mps laporan
TRANSCRIPT
PERTANIAN SEHAT UNTUK KINI DAN NANTI
BUKU PANDUAN UNTUK PERTANIAN YANG SEHAT
PERTANIAN SEHAT, CARA & MANFAAT
BUKU PANDUAN APLIKASI PERTANIAN ORGANIK
Oleh :
Tim KKP Pandansari Lor
Ahmad Yusuf
Gilang Indra Bayu
Indah Ayu Wardhani
Jansinar Purba
Muh. Muhlisin
M. Rizky Affandi
Lukdatul Wardah
1
1. PUPUK ORGANIK
1.1 Pengertian Pupuk Organik
Dewasa ini pemupukan dengan pupuk anorganik
atau pupuk buatan penggunaannya semakin meningkat.
Hal ini bila berlangsung terus dapat menyebabkan
terjadinya ketidakseimbangan hara dalam tanah, dan
rusaknya struktur tanah, sehingga dapat menurunkan
produktivitas tanah pertanian. Salah satu alternatif untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah
adalah dengan pemberian bahan organik seperti pupuk
kandang dan kompos ke dalam tanah.
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari
bahan-bahan organik, seperti seresah daun, kotoran
hewan ternak, serbuk gergaji dan bahan organik lain.
1.2 Manfaat Pupuk Organik
Mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat
penggunaan pupuk kimia
Mengurangi biaya pemupukan
Pupuk organik memiliki kandungan hara yang lengkap.
Bahkan di dalam pupuk organik juga terdapat
senyawa-senyawa organik lain yang bermanfaat bagi
tanaman, seperti asam humik, asam fulvat, dan
senyawa-senyawa organik lain. Namun, kandungan
hara tersebut rendah.
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 1
1.3 Perbandingan Pupuk Organik dengan Pupuk Kimia
Dibandingkan dengan pupuk kimia, pupuk organik
lebih mudah diserap tanaman, lebih ramah lingkungan,
dan tidak membahayakan kesehatan,
Pupuk organik mempunyai keunggulan dalam hal
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sesuatu
yang tidak dapat dicapai pupuk kimia. Namun dengan catatan,
hanya pada pupuk organik yang masih bersifat padat, berupa kompos atau
pupuk kandang asli. Pupuk organik dalam bentuk cair, ekstrak, pupuk daun,
dan pelet, tidak akan mempunyai kemampuan memperbaiki struktur tanah.
No Pupuk Organik Pupuk Kimia
1 Ramah lingkungan Sangat merusak lingkungan
2 Mengandung 29 macam asam
amino
Tidak mengandung asam
amino
3 Meningkatkan hasil panen Hasil panen dari tahun ketahun
semakin menurun
4 Bebas residu / logam berat Residu sangat tinggi (misalnya
mengandung logam berat
seperti mercuri dan timbal)
5 Tidak menyebabkan masalah
kesehatan (aman untuk petani
& konsumen)
Menyebabkan masalah
kesehatan untuk petani dan
konsumen
6 Tidak perlu pupuk kimia /
pestisida kimia sama sekali
100% Menggunakan bahan
kimia berbahaya
7 Meningkatkan kreatifitas
petani,petani diajarkan untuk
memanfaatkan unsur organik
Menghilangkan kreatifitas
petani (sebab petani tidak
dilatih untuk memanfaatkan
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 2
yang ada di lingkungan
sekitarnya (pembuatan
bokashi)
unsur organik yang ada di
lingkungannya)
8 Meningkatkan produktifitas
lahan pertanian (semakin lama
semakin subur)
Menurunkan produktifitas
tanah pertanian (semakin lama
semakin tandus dan keras,dan
panen semakin turun,ph tanah
menurun)
9 Hasil panen sangat diminati
konsumen peminat organik
yang peduli kesehatan, dan
konsumen luar negeri
Sangat tidak diminati,
penyebab no.1 masalah
kesehatan di dunia,sebab
mengandung logam berat
tinggi misalnya timbal dan
merkuri.(lebih tinggi dari
masalah pencemaran produk
kosmetik & makanan
berformalin)
1.4 Macam-Macam Pupuk Organik
Berdasarkan bentuknya, pupuk organik dapat
dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
Pupuk organik padat
Pupuk organik padat berbentuk padat yang
pengaplikasiannya melalui akar. Pupuk organic padat
antara lain pupuk kompos dan pupuk kandang
Pupuk organik cair
Pupuk organik cair berbentuk cairan yang
pengaplikasikannya melalui daun. Pupuk organik cair
antara lain adalah compost tea, ekstrak tumbuh-
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 3
tumbuhan, cairan fermentasi limbah cair peternakan,
fermentasi tumbuhan-tumbuhan, dan lain-lain.
