mps materi prof. oekan

159
METODE PENELITIAN SOSIAL Prof. Oekan .S. Abdoellah. MA. PhD 2015

Upload: teguh-anggoro

Post on 11-Jul-2016

48 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

pelajaran

TRANSCRIPT

Page 1: MPS Materi Prof. Oekan

METODE PENELITIAN SOSIAL

Prof. Oekan .S. Abdoellah. MA.

PhD

2015

Page 2: MPS Materi Prof. Oekan

2

ABOUT THE INSTRUCTOR:

OEKAN S. ABDOELLAH PH.D IS A PROFESSOR IN HUMAN ECOLOGY, FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCES-UNIVERSITY OF

PADJADJARAN-BANDUNG-INDONESIA. MY PRESENT POSITION IS A CHAIR OF INSTITUTE FOR RESEARCH AND COMMUNITY SERVICES

(LPPM) - UNIVERSITY OF PADJADJARAN.

I DID UNDERGRADUATE AT THE DEPARTMENT OF BIOLOGY-UNIVERSITY OF PADJADJARAN WITH SPECIALIZATION ON ECOLOGY.

I RECEIVED MY MA AND PHD WITH SPECIALIZATION ON HUMAN ECOLOGY FROM DEPARTMENT OF ANTHROPOLOGY, UNIVERSITY

OF CALIFORNIA, BERKELEY-USA IN 1990.

2007 : PPSA XV – LEMHANNAS, RI.

Page 3: MPS Materi Prof. Oekan

3

WORKING EXPERIENCES:

1. 1982-1996 : PROFESSIONAL ASSOCIATES, ENVIRONMENT AND POLICY INSTITUTE. EAST WEST CENTER, HAWAII-USA.

2. 1996-1997 : COORDINATOR LAND RESOURCE MANAGEMENT AGENDA 21 INDONESIA. UNDP-MINISTRY OF ENVIRONMENT.

3. 1999 : NATIONAL PROJECT DIRECTOR FOR GOOD ENVIRONMENTAL GOVERNANCE. UNDP-BAPPENAS

4. 2002 : NATIONAL PROJECT COORDINATOR FOR ASSESSMENT AGENDA 21 INDONESIA. UNDP-MINISTRY OF ENVIRONMENT

5. 2002 : MEMBER OF DELEGATION OF REPUBLIC INDONESIA FOR THE THIRD MEETING OF PREPARATORY COMMITTEE FOR THE WORLD

SUMMIT ON SUSTAINABLE DEVELOPMENT. UN-NEW YORK.

Page 4: MPS Materi Prof. Oekan

4

WORKING EXPERIENCES:

6. 2002 : MEMBER OF DELEGATION OF REPUBLIC INDONESIA FOR THE FOURTH MEETING OF PREPARATORY COMMITTEE FOR THE WORLD

SUMMIT ON SUSTAINABLE DEVELOPMENT. BALI-INDONESIA

7. 2003 : VISITING PROFESSOR AT THE INSTITUTE OF FORESTRY ECONOMICS, UNIVERSITY OF FREIBURG., GERMANY

8. 2004 : VISITING PROFESSOR AT LABORATORY OF LANDSCAPE ECOLOGY AND PLANNING, DEPARTMENT OF ECOSYSTEM STUDIES,

GRADUATE SCHOOL OF AGRICULTURAL AND LIFE SCIENCES, UNIVERSITY OF TOKYO, JAPAN.

Page 5: MPS Materi Prof. Oekan

5

9. 2004 : VISITING PROFESSOR AT THE INSTITUTE OF FORESTRY ECONOMICS, UNIVERSITY OF FREIBURG,

GERMANY

10. 2008/2009: RESEARCH FELLOW AT THE INSTITUTE FOR SOUTHEAST ASIAN STUDIES, UNIVERSITY OF KYOTO,

JAPAN.

11. 2006 – PRESENT: EDITOR FOR JOURNAL SUSTAINABLE SCIENCE, SPRINGER.

12. 2004 – PRESENT: EXTERNAL REVIEWER FOR AGROFORESTRY JOURNAL, SPRINGER

13. 2010-PRESENT: EXTERNAL REVIEWER FOR JOURNAL OF APPLIED ENERGY. SPRINGER.

Page 6: MPS Materi Prof. Oekan

6

I HAVE PUBLISHED NUMEROUS ARTICLES BOTH NATIONAL AND INTERNATIONAL. I HAVE WRITTEN A BOOK ENTITLED

INDONESIAN TRANSMIGRANTS AND ADAPTATION: AN ECOLOGICAL-ANTHROPOLOGICAL PERSPECTIVE WHICH PUBLISHED BY THE REGENTS OF THE UNIVERSITY OF

CALIFORNIA.

Page 7: MPS Materi Prof. Oekan

Daftar bacaan :

Bernard, H. Russel, 1995. Research methods in anthropology: qualitative and quantitative approaches. Second Edition. Altamira Press. Walnut Creek, London, New Delhi. Maxwell, J.A. 1996. Qualitative Research Design: An interactive approach. Sage Publications. Thousand Oaks, London, New Delhi. Creswell, John. W. 1998. Qualitative inquiry and research design: Choosing among five traditions. Sage Publications. Thousand Oaks, London, New Delhi. Creswell, John.W. 2009. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Third Edition. Sage Publications. Thousand Oaks, London, New Delhi. Denzin, Norman K. and Y.S. Lincoln, 2003. Collecting and Interpreting Qualitative Materials. Second edition. Sage Publications, Inc. Thousand Oaks, London, New Delhi.

Page 8: MPS Materi Prof. Oekan

Daftar bacaan :

Brewer, J. and A. Hunter, 2006. Foundations of Multimethod Research: Synthesizing Styles. Sage Publications. Thousand Oaks, London, New Delhi. Seale, Clive ed. 2004. Social Research Methods: A reader. Routledge Student Readers. London and New York. Boeije, Hennie, 2010. Analysis in Qualitative Research. Sage Publications inc. London. Hesse-Biber, S.N. 2010. Mixed Methods Research: merging theory with practice. The Guilford Press. USA. Alwasilah, A. Chaedar. 2002. Pokoknya Kualitatif: dasar-dasar merancang dan melakukan penelitian kualitatif. Pustaka Jaya. Jakarta. Denzin, N.K. and. Y.S. Lincoln eds. 1994. Handbook of Qualitative Research. Sage Publications. Thousand Oaks, London, New Delhi. Lynch, F. M.R. Hollnsteiner, and L. C. Covar, 1974. Data Gathering by Social Survey. Philippine Social Science Council Inc. Quezon City.

Page 9: MPS Materi Prof. Oekan

Research Process

Step 1. Identify the research problema. In general: what do you want to find out ?b. More specifically, what exactly do you want to know ?

Step 2. Make sure that the problem is researchablea. Is there really a problem present ?b. Is the research worth doing ?c. Can you do the research –is the project possible ?

Step 3. Immerse yourself in the research problem. Step 4. State your starting hypotheses and assumptions Step 5. Choose the empirical variables Step 6. Choose the research method (s) Step 7. Make a detailed research design Step 8. Collect the data Step 9. Analyze and interpret the data Step 10.Write the report

Page 10: MPS Materi Prof. Oekan

1. Identify the research problem

Merumuskan masalah penelitian ---dibangun dari fenomena empiris, teoritis atau gabungan keduanya---fenomena-fenomena menjadi latar belakang dari suatu penelitian.

Masalah tidak selalu merupakan ‘masalah’ dalam arti sebenarnya----contoh masalah ‘banyaknya jumlah penduduk miskin’ yang pandai; rendahnya kualitas layanan masalah yang betul masalah-; rendahnya jumlah suara masyarakat dalam pemilu--bisa dirumuskan menjadi research problem---yang perlu dicari penjelasannya mengapa ‘masalah’ tersebut terjadi. Faktor-faktor apa penyebabnya dst.

Untuk membantu membuat rumusan masalah penelitian ada dua pertanyaan bantu yang sangat bermanfaat: 1. What do you want to find out ? Biasanya bersifat umum---misalnya bagaimana status program pengentasan kemiskinan ? Apakah upaya pengentasan kemiskinan di perkotaan tercapai ? Dan lain-lain.

Page 11: MPS Materi Prof. Oekan
Page 12: MPS Materi Prof. Oekan
Page 13: MPS Materi Prof. Oekan
Page 14: MPS Materi Prof. Oekan

1. Identify the research problem

2. Secara lebih khusus, apa sebenarnya yang ingin kita ketahui ? Contoh pertanyaan diatas terlalu umum---perlu dilakukan penajaman pertanyaan supaya lebih spesifik/jelas. Dalam memfokuskan masalah penelitian menurut Lynch et al.,(1974) perlu dipertimbangkan tiga hal :

2.1. Topik---masalah penelitian harus dipersempit---topik pengentasan kemiskinan dipersempit pada aspek partisipasi masyarakat dalam program pengentasan kemiskinan; peran pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan; atau faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan program pengentasan kemiskinan atau program keluarga berencana dll.

