ringkasan satuan proses

199
TUGAS SATUAN PROSES KELAS : 2KB DOSEN PEMBIMBING : Zaman,S.T,M.T DISUSUN OLEH : OPTIMISMA SITUNGKIR (061330400330) POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2014 DAFTAR ISI

Upload: opti-mizzmaa-situngkir

Post on 07-Feb-2016

159 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ringkasan Satuan Proses

TUGAS

SATUAN PROSES

KELAS : 2KB

DOSEN PEMBIMBING : Zaman,S.T,M.T

DISUSUN OLEH :

OPTIMISMA SITUNGKIR (061330400330)

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2014

DAFTAR ISI

Daftar Isi......................................................................................................................2

A. Alkana..............................................................................................................3

B. Alkena ...........................................................................................................16

C. Alkuna ...........................................................................................................30

Page 2: Ringkasan Satuan Proses

D. Asam karboksilat............................................................................................40

E. Karbohidrat,Protein,Lemak............................................................................50

F. Alkohol,Fenol,Tiol..........................................................................................87

G. Aldehid , Keton............................................................................................105

H. Amida dan Amina........................................................................................114

I. Hydrocarbon.................................................................................................128

Daftar Pustaka..........................................................................................................138

1. ALKANA

Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh

asiklis. Alkana termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai

karbon panjang dengan ikatan-ikatan tunggal. Rumus umum untuk alkana adalah CnH2n+2.

Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus CH4. Tidak ada batasan

berapa karbon yang dapat terikat bersama. Beberapa jenis minyak dan wax adalah contoh

alkana dengan atom jumlah atom karbon yang besar, bisa lebih dari 10 atom

karbon.Setiap atom karbon mempunyai 4 ikatan (baik ikatan C-H atau ikatan C-C), dan

setiap atom hidrogen mesti berikatan dengan atom karbon (ikatan H-C). Sebuah

2

Page 3: Ringkasan Satuan Proses

kumpulan dari atom karbon yang terangkai disebut juga dengan rumus kerangka. Secara

umum, jumlah atom karbon digunakan untuk mengukur berapa besar ukuran alkana

tersebut (contohnya: C2-alkana).Gugus alkil, biasanya disingkat dengan simbol R, adalah

gugus fungsional, yang seperti alkana, terdiri dari ikatan karbon tunggal dan atom

hidrogen, contohnya adalah metil atau gugus etil.Alkana bersifat tidak terlalu reaktif dan

mempunyai aktivitas biologi sedikit.

1. Alkana disebut juga senyawa hidrokarbon jenuh (senyawa parafin). Semua valensi C

telah terisi (jenuh) dengan H.

2. Hidrokarbon jenuh tidak punya gugus fungsional, sifat kimia tidak khas dibandingkan

dengan senyawa organik yg punya gugus fungsi.

3. Hidrokarbon jenuh memberi kerangka karbon bagi senyawa organik yang punya gugus

fungsi.

4. Susunan molekulnya hanya terdiri atas atom C dan H.

5. Golongan senyawa ini sangat sukar bereaksi dengan zat lain sehingga affinitas (daya tarik

menarik gabungan) kecil.

a. Rumus Umum

Rumus umum alkana: CnH2n + 2 R (alkil) = CnH2n + 1

b. Klasifikasi Struktur

Hidorkarbon tersaturasi dapat berupa:

lurus (rumus umum CnH2n + 2), kerangka karbon membentuk rantai lurus tanpa ada

cabang

bercabang (rumus umum CnH2n + 2, n > 3), kerangka karbon utamanya mempunyai

cabang-cabang

3

Page 4: Ringkasan Satuan Proses

siklik (rumus umum CnH2n, n > 2), ujung-ujung kerangka karbonnya bertemu

sehingga membentuk suatu siklus.

Menurut definisi dari IUPAC, 2 golongan pertama di atas dinamakan alkana,

sedangkan golongan yang ketiga disebut dengan sikloalkana.[1] Hidrokarbon tersaturasi

juga dapat membentuk gabungan ketiga macam rantai diatas, misalnya linear dengan

siklik membentuk polisiklik. Senyawa seperti ini masih disebut dengan alkana (walaupun

tidak mempunyai rumus umum), sepanjang tetap berupa asiklik (tidak seperti siklus).

Rantai karbon lurus

Alkana rantai karbon lurus biasanya dikenali dengan awalan n- (singkatan dari

normal) ketika tidak ada isomer. Meskipun tidak diwajibkan, tapi penamaan ini penting

karena alkana rantai lurus dan rantai bercabang memiliki sifat yang berbeda. Misalnya n-

heksana atau 2- atau 3-metilpentana.

Anggota dari rantai lurus ini adalah:

Metana, CH4 - 1 karbon dan 4 hidrogen

Etana, C2H6 - 2 karbon dan 6 hidrogen

Propana, C3H8 - 3 karbon dan 8 hidrogen

Butana, C4H10 - 4 karbon dan 10 hidrogen

pentana, C5H12 - 5 karbon dan 12 hidrogen

heksana, C6H14 - 6 carbon dan 14 hidrogen

Mulai dengan jumlah karbon mulai dari lima diberi nama dengan imbuhan jumlah yang

ditentukan IUPAC diakhiri dengan -ana. Contohnya antara lain adalah pentana, heksana,

heptana, dan oktana.

4

Page 5: Ringkasan Satuan Proses

Rantai karbon bercabang

Untuk memberi nama alkana dengan rantai bercabang digunakan langkah-langkah

berikut:

Cari rantai atom karbon terpanjang

Beri nomor pada rantai tersebut, dimulai dari ujung yang terdekat dengan cabang

Beri nama pada cabang-cabangnya

Nama alkana dimulai dengan nomor letak cabang, nama cabang, dan nama rantai utama.

Contohnya adalah 2,2,4-trimetilpentana yang disebut juga isooktana. Rantai terpanjangnya

adalah pentana, dengan tiga buah cabang metil (trimetil) pada karbon nomor 2, 2, dan 4.

Perbedaan tatanama untuk 3 isomer C5H12

Nama umum/trivial n-pentana isopentana Neopentana

Nama IUPAC pentana 2-metilbutana 2,2-dimetilpentana

Struktur

c. Tata nama

. Nama alkana didasarkan pada rantai C terpanjang sebagai rantai utama. Apabila ada dua atau

lebih rantai yang terpanjang maka dipilih yang jumlah cabangnya terbanyak

5

Page 6: Ringkasan Satuan Proses

2. Cabang merupakan rantai C yang terikat pada rantai utama. di depan nama alkananya ditulis

nomor dan nama cabang. Nama cabang sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhiran

ana dengan akhiran il (alkil).

3. Jika terdapat beberapa cabang yang sama, maka nama cabang yang jumlah C nya sama

disebutkan sekali tetapi dilengkapi dengan awalan yang menyatakan jumlah seluruh cabang

tersebut. Nomor atom C tempat cabang terikat harus dituliskan sebanyak cabang yang ada

(jumlah nomor yang dituliskan = awalan yang digunakan), yaitu di = 2, tri = 3, tetra =4, penta

= 5 dan seterusnya.

4. Untuk cabang yang jumlah C nya berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad ( etil lebih

dulu dari metil ).

5. Nomor cabang dihitung dari ujung rantai utama yang terdekat dengan cabang. Apabila letak

cabang yang terdekat dengan kedua sama dimulai dari :

• Cabang yang urutan abjadnya lebih dulu ( etil lebih dulu dari metil )

• Cabang yang jumlahnya lebih banyak ( dua cabang dulu dari satu cabang )

Contoh   :

Apakah nama hidrokarbon di bawah ini ?

pertama kali kita tentukan rantai utamanya.....Rantai utama adalah rantai terpanjang :

rantai utamanya adalah yang di kotak merah...... Kenapa?? coba kalian perhatikan sisi sebelah

kiri, bila rantai utamanya yang lurus  (garis putus2) maka sama2 akan bertambah 2 atom C

tapihanya akan menimbulkan satu cabang (bagian yang belok ke bawah)....sedangkan bila kita

belokkan ke bawah akan timbul 2 cabang (Aturan no 1). Sekarang coba kalian perhatikan bagian

kanan, penjelasannya lebih mudah....bila rantai utamanya yang lurus (garis putus2) hanya

bertambah satu atom C sedangkan bila belok ke bawah maka akan bertambah 2 atom C. Jadi

6

Page 7: Ringkasan Satuan Proses

rangkaian rantai utama itu boleh belak-belok dan gak harus lurus......asal masih dalam satu

rangkaian yang bersambungan tanpa cabang.

rantai karbon yang tersisa dari rantai utama adalah cabangnya.....

terlihat ada 3 cabang yakni 1 etil dan 2 metil.....penomoran cabang kita pilih yang angkanya

terkecil :

• Bila dari ujung rantai utama sebelah kiri maka etil terletak di atom C rantai utama

nomor  3 dan metil  terletak di atom C rantai utama nomor 2 dan 6

• Bila dari ujung rantai utama sebelah kanan maka etil terletak di atom C rantai utama

nomor  6 dan metil di atom C rantai utama nomor 3 dan 7

kesimpulannya kira urutkan dari ujung sebelah kiri.....

Urutan penamaan :    nomor cabang - nana cabang - nama rantai induk

jadi namanya          :    3 etil 2,6 dimetil oktana

cabang etil disebut lebih dahulu daripada metil karena abjad nama depannya dahulu (abjad "e"

lebih dahulu dari "m"). karena cabang metil ada dua buah maka cukup disebut sekali ditambah

awalan "di" yang artinya "dua". karena rantai utamanya terdiri dari 8 atom C maka rantai

utamanya bernama : oktana.

bentuk struktur kerangka Alkana kadangkala  mengalami penyingkatan.....misalnya :

7

Page 8: Ringkasan Satuan Proses

CH3 (warna hijau) merupakan ujung rantai

CH2 (warna biru) merupakan bagian tenganh rantai lurus

CH (warna  oranye) percabangan tiga

C (warna merah) percabangan empa

Contoh:

Alkana Bercabang

Cabang (substituen) yang mempunyai cabang, dinomori dari karbon substituen yang

melekat pada rantai induk.

