Oktober 2014 (“Akta Pendirian Perseroan No. 10/2014”), yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-29347.40.10.2014 tanggal 14 Oktober 2014 dan perubahan terakhir Anggaran Dasar dengan Akta No. 23/2016 dan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris terakhir dimuat dalam Akta No. 23/2016 jo. Akta No. 117/2016. Berdasarkan Akta No. 23/2016, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100,- Per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar 63.266.778.136 6.326.677.813.600 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - WASKITA 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99 - Koperasi WASKITA 13.935 1.393.500 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.816.694.534 1.581.669.453.400 100,00 Saham Dalam Portepel 47.450.083.602 4.745.008.360.200

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini, struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum ini secara proforma adalah sebagai berikut:

Modal Saham Saham Biasa Atas Nama

Dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) Setiap Saham

Keterangan

Sebelum Penawaran Umum Sesudah Penawaran Umum

Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp)

(%) Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp)

(%)

Modal Dasar 63.266.778.136 6.326.677.813.600 63.266.778.136 6.326.677.813.600 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

- WASKITA 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99 15.816.680.599 1.581.668.059.900 59,99 - Koperasi WASKITA 13.935 1.393.500 0,01 13.935 1.393.500 0,01 - Masyarakat - - - 10.544.463.000 1.054.446.300.000 40,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.816.694.534 1.581.669.453.400 100,00

26.361.157.534

2.636.115.753.400 100,00

Saham Dalam Portepel 47.450.083.602 4.745.008.360.200 36.905.620.602 3.690.562.060.200 Bersamaan dengan pencatatan sebesar 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham atas nama dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) atau sebesar 40% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh, Perseroan akan mencatatkan sebanyak 15.816.694.534 (lima belas miliar delapan ratus enam belas juta enam ratus sembilan puluh empat ribu lima ratus tiga puluh empat) saham sehingga seluruh saham yang akan dicatatkan di BEI adalah sebesar 26.361.157.534 (dua puluh enam miliar tiga ratus enam puluh satu juta seratus lima puluh tujuh ribu lima ratus tiga puluh empat) saham atau 100% (seratus persen) dari seluruh jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Saham biasa atas nama yang ditawarkan kepada Masyarakat dalam Penawaran Umum ini adalah saham yang memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham Perseroan lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen.

PERNYATAAN EFEKTIF DAN PENCATATAN SAHAM PERSEROAN DI BEI Perseroan akan mencatatkan sebesar 26.361.157.534 (dua puluh enam miliar tiga ratus enam puluh satu juta seratus lima puluh tujuh ribu lima ratus tiga puluh empat) saham atas nama di BEI. Jumlah saham yang akan dicatatkan pada BEI adalah seluruh atau 100% (seratus persen) saham Perseroan yang telah dan akan dikeluarkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Saham-Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum ini direncanakan akan dicatatkan di BEI sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI pada tanggal 29 Juni 2016 apabila memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI antara lain mengenai jumlah pemegang saham baik perorangan maupun lembaga di BEI dan masing-masing pemegang saham memiliki sekurang-kurangnya 1 (satu) satuan perdagangan saham. Apabila syarat-syarat pencatatan saham tersebut tidak terpenuhi, Penawaran Umum batal demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan UUPM.

PADA SAAT PROSPEKTUS INI DITERBITKAN PERSEROAN TIDAK BERENCANA UNTUK MENERBITKAN, MENGELUARKAN, DAN/ATAU MENCATATKAN SAHAM LAIN DAN/ATAU EFEK LAIN YANG DAPAT DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM, DALAM WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH PERNYATAAN PENDAFTARAN DINYATAKAN EFEKTIF OLEH OJK, APABILA DI KEMUDIAN HARI PERSEROAN BERMAKSUD MELAKUKAN HAL TERSEBUT, MAKA PERSEROAN AKAN MENGIKUTI SEMUA KETENTUAN DAN/ATAU PERATURAN YANG BERLAKU.

Page 24: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

4

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi adalah sebagai berikut: • Sekitar 56% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan yang utamanya adalah untuk

mendanai pengerjaan proyek-proyek yang kontraknya bersifat turnkey, yang akan digunakan untuk kegiatan operasional proyek yaitu pembelian bahan baku, proses produksi, gaji karyawan, dan juga biaya overhead Perseroan.

• Sekitar 44% akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan usaha untuk memenuhi

pertumbuhan permintaan beton nasional dan peningkatan efisiensi operasional Perseroan, yang meliputi pengembangan kapasitas produksi beton precast, pengembangan kapasitas produksi beton ready mix, pembelian quarry, dan juga pembelian truck mixer. Adapun kebutuhan total belanja modal Perseroan adalah sebagai berikut:

a) Sekitar Rp2.150.000.000.000,- adalah kebutuhan belanja modal untuk pengembangan Plant Precast

dengan rincian pembelian tanah sekitar Rp450.000.000.000,- sedangkan untuk keperluan pembangunan pabrik dan peralatan sekitar Rp1.700.000.000.000,-.

b) Sekitar Rp400.000.000.000,- adalah kebutuhan belanja modal untuk pengembangan Batching Plant. c) Sekitar Rp715.000.000.000,- adalah kebutuhan belanja modal untuk pembelian peralatan utama

seperti stone crusher, excavator, bulldozer, dan wheel loader, dan sisanya akan digunakan untuk keperluan pembelian dan pematangan lahan.

d) Sekitar Rp300.000.000.000,- akan digunakan untuk pembelian truck mixer. Dalam hal jumlah dana hasil Penawaran Umum tidak mencukupi kebutuhan investasi dan modal kerja Perseroan, maka akan menggunakan dana dari internal Perseroan. Sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum telah direalisasikan, Perseroan wajib menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Apabila dikemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dananya, maka Perseroan terlebih dahulu akan meminta persetujuan RUPS dan akan melaporkannya ke OJK. Dalam hal rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum yang mengandung unsur transaksi afiliasi, transaksi yang mengandung benturan kepentingan, transaksi material dan atau perubahan kegiatan usaha utama, maka Perseroan akan mengikuti dengan Peraturan No. IX.E.I dan/atau Peraturan No. IX.E.2.

Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum maka total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 1,907% (satu koma sembilan nol tujuh persen) dari nilai emisi Saham yang meliputi: o Biaya jasa untuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek termasuk PPn sekitar 1,6% (satu koma enam persen) yang

termasuk di dalamnya adalah biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sekitar 1,1% (satu koma satu persen), biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sekitar 0,25% (nol koma dua lima persen), dan biaya jasa penjualan (selling fee) sekitar 0,25% (nol koma dua lima persen).

o Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal termasuk PPn sekitar 0,029% (nol koma nol dua sembilan persen) yang terdiri dari: biaya jasa Akuntan Publik sekitar 0,011% (nol koma nol satu satu persen), Konsultan Hukum sekitar 0,014% (nol koma nol satu empat persen), Penilai sekitar 0,002% (nol koma nol nol dua persen) dan Notaris sekitar 0,002% (nol koma nol nol dua persen).

Page 25: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

5

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi adalah sebagai berikut: • Sekitar 56% akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan yang utamanya adalah untuk

mendanai pengerjaan proyek-proyek yang kontraknya bersifat turnkey, yang akan digunakan untuk kegiatan operasional proyek yaitu pembelian bahan baku, proses produksi, gaji karyawan, dan juga biaya overhead Perseroan.

• Sekitar 44% akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan usaha untuk memenuhi

pertumbuhan permintaan beton nasional dan peningkatan efisiensi operasional Perseroan, yang meliputi pengembangan kapasitas produksi beton precast, pengembangan kapasitas produksi beton ready mix, pembelian quarry, dan juga pembelian truck mixer. Adapun kebutuhan total belanja modal Perseroan adalah sebagai berikut:

a) Sekitar Rp2.150.000.000.000,- adalah kebutuhan belanja modal untuk pengembangan Plant Precast

dengan rincian pembelian tanah sekitar Rp450.000.000.000,- sedangkan untuk keperluan pembangunan pabrik dan peralatan sekitar Rp1.700.000.000.000,-.

b) Sekitar Rp400.000.000.000,- adalah kebutuhan belanja modal untuk pengembangan Batching Plant. c) Sekitar Rp715.000.000.000,- adalah kebutuhan belanja modal untuk pembelian peralatan utama

seperti stone crusher, excavator, bulldozer, dan wheel loader, dan sisanya akan digunakan untuk keperluan pembelian dan pematangan lahan.

d) Sekitar Rp300.000.000.000,- akan digunakan untuk pembelian truck mixer. Dalam hal jumlah dana hasil Penawaran Umum tidak mencukupi kebutuhan investasi dan modal kerja Perseroan, maka akan menggunakan dana dari internal Perseroan. Sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum telah direalisasikan, Perseroan wajib menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Apabila dikemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dananya, maka Perseroan terlebih dahulu akan meminta persetujuan RUPS dan akan melaporkannya ke OJK. Dalam hal rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum yang mengandung unsur transaksi afiliasi, transaksi yang mengandung benturan kepentingan, transaksi material dan atau perubahan kegiatan usaha utama, maka Perseroan akan mengikuti dengan Peraturan No. IX.E.I dan/atau Peraturan No. IX.E.2.

Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum maka total perkiraan biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 1,907% (satu koma sembilan nol tujuh persen) dari nilai emisi Saham yang meliputi: o Biaya jasa untuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek termasuk PPn sekitar 1,6% (satu koma enam persen) yang

termasuk di dalamnya adalah biaya jasa penyelenggaraan (management fee) sekitar 1,1% (satu koma satu persen), biaya jasa penjaminan (underwriting fee) sekitar 0,25% (nol koma dua lima persen), dan biaya jasa penjualan (selling fee) sekitar 0,25% (nol koma dua lima persen).

o Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal termasuk PPn sekitar 0,029% (nol koma nol dua sembilan persen) yang terdiri dari: biaya jasa Akuntan Publik sekitar 0,011% (nol koma nol satu satu persen), Konsultan Hukum sekitar 0,014% (nol koma nol satu empat persen), Penilai sekitar 0,002% (nol koma nol nol dua persen) dan Notaris sekitar 0,002% (nol koma nol nol dua persen).

o Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal termasuk PPn sekitar 0,021% (nol koma nol dua satu persen) yang terdiri dari: biaya pernyataan pendaftaran di OJK sekitar 0,015% (nol koma nol satu lima persen), biaya jasa BEI sekitar 0,003% (nol koma nol nol tiga persen), KSEI sekitar 0,00039% (nol koma nol nol nol tiga sembilan persen), Biro Administrasi Efek sekitar 0,003% (nol koma nol nol tiga persen).

o Biaya lain lain (percetakan, iklan, public expose, road show, event organizer dan lain lain) sekitar 0,257%

(nol koma dua lima tujuh persen).

Apabila dana hasil Penawaran Umum belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara dana hasil Penawaran Umum tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 26: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

6

III. PERNYATAAN UTANG Berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tanggal 30 April 2016 yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini wajar tanpa pengecualian, Perseroan mempunyai jumlah liabilitas sebesar Rp4.386.424.225.933,-. Rincian dari liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Jangka Pendek 349.999.999.999

Utang Bank Jangka Panjang – Bagian dalam 1 tahun 21.342.825.099 Pinjaman kepada Pemegang Saham 300.000.000.000 Utang Usaha

Pihak-pihak Berelasi 33.063.008.166

Pihak-pihak Ketiga 935.503.458.599

Utang Bruto kepada Pihak Ketiga 1.034.300.719.653 Utang Pajak 351.186.418.809 Beban Akrual 73.370.000.497 Uang Muka Jangka Pendek 90.687.605.921 Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 111.322.771.103 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 3.300.776.807.846 LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang Bank Jangka Panjang 977.405.488.887 Uang Muka Jangka Panjang Pihak Berelasi 106.764.104.198 Liabilitas Imbalan Paskakerja 1.477.825.002 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 1.085.647.418.087 JUMLAH LIABILITAS 4.386.424.225.933

1. Utang Jangka Pendek Saldo utang jangka pendek Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp349.999.999.999,-. Rincian dari utang jangka pendek pihak berelasi adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 349.999.999.999 Jumlah 349.999.999.999 Suku Bunga per Tahun (%) 10,25%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Berdasarkan surat No.BIN/2.2/094/R tanggal 10 Juni 2015, Perseroan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank BNI (Persero) Tbk sebagai berikut: a. Kredit Modal Kerja Revolving Rp50.000.000.000,-, jangka waktu pinjaman sejak tanggal 23 Juni 2015 dan

jatuh tempo 23 Juni 2016, berdasarkan perjanjian kredit No. 150 tanggal 23 Juni 2016. Saldo Pinjaman dengan fasilitas ini sampai dengan 30 April 2016 adalah sebesar Rp49.999.999.999,-.

Page 27: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

7

III. PERNYATAAN UTANG Berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tanggal 30 April 2016 yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”), dengan opini wajar tanpa pengecualian, Perseroan mempunyai jumlah liabilitas sebesar Rp4.386.424.225.933,-. Rincian dari liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Jangka Pendek 349.999.999.999

Utang Bank Jangka Panjang – Bagian dalam 1 tahun 21.342.825.099 Pinjaman kepada Pemegang Saham 300.000.000.000 Utang Usaha

Pihak-pihak Berelasi 33.063.008.166

Pihak-pihak Ketiga 935.503.458.599

Utang Bruto kepada Pihak Ketiga 1.034.300.719.653 Utang Pajak 351.186.418.809 Beban Akrual 73.370.000.497 Uang Muka Jangka Pendek 90.687.605.921 Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 111.322.771.103 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 3.300.776.807.846 LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang Bank Jangka Panjang 977.405.488.887 Uang Muka Jangka Panjang Pihak Berelasi 106.764.104.198 Liabilitas Imbalan Paskakerja 1.477.825.002 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 1.085.647.418.087 JUMLAH LIABILITAS 4.386.424.225.933

1. Utang Jangka Pendek Saldo utang jangka pendek Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp349.999.999.999,-. Rincian dari utang jangka pendek pihak berelasi adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 349.999.999.999 Jumlah 349.999.999.999 Suku Bunga per Tahun (%) 10,25%

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Berdasarkan surat No.BIN/2.2/094/R tanggal 10 Juni 2015, Perseroan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank BNI (Persero) Tbk sebagai berikut: a. Kredit Modal Kerja Revolving Rp50.000.000.000,-, jangka waktu pinjaman sejak tanggal 23 Juni 2015 dan

jatuh tempo 23 Juni 2016, berdasarkan perjanjian kredit No. 150 tanggal 23 Juni 2016. Saldo Pinjaman dengan fasilitas ini sampai dengan 30 April 2016 adalah sebesar Rp49.999.999.999,-.

b. Kredit Modal Transaksional Rp300.000.000.000,-, jangka waktu pinjaman sejak tanggal 23 Juni 2015 dan jatuh tempo 23 Juni 2016, berdasarkan perjanjian kredit No. 151 tanggal 23 Juni 2016. Saldo pinjaman sampai dengan 30 April 2016 adalah sebesar Rp300.000.000.000,-.

c. Kredit Modal Kerja Supply Chain Financing (SCF), Bank Garansi dan Letter of Credit (L/C) atau SKBDN Rp300.000.000.000, jangka waktu pinjaman sejak tanggal 23 Juni 2015 dan jatuh tempo 23 Juni 2016, berdasarkan perjanjian kredit No.152 tanggal 23 Juni 2016.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dan diikat dengan : a. Satu bidang tanah dan bangunan seluas 40.196 m2, terletak di Desa Kedungwonokerto, Kecamatan

Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, a.n. PT Waskita Beton Precast senilai Rp66.038.444.437,- sesuai dengan Laporan Konsultan KJPP Piesta No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 tanggal 24 Pebruari 2015 akan diikat Hak Tanah (HT).

b. Satu bidang tanah dan bangunan SHGB No.38 tanggal 22 Januari 2015 s/d 16 Januari 2045, seluas 70.099 m2, terletak di Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, a.n. PT Waskita Beton Precast (dahulu a.n PT Waskita Karya (Persero) Tbk) senilai Rp88.340.004.000,- akan diikat Hak Tanah.

c. Satu bidang tanah dan bangunan SHGB No.02/Kalijaya tanggal 16 Pebruari 1988 s/d 16 Pebruari 2018, seluas 16.620 m2, terletak di Jl. Imam Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, a.n. PT Waskita Karya (Persero) Tbk senilai Rp58.218.498.201,- akan diikat Hak Tanah.

d. Peralatan/mesin/alat berat di Plant Karawang, Desa Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sebesar Rp299.866.478.836,- sesuai Laporan Konsultan KJPP Piesta No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 tanggal 24 Pebruari 2015 yang akan diikat secara Fidusia.

e. Peralatan/mesin/alat berat di Plant Sidoarjo, Desa Kedungwonokerto, Jawa Timur, sebesar Rp175.490.704.294,- sesuai Laporan Konsultan KJPP Piesta No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 tanggal 24 Pebruari 2015 yang akan diikat secara Fidusia.

f. Piutang usaha Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp240.461.410.753,- yang akan diikat secara fidusia.

Pembatasan terhadap tindakan: a. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar yang dapat

mengurangi kemampuan melunasi fasilitas kredit. b. Menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan seluruh atau sebagian kekayaan/asset milik Perseroan

dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi kecuali: Menjual atau mengalihkan aset dengan ketentuan yang bersifat arm’s length dan dalam rangka

menjalankan usaha sehari-hari. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan aset sebagai ganti atau digantikan aset lainnya yang

sebanding atau lebih baik tipe, sifat dan kualitasnya. Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorganisasi oleh Pemerintah Republik

Indonesia sepanjang penjualan aset tersebut tidak mempunyai akibat material. Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak berguna atau tidak dipakai lagi dengan ketentuan

yang bersifat arm’s length. c. Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/diusahakan oleh Perseroan yang dapat menimbulkan akibat

material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku. d. Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan, pembubaran Perseoan maupun rekonstruksi (tindakan

korporasi) selain daripada hal berikut: Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang tidak memiliki

akibat material. Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketentuan bahwa tindakan korporasi

tersebut dilakukan. Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Melakukan perubahan anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material. Persetujuan pengesampingan (waiver) terhadap pembatasan tersebut telah diperoleh dari BNI melalui surat No. BIN/2.2/391/R tanggal 7 Juni 2016 perihal Persetujuan Pengesampingan (waiver) Financial Covenant Current Ratio (CR) dan Pembatasan Terhadap Tindakan Penerima Kredit.

Page 28: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

8

f. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran hutang kepada instansi yang berwenang.

g. Memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain

2. Pinjaman kepada Pemegang Saham Berdasarkan surat perjanjian fasilitas pinjaman pemegang saham No. L.08/P/WK/2016 dan No. 10/SPN/WBP/2016 tanggal 29 Januari 2016. Perseroan mendapatkan pinjaman dari WASKITA, selaku pemegang saham dengan fasilitas pinjaman sebagai berikut: a. Fasilitas pinjaman sebesar Rp300.000.000.000,- dengan jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal

perjanjian dan suku bunga 10,5% pertahun dari fasilitas pinjaman terhutang. b. Fasilitas pinjaman digunakan semata-mata untuk peningkatan kapasitas produksi dan berjanji tidak akan

menggunakan fasilitas untuk tujuan dan kepentingan lain tanpa persetujuan tertulis. c. Perhitungan bunga untuk fasilitas yang ditarik akan diterapkan bunga-berbunga (Compound Interest)

sehingga penarikan kedua, ketiga dan seterusnya setiap penarikan akan dijumlahkan dengan beban bunga berjalan.

d. Keterlambatan pembayaran sebagaimana diatur dalam pasal ini akan dikenakan denda sebesar 12,5% pertahun.

e. Utang pokok berikut perhitungan bunga-berbunga ditambah kewajiban perpajakan, serta denda, wajib bayar atau dilunasi dengan cara satu kali pembayaran atau selambat-lambatnya pada bulan ke-6 (enam) perjanjian ini.

3. Utang Usaha Saldo utang usaha Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp968.566.466.765,-. Rincian dari utang usaha Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Pihak-pihak berelasi

Pemasok 32.671.988.166

Sewa alat 391.020.000

Jumlah pihak-pihak berelasi 33.063.008.166 Pihak-pihak ketiga

Pemasok 878.965.578.128

Sewa alat 28.990.561.374

Subkontraktor 9.072.037.610

Mandor 18.475.281.487

Jumlah pihak-pihak ketiga 935.503.458.599 Jumlah 968.566.466.765

Rincian saldo utang pemasok sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Pihak-pihak berelasi

WASKITA 32.609.015.146

Koperasi Waskita 62.973.020 Jumlah pihak-pihak berelasi 32.671.988.166 Pihak ketiga

PT Citra Baru Steel 59.194.483.450

PT Janti Sarana Material Beton 57.233.824.606

PT Sinar Indah Jaya Kencana 43.063.476.752

PT Kingdom Indah 36.469.725.482

Page 29: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

9

f. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran hutang kepada instansi yang berwenang.

g. Memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain

2. Pinjaman kepada Pemegang Saham Berdasarkan surat perjanjian fasilitas pinjaman pemegang saham No. L.08/P/WK/2016 dan No. 10/SPN/WBP/2016 tanggal 29 Januari 2016. Perseroan mendapatkan pinjaman dari WASKITA, selaku pemegang saham dengan fasilitas pinjaman sebagai berikut: a. Fasilitas pinjaman sebesar Rp300.000.000.000,- dengan jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal

perjanjian dan suku bunga 10,5% pertahun dari fasilitas pinjaman terhutang. b. Fasilitas pinjaman digunakan semata-mata untuk peningkatan kapasitas produksi dan berjanji tidak akan

menggunakan fasilitas untuk tujuan dan kepentingan lain tanpa persetujuan tertulis. c. Perhitungan bunga untuk fasilitas yang ditarik akan diterapkan bunga-berbunga (Compound Interest)

sehingga penarikan kedua, ketiga dan seterusnya setiap penarikan akan dijumlahkan dengan beban bunga berjalan.

d. Keterlambatan pembayaran sebagaimana diatur dalam pasal ini akan dikenakan denda sebesar 12,5% pertahun.

e. Utang pokok berikut perhitungan bunga-berbunga ditambah kewajiban perpajakan, serta denda, wajib bayar atau dilunasi dengan cara satu kali pembayaran atau selambat-lambatnya pada bulan ke-6 (enam) perjanjian ini.

3. Utang Usaha Saldo utang usaha Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp968.566.466.765,-. Rincian dari utang usaha Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Pihak-pihak berelasi

Pemasok 32.671.988.166

Sewa alat 391.020.000

Jumlah pihak-pihak berelasi 33.063.008.166 Pihak-pihak ketiga

Pemasok 878.965.578.128

Sewa alat 28.990.561.374

Subkontraktor 9.072.037.610

Mandor 18.475.281.487

Jumlah pihak-pihak ketiga 935.503.458.599 Jumlah 968.566.466.765

Rincian saldo utang pemasok sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Pihak-pihak berelasi

WASKITA 32.609.015.146

Koperasi Waskita 62.973.020 Jumlah pihak-pihak berelasi 32.671.988.166 Pihak ketiga

PT Citra Baru Steel 59.194.483.450

PT Janti Sarana Material Beton 57.233.824.606

PT Sinar Indah Jaya Kencana 43.063.476.752

PT Kingdom Indah 36.469.725.482

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

PT Intiniaga Sukses Abadi 27.141.811.866 PT Sekasa Mitra Utama 24.882.588.398 PT Sumiden Serasi Wire Products 23.134.013.915 PT Multi Welindo 22.609.060.135 CV Serasan Sekundang Mandiri 22.250.863.887 PT Tiga Sekawan Serasi 21.837.223.399 PT Kiswire Indonesia 21.560.198.790 Lainnya (di bawah Rp20 miliar) 519.588.307.448 Jumlah pihak-pihak ketiga 878.965.578.128 Jumlah 911.637.566.294

Rincian saldo utang sewa alat sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Pihak-pihak berelasi Koperasi Waskita 391.020.000

Jumlah pihak-pihak berelasi 391.020.000 Pihak-pihak ketiga

PT Padu Karya Jaya Nusa 4.777.107.739

PT Swarna Cinde Raya 4.399.796.869

CV Armada Mix 4.376.462.370

PT Tugu Beton Semesta Abadi 4.020.953.053

Lainnya (di bawah Rp4 miliar) 11.416.241.343 Jumlah pihak-pihak ketiga 28.990.561.374 Jumlah 29.381.581.374

Rincian saldo utang subkontraktor sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Pihak-pihak ketiga

PT Tiga Sekawan Serasi 4.429.311.713

Lainnya (di bawah Rp4 miliar) 4.642.725.897

Jumlah pihak-pihak ketiga 9.072.037.610 Rincian saldo utang mandor sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Pihak-pihak ketiga

Aming 9.757.363.662

Sudarsono 4.967.909.498

Lainnya (di bawah Rp4 miliar) 3.750.008.327 Jumlah pihak-pihak ketiga 18.475.281.487

Utang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Utang Pemasok >30 – 90 hari Belum jatuh tempo 325.613.852.610

Page 30: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

10

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Sudah jatuh tempo 192.433.058.520 >90 – 180 hari – sudah jatuh tempo 203.523.040.116 >180 – 360 hari – sudah jatuh tempo 116.744.365.370 >360 hari – sudah jatuh tempo 73.323.429.678 Jumlah 911.637.566.294

Seluruh utang usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah.

Tidak terdapat jaminan yang diberikan dan suku bunga dengan utang usaha. 4. Utang Bruto kepada Pihak Ketiga Utang bruto merupakan utang atas pembelian persediaan bahan baku yang belum diterima invoice dari supplier karena belum memenuhi syarat pembayaran sesuai dengan surat pemesanan material. Saldo utang bruto kepada pihak ketiga Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp1.034.300.719.653,-. Rincian dari utang bruto kepada pihak ketiga Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Utang Bruto Pihak-pihak Ketiga PT Citra Baru Steel 246.816.105.866 PT Tiga Sekawan Serasi 128.352.453.377 PT Kingdom Indah 101.884.457.375 PT Kay Pi Transmalindo 52.168.222.241 PT Subur Buana Raya 28.920.773.283 PT Tensindo Kreasi Nusantara 28.800.383.370 PT Wirya Krenindo Perkasa 26.626.818.289 TanpaMitra 26.378.155.936 PT Permata Raya Transport 26.112.044.434 CV Serasan Sekundang Mandiri 25.252.431.741 PT Bintang Jaya Pratama Indonesia 21.853.470.093 PT Surya Indo Niaga 20.078.859.750 Lainnya (di bawah Rp20 miliar) 301.056.543.898 Jumlah 1.034.300.719.653

5. Utang Pajak

Saldo utang pajak Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp351.186.418.809,- Rincian dari utang pajak Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Pajak Pertambahan Nilai 230.558.710.950 Pasal 4(2) – Final 5.635.177.420 Pasal 23 1.058.311.524 Pasal 21 163.722.247 Jasa Konstruksi 1.250.000 Pasal 22 86.364 Pasal 29 30 April 2016 112.090.220.436 31 Desember 2015 1.678.939.867 Jumlah 351.186.418.809

Page 31: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

11

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Sudah jatuh tempo 192.433.058.520 >90 – 180 hari – sudah jatuh tempo 203.523.040.116 >180 – 360 hari – sudah jatuh tempo 116.744.365.370 >360 hari – sudah jatuh tempo 73.323.429.678 Jumlah 911.637.566.294

Seluruh utang usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah.

Tidak terdapat jaminan yang diberikan dan suku bunga dengan utang usaha. 4. Utang Bruto kepada Pihak Ketiga Utang bruto merupakan utang atas pembelian persediaan bahan baku yang belum diterima invoice dari supplier karena belum memenuhi syarat pembayaran sesuai dengan surat pemesanan material. Saldo utang bruto kepada pihak ketiga Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp1.034.300.719.653,-. Rincian dari utang bruto kepada pihak ketiga Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Utang Bruto Pihak-pihak Ketiga PT Citra Baru Steel 246.816.105.866 PT Tiga Sekawan Serasi 128.352.453.377 PT Kingdom Indah 101.884.457.375 PT Kay Pi Transmalindo 52.168.222.241 PT Subur Buana Raya 28.920.773.283 PT Tensindo Kreasi Nusantara 28.800.383.370 PT Wirya Krenindo Perkasa 26.626.818.289 TanpaMitra 26.378.155.936 PT Permata Raya Transport 26.112.044.434 CV Serasan Sekundang Mandiri 25.252.431.741 PT Bintang Jaya Pratama Indonesia 21.853.470.093 PT Surya Indo Niaga 20.078.859.750 Lainnya (di bawah Rp20 miliar) 301.056.543.898 Jumlah 1.034.300.719.653

5. Utang Pajak

Saldo utang pajak Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp351.186.418.809,- Rincian dari utang pajak Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Pajak Pertambahan Nilai 230.558.710.950 Pasal 4(2) – Final 5.635.177.420 Pasal 23 1.058.311.524 Pasal 21 163.722.247 Jasa Konstruksi 1.250.000 Pasal 22 86.364 Pasal 29 30 April 2016 112.090.220.436 31 Desember 2015 1.678.939.867 Jumlah 351.186.418.809

6. Beban Akrual Saldo beban akrual Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp73.370.000.497,-. Rincian dari beban akrual Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Beban kantor 58.493.278.155 Beban umum 8.968.519.991 Beban bunga 5.302.138.413 Beban pegawai 567.477.564 Beban operasional 38.586.374 Jumlah 73.370.000.497

Beban akrual terdiri dari operasional Perseroan adalah utang sehubungan dengan kegiatan operasional Perseroan, beban gedung, beban kantor, beban pegawai dan beban umum. Beban bunga merupakan beban bunga atas pinjaman Perseroan yang belum dibayar per 30 April 2016. 7. Uang Muka Jangka Pendek Saldo uang muka jangka pendek Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp90.687.605.921,-. Rincian dari liabilitas jangka pendek lain Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Pihak-Pihak Berelasi 57.698.005.127 Pihak Ketiga

JO Sacna-Basuki 6.502.140.000 KG NRC 3.673.052.000 PT Dharma Perdana Muda 3.416.018.600 PT Sinar Krenceng Utama 1.064.351.400 PT Girder Indonesia 1.512.218.862 PT Kreasi Maju Bersama 1.669.265.680 PT Daya Mulia Turangga 1.119.431.300 PT Kreasindo Putra Bangsa 1.066.392.000 PT Karya Bangun Semesta 1.005.900.000 Lainnya (dibawah 1 Milyar) 11.960.830.952 Sub Jumlah Pihak Ketiga 32.989.600.794

Jumlah 90.687.605.921 8. Liabilitas Jangka Pendek Lainnya Saldo liabilitas jangka pendek lain Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp111.322.771.103,- Rincian dari liabilitas jangka pendek lain Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

WASKITA 106.652.445.775 Jasa Produksi 2.364.000.000 Tantiem 2.000.000.000 Jamsostek 258.460.340 DPLK 47.864.988 Jumlah 111.322.771.103

Page 32: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

12

Liabilitas kepada WASKITA merupakan tagihan-tagihan operasional Perseroan yang dibayar terlebih dahulu oleh WASKITA dan beberapa transaksi reimbursement lainnya. Berdasarkan Risalah Rapat Direksi Perseroan tanggal 15 Desember 2015 tentang pemberian jasa produksi tahun 2016 kepada pegawai Perusahaan, estimasi jasa produksi kepada karyawan dan tantiem Direksi tahun 2016 ditetapkan sebesar Rp2.364.000.000,-. 9. Utang Bank Jangka Panjang Saldo utang bank jangka panjang Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp977.405.488.887,-. Rincian dari utang bank jangka pendek Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Pihak-pihak Berelasi Fasilitas Kredit Sindikasi 977.405.488.887 Fasilitas Kredit Investasi 21.342.825.099 Jumlah 998.748.313.986 Dikurangi: Bagian Jatuh Tempo (21.342.825.099) Bagian Jangka Panjang 977.405.488.887 Suku bunga per tahun 10,25%

A. Utang Bank Sindikasi Berdasarkan surat No. LMC1/2/442/R dari Akta Perjanjian Credit No.66 tanggal 30 Oktober 2015 oleh Notaris Aryani L. Rachim, S.H., di Jakarta. Perseroan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dengan perjanjian sindikasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Tahap I sebesar Rp1.705.720.000.000,-. Jangka waktu pinjaman sejak tanggal 30 Oktober 2015 sampai dengan 10 Agustus 2018. Fasilitas pinjaman ini terdiri dari : a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp852.860.000.000,- b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp852.860.000.000,-

Fasilitas pinjaman ini dijamin dan diikat dengan: a. Tagihan/Piutang Proyek yang dibiayai diikat Fidusia sebesar 100% dari nilai kontrak. b. Kepemilikan 60% saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga oleh Waskita Toll Road. c. Hak Konsesi Pengusahaan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu berdasarkan Perjanjian Pengusahaan

Jalan Tol (Cessie), termasuk hak untuk mengalihkan Hak Penguasaan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu kepada pihak ketiga dan/atau menunjuk Pihak Ketiga sebagai Operator Jalan Tol, sebagai pelaksanaan dari ketentuan Akta Hak Pengelolaan Jalan Tol (Cessie).

d. Tagihan atas klaim asuransi proyek yang dibiayai diikat secara Fidusia sebesar 100% dari nilai pertanggungan.

Pembatasan terhadap tindakan: a. Mengalihkan/ menyerahkan kepada pihak lain, sebagian atau seluruhnya atas hak dan kewajiban yang

timbul berkaitan dengan fasilitas kredit. b. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar Debitur yang dapat

mengurangi kemampuan Debitur melunasi fasilitas kredit. c. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang kepada

instansi yang berwenang. d. Mengikat diri sebagai penanggung atau penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan

kepada pihak lain yang terkait dengan asset tertentu yang dijaminkan kepada debitur sindikasi.

Page 33: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

13

Liabilitas kepada WASKITA merupakan tagihan-tagihan operasional Perseroan yang dibayar terlebih dahulu oleh WASKITA dan beberapa transaksi reimbursement lainnya. Berdasarkan Risalah Rapat Direksi Perseroan tanggal 15 Desember 2015 tentang pemberian jasa produksi tahun 2016 kepada pegawai Perusahaan, estimasi jasa produksi kepada karyawan dan tantiem Direksi tahun 2016 ditetapkan sebesar Rp2.364.000.000,-. 9. Utang Bank Jangka Panjang Saldo utang bank jangka panjang Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp977.405.488.887,-. Rincian dari utang bank jangka pendek Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Pihak-pihak Berelasi Fasilitas Kredit Sindikasi 977.405.488.887 Fasilitas Kredit Investasi 21.342.825.099 Jumlah 998.748.313.986 Dikurangi: Bagian Jatuh Tempo (21.342.825.099) Bagian Jangka Panjang 977.405.488.887 Suku bunga per tahun 10,25%

A. Utang Bank Sindikasi Berdasarkan surat No. LMC1/2/442/R dari Akta Perjanjian Credit No.66 tanggal 30 Oktober 2015 oleh Notaris Aryani L. Rachim, S.H., di Jakarta. Perseroan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dengan perjanjian sindikasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Tahap I sebesar Rp1.705.720.000.000,-. Jangka waktu pinjaman sejak tanggal 30 Oktober 2015 sampai dengan 10 Agustus 2018. Fasilitas pinjaman ini terdiri dari : a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp852.860.000.000,- b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp852.860.000.000,-

Fasilitas pinjaman ini dijamin dan diikat dengan: a. Tagihan/Piutang Proyek yang dibiayai diikat Fidusia sebesar 100% dari nilai kontrak. b. Kepemilikan 60% saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga oleh Waskita Toll Road. c. Hak Konsesi Pengusahaan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu berdasarkan Perjanjian Pengusahaan

Jalan Tol (Cessie), termasuk hak untuk mengalihkan Hak Penguasaan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu kepada pihak ketiga dan/atau menunjuk Pihak Ketiga sebagai Operator Jalan Tol, sebagai pelaksanaan dari ketentuan Akta Hak Pengelolaan Jalan Tol (Cessie).

d. Tagihan atas klaim asuransi proyek yang dibiayai diikat secara Fidusia sebesar 100% dari nilai pertanggungan.

Pembatasan terhadap tindakan: a. Mengalihkan/ menyerahkan kepada pihak lain, sebagian atau seluruhnya atas hak dan kewajiban yang

timbul berkaitan dengan fasilitas kredit. b. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar Debitur yang dapat

mengurangi kemampuan Debitur melunasi fasilitas kredit. c. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang kepada

instansi yang berwenang. d. Mengikat diri sebagai penanggung atau penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan

kepada pihak lain yang terkait dengan asset tertentu yang dijaminkan kepada debitur sindikasi.

e. Melakukan perubahan atas Perjanjian Jual Beli Bersyarat dengan hak untuk membeli kembali atas saham-saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga No. 24 tanggal 17 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Jose Dima Satria, S.H. M.Kn, Notaris di Jakarta.

f. Menyewakan asset yang dijaminkan di Kreditur Sindikasi kepada pihak lain. g. Melakukan penjualan Aktiva Tetap per Tahun melebihi nilai Rp500.000.000.000,-. B. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Berdasarkan surat No.BIN/2.2/094/R tanggal 10 Juni 2015, Perseroan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank BNI (Persero) Tbk sebagai berikut : a. Kredit Investasi Rp481.101.000.000,-, jangka waktu pinjaman sejak tanggal 10 Juni 2015 dan jatuh tempo 9

Juni 2021 dengan grace period selama 12 bulan. Saldo Pinjaman dengan fasilitas ini sampai dengan 30 April 2016 adalah sebesar Rp21.342.825.099,-.

b. Kredit Investasi Interest During Constuction (IDC) Rp9.666.000.000,-, jangka waktu pinjaman sejak tanggal 10 Juni 2015 dan jatuh tempo 9 Juni 2021 dengan grace period selama 12 bulan. Sampai dengan tanggal 30 April 2016, Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman tersebut.

10. Uang Muka Jangka Panjang Pihak Berelasi Saldo uang muka jangka panjang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp106.764.104.198,-. Rincian dari uang muka jangka panjang pihak berelasi Perseroan adalah sebagai berikut :

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Pihak-pihak Berelasi WASKITA (Entitas Induk) Divisi I 106.764.104.198 Jumlah pihak-pihak berelasi 106.764.104.198

Merupakan uang muka pesanan dari pemberi kerja atas kontrak pekerjaan dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. 11. Liabilitas Imbalan Paskakerja Perseroan telah membukukan liabilitas manfaat karyawan sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, menggunakan teknik aktuarial, dalam rangka penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013) tentang Imbalan Kerja. Penilaian aktuaris atas estimasi manfaat karyawan paskakerja tanggal 30 April 2016 dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria PT Praptasentosa Gunajasa. Penggunaan teknik aktuarial atas imbalan paskakerja dilakukan dengan cara mendiskontokan imbalan dalam menentukan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini, berdasarkan Projected Unit Credit Method (PUC Method). Asumsi aktuarial pada tanggal 30 April 2016 sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Mortalitas (Mortality Rate) TMI 2011 Umur Pensiun Normal 56 tahun Tingkat Cacat 0% per tahun Kenaikan Gaji – per tahun 8% per tahun Tingkat Diskonto 8% Tingkat Pengunduran Diri 2% pada usia 20 tahun dan menurun secara linier sampai dengan usia 50 tahun

Page 34: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

14

Mutasi liabilitas imbalan paskakerja bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Liabilitas Bersih Awal Tahun 816.122.609 Beban Tahun Berjalan 313.590.638 Pendapatan Komprehensif Lain Tahun Berjalan 348.111.755 Liabilitas Bersih Akhir Tahun 1.477.825.002

Rincian beban imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Biaya Jasa Kini 289.106.960 Biaya Bunga 24.483.678 Biaya yang Diakui di Laba Rugi 313.590.638

Mutasi Penghasilan Komprehensif Lain adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Penghasilan Komprehensif Lain - Awal Periode - Penghasilan Komprehensif Lain - Periode Berjalan 348.111.755 Penghasilan Komprehensif Lain - Akhir Periode 348.111.755 Pajak Penghasilan Terkait (87.027.939) Pengukuran Kembali Penghasilan Koprehensif Lain 261.083.816

12. Perikatan & Kontinjensi Berikut adalah perikatan Perseroan per tanggal 30 April 2016:

No Nama Proyek Pemberi Kerja Nilai Kontrak (Rp) Periode Perjanjian

1 Tol Becakayu PT Kresna Kusuma Dyandra Marga

3.045.930.766.990 10 Desember 2014 sampai dengan 10 Desember 2017

2 Tol Pejagan - Pemalang Seksi I PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

250.774.606.826 1 November 2014 sampai dengan Jadwal Proyek Berakhir

3 Tol Pejagan - Pemalang Seksi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

250.774.606.826 1 November 2014 sampai dengan 31 Desember 2016

4 Tol Solo - Kertosono SNJ-1 A PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

170.959.806.111 12 September 2015 sampai dengan 31 Desember 2016

5 Tol Solo - Kertosono SNJ-1 B PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

213.578.345.324 7 Januari 2015 sampai dengan Jadwal Proyek Berakhir

6 Tol Solo - Kertosono SNJ-2 A PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

220.116.061.470 12 September 2015 sampai dengan 31 Desember 2016

7 Tol Solo - Kertosono SNJ-2 B PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

100.267.886.854 7 Januari 2015 sampai dengan Jadwal Proyek Berakhir

8 Tol Solo - Kertosono NKJ-1 PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

220.496.680.602 12 September 2015 sampai dengan 31 Desember 2016

9 Tol Cimanggis - Cibitung Seksi 1 A

PT Cimanggis Cibitung Tollways 368.537.696.864 29 September 2015 sampai dengan 28 September 2016

10 Tol Kuala Tanjung PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

182.355.351.623 18 Mei 2015 sampai dengan 18 Juni 2017

11 Tol Depok Antasari KSO Waskita - PP - HK 148.049.120.405 3 November 2014 sampai dengan 9 Juli 2016

12 Golf Island (Spun Pile) PT Kapuk Naga Indah 142.962.465.000 25 Agustus 2014 sampai dengan 31 Desember 2016

Page 35: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

15

Mutasi liabilitas imbalan paskakerja bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Liabilitas Bersih Awal Tahun 816.122.609 Beban Tahun Berjalan 313.590.638 Pendapatan Komprehensif Lain Tahun Berjalan 348.111.755 Liabilitas Bersih Akhir Tahun 1.477.825.002

Rincian beban imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Biaya Jasa Kini 289.106.960 Biaya Bunga 24.483.678 Biaya yang Diakui di Laba Rugi 313.590.638

Mutasi Penghasilan Komprehensif Lain adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016

Penghasilan Komprehensif Lain - Awal Periode - Penghasilan Komprehensif Lain - Periode Berjalan 348.111.755 Penghasilan Komprehensif Lain - Akhir Periode 348.111.755 Pajak Penghasilan Terkait (87.027.939) Pengukuran Kembali Penghasilan Koprehensif Lain 261.083.816

12. Perikatan & Kontinjensi Berikut adalah perikatan Perseroan per tanggal 30 April 2016:

No Nama Proyek Pemberi Kerja Nilai Kontrak (Rp) Periode Perjanjian

1 Tol Becakayu PT Kresna Kusuma Dyandra Marga

3.045.930.766.990 10 Desember 2014 sampai dengan 10 Desember 2017

2 Tol Pejagan - Pemalang Seksi I PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

250.774.606.826 1 November 2014 sampai dengan Jadwal Proyek Berakhir

3 Tol Pejagan - Pemalang Seksi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

250.774.606.826 1 November 2014 sampai dengan 31 Desember 2016

4 Tol Solo - Kertosono SNJ-1 A PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

170.959.806.111 12 September 2015 sampai dengan 31 Desember 2016

5 Tol Solo - Kertosono SNJ-1 B PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

213.578.345.324 7 Januari 2015 sampai dengan Jadwal Proyek Berakhir

6 Tol Solo - Kertosono SNJ-2 A PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

220.116.061.470 12 September 2015 sampai dengan 31 Desember 2016

7 Tol Solo - Kertosono SNJ-2 B PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

100.267.886.854 7 Januari 2015 sampai dengan Jadwal Proyek Berakhir

8 Tol Solo - Kertosono NKJ-1 PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

220.496.680.602 12 September 2015 sampai dengan 31 Desember 2016

9 Tol Cimanggis - Cibitung Seksi 1 A

PT Cimanggis Cibitung Tollways 368.537.696.864 29 September 2015 sampai dengan 28 September 2016

10 Tol Kuala Tanjung PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

182.355.351.623 18 Mei 2015 sampai dengan 18 Juni 2017

11 Tol Depok Antasari KSO Waskita - PP - HK 148.049.120.405 3 November 2014 sampai dengan 9 Juli 2016

12 Golf Island (Spun Pile) PT Kapuk Naga Indah 142.962.465.000 25 Agustus 2014 sampai dengan 31 Desember 2016

No Nama Proyek Pemberi Kerja Nilai Kontrak (Rp) Periode Perjanjian

13 Tol MKTT Tahap 1 PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

112.053.368.581 18 Agustus 2015 sampai dengan 16 Juni 2016

14 Golf Island (CCSP) PT Kapuk Naga Ind 40.000.066.392 21 Oktober 2014 sampai dengan 29 Februari 2016

15 Tol Cikampek Palimanan Paket 2A dan 2B

KG - NRC Consortium 36.812.000.000 17 Maret 2014 sampai dengan 5 November 2014

16 JUFMP / JEDI-7 Waskita - BRP JO 25.682.160.000 6 Oktober 2015 sampai dengan 31 Mei 2016

17 Jalan Layang Kapt. Tendean - Blok M - Ciledug Paket Adam Malik

PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Regional Barat

38.207.353.710 7 April 2015 sampai dengan 30 Agustus 2016

18 Tol Bogor Sukabumi Ciawi Waskita - Wika KSO 37.028.170.000 5 Juni 2015 sampai dengan 31 Desember 2016

19 Apartment PCC PCC Group 27.478.100.000 30 Desember 2014 sampai dengan 30 Juni 2015

20 Terminal 3 Bandara Soetta (Readymix)

PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

27.292.092.750 1 November 2014 sampai dengan 31 Desember 2016

21 Apartment Brooklyn Alam Sutera

PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Gedung

28.639.508.400 23 Januari 2015 sampai dengan 30 September 2016

22 PT. PAL Submarine Facilities Surabaya

PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Regional Barat

17.789.735.535 10 April 2015 sampai dengan Jadwal Proyek Berakhir

23 Apartment Rajawali Palembang PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Gedung

18.443.982.500 30 Februari 2015 sampai dengan 13 Oktober 2016

24 Normalisasi Kali Baru (Precast) PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

18.102.216.000 21 Mei 2014 sampai dengan 31 Januari 2015

25 Tol Cikampek Palimanan Paket 1D, 2A dan 2B

KG - NRC Consortium 17.574.000.000 10 Desember 2014 sampai dengan 31 Maret 2015

26 Tol Kanci Pejagan PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

17.381.665.812 5 Mei 2015 sampai dengan Jadwal Proyek Berakhir

27 Aksesbilitas & Ducting Utility Bandara Cengkareng

Wika-Waskita KS 17.151.017.000 10 April 2015 sampai dengan 31 Desember 2016

28 Flyover Pegangsaan Kelapa Gading

PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Infrastruktur

13.648.000.000 3 November 2014 sampai dengan 31 Desember 2015

29 Apartemen Atlanta Residence PT. Hutama Karya (Persero) Tbk 14.973.600.000 22 Desember 2015 sampai dengan 31 Desember 2016

30 Peningkatan Jalur Busway (Pekerjaan Separator Busway)

Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

14.203.482.292 16 Maret 2016 sampai dengan 15 Desember 2016

31 Royal Dental Hospital Serpong PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Gedung

12.022.000.000 15 Oktober 2015 sampai dengan 31 Agustus 2016

32 Jembatan Banyu Mulek - Lombok

PT Waskita Karya (Persero) Tbk - Divisi Regional Timur

11.477.964.87 6 Juli 2015 sampai dengan 30 November 2015

Pada tanggal 27 April 2015 Yanto Soejadi sebagai penggugat telah mendaftarkan perkara di Pengadilan Negeri Karawang berdasarkan nomor perkara No.23/Pdt.G/2015/PN.Kwg dimana masing-masing para tergugat I, II, dan III terdiri dari Bengky Plaolo,Gino Aryalada, dan Yulius Lisjadi, juga masing-masing turut tergugat I, dan II yang terdiri dari Notaris Khadijah Syahbudi Sales S.H., Kantor Badan Pertanahan Nasional Karawang, dan Perusahaan yang tercatat sebagai turut tergugat III atas perkara jual beli lahan yang berlokasi di Jalan Raya Kosambi Curug, Desa Walahar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat seluas 137.659m2. Perusahaan sebagai turut tergugat III adalah pihak yang membeli lahan dari tergugat I,II, dan III yang menjadi obyek perkara tersebut, dimana berdasarkan tuntutan yang diajukan turut tergugat III agar tunduk dan mematuhi isi putusan perkara tersebut. SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PER TANGGAL 30 APRIL 2016 TELAH DIUNGKAPKAN DI DALAM PROSPEKTUS.

SETELAH TANGGAL 30 APRIL 2016 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN INI, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN IKATAN-IKATAN BARU SELAIN LIABILITAS YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS YANG TELAH DINYATAKAN DI ATAS DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN PROSPEKTUS INI.

Page 36: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

16

MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TELAH MEMENUHI SEMUA RASIO KEUANGAN YANG DIPERSYARATKAN DALAM PERJANJIAN UTANG PERSEROAN.

TIDAK TERDAPAT KOMITMEN DAN KONTIJENSI YANG ADA SELAIN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK.

Page 37: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

17

MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TELAH MEMENUHI SEMUA RASIO KEUANGAN YANG DIPERSYARATKAN DALAM PERJANJIAN UTANG PERSEROAN.

TIDAK TERDAPAT KOMITMEN DAN KONTIJENSI YANG ADA SELAIN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM PUBLIK.

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Calon investor harus membaca ikhtisar data keuangan penting yang disajikan di bawah ini bersamaan dengan laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini. Calon investor juga harus membaca Bab mengenai Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen. Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang disusun berdasarkan laporan posisi keuangan Perseroan pada tanggal 30 April 2016 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk periode 4 (empat) bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dan 2015 (tidak diaudit) yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian, yang ditandatangani oleh Leknor Joni. Sedangkan laporan posisi keuangan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk periode yang dimulai sejak 7 Oktober 2014 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014, telah diaudit oleh KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang dan Ali, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian, yang ditandatangani oleh Dadang. Periode laporan keuangan audit Perseroan pada tahun 2014 yang dimulai sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 disebabkan oleh restrukturisasi yang dilakukan oleh WASKITA yang terjadi pada tahun 2014. Sehubungan dengan hal tersebut maka Perseroan didirikan pada tanggal 7 Oktober 2014. LAPORAN POSISI KEUANGAN

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

ASET ASET LANCAR Kas dan Setara Kas 256.779.584.326 98.185.902.017 272.221.266.941

Piutang Usaha

Pihak-pihak Berelasi 1.113.416.028.989 307.141.127.058 160.516.463.207

Pihak-pihak Ketiga 231.909.211.365 204.805.153.409 479.956.001.518

Piutang Lain-lain

Pihak-pihak Berelasi 4.952.500.000 4.952.500.000 4.950.000.000

Pihak-pihak Ketiga 1.126.298.135 1.326.430 -

Persediaan 166.537.209.483 54.551.293.293 21.178.898.885 Pajak Dibayar di Muka 275.943.909.162 181.372.530.604 31.473.105.673 Uang Muka 112.166.637.109 87.929.687.335 1.488.592.674 Biaya Dibayar di Muka 54.443.655.126 64.725.498.305 9.147.512.471

JUMLAH ASET LANCAR 2.217.275.033.695 1.003.665.018.451 980.931.841.369

ASET TIDAK LANCAR Piutang Usaha

Pihak-pihak Berelasi 2.443.795.564.260 2.320.143.697.504 -

Aset Tetap 1.479.749.380.339 987.351.348.015 221.675.623.063

Aset Pajak Tangguhan 369.456.251 - - Aset Lain-lain 26.776.031.118 21.248.946.277 -

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 3.950.690.431.968 3.328.743.991.796 221.675.623.063

JUMLAH ASET 6.167.965.465.663 4.332.409.010.247 1.202.607.464.432

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Jangka Pendek 349.999.999.999 301.784.934.720 -

Page 38: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

18

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Utang Bank Jangka Panjang - Bagian Jatuh Tempo dalam 1 tahun

21.342.825.099 - -

Pinjaman kepada Pemegang Saham 300.000.000.000 - -

Utang Usaha

Pihak-pihak Berelasi 33.063.008.166 1.737.110.920 279.300.000

Pihak-pihak Ketiga 935.503.458.599 728.432.018.771 130.890.345.502

Utang Bruto kepada Pihak Ketiga 1.034.300.719.653 1.062.218.048.794 284.915.294.547

Utang Pajak 351.186.418.809 208.283.828.600 34.075.383.881 Beban Akrual 73.370.000.497 77.188.251.949 48.015.466.144 Uang Muka Jangka Pendek 90.687.605.921 48.148.421.043 2.171.280.900 Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 111.322.771.103 4.388.616.306 94.222.801

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 3.300.776.807.846 2.432.181.231.103 500.441.293.775

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank Jangka Panjang 977.405.488.887 459.255.313.244 -

Uang Muka Jangka Panjang Pihak Berelasi 106.764.104.198 109.330.169.939 - Liabilitas Imbalan Paskakerja 1.477.825.002 816.122.609 -

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 1.085.647.418.087 569.401.605.792 -

JUMLAH LIABILITAS 4.386.424.225.933 3.001.582.836.895 500.441.293.775

EKUITAS Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.135.056.000.000 835.056.000.000 617.572.000.000

Tambahan Modal Disetor (73.554.205.952) (73.554.205.952) (55.710.664.839) Saldo Laba

Telah Ditentukan Penggunaannya 94.934.884.100 28.060.967.099 -

Belum Ditentukan Penggunaannya 530.454.602.780 446.613.453.403 140.304.835.496

Komponen Ekuitas Lainnya 94.649.958.802 94.649.958.802 -

JUMLAH EKUITAS 1.781.541.239.730 1.330.826.173.352 702.166.170.657

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.167.965.465.663 4.332.409.010.247 1.202.607.464.432 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN

PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 APRIL

TAHUN YANG BERAKHIR PADA

31 DESEMBER 2015

PERIODE SEJAK 7 OKTOBER 2014

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER

2014 2016 2015

Pendapatan Usaha 1.045.443.449.700 504.917.387.721 2.644.319.999.853 641.930.752.926

Beban Pokok Pendapatan (758.450.923.603) (431.338.159.245) (2.224.889.972.556) (495.225.685.805)

Laba Bruto 286.992.526.097 73.579.228.476 419.430.027.297 146.705.067.121

Beban Penjualan (419.668.210) (395.148.906) (2.321.834.794) (101.765.649)

Beban Umum dan Administrasi (14.848.026.484) (13.401.396.053) (53.753.570.188) (4.700.465.254)

Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - Bersih (207.575.215) (190.506.483) (557.470.218) (140.128.163)

Pendapatan Bunga 352.761.279 635.355.552 965.639.055 646.107.133

Pendapatan Lainnya 1.812.864.248 851.620.154 1.634.814.849 377.736.621

Beban Lain-lain Bersih (283.991.544) (164.159.207) (265.579.029) (89.356.279)

Laba Sebelum Beban Keuangan dan Pajak 273.398.890.171 60.914.993.533 365.132.026.972 142.697.195.530

Beban Keuangan (10.614.947.853) - (19.581.814.877) -

Laba Sebelum Pajak 262.783.942.318 60.914.993.533 345.550.212.095 142.697.195.530

Page 39: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

19

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Utang Bank Jangka Panjang - Bagian Jatuh Tempo dalam 1 tahun

21.342.825.099 - -

Pinjaman kepada Pemegang Saham 300.000.000.000 - -

Utang Usaha

Pihak-pihak Berelasi 33.063.008.166 1.737.110.920 279.300.000

Pihak-pihak Ketiga 935.503.458.599 728.432.018.771 130.890.345.502

Utang Bruto kepada Pihak Ketiga 1.034.300.719.653 1.062.218.048.794 284.915.294.547

Utang Pajak 351.186.418.809 208.283.828.600 34.075.383.881 Beban Akrual 73.370.000.497 77.188.251.949 48.015.466.144 Uang Muka Jangka Pendek 90.687.605.921 48.148.421.043 2.171.280.900 Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 111.322.771.103 4.388.616.306 94.222.801

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 3.300.776.807.846 2.432.181.231.103 500.441.293.775

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank Jangka Panjang 977.405.488.887 459.255.313.244 -

Uang Muka Jangka Panjang Pihak Berelasi 106.764.104.198 109.330.169.939 - Liabilitas Imbalan Paskakerja 1.477.825.002 816.122.609 -

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 1.085.647.418.087 569.401.605.792 -

JUMLAH LIABILITAS 4.386.424.225.933 3.001.582.836.895 500.441.293.775

EKUITAS Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.135.056.000.000 835.056.000.000 617.572.000.000

Tambahan Modal Disetor (73.554.205.952) (73.554.205.952) (55.710.664.839) Saldo Laba

Telah Ditentukan Penggunaannya 94.934.884.100 28.060.967.099 -

Belum Ditentukan Penggunaannya 530.454.602.780 446.613.453.403 140.304.835.496

Komponen Ekuitas Lainnya 94.649.958.802 94.649.958.802 -

JUMLAH EKUITAS 1.781.541.239.730 1.330.826.173.352 702.166.170.657

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.167.965.465.663 4.332.409.010.247 1.202.607.464.432 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN

PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 APRIL

TAHUN YANG BERAKHIR PADA

31 DESEMBER 2015

PERIODE SEJAK 7 OKTOBER 2014

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER

2014 2016 2015

Pendapatan Usaha 1.045.443.449.700 504.917.387.721 2.644.319.999.853 641.930.752.926

Beban Pokok Pendapatan (758.450.923.603) (431.338.159.245) (2.224.889.972.556) (495.225.685.805)

Laba Bruto 286.992.526.097 73.579.228.476 419.430.027.297 146.705.067.121

Beban Penjualan (419.668.210) (395.148.906) (2.321.834.794) (101.765.649)

Beban Umum dan Administrasi (14.848.026.484) (13.401.396.053) (53.753.570.188) (4.700.465.254)

Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - Bersih (207.575.215) (190.506.483) (557.470.218) (140.128.163)

Pendapatan Bunga 352.761.279 635.355.552 965.639.055 646.107.133

Pendapatan Lainnya 1.812.864.248 851.620.154 1.634.814.849 377.736.621

Beban Lain-lain Bersih (283.991.544) (164.159.207) (265.579.029) (89.356.279)

Laba Sebelum Beban Keuangan dan Pajak 273.398.890.171 60.914.993.533 365.132.026.972 142.697.195.530

Beban Keuangan (10.614.947.853) - (19.581.814.877) -

Laba Sebelum Pajak 262.783.942.318 60.914.993.533 345.550.212.095 142.697.195.530

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN

PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 APRIL

TAHUN YANG BERAKHIR PADA

31 DESEMBER 2015

PERIODE SEJAK 7 OKTOBER 2014

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER

2014 2016 2015

Beban Pajak Penghasilan Kini (112.090.220.437) (797.453.333) (11.180.627.089) (2.392.360.034)

Manfaat Pajak Tangguhan 282.428.312 - - -

Laba Periode/Tahun Berjalan 150.976.150.194 60.117.540.200 334.369.585.006 140.304.835.496 Pos-pos yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi

Keuntungan Revaluasi Aset Tetap - - 94.649.958.802 -

Kerugian Aktuarial atas Program Manfaat Pasti - Bersih (261.083.816) - -

Jumlah Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan 150.715.066.378 60.117.540.200 429.019.543.808 140.304.835.496

RASIO-RASIO PERTUMBUHAN DAN RASIO-RASIO KEUANGAN

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

RASIO PERTUMBUHAN (%) Pendapatan usaha (60,46) 311,93 62,85

Laba sebelum beban keuangan dan pajak (25,12) 155,88 388,22 Laba bersih tahun berjalan (54,85) 138,32 522,77 Jumlah aset 42,37 260,25 168,29 Jumlah liabilitas 46,14 499,79 17,92 Jumlah ekuitas 33,87 89,53 2.842,51

RASIO KEUANGAN (%) Rasio liabilitas terhadap ekuitas (debt to equity) 246,22 225,54 71,27 Rasio liabilitas terhadap aset (debt to asset) 71,12 69,28 41,61 Rasio interest bearing debt/jumlah ekuitas 75,71 57,19 - RASIO PROFITABILITAS (%) Rasio imbal hasil aset (ROA) 2,45 7,72 11,67 Rasio imbal hasil ekuitas (ROE) 8,47 25,12 20,32 Rasio laba bruto/pendapatan usaha 27,45 15,86 22,85 Rasio laba usaha/pendapatan usaha 25,99 13,74 22,11 Rasio laba sebelum pajak/pendapatan usaha 25,14 13,07 22,23 Rasio laba bersih/pendapatan usaha 14,44 12,64 21,86 RASIO LIKUIDITAS (%) Rasio kas (cash ratio) 7,78 4,04 54,40 Rasio lancar (current ratio) 67,17 41,27 196,01 Inventory turnover (x) 627,75 4.847,40 3.030,99 Receivable turnover (x) 31,58 152,30 143,41 Inventory days (hari) 79,05 8,83 15,40 Receivable days (hari) 1.304,79 385,56 359,18 Rasio kas hasil aktivitas operasi terhadap laba bersih (306,10) (205,20) (60,59)

Page 40: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

20

RASIO KEUANGAN DI PERJANJIAN KREDIT ATAU LIABILITAS LAINNYA DAN PEMENUHANNYA

RASIO KEUANGAN DI PERJANJIAN KREDIT ATAU LIABILITAS LAINNYA PERSYARATAN

KEUANGAN POSISI PER 30 APRIL 2016

Rasio liabilitas terhadap ekuitas (debt to equity) 2,5x 2,4622x Rasio lancar (current ratio)* 1x 0,6717x

Berdasarkan surat Perseroan No. 253/WBP/DIR/2016 tanggal 23 Mei 2016 perihal Waiver Persyaratan Financial Covenant Current Ratio, Perseroan telah menyampaikan kepada kreditur yaitu BNI bahwa posisi Current Ratio Perseroan belum memenuhi persyaratan minimal sebesar 1x. Hal tersebut dikarenakan posisi piutang usaha pada paket pekerjaan Proyek Ruas Tol Becakayu nilainya cukup signifikan dan diklasifikasikan pada kategori Aset Tidak Lancar, dimana pembayaran piutang usaha proyek Becakayu bersifat Turnkey yang akan dilakukan saat pekerjaan telah selesai 100%. Persetujuan pengesampingan (waiver) terhadap pembatasan tersebut telah diperoleh dari BNI melalui surat No. BIN/2.2/391/R tanggal 7 Juni 2016 perihal Persetujuan Pengesampingan (waiver) Financial Covenant Current Ratio (CR) dan Pembatasan Terhadap Tindakan Penerima Kredit.

Page 41: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

21

RASIO KEUANGAN DI PERJANJIAN KREDIT ATAU LIABILITAS LAINNYA DAN PEMENUHANNYA

RASIO KEUANGAN DI PERJANJIAN KREDIT ATAU LIABILITAS LAINNYA PERSYARATAN

KEUANGAN POSISI PER 30 APRIL 2016

Rasio liabilitas terhadap ekuitas (debt to equity) 2,5x 2,4622x Rasio lancar (current ratio)* 1x 0,6717x

Berdasarkan surat Perseroan No. 253/WBP/DIR/2016 tanggal 23 Mei 2016 perihal Waiver Persyaratan Financial Covenant Current Ratio, Perseroan telah menyampaikan kepada kreditur yaitu BNI bahwa posisi Current Ratio Perseroan belum memenuhi persyaratan minimal sebesar 1x. Hal tersebut dikarenakan posisi piutang usaha pada paket pekerjaan Proyek Ruas Tol Becakayu nilainya cukup signifikan dan diklasifikasikan pada kategori Aset Tidak Lancar, dimana pembayaran piutang usaha proyek Becakayu bersifat Turnkey yang akan dilakukan saat pekerjaan telah selesai 100%. Persetujuan pengesampingan (waiver) terhadap pembatasan tersebut telah diperoleh dari BNI melalui surat No. BIN/2.2/391/R tanggal 7 Juni 2016 perihal Persetujuan Pengesampingan (waiver) Financial Covenant Current Ratio (CR) dan Pembatasan Terhadap Tindakan Penerima Kredit.

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Analisis dan pembahasan yang diuraikan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan bab mengenai Ikhtisar Data Keuangan Penting dan laporan keuangan Perseroan, beserta catatan atas laporan keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini. Analisis dan pembahasan oleh manajemen yang disajikan di bawah ini disusun berdasarkan laporan posisi keuangan Perseroan pada tanggal 30 April 2016 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk periode 4 (empat) bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dan 2015 (tidak diaudit) yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian, yang ditandatangani oleh Leknor Joni. Sedangkan laporan posisi keuangan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk periode yang dimulai sejak 7 Oktober 2014 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014, yang telah diaudit oleh KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang dan Ali, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian, yang ditandatangani oleh Dadang. Periode laporan keuangan audit Perseroan pada tahun 2014 yang dimulai sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 disebabkan oleh restrukturisasi yang dilakukan oleh WASKITA yang terjadi pada tahun 2014. Sehubungan dengan hal tersebut maka Perseroan didirikan pada tanggal 7 Oktober 2014. 1) Umum Perseroan merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 10 tanggal 7 Oktober 2014, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-29347.40.10.2014 tanggal 14 Oktober 2014 (“Akta Pendirian Perseroan No. 10/2014”) dan perubahan terakhir Anggaran Dasar dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0055641 tanggal 9 Juni 2016 dan telah mendapat persetujuan dari menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, serta telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016 (“Akta No. 23/2016”). Susunan Direksi dan Dewan Komisaris terakhir sesuai dengan Akta No. 23/2016 jo. Akta No. 117 tanggal 29 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0062537 tanggal 29 Juni 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0080937.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 29 Juni 2016 (“Akta No. 23/2016 jo. Akta 117/2016”). Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No. 23/2016 adalah sebagai berikut :

1) Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri pabrikasi, industri konstruksi jasa,

pekerjaan terintegrasi (EPC), perdagangan, agro industri, jasa penyewaan, transportasi, investasi, pengelolaan kawasan, jasa keagenan, pembangunan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi, teknologi informasi serta kepariwisataan dan pengembang untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan terbatas;

Page 42: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

22

2) Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Industri pabrikasi yaitu pekerjaan pelaksanaan konstruksi;

I. Pekerjaan sipil dan gedung (seluruh sektor pembangunan); (i) Penghasil beton atau precast; (ii) Jalan, jembatan, landasan dan lokasi pengeboran darat; (iii) Jalan dan jembatan kereta api; (iv) Drainase dan jaringan pengairan; (v) Gedung, plant dan bangunan industri; (vi) Bangunan pengelolaan air bersih dan limbah; (vii) Reklamasi dan pengerukan; (viii) Dermaga, penahan gelombang dan tanah (break water dan talud); (ix) Perumahan dan pemukiman; (x) Percetakan sawah dan pembukaan lahan; (xi) Pembukaan areal/transmigrasi; (xii) Bendung, bendungan dan terowongan; (xiii) Perpipaan termasuk perpipaan air dan limbah; (xiv) Interior; (xv) Pengeboran; (xvi) Pengupasan termasuk land clearing; (xvii) Penggalian/penambangan; (xviii) Pekerjaan pancang; (xix) Tambang dan pembangkit; (xx) Pertamanan; (xxi) Pekerjaan sipil dan gedung lainnya.

II. Pekerjaan mekanikal elektrikal termasuk jaringan dan instalasi: (i) Kelistrikan dan pembangkit; (ii) Tata udara/AC dan pelindung kebakaran; (iii) Transmisi dan distribusi kelistrikan; (iv) Pemasangan alat angkut; (v) Pemasangan fasilitas produksi; (vi) Konstruksi alat angkat dan fasilitas lepas pantai; (vii) Lift dan escalator; (viii) Industri dan pembangkit; (ix) Termal/bertekanan; (x) Minyak/gas/geotermal/energi/air; (xi) Kontrol dan instrumentasi; (xii) Pekerjaan mekanikal dan elektrikal lainnya.

III. Radio, telekomunikasi dan instrumentasi termasuk jaringan dan instalasi:

(i) Sinyal dan telekomunikasi kereta api; (ii) Sentral telekomunikasi; (iii) Telekomunikasi; (iv) Pemasangan telekomunikasi; (v) Pemancar radio sarana bantu navigasi udara dan laut.

IV. Perbaikan/pemeliharaan/renovasi bangunan; b. Perdagangan-perdagangan umum, terutama perdagangan beton precast; c. Jasa Pertambangan; d. Pekerjaan terintegrasi (engineering, procurement and conctruction : EPC) dalam bidang:

I. Perminyakan; II. Agro Industri; III. Kelistrikan; IV. Telekomunikasi; V. Petrokimia.

e. Rancang Bangun (design and build); f. Building manajemen;

Page 43: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

23

2) Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Industri pabrikasi yaitu pekerjaan pelaksanaan konstruksi;

I. Pekerjaan sipil dan gedung (seluruh sektor pembangunan); (i) Penghasil beton atau precast; (ii) Jalan, jembatan, landasan dan lokasi pengeboran darat; (iii) Jalan dan jembatan kereta api; (iv) Drainase dan jaringan pengairan; (v) Gedung, plant dan bangunan industri; (vi) Bangunan pengelolaan air bersih dan limbah; (vii) Reklamasi dan pengerukan; (viii) Dermaga, penahan gelombang dan tanah (break water dan talud); (ix) Perumahan dan pemukiman; (x) Percetakan sawah dan pembukaan lahan; (xi) Pembukaan areal/transmigrasi; (xii) Bendung, bendungan dan terowongan; (xiii) Perpipaan termasuk perpipaan air dan limbah; (xiv) Interior; (xv) Pengeboran; (xvi) Pengupasan termasuk land clearing; (xvii) Penggalian/penambangan; (xviii) Pekerjaan pancang; (xix) Tambang dan pembangkit; (xx) Pertamanan; (xxi) Pekerjaan sipil dan gedung lainnya.

II. Pekerjaan mekanikal elektrikal termasuk jaringan dan instalasi: (i) Kelistrikan dan pembangkit; (ii) Tata udara/AC dan pelindung kebakaran; (iii) Transmisi dan distribusi kelistrikan; (iv) Pemasangan alat angkut; (v) Pemasangan fasilitas produksi; (vi) Konstruksi alat angkat dan fasilitas lepas pantai; (vii) Lift dan escalator; (viii) Industri dan pembangkit; (ix) Termal/bertekanan; (x) Minyak/gas/geotermal/energi/air; (xi) Kontrol dan instrumentasi; (xii) Pekerjaan mekanikal dan elektrikal lainnya.

III. Radio, telekomunikasi dan instrumentasi termasuk jaringan dan instalasi:

(i) Sinyal dan telekomunikasi kereta api; (ii) Sentral telekomunikasi; (iii) Telekomunikasi; (iv) Pemasangan telekomunikasi; (v) Pemancar radio sarana bantu navigasi udara dan laut.

IV. Perbaikan/pemeliharaan/renovasi bangunan; b. Perdagangan-perdagangan umum, terutama perdagangan beton precast; c. Jasa Pertambangan; d. Pekerjaan terintegrasi (engineering, procurement and conctruction : EPC) dalam bidang:

I. Perminyakan; II. Agro Industri; III. Kelistrikan; IV. Telekomunikasi; V. Petrokimia.

e. Rancang Bangun (design and build); f. Building manajemen;

g. Pabrikasi bahan dan komponen bangunan; h. Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi; i. Pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik; j. Penyewaan peralatan konstruksi; k. Layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan serta peralatan konstruksi; l. Investasi dan atau pengelolaan usaha di bidang:

I. Prasarana dan sarana dasar (infrastruktur); II. Industri.

m. Ekspor Impor; n. System development; o. Pengelolaan kawasan; p. Pengembangan:

I. Properti; II. Realty.

q. Jasa Transportasi/Angkutan

3) Selain kegiatan usaha utama Perseroan sebagaimana dimaksud pada angka 2, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha pendukung yaitu : a. Layanan jasa konsultasi (konsultan) manajemen; b. Melakukan usaha dibidang agro industri; c. Layanan jasa bidang teknologi informasi dan kepariwisataan.

2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN USAHA DAN OPERASI PERSEROAN Kegiatan usaha Perseroan dan operasi Perseroan dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, meliputi : Proyek yang diterima dari WASKITA Group

Sebagai salah satu anak perusahaan dari WASKITA, Perseroan memiliki keunggulan untuk berpartisipasi sebagai pemasok beton precast dalam berbagai proyek berskala besar yang diperoleh Waskita Group. Apabila perolehan proyek dari Waskita Group mengalami penurunan, hal tersebut dapat mempengaruhi kondisi keuangan dan kinerja Perseroan. Perseroan senantiasa berupaya untuk meningkatkan jumlah proyek yang akan ditangani oleh Perseroan, baik proyek internal maupun proyek yang didapatkan secara langsung, dan meningkatkan porsi penjualan kepada pihak ketiga untuk mengurangi risiko ketergantungan Perseroan.

Kenaikan Harga Bahan Baku Kegiatan produksi yang dilakukan oleh Perseroan dipengaruhi oleh 2 jenis bahan utama, yaitu bahan baku industri dan bahan baku material alam. Bahan baku indutri yang biasa dipakai terdiri dari semen, besi beton, PC Strand, dan lain-lain, sedangkan bahan baku material alam seperti pasir dan split. Ketersediaan dan harga material bahan baku tersebut dapat berubah-ubah dikarenakan beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, diantaranya adanya jumlah permintaan yang sangat tinggi dari pemberi kerja, pengaruh perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing serta kenaikan harga bahan bakar minyak dan tarif listrik. Untuk mengantisipasi kenaikan harga material alam, Perseroan mendirikan beberapa stone crusher sendiri yang dapat menyediakan sebagian dari kebutuhan split Perseroan. Oleh karena setiap tahunnya terjadi kenaikan harga bahan baku, Perseroan mengasumsikan kenaikan harga jual setiap tahunnya pada saat penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan sebesar 10% - 20%.

Harga Jual Produk Dengan menghadapi persaingan global yang sangat ketat seperti saat ini, membawa Perseroan untuk bisa menetapkan harga jual produk yang kompetitif sehingga bisa bersaing dengan para kompetitor sejenis. Harga jual produk yang ditawarkan oleh Perseroan disetiap aktivitas tender juga diikuti dengan kualitas produk yang sangat bagus sehingga bisa diterima pasar dengan sangat baik.

Page 44: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

24

Pembangunan Infrastruktur Mayoritas pembangunan infrastruktur di Indonesia didanai dari APBN, bilamana alokasi dana Pemerintah untuk infrastruktur dibatasi atau ditangguhkan maka penyediaan prasarana atau infrastruktur juga akan mengalami penurunan. Mengingat aktivitas Perseroan adalah industri yang bergerak sebagai penyedia kebutuhan beton untuk kebutuhan infrastruktur maka hal ini akan berpengaruh terhadap perolehan Perseroan. Profil pembangunan infrastruktur 5 (lima) tahun terakhir di Indonesia, kebutuhan beton dibandingkan dengan tersedianya industri beton masih sangat kurang. Apalagi didukung dengan data-data di MP3EI maka untuk lima sampai sepuluh tahun mendatang peluang industri beton masih sangat besar. Bagi Perseroan hal ini bisa menjadi peluang sekaligus ancaman apabila Perseroan tidak melakukan pengembangan usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Teknologi Beton Secara umum perkembangan teknologi produksi beton tidak secepat pertumbuhan industri elektronik atau yang lainnya, namun apabila Perseroan tidak mengikuti perkembangan teknologi mutu beton maupun proses produksi beton, akan menjadi beban berat untuk strategi bisnis ke depan terutama terkait dengan jenis maupun metode pemasangan untuk beton-beton precast yang dikaitkan dengan perkembangan teknologi terkini. Sebagai contoh, saat ini Perseroan sedang mengembangkan produk beton tiang pancang yang dapat dipancang di lokasi yang padat dengan gedung-gedung maupun komplek perumahan tanpa mengganggu lingkungan sekitarnya.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/ Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali untuk akun persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Mata uang penyajian dan fungsional yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah. 4. ANALISIS LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA Tabel berikut ini menyajikan rincian mengenai komposisi laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk periode-periode 4 (empat) bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dan 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 serta untuk periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN PERIODE EMPAT BULAN YANG

BERAKHIR PADA 30 APRIL TAHUN YANG

BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015

PERIODE SEJAK 7 OKTOBER 2014

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 2016 2015

Pendapatan Usaha 1.045.443.449.700 504.917.387.721 2.644.319.999.853 641.930.752.926

Beban Pokok Pendapatan (758.450.923.603) (431.338.159.245) (2.224.889.972.556) (495.225.685.805)

Laba Bruto 286.992.526.097 73.579.228.476 419.430.027.297 146.705.067.121

Page 45: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

25

Pembangunan Infrastruktur Mayoritas pembangunan infrastruktur di Indonesia didanai dari APBN, bilamana alokasi dana Pemerintah untuk infrastruktur dibatasi atau ditangguhkan maka penyediaan prasarana atau infrastruktur juga akan mengalami penurunan. Mengingat aktivitas Perseroan adalah industri yang bergerak sebagai penyedia kebutuhan beton untuk kebutuhan infrastruktur maka hal ini akan berpengaruh terhadap perolehan Perseroan. Profil pembangunan infrastruktur 5 (lima) tahun terakhir di Indonesia, kebutuhan beton dibandingkan dengan tersedianya industri beton masih sangat kurang. Apalagi didukung dengan data-data di MP3EI maka untuk lima sampai sepuluh tahun mendatang peluang industri beton masih sangat besar. Bagi Perseroan hal ini bisa menjadi peluang sekaligus ancaman apabila Perseroan tidak melakukan pengembangan usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Teknologi Beton Secara umum perkembangan teknologi produksi beton tidak secepat pertumbuhan industri elektronik atau yang lainnya, namun apabila Perseroan tidak mengikuti perkembangan teknologi mutu beton maupun proses produksi beton, akan menjadi beban berat untuk strategi bisnis ke depan terutama terkait dengan jenis maupun metode pemasangan untuk beton-beton precast yang dikaitkan dengan perkembangan teknologi terkini. Sebagai contoh, saat ini Perseroan sedang mengembangkan produk beton tiang pancang yang dapat dipancang di lokasi yang padat dengan gedung-gedung maupun komplek perumahan tanpa mengganggu lingkungan sekitarnya.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku antara lain Peraturan Otoritas Jasa Keuangan/ Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (OJK/Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali untuk akun persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Mata uang penyajian dan fungsional yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah. 4. ANALISIS LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINNYA Tabel berikut ini menyajikan rincian mengenai komposisi laba rugi dan penghasilan komprehensif lain Perseroan untuk periode-periode 4 (empat) bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dan 2015, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 serta untuk periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN PERIODE EMPAT BULAN YANG

BERAKHIR PADA 30 APRIL TAHUN YANG

BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015

PERIODE SEJAK 7 OKTOBER 2014

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 2016 2015

Pendapatan Usaha 1.045.443.449.700 504.917.387.721 2.644.319.999.853 641.930.752.926

Beban Pokok Pendapatan (758.450.923.603) (431.338.159.245) (2.224.889.972.556) (495.225.685.805)

Laba Bruto 286.992.526.097 73.579.228.476 419.430.027.297 146.705.067.121

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN PERIODE EMPAT BULAN YANG

BERAKHIR PADA 30 APRIL TAHUN YANG

BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015

PERIODE SEJAK 7 OKTOBER 2014

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 2016 2015

Beban Penjualan (419.668.210) (395.148.906) (2.321.834.794) (101.765.649)

Beban Umum dan Administrasi (14.848.026.484) (13.401.396.053) (53.753.570.188) (4.700.465.254)

Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs-Bersih (207.575.215) (190.506.483) (557.470.218) (140.128.163)

Pendapatan Bunga 352.761.279 635.355.552 965.639.055 646.107.133

Pendapatan Lainnya 1.812.864.248 851.620.154 1.634.814.849 377.736.621

Beban Lain-lain Bersih (283.991.544) (164.159.207) (265.579.029) (89.356.279)

Laba Sebelum Beban Keuangan dan Pajak 273.398.890.171 60.914.993.533 365.132.026.972 142.697.195.530

Beban Keuangan (10.614.947.853) - (19.581.814.877) -

Laba Sebelum Pajak 262.783.942.318 60.914.993.533 345.550.212.095 142.697.195.530

Beban Pajak Penghasilan Kini (112.090.220.437) (797.453.333) (11.180.627.089) (2.392.360.034)

Manfaat Pajak Tangguhan 282.428.312 - - -

Laba Bersih Tahun Berjalan 150.976.150.194 60.117.540.200 334.369.585.006 140.304.835.496 Pos-pos yang Tidak Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi

Keuntungan Revaluasi Aset Tetap - - 94.649.958.802 - Kerugian Aktuarial atas Program Manfaat Pasti - Bersih (261.083.816) - - -

Laba Komprehensif Tahun Berjalan 150.715.066.378 60.117.540.200 429.019.543.808 140.304.835.496

a. Pendapatan Usaha Rincian pendapatan usaha Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN PERIODE EMPAT BULAN YANG

BERAKHIR PADA 30 APRIL TAHUN YANG

BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015

PERIODE SEJAK 7 OKTOBER 2014

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 2016 2015

Penjualan precast 787.035.667.061 403.994.484.697 2.171.904.216.672 523.651.763.449

Penjualan readymix 258.407.782.639 100.922.903.024 472.415.783.181 118.278.989.477

Jumlah 1.045.443.449.700 504.917.387.721 2.644.319.999.853 641.930.752.926

Page 46: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

26

Periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dibandingkan dengan periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 Pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016, Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1.045.443.449.700,-, meningkat sebesar Rp540.526.061.979,- atau 107,05% dibandingkan dengan pendapatan usaha pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 sebesar Rp504.917.387.721,-. Hal ini karena adanya Program Pemerintah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (“MP3EI”) dimana alokasi untuk infrastruktur cukup besar yang merupakan pasar Perseroan, faktor demand yang lebih besar dibanding supply yang ada dan juga disebabkan pula oleh variasi produk yang dijual oleh Perseroan yang berbeda dibandingkan dengan periode sebelumnya. Selain kenaikan demand yang menyebabkan kenaikan volume pesanan, kenaikan penjualan juga disebabkan kenaikan harga jual periode 30 April 2016 dibandingkan 30 April 2015. Perseroan mempunyai kebijakan yang fleksibel terhadap harga jual, yang disesuaikan dengan sisa kapasitas normal masing-masing plant yang ada. Disamping itu, pengaruh harga jual juga dipengaruhi oleh kenaikan Harga Pokok Produksi, seperti halnya bahan material alam, bahan material industri, bahan bakar minyak, listrik dan upah. Beban Pemasaran yang dikeluarkan oleh Perseroan pada 30 April 2016 dan 30 April 2015 secara berturut-turut adalah sebesar Rp419.668.209,- dan Rp395.148.906,-, peningkatan Beban Pemasaran pada 31 Desember 2015 hanya berkontribusi relatif kecil (tidak signifikan) terhadap peningkatan Pendapatan Usaha Perseroan, dimana besarnya persentase Beban Pemasaran terhadap Pendapatan Usaha yaitu kurang lebih sebesar 0,04%. Berdasarkan lokasi pemasaran, wilayah DKI Jakarta masih mendominasi Pendapatan Usaha Perseroan sebesar 27,9% dari total Pendapatan, disusul Jawa Timur dan Jawa Tengah serta Sumatera Utara untuk di luar pulau Jawa yang memberikan kontribusi yang cukup besar. Produk Tiang Pancang memberikan kontribusi yang terbesar senilai 51,3% dari total pendapatan Perseroan, disusul Bantalan Jalan Rel, Balok Jembatan, Tiang Beton, Dinding Penahan Tanah, dan produk Beton Bangunan lain serta Jasa. Beberapa kontrak besar yang didapat antara lain pada proyek: PLTU Tarjun-Kalimantan Selatan, Mixed Use Development-Pantai Indah Kapuk Jakarta, Tol Gempol - Porong Jawa Timur, Bogor Outer Ring Road (“BORR”) dan Double Track Railway Sleeper-Cilegon. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2.644.319.999.853,-, meningkat sebesar Rp2.002.389.246.927,- atau 311,93% dibandingkan dengan pendapatan usaha pada periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp641.930.752.926,-. Peningkatan pendapatan usaha yang signifikan tersebut disebabkan oleh perbedaan periode laporan keuangan, dimana pada tahun 2014 Perseroan hanya mengakui pendapatan untuk periode 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, sedangkan pada tahun 2015 Perseroan mengakui pendapatan untuk 12 bulan dari 1 Januari – 31 Desember 2014. Selain perbedaan periode laporan keuangan, peningkatan terutama disebabkan oleh karena adanya Program Pemerintah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (“MP3EI”) dimana alokasi untuk infrastruktur cukup besar yang merupakan pasar Perseroan, faktor demand yang lebih besar dibanding supply yang ada dan juga disebabkan pula oleh variasi produk yang dijual oleh Perseroan yang berbeda dibandingkan dengan periode sebelumnya. Selain kenaikan demand yang menyebabkan kenaikan volume pesanan, kenaikan penjualan juga disebabkan kenaikan harga jual tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014. Perseroan mempunyai kebijakan yang fleksibel terhadap harga jual, yang disesuaikan dengan sisa kapasitas normal masing-masing plant yang ada. Disamping itu, pengaruh harga jual juga dipengaruhi oleh kenaikan Harga Pokok Produksi, seperti halnya bahan material alam, bahan material industri, bahan bakar minyak, listrik dan upah. Beban Pemasaran yang dikeluarkan oleh Perseroan pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 secara berturut-turut adalah sebesar Rp2.321.834.794,- dan Rp101.765.649,-, peningkatan Beban Pemasaran pada 31 Desember 2015 berkontribusi relatif kecil terhadap peningkatan Pendapatan Usaha Perseroan, dimana besarnya persentase Beban Pemasaran terhadap Pendapatan Usaha yaitu kurang lebih sebesar 0,07%. Berdasarkan lokasi pemasaran, wilayah DKI Jakarta masih mendominasi Pendapatan Usaha Perseroan sebesar 27,9% dari total Pendapatan, disusul Jawa Timur dan Jawa Tengah serta Sumatera Utara untuk di luar pulau Jawa yang memberikan kontribusi yang cukup besar. Produk Tiang Pancang memberikan kontribusi yang terbesar senilai 51,3% dari total pendapatan Perseroan, disusul Bantalan Jalan Rel, Balok Jembatan, Tiang Beton, Dinding Penahan Tanah, dan produk Beton Bangunan lain serta Jasa. Beberapa kontrak besar yang didapat antara lain pada proyek: PLTU Tarjun-Kalimantan Selatan, Mixed Use Development-Pantai Indah Kapuk

Page 47: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

27

Periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dibandingkan dengan periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 Pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016, Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1.045.443.449.700,-, meningkat sebesar Rp540.526.061.979,- atau 107,05% dibandingkan dengan pendapatan usaha pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 sebesar Rp504.917.387.721,-. Hal ini karena adanya Program Pemerintah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (“MP3EI”) dimana alokasi untuk infrastruktur cukup besar yang merupakan pasar Perseroan, faktor demand yang lebih besar dibanding supply yang ada dan juga disebabkan pula oleh variasi produk yang dijual oleh Perseroan yang berbeda dibandingkan dengan periode sebelumnya. Selain kenaikan demand yang menyebabkan kenaikan volume pesanan, kenaikan penjualan juga disebabkan kenaikan harga jual periode 30 April 2016 dibandingkan 30 April 2015. Perseroan mempunyai kebijakan yang fleksibel terhadap harga jual, yang disesuaikan dengan sisa kapasitas normal masing-masing plant yang ada. Disamping itu, pengaruh harga jual juga dipengaruhi oleh kenaikan Harga Pokok Produksi, seperti halnya bahan material alam, bahan material industri, bahan bakar minyak, listrik dan upah. Beban Pemasaran yang dikeluarkan oleh Perseroan pada 30 April 2016 dan 30 April 2015 secara berturut-turut adalah sebesar Rp419.668.209,- dan Rp395.148.906,-, peningkatan Beban Pemasaran pada 31 Desember 2015 hanya berkontribusi relatif kecil (tidak signifikan) terhadap peningkatan Pendapatan Usaha Perseroan, dimana besarnya persentase Beban Pemasaran terhadap Pendapatan Usaha yaitu kurang lebih sebesar 0,04%. Berdasarkan lokasi pemasaran, wilayah DKI Jakarta masih mendominasi Pendapatan Usaha Perseroan sebesar 27,9% dari total Pendapatan, disusul Jawa Timur dan Jawa Tengah serta Sumatera Utara untuk di luar pulau Jawa yang memberikan kontribusi yang cukup besar. Produk Tiang Pancang memberikan kontribusi yang terbesar senilai 51,3% dari total pendapatan Perseroan, disusul Bantalan Jalan Rel, Balok Jembatan, Tiang Beton, Dinding Penahan Tanah, dan produk Beton Bangunan lain serta Jasa. Beberapa kontrak besar yang didapat antara lain pada proyek: PLTU Tarjun-Kalimantan Selatan, Mixed Use Development-Pantai Indah Kapuk Jakarta, Tol Gempol - Porong Jawa Timur, Bogor Outer Ring Road (“BORR”) dan Double Track Railway Sleeper-Cilegon. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2.644.319.999.853,-, meningkat sebesar Rp2.002.389.246.927,- atau 311,93% dibandingkan dengan pendapatan usaha pada periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp641.930.752.926,-. Peningkatan pendapatan usaha yang signifikan tersebut disebabkan oleh perbedaan periode laporan keuangan, dimana pada tahun 2014 Perseroan hanya mengakui pendapatan untuk periode 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, sedangkan pada tahun 2015 Perseroan mengakui pendapatan untuk 12 bulan dari 1 Januari – 31 Desember 2014. Selain perbedaan periode laporan keuangan, peningkatan terutama disebabkan oleh karena adanya Program Pemerintah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (“MP3EI”) dimana alokasi untuk infrastruktur cukup besar yang merupakan pasar Perseroan, faktor demand yang lebih besar dibanding supply yang ada dan juga disebabkan pula oleh variasi produk yang dijual oleh Perseroan yang berbeda dibandingkan dengan periode sebelumnya. Selain kenaikan demand yang menyebabkan kenaikan volume pesanan, kenaikan penjualan juga disebabkan kenaikan harga jual tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dibandingkan dengan 31 Desember 2014. Perseroan mempunyai kebijakan yang fleksibel terhadap harga jual, yang disesuaikan dengan sisa kapasitas normal masing-masing plant yang ada. Disamping itu, pengaruh harga jual juga dipengaruhi oleh kenaikan Harga Pokok Produksi, seperti halnya bahan material alam, bahan material industri, bahan bakar minyak, listrik dan upah. Beban Pemasaran yang dikeluarkan oleh Perseroan pada 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 secara berturut-turut adalah sebesar Rp2.321.834.794,- dan Rp101.765.649,-, peningkatan Beban Pemasaran pada 31 Desember 2015 berkontribusi relatif kecil terhadap peningkatan Pendapatan Usaha Perseroan, dimana besarnya persentase Beban Pemasaran terhadap Pendapatan Usaha yaitu kurang lebih sebesar 0,07%. Berdasarkan lokasi pemasaran, wilayah DKI Jakarta masih mendominasi Pendapatan Usaha Perseroan sebesar 27,9% dari total Pendapatan, disusul Jawa Timur dan Jawa Tengah serta Sumatera Utara untuk di luar pulau Jawa yang memberikan kontribusi yang cukup besar. Produk Tiang Pancang memberikan kontribusi yang terbesar senilai 51,3% dari total pendapatan Perseroan, disusul Bantalan Jalan Rel, Balok Jembatan, Tiang Beton, Dinding Penahan Tanah, dan produk Beton Bangunan lain serta Jasa. Beberapa kontrak besar yang didapat antara lain pada proyek: PLTU Tarjun-Kalimantan Selatan, Mixed Use Development-Pantai Indah Kapuk

Jakarta, Tol Gempol- Porong Jawa Timur, Bogor Outer Ring Road (“BORR”) dan Double Track Railway Sleeper - Cilegon. b. Beban Pokok Pendapatan Rincian beban pokok pendapatan Perseroan adalah sebagai berikut:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN PERIODE EMPAT BULAN YANG

BERAKHIR PADA 30 APRIL TAHUN YANG

BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015

PERIODE SEJAK 7 OKTOBER 2014

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 2016 2015

Beban bahan baku 566.312.196.339 325.839.508.899 2.048.351.017.440 408.745.043.635

Beban upah 36.174.374.492 9.831.892.993 16.889.970.951 14.741.127.917

Beban overhead 155.964.352.772 95.666.757.353 159.648.984.165 71.739.514.253

Jumlah 758.450.923.603 431.338.159.245 2.224.889.972.556 495.225.685.805 Periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dibandingkan dengan periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 Pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016, beban pokok pendapatan Perseroan sebesar Rp758.450.923.603,-, meningkat sebesar Rp327.112.764.358,- atau sebesar 75,84% dibandingkan dengan beban pokok pendapatan pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 sebesar Rp431.338.159.245,-. Kenaikan beban pokok pendapatan disebabkan oleh kenaikan volume penjualan yang berasal dari pesanan proyek pengembangan infrastruktur seperti ruas tol becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek LRT, yang merupakan proyek multi years. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, beban pokok pendapatan Perseroan sebesar Rp2.224.889.972.556,-, meningkat sebesar Rp1.729.664.286.751,- atau 349,27% dibandingkan dengan beban pokok pendapatan pada periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp495.225.685.805,-. Peningkatan beban pokok pendapatan yang signifikan tersebut disebabkan oleh perbedaan periode laporan keuangan, dimana pada tahun 2014 Perseroan hanya mengakui beban pokok pendapatan untuk periode 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, sedangkan pada tahun 2015 Perseroan mengakui beban pokok pendapatan untuk 12 bulan dari 1 Januari – 31 Desember 2014. Selain perbedaan periode laporan keuangan, peningkatan beban pokok pendapatan terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan yang berasal dari pesanan proyek pengembangan infrastruktur seperti ruas tol becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek LRT, yang merupakan proyek multi years. c. Laba Sebelum Beban Keuangan dan Pajak Periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dibandingkan dengan periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 Pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016, laba sebelum beban keuangan dan pajak Perseroan sebesar Rp273.398.890.171,-, meningkat sebesar Rp212.483.896.638,- atau sebesar 348,82% dibandingkan dengan laba sebelum beban keuangan dan pajak pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 sebesar Rp60.914.993.533,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan yang berasal dari pesanan proyek pengembangan infrastruktur seperti ruas tol becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek LRT, yang merupakan proyek multi years.

Page 48: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

28

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba sebelum beban keuangan dan pajak Perseroan sebesar Rp365.132.026.972,-, meningkat sebesar Rp222.434.831.442,- atau 155,88% dibandingkan dengan laba sebelum beban keuangan dan pajak pada periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp142.697.195.530,-. Peningkatan laba sebelum beban keuangan dan pajak yang signifikan tersebut disebabkan oleh perbedaan periode laporan keuangan, dimana pada tahun 2014 Perseroan hanya mengakui laba sebelum beban keuangan dan pajak untuk periode 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, sedangkan pada tahun 2015 Perseroan mengakui laba sebelum beban keuangan dan pajak untuk 12 bulan dari 1 Januari – 31 Desember 2014. Selain perbedaan periode laporan keuangan, peningkatan laba sebelum beban keuangan dan pajak terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan yang berasal dari pesanan proyek pengembangan infrastruktur yaitu ruas tol becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek LRT yang merupakan proyek multi years.

d. Laba Periode/Tahun Berjalan Periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dibandingkan dengan periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 Pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016, laba periode/tahun berjalan Perseroan sebesar Rp150.976.150.194,-, meningkat sebesar Rp90.858.609.994,- atau 151,13% dibandingkan dengan laba bersih tahun berjalan pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 sebesar Rp60.117.540.200,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh oleh kenaikan volume penjualan yang berasal dari pesanan proyek pengembangan infrastruktur seperti ruas tol becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek LRT, yang merupakan proyek multi years. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba bersih tahun berjalan Perseroan sebesar Rp334.469.585.006,-, meningkat sebesar Rp194.164.749.510,- atau 138,39% dibandingkan dengan laba bersih tahun berjalan pada periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp140.304.835.496,-. Peningkatan laba bersih tahun berjalan yang signifikan tersebut disebabkan oleh perbedaan periode laporan keuangan, dimana pada tahun 2014 Perseroan hanya mengakui laba bersih tahun berjalan untuk periode 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, sedangkan pada tahun 2015 Perseroan mengakui laba bersih tahun berjalan untuk 12 bulan dari 1 Januari – 31 Desember 2014. Selain perbedaan periode laporan keuangan, peningkatan laba bersih tahun berjalan terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan yang berasal dari pesanan proyek pengembangan infrastruktur yaitu ruas tol becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek LRT yang merupakan proyek multi years.

150,72

60,12

429,02

140,30

050

100150200250300350400450500

2016 2015 2015 2014

PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR PADA 30APRIL

TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER

Rp M

iliar

Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan

Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan

Page 49: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

29

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba sebelum beban keuangan dan pajak Perseroan sebesar Rp365.132.026.972,-, meningkat sebesar Rp222.434.831.442,- atau 155,88% dibandingkan dengan laba sebelum beban keuangan dan pajak pada periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp142.697.195.530,-. Peningkatan laba sebelum beban keuangan dan pajak yang signifikan tersebut disebabkan oleh perbedaan periode laporan keuangan, dimana pada tahun 2014 Perseroan hanya mengakui laba sebelum beban keuangan dan pajak untuk periode 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, sedangkan pada tahun 2015 Perseroan mengakui laba sebelum beban keuangan dan pajak untuk 12 bulan dari 1 Januari – 31 Desember 2014. Selain perbedaan periode laporan keuangan, peningkatan laba sebelum beban keuangan dan pajak terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan yang berasal dari pesanan proyek pengembangan infrastruktur yaitu ruas tol becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek LRT yang merupakan proyek multi years.

d. Laba Periode/Tahun Berjalan Periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dibandingkan dengan periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 Pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016, laba periode/tahun berjalan Perseroan sebesar Rp150.976.150.194,-, meningkat sebesar Rp90.858.609.994,- atau 151,13% dibandingkan dengan laba bersih tahun berjalan pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 sebesar Rp60.117.540.200,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh oleh kenaikan volume penjualan yang berasal dari pesanan proyek pengembangan infrastruktur seperti ruas tol becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek LRT, yang merupakan proyek multi years. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba bersih tahun berjalan Perseroan sebesar Rp334.469.585.006,-, meningkat sebesar Rp194.164.749.510,- atau 138,39% dibandingkan dengan laba bersih tahun berjalan pada periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp140.304.835.496,-. Peningkatan laba bersih tahun berjalan yang signifikan tersebut disebabkan oleh perbedaan periode laporan keuangan, dimana pada tahun 2014 Perseroan hanya mengakui laba bersih tahun berjalan untuk periode 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, sedangkan pada tahun 2015 Perseroan mengakui laba bersih tahun berjalan untuk 12 bulan dari 1 Januari – 31 Desember 2014. Selain perbedaan periode laporan keuangan, peningkatan laba bersih tahun berjalan terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan yang berasal dari pesanan proyek pengembangan infrastruktur yaitu ruas tol becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek LRT yang merupakan proyek multi years.

150,72

60,12

429,02

140,30

050

100150200250300350400450500

2016 2015 2015 2014

PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR PADA 30APRIL

TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER

Rp M

iliar

Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan

Laba Komprehensif Periode/Tahun Berjalan

e. Laba Komprehensif Tahun Berjalan Periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dibandingkan dengan periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 Pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016, laba komprehensif tahun berjalan Perseroan sebesar Rp150.715.066.378,-, meningkat sebesar Rp90.597.526.178,- atau 150,70% dibandingkan dengan laba komprehensif tahun berjalan pada periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 sebesar Rp60.117.540.200,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan yang berasal dari pesanan proyek pengembangan infrastruktur seperti ruas tol becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek LRT, yang merupakan proyek multi years. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 Pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, laba komprehensif tahun berjalan Perseroan sebesar Rp429.019.543.808,-, meningkat sebesar Rp288.714.708.312,- atau 205,78% dibandingkan dengan laba komprehensif tahun berjalan pada periode sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp140.304.835.496,-. Peningkatan laba komprehensif tahun berjalan yang signifikan tersebut disebabkan oleh perbedaan periode laporan keuangan, dimana pada tahun 2014 Perseroan hanya mengakui laba komprehensif tahun berjalan untuk periode 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014, sedangkan pada tahun 2015 Perseroan mengakui laba komprehensif tahun berjalan untuk 12 bulan dari 1 Januari – 31 Desember 2014. Selain perbedaan periode laporan keuangan, peningkatan laba komprehensif tahun berjalan terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan yang berasal dari pesanan proyek pengembangan infrastruktur seperti ruas tol becakayu, ruas tol Cimanggis - Cibitung, proyek LRT, yang merupakan proyek multi years. 5. ANALISIS LAPORAN POSISI KEUANGAN Berikut adalah posisi aset, liabilitas, dan ekuitas Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015, dan 31 Desember 2014:

5.1 ASET

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

ASET LANCAR Kas dan Setara Kas 256.779.584.326 98.185.902.017 272.221.266.941

Piutang Usaha

Pihak-pihak Berelasi 1.113.416.028.989 307.141.127.058 160.516.463.207

Pihak-pihak Ketiga 231.909.211.365 204.805.153.409 479.956.001.518

Piutang Lain-lain

Page 50: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

30

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Pihak-pihak Berelasi 4.952.500.000 4.952.500.000 4.950.000.000

Pihak-pihak Ketiga 1.126.298.135 1.326.430 -

Persediaan 166.537.209.483 54.551.293.293 21.178.898.885 Pajak Dibayar di Muka 275.943.909.162 181.372.530.604 31.473.105.673 Uang Muka 112.166.637.109 87.929.687.335 1.488.592.674 Biaya Dibayar di Muka 54.443.655.126 64.725.498.305 9.147.512.471

JUMLAH ASET LANCAR 2.217.275.033.695 1.003.665.018.451 980.931.841.369

ASET TIDAK LANCAR Piutang Usaha

Pihak-pihak Berelasi 2.443.795.564.260 2.320.143.697.504 -

Aset Tetap 1.479.749.380.339 987.351.348.015 221.675.623.063 Aset Pajak Tangguhan 369.456.251 - -

Aset Lain-lain 26.776.031.118 21.248.946.277 -

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 3.950.690.431.968 3.328.743.991.796 221.675.623.063

JUMLAH ASET 6.167.965.465.663 4.332.409.010.247 1.202.607.464.432 Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah aset Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp6.167.965.465.663,-, meningkat sebesar Rp1.835.556.455.416,- atau 42,37% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4.332.409.010.247,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan piutang usaha sebesar Rp833.378.959.887,- atau 162,79%, peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp158.593.682.309,- atau 161,52%, dan peningkatan persediaan sebesar Rp111.985.916.190,- atau 205,29%. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4.332.409.010.247,-, meningkat sebesar Rp3.129.801.545.815,- atau 260,25% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp1.202.607.464.432,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan persediaan Perseroan sebesar Rp33.372.394.408,- atau 157,57%, peningkatan pajak dibayar di muka sebesar Rp149.899.424.931,- atau 476,28%, peningkatan uang muka dan biaya dibayar di muka sebesar Rp142.019.080.495,- atau 1.335,25%, diikuti dengan kenaikan aset tetap sebesar Rp765.675.724.952,- atau 345,40%. a. Kas dan Setara Kas Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp256.779.584.326,-, meningkat sebesar Rp158.593.682.309,- atau 161,52% dibandingkan dengan jumlah kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp98.185.902.017,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penerimaan utang bank sebesar Rp 739.493.000.742,-, penerimaan setoran modal sebesar Rp300.000.000.000,- dan penerimaan pinjaman pemegang saham sebesar Rp300.000.000.000,-. Dilain pihak Perseroan membiayai aktivitas operasi yang sebagian besar adalah metode turnkey sebesar Rp462.140.721.591,- dan perolehan aset tetap sebesar Rp537.758.596.842,-. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp98.185.902.017,-, menurun sebesar Rp174.035.364.924,- atau 63,93% dibandingkan dengan jumlah kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp272.221.266.941,-. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penerimaan utang bank sebesar Rp 500.655.313.244,- dan penerimaan setoran modal sebesar Rp135.000.000.000,-. Dilain pihak Perseroan membiayai aktivitas operasi yang sebagian besar adalah metode turnkey sebesar Rp686.135.441.847,- dan perolehan aset tetap sebesar Rp123.555.236.321,-.

Page 51: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

31

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Pihak-pihak Berelasi 4.952.500.000 4.952.500.000 4.950.000.000

Pihak-pihak Ketiga 1.126.298.135 1.326.430 -

Persediaan 166.537.209.483 54.551.293.293 21.178.898.885 Pajak Dibayar di Muka 275.943.909.162 181.372.530.604 31.473.105.673 Uang Muka 112.166.637.109 87.929.687.335 1.488.592.674 Biaya Dibayar di Muka 54.443.655.126 64.725.498.305 9.147.512.471

JUMLAH ASET LANCAR 2.217.275.033.695 1.003.665.018.451 980.931.841.369

ASET TIDAK LANCAR Piutang Usaha

Pihak-pihak Berelasi 2.443.795.564.260 2.320.143.697.504 -

Aset Tetap 1.479.749.380.339 987.351.348.015 221.675.623.063 Aset Pajak Tangguhan 369.456.251 - -

Aset Lain-lain 26.776.031.118 21.248.946.277 -

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 3.950.690.431.968 3.328.743.991.796 221.675.623.063

JUMLAH ASET 6.167.965.465.663 4.332.409.010.247 1.202.607.464.432 Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah aset Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp6.167.965.465.663,-, meningkat sebesar Rp1.835.556.455.416,- atau 42,37% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4.332.409.010.247,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan piutang usaha sebesar Rp833.378.959.887,- atau 162,79%, peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp158.593.682.309,- atau 161,52%, dan peningkatan persediaan sebesar Rp111.985.916.190,- atau 205,29%. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4.332.409.010.247,-, meningkat sebesar Rp3.129.801.545.815,- atau 260,25% dibandingkan dengan jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp1.202.607.464.432,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan persediaan Perseroan sebesar Rp33.372.394.408,- atau 157,57%, peningkatan pajak dibayar di muka sebesar Rp149.899.424.931,- atau 476,28%, peningkatan uang muka dan biaya dibayar di muka sebesar Rp142.019.080.495,- atau 1.335,25%, diikuti dengan kenaikan aset tetap sebesar Rp765.675.724.952,- atau 345,40%. a. Kas dan Setara Kas Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp256.779.584.326,-, meningkat sebesar Rp158.593.682.309,- atau 161,52% dibandingkan dengan jumlah kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp98.185.902.017,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penerimaan utang bank sebesar Rp 739.493.000.742,-, penerimaan setoran modal sebesar Rp300.000.000.000,- dan penerimaan pinjaman pemegang saham sebesar Rp300.000.000.000,-. Dilain pihak Perseroan membiayai aktivitas operasi yang sebagian besar adalah metode turnkey sebesar Rp462.140.721.591,- dan perolehan aset tetap sebesar Rp537.758.596.842,-. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014

Jumlah kas dan setara kas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp98.185.902.017,-, menurun sebesar Rp174.035.364.924,- atau 63,93% dibandingkan dengan jumlah kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp272.221.266.941,-. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penerimaan utang bank sebesar Rp 500.655.313.244,- dan penerimaan setoran modal sebesar Rp135.000.000.000,-. Dilain pihak Perseroan membiayai aktivitas operasi yang sebagian besar adalah metode turnkey sebesar Rp686.135.441.847,- dan perolehan aset tetap sebesar Rp123.555.236.321,-.

b. Piutang Usaha – Jangka Pendek Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah piutang usaha jangka pendek Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp1.345.325.240.354,-, meningkat sebesar Rp833.378.959.887,- atau 162,79% dibandingkan dengan jumlah piutang usaha jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp511.946.280.467,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan piutang usaha yang berasal dari proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey dimana pembayaran dilakukan setelah pekerjaan telah selesai secara keseluruhan. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah piutang usaha jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp511.946.280.467,-, menurun sebesar Rp128.526.184.258,- atau 20,07% dibandingkan dengan jumlah piutang usaha jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp640.472.464.725,-. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pengalihan piutang usaha menjadi kategori jangka panjang, yang berasal dari proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey dimana pembayaran dilakukan setelah pekerjaan telah selesai secara keseluruhan. c. Pajak Dibayar di Muka Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah pajak dibayar di muka Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp275.943.909.162,-, meningkat sebesar Rp94.571.378.558,- atau 52,14% dibandingkan dengan jumlah pajak dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp181.372.530.604,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan penyerahan barang yang terkena Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah pajak dibayar di muka Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp181.372.530.604,-, meningkat sebesar Rp149.899.424.931,- atau 476,28% dibandingkan dengan jumlah pajak dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp31.473.105.673,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan penyerahan barang yang terkena PPN. d. Uang Muka Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah uang muka dan biaya dibayar di muka Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp112.166.637.109,-, meningkat sebesar Rp24.236.949.774,- atau 27,56% dibandingkan dengan jumlah uang muka pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp87.929.687.335,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya PPN keluaran yang belum diterima. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah uang muka dan biaya dibayar di muka Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp87.929.687.335,-, meningkat sebesar Rp86.441.094.661,- atau 5.806,90% dibandingkan dengan jumlah uang muka pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp1.488.592.674,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya PPN Keluaran yang belum diterima dan peningkatan uang muka pihak ketiga.

Page 52: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

32

e. Biaya Dibayar di Muka

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah biaya dibayar di muka Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp54.443.655.126,-, menurun sebesar Rp10.281.843.179,- atau 15,89% dibandingkan dengan jumlah biaya dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp64.725.498.305,-. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya biaya dibayar di muka Perseroan. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah biaya dibayar di muka Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 64.725.498.305,-, meningkat sebesar Rp 55.577.985.834,- atau 607,57% dibandingkan dengan jumlah uang muka dan biaya dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp9.147.512.471,-. Peningkatan terutama disebabkan oleh peningkatan biaya dibayar di muka, asuransi dibayar di muka dan sewa jangka pendek Perseroan. f. Piutang Usaha Pihak-pihak Berelasi

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah piutang usaha pihak-pihak berelasi Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp3.557.211.593.249,-, meningkat sebesar Rp929.926.768.687,- atau 35,39% dibandingkan dengan jumlah piutang usaha pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.627.284.824.562,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh oleh peningkatan piutang usaha yang berasal dari proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey terutama kepada WASKITA, WTR, KSO WASKITA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan KSO WASKITA – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk - PT Hutama Karya (Persero). Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah piutang usaha pihak-pihak berelasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.627.284.824.562,-, meningkat sebesar 1.536,77% dibandingkan dengan jumlah piutang usaha pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2014, dimana jumlah piutang usaha pihak-pihak berelasi adalah sebesar Rp160.516.463.207,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan piutang usaha yang berasal dari proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey terutama kepada WASKITA. g. Aset Tetap

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah aset tetap Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp1.479.749.380.339,-, meningkat sebesar Rp492.398.032.324,- atau 49,87% dibandingkan dengan jumlah aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp987.351.348.015,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pembelian plant Subang eks PT Nindya Beton dan pembelian plant eks Arka beserta dengan pembelian peralatan produksi. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah aset tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp987.351.348.015,-, meningkat sebesar Rp765.675.724.952,- atau 345,40% dibandingkan dengan jumlah aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp221.675.623.063,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pembelian plant Kalijati – PCI, Plant Karawang, pembangunan Plant Sidoarjo dan pembangunan Plant Sadang, beserta dengan pembelian peralatan produksi, serta adanya revaluasi aset tetap untuk kelompok tanah dan bangunan dengan peningkatan nilai sebesar Rp Rp94.649.958.802,-.

Page 53: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

33

e. Biaya Dibayar di Muka

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah biaya dibayar di muka Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp54.443.655.126,-, menurun sebesar Rp10.281.843.179,- atau 15,89% dibandingkan dengan jumlah biaya dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp64.725.498.305,-. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya biaya dibayar di muka Perseroan. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah biaya dibayar di muka Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 64.725.498.305,-, meningkat sebesar Rp 55.577.985.834,- atau 607,57% dibandingkan dengan jumlah uang muka dan biaya dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp9.147.512.471,-. Peningkatan terutama disebabkan oleh peningkatan biaya dibayar di muka, asuransi dibayar di muka dan sewa jangka pendek Perseroan. f. Piutang Usaha Pihak-pihak Berelasi

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah piutang usaha pihak-pihak berelasi Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp3.557.211.593.249,-, meningkat sebesar Rp929.926.768.687,- atau 35,39% dibandingkan dengan jumlah piutang usaha pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.627.284.824.562,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh oleh peningkatan piutang usaha yang berasal dari proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey terutama kepada WASKITA, WTR, KSO WASKITA – PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan KSO WASKITA – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk - PT Hutama Karya (Persero). Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah piutang usaha pihak-pihak berelasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp2.627.284.824.562,-, meningkat sebesar 1.536,77% dibandingkan dengan jumlah piutang usaha pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2014, dimana jumlah piutang usaha pihak-pihak berelasi adalah sebesar Rp160.516.463.207,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan piutang usaha yang berasal dari proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey terutama kepada WASKITA. g. Aset Tetap

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah aset tetap Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp1.479.749.380.339,-, meningkat sebesar Rp492.398.032.324,- atau 49,87% dibandingkan dengan jumlah aset tetap pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp987.351.348.015,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pembelian plant Subang eks PT Nindya Beton dan pembelian plant eks Arka beserta dengan pembelian peralatan produksi. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah aset tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp987.351.348.015,-, meningkat sebesar Rp765.675.724.952,- atau 345,40% dibandingkan dengan jumlah aset tetap pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp221.675.623.063,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pembelian plant Kalijati – PCI, Plant Karawang, pembangunan Plant Sidoarjo dan pembangunan Plant Sadang, beserta dengan pembelian peralatan produksi, serta adanya revaluasi aset tetap untuk kelompok tanah dan bangunan dengan peningkatan nilai sebesar Rp Rp94.649.958.802,-.

5.2 LIABILITAS

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Bank Jangka Pendek 349.999.999.999 301.784.934.720 -

Utang Bank Jangka Panjang - Bagian dalam 1 tahun 21.342.825.099 - - Pinjaman kepada Pemegang Saham 300.000.000.000 - -

Utang Usaha

Pihak-pihak Berelasi 33.063.008.166 1.737.110.920 279.300.000

Pihak-pihak Ketiga 935.503.458.599 728.432.018.771 130.890.345.502

Utang Bruto kepada Pihak Ketiga 1.034.300.719.653 1.062.218.048.794 284.915.294.547

Utang Pajak 351.186.418.809 208.283.828.600 34.075.383.881 Beban Akrual 73.370.000.497 77.188.251.949 48.015.466.144 Uang Muka Jangka Pendek 90.687.605.921 48.148.421.043 2.171.280.900 Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 111.322.771.103 4.388.616.306 94.222.801

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 3.300.776.807.846 2.432.181.231.103 500.441.293.775

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang Bank Jangka Panjang 977.405.488.887 459.255.313.244 -

Uang Muka Jangka Panjang Berelasi 106.764.104.198 109.330.169.939 - Liabilitas Imbalan Paskakerja 1.477.825.002 816.122.609 -

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 1.085.647.418.087 569.401.605.792 -

JUMLAH LIABILITAS 4.386.424.225.933 3.001.582.836.895 500.441.293.775 Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp4.386.424.225.933,-, meningkat sebesar Rp1.384.841.389.038,- atau 46,14% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp3.001.582.836.895,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan utang usaha sebesar Rp238.397.337.074,- atau 32,65%, peningkatan utang pajak sebesar Rp142.902.590.209,- atau 68,61%, dan peningkatan utang bank jangka panjang sebesar Rp518.150.175.643,- atau 112,82%. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp3.001.582.836.895,-, meningkat sebesar Rp2.501.141.543.120,- atau 499,79% dibandingkan dengan jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp500.441.293.775,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan utang bruto kepada pihak ketiga sebesar Rp777.302.754.247,- atau 272,82%, peningkatan utang bank jangka panjang sebesar Rp459.255.313.244,- atau 100%, serta peningkatan utang usaha sebesar Rp598.999.484.189,- atau 456,66%. a. Utang Bank Jangka Pendek

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah utang bank jangka pendek Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp349.999.999.999,-, meningkat sebesar Rp48.215.065.279,- atau 15,98% dibandingkan dengan jumlah utang bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp301.784.934.720,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan dana operasi Perseroan untuk membiaya pesanan yang berasal dari proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey seperti proyek ruas tol Bekasi –Cawang - Kampung Melayu, proyek LRT dan proyek ruas tol Cimanggis - Cibitung.

Page 54: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

34

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah utang bank jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp301.784.934.720,-, meningkat sebesar 100% dibandingkan dengan jumlah utang bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2014 dimana Perseroan tidak memiliki utang bank jangka pendek. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan dana operasi Perseroan untuk membiaya pesanan yang berasal dari proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey seperti proyek ruas tol Bekasi –Cawang - Kampung Melayu, proyek LRT dan proyek ruas tol Cimanggis - Cibitung. b. Utang Usaha

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah utang usaha Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp968.566.466.765,-, meningkat sebesar Rp238.397.337.074,- atau 32,65% dibandingkan dengan jumlah utang usaha pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp730.169.129.691,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya produksi untuk memenuhi permintaan pasar. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp730.169.129.691,-, meningkat sebesar Rp598.999.484.189,- atau 456,66% dibandingkan dengan jumlah utang usaha pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp131.169.645.502,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya produksi untuk memenuhi permintaan pasar. c. Utang Bruto kepada Pihak Ketiga

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah utang bruto kepada pihak ketiga Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp1.034.300.719.653,-, menurun sebesar Rp27.917.329.141,- atau 2,63% dibandingkan dengan jumlah utang usaha pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.062.218.048.794,-. Penurunan ini terutama disebabkan oleh sebagian utang tersebut telah ditagihkan oleh supplier menjadi utang usaha dan sebagian telah dibayar Perseroan. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah utang bruto kepada pihak ketiga Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.062.218.048.794,-, meningkat sebesar Rp777.302.754.247,- atau 272,82% dibandingkan dengan jumlah utang bruto kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp284.915.294.547,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya permintaan barang dan jasa Perseroan kepada supplier dalam rangka memenuhi pesanan untk proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey seperti proyek ruas tol Bekasi –Cawang - Kampung Melayu, proyek Pejagan Pemalang, proyek LRT dan proyek ruas tol Cimanggis - Cibitung. d. Utang Pajak

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah utang pajak Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp351.186.418.809,-, meningkat sebesar Rp142.902.590.209,- atau 68,61% dibandingkan dengan jumlah utang pajak pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp208.283.828.600,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang pajak pertambahan nilai (PPN), utang pajak penghasilan pasal 4 (2) dan utang pajak penghasilan pasal 29.

Page 55: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

35

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah utang bank jangka pendek Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp301.784.934.720,-, meningkat sebesar 100% dibandingkan dengan jumlah utang bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2014 dimana Perseroan tidak memiliki utang bank jangka pendek. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan dana operasi Perseroan untuk membiaya pesanan yang berasal dari proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey seperti proyek ruas tol Bekasi –Cawang - Kampung Melayu, proyek LRT dan proyek ruas tol Cimanggis - Cibitung. b. Utang Usaha

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah utang usaha Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp968.566.466.765,-, meningkat sebesar Rp238.397.337.074,- atau 32,65% dibandingkan dengan jumlah utang usaha pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp730.169.129.691,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya produksi untuk memenuhi permintaan pasar. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp730.169.129.691,-, meningkat sebesar Rp598.999.484.189,- atau 456,66% dibandingkan dengan jumlah utang usaha pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp131.169.645.502,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya produksi untuk memenuhi permintaan pasar. c. Utang Bruto kepada Pihak Ketiga

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah utang bruto kepada pihak ketiga Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp1.034.300.719.653,-, menurun sebesar Rp27.917.329.141,- atau 2,63% dibandingkan dengan jumlah utang usaha pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.062.218.048.794,-. Penurunan ini terutama disebabkan oleh sebagian utang tersebut telah ditagihkan oleh supplier menjadi utang usaha dan sebagian telah dibayar Perseroan. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah utang bruto kepada pihak ketiga Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.062.218.048.794,-, meningkat sebesar Rp777.302.754.247,- atau 272,82% dibandingkan dengan jumlah utang bruto kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp284.915.294.547,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya permintaan barang dan jasa Perseroan kepada supplier dalam rangka memenuhi pesanan untk proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey seperti proyek ruas tol Bekasi –Cawang - Kampung Melayu, proyek Pejagan Pemalang, proyek LRT dan proyek ruas tol Cimanggis - Cibitung. d. Utang Pajak

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah utang pajak Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp351.186.418.809,-, meningkat sebesar Rp142.902.590.209,- atau 68,61% dibandingkan dengan jumlah utang pajak pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp208.283.828.600,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang pajak pertambahan nilai (PPN), utang pajak penghasilan pasal 4 (2) dan utang pajak penghasilan pasal 29.

Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah utang pajak Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp208.283.828.600,-, meningkat sebesar Rp174.208.444.719,- atau 511,24% dibandingkan dengan jumlah utang pajak pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp34.075.383.881,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan utang PPN, utang pajak penghasilan pasal 4 (2) dan utang pajak penghasilan pasal 29. e. Beban Akrual

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah beban akrual Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp73.370.000.497,-, menurun sebesar Rp3.818.251.452,- atau 4,95% dibandingkan dengan jumlah beban akrual pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp77.188.251.949,-. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan beban akrual kantor dan beban umum dan beban pegawai. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah beban akrual Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp77.188.251.949,-, meningkat sebesar Rp29.172.785.805,- atau 60,76% dibandingkan dengan jumlah beban akrual pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp48.015.466.144,-. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh penurunan beban akrual kantor dan beban pegawai dan beban umum dan administrasi. f. Uang Muka Jangka Pendek Pihak Ketiga

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah uang muka jangka pendek pihak ketiga Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp90.687.605.921,-, meningkat sebesar Rp42.539.184.878,- atau 88,35% dibandingkan dengan jumlah uang muka jangka pendek pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp48.148.421.043,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan pesanan Perseroan, terutama untuk proyek-proyek pesanan dengan metode non turnkey. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah uang muka jangka pendek pihak ketiga Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp48.148.421.043,-, meningkat sebesar Rp45.977.140.143,- atau 2.117,51% dibandingkan dengan jumlah uang muka jangka pendek pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp2.171.280.900,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan pesanan Perseroan, terutama untuk proyek-proyek pesanan dengan metode non turnkey. g. Liabilitas Jangka Pendek Lainnya

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah liabilitas jangka pendek lainnya Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp111.322.771.103,-, meningkat sebesar Rp106.934.154.797,- atau 2.436,63% dibandingkan dengan jumlah liabilitas jangka pendek lainnya pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4.388.616.306,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh liabilitas kepada WASKITA. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah liabilitas jangka pendek lainnya Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4.388.616.306,-, meningkat sebesar Rp4.294.393.505,- atau 4.557,70% dibandingkan dengan jumlah liabilitas jangka pendek lainnya pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp94.222.801,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pembagian bonus dan tantiem Perseroan.

Page 56: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

36

h. Utang Bank Jangka Panjang Pihak Berelasi

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah utang bank jangka panjang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp977.405.488.887,-, meningkat sebesar Rp518.150.175.643,- atau 112,82% dibandingkan dengan jumlah utang bank jangka panjang pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp459.255.313.244,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan dana operasi Perseroan untuk membiaya pesanan yang berasal dari proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey seperti proyek ruas tol Bekasi –Cawang - Kampung Melayu, proyek LRT dan proyek ruas tol Cimanggis - Cibitung. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah utang bank jangka panjang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp459.255.313.244,-, meningkat sebesar 100,00% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014, dimana tidak terdapat utang bank jangka panjang pihak berelasi. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan dana operasi Perseroan untuk membiaya pesanan yang berasal dari proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey seperti proyek ruas tol Bekasi –Cawang - Kampung Melayu, proyek LRT dan proyek ruas tol Cimanggis - Cibitung. i. Uang Muka Jangka Panjang Pihak Berelasi

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah uang muka jangka panjang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp106.764.104.198,-, menurun sebesar Rp2.566.065.741,- atau 2,35% dibandingkan dengan jumlah uang muka jangka panjang pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp109.330.169.939,-. Penurunan ini terutama disebabkan oleh dilakukannya kompensasi atas uang muka tersebut dengan pesanan yang telah selesai. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah uang muka jangka panjang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 30 April 2015 sebesar Rp109.330.169.939,-, meningkat sebesar 100% dibandingkan tanggal 30 April 2014 dimana Perseroan tidak memiliki uang muka jangka panjang pihak berelasi. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan penerimaan uang muka pesanan yang diterima dari WASKITA. j. Liabilitas Imbalan Paskakerja

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah liabilitas imbalan paskakerja Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp1.477.825.002,-, meningkat sebesar Rp661.702.393,- atau 81,08% dibandingkan dengan jumlah liabilitas imbalan paskakerja pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp816.122.609,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh asumsi-asumsi yang digunakan dalam penghitungan imbalan paskakerja yang dilakukan oleh aktuaris independen. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah liabilitas imbalan paskakerja Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp816.122.609,-, meningkat sebesar 100% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014 dimana Perseroan tidak memiliki liabilitas imbalan paskakerja. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh ditahun 2014 belum ada pegawai Perseroan yang merupakan pegawai tetap, sedangkan ditahun 2015 sudah ada.

Page 57: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

37

h. Utang Bank Jangka Panjang Pihak Berelasi

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah utang bank jangka panjang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp977.405.488.887,-, meningkat sebesar Rp518.150.175.643,- atau 112,82% dibandingkan dengan jumlah utang bank jangka panjang pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp459.255.313.244,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan dana operasi Perseroan untuk membiaya pesanan yang berasal dari proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey seperti proyek ruas tol Bekasi –Cawang - Kampung Melayu, proyek LRT dan proyek ruas tol Cimanggis - Cibitung. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah utang bank jangka panjang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp459.255.313.244,-, meningkat sebesar 100,00% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014, dimana tidak terdapat utang bank jangka panjang pihak berelasi. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan dana operasi Perseroan untuk membiaya pesanan yang berasal dari proyek pengembangan infrastruktur yang menggunakan metode pembayaran turnkey seperti proyek ruas tol Bekasi –Cawang - Kampung Melayu, proyek LRT dan proyek ruas tol Cimanggis - Cibitung. i. Uang Muka Jangka Panjang Pihak Berelasi

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah uang muka jangka panjang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp106.764.104.198,-, menurun sebesar Rp2.566.065.741,- atau 2,35% dibandingkan dengan jumlah uang muka jangka panjang pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp109.330.169.939,-. Penurunan ini terutama disebabkan oleh dilakukannya kompensasi atas uang muka tersebut dengan pesanan yang telah selesai. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah uang muka jangka panjang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 30 April 2015 sebesar Rp109.330.169.939,-, meningkat sebesar 100% dibandingkan tanggal 30 April 2014 dimana Perseroan tidak memiliki uang muka jangka panjang pihak berelasi. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan penerimaan uang muka pesanan yang diterima dari WASKITA. j. Liabilitas Imbalan Paskakerja

Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah liabilitas imbalan paskakerja Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp1.477.825.002,-, meningkat sebesar Rp661.702.393,- atau 81,08% dibandingkan dengan jumlah liabilitas imbalan paskakerja pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp816.122.609,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh asumsi-asumsi yang digunakan dalam penghitungan imbalan paskakerja yang dilakukan oleh aktuaris independen. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah liabilitas imbalan paskakerja Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp816.122.609,-, meningkat sebesar 100% dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2014 dimana Perseroan tidak memiliki liabilitas imbalan paskakerja. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh ditahun 2014 belum ada pegawai Perseroan yang merupakan pegawai tetap, sedangkan ditahun 2015 sudah ada.

5.3 EKUITAS

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.135.056.000.000 835.056.000.000 617.572.000.000 Tambahan Modal Disetor (73.554.205.952) (73.554.205.952) (55.710.664.839) Saldo Laba

Telah Ditentukan Penggunaannya 94.934.884.100 28.060.967.099 -

Belum Ditentukan Penggunaannya 530.454.602.780 446.613.453.403 140.304.835.496

Komponen Ekuitas Lainnya 94.649.958.802 94.649.958.802 -

JUMLAH EKUITAS 1.781.541.239.730 1.330.826.173.352 702.166.170.657 Posisi tanggal 30 April 2016 dibandingkan posisi tanggal 31 Desember 2015 Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 30 April 2016 sebesar Rp1.781.541.239.730,-, meningkat sebesar Rp450.715.066.378,- atau 33,87% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.330.826.173.352,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh yang dilakukan oleh pemegang saham Perseroan sebesar Rp300.000.000.000,- atau 35,93% untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan, peningkatan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya untuk kapitalisasi cadangan/laba/retained earning/dividen saham/dividen interim Perseroan sebesar Rp66.873.917.001,- atau 238,32%, dan peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya untuk kapitalisasi cadangan/laba/retained earning/dividen saham/dividen interim sebesar Rp83.841.149.377,- atau 18,77%. Posisi tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan posisi tanggal 31 Desember 2014 Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.330.826.173.352,-, meningkat sebesar Rp628.660.002.695,- atau 89,53% dibandingkan dengan jumlah ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp702.166.170.657,-. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh yang dilakukan oleh pemegang saham Perseroan sebesar Rp217.484.000.000,- atau 35,22% untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perseroan, peningkatan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya untuk kapitalisasi cadangan/laba/retained earning/dividen saham/dividen interim Perseroan sebesar Rp28.060.967.099,- atau 100%, dan peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya untuk kapitalisasi cadangan/laba/retained earning/dividen saham/dividen interim sebesar Rp306.308.617.907,- atau 218,32%. 6. ANALISIS LAPORAN ARUS KAS

Berikut adalah tingkat arus kas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 April 2016 dan 2015 dan 31 Desember 2015 dan 2014:

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN

PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 APRIL

TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31

DESEMBER

PERIODE SEJAK 7 OKTOBER 214

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER

2016 2015* 2015 2014

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi

Penerimaan dari Pelanggan 250.598.904.334 63.705.063.065 573.118.833.278 3.629.569.101

Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga (690.477.240.324) (266.058.026.787) (1.238.658.566.622) (87.304.408.797)

Pembayaran kepada Karyawan (12.100.523.061) (3.693.672.810) (13.381.507.370) (2.356.382.469)

Penerimaan Rekening Giro dan Deposito Berjangka 1.810.497.529 1.470.379.216 2.359.292.545 1.023.843.754

Pembayaran Pajak (11.972.360.069) (3.659.153.892) (9.573.493.678) -

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi (462.140.721.591) (208.235.411.208) (686.135.441.847) (85.007.378.411)

Page 58: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

38

KETERANGAN

PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 APRIL

TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31

DESEMBER

PERIODE SEJAK 7 OKTOBER 214

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER

2016 2015* 2015 2014

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

Perolehan Aset Tetap (537.758.596.842) (31.338.363.784) (123.555.236.321) (21.615.354.648)

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (537.758.596.842) (31.338.363.784) (123.555.236.321)

(21.615.354.648)

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

Penerimaan Pinjaman Bank 739.493.000.742 - 500.655.313.244 -

Pembayaran Pinjaman Bank (181.000.000.000) - - -

Penerimaan Setoran Modal 300.000.000.000 - 135.000.000.000 378.844.000.000

Penerimaan Pinjaman dari Pemegang Saham 300.000.000.000 - - -

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 1.158.493.000.742 - 635.655.313.244 378.844.000.000

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas 158.593.682.309 (239.573.774.992) (174.035.364.924) 272.221.266.941

Saldo Kas Dan Setara Kas Pada Awal Periode 98.185.902.017 272.221.266.941 272.221.266.941 -

Saldo Kas Dan Setara Kas Pada Akhir Periode 256.779.584.326 32.647.491.949 98.185.902.017 272.221.266.941 *) tidak diaudit Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Tanggal Pada 31 Desember 2014 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi di periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp462.140.721.591,-, meningkat sebesar Rp253.905.310.383,- atau 121,93% jika dibandingkan dengan periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 sebesar Rp208.235.411.208,-. Peningkatan arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi berasal dari meningkatnya pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga sebesar 157,61% atau meningkat sebesar Rp424.419.213.537,- jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Selain itu meningkatnya arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi juga berasal dari meningkatnya pembayaran kepada karyawan sebesar 227,60% atau meningkat sebesar Rp8.406.850.251,- dan meningkatnya pembayaran pajak Perseroan sebesar 227,19% arau meningkat sebesar Rp8.313.206.177,-. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan dari pelanggan sebesar Rp250.598.904.334,-, yang meningkat sebesar 293,37% atau sebesar Rp 186.893.841.269,- jika dibandingkan dengan periode sebelumnya dan dari Penerimaan Rekening Giro dan Deposito Berjangka sebesar Rp1.810.497.529,- yang meningkat sebesar 23,13% atau sebesar Rp340.118.313,- jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi di tahun 2015 adalah sebesar Rp123.555.236.321,-, meningkat sebesar Rp101.939.881.673,- atau 471,61% jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp21.615.354.648,-. Kenaikan tersebut disebabkan oleh peningkatan peroleh asset tetap Perseroan. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan di tahun 2015 adalah sebesar Rp635.655.313.244,-, meningkat sebesar Rp256.811.313.244,- atau 67,79% jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp378.844.000.000,-. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penerimaan pinjaman bank sebesar Rp500.655.313.244,-.

Page 59: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

39

KETERANGAN

PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 APRIL

TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31

DESEMBER

PERIODE SEJAK 7 OKTOBER 214

SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER

2016 2015* 2015 2014

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi

Perolehan Aset Tetap (537.758.596.842) (31.338.363.784) (123.555.236.321) (21.615.354.648)

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (537.758.596.842) (31.338.363.784) (123.555.236.321)

(21.615.354.648)

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan

Penerimaan Pinjaman Bank 739.493.000.742 - 500.655.313.244 -

Pembayaran Pinjaman Bank (181.000.000.000) - - -

Penerimaan Setoran Modal 300.000.000.000 - 135.000.000.000 378.844.000.000

Penerimaan Pinjaman dari Pemegang Saham 300.000.000.000 - - -

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan 1.158.493.000.742 - 635.655.313.244 378.844.000.000

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas 158.593.682.309 (239.573.774.992) (174.035.364.924) 272.221.266.941

Saldo Kas Dan Setara Kas Pada Awal Periode 98.185.902.017 272.221.266.941 272.221.266.941 -

Saldo Kas Dan Setara Kas Pada Akhir Periode 256.779.584.326 32.647.491.949 98.185.902.017 272.221.266.941 *) tidak diaudit Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan Tahun Yang Berakhir Tanggal Pada 31 Desember 2014 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi di periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp462.140.721.591,-, meningkat sebesar Rp253.905.310.383,- atau 121,93% jika dibandingkan dengan periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 sebesar Rp208.235.411.208,-. Peningkatan arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi berasal dari meningkatnya pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga sebesar 157,61% atau meningkat sebesar Rp424.419.213.537,- jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Selain itu meningkatnya arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi juga berasal dari meningkatnya pembayaran kepada karyawan sebesar 227,60% atau meningkat sebesar Rp8.406.850.251,- dan meningkatnya pembayaran pajak Perseroan sebesar 227,19% arau meningkat sebesar Rp8.313.206.177,-. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan dari pelanggan sebesar Rp250.598.904.334,-, yang meningkat sebesar 293,37% atau sebesar Rp 186.893.841.269,- jika dibandingkan dengan periode sebelumnya dan dari Penerimaan Rekening Giro dan Deposito Berjangka sebesar Rp1.810.497.529,- yang meningkat sebesar 23,13% atau sebesar Rp340.118.313,- jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi di tahun 2015 adalah sebesar Rp123.555.236.321,-, meningkat sebesar Rp101.939.881.673,- atau 471,61% jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp21.615.354.648,-. Kenaikan tersebut disebabkan oleh peningkatan peroleh asset tetap Perseroan. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan di tahun 2015 adalah sebesar Rp635.655.313.244,-, meningkat sebesar Rp256.811.313.244,- atau 67,79% jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp378.844.000.000,-. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya penerimaan pinjaman bank sebesar Rp500.655.313.244,-.

Periode 4 bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 April 2016 Dibandingkan Dengan Periode 4 bulan Yang Berakhir Tanggal Pada 30 April 2015 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi di periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp462.140.721.591,-, meningkat sebesar Rp253.905.310.383,- atau 121,93% jika dibandingkan dengan periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015 sebesar Rp208.235.411.208,-. Peningkatan arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi berasal dari meningkatnya pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga sebesar 157,61% atau meningkat sebesar Rp419.323.877.231,- jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Selain itu meningkatnya arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi juga berasal dari meningkatnya pembayaran kepada karyawan sebesar 227,60% atau meningkat sebesar Rp8.406.850.251,- dan meningkatnya pembayaran pajak Perseroan sebesar 227,19% atau meningkat sebesar Rp8.313.206.177,-. Arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan dari pelanggan sebesar Rp245.503.568.028,-, yang meningkat sebesar 285,38% atau sebesar Rp 181.798.504.963,- jika dibandingkan dengan periode sebelumnya dan dari Penerimaan Rekening Giro dan Deposito Berjangka sebesar Rp1.810.497.529,- yang meningkat sebesar 23,13% atau sebesar Rp340.118.313,- jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi di periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp537.758.596.842,-, meningkat sebesar Rp506.420.233.058,- atau 1615,98% jika dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar Rp31.338.363.784,-. Kenaikan tersebut disebabkan oleh peningkatan peroleh asset tetap Perseroan. Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan di periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 adalah sebesar Rp1.158.493.000.742,-, yang berasal dari adanya penerimaan pinjaman bank sebesar Rp739.493.000.742,-, penerimaan setoran modal sebesar Rp300.000.000.000,- dan penerimaan pinjaman non bank jangka pendek berelasi sebesar Rp300.000.000.000,-. Perolehan arus kas dari aktivitas pendanaan tersebut juga diimbangi dengan pembayaran pinjaman bank sebesar Rp181.000.000.000,-. 7. RASIO-RASIO KEUANGAN PENTING

Rasio Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh liabilitas dengan menggunakan seluruh aset atau ekuitas. Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas (Debt to Equity Ratio). Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah aset (Debt to Asset Ratio). Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas berbunga dengan jumlah ekuitas (Gearing Ratio) Berikut ini adalah nilai dari solvabilitas Perseroan:

KETERANGAN 30 April 2016 31 Desember 2015 31 Desember 2014

Debt to Equity Ratio (x) 2,5 2,3 1,4 Debt to Asset Ratio (x) 0,7 0,7 0,4

Gearing Ratio (x) 0,9 0,6 - Rasio Profitabilitas Rasio imbal hasil aset (ROA) Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 2,45%; 7,72%; dan 11,67%. Penurunan rasio imbal hasil aset (ROA) Perseroan terutama disebabkan oleh laba usaha di tahun 2016 hanya untuk periode 4 bulan, sedangkan tahun 2015 untuk periode 12 bulan. Selain itu, terdapat kenaikan yang signifikan dari total aset Perseroan.

Page 60: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

40

Rasio imbal hasil ekuitas (ROE) Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 8,46%; 32,24%; dan 19,98%. Penurunan rasio imbal hasil ekuitas (ROE) Perseroan terutama disebabkan oleh laba usaha di tahun 2016 hanya untuk periode 4 bulan, sedangkan tahun 2015 untuk periode 12 bulan. Rasio laba bersih terhadap pendapatan usaha Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 14,44%; 12,64%; dan 21,86%. Peningkatan rasio laba bersih terhadap pendapatan usaha Perseroan terutama disebabkan oleh kenaikan modal ditahun 2016 dan 2015. Rasio Likuiditas

Rasio kas Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 7,78%; 4,04%; dan 54,40%. Peningkatan rasio kas Perseroan dari tahun 2015 ke tahun 2016 terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan bank Perseroan, sedangkan penurunan rasio kas Perseroan dari tahun 2014 ke tahun 2015 terutama disebabkan oleh penurunan kas dan bank Perseroan yang digunakan untuk investasi aset tetap dan kenaikan signifikan atas aset tetap. Rasio lancar Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 67,17%; 41,27%; dan 196,01%. Peningkatan rasio lancar Perseroan dari tahun 2016 ke tahun 2015 terutama disebabkan oleh kenaikan aset lancar dan liabilitas lancar Perseroan yang signifikan, sedangkan penurunan rasio lancar Perseroan dari tahun 2015 ke tahun 2014 terutama disebabkan oleh kenaikan signifikan atas liabilitas lancar. Rasio inventory turnover Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 15,93%; 2,06%; dan 3,30%. Peningkatan rasio inventory turnover Perseroan dari tahun 2016 ke tahun 2015 terutama disebabkan oleh pendapatan ditahun 2016 adalah untuk periode 4 (empat) bulan sedangkan untuk tahun 2015 untuk 12 (dua belas) bulan. Begitu juga pendapatan ditahun 2014 adalah untuk periode 4 (empat) bulan sedangkan untuk tahun 2015 untuk 12 (dua belas) bulan. Rasio receivable turnover Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 114,45%; 163,11%; dan 143,08%. Penurunan rasio receivable turnover Perseroan dari tahun 2016 ke tahun 2015 terutama disebabkan oleh piutang usaha ditahun 2016 adalah untuk periode 4 (empat) bulan sedangkan untuk tahun 2015 untuk 12 (dua belas) bulan. Begitu juga piutang usaha ditahun 2014 adalah untuk periode 4 (empat) bulan sedangkan untuk tahun 2015 untuk 12 (dua belas) bulan. Kemampuan Perseroan untuk menghasilkan kas berdasarkan kegiatan operasionalnya dipengaruhi oleh jenis proyek yang ditangani oleh Perseroan, yang mayoritas menggunakan metode pembayaran turnkey, dimana pembayaran dilakukan setelah pekerjaan telah selesai secara keseluruhan. Apabila proyek yang ditangani Perseroan belum selesai, maka likuiditas Perseroan akan mengalami penurunan karena belum diperolehnya pembayaran atas proyek. Sebaliknya, jika proyek yang ditangani Perseroan telah selesai, maka kas yang diperoleh dari kegiatan operasional akan meningkat. 8. BELANJA MODAL

Perseroan melakukan investasi barang modal dalam bentuk pembelian tanah, pembangunan plant, pembelian peralatan produksi dan inventaris lainnya. Jumlah belanja modal Perseroan adalah sebesar Rp537.758.596.842,- dan Rp31.338.363.784,-, masing-masing untuk periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dan 2015, sebesar Rp123.555.236.321,- untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan sebesar Rp21.615.354.648,-.

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR

PADA 30 APRIL TAHUN YANG

BERAKHIR PADA 31 DESEMBER

2015

PERIODE SEJAK 7 OKTOBER 2014 SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER

2014 2016 2015

Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi (462.140.721.591) (208.235.411.208) (686.135.441.847) (85.007.378.411)

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (537.758.596.842) (31.338.363.784) (123.555.236.321) (21.615.354.648)

Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan (1.158.493.000.742) -- (635.655.313.244) (378.844.000.000)

Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas 158.593.682.309 (239.573.774.992) (174.035.364.924) 272.221.266.941

Saldo kas dan setara kas pada awal periode 98.185.902.017 272.221.266.941 272.221.266.941 -

Saldo kas dan setara kas pada akhir periode 256.779.584.326 32.647.491.949 98.185.902.017 272.221.266.941

Page 61: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

41

Rasio imbal hasil ekuitas (ROE) Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 8,46%; 32,24%; dan 19,98%. Penurunan rasio imbal hasil ekuitas (ROE) Perseroan terutama disebabkan oleh laba usaha di tahun 2016 hanya untuk periode 4 bulan, sedangkan tahun 2015 untuk periode 12 bulan. Rasio laba bersih terhadap pendapatan usaha Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 14,44%; 12,64%; dan 21,86%. Peningkatan rasio laba bersih terhadap pendapatan usaha Perseroan terutama disebabkan oleh kenaikan modal ditahun 2016 dan 2015. Rasio Likuiditas

Rasio kas Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 7,78%; 4,04%; dan 54,40%. Peningkatan rasio kas Perseroan dari tahun 2015 ke tahun 2016 terutama disebabkan oleh kenaikan kas dan bank Perseroan, sedangkan penurunan rasio kas Perseroan dari tahun 2014 ke tahun 2015 terutama disebabkan oleh penurunan kas dan bank Perseroan yang digunakan untuk investasi aset tetap dan kenaikan signifikan atas aset tetap. Rasio lancar Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 67,17%; 41,27%; dan 196,01%. Peningkatan rasio lancar Perseroan dari tahun 2016 ke tahun 2015 terutama disebabkan oleh kenaikan aset lancar dan liabilitas lancar Perseroan yang signifikan, sedangkan penurunan rasio lancar Perseroan dari tahun 2015 ke tahun 2014 terutama disebabkan oleh kenaikan signifikan atas liabilitas lancar. Rasio inventory turnover Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 15,93%; 2,06%; dan 3,30%. Peningkatan rasio inventory turnover Perseroan dari tahun 2016 ke tahun 2015 terutama disebabkan oleh pendapatan ditahun 2016 adalah untuk periode 4 (empat) bulan sedangkan untuk tahun 2015 untuk 12 (dua belas) bulan. Begitu juga pendapatan ditahun 2014 adalah untuk periode 4 (empat) bulan sedangkan untuk tahun 2015 untuk 12 (dua belas) bulan. Rasio receivable turnover Perseroan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 114,45%; 163,11%; dan 143,08%. Penurunan rasio receivable turnover Perseroan dari tahun 2016 ke tahun 2015 terutama disebabkan oleh piutang usaha ditahun 2016 adalah untuk periode 4 (empat) bulan sedangkan untuk tahun 2015 untuk 12 (dua belas) bulan. Begitu juga piutang usaha ditahun 2014 adalah untuk periode 4 (empat) bulan sedangkan untuk tahun 2015 untuk 12 (dua belas) bulan. Kemampuan Perseroan untuk menghasilkan kas berdasarkan kegiatan operasionalnya dipengaruhi oleh jenis proyek yang ditangani oleh Perseroan, yang mayoritas menggunakan metode pembayaran turnkey, dimana pembayaran dilakukan setelah pekerjaan telah selesai secara keseluruhan. Apabila proyek yang ditangani Perseroan belum selesai, maka likuiditas Perseroan akan mengalami penurunan karena belum diperolehnya pembayaran atas proyek. Sebaliknya, jika proyek yang ditangani Perseroan telah selesai, maka kas yang diperoleh dari kegiatan operasional akan meningkat. 8. BELANJA MODAL

Perseroan melakukan investasi barang modal dalam bentuk pembelian tanah, pembangunan plant, pembelian peralatan produksi dan inventaris lainnya. Jumlah belanja modal Perseroan adalah sebesar Rp537.758.596.842,- dan Rp31.338.363.784,-, masing-masing untuk periode 4 bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dan 2015, sebesar Rp123.555.236.321,- untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan sebesar Rp21.615.354.648,-.

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN PERIODE EMPAT BULAN YANG BERAKHIR

PADA 30 APRIL TAHUN YANG

BERAKHIR PADA 31 DESEMBER

2015

PERIODE SEJAK 7 OKTOBER 2014 SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER

2014 2016 2015

Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi (462.140.721.591) (208.235.411.208) (686.135.441.847) (85.007.378.411)

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (537.758.596.842) (31.338.363.784) (123.555.236.321) (21.615.354.648)

Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan (1.158.493.000.742) -- (635.655.313.244) (378.844.000.000)

Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas 158.593.682.309 (239.573.774.992) (174.035.364.924) 272.221.266.941

Saldo kas dan setara kas pada awal periode 98.185.902.017 272.221.266.941 272.221.266.941 -

Saldo kas dan setara kas pada akhir periode 256.779.584.326 32.647.491.949 98.185.902.017 272.221.266.941

9. MANAJEMEN RISIKO Keberhasilan pencapaian suatu aktivitas Perseroan juga sangat dipengaruhi oleh bagaimana suatu risiko dikelola dengan baik. Manajemen sangat menyadari pentingnya manajemen risiko untuk mencapai tujuan sesuai dengan harapan yang ingin dicapai. Komitmen untuk menerapkan manajemen risiko tidak hanya pada manajemen puncak, tetapi juga diterapkan oleh seluruh organ Perseroan dalam melaksanakan aktivitas Perseroan. Dilakukan sosialisasi serta pelatihan manajemen risiko terkait yang dibutuhkan sesuai porsinya. Untuk memastikan bahwa pelaksanaan aktivitas manajemen risiko berjalan dengan baik, maka manajemen memandang perlu untuk dilakukan pengawasan dalam bentuk audit internal yang terintegrasi dalam program Perseroan yaitu Audit Mutu Internal (“AMI”), serta audit dari SPI yang berbasis risiko. Manajemen risiko Perseroan di bidang keuangan adalah sebagai berikut: 1. Risiko Pembayaran dari Pelanggan

Berbagai upaya yang dilakukan oleh tim manajemen Perseroan untuk meminimalkan risiko dalam hal pengamanan pembayaran dari pelanggan antara lain sebagai berikut : - Pengiriman barang yang dikaitkan dengan progres pembayaran; - Mensyaratkan metode pembayaran dengan menggunakan instrumen perbankan berupa SKBDN maupun

fasilitas kredit vendor; - Pembatasan atas nilai piutang pelanggan; - Menerapkan kebijakan uang muka terhadap seluruh perolehan pekerjaan; - Melakukan pembatasan piutang outstanding terhadap pelanggan; - Monitor secara berkala Piutang Usaha, umur piutang serta perkembangan pencairan piutang.

2. Risiko Kenaikan Tingkat Suku Bunga

Kebijakan yang diambil oleh manajemen dalam mengantisipasi risiko suku bunga yaitu dengan mengevaluasi secara periodik perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar. Manajemen juga melakukan survey diperbankan untuk mendapatkan perkiraan mengenai suku bunga yang relevan. 3. Risiko Likuiditas Perseroan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi komitmen Perseroan untuk operasi normal dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan. 4. Risiko Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing

Risiko nilai tukar valuta asing ini terdapat pada pembelian bahan baku produksi dan aset tetap. Terdapat bahan baku dan aset tetap yang dibeli Perseroan dengan menggunakan mata uang asing, walaupun hampir semua bahan baku dan aset tetap Perseroan dibeli dengan menggunakan mata uang Rupiah, adapun bahan baku dimaksud adalah berupa PC Wire, PC Bar, dan PC Strand, sedangkan aset tetap dimaksud seperti Wheel Loader, Truck Mixer, dan lain-lain yang harganya menggunakan nilai tukar mata uang USD. Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing merupakan bagian dari kegiatan operasi normal Perseroan. Namun transaksi dalam mata uang asing tidak material. Dengan demikian pengaruh dari selisih nilai tukar mata uang asing tidak signifikan.

Page 62: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

42

VI. RISIKO USAHA Investasi pada saham Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko, calon investor harus mempertimbangkan dengan cermat faktor-faktor risiko berikut, serta informasi-informasi lainnya yang disebutkan dalam Prospektus ini, sebelum melakukan investasi dalam saham Perseroan. Risiko-risiko yang dijelaskan di bawah ini bukan satu-satunya risiko yang dapat mempengaruhi investasi saham Perseroan. Risiko-risiko lain yang saat ini tidak diketahui oleh Perseroan atau yang saat ini tidak dianggap penting juga dapat mempengaruhi bisnis, arus kas, hasil usaha, kondisi keuangan, atau prospek usaha Perseroan. Risiko-risiko yang diungkapkan dalam Prospektus berikut ini merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan, serta telah disusun oleh Perseroan sesuai dengan bobot risiko yang dimulai dari risiko utama Perseroan. A. RISIKO USAHA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN.

1. Risiko Penurunan Perolehan Proyek.

Risiko ini timbul disebabkan adanya penurunan anggaran belanja pemerintah dan swasta dalam sektor konstruksi yang secara langsung akan mempengaruhi penurunan permintaan akan beton precast dan ready mix sehingga dapat menyebabkan dampak negatif terhadap pendapatan Perseroan. Pengeluaran belanja pemerintah dan swasta di bidang konstruksi secara historis rentan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk mempertahankan permintaan akan produk Perseroan, Perseroan telah melakukan pengembangan produk yang bervariasi secara berkesinambungan serta telah mengembangkan dan memperluas jangkauan pemasaran. Selain itu Perseroan juga secara aktif memposisikan diri sebagai kontraktor pada kontrak-kontrak barunya, dan bukan hanya sebagai supplier kepada kontraktor. Perseroan juga terus-menerus melakukan Joint-Operation dengan kontraktor-kontraktor lain serta secara aktif masuk kedalam kontrak-kontrak turnkey dalam rangka meningkatkan nilai kontrak yang dikelola.

2. Risiko Persaingan Usaha.

Pertumbuhan dan prospek pembangunan infrastruktur di Indonesia, mendorong munculnya perusahaan-perusahaan baru yang sejenis dengan Perseroan. Persaingan yang tinggi dapat mengakibatkan berkurangnya perolehan proyek dan penurunan marjin Perseroan. Apabila hal ini terjadi secara berkelanjutan maka dapat menurunkan perolehan pendapatan dan berakibat pada kinerja keuangan Perseroan.

Untuk memitigasi risiko ini, Perseroan telah melakukan kebijakan untuk mempertahankan reputasi dan kualitas produk yang tinggi, menjaga hubungan baik dengan para pelanggan, melakukan strategi pemasaran untuk memperoleh proyek-proyek baru, sehingga Perseroan sampai dengan saat ini dapat memperoleh proyek dengan harga yang lebih baik. Di sisi lain terdapat risiko menurunnya pangsa pasar Perseroan sebagai akibat dari adanya beberapa pelanggan yang hanya mempertimbangkan harga yang murah tanpa memperdulikan kualitas produk.