Page 15: MPS Materi Prof. Oekan

1. Identify the research problem

2. 2. Purpose---setiap penelitian memiliki purpose (tujuan/maksud)---perlu diperhatikan apa purpose nya. Berdasarkan purposenya penelitian dapat dibagi menjadi tiga : exploratory, descriptive, dan explanatory. Exploratory---penelitian yang mencoba menggali topik tertentu atau memulai untuk mengenal topik/subjek studi yang relatif baru. Misal Pola-pola pengelolaan sumberdaya alam di masyarakat tradisional. Descriptive---penelitian yang mencoba menggambarkan/mendeskripsikan situasi dan peristiwa tertentu secara akurat, misalnya, penelitian tentang tingkat ketergantungan masyarakat terhadap bantuan pemerintah; tingkat putus sekolah pada kawasan kumuh diperkotaan Explanatory---penelitian yang mencoba menerangkan gejala-gejala tertentu. Misal faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam program pengentasan kemiskinan; Pengaruh latar belakang sosial ekonomi masyarakat terhadap partisipasi dalam program pengentasan kemiskinan; rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu

2.3. End-users---pihak yang akan menerima/menggunakan hasil penelitian. Kebutuhan dan kepentingan end-users harus diperhatikan pada waktu merumuskan masalah penelitian.

Page 16: MPS Materi Prof. Oekan
Page 17: MPS Materi Prof. Oekan
Page 18: MPS Materi Prof. Oekan

2. Make sure that the problem is researchable

Setelah rumusan penelitian ditetapkan dalam bentuk pertanyaan penelitian---to be sure that you know what exactly it is you are asking dan dapatkah penelitian tersebut dilakukan. Terdapat tiga pertanyaan yang perlu diperhatikan: 1. Is there really a problem present ? Untuk meyakinkan masalah tersebut ada maka masalah tersebut harus memungkinkan diteliti secara teoritis. Kedua apabila penelitian diarahkan pada suatu tindakan tertentu---penelitian tersebut harus bersifat praktis. 2. Is the research worth doing ? Apakah penelitian akan menambah to our store of knowledge, to the benefit of social science atau kemanusiaan. Relative to other research, apakah penelitian tersebut does it promise greater benefits ? 3. Can you do the research---is the project possible ? Hal ini berkaitan dengan persoalan: A. Apakah peneliti memiliki pengetahuan yang cukup tentang masalah yang mau diteliti ? B. Apakah dana yang tersedia mencukupi ? C. Apakah data yang dibutuhkan, akan dapat dikumpulkan ?

Page 19: MPS Materi Prof. Oekan

19

Page 20: MPS Materi Prof. Oekan

3. Immerse yourself in the research problem

Pada tahap ini peneliti harus melakukan kajian kepustakaan yang relevan dengan masalah penelitian yang dirumuskan. You must learn as much as you need to know about the subject ----getting acquainted with the research subject.

Pendalaman masalah penelitian yang dilakukan dengan mempelajari berbagai pustaka tentang teori/konsep atau hasil-hasil penelitian yang relevan merupakan langkah penting yang harus dilakukan----terutama dalam upaya membangun Kerangka Pemikiran dan atau hipotesis.

Page 21: MPS Materi Prof. Oekan

3. Immerse yourself in the research problem

Theories are composed of abstract ideas, concepts, and propositions that can be thought of apart from any particular set of instances and in the absence of immediate empirical referents (brewer and hunter, 2006).

because of their abstractness , theories enable us to conceive of a variety of interpretations for any given set of data.

Concepts and propositions are a theory’s components. the concepts define the phenomena being investigated. the propositions teel how and under what the general conditions those conceptually defined phenomena are thought to be related

Page 22: MPS Materi Prof. Oekan

3. Immerse yourself in the research problem

Page 23: MPS Materi Prof. Oekan

4. State your starting hypotheses and assumptions

Setelah melakukan kajian pustaka---langkah selanjutnya adalah merumuskan kerangka pemikiran dan atau hipotesis penelitian---the researcher who knows little about his/her subject will hardly be able dalam membangun kerangka pemikiran dan atau hipotesis. Kerangka pemikiran pada dasarnya adalah gagasan yang dirumuskan peneliti dari teori/konsep yang relevan dengan masalah yang diteliti sehingga memunculkan asumsi-asumsi dan proposisi yang kalau mungkin dapat dirumuskan ke dalam hipotesis. Kerangka Pemikiran harus argumentatif.

Every study, even an exploratory or descriptive one, employs some kind of hypothesis, however broad or implicit---if you have no hypothesis you have no reason for collecting data/information.

Page 24: MPS Materi Prof. Oekan

4. State your starting hypotheses and assumptions

Hypothesis penting pada penelitian explanatory---yaitu ketika peneliti mencoba mencari hubungan antar dua variabel atau lebih.

Hubungan antar variabel terdapat banyak pola hubungan misalnya:

1. Apabila terdapat X, maka akan ditemukan Y 2. Apabila terdapat X, maka tidak akan ditemukan Y 3. Apabila X meningkat, maka Y akan meningkat 4. Apabila X meningkat, maka Y akan menurun.

It is essential that the hypothesis and assumptions be expressed in language that is easily understood, with as little jargon as possible.

Page 25: MPS Materi Prof. Oekan

5. Choose the empirical variable

Pemilihan variable – variable empiris ----langkah ini sering disebut sebagai tahap conceptualization and operationalization.

Dalam langkah ini yang dilakukan adalah membuat klarifikasi atas konsep-konsep yang dibangun/ditetapkan dalam kerangka pemikiran---klarifikasi atas konsep yang dibangun adalah membuat definisi operasional dari konsep-konsep tersebut----misal apa yang dimaksud partisipasi

Page 26: MPS Materi Prof. Oekan

6. Choose the research methods

Having decided exactly what is you wanted to find out (step 1), and that it was a researchable question (step two); mengkaji literatur dan membangun kerangka pemikiran dan atau hipotesis (step 3 and 4) dan melakukan operasionalisasi konsep-konsep yang digunakan (step 5)-----langkah selanjutnya adalah menentukan metode penelitian apa yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian.

Di dalamnya termasuk bagaimana peneliti akan mengumpulkan data yang diperlukan dan lain-lain----secara umum peneliti akan dihadapkan pada pemilihan metode yang sesuai dengan pokok persoalan yang dikaji---apakah memilih metode kuantitatif, kualitatif atau gabungan keduanya.

Page 27: MPS Materi Prof. Oekan

7. Make a detailed research design

Setelah metode penelitian ditetapkan, langkah selanjutnya adalah membuat rancangan penelitian secara rinci.

1. Problem formulation---formulasi permasalahan akan mencakup latar belakang studi dan semua hal yang muncul dalam uraian pada step 1 s/d 5.

2. Data gathering plan----harus ditetapkan bagaimana pengumpulan data direncanakan---termasuk deskripsi teknik pengumpulan data, rencana sampling, instrumen penelitian, waktu penelitian dan biaya penelitian.

3. Plans for analysis----peneliti harus membuat rencana tentang bagaimana data yang terkumpul akan dianalisis.

4. Plans for reporting---peneliti harus menyiapkan rencana pelaporan hasil penelitian, kapan dan kepada siapa laporan penelitian akan diberikan dan dalam bentuk apa.

Page 28: MPS Materi Prof. Oekan

8. Collect the data and 9. Analyze and interpret the data

Langkah kedelapan adalah pengumpulan data di lapangan---if your research design was done in detail this stage of the research should follow along very smoothly.

Langkah kesembilan adalah melakukan analisis dan interpretasi data. Dalam tahap ini, termasuk di dalamnya adalah pengolahan dan penyajian data

Page 29: MPS Materi Prof. Oekan

PENGUMPULANDATA

REDUKSIDATA

TAMPILANDATA

KESIMPULAN/VERIFIKASI

INTERAKSI ANTAR KOMPONEN

(Interaksi antar komponen; Miles and Huberman, 1984)

Page 30: MPS Materi Prof. Oekan

10. Write the report

Tahap terakhir adalah penulisan laporan penelitian. Laporan penelitian yang baik akan mencakup pokok-pokok persoalan tentang: 1. Title page 2. Executive summary or abstract 3. Formulation of the problem (latar belakang studi, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian kepustakaan, kerangka pemikiran/hipotesis). 4. Methodology (including sampling design) 5. Research activities 6. Limitations of the study 7. Findings 8. Conclusions and implications 9. Recommendations (for practical actions or future research) 10. Appendices 11. Notes 12. References

Page 31: MPS Materi Prof. Oekan

MASALAH

KUANTI-TATIF

KUALI- TATIF

KERANGKA PIKIR/

HIPOTESIS

EMPI-RIK

TEORI/KONSEP

DATA ANA-LISIS

RANCANGAN PENELITIANKEPUSTAKAAN

Page 32: MPS Materi Prof. Oekan

32

Generalizatons, Abstraction,Theory

Prediction, Expectation,Hypothesis

InductiveReasoning

DeductiveReasoning

Observations,Facts,

Evidence

Observations,Facts,

Evidence

THE INDUCTIVE-DEDUCTIVE RESEARCH CYCLE(CYCLE OF SCIENTIFIC METHODOLOGY)

Sumber : Teddie & Tashakkori (2009)

Page 33: MPS Materi Prof. Oekan

Types of research designs:

Three types of designs are advanced: qualitative, quantitative, and mixed methods. Qualitative and quantitative approaches can nor be viewed as polar opposites or dichotomies-----instead, they represent different ends on a continuum (Newman and Benz, 1998 in Creswell, 2009).