Beberapa pupuk organik yang diolah dipabrik
misalnya adalah tepung darah, tepung tulang, dan
tepung ikan.
a. Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah kotoran padat dan cair dari
hewan yang tercampur dengan sisa-sisa pakan dan
alas kandang.
Nilai pupuk kandang mengandung hampir semua
unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan
tanaman serta berperan dalam memelihara
keseimbangan hara dalam tanah. Kotoran ternak
segar yang bercampur dengan sisa-sisa pakan ternak
tidak dapat langsung digunakan sebagai pupuk. Agar
dapat digunakan sebagai pupuk, kotoran ternak harus
mengalami proses pelapukan (dekomposisi) terlebih
dahulu. Proses pelapukan dapat dilakukan dengan
cara menyimpan kotoran ternak segar di dalam
lubang atau karung plastik selama 2-3 bulan.
b. Pupuk Kompos
Kompos merupakan bahan-bahan organik yang
terurai yang menjadi sumber unsur hara yang kaya
dan terkonsentrasi. Komponen utamanya adalah
karbon dan sejumlah kecil nitrogen, serta unsur hara
lainnya berupa mineral dan biota tanah. Kompos
bukan hanya menyediakan unsur hara bagi tanaman
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 4
sayuran dan buah-buahan namun juga meningkatkan
kualitas tanah.
Dalam pembuatan pupuk organik membutuhkan
waktu yang relatif lama. Untuk itu, telah ditemukan
pupuk dari proses fermentasi bahan-bahan organik
yang dikenal dengan sebutan “pupuk bokashi”.
2. PUPUK BOKASHI
2.1 Pengertian Bokashi
Hasil pupuk organik dari proses dekomposisi bahan
organik ini populer dikenal dengan nama ''Bokashi''.
Oleh orang Indonesia, kata bokashi ada yang
memperpanjang menjadi ''bahan organik kaya akan
sumber kehidupan''.
Pupuk bokashi dibuat dengan memfermentasikan
bahan-bahan organik (seresah daun, kotoran hewan
ternak, serbuk gergaji dan bahan organik lain.) dengan
EM4 (Efective Microorganism).
EM4 adalah kultur campuran dari mikroorganisme
yang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman.
Sebagian besar mengandung mikroorganisme
Lactobacillus sp., bakteri penghasil asam laktat, serta
dalam jumlah sedikit bakteri fotosintetik Streptomyces
sp. dan ragi.
Dengan teknologi EM 4 ini, yang semula
pembuatan pupuk organik memerlukan waktu 3-4
bulan, dapat dibuat dalam waktu 3-5 hari saja.
2.2 Manfaat Bokashi
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 5
EM yang digunakan dalam pembuatan bokashi
sangat berguna sekali dalam perbaikan sifat fisik, kimia
dan biologi tanah, juga dapat menekan pertumbuhan
hama dan penyakit yang merugikan tanaman. Dengan
demikian, dapat terlihat bahwa penggunaan pupuk
bokashi memiliki prinsip ekologi sebagai berikut:
Memperbaiki kondisi tanah sehingga menguntungkan
pertumbuhan tanaman terutama pengelolaan bahan
organik dan meningkatkan kehidupan biologi tanah
Dapat memeberikan masukan unsurhara yang
seimbang yang dibutuhkan tanaman (jadi sudah
mengandung pupuk yang biasa digunakan seperti
urea,phonska dll)
Membatasi berkurangnya hasil panen akibat aliran
panas, udara dan air dengan cara mengelola iklim
mikro, pengelolaan air dan pencegahan erosi
Membatasi berkrangnya hasil panen akibat hama dan
penyakit dengan melaksanakan usaha preventif
melalui perlakuan yang aman
2.3 Kelebihan Bokashi Dibanding dengan Pupuk
Organik yang Lain
Pada prinsipnya, peranan pupuk bokashi hampir
sama dengan pupuk organik lainnya seperti kompos atau
pupuk kandang, namun pada bokashi, dipercepat
dengan adanya penambahan mikroorganisme efektif (EM
4). Bokashi dapat digunakan 3-14 hari setelah perlakuan
(fermentasi). Berikut manfaat bokhasi dibanding pupuk
organik yang lain:
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 6
1. Bokashi dapat digunakan untuk meningkatkan
pertumbuhan dan produksi tanaman
meskipun bahan organiknya belum terurai
seperti pada kompos.
