ppc agregat dan mps

40
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI MODUL 3 “Perencanaan Agregat dan Jadwal Induk Produksi” Disusun Oleh Kelompok 5: Micco Habby (41.14.003) Gandi Sopian (41.14.010) Haider Ali Hatim (41.14.017) Elma T. Rumles (41.14.023) LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

Upload: ally-xavier

Post on 10-Jul-2016

308 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: PPC Agregat dan MPS

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

MODUL 3“Perencanaan Agregat dan Jadwal Induk Produksi”

Disusun Oleh Kelompok 5:

Micco Habby (41.14.003)

Gandi Sopian (41.14.010)

Haider Ali Hatim (41.14.017)

Elma T. Rumles (41.14.023)

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM JAKARTA

2016

Page 2: PPC Agregat dan MPS

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas

Laporan Modul 3 ini, laporan ini disusun untuk membuat mahasiswa lebih

memahami secara rinci seluk-beluk praktikum beserta manfaatnya secara teoritis,

tujuan lainnya ialah agar mahasiswa mampu menganalisa secara keseluruhan

tindakan dari proses produksi dan nantinya akan dapat menemukan

kecacatan/kekurangan secara metode maupun konsep.

Perencanaan dan Pengendalian Produksi/Planning and Production

Control (PPC) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh di studi

Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Islam Jakarta. Laporan ini disusun

sebagai pelengkap praktikum yang telah dilaksanakan. Pada kesempatan ini kami

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan moril maupun

materil kepada :

1. Bapak Ir. Mulki Siregar, MT selaku Dosen PPC.

2. Sdr/i, Nurhidayati Odini, Muhammad Zabar dan Azhar Fadzilah selaku

pembimbing dan asisten Laboratorium Sistem Produksi.

3. Teman-teman angkatan 2014 yang telah memberikan saran serta bantuan

semangat.

4. Dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan

praktikum ini.

i

Page 3: PPC Agregat dan MPS

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik

dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat kurang pengetahuan dan

pengalaman kami. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dan

atau dapat memperbaiki laporan ini akan sangat kami harapkan.

Akhir kata, kami berharap laporan ini dapat memberi banyak manfaat

bagi penyusun pada khususnya, dan juga berguna bagi orang lain atau pembaca

pada umumnya.

Jakarta, 24 April 2016

Tim Penyusun

ii

Page 4: PPC Agregat dan MPS

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1

1.1. Latar Belakang...............................................................................1

1.2. Rumusan Masalah..........................................................................2

1.3. Tujuan.............................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI...................................................................3

2.1. Agregasi dan Disagregasi...............................................................3

2.2. Rencana Agregasi...........................................................................5

2.2.1. Proses Keputusan Dalam Rencana Produksi Agregat................7

BAB III DATA DAN PENGAMATAN..................................................8

3.1. Data Umum Produksi.....................................................................8

3.2. Data Production Planning...............................................................8

3.3. Peramalan Permintaan....................................................................9

3.4. Jumlah Produksi.............................................................................9

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA..............................10

4.1. Pengolahan Data...........................................................................10

iii

Page 5: PPC Agregat dan MPS

4.1.1. Production Planning.................................................................10

4.1.2. Peramalan Permintaan..............................................................11

4.1.3. Jumlah Produksi.......................................................................11

4.1.4. Metode Tabel...........................................................................11

4.1.5. Master Production Planning (MPS).........................................12

4.1.6. Transportation Land.................................................................13

4.1.7. Jadwal Produksi Harian............................................................14

4.2. Analisa Data.................................................................................14

4.2.1. Production Planning.................................................................14

4.2.2. Peramalan Permintaan..............................................................15

4.2.3. Jumlah Produksi.......................................................................15

4.2.4. Metode Tabel...........................................................................16

4.2.5. Master Production Schedule (MPS).........................................16

4.2.6. Transportation Land.................................................................17

4.2.7. Jadwal Produksi Harian............................................................17

BAB V PENUTUP..................................................................................18

5.1. Kesimpulan...................................................................................18

5.2. Saran.............................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................20

LAMPIRAN............................................................................................21

iv

Page 6: PPC Agregat dan MPS

v

Page 7: PPC Agregat dan MPS

BAB IPENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Perkembangan industri tidak terlepas dari bagaimana cara memproduksi