Upaya lain yang dilakukan oleh Perseroan untuk meminimalkan risiko usaha antara lain sebagai berikut: Efisiensi proses produksi dan handling (pengiriman) Membuat beragam jenis produk Perluasan jangkauan pasar

Page 63: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

43

VI. RISIKO USAHA Investasi pada saham Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko, calon investor harus mempertimbangkan dengan cermat faktor-faktor risiko berikut, serta informasi-informasi lainnya yang disebutkan dalam Prospektus ini, sebelum melakukan investasi dalam saham Perseroan. Risiko-risiko yang dijelaskan di bawah ini bukan satu-satunya risiko yang dapat mempengaruhi investasi saham Perseroan. Risiko-risiko lain yang saat ini tidak diketahui oleh Perseroan atau yang saat ini tidak dianggap penting juga dapat mempengaruhi bisnis, arus kas, hasil usaha, kondisi keuangan, atau prospek usaha Perseroan. Risiko-risiko yang diungkapkan dalam Prospektus berikut ini merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan, serta telah disusun oleh Perseroan sesuai dengan bobot risiko yang dimulai dari risiko utama Perseroan. A. RISIKO USAHA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN.

1. Risiko Penurunan Perolehan Proyek.

Risiko ini timbul disebabkan adanya penurunan anggaran belanja pemerintah dan swasta dalam sektor konstruksi yang secara langsung akan mempengaruhi penurunan permintaan akan beton precast dan ready mix sehingga dapat menyebabkan dampak negatif terhadap pendapatan Perseroan. Pengeluaran belanja pemerintah dan swasta di bidang konstruksi secara historis rentan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Untuk mempertahankan permintaan akan produk Perseroan, Perseroan telah melakukan pengembangan produk yang bervariasi secara berkesinambungan serta telah mengembangkan dan memperluas jangkauan pemasaran. Selain itu Perseroan juga secara aktif memposisikan diri sebagai kontraktor pada kontrak-kontrak barunya, dan bukan hanya sebagai supplier kepada kontraktor. Perseroan juga terus-menerus melakukan Joint-Operation dengan kontraktor-kontraktor lain serta secara aktif masuk kedalam kontrak-kontrak turnkey dalam rangka meningkatkan nilai kontrak yang dikelola.

2. Risiko Persaingan Usaha.

Pertumbuhan dan prospek pembangunan infrastruktur di Indonesia, mendorong munculnya perusahaan-perusahaan baru yang sejenis dengan Perseroan. Persaingan yang tinggi dapat mengakibatkan berkurangnya perolehan proyek dan penurunan marjin Perseroan. Apabila hal ini terjadi secara berkelanjutan maka dapat menurunkan perolehan pendapatan dan berakibat pada kinerja keuangan Perseroan.

Untuk memitigasi risiko ini, Perseroan telah melakukan kebijakan untuk mempertahankan reputasi dan kualitas produk yang tinggi, menjaga hubungan baik dengan para pelanggan, melakukan strategi pemasaran untuk memperoleh proyek-proyek baru, sehingga Perseroan sampai dengan saat ini dapat memperoleh proyek dengan harga yang lebih baik. Di sisi lain terdapat risiko menurunnya pangsa pasar Perseroan sebagai akibat dari adanya beberapa pelanggan yang hanya mempertimbangkan harga yang murah tanpa memperdulikan kualitas produk.

Upaya lain yang dilakukan oleh Perseroan untuk meminimalkan risiko usaha antara lain sebagai berikut: Efisiensi proses produksi dan handling (pengiriman) Membuat beragam jenis produk Perluasan jangkauan pasar

3. Risiko Kegagalan Pembayaran Oleh Pelanggan. Penundaan dan kegagalan pembayaran hasil kerja dari pelanggan dapat berpengaruh negatif terhadap perputaran modal kerja Perseroan. Hal ini menyebabkan sisa arus kas operasional untuk kebutuhan pembelanjaan modal dalam jangka waktu pendek menjadi terbatas.

Kontrak Perseroan dengan para supplier dan mitra kerja dilakukan secara langsung, oleh karena itu Perseroan memiliki kewajiban membayar imbalan dan biaya sesuai kontrak yang sudah disepakati. Pada umumnya, Perseroan melakukan pembayaran secara berkala yang tepat waktu kepada supplier dan mitra kerja tidak tergantung apakah pembayaran dari pelanggannya telah diterima oleh Perseroan. Keterlambatan pembayaran atau tidak adanya pembayaran dari pelanggan akan berpengaruh negatif terhadap arus kas operasional Perseroan.

Upaya yang dilakukan oleh Perseroan untuk mengurangi dampak yang timbul dari risiko keterlambatan maupun kegagalan pembayaran oleh pelanggan adalah sebagai berikut: Meminta uang muka Mengirim produk senilai uang muka/deposit

4. Risiko Keterlambatan Pembangunan Pabrik Baru.

Pada tahun 2016 Perseroan berencana membangun pabrik (plant) baru di Palembang diatas tanah seluas +/- 20 (dua puluh) hektar yang dilengkapi dengan prasarana jetty untuk bongkar muat material produksi dan produk jadi, serta dilengkapi dengan tersedianya material alam yang dibutuhkan untuk menjamin pasokan material alam. Pada tahap awal, kapasitas plant baru tersebut direncanakan sebesar 250.000 (dua ratus lima puluh ribu) ton per tahun. Disamping itu pada tahun 2016, Perseroan juga berencana membangun plant baru di daerah Jawa Tengah dengan kapasitas 100.000 (seratus ribu) ton per tahun diatas lahan seluas kurang lebih 2 hektar. Proyek-proyek ini memiliki sejumlah risiko, seperti adanya keterlambatan dalam pembangunan atau besarnya biaya yang timbul melebihi perencanaan. Perseroan juga memerlukan izin-izin yang diperlukan dalam rangka operasional proyek-proyek tersebut yang dimungkinkan menghadapi risiko penundaan dan penolakan. Beberapa faktor tersebut di atas kemungkinan dapat mempengaruhi kesuksesan pembangunan plant dan dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha dan kinerja keuangan Perseroan.

Upaya yang dilakukan oleh Perseroan untuk mengantisipasi risiko keterlambatan pembangunan plant baru, adalah sebagai berikut: Membuat schedule pembangunan plant lebih awal dari waktu yang direncanakan dan mengerahkan

semua sumber daya agar tidak terjadi keterlambatan pembangunan plant. Monitoring dan evaluasi schedule pembangunan secara periodik Updating schedule dengan tetap memegang schedule akhir penyelesaian pembangunan plant. Pengurusan ijin-ijin terkait pendirian dan pembangunan plant.

5. Risiko Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Kompeten

Dalam industri beton precast dan ready mix diperlukan ketersediaan tenaga terampil yang mampu merencanakan, memproduksi, dan menjaga kualitas produk. Dengan pertumbuhan industri beton yang meningkat sangat tajam, berakibat kurangnya pasokan sumber daya manusia terampil dan siap pakai dari institusi pendidikan terutama dari Sekolah Menengah Kejuruan untuk kelompok Supervisi dan Pendidikan Tinggi untuk Desain dan Perencanaan.

Page 64: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

44

Perseroan mengelola risiko keterbatasan SDM dengan cara: Menyiapkan SDM seawal mungkin melalui pelatihan-pelatihan terhadap karyawan sehingga saat

diperlukan, SDM tersebut sudah siap. Melakukan recruitment SDM yang siap pakai dan kompeten sesuai kebutuhan.

6. Risiko Pengadaan Bahan Baku Material Alam.

Dalam memproduksi beton precast, Perseroan membutuhkan material alam berupa pasir dan batu pecah (split). Agar Perseroan beroperasi dengan baik dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, Perseroan membutuhkan pasir dan split dengan kualitas yang memenuhi spesifikasi. Perseroan mengadakan kontrak pembelian pasir dan split dengan mitra kerja. Namun tidak dapat dipastikan bahwa mitra kerja tersebut dapat selalu memenuhi kebutuhan Perseroan dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam waktu yang sesuai ataupun tidak dapat memenuhi sama sekali. Ketidakmampuan Perseroan dalam jangka panjang untuk mendapatkan pasir dan split yang sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan oleh Perseroan dapat memiliki dampak yang negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja usaha dan prospek usaha Perseroan.

Usaha Perseroan untuk menjaga risiko pengadaan bahan baku material alam antara lain: Melakukan kontrak payung dalam jumlah yang besar dan dalam jangka waktu lama dengan beberapa

supplier dan distributor Mengelola sendiri quarry

7. Risiko Ketepatan Waktu Penyelesaian Pekerjaan Pemasangan Produk.

Perseroan dimungkinkan untuk menerima pekerjaan sampai dengan terpasang sesuai kontrak dengan pelanggan. Dalam menjalankan pekerjaan sampai dengan terpasang, Perseroan menghadapi risiko keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan pemasangan yang dapat disebabkan oleh faktor cuaca, kelangkaan material pendukung, kelangkaan peralatan, kemampuan mitra kerja maupun SDM di lapangan. Akibat keterlambatan waktu pelaksanaan ini, Perseroan dimungkinkan menghadapi klaim denda keterlambatan dari pelanggan. Apabila klaim tersebut cukup signifikan, maka akan mengganggu citra Perseroan dan dapat mempengaruhi tidak tercapainya target keuangan Perseroan.

Dengan mengerahkan sumber daya (manusia, alat, keuangan) dan menciptakan metode kerja yang bisa mempercepat proses pemasangan produk, Perseroan berupaya untuk menjaga ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan pemasangan produk Perseroan.

8. Risiko Pengangkutan

Selama ini Perseroan melakukan pengangkutan produk Perseroan menuju lokasi proyek sesuai kontrak dengan menggunakan angkutan darat dan/atau angkutan laut. Untuk angkutan darat sebagian besar menggunakan trailler dan untuk angkutan laut menggunakan ponton. Sesuai dengan karakteristik produk yang dihasilkan oleh Perseroan, produk yang dikirim merupakan barang berat, mudah pecah dan mudah cacat apabila dalam pengangkatan, perletakan dan pengamanan produk di alat angkut tidak ditangani sesuai dengan instruksi kerja yang disyaratkan. Faktor cuaca seperti halnya banjir dan gelombang laut yang tinggi merupakan hal yang dapat menghambat pengiriman produk sesuai jadwal yang telah disepakati didalam kontrak. Perseroan akan menghadapi kerugian apabila didalam pengiriman produk diperlukan biaya tambahan untuk pengamanan produk, biaya tambahan waktu tunggu bongkar ponton dan biaya percepatan pengiriman yang tertunda akibat pengiriman terkendala atau terhambat oleh faktor cuaca.

Page 65: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

45

Perseroan mengelola risiko keterbatasan SDM dengan cara: Menyiapkan SDM seawal mungkin melalui pelatihan-pelatihan terhadap karyawan sehingga saat

diperlukan, SDM tersebut sudah siap. Melakukan recruitment SDM yang siap pakai dan kompeten sesuai kebutuhan.

6. Risiko Pengadaan Bahan Baku Material Alam.

Dalam memproduksi beton precast, Perseroan membutuhkan material alam berupa pasir dan batu pecah (split). Agar Perseroan beroperasi dengan baik dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, Perseroan membutuhkan pasir dan split dengan kualitas yang memenuhi spesifikasi. Perseroan mengadakan kontrak pembelian pasir dan split dengan mitra kerja. Namun tidak dapat dipastikan bahwa mitra kerja tersebut dapat selalu memenuhi kebutuhan Perseroan dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam waktu yang sesuai ataupun tidak dapat memenuhi sama sekali. Ketidakmampuan Perseroan dalam jangka panjang untuk mendapatkan pasir dan split yang sesuai dengan kualitas yang dibutuhkan oleh Perseroan dapat memiliki dampak yang negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja usaha dan prospek usaha Perseroan.

Usaha Perseroan untuk menjaga risiko pengadaan bahan baku material alam antara lain: Melakukan kontrak payung dalam jumlah yang besar dan dalam jangka waktu lama dengan beberapa

supplier dan distributor Mengelola sendiri quarry

7. Risiko Ketepatan Waktu Penyelesaian Pekerjaan Pemasangan Produk.

Perseroan dimungkinkan untuk menerima pekerjaan sampai dengan terpasang sesuai kontrak dengan pelanggan. Dalam menjalankan pekerjaan sampai dengan terpasang, Perseroan menghadapi risiko keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan pemasangan yang dapat disebabkan oleh faktor cuaca, kelangkaan material pendukung, kelangkaan peralatan, kemampuan mitra kerja maupun SDM di lapangan. Akibat keterlambatan waktu pelaksanaan ini, Perseroan dimungkinkan menghadapi klaim denda keterlambatan dari pelanggan. Apabila klaim tersebut cukup signifikan, maka akan mengganggu citra Perseroan dan dapat mempengaruhi tidak tercapainya target keuangan Perseroan.

Dengan mengerahkan sumber daya (manusia, alat, keuangan) dan menciptakan metode kerja yang bisa mempercepat proses pemasangan produk, Perseroan berupaya untuk menjaga ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan pemasangan produk Perseroan.

8. Risiko Pengangkutan

Selama ini Perseroan melakukan pengangkutan produk Perseroan menuju lokasi proyek sesuai kontrak dengan menggunakan angkutan darat dan/atau angkutan laut. Untuk angkutan darat sebagian besar menggunakan trailler dan untuk angkutan laut menggunakan ponton. Sesuai dengan karakteristik produk yang dihasilkan oleh Perseroan, produk yang dikirim merupakan barang berat, mudah pecah dan mudah cacat apabila dalam pengangkatan, perletakan dan pengamanan produk di alat angkut tidak ditangani sesuai dengan instruksi kerja yang disyaratkan. Faktor cuaca seperti halnya banjir dan gelombang laut yang tinggi merupakan hal yang dapat menghambat pengiriman produk sesuai jadwal yang telah disepakati didalam kontrak. Perseroan akan menghadapi kerugian apabila didalam pengiriman produk diperlukan biaya tambahan untuk pengamanan produk, biaya tambahan waktu tunggu bongkar ponton dan biaya percepatan pengiriman yang tertunda akibat pengiriman terkendala atau terhambat oleh faktor cuaca.

Untuk mengurangi dampak yang timbul dari risiko pengangkutan produk Perseroan, Perseroan melakukan upaya sebagai berikut: Mencetak produk didekat lokasi pemakaian produk tersebut untuk mengurangi jarak pengangkutan

sehingga risiko keterlambatan pengangkutan, kecelakaan, kerusakan produk dan biaya angkutan bisa diminimalisisir.

Asuransi pengangkutan 9. Risiko Perizinan

Perseroan sedang dalam proses peralihan perolehan perizinan untuk beberapa fasilitas produksi yang tengah berjalan. Apabila terjadi permasalahan dalam proses tersebut, maka akan berpotensi mengganggu proses produksi dan berdampak negatif pada kegiatan usaha Perseroan. Untuk mengurangi risiko tersebut, Perseroan bekerja sama dengan biro perijinan untuk membantu mempercepat proses perijinan, dan mengevaluasi proses perijinan sehingga bisa terbit sesuai target schedule yang direncanakan.

10. Risiko Pemogokan Tenaga Kerja.

Dalam menjalankan kegiatan usaha dan operasional, Perseroan membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang banyak. Apabila terjadi pemogokan tenaga kerja secara masal, maka hal tersebut dapat mengganggu proses produksi yang mengakibatkan tidak terpenuhinya target produksi.

Upaya yang dilakukan Perseroan dalam memitigasi risiko ini adalah dengan memberikan gaji, insentif, fasilitas yang wajar sehingga tenaga kerja akan merasa puas dan tidak akan melakukan pemogokan.

B. RISIKO USAHA YANG BERHUBUNGAN DENGAN SAHAM 1. Kondisi Pasar Modal Indonesia dapat mempengaruhi harga dan likuiditas saham Perseroan.

Tidak ada jaminan bahwa pasar untuk saham Perseroan akan berkembang atau, jika pasar berkembang, saham Perseroan akan likuid. Pasar modal Indonesia kurang likuid dan tidak stabil, dan memiliki standar pelaporan yang berbeda, dibandingkan pasar modal di negara-negara maju. Harga-harga di pasar modal Indonesia juga cenderung lebih tidak stabil dibandingkan dengan pasar modal lainnya. Oleh karena itu, Perseroan tidak bisa memprediksi apakah pasar perdagangan untuk saham Perseroan dapat berkembang atau apakah pasar tersebut akan likuid.

2. Harga Penawaran atas Saham Yang Ditawarkan Perseroan mungkin tidak dapat mengindikasikan harga saham Perseroan yang akan berlaku di pasar perdagangan saham, dan harga Saham Yang Ditawarkan Perseroan mungkin dapat berfluktuasi. Harga Penawaran atas Saham Yang Ditawarkan Perseroan ditentukan setelah proses penawaran awal dan berdasarkan kesepakatan antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek; dimana mungkin tidak dapat mengindikasikan harga yang akan berlaku di pasar perdagangan saham. Para Pemegang Saham mungkin tidak dapat menjual saham di harga yang diharapkan oleh Pemegang Saham. Harga Saham Yang Ditawarkan setelah penawaran mungkin dapat berfluktuasi secara luas dan dapat diperdagangkan pada harga di bawah Harga Penawaran secara signifikan, tergantung pada beberapa faktor, termasuk : Perbedaan antara realisasi kinerja keuangan dan usaha Perseroan dengan ekspektasi para investor

dan analis atas kinerja keuangan dan usaha Perseroan; Pengumuman yang dibuat oleh Perseroan terkait dengan penambahan kapasitas produksi atau

cakupan wilayah penjualan; Perubahan rekomendasi atau persepsi para analis terhadap Perseroan dan Indonesia; Perubahan ekonomi, politik, sosial atau kondisi Pasar secara umum di Indonesia;

Page 66: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

46

Keterlibatan Perseroan dalam proses pengadilan atau sengketa; Perubahan harga saham perusahaan-perusahaan asing (terutama Asia) dan di pasar berkembang; dan Fluktuasi indeks pasar saham.

C. RISIKO USAHA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONDISI DI INDONESIA

1. Risiko Ketentuan Negara Lain.

Kewajiban-kewajiban dari para pemegang saham mayoritas, anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan hukum Indonesia terhadap para pemegang saham minoritas kemungkinan lebih terbatas dibandingkan dengan pengaturan di negara-negara lain. Oleh karena itu, para pemegang saham minoritas kemungkinan tidak dapat melindungi kepentingan mereka berdasarkan hukum Indonesia yang berlaku saat ini sampai sejauh yang berlaku di negara-negara lain. Prinsip-prinsip hukum Perseroan seperti keabsahan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan, fiduciary duty yang dibebankan kepada pihak pengurus, Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang saham pengendali Perseroan serta hak-hak yang dimiliki oleh para pemegang saham minoritas diatur di dalam UUPT dan Anggaran Dasar Perseroan. Prinsip-prinsip hukum tersebut dapat berbeda dari prinsip-prinsip yang berlaku jika Perseroan didirikan dalam yurisdiksi di luar Indonesia. Secara khusus, konsep-konsep yang terkait dengan fiduciary duty dari manajemen belum teruji di pengadilan Indonesia. Gugatan derivatif yang diajukan sehubungan dengan tindakan-tindakan dari Direksi dan Dewan Komisaris hampir tidak pernah diajukan atas nama Perseroan terkait atau diuji di hadapan pengadilan Indonesia, dan hak-hak para pemegang saham minoritas baru diatur pada tahun 1995 serta belum terbukti dalam prakteknya. Bahkan meskipun berdasarkan hukum Indonesia hal tersebut dapat dilaksanakan, belum adanya preseden pengadilan dapat menjadikan proses gugatan perdata tersebut menjadi lebih sulit. Dengan demikian, tidak ada kepastian bahwa hak atau ganti rugi bagi para pemegang saham minoritas akan sama, atau sama luasnya, dengan yang berlaku di yurisdiksi lain atau memadai untuk melindungi kepentingan para pemegang saham minoritas.

2. Risiko Perubahan Kebijakan atau Peraturan Pemerintah

Hukum dan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh institusi Pemerintah, terutama peraturan yang berlaku di Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Peraturan Daerah dapat mempengaruhi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Dalam menjalankan proses produksinya, kegiatan pemasaran dan distribusi produk-produknya, Perseroan wajib mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan-peraturan tersebut mengatur hal-hal yang berkaitan dengan standar produk, lingkungan, kesehatan, ketenagakerjaan, perpajakan dan keamanan. Perseroan juga wajib mengikuti peraturan yang berhubungan dengan persyaratan perizinan, praktek perdagangan, penetapan harga, serta pajak. Meskipun Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha Perseroan telah mematuhi seluruh peraturan yang berlaku, pemenuhan kewajiban atas peraturan-peraturan baru atau perubahannya atau interpretasinya maupun pelaksanaannya, serta perubahan terhadap interpretasi atau pelaksanaan hukum dan peratururan perundang-undangan yang telah ada dapat berdampak material dan negatif terhadap kegiatan dan kinerja operasional Perseroan. Selain itu, apabila Perseroan tidak mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Perseroan dapat dikenakan sanksi perdata, termasuk denda, hukuman atau penarikan produk serta sanksi-sanksi pidana lainnya.

Risiko ini dapat timbul untuk proyek-proyek yang berasal dari Pemerintah, swasta, BUMN/BUMD, ataupun pelanggan luar negeri. Hal ini akan berpengaruh terhadap tertundanya pekerjaan/proyek tersebut, sehingga dapat mengurangi pendapatan Perseroan. Selain itu juga terdapat proyek-proyek yang berasal dari luar negeri dimana terdapat perbedaan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah setempat yang dapat membatasi lalu lintas dana antar negara sehingga mempengaruhi pendapatan dan arus kas masuk Perseroan.

Page 67: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

47

Keterlibatan Perseroan dalam proses pengadilan atau sengketa; Perubahan harga saham perusahaan-perusahaan asing (terutama Asia) dan di pasar berkembang; dan Fluktuasi indeks pasar saham.

C. RISIKO USAHA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KONDISI DI INDONESIA

1. Risiko Ketentuan Negara Lain.

Kewajiban-kewajiban dari para pemegang saham mayoritas, anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan hukum Indonesia terhadap para pemegang saham minoritas kemungkinan lebih terbatas dibandingkan dengan pengaturan di negara-negara lain. Oleh karena itu, para pemegang saham minoritas kemungkinan tidak dapat melindungi kepentingan mereka berdasarkan hukum Indonesia yang berlaku saat ini sampai sejauh yang berlaku di negara-negara lain. Prinsip-prinsip hukum Perseroan seperti keabsahan tindakan yang dilakukan oleh perusahaan, fiduciary duty yang dibebankan kepada pihak pengurus, Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang saham pengendali Perseroan serta hak-hak yang dimiliki oleh para pemegang saham minoritas diatur di dalam UUPT dan Anggaran Dasar Perseroan. Prinsip-prinsip hukum tersebut dapat berbeda dari prinsip-prinsip yang berlaku jika Perseroan didirikan dalam yurisdiksi di luar Indonesia. Secara khusus, konsep-konsep yang terkait dengan fiduciary duty dari manajemen belum teruji di pengadilan Indonesia. Gugatan derivatif yang diajukan sehubungan dengan tindakan-tindakan dari Direksi dan Dewan Komisaris hampir tidak pernah diajukan atas nama Perseroan terkait atau diuji di hadapan pengadilan Indonesia, dan hak-hak para pemegang saham minoritas baru diatur pada tahun 1995 serta belum terbukti dalam prakteknya. Bahkan meskipun berdasarkan hukum Indonesia hal tersebut dapat dilaksanakan, belum adanya preseden pengadilan dapat menjadikan proses gugatan perdata tersebut menjadi lebih sulit. Dengan demikian, tidak ada kepastian bahwa hak atau ganti rugi bagi para pemegang saham minoritas akan sama, atau sama luasnya, dengan yang berlaku di yurisdiksi lain atau memadai untuk melindungi kepentingan para pemegang saham minoritas.

2. Risiko Perubahan Kebijakan atau Peraturan Pemerintah

Hukum dan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh institusi Pemerintah, terutama peraturan yang berlaku di Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Peraturan Daerah dapat mempengaruhi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Dalam menjalankan proses produksinya, kegiatan pemasaran dan distribusi produk-produknya, Perseroan wajib mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan-peraturan tersebut mengatur hal-hal yang berkaitan dengan standar produk, lingkungan, kesehatan, ketenagakerjaan, perpajakan dan keamanan. Perseroan juga wajib mengikuti peraturan yang berhubungan dengan persyaratan perizinan, praktek perdagangan, penetapan harga, serta pajak. Meskipun Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha Perseroan telah mematuhi seluruh peraturan yang berlaku, pemenuhan kewajiban atas peraturan-peraturan baru atau perubahannya atau interpretasinya maupun pelaksanaannya, serta perubahan terhadap interpretasi atau pelaksanaan hukum dan peratururan perundang-undangan yang telah ada dapat berdampak material dan negatif terhadap kegiatan dan kinerja operasional Perseroan. Selain itu, apabila Perseroan tidak mematuhi hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Perseroan dapat dikenakan sanksi perdata, termasuk denda, hukuman atau penarikan produk serta sanksi-sanksi pidana lainnya.

Risiko ini dapat timbul untuk proyek-proyek yang berasal dari Pemerintah, swasta, BUMN/BUMD, ataupun pelanggan luar negeri. Hal ini akan berpengaruh terhadap tertundanya pekerjaan/proyek tersebut, sehingga dapat mengurangi pendapatan Perseroan. Selain itu juga terdapat proyek-proyek yang berasal dari luar negeri dimana terdapat perbedaan kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah setempat yang dapat membatasi lalu lintas dana antar negara sehingga mempengaruhi pendapatan dan arus kas masuk Perseroan.

Selain itu peraturan ketenagakerjaan, perubahan hukum, dan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai upah minimum dan kebebasan serikat pekerja juga dapat mengakibatkan meningkatnya permasalahan dalam hubungan industrial, yang mana hal tersebut dapat berdampak material pada kegiatan operasional Perseroan apabila terjadi pemogokan kerja secara masal.

MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SELURUH RISIKO USAHA MATERIAL YANG DISUSUN BERDASARKAN BOBOT RISIKO TERHADAP KEGIATAN USAHA UTAMA DAN KEUANGAN PERSEROAN.

Page 68: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

48

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 27 Juli 2016 atas laporan posisi keuangan Perseroan pada tanggal 30 April 2016 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk periode 4 (empat) bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dan 2015 (tidak diaudit) yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian.

Page 69: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

49

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 27 Juli 2016 atas laporan posisi keuangan Perseroan pada tanggal 30 April 2016 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk periode 4 (empat) bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dan 2015 (tidak diaudit) yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian.

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN

A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Perseroan merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan di Negara Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 10 tanggal 7 Oktober 2014, yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-29347.40.10.2014 tanggal 14 Oktober 2014 (“Akta Pendirian Perseroan No. 10/2014”) dan perubahan terakhir Anggaran Dasar dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0055641 tanggal 9 Juni 2016 dan mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, serta telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016 ("Akta No. 23/2016") dan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris terakhir dimuat dalam Akta No.23/2016 jo. Akta No. 117 tanggal 29 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0062537 tanggal 29 Juni 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0080937.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 29 Juni 2016 ("Akta No. 23/2016 jo. Akta 117/2016"). Perseroan memulai kegiatan operasionalnya sejak tanggal 7 Oktober 2014. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu sebagaimana dimuat dalam akta-akta sebagai berikut: 1. Akta No. 60 Tanggal 21 November 2014 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta

mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Manusia sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-12316.40.20.2014 tentang Persetujuan Perubahan Badan Hukum PT WASKITA BETON PRECAST tanggal 05 Desember 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0127430.40.80.2014 Tanggal 05 Desember 2014 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 26 Januari 2015 (“Akta No. 60/2014”).

2. Akta No. 08 Tanggal 30 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta Timur, akta

mana telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Manusia sesuai dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.03-0948754 tentang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT WASKITA BETON PRECAST tanggal 06 Juli 2015 telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-3529578.AH.01.11.TAHUN 2015 Tanggal 06 Juli 2015 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016 (“Akta No. 08/2015”).

3. Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No. 7 tanggal 10 Februari 2016

yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta Timur, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0023026 tanggal 14 Februari 2016 dan telah didafftarkan pada Daftar Perseroan no. AHU-0019411.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 14 Februari 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016 (“Akta No. 7/2016”).

4. Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pengganti RUPS No. 73 tanggal 12 Mei 2016 yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta Timur, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No.AHU-AH.01.03-0050152 tentang perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris tanggal 20 Mei 2016 dan terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU—0062217.AH.01.11. Tahun 2016 tanggal 20 Mei 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016 (“Akta No. 73/2016”).

Page 70: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

50

5. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0055641 tanggal 9 Juni 2016 dan telah mendapat persetujuan dari menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, serta telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016. (“Akta No. 23/2016”)

Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No. 23/2016 adalah sebagai berikut :

1) Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri pabrikasi, industri konstruksi jasa,

pekerjaan terintegrasi (EPC), perdagangan, agro industri, jasa penyewaan, transportasi, investasi, pengelolaan kawasan, jasa keagenan, pembangunan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi, teknologi informasi serta kepariwisataan dan pengembang untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan terbatas;

2) Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Industri pabrikasi yaitu pekerjaan pelaksanaan konstruksi;

I. Pekerjaan sipil dan gedung (seluruh sektor pembangunan); (i) Penghasil beton atau precast; (ii) Jalan, jembatan, landasan dan lokasi pengeboran darat; (iii) Jalan dan jembatan kereta api; (iv) Drainase dan jaringan pengairan; (v) Gedung, pabrik dan bangunan industri; (vi) Bangunan pengelolaan air bersih dan limbah; (vii) Reklamasi dan pengerukan; (viii) Dermaga, penahan gelombang dan tanah (break water dan talud); (ix) Perumahan dan pemukiman; (x) Percetakan sawah dan pembukaan lahan; (xi) Pembukaan areal/transmigrasi; (xii) Bendung, bendungan dan terowongan; (xiii) Perpipaan termasuk perpipaan air dan limbah; (xiv) Interior; (xv) Pengeboran; (xvi) Pengupasan termasuk land clearing; (xvii) Penggalian/penambangan; (xviii) Pekerjaan pancang; (xix) Tambang dan pembangkit; (xx) Pertamanan; (xxi) Pekerjaan sipil dan gedung lainnya.

II. Pekerjaan mekanikal elektrikal termasuk jaringan dan instalasi:

(i) Kelistrikan dan pembangkit; (ii) Tata udara/AC dan pelindung kebakaran; (iii) Transmisi dan distribusi kelistrikan; (iv) Pemasangan alat angkut; (v) Pemasangan fasilitas produksi; (vi) Konstruksi alat angkat dan fasilitas lepas pantai; (vii) Lift dan escalator; (viii) Industri dan pembangkit; (ix) Termal/bertekanan; (x) Minyak/gas/geotermal/energi/air;

Page 71: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

51

5. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0055641 tanggal 9 Juni 2016 dan telah mendapat persetujuan dari menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, serta telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016. (“Akta No. 23/2016”)

Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sebagaimana dimuat dalam Akta No. 23/2016 adalah sebagai berikut :

1) Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri pabrikasi, industri konstruksi jasa,

pekerjaan terintegrasi (EPC), perdagangan, agro industri, jasa penyewaan, transportasi, investasi, pengelolaan kawasan, jasa keagenan, pembangunan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi, teknologi informasi serta kepariwisataan dan pengembang untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan terbatas;

2) Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a. Industri pabrikasi yaitu pekerjaan pelaksanaan konstruksi;

I. Pekerjaan sipil dan gedung (seluruh sektor pembangunan); (i) Penghasil beton atau precast; (ii) Jalan, jembatan, landasan dan lokasi pengeboran darat; (iii) Jalan dan jembatan kereta api; (iv) Drainase dan jaringan pengairan; (v) Gedung, pabrik dan bangunan industri; (vi) Bangunan pengelolaan air bersih dan limbah; (vii) Reklamasi dan pengerukan; (viii) Dermaga, penahan gelombang dan tanah (break water dan talud); (ix) Perumahan dan pemukiman; (x) Percetakan sawah dan pembukaan lahan; (xi) Pembukaan areal/transmigrasi; (xii) Bendung, bendungan dan terowongan; (xiii) Perpipaan termasuk perpipaan air dan limbah; (xiv) Interior; (xv) Pengeboran; (xvi) Pengupasan termasuk land clearing; (xvii) Penggalian/penambangan; (xviii) Pekerjaan pancang; (xix) Tambang dan pembangkit; (xx) Pertamanan; (xxi) Pekerjaan sipil dan gedung lainnya.

II. Pekerjaan mekanikal elektrikal termasuk jaringan dan instalasi:

(i) Kelistrikan dan pembangkit; (ii) Tata udara/AC dan pelindung kebakaran; (iii) Transmisi dan distribusi kelistrikan; (iv) Pemasangan alat angkut; (v) Pemasangan fasilitas produksi; (vi) Konstruksi alat angkat dan fasilitas lepas pantai; (vii) Lift dan escalator; (viii) Industri dan pembangkit; (ix) Termal/bertekanan; (x) Minyak/gas/geotermal/energi/air;

(xi) Kontrol dan instrumentasi; (xii) Pekerjaan mekanikal dan elektrikal lainnya.

III. Radio, telekomunikasi dan instrumentasi termasuk jaringan dan instalasi:

(i) Sinyal dan telekomunikasi kereta api; (ii) Sentral telekomunikasi; (iii) Telekomunikasi; (iv) Pemasangan telekomunikasi; (v) Pemancar radio sarana bantu navigasi udara dan laut.

IV. Perbaikan/pemeliharaan/renovasi bangunan; b. Perdagangan-perdagangan umum, terutama perdagangan beton precast; c. Jasa Pertambangan; d. Pekerjaan terintegrasi (engineering, procurement and conctruction : EPC) dalam bidang:

I. Perminyakan; II. Agro Industri; III. Kelistrikan; IV. Telekomunikasi; V. Petrokimia.

e. Rancang Bangun (design and build); f. Building manajemen; g. Pabrikasi bahan dan komponen bangunan; h. Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi; i. Pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik; j. Penyewaan peralatan konstruksi; k. Layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan serta peralatan konstruksi; l. Investasi dan atau pengelolaan usaha di bidang:

I. Prasarana dan sarana dasar (infrastruktur); II. Industri.

m. Ekspor Impor; n. System development; o. Pengelolaan kawasan; p. Pengembangan:

I. Properti; II. Realty.

q. Jasa Transportasi/Angkutan 3) Selain kegiatan usaha utama Perseroan sebagaimana dimaksud pada angka 2, Perseroan dapat melakukan

kegiatan usaha pendukung yaitu: a. Layanan jasa konsultasi (konsultan) manajemen; b. Melakukan usaha dibidang agro industri; c. Layanan jasa bidang teknologi informasi dan kepariwisataan.

Bahwa sampai dengan saat ini, Perseroan telah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) No. 123/24.1PB.7/31.75/-1.824.27/e/2016 atas nama Perseroan dimana Perseroan wajib untuk menyampaikan Laporan Kegiatan usahanya setiap 6 (enam) bulan kepada Pejabat Penerbit SIUP dan berlaku sampai dengan tanggal 29 Oktober 2019 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Timur pada tanggal 8 Juni 2016. B. IZIN-IZIN YANG WAJIB DIPENUHI PERSEROAN DALAM RANGKA PROSES PRODUKSI Bahwa Perseroan telah memiliki 8 (delapan) pabrik (plant) beton precast yang bersifat tetap/permanen, 20 (dua puluh) pabrik ready mix/batching plant dan 2 (dua) stone crusher (quarry) yang bersifat sementara dan hanya didirikan mengikuti lokasi suatu proyek, sehingga batching plant dan stone crusher merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proyek yang dikerjakan, adapun perizinan atas 8 (delapan) plant beton precast yang bersifat tetap sebagai berikut :

Page 72: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

52

No. Lokasi Izin Usaha Industri 1. Plant Cibitung

Jl. Imam Bonjol No.52, Desa Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi 17530

Surat Izin Usaha Industri No. 53/32/IU/PMDN/2016 atas nama Perseroan yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal Dan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat pada tanggal 3 Agustus 2016 dan berlaku selama Perseroan masih melakukan kegiatan usaha

2. Plant Sadang Jl. Raya Sadang, Subang, Purwakarta, Jawa Barat

Keputusan No. 73/32/IU/PMDN/2015 tentang izin Usaha Industri Penanaman Modal Dalam Negri Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat pada tanggal 21 Desember 2015 yang memutuskan untuk memberikan izin usaha industri atas nama Perseroan, yang berlaku selama perusahaan masih melakukan kegiatan usaha.

3. Plant Karawang Jl. Raya Kosambi Krajan II, Desa Curug, Klari, Karawang, Jawa Barat

Bahwa Izin Usaha Industri Perseroan sedang dalam pengurusan administrasi ke BPMPT Karawang dan BKPM berdasarkan bukti pengurusan dari Perseroan kepada CV Penta Buana Mandiri tanggal 2 Mei 2016, yang mana dokumen kepengurusan tersebut telah diterima berdasarkan tanda terima dokumen dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu pada tanggal 4 Mei 2016

4. Plant Kalijati Jl. Raya Subang KM. 127, Subang, Jawa Barat

Berdasarkan Surat Keterangan No. 503/151/Bid.Perijinan yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten Subang, Kasubid Pelayanan dan Pengolahan Non Perizinan pada tanggal 10 Juni 2016 yang menyatakan bahwa Izin Usaha Industri (IUI) atas nama Perseroan sedang dalam proses di Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat.

5. Plant Sidoarjo Jl. Raya Prambon, Ds. Kedungwonokerto, Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo

Bahwa Izin Usaha Industri Perseroan sedang dalam pengurusan di Kantor Badan Perizinan Terpadu Wilayah Jawa Timur berdasarkan Cover Note No. 02/VI/CN/NOT/2016 tentang Pengurusan Izin Usaha Industri yang dikeluarkan oleh Didit Aditya Hermawanto, S.H., M.Kn selaku Notaris di Kabupaten Mojokerto pada tanggal 8 Juni 2016, yang menyatakan bahwa Izin Usaha Industri atas nama Perseroan sedang dalam proses pengurusan

6. Plant Palembang Jl. Soekarno Hatta No. 98 Kel. Palang Kelapa, Kec. Alang-alang Lebar, Kota Palembang 30153

Surat Izin Usaha Industri Menengah No. 5803/IUI/530/0004/KPPT/IUI.M/2015 tanggal 29 Juli 2016 atas nama Perseroan yang dikeluarkan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang berlaku selama 3 (tiga) tahun sampai dengan 27 Januari 2018

7. Plant Bojonegara Raya Bojonegara-Salira, Kp. Solor lor 18/8 Margagiri, Kec. Bojonegara Serang, Banten

Bahwa berdasarkan Cover Note Notaris Stevanus Yolandi Aruan, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Cilegon No. 17/SYA/VI/2016 pada tanggal 10 Juni 2016 yang menyatakan bahwa Izin Usaha Industri Perseroan sedang dalam proses pengurusan di Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kota Cilegon.

8. Plant Subang Jl. Raya Suka Mulya, Purwadadi, Subang, Jawa Barat

Berdasarkan Surat Keterangan No. 807/151/Bid. Perijinan yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Subang pada tanggal 28 Juli 2016, yang mana sampai dengan Laporan Uji Tuntas Aspek Hukum ini, Perseroan sedang melakukan pengurusan atas Izin Usaha Industri.

Page 73: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

53

No. Lokasi Izin Usaha Industri 1. Plant Cibitung

Jl. Imam Bonjol No.52, Desa Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi 17530

Surat Izin Usaha Industri No. 53/32/IU/PMDN/2016 atas nama Perseroan yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal Dan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat pada tanggal 3 Agustus 2016 dan berlaku selama Perseroan masih melakukan kegiatan usaha

2. Plant Sadang Jl. Raya Sadang, Subang, Purwakarta, Jawa Barat

Keputusan No. 73/32/IU/PMDN/2015 tentang izin Usaha Industri Penanaman Modal Dalam Negri Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat pada tanggal 21 Desember 2015 yang memutuskan untuk memberikan izin usaha industri atas nama Perseroan, yang berlaku selama perusahaan masih melakukan kegiatan usaha.

3. Plant Karawang Jl. Raya Kosambi Krajan II, Desa Curug, Klari, Karawang, Jawa Barat

Bahwa Izin Usaha Industri Perseroan sedang dalam pengurusan administrasi ke BPMPT Karawang dan BKPM berdasarkan bukti pengurusan dari Perseroan kepada CV Penta Buana Mandiri tanggal 2 Mei 2016, yang mana dokumen kepengurusan tersebut telah diterima berdasarkan tanda terima dokumen dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu pada tanggal 4 Mei 2016

4. Plant Kalijati Jl. Raya Subang KM. 127, Subang, Jawa Barat

Berdasarkan Surat Keterangan No. 503/151/Bid.Perijinan yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten Subang, Kasubid Pelayanan dan Pengolahan Non Perizinan pada tanggal 10 Juni 2016 yang menyatakan bahwa Izin Usaha Industri (IUI) atas nama Perseroan sedang dalam proses di Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa Barat.

5. Plant Sidoarjo Jl. Raya Prambon, Ds. Kedungwonokerto, Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo

Bahwa Izin Usaha Industri Perseroan sedang dalam pengurusan di Kantor Badan Perizinan Terpadu Wilayah Jawa Timur berdasarkan Cover Note No. 02/VI/CN/NOT/2016 tentang Pengurusan Izin Usaha Industri yang dikeluarkan oleh Didit Aditya Hermawanto, S.H., M.Kn selaku Notaris di Kabupaten Mojokerto pada tanggal 8 Juni 2016, yang menyatakan bahwa Izin Usaha Industri atas nama Perseroan sedang dalam proses pengurusan

6. Plant Palembang Jl. Soekarno Hatta No. 98 Kel. Palang Kelapa, Kec. Alang-alang Lebar, Kota Palembang 30153

Surat Izin Usaha Industri Menengah No. 5803/IUI/530/0004/KPPT/IUI.M/2015 tanggal 29 Juli 2016 atas nama Perseroan yang dikeluarkan oleh Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang berlaku selama 3 (tiga) tahun sampai dengan 27 Januari 2018

7. Plant Bojonegara Raya Bojonegara-Salira, Kp. Solor lor 18/8 Margagiri, Kec. Bojonegara Serang, Banten

Bahwa berdasarkan Cover Note Notaris Stevanus Yolandi Aruan, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Cilegon No. 17/SYA/VI/2016 pada tanggal 10 Juni 2016 yang menyatakan bahwa Izin Usaha Industri Perseroan sedang dalam proses pengurusan di Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kota Cilegon.

8. Plant Subang Jl. Raya Suka Mulya, Purwadadi, Subang, Jawa Barat

Berdasarkan Surat Keterangan No. 807/151/Bid. Perijinan yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Subang pada tanggal 28 Juli 2016, yang mana sampai dengan Laporan Uji Tuntas Aspek Hukum ini, Perseroan sedang melakukan pengurusan atas Izin Usaha Industri.

C. PERKEMBANGAN PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Perkembangan permodalan Perseroan terhitung sejak pendirian pada tahun 2014 sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut: Tahun 2014 Sesuai dengan Akta Pendirian No. 10 tanggal 7 Oktober 2014 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-29347.40.10.2014 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas tertanggal 14 Oktober 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0105652.40.80.2014 tanggal 14 Oktober 2014, serta telah didaftarkan dalam daftar perusahaan dengan Tanda Daftar Perusahaan Nomor 09.04.1.46.40288 tanggal 26 Januari 2015, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp1.000.000,- Per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar 100.000 100.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - WASKITA 24.999 24.999.000.000 99,99 - Koperasi WASKITA 1 1.000.000 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 25.000 25.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 75.000 75.000.000.000

Sesuai dengan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Waskita Beton Precast No. 60 tanggal 21 November 2014 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-12316.40.20.2014 tentang Persetujuan Perubahan Badan Hukum Perseroan tanggal 5 Desember 2014 dengan Tanda Daftar Perusahaan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 26 Januari 2015, dimana para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal dasar dan modal ditempatkan serta disetor secara tunai dan inbreng Perseroan, berikut ini merupakan struktur pemegang saham pada Perseroan:

Keterangan Nilai Nominal Rp1.000.000,- Per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar 2.470.288 2.470.288.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - WASKITA 617.571 617.571.000.000 99,99 - Koperasi WASKITA 1 1.000.000 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 617.572 617.572.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 1.852.716 1.852.716.000.000

Tahun 2015 Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No. 8 tanggal 30 Juni 2015 yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta Timur, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0948754 tanggal 6 Juli 2015 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan no. AHU-3529578.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 6 Juli 2015, dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016, dimana para pemegang saham setuju untuk peningkatan modal melalui inbreng, berikut ini merupakan struktur pemegang saham pada Perseroan :

Keterangan Nilai Nominal Rp1.000.000,- Per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar 2.470.288 2.470.288.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - WASKITA 700.055 700.055.000.000 99,99 - Koperasi WASKITA 1 1.000.000 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 700.056 700.056.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 1.770.232 1.770.232.000.000

Page 74: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

54

Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No. 5 tanggal 15 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta Timur, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0952603 tanggal 28 Juli 2015 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan no. AHU-3535215.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 28 Juli 2015 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016, dimana para pemegang saham setuju untuk peningkatan modal ditempatkan serta disetor Perseroan secara tunai, berikut ini merupakan struktur pemegang saham Perseroan :

Keterangan Nilai Nominal Rp1.000.000,- Per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar 2.470.288 2.470.288.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - WASKITA 835.055 835.055.000.000 99,99 - Koperasi WASKITA 1 1.000.000 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 835.056 835.056.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 1.635.232 1.635.232.000.000

Tahun 2016 Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No. 7 tanggal 10 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta Timur, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0023026 tanggal 14 Februari 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan no. AHU-0019411.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 14 Februari 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016, dimana para pemegang saham menyetujui untuk peningkatan modal ditempatkan/ modal disetor secara tunai, berikut ini merupakan struktur permodalan Perseroan dan susunan pemegang saham pada Perseroan:

Keterangan Nilai Nominal Rp1.000.000,- Per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar 2.470.288 2.470.288.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - WASKITA 1.135.055 1.135.055.000.000 99,99 - Koperasi WASKITA 1 1.000.000 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.135.056 1.135.056.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 1.335.232 1.335.232.000.000

Sesuai dengan Akta No. 23/2016, dimana penyetoran modal disetor seluruhnya secara tunai, berikut ini merupakan struktur permodalan Perseroan dan susunan pemegang saham pada Perseroan :

Keterangan Nilai Nominal Rp100,- Per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar 63.266.778.136 6.326.677.813.600 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - WASKITA 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99 - Koperasi WASKITA 13.935 1.393.500 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.816.694.534 1.581.669.453.400 100,00 Saham Dalam Portepel 47.450.083.602 4.745.008.360.200

D.

STRU

KTU

R O

RGAN

ISAS

I

Berik

ut in

i ada

lah

baga

n st

rukt

ur o

rgan

isasi

Pers

eroa

n pa

da sa

at P

rosp

ektu

s ini

dite

rbitk

an:

U N I T K E R J A D I R E K S I

SPI

AUD

ITO

R TE

KNIK

AUD

ITO

R KE

UAN

GAN

AUD

ITO

R SI

STEM

DEP

. PEM

ASAR

AN

& P

ENJU

ALAN

BAG

. PRO

MO

SI &

AD

M.P

EMAS

ARAN

BAG

. PEN

JUAL

AN,

ADM

. PEN

JUAL

AN

& T

ENAG

A PE

NJU

ALAN

DEP

. PRO

DU

KSI &

PE

NG

ADAA

N

BAG

. PRE

CAST

BAG

. REA

DYM

IX

BAG

. PEN

GEN

DAL

I &

EVA

LUAS

I D

ISTR

IBU

SI

BAG

. SAR

ANA

PEN

UN

JAN

G

BAG

. PEN

GAD

AAN

DEP

. DES

AIN

PR

OD

UK

& M

UTU

BAG

. PRO

DU

K &

LI

TBAN

G

BAG

. TEK

NIK

BAG

. KU

ALIT

AS

PRO

DU

K

BAG

. JAM

INAN

M

UTU

& K

3

DEP

. KEU

ANG

AN &

RI

SIKO

BAG

. KEU

ANG

AN &

PE

RBAN

KAN

BAG

. AKU

NTA

NSI

&

PAJA

K

DEP

. SD

M, S

ISTE

M

& T

I

BAG

. PER

ENCA

NAA

N,

ADM

INIS

TRAS

I &

PEN

GEM

BAN

GA

N

SDM

BAG

. SIS

TEM

& T

I

SEKP

ER

BAG

. HU

BUN

GAN

IN

VEST

OR

BAG

. SEK

RETA

RIAT

&

HU

MAS

DEP

. PE

NG

EMBA

NG

AN

USA

HA

BAG

. PE

NG

EMBA

NG

AN

USA

HA

BAG

. PE

MBA

NG

UN

AN

SARA

NA

PRO

DU

KSI

BAG

. RIS

IKO

BAG

. AN

GG

ARAN

BAG

. UM

UM

&

PERL

ENG

KAPA

NBA

G. H

UKU

M

STAF

AHL

I DIR

EKSI

DEW

AN K

OM

ISAR

ISSE

KDEK

OM

K O M I S A R I S

K O

M I

T E

DIR

EKTU

R U

TAM

A

DIRE

KTU

RTE

KNIK

& O

PERA

SIDI

REKT

UR

PEM

ASAR

ANDI

REKT

UR

KEU

ANG

ANDI

REKT

UR

PEN

GEM

BAN

GAN

& S

DM

Page 75: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

55

Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No. 5 tanggal 15 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta Timur, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0952603 tanggal 28 Juli 2015 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan no. AHU-3535215.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 28 Juli 2015 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016, dimana para pemegang saham setuju untuk peningkatan modal ditempatkan serta disetor Perseroan secara tunai, berikut ini merupakan struktur pemegang saham Perseroan :

Keterangan Nilai Nominal Rp1.000.000,- Per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar 2.470.288 2.470.288.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - WASKITA 835.055 835.055.000.000 99,99 - Koperasi WASKITA 1 1.000.000 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 835.056 835.056.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 1.635.232 1.635.232.000.000

Tahun 2016 Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham No. 7 tanggal 10 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta Timur, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0023026 tanggal 14 Februari 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan no. AHU-0019411.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 14 Februari 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016, dimana para pemegang saham menyetujui untuk peningkatan modal ditempatkan/ modal disetor secara tunai, berikut ini merupakan struktur permodalan Perseroan dan susunan pemegang saham pada Perseroan:

Keterangan Nilai Nominal Rp1.000.000,- Per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar 2.470.288 2.470.288.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - WASKITA 1.135.055 1.135.055.000.000 99,99 - Koperasi WASKITA 1 1.000.000 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.135.056 1.135.056.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 1.335.232 1.335.232.000.000

Sesuai dengan Akta No. 23/2016, dimana penyetoran modal disetor seluruhnya secara tunai, berikut ini merupakan struktur permodalan Perseroan dan susunan pemegang saham pada Perseroan :

Keterangan Nilai Nominal Rp100,- Per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Modal Dasar 63.266.778.136 6.326.677.813.600 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - WASKITA 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99 - Koperasi WASKITA 13.935 1.393.500 0,01 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 15.816.694.534 1.581.669.453.400 100,00 Saham Dalam Portepel 47.450.083.602 4.745.008.360.200

D.

STRU

KTU

R O

RGAN

ISAS

I

Berik

ut in

i ada

lah

baga

n st

rukt

ur o

rgan

isasi

Pers

eroa

n pa

da sa

at P

rosp

ektu

s ini

dite

rbitk

an:

U N I T K E R J A D I R E K S I

SPI

AUD

ITO

R TE

KNIK

AUD

ITO

R KE

UAN

GAN

AUD

ITO

R SI

STEM

DEP

. PEM

ASAR

AN

& P

ENJU

ALAN

BAG

. PRO

MO

SI &

AD

M.P

EMAS

ARAN

BAG

. PEN

JUAL

AN,

ADM

. PEN

JUAL

AN

& T

ENAG

A PE

NJU

ALAN

DEP

. PRO

DU

KSI &

PE

NG

ADAA

N

BAG

. PRE

CAST

BAG

. REA

DYM

IX

BAG

. PEN

GEN

DAL

I &

EVA

LUAS

I D

ISTR

IBU

SI

BAG

. SAR

ANA

PEN

UN

JAN

G

BAG

. PEN

GAD

AAN

DEP

. DES

AIN

PR

OD

UK

& M

UTU

BAG

. PRO

DU

K &

LI

TBAN

G

BAG

. TEK

NIK

BAG

. KU

ALIT

AS

PRO

DU

K

BAG

. JAM

INAN

M

UTU

& K

3

DEP

. KEU

ANG

AN &

RI

SIKO

BAG

. KEU

ANG

AN &

PE

RBAN

KAN

BAG

. AKU

NTA

NSI

&

PAJA

K

DEP

. SD

M, S

ISTE

M

& T

I

BAG

. PER

ENCA

NAA

N,

ADM

INIS

TRAS

I &

PEN

GEM

BAN

GA

N

SDM

BAG

. SIS

TEM

& T

I

SEKP

ER

BAG

. HU

BUN

GAN

IN

VEST

OR

BAG

. SEK

RETA

RIAT

&

HU

MAS

DEP

. PE

NG

EMBA

NG

AN

USA

HA

BAG

. PE

NG

EMBA

NG

AN

USA

HA

BAG

. PE

MBA

NG

UN

AN

SARA

NA

PRO

DU

KSI

BAG

. RIS

IKO

BAG

. AN

GG

ARAN

BAG

. UM

UM

&

PERL

ENG

KAPA

NBA

G. H

UKU

M

STAF

AHL

I DIR

EKSI

DEW

AN K

OM

ISAR

ISSE

KDEK

OM

K O M I S A R I S

K O

M I

T E

DIR

EKTU

R U

TAM

A

DIRE

KTU

RTE

KNIK

& O

PERA

SIDI

REKT

UR

PEM

ASAR

ANDI

REKT

UR

KEU

ANG

ANDI

REKT

UR

PEN

GEM

BAN

GAN

& S

DM

Page 76: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

56

E. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN Sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0055642 tanggal 9 Juni 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 jo. Akta No. 117 tanggal 29 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0062537 tanggal 29 Juni 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0080937.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 29 Juni 2016, serta telah didaftarkan dalam daftar perusahaan dengan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 09.04.1.46.40288 tanggal 5 Agustus 2016, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Tunggul Rajagukguk Komisaris : Agus Sugiono Komisaris Independen : Deddy Jevri Hanteru Sitorus Komisaris Independen : Suhendro Bakri Direksi

Direktur Utama : Jarot Subana Direktur : Agus Wantoro Direktur : A. Yulianto Tyas Nugroho Direktur Independen : MC. Budi Setyono IR MM

Dewan Komisaris

Tunggul Rajagukguk, Komisaris Utama. Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2014. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Keuangan WASKITA sejak tahun 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2009-2011), Direktur PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (2008-2009) dan Senior Vice President PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2004-2007). Meraih gelar Sarjana Teknik (1988) dan Magister Manajemen (2001) dari Universitas Indonesia.

Agus Sugiono, Komisaris. Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2014. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia WASKITA sejak tahun 2014. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi III WASKITA (2013 – 2014), Kepala Departemen Operasi WASKITA (2010-2013) dan Kepala Departemen Pemasaran WASKITA (2004-2009). Meraih gelar Sarjana Teknik (1986) dari Universitas Gajah Mada dan Magister Manajemen (2009) dari Universitas Prasetya Mulya.

Page 77: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

57

E. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN Sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0055642 tanggal 9 Juni 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 jo. Akta No. 117 tanggal 29 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0062537 tanggal 29 Juni 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0080937.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 29 Juni 2016, serta telah didaftarkan dalam daftar perusahaan dengan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 09.04.1.46.40288 tanggal 5 Agustus 2016, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Tunggul Rajagukguk Komisaris : Agus Sugiono Komisaris Independen : Deddy Jevri Hanteru Sitorus Komisaris Independen : Suhendro Bakri Direksi

Direktur Utama : Jarot Subana Direktur : Agus Wantoro Direktur : A. Yulianto Tyas Nugroho Direktur Independen : MC. Budi Setyono IR MM

Dewan Komisaris

Tunggul Rajagukguk, Komisaris Utama. Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2014. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Keuangan WASKITA sejak tahun 2011. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2009-2011), Direktur PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (2008-2009) dan Senior Vice President PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2004-2007). Meraih gelar Sarjana Teknik (1988) dan Magister Manajemen (2001) dari Universitas Indonesia.

Agus Sugiono, Komisaris. Warga Negara Indonesia, 56 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2014. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Pengembangan dan Sumber Daya Manusia WASKITA sejak tahun 2014. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi III WASKITA (2013 – 2014), Kepala Departemen Operasi WASKITA (2010-2013) dan Kepala Departemen Pemasaran WASKITA (2004-2009). Meraih gelar Sarjana Teknik (1986) dari Universitas Gajah Mada dan Magister Manajemen (2009) dari Universitas Prasetya Mulya.

Deddy Jevri Hanteru Sitorus, Komisaris Independen. Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2016. Saat ini juga menjabat sebagai Exclusive Analysis di South East Asia Researcher sejak tahun 2013 dan Komisaris di Optima Consulting Network (OCN) sejak tahun 2012. Sebelumnya menjabat sebagai Exclusive Analysis di Indonesia Country Representative (2011 - 2013), Direktur Eksekutif di Optima Consulting Network (OCN) (2010 – 2012), Project Coordinator di UNDP Indonesia Office - Multi Donor Support on Indonesia Election (2008 – 2009), Project Manager di UNDP Indonesia Office - CIVED Project (2006 – 2008) dan Expert Staff Assistant di Kantor Parlemen Yvette Cooper, MP, UK Minister of Housing, London (2005 – 2006). Meraih gelar Sarjana Pertanian (1995) dari Universitas Simalungun dan Master of Arts (2005) dari Kingston University, UK.

Direksi

Jarot Subana, Direktur Utama. Warga Negara Indonesia, 49 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2016. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Pemasaran Perseroan. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Precast WASKITA (2013 - 2014) dan Kepala Bagian Pengendalian Divisi II / Divisi Sipil WASKITA (2008 - 2013). Meraih gelar Sarjana Teknik (2000) dari Universitas Yos Sudarso, Surabaya.

Suhendro Bakri, Komisaris Independen. Warga Negara Indonesia, 64 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2016.

Sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen PT Timah (Persero) Tbk (2011 - 2016), Staf Ahli bidang Investasi dan Sinergi BUMN di Kementerian BUMN (2010 - 2012), Asisten Deputi Urusan Usaha Jasa Perencanaan, Konstruksi dan Rekayasa di Kementerian BUMN (2006 - 2010), Komisaris PT Petrokimia Gresik (2001 - 2010) dan Komisaris PT Askrindo (2001 - 2010).

Meraih gelar Sarjana Ekonomi (1978) dari Universitas Airlangga (UNAIR) dan Master of Economic Policy (1988) dari Boston University, USA.

Page 78: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

58

Agus Wantoro, Direktur Teknik & Operasi. Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Menjabat sebagai Direktur Teknik & Operasi Perseroan sejak tahun 2016. Selama berkarier di WASKITA, pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Regional Timur (2015 – 2016), Kepala Divisi Regional II (2014 – 2015), Kepala Bagian Pengendalian (2013 – 2014), Kepala Bagian Anggaran (2010 – 2013) dan Kepala Proyek ME Pembangunan RSUD Tarakan (2009 – 2010). Meniti karier di WASKITA sejak tahun 1994 sebagai staf Pemasaran, dan telah menjabat berbagai posisi di WASKITA hingga tahun 2016. Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil (1993) dari Universitas Diponegoro dan Magister Manajemen (2013) dari Universitas Mulawarman.

A Yulianto Tyas Nugroho, Direktur Pengembangan & SDM. Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Menjabat sebagai Direktur Pengembangan & SDM Perseroan sejak Juni 2016. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan & SDM Perseroan (2015 – Juni 2016) dan Komisaris PT Cinere Serpong Jaya (2015 – Juni 2016). Mendedikasikan dirinya di WASKITA sejak tahun 1994. Memulai kariernya di WASKITA sebagai Management Trainee. Selama berkarier di WASKITA, pernah menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan (2014 - 2015), Kepala Bagian Keuangan (2013 - 2014), Kepala Bagian Pendanaan & Administrasi Keuangan (2012 - 2013), Kepala Bagian SDM, Sistem, & Teknologi Informasi (TI) di Divisi Regional Timur (2011 - 2012), dan Kepala Bagian Keuangan & SDM di Wilayah Tengah (2008 - 2011). Meraih gelar Sarjana Ekonomi (1992) dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Yogyakarta.

MC. Budi Setyono IR MM, Direktur Independen. Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai Direktur Keuangan / Independen Perseroan sejak Juni 2016. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur PT Pefindo Biro Kredit (2016 – Juni 2016), Direktur PT Karabha Digdaya (2009 – 2016), dan Staf Ahli Direktur Keuangan Bidang Keuangan & Administrasi PT Merpati Nusantara Airlines (2008 –2009). Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil (1991) dan Magister Manajemen (1995) dari Universitas Indonesia.

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang saham (“RUPS”) setiap tahunnya. Untuk tahun 2015 hasil RUPS telah memutuskan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai hasil kinerja tahun 2014 serta mengacu pada Pedoman Remunerasi PT Waskita Karya (Persero), Tbk, dan Kementerian BUMN. Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris berdasarkan evaluasi bersama terhadap sistem remunerasi yang berlaku di Perusahaan dan hasil kinerja Perusahaan yang berorientasi kepada pay for performance yang menghargai prestasi dan kinerja yang dicapai oleh manajemen Perusahaan. Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2015 sesuai dengan Surat Keputusan Nomor

Page 79: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

59

Agus Wantoro, Direktur Teknik & Operasi. Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Menjabat sebagai Direktur Teknik & Operasi Perseroan sejak tahun 2016. Selama berkarier di WASKITA, pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Divisi Regional Timur (2015 – 2016), Kepala Divisi Regional II (2014 – 2015), Kepala Bagian Pengendalian (2013 – 2014), Kepala Bagian Anggaran (2010 – 2013) dan Kepala Proyek ME Pembangunan RSUD Tarakan (2009 – 2010). Meniti karier di WASKITA sejak tahun 1994 sebagai staf Pemasaran, dan telah menjabat berbagai posisi di WASKITA hingga tahun 2016. Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil (1993) dari Universitas Diponegoro dan Magister Manajemen (2013) dari Universitas Mulawarman.

A Yulianto Tyas Nugroho, Direktur Pengembangan & SDM. Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Menjabat sebagai Direktur Pengembangan & SDM Perseroan sejak Juni 2016. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan & SDM Perseroan (2015 – Juni 2016) dan Komisaris PT Cinere Serpong Jaya (2015 – Juni 2016). Mendedikasikan dirinya di WASKITA sejak tahun 1994. Memulai kariernya di WASKITA sebagai Management Trainee. Selama berkarier di WASKITA, pernah menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan (2014 - 2015), Kepala Bagian Keuangan (2013 - 2014), Kepala Bagian Pendanaan & Administrasi Keuangan (2012 - 2013), Kepala Bagian SDM, Sistem, & Teknologi Informasi (TI) di Divisi Regional Timur (2011 - 2012), dan Kepala Bagian Keuangan & SDM di Wilayah Tengah (2008 - 2011). Meraih gelar Sarjana Ekonomi (1992) dari Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Yogyakarta.

MC. Budi Setyono IR MM, Direktur Independen. Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Menjabat sebagai Direktur Keuangan / Independen Perseroan sejak Juni 2016. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur PT Pefindo Biro Kredit (2016 – Juni 2016), Direktur PT Karabha Digdaya (2009 – 2016), dan Staf Ahli Direktur Keuangan Bidang Keuangan & Administrasi PT Merpati Nusantara Airlines (2008 –2009). Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil (1991) dan Magister Manajemen (1995) dari Universitas Indonesia.

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang saham (“RUPS”) setiap tahunnya. Untuk tahun 2015 hasil RUPS telah memutuskan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai hasil kinerja tahun 2014 serta mengacu pada Pedoman Remunerasi PT Waskita Karya (Persero), Tbk, dan Kementerian BUMN. Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris berdasarkan evaluasi bersama terhadap sistem remunerasi yang berlaku di Perusahaan dan hasil kinerja Perusahaan yang berorientasi kepada pay for performance yang menghargai prestasi dan kinerja yang dicapai oleh manajemen Perusahaan. Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2015 sesuai dengan Surat Keputusan Nomor

07/SK/WBP/PEN/2014 tanggal 11 Desember 2014 tentang Penetapan Penghasilan dan Tunjangan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris juncto Surat Keputusan Nomor 04/SK/WBP/PEN/2015 tanggal 10 April 2015 Tentang Penetapan Penghasilan dan Tunjangan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2015. Per 31 Desember 2015 remunerasi Direksi sebesar Rp2.743.360.000,- dan Dewan Komisaris sebesar Rp 1.233.388.800,-. SEKRETARIS PERUSAHAAN Sesuai dengan pemenuhan Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik dan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 10/SK/WBP/PEN/2016 tanggal 10 Juni 2016 yang mulai berlaku sejak 10 Juni 2016, Perseroan telah menunjuk Ratna Ningrum sebagai Sekretaris Perusahaan yang dapat dihubungi pada alamat berikut di bawah ini:

Kantor Pusat Corporate Secretary

PT WASKITA BETON PRECAST TBK Gedung Teraskita, Lt. 3-3A

Jl. MT. Haryono Kav. No. 10A, RT 11, RW 11 Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara

Jakarta Timur 13340, Indonesia Telepon : (021) 22892999 Faksimili : (021) 29838020

Email: [email protected] Website: www.waskitaprecast.co.id

Sebagaimana bentuk komitmen terhadap transparansi bagi semua pemangku kepentingan, Perseroan menunjuk seorang Sekretaris Perusahaan yang berperan untuk :

Membantu Direksi dalam menjaga kepatuhan kegiatan Perseroan dalam mewujudkan Good Corporate Governance (“GCG”);

Membina hubungan dengan stakeholders dan instansi terkait; Menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen Perseroan dan instansi terkait; Menyampaikan laporan-laporan Perseroan kepada pihak-pihak terkait; Mengatur penyelenggaraan agenda-agenda korporasi, meliputi RUPS, rapat kerja, rapat koordinasi, rapat

gabungan direksi dan komisaris, rapat tinjauan manajemen, upacara dan serah terima jabatan; Menyelenggarakan dan menyiapkan bahan/materi untuk keperluan publikasi/pameran yang diikuti

Perseroan; Mengorganisir kegiatan publikasi Perseroan kepada pihak internal dan eksternal; Melakukan updating website dan company profile Perseroan; Mengelola gedung kantor pusat; Mengendalikan rencana investasi dan penghapusan aktiva tetap dan administrasinya. Menjalankan fungsi Corporate Legal Affair atau Legal Compliance; dan Menjalankan kewajiban sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility).

KOMITE AUDIT Sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 09/SK/WBP/PEN/2016 tanggal 7 Juni 2016 tentang Penugasan Komite Audit Perseroan, yang mana Rapat Dewan Komisaris Perusahaan dengan suara bulat menyetujui pergantian dan pengangkatan Organ Komite Audit Perusahaan untuk masa bakti 5 (lima) tahun berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan No. 01/SK/WBP/DK/2016 tentang Susunan Keanggotaan Komite Audit, Komite Risiko & Asuransi dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan tanggal 6 Juni 2016 dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk dapat memberhentikannya sewaktu-waktu, yaitu : Ketua : Suhendro Bakri Anggota : Paulus Alexander Widjaja, SE Anggota : F. Heru Wibowo

Page 80: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

60

Adapun keterangan singkat tentang masing-masing Komite Audit adalah sebagai berikut: Ketua : Suhendro Bakri

Warga Negara Indonesia Usia 64 tahun Pengalaman Kerja :

Saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Memiliki berbagai pengalaman baik dalam bidang korporasi dan pemerintahan. Pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT Timah (Persero) Tbk (2011 – 2016), Komisaris PT Askrindo (2001 – 2010), dan Komisaris PT Petrokimia Gresik (2001 – 2010). Dalam bidang pemerintahan, pernah menjabat berbagai posisi strategis sebagai Staf Ahli di bidang Investasi dan Sinergi BUMN di Kementerian BUMN (2010 – 2012) dan Asisten Deputi Urusan Usaha Jasa Perencanaan, Konstruksi dan Rekayasa di Kementerian BUMN (2006 – 2010). Anggota : Paulus Alexander Widjaya, SE

Warga Negara Indonesia Usia 56 tahun Pengalaman Kerja : Saat ini menjabat sebagai Komite Audit di Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai General Manager Divisi Treasury dan Anggota Tim Penerapan Tatakelola Perusahaan yang baik di PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Group Verifikasi Data dan Hubungan Bank di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (2002 – 2004), Kepala Cabang Induk (KCI) Tanah Abang Bukit di Bank Umum Nasional, Tbk (1997-1998), Staf Direktur Keuangan dan Accounting di PT Sumalindo Lestari Jaya, Tbk (1988-1989), Manager Keuangan dan Accounting di PT Saka Mas Permai (1982-1988). Mengawali karirnya sebagai Asisten Auditor di Kantor Akuntan Publik Andi & Co (1981-1982). Anggota : F. Heru Wibowo

Warga Negara Indonesia Usia 51 tahun Pengalaman Kerja :

Saat ini menjabat sebagai Komite Audit di Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Kabag Humas dan Sekretariat di WASKITA sejak November 2015. Memulai karirnya di WASKITA sejak tahun 1991 sebagai staf di Biro Akuntansi & Keuangan, dan pernah menjabat sebagai Kabag Humas dan Umum WASKITA (2015), Kabag SDM & Sistem di Kantor Divisi Regional Timur WASKITA berkedudukan di Denpasar (2015), Kabag KSDM & Sistem di Kantor Divisi Regional IV WASKITA berkedudukan di Makassar (2013 - 2015), Kabag Keu & Risk di Kantor Divisi VI WASKITA berkedudukan di Jakarta (2012 – 2013), Kabag Keu & Risk di Kantor Divisi VI WASKITA berkedudukan di Surabaya (2011 – 2012), Kabag KSDM di Kantor Wilayah Timur 3, Divisi III WASKITA berkedudukan di Surabaya (2010 – 2011). Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana telah dituangkan dalam Prosedur Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) PT Waskita Beton Precast Tbk, Lampiran Surat Keputusan Direksi No. 40.3/SK/WBP/PEN/2015 tanggal 1 Desember 2015 telah sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana disebut dalam Peraturan No. IX.I.5 yang mengatur hal-hal sebagai berikut: Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: Melakukan review atas laporan efektifitas pengendalian internal Perseroan Melakukan review atas upaya manajemen dalam menindaklanjuti rekomendasi auditor internal (SPI)

berkaitan dengan pengendalian internal. Membuat rekomendasi mengenai sistem pengendalian manajemen Perseroan serta pelaksanaannya. Meyakinkan penerapan prinsip-prinsip akuntansi secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan. Meneliti pengumuman pendahuluan, laporan keuangan interim, dan hasil pengujian analis.

Page 81: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

61

Adapun keterangan singkat tentang masing-masing Komite Audit adalah sebagai berikut: Ketua : Suhendro Bakri

Warga Negara Indonesia Usia 64 tahun Pengalaman Kerja :

Saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Memiliki berbagai pengalaman baik dalam bidang korporasi dan pemerintahan. Pernah menjabat sebagai Komisaris Independen PT Timah (Persero) Tbk (2011 – 2016), Komisaris PT Askrindo (2001 – 2010), dan Komisaris PT Petrokimia Gresik (2001 – 2010). Dalam bidang pemerintahan, pernah menjabat berbagai posisi strategis sebagai Staf Ahli di bidang Investasi dan Sinergi BUMN di Kementerian BUMN (2010 – 2012) dan Asisten Deputi Urusan Usaha Jasa Perencanaan, Konstruksi dan Rekayasa di Kementerian BUMN (2006 – 2010). Anggota : Paulus Alexander Widjaya, SE

Warga Negara Indonesia Usia 56 tahun Pengalaman Kerja : Saat ini menjabat sebagai Komite Audit di Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai General Manager Divisi Treasury dan Anggota Tim Penerapan Tatakelola Perusahaan yang baik di PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero). Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Group Verifikasi Data dan Hubungan Bank di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (2002 – 2004), Kepala Cabang Induk (KCI) Tanah Abang Bukit di Bank Umum Nasional, Tbk (1997-1998), Staf Direktur Keuangan dan Accounting di PT Sumalindo Lestari Jaya, Tbk (1988-1989), Manager Keuangan dan Accounting di PT Saka Mas Permai (1982-1988). Mengawali karirnya sebagai Asisten Auditor di Kantor Akuntan Publik Andi & Co (1981-1982). Anggota : F. Heru Wibowo

Warga Negara Indonesia Usia 51 tahun Pengalaman Kerja :

Saat ini menjabat sebagai Komite Audit di Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Kabag Humas dan Sekretariat di WASKITA sejak November 2015. Memulai karirnya di WASKITA sejak tahun 1991 sebagai staf di Biro Akuntansi & Keuangan, dan pernah menjabat sebagai Kabag Humas dan Umum WASKITA (2015), Kabag SDM & Sistem di Kantor Divisi Regional Timur WASKITA berkedudukan di Denpasar (2015), Kabag KSDM & Sistem di Kantor Divisi Regional IV WASKITA berkedudukan di Makassar (2013 - 2015), Kabag Keu & Risk di Kantor Divisi VI WASKITA berkedudukan di Jakarta (2012 – 2013), Kabag Keu & Risk di Kantor Divisi VI WASKITA berkedudukan di Surabaya (2011 – 2012), Kabag KSDM di Kantor Wilayah Timur 3, Divisi III WASKITA berkedudukan di Surabaya (2010 – 2011). Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana telah dituangkan dalam Prosedur Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) PT Waskita Beton Precast Tbk, Lampiran Surat Keputusan Direksi No. 40.3/SK/WBP/PEN/2015 tanggal 1 Desember 2015 telah sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana disebut dalam Peraturan No. IX.I.5 yang mengatur hal-hal sebagai berikut: Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: Melakukan review atas laporan efektifitas pengendalian internal Perseroan Melakukan review atas upaya manajemen dalam menindaklanjuti rekomendasi auditor internal (SPI)

berkaitan dengan pengendalian internal. Membuat rekomendasi mengenai sistem pengendalian manajemen Perseroan serta pelaksanaannya. Meyakinkan penerapan prinsip-prinsip akuntansi secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan. Meneliti pengumuman pendahuluan, laporan keuangan interim, dan hasil pengujian analis.

Meneliti laporan keuangan tahunan dan menyakinkan bahwa laporan telah lengkap dan konsisten dengan laporan sebelumnya.

Meneliti hasil audit laporan keuangan oleh auditor eksternal. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur pengkajian yang memuaskan terhadap informasi yang

dikeluarkan oleh Perseroan, termasuk laporan-laporan keuangan, proyeksi (forecast) dan informasi keuangan lainnya yang disampaikan baik kepada Pemegang Saham maupun Regulator.

Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawaan Internal (SPI). Untuk memenuhi tugas tersebut, Komite Audit melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut :

o Mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT) dan mendorong tindak lanjutnya.

o Mengevaluasi kebijakan pengawasan SPI dan Penyusutan PKPT o Mengevaluasi hasil temuan-temuan SPI dan memberikan masukan-masukan perbaikan yang diperlukan o Membahas kebutuhan peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia SPI dalam rangka

pemberdayaan SPI. o Mengkaji kecukupan Piagam Auditor Internal o Berkoordinasi dengan SPI dalam rangka menyamakan persepsi dan operasi intern SPI o Mengadakan koordinasi dan kerjasama antara Komite Audit, SPI dan Auditor Eksternal o Atas persetujuan Komisaris, Komite Audit dapat melakukan konsultasi dengan Direksi utuk

menyarankan bidang-bidang yang perlu diaudit sebelum Direksi melakukan finalisasi rencana audit internal tahunan.

o Menilai peranan dan pelaksanaan tugas Auditor Eksternal o Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang

pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.

o Membuat rencana kegiatan tahunan Komite Audit yang disetujui oleh Komisaris o Memberikan masukan kepada Komisaris tentang penyusunan dan penyempurnaan Piagam Komite

Audit secara berkala. Komite Audit wajib menyampaikan laporan kepada Komisaris Laporan yang disampaikan berupa : Laporan atas aktivitasnya yang disampaikan secara berkala sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) bulan

sekali. Laporan khusus yang berisi temuan yang diperkirakan dapat mengganggu kegiatan Perseroan. Laporan

khusus wajib disampaikan kepada Komisaris selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Kerja sejak tanggal temuan diketahui, dan dalam tempo paling lama 3 x 24 jam disampaikan oleh Komisaris kepada WASKITA.

Komite Audit membuat Laporan Tahunan kepada Komisaris mengenai pelaksanaan kegiatan Komite Audit dan dimuat pada Laporan Tahunan Perseroan., antara lain berkait dengan hal-hal :

o Pelanggaran yang dilakukan oleh Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku (jika ada)

o Kesalah/kekeliruan penyajian laporan Keuangan, Sistem Pengendalian Internal dan Independensi Auditor Eksternal (jika ada).

o Kajian atas pelaksanaan paket remunerasi Komisaris dan Direksi sesuai dengan keputusan RUPS. KOMITE RISIKO & ASURANSI Sebagaimana termaktub dalam Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 01/SK/WBP/DK/2016 tanggal 6 Juni 2016 tentang Susunan Keanggotaan Komite Audit, Komite Risiko & Asuransi dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan, yang mana Rapat Dewan Komisaris Perusahaan dengan suara bulat menyetujui pergantian dan pengangkatan Organ Komite Risiko & Asuransi Perusahaan untuk masa bakti 5 (lima) tahun sejak tanggal keputusan ini dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris untuk dapat memberhentikannya sewaktu-waktu, yaitu : Ketua : Deddy Jevri Sitorus Anggota : Dwi Rusmanto Anggota : M. Noor Utomo

Page 82: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

62

Adapun keterangan singkat tentang masing-masing Komite Risiko & Asuransi adalah sebagai berikut: Ketua : Deddy Jevri Sitorus

Warga Negara Indonesia Usia 46 tahun Pengalaman Kerja :

Saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Exclusive Analysis di South East Asia Researcher sejak tahun 2013 dan Komisaris di Optima Consulting Network (OCN) sejak tahun 2012. Sebelumnya menjabat sebagai Exclusive Analysis di Indonesia Country Representative (2011 - 2013), Direktur Eksekutif di Optima Consulting Network (OCN) (2010 – 2012), Project Coordinator di UNDP Indonesia Office - Multi Donor Support on Indonesia Election (2008 – 2009), Project Manager di UNDP Indonesia Office - CIVED Project (2006 – 2008), Expert Staff Assistant di Kantor Parlemen Yvette Cooper, MP, UK Minister of Housing, London (2005 – 2006). Anggota : Dwi Rusmanto

Warga Negara Indonesia Usia 50 tahun Pengalaman Kerja :

Saat ini menjabat sebagai Komite Risiko & Asuransi di Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Kabag Risiko di Departemen Keuangan & Risiko WASKITA sejak tahun 2013. Memulai karirnya di WASKITA sejak tahun 1994, dan pernah menjabat sebagai Auditor Teknik di Satuan Pengawasan Intern (2012 – 2013), Staf Bagian Risiko di Departemen Keuangan & Risiko (2011 – 2012), Kepala Proyek di Wilayah Barat (Sumatera Selatan) WASKITA (2008 – 2011), Kepala Proyek di Divisi III (Riau, NTT, dan Sumatera Selatan) WASKITA (2004 – 2010). Anggota : M. Noor Utomo

Warga Negara Indonesia Usia 47 tahun Pengalaman Kerja : Saat ini menjabat sebagai Komite Risiko & Asuransi di Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern WTR, dan sebagai Assessor di Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (A2K4) sejak tahun 2003. Memulai karirnya di WASKITA sejak tahun 1990 sebagai Kepala Proyek, dan pernah menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern WASKITA (2012 – 2015), Auditor di Satuan Pengawasan Intern WASKITA (2008 - 2012), Kepala Bagian Pengawasan Sistem WASKITA (2006 - 2008), Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (2005 – 2006), Staf Anggaran di Kantor Divisi II WASKITA (2005). Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Komite Risiko dan Asuransi sebagaimana telah dituangkan dalam Prosedur Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) PT Waskita Beton Precast Tbk, Lampiran Surat Keputusan Direksi Nomor 40.3/SK/WBP/PEN/2015 tanggal 01 Desember 2015 telah sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab Komite Risiko & Asuransi. Tugas dan tanggung jawab Komite Risiko dan Asuransi adalah membantu Komisaris dalam hal : Memantau secara berkala dan merekomendasikan perbaikan terhadap manajemen risiko yang

dilaksanakan dan dikembangkan oleh Perseroan. Membuat rencana kegiatan tahunan Komite Risiko dan Asuransi yang disetujui oleh Komisaris. Melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko usaha dan jenis jumlah

asuransi yang ditutup oleh Perseroan dalam hubungan dengan risiko usaha yang meliputi :

o Menilai pelaksanaan kegiatan manajemen risiko Perseroan, atas kecukupan daftar risiko yang telah disusun oleh manajemen. Penilaian mencakup sudah memadai atau belum memadai.

o Menilai jenis dan jumlah asuransi yang ditutup Perseroan dalam rangka mitigasi risiko Perseroan. Penilaian mencakup sudah memadai atau belum memadai.

Page 83: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

63

Adapun keterangan singkat tentang masing-masing Komite Risiko & Asuransi adalah sebagai berikut: Ketua : Deddy Jevri Sitorus

Warga Negara Indonesia Usia 46 tahun Pengalaman Kerja :

Saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Exclusive Analysis di South East Asia Researcher sejak tahun 2013 dan Komisaris di Optima Consulting Network (OCN) sejak tahun 2012. Sebelumnya menjabat sebagai Exclusive Analysis di Indonesia Country Representative (2011 - 2013), Direktur Eksekutif di Optima Consulting Network (OCN) (2010 – 2012), Project Coordinator di UNDP Indonesia Office - Multi Donor Support on Indonesia Election (2008 – 2009), Project Manager di UNDP Indonesia Office - CIVED Project (2006 – 2008), Expert Staff Assistant di Kantor Parlemen Yvette Cooper, MP, UK Minister of Housing, London (2005 – 2006). Anggota : Dwi Rusmanto

Warga Negara Indonesia Usia 50 tahun Pengalaman Kerja :

Saat ini menjabat sebagai Komite Risiko & Asuransi di Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Kabag Risiko di Departemen Keuangan & Risiko WASKITA sejak tahun 2013. Memulai karirnya di WASKITA sejak tahun 1994, dan pernah menjabat sebagai Auditor Teknik di Satuan Pengawasan Intern (2012 – 2013), Staf Bagian Risiko di Departemen Keuangan & Risiko (2011 – 2012), Kepala Proyek di Wilayah Barat (Sumatera Selatan) WASKITA (2008 – 2011), Kepala Proyek di Divisi III (Riau, NTT, dan Sumatera Selatan) WASKITA (2004 – 2010). Anggota : M. Noor Utomo

Warga Negara Indonesia Usia 47 tahun Pengalaman Kerja : Saat ini menjabat sebagai Komite Risiko & Asuransi di Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern WTR, dan sebagai Assessor di Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (A2K4) sejak tahun 2003. Memulai karirnya di WASKITA sejak tahun 1990 sebagai Kepala Proyek, dan pernah menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawasan Intern WASKITA (2012 – 2015), Auditor di Satuan Pengawasan Intern WASKITA (2008 - 2012), Kepala Bagian Pengawasan Sistem WASKITA (2006 - 2008), Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (2005 – 2006), Staf Anggaran di Kantor Divisi II WASKITA (2005). Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Komite Risiko dan Asuransi sebagaimana telah dituangkan dalam Prosedur Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) PT Waskita Beton Precast Tbk, Lampiran Surat Keputusan Direksi Nomor 40.3/SK/WBP/PEN/2015 tanggal 01 Desember 2015 telah sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab Komite Risiko & Asuransi. Tugas dan tanggung jawab Komite Risiko dan Asuransi adalah membantu Komisaris dalam hal : Memantau secara berkala dan merekomendasikan perbaikan terhadap manajemen risiko yang

dilaksanakan dan dikembangkan oleh Perseroan. Membuat rencana kegiatan tahunan Komite Risiko dan Asuransi yang disetujui oleh Komisaris. Melakukan penilaian secara berkala dan memberikan rekomendasi tentang risiko usaha dan jenis jumlah

asuransi yang ditutup oleh Perseroan dalam hubungan dengan risiko usaha yang meliputi :

o Menilai pelaksanaan kegiatan manajemen risiko Perseroan, atas kecukupan daftar risiko yang telah disusun oleh manajemen. Penilaian mencakup sudah memadai atau belum memadai.

o Menilai jenis dan jumlah asuransi yang ditutup Perseroan dalam rangka mitigasi risiko Perseroan. Penilaian mencakup sudah memadai atau belum memadai.

o Memberikan laporan dan rekomendasi mengenai penyempurnaan daftar risiko dan kecukupan jenis dan jumlah asuransi yang ditutup Perseroan kepada Komisaris setiap 6 (enam) bulan.

o Memonitor tindak lanjut rekomendasi terhadap daftar risiko. o Memastikan bahwa sudah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap peraturan

perusahaan dibidang manajemen risiko. o Mengidentifikasi terhadap hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris.

Menilai peranan dan pelaksanaan tugas unit/bagian manajemen risiko dengan cara sebagai berikut :

o Mengevaluasi pelaksanaan proses awal manajemen risiko berupa membangun lingkungan intern dan menyusun konteks.

o Mengevaluasi pelaksanaan proses inti manajemen risiko berupa identifikasi, assessment dan tanggapan serta perlakuan risiko.

o Mengevaluasi proses penunjang manajemen risiko berupa kajian ulang risiko, pemantauan dan evaluasi, komunikasi, konsultasi dan dokumen.

o Mengevaluasi kebijakan yang diterapkan oleh Perseroan dalam rangka penerapan manajemen risiko.

o Mengevaluasi daftar risiko, jumlah dan jenis asuransi yang ditutup oleh Perseroan dan memberikan masukan-masukan perbaikan yang diperlukan

o Membahas kebutuhan peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia unit/bagian risiko. o Mengkaji kecukupan peraturan perusahaan dibidang manajemen risiko. o Berkoordinasi dengan unit/bagian manajemen risiko dalam rangka menyamakan persepsi dan

pelaksanaan manajemen risiko. o Mengadakan koordinasi dan bekerja sama antara Komite Risiko dan Asuransi, unit/bagian

Manajemen Risiko, SPI dan Auditor Eksternal.

Komite Risiko dan Asuransi wajib menyampaikan laporan kepada Komisaris. Laporan yang disampaikan:

Laporan atas aktivitas yang disampaikan secara berkala sekurang-kurangnya setiap tiga bulan. Laporan khusus yang berisi temuan yang diperkirakan mengganggu kegiatan Perseroan. Laporan

khusus wajib disampaikan kepada Komisaris selambat- lambatnya 10 (sepuluh) Hari Kerja sejak tanggal temuan diketahu, dan dalam tempo paling lama 3 x 24 jam disampaikan oleh Komisaris kepada WASKITA.

Komite Risiko dan Asuransi membuat laporan tahunan kepada Komisaris mengenai pelaksanaan kegiatan Komite Risiko dan Asuransi.

UNIT AUDIT INTERNAL (SATUAN PENGAWASAN INTERN) Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal yang bernama Satuan Pengawasan Internal sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan No. 01/SK/WBP/PEN/2014 tanggal 3 November 2014 tentang Penetapan Struktur Organisasi Perusahaan PT Waskita Beton Precast juncto Surat Keputusan No. 01/SK/WBP/PEN/2016 tanggal 29 Januari 2016 tentang Perubahan Struktur Organisasi Perusahaan PT Waskita Beton Precast, Direksi membentuk Satuan Pengawasan Internal sebagai organ pengawasan yang berlaku terhitung sejak tanggal 3 November 2014. Sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan No. 02/SK/WBP/PEN/2016 tanggal 29 Januari 2016, Direksi Perseroan mengangkat Slamet sebagai Kepala Satuan Pengawasan Internal terhitung mulai tanggal 29 Januari 2016 dan sebagaimana termaktub dalam Surat Tugas No. 10/IM/WBP/DIR/2016 tanggal 29 Maret 2016, Direksi Perseroan menugaskan Mohamad Fadli sebagai Auditor Keuangan Satuan Pengawasan Internal & Yudhi Prasetyo sebagai Auditor Teknik Satuan Pengawasan Internal, dan sebagaimana termaktub Surat Tugas No. 19/IM/WBP/DIR/2016 Tanggal 27 April 2016, Direksi Perseroan menugaskan M. Abdul Aziz Adi S sebagai Auditor Sistem Satuan Pengawasan Internal. Perseroan telah memiliki Piagam Audit Internal sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan No. 03/SK/WBP/PEN/2016 Tentang Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) pertanggal 22 Februari 2016 yang disusun sinergi dengan Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 Tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal.

Page 84: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

64

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Unit Audit Internal sebagaimana telah dituangkan dalam Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) PT Waskita Beton Precast Tbk, telah sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab Unit Audit Internal sebagaimana disebut dalam Peraturan No. IX.I.7 yang mengatur hal-hal sebagai berikut: Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal meliputi: Menyusun Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan metodologi pengawasan dan audit

berbasis risiko serta menyampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris; Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai

kebijakan Perseroan; Melakukan pemeriksaan keuangan, operasional, ketaatan dan kinerja di bidang keuangan, akuntansi,

operasional, sumber daya manusia, umum, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; Memastikan keakurasian data keuangan dan akuntansi serta tercapainya efektifitas dan efisiensi dari

operasi; Mengevaluasi kecukupan Standar Operasional Prosedur (SOP), pedoman-pedoman dan petunjuk teknis

sebagai manual pelaksanaan kegiatan, aplikasi yang mendukung dan pengendalian terhadap aplikasi; Melakukan pemeriksaan bila terdapat indikasi penyimpangan (fraud) serta melaksanakan tindakan

pencegahan terhadap sesuatu yang dapat merugikan harta kekayaan Perseroan. Menyampaikan hasil pemeriksaan atas penyimpangan kepada Direktur Utama selambat-lambatnya 2 x 24 jam;

Melakukan supervisi pada semua bagian dan unit kegiatan Perseroan di Unit Kerja dan Unit Produksi sebagai upaya atau tindakan pencegahan terhadap penyalahgunaan dan kecurangan (fraud);

Menyampaikan rekomendasi kepada bagian dan unit berdasarkan hasil pengawasan dan audit serta memantau pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi;

Melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan auditor eksternal berkaitan dengan audit yang dilaksanakan serta menindaklanjuti saran yang disampaikan kepada bidang dan unit yang terkait;

Membina dan mengembangkan kompetensi dan kinerja SDM pada bidangnya; dan Menyampaikan Laporan Pelaksanaan Pengawasan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris; Wewenang Unit Audit Internal meliputi antara lain: Menyusun dan mengembangkan sistem,pedoman,program kerja pengawasan dan audit sesuai dengan

Standar dan Kode Etik yang berlaku; Menyusun dan melaksanakan kebijakan audit internal termasuk menentukan prosedur dan lingkup audit; Akses terhadap semua dokumen, pencatatan, personal dan fisik, informasi atas obyek audit yang

dilaksanakannya, untuk mendapatkan data serta informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya Melakukan verifikasi dan uji kehandalan terhadap informasi yang diperolehnya, dalam kaitan dengan

penilaian efektivitas sistem yang diauditnya; Meminta penjelasan kepada manajemen bagian atau unit kerja untuk menindaklanjuti suatu termuan atau

permasalahan; SPI tidak mempunyai kewenangan pelaksanaan dan tanggung jawab atas aktivitas yang direview / diaudit,

tetapi tanggung jawab SPI adalah pada penilaian dan analisa atas aktivitas tersebut; dan Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi dan Dewan Komisaris. Dasar Hukum Pembentukan Unit Audit Internal Unit Audit Internal selanjutnya disebut dalam Perseroan sebagai Satuan Pengawasan Internal (SPI) Perseroan dibentuk dengan memperhatikan serta mengacu pada Bab VI Undang Undang RI No.19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara,Bab III Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance (“GCG”) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Surat Keputusan No. 40.3/SK/WBP/PEN/2015, tanggal 1 Desember 2015 tentang Prosedur Tata Kelola Perusahaan PT Waskita Beton Precast.

Page 85: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

65

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Unit Audit Internal sebagaimana telah dituangkan dalam Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) PT Waskita Beton Precast Tbk, telah sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab Unit Audit Internal sebagaimana disebut dalam Peraturan No. IX.I.7 yang mengatur hal-hal sebagai berikut: Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal meliputi: Menyusun Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) dengan metodologi pengawasan dan audit

berbasis risiko serta menyampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris; Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai

kebijakan Perseroan; Melakukan pemeriksaan keuangan, operasional, ketaatan dan kinerja di bidang keuangan, akuntansi,

operasional, sumber daya manusia, umum, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; Memastikan keakurasian data keuangan dan akuntansi serta tercapainya efektifitas dan efisiensi dari

operasi; Mengevaluasi kecukupan Standar Operasional Prosedur (SOP), pedoman-pedoman dan petunjuk teknis

sebagai manual pelaksanaan kegiatan, aplikasi yang mendukung dan pengendalian terhadap aplikasi; Melakukan pemeriksaan bila terdapat indikasi penyimpangan (fraud) serta melaksanakan tindakan

pencegahan terhadap sesuatu yang dapat merugikan harta kekayaan Perseroan. Menyampaikan hasil pemeriksaan atas penyimpangan kepada Direktur Utama selambat-lambatnya 2 x 24 jam;

Melakukan supervisi pada semua bagian dan unit kegiatan Perseroan di Unit Kerja dan Unit Produksi sebagai upaya atau tindakan pencegahan terhadap penyalahgunaan dan kecurangan (fraud);

Menyampaikan rekomendasi kepada bagian dan unit berdasarkan hasil pengawasan dan audit serta memantau pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi;

Melaksanakan komunikasi dan koordinasi dengan auditor eksternal berkaitan dengan audit yang dilaksanakan serta menindaklanjuti saran yang disampaikan kepada bidang dan unit yang terkait;

Membina dan mengembangkan kompetensi dan kinerja SDM pada bidangnya; dan Menyampaikan Laporan Pelaksanaan Pengawasan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris; Wewenang Unit Audit Internal meliputi antara lain: Menyusun dan mengembangkan sistem,pedoman,program kerja pengawasan dan audit sesuai dengan

Standar dan Kode Etik yang berlaku; Menyusun dan melaksanakan kebijakan audit internal termasuk menentukan prosedur dan lingkup audit; Akses terhadap semua dokumen, pencatatan, personal dan fisik, informasi atas obyek audit yang

dilaksanakannya, untuk mendapatkan data serta informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya Melakukan verifikasi dan uji kehandalan terhadap informasi yang diperolehnya, dalam kaitan dengan

penilaian efektivitas sistem yang diauditnya; Meminta penjelasan kepada manajemen bagian atau unit kerja untuk menindaklanjuti suatu termuan atau

permasalahan; SPI tidak mempunyai kewenangan pelaksanaan dan tanggung jawab atas aktivitas yang direview / diaudit,

tetapi tanggung jawab SPI adalah pada penilaian dan analisa atas aktivitas tersebut; dan Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi dan Dewan Komisaris. Dasar Hukum Pembentukan Unit Audit Internal Unit Audit Internal selanjutnya disebut dalam Perseroan sebagai Satuan Pengawasan Internal (SPI) Perseroan dibentuk dengan memperhatikan serta mengacu pada Bab VI Undang Undang RI No.19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara,Bab III Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance (“GCG”) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Surat Keputusan No. 40.3/SK/WBP/PEN/2015, tanggal 1 Desember 2015 tentang Prosedur Tata Kelola Perusahaan PT Waskita Beton Precast.

Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pengawasan Internal Perseroan

VISI Menjadi mitra strategis bagi manajemen, berintegritas, independen dan obyektif dalam melakukan tugasnya.

MISI Misi dari SPI meliputi antara lain : Mendorong terwujudnya tata kelola perusahaan yang baik sehingga meningkatkan kemampuan daya saing,

efisiensi, efektivitas dan produktivitas Perseroan; Melaksanakan kegiatan pengawasan internal di bidang keuangan, operasi, sumber daya manusia (SDM),

teknologi informasi dan kegiatan lainnya dengan menerapkan pengawasan dan audit berbasis resiko; Melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan pengendalian internal, manajemen risiko dan proses tata

kelola perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan Perseroan. Meningkatkan kompetensi sehingga menjadi Audit Internal yang profesional dan berkompetensi tinggi di

bidangnya. Membangun sistem pencegahan terhadap terjadinya dan peluang terjadinya penyalahgunaan dan

kecurangan (fraud).

TUJUAN Sebagai strategic business partner, SPI harus mampu memberi nilai tambah dan dapat dipercaya, melalui proses kerja yang : Berfokus pada proses bisnis Bersikap proaktif, antusias dan terpercaya Berkomunikasi secara efektif baik lisan maupun secara tertulis. Mengukur sukses berdasarkan kualitas dan bukan kuantitas semata. Mampu menemukan dan mengenali akar masalah bukan hanya gejala saja.

Aktivitas Satuan Pengawasan Internal

Dalam SPI Charter Perseroan dijabarkan kebijakan mengenai fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab SPI. Adapun tujuan penyusunannya adalah agar pihak-pihak yang berkepentingan (Direksi, Komisaris, Komite Audit, pemegang saham dan Kepala Satuan Kerja serta pihak-pihak lainnya) mengetahui fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab SPI Perseroan dan dapat mengukur serta menilai keberhasilan pelaksanaan tugas Pengawasan yang dijalankan.

Dalam rangka melaksanakan visi dan misi tersebut di atas, SPI Perseroan mempunyai tugas utama untuk menilai kelayakan dan efektivitas pengendalian intern, aktivitas manajemen risiko serta implementasi Good Corporate Governance. Adapun tujuan pelaksanaan tugas SPI adalah untuk memberikan kesimpulan tentang kinerja sistem pengendalian internal, manajemen risiko dan implementasi GCG serta memberikan saran perbaikan yang diperlukan.

Lingkup penugasan SPI yang berkaitan dengan penilaian dan pemeriksaan sebagai wujud dari pengendalian internal Perseroan adalah sebagai berikut :

- Mereview dan menilai untuk memastikan bahwa sistem dan struktur pengendalian internal Perseroan

telah memadai, serta berfungsi secara efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran Perseroan secara efisien dan ekonomis serta menjamin kehandalan informasi keuangan dan operasional dalam menjaga dan melindungi aset Perseroan;

- Melaksanakan audit operasional dan audit ketaatan terhadap kebijakan Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Page 86: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

66

- Melaksanakan tugas khusus dalam lingkup pengendalian internal yang ditugaskan oleh Direktur Utama; dan

- Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen risiko terhadap pedoman dan kebijakan manajemen risiko yang telah ditetapkan;

F. SUMBER DAYA MANUSIA Sumber Daya Manusia (SDM)merupakan aset utama Perseroan dan memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan kegiatan usaha Perseroan. Menyadari hal tersebut, Perseroan berkeyakinan bahwa untuk dapat mencapai misi Perseroan, mutlak diperlukan usaha-usaha yang dapat menunjang pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga pendayagunaan sumber daya manusia dapat dilakukan secara optimal. Per tanggal 30 April 2016, Perseroan memiliki 801 (delapan ratus satu) karyawan. Berdasarkan komposisi jenjang pendidikan, Perseroan memiliki 235 (dua ratus tiga puluh lima) karyawan Strata 1 / Strata 2, 76 (tujuh puluh enam) karyawan Diploma 4 / Diploma 3, dan 490 (empat ratus sembilan puluh) karyawan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Berdasarkan status kompetensi, Perseroan memiliki 557 (lima ratus lima puluh tujuh) karyawan kelompok Teknik dan 244 (dua ratus empat puluh empat) karyawan kelompok Non Teknik. Karyawan tetap Perseroan memiliki pengalaman dan keahlian yang sudah matang di industri beton. Dalam hal kebijakan penggajian dan remunerasi, Perusahaan telah sepenuhnya mengikuti dan mematuhi ketentuan tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (“UMK”) yang berlaku. Komposisi Karyawan

Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan untuk periode tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014, menurut jenjang pendidikan, jenjang manajemen, jenjang usia, dan status hubungan kerja:

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan

Keterangan 31 Desember 30 April

2014* 2015 2016 Strata 1 & 2 76 166 235 Diploma (D3) 28 52 76 SMU dan Sederajat 102 254 490 Jumlah 206 472 801

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajemen

Keterangan 31 Desember 30 April

2014* 2015 2016 General Manager/Manajer 19 31 30 Kepala Seksi 4 4 14 Staff 183 407 757 Jumlah 206 472 801

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia

Keterangan 31 Desember 30 April

2014* 2015 2016 > 55 tahun 8 8 15 46 – 55 tahun 20 46 74 36 – 45 tahun 30 56 113 26 – 35 tahun 12 134 24 18 – 25 tahun 136 228 575 Jumlah 206 472 801

Page 87: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

67

- Melaksanakan tugas khusus dalam lingkup pengendalian internal yang ditugaskan oleh Direktur Utama; dan

- Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen risiko terhadap pedoman dan kebijakan manajemen risiko yang telah ditetapkan;

F. SUMBER DAYA MANUSIA Sumber Daya Manusia (SDM)merupakan aset utama Perseroan dan memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan kegiatan usaha Perseroan. Menyadari hal tersebut, Perseroan berkeyakinan bahwa untuk dapat mencapai misi Perseroan, mutlak diperlukan usaha-usaha yang dapat menunjang pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga pendayagunaan sumber daya manusia dapat dilakukan secara optimal. Per tanggal 30 April 2016, Perseroan memiliki 801 (delapan ratus satu) karyawan. Berdasarkan komposisi jenjang pendidikan, Perseroan memiliki 235 (dua ratus tiga puluh lima) karyawan Strata 1 / Strata 2, 76 (tujuh puluh enam) karyawan Diploma 4 / Diploma 3, dan 490 (empat ratus sembilan puluh) karyawan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Berdasarkan status kompetensi, Perseroan memiliki 557 (lima ratus lima puluh tujuh) karyawan kelompok Teknik dan 244 (dua ratus empat puluh empat) karyawan kelompok Non Teknik. Karyawan tetap Perseroan memiliki pengalaman dan keahlian yang sudah matang di industri beton. Dalam hal kebijakan penggajian dan remunerasi, Perusahaan telah sepenuhnya mengikuti dan mematuhi ketentuan tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (“UMK”) yang berlaku. Komposisi Karyawan

Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan untuk periode tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014, menurut jenjang pendidikan, jenjang manajemen, jenjang usia, dan status hubungan kerja:

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan

Keterangan 31 Desember 30 April

2014* 2015 2016 Strata 1 & 2 76 166 235 Diploma (D3) 28 52 76 SMU dan Sederajat 102 254 490 Jumlah 206 472 801

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Manajemen

Keterangan 31 Desember 30 April

2014* 2015 2016 General Manager/Manajer 19 31 30 Kepala Seksi 4 4 14 Staff 183 407 757 Jumlah 206 472 801

Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Usia

Keterangan 31 Desember 30 April

2014* 2015 2016 > 55 tahun 8 8 15 46 – 55 tahun 20 46 74 36 – 45 tahun 30 56 113 26 – 35 tahun 12 134 24 18 – 25 tahun 136 228 575 Jumlah 206 472 801

Komposisi Karyawan Menurut Status Kompetensi

Keterangan 31 Desember 30 April 2014* 2015 2016

Teknik 152 375 557 Non Teknik 54 97 244 Jumlah 206 472 801 Catatan: i. Pegawai Teknik adalah pegawai yang latar belakang pendidikannya adalah engineering, misalnya teknik

sipil, teknik industri, teknik elektro dan teknik mesin. ii. Pegawai Non Teknik adalah pegawai yang latar belakang pendidikannya adalah non engineering misalnya

manajemen, hukum, akuntansi, atau K3LM.

Komposisi Karyawan Menurut Status Kontrak

Keterangan 31 Desember 30 April

2014* 2015 2016 Pegawai Tetap 33 2015 79 Pegawai Tidak Tetap - 103 102 Outsource (OS) 173 304 620 Jumlah 206 472 801 Catatan: i. Pegawai Tetap (PT) adalah pegawai yang diangkat dan diberhentikan oleh Direksi, yang pengelolaan dan

pembinaannya secara langsung dilakukan oleh Kantor Pusat. ii. Pegawai Tidak Tetap (PTT) adalah pegawai yang diangkat dan diberhentikan oleh General Manager yang

membidangi Sumber Daya Manusia, yang pengelolaan dan pembinaannya secara langsung dilakukan oleh Manajer Unit Produksi.

*) Merupakan data pada saat Perseroan masih sebagai Divisi pada WASKITA Perseroan tidak memiliki karyawan yang memiliki keahlian khusus di suatu bidang tertentu yang apabila karyawan tersebut tidak ada akan mengganggu kelangsungan kegiatan operasional usaha Perseroan. Pada tanggal penerbitan Prospektus ini, Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja asing. Fasilitas dan Kesejahteraan Karyawan Fasilitas diberikan guna memenuhi rasa aman dan tenteram bagi pegawai dan keluarganya selama pegawai menjalankan tugas. Semua komponen fasilitas bukan merupakan bagian dari penghasilan pegawai. Komponen fasilitas terdiri dari : a. Tunjangan keahlian; b. Tunjangan keterampilan; c. Tunjangan Hari Raya Keagamaan; d. Jasa produksi e. Tunjangan jabatan; f. Perawatan kesehatan; g. Tunjangan cuti tahunan/besar; h. Pembayaran Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) untuk kesehatan dan ketenagakerjaan; i. Pembayaran kerja lembur; j. Medical Check Up; k. Keselamatan & kesehatan kerja dan lingkungan; l. Pakaian seragam kerja; m. Kegiatan sosial dan olahraga; n. Imbalan jasa penulis makalah dan instruktur/pengajar; o. Bantuan makan siang;

Page 88: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

68

p. Kacamata, lensa lunak, dan alat bantu pendengaran; q. Bantuan bagi pegawai/keluarga pada saat meninggal dunia; r. Perjalanan dinas; s. Tunjangan lokasi.

Tunjangan keahlian adalah suatu penghargaan yang diberikan kepada pegawai berupa uang atas keahlian profesi yang dimiliki yang ditunjukkan dengan kepemilikan sertifikat keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi Terakreditasi, atau adanya pengakuan oleh Perseroan atas keahlian khusus yang dimiliki pegawai. Tunjangan keterampilan adalah suatu penghargaan yang diberikan kepada pegawai berupa uang secara bulanan atas keterampilan profesi yang dimiliki yang ditunjukkan dengan kepemilikan Sertifikat Keterampilan (SKT) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi Terakreditas, atau adanya pengakuan oleh Perseroan atas keterampilan khusus yang dimiliki pegawai. Bidang keahlian dan keterampilan yang memperoleh tunjangan serta besarnya tunjangan keahlian/keterampilan dan tunjangan lokasi diatur dalam keputusan Direksi yang membidangi Sumber Daya Manusia. Pengembangan Sumber Daya Manusia Salah satu aset Perseroan yang sangat berharga adalah Sumber Daya Manusia (“SDM”), oleh karena itu Perseroan menyadari akan posisi strategis SDM dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin meningkat di masa mendatang. Untuk meningkatkan kompetensi SDM tersebut secara berkelanjutan, Perseroan telah melakukan berbagai upaya melalui pendidikan, pelatihan dan pengembangan. Materi-materi yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja, meningkatkan keterampilan, kepemimpinan dan profesionalisme serta membangun sikap mental positif untuk mengembangkan daya intelektual pribadi. Secara umum pendidikan, pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan Perseroan bertujuan untuk meningkatkan “technical and behavioral competencies”. Perseroan memberikan program pelatihan dan pengembangan SDM secara berjenjang dan berkesinambungan sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis Perseroan untuk mendapatkan competitive advantage yang mampu menjamin tercapainya target-target Perseroan. Pelatihan dan pengembangan SDM dibagi menjadi enam kategori yang dilaksanakan di dalam dan di luar Perseroan; Pelatihan Pra-Kerja

Sebelum memulai pekerjaannya, para pegawai baru akan dibekali dengan pengetahuan umum mengenai Perseroan, proses bisnis, cara kerja, perangkat organisasi, nilai-nilai dan norma kerja yang berlaku, serta isi dari PKB.

Pelatihan Umum Dasar Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dasar dan/atau teknik dasar pegawai, sekaligus untuk membentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan budaya Perseroan.

Pelatihan Fungsional Manajerial Pelatihan ini merupakan pelatihan fungsional/ manajerial untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam suatu bidang pekerjaan sesuai dengan jabatannya.

Pelatihan Kerja Pelatihan ini ditujukan bagi pegawai baru maupun pegawai yang dirotasi dan/atau dipromosikan ke pekerjaan/jabatan baru, melalui praktik langsung yang dilakukan sambil bekerja dengan sistem mentor.

Pendidikan Lanjutan Pelatihan ini merupakan fasilitas pendidikan untuk menunjang bidang pekerjaan pegawai.

Pelatihan Pra Purna Bakti Pelatihan ini ditujukan bagi pegawai yang akan memasuki masa pensiun.

Page 89: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

69

p. Kacamata, lensa lunak, dan alat bantu pendengaran; q. Bantuan bagi pegawai/keluarga pada saat meninggal dunia; r. Perjalanan dinas; s. Tunjangan lokasi.

Tunjangan keahlian adalah suatu penghargaan yang diberikan kepada pegawai berupa uang atas keahlian profesi yang dimiliki yang ditunjukkan dengan kepemilikan sertifikat keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi Terakreditasi, atau adanya pengakuan oleh Perseroan atas keahlian khusus yang dimiliki pegawai. Tunjangan keterampilan adalah suatu penghargaan yang diberikan kepada pegawai berupa uang secara bulanan atas keterampilan profesi yang dimiliki yang ditunjukkan dengan kepemilikan Sertifikat Keterampilan (SKT) yang dikeluarkan oleh Asosiasi Profesi Terakreditas, atau adanya pengakuan oleh Perseroan atas keterampilan khusus yang dimiliki pegawai. Bidang keahlian dan keterampilan yang memperoleh tunjangan serta besarnya tunjangan keahlian/keterampilan dan tunjangan lokasi diatur dalam keputusan Direksi yang membidangi Sumber Daya Manusia. Pengembangan Sumber Daya Manusia Salah satu aset Perseroan yang sangat berharga adalah Sumber Daya Manusia (“SDM”), oleh karena itu Perseroan menyadari akan posisi strategis SDM dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin meningkat di masa mendatang. Untuk meningkatkan kompetensi SDM tersebut secara berkelanjutan, Perseroan telah melakukan berbagai upaya melalui pendidikan, pelatihan dan pengembangan. Materi-materi yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja, meningkatkan keterampilan, kepemimpinan dan profesionalisme serta membangun sikap mental positif untuk mengembangkan daya intelektual pribadi. Secara umum pendidikan, pelatihan dan pengembangan yang dilaksanakan Perseroan bertujuan untuk meningkatkan “technical and behavioral competencies”. Perseroan memberikan program pelatihan dan pengembangan SDM secara berjenjang dan berkesinambungan sesuai dengan perubahan lingkungan bisnis Perseroan untuk mendapatkan competitive advantage yang mampu menjamin tercapainya target-target Perseroan. Pelatihan dan pengembangan SDM dibagi menjadi enam kategori yang dilaksanakan di dalam dan di luar Perseroan; Pelatihan Pra-Kerja

Sebelum memulai pekerjaannya, para pegawai baru akan dibekali dengan pengetahuan umum mengenai Perseroan, proses bisnis, cara kerja, perangkat organisasi, nilai-nilai dan norma kerja yang berlaku, serta isi dari PKB.

Pelatihan Umum Dasar Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan dasar dan/atau teknik dasar pegawai, sekaligus untuk membentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan budaya Perseroan.

Pelatihan Fungsional Manajerial Pelatihan ini merupakan pelatihan fungsional/ manajerial untuk meningkatkan kemampuan pegawai dalam suatu bidang pekerjaan sesuai dengan jabatannya.

Pelatihan Kerja Pelatihan ini ditujukan bagi pegawai baru maupun pegawai yang dirotasi dan/atau dipromosikan ke pekerjaan/jabatan baru, melalui praktik langsung yang dilakukan sambil bekerja dengan sistem mentor.

Pendidikan Lanjutan Pelatihan ini merupakan fasilitas pendidikan untuk menunjang bidang pekerjaan pegawai.

Pelatihan Pra Purna Bakti Pelatihan ini ditujukan bagi pegawai yang akan memasuki masa pensiun.

1. Pendidikan Merupakan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi pegawai melalui pendidikan bergelar (S1, S2 dan S3) didalam maupun di luar negeri dengan beasiswa dari Perseroan, sponsorship, maupun biaya sendiri. Hingga tahun 2015 sebanyak 10 (sepuluh) pegawai Perseroan yang saat ini menyelesaikan pendidikan S2 di dalam dan luar negeri. 1) Tugas Belajar

a. Pendidikan bergelar S2 di dalam negeri, beasiswa dari Perseroan dan dilakukan diluar waktu kerja. b. Pendidikan bergelar S2 di luar negeri, beasiswa dari Perseroan ataupun dari pemberi beasiswa

lainnya, pegawai dibebaskan dari pekerjaan. 2) Ijin Belajar

a. Pendidikan Bergelar (S1 atau S2) di dalam negeri, diluar waktu kerja dengan menggunakan biaya sendiri.

b. Pendidikan Bergelar S2 di luar negeri, harus mengajukan cuti diluar tanggungan perusahaan dan sudah berkerja di Perseroan minimal 2 tahun.

2. Sertifikasi

Standarisasi secara professional untuk pegawai yang kompeten dibidang pekerjaan masing-masing yang dikelola dan dibina oleh Perseroan (Sertifikasi Internal) dan Organisasi Profesi non Pemerintah (Sertifikasi Eksternal) untuk memenuhi persyaratan kualitas profesional yang sudah ditetapkan. 1) Sertifikasi Eksternal

SKA (Sertifikasi Keahlian) dan SK (Sertifikasi Keterampilan) merupakan bukti kompetensi dan kemampuan profesi keahlian kerja tenaga ahli dan terampil bidang beton pracetak (precast) dan beton segar (ready mix), yang berlaku secara nasional dengan kualifikasi : Muda, Madya dan Utama yang dikeluarkan oleh LPJK bekerjasama dengan HAMKI, HAKI, HATTI, HATHI, KNIBB, K3 KONSTRUKSI, ISI, BNSP, AKLI, HPJI dan lain-lain.

2) Sertifikasi Internal Dilakukan untuk memastikan para pegawai memiliki kompetensi sesuai yang dipersyaratkan dalam jabatannya masing-masing dengan kualifikasi : Muda, Madya dan Utama. Saat ini jabatan-jabatan yang disertifikasi adalah : - Manajer Plant/Batching Plant, Kepala Workshop dan Kepala Seksie; - Pelaksana; - Keuangan; - SDM

3. Pelatihan

Merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi pegawai agar mampu melaksanakan tanggung jawabnya sesuai kompetensi yang dipersyaratkan. Pelatihan-pelatihan tersebut terdiri dari: Teknisi Laboratorium Beton, Manajemen Risiko, Manajemen Produksi/Operasi, Teknisi Laboratorium Beton, Manajemen Risiko Beton Precast, Manajemen Produksi Precast, Training E-Filing, Pelaksanaan Workshop New Strategic Marketing, Teknisi Laboratorium Beton, Transfer Pengetahuan Mesin, Training Software Akuntansi, Pelatihan General Affairs Professional Certification (CGAP), Pelatihan QMS ISO 9001:2008 Interpretation & Internal Audit, Pelatihan Basic Financial Modelling, Good Governance – Excellent Performance, Pelatihan Sipil Geoteknik dan Software Plaxis, Gathering Finance & Leadership Development, Pelatihan Surat Izin Operasional (SIO) Batching Plant & Concrete Pump, Pelatihan dan Sertifikasi Pengawas Konstruksi Beton Pracetak Bangunan Gedung, Preparing ISO 9001:2015 Worskhop, Strategi Memenangkan Tender Pemerintah Melalui Sistem Elektronik (E-Procurement), Geo Talk I, Seminar Merancang Program Pelatihan & Pengembangan Collection, Training Understanding & Designing SOP dan Penugasan Seminar Pembebasan Lahan. Total Peserta yang telah mengikuti pelatihan selama tahun 2015 sebanyak 317 (tiga ratus tujuh belas) peserta.

Page 90: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

70

4. Pengembangan Rangkaian program pembelajaran bagi pertumbuhan individu untuk membantu pegawai tumbuh dan berkembang sehingga organisasi selalu siap dalam lingkungan usaha yang kompetitif. Pembelajaran dilakukan dengan memberikan wawasan, teknologi dan pandangan-pandangan yang baru dalam mempersiapkan pegawai pada jabatan yang akan diproyeksikan kepadanya.

a. Leadership Development Program for Director & Commisioner

Memberikan wawasan baru bagi Direksi dan Komisaris untuk meningkatkan kapasitas Perseroan dalam lingkungan usaha yang kompetitif. Juga memberikan kesempatan untuk menjalin network dalam rangka memberdayakan sumber daya yang ada dalam organisasi sehingga menjadikan Perseroan sebagai organisasi berkinerja tinggi.

b. Leadership Development Program for General Manager Memberikan wawasan untuk menjadi Innovative Leaders yang penuh dengan terobosan-terobosan baru dalam usaha pengembangan Perseroan. Juga mempersiapkan para GM/Manajer Kantor Pusat/Manajer Plant/Manajer Batching Plant untuk menjadi Direktur yang dapat berkontribusi optimal dalam meningkatkan kinerja Perseroan melalui konsep-konsep praktis kedirekturan (Directorship) dan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Materi meliputi: The Practices of Directorship; Director Skills Introduction; Director Skills Brief; Strategic Bussiness Direction; Finance for Directors; HC for Director; Marketing for Director; Trade Practices, Legal Risk, Law Awareness, Modern Firm & Corporate Governance Problem; Enterprise Risk Management Board of Performance Evaluation.

c. Leadership Development Program for Middle Manager Memberikan wawasan untuk menjadi Supportive Leaders yang kreatif untuk dapat mengoptimalkan kontribusi terhadap Perseroan. Materi meliputi: Transformation and Breakthrough, Visualization and Believability, Personal and Team Motivation, Building The Powers Team, The Excellent Leader, The Interpersonal and Interactive Skills, The Art and Powers of Communications in the Corporate World.

d. Leadership Development Program for Project Manager and Superintendant Memberikan wawasan mengenai aspek-aspek manajemen di plant/batching plant menyangkut bidang Teknik Beton, SDM, Keuangan dan Pemasaran serta bagaimana menerapkannya di plant/batching plant untuk dapat mencapai tujuan Perseroan.

e. Leadership Development Program for Junior Manager Memberikan wawasan mengenai bagaimana membangun tim kerja, membangun hubungan kerja yang harmonis dan mencapai kinerja yang ditargetkan. Materi diberikan secara in class and outward bound yang meliputi: Keterampilan Komunikasi, Organisasi, Basic Leadership Ethics, Business Environment Analysis, Etika Bisnis, Report/ Writing Skill.

f. Leadership Development Program for Finance and Human Capital Memberikan wawasan mengenai aspek-aspek manajemen di plant/bathcing plant menyangkut bidang SDM dan Keuangan serta bagaimana menerapkannya di plant/batching plant untuk dapat mencapai tujuan Perseroan. Materi meliputi: Prinsip-prinsip Dasar Manajemen, Pengambilan Keputusan, Manajemen SDM, Manajemen Operasional, Manajemen Keuangan,Pengembangan Diri dan Etika Bisnis.

5. Program Management Trainee (“MT”)

Perseroan akan melakukan proses program Management Trainee (MT) untuk memenuhi kebutuhan karyawan jangka panjang dengan menyeleksi lulusan baru dari universitas/institusi pendidikan lainnya yang memiliki reputasi dan track record baik di dalam negeri dan di luar negeri, yang diselenggarakan secara terpusat dan dikoordinasikan oleh Departemen SDM, Sistem & TI. Dalam pelaksanaannya, peserta MT akan menempuh tahapan-tahapan orientasi dan pembelajaran materi yang ada di semua lingkup bisnis proses Perseroan dan selanjutnya dilakukan penilaian atas kemampuan adaptasi dan implementasi. Total waktu yang diperlukan dalam masa MT ini adalah 6 (enam) bulan. Sampai dengan saat ini, Perseroan sudah bekerjasama dengan WASKITA dalam melakukan seleksi MT.

Page 91: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

71

4. Pengembangan Rangkaian program pembelajaran bagi pertumbuhan individu untuk membantu pegawai tumbuh dan berkembang sehingga organisasi selalu siap dalam lingkungan usaha yang kompetitif. Pembelajaran dilakukan dengan memberikan wawasan, teknologi dan pandangan-pandangan yang baru dalam mempersiapkan pegawai pada jabatan yang akan diproyeksikan kepadanya.

a. Leadership Development Program for Director & Commisioner

Memberikan wawasan baru bagi Direksi dan Komisaris untuk meningkatkan kapasitas Perseroan dalam lingkungan usaha yang kompetitif. Juga memberikan kesempatan untuk menjalin network dalam rangka memberdayakan sumber daya yang ada dalam organisasi sehingga menjadikan Perseroan sebagai organisasi berkinerja tinggi.

b. Leadership Development Program for General Manager Memberikan wawasan untuk menjadi Innovative Leaders yang penuh dengan terobosan-terobosan baru dalam usaha pengembangan Perseroan. Juga mempersiapkan para GM/Manajer Kantor Pusat/Manajer Plant/Manajer Batching Plant untuk menjadi Direktur yang dapat berkontribusi optimal dalam meningkatkan kinerja Perseroan melalui konsep-konsep praktis kedirekturan (Directorship) dan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Materi meliputi: The Practices of Directorship; Director Skills Introduction; Director Skills Brief; Strategic Bussiness Direction; Finance for Directors; HC for Director; Marketing for Director; Trade Practices, Legal Risk, Law Awareness, Modern Firm & Corporate Governance Problem; Enterprise Risk Management Board of Performance Evaluation.

c. Leadership Development Program for Middle Manager Memberikan wawasan untuk menjadi Supportive Leaders yang kreatif untuk dapat mengoptimalkan kontribusi terhadap Perseroan. Materi meliputi: Transformation and Breakthrough, Visualization and Believability, Personal and Team Motivation, Building The Powers Team, The Excellent Leader, The Interpersonal and Interactive Skills, The Art and Powers of Communications in the Corporate World.

d. Leadership Development Program for Project Manager and Superintendant Memberikan wawasan mengenai aspek-aspek manajemen di plant/batching plant menyangkut bidang Teknik Beton, SDM, Keuangan dan Pemasaran serta bagaimana menerapkannya di plant/batching plant untuk dapat mencapai tujuan Perseroan.

e. Leadership Development Program for Junior Manager Memberikan wawasan mengenai bagaimana membangun tim kerja, membangun hubungan kerja yang harmonis dan mencapai kinerja yang ditargetkan. Materi diberikan secara in class and outward bound yang meliputi: Keterampilan Komunikasi, Organisasi, Basic Leadership Ethics, Business Environment Analysis, Etika Bisnis, Report/ Writing Skill.

f. Leadership Development Program for Finance and Human Capital Memberikan wawasan mengenai aspek-aspek manajemen di plant/bathcing plant menyangkut bidang SDM dan Keuangan serta bagaimana menerapkannya di plant/batching plant untuk dapat mencapai tujuan Perseroan. Materi meliputi: Prinsip-prinsip Dasar Manajemen, Pengambilan Keputusan, Manajemen SDM, Manajemen Operasional, Manajemen Keuangan,Pengembangan Diri dan Etika Bisnis.

5. Program Management Trainee (“MT”)

Perseroan akan melakukan proses program Management Trainee (MT) untuk memenuhi kebutuhan karyawan jangka panjang dengan menyeleksi lulusan baru dari universitas/institusi pendidikan lainnya yang memiliki reputasi dan track record baik di dalam negeri dan di luar negeri, yang diselenggarakan secara terpusat dan dikoordinasikan oleh Departemen SDM, Sistem & TI. Dalam pelaksanaannya, peserta MT akan menempuh tahapan-tahapan orientasi dan pembelajaran materi yang ada di semua lingkup bisnis proses Perseroan dan selanjutnya dilakukan penilaian atas kemampuan adaptasi dan implementasi. Total waktu yang diperlukan dalam masa MT ini adalah 6 (enam) bulan. Sampai dengan saat ini, Perseroan sudah bekerjasama dengan WASKITA dalam melakukan seleksi MT.

6. Pengelolaan Aspek Perburuhan Perseroan turut bertanggung jawab atas pengelolaan tenaga kerja dalam hal penerapan Peraturan Pemerintah tentang pelaksanaan Upah Minimum Regional/Kota (“UMR/UMK”) dan Perseroan juga memberikan Asuransi Kematian dan Kecelakaan Kerja. Di samping itu, Perseroan juga memberikan Tunjangan Hari Raya (“THR”) dan Insentif Produksi.

7. Pengembangan dan Penerapan Sistem

Perseroan terus menerus mengembangkan dan meningkatkan sistem pengelolaan manajemen SDM yang semakin baik dengan penerapan standar-standar yang bersifat internasional maupun regulasi baru, dengan mengadopsi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dengan berbagi pengalaman dalam praktek implementasi standar ini telah memperkaya wawasan dan meningkatkan semangat “inovasi” yaitu untuk terus menerus melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Melalui kegiatan dan pelaksanaan program pendidikan, pelatihan dan pengembangan yang terencana dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai, sehingga memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menjalankan dan memenuhi persyaratan jabatan. Dengan semakin meningkatnya kualitas pegawai diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan produktivitas Perseroan. Perseroan senantiasa menempatkan SDM sebagai faktor utama dalam menggerakkan organisasi, oleh karena itu berbagai macam kegiatan, pendidikan, pelatihan dan pengembangan telah dilaksanakan dalam upaya menjaga dan meningkatkan semangat serta motivasi yang tinggi. Disamping meningkatkan kemampuan pegawai, Perseroan juga melengkapi peralatan kerja yang semakin baik agar dalam melaksanakan tugas-tugas penting organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien, sesuai tuntutan dalam sistem yang di adopsi, yaitu mempergunakan seluruh sumber daya sesuai dengan peruntukannya dan menjaganya agar dapat berproduksi secara optimal.

G. STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA Pada tahun 2016, Perseroan pertama kali menerapkan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Sistem K3) sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen K3 yang telah memperoleh Piagam P2K3 oleh Disnaker, kemudian diterapkan juga pada pabrik-pabrik yang dimiliki oleh Perseroan pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 2016, dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja), yang merupakan peningkatan dari Sistem SMK3 yang ada sebelumnya, Perseroan telah juga menerapkan PP tersebut melalui audit oleh badan sertifikasi PT Sucofindo, selain memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 seperti yang tersebut diatas Perseroan juga menerapkan OHSAS 18001 : 2007. Untuk memenuhi Standar Pelaksanaan K3 Perseroan mewajibkan kepada seluruh petugas yang bertanggung jawab atas K3 Perseroan, memiliki sertifikat ahli K3 Umum. Proses sertifikasi bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Ahli K3 yang terdaftar di Kementrian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. Dengan adanya program Sertifikasi ini untuk menciptakan budaya “zero accident” di Perseroan.

Page 92: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

72

H. STRUKTUR KEPEMILIKAN

Struktur kepemilikan Perseroan pada saat ini adalah sebagai berikut:

Sumber: Perseroan

I. HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM

Keterangan: KU : Komisaris Utama K : Komisaris KI : Komisaris Independen DU : Direktur Utama D : Direktur DI : Direktur Independen

J. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM DENGAN

KEPEMILIKAN SAHAM LEBIH DARI 5% (LIMA PERSEN) PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero), Tbk (“WASKITA”) adalah pemilik/pemegang 15.816.680.599 (lima belas miliar delapan ratus enam belas juta enam ratus delapan puluh ribu lima ratus sembilan puluh sembilan) saham dalam Perseroan atau mewakili 99,99% (Sembilan puluh sembilan koma sembilan sembilan persen) dari seluruh Modal yang Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan dan merupakan pemegang saham pengendali dari Perseroan. Riwayat Singkat WASKITA didirikan pertama kali sebagai perusahaan asing dengan nama “Volker Aaneming Maatschappij N.V.” yang kemudian dinasionalisasi menjadi Perusahaan Negara (P.N.) Waskita Karja berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.62 Tahun 1961 pada tanggal 29 Maret 1961, serta diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.83 Tahun 1961 dan Tambahan Lembaran Negara No.2217, yang berlaku surut hingga tanggal 1 Januari 1961, dan Perseroan pada saat itu berkedudukan di Jakarta. Setelah dinasionalisasi WASKITA kemudian berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Waskita Karya berdasarkan Akta Pendirian No. 80 tanggal 15 Maret 1973 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan No. 50 tanggal 8 Agustus 1973, keduanya dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, akta-akta mana telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman sesuai dengan surat

Nama Perseroan WASKITA Tunggul Rajagukguk KU DI Agus Sugiono K D Deddy Jevri Hanteru Sitorus KI - Suhendro Bakri KI - Jarot Subana DU - Agus Wantoro D - A Yulianto Tyas Nugroho D - MC. Budi Setyono IR MM DI -

Page 93: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

73

H. STRUKTUR KEPEMILIKAN

Struktur kepemilikan Perseroan pada saat ini adalah sebagai berikut:

Sumber: Perseroan

I. HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ANTARA PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM

Keterangan: KU : Komisaris Utama K : Komisaris KI : Komisaris Independen DU : Direktur Utama D : Direktur DI : Direktur Independen

J. KETERANGAN TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM DENGAN

KEPEMILIKAN SAHAM LEBIH DARI 5% (LIMA PERSEN) PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero), Tbk (“WASKITA”) adalah pemilik/pemegang 15.816.680.599 (lima belas miliar delapan ratus enam belas juta enam ratus delapan puluh ribu lima ratus sembilan puluh sembilan) saham dalam Perseroan atau mewakili 99,99% (Sembilan puluh sembilan koma sembilan sembilan persen) dari seluruh Modal yang Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan dan merupakan pemegang saham pengendali dari Perseroan. Riwayat Singkat WASKITA didirikan pertama kali sebagai perusahaan asing dengan nama “Volker Aaneming Maatschappij N.V.” yang kemudian dinasionalisasi menjadi Perusahaan Negara (P.N.) Waskita Karja berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.62 Tahun 1961 pada tanggal 29 Maret 1961, serta diumumkan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.83 Tahun 1961 dan Tambahan Lembaran Negara No.2217, yang berlaku surut hingga tanggal 1 Januari 1961, dan Perseroan pada saat itu berkedudukan di Jakarta. Setelah dinasionalisasi WASKITA kemudian berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Waskita Karya berdasarkan Akta Pendirian No. 80 tanggal 15 Maret 1973 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan No. 50 tanggal 8 Agustus 1973, keduanya dibuat di hadapan Kartini Muljadi, S.H., pada waktu itu Notaris di Jakarta, akta-akta mana telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman sesuai dengan surat

Nama Perseroan WASKITA Tunggul Rajagukguk KU DI Agus Sugiono K D Deddy Jevri Hanteru Sitorus KI - Suhendro Bakri KI - Jarot Subana DU - Agus Wantoro D - A Yulianto Tyas Nugroho D - MC. Budi Setyono IR MM DI -

keputusannya No. Y.A.5/300/2 tanggal 20 Agustus 1973 dan telah didaftarkan di kantor kepaniteraan pengadilan negeri Jakarta dibawah No.3062 dan 3063 tanggal 27 agustus 1973, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 13 November 1973 Tambahan No. 822. Anggaran dasar WASKITA telah mengalami perubahan sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Emiten No.06 tanggal 4 Februari 2016, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, Akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.03-0016611 tanggal 5 Februari 2016 serta telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0015956.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 5 Februari 2016, dimana para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor melalui pelaksanaan Opsi Beli Seri B sehubungan dengan MESOP sehingga merubah Pasal 4 ayat 2 dan 3 Anggaran Dasar Emiten, yang mana para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Emiten dengan rincian sejumlah 1 (satu) saham seri A Dwiwarna dengan nilai nominal sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) atau dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar Rp100,- (seratus Rupiah) dan sejumlah 8.963.697.886 (delapan miliar sembilan ratus enam puluh tiga juta enam ratus sembilan puluh tujuh ribu delapan ratus delapan puluh enam) saham seri B atau dengan jumlah nilai seluruhnya sebesar Rp896.369.788.700,- (delapan ratus sembilan puluh enam miliar tiga ratus enam puluh sembilan juta tujuh ratus delapan puluh delapan ribu tujuh ratus Rupiah) dan masyarakat sejumlah 4.608.795.423 (empat miliar enam ratus delapan juta tujuh ratus sembilan puluh lima ribu empat ratus dua puluh tiga) saham seri B, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp460.879.542.300,- (empat ratus enam puluh miliar delapan ratus tujuh puluh sembilan juta lima ratus empat puluh dua ribu tiga ratus Rupiah). Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Kegiatan usaha WASKITA adalah melakukan usaha di bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, properti dan realti, jasa penyewaan, investasi, perdagangan, pengelola kawasan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi. WASKITA melakukan perluasan kegiatan usaha dengan pengembangan pada bidang energi melalui pendirian PT Waskita Sangir Energi, pada bidang pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol melalui pendirian PT Waskita Toll Road, pada bidang precast melalui pendirian PT Waskita Beton Precast, pada bidang realti melalui pendirian PT Waskita Karya Realty dan pada bidang energi melalui pendirian PT Waskita Karya Energi. Struktur Permodalan Struktur permodalan dan susunan pemegang saham WASKITA adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100,- per saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Persentase (%) Modal Dasar Seri Preferen (Seri A Dwiwarna) 1 100 0,000000003846 Seri Biasa (Seri B) 25.999.999.999 2.599.999.999.900 99,999999996154 Jumlah Modal Dasar 26.000.000.000 2.600.000.000.000 100,000000000000 Modal Ditempatkan dan Disetor

Saham Preferen (Seri A Dwiwarna)

- Pemerintah Republik Indonesia 1 100 0,000000001 Saham Biasa (Seri B) - Pemerintah Republik Indonesia 8.963.697.886 896.369.788.600 66,04311884 - Masyarakat 4.608.795.423 460.879.542.300 33,95688115

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 13.572.493.310 1.357.249.331.000 100,00000000 Saham Dalam Portepel Seri A Dwiwarna - Seri B 12.427.506.689 1.242.750.668.900 Jumlah Saham Dalam Portepel 12.427.506.689 1.242.750.668.900 -

Susunan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi WASKITA Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi WASKITA sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan RUPS NO. 35 tanggal 29 Maret 2016, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan

Page 94: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

74

surat Penerimaan Pemberitahuan perubahan data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0036466 tanggal 1 April 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0041005.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 1 April 2016 sehingga belum diberitahukan atau dimohonkan persetujuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, susunan manajemen Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris: Komisaris Utama : Mohamad Hasan Komisaris Independen : Mohammad Aqil Irham Komisaris Independen : Viktor S. Sirait Komisaris : Arif Baharudin Komisaris : Danis Hidayat Sumadilaga Komisaris : Raden Agus Sartono Direksi: Direktur Utama : M. Choliq Direktur Independen : Tunggul Rajagukguk Direktur : Agus Sugiono Direktur : Desi Arryani Direktur : Adi Wibowo Direktur : Nyoman Wirya Adnyana

Iktisar Data Keuangan Penting

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 31 Desember

2015 2014 2013 Jumlah Aset 30.309.111 12.542.041 8.788.303 Jumlah Liabilitas 20.604.904 9.777.063 6.463.547 Jumlah Ekuitas 9.704.207 2.764.979 2.324.756

Keterangan 31 Desember

2015 2014 2013 Pendapatan Usaha 14.152.753 10.286.813 9.686.610 Beban Pokok Pendapatan (12.231.515) (9.177.917) (8.775.914) Laba Bruto 1.921.238 1.108.896 910.696 Laba Komprehensif Tahun Berjalan 1.567.117 471.887 307.949

K. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING

I. Perjanjian Afiliasi

1. Perjanjian terkait kegiatan usaha dengan Pihak Afiliasi

a) Kontrak Jasa No. 02/SPP-KKDM/XII/2014 tentang pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-

Kampung Melayu (BECAKAYU) seksi 1: STA 01+011-STA 11+501 tanggal 10 Desember 2014 oleh dan antara PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua , dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Jasa Pemborongan pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Bekasi-

Cawang-Kampung Melayu (BECAKAYU) seksi 1: STA 01+011-STA 11+501.

Nilai Perjanjian : Rp3.350.532.000.000,- (tiga triliun tiga ratus lima puluh miliar lima ratus tiga puluh dua juta Rupiah). sudah termasuk pajak untuk PPN.

Jangka Waktu : jangka waktu pelaksanaan pekerjaaan adalah 1095 (seribu Sembilan puluh lima) hari kalender sampai dengan 10 Desember 2017.

Cara Pembayaran : Pihak pertama akan membayar pekerjaan sebesar 100%

Page 95: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

75

surat Penerimaan Pemberitahuan perubahan data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0036466 tanggal 1 April 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0041005.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 1 April 2016 sehingga belum diberitahukan atau dimohonkan persetujuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, susunan manajemen Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris: Komisaris Utama : Mohamad Hasan Komisaris Independen : Mohammad Aqil Irham Komisaris Independen : Viktor S. Sirait Komisaris : Arif Baharudin Komisaris : Danis Hidayat Sumadilaga Komisaris : Raden Agus Sartono Direksi: Direktur Utama : M. Choliq Direktur Independen : Tunggul Rajagukguk Direktur : Agus Sugiono Direktur : Desi Arryani Direktur : Adi Wibowo Direktur : Nyoman Wirya Adnyana

Iktisar Data Keuangan Penting

(dalam jutaan rupiah)

Keterangan 31 Desember

2015 2014 2013 Jumlah Aset 30.309.111 12.542.041 8.788.303 Jumlah Liabilitas 20.604.904 9.777.063 6.463.547 Jumlah Ekuitas 9.704.207 2.764.979 2.324.756

Keterangan 31 Desember

2015 2014 2013 Pendapatan Usaha 14.152.753 10.286.813 9.686.610 Beban Pokok Pendapatan (12.231.515) (9.177.917) (8.775.914) Laba Bruto 1.921.238 1.108.896 910.696 Laba Komprehensif Tahun Berjalan 1.567.117 471.887 307.949

K. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING

I. Perjanjian Afiliasi

1. Perjanjian terkait kegiatan usaha dengan Pihak Afiliasi

a) Kontrak Jasa No. 02/SPP-KKDM/XII/2014 tentang pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-

Kampung Melayu (BECAKAYU) seksi 1: STA 01+011-STA 11+501 tanggal 10 Desember 2014 oleh dan antara PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua , dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Jasa Pemborongan pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Bekasi-

Cawang-Kampung Melayu (BECAKAYU) seksi 1: STA 01+011-STA 11+501.

Nilai Perjanjian : Rp3.350.532.000.000,- (tiga triliun tiga ratus lima puluh miliar lima ratus tiga puluh dua juta Rupiah). sudah termasuk pajak untuk PPN.

Jangka Waktu : jangka waktu pelaksanaan pekerjaaan adalah 1095 (seribu Sembilan puluh lima) hari kalender sampai dengan 10 Desember 2017.

Cara Pembayaran : Pihak pertama akan membayar pekerjaan sebesar 100%

(seratus persen) pada waktu Pihak Kedua akan menerbitkan jaminan pemeliharaan sebesar 5% (lima persen) dari nilai pekerjaan fisik sebagai counter terhadap masa pemeliharaan pekerjaan. Pihak pertama menjamin seluruh proses pembayaran selesai dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterimanya surat tagihan dari Pihak Kedua.

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Membayar pekerjaan sesuai dengan cara pembayaran

yang disepakati. 2) Berhak menunda pembayaran jika syarat pembayaran

belum dilengkapi. 3) Menunjuk pemimpin proyek sebagai wakil Pihak

Pertama. 4) Menunjuk Konsultan Supervisi untuk pengawasan

pelaksanaan.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Menyertakan Laporan Rincian Kemajuan Fisik

pekerjaan 2) Mengasuransikan tenaga kerja. 3) Menerapkan dan memenuhi standar keselamatan

kerja. 4) Wajib mengambil tindakan pencegahan terhapad

kerusakan lingkungan kerja. Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

Apabila tidak tercapai kesepakatan dalam 30 (tiga puluh) hari tidak tercapai kesepakatan, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan tersebut ke melalui Badan Arbitrase Nasional (BANI) di Jakarta.

b) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 003/SPPM/WK/D.EPC/Kuala Tanjung/VI/2015 tanggal 18

Mei 2015 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Addendum kedua No. ADD01/003/SPPM/WK/D.EPC/Kuala Tanjung/VII/2015 tanggal 31 Mei 2016 antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material beton Ready Mix dan Precast untuk proyek Kuala Tanjung;

Nilai Perjanjian : Rp200.590.917.522,- (dua ratus miliar lima ratus sembilan puluh juta sembilan ratus tujuh belas ribu lima ratus dua puluh dua Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen);

Jangka Waktu : sejak 15 Juni 2015 perjanjian sampai dengan tanggal 15 Juni 2017;

Cara Pembayaran : Pembayaran 5% (lima persen) dibayarkan setelah SPM/PO diterima. Pembayaran selanjutnya dilaksanakan berdasarkan proses material diterima di lapangan dengan sistem progress payment 1 (satu) bulanan. Setiap tahapan pembayaran dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dilaksanakan 7 (tujuh) hari setelah tagihan diterima benar dan lengkap;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan

Pengawas; 2) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Page 96: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

76

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan

pengadaan material sesuai dengan jadwal; 2) Bertanggungjawab atas semua biaya yang dikeluarkan

yang menjadi kewajibannya sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini;

3) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim. Penyelesaian Perselisihan : apabila timbul perselisihan antara Pihak Pertama dengan Pihak

Kedua akan diselesaikan secara musyawarah mufakat dan apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari tidak tercapai kesepakatan menyerahkan perselisihan tersebut dalam tingkat pertama dan terakhir menurut peraturan dan prosedur Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

c) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 171/SPPM/WK/DI/2015 tanggal 18 Agustus 2015 antara PT

Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Precast dan Ready Mix untuk proyek Tol Medan Kualanamu-Tebing Tinggi.

Nilai Perjanjian : Rp118.617.226.530,- (seratus delapan belas miliar enam ratus tujuh belas juta dua ratus dua puluh enam ribu lima ratus tiga puluh Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak ditanda-tanganinya perjanjian dan sesuai dengan schedule proyek, yang mana pelaksanaannya sampai dengan menjadi 31 Desember 2016.

Cara Pembayaran : 1) Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material

diterima di lapangan dengan melampirkan Berita Acara Penerimaan Material (BAPM), Berita Acara Prestasi Pekerjaan (BAPP), dan Berita Acara Pembayaran (BAP);

2) Pembayaran berikutnya dilaksanakan berdasarkan progress pengadaan material dengan menggunakan fasilitas Supply Chain Finance (SCF), yang akan diproses pencairannya ke rekening Bank Pihak Kedua paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak berkas tagihan dan kuitansi diterima Pihak Pertama dengan lengkap dan benar;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan

Pengawas; 2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari

sebelum jadwal yang ditentukan; 3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;

2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan material sesuai dengan jadwal;

3) Melakukan test sebelum maerial dikirim ke lapangan; 4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim.

Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

Page 97: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

77

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan

pengadaan material sesuai dengan jadwal; 2) Bertanggungjawab atas semua biaya yang dikeluarkan

yang menjadi kewajibannya sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini;

3) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim. Penyelesaian Perselisihan : apabila timbul perselisihan antara Pihak Pertama dengan Pihak

Kedua akan diselesaikan secara musyawarah mufakat dan apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari tidak tercapai kesepakatan menyerahkan perselisihan tersebut dalam tingkat pertama dan terakhir menurut peraturan dan prosedur Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

c) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 171/SPPM/WK/DI/2015 tanggal 18 Agustus 2015 antara PT

Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Precast dan Ready Mix untuk proyek Tol Medan Kualanamu-Tebing Tinggi.

Nilai Perjanjian : Rp118.617.226.530,- (seratus delapan belas miliar enam ratus tujuh belas juta dua ratus dua puluh enam ribu lima ratus tiga puluh Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak ditanda-tanganinya perjanjian dan sesuai dengan schedule proyek, yang mana pelaksanaannya sampai dengan menjadi 31 Desember 2016.

Cara Pembayaran : 1) Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material

diterima di lapangan dengan melampirkan Berita Acara Penerimaan Material (BAPM), Berita Acara Prestasi Pekerjaan (BAPP), dan Berita Acara Pembayaran (BAP);

2) Pembayaran berikutnya dilaksanakan berdasarkan progress pengadaan material dengan menggunakan fasilitas Supply Chain Finance (SCF), yang akan diproses pencairannya ke rekening Bank Pihak Kedua paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak berkas tagihan dan kuitansi diterima Pihak Pertama dengan lengkap dan benar;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan

Pengawas; 2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari

sebelum jadwal yang ditentukan; 3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;

2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan material sesuai dengan jadwal;

3) Melakukan test sebelum maerial dikirim ke lapangan; 4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim.

Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

d) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 94/SPPM/WK/DS/2015 tanggal 7 April 2015 antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Beton Ready Mix untuk proyek pembangunan jalan layang Kapten Tendean- Blok M – Cileduk Paket Adem Malik.

Nilai Perjanjian : Rp13.783.717.442,- (tiga belas miliar tujuh ratus delapan puluh tiga juta tujuh ratus tujuh belas ribu empat ratus empat puluh dua Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak ditanda-tanganinya perjanjian dan sampai dengan 31 Desember 2016.

Cara Pembayaran : 1) Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material

diterima di lapangan dengan melampirkan Berita Acara Penerimaan Material (BAPM), dan Berita Acara Pembayaran (BAP);

2) Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress pengadaan material dengan menggunakan fasilitas Supply Chain Finance (SCF);

3) Pelunasan pembayaran dilaksanakan setelah tagihan diterima dengan benar dan lengkap;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan

Pengawas; 2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari

sebelum jadwal yang ditentukan; 3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;

2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan material sesuai dengan jadwal;

3) Melakukan test sebelum maerial dikirim ke lapangan; 4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim.

Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

e) Kontrak jasa Pengadaan Material Precast & Ready mix Pekerjaan Pembangunan Jalan Tol Cimanggis–

Cibitung No. 01/KJPB/CCT/2015 tanggal 29 September 2015 antara PT Cimanggis Cibitung Tollways sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut: Obyek Perjanjian : Jasa Pengadaan Material Pembangunan pekerjaan tol

Cimanggis-Cibitung Seksi I STA. 23+900-STA.27+070. Nilai Perjanjian : Rp405.391.466.000,- (empat ratus lima miliar tiga ratus

sembialn puluh satu juta empat ratus enam puluh enam ribu Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak ditanda-tanganinya perjanjian dan sampai dengan 28 September 2016.

Cara Pembayaran : Saat progress pekerjaan mencapai 100% (seratus persen) maka Pihak Kedua akan membuat financial calculation, kemudian Pihak Pertama akan membayar seluruh biaya tersebut.

Page 98: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

78

Pembayaran hasil pekerjaan dapat dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterimanya surat tagihan yang lengkap;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Melakukan pembayaran setelah pekerjaan selesai; 2) Berhak menunda pembayaran jika dokumen syarat

pembayaran belum diserahkan secara lengkap; 3) Berhak menunjuk pemimpin proyek sebagai wakil Pihak

Pertama.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Mengasuransikan tenaga kerja pada perusahaan

asuransi; 2) Menerapkan peraturan keselamatan kerja; 3) Berhak menunjuk General Superintedent sebagai kepala

pelaksana di lapangan. Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

f) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 217/SPPM/WK/D.I/2015 tanggal 12 September 2015 antara

PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Precast & Ready Mix untuk proyek Jalan Tol Solo–Kertosono Paket NKJ -1 STA=90+250 s/d STA=110+250.

Nilai Perjanjian : Rp242.546.348.000,- (dua ratus empat puluh dua miliar lima ratus empat puluh enam juta tiga ratus empat puluh delapan ribu Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak ditanda-tanganinya perjanjian dan sampai dengan 31 Desember 2016.

Cara Pembayaran : Pembayaran 10 % (sepuluh persen) dibayarkan setelah SPM/PO diterima. Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress pengiriman material dengan jatuh tempo pembayaran 1 (satu) bulan;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan

Pengawas; 2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari

sebelum jadwal yang ditentukan; 3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;

2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan material sesuai dengan jadwal;

3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu;

4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara

Page 99: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

79

Pembayaran hasil pekerjaan dapat dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah diterimanya surat tagihan yang lengkap;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Melakukan pembayaran setelah pekerjaan selesai; 2) Berhak menunda pembayaran jika dokumen syarat

pembayaran belum diserahkan secara lengkap; 3) Berhak menunjuk pemimpin proyek sebagai wakil Pihak

Pertama.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Mengasuransikan tenaga kerja pada perusahaan

asuransi; 2) Menerapkan peraturan keselamatan kerja; 3) Berhak menunjuk General Superintedent sebagai kepala

pelaksana di lapangan. Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

f) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 217/SPPM/WK/D.I/2015 tanggal 12 September 2015 antara

PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Precast & Ready Mix untuk proyek Jalan Tol Solo–Kertosono Paket NKJ -1 STA=90+250 s/d STA=110+250.

Nilai Perjanjian : Rp242.546.348.000,- (dua ratus empat puluh dua miliar lima ratus empat puluh enam juta tiga ratus empat puluh delapan ribu Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak ditanda-tanganinya perjanjian dan sampai dengan 31 Desember 2016.

Cara Pembayaran : Pembayaran 10 % (sepuluh persen) dibayarkan setelah SPM/PO diterima. Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress pengiriman material dengan jatuh tempo pembayaran 1 (satu) bulan;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan

Pengawas; 2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari

sebelum jadwal yang ditentukan; 3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;

2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan material sesuai dengan jadwal;

3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu;

4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara

musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

g) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 215/SPPM/WK/DI/2015 tanggal 12 September 2015 antara

PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Precast & Ready Mix untuk proyek Jalan Tol Solo–Kertosono Paket SNJ -1 STA=20+900 s/d STA=56+050.

Nilai Perjanjian : Rp422.991.961.000,- (empat ratus dua puluh dua miliar sembilan ratus sembilan puluh satu juta sembilan ratus enam puluh satu Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen)

Jangka Waktu : sejak ditanda-tanganinya perjanjian dan sampai dengan 31 Desember 2016.

Cara Pembayaran : Pembayaran 10% (sepuluh persen) dibayarkan setelah SPM/SPO diterima. Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress pengiriman material dengan jatuh tempo pembayaran 1 (satu) bulan;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan

Pengawas; 2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari

sebelum jadwal yang ditentukan; 3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;

2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan material sesuai dengan jadwal;

3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu;

4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

h) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 216/SPPM/WK/DI/2015 tanggal 12 September 2015 antara

PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Precast & Ready Mix untuk proyek Jalan Tol Solo–Kertosono Paket SNJ -2 STA=56+050 s/d STA=90+250.

Nilai Perjanjian : Rp352.422.331.000,- (tiga ratus lima puluh dua miliar empat ratus dua puluh dua juta tiga ratus tiga puluh satu ribu Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak ditanda-tanganinya perjanjian dan sampai dengan 31 Desember 2016.

Cara Pembayaran : Pembayaran 10% (sepuluh persen) dibayarkan setelah SPM/SPO diterima. Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress pengiriman material dengan jatuh tempo pembayaran 1 (satu) bulan;

Page 100: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

80

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan

Pengawas; 2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari

sebelum jadwal yang ditentukan; 3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;

2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan material sesuai dengan jadwal;

3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu;

4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

i) Kontrak Perjanjian Pemesanan Material No. 01/KPPM/WK/DS/2015 tanggal 5 Juni 2015 antara PT

Waskita Karya (Persero) Tbk-Wika KSO sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Beton Ready mix untuk proyek Jalan Tol Ciawi Sukabumi Paket 1.

Nilai Perjanjian : Rp40.730.987.000,- (empat puluh miliar tujuh ratus tiga puluh juta sembilan ratus delapan puluh tujuh ribu Rupiah) sudah termasuk PPN 10% (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak ditandatanganinya perjanjian ini sampai dengan 31 Desember 2016.

Cara Pembayaran : Progress tagihan berdasarkan realisasi pengiriman per 2 (dua) minggu dan dibayarkan dengan menggunakan fasilitas SCF atau dibayar langsung oleh Pihak Pertama tanpa menggunakan fasilitas Supply Chain Finance (SCF). Pembayaran tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak invoice diterima dengan lengkap dan benar;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Menyediakan lahan untuk lokasi batching plant seluas

7.000 m² (tujuh ribu meter persegi) dalam keadaan rapat dan padat;

2) Membantu Pihak Kedua yang berkaitan dengan ijin operasional Batching Plant di lokasi proyek;

3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material; 4) Melakukan inspeksi material bersama konsultan

pengawas dan pengguna jasa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Wajib mendirikan batching plant tipe wet di lokasi

proyek; 2) Membayar biaya sewa lahan yang dipergunakan untuk

batching plant selama 2 (dua) tahun; 3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan

Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu.

Page 101: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

81

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan

Pengawas; 2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari

sebelum jadwal yang ditentukan; 3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;

2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan material sesuai dengan jadwal;

3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu;

4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

i) Kontrak Perjanjian Pemesanan Material No. 01/KPPM/WK/DS/2015 tanggal 5 Juni 2015 antara PT

Waskita Karya (Persero) Tbk-Wika KSO sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Beton Ready mix untuk proyek Jalan Tol Ciawi Sukabumi Paket 1.

Nilai Perjanjian : Rp40.730.987.000,- (empat puluh miliar tujuh ratus tiga puluh juta sembilan ratus delapan puluh tujuh ribu Rupiah) sudah termasuk PPN 10% (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak ditandatanganinya perjanjian ini sampai dengan 31 Desember 2016.