2. Dengan formulasi bahan-bahan maka sangat
mudah untuk mengontrol jumlah vitamin
untuk tanaman
3. Bokashi dapat langsung mensuplai unsur
hara bagi tanaman, sedangkan pupuk yang
lain mensuplai hara dalam tanah
Larutan EM 4 yang digunakan dalam pembuatan pupuk
Bokashi banyak dijual di pasaran.
Untuk ½ liter EM 4 harganya Rp 9.000,00 ;
1 liter EM 4 harganya Rp 15.000,00 ;
5 liter EM 4 harganya Rp 67.500,00 ; dan
Untuk 10 liter EM 4 harganya Rp 125.000,00.
Sedangkan untuk pembuatan 1 ton pupuk bokashi,
memerlukan larutan EM 4 sebanyak 1 liter dan kebutuhan
lahan seluas 1 ha, memerlukan pupuk bokashi sebanyak 3-5
ton. Dengan begitu diperlukan biaya untuk EM 4
sebesar Rp 45.000,00-Rp 67.500,00 per ha.
Mahal tidaknya silahkan menilai sendiri????
Padahal untuk memakai rumen kambing tidak perlu
mengeluarkan uang alias GRATIS…….
3. TEKNOLOGI RUMEN KAMBING SEBAGAI STARTER
DALAM PEMBUATAN BOKASHI
Sebenarnya untuk menekan biaya pembuatan pupuk
bokashi dapat dilakukan dengan memanfaatkan bakteri yang
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 7
terdapat dalam saluran pencernaan ruminansia. Salah satu
saluran pencernaan (rumen atau biasa disebut babat dalam
bahasa jawa) dari kelompok ruminansia yang mudah dan
murah untuk digunakan sebagai starter dalam pembuatan
bokashi adalah rumen kambing.
Gambar bagian tubuh kambing
Di dalam rumen kambing terdapat populasi mikroba yang
dibagi dalam tiga grup utama yaitu bakteri, protozoa, dan
fungi. Jenis bakteri yang terdapat dalam rumen kambing
memiliki fungsi yang sama dengan jenis bakteri yang terdapat
dalam larutan EM 4, hanya saja kompleksitas
mikroorganismenya lebih tinggi. Harga rumen kambing
jauh lebih terjangkau daripada harga EM 4. Untuk rumen
kambing dapat diperoleh dengan tidak perlu membeli, karena
yang diperlukan dalam pembuatan starter hanya isinya. Dan
isi rumen kambing ini juga dapat diperoleh dengan tidak perlu
membeli. Rumen kambing ini dapat diperoleh di tempat-
tempat penyembelihan kambing.
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 8
Satu rumen kambing dapat menghasilkan bakteri yang
dapat diperbanyak sampai 5 liter. Perbanyakan bakteri dalam
rumen kambing tersebut dapat diperbanyak lagi dengan
kelipatan yang sama, bahkan dapat disimpan dalam kurun
waktu selama enam bulan. Jadi untuk membuat starter, cukup
dengan satu rumen kambing saja dan tidak perlu membeli
lagi.
3.1 Cara Pembuatan Starter
a. Alat dan Bahan
Alat :
- Drum besar plastik ukuran 25 Kg
- Gayung (cebuk)
- Kayu pengaduk
- Ember
Bahan :
- Isi rumen kambing (1 liter)
- Bekatul atau dedak (2 kg)
- Gula (1 kg)
- Terasi (1/4 kg)
Bahan-bahan ini dapat dipakai untuk membuat
starter sebanyak 5 liter.
b. Cara Pembuatan
1. Masukkan isi rumen kambing sebanyak 1 liter ke
dalam drum besar ukuran 25 kg.
2. Masukkan air secukupnya
3. Encerkan gula dan terasi dengan air panas di
dalam ember
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 9
4. Campurkan bekatul (dedak), gula, dan terasi yang
sudah diencerkan ke dalam drum besar, aduk
hingga rata dan tutup drum rapat-rapat.
5. Diamkan adonan selama 1 minggu (7 hari), simpan
di tempat yang terhindar dari sinar matahari
secara langsung dan hujan.
6. Untuk mempercepat proses pembuatan starter,
aduk adonan pada pagi dan sore setiap hari
selama 1 minggu. Pengadukan ini berfungsi untuk
sirkulasi udara bagi mikroba yang ada di dalam.
7. Setelah 1 minggu, adonan siap untuk dibuat
starter dalam pembuatan pupuk Bokashi atau juga
bisa diperbanyak lagi.