suatu produk, di mana perusahaan biasanya mengalami kesulitan dalam

merencanakan dan mengidentifikasi kuantitas dari suatu barang dengan periode

waktu tertentu, oleh sebab itu perusahaan memerlukan penjadwalan produksi

yang terencana dan tepat karena berkaitan dengan permintaan konsumen.

Data untuk menunjang suatu kebutuhan produksi salah satunya

dibutuhkan suatu data peramalan, dengan adanya data peramalan maka resources

yang terbatas seperti bahan baku, tenaga kerja, hari kerja dan biaya akan

dimaksimalkan penggunaannya, dan hal ini membutuhkan suatu perencanaan

jadwal induk produksi.

Jadwal Induk Produksi juga harus mengetahui secara akurat berapa

banyak inventori yang tersedia dan menentukan berapa banyak yang harus

dipesan, rencana produksi memberikan sekumpulan batasan kepada JIP. Jadwal

Induk Produksi harus menjumlahkannya untuk meningkatkan tingkat produksi,

inventori, dan sumber-sumber daya lain dalam rencana produksi itu, data

perencanaan yang berkaitan dengan aturan-aturan tentang lot-sizing yang harus

digunakan, stok pengaman (safety stock), dan waktu tunggu (lead time) dari

masing-masing item atau barang yang biasanya tersedia dalam file induk dari

barang atau item (item master file), dan informasi-informasi dari RCCP berupa

1

Page 8: PPC Agregat dan MPS

kebutuhan kapasitas untuk mengimplementasikan jadwal induk produksi menjadi

salah satu input atau masukan bagi MPS / JIP

Perencanaan agregat yang merupakan bagian dari jadwal induk produksi,

merupakan perencanaan yang dibuat untuk menentukan total permintaan dari

seluruh elemen produksi dengan menggunakan sumber daya yang ada sehingga

mampu mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia yang dimiliki

oleh perusahaan. Apa yang pertama-tama diperlukan untuk perencanaan agregat

adalah penyusunan satuan menyeluruh yang logis untuk mengukur output,

misalnya beberapa liter cat dalam pabrik cat, berapa kotak dalam industri bir,

berapa jam mesin dalam industri mesin, berapa tempat tidur terpakai di rumah

sakit, atau berapa lembar surat dikantor pos.

I.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu agregasi dan disagregasi produk?

2. Apa manfaat agregasi dalam pembuatan jadwal induk produksi?

3. Bagaimana jadwal induk produksi bekerja?

4. Apa saja yang harus diperhatikan dalam penyusunan jadwal induk

produksi?

I.3. Tujuan

1. Memahami agregasi dan disagregasi produk beserta manfaatnya.

2. Dapat membuat jadwal induk produksi yang sesuai kebutuhan

perusahaan.

3. Dapat menganalisa dan memperbaiki jadwal induk produksi yang

telah ada.

2

Page 9: PPC Agregat dan MPS

BAB IILANDASAN TEORI

II.1. Agregasi dan Disagregasi

Perencanaan produksi adalah pernyataan rencana produksi ke dalam

bentuk agregat. Perencanaan produksi ini merupakan alat komunikasi antara

manajemen teras (top management) dan manufaktur. Di samping itu juga,

perencanaan produksi merupakan pegangan untuk merancang jadwal induk

produksi. Beberapa fungsi lain dari perencanaan produksi adalah:

1. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap

rencana strategis perusahaan.

2. Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi.

3. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.

4. Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan

membuat penyesuaian.

5. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan

rencana strategis.

6. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan Jadwal Induk Produksi.