8

Page 9: Ringkasan Satuan Proses

Penomoran substituen dimulai dari karbon yang melekat pada rantai induk.

Keseluruhan nama dari cabang substituen ditulis dalam kurung, dengan didahului nomor

yang mencerminkan induk yang mana karbon itu bergabung.

Substituen ditulis urut abjad. Untuk mengurutkan sesuai abjad, abaikan awalan (di-, tri,

tetra-) tetapi jangan abaikan posisi seperti iso- dan tert-

Alkana Siklis

Rantai induk ditentukan dari karbon yang membentuk cincin terbesar (misal, sikloalkana

adalah sikloheksana)

Ketika dua cincin bergabung, cincin yang lebih besar adalah yang menjadi rantai induk,

sedangkan yang kecil menjadi cabang sikloalkil.

d. Keisomeran

Alkana dengan 3 atom karbon atau lebih dapat disusun dengan banyak macam

cara, membentuk isomer struktur yang berbeda-beda. Sebuah isomer, sebagai sebuah

bagian, mirip dengan anagram kimia, tapi berbeda dengan anagram, isomer dapat berisi

jumlah komponen dan atom yang berbeda-beda, sehingga sebuah senyawa kimia dapat

disusun berbeda-beda strukturnya membentuk kombinasi dan permutasi yang beraneka

ragam. Isomer paling sederhana dari sebuah alkana adalah ketika atom karbonnya

terpasang pada rantai tunggal tanpa ada cabang. Isomer ini disebut dengan n-isomer (n

untuk "normal", penulisannya kadang-kadang tidak dibutuhkan). Meskipun begitu, rantai

karbon dapat juga bercabang di banyak letak. Kemungkinan jumlah isomer akan

meningkat tajam ketika jumlah atom karbonnya semakin besar.Contohnya:

C1: tidak memiliki isomer: metana

C2: tidak memiliki isomer: etana

C3: tidak memiliki isomer: propana

C4: 2 isomer: n-butana & isobutana

C5: 3 isomer: pentana, isopentana, neopentana

9

Page 10: Ringkasan Satuan Proses

C6: 5 isomer: heksana, 2-Metilpentana, 3-Metilpentana, 2,3-Dimetilbutana & 2,2-

Dimetilbutana

C12: 355 isomer

C32: 27.711.253.769 isomer

C60: 22.158.734.535.770.411.074.184 isomer, banyak di antaranya tidak stabil.

e. Sifat Fisik

1. Semua alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam air. Pelarut yang

baik untuk alkana adalah pelarut non polar, misalnya eter. Jika alkana bercampur dengan

air, lapisan alkana berada di atas, sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1.

2. Pada suhu kamar, empat suku pertama berwujud gas, suku ke 5 hingga suku ke 16

berwujud cair, dan suku diatasnya berwujud padat.

3 . Semakin banyak atom C, titik didih semakin tinggi. Untuk alkana yang berisomer

(jumlah atom C sama banyak), semakin banyak cabang, titik didih semakin kecil.

Tabel 4. Beberapa sifat fisik alkana

10

Page 11: Ringkasan Satuan Proses

f. Sifat Kimia

Secara umum, alkana adalah senyawa yang reaktivitasnya rendah, karena ikatan C

antar atomnya relatif stabil dan tidak mudah dipisahkan. Tidak seperti kebanyakan

senyawa organik lainnya, senyawa ini tidak memiliki gugus fungsional.

Senyawa alkana bereaksi sangat lemah dengan senyawa polar atau senyawa ion

lainnya. Konstanta disosiasi asam (pKa) dari semua alkana nilainya diatas 60, yang berarti

sulit untuk bereaksi dengan asam maupun basa (lihat karbanion). Pada minyak bumi,

molekul-molekul alkana yang terkandung di dalamnya tidak mengalami perubahan sifat

sama sekali selama jutaan tahun.

11

Page 12: Ringkasan Satuan Proses

Reaksi dengan oksigen (reaksi pembakaran)

Semua alkana dapat bereaksi dengan oksigen pada reaksi pembakaran, meskipun pada

alkana-alkana suku tinggi reaksi akan semakin sulit untuk dilakukan seiring dengan

jumlah atom karbon yang bertambah. Rumus umum pembakaran adalah:

CnH2n+2 + (1.5n+0.5)O2 → (n+1)H2O + nCO2

Ketika jumlah oksigen tidak cukup banyak, maka dapat juga membentuk karbon

monoksida, seperti pada reaksi berikut ini:

CnH(2n+2) + nO2 → (n+1)H2O + nCO

Contoh reaksi, metana:

2CH4 + 3O2 → 2CO + 4H2O

CH4 + 1.5O2 → CO + 2H2O

Reaksi dengan halogen

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Halogenasi radikal bebas

Reaksi antara alkana dengan halogen disebut dengan reaksi "halogenasi radikal bebas".

Atom hidrogen pada alkana akan secara bertahap digantikan oleh atom-atom halogen.

Radikal bebas adalah senyawa yang ikut berpartisipasi dalam reaksi, biasanya menjadi

campuran pada produk. Reaksi halogenasi merupakan reaksi eksotermik dan dapat

menimbulkan ledakan.

Reaksi ini sangat penting pada industri untuk menghalogenasi hidrokarbon. Ada 3 tahap:

Inisiasi: radikal halogen terbentuk melalui homolisis. Biasanya, diperlukan energi

dalam bentuk panas atau cahaya.

Reaksi rantai atau Propagasi: radikal halogen akan mengabstrak hidrogen dari

alkana untuk membentuk radikal alkil.

Terminasi rantai: tahap dimana radikal-radikal bergabung.

12

Page 13: Ringkasan Satuan Proses

Hasil eksperimen menunjukkan bahwa semua reaksi halogenasi bisa menghasilkan semua

campuran isomer yang berarti mengindikasikan atom hidrogen rentan terhadap reaksi.

Atom hidrogen sekunder dan tersier biasanya akan tergantikan karena stablitas radikal

bebas sekunder dan tersier lebih baik. Contoh dapat dilihat pada monobrominasi propana:

g. Pembuatan alkana

  

Ada beberapa cara pembuatan alkana antara lain :

a)        Sintesa Wurtz

2RX + 2Na  R–R + NaX

2CH3CH2Br + 2Na CH3CH2 CH2CH3 + 2NaBr

                 etil bromida                                    butana

Rantai alkana yang terbentuk lebih panjang.

b)       Sintesa Grignard

RX + Mg  RMgX                 

RMgX + H2O   R – H + MgOHX

CH3CH2Br + Mg  CH3CH2 MgBr

etil bromida                            etil magnesium bromida

        CH3CH2 MgBr  + H2O   CH3CH3    +     MgOHBr

                                                               etana         Mg hidroksi

bromida                               

Rantai alkana yang terbentuk tetap.

13

Page 14: Ringkasan Satuan Proses

c)        Adisi H2 pada alkena dan alkuna

CH2 = CH2 + H2  CH3 – CH3

                     etena                                  etana

CH2  = CH2+H2 CH2  = CH2+H2 CH3 – CH3      

       etuna                                 etena                     etana

        Rantai alkana yang terbentuk tetap.

d)       Sintesa Dumas

RCOONa + NaOH  RH + Na2CO3 

CH3COONa + NaOH CH4 + Na2CO3

 natrium asetat               metana

        Rantai alkana yang terbentuk lebih pendek.

h. Reaksi Yang terjadi

Alkana sangat tidak reaktif terhadap sebagian besar pereaksi. Alkana merupakan

senyawa nonpolar dan hanya memiliki ikatan-ikatan sigma yang kuat. Alkana dapat

bereaksi dengan oksigen dan halogen pada kondisi tertentu. Inilah beberapa reaksi yang

bisa dilakukan terhadap senyawa golongan alkana.

I. Oksidasi

Alkana bila bereaksi dengan oksigen dalam jumlah yang memadai (teroksidasi sempurna)

membentuk CO2 dan H2O disertai pembebasan panas. Contoh:

2. CH4 + 2 O2 → CO2 + 2H2O + panas.

II. Halogenasi

Alkana bereaksi dengan halogen di bawah pengaruh panas atau sinar ultraviolet. Contoh:

3. CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl

Pada contoh reaksidi atas terjadipenggantian satu atom H pada metana oleh atom

halogen. Reaksi ini termasuk reaksi substitusi dan karena substitusinya halogen, maka

disebut dengan halogenasi.

14

Page 15: Ringkasan Satuan Proses

Melalui eksperimen, Markovnikov pada tahun 1875 memperoleh bukti bahwa dalam

reaksi substitusi terdapat perbedaan laju reaksi substitusi di antara atom-atom H dalam

alkana, yaitu H3˚ > H2˚ > H1˚. Pada halogenasi (kecuali fluor), ternyata bahwa

kereaktifannya dalam reaksi substitusi adalah klor > brom > iod.