ILUSTRASI PEMBUATAN STARTER DENGAN RUMEN
KAMBING
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 10
Isi rumen kambing
Bekatul (2 kg)
Gula (1 kg)
Terasi (1/4 kg)
Drum Besar (ukuran 25 kg)
- JANGAN LUPA setelah semua bahan masuk
ditambahkan air sekitar 3 liter atau 3 gayung
-
- Setelah ditambahkan air, aduk semua bahan
sampai merata dan ditutup rapat. Agar hasilnya
bagus aduk tiap pagi dan sore hari selama
seminggu
3.2 Cara Perbanyakan Mikroba dalam Starter
Cara perbanyakan mikroba dalam starter, hampir
sama dengan cara pembuatan starter. Alat dan bahan
yang digunakan pun sama. Namun dalam perbanyakan
mikroba ini tidak memerlukan isi rumen kambing lagi,
melainkan starter yang sudah jadi.
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam perbanyakan
mikroba dalam starter adalah bekatul (2 kg), gula (1 kg),
dan terasi (1/4 kg), dan 1 liter starter yang sudah jadi.
Bahan-bahan ini dapat dipakai untuk memperbanyak
mikroba sebanyak 5 liter.
Cara membuat :
1. Ambil 1 liter starter yang sudah jadi, dan masukkan
ke dalam drum besar.
2. Masukkan air sebanyak ± 3 liter
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 11
3. Campurkan bekatul, gula dan terasi yang sudah
diencerkan ke dalam drum besar.
4. Aduk hingga rata, tutup dengan rapat, dan diamkan
selama 1 minggu.
5. Simpan drum di tempat yang terhindar dari sinar
matahari langsung dan hujan.
6. Untuk mempercepat proses perbanyakan miroba
dalam starter, aduk adonan pada pagi dan sore setiap
hari selama 1 minggu. Pengadukan ini berfungsi
untuk sirkulasi udara bagi mikroba yang ada di dalam.
7. Setelah 1 minggu, adonan siap untuk dibuat starter
dalam pembuatan pupuk Bokashi atau juga bisa
diperbanyak lagi, dan dapat disimpan selama 6 bulan
Apabila ingin memperbanyak lagi starter yang sudah
jadi, maka ulangi lagi cara-cara di atas.
3.3 Cara Pembuatan Bokashi dengan Memanfaatkan
Mikroba dalam Rumen Kambing
a. Alat dan Bahan
Alat :
- Karung goni atau karung plastic (glangsi)
- Pisau
- Gayung / Gembor
Bahan :
- Kotoran ternak (30 %)
- Hijauan (45%), hijauan ini dapat berupa sampah-
sampah daun atau jerami
- Serbuk gergaji halus (25%), serbuk gergaji ini dapat
diganti dengan unsur kayu-kayuan yang lain yang
sudah dihaluskan
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 12
- 1 liter starter
Bahan-bahan ini dapat digunakan untuk membuat
bokashi sebanyak 1 ton. Untuk kebutuhan lahan seluas
1 ha, memerlukan pupuk bokashi sebanyak 3-5 ton.
b. Cara Pembuatan
1. Kotoran ternak, hijauan, dan serbuk gergaji halus
dicampur secara merata
2. Siramkan larutan Starter secara perlahan-lahan ke
dalam adonan secara merata sampai kandungan
air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal
dengan tangan, air tidak keluar dari adonan, dan
bila kepalan dilepas maka adonan akan megar
3. Adonan digundukkan di atas ubin yang kering
dengan ketinggian 15 - 20 cm, kemudian ditutup
dengan karung goni selama 4-7 hari.
4. Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50oC. Jika
suhu lebih dari 50oC, bukalah karung penutup dan
gundukan adonan dibalik-balik, kemudian ditutup
lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat
mengakibatkan Bokashi menjadi rusak karena
terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu
dilakukan setiap 5 jam.
5. Setelah 4-7 hari, Bokashi telah selesai
terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk
organik.
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 13
ILUSTRASI PEMBUATAN BOKASHI DENGAN
STARTER DARI RUMEN KAMBING
Kotoran ternak (30 %)
Hijauan (45 %)
Serbuk gergaji halus (25 %)
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 14
- CAMPURKAN SERBUK GERGAJI, HIJAUAN DAN
KOTORAN TERNAK SECARA MERATA LALU
KEMUDIAN DITAMBAHKAN STARTER DARI
RUMEN KAMBING
- AGAR MENGHASILKAN CAMPURAN YANG BAIK,
BUATLAH BERLAPIS-LAPIS MULAI DARI
KOTORAN HEWAN DIRATAKAN LALU DI BERI
STARTER, KEMUDIAN DIATASNYA DIBERI
HIJAUAN DAN DITAMBAHSTARTER, KEMUDIAN
DIATASNYA DIBERI BEKATUL DITAMBAH
STARTER, YANG TERAKHIR PALING ATAS DIBERI
KOTORAN HEWAN.
