modul_18-instalasi troubleshooting & resetup [compatibility mode]

45
Instalasi, Troubleshooting dan Resetup 1

Upload: twentyniners

Post on 23-Jun-2015

306 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Uploaded from Google Docs

TRANSCRIPT

Page 1: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Instalasi, Troubleshooting dan

Resetup

1

Page 2: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Instalasi, Troubleshooting dan

Resetup

Ethernet

2

Ethernet

Page 3: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

B. JARINGAN ETHERNET

1. Komponen Jaringan EthernetSebagaimana telah kita ketahui bersama, bahwa Ethernet dapat menggunakan dua jenis kabel tembaga, yakni kabel thin coax, thick coax, fiber optic, dan UTP.

- Instalasi Kabel CoaxialSesuai dengan kapasitas maksimal dari kabel coaxial, Ethernet dengan media transmisi coax hanya ada satu kecepatan

3

dengan media transmisi coax hanya ada satu kecepatan transfer data (10 Mbps). Begitu juga bagi peralatan pendukungnya, yakni konektor dan terminator. Ada 3 macam konektor pada kabel Coaxial, yakni: T konektor, I konektor dan BNC konektor.

Terminator yang dapat digunakan adalah terminator dengan nilai resistansi sebesar 50 . Pemasangan terminator hanya dilakukan pada ujung kabel saja, berarti hanya diperlukan 2 buah terminator untuk satu buah segment ethernet

Page 4: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Untuk instalasi yang lebih kecil, biasanya dalam satu gedung:

- digunakan kabel thin coax atau UTP. - jarak maximum satu segment kabel thin coax adalah

185 m - 300 m dan 100 node per segmentsatu segmen terdiri dari:

4

1. kabel koaksial RG-582. sepasang konektor BNC

- untuk menghubungkan sebuah node digunakan BNC T

- satu segmen harus diakhiri dengan terminator BNC- panjang minimum 18 inchi

Page 5: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

BNC T-Connector BNC Terminator

Kabel coaxial dan konektornya

5

BNC T-Connector

Work Station

Work Station

Work Station

File Server 2

BNC Terminator

BNC Terminator

Work Station

Work Station

File Server 1

Work Station

Repeater

BNC Connector

Implementasi ethernet dengan thin-coax

Page 6: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Instalasi Kabel Thick-EthernetPada instalasi jaringan yang luas, biasanya antar gedung:� Biasanya digunakan kabel fiber optic atau thick coax

sebagai backbones. Kabel Backbones ini berfungsi sebagai bus segment linier .

� Komputer dihubungkan ke backbones dengan manggunakan drop cable, melalui sebuah transceiver.

� Satu segmen terdiri dari:� Kabel koaksial RG-8

6

� Kabel koaksial RG-8� Sepasang konektor BNC

� Untuk menghubungkan sebuah node digunakan transceiver dan drop cable melalui konektor DB 15

� Satu segmen harus diakhiri dengan terminator

Page 7: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

File Server 1Work Station Work Station

Drop Cable

TransceiverTerminator

Kabel koaksial RG-8

Thick coax sebagai backbone pada jaringan thick-ethernet

7

BNC Connetctor

BNC Connetctor

DB 15ke node

Transceiver

TerminatorDrop Cable

Contoh segmen kabel thick-coax

Page 8: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Instalasi Kabel Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)Selain kabel coaxial, Ethernet juga dapat menggunakan jenis kabel lain. Yang paling popular digunakan adalah jenis kabel UTP (Unshielded Twisted Pair). Kabel UTP yang biasa digunakan adalah kabel yang terdiri dari 4 pasang kabel yang terpilin. Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel ini, hanya digunakan 4 buah saja untuk dapat mengirim dan menerima data (Ethernet). Perangkat-perangkat lain yang berkenaan dengan penggunaan jenis kabel UTP Cable CAT5 adalah konektor kabel UTP (RJ-45) dan HUB adalah RJ-45.EIA/TIA menspesifikasikan konektor RJ-45 untuk kabel UTP.

8

EIA/TIA menspesifikasikan konektor RJ-45 untuk kabel UTP. RJ (Register Jack) 45 merupakan spesifikasi pengkabelannya (wiring sequence).Terdapat 8 kabel berwarna.� 4 diantaranya membawa tegangan listrik, disebut “tip” (T1

sampai T4)� 4 berikutnya sebagai ground, disebut “ring” (R1 sampai R4).Tip dan ring merupakan istilah pada saat masa-masa kabel telepon. Sekarang dinamakan positive dan negative kabel yang berpasangan. Sehingga tip dan ring disebut pasangan positive dan negative. Pasangan pertama disebut T1 dan R1.

