modul praktikum satuan proses dan operasi...

29
1 MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122P Iman Sabarisman, STP, M.Si Satria Bhirawa Anoraga, S.T.P, M.Sc PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGROINDUSTRI DEPARTEMEN TEKNOLOGI HAYATI DAN VETERINER SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2019

Upload: truongdung

Post on 16-Jun-2019

252 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

1

MODUL PRAKTIKUM

SATUAN PROSES DAN OPERASI

V3AI122P

Iman Sabarisman, STP, M.Si

Satria Bhirawa Anoraga, S.T.P, M.Sc

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGROINDUSTRI

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HAYATI DAN VETERINER

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2019

Page 2: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

ii

HALAMAN PENGESAHAN

MODUL PRAKTIKUM

Nama Matakuliah : Praktikum Satuan Proses dan Operasi

Kode (SKS) : V3AI122P

Pelaksanaan : Semester Genap

Prasyarat : -

Dosen Pengampu : 1. Satria Bhirawa Anoraga, S.T.P., M.Sc.

2. Iman Sabarisman, S.T.P, M.Si

3. Dr. Ir. Makhmudun Ainuri, M.Si

Teknisi : Saksa Daniswara, S.T.P.

Program Studi : Diploma III Agroindustri

Fakultas : Sekolah Vokasi

Mengetahui,

Pelaksana Tugas Ketua Program Studi

Diploma III Agroindustri SV UGM

Ratih Hardiyanti, S.T.P., M.Eng

NIP. 19850602 201504 2002

Yogyakarta, Februari 2019

Ketua Tim Penyusun Modul Praktikum

Iman Sabarisman, S.T.P, M.Si

NIU. 111198810201608101

Page 3: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami telah menyelesaikan

penulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. Mata paktikum ini dirancang sebagai

mata praktikum wajib dan terintergrasi dengan mata kuliah Satuan Proses dan Operasi

(V3AI122) yang mempelajari prinsip-prinsip dasar Satuan Proses dan Operasi dan

penerapan-penerapan prinsip-prinsip tersebut dalam agroindustri. Praktikum diharapkan

dapat memberi dasar bagi mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah yang bersifat rekayasa

(engineering) pada tingkat selanjutnya. Selain itu, diharapkan setelah menyelesaikan

praktikum ini mahasiswa mampu mengusai keterampilan laboratoris dasar yang diperlukan

ketika melakukan praktikum maupun bekerja di industri nantinya.

Materi praktikum ini disesuaikan dengan kondisi yang terjadi didunia kerja, Indonesia

khususnya, baik yang dilakukan oleh industri kecil menengah maupun industri besar yang

sudah mapan. Kami menyadari, masih banyak kesalahan dan kekurangan yang terdapat

dalam tulisan ini, oleh karena itu saran dan kritik perbaikan untuk penyempurnaan tulisan ini

sangat diharapkan.

Yogyakarta, Februari 2019

Tim Penyusun

Page 4: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iv

TATA TERTIB PRAKTIKUM ................................................. Error! Bookmark not defined.

IDENTITAS PRAKTIKUM ....................................................................................................... ixx

ACARA I ASISTENSI ................................................................................................................... 1

ACARA II TUGAS MANDIRI ............................................................................................... 2

ACARA III PERPINDAHAN PANAS .................................................................................... 3

ACARA IV PENGERINGAN ................................................................................................... 6

ACARA V PENGECILAN UKURAN DAN PEMISAHAN MEKANIS .................. Error!

Bookmark not defined.0

ACARA VI PENDINGINAN DAN PEMBEKUAN ............................................................. 67

ACARA VII RESPONSI ........................................................................................................... 19

Page 5: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

v

TATA TERTIB PRAKTIKUM UNTUK PRAKTIKAN

Praktikum Mikrobiologi Industri dilaksanakan terintegrasi dengan pelaksanaan kuliah

Mikrobiologi Industri. Aturan-aturan umum yang harus diikuti oleh praktikan adalah sebagai

berikut :

1. Praktikan wajib mengisi daftar hadir sebelum pratikum dimulai. Keterlambatan

praktikum :

a. 5 menit dipersilahkan mengikuti pretest tetapi tidak ada penambahan waktu dan

masih diperkenankan untuk mengikuti praktikum

b. 10 menit tidak diperkenankan untuk mengikuti pretest tetapi diperkenankan

mengikuti praktikum

c. 15 menit tidak diperkenankan untuk mengikuti praktikum dan dianggap

GUGUR.

2. Praktikan wajib memakai pakaian yang sopan dan rapi (pakaian berkerah dan celana

atau rok panjang) sepatu tertutup, dilarang keras memakai perhiasan yang berlebihan,

sandal, sandal jepit, berjaket maupun kaos oblong selama praktikum berlangsung.

Bagi praktikum Laboratorium Kimia (Lab. Pengawasan Mutu, Lab. Rekayasa Proses,

dan Lab. Uji Sensoris) wajib memakai jas laboratorium, mengenakan masker, sarung

tangan, membawa kain lap, dan kalkulator scientific.

3. Praktikan dilarang merokok, membawa makanan, minuman, atau bahan yang sifatnya

dapat merusak alat/peralatan percobaan ke dalam laboratorium.

4. Praktikan yang berambut panjang diharapkan mengikat atau menutup rambutnya agar

tidak mengganggu pelaksanaan praktikum.

5. Praktikan yang berjilbab diharapkan untuk mengatur jilbab sehingga tidak

mengganggu pelaksanaan praktikum.

6. Praktikan wajib membuat TIKET MASUK sesuai dengan ketentuan masing-masing

praktikum.

7. Praktikan DILARANG menggunakan Handphone dan menyentuh alat praktikum

yang tidak ada hubungannya dengan acara praktikum.

8. Praktikan WAJIB MEMPELAJARI MODUL SEBELUM PRAKTIKUM dimulai.

9. Praktikan wajib menjaga kebersihan, kerapihan dan keutuhan alat laboratorium

sebelum dan setelah praktikum selesai.

10. Jika terjadi kerusakan atau kehilangan alat dalam pelaksanaan praktikum maka

menjadi tanggung jawab pemakai dan wajib mengganti dengan barang/ alat yang

sama maksimal 2 hari setelah kejadian.