3

Page 10: PPC Agregat dan MPS

Adapun tujuan dari perencanaan produksi adalah:

1. Sebagai langkah awal untuk menentukan aktivitas produksi yaitu

sebagai referensi perencanaan lebih rinci dari rencana produksi

agregat menjadi item dalam jadwal induk produksi.

2. Sebagai masukan rencana sumber daya sehingga perencanaan sumber

daya dapat dikembangkan untuk mendukung perencanaan produksi.

3. Meredam (stabilisasi) produksi dan tenaga kerja terhadap fluktuasi

permintaan.

Perencanaan produksi dinyatakan dalam kelompok produk atau famili

(agregat). Satuan unit yang dipakai bervariasi dari satu pabrik ke pabrik lain. Hal

ini bergantung dari jenis produk seperti: ton, liter, kubik, jam mesin atau jam

orang. Jika satuan menit sudah ditetapkan maka faktor konversi harus ditetapkan

sebagai alat komunikasi dengan departemen lainnya seperti departemen

pemasaran dan akuntansi. Pengendalian manufaktur melibatkan seluruh aktivitas

mulai dari pemasukan bahan mentah sampai menjadi produk jadi. Termasuk di

antaranya accounting, order entry, pelayanan pelanggan, logistik, budgeting, dan

perencanaan strategi dalam manufaktur. Keterpaduan semua hal ini sering disebut

dengan MRP II (Manufacturing Resource Planning), yang keterkaitannya dapat

dilihat pada bagan di bawah ini:

4

Page 11: PPC Agregat dan MPS

Aktivitas-aktivitas dalam perencanaan produksi meliputi perencanaan

proses, jadwal induk produksi, perencanaan kebutuhan material, perencanaan

kapasitas, dan pengendalian aktivitas produksi (shop floor). Dalam penjabaran

lebih lanjut, maka perencanaan manufaktur diuraikan menjadi proses apa saja

yang harus dikerjakan, siapa pelaksananya, kapan, di mana dan perkiraan ongkos

yang ditimbulkan.

II.2. Rencana Agregasi

Rencana produksi agregasi adalah suatu kegiatan perencanaan untuk

menetapkan terlebih dahulu jumlah barang yang akan di buat dalam kegiatan

produksi dan kemudian menentukan sumber daya yang akan digunakan untuk

mencapai produksi yang sesuai permintaan pasar. (pardede, Pontas M.

5

Page 12: PPC Agregat dan MPS

Manajemen produksi dan operasi, Hal 404). Perencanaan agregat meningkatkan

kisaran alternatif untuk pemanfaatan kapasitas yang dapat dipertimbangkan

manajemen, dan yang dibutuhkan pertama-tama adalah Pengembangan unit total

yang logis untuk mengukur keluaran.(buffa. Elwoods dan Karin rakesh k

manajemen produksi dan operasi modern, Hal 260)

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam suatu perencanaan produksi

agregasi adalah :

1. Pengukuran satu ukuran (agregasi)

2. Sasaran perencanaan

3. Peramalan

4. Penyesuaian jangka panjang.

Unsur-unsur penentu daya kerja yang dapat di ubah atau disesuaikan

terhadap gelombang perubahan tingkat produksi adalah :

1. Tenaga kerja manusia

2. Bahan-bahan baku dan bahan-bahan pembantu

3. Barang/modal.

Pilihan menyangkut produksi agregasi, tenaga kerja, dan tingkat

kesediaan mempengaruhi biaya Relevan. Biaya-biaya ini perlu diidentifikasikan

dan diukur sehingga berbagai alternatif rencana agregasi dapat di evaluasi

berdasarkan kriteria biaya total. Beberapa biaya yang mungkin relevan adalah :