Mixed methods research resides in the middle of this continuum because it incorporates elements of both qualitative and quantitative approaches (Creswell, 2009).

Page 34: MPS Materi Prof. Oekan

A FRAMEWORK FOR DESIGN-THE INTERCONNECTION OF WORLDVIEWS, STRATEGIES OF INQUIRY, AND RESEARCH

METHODS

PhilosophicalWorldviewsPostpositiveSocial constructionAdvocacy/participatoryPragmatic

Selected StrategiesOf InquaryQualitative strategies(e.g., ethnography)Quantitative strategies(e.g., experiments)Mixed methods strategies(e.g., sequential)Research Designs

QualitativeQuantitativeMixed methods

Research MethodsQuestionsData CollectionData analysisInterpretationWrite-upValidation Sumber : Creswell (2009)

Page 35: MPS Materi Prof. Oekan

PEMILIHAN METODE PENELITIAN

METODEKUANTITATI

F

METODEKUALITATIFATAU

Page 36: MPS Materi Prof. Oekan

A B C D E

THE QUAL-MM-QUAN CONTINUUM

QUAL MIXED QUAN

Sumber : Teddie & Tashakkori (2009)

Page 37: MPS Materi Prof. Oekan

PEMILIHAN METODE PENELITIAN:

The choice of research method, either quantitative or qualitative, tell us something about what we think research in the social sciences look like.

Qualitative research generally starts with the assumptions that individuals have an active role in the construction of social reality and that research methods that can capture this process of social contruction are required.

A research group would normally pose and frame research questions that fit their usual way of working. If, however, they come accross questions that cannot be answered with the methods they usually employ, they can either decide to pose these questions at all or they can employ alternative methods.....this could lead to combined quantitative and qualitative research in one single research project (Boeije, 2010)

Page 38: MPS Materi Prof. Oekan

Defining qualitative research: Qualitative research is multi-method in focus, involving an

interpretive, naturalistic approach to its subject matter. This means that qualitative researchers study things in their natural settings, attempting to make sense of or interpret phenomena in terms of the meanings people bring to them. Qualitative research involves the studied use and collection of a variety of empirical materials—case study, personal experience, introspective, life-story, interview, observational, historical, interactional, and visual texts—that describe routine and problematic moments and meaning in individuals’ lives (Denzin and Lincoln, 1994).

Similar ideas, Creswell, 1997 defined a qualitative research: Qualitative research is an inquiry process of understanding based on distinct methodological traditions of inquiry that explore a social or human problem. The researcher builds a complex, holistic picture, analyses words, reports detailed views of informants, and conducts the study in a natural setting. Creswell emphasizes on a “complex, holistic picture.” and based on distinct methodologies within traditions of inquiry.

Page 39: MPS Materi Prof. Oekan

Pendekatan kualitatif dilakukan ketika peneliti bermaksud mengungkap beberapa pokok persoalan:

1. MEMAHAMI MAKNA TERTENTU (MEANING)

Dalam hal ini, pengertian meaning mencakup kognisi, affect, intentions, atau hal-hal lain yang dimaksud oleh si peneliti sebagai perspektif partisipan.

Dalam konteks pengelolaan kawasan berbahaya Gunung Merapi, diperlukan pemahaman tentang misalnya apa “makna” kawasan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Dalam konteks pengembangan pariwisata, cultural attractions, diperlukan pemahaman tentang misalnya “makna” keberadaan hutan larangan bagi masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya. Pemahaman ini akan menjadi masukan bagi perencanaan wisata: pola kunjungan wisata, dsb

Page 40: MPS Materi Prof. Oekan
Page 41: MPS Materi Prof. Oekan

Pendekatan kualitatif dilakukan ketika peneliti bermaksud mengungkap beberapa pokok persoalan:

2. MEMAHAMI CONTEXT TERTENTU

Memahami context tertentu di mana partisipannya melakukan berbagai tindakan, dan memahami pengaruh dari context tertentu itu terhadap tindakan-tindakan mereka (partisipan).

Pengelolaan Taman Nasional Laut sering/mungkin dihadapkan pada persoalan sosial berupa “perilaku-perilaku” masyarakat yang “destruktif” terhadap kelestarian SDA yang menjadi faktor penting dalam kegiatan wisata alam. Misalnya penangkapan ikan dengan menggunakan bom/racun di kawasan terumbu karang. Dalam hal ini, perencana harus memahami mengapa hal seperti itu terjadi, dan bagaimana memecahkan persoalannya agar semua pihak “diuntungkan”.

Page 42: MPS Materi Prof. Oekan

42FOTO: PARIKESIT

Page 43: MPS Materi Prof. Oekan

43

Page 44: MPS Materi Prof. Oekan
Page 45: MPS Materi Prof. Oekan

45

Page 46: MPS Materi Prof. Oekan

Pendekatan kualitatif dilakukan ketika peneliti bermaksud mengungkap beberapa pokok persoalan:

3. MENGIDENTIFIKASI UNANTICIPATED PHENOMENA

Mengidentifikasi gejala dan pengaruh yang tidak terantisipasi sebelumnya, dan membuat teori-teori baru yang mengembangkan teori sebelumnya.

Dalam studi kuantitatif, misalnya tentang dampak ekonomi PHBM terhadap kehidupan masyarakat, sering digunakan kuesioner atau angket sebagai alat untuk mengumpulkan data. Daftar pertanyaan ini, seringkali tidak dapat menghasilkan informasi yang lengkap karena banyak gejala sosial yang tidak tercakup di dalam kuesioner yang perlu ditanyakan kepada responden. Untuk menghindari hal ini, eksplorasi dengan pendekatan kualitatif akan sangat membantu mengungkap gejala sosial apa saja yang ada dan perlu ditanyakan kepada informan untuk dilihat kecenderungannya (regularities).

Page 47: MPS Materi Prof. Oekan
Page 48: MPS Materi Prof. Oekan
Page 49: MPS Materi Prof. Oekan

Pendekatan kualitatif dilakukan ketika peneliti bermaksud mengungkap beberapa pokok persoalan:

4. MEMAHAMI PROSES

Memahami proses terjadinya berbagai peristiwa dan tindakan. Dalam hal ini ada yang menganggap bahwa yang menarik di dalam studi-studi kualitatif adalah bukan semata-mata hasil studinya (outcome) melainkan juga prosesnya, yaitu proses yang mengarah kepada terjadinya hasil (outcome).

Kajian tentang proses partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan.

Kajian tentang bagaimana proses pengembangan wisata alam/perdesaan yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaannya.

Page 50: MPS Materi Prof. Oekan
Page 51: MPS Materi Prof. Oekan
Page 52: MPS Materi Prof. Oekan
Page 53: MPS Materi Prof. Oekan
Page 54: MPS Materi Prof. Oekan
Page 55: MPS Materi Prof. Oekan

Pendekatan kualitatif dilakukan ketika peneliti bermaksud mengungkap beberapa pokok persoalan:

5. MEMBANGUN CAUSAL EXPLANATIONS

Berbeda dari pendekatan kuantitatif yang mencoba menjelaskan, misalnya "apakah dan sejauhmana variabel X menyebabkan variabel Y", penelitian kualitatif mencoba mempertanyakan "bagaimana X memainkan peranan dalam menyebabkan terjadinya Y, proses apa yang mengaitkan X dan Y".

Contoh: Dinamika sosial dan partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan irigasi.

Page 56: MPS Materi Prof. Oekan
Page 57: MPS Materi Prof. Oekan
Page 58: MPS Materi Prof. Oekan
Page 59: MPS Materi Prof. Oekan

Pendekatan kualitatif dilakukan ketika peneliti bermaksud mengungkap beberapa pokok persoalan:

6. MENDESKRIPSIKAN POLA-POLA (PATTERN) TERTENTU

Selain hal-hal diatas, pendekatan kualitatif sesuai untuk digunakan ketika penelitian memerlukan informasi yang menggambarkan pola-pola tertentu, misalnya pola relasi kekuasaan (power) di dalam suatu masyarakat, pola penguasaan dan ketergantungan terhadap sumber daya (alam/ekonomi) serta pola pengelolaannya, pola pengelolaan limbah/sampah yang dilakukan masyarakat atau industri, pola tata-niaga suatu produk pertanian, dan sebagainya. Hal-hal seperti ini, sulit atau tidak sesuai dilakukan dengan pendekatan kuantitatif.

Lebih dari itu, secara umum, menurut Patton (1990), metode kualitatif memungkinkan si peneliti untuk melakukan studi tentang issue tertentu secara mendalam dan terperinci.