Page 6: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

vi

11. Praktikan diwajibkan mengikuti semua rangkaian acara praktikum tanpa terkecuali,

apabila perlu adanya INHAL dikarenakan sakit harus menyertakan:

a. Sakit (rawat inap) adanya bukti rawat inap

b. Sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter dari Rumah Sakit minimal

kelas D atau Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) Tingkat 2.

c. Lelayu keluarga inti (bapak, ibu, saudara kandung, kakek, nenek kandung)

adanya bukti dan surat keterangan.

d. Apabila sakit maka maksimal 30 menit sebelum masuk praktikum, harus

konfirmasi ke teknisi, koass dan menyusulkan surat keterangan sakit maksimal

H+2

e. Jika tidak memenuhi syarat di atas maka dianggap GUGUR pada acara tersebut,

dan apabila 1 mahasiswa INHAL 3 acara atau lebih maka dianggap GUGUR

pada mata praktikum tersebut. Mata Praktikum yang gugur berarti praktikan

mendapatkan Nilai E.

f. Mekanisme INHAL:

1) Apabila dalam 1 minggu masih ada shift yang dapat sebagai pengganti, maka

bisa ikut shift lain untuk menggantikan praktikum.

2) Apabila praktikum INHAL tidak dapat dilakukan/ dilaksanakan maka akan

diberikan tugas dengan nilai maksimal 50%.

3) Praktikan yang dinyatakan melanggar tata tertib ini dan atau terbukti berlaku

curang, dapat dikenakan sanksi, paling berat dinyatakan TIDAK LULUS

PRAKTIKUM.

4) Semua praktikan maupun asisten harus mematuhi semua peraturan yang telah

disepakati.

12. MINIMAL KEHADIRAN untuk dapat mengikuti responsi adalah 75% seluruh

acara.

13. Wajib mengisi kuesioner yang telah diberikan oleh asisten instruktur sebagai tiket

masuk responsi.

14. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.

Ketentuan :

1. Mahasiswa yang dapat melakukan inhal adalah yang memenuhi 3 persyaratan sesuai

ketentuan.

2. Jika memenuhi persyaratan, dan diberikan tugas maka nilai maksimal adalah 50%.

Page 7: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

vii

3. Tugas pengganti hanya boleh diberikan oleh Dosen Pengampu (bukan teknisi, aslab,

ataupun koas).

4. Jika tidak mengikuti acara, maka tidak ada nilai untuk seluruh rangkaian praktikum

(pre-test, laporan akhir, keaktifan, dll).

5. Bobot asistensi sama dengan 1 acara praktikum.

6. Minimal kehadiran untuk dapat mengikuti response adalah 75% seluruh acara.

Page 8: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

viii

TATA TERTIB PRAKTIKUM UNTUK (CO-)ASISTEN

1. Asisten praktikum harus mengisi daftar hadir yang telah disediakan.

2. Asisten harus memakai jas lab, berpakaian yang sopan dan rapi, sepatu tertutup,

dilarang keras memakai perhiasan berlebihan dan tidak diperkenankan untuk

memakai sandal, berjaket maupun kaos selama pratikum berlangsung.

3. Asisten harus menjaga sopan santun dan kebersihan ruang laboratorium. Selama

praktikum berlangsung, praktikan tidak diperbolehkan merokok dan makan dan

minum di dalam laboratorium.

4. Asisten wajib membimbing praktikan dalam melaksanakan praktikum dan tidak

bersikap superior.

5. Asisten bersama-sama dengan teknisi harus membuat laporan pelaksanaan

praktikum di akhir masa praktikum. Laporan diserahkan kepada Dosen

Pembimbing Praktikum (DPP) dan dijadikan dokumen laboratorium.

6. Asisten boleh memberikan pre-test untuk setiap acara praktikum dan memberikan

penilaian pre-test maupun pelaksanaan praktikum.

7. HP mohon disenyapkan dan dilarang keras membuat keributan, kegaduhan,

bermain games dan menyentuh alat praktikum yang tidak ada hubungannya

dengan acara praktikum.

8. Asisten wajib hadir tepat waktu dan jika berhalangan hadir harus memberi tahu

lebih dahulu kepada Teknisi paling lambat 1 hari sebelum praktikum.

9. Asisten yang dinyatakan melanggar tata tertib maka dinyatakan gugur hak-haknya

sebagai asisten.

10. Hal-hal penting lainnya yang terkait dengan praktikum dan belum tercantum dalm

tata tertib ini, akan diatur kemudian oleh Dosen Pengampu Praktikum.

Page 9: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

ix

IDENTITAS PRAKTIKUM

1. Nama Matakuliah : Satuan Proses dan Operasi

2. Kode (SKS) : V3AI122P

3. Pelaksanaan : Semester Genap

4. Prasyarat : -

5. Dosen Pengampu : 1. Satria Bhirawa Anoraga, S.T.P., M.Sc

2. Iman Sabarisman, S.T.P, M.Si

3. Dr. Ir. Makhmudun Ainuri, M.Si

6. Teknisi : Saksa Daniswara, A.Md

A. Deskripsi Singkat Praktikum

Praktikum ini merupakan praktikum wajib yang membahas beberapa operasi yang

dilakukan di agroindustri, antara lain: perpindahan panas, psychrometric chart,

pengeringan, pendinginan, pembekuan, pengecilan ukuran, dan berbagai macam

pemisahan mekanis.

B. Tujuan Umum Praktikum

Tujuan umum praktikum adalah mahasiswa memahami prinsip kerja operasi

perpindahan panas, psychrometric chart, pengeringan, pendinginan, pembekuan,

pengecilan ukuran, dan berbagai macam pemisahan mekanis; mampu mengoperasikan

peralatan yang di gunakan dalam operasi-operasi tersebut serta dampak dari operasi-

operasi tersebut terhadap sifat bahan hasil pertanian; dan dapat menjelasakan aplikasi

operasi – operasi tersebut pada industri pengolahan hasil pertanian.

C. Outcome Pembelajaran

Setelah mengikuti semua praktikum Satuan proses dan Operasi, praktikan mampu

memahami urgensi satuan proses dan operasi dalam pengembangan agroindustri, alat dan

mesin operasi serta implementasinya dalam sistem agroindustri, untuk kemudian dapat

mensikapi dan melakukan aktivitas pengembangannya seiring dengan laju pengembangan

ilmu, teknologi dan rekayasa produksi agro-industri.