III. Nitrasi

Reaksi alkana dengan HNO3 pada suhu 150-475˚ C mengakibatkan terjadinya substitusi

atom H pada alkana oleh gugus -NO2 (gugus nitro). Reaksi substitusi semacam ini

dinamakan reaksi nitrasi,dan secara umum dituliskan dengan persamaan reaksi:

R-H + HO-NO2 → R-NO2 + H2O

Seperti halnya halogenasi, atom-atom H dalam alkana berbeda laju reaksinya dalam

nitrasi sehingga hasil nitrasi cenderung membentuk campuran. Contoh:

CH3CH2CH3 + HNO3 → CH3CH2CH2NO2 + CH3CH(NO2)CH3

IV. Sulfonasi

Reaksi alkana dengan asam sulfat pekat berasap (oleum) menghasilkan asam alkana

sulfonat dan dituliskan dengan persamaan reaksi umum:

R-H + HO-SO3H → RSO3H + H2O

Dalam reaksi di atas terjadi substitusi satu atom H pada alkana oleh gugus -SO3H dan

subsritusi ini dinamakan sulfonasi. Dalam reaksi sulfonasi terbukti bahwa laju substitusi

H3˚ > H2˚ > H1˚.

1.8. ProduksiPengilangan minyakSeperti sudah dikatakan sebelumnya, sumber alkana yang paling penting adalah gas alam dan minyak bumi. Alkana dipisahkan di tempat pengilangan minyak dengan teknik distilasi fraksi dan diproses menjadi bermacam-macam produk, misalnya bensin, diesel, dan avtur.

Fischer-TropschProses Fischer-Tropsch adalah sebuah metode untuk mensintesis hidrokarbon cair, termasuk alkana, dari karbon dioksida dan hidrogen. Metode ini digunakan untuk memproduksi substitusi dari distilat minyak bumi.

15

Page 16: Ringkasan Satuan Proses

Persiapan laboratorium

Sedikit sekali alkana yang dibuat dengan cara disintesis di laboratorium karena alkana biasanya dijual umum. Alkana juga merupakan senyawa yang non reaktif, baik secara biologi maupun kimia. Ketika alkana dibuat di laboratorium, biasanya alkana adalah produk samping dari reaksi. Sebagai contoh, penggunaan n-butillitium sebagai basa akan menghasilkan produk sampingan n-butana:C4H9Li + H2O → C4H10 + LiOHAlkana atau gugus alkil dapat dibuat dari alkil halida pada reaksi Corey-House-Posner-

Whitesides. Deoksigenasi Barton-McCombie akan memecah gugus hidroksil dari alkohol

dan reduksi Clemmensen akan memecah gugus karbonil dari aldehida dan keton untuk

membentuk alkana atau senyawa dengan gugus alkil.

1.9. Kegunaan Alkana

Secara umum, alkana berguna sebagai bahan bakar dan bahan baku dalam industri

petrokimia.

1. Metana; berguna sebagai bahan bakar untuk memasak, dan bahan baku pembuatanzat

kimia seperti H2 dan NH3.

2. Etana; berguna sebagai bahan bakar untuk memasak dan sebagai refrigerant dalam sistem

pendinginan dua tahap untuk suhu rendah.

3. Propana; merupakan komponen utama gas elpiji untuk memasak dan bahan baku

senyawa organik.

4. Butana; berguna sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku karet sintesis.

5. Oktana; merupakan komponen utama bahan bakar kendaraan bermotor, yaitu bensin.

16

Page 17: Ringkasan Satuan Proses

2. ALKENA

PENGERTIAN ALKENA

Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap

(C = C). Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena, yang

mempunyai tiga ikatan rangkap disebutalkatriena,dan seterusnya.

Bagaimana rumus umum alkena? Perhatikan senyawa-senyawa di bawah ini

kemudian bandingkan!

Apa kesimpulan yang Anda ambil? Ya benar, alkena ternyata mengikat lebih sedikit dua

atom hidrogen dibandingkan alkana. Karena rumus umum alkana CnH2n + 2, maka

rumus umum alkena adalah :CnH2n (James E.Brady, 1990)

Alkena ialah suatu hidrokarbon yang mengandung suatu ikatan rangkap dua antara

dua atom C yang berurutan. Kadang-kadang alkena disebut olefin, dari kata olefiant gas

(gas yang membentuk minyak), suatu nama lain untuk etilena (CH2=CH2). Alkena

17

Page 18: Ringkasan Satuan Proses

disebut juga hidrokarbon tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah maksimum atom

yang datap ditampung oleh setiap atom karbon. Alkena mempunyai ikatan sigma dan

ikatan phi antara dua atom karbon yang berhadapan.

Ikatan rangkap karbon-karbon merupakan gugus fungsional yang banyak terdapat

dalam produk-produk alam dan pada umumnya ikatan rangkap ini akan bergabung

dengan gugus fungsional yang lain. Selain itu alkena juga banyak ditemukan dalam

komponen-komponen minyak bumi.

Dalam system IUPAC, rantai lurus alkena diberi nama sesuai dengan alkana dengan

mengganti akhiran –ana menjadi –ena.

CH2=CH2 CH3CH=CH2

Etana propena

ISOMER DALAM ALKANA

1) Isomer Bangun

Semua alkena yang memiliki 4 atau lebih atom karbon memiliki isomeri bangun.

Ini berarti bahwa ada dua atau lebih rumus bangun yang bisa dibuat untuk masing-

masing rumus molekul.

Sebagai contoh, untuk C4H8, tidak terlalu sulit untuk menggambarkan ketiga

isomer bangunnya, sebagaimana ditunjukkan oleh gambar berikut:

18

Page 19: Ringkasan Satuan Proses

2) Isomeri Geometris (cis-trans)

Ikatan karbon-karbon rangkap (C=C) tidak memungkinkan adanyarotasi dalam

struktur. Ini berarti bahwa gugus-gugus CH3 pada kedua ujung molekul bisa dikunci

pada posisinya baik pada salah satu sisi molekul atau pada dua sisi yang berlawanan.

Apabila gugus-gugus berada pada satu sisi disebut sebagai cis2-butena dan

apabila gugus-gugus berada pada dua sisi yang berlawanan disebut trans2-butena.

SIFAT ALKENA

Sifat fisik Alkena

1. Titik Didih

19

Page 20: Ringkasan Satuan Proses

Masing-masing alkena memiliki titik didih yang sedikit lebih rendah

dibanding titik didih alkana yang sama jumlah atom karbonnya. Etena,

propena dan butena berwujud gas pada suhu kamar, selainnya adalah cairan.

C1 sampai C4 pada suhu kamar berbentuk gas

C5 ke atas pada suhu kamar berbentuk cair

Satu-satunya gaya tarik yang terlibat dalam ikatan alkena adalah gaya dispersi

Van der Waals, dan gaya-gaya ini tergantung pada bentuk molekul dan jumlah

elektron yang dikandungnya. Gaya Van der Waals adalah gaya antar molekul

pada senyawa kovelen. Untuk gaya Van der Waals pada alkena yang bersifat

non-polar disebut gala London (dipil sesaat). Makin besar Mr senyawa alkena,

gaya Van del Waals makin kuat, sehingga titik didih (TD) makin tinggi.

Masing-masing alkena memiliki 2 lebih sedikit elektron dibanding alkana

yang sama jumlah atom karbonnya.

2. Kelarutan

Alkena hampir tidak dapat larut dalam air, tapi larut dalam pelarut-pelarut

organik, seperti lemak dan minyak.

3. Kereaktifan Kimiawi

a. Ikatan dalam alkena

Sifat-sifat ikatan kimia dalam senyawa etena yang mengandung ikatan

karbon rangkap dua (C=C) berlaku pada ikatan C=C dalam alkena yang lebih

kompleks.

Etena digambarkan sebagai berikut:

Ikatan rangkap antara atom karbon adalah dua pasang elektron bersama. Salah

satu dari pasangan elektron dipegang pada sebuah garis lurus antara dua inti

karbon, tapi pasangan lainnya dipegang dalam sebuah orbital molekul di atas dan

20

Page 21: Ringkasan Satuan Proses

di bawah bidang molekul. Orbital molekul adalah sebuah ruang dalam molekul

dimana terdapat kemungkinan besar untuk menemukan sepasang elektron

tertentu.

Pada gambar di atas, garis antara kedua atom karbon menunjukkan sebuah ikatan

normal - pasangan elektron bersama terletak dalam sebuah orbital molekul pada

garis antara dua inti. Ikatan ini disebut ikatan sigma.Pasangan elektron yang lain

ditemukan di suatu tempat dalam bagian berarsir di atas atau di bawah bidang

molekul. Ikatan ini disebut ikatan pi. Elektron-elektron dalam ikatan pi bebas

berpindah kemanapun dalam daerah berarsir ini dan bisa berpindah bebas dari

belahan yang satu ke belahan yang lain. Elektron pi tidak sepenuhnya

dikendalikan oleh inti karbon seperti pada elektron dalam ikatan sigma, dan

karena elektron pi terletak di atas dan di bawah daerah kosong dari molekul, maka

elektron-elektron ini relatif terbuka untuk diserang oleh partikel lain.

TATA NAMA ALKANA

1. Alkena rantai lurus

Nama alkena rantai lurus sesuai dengan nama–nama alkana, tetapi dengan

mengganti akhiran –ana menjadi –ena.

Contoh:

• C2H4etena

• C3H6propena

• C4H8butena

2. Alkena rantai bercabang

21

Page 22: Ringkasan Satuan Proses

Urutan penamaan adalah:

a. Memilih rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan

rangkap.

Contoh:

b. Memberi nomor, dengan aturan penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai

induk, sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil (bukan berdasarkan posisi

cabang).

Contoh:

c. Penamaan, dengan urutan:

- nomor atom C yang mengikat cabang

22

Page 23: Ringkasan Satuan Proses

- nama cabang

- nomor atom C ikatan rangkap

- nama rantai induk (alkena)

Contoh:

(John Mc. Murry Fay 4th ed)

KEISOMERAN ALKANA

Alkena mempunyai dua keisomeran sebagai berikut.