Page 60: MPS Materi Prof. Oekan
Page 61: MPS Materi Prof. Oekan

Diversity in qualitative research

Qualitative researchers generally agree upon the assumptions attached to constructivism and interpretivism, but there are many nuances, traditions and specifics which cause the qualitative research practice to be very diverse :

A biographical life history—the focus is on the life of individual such as someone who has had a distinguished career or someone who lives an ordinary life

A phenomenology— the focus is on understanding a concept or phenomenon such as the psychological meaning of caring interaction and the form of study which seeks to understand the meaning of experiences of individuals about this phenomenon

Page 62: MPS Materi Prof. Oekan

Diversity in qualitative research

A grounded theory study—the focus is to generate a substantive theory one develops a theory such as a model about women surviving and coping with abuse

An ethnography—design is chosen when one wants to study the behaviors of a culture-sharing groups; a portrait which is drawn of cultural group or people

A case study—the focus is on a specific case which is examined; the in-depth study of a single case

Page 63: MPS Materi Prof. Oekan

Mutu relatif penelitian kualitatif

Bisa ditimbang dari prosesnya (bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan) dan dari produknya (gabungan dari analisis dan interpretasi data dalam naratif.

Kriteria dasar yang harus dimiliki penelitian kualitatif:

1. Adanya design penelitian---tidak dengan ‘pikiran kosong’—tidak menafikan pengetahuan sebelumnya—memiliki sejumlah pengetahuan tentang topik disekitar pengetahuan yang akan dikaji—tidak berangkat dari nol.

Page 64: MPS Materi Prof. Oekan

Mutu relatif penelitian kualitatif

2. Proses (bagaimana penelitian dilaksanakan)—prosedur penelitian harus dapat dipaparkan secara rinci dan secara ketat diikuti demi terjaminnya keabsahan dan otentisitas penelitian yang dilakukan (Maxwell, 1996)—data penelitian diambil sejauh memungkinkan, mengembangkan ‘thick description’, data yang digunakan harus otentik dan diperoleh dengan cara yang terpecaya—lengkapi dengan catatan proses.

3. Produk—kualitas dari hasil yang disajikan—empat gugus kriteria untuk menilai kualitas, resonansi, retorika, argumentasi dan aplikabilitas (Lincoln dan Guba, 1990)

Page 65: MPS Materi Prof. Oekan

Phases in a Qualitative Study

Orientation & Overview: Trying to figure out what is salient about the

phenomenon of interest Focused Exploration:

Undertaking an in-depth (retrospective, cross-sectional, &/or prospective) examination of the aspects of the phenomenon that were determined to be salient

Confirmation & Closure: Efforts to establish that their interpretations are

trustworthy (e.g., go back to check their perceptions with study participants)

Page 66: MPS Materi Prof. Oekan

Research design

Dalam merancang suatu penelitian ada lima hal penting yang harus diperhatikan (Maxwell, 1996) :

1. Tujuan penelitian (purpose) 2. Konteks konseptual (conceptual context) 3. Permasalahan/pertanyaan penelitian (research questions) 4. Metode 5. Validitas (dalam banyak kasus ditulis di bagian metode).

Page 67: MPS Materi Prof. Oekan

Hubungan antara disain penelitian dan struktur proposal (sumber Maxwell, 1996)

PROPOSALDESIGN

Purposes Conceptua

l contextResearch questions

Method

Validity

PendahuluanKonteks penelitian

Permasalahan/ pertanyaan penelitianMetode

Validitas

Page 68: MPS Materi Prof. Oekan

Overview of the qualitative research process Writing the final report

Ensuring quality

Findings

------------------------------------------

Qualitative data analysis

Data collection------------------------------------------

Ethical concernsSampling

Formulating research questions and purposeReviewing literature

Choosing a subject and approach

Source: Boeije, 2010

Page 69: MPS Materi Prof. Oekan

Latar belakang

Suatu penelitian dimulai dari ketertarikan peneliti terhadap suatu gejala atau berbagai gejala sosial—harus yakin gejala atau phenomena yang diobservasi masih aktual dan relevan untuk diteliti.

Dapat dilakukan dengan membaca literature—menyangkut penguasaan tingkat perkembangan disiplin ilmu terkait—atau melalui sumber lain seperti pakarnya

Gejala sosial tersebut dapat menjadi latar belakang dari suatu penelitian dan mendorong peneliti untuk merumuskan masalah penelitian.

Argumentasi yang mendasari nilai kegunaan penelitian dan tingkat urgensinya dilakukan penelitian—secara implisit harus terkandung dalam jiwa perumusan penelitian

Dalam bagian ini harus dinyatakan dengan jelas maksud/tujuan (purposes) dari si peneliti baik personal purposes, practical purposes, dan research purposes—ketiga tujuan tadi pada praktiknya saling tumpang tindih.

Page 70: MPS Materi Prof. Oekan
Page 71: MPS Materi Prof. Oekan
Page 72: MPS Materi Prof. Oekan
Page 73: MPS Materi Prof. Oekan

Purposes: why are you doing this study ?

The purpose of study are not only important, but primary, if your reasons for doing the study aren’t clear, it can be difficult to make any decisions about the rest of the design.

The purposes of your study are an essential part of your research design.

Two important functions of the purposes: First, they help to guide your other design decisions to ensure

that your study is worth doing, that you get out of it what you want.

Second, they are crucial to justifying your study, a key task of your proposal

Page 74: MPS Materi Prof. Oekan

Permasalahan/pertanyaan penelitian

Dalam penelitian, peneliti memulai studi dengan pengalaman empiris dan pengetahuan teoritis. Hal ini secara otomatis menghasilkan pertanyaan tertentu tentang gejala yang akan dipelajari.

Fungsi pertanyaan penelitian---untuk menjelaskan apa yang akan dipelajari atau dicoba untuk dipahami secara khusus dalam konteks disain penelitian.

Pertanyaan penelitian berfungsi :1. Membantu memusatkan perhatian studi2. Menjadi pedoman tentang bagaimana melakukan penelitian.

Pertanyaan penelitian adalah perwujudan dari perumusan masalah penelitian. Perumusan masalah penelitian biasanya menguraikan gejala sosial yang berlangsung pada kasus atau setting yang akan diteliti.....the answer to a research question is a knowledge. The research goal indicates what the knowledge obtained will be used for.

Page 75: MPS Materi Prof. Oekan

Permasalahan/pertanyaan penelitian

The research question is the central question which the researcher wants to answer by doing the research project. The research problem must sufficiently focussed and defined in order to formulate clear research questions

Qualitative inquiry allows one to answer questions about the nature of social phenomena under study rather than the prevalence of phenomena. This means that all aspects of a phenomena will be dissected and described and possibly an attempt will be made to understand how the phenomenon is built up, what the relationships are between the different parts and what influences the absence or precence of certain parts (Boeije, 2010).

From the above-mentioned it follows that qualitative research can deal with so-called descriptive questions as well as with explanatory questions (Boeije, 2010).

Page 76: MPS Materi Prof. Oekan
Page 77: MPS Materi Prof. Oekan

Permasalahan/pertanyaan penelitian

In a study into binge drinking (engineer et al., 2003), for instance, a decriptive question is ‘ what experiences do adolescents have with criminal behaviour, misbehaviour and risky behaviour during night life ?’. An explantory question in the same study is ‘how do criminal experiences of these adolescents relate to their use of alcohol and the effects of excessive alcohol use ?’

Descriptive questions deal with the “what” of social phenomena, while explanatory questions deal with the “why” of these phenomena (Boeije, 2010).

Research questions in qualitative research often start with words such as ‘how’, ‘which’, or ‘what’.

Page 78: MPS Materi Prof. Oekan

78

Reasons forConductingResearch

Identification ofContent area of

interest

Statment ofObjectives(Optional)

ResearchQuestions

QUAL QUAN

FLOWCHART DESCRIBING THE PROCESS OF GENERATING RESEARCH QUESTION

(AND HYPOTHESES) IN MM RESEARCH

ResearchHypotheses

Sumber : Teddie & Tashakkori (2009)

Page 79: MPS Materi Prof. Oekan

Source of the research problem

The suggested or assigned research problem---to ask a suggestions from a professor doing a research in an area of interest---taking on a small part of the project---a choice arrived at in this manner may not be the most interesting to you. Another variation “suggested research problem” ---availability of funding.

The technical literature---this can be stimulus to research in several ways. Sometimes it points to a relatively unexplored area or suggests a topic in need of further development.

Personal and professional experience ---a person may undergo a divorce and wonder how other women or men experienced their own divorces.

Page 80: MPS Materi Prof. Oekan
Page 81: MPS Materi Prof. Oekan

Konteks penelitian (Research context)

Bagian ini sering disebut dengan kajian pustaka, namun demikian istilah ini seringkali menyesatkan bila tidak dipahami dengan benar. Banyak peneliti berfikir bahwa bagian ini mereka harus menguraikan berbagai konsep/teori---namun seringkali tidak memahami apa relevansinya ---sehingga telaah tentang konsep/teori atau literature ini menjadi semacam tempelan yang tidak jelas kaitannya dengan penelitian.

Bahkan ada juga yang berpendapat bagian ini berfungsi untuk menunjukkan pengetahuan si peneliti tentang berbagai kepustakaan dalam area studi tertentu---panjang tetapi seringkali menjadi tidak relevan dengan pokok persoalan penelitian.

Page 82: MPS Materi Prof. Oekan
Page 83: MPS Materi Prof. Oekan

Konteks penelitian (Research context)

Kegunaan kajian pustaka (Maxwell, 1996).