Untuk penggunaan ke lahan, apabila lahan tersebut tandus
maka bokasi yang di gunakan untuk lahan 1 rante (400 m2)
sebanyak 100 kg, sedangkan kalau tanah tersebut tidak begitu
tandus maka penggunaannya cukup 50 kg.
Agar penggunaan bokashi ini efektif sebagai pupuk dasar,
bokashi ditabur di atas bedengan kemudian ditutupi sedikit
supaya tidak terbawa arus hujan. Pupuk ini juga baik untuk
pupuk susulan. Sedangkan untuk media pembibitan dapat
dicampurkan tana1h humus, dengan ratio tanah humus dan
bokashi 1 : 3.
IDE CERDASJIKA BOKASHI BERBAU TIDAK ENAK ATAU SANGAT
MASAM, INI BERARTI TERLALU BANYAK KOTORAN
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 15
TERNAK YANG DIPAKAI. JIKA BAHAN-BAHAN
TANAMAN TIDAK TERFERMENTASI DENGAN BAIK,
INI BERARTI KOTORAN TERNAK YANG DIGUNAKAN
KURANG …!!!
LAMPIRANDaftar Harga Pembuatan Pupuk Bokshi dengan Memanfaatkan
Teknologi Rumen Kambing sebagai Starter :
Nama Alat dan Bahan Jumlah Harga Satuan Total
Drum 30 kg 1 buah 20000 20000
Gayung 1 buah 3000 3000
Ember 3 buah 3500 10500
Karung 5 buah 2000 10000
cetok 1 buah 10000 10000
Isi Rumen 1 Liter 3000 3000
Trasi 0.25 kg 3750 3750
Gula 1 kg 7500 7500
Bekatul 2 kg 2500 2500
Total 70250
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 16
Apabila alat-alat di atas sudah tersedia di rumah, maka tidak
perlu membeli lagi. Jadi hanya membeli bahan-bahannya saja :
Nama Bahan Jumlah Harga Satuan Total
Isi Rumen 1 Liter 3000 3000
Trasi 0.25 kg 3750 3750
Gula 1 kg 7500 7500
Bekatul 2 kg 2500 2500
Total 16750
BOKASHI JERAMI
Bahan :
1. Jerami 200 kg termasuk berbagai jenis rumput/pupuk hijau
dipotong-potong sepanjang 5 - 10 cm
2. Dedak 10 kg
3. Sekam 200 kg
4. Gula pasir 10 sendok makan
5. Bakteri starter 200 ml (20 sendok makan)
6. Air secukupnya
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 17
Cara Pembuatan :
1. Larutkan Bakteri Starter dan gula ke dalam air
2. Jerami, sekam dan dedak dicampur secara merata
3. Siramkan larutan Bakteri Starter secara perlahan-lahan ke dalam
adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai
30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari
adonan, dan bila kepalan dilepas maka adonan akan megar
4. Adonan digundukkan di atas ubin yang kering dengan ketinggian
15 - 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50oC. Jika suhu lebih dari
50oC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibalik-balik,
kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat
mengakibatkan Bokashi menjadi rusak karena terjadi proses
pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
6. Setelah 4 hari, Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap
digunakan sebagai pupuk organik
BOKASHI PUPUK KANDANG
Bahan :
1. Pupuk Kandang 300 kg
2. Dedak 10 kg
3. Sekam 200 kg
4. Gula (10 sendok)
5. Bakteri Starter 200 ml (20 sendok makan)
6. Air secukupnya
Cara Pembuatan :
6. Larutkan Bakteri Starter dan gula ke dalam air
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 18
7. Bahan 1 - 3 dicampur secara merata
8. Siramkan larutan Bakteri Starter secara perlahan-lahan ke dalam
adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai
30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari
adonan, dan bila kepalan dilepas maka adonan akan megar
9. Adonan digundukkan di atas ubin yang kering dengan ketinggian
15 - 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
10.Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50oC. Jika suhu lebih dari
50oC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibalik-balik,
kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat
mengakibatkan Bokashi menjadi rusak karena terjadi proses
pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
11.Setelah 4 hari, Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap
digunakan sebagai pupuk organik
BOKASHI PUPUK KANDANG - ARANG
Bahan :