Page 10: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

x

D. Rencana Kegiatan Praktikum

Acara ke- Topik (Pokok Bahasan)

Metode dan Alat

Bantu Pembelajaran

1 Asistensi Diskusi

2 Tugas Mandiri Observasi dan diskusi

3 Perpindahan Panas Praktikum dan diskusi

4 Pengeringan Praktikum dan diskusi

5 Pengecilan Ukuran dan Pemisahan

Mekanis Praktikum dan diskusi

6 Pendinginan dan Pembekuan Praktikum dan diskusi

7 Responsi Praktikum dan diskusi

E. Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

Evaluasi yang digunakan untuk menilai hasil belajar mahasiswa adalah :

1) Pre-test maupun post-test oleh ko-asisten

2) Keaktifan mahasiswa selama kegiatan ko-asisten

3) Laporan praktikum yang dibuat setelah kegiatan praktikum

4) Presentasi dan atau Responsi akhir yang dilakukan setelah semua kegiatan praktikum

berlangsung.

Page 11: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

1

ACARA I

ASISTENSI

Buatlah kelompok (bisa sesuai dengan kelompok praktikum). Lakukan kunjungan ke

suatu industri, contohnya penggilingan gabah yang ada di tempat tinggal Anda. Observasilah

proses penanganan pasca panen yang ada terutama operasi-operasi yang dilakukan pada

penggilingan gabah. Buatlah laporan singkat (5-7 halaman). Laporan Anda setidaknya harus

memuat hal-hal berikut:

1. Informasi tentang profil usaha yang diamati

Pemilik usaha, kapasitas produksi, tenaga kerja, dan permodalan

2. Tahap-tahap operasi yang dilakukan.

Contohnya, mulai dari penerimaan gabah dari petani hingga pengemasan beras ke

dalam karung. Laporan secara lengkap tentang spesifikasi dan kondisi operasi alat

dan bahan yang digunakan. Buatlah peta proses operasi dan flowchart salah satu

prosesnya!

3. Informasi mesin atau operasi yang digunakan

Kapasitas alat, prinsip kerja, tahun dan pabrik pembuatan, lengkapi dengan foto jika

perlu.

Page 12: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

2

ACARA II

TUGAS MANDIRI

Buatlah kelompok (bisa sesuai dengan kelompok praktikum). Lakukan kunjungan ke

suatu industri, contohnya penggilingan gabah yang ada di tempat tinggal Anda. Observasilah

proses penanganan pasca panen yang ada terutama operasi-operasi yang dilakukan pada

penggilingan gabah. Buatlah laporan singkat (5-7 halaman). Laporan Anda setidaknya harus

memuat hal-hal berikut:

1. Informasi tentang profil usaha yang diamati

Pemilik usaha, kapasitas produksi, tenaga kerja, dan permodalan

2. Tahap-tahap operasi yang dilakukan.

Contohnya, mulai dari penerimaan gabah dari petani hingga pengemasan beras ke

dalam karung. Laporan secara lengkap tentang spesifikasi dan kondisi operasi alat

dan bahan yang digunakan. Buatlah peta proses operasi dan flowchart salah satu

prosesnya!

3. Informasi mesin atau operasi yang digunakan

Kapasitas alat, prinsip kerja, tahun dan pabrik pembuatan, lengkapi dengan foto jika

perlu.

Page 13: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

3

ACARA III

PERPINDAHAN PANAS

A. Tujuan Praktikum

1. Mampu menjelaskan karakteristik bahan yang digunakan dalam perpindahan panas.

2. Mampu menerapkan analisis pindah panas dalam pemanasan dan pendinginan.

3. Mampu menjelaskan aplikasi proses perpindahan panas dalam unit operasi industri

hasil pertanian.

Tinjauan Pustaka

Dalam pemisahan 2 atau lebih komponen yang memiliki fase yang sama dalam 1

campuran atau bahan, perpindahan panas digunakan untuk memisahkannya berdasarkan

perbedaan sifat fisik masing masing komponen seperti proses ekstraksi cair-cair dan

destilasi. Destilasi (penyulingan) adalah suatu metode pemisahan bahan kimia

berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.

Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing

komponen akan menguap pada titik didihnya. Ekstraksi cair-cair juga menggunakan

konsep perpindahan panas secara konveksi untuk mengekstrak massa atau komponen

yang dibutuhkan dari padatan atau bahan dengan solvent (pelarut) cair secara kontinu.

Setelah didapatkan ekstrak hasil operasi ekstraksi maka pelarut dan komponen yang

dicari akan dilakukan operasi distilasi dan kondensasi.

Pada dasarnya, neraca besarnya panas dapat didekati dengan persamaan kalor sensible

dan laten.

Panas Sensibel: Q = m Cp ∆T

Panas Laten Q = m L

Perpindahan panas yang digunakan pada proses pemisahan pada destilasi atau

ekstraksi adalah perpindahan panas secara konduksi dan konveksi. Perpindahan secara

konduksi adalah suatu proses perpindahan energi panas dimana energi panas tersebut

mengalir dari daerah yang bersuhu lebih tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah

dalam suatu medium padat atau fluida yang diam. Hukum Fourier untuk perpindahan

panas konduksi:

�̇� = −𝑘𝐴𝑑𝑇

𝑑𝑥

Page 14: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

4

Di mana:

�̇�= laju pindah panas konduksi (Watt) dT= perubahan suhu (K)

k = koefisien pindah panas konduksi (W/mK) dx = perubahan panjang bahan (m)

A = luas permukaan bahan (m2)

Tanda negatif (-) menyatakan bahwa panas berpindah dari media bertemperatur tinggi

ke media yang bertemperatur lebih rendah.