Cara Pembayaran : Progress tagihan berdasarkan realisasi pengiriman per 2 (dua) minggu dan dibayarkan dengan menggunakan fasilitas SCF atau dibayar langsung oleh Pihak Pertama tanpa menggunakan fasilitas Supply Chain Finance (SCF). Pembayaran tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak invoice diterima dengan lengkap dan benar;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Menyediakan lahan untuk lokasi batching plant seluas

7.000 m² (tujuh ribu meter persegi) dalam keadaan rapat dan padat;

2) Membantu Pihak Kedua yang berkaitan dengan ijin operasional Batching Plant di lokasi proyek;

3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material; 4) Melakukan inspeksi material bersama konsultan

pengawas dan pengguna jasa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Wajib mendirikan batching plant tipe wet di lokasi

proyek; 2) Membayar biaya sewa lahan yang dipergunakan untuk

batching plant selama 2 (dua) tahun; 3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan

Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu.

Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

j) Kontrak Perjanjian Pemesanan Material No. 25/SPPM/WK/DG/2015 tanggal 23 Januari 2015 antara PT

Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Beton Ready mix untuk proyek Brooklyn & Apartment.

Nilai Perjanjian : Rp31.503.459.240,- (tiga puluh satu miliar lima ratus tiga juta empat ratus lima puluh sembilan rupiah dua ratus empat puluh Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak ditandatanganinya perjanjian ini sampai dengan 31 September 2016.

Cara Pembayaran : Progress dilakukan sesuai progress pengiriman dengan menggunakan fasilitas SCF atau dibayar langsung oleh Pihak Pertama tanpa menggunakan SCF. Pihak pertama akan membayar jumlah tagihan Pihak Kedua dalam waktu 60 (enam puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal diterimanya faktur tagihan dengan lengkap dan benar;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material; 2) Berhak menahan atau menunda pembayaran baik

sebagian atau seluruh jika material tidak sesuai pesanan dan/atau faktur tagihan yang tidak lengkap.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib memberikan Mix Design yang mendapat persetujuan dari Pihak Pertama;

2) Menjamin dan bertanggung jawab atas spesifikasi material yang diserahkan;

3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu.

Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

k) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 003/SPPM/WK/DG/GVC/2015 tanggal 20 Mei 2015

sebagaimana telah diubah terakhir dengan No. 003/ADD.II/SPPM/WK/D.G/GVC/2015 tanggal 31 Mei 2016 antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Beton Ready mix untuk proyek Grande Valore Condominium Bekasi.

Nilai Perjanjian : Rp4.988.027.000,- (empat miliar sembilan ratus delapan puluh delapan juta dua puluh tujuh ribu Rupiah) sudah termasuk PPN 10% (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak 20 Mei 2015 sampai dengan 31 Desember 2016. Cara Pembayaran : Pembayaran dilakukan sesuai progress pengiriman dengan

menggunakan fasilitas SCF. Pihak pertama akan membayar

Page 102: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

82

jumlah tagihan Pihak Kedua dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal diterimanya faktur tagihan dengan lengkap dan benar;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material; 2) Berhak menahan atau menunda pembayaran baik

sebagian atau seluruh jika material tidak sesuai pesanan dan/atau faktur tagihan yang tidak lengkap.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib memberikan Mix Design yang mendapat persetujuan dari Pihak Pertama;

2) Menjamin dan bertanggung jawab atas spesifikasi material yang diserahkan;

3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu.

Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

l) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 19/SPPM/WK/DG/2015 tanggal 3 Februari 2015 antara PT.

Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut: Obyek Perjanjian : pengadaan material Beton Ready mix untuk proyek Rajawali

Royal Apartment Palembang. Nilai Perjanjian : Rp20.288.380.750,- (dua puluh miliar dua ratus delapan puluh

delapan juta tiga ratus delapan puluh ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah) sudah termasuk PPN 10% (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak ditandatanganinya perjanjian ini sampai dengan 13 Oktober 2016.

Cara Pembayaran : Pembayaran dilakukan sesuai progress pengiriman dengan menggunakan fasilitas SCF. Pihak pertama akan membayar jumlah tagihan Pihak Kedua dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal diterimanya faktur tagihan dengan lengkap dan benar;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material; 2) Berhak menahan atau menunda pembayaran baik

sebagian atau seluruh jika material tidak sesuai pesanan dan/atau faktur tagihan yang tidak lengkap.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib memberikan Mix Design yang mendapat persetujuan dari Pihak Pertama;

2) Menjamin dan bertanggung jawab atas spesifikasi material yang diserahkan;

3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu;

Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat

Page 103: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

83

jumlah tagihan Pihak Kedua dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal diterimanya faktur tagihan dengan lengkap dan benar;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material; 2) Berhak menahan atau menunda pembayaran baik

sebagian atau seluruh jika material tidak sesuai pesanan dan/atau faktur tagihan yang tidak lengkap.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib memberikan Mix Design yang mendapat persetujuan dari Pihak Pertama;

2) Menjamin dan bertanggung jawab atas spesifikasi material yang diserahkan;

3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu.

Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

l) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 19/SPPM/WK/DG/2015 tanggal 3 Februari 2015 antara PT.

Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut: Obyek Perjanjian : pengadaan material Beton Ready mix untuk proyek Rajawali

Royal Apartment Palembang. Nilai Perjanjian : Rp20.288.380.750,- (dua puluh miliar dua ratus delapan puluh

delapan juta tiga ratus delapan puluh ribu tujuh ratus lima puluh Rupiah) sudah termasuk PPN 10% (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak ditandatanganinya perjanjian ini sampai dengan 13 Oktober 2016.

Cara Pembayaran : Pembayaran dilakukan sesuai progress pengiriman dengan menggunakan fasilitas SCF. Pihak pertama akan membayar jumlah tagihan Pihak Kedua dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal diterimanya faktur tagihan dengan lengkap dan benar;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material; 2) Berhak menahan atau menunda pembayaran baik

sebagian atau seluruh jika material tidak sesuai pesanan dan/atau faktur tagihan yang tidak lengkap.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib memberikan Mix Design yang mendapat persetujuan dari Pihak Pertama;

2) Menjamin dan bertanggung jawab atas spesifikasi material yang diserahkan;

3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu;

Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat

menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

m) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 93/SPPM/WK/DG/2015 tanggal 15 Oktober 2015 antara PT

Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Beton Ready mix untuk proyek Royal Dental Hospital Tangerang.

Nilai Perjanjian : Rp13.224.200.000,- (tiga belas miliar dua ratus dua puluh empat juta dua ratus ribu Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak ditandatanganinya perjanjian ini sampai dengan 31 Agustus 2016.

Cara Pembayaran : Pembayaran dilakukan setelah material dikirim secara bertahap berdasarkan progress material terkirim/diterima di lapangan serta disetujui oleh Konsultan Pengawas. Pembayaran dilakukan dengan sistem SCF atau Open Account Finance (OAF). Pihak pertama akan membayar jumlah tagihan Pihak Kedua dalam waktu 60 (enam puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal diterimanya faktur tagihan dengan lengkap dan benar;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material; 2) Berhak menahan atau menunda pembayaran baik

sebagian atau seluruh jika material tidak sesuai pesanan dan/atau faktur tagihan yang tidak lengkap.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dianggap mengetahui dan menguasai spesfikasi teknis, termasuk masa pemeliharaan yang berkaitan material;

2) Wajib mengadakan pemeriksaan mutu/ test material; 3) Wajib memberikan Mix Design yang mendapat

persetujuan dari Pihak Pertama; 4) Menjamin dan bertanggung jawab atas spesifikasi

material yang diserahkan; 5) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan

Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu. Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

n) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 003/SPPM/WK-PP-HK/KSO/2014 tanggal 3 November 2014

sebagaimana diubah terakhir kali dengan Addendum kedua No. 003/ADD-2/SPPM/WK-PP-HK/KSO/2014 tanggal 11 Juli 2016 sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material Beton Ready Mix untuk proyek Pembangunan Jalan Tol Depok Antasari Paket 1 dan Paket 2.

Nilai Perjanjian : Rp162.854.032.000,- (seratus enam puluh dua miliar delapan ratus liima puluh empat juta tiga puluh dua ribu Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak ditandatanganinya perjanjian ini sampai dengan 31 Desember 2016.

Page 104: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

84

Cara Pembayaran : Pengajuan pembayaran (invoice) dapat dilakukan Pihak Kedua minimal setiap 2 (dua) minggu berdasarkan rekapitulasi pengiriman material yang diterima di lapangan. Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material yang dilunasi selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah Berita Acara Pembayaran ditandatangani kedua belah pihak dan kelengkapan administrasi sudah lengkap dan benar;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material; 2) Berhak menahan atau menunda pembayaran baik

sebagian atau seluruh jika material tidak sesuai pesanan dan/atau faktur tagihan yang tidak lengkap.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dianggap mengetahui dan menguasai spesfikasi teknis, termasuk masa pemeliharaan yang berkaitan material;

2) Wajib mengadakan pemeriksaan mutu/ test material; 3) Wajib memberikan Mix Design yang mendapat

persetujuan dari Pihak Pertama; 4) Menjamin dan bertanggung jawab atas spesifikasi

material yang diserahkan; 5) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan

Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu. Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

o) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 189/SPPM/WK/DI/2015 tanggal 12 September 2015 antara

PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : Pengadaan material Spun Pile untuk proyek Jalan Tol Solo – Kertosono Paket NKJ – 1 STA = 90+250 s/d STA= 110+250.

Nilai Perjanjian : Rp2.399.969.505,- (dua miliar tiga ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus enam puluh sembilan ribu lima ratus lima puluh lima Rupiah) sudah termasuk PPN 10% (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak ditandatanganinya perjanjian ini sampai dengan 31 Agustus 2016.

Cara Pembayaran : Pembayaran 10% (sepuluh persen) dibayarkan setelah SPM/PO diterima. Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material diterima di lapangan. Pembayaran dilaksanakan dengan jatuh tempo pembayaran 1 (satu) bulan setelah tagihan diterima dengan benar dan lengkap;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material; 2) Berhak menahan atau menunda pembayaran baik

sebagian atau seluruh jika material tidak sesuai pesanan dan/atau faktur tagihan yang tidak lengkap.

Page 105: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

85

Cara Pembayaran : Pengajuan pembayaran (invoice) dapat dilakukan Pihak Kedua minimal setiap 2 (dua) minggu berdasarkan rekapitulasi pengiriman material yang diterima di lapangan. Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material yang dilunasi selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah Berita Acara Pembayaran ditandatangani kedua belah pihak dan kelengkapan administrasi sudah lengkap dan benar;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material; 2) Berhak menahan atau menunda pembayaran baik

sebagian atau seluruh jika material tidak sesuai pesanan dan/atau faktur tagihan yang tidak lengkap.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dianggap mengetahui dan menguasai spesfikasi teknis, termasuk masa pemeliharaan yang berkaitan material;

2) Wajib mengadakan pemeriksaan mutu/ test material; 3) Wajib memberikan Mix Design yang mendapat

persetujuan dari Pihak Pertama; 4) Menjamin dan bertanggung jawab atas spesifikasi

material yang diserahkan; 5) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan

Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu. Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

o) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 189/SPPM/WK/DI/2015 tanggal 12 September 2015 antara

PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : Pengadaan material Spun Pile untuk proyek Jalan Tol Solo – Kertosono Paket NKJ – 1 STA = 90+250 s/d STA= 110+250.

Nilai Perjanjian : Rp2.399.969.505,- (dua miliar tiga ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus enam puluh sembilan ribu lima ratus lima puluh lima Rupiah) sudah termasuk PPN 10% (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak ditandatanganinya perjanjian ini sampai dengan 31 Agustus 2016.

Cara Pembayaran : Pembayaran 10% (sepuluh persen) dibayarkan setelah SPM/PO diterima. Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material diterima di lapangan. Pembayaran dilaksanakan dengan jatuh tempo pembayaran 1 (satu) bulan setelah tagihan diterima dengan benar dan lengkap;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material; 2) Berhak menahan atau menunda pembayaran baik

sebagian atau seluruh jika material tidak sesuai pesanan dan/atau faktur tagihan yang tidak lengkap.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Wajib dianggap mengetahui dan menguasai spesfikasi

teknis, termasuk masa pemeliharaan yang berkaitan material;

2) Wajib mengadakan pemeriksaan mutu/ test material; 3) Wajib memberikan Mix Design yang mendapat

persetujuan dari Pihak Pertama; 4) Menjamin dan bertanggung jawab atas spesifikasi

material yang diserahkan; 5) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan

Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu. Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

p) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 29/SPPM/WK/DS/2014 tanggal 01 November 2014 antara

PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan material beton Ready Mix dan Precast untuk proyek Tol Pejagan–Pemalang Seksi II;

Nilai Perjanjian : Rp162.517.877.103,- (seratus enam puluh dua lima ratus tujuh belas juta delapan ratus tujuh puluh tujuh ribu seratus tiga Rupiah) sudah termasuk PPN 10% (sepuluh persen);

Jangka Waktu : Pengiriman Material ditetapakan sesuai dengan kebutuhan dilapangan atau Mengikuti jadwal induk, terhitung sejak tanggal di tanda-tanganinya perjanjian ini sesuai dengan schedule proyek dan berlangsung selama 730 (tujuh ratus tiga puluh) hari Kalender;

Cara Pembayaran : Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material diterima dengan menggunakan fasilitas SCF, yang proses pencairannya ke rekening bank Pihak Kedua paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak berkas tagihan diterima dengan lengkap dan benar;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan

Pengawas; 2) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan material sesuai dengan jadwal;

2) Bertanggungjawab atas semua biaya yang dikeluarkan yang menjadi kewajibannya sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini;

3) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim. Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat.

Apabila tidak tercapai kesepakatan dalam 14 (empat belas) hari tidak tercapai kesepakatan, maka kedua belah pihak menyerahkan perselisihan tersebut dalam tingkat pertama dan tingkat terakhir menurut peraturan dan prosedur Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

Page 106: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

86

q) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 108/SPPM/WK/DS/2015 tanggal 10 April 2015 antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk divisi sipil sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan Spun Pile untuk proyek PT Pal Submarine Facilities. Nilai Perjanjian : Rp24.297.649.528,- (dua puluh empat miliar dua ratus sembilan

puluh tujuh juta enam ratus empat puluh sembilan ribu lima ratus dua puluh delam Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sesuai dengan kebutuhan dilapangan atau mengikuti jadwal Induk, terhitung sejak tanggal ditanda-tanganinya perjanjian ini dan sesuai dengan schedule proyek oleh Pihak Pertama dan disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pengguna Jasa selam 730 (tujuh ratus tiga puluh) hari kalender.

Cara Pembayaran : Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material diterima di lapangan yang mana pelunasan pembayaran dilaksanakan setelah tagihan diterima dengan benar dan lengkap.

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan

Pengawas; 2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari

sebelum jadwal yang ditentukan; 3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;

2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan material sesuai dengan jadwal;

3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu;

4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

r) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 04/SPPM/WK-BRP JO/JUFMP-7/2015 tanggal 6 Oktober

2015 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Addendum kedua No. 04.Add-2/SPPM/WK-BRP JO/JUFMP-7/2015 tanggal 31 Mei 2016 antara Waskita–Basuki JO sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : Pengadaan CCSP dan Square Pile untuk Proyek Dredging and Enbankment of Grogol Sekretaris Drain, Krukut Cideng, Krukut Lama dan pakin, Kali Besar, Jelakeng Sub Project Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP-7).

Nilai Perjanjian : Rp41.147.508.600,- (empat puluh satu miliar seratus empat puluh tujuh juta lima ratus delapan ribu enam ratus Rupiah) termasuk PPN 10% (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak 6 Oktober 2015 yang berlaku sampai dengan 31 Desember 2016.

Cara Pembayaran : Pembayaran dilaksanakan dengan sistem SCF dengan tahapan sebagai berikut : Pembayaran uang muka sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai perjanjian akan dibayarkan setelah

Page 107: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

87

q) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 108/SPPM/WK/DS/2015 tanggal 10 April 2015 antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk divisi sipil sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : pengadaan Spun Pile untuk proyek PT Pal Submarine Facilities. Nilai Perjanjian : Rp24.297.649.528,- (dua puluh empat miliar dua ratus sembilan

puluh tujuh juta enam ratus empat puluh sembilan ribu lima ratus dua puluh delam Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sesuai dengan kebutuhan dilapangan atau mengikuti jadwal Induk, terhitung sejak tanggal ditanda-tanganinya perjanjian ini dan sesuai dengan schedule proyek oleh Pihak Pertama dan disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pengguna Jasa selam 730 (tujuh ratus tiga puluh) hari kalender.

Cara Pembayaran : Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material diterima di lapangan yang mana pelunasan pembayaran dilaksanakan setelah tagihan diterima dengan benar dan lengkap.

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan

Pengawas; 2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari

sebelum jadwal yang ditentukan; 3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;

2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan material sesuai dengan jadwal;

3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu;

4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

r) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 04/SPPM/WK-BRP JO/JUFMP-7/2015 tanggal 6 Oktober

2015 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Addendum kedua No. 04.Add-2/SPPM/WK-BRP JO/JUFMP-7/2015 tanggal 31 Mei 2016 antara Waskita–Basuki JO sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : Pengadaan CCSP dan Square Pile untuk Proyek Dredging and Enbankment of Grogol Sekretaris Drain, Krukut Cideng, Krukut Lama dan pakin, Kali Besar, Jelakeng Sub Project Jakarta Urgent Flood Mitigation Project (JUFMP-7).

Nilai Perjanjian : Rp41.147.508.600,- (empat puluh satu miliar seratus empat puluh tujuh juta lima ratus delapan ribu enam ratus Rupiah) termasuk PPN 10% (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sejak 6 Oktober 2015 yang berlaku sampai dengan 31 Desember 2016.

Cara Pembayaran : Pembayaran dilaksanakan dengan sistem SCF dengan tahapan sebagai berikut : Pembayaran uang muka sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai perjanjian akan dibayarkan setelah

ditandatanganinya Perjanjian ini dan setelah Pihak Kedua menyerahkan jaminan uang muka. Pembayaran selanjutnya sebesar 90% (sembilan puluh persen) dilaksanakan berdasarkan progress material diterima. Berkas tagihan harus diserahkan secara benar dan lengkap;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan

Pengawas; 2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari

sebelum jadwal yang ditentukan; 3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;

2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan material sesuai dengan jadwal;

3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu;

4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

s) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 81/SPPM/WK /DS/2014 tanggal 27 Maret 2014

sebagaimana diubah terakhir kali dengan Addendum II No. 265.Add-2/SPPM/WK/DRB/2015 tanggal 10 Juli 2015 antara PT Waskita Karya Persero Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : Pengadaan Material beton ready mix untuk Proyek Flyover dan Ground Road Terminal 3 Soekarno Hatta.

Nilai Perjanjian : Rp30.021.302.025,- (tiga puluh miliar dua puluh satu juta tiga ratus dua ribu dua puluh lima Rupiah) termasuk PPN 10% (sepuluh persen).

Jangka Waktu : sampai dengan 30 Desember 2016. Cara Pembayaran : Pembayaran dilaksanakan berdasarkan progress material

diterima di lapangan. Setiap tahapan pembayaran dilaksanakan 30 (tiga puluh) hari setelah tagihan diterima dengan benar dan lengkap.

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan

Pengawas; 2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari

sebelum jadwal yang ditentukan; 3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;

2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan material sesuai dengan jadwal;

3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu;

4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim

Page 108: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

88

Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

t) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 171/SPPM/WK /DI/2015 tanggal 18 Agustus 2015 antara PT

Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : Pengadaan Material Precast dan Ready mix untuk Proyek Tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi.

Nilai Perjanjian : Rp118.617.226.530,- (seratus delapan belas miliar enam ratus tujuh belas juta dua ratus dua puluh enam ribu lima ratus tiga puluh Rupiah) termasuk PPN 10% (sepuluh persen).

Jangka Waktu : mengikuti schedule proyek yang berlangsung selama 450 (empat ratus lima puluh) hari kalender

Cara Pembayaran : pembayaran dilaksanakan berdasarkan Progress Material diterima di lapangan. Pembayaran dilaksanakan menggunakan fasilitas SCF yang proses pencairannya ke rekening bank paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tagihan diterima dengan benar dan lengkap;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan

Pengawas; 2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari

sebelum jadwal yang ditentukan; 3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;

2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan material sesuai dengan jadwal;

3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu;

4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

2. Perjanjian Lainnya dengan Pihak Afiliasi

a) Perjanjian Fasilitas Pinjaman Pemegang Saham No. L.08/P/WK/2016 No. 10/SPN/PERSEROAN/2016

tanggal 29 Januari 2016 oleh dan antar PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut: Jumlah Pinjaman : Rp300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah). Tujuan Pinjaman : Untuk peningkatan kapasitas produksi Jangka Waktu : 6 (enam) bulan. Bunga : 10,5% (sepuluh koma lima persen). Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah untuk

mufakat, apabila tidak dapat diselesaikan dalam 14 (empat

Page 109: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

89

Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

t) Surat Perjanjian Pemesanan Material No. 171/SPPM/WK /DI/2015 tanggal 18 Agustus 2015 antara PT

Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : Pengadaan Material Precast dan Ready mix untuk Proyek Tol Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi.

Nilai Perjanjian : Rp118.617.226.530,- (seratus delapan belas miliar enam ratus tujuh belas juta dua ratus dua puluh enam ribu lima ratus tiga puluh Rupiah) termasuk PPN 10% (sepuluh persen).

Jangka Waktu : mengikuti schedule proyek yang berlangsung selama 450 (empat ratus lima puluh) hari kalender

Cara Pembayaran : pembayaran dilaksanakan berdasarkan Progress Material diterima di lapangan. Pembayaran dilaksanakan menggunakan fasilitas SCF yang proses pencairannya ke rekening bank paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tagihan diterima dengan benar dan lengkap;

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: 1) Berhak melakukan Inspeksi Material bersama Konsultan

Pengawas; 2) mengirim Surat Pemesanan Material 5 (lima) hari

sebelum jadwal yang ditentukan; 3) Wajib melakukan pembayaran atas pengadaan material.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Wajib dan dianggap sudah mengetahui serta menguasai syarat-syarat yang dibutuhkan dari spesifikasi material;

2) Harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan material sesuai dengan jadwal;

3) Wajib untuk menjalankan prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Mutu;

4) Memenuhi spesifikasi material yang dikirim Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat

pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam waktu 14 (empat belas) hari. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) di Jakarta.

2. Perjanjian Lainnya dengan Pihak Afiliasi

a) Perjanjian Fasilitas Pinjaman Pemegang Saham No. L.08/P/WK/2016 No. 10/SPN/PERSEROAN/2016

tanggal 29 Januari 2016 oleh dan antar PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut: Jumlah Pinjaman : Rp300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah). Tujuan Pinjaman : Untuk peningkatan kapasitas produksi Jangka Waktu : 6 (enam) bulan. Bunga : 10,5% (sepuluh koma lima persen). Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah untuk

mufakat, apabila tidak dapat diselesaikan dalam 14 (empat

belas) hari maka akan diselesaikan melalui Peraturan dan Prosedur Penyelesaian BANI di Jakarta.

Atas perjanjian tersebut, PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah melakukan keterbukaan informasi untuk memenuhi Peraturan bapepam No. IX.E.1, tentang Transaksi Afiliasi dan benturan Kepentingan Transaksi Tertentu sesuai dengan surat No. 072/WK/SP/2016 tanggal 2 Februari 2016.

Berdasarkan keterangan Perseroan atas perjanjian tersebut sampai dengan saat ini masih berlaku dan mengikat para pihak dan apabila berakhir akan dilakukan perpanjangan. Berdasarkan Surat Keterangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk tanggal 30 Agustus 2016 dan Surat Pernyataan Perseroan tanggal 1 September 2016, sampai dengan saat ini para pihak sedang melakukan proses pembicaraan untuk melakukan amandemen perpanjangan perjanjian di atas dan para pihak menyatakan bahwa perjanjian tersebut masih berlaku dan mengikat para pihak.

Hubungan afiliasi yang dimiliki Perseroan dengan pihak-pihak yang disebutkan di atas adalah sebagai berikut: Hubungan afiliasi secara langsung 1. WASKITA yang merupakan pemegang saham utama Perseroan Hubungan afiliasi secara tidak langsung 1. KKDM yang merupakan anak perusahaan WTR yang mana WTR merupakan anak perusahaan WASKITA 2. PPTR yang merupakan anak perusahaan WTR yang mana WTR merupakan anak perusahaan WASKITA 3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”) yang merupakan perusahaan BUMN.

BNI merupakan salah satu pihak yang mempunyai hubungan afiliasi secara tidak langsung dikarenakan BNI merupakan perusahaan BUMN. Karena WASKITA yang juga merupakan pemegang saham utama Perseroan juga merupakan perusahaan BUMN.

4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) yang merupakan perusahaan BUMN. BRI merupakan salah satu pihak yang mempunyai hubungan afiliasi secara tidak langsung dikarenakan BNI merupakan perusahaan BUMN. Karena WASKITA yang juga merupakan pemegang saham utama Perseroan juga merupakan perusahaan BUMN.

I. Perjanjian dengan Pihak Ketiga lainnya

1. Perjanjian terkait kegiatan usaha dengan pihak ketiga

a. Surat Perjanjian Pekerjaan Konstruksi No. 1208/-1792.12 tanggal 16 Maret 2016 antara Dinas Bina

Marga Provinsi DKI Jakarta sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : Perbaikan dan pemeliharaan jalan lajur Busway (Pekerjaan

Concrete Barrier) Nilai Perjanjian : Rp14.999.379.000,- (empat belas miliar sembilan ratus

sembilan puluh sembilan juta tiga ratus tujuh puluh sembilan ribu Rupiah) sudah termasuk PPN.

Jangka Waktu : Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sampai dengan tanggal 13 Juli 2016 dan masa pemeliharaan selama 6 (enam) bulan terhitung sejak serah terima pekerjaan pertama/PHO.

Cara Pembayaran : Pihak pertama akan melaksanakan pembayaran harga harga pekerjaan konstruksi kegiatan kepada Pihak Kedua dengan cara angsuran sesuai kemajuan fisik yang tertuang di dalam berita acara progress/kemajuan pekerjaan di lapangan yang telah dilaksanakan oleh Pihak Kedua setiap satu minggu

Page 110: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

90

atau lebih dan Pihak Kedua berkewajiban membayar Pajak(PPH) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang pembayarannya dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Berhak meminta dan memerintahkan pihak Kedua untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan perjanjian ini beserta seluruh dokumen perjanjian; dan

2) Berkewajiban melakukan pembayaran kepada Pihak Kedua sesuai dengan ketentuan pasal 2 perjanjian.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Berhak menerima pembayaran dari Pihak Pertama atas

pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan berdasarkan ketentuan pasal 2 perjanjian;

2) Wajib melaksanakan, menyelesaikan, memperbaiki pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dan lapangan dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan penyelesaian dan perbaikan pekerjaan sesuai ketentuan-ketentuan perjanjian beserta seluruh dokumen perjanjian, sampai diterima baik oleh Pihak Pertama;

3) Wajib menyediakan asuransi terhitung sejak tanggal SPMK sampai dengan tanggal selesainya masa pemeliharaan

4) Wajib menerapkan ketentuan-ketentuan pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di dalam seluruh tahapan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku saat ini

Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

b. Surat Perjanjian Jual Beli No. HK.DG/Ba.0490/SPJB/026 tanggal 2 Maret 2015 sebagaimana diubah

terakhir kali dengan Addendum I No. HK.DG/Ba.490/SPJB-ADD I/026 tanggal 22 Desember 2015 antara PT. Hutama Karya (Persero) Divisi Gedung sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : Material beton ready mix untuk proyek Atlanta Residence

dan Proyek-proyek di sekitar plant Jl. M. Kahfi-Jakarta Selatan.

Nilai Perjanjian : Rp16.470.960.000,- (enam belas miliar empat ratus tujuh puluh juta sembilan ratus enam puluh ribu Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).

Jangka Waktu : 3 Maret 2015 sampai dengan 31 Desember 2016. Cara pembayaran : Pembayaran material akan dilakukan oleh Pihak Pertama

kepada Pihak kedua dengan SKBDN USANCE 90 (sembilan puluh) hari setelah setiap berita acara penerimaan barang dan berita acara pembayaran ditanda tangani kedua belah

Page 111: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

91

atau lebih dan Pihak Kedua berkewajiban membayar Pajak(PPH) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang pembayarannya dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Berhak meminta dan memerintahkan pihak Kedua untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan perjanjian ini beserta seluruh dokumen perjanjian; dan

2) Berkewajiban melakukan pembayaran kepada Pihak Kedua sesuai dengan ketentuan pasal 2 perjanjian.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Berhak menerima pembayaran dari Pihak Pertama atas

pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan berdasarkan ketentuan pasal 2 perjanjian;

2) Wajib melaksanakan, menyelesaikan, memperbaiki pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dan lapangan dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan penyelesaian dan perbaikan pekerjaan sesuai ketentuan-ketentuan perjanjian beserta seluruh dokumen perjanjian, sampai diterima baik oleh Pihak Pertama;

3) Wajib menyediakan asuransi terhitung sejak tanggal SPMK sampai dengan tanggal selesainya masa pemeliharaan

4) Wajib menerapkan ketentuan-ketentuan pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di dalam seluruh tahapan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku saat ini

Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

b. Surat Perjanjian Jual Beli No. HK.DG/Ba.0490/SPJB/026 tanggal 2 Maret 2015 sebagaimana diubah

terakhir kali dengan Addendum I No. HK.DG/Ba.490/SPJB-ADD I/026 tanggal 22 Desember 2015 antara PT. Hutama Karya (Persero) Divisi Gedung sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : Material beton ready mix untuk proyek Atlanta Residence

dan Proyek-proyek di sekitar plant Jl. M. Kahfi-Jakarta Selatan.

Nilai Perjanjian : Rp16.470.960.000,- (enam belas miliar empat ratus tujuh puluh juta sembilan ratus enam puluh ribu Rupiah) sudah termasuk PPN 10 % (sepuluh persen).

Jangka Waktu : 3 Maret 2015 sampai dengan 31 Desember 2016. Cara pembayaran : Pembayaran material akan dilakukan oleh Pihak Pertama

kepada Pihak kedua dengan SKBDN USANCE 90 (sembilan puluh) hari setelah setiap berita acara penerimaan barang dan berita acara pembayaran ditanda tangani kedua belah

pihak dan dokumen penagih diterima oleh Bank Penerbit. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Memberikan jadwal pengiriman beton siap pakai 1 (satu) minggu dimuka;

2) Melakukan pembayaran dengan cara yang telah disepakati;

3) Berhak menolak bahan/ material yang kualitasnya tidak memenuhi persyaratan.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua:

1) Memenuhi kebutuhan pasokan beton siap pakai; 2) Beton harus memenuhi syarat-syarat ACI Code kecuali

ditentukan lain pada gambar kerja; 3) Bila terdapat penyimpangan kualitas, Pihak Kedua

wajib mengganti material tersebut dengan segala kerugian/biaya yang timbul akibat penyimpangan tersebut sepenuhnya menjadi beban Pihak Kedua.

Penyelesaian Perselisihan : Setiap perselisihan yang mungkin timbul sebagai akibat pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat dalam waktu 30 (tiga puluh) hari. Apabila perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyarawah maka Para Pihak sepakat menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

2. Perjanjian-Perjanjian Penting Lainnya Dengan Pihak Ketiga

i. Perjanjian Sewa-menyewa

a) Perjanjian Sewa Menyewa No. 12 tanggal 12 Januari 2015 yang dibuat di hadapan Nyi Raden Kania Nursanti, S.H., Notaris di Bekasi oleh dan antara Heru Jodana sebagai Pihak Pertama atau Yang Menyewakan dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua atau Yang Menyewa, dengan ketentuan sebagai berikut: Objek Perjanjian : Sebidang tanah seluas 9.299 m² (sembilan ribu dua ratus sembilan

puluh sembilan meter persegi), sebagaimana sertifikat Hak Milik Nomor 3785/Cikarang Kota,yang diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 10 Oktober 2013 No. 119/Cikarang Kota/2013, yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Cikarang Utara, Desa Cikarang Kota, Jalan Gatot Subroto.

Nilai Perjanjian : Rp3.750.000.000,- (tiga miliar tujuh ratus lima puluh juta Rupiah). Penggunaan tanah : Tanah dipergunakan untuk stockyard atau batching plant Jangka Waktu : 5 (lima) tahun sejak tanggal 12 Januari 2015 hingga 12 Januari

2020. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menjamin bahwa Pihak kedua tidak akan memperoleh gangguan atau rintangan dari Pihak lain dalam memanfaatkan tanah;

2) Wajib mendahulukan Pihak Kedua dalam hal Pihak Pertama bermaksud menjual tanah;

3) Berhak menerima pembayaran dari Pihak Kedua.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan

mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka waktu sewa;

Page 112: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

92

2) Berhak melakukan pembangunan yang dianggap perlu untuk kepentingan operasional Pihak Kedua;

3) Mengembalikan tanah dalam keadaan terakhir dipakai; 4) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya.

Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan maka semua perselisihan yang timbul akan diselesaikan menurut prosedur Badan Arbitrase Nasional.

b) Perjanjian Sewa Menyewa No. 27 tanggal 21 Januari 2015 yang dibuat di hadapan Edy Suparyono,

S.H., M. Kn., Notaris di Jakarta Timur oleh dan antara Sutjipto Arifin, Sukmaawati Arifin, Sulastri Arifin, Sri Herwati Arifin, Daisy Sy Chua sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Tanah dengan luas keseluruhan 13.117 m² (tiga belas ribu seratus

tujuh belas meter persegi) yang terletak di DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kecamatan Duren Sawait, Kelurahan Pondok Kelapa, Jalan Pondok Kelapa Selatan, Jalan Inspeksi Saluran Kalimalang Raya No. 26, RT 006, RW 12.yang terdiri atas: 1) AJB No. 169/2013 tanggal 23 Juli 2013 yang dibuat di

hadapan Bonar Sihombing, S.H., Selaku PPAT di Jakarta Timur, atas seluas 10.540 m² (sepuluh ribu lima ratus empat puluh meter persegi);

2) SHM No. 07568/Pondok Kelapa seluas 1.352 m² (seribu tiga ratus lima puluh dua meter persegi) atas nama Sukmawati Arifin;

3) SHM No. 07569/Pondok Kelapa seluas 1.351 m² (seribu tiga ratus lima puluh satu meter persegi) atas nama Sutidjan Arifin;

4) SHM No. 07570/Pondok Kepala seluas 1.351 m² (seribu tiga ratus lima puluh satu meter persegi) atas nama Sulastri Arifin;

5) SHM No. 07567/Pondok Kelapa seluas 1.351 m² (seribu tiga ratus lima puluh satu meter persegi) atas nama Sutjipto Arifin;

Nilai Perjanjian : Total sebesar Rp3.000.000.000,- (tiga miliar Rupiah) untuk tiga tahun.

Penggunaan tanah : Tanah dipergunakan untuk batching plant Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun sejak penandatanganan ini. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan tersebut;

2) Pihak Pertama wajib mendahulukan Pihak Kedua dalam hal Pihak Pertama bermaksud menjual tanah;

3) Berhak atas uang sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan

mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka waktu sewa;

2) Berhak melakukan pembangunan yang dianggap perlu untuk kepentingan operasional Pihak Kedua;

3) Mengembalikan tanah dalam keadaan terakhir dipakai; 4) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya.

Page 113: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

93

2) Berhak melakukan pembangunan yang dianggap perlu untuk kepentingan operasional Pihak Kedua;

3) Mengembalikan tanah dalam keadaan terakhir dipakai; 4) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya.

Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan maka semua perselisihan yang timbul akan diselesaikan menurut prosedur Badan Arbitrase Nasional.

b) Perjanjian Sewa Menyewa No. 27 tanggal 21 Januari 2015 yang dibuat di hadapan Edy Suparyono,

S.H., M. Kn., Notaris di Jakarta Timur oleh dan antara Sutjipto Arifin, Sukmaawati Arifin, Sulastri Arifin, Sri Herwati Arifin, Daisy Sy Chua sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Tanah dengan luas keseluruhan 13.117 m² (tiga belas ribu seratus

tujuh belas meter persegi) yang terletak di DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kecamatan Duren Sawait, Kelurahan Pondok Kelapa, Jalan Pondok Kelapa Selatan, Jalan Inspeksi Saluran Kalimalang Raya No. 26, RT 006, RW 12.yang terdiri atas: 1) AJB No. 169/2013 tanggal 23 Juli 2013 yang dibuat di

hadapan Bonar Sihombing, S.H., Selaku PPAT di Jakarta Timur, atas seluas 10.540 m² (sepuluh ribu lima ratus empat puluh meter persegi);

2) SHM No. 07568/Pondok Kelapa seluas 1.352 m² (seribu tiga ratus lima puluh dua meter persegi) atas nama Sukmawati Arifin;

3) SHM No. 07569/Pondok Kelapa seluas 1.351 m² (seribu tiga ratus lima puluh satu meter persegi) atas nama Sutidjan Arifin;

4) SHM No. 07570/Pondok Kepala seluas 1.351 m² (seribu tiga ratus lima puluh satu meter persegi) atas nama Sulastri Arifin;

5) SHM No. 07567/Pondok Kelapa seluas 1.351 m² (seribu tiga ratus lima puluh satu meter persegi) atas nama Sutjipto Arifin;

Nilai Perjanjian : Total sebesar Rp3.000.000.000,- (tiga miliar Rupiah) untuk tiga tahun.

Penggunaan tanah : Tanah dipergunakan untuk batching plant Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun sejak penandatanganan ini. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan tersebut;

2) Pihak Pertama wajib mendahulukan Pihak Kedua dalam hal Pihak Pertama bermaksud menjual tanah;

3) Berhak atas uang sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan

mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka waktu sewa;

2) Berhak melakukan pembangunan yang dianggap perlu untuk kepentingan operasional Pihak Kedua;

3) Mengembalikan tanah dalam keadaan terakhir dipakai; 4) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya.

Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka perselisihan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir menurut prosedur BANI.

c) Perjanjian Sewa Menyewa No. 06 tanggal 6 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Sunastitiningsih, S.H.,

Notaris di Kabupaten Sragen oleh dan antara Hendro Prasetyo, sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas tanah-tanah berikut:

1) SHM No. 2.693 seluas 3.650 m² (tiga ribu enam ratus lima puluh meter persegi) sesuai dengan Gambar Situasi No. 5.777/1996 tanggal 6 Mei 1996 di Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah atas nama Hendra Prasetyo;

2) SHM No. 2.694 seluas 300 m² (tiga ratus meter persegi) sesuai dengan Gambar Situasi No. 5.778/1996 tanggal 6 Mei 1996 di Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah atas nama Hendra Prastyo;

3) SHM No. 546 seluas 3.330 m² (tiga ribu tiga ratus tiga puluh meter persegi) sesuai dengan Gambar Situasi No. 1.619/1988 tanggal 6 Mei 1996 di Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah atas nama Hendra Prastyo;

4) SHM No. 549 seluas 3.350 m² sesuai dengan Gambar Situasi No. 1.620/1988 tanggal 6 Mei 1996 di Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah atas nama Hendra Prastyo.

Nilai Perjanjian : Rp420.000.000,- (empat ratus dua puluh juta Rupiah) sudah termasuk PPh 10%.

Penggunaan tanah : Tanah dipergunakan untuk operasional proyek jalan tol Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun sejak penandatanganan ini, yaitu hingga 6 Juli 2018. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan tersebut;

2) Berhak atas uang sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan

mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka waktu sewa;

2) Wajib mengembalikan obyek sewa dalam keadaan rapi; 3) Berhak mengadakan perubahan sesuai dengan kebutuhan; 4) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya.

Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak telah memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap di Kantor Kepanitaraan Pengadilan Negeri Sragen.

d) Perjanjian Sewa Menyewa No. 26 tanggal 23 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Dwi Sudaryanti,

S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Sragen oleh dan antara Sukidiyanto selaku Kepala Desa Kebonromo, sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas tanah kas desa seluas 9.445 m² (sembilan ribu empat

ratus empat puluh lima meter persegi) di Desa Kebonmoro, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen yang disewakan

Page 114: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

94

berdasarkan berdasarkan Berita Acara Sewa Tanah Kas Desa antara Pemerintah Desa Kebonromo dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Kebonromo No. 593.11/116/12/2015 tanggal 7 Desember 2015.

Nilai Perjanjian : Rp45.000.000,- (empat puluh lima juta Rupiah). Penggunaan tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan

jalan tol (pendirian batching plant dan ready mix) Jangka Waktu : 2 (dua) tahun sejak penandatanganan ini, yaitu hingga 23

Desember 2017. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan tersebut;

2) Berhak atas uang sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan

mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka waktu sewa;

2) Berhak mengadakan pembangunan sesuai dengan kebutuhan;

3) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya. Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk

mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak telah memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap di Kantor Kepanitaraan Pengadilan Negeri Sragen.

e) Perjanjian Sewa Menyewa No. 03 tanggal 30 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Siti Nur Aini, S.H.,

M.Kn., Notaris di Kabupaten Karanganyar oleh dan antara Yustinus Soeroso sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas tanah – tanah berikut:

1) Sebidang tanah seluas 6.879 m² (enam ribu delapan ratus tujuh puluh sembilan meter persegi) dengan SHM No. 686/Karangmalang yang terletak di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan Surat Ukur No. 2191/1998 tanggal 22 Juni 1988 atas nama Yustinus Soeroso;

2) Sebidang tanah seluas 7.565 m² (tujuh ribu lima ratus enam puluh lima meter persegi) dengan SHM No. 717/Karangmalang yang terletak di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan Surat Ukur No. 3193/1998 tanggal 10 September 1988 atas nama Yustinus Soeroso.

Nilai Perjanjian : Rp900.000.000,- (sembilan ratus juta Rupiah). Penggunaan tanah : Tanah dipergunakan untuk base camp dan pembuatan Pendirian

bangunan batching plant untuk Supply Ready Mix Concrete, kebutuhan operasional jalan tol Solo-Kertosono

Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun sampai dengan tanggal 30 Juni 2018. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan tersebut;

2) Berhak atas uang sewa.

Page 115: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

95

berdasarkan berdasarkan Berita Acara Sewa Tanah Kas Desa antara Pemerintah Desa Kebonromo dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Kebonromo No. 593.11/116/12/2015 tanggal 7 Desember 2015.

Nilai Perjanjian : Rp45.000.000,- (empat puluh lima juta Rupiah). Penggunaan tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan

jalan tol (pendirian batching plant dan ready mix) Jangka Waktu : 2 (dua) tahun sejak penandatanganan ini, yaitu hingga 23

Desember 2017. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan tersebut;

2) Berhak atas uang sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan

mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka waktu sewa;

2) Berhak mengadakan pembangunan sesuai dengan kebutuhan;

3) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya. Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk

mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak telah memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap di Kantor Kepanitaraan Pengadilan Negeri Sragen.

e) Perjanjian Sewa Menyewa No. 03 tanggal 30 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Siti Nur Aini, S.H.,

M.Kn., Notaris di Kabupaten Karanganyar oleh dan antara Yustinus Soeroso sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas tanah – tanah berikut:

1) Sebidang tanah seluas 6.879 m² (enam ribu delapan ratus tujuh puluh sembilan meter persegi) dengan SHM No. 686/Karangmalang yang terletak di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan Surat Ukur No. 2191/1998 tanggal 22 Juni 1988 atas nama Yustinus Soeroso;

2) Sebidang tanah seluas 7.565 m² (tujuh ribu lima ratus enam puluh lima meter persegi) dengan SHM No. 717/Karangmalang yang terletak di Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah sesuai dengan Surat Ukur No. 3193/1998 tanggal 10 September 1988 atas nama Yustinus Soeroso.

Nilai Perjanjian : Rp900.000.000,- (sembilan ratus juta Rupiah). Penggunaan tanah : Tanah dipergunakan untuk base camp dan pembuatan Pendirian

bangunan batching plant untuk Supply Ready Mix Concrete, kebutuhan operasional jalan tol Solo-Kertosono

Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun sampai dengan tanggal 30 Juni 2018. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan tersebut;

2) Berhak atas uang sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan

mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka waktu sewa;

2) Berhak mengadakan pembangunan sesuai dengan kebutuhan;

3) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya; 4) Memperbaiki jalan jika terjadi kerusakan akibat aktifitas

Pihak kedua; 5) Seluruh dampak sosial dengan lingkungan sekitar yang

timbul dikarenakan pemanfaatan tanah menjadi tanggung jawab Pihak Kedua

Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak telah memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap di Kantor Kepanitaraan Pengadilan Negeri Sragen.

f) Perjanjian Sewa Menyewa No. 07 tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Dwi Sudaryanti,

S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Karanganyar oleh dan antara Tri Lestari sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas tanah – tanah di Kelurahan Sidoharjo, kecamatan

Sidoharjo, Kabupaten Sragen milik Tri Lestari sebagai berikut: 1) Sebidang tanah atas SHM No. 2985 sesuai dengan surat

ukur No. 01356/2013 tanggal 12 November 2013 seluas 3.005 m² (tiga ribu lima meter persegi);

2) Sebidang tanah atas SHM No. 2995 sesuai dengan Surat ukur No. 01350/2013 tanggal 12 November 2013 seluas 2.279 m² (dua ribu dua ratus tujuh puluh sembilan meter persegi).

Nilai Perjanjian : Rp129.164.000,- (seratus dua puluh sembilan juta seratus enam puluh empat ribu Rupiah) sudah termasuk pajak 10% (sepuluh persen).

Penggunaan Tanah : tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan jalan tol (Pendirian batching plant dan ready mix)

Jangka Waktu : 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 3 Desember 2017. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan tersebut;

2) Berhak atas uang sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan

mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka waktu sewa;

2) Berhak mengadakan pembangunan sesuai dengan kebutuhan;

3) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya. Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk

mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak telah memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap di Kantor Kepanitaraan Pengadilan Negeri Sragen.

Page 116: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

96

g) Perjanjian Sewa Menyewa No. 06 tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Karanganyar oleh dan antara Hajah Tri Nani, Hayu Arrofika, Hayu Adhim Ghafur, dan Rahayu Aletif Delima sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas tanah – tanah di Kelurahan Sidoharjo, kecamatan

Sidoharjo, Kabupaten Sragen berikut: 1) Sebidang tanah atas SHM No. 1743 sesuai dengan Gambar

Situasi No. 5523/2013 tanggal 19 April 1995 seluas 3.420 m² (tiga ribu empat ratus dua puluh meter persegi);

2) Sebidang tanah atas SHM No. 1461 sesuai dengan seluas 3.550m² (tiga ribu lima ratus lima puluh meter persegi).

Nilai Perjanjian : Rp170.377.000,- (seratus tujuh puluh juta tiga ratus tujuh puluh tujuh ribu Rupiah) sudah termasuk pajak 10% (sepuluh persen).

Penggunaan Tanah : tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan jalan tol (Pendirian batching plant dan ready mix)

Jangka Waktu : 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 3 Desember 2017. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan tersebut;

2) Berhak atas uang sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan

mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka waktu sewa;

2) Berhak mengadakan pembangunan sesuai dengan kebutuhan;

3) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya; Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk

mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak telah memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap di Kantor Kepanitaraan Pengadilan Negeri Sragen.

h) Perjanjian Sewa Menyewa No. 44 tanggal 18 November 2015 yang dibuat di hadapan Ildiastuti, S.H.,

M.Kn., Notaris di Ngawi oleh dan antara Wuryaningsih sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas tanah menurut SHM No. 296/Desa Jenggrik sesuai

Gambar Situasi no. 215/1984 tanggal 23 Januari 1984 seluas 8.050 m² (delapan ribu lima puluh meter persegi) terletak di Desa Jenggrik, kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.

Nilai Perjanjian : Rp333.333.000,- (tiga ratus tiga puluh tiga juta tiga ratus tiga puluh tiga ribu Rupiah) sudah termasuk pajak 10% (sepuluh persen).

Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan jalan tol (pendirian batching plant dan ready mix)

Jangka Waktu : 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 17 November 2017. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan tersebut;

2) Berhak atas uang sewa.

Page 117: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

97

g) Perjanjian Sewa Menyewa No. 06 tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Karanganyar oleh dan antara Hajah Tri Nani, Hayu Arrofika, Hayu Adhim Ghafur, dan Rahayu Aletif Delima sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas tanah – tanah di Kelurahan Sidoharjo, kecamatan

Sidoharjo, Kabupaten Sragen berikut: 1) Sebidang tanah atas SHM No. 1743 sesuai dengan Gambar

Situasi No. 5523/2013 tanggal 19 April 1995 seluas 3.420 m² (tiga ribu empat ratus dua puluh meter persegi);

2) Sebidang tanah atas SHM No. 1461 sesuai dengan seluas 3.550m² (tiga ribu lima ratus lima puluh meter persegi).

Nilai Perjanjian : Rp170.377.000,- (seratus tujuh puluh juta tiga ratus tujuh puluh tujuh ribu Rupiah) sudah termasuk pajak 10% (sepuluh persen).

Penggunaan Tanah : tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan jalan tol (Pendirian batching plant dan ready mix)

Jangka Waktu : 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 3 Desember 2017. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan tersebut;

2) Berhak atas uang sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan

mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka waktu sewa;

2) Berhak mengadakan pembangunan sesuai dengan kebutuhan;

3) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya; Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk

mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak telah memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap di Kantor Kepanitaraan Pengadilan Negeri Sragen.

h) Perjanjian Sewa Menyewa No. 44 tanggal 18 November 2015 yang dibuat di hadapan Ildiastuti, S.H.,

M.Kn., Notaris di Ngawi oleh dan antara Wuryaningsih sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas tanah menurut SHM No. 296/Desa Jenggrik sesuai

Gambar Situasi no. 215/1984 tanggal 23 Januari 1984 seluas 8.050 m² (delapan ribu lima puluh meter persegi) terletak di Desa Jenggrik, kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.

Nilai Perjanjian : Rp333.333.000,- (tiga ratus tiga puluh tiga juta tiga ratus tiga puluh tiga ribu Rupiah) sudah termasuk pajak 10% (sepuluh persen).

Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan jalan tol (pendirian batching plant dan ready mix)

Jangka Waktu : 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 17 November 2017. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menjamin tidak akan mendapat gangguan dan/atau gugatan dari pihak lain dalam menggunakan sewaan tersebut;

2) Berhak atas uang sewa.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Wajib memelihara, merawat dan memperbaiki dan

mengganti kerusakan kecil yang timbul selama jangka waktu sewa;

2) Berhak mengadakan pembangunan sesuai dengan kebutuhan;

3) Menggunakan tanah sesuai peruntukannya. Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk

mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak telah memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap di Kantor Kepanitaraan Pengadilan Negeri Ngawi.

i) Perjanjian Sewa Menyewa No. 8 tanggal 15 April 2015 yang dibuat di hadapan Dewi Kusumawati, S.H.,

Notaris di Jakarta oleh dan antara Perseroan sebagai Pihak Pertama/Penyewa dengan Jamaludin sebagai Pihak Kedua/Yang Menyewakan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa bangunan serta tanah dengan uraian sebagai berikut:

1) SHM No. 709/Cakung Barat seluas 7.840 m² (tujuh ribu delapan ratus empat puluh meter persegi) sesuai dengan surat ukur No. 00011/Cakung Barat/2014 tanggal 19 maret 2014 terletak di Jakarta Timur, Kec. Cakung, Kel. Cakung Barat, Jl. Raya Cakung Cilincing, RT 007, RW 008 atas nama Haji Misan

2) SHM. No. 710/Cakung Barat/ 2014 seluas 1.600 m² (seribu enam ratus meter persegi) sesuai dengan surat Ukur No. 00010/cakung Barat/ 2014 tanggal 19 Maret 2014 yang terletak di Jakarta Timur, Kec. Cakung, Kel. Cakung Barat, Jl. Raya Cakung Cilincing, RT 007, RW 008 atas nama Haji Misan

Nilai Perjanjian : Total keseluruhan hingga tahun kelima adalah Rp13.144.425.280,- (tiga belas miliar seratus empat puluh empat juta empat ratus dua puluh lima ribu dua ratus delapan puluh Rupiah).

Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk mendirikan batching plant Jangka Waktu : Hingga 15 April 2020. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Wajib memelihara dan merawat tanah dengan biaya sendiri;

2) Berhak membangun untuk kepentingan operasional; 3) Wajib mengembalikan tanah dalam keadaan baik.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Wajib menjamin bahwa selama jangka waktu sewa, Pihak

Pertama tidak akan memperoleh gangguan atau rintangan dari pihak lain memanfaatkan tanah;

2) Dalam hal terjadi sengketa tanah akan menjadi tanggung jawab Pihak Kedua dan membebaskan Pihak Pertama dari segala tuntutan yang timbul.

Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka perselisihan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir menurut prosedur BANI.

j) Perjanjian Sewa Menyewa No. 12 tanggal 11 Agustus 2015 yang dibuat dihadapan Mokhamad Kholis,

S.H., Notaris di Kabupaten Batu Bara oleh dan antara Syahman Harahap sebagai yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 118: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

98

Objek Perjanjian : Tanah yang dikuasai negara (belum mempunyai sertifikat) seluas kurang lebih 20.000 m² (dua puluh ribu meter persegi) di Sumatra Utara, kabupaten batu Bara, Kec. Sei Suka, Desa Kwala Tanjung yang diperoleh Pihak Pertama berdasarkan Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi No. 10 tanggal 16 Oktober 2013 dihadapan Mokhamad Kholis, S.H., Notaris di Kabupaten Batu Bara dan tanah yang dikuasai negara (belum mempunyai sertifikat) seluas kurang lebih 14.475 m² (empat belas ribu empat ratus tujuh puluh lima meter persegi) di Sumatra Utara, kabupaten batu Bara, Kec. Sei Suka, Desa Kwala Tanjung yang diperoleh Pihak Pertama berdasarkan Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi No. 11 tanggal 16 Oktober 2013 dihadapan Mokhamad Kholis, S.H., Notaris di Kabupaten Batu Bara.

Nilai Perjanjian : Rp1.800.000.000,- (satu miliar delapan ratus juta Rupiah). Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk mendirikan batching plant ready mix Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menjamin Pihak Kedua tidak akan mendapatkan gangguan atau tuntutan dari siapaun yang juga;

2) Apabila terdapat sengketa atas tanah, hal tersebut menjadi tanggung jawab Pihak Pertama dan membebaskan Pihak Kedua dari segala tuntutan yang timbul.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Menanggung Pajak Bumi dan Bangunan atas tanah,

rekening telepon, listrik, air dan retribusi; 2) Wajib memelihara dan merawat tanah dengan biaya

sendiri; 3) Berhak membangun untuk kepentingan operasional.

Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir di Pengadilan Negeri Kisaran.

k) Perjanjian Sewa Menyewa No. 4 tanggal 14 Desember 2015 yang dibuat di hadapan indah Witmiati,

S.H., M.Kn., Notaris di Bekasi oleh dan antar Sunardi sebagai Pihak Pertama/ Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 3 (tiga) bidang tanah seluas 10.433 m² (sepuluh ribu

empat ratus tiga puluh tiga meter persegi) sebagai berikut: 1) SHGB No. 00013/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No.

383/1972 tanggal 3 Agustus 1993 seluas 500 m² (lima ratus meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, Desa Jatikarya;

2) SHGB No. 00579/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No. 285/1998 tanggal 4 November 1998 seluas 505 m² (lima ratus lima meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, kelurahan Jatikarya;

3) SHGB No. 00580/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No. 286/1998 tanggal 4 November 1998 seluas 430 m² (empat ratus tiga puluh meter persegi), yang terletak di provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, kelurahan Jatikarya;

4) SHGB No. 00017/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No. 4982/1993 tanggal 10 Mei 1993 seluas 470 m² (empat ratus

Page 119: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

99

Objek Perjanjian : Tanah yang dikuasai negara (belum mempunyai sertifikat) seluas kurang lebih 20.000 m² (dua puluh ribu meter persegi) di Sumatra Utara, kabupaten batu Bara, Kec. Sei Suka, Desa Kwala Tanjung yang diperoleh Pihak Pertama berdasarkan Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi No. 10 tanggal 16 Oktober 2013 dihadapan Mokhamad Kholis, S.H., Notaris di Kabupaten Batu Bara dan tanah yang dikuasai negara (belum mempunyai sertifikat) seluas kurang lebih 14.475 m² (empat belas ribu empat ratus tujuh puluh lima meter persegi) di Sumatra Utara, kabupaten batu Bara, Kec. Sei Suka, Desa Kwala Tanjung yang diperoleh Pihak Pertama berdasarkan Akta Pelepasan Hak dengan Ganti Rugi No. 11 tanggal 16 Oktober 2013 dihadapan Mokhamad Kholis, S.H., Notaris di Kabupaten Batu Bara.

Nilai Perjanjian : Rp1.800.000.000,- (satu miliar delapan ratus juta Rupiah). Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk mendirikan batching plant ready mix Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menjamin Pihak Kedua tidak akan mendapatkan gangguan atau tuntutan dari siapaun yang juga;

2) Apabila terdapat sengketa atas tanah, hal tersebut menjadi tanggung jawab Pihak Pertama dan membebaskan Pihak Kedua dari segala tuntutan yang timbul.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Menanggung Pajak Bumi dan Bangunan atas tanah,

rekening telepon, listrik, air dan retribusi; 2) Wajib memelihara dan merawat tanah dengan biaya

sendiri; 3) Berhak membangun untuk kepentingan operasional.

Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir di Pengadilan Negeri Kisaran.

k) Perjanjian Sewa Menyewa No. 4 tanggal 14 Desember 2015 yang dibuat di hadapan indah Witmiati,

S.H., M.Kn., Notaris di Bekasi oleh dan antar Sunardi sebagai Pihak Pertama/ Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 3 (tiga) bidang tanah seluas 10.433 m² (sepuluh ribu

empat ratus tiga puluh tiga meter persegi) sebagai berikut: 1) SHGB No. 00013/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No.

383/1972 tanggal 3 Agustus 1993 seluas 500 m² (lima ratus meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, Desa Jatikarya;

2) SHGB No. 00579/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No. 285/1998 tanggal 4 November 1998 seluas 505 m² (lima ratus lima meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, kelurahan Jatikarya;

3) SHGB No. 00580/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No. 286/1998 tanggal 4 November 1998 seluas 430 m² (empat ratus tiga puluh meter persegi), yang terletak di provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, kelurahan Jatikarya;

4) SHGB No. 00017/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No. 4982/1993 tanggal 10 Mei 1993 seluas 470 m² (empat ratus

tujuh puluh meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, Desa Jatikarya;

5) SHGB No. 00012/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No. 388/1972 tanggal 21 September 1993 seluas 500 m² (lima ratus meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, Desa Jatikarya;

6) SHGB No. 1976/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No. 4131/2007 tanggal 25 Mei 2007 seluas 1.804 m² (seribu delapan ratus empat meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, Kelurahan Jatikarya;

7) SHGB No. 00014/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No. 382/1972 tanggal 3 Agustus 1993 seluas 500 m² (lima ratus meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, Desa Jatikarya;

8) SHGB No. 00022/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No. 372/1993 tanggal 14 Oktober 1993 seluas 506 m² (lima ratus enam meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, Desa Jatikarya;

9) SHGB No. 5/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No. 2533/1980 tanggal 4 November 1980 seluas 3.130 m² (tiga ribu seratus tiga puluh meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Pondok Gede, Desa Jatikarya;

10) SHGB No. 00010/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No. 380/1972 tanggal 7 September 1992 seluas 500 m² (lima ratus meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, Desa Jatikarya;

11) SHGB No. 01157/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No. 433/2000 tanggal 14 Desember 2000 seluas 470 m² (empat ratus tujuh puluh meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Jatisampurna, Desa Jatikarya;

12) SHGB No. 00018/ Jatikarya sesuai Gambar Situasi No. 375/1972 tanggal 28 Januari 1993 seluas 400 m² (empat ratus meter persegi) yang terletak di provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Pondok Gede, Desa Jatikarya;

13) Bahwa tanah seluas 718 m² (tujuh ratus delapan belas meter persegi) yang mana surat atas tanah tersebut sedang dalam proses balik nama di Kantor Notaris dan/atau PPAT Rawat Erawady, S.H.

Nilai Perjanjian : Rp5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah). Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk batching plant support Proyek Jalan

Tol Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menjamin Pihak Kedua tidak akan mendapatkan gangguan atau tuntutan dari siapapun juga;

2) Apabila terdapat sengketa atas tanah, hal tersebut menjadi tanggung jawab Pihak Pertama dan membebaskan Pihak

Page 120: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

100

Kedua dari segala tuntutan yang timbul;

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Menanggung Pajak Bumi dan Bangunan atas tanah,

rekening telepon, listrik, air dan retribusi; 2) Wajib memelihara dan merawat tanah dengan biaya

sendiri; 3) Berhak membangun untuk kepentingan operasional.

Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir di Pengadilan Negeri Bekasi.

l) Perjanjian Sewa Menyewa No. 31 tanggal 28 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Arpa Syura Tambuno,

S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Madiun oleh dan antar Wahyu Diastuti sebagai Pihak Pertama/ Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 5 (lima) bidang tanah seluas 5.335 m² (lima ribu tiga

ratus tiga puluh lima meter persegi) sebagai berikut : 1) Sebidang tanah seluas 1.343 m² (seribu tiga ratus empat

puluh tiga meter persegi) SHM No. 1255/Kedungrejo yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo, sesuai Surat Ukur No. 00001/Kedungrejo/2012 tanggal 9 Oktober 2012 atas nama Wahyu Diastuti;

2) Sebidang tanah seluas 1.019 m² (seribu sembilan belas meter persegi) SHM No. 1152/Kedungrejo yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo, sesuai Surat Ukur No. 00006/Kedungrejo/2011 tanggal 16 September 2011 atas nama Wahyu Diastuti;

3) Sebidang tanah seluas 1.000 m² (seribu meter persegi) SHM No. 1147/Kedungrejo yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo, sesuai Surat Ukur No. 00004/Kedungrejo/2000 tanggal 1 Maret 2000 atas nama Wahyu Diastuti;

4) Sebidang tanah seluas 978 m² (sembilan ratus tujuh puluh delapan meter persegi) SHM No. 778/Kedungrejo yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo, seluas 978 m² (sembilan ratus tujuh puluh delapan meter persegi) sesuai Surat Ukur No. 79/Kedungrejo/2000 tanggal 30 Mei 2001 atas nama Wahyu Diastuti;

5) Sebidang tanah seluas 995 m² (sembilan ratus sembilan puluh lima meter persegi) SHM No. 1146/Kedungrejo yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo, sesuai Surat Ukur No. 8/Kedungrejo/2009 tanggal 30 Desember 2009 atas nama Wahyu Diastuti.

Nilai Perjanjian : Rp184.964.450,- (seratus delapan puluh empat juta sembilan ratus enam puluh empat ribu empat ratus lima puluh Rupiah).

Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana proyek jalan tol Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Membayar pajak yang diwajibkan kepada pihak kedua; 2) Menjamin tidak ada gangguan atau tuntutan dari siapapun

juga.

Page 121: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

101

Kedua dari segala tuntutan yang timbul;

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Menanggung Pajak Bumi dan Bangunan atas tanah,

rekening telepon, listrik, air dan retribusi; 2) Wajib memelihara dan merawat tanah dengan biaya

sendiri; 3) Berhak membangun untuk kepentingan operasional.

Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir di Pengadilan Negeri Bekasi.

l) Perjanjian Sewa Menyewa No. 31 tanggal 28 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Arpa Syura Tambuno,

S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Madiun oleh dan antar Wahyu Diastuti sebagai Pihak Pertama/ Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 5 (lima) bidang tanah seluas 5.335 m² (lima ribu tiga

ratus tiga puluh lima meter persegi) sebagai berikut : 1) Sebidang tanah seluas 1.343 m² (seribu tiga ratus empat

puluh tiga meter persegi) SHM No. 1255/Kedungrejo yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo, sesuai Surat Ukur No. 00001/Kedungrejo/2012 tanggal 9 Oktober 2012 atas nama Wahyu Diastuti;

2) Sebidang tanah seluas 1.019 m² (seribu sembilan belas meter persegi) SHM No. 1152/Kedungrejo yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo, sesuai Surat Ukur No. 00006/Kedungrejo/2011 tanggal 16 September 2011 atas nama Wahyu Diastuti;

3) Sebidang tanah seluas 1.000 m² (seribu meter persegi) SHM No. 1147/Kedungrejo yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo, sesuai Surat Ukur No. 00004/Kedungrejo/2000 tanggal 1 Maret 2000 atas nama Wahyu Diastuti;

4) Sebidang tanah seluas 978 m² (sembilan ratus tujuh puluh delapan meter persegi) SHM No. 778/Kedungrejo yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo, seluas 978 m² (sembilan ratus tujuh puluh delapan meter persegi) sesuai Surat Ukur No. 79/Kedungrejo/2000 tanggal 30 Mei 2001 atas nama Wahyu Diastuti;

5) Sebidang tanah seluas 995 m² (sembilan ratus sembilan puluh lima meter persegi) SHM No. 1146/Kedungrejo yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo, sesuai Surat Ukur No. 8/Kedungrejo/2009 tanggal 30 Desember 2009 atas nama Wahyu Diastuti.

Nilai Perjanjian : Rp184.964.450,- (seratus delapan puluh empat juta sembilan ratus enam puluh empat ribu empat ratus lima puluh Rupiah).

Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana proyek jalan tol Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Membayar pajak yang diwajibkan kepada pihak kedua; 2) Menjamin tidak ada gangguan atau tuntutan dari siapapun

juga.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Membayar pajak yang diwajibkan kepada pihak pertama; 2) Berhak melakukan semua kegiatan pada tanah yang telah

disewa; 3) Berhak untuk melakukan perubahan dan penambahan; 4) Wajib mempergunakan tanah yang disewa sesuai dengan

Undang-undang dan ketertiban umum; 5) Wajib untuk tidak menyewakan atau mengalihkan hak

sewanya kepada pihak lain. Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat

diselesaikan akan diselesaikan para pihak telah memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun di Madiun

m) Perjanjian Sewa Menyewa No. 32 tanggal 28 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Arpa Syura Tambuno,

S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Madiun oleh dan antar Abdul Jalal sebagai Pihak Pertama/yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 3 (tiga) bidang tanah seluas 6.260 m² (enam ribu dua

ratus enam puluh meter persegi) sebagai berikut: 1) Sebidang tanah seluas 2.075 m² (dua ribu tujuh puluh lima

meter persegi) SHM No. 493/Kedungrejo yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo, sesuai Surat Ukur No. 7635/ 1997 tanggal 30 Desember 1997 atas nama Abdul Jalal;

2) Sebidang tanah seluas 2.075 m² (dua ribu tujuh puluh lima meter persegi) SHM No. 482/Kedungrejo yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo, sesuai Surat Ukur No. 7636/1997 tanggal 30 Desember 1997 atas nama Abdul Jalal;

3) Bahwa sebidang tanah seluas 2.110 m² (dua ribu seratus sepuluh meter persegi) adalah benar milik Pihak Pertama berdasarkan dengan bukti petok leter C No. 545 yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo.

Nilai Perjanjian : Rp217.034.200,- (dua ratus tujuh belas juta tiga puluh empat ribu dua ratus Rupiah);

Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana proyek jalan Tol

Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Membayar pajak yang diwajibkan kepada pihak kedua; 2) Menjamin tidak ada gangguan atau tuntutan dari siapapun

juga; 3) Menyerahkan tanah.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Membayar pajak yang diwajibkan kepada pihak pertama; 2) Berhak melakukan semua kegiatan pada tanah yang telah

disewa; 3) Wajib mempergunakan tanah yang disewa sesuai dengan

Undang-undang dan ketertiban umum; 4) Wajib untuk tidak menyewakan atau mengalihkan hak

sewanya kepada pihak lain.

Page 122: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

102

Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir di Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun di Madiun.

n) Perjanjian Sewa Menyewa No. 09 tanggal 14 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Slamet, S.H., M.Kn.,

Notaris di Nganjuk oleh dan antar Perseroan sebagai Pihak Pertama/ Penyewa dan Totok Kohar LK sebagai Pihak Kedua/ Yang Menyewakan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa menyewa Lahan Akses Jalan seluas 1.600 m² (seribu enam

ratus meter persegi): 1) Letter C Desa Kohir No. 2354 Persil No. 8b Blok S II seluas

800 m² (delapan ratus meter persegi) atas nama Indayah; 2) Letter C Desa Kohir No. 3378 Persil No. 8b Blok S II seluas

800 m² (delapan ratus meter persegi) atas nama Sulaimi. Nilai Perjanjian : Rp140.800.000,- (seratus empat puluh juta delapan ratus ribu

Rupiah). Penggunaan Lahan : Dipergunakan untuk pembangunan jalan Non-Permanent Jangka Waktu : 4 (empat) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Wajib melakukan pengecekan dan legalitas Lahan Akses Jalan;

2) Tidak mengajukan tuntutan apapun berkaitan dengan Lahan Akses Jalan;

3) Melakukan pembayaran sewa menyewa; 4) Menanggung penanganan pengurusan izin operasional

maupun gangguan; 5) Mengurus, membayar biaya penyelesaian perijinan daerah

tingkat I dan II; 6) Menentukan sendiri bentuk dan luasan dengan biaya yang

ditanggung sendiri dan sesuai dengan keputusan dan peraturan perundangan yang berlaku;

7) Wajib mereklamasi dan mengembalikan kepada pemilik lahan;

8) Menanggung perbaikan dan perawatan jalan yang digunakan;

9) Memberikan kompensasi atau bantuan sosial kepada lingkungan yang telah disepakati;

10) Membangun dan menggunakan jalan.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Membantu pengecekan dan legalitas Lahan Akses Jalan; 2) Menyerahkan Lahan Akses Jalan kepada pihak kesatu; 3) Menjamin pihak kedua mempunyai hak atas Lahan Akses

Jalan; 4) Menjamin penggunaan lahan tidak memperoleh tuntutan

dan atau gangguan dari pihak lain termasuk pihak kedua sendiri;

5) Membantu pengurusan perijinan di daerah tingkat I dan II dengan biaya ditanggung pihak kesatu;

6) Menerima pembayaran; 7) Meratakan kembali Lahan Akses Sejalan setelah

penggunaannya selsai atau jatuh tempo. Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat

diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir di Pengadilan Negeri Nganjuk di Nganjuk.

Page 123: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

103

Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir di Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun di Madiun.

n) Perjanjian Sewa Menyewa No. 09 tanggal 14 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Slamet, S.H., M.Kn.,

Notaris di Nganjuk oleh dan antar Perseroan sebagai Pihak Pertama/ Penyewa dan Totok Kohar LK sebagai Pihak Kedua/ Yang Menyewakan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa menyewa Lahan Akses Jalan seluas 1.600 m² (seribu enam

ratus meter persegi): 1) Letter C Desa Kohir No. 2354 Persil No. 8b Blok S II seluas

800 m² (delapan ratus meter persegi) atas nama Indayah; 2) Letter C Desa Kohir No. 3378 Persil No. 8b Blok S II seluas

800 m² (delapan ratus meter persegi) atas nama Sulaimi. Nilai Perjanjian : Rp140.800.000,- (seratus empat puluh juta delapan ratus ribu

Rupiah). Penggunaan Lahan : Dipergunakan untuk pembangunan jalan Non-Permanent Jangka Waktu : 4 (empat) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Wajib melakukan pengecekan dan legalitas Lahan Akses Jalan;

2) Tidak mengajukan tuntutan apapun berkaitan dengan Lahan Akses Jalan;

3) Melakukan pembayaran sewa menyewa; 4) Menanggung penanganan pengurusan izin operasional

maupun gangguan; 5) Mengurus, membayar biaya penyelesaian perijinan daerah

tingkat I dan II; 6) Menentukan sendiri bentuk dan luasan dengan biaya yang

ditanggung sendiri dan sesuai dengan keputusan dan peraturan perundangan yang berlaku;

7) Wajib mereklamasi dan mengembalikan kepada pemilik lahan;

8) Menanggung perbaikan dan perawatan jalan yang digunakan;

9) Memberikan kompensasi atau bantuan sosial kepada lingkungan yang telah disepakati;

10) Membangun dan menggunakan jalan.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Membantu pengecekan dan legalitas Lahan Akses Jalan; 2) Menyerahkan Lahan Akses Jalan kepada pihak kesatu; 3) Menjamin pihak kedua mempunyai hak atas Lahan Akses

Jalan; 4) Menjamin penggunaan lahan tidak memperoleh tuntutan

dan atau gangguan dari pihak lain termasuk pihak kedua sendiri;

5) Membantu pengurusan perijinan di daerah tingkat I dan II dengan biaya ditanggung pihak kesatu;

6) Menerima pembayaran; 7) Meratakan kembali Lahan Akses Sejalan setelah

penggunaannya selsai atau jatuh tempo. Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat

diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir di Pengadilan Negeri Nganjuk di Nganjuk.

o) Perjanjian Sewa Menyewa No. 10 tanggal 14 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Slamet, S.H., M.Kn., Notaris di Nganjuk oleh dan antar Perseroan sebagai Pihak pertama/Penyewa dan Totok Kohar LK sebagai Pihak Kedua/Yang Menyewakan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa menyewa atas lahan untuk penampungan dan pemecahan

batu seluas 39.920 m² (tiga puluh sembilan ribu sembilan ratus dua puluh meter persegi) sebagai berikut: 1) Letter C Desa Kohir No. 2354 Persil No. 8b Blok S II seluas

630 m² (enam ratus tiga puluh meter persegi) atas nama Indayah;

2) Letter C Desa Kohir No. 3378 Persil No. 8b Blok S II seluas 49.723 m² (empat puluh sembilan ribu tujuh ratus dua puluh tiga ribu meter persegi) atas nama Sulami.

Yang seluruhnya terletak di Dusun Bodag, Desa Sudimoroharjo, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk.

Nilai Perjanjian : Rp600.000.000,- (enam ratus juta Rupiah). Penggunaan Lahan : Lahan dipergunakan untuk melakukan pembangunan dan atau

jalan non permanen untuk penampungan dan pemecahan batu Jangka Waktu : 4 (empat) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Melakukan pembayaran; 2) Menanggung penanganan, pengurusan ijin operasional

maupun gangguan-gangguan; 3) Mengurus, membayar biaya penyelesaian perijinan di

Daerah Tingkat I dan II; 4) Menentukan sendiri dan melakukan pembangunan dan

bentuk dan luasan Lahan Penampungan dan Pemecahan Batu;

5) Wajib melakukan reklamasi; 6) Menanggung perbaikan dan perawatan jalan; 7) Memberikan kompensasi atau bantuan sosial kepada

lingkungan; 8) Berhak melakukan pengecekan fisik dan legalitas; 9) Berhak membangun dan menggunakan bangunan di atas

lahan penampungan dan pemecahan batu. Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Wajib menyerahkan lahan penampungan dan pemecahan

batu; 2) Memantau Pihak Pertama untuk proses pengecekan

legalitas; 3) Menjamin Pihak Kedua mempunyai hak untuk

menyewakan Lahan Penampungan dan Pemecahan Batu; 4) Penggunaan lahan tidak akan memperoleh tuntutan dan

atau gangguan; 5) Lahan yang disewakan tidak dalam sengketa; 6) Membantu melakukan pengurusan perijinan di tingkat

Daerah Tingkat I dan II; 7) Berhak menerima pembayaran; 8) Dilarang menyewakan atau mengalihkan hak kepada pihak

lain. Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat

diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir di Pengadilan Negeri Nganjuk di Nganjuk.

Page 124: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

104

p) Perjanjian Sewa Menyewa No. 223 tanggal 22 September 2015 yang dibuat dihadapan Winarsih, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Sragen oleh dan antar Sukarno, Suwarni, Saman Siswiyono, dkk sebagai Pihak Pertama/ Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 20 (dua puluh) bidang tanah untuk lahan seluas 50.666

m² (lima puluh ribu enam ratus enam puluh enam meter persegi) sebagai berikut: - SHM No. 20 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo,

Kabupaten Sragen, seluas 7.150 m² (tujuh ribu seratus lima puluh meter persegi) atas nama Martowijono Al Mardi;

- SHM No. 549 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 2.575 m² (dua ribu lima ratus tujuh puluh lima meter persegi) atas nama Sukidi;

- SHM No. 1253 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 2.395 m² (dua ribu tiga ratus sembilan puluh lima meter persegi) atas nama Saman Siswiyono;

- SHM No. 550 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 2.000 m² (dua ribu meter persegi) atas nama Marjuki;

- SHM No. 1624 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 2.140 m² (dua ribu seratus empat puluh meter persegi) atas nama Setyoningsih;

- SHM No. 1623 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 118 m² (seratus delapan belas meter persegi) atas nama Parni;

- SHM No. 1622 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 435 m² (empat ratus tiga puluh lima meter persegi) tertulis atas nama Ngadijem dalam Kartu Tanda Penduduk tertulis Ngadiyem;

- SHM No. 1621 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 642 m² (enam ratus empat puluh dua meter persegi) tertulis atas nama Parno dalam Kartu Tanda Penduduk tertulis Suparno;

- SHM No. 1222 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.960 m² (seribu sembilan ratus enam puluh meter persegi) tertulis atas nama Kariyowiyono dalam Kartu Tanda Penduduk tertulis Karyosimin;

- SHM No. 1193 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.880 m² (seribu delapan ratus delapan puluh delapan meter persegi) atas nama Sunarto;

- SHM No. 1192 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.315 m² (seribu tiga ratus lima belas meter persegi) atas nama Sadiman;

- SHM No. 1191 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.191 m² (seribu seratus sembilan puluh satu meter persegi) atas nama Sudaryanto;

- SHM No. 1190 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.340 m² (seribu tiga ratus empat puluh meter persegi) atas nama Karsi;

Page 125: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

105

p) Perjanjian Sewa Menyewa No. 223 tanggal 22 September 2015 yang dibuat dihadapan Winarsih, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Sragen oleh dan antar Sukarno, Suwarni, Saman Siswiyono, dkk sebagai Pihak Pertama/ Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 20 (dua puluh) bidang tanah untuk lahan seluas 50.666

m² (lima puluh ribu enam ratus enam puluh enam meter persegi) sebagai berikut: - SHM No. 20 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo,

Kabupaten Sragen, seluas 7.150 m² (tujuh ribu seratus lima puluh meter persegi) atas nama Martowijono Al Mardi;

- SHM No. 549 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 2.575 m² (dua ribu lima ratus tujuh puluh lima meter persegi) atas nama Sukidi;

- SHM No. 1253 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 2.395 m² (dua ribu tiga ratus sembilan puluh lima meter persegi) atas nama Saman Siswiyono;

- SHM No. 550 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 2.000 m² (dua ribu meter persegi) atas nama Marjuki;

- SHM No. 1624 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 2.140 m² (dua ribu seratus empat puluh meter persegi) atas nama Setyoningsih;

- SHM No. 1623 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 118 m² (seratus delapan belas meter persegi) atas nama Parni;

- SHM No. 1622 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 435 m² (empat ratus tiga puluh lima meter persegi) tertulis atas nama Ngadijem dalam Kartu Tanda Penduduk tertulis Ngadiyem;

- SHM No. 1621 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 642 m² (enam ratus empat puluh dua meter persegi) tertulis atas nama Parno dalam Kartu Tanda Penduduk tertulis Suparno;

- SHM No. 1222 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.960 m² (seribu sembilan ratus enam puluh meter persegi) tertulis atas nama Kariyowiyono dalam Kartu Tanda Penduduk tertulis Karyosimin;

- SHM No. 1193 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.880 m² (seribu delapan ratus delapan puluh delapan meter persegi) atas nama Sunarto;

- SHM No. 1192 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.315 m² (seribu tiga ratus lima belas meter persegi) atas nama Sadiman;

- SHM No. 1191 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.191 m² (seribu seratus sembilan puluh satu meter persegi) atas nama Sudaryanto;

- SHM No. 1190 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.340 m² (seribu tiga ratus empat puluh meter persegi) atas nama Karsi;

- Letter C Desa No. 80 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 2.970 m² (dua ribu sembilan ratus tujuh puluh meter persegi);

- Letter C Desa No. 102 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 4.505 m² (empat ribu lima ratus lima meter persegi);

- Letter C Desa No. 64 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 3.635 m² (tiga ribu enam ratus tiga puluh lima meter persegi);

- Letter C Desa No. 609 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 4.535 m² (empat ribu lima ratus tiga puluh lima meter persegi);

- Letter C Desa No. 211 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 2.190 m² (dua ribu seratus sembilan puluh meter persegi);

- Letter C Desa No. 279 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 2.190 m² (dua ribu seratus sembilan puluh meter persegi);

- Tanah OO Blok Segetas terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 4.000 m² (empat ribu meter persegi).

Atas 20 (dua puluh) bidang tanah diatas, 7 (tujuh) bidang tanah diantaranya untuk lahan alat dan stockpile seluas 21.101 m² (dua puluh satu ribu seratus satu meter persegi) sebagai berikut: - SHM No. 1193 terletak di Desa Musuk, Kecamatan

Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.880 m² (seribu delapan ratus delapan puluh meter persegi) atas nama Sunarto;

- SHM No. 1192 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.315 m² (seribu tiga ratus lima belas meter persegi) atas nama Sadiman;

- SHM No. 1191 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.191 m² (seribu seratus sembilan puluh satu meter persegi) atas nama Sudaryanto;

- SHM No. 1190 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 1.340 m² (seribu tiga ratus empat puluh meter persegi) atas nama Karsi;

- SHM No. 20 terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 7.150 m² (tujuh ribu seratus lima puluh meter persegi) atas nama Martowijono Al Mardi;

- Letter C Desa No. 279 Persil 238 Klas S XI terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 3.690 m² (tiga ribu enam ratus sembilan puluh meter persegi) tertulis atas nama Mantowiyono dalam Kartu Tanda Penduduk tertulis Marjo Wiyono;

- Letter C No. 609 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, seluas 4.535 m² (empat ribu lima ratus tiga puluh lima meter persegi) atas nama B. Sumarto.

Page 126: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

106

Selain atas 20 (dua puluh) bidang tanah diatas tersebut, 2 (dua) bidang tanah untuk akses jalan sebagai berikut : - Letter C No. 280 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa Musuk,

Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, tertulis atas nama Narto Suwarjono;

- Letter C No. 45 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, tertulis atas nama Sukirno, Wahyono, Suparmin.

Nilai Perjanjian : - Sewa menyewa tanah untuk lahan sebesar Rp1.286.944.280,- (satu miliar dua ratus delapan puluh enam juta sembilan ratus empat puluh empat ribu dua ratus delapan puluh Rupiah);

- Sewa menyewa tanah untuk lahan alat dan stockpile sebesar Rp120.000.000,- (seratus dua puluh juta Rupiah);

- Sewa menyewa tanah untuk akses jalan sebesar Rp50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) ;

Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk: - Tanah untuk lahan - Tanah untuk lahan alat dan stockpile - Tanah untuk akses jalan

Jangka Waktu : - Sewa menyewa tanah untuk lahan selama 1 (satu) tahun. - Sewa menyewa tanah untuk lahan alat dan stockpile selama

2 (dua) tahun. - Sewa menyewa tanah untuk akses jalan selama 3 (tiga)

tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menanggung beban resiko; 2) Menjamin tidak ada gangguan atau tuntutan dari siapapun

juga; 3) Membayar biaya Pajak Bumi dan Bangunan; 4) Berhak memeriksa, menyaksikan, dan menyelidiki

penggunaan lahan oleh pihak kedua.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Melaksanakan reklamasi lahan yang sudah disewa; 2) Memelihara lahan yang disewa dengan baik; 3) Wajib mempergunakan tanah yang disewa sesuai dengan

Undang-undang dan ketertiban umum; 4) Wajib untuk tidak menyewakan atau mengalihkan hak

sewanya kepada pihak lain. Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat

diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir di Pengadilan Negeri Kabupaten Sragen di Sragen.

q) Perjanjian Sewa Menyewa No. 23 tanggal 25 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti,

S.H., M.Kn., Notaris di Sragen oleh dan antar Anang Suparno sebagai Pihak Pertama/Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 2 (dua) bidang tanah sawah yang terletak di Kelurahan

Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen sebagai berikut: 1) Hak Milik No. 2888, Surat Ukur No. 01200/2013, tanggal 18

Februari 2013, seluas 1728 m² (seribu tujuh ratus dua puluh delapan meter persegi).

Nilai Perjanjian : Rp38.016.000,- (tiga puluh delapan juta enam belas ribu Rupiah). Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan

jalan tol (pendirian batching plant dan ready mix)

Page 127: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

107

Selain atas 20 (dua puluh) bidang tanah diatas tersebut, 2 (dua) bidang tanah untuk akses jalan sebagai berikut : - Letter C No. 280 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa Musuk,

Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, tertulis atas nama Narto Suwarjono;

- Letter C No. 45 Persil 237 Klas S XI terletak di Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, tertulis atas nama Sukirno, Wahyono, Suparmin.

Nilai Perjanjian : - Sewa menyewa tanah untuk lahan sebesar Rp1.286.944.280,- (satu miliar dua ratus delapan puluh enam juta sembilan ratus empat puluh empat ribu dua ratus delapan puluh Rupiah);

- Sewa menyewa tanah untuk lahan alat dan stockpile sebesar Rp120.000.000,- (seratus dua puluh juta Rupiah);

- Sewa menyewa tanah untuk akses jalan sebesar Rp50.000.000,- (lima puluh juta Rupiah) ;

Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk: - Tanah untuk lahan - Tanah untuk lahan alat dan stockpile - Tanah untuk akses jalan

Jangka Waktu : - Sewa menyewa tanah untuk lahan selama 1 (satu) tahun. - Sewa menyewa tanah untuk lahan alat dan stockpile selama

2 (dua) tahun. - Sewa menyewa tanah untuk akses jalan selama 3 (tiga)

tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Menanggung beban resiko; 2) Menjamin tidak ada gangguan atau tuntutan dari siapapun

juga; 3) Membayar biaya Pajak Bumi dan Bangunan; 4) Berhak memeriksa, menyaksikan, dan menyelidiki

penggunaan lahan oleh pihak kedua.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Melaksanakan reklamasi lahan yang sudah disewa; 2) Memelihara lahan yang disewa dengan baik; 3) Wajib mempergunakan tanah yang disewa sesuai dengan

Undang-undang dan ketertiban umum; 4) Wajib untuk tidak menyewakan atau mengalihkan hak

sewanya kepada pihak lain. Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat

diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir di Pengadilan Negeri Kabupaten Sragen di Sragen.

q) Perjanjian Sewa Menyewa No. 23 tanggal 25 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti,

S.H., M.Kn., Notaris di Sragen oleh dan antar Anang Suparno sebagai Pihak Pertama/Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 2 (dua) bidang tanah sawah yang terletak di Kelurahan

Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen sebagai berikut: 1) Hak Milik No. 2888, Surat Ukur No. 01200/2013, tanggal 18

Februari 2013, seluas 1728 m² (seribu tujuh ratus dua puluh delapan meter persegi).

Nilai Perjanjian : Rp38.016.000,- (tiga puluh delapan juta enam belas ribu Rupiah). Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan

jalan tol (pendirian batching plant dan ready mix)

Jangka Waktu : 2 (dua) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Berhak menyewakan tanah kepada Pihak Kedua; 2) Menjamin bahwa tanah tidak dalam sengketa atau

dilekatkan sita oleh Pengadilan atau pihak yang berwajib; 3) Wajib berkerja sama dalam mengurus pendirian sampai

keluar persetujuan tertulis yang disetujui oleh pejabat yang berwenang.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Memelihara, merawat, dan memperbaiki dan mengganti

kerusakan yang timbul atas tanah yang disewakan dan digunakan sesuai perjanjian sewa menyewa;

2) Menanggung biaya perbaikan atau pembetulan karena kelalaian penyewa;

3) Wajib untuk tidak menyerahkan hak sewanya atau menyewakan lagi tanah itu sebagian atau seluruhnya kepada orang lain.

Penyelesaian Perselisihan : Untuk menjalankan perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak telah memilih di Pengadilan Negeri Sragen di Sragen.

r) Perjanjian Sewa Menyewa No. 24 tanggal 25 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti,

S.H., M.Kn., Notaris di Sragen oleh dan antar Nurul Qomaryati sebagai Pihak Pertama/yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa menyewa 2 (dua) bidang tanah sawah yang terletak di

Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kapubaten Sragen seluas ± 1.732 m² (seribu tujuh ratus tiga puluh dua meter persegi) sesuai dengan SHM No. 2887, Surat Ukur No. 01199/2013, tanggal 18 Februari 2013.

Nilai Perjanjian : Rp38.104.000,- (tiga puluh delapan juta seratus empat ribu Rupiah).

Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan jalan tol (pendirian batching plant dan produksi ready mix)

Jangka Waktu : 2 (dua) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Berhak menyewakan tanah kepada pihak kedua; 2) Menjamin bahwa tanah tidak dalam sengketa atau

dilekatkan sita oleh Pengadilan atau pihak yang berwajib; 3) Wajib berkerja sama dalam mengurus pendirian sampai

keluar persetujuan tertulis yang disetujui oleh pejabat yang berwenang.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Memelihara, merawat, dan memperbaiki dan mengganti

kerusakan yang timbul atas tanah yang disewakan dan digunakan sesuai perjanjian sewa menyewa;

2) Menanggung biaya perbaikan atau pembetulan karena kelalaian penyewa;

3) Wajib untuk tidak menyerahkan hak sewanya atau menyewakan lagi tanah itu sebagian atau seluruhnya kepada orang lain.

Penyelesaian Perselisihan : Untuk menjalankan perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak telah memilih domisili di Pengadilan Negeri Sragen di Sragen.

Page 128: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

108

s) Perjanjian Sewa Menyewa No. 25 tanggal 25 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Notaris di Sragen oleh dan antar Bernadus Dewi Permadi sebagai Pihak Pertama/Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 2 (dua) bidang tanah sawah yang terletak di Keluarahan

Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen seluas ± 3.670 m² (tiga ribu enam ratus tujuh puluh meter persegi) sesuai dengan SHM No. 805, gambar situasi No. 1405/1980.

Nilai Perjanjian : Rp80.704.000,- (delapan puluh juta tujuh ratus empat puluh ribu Rupiah) sudah termasuk pajak 10% (sepuluh persen).

Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan jalan tol (pendirian batching plant dan ready mix)

Jangka Waktu : 2 (dua) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Berhak menyewakan tanah kepada pihak kedua; 2) Menjamin bahwa tanah tidak dalam sengketa atau

dilekatkan sita oleh Pengadilan atau pihak yang berwajib; 3) Wajib berkerja sama dalam mengurus pendirian sampai

keluar persetujuan tertulis yang disetujui oleh pejabat yang berwenang.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Memelihara, merawat, dan memperbaiki dan mengganti

kerusakan yang timbul atas tanah yang disewakan dan digunakan sesuai perjanjian sewa menyewa;

2) Menanggung biaya perbaikan atau pembetulan karena kelalaian penyewa;

3) Wajib untuk tidak menyerahkan hak sewanya atau menyewakan lagi tanah itu sebagian atau seluruhnya kepada orang lain.

Penyelesaian Perselisihan : Untuk menjalankan perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak telah memilih di Pengadilan Negeri Sragen di Sragen.

t) Perjanjian Sewa Menyewa No. 69 tanggal 18 November 2015 yang dibuat di hadapan Sri Mulyono

Hermawan, S.H., M.Kn., Notaris di Ngawi oleh dan antar Budi Setyanto Harsono sebagai Pihak Pertama/ Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 4 (empat) bidang tanah seluas 15.144 m² (lima belas

ribu seratus empat puluh empat meter persegi) sebagai berikut : 1) SHM No. 1690 sesuai Surat Ukur tanggal 11 November

2014, No. 00111/Grudo/2014, seluas 5.149 m² (lima ribu seratus empat puluh sembilan meter persegi), yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Ngawi, Kecamatan Ngawi, Desa Grudo, atas nama Budi Setyanto Harsono;

2) SHM No. 1099 sesuai Surat Ukur tanggal 30 Juni 1998, No. 2190/1998, seluas 3.845m² (tiga ribu delapan ratus empat puluh lima meter persegi), yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Ngawi, Kecamatan Ngawi, Desa Grudo, atas nama Budi Setyanto Harsono;

3) Bahwa sebidang tanah Letter C Desa No. 2064 Persil No. 112 S I seluas ± 4.270 m² (empat ribu dua ratus tujuh puluh meter persegi) yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Ngawi, Kecamatan Ngawi, Desa Grudo, atas nama Sumari Kromo dan dijual kepada Budi Setyanto Harsono yang mana tanah tersebut masih dalam proses pendaftaran sertifikat di Kantor Pertanahan Kabupaten

Page 129: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

109

s) Perjanjian Sewa Menyewa No. 25 tanggal 25 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Notaris di Sragen oleh dan antar Bernadus Dewi Permadi sebagai Pihak Pertama/Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 2 (dua) bidang tanah sawah yang terletak di Keluarahan

Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen seluas ± 3.670 m² (tiga ribu enam ratus tujuh puluh meter persegi) sesuai dengan SHM No. 805, gambar situasi No. 1405/1980.

Nilai Perjanjian : Rp80.704.000,- (delapan puluh juta tujuh ratus empat puluh ribu Rupiah) sudah termasuk pajak 10% (sepuluh persen).

Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan jalan tol (pendirian batching plant dan ready mix)

Jangka Waktu : 2 (dua) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Berhak menyewakan tanah kepada pihak kedua; 2) Menjamin bahwa tanah tidak dalam sengketa atau

dilekatkan sita oleh Pengadilan atau pihak yang berwajib; 3) Wajib berkerja sama dalam mengurus pendirian sampai

keluar persetujuan tertulis yang disetujui oleh pejabat yang berwenang.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Memelihara, merawat, dan memperbaiki dan mengganti

kerusakan yang timbul atas tanah yang disewakan dan digunakan sesuai perjanjian sewa menyewa;

2) Menanggung biaya perbaikan atau pembetulan karena kelalaian penyewa;

3) Wajib untuk tidak menyerahkan hak sewanya atau menyewakan lagi tanah itu sebagian atau seluruhnya kepada orang lain.

Penyelesaian Perselisihan : Untuk menjalankan perjanjian ini dan segala akibatnya para pihak telah memilih di Pengadilan Negeri Sragen di Sragen.

t) Perjanjian Sewa Menyewa No. 69 tanggal 18 November 2015 yang dibuat di hadapan Sri Mulyono

Hermawan, S.H., M.Kn., Notaris di Ngawi oleh dan antar Budi Setyanto Harsono sebagai Pihak Pertama/ Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Sewa atas 4 (empat) bidang tanah seluas 15.144 m² (lima belas

ribu seratus empat puluh empat meter persegi) sebagai berikut : 1) SHM No. 1690 sesuai Surat Ukur tanggal 11 November

2014, No. 00111/Grudo/2014, seluas 5.149 m² (lima ribu seratus empat puluh sembilan meter persegi), yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Ngawi, Kecamatan Ngawi, Desa Grudo, atas nama Budi Setyanto Harsono;

2) SHM No. 1099 sesuai Surat Ukur tanggal 30 Juni 1998, No. 2190/1998, seluas 3.845m² (tiga ribu delapan ratus empat puluh lima meter persegi), yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Ngawi, Kecamatan Ngawi, Desa Grudo, atas nama Budi Setyanto Harsono;

3) Bahwa sebidang tanah Letter C Desa No. 2064 Persil No. 112 S I seluas ± 4.270 m² (empat ribu dua ratus tujuh puluh meter persegi) yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Ngawi, Kecamatan Ngawi, Desa Grudo, atas nama Sumari Kromo dan dijual kepada Budi Setyanto Harsono yang mana tanah tersebut masih dalam proses pendaftaran sertifikat di Kantor Pertanahan Kabupaten

Ngawi; 4) Bahwa sebidang tanah Letter C Desa No. 3996 Persil No. 26

S I seluas ± 1.880 m² (seribu delapan ratus delapan puluh meter persegi) yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Ngawi, Kecamatan Ngawi, Desa Grudo, atas nama Kaimin dan dijual kepada Budi Setyanto Harsono yang mana tanah tersebut masih dalam proses pendaftaran sertifikat di Kantor Pertanahan Kabupaten Ngawi.

Nilai Perjanjian : Rp2.000.000.000,- (dua miliar Rupiah). Penggunaan Tanah : Tanah dipergunakan untuk sarana dan prasarana pembangunan

jalan tol (pendirian batching plant dan ready mix) Jangka Waktu : 2 (dua) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

1) Membayar pajak yang diwajibkan kepada pihak kedua; 2) Menjamin tidak ada gangguan atau tuntutan dari siapapun

juga; 3) Wajib kerjasama dalam pengurusan pendirian sampai

keluar persetujuan tertulis dari pejabat yang berwenang. Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: 1) Membayar pajak yang diwajibkan kepada pihak pertama; 2) Berhak melakukan semua kegiatan pada tanah yang telah

disewa; 3) Wajib mempergunakan tanah yang disewa sesuai dengan

Undang-undang dan ketertiban umum; 4) Wajib untuk tidak menyewakan atau mengalihkan hak

sewanya kepada pihak lain; 5) Wajib kerjasama dalam pengurusan pendirian sampai

keluar persetujuan tertulis dari pejabat yang berwenang. Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat

diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir di Pengadilan Negeri Ngawi di Ngawi.

u) Perjanjian Sewa Menyewa No. 38 tanggal 8 September 2014 yang dibuat dihadapan Catur Virgo, S.H.,

Notaris di Jakarta antara Mohammad Sidik Rahman sebagai Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut: Objek Perjanjian : Sewa bangunan serta tanah dengan uraian sebagai berikut:

- SHM No. 156 seluas 4.476m² (empat ribu empat ratus tujuh puluh enam meter persegi) sesuai dengan Gambar Situasi No. 335/718/1974 tanggal 6 maret 1974 terletak di Jakarta Selatan, Kec. Jagakarsa, Kel. Ciganjur;

- SHM No. 158 seluas 2.829 m² (dua ribu delapan ratus dua puluh sembilan meter persegi) sesuai dengan Gambar Situasi No. 334/717/1974 tanggal 6 Maret 1974 yang terletak di Jakarta Selatan, Kec. Jagakarsa, Kel. Ciganjur.

Nilai Perjanjian : Tahap I sebesar Rp.1.100.000.000,- (satu miliar seratus juta Rupiah) dan Tahap II sebesar Rp3.300.000.000,- (tiga miliar tiga ratus juta Rupiah) sudah termasuk PPh 10%.

Jangka Waktu : 5 (lima) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

a. Menjamin pihak Kedua tidak akan mendapatkan gangguan atau tuntutan dari siapaun yang juga;

b. Apabila terdapat gugatan yang menyebabkan Pihak Kedua tidak dapat menempati tanah,maka uang sewa wajib dikembalikan.

Page 130: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

110

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: a. Menanggung Pajak Bumi dan bangunan atas tanah, rekening

telepon, listrik, air dan retribusi; b. Wajib memelihara dan merawat tanah dengan biaya sendiri.

Penyelesaian Perselisihan : Para Pihak memilih tempat tinggal yang tetap dan umum di kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

v) Perjanjian Sewa Menyewa No. 1 tanggal 10 September 2014 yang dibuat diahadapan Ami Hartika,

S.H., M.Kn., Notaris di Bogor oleh dan antara Willy Sugianto sebagai Pihak Pertama/Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut: Objek Perjanjian : Sewa bangunan serta tanah berdasarkan SHM 00327 atas nama

Pihak Pertama di Jl. Maloko, RT 001, RW 002, Kampung Babakan Tengah, Kecamatan Legok, Kota Tanggerang, Provinsi Banten dengan luas 10.980 m² (sepuluh ribu sembilan ratus delapan puluh meter persegi).

Nilai Perjanjian : Rp3.000.000.000,- (tiga miliar Rupiah). Jangka Waktu : 5 (lima) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

a. Menjamin pihak Kedua tidak akan mendapatkan gangguan atau tuntutan dari siapapun yang juga;

b. Pihak Pertama wajib mendahulukan Pihak Kedua dalam hal Pihak Pertama hendak menjual tanah;

c. Apabila terdapat gugatan yang menyebabkan Pihak Kedua tidak dapat menempati tanah,maka uang sewa wajib dikembalikan.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: a. Menanggung Pajak Bumi dan bangunan atas tanah, rekening

telepon, listrik, air dan retribusi; b. wajib memelihara dan merawat tanah dengan biaya sendiri; c. Wajib mengembalikan tanah dalam keadaan baik.

Penyelesaian Perselisihan : Para Pihak memilih tempat tinggal yang tetap dan umum di kantor Panitera Pengadilan Negeri Tangerang.

w) Perjanjian Sewa Menyewa No. 21 tanggal 21 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Melitina Lawrence, S.H., Notaris di Palembang oleh dan antar Djauhari Janto sebagai Pihak Pertama/ Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut: Objek Perjanjian : Sewa atas 3 (tiga) bidang tanah kosong yang terletak di Jalan

Soekarno Hatta No.98, Kelurahan talang kelapa,Kecamatan Sukarami, Palembang sebagai berikut: - SHM No. 1690/ Talang Kelapa sesuai Surat Ukur No.

466/Tl.Kelapa/1999 tanggal 25 November 1999 seluas 8.694 m² (delapan ribu enam ratus sembilan puluh empat meter persegi);

- SHM No. 1692/Talang Kelapa sesuai Surat Ukur No. 468/Tl.Kelapa/1999 tanggal 25 November 1999 seluas 2.369 m² (dua ribu tiga ratus enam puluh sembilan meter persegi);

- SHM No. 1345/Talang Kelapa sesuai Surat Ukur No. 76/Tl.Kelapa/1998 tanggal 3 Agustus 1998 seluas 9.090 m² (sembilan ribu tiga sembilan puluh meter persegi);

Nilai Perjanjian : Rp1.620.000.000,- (satu miliar enam ratus dua puluh Rupiah). Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

a. Menyediakan 1 (satu) unit container 2 (dua) pintu sebagai kantor dan gudang oleh penyewa;

b. Menjamin pihak Kedua tidak akan mendapatkan gangguan atau tuntutan dari siapaun yang juga;

Page 131: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

111

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: a. Menanggung Pajak Bumi dan bangunan atas tanah, rekening

telepon, listrik, air dan retribusi; b. Wajib memelihara dan merawat tanah dengan biaya sendiri.

Penyelesaian Perselisihan : Para Pihak memilih tempat tinggal yang tetap dan umum di kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

v) Perjanjian Sewa Menyewa No. 1 tanggal 10 September 2014 yang dibuat diahadapan Ami Hartika,

S.H., M.Kn., Notaris di Bogor oleh dan antara Willy Sugianto sebagai Pihak Pertama/Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut: Objek Perjanjian : Sewa bangunan serta tanah berdasarkan SHM 00327 atas nama

Pihak Pertama di Jl. Maloko, RT 001, RW 002, Kampung Babakan Tengah, Kecamatan Legok, Kota Tanggerang, Provinsi Banten dengan luas 10.980 m² (sepuluh ribu sembilan ratus delapan puluh meter persegi).

Nilai Perjanjian : Rp3.000.000.000,- (tiga miliar Rupiah). Jangka Waktu : 5 (lima) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

a. Menjamin pihak Kedua tidak akan mendapatkan gangguan atau tuntutan dari siapapun yang juga;

b. Pihak Pertama wajib mendahulukan Pihak Kedua dalam hal Pihak Pertama hendak menjual tanah;

c. Apabila terdapat gugatan yang menyebabkan Pihak Kedua tidak dapat menempati tanah,maka uang sewa wajib dikembalikan.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: a. Menanggung Pajak Bumi dan bangunan atas tanah, rekening

telepon, listrik, air dan retribusi; b. wajib memelihara dan merawat tanah dengan biaya sendiri; c. Wajib mengembalikan tanah dalam keadaan baik.

Penyelesaian Perselisihan : Para Pihak memilih tempat tinggal yang tetap dan umum di kantor Panitera Pengadilan Negeri Tangerang.

w) Perjanjian Sewa Menyewa No. 21 tanggal 21 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Melitina Lawrence, S.H., Notaris di Palembang oleh dan antar Djauhari Janto sebagai Pihak Pertama/ Yang Menyewakan dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut: Objek Perjanjian : Sewa atas 3 (tiga) bidang tanah kosong yang terletak di Jalan

Soekarno Hatta No.98, Kelurahan talang kelapa,Kecamatan Sukarami, Palembang sebagai berikut: - SHM No. 1690/ Talang Kelapa sesuai Surat Ukur No.

466/Tl.Kelapa/1999 tanggal 25 November 1999 seluas 8.694 m² (delapan ribu enam ratus sembilan puluh empat meter persegi);

- SHM No. 1692/Talang Kelapa sesuai Surat Ukur No. 468/Tl.Kelapa/1999 tanggal 25 November 1999 seluas 2.369 m² (dua ribu tiga ratus enam puluh sembilan meter persegi);

- SHM No. 1345/Talang Kelapa sesuai Surat Ukur No. 76/Tl.Kelapa/1998 tanggal 3 Agustus 1998 seluas 9.090 m² (sembilan ribu tiga sembilan puluh meter persegi);

Nilai Perjanjian : Rp1.620.000.000,- (satu miliar enam ratus dua puluh Rupiah). Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun. Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama:

a. Menyediakan 1 (satu) unit container 2 (dua) pintu sebagai kantor dan gudang oleh penyewa;

b. Menjamin pihak Kedua tidak akan mendapatkan gangguan atau tuntutan dari siapaun yang juga;

c. Apabila terdapat sengketa atas tanah, hal tersebut menjadi tanggung jawab Pihak Pertama dan membebaskan Pihak Kedua dari segala tuntutan yang timbul.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: a. Menanggung Pajak Bumi dan bangunan atas tanah, rekening

telepon, listrik, air dan retribusi; b. wajib memelihara dan merawat tanah dengan biaya sendiri; c. Berhak membangun untuk kepentingan operasional.

Penyelesaian Perselisihan : perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir di Pengadilan Negeri Palembang

ii. Perjanjian Pengadaan Bahan Baku a) Perjanjian Jual Beli dan Pengelolaan Batuan Minteral No. 02 tanggal 4 September 2014 yang dibuat

dihadapan Widhyasih Premonowati, S.H., M. Kn., Notaris di Brebes oleh dan antara Perseroan sebagai Pihak Pertama dengan Mas’Ud HR, Saniah, Watno, dkk yang berjumlah 26 orang sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Penjualan kandungan batuan mineral (Andesit) dalam Persil yang

terletak di Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa tengah seluas kurang lebih 20 Ha (dua puluh hektar) seharga Rp22.000,- (dua puluh dua ribu Rupiah) meter persegi dari Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.

Nilai Perjanjian : Rp4.400.000.000,- (empat miliar empat ratus juta Rupiah) untuk 5 (lima) tahun.

Jangka Waktu : 5 (lima) tahun. Hak dan Kewajiban : Pihak Pertama sebagai berikut:

1) Membayar sesuai cara pembayaran dan jumlah yang disepakati;

2) Pihak Pertama wajib mendahulukan Pihak Kedua dalam hal Pihak Pertama bermaksud menjual tanah;

3) Menanggung pajak yang timbul dari jual beli kandungan batuan mineral dan pengelolaan batuan mineral.

Pihak Kedua sebagai berikut: 1) Mengurus ijin pengelolaan batuan mineral; 2) Pihak Kedua wajib mendahulukan atau memprioritaskan

Pihak pertama dalam hal bermaksud menjual atau menyewakan tanah.

Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka perselisihan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir menurut prosedur BANI.

b) Perjanjian Jual Beli dan Pengelolaan Batuan Minteral (Andesit) No. 05 tanggal 12 Februari 2015 yang

dibuat dihadapan Widhyasih Premonowati, S.H., M. Kn., Notaris di Brebes oleh dan antara Perseroan sebagai Pihak Pertama dengan Mas’Ud HR, Kodim, Sairoh, Fatonah, dkk yang berjumlah 24 orang sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : Penjualan kandungan batuan mineral (Andesit) di Jl. Raya Tegal –

Purwokerto, Desa Kutamendala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes dalam persil seluas kurang lebih 212.752 m² (dua ratus dua belas ribu tujuh ratus lima puluh dua meter persegi) seharga Rp22.000,- (dua puluh dua ribu Rupiah) per meter persegi dan seluas 24.120 m² (dua puluh empat ribu seratus dua puluh meter persegi) sebesar Rp23.000,- (dua puluh tiga ribu Rupiah) per meter

Page 132: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

112

persegi dari Pihak Kedua kepada Pihak Pertama. Nilai Perjanjian : Rp4.400.000.000,- (empat miliar empat ratus juta Rupiah) untuk 5

(lima) tahun. Jangka Waktu : 5 (lima) tahun. Hak dan Kewajiban : Pihak Pertama sebagai berikut:

1) Membayar sesuai cara pembayaran dan jumlah yang disepakati;

2) Pihak Pertama wajib mendahulukan Pihak Kedua dalam hal Pihak Pertama bermaksud menjual tanah;

3) Menanggung pajak yang timbul dari jual beli kandungan batuan mineral dan pengelolaan batuan mineral.

Pihak Kedua sebagai berikut: 1) Mengurus ijin pengelolaan batuan mineral; 2) Pihak Kedua wajib mendahulukan atau memprioritaskan

Pihak pertama dalam hal bermaksud menjual atau menyewakan tanah.

Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka perselisihan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir menurut prosedur BANI.

iii. Perjanjian Penting lainnya 1. Perjanjian Penyediaan Jasa Tenaga Kerja No. 01/P/PERSEROAN-DMS/2016 tanggal 4 Januari 2016

yang dibuat dibawahtangan bermaterai cukup yang oleh dan antara Perseroan sebagai Pihak Pertama dan PT Daya Mitra Sarana sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : penyediaan tenaga kerja yang mana Pihak Pertama menunjuk

Pihak Kedua sebagai Penyedia jasa tenaga kerja fungsi tertentu di lokasi kerja Pihak Pertama.

Nilai Perjanjian : Fee/Upah atas penyediaan jasa tenaga kerja yang akan dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua adalah sebesar 12% (dua belas persen) dari komponen pembayaran gaji, lembur dan pembayaran lainnya yang diperintahkan oleh Pihak Pertama.

Jangka Waktu : 1 (satu) tahun, yang terhitung sejak tanggal 4 Januari 2016 sampai dengan 3 Januari 2017.

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama : a. Wajib membayar fee/upah atas penyediaan tenaga kerja; b. Berhak ikut serta melakukan seleksi akhir calon pegawai

yang ditempatkan di lokasi kerja Pihak Pertama; c. Wajib membayar hak pegawai Pihak Kedua jika

diberhentikan bukan karena kesalahan pegawai; d. Melakukan evaluasi kinerja pegawai pihak kedua.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua :

a. Berhak atas fee/upah atas penydiaan tenaga kerja; b. Pegawai Pihak kedua wajib tunduk dan melaksanakan tata

tertib yang berlaku di lokasi kerja; c. Wajib membayar gaji pegawai; d. Wajib mengikutsertakan pegawainya dalam program BPJS

Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan; e. Wajib memastikan bahwa tenaga kerja yang ditugaskan

dilaksanakan berdasarkan prinsip profesional.

Page 133: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

113

persegi dari Pihak Kedua kepada Pihak Pertama. Nilai Perjanjian : Rp4.400.000.000,- (empat miliar empat ratus juta Rupiah) untuk 5

(lima) tahun. Jangka Waktu : 5 (lima) tahun. Hak dan Kewajiban : Pihak Pertama sebagai berikut:

1) Membayar sesuai cara pembayaran dan jumlah yang disepakati;

2) Pihak Pertama wajib mendahulukan Pihak Kedua dalam hal Pihak Pertama bermaksud menjual tanah;

3) Menanggung pajak yang timbul dari jual beli kandungan batuan mineral dan pengelolaan batuan mineral.

Pihak Kedua sebagai berikut: 1) Mengurus ijin pengelolaan batuan mineral; 2) Pihak Kedua wajib mendahulukan atau memprioritaskan

Pihak pertama dalam hal bermaksud menjual atau menyewakan tanah.

Penyelesaian Perselisihan : Segala perselisihan akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka perselisihan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir menurut prosedur BANI.

iii. Perjanjian Penting lainnya 1. Perjanjian Penyediaan Jasa Tenaga Kerja No. 01/P/PERSEROAN-DMS/2016 tanggal 4 Januari 2016

yang dibuat dibawahtangan bermaterai cukup yang oleh dan antara Perseroan sebagai Pihak Pertama dan PT Daya Mitra Sarana sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : penyediaan tenaga kerja yang mana Pihak Pertama menunjuk

Pihak Kedua sebagai Penyedia jasa tenaga kerja fungsi tertentu di lokasi kerja Pihak Pertama.

Nilai Perjanjian : Fee/Upah atas penyediaan jasa tenaga kerja yang akan dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua adalah sebesar 12% (dua belas persen) dari komponen pembayaran gaji, lembur dan pembayaran lainnya yang diperintahkan oleh Pihak Pertama.

Jangka Waktu : 1 (satu) tahun, yang terhitung sejak tanggal 4 Januari 2016 sampai dengan 3 Januari 2017.

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama : a. Wajib membayar fee/upah atas penyediaan tenaga kerja; b. Berhak ikut serta melakukan seleksi akhir calon pegawai

yang ditempatkan di lokasi kerja Pihak Pertama; c. Wajib membayar hak pegawai Pihak Kedua jika

diberhentikan bukan karena kesalahan pegawai; d. Melakukan evaluasi kinerja pegawai pihak kedua.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua :

a. Berhak atas fee/upah atas penydiaan tenaga kerja; b. Pegawai Pihak kedua wajib tunduk dan melaksanakan tata

tertib yang berlaku di lokasi kerja; c. Wajib membayar gaji pegawai; d. Wajib mengikutsertakan pegawainya dalam program BPJS

Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan; e. Wajib memastikan bahwa tenaga kerja yang ditugaskan

dilaksanakan berdasarkan prinsip profesional.

Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila dalam 14 (empat belas) hari sejak dimulainya musyawarah tidak tercapai kesepakatan, Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indoensia (BANI), sesuai dengan ketentuan dan prosedur BANI serta keputusannya bersifat final dan mengikat.

2. Perjanjian Penyediaan Jasa Tenaga Kerja No. 01/P/PERSEROAN-AGS/PER/II/2016 tanggal 2

Februari 2016 yang dibuat dibawahtangan bermaterai cukup yang oleh dan antara Perseroan sebagai Pihak Pertama dan PT. Artha Gutawa Sejahtera sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : penyediaan tenaga kerja yang mana Pihak Pertama menunjuk

Pihak Kedua sebagai Penyedia jasa tenaga kerja fungsi tertentu di lokasi kerja Pihak Pertama.

Nilai Perjanjian : Fee/Upah atas penyediaan jasa tenaga kerja yang akan dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua adalah sebesar 12% (dua belas persen) dari komponen pembayaran gaji, lembur dan pembayaran lainnya yang diperintahkan oleh Pihak Pertama.

Jangka Waktu : 1 (satu) tahun, yang terhitung sejak tanggal 9 Februari 2016 sampai dengan 8 februari 2017.

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama : a. Wajib membayar fee/upah atas penyediaan tenaga kerja; b. Berhak ikut serta melakukan seleksi calon pegawai yang

ditempatkan di lokasi kerja Pihak Pertama; c. Wajib membayar hak pegawai Pihak Kedua jika

diberhentikan bukan karena kesalahan pegawai; d. Melakukan evaluasi kinerja pegawai pihak kedua setiap 6

bulan sekali dan hasilnya akan diberitahukan kepada pihak kedua.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua :

a. Berhak atas fee/upah atas penyediaan tenaga kerja; b. Pegawai Pihak kedua wajib tunduk dan melaksanakan tata

tertib yang berlaku di lokasi kerja; c. Wajib membayar gaji pegawai beserta Tunjangan Hari

Raya (THR); d. Wajib mengikutsertakan pegawainya dalam program BPJS

Ketenagakerjaan dan program Jamsostek; Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila dalam

14 (empat belas) hari sejak dimulainya musyawarah tidak tercapai kesepakatan, Para Pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Timur

3. Akta Perjanjian pengikatan Jual Beli No. 6 tanggal 26 November 2014 yang dibuat di hadapan

Kartini Sembiring, S.H., Notaris pengganti dari Khadijah Syahbudi Saleh, S.H., sebagaimana telah diaddendum terakhir berdasarkan Akta Adddendum No. 13 tanggal 26 Februari 2015 Notaris dari Khadijah Syahbudi Saleh, S.H. notaris di Karawang, oleh dan antar Yulius Lisjadi,Gino Arya Lada, dan Bengky Plaolo sebagai Pihak Pertama dan Perseroan sebagai Pihak Kedua/ Penyewa, dengan ketentuan sebagai berikut:

Objek Perjanjian : 33 (tiga puluh) tanah dengan luas 129.151 m² (seratus dua

puluh sembilan ribu seratus lima puluh satu meter persegi) yang seluruhnya terletak di Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat yang terdiri dari : 1. SHM No. 01179/Curug, seluas 700 m2 (tujuh ratus meter

Page 134: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

114

persegi); 2. SHM No. 01183/Curug, seluas 893 m2 (delapan ratus

sembilan puluh tiga); 3. SHM No. 01093/curug seluas 8.614 m2 (delapan ribu

enam ratus empat belas ribu); 4. SHM No. 01091/curug seluas 5.930 m² (lima ribu

sembilan ratus tiga puluh meter persegi); 5. SHM No. 01069/Curug seluas 2.200 m² (dua ribu dua

ratus meter persegi); 6. SHM No. 01065/Curug seluas 3.085 m² (tiga ribu delapan

puluh lima meter persegi); 7. SHM No. 01071/Curug seluas 4.250 m² (empat ribu dua

ratus lima puluh meter persegi); 8. SHM No. 010274/Curug seluas 3.179 m² (tiga ribu

seratus tujuh puluh sembilan meter persegi); 9. SHM No. 01273/Curug seluas 2.947 m² (dua ribu

sembilan ratus empat puluh tujuh meter persegi); 10. SHM No. 01289/Curug seluas 2.045m² (dua ribu empat

puluh lima meter persegi); 11. SHM No. 01092/Curug seluas 3.702m² (tiga ribu tujuh

ratus dua meter persegi); 12. SHM No. 01089/Curug seluas 5.480 m² (lima ribu empat

ratus delapan puluh meter persegi); 13. SHM No. 01237/Curug seluas 7.940m² (tujuh ribu

sembilan ratus empat puluh meter persegi); 14. SHM No. 01182/Curug seluas 2.381 m² (dua ribu tiga

ratus delapan puluh satu meter persegi); 15. SHM No. 01186/Curug seluas 1.655 m² (seribu enam

ratus lima puluh lima meter persegi); 16. SHM No. 01106/Curug seluas 6.570 m² (enam ribu lima

ratus tujuh puluh meter persegi); 17. SHM No. 01175/Curug seluas 2.800 m² (dua ribu delapan

ratus meter persegi); 18. SHM No. 01177/Curug seluas 3.800 m² (tiga ribu delapan

ratus meter persegi); 19. SHM No. 01090/Curug seluas 5.500 m² (lima ribu

delapan ratus meter persegi); 20. SHM No. 01283/Curug seluas 6.137 m² (enam ribu

seratus tiga puluh tujuh meter persegi); 21. SHM No. 01287/Curug seluas 2.998 m² (dua ribu

sembilan ratus sembilan puluh delapan meter persegi); 22. SHM No. 01185/Curug seluas 1.832 m² (seribu delapan

ratus tiga puluh dua meter persegi); 23. SHM No. 01181/Curug seluas 1.104 m² (seribu seratus

empat meter persegi); 24. SHM No. 01184/Curug seluas 1.429 m² (seribu empat

ratus dua puluh sembilan meter persegi); 25. SHM No. 01180/Curug seluas 905 m² (sembilan ratus

lima meter persegi); 26. SHM No. 01178/Curug seluas 2.750 m² (dua ribu tujuh

ratus lima puluh meter persegi); 27. SHM No. 01176/Curug seluas 3.266 m² (tiga ribu dua

ratus enam puluh enam meter persegi); 28. SHM No. 01075/Curug seluas 7.212 m² (tujuh ribu dua

ratus dua belas meter persegi); 29. SHM No. 01073/Curug seluas 5.769 m² (lima ribu tujuh

ratus enam puluh sembilan meter persegi);

Page 135: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

115

persegi); 2. SHM No. 01183/Curug, seluas 893 m2 (delapan ratus

sembilan puluh tiga); 3. SHM No. 01093/curug seluas 8.614 m2 (delapan ribu

enam ratus empat belas ribu); 4. SHM No. 01091/curug seluas 5.930 m² (lima ribu

sembilan ratus tiga puluh meter persegi); 5. SHM No. 01069/Curug seluas 2.200 m² (dua ribu dua

ratus meter persegi); 6. SHM No. 01065/Curug seluas 3.085 m² (tiga ribu delapan

puluh lima meter persegi); 7. SHM No. 01071/Curug seluas 4.250 m² (empat ribu dua

ratus lima puluh meter persegi); 8. SHM No. 010274/Curug seluas 3.179 m² (tiga ribu

seratus tujuh puluh sembilan meter persegi); 9. SHM No. 01273/Curug seluas 2.947 m² (dua ribu

sembilan ratus empat puluh tujuh meter persegi); 10. SHM No. 01289/Curug seluas 2.045m² (dua ribu empat

puluh lima meter persegi); 11. SHM No. 01092/Curug seluas 3.702m² (tiga ribu tujuh

ratus dua meter persegi); 12. SHM No. 01089/Curug seluas 5.480 m² (lima ribu empat

ratus delapan puluh meter persegi); 13. SHM No. 01237/Curug seluas 7.940m² (tujuh ribu

sembilan ratus empat puluh meter persegi); 14. SHM No. 01182/Curug seluas 2.381 m² (dua ribu tiga

ratus delapan puluh satu meter persegi); 15. SHM No. 01186/Curug seluas 1.655 m² (seribu enam

ratus lima puluh lima meter persegi); 16. SHM No. 01106/Curug seluas 6.570 m² (enam ribu lima

ratus tujuh puluh meter persegi); 17. SHM No. 01175/Curug seluas 2.800 m² (dua ribu delapan

ratus meter persegi); 18. SHM No. 01177/Curug seluas 3.800 m² (tiga ribu delapan

ratus meter persegi); 19. SHM No. 01090/Curug seluas 5.500 m² (lima ribu

delapan ratus meter persegi); 20. SHM No. 01283/Curug seluas 6.137 m² (enam ribu

seratus tiga puluh tujuh meter persegi); 21. SHM No. 01287/Curug seluas 2.998 m² (dua ribu

sembilan ratus sembilan puluh delapan meter persegi); 22. SHM No. 01185/Curug seluas 1.832 m² (seribu delapan

ratus tiga puluh dua meter persegi); 23. SHM No. 01181/Curug seluas 1.104 m² (seribu seratus

empat meter persegi); 24. SHM No. 01184/Curug seluas 1.429 m² (seribu empat

ratus dua puluh sembilan meter persegi); 25. SHM No. 01180/Curug seluas 905 m² (sembilan ratus

lima meter persegi); 26. SHM No. 01178/Curug seluas 2.750 m² (dua ribu tujuh

ratus lima puluh meter persegi); 27. SHM No. 01176/Curug seluas 3.266 m² (tiga ribu dua

ratus enam puluh enam meter persegi); 28. SHM No. 01075/Curug seluas 7.212 m² (tujuh ribu dua

ratus dua belas meter persegi); 29. SHM No. 01073/Curug seluas 5.769 m² (lima ribu tujuh

ratus enam puluh sembilan meter persegi);

30. SHM No. 01072/Curug seluas 6.109 m² (enam ribu seratus sembilan meter persegi);

31. SHM No. 01070/Curug seluas 6.466 m² (enam ribu empat ratus enam puluh enam meter persegi);

32. SHM No. 01063/Curug seluas 5.740 m² (lima ribu tujuh ratus empat puluh meter persegi);

33. SHM No. 01288/Curug seluas 3.763 m² (tiga ribu tujuh ratus enam puluh tiga meter persegi);

Nilai Perjanjian : total sebesar Rp.77.840.500.000,- (tujuh puluh tujuh delapan ratus empat puluh juta lima ratus ribu Rupiah).

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: a. Membayar pajak sesuai tanggungan masing-masing

sesuai ketentuan pemerintah yang berlaku; b. Menjamin tidak ada gangguan atau tuntutan dari

siapapun juga;

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua : a. Membayar pajak sesuai tanggungan masing-masing

sesuai ketentuan pemerintah yang berlaku; b. Membayar sesuai dengan cara pembayaran yang telah

disepakati; c. Berhak mulai mengerjakan tanah-tanah tersebut.

Penyelesaian Perselisihan : Perselisihan diselesaikan dengan musyawarah, apabila tidak dapat diselesaikan akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir di Pengadilan Negeri di Karawang.

4. Perjanjian Pengikatan Jual Beli No 36 tanggal 10 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Saripudin

Burhan S.H., M. Kn., Notaris di Banyuasin oleh dan antara Haji Djemain selaku kuasa dan bertindak mewakili untuk dan atas nama Azhar Rumawie, Hajjah Poniati, Junaedy, A Makawi, M. Thamrin, Ilyas, Magdalena, Abdullah Beni, Berta Maysundari sebagai Pihak Pertama dengan Perseroan sebagai Pihak Kedua, dengan ketentuan sebagai berikut:

Obyek Perjanjian : tanah dengan luas keseluruhan 196.000 m² (Seratus

sembilan puluh enam ribu meter persegi) yang terletak di Desa Gasing, Kecamatan Talang Kelapa,Banyu Asin, Sumatera Selatan yang terdiri atas: a. SHM No. 2796/Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh

ribu meter persegi) atas nama Djemain; b. SHM No. 2802/Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh

ribu meter persegi) atas nama Azhar Rumawie; c. SHM No. 2803/ Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh

ribu meter persegi) atas nama Hajja Poniati; d. SHM No. 2799/Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh

ribu meter persegi) atas nama Junaedy; e. SHM No. 2800/Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh

ribu meter persegi) atas nama A Makawi; f. SHM No. 2801/Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh

ribu meter persegi) atas nama M. Thamrin; g. SHM No. 2805/Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh

ribu meter persegi) atas nama Ilyas; h. SHM No. 2804/Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh

ribu meter persegi) atas nama Magdalena; i. SHM No. 2798/Gasing seluas 16.000 m² (enam belas

ribu meter persegi) atas nama Abdullah Beni; j. SHM No. 2797/Gasing seluas 20.000 m² (dua puluh

ribu meter persegi) atas nama Berta Mai Sundari;

Page 136: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

116

Nilai Perjanjian : Total sebesar Rp.39.200.000.000,- (tiga puluh sembilan milyar dua ratus juta Rupiah).

Jangka Waktu : Berlaku sejak ditanda tangani oleh para Pihak sampai dengan Pihak Kedua melunasi kepada Pihak Pertama setelah Akta Hibah Akses jalan Perseroan selesai.

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: a. Tidak akan mengadakan dengan secara apapun

mengalihkan hak atas tanah dan bangunan tersebut kepada Pihak lain

b. Pihak Pertama menjamin bahwa tanah yang akan dijual kepada Pihak Kedua adalah benar-benar milik Pihak Pertama dan apabila dikemudian hari terdapat gugatan atau sengketa tanah tersebut diketahui merupakan objek jaminan atau gangguan Pihak Ketiga, maka Pihak Pertama bersedia mengembalikan seluruh biaya yang telah dibayarkan beserta denda sebesar 5 %;

c. Pihak Pertama mendapat pelunasan setelah Akta Hibah Akses jalan Perseroan selesai.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: a. Melakukan Pelunasan jual beli tanah terhadap Pihak

Pertama; b. Biaya akta serta biaya balik nama dan ongkos-ongkos

lainnya yang harus dikeluarkan untuk tertulisnya sertifikat atas nama Pihak Kedua harus dibayar dan menjadi tanggungan Pihak kedua;

c. Segala sesuatu yang akan dijual dan dibeli harus diserahkan kepada Pihak Kedua bebas dari beban-beban apapun juga serta beban dari sita-sitaan.

Penyelesaian Perselisihan : segala perselisihan akan diselesaikan dalam Pengadilan Negeri Kelas I (satu) Kabupaten Banyuwangi.

3. Perjanjian-perjanjian Pembiayaan antara Perseroan dengan Bank:

A. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”)

1) Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari BNI berdasarkan surat persetujuan

pemberian fasilitas kredit NO. BIN/2.2/094/R tanggal 10 Juni 2015 sebagaimana diperpanjang dengan Surat BIN/2.2/154/R tanggal 20 Juni 2016, dengan ketentuan sebagai berikut: Maksimum Kredit : Rp481.101.000.000,- (empat ratus delapan puluh satu miliar

seratus satu juta Rupiah). Jenis Fasilitas : Kredit Investasi. Keperluan : Pembangunan pabrik precast terletak di klari, karawang, jawa

barat dan sidoarjo jawa timur. Jangka waktu : 72 (tujuh puluh dua) bulan sejak penandatanganan perjanjian

kredit. Suku bunga : 10,25% (sepuluh koma dua lima persen) per tahun. Jaminan : a. Tanah dan bangunan plant di Klari Karawang seluas 130.296 m²

(seratus tiga puluh ribu dua ratus sembilan puluh enam meter persegi) terletak di Jl. Raya Kosambi, Curug, Dusun Kraja 1, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp137.721.233.566,- (seratus tiga puluh tujuh miliar tujuh ratus dua puluh satu juta lima ratus enam puluh enam Rupiah);

Page 137: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

117

Nilai Perjanjian : Total sebesar Rp.39.200.000.000,- (tiga puluh sembilan milyar dua ratus juta Rupiah).

Jangka Waktu : Berlaku sejak ditanda tangani oleh para Pihak sampai dengan Pihak Kedua melunasi kepada Pihak Pertama setelah Akta Hibah Akses jalan Perseroan selesai.

Hak dan Kewajiban : Hak dan Kewajiban Pihak Pertama: a. Tidak akan mengadakan dengan secara apapun

mengalihkan hak atas tanah dan bangunan tersebut kepada Pihak lain

b. Pihak Pertama menjamin bahwa tanah yang akan dijual kepada Pihak Kedua adalah benar-benar milik Pihak Pertama dan apabila dikemudian hari terdapat gugatan atau sengketa tanah tersebut diketahui merupakan objek jaminan atau gangguan Pihak Ketiga, maka Pihak Pertama bersedia mengembalikan seluruh biaya yang telah dibayarkan beserta denda sebesar 5 %;

c. Pihak Pertama mendapat pelunasan setelah Akta Hibah Akses jalan Perseroan selesai.

Hak dan Kewajiban Pihak Kedua: a. Melakukan Pelunasan jual beli tanah terhadap Pihak

Pertama; b. Biaya akta serta biaya balik nama dan ongkos-ongkos

lainnya yang harus dikeluarkan untuk tertulisnya sertifikat atas nama Pihak Kedua harus dibayar dan menjadi tanggungan Pihak kedua;

c. Segala sesuatu yang akan dijual dan dibeli harus diserahkan kepada Pihak Kedua bebas dari beban-beban apapun juga serta beban dari sita-sitaan.

Penyelesaian Perselisihan : segala perselisihan akan diselesaikan dalam Pengadilan Negeri Kelas I (satu) Kabupaten Banyuwangi.

3. Perjanjian-perjanjian Pembiayaan antara Perseroan dengan Bank:

A. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”)

1) Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Investasi dari BNI berdasarkan surat persetujuan

pemberian fasilitas kredit NO. BIN/2.2/094/R tanggal 10 Juni 2015 sebagaimana diperpanjang dengan Surat BIN/2.2/154/R tanggal 20 Juni 2016, dengan ketentuan sebagai berikut: Maksimum Kredit : Rp481.101.000.000,- (empat ratus delapan puluh satu miliar

seratus satu juta Rupiah). Jenis Fasilitas : Kredit Investasi. Keperluan : Pembangunan pabrik precast terletak di klari, karawang, jawa

barat dan sidoarjo jawa timur. Jangka waktu : 72 (tujuh puluh dua) bulan sejak penandatanganan perjanjian

kredit. Suku bunga : 10,25% (sepuluh koma dua lima persen) per tahun. Jaminan : a. Tanah dan bangunan plant di Klari Karawang seluas 130.296 m²

(seratus tiga puluh ribu dua ratus sembilan puluh enam meter persegi) terletak di Jl. Raya Kosambi, Curug, Dusun Kraja 1, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp137.721.233.566,- (seratus tiga puluh tujuh miliar tujuh ratus dua puluh satu juta lima ratus enam puluh enam Rupiah);

Pembatasan (Negative Covenant) : Tanpa pemberitahuan tertulis kepada BNI, saudara tidak diperkenankan untuk: 1. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar

saudara yang dapat mengurangi kemampuan saudara melunasi fasilitas kredit. 2. Menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan seluruh atau sebagian kekayaan aset

milik saudara dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi, kecuali: i. Menjual atau mengalihkan aset dengan ketentuan yang bersifat arm’s length dan

dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari. ii. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan aset sebagai ganti atau digantikan aset

lainnya yang sebanding atau lebih baik tipe, sifat dan kualitasnya.

b. Tanah dan bangunan plant di Sidoarjo seluas 40.196 m² (empat puluh ribu seratus sembilan puluh enam meter persegi) terletak di Desa Kedung Wonokerto, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dengan nilai pengikatan Rp66.038.444.437,- (enam puluh enam miliar tiga puluh delapan juta empat ratus empat puluh empat ribu empat ratus tiga puluh tujuh Rupiah);

c. Tanah dan bangunan seluas 70.099 m² (tujuh puluh ribu sembilan puluh sembilan meter persegi) sesuai dengan SHGB 0032/Ciabatu sebagaimana diuraikan dalam surat Ukur No. 11/Ciabatu/2015 tanggal 19 Januari 2015 terletak di Jl. Raya Sadang, Subang No. 28, Km 15, Kampung Mekarsari, RT 05 RW 02, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp88.340.004.000,- (delapan puluh delapan miliar tiga ratus empat puluh juta empat ribu Rupiah) yang telah diberikan Surat Kuasa Membebankan hak Tanggunan No. 174 tanggal 30 juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta;

d. Tanah dan bangunan seluas 16.620 m² (enam belas ribu enam ratus dua puluh meter persegi) sesuai dengan SHGB No. 2/Kali Jaya sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi No. 9858/1987 tanggal 20 November 1987 terletak di Jl. Imam Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp58.218.498.201,- (lima puluh delapan miliar dua ratus delapan belas juta empat ratus sembilan puluh delapan ribu dua ratus satu Rupiah) yang telah diberikan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggunan No. 153 tanggal 23 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta;

e. Peralatan/ Mesin/Alat berat di Kiari, Kerawang yang akan dibiayai dengan nilai pengikatan Rp299.866.478.836,- (dua ratus sembilan puluh sembilan miliar delapan ratus enam puluh enam juta empat ratus tujuh puluh delapan ribu delapan ratus tiga puluh enam Rupiah);

f. Peralatan/Mesin/Alat berat di Sidoarjo yang akan dibiayai dengan nilai pengikatan Rp175.490.704.294,- (seratus tujuh puluh lima miliar empat ratus sembilan puluh juta tujuh ratus empat ribu dua ratus sembilan puluh empat Rupiah);

g. Piutang Usaha per 31 Desember 2014 dengan nilai pengikatan Rp240.461.410.753,- (dua ratus empat puluh miliar empat ratus lima puluh satu juta empat ratus sepuluh ribu tujuh ratus lima puluh tiga Rupiah).

Page 138: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

118

iii. Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorganisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang penjualan aset tersebut tidak mempunyai akibat material.

iv. Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak berguna atau tidak dipakai lagi dengan ketentuan yang bersifat arm’s length.

3. Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/diusahakan oleh saudara yang dapat menimbulkan akibat material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku;

4. Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan, pembubaran Perseoan maupun rekonstruksi (tindakan korporasi) selain daripada hal berikut: - Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang

tidak memiliki akibat material. - Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketentuan bahwa

tindakan korporasi tersebut dilakukan dengan syarat: i. saudara akan menjadi badan hukum yang bertahan (surviving legal entity) dan

akan memiliki status hukum yang sama setelah dilakukan tindakan korporasi. ii. Tidak ada akibat material setelah terjadinya tindakan korporasi.

- Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

- Pemisahan dimana saudara menjadi pemegang saham mayoritas. 5. Mengubah anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material; 6. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran

hutang kepada instansi yang berwenang. 7. Memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain.

2) Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Investasi IDC dari BNI berdasarkan surat

persetujuan pemberian fasilitas kredit NO. BIN/2.2/094/R tanggal 10 Juni 2015 sebagaimana diperpanjang dengan Surat BIN/2.2/154/R tanggal 20 Juni 2016, dengan ketentuan sebagai berikut:

Maksimum Kredit : Rp9.666.000.000,- (sembilan miliar enam ratus enam puluh enam

juta Rupiah). Jenis Fasilitas : Kredit Investasi IDC. Keperluan : untuk menampung 70% (tujuh puluh persen) kewajiban

pembayaran bunga KI selama periode kontruksi namun tidak melebihi masa penarikan kredit.

Jangka waktu : 72 (tujuh puluh dua) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit.

Suku bunga

: 10,50% (sepuluh koma lima puluh persen) per tahun

Jaminan : a. Tanah dan bangunan plant di Klari Karawang seluas 130.296 m² (seratus tiga puluh ribu dua ratus sembilan puluh enam meter persegi) terletak di Jl. Raya Kosambi, Curug, Dusun Kraja 1, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp137.721.233.566,- (seratus tiga puluh tujuh miliar tujuh ratus dua puluh satu juta lima ratus enam puluh enam Rupiah);

b. Tanah dan bangunan plant di Sidoarjo seluas 40.196 m² (empat puluh ribu seratus sembilan puluh enam meter persegi) terletak di Desa Kedung Wonokerto, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dengan nilai pengikatan Rp66.038.444.437,- (enam puluh enam miliar tiga puluh delapan juta empat ratus empat puluh empat ribu empat ratus tiga puluh tujuh Rupiah);

c. Tanah dan bangunan seluas 70.099 m² (tujuh puluh ribu sembilan puluh sembilan meter persegi) sesuai dengan SHGB 0032/Ciabatu sebagaimana diuraikan dalam surat Ukur No.

Page 139: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

119

iii. Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorganisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang penjualan aset tersebut tidak mempunyai akibat material.

iv. Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak berguna atau tidak dipakai lagi dengan ketentuan yang bersifat arm’s length.

3. Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/diusahakan oleh saudara yang dapat menimbulkan akibat material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku;

4. Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan, pembubaran Perseoan maupun rekonstruksi (tindakan korporasi) selain daripada hal berikut: - Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang

tidak memiliki akibat material. - Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketentuan bahwa

tindakan korporasi tersebut dilakukan dengan syarat: i. saudara akan menjadi badan hukum yang bertahan (surviving legal entity) dan

akan memiliki status hukum yang sama setelah dilakukan tindakan korporasi. ii. Tidak ada akibat material setelah terjadinya tindakan korporasi.

- Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

- Pemisahan dimana saudara menjadi pemegang saham mayoritas. 5. Mengubah anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material; 6. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran

hutang kepada instansi yang berwenang. 7. Memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain.

2) Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Investasi IDC dari BNI berdasarkan surat

persetujuan pemberian fasilitas kredit NO. BIN/2.2/094/R tanggal 10 Juni 2015 sebagaimana diperpanjang dengan Surat BIN/2.2/154/R tanggal 20 Juni 2016, dengan ketentuan sebagai berikut:

Maksimum Kredit : Rp9.666.000.000,- (sembilan miliar enam ratus enam puluh enam

juta Rupiah). Jenis Fasilitas : Kredit Investasi IDC. Keperluan : untuk menampung 70% (tujuh puluh persen) kewajiban

pembayaran bunga KI selama periode kontruksi namun tidak melebihi masa penarikan kredit.

Jangka waktu : 72 (tujuh puluh dua) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit.

Suku bunga

: 10,50% (sepuluh koma lima puluh persen) per tahun

Jaminan : a. Tanah dan bangunan plant di Klari Karawang seluas 130.296 m² (seratus tiga puluh ribu dua ratus sembilan puluh enam meter persegi) terletak di Jl. Raya Kosambi, Curug, Dusun Kraja 1, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp137.721.233.566,- (seratus tiga puluh tujuh miliar tujuh ratus dua puluh satu juta lima ratus enam puluh enam Rupiah);

b. Tanah dan bangunan plant di Sidoarjo seluas 40.196 m² (empat puluh ribu seratus sembilan puluh enam meter persegi) terletak di Desa Kedung Wonokerto, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dengan nilai pengikatan Rp66.038.444.437,- (enam puluh enam miliar tiga puluh delapan juta empat ratus empat puluh empat ribu empat ratus tiga puluh tujuh Rupiah);

c. Tanah dan bangunan seluas 70.099 m² (tujuh puluh ribu sembilan puluh sembilan meter persegi) sesuai dengan SHGB 0032/Ciabatu sebagaimana diuraikan dalam surat Ukur No.

11/Ciabatu/2015 tanggal 19 Januari 2015 terletak di Jl. Raya Sadang, Subang No. 28, Km 15, Kampung Mekarsari, RT 05 RW 02, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp88.340.004.000,- (delapan puluh delapan miliar tiga ratus empat puluh juta empat ribu Rupiah) yang telah diberikan Surat Kuasa Membebankan hak Tanggunan No. 174 tanggal 30 juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta;

d. Tanah dan bangunan seluas 16.620 m² (enam belas ribu enam ratus dua puluh meter persegi) sesuai dengan SHGB No. 2/Kali Jaya sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi No. 9858/1987 tanggal 20 November 1987 terletak di Jl. Imam Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp58.218.498.201,- (lima puluh delapan miliar dua ratus delapan belas juta empat ratus sembilan puluh delapan ribu dua ratus satu Rupiah) yang telah diberikan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggunan No. 153 tanggal 23 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta;

e. Peralatan/Mesin/Alat berat di Kiari, Kerawang yang akan dibiayai dengan nilai pengikatan Rp299.866.478.836,- (dua ratus sembilan puluh sembilan miliar delapan ratus enam puluh enam juta empat ratus tujuh puluh delapan ribu delapan ratus tiga puluh enam Rupiah);

f. Peralatan/ Mesin/Alat berat di Sidoarjo yang akan dibiayai dengan nilai pengikatan Rp175.490.704.294,- (seratus tujuh puluh lima miliar empat ratus sembilan puluh juta tujuh ratus empat ribu dua ratus sembilan puluh empat Rupiah);

g. Piutang Usaha per 31 Desember 2014 dengan nilai pengikatan Rp240.461.410.753,- (dua ratus empat puluh miliar empat ratus lima puluh satu juta empat ratus sepuluh ribu tujuh ratus lima puluh tiga Rupiah).

Pembatasan (Negative Covenant) : Tanpa pemberitahuan tertulis kepada BNI, saudara tidak diperkenankan untuk: 1. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar

saudara yang dapat mengurangi kemampuan saudara melunasi fasilitas kredit. 2. Menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan seluruh atau sebagian kekayaan aset

milik saudara dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi, kecuali: - Menjual atau mengalihkan aset dengan ketentuan yang bersifat arm’s length dan

dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari. - Menjual atau dengan cara lain mengalihkan aset sebagai ganti atau digantikan aset

lainnya yang sebanding atau lebih baik tipe, sifat dan kualitasnya. - Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorganisasi oleh

Pemerintah Republik Indonesia sepanjang penjualan aset tersebut tidak mempunyai akibat material.

- Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak berguna atau tidak dipakai lagi dengan ketentuan yang bersifat arm’s length.

3. Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/diusahakan oleh saudara yang dapat menimbulkan akibat material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku;

4. Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan, pembubaran Perseoan maupun rekonstruksi (tindakan korporasi) selain daripada hal berikut: i. Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang

tidak memiliki akibat material.

Page 140: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

120

ii. Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketentuan bahwa tindakan korporasi tersebut dilakukan dengan syarat: a. saudara akan menjadi badan hukum yang bertahan (surviving legal entity) dan

akan memiliki status hukum yang sama setelah dilakukan tindakan korporasi. b. Tidak ada akibat material setelah terjadinya tindakan korporasi.

iii. Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. - Pemisahan dimana saudara menjadi pemegang saham mayoritas.

5. Mengubah anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material; 6. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran

hutang kepada instansi yang berwenang. 7. Memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain.

3) Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja dari BNI berdasarkan Perjanjian

Kredit No. 150 tanggal 23 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana telah diubah terakhir berdasarkan surat BNI No.BIN/2.2/154/R tanggal 20 Juni 2016, dengan ketentuan sebagai berikut:

Maksimum Kredit : Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah). Jenis Fasilitas : Kredit Modal Kerja. Keperluan : untuk operasional perusahaan. Jangka waktu : 23 Juni 2016 sampai dengan 22 Juni 2017. Suku bunga : 10,25% (sepuluh koma dua lima persen) per tahun Jaminan : a. Tanah dan bangunan plant di Klari Karawang seluas 130.296 m²

(seratus tiga puluh ribu dua ratus sembilan puluh enam meter persegi) terletak di Jl. Raya Kosambi, Curug, Dusun Kraja 1, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp137.721.233.566,- (seratus tiga puluh tujuh miliar tujuh ratus dua puluh satu juta lima ratus enam puluh enam Rupiah);

b. Tanah dan bangunan plant di Sidoarjo seluas 40.196 m² (empat puluh ribu seratus sembilan puluh enam meter persegi) terletak di Desa Kedung Wonokerto, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dengan nilai pengikatan Rp66.038.444.437,- (enam puluh enam miliar tiga puluh delapan juta empat ratus empat puluh empat ribu empat ratus tiga puluh tujuh Rupiah);

c. Tanah dan bangunan seluas 70.099 m² (tujuh puluh ribu sembilan puluh sembilan meter persegi) sesuai dengan SHGB 0032/Ciabatu sebagaimana diuraikan dalam surat Ukur No. 11/Ciabatu/2015 tanggal 19 Januari 2015 terletak di Jl. Raya Sadang, Subang No. 28, Km 15, Kampung Mekarsari, RT 05 RW 02, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp88.340.004.000,- (delapan puluh delapan miliar tiga ratus empat puluh juta empat ribu Rupiah) yang telah diberikan Surat Kuasa Membebankan hak Tanggunan No. 174 tanggal 30 juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta;

d. Tanah dan bangunan seluas 16.620 m² (enam belas ribu enam ratus dua puluh meter persegi) sesuai dengan SHGB No. 2/Kali Jaya sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi No. 9858/1987 tanggal 20 November 1987 terletak di Jl. Imam Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp58.218.498.201,- (lima puluh delapan miliar dua ratus delapan belas juta empat ratus sembilan puluh delapan ribu

Page 141: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

121

ii. Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketentuan bahwa tindakan korporasi tersebut dilakukan dengan syarat: a. saudara akan menjadi badan hukum yang bertahan (surviving legal entity) dan

akan memiliki status hukum yang sama setelah dilakukan tindakan korporasi. b. Tidak ada akibat material setelah terjadinya tindakan korporasi.

iii. Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. - Pemisahan dimana saudara menjadi pemegang saham mayoritas.

5. Mengubah anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material; 6. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran

hutang kepada instansi yang berwenang. 7. Memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain.

3) Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja dari BNI berdasarkan Perjanjian

Kredit No. 150 tanggal 23 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana telah diubah terakhir berdasarkan surat BNI No.BIN/2.2/154/R tanggal 20 Juni 2016, dengan ketentuan sebagai berikut:

Maksimum Kredit : Rp50.000.000.000,- (lima puluh miliar Rupiah). Jenis Fasilitas : Kredit Modal Kerja. Keperluan : untuk operasional perusahaan. Jangka waktu : 23 Juni 2016 sampai dengan 22 Juni 2017. Suku bunga : 10,25% (sepuluh koma dua lima persen) per tahun Jaminan : a. Tanah dan bangunan plant di Klari Karawang seluas 130.296 m²

(seratus tiga puluh ribu dua ratus sembilan puluh enam meter persegi) terletak di Jl. Raya Kosambi, Curug, Dusun Kraja 1, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp137.721.233.566,- (seratus tiga puluh tujuh miliar tujuh ratus dua puluh satu juta lima ratus enam puluh enam Rupiah);

b. Tanah dan bangunan plant di Sidoarjo seluas 40.196 m² (empat puluh ribu seratus sembilan puluh enam meter persegi) terletak di Desa Kedung Wonokerto, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dengan nilai pengikatan Rp66.038.444.437,- (enam puluh enam miliar tiga puluh delapan juta empat ratus empat puluh empat ribu empat ratus tiga puluh tujuh Rupiah);

c. Tanah dan bangunan seluas 70.099 m² (tujuh puluh ribu sembilan puluh sembilan meter persegi) sesuai dengan SHGB 0032/Ciabatu sebagaimana diuraikan dalam surat Ukur No. 11/Ciabatu/2015 tanggal 19 Januari 2015 terletak di Jl. Raya Sadang, Subang No. 28, Km 15, Kampung Mekarsari, RT 05 RW 02, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp88.340.004.000,- (delapan puluh delapan miliar tiga ratus empat puluh juta empat ribu Rupiah) yang telah diberikan Surat Kuasa Membebankan hak Tanggunan No. 174 tanggal 30 juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta;

d. Tanah dan bangunan seluas 16.620 m² (enam belas ribu enam ratus dua puluh meter persegi) sesuai dengan SHGB No. 2/Kali Jaya sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi No. 9858/1987 tanggal 20 November 1987 terletak di Jl. Imam Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dengan nilai pengikatan Rp58.218.498.201,- (lima puluh delapan miliar dua ratus delapan belas juta empat ratus sembilan puluh delapan ribu

dua ratus satu Rupiah) yang telah diberikan Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggunan No. 153 tanggal 23 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta;

e. Peralatan/ Mesin/Alat berat di Kiari, Kerawang yang akan dibiayai dengan nilai pengikatan Rp299.866.478.836,- (dua ratus sembilan puluh sembilan miliar delapan ratus enam puluh enam juta empat ratus tujuh puluh delapan ribu delapan ratus tiga puluh enam Rupiah);

f. Peralatan/Mesin/Alat berat di Sidoarjo yang akan dibiayai dengan nilai pengikatan Rp175.490.704.294,- (seratus tujuh puluh lima miliar empat ratus sembilan puluh juta tujuh ratus empat ribu dua ratus sembilan puluh empat Rupiah);

g. Piutang Usaha per 31 Desember 2014 dengan nilai pengikatan Rp240.461.410.753,- (dua ratus empat puluh miliar empat ratus lima puluh satu juta empat ratus sepuluh ribu tujuh ratus lima puluh tiga Rupiah).

Pembatasan (Negative Covenant) : Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Penerima Kredit tidak diperkenankan untuk 1. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar

yang dapat mengurangi kemampuan melunasi fasilitas kredit; 2. Menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan seluruh atau sebagian kekayaan aset

milik Penerima Kredit dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi, kecuali: i. Menjual atau mengalihkan aset dengan ketentuan yang bersifat arm’s length dan

dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari. ii. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan aset sebagai ganti atau digantikan aset

lainnya yang sebanding atau lebih baik tipe, sifat dan kualitasnya. iii. Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorganisasi oleh

Pemerintah Republik Indonesia sepanjang penjualan aset tersebut tidak mempunyai akibat material.

iv. Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak berguna atau tidak dipakai lagi dengan ketentuan yang bersifat arm’s length.

3. Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/diusahakan oleh Perseroan yang dapat menimbulkan akibat material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku;

4. Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan, pembubaran Perseoan maupun rekonstruksi (tindakan korporasi) selain daripada hal berikut:

- Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang tidak memiliki akibat material.

- Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketentuan bahwa tindakan korporasi tersebut dilakukan dengan syarat: i. Perseroan akan menjadi badan hukum yang bertahan (surviving legal entity)

dan akan memiliki status hukum yang sama setelah dilakukan tindakan korporasi.

ii. Tidak ada akibat material setelah terjadinya tindakan korporasi. - Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan

yang berlaku. - Pemisahan dimana saudara menjadi pemegang saham mayoritas.

5. Mengubah anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material; 6. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran

hutang kepada instansi yang berwenang. 7. Memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain.

Page 142: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

122

4) Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja dari BNI berdasarkan Perjanjian Kredit No. 151 tanggal 23 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana telah diubah terakhir berdasarkan surat BNI No. BIN/2.2/154/R tanggal 20 Juni 2016, dengan ketentuan sebagai berikut:

Maksimum Kredit : Rp300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah). Jenis Fasilitas : Kredit Modal Kerja Revolving. Keperluan : untuk tambahan modal kerja atas penjualan produk precast

dan ready mix untuk proyek milik pemerintah dan swasta. Jangka waktu : 23 Juni 2016 sampai dengan 22 Juni 2017. Suku bunga : 10,25% (sepuluh koma dua lima persen) per tahun Jaminan : Cross collateral dengan Perjanjian Kredit No. 150 tanggal 23

Juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta.

Pembatasan (Negative Covenant): Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Penerima Kredit tidak diperkenankan untuk a. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar

yang dapat mengurangi kemampuan melunasi fasilitas kredit; b. Menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan seluruh atau sebagian kekayaan aset

milik Penerima Kredit dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi, kecuali: i. Menjual atau mengalihkan aset dengan ketentuan yang bersifat arm’s length dan

dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari. ii. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan aset sebagai ganti atau digantikan aset

lainnya yang sebanding atau lebih baik tipe, sifat dan kualitasnya. iii. Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorganisasi oleh

Pemerintah Republik Indonesia sepanjang penjualan aset tersebut tidak mempunyai akibat material.

iv. Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak berguna atau tidak dipakai lagi dengan ketentuan yang bersifat arm’s length.

c. Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/diusahakan oleh Perseroan yang dapat menimbulkan akibat material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku;

d. Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan, pembubaran Perseoan maupun rekonstruksi (tindakan korporasi) selain daripada hal berikut: - Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang

tidak memiliki akibat material. - Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketentuan bahwa

tindakan korporasi tersebut dilakukan dengan syarat: i. Perseroan akan menjadi badan hukum yang bertahan (surviving legal entity)

dan akan memiliki status hukum yang sama setelah dilakukan tindakan korporasi.

ii. Tidak ada akibat material setelah terjadinya tindakan korporasi. - Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang

berlaku. - Pemisahan dimana saudara menjadi pemegang saham mayoritas.

e. Mengubah anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material; f. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran

hutang kepada instansi yang berwenang. g. Memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain.

5) Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja dari BNI berdasarkan Perjanjian

Kredit No. 152 tanggal 23 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana telah diubah terakhir berdasarkan surat BNI No. BIN/2.2/154/R tanggal 20 Juni 2016, dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 143: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

123

4) Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja dari BNI berdasarkan Perjanjian Kredit No. 151 tanggal 23 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana telah diubah terakhir berdasarkan surat BNI No. BIN/2.2/154/R tanggal 20 Juni 2016, dengan ketentuan sebagai berikut:

Maksimum Kredit : Rp300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah). Jenis Fasilitas : Kredit Modal Kerja Revolving. Keperluan : untuk tambahan modal kerja atas penjualan produk precast

dan ready mix untuk proyek milik pemerintah dan swasta. Jangka waktu : 23 Juni 2016 sampai dengan 22 Juni 2017. Suku bunga : 10,25% (sepuluh koma dua lima persen) per tahun Jaminan : Cross collateral dengan Perjanjian Kredit No. 150 tanggal 23

Juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta.

Pembatasan (Negative Covenant): Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Penerima Kredit tidak diperkenankan untuk a. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar

yang dapat mengurangi kemampuan melunasi fasilitas kredit; b. Menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan seluruh atau sebagian kekayaan aset

milik Penerima Kredit dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi, kecuali: i. Menjual atau mengalihkan aset dengan ketentuan yang bersifat arm’s length dan

dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari. ii. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan aset sebagai ganti atau digantikan aset

lainnya yang sebanding atau lebih baik tipe, sifat dan kualitasnya. iii. Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorganisasi oleh

Pemerintah Republik Indonesia sepanjang penjualan aset tersebut tidak mempunyai akibat material.

iv. Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak berguna atau tidak dipakai lagi dengan ketentuan yang bersifat arm’s length.

c. Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/diusahakan oleh Perseroan yang dapat menimbulkan akibat material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku;

d. Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan, pembubaran Perseoan maupun rekonstruksi (tindakan korporasi) selain daripada hal berikut: - Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang

tidak memiliki akibat material. - Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketentuan bahwa

tindakan korporasi tersebut dilakukan dengan syarat: i. Perseroan akan menjadi badan hukum yang bertahan (surviving legal entity)

dan akan memiliki status hukum yang sama setelah dilakukan tindakan korporasi.

ii. Tidak ada akibat material setelah terjadinya tindakan korporasi. - Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang

berlaku. - Pemisahan dimana saudara menjadi pemegang saham mayoritas.

e. Mengubah anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material; f. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran

hutang kepada instansi yang berwenang. g. Memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain.

5) Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja dari BNI berdasarkan Perjanjian

Kredit No. 152 tanggal 23 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana telah diubah terakhir berdasarkan surat BNI No. BIN/2.2/154/R tanggal 20 Juni 2016, dengan ketentuan sebagai berikut:

Maksimum Kredit : Rp300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah). Jenis Fasilitas : plafond/ revolving. Keperluan : tujuan kredit adalah sebagai berikut:

a. Garansi Bank (“GB”) / Standby Letter if Credit (“SBLC”) untuk keperluan tender/ uangmuka/ pelaksanaan/ pemelihaaraan/ pembayaran proyek-proyek swasta/ pemerintah;

b. Supply Chain Financing (“SCF”) untuk pembiayaan invoice/tagihan supplier/subkontraktor yang telah diakseptasi oleh Penerima Kredit.

Jangka waktu : 23 Juni 2016 sampai dengan 23 Juni 2017. Suku bunga : sebesar tingkat bunga fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) yang

berlaku untuk penerima Kredit ditambah 5% (lima persen). Jaminan : Cross collateral dengan Perjanjian Kredit No. 150 tanggal 23 Juni

2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta dan Perjanjian Kredit No. 151 tanggal 23 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Wenda Taurusita Amidjaja, S.H., Notaris di Jakarta.

Pembatasan (Negative Covenant) : Tanpa pemberitahuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Penerima Kredit tidak diperkenankan untuk: 1) Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar

yang dapat mengurangi kemampuan melunasi fasilitas kredit; 2) Menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan seluruh atau sebagian kekayaan aset

milik Penerima Kredit dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi, kecuali: i. Menjual atau mengalihkan aset dengan ketentuan yang bersifat arm’s length dan

dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari. ii. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan aset sebagai ganti atau digantikan aset

lainnya yang sebanding atau lebih baik tipe, sifat dan kualitasnya. iii. Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorganisasi oleh

Pemerintah Republik Indonesia sepanjang penjualan aset tersebut tidak mempunyai akibat material.

iv. Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak berguna atau tidak dipakai lagi dengan ketentuan yang bersifat arm’s length.

3) Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/diusahakan oleh Perseroan yang dapat menimbulkan akibat material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku;

4) Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan, pembubaran Perseoan maupun rekonstruksi (tindakan korporasi) selain daripada hal berikut:

- Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang tidak memiliki akibat material.

- Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketentuan bahwa tindakan korporasi tersebut dilakukan dengan syarat: i. Perseroan akan menjadi badan hukum yang bertahan (surviving legal entity)

dan akan memiliki status hukum yang sama setelah dilakukan tindakan korporasi.

ii. Tidak ada akibat material setelah terjadinya tindakan korporasi. - Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan

yang berlaku. - Pemisahan dimana saudara menjadi pemegang saham mayoritas.

5) Mengubah anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material; 6) Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran

hutang kepada instansi yang berwenang. 7) Memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain.

Page 144: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

124

B. Sindikasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“Sindikasi BNI-BRI”)

Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Sindikasi BNI–BRI berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi No. 66 tanggal 30 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan Ariani Lakhsmijati Rachim, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Maksimum Kredit : Rp1.705.720.000.000,- (satu triliun tujuh ratus lima miliar tujuh

ratus dua puluh juta Rupiah) yang terdiri dari BNI sebesar Rp852.860.000.000,- (delapan ratus lima puluh dua miliar delapan ratus enam puluh juta Rupiah) dan BRI sebesar Rp852.860.000.000,- (delapan ratus lima puluh dua miliar delapan ratus enam puluh juta Rupiah).

Jenis Fasilitas : transaksional/clean up system Tujuan Penggunaan : pembiayaan 70% (tujuh puluh persen) dari biaya pengadaan

amterial untuk proyek pembangunan Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu Seksi 1 di luar Pajak pertambahan Nilai (PPn).

Jangka waktu : jatuh tempo pembayaran pada tanggal 10 Agustus 2018

Agunan : 1) Kepemilikan 60 % (enam puluh persen) saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga

(“KKDM”) oleh PT Waskita Toll Road (“WTR”) diikat secara gadai; 2) Hak Konsesi Pengusahaan Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu berdasarkan

Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol diikat secara notaril berupa akta Pengalihan Hak Pengelolaan Jalan Tol (Cessie) atas nama KKDM, termasuk hak untuk mengalihkan Hak Penguasaan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu kepada pihak ketiga dan/atau menunjuk Pihak ketiga sebagai Operator Jalan Tol, sebagai pelaksanaan dari ketentuan Akta Hak Pengelolaan Jalan Tol (Cessie);

3) Tagihan/piutang Debi tur dari Proyek yang dibiayai diikat secara fidusia minimum sebesar 100% (seratus persen) dari nilai kontrak yang dituangkan ke dalam Akta Jaminan Fidusia Atas Tagihan No. 68 tanggal 30 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan Ariani Lakhsmijati Rachim, S.H., Notaris di Jakarta Selatan;

4) Tagihan atas klaim asuransi proyek yang dibiayai diikat secara fidusia sebesar 100% (seratus persen) dari nilai pertanggungan yang dituangkan kedalam Akta Jaminan Fidusia Atas Klaim Asuransi No. 67 tanggal 30 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan Ariani Lakhsmijati Rachim, S.H., Notaris di Jakarta Selatan.

Pembatasan (Negative Covenant): Selama hutang belum dinyatakan lunas oleh Para Kreditur, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Para Kreditur, Debitur dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Menyerahkan atau mengalihkan seluruh atau sebagian dari hak dan/atau kewajiban

Debitur yang timbul berdasarkan Dokumen Transaksi kepada pihak lain; b. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar

Debitur yang dapat mengurangi kemampuan Debitur untuk memenuhi kewajibannya kepada Para Kreditur berdasarkan Dokumen Transaksi termasuk namun tidak terbatas pada melunasi Kredit;

c. Mengajukan permohonan PKPU atau kepailitan kepada instansi yang berwenang; Melakukan perubahan akta perjanjian jual beli bersyarat dengan hak untuk membeli kembali atas saham- saham PT KKDM tertanggal 17 Oktober 2014 No. 24 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M. Kn., notaris di Jakarta;

d. Mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan kepada pihak lain yang terkait dengan asset tertentu yang dijaminkan kepada Para Kreditur;

e. Menyewakan asset yang dijaminkan di Agen Jaminan kepada pihak lain; Melakukan penjualan Aktiva tetap per tahun melebihi nilai Rp500.000.000.000,- (lima

ratus miliar Rupiah).

Page 145: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

125

B. Sindikasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“Sindikasi BNI-BRI”)

Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Sindikasi BNI–BRI berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi No. 66 tanggal 30 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan Ariani Lakhsmijati Rachim, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, dengan ketentuan sebagai berikut:

Maksimum Kredit : Rp1.705.720.000.000,- (satu triliun tujuh ratus lima miliar tujuh

ratus dua puluh juta Rupiah) yang terdiri dari BNI sebesar Rp852.860.000.000,- (delapan ratus lima puluh dua miliar delapan ratus enam puluh juta Rupiah) dan BRI sebesar Rp852.860.000.000,- (delapan ratus lima puluh dua miliar delapan ratus enam puluh juta Rupiah).

Jenis Fasilitas : transaksional/clean up system Tujuan Penggunaan : pembiayaan 70% (tujuh puluh persen) dari biaya pengadaan

amterial untuk proyek pembangunan Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu Seksi 1 di luar Pajak pertambahan Nilai (PPn).

Jangka waktu : jatuh tempo pembayaran pada tanggal 10 Agustus 2018

Agunan : 1) Kepemilikan 60 % (enam puluh persen) saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga

(“KKDM”) oleh PT Waskita Toll Road (“WTR”) diikat secara gadai; 2) Hak Konsesi Pengusahaan Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu berdasarkan

Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol diikat secara notaril berupa akta Pengalihan Hak Pengelolaan Jalan Tol (Cessie) atas nama KKDM, termasuk hak untuk mengalihkan Hak Penguasaan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu kepada pihak ketiga dan/atau menunjuk Pihak ketiga sebagai Operator Jalan Tol, sebagai pelaksanaan dari ketentuan Akta Hak Pengelolaan Jalan Tol (Cessie);

3) Tagihan/piutang Debi tur dari Proyek yang dibiayai diikat secara fidusia minimum sebesar 100% (seratus persen) dari nilai kontrak yang dituangkan ke dalam Akta Jaminan Fidusia Atas Tagihan No. 68 tanggal 30 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan Ariani Lakhsmijati Rachim, S.H., Notaris di Jakarta Selatan;

4) Tagihan atas klaim asuransi proyek yang dibiayai diikat secara fidusia sebesar 100% (seratus persen) dari nilai pertanggungan yang dituangkan kedalam Akta Jaminan Fidusia Atas Klaim Asuransi No. 67 tanggal 30 Oktober 2015 yang dibuat di hadapan Ariani Lakhsmijati Rachim, S.H., Notaris di Jakarta Selatan.

Pembatasan (Negative Covenant): Selama hutang belum dinyatakan lunas oleh Para Kreditur, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Para Kreditur, Debitur dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Menyerahkan atau mengalihkan seluruh atau sebagian dari hak dan/atau kewajiban

Debitur yang timbul berdasarkan Dokumen Transaksi kepada pihak lain; b. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar

Debitur yang dapat mengurangi kemampuan Debitur untuk memenuhi kewajibannya kepada Para Kreditur berdasarkan Dokumen Transaksi termasuk namun tidak terbatas pada melunasi Kredit;

c. Mengajukan permohonan PKPU atau kepailitan kepada instansi yang berwenang; Melakukan perubahan akta perjanjian jual beli bersyarat dengan hak untuk membeli kembali atas saham- saham PT KKDM tertanggal 17 Oktober 2014 No. 24 yang dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M. Kn., notaris di Jakarta;

d. Mengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan kepada pihak lain yang terkait dengan asset tertentu yang dijaminkan kepada Para Kreditur;

e. Menyewakan asset yang dijaminkan di Agen Jaminan kepada pihak lain; Melakukan penjualan Aktiva tetap per tahun melebihi nilai Rp500.000.000.000,- (lima

ratus miliar Rupiah).

C. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (“BRI”)

Perseroan telah memperoleh Fasilitas Kredit Modal Kerja dari BRI berdasarkan Perjanjian Kredit No. 116 tanggal 30 Mei 2016 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., Notaris di Jakarta, dengan ketentuan sebagai berikut:

Maksimum Kredit : Rp1.000.000.000.000,- (Satu triliun Rupiah). Jenis Fasilitas : Kredit Modal Kerja Konstruksi. Keperluan : tambahan modal kerja untuk membiayai proyek-proyek yang

dikerjakan Perseroan sehubungan dengan adanya proyek –proyek pemerintah (APBN)

Jangka waktu : 30 Mei 2016 sampai dengan 29 Mei 2017. Suku bunga : 10 % (sepuluh persen) per tahun. Jaminan :

1. Piutang-Piutang usaha dan omset kontrak proyek, baik yang telah dan/ atau akan dimiliki oleh Perseroan dengan nilai sebesar Rp1.200.000.000.000,- (Satu triliun dua ratus miliar Rupiah) akan diikat dengan cessie.

2. 10(sepuluh) bidang tanah di Desa Gasing, Kecamatan Talang Kelapa, daerah Tingkat II Banyuasin, Daerah Tingkat I Sumatera Selatan, yang terdiri dari:

a) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 2796/Gasing, Seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi), tercatat atas nama Haji Demain.

b) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 2802/Gasing, Seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi), tercatat atas nama Azhar Rumawie.

c) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 2803/Gasing, Seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi), tercatat atas nama Hajjah Ponlati.

d) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 2799/Gasing, Seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi), tercatat atas nama Tuan Junaedy.

e) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 2800/Gasing, Seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi), tercatat atas nama A Makawi.

f) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 2801/Gasing, Seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi), tercatat atas nama M. Thamrin.

g) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 2805/Gasing, Seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi), tercatat atas nama Ilyas

h) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 2804/Gasing, Seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi), tercatat atas nama Magadalena

i) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 2798/Gasing, Seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi), tercatat atas nama Abdullah Beni

j) Sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik Nomor 2797/Gasing, Seluas 20.000 M2 (dua puluh ribu meter persegi), tercatat atas nama Berta Mai Sundari

Ke-10 (sepuluh) bidang tanah tersebut dialihkan atas nama Perseroan berdasarkan Akta Pengikatan Perjanjian jual beli tanggal 10 Desember 2015 Nomor 36 di hadapan Sarifudin Burhan, S.H,M.Kn, Notaris di Kabupaten Banyuasin, yang pada saat ini masih dalam proses pengurusan di instansi yang berwenang, dikuatkan dengan surat keterangan

Page 146: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

126

tanggal 25 Mei 2016 Nomor: 198/SB-Not/2016, yang dikeluarkan oleh Sarifudin Burhan S.H,M.Kn. Apabila telah selesai pensertifikatan akan diikatkan dengan Hak tanggungan Peringkat I sebesar Rp39.200.000.000,- (tiga puluh sembilan miliar dua ratus juta Rupiah)

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BANK, Penerima Kredit tidak diperkenankan untuk: 1. Mengikatkan diri sebagai penjamim terhadap pihak lain dan atau menjaminkan kekayaan

debitur kepada pihak lain, kecuali yang sudah saat ini. 2. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan

pailit Debitur sendiri. 3. Menerima pinjaman/pembiayaan baru dari BANK atau lembaga keuangan lainnya. 4. Menyewakan aset yang dijaminkan di BANK kepada pihak lain, diluar aktivitas operasional

Perseroan. 5. Melunasi/membayar hutang kepada pemegang saham/hutang persero sebelum hutang di

BANK dilunasi terlebih dahulu. 6. Melakukan tindakan Merger,akuisisi, Go publik dan penjualan aset Perseroan.

Bahwa atas seluruh Pembatasan Perjanjian Kredit, BRI telah setuju untuk mengenyampingkan pembatasan “Melakukan tindakan Merger,akuisisi, Go publik dan penjualan aset Perseroan” yang harus memperoleh persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu berdasarkan surat B.1033-MNS/NSD/07/2016 tanggal 26 Juli 2016.

L. ASURANSI Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan tidak mengasuransikan harta kekayaan yang dimiliki dan/atau dikuasainya, kecuali atas: 1) PT Asuransi Ramayana Tbk

a. Asuransi Kendaraan Bermotor No. Polis : 19022116000014 Tertanggung : PT Waskita Beton Precast Jangka Waktu : 25 Desember 2015 s/d 25 Desember 2016 Nilai Pertanggungan : Rp1.992.688.063,- (satu miliar sembilan ratus sembilan puluh

dua juta enam ratus delapan puluh delapan ribu delapan puluh tiga Rupiah)

Objek : Kendaraan Bermotor : Truck Mixer Flatbed Crane Trailer Truck Trailer Mobile Crane Concrete Pump Dump Truck

b. Contractor’s Plant and Equipment Insurance No. Polis : 19022316000001 Tertanggung : PT Waskita Beton Precast Jangka waktu : 25 Desember 2015 s/d 25 Desember 2016 Nilai Pertanggungan : Rp31.576.706.500,- (tiga puluh satu miliar lima ratus tujuh

puluh enam juta tujuh ratu enam ribu lima ratus rupiah) Objek : Contractor’s Plant and Equipment:

Wheel Loader Excavator Rough Terrain Crane Wheel Loader 1,7 M3

Page 147: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

127

tanggal 25 Mei 2016 Nomor: 198/SB-Not/2016, yang dikeluarkan oleh Sarifudin Burhan S.H,M.Kn. Apabila telah selesai pensertifikatan akan diikatkan dengan Hak tanggungan Peringkat I sebesar Rp39.200.000.000,- (tiga puluh sembilan miliar dua ratus juta Rupiah)

Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BANK, Penerima Kredit tidak diperkenankan untuk: 1. Mengikatkan diri sebagai penjamim terhadap pihak lain dan atau menjaminkan kekayaan

debitur kepada pihak lain, kecuali yang sudah saat ini. 2. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan

pailit Debitur sendiri. 3. Menerima pinjaman/pembiayaan baru dari BANK atau lembaga keuangan lainnya. 4. Menyewakan aset yang dijaminkan di BANK kepada pihak lain, diluar aktivitas operasional

Perseroan. 5. Melunasi/membayar hutang kepada pemegang saham/hutang persero sebelum hutang di

BANK dilunasi terlebih dahulu. 6. Melakukan tindakan Merger,akuisisi, Go publik dan penjualan aset Perseroan.

Bahwa atas seluruh Pembatasan Perjanjian Kredit, BRI telah setuju untuk mengenyampingkan pembatasan “Melakukan tindakan Merger,akuisisi, Go publik dan penjualan aset Perseroan” yang harus memperoleh persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu berdasarkan surat B.1033-MNS/NSD/07/2016 tanggal 26 Juli 2016.

L. ASURANSI Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan tidak mengasuransikan harta kekayaan yang dimiliki dan/atau dikuasainya, kecuali atas: 1) PT Asuransi Ramayana Tbk

a. Asuransi Kendaraan Bermotor No. Polis : 19022116000014 Tertanggung : PT Waskita Beton Precast Jangka Waktu : 25 Desember 2015 s/d 25 Desember 2016 Nilai Pertanggungan : Rp1.992.688.063,- (satu miliar sembilan ratus sembilan puluh

dua juta enam ratus delapan puluh delapan ribu delapan puluh tiga Rupiah)

Objek : Kendaraan Bermotor : Truck Mixer Flatbed Crane Trailer Truck Trailer Mobile Crane Concrete Pump Dump Truck

b. Contractor’s Plant and Equipment Insurance No. Polis : 19022316000001 Tertanggung : PT Waskita Beton Precast Jangka waktu : 25 Desember 2015 s/d 25 Desember 2016 Nilai Pertanggungan : Rp31.576.706.500,- (tiga puluh satu miliar lima ratus tujuh

puluh enam juta tujuh ratu enam ribu lima ratus rupiah) Objek : Contractor’s Plant and Equipment:

Wheel Loader Excavator Rough Terrain Crane Wheel Loader 1,7 M3

c. Property All Risk Insurance

No. Polis : 19010916000034 Tertanggung : PT Waskita Beton Precast Jangka Waktu : 25 Desember 2015 s/d 25 Desember 2016 Nilai Pertanggungan : Rp458.118.797.332,- (empat ratus lima puluh delapan Miliar

seratus delapan belas juta tujuh ratus sembilan puluh tujuh juta tiga ratus tiga puluh dua)

Objek : alat produksi, gedung,workshop pada: Plant Sadang (Alat Produksi) Plant Cibitung (Gedung, Workshop, Alat Produksi) Plant Karawang (Workshop, Alat Produksi Plant Palembang (Alat Produksi) Plant Sidoarjo (Gedung, Workshop, Alat Produksi) Plant Becakayu (Alat Produksi) Plant Pejagan (Alat Produksi) Plant Desari (Alat Produksi) Plant Cengkareng (Alat Produksi) Plant Karawaci (Alat Produksi) Plant Bocimi (Alat Produksi) Plant Kualatanjung (alat Produksi) Plant MKTT (Alat Produksi) Plant Lampung (Alat Produksi) Plant Banaran (Alat Produksi) Plant Masarang (Alat Produksi) Plant Cakung (Alat Produksi) Stone Crusher Rumpin (Alat Produksi) Plant Kalijati (Workshop, Alat Produksi)

PT Asuransi Tri Pakarta a. Polis Standar Asuransi Gempa Bumi Indonesia

No. Polis : 10701021600004 Tertanggung : PT Waskita Beton Precast Jangka Waktu : 18 Januari 2016 s/d 18 Januari 2017 Nilai Pertanggungan : Rp48.813.750.000,- (empat puluh delapan miliar delapan

ratus tiga belas juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah) Objek : Bangunan, sarana pelengkap, dan mesin peralatan PT Waskita

Beton Precast di Jalan Raya Sadang-Subang No. 28 RT.01/01, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta.

b. Polis Standar Asuransi Gempa Bumi Indonesia

No. Polis : 10701021800005 Tertanggung : PT Waskita Beton Precast Jangka Waktu : 18 Januari 2016 s/d 18 Januari 2017 Nilai Pertanggungan : Rp9.962.150.200,- (sembilan miliar sembilan ratus enam

puluh dua juta seratus lima puluh ribu dua ratus Rupiah) Objek : Bangunan PT Waskita Beton Precast di Jalan Raya Imam

Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi : Workshop (LB: 2070 M2) Kantor (LB: 612 M2) Bengkel Alat dan Gudang Besi (LB: 162 M2) Alat Produksi Pembesian (LB: 162 M2) Ruang Laboratorium (LB: 54 M2) Mushollah (LB: 74 M2) Gardu PLN (LB: 19.25 M2)

Page 148: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

128

Gardu Konsumen (LB: 29 M2) Ruang Ganti (LB: 54 M2) Pos Jaga 1 (LB: 11.40 M2) Pos Jaga 2 (LB: 4 M2) Ruang Genset (LB: 20 M2) Batching Plant (LB: 66.40 M2) Oprit dan Cuci Mixer (LB: 125 M2) Area Matrial Beton tebal 20 cm (LB: 308 M2) Landasan Stock Produk Precast Tebal 20 cm (LB: 3.664 M2) Jalan dan Parkir Beton tebal 20 cm (LB: 7.404.98 M2) Pagar tembok (LB: 495 M2) Pagar Tralis (LB: 71.60 M2) Saluran air pasangan beton lebar 45 cm (LB: 256 M2) Rool saluran air pasangan beton lebar 45 cm (LB: 54 M2)

c. Polis Contractor All Risks

No. Polis : 20708011600001 Tertanggung : PT Waskita Beton Precast Jangka Waktu : 23 November 2015 s/d 23 November 2016 Nilai Pertanggungan : Rp441.773.000.000,- (empat ratus empat puluh satu miliar

tujuh ratus tujuh puluh tiga juta Rupiah) Objek : Material Damage,third party liability-Bodly Injury, and Third

Party Liability-Property Damage PT Waskita Beton Precast di Jalan Raya Sadang-Subang No. 28 RT.01/01, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta

d. Polis Contractor All Risks No. Polis : 20708011600002 Tertanggung : PT Waskita Beton Precast Jangka Waktu : 23 November 2015 s/d 23 November 2016 Nilai Pertanggungan : Rp245.514.000.000,- (Dua ratus empat puluh lima Miliar lima

ratus empat belas juta Rupiah) Objek : Material Damage dan Third Party Liability PT Waskita Beton

Precast di Desa Kedungwonokerto, Kecamatan Prambon-Sidoarjo-Surabaya.

e. Polis Property All Risk Insurance

No. Polis : 10701041600007 Tertanggung : PT Waskita Beton Precast Jangka Waktu : 18 Januari 2016 s/d 18 Januari 2018 Nilai Pertanggungan : Rp9.062.150.200,- (sembilan miliar enam puluh dua juta

seratus lima puluh ribu dua ratus Rupiah) Objek : Material/Property Damage dan Business Interruption PT

Waskita Beton Precast di Jalan Raya Imam Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi: Workshop (LB: 2070 M2) Kantor (LB: 612 M2) Bengkel Alat dan Gudang Besi (LB: 360 M2) Area Produksi Pembesian (LB: 162 M2) Ruang Laboratorium (LB: 54 M2) Mushollah (LB: 74 M2) Gardu PLN (LB: 19.25 M2) Gardu Konsumen (LB: 29 M2) Ruang Ganti (LB: 54 M2) Pos Jaga 1 (LB: 11.40 M2) Pos Jaga 2 (LB: 4 M2) Ruang Genset (LB: 0 M2)

Page 149: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

129

Gardu Konsumen (LB: 29 M2) Ruang Ganti (LB: 54 M2) Pos Jaga 1 (LB: 11.40 M2) Pos Jaga 2 (LB: 4 M2) Ruang Genset (LB: 20 M2) Batching Plant (LB: 66.40 M2) Oprit dan Cuci Mixer (LB: 125 M2) Area Matrial Beton tebal 20 cm (LB: 308 M2) Landasan Stock Produk Precast Tebal 20 cm (LB: 3.664 M2) Jalan dan Parkir Beton tebal 20 cm (LB: 7.404.98 M2) Pagar tembok (LB: 495 M2) Pagar Tralis (LB: 71.60 M2) Saluran air pasangan beton lebar 45 cm (LB: 256 M2) Rool saluran air pasangan beton lebar 45 cm (LB: 54 M2)

c. Polis Contractor All Risks

No. Polis : 20708011600001 Tertanggung : PT Waskita Beton Precast Jangka Waktu : 23 November 2015 s/d 23 November 2016 Nilai Pertanggungan : Rp441.773.000.000,- (empat ratus empat puluh satu miliar

tujuh ratus tujuh puluh tiga juta Rupiah) Objek : Material Damage,third party liability-Bodly Injury, and Third

Party Liability-Property Damage PT Waskita Beton Precast di Jalan Raya Sadang-Subang No. 28 RT.01/01, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta

d. Polis Contractor All Risks No. Polis : 20708011600002 Tertanggung : PT Waskita Beton Precast Jangka Waktu : 23 November 2015 s/d 23 November 2016 Nilai Pertanggungan : Rp245.514.000.000,- (Dua ratus empat puluh lima Miliar lima

ratus empat belas juta Rupiah) Objek : Material Damage dan Third Party Liability PT Waskita Beton

Precast di Desa Kedungwonokerto, Kecamatan Prambon-Sidoarjo-Surabaya.

e. Polis Property All Risk Insurance

No. Polis : 10701041600007 Tertanggung : PT Waskita Beton Precast Jangka Waktu : 18 Januari 2016 s/d 18 Januari 2018 Nilai Pertanggungan : Rp9.062.150.200,- (sembilan miliar enam puluh dua juta

seratus lima puluh ribu dua ratus Rupiah) Objek : Material/Property Damage dan Business Interruption PT

Waskita Beton Precast di Jalan Raya Imam Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi: Workshop (LB: 2070 M2) Kantor (LB: 612 M2) Bengkel Alat dan Gudang Besi (LB: 360 M2) Area Produksi Pembesian (LB: 162 M2) Ruang Laboratorium (LB: 54 M2) Mushollah (LB: 74 M2) Gardu PLN (LB: 19.25 M2) Gardu Konsumen (LB: 29 M2) Ruang Ganti (LB: 54 M2) Pos Jaga 1 (LB: 11.40 M2) Pos Jaga 2 (LB: 4 M2) Ruang Genset (LB: 0 M2)

Area Matrial Beton tebal 20 cm (LB: 308 M2) Landasan Stock Produk Precast Tebal 20 cm (LB: 3.664 M2) Jalan dan Parkir Beton tebal 20 cm (LB: 7.404.98 M2) Pagar tembok (LB: 495 M2) Pagar Tralis (LB: 71.60 M2) Saluran air pasangan beton lebar 45 cm (LB: 256 M2) Rool saluran air pasangan beton lebar 45 cm (LB: 54 M2) Batching Plant (LB: 66.40 M2) Oprit dan Cuci Mixer (LB: 125 M2)

f. Polis Property All Risk Insurance No. Polis : 10701041600006 Tertanggung : PT Waskita Beton Precast Jangka Waktu : 18 Januari 2016 s/d 18 Januari 2017 Nilai Pertanggungan : Rp48.813.750.000,- (empat puluh delapan miliar delapan

ratus tiga belas juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah) Objek : Material/Property Damage dan Business Interruption PT

Waskita Beton Precast di Jalan Raya Sadang-Subang No. 28 RT.01/01, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta: Bangunan Sarana Pelengkap Mesin Peralatan

PT Asuransi Jasa Indonesia a. Contractor/Erection All Risk Insurance

No. Polis : 203.401.200.15.00024/000/000 Tertanggung : PT Waskita Beton Precast Jangka Waktu : 10 Desember 2015 s/d 10 Desember 2017 Objek : Construction Nilai Pertanggungan : Rp3.045.930.766.990,44 (tiga triliun empat puluh lima miliar

sembilan ratus tiga puluh juta tujuh ratus enam puluh enam ribu sembilan ratus sembilan puluh koma empat puluh empat Rupiah)

Objek : Construction (Material Damage, Third Party Liability) di Proyek Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu

M. ASET TETAP Tabel di bawah ini adalah daftar aset tetap yang dimiliki oleh Perseroan: 1. Tanah dan Bangunan

Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan tidak memiliki dan/atau menguasai harta kekayaan berupa tanah dan bangunan kecuali atas:

i. Tanah dan Bangunan yang Dimiliki

No. Bukti

Kepemilikan Luas (m²) Tanggal

Berakhirnya Hak

Pemegang Hak

Lokasi berdasarkan Surat Ukur/ Gambar Situasi

1. SHGB No. 02/Kali Jaya tanggal 15 Februari 1988

16.620 15 Februari 2018 Perseroan Desa Kali Jaya, Kec. Cibitung, Kab. Bekasi, Jawa Barat berdasarkan Gambar Situasi tanggal 20 November 1987

2. SHGB No. 00032 tanggal 22 Januari 2015

70.099 16 Januari 2045 Perseroan Desa Cibatu, Kec. Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, berdasarkan gambar situasi No 11/Cibatu/2015 tanggal 19 Januari 2015

Page 150: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

130

No. Bukti Kepemilikan

Luas (m²) Tanggal Berakhirnya

Hak

Pemegang Hak

Lokasi berdasarkan Surat Ukur/ Gambar Situasi

3. SHGB No. 11 tanggal 27 Januari 2010

546 2 Desember 2034 Perseroan Desa Lengkong, Kec. Cepeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat berdasarkan surat ukur No 85/Lengkong/2010 tanggal 11 Januari 2010

4. SHGB No. 13 tanggal 27 Januari 1979

42.000 2 Desember 2034 Perseroan Desa Lengkong, Kec. Cepeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat berdasarkan gambar situasi No 38/ 1980 tanggal 15 Januari 1980

5. SHGB No. 12 tanggal 27 Januari 2010

2.026 2 Desember 2034 Perseroan Lengkong, Kec. Cepeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat berdasarkan surat ukur No 87/ Lengkong/2010 tanggal 11 Januari 2010

6. SHGB No. 14 tanggal 12 Oktober 2009

6.312 2 Desember 2034 Perseroan Desa Lengkong, Kec. Cepeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat berdasarkan surat ukur No. 63/Lengkong/2009 tanggal 9 Oktober 2009

7. SHGB No. 15 tanggal 12 Mei 2010

2.713 2 Desember 2034 Perseroan Desa Lengkong, Kec. Cepeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat berdasarkan surat ukur No. 90/Lengkong/2010 tanggal 24 Februari 2010

8. SHGB No. 16 tanggal 27 Januari 2010

281 2 Desember 2034 Perseroan Desa Lengkong, Kec. Cepeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat berdasarkan surat ukur No 86/Lengkong/2010 tanggal 11 Januari 2010

9. SHGB No 0043 tanggal 19 Februari 2016

742 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kelurahan Margagiri, Kabupaten Serang, Kec Bojonegara, Provinsi Banten berdasarkan surat ukur No. 00007/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

10. SHGB No 0044 tanggal 19 Februari 2016

335 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten Banten berdasarkan surat ukur No. 00011/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

11. SHGB No 0045 tanggal 19 Februari 2016

574 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten Banten berdasarkan surat ukur No. 00023/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

12. SHGB No 0046 tanggal 19 Februari 2016

1.773 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten Banten berdasarkan surat ukur No. 00022/ Margagiri/ 2013 tanggal 30 Juli 2013

13. SHGB No 0047 tanggal 19 Februari 2016

2.575 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00021/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

14. SHGB No 0049 tanggal 19 Februari 2016

262 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00008/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

15. SHGB No 0050 tanggal 19 Februari 2016

771 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00017/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

16. SHGB No 0051 tanggal 19 Februari 2016

1.319 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00014/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli

Page 151: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

131

No. Bukti Kepemilikan

Luas (m²) Tanggal Berakhirnya

Hak

Pemegang Hak

Lokasi berdasarkan Surat Ukur/ Gambar Situasi

3. SHGB No. 11 tanggal 27 Januari 2010

546 2 Desember 2034 Perseroan Desa Lengkong, Kec. Cepeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat berdasarkan surat ukur No 85/Lengkong/2010 tanggal 11 Januari 2010

4. SHGB No. 13 tanggal 27 Januari 1979

42.000 2 Desember 2034 Perseroan Desa Lengkong, Kec. Cepeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat berdasarkan gambar situasi No 38/ 1980 tanggal 15 Januari 1980

5. SHGB No. 12 tanggal 27 Januari 2010

2.026 2 Desember 2034 Perseroan Lengkong, Kec. Cepeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat berdasarkan surat ukur No 87/ Lengkong/2010 tanggal 11 Januari 2010

6. SHGB No. 14 tanggal 12 Oktober 2009

6.312 2 Desember 2034 Perseroan Desa Lengkong, Kec. Cepeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat berdasarkan surat ukur No. 63/Lengkong/2009 tanggal 9 Oktober 2009

7. SHGB No. 15 tanggal 12 Mei 2010

2.713 2 Desember 2034 Perseroan Desa Lengkong, Kec. Cepeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat berdasarkan surat ukur No. 90/Lengkong/2010 tanggal 24 Februari 2010

8. SHGB No. 16 tanggal 27 Januari 2010

281 2 Desember 2034 Perseroan Desa Lengkong, Kec. Cepeundeuy, Kabupaten Subang, Jawa Barat berdasarkan surat ukur No 86/Lengkong/2010 tanggal 11 Januari 2010

9. SHGB No 0043 tanggal 19 Februari 2016

742 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kelurahan Margagiri, Kabupaten Serang, Kec Bojonegara, Provinsi Banten berdasarkan surat ukur No. 00007/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

10. SHGB No 0044 tanggal 19 Februari 2016

335 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten Banten berdasarkan surat ukur No. 00011/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

11. SHGB No 0045 tanggal 19 Februari 2016

574 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten Banten berdasarkan surat ukur No. 00023/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

12. SHGB No 0046 tanggal 19 Februari 2016

1.773 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten Banten berdasarkan surat ukur No. 00022/ Margagiri/ 2013 tanggal 30 Juli 2013

13. SHGB No 0047 tanggal 19 Februari 2016

2.575 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00021/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

14. SHGB No 0049 tanggal 19 Februari 2016

262 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00008/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

15. SHGB No 0050 tanggal 19 Februari 2016

771 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00017/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

16. SHGB No 0051 tanggal 19 Februari 2016

1.319 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00014/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli

No. Bukti Kepemilikan

Luas (m²) Tanggal Berakhirnya

Hak

Pemegang Hak

Lokasi berdasarkan Surat Ukur/ Gambar Situasi

2013 17. SHGB No 0052

tanggal 19 Februari 2016

662 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00012/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

18. SHGB No 0054 tanggal 19 Februari 2016

916 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00009/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

19. SHGB No 0055 tanggal 19 Februari 2016

278 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00005/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

20. SHGB No 0056 tanggal 19 Februari 2016

4.847 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00013/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

21. SHGB No 0057 tanggal 19 Februari 2016

341

19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00010/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

22. SHGB No 0058 tanggal 19 Februari 2016

312 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00024/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

23. SHGB No 0059 tanggal 19 Februari 2016

239 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00016/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

24. SHGB No 0060 tanggal 19 Februari 2016

312 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00015/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

25. SHGB No 0063 tanggal 19 Februari 2016

8.624 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00028/Margagiri/2014 tanggal 14 Juli 2014

26. SHGB No 0064 tanggal 19 Februari 2016

31.100 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 24 /Margagiri/ 2012 tanggal 17 September 2012

27. SHGB No 0066 tanggal 19 Februari 2016

5.028 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00020/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

28. SHGB No 0065 tanggal 19 Februari 2016

657 19 Februari 2043 Perseroan Desa Margagiri, Kabupaten Serang, Kecamatan Bojonegara, Provinsi Baten berdasarkan surat ukur No. 00019/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

29. SHGB No 0067 tanggal 19 Februari 2016

1.293 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kec. Bojonegara, Kab. Serang, Provinsi Banten berdasarkan Surat Ukur No. 00018/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

30. SHGB No. 0064 tanggal 19 Februari 2016

31.100 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kec. Bojonegara, Kab. Serang, Provinsi Banten berdasarkan Surat Ukur No. 00024/Margagiri/2012

Page 152: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

132

No. Bukti Kepemilikan

Luas (m²) Tanggal Berakhirnya

Hak

Pemegang Hak

Lokasi berdasarkan Surat Ukur/ Gambar Situasi

tanggal 17 september 2012 31. SHGB No 0062

tanggal 19 Februari 2016

1504 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kec. Bojonegara, Kab. Serang, Provinsi Banten berdasarkan Surat Ukur No. 00006/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

32. Akta Pelepasan hak atas tanah dan bangunan berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu No. 91 Tahun 2015 tentang IMB tanggal 14 September 2015

61.587 - Perseroan Jl. Raya Kedungwonokerto Desa Kedungwonokerta, Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo

33. Akta Perjanjian Jual Beli berdasarkan IMB No. 503/12599/1157/IMB/XII/BPMPT/2015 tanggal 17 desember 2015

130.296 - perseroan Jl. Raya Kosambi – Curug, Desa Curu, Kecamatan Klari, Kab. Karawang

34. Perjanjian Jual beli No. 12 tanggal 28 Desember 2015 Yang sudah dituangkan kedalam Akta Jual Beli No 26 tanggal 27 Juli 2016, Akta Jual Beli No, 27 tanggal 27 Juli 2016, dan Akta Jual Beli No. 28 tanggal 27 Juli 2016 yang seluruhnya dibuat dihadapan Feby Delaniasari Sofyan, S.H., M.Kn., notaris di Kabupaten Subang

80.790 - Desa Kaliangsana, Kec. Kalijati, Kab. Subang, Provinsi Jawa Barat

atas SHGB No. 26/Kaliangsana tanggal 4 September 2013, SHGB No. 27/Kaliangsana tanggal 24 Januari 2013, dan SHGB No. 28/ Kaliangsana, yang mana ketiganya atas nama PT Nindya Beton.

Bahwa berdasarkan Surat Keterangan/Covernote No. 01/III/CN/NOT/2016 tanggal 23 Maret 2016 yang dibuat oleh Didit Aditya Hermawanto, S.H., M.Kn., Notaris di Mojokerto, untuk tanah di Jl. Raya Kedungwonokerto Desa Kedungwonokerta, Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo, sampai dengan saat ini sedang dalam proses pengurusan pembuatan sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atas nama Perseroan dan sesuai dengan Surat Keterangan/Covernote No. 71/KH/PPAT/V/2016 tanggal 11 Mei 2016 yang dibuat oleh Khadijah Syahbudi Saleh, S.H., M.Kn., Notaris di Karawang, untuk tanah di Jl. Raya Kosambi – Curug, Desa Curu, Kecamatan Klari, Kab. Karawang, sampai dengan saat ini sedang dalam proses pengurusan pembuatan sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atas nama Perseroan, dan surat Keterangan/covernote No.04/SK-Not/PPAT/VII/2016 tanggal 28 Juli 2016 untuk tanah Desa Kaliangsana, Kec. Kalijati, Kab. Subang, Provinsi Jawa Barat sampai dengan saat ini sedang dalam proses pengurusan pembuatan sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atas nama Perseroan

Page 153: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

133

No. Bukti Kepemilikan

Luas (m²) Tanggal Berakhirnya

Hak

Pemegang Hak

Lokasi berdasarkan Surat Ukur/ Gambar Situasi

tanggal 17 september 2012 31. SHGB No 0062

tanggal 19 Februari 2016

1504 19 Februari 2046 Perseroan Desa Margagiri, Kec. Bojonegara, Kab. Serang, Provinsi Banten berdasarkan Surat Ukur No. 00006/Margagiri/2013 tanggal 30 Juli 2013

32. Akta Pelepasan hak atas tanah dan bangunan berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu No. 91 Tahun 2015 tentang IMB tanggal 14 September 2015

61.587 - Perseroan Jl. Raya Kedungwonokerto Desa Kedungwonokerta, Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo

33. Akta Perjanjian Jual Beli berdasarkan IMB No. 503/12599/1157/IMB/XII/BPMPT/2015 tanggal 17 desember 2015

130.296 - perseroan Jl. Raya Kosambi – Curug, Desa Curu, Kecamatan Klari, Kab. Karawang

34. Perjanjian Jual beli No. 12 tanggal 28 Desember 2015 Yang sudah dituangkan kedalam Akta Jual Beli No 26 tanggal 27 Juli 2016, Akta Jual Beli No, 27 tanggal 27 Juli 2016, dan Akta Jual Beli No. 28 tanggal 27 Juli 2016 yang seluruhnya dibuat dihadapan Feby Delaniasari Sofyan, S.H., M.Kn., notaris di Kabupaten Subang

80.790 - Desa Kaliangsana, Kec. Kalijati, Kab. Subang, Provinsi Jawa Barat

atas SHGB No. 26/Kaliangsana tanggal 4 September 2013, SHGB No. 27/Kaliangsana tanggal 24 Januari 2013, dan SHGB No. 28/ Kaliangsana, yang mana ketiganya atas nama PT Nindya Beton.

Bahwa berdasarkan Surat Keterangan/Covernote No. 01/III/CN/NOT/2016 tanggal 23 Maret 2016 yang dibuat oleh Didit Aditya Hermawanto, S.H., M.Kn., Notaris di Mojokerto, untuk tanah di Jl. Raya Kedungwonokerto Desa Kedungwonokerta, Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo, sampai dengan saat ini sedang dalam proses pengurusan pembuatan sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atas nama Perseroan dan sesuai dengan Surat Keterangan/Covernote No. 71/KH/PPAT/V/2016 tanggal 11 Mei 2016 yang dibuat oleh Khadijah Syahbudi Saleh, S.H., M.Kn., Notaris di Karawang, untuk tanah di Jl. Raya Kosambi – Curug, Desa Curu, Kecamatan Klari, Kab. Karawang, sampai dengan saat ini sedang dalam proses pengurusan pembuatan sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atas nama Perseroan, dan surat Keterangan/covernote No.04/SK-Not/PPAT/VII/2016 tanggal 28 Juli 2016 untuk tanah Desa Kaliangsana, Kec. Kalijati, Kab. Subang, Provinsi Jawa Barat sampai dengan saat ini sedang dalam proses pengurusan pembuatan sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) atas nama Perseroan

ii. Tanah dan Bangunan yang Dikuasai

No Bukti Penguasaan Luas (m²) Jangka Waktu Lokasi Status Kepemilikan Tanah

1. Perjanjian Sewa Menyewa No. 12 tanggal 12 Janurari 2015 yang dibuat dihadapan Nyi Raden Kania Nurasanti, S.H., Notaris di Bekasi

9.299 5 (lima) tahun sejak tanggal 12 Januari 2015 hingga 12 Januari 2020

Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Cikarang Utara, Desa Cikarang Kota, Jalan Gatot Subroto

SHM No. 3785/Cikarang Kota atas nama Heru Jodana

2. Perjanjian Sewa Menyewa No. 27 tanggal 21 Januari 2015 yang dibuat dihadapan Edy Suparyono, S.H., M. Kn., Notaris di Jakarta Timur

13.117 3 (tiga) tahun DKI Jakarta, Jakarta Timur, Kecamatan Duren Sawait, Kelurahan Pondok Kelapa, Jalan Pondok Kelapa Selatan, Jalan Inspeksi Saluran Kalimalang Raya No. 26, RT 006, RW 12.

Tanah-tanah yang terdiri atas:

(a) AJB No. 169/2013 tanggal 23 Juli 2013 yang dibuat dihadapan Bonar Sihombing, S.H., Selaku PPAT di Jakarta Timur

(b) SHM No. 07568/Pondok Kelapa atas nama Sukmawati Arifin

(c) SHM No. 07569/Pondok Kelapa atas nama Sutidjan Arifin

(d) SHM No. 07570/Pondok Kepala atas nama Sulastri Arifin

(e) SHM No. 07567/Pondok Kelapa atas nama Sutjipto Arifin

3. Perjanjian Sewa Menyewa No. 06 tanggal 6 Juni 2015 yang dibuat dihadapan Sunastitiningsih, S.H., Notaris di Kabuopaten Sragen

10.630 3 (tiga) tahun sejak penandatanganan ini, yaitu hingga 6 Juli 2018

Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah

Tanah-tanah yang terdiri atas:

(a) SHM No. 2.693 atas nama Hendra Prasetyo

(b) SHM No. 2.694 atas nama Hendra Prasetyo

(c) SHM No. 546 atas nama Hendra Prasetyo

(d) SHM No. 549 atas nama Hendra Prasetyo

4. Perjanjian Sewa Menyewa No. 26 tanggal 23 Desember 2015 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Sragen

9.445 2 (dua) tahun sejak penandatanganan ini, yaitu hingga 23 Desember 2017

Desa Kebonmoro, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen

Tanah Kas Desa, yang mana disewakan Sukidiyanto selaku Kepala Desa berdasarkan Berita Acara Sewa Tanah Kas Desa antara Pemerintah Desa Kebonromo dan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Kebonromo No. 593.11/116/12/2015 tanggal 7 Desember 2015 .

5. Perjanjian Sewa Menyewa No. 03 tanggal 30 Juni 2015 yang dibuat dihadapan Siti Nur Aini, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Karanganyar

14.444 3 (tiga) tahun sampai dengan tanggal 30 Juni 2018

Desa Karangmalang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen

Tanah-tanah yang terdiri atas: (a) SHM No.

686/Karangmalang atas nama Yustinus Soeroso

(b) SHM No. 717/Karangmalang atas nama Yustinus

Page 154: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

134

No Bukti Penguasaan Luas (m²) Jangka Waktu Lokasi Status Kepemilikan Tanah

Soeroso 6. Perjanjian Sewa Menyewa

No. 07 tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Karanganyar

5.284 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 3 Desember 2017

Kelurahan Sidoharjo, kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen

Tanah-tanah milik Tri Lestari yang terdiri atas SHM No. 2985 dan SHM NO. 2995

7. Perjanjian Sewa Menyewa No. 06 tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Karanganyar

6.970 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 3 Desember 2017

Kelurahan Sidoharjo, kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen

Tanah-tanah yang terdiri atas SHM No. 1743 dan SHM NO. 1461

8. Perjanjian Sewa Menyewa No. 44 tanggal 18 November 2015 yang dibuat dihadapan Ildiastuti, S.H., M.Kn., Notaris di Ngawi

8.050 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 17 November 2017

Desa Jenggrik, kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur

SHM No. 296/Desa Jenggrik

9. Perjanjian Sewa Menyewa No. 8 tanggal 15 April 2015 yang dibuat dihadapan Dewi Kusumawati, S.H., Notaris di Jakarta

9.440 hingga 15 April 2020

Jakarta Timur, Kec. Cakung, Kel. Cakung Barat

Tanah-tanah milik Haji Misan yang terdiri atas SHM No. 709/Cakung Barat dan SHM. No. 710/Cakung Barat

10. Perjanjian Sewa Menyewa No 12 tanggal 11 Agustus 2015 yang dibuat di hadapan Mokhamad Kholis, S.H., Notaris di Kabupaten Batu Bara

34.475 3 ( tiga ) tahun Sumatera Utaram Kabupaten Batu Bara, Kecamatan Siduka, Desa Kwala

Tanah yang diperoleh oleh Syahman Harahap berdasarkan: a) Akta Pelepasan Hak

dengan ganti Rugi No 10 tanggal 16 Oktober 2013(belum mempunya sertifikat)

b) Akta pelepasan Hak dengan Ganti Rugi No 11 tanggal 16 Oktober 2013 ( belum mempunyai sertifikat)

11. Perjanjian Sewa Menyewa No 4 tanggal 14 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Indah Witmiati, S.H., M.Kn., Notaris di Bekasi

10.433 3 ( tiga ) tahun Bekasi (berdasarkan wilayah Notaris)

Tanah yang dimiliki oleh Antar Sunardi berdasarkan: a) SHGB No 00013 b) SHGB No. 00579 c) SHGB No 00580 d) SHGB No 00017 e) SHGB No 00012 f) SHGB No 1976 g) SHGB No 00014 h) SHGB No 00022 i) SHGB no 5 j) SHGB No 00010 k) SHGB No 01157 l) SHGB No 00018 m) SHGB No 00579 n) Tanah seluas 718 m2,

surat atas tanah tersebut sedang dalam proses balik nama di kantor Notaris dan/ atau PPAT Rawat Erawady,S.H.,.

12. Perjanjian Sewa Menyewa No 31 tanggal 28 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Arpa Syura Tambuno, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Madiun

5.335 3 (tiga) tahun Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo

Tanah-tanah yang dimiliki oleh Wahyu Diastuti berdasarkan: a) SHM No 1255 b) SHM No 1152 c) SHM No 1147 d) SHM No 778 e) SHM No 1146

Page 155: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

135

No Bukti Penguasaan Luas (m²) Jangka Waktu Lokasi Status Kepemilikan Tanah

Soeroso 6. Perjanjian Sewa Menyewa

No. 07 tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Karanganyar

5.284 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 3 Desember 2017

Kelurahan Sidoharjo, kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen

Tanah-tanah milik Tri Lestari yang terdiri atas SHM No. 2985 dan SHM NO. 2995

7. Perjanjian Sewa Menyewa No. 06 tanggal 3 Desember 2015 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Karanganyar

6.970 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 3 Desember 2017

Kelurahan Sidoharjo, kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen

Tanah-tanah yang terdiri atas SHM No. 1743 dan SHM NO. 1461

8. Perjanjian Sewa Menyewa No. 44 tanggal 18 November 2015 yang dibuat dihadapan Ildiastuti, S.H., M.Kn., Notaris di Ngawi

8.050 2 (dua) tahun sampai dengan tanggal 17 November 2017

Desa Jenggrik, kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur

SHM No. 296/Desa Jenggrik

9. Perjanjian Sewa Menyewa No. 8 tanggal 15 April 2015 yang dibuat dihadapan Dewi Kusumawati, S.H., Notaris di Jakarta

9.440 hingga 15 April 2020

Jakarta Timur, Kec. Cakung, Kel. Cakung Barat

Tanah-tanah milik Haji Misan yang terdiri atas SHM No. 709/Cakung Barat dan SHM. No. 710/Cakung Barat

10. Perjanjian Sewa Menyewa No 12 tanggal 11 Agustus 2015 yang dibuat di hadapan Mokhamad Kholis, S.H., Notaris di Kabupaten Batu Bara

34.475 3 ( tiga ) tahun Sumatera Utaram Kabupaten Batu Bara, Kecamatan Siduka, Desa Kwala

Tanah yang diperoleh oleh Syahman Harahap berdasarkan: a) Akta Pelepasan Hak

dengan ganti Rugi No 10 tanggal 16 Oktober 2013(belum mempunya sertifikat)

b) Akta pelepasan Hak dengan Ganti Rugi No 11 tanggal 16 Oktober 2013 ( belum mempunyai sertifikat)

11. Perjanjian Sewa Menyewa No 4 tanggal 14 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Indah Witmiati, S.H., M.Kn., Notaris di Bekasi

10.433 3 ( tiga ) tahun Bekasi (berdasarkan wilayah Notaris)

Tanah yang dimiliki oleh Antar Sunardi berdasarkan: a) SHGB No 00013 b) SHGB No. 00579 c) SHGB No 00580 d) SHGB No 00017 e) SHGB No 00012 f) SHGB No 1976 g) SHGB No 00014 h) SHGB No 00022 i) SHGB no 5 j) SHGB No 00010 k) SHGB No 01157 l) SHGB No 00018 m) SHGB No 00579 n) Tanah seluas 718 m2,

surat atas tanah tersebut sedang dalam proses balik nama di kantor Notaris dan/ atau PPAT Rawat Erawady,S.H.,.

12. Perjanjian Sewa Menyewa No 31 tanggal 28 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Arpa Syura Tambuno, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Madiun

5.335 3 (tiga) tahun Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo

Tanah-tanah yang dimiliki oleh Wahyu Diastuti berdasarkan: a) SHM No 1255 b) SHM No 1152 c) SHM No 1147 d) SHM No 778 e) SHM No 1146

No Bukti Penguasaan Luas (m²) Jangka Waktu Lokasi Status Kepemilikan Tanah

13. Perjanjian Sewa Menyewa No 32 tanggal 28 Juli 2015 yang dibuat di hadapan yang dibuat di hadapan Arpa Syura Tambuno, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Madiun

6.260 3 (tiga) tahun Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Madiun, Kecamatan Balerejo, Desa Kedungrejo

Tanah-tanah yang dimiliki oleh Abdul Jalal berdasarkan: a) SHM No 493 b) SHM No 482 c) Bukti petok Letter C

No 545 14. Perjanjian Sewa Menyewa

No 09 tanggal 14 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Slamet S.H., M.Kn.,Notaris di Nganjuk

1.600 4 (empat) tahun Nganjuk ( berdasarkan wilayah Notaris)

Tanah-tanah yang dimiliki oleh Totok Kohar LK berdasarkan: a) Letter C Desa Kohir

No 2354 persil No. 8b blok S II atas nama Indayah

b) Letter C Desa Kohir No 3378 Persil No. 8b Blok S II atas nama Sulaimi

15. Perjanjian Sewa Menyewa No 10 tanggal 14 Juli 2015 yang dibuat di hadapan Slamet, S>H., M.Kn., Notaris di Nganjuk

39.920 4 (empat) tahun Nganjuk ( berdasarkan wilayah Notaris)

Tanah-tanah yang dimiliki oleh Totok Kohar LK berdasarkan: a) Letter C Desa Kohir

No 2354 Persil no. 8b Blok S II atas nama Indayah

b) Letter C Desa Kohir No 3378 Persil No 8b Blok S II atas nama Sulami

16. Perjanjiaan Sewa Menyewa No 223 tanggal 22 September 2015 yang dibuat dihadapan Winarsih,S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Sragen

50.666 dan 21.101

a) Sewa menyewa tanah untuk lahan selama 1 (satu) tahun

b) Sewa menyewa tanah untuk lahan alat dan stockpile selama 2( dua ) tahun

c) Sewa menyewa tanah untuk akses jalan selam 3 ( tiga) tahun

Desa Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen

Tanah-tanah yang terdiri atas: a) SHM No. 20 atas

nama Martowijono Al Mardi

b) SHM No. 549 atas nama Sukidi

c) SHM No. 1253 atas nama Saman Siswiyono

d) SHM No. 550 atas nama Marjuki

e) SHM No. 1624 atas nama Setyoningsih

f) SHM No. 1623 atas nama Parni

g) SHM No. 1622 atas nama Ngadijem

h) SHM No. 1621 atas nama Suparno

i) SHM No. 1222 atas nama Kariyowiyono

j) SHM No. 1193 atas nama Sunarto

k) SHM No. 1192 atas nama Sadiman

l) SHM No. 1191 atas nama Sudaryanto

m) SHM No. 1190 atas nama Karsi

n) Letter C Desa No. 80 Persil 237 Klas S XI

o) Letter C Desa No. 102 Persil 237 Klas S XI

p) Letter C Desa No. 64 Persil 237 Klas S XI

q) Letter C Desa No. 609 Persil 237 Klas S XI

r) Letter C Desa No. 211 Persil 237 Klas S XI

Page 156: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

136

No Bukti Penguasaan Luas (m²) Jangka Waktu Lokasi Status Kepemilikan Tanah

s) Letter C Desa No. 279 Persil 238 Klas S XI

17. Perjanjian Sewa Menyewa No. 23 tanggal 25 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Notaris di Sragen

1.728 2 (dua) tahun Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen

Hak Milik No. 2888 atas nama Anang Suparno

18. Perjanjian Sewa Menyewa No. 24 tanggal 25 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Notaris di Sragen

1.732 2 (dua) tahun Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kapubaten Sragen

SHM No. 2887 atas nama Nurul Qomaryati

19. Perjanjian Sewa Menyewa No. 25 tanggal 25 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Notaris di Sragen

3.670 2 (dua) tahun Keluarahan Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen

SHM No. 805 atas nama Bernadus Dewi Permadi

20. Perjanjian Sewa Menyewa No 69 tanggal 18 November 2015 yang dibuat dihadapan Sri Mulyono Hermawan ,S.H., M.Kn., Notaris di Ngawi

15.144 2(dua) tahun Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Ngawi, Kecamatan Ngawi, Desa Grudo

Tanah-tanah yang terdiri atas: a) SHM No 1690 atas

nama Budi Setya Harsono

b) SHM No.1099 atas nama Budi Setyanto Harsono

c) Sebidang tanah letter C Desa No 2064 Persil No.112 S atas nama Sumari Kromo dan dijual kepada Budi Setyanto Harsono, tanah tersebut masih dalam proses pendaftaran sertifikat di Kantor Pertanahan Kabupaten Ngawi

d) Sebidang tanah letter C Desa No. 3996 Persil No.26 S atas nama Kaimin dan dijual kepada Budi Setyanto Harsono, tanah tersebut masih dalam proses pendaftaran sertifikat di Kantor Pertanahan Kabupaten Ngawi

21. Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli berdasarkan No. 6 tanggal 26 November 2014 yang dibuat di hadapan Kartini Sembiring, S.H., M.Kn., sebagai pengganti dari Khadijah Syahbudi Saleh, S.H., Notaris di Kabupaten Karawang sebagaimana diubah terakhir berdasarkan Akta Addendum No., 13 tanggal 26 Februari 2015 yang dibuat di hadapan Khadijah Syahbudi Saleh, S.H., Notaris di Kabupaten Karawang.

129.151 - Jl. Raya Kosambi – Curug, Desa Curu, Kecamatan Klari, Kab. Karawang

Tanah-tanah yang terdiri atas: 1. SHM No 01179 2. SHM No 01183 3. SHM No 01093 4. SHM No 01091 5. SHM No 01069 6. SHM No 01065 7. SHM No 01071 8. SHM No 01274 9. SHM No 01273 10. SHM No 01289 11. SHM No 01092 12. SHM No 01089 13. SHM No 01237 14. SHM No 01182 15. SHM No 01186 16. SHM No 01106 17. SHM No 01175 18. SHM No 01177 19. SHM No 0190 20. SHM No 01283

Page 157: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

137

No Bukti Penguasaan Luas (m²) Jangka Waktu Lokasi Status Kepemilikan Tanah

s) Letter C Desa No. 279 Persil 238 Klas S XI

17. Perjanjian Sewa Menyewa No. 23 tanggal 25 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Notaris di Sragen

1.728 2 (dua) tahun Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen

Hak Milik No. 2888 atas nama Anang Suparno

18. Perjanjian Sewa Menyewa No. 24 tanggal 25 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Notaris di Sragen

1.732 2 (dua) tahun Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kapubaten Sragen

SHM No. 2887 atas nama Nurul Qomaryati

19. Perjanjian Sewa Menyewa No. 25 tanggal 25 Februari 2016 yang dibuat dihadapan Dwi Sudaryanti, S.H., M.Kn., Notaris di Sragen

3.670 2 (dua) tahun Keluarahan Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen

SHM No. 805 atas nama Bernadus Dewi Permadi

20. Perjanjian Sewa Menyewa No 69 tanggal 18 November 2015 yang dibuat dihadapan Sri Mulyono Hermawan ,S.H., M.Kn., Notaris di Ngawi

15.144 2(dua) tahun Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Ngawi, Kecamatan Ngawi, Desa Grudo

Tanah-tanah yang terdiri atas: a) SHM No 1690 atas

nama Budi Setya Harsono

b) SHM No.1099 atas nama Budi Setyanto Harsono

c) Sebidang tanah letter C Desa No 2064 Persil No.112 S atas nama Sumari Kromo dan dijual kepada Budi Setyanto Harsono, tanah tersebut masih dalam proses pendaftaran sertifikat di Kantor Pertanahan Kabupaten Ngawi

d) Sebidang tanah letter C Desa No. 3996 Persil No.26 S atas nama Kaimin dan dijual kepada Budi Setyanto Harsono, tanah tersebut masih dalam proses pendaftaran sertifikat di Kantor Pertanahan Kabupaten Ngawi

21. Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli berdasarkan No. 6 tanggal 26 November 2014 yang dibuat di hadapan Kartini Sembiring, S.H., M.Kn., sebagai pengganti dari Khadijah Syahbudi Saleh, S.H., Notaris di Kabupaten Karawang sebagaimana diubah terakhir berdasarkan Akta Addendum No., 13 tanggal 26 Februari 2015 yang dibuat di hadapan Khadijah Syahbudi Saleh, S.H., Notaris di Kabupaten Karawang.

129.151 - Jl. Raya Kosambi – Curug, Desa Curu, Kecamatan Klari, Kab. Karawang

Tanah-tanah yang terdiri atas: 1. SHM No 01179 2. SHM No 01183 3. SHM No 01093 4. SHM No 01091 5. SHM No 01069 6. SHM No 01065 7. SHM No 01071 8. SHM No 01274 9. SHM No 01273 10. SHM No 01289 11. SHM No 01092 12. SHM No 01089 13. SHM No 01237 14. SHM No 01182 15. SHM No 01186 16. SHM No 01106 17. SHM No 01175 18. SHM No 01177 19. SHM No 0190 20. SHM No 01283

No Bukti Penguasaan Luas (m²) Jangka Waktu Lokasi Status Kepemilikan Tanah

21. SHM No 01287 22. SHM No 01185 23. SHM No 01181 24. SHM No 01184 25. SHM No 01180 26. SHM No 01178 27. SHM No 01176 28. SHM No 01075 29. SHM No 01073 30. SHM No 01072 31. SHM No 01070 32. SHM No 01063 33. SHM No 01288

22. Perjanjian Pengikatan Jual Beli No 36 tanggal 10 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Saripudin Burhan S.H., M. Kn., Notaris di Banyuasin

196.000 Berlaku sejak ditanda tangani oleh para Pihak sampai dengan Pihak Kedua melunasi kepada Pihak Pertama setelah Akta Hibah Akses jalan Perseroan selesai.

Sumatera Selatan, Banyuasin, Talang Kelapa, Gasing

Tanah yang terdiri dari: a. SHM No.2796/Gasing

atas nama Djemain b. SHM No.2802/Gasing

atas nama Azhar Rumawie;

c. SHM No. 2803/ Gasing atas nama Hajja Poniati;

d. SHM No.2799/Gasing atas nama Junaedy

e. SHM No.2800/Gasing atas nama A Makawi;

f. SHM No.2801/Gasing atas nama M. Thamrin;

g. SHM No.2805/Gasing atas nama Ilyas

h. SHM No.2804/Gasing atas nama Magdalena;

i. SHM No.2798/Gasing atas nama Abdullah Beni;

j. SHM No.2797/Gasing atas nama Berta Mai Sundari;

23. Perjanjian Sewa Menyewa No 38 tanggal 8 September 2014 yang dibuat dihadapan Catur Virgo,S.H., Notaris di Jakarta.

7.305 5 (lima) tahun Jakarta Selatan, Kec. Jagakarsa, Kel. Ciganjur;

Tanah-tanah yang terdiri dari: a) SHM No 156 SHM No 158

24. Perjanjian Sewa Menyewa No 1 tanggal 10 September 2014 yang dibuat di hadapan Ami Hartika, S.H., M.Kn., Notaris di Bogor

10.980 5 (lima) tahun Kampung Babakan Tengah, Kecamatan Legok, Kota Tanggerang, Provinsi Banten

Tanah milik Willy Sugianto berdasarkan SHM No 00327

25. Perjanjian Sewa Menyewa No. 21 tanggal 21 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Melitina Lawrence, S.H., Notaris di Palembang

20.153 3 (tiga) tahun Palembang (berdasarkan wilayah Notaris)

Tanah-tanah yang dimilik Djauhari Janto berdasarkan: a) SHM No 1690 b) SHM No 1692 SHM No 1345

2. Kendaraan Bermotor Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan tidak memiliki harta kekayaan berupa kendaraan bermotor, kecuali atas kendaraan berikut:

No. Nama Aktiva Merk No. Polisi BPKB Pemilik 1. Truck Mixer HINO 260 JM B 9303 TIA L-09369656 Perseroan 2. Truck Mixer HINO 260 JM B 9304 TIA L-09369657 Perseroan 3. Truck Mixer HINO 260 JM B 9305 TIA L-09369658 Perseroan 4. Truck Mixer HINO 260 JM B 9306 TIA L-09369668 Perseroan

Page 158: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

138

No. Nama Aktiva Merk No. Polisi BPKB Pemilik 5. Truck Mixer HINO 260 JM B 9310 TIA L-09369669 Perseroan 6. Truck Mixer HINO 260 JM B 9308 TIA L-09369670 Perseroan 7. Truck Mixer HINO 260 JM B 9307 TIA L-09369700 Perseroan 8. Truck Mixer HINO 260 JM B 9309 TIA L-09369701 Perseroan 9. Truck Mixer HINO 260 JM B 9311 TIA L-09369702 Perseroan

10. Truck Mixer HINO 260 JM B 9312 TIA L-09371309 Perseroan 11. Truck Mixer HINO 260 JM B 9331 TIA L-11967059 Perseroan 12. Truck Mixer HINO 260 JM B 9332 TIA L-11967060 Perseroan 13. Truck Mixer HINO 260 JM B 9334 TIA L-11967061 Perseroan 14. Truck Mixer HINO 260 JM B 9335 TIA L-11967062 Perseroan 15. Truck Mixer HINO 260 JM B 9336 TIA L-11967063 Perseroan 16 Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9051 TEA L-13875458 Perseroan 17. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9050 TEA L-13875457 Perseroan 18. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9048 TEA L-13875455 Perseroan 19. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9047 TEA L-13875454 Perseroan 20. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9054 TEA L-13875453 Perseroan 21. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9052 TEA L-13875411 Perseroan 22. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9053 TEA L-13874326 Perseroan 23. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9049 TEA L-13875456 Perseroan 24. Dump Truck 15m3 HINO FG 235 JJ B 9471 TDD L-11967065 Perseroan 25. Dump Truck 15m3 HINO FG 235 JJ B 9472 TDD L-11967064 Perseroan 26. Concrete Mixer SANY B 9158 TIA J-06197289 WASKITA 27. Concrete Mixer SANY B 9175 TIA J-06704765 WASKITA 28. Concrete Mixer SANY B 9240 TIA K-10696707 WASKITA 29. Concrete Mixer SANY B 9239 TIA K-10696752 WASKITA 30. Concrete Mixer SANY B 9238 TIA K-10696751 WASKITA 31. Concrete Mixer SANY B 9237 TIA K-10696729 WASKITA 32. Concrete Mixer SANY B 9236 TIA K-10696728 WASKITA 33. Concrete Mixer SANY B 9235 TIA K-10696727 WASKITA 34. Concrete Mixer SANY B 9161 TIA J-06199965 WASKITA 35. Concrete Mixer SANY B 9157 TIA J-06197288 WASKITA 36. Concrete Mixer SANY B 9211 TIA K-02813575 WASKITA 37. Concrete Mixer SANY B 9210 TIA K-02813488 WASKITA 38. Concrete Mixer SANY B 9209 TIA K-02813487 WASKITA 39. Concrete Mixer SANY B 9196 TIA K-02677995 WASKITA 40. Concrete Mixer SANY B 9201 TIA K-02633602 WASKITA 41. Concrete Mixer SANY B 9159 TIA J-06197290 WASKITA 42. Concrete Mixer SANY B 9160 TIA J-06199964 WASKITA 43. Truck Crane XIMS B 9154 TIA J-04510846 WASKITA 44. Truck Crane HINO B 9134 TIA I-10482221 WASKITA 45. Concrete Mixer SANY B 9241 TIA K-10696708 WASKITA 46. Concrete Mixer SANY B 9174 TIA J-06704728 WASKITA 47. Concrete Mixer SANY B 9214 TIA K-02813543 WASKITA 48. Concrete Mixer SANY B 9213 TIA K-02813557 WASKITA 49. Concrete Mixer SANY B 9212 TIA K-02813556 WASKITA 50. Truck Crane MITSUBISHI B 9197 TIA K-02681991 WASKITA 51. Concrete Mixer HINO B 9219 TIA K-06194647 WASKITA 52. Concrete Mixer SANY B 9198 TIA K-02633726 WASKITA 53. Concrete Mixer HINO B 9188 TIA K-02625856 WASKITA 54. Concrete Mixer HINO B 9152 TIA J-04481745 WASKITA 55. Concrete Mixer SANY B 9199 TIA K-02633664 WASKITA 56. Concrete Mixer HINO B 9217 TIA K-06194645 WASKITA 57. Concrete Mixer HINO B 9208 TIA K-02809807 WASKITA 58. Concrete Mixer HINO B 9187 TIA K-02625855 WASKITA 59. Concrete Mixer HINO B 9189 TIA K-02625857 WASKITA 60. Concrete Mixer HINO B 9220 TIA K-06194648 WASKITA 61. Concrete Mixer HINO B 9153 TIA J-04481770 WASKITA 62. Concrete Pump VOLVO B 9185 TIA K-00152208 WASKITA 63. Concrete Mixer SANY B 9200 TIA K-02633601 WASKITA 64. Concrete Mixer HINO B 9205 TIA K-02809805 WASKITA 65. Tractor Head HINO B 9029 TEA J-06862852 WASKITA 66. Concrete Mixer HINO B 9216 TIA K-06194644 WASKITA 67. Concrete Mixer HINO B 9190 TIA K-02625858 WASKITA 68. Concrete Mixer HINO B 9192 TIA K-02625898 WASKITA 69. Concrete Mixer HINO B 9218 TIA K-06194646 WASKITA 70. Concrete Mixer HINO B 9207 TIA K-02809803 WASKITA

Page 159: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

139

No. Nama Aktiva Merk No. Polisi BPKB Pemilik 5. Truck Mixer HINO 260 JM B 9310 TIA L-09369669 Perseroan 6. Truck Mixer HINO 260 JM B 9308 TIA L-09369670 Perseroan 7. Truck Mixer HINO 260 JM B 9307 TIA L-09369700 Perseroan 8. Truck Mixer HINO 260 JM B 9309 TIA L-09369701 Perseroan 9. Truck Mixer HINO 260 JM B 9311 TIA L-09369702 Perseroan

10. Truck Mixer HINO 260 JM B 9312 TIA L-09371309 Perseroan 11. Truck Mixer HINO 260 JM B 9331 TIA L-11967059 Perseroan 12. Truck Mixer HINO 260 JM B 9332 TIA L-11967060 Perseroan 13. Truck Mixer HINO 260 JM B 9334 TIA L-11967061 Perseroan 14. Truck Mixer HINO 260 JM B 9335 TIA L-11967062 Perseroan 15. Truck Mixer HINO 260 JM B 9336 TIA L-11967063 Perseroan 16 Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9051 TEA L-13875458 Perseroan 17. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9050 TEA L-13875457 Perseroan 18. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9048 TEA L-13875455 Perseroan 19. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9047 TEA L-13875454 Perseroan 20. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9054 TEA L-13875453 Perseroan 21. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9052 TEA L-13875411 Perseroan 22. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9053 TEA L-13874326 Perseroan 23. Truck Head/ Trailer 60 Ton HINO FM 320 PN B 9049 TEA L-13875456 Perseroan 24. Dump Truck 15m3 HINO FG 235 JJ B 9471 TDD L-11967065 Perseroan 25. Dump Truck 15m3 HINO FG 235 JJ B 9472 TDD L-11967064 Perseroan 26. Concrete Mixer SANY B 9158 TIA J-06197289 WASKITA 27. Concrete Mixer SANY B 9175 TIA J-06704765 WASKITA 28. Concrete Mixer SANY B 9240 TIA K-10696707 WASKITA 29. Concrete Mixer SANY B 9239 TIA K-10696752 WASKITA 30. Concrete Mixer SANY B 9238 TIA K-10696751 WASKITA 31. Concrete Mixer SANY B 9237 TIA K-10696729 WASKITA 32. Concrete Mixer SANY B 9236 TIA K-10696728 WASKITA 33. Concrete Mixer SANY B 9235 TIA K-10696727 WASKITA 34. Concrete Mixer SANY B 9161 TIA J-06199965 WASKITA 35. Concrete Mixer SANY B 9157 TIA J-06197288 WASKITA 36. Concrete Mixer SANY B 9211 TIA K-02813575 WASKITA 37. Concrete Mixer SANY B 9210 TIA K-02813488 WASKITA 38. Concrete Mixer SANY B 9209 TIA K-02813487 WASKITA 39. Concrete Mixer SANY B 9196 TIA K-02677995 WASKITA 40. Concrete Mixer SANY B 9201 TIA K-02633602 WASKITA 41. Concrete Mixer SANY B 9159 TIA J-06197290 WASKITA 42. Concrete Mixer SANY B 9160 TIA J-06199964 WASKITA 43. Truck Crane XIMS B 9154 TIA J-04510846 WASKITA 44. Truck Crane HINO B 9134 TIA I-10482221 WASKITA 45. Concrete Mixer SANY B 9241 TIA K-10696708 WASKITA 46. Concrete Mixer SANY B 9174 TIA J-06704728 WASKITA 47. Concrete Mixer SANY B 9214 TIA K-02813543 WASKITA 48. Concrete Mixer SANY B 9213 TIA K-02813557 WASKITA 49. Concrete Mixer SANY B 9212 TIA K-02813556 WASKITA 50. Truck Crane MITSUBISHI B 9197 TIA K-02681991 WASKITA 51. Concrete Mixer HINO B 9219 TIA K-06194647 WASKITA 52. Concrete Mixer SANY B 9198 TIA K-02633726 WASKITA 53. Concrete Mixer HINO B 9188 TIA K-02625856 WASKITA 54. Concrete Mixer HINO B 9152 TIA J-04481745 WASKITA 55. Concrete Mixer SANY B 9199 TIA K-02633664 WASKITA 56. Concrete Mixer HINO B 9217 TIA K-06194645 WASKITA 57. Concrete Mixer HINO B 9208 TIA K-02809807 WASKITA 58. Concrete Mixer HINO B 9187 TIA K-02625855 WASKITA 59. Concrete Mixer HINO B 9189 TIA K-02625857 WASKITA 60. Concrete Mixer HINO B 9220 TIA K-06194648 WASKITA 61. Concrete Mixer HINO B 9153 TIA J-04481770 WASKITA 62. Concrete Pump VOLVO B 9185 TIA K-00152208 WASKITA 63. Concrete Mixer SANY B 9200 TIA K-02633601 WASKITA 64. Concrete Mixer HINO B 9205 TIA K-02809805 WASKITA 65. Tractor Head HINO B 9029 TEA J-06862852 WASKITA 66. Concrete Mixer HINO B 9216 TIA K-06194644 WASKITA 67. Concrete Mixer HINO B 9190 TIA K-02625858 WASKITA 68. Concrete Mixer HINO B 9192 TIA K-02625898 WASKITA 69. Concrete Mixer HINO B 9218 TIA K-06194646 WASKITA 70. Concrete Mixer HINO B 9207 TIA K-02809803 WASKITA

No. Nama Aktiva Merk No. Polisi BPKB Pemilik 71. Concrete Mixer HINO B 9204 TIA K-02809806 WASKITA 72. Concrete Mixer HINO B 9206 TIA K-02809804 WASKITA 73. Tractor Head HINO B 9034 TEA L-00669528 WASKITA 74. Concrete Mixer HINO B 9391 TIA M-00809804 Perseroan 75. Concrete Mixer HINO B 9389 TIA M-00809802 Perseroan 76. Concrete Mixer HINO B 9388 TIA L-14036829 Perseroan 77. Concrete Mixer HINO B 9387 TIA L-14036828 Perseroan 78. Concrete Mixer HINO B 9386 TIA L-14036827 Perseroan 79. Concrete Mixer HINO B 9385 TIA L-14036826 Perseroan 80. Concrete Mixer HINO B 9384 TIA L-14036825 Perseroan 81. Concrete Mixer HINO B 9383 TIA L-14036824 Perseroan 82. Concrete Mixer HINO B 9382 TIA L-14036823 Perseroan 83. Concrete Mixer HINO B 9381 TIA L-14036822 Perseroan 84. Concrete Mixer HINO B 9380 TIA L-14036821 Perseroan 85. Concrete Mixer HINO B 9392 TIA L-14036820 Perseroan 86. Concrete Mixer HINO B 9402 TIA M-00809803 Perseroan 87. Concrete Mixer HINO B 9401 TIA M-00809813 Perseroan 88. Concrete Mixer HINO B 9400 TIA M-00809812 Perseroan 89. Concrete Mixer HINO B 9398 TIA M-00809811 Perseroan 90. Concrete Mixer HINO B 9399 TIA M-00809809 Perseroan 91. Concrete Mixer HINO B 9397 TIA M-00809810 Perseroan 92. Concrete Mixer HINO B 9394 TIA M-00809808 Perseroan 93. Concrete Mixer HINO B 9393 TIA M-00809805 Perseroan 94. Concrete Mixer HINO B 9424 TIA M-02096018 Perseroan 95. Concrete Mixer HINO B 9425 TIA M-02096019 Perseroan 96. Concrete Mixer HINO B 9426 TIA M-02096020 Perseroan 97. Concrete Mixer HINO B 9427 TIA M-02096021 Perseroan 98. Concrete Mixer HINO B 9428 TIA M-02096022 Perseroan 99. Concrete Mixer HINO B 9429 TIA M-02096023 Perseroan

100. Concrete Mixer HINO B 9430 TIA M-02096024 Perseroan 101. Concrete Mixer HINO B 9431 TIA M-02096025 Perseroan 102. Concrete Mixer HINO B 9395 TIA M-00809806 Perseroan 103. Concrete Mixer HINO B 9396 TIA M-00809807 Perseroan 104. Concrete Mixer HINO B 9407 TIA M-02086077 Perseroan 105. Concrete Mixer HINO B 9410 TIA M-02086080 Perseroan 106. Concrete Mixer HINO B 9409 TIA M-02086079 Perseroan 107. Concrete Mixer HINO B 9408 TIA M-02086078 Perseroan 108. Concrete Mixer HINO B 9412 TIA M-02086101 Perseroan 109. Concrete Mixer HINO B 9413 TIA M-02086102 Perseroan 110. Concrete Mixer HINO B 9411 TIA M-02086081 Perseroan 111. Concrete Mixer HINO B 9414 TIA M-02086103 Perseroan 112. Concrete Mixer HINO B 9415 TIA M-02086104 Perseroan 113. Concrete Mixer HINO B 9416 TIA M-02086105 Perseroan 114. Concrete Mixer HINO B 9422 TIA M-02096016 Perseroan 115. Concrete Mixer HINO B 9423 TIA M-02096017 Perseroan

Bahwa berdasarkan surat Pernyataan Perseroan tanggal 29 Juni 2016 untuk kendaraan bermotor sebanyak 48 (empat delapan) kendaraan yang masih atas nama WASKITA yang akan dilakukan proses pengurusan balik nama menjadi atas nama Perseroan. 3. Mesin Dan Alat Berat

Sampai dengan tanggal Prospektus ini, Perseroan tidak memiliki dan/atau menguasai harta kekayaan berupa mesin dan alat berat kecuali atas mesin dan alat berat sebagai berikut:

No. NKP Baru Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

A CIBITUNG 1. BP 01 Batching Plant Detede BHS 1.25 2. GS 01 Genset Silent Cummins NTA835GA 3. GC 02 Over Head Crane Misia

Page 160: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

140

No. NKP Baru Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

4. RTC 01 Rought Terrain Crane Tadano GR 500 EX

5. RTC 02 Rought Terrain Crane Kato SYR 700

6. MC 01 Mobil Crane 01 XCMG QY 50 QY 50 7. GC 03 Gantry Crane Misia 8. GC 04 Gantry Crane Stahl 9. WL 01 Wheel Loader Liugong CLG 835 CLG 835

10. Wl 06 Wheel Loader Liugong CLG 835 CLG 835 11. RTC 03 Rought Terrain Crane Tadano GR 500 EX

12. GC 05 Gantry Crane Stahl 13. GC 06 Gantry Crane Stahl 14. GC 07 Gantry Crane Stahl 15. GC 08 Gantry Crane Stahl 16. GC 09 Gantry Crane Demag

B PALEMBANG SOETA 1. BP 04 Batching Plant Detede BHS 1,25 BHS 1,25

2. WL 04 Wheel Loader XCMG LW 300 F

3. GS 04 Genset Silent Perkins-Stamford 2206C-EL 3TAG2

4. GC 01 Gantry Crane 5. GC 02 Gantry Crane

C PALEMBANG PUSRI 1. BP 05 Batching Plant Sicoma Sicoma 1,5

2. GS 05 Genset Silent Perkins-Stamford 2206C-EL 3TAG2

3. WL 05 Wheel Loader XCMG LW 300 F

D PASURUAN (SIDOARJO)

1. WL 02 Wheel Loader 02 Liugong CLG 835 CLG 835

2. WL 03 Wheel Loader 03 Liugong CLG 835 CLG 835

3. WL Wheel Loader SDLG CLG 835

4. BP 02 Batching Plant 02 Detede BHS 1.25

5. BP 03 Batching Plant 03 Detede BHS 1.25

6. BP Batching Plant Detede BHS 2,25

7. GS 03 Genset 03 Perkins Silent

8. GS Genset Cummins Silent

9. GS 02 Genset 02 Perkins Open

E CENGKARENG 1. BP 09 Batching Plant Detede BHS 2,25

2. WL 09 Wheel Loader Liugong CLG 835 CLG 835 C

Page 161: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

141

No. NKP Baru Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

4. RTC 01 Rought Terrain Crane Tadano GR 500 EX

5. RTC 02 Rought Terrain Crane Kato SYR 700

6. MC 01 Mobil Crane 01 XCMG QY 50 QY 50 7. GC 03 Gantry Crane Misia 8. GC 04 Gantry Crane Stahl 9. WL 01 Wheel Loader Liugong CLG 835 CLG 835

10. Wl 06 Wheel Loader Liugong CLG 835 CLG 835 11. RTC 03 Rought Terrain Crane Tadano GR 500 EX

12. GC 05 Gantry Crane Stahl 13. GC 06 Gantry Crane Stahl 14. GC 07 Gantry Crane Stahl 15. GC 08 Gantry Crane Stahl 16. GC 09 Gantry Crane Demag

B PALEMBANG SOETA 1. BP 04 Batching Plant Detede BHS 1,25 BHS 1,25

2. WL 04 Wheel Loader XCMG LW 300 F

3. GS 04 Genset Silent Perkins-Stamford 2206C-EL 3TAG2

4. GC 01 Gantry Crane 5. GC 02 Gantry Crane

C PALEMBANG PUSRI 1. BP 05 Batching Plant Sicoma Sicoma 1,5

2. GS 05 Genset Silent Perkins-Stamford 2206C-EL 3TAG2

3. WL 05 Wheel Loader XCMG LW 300 F

D PASURUAN (SIDOARJO)

1. WL 02 Wheel Loader 02 Liugong CLG 835 CLG 835

2. WL 03 Wheel Loader 03 Liugong CLG 835 CLG 835

3. WL Wheel Loader SDLG CLG 835

4. BP 02 Batching Plant 02 Detede BHS 1.25

5. BP 03 Batching Plant 03 Detede BHS 1.25

6. BP Batching Plant Detede BHS 2,25

7. GS 03 Genset 03 Perkins Silent

8. GS Genset Cummins Silent

9. GS 02 Genset 02 Perkins Open

E CENGKARENG 1. BP 09 Batching Plant Detede BHS 2,25

2. WL 09 Wheel Loader Liugong CLG 835 CLG 835 C

No. NKP Baru Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

3. GS 07 Genset (Besar) Perkins-Stamford 2206C-EL 3TAG2

F SADDANG 1. Air Compressor Ingersoll Rand Screw MH45 A/50

2. Alat Stressing Power Team 600 mm

3. Stressing Bed Simultan

4. Bar Bender BNC

5. Bar Cutter BNC

6. Air Compressor August Screw

7. BP 08 Batching Plant Detede BHS 2,25 M3

8. Boiler Set

9. Concrete Vibrator Int Mikasa FC4-01

10. Truck Mounted Crane Hino FM 260 Hino FM 260

11. GC 04 Gantry Crane Double Girder Stahl /Lin A T=7, L=22, P=138

12. GC 05 Gantry Crane Double Girder Stahl /Lin A T=7, L=22, P=138

13. GC 06 Gantry Crane Double Girder Hyundai/Line B T=7, L=22, P=137

14. GC 07 Gantry Crane Double Girder Hyundai/Line B T=7, L=22, P=137

15. GC 08 Gantry Crane Double Girder Hyundai/Line H T=7, L=22, P=176

16. GC 09 Gantry Crane Double Girder Hyundai/Line H T=7, L=22, P=176

17. GC 10 Gantry Crane Double Girder Hyundai/Line J T=7, L=11, P=21

18. GS 06 Genset Silent Perkins-Stamford 2206C-EL 3TAG2

19. Jembatan Timbang CAS CI - 5200 A

20. OHC 02 Overhead Crane KG Crane/ Line SP T=7, L=30, P=82

21. OHC 03 Overhead Crane KG Crane/ Line SP T=7, L=30, P=82

22. OHC 04 Overhead Crane KG Crane/ Line SP T=7, L=30, P=82

23. OHC 05 Overhead Crane KG Crane/ Line SP T=7, L=30, P=82

24. OHC 06 Overhead Crane Sthl /Line non SP T=7, L=22, P=138

25. OHC 07 Overhead Crane Sthl /Line non SP T=7, L=30, P=138

26. Spreder Beam Dia Max 600, P=15

27. Spreder Beam Dia Max 600, P=15

31. WL 07 Wheel Loader Liu Gong CLG 835

32. Cetakan Girder PCU 2 meja Tiga Sekawan W 1/1.2m, H 1.2m, L=24 m

33. Cetakan Girder PCU 1 meja Tiga Sekawan W 1/1.2m, H 1.2m, L=27 m

34. Cetakan Girder PCU 1 meja Tiga Sekawan H 1.7 m, L = 33 m

35. Concrete Sheet Pile (CCSP) Tiga Sekawan W325, 120m x 2 meja

36. Concrete Sheet Pile (CCSP) Sendico W350, 129 m x 1 meja

37. Concrete Sheet Pile (CCSP) Bumentara W350, 122 m x 1 meja

38. Concrete Sheet Pile (CCSP) Bumentara W400, 122 m

39. Concrete Sheet Pile (CCSP) Tiga Sekawan W400, 122 m

40. Square Pile variable 30-50 Tiga Sekawan 30 s/d 50 (120 m x 2 Line)

Page 162: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

142

No. NKP Baru Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

SPUN PILE

41. Spun Pile Dan Perlengkapannya Multi Welindo

ENGINE

42. - Cutting machine Heiheng China

43. - Heading machine Heiheng China

44. - Cage Forming 300 - 600 mm Heiheng China

45. - Cage Forming 600-1200 mm Heiheng China

46. - Concrete Hopper 2,5 m3 Heiheng China

47 - Concrete Placing 2.5 m3, H 1,5 m Heiheng China

48. - Concrete Placing 2.5 m3, H 1,5 m Heiheng China

49. - Tension jack 300 - 600 mm Heiheng China

50. - Tension Jack 800 Ton Heiheng China

51. - Spining Single 300 -600 mm Heiheng China

52. - Spinning Single Dia 600-1200 mm, Heiheng China

53. - Spinning Double Dia 300-600 mm, Heiheng China

MOULDING

54. - Moulding Dia 300 L = 13.35 m Heiheng 300 mm

55. - Moulding Dia 350 L = 15,35 m Heiheng 350 mm

56. - Moulding Dia 400 L = 16,35 m Heiheng 400 mm

57. - Mouliding Dia 450 L=16,35 m Heiheng 450 mm

58. - Moulding Dia 500 x 16.35 m Heiheng 500 mm

59. - Moulding Dia 600 x 16,35 m Heiheng 600 mm

60. - Moulding Dia 800 x 24,6 m Heiheng 800 mm

61. - Moulding Dia 1000 x 243,6 m Heiheng 1000 mm

TENSION

62. - Tension Divice Dia 300 Heiheng 300 mm

63. - Tension Divice Dia 350 Heiheng 350 mm

64. - Tension Divice Dia 400 Heiheng 400 mm

65. - Tension dia 450 Heiheng 450 mm

66. - Tension dia 500 Heiheng 500 mm

67. - Tension dia 600 Heiheng 600 mm

68. - Tension dia 800 Heiheng 800 mm

69. - Tension dia 1000 Heiheng 900 mm

G CIAWI

1. BP 07 Batching Plant Detede DKXS 2.25

2. GS 09 Genset Silent Cummins 2206C-EL 3TAG2

3. WL 11 Wheel Loader Liugong CLG 835 C

H DEPOK ANTASARI

1. WL 08 Wheel Loader Liugong CLG 835 C

2. BP 12 Batching Plant Detede BHS 1,25 M3

Page 163: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

143

No. NKP Baru Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

SPUN PILE

41. Spun Pile Dan Perlengkapannya Multi Welindo

ENGINE

42. - Cutting machine Heiheng China

43. - Heading machine Heiheng China

44. - Cage Forming 300 - 600 mm Heiheng China

45. - Cage Forming 600-1200 mm Heiheng China

46. - Concrete Hopper 2,5 m3 Heiheng China

47 - Concrete Placing 2.5 m3, H 1,5 m Heiheng China

48. - Concrete Placing 2.5 m3, H 1,5 m Heiheng China

49. - Tension jack 300 - 600 mm Heiheng China

50. - Tension Jack 800 Ton Heiheng China

51. - Spining Single 300 -600 mm Heiheng China

52. - Spinning Single Dia 600-1200 mm, Heiheng China

53. - Spinning Double Dia 300-600 mm, Heiheng China

MOULDING

54. - Moulding Dia 300 L = 13.35 m Heiheng 300 mm

55. - Moulding Dia 350 L = 15,35 m Heiheng 350 mm

56. - Moulding Dia 400 L = 16,35 m Heiheng 400 mm

57. - Mouliding Dia 450 L=16,35 m Heiheng 450 mm

58. - Moulding Dia 500 x 16.35 m Heiheng 500 mm

59. - Moulding Dia 600 x 16,35 m Heiheng 600 mm

60. - Moulding Dia 800 x 24,6 m Heiheng 800 mm

61. - Moulding Dia 1000 x 243,6 m Heiheng 1000 mm

TENSION

62. - Tension Divice Dia 300 Heiheng 300 mm

63. - Tension Divice Dia 350 Heiheng 350 mm

64. - Tension Divice Dia 400 Heiheng 400 mm

65. - Tension dia 450 Heiheng 450 mm

66. - Tension dia 500 Heiheng 500 mm

67. - Tension dia 600 Heiheng 600 mm

68. - Tension dia 800 Heiheng 800 mm

69. - Tension dia 1000 Heiheng 900 mm

G CIAWI

1. BP 07 Batching Plant Detede DKXS 2.25

2. GS 09 Genset Silent Cummins 2206C-EL 3TAG2

3. WL 11 Wheel Loader Liugong CLG 835 C

H DEPOK ANTASARI

1. WL 08 Wheel Loader Liugong CLG 835 C

2. BP 12 Batching Plant Detede BHS 1,25 M3

No. NKP Baru Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

3. GS 10 Genset Silent Perkins-Stamford 1306CE87TAG6

I KARAWACI

1. BP 11 Batching Plant Detede BHS 2,25 M3

2. GS 11 Genset Silent Cumins- Stamford NT855G2A

3. WL 10 Wheel Loader Liugong CLG 835 C

4. MC 03 Half Crane ( Flatbed Crane) Mitshubishi

J PEJAGAN

1. BP 10 Batching Plant Sicoma MAO 4500/3000 SDY HO

2. GS 12 Genset Silent Cumins- Stamford NT855G2A

3. WL 12 Wheel Loader Liugong CLG 835 C

4. BP 06 Batching Plant Sicoam MAO 4500/3000 SDY HO

5. GS 08 Genset Silent Perkins-Stamford 2206C-EL 3TAG2

6. WL 13 Wheel Loader Liugong CLG 835 C

K STONE CRUSHER PEJAGAN

1. GS 14 Genset Silent 1 Cumins- Stamford KTA 19 G4

2. GS 15 Genset Silent 2 Cumins- Stamford KTA 19 G4

3. GS Genset Silent 3 Cumins- Stamford KTA 19 G4

4. SC 01 Stone Crusher Nakayama PVN-2M-3

5. SC 02 Stone Crusher Golden star

6. SC Stone Crusher Gathor

7. WL 14 Wheel Loader Liugong CLG 835 C

8. WL 16 Wheel Loader Liugong CLG 835 C

9. WL 17 Wheel Loader Liugong

L STONE CRUSHER RUMPIN

1. EX 01 Excavator 1 Komatsu PC 200-8 MO

2. EX 02 Excavator 2 Komatsu PC 200-8 MO

3. ST 03 Stone Crusher Golden Star Jaw - Cone

4. WL 16 Wheel Loader Liugong CLG 835 C

5. Wheel Loader Liugog CLG 835

6. Genset

M KARAWANG

1. BP 14 Batching Plant Detede BHS 2,25 M3

2. WL 19 Wheel Loader Liugong CLG 835 C

3. WL 20 Wheel Loader Liugong CLG 835 C

4. GS 13 Genset Silent Cumins- Stamford NT855G2A

Page 164: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

144

No. NKP Baru Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

5. GS18 Genset Silent Cumins- Stamford NT855G4A

N BECAKAYU

1. BP 13 Batching Plant Detede BHS 2,25 M3

2. WL 18 Wheel Loader Hyunday

3. GS 16 Genset Silent Cumins- Stamford NT855G4

4. CP 01 Truck Concreate Pump Sany (Volvo)

5. CP 02 Truck Concreate Pump Mercy (Scwingh)

N. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL Perseroan tidak memiliki sertifikat hak kekayaan intelektual yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia maupun oleh instansi yang berwenang di negara lain. O. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan, Direksi Perseroan, dan Dewan Komisaris Perseroan tidak terlibat dalam perkara perdata dan pidana di Pengadilan Negeri, perkara hubungan industrial di Pengadilan Hubungan Industrial dimana Perseroan memiliki kegiatan usaha, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, perkara yang menyangkut perpajakan di Pengadilan Pajak, perkara arbitrase di hadapan Badan Arbitrase Nasional Indonesia, dan perkara kepailitan, penundaan kewajiban pembayaran utang, dan/atau pembubaran dalam register perkara di Pengadilan Niaga, serta tidak menerima somasi ataupun tuntutan dari pihak manapun kecuali atas perkara sebagai berikut :

No. Perkara Kedudukan Perseroan

Nilai Tuntutan Materiil/Perkara

(dalam Rupiah atau ditentukan lain)

Keterangan

1. Perkara Perdata Nomor : 23 /Pdt.GT/2015/PN.Kwg, Gugatan Melawan Hukum di Pengadilan Negeri Karawang. Perkara antara Yanto Soejadi (“Penggugat”) melawan Bengky Plaolo (“Tergugat I”), Gino Aryalada (“Tergugat II”), Yulius Lisjadi (“tergugat III”)

Turut Tergugat III

Kerugian Material sebesar Rp8.000.000.000,- (delapan miliar Rupiah). Kerugian Immaterial sebesar Rp5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah)

Tentang Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dimana penggugat merupakan salah satu pemegang saham minoritas PT Kabisat Sanemga yang dalam gugatannya mendalilkan bahwa penggugat merupakan pihak yang memiliki kepentingan di dalam PT Kabisat Sanemga, yang mana menurut penggugat atas tanah-tanah yang telah dijual oleh Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III kepada Turut Tergugat III yaitu perseroan adalah tanah milik PT Kabisat Sanemga, akan tetapi berdasarkan pertimbangan hakim dalam putusannya penggugat tidak dapat membuktikan dengan alat bukti yang dimiliki oleh penggugat bahwa tanah yang dijual tersebut kepada Turut Tergugat III merupakan tanah PT Kabisat Sanemga. Oleh karenanya

Page 165: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

145

No. NKP Baru Nama Alat Spesifikasi

Merk Type

5. GS18 Genset Silent Cumins- Stamford NT855G4A

N BECAKAYU

1. BP 13 Batching Plant Detede BHS 2,25 M3

2. WL 18 Wheel Loader Hyunday

3. GS 16 Genset Silent Cumins- Stamford NT855G4

4. CP 01 Truck Concreate Pump Sany (Volvo)

5. CP 02 Truck Concreate Pump Mercy (Scwingh)

N. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL Perseroan tidak memiliki sertifikat hak kekayaan intelektual yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia maupun oleh instansi yang berwenang di negara lain. O. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN, DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan, Direksi Perseroan, dan Dewan Komisaris Perseroan tidak terlibat dalam perkara perdata dan pidana di Pengadilan Negeri, perkara hubungan industrial di Pengadilan Hubungan Industrial dimana Perseroan memiliki kegiatan usaha, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, perkara yang menyangkut perpajakan di Pengadilan Pajak, perkara arbitrase di hadapan Badan Arbitrase Nasional Indonesia, dan perkara kepailitan, penundaan kewajiban pembayaran utang, dan/atau pembubaran dalam register perkara di Pengadilan Niaga, serta tidak menerima somasi ataupun tuntutan dari pihak manapun kecuali atas perkara sebagai berikut :

No. Perkara Kedudukan Perseroan

Nilai Tuntutan Materiil/Perkara

(dalam Rupiah atau ditentukan lain)

Keterangan

1. Perkara Perdata Nomor : 23 /Pdt.GT/2015/PN.Kwg, Gugatan Melawan Hukum di Pengadilan Negeri Karawang. Perkara antara Yanto Soejadi (“Penggugat”) melawan Bengky Plaolo (“Tergugat I”), Gino Aryalada (“Tergugat II”), Yulius Lisjadi (“tergugat III”)

Turut Tergugat III

Kerugian Material sebesar Rp8.000.000.000,- (delapan miliar Rupiah). Kerugian Immaterial sebesar Rp5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah)

Tentang Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dimana penggugat merupakan salah satu pemegang saham minoritas PT Kabisat Sanemga yang dalam gugatannya mendalilkan bahwa penggugat merupakan pihak yang memiliki kepentingan di dalam PT Kabisat Sanemga, yang mana menurut penggugat atas tanah-tanah yang telah dijual oleh Tergugat I, Tergugat II, dan Tergugat III kepada Turut Tergugat III yaitu perseroan adalah tanah milik PT Kabisat Sanemga, akan tetapi berdasarkan pertimbangan hakim dalam putusannya penggugat tidak dapat membuktikan dengan alat bukti yang dimiliki oleh penggugat bahwa tanah yang dijual tersebut kepada Turut Tergugat III merupakan tanah PT Kabisat Sanemga. Oleh karenanya

No. Perkara Kedudukan Perseroan

Nilai Tuntutan Materiil/Perkara

(dalam Rupiah atau ditentukan lain)

Keterangan

Majelis Hakim memutus gugatan tidak dapat diterima untuk seluruhnya berdasarkan putusan No. 23/PDT.G/2015/PN.Kwg tanggal 8 Januari 2015 yang diucapkan pada tanggal 17 Mei 2016, ,kemudian atas putusan Pengadilan Negeri Karawang tersebut Penggugat melalui kuasa hukumnya mengajukan upaya hukum banding pada tanggal 27 Juni 2016.

Page 166: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

146

IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

A. UMUM Perseroan merupakan badan usaha yang telah mendukung pengerjaan pada proyek yang dimiliki oleh WASKITA antara lain tol Nusa Dua-Bali, Jembatan Kapuk Naga Indah-Jakarta, jembatan Gempol-Pasuruan, jalan tol Porong-Gempol-Pasuruan, normalisasi Kali Pesanggrahan-Jakarta dan drainase Banyu Urip-Surabaya. Melihat besarnya kebutuhan WASKITA akan beton precast dan meningkatnya kebutuhan pasar sehingga WASKITA harus meningkatkan serta kemampuan teknologi yang memadai untuk meningkatkan produksi dan kualitas beton precast, maka WASKITA dalam memenuhi kebutuhan internal dan eksternal mendirikan Perseroan pada tanggal 7 Oktober 2014. Sejak tanggal 7 Oktober 2014, Perseroan resmi berdiri dan beroperasi sebagai entitas independen untuk dapat mengembangkan bisnis yang khusus menangani beton precast dan ready mix. WASKITA sendiri sebagai induk Perseroan memiliki reputasi yang sangat baik dalam menangani konstruksi mega proyek baik di Indonesia maupun di luar negeri. Dengan inovasi yang terus dilakukan, saat ini Perseroan telah melakukan pengembangan lebih dari 15 plant & batching plant di seluruh Indonesia. Reputasi terhadap kualitas Perseroan pun telah mendapatkan apresiasi yang baik dari klien eksternal. Hal ini semakin dibuktikan dengan perolehan sertifikasi ISO 9001:2008 pada bulan Oktober 2014. Perseroan terus berekspansi untuk membuka plant beton precast baru dan melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan konstruksi baik di Indonesia maupun internasional. Perseroan bertekad untuk terus maju dengan memberikan produk bermutu serta ketepatan waktu dalam pengiriman. Kapasitas produksi plant Perseroan adalah sebagai berikut:

URAIAN 31 Desember 30 April

2013* 2014* 2015 2016 Kapasitas Normal (ton/tahun)

Plant Jabodetabek (Cibitung) 125.000 275.000 350.000 350.000 Plant Jawa Barat (Sadang) 200.000 300.000 375.000 375.000 Plant Karawang - - 400.000 400.000 Plant Kalijati - - 250.000 250.000 Plant Jawa Timur (Sidoarjo) 125.000 125.000 325.000 325.000 Plant Sumatera Selatan (Palembang) 100.000 100.000 100.000 100.000 Plant Bojonegara - - - 200.000 Plant Subang - - - 300.000 Plant Bali (Benoa) 66.000 - -

Total Kapasitas Normal 616.000 800.000 1.800.000 2.300.000 Kapasitas Terpakai

Plant Jabodetabek (Cibitung) 96.841 309.178 405.950 61.671

Plant Jawa Barat (Sadang) 12.305 130.017 288.144 34.941

Plant Karawang 396.431 149.361 Plant Kalijati 39.188

Plant Jawa Timur (Sidoarjo) 46.776

Plant Sumatera Selatan (Palembang) 16.621 24.005 32.787 46.325 Plant Bojonegara 35.620 Plant Subang 40.072

Plant Bali (Benoa) 47.533

Total Kapasitas Terpakai 173.300 463.200 1.162.500 414.767

Utilisasi (%) 28,13 57,90 64,58 54,1

*) Merupakan data pada saat Perseroan masih sebagai Divisi pada WASKITA Catatan: - Kapasitas Normal adalah kemampuan normal plant untuk memproduksi beton precast. - Kapasitas Terpakai adalah kapasitas riil yang dilakukan plant pada periode tertentu untuk memenuhi pesanan pelanggan yang sudah

berkontrak.

Page 167: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

147

IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

A. UMUM Perseroan merupakan badan usaha yang telah mendukung pengerjaan pada proyek yang dimiliki oleh WASKITA antara lain tol Nusa Dua-Bali, Jembatan Kapuk Naga Indah-Jakarta, jembatan Gempol-Pasuruan, jalan tol Porong-Gempol-Pasuruan, normalisasi Kali Pesanggrahan-Jakarta dan drainase Banyu Urip-Surabaya. Melihat besarnya kebutuhan WASKITA akan beton precast dan meningkatnya kebutuhan pasar sehingga WASKITA harus meningkatkan serta kemampuan teknologi yang memadai untuk meningkatkan produksi dan kualitas beton precast, maka WASKITA dalam memenuhi kebutuhan internal dan eksternal mendirikan Perseroan pada tanggal 7 Oktober 2014. Sejak tanggal 7 Oktober 2014, Perseroan resmi berdiri dan beroperasi sebagai entitas independen untuk dapat mengembangkan bisnis yang khusus menangani beton precast dan ready mix. WASKITA sendiri sebagai induk Perseroan memiliki reputasi yang sangat baik dalam menangani konstruksi mega proyek baik di Indonesia maupun di luar negeri. Dengan inovasi yang terus dilakukan, saat ini Perseroan telah melakukan pengembangan lebih dari 15 plant & batching plant di seluruh Indonesia. Reputasi terhadap kualitas Perseroan pun telah mendapatkan apresiasi yang baik dari klien eksternal. Hal ini semakin dibuktikan dengan perolehan sertifikasi ISO 9001:2008 pada bulan Oktober 2014. Perseroan terus berekspansi untuk membuka plant beton precast baru dan melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan konstruksi baik di Indonesia maupun internasional. Perseroan bertekad untuk terus maju dengan memberikan produk bermutu serta ketepatan waktu dalam pengiriman. Kapasitas produksi plant Perseroan adalah sebagai berikut:

URAIAN 31 Desember 30 April

2013* 2014* 2015 2016 Kapasitas Normal (ton/tahun)

Plant Jabodetabek (Cibitung) 125.000 275.000 350.000 350.000 Plant Jawa Barat (Sadang) 200.000 300.000 375.000 375.000 Plant Karawang - - 400.000 400.000 Plant Kalijati - - 250.000 250.000 Plant Jawa Timur (Sidoarjo) 125.000 125.000 325.000 325.000 Plant Sumatera Selatan (Palembang) 100.000 100.000 100.000 100.000 Plant Bojonegara - - - 200.000 Plant Subang - - - 300.000 Plant Bali (Benoa) 66.000 - -

Total Kapasitas Normal 616.000 800.000 1.800.000 2.300.000 Kapasitas Terpakai

Plant Jabodetabek (Cibitung) 96.841 309.178 405.950 61.671

Plant Jawa Barat (Sadang) 12.305 130.017 288.144 34.941

Plant Karawang 396.431 149.361 Plant Kalijati 39.188

Plant Jawa Timur (Sidoarjo) 46.776

Plant Sumatera Selatan (Palembang) 16.621 24.005 32.787 46.325 Plant Bojonegara 35.620 Plant Subang 40.072

Plant Bali (Benoa) 47.533

Total Kapasitas Terpakai 173.300 463.200 1.162.500 414.767

Utilisasi (%) 28,13 57,90 64,58 54,1

*) Merupakan data pada saat Perseroan masih sebagai Divisi pada WASKITA Catatan: - Kapasitas Normal adalah kemampuan normal plant untuk memproduksi beton precast. - Kapasitas Terpakai adalah kapasitas riil yang dilakukan plant pada periode tertentu untuk memenuhi pesanan pelanggan yang sudah

berkontrak.

Tabel berikut menjelaskan lokasi kantor Perseroan:

No Kantor Lokasi Telp Fax 1. Kantor Pusat Perseroan Gedung Teraskita, Lt. 3-3A

Jl. MT. Haryono Kav. No. 10A, RT 11, RW 11 Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur 13340

+62 21 2289 2999, 29838020

+62 21 2983 8025

2. Kantor Area Penjualan 1 Kantor Plant Palembang Jl. Soekarno Hatta No. 98, Alang-Alang Lebar, Palembang, Sumsel

+62 711 376 385 +62 711 311 226

3. Kantor Area Penjualan 2 Gedung Graha Dirgantara Lt.2 Jl. Protokol Halim Perdanakusuma No.8, Jakarta Timur, DKI Jakarta

+62 21 2983 8020, 2983 8023

+62 21 2983 8025

4. Kantor Area Penjualan 3

Jl. Ringroad Utara, Mancasan, Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta

+62 852 1536 1538 -

5. Kantor Area Penjualan 4 Plant Prambon, Sidoarjo Jl. Sunandar Priyosudarmo, Kec. Prambon, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur

+62 318 970 118 +62 318 970 118

Plant Perseroan Perseroan saat ini mengoperasikan 8 (delapan) pabrik (plant) precast, 20 (dua puluh) pabrik ready mix/ batching plant (“BP”) dan 2 (dua) stone crusher (quarry) yang memiliki lokasi yang strategis di dekat lokasi proyek-proyek yang dikerjakannya, sehingga dapat mengurangi beban pokok penjualan secara signifikan, yaitu:

No Pabrik (Plant) Precast Lokasi Luasan Kapasitas Normal (Ton/ Tahun)

1. Plant Cibitung Jl. Imam Bonjol No.52, Desa Kalijaya, Cikarang Barat, Bekasi 17530

± 11,0 Ha 350.000

2. Plant Sadang Jl. Raya Sadang, Subang, Purwakarta, Jawa Barat ± 8,7 Ha 375.000 3. Plant Karawang Jl. Raya Kosambi Krajan II, Desa Curug, Klari, Karawang,

Jawa Barat ± 13,5 Ha 400.000

4. Plant Kalijati Jl. Raya Subang KM. 127, Subang, Jawa Barat ± 5,3 Ha 250.000 5. Plant Sidoarjo Jl. Raya Prambon, Ds. Kedungwonokerto, Kec. Prambon,

Kab. Sidoarjo ± 6,0 Ha 325.000

6. Plant Palembang Jl. Soekarno Hatta No. 98, Kel. Palang Kelapa, Kec. Alang-alang Lebar, Kota Palembang 30153

± 4,0 Ha 100.000

7. Plant Bojonegara Raya Bojonegara-Salira, Kp. Solor lor 18/8 Margagiri, Kec. Bojonegara, Serang, Banten

± 7,0 Ha 200.000

8. Plant Subang Jl. Raya Suka Mulya, Purwadadi, Subang, Jawa Barat ± 8,0 Ha 300.000

No Batching Plant Lokasi Luas Tanah Kapasitas Normal (m3/jam)

1. T3 Cengkareng Jakarta 0,8 Ha 60 2. Desari Jakarta 0,7 Ha 35 3. Karawaci Jakarta 1,0 Ha 60 4. Becakayu 1 Jakarta 1,0 Ha 60 5. Becakayu 2/ Cakung Jakarta 1,0 Ha 60 6. Pejagan 1 (PPTR) Jawa Tengah 2,3 Ha 60 7. Pejagan 2 (PPTR) Jawa Tengah 0,8 Ha 60 8. Balamoa (PPTR 4) Jawa Tengah 1,2 Ha 60 9. Bocimi Jawa Barat 0,7 Ha 60

10. Masaran (Soker) Jawa Tengah 1,1 Ha 60 11. Banaran (Soker) Jawa Tengah 1,3 Ha 60 12. Lampung Lampung 1,0 Ha 60 13. Medan Kualanamu

Tebing Tinggi (MKTT) Sumatera Utara 0,6 Ha 60

14. Darmo Jawa Timur 0,6 Ha 35 15. Balerejo Jawa Timur 1,1 Ha 35 16. Soekarno Hatta Palembang 1,1 Ha 60 17. Jatikarya Palembang 1,0 Ha 60 18. Grudo Ngawi Jawa Timur 1,5 Ha 35 19. Jakabaring Palembang 2,4 Ha 60 20. Kuala Tanjung Sumatera Utara 3,4 Ha 60

Page 168: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

148

No Stone Crusher (Quarry)

Lokasi Unit Kapasitas (Ton/ Jam/ Unit)

1. Kebonkromo Jawa Tengah 2 90 2. Rumpin Jawa Barat 2 100

B. PRODUK DAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Pada tanggal 30 April 2016, Perseroan mengoperasikan 27 (dua puluh tujuh) plant yang terdiri dari 8 (delapan) pabrik (plant) precast dan 19 (sembilan belas) pabrik ready mix / batching plant, dan 2 (dua) stone crusher (quarry) yang memiliki lokasi yang strategis di dekat lokasi proyek-proyek yang dikerjakannya. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah membangun 1 (satu) batching plant baru sehingga jumlah batching plant yang dioperasikan adalah sebanyak 20 (dua puluh) batching plant. Plant adalah suatu lokasi dimana terdapat alat-alat untuk memproduksi beton untuk kemudian dicetak menjadi produk precast (beton pracetak) seperti tiang pancang, balok jembatan, yang kemudian didistribusikan kepada pelanggan. Plant bersifat permanen/tidak bisa dipindah-pindah, dikarenakan kebutuhan area yang luas (minimal 3 hektar) dan penginstalasian peralatan-peralatan dan mesin-mesin produksi beton precast. Batching Plant adalah suatu lokasi dimana terdapat alat-alat untuk memproduksi dan mendistribusikan kepada pelanggan produk beton segar saja (ready mix). Batching plant bersifat temporer karena mengikuti lokasi proyek-proyek yang ditangani oleh Perseroan. Perseroan berkomitmen untuk terus berekspansi dengan membuka plant-plant baru untuk memenuhi potensi pasar beton precast dan ready mix di Indonesia. Dengan rencana jangka panjang yang terarah dan didukung oleh portfolio proyek di lokasi-lokasi yang strategis, Perseroan memiliki potensi yang besar untuk menjadi perusahaan beton terkemuka di Indonesia. Kegiatan usaha Perseroan terfokus pada 2 (dua) aktivitas utama yaitu produksi beton precast dan ready mix. Beton precast merupakan beton precast yang dibuat dan dicetak dengan ukuran yang sudah ditentukan atau disesuaikan dengan aplikasi kerja sehingga bisa menghemat biaya dan efisiensi waktu. Sementara itu ready mix concrete adalah cor beton curah siap pakai atau instan yang diproduksi di pabrik olahan / batching plant. Ready mix banyak digunakan dalam proyek – proyek berskala menengah ke atas karena ketepatan campuran dan waktu pengaplikasian yang lebih hemat dibandingkan dengan pengecoran secara manual. Pada tahun 2015, lini bisnis precast berkontribusi sebesar Rp2,17 triliun atau setara dengan 82,13% terhadap total pendapatan Perseroan. Gambar 1. Fasilitas Produksi Precast Gambar 2. Fasilitas Ready mix

Sumber : Perseroan

Page 169: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

149

No Stone Crusher (Quarry)

Lokasi Unit Kapasitas (Ton/ Jam/ Unit)

1. Kebonkromo Jawa Tengah 2 90 2. Rumpin Jawa Barat 2 100

B. PRODUK DAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN

Pada tanggal 30 April 2016, Perseroan mengoperasikan 27 (dua puluh tujuh) plant yang terdiri dari 8 (delapan) pabrik (plant) precast dan 19 (sembilan belas) pabrik ready mix / batching plant, dan 2 (dua) stone crusher (quarry) yang memiliki lokasi yang strategis di dekat lokasi proyek-proyek yang dikerjakannya. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah membangun 1 (satu) batching plant baru sehingga jumlah batching plant yang dioperasikan adalah sebanyak 20 (dua puluh) batching plant. Plant adalah suatu lokasi dimana terdapat alat-alat untuk memproduksi beton untuk kemudian dicetak menjadi produk precast (beton pracetak) seperti tiang pancang, balok jembatan, yang kemudian didistribusikan kepada pelanggan. Plant bersifat permanen/tidak bisa dipindah-pindah, dikarenakan kebutuhan area yang luas (minimal 3 hektar) dan penginstalasian peralatan-peralatan dan mesin-mesin produksi beton precast. Batching Plant adalah suatu lokasi dimana terdapat alat-alat untuk memproduksi dan mendistribusikan kepada pelanggan produk beton segar saja (ready mix). Batching plant bersifat temporer karena mengikuti lokasi proyek-proyek yang ditangani oleh Perseroan. Perseroan berkomitmen untuk terus berekspansi dengan membuka plant-plant baru untuk memenuhi potensi pasar beton precast dan ready mix di Indonesia. Dengan rencana jangka panjang yang terarah dan didukung oleh portfolio proyek di lokasi-lokasi yang strategis, Perseroan memiliki potensi yang besar untuk menjadi perusahaan beton terkemuka di Indonesia. Kegiatan usaha Perseroan terfokus pada 2 (dua) aktivitas utama yaitu produksi beton precast dan ready mix. Beton precast merupakan beton precast yang dibuat dan dicetak dengan ukuran yang sudah ditentukan atau disesuaikan dengan aplikasi kerja sehingga bisa menghemat biaya dan efisiensi waktu. Sementara itu ready mix concrete adalah cor beton curah siap pakai atau instan yang diproduksi di pabrik olahan / batching plant. Ready mix banyak digunakan dalam proyek – proyek berskala menengah ke atas karena ketepatan campuran dan waktu pengaplikasian yang lebih hemat dibandingkan dengan pengecoran secara manual. Pada tahun 2015, lini bisnis precast berkontribusi sebesar Rp2,17 triliun atau setara dengan 82,13% terhadap total pendapatan Perseroan. Gambar 1. Fasilitas Produksi Precast Gambar 2. Fasilitas Ready mix

Sumber : Perseroan

Produk Perseroan

Beberapa produk Perseroan diantaranya:

PC Girder

PC-U Girder PC-T Girder PC-I Girder

Box Girder

PC Piles

Spun Pile Square Pile

Retaining Wall

Corrugated Concrete Sheet Pile

(CCSP) Flat Concrete Sheet Pile

(FCSP) Diaphragm Wall

Slab Product

Full Slab Half Slab Voided Slab

Page 170: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

150

Deck Slab

Drainage Product

U-Ditch Box Culvert U-Gutter

L-Gutter U-Ditch Cover

Produk Lain

Pile Cap Dermaga Balok Dermaga Moveable Concrete Barrier

(MCB)

Pengembangan Produk Baru (Sedang Berjalan)

Bantalan Jalan Rel Tiang Listrik Konstruksi Sarang Laba-laba

Page 171: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

151

Deck Slab

Drainage Product

U-Ditch Box Culvert U-Gutter

L-Gutter U-Ditch Cover

Produk Lain

Pile Cap Dermaga Balok Dermaga Moveable Concrete Barrier

(MCB)

Pengembangan Produk Baru (Sedang Berjalan)

Bantalan Jalan Rel Tiang Listrik Konstruksi Sarang Laba-laba

Panel Gedung Precast Reinforced Concrete Pipe (RCP) Sumber : Perseroan Beberapa Proyek Besar dan Memiliki Nilai Strategis Bagi Perseroan tahun 2016

No. Nama Proyek Lokasi Produk Yang Dikerjakan Customer Jangka Waktu Proyek

1. Proyek Pengaman Pantai Jakarta (Giant Sea Wall)

DKI Jakarta Spun Pile WASKITA - ADHI KSO

11/03/2016 – 11/09/2016

2. Proyek JUFMP (JEDI 7) Jawa Barat Square Pile Waskita - Basuki Joint Operation

06/10/2015 – 31/05/2016

3. Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Soetta

Banten Ready mix KAWAHAPEJAYA-INDONESIA KSO

01/11/2014 – 30/04/2016

4. Proyek aksesibilitas & Ducting Utility Bandara Soekarno Hatta 1

Jawa Barat Ready mix WIKA-WASKITA KSO

10/04/2015 – 31/12/2016

5. Proyek Pembangunan Jalan Tol Depok Antasari Paket 1 dan Paket 2

Jawa Barat CCSP dan Ready mix

Waskita - PP - HK KSO

03/11/2014 – 30/12/2016

6. Proyek Jalan Tol Manado-Bitung

Manado PCI Girder Internal 28/03/2016 – 15/12/2016

7. Proyek Jalur Kereta Api Bandara Soetta

Banten Spun Pile Internal 18/12/2015 – 30/12/2016

8. Proyek Rusun Kemayoran DKI Jakarta Ready mix Internal 01/03/2016 – 01/10/2017

9. Proyek Jalan Tol Pejagan-Pemalang

Jawa Tengah

PCI Girder, Spun Pile, Ready mix

Internal 01/11/2014 – 31/12/2017

10. Proyek Light Rail Transit (LRT)

Sumatera Selatan

PCI Girder, Spun Pile, Ready mix

Internal 18/12/2015 – 16/03/2017

11. Proyek Jalan Tol Semarang Batang

Jawa Tengah

Precast dan Ready mix

WASKITA 2016 - 2017

12. Proyek Jalan Tol Kayu Agung

Sumatera Selatan

Precast dan Ready mix

WASKITA 2016 - 2017

13. Proyek Saluran Penghubung DKI Jakarta

DKI Jakarta CCSP PU DKI 24/06/2016 – 15/12/2016

14. Proyek NCICD Aliran Barat Timur

DKI Jakarta Spun Pile PU DKI 2016 - 2017

Beberapa Proyek Besar dan Memiliki Nilai Strategis Bagi Perseroan selama 5 (lima) tahun terakhir

No. Nama Proyek Lokasi Tahun

1. Proyek Jalan Tol Benoa Bali 2013 2. Proyek Underpass Simpang Patal Pusri Sumatera Selatan 2013 3. Proyek Jalan Tol Becakayu DKI Jakarta 2014 4. Proyek Golf Island DKI Jakarta 2014 5. Proyek Jalan Tol Solo Kertosono Jawa Tengah 2014,2015 6. Proyek Normalisasi Kali Pesanggrahan DKI Jakarta 2014, 2015 7. Proyek Jalan Tol Cikampek-Palimanan Jawa Barat 2014,2015

Page 172: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

152

No. Nama Proyek Lokasi Tahun

8. Proyek Jalan Tol MKTT Sumatera Utara 2015 9. Proyek Superblok K2 Park Tangerang Jakarta 2015

10. Proyek Jalan Tol Cimanggis-Cibitung DKI Jakarta 2015 11. Proyek Dermaga Kuala Tanjung Sumatera Utara 2015 12. Proyek Jalan Tol Depok-Antasari Jawa Barat 2014,2016 13. Proyek Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan 2015,2016 14. Proyek Jalan Tol Pejagan-Pemalang Jawa Tengah 2015,2016 15. Proyek Jalur Kereta Api Bandara Soetta Banten 2015,2016 16. Proyek Jalan Tol Bocimi Jawa Barat 2016 17. Proyek Pengaman Pantai Jakarta (Giant Sea Wall) DKI Jakarta 2016 18. Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Soetta Banten 2016 19. Proyek Jalan Tol Manado-Bitung Manado 2016 20. Proyek Aksesibilitas & Ducting Bandara Soetta Jawa Barat 2016 21. Proyek JUFMP (JEDI 7) Jawa Barat 2016 22. Proyek Jalan Tol Semarang Batang Jawa Tengah 2016 23. Proyek Jalan Tol Kayu Agung Sumatera Selatan 2016 24. Proyek Saluran Penghubung DKI Jakarta DKI Jakarta 2016 25. Proyek NCICD Aliran Barat Timur DKI Jakarta 2016 Manajemen Proses Perseroan

Page 173: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

153

No. Nama Proyek Lokasi Tahun

8. Proyek Jalan Tol MKTT Sumatera Utara 2015 9. Proyek Superblok K2 Park Tangerang Jakarta 2015

10. Proyek Jalan Tol Cimanggis-Cibitung DKI Jakarta 2015 11. Proyek Dermaga Kuala Tanjung Sumatera Utara 2015 12. Proyek Jalan Tol Depok-Antasari Jawa Barat 2014,2016 13. Proyek Light Rail Transit (LRT) Sumatera Selatan 2015,2016 14. Proyek Jalan Tol Pejagan-Pemalang Jawa Tengah 2015,2016 15. Proyek Jalur Kereta Api Bandara Soetta Banten 2015,2016 16. Proyek Jalan Tol Bocimi Jawa Barat 2016 17. Proyek Pengaman Pantai Jakarta (Giant Sea Wall) DKI Jakarta 2016 18. Proyek Perluasan Gedung Terminal 3 Soetta Banten 2016 19. Proyek Jalan Tol Manado-Bitung Manado 2016 20. Proyek Aksesibilitas & Ducting Bandara Soetta Jawa Barat 2016 21. Proyek JUFMP (JEDI 7) Jawa Barat 2016 22. Proyek Jalan Tol Semarang Batang Jawa Tengah 2016 23. Proyek Jalan Tol Kayu Agung Sumatera Selatan 2016 24. Proyek Saluran Penghubung DKI Jakarta DKI Jakarta 2016 25. Proyek NCICD Aliran Barat Timur DKI Jakarta 2016 Manajemen Proses Perseroan

Marketing & Penjualan Produksi & Procurement Design Produk & Mutu Pengembangan Usaha

Informasi PasarInternal / External

Permintaan Kebutuhan Precast / Readymix

Proses Validasi- Bonafiditas- Uraian Singkat

Kebutuhan

Tindak Lanjut

ProsesProfiling Prospek- Detail Kebutuhan

DokumenProfiling ProspekLengkap

DokumenPenawaran

Review Profiling Prospek

New Product / Spesifikasi

Khusus

Proses Perhitungan Kapasitas1. Produksi & Material2. Man Power &

Penyiapan Moulding

Dokumen1. Kapasitas2. Harga Pokok Prod.3. Schedule4. Lokasi Produksi

Review Gambar Design / Spesifikasi Khusus

Survei Lokasi1. Kondisi Lingkungan2. Potensi Resource3. Jarak

Dokumen SurveiProfiling Prospek

Perhitungan HargaPenawaran

Dashboard

1. Metode Kerja / Teknis2. Standard Mutu3. Design Moulding

T

Y

Y

T

Bisnis proses Perseroan terbagi menjadi 2 (dua) proses utama, yaitu proses pemasaran dan proses produksi. 1. Proses Pemasaran

Menerima informasi adanya kebutuhan permintaan dari pelanggan melalui surat permintaan barang seperti quotation, telp dan email dari calon pelanggan atau mendapatkan potensi prospek order secara pro aktif dengan menghubungi calon pelanggan baik melalui surat dan kunjungan ke calon pelanggan.

Melakukan tinjauan terhadap kebutuhan permintaan dari pelanggan seperti jenis barang, jenis pelanggan, schedule, produk, volume, lokasi pengiriman, delivery date dan sistem pembayaran.

Memastikan kelengkapan dokumen sesuai dengan jenis produk yang diminta. Proses pemastian permintaan dilihat dari : Gambar (Precast) Schedule Spesifikasi Gambar Volume Lokasi Pengiriman Delivery Date Sistem Pembayaran Surat permintaan barang dari calon pelanggan Dokumen Tender (apabila menggunakan proses lelang)

Jika kelengkapan permintaan tidak lengkap maka dilakukan konfirmasi ulang ke pelanggan baik eksternal maupun internal.

Page 174: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

154

Melakukan peninjauan & evaluasi pesanan dengan yang ditinjau dari kriteria : Kapasitas Produksi Kapasitas Man Power Kondisi Material saat ini Kemampuan Teknis (Metode Kerja) / Evaluasi Teknis Bonafiditas Pelanggan Kesiapan Moulding (Cetakan) – Design ( D&P ) / Fisik Apabila hasil tinjauan order tidak memenuhi, selanjutnya diinformasikan ke pelanggan. (yang memutuskan berdasarkan kriteria diatas adalah Manajer Pemasaran, Direktur Teknik & Operasi dan Direktur Utama) Apabila hasil tinjauan order memenuhi, maka selanjutnya memutuskan sifat order apakah kontrak atau retail kemudian dilakukan proses perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) oleh Bagian Anggaran sebagai dasar untuk pengajuan harga ke pelanggan.

Perhitungan HPP Perhitungan HPP Produk akan disesuaikan dengan karakteristik dari order, dengan kategori : Spesifikasi sudah jelas Desain belum ditetapkan oleh pelanggan Mempertimbangkan value engineering Pembuatan Job Mix berdasarkan mutu beton yang disyaratkan Penetapan margin

Berdasarkan penawaran harga kepada pelanggan, selanjutnya dilakukan klarifikasi dan negosiasi dengan pelanggan. Proses klarifikasi dan negosiasi dapat dilakukan lebih dari satu kali. Apabila hasil klarifikasi dan negosiasi tidak mencapai kesepakatan, maka akan dilakukan evaluasi terhadap HPP, merevisi HPP dan melakukan negosiasi ulang.

Purchase Order & Perjanjian Kontrak

Hasil kesepakatan negosiasi diproses dan dituangkan dalam purchase order (untuk kriteria pembelian bersifat retail) dan kontrak (untuk kriteria pembelian bersifat kontrak) yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam bentuk Perjanjian Kontrak

Kriteria kontrak terdiri dari : Perencanaan pembuatan Mock-Up khusus untuk produksi non standar Mengakomodasi bentuk produk yang customize maupun yang standar

Serah terima dokumen kontrak ke pelanggan dan Bagian Produksi.

2. Bagian Produksi Serah terima dokumen kontrak a. Purchase Order dan perjanjian kontrak selanjutnya diserahkan ke Bagian Produksi Precast/Ready

mix dalam bentuk Berita Acara Serah Terima Dokumen (BASTD) dari bagian Pemasaran sebagai dasar penerbitan Perintah Mengerjakan Order (PMO) ke Plant / Batching Plant yang akan memproduksi order tersebut. BASTD tersebut terdiri dari :

Purchase Order (PO) / Surat Pesanan Material (SPM) / Kontrak Gambar Metode Kerja (jika ada) Spesifikasi Schedule HPP Jika dokumen atau kriteria diatas tidak lengkap, Bagian Produksi akan menunda proses penerbitan PMO atau mengembalikan dokumen tersebut ke bagian Pemasaran untuk dilengkapi.

Page 175: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

155

Melakukan peninjauan & evaluasi pesanan dengan yang ditinjau dari kriteria : Kapasitas Produksi Kapasitas Man Power Kondisi Material saat ini Kemampuan Teknis (Metode Kerja) / Evaluasi Teknis Bonafiditas Pelanggan Kesiapan Moulding (Cetakan) – Design ( D&P ) / Fisik Apabila hasil tinjauan order tidak memenuhi, selanjutnya diinformasikan ke pelanggan. (yang memutuskan berdasarkan kriteria diatas adalah Manajer Pemasaran, Direktur Teknik & Operasi dan Direktur Utama) Apabila hasil tinjauan order memenuhi, maka selanjutnya memutuskan sifat order apakah kontrak atau retail kemudian dilakukan proses perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) oleh Bagian Anggaran sebagai dasar untuk pengajuan harga ke pelanggan.

Perhitungan HPP Perhitungan HPP Produk akan disesuaikan dengan karakteristik dari order, dengan kategori : Spesifikasi sudah jelas Desain belum ditetapkan oleh pelanggan Mempertimbangkan value engineering Pembuatan Job Mix berdasarkan mutu beton yang disyaratkan Penetapan margin

Berdasarkan penawaran harga kepada pelanggan, selanjutnya dilakukan klarifikasi dan negosiasi dengan pelanggan. Proses klarifikasi dan negosiasi dapat dilakukan lebih dari satu kali. Apabila hasil klarifikasi dan negosiasi tidak mencapai kesepakatan, maka akan dilakukan evaluasi terhadap HPP, merevisi HPP dan melakukan negosiasi ulang.

Purchase Order & Perjanjian Kontrak

Hasil kesepakatan negosiasi diproses dan dituangkan dalam purchase order (untuk kriteria pembelian bersifat retail) dan kontrak (untuk kriteria pembelian bersifat kontrak) yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dalam bentuk Perjanjian Kontrak

Kriteria kontrak terdiri dari : Perencanaan pembuatan Mock-Up khusus untuk produksi non standar Mengakomodasi bentuk produk yang customize maupun yang standar

Serah terima dokumen kontrak ke pelanggan dan Bagian Produksi.

2. Bagian Produksi Serah terima dokumen kontrak a. Purchase Order dan perjanjian kontrak selanjutnya diserahkan ke Bagian Produksi Precast/Ready

mix dalam bentuk Berita Acara Serah Terima Dokumen (BASTD) dari bagian Pemasaran sebagai dasar penerbitan Perintah Mengerjakan Order (PMO) ke Plant / Batching Plant yang akan memproduksi order tersebut. BASTD tersebut terdiri dari :

Purchase Order (PO) / Surat Pesanan Material (SPM) / Kontrak Gambar Metode Kerja (jika ada) Spesifikasi Schedule HPP Jika dokumen atau kriteria diatas tidak lengkap, Bagian Produksi akan menunda proses penerbitan PMO atau mengembalikan dokumen tersebut ke bagian Pemasaran untuk dilengkapi.

Perencanaan Produksi Bagian Produksi membuat perencanaan produksi berdasarkan masukan dari data harian dan mingguan dari Plant / Batching Plant.

Melakukan peninjauan dan verifikasi terhadap jumlah tenaga kerja yang tersedia, jumlah material yang tersedia, jumlah waktu kerja yang tersedia, jumlah hasil (quantity) produksi yang sedang berjalan, kesiapan alat, tipe produk dan jumlah ketidaksesuaian produk yang diinformasikan dari Plant/Batching Plant.

Apabila dari hasil verifikasi kondisi tersebut diatas tidak sesuai dengan permintaan order baru dan progress produksi yang berjalan maka harus dilakukan peninjauan perencanaan produksi kembali.

Menetapkan perencanaan produksi dan Plant / Batching Plant yang akan memproduksi oleh Manager Produksi dengan membuat PMO

Mendistribusikan perencanaan produksi yang telah disahkan dan PMO ke Plant / Batching Plant yang akan memproduksi.

C. KEGIATAN PRODUKSI Dalam melaksanakan proses produksi precast dan ready mix,Perseroan membagi proses produksi ke tahap-tahap berikut:

Perancangan & Pengendalian Produksi

Plant

Perencanaan & Evaluasi Produksi

1

Produksi Precast3

Quality Control Material 7

Vendor / Subcont

Supplier

Produksi Ready Mix2

Pembelian (KP / UB/ US)

Incoming & Finished Goods Warehouse

5

Kalibrasi8

Stone Crusher4

Pengiriman6

Perawatan Moulding9

Maintenance

Pembelian(Kantor Pusat)

Keuangan (invoice)

Jumlah Produksi

Page 176: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

156

Alur Proses Produksi Beton Precast Putar (PC Spun Pile Concrete)

Persiapan Cetakan Perakitan/ Pemasangan Tulang dan Assesoris Pengecoran Beton dan Penutupan Cetakan

Proses dan Urutan Kerja

1 2 3

Penarikan Besi Prategang Pemadatan Beton Dengan Mesin Spinning Perawatan Beton Dengan Uap

4 5 6

Pengeluaran Produk Beton Penumpukan Produk

7 8

Page 177: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

157

Alur Proses Produksi Beton Precast Putar (PC Spun Pile Concrete)

Persiapan Cetakan Perakitan/ Pemasangan Tulang dan Assesoris Pengecoran Beton dan Penutupan Cetakan

Proses dan Urutan Kerja

1 2 3

Penarikan Besi Prategang Pemadatan Beton Dengan Mesin Spinning Perawatan Beton Dengan Uap

4 5 6

Pengeluaran Produk Beton Penumpukan Produk

7 8

'=J9*,9E656*,9EWJL6<*V5DEG*!('+#)%&)EG^,JDC9*3!1&B&;.(8'(K*

!"#$%&'(%#)*%#)!"+,"(-./%#)0"&%1%# !"(%1.&%#)2'3%#$%#4)5"36#$-6#$%# !"+%-%#$%#)2'3%#$%#)*%#)%&%')5"36#$-6#$%#

!(6-"-)*%#)7('&%#)8"(9%

!"+%-%#$%#):.#*.#$)0"&%1%#

; < = >

!"#$"%&'(#)*(#)!"+(*(,(#)-",&# !"'(.(,(#)!'&*/0)-",&# !"+1/0((#)2",(0(# !"#(#*((#)!'&*/0

3 4 5 6

!"#$#%$#$#&!'()*+&,$)-& ./'"00-#%

1

'=J9*,9E656*,9EWJL6<*7'#85&C.:&&&

!"#$%&'(&#)!&*"+%&,)-."/"#)0)1%+2)133%*%4"2)5&6%+2).',%*7

!",&(8(&#)9"6):&3&+)1%+)!&*"+%&,)-5&6%+)0).',%*7

5+;6"6)3&#)<+8*&#):"+=&

!"/&68(&#)!&*"+%&,)(")>&,&/)?;,@%#

A B C

Page 178: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

158

!"#$%&%$'()"'*+,$'-$'(!$."/*$#!"#$%&%$'()"'0$+1&/$'(!$."/*$#(

2*(3$#$+()$'+*4"/!"#$%&%$'()"'&$'-$'(!$."/*$#(

%"(3$#$+(5/&0%(!*4"/

6 7 8

!"#$"%"&'#()*+,-(.'#(!",/+'%'#(0"#.'(123 4"*'5+5'#(!"#$363,'#(5"(!678"5

9 :

!"#$%#$&'(! -#$,&)52)#(! /'(0'! )#(1/'%53,'(! +$&.*,>+$&.*,! 0'(1! -#$,*'352'%! %#%*'5! .#(1'(! %+#%5P5,'%5! .'(!%2'(.'$!0'(1!2#3'/!.5%#+','25!.#(1'(!+#3'(11'(D!C(2*,!52*!"#$%#$&'(!25.',!)#(2&3#$'(%5!'.'(0'!+$&.*,!0'(1!"#X#$'! '2'*! 25.',! 3&3&%! ,#(.'35! )*2*! *(2*,! .52#$*%,'(! '2'*! .5%')+'5,'(! ,#+'.'! +#3'(11'((0'D! "$&.*,! 0'(1!"#X#$'!U'+'-53'!'.'W!','(!.55.#(25P5,'%5!.'(!.52#)+'2,'(!+'.'!3&,'%5!2#$2#(2*!%#%*'5!+$&%#.*$!*(2*,!%#3'(4*2(0'!','(!.5)*%('/,'(D! 2CGCS575G*VCICG*VCLJ***C(2*,! )#(4')5(! +$&.*,! 0'(1! -#$,*'352'%@! "#$%#$&'(! ! )#(#$'+,'(! +$5(%5+! ,#/'25>/'25'(! .'(! +#(1#(.'35'(!)*2*!0'(1!25(115!.'3')!)#)535/!.'(!)#(0#.5','(!-'/'(!-',*D!

?#-#$'+'!+#$%0'$'2'(!,*'352'%!-'/'(!-',*!*2')'!0'(1!.52#$'+,'(!&3#/!"#$%#$&'(!!'.'3'/!%#-'1'5!-#$5,*2R!!

C# /575G*

A#(5%! %#)#(! 0'(1! .51*(','(! %#-'1'5! -'/'(! -',*! +#)-*'2'(! -#2&(! .5%#%*'5,'(! .#(1'(! ,'$',2#$5%,25,!.'$5! %#25'+! 25+#! -#2&(! .#(1'(! ,*'352'%! %#)#(! 0'(1! .5%2'(.'$5%'%5! .5! :(.&(#%5'D! 8'3'/! %'2*! \&(2&/(0'!'.'3'/! %#)#(* !8"'.%/(! 0'(1! .5/'%53,'(! .#(1'(! \'$'! )#(11535(1! 2#$',! %#)#(! !8"'.%/(* 2#$*2')'! 0'(1!2#$.5$5! '2'%! ,'3%5*)! %535,'2! 0'(1! -#$%5P'2! /5.$&35%! .'(! .51535(1! -#$%')'>%')'! .#(1'(! -'/'(! 2')-'/'(!-#$*+'! %'2*! '2'*! 3#-5/! -#(2*,! ,$5%2'3! %#(0'T'! ,'3%5*)! %*3P'2D! 8#)#(! .#(1'(! %5P'2! /5.$&35%! 2#$%#-*2!)#)-'(2*!+#(15,'2'(!'1$#1'2!/'3*%!.'(!'1$#1'2!,'%'$!'+'-53'!2#$\')+*$!.#(1'(!'5$D!

8# '<9*

"#$%0'$'2'(! '5$! %#-'1'5! -'/'(! -'(1*('(@! %#%*'5! .#(1'(! +#(11*(''((0'! /'$*%! )#)#(*/5! %0'$'2!)#(*$*2!"#$%0'$'2'(!C)*)!?'/'(!?'(1*('(!.5!:(.&(#%5'!U"C?:>JQSHW@!'(2'$'!3'5(R!• 75$!/'$*%!-#$%5/!• ;5.',!)#(1'(.*(1!3*)+*$@!)5(0',@!.'(!-#(.'!2#$'+*(1!3'5((0'!0'(1!.'+'2!.535/'2!%#\'$'!L5%*'3!• ;5.',!-&3#/!)#(1'(.*(1!-#(.'>-#(.'!2#$%*%+#(%5!3#-5/!.'$5!H!1$')!_!352#$!• ;5.',!)#(1'(.*(1!1'$')>1'$')!0'(1!.'+'2!3'$*2!.'(!.'+'2!)#$*%',!-#2&(!U'%')>'%')@!i'2!8"3%/,$!

.'(!%#-'1'5(0'W!3#-5/!.'$5!JM!1$')!_!352#$D!9'(.*(1'(!,3&$5.'!25.',!3#-5/!.'$5!MII!+D+D)D!.'(!%#(0'T'!%*3P'2!25.',!3#-5/!.'$5!JIII!+D+D)D!%#-'1'5!8GX!

• 8#)*'!'5$!0'(1!)*2*(0'!)#$'1*,'(!/'$*%!.5'('35%'!%#\'$'!,5)5'!.'(!.5#L'3*'%5!!!

Page 179: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

159

c. Pasir (Agregat Halus) Material pasir untuk kebutuhan produksi ready mix dan precast Perseroan diambil dari beberapa wilayah, yaitu di daerah Galunggung (Jawa Barat), Cimalaka (Jawa Barat), dan Pulau Bangka (Belitung). Agregat halus adalah agregat dengan ukuran butir lebih kecil dari 4,75mm (ASTM C 125 – 06). Persyaratan mengenai proporsi agregat dengan gradasi ideal yang direkomendasikan terdapat dalam standar ASTM C 33/ 03 “Standard Specification for Concrete Aggregates”.

Diameter Saringan Persen Lolos (%) Gradasi Ideal (%)

9,5 mm 100 100,0 4,75 mm 95-100 97,5 2,36 mm 80-100 90,0 1,18 mm 50-85 67,5 600 µm 25-60 42,5 300 µm 5-30 17,5 150 µm 0-10 5,0

d. Split (Agregat Kasar)

Agregat kasar (kerikil, batu pecah, atau pecahan dari blast furnance) menurut ASTM C 33 – 03 dan ASTM C 125 – 06, agregat kasar adalah agregat dengan ukuran butir lebih besar dari 4,75 mm. Ketentuan mengenai agregat kasar antara lain: Harus terdiri dari butir – butir yang keras dan tidak berpori Butir – butir agregat kasar harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh-

pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan Tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton, seperti zat-zat yang relatit alkali Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%, jika melebih harus dicuci

Material split untuk kebutuhan ready mix dan precast Perseroan diambil dari beberapa daerah yaitu Rumpin di Bogor, Purwakarta dan Bandung di Jawa Barat.

e. Bahan Aditif (Admixture)

Admixture atau bahan tambah yang didefinisikan dalam Standard Definitions of Terminology Relating to Concrete and Concrete Aggregates (ASTM C.125-1995:61) dan dalam Cement and Concrete Terminology (ACI SP-19) adalah sebagai material selain air, agregat dan semen hidrolik yang dicampurkan dalam beton atau mortar yang ditambahkan sebelum atau selama pengadukan berlangsung. Bahan tambah yang digunakan untuk memodifikasi sifat dan karakteristik dari beton bertujuan untuk mempermudah pengerjaan, mempercepat pengerasan, menambah kuat tekan, atau penghematan energi.

Beberapa jenis bahan aditif yang digunakan adalah: Air-entraining admixture: digunakan untuk meningkatkan tahanan beton terhadap efek beku dan cair

serta memperbaiki ketahanan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh garam Accelerating admixture: digunakan untuk mempercepat kekuatan beton Retarding admixture: digunakan untuk memperlambat pengerasan beton dan menghambat kenaikan

temperature Superplasticizer: digunakan untuk mengurangi kandungan air didalam beton dan meningkatkan nilai

slump dari beton Waterproofing material: digunakan untuk memperlambat penetrasi air ke dalam beton yang berpori

Perseroan tidak bergantung pada satu supplier tertentu dalam memenuhi kebutuhan bahan baku untuk produksi. Perseroan berupaya untuk menghindari ketergantungan dengan bahan baku utama yaitu besi, semen dan material alam, melalui pengadaan rekanan lebih dari satu pihak. Perseroan menganut kebijakan penyediaan stok bahan baku minimum yang harus tersedia disetiap plant yang dimiliki. Penyimpanan bahan baku disesuaikan dengan kebutuhan kapasitas produksi dan kapasitas supplier yang mengacu pada permintaan produk yang akan diproduksi. Hal ini dilakukan untuk mengeliminasi risiko yang berpotensi terjadi atas peningkatan biaya penyimpanan, pemeliharaan dan perbaikan.

Page 180: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

160

Bahan baku berupa material alam (pasir dan batu pecah) mempunyai sifat musiman. Saat musim panas/kering, bahan baku tersebut akan banyak/melimpah dan mudah dipasok, begitu juga sebaliknya. D. PEMASARAN DAN PENJUALAN Proses Bisnis Dalam melakukan pemasaran dan penjualan barang, Perseroan menerapkan proses bisnis sebagai berikut:

Pelanggan

Penanganan Order1

Tinjauan Order2

Desain & Pengembangan

Strategi Pemasaran4

Perencanaan & Pengendalian Produksi (Plant / Batching Plant)

Produksi

Perencanaan Bisnis (RKAP, RJPP)

Pemasaran & Penjualan

3

Penanganan Keluhan & Kepuasan Pelanggan

5

Page 181: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

161

Bahan baku berupa material alam (pasir dan batu pecah) mempunyai sifat musiman. Saat musim panas/kering, bahan baku tersebut akan banyak/melimpah dan mudah dipasok, begitu juga sebaliknya. D. PEMASARAN DAN PENJUALAN Proses Bisnis Dalam melakukan pemasaran dan penjualan barang, Perseroan menerapkan proses bisnis sebagai berikut:

Pelanggan

Penanganan Order1

Tinjauan Order2

Desain & Pengembangan

Strategi Pemasaran4

Perencanaan & Pengendalian Produksi (Plant / Batching Plant)

Produksi

Perencanaan Bisnis (RKAP, RJPP)

Pemasaran & Penjualan

3

Penanganan Keluhan & Kepuasan Pelanggan

5

Prosedur Pemasaran dan Penjualan

Identifikasi potensial pasar atau Pelanggan

1

Identifikasi potensial produk-produkyang akan dibuat dan dipasarkan

2

Merencanakan jenis-jenis promosi yang akan digunakan

Membuat Sales & Marketing Program

3

Menyiapkan materi

Menetapkan jenis-jenis alat promosi yang digunakan

Melakukan promosi dengan menggunakan media promosi

yang ditetapkan

Melakukan evaluasi & efektivitas terhadapmedia promosi yang digunakan dengan mempertimbangkan segmen pasar yang

dituju & biaya yang digunakan

Implementasi Sales & Marketing produk

4

Page 182: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

162

Prosedur Strategi Pemasaran

Menerima target yang diberikan oleh korporasi yang dituangkan dalam RKAP

1

Menganalisa target pasar & nilai kontraknya yang mengacu terhadap RKAP

2

Menetapkan target tersebut sesuai dengan Potensi Pasar Internal & Eksternal

3

Mendistribusikan ke pihak terkait yang berhubungan dengan Target Penjualan

(nilai kontrak)4

Monitoring target Sales dan dianalisa5

Wilayah Penjualan Dan Kantor Representatif Berikut merupakan wilayah penjualan Perseroan:

No Wilayah Penjualan Kedudukan Kantor Daerah Operasi 1. Area I Palembang Seluruh Sumatera 2. Area II Jakarta DKI, Jawa Barat, dan Banten 3. Area III DI Yogyakarta Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan seluruh Kalimantan

4. Area IV Jawa Timur Jawa Timur, Pulau Sulawesi, Papua, Maluku, Bali, NTB dan NTT

Page 183: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

163

Prosedur Strategi Pemasaran

Menerima target yang diberikan oleh korporasi yang dituangkan dalam RKAP

1

Menganalisa target pasar & nilai kontraknya yang mengacu terhadap RKAP

2

Menetapkan target tersebut sesuai dengan Potensi Pasar Internal & Eksternal

3

Mendistribusikan ke pihak terkait yang berhubungan dengan Target Penjualan

(nilai kontrak)4

Monitoring target Sales dan dianalisa5

Wilayah Penjualan Dan Kantor Representatif Berikut merupakan wilayah penjualan Perseroan:

No Wilayah Penjualan Kedudukan Kantor Daerah Operasi 1. Area I Palembang Seluruh Sumatera 2. Area II Jakarta DKI, Jawa Barat, dan Banten 3. Area III DI Yogyakarta Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan seluruh Kalimantan

4. Area IV Jawa Timur Jawa Timur, Pulau Sulawesi, Papua, Maluku, Bali, NTB dan NTT

Rincian penjualan Perseroan per jenis produk selama periode 2014 – 2015 adalah sebagai berikut : (dalam juta Rupiah)

759.797

1.992.582

264.805

651.738

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

2014 2015

Rincian Penjualan per Produk

Precast

Readymix

Dalam mendistribusikan produknya (precast) ke pelanggan, Perseroan menggunakan armada trailer untuk jalur darat, dan kapal tongkang untuk jalur laut. Perseroan bekerjasama dengan pihak ketiga (transporter) untuk keperluan distribusi produk ke konsumen dalam suatu periode sesuai dengan kontrak Perseroan dan perusahaan transporter. Kontrak ekspedisi tersebut berdasarkan pada volume pengiriman yang telah disetujui. Adapun kontrak pengiriman produk Perseroan yang dilakukan dengan pihak ketiga tersebut bersifat kontrak putus. Pelanggan utama Perseroan adalah grup WASKITA. Hal tersebut merupakan bagian dari strategi grup Perseroan untuk menciptakan vertical integration dan sinergi antar lini bisnis sehingga dapat menciptakan efisiensi operasi. Tingkat ketergantungan Perseroan pada grup WASKITA saat ini masih relatif tinggi. Namun kedepannya, Perseroan akan meningkatkan diversifikasi portfolio pelanggan eksternal. Walaupun demikian, WASKITA selalu memastikan bahwa produk-produk yang dipasok sesuai dengan standar kualitas yang tinggi, memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan dan memiliki harga yang kompetitif. Hal tersebut menjadi acuan bagi Perseroan untuk selalu mempertahankan pelanggan-pelanggannya baik dari internal maupun eksternal. Selain itu, Perseroan juga terus meningkatkan kualitas produk beton precast dan ready mix dan menyelesaikan produksi dan memenuhi pengiriman dengan tepat waktu. Kontrak penjualan

No. Masa Kontrak Nama Pekerjaan Produk Nilai Kontrak (exc. Ppn) Pemberi Kerja

1. 10-Des-14 - 10-Des-17 Tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (Becakayu)

Precast & Readymix 3.045.930.766.990

PT. Kresna Kusuma Dyandra

Marga

2 12-Sep-15 - 31-Des-16 Tol Solo – Kertosono Paket SNJ-1A STA =20+900-STA 35+580

Precast & Readymix 170.959.806.111

PT. Waskita Karya

(Infrastruktur)

3 12-Sep-15 - 31-Des-16

Tol Solo – Kertosono Paket SNJ-1B STA =35+150 s/d STA 56+050

Precast & Readymix 213.578.345.324

PT. Waskita Karya

(Infrastruktur)

4 12-Sep-15 - 31-Des-16

Tol Solo – Kertosono Paket SNJ-2A STA =56+050 s/d STA 86+250

Precast & Readymix 220.116.061.470

PT. Waskita Karya

(Infrastruktur)

5 12-Sep-15 - 31-Des-16 Tol Solo – Kertosono Paket SNJ-2B STA =86+250 s/d STA

Precast & Readymix 100.267.886.854

PT. Waskita Karya

(Infrastruktur)

Page 184: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

164

No. Masa Kontrak Nama Pekerjaan Produk Nilai Kontrak (exc. Ppn) Pemberi Kerja

90+250

6 12-Sep-15 - 31-Des-16

Tol Solo – Kertosono Paket NKJ-1 STA =35+150 s/d STA 56+050

Precast & Readymix 220.496.680.602

PT. Waskita Karya

(Infrastruktur)

7 21-Des-15 - 31-Des-17 Tol Pejagan - Pemalang (PPTR) Seksi III

Precast & Readymix 207.527.794.936

PT. Waskita Karya

(Infrastruktur)

8 19-Feb-16 - 31-Des-17 Tol Pejagan - Pemalang (PPTR) Seksi III (ADD I)

Precast & Readymix 200.491.724.859

PT. Waskita Karya (Divisi I.

Infra)

9 25-Feb-16 - 31-Des-17 Tol Pejagan - Pemalang (PPTR) Seksi IV

Precast & Readymix 368.054.096.042

PT. Waskita Karya (Divisi I.

Infra)

10 29-Sep-15 - 28-Sep-16 Tol Cimanggis - Cibitung Sek. IA

Precast & Readymix 368.537.696.869

PT. Cimanggis Cibitung Tollways

11 30-Mar-15 - 16-Mar-17 Light Rail Transit (LRT) Palembang Readymix 326.133.557.000

PT. Waskita Karya (Div II.