1. Pupuk kandang 200 kg
2. Dedak 10 kg
3. Arang sekam/arang serbuk gergaji 100 kg
4. Gula pasir (10 sendok makan)
5. Bakteri Starter 200 ml (20 sendok makan)
6. Air secukupnya.
Cara Pembuatan :
1. Larutkan Bakteri Starter dan gula ke dalam air
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 19
2. Bahan 1 - 3 dicampur secara merata
3. Siramkan larutan Bakteri Starter secara perlahan-lahan ke dalam
adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai
30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari
adonan, dan bila kepalan dilepas maka adonan akan megar
4. Adonan digundukkan di atas ubin yang kering dengan ketinggian
15 - 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50oC. Jika suhu lebih dari
50oC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibalik-balik,
kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat
mengakibatkan Bokashi menjadi rusak karena terjadi proses
pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
6. Setelah 4 hari, Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap
digunakan sebagai pupuk organik
BOKASHI PUPUK KANDANG - TANAH
Bahan :
1. Tanah (20 bagian)
2. Pupuk kandang (10 bagian)
3. Arang sekam/arang serbuk gergaji (10 bagian)
4. Gula pasir (5 sendok makan)
5. Bakteri Starter 200 ml (20 sendok makan)
6. Air secukupnya
Cara Pembuatan :
1. Larutkan Bakteri Starter dan gula ke dalam air
2. Bahan 1 - 3 dicampur secara merata
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 20
3. Siramkan larutan Bakteri Starter secara perlahan-lahan ke dalam
adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai
30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari
adonan, dan bila kepalan dilepas maka adonan akan megar
4. Adonan digundukkan di atas ubin yang kering dengan ketinggian
15 - 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3-4 hari.
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50oC. Jika suhu lebih dari
50oC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibalik-balik,
kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat
mengakibatkan Bokashi menjadi rusak karena terjadi proses
pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
6. Setelah 4 hari, Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap
digunakan sebagai pupuk organik
BOKASHI EKSPRES (24 Jam)
Bahan :
1. Jerami kering/daun-daun kering/sekam/serbuk gergaji atau bahan
apa saja yang dapat difermentasi 200 kg.
2. Bokashi yang sudah jadi 20 kg.
3. Dedak 20 kg.
4. Gula pasir (5 sendok)
5. Bakteri Starter 200 ml (20 sendok makan)
6. Air secukupnya
Cara Pembuatan :
1. Larutkan Bakteri Starter dan gula ke dalam air
2. Bahan 1 – 3 dicampur secara merata
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 21
3. Siramkan larutan Bakteri Starter secara perlahan-lahan ke dalam
adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai
30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak keluar dari
adonan, dan bila kepalan dilepas maka adonan akan megar
4. Adonan digundukkan di atas ubin yang kering dengan ketinggian
15 - 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni.
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40-50oC. Jika suhu lebih dari
50oC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibalik-balik,
kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat
mengakibatkan Bokashi menjadi rusak karena terjadi proses
pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
6. Setelah 24 jam, Bokashi Ekspres telah selesai terfermentasi dan
siap digunakan sebagai pupuk organik
CARA PENGGUNAAN
Cara Penggunaan Umum :
1. Tiga - empat genggam Bokashi setiap meter persegi disebar merata
di atas permukaan tanah, pada tanah yang kurang subur dapat
diberikan lebih.
2. Cangkul/bajak tanah untuk mencampurkan Bokashi ke dalam tanah.
Penggunaan penutup tanah (mulsa) dari jerami atau rumput-
rumputan kering sangat dianjurkan pada tanah tegalan. Pada
tanah sawah pemberian Bokashi dilakukan pada waktu pembajakan
dan setelah tanaman padi berumur 14 hari dan 1 bulan.
3. Siramkan/semprotkan 2 cc Bakteri Starter per liter air ke dalam
tanah.
4. Biarkan Bokashi selama seminggu, kemudian bibit siap ditanam.
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 22
5. Untuk tanaman buah-buahan, Bokashi disebar merata di
permukaan tanah/perakaran tanaman dan siramkan 2 cc Bakteri
Starter per liter air setiap 2 minggu sekali.
Cara Penggunaan Khusus :
1. Bokashi Jerami dan Bokashi Pupuk Kandang, baik dipakai untuk
melanjutkan fermentasi penutup tanah (mulsa) dan bahan organik
lainnya di lahan pertanian, juga banyak digunakan pada tanah
sawah karena ketersediaan bahan yang cukup.
2. Bokashi Pupuk Kandang dan Bokashi Pupuk Kandang - Tanah, baik
dipakai untuk pembibitan dan menanam bibit yang masih kecil.