Page 9: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

1. Konektor RJ-45 adalah komponen male, dipasang di kabel yang dikrimping pada RJ-45 tersebut. Kabel yang paling kanan merupakan kabel nomor 8 dan paling kiri merupakan kabel nomor 1. Jack adalah komponen female dari RJ-45 male

9

2. Crimping tool adalah alat bantu yang sangat berguna untuk installasi kabel UTP. Crimping tool mempunyai beberapa fungsi:� Memotong kabel UTP� Mengupas jacket kabel

UTP� Mengunci atau meng-

crimping kabel UTP pada RJ-45

Page 10: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable . Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

1 Straight CableMenghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung

10

dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu :Koneksi minimum berdasarkan standar EIA/TIA-568B RJ-45 Wiring Scheme

Page 11: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

2. Crossed-Over CableUntuk topologi star dibutuhkan juga consentrator yang

berfungsi sebagai pusat perkabelan dan meneruskan p aket-paket ethernet ke tujuan yang benar.Kabel UTP digun akan dengan topologi star, dan memerlukan sebuah hub atau switch yang diletakkan di tengah-tengah topologi star.

11

Page 12: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Menghubungkan PC ke Jaringan EthernetSetiap PC dihubungkan ke jaringan ethernet dengan perantaraan Network Interface Card yang cocok untuk digunakan dengan kabel coax, twisted pair, atau fiber-optic.Hal-hal yang perlu dikonfigurasi pada card adalah:� I/O address� IRQ level

Tabel dibawah ini menunjukkan IRQ level mana yang boleh digunakan oleh network interface card :

Shared Memory (RAM) base address

12

� Shared Memory (RAM) base address� Direct Memory Access (DMA) Channel � Output Port. Harus dipilih apakah

menggunakan kabel thin coax (BNC), thick coax (AUI), atau UTP.

Page 13: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Instalasi, Troubleshooting dan

Resetup

Elemen Internetworking

13

Elemen Internetworking

Page 14: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

ELEMEN-ELEMEN INTERNETWORKING� Internetworking umumnya dibangun menggunakan tiga elemen

yang berbeda:� Hubungan data LAN� Biasanya terbatas dalam satu bangunan atau kampus dan

beroperasi menggunakan sistem pengkabelan private� Hubungan data WAN� Umumnya menggunakan saluran telekomunikasi data public,

seperti X.25 PSDN, Frame Relay, ISDN, ATM� Devais penghubung jaringan

14

� Devais penghubung jaringanDevais ini secara umum dibagi dalam beberapa katagori:1. Repeater2. Bridge3. Router4. Switch5. Converter

Page 15: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

INSTALASI JARINGAN

Setting NIC� Pertama kali, pasanglah NIC sesuai slotnya (biasa

ISA atau PCI) pada komputer user. Pastikan saat user memasangnya, komputer dalam keadaan off / mati

15

Page 16: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Setting Jaringan Lokal

Setting TCP/IP pada Windows XPLangkah-langkahnya adalah sebagai berikut :� Klik Start – Control Panel – Network and Internet Connection

16

� Pada Internet Protocol (TCP/IP) pilih properties

Page 17: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

� Kemudian masukkan parameter-parameter IP Address, subnet mask, default gateway, dan DNS server. Pada contoh disini, computer diberi IP address 10.14.231.140 dengan Subnet Mask 255.255.255.0, sehingga jaringan local akan mempunyai network address 10.14.231.0 , dan nomor host dari

17

10.14.231.0 , dan nomor host dari computer adalah 140. Untuk sisi client, default gateway disini diisikan dengan IP address dari computer server. Sedangkan untuk computer server, default gateway dan Preffered DNS server diisikan dengan IP address dan IP DNS server. Setelah itu klik OK

Page 18: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Instalasi, Troubleshooting dan

Resetup

Troubleshooting

18

Troubleshooting

Page 19: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

TROUBLESHOOTING Langkah – langkah Troubleshooting :� Pendeteksian kerusakan� Pengalokasian pesan kerusakan� Lanjutkan dengan perbaikan secara software atau hardware

Kunci Troubleshooting� Mencek hal-hal yang sederhana.