1. Keisomeran Struktur

Keisomeran struktur, yaitu keisomeran yang terjadi jika rumus molekul sama,

tetapi rumus struktur berbeda. Keisomeran pada alkena mulai ditemukan pada C4H8 terus

ke suku yang lebih tinggi. Perhatikan contoh di bawah ini!

a) C4H8 mempunyai tiga macam isomer, yaitu

b) C5H10 mempunyai lima macam isomer, yaitu:

23

Page 24: Ringkasan Satuan Proses

2. Keisomeran Geometri

Keisomeran geometri, yaitu keisomeran yang terjadi karena perbedaan orientasi

gugus-gugus di sekitar C ikatan rangkap.

Contoh:

2–butena mempunyai dua isomer geometri, yaitu cis–2–butena dan trans–2–butena.

Syarat terjadinya isomer geometri adalah apabila masing-masing atom karbon

yang berikatan rangkap mengikat 2 atom atau 2 gugus yang berbeda, sehingga jika atom

atau gugus yang diikat tersebut bertukar tempat, maka strukturnya akan menjadi berbeda.

Sifat Fisik alkena

Nama alkena Rumus

molekul

Mr Titik leleh

(0C)

Titik didih (0C) Wujud pada

25 0C

Etena C2H4 28 -169 -104 gas

Propena C3H6 42 -185 -48 gas

1-Butena C4H8 56 -185 -6 gas

1-Pentena C5H10 70 -165 30 cair

1-Heksena C6H12 84 -140 63 cair

24

Page 25: Ringkasan Satuan Proses

1-Heptena C7H14 98 -120 94 cair

1-Oktena C8H16 112 -102 122 cair

1-Nonena C9H18 126 -81 147 cair

1-Dekena C10H20 140 -66 171 cair

Rumus umum CnH2n

1.    Titik didih dan titik leleh alkena naik dengan pertambahan nilai Mr.

2.    Alkena bersifat non-polar sehingga sukar larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi

mudah larut dalam pelarut organik non-polar seperti etanol.

3.   Sifat fisis alkena (titik didih dan titik leleh) dengan Mr yang sama (isomer) untuk rantai

lurus lebih tinggi dari rantai bercabang.

4.   Titik didih senyawa alkena yang berisomer geometri, struktur cis lebih tinggi dari trans.

Mislanya cis-2-butena (3,7 0C) lebih tinggi dari trans-2-butena (0,8 0C).

5.    C2-C4 berwujud gas, C5-C17 berwujud cair, dan C18 dst berwujud padat.

SIFAT KIMIA ALKENA

Alkena lebih reaktif dibandingkan alkana, karena memiliki ikatan rangkap dua C=C.

Reaksi yang terjadi pada alkena :

1.      Reaksi adisi alkena (ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal)

a.   Reaksi alkena dengan halogen (halogenasi)

CH2=CH2   +  Cl2                     CH2Cl-CH2Cl

Etena klorin 1,2-dikloroetana

b.   Reaksi alkena dengan hidrogen (hidrogenasi)

CH2=CH2(g)    +  H2(g)    katalis Ni/Pt       CH3-CH3(g)

Etena etana

c.   Reaksi alkena dengan hidrogenhalida/asam halida (hidrohalogenasi)

Aturan Markovnikov : pada alkena tidak simetris atom H dari asam halida (HX)

akan  terikat pada atom C yang mempunyai ikatan rangkap dan mengikat atom H lebih

banyak.

CH3CH=CH2  +  HBr      CH3CH-CH3Br

1-propen a2-bromopropana

25

Page 26: Ringkasan Satuan Proses

d.   Reaksi alkena dengan air (hidrasi)

Alkena bereaksi dengan air membentuk alkohol.

CH2=CH2(g)   +  H2O     katalis H+               CH3-CH2-OH(g)

Etena 300 0C, 70 atm        etanol              

e.   Reaksi alkena dengan asam sulfat (H2SO4)

CH2=CH2(g)  +  H2SO4                       

CH3-CH2-OSO3H + H2O             

C2H5OH + H2SO4

          suhu ruang panas

f.    Polimerisasi adisi pada alkena

Pada senyawa alkena jika antara molekul-molekul (manomer) yang sama

mengadakan reaksi adisi, maka akan terbentuk molekul-molekul besar dengan rantai yang

panjang. Peristiwa ini disebut polimerisasi. Polimer-polimer sintesis banyak dibutuhkan

dalam kehidupan sehari-hari. Contoh polimer dari alkena misalnya polietilen (plastik),

polivinil klorida (pipa paralon), dan politetraetena (teflon).

Polimerisasi etena : n/2(CH2=CH2)                      

(CH2)n Etena katalis polietena

Pembakaran alkena

C2H4(g)  +  3O2(g)                     

2CO2(g)  +  2H2O(g) , bersifat eksotermik

Reaksi oksidasi alkena

      OH-

CH2=CH2   +  KMnO4                              

CH2OH-CH2OH 

      Etena 1,2-etanadiol (etilen gliko

Pembuatan

a. Dehidrasi alkohol

Suatu alkena dibuat dengan mereaksikan alkohol dengan asam sulfat pada suhu

1650C. Produk samping yang dihasilkan adalah uap air.

26

Page 27: Ringkasan Satuan Proses

Contoh : CH3-CH2-OH-CH2-CH2-O

b. Dehidrohalogenasi alkil halida

Alkil halida dapat diubah menjadi alkena dengan mereaksikannya dengan larutan

kalium hidroksida dalam etanol. Hasil samping yang dihasilkan berupa garam kalium

halida dan air.

c. Dehalogenasi dihalida visinal

Suatu alkil dihalida dapat diubahmenjadi alkena dengan bantuan seng dalam

metanol. Produk samping yang dihasilkan adalah garam

seng(II) halida.

d. Pemecahan (Cracking) hidrokarbon dalam minyak bumi

Pembuatan alkena juga dibuat dengan pemecahan hidrokarbon dalam minyak

bumi dengan katalis platina pada suhu tinggi. Hasil yang didapatkan berupa campuran

beberapa senyawa organik.

KEGUNAAN

a.Oleofin digunakan dalam industri petrokimia.

b.Alkena suku rendah digunakan dalam industri polimer (contoh :

plastik).

SENYAWA- SENYAWA ALKENA

1. ETENA

Etena atau etilena adalah senyawa alkena paling sederhana yang terdiri dari

empat atom hidrogen dan dua atom karbon yang terhubungkan oleh suatu ikatan

rangkap. Karena ikatan rangkap ini, etena disebut pula hidrokarbon tak jenuh

atau olefin. Pada suhu kamar, molekul etena tidak dapat berputar pada ikatan

rangkapnya sehingga semua atom pembentuknya berada pada bidang yang sama.

Sudut yang dibentuk oleh dua ikatan karbon-hidrogen pada molekul adalah 117°,

sangat dekat dengan sudut 120° yang diperkirakan berdasarkan hibridisasi ideal

sp2. Etena digunakan terutama sebagai senyawa antara pada produksi senyawa

kimia lain seperti plastik. Etena juga dibentuk secara alami oleh tumbuhan dan

27

Page 28: Ringkasan Satuan Proses

berperan sebagai hormon. Ia diketahui terutama merangsang pematangan buah

dan pembukaan kuncup bunga.

2. PROPENA

Nama Senyawa : Propena

   Rumus Molekul : C3H6

  Rumus Struktur : 

Propena dikenal sebagai propilena atau methylethylene merupakan senyawa

organik tak jenuh yang memiliki rumus kimia C3H6. Propena memiliki satu

ikatan rangkap, dan merupakan anggota paling sederhana kedua kelas

hidrokarbon alkena, dan juga kedua dalam kelimpahan alam.

Struktur dan Sifat Propena

Pada suhu kamar dan tekanan atmosfer, propena adalah gas, dan seperti alkena

lainnya, juga tidak berwarna dengan bau yang lemah tapi menyenangkan.

Propena memiliki kepadatan lebih tinggi dan titik didih dari etilena karena

ukurannya lebih besar. Ia memiliki titik didih sedikit lebih rendah dari propana

dan dengan demikian lebih tidak stabil. Ini tidak memiliki ikatan kuat kutub,

namun molekul memiliki momen dipol yang kecil karena simetri direduksi (grup

jalur adalah Cs). Propena memiliki rumus empiris sama seperti siklopropana

tetapi atom mereka yang terhubung dalam cara yang berbeda, membuat molekul-

molekul isomer struktural.

Sifat Fisik etuna

Rumus molekul : C3H6

Massa molar : 42,08 g mol-1

Penampilan : tak berwarna

Kepadatan :1,81 kg/m3,

Gas : (1,013 bar, 15 ° C)

Massa jenis : 613,9 kg/m3

titik lebur- 185,2 ° C, 88 K, -301 ° F

titik didih- 47,6 ° C, 226 K, -54 ° F

Kelarutan dalam air 0,61 g/m3

Viskositas 8,34 μPa ° S pada 16,7 ° C

28

Page 29: Ringkasan Satuan Proses

Dipol momen 0,366 D (gas)

Penggunaan

Propena adalah produk kedua yang paling penting mulai dalam industri

petrokimia setelah etilena. Ini adalah bahan baku untuk berbagai produk.

Produsen account polypropylene plastik untuk hampir dua pertiga dari semua

permintaan. Polypropylene adalah, misalnya, diperlukan untuk produksi film,

topi kemasan, dan penutupan serta untuk aplikasi lain. Pada tahun 2008 penjualan

di seluruh dunia dari propena mencapai nilai lebih dari 90 miliar dolar AS.

Propena dan benzene dikonversi ke aseton dan fenol melalui proses kumena.