Gedung)

12 29-Jun-16 - 29-Jun-18 Tol Cimanggis - Cibitung Sek. II

Precast & Readymix 2.230.241.128.634

PT. Cimanggis Cibitung Tollways

Dengan hal ini, Perseroan bukan hanya menjadi salah satu produsen beton terbesar (dengan kapasitas produksi mencapai 2.3 juta ton untuk precast per April 2016), tetapi juga menjadi pemain yang kompetitif di pasar beton Indonesia. Ditambahkan dengan pengalaman/ keterlibatan Perseroan dalam mega proyek, Perseroan dapat menciptakan economies of scale dalam produksi beton. Hal tersebut diperkirakan dapat membantu Perseroan dalam meningkatkan tingkat persaingan dan menambahkan portfolio pelanggan di pasar beton Indonesia. Pertumbuhan pelanggan sejak berdirinya Perseroan

Pertumbuhan pelanggan Perseroan tumbuh pesat sejak berdirinya pada Oktober 2014. Pada tahun 2015, Perseroan memperoleh pelanggan sebanyak 107 pihak, sedangkan sampai dengan bulan Juni 2016, Perseroan telah memperoleh pelanggan baru sebanyak 41 pihak.

Page 185: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

165

No. Masa Kontrak Nama Pekerjaan Produk Nilai Kontrak (exc. Ppn) Pemberi Kerja

90+250

6 12-Sep-15 - 31-Des-16

Tol Solo – Kertosono Paket NKJ-1 STA =35+150 s/d STA 56+050

Precast & Readymix 220.496.680.602

PT. Waskita Karya

(Infrastruktur)

7 21-Des-15 - 31-Des-17 Tol Pejagan - Pemalang (PPTR) Seksi III

Precast & Readymix 207.527.794.936

PT. Waskita Karya

(Infrastruktur)

8 19-Feb-16 - 31-Des-17 Tol Pejagan - Pemalang (PPTR) Seksi III (ADD I)

Precast & Readymix 200.491.724.859

PT. Waskita Karya (Divisi I.

Infra)

9 25-Feb-16 - 31-Des-17 Tol Pejagan - Pemalang (PPTR) Seksi IV

Precast & Readymix 368.054.096.042

PT. Waskita Karya (Divisi I.

Infra)

10 29-Sep-15 - 28-Sep-16 Tol Cimanggis - Cibitung Sek. IA

Precast & Readymix 368.537.696.869

PT. Cimanggis Cibitung Tollways

11 30-Mar-15 - 16-Mar-17 Light Rail Transit (LRT) Palembang Readymix 326.133.557.000

PT. Waskita Karya (Div II.

Gedung)

12 29-Jun-16 - 29-Jun-18 Tol Cimanggis - Cibitung Sek. II

Precast & Readymix 2.230.241.128.634

PT. Cimanggis Cibitung Tollways

Dengan hal ini, Perseroan bukan hanya menjadi salah satu produsen beton terbesar (dengan kapasitas produksi mencapai 2.3 juta ton untuk precast per April 2016), tetapi juga menjadi pemain yang kompetitif di pasar beton Indonesia. Ditambahkan dengan pengalaman/ keterlibatan Perseroan dalam mega proyek, Perseroan dapat menciptakan economies of scale dalam produksi beton. Hal tersebut diperkirakan dapat membantu Perseroan dalam meningkatkan tingkat persaingan dan menambahkan portfolio pelanggan di pasar beton Indonesia. Pertumbuhan pelanggan sejak berdirinya Perseroan

Pertumbuhan pelanggan Perseroan tumbuh pesat sejak berdirinya pada Oktober 2014. Pada tahun 2015, Perseroan memperoleh pelanggan sebanyak 107 pihak, sedangkan sampai dengan bulan Juni 2016, Perseroan telah memperoleh pelanggan baru sebanyak 41 pihak.

E. KEUNGGULAN KOMPETITIF Perseroan sebagai anak perusahaan WASKITA memiliki berbagai keunggulan untuk keberlangsungan usaha baik secara stand alone maupun group melalui sinergi dengan WASKITA Group dan Pemerintah Republik Indonesia. Keunggulan kompetitif yang dimiliki Perseoran di antaranya adalah: Bergerak di sektor yang bertumbuh pesat dan didukung Pemerintah

Industri konstruksi dan infrastruktur diprediksi akan meningkat pesat setiap tahunnya dengan adanya kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan pembangunan pada sektor transportasi dan infrastruktur dan ini akan berimbas baik terhadap industri beton precast dan ready mix. Perseroan berada di posisi yang sangat baik karena memiliki relasi yang kuat dengan pemerintah, BUMN, BUMD dan pihak swasta dan ini menjadikan Perseroan sebagai salah satu perusahaan yang diprioritaskan oleh berbagai pihak sebagai pemasok beton precast untuk proyek-proyek bernilai tinggi.

Pasar captive yang terjamin dan didukung pertumbuhan bisnis inti Grup

Pasar captive tercipta dari sejumlah proyek berskala besar yang telah diperoleh oleh entitas-entitas usaha dalam grup WASKITA, disertai dengan beberapa potensi proyek di masa depan. Pertumbuhan bisnis Perseroan saat ini didukung oleh beberapa proyek berskala besar yang disalurkan oleh entitas-entitas usaha dalam grup WASKITA, terutama proyek jalan tol WTR. Saat ini, Perseroan mempunyai 15 kontrak proyek jalan tol dan telah mengidentifikasi 10 potensi proyek jalan tol dalam jangka menengah melalui induk perusahaan, dimana 5 proyek dari total keseluruhan proyek-proyek jalan tol tersebut merupakan ruas jalan tol prioritas pemerintah. Dengan lebih mengoptimalisasi lagi sinergi antar grup dan memanfaatkan adanya potensi absolute mandate dari proyek-proyek yang bernilai tinggi, Perseroan akan mampu meningkatkan lagi pendapatan yang akan diterima kedepannya.

Pertumbuhan pendapatan dan laba historis yang pesat serta peningkatan level marjin jangka

menengah dari proyek jalan tol Dalam kurun waktu yang sangat singkat, Perseroan dapat membukukan pendapatan sebesar Rp2,6 triliun pada tahun 2015, naik pesat sebesar 158,1% dari tahun sebelumnya. Selain itu, Perseroan meraih laba bersih sebesar Rp334,4 miliar di tahun 2015, meningkat sebesar 138,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didukung oleh berkembangnya usaha Perseroan baik dalam bidang penjualan beton precast dan ready mix. Kedepannya, pertumbuhan pendapatan dan laba akan didukung oleh proyek-proyek jalan tol yang akan dikerjakan oleh Perseroan.

Jaringan pemasaran yang mapan dan wilayah produksi yang tersebar di seluruh Indonesia

Per 31 Mei 2016, Perseroan memiliki 8 pabrik precast dan 20 batching plant ready mix yang terletak secara strategis di dekat lokasi proyek-proyek yang dikerjakannya, sehingga dapat mengurangi beban pokok penjualan secara signifikan. Perseroan memiliki wilayah pemasaran dan jaringan informasi yang tersebar luas dan mencakup hampir seluruh provinsi di Indonesia, memberikan kemampuan untuk menangkap peluang bisnis di berbagai daerah.

Reputasi yang baik dan track record yang terbukti

Reputasi yang baik tercipta dengan memberikan pelayanan yang komprehensif dan menjalin kepercayaan pelanggan. Perseroan memiliki kemampuan untuk memasok precast dan ready mix untuk berbagai kebutuhan dan jenis proyek, mulai dari jalan tol, apartemen, jembatan, irigasi dan normalisasi kali. Beberapa proyek-proyek landmark yang telah dikerjakan oleh Perseroan adalah Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Giant Sea Wall Teluk Jakarta dan Light Rail Transit (LRT) Palembang.

Tawaran produk yang beragam, berkualitas dan memiliki nilai tambah Perseroan menjunjung tinggi kualitas produk, terbukti oleh peraihan sertifikat sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang berstandar internasional. Kedepannya, Perseroan akan senantiasa berinovasi guna mengembangkan produk-produk baru yang berkualitas dan sejalan dengan permintaan pasar, serta produk-produk customised yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Page 186: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

166

Manajemen dan tenaga kerja ahli yang memiliki pengalaman komprehensif di industri terkait Perseroan memiliki tim manajemen yang memiliki kapabilitas dan jam terbang yang tinggi, didukung oleh karyawan yang kompeten dan berdedikasi, menghasilkan tim yang handal, profesional dan dapat selalu diandalkan dalam penyelesaian setiap proyek dengan tepat waktu. Seluruh karyawan Perseroan telah melewati proses rekrutmen yang ketat dan mendapatkan program pengembangan dan pelatihan yang komprehensif dan kompetitif.

F. STRATEGI PERSEROAN Dalam upaya untuk mengoptimalisasi posisi bisnis dan kinerja Perseroan, Perseroan melaksanakan strategi sebagai berikut: 1. Terus meningkatkan jumlah proyek yang akan ditangani oleh Perseroan, baik proyek-proyek yang datang

dari pihak internal maupun proyek-proyek yang didapatkan secara langsung;

2. Meningkatkan kapasitas produksi Perseroan agar dapat secara maksimal memenuhi permintaan yang ada. Idealnya penambahan kapasitas ini dilakukan di daerah-daerah yang berdekatan dengan lokasi proyek sehingga dapat mengurangi beban biaya transportasi;

3. Terus berinovasi untuk menghadirkan produk-produk yang bervariasi dan bernilai tinggi, serta

mempunyai harga jual yang lebih baik sehingga Perseroan dapat mencatat kenaikan harga rata-rata penjualan dari tahun ke tahun;

4. Mendapatkan kontrak-kontrak jalan tol secara langsung (tanpa melalui internal grup), sehingga Perseroan

dapat mendapatkan marjin yang lebih tinggi; 5. Penurunan harga pokok penjualan melalui akuisisi quarry sebagai tempat menghasilkan bahan baku

aggregate dan akuisisi truck mixer; 6. Mendayagunakan skala ekonomi dan meningkatkan efisiensi operasi agar dapat menekan harga pokok

pendapatan; 7. Mengoptimalkan sinergi intra-group serta menjadikan sinergi sebagai basis untuk meningkatkan porsi

penjualan kepada pihak ketiga untuk mengurangi risiko ketergantungan perusahaan; 8. Menjaga konsistensi kualitas produk dan penyelesaian proyek tepat waktu dengan menerapkan sistem

quality control yang komprehensif; 9. Menyempurnakan strategi pemasaran dan memperluas wilayah pemasaran; 10. Melakukan penyempurnaan supply chain perusahaan agar pasokan bahan baku selalu terjamin dan

efisiensi produksi dapat ditingkatkan; 11. Meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia melalui investasi dalam program-program pelatihan dan

sistem rekrutmen yang kompetitif. G. PERSAINGAN USAHA

Perubahan yang terjadi memberikan dampak kepada tingkat persaingan sehingga membuat pesaing menjadi lebih kuat (winner), lebih lemah atau bahkan keluar dari persaingan (loser), dan berpotensi menghasilkan pemain-pemain baru (emerging). Seluruh kompetitor akan menjadi value supplier dalam industri. Analisis kompetitor Perseroan hanya akan berfokus pada produk precast gedung dan jembatan yang nilainya mencapai 70% dari pendapatan tahunan dibandingkan dengan jenis produk lainnya.

Page 187: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

167

Manajemen dan tenaga kerja ahli yang memiliki pengalaman komprehensif di industri terkait Perseroan memiliki tim manajemen yang memiliki kapabilitas dan jam terbang yang tinggi, didukung oleh karyawan yang kompeten dan berdedikasi, menghasilkan tim yang handal, profesional dan dapat selalu diandalkan dalam penyelesaian setiap proyek dengan tepat waktu. Seluruh karyawan Perseroan telah melewati proses rekrutmen yang ketat dan mendapatkan program pengembangan dan pelatihan yang komprehensif dan kompetitif.

F. STRATEGI PERSEROAN Dalam upaya untuk mengoptimalisasi posisi bisnis dan kinerja Perseroan, Perseroan melaksanakan strategi sebagai berikut: 1. Terus meningkatkan jumlah proyek yang akan ditangani oleh Perseroan, baik proyek-proyek yang datang

dari pihak internal maupun proyek-proyek yang didapatkan secara langsung;

2. Meningkatkan kapasitas produksi Perseroan agar dapat secara maksimal memenuhi permintaan yang ada. Idealnya penambahan kapasitas ini dilakukan di daerah-daerah yang berdekatan dengan lokasi proyek sehingga dapat mengurangi beban biaya transportasi;

3. Terus berinovasi untuk menghadirkan produk-produk yang bervariasi dan bernilai tinggi, serta

mempunyai harga jual yang lebih baik sehingga Perseroan dapat mencatat kenaikan harga rata-rata penjualan dari tahun ke tahun;

4. Mendapatkan kontrak-kontrak jalan tol secara langsung (tanpa melalui internal grup), sehingga Perseroan

dapat mendapatkan marjin yang lebih tinggi; 5. Penurunan harga pokok penjualan melalui akuisisi quarry sebagai tempat menghasilkan bahan baku

aggregate dan akuisisi truck mixer; 6. Mendayagunakan skala ekonomi dan meningkatkan efisiensi operasi agar dapat menekan harga pokok

pendapatan; 7. Mengoptimalkan sinergi intra-group serta menjadikan sinergi sebagai basis untuk meningkatkan porsi

penjualan kepada pihak ketiga untuk mengurangi risiko ketergantungan perusahaan; 8. Menjaga konsistensi kualitas produk dan penyelesaian proyek tepat waktu dengan menerapkan sistem

quality control yang komprehensif; 9. Menyempurnakan strategi pemasaran dan memperluas wilayah pemasaran; 10. Melakukan penyempurnaan supply chain perusahaan agar pasokan bahan baku selalu terjamin dan

efisiensi produksi dapat ditingkatkan; 11. Meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia melalui investasi dalam program-program pelatihan dan

sistem rekrutmen yang kompetitif. G. PERSAINGAN USAHA

Perubahan yang terjadi memberikan dampak kepada tingkat persaingan sehingga membuat pesaing menjadi lebih kuat (winner), lebih lemah atau bahkan keluar dari persaingan (loser), dan berpotensi menghasilkan pemain-pemain baru (emerging). Seluruh kompetitor akan menjadi value supplier dalam industri. Analisis kompetitor Perseroan hanya akan berfokus pada produk precast gedung dan jembatan yang nilainya mencapai 70% dari pendapatan tahunan dibandingkan dengan jenis produk lainnya.

Kompetisi yang terjadi dianalisis berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi pelanggan produk beton precast dalam menentukan pembelian, antara lain adalah mutu beton, harga, ketepatan waktu produksi dan pengiriman, pelayanan prima dari pemasar dan penjual, variasi produk, lokasi pabrik / plant, jumlah dan kemampuan SDM, tingkat profesionalisme manajemen dan jumlah sumber material / quarry (sumber : Survei Markplus, 2015). Saat ini perseroan merupakan salah satu produsen yang memiliki reputasi terbaik dan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan 5 (lima) produsen beton precast pesaing terdekat antara lain; PT Wijaya Karya Beton Tbk, PT Adhimix Precast Indonesia, PT Jaya Beton, PT JHS Saeti Indonesia, PT Pacific Prestress Indonesia (PPI). Berdasarkan strategy canvas industri beton precast (Markplus, 2015), keunggulan kompetitif perseroan terletak pada mutu, lokasi plant, inovasi dan kapasitas finansial.

Sementara itu berdasarkan kelompok diskusi terbatas / Forum Group Discussion (FGD) yang dilakukan kepada pelanggan internal dan eksternal perseroan, Perseroan memiliki keunggulan pada faktor harga dan pelayanan eksternal. Dari perspektif pelanggan, Perseroan dinilai mampu menawarkan harga dan produk yang kompetitif dibandingkan dengan pesaing. Selain itu Perseroan dinilai dapat dipercaya dimana dipersepsikan memiliki kualitas yang sama baik dengan induknya, WASKITA.

Dalam menghadapi persaingan usaha, Perseroan didukung oleh kantor pemasaan yang tersebar di 4 (empat) area wilayah penjualan untuk memperoleh informasi dini pasar, memperlancar komunikasi dengan pasar dan menguasai sumber daya pendukung pemasaran. Perseroan juga memanfaatkan posisi Waskita sebagai kontraktor terbesar di Indonesia sekaligus sebagai Perusahaan Induk Perseroan untuk bersinergi dalam pengelolaan pasar. Selain itu juga, Perseroan akan menerapkan strategi diantaranya sebagai berikut: Melakukan sinergi strategis dengan BUMN dalam pengadaan produk beton untuk mendukung program

pengembangan infrastruktur Indonesia; Melakukan segmentasi pasar berdasarkan kebutuhan pelanggan terutama pemilik proyek (Owner) dan

kontraktor utama; Melakukan sinergi pengelolaan pasar dengan Waskita Group; Mempertajam penetrasi pasar terutama pada proyek dengan tuntutan kapasitas tinggi, mutu tinggi, serta

proyek yang memiliki nilai referensi tinggi; Melaksanakan sistem pemasaran yang efektif dan efisien; Memasuki pasar potensial di kawasan Asia Tenggara. H. POSITIONING DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh Markplus pada tahun 2015, berikut ini adalah positioning Perseroan diantaranya: 1. Mempunyai brand image yang kuat yaitu Waskita Precast sebagai produsen beton precast yang inovatif; 2. Menghasilkan produk-produk beton precast dan ready mix yang berkualitas; 3. Dapat menjadi partner kerja yang terpercaya dan bersahabat; 4. Memiliki target pasar yang berfokus pada pemilik proyek dan kontraktor utama; 5. Didukung oleh layanan yang dapat diandalkan dan tim yang profesional. Sebagai salah satu bagian dari positioning Perseroan, diferensiasi memiliki peranan yang penting untuk terciptanya integritas yang kuat bagi Perseroan. Diferensiasi yang dimiliki Perseroan tampak pada tabel di bawah ini : 1. Variasi Produk (Content), perseroan memiliki produk precast untuk bangunan gedung, jalan dan jembatan

dan produk ready mix atau beton siap cetak. Pesaing kami seperti Wika Beton tidak memiliki produk ready mix dan tidak ada satupun pesaing yang memiliki kemampuan variasi produk dan mutu yang terjamin melebihi Perseroan.

2. Pelayanan (Context), dari ke 5 (lima) pesaing perusahaan sejenis dengan Perseroan, kami terbukti memiliki pelayanan yang handal dan ramah, sesuai dengan tagline dari positioning statement Perseroan adalah Trusted & Friendly.

3. Infrastruktur, didukung dengan kapasitas finansial yang besar dibandingkan para pesaing perusahaan sejenis, Perseroan memiliki fasilitas lokasi Pabrik (Plant & Batching Plant) yang menyebar di seluruh negeri, mendukung seluruh proyek-proyek infrastruktur dari pemerintah.

Page 188: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

168

Perseroan memiliki produk yang lebih variatif, pelayanan pemasaran yang handal dan bersahabat dan kapasitas finansial yang lebih besar didukung oleh induk perusahaan. Berdasarkan positioning dan diferensiasi Perseroan di atas, maka Perseroan dinilai memiliki prospek usaha yang sangat menjanjikan. Perseroan tetap menjaga positioning sebagai produsen beton precast yang berkualitas, market leader dan market trendsetter yang inovatif. Hal tersebut diantaranya dilakukan dengan penambahan kapasitas produksi dengan teknologi produk terbaru di lokasi yang strategis dengan menjamin ketersediaan pasokan material. I. PENGENDALIAN KUALITAS Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menerapkan Sistem manajemen ISO 9000 series, Sistem Manajemen K3, Sistem Manajemen Risiko. Untuk menjaga agar sistem manajemen tersebut berjalan dengan baik, maka Perseroan menerapkan Audit secara periodic, yaitu Audit Internal dan Audit External.

Supaya mutu dari semua Sistem Manajemen, Perseroan selalu mereview dan meningkatkan Standard Operasional Prosedur serta Instruksi Kerja secara berkesinambungan berdasarkan hasil penelitian Perseroan, masukan semua karyawan maupun informasi mengenai kemajuan teknologi dari Internet. J. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Inovasi adalah nilai yang mendorong terwujudnya visi. Dengan adanya inovasi Perseroan akan di depan dalam memimpin pengembangan produk di Industri beton precast yang sesuai dengan visi Perseroan sebagai Perusahaan Manufaktur Precast dan Ready mix terdepan di Indonesia. Jenis penelitian yang dikembangkan oleh perseroan adalah :

a. Penelitian Material Beton

Beton adalah suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat (kasar dan halus) dan bahan tambahan bila diperlukan seperti aditif dan admixture. Additive berfungsi untuk mengatur sifat mekanis dari beton, misalnya kekuatan, kepadatan, berat beton, dll. Admixture berfungsi untuk mempermudah pengerjaan beton (workability), mengatur setting time dan kehilangan slump (retarder atau accelerator). Beberapa penelitian material yang sudah dilakukan adalah: Membuat trial mix di masing masing plant/ batching plant dengan menggunakan bermacam macam jenis semen, material alam dan jenis additive dan admixture untuk mendapatkan komposisi yang optimum. Pemakaian admixture type polimer untuk semua beton precast untuk mempercepat proses produksi dan bisa mengurangi/ menghilangkan pemakaian steam curing (boiler). Mengadakan pengujian untuk semua material beton di laboratorium independen maupun interaln (semen, split, pasir, admixture/ additive dan air secara periodik yaitu internal setiap bulan dan eksternalsetiap 6 bulan). Penelitian yang akan segera dilakukan antara lain: Mengembangkan admixture dalam bentuk bubuk untuk meningkatkan efisiensi biaya Mengembangkan beton ringan dengan menggunakan busa (foam) Pembuatan pasir alam dari penggilingan batu di quarry material alam

b. Pengembangan Produk Baru

Produk/sistem baru yang dikembangkan dengan tujuan menambah daya saing Perseroan. Pengembangan dilakukan berdasarkan permintaan pasar atau rencana kerja Perseroan dengan kajian kelayakan suatu produk, kemudian dilakukan pengujian di lembaga independen.

Page 189: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

169

Perseroan memiliki produk yang lebih variatif, pelayanan pemasaran yang handal dan bersahabat dan kapasitas finansial yang lebih besar didukung oleh induk perusahaan. Berdasarkan positioning dan diferensiasi Perseroan di atas, maka Perseroan dinilai memiliki prospek usaha yang sangat menjanjikan. Perseroan tetap menjaga positioning sebagai produsen beton precast yang berkualitas, market leader dan market trendsetter yang inovatif. Hal tersebut diantaranya dilakukan dengan penambahan kapasitas produksi dengan teknologi produk terbaru di lokasi yang strategis dengan menjamin ketersediaan pasokan material. I. PENGENDALIAN KUALITAS Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menerapkan Sistem manajemen ISO 9000 series, Sistem Manajemen K3, Sistem Manajemen Risiko. Untuk menjaga agar sistem manajemen tersebut berjalan dengan baik, maka Perseroan menerapkan Audit secara periodic, yaitu Audit Internal dan Audit External.

Supaya mutu dari semua Sistem Manajemen, Perseroan selalu mereview dan meningkatkan Standard Operasional Prosedur serta Instruksi Kerja secara berkesinambungan berdasarkan hasil penelitian Perseroan, masukan semua karyawan maupun informasi mengenai kemajuan teknologi dari Internet. J. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Inovasi adalah nilai yang mendorong terwujudnya visi. Dengan adanya inovasi Perseroan akan di depan dalam memimpin pengembangan produk di Industri beton precast yang sesuai dengan visi Perseroan sebagai Perusahaan Manufaktur Precast dan Ready mix terdepan di Indonesia. Jenis penelitian yang dikembangkan oleh perseroan adalah :

a. Penelitian Material Beton

Beton adalah suatu material yang terdiri dari campuran semen, air, agregat (kasar dan halus) dan bahan tambahan bila diperlukan seperti aditif dan admixture. Additive berfungsi untuk mengatur sifat mekanis dari beton, misalnya kekuatan, kepadatan, berat beton, dll. Admixture berfungsi untuk mempermudah pengerjaan beton (workability), mengatur setting time dan kehilangan slump (retarder atau accelerator). Beberapa penelitian material yang sudah dilakukan adalah: Membuat trial mix di masing masing plant/ batching plant dengan menggunakan bermacam macam jenis semen, material alam dan jenis additive dan admixture untuk mendapatkan komposisi yang optimum. Pemakaian admixture type polimer untuk semua beton precast untuk mempercepat proses produksi dan bisa mengurangi/ menghilangkan pemakaian steam curing (boiler). Mengadakan pengujian untuk semua material beton di laboratorium independen maupun interaln (semen, split, pasir, admixture/ additive dan air secara periodik yaitu internal setiap bulan dan eksternalsetiap 6 bulan). Penelitian yang akan segera dilakukan antara lain: Mengembangkan admixture dalam bentuk bubuk untuk meningkatkan efisiensi biaya Mengembangkan beton ringan dengan menggunakan busa (foam) Pembuatan pasir alam dari penggilingan batu di quarry material alam

b. Pengembangan Produk Baru

Produk/sistem baru yang dikembangkan dengan tujuan menambah daya saing Perseroan. Pengembangan dilakukan berdasarkan permintaan pasar atau rencana kerja Perseroan dengan kajian kelayakan suatu produk, kemudian dilakukan pengujian di lembaga independen.

Produk-produk yang sedang dikembangkan adalah :

No Jenis Produk Deskripsi Gambar 1. Bantalan Jalan Rel

Kereta Api Bantalan Rel Beton Type 1067 dengan Sistem Penambat PT Pindad dan akan segera dimulai trial untuk type 1435

2. Tiang Pancang Diameter 1200 mm dengan pengujian sambungan CT Connector

Tiang pancang berdiameter besar (1200 mm) dengan connector CT dibuat untuk kebutuhan Proyek Giant Sea Wall yang menggunakan pondasi dalam dengan kekakuan yang lebih besar.

Pengujian tarik CT Connector dilakukan di lembaga B2TKS Serpong

3. SprigWP SpRigWP adalah produk jalan precast yang dikembangkan Perseroan untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia pada aspek pembangunan jalan yang berkualitas, dapat diproduksi massal dan cepat dengan harga yang ekonomis selama masa layan (Life cycle)

4. Precast untuk gedung Komponen Dinding sebagai pengganti pasangan batu bata, komponen lantai, komponen kolom dan balok dalam sebuah bangunan

5. Box Girder Typical Segmental Box Girder untuk Project Pertama Adam Malik (Blok M – Tandean)

Page 190: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

170

No Jenis Produk Deskripsi Gambar 6. Tiang Listrik Bulat

Berongga Produk Tiang Listrik Sesuai dengan SPLN 20013

7. Jaring Laba-Laba Pondasi jaring laba-laba yang memiliki kemampuan memperkecil resiko terjadinya irregular differential dan mampu membuat tanah menjadi bagian struktur pondasi

8. RC - Pipe Pipa bertekanan dengan diameter produk 300mm s/d 1500mm

Perseroan telah mengalokasikan anggaran biaya penelitian dan pengembangan sekitar Rp6 miliar yang telah dimulai dari tahun 2013 hingga 2017. Realisasi biaya penelitian dan pengembangan sampai dengan periode Juli 2016 telah mencapai 54,57% dari total anggaran hingga tahun 2017. Alokasi anggaran dari inovasi produk yang diprioritaskan perseroan terhadap total anggaran biaya penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut : 1. Inovasi pada produk Bantalan Kereta Api dialokasikan sebesar 34,73% terhadap total anggaran.

Proses pengembangan telah dilakukan sejak periode April 2013 dan ditargetkan berakhir pada periode November 2017.

2. Inovasi pada produk SprigWP dialokasikan sebesar 32,49% terhadap total anggaran. Proses pengembangan telah dilakukan sejak periode Maret 2016 dan ditargetkan berakhir pada periode Februari 2017.

3. Inovasi pada produk Tiang Listrik dialokasikan sebesar 9,44% terhadap total anggaran. Proses pengembangan telah dilakukan sejak periode Februari 2016 dan ditargetkan berakhir pada periode April 2017.

4. Inovasi pada produk Tiang Pancang Diameter 1200 mm dengan pengujian sambungan CT Connector dialokasikan sebesar 9,42% terhadap total anggaran. Proses pengembangan telah dilakukan sejak periode Januari 2016 dan ditargetkan berakhir pada periode Agustus 2016.

5. Inovasi pada produk Jaring Laba - Laba dialokasikan sebesar 6,46% terhadap total anggaran. Proses pengembangan telah dilakukan sejak periode Juni 2015 dan ditargetkan berakhir pada periode November 2016.

6. Inovasi pada produk RC Pipe dialokasikan sebesar 3,96% terhadap total anggaran. Proses pengembangan telah dilakukan sejak periode Januari 2016 dan ditargetkan berakhir pada periode April 2017.

7. Inovasi pada produk Precast Untuk Gedung (Façade, Slab, Kolom, & Balok) dialokasikan sebesar 3,50% terhadap total anggaran. Proses pengembangan telah dilakukan sejak periode Maret 2016 dan ditargetkan berakhir pada periode Februari 2017.

Page 191: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

171

No Jenis Produk Deskripsi Gambar 6. Tiang Listrik Bulat

Berongga Produk Tiang Listrik Sesuai dengan SPLN 20013

7. Jaring Laba-Laba Pondasi jaring laba-laba yang memiliki kemampuan memperkecil resiko terjadinya irregular differential dan mampu membuat tanah menjadi bagian struktur pondasi

8. RC - Pipe Pipa bertekanan dengan diameter produk 300mm s/d 1500mm

Perseroan telah mengalokasikan anggaran biaya penelitian dan pengembangan sekitar Rp6 miliar yang telah dimulai dari tahun 2013 hingga 2017. Realisasi biaya penelitian dan pengembangan sampai dengan periode Juli 2016 telah mencapai 54,57% dari total anggaran hingga tahun 2017. Alokasi anggaran dari inovasi produk yang diprioritaskan perseroan terhadap total anggaran biaya penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut : 1. Inovasi pada produk Bantalan Kereta Api dialokasikan sebesar 34,73% terhadap total anggaran.

Proses pengembangan telah dilakukan sejak periode April 2013 dan ditargetkan berakhir pada periode November 2017.

2. Inovasi pada produk SprigWP dialokasikan sebesar 32,49% terhadap total anggaran. Proses pengembangan telah dilakukan sejak periode Maret 2016 dan ditargetkan berakhir pada periode Februari 2017.

3. Inovasi pada produk Tiang Listrik dialokasikan sebesar 9,44% terhadap total anggaran. Proses pengembangan telah dilakukan sejak periode Februari 2016 dan ditargetkan berakhir pada periode April 2017.

4. Inovasi pada produk Tiang Pancang Diameter 1200 mm dengan pengujian sambungan CT Connector dialokasikan sebesar 9,42% terhadap total anggaran. Proses pengembangan telah dilakukan sejak periode Januari 2016 dan ditargetkan berakhir pada periode Agustus 2016.

5. Inovasi pada produk Jaring Laba - Laba dialokasikan sebesar 6,46% terhadap total anggaran. Proses pengembangan telah dilakukan sejak periode Juni 2015 dan ditargetkan berakhir pada periode November 2016.

6. Inovasi pada produk RC Pipe dialokasikan sebesar 3,96% terhadap total anggaran. Proses pengembangan telah dilakukan sejak periode Januari 2016 dan ditargetkan berakhir pada periode April 2017.

7. Inovasi pada produk Precast Untuk Gedung (Façade, Slab, Kolom, & Balok) dialokasikan sebesar 3,50% terhadap total anggaran. Proses pengembangan telah dilakukan sejak periode Maret 2016 dan ditargetkan berakhir pada periode Februari 2017.

K. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (“AMDAL”) Perseroan dalam menjalankan setiap usahanya selalu memperhatikan aspek-aspek dampak lingkungan dan berusaha agar tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan mentaati peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah di bidang lingkungan hidup. Salah satu bentuk tanggung jawab Perseroan terhadap kelestarian lingkungan adalah dengan melakukan upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. Limbah yang dihasilkan Perseroan adalah air limbah produksi yang berbentuk cair. Limbah tersebut dihasilkan dari proses spinning spun piles, proses pencucian batching plant, dan truck mixer. Standar yang digunakan sebagai pengukuran Ambang Batas Tingkat Pencemaran atas limbah yang adalah PH. Realisasi pengukuran PH dari proses produksi Perseroan rata-rata sebesar 8,62 dimana masih dalam batasan standar yang diatur yaitu sebesar 6 – 9.

No Sumber Dampak Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

1. Mobilisasi bahan baku, produk, dan karyawan yang menyebabkan gangguan arus lalu lintas pada Jl. Raya Sadang – Subang

Menempatkan petugas dalam pengaturan lalu lintas kendaraan keluar – masuk lokasi tapak plant dengan prinsip dasar pengaturan tetap mengutamakan kelancaran di ruas jalan

Pemasangan fasilitas perlengkapan rambu-rambu lalu lintas berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Purwakarta

Mengatur jadwal pengangkutan bahan baku dan bahan penolong serta hasil produksi (produk) di luar jam sibuk

Memperbesar radius tikungan pada tikungan yang berdekatan dengan akses masuk plant

Menghubungi petugas/polisi lalu lintas untuk mengatur keadaan lalu lintas jalan sebagai tindakan darurat

2. Kegiatan proses produksi yang menyebabkan penurunan proses kualitas udara ambien (Gas dan Debu) di ruang produksi

Menggunakan masker bagi karyawan

Membuat sistem sirkulasi udara dengan menggunakan exhaust fan dan ventilasi, dengan jumlah yang memadai

Memasang dust collector

Menghentikan mesin produksi yang menghasilkan gas dan debu untuk sementara waktu hingga mencapai kondisi yang sudah membaik sebagai tindakan darurat

3. Mobilisasi bahan baku, produk, dan karyawan yang menyebabkan penurunan kualitas udara ambien (gas dan debu) di lingkungan plant

Menanam tanaman perdu atau tanaman yang permukaannya berbulu yang ditempatkan di area yang mengalami perkerasan untuk mengurangi kadar debu dan mereduksi gas

Melakukan pemeliharaan tanaman penghijauan yang berfungsi sebagai pereduksi gas/debu

Pengaturan lalu lintas yang baik pada area plant dengan cara dan menyediakan area parker dan bongkar muat yang terkonsentrasi, dan rambu batasan kecepatan kendaraan pada lokasi plant

4. Kegiatan proses produksi yang menyebabkan peningkatan intensitas kebisingan di ruang produksi

Melakukan pemeliharaan mesin-mesin produksi secara berkala

Penggunaan ear plug untuk karyawan yang bekerja sebagai operator alat di ruang produksi

Page 192: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

172

No Sumber Dampak Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Menghentikan sementara waktu untuk peralatan/ mesin produksi dan genset yang menghasilkan kebisingan

5. Mobilisasi bahan baku, produk, dan karyawan yang menyebabkan peningkatan intensitas kebisingan di luar ruang produksi (lingkungan plant)

Membatasi pergerakan kendaraan karyawan dan tamu yang masuk ke lokasi plant dengan menyediakan lahan parker dan bongkar muat yang terkonsentrasi

Menanam dan memelihara jenis tumbuhan yang mempunyai tajuk tebal dan berdaun rindang dengan berbagai strata kerapatan dan cukup tinggi yang berfungsi sebagai peredam kebisingan di area penghijauan

Menghentikan sementara waktu untuk mobilisasi kendaraan yang keluar masuk plant sebagai tindakan darurat

6. Kegiatan proses produksi yang menyebabkan gangguan estetika dan kebersihan lingkungan

Sisa potongan beton disimpan di tempat penampungan sementara

7. Kegiatan proses produksi yang menyebabkan pencemaran limbah B3 berupa oli/ pelumas bekas, sludge IPAL, dan fly ash – bottom ash

Mengumpulkan limbah B3 sesuai jenisnya di dalam TPS Limbah B3 berizin

Mencatat jenis, karakteristik, waktu timbulnya limbah B3, dan pihak ketiga pengelola limbah B3 yang berijin dalam neraca limbah B3 (Log Book)

Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga berijin untuk pengangkutan/ pemanfaatan/ pengolahan / pemusnahan yang dilengkapi dengan manifest limbah B3

8. Kegiatan proses pemotongan beton dan pencucian yang menyebabkan penurunan kualitas air permukaan

Menyalurkan air limbah dari sumbernya ke bak pengendapan dengan saluran pembuangan air limbah yang kedap air untuk mencegah terjadinya rembesan ke tanah dan menyalurkan ke BAP yaitu Sungai Cilandak

9. Kegiatan proses produksi yang menggunakan listrik yang menyebabkan bahaya kebakaran kategori sedang III

Melakukan pemeliharaan sarana dan peralatan listrik secara teratur

Melakukan pergantian sarana kelistrikan ijka telah menunjukkan kerusakan

Penyediaan APAR pada ruang produksi dan penempatannya mudah dijangkau

Membuat jalur evakuasi dan tempat berkumpul (Assembly Point)

Adapun perizinan di bidang lingkungan hidup yang diperoleh Perseroan sebagai berikut:

No. Lokasi Surat Persetujuan Atas Dokumen AMDAL/UPL Dan UKL/DPPL 1. Plant Cibitung Surat No. 660.2.1/239/TL&ADL/BPLH tanggal 9 Juli 2015 Perihal Rekomendasi atas UKL-UPL Kegiatan

Industri Mortar atau Beton Siap Pakai oleh Perseroan di Kabupaten Bekasi. 2. Plant Sadang Surat No. 666/29/VI/BLH/2015 tentang Rekomendasi Pengesahan Dokumen UKL-UPL kegiatan

Industri Beton Precast yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta tanggal 11 Juni 2015.

3. Plant Karawang Rekomendasi Persetujuan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) No. 660.1/808/BPLH pada tanggal 29 Oktober 2015 yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang.

4. Plant Kalijati Dalam proses pengurusan 5. Plant Sidoarjo Surat No. 660/1175/404.6.3/2015 tanggal 28 April 2015 perihal Rekomendasi UKL-UPL kegiatan

Industri Beton Precast yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo.

Page 193: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

173

No Sumber Dampak Bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup

Menghentikan sementara waktu untuk peralatan/ mesin produksi dan genset yang menghasilkan kebisingan

5. Mobilisasi bahan baku, produk, dan karyawan yang menyebabkan peningkatan intensitas kebisingan di luar ruang produksi (lingkungan plant)

Membatasi pergerakan kendaraan karyawan dan tamu yang masuk ke lokasi plant dengan menyediakan lahan parker dan bongkar muat yang terkonsentrasi

Menanam dan memelihara jenis tumbuhan yang mempunyai tajuk tebal dan berdaun rindang dengan berbagai strata kerapatan dan cukup tinggi yang berfungsi sebagai peredam kebisingan di area penghijauan

Menghentikan sementara waktu untuk mobilisasi kendaraan yang keluar masuk plant sebagai tindakan darurat

6. Kegiatan proses produksi yang menyebabkan gangguan estetika dan kebersihan lingkungan

Sisa potongan beton disimpan di tempat penampungan sementara

7. Kegiatan proses produksi yang menyebabkan pencemaran limbah B3 berupa oli/ pelumas bekas, sludge IPAL, dan fly ash – bottom ash

Mengumpulkan limbah B3 sesuai jenisnya di dalam TPS Limbah B3 berizin

Mencatat jenis, karakteristik, waktu timbulnya limbah B3, dan pihak ketiga pengelola limbah B3 yang berijin dalam neraca limbah B3 (Log Book)

Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga berijin untuk pengangkutan/ pemanfaatan/ pengolahan / pemusnahan yang dilengkapi dengan manifest limbah B3

8. Kegiatan proses pemotongan beton dan pencucian yang menyebabkan penurunan kualitas air permukaan

Menyalurkan air limbah dari sumbernya ke bak pengendapan dengan saluran pembuangan air limbah yang kedap air untuk mencegah terjadinya rembesan ke tanah dan menyalurkan ke BAP yaitu Sungai Cilandak

9. Kegiatan proses produksi yang menggunakan listrik yang menyebabkan bahaya kebakaran kategori sedang III

Melakukan pemeliharaan sarana dan peralatan listrik secara teratur

Melakukan pergantian sarana kelistrikan ijka telah menunjukkan kerusakan

Penyediaan APAR pada ruang produksi dan penempatannya mudah dijangkau

Membuat jalur evakuasi dan tempat berkumpul (Assembly Point)

Adapun perizinan di bidang lingkungan hidup yang diperoleh Perseroan sebagai berikut:

No. Lokasi Surat Persetujuan Atas Dokumen AMDAL/UPL Dan UKL/DPPL 1. Plant Cibitung Surat No. 660.2.1/239/TL&ADL/BPLH tanggal 9 Juli 2015 Perihal Rekomendasi atas UKL-UPL Kegiatan

Industri Mortar atau Beton Siap Pakai oleh Perseroan di Kabupaten Bekasi. 2. Plant Sadang Surat No. 666/29/VI/BLH/2015 tentang Rekomendasi Pengesahan Dokumen UKL-UPL kegiatan

Industri Beton Precast yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta tanggal 11 Juni 2015.

3. Plant Karawang Rekomendasi Persetujuan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) No. 660.1/808/BPLH pada tanggal 29 Oktober 2015 yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang.

4. Plant Kalijati Dalam proses pengurusan 5. Plant Sidoarjo Surat No. 660/1175/404.6.3/2015 tanggal 28 April 2015 perihal Rekomendasi UKL-UPL kegiatan

Industri Beton Precast yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo.

No. Lokasi Surat Persetujuan Atas Dokumen AMDAL/UPL Dan UKL/DPPL 6. Plant Palembang Dalam proses pengurusan 7. Plant Bojonegara Dalam proses pengurusan 8. Plant Subang Dalam proses pengurusan

L. TATA KELOLA PERSEROAN YANG BAIK (“GOOD CORPORATE GOVERNANCE”) Dalam menerapkan prinsip-prisip GCG, manajemen dan karyawan Perseroan mengacu pada 5 (lima) prinsip dasar yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran. Komitmen GCG Dalam menjalankan usahanya, Perseroan selalu menerapkan prinsip Good Corporate Governance (“GCG”). Perseroan berkeyakinan bahwa tata kelola perusahaan yang baik dapat meningkatkan nilai Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Lebih dari itu, manajemen juga menyadari pengelolaan Perseroan yang baik menjamin pertumbuhan berkelanjutan Perseroan. Karena itu manajemen berkomitmen penuh untuk mengembangkan budaya Perseroan yang sejalan dengan prinsip-prinsp GCG dan menerapkannya dalam setiap kegiatan dan operasi. Prinsip-prinsip GCG yang dikembangkan dan diterapkan di Perseroan mengacu pada UUPT tentang Perseroan Terbatas, Pedoman Umum GCG di Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance serta pedoman dan praktik yang hidup di lingkungan Perseroan yakni WASKITA Beton Good Corporate Governance Code of Conduct. Prinsip-Prinsip GCG Prosedur GCG mewajibkan Perseroan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, bukan sekedar memenuhi peraturan perundang-undangan. GCG berlandaskan pada standar etika tertinggi dan merupakan salah satu persyaratan mutlak agar usaha Perseroan tumbuh berkelanjutan. Dalam menerapkan prinsip-prisip GCG, manajemen dan karyawan Perseroan mengacu pada 5 (lima) prinsip dasar yaitu: transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kewajaran. 1. Transparansi Perseroan selalu menerapkan prinsip transparansi dalam melaksanakan pengambilan keputusan dan mengungkapkan informasi yang relevan mengenai perseroan secara akurat dan tepat waktu. Dalam menjalankan prinsip ini, Perseroan selalu menjaga kualitas informasi keuangan dan non-keuangan yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Perseroan menerapkan prinsip keterbukaan ini antara lain dalam: - Penyusunan dan penjelasan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan tahunan; - Laporan Tahunan; - Laporan Keuangan berkala yang meliputi laporan keuangan tahunan, tengah tahunan, dan triwulanan; 2. Akuntabilitas Perseroan menjalankan prinsip akuntabilitas dengan memastikan kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung jawaban kinerja pimpinan perseroan secara transparan dan wajar. Perseroan memiliki 3 (tiga) tingkatan akuntabilitas dalam setiap aktivitas, meliputi :

- Akuntabilitas Korporasi Akuntabilitas Korporasi adalah pertanggung jawaban aas aktivitas bisnis yang dijalankan. Masing-masing organ perseroan dapat dimintai akuntabilitas masing-masing sesuai tugas dan tanggung jawab dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

- Akuntabilitas Tim Akuntabilitas Tima adalah pertanggung jawaban suatu uni kerja/bisnis/supporting atas tercapai/tidak tercapai tugasnya.

Page 194: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

174

- Akuntabilitas Individual Akuntabilitas Individual adalah pertanggung jawaban atas aktivitas kinerja individu yang dijalankan dalam perseroan.

3. Tanggung Jawab Manajemen memahami pertanggung jawaban sebagai kesesuaian didalam pengelolaan perusahaan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Perusahaan bertanggung jawab mematuhi hukum dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk ketentuan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, perpajakan, persaingan usaha, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Responsibilitas juga diikuti komitmen untuk menjalankan aktivitas bisnis sesuai dengan standar etika yang baik. Perusahaan menerapkan prinsip pertanggungjawaban antara lain dengan: - Mematuhi ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. - Melaksanakan kewajiban perpajakan dengan baik dan tepat waktu; - Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (“CSR”); - Melaksanakan kewajiban keterbukaan informasi sesuai regulasi yang ditetapkan. 4. Independensi

Direksi dan organ-organ Perseroan adalah independen dan bekerja tanpa intervensi dari pemegang saham dan Komisaris. Manajemen bekerja secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat. Bagi Perseroan, independensi mendorong profesionalisme dan kreativitas dalam mengelola manajemen Perseroan menerapkan prinsip kemandirian ini antara lain dengan: - Saling menghormati hak, kewajiban, tugas, wewenang serta tanggung jawab di antara organ Perseroan; - Pemegang saham dan Komisaris tidak boleh melakukan intervensi terhadap pengurusan Perseroan; - Dewan Komisaris, Direksi, dan pegawai selalu menghindari terjadinya benturan kepentingan dalam

mengambil keputusan; - Kegiatan Perseroan yang mempunyai benturan kepentingan harus memperoleh persetujuan terlebih

dahulu dari Pemegang saham Independen atau wakil mereka yang diberi wewenang untuk itu dalam RUPS sebagaimana diatur, dan mematuhi peraturan tentang benturan kepentingan;

- Penerapan kebijakan dan sistem yang meminimalkan terjadinya benturan kepentingan, seperti dalam kebijakan kepegawaian, pengadaan dan keuangan.

5. Kewajaran

Perseroan memahami keadilan/kewajaran sebagai kesetaraan dalam pemenuhan hak-hak stakeholder. Perseroan dan organ didalamnya memastikan bahwa setiap pemangku kepentingan mendapatkan perlakuan yang adil sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Manajemen berkomitmen memperlakukan setiap pegawai secara adil dan bebas dari prasangka yang dapat muncul karena perbedaan suku, agama, asal-usul, jenis kelamin, atau hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan kinerja. Prinsip keadilan diterapkan antara lain dengan: - Pemegang saham berhak menghadiri dan memberikan suara dalam RUPS sesuai dengan ketentuan yang

berlaku; - Perseroan memperlakukan semua rekanan secara adil dan transparan; - Perseroan memberikan kondisi kerja yang baik dan aman bagi setiap pegawai sesuai dengan kemampuan

Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. M. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)

Perseroan peduli dan tanggap dengan lingkungan disekitar kantor dan sarana produksi Perseroan, kegiatan peduli lingkungan sudah dilaksanakan oleh Perseroan dalam bentuk, antara lain : Pemeriksaan kesehatan massal untuk masyarakat sekitar sarana produksi Pembangunan dan perbaikan sarana ibadah Perbaikan akses jalan lingkungan

Page 195: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

175

- Akuntabilitas Individual Akuntabilitas Individual adalah pertanggung jawaban atas aktivitas kinerja individu yang dijalankan dalam perseroan.

3. Tanggung Jawab Manajemen memahami pertanggung jawaban sebagai kesesuaian didalam pengelolaan perusahaan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Perusahaan bertanggung jawab mematuhi hukum dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk ketentuan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, perpajakan, persaingan usaha, lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Responsibilitas juga diikuti komitmen untuk menjalankan aktivitas bisnis sesuai dengan standar etika yang baik. Perusahaan menerapkan prinsip pertanggungjawaban antara lain dengan: - Mematuhi ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. - Melaksanakan kewajiban perpajakan dengan baik dan tepat waktu; - Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (“CSR”); - Melaksanakan kewajiban keterbukaan informasi sesuai regulasi yang ditetapkan. 4. Independensi

Direksi dan organ-organ Perseroan adalah independen dan bekerja tanpa intervensi dari pemegang saham dan Komisaris. Manajemen bekerja secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat. Bagi Perseroan, independensi mendorong profesionalisme dan kreativitas dalam mengelola manajemen Perseroan menerapkan prinsip kemandirian ini antara lain dengan: - Saling menghormati hak, kewajiban, tugas, wewenang serta tanggung jawab di antara organ Perseroan; - Pemegang saham dan Komisaris tidak boleh melakukan intervensi terhadap pengurusan Perseroan; - Dewan Komisaris, Direksi, dan pegawai selalu menghindari terjadinya benturan kepentingan dalam

mengambil keputusan; - Kegiatan Perseroan yang mempunyai benturan kepentingan harus memperoleh persetujuan terlebih

dahulu dari Pemegang saham Independen atau wakil mereka yang diberi wewenang untuk itu dalam RUPS sebagaimana diatur, dan mematuhi peraturan tentang benturan kepentingan;

- Penerapan kebijakan dan sistem yang meminimalkan terjadinya benturan kepentingan, seperti dalam kebijakan kepegawaian, pengadaan dan keuangan.

5. Kewajaran

Perseroan memahami keadilan/kewajaran sebagai kesetaraan dalam pemenuhan hak-hak stakeholder. Perseroan dan organ didalamnya memastikan bahwa setiap pemangku kepentingan mendapatkan perlakuan yang adil sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Manajemen berkomitmen memperlakukan setiap pegawai secara adil dan bebas dari prasangka yang dapat muncul karena perbedaan suku, agama, asal-usul, jenis kelamin, atau hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan kinerja. Prinsip keadilan diterapkan antara lain dengan: - Pemegang saham berhak menghadiri dan memberikan suara dalam RUPS sesuai dengan ketentuan yang

berlaku; - Perseroan memperlakukan semua rekanan secara adil dan transparan; - Perseroan memberikan kondisi kerja yang baik dan aman bagi setiap pegawai sesuai dengan kemampuan

Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. M. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)

Perseroan peduli dan tanggap dengan lingkungan disekitar kantor dan sarana produksi Perseroan, kegiatan peduli lingkungan sudah dilaksanakan oleh Perseroan dalam bentuk, antara lain : Pemeriksaan kesehatan massal untuk masyarakat sekitar sarana produksi Pembangunan dan perbaikan sarana ibadah Perbaikan akses jalan lingkungan

Sosialisasi kesehatan di sarana pendidikan disekitar sarana produksi Menyediakan sarana olahraga untuk karang taruna

No. Jenis Kegiatan Penerima Tanggal Penyerahan Nilai Nominal CSR Keterangan

1. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan Parapattan Alamat : Jl. Panti Asuhan No. 23 Otista III Jakarta Timur 13340 Telp: (021) 8192165

Jakarta, 18 Juni 2016 Rp35.000.000,- (tiga puluh lima

juta Rupiah)

Jumlah Anak Asuh di Panti asuhan : 46 Anak Kontak : Ibu Selvi & Bpk. Julius

2. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan Pa Van Der Steur Alamat : Jl. Pasar Kecapi No. 26 Jatirahayu – Pondok melati Bekasi 17414 Telp: (021) 8482375

Jakarta, 18 Juni 2016 Rp45.000.000,- (empat puluh lima

juta Rupiah)

Jumlah Anak Asuh di Panti Asuhan : 61 Anak Kontak : Bpk. Freddy Toisuta, Ibu Bernadet

3. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan Rumah Panti Muslimin Alamat : Jalan Kramat Raya No. 11 – Jakarta Pusat 10450 Telp: (021) 3106848

Jakarta, 19 Juni 2016 Rp45.000.000,- (empat puluh lima

juta Rupiah)

Jumlah Anak Asuh di Panti Asuhan : 57 Anak Kontak : Bpk. Sarsito, Ibu Lala, Bpk. Amir

4. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Penyantunan Anak Cacat Ganda (PPACG) Wisma Tuna Ganda Alamat : Jl. Raya Bogor KM. 28,5 Jakarta – Cimanggis Telp : (021) 8710063

Jakarta, 19 Juni 2016 Rp55.000.000,- (lima puluh lima

juta Rupiah)

Jumlah Anak Asuh di Panti Asuhan : 27 Anak Kontak : Ibu Sumiyati

5. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Yayasan Anak Yatim Bendotretek Alamat : Desa. Bendotretek Rt.04/01 Kec. Prambon Sidoarjo Jawa Timur Telp: 081553647200

Sidoarjo, 29 Juni 2016

Rp10.000.000,- (sepuluh juta

Rupiah)

Jumlah Anak Asuh di Panti Asuhan : 87 Anak Kontak : Bpk. Juwari

6. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Yayasan Tarbiatul Aitam Alamat : Ds. Sawahan Rt. 18/01, Mojosari, Jawa Timur Telp: (0321) 591290

Mojosari, 29 Juni 2016

Rp7.000.000,- (tujuh juta

Rupiah)

Jumlah Anak Asuh di Panti Asuhan : 16 Anak Kontak : Imam Maksum

7. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan Yatim Piatu Dahlan As. Syafii Alamat : Jl. Gempol Mojokerto, Pekukuhan, Mojosari Telp : (0321) 594430

Mojosari, 29 Juni 2016

Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah)

Jumlah Anak Asuh di Panti Asuhan : 13 Anak Kontak : M. Zainudin

8. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Yayasan Daarul Aitam Halimatus Sa’diyah Alamat : Wonosari, Ngoro, Jawa Timur Telp : (0321) 593390

Wonosari, 29 Juni 2016

Rp10.000.000,- (sepuluh juta

Rupiah)

Jumlah Anak Asuh di Panti Asuhan : 35 Anak Kontak : Mualimin

Page 196: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

176

No. Jenis Kegiatan Penerima Tanggal Penyerahan Nilai Nominal CSR Keterangan

9. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan & Panti Jompo Bhakti Luhur Alamat : Perumahan Wisma Tropodo, Jl. Kapuas Blok Fi/No. 22 Jawa Timur Telp : (031) 8661474

Sidoarjo, 29 Juni 2016

Rp10.000.000,- (sepuluh juta

Rupiah)

Jumlah Anak Asuh di Panti Asuhan : 80 Anak Kontak : Christina

10. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan As. Salam Alamat : Jl. Raya Surabaya – Krian (Garasi Sumber Kencono) Jawa Timur Telp : 081336806868

Krian 29 Juni 2016 Rp7.500.000,- (tujuh juta lima

ratus ribu Rupiah)

Jumlah Anak Asuh di Panti Asuhan : 45 Anak Kontak : M. Shobur

11. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan Yatim Puatu Al-Ikhlas Purboyo Alamat : Jl. Suwaluh, 61263 Balong Bendo krian Telp : (031) 8985382

Krian, 29 Juni 2016 Rp7.500.000,- (tujuh juta lima

ratus ribu Rupiah)

Jumlah Anak Asuh di Panti Asuhan : 25 Anak Kontak : Ach. Zamil

12. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan Yatim Aisyah Alamat : Jl. Raya Balong Bendo no. 22 Suwaluh Balong Bendo, Kab. Sidoarjo Jawa Timur Telp : (031) 8975430

Sidoarjo, 29 Juni 2016

Rp7.500.000,- (tujuh juta lima

ratus ribu Rupiah)

Jumlah Anak Asuh di Panti Asuhan : 30 Anak Kontak : Sumiyati

13. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan Ananda Alamat : Jl. Kancil Putih Gg. Bersama RT. 37 Rw. 10 Palembang 30137 Telp : 085266577701

Palembang, 28 Juni 2016

Rp12.500.000,- (dua belas juta lima ratus ribu

Rupiah)

Kontak : Rusmala

14. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan Ar-Rohiim Alamat : Jl. Irigasi Lr. Sehat Rt. 52 RW 15 Kel. Srijaya Pakjo Ujung Palembang Telp : 081367546236

Palembang, 28 Juni 2016

Rp10.000.000,- (sepuluh juta

Rupiah)

Kontak : Arila

15. Donasi Bantuan Pendidikan Untuk Anak Yatim Piatu

Pondok Pesantren Al Fatah I Kampung Bina Warga Desa Kalijati Timur Kec. Kalijati Subang Telp : 087726384171

Subang, 29 Juni 2016 Rp13.000.000,- (tiga belas juta

Rupiah)

Jumlah Anak Yatim Piatu 30 Anak Kontak : KH. Luthfi

16. Donasi Bantuan Pendidikan Untuk Anak Yatim Piatu

Pondok Pesantren Al Fatah II Alamat : Kampung Bina Warga Desa Kalijati Timur Kec. Kalijati Subang Telp : 081320304185

Subang, 29 Juni 2016 Rp20.000.000,- (dua puluh juta

Rupiah)

Jumlah Anak Yatim Piatu 14 Anak Kontak : H. Musytiq Amrullah

17. Donasi Bantuan Pendidikan Untuk Anak Yatim Piatu

Pondok Pesantren At Tawazun Alamat : Kampung

Subang, 29 Juni 2016 Rp10.000.000,- (sepuluh juta

Rupiah)

Jumlah Anak Yatim Piatu 44 Anak Kontak : H. Abdullah

Page 197: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

177

No. Jenis Kegiatan Penerima Tanggal Penyerahan Nilai Nominal CSR Keterangan

9. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan & Panti Jompo Bhakti Luhur Alamat : Perumahan Wisma Tropodo, Jl. Kapuas Blok Fi/No. 22 Jawa Timur Telp : (031) 8661474

Sidoarjo, 29 Juni 2016

Rp10.000.000,- (sepuluh juta

Rupiah)

Jumlah Anak Asuh di Panti Asuhan : 80 Anak Kontak : Christina

10. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan As. Salam Alamat : Jl. Raya Surabaya – Krian (Garasi Sumber Kencono) Jawa Timur Telp : 081336806868

Krian 29 Juni 2016 Rp7.500.000,- (tujuh juta lima

ratus ribu Rupiah)

Jumlah Anak Asuh di Panti Asuhan : 45 Anak Kontak : M. Shobur

11. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan Yatim Puatu Al-Ikhlas Purboyo Alamat : Jl. Suwaluh, 61263 Balong Bendo krian Telp : (031) 8985382

Krian, 29 Juni 2016 Rp7.500.000,- (tujuh juta lima

ratus ribu Rupiah)

Jumlah Anak Asuh di Panti Asuhan : 25 Anak Kontak : Ach. Zamil

12. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan Yatim Aisyah Alamat : Jl. Raya Balong Bendo no. 22 Suwaluh Balong Bendo, Kab. Sidoarjo Jawa Timur Telp : (031) 8975430

Sidoarjo, 29 Juni 2016

Rp7.500.000,- (tujuh juta lima

ratus ribu Rupiah)

Jumlah Anak Asuh di Panti Asuhan : 30 Anak Kontak : Sumiyati

13. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan Ananda Alamat : Jl. Kancil Putih Gg. Bersama RT. 37 Rw. 10 Palembang 30137 Telp : 085266577701

Palembang, 28 Juni 2016

Rp12.500.000,- (dua belas juta lima ratus ribu

Rupiah)

Kontak : Rusmala

14. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan Ar-Rohiim Alamat : Jl. Irigasi Lr. Sehat Rt. 52 RW 15 Kel. Srijaya Pakjo Ujung Palembang Telp : 081367546236

Palembang, 28 Juni 2016

Rp10.000.000,- (sepuluh juta

Rupiah)

Kontak : Arila

15. Donasi Bantuan Pendidikan Untuk Anak Yatim Piatu

Pondok Pesantren Al Fatah I Kampung Bina Warga Desa Kalijati Timur Kec. Kalijati Subang Telp : 087726384171

Subang, 29 Juni 2016 Rp13.000.000,- (tiga belas juta

Rupiah)

Jumlah Anak Yatim Piatu 30 Anak Kontak : KH. Luthfi

16. Donasi Bantuan Pendidikan Untuk Anak Yatim Piatu

Pondok Pesantren Al Fatah II Alamat : Kampung Bina Warga Desa Kalijati Timur Kec. Kalijati Subang Telp : 081320304185

Subang, 29 Juni 2016 Rp20.000.000,- (dua puluh juta

Rupiah)

Jumlah Anak Yatim Piatu 14 Anak Kontak : H. Musytiq Amrullah

17. Donasi Bantuan Pendidikan Untuk Anak Yatim Piatu

Pondok Pesantren At Tawazun Alamat : Kampung

Subang, 29 Juni 2016 Rp10.000.000,- (sepuluh juta

Rupiah)

Jumlah Anak Yatim Piatu 44 Anak Kontak : H. Abdullah

No. Jenis Kegiatan Penerima Tanggal Penyerahan Nilai Nominal CSR Keterangan

Mekarsari Desa Kalijati Timur Kec. Kalijati Subang Telp : 081383836100

18. Donasi Bantuan Pendidikan Untuk Anak Yatim Piatu

Pondok Pesantren Minshorul Huda Alamat : Kampung Babakan Situ RT. 13/04 Desa Cipeundeuy Kec. Cipeundeuy Subang Telp : 085287530767

Subang, 29 Juni 2016 Rp10.000.000,- (sepuluh juta

Rupiah)

Jumlah Anak Yatim Piatu 50 Anak Kontak : Ust. Isa Anshori

19. Donasi Bantuan Operasional ke Panti Asuhan

Panti Asuhan Pengayoman Alamat : Jl. SMP 160 RT. 05/Rw.05 No. 86 Ke. Ceger Kec. Cipayung Jakarta Timur Telp : (021) 97603824

Jakarta, 18 Juni 2016 Rp50.000.000,- (lima puluh juta

Rupiah)

Jumlah Anak Yatim Piatu : 70 Anak Yatim Piatu Kontak : Ust. Juwari SR

Page 198: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

178

X. EKUITAS

Tabel di bawah ini menyajikan perkembangan posisi ekuitas Perseroan yang bersumber dari laporan posisi keuangan Perseroan pada tanggal 30 April 2016 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk periode 4 (empat) bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dan 2015 (tidak diaudit) yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian, yang ditandatangani oleh Leknor Joni. Sedangkan laporan posisi keuangan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk periode yang dimulai sejak 7 Oktober 2014 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014, yang telah diaudit oleh KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang dan Ali, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian, yang ditandatangani oleh Dadang. Periode laporan keuangan audit Perseroan pada tahun 2014 yang dimulai sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 disebabkan oleh restrukturisasi yang dilakukan oleh WASKITA yang terjadi pada tahun 2014. Sehubungan dengan hal tersebut maka Perseroan didirikan pada tanggal 7 Oktober 2014. LAPORAN POSISI KEUANGAN

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.135.056.000.000 835.056.000.000 617.572.000.000 Tambahan Modal Disetor (73.554.205.952) (73.554.205.952) (55.710.664.839)

Saldo Laba

Telah Ditentukan Penggunaannya 94.934.884.100 28.060.967.099 -

Belum Ditentukan Penggunaannya 530.454.602.780 446.613.453.403 140.304.835.496

Komponen Ekuitas Lainnya 94.649.958.802 94.649.958.802 -

JUMLAH EKUITAS 1.781.541.239.730 1.330.826.173.352 702.166.170.657

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.167.965.465.663 4.332.409.010.247 1.202.607.464.432 Selain yang telah disebutkan di atas, setelah tanggal laporan keuangan hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan struktur permodalan Perseroan. Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham baru atau 40,00% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham, yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100,- (Seratus Rupiah) setiap saham. Di bawah ini disajikan posisi ekuitas proforma Perseroan pada tanggal 30 April 2016 setelah memperhitungkan dampak dari dilakukannya Penawaran Umum Perdana Saham ini:

(dalam Rupiah)

Uraian Modal Saham Tambahan modal disetor

Saldo Laba Selisih Revaluasi Aset Tetap Jumlah Ekuitas Telah Ditentukan

Penggunaannya Belum Ditentukan

Penggunaannya Posisi ekuitas menurut laporan keuangan pada tanggal 30 April 2016 1.135.056.000.000 (73.554.205.952) 94.934.884.100 530.454.602.780 94.649.958.802 1.781.541.239.730 Perubahan ekuitas setelah tanggal 30 April 2016 jika diasumsikan telah terjadi pada tanggal tersebut:

Page 199: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

179

X. EKUITAS

Tabel di bawah ini menyajikan perkembangan posisi ekuitas Perseroan yang bersumber dari laporan posisi keuangan Perseroan pada tanggal 30 April 2016 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk periode 4 (empat) bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2016 dan 2015 (tidak diaudit) yang telah diaudit oleh KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian, yang ditandatangani oleh Leknor Joni. Sedangkan laporan posisi keuangan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk periode yang dimulai sejak 7 Oktober 2014 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014, yang telah diaudit oleh KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang dan Ali, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan opini wajar tanpa pengecualian, yang ditandatangani oleh Dadang. Periode laporan keuangan audit Perseroan pada tahun 2014 yang dimulai sejak 7 Oktober 2014 sampai dengan 31 Desember 2014 disebabkan oleh restrukturisasi yang dilakukan oleh WASKITA yang terjadi pada tahun 2014. Sehubungan dengan hal tersebut maka Perseroan didirikan pada tanggal 7 Oktober 2014. LAPORAN POSISI KEUANGAN

(dalam Rupiah penuh)

KETERANGAN 30 APRIL 2016 31 DESEMBER 2015 31 DESEMBER 2014

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.135.056.000.000 835.056.000.000 617.572.000.000 Tambahan Modal Disetor (73.554.205.952) (73.554.205.952) (55.710.664.839)

Saldo Laba

Telah Ditentukan Penggunaannya 94.934.884.100 28.060.967.099 -

Belum Ditentukan Penggunaannya 530.454.602.780 446.613.453.403 140.304.835.496

Komponen Ekuitas Lainnya 94.649.958.802 94.649.958.802 -

JUMLAH EKUITAS 1.781.541.239.730 1.330.826.173.352 702.166.170.657

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.167.965.465.663 4.332.409.010.247 1.202.607.464.432 Selain yang telah disebutkan di atas, setelah tanggal laporan keuangan hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan struktur permodalan Perseroan. Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham baru atau 40,00% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham, yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100,- (Seratus Rupiah) setiap saham. Di bawah ini disajikan posisi ekuitas proforma Perseroan pada tanggal 30 April 2016 setelah memperhitungkan dampak dari dilakukannya Penawaran Umum Perdana Saham ini:

(dalam Rupiah)

Uraian Modal Saham Tambahan modal disetor

Saldo Laba Selisih Revaluasi Aset Tetap Jumlah Ekuitas Telah Ditentukan

Penggunaannya Belum Ditentukan

Penggunaannya Posisi ekuitas menurut laporan keuangan pada tanggal 30 April 2016 1.135.056.000.000 (73.554.205.952) 94.934.884.100 530.454.602.780 94.649.958.802 1.781.541.239.730 Perubahan ekuitas setelah tanggal 30 April 2016 jika diasumsikan telah terjadi pada tanggal tersebut:

(dalam Rupiah)

Uraian Modal Saham Tambahan modal disetor

Saldo Laba Selisih Revaluasi Aset Tetap Jumlah Ekuitas Telah Ditentukan

Penggunaannya Belum Ditentukan

Penggunaannya Penawaran Umum Perdana Saham sebanyak 10.544.463.000 saham biasa atas nama yang merupakan saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan Harga Penawaran Rp490,- per saham sebelum dikurangi estimasi biaya Penawaran Umum Perdana Saham 1.054.446.300.000 4.112.340.570.000 - - - 5.166.786.870.000 Posisi ekuitas menurut laporan keuangan per tanggal 30 April 2016 setelah Penawaran Umum Perdana Saham dilaksanakan 2.189.502.300.000 4.038.786.364.048 94.934.884.100 530.454.602.780 94.649.958.802 6.948.328.109.370

Page 200: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

180

XI. KEBIJAKAN DIVIDEN Para pemegang saham baru yang berasal Penawaran Umum Perdana ini akan memperoleh hak-hak yang sama dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima dividen. Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan). Sebelum berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan cadangan wajib Perseroan. Pembagian dividen interim tersebut ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Jika setelah berakhirnya tahun keuangan dimana terjadi pembagian dividen interim Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Dewan Komisaris serta Direksi akan bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk pengembalian dimaksud jika dividen interim tidak dikembalikan oleh pemegang saham. Setelah Penawaran Umum Perdana Saham, Manajemen Perseroan memiliki kebijakan untuk membayarkan dividen dengan rasio sebanyak-banyaknya 30% (tiga puluh persen) dari laba tahun berjalan konsolidasi Perseroan tahun buku 2016, dalam bentuk uang tunai kepada seluruh pemegang saham Perseroan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, namun dengan tetap memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Dividen kas akan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh hak atas dividen dalam jumlah penuh dan dikenakan pajak penghasilan yang berlaku dalam ketentuan perpajakan di Indonesia. Dividen kas yang diterima oleh pemegang saham dari luar Indonesia akan dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia. Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham.

Page 201: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

181

XI. KEBIJAKAN DIVIDEN Para pemegang saham baru yang berasal Penawaran Umum Perdana ini akan memperoleh hak-hak yang sama dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima dividen. Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan). Sebelum berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan cadangan wajib Perseroan. Pembagian dividen interim tersebut ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Jika setelah berakhirnya tahun keuangan dimana terjadi pembagian dividen interim Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Dewan Komisaris serta Direksi akan bertanggung jawab secara tanggung renteng untuk pengembalian dimaksud jika dividen interim tidak dikembalikan oleh pemegang saham. Setelah Penawaran Umum Perdana Saham, Manajemen Perseroan memiliki kebijakan untuk membayarkan dividen dengan rasio sebanyak-banyaknya 30% (tiga puluh persen) dari laba tahun berjalan konsolidasi Perseroan tahun buku 2016, dalam bentuk uang tunai kepada seluruh pemegang saham Perseroan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun, namun dengan tetap memperhatikan posisi keuangan atau tingkat kesehatan Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Dividen kas akan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh hak atas dividen dalam jumlah penuh dan dikenakan pajak penghasilan yang berlaku dalam ketentuan perpajakan di Indonesia. Dividen kas yang diterima oleh pemegang saham dari luar Indonesia akan dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia. Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham.

XII. PERPAJAKAN A. PERPAJAKAN UNTUK PEMEGANG SAHAM Sesuai dengan Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 yang diubah terakhir oleh Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh Perseroan Terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri, koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak dikenakan Pajak Penghasilan jika semua kondisi di bawah ini dipenuhi : Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima

dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994 tentang Bidang-bidang Penanaman Modal Tertentu yang memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun yang Tidak Termasuk sebagai Obyek Pajak Penghasilan, maka penghasilan yang atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia tidak termasuk sebagai obyek Pajak Penghasilan apabila penghasilan tersebut diterima atau diperoleh dari penanaman modal antara lain dividen dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.41 tahun 1994 juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.14 tahun 1997 tentang Pajak Penghasilan Atas penghasilan Dari Transaksi Penjualan Saham Di Bursa Efek telah ditetapkan sebagai berikut: 1) Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di

Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1% dari jumlah bruto nilai transaksi dan bersifat final. Pembayaran Pajak Penghasilan yang terutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;

2) Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5% (nol koma

lima persen) dari nilai saham Perseroan yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum Perdana Saham; 3) Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan yang terutang dapat dilakukan oleh perusahaan atas nama

masing-masing pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di bursa efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memilih ketentuan sebagaimana dimaksud dalam butir 2 di atas, maka perhitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang Republik Indonesia No.36 tahun 2008.

Peraturan Pemerintah ataspenghasilan dari transaksi penjualan saham di bursa efek di atas juga berlaku untuk dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan republik Indonesia. Pajak Penghasilan atas dividen saham akan dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2010). Dividen yang diterima atau diperoleh pemegang saham Wajib Pajak Dalam Negeri selain dari pihak-pihak yang memenuhi syarat di atas dan bentuk usaha tetap dari Wajib Pajak luar negeri dikenakan Pajak Penghasilan sesuai pasal 23 Undang-Undang No. 36 tahun 2008. Perusahaan yang membayar dividen harus memotong pajak penghasilan pasal 23 sebesar 15% (lima belas) persen dari jumlah bruto sesuai dengan pasal 23 Undang-Undang Pajak Penghasilan. Pemotongan pajak penghasilan pasal 23 merupakan kredit pajak untuk pajak penghasilan tahunan yang terhutang oleh pemegang saham Wajib Pajak Dalam Negeri dan bentuk usaha tetap.

Page 202: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

182

Besarnya tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri berdasarkan ketentuan Pasal 17 ayat 2c, tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang dibagikan kepada Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri adalah paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen) dan bersifat final. Penetapan mengenai besarnya tariff tersebut berdasarkan ketentuan Pasal 17 ayat (2d) diatur dengan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2010 tentang Pajak Penghasilan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Negeri. Berdasarkan Pasal 26 ayat 1, dividen yang dibayar atau terhutang kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) dari kas yang dibayarkan (dalam hal dividen tunai) atau 20% (dua puluh persen) dari nilai par (dalam hal dividen saham). Kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia, dengan memenuhi surat edaran Dirjen pajak No.SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebih rendah dengan ketentuan harus menyerahkan Sertifikat Domisili asli yang diterbitkan Kantor Pajak negara asal. Sertifikat ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan selanjutnya harus diperpanjang. Namun untuk bank, selama bank tersebut tidak mengubah alamat seperti yang tercantum pada sertifikat tersebut, sertifikat tersebut tetap berlaku.

B. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN OLEH PERSEROAN Sebagai Wajib Pajak, secara umum Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh, Pajaka, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Pereroan tidak memiliki tunggakan pajak.

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG MUNGKIN TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.

Page 203: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

183

Besarnya tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri berdasarkan ketentuan Pasal 17 ayat 2c, tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang dibagikan kepada Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri adalah paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen) dan bersifat final. Penetapan mengenai besarnya tariff tersebut berdasarkan ketentuan Pasal 17 ayat (2d) diatur dengan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2010 tentang Pajak Penghasilan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Negeri. Berdasarkan Pasal 26 ayat 1, dividen yang dibayar atau terhutang kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) dari kas yang dibayarkan (dalam hal dividen tunai) atau 20% (dua puluh persen) dari nilai par (dalam hal dividen saham). Kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia, dengan memenuhi surat edaran Dirjen pajak No.SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebih rendah dengan ketentuan harus menyerahkan Sertifikat Domisili asli yang diterbitkan Kantor Pajak negara asal. Sertifikat ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan selanjutnya harus diperpanjang. Namun untuk bank, selama bank tersebut tidak mengubah alamat seperti yang tercantum pada sertifikat tersebut, sertifikat tersebut tetap berlaku.

B. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN OLEH PERSEROAN Sebagai Wajib Pajak, secara umum Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh, Pajaka, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Pereroan tidak memiliki tunggakan pajak.

CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG MUNGKIN TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.

XIII. PENJAMINAN EMISI EFEK I. KETERANGAN TENTANG PENJAMINAN EMISI EFEK Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 118 tanggal 29 Juni 2016, yang diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 15 tanggal 4 Agustus 2016 dan Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 53 tanggal 31 Agustus 2016 yang semuanya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “Perjanjian Penjaminan Emisi Efek”), dan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek, secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri, menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan Perseroan kepada Masyarakat sesuai bagian penjaminannya masing-masing dengan kesanggupan penuh (full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli saham yang akan ditawarkan yang tidak habis terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek tersebut merupakan perjanjian yang lengkap diantara para pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini dan menggantikan semua persetujuan yang mungkin telah dibuat sebelumnya antara pihak-pihak dalam Perjanjian ini baik dibuat secara lisan maupun secara tertulis, yang dibuat secara tegas ataupun yang dibuat secara tidak langsung, berkenaan dengan hal-hal yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini. Para pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini menyatakan tidak pernah membuat perjanjian lain sehubungan dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini dan berjanji dan mengikatkan diri tidak akan membuat perjanjian apapun baik dibuat dengan akta di bawah tangan maupun dibuat secara notariil, sehubungan dengan Penawaran Umum, yang bertentangan dan/atau yang tidak sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini. Apabila terdapat perjanjian/ pernyataan yang dibuat oleh para pihak bertentangan dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini maka yang berlaku mengikat para pihak adalah Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ini. Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut serta dalam penjaminan emisi saham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7. Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi Penjaminan Emisi Efek dalam Penawaran Umum Perseroan yang dijamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) adalah sebagai berikut :

No. Keterangan Porsi Penjaminan

Saham Nilai (Rp) Persentase (%) PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK 1. PT Bahana Securites (Terafiliasi) 2.893.677.300 1.417.901.877.000 27,4426 2. PT BNI Securities (Terafiliasi) 1.841.431.100 902.301.239.000 17,4635 3. PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi) 2.893.677.300 1.417.901.877.000 27,4426 3. PT Mandiri Sekuritas (Terafiliasi) 2.893.677.300 1.417.901.877.000 27,4426 Sub Total 10.522.463.000 5.156.006.870.000 99,7914 PENJAMIN EMISI EFEK 1. PT Amantara Securities 500.000 245.000.000 0,0047 2. PT BCA Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 3. PT Bina Artha Parama 500.000 245.000.000 0,0047 4. PT Bosowa Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 5. PT Buana Capital 500.000 245.000.000 0,0047 6. PT Bumiputera Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 7. PT Danpac Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 8. PT DBS Vickers Securities Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 9. PT Dhanawibawa Securities 500.000 245.000.000 0,0047 10. PT Equity Securities Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 11. PT Erdhika Elit Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 12. PT KGI Sekuritas Indonesia (d/h PT Hasta Dana Sekuritas Indonesia) 500.000 245.000.000 0,0047 13. PT Henan Putihrai Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 14. PT Indomitra Securities 500.000 245.000.000 0,0047 15. PT Inti Fikasa Securindo 500.000 245.000.000 0,0047 16. PT Jasa Utama Capital 500.000 245.000.000 0,0047 17. PT Kresna Securities 500.000 245.000.000 0,0047 18. PT Lautandhana Securindo 500.000 245.000.000 0,0047 19. PT Magenta Kapital Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047

Page 204: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

184

No. Keterangan Porsi Penjaminan

Saham Nilai (Rp) Persentase (%) 20. PT Makindo Securities 500.000 245.000.000 0,0047 21. PT Shinhan Sekuritas Indonesia (d/h PT Makinta Securities) 500.000 245.000.000 0,0047 22. PT Mega Capital Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 23. PT MNC Securities 500.000 245.000.000 0,0047 24. PT NISP Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 25. PT OCBC Sekuritas Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 26. PT Onix Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 27. PT OSO Securities 500.000 245.000.000 0,0047 28. Pacific Capital 500.000 245.000.000 0,0047 29. PT Panca Global Securities Tbk 500.000 245.000.000 0,0047 30. PT Panin Sekuritas Tbk 500.000 245.000.000 0,0047 31. PT Philip Securities Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 32. PT Profindo International Securities 500.000 245.000.000 0,0047 33. PT Recapital Securities 500.000 245.000.000 0,0047 34. PT Reliance Securities Tbk 500.000 245.000.000 0,0047 35. PT Samuel Sekuritas Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 36. PT Semesta Indovest 500.000 245.000.000 0,0047 37. PT Trimegah Securities Tbk 500.000 245.000.000 0,0047 38. PT Universal Broker Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 39. PT Valbury Asia Securities 500.000 245.000.000 0,0047 40. PT Victoria Securities Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 41. PT Wanteg Securindo 500.000 245.000.000 0,0047 42. PT Waterfront Securities 500.000 245.000.000 0,0047 43. PT Yuanta Securities Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 44. PT Yulie Sekurindo 500.000 245.000.000 0,0047 Sub Total 22.000.000 10.780.000.000 0,2086 TOTAL 10.544.463.000 5.166.786.870.000 100,0000

PT Bahana Securities, PT BNI Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan melalui kepemilikan Negara Republik Indonesia sementara Para Penjamin Emisi Efek dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung. II. PENENTUAN HARGA PENAWARAN SAHAM PADA PASAR PERDANA

Harga Penawaran untuk Saham Yang Ditawarkan ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) yang dilakukan sejak tanggal 10 – 26 Agustus 2016. Berdasarkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, berada pada kisaran harga Rp400 (empat ratus Rupiah) sampai dengan Rp500 (lima ratus Rupiah) setiap saham. Dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal tersebut di atas maka berdasarkan kesepakatan antara Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan Perseroan ditetapkan Harga Penawaran sebesar Rp490 (empat ratus sembilan puluh Rupiah). Penentuan harga ini juga telah mempertimbangkan faktor-faktor berikut: Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan; Permintaan investor global (domestik dan internasional); Permintaan dari calon investor yang berkualitas; Kinerja keuangan Perseroan; Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek usaha, dan

keterangan mengenai industri yang terkait beton, infrastruktur dan properti di Indonesia; Status dari perkembangan terakhir Perseroan; Faktor-faktor di atas dengan kaitannya dengan penentuan nilai pasar dan berbagai metode penilaian

untuk beberapa Perseroan yang bergerak di bidang yang sejenis dengan Perseroan; Penilaian berdasarkan rasio perbandingan PER dari beberapa perusahaan publik yang tercatat dalam bursa

efek regional yang dapat dijadikan perbandingan; dan Mempertimbangkan kinerja saham di pasar sekunder.

Page 205: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

185

No. Keterangan Porsi Penjaminan

Saham Nilai (Rp) Persentase (%) 20. PT Makindo Securities 500.000 245.000.000 0,0047 21. PT Shinhan Sekuritas Indonesia (d/h PT Makinta Securities) 500.000 245.000.000 0,0047 22. PT Mega Capital Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 23. PT MNC Securities 500.000 245.000.000 0,0047 24. PT NISP Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 25. PT OCBC Sekuritas Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 26. PT Onix Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 27. PT OSO Securities 500.000 245.000.000 0,0047 28. Pacific Capital 500.000 245.000.000 0,0047 29. PT Panca Global Securities Tbk 500.000 245.000.000 0,0047 30. PT Panin Sekuritas Tbk 500.000 245.000.000 0,0047 31. PT Philip Securities Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 32. PT Profindo International Securities 500.000 245.000.000 0,0047 33. PT Recapital Securities 500.000 245.000.000 0,0047 34. PT Reliance Securities Tbk 500.000 245.000.000 0,0047 35. PT Samuel Sekuritas Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 36. PT Semesta Indovest 500.000 245.000.000 0,0047 37. PT Trimegah Securities Tbk 500.000 245.000.000 0,0047 38. PT Universal Broker Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 39. PT Valbury Asia Securities 500.000 245.000.000 0,0047 40. PT Victoria Securities Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 41. PT Wanteg Securindo 500.000 245.000.000 0,0047 42. PT Waterfront Securities 500.000 245.000.000 0,0047 43. PT Yuanta Securities Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 44. PT Yulie Sekurindo 500.000 245.000.000 0,0047 Sub Total 22.000.000 10.780.000.000 0,2086 TOTAL 10.544.463.000 5.166.786.870.000 100,0000

PT Bahana Securities, PT BNI Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan melalui kepemilikan Negara Republik Indonesia sementara Para Penjamin Emisi Efek dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung. II. PENENTUAN HARGA PENAWARAN SAHAM PADA PASAR PERDANA

Harga Penawaran untuk Saham Yang Ditawarkan ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan dan negosiasi Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) yang dilakukan sejak tanggal 10 – 26 Agustus 2016. Berdasarkan hasil Penawaran Awal (bookbuilding) jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, berada pada kisaran harga Rp400 (empat ratus Rupiah) sampai dengan Rp500 (lima ratus Rupiah) setiap saham. Dengan mempertimbangkan hasil Penawaran Awal tersebut di atas maka berdasarkan kesepakatan antara Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan Perseroan ditetapkan Harga Penawaran sebesar Rp490 (empat ratus sembilan puluh Rupiah). Penentuan harga ini juga telah mempertimbangkan faktor-faktor berikut: Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan; Permintaan investor global (domestik dan internasional); Permintaan dari calon investor yang berkualitas; Kinerja keuangan Perseroan; Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat, prospek usaha, dan

keterangan mengenai industri yang terkait beton, infrastruktur dan properti di Indonesia; Status dari perkembangan terakhir Perseroan; Faktor-faktor di atas dengan kaitannya dengan penentuan nilai pasar dan berbagai metode penilaian

untuk beberapa Perseroan yang bergerak di bidang yang sejenis dengan Perseroan; Penilaian berdasarkan rasio perbandingan PER dari beberapa perusahaan publik yang tercatat dalam bursa

efek regional yang dapat dijadikan perbandingan; dan Mempertimbangkan kinerja saham di pasar sekunder.

Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga saham Perseroan akan terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan saham Perseroan akan terus berkembang secara aktif di BEI dimana saham tersebut dicatatkan.

Page 206: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

186

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: 1. AKUNTAN PUBLIK

KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (RSM AAJ) Plaza Asia Lantai 10 Jl. Jend Sudirman No.59, Jakarta Selatan 12190 Telp : (021) 51401340 Fax : (021) 51401350

No. STTD : No. 204/BL/STTD-AP/2012 tanggal 3 Agustus 2012 atas nama Leknor Joni Keanggotaan asosiasi : No. Reg IAPI 1259 Pedoman kerja : Standar Profesional Auntan Publik Surat penunjukan : No. 0590416/LJI/101/EL Tanggal 20 April 2016

Tugas dan kewajiban pokok: Fungsi utama Akuntan Publik dalam Penawaran Umum ini adalah untuk melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang di audit. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat mengenai kewajaran dari laporan keuangan Perseroan.

Pengalaman kerja di Bidang Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No Perusahaan Jenis Pekerjaan Tahun 1. Surya Semesta Internusa

Tbk Special Assignment in Conjuction with the Plan to do Bond Issuance March 31, 2016

2016

2. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Special Assignment Right Issue Sukuk Issues as of December 31, 2015

2016

3. Adhi Karya (Persero) Tbk Jasa Pendampingan dalam rangka Right Issue PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang dilaksanakan pada tahun 2015

2015

4. Adhi Persada Properti Jasa pendampingan dalam rangka penerbitan obligasi 2015 5. Reliance Securities Tbk Special Assignment in Conjunction with the PT Reliance Securities

Tbk’s Plan to do Right Issues 2015

6. Surya Semesta Internusa Tbk

Miscellaneous Services in Conjunction with Proposed Offering by PT Surya Semesta Internusa Tbk

2015

7. Surya Semesta Internusa Tbk

Special Assignment in Conjunction with Proposed Offering by PT Surya Semesta Internusa Tbk or its Subsidiary of Notes using its Consolidated Financial Statements as of March 31, 2015

2015

8. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Issuing Comfort Letter for Global Bonds Offering (under Reg-S) as of December 31, 2014

2015

9. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Special Audit Special Assignment in Conjunction with Global Bonds Offering (under Reg-S) as of December 31, 2014

2015

10. Link Net Tbk Issuing Comfort Lettter on private placement transaction in accordance with Rule 144A and Regulation S under the United States Securities Act of 1933

2014

11. Jasa Marga (Persero) Tbk Jasa Pendampingan Dalam Rangka Emisi Obligasi March 31, 2013 2013 12. Karisma Aksara

Mediatama Jasa Pendampingan Dalam Rangka Penerbitan Saham Perdana (Initial Public Offering-IPO)

2013

Page 207: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

187

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: 1. AKUNTAN PUBLIK

KAP Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (RSM AAJ) Plaza Asia Lantai 10 Jl. Jend Sudirman No.59, Jakarta Selatan 12190 Telp : (021) 51401340 Fax : (021) 51401350

No. STTD : No. 204/BL/STTD-AP/2012 tanggal 3 Agustus 2012 atas nama Leknor Joni Keanggotaan asosiasi : No. Reg IAPI 1259 Pedoman kerja : Standar Profesional Auntan Publik Surat penunjukan : No. 0590416/LJI/101/EL Tanggal 20 April 2016

Tugas dan kewajiban pokok: Fungsi utama Akuntan Publik dalam Penawaran Umum ini adalah untuk melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang di audit. Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat mengenai kewajaran dari laporan keuangan Perseroan.

Pengalaman kerja di Bidang Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No Perusahaan Jenis Pekerjaan Tahun 1. Surya Semesta Internusa

Tbk Special Assignment in Conjuction with the Plan to do Bond Issuance March 31, 2016

2016

2. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Special Assignment Right Issue Sukuk Issues as of December 31, 2015

2016

3. Adhi Karya (Persero) Tbk Jasa Pendampingan dalam rangka Right Issue PT Adhi Karya (Persero) Tbk yang dilaksanakan pada tahun 2015

2015

4. Adhi Persada Properti Jasa pendampingan dalam rangka penerbitan obligasi 2015 5. Reliance Securities Tbk Special Assignment in Conjunction with the PT Reliance Securities

Tbk’s Plan to do Right Issues 2015

6. Surya Semesta Internusa Tbk

Miscellaneous Services in Conjunction with Proposed Offering by PT Surya Semesta Internusa Tbk

2015

7. Surya Semesta Internusa Tbk

Special Assignment in Conjunction with Proposed Offering by PT Surya Semesta Internusa Tbk or its Subsidiary of Notes using its Consolidated Financial Statements as of March 31, 2015

2015

8. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Issuing Comfort Letter for Global Bonds Offering (under Reg-S) as of December 31, 2014

2015

9. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Special Audit Special Assignment in Conjunction with Global Bonds Offering (under Reg-S) as of December 31, 2014

2015

10. Link Net Tbk Issuing Comfort Lettter on private placement transaction in accordance with Rule 144A and Regulation S under the United States Securities Act of 1933

2014

11. Jasa Marga (Persero) Tbk Jasa Pendampingan Dalam Rangka Emisi Obligasi March 31, 2013 2013 12. Karisma Aksara

Mediatama Jasa Pendampingan Dalam Rangka Penerbitan Saham Perdana (Initial Public Offering-IPO)

2013

No Perusahaan Jenis Pekerjaan Tahun 13. Pegadaian (Persero) Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II atas

Penerbitan Obligasi Tahun 2013 2013

14. Pupuk Indonesia (Persero) d/h Pupuk Sriwidjaja (Persero)

Jasa pendampingan dalam rangka penerbitan obligasi 2013

2. KONSULTAN HUKUM

Konsultan Hukum Weco Law Office Jl. Blora No.31, Menteng Jakarta Pusat 10310 Telp : (021) 391 7228 Fax : (021) 391 7440 No. STTD : No. 361/PM/STTD-KH/2001 dan No. 363/PM/STTD-KH/2001, keduanya

tertanggal 6 April 2001 dan terdaftar atas nama Teddy A. Wardhana, S.H, LL.M.dan Imran S. Kristanto, S.H., LL.M.

Keanggotaan asosiasi : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 200125 dan 200126 Pedoman kerja : Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal yang berlaku

dilandasi dengan prinsip keterbukaan dan materialitas Surat penunjukan : No. 228/WBP/DIR/2016 tanggal 4 Mei 2016

Tugas dan kewajiban pokok:

Tugas dan kewajiban pokok Konsultan Hukum dalam Penawaran Umum ini adalah melakukan pemeriksaan dan penelitian atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berkaitan sebagaimana yang disampaikan oleh Perseroan ditinjau dari segi hukum. Hasil pemeriksaan dan penelitian hukum tersebut dimuat dalam Laporan Hasil Uji Tuntas Segi Hukum, yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri, dengan berpedoman pada kode etik, standar profesi, dan peraturan Pasar Modal yang berlaku.

Pengalaman kerja di Bidang Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No. Nama Perusahaan Jenis Pekerjaan Tahun

1. PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk Penawaran Umum Obligasi II tahap I 2016

2. PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat

Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk Penawaran Umum Obligasi I 2016

3. PT Bank Harda Internasional

Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk Penawaran Umum Perdana Saham 2015

4. PT Asuransi Harta Tbk Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk Penawaran Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham Perseroan Dalam Rangka Penerbitan HMETD

2015

5. PT Panorama Sentra Wisata Tbk

Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk Penawaran Umum Obligasi II 2015

6. PT Waskita Karya (Persero), Tbk

Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk Penawaran Umum Terbatas I 2015

7. PT Soechi Lines Tbk Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk Penawaran Umum Perdana Saham 2014

8 PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk

Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk Penawaran Umum Perdana Saham 2014

9. PT Waskita Karya (Persero), Tbk

Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk Penawaran Umum Obligasi III 2014

10. PT Bima Multi Finance Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk Penawaran Umum Obligasi I 2013

11. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

Melakukan Uji Tuntas dan memberikan Pendapat Hukum untuk Penawaran Umum Obligasi I dengan Tingkat bunga tetap dan 2013

Page 208: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

188

No. Nama Perusahaan Jenis Pekerjaan Tahun Sukuk Ijarah TPS Food I

12. PT Island Concepts Indonesia Tbk

Melakuan Uji Tuntas dan Pendapat Hukum untuk Penawaran Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham Perseroan Dalam Rangka Penerbitan HMETD

2013

13. PT Nipress Tbk Melakuan Uji Tuntas dan Pendapat Hukum untuk Penawaran Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham Perseroan Dalam Rangka Penerbitan HMETD

2013

3. NOTARIS

Kantor Notaris Fathiah Helmi, S.H. Graha Irama Lantai 6 Suite C Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1-2 Jakarta 12950 Telp: (021) 5290 7304/6 Faxi : (021) 526 1136

No. STTD : 02/STTD-N/PM/1996 atas nama Fathiah Helmi, SH Tanggal STTD : 12 Februari 1996 Keanggotaan asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia (INI) No. 011.003.027.260958 Pedoman Kerja : Undang-Undang No. 30 tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris dan Undang-

undang No.2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor: 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris serta Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia.

Surat penunjukan : 03/SPK/WBP/TK-IPO/2016 tanggal 11 Mei 2016

Tugas dan kewajiban pokok: Ruang lingkup tugas Notaris dalam Penawaran Umum ini adalah menyiapkan dan membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum, antara lain mebuat Perubahan Seluruh Anggaran Dasar Perseroan, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek, dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Efek, dengan berpedoman pada Peraturan Jabatan Notaris dan Kode etik Notaris.

Pengalaman kerja di Bidang Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No Perusahaan Jenis Pekerjaan Tahun 1. PT Bank Victoria International Tbk Obligasi Subordinasi 2013 2. PT Bank Mayapada Internasional Tbk Obligasi Subordinasi 2013 3. PT Federal International Finance Tbk Obligasi Berkelanjutan 2013 4. PT Mandiri Tunas Finance Obligasi Berkelanjutan 2013 5. PT Medco Energi International Tbk Obligasi 2013 6. PT BII Finance Center Obligasi 2013 7. PT BFI Finance Indonesia Obligasi Berkelanjutan 2013 8. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Obligasi Berkelanjutan 2013 9. PT Panorama Citrawisata Tbk Obligasi 2013

10. PT MNC Kapital Indonesia Obligasi 2013 11. PT Summarecon Agung Tbk Obligasi 2013 12. PT Summarecon Agung Tbk Sukuk 2013 13. PT Duta Anggada Realty Tbk Obligasi 2013 14. PT Verena Multi Finance Obligasi Berkelanjutan 2013 15. PT BFI Finance Indonesia Obligasi Berkelanjutan 2013 16. PT Adira Dinamika Multi Finance Obligasi Berkelanjutan 2013 17. PT Centrin Online Tbk PUT 2013 18. PT Trimegah Securities Tbk PUT 2013 19. PT Dyviacom Intrabumi Tbk PUT 2013 20. PT Astra otoparts Tbk PUT 2013 21. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk IPO 2014

Page 209: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

189

No. Nama Perusahaan Jenis Pekerjaan Tahun Sukuk Ijarah TPS Food I

12. PT Island Concepts Indonesia Tbk

Melakuan Uji Tuntas dan Pendapat Hukum untuk Penawaran Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham Perseroan Dalam Rangka Penerbitan HMETD

2013

13. PT Nipress Tbk Melakuan Uji Tuntas dan Pendapat Hukum untuk Penawaran Umum Terbatas I kepada Para Pemegang Saham Perseroan Dalam Rangka Penerbitan HMETD

2013

3. NOTARIS

Kantor Notaris Fathiah Helmi, S.H. Graha Irama Lantai 6 Suite C Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1-2 Jakarta 12950 Telp: (021) 5290 7304/6 Faxi : (021) 526 1136

No. STTD : 02/STTD-N/PM/1996 atas nama Fathiah Helmi, SH Tanggal STTD : 12 Februari 1996 Keanggotaan asosiasi : Ikatan Notaris Indonesia (INI) No. 011.003.027.260958 Pedoman Kerja : Undang-Undang No. 30 tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris dan Undang-

undang No.2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor: 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris serta Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia.

Surat penunjukan : 03/SPK/WBP/TK-IPO/2016 tanggal 11 Mei 2016

Tugas dan kewajiban pokok: Ruang lingkup tugas Notaris dalam Penawaran Umum ini adalah menyiapkan dan membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum, antara lain mebuat Perubahan Seluruh Anggaran Dasar Perseroan, Perjanjian Penjaminan Emisi Efek antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek, dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Efek, dengan berpedoman pada Peraturan Jabatan Notaris dan Kode etik Notaris.

Pengalaman kerja di Bidang Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No Perusahaan Jenis Pekerjaan Tahun 1. PT Bank Victoria International Tbk Obligasi Subordinasi 2013 2. PT Bank Mayapada Internasional Tbk Obligasi Subordinasi 2013 3. PT Federal International Finance Tbk Obligasi Berkelanjutan 2013 4. PT Mandiri Tunas Finance Obligasi Berkelanjutan 2013 5. PT Medco Energi International Tbk Obligasi 2013 6. PT BII Finance Center Obligasi 2013 7. PT BFI Finance Indonesia Obligasi Berkelanjutan 2013 8. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Obligasi Berkelanjutan 2013 9. PT Panorama Citrawisata Tbk Obligasi 2013

10. PT MNC Kapital Indonesia Obligasi 2013 11. PT Summarecon Agung Tbk Obligasi 2013 12. PT Summarecon Agung Tbk Sukuk 2013 13. PT Duta Anggada Realty Tbk Obligasi 2013 14. PT Verena Multi Finance Obligasi Berkelanjutan 2013 15. PT BFI Finance Indonesia Obligasi Berkelanjutan 2013 16. PT Adira Dinamika Multi Finance Obligasi Berkelanjutan 2013 17. PT Centrin Online Tbk PUT 2013 18. PT Trimegah Securities Tbk PUT 2013 19. PT Dyviacom Intrabumi Tbk PUT 2013 20. PT Astra otoparts Tbk PUT 2013 21. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk IPO 2014

No Perusahaan Jenis Pekerjaan Tahun 22. PT Bank Panin Syariah Tbk IPO 2014 23. PT Mitra Bara Adiperdana Tbk IPO 2014 24. PT Intan Baruprana Finance Tbk IPO 2014 25. PT Pan Brothers Tbk PUT 2014 26. PT Bank QNB Kesawan Tbk PUT 2014 27. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk PUT 2014 28. PT Bank Of India Indonesia Tbk PUT 2014 29. PT Bank Mayapada Obligasi Subordinasi 2014 30. PT Express Transindo Utama Tbk Obligasi 2014 31. PT Summarecon Agung Tbk Obligasi Berkelanjutan 2014 32. PT Summarecon Agung Tbk Sukuk 2014 33. PT Ciputra Residence Obligasi 2014 34. PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Obligasi 2014 35. PT Bank OCBC NISP Tbk Obligasi Subordinasi 2015 36. PT BCA Finance Obligasi Berkelanjutan 2015 37. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Obligasi Berkelanjutan 2015 38. PT Summarecon Agung Tbk Obligasi Berkelanjutan 2015 39. PT Summarecon Agung Tbk Sukuk 2015 40. PT Waskita Karya (Persero) Tbk Obligasi Berkelanjutan 2015 41. PT Adira Dinamika Multi Finance Obligasi Berkelanjutan 2015 42. PT Bank UOB Indonesia Obligasi Berkelanjutan 2015 43. PT Panorama Sentrawisata Obligasi Berkelanjutan 2015 44. PT Mandiri Tunas Finance Obligasi Berkelanjutan 2015 45. PT Mandala Multifinance Obligasi Berkelanjutan 2015 46. PT Federal International Finance Obligasi Berkelanjutan 2015 47. PT Gelombang Seismatik Indonesia Tbk IPO 2015 48. PT PP Properti Tbk IPO 2015 49. PT Mitra Karya Sehat Tbk IPO 2015 50. PT Ciputra Property Tbk IPO 2015 51. PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Obligasi Subordinasi 2015 52. PT Mandiri Tunas Finance Obligasi Berkelanjutan 2016 53. PT BANK DKI Obligasi Berkelanjutan 2016 54. PT Waskita Karya Tbk Obligasi Berkelanjutan 2016 55. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura II Obligasi 2016 56. PT Intiland Development Tbk Obligasi 2016 57. PT Pelabuan Indonesia I (Persero) Obligasi 2016

4. BIRO ADMINISTRASI EFEK

PT Datindo Entrycom Puri Datindo – Wisma Sudirman, Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220 Telp: (021) 570 9009 Fax : (021) 570 9026

No. STTD : Kep. 16/PM/1991 tanggal 19 April 1991 Keanggotaan Asosiasi : Anggota Assosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (ABI) Pedoman Kerja : Peraturan Pasar Modal dari OJK Surat penunjukan : Nomor: 258/WBP/DIR/2016, tanggal 23 Mei 2016

Tugas dan kewajiban pokok: Tugas dan kewajiban pokok Biro Administrasi Efek (”BAE”) dalam Penawaran Umum ini, sesuai dengan Standar Profesi Dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku meliputi penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham (“DPPS”) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham serta melakukan administrasi pemesanan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang

Page 210: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

190

tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan pembelian saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, BAE melakukan proses penjatahan saham berdasarkan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer Penjatahan, mencetak FKPS dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab untuk menerbitkan Surat Kolektif Saham (“SKS”), apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran Umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan pasar modal yang berlaku.

Pengalaman kerja di Bidang Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No Perusahaan Kegiatan Tahun 1. PT Duta Intidaya Tbk IPO 2016 2. PT Bentoel Internasional Tbk Right Issue 2016 3. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk Right Issue 2016 4. PT Sillo Maritime Perdana Tbk IPO 2016 5. PT Cikarang Listrindo Tbk IPO 2016 6. PT XL Axiata Tbk Right Issue 2016 7. PT Bank Ganesha Tbk IPO 2016 8. PT Equity Development Investment Tbk Right Issue 2016 9. PT Mitra Pemuda Tbk IPO 2016

10. PT KINO Indonesia Tbk IPO 2015 11. PT ANTAM (Persero) Tbk Right Issue 2015 12. PT Adhi Karya (Persero) Tbk Right Issue 2015 13. PT Bank Harda Internasional Tbk IPO 2015 14. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk Right Issue 2015 15. PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk Right Issue 2015 16. PT Anabatic Technologies Tbk IPO 2015 17. PT Waskita Karya (Persero) Tbk Right Issue 2015 18. PT Merdeka Copper Gold Tbk IPO 2015 19. PT Mega Manunggal Property Tbk IPO 2015 20. PT Intan Baruprana Finance Tbk IPO 2014 21. PT Blue Bird Tbk IPO 2014 22. PT Mitrabara Adiperdana Tbk IPO 2014 23. PT Graha Layar Prima Tbk IPO 2014 24. PT Wijaya Karya Beton Tbk IPO 2014 25. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk IPO 2013 26. PT Arita Prima Indonesia Tbk IPO 2013 27. PT Cipaganti Citra Graha Tbk IPO 2013 28. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk IPO 2013 29. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk IPO 2013 30. PT Mitra Phinasthika Mustika Tbk IPO 2013 31. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk IPO 2013

Page 211: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

191

tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan pembelian saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, BAE melakukan proses penjatahan saham berdasarkan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer Penjatahan, mencetak FKPS dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung jawab untuk menerbitkan Surat Kolektif Saham (“SKS”), apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran Umum sesuai dengan peraturan perundang-undangan pasar modal yang berlaku.

Pengalaman kerja di Bidang Pasar Modal selama 3 (tiga) tahun terakhir:

No Perusahaan Kegiatan Tahun 1. PT Duta Intidaya Tbk IPO 2016 2. PT Bentoel Internasional Tbk Right Issue 2016 3. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk Right Issue 2016 4. PT Sillo Maritime Perdana Tbk IPO 2016 5. PT Cikarang Listrindo Tbk IPO 2016 6. PT XL Axiata Tbk Right Issue 2016 7. PT Bank Ganesha Tbk IPO 2016 8. PT Equity Development Investment Tbk Right Issue 2016 9. PT Mitra Pemuda Tbk IPO 2016

10. PT KINO Indonesia Tbk IPO 2015 11. PT ANTAM (Persero) Tbk Right Issue 2015 12. PT Adhi Karya (Persero) Tbk Right Issue 2015 13. PT Bank Harda Internasional Tbk IPO 2015 14. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk Right Issue 2015 15. PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk Right Issue 2015 16. PT Anabatic Technologies Tbk IPO 2015 17. PT Waskita Karya (Persero) Tbk Right Issue 2015 18. PT Merdeka Copper Gold Tbk IPO 2015 19. PT Mega Manunggal Property Tbk IPO 2015 20. PT Intan Baruprana Finance Tbk IPO 2014 21. PT Blue Bird Tbk IPO 2014 22. PT Mitrabara Adiperdana Tbk IPO 2014 23. PT Graha Layar Prima Tbk IPO 2014 24. PT Wijaya Karya Beton Tbk IPO 2014 25. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk IPO 2013 26. PT Arita Prima Indonesia Tbk IPO 2013 27. PT Cipaganti Citra Graha Tbk IPO 2013 28. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk IPO 2013 29. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk IPO 2013 30. PT Mitra Phinasthika Mustika Tbk IPO 2013 31. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk IPO 2013

XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

Page 212: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

192

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 213: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

193

Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 Jakarta, 1 September 2016 Kepada Yth, PT Waskita Beton Precast Gedung Teraskita Lantai 3-A Jl. MT. Haryono Kav 10 Jatinegara – Jakarta Timur U.p.: Direktur Utama Perihal : PENDAPAT HUKUM SEHUBUNGAN DENGAN PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

PT WASKITA BETON PRECAST TAHUN 2016 Dengan hormat, Yang bertanda-tangan di bawah ini, Teddy A. Wardhana, S.H., LL.M., partner dari dan karenanya untuk dan atas nama Kantor Konsultan Hukum WECOLAW Office, berkantor di Jalan Blora No. 31, Jakarta 10310, yang terdaftar sebagai Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal (Konsultan Hukum Pasar Modal) pada Otoritas Jasa Keuangan (selanjutnya disebut “OJK”) di bawah pendaftaran No. 361/PM/STTD-KH/2001 tertanggal 6 April 2001 dan terdaftar sebagai anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (“HKHPM”) dengan No. 200126 dan telah ditunjuk oleh PT Waskita Beton Precast, suatu Perseroan Terbatas berkedudukan di Jakarta (selanjutnya disebut sebagai “Perseroan”) sesuai dengan surat penunjukan No. 228/WBP/DIR/2016 tanggal 4 Mei 2016 untuk melakukan Uji Tuntas Aspek Hukum (legal due diligence) atas Perseroan, dan selanjutnya membuat Laporan Uji Tuntas Aspek Hukum (legal due diligence report) (untuk selanjutnya disebut sebagai "Laporan Uji Tuntas Aspek Hukum") dan memberikan pendapat dari segi hukum (selanjutnya disebut sebagai “Pendapat Hukum”) sehubungan dengan rencana Perseroan untuk menerbitkan dan menawarkan kepada masyarakat melalui penawaran umum perdana saham yang akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia sebanyak-banyaknya 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham baru yang merupakan saham atas nama, yang dikeluarkan dari portepel, dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 490 (empat ratus sembilan puluh Rupiah) setiap saham yang mewakili sebesar 40% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum (selanjutnya disebut ”Penawaran Umum Perdana”), yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”). Dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana ini, telah ditandatangani Perjanjian Penjaminan Emisi Efek sebagaimana tertuang dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 118 tanggal 29 Juni 2016 oleh dan antara Perseroan dan PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT BNI Securities yang telah diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana No. 15 tanggal 4 Agustus 2016 oleh dan antara Perseroan dan PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa

Page 214: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

194

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

2

Sekuritas, dan PT Bahana Securities, yang telah diubah terakhir kali dengan Akta Perubahan II Perjanjian Emisi Efek Penawaran Umum No. 53 tanggal 31 Agustus 2016 oleh dan antara Perseroan dan PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities dan PT BNI Securities (selanjutnya disebut “Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek”) yang seluruhnya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H. Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut “Perjanjian Penjaminan Emisi Efek”). Sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek, berjanji dan mengikatkan diri atas dasar kesanggupan penuh (full commitment) untuk membeli sendiri sisa saham yang ditawarkan yang tidak habis terjual dengan Harga Penawaran pada penutupan masa penawaran sesuai dengan Bagian Penjaminannya dan Perseroan telah membentuk sindikasi Penjamin Emisi Efek dengan Para Penjamin Emisi Efek dengan jumlah porsi penjaminan atas masing-masing Para Penjamin Emisi Efek adalah sebagai berikut:

No. Keterangan

Porsi Penjaminan

Saham Nilai (Rp) Persentase (%)

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK 1. PT Bahana Securites (Terafiliasi) 2.893.677.300 1.417.901.877.000 27,4426 2. PT BNI Securities (Terafiliasi) 1.841.431.100 902.301.239.000 17,4635 3. PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi) 2.893.677.300 1.417.901.877.000 27,4426 4. PT Mandiri Sekuritas (Terafiliasi) 2.893.677.300 1.417.901.877.000 27,4426 Sub Total 10.521.963.000 5.155.761.870.000 99,7914 PENJAMIN EMISI EFEK 1. PT Amantara Securities 500.000 245.000.000 0,0047 2. PT BCA Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 3. PT Bina Artha Parama 500.000 245.000.000 0,0047 4. PT Bosowa Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 5. PT Buana Capital 500.000 245.000.000 0,0047 6. PT Bumiputera Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 7. PT Danasakti Securities 500.000 245.000.000 0,0047 8. PT Danpac Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 9. PT DBS Vickers Securities Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 10. PT Dhanawibawa Securities 500.000 245.000.000 0,0047 11. PT Equity Securities Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 12. PT Erdhika Elit Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 13. PT HD Sekuritas Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 14. PT Henan Putihrai Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 15. PT Indomitra Securities 500.000 245.000.000 0,0047 16. PT Inti Fikasa Securindo 500.000 245.000.000 0,0047 17. PT Jasa Utama Capital 500.000 245.000.000 0,0047 18. PT Kresna Securities 500.000 245.000.000 0,0047 19. PT Lautandhana Securindo 500.000 245.000.000 0,0047 20. PT Magenta Kapital Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 21. PT Makindo Securities 500.000 245.000.000 0,0047 22. PT Makinta Securities 500.000 245.000.000 0,0047 23. PT Mega Capital Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 24. PT MNC Securities 500.000 245.000.000 0,0047 25. PT NISP Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047

Page 215: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

195

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

3

No. Keterangan

Porsi Penjaminan

Saham Nilai (Rp) Persentase (%)

26. PT OCBC Sekuritas Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 27. PT Onix Sekuritas 500.000 245.000.000 0,0047 28. PT OSO Securities 500.000 245.000.000 0,0047 29. Pacific Capital 500.000 245.000.000 0,0047 30. PT Panca Global Securities Tbk 500.000 245.000.000 0,0047 31. PT Panin Sekuritas Tbk 500.000 245.000.000 0,0047 32. PT Philip Securities Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 33. PT Profindo International Securities 500.000 245.000.000 0,0047 34. PT Recapital Securities 500.000 245.000.000 0,0047 35. PT Reliance Securities Tbk 500.000 245.000.000 0,0047 36. PT Samuel Sekuritas Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 37. PT Semesta Indovest 500.000 245.000.000 0,0047 38. PT Trimegah Securities Tbk 500.000 245.000.000 0,0047 39. PT Universal Broker Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 40. PT Valbury Asia Securities 500.000 245.000.000 0,0047 41. PT Victoria Securities Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 42. PT Wanteg Securindo 500.000 245.000.000 0,0047 43. PT Waterfront Securities 500.000 245.000.000 0,0047 44. PT Yuanta Securities Indonesia 500.000 245.000.000 0,0047 45. PT Yulie Sekurindo 500.000 245.000.000 0,0047 Sub Total 22.000.000 10.780.000.000 0,2086 TOTAL 10.544.463.000 5.166.786.870 100,0000

Untuk memenuhi ketentuan anggaran dasar Perseroan sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Perseroan, Perseroan telah memperoleh persetujuan para pemegang saham berdasarkan Akta No. 23 tanggal 8 Juni 2016, yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11.Tahun 2016 Tanggal 9 Juni 2016. Sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum dan peraturan pasar modal yang berlaku, agar Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Efek dapat menjadi efektif, Perseroan sudah harus menerima pemberitahuan dari Otoritas Jasa Keuangan (dahulu BAPEPAM-LK) mengenai efektifnya pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Efek (selanjutnya disebut sebagai “Pernyataan Pendaftaran”) dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.A.2, sebagai berikut: a. Telah lewatnya waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran

diterima Otoritas Jasa Keuangan secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau

Page 216: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

196

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

4

b. Telah lewatnya waktu 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang

disampaikan Perseroan atau yang diminta Otoritas Jasa Keuangan dipenuhi; atau c. Atas dasar pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan bahwa tidak ada lagi perubahan

dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan. Sehubungan dengan hal tersebut, Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 1 Juli 2016. DASAR DAN RUANG LINGKUP PENDAPAT HUKUM 1. Pendapat Hukum ini diberikan dalam kerangka hukum Negara Republik Indonesia, sehingga

karenanya Pendapat Hukum ini tidak dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi lain.

2. Dalam memberikan Pendapat Hukum ini, kami telah meneliti dan memeriksa:

a. ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia terutama yang menyangkut ketentuan hukum perusahaan yang bergerak di bidang industri dan penawaran umum yang akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia, serta pasar modal;

b. dokumen-dokumen Perseroan baik asli maupun dalam bentuk fotocopy atau salinan lain yang kemudian dicocokkan dengan aslinya, yang mana menurut keterangan dan/atau pernyataan Perseroan dokumen-dokumen tersebut adalah benar-benar asli maupun apabila dalam bentuk fotocopy adalah benar dan sesuai aslinya, yang telah diserahkan kepada kami untuk keperluan Pendapat Hukum dan sebagaimana yang telah diuraikan dalam Pendapat Hukum ini.

3. Dalam memberikan Pendapat Hukum atas Perseroan kami mendasarkan pada dokumentasi

dan fakta berupa anggaran dasar beserta perubahan-perubahannya, saham dan permodalan, perijinan dan pendaftaran, harta kekayaan, asuransi, ketenagakerjaan, perjanjian-perjanjian material yang mengikat Perseroan, pemeriksaan atas perkara yang melibatkan Perseroan sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini.

4. Selanjutnya kami juga telah melakukan pemeriksaan setempat atas fasilitas usaha Perseroan

guna mendapatkan gambaran nyata secara fisik tentang usaha dan kegiatan Perseroan. Pemeriksaan demikian, kecuali dinyatakan secara tegas dalam Pendapat Hukum ini, tidak berarti bahwa kami memberikan pendapat atau dapat diartikan bahwa Perseroan secara hukum memiliki dan/atau menguasai fasilitas usaha tersebut.

Page 217: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

197

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

5

5. Pendapat Hukum ini dibuat dan dilakukan sesuai dengan standar profesi Konsultan Hukum Pasar Modal sebagaimana dimaksudkan dalam Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (“HKHPM”) No. 01/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005 sebagaimana diubah terakhir kali dengan Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal Nomor KEP. 04/HKHPM/XI/2012 Tentang Perubahan Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal.

ASUMSI, PEMBATASAN DAN KUALIFIKASI Pendapat Hukum ini diberikan dengan mengingat dan mendasarkannya pada asumsi, pembatasan, dan kualifikasi sebagai berikut: 1. Bahwa cap dan/atau tanda tangan atas semua dokumen asli yang diberikan atau ditunjukkan

oleh Perseroan dan pihak ketiga kepada kami dalam rangka Pendapat Hukum ini dan Uji Tuntas Aspek Hukum adalah asli dan dokumen-dokumen asli yang diberikan atau ditunjukkan kepada kami adalah otentik, dan bahwa dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk fotocopy adalah sesuai dengan aslinya.

2. Bahwa dokumen-dokumen, pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan yang diberikan oleh Perseroan dan pihak ketiga kepada kami untuk tujuan Pendapat Hukum ini dan Uji Tuntas Aspek Hukum adalah benar, akurat, lengkap dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, serta tidak mengalami perubahan sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini.

3. Bahwa Pendapat Hukum ini didasarkan hanya pada salinan/fotocopy dokumen-dokumen, pernyataan dan keterangan yang telah diberikan oleh Perseroan kepada kami sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini, baik berupa Anggaran Dasar, perizinan dan pendaftaran, dokumen harta kekayaan, dokumen Asuransi serta perjanjian-perjanjian dengan pihak ketiga milik Perseroan bahwa dokumen-dokumen yang diberikan kepada kami dalam bentuk salinan/fotocopy atau menurut keterangan dan/atau pernyataan Perseroan dokumen-dokumen tersebut adalah sesuai dengan aslinya.

4. Bahwa Pendapat Hukum ini didasarkan dan dilaksanakan sesuai kerangka hukum negara

Republik Indonesia sehingga dan karenanya tidak dimaksudkan untuk dapat ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi lain.

5. Bahwa Pendapat Hukum ini diberikan dengan pembatasan kecuali dinyatakan lain secara tegas

dalam Pendapat Hukum ini, maka Pendapat Hukum ini meliputi aspek hukum terhitung sejak tanggal pendirian sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini.

6. Tanggung jawab kami sebagai Konsultan Hukum yang independen dari Perseroan dalam rangka

Penawaran Umum Perdana ini adalah terbatas pada, dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam pasal 80 Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan-peraturan pelaksananya serta peraturan dan kode etik yang berlaku.

Page 218: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

198

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

6

PENDAPAT HUKUM Setelah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen dan atas dasar pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan yang diberikan oleh Perseroan dan pihak ketiga kepada kami serta menunjuk pada Laporan Uji Tuntas Aspek Hukum, maka kami berpendapat sebagai berikut: 1. Perseroan adalah suatu badan hukum perseroan terbatas yang telah didirikan secara sah

berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta dan merupakan suatu badan usaha yang berdiri sendiri yang dapat menggugat atau digugat serta memiliki kewenangan untuk memiliki harta kekayaan dan menjalankan usahanya sesuai ketentuan anggaran dasarnya dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, khususnya peraturan di bidang perseroan terbatas.

2. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 10 tanggal 7 Oktober 2014 yang dibuat di

hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-29347.40.10.2014 tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas tertanggal 14 Oktober 2014 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0105652.40.80.2014 tanggal 14 Oktober 2014, serta telah didaftarkan dalam daftar perusahaan dengan Tanda Daftar Perusahaan Nomor 09.04.1.46.40288 tanggal 26 Januari 2015. Akta pendirian/anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan dan terakhir kali diubah dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0055641 tanggal 9 Juni 2016 dan telah mendapat persetujuan dari menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, serta telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan Tanda Daftar Perusahaan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016.

Setiap perubahan-perubahan anggaran dasar Perseroan telah dilakukan sesuai ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, khususnya peraturan di bidang Perseroan Terbatas.

3. Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan

adalah bergerak dalam bidang industri beton, untuk dapat mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: A. Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang industri pabrikasi, industri

konstruksi jasa, pekerjaan terintegrasi (EPC), perdagangan, agro industri, jasa penyewaan, investasi, pengelolaan kawasan, jasa keagenan, pembangunan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi, teknologi informasi serta kepariwisataan dan pengembang untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan

Page 219: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

199

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

7

berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan terbatas;

B. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Industri pabrikasi yaitu pekerjaan pelaksanaan konstruksi:

I. Pekerjaan sipil dan gedung (seluruh sektor pembangunan): (i) Penghasil beton atau precast; (ii) Jalan, jembatan, landasan dan lokasi pengeboran darat; (iii) Jalan dan jembatan kereta api; (iv) Drainase dan jaringan pengairan; (v) Gedung, pabrik dan bangunan industri; (vi) Bangunan pengelolaan air bersih dan limbah; (vii) Reklamasi dan pengerukan; (viii) Dermaga, penahan gelombang dan tanah (break water dan talud); (ix) Perumahan dan pemukiman; (x) Percetakan sawah dan pembukaan lahan; (xi) Pembukaan areal/transmigrasi; (xii) Bendung, bendungan dan terowongan; (xiii) Perpipaan termasuk perpipaan air dan limbah; (xiv) Interior; (xv) Pengeboran; (xvi) Pengupasan termasuk land clearing; (xvii) Penggalian/penambangan; (xviii) Pekerjaan pancang; (xix) Tambang dan pembangkit; (xx) Pertamanan; (xxi) Pekerjaan sipil dan gedung lainnya.

II. Pekerjaan mekanikal elektrikal termasuk jaringan dan instalasi: (i) Kelistrikan dan pembangkit; (ii) Tata udara/AC dan pelindung kebakaran; (iii) Transmisi dan distribusi kelistrikan; (iv) Pemasangan alat angkut; (v) Pemasangan fasilitas produksi; (vi) Konstruksi alat angkat dan fasilitas lepas pantai; (vii) Lift dan escalator; (viii) Industri dan pembangkit; (ix) Termal/bertekanan; (x) Minyak/gas/geotermal/energi/air; (xi) Kontrol dan instrumentasi; (xii) Pekerjaan mekanikal dan elektrikal lainnya.

III. Radio, telekomunikasi dan instrumentasi termasuk jaringan dan instalasi: (i) Sinyal dan telekomunikasi kereta api; (ii) Sentral telekomunikasi;

Page 220: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

200

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

8

(iii) Telekomunikasi; (iv) Pemasangan telekomunikasi; (v) Pemancar radio sarana bantu navigasi udara dan laut.

IV. Perbaikan/pemeliharaan/renovasi bangunan; b. Perdagangan-perdagangan umum, terutama perdagangan beton precast; c. Jasa Pertambangan; d. Pekerjaan terintegrasi (engineering, procurement and conctruction : EPC) dalam

bidang: I. Perminyakan; II. Agro Industri; III. Kelistrikan; IV. Telekomunikasi; V. Petrokimia.

e. Rancang Bangun (design and build); f. Building manajemen; g. Pabrikasi bahan dan komponen bangunan; h. Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi; i. Pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik; j. Penyewaan peralatan konstruksi; k. Layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan serta peralatan

konstruksi; l. Investasi dan atau pengelolaan usaha di bidang:

I. Prasarana dan sarana dasar (infrastruktur); II. Industri.

m. Ekspor Impor; n. System development; o. Pengelolaan kawasan; p. Pengembangan:

I. Properti; II. Realty.

q. Jasa Transportasi/Angkutan.

C. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada huruf B diatas, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha pendukung yaitu: a. Layanan jasa konsultasi (konsultan) manajemen; b. Melakukan usaha dibidang agro industri; c. Layanan jasa bidang teknologi informasi dan kepariwisataan.

Pada tanggal Pendapat Hukum ini, sesuai uji tuntas aspek hukum kami, Perseroan telah menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan serta tidak menjalankan kegiatan usaha selain sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan.

4. Perseroan berhak dan dapat menjalankan usaha-usaha dan aktivitas-aktivitasnya terutama di bidang perindustrian dan perdagangan, sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar

Page 221: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

201

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

9

Perseroan dan izin-izin operasional yang dimiliki Perseroan untuk menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan pada tanggal Pendapat Hukum ini perizinan mana masih berlaku, terkecuali atas perizinan dan/atau pendaftaran yang masih dalam proses pembuatan baru dan/atau balik nama dan/atau perpanjangan sebagai berikut:

- Izin Usaha Industri untuk Plant Perseroan di Karawang, Subang, Sidoarjo, Kalijati dan

Bojonegara yang mana sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini sedang dalam proses pengurusan. Dengan belum dimilikinya Izin Usaha Industri oleh Perseroan pada plant Karawang, Subang, Sidoarjo, Kalijati dan Bojonegara, maka berdasarkan ketentuan Pasal 30 Peraturan Pemerintah No. 107 Tahun 2015 Tentang Izin Usaha Industri, Perseroan dapat dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis sampai dengan penutupan sementara.

- Surat Izin Tempat Usaha atau Izin Gangguan untuk Plant Bojonegara yang mana sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini sedang dalam proses pengurusan. Bahwa atas belum dipenuhinya perizinan Surat Izin Tempat Usaha atau Izin Gangguan, pada Plant Bojonegara yang terletak di Kecamatan Bojonegara, Provinsi Banten, maka berdasarkan Pasal 33 Peraturan Daerah Kabupaten Serang No. 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu, disebutkan bahwa setiap orang atau badan hukum yang tidak melaksanakan kewajiban retribusi izin gangguan sehingga merugikan keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana denda paling banyak 3 (tiga) kali jumlah retribusi terutang yang tidak atau kurang bayar.

- Izin Lingkungan (Amdal atau UKL-UPL) untuk Plant Palembang, Subang, dan Bojonegara

yang mana sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini sedang dalam proses pengurusan. Bahwa dengan belum diperolehnya perizinan-perizinan lingkungan hidup pada plant Palembang, Subang, dan Bojonegara maka berdasarkan Pasal 109 Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, jika Perseroan melakukan usaha yang dapat memberikan dampak serius terhadap lingkungan, maka Pengurus Perseroan terancam dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling sedikit Rp.1.000.000.000,- (satu miliar Rupiah) dan paling banyak Rp.3.000.000.000,- (tiga miliar Rupiah).

- Laporan berkala terhadap Izin Lingkungan (Amdal atau UKL-UPL) untuk Plant Karawang, yang mana sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini sedang dalam proses pengurusan. Bahwa dengan belum dilakukannya pelaporan berkala pada Plant Karawang, sesuai dengan Pasal 71 ayat (1) jo. Pasal 53 Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, disebutkan pihak wajib lapor tersebut dapat dikenakan sanksi administratif meliputi teguran tertulis, paksaan pemerintah, pembekuan izin lingkungan, atau pencabutan izin lingkungan.

Page 222: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

202

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

10

- Tanda Daftar Perusahaan untuk Plant Sidoarjo yang mana sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini sedang dalam proses pengurusan. Bahwa dengan belum dipenuhinya kewajiban pendaftaran Tanda Daftar Perusahaan pada Plant Sidoarjo, berdasarkan ketentuan Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 Tentang Wajib Daftar Perusahaan, pengurus Perseroan dapat diancam Pidana penjara selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau pidana setinggi-tingginya Rp.3.000.000,- (tiga juta Rupiah).

- Surat Keterangan Domisili untuk Plant Bojonegara yang mana sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini sedang dalam proses pengurusan. Bahwa dengan belum diperolehnya Surat Keterangan Domisili pada Plant Bojonegara, berdasarkan Pasal 11 ayat (1) jo. Pasal 34 Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, disebutkan barang siapa tidak memenuhi kewajibannya menurut Undang-undang ini dan atau peraturan-peraturan pelaksanaannya untuk menghadap atau menolak untuk menyerahkan atau mengajukan sesuatu persyaratan dan atau keterangan lain untuk keperluan pendaftaran dalam Daftar Perusahaan diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 2 (dua) bulan atau pidana denda setinggi-tingginya Rp.1.000.000,- (satu juta Rupiah).

5. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, sesuai Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham

Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0055641 tanggal 9 Juni 2016 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, serta telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp.6.326.677.813.600,- (enam triliun tiga ratus dua puluh enam

miliar enam ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus tiga belas ribu enam ratus Rupiah) yang terbagi atas 63.266.778.136 (enam puluh tiga miliar dua ratus enam puluh enam juta tujuh ratus tujuh puluh delapan ribu seratus tiga puluh enam) saham dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp.100,- (seratus Rupiah) per lembar saham.

Modal Ditempatkan/ Disetor Penuh : Rp.1.581.699.453.400,- (satu triliun lima ratus delapan puluh

satu miliar enam ratus sembilan puluh sembilan juta empat ratus lima puluh tiga ribu empat ratus Rupiah) yang terbagi atas 15.816.694.534 (lima belas miliar delapan ratus enam belas juta enam ratus sembilan puluh empat ribu lima ratus tiga puluh empat) saham.

Page 223: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

203

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

11

6. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, susunan pemegang saham perseroan sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0055641 tanggal 9 Juni 2016 dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, serta telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016, susunan pemegang saham Perseroan dan komposisi kepemilikannya adalah sebagai berikut:

Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp.) (%)

PT Waskita Karya (Persero), Tbk 15.816.680.599 1.581.668.059.900 99,99 Koperasi Waskita 13.935 1.393.500 0,01 Jumlah 15.816.694.534 1.581.699.453.400 100,00

Bahwa struktur permodalan Perseroan sejak saat pendirian sampai dengan perubahan terakhir diatas adalah sah, sesuai dengan anggaran dasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah berlaku efektif.

7. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, struktur permodalan Perseroan yang terdiri dari Modal Dasar, Modal Ditempatkan yang telah disetor penuh adalah benar dan sah sebagaimana disyaratkan dalam Undang-undang 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta ketentuan yang berlaku di bidang pasar modal, khususnya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

8. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan telah melaksanakan kewajibannya untuk mencatat setiap perubahan kepemilikan saham dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 50 ayat (1) dan (2) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

9. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0055642 tanggal 9 Juni 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 jo. Akta No. 117 tanggal 29 Juni 2016 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0062537 tanggal 29 Juni 2016 dan telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0080937.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 29 Juni 2016, susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Page 224: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

204

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

12

DIREKSI Direktur Utama : Jarot Subana Direktur : Agus Wantoro Direktur : A Yulianto Tyas Nugroho Direktur Independen : MC Budi Setyono

DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama : Tunggul Rajagukguk Komisaris : Agus Sugiono Komisaris Independen : Deddy Jevri Sitorus Komisaris Independen : Suhendro Bakri Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut telah diangkat secara sah oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bahwa masing-masing anggota Direksi dan Komisaris Perseroan telah memenuhi ketentuan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Komisaris Perseroan atau Perusahaan Publik. Bahwa pengangkatan Direktur Independen Perseroan telah memenuhi persyaratan-persyaratan sebagaimana yang diatur dalam ketentuan peraturan PT Bursa Efek Indonesia No. I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat yang merupakan Lampiran I dari Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. KEP—00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014. SEKRETARIS PERUSAHAAN Bahwa pada tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan telah menunjuk Ratna Ningrum sebagai Sekretaris Perusahaan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor No. 10/SK/WBP/PEN/2016 tanggal 10 Juni 2016, dan atas pengangkatan tersebut telah sesuai dengan Peraturan OJK No.35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Perseroan atau Perusahaan Publik dan Peraturan PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004 tentang Peraturan No.I-A tentang Pencatatan Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat. KOMITE AUDIT Bahwa Perseroan telah memiliki Piagam Komite Audit sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dengan ditetapkannya Piagam Komite Audit berdasarkan Keputusan No. 09/SK/WBP/PEN/2016 tentang Piagam Komite Audit tanggal 7 Juni 2016. Bahwa Perseroan telah membentuk Komite Audit berdasarkan Surat Pembentukan dan Penunjukan Komite Audit No. 01/SK/WBP/DK/2016 tanggal 6 Juni 2016, sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia No. I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat yang

Page 225: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

205

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

13

merupakan Lampiran I dari Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. KEP—00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014, dengan susunan sebagai berikut:

Ketua : Suhendro Bakri Anggota : Paulus Alexdander Widjaya Anggota : F. Heru Wibowo UNIT AUDIT INTERNAL Bahwa Perseroan telah memiliki Piagam Audit Internal sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal dengan ditetapkannya Piagam Audit Internal oleh Direksi Perseroan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 03/SK/WBP/PEN/2016 tanggal 22 Februari 2016 dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan. Bahwa sesuai SK WBP No 02/SK/WBP/PEN/2016 tentang Penetapan Pejabat Struktural, Direksi Perseroan telah mengangkat Slamet sebagai Kepala Satuan Pengawas Internal.

Bahwa pengangkatan Unit Audit Internal Perseroan telah sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI Bahwa Pada tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan tidak membentuk secara khusus Komite Nominasi dan Komite Remunerasi, akan tetapi Dewan Komisaris Perseroan telah menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi sebagaimana diatur Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014.

10. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, berdasarkan hasil Uji Tuntas Aspek Hukum, Perseroan telah

memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan hukum dan perundang-undangan mengenai ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.

11. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, pemilikan dan/atau penguasaan oleh Perseroan, atas harta kekayaannya termasuk namun tidak terbatas pada tanah, bangunan, dan kendaraan bermotor adalah sah dan dilindungi oleh dokumen-dokumen pemilikan dan/atau penguasaan yang sah. Sampai dengan tanggal pendapat hukum ini, harta kekayaan yang dikuasai Perseroan sedang dilakukan proses balik nama dalam bukti kepemilikan sebagai berikut: a. 2 (dua) bidang tanah yang sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini sedang dalam

proses balik nama sertifikat di instansi pertanahan setempat sesuai dengan Surat Keterangan/Covernote No. 01/III/CN/NOT/2016 tanggal 23 Maret 2016 yang dibuat oleh Didit Aditya Hermawanto, S.H., M.Kn., Notaris di Mojokerto, Surat Keterangan/Covernote No. 71/KH/PPAT/V/2016 tanggal 11 Mei 2016 yang dibuat oleh Khadijah Syahbudi Saleh, S.H., M.Kn., Notaris di Karawang dan surat Keterangan/Covernote No.04/SK-

Page 226: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

206

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

14

Not/PPAT/VII/2016 tanggal 28 Juli 2016 yang dibuat oleh Feby Delianarsari Sofyan, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Subang.

b. 2 (dua) bidang tanah yang sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini sedang dikuasai Perseroan berdasarkan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli berdasarkan No. 6 tanggal 26 November 2014 yang dibuat di hadapan Kartini Sembiring, S.H., M.Kn., sebagai pengganti dari Khadijah Syahbudi Saleh, S.H., Notaris di Kabupaten Karawang sebagaimana diubah terakhir berdasarkan Akta Addendum No. 13 tanggal 26 Februari 2015 yang dibuat di hadapan Khadijah Syahbudi Saleh, S.H., Notaris di Kabupaten Karawang, akta mana sedang dalam pengurusan akta jual beli dan sertifikat hak guna bangunan berdasarkan Surat Keterangan/Covernote No. 71/KH/PPAT/V/2016 tanggal 11 Mei 2016 yang dibuat oleh Khadijah Syahbudi Saleh, S.H., M.Kn., Notaris di Karawang, dan yang dikuasai Perseroan berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli No 36 tanggal 10 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Saripudin Burhan S.H., M. Kn., Notaris di Banyuasin.

c. 48 (empat puluh delapan) unit kendaraan bermotor yang sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini sedang dalam proses balik nama Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) di instansi Kepolisian Lalu Lintas setempat, sesuai dengan Surat Pernyataan Direksi tanggal 1 September 2016.

12. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, berdasarkan hasil Uji Tuntas Aspek Hukum kami, Perseroan

telah mengasuransikan harta kekayaan berupa bangunan dan mesin-mesin serta beberapa kendaraan bermotor yang dimilikinya atas resiko-resiko utama yang mungkin timbul dikemudian hari dengan nilai pertanggungan yang cukup.

13. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, pemilikan dan penguasaan harta kekayaan oleh Perseroan

atas harta kekayaan Perseroan termasuk namun tidak terbatas pada tanah, bangunan, dan kendaraan bermotor tidak sedang berada dalam status penyitaan dan/atau penjaminan dalam bentuk apapun, kecuali atas beberapa harta kekayaan Perseroan berupa Tanah dan Bangunan, Mesin-mesin dan alat berat serta piutang usaha yang sedang dijaminkan kepada lembaga perbankan yang merupakan kreditur-kreditur Perseroan, sehubungan dengan fasilitas kredit yang diterima oleh Perseroan dari lembaga perbankan tersebut. Bahwa berdasarkan uji tuntas yang kami lakukan, sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini Perseroan tidak pernah dinyatakan gagal bayar oleh para krediturnya, akan tetapi apabila diasumsikan atas seluruh jaminan-jaminan tersebut di eksekusi pada saat ini oleh para kreditur maka hal tersebut dapat mempengaruhi jalannya kegiatan usaha/operasional Perseroan.

14. Sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini berdasarkan uji tuntas aspek hukum yang kami lakukan, Perseroan tidak memiliki penyertaan pada perusahaan-perusahaan lain.

15. Perseroan berhak untuk membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian-perjanjian

dimana Perseroan menjadi pihak di dalamnya. Sesuai dengan uji tuntas aspek hukum dan sepanjang pengetahuan kami, pembuatan dan pelaksanaan perjanjian-perjanjian tersebut tidak melanggar anggaran dasar Perseroan, serta ketentuan-ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku terhadap Perseroan dan perjanjian-perjanjian lain dimana Perseroan menjadi pihak didalamnya adalah sah dan mengikat pihak-pihak didalamnya.

Page 227: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

207

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

15

16. Bahwa sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian-perjanjian dimana Perseroan menjadi pihak didalamnya, Penawaran Umum Perdana Saham yang dilakukan Perseroan tidak bertentangan dengan ketentuan dalam perjanjian-perjanjian tersebut, namun untuk maksud Penawaran Umum Perdana Saham ini Perseroan memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari beberapa krediturnya atas pembatasan-pembatasan yang terdapat dalam perjanjian kredit antara Perseroan dengan kreditur-krediturnya tersebut yang akan diuraikan sebagai berikut:

a. Dari PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk yaitu atas pembatasan bahwa tanpa

persetujuan tertulis dari bank, debitur tidak diperkenankan mengubah anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material. Atas pembatasan-pembatasan tersebut Perseroan telah memperoleh persetujuan untuk dikesampingkan sesuai dengan Surat dari BNI No. BIN/2.2/391/R Tanggal 7 Juni 2016.

b. Dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), yaitu atas pembatasan bahwa tanpa

persetujuan tertulis dari bank, debitur tidak diperkenankan melakukan tindakan go publik. Atas pembatasan-pembatasan tersebut Perseroan telah memperoleh persetujuan untuk dikesampingkan sesuai dengan Surat dari BRI No. B.1033-MNS/NSD/07/2016 tanggal 26 Juli 2016.

Bahwa dengan telah diperolehnya surat persetujuan pengenyampingan pembatasan-pembatasan terhadap Perseroan yang timbul dari perjanjian kredit antara Perseroan dengan beberapa krediturnya tersebut diatas, maka tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham publik dalam perjanjian antara Perseroan dengan pihak ketiga.

17. Sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan telah membuat dan menandatangani perjanjian-perjanjian sebagai berikut:

a. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum Perdana

PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 119 tanggal 29 Juni 2016 yang telah diubah dengan Akta Addendum I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 21 tanggal 28 Juli 2016, seluruhnya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H. Notaris di Jakarta, oleh dan antara Perseroan dengan PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek (“BAE”);

b. Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana PT Waskita Beton Precast, Tbk No. 118 tanggal 29 Juni 2016 oleh dan antara Perseroan dan PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities dan PT BNI Securities yang telah diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana No. 15 tanggal 4 Agustus 2016 oleh dan antara Perseroan dan PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Bahana Securities, yang telah diubah terakhir kali dengan Akta Perubahan II Perjanjian Emisi Efek Penawaran Umum No. 53 tanggal 31 Agustus 2016 oleh dan antara Perseroan dan PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities dan PT BNI Securities;

Page 228: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

208

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

16

c. Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No. SP-0008/PE/KSEI/0616 tertanggal 29 Juni 2016 yang dibuat dibawah tangan bermaterai cukup, oleh dan antara Perseroan dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia;

d. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek tertanggal 29 Juni 2016 yang dibuat di bawah

tangan bermaterai cukup oleh dan antara Perseroan dengan PT Bursa Efek Indonesia. Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham sebagaimana tersebut di atas adalah sah dan mengikat Perseroan dan para pihak di dalam perjanjian-perjanjian tersebut, serta memuat persyaratan, termasuk persyaratan Penawaran Umum Perdana Saham serta ketentuan yang lazim dan wajar untuk perjanjian-perjanjian dalam rangka suatu Penawaran Umum di Indonesia, serta telah sesuai dengan anggaran dasar Perseroan serta peraturan perundangan yang berlaku khususnya di bidang pasar modal, serta kemudian dalam penawaran umum ini Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan seluruh Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal kecuali dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang mana turut serta sebagai penjamin dalam Penawaran Umum ini, sebagaimana didefinisikan dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

18. Bahwa Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi

biaya-biaya emisi adalah sebagai berikut:

Sekitar 56% (lima puluh enam persen) akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan yang utamanya adalah untuk mendanai pengerjaan proyek-proyek yang kontraknya bersifat turnkey, yang akan digunakan untuk kegiatan operasional proyek yaitu pembelian bahan baku, proses produksi, gaji karyawan, dan juga biaya overhead Perseroan.

Sekitar 44% (empat puluh emapt persen) akan digunakan untuk belanja modal dalam

rangka pengembangan usaha untuk memenuhi pertumbuhan permintaan beton nasional dan peningkatan efisiensi operasional Perseroan, yang meliputi pengembangan kapasitas produksi beton precast, pengembangan kapasitas produksi beton ready mix, pembelian quarry, dan juga pembelian truck mixer. Adapun kebutuhan total belanja modal Perseroan adalah sebagai berikut:

(a) Plant Precast: Rp.2.150.000.000.000,- (dua triliun seratus lima puluh miliar Rupiah),

adalah kebutuhan belanja modal untuk pengembangan Plant Precast dengan rincian pemebelian tanah sekitar Rp.450.000.000.000,- (empat ratus lima puluh miliar Rupiah) sedangkan untuk keperluan pembangunan pabrik dan peralatan sekitar Rp.1.700.000.000.000,- (satu triliun tujuh ratus miliar Rupiah).

(b) Sekitar Rp.400.000.000.000,- (empat ratus miliar Rupiah) adalah kebutuhan belanja

modal untuk pengembangan Batching Plant. (c) Sekitar Rp.715.000.000.000,- (tujuh ratus lima belas juta Rupiah) adalah kebutuhan

belanja modal untuk pembelian peralatan utama seperti stone crusher, excavator,

Page 229: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

209

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

17

bulldozer, dan wheel loadaer, dan sisanya akan digunakan untuk keperluan pembelian dan pematangan lahan.

(d) Sekitar Rp.300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah) adalah kebutuhan belanja

modal untuk pembelian truck mixer.

Dalam hal jumlah dana hasil Penawaran Umum tidak mencukupi kebutuhan investasi dan modal kerja Perseroan, maka akan menggunakan dana dari internal Perseroan. Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum yang merupakan transaksi afiliasi maka Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, dan apabila pelaksanaan penggunaan dana tersebut merupakan transaksi material, maka Perseroan Wajib memenuhi ketentuan sebagaimana diatur Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum telah direalisasikan, Perseroan wajib menyampaikan Laporan Realisasi Penggunaan Dana berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

19. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, sesuai dengan pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan yang diberikan oleh Perseroan kepada kami, tidak terdapat perkara-perkara perdata, pidana dan hubungan industrial, Badan Arbitrase Nasional Indonesia, perkara administrasi dan perpajakan serta perkara-perkara lain diluar pengadilan, baik yang melibatkan Perseroan dan/atau anggota Komisaris dan Direksi Perseroan, kecuali atas perkara berikut ini:

No. Perkara Kedudukan Perseroan

Nilai Tuntutan Materiil/Perkara

(dalam Rupiah atau ditentukan lain)

Keterangan

1. Perkara Perdata Nomor: 23 /Pdt.GT/2015/PN.Kwg, Gugatan Melawan Hukum di Pengadilan Negeri Karawang .Perkara antara Yanto Soejadi (“Penggugat”) melawan Bengky Plaolo (“Tergugat I”), Gino Aryalada (“Tergugat II”), Yulius

Turut Tergugat III

Kerugian Material sebesar Rp.8.000.000.000,00 (delapan miliar Rupiah). Kerugian Immaterial sebesar Rp.5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah)

Tentang Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dimana penggugat merupakan salah satu pemegang saham dan komisaris PT Kabisat Sanemga yang dalam gugatannya mendalilkan bahwa penggugat

Page 230: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

210

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

18

No. Perkara Kedudukan Perseroan

Nilai Tuntutan Materiil/Perkara

(dalam Rupiah atau ditentukan lain)

Keterangan

Lisjadi (“tergugat III”) merupakan pihak yang memiliki kepentingan di dalam PT Kabisat Sanemga (“KS”), yang mana menurut penggugat, atas tanah-tanah yang telah dijual oleh Tergugat I (pemegang saham dan Direktur KS), Tergugat II (Pemegang Saham dan Komisaris KS), dan Tergugat III kepada Turut Tergugat III yaitu perseroan adalah tanah milik PT Kabisat Sanemga.

akan tetapi berdasarkan pertimbangan hakim dalam putusannya penggugat tidak dapat membuktikan dengan alat bukti yang dimiliki oleh penggugat bahwa tanah yang dijual tersebut kepada Turut Tergugat III merupakan tanah PT Kabisat Sanemga. Oleh karenanya Majelis Hakim memutus gugatan tidak dapat diterima untuk seluruhnya berdasarkan putusan

Page 231: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

211

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

19

No. Perkara Kedudukan Perseroan

Nilai Tuntutan Materiil/Perkara

(dalam Rupiah atau ditentukan lain)

Keterangan

No. 23/PDT.G/2015/PN.Kwg tanggal 8 Januari 2015 yang diucapkan pada tanggal 17 Mei 2016, ,kemudian atas putusan Pengadilan Negeri Karawang tersebut Penggugat melalui kuasa hukumnya mengajukan upaya hukum banding pada tanggal 27 Juni 2016.

Bahwa sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini atas perkara tersebut diatas belum memiliki dampak apapun terhadap Perseroan karena pada peradilan tingkat pertama, Pengadilan Negeri Karawang, telah menolak gugatan dari Penggugat, akan tetapi dikarenakan Penggugat telah melakukan upaya banding maka terdapat kemungkinan bahwa Perseroan sebagai turut tergugat dihukum untuk menyerahkan kepemilikan tanah yang dibeli dari tergugat sesuai dengan salah satu petitum dari Penggugat dalam gugatannya dan apabila gugatan penggugat tersebut dikabulkan maka hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kegiatan usaha Perseroan, namun tidak memiliki dampak yang material bagi Perseroan. Perlu kami garis bawahi bahwa sampai dengan tanggal Pendapat Hukum ini atas perkara tersebut diatas masih sedang dalam proses untuk persidangan di tingkat banding, oleh dan karenanya menurut kami belum terdapat fakta-fakta yang relevan yang dapat mendukung apakah gugatan Penggugat akan dikabulkan seluruhnya dalam perkara tersebut.

20. Pada tanggal Pendapat Hukum ini, sesuai dengan pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan yang diberikan oleh Perseroan kepada kami, tidak terdapat pendaftaran atau masalah-masalah yang menyangkut kepailitan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan tidak terdapat perkara permohonan pembubaran atas Perseroan, serta tidak terdapat pemeriksaan atau investigasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

21. Bahwa pengungkapan aspek-aspek hukum di dalam Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan telah sesuai dengan Uji Tuntas yang kami lakukan terhadap Perseroan.

Page 232: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

212

Pendapat Hukum Ref. No.: 259/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/IX/2016 PT Waskita Beton Precast, Tbk

20

Dengan diterbikannya Pendapat Hukum ini, maka Pendapat Hukum ini sebagaimana termaktub dalam surat kami Ref. No. 230/WECO/TAW-FF-AI-APS-RBP/VIII/2016 tanggal 5 Agustus 2016 dengan ini dinyatakan tidak berlaku seluruhnya dan seterusnya. Demikianlah Pendapat Hukum ini kami berikan dengan obyektif dan bertanggung jawab sebagai Konsultan Hukum yang mandiri sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 80 Undang-undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan-peraturan pelaksanaannya. Diberikan di Jakarta pada tanggal sebagaimana telah disebutkan pada bagian awal Pendapat Hukum ini.

Hormat kami, WECOLAW Office

Teddy A. Wardhana, S.H., LL.M. No. 361/PM/STTD-KH/2001

Tembusan: 1. Yang terhormat Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan. 2. Yang Terhormat Direktur Penilaian Perusahaan Sektor Riil Otoritas Jasa Keuangan.