1. Biaya Gaji

2. Biaya lembur, gilir kerja kedua, dan sub-kontrak

3. Biaya merekrut dan memberhentikan pekerja

6

Page 13: PPC Agregat dan MPS

4. Biaya kelebihan sediaan dan tunggakan pesanan

5. Biaya perubahan tingkat produksi

Pada umumnya terdapat beberapa siasat/strategi penyesuaian yang dapat

digunakan di dalam pembuatan rencana produksi agregat yaitu ;

1. Penyesuaian tenaga kerja

2. Penyesuaian tingkat penggunaan tenaga kerja manusia

3. Penyesuaian tingkat sediaan barang jadi.

II.2.1. Proses Keputusan Dalam Rencana Produksi Agregat

Pembuatan rencana produksi agregasi dilakukan dengan

mempertimbangkan berbagai jenis biaya yang berkaitan di mana hal yang

terpenting di antaranya ialah :

1. Biaya penanganan sediaan

2. Biaya perubahan tingkat produksi

3. Biaya kerja lembur

Biaya-biaya lain yang juga harus dipertimbangkan adalah :

1. Kerugian Karena tidak dapat memenuhi permintaan,

2. Biaya tetap yang harus ditanggung apabila tingkat produksi berada di

bawah daya kerja terbaik.

7

Page 14: PPC Agregat dan MPS

BAB IIIDATA DAN PENGAMATAN

III.1. Data Umum Produksi

Data umum produksi merupakan data utama dalam perencanaan dan

pengendalian produksi.

waktu kerja = 8 jam/harijumlah pekerja = 12 orangbiaya prod. Regular time = 750/jam.orangbiaya overtime = 150% biaya regular timebiaya subkontrak = Rp 2500,00biaya inventory = Rp 150/unit bulanbiaya materian = Rp 1300,00/unitbiaya back order = Rp 1000,00/unitkapasitas regulartime = 30/unit bhn baku/jamkapasitas overtime = 20% kap.regulartimekapasitas subkontrak = 10% kap.regulartimekap. backorder pada bulan ke-12 = 0biaya untuk bln ke-12 = Rp 10.000,00/unit

III.2. Data Production Planning

Data Produksi yaitu perencanaan produksi yang akan dibuat, dimulai dari

periode 1 sampai dengan akhir periode, dengan sisa inventori dan perubahan

inventori = 0. Berdasarkan pengamatan terhadap data yang ada, didapat sebuah

gambaran bahwa data selama kurun waktu 12 bulan total perencanaan produksi

sebesar 1841,332 dengan faktor konversi agregatnya yaitu: 1 toy train adalah 40

cm3 bahan baku, 1 toy car adalah 12 cm3 bahan baku, 1 robot adalah 75 cm3 bahan

baku.

8

Page 15: PPC Agregat dan MPS

Bulan P P Bulan P P Faktor Konversi

Januari 131.4119 Juli155.447

3

Februari 135.4178 Agustus

159.4532 1 Toy Train = 0.0040 m3

Maret 139.4237 September163.459

1 1 Toy Car = 0.0012 m3

April 143.4296 Oktober 167.465 1 Robot = 0.0075 m3

Mei 147.4355 Nopember171.470

9

Juni 151.4414 Desember175.476

8

III.3. Peramalan Permintaan

Selama kurun waktu 12 bulan total perencanaan produksi sebesar 872,562

dengan faktor konversi, yaitu: 1 toy train adalah 0,1250 m3 bahan baku, 1 toy car

adalah 0,189 m3 bahan baku, 1 robot adalah 0,0811 m3 bahan baku.

Bulan P P Bulan P P Faktor ProporsiJanuari 55.383 Juli 76.215Februar

i 50.175 Agustus 71.007 1 Toy Train 0.125 m3 /unitMaret 65.799 September 81.423 1 Toy Car 0.189 m3 /unitApril 60.591 Oktober 86.631 1 Robot 0.811 m3 /unitMei 68.403 Nopember 86.631

Juni 68.049 Desember102.25

5

III.4. Jumlah Produksi

Jumlah produksi merupakan hasil perencanaan produksi pada permintaan

produk yang dimulai dari periode 1 sampai dengan akhir periode.