3. Bokashi Ekspres baik digunakan sebagai penutup tanah (mulsa)
pada tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan.
4. Pembuatan Bokashi dapat disesuaikan dengan ketersediaan bahan
di masing-masing lahan pertanian.
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 23
PESTISIDA NABATI
RAMUAN PESTISIDA NABATI
1) Untuk Mengendalikan Hama secara Umum
Bahan :
- Daun Mimba : 8 kg
- Lengkuas : 6 kg
- Serai : 6 kg
- Diterjen/Sabun Colek : 20 kg
- Air : 80 liter
Cara Membuat :
- Daun mimba, lengkuas dan semi ditumbuk halus dicampur
dengan diterjen/sabun colek
lalu tambahkan 20 liter air diaduk sampai merata. Direndam
selama 24 jam kemudian saring dengan kain halus. Larutan
akhir encerkan dengan 60 liter air. Larutan tersebut
disemprotkan pads tanaman untuk luasan 1 hektar.
2) Untuk Mengendalikan Hama Trips pada Cabai
Bahan :
- Daun Sirsak 50 - 100 lembar
- Deterjen/Sabun Colek 15 gr.
- Air 5 liter.
Cara Membuat :
- Daun sirsak ditumbuk halus dicampur dengan 5 liter air.
- Direndam selama 24 jam, saying dengan kain halus.
- Setiap liter Iarutan dapat diencerkan dengan 10 - 15 liter air.
- Aplikasi dengan menyemprotkan larutan tersebut pada
seluruh bagian tanaman yang ada
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 24
hamanya.
3) Ramuan untuk Mengendalikan Hama Belalang dan Ulat
Bahan :
- Daun Sirsak 50 lembar
- Daun Tembakau satu genggam
- Deterjen/Sabun Colek 20 gr.
- Air 20 liter.
Cara membuat :
- Daun sirsak dan tembakau ditumbuk halus. Tambahkan
deterjen/sabun colek aduk
dengan 20 liter air, endapkan 24 jam.
- Disaring dengan kain halus dan diencerkan dengan 50 - 60
liter air, aplikasi dengan cara
disemprotkan.
4) Ramuan untuk Mengendalikan Hama Wereng Coklat,
Penggerek Batang dan Nematoda
Bahan:
- Biji Mimba 50 gr.
- Alkohol 10 cc.
- Air 1 liter.
Cara membuat :
- Biji mimba ditumbuk halus dan diaduk dengan 10 cc alkohol,
encerkan dengan 1 liter
air, endapkan selama 24 jam, wring dan dapat disemprotkan
pada tanaman/serangga
hama.
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 25
5) Ramuan untuk Mengendalikan Hama Tanaman Bawang
Merah, ada 2 cara, yaitu :
Bahan :
- Daun Mimba 1 kg.
- Umbi Gadung Racun 2 buah.
- Deterjen/Sabun Colek sedikit.
- Air 20 liter.
Cara membuat :
- Daun mimba dan umbi gadung ditumbuk halus, ditambah
deterjen/sabun colek aduk
dengan 20 liter air, endapkan 24 jam, saring dan dapat
disemprotkan pads tanaman.
Bahan :
- Limbah daun tembakau 200 kg.
Cara membuat :
- Dihancurkan/ditumbuk dihaluskan, cara aplikasi tumbuhan
dan tembakau ditaburkan
bersama pemupukan untuk 1 hektar. Limbah dan tembakau
itu baik untuk mengendalikan
penyakit karena jamur, bakteri dan mematoda.
6) Ramuan untuk Mengendalikan Tikus
Bahan :
- Umbi Gadung Racun 1 kg.
- Dedak padi. 10 kg.
- Tepung ikan 1 ons.
- Kemiri sedikit.
- Air sedikit.
Cara membuat :
- Umbi dikupas, dihaluskan, semua bahan dicampurkan
tambah air dibuat pelet. Sebarkan
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 26
pelet dipematang sawah tempat tikus bersarang.
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 27
DAFTAR PUSTAKA
Koswara Wijaya, Ir.
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 28
KETERANGAN TIM PENULIS
Tim penulis merupakan mahasiswa Jurusan Tanah, Fakultas
Pertanian, Universitas Brawijaya yang melaksanakan kegiatan Kuliah
Kerja Profesi (KKP) di Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung,
Kabupaten Malang, Jawa Timur. KKp merupakan implementasi dari
kegiatan perkuliahan berupa pengabdian kepada masyarakat yang
cenderung mengarah pada keprofesian dari tim penulis di bidang
pertanian khususnya ilmu tanah.