Page 233: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

213

XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN

Page 234: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

214

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 235: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

215215

Page 236: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

216

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 237: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

217

217

Page 238: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

218218

Page 239: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

219219

Page 240: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

220220

Page 241: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

221221

Page 242: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

222222

Page 243: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

223223

Page 244: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

224

PT WASKITA BETON PRECAST LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 30 April 2016 serta 31 Desember 2015 dan 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

As of April 30, 2016 and December 31, 2015 and 2014 (In Full Rupiah)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan secara keseluruhan financial statements 1 Paraf:

Catatan/ 30 April 2016/Notes April 30, 2016 2015 2014

Rp Rp RpASET ASSETSASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan Setara Kas 2.d, 2.e, 3 256,779,584,326 98,185,902,017 272,221,266,941 Cash and Cash EquivalentsPiutang Usaha 2.e, 2.f, 4 Account Receivables

Pihak-pihak Berelasi 2.m, 2.p, 33 1,113,416,028,989 307,141,127,058 160,516,463,207 Related PartiesPihak-pihak Ketiga 231,909,211,365 204,805,153,409 479,956,001,518 Third Parties

Piutang Lain-lain Other ReceivablesPihak-pihak Berelasi 2.p, 5, 33 4,952,500,000 4,952,500,000 4,950,000,000 Related PartiesPihak-pihak Ketiga 5 1,126,298,135 1,326,430 -- Third Parties

Persediaan 2.g, 6 166,537,209,483 54,551,293,293 21,178,898,885 InventoriesPajak Dibayar di Muka 2.q, 7.a 275,943,909,162 181,372,530,604 31,473,105,673 Prepaid TaxesUang Muka 8 112,166,637,109 87,929,687,335 1,488,592,674 AdvancesBiaya Dibayar Dimuka 2.h, 9 54,443,655,126 64,725,498,305 9,147,512,471 Prepaid ExpensesJUMLAH ASET LANCAR 2,217,275,033,695 1,003,665,018,451 980,931,841,369 TOTAL CURRENT ASSETSASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETSPiutang Usaha Account Receivables

Pihak-pihak Berelasi 2.e, 2.f, 2.p, 4, 33 2,443,795,564,260 2,320,143,697,504 -- Related PartiesAset Tetap 2.i, 10 1,479,749,380,339 987,351,348,015 221,675,623,063 Property, Plant and EquipmentsAset Pajak Tangguhan 2.q, 7.e 369,456,251 -- -- Deferred Tax AssetAset Lain-lain 2.j, 2.s, 11 26,776,031,118 21,248,946,277 -- Other AssetsJUMLAH ASET TIDAK LANCAR 3,950,690,431,968 3,328,743,991,796 221,675,623,063 TOTAL NON CURRENT ASSETSJUMLAH ASET 6,167,965,465,663 4,332,409,010,247 1,202,607,464,432 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITYLIABILITAS LIABILITIESLIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIESUtang Bank Jangka Pendek 2.p, 12, 33 349,999,999,999 301,784,934,720 -- Short Term Bank LoansUtang Bank Jangka Panjang - Bagian Jatuh Tempo Long Term Bank Loans-

dalam 1 Tahun 2.p, 18, 33 21,342,825,099 -- -- Current PortionPinjaman Kepada Pemegang Saham 2.p, 13, 33 300,000,000,000 -- -- Shareholder's LoanUtang Usaha Account Payables

Pihak-pihak Berelasi 2.l, 2.p, 14, 33 33,063,008,166 1,737,110,920 279,300,000 Related PartiesPihak-pihak Ketiga 2.l, 14 935,503,458,599 728,432,018,771 130,890,345,502 Third Parties

Utang Bruto Kepada Pihak Ketiga 15 1,034,300,719,653 1,062,218,048,794 284,915,294,547 Gross Amount Due to Third PartiesUtang Pajak 2.q, 7.b 351,186,418,809 208,283,828,600 34,075,383,881 Tax PayablesBeban Akrual 2.m, 16 73,370,000,497 77,188,251,949 48,015,466,144 Accrued ExpensesUang Muka dari Pelanggan 2.m, 17 90,687,605,921 48,148,421,043 2,171,280,900 Advances from CustomersLiabilitas Jangka Pendek Lainnya 18 111,322,771,103 4,388,616,306 94,222,801 Other Short Term LiabilitiesJUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 3,300,776,807,846 2,432,181,231,103 500,441,293,775 TOTAL CURRENT LIABILITIESLIABILITAS JANGKA PANJANG NON CURRENT LIABILITIESUtang Bank Jangka Panjang 2.p, 19, 33 977,405,488,887 459,255,313,244 -- Long Term Bank LoansUang Muka Jangka Panjang Pihak Berelasi 2.p, 20, 33 106,764,104,198 109,330,169,939 -- Long Term - Advances Related PartyLiabilitas Imbalan Paskakerja 2.r, 2.x, 21 1,477,825,002 816,122,609 -- Employee Benefit LiabilitiesJUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 1,085,647,418,087 569,401,605,792 -- TOTAL NON CURRENT LIABILITIESJUMLAH LIABILITAS 4,386,424,225,933 3,001,582,836,895 500,441,293,775 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITYModal Saham - Nilai Nominal Share Capital- Rp 1,000,000

Rp 1.000.000 per Saham par Value per Share Modal Dasar - 2.470.288 Lembar Saham Authorized- 2,470,288 Shares of StockModal Ditempatkan dan disetor Penuh - 1.135.056, Issued and Fully Paid - 1,135,056,

835.056, dan 617.572 Lembar Saham 835,056, dan 617,572 Sharespada 30 April 2016 dan as of April 30, 2016 and31 Desember 2015 dan 2014 2.t, 2.u, 22 1,135,056,000,000 835,056,000,000 617,572,000,000 December 31, 2015 and 2014

Tambahan Modal Disetor 22 (73,554,205,952) (73,554,205,952) (55,710,664,839) Additional Paid In CapitalSaldo Laba Retained Earnings

Telah Ditentukan Penggunaannya 23 94,934,884,100 28,060,967,099 -- AppropriatedBelum Ditentukan Penggunaannya 23 530,454,602,780 446,613,453,403 140,304,835,496 Unappropriated

Komponen Ekuitas Lainnya 10 94,649,958,802 94,649,958,802 -- Other Equity ComponentJUMLAH EKUITAS 1,781,541,239,730 1,330,826,173,352 702,166,170,657 TOTAL EQUITYJUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6,167,965,465,663 4,332,409,010,247 1,202,607,464,432 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

31 Desember/ December 31 ,

Page 245: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

225

PT WASKITA BETON PRECAST LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai Sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND

OTHER COMPREHENSIVE INCOME For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan secara keseluruhan financial statements 2 Paraf:

Catatan/ 2016 2015 2015 2014Notes (4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Pendapatan Usaha 2.m, 24, 33 1,045,443,449,700 504,917,387,721 2,644,319,999,853 641,930,752,926 RevenuesBeban Pokok Pendapatan 25 (758,450,923,603) (431,338,159,245) (2,224,889,972,556) (495,225,685,805) Cost of Revenues

Laba Bruto 286,992,526,097 73,579,228,476 419,430,027,297 146,705,067,121 Gross Profit

Beban Penjualan 2.m, 26 (419,668,210) (395,148,906) (2,321,834,794) (101,765,649) Selling ExpensesBeban Umum dan Administrasi 2.m, 26 (14,848,026,484) (13,401,396,053) (53,753,570,188) (4,700,465,254) General and Administration ExpensesKeuntungan (Kerugian) Gain (Loss) on

Selisih Kurs - Bersih 29 (207,575,215) (190,506,483) (557,470,218) (140,128,163) Foreign Exchange - NetPendapatan Bunga 28 352,761,279 635,355,552 965,639,055 646,107,133 Interests IncomePendapatan Lainnya 28 1,812,864,248 851,620,154 1,634,814,849 377,736,621 Others IncomeBeban Lain-lain - Bersih 29 (283,991,544) (164,159,207) (265,579,029) (89,356,279) Other Expenses - Net

Laba Sebelum Beban Keuangan Profit Before Financial Chargesdan Pajak 273,398,890,171 60,914,993,533 365,132,026,972 142,697,195,530 and Taxation

Beban Keuangan 2.n, 27 (10,614,947,853) -- (19,581,814,877) -- Financial Charges

Laba Sebelum Pajak 262,783,942,318 60,914,993,533 345,550,212,095 142,697,195,530 Income Before Tax

Beban Pajak Penghasilan Kini 2.q, 7.c (112,090,220,436) (797,453,333) (11,180,627,089) (2,392,360,034) Income Tax ExpensesManfaat Pajak Tangguhan 2.q, 7.e 282,428,312 -- -- -- Deferred Tax Benefits

Laba Periode/ Tahun Berjalan 150,976,150,194 60,117,540,200 334,369,585,006 140,304,835,496 Profit for The Period/ Year

Pos-pos yang Tidak Akan Items that Will Be Not ReclasifiedDireklasifikasi ke Laba Rugi Subsequently to Profit or Loss

Gain on Revaluation ofKeuntungan Revaluasi Aset tetap -- -- 94,649,958,802 -- Fixed AssetsKerugian Aktuarial atas Program Actuarial Loss on Defined

Manfaat Pasti - Bersih 2.r, 21 (261,083,816) -- -- -- Benefits Plan - NetJumlah Laba Komprehensif Total Comprehensive Income for Periode/ Tahun Berjalan 150,715,066,378 60,117,540,200 429,019,543,808 140,304,835,496 the Period/ Year

Laba Per Saham Dasar/ Dilusian 2.u, 30 142,423 97,345 467,608 227,188 Basic/ Diluted Earning Per Share

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

Page 246: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

226

PT W

ASK

ITA

BET

ON

PR

ECA

ST

LAPO

RA

N P

ERU

BA

HA

N E

KU

ITA

S U

ntuk

per

iode

4 (E

mpa

t) Bu

lan

yang

Ber

akhi

r 30

Apr

il 20

16, d

an 2

015

(Tid

ak D

iaud

it), s

erta

un

tuk

Tahu

n ya

ng B

erak

hir p

ada

Tang

gal 3

1 D

esem

ber 2

015

da

n un

tuk

Perio

de y

ang

Dim

ulai

Sej

ak 7

Okt

ober

201

4 (T

angg

al P

endi

rian)

sam

pai d

enga

n 31

Des

embe

r 201

4

(Dal

am R

upia

h Pe

nuh)

PT

WA

SKIT

A B

ETO

N P

REC

AST

ST

ATE

MEN

TS O

F C

HA

NG

ES IN

EQ

UIT

Y Fo

r the

Per

iod

of 4

(Fou

r) M

onth

s E

nded

A

pril

30, 2

016

and

2015

(Una

udite

d), a

nd

For t

he Y

ear E

nded

Dec

embe

r 31,

201

5 a

nd fo

r the

Per

iod

Sta

rting

from

Oct

ober

7,

201

4 (In

cept

ion

Dat

e) to

Dec

embe

r 31,

201

4 (In

Ful

l of R

upia

h)

C

atat

an te

rlam

pir m

erup

akan

bag

ian

yang

tida

k te

rpis

ahka

n da

ri

The

acco

mpa

nyin

g no

tes

form

an

inte

gral

par

t of t

hese

la

pora

n ke

uang

an s

ecar

a ke

selu

ruha

n

finan

cial

sta

tem

ents

3 Pa

raf:

M

odal

Dite

mpa

tkan

Tam

baha

nDi

tent

ukan

Belu

m D

itent

ukan

Cata

tan/

dan

Dise

tor/

Mod

al D

iset

or/

Peng

guna

anny

a/Pe

nggu

naan

nya/

Jum

lah/

Surp

lus

Reva

luas

i/Ju

mla

h Ek

uita

s/No

tes

Isue

d an

d Pa

id U

pAd

ditio

nal

Appr

opria

ted

Unap

prop

riate

dTo

tal

Reva

luat

ion

Surp

lus

Tota

l Equ

ityCa

pita

lPa

id In

Cap

ital

RpRp

RpRp

RpRp

RpRp

Sald

o Pe

r 7 O

ktob

er 2

014

----

----

----

--Ba

lanc

e as

of O

ctob

er 7

, 201

4

Seto

ran

Mod

al S

aham

2.u,

22

617,

572,

000,

000

(55,

710,

664,

839)

----

----

561,

861,

335,

161

Paid

Up

Capi

tal

Jum

lah

Laba

Kom

preh

ensi

f To

tal C

ompr

ehen

sive

Inco

me

Perio

de B

erja

lan

----

--14

0,30

4,83

5,49

614

0,30

4,83

5,49

6--

140,

304,

835,

496

For

the

Perio

d

Sald

o Pe

r 31

Dese

mbe

r 201

461

7,57

2,00

0,00

0 (5

5,71

0,66

4,83

9)--

140,

304,

835,

496

140,

304,

835,

496

--70

2,16

6,17

0,65

7 Ba

lanc

e as

of

Dece

mbe

r 31,

201

4

Jum

lah

Laba

Kom

preh

ensi

f To

tal C

ompr

ehen

sive

Inco

me

Perio

de B

erja

lan

----

--60

,117

,540

,200

60,1

17,5

40,2

00--

60,1

17,5

40,2

00

For

the

Perio

dSa

ldo

Per 3

0 Ap

ril 2

015

617,

572,

000,

000

(55,

710,

664,

839)

--20

0,42

2,37

5,69

6 20

0,42

2,37

5,69

6 --

762,

283,

710,

857

Bala

nce

as o

f Ap

ril 3

0, 2

015

Sald

o Pe

r 31

Dese

mbe

r 201

461

7,57

2,00

0,00

0 (5

5,71

0,66

4,83

9)--

140,

304,

835,

496

140,

304,

835,

496

--70

2,16

6,17

0,65

7 Ba

lanc

e as

of

Dece

mbe

r 31,

201

4

Seto

ran

Mod

al S

aham

2.u,

22

217,

484,

000,

000

(17,

843,

541,

113)

----

----

199,

640,

458,

887

Paid

Up

Capi

tal

Pem

bent

ukan

Cad

anga

n Um

um--

-- 28

,060

,967

,099

(2

8,06

0,96

7,09

9)--

----

Appr

opria

tion

to G

ener

al R

eser

ves

Jum

lah

Laba

Kom

preh

ensi

f To

tal C

ompr

ehen

sive

Inco

me

Tahu

n Be

rjala

n--

-- --

334,

369,

585,

006

334,

369,

585,

006

--33

4,36

9,58

5,00

6 F

or th

e Ye

arSu

rplu

s Re

valu

asi

10--

-- --

----

94,6

49,9

58,8

0294

,649

,958

,802

Re

valu

atio

n Su

rplu

s

Sald

o Pe

r 31

Dese

mbe

r 201

583

5,05

6,00

0,00

0 (7

3,55

4,20

5,95

2)28

,060

,967

,099

44

6,61

3,45

3,40

3 47

4,67

4,42

0,50

2 94

,649

,958

,802

1,

330,

826,

173,

352

Bala

nce

as o

f Dec

embe

r 31,

201

5

Seto

ran

Mod

al S

aham

300,

000,

000,

000

----

----

--30

0,00

0,00

0,00

0 Pa

id U

p Ca

pita

lPe

mbe

ntuk

an C

adan

gan

Umum

--

--66

,873

,917

,001

(6

6,87

3,91

7,00

1)--

----

Appr

opria

tion

to G

ener

al R

eser

ves

Jum

lah

Laba

Kom

preh

ensi

f To

tal C

ompr

ehen

sive

Inco

me

Perio

de B

erja

lan

-- --

--15

0,71

5,06

6,37

8 15

0,71

5,06

6,37

8 --

150,

715,

066,

378

For

the

Perio

d

Sald

o Pe

r 30

April

201

61,

135,

056,

000,

000

(73,

554,

205,

952)

94,9

34,8

84,1

00

530,

454,

602,

780

625,

389,

486,

880

94,6

49,9

58,8

02

1,78

1,54

1,23

9,73

0 Ba

lanc

e as

of A

pril

30, 2

016

Sald

o La

ba/R

etai

ned

Earn

ings

Page 247: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

227

PT WASKITA BETON PRECAST LAPORAN ARUS KAS Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai Sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST STATEMENTS OF CASH FLOWS

For the Period of 4 (Four) Months Ended April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and

For the Year Ended December 31, 2015 and for the Period Starting from October 7,

2014 (Inception Date) to December 31, 2014 (In Full of Rupiah)

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan secara keseluruhan financial statements 4 Paraf:

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

Catatan/ (Tidak Diaudit/Notes Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROMAKTIVITAS OPERASI OPERATING ACTIVITIESPenerimaan dari Pelanggan 2.m, 4, 17, 24 250,598,904,334 63,705,063,065 573,118,833,278 3,629,569,101 Receipt from CustomersPembayaran kepada Pemasok 2.l, 2.m, 6, 8, 9,

14, 15, 16, 25 (690,477,240,324) (266,058,026,787) (1,238,658,566,622) (87,304,408,797) Payment to Suppliers

Pembayaran kepada Karyawan 2.m, 16, 25, 26 (12,100,523,061) (3,693,672,810) (13,381,507,370) (2,356,382,469) Payment to EmployeesPenerimaan Rekening Giro Interest Income from Current Account

dan Deposito Berjangka 2.m, 28 1,810,497,529 1,470,379,216 2,359,292,545 1,023,843,754 and Time DepositPembayaran Pajak 2.q, 7 (11,972,360,069) (3,659,153,892) (9,573,493,678) -- Payment for TaxesKas Bersih Digunakan Untuk Net Cash Used in

Aktivitas Operasi (462,140,721,591) (208,235,411,208) (686,135,441,847) (85,007,378,411) Operating Activities

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROMAKTIVITAS INVESTASI INVESTING ACTIVITYPerolehan Aset Tetap 10, 31 (537,758,596,842) (31,338,363,784) (123,555,236,321) (21,615,354,648) Acquisition of Fixed AssetsKas Bersih Digunakan Untuk Net Cash Used in

Aktivitas Investasi (537,758,596,842) (31,338,363,784) (123,555,236,321) (21,615,354,648) Investing Activity

ARUS KAS DARI CASH FLOWS FROMAKTIVITAS PENDANAAN FINANCING ACTIVITIESPenerimaan Pinjaman Bank 12, 19 739,493,000,742 -- 500,655,313,244 -- Receipt from Bank LoansPembayaran Pinjaman Bank 12, 19 (181,000,000,000) -- -- -- Payment of Bank LoansPenerimaan Setoran Modal 22 300,000,000,000 -- 135,000,000,000 378,844,000,000 Paid Up CapitalPenerimaan Pinjaman dari Receipt from Shareholder's

Pemegang Saham 13 300,000,000,000 -- -- -- LoanKas Bersih Diperoleh Dari Net Cash Provided

Aktivitas Pendanaan 1,158,493,000,742 -- 635,655,313,244 378,844,000,000 by Financing ActivitiesKENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN

KAS DAN SETARA KAS 158,593,682,309 (239,573,774,992) (174,035,364,924) 272,221,266,941 CASH AND CASH EQUIVALENTS

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS ATAWAL PERIODE 98,185,902,017 272,221,266,941 272,221,266,941 -- BEGINNING OF PERIOF/ YEAR

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS ATAKHIR PERIODE 256,779,584,326 32,647,491,949 98,185,902,017 272,221,266,941 END OF PERIOF/ YEAR

Kas dan Setara Kas pada Cash and Cash Equivalents Akhir Periode/ Tahun Terdiri dari: 2.d, 3 at End of the Period/ Year consist of:Kas 260,746,410 154,684,541 245,141,165 67,497,621 Cash on HandBank 156,518,837,916 22,492,807,408 97,940,760,852 47,153,769,320 Cash in BanksDeposito Berjangka 100,000,000,000 10,000,000,000 -- 225,000,000,000 Time Deposits

Jumlah 256,779,584,326 32,647,491,949 98,185,902,017 272,221,266,941 Total

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

Page 248: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

228

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

For the Period of 4 (Four) Months Ended April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and

For the Year Ended December 31, 2015 and for the Period Starting from October 7,

2014 (Inception Date) to December 31, 2014 (In Full of Rupiah)

5

1. Umum 1. General 1.a. Pendirian Perusahaan 1.a. The Company Establishment

PT Waskita Beton Precast (“Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No.10 di Jakarta tanggal 7 Oktober 2014 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-29347.40.10.2014 tahun 2014 tanggal 14 Oktober 2014.

PT Waskita Beton Precast (the "Company") was established based on Notarial Deed of Fathiah Helmi, S.H., No.10 in Jakarta, dated October 7, 2014 and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through decree No. AHU-29347.40.10.2014 year 2014 dated October 14, 2014.

Anggaran dasar Perusahaan telah dirubah beberapa kali terakhir berdasarkan Akta No. 07 tanggal 10 Februari 2016, yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta berkaitan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-AH.01.03.0023026 tahun 2016 tanggal 14 Pebruari 2016.

The Company article of association has been amended several time, most recently by the Deed No. 07 dated February 10, 2016, by Yusdin Fahim, S.H., Notary in Jakarta related to increasing in the Company issued and paid up capital and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through his decree No. AHU-AH. 01.03.0023026 year 2016 dated February 14, 2016.

Maksud dan tujuan perusahaan sebagaimana diatur dalam Akta Pendirian Perusahaan adalah sebagai berikut:

The purpose and objectives of the Company as stipulated in the Deed of Incorporation of the Company are as follows:

a) Industri pabrikasi; b) Pekerjaan mekanikal elektrikal; c) Radio, telekomunikasi dan instrumentasi;

dan d) Perbaikan/ pemeliharaan/ renovasi bangunan.

a) Manufacturing industry; b) Electrical mechanical works; c) Radio, telecommunications and

instrumentation; and d) Repair/ maintenance/ renovation of buildings.

Perusahaan pada mulanya merupakan Divisi Precast dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Yang mulai beroperasi secara komersial pada akhir tahun 2013. Pada tahun 2014, setelah pemisahan, Perusahaan resmi beroperasi sebagai PT Waskita Beton Precast.

The Company initially operated as Precast Division of PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Which start its commercial operations at the end of 2013. In 2014, after incorporation, the Company started its commercial operation as PT Waskita Beton Precast.

Perusahaan tergabung dalam Waskita Karya Group. PT Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan entitas induk Perusahaan dan Pemerintah Republik Indonesia merupakan entitas induk utamanya.

The Company is one of companies under Waskita Karya Group. PT Waskita Karya (Persero) Tbk is the parent entity of the Company and the Government of the Republic of Indonesia is its ultimate parent entity.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat berlokasi berlokasi di Gedung Teraskita Lantai 3 & 3A Jl. MT Haryono Kav 10 A, Jakarta Timur 13340. Saat ini Perusahaan mempunyai beberapa plant antara lain:

The Company domiciled in Jakarta with head office located at Teraskita Building 3rd & 3rdA Floor, Jl. MT Haryono Kav 10A, East Jakarta 13340. Currently the Company has several plants, among others:

Page 249: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

229

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

For the Period of 4 (Four) Months Ended April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and

For the Year Ended December 31, 2015 and for the Period Starting from October 7,

2014 (Inception Date) to December 31, 2014 (In Full of Rupiah)

5

1. Umum 1. General 1.a. Pendirian Perusahaan 1.a. The Company Establishment

PT Waskita Beton Precast (“Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No.10 di Jakarta tanggal 7 Oktober 2014 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-29347.40.10.2014 tahun 2014 tanggal 14 Oktober 2014.

PT Waskita Beton Precast (the "Company") was established based on Notarial Deed of Fathiah Helmi, S.H., No.10 in Jakarta, dated October 7, 2014 and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through decree No. AHU-29347.40.10.2014 year 2014 dated October 14, 2014.

Anggaran dasar Perusahaan telah dirubah beberapa kali terakhir berdasarkan Akta No. 07 tanggal 10 Februari 2016, yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., Notaris di Jakarta berkaitan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat keputusan No. AHU-AH.01.03.0023026 tahun 2016 tanggal 14 Pebruari 2016.

The Company article of association has been amended several time, most recently by the Deed No. 07 dated February 10, 2016, by Yusdin Fahim, S.H., Notary in Jakarta related to increasing in the Company issued and paid up capital and has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through his decree No. AHU-AH. 01.03.0023026 year 2016 dated February 14, 2016.

Maksud dan tujuan perusahaan sebagaimana diatur dalam Akta Pendirian Perusahaan adalah sebagai berikut:

The purpose and objectives of the Company as stipulated in the Deed of Incorporation of the Company are as follows:

a) Industri pabrikasi; b) Pekerjaan mekanikal elektrikal; c) Radio, telekomunikasi dan instrumentasi;

dan d) Perbaikan/ pemeliharaan/ renovasi bangunan.

a) Manufacturing industry; b) Electrical mechanical works; c) Radio, telecommunications and

instrumentation; and d) Repair/ maintenance/ renovation of buildings.

Perusahaan pada mulanya merupakan Divisi Precast dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Yang mulai beroperasi secara komersial pada akhir tahun 2013. Pada tahun 2014, setelah pemisahan, Perusahaan resmi beroperasi sebagai PT Waskita Beton Precast.

The Company initially operated as Precast Division of PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Which start its commercial operations at the end of 2013. In 2014, after incorporation, the Company started its commercial operation as PT Waskita Beton Precast.

Perusahaan tergabung dalam Waskita Karya Group. PT Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan entitas induk Perusahaan dan Pemerintah Republik Indonesia merupakan entitas induk utamanya.

The Company is one of companies under Waskita Karya Group. PT Waskita Karya (Persero) Tbk is the parent entity of the Company and the Government of the Republic of Indonesia is its ultimate parent entity.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat berlokasi berlokasi di Gedung Teraskita Lantai 3 & 3A Jl. MT Haryono Kav 10 A, Jakarta Timur 13340. Saat ini Perusahaan mempunyai beberapa plant antara lain:

The Company domiciled in Jakarta with head office located at Teraskita Building 3rd & 3rdA Floor, Jl. MT Haryono Kav 10A, East Jakarta 13340. Currently the Company has several plants, among others:

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

6

No. Nama Plant/Plant Name Jenis Plant/Plant Alamat/Address

1 Plant Cibitung Precast Jl. Imam Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Cikarang Bekasi2 Plant Sadang Precast Kampung Mekarsari, RT.005 RW. 02, Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Purwakarta, Jawa Barat3 Plant Pasuruan Precast/Batching Plant Jl. Bayung, RT. 13 RW. 13, Desa Panggreh, Kecamatan Jabon, Sidoarjo4 Plant Palembang Precast/Batching Plant Jl. Soekarno Hatta No. 98, RT. 15 RW. 05, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Kota

Palembang5 Plant Karawang Precast/Batching Plant Jl. Kosambi Curug KM 7 Dusun Krajan 2 Desa Curug Kecamatan Klari Kabupaten Karawang, Jabar6 Plant T3 Cengkareng Batching Plant Bandara Soekarno Hatta Terminal 3 Tangerang7 Plant Kalijati Batching Plant Desa Ciruluk, Kecamatan Kalijati, Subang, Jawa Barat8 Plant Pejagan Batching Plant Jl. Raya Pejagan, Kelurahan Limbangan, Kecamatan Kersana, Brebes9 Plant Pejagan Stone Crusher Jalan Raya Kutamendala Dukuh Gardu, Kecamatan Tonjong, Brebes10 Plant Rumpin Stone Crusher Jl. Desa Cipinang Kampung Joglo, RT. 001 RW. 05, Kelurahan Cipinang, Kecamatan Rumpin, Bogor11 Plant Depok Antasari Batching Plant Jl. Brigif Raya, RT. 12 RW. 06, Kelurahan Cimpedak, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan12 Plant Karawaci Batching Plant Jl. Raya Maloko Kampung Babakan, RT. 001/002, Kelurahan Babakan Tengah, Kecamatan Legok,

KabupatenTangerang13 Plant Becakayu Batching Plant Lampiri, Kalimalang, Jakarta Timur14 Plant Sidoarjo Precast/Batching Plant Desa Wonokerto, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur15 Plant Solo - Kertosono Batching Plant Jl. Raya Sragen-Ngawi KM. 14 Dusun Dawe, Desa Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen

16 Plant Bogor - Ciawi - Sukabumi Batching Plant Jl. Kampung Girang Sari, RT.06/RW.08 Kel. Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Bogor - Jawa Barat17 Plant Kuala Tanjung Batching Plant Dusun III Alai, Desa Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara18 Plant Lampung Batching Plant Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan19 Plant Kalijati PCI Precast/Batching Plant Jl. Sadang Subang KM 127, RT.04 RW.01, Desa Lengkong, Kecamatan Cipeundeuy, Subang - Jabar20 Plant Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi Batching Plant Jl. Lintas Galang, Desa Mangga Dua. Lubuk Pakam, Sumatera Utara21 Plant Darmo Surabaya Batching Plant Jl. Darmo Permai CBD Segi 8 III Kav. 88, Surabaya - Jawa Timur22 Plant Cimanggis Cibitung Batching Plant Jl. Kalimanggis RT.05 RW.07, Kel Jati Karya, Kecamatan Jati Sampurna, Bekasi, Jawa Barat23 Plant Solo Kertosono Stone Crusher Dusun Dukuh, Desa Gerobokan, Kelurahan Musuk, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen24 Plant LRT Palembang Batching Plant Jl. Asnawi Mangkualam Kelurahan Talang Jambe Kecamatan Sukarami, Palembang 25 Plant Kalijati II Precast Jl. Purwadadi Km. 1, Desa Kaliangsana, Kecamatan Kalijati, Subang26 Plant Bojonegara Precast Cilegon Serang Banten27 Plant Kemayoran Batching Plant Jl. H. Keneng Mudastir, Kemayoran, Jakarta Pusat

1.b. Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan 1.b. Board of Commisioners, Directors and

Employees Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s management as of April 30, 2016, December 31, 2015 and 2014 were as follows:

30 Apr/Apr 30, 2016/ 31 Des/Dec 31, 2015

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Ir. Tunggul Rajaguguk, M.M. President CommissionerKomisaris Ir. Agus Sugiono, M.M. CommissionerKomisaris Dedi Yevri Hanteru Sitorus Commissioner

Direksi DirectorsDirektur Utama Ir. Sapto Santoso, M.T. President DirectorDirektur Antonius Y. Nugroho DirectorDirektur Ir. Jarot Subana Director

31 Des/Dec 31, 2014Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Ir. Tunggul Rajaguguk, M.M. President CommissionerKomisaris Ir. Agus Sugiono, M.M. CommissionerKomisaris Dedi Yevri Hanteru Sitorus Commissioner

Direksi DirectorsDirektur Utama Ir. Sapto Santoso, M.T. President DirectorDirektur Haris Gunawan, SE, MBA. DirectorDirektur Ir. Jarot Subana Director

Satuan Pengendalian Internal 30 Apr/Apr, 2016 Internal Control SectionSatuan Pengendalian Internal Slamet Internal Control Section

Satuan Pengendalian Internal 31 Des/Dec, 2015 Internal Control SectionSatuan Pengendalian Internal M Noor Utomo Internal Control Section

Page 250: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

230

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

7

Komisaris diangkat melalui Keputusan RUPST sesuai Akta No. 1 oleh Notaris Fathiah Helmi, S.H., tanggal 6 Januari 2015.

The Commissioners were appointed by the AGM Decisions based on Notarial Deed No. 1 by Notary Fathiah Helmi, S.H., dated January 6, 2015.

Direksi diangkat melalui Keputusan RUPST sesuai Akta No. 04 oleh Notaris Yusdin Fahim, S.H., tanggal 9 Nopember 2015.

The Directors were appointed by the AGM Decision based on Notarial Deed No. 04 by Notary Yusdin Fahim, S.H., dated November 9, 2015.

Pada tanggal 29 Januari 2016 telah dilakukan penggantian Kepala Satuan Pengendalian Internal (SPI) yang semula M. Noor Utomo digantikan oleh Slamet melalui Keputusan Direksi PT Waskita Beton Precast No. 01/SK/WBP/PEN/2016.

On January 29, 2016 there was a change of head of Internal Control Unit (SPI) were initially held by M. Noor Utomo replaced by Slamet based on Decision letter of the Directors of PT Waskita Beton Precast No. 01/SK/WBP/PEN/2016.

Jumlah karyawan yang dimiliki oleh Perusahaan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut :

The total employees of the Company as of April 30, 2016, December 31, 2015 and 2014 (unaudited) consist as follows :

30 April/ April 30

2016 2015 2014

Karyawan yang diperbantukan dari Employees seconded from PT Waskita Karya (Persero) Tbk 79 66 32 PT Waskita Karya (Persero) TbkPT Waskita Beton Precast 102 82 -- PT Waskita Beton Precast

Tenaga Outsourcing dan PKWT 620 366 210 Outsourchings and Contract

31 Desember/ December 31 ,

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies 2.a. Pernyataan Kepatuhan 2.a. The Statement Compliance

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku yaitu Peraturan No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.

The financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standard Board – Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI), and regulation in the Capital Market No. VIII.G.7 regarding guidelines for the presentation of financial statements of the issuers or public company.

2.b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan 2.b. Basis of Preparation of Financial Statements Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali untuk akun persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

The basis of measurement in the preparation of these financial statements is historical cost, except for inventories which are stated at the lower of cost and net realizable value. The financial statements are prepared on the accrual basis, except for statements of cash flows.

Page 251: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

231

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

7

Komisaris diangkat melalui Keputusan RUPST sesuai Akta No. 1 oleh Notaris Fathiah Helmi, S.H., tanggal 6 Januari 2015.

The Commissioners were appointed by the AGM Decisions based on Notarial Deed No. 1 by Notary Fathiah Helmi, S.H., dated January 6, 2015.

Direksi diangkat melalui Keputusan RUPST sesuai Akta No. 04 oleh Notaris Yusdin Fahim, S.H., tanggal 9 Nopember 2015.

The Directors were appointed by the AGM Decision based on Notarial Deed No. 04 by Notary Yusdin Fahim, S.H., dated November 9, 2015.

Pada tanggal 29 Januari 2016 telah dilakukan penggantian Kepala Satuan Pengendalian Internal (SPI) yang semula M. Noor Utomo digantikan oleh Slamet melalui Keputusan Direksi PT Waskita Beton Precast No. 01/SK/WBP/PEN/2016.

On January 29, 2016 there was a change of head of Internal Control Unit (SPI) were initially held by M. Noor Utomo replaced by Slamet based on Decision letter of the Directors of PT Waskita Beton Precast No. 01/SK/WBP/PEN/2016.

Jumlah karyawan yang dimiliki oleh Perusahaan pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 (tidak diaudit) adalah sebagai berikut :

The total employees of the Company as of April 30, 2016, December 31, 2015 and 2014 (unaudited) consist as follows :

30 April/ April 30

2016 2015 2014

Karyawan yang diperbantukan dari Employees seconded from PT Waskita Karya (Persero) Tbk 79 66 32 PT Waskita Karya (Persero) TbkPT Waskita Beton Precast 102 82 -- PT Waskita Beton Precast

Tenaga Outsourcing dan PKWT 620 366 210 Outsourchings and Contract

31 Desember/ December 31 ,

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies 2.a. Pernyataan Kepatuhan 2.a. The Statement Compliance

Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK – IAI), serta peraturan Pasar Modal yang berlaku yaitu Peraturan No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.

The financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standard Board – Indonesian Institute of Accountant (DSAK – IAI), and regulation in the Capital Market No. VIII.G.7 regarding guidelines for the presentation of financial statements of the issuers or public company.

2.b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan 2.b. Basis of Preparation of Financial Statements Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali untuk akun persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.

The basis of measurement in the preparation of these financial statements is historical cost, except for inventories which are stated at the lower of cost and net realizable value. The financial statements are prepared on the accrual basis, except for statements of cash flows.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

8

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Statements of cash flows prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing, and financing activities.

Mata uang penyajian dan fungsional yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah Rupiah.

The functional and presentation currency used in the preparation of these financial statements is Rupiah.

2.c. Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi

Baru dan Revisi yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan

2.c. New and Revised Statements and Interpretation of Financial Accounting Standards Effective in the Current Year

Berikut adalah perubahan dan penyesuaian atas standar dan interpretasi standar baru yang telah diterbitkan oleh DSAK-IAI dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yaitu:

The following are amendment and improvement of standards and new interpretaion of standard issued by DSAK - IAI and effectively applied for the period starting on or after January 1, 2016, as follows:

PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): “Segmen Operasi”

PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”

PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015): “Properti Investasi”

PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): “Aset Tetap”

PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): “Aset Takberwujud”

PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015): “Kombinasi Bisnis”

PSAK No. 25 (Penyesuaian 2015): “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”

PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015): “Pembayaran Berbasis Saham

PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015): “Pengukuran Nilai Wajar”

Amandemen PSAK No. 4: “Laporan Keuangan Tersendiri” tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri

Amandemen PSAK No. 15: “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

Amandemen PSAK No. 16: “Aset Tetap” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

Amandemen PSAK No. 19: “Aset Takberwujud” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

Amandemen PSAK No. 24: “Imbalan Kerja” tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja

PSAK No. 5 (Improvement 2015):” Operating Segments”

PSAK No. 7 (Improvement 2015): “Related Party Disclosures”

PSAK No. 13 (Improvement 2015): “Investments Property”

PSAK No. 16 (Improvement 2015): “Property, Plant and Equipment”

PSAK No. 19 (Improvement 2015): “Intangible Assets”

PSAK No. 22 (Improvement 2015): “Business Combination”

PSAK No. 25 (Improvement 2015): “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”

PSAK No. 53 (Improvement 2015): “Share-based Payments”

PSAK No. 68 (Improvement 2015): “Fair Value Measurement”

Amendment of PSAK No. 4: “Separate Financial Statements” about Equity Method in Separate Financial Statements

Amendment of PSAK No. 15: “Investment in Associates and Joint Venture” about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

Amendment of PSAK No. 16:” Property, Plant and Equipment” about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization

Amendment of PSAK No. 19: “Intangible Asset” about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization

Amendment of PSAK No. 24: “Employee Benefits” about Defined Benefit Plans: Employee Contributions

Page 252: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

232

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

9

Amandemen PSAK No. 65: “Laporan Keuangan Konsolidasian” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

Amandemen PSAK No. 66: “Pengaturan Bersama” tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama

Amandemen PSAK No. 67: “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

ISAK No. 30: “Pungutan”

Amendment of PSAK No. 65: “Consolidated Financial Statements” about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

Amendment of PSAK No. 66: “Joint

Arrangements” about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation

Amendment of PSAK No. 67: “Disclosures of Interest in Other Entities” about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

ISAK No. 30: “Levies”

Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan terhadap laporan keuangan Perusahaan:

The following is the impact of the amendments in accounting standards that are relevant to the Company financial statements:

PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): “Segmen Operasi”

PSAK No. 5 (Improvement 2015):” Operating Segments”

Penyesuaian ini mengklarifikasi: - Entitas mengungkapkan pertimbangan

yang dibuat manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi.

- Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen

terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.

The improvement clarifies that: - An entity must disclose the judgements

made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of PSAK 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics.

- Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.

Penerapan penyesuaian standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan.

The adoption of this improvement of standard had no material effect to financial statements.

PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”

PSAK No. 7 (Improvement 2015): “Related Party Disclosures”

Penyesuaian ini menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.

The improvement add requirement of related parties and clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.

Perusahaan telah menerapkan PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan mengenai informasi pihak berelasi.

The Company had adopting this PSAK and had completed the requirement regarding the related parties information.

PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): “Aset Tetap” dan PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): “Aset Takberwujud”

PSAK No. 16 (Improvement 2015): “Property, Plant and Equipment” and PSAK No. 19 (Improvement 2015): “Intangible Asset”

Page 253: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

233

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

9

Amandemen PSAK No. 65: “Laporan Keuangan Konsolidasian” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

Amandemen PSAK No. 66: “Pengaturan Bersama” tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama

Amandemen PSAK No. 67: “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

ISAK No. 30: “Pungutan”

Amendment of PSAK No. 65: “Consolidated Financial Statements” about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

Amendment of PSAK No. 66: “Joint

Arrangements” about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation

Amendment of PSAK No. 67: “Disclosures of Interest in Other Entities” about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception

ISAK No. 30: “Levies”

Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi diatas yang relevan terhadap laporan keuangan Perusahaan:

The following is the impact of the amendments in accounting standards that are relevant to the Company financial statements:

PSAK No. 5 (Penyesuaian 2015): “Segmen Operasi”

PSAK No. 5 (Improvement 2015):” Operating Segments”

Penyesuaian ini mengklarifikasi: - Entitas mengungkapkan pertimbangan

yang dibuat manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi.

- Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen

terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.

The improvement clarifies that: - An entity must disclose the judgements

made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of PSAK 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics.

- Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.

Penerapan penyesuaian standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan.

The adoption of this improvement of standard had no material effect to financial statements.

PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015): “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”

PSAK No. 7 (Improvement 2015): “Related Party Disclosures”

Penyesuaian ini menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Dan entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.

The improvement add requirement of related parties and clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.

Perusahaan telah menerapkan PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan mengenai informasi pihak berelasi.

The Company had adopting this PSAK and had completed the requirement regarding the related parties information.

PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015): “Aset Tetap” dan PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015): “Aset Takberwujud”

PSAK No. 16 (Improvement 2015): “Property, Plant and Equipment” and PSAK No. 19 (Improvement 2015): “Intangible Asset”

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

10

Penyesuaian PSAK No. 16 dan PSAK No. 19 ini mengklarifikasi bahwa aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Sebagai tambahan, akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.

The improvement of PSAK No. 16 and PSAK No. 19 clarifies that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revalved amounts.

Penerapan PSAK-PSAK ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan.

The adoption of these PSAKs had no material effect to financial statements.

Amandemen PSAK No. 16: “Aset Tetap” dan PSAK No. 19: “Aset Takberwujud” tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi.

Amendment of PSAK No. 16:” Property, Plant and Equipment” and PSAK No. 19: “Intangible Asset” about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization.

Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 dan PSAK No. 19, bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) dari pada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan, penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.

The amendments clarify the principle in PSAK No. 16 and PSAK No. 19, that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue based method cannot be used to depreciate the Property, Plant and Equipment.

Penerapan PSAK-PSAK ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan.

The adoption of these PSAKs had no material effect to financial statements.

Amandemen PSAK No. 24: “Imbalan Kerja”

tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja Amendment of PSAK No. 24: “Employee

Benefits” about Defined Benefit Plans: Employee Contributions

Amandemen PSAK No. 24 meminta entitas untuk memperhatikan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program manfaat pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada alokasi iuran tersebut pada periode jasa.

PSAK 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of years of service, an entity is permitted to recognise such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.

Penerapan standar ini tidak memberikan pengaruh material terhadap laporan keuangan.

The adoption of this standard had no material effect to financial statements.

Page 254: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

234

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

11

Perusahaan telah menerapkan PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta.

The Company has adopting these PSAKs and had completed the required disclosures requirements.

PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 68: “Fair Value Measurement” PSAK No. 68 tidak merubah ketentuan saat suatu entitas diminta untuk menggunakan nilai wajar, namun memberikan panduan bagaimana mengukur nilai wajar pada saat nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. PSAK No. 68 juga mensyaratkan pengungkapan yang lebih luas atas nilai wajar. Dengan demikian, sesuai panduan dalam PSAK No. 68, Perusahaan melakukan evaluasi ulang atas kebijakannya dalam mengukur aset dan liabilitas yang diharuskan untuk dicatat pada nilai wajar.

PSAK No. 68 does not change when an entity is required to use fair value, but rather provides guidance on how to measure fair value is required or permitted. PSAK No. 68 also requires comprehensive disclosures on fair values. As a result of the guidance in PSAK No. 68, the Company reassessed its policies for measuring assets and liabilities required to be carried at fair values.

Tidak ada pengaruh terhadap posisi dan kinerja keuangan Perusahaan sehubungan dengan penerapan awal PSAK No. 68 tersebut, kecuali bagi pengungkapan dalam kebijakan akuntansi terkait dan catatan atas laporan keuangan yang relevan, jika ada.

There was no impact to the financial position and performance of the Company upon the initial adoption of the said PSAK No. 68, except for the related disclosures of accounting policies and the relevant notes to the financial statements, if any.

2.d. Setara Kas 2.d. Cash Equivalents Setara kas terdiri dari deposito jangka pendek yang jangka waktunya kurang dari atau sama dengan 3 (tiga) bulan dan tidak dijadikan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Cash equivalents consist of short term deposits with maturity less than or equal to 3 (three) months since the date of placement and are not used as collateral or are not restricted.

2.e. Instrumen Keuangan 2.e. Financial Instrument Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurements Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Perusahaan mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.

The Company recognizes a financial assets or a financial liabilities in the statement of financial position when, and only when, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Company measure all financial assets and financial liabilites at its fair value. In the case of a financial asset or financial liability not at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a financial asset and issue of a financial liability classified at fair value through profit or loss are expensed immediately.

Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut:

Subsequent Measurement of Financial Assets Subsequent measurement of financial assets depends on their classification on initial recognition. The Company classifies financial assets in one of the four following categories:

Page 255: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

235

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

11

Perusahaan telah menerapkan PSAK ini dan telah melengkapi persyaratan pengungkapan yang diminta.

The Company has adopting these PSAKs and had completed the required disclosures requirements.

PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar” PSAK No. 68: “Fair Value Measurement” PSAK No. 68 tidak merubah ketentuan saat suatu entitas diminta untuk menggunakan nilai wajar, namun memberikan panduan bagaimana mengukur nilai wajar pada saat nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. PSAK No. 68 juga mensyaratkan pengungkapan yang lebih luas atas nilai wajar. Dengan demikian, sesuai panduan dalam PSAK No. 68, Perusahaan melakukan evaluasi ulang atas kebijakannya dalam mengukur aset dan liabilitas yang diharuskan untuk dicatat pada nilai wajar.

PSAK No. 68 does not change when an entity is required to use fair value, but rather provides guidance on how to measure fair value is required or permitted. PSAK No. 68 also requires comprehensive disclosures on fair values. As a result of the guidance in PSAK No. 68, the Company reassessed its policies for measuring assets and liabilities required to be carried at fair values.

Tidak ada pengaruh terhadap posisi dan kinerja keuangan Perusahaan sehubungan dengan penerapan awal PSAK No. 68 tersebut, kecuali bagi pengungkapan dalam kebijakan akuntansi terkait dan catatan atas laporan keuangan yang relevan, jika ada.

There was no impact to the financial position and performance of the Company upon the initial adoption of the said PSAK No. 68, except for the related disclosures of accounting policies and the relevant notes to the financial statements, if any.

2.d. Setara Kas 2.d. Cash Equivalents Setara kas terdiri dari deposito jangka pendek yang jangka waktunya kurang dari atau sama dengan 3 (tiga) bulan dan tidak dijadikan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Cash equivalents consist of short term deposits with maturity less than or equal to 3 (three) months since the date of placement and are not used as collateral or are not restricted.

2.e. Instrumen Keuangan 2.e. Financial Instrument Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurements Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, Perusahaan mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah atau dikurang dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Biaya transaksi yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan aset keuangan dan penerbitan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba rugi dibebankan segera.

The Company recognizes a financial assets or a financial liabilities in the statement of financial position when, and only when, it becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At initial recognition, the Company measure all financial assets and financial liabilites at its fair value. In the case of a financial asset or financial liability not at fair value through profit or loss, fair value plus or minus with the transaction costs that are directly attributtable to the acquisition or issue of the financial asset or financial liability. Transaction costs incurred on acquisition of a financial asset and issue of a financial liability classified at fair value through profit or loss are expensed immediately.

Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan Pengukuran selanjutnya aset keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam salah satu dari empat kategori berikut:

Subsequent Measurement of Financial Assets Subsequent measurement of financial assets depends on their classification on initial recognition. The Company classifies financial assets in one of the four following categories:

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

12

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Setelah pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan diakui dalam laba rugi.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: (a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang

dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;

(b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual; atau

(c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman.

Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

(iii) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi HTM adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki

(i) Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets at FVTPL are financial assets held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial asset classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.

After initial recognition, financial assets at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value of financial assets are recognized in profit or loss.

(ii) Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than: (a) those that intends to sell immediately or in

the near term and upon initial recognition designated as at fair value through profit or loss;

(b) those that upon initial recognition designated as available for sale; or

(c) those for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.

After initial recognition, loans and receivable are measured at amortized cost using the effective interest method.

(iii) Held-to-Maturity (HTM) Invetsments

HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Company has the positive intention and ability to hold to maturity.

Page 256: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

236

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

13

hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

(iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.

After initial recognition, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method.

(iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale on initial recognition or are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-to-maturity investment, or (c) financial assets at fair value through profit or loss. After initial recognition, AFS financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value is recogniized on other comprehensive income, except for impairment losses and foreig exchange gains and losses, until the financial assets is derecognized. At that time, the cumulative gains losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment. Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost.

Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan

Subsequent Measurement of Financial Liabilities

Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut:

Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification on initial recognition. The Company classifies financial liabilities into one of the following categories:

(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)

(i) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)

Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Financial liabilities at FVTPL are financial liabilities held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.

Page 257: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

237

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

13

hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

(iv) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjaman yang diberikan dan piutang, (b) investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Setelah pengakuan awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan kurs, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasian di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal diukur pada biaya perolehan.

After initial recognition, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest method.

(iv) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available for sale on initial recognition or are not classified as (a) loans and receivable, (b) held-to-maturity investment, or (c) financial assets at fair value through profit or loss. After initial recognition, AFS financial assets are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value is recogniized on other comprehensive income, except for impairment losses and foreig exchange gains and losses, until the financial assets is derecognized. At that time, the cumulative gains losses previously recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment. Investment in equity instruments that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are measured at cost.

Pengukuran Selanjutnya Aset Keuangan

Subsequent Measurement of Financial Liabilities

Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya pada saat pengakuan awal. Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam salah satu dari kategori berikut:

Subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification on initial recognition. The Company classifies financial liabilities into one of the following categories:

(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)

(i) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)

Liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL adalah liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan atau yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau bagian dari portfolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual saat ini, atau merupakan derivatif, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Financial liabilities at FVTPL are financial liabilities held for trading or upon initial recognition it is designated as at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling and repurchasing it in the near term, or it is a part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit taking, or it is a derivative, except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

14

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL diukur pada nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.

After initial recognition, financial liabilities at FVTPL are measured at its fair value. Gains or losses arising from a change in the fair value are recognized in profit or loss.

(ii) Liabilitas Keuangan Lainnya (ii) Other Financial Liabilities

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikelompokan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial liabilities that are not classified as financial liabilities at FVTPL are grouped in this category and are measured at amortized cost using the effective interest method.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Derecognition of Financial Assets and Liabilities

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir atau Perusahaan mengalihkan hak kontraktual untuk menerima kas yang berasal dari aset keuangan atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima kas tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan. Jika Perusahaan secara substansial mengalihkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan dan mengakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas untuk setiap hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam pengalihan tersebut. Jika Perusahaan secara substansial tidak mengalihkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut dan masih memiliki pengendalian, maka Perusahaan mengakui aset keuangan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Jika Perusahaan secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, maka Perusahaan tetap mengakui aset keuangan tersebut.

The Company derecognize a financial asset when, and only when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or the Company transfer the contractual rights to receive the cash flows of the financial asset or retains the contractual rights to receive the cash flows but assumes a contractual obligation to pay the cash flows to one or more recipients in an arrangement. If the Company transfers substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Company derecognized the financial asset and recognize separately as asset or liabilities any rights and obligation created or retained in the transfer. If the Company neither transfer nor retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset and has retained control, the Company continue to recognize the financial asset to the extent of its continuing involvement in the financial asset. If the Company retains substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset, the Company continue to recognize the financial asset.

Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa.

The Company discontinue a financial liability from its statement of financial position when, and only when, it is extinguished, i.e when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai

At the end of each reporting period, the Company assess whether there is any objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or group of financial assets is impared and impairment lossess are incurred, if and only if, there is objective evidence

Page 258: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

238

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

15

telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai:

The following are objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired:

(a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;

(b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;

(c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;

(d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar.

Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.

(a) Significant financial difficulty of the issuer or obligor;

(b) A breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments;

(c) It becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization;

(d) Observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a group of financial assets since the initial recognition, such as adverse changes in the payment status of borrowers or economic condition that correlate with defaults.

For investment in equity instrument, a significant and prolonged decline in the fair value of the equity instrument below its cost is an objective evidence of impairment.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi.

If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on loans and receivable or held-to-maturity investments carried at amortized cost, the amount of impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate and recognized in profit or loss.

Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum

When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognized in other comprehensive income and there is objective evidence that the asset is impaired, the cummulative loss that had been recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial assets has not been derecognized. The amount of the

Page 259: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

239

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

15

telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

of impairment as a result of one or more events that occured after the initial recognition of the asset (loss event), and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Berikut adalah bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai:

The following are objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired:

(a) Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;

(b) Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya gagal bayar atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga;

(c) Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya;

(d) Terdapat data yang dapat diobservasi yang mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset, seperti memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan gagal bayar.

Untuk investasi pada instrumen ekuitas, penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang dalam nilai wajar instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif terjadinya penurunan nilai.

(a) Significant financial difficulty of the issuer or obligor;

(b) A breach of contract, such as default or delinquency in interest or principal payments;

(c) It becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganization;

(d) Observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a group of financial assets since the initial recognition, such as adverse changes in the payment status of borrowers or economic condition that correlate with defaults.

For investment in equity instrument, a significant and prolonged decline in the fair value of the equity instrument below its cost is an objective evidence of impairment.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut dan diakui pada laba rugi.

If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on loans and receivable or held-to-maturity investments carried at amortized cost, the amount of impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset’s original effective interest rate and recognized in profit or loss.

Jika penurunan dalam nilai wajar atas aset keuangan tersedia untuk dijual telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi meskipun aset keuangan tersebut belum

When a decline in the fair value of an available-for-sale financial asset has been recognized in other comprehensive income and there is objective evidence that the asset is impaired, the cummulative loss that had been recognized in other comprehensive income shall be reclassified from equity to profit or loss as a reclassification adjustment even though the financial assets has not been derecognized. The amount of the

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

16

dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang direklasifikasi adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba rugi.

cummulative loss that is reclassified are the difference between the acquisition cost (net of any principal repayment and amortization) and current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in profit or loss.

Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan (atau kelompok aset atau liabilitas keuangan) dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh jumlah tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

The Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability (or group of financial assets or financial liabilities) and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discount estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability.

Pada saat menghitung suku bunga efektif, perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, seperti pelunasan dipercepat, opsi beli, dan opsi serupa lain, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit masa depan. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh pihak-pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premium atau diskonto lain.

Reklasifikasi Perusahaan tidak mereklasifikasi derivatif dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan dan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan dari diukur melalui laba rugi jika pada pengakuan awal instrumen keuangan tersebut ditetapkan oleh Perusahaan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Perusahaan dapat mereklasifikasi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, jika aset keuangan tidak lagi dimiliki untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali aset keuangan tersebut dalam waktu dekat. Perusahaan tidak mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal.

When calculating the effective interest rate, the Company estimate cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, for example, prepayment, call and similar option, but shall not consider future credit losses. The calculation includes all fees and points paid or received between parties to the contract that are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts. Reclassification The Company shall not reclassify a derivative out of the fair value through profit or loss category while it is held or issued and not reclassify any financial instrument out of the fair value through profit or loss category if upon initial recognition it was designated by the Company as at fair value through profit or loss. The Company may reclassify that financial asset out of the fair value through profit or loss category if a financial asset is no longer held for the purpose of selling or repurchasing it in the near term. The Company shall not reclassify any financial instrument into the fair value through profit or loss category after initial recognition.

Jika, karena perubahan intensi atau kemampuan Perusahaan, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka investasi tersebut

If, as a result of a change in Company’s intention or ability, it is no longer appropriate to classify an investment as held to maturity, it shall be reclassified as available for sale and remeasured

Page 260: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

240

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

17

direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar.

at fair value. Whenever sales or reclassification of more than an insignificant amount of held-to-maturity investments, any remaining held-to-maturity investments shall be reclassified as available for sale, other than sales or reclassification that are so close to maturity or the financial asset’s call date, occur after all the financial asset’s original principal has been collected substantially through scheduled payments or prepayments, or are attributable to an isolated event that is beyond control, non-recurring, and could not have been reasonably anticipated.

Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Offsetting a Financial Asset and a Financial Liability

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

A financial asset and financial liability shall be offset when and only when, the Company currently has a legally enforceable right to set off the recognized amount; and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.

Pengukuran Nilai Wajar Fair Value Measurement Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.

Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar:

Fair values are categorised into different levels in a fair value hierarchy based on the degree to which the inputs to the measurement are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety:

(i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level1).

(ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level2).

(iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level3)

(i) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that can be accessed at the measurement date (Level 1).

(ii) Inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly or indirectly (Level2).

(iii) Unobservable inputs for the assets or liabilities (Level3).

Page 261: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

241

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

17

direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilai wajar. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi atas investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan, maka sisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo direklasifikasi menjadi tersedia untuk dijual, kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, terjadi setelah seluruh jumlah pokok telah diperoleh secara substansial sesuai jadwal pembayaran atau telah diperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar.

at fair value. Whenever sales or reclassification of more than an insignificant amount of held-to-maturity investments, any remaining held-to-maturity investments shall be reclassified as available for sale, other than sales or reclassification that are so close to maturity or the financial asset’s call date, occur after all the financial asset’s original principal has been collected substantially through scheduled payments or prepayments, or are attributable to an isolated event that is beyond control, non-recurring, and could not have been reasonably anticipated.

Saling Hapus Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Offsetting a Financial Asset and a Financial Liability

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan, jika dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

A financial asset and financial liability shall be offset when and only when, the Company currently has a legally enforceable right to set off the recognized amount; and intends either to settle on a net basis, or to realise the asset and settle the liability simultaneously.

Pengukuran Nilai Wajar Fair Value Measurement Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

The fair value of financial assets and financial liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.

Nilai wajar dikategorikan dalam level yang berbeda dalam suatu hirarki nilai wajar berdasarkan pada apakah input suatu pengukuran dapat diobservasi dan signifikansi input terhadap keseluruhan pengukuran nilai wajar:

Fair values are categorised into different levels in a fair value hierarchy based on the degree to which the inputs to the measurement are observable and the significance of the inputs to the fair value measurement in its entirety:

(i) Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses pada tanggal pengukuran (Level1).

(ii) Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung maupun tidak langsung (Level2).

(iii) Input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas (Level3)

(i) Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities that can be accessed at the measurement date (Level 1).

(ii) Inputs other than quoted prices included in Level 1 that are observable for the assets or liabilities, either directly or indirectly (Level2).

(iii) Unobservable inputs for the assets or liabilities (Level3).

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

18

Dalam mengukur nilai wajar aset atau liabilitas, Perusahaan sebisa mungkin menggunakan data pasar yang dapat diobservasi. Apabila nilai wajar aset atau liabilitas tidak dapat diobservasi secara langsung, Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaannya dan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.

When measuring the fair value of an asset or a liability, the Company uses market observable data to the extent possible. If the fair value of an asset or a liability is not directly observable, the Company uses valuation techniques that appropriate in the circumstances and maximizes the use of relevant observable inputs and minimizes the use of unobservable inputs.

Perpindahan antara level hirarki wajar diakui oleh Perusahaan pada akhir periode pelaporan dimana perpindahan terjadi.

Transfers between levels of the fair value hierarchy are recognised by the Company at the end of the reporting period during which the change occurred.

2.f. Piutang usaha 2.f. Accounts receivables

Piutang usaha adalah jumlah yang terutang dari pelanggan untuk pengakuan pendapatan pada penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha biasa.

Trade receivables are amounts gross contractual amount due from customers for revenues recognized on the sale of goods and services in the ordinary course of business.

Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.

If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.

Termasuk dalam piutang usaha adalah piutang yang belum ditagihkan karena belum memenuhi persayaratan termin pembayaran atas barang yang sudah dikirimkan.

Included in account receivable is all unbilled receivable of goods or services that have been delivered or rendered to customer or buyer but did not meet yet the term to invoice it as required by contract.

Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material, maka dinyatakan pada biaya, setelah dikurangi provisi atas penurunan nilai piutang.

Trade receivables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, except where the effect of discounting would be immaterial as such, they are stated at cost, less provision for impairment of receivables.

Kolektibilitas piutang usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Perusahaan tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukan adanya penurunan nilai piutang usaha dan non-usaha. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari

The collectability of trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Receivables which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Company will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade and nontrade receivable is impaired. The amount of the impairment allowance is the difference between the asset’s carrying amount and the

Page 262: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

242

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

19

estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.

present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short-term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.

2.g. Persediaan 2.g. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya peroleh ditentukan dengan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP). Biaya persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead produksi berdasarkan tingkat aktivitas normal.

Inventories are carried in the financial statements at the lower of cost and net realizable value. Cost is determined on a First In First Out basis. The cost of work in progress and finished goods comprimes materials, direct labour and attributable production overheads based on normal levels of activity.

Penurunan nilai persediaan diakui berdasarkan kondisi dan persediaan yang bergerak lambat dengan mempertimbangkan manfaat masa depan dan nilai realisasi bersih.

Write-down is made for obsolete and slow moving items based on their expected future use and net realizable value.

Nilai realisasi bersih merupakan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan pelepasan.

Net realizable value is the estimated sales price in the ordinary course of bussines after allowing for all further cost of completion and disposal.

2.h. Biaya Dibayar di Muka 2.h. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka merupakan biaya yang telah dibayar namun pembebanannya sebagian akan dilakukan pada periode yang akan datang, seperti premi asuransi dibayar dimuka, bunga dibayar dimuka, dan sewa dibayar dimuka. Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis Iurus (straight-line method).

Prepaid expenses are the costs which have been paid but will be charged in future periods when the benefits received, such as prepaid insurance premiums, prepaid interest and prepaid rent. Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

2.i. Aset Tetap 2.i. Property, Plant and Equipments

Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen.

Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable in bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.

Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain memproduksi persediaan selama periode tersebut.

When applicable, the cost may also comprises the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, the obligation for which an entity incurs either when the item is acquired or as a consequence of having used the item during a particular period for purposes other than to produce inventories during that period.

Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dan bangunan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

After initial recognition, fixed assets, except land and building, are carried at its cost less any accumulated depreciation, and any accumulated impairment losses.

Page 263: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

243

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

19

estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.

present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short-term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.

2.g. Persediaan 2.g. Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan jumlah terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya peroleh ditentukan dengan metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP). Biaya persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead produksi berdasarkan tingkat aktivitas normal.

Inventories are carried in the financial statements at the lower of cost and net realizable value. Cost is determined on a First In First Out basis. The cost of work in progress and finished goods comprimes materials, direct labour and attributable production overheads based on normal levels of activity.

Penurunan nilai persediaan diakui berdasarkan kondisi dan persediaan yang bergerak lambat dengan mempertimbangkan manfaat masa depan dan nilai realisasi bersih.

Write-down is made for obsolete and slow moving items based on their expected future use and net realizable value.

Nilai realisasi bersih merupakan taksiran harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan pelepasan.

Net realizable value is the estimated sales price in the ordinary course of bussines after allowing for all further cost of completion and disposal.

2.h. Biaya Dibayar di Muka 2.h. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka merupakan biaya yang telah dibayar namun pembebanannya sebagian akan dilakukan pada periode yang akan datang, seperti premi asuransi dibayar dimuka, bunga dibayar dimuka, dan sewa dibayar dimuka. Biaya dibayar di muka diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis Iurus (straight-line method).

Prepaid expenses are the costs which have been paid but will be charged in future periods when the benefits received, such as prepaid insurance premiums, prepaid interest and prepaid rent. Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.

2.i. Aset Tetap 2.i. Property, Plant and Equipments

Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan yang meliputi harga perolehannya dan setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke kondisi dan lokasi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai intensi manajemen.

Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable in bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management.

Apabila relevan, biaya perolehan juga dapat mencakup estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain memproduksi persediaan selama periode tersebut.

When applicable, the cost may also comprises the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located, the obligation for which an entity incurs either when the item is acquired or as a consequence of having used the item during a particular period for purposes other than to produce inventories during that period.

Setelah pengakuan awal, aset tetap kecuali tanah dan bangunan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

After initial recognition, fixed assets, except land and building, are carried at its cost less any accumulated depreciation, and any accumulated impairment losses.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

20

Aset tetap tanah dan bangunan dinyatakan berdasarkan nilai revaluasi yang merupakan nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang memadai untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan. Revaluasi dilakukan minimum setiap 3 tahun.

Land and buildings are stated at their revalued amounts, being the fair value at the date of revaluation, less any subsequent accumulated depreciation and subsequent accumulated impairment losses. Revaluation are made with sufficient regularity to ensure that the carrying amount does not differ materially from that which would be determined using fair value at the reporting date.Revaluation are made minimum every 3 years.

Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah dan bangunan diakui pada penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian surplus revaluasian, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi tanah dan bangunan dibebankan dalam laporan laba rugi apabila penurunan tersebut melebihi saldo surplus revaluasi aset yang bersangkutan, jika ada.

Any revaluation increase arising on the revaluation of such land and buildings is recognized in other comprehensive income and accumulated in equity under the heading of revaluation surplus, except to the extent that it reverses a revaluation decrease, for the same asset which was previously recognized in profit or loss, in which case the increase is credited to profit and loss to the extent of the decrease previously charged. A decrease in carrying amount arising on the revaluation of such land and buildings is charged to profit or loss to the extent that it exceeds the balance, if any, held in the properties revaluation reserve relating to a previous revaluation of such land and buildings.

Surplus revaluasi tanah dan bangunan yang telah disajikan dalam ekuitas dipindahkan langsung ke saldo laba pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The revaluation surplus in respect of land and buildings is directly transferred to retained earnings when the asset is derecognized.

Aset Tetap tanah tidak disusutkan. Sedangkan Aset tetap bangunan disusutkan dengan metode garis lurus selama masa manfaat aset tersebut, sebagai berikut:

Land assets are not depreciated. While building assets are depreciated using the straight-line method based on their estimated useful lives, as follows:

Masa Manfaat/Useful Lives

Gedung dan Bangunan 20 Buildings Aset tetap kecuali tanah dan bangunan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, dan akumulasi penurunan nilai jika ada, dan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun berganda selama taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Fixed Assets except for land and building are accounted for using cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any, and depreciated using the double-declining method based on the estimated usefull life of the assets as follows :

Masa Manfaat/Useful Lives

Peralatan Proyek 4 - 8 Project EquipmentPerlengkapan Kantor 4 Office EquipmentKendaraan 8 Vehicle

Page 264: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

244

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

21

Peralatan proyek terdiri dari golongan I dan II. Peralatan proyek golongan I adalah peralatan proyek yang merupakan mebel dan peralatan dari kayu dan rotan, mesin kantor, dan alat komunikasi, dengan masa manfaat 4 tahun.

Project equipment are categorized into category I and II. Project equipment under category I consist of equipment projects that are furniture and equipment of wood and rattan, office machines, and communications tools, with useful lives of 4 years.

Peralatan proyek golongan II adalah peralatan proyek yang merupakan mebel dan peralatan dari logam, peralatan yang dipergunakan seperti truk berat, dump truk, crane bulldozer dan alat berat lainnya, dengan masa manfaat 8 tahun.

Project equipment under category II consist of equipments under the furniture and equipment of the metal, used equipment such as heavy trucks, dump trucks, cranes bulldozers and other heavy equipment, with useful lives 8 years.

Perlengkapan kantor termasuk dalam golongan I dengan masa manfaat 4 tahun.

Office equipment included in category I with useful lives of 4 years.

Perusahaan melakukan perubahan kebijakan akuntansi mengenai penilaian aset tetap untuk kelompok tanah dan bangunan ditahun 2015, semula dinilai berdasarkan metode harga perolehan, menjadi metode revaluasi, yang dihitung oleh penilai independen (KJPP). Perubahan kebijakan akuntansi ini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan dapat menggambarkan investasi Perusahaan dalam aset tetap kelompok tanah dan bangunan dan perubahan dalam investasi tersebut sesuai dengan nilai pasar pada periode laporan keuangan per 31 Desember 2015 (Catatan 10).

The Company made a change in accounting policy regarding Plant, Property and Equipment valuation for the groups of land and buildings in 2015 year, was originally accounted by the cost method, become a revaluatian method, which appraised by an independent appraiser (KJPP). The changes of accounting policy was made for the purpose that the financial statements may describe the Company's investment in Property, Plant and Equipment for the groups of land and buildings and the changes on investment in accordance with the market value at the financial reporting as of December 31, 2015 (Note 10).

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut, sedangkan pengeluaran dalam jumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Pengeluaran setelah perolehan awal aset tetap akan ditambah (kapitalisasi) pada jumlah tercatat aset yang bersangkutan.

Cost of repairs and maintenance is charged to the current profit or loss as incurred, while the significant expenditures for renewals and improvements are capitalized. All expenditures subsequent to the purchasing of Plant, Property and Equipment would be add in (capitalized) on the carrying amount of the assets.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba rugi pada periode/tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying amount of Property, Plant and Equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the profit or loss for the periode/year when the assets are derecognized.

Apabila suatu aset tetap tidak dipergunakan lagi atau dilepas, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan.

When assets are not used or otherwise disposed of, the carrying costs and its’ related accumulated depreciation are removed from the Property, Plant and Equipment account and any resulting gain or loss is recorded or charged to profit or loss for the year.

Page 265: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

245

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

21

Peralatan proyek terdiri dari golongan I dan II. Peralatan proyek golongan I adalah peralatan proyek yang merupakan mebel dan peralatan dari kayu dan rotan, mesin kantor, dan alat komunikasi, dengan masa manfaat 4 tahun.

Project equipment are categorized into category I and II. Project equipment under category I consist of equipment projects that are furniture and equipment of wood and rattan, office machines, and communications tools, with useful lives of 4 years.

Peralatan proyek golongan II adalah peralatan proyek yang merupakan mebel dan peralatan dari logam, peralatan yang dipergunakan seperti truk berat, dump truk, crane bulldozer dan alat berat lainnya, dengan masa manfaat 8 tahun.

Project equipment under category II consist of equipments under the furniture and equipment of the metal, used equipment such as heavy trucks, dump trucks, cranes bulldozers and other heavy equipment, with useful lives 8 years.

Perlengkapan kantor termasuk dalam golongan I dengan masa manfaat 4 tahun.

Office equipment included in category I with useful lives of 4 years.

Perusahaan melakukan perubahan kebijakan akuntansi mengenai penilaian aset tetap untuk kelompok tanah dan bangunan ditahun 2015, semula dinilai berdasarkan metode harga perolehan, menjadi metode revaluasi, yang dihitung oleh penilai independen (KJPP). Perubahan kebijakan akuntansi ini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan dapat menggambarkan investasi Perusahaan dalam aset tetap kelompok tanah dan bangunan dan perubahan dalam investasi tersebut sesuai dengan nilai pasar pada periode laporan keuangan per 31 Desember 2015 (Catatan 10).

The Company made a change in accounting policy regarding Plant, Property and Equipment valuation for the groups of land and buildings in 2015 year, was originally accounted by the cost method, become a revaluatian method, which appraised by an independent appraiser (KJPP). The changes of accounting policy was made for the purpose that the financial statements may describe the Company's investment in Property, Plant and Equipment for the groups of land and buildings and the changes on investment in accordance with the market value at the financial reporting as of December 31, 2015 (Note 10).

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan laba rugi pada saat terjadinya biaya-biaya tersebut, sedangkan pengeluaran dalam jumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Pengeluaran setelah perolehan awal aset tetap akan ditambah (kapitalisasi) pada jumlah tercatat aset yang bersangkutan.

Cost of repairs and maintenance is charged to the current profit or loss as incurred, while the significant expenditures for renewals and improvements are capitalized. All expenditures subsequent to the purchasing of Plant, Property and Equipment would be add in (capitalized) on the carrying amount of the assets.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba rugi pada periode/tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying amount of Property, Plant and Equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the profit or loss for the periode/year when the assets are derecognized.

Apabila suatu aset tetap tidak dipergunakan lagi atau dilepas, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan dalam laba rugi tahun berjalan.

When assets are not used or otherwise disposed of, the carrying costs and its’ related accumulated depreciation are removed from the Property, Plant and Equipment account and any resulting gain or loss is recorded or charged to profit or loss for the year.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

22

Pada akhir periode/tahun buku pelaporan, Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis aset, nilai residu, metode penyusutan, dan sisa umur pemakaian berdasarkan kondisi teknis.

At the end of reporting period/year end, the Company periodically reviews the useful lives of the assets, asset’s residual value, depreciation method and the remaining usage expectation based on technical specification.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan, dan akan dipindahkan ke aset tetap pada saat sudah selesai pembangunannya dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost, and will be reclassified to the respective Property, Plant and Equipment when completed and ready to use.

2.j. Aset Lain-lain 2.j. Other Assets

Akun-akun yang tidak dapat digolongkan dalam aset lancar, investasi, maupun aset tidak berwujud disajikan dalam aset lain-lain.

Accounts that cannot be classified into current assets, investment, or intangible assets are presented as the other assets.

2.k. Utang Bruto kepada Pihak Ketiga 2.k. Gross Amount due to Related Parties Utang bruto kepada pihak ketiga merupakan utang atas pembelian persediaan bahan baku yang belum diberita acarakan karena belum memenuhi syarat pembayaran sesuai dengan kontrak.

Gross debt due to the third parties are the purchase of raw material that has not uncertified because as it has not fulfilled the certain payment condition as stated in the contract.

Utang bruto kepada pihak ketiga disajikan sebesar biaya persediaan bahan baku yang terjadi.

Gross debt due to the third parties is presented as cost of raw material that occurred.

2.l. Utang usaha 2.l. Accounts Payables

Utang usaha adalah kewajiban membayar barang atau jasa yang telah diterima dalam kegiatan usaha normal dari pemasok.

Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers.

Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Utang usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek jika pembayaran jatuh tempo dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal bisnis jika lebih lama). Jika tidak, utang tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.

Trade payables are initially recognised at fair value and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest method. Trade payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer). If not, they are presented as non-current liabilities.

2.m. Pengakuan Pendapatan dan Beban 2.m. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan dari usaha perdagangan diakui hanya jika kemungkinan besar manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas berdasarkan metode tahap penyerahan barang kepada pembeli.

Revenue from trading business is recognized only to the extent that the economic benefits associated with the transaction will flow to the entity based method stage of the shipment to the buyer.

Apabila semua persyaratan tersebut diatas tidak dipenuhi, semua penerimaan uang yang berasal dari pelanggan dicatat sebagai uang muka dari pelanggan dengan menggunakan metode deposit (deposit method), sampai semua persyaratan dipenuhi.

If all the above requirements are not met, all cash receipts from customers are recorded as advances from customers by using the deposit, until all requirements are met.

Page 266: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

246

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

23

Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis), termasuk di dalamnya adalah beban pokok penjualan dari produk yang dijual.

Expenses are recognized when incurred, using the accrual basis, including the cost of sales of products sold.

2.n. Biaya Pinjaman 2.n. Borrowing Costs

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman dapat mencakup beban bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan atau selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga.

Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset, are capitalized as part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognized as an expense when incurred. Borrowing costs may include interest expense, finance charges in respect of finance leases, or exchange differences arising from foreign currency borrowings to the extent that they are regarded as an adjustment to interest costs.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat Perusahaan telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya serta pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya telah selesai.

Capitalization of borrowing costs commences when the Company undertakes activities necessary to prepare the asset for its intended use or sale and expenditures for the asset and its borrowing costs has been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets for its intended use or sale are complete.

2.o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing 2.o. Foreign Currency Transactions and Balances

Dalam menyiapkan laporan keuangan, Perusahaan mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah.

In preparing financial statements, Company record by using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The functional currency of the Company is Rupiah.

Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 30 April 2016 serta 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut:

Transactions during the current year in foreign currencies are recorded in Rupiah by applying to the foreign currency amount the spot exchange rate between Rupiah and the foreign currency at the date of transactions. At the end of reporting period, foreign currency monetary items are translated to Rupiah using the closing rate, i.e middle rate of Bank of Indonesia at April 30, 2016 and December 31, 2015 and 2014 as follows:

30 April/ April 302016 2015 2014

Dollar Amerika Serikat/ US Dollar 13,204 12,937 12,440

31 Desember/ December 31

2.p. Transaksi dengan Pihak Berelasi 2.p. Transactions with Related Parties

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:

A related party is a person or an entity that is related to the reporting entity:

Page 267: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

247

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

23

Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis), termasuk di dalamnya adalah beban pokok penjualan dari produk yang dijual.

Expenses are recognized when incurred, using the accrual basis, including the cost of sales of products sold.

2.n. Biaya Pinjaman 2.n. Borrowing Costs

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan atau pembuatan aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman dapat mencakup beban bunga, beban keuangan dalam sewa pembiayaan atau selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga.

Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset, are capitalized as part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognized as an expense when incurred. Borrowing costs may include interest expense, finance charges in respect of finance leases, or exchange differences arising from foreign currency borrowings to the extent that they are regarded as an adjustment to interest costs.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat Perusahaan telah melakukan aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya serta pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan ketika secara substansial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan intensinya telah selesai.

Capitalization of borrowing costs commences when the Company undertakes activities necessary to prepare the asset for its intended use or sale and expenditures for the asset and its borrowing costs has been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets for its intended use or sale are complete.

2.o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing 2.o. Foreign Currency Transactions and Balances

Dalam menyiapkan laporan keuangan, Perusahaan mencatat dengan menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah.

In preparing financial statements, Company record by using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (“the functional currency”). The functional currency of the Company is Rupiah.

Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah dengan kurs spot antara Rupiah dan valuta asing pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, pos moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs penutup, yaitu kurs tengah Bank Indonesia pada 30 April 2016 serta 31 Desember 2015 dan 2014 sebagai berikut:

Transactions during the current year in foreign currencies are recorded in Rupiah by applying to the foreign currency amount the spot exchange rate between Rupiah and the foreign currency at the date of transactions. At the end of reporting period, foreign currency monetary items are translated to Rupiah using the closing rate, i.e middle rate of Bank of Indonesia at April 30, 2016 and December 31, 2015 and 2014 as follows:

30 April/ April 302016 2015 2014

Dollar Amerika Serikat/ US Dollar 13,204 12,937 12,440

31 Desember/ December 31

2.p. Transaksi dengan Pihak Berelasi 2.p. Transactions with Related Parties

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:

A related party is a person or an entity that is related to the reporting entity:

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

24

a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a) A person or a close member of that person’s family is related to the reporting entity if that person:

i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

i. Has control or joint control over the reporting entity;

ii. Has a significant influence upon the reporting entity; or

iii. Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor

jika memenuhi salah satu hal berikut: b) An entity is related to a reporting entity if any

of the following conditions applies : i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota

dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak anak saling berelasi dengan entitas lain);

ii. Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga;

i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);

ii. One entity is anassociations or joint venture of the other entity (or anassociate or int venture of a member of a group of which the other entity is a member);

iii. Both entities are joint ventures of the same third party;

iv. One entity is a joint venture of the third entity and other entity is an associate of the third entity;

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor;

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang didefinisikan dalam huruf (a); atau

vii. Orang yang didefinisikan dalam huruf (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk atas entitas);

viii. Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas palapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor.

v. The entity post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is it self such a plan, the sponsoring employers are also related to reporter;

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a);

vii. A person identified in (i) has a significant influence over the entity or the key management personnel of the entity (or entities holding over the entity);

viii. The entity, or any member of a group of which it is a part, provides key management personnel services to the reporting entity or to the parent of the reporting entity.

Perusahaan telah mengungkapkan seluruh sifat dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi (Catatan 33).

The Company has disclosed all the nature and transactions with related parties (Note 33).

Page 268: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

248

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

25

2.q. Pajak Penghasilan 2.q. Income Taxes Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

Tax expense is the aggregate amount included in the determinination of profit or loss for the period in respect of current tax and deferred tax. Current tax and deferred tax is recognized in profit or loss, except for income tax arising from transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is recognized in other comprehensive income or equity, respectively.

Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Current tax for current and prior periods shall, to the extent unpaid, be recognised as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess shall be recognised as an asset. Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods shall be measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period.

Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.

Tax benefits relating to tax loss that can be carried back to recover current tax of a previous periods is recognized as an asset. Deferred tax asset is recognized for the carryforward of unused tax losses and unused tax credit to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and unused tax credits can be utilized.

Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: a) pengakuan awal goodwill; atau b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari

transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).

A deferred tax liability shall be recognized for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax liability arises from: a) the initial recognition of goodwill; or b) the initial recognition of an asset or liability in a

transaction which is not a business combination and at the time of the transaction, affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan

A deferred tax asset shall be recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilised, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a

Page 269: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

249

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

25

2.q. Pajak Penghasilan 2.q. Income Taxes Beban pajak adalah jumlah gabungan pajak kini dan pajak tangguhan yang diperhitungkan dalam menentukan laba rugi pada suatu periode. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali pajak penghasilan yang timbul dari transaksi atau peristiwa yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau secara langsung di ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

Tax expense is the aggregate amount included in the determinination of profit or loss for the period in respect of current tax and deferred tax. Current tax and deferred tax is recognized in profit or loss, except for income tax arising from transactions or events that are recognized in other comprehensive income or directly in equity. In this case, the tax is recognized in other comprehensive income or equity, respectively.

Jumlah pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terutang untuk periode tersebut, maka kelebihannya diakui sebagai aset. Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode berjalan dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang diperkirakan akan dibayar kepada (direstitusi dari) otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan undang-undang pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Current tax for current and prior periods shall, to the extent unpaid, be recognised as a liability. If the amount already paid in respect of current and prior periods exceeds the amount due for those periods, the excess shall be recognised as an asset. Current tax liabilities (assets) for the current and prior periods shall be measured at the amount expected to be paid to (recovered from) the taxation authorities, using the tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period.

Manfaat terkait dengan rugi pajak yang dapat ditarik untuk memulihkan pajak kini dari periode sebelumnya diakui sebagai aset. Aset pajak tangguhan diakui untuk akumulasi rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan rugi pajak belum dikompensasi dan kredit pajak belum dimanfaatkan.

Tax benefits relating to tax loss that can be carried back to recover current tax of a previous periods is recognized as an asset. Deferred tax asset is recognized for the carryforward of unused tax losses and unused tax credit to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses and unused tax credits can be utilized.

Seluruh perbedaan temporer kena pajak diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan, kecuali perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari: a) pengakuan awal goodwill; atau b) pengakuan awal aset atau liabilitas dari

transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak).

A deferred tax liability shall be recognized for all taxable temporary differences, except to the extent that the deferred tax liability arises from: a) the initial recognition of goodwill; or b) the initial recognition of an asset or liability in a

transaction which is not a business combination and at the time of the transaction, affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss).

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba dimaksud, kecuali jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau pengakuan

A deferred tax asset shall be recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilised, unless the deferred tax asset arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

26

awal liabilitas dalam transaksi yang bukan kombinasi bisnis dan pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi atau laba kena pajak (rugi pajak). Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

business combination and at the time of the transaction affects neither accounting profit nor taxable profit (tax loss). Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan memperkirakan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax liabilities and deferred tax assets shall reflect the tax consequences that would follow from the manner in which the Company expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan. Perusahaan mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Setiap pengurangan tersebut dilakukan pembalikan atas aset pajak tangguhan hingga kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya memadai.

The carrying amount of a deferred tax asset reviewed at the end of each reporting period. The Company shall reduce the carrying amount of a deferred tax asset to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow the benefit of part or all of that deferred tax asset to be utilised. Any such reduction shall be reversed to the extent that it becomes probable that sufficient taxable profit will be available.

2.r. Imbalan Kerja 2.r. Employee Benefits

Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui ketika pekerja telah memberikan jasanya dalam suatu periode akuntansi, sebesar jumlah tidak terdiskonto dari imbalan kerja jangka pendek yang diharapkan akan dibayar sebagai imbalan atas jasa tersebut..

Short-term Employee Benefits Short-term employee benefits are recognized when an employee has rendered service during accounting period, at the undiscounted amount of short-term employee benefits expected to be paid in exchange for that service.

Imbalan kerja jangka pendek mencakup antara lain upah, gaji, bonus dan insentif.

Short term employee benefits include such as wages, salaries, bonus and incentive.

Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 (”UU 13/2003”).

Post-Employment Benefit Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).

Perusahaan mengakui jumlah liabilitas imbalan pasti neto sebesar nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi nilai wajar aset program yang dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini kewajiban imbalan imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan imbalan tersebut.

The Company recognizes the amount of the net defined benefit liability at the present value of the defined benefit obligation at the end of the reporting period less the fair value of plan assets which calculated by independent actuaries using the Projected Unit Credit method. Present value benefit obligation determine by discounting the benefit.

Perusahaan mencatat tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan persyaratan formal program

The Company account not only for its legal obligation under the formal terms of a defined

Page 270: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

250

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

27

imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktif informal entitas.

benefit plan, but also for any constructive obligation that arises from the entity’s informal practices.

Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.

Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit and loss.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.

The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses,the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income.

Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program manfaat pasti diakui di laba rugi ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi.

Gains or losses onthe curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognised in profit or losswhenthe curtailment or settlement occurs.

Kurtailmen terjadi apabila Perusahaan mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program, terminasi atau penghentian program.

A curtailment occurs when the Company either significantly reduce the number of employees covered by a plan, termination or suspension of the program.

Penyelesaian program terjadi ketika entitas melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif untuk sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti

A settlement occurs when an entity enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.

Pesangon Perusahaan mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: (a) Ketika Perusahaan tidak dapat lagi menarik

tawaran atas imbalan tersebut; dan (b) Ketika Perusahaan mengakui biaya untuk

restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon.

Termination Benefits The Company recognizes a liability and expense for termination benefits at the earlier of the following dates: (a) When the Company can no longer withdraw

the offer of those benefits; and (b) When the Company recognizes costs for a

restructuring that is within the scope of PSAK No. 57 and involves payment of termination benefits.

2.s. Aset Takberwujud 2.s. Intangible Assets

Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas.

Intangible asset is measured on initial recognition at cost. After initial recognition, intangible asset is carried at cost less any accumulated amortization and any accumulated impairment loss. The useful life of intangible asset is assessed to be either finite or indefinite.

Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dengan metode garis lurus.

Intangible asset with finite useful life Intangible asset with finite life is amortized over the economic useful life by using a straight-line method.

Page 271: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

251

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

27

imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktif informal entitas.

benefit plan, but also for any constructive obligation that arises from the entity’s informal practices.

Biaya jasa kini, biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, serta bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui dalam laba rugi.

Current service cost, past service cost and gain or loss on settlement, and net interets on the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit and loss.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto yang terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program dan setiap perubahan dampak batas atas aset diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.

The remeasurement of the net defined benefit liability (assets) comprises actuarial gains and losses,the return on plan assets, and any change in effect of the asset ceiling are recognized in other comprehensive income.

Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program manfaat pasti diakui di laba rugi ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi.

Gains or losses onthe curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognised in profit or losswhenthe curtailment or settlement occurs.

Kurtailmen terjadi apabila Perusahaan mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program, terminasi atau penghentian program.

A curtailment occurs when the Company either significantly reduce the number of employees covered by a plan, termination or suspension of the program.

Penyelesaian program terjadi ketika entitas melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif untuk sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti

A settlement occurs when an entity enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.

Pesangon Perusahaan mengakui pesangon sebagai liabilitas dan beban pada tanggal yang lebih awal di antara: (a) Ketika Perusahaan tidak dapat lagi menarik

tawaran atas imbalan tersebut; dan (b) Ketika Perusahaan mengakui biaya untuk

restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 57 dan melibatkan pembayaran pesangon.

Termination Benefits The Company recognizes a liability and expense for termination benefits at the earlier of the following dates: (a) When the Company can no longer withdraw

the offer of those benefits; and (b) When the Company recognizes costs for a

restructuring that is within the scope of PSAK No. 57 and involves payment of termination benefits.

2.s. Aset Takberwujud 2.s. Intangible Assets

Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas.

Intangible asset is measured on initial recognition at cost. After initial recognition, intangible asset is carried at cost less any accumulated amortization and any accumulated impairment loss. The useful life of intangible asset is assessed to be either finite or indefinite.

Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dengan metode garis lurus.

Intangible asset with finite useful life Intangible asset with finite life is amortized over the economic useful life by using a straight-line method.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

28

Amortisasi dihitung sebagai penghapusan biaya perolehan aset, dikurangi nilai residunya, atas umur ekonomisnya sebagai berikut:

Amortization is calculated so as to write off the cost of the asset, less its estimated residual value, over its useful economic life as follows:

Tahun/Years

Perangkat Lunak Komputer 4 Computer Software

Periode amortisasi dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun buku.

The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each financial year-end.

Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas tidak diamortisasi. Masa manfaat aset takberwujud dengan umur tak terbatas ditelaah setiap tahun untuk menentukan apakah peristiwa dan kedaan dapat terus mendukung penilaian bahwa umur manfaat tetap tidak terbatas. Jika tidak, perubahan masa manfaat dari tidak terbatas menjadi terbatas diterapkan secara prospektif.

Intangible asset with indefinite useful life Intangible asset with indefinite life is not amortized. The useful life of an intangible asset with an indefinite that is not being amortized is reviewed annually to determine whether events and circumstances continue to support an indefinite useful life assessment for that asset. If they do not, the change in the useful life assessment from indefinite to finite is accounted for on a prospective basis.

Aset takberwujud dengan umur tidak terbatas diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan kapanpun terdapat suatu indikasi bahwa aset takberwujud mungkin mengalami penurunan nilai.

Intangible asset with indefinite life is tested for impairment annually and whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired.

Aset tak berwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya.

Intangible assets are derecognized when disposed of or when there is no future economic benefits are expected from its use or disposal.

2.t. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali 2.t. Business Combination of Entities under

Common Control Kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas – entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan merupakan perubahan kepemilihan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi Perusahaan dan entitas anak secara keseluruhan ataupun bagi entitas individual dalam Perusahaan dan entitas anak tersebut.

Business combination of entities under common control transactions, such as transfers of business conducted within the framework of the reorganization of the entities that are in the same group, not a change of ownership in terms of economic substance, so that the transaction can not result in a gain or loss for the Company and subsidiary as a whole or the individual entity within the Company and subsidiary.

Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atau bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.

Due to business combination transactions of entities under common control does not lead to changes in economic substance or business ownership are exchanged, then the transaction is recognized in the carrying amount based on the pooling of interest method.

Page 272: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

252

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

29

Entitas yang menerima bisnis, dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali di ekuitas dalam akun tambahan modal disetor.

Business entity that receives, in a business combination of entities under common control, recognize the difference between the amount of the consideration transferred and the carrying amount of each transaction is a business combination of entities under common control in equities as part of additional paid in capital.

2.u. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam satu periode. Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Perusahaan menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, atas dampak dari seluruh instrumen berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.

2.u. Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owner of the common shareholders entity by weighted average number of shares outstanding during the period. To compute diluted earnings per share, the Company adjusting the profit or loss attributable to common shareholders of parent entity and weighted average number of shares outstanding, as the effects of all dilutive potential ordinary shares.

Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar untuk perhitungan laba per saham dasar adalah sebesar 1.060.056, 715.064, dan 617.572 masing-masing untuk tanggal 30 April 2016 serta 31 Desember 2015 dan 2014.

Total weighted average number of shares used to compute basic earnings per share is 1,060,056, 715,064, and 617,572 as of April 30, 2016 and December 31, 2015 and 2014.

2.v. Informasi Segmen 2.v. Segment Information

Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: • yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang

memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

• hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh pembuat keputusan operasional tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

• tersedia informasi keuangan yang dapat

dipisahkan.

An operating segment is a component of an entity: • that engages in business activities from which

it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

• whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

• for which discrete financial information is available.

2.w. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan 2.w. Impairment of Non Financial Assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Perusahaan menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut.

At the end of each reporting period, the Company assess whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, the Company shall estimate the recoverable amount of the asset. Recoverable amount is determined for an individual asset, if it is not possible, the Company determines the recoverable amount of the asset’s cash-generating unit.

Page 273: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

253

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

29

Entitas yang menerima bisnis, dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali, mengakui selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali di ekuitas dalam akun tambahan modal disetor.

Business entity that receives, in a business combination of entities under common control, recognize the difference between the amount of the consideration transferred and the carrying amount of each transaction is a business combination of entities under common control in equities as part of additional paid in capital.

2.u. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam satu periode. Untuk tujuan penghitungan laba per saham dilusian, Perusahaan menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk dan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar, atas dampak dari seluruh instrumen berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.

2.u. Earnings per Share Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to owner of the common shareholders entity by weighted average number of shares outstanding during the period. To compute diluted earnings per share, the Company adjusting the profit or loss attributable to common shareholders of parent entity and weighted average number of shares outstanding, as the effects of all dilutive potential ordinary shares.

Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar untuk perhitungan laba per saham dasar adalah sebesar 1.060.056, 715.064, dan 617.572 masing-masing untuk tanggal 30 April 2016 serta 31 Desember 2015 dan 2014.

Total weighted average number of shares used to compute basic earnings per share is 1,060,056, 715,064, and 617,572 as of April 30, 2016 and December 31, 2015 and 2014.

2.v. Informasi Segmen 2.v. Segment Information

Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: • yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang

memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

• hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh pembuat keputusan operasional tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

• tersedia informasi keuangan yang dapat

dipisahkan.

An operating segment is a component of an entity: • that engages in business activities from which

it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);

• whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and

• for which discrete financial information is available.

2.w. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan 2.w. Impairment of Non Financial Assets Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual, dan jika tidak memungkinkan, Perusahaan menentukan jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas dari aset tersebut.

At the end of each reporting period, the Company assess whether there is any indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, the Company shall estimate the recoverable amount of the asset. Recoverable amount is determined for an individual asset, if it is not possible, the Company determines the recoverable amount of the asset’s cash-generating unit.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

30

Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur.

The recoverable amount is the higher of fair value less costs to sell and its value in use. Value in use is the present value of the estimated future cash flows of the asset or cash generating unit. Present values are computed using pre-tax discount rates that reflect the time value of money and the risks specific to the asset or unit whose impairment is being measured.

Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi.

If, and only if, the recoverable amount of an asset is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset shall be reduced to its recoverable amount. The reduction is an impairment loss and is recognized immediately in profit or loss.

Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.

An impairment loss recognized in prior period for an asset other than goodwill is reversed if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If this is the case, the carrying amount of the asset shall be increased to its recoverable amount. That increase is a reversal of an impairment loss.

2.x. Provisi 2.x. Provision

Provisi diakui apabila Perusahaan mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal. Provisi tidak diakui untuk kerugian operasi masa depan.

Provision is recognised when the Company has a present obligation (legal or constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made. Provision is not recognised for future operating losses.

Provisi diukur sebesar nilai kini dari estimasi terbaik manajemen atas pengeluaran yang diharapkan diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban. Tingkat diskonto yang digunakan untuk menentukan nilai kini adalah tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban.

Provision is measured at the present value of management’s best estimate of the expenditure required to settle the obligation. The discount rate used to determine the present value is a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the liability.

2.y. Sumber Ketidakpastian Estimasi dan

Pertimbangan Akuntansi Penting Perusahaan membuat estimasi dan asumsi mengenai masa depan. Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan interim terus dievaluasi berdasarkan pengalaman historis dan faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari peristiwa masa depan yang diyakini wajar. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan

2.y. Source of Estimation Uncertainty and Critical Accounting Judgements The Company makes estimates and assumptions concerning the future. Estimates and considerations used in the preparation of financial statements continue to be evaluated based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed reasonable. Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and actions, actual results may differ from

Page 274: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

254

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

31

jumlah yang diestimasi semula. Asumsi dan pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini.

those estimates. Assumptions and considerations have a significant effect on the carrying amount of assets and liabilities disclosed in below.

Estimasi Umur Manfaat Perusahaan melakukan penelaahan atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan properti investasi berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi atas perubahan estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor tersebut (lihat Catatan 10 untuk nilai tercatat aset tetap).

Estimated of Useful Lives The Company reviews on useful lives of property and equipment based on several factors i.e. technical conditions and technology development in the future. Operating results in the future will be affected by the estimated changes of those factors (see Note 10 for carrying value of property, plant and equipment).

Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Allowance for Impairment of Receivables Nilai wajar piutang ditentukan dengan memperhitungkan penurunan nilai yang bersifat permanen dan nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut. Asumsi yang digunakan untuk menentukan penyisihan penurunan nilai piutang didasarkan penilaian secara individual atas piutang masing-masing debitur (pemberi kerja).

The fair value of accounts receivable is determined by calculating permanent impairment and the carrying value is reduced to recognize the decline. The assumptions used to determine the allowance for impairment of receivables based on an individual assessment of each receivable debtor (employer).

Imbalan Pasca Kerja Post Employment Benefits Nilai kini kewajiban imbalan pasti tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) tersebut mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja.

The present value of post-employment benefits liability depends on several factors that are determined on an actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine the cost (income) include the discount rate. Changes in these assumptions will affect the carrying amount of post-employment benefits.

Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.

The Company determines the appropriate discount rate at the end of the reporting period by the interest rate used to determine the present value of future cash outflows expected to settle an estimated liability. In determining the appropriate level of interest rates, the Company considers the interest rate of government bonds denominated in Rupiah that have a similar period to the corresponding period of the liability.

Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode dimana liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir periode pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 21.

Another key assumption is partly determined by current market conditions during the period in which the post-employment benefits liability is resolved. Changes in the employee benefits assumption will impact recognition of actuarial gains or losses at the end of the reporting period. Information regarding the number of assumptions and post-employment benefits liabilities and expenses disclosed in Note 21.

Page 275: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

255

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

31

jumlah yang diestimasi semula. Asumsi dan pertimbangan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas diungkapkan di bawah ini.

those estimates. Assumptions and considerations have a significant effect on the carrying amount of assets and liabilities disclosed in below.

Estimasi Umur Manfaat Perusahaan melakukan penelaahan atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan properti investasi berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi atas perubahan estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor tersebut (lihat Catatan 10 untuk nilai tercatat aset tetap).

Estimated of Useful Lives The Company reviews on useful lives of property and equipment based on several factors i.e. technical conditions and technology development in the future. Operating results in the future will be affected by the estimated changes of those factors (see Note 10 for carrying value of property, plant and equipment).

Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Allowance for Impairment of Receivables Nilai wajar piutang ditentukan dengan memperhitungkan penurunan nilai yang bersifat permanen dan nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut. Asumsi yang digunakan untuk menentukan penyisihan penurunan nilai piutang didasarkan penilaian secara individual atas piutang masing-masing debitur (pemberi kerja).

The fair value of accounts receivable is determined by calculating permanent impairment and the carrying value is reduced to recognize the decline. The assumptions used to determine the allowance for impairment of receivables based on an individual assessment of each receivable debtor (employer).

Imbalan Pasca Kerja Post Employment Benefits Nilai kini kewajiban imbalan pasti tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya (penghasilan) tersebut mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan pascakerja.

The present value of post-employment benefits liability depends on several factors that are determined on an actuarial basis based on several assumptions. Assumptions used to determine the cost (income) include the discount rate. Changes in these assumptions will affect the carrying amount of post-employment benefits.

Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.

The Company determines the appropriate discount rate at the end of the reporting period by the interest rate used to determine the present value of future cash outflows expected to settle an estimated liability. In determining the appropriate level of interest rates, the Company considers the interest rate of government bonds denominated in Rupiah that have a similar period to the corresponding period of the liability.

Asumsi kunci lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini, selama periode dimana liabilitas imbalan pascakerja terselesaikan. Perubahan asumsi imbalan kerja ini akan berdampak pada pengakuan keuntungan atau kerugian aktuarial pada akhir periode pelaporan. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan pascakerja diungkapkan pada Catatan 21.

Another key assumption is partly determined by current market conditions during the period in which the post-employment benefits liability is resolved. Changes in the employee benefits assumption will impact recognition of actuarial gains or losses at the end of the reporting period. Information regarding the number of assumptions and post-employment benefits liabilities and expenses disclosed in Note 21.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

32

Pajak Penghasilan Income Tax Menentukan provisi atas pajak penghasilan badan mewajibkan pertimbangan signifikan oleh manajemen. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Determine the provision for corporate income taxes requires significant judgment by management. There are certain transactions and computations end tax determination is uncertain during the normal business activities. The Company recognizes income tax liabilities based on estimates of whether there will be an additional income tax.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar.

When the fair value of financial assets and liabilities recorded in the consolidated statements of financial position is not available in an active market, it is determined using valuation techniques including the use of mathematical models. Input for this model is derived from observable market data through the data available. When observable market data is not available, management judgment is required to determine the fair value.

3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalents

30 April 2016/April 30, 2016 2015 2014

Rp Rp Rp

Kas/ Cash on Hand 260,746,410 245,141,165 67,497,621 Bank/ Cash in Banks

Pihak-pihak Ketiga/ Third PartiesRupiah

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 137,645,006,486 87,757,329,373 42,200,541,404 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 15,876,291,543 5,199,756,198 4,953,227,916 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2,997,539,887 4,983,675,281 --

Jumlah/ Total 156,518,837,916 97,940,760,852 47,153,769,320

Deposito Berjangka/ Time DepositsPihak-pihak Ketiga/ Third PartiesRupiah

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 100,000,000,000 -- 225,000,000,000 Jumlah/ Total 100,000,000,000 -- 225,000,000,000

Jumlah Kas dan Setara Kas/Total Cash and Cash Equivalents 256,779,584,326 98,185,902,017 272,221,266,941

Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka per Tahun (%)/Interest Rate of Time Deposits per Annum (%) 5.40% 5.40% 5.40%

Jangka Waktu/ Time Period 1 Bulan/ Month 1 Bulan/ Month 1 Bulan/ Month

31 Desember/ December 31 ,

Page 276: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

256

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

33

4. Piutang Usaha 4. Account Receivables

a. Piutang Usaha Jangka Pendek a. Short Term Account Receivables Rincian saldo piutang usaha jangka pendek adalah sebagai berikut:

The details of short term account receivables are as follows:

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-pihak Berelasi Related PartiesPiutang Usaha 1,113,416,028,989 307,141,127,058 160,516,463,207 Account Receivables

Dikurangi : Penyisihan Kerugian Less: Allowance for Impairment Losses Penurunan Nilai Piutang -- -- -- of Account Receivables

Jumlah Pihak-pihak Berelasi 1,113,416,028,989 307,141,127,058 160,516,463,207 Total Related PartiesPihak-pihak Ketiga Third Parties

Piutang Usaha 231,909,211,365 204,805,153,409 479,956,001,518 Account Receivables

Dikurangi : Penyisihan Kerugian -- -- -- Less: Allowance for Impairment Losses Penurunan Nilai Piutang of Account Receivables

Jumlah Pihak-pihak Ketiga 231,909,211,365 204,805,153,409 479,956,001,518 Total Related PartiesJumlah Piutang Usaha 1,345,325,240,354 511,946,280,467 640,472,464,725 Total Account Receivables

31 Desember/ December 31 ,

Rincian saldo piutang usaha kepada pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The details of account receivables to related parties are as follows:

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-pihak Berelasi/ Related PartiesPT Waskita Karya (Persero) Tbk 918,080,331,123 290,149,235,662 155,833,517,151 KSO Waskita - Adhi 70,800,000,000 -- --PT Waskita Toll Road 33,335,895,948 -- --KSO Waskita - PP - HK 32,062,009,500 -- --Lainnya (Dibawah Rp 20 Milyar)/

Others (below Rp 20 Billion) 59,137,792,418 16,991,891,396 4,682,946,056 Jumlah Pihak-pihak Berelasi/

Total Related Parties 1,113,416,028,989 307,141,127,058 160,516,463,207

31 Desember/ December 31 ,

Rincian saldo piutang usaha kepada pihak-pihak ketiga adalah sebagai berikut:

The details of account receivables to third parties are as follows:

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-pihak Ketiga/ Third PartiesPT Kapuk Naga Indah 47,484,189,955 47,484,189,955 21,896,694,293 KSO Waskita - PP - Hutama Karya -- 35,834,212,250 --PT Kresna Kusuma Dyandra Marga -- -- 400,011,053,972 Lainnya (Dibawah Rp 20 Milyar)

Others (below Rp 20 Billion) 184,425,021,410 121,486,751,204 58,048,253,253 Jumlah Pihak-pihak Ketiga/

Total Third Parties 231,909,211,365 204,805,153,409 479,956,001,518

31 Desember/ December 31 ,

Page 277: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

257

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

33

4. Piutang Usaha 4. Account Receivables

a. Piutang Usaha Jangka Pendek a. Short Term Account Receivables Rincian saldo piutang usaha jangka pendek adalah sebagai berikut:

The details of short term account receivables are as follows:

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-pihak Berelasi Related PartiesPiutang Usaha 1,113,416,028,989 307,141,127,058 160,516,463,207 Account Receivables

Dikurangi : Penyisihan Kerugian Less: Allowance for Impairment Losses Penurunan Nilai Piutang -- -- -- of Account Receivables

Jumlah Pihak-pihak Berelasi 1,113,416,028,989 307,141,127,058 160,516,463,207 Total Related PartiesPihak-pihak Ketiga Third Parties

Piutang Usaha 231,909,211,365 204,805,153,409 479,956,001,518 Account Receivables

Dikurangi : Penyisihan Kerugian -- -- -- Less: Allowance for Impairment Losses Penurunan Nilai Piutang of Account Receivables

Jumlah Pihak-pihak Ketiga 231,909,211,365 204,805,153,409 479,956,001,518 Total Related PartiesJumlah Piutang Usaha 1,345,325,240,354 511,946,280,467 640,472,464,725 Total Account Receivables

31 Desember/ December 31 ,

Rincian saldo piutang usaha kepada pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The details of account receivables to related parties are as follows:

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-pihak Berelasi/ Related PartiesPT Waskita Karya (Persero) Tbk 918,080,331,123 290,149,235,662 155,833,517,151 KSO Waskita - Adhi 70,800,000,000 -- --PT Waskita Toll Road 33,335,895,948 -- --KSO Waskita - PP - HK 32,062,009,500 -- --Lainnya (Dibawah Rp 20 Milyar)/

Others (below Rp 20 Billion) 59,137,792,418 16,991,891,396 4,682,946,056 Jumlah Pihak-pihak Berelasi/

Total Related Parties 1,113,416,028,989 307,141,127,058 160,516,463,207

31 Desember/ December 31 ,

Rincian saldo piutang usaha kepada pihak-pihak ketiga adalah sebagai berikut:

The details of account receivables to third parties are as follows:

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-pihak Ketiga/ Third PartiesPT Kapuk Naga Indah 47,484,189,955 47,484,189,955 21,896,694,293 KSO Waskita - PP - Hutama Karya -- 35,834,212,250 --PT Kresna Kusuma Dyandra Marga -- -- 400,011,053,972 Lainnya (Dibawah Rp 20 Milyar)

Others (below Rp 20 Billion) 184,425,021,410 121,486,751,204 58,048,253,253 Jumlah Pihak-pihak Ketiga/

Total Third Parties 231,909,211,365 204,805,153,409 479,956,001,518

31 Desember/ December 31 ,

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

34

Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

The accounts receivable by age (day) category are as follows:

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Sampai dengan 12 bulan Up to 12 MonthsBelum Jatuh Tempo 909,982,982,065 335,510,398,443 640,427,584,725 Not Yet DueSudah Jatuh Tempo 426,969,051,794 176,435,882,024 44,880,000 Past Due

> 13 - 24 bulan - Sudah Jatuh Tempo 8,373,206,495 -- -- >13 - 24 Months - Past Due> 25 - 36 bulan - Sudah Jatuh Tempo -- -- -- >25 - 36 Months - Past Due> 36 bulan - Sudah Jatuh Tempo -- -- -- >36 Months - Past Due

Jumlah 1,345,325,240,354 511,946,280,467 640,472,464,725 Total

31 Desember/ December 31 ,

Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pada 30 April 2016 dan 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar nihil.

The allowance for impairment losses of receivable as of April 30, 2016 and December 31, 2015 and 2014 amounted to nil respectively.

Piutang usaha dijaminkan pada bank pemberi jaminan yaitu PT Bank BNI (Persero) Tbk (Catatan 12), piutang yang dijaminkan terhadap proyek yaitu tagihan termin per 31 Desember 2014 sebesar Rp240.461.410.753. Manajemen berkeyakinan seluruh bahwa piutang dapat tertagih, sehingga manajemen tidak mencadangkan penurunan nilai piutang usaha pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014.

Accounts receivable as collateral on bank lenders, PT Bank BNI (Persero) Tbk (Note 12), the accounts receivables which is used as collateral as of Desember 31, 2014 amounted to Rp240,461,410,753 respectively. Management believes that all of the accounts receivable are fully collectible, therefore management did not make any provision for impairment loss for accounts receivable as of April 30, 2016, December 31, 2015 and 2014.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

Management also believes that there is no significant risk concentrated in third party receivables.

Pada 30 April 2016 dan 31 Desember 2015, piutang terkonsentrasi pada pihak berelasi (Catatan 33).

As of April 30, 2016 and December 31, 2016, Accounts Receivables is concentrated to related parties (Note 33).

b. Piutang Usaha Jangka Panjang b.Long Term Account Receivables

Per 30 April 2016 dan 31 Desember 2015 seluruh saldo piutang usaha jangka panjang adalah kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp2.443.795.564.260 dan Rp2.320.143.697.504.

As of April 30, 2016 and December 31, 2015 all outstanding longterm account receivables are to related parties amounting to Rp2,443,795,564,260 and Rp2,320,143,697,504, respectively.

Rincian saldo piutang usaha jangka panjang kepada pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut :

Details of longterm receivable account receivables to related parties are as follows :

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties PT Kresna Kusuma Dyandra Marga 2,354,912,440,423 2,269,226,842,631 -- PT Cimanggis Cibitung Tollways 88,883,123,837 50,916,854,873 --

Jumlah Pihak-pihak Berelasi/Total Related Parties 2,443,795,564,260 2,320,143,697,504 --

31 Desember/ December 31 ,

Page 278: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

258

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

35

Jumlah piutang usaha jangka panjang berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

The longterm accounts receivable by age (day) category are as follows:

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Sampai dengan 12 bulan Up to 12 MonthsBelum Jatuh Tempo 2,443,795,564,260 2,320,143,697,504 -- Not Yet DueSudah Jatuh Tempo -- -- -- Past Due

> 13 - 24 bulan - Sudah Jatuh Tempo -- -- -- >13 - 24 Months - Past Due> 25 - 36 bulan - Sudah Jatuh Tempo -- -- -- >25 - 36 Months - Past Due> 36 bulan - Sudah Jatuh Tempo -- -- -- >36 Months - Past DueJumlah 2,443,795,564,260 2,320,143,697,504 -- Total

31 Desember/ December 31 ,

5. Piutang Lain-lain 5. Other Receivables

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak Berelasi/ Related PartiesPT Waskita Karya (Persero) Tbk 4,950,000,000 4,950,000,000 4,950,000,000 Piutang Karyawan 2,500,000 2,500,000 -- Jumlah Pihak Berelasi/ Total Related Parties 4,952,500,000 4,952,500,000 4,950,000,000

Pihak Ketiga/ Third PartiesLainnya (Dibawah Rp 1 Milyar)/

Others (below Rp 1 Billion) 1,126,298,135 1,326,430 -- Jumlah Pihak Ketiga/ Total Third Parties 1,126,298,135 1,326,430 --

Dikurangi : Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang/Less: Allowance for Impairment Losses of

Account Receivables -- -- --

Jumlah 6,078,798,135 4,953,826,430 4,950,000,000

31 Desember/ December 31 ,

Piutang lain-lain merupakan piutang Perusahaan kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan jatuh tempo pada 30 April 2017 berdasarkan Berita Acara Utang dan Piutang antara Perusahaan dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tanggal 27 Juli 2016 (Catatan 36). Piutang lain-lain sebesar Rp1.121.298.135 merupakan piutang dari pemasok Perusahaan.

Other receivables represents the Company’s receivable from PT Waskita Karya (Persero) Tbk that will be due on April 30, 2017 based on the minutes of meeting of receivable and payables between the Company and PT Waskita Karya (Persero) Tbk on July 27, 2016 (Note 36). Other receivables amounting Rp1,121,298,135 is receivable from the Company’s Supplier.

Manajemen berkeyakinan seluruh bahwa piutang dapat tertagih, sehingga manajemen tidak mencadangkan penurunan nilai piutang usaha pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014.

Management believes that all of the accounts receivable are fully collectible, therefore management did not make any provision for impairment loss for accounts receivable as of April 30, 2016, December 31, 2015 and 2014.

Page 279: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

259

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

35

Jumlah piutang usaha jangka panjang berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:

The longterm accounts receivable by age (day) category are as follows:

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Sampai dengan 12 bulan Up to 12 MonthsBelum Jatuh Tempo 2,443,795,564,260 2,320,143,697,504 -- Not Yet DueSudah Jatuh Tempo -- -- -- Past Due

> 13 - 24 bulan - Sudah Jatuh Tempo -- -- -- >13 - 24 Months - Past Due> 25 - 36 bulan - Sudah Jatuh Tempo -- -- -- >25 - 36 Months - Past Due> 36 bulan - Sudah Jatuh Tempo -- -- -- >36 Months - Past DueJumlah 2,443,795,564,260 2,320,143,697,504 -- Total

31 Desember/ December 31 ,

5. Piutang Lain-lain 5. Other Receivables

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak Berelasi/ Related PartiesPT Waskita Karya (Persero) Tbk 4,950,000,000 4,950,000,000 4,950,000,000 Piutang Karyawan 2,500,000 2,500,000 -- Jumlah Pihak Berelasi/ Total Related Parties 4,952,500,000 4,952,500,000 4,950,000,000

Pihak Ketiga/ Third PartiesLainnya (Dibawah Rp 1 Milyar)/

Others (below Rp 1 Billion) 1,126,298,135 1,326,430 -- Jumlah Pihak Ketiga/ Total Third Parties 1,126,298,135 1,326,430 --

Dikurangi : Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang/Less: Allowance for Impairment Losses of

Account Receivables -- -- --

Jumlah 6,078,798,135 4,953,826,430 4,950,000,000

31 Desember/ December 31 ,

Piutang lain-lain merupakan piutang Perusahaan kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan jatuh tempo pada 30 April 2017 berdasarkan Berita Acara Utang dan Piutang antara Perusahaan dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada tanggal 27 Juli 2016 (Catatan 36). Piutang lain-lain sebesar Rp1.121.298.135 merupakan piutang dari pemasok Perusahaan.

Other receivables represents the Company’s receivable from PT Waskita Karya (Persero) Tbk that will be due on April 30, 2017 based on the minutes of meeting of receivable and payables between the Company and PT Waskita Karya (Persero) Tbk on July 27, 2016 (Note 36). Other receivables amounting Rp1,121,298,135 is receivable from the Company’s Supplier.

Manajemen berkeyakinan seluruh bahwa piutang dapat tertagih, sehingga manajemen tidak mencadangkan penurunan nilai piutang usaha pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014.

Management believes that all of the accounts receivable are fully collectible, therefore management did not make any provision for impairment loss for accounts receivable as of April 30, 2016, December 31, 2015 and 2014.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

36

6. Persediaan 6. Inventories 30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Persediaan Bahan Baku 159,137,609,865 52,546,375,453 21,178,898,885 Raw MaterialSpare Part 7,399,599,618 2,004,917,840 -- Spare Part

Jumlah 166,537,209,483 54,551,293,293 21,178,898,885 TotalDikurangi : Penurunan Less: Impairment Losses of

Nilai Persediaan -- -- -- Inventories

Jumlah 166,537,209,483 54,551,293,293 21,178,898,885 Total

31 Desember/ December 31 ,

Persediaan precast merupakan persediaan produk beton yang terdiri dari persediaan barang jadi produk beton, persediaan bahan baku dan bahan penolong serta persediaan barang dalam proses. Persediaan bahan baku dan penolong merupakan persediaan yang akan digunakan dalam proses produksi, seperti semen, pasir, besi, kawat, dan lain-lain.

An inventory of precast concrete products inventory consists of finished goods inventory concrete products, supply of raw materials and supporting materials and inventories of goods in process. Inventories of raw and supporting materials are supplies that will be used in the production process, such as cement, sand, iron, wire, and others.

Persediaan Sparepart merupakan persediaan suku cadang yang digunakan untuk mengganti suku cadang yang rusak dari peralatan pabrik dan alat pengangkutan.

Sparepart Inventory consist of sparepart used to replace damaged sparepart of factory equipment and transportation equipment.

Berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir tahun, manajemen tidak membentuk penurunan terhadap nilai persediaan pada 30 April 2016, 31 Desember 2015, dan 31 Desember 2014.

Based on the review of the condition of inventories at the end of the year, the Management does not form a decrease in the value of inventory at April 30, 2016, December 31, 2015, and December 31, 2014.

Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual wajar dikurangi taksiran biaya untuk memperoleh atau menjual barang jadi.

Net realizable value is the estimated selling price less the estimated costs reasonable to acquire or sell the finished goods.

7. Perpajakan 7. Taxes

a. Pajak Dibayar Dimuka a. Prepaid Taxes

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2015 238,941,476,503 148,115,286,028 -- Value Added Tax - 2015Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2014 31,473,105,673 31,473,105,673 31,473,105,673 Value Added Tax - 2014PPh 22 5,525,326,986 1,780,138,903 -- Article 22PPh 23 4,000,000 4,000,000 -- Article 23

Jumlah 275,943,909,162 181,372,530,604 31,473,105,673 Total

31 Desember/ December 31 ,

b. Utang Pajak b. Tax Payables

Page 280: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

260

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

37

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Pajak Pertambahan Nilai 230,558,710,950 192,157,189,013 30,874,678,489 Value Added TaxPasal 4 (2) - Final 5,635,177,420 4,852,986,904 2,498,480,729 Article 4 (2) - FinalPasal 23 1,058,311,524 1,331,632,314 331,927,123 Article 23Pasal 21 163,722,247 354,926,698 370,297,540 Article 21Jasa Konstruksi 1,250,000 -- -- Construction ServicePasal 22 86,364 1,373,246 -- Article 22Pasal 29 Article 29

30 April 2016 112,090,220,436 -- -- April 30, 201631 Desember 2015 1,678,939,867 9,585,720,425 -- December 31, 2015

Jumlah 351,186,418,809 208,283,828,600 34,075,383,881 Total

31 Desember/ December 31 ,

c. Beban Pajak Penghasilan Kini c. Income Tax Expenses

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Pajak Kini 112,090,220,436 797,453,333 11,180,627,089 2,392,360,034 Current Tax

Jumlah 112,090,220,436 797,453,333 11,180,627,089 2,392,360,034 Total

31 Desember/ December 3130 April/ April 30

d. Rekonsiliasi Pajak Penghasilan d. Income Tax Reconciliation

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Bagian Laba (Rugi) Penghasilan Profit (Loss) Not Subject toNon Final Final Income TaxProduksi Beton 262,783,942,318 60,914,993,533 345,550,212,095 142,697,195,530 Domestic (Precast Production)Pendapatan Lain-lain Non Beton -- -- -- -- Other Income Non-Precast

Total Bagian Laba (Rugi) Penghasilan Total Profit (Loss) Not Subject toNon Final 262,783,942,318 60,914,993,533 345,550,212,095 142,697,195,530 Final Income Tax

Perbedaan Temporer: Deductible DifferencesPendapatan Usaha - Pesanan Sales - Turnkey Method

metode turnkey 941,589,215,373 (310,462,389,801) (1,862,774,338,806) (400,011,053,972) Job OrderBeban Pokok Usaha - Pesanan Cost of Sales - Turnkey Method

metode turnkey (741,212,203,152) 249,557,249,079 1,518,343,494,472 264,592,497,582 Job OrderBeban Umum & Administrasi - General and Adm Expenses -

Pesanan metode turnkey (15,661,347,914) 1,833,315,906 34,679,867,097 2,992,449,631 Turnkey Method Job OrderBeban Depresiasi Aktiva Tetap -- 1,360,286,213 8,161,717,276 -- Depreciation ExpensesKewajiban Imbalan Kerja 661,702,393 -- 816,122,609 -- Employee Benefit

Jumlah 185,377,366,700 (57,711,538,604) (300,773,137,352) (132,426,106,759) Total

Perbedaan Tetap Non-Deductible DifferencesBeban Pegawai 383,542,952 336,467,328 1,345,869,311 101,775,000 Office ExpensesPajak atas bunga bank/Jasgir 283,991,544 66,394,757 265,579,029 89,356,277 Interest ExpensesSumbangan 195,756,707 84,289,404 337,157,616 33,000,000 Donation ExpensesBeban Representasi 284,022,812 38,193,200 152,772,800 82,747,342 Representation ExpenseBeban kantor 361,130,401 50,629,383 202,517,531 916,500 Office ExpensesBeban Perjalanan/Kendaraan 14,800,000 195,500 782,000 14,400,000 Transport/Vehicles ExpensesPendapatan Lain-lain (1,323,671,689) (589,811,169) (2,359,244,674) (1,023,843,754) Interest Income

-- Jumlah 199,572,727 (13,641,597) (54,566,387) (701,648,635) Total

Laba Kena Pajak 448,360,881,745 3,189,813,332 44,722,508,356 9,569,440,136 Taxable Income

Beban Pajak Non Final Kini Non Final Tax Expenses 25% x 2016 : Rp 448,360,881,745 112,090,220,436 -- -- -- 25% x 2016 : Rp 448,360,881,745 25% x 2015 (12 Bulan) : Rp 44.722.508.356 -- -- 11,180,627,089 -- 25% x 2015 (12 Months) : Rp 44,722,508,356 25% x 2015 (4 Bulan) : Rp 3.189.813.332 -- 797,453,333 -- -- 25% x 2015 (4 Months) : Rp 3,189,813,332 25% x 2014 : Rp 9.569.440.136 -- -- -- 2,392,360,034 25% x 2014 : Rp 9,569,440,136

Utang Pajak Kini Non Final 112,090,220,436 797,453,333 11,180,627,089 2,392,360,034 Tax Payable Current Non Final

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

Page 281: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

261

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

37

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Pajak Pertambahan Nilai 230,558,710,950 192,157,189,013 30,874,678,489 Value Added TaxPasal 4 (2) - Final 5,635,177,420 4,852,986,904 2,498,480,729 Article 4 (2) - FinalPasal 23 1,058,311,524 1,331,632,314 331,927,123 Article 23Pasal 21 163,722,247 354,926,698 370,297,540 Article 21Jasa Konstruksi 1,250,000 -- -- Construction ServicePasal 22 86,364 1,373,246 -- Article 22Pasal 29 Article 29

30 April 2016 112,090,220,436 -- -- April 30, 201631 Desember 2015 1,678,939,867 9,585,720,425 -- December 31, 2015

Jumlah 351,186,418,809 208,283,828,600 34,075,383,881 Total

31 Desember/ December 31 ,

c. Beban Pajak Penghasilan Kini c. Income Tax Expenses

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Pajak Kini 112,090,220,436 797,453,333 11,180,627,089 2,392,360,034 Current Tax

Jumlah 112,090,220,436 797,453,333 11,180,627,089 2,392,360,034 Total

31 Desember/ December 3130 April/ April 30

d. Rekonsiliasi Pajak Penghasilan d. Income Tax Reconciliation

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Bagian Laba (Rugi) Penghasilan Profit (Loss) Not Subject toNon Final Final Income TaxProduksi Beton 262,783,942,318 60,914,993,533 345,550,212,095 142,697,195,530 Domestic (Precast Production)Pendapatan Lain-lain Non Beton -- -- -- -- Other Income Non-Precast

Total Bagian Laba (Rugi) Penghasilan Total Profit (Loss) Not Subject toNon Final 262,783,942,318 60,914,993,533 345,550,212,095 142,697,195,530 Final Income Tax

Perbedaan Temporer: Deductible DifferencesPendapatan Usaha - Pesanan Sales - Turnkey Method

metode turnkey 941,589,215,373 (310,462,389,801) (1,862,774,338,806) (400,011,053,972) Job OrderBeban Pokok Usaha - Pesanan Cost of Sales - Turnkey Method

metode turnkey (741,212,203,152) 249,557,249,079 1,518,343,494,472 264,592,497,582 Job OrderBeban Umum & Administrasi - General and Adm Expenses -

Pesanan metode turnkey (15,661,347,914) 1,833,315,906 34,679,867,097 2,992,449,631 Turnkey Method Job OrderBeban Depresiasi Aktiva Tetap -- 1,360,286,213 8,161,717,276 -- Depreciation ExpensesKewajiban Imbalan Kerja 661,702,393 -- 816,122,609 -- Employee Benefit

Jumlah 185,377,366,700 (57,711,538,604) (300,773,137,352) (132,426,106,759) Total

Perbedaan Tetap Non-Deductible DifferencesBeban Pegawai 383,542,952 336,467,328 1,345,869,311 101,775,000 Office ExpensesPajak atas bunga bank/Jasgir 283,991,544 66,394,757 265,579,029 89,356,277 Interest ExpensesSumbangan 195,756,707 84,289,404 337,157,616 33,000,000 Donation ExpensesBeban Representasi 284,022,812 38,193,200 152,772,800 82,747,342 Representation ExpenseBeban kantor 361,130,401 50,629,383 202,517,531 916,500 Office ExpensesBeban Perjalanan/Kendaraan 14,800,000 195,500 782,000 14,400,000 Transport/Vehicles ExpensesPendapatan Lain-lain (1,323,671,689) (589,811,169) (2,359,244,674) (1,023,843,754) Interest Income

-- Jumlah 199,572,727 (13,641,597) (54,566,387) (701,648,635) Total

Laba Kena Pajak 448,360,881,745 3,189,813,332 44,722,508,356 9,569,440,136 Taxable Income

Beban Pajak Non Final Kini Non Final Tax Expenses 25% x 2016 : Rp 448,360,881,745 112,090,220,436 -- -- -- 25% x 2016 : Rp 448,360,881,745 25% x 2015 (12 Bulan) : Rp 44.722.508.356 -- -- 11,180,627,089 -- 25% x 2015 (12 Months) : Rp 44,722,508,356 25% x 2015 (4 Bulan) : Rp 3.189.813.332 -- 797,453,333 -- -- 25% x 2015 (4 Months) : Rp 3,189,813,332 25% x 2014 : Rp 9.569.440.136 -- -- -- 2,392,360,034 25% x 2014 : Rp 9,569,440,136

Utang Pajak Kini Non Final 112,090,220,436 797,453,333 11,180,627,089 2,392,360,034 Tax Payable Current Non Final

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

38

Penghasilan kena pajak hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan tahun 2015 dan 2014.

Taxable income becomes the basis for filing its annual corporate income tax (SPT) in 2015 and 2014.

e. Pajak Tangguhan e. Deferred Tax

31 Desember 2015/ Dikreditkan Dikreditkan ke 30 April 2016/December 31, 2015 (Dibebankan) Penghasilan April 30, 2016

ke Laporan Komprehensif Lain/Laba Rugi/ Credited to Other

Credited (Charged) Comprehensiveto Profit or Loss Income

Rp Rp Rp Rp

Aset Pajak Tangguhan/ Deferred Tax AssetLiabilitas Imbalan pasca kerja/

Employee Benefit Liabilities -- 282,428,312 87,027,939 369,456,251

Total Aset Pajak Tangguhan/ Total Deferred Tax Assets -- 282,428,312 87,027,939 369,456,251

8. Uang Muka 8. Advances

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

PPN Keluaran yang belum diterima 80,845,177,111 57,742,401,949 971,316,174 VAT Out Not Yet Received

Uang Muka Pihak Ketiga 31,321,459,998 30,187,285,386 517,276,500 Advance to Third Parties

Jumlah 112,166,637,109 87,929,687,335 1,488,592,674 Total

31 Desember/ December 31 ,

Uang muka pihak ketiga diberikan kepada sub kontraktor yang bekerja pada proyek yang dilaksanakan oleh Perusahaan. Penyelesaian uang muka akan dipertanggungjawabkan oleh pihak ketiga yang bersangkutan.

Advances to third party was granted to sub-contractors who working on the Company’s project. Settlement of advances will be accounted by respective sub-contractors.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Keluaran belum diterima merupakan pengakuan PPN Keluaran atas termin yang telah ditagihkan, namum belum dibayar oleh Pembeli Produk.

Value Added Tax (VAT) Out has not received represent VAT Out on terms charged to, but have not been paid by the Customers.

9. Biaya Dibayar di Muka 9. Prepaid Expenses

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Biaya Dibayar di Muka 37,701,888,350 43,255,309,720 8,175,200,356 Prepaid Expenses

Asuransi Dibayar di Muka 9,379,897,238 5,594,128,616 113,824,000 Prepaid Insurance

Sewa Jangka Pendek 7,361,869,538 15,876,059,969 858,488,115 Rental - Short Term

Jumlah 54,443,655,126 64,725,498,305 9,147,512,471 Total

31 Desember/ December 31 ,

Page 282: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

262

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

39

Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang dibayarkan untuk mendirikan plant di atas tanah yang disewa. Biaya dibayar di muka akan diamortisasi dan dibebankan kepada masing-masing plant sesuai dengan jangka waktu sewa tanah.

Prepaid expenses are represent cost to set up a plant on rent of land. Prepaid expenses are amortized and charged to each plant according to the term rent of the land.

10. Aset Tetap 10. Property, Plant and Equipments

Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Penilaian Kembali/ Reklasifikasi/ Saldo AkhirBeginning Balance Additions Deductions Revaluation Reclassification Ending Balance

Rp Rp Rp Rp Rp RpBiaya Perolehan Acquisition Cost

LangsungTanah 140,082,000,000 805,726,000 -- -- -- 140,887,726,000 LandGedung 54,182,619,791 -- -- -- -- 54,182,619,791 BuildingPabrik 28,557,974,357 -- -- -- -- 28,557,974,357 PlantPerlengkapan Kantor 3,072,249,686 419,213,743 -- -- -- 3,491,463,429 Office EquipmentPeralatan Proyek 395,505,232,513 50,277,289,714 -- -- -- 445,782,522,227 Project EquipmentKendaraan 9,654,688 -- -- -- -- 9,654,688 Vehicles

Jumlah 621,409,731,035 51,502,229,457 -- -- -- 672,911,960,492 Total

Aset Tetap Dalam Construction inPembangunan ProgressTanah 214,010,065,250 165,821,562,750 -- -- -- 379,831,628,000 LandGedung dan Pabrik 121,203,492,562 267,585,880,162 -- -- -- 388,789,372,724 BuildingPerlengkapan Kantor 2,540,694,006 235,114,986 -- -- -- 2,775,808,992 Office EquipmentPeralatan Proyek 122,864,499,128 40,356,123,351 -- -- -- 163,220,622,479 Project Equipment

Jumlah 460,618,750,946 473,998,681,249 -- -- -- 934,617,432,195 TotalAkumulasi Accumulated

Penyusutan DepreciationGedung 2,064,619,789 1,331,361,076 -- -- -- 3,395,980,865 BuildingPabrik 794,309,908 -- -- -- -- 794,309,908 PlantPerlengkapan Kantor 1,153,872,068 328,395,078 -- -- -- 1,482,267,146 Office EquipmentPeralatan Proyek 90,661,616,821 31,442,577,476 -- -- -- 122,104,194,297 Project EquipmentKendaraan 2,715,381 544,752 -- -- -- 3,260,133 VehiclesJumlah 94,677,133,967 33,102,878,382 -- -- -- 127,780,012,349 Total

Nilai Buku 987,351,348,015 1,479,749,380,339 Net Carrying Value

30 April 2016/April 30, 2016

Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Penilaian Kembali/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir

Beginning Balance Additions Deductions Revaluation Reclassification Ending BalanceRp Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Acquisition CostLangsungTanah 1,405,453,720 59,545,869,131 -- 87,446,677,149 (8,316,000,000) 140,082,000,000 LandGedung 2,086,622,779 41,965,397,046 -- 10,130,599,966 -- 54,182,619,791 BuildingPabrik 6,979,484,295 21,578,490,062 -- -- -- 28,557,974,357 PlantPerlengkapan Kantor 1,151,276,934 1,920,972,752 -- -- -- 3,072,249,686 Office EquipmentPeralatan Proyek 148,772,465,619 246,732,766,894 -- -- -- 395,505,232,513 Project EquipmentKendaraan 9,654,688 -- -- -- -- 9,654,688 Vehicles

Jumlah 160,404,958,035 371,743,495,885 -- 97,577,277,115 (8,316,000,000) 621,409,731,035 Total

Aset Tetap Dalam Construction inPembangunan ProgressTanah 56,968,587,000 148,725,478,250 -- -- 8,316,000,000 214,010,065,250 LandGedung dan Pabrik 44,362,440 121,159,130,122 -- -- -- 121,203,492,562 BuildingPerlengkapan Kantor 562,318,813 1,978,375,193 -- -- -- 2,540,694,006 Office EquipmentPeralatan Proyek 10,993,714,251 111,870,784,877 -- -- -- 122,864,499,128 Project Equipment

Jumlah 68,568,982,504 383,733,768,442 -- -- 8,316,000,000 460,618,750,946 Total

Akumulasi AccumulatedPenyusutan DepreciationGedung 24,225,561 2,040,394,228 -- -- -- 2,064,619,789 BuildingPabrik 58,162,369 736,147,539 -- -- -- 794,309,908 PlantPerlengkapan Kantor 4,964,127 1,148,907,941 -- -- -- 1,153,872,068 Office EquipmentPeralatan Proyek 7,210,563,141 83,451,053,680 -- -- -- 90,661,616,821 Project EquipmentKendaraan 402,279 2,313,102 -- -- -- 2,715,381 Vehicles

Jumlah 7,298,317,477 87,378,816,490 -- -- -- 94,677,133,967 Total

Nilai Buku 221,675,623,063 987,351,348,015 Net Carrying Value

31 Desember 2015/December 31, 2015

Page 283: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

263

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

39

Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang dibayarkan untuk mendirikan plant di atas tanah yang disewa. Biaya dibayar di muka akan diamortisasi dan dibebankan kepada masing-masing plant sesuai dengan jangka waktu sewa tanah.

Prepaid expenses are represent cost to set up a plant on rent of land. Prepaid expenses are amortized and charged to each plant according to the term rent of the land.

10. Aset Tetap 10. Property, Plant and Equipments

Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Penilaian Kembali/ Reklasifikasi/ Saldo AkhirBeginning Balance Additions Deductions Revaluation Reclassification Ending Balance

Rp Rp Rp Rp Rp RpBiaya Perolehan Acquisition Cost

LangsungTanah 140,082,000,000 805,726,000 -- -- -- 140,887,726,000 LandGedung 54,182,619,791 -- -- -- -- 54,182,619,791 BuildingPabrik 28,557,974,357 -- -- -- -- 28,557,974,357 PlantPerlengkapan Kantor 3,072,249,686 419,213,743 -- -- -- 3,491,463,429 Office EquipmentPeralatan Proyek 395,505,232,513 50,277,289,714 -- -- -- 445,782,522,227 Project EquipmentKendaraan 9,654,688 -- -- -- -- 9,654,688 Vehicles

Jumlah 621,409,731,035 51,502,229,457 -- -- -- 672,911,960,492 Total

Aset Tetap Dalam Construction inPembangunan ProgressTanah 214,010,065,250 165,821,562,750 -- -- -- 379,831,628,000 LandGedung dan Pabrik 121,203,492,562 267,585,880,162 -- -- -- 388,789,372,724 BuildingPerlengkapan Kantor 2,540,694,006 235,114,986 -- -- -- 2,775,808,992 Office EquipmentPeralatan Proyek 122,864,499,128 40,356,123,351 -- -- -- 163,220,622,479 Project Equipment

Jumlah 460,618,750,946 473,998,681,249 -- -- -- 934,617,432,195 TotalAkumulasi Accumulated

Penyusutan DepreciationGedung 2,064,619,789 1,331,361,076 -- -- -- 3,395,980,865 BuildingPabrik 794,309,908 -- -- -- -- 794,309,908 PlantPerlengkapan Kantor 1,153,872,068 328,395,078 -- -- -- 1,482,267,146 Office EquipmentPeralatan Proyek 90,661,616,821 31,442,577,476 -- -- -- 122,104,194,297 Project EquipmentKendaraan 2,715,381 544,752 -- -- -- 3,260,133 VehiclesJumlah 94,677,133,967 33,102,878,382 -- -- -- 127,780,012,349 Total

Nilai Buku 987,351,348,015 1,479,749,380,339 Net Carrying Value

30 April 2016/April 30, 2016

Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Penilaian Kembali/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir

Beginning Balance Additions Deductions Revaluation Reclassification Ending BalanceRp Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan Acquisition CostLangsungTanah 1,405,453,720 59,545,869,131 -- 87,446,677,149 (8,316,000,000) 140,082,000,000 LandGedung 2,086,622,779 41,965,397,046 -- 10,130,599,966 -- 54,182,619,791 BuildingPabrik 6,979,484,295 21,578,490,062 -- -- -- 28,557,974,357 PlantPerlengkapan Kantor 1,151,276,934 1,920,972,752 -- -- -- 3,072,249,686 Office EquipmentPeralatan Proyek 148,772,465,619 246,732,766,894 -- -- -- 395,505,232,513 Project EquipmentKendaraan 9,654,688 -- -- -- -- 9,654,688 Vehicles

Jumlah 160,404,958,035 371,743,495,885 -- 97,577,277,115 (8,316,000,000) 621,409,731,035 Total

Aset Tetap Dalam Construction inPembangunan ProgressTanah 56,968,587,000 148,725,478,250 -- -- 8,316,000,000 214,010,065,250 LandGedung dan Pabrik 44,362,440 121,159,130,122 -- -- -- 121,203,492,562 BuildingPerlengkapan Kantor 562,318,813 1,978,375,193 -- -- -- 2,540,694,006 Office EquipmentPeralatan Proyek 10,993,714,251 111,870,784,877 -- -- -- 122,864,499,128 Project Equipment

Jumlah 68,568,982,504 383,733,768,442 -- -- 8,316,000,000 460,618,750,946 Total

Akumulasi AccumulatedPenyusutan DepreciationGedung 24,225,561 2,040,394,228 -- -- -- 2,064,619,789 BuildingPabrik 58,162,369 736,147,539 -- -- -- 794,309,908 PlantPerlengkapan Kantor 4,964,127 1,148,907,941 -- -- -- 1,153,872,068 Office EquipmentPeralatan Proyek 7,210,563,141 83,451,053,680 -- -- -- 90,661,616,821 Project EquipmentKendaraan 402,279 2,313,102 -- -- -- 2,715,381 Vehicles

Jumlah 7,298,317,477 87,378,816,490 -- -- -- 94,677,133,967 Total

Nilai Buku 221,675,623,063 987,351,348,015 Net Carrying Value

31 Desember 2015/December 31, 2015

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

40

Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Penilaian Kembali/ Reklasifikasi/ Saldo AkhirBeginning Balance Additions Deductions Revaluation Reclassification Ending Balance

Rp Rp Rp Rp Rp RpBiaya Perolehan Acquisition Cost

LangsungTanah -- 1,405,453,720 -- -- -- 1,405,453,720 LandGedung -- 2,086,622,779 -- -- -- 2,086,622,779 BuildingPabrik -- 6,979,484,295 -- -- -- 6,979,484,295 PlantPerlengkapan Kantor -- 1,151,276,934 -- -- -- 1,151,276,934 Office EquipmentPeralatan Proyek -- 148,772,465,619 -- -- -- 148,772,465,619 Project EquipmentKendaraan -- 9,654,688 -- -- -- 9,654,688 Vehicles

Jumlah -- 160,404,958,035 -- -- -- 160,404,958,035 Total

Aset Tetap Dalam Construction inPembangunan ProgressTanah -- 56,968,587,000 -- -- -- 56,968,587,000 LandGedung dan Pabrik -- 44,362,440 -- -- -- 44,362,440 BuildingPerlengkapan Kantor -- 562,318,813 -- -- -- 562,318,813 Office EquipmentPeralatan Proyek -- 10,993,714,251 -- -- -- 10,993,714,251 Project Equipment

Jumlah -- 68,568,982,504 -- -- -- 68,568,982,504 Total

Akumulasi AccumulatedPenyusutan DepreciationGedung -- 24,225,561 -- -- -- 24,225,561 BuildingPabrik -- 58,162,369 -- -- -- 58,162,369 PlantPerlengkapan Kantor -- 4,964,127 -- -- -- 4,964,127 Office EquipmentPeralatan Proyek -- 7,210,563,141 -- -- -- 7,210,563,141 Equipment I & IIKendaraan -- 402,279 -- -- -- 402,279 Vehicles

Jumlah -- 7,298,317,477 -- -- -- 7,298,317,477 Total

Nilai Buku -- 221,675,623,063 Net Carrying Value

31 Desember 2014/December 31, 2014

Aset tetap, berupa tanah dan bangunan serta mesin dan peralatan dijadikan jaminan atas perolehan kredit dari bank. Sebagian tanah berikut bangunannya serta mesin dan peralatan dijadikan jaminan kepada Bank BNI (Catatan 12) dengan nilai pasar keseluruhan masing-masing sebesar Rp212.596.946.638 dan Rp475.357.183.130.

Fixed assets, such as land and buildings and vehicle and equipment are used as collateral for bank loans. Some land include buildings and also machine and equipment are used as collaterals to Bank BNI (Note 12) with total market value amounted to Rp212,596,946,638 and Rp475,357,183,130 respectively.

Sejak tahun 2015, Perusahaan menerapkan metode revaluasian untuk aset tetap kelompok tanah dan bangunan (Catatan 2.g). Berdasarkan penilaian penilai independen KJPP Asrori & Rekan No. Lap. 012/FR-AS/WBP/I/2016 oleh Ir. Asrori, M.Sc. tanggal 8 Januari 2016 dengan efektif revaluasi pada tanggal 31 Desember 2015. Pendekatan yang digunakan dalam penentuan nilai wajar tanah dan bangunan adalah harga pasar dan biaya perolehan serta pendapatan sewa. Atas aset tersebut nilai wajar aset tetap tanah dan bangunan per 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp192.200.000.000, sehingga terdapat selisih penilaian aset tetap sebesar Rp97.577.277.115. Perusahaan mencatat selisih revaluasi aset tetap Rp94.649.958.802 pada ekuitas setelah dikurangi dengan pajak sebesar Rp2.927.318.313.

Since 2015, the Company applied revaluation method fixed assets group of land and buildings (Note 2.g). Based on the assets revaluation from independent appraisal KJPP Asrori & Rekan No.Lap.012/FR-AS/WBP/I/2016 by Ir. Asrori, M.Sc. dated January 8, 2016 with effective revaluation at December 31, 2015.

The approach used in determining the fair value of land and buildings is market price and acquisition costs as well as rent earned. The fair value of fixed asset group of land and buildings as of December 31, 2015 are Rp192,200,000,000, resulting to differences on revaluation of fixed assets amounted to Rp97,577,277,115. The Company has recorded the differences on assets revaluation amounted to Rp94,649,958,802 on equity after deducting tax amounted to Rp2,927,318,313.

Manajemen berkeyakinan tidak terdapat perubahan yang signifikan atas nilai pasar tanah dan bangunan per 30 April 2016, sehingga tidak terdapat perubahan selama periode berjalan.

Management is in the opinion that there is no significant change in market value of land and building as of April 30, 2016, that should be adjusted to financial statement.

Page 284: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

264

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

41

Aset tetap dalam pembangunan per 30 April 2016 sebesar Rp934.617.432.195 antara lain terdiri dari pembelian tanah yang belum lunas dan bersertifikat yaitu tanah di Desa Kedungwonokerto sebesar Rp28.720.027.000, tanah di Desa Karawang sebesar Rp67.505.002.500, tanah di Desa Penajam sebesar Rp8.750.487.000, tanah di Rumpin Bogor sebesar Rp7.025.422.500, tanah di desa Gasing Rp11.760.000.000, tanah di desa Cibatu Rp6.875.625.000 serta Gedung dan Pabrik dalam pembangunan berupa pabrik beton di Sadang sebesar Rp5.182.852.603, dan di Sidoarjo sebesar Rp44.114.048.775. Tanah dan bangunan di Kalijati sebesar Rp120.000.000.000, tanah dan bangunan di daerah Cilegon sebesar Rp200.000.000.000, dengan masing-masing progres sebesar 96%, 95%, 98%, 95%, 94%, 21,83%, 7%, 48% dan 80%.

Construction in progress at April 30, 2016 amounted to Rp934,617,432,195 among others consists of the purchase of land which has not paid and certified in Kedungwonokerto village amounted to Rp28,720,027,000, land in Karawang village amounted to Rp67,505,002,500, land in Penajam village amounted to Rp8,750,487,000, land in Rumpin Bogor Rp7,025,422,500, land in Gasing village Rp11,760,000,000, land in Cibatu village Rp6,875,625,000 and the Building and Plant in progress in the form of a concrete plant in Sadang Rp5,182,852,603, and in Sidoarjo Rp44,114,048,775. Land and building in Kalijati Rp120,000,000,000, land and building in Cilegon Rp200,000,000,000, with the progress are 96%, 95%, 98%, 95%, 94%, 21.83%, 7%, 48% and 80%, respectively.

Aset tetap dalam pembangunan per 31 Desember 2015 sebesar Rp460.618.750.946 terutama terdiri dari pembelian tanah yang belum lunas dan bersertifikat yaitu tanah di Desa Kedungwonokerto sebesar Rp28.720.027.000, tanah di Desa Karawang sebesar Rp67.505.002.500, tanah di Desa Penajam sebesar Rp8.750.487.000, tanah di Rumpin Bogor sebesar Rp7.025.422.500, tanah di desa Gasing Rp11.760.000.000, tanah di desa Cibatu Rp6.875.625.000 serta Gedung dan Pabrik dalam pembangunan berupa pabrik beton di Sadang sebesar Rp5.182.852.603, dan di Sidoarjo sebesar Rp35.798.048.775, dengan masing-masing progress sebesar 96%, 95%, 98%, 95%, 95%, 94%, 21% dan 27%.

Construction in progress at December 31, 2015 Rp460,618,750,946 mainly consists of the purchase of land which has not paid and certified in Kedungwonokerto village amounted to Rp28,720,027,000, in Karawang village amounted to Rp67,505,002,500, land in Penajam village amounted to Rp8,750,487,000, land in Rumpin Bogor village amounted to Rp7,025,422,500, land in the Gasing village amounted to Rp11,760,000,000, land in the village of Cibatu village Rp6,875,625,000 and the Building and Plant in progress in the form of a concrete plant in Sadang Rp5,182,852,603, and in Sidoarjo Rp35,798,048,775, with the progress are 96%, 95%, 98%, 95%, 95%, 94%, 21% and 27%, respectively.

Aset tetap dalam pembangunan per 31 Desember 2014 sebesar Rp68.568.982.504 terutama terdiri dari pembelian tanah dalam pembangunan di Desa Kedungwonokerto sebesar Rp17.646.900.000, tanah di Desa Karawang sebesar Rp25.312.950.000, tanah di Desa Penajam sebesar Rp8.750.487.000, tanah di Desa Rumpin Bogor sebesar Rp5.258.250.000 serta gedung dan pabrik dalam pembangunan berupa pabrik beton di Sadang sebesar Rp44.362.440.

Construction in progress at December 31, 2014 amounted to Rp68,568,982,504 mainly consist of the purchase of land in progress in Kedungwonokerto village amounted to Rp17,646,900,000, land in Kerawang amounted to Rp25,312,950,000, land in Penajam village amounted to Rp8,750,487,000, land in Rumpin Bogor amounted to Rp5,258,250,000 and the Building and Plant in progress in the form of a concrete in Sadang Rp44,362,440.

Penambahan aset tetap per 30 April 2016 sebesar Rp51.502.229.457 terutama penambahan peralatan pabrik atas pembelian alat-alat produksi pabrik pabrik baru Perusahaan. Penambahan aset tetap per 31 Desember 2015 sebesar Rp371.743.495.885 terutama penambahan tanah, gedung pabrik dan peralatan pabrik atas pendirian pabrik-pabrik baru Perusahaan dan diantara penambahan tersebut terdapat penambahan sebesar Rp64.640.458.887 merupakan aset yang diinbrengkan menjadi tambahan setoran modal dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk berdasarkan akta Notaris Yusdin Fahim, S.H., No. 07 tanggal 30 Juni 2015.

Addition of property, plant and equipment at April 30, 2016 amounted to Rp51,502,229,457 mainly additional plant equipment on the purchases of the equipments of the new plants. Addition of property, plant and equipment at December 31, 2015 amounted to Rp371,743,495,885 mainly additional of land, building and equipments of the Company’s new plants and which there additional amounted to Rp64,640,458,887 represent assets inbreng classified as additional capital contribution of PT Waskita Karya (Persero) Tbk based on notarial deed of Yusdin Fahim, S.H., No. 07 dated June 30, 2015.

Page 285: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

265

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

41

Aset tetap dalam pembangunan per 30 April 2016 sebesar Rp934.617.432.195 antara lain terdiri dari pembelian tanah yang belum lunas dan bersertifikat yaitu tanah di Desa Kedungwonokerto sebesar Rp28.720.027.000, tanah di Desa Karawang sebesar Rp67.505.002.500, tanah di Desa Penajam sebesar Rp8.750.487.000, tanah di Rumpin Bogor sebesar Rp7.025.422.500, tanah di desa Gasing Rp11.760.000.000, tanah di desa Cibatu Rp6.875.625.000 serta Gedung dan Pabrik dalam pembangunan berupa pabrik beton di Sadang sebesar Rp5.182.852.603, dan di Sidoarjo sebesar Rp44.114.048.775. Tanah dan bangunan di Kalijati sebesar Rp120.000.000.000, tanah dan bangunan di daerah Cilegon sebesar Rp200.000.000.000, dengan masing-masing progres sebesar 96%, 95%, 98%, 95%, 94%, 21,83%, 7%, 48% dan 80%.

Construction in progress at April 30, 2016 amounted to Rp934,617,432,195 among others consists of the purchase of land which has not paid and certified in Kedungwonokerto village amounted to Rp28,720,027,000, land in Karawang village amounted to Rp67,505,002,500, land in Penajam village amounted to Rp8,750,487,000, land in Rumpin Bogor Rp7,025,422,500, land in Gasing village Rp11,760,000,000, land in Cibatu village Rp6,875,625,000 and the Building and Plant in progress in the form of a concrete plant in Sadang Rp5,182,852,603, and in Sidoarjo Rp44,114,048,775. Land and building in Kalijati Rp120,000,000,000, land and building in Cilegon Rp200,000,000,000, with the progress are 96%, 95%, 98%, 95%, 94%, 21.83%, 7%, 48% and 80%, respectively.

Aset tetap dalam pembangunan per 31 Desember 2015 sebesar Rp460.618.750.946 terutama terdiri dari pembelian tanah yang belum lunas dan bersertifikat yaitu tanah di Desa Kedungwonokerto sebesar Rp28.720.027.000, tanah di Desa Karawang sebesar Rp67.505.002.500, tanah di Desa Penajam sebesar Rp8.750.487.000, tanah di Rumpin Bogor sebesar Rp7.025.422.500, tanah di desa Gasing Rp11.760.000.000, tanah di desa Cibatu Rp6.875.625.000 serta Gedung dan Pabrik dalam pembangunan berupa pabrik beton di Sadang sebesar Rp5.182.852.603, dan di Sidoarjo sebesar Rp35.798.048.775, dengan masing-masing progress sebesar 96%, 95%, 98%, 95%, 95%, 94%, 21% dan 27%.

Construction in progress at December 31, 2015 Rp460,618,750,946 mainly consists of the purchase of land which has not paid and certified in Kedungwonokerto village amounted to Rp28,720,027,000, in Karawang village amounted to Rp67,505,002,500, land in Penajam village amounted to Rp8,750,487,000, land in Rumpin Bogor village amounted to Rp7,025,422,500, land in the Gasing village amounted to Rp11,760,000,000, land in the village of Cibatu village Rp6,875,625,000 and the Building and Plant in progress in the form of a concrete plant in Sadang Rp5,182,852,603, and in Sidoarjo Rp35,798,048,775, with the progress are 96%, 95%, 98%, 95%, 95%, 94%, 21% and 27%, respectively.

Aset tetap dalam pembangunan per 31 Desember 2014 sebesar Rp68.568.982.504 terutama terdiri dari pembelian tanah dalam pembangunan di Desa Kedungwonokerto sebesar Rp17.646.900.000, tanah di Desa Karawang sebesar Rp25.312.950.000, tanah di Desa Penajam sebesar Rp8.750.487.000, tanah di Desa Rumpin Bogor sebesar Rp5.258.250.000 serta gedung dan pabrik dalam pembangunan berupa pabrik beton di Sadang sebesar Rp44.362.440.

Construction in progress at December 31, 2014 amounted to Rp68,568,982,504 mainly consist of the purchase of land in progress in Kedungwonokerto village amounted to Rp17,646,900,000, land in Kerawang amounted to Rp25,312,950,000, land in Penajam village amounted to Rp8,750,487,000, land in Rumpin Bogor amounted to Rp5,258,250,000 and the Building and Plant in progress in the form of a concrete in Sadang Rp44,362,440.

Penambahan aset tetap per 30 April 2016 sebesar Rp51.502.229.457 terutama penambahan peralatan pabrik atas pembelian alat-alat produksi pabrik pabrik baru Perusahaan. Penambahan aset tetap per 31 Desember 2015 sebesar Rp371.743.495.885 terutama penambahan tanah, gedung pabrik dan peralatan pabrik atas pendirian pabrik-pabrik baru Perusahaan dan diantara penambahan tersebut terdapat penambahan sebesar Rp64.640.458.887 merupakan aset yang diinbrengkan menjadi tambahan setoran modal dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk berdasarkan akta Notaris Yusdin Fahim, S.H., No. 07 tanggal 30 Juni 2015.

Addition of property, plant and equipment at April 30, 2016 amounted to Rp51,502,229,457 mainly additional plant equipment on the purchases of the equipments of the new plants. Addition of property, plant and equipment at December 31, 2015 amounted to Rp371,743,495,885 mainly additional of land, building and equipments of the Company’s new plants and which there additional amounted to Rp64,640,458,887 represent assets inbreng classified as additional capital contribution of PT Waskita Karya (Persero) Tbk based on notarial deed of Yusdin Fahim, S.H., No. 07 dated June 30, 2015.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

42

Penambahan aset tetap per 31 Desember 2014 sebesar Rp160.404.958.037 terutama penambahan tanah, gedung pabrik dan peralatan pabrik atas pendirian pabrik-pabrik baru Perusahaan dan diantara penambahan tersebut terdapat penambahan sebesar Rp153.942.658.103 merupakan aset yang diinbrengkan menjadi tambahan setoran modal dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk berdasarkan akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 60 tanggal 21 November 2014.

Addition of property, plant and equipment as of December 31, 2014 amounted to Rp160,404,958,037 mainly additional of land, building and equipments of the Company’s new plants and which there additional amounted to Rp153,942,658,103 represents assets inbreng and classified as additional paid in capital of PT Waskita Karya (Persero) Tbk based on notarial deed Fathiah Helmi, S.H., No. 60 dated November 21, 2014.

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut : Depreciation expenses are allocated as follows :

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Harga Pokok Produksi 32,801,160,774 18,629,269,717 84,867,997,590 7,210,563,140 Cost of Goods Production

Beban Umum dan Administratif General and Administration

(Catatan 26) 301,717,608 308,354,490 2,510,818,900 87,754,337 Expenses (Note 26)

Jumlah Beban Penyusutan 33,102,878,382 18,937,624,207 87,378,816,490 7,298,317,477 Total Depreciation Expenses

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

Aset gedung dan pabrik, mesin dan peralatan pabrik precast telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp53.304.819.331.222 terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Ramayana Tbk dan PT Asuransi Jasindo (Persero) untuk jenis pertanggungan property all risk, gempa bumi dan kebakaran.

Asset building and plant, machinery and equipment of precast plant has been insured for a sum of Rp53,304,819,331,222 against fire and other risks to PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Ramayana Tbk and PT Asuransi Jasindo (Persero) for all types of property insurance risk, earthquakes and fires.

Nama Asurandur/ Jenis Aset/ Nilai Pertanggungan/

Insurer Type of Assets The Sum InsuredRp

PT Asuransi Jasindo (Persero) Contractor Erection All Risk 10 Desember 2014 s.d 10 Desember 2017 3,045,930,766,990 PT Asuransi Ramayana Tbk Property All Risk 25 Desember 2015 s.d 25 Desember 2016 458,118,797,332 PT Asuransi Tri Pakarta Contractor All Risk 23 Nopember 2015 s.d 23 Nopember 2016 441,773,000,000 PT Asuransi Tri Pakarta Contractor All Risk 23 Nopember 2015 s.d 23 Nopember 2016 245,514,000,000 PT Asuransi Ramayana Tbk Kendaraan Bermotor 25 Desember 2015 s.d 25 Desember 2016 119,318,010,000 PT Asuransi Tri Pakarta Polis Standar Asuransi Gempa Bumi 18 Januari 2016 s.d 18 Januari 2017 48,813,750,000 PT Asuransi Tri Pakarta Polis Standar Asuransi Gempa Bumi 18 Januari 2016 s.d 18 Januari 2017 48,813,750,000 PT Asuransi Ramayana Tbk Contractor Plant and Equipment 25 Desember 2015 s.d 25 Desember 2016 31,576,706,500 PT Asuransi Tri Pakarta Polis Standar Asuransi Gempa Bumi 18 Januari 2016 s.d 18 Januari 2017 9,062,150,200 PT Asuransi Tri Pakarta Property All Risk 18 Januari 2016 s.d 18 Januari 2017 9,062,150,200

4,457,983,081,222

Periode Asuransi/Insurance Period

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan atas aset tetap yang diasuransikan adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang terjadi.

Management believes that the insurance on the assets insured is sufficient to cover possible losses.

Page 286: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

266

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

43

11. Aset Lain-lain 11. Other Assets

30 April 2016/ 31 Desember 2015/April 30, 2016 December 31,2015

Rp Rp

Kontrak Sewa Jangka Panjang 26,544,445,599 20,971,043,654 Contract Deferred ChargesAset Tak Berwujud Intangible Assets

Perangkat Lunak 388,310,014 388,310,014 SoftwareDikurangi : Akumulasi Amortisasi (156,724,495) (110,407,391) Less: Accumulated Amortization

Jumlah 26,776,031,118 21,248,946,277 Total

Kontrak sewa jangka panjang merupakan biaya sewa dibayar dimuka jangka panjang atas tanah yang disewa oleh Perusahaan dengan jangka waktu 1 sampai dengan 5 tahun.

Long-term rent contracts represent long term prepaid rent on land leased by the Company with a period of 1 to 5 years.

Perangkat lunak merupakan pembelian Auto Desk CAD Design yaitu perangkat lunak yang akan digunakan sebagai alat bantu untuk merancang produk bagi perencana atau perancang dalam waktu yang relatif singkat dengan tingkat keakurasian yang tinggi. Perangkat lunak tersebut dibeli pada tanggal perolehan 1 Mei 2015 dari PT Mitra Integrasi Informatika. Saat ini sedang dalam pengembangan dan penyempurnaan, sehingga belum diamortisasi.

Software represents the purchasing of Auto Desk CAD design which will be used for an auxiliary tools to design products for the planner or designer in a relatively short time with a high degree of accuracy. The software was purchased on May 1, 2015 from PT Mitra Integrasi Informatika and currently is still under development and refinement stage, therefore it is not yet amortized.

12. Utang Bank Jangka Pendek 12. Short Term Bank Loans

30 April 2016/ 31 Desember 2015/April 30, 2016 December 31,2015

Rp Rp

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 349,999,999,999 301,784,934,720 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkJumlah 349,999,999,999 301,784,934,720 Total

Suku Bunga per Tahun (%) 10.25% 10.25% Interest Rate of per Annum (%) Berdasarkan surat No.BIN/2.2/094/R tanggal 10 Juni 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank BNI (Persero) Tbk sebagai berikut :

According to the letter No.BIN/2.2/094/R dated June 10, 2015, the Company entered into the credit facilities from PT Bank BNI (Persero) Tbk as follows :

a. Kredit Modal Kerja Revolving Rp50.000.000.000, jangka waktu pinjaman sejak tanggal 23 Juni 2015 dan jatuh tempo 23 Juni 2016, berdasarkan perjanjian kredit No. 150 tanggal 23 Juni 2016. Saldo Pinjaman dengan fasilitas ini sampai dengan 30 April 2016 adalah sebesar Rp49,999,999,999.

a. Revolving Working Capital Loan of Rp50,000,000,000, the term of loan since date June 23, 2015 and will be due on June 23, 2016, based on loan agreement No. 150 dated June 23, 2016. Short term loan balance from this credit facility as of April 30, 2016 amounting to Rp49,999,999,999.