19

� Mencek hal-hal yang sederhana. � Apakah Hardware atau Software yang menyebabkan masalah ?� Apakah suatu workstation tertentu menyebabkan masalah

ataukah server ?� Segmen manakah yang terafeksi pada jaringan itu sendiri ?� Masalah pengkabelan.

Page 20: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Langkah Troubleshooting :

1. Identifikasi permasalahan secara tepat.2. Re-create masalah3. Isolasi penyebab.4. Rumuskan koreksi/perbaikan.5. Impelementasikan perbaikan

Test solusi.

20

6. Test solusi.7. Dokumentasikan masalah dan solusi8. Beri feedback

Page 21: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Sumber yang membantu Troublesooter :� File-file log, seperti Aplication Log, Security Log,

System Log dan lainnya.� Sumber manufaktur, seperti file-file readme,

telephone support, technical support secara online atau pun dari CD-Rom.Tool hardware untuk troubleshooting, seperti cable

21

� Tool hardware untuk troubleshooting, seperti cable teste, tone generator.

� Tool software untuk troubleshooting, seperti protocol analyzer, monitoring tools.

Page 22: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Tips Troubleshooting :� Jangan lupakan hal-hal kecil.� Prioritaskan masalah� Cek konfigurasi software� Jangan lupakan kondisi fisik device.� Jangan lupakan masalah pengkabelan

22

� Jangan lupakan masalah pengkabelan� Cek virus

Page 23: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

PENGETESAN KONEKSI JARINGAN Setelah berhasil melakukan instalasi dan setting TCP/IP jaringan komputer, coba untuk melakukan troubleshooting untuk proses preventif dan represif maintenance.

1. ipconfigUntuk mengetes apakah konfigurasi kita sudah bekerja pada komputer kita, kita dapat melihatnya dengan perintah ipconfig pada command prompt.� Klik start – run

23

� Klik start – run� Ketik cmd� Enter� Ketik ipconfig

Page 24: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

2. PingAda dua kemungkinan kesalahan yang dapat diketahui setelah menjalankan perintah ini: � Jika paket dapat dikirimkan ke remote host dan mendapat

respon, maka kemungkinan kesalahan terjadi di lapisan atas.

� Jika paket tidak dapat membuat round-trip, kemungkinan di lapisan bawah (fisik, konfigurasi) terjadi kesalahan.Jika computer kita terhubung dengan computer tujuan, computer tujuan tersebut akan membalas ping yang kita

24

computer tujuan tersebut akan membalas ping yang kita kirim dengan aplikasi pong.

� Klik start – run� Ketik cmd � Enter � ping [IP address

komputer_tujuan] -t� Atau langsung ketik : ping [IP address

komputer_tujuan] -t� Tanda -t akan melakukan proses ping secara terus

menerus hingga dihentikan oleh user

Page 25: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Contoh lain : maingtw # ping -s 56 -c 3 www.iard.stttelkom.ac.idPING www.iard.stttelkom.ac.id(10.14.200.4): 56 data bytes64 bytes from 10.14.200.4: icmp_seq=0 ttl=255 time=1.912 ms64 bytes from 10.14.200.4: icmp_seq=1 ttl=255 time=8.726 ms64 bytes from 10.14.200.4: icmp_seq=2 ttl=255 time=1.767 ms--- www.iard.stttelkom.ac.id ping statistics ---3 packets transmitted, 3 packets received, 0% packet lossround-trip min/avg/max = 1.767/4.135/8.726 ms

25

icmp_seq = nomor urut paket yang diterimatime = waktu yang dibutuhkan bolak-balik dari lokal

host ke remote host.Pilihan :

� S diikuti oleh jumlah data (byte) yang dikirim � C diikuti oleh jumlah paket.

Page 26: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Dari jawaban diatas, jaringan kita sudah terinstal dengan baik. Jika tidak berarti ada masalah pada salah satu komponen jaringan kita. Jika semua usaha ping gagal, maka kita harus memperhatikan pesan kesalahan yang muncul. Ada beberapa tipe dasar kesalahan :

� Unknown Host� Network Unreachable.� No Answer.