Propena juga digunakan untuk memproduksi isopropanol (propan-2-ol),

akrilonitril, propilena oksida (epoxypropane) dan epiklorohidrin.

Reaksi

Propena menyerupai alkena lain dalam hal ini mengalami reaksi tambahan yang

relatif mudah pada suhu kamar. Kelemahan relatif dari ikatan rangkap (yang

kurang kuat dari dua ikatan tunggal) menjelaskan kecenderungan untuk bereaksi

dengan zat yang dapat mencapai transformasi ini. Reaksi alkena meliputi: 1)

polimerisasi, 2) oksidasi, 3) halogenasi dan hydrohalogenation, 4) alkilasi, 5)

hidrasi, 6) oligomerisasi, dan 7) hidroformilasi.

Keamanan Lingkungan

Propena diproduksi secara alami secara vegetasi, terutama jenis pohon tertentu.

Ini juga merupakan produk pembakaran, dari kebakaran hutan dan asap rokok

untuk kendaraan bermotor dan knalpot pesawat. Senyawa ini juga sebagai

pengotor dalam beberapa gas pemanasan. Konsentrasi diamati telah di kisaran

0,1-4,8 bagian per miliar (ppb) di udara pedesaan, 4-10,5 ppb di perkotaan udara,

dan 7-260 ppb dalam sampel udara industri.

Di Amerika Serikat dan beberapa negara eropa Ambang Batas Nilai dari 500

bagian per juta (ppm) didirikan untuk kerja (8-jam waktu rata-rata tertimbang)

eksposur. Hal ini dianggap senyawa organik volatil (VOC) dan emisi yang diatur

oleh pemerintah, tetapi tidak terdaftar oleh US Environmental Protection Agency

29

Page 30: Ringkasan Satuan Proses

(EPA) sebagai polutan udara berbahaya di bawah Clean Air Act. Memiliki relatif

pendek setengah-hidup di atmosfer, dan tidak diharapkan untuk bioaccumulate,

berdasarkan faktor biokonsentrasi dihitung dari 13,18 menggunakan nilai log

Kow dari 1,77. Propena memiliki toksisitas akut rendah dari inhalasi. Menghirup

gas dapat menyebabkan efek anestesi dan konsentrasi pada sangat tinggi, tidak

sadarkan diri. Namun, batas sesak napas bagi manusia adalah sekitar 10 kali lebih

tinggi (23%) daripada tingkat yang lebih rendah mudah terbakar.

Proses Pembuatan :

Penyulingan Minyak

Propena diproduksi dari bahan bakar fosil-minyak bumi, gas alam, dan, pada

tingkat yang jauh lebih rendah, batubara. Propena adalah produk sampingan dari

penyulingan minyak dan pengolahan gas alam. Selama penyulingan minyak,

etilen, propena, dan senyawa lain yang diproduksi oleh sebagai akibat dari retak

molekul hidrokarbon yang lebih besar untuk menghasilkan hidrokarbon lebih

dalam permintaan. Sebuah sumber utama dari propena yang retak dimaksudkan

untuk menghasilkan etilen, tetapi juga hasil dari kilang retak memproduksi

produk lainnya. Propen dapat dipisahkan dengan distilasi fraksional dari

campuran hidrokarbon yang diperoleh dari proses penyulingan cracking dan

lainnya;. Kilang kelas propena adalah tentang 50 sampai 70%.

Sumber lain petrokimia penting dari propena adalah dehidrogenasi propana. Rute

ini sangat populer di daerah, seperti Timur Tengah, di mana ada banyak propana

dari operasi minyak / gas. Sumber propena kurang umum adalah proses Fischer-

Tropsch, metatesis dari etilena atau campuran etilena / butena, dan konversi

katalitik metanol.Propena produksi tetap statis di sekitar 35 juta ton (Eropa dan

Amerika Utara saja) dari 2000 hingga 2008, tetapi telah meningkat di Asia

Timur, terutama Singapura dan Cina [4] [5] Total produksi dunia propena. Saat

ini sekitar setengah dari etilena.

3. ALKUNA

30

Page 31: Ringkasan Satuan Proses

Pengertian Alkuna

Alkuna adalah hidrokarbon yang mengandung satu ikatan rangkap tiga diantara dua atom

karbon. Alkuna termasuk golongan hidrokarbon alifatik tak jenuh. Senyawa yang mempunyai 2

ikatan karbon-karbon rangkap tiga disebut alkadiuna, sedangkan yang mempunyai 1 ikatan

karbon-karbon rangkap dan 1 ikatan karbon rangkap tiga disebut alkenuna. Akhir nama masing-

masing alkuna adalah -una. Akhiran ini menunjukkan adanya rangkap tiga di dalam molekul.

Rumus umum untuk alkuna ini adalah CnH2n-2 dengan n>1.  Alkuna juga merupakan contoh dari

deret homolog.

Alkuna merupakan molekul linear dan semua sudut ikatan adalah sebesar 180° dan

panjang ikatan 0,121 nm. Etuna merupakan alkuna paling sederhana. Rumus struktur alkuna,

yaitu H – C ≡ C – H etuna

Ikatan tunggal karbon-karbon dalam alkuna kereaktifannya rendah, sedangkan ikatan

ganda tiga karbon-karbon sangat reaktif.

Sifat Fisik dan Kimia Alkuna

Sifat Fisik

a. Alkuna merupakan senyawa nonpolar.

b. Alkuna tidak larut dalam air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti benzena, eter,

dan CCl4.

c. Berat jenis alkuna lebih kecil dari air.

d. Alkuna dengan atom karbon 2-4 berwujud gas pada suhu kamar.

31

Page 32: Ringkasan Satuan Proses

e. Alkuna dengan atom karbon lebih dari 4 berwujud cair pada suhu kamar, sedangkan

pada atom karbon yang tinggi berwujud padat.

f. Titik didih alkuna makin tinggi dengan bertambahnya jumlah atom karbon. Titik didih

alkuna sedikit lebih tinggi dari alkana dan alkuna yang berat molekulnya hampir sama.

g. Adanya percabangan atom karbon pada alkuna dapat menurunkan titik didih.

Besarnya titik didih beberapa senyawa alkuna diberikan pada table berikut.

Suku

ken rumus molekul Nama

titik didih

(°C/1 atm)

massa 1 mol

dalam g

2 2 C2H2 Etuna -82 26

3 3 C3H4 Propuna -23 40

4 4 C4H6 1-butuna 9 54

5 5 C5H8 1-pentuna 40 68

6 6 C6H10 1-heksuna 72 82

7 7 C7H12 1-heptuna 99 96

8 8 C8H14 1-oktuna 126 110

9 9 C9H16 1-nonuna 151 124

101

0C10H18 1-dekuna 182 138

Sifat kimia

Alkuna dapat mengalami reaksi adisi sama seperti alkena. Reaksi adisi dapat

berlangsung dengan hidrogen, halogen, halogen-asam, air, boron hidrida, dan lainnya.

1. Dengan jumlah C yang sama, alkuna lebih reaktif dibanding dengan alkana.

2. Reaksi adisi, mengubah ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal dengan menambah atom

lain.

32

Page 33: Ringkasan Satuan Proses

Beberapa reaksi dijelaskan berikut ini:

a. Adisi alkena dengan hidrogen (Hidrogenasi)

Hidrogenasi merupakan reaksi hidrogen dengan senyawa organik. Reaksi ini terjadi

dengan penambahan hidrogen secara langsung pada ikatan rangkap dari molekul yang tidak

jenuh sehingga dihasilkan suatu produk yang jenuh. Proses hidrogenasi merupakan salah satu

proses yang penting dan banyak digunakan dalam pembuatan bermacam-macam senyawa

organik. Hidrogenasi alkuna dengan 2 mol hidrogen akan menghasilkan alkana. Contoh:

CH≡CH2 + H2 → CH2 ═ CH2 → CH3─CH3

etuna.......... .etena... . . etana

b. Adisi alkuna dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2 ) atau Halogenasi

Halogenasi merupakan reaksi yang terjadi antara ikatan-ikatan karbon rangkap pada

senyawa-senywa alkuna dengan unsur-unsur halogen, yaitu klorin, bromin, dan iodin. Alkuna

dapat beradisi dengan halogen menghasilkan suatu dihaloalkena. Contoh:

............................. ............................

Cl ....Cl

.............................CH ≡ CH + Cl2 → CH ═ CH + Cl2 → CH─CH

............................. . Cl .....Cl ............... Cl ....Cl

etuna ....1,2-dikloroetena .....1,1,2,2 – tetrakloro etana

33

Page 34: Ringkasan Satuan Proses

c. Adisi alkuna dengan asam halida (HF, HCl, HBr, HI) atau Hidrohalogenasi

Alkuna dapat bereaksi dengan hidrogen halida menghasilkan haloalkena.

Contoh:

1.

Berlaku hukum Markovnikov, atom H dari hidrogen halida masuk ke atom C rangkap

mengikat atom H lebih banyak.

2. Cl

............CH3─C ≡ CH + H─Cl → CH3─CCl ═ CH2 + H─Cl → CH3─C─CH3

.............................................................................. Cl

d. Hidrasi

Alkuna dapat terhidrolisis dengan katalis raksa (II) sulfat menghasilkan suatu keton.