9

Page 16: PPC Agregat dan MPS

Bulan Demand Bulan Demand

Januari 4107 Juli 4858Februari 4232 Agustus 4983

Maret 4357 September 5108April 4482 Oktober 5233Mei 4607 Nopember 5358Juni 4733 Desember 5484

10

Page 17: PPC Agregat dan MPS

BAB IVPENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

IV.1. Pengolahan Data

Pada pengerjaannya, pengolahan data dilakukan dengan cara

pengumpulan data terlebih dahulu. Setelah itu, baru diadakan penganalisaan yang

berkelanjutan mengenai production planning, peramalan permintaan, jumlah

produksi, metode tabel, Master Production Planning (MPS), transportation land

dan jadwal produksi harian. Untuk itu diadakan penghitungan yang mengacu pada

data yang sudah ada.

IV.1.1. Production Planning

Production planning adalah proses yang terjadi dalam bisnis manufaktur

atau lainnya yang memastikan bahwa bahan baku yang cukup, staf dan keperluan

lainnya yang diperlukan diperoleh dan siap untuk membuat suatu produk jadi,

sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pada dasarnya fungsi dasar yang

harus dipenuhi oleh aktivitas production planning adalah:

1. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah

produk sebagai fungsi dari waktu.

2. Menetapkan jumlah dan saat pemesanan bahan baku serta komponen

secara ekonomis dan terpadu.

3. Menetapkan keseimbangan antara tingkat kebutuhan produksi teknik

pemenuhan pesanan, serta memonitor tingkat persediaan produk jadi

11

Page 18: PPC Agregat dan MPS

setiap saat, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan

melakukan revisi atas rencana produksi pada saat yang ditentukan.

4. Membuat jadwal produksi penugasan, pembebanan mesin dan tenaga

kerja yang terperinci sesuai dengan ketersediaan kapasitas dan

fluktuasi permintaan pada suatu periode.

IV.1.2. Peramalan Permintaan

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa

yang akan datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas,

waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang

ataupun jasa. Pada dasarnya peramalan permintaan dilakukan berdasarkan salah

satu dari tiga jenis informasi.

IV.1.3. Jumlah Produksi

Jumlah produksi adalah jumlah output yang dapat diproduksi atau

dihasilkan dalam satuan waktu tertentu. Jumlah produksi tersebut dapat ditentukan

berdasarkan kapasitas sumber daya yang dimiliki antara lain: kapasitas mesin,

kapasitas tenaga kerja, kapasitas bahan baku, kapasitas modal. Jumlah produksi

juga berkaitan erat dengan skedul atau jadwal produksi yang tertuang dalam

jadwal produksi induk (master production schedule), karena jadwal produksi

induk mencerminkan apa dan berapa yang harus diproduksi dalam jangka waktu

tertentu.

IV.1.4. Metode Tabel

12

Page 19: PPC Agregat dan MPS

Metode tabel adalah prakiraan permintaan dengan cara menyesuaikan

rata-rata produksi, tingkat penggunaan tenaga kerja, tingkat persediaan, lembur,

kerja sama atau variabel lain permintaan yang dapat dikendalikan. Di dalamnya

hanya terdapat bulan hasil peramalan, reguler time days, reguler time product,

jumlah produksi, ongkos reguler time product, ongkos overtime dan ongkos total.

IV.1.5. Master Production Planning (MPS)

DATA:

Family Item Proporsi Item dlm Family (Pi)

Waktu Siklus

Inv. on Hand Awal

Mainan Kayu Toy Train 12,9% 0,7148 0Toy Car 19,4% 1 0Robot 80,6% 1 0Jumlah 112,9%

Jumlah shift = 2Jumlah jamkerja/shift = 8Jumlah hari kerja efektif/bulan = 20Jumlah mesin = 4

Rata-rata peramalan demand family (D) :4795,13594

Kapasitas Total = 76800Master Production Planning (MPS) adalah schedule produksi jadi untuk

periode mendatang yang dirancang berdasarkan pesanan pelanggan atau ramalan

permintaan.