Perpindahan panas konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi dari permukaan

media padat atau fluida yang diam menuju fluida yang mengalir (begerak) atau

sebaliknya, dimana diantara keduanya terdapat perbedaan temperature. Koefisien

perpindahan kalor secara konveksi dapat dievaluasi dari :

�̇� = ℎ𝐴∆𝑇

Di mana :

�̇� = laju pindah panas konveksi (Watt) A = luas permukaan bahan (m2)

h = koefisien pindah panas konveksi (W/m2K) Tw = Suhu permukaan bahan (K)

∆T= perubahan suhu antara permukaan bahan

dan lingkungan (K) = Tw - T∞

T∞ = Suhu lingkungan (K)

Ada kalanya tidak hanya proses perindahan konduksi atau konveksi saja yang

berlangsung, namun keduanya secara bersamaan. Misalnya pada proses kondensasi. Maka

koefisien panas yang digunakan tidak dapat menggunakan nilai k atau h saja, namun

menggunakan U. Koefisien perpindahan panas menyeluruh (overall heat transfer

coefficient, U) adalah merupakan aliran panas menyeluruh sebagai hasil gabungan proses

konduksi dan konveksi. Koefisien perpindahan panas menyeluruh dinyatakan dengan

satuan W/m2.oC (Btu/h.ft2.oF). maka laju perpindahan overallnya menjadi:

�̇� = U. A. LMTD

Prosedur Praktikum

1. Alat

a. Kompor listrik b. Wajan tanah

c. Wajan alumunium d. Termometer Infrared

e. Wajan Teflon f. Gelas beker

g. Termometer batang h. Magnetic stirrer

2. Bahan

a. Kentang

b. Tahu

c. Air

d. Minyak goreng

Page 15: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

5

3. Prosedur Praktikum

a. Perpindahan Panas Konduksi

1) Panaskan masing-masing wajan di atas kompor listrik

2) Ukur suhu awal wajan dan suhu setiap 5 menit sekali selama 30 menit.

3) Matikan kompor dan ukur suhu wajan setiap 5 menit selama 30 menit.

4) Buat kurva perubahan suhu masing-masing wajan.

5) Letakkan sampel (tahu atau kentang) di atas wajan kemudian lakukan langkah 1-4

untuk suhu sampel.

b. Perpindahan Panas Konveksi

1) Sebanyak 250 ml air dituang ke dalam gelas beker

2) Letakkan gelas beker di atas kompor listrik.

3) Masukkan stirrer ke dalam gelas beker.

4) Panaskan gelas beker dengan pengontrolan suhu tertentu.

5) Setiap lima menit diamati perpindahan panas yang terjadi selama satu jam. Suhu

air di dalam panci dan di dalam gelas piala dicatat dan dibuat kurva perpindahan

panasnya.

6) Siapkan sampel seperti langkah 1.

7) Prosedur sama dengan langkah 2-5 tetapi kali ini tidak menggunakan stirrer.

Hasil Dan Pembahasan

1. Proses operasi, prinsip kerja dan pengaruh perpindahan panas dalam pemanasan

2. Karakteristik wajan dan bahan yang digunakan dalam percobaan perpindahan panas

3. Analisis laju pindah panas konduksi dan konveksi

4. Aplikasi perpindahan panas dalam unit operasi industri hasil pertanian.

Page 16: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

6

ACARA IV

PENGERINGAN

A. Tujuan Praktikum

1. Mampu melaksanakan operasi pengeringan

2. Mampu menjelaskan karakteristik bahan sebelum dan sesudah operasi pengeringan

3. Mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi dan dasar operasi pengeringan

4. Mampu menjelaskan manfaat dan aplikasi pengeringan

B. Tinjauan Pustaka

Pengeringan didefinisikan sebagai suatu metode untuk mengeluarkan sebagian air

dari suatu bahan dengan mengunakan energi panas, sehingga tingkat kadar air bahan

setimbang dengan kondisi udara (atmosfir) normal atau kadar air bahan setara dengan

aktivitas air (aw) yang aman dari kerusakan akibat aktivitas metabolisme seperti

misalnya aktivitas enzim, aktivitas mikroba, dan aktivitas kimiawi, yaitu terjadinya

ketengikan, dan reaksi-reaksi nonenzimatis, sehingga menimbulkan perubahan sifat-sifat

organoleptik, penampakan, tekstur dan citarasa serta nilai gizinya.

Prinsip pengeringan biasanya akan melibatkan dua kejadian yaitu (1) panas harus

diberikan pada bahan, dan (2) air harus dikeluarkan dari bahan. Dua fenomena ini

menyangkut pindah panas ke dalam dan pindah massa ke luar. Yang dimaksudkan

dengan pindah massa adalah pemindahan air keluar dari bahan pangan.

Perpindahan panas dalam proses pengeringan dapat terjadi melalui dua cara yaitu

pengeringan langsung dan pengeringan tidak langsung. Pengeringan langsung yaitu

sumber panas berhubungan dengan bahan yang dikeringkan, sedangkan pengeringan

tidak langsung yaitu panas dari sumber panas dilewatkan melalui permukaan benda padat

(conventer) dan konventer tersebut yang berhubungan dengan bahan pangan. Setelah

panas sampai ke bahan pangan maka air dari sel-sel bahan pangan akan bergerak ke

permukaan bahan kemudian keluar.

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam kecepatan pengeringan tersebut adalah:

1. Luas permukaan

2. Perbedaan suhu dan udara sekitarnya

3. Kecepatan aliran udara

4. Tekanan udara

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari operasi pengeringan antara lain:

Page 17: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

7

A. Memperpanjang daya simpan bahan

Penurunan kandungan air dilakukan sampai mencapai kadar air tertentu sehingga

enzim dan mikroba penyebab kerusakan bahan pangan menjadi tidak aktif atau mati.

B. Memperkecil volume bahan pangan sehingga mempermudah pengangkutan,

menghemat biaya angkut dan ruang untuk pengangkutan, pengepakan maupun

penyimpanan

C. Menghasilkan produk dengan nilai ekonomis dan kualitas tinggi

Tahapan proses pengeringan terdiri dari:

1. Periode Pengeringan Laju Konstan

Selama periode ini pindah massa (perpindahan air) berlangsung pada permukaan

bahan, penguapan terjadi di permukaan yang mengalami kontak dengan media pengering

tak jenuh (udara kering). Driving force bagi perpindahan air melalui lapisan tipis udara

yang kontak langsung dengan permukaan bahan adalah perbedaan tekanan uap air pada

permukaan bahan dengan tekanan parsial uap air udara yang bersentuhan dengan

permukaan bahan. Selama periode ini, permukaan bahan (tempat dimana pengeringan

berlangsung) jenuh oleh uap air karena jumlah air yang bermigrasi dari bagian dalam

bahan menuju permukaan sama dengan jumlah air yang meninggalkan permukaan

terbawa oleh udara pengering. Perhatikan bahwa laju penguapan mencerminkan pindah

massa (air) dari bahan basah menuju udara kering dan ini dikompensasi oleh laju pindah

panas dari udara kering menuju bahan. Kadar air bahan (basis kering) dimana periode

pengeringan bergeser dari periode pengeringan laju konstan ke periode pengeringan laju

menurun disebut dengan kadar air kritis (critical moisture content) yang merupakan titik

Mc pada grafik.