26

� No Answer.� Request Time Out

Page 27: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

3. RoutePerintah route adalah perintah untuk mengetahui informasi routing di dalam jaringan. Seperti sudah kita ketahui, routing adalah proses perjalanan data dari komputer asal ke komputer tujuan.� Klik start – run� Ketik cmd� Enter� Ketik route print

4. TracertPerintah tracert digunakan untuk memeriksa jarak suatu komputer dari

27

Perintah tracert digunakan untuk memeriksa jarak suatu komputer dari komputer kita. Misalnya kita ingin memeriksa jarak computer 10.14.201.3 dari computer kita. Maka yang kita lakukan adalah :� Klik start – run� Ketik cmd� Enter� Ketik tracert [komputer_tujuan], dalam hal ini kita menggunakan

perintah tracert 10.14.201.3

Page 28: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

TROUBLESHOOTING DENGAN UNIX

Banyak peralatan untuk mendiagnosa permasalahan mulai dari yang komersial berupa hardware dan software yang mahal sampai software gratis yang tersedia di internet. Beberapa juga telah built-in dalam sistem UNIX. Berikut ini tools yang telah tersedia dalam UNIX yang akan kita pakai untuk troubleshooting:� ifconfig

deskripsi : memberi informasi tentang konfigurasi dasar interface.fungsi : mengetahui IP address, masking subnet, dan alamat broadcast yang salah

28

fungsi : mengetahui IP address, masking subnet, dan alamat broadcast yang salah

� arpdeskripsi : menyediakan informasi tentang translasi ethernet addrke IP addressfungsi : untuk mendeteksi system pada jaringan lokal yang dikonfigurasi dengan IP address yang salah.

� netstatdeskripsi : menampilkan statistik tentang interface tiap jaringan,socket jaringan, dan routing table secara detail.

Page 29: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

� pingdeskripsi : menampilkan statistik paket loss dan waktu deliveryfungsi : untuk mengetahui apakah remote host dapat dicapai

� nslookupdeskripsi : merupakan tool untuk mengetahui name server dan informasi lain yang tersimpan dalam Domain Name Service.fungsi : untuk mengetahui name server dan nama host yang benar.

� dig

29

� digdeskripsi : seperti nslookup, tetapi tidak interaktif.� traceroute

deskripsi : menampilkan route yang dilalui paket dari system lokalke remote hostfungsi : mengetahui lokasi gateway yang bermasalah ketika menghubugi sebuah remote host.

Page 30: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Troubleshooting dengan perintah ifconfigPerintah ini untuk memeriksa konfigurasi interface jaringan,

terutama jika konfigurasi host user sudah terpasang dan tidak dapat mencapai remote host, sementara host lain dalam jaringan lokal yang sama bisa mencapainya. Hal-hal yang dapat diatur oleh perintah ini antara lain :� IP Address� Subnet Mask� Broadcast Address

30

� Broadcast Address

Page 31: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Troubleshooting dengan Perintah arpPerintah ini untuk menganalisa penerjemahan alamat dari IP

address ke Ethernet address. Ada tiga pilihan yang berguna:- a : menampilkan seluruh entry ARPdalam tabel- d hostname : menghapus sebuah entry dari tabel ARP

31

tabel ARP- s hostname ether-address : menambah sebuah entry baru ke dalam tabel ARP

Page 32: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Mengecek Interface dengan netstatPerintah netstat akan memberikan informasi tentang beberapa status network. Misalkan test terdahulu membuat anda curiga bahwa sambungan ke LAN tidak bagusAda tiga option yang mengikuti perintah netstat di atas. � Option -i meminta netstat untuk menampilkan status dari

network interface yang telah terkonfigurasi. � Option -a digunakan untuk menampilkan seluruh network

interface yang ada dalam sistem, bukan hanya yang telah terkonfigurasi saja.

32

terkonfigurasi saja. � Option -n meminta netstat untuk menampilkan keluaran

dalam bentuk numerik.Perintah netstat -i akan memberi informasi seperti dibawah ini:

Page 33: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Keluaran dari perintah netstat ini menampilkan field-field sebagai berikut :

� Name : Field nama interface ini menunjukkan nama yang diberikan pada interface tersebut. Nama ini adalah nama yang digunakan oleh ifconfig untuk mengidentifikasi interface. Tanda asteriks ‘*’ pada nama interface menunjukkan bahwa interface tersebut tidak dalam

� address : Menunjukkan IP address yang diberikan pada interface ini.

� ipkts : Input Packets, menunjukkan jumlah paket yang telah diterima oleh interface ini.

� ierrs : Input Errors, menunjukkan jumlah paket rusak yang diterima oleh interface ini.