Kapasitas total (menit) = S Shift x S jam kerja/shift x S hari kerja efektif/bulan x S mesin x 60

13

Page 20: PPC Agregat dan MPS

PROSES DISAGREGASI:

Family Item Pi (%) Wsi Di = D x Pi Di x WsiKapasitas

Lead TimeItem Satuan

Mainan Kayu

Toy Train 12,9% 71,5% 74031,0% 52917,4% 990720,0% 1386010,1% 0,05341304

Toy Car 19,4% 100,0% 111333,5% 111333,5% 1489920,0% 1489920,0% 0,07472446

Robot 80,6% 1 462550,4%4625,50355

86190080,0% 61900,8 0,07472446

Periode

Hasil Agregat P.

(unit bahan baku)

Demand T.T(unit

b.baku)

Demand T.T(unit item)

Demand T.C(unit

b.baku)

Demand T.C

(unit item)

Demand Robot(unit b.baku)

Demand Robot

(unit item)

1 4387 566 141484 851 709246 3536 4714662 4596 593 148218 892 743003 3704 4939063 4815 621 155272 934 778368 3881 5174144 5044 651 162663 978 815415 4065 5420415 5284 682 170405 1025 854226 4259 5678406 5535 714 178516 1074 894885 4462 5948687 5799 748 187012 1125 937478 4674 6231818 6075 784 195914 1179 982099 4896 6528439 6364 821 205238 1235 1028844 5129 68391610 6667 860 215007 1293 1077813 5374 71646811 6984 901 225241 1355 1129113 5629 75056912 7317 944 235961 1419 1182855 5897 786294

IV.1.6. Transportation Land

Transportation land ini dilakukan dengan menggunakan bantuan tabel

transportasi sebagaimana terlihat pada tabel di atas. Terdapat beberapa informasi

14

Page 21: PPC Agregat dan MPS

penting yang perlu diketahui sebelum menggunakan tabel transportation land

tersebut, yaitu:

1. Hitung terlebih dahulu total permintaan seluruh produk selama horison

perencanaan.

2. Hitung terlebih dahulu kapasitas yang tersedia uantuk tiap pilihan produksi.

IV.1.7. Jadwal Produksi Harian

Jadwal produksi harian berisi tentang jadwal-jadwal yang dilakukan

setiap hari yang sebelumnya dilakukan rencana produksi-produksi terlebih dahulu

dari bulan Januari awal sampai dengan bulan Desember akhir.

IV.2. Analisa Data

Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan pengelolaan data untuk

memperoleh data-data lain yang diperlukan, maka kita dapat menganalisa data

yang telah diolah dari pengolahan data yang sudah ada.

IV.2.1. Production Planning

Production planning yaitu menetapkan tingkat keluaran rata-rata yang

memenuhi kebutuhan tahunan. Production planning dibuat berdasarkan data

peramalan permintaan produk masa lalu.Adapun maksud dari production

planning yang utama yaitu menghaluskan atau meredam gangguan produksi yang

disebabkan fluktuasi permintaan.

15

Page 22: PPC Agregat dan MPS

Analisa yang tepat yang harus diberikan terhadap production planning

yaitu production planning untuk bulan Desember sebesar 466.79351, lebih

banyak membutuhkan bahan baku dikarenakan kesulitan yang dihasilkan oleh

bulan Januari sebesar 93.406232, dibandingkan dengan bulan-bulan yang lainnya,

hal ini berdampak pada besarnya nilai producton planning yang dicatat dalam

bagian tersebut, jadi dirasa sangat perlu untuk mengadakan iterasi.

IV.2.2. Peramalan Permintaan

Di dalam peramalan permintaan, permintaan produk atau jasa jarang

konstan selama beberapa bulan. Syarat mutlak penyusunan jadwal induk produksi

ialah ketersediaan peramalan.