2. Periode Pengeringan Laju menurun

Pada periode ini, laju pindah massa (dalam hal ini pindah air) dari bagian dalam

bahan menuju permukaan bahan terhambat karena adanya gaya internal yang

mengendalikan perpindahan air tersebut (misal gaya adsorpsi). Selama periode ini,

sangat sulit untuk menggambarkan bentuk kurva pengeringan. Faktor-faktor yang

berpengaruh termasuk struktur bahan dan laju pengeringan dari periode pengeringan

konstan. Laju alir udara pengering (media pengering) yang merupakan faktor penting

pada periode pengeringan konstan menjadi tidak begitu penting ketika pengeringan

memasuki periode pengeringan laju menurun.

Sepanjang periode pengeringan laju menurun, kadar air bahan akan menurun sampai

mencapai Me, kadar air kesetimbangan (equilibrium moisture content). Me, merupakan

Page 18: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

8

(a – b)

Kadar air (wb) = x 100 %

a

akhir proses pengeringan tidak akan ada lagi pengeringan setelah Me tercapai. Kadar air

kesetimbangan akan tercapai jika tekanan uap air pada bahan sama dengan tekanan

parsial uap air dari udara pengering.

Deskripsi kedua proses pengeringan tersebut dapat dilihat pada 2 grafik berikut:

Grafik 1. Perubahan kadar air selama pengeringan sebagai fungsi waktu

Perhitungan efisiensi pengeringan dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh

efisiensi operasi pengeringan yang dilakukan. Perhitungan dilakukan dengan

membandingkan berat zat sesudah operasi pengeringan dengan berat kering zat tersebut.

Kadar air bahan dan efisiensi pengeringan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

a = berat sampel sebelum pengeringan (gram)

b = berat sampel sesudah operasi pengeringan (gram)

c = berat kering sampel (gram)

B

C

D

A

E

Mc

Me

Waktu (jam)

Warmingup period (A-B) Constant rate period (B-C) Falling rate period I (C-D) Falling rate period II (D-E)

(a – b)

Kadar air (db) = x 100 %

c

(a – b)

Efisiensi (%) = x 100 %

(a – c)

Page 19: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

9

C. Prosedur Praktikum

1. Alat dan Bahan

a. Alat

Cabinet dryer, alat pengering rumah kaca, Timbangan analitik, Botol timbang,

Pisau, Loyang, rak kawat, nampan bambu

b. Bahan

Buah-buahan tropis: pisang, salak, nanas

2. Prosedur Praktikum

a. Pengeringan

1) Siapkan sampel buah yang akan dikeringkan: irisan besar dan irisan kecil.

2) Timbang sampel sebelum pengeringan.

3) Keringkan sampel dengan menggunakan 3 tipe pengering: jemur tradisional,

alat pengering rumah kaca, dan cabinet dryer. Untuk cabinet dryer keringkan

sampel dengan suhu 50oC

4) Amati suhu pengeringan, kelembaban, dan berat sampel setiap 30 menit

selama 2 jam pertama, kemudian lanjutkan pengeringan selama 24 jam.

5) Hitung kadar air sampel (% wb) dengan menggunakan rumus

6) Buatlah grafik kadar air sampel (basis kering) sebagai fungsi waktu

pengeringan dengan Microsoft Excel

7) Dengan melihat grafik, tentukan kadar air kritis bahan.

b. Kadar air basis kering

1) Masukkan sampel hasil pengovenan ke dalam cawan furnace/tanur

2) Masukkan cawan beserta sampel ke dalam alat furnace (suhu 550oC, 1 jam)

3) Setelah 1 jam keluarkan sampel dari alat furnace, dinginkan, lalu timbang

4) Catat bobot sampel setelah ditanur, lalu hitung kadar air (% db)

D. Hasil dan Pembahasan

1. Hubungan ukuran bahan dengan karakteristik pengeringannya. Hal ini juga mencakup

visual bahan dan kadar airnya.

2. Prinsip dasar pengeringan

3. Prinsip kerja alat pengering

4. Karakteristik bahan sebelum dan sesudah operasi pengeringan

5. Kadar air kritis sampel dan waktu yang diperlukan untuk mencapai kadar air kritis

6. Grafik kadar air (basis kering) sebagai fungsi waktu

7. Contoh aplikasi operasi pengeringan dan peranannya dalam industri

Page 20: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

10

ACARA V

PENGECILAN UKURAN DAN PEMISAHAN MEKANIS

A. Tujuan Praktikum

1. Mampu melakukan mekanisme kerja dalam operasi pengecilan ukuran.

2. Mampu menjelaskan karakteristik bahan sebelum dan sesudah mengalami operasi

pengecilan ukuran.

3. Mampu melakukan berbagai operasi pengecilan ukuran menggunakan alat

4. Mampu menunjukkan aplikasi operasi pengecilan ukuran dalam industri pertanian.

5. Mampu mengoperasikan operasi pemisahan mekanis

6. Mampu melakukan berbagai operasi pemisahan mekanis dengan prinsip filtrasi,

sedimentasi, ekstraksi, dan sentrifugasi.

7. Mampu menjelaskan karakteristik bahan sebelum, sesudah, dan yang cocok pada

operasi filtrasi, sedimentasi, ekstraksi, dan sentrifugasi

8. Mampu menjelaskan aplikasi operasi pemisahan mekanis dalam dunia industri

khususnya industri pertanian.