Bukan semata-mata review atas sekumpulan literature---melainkan untuk memperlihatkan keterkaitan penelitian dengan teori/konsep yang ada dan atau penelitian yang telah dilakukan dan bagaimana penelitian itu akan memberikan kontribusi terhadap pemahaman suatu pokok persoalan (issues).

Untuk menjelaskan kerangka teoritis yang menjadi dasar studi.

Dari gambaran tersebut penting bahwa kajian pustaka bukan meringkas apa yang telah ada ---melainkan mendasarkan /mengkaitkan studi dengan studi-studi terdahulu yang relevan dan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai pendekatan teoritis si peneliti tentang gejala yang akan diteliti

Page 84: MPS Materi Prof. Oekan

Konteks penelitian (Research context)

Dalam penelitian kualitatif, literature termasuk teori digunakan terutama untuk memahami what is going on in the field and to discover theoritical perspectives, including proper concepts untuk melihat fenomena yang terjadi. Dalam penelitian kuantitatif, literature and previously selected theory are used to deduce hypotheses. These hypotheses or propositions are testedby means of the research.

Menurut Boeije, 2010. It is worth drawing our attention to the use of theory in both type of research. Theory here is viewed as an attempt to describe, understand and explain a certain social phenomenon....the choice of whether you test a theory or build one naturally influences how the research is carried out.

Page 85: MPS Materi Prof. Oekan

Konteks penelitian (Research context)

In practice,however menurut Boeije (2010), it is never this black and white. Quantitative research can be used to explore scientific domains and make use of an inductive approach as well, while in qualitative research existing theory can be used more deductively as a background to see whether it applies to other settings or contexts.

Banyak peneliti mengatakan bahwa reviewing previous research, and especially getting acquainted with prevailing social theories, would distort their receptiveness to new ideas and discoveries. It would block their inductive reasoning necessary to generate new theories.

Page 86: MPS Materi Prof. Oekan

Konteks penelitian (Research context)

This idea was challenged (Boeije, 2010). An argumentfor reading other people’s research is that scientific knowledge has to accumulate. If no one takes notice of previous work the wheel keeps on getting re-invented.

This is time-consuming, unethical, costly and not in the spiritof scientific work ......Taking notice of the literature does not automatically imply that the whole idea of openness to the field has been abandoned altogether (Boeije, 2010).

Researchers try to put the knowledge they extracted from the literature aside in order to approach their field work with an open mind. Bracketing is the common term of this process.

Page 87: MPS Materi Prof. Oekan

Konteks penelitian (Research context)

Gradually researchers realized that a literature search had an important function in the planning and executionof research. First of all, literature helps you to come up with a research topic. Not only does previous research provide numerous topics in your area of interest, it also shows which answers have already been given to certain questions (Boeije, 2010).

Doing a literature search allows you to identify a gap in the existing knowledge and to delineate your own research----the literature might make you aware of different angles of study, as you may have a one-sided view of your subject.

Absolutely you need literature to help you generate yor measuring instruments, whether this is a topic list for interviews or an observation scheme.

Page 88: MPS Materi Prof. Oekan

Konteks penelitian (Research context)

A literature review facilates the analysis. A theoretical framework derived from literature indicates how you will approach the research analytically. This is not to say that the framework will dictate which variables will be examined.

It is not in the nature of qualitative research to use a fixed coding scheme that constricts data collection and pre-sort data. Instead, the literature could provide a ‘skeletal framework’ (Morse, 2003).....menghasilkan ‘sensitizing concepts’ or ‘guiding concepts’. The term ‘sensitizing concepts’ was coined by Blumer (cf. Bryman, 2008).

The principle role of ;sensitizing concepts’ is in ordering the collected data, while the specification of the conceptand its clarification take place in the analytical stage. This concept clarification contributes to theory development (Boeije, 2010).

Page 89: MPS Materi Prof. Oekan

Konteks penelitian (Research context)

Letak penulisan :

Hal ini bisa dilakukan di awal; bagian terpisah dan akhir laporan (Cresswell, 1994).

Kajian pustaka di awal tulisan berfungsi untuk ‘membangun/merumuskan’ masalah penelitian; pada bagian terpisah berfungsi menjadi dasar untuk membangun kerangka studi (theoritical framework) dan di akhir tulisan berfungsi sebagai pembanding atau pertentangan (contrast) terhadap hasil studi---cara terakhir, literatur benar-benar digunakan secara induktif.

Page 90: MPS Materi Prof. Oekan

Kriteria dan cara menggunakan literatur dalam studi kualitatif

Penggunaan literaturPenggunaan literatur KriteriaKriteria Contoh tipe metode yang Contoh tipe metode yang sesuaisesuai

Literatur digunanakan Literatur digunanakan untuk “merumuskan” untuk “merumuskan” masalah di dalam bagian masalah di dalam bagian pendahuluan atau bagian pendahuluan atau bagian awal tulisanawal tulisan

Sejumlah literatur harus Sejumlah literatur harus tersediatersedia

Biasa digunakan dalam Biasa digunakan dalam setiap studi kualitatifsetiap studi kualitatif

Literatur disajikan dalam Literatur disajikan dalam bagian terpisah sebagai bagian terpisah sebagai suatu “tinjauan suatu “tinjauan kepustakaan”kepustakaan”

Pendekatan ini sesuai dan Pendekatan ini sesuai dan terutama diterima oleh terutama diterima oleh audienceaudience yang akrab yang akrab dengan pendekatan dengan pendekatan positivistpositivist

Pendekatan ini digunakan Pendekatan ini digunakan oleh studi-studi yang oleh studi-studi yang menerapkan latar menerapkan latar belakang teori dan belakang teori dan literatur yang kuat pada literatur yang kuat pada awal studi, seperti awal studi, seperti etnografi atau studi-studi etnografi atau studi-studi teori kritisteori kritis

Literatur disajikan di akhir Literatur disajikan di akhir studi; literatur menjadi studi; literatur menjadi basis untuk basis untuk membandingkan atau membandingkan atau mempertentangkan mempertentangkan temuan-temuan studitemuan-temuan studi

Pendekatan ini cocok Pendekatan ini cocok dengan proses “induktif” dengan proses “induktif” dari penelitian kualitatif, dari penelitian kualitatif, literatur tidak literatur tidak mengarahkan studi, tetapi mengarahkan studi, tetapi sebagai pembantu ketika sebagai pembantu ketika pola-pola atau kategori-pola-pola atau kategori-kategori teridentifikasikategori teridentifikasi

Pendekatan ini digunakan Pendekatan ini digunakan oleh semua tipe disain oleh semua tipe disain kualitatif, tapi sangat kualitatif, tapi sangat populer pada populer pada grounded grounded theorytheory (lihat Schlegel, (lihat Schlegel, 1982)1982)

Page 91: MPS Materi Prof. Oekan

Pengumpulan data :

1. Bukan probability sampling---probabilitas yang sama dapat digeneralisasikan keseluruh populasi---ataupun convenience

sampling (non probability sampling, tidak memberikan kemungkinan untuk melakukan generalisasi)---melainkan

purposeful sampling (sampel purposif) didasarkan atas kriteria tujuan dan manfaat.

2. Kekuatan purposeful sampling terletak pada pemilihan kasus-kasus yang kaya informasi (information rich cases) untuk studi

mendalam. Memilih orang yang memungkinkan peneliti mempelajari beberapa isu sentral. Beda dengan probability

sampling yang dilakukan secara acak dan representative secara statistik.

Page 92: MPS Materi Prof. Oekan
Page 93: MPS Materi Prof. Oekan

Pengumpulan data :

Ada empat tujuan digunakan sampel purposif:

1. Mencapai keterwakilan (representativeness) dari setting, individu-individu, aktifitas yang dipilih.

2. Menggambarkan secara memadai heterogenitas populasi3. Memilih sampel untuk dengan sengaja menguji kasus-kasus yang kritis terhadap teori yang dijadikan acuan studi

4. Membangun perbandingan-perbandingan untuk menggambarkan alasan atas perbedaan yang terjadi

antara setting atau individu.

Page 94: MPS Materi Prof. Oekan

Pengumpulan data :

Walaupun ada an objection to the use of term ‘sample’ dalam pendekatan qualitative, tapi the term ‘sample’ is widely used in qualitative research terminology (Boeije, 2010). In qualitive research the sample is intentionally

selected according to the needs of the study, commonly referred to as ‘purposive sampling’ or ‘purposeful

selection’.

The case are specifically selected because they can reach us a lot about the issues that are of importance to the

research (Cyone, 1997). All sample in qualitative research have some features in common.

Sampling strategies in qualitative research typically aim to represent a wide range perspectives and experiences,

rather than to replicate their frequency in wider population (Ziebland and McPherson, 2006 dalam

Boeije, 2010).

Page 95: MPS Materi Prof. Oekan

Pengumpulan data :

Patton (1990) menyebutkan 16 tipe sampel purposif yang satu sama lain berbeda sesuai kegunaannya. Beberapa

diantaranya adalah:

1. Extreme or deviant case sampling---bertujuan mempelajari manifestasi yang sangat tidak biasa dari suatu fenomena, misalnya sukses yang menakjubkan,

kegagalan dalam pendidikan, krisis dsb.