Misalnya pada contoh hasil data praktikum peramalan permintaan yang

kita dapatkan, jumlah total bulan-bulan yang didapat mulai dari bulan Januari

sampai dengan bulan Desember adalah sebesar 4166.30617. Untuk meramalkan

suatu permintaan tidak hanya pada bulan-bulan tertentu saja, jadi harus

keseluruhan tingkat produk dalam satu lintas produk. Jika peramalan itu sudah

akurat maka ramalan permintaan tersebut dianggap sudah pasti selama periode

perencanaan itu. Sesuai dengan metode yang dipakai dari parameter peramalan,

yaitu metode linier maka didapat formulasi peramalan Y = 4,0059X + 47,288.

Setelah itu, dimasukkan nilai x pada formulasi tersebut, di mana x merupakan

periode yang ditentukan. Contoh, data production planning pada bulan ke-1:

Y=4,0059 x+47,288

16

Page 23: PPC Agregat dan MPS

Y=4,0059(1)+47,288=51,2939=52

IV.2.3. Jumlah Produksi

Dari hasil data pengamatan yang kami peroleh, analisa yang kami lakukan

yaitu pada bulan Januari jumlah permintaan sebesar 4107 unit/bulan lebih sedikit

dibandingkan dengan jumlah permintaan pada bulan Desember yaitu sebesar 5484

unit/bulan, hal ini dikarenakan oleh reguler time days, reguler time product dan

overtime product dan juga karena perbedaan material yang dibutuhkan oleh setiap

produk.

IV.2.4. Metode Tabel

Dari hasil penelitian metode tabel yang kami dapatkan, hasil peramalan

dan jumlah produksi yang dimulai pada bulan Januari sampai bulan Desember

makin lama makin bertambah ongkos produksinya, yaitu misalkan pada hasil data

penelitian kami, pada bulan Januari ongkos reguler time produksi sebesar

9462956,8 dan ongkos overtime sebesar 379766,3 dengan ongkos total 9842723,1

sedangkan pada bulan Desember ongkos reguler time produksi sebesar

12635629,6 dan ongkos overtime sebesar 506673,2 dengan ongkos total

13142302,78 semuanya ini tergantung pada faktor permintaan dan material yang

dibutuhkan dari setiap produk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.

IV.2.5. Master Production Schedule (MPS)

Pada data MPS dari hasil penelitian kami, rata-rata peramalan

permintaan family sebesar 4795,1359 dengan kapasitas total 76800, dengan hasil

17

Page 24: PPC Agregat dan MPS

tersebut maka diperoleh proses disagregasi pada family mainan kayu tersebut.

Pada periode pertama hasil agregat produk diperoleh 4107 unit bahan baku

dengan bobot permintaan 3310 unit bahan baku dan bobot permintaan 441325

unit item, sedangkan untuk periode selanjutnya bobot permintaan makin

bertambah yaitu pada periode keduabelas bobot permintaan sebesar 589310 unit

item. Pertambahan bobot permintaan tersebut dikarenakan banyaknya permintaan

dari bahan baku dan material produk itu sendiri. Untuk kapasitas total dapat kami

rumuskan sebagai berikut:

Kapasitas Total= ∑shift × ∑jam kerja/ shift × ∑hari kerja efektif /bulan × ∑mesin × 60

IV.2.6. Transportation Land

Pada transportation land terdapat sumber produksi yaitu jam normal, jam

lembur, dan subkontrak dan juga terdapat biaya regular time, biaya overtime,

kapasitas tidak terpakai, kapasitas tersedia dan ongkos total. Dalam data penelitian

kami, kami dapat menganalisanya yaitu setiap periode baik periode 1 sampai

periode 12 masing-masing periode mendapatkan kapasitas yang berbeda-beda

serta mendapatkan ongkos total yang berbeda pula, hal ini disebabkan karena

kebutuhan dari bahan baku produksi permintaan itu sendiri. Untuk biaya regular

time dan biaya overtime juga mendapatkan ongkos total yang berbeda pula. Setiap

bulan awal atau bulan Januari sampai dengan bulan akhir atau Desember akan

terjadi kenaikan overtime. Misalkan pada bulan Januari, hasil peramalan sebesar

4107 dan terjadinya overtime product sebesar 0 dibandingkan dengan bulan

Desember, hasil peramalan sebesar 5484 dan terjadinya overtime product sebesar

0.