B. Tinjauan Pustaka

Pengertian umum dari pengecilan ukuran (size reduction) adalah usaha pengubahan

dan pengecilan bentuk dan ukuran secara mekanis, tanpa menimbulkan perubahan kimia

dari suatu bahan. Pada pengecilan, idealnya dikehendaki hasil yang memiliki bentuk dan

ukuran seragam.

Proses pengecilan ukuran dapat dibagi menjadi 2 kategori utama tergantung pada

bahan dasarnya. Pengecilan ukuran bahan padat yang biasanya dilakukan adalah cutting,

crushing, blending, milling, shredding, grindding dan slicing. Jika bahan berupa cairan,

disebut emulsifikasi atau atomisasi.

Pengecilan ukuran mempunyai tujuan agar bahan :

1. Dapat diangkut dengan mudah

2. Mempunyai bentuk komersial yang lebih baik

3. Lebih mudah diproses lanjut

4. Lebih tinggi reaktifitasnya

5. Mempermudah dalam pemisahan dengan bahan yang tidak dikehendaki

6. Memberikan bentuk dan ukuran yang bersifat estetik sehingga memberikan

kenampakan yang lebih menarik

Page 21: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

11

7. Memperoleh produk dan ukuran yang seragam sesuai dengan spesifikasi yang telah

ditentukan

Dalam proses penggilingan, ukuran bahan diperkecil dengan mengoyakkannya.

Bahan ditekan oleh gaya mekanis dari mesin penggiling, penekanan awal masuk ke

tengah bahan sebagai energi desakan. Apabila energi desakan lokal melewati tahap kritis,

terjadi penyobekan sepanjang garis lemah, dan energi yang tersimpan dilepaskan.

Beberapa energi diambil dalam pembentukan permukaan baru, akan tetapi sebagian

besar dari energi ini hilang sebagai panas. Penggilingan diperoleh secara tekanan

mekanis yang diikuti oleh penyobekan dan energi yang dibutuhkan tergantung kapada

kekerasan bahan dan juga kecenderungan bahan untuk patah, yaitu kerapatan bahan

tersebut.

Proses utama yang terjadi pada shredder adalah penekanan yang melebihi daya

tahan bahan sehingga terpecah dan hancur. Shredder terdiri atas sebuah silinder berat

yang dipotong sejajar dengan plat besi logam. Silinder tersebut dilengkapi dengan

pemarut yang tersebar di permukaannya. Logam-logam pemarut inilah yang akan

menghancurkan bahan dari bongkahan menjadi kecil (lembut).

Pengirisan (slicing) bertujuan untuk mendapatkan ukuran yang seragam dari produk

yang diolah. Alat ini sering menggunakan pisau pemotong rotary. Pisau itu diset untuk

memotong bahan-bahan yang diarahkan kepadanya. Dalam suatu operasi slicing yang

lain buah dimasukkan ke dalam sebuah tabung yang di dalamnya terdapat pisau-pisau

yang disusun secara radial.

Untuk dapat memisahkan komponen dalam campuran yang memiliki fase berbeda, dapat

dilakukan berbagai cara. Salah satunya dengan cara pemisahan mekanis. Pemisahan mekainis

merupakan operasi pemisahan dua komponen atau lebih dalam suatu campuran secara

mekanis. Pemisahan mekanis dapat dilakuakn dengan berbagai cara antara lain : Filtrasi

(penyaringan), Sedimentasi (pengendapan), dan Sentrifugasi (pemusingan)

Filtrasi merupakan proses pemisahan bahan secara mekanis yang dilakukan dengan

melewatkan bahan pada suatu alat saring (filter) yang memiliki ukuran pori-pori tertentu

sehingga bahan yang memiliki ukuran partikel lebih kecil dapat melewatinya. Filtrasi dapat

dilakukan pada pada campuram bahan padat pada zat cair atau antara zat padat yang memilki

ukuran partikel berbeda.

Sedimentasi merupakan pemisahan antar partikel yang didasarkan pada densitasnya pada

medium alir dnegan memanfaatkan gaya grafitasi. Laju pemisahan dengan sedimentasi

Page 22: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

12

dipengaruhi oleh: bentuk partikel, perbedaan densitas antar pertikel yang dipisahkan,

mengalir tidaknya zat alir, dan lain lain.

Sentrifugasi merupakan pemisahan antara cairan dengan cairan lain atau partikel dalam

suatu cairan yang kurang efektif apabila dilakukan dengan cara sedimentasi. Apabila

perbedaan densitas partikel dengan cairan tidak berbeda jauh, akan sulit dipisahkan dengan

sedimentasi karena hanya mengandalkan gaya grafitasi. Sentrifugasi juga dapat digunakan

untuk memisahkan larutan yang bersifat emulsi dimana ada gaya yang mengikat komponen

secara bersama-sama.

Pada prinsipnya, sentrifugasi adalah operasi pemutaran objek pada suatu titik pusat

dengan jarak konstan. Objek tersebut diputar dengan percepatan konstan hingga mencapai

kecepatan tertentu, kemudian diputar dengan kecepatan konstan dalam jangka waktu tertentu.

Perputaran ini menimbulkan gaya sentrifugal yang menuju ke arah pusat putaran.

Gaya sentrifugal yang bekerja pada partikel yang diputar dinyatakan dalam persamaan

berikut :

𝐹𝑐 = 𝑚. 𝑟. 𝜔2

Untuk ω= v/r , maka :

𝑭𝒄 = (𝒎. 𝒗𝟐)

𝒓

Dengan :

Fc = Gaya sentrifugal yang bekerja pada partikel untuk mempertahankan

gerakan pada jalut putaran melingkar (N)

m = Massa Partikel (kg)

r = Jari jari jalur dari poros (m)

ω = Kecepatan sudut partikel (rad)

v = Kecepatan tangensial partikel (m/s)

Kecepatan perputaran biasanya dinyatakan dalam perputaran per menit (rpm). Dalam

bentuk lain :

𝑭𝒄 = 𝒎. 𝒓. (𝟐. 𝝅. 𝑵

𝟔𝟎)

𝟐

= 𝟎, 𝟎𝟏𝟏. 𝒎. 𝒓. 𝑵𝟐𝝎 =𝟐. 𝝅. 𝑵

𝟔𝟎

Dengan N adalah kecepatan perputaran per menit (rpm). Dari persamaan diatas, Gaya

sentrifugasi dipengaruhi oleh jari jari perputaran, kecepatan perputaran, dan juga massa

partikel.

