mpkt a - monolog final project

4
BUKA DULU TOPENGMU Oleh: Rezky Fauziah Permatasari, 1406570480 SEORANG WANITA BERPAKAIAN MODIS MASUK KE ATAS PANGGUNG TENGAH BERBICARA LEWAT TELEPON GENGGAMNYA Hahahaha, gatau tuh gak penting banget. Iya pancasila norak banget ya, emang apa sih emang pancasila? Lupa gue, itu kan jaman SD banget haha. Lagian tuh guru PKn ngapain tiba-tiba marah deh haha gak jelas. Udah deh, daripada ngomongin dia mending ngomongin itu tuh my lovely boy haha. Iya sumpah, I don’t know how tiba-tiba kemarin dia udah bawa mini cooper aja gabilang-bilang gue hahaha. And he asked me to go out this Saturday! Butuh dress nih gue hmm…. Apa? Diane von Furstenberg abis ngeluarin Winter Collection? Omg, soo mau banget. Tunggu yah gue kesana (Dia segera menutup telepon, lalu menghubungi nomer lain) Mom, masa kemaren laptopku batrenya tiba-tiba lost gitu. Udah aku coba-coba tapi tetep ga idup. Please, mom, minggu depan itu exam week which is aku butuh laptop banget huhu. Kira-kira butuh 5 juta mom. Yah kok Cuma 3 juta? Yah, yaudah deh mom. Aku tunggu yah, makasih mommyy! (dia menutup teleponnya, lalu menelepon dengan nada manja)

Upload: rezkyfauziahpermatasari

Post on 17-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mpkt a - Monolog Final Project

TRANSCRIPT

Page 1: Mpkt a - Monolog Final Project

BUKA DULU TOPENGMU

Oleh: Rezky Fauziah Permatasari, 1406570480

SEORANG WANITA BERPAKAIAN MODIS MASUK KE ATAS PANGGUNG

TENGAH BERBICARA LEWAT TELEPON GENGGAMNYA

Hahahaha, gatau tuh gak penting banget. Iya pancasila norak banget ya, emang apa

sih emang pancasila? Lupa gue, itu kan jaman SD banget haha. Lagian tuh guru PKn

ngapain tiba-tiba marah deh haha gak jelas. Udah deh, daripada ngomongin dia

mending ngomongin itu tuh my lovely boy haha. Iya sumpah, I don’t know how tiba-

tiba kemarin dia udah bawa mini cooper aja gabilang-bilang gue hahaha. And he

asked me to go out this Saturday! Butuh dress nih gue hmm…. Apa? Diane von

Furstenberg abis ngeluarin Winter Collection? Omg, soo mau banget. Tunggu yah

gue kesana

(Dia segera menutup telepon, lalu menghubungi nomer lain)

Mom, masa kemaren laptopku batrenya tiba-tiba lost gitu. Udah aku coba-coba tapi

tetep ga idup. Please, mom, minggu depan itu exam week which is aku butuh laptop

banget huhu. Kira-kira butuh 5 juta mom. Yah kok Cuma 3 juta? Yah, yaudah deh

mom. Aku tunggu yah, makasih mommyy!

(dia menutup teleponnya, lalu menelepon dengan nada manja)

Hai dear. Aku boleh pinjem 5 juta nggak? Hehe. Aku butuh banget nib, something

happened. Yay, okee. Apa? Besok malem? Yaa ga ada acara sih haha. Okee kamu

jemput aku aja. Makasih dear, love you!

(setelah menutup telepon dia diam terpaku dan raut matanya mulai berubah sedih)

Sandiwara dunia, melelahkan sekali… sekarang ini pergaulan remaja sudah

keterlaluan. Selalu dituntut untuk cantik, modis, gaya dan kaya agar dapat menarik

perhatian. Sebenarnya aku tidak ingin melakukan ini semua. Tapi apa daya, aku

Page 2: Mpkt a - Monolog Final Project

hanyalah anak seorang janda pegawai negeri. Sebagai anak sulung satu-satunya

harapan keluarga, ibuku sangat ingin aku sukses. Aku harus membayar banyak uang

agar bisa berteman di sekolahku, bergaya layaknya mereka, agar nanti aku bisa

memiliki koneksi banyak. Agar nanti saat aku besar, dengan koneksi, aku bisa

mendapatkan tempat layak.

(Tertawa menyindir)

Tidak ada lagi keadilan di negeri ini. Tidak ada lagi orang yang bahkan ingin

melirikkan mata ke orang seperti kami. Siapa lagi yang ingin membantu kami? Mana

kata-kata yang dulu disorak-sorakkan bahwa Indonesia menjunjung tinggi keadilan

social bagi seluruh rakyat Indonesia? Hanya isapan belaka, hanya formalitas! Orang

seperti kami harus mencari cara sendiri agar kami bisa hidup, bisa bertahan di dunia

kejam ini.

Penyuapan, bukankah itu yang banyak orang lakukan? Semuanya bisa dibeli dengan

uang. Karena uang aku harus kehilangan adikku satu-satunya, infeksi usus. Tidak

segera ditangani karena kami tidak sanggup membayar uang muka. Karena uang aku

harus melihat ibuku bersujut didepan mertuanya agar kami tetap bisa hidup dirumah

yang bagus. Kami dihina, orang miskin mereka anggap seperti debu dimata mereka.

(berperan sebagai ibunya)

Lekaslah selesaikan sekolahmu nak cari kerja dan hasilkan uang yang banyak, biar

ibu bisa istirahat tidak kerja terus. Jadi anak itu harus berbakti sama orang tua…

Tunjukan sama keluarga bapakmu kalau setidak-tidaknya masih ada yang bisa

dibanggakan dari kita.

Sejak saat itu aku hidup dituntun untuk sempurna. Ibu tidak tau apa yang aku

rasakan. Karena uang aku harus kehilangan harga diriku bu. Aku harus kehilangan

rasa malu dan apa yang disebut penghormatan. Akhirnya uang juga yang

membantuku membuat topeng ini. Inikah yang akan menjadi kebanggaanmu?

Page 3: Mpkt a - Monolog Final Project

Segalanya dilakukan agar aku terlihat mapan, utang disana-sini, berharap kelak

suamiku cukup kaya dan bodoh untuk dapat membayar semuanya. Bahagia? Itu juga

yang aku inginkan yang orang lain lihat dari hidupku. Tapi sebenarnya semua hanya

omong kosong, seperti kuburan yang di cat putih tapi di dalamnya hanya tulang

belulang yang busuk.

Tapi setidak aku tidak sendirian, diluar sana juga banyak orang memakai topeng,

orang yang tertawa dibalik tangis mereka, orang-orang yang seharusnya patut

dikasihani seperti diriku. Jiwa-jiwa kesepian yang penuh kehampaan. Mustahil dapat

menemukan orang yang menerima apa adanya, gadis yatim miskin yang bodoh dan

menerima masa laluku yang kelam? Kecuali orang yang juga memakai topeng.

HANDPHONE BERDERING GADIS ITU MENGANGKATNYA

“Ya, halo? Tantrii, ke salon abis nanti beli dress hari ini? Oke.. oke… di tempat biasa

kan, gue kesitu yah, yaya.. gue yang traktir kali ini.”

Mau berkomentar? Buka dulu topengmu.

MELANGKAH KELUAR PANGGUNG