18

Page 25: PPC Agregat dan MPS

IV.2.7. Jadwal Produksi Harian

Pada penjadwalan produksi harian, pada hasil penelitian data yang kami

peroleh rata-rata setiap bulannya itu ongkos/perharinya sama, maksudnya setiap

tanggal satu sampai tanggal seterusnya baik regular time produk, ongkos material,

regular time cost serta ongkos perhari mempunyai kesamaan ongkos setiap

harinya. Menurut analisa kami, untuk setiap hari dalam sebulan tidak ada

perubahan didalam penjadwalan produksi, artinya permintaan untuk setiap produk

stabil.

19

Page 26: PPC Agregat dan MPS

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Proses agregasi (aggregation) ialah pengelompokan beberapa jenis item

menjadi produk famili. Sedangkan proses disagregasi (disaggregation) adalah

proses derivasi produk famili menjadi item.

Kegunaan Klasifikasi Pengumpulan data dan atau metode mengorganisasi

data yang telah dikumpulkan sebagai agregasi dan disagregasi bertujuan untuk

memberi makna pada suatu set data untuk maksud analisis termasuk untuk

penyusunan indeks, penyusunan klasifikasi dari berbagai variabel yang berbeda,

model pengembangan atau revisi, klasifikasi yang terkait menyajikan data statistik

dengan lebih lengkap, membuat perbandingan dan mengkomunikasikan informasi

antara data pada tingkat yang lain.

Jadwal induk produksi (master production schedule) merupakan

gambaran atas periode perencanaan dari suatu permintaan, termasuk peramalan,

backlog, rencana suplai/penawaran, persediaan akhir, serta kuantitas yang

dijanjikan tersedi. MPS disusun berdasarkan perencanaan produksi agregat dan

merupakan kunci penghubung dalam rantai perencanaan dan pengendalian

produksi. MPS berkaitan dengan pemasaran, rencana distribusi, perencanaan

produksi dan perencanaan kapasitas.

20

Page 27: PPC Agregat dan MPS

V.2. Saran

Tidak ada saran tambahan yang sepesial di sini, namun sebagai bagian

dari kesimpulan maka penulis memberikan rangkuman saran yang ada dalam

makalah, saran-saran tersebut ialah sebagai berikut:

1. Pembuatan MPS memerlukan pemahaman utuh tentang agregasi dan

disagregasi produk demi kelancaran produksi, sehingga sebelum

membuat MPS, sebaiknya setiap produk yang masuk dalam rencana

produksi dibuat kategori agregasi terlebih dahulu.

2. Kategori agregasi tidak memiliki patokan tetap, sehingga disarankan

agar memilih kategori yang sesuai dengan keperluan perencanaan,

seperti agregasi harga untuk dapat menganalisa biaya, ataupun

agregasi bahan baku untuk kepentingan analisa yang lebih lengkap.

3. Disagregasi hanyalah invertase dari agregasi, sehingga lebih baik

memanfaatkan disagregasi produk sesuai dengan kategori

agregasinya.

21

Page 28: PPC Agregat dan MPS

DAFTAR PUSAKA

A.H. Nasution. (1999). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Gama Widya :

Jakarta.

Sutapa, N dan Fransiska. (2005). Model Matematis Persediaan Terintegrasi

Antara Suatu Perusahaan dan Distributornya. Modula : Jakarta

Mulki, Tim Modul. (2016). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. UID :

Jakarta

22