� opkts : Output Packets, menunjukkan jumlah paket yang

33

interface tersebut tidak dalam keadaan aktif. Contohnya lfkasdjfldsfjadfkljsadfljsdaf

� mtu : Maximum Transfer Unit, menunjukkan frame terpanjang yang dapat ditransmisikan oleh interface ini tanpa fragmentasi. Nilai mtu ini ditampilkan dalam ukuran byte.

� net/dest : Network/Destination field menunjukkan network dimana interface ini terhubung. Sebagai contoh misal

menunjukkan jumlah paket yang dizkirim oleh interface ini.

� oerrs : Menunjukkan jumlah paket terkirim yang menyebabkan kesalahan.

� coll : Collisions field, menunjukkan berapa banyak ethernet collision yang dideteksi oleh interface ini. Field ini hanya berlakuk bagi interface ethernet.

Page 34: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Subdividing EthernetJika collision rate jaringan Anda ternyata mencapai 5% atau

lebih, maka Anda perlu mengambil langkah pengurangan jumlah trafik yang melalui segmen jaringan Anda. Jalan paling mudah adalah dengan membuat beberapa segment dari sebuah segmen, sehingga setiap segmen akan memiliki lebih sedikit host dan tentunya trafik akan berkurang. Dan, cara paling efektif membagi segmen kabel adalah dengan memotongnya dan menggabungkan kembali melalui sebuah router atau bridge.

Gambar di bawah menggambarkan sebuah jaringan sederhana yang dibagi dengan dua macam cara. Dalam contoh pertama, router

34

yang dibagi dengan dua macam cara. Dalam contoh pertama, router yang sudah ada sebelumnya, ditingkatkan fungsinya untuk membagi jaringan menjadi dua. Pada contoh kedua, digunakan bridge.

Yang perlu diperhatikan dalam merencanakan subnet adalah kebutuhan akan layanan oleh user. Jika seluruh service ditempatkan pada salah satu sisi dari bridge, maka trafik tidak akan menurun secara berarti, dan kerja bridge bisa lebih keras. Sehingga, perlu dianalisa kebutuhan service dari user, dan nantinya user yang membutuhkan suatu service tertentu lebih banyak dari service yang lain, ditempatkan sesuai dengan penempatan server untuk service tersebut.

Page 35: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Workstation Workstation Workstation Workstation

name server

router

internetOriginal network

name server

router

internetSubnetted network

35

Workstation Workstation Workstation Workstation

bridge

Workstation Workstation Workstation Workstation

name serverrouter

internetBridged network

Page 36: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Problem Hardware JaringanPada test sebelum ini, kita mungkin temukan problem

pada hardware jaringan. Untuk memperbaikinya, serahkan kepada orang yang berkompeten. Misal jika mengenai line telepon, hubungi perusahaan telepon atau jika pada WAN, hubungi manajer jaringannya

Memeriksa Tabel Routing

36

Memeriksa Tabel RoutingPesan kesalahan "network unreachable" jelas-jelas

menunjukkan adanya masalah pada routing. Untuk melihat apakah rute ke host yang Anda tuju sudah ada di tabel routing, gunakan perintah netstat -nr dan grep.

Page 37: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Tracing RoutesJika tabel routing lokal dan suplier RIP benar, kemungkinan

masalah yang masih timbul adalah di luar local host atau jaringan lokal. Masalah pada remote routing dapat menyebabkan pesan kesalahan "no answer" atau "network unreachable". Tapi pesan "network unreachable" bisa juga karena sesuatu yang 'down' antara local host dengan network yang dituju. Untuk ini, traceroute dapat membantu menemukan lokasi masalah.

traceroute merunut rute paket UDP dari local host ke remote

37

traceroute merunut rute paket UDP dari local host ke remotehost. Kemudian menampilkan nama dan IP address setiap gateway sepanjang rute ke remote host tersebut. Yang terpenting dari keluaran traceroute adalah:

1. Apakah paket dapat mencapai tujuan?2. Jika tidak, dimana dia berhenti?

Page 38: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Memeriksa Name ServiceProsedur ini digunakan untuk mendiagnosa kesalahan

ketika pesan kesalahan "unkonown host" muncul, yaitu menggunakan perintah nslookup. Ada tiga keutamaan dari nslookup terutama untuk troublesooting permasalahan nama server lain yaitu kemampuannya untuk:� Menemukan server yang berwenang atas remote domain,

dengan menggunakan pertanyaan NS;� Mendapatkan seluruh catatan tentang remote host, dengan

menggunakan pertanyaan ANY;

38

menggunakan pertanyaan ANY;� Browse seluruh entry dalam remote zone dengan menggunakan

perintah ls dan view dari nslookup.