Anggota dari tim penulis terdiri dari tujuh orang mahasiswa yaitu
Ahmad Yusuf, Gilang Indra Bayu, Jansinar Purba, Lukdatul Wardah,
Muh. Muhlisin, dan M. Rizky Affandi dengan ketua tim penulis Indah
Ayu Wardhani. Tim penulis merupakan mahasiswa aktif semester 6
yang telah mendapatkan berbagai ilmu di bidang pertanian baik secara
materi maupun praktek.
Tim penulis merupakan mahasiswa yang telah aktif melakukan
observasi wilayah, survey tanah dan evaluasi lahan di beberapa
wilayah selain Desa Pandansari Lor melalui kegiatan-kegiatan
akademik berupa praktikum lapang, fieldtrip, studi lapang, dan
dilanjutkan dengan analisa laboratorium di Jurusan Tanah, Fakultas
Pertanian, Universitas Brawijaya.
Inspirasi tim penulis muncul seiring dengan permasalahan yang
ada di Desa Pandansari Lor saat dilaksanakannya KKP selama 1 bulan
(14 Juli-14 Agustus 2009). Tim penulis melihat dan menganalisa
permasalahan kompleks yang ada di Desa Pandansari Lor antara lain
degradasi lahan, hama dan penyakit tanaman, minimnya persediaan
pupuk kimia, dan belum optimalnya potensi desa untuk pupuk organik.
Permasalahan tersebut pada kenyataannya bermuara pada belum
teroptimalkannya potensi Desa Pandansari Lor. Untuk itu tim penulis
menyajikan tulisan ini untuk selanjtnya dapat digunakan sebagai acuan
dalam pemanfaatan potensi desa guna mengatasi permasalahan yang
ada di masa yang akan datang.
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 29
Tim penulis berasal dari berbagai kota yang berbeda di Indonesia
namun saat ini tim penulis berdomisili di kota Malang selama
menempuh pendidikan S1 Ilmu Tanah di Fakultas Pertanian,
Universitas Brawijaya. Berikut biodata singkat tim penulis :
AHMAD YUSUF
Tempat/tanggal lahir : Bojonegoro, 17 Juli 1988
Alamat asal : Jl. Cepu No. 131
Ds. Malo , Kec. Malo, RT 03/ RW 02
Kab. Bojonegoro, Jawa Timur
Alamat di Malang : Jl. Kerto Sari No. 13 Ketawanggede
Kel. Lowokwaru, Malang, Jawa Timur
No. telepon / HP : 085230730267
Email / website : [email protected]
GILANG INDRA BAYU
Tempat/tanggal lahir : Sidoarjo,
Alamat asal :
Alamat di Malang :
No. telepon / HP :
Email / website :
INDAH AYU WARDHANI
Tempat/tanggal lahir : Malang, 14 Pebruari 1989
Alamat asal : Perumdin Jasa Tirta
Jl. Kedondong Blok C-4 Karangkates
Kec. Sumberpucung, Kabupaten Malang
Jawa Timur - 65165
Alamat di Malang : Jl. Gading 48 Malang - 65115
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 30
No. telepon / HP : 085334036999
Email / website : [email protected]
ayucities.blogspot.com
JANSINAR PURBA
Tempat/tanggal lahir : Pematang Siantar, 2 Januari 1989
Alamat asal : Perumnas Batu VI
Jl. Langsat Raya No. 26
Pematang Siantar, Sumatera Utara
Alamat di Malang : Jl. Kerto Rahayu Dalam No. 50 A
Malang, Jawa Timur
No. telepon / HP : 085746565745
Email / website : [email protected]
LUKDATUL WARDAH
Tempat/tanggal lahir :
Alamat asal :
Alamat di Malang :
No. telepon / HP :
Email / website :
MUH. MUHLISIN
Tempat/tanggal lahir : Tuban, 22 Juni 1986
Alamat asal : Cendoro, Palang Tuban
Alamat di Malang : Jl. Semanggi Barat No. 18 Malang
No. telepon / HP : 08980397986
Email / website : [email protected]
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 31
M. RIZKY AFFANDI
Tempat/tanggal lahir : Sidoarjo, 18 Agustus 1987
Alamat asal : Perum Trosobo Utama
Blok 3F No. 9 Sidoarjo
Jawa Timur - 61257
Alamat di Malang : Jl. Sumbersari Gang 4 No. 62C
Malang, Jawa Timur
No. telepon / HP : 085645951551
Email / website : [email protected]
m-rizky-affandi.blogspot.com
GO ORGANIC FOR SUSTAINABLE AGRICULTURE SYSTEM 32