Page 23: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

13

Ekstrasi merupakan metode pemisahan campuran dengan melarutkan bahan campuran

dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah perbedaan kelarutan bahan

dalam pelarut tertentu. Contoh pemisahan campuran secara ekstraksi adalah pemi-sahan sari

kelapa dari ampasnya dengan menggunakan pelarut air. Sari kelapa yang akan diambil dari

ampasnya dilarutkan terlebih dahulu dalam air. Pada proses pelarutan, ampas kelapa tidak

ikut larut dalam air. Sehingga setelah pelarutan sari kelapa terpisah dari ampasnya.

Berdasarkan bentuk campuran yang diekstraksi, dapat dibedakan dua macam ekstraksi

yaitu:

a. Ekstraksi padat cair (Solid-liquid extraction).

Substansi yang diekstraksi terdapat di dalam campurannya yang berbentuk padat.

b. Ekstraksi cair-cair (Liquid-liquid extraction)

Substansi yang diekstraksi terdapat dalam campurannya yang berbentuk cair.

Dalam ekstraksi padat-cair, bahan yang diekstraksi berwujud padat dan

pengekstraksinya berwujud cair. Ekstraksi padat-cair paling banyak ditemui dalam uasaha

mengisolasi substansi berkhasiat yang terkandung didalam bahan dari alam. Sifat-sifat bahan

alam tersebut merupakan faktor yang berperan sangat penting terhadap sempurna atau

mudahnya ekstraksi dijalankan. Ekstraksi merupakan unit proses memisahkan cairan solid

dengan menggunakan daya kompresi (daya tekan) dan sering diterapkan dalam industri

makanan dan minuman.

Ada tiga cara pemisahan campuran dari cairan solid-cair, yaitu : (1). Penekanan

hidrolik, (2). Penekanan roller, dan (3). Penekanan screw. Tekanan hidrolik banyak

digunakan pada industri pengolahan sari buah. Sedangkan roler biasanya digunakan untuk

mengeluarkan nira dari batang tebu dalam pembuatan gula pasir. Penekanan screw disamping

digunakan pada pemisahan sari buah juga dipakai dalam pemisahan minyak makan, demikian

pula dengan penekanan hidrolik yang dipakai untuk proses batch sedangkan roller dan screw

untuk proses kontinyu.

C. Prosedur Praktikum

1. Alat

a. Tabung Centrifuge b. Rak Tabung c. Shredder

d. Tabung pengendapan e. Kertas Saring f. Pompa Vakum

g. Neraca Analitik h. baskom, plastik i. Stopwatch

j. Mesin sentrifuge k. Spatula l. Pisau

Page 24: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

14

m. Disc Mill n. Ayakan o. Timbangan digital

2. Bahan

a. Air

b. Buah kelapa

c. Singkong

d. Biji kakao

e. Beras

3. Prosedur Praktikum

a. Slicing

1) Timbang sampel singkong, kemudian kupas dan cuci hingga bersih

2) Setelah dikupas, timbang lalu potong menjadi bagian yang lebih kecil secara

manual (sesuai bentuk pada alat slicer) dan dengan menggunakan slicer

3) Timbang plastik dan masukkan sampel ke dalam plastik

4) Timbang sampel hasil slicing

5) Buat neraca bahan, peta proses operasi, perhitungan rendemen, dan

karakteristik bahan sebelum dan sesudah operasi

b. Shredding

1) Timbang sampel kelapa kemudian kupas dan cuci hingga bersih

2) Setelah dikupas, timbang lalu potong menjadi bagian yang lebih kecil

3) Timbang sampel dan plastik untuk tempat sampel hasil shredding

4) Lakukan operasi shredding

5) Tampung hasil shredding dan timbang hasilnya

6) Buat neraca bahan, peta proses operasi, perhitungan rendemen, dan

karakteristik bahan sebelum dan sesudah operasi

c. Milling

1) Timbang sampel beras sebanyak 200 gram

2) Lakukan operasi milling dan catat waktu yang diperlukan untuk operasi

milling hingga sampel habis

3) Tampung hasil milling dan timbang hasilnya

4) Buat neraca bahan, peta proses operasi, perhitungan rendemen, dan

karakteristik bahan sebelum dan sesudah operasi

d. Filtrasi

1) Ambil hasil dari percobaan milling lalu timbang

Page 25: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

15

2) Ayak sampel hasil milling menggunakan ayakan dengan beberapa ukuran

mesh

3) Timbang sampel hasil pengayakan untuk masing-masing ukuran mesh

4) Hitung rendemen dari proses penyaringan dan nilai kehalusannya (FM)

e. Ekstraksi

1) Timbang sampel pasta kakao dan parutan kelapa

2) Masukkan ke dalam kain saring kemudian dipress dengan menggunakan alat

pres (manual dan hidrolis)

3) Ukur volume dan berat hasil ekstraksi serta amati perubahan bahan sebelum

dan sesudah operasi

4) Amati perbedaan hasil ekstraksi 2 bahan tersebut.

f. Sedimentasi

1) Siapkan 3 buah tabung plastik, masing-masing diisi dengan 15 ml filtrat hasil

ekstraksi parutan kelapa.

2) Diamkan selama 1 jam.

3) Amati perubahan fisik yang terjadi pada bahan setiap 10 menit.

4) Letakkan sisa filtrat pada corong pemisah lalu diamkan sampai terbentuk krim

santan (atas) dan skim (bawah) santan. Lalu pisahkan.

5) Catat ketinggian endapan atau perubahan fisik yang terjadi pada tahap

g. Sentrifugasi

1) Siapkan 6 buah tabung sentrifuge, masing-masing diisi dengan15 ml filtrat

2) Tempatkan 3 tabung tabung tersebut ke dalam sentrifuge dalam arah yang

berlawanan.

3) Hidupkan mesin sentrifuge dengan kecepatan 3000-3500 rpm selama 15 menit

4) Lakukan variasi kecepatan 20000 rpm selama 15 menit

5) Amati perbedaan pada masing masing tabung sentrifugasi.

6) Hitung gaya sentrifugalnya.