Page 287: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

267

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

43

11. Aset Lain-lain 11. Other Assets

30 April 2016/ 31 Desember 2015/April 30, 2016 December 31,2015

Rp Rp

Kontrak Sewa Jangka Panjang 26,544,445,599 20,971,043,654 Contract Deferred ChargesAset Tak Berwujud Intangible Assets

Perangkat Lunak 388,310,014 388,310,014 SoftwareDikurangi : Akumulasi Amortisasi (156,724,495) (110,407,391) Less: Accumulated Amortization

Jumlah 26,776,031,118 21,248,946,277 Total

Kontrak sewa jangka panjang merupakan biaya sewa dibayar dimuka jangka panjang atas tanah yang disewa oleh Perusahaan dengan jangka waktu 1 sampai dengan 5 tahun.

Long-term rent contracts represent long term prepaid rent on land leased by the Company with a period of 1 to 5 years.

Perangkat lunak merupakan pembelian Auto Desk CAD Design yaitu perangkat lunak yang akan digunakan sebagai alat bantu untuk merancang produk bagi perencana atau perancang dalam waktu yang relatif singkat dengan tingkat keakurasian yang tinggi. Perangkat lunak tersebut dibeli pada tanggal perolehan 1 Mei 2015 dari PT Mitra Integrasi Informatika. Saat ini sedang dalam pengembangan dan penyempurnaan, sehingga belum diamortisasi.

Software represents the purchasing of Auto Desk CAD design which will be used for an auxiliary tools to design products for the planner or designer in a relatively short time with a high degree of accuracy. The software was purchased on May 1, 2015 from PT Mitra Integrasi Informatika and currently is still under development and refinement stage, therefore it is not yet amortized.

12. Utang Bank Jangka Pendek 12. Short Term Bank Loans

30 April 2016/ 31 Desember 2015/April 30, 2016 December 31,2015

Rp Rp

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 349,999,999,999 301,784,934,720 PT Bank Negara Indonesia (Persero) TbkJumlah 349,999,999,999 301,784,934,720 Total

Suku Bunga per Tahun (%) 10.25% 10.25% Interest Rate of per Annum (%) Berdasarkan surat No.BIN/2.2/094/R tanggal 10 Juni 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank BNI (Persero) Tbk sebagai berikut :

According to the letter No.BIN/2.2/094/R dated June 10, 2015, the Company entered into the credit facilities from PT Bank BNI (Persero) Tbk as follows :

a. Kredit Modal Kerja Revolving Rp50.000.000.000, jangka waktu pinjaman sejak tanggal 23 Juni 2015 dan jatuh tempo 23 Juni 2016, berdasarkan perjanjian kredit No. 150 tanggal 23 Juni 2016. Saldo Pinjaman dengan fasilitas ini sampai dengan 30 April 2016 adalah sebesar Rp49,999,999,999.

a. Revolving Working Capital Loan of Rp50,000,000,000, the term of loan since date June 23, 2015 and will be due on June 23, 2016, based on loan agreement No. 150 dated June 23, 2016. Short term loan balance from this credit facility as of April 30, 2016 amounting to Rp49,999,999,999.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

44

b. Kredit Modal Transaksional Rp300.000.000.000, jangka waktu pinjaman sejak tanggal 23 Juni 2015 dan jatuh tempo 23 Juni 2016, berdasarkan perjanjian kredit No. 151 tanggal 23 Juni 2016. Saldo pinjaman sampai dengan 30 April 2016 adalah sebesar Rp300,000,000,000.

b. Transactional Capital Loan of Rp300,000,000,000, the term of loan since date June 10, 2015 and will be due on June 23, 2016, based on loan agreement No. 151 dated June 23, 2016. Short term loan balance from this credit facility as of April 30, 2016 amounting to Rp300,000,000,000.

c. Kredit Modal Kerja Supply Chain Financing (SCF), Bank Garansi dan Letter of Credit (L/C) atau SKBDN Rp300.000.000.000, jangka waktu pinjaman sejak tanggal 23 Juni 2015 dan jatuh tempo 23 Juni 2016, berdasarkan perjanjian kredit No. 152 tanggal 23 Juni 2016.

c. Supply Chain Financing (SCF), Bank Guarantee and Letter of Credit (L/C) or SKBDN, Working Capital Loan of Rp300,000,000,000, the term of loan since date June 23, 2015 and will be due on June 23, 2016, based on loan agreement No. 152 dated June 23, 2016.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dan diikat dengan: The loan facilities are secured and bounded with: a. Satu bidang tanah dan bangunan seluas 40.196 m2,

terletak di Desa Kedungwonokerto, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, a.n. PT Waskita Beton Precast senilai Rp66.038.444.437 sesuai dengan Laporan Konsultan KJPP Piesta No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 tanggal 24 Pebruari 2015 (Catatan 10) akan diikat Hak Tanah (HT).

a. A plot of land and building, an area of 40,196 m2, located at Desa Kedungwonokerto, Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur under the name of PT Waskita Beton Precast amounted to Rp66,038,444,437 according to Consultant KJPP Piesta Report No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 date February 24, 2015 (Note 10) will be tied Land Right (HT).

b. Satu bidang tanah dan bangunan SHGB No.38 tanggal 22 Januari 2015 s/d 16 Januari 2045, seluas 70.099 m2, terletak di Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, a.n. PT Waskita Beton Precast (dahulu a.n PT Waskita Karya (Persero) Tbk) senilai Rp88.340.004.000 (Catatan 10) akan diikat Hak Tanah.

b. A plot of land and building with Land Right (SHGB) No.38 dated January 22, 2015 and the right will be expire on January 16, 2045, an area of 70,099 m2, located at Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, under the name of PT Waskita Beton Precast (formerly under the name PT Waskita Karya (Persero) Tbk) amounted to Rp88,340,004,000 (Note 10) will be tied by Land Right.

c. Satu bidang tanah dan bangunan SHGB

No.02/Kalijaya tanggal 16 Pebruari 1988 s/d 16 Pebruari 2018, seluas 16.620 m2, terletak di Jl. Imam Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, a.n. PT Waskita Karya (Persero) Tbk senilai Rp58.218.498.201 (Catatan 10) akan diikat Hak Tanah.

c. A plot of land and building with Land Right (SHGB) No.02/Kalijaya dated February 16, 1988 and the right will be expire on February 16, 2018, an area of 16,620 m2, located at Jl. Imam Bonjol No. 52, Desa Kalijaya, Kecamatan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, under the name of PT Waskita Karya (Persero) Tbk amounted to Rp58,218,498,201 (Note 10) will be tied Land Right.

d. Peralatan/mesin/alat berat di Plant Karawang, Desa Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sebesar Rp299.866.478.836 sesuai Laporan Konsultan KJPP Piesta No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 tanggal 24 Pebruari 2015 (Catatan 10) yang akan diikat secara Fidusia.

d. Equipment/machine/heavy equipment at Karawang Plant, Desa Klari, Kabupaten karawang, Jawa Barat amounted to Rp299,866,478,836 according to Consultan KJPP Piesta Report No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 dated February 24, 2015 (Note 10) will be tied by fiduciary.

Page 288: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

268

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

45

e. Peralatan/mesin/alat berat di Plant Sidoarjo, Desa Kedungwonokerto, Jawa Timur, sebesar Rp175.490.704.294 sesuai Laporan Konsultan KJPP Piesta No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 tanggal 24 Pebruari 2015 (Catatan 10) yang akan diikat secara Fidusia.

e. Equipment/machine/heavy equipment at Sidoarjo Plant, Desa Kedungwonokerto, Jawa Timur amounted to Rp175,490,704,294 according to Consultan KJPP Piesta Report No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 dated February 24, 2015 (Note 10) will be tied by fiduciary.

f. Piutang usaha Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp240.461.410.753 (Catatan 4) yang akan diikat secara fidusia.

f. Account receivables of the Company as of December 31, 2014 amounted to Rp240,461,410,753 (Note 4) will be tied by fiduciary.

Pembatasan terhadap tindakan: Negative Convenant: 1. Melakukan perubahan kegiatan usaha

sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar yang dapat mengurangi kemampuan melunasi fasilitas kredit.

1. Change the business activities as stated in the article of association that can reduce the ability to pay off the credit facility.

2. Menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan

seluruh atau sebagian kekayaan/ aset dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi kecuali:

2. Sell or transfer all of assets of the company in a single transaction or in multiple transaction, except:

Menjual atau mengalihkan aset dengan ketentuan yang bersifat arm’s length dan dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.

Menjual atau dengan cara lain mengalihkan aset sebagai ganti atau digantikan aset lainnya yang sebanding atau lebih baik tipe, sifat dan kualitasnya.

Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorgarnisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang penjualan asset tersebut tidak mempunyai akibat material.

Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak berguna atau tidak dipakai lagi dengan ketentuan yang bersifat arm’s length.

Selling or transferring assets with the provisions that are arm’s length for the purpose to perform business activities.

Selling or transferring assets as a replace or to be replaced with another comparable assets or better in type, nature, and quality.

Selling or transferring assets for the purpose of

government of the Republic of Indonesia as long as the sale of assets did not have a material result.

Selling or transferring assets that are not useful or not used with the requirements of arm’s length.

3. Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/

diusahakan yang dapat menimbulkan akibat material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku.

3. Change the operational of current business that may cause material result unless required by applicable law.

4. Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan,

pembubaran perusahaan maupun rekonstruksi (Tindakan Korporasi), kecuali:

4. Merger, combining, separation, liquidation or reconstruction of the company except the following requirements:

Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang tidak memiliki akibat material.

Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketetentuan bahwa tindakan korporasi tersebut dilakukan.

Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peratura perundang-undangan yang berlaku.

Reorganization can be done by the Government of the Republic of Indonesia as long as did not have material result.

The corporate actions with other members in the group with the provision following the requirements.

The Company will be survived as legal entity and will have the legal status after the corporate action.

5. Melakukan perubahan anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material.

6. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran hutang kepada instansi yang berwenang.

5. Changes of articles of association that can lead to a material result.

6. Propose file of bankruptcy or postponement of debt payment to authorized parties.

Page 289: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

269

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

45

e. Peralatan/mesin/alat berat di Plant Sidoarjo, Desa Kedungwonokerto, Jawa Timur, sebesar Rp175.490.704.294 sesuai Laporan Konsultan KJPP Piesta No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 tanggal 24 Pebruari 2015 (Catatan 10) yang akan diikat secara Fidusia.

e. Equipment/machine/heavy equipment at Sidoarjo Plant, Desa Kedungwonokerto, Jawa Timur amounted to Rp175,490,704,294 according to Consultan KJPP Piesta Report No. 074/SF/FS.PDC.KSI/II/2015 dated February 24, 2015 (Note 10) will be tied by fiduciary.

f. Piutang usaha Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp240.461.410.753 (Catatan 4) yang akan diikat secara fidusia.

f. Account receivables of the Company as of December 31, 2014 amounted to Rp240,461,410,753 (Note 4) will be tied by fiduciary.

Pembatasan terhadap tindakan: Negative Convenant: 1. Melakukan perubahan kegiatan usaha

sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar yang dapat mengurangi kemampuan melunasi fasilitas kredit.

1. Change the business activities as stated in the article of association that can reduce the ability to pay off the credit facility.

2. Menjual atau memindahkan hak atau mengalihkan

seluruh atau sebagian kekayaan/ aset dalam satu transaksi atau dalam beberapa transaksi kecuali:

2. Sell or transfer all of assets of the company in a single transaction or in multiple transaction, except:

Menjual atau mengalihkan aset dengan ketentuan yang bersifat arm’s length dan dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.

Menjual atau dengan cara lain mengalihkan aset sebagai ganti atau digantikan aset lainnya yang sebanding atau lebih baik tipe, sifat dan kualitasnya.

Menjual atau mengalihkan aset dalam rangka pelaksanaan reorgarnisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang penjualan asset tersebut tidak mempunyai akibat material.

Menjual atau mengalihkan aset yang sudah tidak berguna atau tidak dipakai lagi dengan ketentuan yang bersifat arm’s length.

Selling or transferring assets with the provisions that are arm’s length for the purpose to perform business activities.

Selling or transferring assets as a replace or to be replaced with another comparable assets or better in type, nature, and quality.

Selling or transferring assets for the purpose of

government of the Republic of Indonesia as long as the sale of assets did not have a material result.

Selling or transferring assets that are not useful or not used with the requirements of arm’s length.

3. Mengubah usaha yang sekarang dijalankan/

diusahakan yang dapat menimbulkan akibat material, kecuali dipersyaratkan oleh perundang-undangan yang berlaku.

3. Change the operational of current business that may cause material result unless required by applicable law.

4. Melakukan peleburan, penggabungan, pemisahan,

pembubaran perusahaan maupun rekonstruksi (Tindakan Korporasi), kecuali:

4. Merger, combining, separation, liquidation or reconstruction of the company except the following requirements:

Reorganisasi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia sepanjang tidak memiliki akibat material.

Tindakan korporasi dengan anggota lain dalam Group dengan ketetentuan bahwa tindakan korporasi tersebut dilakukan.

Tindakan korporasi yang dipersyaratkan oleh peratura perundang-undangan yang berlaku.

Reorganization can be done by the Government of the Republic of Indonesia as long as did not have material result.

The corporate actions with other members in the group with the provision following the requirements.

The Company will be survived as legal entity and will have the legal status after the corporate action.

5. Melakukan perubahan anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material.

6. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran hutang kepada instansi yang berwenang.

5. Changes of articles of association that can lead to a material result.

6. Propose file of bankruptcy or postponement of debt payment to authorized parties.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

46

7. Memperoleh pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain.

7. Obtain loans from other bank or financial institution

Berdasarkan surat dari BNI tanggal 7 Juni 2016 No. BIN/ 2.2/ 391/ R, BNI memberikan persetujuan pengesampingan (waiver) atas pembatasan melakukan perubahan anggaran dasar yang dapat menimbulkan akibat material terkait rencana Perusahaan untuk melakukan proses penawaran umum perdana saham.

Based on the letter from the BNI dated June 7, 2016 No. BIN /2.2/391/R , BNI gave a waiver concerning the restriction to change in the articles of association that can lead to material result in relation to the Company’s plan to conduct an initial public offering of shares .

13. Pinjaman Kepada Pemegang Saham 13. Shareholder’s Loan

Berdasarkan surat perjanjian fasilitas pinjaman pemegang saham No. L.08/P/WK/2016 dan No. 10/SPN/WBP/2016 tanggal 29 Januari 2016. Perusahaan mendapatkan pinjaman dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk, selaku pemegang saham dengan fasilitas pinjaman sebagai berikut:

Based on the letter of credit facility agreement of shareholders No. L.08/P/WK/2016 and No. 10/SPN/WBP/2016 dated January 29, 2016. The Company received a loan from PT Waskita Karya (Persero) Tbk, the shareholder with loan facilities as follows:

a.Fasilitas pinjaman sebesar Rp. 300.000.000.000 dengan jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal perjanjian dan suku bunga 10.5% pertahun dari fasilitas pinjaman terhutang.

a. The loan facility amounting to Rp300,000,000,000 with a term of six (6 ) months from the date of the agreement and interest rate 10.5 % per annum of the outstanding loan facility.

b. Fasilitas pinjaman digunakan semata-mata untuk peningkatan kapasitas produksi dan berjanji tidak akan menggunakan fasilitas untuk tujuan dan kepentingan lain tanpa persetujuan tertulis.

b. The loan facility is used solely to increase production capacity and promise not to use the facility for the other purposes without written agreement.

c. Perhitungan bunga untuk fasilitas yang ditarik akan diterapkan bunga-berbunga (Compound Interest) sehingga penarikan kedua, ketiga dan seterusnya setiap penarikan akan dijumlahkan dengan beban bunga berjalan.

c. Calculation of interest for the facility will be drawn will applied compound interest, therefore the withdrawal of the second, third and so on shall be summed with existing interest expense.

d. Keterlambatan pembayaran sebagaimana diatur dalam pasal ini akan dikenakan denda sebesar 12,5% pertahun.

d. Late payments as set forth in this section shall be subject to a fine of 12.5 % per year.

e. Utang pokok berikut perhitungan bunga-berbunga ditambah kewajiban perpajakan, serta denda, wajib bayar atau dilunasi dengan cara satu kali pembayaran atau selambat-lambatnya pada bulan ke-6 (enam) perjanjian ini.

e. The following principal debt plus compound interest calculation of tax liabilities, as well as fines, shall be paid through one-time payment or at the latest in all sixth (6) months of this agreement.

14. Utang Usaha 14. Account Payables

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-pihak Berelasi Related PartiesPemasok 32,671,988,166 61,310,920 -- SupplierSewa Alat 391,020,000 1,675,800,000 279,300,000 Rental Equipment

Jumlah Pihak-pihak Berelasi 33,063,008,166 1,737,110,920 279,300,000 Total Related Parties

Pihak-pihak Ketiga Third PartiesPemasok 878,965,578,128 712,148,382,386 129,286,568,577 SuppliersSewa Alat 28,990,561,374 13,782,864,474 1,412,949,400 Rental EquipmentSubkontraktor 9,072,037,610 1,873,062,423 190,827,525 SubcontractorsMandor 18,475,281,487 625,047,488 -- ForemanLainnya -- 2,662,000 -- Others

Jumlah Pihak-pihak Ketiga 935,503,458,599 728,432,018,771 130,890,345,502 Total Third Parties

Jumlah 968,566,466,765 730,169,129,691 131,169,645,502 Total

31 Desember/ December 31 ,

Page 290: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

270

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

47

Rincian saldo utang pemasok sebagai berikut:

Following the details of accounts payables to suppliers:

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak Berelasi/ Related PartiesPT Waskita Karya Tbk 32,609,015,146 -- -- Koperasi Waskita 62,973,020 61,310,920 --

Jumlah Pihak-pihak Berelasi/Total Related Parties 32,671,988,166 61,310,920 -

31 Desember/ December 31 ,

Pihak Ketiga/ Third Parties

PT Citra Baru Steel 59,194,483,450 40,892,526,428 -- PT Janti Sarana Material Beton 57,233,824,606 27,126,771,804 4,910,019,652 PT Sinar Indah Jaya Kencana 43,063,476,752 42,306,557,801 6,546,622,767 PT Kingdom Indah 36,469,725,482 38,976,590,804 17,494,583,814 PT Intiniaga Sukses Abadi 27,141,811,866 -- -- PT Sekasa Mitra Utama 24,882,588,398 -- -- PT Sumiden Serasi Wire Products 23,134,013,915 -- -- PT Multi Welindo 22,609,060,135 -- -- CV Serasan Sekundang Mandiri 22,250,863,887 -- -- PT Tiga Sekawan Serasi 21,837,223,399 29,053,285,452 5,286,728,390 PT Kiswire Indonesia 21,560,198,790 -- -- Lainnya (di bawah Rp 20 Milyar)/

Others (below Rp 20 Billion) 519,588,307,448 533,792,650,097 95,048,613,954 Jumlah Pihak-pihak Ketiga/ Total Third Parties 878,965,578,128 712,148,382,386 129,286,568,577 Jumlah/ Total 911,637,566,294 712,209,693,306 129,286,568,577

Rincian saldo utang sewa alat sebagai berikut : Following the details of rental equipment payables :

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-pihak Berelasi Related PartiesKoperasi Waskita 391,020,000 1,675,800,000 279,300,000 Koperasi WaskitaJumlah Pihak-pihak Berelasi 391,020,000 1,675,800,000 279,300,000 Total Related Parties

Pihak-pihak Ketiga Third PartiesPT Padu Karya Jaya Nusa 4,777,107,739 -- -- PT Padu Karya Jaya NusaPT Swarna Cinde Raya 4,399,796,869 -- -- PT Swarna Cinde RayaCV Armada Mix 4,376,462,370 -- -- CV Armada MixPT Tugu Beton Semesta Abadi 4,020,953,053 -- -- PT Tugu Beton Semesta AbadiLainnya (di bawah Rp 4 Milyar) 11,416,241,343 13,782,864,474 1,412,949,400 Others (below Rp 5 Billion)Jumlah Pihak-pihak Ketiga 28,990,561,374 13,782,864,474 1,412,949,400 Total Third Parties

Jumlah 29,381,581,374 15,458,664,474 1,692,249,400 Total

31 Desember/ December 31 ,

Rincian saldo utang subkontraktor sebagai berikut : Following the details of account payables to

subcontractors :

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-pihak Ketiga/ Third PartiesPT Tiga Sekawan Serasi 4,429,311,713 -- -- Lainnya (di bawah Rp 4 Milyar)/

Others (below Rp 4 Billion) 4,642,725,897 1,873,062,423 190,827,525 Jumlah Pihak-pihak Ketiga/ Total Third Parties 9,072,037,610 1,873,062,423 190,827,525

31 Desember/ December 31 ,

Page 291: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

271

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

47

Rincian saldo utang pemasok sebagai berikut:

Following the details of accounts payables to suppliers:

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak Berelasi/ Related PartiesPT Waskita Karya Tbk 32,609,015,146 -- -- Koperasi Waskita 62,973,020 61,310,920 --

Jumlah Pihak-pihak Berelasi/Total Related Parties 32,671,988,166 61,310,920 -

31 Desember/ December 31 ,

Pihak Ketiga/ Third Parties

PT Citra Baru Steel 59,194,483,450 40,892,526,428 -- PT Janti Sarana Material Beton 57,233,824,606 27,126,771,804 4,910,019,652 PT Sinar Indah Jaya Kencana 43,063,476,752 42,306,557,801 6,546,622,767 PT Kingdom Indah 36,469,725,482 38,976,590,804 17,494,583,814 PT Intiniaga Sukses Abadi 27,141,811,866 -- -- PT Sekasa Mitra Utama 24,882,588,398 -- -- PT Sumiden Serasi Wire Products 23,134,013,915 -- -- PT Multi Welindo 22,609,060,135 -- -- CV Serasan Sekundang Mandiri 22,250,863,887 -- -- PT Tiga Sekawan Serasi 21,837,223,399 29,053,285,452 5,286,728,390 PT Kiswire Indonesia 21,560,198,790 -- -- Lainnya (di bawah Rp 20 Milyar)/

Others (below Rp 20 Billion) 519,588,307,448 533,792,650,097 95,048,613,954 Jumlah Pihak-pihak Ketiga/ Total Third Parties 878,965,578,128 712,148,382,386 129,286,568,577 Jumlah/ Total 911,637,566,294 712,209,693,306 129,286,568,577

Rincian saldo utang sewa alat sebagai berikut : Following the details of rental equipment payables :

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-pihak Berelasi Related PartiesKoperasi Waskita 391,020,000 1,675,800,000 279,300,000 Koperasi WaskitaJumlah Pihak-pihak Berelasi 391,020,000 1,675,800,000 279,300,000 Total Related Parties

Pihak-pihak Ketiga Third PartiesPT Padu Karya Jaya Nusa 4,777,107,739 -- -- PT Padu Karya Jaya NusaPT Swarna Cinde Raya 4,399,796,869 -- -- PT Swarna Cinde RayaCV Armada Mix 4,376,462,370 -- -- CV Armada MixPT Tugu Beton Semesta Abadi 4,020,953,053 -- -- PT Tugu Beton Semesta AbadiLainnya (di bawah Rp 4 Milyar) 11,416,241,343 13,782,864,474 1,412,949,400 Others (below Rp 5 Billion)Jumlah Pihak-pihak Ketiga 28,990,561,374 13,782,864,474 1,412,949,400 Total Third Parties

Jumlah 29,381,581,374 15,458,664,474 1,692,249,400 Total

31 Desember/ December 31 ,

Rincian saldo utang subkontraktor sebagai berikut : Following the details of account payables to

subcontractors :

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-pihak Ketiga/ Third PartiesPT Tiga Sekawan Serasi 4,429,311,713 -- -- Lainnya (di bawah Rp 4 Milyar)/

Others (below Rp 4 Billion) 4,642,725,897 1,873,062,423 190,827,525 Jumlah Pihak-pihak Ketiga/ Total Third Parties 9,072,037,610 1,873,062,423 190,827,525

31 Desember/ December 31 ,

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

48

Rincian saldo utang mandor sebagai berikut : Following the details of accounts payables to foreman :

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-pihak Ketiga/ Third PartiesAming 9,757,363,662 -- -- Sudarsono 4,967,909,498 -- -- Lainnya (di bawah Rp 4 Milyar)/

Others (below Rp 4 Billion) 3,750,008,327 625,047,488 -- Jumlah Pihak-pihak Ketiga/ Total Third Parties 18,475,281,487 625,047,488 --

31 Desember/ December 31 ,

Rincian saldo utang lainnya sebagai berikut : Following the details of other account payables :

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-pihak Ketiga/ Third PartiesPutra -- 2,662,000 --

Jumlah Pihak-pihak Ketiga/ Total Third Parties -- 2,662,000 --

31 Desember/ December 31 ,

Utang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut :

The accounts payables by age (day) category is as follows :

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Utang Pemasok Suppliers Payable> 30 - 90 hari > 30 - 90 days

Belum Jatuh Tempo 325,613,852,610 39,032,897,889 85,873,333,010 Before Due DateSudah Jatuh Tempo 192,433,058,520 234,312,480,693 43,413,235,567 After Due Date

> 90 - 180 hari - Sudah > 90 - 180 days - AfterJatuh Tempo 203,523,040,116 88,234,949,229 -- Due Date

> 180 - 360 hari - Sudah > 180 - 360 days - AfterJatuh Tempo 116,744,365,370 269,736,048,236 -- Due Date

> 360 hari - Sudah > 360 days - AfterJatuh Tempo 73,323,249,678 80,893,317,259 -- Due Date

Jumlah 911,637,566,294 712,209,693,306 129,286,568,577 Total

31 Desember/ December 31 ,

Seluruh utang usaha didenominasi dalam mata uang Rupiah.

All trade payables denominated in Rupiah.

Tidak terdapat jaminan yang diberikan dan suku bunga dengan utang usaha.

There is no collateral and interest in regards with the trade payables.

15. Utang Bruto Kepada Pihak Ketiga 15. Gross Amount Due to Third Parties

Utang bruto merupakan utang atas pembelian persediaan bahan baku yang belum diterima penagihan dari vendor karena belum memenuhi syarat pembayaran sesuai dengan Surat Pemesanan Material. Rincian saldo utang bruto per 30 April 2016, 31 Desember 2015, dan 31 Desember 2014 sebagai berikut :

Gross amount due to suppliers represent payable the purchase of raw material inventories which has not received the invoice from suppliers because the payment is not eligible yet in accordance with the Order Material. Details of the gross amount due to suppliers balance as of April 30, 2016, December 31, 2015, and December 31, 2014 as follows :

Page 292: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

272

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

49

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Utang Bruto Pihak-pihak Ketiga/Gross Amount Due To SuppliersPT Citra Baru Steel 246,816,105,866 117,043,707,859 -- PT Tiga Sekawan Serasi 128,352,453,377 -- -- PT Kingdom Indah 101,884,457,375 49,726,130,841 30,279,602,543 PT Kay Pi Transmalindo 52,168,222,241 -- -- PT Subur Buana Raya 28,920,773,283 -- -- PT Tensindo Kreasi Nusantara 28,800,383,370 36,562,876,415 -- PT Wirya Krenindo Perkasa 26,626,818,289 -- -- TanpaMitra 26,378,155,936 -- -- PT Permata Raya Transport 26,112,044,434 -- -- CV Serasan Sekundang Mandiri 25,252,431,741 -- -- PT Bintang Jaya Pratama Indonesia 21,853,470,093 -- -- PT Surya Indo Niaga 20,078,859,750 -- -- CV Kartika Teknik -- 35,012,306,412 -- PT Mihrab Rafa Sejahtera -- 20,082,087,619 -- CV Norita Artistika -- 24,435,868,201 -- PT Hamimah Global Indo Bussiness -- 31,532,845,937 -- PT Sumiden Serasi Wire Products -- 189,523,062,353 -- PT Intisumber Bajasakti -- 167,310,000,000 -- PT Berkat Jaya Niagatama -- 128,772,025,289 -- PT Global Agung Pratama -- 61,209,988,687 -- PT Kiswire indonesia -- 24,506,459,621 -- Mandor Safari -- 22,013,054,833 -- PT Sekasa Mitra Utama -- -- 95,660,663,413 Lainnya (di bawah Rp 20 Milyar)/

Others (below Rp 20 Billion) 301,056,543,898 154,487,634,727 158,975,028,591

Jumlah 1,034,300,719,653 1,062,218,048,794 284,915,294,547

31 Desember/ December 31 ,

16. Beban Akrual 16. Accrued Expenses

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Beban Kantor 58,493,278,155 67,290,785,997 47,665,842,104 Office ExpensesBeban Umum 8,968,519,991 8,944,427,167 52,213,849 General ExpensesBeban Bunga 5,302,138,413 8,799,372 -- Interest ExpensesBeban Pegawai 567,477,564 917,512,952 97,068,251 Employee ExpensesBeban Operasional 38,586,374 26,726,461 200,341,940 Operational Expenses

Jumlah 73,370,000,497 77,188,251,949 48,015,466,144 Total

31 Desember/ December 31 ,

Beban akrual terdiri dari operasional Perusahaan adalah utang sehubungan dengan kegiatan operasional Perusahaan, beban kantor, beban pegawai dan beban umum. Beban bunga merupakan beban bunga atas pinjaman Perusahaan yang belum dibayar per 30 April 2016 dan per 31 Desember 2015.

Accrued expenses of the Company’s operational represent payables in line with the Company’s operational activities, office expenses and others expenses.

Interest payable represent interest expenses on the Company’s interest loan which has not paid yet as of April 30, 2016 and as of December 31, 2015.

Page 293: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

273

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

49

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Utang Bruto Pihak-pihak Ketiga/Gross Amount Due To SuppliersPT Citra Baru Steel 246,816,105,866 117,043,707,859 -- PT Tiga Sekawan Serasi 128,352,453,377 -- -- PT Kingdom Indah 101,884,457,375 49,726,130,841 30,279,602,543 PT Kay Pi Transmalindo 52,168,222,241 -- -- PT Subur Buana Raya 28,920,773,283 -- -- PT Tensindo Kreasi Nusantara 28,800,383,370 36,562,876,415 -- PT Wirya Krenindo Perkasa 26,626,818,289 -- -- TanpaMitra 26,378,155,936 -- -- PT Permata Raya Transport 26,112,044,434 -- -- CV Serasan Sekundang Mandiri 25,252,431,741 -- -- PT Bintang Jaya Pratama Indonesia 21,853,470,093 -- -- PT Surya Indo Niaga 20,078,859,750 -- -- CV Kartika Teknik -- 35,012,306,412 -- PT Mihrab Rafa Sejahtera -- 20,082,087,619 -- CV Norita Artistika -- 24,435,868,201 -- PT Hamimah Global Indo Bussiness -- 31,532,845,937 -- PT Sumiden Serasi Wire Products -- 189,523,062,353 -- PT Intisumber Bajasakti -- 167,310,000,000 -- PT Berkat Jaya Niagatama -- 128,772,025,289 -- PT Global Agung Pratama -- 61,209,988,687 -- PT Kiswire indonesia -- 24,506,459,621 -- Mandor Safari -- 22,013,054,833 -- PT Sekasa Mitra Utama -- -- 95,660,663,413 Lainnya (di bawah Rp 20 Milyar)/

Others (below Rp 20 Billion) 301,056,543,898 154,487,634,727 158,975,028,591

Jumlah 1,034,300,719,653 1,062,218,048,794 284,915,294,547

31 Desember/ December 31 ,

16. Beban Akrual 16. Accrued Expenses

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Beban Kantor 58,493,278,155 67,290,785,997 47,665,842,104 Office ExpensesBeban Umum 8,968,519,991 8,944,427,167 52,213,849 General ExpensesBeban Bunga 5,302,138,413 8,799,372 -- Interest ExpensesBeban Pegawai 567,477,564 917,512,952 97,068,251 Employee ExpensesBeban Operasional 38,586,374 26,726,461 200,341,940 Operational Expenses

Jumlah 73,370,000,497 77,188,251,949 48,015,466,144 Total

31 Desember/ December 31 ,

Beban akrual terdiri dari operasional Perusahaan adalah utang sehubungan dengan kegiatan operasional Perusahaan, beban kantor, beban pegawai dan beban umum. Beban bunga merupakan beban bunga atas pinjaman Perusahaan yang belum dibayar per 30 April 2016 dan per 31 Desember 2015.

Accrued expenses of the Company’s operational represent payables in line with the Company’s operational activities, office expenses and others expenses.

Interest payable represent interest expenses on the Company’s interest loan which has not paid yet as of April 30, 2016 and as of December 31, 2015.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

50

17. Uang Muka dari Pelanggan 17. Advances from Customers 30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-Pihak Berelasi/Related PartiesPT Waskita Karya (Persero) Tbk

Divisi I 28,321,326,457 -- -- Divisi Regional Barat 18,845,150,039 8,127,511,495 -- Divisi Divisi Regional Timur 3,681,628,295 9,088,121,727 -- Divisi II 1,635,392,700 83,430,000 --

KSO Pers Bap - Waskita - Wika 1,090,890,000 -- -- KSO Waskita Karya - Basuki 2,349,755,100 -- -- Lainnya (di bawah Rp 1 Milyar)/ Others (below Rp 1 Billion) 1,773,862,536 661,570,000 --

Jumlah Pihak-pihak Berelasi/Total Related Parties 57,698,005,127 17,960,633,222 --

Pihak-Pihak Ketiga/Third PartiesKSO Sacna - Basuki 6,502,140,000 -- -- KG-NRC 3,673,052,000 4,811,412,000 -- PT Dharma Perdana Muda 3,416,018,600 3,416,018,600 300,000,000 PT Kreasi Maju Bersama 1,669,265,680 1,669,265,680 -- PT Girder Indonesia 1,512,218,862 1,512,218,862 -- PT Daya Mulya Turangga 1,119,431,300 1,119,431,300 -- PT Kreasindo Putra Bangsa 1,066,392,000 1,901,732,400 -- PT Sinar Krenceng Utama 1,064,351,400 1,064,351,400 200,000,000 PT Karya Bangun Semesta 1,005,900,000 121,500,000 -- Lainnya (di bawah Rp 1 Milyar)/ Others (below Rp 1 Billion) 11,960,830,952 14,571,857,579 1,671,280,900

Jumlah Pihak-pihak Berelasi/Total Third Parties 32,989,600,794 30,187,787,821 2,171,280,900 Jumlah/Total 90,687,605,921 48,148,421,043 2,171,280,900

31 Desember/ December 31,

18. Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 18. Other Short Term Liabilities

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 106,652,445,775 -- -- PT Waskita Karya (Persero) TbkJasa Produksi 2,364,000,000 2,364,000,000 -- Production BenefitTantiem 2,000,000,000 2,000,000,000 -- TantiemJamsostek 258,460,340 24,616,306 83,918,259 JamsostekDPLK 47,864,988 -- 10,304,542 DPLK

Jumlah 111,322,771,103 4,388,616,306 94,222,801 Total

31 Desember/ December 31 ,

Liabilitas kepada PT Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan tagihan-tagihan operasional Perusahaan yang dibayar terlebih dahulu oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan beberapa transaksi reimbursement lainnya.

Liabilities to PT Waskita Karya (Persero) Tbk represent operational expenses of the Company which has been paid by PT Waskita Karya (Persero) Tbk related to the permanent employees of PT Waskita and others reimbursement transactions.

Berdasarkan Risalah Rapat Direksi Perusahaan tanggal 15 Desember 2015 tentang pemberian jasa produksi tahun 2016 kepada pegawai Perusahaan, estimasi jasa produksi kepada karyawan dan tantiem Direksi tahun 2016 ditetapkan sebesar Rp2.364.000.000.

Based on Minutes of Meeting of Directors dated December 15, 2015 related to the production benefit for the year 2016 to the Company’s employee, the estimation of production benefits to the Company’s employee amounted to Rp2,364,000,000.

19. Utang Bank Jangka Panjang 19. Long Term Bank Loans

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-pihak Berelasi Related PartiesFasilitas Kredit Sindikasi 977,405,488,887 459,255,313,244 -- Sindication Credit FacilityFasilitas Kredit Investasi 21,342,825,099 -- -- Investment Credit FacilityJumlah 998,748,313,986 459,255,313,244 -- TotalDikurangi: Bagian Jatuh Deduction: Current

Tempo dalam 1 Tahun (21,342,825,099) -- PortionBagian Jangka Panjang 977,405,488,887 459,255,313,244 -- Long Term Investments

Suku Bunga per Tahun (%) 10.25% 10.25% -- Interest Rate of per Annum (%)

31 Desember/ December 31 ,

Page 294: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

274

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

51

A. Utang Bank Sindikasi A. Syndicated Bank Loan Berdasarkan surat No. LMC1/2/442/R dari Akta Perjanjian Credit No.66 tanggal 30 Oktober 2015 oleh Notaris Aryani L. Rachim, S.H., di Jakarta. Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dengan perjanjian sindikasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Tahap I sebesar Rp1.705.720.000.000. Jangka waktu pinjaman sejak tanggal 30 Oktober 2015 sampai dengan 10 Agustus 2018. Fasilitas pinjaman ini terdiri dari :

1/2

According to letter No. LMC1/2/442/R from Credit Agrrement Deed No. 66 dated October 30, 2015 by Notary Aryani L. Rachim, S.H., at Jakarta. Company entered into the a Working Capital Credit with sindicate agreement facilities from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk for the project of Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Highways Section I amounted to Rp1,705,720,000,000. The term of loan since date October 30, 2015 and will be due on August 10, 2018. The loan facilities consist of :

a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp852.860.000.000.

a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounted to Rp852,860,000,000.

b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp852.860.000.000.

b. PT Bank Rakyat Indonesia (Peprsero) Tbk amounted to Rp852,860,000,000.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dan diikat dengan: a. Tagihan/ Piutang Proyek yang dibiayai diikat

Fidusia sebesar 100% dari nilai kontrak.

The loan facility is guaranteed and bound with: a. Receivables of project financed and bonded by

Fiduciary at 100% of the contract value.

b. Kepemilikan 60% saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga oleh Waskita Toll Road

b. Ownership 60% shares in PT Kresna Kusuma Dyandra Waskita Marga Toll Road.

c. Hak Konsesi Pengusahaan Jalan Tol Bekasi-

Cawang-Kampung Melayu berdasarkan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (Cessie), termasuk hak untuk mengalihkan Hak Penguasaan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu kepada pihak ketiga dan/atau menunjuk Pihak Ketiga sebagai Operator Jalan Tol, sebagai pelaksanaan dari ketentuan Akta Hak Pengelolaan Jalan Tol (Cessie).

c. Toll Road Concession Right of Bekasi-Cawang-Kampung Melayu based Toll Road Concession Agreement (Cessie), including the right to transfer Tenure Toll Road Bekasi-Cawang-Kampung Melayu to third parties and / or appoint a Third Party Operator Toll Road, as the implementation of Management Rights Act of provisions Toll Road (Cessie).

d. Tagihan atas klaim asuransi proyek yang dibiayai

diikat secara Fidusia sebesar 100% dari nilai pertanggungan.

d. The bill on insurance claims projects financed and bonded fiduciary equal to 100% of the insured amount.

Pembatasan terhadap tindakan: a. Mengalihkan/ menyerahkan kepada pihak lain,

sebagian atau seluruhnya atas hak dan kewajiban yang timbul berkaitan dengan fasilitas kredit.

Covenant: a. Hand over to other parties, partially or entirely on

the rights and obligations arising in connection with the credit facility.

b. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar Debitur yang dapat mengurangi kemampuan Debitur melunasi fasilitas kredit.

b. Making changes to business activities as listed in the basic budget of debtors can reduce the ability of debtors to pay off the credit facility.

c. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang kepada instansi yang berwenang.

c. Propose for bankruptcy or a request for a delay debt obligations to the relevant authorities.

d. Mengikat diri sebagai penanggung atau penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan kepada pihak lain yang terkait dengan asset tertentu yang dijaminkan kepada debitur sindikasi.

d. Act as a guarantor of debt or pledge the assets to other parties related to certain assets as collateral to the debtor syndication.

Page 295: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

275

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

51

A. Utang Bank Sindikasi A. Syndicated Bank Loan Berdasarkan surat No. LMC1/2/442/R dari Akta Perjanjian Credit No.66 tanggal 30 Oktober 2015 oleh Notaris Aryani L. Rachim, S.H., di Jakarta. Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dengan perjanjian sindikasi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Tahap I sebesar Rp1.705.720.000.000. Jangka waktu pinjaman sejak tanggal 30 Oktober 2015 sampai dengan 10 Agustus 2018. Fasilitas pinjaman ini terdiri dari :

1/2

According to letter No. LMC1/2/442/R from Credit Agrrement Deed No. 66 dated October 30, 2015 by Notary Aryani L. Rachim, S.H., at Jakarta. Company entered into the a Working Capital Credit with sindicate agreement facilities from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk for the project of Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Highways Section I amounted to Rp1,705,720,000,000. The term of loan since date October 30, 2015 and will be due on August 10, 2018. The loan facilities consist of :

a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp852.860.000.000.

a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounted to Rp852,860,000,000.

b. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp852.860.000.000.

b. PT Bank Rakyat Indonesia (Peprsero) Tbk amounted to Rp852,860,000,000.

Fasilitas pinjaman ini dijamin dan diikat dengan: a. Tagihan/ Piutang Proyek yang dibiayai diikat

Fidusia sebesar 100% dari nilai kontrak.

The loan facility is guaranteed and bound with: a. Receivables of project financed and bonded by

Fiduciary at 100% of the contract value.

b. Kepemilikan 60% saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga oleh Waskita Toll Road

b. Ownership 60% shares in PT Kresna Kusuma Dyandra Waskita Marga Toll Road.

c. Hak Konsesi Pengusahaan Jalan Tol Bekasi-

Cawang-Kampung Melayu berdasarkan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (Cessie), termasuk hak untuk mengalihkan Hak Penguasaan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu kepada pihak ketiga dan/atau menunjuk Pihak Ketiga sebagai Operator Jalan Tol, sebagai pelaksanaan dari ketentuan Akta Hak Pengelolaan Jalan Tol (Cessie).

c. Toll Road Concession Right of Bekasi-Cawang-Kampung Melayu based Toll Road Concession Agreement (Cessie), including the right to transfer Tenure Toll Road Bekasi-Cawang-Kampung Melayu to third parties and / or appoint a Third Party Operator Toll Road, as the implementation of Management Rights Act of provisions Toll Road (Cessie).

d. Tagihan atas klaim asuransi proyek yang dibiayai

diikat secara Fidusia sebesar 100% dari nilai pertanggungan.

d. The bill on insurance claims projects financed and bonded fiduciary equal to 100% of the insured amount.

Pembatasan terhadap tindakan: a. Mengalihkan/ menyerahkan kepada pihak lain,

sebagian atau seluruhnya atas hak dan kewajiban yang timbul berkaitan dengan fasilitas kredit.

Covenant: a. Hand over to other parties, partially or entirely on

the rights and obligations arising in connection with the credit facility.

b. Melakukan perubahan kegiatan usaha sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar Debitur yang dapat mengurangi kemampuan Debitur melunasi fasilitas kredit.

b. Making changes to business activities as listed in the basic budget of debtors can reduce the ability of debtors to pay off the credit facility.

c. Mengajukan permohonan pailit atau permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang kepada instansi yang berwenang.

c. Propose for bankruptcy or a request for a delay debt obligations to the relevant authorities.

d. Mengikat diri sebagai penanggung atau penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan kepada pihak lain yang terkait dengan asset tertentu yang dijaminkan kepada debitur sindikasi.

d. Act as a guarantor of debt or pledge the assets to other parties related to certain assets as collateral to the debtor syndication.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

52

e. Melakukan perubahan atas Perjanjian Jual Beli Bersyarat dengan hak untuk membeli kembali atas saham-saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga No. 24 tanggal 17 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Jose Dima Satria, S.H. M.Kn, Notaris di Jakarta.

e. Make changes to the Conditional Sale and Purchase Agreement with the right to repurchase the shares of PT Kresna Kusuma Dyandra Highways No. 24 dated October 17, 2014 made in presence of Jose Dima Satria, SH M.Kn, Notary in Jakarta.

f. Menyewakan asset yang dijaminkan di Kreditur Sindikasi kepada pihak lain.

f. Rent the assets pledged in Syndicated Creditors to other parties.

g. Melakukan penjualan Aktiva Tetap per Tahun melebihi nilai Rp500.000.000.000.

g. Making sales of fixed assets per year exceeds the value Rp 500,000,000,000.

B. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk B. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Berdasarkan surat No.BIN/2.2/094/R tanggal 10 Juni 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank BNI (Persero) Tbk sebagai berikut :

According to the letter No.BIN/2.2/094/R dated June 10, 2015, the Company entered into the credit facilities from PT Bank BNI (Persero) Tbk as follows :

a. Kredit Investasi Rp481.101.000.000, jangka waktu pinjaman sejak tanggal 10 Juni 2015 dan jatuh tempo 9 Juni 2021 dengan grace period selama 12 bulan. Saldo Pinjaman dengan fasilitas ini sampai dengan 30 April 2016 adalah sebesar Rp21.342.825.099.

a. Investment Loan of Rp481,101,000,000, the termloan since June 10, 2015 and will be due on June 9, 2021 with 12 month grace period. Long term loan balance from this credit facility as of April 30, 2016 amounting to Rp21,342,825,099.

b. Kredit Investasi Interest During Constuction (IDC) Rp9.666.000.000, jangka waktu pinjaman sejak tanggal 10 Juni 2015 dan jatuh tempo 9 Juni 2021 dengan grace period selama 12 bulan. Sampai dengan tanggal 30 April 2016, Perusahaan belum menggunakan fasilitas pinjaman tersebut.

b. Interest During Construction (IDC) Loan of Rp9,666,000,000, the term of loan since June 10, 2015 and will be due on June 9, 2021 with 12 months grace period. As of April 30, 2016, the Company has not yet used the credit facility.

20. Uang Muka Jangka Panjang 20. Long Term Advances

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Pihak-Pihak Berelasi Related PartiesPT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Divisi I 106,764,104,198 109,330,169,939 -- Division IJumlah Pihak-pihak Berelasi 106,764,104,198 109,330,169,939 -- Total Related Parties

31 Desember/ December 31 ,

Merupakan uang muka pesanan dari pemberi kerja atas kontrak pekerjaan dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.

Represent contract advances from the project owner on work agreement with the maturity date more than one year.

21. Liabilitas Imbalan Paskakerja 21. Employee Benefits Liabilities

Perusahaan menghitung dan membukukan beban dan liabilitas imbalan kerja berdasarkan Undang-Undang Tenaga Kerja No.13 tahun 2003.

The Company calculated and recorded employee benefits expenses and liabilities based on Labor Law No.13 year 2003.

Page 296: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

276

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

53

Penilaian aktuaris atas estimasi manfaat karyawan pasca kerja tanggal 30 April 2016 dan 31 Desember 2015, dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria PT Praptasentosa Gunajasa No. 959-LV-PSGJ-V-2016 tanggal 18 Mei 2016. Penggunaan teknik aktuarial atas imbalan paska kerja dilakukan dengan cara mendiskontokan imbalan dalam menentukan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini, berdasarkan Projected Unit Credit Method (PUC Method).

Actuarial valuation of post employment employee benefits as of April 30, 2016 and December 31, 2015 was conducted by the actuarial consulting firm of PT Praptasentosa Gunajasa No. 959-LV-PSGJ-V-2016 dated May 18, 2016. Using of actuarial techniques to calculate the benefits has been done by discounting benefits in determining the present value of defined benefit obligations and current service costs, based onthe Projected Unit Credit Method (PUC Method).

Asumsi aktuarial pada tanggal 30 April 2016 dan 31 Desember 2015 sebagai berikut :

Actuarial assumptions as of April 30, 2016 and December 31, 2015 was as follows :

30 April 2016 dan 31 Desember 2015/

April 30, 2016 and December 31, 2015 Tingkat Kematian Mengikuti Tabel Mortalita Indonesia Tahun 2011/

Based on Table of Indonesian Mortality 2011 Mortality Rate

Umur Pensiun Normal 56 Tahun/ Years Normal Pension Age Tingkat Cacat 0% per tahun/ per annum Disability Rate Kenaikan Gaji 8% per tahun/ per annum Salary Increment Tingkat Diskonto 8% (2015: 9%) Discount Rate Perhitungan Manfaat Pensiun Projected Unit Credit Pension Benefit’s Calculation Tingkat Pengunduran Diri 2% pada usia 20 tahun dan menurun secara linier

sampai dengan usia 50 tahun/ 2% on age 20 years and declining linearly

until age 50 years

Future Pension Increment Rate

Program liabilitas imbalan pasti memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko aktuarial seperti risiko risiko tingkat bunga, dan risiko gaji.

Defined benefit liability program provides the Company's exposure to the actuarial risk as the risk of interest rate risk and the risk of salary.

Risiko Tingkat Bunga Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal pasti hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi. Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.

Interest Rate Risk The present value of the defined benefit obligation is calculated using a discount rate determined by reference to the yield definite results of high-quality corporate bonds. Lower interest rates would increase the liability bond program.

Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.

Risk of Salary The present value of the defined benefit obligation is calculated by reference to the salary of the future program participants. Thus, the salary increase program participants will increase the liabilities of the program.

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan liabilitas imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis dibawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi yang lain konstan.

Significant actuarial assumptions to determine the defined benefit obligation is a discount rate and expected salary increases. Sensitivity analysis below is determined based on the respective changes in the assumptions which may occur at the end of the reporting period, with all other assumptions constant.

Mutasi liabilitas imbalan pascakerja bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Movements of net post-employment benefit liabilities in the statement of financial position is as follows:

Page 297: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

277

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

53

Penilaian aktuaris atas estimasi manfaat karyawan pasca kerja tanggal 30 April 2016 dan 31 Desember 2015, dilakukan oleh perusahaan konsultan aktuaria PT Praptasentosa Gunajasa No. 959-LV-PSGJ-V-2016 tanggal 18 Mei 2016. Penggunaan teknik aktuarial atas imbalan paska kerja dilakukan dengan cara mendiskontokan imbalan dalam menentukan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini, berdasarkan Projected Unit Credit Method (PUC Method).

Actuarial valuation of post employment employee benefits as of April 30, 2016 and December 31, 2015 was conducted by the actuarial consulting firm of PT Praptasentosa Gunajasa No. 959-LV-PSGJ-V-2016 dated May 18, 2016. Using of actuarial techniques to calculate the benefits has been done by discounting benefits in determining the present value of defined benefit obligations and current service costs, based onthe Projected Unit Credit Method (PUC Method).

Asumsi aktuarial pada tanggal 30 April 2016 dan 31 Desember 2015 sebagai berikut :

Actuarial assumptions as of April 30, 2016 and December 31, 2015 was as follows :

30 April 2016 dan 31 Desember 2015/

April 30, 2016 and December 31, 2015 Tingkat Kematian Mengikuti Tabel Mortalita Indonesia Tahun 2011/

Based on Table of Indonesian Mortality 2011 Mortality Rate

Umur Pensiun Normal 56 Tahun/ Years Normal Pension Age Tingkat Cacat 0% per tahun/ per annum Disability Rate Kenaikan Gaji 8% per tahun/ per annum Salary Increment Tingkat Diskonto 8% (2015: 9%) Discount Rate Perhitungan Manfaat Pensiun Projected Unit Credit Pension Benefit’s Calculation Tingkat Pengunduran Diri 2% pada usia 20 tahun dan menurun secara linier

sampai dengan usia 50 tahun/ 2% on age 20 years and declining linearly

until age 50 years

Future Pension Increment Rate

Program liabilitas imbalan pasti memberikan eksposur Perusahaan terhadap risiko aktuarial seperti risiko risiko tingkat bunga, dan risiko gaji.

Defined benefit liability program provides the Company's exposure to the actuarial risk as the risk of interest rate risk and the risk of salary.

Risiko Tingkat Bunga Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto yang ditetapkan dengan mengacu pada imbal pasti hasil obligasi korporasi berkualitas tinggi. Penurunan suku bunga obligasi akan meningkatkan liabilitas program.

Interest Rate Risk The present value of the defined benefit obligation is calculated using a discount rate determined by reference to the yield definite results of high-quality corporate bonds. Lower interest rates would increase the liability bond program.

Risiko Gaji Nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan mengacu pada gaji masa depan peserta program. Dengan demikian, kenaikan gaji peserta program akan meningkatkan liabilitas program itu.

Risk of Salary The present value of the defined benefit obligation is calculated by reference to the salary of the future program participants. Thus, the salary increase program participants will increase the liabilities of the program.

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan liabilitas imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan. Sensitivitas analisis dibawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi yang lain konstan.

Significant actuarial assumptions to determine the defined benefit obligation is a discount rate and expected salary increases. Sensitivity analysis below is determined based on the respective changes in the assumptions which may occur at the end of the reporting period, with all other assumptions constant.

Mutasi liabilitas imbalan pascakerja bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

Movements of net post-employment benefit liabilities in the statement of financial position is as follows:

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

54

30 April 2016/ 31 Desember 2015/April 30, 2016 December 31,2015

Rp RpLiabilitas Bersih Awal Tahun 816,122,609 -- Net Liabilities - Beginning of YearBeban Tahun Berjalan 313,590,638 816,122,609 Current Year ExpensePenghasilan Komprehensif Other Comprehensive

Lain Tahun Berjalan 348,111,755 -- Income for the YearIuran Pemberi Kerja -- -- Employer Contribution

Liabilitas Bersih Akhir Tahun 1,477,825,002 816,122,609 Net Liabilities End of the Year

Rincian beban imbalan pascakerja yang diakui dalam laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

Details of post-employment benefits expense recognized in the profit or loss are as follows:

30 April 2016/ 31 Desember 2015/April 30, 2016 December 31,2015

Rp Rp

Biaya Jasa Kini 289,106,960 816,122,609 Current Service CostBiaya Bunga 24,483,678 -- InterestBiaya yang Diakui Cost Recognized

di Laba Rugi 313,590,638 816,122,609 in Profit and Loss

Mutasi Penghasilan Komprehensif Lain adalah sebagai berikut:

Movements of Other Comprehensive Income are as follows:

30 April 2016/ 31 Desember 2015/April 30, 2016 December 31,2015

Rp RpPenghasilan Komprehensif Lain - Other Comprehensive Income -

Awal Periode -- -- Beginning of PeriodPenghasilan Komprehensif Lain - Other Comprehensive Income -

Periode Berjalan 348,111,755 -- Current PeriodPenghasilan Komprehensif Lain - Other Comprehensive Income -

Akhir Periode 348,111,755 -- End of PeriodPajak Penghasilan Terkait (87,027,939) -- Related Income TaxPengukuran Kembali Remeasurement of Other

Penghasilan Komprehensif Lain 261,083,816 -- Comprehensive Income

Analisa sensitivitas perubahan kenaikan atau penurunan 1% terhadap tingkat diskonto adalah sebagai berikut:

Sensitivity analysis to change of increase or decrease on discounted rate as follows:

Nilai Kini Kewajiban/ Biaya Jasa Kini/ Nilai Kini Kewajiban/ Biaya Jasa Kini/Present Value Current Service Present Value Current Service

Analisis Sensitivitas/ Obligation Cost Obligation CostSensitivity Analysis Rp Rp Rp Rp

Perubahan Tingkat Diskonto/Changes of Discounted Rate

Naik/ Increase 1% 1,365,603,972 254,919,626 719,653,324 719,653,324 Turun/ Decrease 1% 1,614,901,606 330,809,289 933,348,649 933,348,649

30 April/ April 30, 2016 31 Desember/ December 31, 2015

Page 298: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

278

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

55

22. Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor 22. Share Capital and Additional Paid in Capital

a. Modal Saham a. Share Capital Susunan pemegang saham pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders as of April 30, 2016, 31 December 2015 and 2014 are as follows:

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham/ Kepemilikan/ Disetor/Total Percentage Total Paid-Up

Shares of ownership Capital% Rp

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 1,135,055 99.9999% 1,135,055,000,000 PT Waskita Karya (Persero) TbkKoperasi Waskita 1 0.0001% 1,000,000 Koperasi Waskita

Jumlah 1,135,056 100.00% 1,135,056,000,000 Total

30 April 2016/April 30, 2016

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham/ Kepemilikan/ Disetor/Total Percentage Total Paid-Up

Shares of ownership Capital% Rp

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 835,055 99.9999% 835,055,000,000 PT Waskita Karya (Persero) TbkKoperasi Waskita 1 0.0001% 1,000,000 Koperasi Waskita

Jumlah 835,056 100.00% 835,056,000,000 Total

31 Desember 2015/December 31, 2015

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham/ Kepemilikan/ Disetor/Total Percentage Total Paid-Up

Shares of ownership Capital% Rp

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 617,571 99.9998% 617,571,000,000 PT Waskita Karya (Persero) TbkKoperasi Waskita 1 0.0002% 1,000,000 Koperasi Waskita

Jumlah 617,572 100.00% 617,572,000,000 Total

31 Desember 2014/December 31, 2014

Berdasarkan Akta keputusan sirkuler sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) No. 07 tanggal 10 Pebruari 2016 yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 300.000 lembar saham dengan nominal Rp300.000.000.000. Sehingga per 30 April 2016 modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp1.135.056.000.000 atau 1.135.056 lembar saham.

Based on the Company's Deed of circular resolution of the shareholders in lieu of an extraordinary General Meeting of Shareholders (GMS) No. 07 dated February 10, 2016, by Yusdin Fahim, S.H., the shareholders approved to increase the issued and fully paid capital of 300,000 shares with nominal amount of Rp300,000,000,000. Therefore as of April 30, 2016 the issued and fully paid capital are amounting to Rp1,135,056,000,000 equivalent to 1,135,056 shares.

Pada bulan Juni 2015 peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dilakukan berdasarkan Akta keputusan sirkuler sebagai pengganti RUPS No. 08 tanggal 30 Juni 2015 yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., dimana pemegang saham setuju untuk peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 135.000 lembar saham dengan nominal Rp135.000.000.000.

In June 2015, the Company has increased its issued and fully paid capital based on the deed of circular resolution of the shareholders in lieu of an extraordinary GMS No. 08 dated June 30, 2015 by Notary Yusdin Fahim, SH, where shareholders agreed to increase the issued and fully paid capital of 135,000 shares with nominal amount of Rp135.000.000.000.

Page 299: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

279

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

55

22. Modal Saham dan Tambahan Modal Disetor 22. Share Capital and Additional Paid in Capital

a. Modal Saham a. Share Capital Susunan pemegang saham pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholders as of April 30, 2016, 31 December 2015 and 2014 are as follows:

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham/ Kepemilikan/ Disetor/Total Percentage Total Paid-Up

Shares of ownership Capital% Rp

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 1,135,055 99.9999% 1,135,055,000,000 PT Waskita Karya (Persero) TbkKoperasi Waskita 1 0.0001% 1,000,000 Koperasi Waskita

Jumlah 1,135,056 100.00% 1,135,056,000,000 Total

30 April 2016/April 30, 2016

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham/ Kepemilikan/ Disetor/Total Percentage Total Paid-Up

Shares of ownership Capital% Rp

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 835,055 99.9999% 835,055,000,000 PT Waskita Karya (Persero) TbkKoperasi Waskita 1 0.0001% 1,000,000 Koperasi Waskita

Jumlah 835,056 100.00% 835,056,000,000 Total

31 Desember 2015/December 31, 2015

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham/ Kepemilikan/ Disetor/Total Percentage Total Paid-Up

Shares of ownership Capital% Rp

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 617,571 99.9998% 617,571,000,000 PT Waskita Karya (Persero) TbkKoperasi Waskita 1 0.0002% 1,000,000 Koperasi Waskita

Jumlah 617,572 100.00% 617,572,000,000 Total

31 Desember 2014/December 31, 2014

Berdasarkan Akta keputusan sirkuler sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) No. 07 tanggal 10 Pebruari 2016 yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 300.000 lembar saham dengan nominal Rp300.000.000.000. Sehingga per 30 April 2016 modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp1.135.056.000.000 atau 1.135.056 lembar saham.

Based on the Company's Deed of circular resolution of the shareholders in lieu of an extraordinary General Meeting of Shareholders (GMS) No. 07 dated February 10, 2016, by Yusdin Fahim, S.H., the shareholders approved to increase the issued and fully paid capital of 300,000 shares with nominal amount of Rp300,000,000,000. Therefore as of April 30, 2016 the issued and fully paid capital are amounting to Rp1,135,056,000,000 equivalent to 1,135,056 shares.

Pada bulan Juni 2015 peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh dilakukan berdasarkan Akta keputusan sirkuler sebagai pengganti RUPS No. 08 tanggal 30 Juni 2015 yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., dimana pemegang saham setuju untuk peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 135.000 lembar saham dengan nominal Rp135.000.000.000.

In June 2015, the Company has increased its issued and fully paid capital based on the deed of circular resolution of the shareholders in lieu of an extraordinary GMS No. 08 dated June 30, 2015 by Notary Yusdin Fahim, SH, where shareholders agreed to increase the issued and fully paid capital of 135,000 shares with nominal amount of Rp135.000.000.000.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

56

Kemudian berdasarkan Akta keputusan sirkuler sebagai pengganti RUPS No. 05 tanggal 15 Juli 2015 yang dibuat dihadapan Yusdin Fahim, S.H., pemegang saham setuju untuk peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 82.556 lembar saham dengan nominal Rp82.556.000.000. Keseluruhan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor adalah melalui setoran non kas (inbreng) berupa tanah, bangunan, sarana pelengkap lainnya, dan mesin dan peralatan. Sehingga per 31 Desember 2015 jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh adalah sebesar Rp835.056.000.000 atau sebanyak 835.056 lembar saham.

Later on, based on the deed of circular resolution of the shareholders in lieu of an extraordinary GMS No. 05 dated July 15, 2015 by Notary Yusdin Fahim, SH, the shareholders agreed to increase the issued and fully paid capital of 82,556 shares with nominal amount of Rp82,556,000,000. The above capital contribution are made through transferred of non-cash assets (inbreng) consisting of land, buildings, other assets, and machinery and equipment. As of December 31, 2015 the issued and fully paid capital are amounted to Rp835,056,000,000 equivalent to 835,056 shares.

Berdasarkan Akta pendirian Perusahaan No.10 tanggal 7 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi. S.H., ditetapkan jumlah modal dasar Perusahaan adalah Rp100.000.000.000 yang terbagi atas 100.000 lembar saham masing-masing bernilai Rp1.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp25.000.000.000.

Based on the Company's establishment Deed No.10 dated October 7, 2014 by Notary Fathiah Helmi. SH, the total amount of the Company's authorized capital is Rp100,000,000,000 divided into 100,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share. The amount of issued and fully paid capital were Rp25,000,000,000.

Kemudian berdasarkan Akta keputusan sirkuler sebagai pengganti RUPS No. 60 tanggal 21 November 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Fathiah Helmi. S.H., pemegang saham setuju untuk melakukan meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp100.000.000.000 menjadi Rp2.470.288.000.000 yang terbagi menjadi 2.470.288 lembar saham dan masing-masing saham mempunyai nominal Rp1.000.000. Dari modal dasar tersebut yang ditempatkan dan disetor adalah sebesar Rp592.500.000.000 yang terdiri dari Penyetoran tunai sebesar Rp353.845.000.000 dan Rp238.655.000.000 dalam bentuk tanah, bangunan, gedung proyek, persediaan dan peralatan proyek. Sehingga per 31 Desember 2014 jumlah yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 617.572 saham dengan nominal Rp617.572.000.000 oleh Entitas Induk dan sebesar Rp1.000.000 Modal yang ditempatkan dan disetor penuh oleh Koperasi Waskita.

Later, based on the deed of circular resolution of the shareholders in lieu of an extraordinary GMS No. 60 dated November 21, 2014 by Notary Fathiah Helmi. SH, the shareholders agreed to increase the Company's authorized capital from Rp100,000,000,000 to Rp2,470,288,000,000 which divided into 2,470,288 shares with par value of Rp1,000,000. The amount of issued and fully paid capital amounted to Rp592,500,000,000 consisting of cash contribution amounted to Rp353,845,000,000 and non cash assets (inbreng) of Rp238,655,000,000 in the form of land, buildings, project building, inventories, and project equipment. As of December 31, 2014 the number of issued and fully paid capital amounted to 617,572 shares with totaling to Rp617,571,000,000 contributed by the Parent Entity and Rp1,000,000 contributed by Koperasi Waskita.

Ringkasan setoran modal yang dilakukan adalah sebagai berikut :

A summary of capital contribution made are as follows:

Page 300: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

280

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

57

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Modal Saham SharesModal Dasar - 2.470.288 saham, Authorized Capital - 2,470,288 shares,

nilai nominal Rp 1.000.000 per saham each share par value of Rp 1,000,000 pada 31 Desember 2015 dan 2014 2,470,288,000,000 2,470,288,000,000 2,470,288,000,000 as of December 31, 2015 and 2014

Penyertaan Modal Paid-up CapitalPT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Modal Disetor dan Ditempatkan 813,844,000,000 513,844,000,000 378,844,000,000 Paid-up CapitalInbreng Aset Tetap dan Persediaan Tahap I: Inbreng Fixed Assets and Inventories Phase I:

Persediaan 30,702,000,000 30,702,000,000 30,702,000,000 InventoriesAset Tetap: Fixed Assets:

Tanah 46,074,000,000 46,074,000,000 46,074,000,000 LandBangunan dan Gedung 9,227,000,000 9,227,000,000 9,227,000,000 BuildingPeralatan Proyek 152,724,000,000 152,724,000,000 152,724,000,000 Project Equipment

Jumlah 1,052,571,000,000 752,571,000,000 617,571,000,000 Total

Inbreng Aktiva Tetap dan Persediaan Tahap II: Inbreng Fixed Assets and Inventories Phase II:Tanah 33,670,000,000 33,670,000,000 -- LandBangunan dan Gedung 37,021,000,000 37,021,000,000 -- BuildingPeralatan Proyek 11,793,000,000 11,793,000,000 -- Project Equipment

Jumlah 82,484,000,000 82,484,000,000 -- TotalJumlah Penyertaan Modal Total Paid-up Capital of

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 1,135,055,000,000 835,055,000,000 617,571,000,000 PT Waskita Karya (Persero) TbkKoperasi Waskita Koperasi Waskita

Modal Disetor dan Ditempatkan 1,000,000 1,000,000 1,000,000 Paid-up Capital

Jumlah 1,135,056,000,000 835,056,000,000 617,572,000,000 Total

31 Desember/ December 31 ,

b. Tambahan Modal Disetor b. Additional Paid in Capital

Pada tahun 2014 dan 2015 Perusahaan menerima setoran modal selain kas (inbreng) dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Entitas Induk) (catatan 22.a). Setoran inbreng tersebut dilakukan dalam 2 tahap. Tahap I berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No 60 tanggal 21 November 2014 sebesar Rp238.727.000.000, jenis setoran modal yang diinbrengkan terdiri dari persediaan, tanah, bangunan dan gedung, dan peralatan proyek masing-masing sebesar Rp30.702.000.000, Rp46.074.000.000, Rp9.227.000.000, dan Rp152.724.000.000. Tahap II berdasarkan Akta Penyertaan Inbreng Nomor 8 tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp82.484.000.000, jenis setoran modal yang diinbrengkan terdiri dari tanah, bangunan dan gedung, dan peralatan proyek masing-masing sebesar Rp33.670.000.000, Rp37.021.000.000, dan Rp11.793.000.000.

In 2014 and 2015 the Company received contribution from its Prent Entity (note 22.a) which consideration transferred other than cash. The asset transfer was carried out in 2 stage. Stage I was based on the Deed of Amendment of the Company Article of Association No. 60 dated November 21, 2014 with total value of transferred of Rp238,727,000,000, consist of inventory, land, building and project equipment each amounted to Rp30,702,000,000, Rp46,074,000,000, Rp9,227,000,000, and Rp152,724,000,000, respectively. Stage II was based on the Deed of Assets Transferred No. 8 dated June 30, 2015 with total of Rp82,484,000,000, consist of land, building and project equipment each amounted to Rp33,670,000,000, Rp37,021,000,000, and Rp11,793,000,000.

Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis entitas sepengendali antara Perusahaan dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Entitas Induk). Perusahaan mencatat selisih antara nilai wajar jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai tercatat aset pada pos tambahan modal disetor dengan rincian pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015, dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

These transactions constitute a business combination involving entities under common control. The Company recorded difference between the fair value of the consideration transferred and asset’s carrying amount as part of additional paid in capital with details as of April 30, 2016, December 31, 2015, and December 31, 2014 are ase follows:

Page 301: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

281

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

57

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Modal Saham SharesModal Dasar - 2.470.288 saham, Authorized Capital - 2,470,288 shares,

nilai nominal Rp 1.000.000 per saham each share par value of Rp 1,000,000 pada 31 Desember 2015 dan 2014 2,470,288,000,000 2,470,288,000,000 2,470,288,000,000 as of December 31, 2015 and 2014

Penyertaan Modal Paid-up CapitalPT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Modal Disetor dan Ditempatkan 813,844,000,000 513,844,000,000 378,844,000,000 Paid-up CapitalInbreng Aset Tetap dan Persediaan Tahap I: Inbreng Fixed Assets and Inventories Phase I:

Persediaan 30,702,000,000 30,702,000,000 30,702,000,000 InventoriesAset Tetap: Fixed Assets:

Tanah 46,074,000,000 46,074,000,000 46,074,000,000 LandBangunan dan Gedung 9,227,000,000 9,227,000,000 9,227,000,000 BuildingPeralatan Proyek 152,724,000,000 152,724,000,000 152,724,000,000 Project Equipment

Jumlah 1,052,571,000,000 752,571,000,000 617,571,000,000 Total

Inbreng Aktiva Tetap dan Persediaan Tahap II: Inbreng Fixed Assets and Inventories Phase II:Tanah 33,670,000,000 33,670,000,000 -- LandBangunan dan Gedung 37,021,000,000 37,021,000,000 -- BuildingPeralatan Proyek 11,793,000,000 11,793,000,000 -- Project Equipment

Jumlah 82,484,000,000 82,484,000,000 -- TotalJumlah Penyertaan Modal Total Paid-up Capital of

PT Waskita Karya (Persero) Tbk 1,135,055,000,000 835,055,000,000 617,571,000,000 PT Waskita Karya (Persero) TbkKoperasi Waskita Koperasi Waskita

Modal Disetor dan Ditempatkan 1,000,000 1,000,000 1,000,000 Paid-up Capital

Jumlah 1,135,056,000,000 835,056,000,000 617,572,000,000 Total

31 Desember/ December 31 ,

b. Tambahan Modal Disetor b. Additional Paid in Capital

Pada tahun 2014 dan 2015 Perusahaan menerima setoran modal selain kas (inbreng) dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Entitas Induk) (catatan 22.a). Setoran inbreng tersebut dilakukan dalam 2 tahap. Tahap I berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No 60 tanggal 21 November 2014 sebesar Rp238.727.000.000, jenis setoran modal yang diinbrengkan terdiri dari persediaan, tanah, bangunan dan gedung, dan peralatan proyek masing-masing sebesar Rp30.702.000.000, Rp46.074.000.000, Rp9.227.000.000, dan Rp152.724.000.000. Tahap II berdasarkan Akta Penyertaan Inbreng Nomor 8 tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp82.484.000.000, jenis setoran modal yang diinbrengkan terdiri dari tanah, bangunan dan gedung, dan peralatan proyek masing-masing sebesar Rp33.670.000.000, Rp37.021.000.000, dan Rp11.793.000.000.

In 2014 and 2015 the Company received contribution from its Prent Entity (note 22.a) which consideration transferred other than cash. The asset transfer was carried out in 2 stage. Stage I was based on the Deed of Amendment of the Company Article of Association No. 60 dated November 21, 2014 with total value of transferred of Rp238,727,000,000, consist of inventory, land, building and project equipment each amounted to Rp30,702,000,000, Rp46,074,000,000, Rp9,227,000,000, and Rp152,724,000,000, respectively. Stage II was based on the Deed of Assets Transferred No. 8 dated June 30, 2015 with total of Rp82,484,000,000, consist of land, building and project equipment each amounted to Rp33,670,000,000, Rp37,021,000,000, and Rp11,793,000,000.

Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis entitas sepengendali antara Perusahaan dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Entitas Induk). Perusahaan mencatat selisih antara nilai wajar jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai tercatat aset pada pos tambahan modal disetor dengan rincian pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015, dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

These transactions constitute a business combination involving entities under common control. The Company recorded difference between the fair value of the consideration transferred and asset’s carrying amount as part of additional paid in capital with details as of April 30, 2016, December 31, 2015, and December 31, 2014 are ase follows:

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

58

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Selisih/Carrying Amount Fair Value Difference

Rp Rp RpTanah 18,336,222,851 79,744,000,000 (61,407,777,149) LandGedung 45,827,683,787 46,248,000,000 (420,316,213) BulidingPeralatan 154,409,555,664 164,404,000,000 (9,994,444,336) EquipmentsKendaraan 9,654,687 113,000,000 (103,345,313) VehiclePersediaan 29,073,677,059 30,702,000,000 (1,628,322,941) Inventories

Jumlah 247,656,794,048 321,211,000,000 (73,554,205,952) Total

30 April 2016/April 30, 2016 dan/and 31 December 2015/ December 31, 2015

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Selisih/Carrying Amount Fair Value Difference

Rp Rp Rp

Tanah 1,405,453,721 46,074,000,000 (44,668,546,279) LandGedung 9,066,107,074 9,227,000,000 (160,892,925) BulidingPeralatan 143,461,442,619 152,611,000,000 (9,149,557,381) EquipmentsKendaraan 9,654,688 113,000,000 (103,345,312) VehiclePersediaan 29,073,677,059 30,702,000,000 (1,628,322,941) Inventories

Jumlah 183,016,335,161 238,727,000,000 (55,710,664,839) Total

31 Desember 2014/December 31, 2014

23. Saldo Laba 23. Retained Earnings

30 April/ April 302016 2015 2014Rp Rp Rp

Telah Ditentukan Penggunaannya AppropriatedSaldo Awal Tahun 28,060,967,099 -- -- Beginning BalancePenambahan Dana Cadangan 66,873,917,001 28,060,967,099 -- Addition on Reserved Fund

Saldo Akhir Tahun 94,934,884,100 28,060,967,099 -- Ending Balance

Belum Ditentukan Penggunaannya UnappropriatedSaldo Awal Tahun 446,613,453,403 140,304,835,496 -- Beginning BalancePembentukan Cadangan Umum (66,873,917,001) (28,060,967,099) -- Addition of General ReserveLaba (Rugi Bersih) 150,715,066,379 334,369,585,006 140,304,835,496 Net IncomePendapatan Komprehensif Lainnya -- -- -- Other Comprehensive Income

Jumlah 530,454,602,781 446,613,453,403 140,304,835,496 Total

31 Desember/ December 31 ,

Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 14 Maret 2016, telah disetujui untuk membentuk cadangan umum atas penggunaan laba Perusahaan tahun 2015 sebesar Rp66.873.917.001. Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 9 April 2015, disetujui untuk membentuk cadangan umum atas penggunaan laba Perusahaan tahun 2014 sebesar Rp28.060.967.099.

Based on the minutes of the General Meeting of Shareholders (AGM) dated March 14, 2016, agreed to establish the general reserve for the use of the Company's profits in 2015 amounted to Rp66,873,917,001. Based on the minutes of the General Meeting of Shareholders (AGM) dated April 9, 2015, agreed to establish the general reserve for the use of the Company's profits in 2014 amounted to Rp28,060,967,099.

Page 302: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

282

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

59

Perusahaan membuat penyisihan untuk cadangan umum sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perusahaan Terbatas. Undang-undang tersebut mengharuskan Perusahaan di Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dana cadangan diadakan untuk menutupi kerugian yang diderita dan dapat dipergunakan sebagai modal kerja dan tujuan lain menurut keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

The Company has provided the provision of general reserve in accordance with the Law No.40 year 2007 concerning to Limited Company. The Law requires companies in Indonesia to provide a general reserve at least 20% of the issued and fully paid capital. Reserve funds have to be held to cover suffered losses and can be used as working capital and other purposes by the decision of the general meeting of shareholders.

24. Pendapatan Usaha 24. Revenues

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Precast 787,035,667,061 403,994,484,697 2,171,904,216,672 523,651,763,449 PrecastReadymix 258,407,782,639 100,922,903,024 472,415,783,181 118,278,989,477 Readymix

Jumlah 1,045,443,449,700 504,917,387,721 2,644,319,999,853 641,930,752,926 Total

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

Rincian pendapatan usaha pihak berelasi sebagai berikut :

The details of the revenues related parties :

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Pihak-pihak Berelasi Related PartiesPT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Divisi II 360,858,273,768 139,744,999,607 66,777,251,588 -- Division IIDivisi I 356,499,820,782 -- 352,847,901,815 -- Division IDivisi Regonal Timur 24,600,293,260 -- 26,735,522,051 -- East Region DivisionDivisi Regional Barat 22,605,678,247 -- 78,457,830,658 -- West Region DivisionDivisi Sipil -- -- -- 155,833,517,151 Civil Division

PT Kresna Kusuma Dyandra Marga 83,372,660,073 -- 1,855,124,495,952 -- PT Kresna Kusuma Dyandra MargaKSO Waskita - Adhi 70,800,000,000 -- -- -- JO Waskita - AdhiPT Cimanggis Cibitung Tollways 37,682,010,963 -- 50,916,850,483 -- PT Cimanggis Cibitung TollwaysLainnya (di bawah Rp 20 Milyar) 56,142,507,651 -- 82,579,933,880 4,682,946,056 Others (below Rp 20 Billion)

Jumlah Pihak-pihak Berelasi 1,012,561,244,744 139,744,999,607 2,513,439,786,426 160,516,463,207 Total Related Parties

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

Rincian pendapatan usaha pihak ketiga sebagai berikut :

The details of the revenues third parties :

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Pihak-pihak Ketiga Third PartiesJO Sacna-Basuki 1,267,500,000 -- -- -- JO Sacna-BasukiPT Kapuk Naga Indah -- 26,744,095,662 26,744,094,856 21,896,694,293 PT Kapuk Naga IndahPT Rekayasa Industri -- 2,616,953,000 5,467,696,500 2,705,595,000 PT Rekayasa IndustriPT Sumber Mitra Bahagia -- 2,166,117,000 2,149,520,306 -- PT Sumber Mitra BahagiaLainnya (di bawah Rp 1 Milyar) 31,614,704,956 333,645,222,452 96,518,901,765 456,812,000,426 Others (below Rp 1 Billion)

Jumlah Pihak-pihak Ketiga 32,882,204,956 365,172,388,114 130,880,213,427 481,414,289,719 Total Related Parties

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

Page 303: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

283

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

59

Perusahaan membuat penyisihan untuk cadangan umum sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perusahaan Terbatas. Undang-undang tersebut mengharuskan Perusahaan di Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dana cadangan diadakan untuk menutupi kerugian yang diderita dan dapat dipergunakan sebagai modal kerja dan tujuan lain menurut keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

The Company has provided the provision of general reserve in accordance with the Law No.40 year 2007 concerning to Limited Company. The Law requires companies in Indonesia to provide a general reserve at least 20% of the issued and fully paid capital. Reserve funds have to be held to cover suffered losses and can be used as working capital and other purposes by the decision of the general meeting of shareholders.

24. Pendapatan Usaha 24. Revenues

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Precast 787,035,667,061 403,994,484,697 2,171,904,216,672 523,651,763,449 PrecastReadymix 258,407,782,639 100,922,903,024 472,415,783,181 118,278,989,477 Readymix

Jumlah 1,045,443,449,700 504,917,387,721 2,644,319,999,853 641,930,752,926 Total

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

Rincian pendapatan usaha pihak berelasi sebagai berikut :

The details of the revenues related parties :

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Pihak-pihak Berelasi Related PartiesPT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Divisi II 360,858,273,768 139,744,999,607 66,777,251,588 -- Division IIDivisi I 356,499,820,782 -- 352,847,901,815 -- Division IDivisi Regonal Timur 24,600,293,260 -- 26,735,522,051 -- East Region DivisionDivisi Regional Barat 22,605,678,247 -- 78,457,830,658 -- West Region DivisionDivisi Sipil -- -- -- 155,833,517,151 Civil Division

PT Kresna Kusuma Dyandra Marga 83,372,660,073 -- 1,855,124,495,952 -- PT Kresna Kusuma Dyandra MargaKSO Waskita - Adhi 70,800,000,000 -- -- -- JO Waskita - AdhiPT Cimanggis Cibitung Tollways 37,682,010,963 -- 50,916,850,483 -- PT Cimanggis Cibitung TollwaysLainnya (di bawah Rp 20 Milyar) 56,142,507,651 -- 82,579,933,880 4,682,946,056 Others (below Rp 20 Billion)

Jumlah Pihak-pihak Berelasi 1,012,561,244,744 139,744,999,607 2,513,439,786,426 160,516,463,207 Total Related Parties

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

Rincian pendapatan usaha pihak ketiga sebagai berikut :

The details of the revenues third parties :

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Pihak-pihak Ketiga Third PartiesJO Sacna-Basuki 1,267,500,000 -- -- -- JO Sacna-BasukiPT Kapuk Naga Indah -- 26,744,095,662 26,744,094,856 21,896,694,293 PT Kapuk Naga IndahPT Rekayasa Industri -- 2,616,953,000 5,467,696,500 2,705,595,000 PT Rekayasa IndustriPT Sumber Mitra Bahagia -- 2,166,117,000 2,149,520,306 -- PT Sumber Mitra BahagiaLainnya (di bawah Rp 1 Milyar) 31,614,704,956 333,645,222,452 96,518,901,765 456,812,000,426 Others (below Rp 1 Billion)

Jumlah Pihak-pihak Ketiga 32,882,204,956 365,172,388,114 130,880,213,427 481,414,289,719 Total Related Parties

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

60

Rincian pemberi kerja dengan nilai kontribusi pendapatan usaha yang melebihi 10% dari pendapatan usaha Perusahaan pada tanggal 30 April 2016 dan 2015 dan 31 Desember 2015, dan 31 Desember 2014 sebagai berikut:

The details of project owners with value exceeding 10% of the Company’s revenues for the date of April 30, 2016 and 2015 and 2015 and December 31, 2015 and 2014 as follows:

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp RpPT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Divisi II 360,858,273,768 139,744,999,607 352,847,901,815 -- Division II

Divisi I 356,499,820,782 920,304,962,975 -- Division IDivisi Sipil -- -- -- 155,833,517,151 Civil Division

PT Kresna Kusuma Dyandra Marga -- -- 1,855,124,495,952 -- PT Kresna Kusuma Dyandra MargaJumlah 717,358,094,550 1,060,049,962,582 2,207,972,397,767 155,833,517,151 Total

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

25. Beban Pokok Pendapatan 25. Cost of Revenues

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Persediaan Awal 54,551,293,293 21,178,898,885 21,178,898,885 -- Beginning BalancePembelian - Bahan Baku 678,298,112,529 364,488,983,322 2,081,723,411,848 429,923,942,520 Puchases - Raw Materials

Barang Tersediaan untuk Dijual 732,849,405,822 385,667,882,207 2,102,902,310,733 429,923,942,520 Goods Available for SalePersediaan Akhir - Bahan Baku 166,537,209,483 59,828,373,308 54,551,293,293 21,178,898,885 Ending Balance - Raw Materials4,538,423,751 Beban Bahan Baku 566,312,196,339 325,839,508,899 2,048,351,017,440 408,745,043,635 Raw Material ExpesesBeban Upah 36,174,374,492 9,831,892,993 16,889,970,951 14,741,127,917 Direct Labour ExpensesBeban Overhead 155,964,352,772 95,666,757,353 159,648,984,165 71,739,514,253 Overhead Expenses

Jumlah 758,450,923,603 431,338,159,245 2,224,889,972,556 495,225,685,805 Total

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

26. Beban Penjualan dan Umum dan Administrasi 26. Selling and General and Administration

Expenses

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Beban Penjualan Selling ExpensesBeban Pemasaran 376,041,710 300,323,906 2,097,930,794 87,755,649 Marketing ExpenseBeban Iklan 43,626,500 94,825,000 213,261,000 14,010,000 Advertising ExpenseBeban Tender -- -- 10,643,000 -- Tender Expense

Jumlah 419,668,210 395,148,906 2,321,834,794 101,765,649 Total

Beban Umum dan Administrasi General and Administrative ExpensesGaji dan Tunjangan 8,322,363,865 8,094,597,454 27,945,915,509 2,558,112,395 Employee ExpenseUmum 2,758,526,695 1,008,051,631 8,828,057,032 338,193,565 General ExpenseKantor 1,718,365,146 1,981,455,867 8,804,172,410 553,009,787 Office ExpensePerjalanan/Kendaraan 1,342,297,736 1,238,006,286 4,202,309,498 433,030,415 Travel/Vehicle ExpensePenyusutan (Catatan 10) 301,717,608 308,354,490 2,510,818,900 87,754,337 Depreciation Expense (Note 10)Gedung 358,438,330 158,237,895 1,194,773,081 205,689,200 Building ExpenseLainnya 46,317,104 612,692,430 267,523,758 524,675,555 Others Expense

Jumlah 14,848,026,484 13,401,396,053 53,753,570,188 4,700,465,254 Total

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

Page 304: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

284

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

61

27. Beban Keuangan 27. Financial Charges Merupakan beban bunga atas kredit bank/non bank, beban provisi dan beban administrasi bank yang terkait dengan perolehan pinjaman selama periode berjalan setelah dikurangi biaya bunga yang secara langsung dapat diatribusikan dengan biaya perolehan suatu proyek tertentu yang memenuhi syarat.

Represent interest expenses of bank loans/non banks, fees, and administrative expenses related to the acquisition of bank loans during the current period after deducting the interest costs which are directly attributable to the cost of a qualifying project.

28. Pendapatan Lain-lain 28. Others Income

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Pendapatan Bunga Interest IncomeBunga Deposito Berjangka 352,761,279 635,355,552 965,639,055 646,107,133 Interest Time Deposits

Jumlah 352,761,279 635,355,552 965,639,055 646,107,133 Total

Pendapatan Lainnya Others IncomeJasa Giro 1,358,442,888 832,717,294 1,393,605,619 377,736,621 Interest Bank AccountsLain-Lain 228,928,235 -- 220,000,000 -- OthersKlaim Asuransi 219,577,722 18,902,860 18,902,860 -- Asurance ClaimPembulatan Angka 5,915,403 -- 2,306,370 -- Rounding Off

Jumlah 1,812,864,248 851,620,154 1,634,814,849 377,736,621 Total

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

29. Beban Lain-lain – Bersih 29. Others Expenses – Net

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Beban Lain-lain 283,991,544 164,159,207 265,579,029 89,356,279 Other ExpensesKerugian Selisih Kurs Valuta Asing 207,575,215 190,506,483 557,470,218 140,128,163 Loss on Foreign Exchange Rate

Jumlah 491,566,759 354,665,690 823,049,247 229,484,442 Total

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

30. Laba Per Saham Dasar/ Dilusian 30. Basic/ Diluted Earning Per Share Berikut adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:

Data used for calculation of basic earnings per share are as follows:

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp RpLaba Bersih Tahun Berjalan 150,976,150,195 60,117,540,200 334,369,585,006 140,304,835,496 Net Income For The YearRata-rata tertimbang Jumlah Saham Weighted Average Number of

Biasa yang beredar 1,060,056 617,572 715,064 617,572 Common Share OutstandingLaba Per Saham Dasar/ Dilusian 142,423 97,345 467,608 227,188 Earning Per Share/ Dilution

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

Page 305: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

285

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

61

27. Beban Keuangan 27. Financial Charges Merupakan beban bunga atas kredit bank/non bank, beban provisi dan beban administrasi bank yang terkait dengan perolehan pinjaman selama periode berjalan setelah dikurangi biaya bunga yang secara langsung dapat diatribusikan dengan biaya perolehan suatu proyek tertentu yang memenuhi syarat.

Represent interest expenses of bank loans/non banks, fees, and administrative expenses related to the acquisition of bank loans during the current period after deducting the interest costs which are directly attributable to the cost of a qualifying project.

28. Pendapatan Lain-lain 28. Others Income

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Pendapatan Bunga Interest IncomeBunga Deposito Berjangka 352,761,279 635,355,552 965,639,055 646,107,133 Interest Time Deposits

Jumlah 352,761,279 635,355,552 965,639,055 646,107,133 Total

Pendapatan Lainnya Others IncomeJasa Giro 1,358,442,888 832,717,294 1,393,605,619 377,736,621 Interest Bank AccountsLain-Lain 228,928,235 -- 220,000,000 -- OthersKlaim Asuransi 219,577,722 18,902,860 18,902,860 -- Asurance ClaimPembulatan Angka 5,915,403 -- 2,306,370 -- Rounding Off

Jumlah 1,812,864,248 851,620,154 1,634,814,849 377,736,621 Total

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

29. Beban Lain-lain – Bersih 29. Others Expenses – Net

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Beban Lain-lain 283,991,544 164,159,207 265,579,029 89,356,279 Other ExpensesKerugian Selisih Kurs Valuta Asing 207,575,215 190,506,483 557,470,218 140,128,163 Loss on Foreign Exchange Rate

Jumlah 491,566,759 354,665,690 823,049,247 229,484,442 Total

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

30. Laba Per Saham Dasar/ Dilusian 30. Basic/ Diluted Earning Per Share Berikut adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:

Data used for calculation of basic earnings per share are as follows:

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp RpLaba Bersih Tahun Berjalan 150,976,150,195 60,117,540,200 334,369,585,006 140,304,835,496 Net Income For The YearRata-rata tertimbang Jumlah Saham Weighted Average Number of

Biasa yang beredar 1,060,056 617,572 715,064 617,572 Common Share OutstandingLaba Per Saham Dasar/ Dilusian 142,423 97,345 467,608 227,188 Earning Per Share/ Dilution

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

62

31. Transaksi Non Kas 31. Non Cash Transactions

2016 2015 2015 2014(4 Bulan/ Months ) (4 Bulan/ Months ) (12 Bulan/ Months ) (3 Bulan/ Months )

(Tidak Diaudit/Unaudited )

Rp Rp Rp Rp

Penambahan Aset Tetap Melalui 651,612,744,209 83,863,156,185 710,816,451,613 24,342,250,732 Additional of Property, Plant and Utang Usaha Equipment through accounts payables

Penambahan Aset Tetap -- -- 247,656,794,048 183,016,335,161 Additional of Property, Plant and Melalui Inbreng Equipment through Inbreng

Jumlah 651,612,744,209 83,863,156,185 958,473,245,661 207,358,585,893 Total

30 April/ April 30 31 Desember/ December 31

32. Segmen Operasi 32. Operating Segment

a. Informasi tentang Produksi dan Jasa a. Information related to Product and Services

Segmen Operasi Perusahaan dikelompokan berdasarkan produk yang dihasilkan. Informasi segmen berdasarkan produk yang dihasilkan sebagai berikut :

The Company Operation Segment grouped by product. Segment information based on the products as follows :

Precast Readymix Jumlah/TotalRp Rp Rp

Pendapatan Usaha 787,035,667,061 258,407,782,639 1,045,443,449,700 RevenuesBeban Pokok Pendapatan 570,980,600,397 187,470,323,206 758,450,923,603 Cost of Goods SoldLaba Bruto 216,055,066,664 70,937,459,433 286,992,526,097 Gross ProfitBeban Usaha -- -- (15,267,694,694) Operating ExpensesPenghasilan Lain-lain Bersih -- -- 2,165,625,527 Others IncomeBeban Lain-lain Bersih -- -- (491,566,759) Others Expenses - NetLaba Sebelum Pajak dan Beban Keuangan -- -- 273,398,890,171 Proft Before TaxesBeban Keuangan -- -- (10,614,947,853) Income ExpensesLaba Sebelum Pajak -- -- 262,783,942,318 Profit for the YearBeban Pajak Penghasilan -- -- (111,807,792,124) Income TaxLaba Bersih Tahun Berjalan 150,976,150,195 Profit for the Year

30 April 2016/April 30, 2016

Precast Readymix Jumlah/TotalRp Rp Rp

Pendapatan Usaha 403,994,484,697 100,922,903,024 504,917,387,721 RevenuesBeban Pokok Pendapatan 345,244,685,931 86,093,473,314 431,338,159,245 Cost of Goods SoldLaba Bruto 58,749,798,766 14,829,429,710 73,579,228,476 Gross ProfitBeban Usaha -- -- (13,796,544,959) Operating ExpensesPenghasilan Lain-lain Bersih -- -- 1,642,273,201 Others IncomeBeban Lain-lain Bersih -- -- (354,665,690) Others ExpensesLaba Sebelum Pajak dan Beban Keuangan -- -- 60,914,993,533 Proft Before TaxesBeban Keuangan -- -- -- Income ExpensesLaba Sebelum Pajak -- -- 60,914,993,533 Profit for the YearBeban Pajak Penghasilan -- -- (797,453,333) Income TaxLaba Bersih Tahun Berjalan 60,117,540,200 Profit for the Year

30 April 2015/April 30, 2015

Page 306: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

286

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

63

Precast Readymix Jumlah/TotalRp Rp Rp

Pendapatan Usaha 2,171,904,216,672 472,415,783,181 2,644,319,999,853 RevenuesBeban Pokok Pendapatan 1,827,406,635,088 397,483,337,468 2,224,889,972,556 Cost of Goods SoldLaba Bruto 344,497,581,584 74,932,445,713 419,430,027,297 Gross ProfitBeban Usaha -- -- (56,075,404,982) Operating ExpensesPenghasilan Lain-lain Bersih -- -- 2,600,453,904 Others IncomeBeban Lain-lain Bersih -- -- (823,049,247) Others Expenses - NetLaba Sebelum Pajak dan Beban Keuangan -- -- 365,132,026,972 Proft Before TaxesBeban Keuangan -- -- (19,581,814,877) Income ExpensesLaba Sebelum Pajak -- -- 345,550,212,095 Profit for the YearBeban Pajak Penghasilan -- -- (11,180,627,089) Income TaxLaba Bersih Tahun Berjalan 334,369,585,006 Profit for the Year

31 Desember 2015/December 31, 2015

Precast Readymix Jumlah/TotalRp Rp Rp

Pendapatan Usaha 523,651,763,449 118,278,989,477 641,930,752,926 RevenuesBeban Pokok Pendapatan 452,730,353,842 42,495,331,963 495,225,685,805 Cost of Goods SoldLaba Bruto 70,921,409,607 75,783,657,514 146,705,067,121 Gross ProfitBeban Usaha -- -- (4,802,230,903) Operating ExpensesPenghasilan Lain-lain Bersih -- -- 1,023,843,754 Others IncomeBeban Lain-lain Bersih -- -- (229,484,442) Others ExpensesLaba Sebelum Pajak dan Beban Keuangan -- -- 142,697,195,530 Proft Before TaxesBeban Keuangan -- -- -- Income ExpensesLaba Sebelum Pajak -- -- 142,697,195,530 Profit for the YearBeban Pajak Penghasilan -- -- (2,392,360,034) Income TaxLaba Bersih Tahun Berjalan 140,304,835,496 Profit for the Year

31 Desember 2014/ December 31, 2014

Precast Readymix Jumlah/TotalRp Rp Rp

Aset AssetsPiutang Usaha 988,245,218,108 357,080,022,246 1,345,325,240,354 Account ReceivablesAset yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 4,822,640,225,309 Unallocated Assets

Jumlah Aset 6,167,965,465,663 Total Assets

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 4,386,424,225,933 Unallocated Liabilities

Jumlah Liabilitas 4,386,424,225,933 Total Liabilities

30 April 2016/April 30, 2016

Precast Readymix Jumlah/TotalRp Rp Rp

Aset AssetsPiutang Usaha 374,673,605,680 137,272,674,787 511,946,280,467 Account ReceivablesAset yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 3,820,462,729,780 Unallocated Assets

Jumlah Aset 4,332,409,010,247 Total Assets

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 3,001,582,836,895 Unallocated Liabilities

Jumlah Liabilitas 3,001,582,836,895 Total Liabilities

31 Desember 2015/December 31, 2015

Precast Readymix Jumlah/TotalRp Rp Rp

Aset AssetsPiutang Usaha 505,221,442,949 135,251,021,776 640,472,464,725 Account ReceivablesAset yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 562,134,999,707 Unallocated Assets

Jumlah Aset 1,202,607,464,432 Total Assets

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 500,441,293,775 Unallocated Liabilities

Jumlah Liabilitas 500,441,293,775 Total Liabilities

31 Desember 2014/December 31, 2014

Page 307: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

287

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

63

Precast Readymix Jumlah/TotalRp Rp Rp

Pendapatan Usaha 2,171,904,216,672 472,415,783,181 2,644,319,999,853 RevenuesBeban Pokok Pendapatan 1,827,406,635,088 397,483,337,468 2,224,889,972,556 Cost of Goods SoldLaba Bruto 344,497,581,584 74,932,445,713 419,430,027,297 Gross ProfitBeban Usaha -- -- (56,075,404,982) Operating ExpensesPenghasilan Lain-lain Bersih -- -- 2,600,453,904 Others IncomeBeban Lain-lain Bersih -- -- (823,049,247) Others Expenses - NetLaba Sebelum Pajak dan Beban Keuangan -- -- 365,132,026,972 Proft Before TaxesBeban Keuangan -- -- (19,581,814,877) Income ExpensesLaba Sebelum Pajak -- -- 345,550,212,095 Profit for the YearBeban Pajak Penghasilan -- -- (11,180,627,089) Income TaxLaba Bersih Tahun Berjalan 334,369,585,006 Profit for the Year

31 Desember 2015/December 31, 2015

Precast Readymix Jumlah/TotalRp Rp Rp

Pendapatan Usaha 523,651,763,449 118,278,989,477 641,930,752,926 RevenuesBeban Pokok Pendapatan 452,730,353,842 42,495,331,963 495,225,685,805 Cost of Goods SoldLaba Bruto 70,921,409,607 75,783,657,514 146,705,067,121 Gross ProfitBeban Usaha -- -- (4,802,230,903) Operating ExpensesPenghasilan Lain-lain Bersih -- -- 1,023,843,754 Others IncomeBeban Lain-lain Bersih -- -- (229,484,442) Others ExpensesLaba Sebelum Pajak dan Beban Keuangan -- -- 142,697,195,530 Proft Before TaxesBeban Keuangan -- -- -- Income ExpensesLaba Sebelum Pajak -- -- 142,697,195,530 Profit for the YearBeban Pajak Penghasilan -- -- (2,392,360,034) Income TaxLaba Bersih Tahun Berjalan 140,304,835,496 Profit for the Year

31 Desember 2014/ December 31, 2014

Precast Readymix Jumlah/TotalRp Rp Rp

Aset AssetsPiutang Usaha 988,245,218,108 357,080,022,246 1,345,325,240,354 Account ReceivablesAset yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 4,822,640,225,309 Unallocated Assets

Jumlah Aset 6,167,965,465,663 Total Assets

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 4,386,424,225,933 Unallocated Liabilities

Jumlah Liabilitas 4,386,424,225,933 Total Liabilities

30 April 2016/April 30, 2016

Precast Readymix Jumlah/TotalRp Rp Rp

Aset AssetsPiutang Usaha 374,673,605,680 137,272,674,787 511,946,280,467 Account ReceivablesAset yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 3,820,462,729,780 Unallocated Assets

Jumlah Aset 4,332,409,010,247 Total Assets

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 3,001,582,836,895 Unallocated Liabilities

Jumlah Liabilitas 3,001,582,836,895 Total Liabilities

31 Desember 2015/December 31, 2015

Precast Readymix Jumlah/TotalRp Rp Rp

Aset AssetsPiutang Usaha 505,221,442,949 135,251,021,776 640,472,464,725 Account ReceivablesAset yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 562,134,999,707 Unallocated Assets

Jumlah Aset 1,202,607,464,432 Total Assets

Liabilitas LiabilitiesLiabilitas yang Tidak Dapat Dialokasikan -- -- 500,441,293,775 Unallocated Liabilities

Jumlah Liabilitas 500,441,293,775 Total Liabilities

31 Desember 2014/December 31, 2014

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

64

b. Informasi tentang Wilayah Geografis b. Information related to Geographic Informasi segmen berdasarkan daerah geografis adalah sebagai berikut :

Information segment based on geographical area were as follow :

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Aset AssetsPulau Sumatera 568,047,829,867 122,866,422,378 12,424,353,750 Sumatera IslandsPulau Jawa 7,042,042,892,127 5,040,826,946,907 1,301,119,720,747 Java IslandsJumlah Sebelum Eliminasi 7,610,090,721,994 5,163,693,369,285 1,313,544,074,497 Total Before EliminationEliminasi 1,442,125,256,331 831,284,359,038 110,936,610,065 Elimination

Jumlah Setelah Eliminasi 6,167,965,465,663 4,332,409,010,247 1,202,607,464,432 Total After Elimination

31 Desember/ December 31 ,

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Pendapatan Usaha RevenuesPulau Sumatera 446,060,681,384 21,519,232,300 6,468,111,500 Sumatera IslandsPulau Jawa 599,382,768,316 483,398,155,421 635,462,641,426 Java IslandsJumlah Sebelum Eliminasi 1,045,443,449,700 504,917,387,721 641,930,752,926 Total Before EliminationEliminasi -- -- -- Elimination

Jumlah Setelah Eliminasi 1,045,443,449,700 504,917,387,721 641,930,752,926 Total After Elimination

31 Desember/ December 31 ,

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Pendapatan Usaha RevenuesPlant Palembang 337,865,027,500 21,519,232,300 6,468,111,500 Plant PalembangPlant Kualatanjung 65,072,912,972 -- -- Plant KualatanjungPlant MKTT 17,183,280,977 -- -- Plant MKTTPlant Lampung 15,490,859,935 -- -- Plant LampungPlant LRT Palembang 10,448,600,000 -- -- Plant LRT PalembangPlant Karawang 221,275,280,417 -- -- Plant KarawangPlant Cibitung 67,513,687,064 309,531,311,302 403,215,458,364 Plant CibitungPlant Solo - Kertosono 63,821,080,044 -- -- Plant Solo - KertosonoPlant Pejagan 50,533,603,085 67,462,717,224 61,539,797,623 Plant PejaganPlant Sadang 48,307,920,712 83,820,953,395 101,577,888,585 Plant SadangPlant Sidoarjo 47,361,150,700 -- -- Plant SidoarjoPlant Becakayu 44,968,579,360 -- -- Plant BecakayuPlant Kalijati PCI 14,525,133,704 -- -- Plant Kalijati PCIPlant Depok Antasari 12,232,994,750 821,958,000 18,858,416,500 Plant Depok AntasariPlant Bogor Ciawi Sukabumi 7,888,788,366 -- -- Plant Bogor Ciawi SukabumiPlant Karawaci 7,491,437,050 4,962,108,750 -- Plant KarawaciPlant T3 Cengkareng 7,368,286,500 1,136,470,600 19,171,619,749 Plant T3 CengkarengPlant Darmo Surabaya 6,094,826,564 -- -- Plant Darmo SurabayaPlant Kalijati -- 8,802,697,150 16,823,182,445 Plant KalijatiPlant Pasuruan -- 6,859,939,000 14,276,278,160 Plant PasuruanJumlah Sebelum Eliminasi 1,045,443,449,700 504,917,387,721 641,930,752,926 Total Before EliminationEliminasi -- -- -- Elimination

Jumlah Setelah Eliminasi 1,045,443,449,700 504,917,387,721 641,930,752,926 Total After Elimination

31 Desember/ December 31 ,

Page 308: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

288

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

65

33. Sifat dan Transaksi Pihak-pihak Berelasi 33. Nature and Transaction Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi meliputi:

In the normal operation of business, the Company entered into certain transactions with related parties:

Pihak Berelasi/Related Parties Sifat dari Hubungan/Nature Transaksi/Transaction

PT Waskita Karya (Persero) Tbk Pemegang Saham Perusahaan / Shareholders Modal Saham/Shareholders , Piutang Usaha/Accounts Receivable ,Tagihan Bruto/Gross Amount , Pendapatan Usaha/Revenues , Beban Akrual/Accrued Expenses

Koperasi Waskita Pemegang Saham Perusahaan / Shareholders Modal Saham/Shareholders , Piutang Usaha/Accounts Receivable ,Tagihan Bruto/Gross Amount , Pendapatan Usaha/Revenues , Beban Akrual/Accrued Expenses

PT Kresna Kusuma Dyandra Marga Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/RevenuesShareholders' have under common interests

PT Cimanggis Cibitung Tollways Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/RevenuesShareholders' have under common interests

KSO Waskita-Wika Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/RevenuesShareholders' have under common interests

KSO Waskita-PP-Hutama Karya Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/RevenuesShareholders' have under common interests

KSO Waskita - BRP Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/RevenuesShareholders' have under common interests

KSO Kawahapejaya Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/RevenuesShareholders' have under common interests

KSO Waskita - Ricky Kencana Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/RevenuesShareholders' have under common interests

KSO Waskita Karya - Hutama Karya Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/RevenuesShareholders' have under common interests

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh pemerintah pusat RI/ Controlled by Bank , Utang Bank Jangka Pendek/Short Term Bank Loans , Utang Bankthe Central Government of the Republic of Indonesia Jangka Panjang/Long Term Bank Loans

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh pemerintah pusat RI/ Controlled by Bank , Utang Bank Jangka Pendek/Short Term Bank Loans , Utang Bankthe Central Government of the Republic of Indonesia Jangka Panjang/Long Term Bank Loans

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikendalikan oleh pemerintah pusat RI/ Controlled by Bank

Rincian terkait dengan transaksi pihak-pihak yang berelasi sebagai berikut :

The details of transaction related parties are as follows :

30 April/ April 30 30 April/ April 30

2016 2015 2014 2016 2015 2014Rp Rp Rp % % %

Aset Assets

Kas dan Setara Kas 256,518,837,916 97,940,760,852 272,153,769,320 4.16% 2.26% 6.28% Cash and Cash EquivalentPiutang Lain-lain 4,952,500,000 4,952,500,000 4,950,000,000 0.08% 0.11% 0.11% Others ReceivablePiutang Usaha 3,557,211,593,249 2,627,284,824,562 160,516,463,207 57.67% 60.64% 3.71% Accounts Receivable

30 April/ April 30 30 April/ April 302016 2015 2014 2016 2015 2014Rp Rp Rp % % %

Liabilitas Liabilities

Utang Usaha 33,063,008,166 1,737,110,920 279,300,000 0.75% 0.06% 0.01% Account PayableUtang Bank Jangka Pendek 349,999,999,999 301,784,934,720 -- 7.98% 10.05% 0.00% Short Term Bank Loans Utang Bank Jangka Panjang 998,748,313,986 459,255,313,244 -- 22.77% 15.30% 0.00% Long Term Bank Loans Pinjaman kepada

Pemegang Saham 300,000,000,000 -- -- 6.84% 0.00% 0.00% Shareholder's LoanUang Muka Jangka Pendek 57,698,005,127 17,960,633,222 -- 1.32% 0.60% 0.00%Uang Muka Jangka Panjang 106,764,104,198 109,330,169,939 -- 2.43% 3.64% 0.00% Long term Advances

31 Desember/ December 31 ,

Persentase dari Aset/ Percentage from Assets

Persentase dari Aset/ Percentage from Liabilities

31 Desember/ December 31 , 31 Desember/ December 31 ,

31 Desember/ December 31 ,

30 April/ April 30 30 April/ April 302016 2015 2014 2016 2015 2014Rp Rp Rp % % %

Pendapatan Usaha Revenues

Pendapatan Usaha 1,012,561,244,744 2,513,439,786,426 160,516,463,207 16.42% 58.01% 3.71% Revenues

31 Desember/ December 31 ,31 Desember/ December 31 ,Persentase dari Aset/ Percentage from Assets

Page 309: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

289

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

65

33. Sifat dan Transaksi Pihak-pihak Berelasi 33. Nature and Transaction Related Parties

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi meliputi:

In the normal operation of business, the Company entered into certain transactions with related parties:

Pihak Berelasi/Related Parties Sifat dari Hubungan/Nature Transaksi/Transaction

PT Waskita Karya (Persero) Tbk Pemegang Saham Perusahaan / Shareholders Modal Saham/Shareholders , Piutang Usaha/Accounts Receivable ,Tagihan Bruto/Gross Amount , Pendapatan Usaha/Revenues , Beban Akrual/Accrued Expenses

Koperasi Waskita Pemegang Saham Perusahaan / Shareholders Modal Saham/Shareholders , Piutang Usaha/Accounts Receivable ,Tagihan Bruto/Gross Amount , Pendapatan Usaha/Revenues , Beban Akrual/Accrued Expenses

PT Kresna Kusuma Dyandra Marga Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/RevenuesShareholders' have under common interests

PT Cimanggis Cibitung Tollways Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/RevenuesShareholders' have under common interests

KSO Waskita-Wika Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/RevenuesShareholders' have under common interests

KSO Waskita-PP-Hutama Karya Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/RevenuesShareholders' have under common interests

KSO Waskita - BRP Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/RevenuesShareholders' have under common interests

KSO Kawahapejaya Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/RevenuesShareholders' have under common interests

KSO Waskita - Ricky Kencana Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/RevenuesShareholders' have under common interests

KSO Waskita Karya - Hutama Karya Pemegang Saham memiliki kepentingan sepengendali/ Piutang Usaha/Accounts Receivable , Pendapatan Usaha/RevenuesShareholders' have under common interests

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh pemerintah pusat RI/ Controlled by Bank , Utang Bank Jangka Pendek/Short Term Bank Loans , Utang Bankthe Central Government of the Republic of Indonesia Jangka Panjang/Long Term Bank Loans

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh pemerintah pusat RI/ Controlled by Bank , Utang Bank Jangka Pendek/Short Term Bank Loans , Utang Bankthe Central Government of the Republic of Indonesia Jangka Panjang/Long Term Bank Loans

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikendalikan oleh pemerintah pusat RI/ Controlled by Bank

Rincian terkait dengan transaksi pihak-pihak yang berelasi sebagai berikut :

The details of transaction related parties are as follows :

30 April/ April 30 30 April/ April 30

2016 2015 2014 2016 2015 2014Rp Rp Rp % % %

Aset Assets

Kas dan Setara Kas 256,518,837,916 97,940,760,852 272,153,769,320 4.16% 2.26% 6.28% Cash and Cash EquivalentPiutang Lain-lain 4,952,500,000 4,952,500,000 4,950,000,000 0.08% 0.11% 0.11% Others ReceivablePiutang Usaha 3,557,211,593,249 2,627,284,824,562 160,516,463,207 57.67% 60.64% 3.71% Accounts Receivable

30 April/ April 30 30 April/ April 302016 2015 2014 2016 2015 2014Rp Rp Rp % % %

Liabilitas Liabilities

Utang Usaha 33,063,008,166 1,737,110,920 279,300,000 0.75% 0.06% 0.01% Account PayableUtang Bank Jangka Pendek 349,999,999,999 301,784,934,720 -- 7.98% 10.05% 0.00% Short Term Bank Loans Utang Bank Jangka Panjang 998,748,313,986 459,255,313,244 -- 22.77% 15.30% 0.00% Long Term Bank Loans Pinjaman kepada

Pemegang Saham 300,000,000,000 -- -- 6.84% 0.00% 0.00% Shareholder's LoanUang Muka Jangka Pendek 57,698,005,127 17,960,633,222 -- 1.32% 0.60% 0.00%Uang Muka Jangka Panjang 106,764,104,198 109,330,169,939 -- 2.43% 3.64% 0.00% Long term Advances

31 Desember/ December 31 ,

Persentase dari Aset/ Percentage from Assets

Persentase dari Aset/ Percentage from Liabilities

31 Desember/ December 31 , 31 Desember/ December 31 ,

31 Desember/ December 31 ,

30 April/ April 30 30 April/ April 302016 2015 2014 2016 2015 2014Rp Rp Rp % % %

Pendapatan Usaha Revenues

Pendapatan Usaha 1,012,561,244,744 2,513,439,786,426 160,516,463,207 16.42% 58.01% 3.71% Revenues

31 Desember/ December 31 ,31 Desember/ December 31 ,Persentase dari Aset/ Percentage from Assets

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

66

34. Perjanjian 34. Agreements

No Nama Proyek/Projects Name Pemberi Kerja/The Owner

Nilai Kontrak Awal/ Initial Contract

Value

Nilai Kontrak Addendum/ Addendum

Contract Value Periode Perjanjian1 Tol Becakayu PT Kresna Kusuma Dyandra Marga 3,045,930,766,990 -- 10 Desember/ December 2014

sampai dengan/ due to10 Desember/ December 2017

2 Tol Pejagan - Pemalang Seksi I PT Waskita Karya (Persero) Tbk 234,212,562,789 250,774,606,826 1 November/ November 2014 - Divisi Infrastruktur/ Addendum II sampai dengan/ due to

Jadwal Proyek Berakhir/ End of Project Schedule

3 Tol Pejagan - Pemalang Seksi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk 147,742,524,639 -- 1 November/ November 2014 - Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to

31 Desember/ December 20154 Tol Pejagan - Pemalang Seksi III PT Waskita Karya (Persero) Tbk 207,527,794,936 200,491,724,859 19 Pebruari/ February 2016

- Divisi Infrastruktur/ Addendum I sampai dengan/ due to31 Desember/ December 2017

5 Tol Pejagan - Pemalang Seksi IV PT Waskita Karya (Persero) Tbk 368,054,096,042 -- 25 Pebruari/ February 2016 - Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to

31 Desember/ December 20176 Tol Solo - Kertosono SNJ-1 A PT Waskita Karya (Persero) Tbk 170,959,806,111 -- 12 September/ September 2015

- Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to31 Desember/ December 2016

7 Tol Solo - Kertosono SNJ-1 B PT Waskita Karya (Persero) Tbk 213,578,345,324 -- 7 Januari/ January 2015 - Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to

Jadwal Proyek Berakhir/ End of Project Schedule

8 Tol Solo - Kertosono SNJ-2 A PT Waskita Karya (Persero) Tbk 220,116,061,470 -- 12 September/ September 2015 - Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to

31 Desember/ December 20169 Tol Solo - Kertosono SNJ-2 B PT Waskita Karya (Persero) Tbk 100,267,886,854 -- 7 Januari/ January 2015

- Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due toJadwal Proyek Berakhir/ End of

Project Schedule10 Tol Solo - Kertosono NKJ-1 PT Waskita Karya (Persero) Tbk 220,496,680,602 -- 12 September/ September 2015

- Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to31 Desember/ December 2016

11 Tol Cimanggis - Cibitung Seksi 1 A PT Cimanggis Cibitung Tollways 368,537,696,864 -- 29 September/ September 2015sampai dengan/ due to

28 September/ September 201612 Tol Kuala Tanjung PT Waskita Karya (Persero) Tbk 182,355,351,623 -- 18 Mei/ May2015

- Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to18 Juni/ June2017

13 Tol Depok Antasari KSO Waskita - PP - HK/ Addendum I 145,703,482,122 148,049,120,405 3 November/ November 2014sampai dengan/ due to

9 Juli/ July 201614 Golf Island (Spun Pile) PT Kapuk Naga Indah 142,962,465,000 -- 25 Agustus/ August 2014

sampai dengan/ due to31 Desember/ December 2016

15 Golf Island (CCSP) PT Kapuk Naga Indah 40,000,066,392 -- 21 Oktober/ October 2014sampai dengan/ due to

29 Februari/ February 201616 Tol MKTT Tahap 1 PT Waskita Karya (Persero) Tbk 107,833,842,328 112,053,368,581 18 Agustus/ August 2015

- Divisi Infrastruktur/ Addendum I sampai dengan/ due to16 Juni/ June 2016

17 Tol Cikampek Palimanan Paket 2A dan 2B KG - NRC Consortium 30,058,480,000 -- 17 Maret/ March 2014sampai dengan/ due to

5 November/ November 201418 JUFMP / JEDI-7 Waskita - BRP JO/ Addendum I 41,147,508,600 35,682,160,000 6 Oktober/ October 2015

sampai dengan/ due to31 Mei/ May 2016

19 PT Waskita Karya (Persero) Tbk 36,690,652,220 37,985,134,470 7 April/ April 2015 - Divisi Regional Barat/ Addendum II sampai dengan/ due to

30 Agustus/ August 201620 Tol Bogor Sukabumi Ciawi Waskita - Wika KSO/ Addendum I 37,028,170,000 103,123,012,000 5 Juni/ June 2015

sampai dengan/ due to31 Desember/ December 2016

21 Apartment PCC PT Permata Citra Cemerlang/ 27,478,100,000 28,061,830,000 30 Desember/ December 2014Addendum I sampai dengan/ due to

30 Juni/ June 201522 Apartment Brooklyn Alam Sutera PT Waskita Karya (Persero) Tbk 28,639,508,400 -- 23 Januari/ January 2015

- Divisi Gedung sampai dengan/ due to30 September/ September 2016

Jalan Layang Kapt. Tendean - Blok M - Ciledug Paket Adam Malik

Page 310: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

290

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

67

No Nama Proyek/Projects Name Pemberi Kerja/The Owner

Nilai Kontrak Awal/ Initial Contract

Value

Nilai Kontrak Addendum/ Addendum

Contract Value Periode Perjanjian23 PT. PAL Submarine Facilities Surabaya PT Waskita Karya (Persero) Tbk 22,088,772,298 17,789,735,535 10 April/ April 2015

- Divisi Regional Barat/ Addendum I sampai dengan/ due toJadwal Proyek Berakhir/ End of

Project Schedule24 Apartment Rajawali Palembang PT Waskita Karya (Persero) Tbk 18,443,982,500 -- 30 Februari/ February 2015

- Divisi Gedung sampai dengan/ due to13 Oktober/ October 2016

25 KG - NRC Consortium 17,574,000,000 -- 10 Desember/ December 2014sampai dengan/ due to31 Maret/ March 2015

26 Tol Kanci Pejagan PT Waskita Karya (Persero) Tbk 17,381,665,812 -- 5 Mei/ May 2015 - Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to

Jadwal Proyek Berakhir/ End of Project Schedule

27 Wika-Waskita KSO/ Addendum II 17,151,017,000 39,105,795,000 10 April/ April 2015sampai dengan/ due to

31 Desember/ December 2016

28 Apartemen Atlanta Residence PT. Hutama Karya (Persero) Tbk 14,973,600,000 -- 22 Desember/ December 2015sampai dengan/ due to

31 Desember/ December 201629 Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta 14,203,482,292 -- 30 September/ September 2015

sampai dengan/ due to15 Desember/ December 2015

30 Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta 14,203,482,292 -- 16 Maret/ March 2016sampai dengan/ due to

15 Desember/ December 2016

31 Royal Dental Hospital Serpong PT Waskita Karya (Persero) Tbk 12,022,000,000 -- 15 Oktober/ October 2015 - Divisi Gedung sampai dengan/ due to

31 Agustus/ August 201632 Jembatan Banyu Mulek - Lombok PT Waskita Karya (Persero) Tbk 11,477,964,879 11,477,964,879 6 Juli/ July 2015

- Divisi Regional Timur/ Addendum I sampai dengan/ due to30 November/ November 2015

33 Light Rail Transit (LRT) Palembang PT Waskita Karya (Persero) Tbk 326,133,557,000 -- 30 Maret/ March 2015 - Divisi Regional Timur/ Addendum I sampai dengan/ due to

16 Maret/ March 2017

34 Light Rail Transit (LRT) Palembang PT Waskita Karya (Persero) Tbk 146,786,400,000 47,294,360,000 15 Juni/ June 2016 - Divisi Regional Timur/ Addendum I sampai dengan/ due to

30 September/ September 2016

Peningkatan Jalur Busway (Pekerjaan Separator Busway)

Aksesbilitas & Ducting Utility Bandara Cengkareng

Tol Cikampek Palimanan Paket 1D, 2A dan 2B

Peningkatan Jalur Busway (Pekerjaan Separator Busway)

35. Manajemen Risiko Keuangan 35. Financial Risks Management

Dalam pengelolaan keuangan, Perusahaan telah melakukan analisa risiko terhadap persaingan dan ketidakpastian yang dapat berpengaruh pada aset keuangan dan liabilitas keuangan sebagai berikut :

In financial management, the Company has conducted risk analysis on competition and uncertainties that could affect the financial assets and financial liabilities as follows :

a. Estimasi Nilai Wajar a. Fair Value Estimation

Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan pada, 30 April 2016, 31 Desember 2015, dan 2014:

The schedule below presents the carrying amount of the respective categories of financial assets and liabilities as of April 30, 2016, December 31, 2015, dan 2014:

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/Carrying Amount Fair Value Carrying Amount Fair Value Carrying Amount Fair Value

Rp Rp Rp Rp Rp RpAset Keuangan Financial Assets

Pinjaman yang diberikandan piutang Loans and Receivables

Kas dan Setara Kas 256,779,584,326 256,779,584,326 98,185,902,017 98,185,902,017 272,221,266,941 272,221,266,941 Cash and Cash EquivalentPiutang Usaha 1,345,325,240,354 1,345,325,240,354 511,946,280,467 511,946,280,467 640,472,464,725 640,472,464,725 Account ReceiveablesPiutang Lain-lain 6,078,798,135 6,078,798,135 4,953,826,430 4,953,826,430 4,950,000,000 4,950,000,000 Other Receivables

1,608,183,622,815 1,608,183,622,815 615,086,008,914 615,086,008,914 917,643,731,666 917,643,731,666

Liabilitas Keuangan Financial LiabilitiesDiukur dengan biaya Measure at amortized

perolehan diamortisasi costUtang Bank Jangka Pendek 349,999,999,999 349,999,999,999 301,784,934,720 301,784,934,720 -- -- Short Term Bank LoansUtang Bank Jangka Panjang 998,748,313,986 998,748,313,986 459,255,313,244 459,255,313,244 -- -- Long Term Bank LoansPinjaman kepada Pemegang

Saham 300,000,000,000 300,000,000,000 -- -- -- -- Shareholders LoanUtang Usaha dan Utang

Lain-lain 2,002,867,186,418 2,002,867,186,418 1,792,387,178,485 1,792,387,178,485 416,084,940,049 416,084,940,049 Account Payable3,651,615,500,403 3,651,615,500,403 2,553,427,426,449 2,553,427,426,449 416,084,940,049 416,084,940,049

30 April/ April 2016 31 Desember/ December 2015 31 Desember/ December 2014

Page 311: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

291

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

67

No Nama Proyek/Projects Name Pemberi Kerja/The Owner

Nilai Kontrak Awal/ Initial Contract

Value

Nilai Kontrak Addendum/ Addendum

Contract Value Periode Perjanjian23 PT. PAL Submarine Facilities Surabaya PT Waskita Karya (Persero) Tbk 22,088,772,298 17,789,735,535 10 April/ April 2015

- Divisi Regional Barat/ Addendum I sampai dengan/ due toJadwal Proyek Berakhir/ End of

Project Schedule24 Apartment Rajawali Palembang PT Waskita Karya (Persero) Tbk 18,443,982,500 -- 30 Februari/ February 2015

- Divisi Gedung sampai dengan/ due to13 Oktober/ October 2016

25 KG - NRC Consortium 17,574,000,000 -- 10 Desember/ December 2014sampai dengan/ due to31 Maret/ March 2015

26 Tol Kanci Pejagan PT Waskita Karya (Persero) Tbk 17,381,665,812 -- 5 Mei/ May 2015 - Divisi Infrastruktur sampai dengan/ due to

Jadwal Proyek Berakhir/ End of Project Schedule

27 Wika-Waskita KSO/ Addendum II 17,151,017,000 39,105,795,000 10 April/ April 2015sampai dengan/ due to

31 Desember/ December 2016

28 Apartemen Atlanta Residence PT. Hutama Karya (Persero) Tbk 14,973,600,000 -- 22 Desember/ December 2015sampai dengan/ due to

31 Desember/ December 201629 Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta 14,203,482,292 -- 30 September/ September 2015

sampai dengan/ due to15 Desember/ December 2015

30 Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta 14,203,482,292 -- 16 Maret/ March 2016sampai dengan/ due to

15 Desember/ December 2016

31 Royal Dental Hospital Serpong PT Waskita Karya (Persero) Tbk 12,022,000,000 -- 15 Oktober/ October 2015 - Divisi Gedung sampai dengan/ due to

31 Agustus/ August 201632 Jembatan Banyu Mulek - Lombok PT Waskita Karya (Persero) Tbk 11,477,964,879 11,477,964,879 6 Juli/ July 2015

- Divisi Regional Timur/ Addendum I sampai dengan/ due to30 November/ November 2015

33 Light Rail Transit (LRT) Palembang PT Waskita Karya (Persero) Tbk 326,133,557,000 -- 30 Maret/ March 2015 - Divisi Regional Timur/ Addendum I sampai dengan/ due to

16 Maret/ March 2017

34 Light Rail Transit (LRT) Palembang PT Waskita Karya (Persero) Tbk 146,786,400,000 47,294,360,000 15 Juni/ June 2016 - Divisi Regional Timur/ Addendum I sampai dengan/ due to

30 September/ September 2016

Peningkatan Jalur Busway (Pekerjaan Separator Busway)

Aksesbilitas & Ducting Utility Bandara Cengkareng

Tol Cikampek Palimanan Paket 1D, 2A dan 2B

Peningkatan Jalur Busway (Pekerjaan Separator Busway)

35. Manajemen Risiko Keuangan 35. Financial Risks Management

Dalam pengelolaan keuangan, Perusahaan telah melakukan analisa risiko terhadap persaingan dan ketidakpastian yang dapat berpengaruh pada aset keuangan dan liabilitas keuangan sebagai berikut :

In financial management, the Company has conducted risk analysis on competition and uncertainties that could affect the financial assets and financial liabilities as follows :

a. Estimasi Nilai Wajar a. Fair Value Estimation

Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan pada, 30 April 2016, 31 Desember 2015, dan 2014:

The schedule below presents the carrying amount of the respective categories of financial assets and liabilities as of April 30, 2016, December 31, 2015, dan 2014:

Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/ Nilai Tercatat/ Nilai Wajar/Carrying Amount Fair Value Carrying Amount Fair Value Carrying Amount Fair Value

Rp Rp Rp Rp Rp RpAset Keuangan Financial Assets

Pinjaman yang diberikandan piutang Loans and Receivables

Kas dan Setara Kas 256,779,584,326 256,779,584,326 98,185,902,017 98,185,902,017 272,221,266,941 272,221,266,941 Cash and Cash EquivalentPiutang Usaha 1,345,325,240,354 1,345,325,240,354 511,946,280,467 511,946,280,467 640,472,464,725 640,472,464,725 Account ReceiveablesPiutang Lain-lain 6,078,798,135 6,078,798,135 4,953,826,430 4,953,826,430 4,950,000,000 4,950,000,000 Other Receivables

1,608,183,622,815 1,608,183,622,815 615,086,008,914 615,086,008,914 917,643,731,666 917,643,731,666

Liabilitas Keuangan Financial LiabilitiesDiukur dengan biaya Measure at amortized

perolehan diamortisasi costUtang Bank Jangka Pendek 349,999,999,999 349,999,999,999 301,784,934,720 301,784,934,720 -- -- Short Term Bank LoansUtang Bank Jangka Panjang 998,748,313,986 998,748,313,986 459,255,313,244 459,255,313,244 -- -- Long Term Bank LoansPinjaman kepada Pemegang

Saham 300,000,000,000 300,000,000,000 -- -- -- -- Shareholders LoanUtang Usaha dan Utang

Lain-lain 2,002,867,186,418 2,002,867,186,418 1,792,387,178,485 1,792,387,178,485 416,084,940,049 416,084,940,049 Account Payable3,651,615,500,403 3,651,615,500,403 2,553,427,426,449 2,553,427,426,449 416,084,940,049 416,084,940,049

30 April/ April 2016 31 Desember/ December 2015 31 Desember/ December 2014

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

68

Pada tanggal 30 April 2016, 31 Desember 2015, dan 2014 manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dalam laporan posisi keuangan, mendekati nilai wajarnya, dan tingkat bunga utang bank diasumsikan sama dengan tingkat diskon pasar.

As of April 30, 2016, December 31, 2015, dan 2014, management considers that the carrying amount of financial assets and liabilities recorded at amortized cost in the statements of financial position approximate their fair value for both short-term and those which maturities were not determined, and bank loans interest rate assuming it is equal with the market discount rate.

b. Kebijakan Manajemen Risiko b. Risk Management Policy

Bisnis Perusahaan mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Perusahaan adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko. Perusahaan secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.

The Company's business includes risk-taking activities with specific objectives with professional management. The main function of the Company's risk management is to identify all key risks, measure these risks and manage risk positions. The Company regularly reviews policies and risk management system to adjust to changes in markets, products and best market practices.

Perusahaan mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal yang berpotensi negatif terhadap pencapaian tujuan Perusahaan.

The Company defines financial risk as the possibility of loss or lost profit, caused by factors both internal and external factors that potentially negative impact on achievement of Company goals.

Tujuan Perusahaan dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian serta meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan.

The purpose of the Company in managing financial risks is to achieve an appropriate balance between risk and returns and minimize potential adverse effects of the Company's financial performance.

Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko suku bunga, risiko likuiditas, risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko perubahan kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dan sosial politik. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional.

The main financial risks facing the company is credit risk, interest rate risk, liquidity risk, foreign currency exchange rates and the risk of changes in government policy, socio-economic and political conditions. Attention to risk management has increased significantly with the changes and consider the financial market volatility in Indonesia and internationally.

(i) Risiko Kredit (i) Credit Risk

Risiko kredit adalah kerugian yang timbul dari pelanggan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka.

Credit risk is a loss from customers who fail to fulfill their contractual obligations.

Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang retensi dan piutang lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Rincian umur piutang usaha dapat dilihat pada Catatan dalam Laporan Keuangan.

The Company's financial instruments that have the potential for credit risk consist of cash and cash equivalents, accounts receivable, retention and other receivables. Total maximum credit risk exposure equal to the carrying value of these accounts. The aging of trade receivables can be seen on notes to Financial Statements.

Page 312: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

292

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

69

Pada 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 piutang usaha Perusahaan tidak terkonsentrasi pada pelanggan tertentu.

As of April 30, 2016, December 31, 2015 and 2014 accounts receivable of the Company is not concentrated on a particular customer.

Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.

The Company manages credit risk by setting limits the amount of acceptable risk for each customer and be more selective in the choice of banks and financial institutions, that is, only banks and financial institutions are predicated famous and well chosen.

(ii) Risiko Suku Bunga (ii) Interest Rate Risk

Risiko suku bunga atas arus kas merupakan suatu risiko dimana arus kas masa datang suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur yang ada saat ini terutama berasal dari utang bank yang digunakan untuk modal kerja dan investasi. Kebijakan yang diambil oleh manajemen dalam mengantisipasi risiko suku bunga yaitu dengan mengevaluasi secara periodik perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar. Manajemen juga melakukan survey diperbankan untuk mendapatkan perkiraan mengenai suku bunga yang relevan.

Cash flow interest rate risk is the risk that future cash flows of a financial instrument fluctuate due to changes in market interest rates. Current exposure is mainly derived from bank loans used for working capital and investment. Policy taken by management in anticipation of interest rate risk is to evaluate periodically ratio fixed rate to a floating interest rate in line with the relevant changes in interest rates in the market. Management also conducted a survey in the banking industry to get an estimate of the relevant interest rates.

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga, dengan semua variable lainnya tetap konstan , dari laba untuk periode berjalan perusahaan.

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates with all other variables held constant, of the Company’s earning for the current period.

Periode/ Period Perubahan Dampak TerhadapTahun/ Years Basis Poin/ Laba Rugi Periode Berjalan/

Changes in Impact to Profit and

Basis Points Loss in the Current Period

Rp

Suku Bunga Tetap dan Mengambang/ 30 April/ April 2016 50 663,702,744,443

Fixed Rate and Floating Rate 31 Desember/ December 2015 50 380,520,123,982

(iii) Risiko Likuiditas (iii) Liquidity Risk Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.

Liquidity risk is the risk in which the positions of cash flows show short-term revenues are not sufficient to cover short term expenses.

Eksposur risiko likuiditas berupa kesulitan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang harus dibayar dengan kas atau aset keuangan lainnya. Perusahaan diharapkan dapat membayar seluruh

Liquidity risk is an exposure of the Company difficulties in meeting financial obligations that must be paid with cash or other financial assets. The company is expected to pay all its obligations in accordance with contractual

Page 313: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

293

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

69

Pada 30 April 2016, 31 Desember 2015 dan 2014 piutang usaha Perusahaan tidak terkonsentrasi pada pelanggan tertentu.

As of April 30, 2016, December 31, 2015 and 2014 accounts receivable of the Company is not concentrated on a particular customer.

Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.

The Company manages credit risk by setting limits the amount of acceptable risk for each customer and be more selective in the choice of banks and financial institutions, that is, only banks and financial institutions are predicated famous and well chosen.

(ii) Risiko Suku Bunga (ii) Interest Rate Risk

Risiko suku bunga atas arus kas merupakan suatu risiko dimana arus kas masa datang suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur yang ada saat ini terutama berasal dari utang bank yang digunakan untuk modal kerja dan investasi. Kebijakan yang diambil oleh manajemen dalam mengantisipasi risiko suku bunga yaitu dengan mengevaluasi secara periodik perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar. Manajemen juga melakukan survey diperbankan untuk mendapatkan perkiraan mengenai suku bunga yang relevan.

Cash flow interest rate risk is the risk that future cash flows of a financial instrument fluctuate due to changes in market interest rates. Current exposure is mainly derived from bank loans used for working capital and investment. Policy taken by management in anticipation of interest rate risk is to evaluate periodically ratio fixed rate to a floating interest rate in line with the relevant changes in interest rates in the market. Management also conducted a survey in the banking industry to get an estimate of the relevant interest rates.

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada suku bunga, dengan semua variable lainnya tetap konstan , dari laba untuk periode berjalan perusahaan.

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates with all other variables held constant, of the Company’s earning for the current period.

Periode/ Period Perubahan Dampak TerhadapTahun/ Years Basis Poin/ Laba Rugi Periode Berjalan/

Changes in Impact to Profit and

Basis Points Loss in the Current Period

Rp

Suku Bunga Tetap dan Mengambang/ 30 April/ April 2016 50 663,702,744,443

Fixed Rate and Floating Rate 31 Desember/ December 2015 50 380,520,123,982

(iii) Risiko Likuiditas (iii) Liquidity Risk Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.

Liquidity risk is the risk in which the positions of cash flows show short-term revenues are not sufficient to cover short term expenses.

Eksposur risiko likuiditas berupa kesulitan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang harus dibayar dengan kas atau aset keuangan lainnya. Perusahaan diharapkan dapat membayar seluruh

Liquidity risk is an exposure of the Company difficulties in meeting financial obligations that must be paid with cash or other financial assets. The company is expected to pay all its obligations in accordance with contractual

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

70

kewajibannya sesuai dengan jatuh tempo kontraktual. Dalam memenuhi liabiltas tersebut, maka Perusahaan harus menghasilkan arus kas masuk yang cukup.

maturities. In fulfilling this obligation, then the Company must generate sufficient cash inflows.

Berikut ini merupakan liabilitas keuangan non-derivatif berdasarkan nilai sisa jatuh tempo yang tidak didiskonto:

These are non-derivative financial liabilities based on residual maturity value which was not discounted:

< 1 Tahun/ > 1-2 Tahun/ > 2-3 Tahun/ Jumlah/ Biaya Emisi/ Nilai Tercatat/< 1 Year > 1-2 Years > 2-3 Years Total Issuance Costs Carrying Amount

Rp Rp Rp Rp Rp RpUtang Usaha 891,245,010,343 77,321,456,423 -- 968,566,466,766 -- 968,566,466,766 Accounts PayableBeban Akrual 73,370,000,497 -- -- 73,370,000,497 -- 73,370,000,497 Accrued ExpensesUtang Bank 349,999,999,999 21,342,825,099 977,405,488,887 1,348,748,313,985 -- 1,348,748,313,985 Bank Loan

Jumlah Liabilitas Total FinancalKeuangan 1,314,615,010,839 98,664,281,522 977,405,488,887 2,390,684,781,248 -- 2,390,684,781,248 Liabilities

30 April 2016/April 30, 2016

< 1 Tahun/ > 1-2 Tahun/ > 2-3 Tahun/ Jumlah/ Biaya Emisi/ Nilai Tercatat/< 1 Year > 1-2 Years > 2-3 Years Total Issuance Costs Carrying Amount

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Utang Usaha 648,571,621,192 81,597,508,499 -- 730,169,129,691 -- 730,169,129,691 Accounts PayableBeban Akrual 77,188,251,949 -- -- 77,188,251,949 -- 77,188,251,949 Accrued ExpensesUtang Bank 301,784,934,720 -- 459,255,313,244 761,040,247,964 -- 761,040,247,964 Bank Loan

Jumlah Liabilitas Total FinancalKeuangan 1,027,544,807,861 81,597,508,499 459,255,313,244 1,568,397,629,604 -- 1,568,397,629,604 Liabilities

31 Desember 2015/December 31, 2015

< 1 Tahun/ > 1-2 Tahun/ > 2-3 Tahun/ Jumlah/ Biaya Emisi/ Nilai Tercatat/< 1 Year > 1-2 Years > 2-3 Years Total Issuance Costs Carrying Amount

Rp Rp Rp Rp Rp RpUtang Usaha 131,169,645,502 -- -- 131,169,645,502 -- 131,169,645,502 Accounts PayableBeban Akrual 48,015,466,144 -- -- 48,015,466,144 -- 48,015,466,144 Accrued Expenses

Jumlah Liabilitas Total FinancalKeuangan 179,185,111,646 -- -- 179,185,111,646 -- 179,185,111,646 Liabilities

31 Desember 2014/December 31, 2014

Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi komitmen Perusahaan untuk operasi normal dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

The Company manages liquidity risk by maintaining cash and cash equivalents sufficient to meet the commitments of the Company for normal operation and regularly evaluates cash flow projections and actual cash flows, and the schedule date of maturity of assets and financial liabilities.

(iv) Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (iv) Foreign Exchange Risk Foreign Currency Eksposur risiko nilai tukar mata uang asing merupakan bagian dari kegiatan operasi normal Perusahaan. Namun transaksi yang berasal dari mata uang asing tidak material.

Risk exposure of foreign currency exchange rate is part of normal operations of the Company.However the amount arise from foreign currency transaction is deemed immaterial.

Dengan demikian pengaruh dari selisih nilai tukar mata uang asing tidak signifikan.

Thus the effect of foreign exchange currency differences is not significant.

Manajemen Permodalan Capital Management Tujuan dari Perusahaan dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan entitas mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan untuk memberikan imbal hasil yang memadai kepada pemegang saham dengan menentukan harga produk yang sepadan dengan tingkat risiko.

The purpose of the Company in managing capital is to protect the ability of the entity in maintaining business continuity, so that entities can still deliver results for shareholders and benefits for other stakeholders, and to provide adequate returns to shareholders by pricing products and services that are commensurate with the level of risk.

Page 314: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

294

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

71

Perusahaan menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi terhadap risiko. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari.

The Company sets a No.of capital in proportion to the risk. The Company manages its capital structure and makes adjustments taking into account changes in economic conditions and risk characteristics of the underlying asset.

Konsisten dengan perusahaan lain dalam industri, Perusahaan memonitor modal dengan dasar rasio utang terhadap modal yang disesuaikan, Rasio ini dihitung sebagai berikut: utang netto dibagi modal yang disesuaikan. Utang netto merupakan total utang (sebagaimana jumlah laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan setara kas.

Consistent with other companies in the industry, the Company monitors capital on the basis of the ratio of debt to adjusted capital. This ratio is calculated as follows: net debt divided by adjusted capital. Net debt is total debt (as the amount in the statement of financial position) less cash and cash equivalents.

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Total Liabilitas 4,386,424,225,933 3,001,582,836,895 500,441,293,775 Total LiabilitiesDikurangi : Kas dan Setara kas 256,779,584,326 98,185,902,017 272,221,266,941 Deduct: Cash and Cash EquivalentsLiabilitas Bersih 4,129,644,641,607 2,903,396,934,878 228,220,026,834 Net Liabilities

Total Ekuitas 1,781,541,239,731 1,330,826,173,352 702,166,170,657 Total EquityRasio Utang terhadap Modal 231.80 218.17 32.50 Net Payables to Equity Ratio

31 Desember/ December 31 ,

36. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 36. Events After Reporting Period

a. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan

Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Waskita Beton Precast No. 73 tanggal 12 Mei 2016, Perusahaan mengangkat Jarot Subana sebagai Direktur Utama Perusahaan, Ir. Agus Wantoro sebagai Direktur Perusahaan, dan Drs. Suhendro Bakri, MA. sebagai Komisaris.

a. Based on Circularly Decision Statement In Lieu of Shareholders General Meeting Deed No. 73 dated May 12, 2016, the Company appointed Jarot Subana as President Director, Ir. Agus Wantoro as Director, and Drs. Suhendro Bakri, MA. as Commisioner.

b. Pada Tanggal 30 Mei 2016 Perusahaan

membuat perjanjian kredit dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Nomor R.II.127/-ADK/DKR-2/05/2016 dan Akta Perjanjian Kredit dengan fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi dan plafond kredit sebesar Rp1.000.000.000.000 dengan tujuan keperluan pembiayaan proyek sesuai dengan penyelesaian proyeknya. Jangka waktu fasilitas kredit dari tanggal 30 Mei 2016 sampai dengan 29 Mei 2017, dengan suku bunga kredit sebesar 10%.

b. As of May 30, 2016 the Company entered into a loan agreement with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with a Credit Facility Approval Letter No.R.II.127/-ADK/DKR-2/05/2016 and Deed of Credit Agreement with a Construction Working Capital Credit facility and the credit plafond for Rp1,000,000,000,000 with the purpose of the project financing in accordance with the completion project. The term of the credit facility was from May 30, 2016 until May 29, 2017, with lending rates by 10%.

c. Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa PT Waskita Beton Precast No. 23 tanggal 8 Juni 2016, pemegang saham menyetujui hal-hal sebagai berikut:

c. Based on Deed of Extraordinary General Meeting of Shareholders PT Waskita Beton Precast No.23 dated June 8, 2016, the shareholders approved the following matters:

a. Perubahan anggaran dasar dalam rangka menjadi Perseroan – Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka.

a. Change in article of association in order to change the Company status from a private company to become a public company.

Page 315: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

295

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

71

Perusahaan menetapkan sejumlah modal sesuai proporsi terhadap risiko. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik risiko aset yang mendasari.

The Company sets a No.of capital in proportion to the risk. The Company manages its capital structure and makes adjustments taking into account changes in economic conditions and risk characteristics of the underlying asset.

Konsisten dengan perusahaan lain dalam industri, Perusahaan memonitor modal dengan dasar rasio utang terhadap modal yang disesuaikan, Rasio ini dihitung sebagai berikut: utang netto dibagi modal yang disesuaikan. Utang netto merupakan total utang (sebagaimana jumlah laporan posisi keuangan) dikurangi kas dan setara kas.

Consistent with other companies in the industry, the Company monitors capital on the basis of the ratio of debt to adjusted capital. This ratio is calculated as follows: net debt divided by adjusted capital. Net debt is total debt (as the amount in the statement of financial position) less cash and cash equivalents.

30 April/ April 30

2016 2015 2014Rp Rp Rp

Total Liabilitas 4,386,424,225,933 3,001,582,836,895 500,441,293,775 Total LiabilitiesDikurangi : Kas dan Setara kas 256,779,584,326 98,185,902,017 272,221,266,941 Deduct: Cash and Cash EquivalentsLiabilitas Bersih 4,129,644,641,607 2,903,396,934,878 228,220,026,834 Net Liabilities

Total Ekuitas 1,781,541,239,731 1,330,826,173,352 702,166,170,657 Total EquityRasio Utang terhadap Modal 231.80 218.17 32.50 Net Payables to Equity Ratio

31 Desember/ December 31 ,

36. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 36. Events After Reporting Period

a. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan

Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Waskita Beton Precast No. 73 tanggal 12 Mei 2016, Perusahaan mengangkat Jarot Subana sebagai Direktur Utama Perusahaan, Ir. Agus Wantoro sebagai Direktur Perusahaan, dan Drs. Suhendro Bakri, MA. sebagai Komisaris.

a. Based on Circularly Decision Statement In Lieu of Shareholders General Meeting Deed No. 73 dated May 12, 2016, the Company appointed Jarot Subana as President Director, Ir. Agus Wantoro as Director, and Drs. Suhendro Bakri, MA. as Commisioner.

b. Pada Tanggal 30 Mei 2016 Perusahaan

membuat perjanjian kredit dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan Surat Persetujuan Pemberian Fasilitas Nomor R.II.127/-ADK/DKR-2/05/2016 dan Akta Perjanjian Kredit dengan fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi dan plafond kredit sebesar Rp1.000.000.000.000 dengan tujuan keperluan pembiayaan proyek sesuai dengan penyelesaian proyeknya. Jangka waktu fasilitas kredit dari tanggal 30 Mei 2016 sampai dengan 29 Mei 2017, dengan suku bunga kredit sebesar 10%.

b. As of May 30, 2016 the Company entered into a loan agreement with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with a Credit Facility Approval Letter No.R.II.127/-ADK/DKR-2/05/2016 and Deed of Credit Agreement with a Construction Working Capital Credit facility and the credit plafond for Rp1,000,000,000,000 with the purpose of the project financing in accordance with the completion project. The term of the credit facility was from May 30, 2016 until May 29, 2017, with lending rates by 10%.

c. Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang

Saham Luar Biasa PT Waskita Beton Precast No. 23 tanggal 8 Juni 2016, pemegang saham menyetujui hal-hal sebagai berikut:

c. Based on Deed of Extraordinary General Meeting of Shareholders PT Waskita Beton Precast No.23 dated June 8, 2016, the shareholders approved the following matters:

a. Perubahan anggaran dasar dalam rangka menjadi Perseroan – Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka.

a. Change in article of association in order to change the Company status from a private company to become a public company.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

72

b. Penurunan nilai nominal saham dari Rp1.000.000 per lembar saham menjadi Rp100 per lembar saham;

b. Stock split by reducing par value of Rp1,000,000 per share to Rp100 per share;

c. Peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp2.470.288.000.000 yang terdiri dari 2.470.288 lembar saham dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000.000, menjadi Rp6.326.677.813.600 yang terdiri dari 63.266.778.136 lembar saham dengan nilai nominal per lembar Rp100;

c. Increase the Company’s authorized capital from Rp2,470,288,000,000 consisting of 2,470,288 shares with par value per share Rp1,000,000 to become Rp6,326,677,813,600 consisting of 63,266,778,136 shares with par value of Rp100 per share;

d. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari Rp1.135.056.000.000 yang terdiri dari 1.135.056 dengan nominal per lembar saham Rp1.000.000, menjadi Rp1.581.669.453.400 yang terdiri dari 15.816.694.534 lembar saham dengan nilai nominal per lembar saham Rp100;

d. Increase the Company’s paid-up capital from Rp1,135,056,000,000 consisting of 1,135,056 with a par value per share Rp1,000,000 to become Rp1,581,669,453,400 consisting of 15,816,694,534 shares with par value of Rp100 per share;

e. Peningkatan sebesar Rp446.613.453.400 dilakukan dengan kapitalisasi saldo laba ditahan Perusahaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 yang dilakukan secara proporsional oleh para pemegang saham yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebesar Rp446.613.059.900 dan Koperasi Waskita sebesar Rp393.500.

e. Increase in capital of Rp446,613,453,400 will be performed through capitalization of retained earnings to the date December 31, 2015 which has been performed proportionally by the shareholders, PT Waskita Karya (Persero) Tbk amounted to Rp446,613,059,900 and Waskita Cooperation amounted to Rp393,500;

f. Pengeluaran saham dalam simpanan Perusahaan, sebanyak-banyaknya 10.544.463.000 lembar saham yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum dengan nominal per lembar saham Rp100.

f. Issuance of Company’s portepel shares, with maximum 10,544,463,000 shares offered to the public through a Public Offer with par value of Rp100 per share;

g. Memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan segala tindakan yang dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan.

g. Authorize the Company’s Board of Directors to implement all actions taken in connection with the Company‘s Initial Public Offering;

h. Penetapan susunan Dewan Komisaris dan Anggota Direksi menjadi sebagai berikut:

h. Approve new composition of the Board Commisioners and Directors as follows:

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Ir. Tunggul Rajaguguk, M.M. President CommissionerKomisaris Ir. Agus Sugiono, M.M. CommissionerKomisaris Dedi Yevri Hanteru Sitorus CommissionerKomisaris Suhendro Bakri Commissioner

Direksi DirectorsDirektur Utama Ir. Jarot Subana President DirectorDirektur Agus Wantoro DirectorDirektur Independen Antonius Y. Nugroho Independent Director

i. Memberikan Kuasa kepada Dewan

Komisaris Perusahaan untuk menyatakan dalam akta Notaris tersendiri mengenai realisasi jumlah saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum tersebut dan peningkatan modal

i. Authorize the Company’s Board of Commisoners to declare in notarial deed regarding the realization the number of shares issued in the Public Offering and increase the Company’s issued and paid up capital.

Page 316: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

296

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

73

ditempatkan dan modal disetor Perusahaan.

d. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan

Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Waskita Beton Precast No. 117 tanggal 29 Juni 2016, Perusahaan memberhentikan Tuan Antonius Y. Nugroho sebagai Direktur Independen Perusahaan dan mengangkat kembali sebagai Direktur Perusahaan, selain itu perusahaan juga mengangkat MC. Budi Setyono sebagai Direktur Independen Perusahaan. Sehingga susunan Dewan Komisaris dan Anggota Direksi menjadi sebagai berikut:

d. Based on Circular Decision Deed In Lieu of Shareholders General Meeting PT Waskita Beton Precast No. 117 dated June 29, 2016, the Company has discharge Mr. Antonius Y. Nugroho as Company’s Independent Director and appointed him as the Company’s Director, furthermore the Company has appoint MC. Budi Setyono as the Company‘s Independent Director. The composition of Board of Commisioners and Directors to be as follows:

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Ir. Tunggul Rajaguguk, M.M. President CommissionerKomisaris Ir. Agus Sugiono, M.M. CommissionerKomisaris Dedi Yevri Hanteru Sitorus CommissionerKomisaris Suhendro Bakri Commissioner

Direksi DirectorsDirektur Utama Ir. Jarot Subana President DirectorDirektur Agus Wantoro DirectorDirektur Antonius Y. Nugroho DirectorDirektur Independen MC Budi Setyono Independent Director

e. Perusahaan melakukan rekonsiliasi jumlah

utang dan piutang dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, perusahaan induk berdasarkan berita acara tanggal 27 Juli 2016. Penyelesaian piutang ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2017 (Catatan 5).

e. The Company has performed a receivable and payable reconciliation with PT Waskita Karya (Persero) Tbk, the parent entity, based on minutes of meeting dated July 27, 2016. The settlement of this receivable will due on April 30, 2017 (Note 5).

37. Kontinjensi 37. Contingency

Pada tanggal 27 April 2015 Yanto Soejadi sebagai penggugat telah mendaftarkan perkara di Pengadilan Negeri Karawang berdasarkan nomor perkara No.23/Pdt.G/2015/PN.Kwg dimana masing-masing para tergugat I, II, dan III terdiri dari Bengky Plaolo,Gino Aryalada, dan Yulius Lisjadi, juga masing-masing turut tergugat I, dan II yang terdiri dari Notaris Khadijah Syahbudi Sales S.H., Kantor Badan Pertanahan Nasional Karawang, dan Perusahaan yang tercatat sebagai turut tergugat III atas perkara jual beli lahan yang berlokasi di Jalan Raya Kosambi Curug, Desa Walahar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat seluas 137.659m2.

On April 27, 2015 Yanto Soejadi as the plaintiff had registered a case in Karawang District Court with the case No.23/Pdt.G/2015/PN.Kwg where the defendant I, II, and III consist of Bengky Plaolo,Gino Aryalada, and Yulius Lisjadi, also co-defendant I and II consist of Notary Khadijah Syahbudi Sales S.H., Kantor Badan Pertanahan Nasional Karawang, and Company which is listed as the co-defendant III on the case of sales and purchase of land, located in Jalan Raya Kosambi Curug, Desa Walahar, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat with area of 137,659m2.

Page 317: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

297

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

73

ditempatkan dan modal disetor Perusahaan.

d. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan

Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Waskita Beton Precast No. 117 tanggal 29 Juni 2016, Perusahaan memberhentikan Tuan Antonius Y. Nugroho sebagai Direktur Independen Perusahaan dan mengangkat kembali sebagai Direktur Perusahaan, selain itu perusahaan juga mengangkat MC. Budi Setyono sebagai Direktur Independen Perusahaan. Sehingga susunan Dewan Komisaris dan Anggota Direksi menjadi sebagai berikut:

d. Based on Circular Decision Deed In Lieu of Shareholders General Meeting PT Waskita Beton Precast No. 117 dated June 29, 2016, the Company has discharge Mr. Antonius Y. Nugroho as Company’s Independent Director and appointed him as the Company’s Director, furthermore the Company has appoint MC. Budi Setyono as the Company‘s Independent Director. The composition of Board of Commisioners and Directors to be as follows:

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Ir. Tunggul Rajaguguk, M.M. President CommissionerKomisaris Ir. Agus Sugiono, M.M. CommissionerKomisaris Dedi Yevri Hanteru Sitorus CommissionerKomisaris Suhendro Bakri Commissioner

Direksi DirectorsDirektur Utama Ir. Jarot Subana President DirectorDirektur Agus Wantoro DirectorDirektur Antonius Y. Nugroho DirectorDirektur Independen MC Budi Setyono Independent Director

e. Perusahaan melakukan rekonsiliasi jumlah

utang dan piutang dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, perusahaan induk berdasarkan berita acara tanggal 27 Juli 2016. Penyelesaian piutang ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 April 2017 (Catatan 5).

e. The Company has performed a receivable and payable reconciliation with PT Waskita Karya (Persero) Tbk, the parent entity, based on minutes of meeting dated July 27, 2016. The settlement of this receivable will due on April 30, 2017 (Note 5).

37. Kontinjensi 37. Contingency

Pada tanggal 27 April 2015 Yanto Soejadi sebagai penggugat telah mendaftarkan perkara di Pengadilan Negeri Karawang berdasarkan nomor perkara No.23/Pdt.G/2015/PN.Kwg dimana masing-masing para tergugat I, II, dan III terdiri dari Bengky Plaolo,Gino Aryalada, dan Yulius Lisjadi, juga masing-masing turut tergugat I, dan II yang terdiri dari Notaris Khadijah Syahbudi Sales S.H., Kantor Badan Pertanahan Nasional Karawang, dan Perusahaan yang tercatat sebagai turut tergugat III atas perkara jual beli lahan yang berlokasi di Jalan Raya Kosambi Curug, Desa Walahar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat seluas 137.659m2.