2. Intensity sampling---bertujuan mempelajari kasus-kasus kaya informasi yang terwujud pada suatu fenomena dengan intensif tapi tidak ekstrim, misalnya kasus pelajar nakal

dsb.

3. Maximum variation sampling---mendokumentasikan variasi-variasi yang unik atau berbeda yang muncul dalam proses

adaptasi terhadap kondisi yang berbeda.

Page 96: MPS Materi Prof. Oekan

96

Page 97: MPS Materi Prof. Oekan
Page 98: MPS Materi Prof. Oekan

Pengumpulan data :

4. Homogenous sampling---mendeskripsikan sub-kelompok tertentu secara detail---misalnya kelompok keluarga dengan orang tua (wanita) tunggal. Focus group interview biasanya

digunakan dalam wawancara dengan kelompok ini.5. Stratified purposeful sampling---menggambarkan

karakteristik kelompok-kelompok tertentu untuk diperbandingkan.

6. Snowball or chain sampling---mengidentifikasi kasus-kasus tertentu melalui sejumlah orang yang dihubungi secara

berangkai.7. Criterion sampling---menggambarkan kasus dari kelompok

yang memenuhi kriteria tertentu---misalnya anak-anak yang mengalami tindak kekerasan orang tua.

8. Opportunistic sampling---menggambarkan kasus-kasus yang diketahui di lapangan dengan mewawancarai orang-orang yang terkait dengan kasus-kasus itu, tanpa direncanakan

sebelumnya.

Page 99: MPS Materi Prof. Oekan

Jumlah informan

Jumlah informan dalam penelitian kualitatif tidak ada aturan secara khusus---jumlahnya tergantung dari

apa yang ingin diketahui peneliti, mengapa hal tersebut ingin diketahui, dan sumber daya apa yang

dimiliki untuk melakukan studi.

Namun demikian, tidak berarti bahwa peneliti bisa dengan seenaknya menentukan jumlah informan

yang sedikit dengan tanpa penjelasan atau strategi yang dapat menjaga validitas data atau penelitian

Salah satu masalah dengan sampling dalam pendekatan kualitatif adalah apa yang disebut dengan Key informant bias---kecenderungan peneliti untuk

menggantungkan sebagian besar informasi dari satu atau sejumlah kecil informan. Padahal masyarakat

memperlihatkan keragaman----sementara homogenitas tidak bisa dijadikan asumsi lagi.

Page 100: MPS Materi Prof. Oekan
Page 101: MPS Materi Prof. Oekan

Jumlah informan

Salah satu upaya mengatasinya dilakukan atas prinsip-prinsip Triangulasi---triangulasi menyangkut empat hal

pokok :

1. Triangulasi data----yaitu memanfaatkan berbagai sumber data

2. Triangulasi peneliti---yaitu melibatkan berbagai peneliti yang berbeda latar belakang ilmunya

3. Triangulasi teori---yaitu menggunakan perspektif yang berbeda untuk mengintrepetasikan satu set data.

4. Triangulasi metode---yaitu penggunaan berbagai metode untuk mempelajari suatu persoalan.

Page 102: MPS Materi Prof. Oekan

Key informants

Relies on a few key informants rather than on a representative sample but depends on two things---

choosing good informants and asking them things they know about---in others words, we must select informants

for they competence rather than just for their representativeness.

Good informants are people who you can talk to easily---who understand the information you need---and who are glad

to give it to you or get it for you

Finding key informants---do not choose key informants too quickly---allow yourself to go a wash in data for a while and plays the field---check on their roles and statuses in

the community---be sure that the informants you select do not prevent you from gaining access to other important

informants---informants sometimes lie

Page 103: MPS Materi Prof. Oekan
Page 104: MPS Materi Prof. Oekan

Reliability:

Would the same results be obtained if a different observer tried to answer the same research question using the same research approach drawing upon a different sample at a later point in time?

Do you think a qualitative researcher would answer the above question differently from a quantitative researcher?

Page 105: MPS Materi Prof. Oekan

Validity:

Uraian ini menjelaskan upaya peneliti untuk menghindarkan validity threat terhadap penelitian

yang dilakukan. Misalnya menguraikan cara pengumpulan data dengan teknik triangulasi, proses

analisis data dan sebagainya. Persoalan validitas adalah persoalan yang utama

dalam disain penelitian---Maxwell menjelaskan bahwa yang dimaksud validity merujuk pada

kebenaran (correctness) atau kredibilitas (credibility) suatu deskripsi, kesimpulan, penjelasan (explanation), interpretasi, atau lainnya.

Secara umum, validitas merujuk kepada persoalan apakah penelitian yang dilakukan kita salah ?

Page 106: MPS Materi Prof. Oekan

Validity:

Tiga tipe validitas:

1. Ancaman terhadap deskripsi yang valid----ketidak akuratan atau ketidaklengkapan data---apabila deskripsi

yang diobservasi atau diwawancara tidak akurat atau tidak valid---maka interpretasi atau kesimpulan yang dibuat dari

deskripsi ini dipertanyakan.

2. Ancaman terhadap interpretasi yang valid---terlalu memaksakan kerangka pikir atau makna seseorang daripada memahami perspektif orang yang menjadi objek kajian dan makna yang melekat pada perkataan dan tindakan mereka.

3. Ancaman terhadap validitas teori misalnya adalah tidak mempertimbangkan penjelasan atau pemahaman alternatif

tentang fenomena yang dipelajari.

Page 107: MPS Materi Prof. Oekan

Validity:

Secara khusus ada dua macam validity threats :

1. Bias peneliti---berkaitan dengan pemilihan data yang sesuai dengan teori atau konsep yang

dibangun---sehingga menghasilkan kesimpulan seperti yang diharapkan peneliti.

2. Bias reaktifitas adalah pengaruh dari kehadiran si peneliti terhadap setting atau kelompok individu

yang dipelajari---misal informan memberikan jawaban yang tidak akurat dalam wawancara---

namun demikian dengan teknik partisipasi observasi reaktifitas bukanlah ancaman yang serius terhadap

validitas.

Page 108: MPS Materi Prof. Oekan

Pengumpulan data :

Cara yang umum dalam mengumpulkan data kualitatif adalah observasi atau pengamatan (terutama

pengamatan terlibat) dan wawancara---selain itu juga menggunakan data sekunder.

Participation observation is just one method of conducting qualitative research to describe what happens, who or

what are involved, when and where things happen, how they occur, and why things happen as they do from the

point of view of the participants (Jorgensen, 1989).

Participant observation is useful for studying almost every aspect of human existence pertaining to human

meanings and interactions from the insiders’ persepective .....it is particularly useful when : liitle is known about the phenomenon; views of insiders and

outsiders are opposed or stereotyped; the phenomenon is somehow hidden from the view of outsiders

(Jorgensen, 1989).

Page 109: MPS Materi Prof. Oekan

Observasi :

Ada lima alasan mengapa perlu dilakukan pengumpulan data dengan pengamatan (Bernard, 1988)---terutama

pengamatan terlibat (partisipant observation) :

1. Pengamatan terlibat bukan semata-mata suatu cara pengumpulan data kualitatif---dalam kenyataannya

pengamatan terlibat bukan benar-benar metode melainkan strategi yang memfasilitasi pengumpulan

data di lapangan

2. Pengamatan terlibat mengurangi persoalan reaktifitas---orang-orang mengubah perilakunya ketika

mengetahui sedang diamati---hal ini seringkali mempengaruhi validitas data/penelitian

Page 110: MPS Materi Prof. Oekan
Page 111: MPS Materi Prof. Oekan

Observasi :

3. Pengamatan terlibat membantu peneliti memformulasi pertanyaan-pertanyaan sensitif dalam bahasa lokal

4. Pengamatan terlibat memberikan kepada sipeneliti suatu pemahaman intuitif tentang apa yang sedang terjadi

pada suatu masyarakat/kebudayaan yang diteliti dan memungkinkan peneliti berbicara dengan yakin arti data

5. Banyak masalah penelitian tidak dapat dipecahkan/didekati secara memadai oleh cara apapun

kecuali pengamatan terlibat

Page 112: MPS Materi Prof. Oekan

Participant observation :

What is participant observation ?

Participant observation is the foundation of qualitative research---”going native”---it involves

getting close to the people and making them more comfortable enough with your presence so you can observe and record information about their lives---learning to act so that people go

about their business as usual when you show up.

Page 113: MPS Materi Prof. Oekan
Page 114: MPS Materi Prof. Oekan

Participant observation :

All participant observation is fieldwork---but not all fieldwork is participant observation---go door to door and do a series face to face

interviews ---this a field research but it is not participant observation

If you go to native market in community and monitor the behavior of patrons and clients as they go through their transaction---that is

a field research but it is not participant observation---it just plain observation

Page 115: MPS Materi Prof. Oekan
Page 116: MPS Materi Prof. Oekan

Participant observation :

How much time does it take ?

Most basic anthropological research is done over a period of about a year. But a lot of participant

observation studies are done in a matter of weeks (Bernard, 1995)----going to the field situation armed with a list of questions that you want to answer and

perhaps a checklist of data that you need to collect---see Chambers (1991) participatory rural

appraisal takes the people fully confidence as research partners.