Contoh:

e. Oksidasi oleh kalium permanganat

Alkuna teroksidasi oleh kalium permanganat menghasilkan senyawa diketon. Contoh:

34

Page 35: Ringkasan Satuan Proses

f. Oksidasi oleh ozon

Alkuna teroksidasi oleh ozon yang jika terhidrolisis akan menghasilkan suatu asam

karboksilat. Contoh:

g. Reaksi pembentukan asetilida

Alkuna bereaksi dengan natrium amida menghasilkan suatu natrium alkunida dan

amonia. Contoh:

TATA NAMA SENYAWA ALKUNA

a. IUPAC

1) Pemberian nama alkuna dilakukan dengan mengganti akhiran –ana pada nama alkana

dengan –una. Contoh:

35

Page 36: Ringkasan Satuan Proses

2) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang

terdapat ikatan ganda tiga). Contoh:

3) Tentukan substituen yang terdapat dalam rantai utama. Contoh:

4) Penomoran substituen dimulai dari ujung, sedemikian rupa sehingga ikatan ganda tiga

mempunyai nomor atom karbon yang lebih rendah. Contoh:

5) Jika terdapat 2 atau lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan

urutan abjad huruf pertama nama substituen. Contoh:

36

Page 37: Ringkasan Satuan Proses

6) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad

sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain: iso-, dan neo-)

diperhatikan dalam penentuan urutan abjad. Contoh:

b. Trivial (Nama Umum)

1) Dalam pemberian nama umum, alkuna dianggap sebagai turunan asetilena yang satu atau

dua atom hidrogennya diganti oleh gugus alkil. Contoh :

Nama: etil asetilena Nama: dimetil asetilena

2) Nama sistem trivial biasanya digunakan untuk alkuna sederhana.

2.4 PEMBUATAN ALKUNA

a. Dehidrohalogenasi alkil dihalida

Alkil dihalida bereaksi dengan kalium hidroksida pada suhu 2000oC menghasilkan

alkuna. Di samping itu, dihasilkan produk samping berupa uap air dan kalium halida. Contoh:

37

Page 38: Ringkasan Satuan Proses

c. Reaksi asetilida logam dengan alkil halida primer

d. Alkuna rantai panjang dibuat dengan mereaksikan suatu natrium alkunida dengan

alkil halida. Hasil sampingnya berupa garam natrium halida. Contoh :

Elektrolisis Kolbe dari larutan garam Kalium atau natrium maleat atau fumarat.

ISOMER ALKUNA

Isomer pada suku alkuna terjadi karena perbedaan letak ikatan rangkap 3 (isomer posisi)

dan adanya cabang pada rantai utama(isomer rantai). Isomer posisi merupakan isomer-isomer

yang mempunyai ikatan C C, tetapi posisinya berbeda. Sedangkan isomeri kerangka merupakan

isomer-isomer yang mempunyai kerangka atom yang berbeda.

Contoh: Isomer pada pentuna (C5H8)

Isomer Posisi 

CH≡C─CH2─CH2─CH3  --> 1-pentuna

CH3─C≡C─CH2─CH3  --> 2-pentuna

Isomer Rantai 

CH≡C─CH─CH3  --> 3-metil-1-butuna  

CH3

38

Page 39: Ringkasan Satuan Proses

2.6 KEGUNAAN ALKUNA

Kegunaan alkuna yang penting adalah etuna (asetilena) yang mempunyai beberapa

kegunaan, yaitu:

1. Sebagai bahan bakar untuk obor oksiasetilena yang digunakan untuk pengelasan dan

pemotongan logam. Hal ini dikarenakan reaksi antara etuna dan O2 murni dapat melepas

panas yang mencapai 2.500-3.0000 C.

2. Sebagai bahan baku untuk sintesis senyawa organik, seperti etanol, asam asetat, dan vinil

klorida.

3. Etuna (asetilena), C2H2. Gas asetilena digunakan untuk mengelas besi dan baja.

Reaksi pembentukan etuna (asetilena) :

4 CH4 (g)  +  3 O2 (g)          2 C2H2 (g)  +  6 H2O (g)

CaC2 (s)  +  2 H2O (l)   Ca(OH)2 (aq)  +  C2H2 (g)

Karbida asetilena

4. Senyawa alkuna tersebut mempunyai nama etuna atau dengan nama lazim asetilena.

Asetilena merupakan suatu gas yang dihasilkan dari reaksi karbon dengan air dan banyak

digunakan oleh tukang las untuk menyambung besi.

5. Etuna merupakan suku alkuna satu-satunya yang dapat dibuat. Suku-suku alkuna lain

sering diberi nama atau dianggap sebagai turunan etuna. Jadi propuna disebut metil

asetilena.

ASETILENA

Asetilena, atau Etuna (nama IUPAC), adalah senyawa kimia dengan rumus HC 2 H, yang

merupakan senyawa dalam bentuk gas yang sangat mudah terbakar dan meledak. Asetilena

murni tidak memiliki warna dan merupakan gas yang sangat mudah terbakar dengan aroma yang

menyerupai bawang putih. Asetilena dapat dengan aman disimpan dan digunakan dalam silinder

diisi dengan bahan berpori dan mengandung pelarut (aseton) apabila asetilena berada dalam

bentuk terlarut. Di samping itu, Asetilena dapat dipergunakan sebagai bahan bakar pengelasan,

bahan baku industri synthenese, juga dapat mempercepat proses masak (pemeraman) buah-

buahan. Asetilena adalah anggota yang paling sederhana dari hydrocarbon tak jenuh yang

disebut alkuna atau Asetilena. Asetilena sangat berguna karena mempunyai tiga ikatan rangkap

39

Page 40: Ringkasan Satuan Proses

dan sebagian disebabkan oleh fakta bahwa asam lemah atom hidrogen diganti oleh reaksi dengan

basa kuat untuk membentuk garam asetilida.

Sumber Asetilena

a. Sumber Alami Asetilena di Alam

Asetilena adalah senyawa kimia umum di alam semesta, yang sering dikaitkan dengan

atmosfer gas raksasa. Salah satu penemuan aneh asetilena terletak di Enceladus, satu bulan

dari Saturnus. Asetilena alami diyakini dibentuk baik dari dekomposisi katalitik hidrokarbon

rantai panjang pada suhu 1.770 K.

b. Sumber Buatan Astilena oleh Manusia

Saat ini asetilena terutama parsial diproduksi oleh pembakaran dari metana atau muncul

sebagai produk sampingan dalam etilen aliran setiap tahun. Kehadirannya di etilen biasanya

tidak diinginkan karena ledakan karakter dan kemampuannya untuk racun Ziegler-Natta. Ini

adalah hidrogenasi selektif menjadi etilen, biasanya menggunakan katalis Pd-Ag.

Sampai tahun 1950-an, ketika batubara menggantikan minyak sebagai sumber utama

karbon, asetilena (dan fraksi aromatik dari tar batubara) adalah sumber utama bahan kimia

organik industri kimia. Hal ini disiapkan oleh hidrolisis dari kalsium karbida, reaksi ditemukan

oleh Friedrich Wöhler pada 1862 :

CAC 2 + 2H 2 O → Ca (OH) 2 + C 2 H 2

Penggunaan Asetilena di Bidang Industri

Asetilena dihasilkan dari reaksi antara air dengan kalsium karbida. Di samping itu,

asetilena dapat juga diproduksi dari reaksi pemecahan thermal hidrokarbon, atau hasil

pembakaran parsial dari methane dan oksigen.

Asetilena digunakan untuk industri-industri yang menggunakan aplikasi nyala

oxyacetylene: pengelasan dan oxycutting. Pada industri kimia, asetilena digunakan untuk

produksi: - etilin - acetaldehid - vinil acetat - vinil klorida - vinil eter - acrilik eter - stirin -

akrilonitril - cabazol - pirolidin - diol - vinil asetat - vinil amida - vinil sulvida - asam akrilik -

polioksometan - karbon hitam yang sangat baik, yang disebut 'acetylene black' .

40

Page 41: Ringkasan Satuan Proses

Bahaya Asetilena

Asetilena tergolong bahan beracun dan berbahaya karena:

● Acetylene bersifat memabukkan

● Acetylene bersifat racun

● 10% di udara tidak bersifat racun

● 20% di udara memabukkan

● 30% di udara syaraf otak tidak terkontrol

● 33% di udara dalam tempo 7 menit bias pingsan sampai dengan 80% bias membius

secara penuh, menurunkan tekanan darah, merangsang pada pernapasan.

● Sangat bahaya apabila tekena panas, api, dan bahan-bahan oksidator

● Dapat menimbulakan ledakan apabila Acetylene tercampur dengan Tembaga, Kuningan,

garam Cu, garam Hg, CO, Hg, garam Ag, K, Ag, RbH, CsH, Haolgen, HNO3, NaOH.

41

Page 42: Ringkasan Satuan Proses

4. ASAM KARBOKSILAT

Asam karboksilat adalah asam organik yang diidentikkan dengan gugus karboksil. Asam

karboksilat   merupakan asam Bronsted-Lowry (donor proton). Garam dan anion asam

karboksilat dinamakan karboksilat. Asam karboksilat merupakan senyawa polar, dan membentuk

ikatan hidrogen satu sama lain. Pada fasa gas, Asam karboksilat dalam bentuk dimer. Dalam

larutan Asam karboksilat merupakan asam lemah yang sebagian molekulnya terdisosiasi menjadi

H+ dan RCOO-. Contoh : pada temperatur kamar, hanya 0,02% dari molekul asam asetat yang

terdisosiasi dalam air. Asam karboksilat alifatik rantai pendek (atom karbon <18) dibuat dengan

karbonilasi alkohol dengan karbon monoksida. Untuk rantai panjang dibuat dengan hidrolisis

trigliserida yang biasa terdapat pada minyak hewan dan tumbuhan.

1. Struktur

Rumus umum asam karboksilat adalah R-COOH atau Ar-COOH, dimana :

R           : Alkil

Ar         : Aril

-COOH  : Gugus karboksil

Contoh :

Ciri khusus dalam asam karboksilat adalah terdapatnya gugus fungsi karboksil (-COOH),

karboksil diambil dari karbonil (-CO-) dan hidroksil (-OH).

Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –COOH- sebesar 120 derjat dan panjang ikatan C=O

sebesar 0,121 nm.

42

Page 43: Ringkasan Satuan Proses

Contoh :

 2. Tatanama Asam karboksilat

a. IUPAC

Pemberian nama asam karboksilat dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana

dengan –oat.

Contoh :

Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang mengandung

gugus karboksil).

Contoh :

Tentukan substituen yang terikat rantai utama.

Contoh :

43

Page 44: Ringkasan Satuan Proses

Penomoran substituen dimulai dari atom C gugus karboksil.

Contoh :

Jika terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan

abjad huruf pertama nama substituen.

Contoh :

Penambahan kata “asam” pada awal nama senyawa.

Contoh :

Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan

awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan

dalam penentuan urutan abjad.

Contoh : bukan Asam-3-neopentil-2-metilheksanoat tetapi Asam 2-metil-3-

neopentilheksanoat

b. Trivial (Nama Umum)

44

Page 45: Ringkasan Satuan Proses

Tak bercabang

Berikut ini daftar nama trivial beberapa asam karboksilat yang tidak bercabang :

Bercabang

a) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat

gugus karboksil).

Contoh :

b) Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama.

Contoh:

c) Penambahan kata “asam” pada awal nama senyawa.

d) Penomoran substituen dimulai dari atom karbon yang mengikat gugus karboksil dengan

huruf α, β, γ.

Contoh :

45

Page 46: Ringkasan Satuan Proses

Nama-nama asam karboksilat dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Meskipun jarang digunakan,

tapi nama IUPAC juga tetap ada. Misalnya, nama IUPAC untuk asam butirat(C3H7CO2H) adalah

asam butanoat.[4]

Anion karboksilat R-COO– biasanya dinamai dengan akhiran -at, jadi asam asetat, misalnya,

menjadi ion asetat. Dalamtatanama IUPAC, asam karboksilat mempunyai akhiran -oat (contoh

asam oktadekanoat). Dalam tatanama derifat, akhirannya adalah -at saja (contoh asam stearat).

Rantai lurus, asam karboksilat tersaturasi

Atom

karbonNama derifat Nama IUPAC Rumus molekul Biasanya terdapat pada

1 Asam format Asam metanoat HCOOH Gigitan serangga

2 Asam asetat Asam etanoat CH3COOH Cuka

3Asam

propionatAsam propanoat CH3CH2COOH Pengawet pada gandum

4 Asam butirat Asam butanoat CH3(CH2)2COOH Mentega basi

5 Asam valerat Asam pentanoat CH3(CH2)3COOH Valerian

6 Asam kaproat Asam heksanoat CH3(CH2)4COOH Lemak kambing

7 Asam enantoat Asam heptanoat CH3(CH2)5COOH

46

Page 47: Ringkasan Satuan Proses

8 Asam kaprilat Asam oktanoat CH3(CH2)6COOH Kelapa dan air susu ibu

9Asam

pelargonoatAsam nonanoat CH3(CH2)7COOH Pelargonium

10 Asam kaprat Asam dekanoat CH3(CH2)8COOH

12 Asam laurat Asam dodekanoat CH3(CH2)10COOHMinyak kelapa dan sabun

cuci tangan.

14 Asam miristatAsam

tetradekanoatCH3(CH2)12COOH Pala

16 Asam palmitatAsam

heksadekanoatCH3(CH2)14COOH Minyak palem

18 Asam stearatAsam

oktadekanoatCH3(CH2)16COOH

Coklat, wax, sabun, dan

minyak

20 Arachidic acid Icosanoic acid CH3(CH2)18COOH Peanut oil

 3. Sifat fisika dan kimia

Sifat Fisik Asam karboksilat

Asam karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik golongan lain

yang berat molekulnya sebanding.

47

Page 48: Ringkasan Satuan Proses

Kelarutan asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan keton

yang berat molekulnya sebanding.

Kelarutan asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul.

Asam karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam air.

Sifat KimiaAsam karboksilat

Reaksi dengan basa

Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.

Contoh :

Reduksi

Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol

primer.

Contoh :

Reaksi dengan tionil diklorida

Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam, hidrogen klorida

dan gas belerang dioksida.

Contoh :

Esterifikasi

Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi

kesetimbangan.

Contoh :

48

Page 49: Ringkasan Satuan Proses

Reaksi dengan amonia

Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air.

Contoh :

Dekarboksilasi

Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.

Contoh :

Halogenasi

Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk asam

trihalida karboksilat dan hidrogen halida.

Contoh :

4. Pembuatan Asam karboksilat

Oksidasi alkohol primer

Oksidasi alkohol primer dengan katalis kalium permanganat akan menghasilkan asam

karboksilat.

Contoh :

Karbonasi pereaksi Grignard

Karbonasi pereaksi Grignard dalam eter, kemudian dihidrolisis akan menghasilkan asam

karboksilat.

49

Page 50: Ringkasan Satuan Proses

Contoh :

Oksidasi alkil benzena

Oksidasi alkil benzena dengan katalis kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan

asam karboksilat.

Contoh :

Hidrolisis senyawa nitril

Hidrolisis senyawa nitril dalam suasana asam akan membentuk asam karboksilat.

Contoh :

  Reaksi Pada Asam Karboksilat

1.    Reaksi Penetralan

Asam karboksilat direaksikan dengan basa membentuk garam dan air.

2.    Reaksi Pengesteran (Esterifikasi)

Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk ester.

3.    Reaksi Reduksi

a.    Reaksi reduksi dengan larutan fehling membentuk endapan merah bata.

50

Page 51: Ringkasan Satuan Proses

b.    Reaksi reduksi dengan larutan Tollens membentuk cermin perak.

4.    Reaksi Substitusi

Reaksi dengan halida (PX3, PX5, dan SOX2) akan menghasilkan suatu asilhalida.

5.    Reaksi Oksidasi

Reaksi terjadi pada pembakaran atau oleh reagen yang sangat kokoh dan kuat seperti asam sulfat,

CrO3, panas. Gugus asam karboksilat teroksidasi sangat lambat.

  Kegunaan Asam Karboksilat

1.    Asam format (asam metanoat) yang juga dikenal asam semut biasa digunakan untuk

menggumpalkan lateks (getah karet) dan obat pembasmi hama.

2.    Asam asetat atau asam etanoat (asam cuka) banyak digunakan untuk pengawetmakanan dan

penambah rasa makanan .

3.    Asam sitrat biasanya digunakan untuk pengawet buah dalam kaleng .

4.    Asam stearat digunakan untuk membuat lilin.

51

Page 52: Ringkasan Satuan Proses

5. KARBOHIDRAT,LEMAK,PROTEIN

Karbohidrat berasal dari kata karbo yang berarti unsur karbon (C) dan hidrat yang berarti

unsur air (H2O), jadi karbohidrat berarti unsur C yang mengikat molekul H2O. Karbohidrat

merupakan senyawa yang  terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Rumus

umumnya dikenal dengan Cx(H2O)n.Secara struktur, karbohidrat memiliki 4 gugus, yaitu gugus

hidrogen (-H), gugus hidroksil (-OH), gugus keton (C=O) dan gugus aldehida (-

CHO).Karbohidrat juga didefinisikan sebagai polihidroksi-aldehid atau polihidroksi-

keton. Polihidroksi aldehida yaitu struktur karbohidrat yang tersusun atas banyak gugus hidroksi

dan gugus karbonilnya barada di ujung rantai sedangkan polihidroksi keton yaitu struktur

karbohidrat  yang tesusun atas banyak gugus hidroksi dan gugus karbonilnya berada di selain

ujung rantai.

Berdasarkan jumlah sakarida penyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :

1.    MONOSAKARIDA

Monosakarida ialah karbohidrat yang sederhana, yang berarti molekulnya hanya tersusun

dari beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara

hidrolisis. Umumnya monosakarida disusun oleh 3 samapai 7 atom karbon, dan jumlah

atom penyusunnya tersebut mempengaruhi pemanaan masing-masing monosakarida,

yaitu :

a. Gula tiga karbon (Triosa)

52

Page 53: Ringkasan Satuan Proses

Senyawa ini merupakan zat antara yang penting dalam lintasan metabolik

fotosintesis dan respirasi sel. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah gliseraldehid

dan dihidroksiaseton.

b. Gula empat karbon (Tetrosa)

Gula ini tidak banyak ditemui, walaupun beberapa bentuk berperan dalam proses

fotosintesis dan respirasi.

c. Gula lima karbon (Pentosa)

Senyawa ini sangat penting dalam fotosintesis dan respirasi. Dua jenis pentose

(ribose dan deoksiribosa) juga membentuk unsure pembangun utama untuk asam nukleat,

yang penting bagi semua kehidupan.

d. Gula enam karbon (heksosa)

Gula ini sering ikut serta dalam tahap respirasi dan fotosintesis dan menjadi

bangun utama dari banyak macam karohidrat lain termasuk pati dan selualosa.Kunci dari

heksosa adalah glukosa dan fruktosa.

e. Gula tujuh-karbon (heptosa)

Salah satu jens heptosa adalah zat antara dalam fotosintesis dan respirasi. Jika

tidak dalam bentuk itu, gula ini jarang didapati.

Berikut rumus struktur monosakarida :

Karbohidrat yang paling sederhana adalah aldehida atau keton mempunyai dua atau lebih

gugus hidroksi. Monosakarida yang paling kecil adalah gliseraldehida dan dihidroksiaseton

senyawa-senyawa ini adalah triosa. Gliseraldehida mengandung gugus aldehida mempunyai

53

Page 54: Ringkasan Satuan Proses

karbon asimetrik tunggal jadi terdapat dua streoisomer dari aldose tiga karbon ini, D-

gliseraldehida dan L-gliseraldehida. Sedangkan dihidroksi aseton adalah ketosa karena

mengandung gugus keton.