On April 27, 2015 Yanto Soejadi as the plaintiff had registered a case in Karawang District Court with the case No.23/Pdt.G/2015/PN.Kwg where the defendant I, II, and III consist of Bengky Plaolo,Gino Aryalada, and Yulius Lisjadi, also co-defendant I and II consist of Notary Khadijah Syahbudi Sales S.H., Kantor Badan Pertanahan Nasional Karawang, and Company which is listed as the co-defendant III on the case of sales and purchase of land, located in Jalan Raya Kosambi Curug, Desa Walahar, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat with area of 137,659m2.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

74

Perusahaan sebagai turut tergugat III adalah pihak yang membeli lahan dari tergugat I,II, dan III yang menjadi obyek perkara tersebut, dimana berdasarkan tuntutan yang diajukan turut tergugat III agar tunduk dan mematuhi isi putusan perkara tersebut.

The Company as the co-defendant III who bought the land from defendant I,II and III that became the object of the case, which based on the indictment the co-defendant III shall abide and comply with the court decision from the case.

Atas pendaftaran perkara tersebut pada tanggal 17 Mei 2016 Pengadilan Negeri Karawang telah mengeluarkan putusan yang menolak gugatan penggugat seluruhnya. Namun pada tanggal 27 Juni 2016 pihak penggugat kembali mengajukan banding atas hasil utusan tersebut.

Based on the case registration, on May 17, 2016 Karawang District Court has issued a decision which rejects the whole case sued by the plaintiff. However, on June 27, 2016 the plaintiff has make further appeal against the results.

Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan masih menunggu proses banding sampai putusan tersebut berkekuatan hukum tetap.

Up to the date of this report, the Company is still waiting for the further appeal process until the decision is binding.

38. Reklasifikasi Akun 38. Reclassification of Accounts

Beberapa akun tertentu dalam laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan posisi keuangan tanggal 30 April 2016 seperti yang disyaratkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. VIII.G.7:

Certain accounts in the statements of financial position as at 31 December 2015 and 2014 have been reclassified to conform with the presentation of the statement of financial position as at 30 April 2016, as required by Financial Services Authority Regulation No. VIII.G.7:

Sebelum Setelah Reklasifikasi/ Reklasifikasi/

Before Reklasifikasi/ AfterReclassifications Reclassifications Reclassifications

Rp Rp Rp

ASET ASSETSUang Muka dan Advances and

Biaya Dibayar Dimuka 152,655,185,640 (152,655,185,640) -- PrepaymentsUang Muka Pembelian Advances for Purchases

dan Lainnya -- 87,929,687,335 87,929,687,335 and OthersBiaya Dibayar Dimuka -- 64,725,498,305 64,725,498,305 Prepaid Expenses

31 Desember 2015/ December 31, 2015

Sebelum Setelah Reklasifikasi/ Reklasifikasi/

Before Reklasifikasi/ AfterReclassifications Reclassifications Reclassifications

Rp Rp Rp

ASET ASSETSUang Muka dan Advances and

Biaya Dibayar Dimuka 10,636,105,145 (10,636,105,145) -- PrepaymentsUang Muka Pembelian Advances for Purchases

dan Lainnya -- 1,488,592,674 1,488,592,674 and OthersBiaya Dibayar Dimuka -- 9,147,512,471 9,147,512,471 Prepaid Expenses

31 Desember 2014/ December 31, 2014

Page 318: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

298

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

75

39. Penerbitan Kembali Laporan Keuangan 39. Reissue of Financial Statement Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham dan Penelaahan atas Pernyataan Pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan, Perusahaan telah menerbitkan kembali Laporan Keuangan untuk periode 4 (Empat) Bulan yang berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk periode yang dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 dengan perubahan pada laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Selain itu telah dilakukan revisi dan tambahan pengungkapan pada catatan 1 terkait penambahan pengungkapan entitas induk, catatan 2.i terkait pengakuan awal aset tetap dan periode revaluasi aset tetap, catatan 2.r terkait penambahan kebijakan Perusahaan dalam mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial, catatan 2.s terkait penambahan kebijakan penghentian pengakuan aset takberwujud, catatan 2.y terkait penambahan nilai wajar instrumen keuangan, catatan 5 terkait penambahan pengungkapan mengenai perjanjian dan syarat-syarat piutang lain-lain, catatan 6 terkait penambahan pengungkapan definisi persediaan, catatan 8 dan 9 terkait penyajian terpisah uang muka dan biaya dibayar dimuka, catatan 10 terkait penambahan kategori reklasifikasi aset tetap, pengungkapan nomor laporan penilaian independen, dan revisi atas progres penyelesaian aset dalam pembangunan, catatan 12 terkait penambahan pengungkapan persetujuan pengesampingan (Waiver) oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., catatan 17 terkait perubahan judul pengungkapan menjadi uang muka pelanggan, catatan 19 terkait penambahan pengungkapan fasilitas dan pembatasan terhadap tindakan, catatan 22 terkait penambahan pengungkapan mengenai tanggal efektif transaksi modal selain kas (inbreng), catatan 33 penambahan pengungkapan perjanjian mengenai nilai kontrak awal, adendum dan jangka waktu perjanjian, catatan 34 terkait penambahan pengungkapan rincian nilai dan akun dalam mata uang asing, catatan 35 terkait penambahan pengungkapan risiko nilai wajar, catatan 36 perubahan judul menjadi “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” dan penambahan beberapa peristiwa setelah periode pelaporan , catatan 37 terkait penambahan pengungkapan kontijensi, dan catatan 38 terkait penambahan reklasifikasi akun atas Laporan Keuangan terdahulu.

In the Initial Public Offering and examination of the Registration Statement of the Financial Services Authority, the Company has reissued the Financial Statements for the period of 4 (Four) months ended April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and for the year ended December 31, 2015 and for the period starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014, with changes in statement of financial position, statement of profit or loss and other comprehensive income, statement of changes in equity, and statement of cash flows and additional disclosure in note 1 related to disclosure of ultimate parent entity, note 2.i related to initial recognition of fixed assets and period of fixed assets revaluation, note 2.r related to addition of the Company policy in recording gain or loss on curtailment, note 2.s related to derecognized of intangible assets, note 2.y related to addition of fair value of financial instruments, note 5 related to disclosure of terms and condition of other receivables, note 6 related to disclosure of spare-part definition, notes 8 and 9 related to separate presentation of advances and prepayments, note 10 related to disclosure of fixed assets reclassification and addition of independent appraisal report number, note 12 related to disclosure of waiver from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, note 17 related to heading change to become advances from customer, note 19 related to addition of disclosure regarding facilities and covenant, note 22 related to effective date of inbreng, note 33 related to addition of disclosure of initial contract value, addendum and time period of agreement, note 34 related to additional list of accounts outstanding in foreign currency, note 35 related to fair value disclosure, note 36 related to heading change to become events after reporting period and addition of several events after reporting, note 37 related to contingency, and note 38 related to reclassification of accounts on previous financial statements.

Page 319: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

299

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

75

39. Penerbitan Kembali Laporan Keuangan 39. Reissue of Financial Statement Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham dan Penelaahan atas Pernyataan Pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan, Perusahaan telah menerbitkan kembali Laporan Keuangan untuk periode 4 (Empat) Bulan yang berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan untuk periode yang dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 dengan perubahan pada laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Selain itu telah dilakukan revisi dan tambahan pengungkapan pada catatan 1 terkait penambahan pengungkapan entitas induk, catatan 2.i terkait pengakuan awal aset tetap dan periode revaluasi aset tetap, catatan 2.r terkait penambahan kebijakan Perusahaan dalam mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial, catatan 2.s terkait penambahan kebijakan penghentian pengakuan aset takberwujud, catatan 2.y terkait penambahan nilai wajar instrumen keuangan, catatan 5 terkait penambahan pengungkapan mengenai perjanjian dan syarat-syarat piutang lain-lain, catatan 6 terkait penambahan pengungkapan definisi persediaan, catatan 8 dan 9 terkait penyajian terpisah uang muka dan biaya dibayar dimuka, catatan 10 terkait penambahan kategori reklasifikasi aset tetap, pengungkapan nomor laporan penilaian independen, dan revisi atas progres penyelesaian aset dalam pembangunan, catatan 12 terkait penambahan pengungkapan persetujuan pengesampingan (Waiver) oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., catatan 17 terkait perubahan judul pengungkapan menjadi uang muka pelanggan, catatan 19 terkait penambahan pengungkapan fasilitas dan pembatasan terhadap tindakan, catatan 22 terkait penambahan pengungkapan mengenai tanggal efektif transaksi modal selain kas (inbreng), catatan 33 penambahan pengungkapan perjanjian mengenai nilai kontrak awal, adendum dan jangka waktu perjanjian, catatan 34 terkait penambahan pengungkapan rincian nilai dan akun dalam mata uang asing, catatan 35 terkait penambahan pengungkapan risiko nilai wajar, catatan 36 perubahan judul menjadi “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” dan penambahan beberapa peristiwa setelah periode pelaporan , catatan 37 terkait penambahan pengungkapan kontijensi, dan catatan 38 terkait penambahan reklasifikasi akun atas Laporan Keuangan terdahulu.

In the Initial Public Offering and examination of the Registration Statement of the Financial Services Authority, the Company has reissued the Financial Statements for the period of 4 (Four) months ended April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and for the year ended December 31, 2015 and for the period starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014, with changes in statement of financial position, statement of profit or loss and other comprehensive income, statement of changes in equity, and statement of cash flows and additional disclosure in note 1 related to disclosure of ultimate parent entity, note 2.i related to initial recognition of fixed assets and period of fixed assets revaluation, note 2.r related to addition of the Company policy in recording gain or loss on curtailment, note 2.s related to derecognized of intangible assets, note 2.y related to addition of fair value of financial instruments, note 5 related to disclosure of terms and condition of other receivables, note 6 related to disclosure of spare-part definition, notes 8 and 9 related to separate presentation of advances and prepayments, note 10 related to disclosure of fixed assets reclassification and addition of independent appraisal report number, note 12 related to disclosure of waiver from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, note 17 related to heading change to become advances from customer, note 19 related to addition of disclosure regarding facilities and covenant, note 22 related to effective date of inbreng, note 33 related to addition of disclosure of initial contract value, addendum and time period of agreement, note 34 related to additional list of accounts outstanding in foreign currency, note 35 related to fair value disclosure, note 36 related to heading change to become events after reporting period and addition of several events after reporting, note 37 related to contingency, and note 38 related to reclassification of accounts on previous financial statements.

PT WASKITA BETON PRECAST CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk periode 4 (Empat) Bulan yang Berakhir 30 April 2016, dan 2015 (Tidak Diaudit), serta untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Periode yang Dimulai sejak 7 Oktober 2014 (Tanggal Pendirian) sampai dengan 31 Desember 2014 (Dalam Rupiah Penuh)

PT WASKITA BETON PRECAST NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS

(Continued) For the Period of 4 (Four) Months Ended

April 30, 2016 and 2015 (Unaudited), and For the Year Ended December 31, 2015

and for the Period Starting from October 7, 2014 (Inception Date) to December 31, 2014

(In Full of Rupiah)

76

40. Tanggung Jawab dan Kewenangan Penerbitan Laporan Keuangan

40. Responsibility and Authority to Financial Statements Issuance

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan isi laporan keuangan yang diotorisasi untuk terbit tanggal 27 Juli 2016.

Management of the Company is responsible for contents and the preparation of these financial statements and authorized for issuing on July 27, 2016.

Page 320: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

300

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 321: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

301

XVII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Prospektus ini merupakan Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 23 tanggal 8 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0055641 tanggal 9 Juni 2016 dan telah mendapat persetujuan dari menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan Keputusan menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0010883.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016, serta telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0070780.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 9 Juni 2016 dengan Tanda Daftar Perseroan No. 09.04.1.46.40288 tanggal 8 Juni 2016. Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah sesuai dengan Peraturan No. IX.J.1, Peraturan OJK No. 32/2014, Peraturan OJK No. 33/2014 serta UUPT.

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

1. Perseroan Terbatas ini bernama PT WASKITA BETON PRECAST Tbk, berkedudukan di Jakarta Timur. 2. Perseroan dapat membuka kantor cabang, kantor perwakilan atau jaringan kantor lainnya di tempat lain,

baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia yang ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN

Pasal 2

Perseroan ini mulai berdiri sejak tanggal 07-10-2014 (tujuh Oktober dua ribu empat belas) dan memperoleh status badan hukum sejak tanggal 14-10-2014 (empat belas Oktober dua ribu empat belas) serta didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA Pasal 3

1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang

Maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan usaha di bidang industri pabrikasi, industri konstruksi, jasa, Pekerjaan terintegrasi (Engineering, Procurement and Contruction : EPC), perdagangan, agro industri, jasa penyewaan, transportasi, investasi, pengelolaan kawasan, jasa keagenan, pembangunan, layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi, teknologi informasi serta kepariwisataan dan pengembang untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip - prinsip Perseroan Terbatas.

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut : A. Industri Pabrikasi yaitu pekerjaan Pelaksanaan Konstruksi;

1) Pekerjaan Sipil dan Gedung (seluruh sektor Pembangunan); a. Penghasil beton atau precast; b. Jalan, Jembatan, Landasan dan Lokasi Pengeboran Darat; c. Jalan dan Jembatan Kereta Api; d. Drainase dan Jaringan Pengairan ; e. Gedung, Pabrik dan Bangunan Industri; f. Bangunan Pengelolaan Air Bersih dan Limbah; g. Reklamasi dan Pengerukan; h. Dermaga, Penahan Gelombang dan Tanah (Break Water dan Talud); i. Perumahan dan Pemukiman; j. Percetakan Sawah dan Pembukaan Lahan; k. Pembukaan Areal/Transmigrasi; l. Bendung, Bendungan dan Terowongan;

Page 322: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

302

m. Perpipaan termasuk perpipaan air dan limbah; n. Interior; o. Pengeboran; p. Pengupasan termasuk land clearing; q. Penggalian/Penambangan; r. Pekerjaan Pancang; s. Tambang dan Pembangkit; t. Pertamanan; u. Pekerjaan Sipil dan Gedung Lainnya;

2) Pekerjaan Mekanikal Elektrikal termasuk jaringan dan instalasi : a. Kelistrikan dan pembangkit; b. Tata udara /AC dan Pelindung Kebakaran; c. Transmisi dan Distribusi Kelistrikan; d. Pemasangan Alat Angkut; e. Pemasangan Fasilitas Produksi; f. Konstruksi Alat Angkat dan Fasilitas Lepas Pantai; g. Lift dan Escalator; h. Industri dan Pembangkit; i. Termal/Bertekanan; j. Minyak/Gas/Geotermal/Energi/Air; k. Kontrol dan Instrumentasi; l. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal lainnya;

3) Radio, telekomunikasi dan instrumentasi termasuk Jaringan dan Instalasi; a. Sinyal dan telekomunikasi Kereta api; b. Sentral telekomunikasi; c. Telekomunikasi; d. Pemasangan Telekomunikasi; e. Pemancar Radio Sarana Bantu Navigasi Udara dan Laut.

4) Perbaikan/pemeliharaan/renovasi bangunan; B. Perdagangan perdagangan umum, terutama perdagangan beton precast; C. Jasa Pertambangan; D. Pekerjaan terintegrasi (Engineering, Procurement and Contruction : EPC) dalam bidang

a. Perminyakan; b. Agro industri; c. Kelistrikan; d. Telekomunikasi; e. Petrokimia;

E. Rancang Bangun (Design and Build); F. Building Manajemen; G. Pabrikasi bahan dan komponen bangunan; H. Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi; I. Pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik; J. Penyewaan peralatan konstruksi; K. Layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan serta peralatan konstruksi; L. Investasi dan/atau pengelolaan usaha di bidang :

1) Prasarana dan sarana dasar (infrastruktur); 2) Industri;

M. Ekspor Impor; N. System Development; O. Pengeloaan Kawasan; P. Pengembangan;

a. Properti; b. Realty;

Q. Jasa Transportasi/Angkutan;

Page 323: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

303

m. Perpipaan termasuk perpipaan air dan limbah; n. Interior; o. Pengeboran; p. Pengupasan termasuk land clearing; q. Penggalian/Penambangan; r. Pekerjaan Pancang; s. Tambang dan Pembangkit; t. Pertamanan; u. Pekerjaan Sipil dan Gedung Lainnya;

2) Pekerjaan Mekanikal Elektrikal termasuk jaringan dan instalasi : a. Kelistrikan dan pembangkit; b. Tata udara /AC dan Pelindung Kebakaran; c. Transmisi dan Distribusi Kelistrikan; d. Pemasangan Alat Angkut; e. Pemasangan Fasilitas Produksi; f. Konstruksi Alat Angkat dan Fasilitas Lepas Pantai; g. Lift dan Escalator; h. Industri dan Pembangkit; i. Termal/Bertekanan; j. Minyak/Gas/Geotermal/Energi/Air; k. Kontrol dan Instrumentasi; l. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal lainnya;

3) Radio, telekomunikasi dan instrumentasi termasuk Jaringan dan Instalasi; a. Sinyal dan telekomunikasi Kereta api; b. Sentral telekomunikasi; c. Telekomunikasi; d. Pemasangan Telekomunikasi; e. Pemancar Radio Sarana Bantu Navigasi Udara dan Laut.

4) Perbaikan/pemeliharaan/renovasi bangunan; B. Perdagangan perdagangan umum, terutama perdagangan beton precast; C. Jasa Pertambangan; D. Pekerjaan terintegrasi (Engineering, Procurement and Contruction : EPC) dalam bidang

a. Perminyakan; b. Agro industri; c. Kelistrikan; d. Telekomunikasi; e. Petrokimia;

E. Rancang Bangun (Design and Build); F. Building Manajemen; G. Pabrikasi bahan dan komponen bangunan; H. Pabrikasi komponen dan peralatan konstruksi; I. Pabrikasi barang logam, kayu, karet dan plastik; J. Penyewaan peralatan konstruksi; K. Layanan jasa keagenan bahan dan komponen bangunan serta peralatan konstruksi; L. Investasi dan/atau pengelolaan usaha di bidang :

1) Prasarana dan sarana dasar (infrastruktur); 2) Industri;

M. Ekspor Impor; N. System Development; O. Pengeloaan Kawasan; P. Pengembangan;

a. Properti; b. Realty;

Q. Jasa Transportasi/Angkutan;

3. Selain kegiatan usaha utama sebagaimana dimaksud pada ayat 2, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha pendukung yaitu: A. Layanan jasa konsultasi (konsultan) manajemen; B. Melakukan usaha dibidang agro industri; C. Layanan jasa bidang tekhnologi informasi dan kepariwisataan.

MODAL Pasal 4

1. Modal dasar Perseroan adalah sebesar Modal dasar Perseroan berjumlah Rp6.326.677.813.600,00 (enam

triliun tiga ratus dua puluh enam miliar enam ratus tujuh puluh tujuh juta delapan ratus tiga belas ribu enam ratus Rupiah) yang terbagi atas 63.266.778.136 (enam puluh tiga miliar dua ratus enam puluh enam juta tujuh ratus tujuh puluh delapan ribu serratus tiga puluh enam) saham masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah).

2. Dari Modal Dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sejumlah 15.816.694.534 (lima belas miliar delapan ratus enam belas juta enam ratus sembilan puluh empat ribu lima ratus tiga puluh empat) saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah) dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1.581.669.453.400,00 (satu triliun lima ratus delapan puluh satu miliar enam ratus enam puluh sembilan juta empat ratus lima puluh tiga ribu empat ratus Rupiah) telah disetor penuh oleh para Pemegang Saham yang rinciannya serta nilai nominal sahamnya disebutkan pada bagian akhir akta ini.

3. 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dan disetor tersebut di atas, atau seluruhnya sebesar Rp1.581.669.453.40,00 (satu triliun lima ratus delapan puluh satu miliar enam ratus enam puluh sembilan juta empat ratus lima puluh tiga ribu empat ratus Rupiah) telah disetor oleh para Pemegang Saham Perseroan dengan rincian sebagai berikut: a. Sebesar Rp1.135.056.000.000,00 (satu triliun seratus tiga puluh lima miliar lima puluh enam juta

Rupiah) merupakan setoran lama, dengan bentuk penyetoran sebagaimana tertuang dalam akta Nomor: 07 tanggal 10-02-2016 (sepuluh Februari dua ribu enam belas) yang dibuat di hadapan Yusdin Fahim, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasarnya telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Nomor: AHU-AH.01.03-00023026 tanggal 14-02-2016 (empat belas Februari dua ribu enam belas);

b. Sebesar Rp446.613.453.400,00 (empat ratus empat puluh enam miliar enam ratus tiga belas juta empat ratus lima puluh tiga ribu empat ratus Rupiah) merupakan kapitalisasi saldo laba ditahan sampai dengan 31-12-2015 (tiga puluh satu Desember dua ribu lima belas) berdasarkan Laporan Keuangan Tahun Buku 31-12-2015 (tiga puluh satu Desember dua ribu lima belas) Nomor: R.4.1/010/02/2016 -tanggal 01-02-2016 (satu Februari dua ribu enam belas) yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang dan Ali, yang telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada tanggal 14-03-2016 (empat belas Maret dua ribu enam belas).

4. Penyetoran atas saham dapat dilakukan dalam bentuk uang atau dalam bentuk lain. Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: a) Benda yang akan dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat

pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham (”RUPS”) mengenai penyetoran tersebut; b) Benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh Penilai yang terdaftar di Otoritas Jasa

Keuangan (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, selanjutnya Otoritas Jasa Keuangan disebut ”OJK” ) dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga;

c) Memperoleh persetujuan RUPS dengan kuorum sebagaimana diatur dalam Pasal 14 Anggaran Dasar ini.

d) Dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham Perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar.

e) Dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di OJK dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Page 324: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

304

f) Dalam RUPS yang memutuskan untuk menyetujui Penawaran Umum, harus diputuskan mengenai jumlah maksimal saham yang- akan dikeluarkan kepada masyarakat serta memberi kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menyatakan realisasi jumlah saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum tersebut.

5. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan RUPS dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dan harga tersebut tidak di bawah nilai nominal, pengeluaran saham tersebut dengan mengindahkan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

6. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalah Saham, Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham dari Perseroan selaku penerbit) hanya dapat dilakukan dengan ketentuan: a) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut HMETD), yaitu hak yang melekat pada

saham yang memberikan kesempatan pemegang saham yang bersangkutan untuk membeli saham dan/atau efek bersifat ekuitas lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham atau yang memberikan hak untuk membeli saham, sebelum ditawarkan kepada pihak lain;

b) Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas/penambahan modal tanpa memberikan HMETD, dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham: 1) Ditujukan kepada karyawan Perseroan; dan/atau

2) Ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS; dan/atau

3) Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui RUPS; dan/atau

4) Dilakukan sesuai dengan peraturan dibidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal dan tanpa HMETD.

c) Pengeluaran saham/penambahan modal dengan HMETD dan tanpa HMETD dilakukan dengan persetujuan RUPS dan sesuai dengan ketentuan di bidang Pasar Modal.

d) Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan RUPS Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut.

e) Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir d diatas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama

f) Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

7. Penambahan Modal Dasar Perseroan; a) Penambahan Modal Dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS.

Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka perubahan Modal Dasar harus disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya.

b) Penambahan Modal Dasar yang mengakibatkan Modal Ditempatkan dan Disetor menjadi kurang dari 25% (dua puluh lima persen) dari Modal Dasar, dapat dilakukan sepanjang: b.1. Telah memperoleh persetujuan RUPS untuk menambah Modal Dasar; b.2. Telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

dan/atau penggantinya; b.3. Penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua

puluh lima persen) dari Modal Dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya.

b.4. Dalam hal penambahan Modal Disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 7.b.3 Anggaran Dasar ini tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali Anggaran Dasarnya, sehingga Modal Dasar dan Modal Disetor--memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan perubahan/penggantinya (selanjutnya disebut ”UUPT”), dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam Pasal 4 ayat 7.b.3 Anggaran Dasar ini tidak terpenuhi;

Page 325: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

305

f) Dalam RUPS yang memutuskan untuk menyetujui Penawaran Umum, harus diputuskan mengenai jumlah maksimal saham yang- akan dikeluarkan kepada masyarakat serta memberi kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menyatakan realisasi jumlah saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum tersebut.

5. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan RUPS dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris dan harga tersebut tidak di bawah nilai nominal, pengeluaran saham tersebut dengan mengindahkan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

6. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalah Saham, Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham dari Perseroan selaku penerbit) hanya dapat dilakukan dengan ketentuan: a) Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut HMETD), yaitu hak yang melekat pada

saham yang memberikan kesempatan pemegang saham yang bersangkutan untuk membeli saham dan/atau efek bersifat ekuitas lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham atau yang memberikan hak untuk membeli saham, sebelum ditawarkan kepada pihak lain;

b) Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas/penambahan modal tanpa memberikan HMETD, dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham: 1) Ditujukan kepada karyawan Perseroan; dan/atau

2) Ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham, yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS; dan/atau

3) Dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui RUPS; dan/atau

4) Dilakukan sesuai dengan peraturan dibidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modal dan tanpa HMETD.

c) Pengeluaran saham/penambahan modal dengan HMETD dan tanpa HMETD dilakukan dengan persetujuan RUPS dan sesuai dengan ketentuan di bidang Pasar Modal.

d) Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan RUPS Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut.

e) Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir d diatas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama

f) Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

7. Penambahan Modal Dasar Perseroan; a) Penambahan Modal Dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS.

Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka perubahan Modal Dasar harus disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya.

b) Penambahan Modal Dasar yang mengakibatkan Modal Ditempatkan dan Disetor menjadi kurang dari 25% (dua puluh lima persen) dari Modal Dasar, dapat dilakukan sepanjang: b.1. Telah memperoleh persetujuan RUPS untuk menambah Modal Dasar; b.2. Telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

dan/atau penggantinya; b.3. Penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua

puluh lima persen) dari Modal Dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya.

b.4. Dalam hal penambahan Modal Disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 7.b.3 Anggaran Dasar ini tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali Anggaran Dasarnya, sehingga Modal Dasar dan Modal Disetor--memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan perubahan/penggantinya (selanjutnya disebut ”UUPT”), dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam Pasal 4 ayat 7.b.3 Anggaran Dasar ini tidak terpenuhi;

b.5. Persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 7 b.1 Anggaran Dasar ini termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 7.b.4 Anggaran Dasar ini.

c) perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penambahan Modal Dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan Anggaran Dasar ini kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.

8. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah di bayar penuh dan pembelian kembali saham tersebut dengan memperhatikan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya peraturan Pasar Modal.

SAHAM Pasal 5

1. Saham-saham Perseroan adalah saham-saham atas nama, sebagaimana terdaftar dalam Daftar

Pemegang Saham Perseroan. 2. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham; 3. Setiap 1 (satu) saham memberikan 1 (satu) hak suara, yaitu orang atau badan hukum yang namanya

tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan. 4. Dalam hal 1 (satu) saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka para pemilik

bersama tersebut harus menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau orang lain sebagai wakil mereka bersama dan hanya nama wakil ini saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan wakil ini harus dianggap pemegang yang sah dari saham bersangkutan dan berhak untuk menjalankan dan mempergunakan semua hak-hak berdasarkan hukum yang timbul atas saham-saham tersebut.

5. Setiap Pemegang Saham harus tunduk kepada Anggaran Dasar ini dan kepada semua keputusan-keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan UUPT

7. Bukti Kepemilikan Saham sebagai berikut: a. Dalam hal saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian dan

Penyimpanan, maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham atau surat kolektif saham kepada pemegang sahamnya.

b. Dalam hal saham Perseroan masuk dalam Penitipan Kolektif Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku daftar pemegang saham Perseroan.

8. Untuk saham-saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek berlaku juga peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek, di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan.

SURAT SAHAM

Pasal 6

1. Perseroan dapat mengeluarkan suatu surat kolektif saham yang memberi bukti pemilikan dari 2 (dua) saham atau lebih yang dimiliki oleh seorang pemegang saham.

2. Pada surat saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan: a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat saham; c. Nilai nominal saham; d. Tanggal pengeluaran surat saham;

3. Pada surat kolektif saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan: a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat kolektif saham;

Page 326: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

306

c. Nomor surat saham dan jumlah saham; d. Nilai nominal saham; e. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham;

4. Setiap surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham harus dicetak dan diberi nomor urut dan harus dibubuhi tanggal pengeluaran serta memuat tandatangan dari Direksi bersama-sama dengan seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris, dan tandatangan tersebut dapat dicetak langsung pada surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

SURAT SAHAM PENGGANTI

Pasal 7

1. Surat saham dan surat kolektif saham yang rusak: a. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:

1) Pihak yang mengajukan permohonan tertulis penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; dan

2) Perseroan telah menerima surat saham yang rusak; b. Perseroan wajib memusnahkan asli surat saham rusak tersebut setelah memberikan penggantian

surat saham yang nomornya sama dengan nomor surat saham yang asli. 2. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:

a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia atas

hilangnya surat saham tersebut; c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang

cukup oleh Direksi Perseroan; dan d. Rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di mana

saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari kalender sebelum pengeluaran pengganti surat saham.

3. Semua biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu ditanggung oleh Pemegang Saham yang berkepentingan.

4. Ketentuan-ketentuan tersebut dalam ayat 1, 2 dan 3 Pasal ini juga berlaku untuk pengeluaran pengganti surat kolektif saham atau Efek Bersifat Ekuitas.

PENITIPAN KOLEKTIF

Pasal 8

1. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut: a. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat dalam

buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

b. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut;

c. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif tersebut;

d. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas atau Bank Kustodian sebagaimana dimaksud dalam huruf c di atas sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan;

e. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi

Page 327: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

307

c. Nomor surat saham dan jumlah saham; d. Nilai nominal saham; e. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham;

4. Setiap surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham harus dicetak dan diberi nomor urut dan harus dibubuhi tanggal pengeluaran serta memuat tandatangan dari Direksi bersama-sama dengan seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris, dan tandatangan tersebut dapat dicetak langsung pada surat saham dan/atau surat kolektif saham dan/atau obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

SURAT SAHAM PENGGANTI

Pasal 7

1. Surat saham dan surat kolektif saham yang rusak: a. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:

1) Pihak yang mengajukan permohonan tertulis penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; dan

2) Perseroan telah menerima surat saham yang rusak; b. Perseroan wajib memusnahkan asli surat saham rusak tersebut setelah memberikan penggantian

surat saham yang nomornya sama dengan nomor surat saham yang asli. 2. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:

a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia atas

hilangnya surat saham tersebut; c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang

cukup oleh Direksi Perseroan; dan d. Rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di mana

saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari kalender sebelum pengeluaran pengganti surat saham.

3. Semua biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu ditanggung oleh Pemegang Saham yang berkepentingan.

4. Ketentuan-ketentuan tersebut dalam ayat 1, 2 dan 3 Pasal ini juga berlaku untuk pengeluaran pengganti surat kolektif saham atau Efek Bersifat Ekuitas.

PENITIPAN KOLEKTIF

Pasal 8

1. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut: a. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat dalam

buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

b. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut;

c. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif tersebut;

d. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas atau Bank Kustodian sebagaimana dimaksud dalam huruf c di atas sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan;

e. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi

Kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama Pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud; Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan;

f. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek;

g. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain;

h. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang atau musnah, kecuali Pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa Pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang saham dan surat saham tersebut benar-benar hilang atau musnah;

i. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana;

j. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam RUPS sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening tersebut.

k. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) Hari Kerja sebelum Panggilan RUPS;

l. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam RUPS atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) Hari Kerja sebelum panggilan RUPS;

m. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut;

n. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari Portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian; dan

o. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh RUPS dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan Pemegang Saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan Pemegang Saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.

2. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

Page 328: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

308

DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS Pasal 9

1. Direksi berkewajiban untuk mengadakan, menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan

Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan. 2. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat :

a. Nama dan alamat para pemegang saham dan/atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pihak lain yang ditunjuk oleh pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;

b. Jumlah, nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para pemegang saham; c. Jumlah yang disetor atas setiap saham; d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham atau

sebagai penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai tersebut atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia tersebut;

e. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang; f. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi;

3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya.

4. Pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham atau Daftar Khusus Perseroan, harus memberitahukan setiap perpindahan tempat tinggal/ alamat dengan surat yang disertai tanda penerimaan kepada Direksi. Selama pemberitahuan itu belum dilakukan, maka semua surat-surat, pemberitahuan, panggilan atau informasi kepada pemegang saham adalah sah jika dialamatkan pada alamat pemegang saham yang terakhir dicatat dalam Daftar Pemegang Saham.

5. Direksi menyediakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di kantor Perseroan. Setiap pemegang saham atau wakilnya yang sah dapat meminta agar Daftar Pemegang Saham dan Daftar khusus diperlihatkan kepadanya pada waktu jam kerja Perseroan.

6. Pemegang saham yang sah dari Perseroan berhak untuk melakukan semua hak yang diberikan kepada pemegang saham berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.

7. Pendaftaran nama lebih dari 1 (satu) orang untuk 1 (satu) saham atau pemindahan hak dari 1 (satu) saham kepada lebih dari 1 (satu) orang tidak diperkenankan. Dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 ayat 4 Anggaran Dasar ini, Perseroan berhak memperlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang yang sah atas saham (saham) tersebut.

8. Direksi Perseroan dapat menunjuk dan memberi wewenang kepada Biro Administrasi Efek untuk melaksanakan pencatatan saham dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindah-tanganan, pengagunan, gadai atau jaminan fidusia, yang menyangkut saham-saham Perseroan atau hak-hak atau kepentingan-kepentingan atas saham-saham harus dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM

Pasal 10

1. a. Kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang Pasar Modal dan Anggaran Dasar Perseroan ini, Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan suatu dokumen yang ditandatangani oleh atau atas nama Pihak yang memindahkan hak dan oleh atau atas nama Pihak yang menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan. Dokumen pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan atau disetujui oleh Direksi.

b. Pemindahan Hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek. Dokumen pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dengan ketentuan, bahwa dokumen pemindahan hak atas saham-saham yang tercatat pada Bursa Efek harus memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal dan pada Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan, dengan tidak

Page 329: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

309

DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS Pasal 9

1. Direksi berkewajiban untuk mengadakan, menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan

Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan. 2. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat :

a. Nama dan alamat para pemegang saham dan/atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pihak lain yang ditunjuk oleh pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;

b. Jumlah, nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para pemegang saham; c. Jumlah yang disetor atas setiap saham; d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang mempunyai hak gadai atas saham atau

sebagai penerima jaminan fidusia saham dan tanggal perolehan hak gadai tersebut atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia tersebut;

e. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang; f. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi;

3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya.

4. Pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham atau Daftar Khusus Perseroan, harus memberitahukan setiap perpindahan tempat tinggal/ alamat dengan surat yang disertai tanda penerimaan kepada Direksi. Selama pemberitahuan itu belum dilakukan, maka semua surat-surat, pemberitahuan, panggilan atau informasi kepada pemegang saham adalah sah jika dialamatkan pada alamat pemegang saham yang terakhir dicatat dalam Daftar Pemegang Saham.

5. Direksi menyediakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di kantor Perseroan. Setiap pemegang saham atau wakilnya yang sah dapat meminta agar Daftar Pemegang Saham dan Daftar khusus diperlihatkan kepadanya pada waktu jam kerja Perseroan.

6. Pemegang saham yang sah dari Perseroan berhak untuk melakukan semua hak yang diberikan kepada pemegang saham berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.

7. Pendaftaran nama lebih dari 1 (satu) orang untuk 1 (satu) saham atau pemindahan hak dari 1 (satu) saham kepada lebih dari 1 (satu) orang tidak diperkenankan. Dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 ayat 4 Anggaran Dasar ini, Perseroan berhak memperlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang yang sah atas saham (saham) tersebut.

8. Direksi Perseroan dapat menunjuk dan memberi wewenang kepada Biro Administrasi Efek untuk melaksanakan pencatatan saham dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindah-tanganan, pengagunan, gadai atau jaminan fidusia, yang menyangkut saham-saham Perseroan atau hak-hak atau kepentingan-kepentingan atas saham-saham harus dilakukan sesuai dengan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM

Pasal 10

1. a. Kecuali ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang Pasar Modal dan Anggaran Dasar Perseroan ini, Pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan suatu dokumen yang ditandatangani oleh atau atas nama Pihak yang memindahkan hak dan oleh atau atas nama Pihak yang menerima pemindahan hak atas saham yang bersangkutan. Dokumen pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan atau disetujui oleh Direksi.

b. Pemindahan Hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek. Dokumen pemindahan hak atas saham harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dengan ketentuan, bahwa dokumen pemindahan hak atas saham-saham yang tercatat pada Bursa Efek harus memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal dan pada Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan, dengan tidak

mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan yang berlaku di tempat di mana saham saham Perseroan dicatatkan.

2. Pemindahan hak atas saham-saham yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar ini atau tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau tanpa persetujuan dari pihak yang berwenang jika disyaratkan, tidak berlaku terhadap Perseroan.

3. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuan dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal tidak dipenuhi.

4. Apabila Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirimkan pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan tersebut dicatatkan.

5. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dianggap tetap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama dari pemilik baru tersebut telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

6. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang pemegang saham atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham berubah berdasarkan hukum, dapat dengan mengajukan bukti-bukti haknya tersebut, sebagaimana sewaktu-waktu dapat disyaratkan oleh Direksi, mengajukan permohonan secara tertulis untuk di daftar sebagai pemegang saham dari saham tersebut. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik atas dasar bukti-bukti hak itu dan tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.

7. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan.

8. Pemegang saham yang meminta penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 9 butir (1) wajib tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sejak RUPS jika permintaan penyelenggaraan RUPS dipenuhi oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh pengadilan.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pasal 11

1. RUPS terdiri atas RUPS Tahunan dan RUPS lainnya. 2. RUPS tahunan wajib diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun

buku berakhir. 3. RUPS lainnya dapat diselenggarakan pada setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan

Perseroan. 4. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa,

kecuali dengan tegas ditentukan lain. 5. RUPS dalam mata acara lain-lain tidak berhak mengambil keputusan. 6. Direksi menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham

lainnya atau atas permintaan Dewan Komisaris Perseroan atau atas permintaan pemegang saham dengan memperhatikan ketentuan dalam dalam ayat 9 pasal ini, dan permintaan RUPS oleh Dewan Komisaris diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya.

7. Dalam RUPS Tahunan Direksi menyampaikan: a. Laporan Tahunan sebagaimana dimaksud pada Pasal 21 ayat 3 Anggaran Dasar ini. b. Usulan penggunaan Laba Perseroan jika Perseroan mempunyai saldo laba yang positif; c. Usulan Penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar di OJK. Selain mata acara sebagaimana dimaksud pada huruf a,b dan c ayat ini, RUPS Tahunan dapat membahas mata acara lain sepanjang mata acara tersebut dimungkinkan berdasarkan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Persetujuan laporan tahunan oleh RUPS Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin

Page 330: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

310

dalam laporan tahunan kecuali perbuatan penggelapan, penipuan dan tindakan pidana lainnya. 9. Permintaan Penyelenggaraan RUPS Oleh Pemegang Saham:

(1). 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali anggaran dasar Perseroan menentukan suatu jumlah yang lebih kecil, dapat meminta agar diselenggarakan RUPS.

(2). Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya.

(3). Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini harus: a. dilakukan dengan itikad baik; b. mempertimbangkan kepentingan Perseroan; c. merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan RUPS; d. disertai dengan alasan dan bahan terkait hal yang harus diputuskan dalam RUPS; dan e. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar Perseroan.

(4). Direksi wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini diterima Direksi.

(5). Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (4) ayat ini, pemegang saham dapat mengajukan kembali permintaan penyelenggaraan RUPS kepada Dewan Komisaris.

(6). Dewan Komisaris wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (5) ayat ini diterima Dewan Komisaris.

(7). Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam butir (4) ayat ini dan butir (6) ayat ini, Direksi atau Dewan Komisaris wajib mengumumkan: a. terdapat permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham sebagaimana dimaksud

dalam butir (1) ayat ini; dan b. alasan tidak diselenggarakannya RUPS.

(8). Pengumuman sebagaimana dimaksud pada butir (7) ayat ini dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari sejak diterimanya permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir (4) ayat ini dan ayat 9.(6) pasal ini.

(9). Pengumuman sebagaimana dimaksud pada butir (7) ayat ini paling kurang melalui: a. (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; b. situs web Bursa Efek; dan c. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa

asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris. (10). Pengumuman yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud pada butir (9) huruf c ayat

ini wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam pengumuman yang menggunakan Bahasa Indonesia.

(11). Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi yang diumumkan dalam bahasa asing dengan yang diumumkan dengan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada butir (10) ayat ini informasi yang digunakan sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.

(12). Bukti pengumuman sebagaimana dimaksud pada butir (9) huruf a ayat ini beserta salinan surat permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (2) ayat ini wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah pengumuman.

(13). Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (6) ayat ini , pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir (1) ayat ini dapat mengajukan permintaan diselenggarakannya RUPS kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin diselenggarakannya RUPS.

(14). Pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (13) ayat ini wajib: a. melakukan pengumuman, pemanggilan akan diselenggarakan RUPS, pengumuman ringkasan

risalah RUPS, atas RUPS yang diselenggarakan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.

b. melakukan pemberitahuan akan diselenggarakan RUPS dan menyampaikan bukti pengumuman, bukti pemanggilan, risalah RUPS, dan bukti pengumuman ringkasan risalah

Page 331: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

311

dalam laporan tahunan kecuali perbuatan penggelapan, penipuan dan tindakan pidana lainnya. 9. Permintaan Penyelenggaraan RUPS Oleh Pemegang Saham:

(1). 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali anggaran dasar Perseroan menentukan suatu jumlah yang lebih kecil, dapat meminta agar diselenggarakan RUPS.

(2). Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya.

(3). Permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini harus: a. dilakukan dengan itikad baik; b. mempertimbangkan kepentingan Perseroan; c. merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan RUPS; d. disertai dengan alasan dan bahan terkait hal yang harus diputuskan dalam RUPS; dan e. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar Perseroan.

(4). Direksi wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini diterima Direksi.

(5). Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (4) ayat ini, pemegang saham dapat mengajukan kembali permintaan penyelenggaraan RUPS kepada Dewan Komisaris.

(6). Dewan Komisaris wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (5) ayat ini diterima Dewan Komisaris.

(7). Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam butir (4) ayat ini dan butir (6) ayat ini, Direksi atau Dewan Komisaris wajib mengumumkan: a. terdapat permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham sebagaimana dimaksud

dalam butir (1) ayat ini; dan b. alasan tidak diselenggarakannya RUPS.

(8). Pengumuman sebagaimana dimaksud pada butir (7) ayat ini dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari sejak diterimanya permintaan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir (4) ayat ini dan ayat 9.(6) pasal ini.

(9). Pengumuman sebagaimana dimaksud pada butir (7) ayat ini paling kurang melalui: a. (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; b. situs web Bursa Efek; dan c. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa

asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris. (10). Pengumuman yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud pada butir (9) huruf c ayat

ini wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam pengumuman yang menggunakan Bahasa Indonesia.

(11). Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi yang diumumkan dalam bahasa asing dengan yang diumumkan dengan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada butir (10) ayat ini informasi yang digunakan sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.

(12). Bukti pengumuman sebagaimana dimaksud pada butir (9) huruf a ayat ini beserta salinan surat permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (2) ayat ini wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah pengumuman.

(13). Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (6) ayat ini , pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir (1) ayat ini dapat mengajukan permintaan diselenggarakannya RUPS kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin diselenggarakannya RUPS.

(14). Pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (13) ayat ini wajib: a. melakukan pengumuman, pemanggilan akan diselenggarakan RUPS, pengumuman ringkasan

risalah RUPS, atas RUPS yang diselenggarakan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.

b. melakukan pemberitahuan akan diselenggarakan RUPS dan menyampaikan bukti pengumuman, bukti pemanggilan, risalah RUPS, dan bukti pengumuman ringkasan risalah

RUPS atas RUPS yang diselenggarakan kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.

c. melampirkan dokumen yang memuat nama pemegang saham serta jumlah kepemilikan sahamnya pada Perseroan yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS dan penetapan pengadilan dalam pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada huruf b kepada Otoritas Jasa Keuangan terkait akan diselenggarakan RUPS tersebut.

(15). Pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam butir (1) ayat ini wajib tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya sebagaimana ditentukan dalam Pasal 10 ayat 8.

TEMPAT, PEMBERITAHUAN, PENGUMUMAN, PEMANGGILAN DAN WAKTU PENYELENGGARAAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pasal 12

1. RUPS wajib dilakukan di wilayah Republik Indonesia. 2. Perseroan wajib menentukan tempat dan waktu penyelenggaraan RUPS. 3. Tempat penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 2 wajib dilakukan di:

a. tempat kedudukan Perseroan; b. tempat Perseroan melakukan kegiatan usaha utamanya; c. ibukota provinsi dimana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan; atau d. provinsi tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan.

4. Pemberitahuan RUPS kepada Otoritas Jasa Keuangan: (1). Perseroan wajib terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan mata acara rapat kepada Otoritas

Jasa Keuangan paling lambat 5 (lima) Hari Kerja sebelum pengumuman RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman RUPS.

(2). Mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini wajib diungkapkan secara jelas dan rinci.

(3). Dalam hal terdapat perubahan mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada butir (2) ayat ini , Perseroan wajib menyampaikan perubahan mata acara dimaksud kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat pada saat pemanggilan RUPS.

5. Ketentuan ayat 4 pasal ini mutatis mutandis berlaku untuk pemberitahuan penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.9.(14).

6. Pengumuman RUPS: (1) Perseroan wajib melakukan pengumuman RUPS kepada pemegang saham paling lambat 14 (empat

belas) hari sebelum pemanggilan RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan.

(2) Pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini paling kurang memuat: a. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS; b. ketentuan pemegang saham yang berhak mengusulkan mata acara rapat; c. tanggal penyelenggaraan RUPS; dan d. tanggal pemanggilan RUPS.

(3) Dalam hal RUPS diselenggarakan atas permintaan pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.9, selain memuat hal yang disebut pada ayat 6.(2) pasal ini, pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat 6.(1) pasal ini, wajib memuat informasi bahwa Perseroan menyelenggarakan RUPS karena adanya permintaan dari pemegang saham.

(4) Pengumuman RUPS kepada pemegang saham sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini , paling kurang melalui: a. (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; b. situs web Bursa Efek; dan c. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing,

dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris. (5) Pengumuman RUPS yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud pada butir (4).c ayat ini ,

wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam pengumuman RUPS yang menggunakan Bahasa Indonesia.

Page 332: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

312

(6) Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi yang diumumkan dalam bahasa asing dengan yang diumumkan dengan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada butir (5) ayat ini informasi yang digunakan sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.

(7) Bukti pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (4).a ayat ini wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah pengumuman RUPS.

(8) Dalam hal RUPS diselenggarakan atas permintaan pemegang saham, penyampaian bukti pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (7) ayat ini juga disertai dengan salinan surat permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.9.(2).

(9) Pengumuman dan Pemanggilan RUPS, untuk memutuskan hal-hal yang berbenturan kepentingan, dilakukan dengan mengikuti peraturan Pasar Modal.

7. Ketentuan ayat 6 pasal ini mutatis mutandis berlaku untuk pengumuman penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.9.(14).

8. Usulan Mata Acara Rapat: (1) Pemegang saham dapat mengusulkan mata acara rapat secara tertulis kepada Direksi paling lambat

7 (tujuh) hari sebelum pemanggilan RUPS. (2) Pemegang saham yang dapat mengusulkan mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada butir (1)

ayat ini adalah 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali anggaran dasar Perseroan menentukan suatu jumlah yang lebih kecil.

(3) Usulan mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini harus: a. dilakukan dengan itikad baik; b. mempertimbangkan kepentingan Perseroan; c. menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara rapat; dan d. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

(4) Usulan mata acara rapat dari pemegang saham sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini merupakan mata acara yang membutuhkan keputusan RUPS.

(5) Perseroan wajib mencantumkan usulan mata acara rapat dari pemegang saham sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini sampai dengan butir (4) ayat ini dalam mata acara rapat yang dimuat dalam pemanggilan.

9. Pemanggilan RUPS: (1). Perseroan wajib melakukan pemanggilan kepada pemegang saham paling lambat 21 (dua puluh satu)

hari sebelum RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. (2). Pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini paling kurang memuat informasi:

a. tanggal penyelenggaraan RUPS; b. waktu penyelenggaraan RUPS; c. tempat penyelenggaraan RUPS; d. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS; e. mata acara rapat termasuk penjelasan atas setiap mata acara tersebut; dan f. informasi yang menyatakan bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi pemegang saham

sejak tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan RUPS diselenggarakan. (3). Pemanggilan RUPS kepada pemegang saham sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini paling

kurang melalui: i. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;

ii. situs web Bursa Efek; dan iii. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa

asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris. (4). Pemanggilan RUPS yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud pada butir (3) c ayat ini

wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam pemanggilan RUPS yang menggunakan Bahasa Indonesia.

(5). Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi pada pemanggilan dalam bahasa asing dengan informasi pada pemanggilan dalam Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada butir (4) ayat ini, informasi yang digunakan sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.

(6). Bukti pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (3) huruf a ayat ini wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah pemanggilan RUPS.

(7). Pemanggilan RUPS, untuk memutuskan hal-hal yang berbenturan kepentingan, dilakukan dengan mengikuti peraturan Pasar Modal.

Page 333: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

313

(6) Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi yang diumumkan dalam bahasa asing dengan yang diumumkan dengan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada butir (5) ayat ini informasi yang digunakan sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.

(7) Bukti pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (4).a ayat ini wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah pengumuman RUPS.

(8) Dalam hal RUPS diselenggarakan atas permintaan pemegang saham, penyampaian bukti pengumuman RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (7) ayat ini juga disertai dengan salinan surat permintaan penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.9.(2).

(9) Pengumuman dan Pemanggilan RUPS, untuk memutuskan hal-hal yang berbenturan kepentingan, dilakukan dengan mengikuti peraturan Pasar Modal.

7. Ketentuan ayat 6 pasal ini mutatis mutandis berlaku untuk pengumuman penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.9.(14).

8. Usulan Mata Acara Rapat: (1) Pemegang saham dapat mengusulkan mata acara rapat secara tertulis kepada Direksi paling lambat

7 (tujuh) hari sebelum pemanggilan RUPS. (2) Pemegang saham yang dapat mengusulkan mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada butir (1)

ayat ini adalah 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili 1/20 (satu per dua puluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali anggaran dasar Perseroan menentukan suatu jumlah yang lebih kecil.

(3) Usulan mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini harus: a. dilakukan dengan itikad baik; b. mempertimbangkan kepentingan Perseroan; c. menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara rapat; dan d. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

(4) Usulan mata acara rapat dari pemegang saham sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini merupakan mata acara yang membutuhkan keputusan RUPS.

(5) Perseroan wajib mencantumkan usulan mata acara rapat dari pemegang saham sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini sampai dengan butir (4) ayat ini dalam mata acara rapat yang dimuat dalam pemanggilan.

9. Pemanggilan RUPS: (1). Perseroan wajib melakukan pemanggilan kepada pemegang saham paling lambat 21 (dua puluh satu)

hari sebelum RUPS, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS. (2). Pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini paling kurang memuat informasi:

a. tanggal penyelenggaraan RUPS; b. waktu penyelenggaraan RUPS; c. tempat penyelenggaraan RUPS; d. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS; e. mata acara rapat termasuk penjelasan atas setiap mata acara tersebut; dan f. informasi yang menyatakan bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi pemegang saham

sejak tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan RUPS diselenggarakan. (3). Pemanggilan RUPS kepada pemegang saham sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini paling

kurang melalui: i. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional;

ii. situs web Bursa Efek; dan iii. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa

asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris. (4). Pemanggilan RUPS yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud pada butir (3) c ayat ini

wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam pemanggilan RUPS yang menggunakan Bahasa Indonesia.

(5). Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi pada pemanggilan dalam bahasa asing dengan informasi pada pemanggilan dalam Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada butir (4) ayat ini, informasi yang digunakan sebagai acuan adalah informasi dalam Bahasa Indonesia.

(6). Bukti pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (3) huruf a ayat ini wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah pemanggilan RUPS.

(7). Pemanggilan RUPS, untuk memutuskan hal-hal yang berbenturan kepentingan, dilakukan dengan mengikuti peraturan Pasar Modal.

(8). Tanpa mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini, Pemanggilan harus dilakukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris menurut cara yang ditentukan dalam Anggaran Dasar ini, dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal.

10. Ketentuan ayat 9 pasal ini mutatis mutandis berlaku untuk pemanggilan penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.9.(13).

11. Pemanggilan RUPS kedua dilakukan dengan ketentuan: (1) Pemanggilan RUPS kedua dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPS

kedua dilangsungkan. (2) Dalam pemanggilan RUPS kedua harus menyebutkan RUPS pertama telah dilangsungkan dan tidak

mencapai kuorum kehadiran. Ketentuan ini berlaku tanpa mengurangi peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

(3) RUPS kedua dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah RUPS pertama dilangsungkan.

(4) Ketentuan media pemanggilan dan ralat pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (3) ayat ini sampai dengan butir (6) ayat ini dan ayat 12 pasal ini mutatis mutandis berlaku untuk pemanggilan RUPS kedua.

12. Pemanggilan RUPS ketiga dilakukan dengan ketentuan: (1). Pemanggilan RUPS ketiga atas permohonan Perseroan ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan; (2). Dalam pemanggilan RUPS ketiga menyebutkan RUPS kedua telah dilangsungkan dan tidak mencapai

kuorum kehadiran. 13. Bahan Mata Acara Rapat:

i. Perseroan wajib menyediakan bahan mata acara rapat bagi pemegang saham. ii. Bahan mata acara rapat sebagaimana dimaksud pada ayat butir (1) ayat ini wajib tersedia sejak

tanggal dilakukannya pemanggilan RUPS sampai dengan penyelenggaraan RUPS. iii. Dalam hal ketentuan peraturan perundang-undangan lain mengatur kewajiban ketersediaan bahan

mata acara rapat lebih awal dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir (2) ayat ini, penyediaan bahan mata acara rapat dimaksud mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan lain tersebut

iv. Bahan mata acara rapat yang tersedia sebagaimana dimaksud pada butir (2) ayat ini dapat berupa salinan dokumen fisik dan/atau salinan dokumen elektronik.

v. Salinan dokumen fisik sebagaimana dimaksud pada butir (4) ayat ini diberikan secara cuma-cuma di kantor Perseroan jika diminta secara tertulis oleh pemegang saham.

vi. Salinan dokumen elektronik sebagaimana dimaksud pada butir (4) ayat ini dapat diakses atau diunduh melalui situs web Perseroan.

vii. Dalam hal mata acara rapat mengenai pengangkatan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris, daftar riwayat hidup calon anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang akan diangkat wajib tersedia: a. di situs web Perseroan paling kurang sejak saat pemanggilan sampai dengan

penyelenggaraan RUPS; atau b. pada waktu lain selain waktu sebagaimana dimaksud pada huruf a namun paling lambat pada

saat penyelenggaraan RUPS, sepanjang diatur dalam peraturan perundang-undangan. 14. Ralat Pemanggilan:

(1). Perseroan wajib melakukan ralat pemanggilan RUPS jika terdapat perubahan informasi dalam pemanggilan RUPS yang telah dilakukan sebagaimana dimaksud dalam ayat 9.(2) pasal ini.

(2). Dalam hal ralat pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini memuat informasi atas perubahan tanggal penyelenggaraan RUPS dan/atau penambahan mata acara RUPS, Perseroan wajib melakukan pemanggilan ulang RUPS dengan tata cara pemanggilan sebagaimana diatur dalam ayat 9 pasal ini.

(3). Ketentuan kewajiban melakukan pemanggilan ulang RUPS sebagaimana dimaksud pada Pasal butir (2) ayat ini tidak berlaku apabila ralat pemanggilan RUPS mengenai perubahan atas tanggal penyelenggaraan RUPS dan/atau penambahan mata acara RUPS dilakukan bukan karena kesalahan Perseroan.

(4). Bukti ralat pemanggilan bukan merupakan kesalahan Perseroan sebagaimana dimaksud pada butir (3) ayat ini disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan pada hari yang sama saat dilakukan ralat pemanggilan.

Page 334: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

314

(5). Ketentuan media dan penyampaian bukti pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 9.(3), ayat 9.(4), dan ayat 9.(7) pasal ini, mutatis mutandis berlaku untuk media ralat pemanggilan RUPS dan penyampaian bukti ralat pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini .

15. Hak Pemegang Shaham: (1). Pemegang saham baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPS. (2). Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau pihak ketiga dengan surat kuasa

dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3). Dalam RUPS tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. (4). Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat

dalam daftar pemegang saham Perseroan 1 (satu) Hari Kerja sebelum pemanggilan RUPS. (5). Dalam hal terjadi ralat pemanggilan sebagaimana dimaksud dalam ayat 12.(1) pasal ini, pemegang

saham yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan 1 (satu) Hari Kerja sebelum ralat pemanggilan RUPS.

16. Pada saat pelaksanaan RUPS, pemegang saham berhak memperoleh informasi mata acara rapat dan bahan terkait mata acara rapat sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan.

17. Pada saat pelaksanaan RUPS, Perseroan dapat mengundang pihak lain yang terkait dengan mata acara RUPS.

PIMPINAN DAN TATA TERTIB RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pasal 13

1. Pimpinan RUPS: (1) RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk

oleh Dewan Komisaris. (2) Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan hadir, maka RUPS dipimpin

oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. (3) Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan hadir

sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini dan butir (2) ayat ini, RUPS dipimpin oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.

(4) Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris untuk memimpin RUPS mempunyai benturan kepentingan dengan mata acara yang akan diputuskan dalam RUPS, RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.

(5) Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh salah satu anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi.

(6) Dalam hal salah satu anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi untuk memimpin RUPS mempunyai benturan kepentingan atas mata acara yang akan diputuskan dalam RUPS, RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan.

(7) Dalam hal semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh salah seorang pemegang saham bukan pengendali yang dipilih oleh mayoritas pemegang saham lainnya yang hadir dalam RUPS.

(8) Pimpinan RUPS berhak meminta agar mereka yang hadir membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam RUPS tersebut.

2. Tata Tertib RUPS: (1) Pada saat pelaksanaan RUPS, tata tertib RUPS harus diberikan kepada pemegang saham yang hadir. (2) Pokok-pokok tata tertib RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini harus dibacakan

sebelum RUPS dimulai. (3) Pada saat pembukaan RUPS, pimpinan RUPS wajib memberikan penjelasan kepada pemegang saham

paling kurang mengenai: a. kondisi umum Perseroan secara singkat; b. mata acara rapat; c. mekanisme pengambilan keputusan terkait mata acara rapat; dan d. tata cara penggunaan hak pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/atau

pendapat.

Page 335: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

315

(5). Ketentuan media dan penyampaian bukti pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 9.(3), ayat 9.(4), dan ayat 9.(7) pasal ini, mutatis mutandis berlaku untuk media ralat pemanggilan RUPS dan penyampaian bukti ralat pemanggilan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini .

15. Hak Pemegang Shaham: (1). Pemegang saham baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPS. (2). Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau pihak ketiga dengan surat kuasa

dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3). Dalam RUPS tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. (4). Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat

dalam daftar pemegang saham Perseroan 1 (satu) Hari Kerja sebelum pemanggilan RUPS. (5). Dalam hal terjadi ralat pemanggilan sebagaimana dimaksud dalam ayat 12.(1) pasal ini, pemegang

saham yang berhak hadir dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan 1 (satu) Hari Kerja sebelum ralat pemanggilan RUPS.

16. Pada saat pelaksanaan RUPS, pemegang saham berhak memperoleh informasi mata acara rapat dan bahan terkait mata acara rapat sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan.

17. Pada saat pelaksanaan RUPS, Perseroan dapat mengundang pihak lain yang terkait dengan mata acara RUPS.

PIMPINAN DAN TATA TERTIB RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pasal 13

1. Pimpinan RUPS: (1) RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk

oleh Dewan Komisaris. (2) Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan hadir, maka RUPS dipimpin

oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. (3) Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan hadir

sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini dan butir (2) ayat ini, RUPS dipimpin oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.

(4) Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris untuk memimpin RUPS mempunyai benturan kepentingan dengan mata acara yang akan diputuskan dalam RUPS, RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.

(5) Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh salah satu anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi.

(6) Dalam hal salah satu anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi untuk memimpin RUPS mempunyai benturan kepentingan atas mata acara yang akan diputuskan dalam RUPS, RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan.

(7) Dalam hal semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, RUPS dipimpin oleh salah seorang pemegang saham bukan pengendali yang dipilih oleh mayoritas pemegang saham lainnya yang hadir dalam RUPS.

(8) Pimpinan RUPS berhak meminta agar mereka yang hadir membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam RUPS tersebut.

2. Tata Tertib RUPS: (1) Pada saat pelaksanaan RUPS, tata tertib RUPS harus diberikan kepada pemegang saham yang hadir. (2) Pokok-pokok tata tertib RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini harus dibacakan

sebelum RUPS dimulai. (3) Pada saat pembukaan RUPS, pimpinan RUPS wajib memberikan penjelasan kepada pemegang saham

paling kurang mengenai: a. kondisi umum Perseroan secara singkat; b. mata acara rapat; c. mekanisme pengambilan keputusan terkait mata acara rapat; dan d. tata cara penggunaan hak pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/atau

pendapat.

KEPUTUSAN, KUORUM KEHADIRAN, KOURUM KEPUTUSAN DALAM RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM DAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pasal 14

1. Keputusan RUPS: (1) Keputusan RUPS dapat diambil berdasarkan musyawarah

untuk mufakat, dan dengan memenuhi ketentuan dalam Anggaran Dasar ini. (2) Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

tidak tercapai, keputusan diambil melalui pemungutan suara. (3) Pengambilan keputusan melalui pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib

dilakukan dengan memperhatikan ketentuan kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS. 2. Kuorum Kehadiran dan Kuorum Keputusan RUPS:

(1) Sepanjang tidak diatur lain dalam Anggaran Dasar ini, kuorum kehadiran dan kuorum keputusan dalam RUPS untuk mata acara hal yang harus diputuskan dalam RUPS (termasuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas) dilakukan dengan mengikuti ketentuan: a. RUPS dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah

seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali Undang-Undang dan/atau anggaran dasar Perseroan menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.

b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali anggaran dasar Perseroan menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.

c. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS, kecuali Undang-Undang dan/atau anggaran dasar Perseroan menentukan bahwa keputusan adalah sah jika disetujui oleh jumlah suara setuju yang lebih besar.

(2) Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada butir (1) huruf b ayat ini tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan.

(3) Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara perubahan anggaran dasar Perseroan (tidak termasuk perubahan anggaran dasar untuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas), kecuali perubahan anggaran dasar Perseroan dalam rangka memperpanjang jangka waktu berdirinya Perseroan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling

kurang 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. b. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sah jika disetujui oleh lebih dari

2/3 (dua per tiga) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat

diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

d. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

e. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud huruf c tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan.

(4) Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara mengalihkan kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pengajuan permohonan agar

Page 336: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

316

Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu berdirinya Perseroan, dan pembubaran Perseroan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling

kurang 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. b. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sah jika disetujui oleh lebih dari

3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat

diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling kurang 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

d. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

e. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud huruf c tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan.

(5) Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara transaksi yang mempunyai benturan kepentingan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham Independen yang mewakili

lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen.

b. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen.

c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen.

d. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam RUPS.

e. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada huruf c tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham independen dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan.

f. Keputusan RUPS ketiga adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir.

g. Pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan.

(6) Pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam RUPS namun abstain (tidak memberikan suara) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara.

(7) Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberikan kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara yang berbeda.

(8) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir (7) ayat ini dikecualikan bagi: a. Bank Kustodian atau Perusahaan Efek sebagai Kustodian yang mewakili nasabah-nasabahnya

pemilik saham Perseroan. b. Manajer Investasi yang mewakili kepentingan Reksa Dana yang dikelolanya.

(9) Dalam pemungutan suara, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham.

(10) Pemungutan suara dilakukan secara lisan, kecuali apabila Pimpinan Rapat menentukan lain.

Page 337: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

317

Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu berdirinya Perseroan, dan pembubaran Perseroan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling

kurang 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. b. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sah jika disetujui oleh lebih dari

3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat

diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling kurang 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

d. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.

e. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud huruf c tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan.

(5) Kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS untuk mata acara transaksi yang mempunyai benturan kepentingan, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. RUPS dapat dilangsungkan jika RUPS dihadiri oleh pemegang saham Independen yang mewakili

lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen.

b. Keputusan RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen.

c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada huruf a tidak tercapai, RUPS kedua dapat diadakan dengan ketentuan RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan jika dalam RUPS dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen.

d. Keputusan RUPS kedua adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam RUPS.

e. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada huruf c tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham independen dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan atas permohonan Perseroan.

f. Keputusan RUPS ketiga adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir.

g. Pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan.

(6) Pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam RUPS namun abstain (tidak memberikan suara) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara.

(7) Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberikan kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara yang berbeda.

(8) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir (7) ayat ini dikecualikan bagi: a. Bank Kustodian atau Perusahaan Efek sebagai Kustodian yang mewakili nasabah-nasabahnya

pemilik saham Perseroan. b. Manajer Investasi yang mewakili kepentingan Reksa Dana yang dikelolanya.

(9) Dalam pemungutan suara, anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari pemegang saham.

(10) Pemungutan suara dilakukan secara lisan, kecuali apabila Pimpinan Rapat menentukan lain.

3. Risalah RUPS: 1. Perseroan wajib membuat risalah RUPS. 2. Risalah RUPS wajib dibuat dan ditandatangani oleh pimpinan rapat dan paling sedikit 1 (satu) orang

pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS. 3. Tanda tangan sebagaimana dimaksud pada butir (2) ayat ini tidak disyaratkan apabila risalah RUPS

tersebut dibuat dalam bentuk akta berita acara RUPS yang dibuat oleh notaris. 4. Risalah RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (1) ayat ini wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa

Keuangan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah RUPS diselenggarakan. 5. Dalam hal waktu penyampaian risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini jatuh

pada hari libur, risalah RUPS tersebut wajib disampaikan paling lambat pada Hari Kerja berikutnya. 4. Ringkasan Risalah RUPS:

(1) Perseroan wajib membuat ringkasan risalah RUPS. (2) Ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (1) ayat ini wajib memuat informasi

paling kurang: a. tanggal RUPS, tempat pelaksanaan RUPS, waktu pelaksanaan RUPS, dan mata acara RUPS; b. anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir pada saat RUPS; c. jumlah saham dengan hak suara yang sah yang hadir pada saat RUPS dan persentasenya dari

jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah; d. ada tidaknya pemberian kesempatan kepada pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan

dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara rapat; e. jumlah pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau

memberikan pendapat terkait mata acara rapat, jika pemegang saham diberi kesempatan; f. mekanisme pengambilan keputusan RUPS; g. hasil pemungutan suara yang meliputi jumlah suara setuju, tidak setuju, dan abstain (tidak

memberikan suara) untuk setiap mata acara rapat, jika pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara;

h. keputusan RUPS; dan i. pelaksanaan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak, jika terdapat

keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen tunai. (3) Ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (1) ayat ini wajib diumumkan kepada

masyarakat paling kurang melalui: a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia berperedaran nasional; b. situs web Bursa Efek; dan c. situs web Perseroan, dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa

asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris. (4) Ringkasan risalah RUPS yang menggunakan bahasa asing sebagaimana dimaksud pada butir (3)

huruf c ayat ini wajib memuat informasi yang sama dengan informasi dalam ringkasan risalah RUPS yang menggunakan Bahasa Indonesia.

(5) Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran informasi pada ringkasan-risalah RUPS dalam bahasa asing dengan informasi pada ringkasan-risalah RUPS dalam Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada butir (3) ayat ini, informasi yang digunakan sebagai acuan adalah Bahasa Indonesia.

(6) Pengumuman ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (2) ayat ini wajib diumumkan kepada masyarakat paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah RUPS diselenggarakan.

(7) Bukti pengumuman ringkasan risalah RUPS sebagaimana dimaksud pada butir (2) huruf a ayat ini wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah diumumkan.

(8) Ketentuan ayat 3.(4), ayat 3.(5) dan ayat 4.(2), ayat 4.(3), ayat 4.(5), dan ayat (6) mutatis mutandis berlaku untuk: a. penyampaian kepada Otoritas Jasa Keuangan atas risalah RUPS dan ringkasan risalah RUPS

yang diumumkan; dan b. pengumuman ringkasan risalah RUPS;

dari penyelenggaraan RUPS oleh pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.9.(14).

Page 338: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

318

DIREKSI Pasal 15

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi. 2. Direksi terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang, yang terdiri dari :

-1 (satu) orang Direktur Utama; -1 (satu) orang Direktur atau lebih; dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

3. Yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat : a. mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik b. cakap melakukan perbuatan hukum; c. dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:

1. tidak pernah dinyatakan pailit; 2. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan

bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; 3. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara

dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan d. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:

1. pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan; 2. pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah

tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

3. pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

e. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang undangan; dan f. memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.

4. Selain persyaratan sebagaimana tersebut dalam ayat 3, persyaratan anggota Direksi wajib mengikuti ketentuan: a. UUPT; b. Peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; dan c. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan

usaha Perseroan. 5. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dan 4 pasal ini wajib dimuat dalam surat

pernyataan dan disampaikan kepada Perseroan. 6. Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 pasal ini wajib diteliti dan didokumentasikan oleh

Perseroan. 7. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada Pasal ini dibuktikan dengan surat yang disimpan

oleh Perseroan. 8. Pengangkatan anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3

Pasal ini batal karena hukum sejak saat anggota Direksi lainnya atau Dewan Komisaris mengetahui tidak terpenuhinya persyaratan tersebut. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak diketahui, anggota Direksi lainnya atau Dewan Komisaris harus mengumumkan batalnya pengangkatan anggota Direksi yang bersangkutan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) -Surat Kabar dan memberitahukannya kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya untuk dicatat dalam Daftar Perseroan.

9. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantian anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dan 4.

10. Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Direksi kepada RUPS harus memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi

11. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana ia (mereka) diangkat dan berakhir pada 1 (satu) periode masa jabatan anggota Direksi tersebut yaitu 5 (lima) tahun atau sampai dengan penutupan RUPS tahunan pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud. Dengan demikian masa jabatan anggota Direksi tidak lebih dari 5 (lima) tahun, namun demikian dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut untuk memberhentikan anggota Direksi tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan memperhatikan

Page 339: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

319

DIREKSI Pasal 15

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi. 2. Direksi terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang, yang terdiri dari :

-1 (satu) orang Direktur Utama; -1 (satu) orang Direktur atau lebih; dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

3. Yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat : a. mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik b. cakap melakukan perbuatan hukum; c. dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:

1. tidak pernah dinyatakan pailit; 2. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan

bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; 3. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara

dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan d. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat:

1. pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan; 2. pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah

tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

3. pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

e. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang undangan; dan f. memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.

4. Selain persyaratan sebagaimana tersebut dalam ayat 3, persyaratan anggota Direksi wajib mengikuti ketentuan: a. UUPT; b. Peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; dan c. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan

usaha Perseroan. 5. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dan 4 pasal ini wajib dimuat dalam surat

pernyataan dan disampaikan kepada Perseroan. 6. Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat 5 pasal ini wajib diteliti dan didokumentasikan oleh

Perseroan. 7. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada Pasal ini dibuktikan dengan surat yang disimpan

oleh Perseroan. 8. Pengangkatan anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3

Pasal ini batal karena hukum sejak saat anggota Direksi lainnya atau Dewan Komisaris mengetahui tidak terpenuhinya persyaratan tersebut. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak diketahui, anggota Direksi lainnya atau Dewan Komisaris harus mengumumkan batalnya pengangkatan anggota Direksi yang bersangkutan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) -Surat Kabar dan memberitahukannya kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya untuk dicatat dalam Daftar Perseroan.

9. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantian anggota Direksi yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dan 4.

10. Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Direksi kepada RUPS harus memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi

11. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana ia (mereka) diangkat dan berakhir pada 1 (satu) periode masa jabatan anggota Direksi tersebut yaitu 5 (lima) tahun atau sampai dengan penutupan RUPS tahunan pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud. Dengan demikian masa jabatan anggota Direksi tidak lebih dari 5 (lima) tahun, namun demikian dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut untuk memberhentikan anggota Direksi tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan memperhatikan

ketentuan anggaran dasar ini. 12. Anggota Direksi setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat

kembali sesuai dengan keputusan RUPS. 13. a. RUPS dapat memberhentikan para anggota Direksi sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya.

b. Alasan pemberhentian anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada Pasal ini dilakukan apabila anggota Direksi yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi yang antara lain melakukan tindakan yang merugikan Perseroan atau karena alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS.

c. Keputusan pemberhentian anggota Direksi tersebut diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri dalam RUPS.

d. Pemberian kesempatan untuk membela diri tersebut tidak diperlukan dalam hal yang bersangkutan tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut.

e. Pemberhentian anggota Direksi berlaku sejak ditutupnya RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir a ayat ini atau tanggal lain yang ditetapkan dalam keputusan RUPS.

14. a. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan.

b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi yang bersangkutan dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah diterimanya surat pengunduran diri.

c. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya permohonan pengunduran diri Direksi sebagaimana dimaksud butir a. ayat ini dan hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir b ayat ini.

d. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam butir b ayat ini, maka dengan lampaunya jangka waktu tersebut, pengunduran diri anggota Direksi menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS, dengan memperhatikan butir g ayat ini.

e. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Direksi yang bersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Terhadap anggota Direksi yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi sejak pengangkatan yang bersangkutan hingga tanggal disetujuinya pengunduran dirinya dalam RUPS.

g. Pembebasan tanggung jawab anggota Direksi yang mengundurkan diri diberikan setelah RUPS Tahunan membebaskannya

h. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari 2 (dua) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Direksi yang baru, sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Direksi.

10. a. Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan untuk sementara waktu oleh Dewan Komisaris dengan menyebutkan alasannya

b. Pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud pada butir a diberitahukan secara tertulis kepada anggota Direksi yang bersangkutan.

c. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang diberhentikan untuk sementara sebagaimana dimaksud pada butir a ayat ini, Dewan Komisaris harus menyelenggarakan RUPS untuk mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut.

d. RUPS sebagaimana tersebut dalam butir c ayat ini harus diselenggarakan dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah tanggal pemberhentian sementara.

e. Dengan lampaunya jangka waktu penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud pada butir d ayat ini atau RUPS tidak dapat mengambil keputusan, pemberhentian sementara sebagaimanadimaksud pada butir a ayat ini menjadi batal.

f. Dalam RUPS sebagaimana dimaksud pada butir c ayat ini anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri.

g. Anggota Direksi yang diberhentikan untuk sementara sebagaimana dimaksud pada butir a ayat ini tidak berwenang: i. menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan

tujuan Perseroan; dan ii. mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan.

Page 340: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

320

h. Pembatasan kewenangan sebagaimana dimaksud pada butir g ayat ini berlaku sejak keputusan pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris sampai dengan: i. terdapat keputusan RUPS yang menguatkan atau membatalkan pemberhentian sementara

sebagaimana dimaksud pada butir c ayat ini; atau ii. lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir d ayat ini.

i. Dalam hal RUPS menguatkan keputusan pemberhentian sementara, maka anggota Direksi yang bersangkutan diberhentikan untuk seterusnya.

j. Apabila anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut tidak hadir dalam RUPS maka anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut dianggap tidak menggunakan haknya untuk membela dirinya dalam RUPS, dengan demikian anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut menerima keputusan RUPS.

k. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa keuangan mengenai: i. keputusan pemberhentian sementara, dan

ii. hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 10 huruf c Pasal ini atau informasi mengenai batalnya pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris karena tidak terselenggaranya RUPS sampai dengan lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 10 huruf e Pasal ini;

11. RUPS dapat: - Mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang diberhentikan dari

jabatannya; atau - Mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang mengundurkan diri dari

jabatannya; atau - Mengangkat seseorang sebagai anggota Direksi untuk mengisi suatu lowongan; atau - Menambah jumlah anggota Direksi baru. Masa jabatan seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang diberhentikan atau anggota Direksi yang mengundurkan diri atau untuk mengisi lowongan adalah untuk sisa masa jabatan dari Direktur yang diberhentikan/digantikan tersebut dan masa jabatan dari penambahan anggota Direksi baru tersebut adalah untuk sisa masa jabatan dari Direksi yang masih menjabat pada masa itu, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.

12. Masa jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir, apabila anggota Direksi tersebut: a. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu putusan pengadilan; atau b. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku; atau c. Meninggal dunia; atau d. Diberhentikan karena keputusan RUPS.

13. Gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya (jika ada) bagi anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

14. Bilamana jabatan seorang anggota Direksi lowong karena sebab apapun yang mengakibatkan jumlah anggota Direksi kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, maka selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah lowongan itu, harus diadakan RUPS untuk mengisi lowongan tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

15. Apabila jabatan Direktur Utama lowong dan selama masa penggantinya belum diangkat atau belum memangku jabatannya, maka salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh Rapat Direksi akan menjalankan kewajiban Direktur Utama dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai Direktur Utama. Dalam hal seluruh anggota Direksi lowong maka berlaku ketentuan dalam Pasal 19 ayat 6 Anggaran Dasar ini.

16. Anggota Direksi dapat memangku jabatan rangkap sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu : a. Apabila rangkap jabatannya tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. b. Merangkap jabatan sebagai anggota Direksi lebih dari 1 (satu) Emiten atau Perusahaan Publik. c. Merangkap jabatan sebagai Anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 3 (tiga) Emiten atau

Perusahaan Publik lain. d. Merangkap jabatan sebagai Anggota Komite paling banyak pada 5 (lima) komite di Perusahaan

Publik dimana yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris

Page 341: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

321

h. Pembatasan kewenangan sebagaimana dimaksud pada butir g ayat ini berlaku sejak keputusan pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris sampai dengan: i. terdapat keputusan RUPS yang menguatkan atau membatalkan pemberhentian sementara

sebagaimana dimaksud pada butir c ayat ini; atau ii. lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada butir d ayat ini.

i. Dalam hal RUPS menguatkan keputusan pemberhentian sementara, maka anggota Direksi yang bersangkutan diberhentikan untuk seterusnya.

j. Apabila anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut tidak hadir dalam RUPS maka anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut dianggap tidak menggunakan haknya untuk membela dirinya dalam RUPS, dengan demikian anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut menerima keputusan RUPS.

k. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa keuangan mengenai: i. keputusan pemberhentian sementara, dan

ii. hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 10 huruf c Pasal ini atau informasi mengenai batalnya pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris karena tidak terselenggaranya RUPS sampai dengan lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 10 huruf e Pasal ini;

11. RUPS dapat: - Mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang diberhentikan dari

jabatannya; atau - Mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan seorang anggota Direksi yang mengundurkan diri dari

jabatannya; atau - Mengangkat seseorang sebagai anggota Direksi untuk mengisi suatu lowongan; atau - Menambah jumlah anggota Direksi baru. Masa jabatan seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang diberhentikan atau anggota Direksi yang mengundurkan diri atau untuk mengisi lowongan adalah untuk sisa masa jabatan dari Direktur yang diberhentikan/digantikan tersebut dan masa jabatan dari penambahan anggota Direksi baru tersebut adalah untuk sisa masa jabatan dari Direksi yang masih menjabat pada masa itu, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.

12. Masa jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir, apabila anggota Direksi tersebut: a. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu putusan pengadilan; atau b. Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku; atau c. Meninggal dunia; atau d. Diberhentikan karena keputusan RUPS.

13. Gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya (jika ada) bagi anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

14. Bilamana jabatan seorang anggota Direksi lowong karena sebab apapun yang mengakibatkan jumlah anggota Direksi kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud pada ayat 2 Pasal ini, maka selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah lowongan itu, harus diadakan RUPS untuk mengisi lowongan tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

15. Apabila jabatan Direktur Utama lowong dan selama masa penggantinya belum diangkat atau belum memangku jabatannya, maka salah seorang Direktur yang ditunjuk oleh Rapat Direksi akan menjalankan kewajiban Direktur Utama dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai Direktur Utama. Dalam hal seluruh anggota Direksi lowong maka berlaku ketentuan dalam Pasal 19 ayat 6 Anggaran Dasar ini.

16. Anggota Direksi dapat memangku jabatan rangkap sebagaimana tersebut di bawah ini, yaitu : a. Apabila rangkap jabatannya tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. b. Merangkap jabatan sebagai anggota Direksi lebih dari 1 (satu) Emiten atau Perusahaan Publik. c. Merangkap jabatan sebagai Anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 3 (tiga) Emiten atau

Perusahaan Publik lain. d. Merangkap jabatan sebagai Anggota Komite paling banyak pada 5 (lima) komite di Perusahaan

Publik dimana yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris

17. Setiap anggota Direksi dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah.

TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI

Pasal 16

1. Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam anggaran dasar.

2. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab atas pengurusan -sebagaimana dimaksud pada ayat 1, Direksi wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.

3. Setiap anggota Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian.

4. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat 1 Direksi dapat membentuk komite.

5. Dalam hal dibentuk komite sebagaimana dimaksud pada ayat 4, Direksi wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja komite setiap akhir tahun buku.

6. Direksi bersama dengan Dewan Komisaris wajib menyusun: a. pedoman yang mengikat setiap anggota Direksi dan Dewan Komisaris, sesuai dengan ketentuan

peraturan perundangan yang berlaku. b. kode etik yang berlaku bagi seluruh Direksi yang berlaku bagi seluruh anggota Direksi dan anggota

Dewan Komisaris, karyawan/pegawai, serta pendukung organ yang dimiliki Perseroan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

7. Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota direksi dalam menjalankan tugasnya.

8. Anggota Direksi tidak dapat dipertanggungjawabkan atas kerugian Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat 7 Pasal ini, apabila dapat membuktikan: a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; b. telah melakukan pengurusan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian untuk

kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; c. tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan

pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan d. telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

9. Direksi mewakili Perseroan secara sah dan secara langsung baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan sebagaimana ditentukan dalam ayat 10 pasal ini.

10. Direksi terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar Perseroan, untuk: a. menerima atau memberikan pinjaman jangka menengah/panjang, dalam nilai yang melebihi batas

yang dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan atau tanpa jaminan, kecuali pinjaman utang atau piutang yang timbul karena transaksi bisnis;

b. mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist) yang mempunyai akibat keuangan yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

c. menjual atau dengan cara apapun juga mengalihkan atau melepaskan barang -barang tidak bergerak termasuk hak atas tanah atau perusahaan-perusahaan Perseroan dengan nilai dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

d. mengagunkan atau dengan cara lain menjaminkan harta kekayaan milik Perseroan dengan nilai dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris;

e. mengambil bagian atau ikut serta, atau melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan atau Perseroan mendirikan perseroan baru yang tidak dalam rangka penyelamatan kredit sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan nilai dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Dewan Komisaris; dengan tidak mengurangi ketentuan ayat 11 tersebut di bawah ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11. Perbuatan hukum untuk (a) mengalihkan atau melepaskan hak atau (b) menjadikan jaminan utang seluruh atau sebagian besar harta Perseroan yaitu dengan nilai sebesar lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan

Page 342: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

322

satu sama lain maupun tidak dan transaksi sebagaimana dimaksud tersebut adalah transaksi pengalihan kekayaan bersih Perseroan yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku, harus mendapat persetujuan RUPS dengan syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 3 Anggaran Dasar ini.

12. Perbuatan hukum untuk melakukan Transaksi Material, Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan Tertentu sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan untuk transaksi yang memerlukan persetujuan dari RUPS Perseroan adalah dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

13. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta sah mewakili Perseroan;

b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah satu orang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta sah mewakili Perseroan.

c. Direksi dapat memberikan kuasa tertulis kepada 1 (satu) orang karyawan perseroan atau lebih atau kepada orang lain untuk dan atas nama Perseroan melakukan perbuatan hukum tertentu dan dengan jangka waktu tertentu sebagaimana diuraikan dalam surat kuasa.

14. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS, dalam hal RUPS tidak menetapkan, maka pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi.

15. Apabila terjadi sesuatu hal dimana kepentingan perseroan bertentangan dengan kepentingan pribadi salah seorang anggota Direksi, maka perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dan dalam hal perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan akan diwakili oleh Dewan Komisaris atau seorang yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam hal -tidak ada anggota Dewan Komisaris maka Rapat Umum Pemegang Saham mengangkat seorang atau lebih untuk mewakili Perseroan dalam menjalankan tugas tersebut di atas.

16. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila: a. terdapat perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang bersangkutan; dan b. anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan

kepentingan Perseroan. 17. Dalam hal terdapat keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat 18, yang berhak mewakili Perseroan

adalah: a. anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan; b. Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan

Perseroan; atau c. pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam hal seluruh anggota Direksi atau Dewan Komisaris

mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan. 18. Ketentuan mengenai tugas dan wewenang Direksi yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini

mengacu pada peraturan OJK dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

RAPAT DIREKSI Pasal 17

1. a. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih

anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah.

b. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan.

2. Rapat Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dilangsungkan, sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam Rapat.

3. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

4. Kehadiran anggota Direksi dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 3 wajib diungkapkan dalam laporan tahunan Perseroan.

Page 343: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

323

satu sama lain maupun tidak dan transaksi sebagaimana dimaksud tersebut adalah transaksi pengalihan kekayaan bersih Perseroan yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku, harus mendapat persetujuan RUPS dengan syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 3 Anggaran Dasar ini.

12. Perbuatan hukum untuk melakukan Transaksi Material, Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan Tertentu sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan untuk transaksi yang memerlukan persetujuan dari RUPS Perseroan adalah dengan syarat-syarat sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

13. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta sah mewakili Perseroan;

b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah satu orang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta sah mewakili Perseroan.

c. Direksi dapat memberikan kuasa tertulis kepada 1 (satu) orang karyawan perseroan atau lebih atau kepada orang lain untuk dan atas nama Perseroan melakukan perbuatan hukum tertentu dan dengan jangka waktu tertentu sebagaimana diuraikan dalam surat kuasa.

14. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS, dalam hal RUPS tidak menetapkan, maka pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Direksi.

15. Apabila terjadi sesuatu hal dimana kepentingan perseroan bertentangan dengan kepentingan pribadi salah seorang anggota Direksi, maka perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dan dalam hal perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan akan diwakili oleh Dewan Komisaris atau seorang yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam hal -tidak ada anggota Dewan Komisaris maka Rapat Umum Pemegang Saham mengangkat seorang atau lebih untuk mewakili Perseroan dalam menjalankan tugas tersebut di atas.

16. Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila: a. terdapat perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang bersangkutan; dan b. anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan

kepentingan Perseroan. 17. Dalam hal terdapat keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat 18, yang berhak mewakili Perseroan

adalah: a. anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan; b. Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan

Perseroan; atau c. pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam hal seluruh anggota Direksi atau Dewan Komisaris

mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan. 18. Ketentuan mengenai tugas dan wewenang Direksi yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini

mengacu pada peraturan OJK dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

RAPAT DIREKSI Pasal 17

1. a. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih

anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah.

b. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan.

2. Rapat Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dilangsungkan, sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam Rapat.

3. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

4. Kehadiran anggota Direksi dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 3 wajib diungkapkan dalam laporan tahunan Perseroan.

5. Direksi harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 3 untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.

6. Pada rapat yang telah dijadwalkan sebagaimana dimaksud pada ayat 5, bahan rapat disampaikan kepada peserta paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat diselenggarakan.

7. Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan di luar jadwal yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat 5, bahan rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat diselenggarakan.

8. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut Anggaran Dasar ini. Pemanggilan untuk Rapat Direksi wajib disampaikan dengan sarana apapun dalam bentuk tertulis yang disampaikan kepada setiap anggota Direksi paling lambat 5 (lima) hari kalender sebelum Rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal Pemanggilan dan tanggal Rapat.

9. Pemanggilan tersebut harus mencantumkan acara Rapat, tanggal, waktu dan tempat Rapat. 10. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha atau ditempat

kedudukan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan, atau di tempat lain dalam wilayah Republik Indonesia.

11. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Dalam hal Direktur Utama tidak ada atau berhalangan untuk menghadiri Rapat Direksi oleh sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah seorang anggota Direksi yang hadir dan dipilih dalam Rapat Direksi tersebut dapat memimpin Rapat Direksi.

12. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh seorang anggota Direksi yang lain berdasarkan surat kuasa.

13. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lainnya yang diwakilinya.

b. Setiap anggota Direksi yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat kepentingan dalam suatu Rapat Direksi dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali jika Rapat Direksi menentukan lain.

14. Pengambilan keputusan rapat Direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.

15. Dalam hal tidak tercapai keputusan musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat 21, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak yaitu disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) dari anggota Direksi yang hadir .

16. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi.

17. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.

18. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani hasil rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 16 dan ayat 17, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada risalah rapat.

19. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 16 dan ayat 17 wajib didokumentasikan oleh Perseroan. 20. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 16 dan ayat 17 merupakan bukti yang sah mengenai

keputusan-keputusan yang diambil dalam Rapat Direksi yang bersangkutan, baik untuk para anggota Direksi maupun untuk pihak ketiga.

21. Direksi dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan bahwa semua anggota Direksi telah diberitahukan secara tertulis tentang usul -usul yang bersangkutan dan semua anggota Direksi memberikanpersetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.

22. Ketentuan mengenai Rapat Direksi yang belum diatur dalam anggaran dasar ini mengacu pada Peraturan OJK dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

Page 344: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

324

DEWAN KOMISARIS Pasal 18

1. Dewan Komisaris terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang, yang terdiri dari : 1 (satu) orang Komisaris

Utama; 1 (satu) orang Komisaris atau lebih; dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

2. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, 1 (satu) di antaranya adalah Komisaris Independen.

3. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, jumlah Komisaris Independen wajib paling kurang 30% (tiga puluh persen) dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris.

4. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris atau berdasarkan-penunjukan dari Dewan Komisaris.

5. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat: 1. mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik; 2. cakap melakukan perbuatan hukum; 3. dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:

a. tidak pernah dinyatakan pailit; b. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan

bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara

dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan d. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama

menjabat: i. pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;

ii. pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

iii. pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK.

4. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan 5. memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.

6. Persyaratan anggota Dewan Komisaris wajib mengikuti ketentuan: a. UUPT; b. Peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; dan c. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.

7. Untuk Komisaris Independen, selain memenuhi ketentuan dalam ayat 5 dan ayat 6 harus pula memenuhi persyaratan sebagai Komisaris Independen sebagaimana ditentukan dalam peraturan Pasar Modal.

8. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 5, 6 dan 7 wajib dimuat dalam surat pernyataan dan disampaikan kepada Perseroan.

9. Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat 8 wajib diteliti dan didokumentasikan oleh Perseroan.

10. Persyaratan sebgai anggota Komisaris sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar ini wajib dipenuhi anggota Dewan Komisaris selama menjabat.

11. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini batal karena hukum sejak saat anggota Dewan Komisaris lainnya atau Direksi mengetahui tidak terpenuhinya persyaratan tersebut. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak diketahui, anggota Dewan Komisaris lainnya atau Direksi harus mengumumkan batalnya pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) Surat Kabar harian berperedaran Nasional dan memberitahukannya kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya untuk dicatat dalam Daftar Perseroan.

12. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantian anggota Dewan Komisaris yang dalam masa jabatannya tidak lagi memenuhi persyaratan.

13. Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Komisaris kepada RUPS harus memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi.

Page 345: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

325

DEWAN KOMISARIS Pasal 18

1. Dewan Komisaris terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang, yang terdiri dari : 1 (satu) orang Komisaris

Utama; 1 (satu) orang Komisaris atau lebih; dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

2. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, 1 (satu) di antaranya adalah Komisaris Independen.

3. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri lebih dari 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, jumlah Komisaris Independen wajib paling kurang 30% (tiga puluh persen) dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris.

4. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris atau berdasarkan-penunjukan dari Dewan Komisaris.

5. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat: 1. mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik; 2. cakap melakukan perbuatan hukum; 3. dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:

a. tidak pernah dinyatakan pailit; b. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan

bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; c. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara

dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan d. tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama

menjabat: i. pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan;

ii. pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS; dan

iii. pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK.

4. memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan 5. memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan.

6. Persyaratan anggota Dewan Komisaris wajib mengikuti ketentuan: a. UUPT; b. Peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal; dan c. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.

7. Untuk Komisaris Independen, selain memenuhi ketentuan dalam ayat 5 dan ayat 6 harus pula memenuhi persyaratan sebagai Komisaris Independen sebagaimana ditentukan dalam peraturan Pasar Modal.

8. Pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat 5, 6 dan 7 wajib dimuat dalam surat pernyataan dan disampaikan kepada Perseroan.

9. Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat 8 wajib diteliti dan didokumentasikan oleh Perseroan.

10. Persyaratan sebgai anggota Komisaris sebagaimana ditentukan dalam anggaran dasar ini wajib dipenuhi anggota Dewan Komisaris selama menjabat.

11. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini batal karena hukum sejak saat anggota Dewan Komisaris lainnya atau Direksi mengetahui tidak terpenuhinya persyaratan tersebut. Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak diketahui, anggota Dewan Komisaris lainnya atau Direksi harus mengumumkan batalnya pengangkatan anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) Surat Kabar harian berperedaran Nasional dan memberitahukannya kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya untuk dicatat dalam Daftar Perseroan.

12. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk melakukan penggantian anggota Dewan Komisaris yang dalam masa jabatannya tidak lagi memenuhi persyaratan.

13. Usulan pengangkatan, pemberhentian, dan/atau penggantian anggota Komisaris kepada RUPS harus memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris atau komite yang menjalankan fungsi nominasi.

14. Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS, pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal yang ditentukan dalam RUPS dimana ia (mereka) diangkat dan berakhir pada 1 (satu) periode masa jabatan anggota Direksi tersebut yaitu 5 (lima) tahun atau sampai dengan penutupan RUPS tahunan pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud, kecuali apabila ditentukan lain dalam RUPS.

15. Anggota Dewan Komisaris setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS.

16. a. RUPS dapat memberhentikan para anggota Dewan Komisaris sewaktu-waktu dengan menyebutkan alasannya.

b. Alasan pemberhentian anggota Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada Pasal ini dilakukan apabila anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris yang antara lain melakukan tindakan yang merugikan Perseroan atau karena alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS.

c. Keputusan pemberhentian anggota Dewan Komisaris tersebut diambil setelah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri dalam RUPS.

d. Pemberian kesempatan untuk membela diri tersebut tidak diperlukan dalam hal yang bersangkutan tidak berkeberatan atas pemberhentian tersebut.

e. Pemberhentian anggota Dewan Komisaris berlaku sejak ditutupnya RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir (a) ayat ini atau tanggal lain yang ditetapkan dalam keputusan RUPS.

17. a. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan.

b. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah diterimanya surat pengunduran diri.

c. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya permohonan pengunduran diri Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam butir a ayat ini dan hasil penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir b.ayat ini.

d. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

e. Terhadap anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi sejak pengangkatan yang bersangkutan hingga tanggal disetujuinya pengunduran dirinya dalam RUPS.

f. Pembebasan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri diberikan setelah RUPS Tahunan membebaskannya.

18. Masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris akan berakhir dengan sendirinya apabila anggota Dewan Komisaris tersebut : a. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu putusan pengadilan; b. Dilarang menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris karena ketentuan dari suatu undang-undang

atau peraturan perundangundangan yang berlaku; c. Meninggal dunia; atau d. Diberhentikan karena keputusan RUPS.

19. Gaji atau honorarium dan tunjangan lain dari anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS. 20. Bilamana jabatan seorang anggota Dewan Komisaris lowong sehingga mengakibatkan jumlah anggota

Dewan Komisaris kurang dari 2 (dua) orang sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, maka RUPS harus diadakan dalam waktu selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender sesudah terjadinya lowongan tersebut, untuk mengisi lowongan tersebut dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

21. Apabila jabatan Komisaris Utama lowong dan selama penggantinya belum diangkat atau belum memangku jabatannya, maka salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris akan menjalankan kewajiban Komisaris Utama dan mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang sama sebagai Komisaris Utama.

22. Setiap anggota Dewan Komisaris dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah.

23. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap apabila jabatan rangkap tersebut dilarang dan/atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Page 346: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

326

24. Ketentuan mengenai Dewan Komisaris yang belum diatur dalam anggaran dasar ini mengacu pada Peraturan OJK dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS Pasal 19

1. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap

kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.

2. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.

3. Anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian.

4. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak untuk memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala- tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

5. Dewan Komisaris berhak untuk meminta penjelasan kepada Direksi tentang segala hal yang ditanyakan dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.

6. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara atau apabila karena sebab apapun Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.

7. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam Anggaran Dasar ini berlaku pula baginya.

8. Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu keputusan Rapat Dewan Komisaris dapat memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya (jabatan mereka) apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, pemberhentian tersebut dengan menyebutkan alasannya.

9. Pemberhentian sementara tersebut dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 15 ayat 11 Anggaran Dasar ini.

10. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap apabila jabatan rangkap tersebut dilarang dan/atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

11. Ketentuan mengenai Dewan Komisaris yang belum diatur dalam anggaran dasar ini mengacu pada Peraturan OJK dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

RAPAT DEWAN KOMISARIS Pasal 20

1. a. Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau

lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Direksi atau atas permintaan 1 (satu) pemegang saham atau lebih bersama-sama memiliki 1/10 (satu persepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah.

b. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan. 2. Rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dilangsungkan, sah dan berhak

mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam Rapat.

3. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat bersama Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

Page 347: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

327

24. Ketentuan mengenai Dewan Komisaris yang belum diatur dalam anggaran dasar ini mengacu pada Peraturan OJK dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS Pasal 19

1. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap

kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.

2. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar.

3. Anggota Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan kehati-hatian.

4. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak untuk memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala- tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

5. Dewan Komisaris berhak untuk meminta penjelasan kepada Direksi tentang segala hal yang ditanyakan dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.

6. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara atau apabila karena sebab apapun Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.

7. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam Anggaran Dasar ini berlaku pula baginya.

8. Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu keputusan Rapat Dewan Komisaris dapat memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya (jabatan mereka) apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku, pemberhentian tersebut dengan menyebutkan alasannya.

9. Pemberhentian sementara tersebut dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 15 ayat 11 Anggaran Dasar ini.

10. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap apabila jabatan rangkap tersebut dilarang dan/atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

11. Ketentuan mengenai Dewan Komisaris yang belum diatur dalam anggaran dasar ini mengacu pada Peraturan OJK dan ketentuan serta peraturan perundangan lainnya yang berlaku.

RAPAT DEWAN KOMISARIS Pasal 20

1. a. Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau

lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari Direksi atau atas permintaan 1 (satu) pemegang saham atau lebih bersama-sama memiliki 1/10 (satu persepuluh) bagian atau lebih dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan oleh Perseroan dengan hak suara yang sah.

b. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan. 2. Rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat dilangsungkan, sah dan berhak

mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam Rapat.

3. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat bersama Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

4. Kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 3 wajib diungkapkan dalam laporan tahunan Perseroan.

5. Dewan Komisaris harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.b dan ayat 3 untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.

6. Pada rapat yang telah dijadwalkan sebagaimana dimaksud pada ayat 5, bahan rapat disampaikan kepada peserta paling lambat 5 (lima) hari sebelum rapat diselenggarakan.

7. Dalam hal terdapat rapat yang diselenggarakan di luar jadwal yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat 5, bahan rapat disampaikan kepada peserta rapat paling lambat sebelum rapat diselenggarakan.

8. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama. Dalam hal Komisaris Utama berhalangan karena sebab apapun juga, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama berhak dan berwenang melakukan pemanggilan Rapat Dewan Komisaris.

9. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dikirimkan dengan sarana apapun dalam bentuk tertulis, pemanggilan mana harus dikirimkan kepada para anggota Dewan Komisaris selambat-lambatnya 5 (lima) hari kalender sebelum Rapat tersebut diadakan atau dalam waktu yang lebih singkat dalam keadaan yang mendesak yaitu selambat-lambatnya 1 (satu) hari kalender sebelum Rapat dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat, keadaan mendesak tersebut ditetapkan oleh Komisaris Utama. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir dalam Rapat, maka pemanggilan terlebih dahulu tidak disyaratkan.

10. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat Rapat. 11. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha atau

di tempat kedudukan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan, atau ditempat lain asal saja dalam wilayah Republik Indonesia.

12. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, apabila Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan untuk menghadiri Rapat, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat tersebut.

13. Seorang anggota Dewan Komisaris hanya dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris oleh anggota Dewan Komisaris yang lain berdasarkan surat kuasa.

14. a. Setiap anggota Dewan Komisaris berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lainnya yang diwakilinya.

b. Setiap anggota Dewan Komisaris yang secara pribadi dengan cara apapun baik secara langsung maupun secara tidak langsung mempunyai kepentingan dalam suatu transaksi, kontrak atau kontrak yang diusulkan, dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya harus menyatakan sifat kepentingan dalam suatu Rapat Dewan Komisaris dan tidak berhak untuk ikut dalam pengambilan suara mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau kontrak tersebut, kecuali jika Rapat Dewan Komisaris menentukan lain.

c. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan kecuali Pimpinan Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir.

15. Pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. 16. Dalam hal tidak tercapai keputusan musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat 15,

pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak yaitu disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) dari anggota Dewan Komisaris yang hadir.

17. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris.

18. Hasil rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 wajib dituangkan dalam risalah rapat, ditandatangani oleh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang hadir, dan disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi.

19. Dalam hal terdapat anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani hasil rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 17 dan ayat 18, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada risalah rapat.

20. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 17 dan ayat 18 wajib didokumentasikan oleh Perseroan. 21. Risalah rapat sebagaimana dimaksud pada ayat 17 dan ayat 18 merupakan bukti yang sah mengenai

keputusan keputusan yang diambil dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan, baik untuk para

Page 348: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

328

anggota Dewan Komisaris maupun untuk pihak ketiga. 22. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa

mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN Pasal 21

1. Direksi wajib membuat dan melaksanakan rencana kerja tahunan. 2. Direksi wajib menyampaikan rencana kerja tahunan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh

persetujuan. 3. Persetujuan laporan tahunan, termasuk pengesahan laporan keuangan tahunan serta laporan tugas

pengawasan Dewan Komisaris, dan keputusan penggunaan laba ditetapkan oleh RUPS. 4. Rencana kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus disampaikan sebelum dimulainya tahun

buku yang akan datang. 5. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu)

Desember. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup. 6. Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada Akuntan Publik yang ditunjuk oleh

RUPS untuk diperiksa dan Direksi menyusun laporan tahunan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menyediakannya di kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para pemegang saham terhitung sejak tanggal pemanggilan RUPS Tahunan.

7. Dalam waktu paling lambat 4 (empat) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup, Direksi menyusun laporan tahunan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

8. Laporan tahunan ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang menjabat pada tahun buku yang bersangkutan. Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, yang bersangkutan harus menyebutkan alasannya secara tertulis atau alasan tersebut dinyatakan oleh Direksi dalam surat tersendiri yang dilekatkan dalam laporan tahunan. Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberikan alasan maka yang bersangkutan dianggap telah menyetujui isi laporan tahunan.

9. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba/Rugi dalam surat kabar berbahasa Indonesia dan berperedaran nasional menurut tata cara sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.2 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik.

PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN Pasal 22

1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba

rugi yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan, dan merupakan saldo laba yang positif dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut.

2. Dividen-dividen hanya dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS, dalam keputusan tersebut juga harus ditentukan waktu dan cara pembayaran dividen.Dividen untuk suatu saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan Pasal 9 Anggaran Dasar ini, yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang RUPS dalam mana keputusan untuk pembagian dividen diambil, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dari peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan.

3. Dalam hal RUPS Tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka laba bersih setelah dikurangi dengan cadangan yang diwajibkan oleh UUPT dan Anggaran Dasar ini dapat dibagi sebagai dividen.

4. Dalam hal terdapat keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen tunai, Perseroan wajib melaksanakan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah diumumkannya ringkasan risalah RUPS yang memutuskan pembagian dividen tunai.

Page 349: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

329

anggota Dewan Komisaris maupun untuk pihak ketiga. 22. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang sah dan mengikat tanpa

mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan bahwa semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN Pasal 21

1. Direksi wajib membuat dan melaksanakan rencana kerja tahunan. 2. Direksi wajib menyampaikan rencana kerja tahunan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh

persetujuan. 3. Persetujuan laporan tahunan, termasuk pengesahan laporan keuangan tahunan serta laporan tugas

pengawasan Dewan Komisaris, dan keputusan penggunaan laba ditetapkan oleh RUPS. 4. Rencana kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus disampaikan sebelum dimulainya tahun

buku yang akan datang. 5. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu)

Desember. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup. 6. Direksi wajib menyerahkan laporan keuangan Perseroan kepada Akuntan Publik yang ditunjuk oleh

RUPS untuk diperiksa dan Direksi menyusun laporan tahunan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menyediakannya di kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para pemegang saham terhitung sejak tanggal pemanggilan RUPS Tahunan.

7. Dalam waktu paling lambat 4 (empat) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup, Direksi menyusun laporan tahunan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

8. Laporan tahunan ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang menjabat pada tahun buku yang bersangkutan. Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, yang bersangkutan harus menyebutkan alasannya secara tertulis atau alasan tersebut dinyatakan oleh Direksi dalam surat tersendiri yang dilekatkan dalam laporan tahunan. Dalam hal terdapat anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberikan alasan maka yang bersangkutan dianggap telah menyetujui isi laporan tahunan.

9. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba/Rugi dalam surat kabar berbahasa Indonesia dan berperedaran nasional menurut tata cara sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.2 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik.

PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN Pasal 22

1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan laba

rugi yang telah disahkan oleh RUPS Tahunan, dan merupakan saldo laba yang positif dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut.

2. Dividen-dividen hanya dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS, dalam keputusan tersebut juga harus ditentukan waktu dan cara pembayaran dividen.Dividen untuk suatu saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan Pasal 9 Anggaran Dasar ini, yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang RUPS dalam mana keputusan untuk pembagian dividen diambil, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dari peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham tersebut dicatatkan.

3. Dalam hal RUPS Tahunan tidak menentukan penggunaan lain, maka laba bersih setelah dikurangi dengan cadangan yang diwajibkan oleh UUPT dan Anggaran Dasar ini dapat dibagi sebagai dividen.

4. Dalam hal terdapat keputusan RUPS terkait dengan pembagian dividen tunai, Perseroan wajib melaksanakan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah diumumkannya ringkasan risalah RUPS yang memutuskan pembagian dividen tunai.

5. Jikalau perhitungan laba rugi dari satu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dalam perhitungan laba rugi dan selanjutnya untuk tahun-tahun berikutnya Perseroan dianggap tidak memperoleh laba selamakerugian yang tercatat dalam perhitungan laba rugi itu belum tertutupseluruhnya, dengan tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Dividen yang tidak diambil setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan khusus, RUPS mengatur tata cara pengambilan dividen yang telah dimasukkan kedalam cadangan khusus tersebut. Dividen yang telah dimasukkan dalam cadangan khusus sebagaimana tersebut di atas dantidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun akan menjadi hak Perseroan.

7. Mengenai saham-saham yang tercatat dalam Bursa Efek berlaku peraturan-peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

PENGGUNAAN CADANGAN Pasal 23

1. Perseroan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan, yang

ditentukan oleh RUPS dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Kewajiban penyisihan untuk cadangan tersebut berlaku apabila Perseroan mempunyai laba yang positif. 3. Penyisihan laba bersih untuk cadangan dilakukan sampai cadangan mencapai paling sedikit 20 % (dua

puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan. 4. Cadangan yang belum mencapai jumlah sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini hanya boleh

dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain. 5. Jika jumlah cadangan telah melebihi jumlah 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan

dan disetor Perseroan, RUPS dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan untuk keperluan Perseroan.

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 24

1. Perubahan Anggaran Dasar harus dengan memperhatikan UUPT dan/atau peraturan Pasar Modal. 2. Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana

tercantum dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku. 3. Perubahan Anggaran Dasar harus dibuat dengan akta notaris dan dalam bahasa Indonesia. 4. Perubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut pengubahan nama Perseroan dan/atau tempat

kedudukan Perseroan; maksud dan tujuan serta kegiatan usaha; jangka waktu berdirinya Perseroan; besarnya Modal Dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor dan/atau perubahan status Perseroan yang tertutup menjadi Perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Perubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 4 Pasal ini cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan/atau penggantinya dengan memperhatikan ketentuan dalam UUPT.

6. Ketentuan mengenai pengurangan modal dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku, khususnya peraturan Pasar Modal.

PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN DAN PEMISAHAN

Pasal 25

1. Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan ditetapkan oleh RUPS dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Pasal 14 Anggaran Dasar ini.

2. Ketentuan lebih lanjut mengenai Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan adalah sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Page 350: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

330

PEMBUBARAN, LIKUIDASI DAN BERAKHIRNYA STATUS BADAN HUKUM Pasal 26

1. Pembubaran Perseroan dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS dengan ketentuan sebagaimana

tercantum dalam Pasal 14 Anggaran Dasar ini. 2. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembubaran, likuidasi dan berakhirnya status badan hukum adalah

sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan perundang undangan di bidang Pasar Modal.

TEMPAT TINGGAL Pasal 27

Untuk hal-hal yang mengenai Perseroan, para pemegang saham dianggap bertempat tinggal pada alamat-alamat sebagaimana dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan- yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

PERATURAN PENUTUP Pasal 28

Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, maka RUPS yang akan memutuskannya. MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA ANGGARAN DASAR YANG DIMUAT DALAM PROSPEKTUS INI MERUPAKAN ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG TERAKHIR SESUAI DENGAN PERATURAN NO. IX.J.1. YANG TELAH DISETUJUI OLEH MENTERI HUKUM DAN HAM.

Page 351: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

331

PEMBUBARAN, LIKUIDASI DAN BERAKHIRNYA STATUS BADAN HUKUM Pasal 26

1. Pembubaran Perseroan dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS dengan ketentuan sebagaimana

tercantum dalam Pasal 14 Anggaran Dasar ini. 2. Ketentuan lebih lanjut mengenai pembubaran, likuidasi dan berakhirnya status badan hukum adalah

sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya peraturan perundang undangan di bidang Pasar Modal.

TEMPAT TINGGAL Pasal 27

Untuk hal-hal yang mengenai Perseroan, para pemegang saham dianggap bertempat tinggal pada alamat-alamat sebagaimana dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan- yang berlaku dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

PERATURAN PENUTUP Pasal 28

Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, maka RUPS yang akan memutuskannya. MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA ANGGARAN DASAR YANG DIMUAT DALAM PROSPEKTUS INI MERUPAKAN ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG TERAKHIR SESUAI DENGAN PERATURAN NO. IX.J.1. YANG TELAH DISETUJUI OLEH MENTERI HUKUM DAN HAM.

XVIII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM 1. PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Prospektus ini dan FPPS. Pemesanan pembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli ataupun salinan yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek. FPPS asli ataupun salinan yang dikeluarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dapat diperoleh dari para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang namanya tercantum pada Bab Penyebarluasan Prospektus dan FPPS dalam Prospektus ini. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani. Setiap pemesan saham harus telah memiliki rekening efek pada Perseroan efek/bank kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening pada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). 2. PEMESAN YANG BERHAK Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah perorangan dan/atau Lembaga/Badan Usaha sebagaimana diatur dalam UUPM dan Peraturan No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum. 3. JUMLAH PESANAN Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yakni 100 (seratus) saham dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham. 4. PENDAFTARAN EFEK KE DALAM PENITIPAN KOLEKTIF Saham-Saham Yang Ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas Pada Penitipan Kolektif yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI. a. Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas saham-Saham Yang Ditawarkan berlaku

ketentuan sebagai berikut:

1) Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum Perdana Saham dalam bentuk Surat Kolektif Saham, tetapi saham tersebut akan didistribusikan secara elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Saham - saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek atas nama pemegang rekening selambat-lambatnya pada tanggal distribusi saham setelah menerima konfirmasi registrasi saham tersebut atas nama KSEI dari Perseroan atau BAE;

2) Sebelum saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini dicatatkan di BEI, pemesan akan memperoleh bukti kepemilikan saham dalam bentuk FKPS yang sekaligus merupakan sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan atas saham – saham dalam penitipan kolektif;

3) KSEI, Perseroan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan Saham. Konfirmasi Tertulis merupakan surat konfirmasi yang sah atas Saham yang tercatat dalam Rekening Efek;

4) Pengalihan kepemilikan Saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening efek di KSEI; 5) Pemegang saham yang tercatat dalam Rekening Efek berhak atas dividen, saham bonus, Hak

Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak-hak lainnya yang melekat pada saham;

6) Pembayaran dividen, saham bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulu kepada pemegang saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan, melalui Rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian;

Page 352: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

332

7) Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perseroan Efek/Bank Kustodian yang telah ditunjuk;

8) Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek;

9) Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Saham selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh Perseroan dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham;

10) Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas Saham Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan Saham tersebut.

11) Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan surat kolektif sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek di mana FPPS yang bersangkutan diajukan.

5. PENGAJUAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Selama Masa Penawaran, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama jam kerja yang berlaku pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan dimana FPPS diperoleh. Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan fotokopi tanda jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar bagi badan hukum) dan membawa tanda jati diri asli (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar bagi badan hukum) serta tanda bukti sebagai nasabah anggota bursa dan melakukan pembayaran sebesar jumlah pemesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri dan/ atau domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan. Agen Penjualan, Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham termasuk persyaratan pihak yang berhak melakukan pemesanan, tidak terpenuhi. Sedangkan pemesan, tidak dapat membatalkan pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan tersebut. 6. MASA PENAWARAN Masa Penawaran akan berlangsung selama 3 (tiga) Hari Kerja, yaitu pada tanggal 9 – 14 September 2016. Jam penawaran akan dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. 7. TANGGAL PENJATAHAN Tanggal Penjatahan di mana para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan penjatahan saham untuk setiap pemesanan dan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 16 September 2016. 8. SYARAT-SYARAT PEMBAYARAN Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata uang Rupiah serta dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan. Semua setoran harus dimasukan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada :

Page 353: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

333

7) Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perseroan Efek/Bank Kustodian yang telah ditunjuk;

8) Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEI melalui Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi Formulir Penarikan Efek;

9) Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Saham selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah permohonan diterima oleh Perseroan dan diterbitkan atas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang mengelola saham;

10) Pihak-pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas Saham Perseroan wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk mengadministrasikan Saham tersebut.

11) Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan surat kolektif sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjut mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek di mana FPPS yang bersangkutan diajukan.

5. PENGAJUAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Selama Masa Penawaran, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian saham selama jam kerja yang berlaku pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan dimana FPPS diperoleh. Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) FPPS dan wajib diajukan oleh pemesan yang bersangkutan dengan melampirkan fotokopi tanda jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar bagi badan hukum) dan membawa tanda jati diri asli (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar bagi badan hukum) serta tanda bukti sebagai nasabah anggota bursa dan melakukan pembayaran sebesar jumlah pemesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi paspor, pada FPPS wajib mencantumkan nama dan alamat di luar negeri dan/ atau domisili hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas serta melakukan pembayaran sebesar jumlah pesanan. Agen Penjualan, Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk menolak pemesanan pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesanan pembelian saham termasuk persyaratan pihak yang berhak melakukan pemesanan, tidak terpenuhi. Sedangkan pemesan, tidak dapat membatalkan pembelian sahamnya apabila telah memenuhi persyaratan pemesanan tersebut. 6. MASA PENAWARAN Masa Penawaran akan berlangsung selama 3 (tiga) Hari Kerja, yaitu pada tanggal 9 – 14 September 2016. Jam penawaran akan dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. 7. TANGGAL PENJATAHAN Tanggal Penjatahan di mana para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan menetapkan penjatahan saham untuk setiap pemesanan dan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 16 September 2016. 8. SYARAT-SYARAT PEMBAYARAN Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata uang Rupiah serta dibayarkan kepada Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada waktu FPPS diajukan. Semua setoran harus dimasukan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada :

PT Bank Negara Indonesia Tbk Kantor Cabang Utama Jakarta Pusat

Nama Rekening: IPO WSBP – PT MANDIRI SEKURITAS Nomor Rekening: 5796666579

Apabila pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek, cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihak yang mengajukan (menandatangani) formulir pemesanan. Cek milik/atas nama Pihak Ketiga tidak dapat diterima sebagai pembayaran. Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau wesel bank ditolak oleh bank, pemesanan pembelian saham yang bersangkutan adalah batal. Pembayaran menggunakan cek/pemindahbukuan/giro sudah harus “in good fund” pada hari terakhir masa Penawaran Umum untuk Penjamin Emisi Efek, nasabah ritel dan nasabah institusi, kecuali untuk nasabah institusi internasional yang menerima penjatahan pasti. Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawab pemesan. Semua cek dan bilyet giro akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan cek atau biliyet giro ditolak oleh bank tertarik, maka pemesan saham yang bersangkutan otomatis menjadi batal. Untuk pembayaran melalui transfer account dari bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Nota Kredit Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan dan menyebutkan nomor FPPS/DPPS-nya. 9. BUKTI TANDA TERIMA Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek, atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan FPPS, akan menyerahkan kembali kepada pemesan, tembusan atau fotokopi lembar ke-5 (lima) dari FPPS yang telah ditandatangani (tanda tangan asli) sebagai Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham ini bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham tersebut harus disimpan dengan baik agar kelak dapat diserahkan kembali pada saat pengembalian uang pemesanan dan/atau penerimaan Formulir Konfirmasi Penjatahan atas pemesanan pembelian saham. Bagi pemesan pembelian saham secara khusus, Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham akan diberikan langsung oleh Perseroan. 10. PENJATAHAN SAHAM Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh PT Mandiri Sekuritas selaku Manajer Penjatahan dengan sistem kombinasi yaitu Penjatahan Terpusat (Pooling) dan Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7. A. Penjatahan Pasti (Fixed Allotment) Penjatahan pasti dibatasi sampai dengan 98% (sembilan puluh delapan persen) dari jumlah yang ditawarkan, yang akan dialokasikan namun tidak terbatas pada dana pensiun, asuransi, reksadana, yayasan, institusi bentuk lain, baik domestik maupun luar negeri. Dalam hal penjatahan yang dilaksanakan dengan menggunakan sistem Penjatahan Pasti, penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: a. Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak yang akan mendapatkan penjatahan

pasti dalam Penawaran Umum. Penentuan besarnya persentase Penjatahan Pasti wajib memperhatikan kepentingan pemesan perorangan;

b. Jumlah Penjatahan Pasti sebagaimana dimaksud pada huruf a termasuk juga jatah bagi pegawai Perseroan

yang melakukan pemesanan dalam Penawaran Umum (jika ada) dengan jumlah paling banyak 10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum; dan

Page 354: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

334

c. Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada Pemesan Saham yang Terafiliasi, yaitu: 1) Direktur, Komisaris, pegawai atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari

suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham;

2) Direktur, Komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; dan 3) Afiliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dan angka 2), yang bukan merupakan pihak

yang melakukan pesanan untuk kepentingan pihak ketiga. B. Penjatahan Terpusat (Pooling Allotment) Penjatahan terpusat minimal sebesar 2% (dua persen) dari jumlah yang ditawarkan. Jika jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, maka Manajer Penjatahan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa Efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut: a. Jika setelah mengecualikan pemesan saham dari pihak terafiliasi (pemesan yang merupakan direktur,

komisaris, karyawan atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih dari suatu perusahaan efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan atau pihak lain yang terafiliasi dengan semua pihak dimaksud, sehubungan dengan Penawaran Umum tersebut) dan terdapat sisa saham dengan jumlah yang sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka pemesan yang tidak dikecualikan itu akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan.

b. Jika setelah mengecualikan Pemesan Saham yang Terafiliasi sebagaimana tersebut pada poin a di atas, terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu akan dialokasikan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1) Prioritas dapat diberikan kepada para pemesan yang menjadi karyawan Perseroan, sampai dengan

jumlah maksimum 10% (sepuluh persen) dari jumlah Penawaran Umum. Para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah Saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan-satuan perdagangan penuh terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana saham tersebut akan tercatat.

2) Apabila terdapat saham yang tersisa maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan, pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh pemesan.

11. PENUNDAAN MASA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM ATAU PEMBATALAN PENAWARAN UMUM

PERDANA SAHAM

a. Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran memperoleh Pernyataan Efektif sampai dengan berakhirnya Masa Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan dapat menunda Masa Penawaran Umum Perdana Saham untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak Pernyataan Pendaftaran memperoleh Pernyataan Efektif atau membatalkan Penawaran Umum Perdana Saham, dengan ketentuan :

1) Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi :

a) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut – turut;

b) Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau;

c) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.A.2-11 lampiran 11; dan

2) Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut : a) Mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum Perdana saham atau pembatalan

Penawaran Umum Perdana saham paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Di samping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

Page 355: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

335

c. Penjatahan Pasti dilarang diberikan kepada Pemesan Saham yang Terafiliasi, yaitu: 1) Direktur, Komisaris, pegawai atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih saham dari

suatu Perusahaan Efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham;

2) Direktur, Komisaris, dan/atau pemegang saham utama Perseroan; dan 3) Afiliasi dari pihak sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dan angka 2), yang bukan merupakan pihak

yang melakukan pesanan untuk kepentingan pihak ketiga. B. Penjatahan Terpusat (Pooling Allotment) Penjatahan terpusat minimal sebesar 2% (dua persen) dari jumlah yang ditawarkan. Jika jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah Saham Yang Ditawarkan, maka Manajer Penjatahan harus melaksanakan prosedur penjatahan sisa Efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut: a. Jika setelah mengecualikan pemesan saham dari pihak terafiliasi (pemesan yang merupakan direktur,

komisaris, karyawan atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih dari suatu perusahaan efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan atau pihak lain yang terafiliasi dengan semua pihak dimaksud, sehubungan dengan Penawaran Umum tersebut) dan terdapat sisa saham dengan jumlah yang sama atau lebih besar dari jumlah yang dipesan, maka pemesan yang tidak dikecualikan itu akan menerima seluruh jumlah saham yang dipesan.

b. Jika setelah mengecualikan Pemesan Saham yang Terafiliasi sebagaimana tersebut pada poin a di atas, terdapat sisa saham yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu akan dialokasikan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1) Prioritas dapat diberikan kepada para pemesan yang menjadi karyawan Perseroan, sampai dengan

jumlah maksimum 10% (sepuluh persen) dari jumlah Penawaran Umum. Para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di Bursa, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi. Jumlah Saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan-satuan perdagangan penuh terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana saham tersebut akan tercatat.

2) Apabila terdapat saham yang tersisa maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan kepada pemesan, pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh pemesan.

11. PENUNDAAN MASA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM ATAU PEMBATALAN PENAWARAN UMUM

PERDANA SAHAM

a. Dalam jangka waktu sejak Pernyataan Pendaftaran memperoleh Pernyataan Efektif sampai dengan berakhirnya Masa Penawaran Umum Perdana Saham, Perseroan dapat menunda Masa Penawaran Umum Perdana Saham untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak Pernyataan Pendaftaran memperoleh Pernyataan Efektif atau membatalkan Penawaran Umum Perdana Saham, dengan ketentuan :

1) Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi :

a) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut – turut;

b) Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau;

c) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX.A.2-11 lampiran 11; dan

2) Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut : a) Mengumumkan penundaan Masa Penawaran Umum Perdana saham atau pembatalan

Penawaran Umum Perdana saham paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Di samping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

b) Menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Umum Perdana saham atau pembatalan Penawaran Umum Perdana saham tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a;

c) Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a kepada OJK paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; dan

d) Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum Perdana saham atau pembatalan Penawaran Umum Perdana saham yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan yang telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan saham kepada pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

b. Emiten yang melakukan penundaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan akan memulai kembali

masa Penawaran Umum berlaku ketentuan sebagai berikut: 1) dalam hal penundaan masa Penawaran Umum disebabkan oleh kondisi sebagaimana dimaksud dalam

huruf a butir 1) poin a), maka Emiten wajib memulai kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8 (delapan) hari kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan;

2) dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir 1) poin a), maka Emiten dapat melakukan kembali penundaan masa Penawaran Umum;

3) wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum dan informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan masa Penawaran Umum (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja sebelum dimulainya lagi masa Penawaran Umum. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Emiten dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan

4) wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 3) kepada Bapepam dan LK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud

Pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek berlaku tanpa diperlukan keputusan dan/atau penetapan Pengadilan Negeri dan pihak-pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ini mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dari Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Apabila terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, kecuali karena alasan seluruh hak dan kewajiban para pihak telah terpenuhi, maka para pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek wajib memberitahukan secara tertulis kepada OJK.

12. PENGEMBALIAN UANG PEMESANAN

Bagi pemesan yang telah mengisi FPPS dan melakukan pembayaran atas Saham Yang Ditawarkan yang pesanannya ditolak seluruhnya atau sebagian atau dalam hal terjadinya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana saham ini, pengembalian uang kepada para pemesan dalam mata uang Rupiah akan dilakukan oleh Penjamin Emisi Efek di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan. Pengembalian uang tersebut dilakukan selambat – lambatnya 2 (hari) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana saham sesuai dengan Peraturan No. IX.A.2. Dengan memperhatikan ketentuan mengenai penjatahan, apabila terjadi kelebihan pemesanan, maka masing – masing Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab untuk mengembalikan uang pemesanan kepada para pemesan kepada siapa FPPS diajukan oleh pemesan. Dalam hal terjadi penundaan atau pembatalan atas Penawaran Umum Perdana saham, maka apabila pengumuman penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana saham ini dilaksanakan sebelum Tanggal Pembayaran, maka pengembalian atas uang pemesanan merupakan tanggung jawab dari para Penjamin Emisi Efek. Namun, apabila pengumuman penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana saham ini dilaksanakan setelah Tanggal Pembayaran, maka tanggung jawab untuk mengembalikan pembayaran pemesanan akan berada pada pihak Perseroan.

Page 356: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

336

Pengembalian uang tersebut wajib dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek, bilyet giro atau surat pengembalian yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Emisi Efek dimana pemesanan diajukan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham dan bukti tanda jati diri. Setiap pihak yang lalai dalam melakukan pengembalian uang pemesanan kepada pemesan, yang telah menyampaikan pesanan kepada pihak tersebut, sehingga terjadi keterlambatan dalam pengembalian uang pemesanan tersebut, wajib membayar denda kepada para pemesan yang bersangkutan untuk setiap hari keterlambatan yang dihitung berdasarkan suku bunga rekening giro bank penerima dikalikan jumlah uang yang terlambat dibayar yang dihitung sejak hari ketiga Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana saham secara proporsional dengan jumlah hari keterlambatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Bank penerima adalah bank dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek membuka rekening bank atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk menerima uang pemesanan Saham Yang DItawarkan. Untuk menghindari keragu – raguan, mekanisme pengembalian uang pemesanan tersebut hanya akan berlaku terhadap pemesanan retail yang mendapatkan alokasi Saham Yang Ditawarkan berdasarkan alokasi penjatahan terpusat (pooling) sebagaimana diatur di dalam Peraturan IX.A.7. Apabila pengembalian atas pembayaran pemesanan telah tersedia namun pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana saham, maka kesalahan itu bukan merupakan tanggung jawab para Penjamin Emisi Efek yang bersangkutan. 13. PENYERAHAN FORMULIR KONFIRMASI PENJATAHAN ATAS PEMESANAN SAHAM

Distribusi Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham kepada masing-masing rekening efek pemesan saham pada para Penjamin Emisi Efek di mana FPPS yang bersangkutan diajukan akan dilaksanakan paling cepat dalam waktu 1 (satu) hari kerja setelah Tanggal Penjatahan. Formulir Konfirmasi Penjatahan atas distribusi saham tersebut dapat diambil dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. 14. LAIN-LAIN Sejalan dengan ketentuan dalam Peraturan No. IX.A.7, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Efek dan terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

Page 357: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

337

Pengembalian uang tersebut wajib dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek, bilyet giro atau surat pengembalian yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Emisi Efek dimana pemesanan diajukan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham dan bukti tanda jati diri. Setiap pihak yang lalai dalam melakukan pengembalian uang pemesanan kepada pemesan, yang telah menyampaikan pesanan kepada pihak tersebut, sehingga terjadi keterlambatan dalam pengembalian uang pemesanan tersebut, wajib membayar denda kepada para pemesan yang bersangkutan untuk setiap hari keterlambatan yang dihitung berdasarkan suku bunga rekening giro bank penerima dikalikan jumlah uang yang terlambat dibayar yang dihitung sejak hari ketiga Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana saham secara proporsional dengan jumlah hari keterlambatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Bank penerima adalah bank dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek membuka rekening bank atas nama Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk menerima uang pemesanan Saham Yang DItawarkan. Untuk menghindari keragu – raguan, mekanisme pengembalian uang pemesanan tersebut hanya akan berlaku terhadap pemesanan retail yang mendapatkan alokasi Saham Yang Ditawarkan berdasarkan alokasi penjatahan terpusat (pooling) sebagaimana diatur di dalam Peraturan IX.A.7. Apabila pengembalian atas pembayaran pemesanan telah tersedia namun pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggal diumumkannya penundaan atau pembatalan Penawaran Umum Perdana saham, maka kesalahan itu bukan merupakan tanggung jawab para Penjamin Emisi Efek yang bersangkutan. 13. PENYERAHAN FORMULIR KONFIRMASI PENJATAHAN ATAS PEMESANAN SAHAM

Distribusi Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham kepada masing-masing rekening efek pemesan saham pada para Penjamin Emisi Efek di mana FPPS yang bersangkutan diajukan akan dilaksanakan paling cepat dalam waktu 1 (satu) hari kerja setelah Tanggal Penjatahan. Formulir Konfirmasi Penjatahan atas distribusi saham tersebut dapat diambil dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. 14. LAIN-LAIN Sejalan dengan ketentuan dalam Peraturan No. IX.A.7, dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Efek dan terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan.

XIX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Prospektus dan FPPS dapat diperoleh pada kantor BAE Perseroan dan Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk yaitu Perantara Pedagang Efek yang terdaftar sebagai anggota Bursa Efek. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang dimaksud adalah sebagai berikut:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Bahana Securities (Terafiliasi)

Graha Niaga, Lantai 19 Jl. Jend. Sudirman, Kav. 58

Jakarta 12190 Telepon : (021) 250 5081 Faksimili : (021) 522 5869

Website: www.bahanasecurities.id

PT BNI Securities (Terafiliasi)

Sudirman Plaza, Indofood Tower Lantai 16

Jl. Jend. Sudirman Kav. 76 - 78 Jakarta 12910

Telepon: (021) 2554 3946 Faksimili: (021) 5793 6942

Website: www.bnisecurities.co.id

PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi)

Gedung Danareksa, Lantai 1 Jl. Medan Merdeka Selatan No.

14 Jakarta 10110

Telepon: (021) 2955 5888 Faksimili: (021) 350 1724

Website: www.danareksa.com

PT Mandiri Sekuritas (Terafiliasi)

Plaza Mandiri, Lantai 28 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 36-

38 Jakarta 12190

Telepon : (021) 526 3445 Faksimili : (021) 526 3507

Website: www.mandirisekuritas.co.id

PENJAMIN EMISI EFEK

PT Amantara Securities

Sinarmas Land Plaza Tower III Lt. 11

Jl. MH Thamrin Kav. 22 No. 51,

Jakarta 10350 Telepon : (021) 392 9228 /

392 9218 / 392 9601 Faksimili : (021) 392 9588

PT BCA Sekuritas Menara BCA,

Grand Indonesia 41st Floor Jl. MH Thamrin No. 1

Jakarta 10310 Telepon : (021) 2358 7222 Faksimili : (021) 2358 7300

Website: www.bcasekuritas.co.id

PT Bina Artha Parama Setiabudi Atrium Lt. 5

Suite 502A – 503 Jl. HR. Rasuna Said Kav. 62

Jakarta Telepon : (021) 520 6678 Faksimili : (021) 521 0324

PT Bosowa Sekuritas Equity Tower 15th Floor

Suites 15D Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53

Jakarta 12190 Telepon : (021) 290 35177 Faksimili : (021) 299 35166

Website: www.bosowasekuritas.com

PT Buana Capital

Indonesia Stock Exchange Building

Tower II, 26th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53

Jakarta 12190 Telepon : (021) 515 0203 Faksimili : (021) 515 0241

Website: www.buanacapital.com

PT Bumiputera Sekuritas Wisma Bumiputera Lantai 17

Jl. Jend. Sudirman Kav 75 Jakarta 12910

Telepon : (021) 5296 0155 Faksimili : (021) 571 2711

Website: www.bumiputerasekuritas.co.id

PT Danpac Sekuritas Equity Tower Lt.9

Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190

Telepon : (021) 299 11888 Faksimili : (021) 299 11999

Website: www.danpac.co.id

PT DBS Vickers Securities Indonesia

DBS Bank Tower Ciputra World 1, 32/F

Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 3-5 Jakarta 12940

Telepon : (021) 3003 4900 Faksimili : (021) 3003 4994

PT Dhanawibawa Securities

Indonesia Stock Exchange Building

Tower I, 17th Floor, Suite 1705

Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190

Telepon : (021) 5151 678 / 5151 226

Faksimili : (021) 5151 226

PT Equity Securities Indonesia Wisma Sudirman Lt.14

Jl. Jend. Sudirman Kav 34 Jakarta 10220

Telepon : (021) 570 0738 Faksimili : (021) 570 3379

PT Erdhika Elit Sekuritas Sucaco Building 3rd floor

Jl. Kebon Sirih Kav.71 Jakarta 10340

Telepon : (021) 3983 6420 Faksimili : (021) 315 2841

Website: www. erdhika.com

PT KGI Sekuritas Indonesia (d/h PT Hasta Dana Sekuritas

Indonesia) Gedung Sona Topas Tower

Lantai 11 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 26

Jakarta 12920 Telepon : (021) 250 6337 Faksimili : (021) 250 6351

PT Henan Putihrai Sekuritas

Penthouse @ 18 Tamara Centre

Jl. Jend. Sudirman Kav 24 Jakarta 12920

Telepon : (021) 520 6464 Faksimili : (021) 252 5747

Website: www.henanputihrai.com

PT Indomitra Securities Gedung Wirausaha Lt.4

Jl. HR. Rasuna Said Kav.C-5 Jakarta 12940

Telepon : (021) 522 9073 Faksimili : (021) 522 9081

Website: www.mitraduta.co.id

PT Inti Fikasa Securindo Menara Batavia 23rd floor

Jl. KH. Mas Mansyur Kav.125-126

Jakarta 10220 Telepon : (021) 5793 0080 Faksimili : (021) 5793 0090

Website: www.intifikasa.co.id

PT Jasa Utama Capital Gedung Kospin Jasa Lt. 7-8

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.1 Jakarta 12870

Telepon : (021) 8378 9000 Faksimili : (021) 8378 8908

Website: www.jasautamacapital.com

Page 358: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

338

PT Kresna Securities Kresna Tower, 6th floor

18 Parc SCBD Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53

Jakarta 12190 Telepon : (021) 2555 7000 Faksimili : (021) 515 5280

Website: www.kresnasecurities.com

PT Lautandhana Securindo Wisma KEIAI Lantai 15,

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 3 Jakarta 10220

Telepon : (021) 5785 1818 Faksimili : (021) 5785 1717

PT Magenta Kapital Indonesia Menara Batavia Lt. 23

Jl. KH Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220

Telepon : (021) 5793 0078 Faksimili : (021) 5793 0079

PT Makindo Securities Wisma GKBI, Mezzanine B

Floor Jl. Jend. Sudirman No. 28

Jakarta 10210 Telepon : (021) 572 7111 Faksimili : (021) 572 2550

Website: www.makindo-securities.com

PT Shinhan Sekuritas Indonesia

(d/h PT Makinta Securities) Plaza Asia, 23rd floor

Jl. Jend. Sudirman Kav.59 Jakarta 12190

Telepon : (021) 5140 1133 Faksimili : (021) 5140 1599

Website: www.makintasecurities.co.id

PT Mega Capital Indonesia Menara Bank Mega Lt.2

Jl. Kapten Tendean Kav.12-14A Jakarta 12790

Telepon : (021) 919 5599 Faksimili : (021) 7919 3900

Website: www.megaci.com

PT MNC Securities MNC Financial Center 14th – 16th

Floor Jl. Kebon Sirih No. 21-27

Jakarta 10340 Telepon : (021) 2980 3111 Faksimili : (021) 3983 6899

Website: www.mncsecurities.com

PT NISP Sekuritas OCBC NISP Tower, Lt. 21 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25

Jakarta 12940 Telepon : (021) 2935 2788 Faksimili : (021) 5794 4095

Website: www.nispsekuritas.com

PT OCBC Sekuritas Indonesia

Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 29th Floor,

Suite 2901 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190 Telepon : (021) 2970 9300 Faksimili : (021) 2970 9393

Website: www.ocbcsekuritas.com

PT Onix Sekuritas Deutsche Bank Building #15-04

Jl. Imam Bonjol. No. 80 Jakarta 10310

Telepon : (021) 3190 1777 Faksimili : (021) 3190 1616

Website: www.onix.co.id

PT OSO Securities Cyber Tower, Lantai 22

Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5, No. 13

Jakarta 12950 Telepon : (021) 299153000 Faksimili : (021) 29021479

Website: www.oso-securities.com

Pacific Capital Office 8 Lt. 5 SCBD Lot 28

Jakarta 12190 Telepon : (021) 2933740

Faksimili : (021) 29333431 Website:

www.pcinvestment.co.id

PT Panca Global Securities

Tbk Indonesia Stock Exchange

Building Tower I Suite 1706A Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53

Jakarta 12190 Telepon : (021) 515 5456 Faksimili : (021) 515 5477

Website: www.pancaglobal.co.id

PT Panin Sekuritas Tbk Indonesia Stock Exchange Tower

2, Suite 1705 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190 Telepon : (021) 515 3055 Faksimili : (021) 515 3061

Website: www.pans.id

PT Philip Securities Indonesia ANZ. Tower Level 23B

Jl. Jend. Sudirman Kav 33A Jakarta 10220

Telepon : (021) 57900 800 Faksimili : (021) 57900 809

Website: www.phillip.co.id

PT Profindo International Securities

Gedung Permata Kuningan Lt. 19

Jl. Kuningan Mulia Kav. 9C Jakarta 12980

Telepon : (021) 8378 0888 Faksimili : (021) 8378 0889

Website: www.profindo.com

PT Recapital Securities Recapital Building Lt. 10-11 Jl. Adityawarman Kav. 55

Jakarta 12160 Telepon : (021) 270 2277 Faksimili : (021) 724 6881

Website: www.recapital.co.id

PT Reliance Securities Tbk Reliance Building

Jl. Pluit Putra Kencana No. 15 A Jakarta 14450

Telepon : (021) 661 7768 Faksimili : (021) 666 9884

Website: www.reliance-insurance.com

www.relitrade.com

PT Samuel Sekuritas Indonesia Menara Imperium, Lantai 21

Jl. HR Rasuna Said Kav 1 Jakarta 12980

Telepon : (021) 2854 8100 Faksimili : (021) 831 7476

Website: www.samuel.co.id

PT Semesta Indovest Menara Imperium Lt. 18 JL. HR Rasuna Said Kav 1

Jakarta Telepon : (021) 2854 7600 Faksimili : (021) 8370 3787

Website: www.semestaindovest.co.id

PT Trimegah Securities Tbk

Gedung Artha Graha, 18th & 19th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

Telepon : (021) 2924 9088 / 9137

Faksimili : (021) 2924 9150 / 9168

Website: www.trimegah.com

PT Universal Broker Indonesia Gedung Sona Topas, Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 26

Jakarta 12920 Telepon : (021) 250 6658

(Hunting) Faksimili : (021) 250 6234

Website: www.UniversalBroker.co.id

PT Valbury Asia Securities Menara Karya, 10th Floor

Jl. H.R. Rasuna Said Block X – 51, Kav. 1 - 2

Jakarta 12950 Telepon : (021) 255 33600 Faksimili : (021) 255 33700

Website: www.vas.co.id

PT Victoria Securities Indonesia

Victoria Suites, Senayan City Panin Tower 8th Floor Jl. Asia Afrika Lot. 19

Jakarta 10270 Telepon : (021) 7278 2310

(General) Faksimili : (021) 7278 2280

(General) Website:

www.victoriasecurities.co.id

Page 359: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

339

PT Kresna Securities Kresna Tower, 6th floor

18 Parc SCBD Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53

Jakarta 12190 Telepon : (021) 2555 7000 Faksimili : (021) 515 5280

Website: www.kresnasecurities.com

PT Lautandhana Securindo Wisma KEIAI Lantai 15,

Jl. Jenderal Sudirman Kav. 3 Jakarta 10220

Telepon : (021) 5785 1818 Faksimili : (021) 5785 1717

PT Magenta Kapital Indonesia Menara Batavia Lt. 23

Jl. KH Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220

Telepon : (021) 5793 0078 Faksimili : (021) 5793 0079

PT Makindo Securities Wisma GKBI, Mezzanine B

Floor Jl. Jend. Sudirman No. 28

Jakarta 10210 Telepon : (021) 572 7111 Faksimili : (021) 572 2550

Website: www.makindo-securities.com

PT Shinhan Sekuritas Indonesia

(d/h PT Makinta Securities) Plaza Asia, 23rd floor

Jl. Jend. Sudirman Kav.59 Jakarta 12190

Telepon : (021) 5140 1133 Faksimili : (021) 5140 1599

Website: www.makintasecurities.co.id

PT Mega Capital Indonesia Menara Bank Mega Lt.2

Jl. Kapten Tendean Kav.12-14A Jakarta 12790

Telepon : (021) 919 5599 Faksimili : (021) 7919 3900

Website: www.megaci.com

PT MNC Securities MNC Financial Center 14th – 16th

Floor Jl. Kebon Sirih No. 21-27

Jakarta 10340 Telepon : (021) 2980 3111 Faksimili : (021) 3983 6899

Website: www.mncsecurities.com

PT NISP Sekuritas OCBC NISP Tower, Lt. 21 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 25

Jakarta 12940 Telepon : (021) 2935 2788 Faksimili : (021) 5794 4095

Website: www.nispsekuritas.com

PT OCBC Sekuritas Indonesia

Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 29th Floor,

Suite 2901 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190 Telepon : (021) 2970 9300 Faksimili : (021) 2970 9393

Website: www.ocbcsekuritas.com

PT Onix Sekuritas Deutsche Bank Building #15-04

Jl. Imam Bonjol. No. 80 Jakarta 10310

Telepon : (021) 3190 1777 Faksimili : (021) 3190 1616

Website: www.onix.co.id

PT OSO Securities Cyber Tower, Lantai 22

Jl. H.R. Rasuna Said Blok X5, No. 13

Jakarta 12950 Telepon : (021) 299153000 Faksimili : (021) 29021479

Website: www.oso-securities.com

Pacific Capital Office 8 Lt. 5 SCBD Lot 28

Jakarta 12190 Telepon : (021) 2933740

Faksimili : (021) 29333431 Website:

www.pcinvestment.co.id

PT Panca Global Securities

Tbk Indonesia Stock Exchange

Building Tower I Suite 1706A Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53

Jakarta 12190 Telepon : (021) 515 5456 Faksimili : (021) 515 5477

Website: www.pancaglobal.co.id

PT Panin Sekuritas Tbk Indonesia Stock Exchange Tower

2, Suite 1705 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190 Telepon : (021) 515 3055 Faksimili : (021) 515 3061

Website: www.pans.id

PT Philip Securities Indonesia ANZ. Tower Level 23B

Jl. Jend. Sudirman Kav 33A Jakarta 10220

Telepon : (021) 57900 800 Faksimili : (021) 57900 809

Website: www.phillip.co.id

PT Profindo International Securities

Gedung Permata Kuningan Lt. 19

Jl. Kuningan Mulia Kav. 9C Jakarta 12980

Telepon : (021) 8378 0888 Faksimili : (021) 8378 0889

Website: www.profindo.com

PT Recapital Securities Recapital Building Lt. 10-11 Jl. Adityawarman Kav. 55

Jakarta 12160 Telepon : (021) 270 2277 Faksimili : (021) 724 6881

Website: www.recapital.co.id

PT Reliance Securities Tbk Reliance Building

Jl. Pluit Putra Kencana No. 15 A Jakarta 14450

Telepon : (021) 661 7768 Faksimili : (021) 666 9884

Website: www.reliance-insurance.com

www.relitrade.com

PT Samuel Sekuritas Indonesia Menara Imperium, Lantai 21

Jl. HR Rasuna Said Kav 1 Jakarta 12980

Telepon : (021) 2854 8100 Faksimili : (021) 831 7476

Website: www.samuel.co.id

PT Semesta Indovest Menara Imperium Lt. 18 JL. HR Rasuna Said Kav 1

Jakarta Telepon : (021) 2854 7600 Faksimili : (021) 8370 3787

Website: www.semestaindovest.co.id

PT Trimegah Securities Tbk

Gedung Artha Graha, 18th & 19th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190

Telepon : (021) 2924 9088 / 9137

Faksimili : (021) 2924 9150 / 9168

Website: www.trimegah.com

PT Universal Broker Indonesia Gedung Sona Topas, Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 26

Jakarta 12920 Telepon : (021) 250 6658

(Hunting) Faksimili : (021) 250 6234

Website: www.UniversalBroker.co.id

PT Valbury Asia Securities Menara Karya, 10th Floor

Jl. H.R. Rasuna Said Block X – 51, Kav. 1 - 2

Jakarta 12950 Telepon : (021) 255 33600 Faksimili : (021) 255 33700

Website: www.vas.co.id

PT Victoria Securities Indonesia

Victoria Suites, Senayan City Panin Tower 8th Floor Jl. Asia Afrika Lot. 19

Jakarta 10270 Telepon : (021) 7278 2310

(General) Faksimili : (021) 7278 2280

(General) Website:

www.victoriasecurities.co.id

PT Wanteg Securindo Graha Kencana 7th floor,

Suite 7B Jl. Raya Pejuangan No. 88

Jakarta 11530 Telepon : (021) 5367 1517

(General) Faksimili : (021) 5367 1519

Email: [email protected]

PT Waterfront Securities Sona Topas Tower Lt. 15 A Jl. Jend. Sudirman Kav 26

Jakarta 12920 Telepon : (021) 250 6355 Faksimili : (021) 250 6322

Website: www.waterfrontsecurities.com

PT Yuanta Securities Indonesia Equity Tower 10th Floor,

Unit E, F, G, H Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53

Jakarta 12190 Telepon : (021) 515 3608

Faksimili : (021) 515 0208 / 0738

Website: www.yuanta.co.id

PT Yulie Sekurindo Plaza ABDA Lt. 5

Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190

Telepon : (021) 5140 2181 (General)

Faksimili : (021) 5140 2182 Email:

[email protected]

Selain di Kantor Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Para Penjamin Emisi Efek, Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (“FPPS”) dapat diperoleh di Gerai Penawaran Umum yang bertempat di Puri Datindo, Wisma Sudirman, Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35, Jakarta 10220.

Page 360: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

340

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 361: PT WASKITA BETON PRECAST Tbk

PT. WASKITA BETON PRECAST TbkHotel Dafam TeraskitaJl. MT. Haryono Kav. No. 10AJakarta Timur 13340Phone : +62 21 22892999, 29838020Fax. : +62 21 2983 8025Email : [email protected][email protected]

JAdWAl Tanggal Efektif : 8 September 2016Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 9 – 14 September 2016Tanggal Penjatahan : 16 September 2016Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 19 September 2016Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 19 September 2016Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 20 September 2016

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIdAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIdAK MENYETUJUI EFEK INI. TIdAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAANf YANG BERTENTANGAN dENGAN HAl-HAl TERSEBUT AdAlAH PERBUATAN MElANGGAR HUKUM.

PT WASKITA BETON PRECAST Tbk (“PERSEROAN”) dAN PARA PENJAMIN PElAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAl, SERTA KEJUJURAN PENdAPAT YANG TERCANTUM dAlAM PROSPEKTUS INI.

SAHAM YANG dITAWARKAN dAlAM PENAWARAN UMUM INI SElURUHNYA AKAN dICATATKAN PAdA PT BURSA EFEK INdONESIA (“BEI”).

PT WASKITA BETON PRECAST TbkKegiatan Usaha Utama:

Bergerak dalam industri manufaktur beton precast dan ready mix

Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor Pusat Gedung Teraskita, Lt. 3-3A

Jl. MT. Haryono Kav. No. 10A, RT 11, RW 11Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara

Jakarta Timur 13340, IndonesiaTelepon : (021) 22892999Faksimili : (021) 29838020

Email: [email protected]: www.waskitaprecast.co.id

lokasi Fasilitas Produksi PrecastPlant Cibitung

Jl. Imam Bonjol No.52, Desa Kalijaya, Cikarang Barat

Bekasi 17530Telepon : (021) 89100585 / 586

Plant Sadang Jl. Raya Sadang, Subang, Purwakarta, Jawa Barat

Telepon : (0264) 3462570

Plant Karawang Jl. Raya Kosambi Krajan II,

Desa Curug, Klari, Karawang Jawa Barat

Telepon : 0818568533

Plant KalijatiJl. Raya Subang KM. 127

Subang, Jawa BaratTelepon : (0260) 463170

Plant Sidoarjo Jl. Raya Prambon, Ds. Kedungwonokerto,

Kec. Prambon, Kab. SidoarjoTelepon : (031) 8970118

Plant Palembang Jl. Soekarno Hatta No. 98

Kel. Palang Kelapa, Kec. Alang-alang Lebar, Kota Palembang 30153

Telepon : (0711) 5611580Fax : (0711) 5611581

Plant Bojonegara Raya Bojonegara-Salira,

Kp. Solor lor 18/8Margagiri, Kec. Bojonegara

Serang, Banten Telepon : 081219121226

Plant Subang Jl. Raya Suka Mulya,Purwadadi, Subang

Jawa BaratTelepon : (0260) 7495050

PENAWARAN UMUMSebesar 10.544.463.000 (sepuluh miliar lima ratus empat puluh empat juta empat ratus enam puluh tiga ribu) saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham atau sebesar 40% (empat puluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum, yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan, yang ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga Penawaran sebesar Rp490 (empat ratus sembilan puluh Rupiah) setiap saham yang ditetapkan berlaku untuk seluruh Saham Baru (“Saham Yang Ditawarkan”), yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp5.166.786.870.000 (lima triliun seratus enam puluh enam miliar tujuh ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tujuh puluh ribu Rupiah). Saham Yang Ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Hak-hak tersebut sesuai dengan Pasal 52 ayat 1 UUPT.

PENJAMIN PElAKSANA EMISI EFEK

PT Bahana Securities (Terafiliasi)

PT BNI Securities(Terafiliasi)

PT danareksa Sekuritas (Terafiliasi)

PT Mandiri Sekuritas (Terafiliasi)

PENJAMIN EMISI EFEK

PT Amantara Securities • PT BCA Sekuritas • PT Bina Artha Parama • PT Bosowa Sekuritas • PT Buana Capital • PT Bumiputera Sekuritas • PT Danpac Sekuritas • PT DBS Vickers Securities Indonesia • PT Dhanawibawa Securities • PT Equity Securities Indonesia • PT Erdhika Elit Sekuritas • PT KGI Sekuritas Indonesia (d/h PT Hasta Dana Sekuritas Indonesia) • PT Henan Putihrai Sekuritas • PT Indomitra Securities • PT Inti Fikasa Securindo • PT Jasa Utama Capital • PT Kresna Securities • PT Lautandhana Securindo • PT Magenta Kapital Indonesia • PT Makindo Securities • PT Shinhan Sekuritas Indonesia (d/h PT Makinta Securities) • PT Mega Capital Indonesia • PT MNC Securities • PT NISP Sekuritas • PT OCBC Sekuritas Indonesia • PT Onix Sekuritas • PT OSO Securities • Pacific Capital • PT Panca Global Securities Tbk • PT Panin Sekuritas Tbk • PT Philip Securities Indonesia • PT Profindo International Securities • PT Recapital Securities • PT Reliance Securities Tbk • PT Samuel Sekuritas Indonesia • PT Semesta Indovest • PT Trimegah Securities Tbk • PT Universal Broker Indonesia • PT Valbury Asia Securities • PT Victoria Securities Indonesia • PT Wanteg Securindo • PT Waterfront Securities • PT Yuanta Securities Indonesia • PT Yulie Sekurindo

Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Perseroan.

RISIKO UTAMA YANG dIHAdAPI PERSEROAN AdAlAH RISIKO TERKAIT RISIKO PENURUNAN PEROlEHAN PROYEK YANG dAPAT TERJAdI AKIBAT AdANYA PENURUNAN ANGGARAN BElANJA PEMERINTAH dAN SWASTA dAlAM SEKTOR KONSTRUKSI YANG SECARA lANGSUNG AKAN MEMPENGARUHI PENURUNAN PERMINTAAN AKAN BETON PRECAST dAN READY MIX SEHINGGA dAPAT MENYEBABKAN dAMPAK NEGATIF TERHAdAP PENdAPATAN PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SElENGKAPNYA dICANTUMKAN PAdA BAB VI dI dAlAM PROSPEKTUS INI.

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN INI. SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (”KSEI”).

RISIKO YANG dIHAdAPI INVESTOR PEMBElI EMISI EFEK AdAlAH TIdAK lIKUIdNYA SAHAM YANG dITAWARKAN PAdA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA lAIN dISEBABKAN OlEH TERBATASNYA JUMlAH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN.

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 9 September 2016