Page 117: MPS Materi Prof. Oekan

Participant observation :

At the extreme low end it is possible to do participant observation in just few days ---the reason you could do this is because you already picked up the nuances of etiquette from previous experiences (Bernard, 1994)----participation observation would

help you intelectualize what you already know.

The amount of time that you spend in the field doing participant observation research does make a

difference---however, in what you are likely to find.

Page 118: MPS Materi Prof. Oekan
Page 119: MPS Materi Prof. Oekan

Participation observation :

Validity-again : There are at least five reasons for insisting

on participant observation in the conduct of scientific research:

1. Participant observation makes it possible to collect different kinds of data

2. Reduces the problem of reactivity---people changing behavior

3. Helps to formulate sensible questions in native language and face to face interview

Page 120: MPS Materi Prof. Oekan
Page 121: MPS Materi Prof. Oekan

Participation observation :

Validity-again : 4. Gives an intuitive understanding of what is going on in a culture and allows you to speak with confidence about the meaning of data. Participant

observation makes it possible to collect both quantitative survey data and qualitative interview data from a representative sample of population.

Qualitative and quantitative data inform each other and produce insight.

5. Many research problems simply cannot be addressed adequately by anything except

participant observation

Page 122: MPS Materi Prof. Oekan

Entering the field :

There are five rules to follow :

1. No reason to select a site that is difficult to enter when equally good sites are available that are very

easy to enter 2. Get into the field with plenty of written documentation about yourself and your project

3. Do not try to wing it---unless you absolutely have to. Use personal contact to help you make your

entry into a field site. 4. Be honest, be brief, and be consistent---if you try

to play any role other than yourself---you will just get worn out

5. Spend time getting to know the physical and social layout of your field site

Page 123: MPS Materi Prof. Oekan

The skills of a participant observer :

1. Learning the language 2. Building explicit awareness; tell them who are you

3. Building memory 4. Develop your skill at being a novice---at being some

one who genuinely wants to learn a new culture 5. Building writing skills

6. Hanging out to build trust and trust results in ordinary conversation and ordinary behavior in your presence

7. Objectivity by transcending our biases

Page 124: MPS Materi Prof. Oekan

The stages of participation observation :

1. Initial contact 2. Shock---culture shock; feel lonely etc.

3. Discovering the obvious 4. The break 5. Focusing

6. Exhausting, the second break, and frantic activity 7. Leaving the field

Page 125: MPS Materi Prof. Oekan

Wawancara :

Dalam pengumpulan data, wawancara merupakan cara paling umum dilakukan. Bernard (1988) membagi teknik wawancara menjadi empat:

1. Wawancara informal (informal interviewing)---yaitu cara wawancara yang dicirikan tidak

terstrukturnya wawancara---proses wawancaranya dapat terjadi secara tidak sengaja

2. Wawancara tidak terstruktur (unstructured interview)---proses wawancara yang direncanakan dengan mewawancarai informan---namun dalam

pelaksanaannya tidak terlalu diatur/dikontrol issue yang akan ditanyakan disiapkan terlebih dahulu.

Page 126: MPS Materi Prof. Oekan

Wawancara :

3. Wawancara semistruktur (semistructured interviewing)---yaitu wawancara yang dilakukan dengan issue yang disiapkan dan

dalam prosesnya bersifat agak mengatur jalannya wawancara---dalam wawancara ini digunakan pedoman wawancara yang

berisi hal-hal yang perlu ditanyakan secara sistematis.

4. Wawancara terstruktur (structured interviewing)---yaitu wawancara yang dilakukan secara terstruktur dengan

menggunakan suatu daftar pertanyaan (interview schedule)---wawancara ini terutama digunakan untuk pendekatan

kuantitatif---kurang sesuai untuk pendekatan kualitatif yang mengutamakan fleksibilitas.

Problem dalam wawancara: leading question....do not ask questions to elicit answers to specific questions

Page 127: MPS Materi Prof. Oekan

Analisis data kualitatif :

Analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data---artinya begitu

wawancara atau pengamatan pertama dilakukan---proses analisis data dimulai.

Analisis data dalam pendekatan kualitatif terdiri atas tiga alur kegiatan yang

bersamaan---yaitu reduksi data, display (penyajian) data, dan penulisan

kesimpulan (Miles and Huberman, 1984).

Page 128: MPS Materi Prof. Oekan

PENGUMPULAN DATA

KESIMPULAN/VERIFIKASI

REDUKSI DATA

TAMPILAN DATA

INTERAKSI ANTAR KOMPONEN(SUMBER: MILES & HUBERMAN, 1984)

Page 129: MPS Materi Prof. Oekan

Analisis data kualitatif :

Reduksi data---adalah proses pemilihan, focusing, penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data

“mentah” yang ada dalam catatan lapangan.

Reduksi data dilakukan dengan cara membaca transkip wawancara, catatan pengamatan atau dokumen yang akan dianalisis lalu membuat catatan atau

memo atas data tersebut, ringkasan, dibuat pengelompokan data (cluster) atau dibuat partisinya.

Tampilan data (display)---adalah kumpulan informasi yang terorganisasi ---dengan display pembuatan

kesimpulan dapat dimungkinkan

Tampilan data yang umum adalah teks naratif, tampilan lain adalah kutipan (quotes), matriks, tabel grafik,

bagan (chart atau flowchart), jaringan (network) dsb.

Page 130: MPS Materi Prof. Oekan

Analisis data kualitatif :

Pembuatan kesimpulan---adalah proses penyimpulan dimulai sejak data pertama

terkumpul---tetapi peneliti “memperlakukannya” sebagai temuan awal yang masih terbuka terhadap perubahan---peneliti bersifat skeptis----kesimpulan akhir

baru muncul ketika tahap pengumpulan data berakhir.

Analisis data kualitatif adalah proses yang berlangsung secara terus menerus dan

iteratif atau cyclical (lihat gambar dimuka)

Page 131: MPS Materi Prof. Oekan

A FRAMEWORK FOR DESIGN-THE INTERCONNECTION OF WORLDVIEWS, STRATEGIES OF INQUIRY, AND RESEARCH

METHODS

PhilosophicalWorldviewsPostpositiveSocial constructionAdvocacy/participatoryPragmatic

Selected StrategiesOf InquaryQualitative strategies(e.g., ethnography)Quantitative strategies(e.g., experiments)Mixed methods strategies(e.g., sequential)Research Designs

QualitativeQuantitativeMixed methods

Reseatch MethodsQuestionsData CollectionData analysisInterpretationWrite-upValidation Sumber : Creswell (2009)

Page 132: MPS Materi Prof. Oekan

PEMILIHAN METODE PENELITIAN

METODEKUANTITATI

F

METODEKUALITATIFATAU

Page 133: MPS Materi Prof. Oekan

A B C D E

THE QUAL-MM-QUAN CONTINUUM

QUAL MIXED QUAN

Sumber : Teddie & Tashakkori (2009)

Page 134: MPS Materi Prof. Oekan

MIXED METHODS: COMBINING QUALITATIVE & QUANTITATIVE APPROACHES

The two methods are complementary: multi-method research can enrich the research process using both

Qualitative research is well suited to the generation of hypotheses building, and quantitative research is needed for testing and

verification of those hypotheses

When a hypothesis or theory is supported by findings obtained in multiple types of research, it increases the validity of the findings (that the phenomenon is not an artifact of the approach used to

study it)

Page 135: MPS Materi Prof. Oekan

INTEGRATION STRATEGIES

Imbed qualitative approaches within a survey, using a subset of respondents after the quantitative findings are known, to find out the “why” behind the unexpected responses (subset as

informants to help interpret the quantitative findings)

Imbed quantitative measure into qualitative field work: structured information from a larger more representative

sample (police and hospital records) can help refine the shape of an ongoing qualitative study on domestic violence

Page 136: MPS Materi Prof. Oekan

MEMADU PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Models of combined designs

1. The two phase design approach-----propose to conduct a qualitative phase of the study and separate phase of the study----

the paradigms are clearly separate

2. The dominant –less dominant design---presents the study within a single , dominant paradigm with one small component of the overall study drawn from the alternative paradigm----it presents a consistent

paradigm picture

3. The mixed methodology design ----represents the highest degree of mixing paradigms of the three designs---best mirrors of the research process of working back and forth between inductive and deductive

models of thinking

Page 137: MPS Materi Prof. Oekan

MEMADU PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Metode kualitatif sebagai penunjang—metode tsb mempunyai fungsi:

1. Sebagai sumber dugaan atau hipotesis yang akan diuji dengan penelitian kuantitatif.

2. Pengembangan dan pemanduan instrumen penelitian misal kuesioner

3. Interpretasi dan klarifikasi data kuantitatif

Page 138: MPS Materi Prof. Oekan

MEMADU PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Metode kuantitatif sebagai penunjang –metode tsb mempunyai fungsi

• Memberikan data latar belakang yang terukur untuk mengkotekstualisasi studi intensif skala kecil

• Digunakan untuk menguji hipotesis yang dilepaskan oleh survei kualitatif

• Memberikan landasan bagi sampling kasus dan kelompok pembanding yang membentuk studi intensif

Page 139: MPS Materi Prof. Oekan

MEMADU PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

1. Logika triangulasi---temuan dari satu jenis studi dapat dicek pada temuan yang diperoleh dari jenis studi lain—memperoleh

kesahihan temuan.