Page 39: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Beberapa sistem beroperasiSeorang user melaporkan bahwa dia bisa menghubungi host name tertentu dari workstasionnya dan tidak dapat meresolve host name yang sama dari sistem sentral (server). Tetapi sistem sentral dapat meresolve host name yang lain. dengan nslookup untuk memeriksa remote server.

Perintah dig, sebagai alternatif lain nslookupdig queries biasanya berupa perintah satu baris. Berbeda dengan nslookup yang merupakan perintah yang interaktif. Tetapi perintah

39

nslookup yang merupakan perintah yang interaktif. Tetapi perintah dig memiliki fungsi yang sama dengan nslookup. Keduanya bekerja dengan baik.Misalnya, kita akan menggunakan dig untuk menanyakan catatan NS buat domain ee.itb.ac.id kepada server lokal.

Page 40: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Tipe Pertanyaan DigTipe pertanyaan Catatan DNS yang diminta

a Address records

any Seluruh tipe records

mx Mail Exchanger records

ns Name Server record

40

ns Name Server record

soa Start of Authority records

hinfo Host Info Records

axfr All records in the zone

txt Text records

Page 41: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

PENGETESAN MENGGUNAKAN HARDWARE

Selain dengan menggunakan software elemen manajemen network, proses identifikasi masalah pada jaringan computer bisa juga menggunakan hardware.

41

bisa juga menggunakan hardware. Hardware yang biasa digunakan untuk pengetesan jaringan adalah LAN Tester yaitu perangkat yang dapat menganalisa kerusakan pada system pengkabelan LAN user.

Page 42: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

PENGECEKAN DENGAN NETWORK MANAGEMENT SOFTWARE

Network Management Software adalah perangkat lunak yang berfungsi memonitor jaringan. Elemen yang dimonitor bisa berupa aktivitas jaringan, hidup/matinya node, dll. Protokol Simple Network Management Protocol berfungsi untuk hal ini, jika semua node mendukung SNMP-agent maka perangkat lunak monitoring dapat memantau semua aktivitas yang terjadi di node misalnya kinerja processor, penggunaan RAM, trafik input/output dll.

42

dll. Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah

protocol aplikasi yang memfasilitasi pertukaran manajemen informasi antara perangkat-[erangkat jaringan. SNMP memungkinkan administrator jaringan untuk mengatur performansi jaringan, mencari, menemukan dan menyelesaikan masalah jaringan, dan perencanaan untuk perkembangan jaringan.

Page 43: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Berikut adalah proses mendapatkan topologi jaringan dengan menggunakan protokol ICMP.• Temukan seluruh IP address yang dipakai; dengan cara mengirim

paket ICMP echo request ke setiap alamat. Kita tinggal memasukkan range IP address yang akan dipetakan host-hostnya. IP address yang dipakai disimpan ke database.

• Lacak rute ke setiap IP address yang tersimpan dalam database di atas. Hasil rute disimpan kedalam database untuk analisa berikutnya. Pada tahap ini diperoleh juga IP address yang berfungsi sebagai gateway.

• Tentukan network mask bagi tiap IP address dengan cara mengirim paket ICMP mask request. Simpan hasilnya untuk analisa

43

Tentukan network mask bagi tiap IP address dengan cara mengirim paket ICMP mask request. Simpan hasilnya untuk analisa selanjutnya.

• Untuk host dengan banyak interface, temukan IP address interface yang lain dengan cara mengirim paket UDP ke unused port.

• Identifikasi network dan subnetwork. IP address class A, B, C mudah diidentifikasi, tetapi subnetwork perlu trik tertentu untuk menemukannya.

• Identifikasi mesin yang memiliki lebih dari satu interface (multi-homed).

• Hubungkan IP address ke network yang telah diidentifikasi.• Gabungkan IP address yang dimiliki oleh mesin multi-homed untuk

menghindari duplikasi.• Gambar peta.

Page 44: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Resetup

44

Page 45: Modul_18-Instalasi Troubleshooting & Resetup [Compatibility Mode]

Re-setup perangkat bisa dilakukan berupa :� Re-setup instalasi perangkat / instalasi driver� Re-setup konfigurasi perangkat� Re-setup port � Re-setup BIOS� Re-setup media dan perangkat.

45

� Re-setup media dan perangkat.