7) Bandingkan antara hasil pemisahan menggunakan sentrifugasi dan

sedimentasi

D. Hasil Dan Pembahasan

1. Neraca bahan yang didapat terhadap sampel dihubungkan dengan waktu pengecilan

ukuran dan rendemen hasil pengecilan ukuran.

Page 26: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

16

2. Contoh aplikasi operasi pengecilan ukuran dan peranannya dalam industri agro.

3. Proses operasi dan prinsip kerja yang terjadi dalam filtrasi, sedimentasi, ekstraksi, dan

sentrifugasi

4. Karakteristik bahan untuk tiap tiap metode pemisahan mekanis di atas.

5. Faktor faktor yang mempengaruhi proses filtrasi, sedimentasi, ekstraksi, dan

sentrifugasi

6. Contoh penerapan operasi filtrasi, sedimentasi, ekstraksi, dan sentrifugasi dalam dunia

industri khususnya industri pertanian

Page 27: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

17

ACARA VI

PENDINGINAN DAN PEMBEKUAN

A. Tujuan Praktikum

1. Mampu menjelaskan karakteristik bahan sebelum dan sesudah operasi pendinginan

dan pembekuan.

2. Mampu mengoperasikan alat/mesin pendinginan dan pembekuan.

3. Mampu menjelaskan aplikasi pendinginan dan pembekuan dalam unit operasi industri

hasil pertanian.

B. Tinjauan Pustaka

Pada umumnya proses-proses metabolisme (transpirasi atau penguapan, respirasi atau

pernafasan, dan pembentukan tunas) dari bahan nabati seperti sayur-sayuran dan buah-

buahan atau dari bahan hewani akan berlangsung terus meskipun bahan-bahan tersebut

telah dipanen ataupun hewan telah disembelih. Proses metabolisme ini terus berlangsung

sampai bahan menjadi mati dan akhirnya membusuk. Suhu dimana proses metabolisme

ini berlangsung dengan sempurna disebut sebagai suhu optimum (Julianti, 2010).

Hasil pertanian yang baru dipanen akan mengalami kerusakan fisiologis karena proses

metabolisme masih terus berlangsung. Penyimpanan pada suhu rendah dapat menghambat

kerusakan makanan, antara lain kerusakan fisiologis, kerusakan enzimatis maupun

kerusakan mikrobiologis. Pada pengawetan dengan suhu rendah dibedakan antara

pendinginan dan pembekuan. Pendinginan dan pembekuan merupakan salah satu cara

pengawetan yang tertua (Julianti, 2010).

Salah satu cara untuk menghambat adalah dengan pendinginan dan pembekuan.

Pendinginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas titik beku (-2 s/d 16oC)

sedangkan pembekuan adalah peyimpanan bahan pangan di bawah titik beku.

Penyimpanan bahan makanan pada suhu rendah tidak hanya mengurangi laju respirasi,

tapi juga menghambat pertumbuhan kebanyakan mkroorganisme penyebab kebusukan.

Pendinginan dan pembekuan tidak dapat menigkatkan kualitas bahkan dalam kondisi

optimum perlakuan ini hanya dapat mempertahankan kualitas dalam batas waktu tertentu

(Julianti, 2010).

Pendinginan dan pembekuan juga dapat menghambat proses metabolisme

mikroorganisme dan reaksi-reaksi enzimmatis serta reaksi-reaksi kimia lainya pada

bahan. Karena pendinginan dan pembekuan sifatnya hanya menghambat pertumbuhan

Page 28: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

18

mikroorganisme, maka mikroorganisme tersebut dimungkinkan dapat aktif kembali

apabila bahan tersebut dikeluarkan dari tempat pendinginan (Santoso, 2010).

C. Prosedur Praktikum

1. Alat

Pada praktikum ini, alat yang digunakan adalah refrigerator, freezer, thermometer,

piring, gelas beker 500 ml, gelas plastik, dan pisau.

2. Bahan

Bahan yang digunakan adalah air, sirup, dan es krim kemasan cup.

3. Prosedur Praktikum

a. Pendinginan dengan refrigerator

1) Hidupkan refrigerator. Ukur suhu udara di dalam refrigerator.

2) Masukkan sampel air ke dalam refrigerator selama 30 menit.

3) Catat suhu minuman setiap 5 menit dan amati waktu suhu air mencapai suhu

udara refrigerator.

4) Buat kurva perubahan suhu air yang disimpan dalam refrigerator.

b. Pembekuan dengan freezer

1) Siapkan 4 minuman sirup dengan konsentrasi yang berbeda.

2) Masukkan sampel ke dalam freezer

3) Catat perubahan yang terjadi pada sampel setiap 30 menit selama 1,5 jam.

4) Bahas perbedaan karakteristik bahan setelah dibekukan pada masing-asing

konsentrasi.

c. Pengaruh laju pembekuan terhadap tekstur

1) Siapkan 2 sampel es krim cup, 1 sampel dimasukkan ke freezer, 1 sampel lainnya

dibiarkan di suhu ruang hingga mencair.

2) Sampel yang telah mencair dimasukkan ke dalam freezer hingga membeku

kembali.

3) Diamati perbedaan tekstur masing-masing sampel.

D. Hasil Dan Pembahasan

1. Proses operasi, prinsip kerja operasi pendinginan dan pembekuan

2. Karakteristik bahan yang digunakan dalam percobaan sebelum dan sesudah operasi

3. Analisis laju pendinginan pada konsentrasi berbeda serta pembekuan terhadap tekstur

4. Aplikasi pendinginan dan pembekuan dalam unit operasi industri hasil pertanian.

Page 29: MODUL PRAKTIKUM SATUAN PROSES DAN OPERASI V3AI122Pagroindustri.sv.ugm.ac.id/.../696/2019/02/SATUAN-PROSES-DAN-OPERASI.pdfpenulisan modul praktikum Satuan Proses dan Operasi. ... atau

19

ACARA VII

RESPONSI

TUJUAN

1. Merupakan salah satu cara evaluasi pembelajaran praktik.

2. Merupakan bagian dari komponen pemberian nilai.

PROSEDUR

Alat dan Bahan

a. Lembar soal

b. Lembar jawaban

c. Alat tulis

Cara Kerja

Praktikan melakukan instruksi yang diberikan asisten praktikum untuk mengerjakan soal

ujian dan atau praktik secara individu.