2. Penelitian kualitatif membantu penelitian kuantitatif---penelitian kualitatif dapat membantu memberikan informasi dasar tentang

konteks dan subyek, berlaku sebagai sumber hipotesis

3. Penelitian kuantitatif membantu penelitian kualitatif----penelitian kuantitatif membantu dalam hal pemilihan subyek bagi

penelitian kualitatif

Page 140: MPS Materi Prof. Oekan

MEMADU PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

4. Penelitian kuantitatif dan kualitatif digabungkan untuk memberikan gambaran umum-----penelitian kuantitatif dapat digunakan untuk mengisi kesenjangan yang muncul dalam

studi kualitatif.

5. Struktur dan proses----penelitian kuantitatif terutama efisien pada penelitian ciri-ciri struktural kehidupan sosial. Studi

kualitatif biasanya lebih kuat pada aspek operasional. Kekuatan ini bisa dihadirkan bersama

Page 141: MPS Materi Prof. Oekan

MEMADU PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

6 Perspektif peneliti dan perspektif subjek----penelitian kuantitatif biasanya dikemudikan oleh perhatian peneliti,

sementara penelitian kualitatif mengambil perspektif subyek sebagai titik tolak

7. Masalah kegeneralisasian---kelebihan beberapa fakta kuantitatif dapat membantu menyederhanakan fakta ketika

seringkali tidak ada kemungkinan menggeneralisasi temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian kualitatif

Page 142: MPS Materi Prof. Oekan

MEMADU PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

8. Penelitian kualitatif dapat membantu interpretasi hubungan antara ubahan---penelitian kuantitatif dapat dengan mudah menentukan hubungan antar ubahan, tapi lemah dalam mengungkap alasan bagi hubungan

tsb. Kualitatif dapat membantu.

Page 143: MPS Materi Prof. Oekan

MEMADU PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

9. Hubungan antara tingkat makro dan mikro----penggunaan penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat menjembatani

kesenjangan makro dan mikro---kuantitatif mengungkap ciri struktural kehidupan sosial skala besar, kualitatif menyentuh

aspek behavioral skala kecil.

10. Tahap dalam proses penelitian---penelitian kuantitatif dan kualitatif bisa selaras untuk tahapan berbeda dari suatu studi

longitudinal

Page 144: MPS Materi Prof. Oekan

MEMADU PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Berbagai komponen makna perbedaan kualitatif-kuantitatif

1. Data kualitatif versus data kuantitatif2. Penelusuran latar alamiah versus latar artifisial---sifat fenomena

yang ditelusuri apakah terjadi secara alamiah ataukah diciptakan peneliti—penelitian etnografis dan eksperimen

3. Fokus makna, bukan perilaku4. Pengambilan atau penolakan ilmu alam sebagai model

Page 145: MPS Materi Prof. Oekan

MEMADU PENDEKATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

5. Pendekatan induktif versus pendekatan deduktif

6. Identifikasi pola kultural sebagai tandingan pencarian hukum saintifik

7. Idealisme versus realisme

Perbedaan-perbedaan tersebut tidaklah sesederhana atau kaitannya serat kadang-kadang yang dipercayai----lihat

misalnya tidak ada positivis yang paling ekstrempun mengatakan bahwa metoda fisika harus diterapkan apa adanya

dalam ilmu sosial, tidak seluruh penelitian kuantitatif terfokus pada pengujian hipotesis, banyak survai bersifat deskriptif.

Page 146: MPS Materi Prof. Oekan

PENDEKATAN MIXED METHODS/COMBINED DESIGN

Creswell (2003):Creswell (2003):

Sequential procedures: peneliti mencoba mengelaborasi hasil penelitian satu metode dengan metode yang lain.

Concurrent procedures: peneliti menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan dalam upaya menghasilkan suatu analisis yang komprehensif tentang masalah penelitian.

Page 147: MPS Materi Prof. Oekan

PENDEKATAN MIXED METHODS/COMBINED DESIGN

Creswell (2003):Creswell (2003):

Transformative procedures: peneliti menggunakan satu lensa teoretis sebagai perspektif yang meliputi berbagai hal dalam suatu rancangan yang mencakup/memiliki/terdiri atas data kualitatif dan kuantitatif. Lensa teori ini menyediakan kerangka untuk topik/isu penelitian yang dipilih, metode pengumpulan data, dan untuk keluaran (outcomes) dan berbagai perubahan yang diantisipasi oleh studi cara pengumpulan data bisa menggunakan sequential procedures atau concurrent procedures.

Page 148: MPS Materi Prof. Oekan

148

VISUAL DIAGRAM OF THE PROCEDURES USED TO MESURE EXPLORATORY RESULTS WITH QUANTITATIVE DATA

QualData

Collection

QualData

analysis

Qualfindings

Developinstrument

QuanData

collection

QuanData

analysis

OverallResults and

interpretation

Phase one Phase two

Sumber : Creswell & Clark (2007)

Page 149: MPS Materi Prof. Oekan

149

VISUAL DIAGRAM OF THE PROCEDURES IN STUDY USING QUALITATIVE DATA TO EXPLAIN QUANTITATIVE RESULTS

QuanData

Collection

QuanData

analysis

QuanResults

Pose newQuestion

To explainQuan

differences

QualData

collection

QualData

analysis

Overallfindings andinterpretation

Phase one Phase two

Sumber : Creswell & Clark (2007)

Page 150: MPS Materi Prof. Oekan

150

Qualititative Data Result Quantitative

Data

Qualitative Data

Quantitative Data Results

ResultsQualitative Data

• Merge the Data

• Connect the Data

• Embed the Data

Quantitaive Data

THREE WAYS OF MIXING QUANTITATIVE AND QUALITATIVE DATA

Sumber : Creswell & Clark (2007)

Page 151: MPS Materi Prof. Oekan

151

VISUAL DIAGRAM OF THE PROCEDURES IN A STUDY IN WHICH BOTH QUANTITATIVE

AND QUALITATIVE DATA WERE COLLECTED AT THE SAME TIME

PHASE

I

QualData

Collection

QualData

Collection

QualData

analysis

QualData

analysis

OverallResults andinterpretation

Sumber : Creswell & Clark (2007)

Page 152: MPS Materi Prof. Oekan

152

EXAMPLE OF SEQUENTIAL MIXED MODEL DESIGN ADAPTED FROM CARWILE (2005)

Leadership MatrixAnd MLQ

administered

Quantitative dataanalyzed

Inferences drawnFrom quantitative

data

Meta-inferenceDrawn from allData sources

Interview quetionsDeveloped a priori

Additional interviewQuestion developed

Interviewconducted

Inferences drawnFrom qualitative data

Sumber : Teddie & Tashakkori (2009)

Page 153: MPS Materi Prof. Oekan

Ethics and Social science :

Ethical is the biggest problem in conducting a science of human behavior

Researchers need to protect their research participants; develop a trust with them; promote

the integrity of research; guard against misconduct and impropriety that my reflects on their organizations or institutions; and cope with new, challenging problems (isreal and Hay, 2006

in Creswell, 2009).

Page 154: MPS Materi Prof. Oekan

Ethics and Social science :

Ethical questions are apparent today in such issues as personal disclosure, authenticity and credibility of

the research report, the role of reseaerchers in cross-cultural context, and issues of personal

privacy through forms o internet data collection.

Page 155: MPS Materi Prof. Oekan

Ethics and Social science :

Ethical people: Convince themselves that they are doing something noble for humanity --- rather than for

themselves and Consequently fool themselves into thinking that

justifiers hurting others.

Misal studi tentang kaitan antara warna kulit dan kesuksesan---apakah secara pribadi saudara

akan ikut atau tidak ? Sebagian peneliti tertentu mengatakan ini penting in the fight against

racism---sebagian lagi mengatakan penelitian ini berbau racists---to do further damage in our

society

Page 156: MPS Materi Prof. Oekan

Ethics and Social science :

This is no answer to this dilemma---above all, be honest with yourself---ask yourself, it this

ethical ? If the answer to yourself is “no” then skip it---find another topic.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan etika penelitian:

Need “informed consent” by which the subjects of research have the right to be

informed that they are being researched and also about the nature of the research

Page 157: MPS Materi Prof. Oekan

Ethics and Social science :

Elements of this consent form include the following (Sarantakos, 2005):

1. Identification of the researcher2. Indication of how the participants were

selected3. Identification of the purpose of the research4. Identification of the benefits for participating

5. Identification of the level and type of participant involvement

Page 158: MPS Materi Prof. Oekan

Ethics and Social science :

6. Notation of risks to the participant7. Guarantee of confidentiality to the participant8. Assurance that the participant can withdraw at

any time9. Provision of names of persons to contact if

questions arise

Page 159: MPS Materi Prof. Oekan

Ethics and Social science :

The participation of people in our research activities shall only be on a voluntary and informed basis---avoid

covert observation

Disclose any significant risk to those we study that my result from our activities---assurance of

confidentiality---not invanding their privacy---they not suffer harm or embrassement as a consequences from

research

Owe respect for their dignity, integrity, and worthy---avoid taking or recommending action on behalf of a

sponsor which is harmful to the interest of a community