Di bawah ini digambarkan anggota deret aldose sebagai berikut :

54

Page 55: Ringkasan Satuan Proses

Di bawah ini digambarkan anggota deret ketosa sebagai berikut :

Pada senyawa organik dikenal rumus ruang (isomer) sebagai akibat adanya atom asimetris atau

C khiral pada srtuktur molekulnya. Demikian juga monosakarida akan memiliki banyak

isomer,tergantung dari jumlah atom C khiral yang ada pada molekulnya,rumus 2n,dimana n =

jumlah C khiral. C khiral adalah karbon atom pusat pada struktur molekul. Asimetris artinya

atom C khiral memiliki empat gugus subtituen yang berbeda.

Monosakarida bersifat aktif-optika ,artinya zat ini mampu memutar bidang sinar terpolarisasi

yaitu ke kiri atau ke kanan jika sinar ini menembus/melalui monosakarida. Dengan demikian

monosakarida memiliki lagi isomer lain yaitu isomer aktif-optika. Satu isomer memutar bidang

sinar terpolarisasi ke kanan (kanan=dekstro) dn yang lain memutar ke kiri (kiri=levo). Dalam hal

ini,gliseraldehida memiliki dua isomer aktif-optika yaitu isomer -d (D) dan isomer-l(L).

Semua monsakarida bersifat gula pereduksi. Sifat gula pereduksi ini disebabkan adanya gugus

aldehida dan keton yang bebas, sehingga dapat mereduksi ion-ion logam,seperti tembaga (Cu)

dan Perak (Ag).

55

Page 56: Ringkasan Satuan Proses

Struktur proyeksi Fisher dan Haworth :

1. Struktur proyeksi Fischer

Emil Fischer (1852-1919) seorang ahli kimia organik bangsa jerman yang yang memperoleh

hadiah nobel untuk ilmu kimia pada tahun 1902 atas hasil karyanya tentang kimia ruang

(stereokimia) dan umus srtuktur karbohidrat, menggunakan rumus proyeksi untuk menuliskan

rumus struktur karbohidrat.

Proyeksi fischer digunakan untuk mengutamakan konfigurasi (R) dan (S) dari karbon

chiral. Pada proyeksi fischer dari suatu karbohidrat, rantai karbon digambarkan secara vertical

(tegak) dengan gugusan aldehid atau keto berada pada puncak dari rumus.

Karbon nomor dua dari gliseraldehid berbentuk chiral dengan demikian glisheraldehid berbentuk

sepasang enansiomer (bayangan cermin yang tidak dapat ditaruh diatasnya). Enansiomer ini

dinamakan (R)-2,3 dihidroksipropanal dan (S)-2,3 dihidroksipropanal. Biasanya senyawa ini

ditunjukkan dengan nama klasikalnya, D-gliseraldehid digambarkan dengan gugus hidroksil

56

Page 57: Ringkasan Satuan Proses

pada karbon chiral, sedangkan dari L-enansiomernya digambarkan dengan gugus

hidroksildiproyeksikan kekiri.

Dua dari aldotetrosa, D-eritrosa dan D-tereosa mempunyai gugusan chiral yang terakhir (gugus

hidroksil pada atom karbon 3) diproyeksikan kekanan. Karbon chiral ini mempunyai konfigurasi

yang sama seperti karbon dalam D-gliseraldehid.

Dua aldotetrosa yang lain mempunyai gugus hidroksil pada atom karbon 3 diproyeksikan kekiri,

konfigurasinya sama seperti pada L-gliseraldehid. Dengan dasar konfigurasi dari karbon chiral,

semua karbohidrat dapat digolongkan kedalam satu dari dua subdivisi utama atau keluarga,

keluarga D atau keluarga L. Semua golongan D monoskarida mempunyai gugusan hidoksil dari

atomkarbon chiral paling bawah diproyeksi kekanan pada proyeksi fischer. Gula L justru

berlawanan, gugus hidroksil pada hidroksil atom karbon chiral paling bawah diproyeksikan

kekiri.

Di alam lebih banyak ditemukan monosakarida yang berisomer D, maka semua

monosakarida yang ada di alam dianggap berasal dari D-Gliseraldehida.Dengan sistematis

ditemukan cara menentukan rumus struktur kimia monosakarida yang banyak ditemukan di alam

ini. Dengan cara menyisipkan gugus H-C-OH dan gugus HO-C-H berganti-ganti diantara atom C

57

Page 58: Ringkasan Satuan Proses

nomor 1 dan nomor 2 pada D-Gliseraldehida. Dengan demikian maka didapatlah 4 aldopentosa

dan 8 aldoheksosa.

2. Proyeksi Haworth

Sir Walter Norman Haworth (1883-1950) seorang ahli kimia Inggris yang pada tahun 1937

memperoleh hadiah nobel,berpendapat bahwa pada molekul glukosa kelima atom karbon yang

pertama dengan atom oksigen dapat membentuk cincin segienam. Oleh karena itu, ia

mengusulkan penulisan rumus struktur karbohidrat sebagai bentuk cincin furan dan piran.

Berdasarkan bentuk ini, maka rumus struktur glukosa yang terdapat dalam keseimbangan antara

α- D- glukosa adalah sebagai berikut :

Rumus proyeksi Haworth biasanya digunakan untuk memperlihatkan bentuk cincin

monosakarida. Walaupun batas cincin yang letaknya terdekat dengan pembaca biasanya

digambarkan oleh garis tebal. Cincin piranosa beranggotakan enam karbon tidak merupakan

bidang datar, seperti ditunjukkan oleh proyeksi Haworth. Pada kebanyakan gula, cincin ini

berada dalam konfirmasi kursi,tetapi pada beberapa gula cincin tersebut berada dalam

bentuk kapal. Bentuk-bentuk ini digambarkan oleh rumus konfirmasi.Konfirmasi dimensi

58

Page 59: Ringkasan Satuan Proses

spesifik gula sederhana 6 karbon penting dalam menentukan sifat biologis dan fungsi beberapa

polisakarida.

Monosakarida-monosakarida penting :

1. D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana)

Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C (triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga dinamakan

aldotriosa.

D-gliseraldehid (perhatikan bahwa gula ini hanya memiliki 3 atom

C sehingga disebut paling sederhana)

2. Dihidroksiaseton

Dihidroksiaseton adalah monosakarida sederhana yang mengandung gugus ketosa.

59

Page 60: Ringkasan Satuan Proses

3. D-glukosa (karbohidrat terpenting dalam diet)

Glukosa merupakan aldoheksosa, yang sering kita sebut sebagai dekstrosa, gula anggur ataupun

gula darah.Gula ini terbanyak ditemukan di alam.

D-glukosa (perhatikan bahwa glukosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin)

4. D-fruktosa (termanis dari semua gula)

Gula ini berbeda dengan gula yang lain karena merupakan ketoheksosa.

60

Page 61: Ringkasan Satuan Proses

D-fruktosa (perhatikan bahwa fruktosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin)

5. D-galaktosa (bagian dari susu)

Gula ini tidak ditemukan tersendiri pada sistem biologis, namun merupakan bagian dari

disakarida laktosa.

D-galaktosa (perhatikan bahwa galaktosa mengalami siklisasi membentuk struktur cincin)

61

Page 62: Ringkasan Satuan Proses

Perbedaan pokok antara D-glukosa dan D-galaktosa (perhatikan daerah berarsis lingkaran)

6. D-ribosa (digunakan dalam pembentukan RNA)

Karena merupakan penyusun kerangka RNA maka ribosa penting artinya bagi genetika bukan

merupakan sumber energi. Jika atom C nomor 2 dari ribosa kehilangan atom O, maka akan

menjadi deoksiribosa yang merupakan penyusuna kerangka DNA.

D-ribosa (perhatikan gula ini memiliki 5 atom C)

2. DISAKARIDA

Disakarida merupakan bagian paling umum atau paling banyak terdapat di alam dari

Oligosakarida. Oligosakarida berasal dari bahasa Yunani yaituoligos=beberapa, sedikit

dan saccharum=gula. Oligosakarida biasanya mengandung paling sedikit dua unit monosakarida

dan tidak melebihi delapan unit monosakarida. Jika hanya mengandung dua unit monosakarida

maka disebut disakarida, jika tiga unit monosakarida disebut trisakarida dan seterusnya.

Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari dua molekul monosakarida yang berikatan

kovalen dengan sesamanya. Pada kebanyakan disakarida, ikatan kimia yang menggabung kedua

unit monosakarida disebut ikatan glikosida.Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu

monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain atau ikatan tersebut terjadi antara

karbon anomerik pada satu monosakarida dan gugus hidroksil pada monosakarida lainnya. Ikatan

glikosida segera terhidrolisa oleh asam, tetapi tahan terhadap basa.

Jadi, disakarida dapat di hidrolisa menghasilkan komponen monosakarida bebasnya dengan

perebusan oleh asam encer. Hidrolisis satu mol disakarida akan menghasilkan dua mol

monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida yang banyak terdapat di alam. maltosa (gula

gandum),  Sukrosa (gula tebu), dan laktosa (gula susu) merupakan anggota penting dari grup

62

Page 63: Ringkasan Satuan Proses

disakarida. Seperti dinyatakan oleh namanya, tiap molekul gula ini terdiri dari dua satuan

monosakarida.

a. Maltosa

Maltosa adalah suatu disakarida yang paling sederhana dan merupakan hasil dari hidrolisis

parsial tepung (amilum) dengan asam maupun enzim. Maltosa adalah disakarida yang paling

sederhana, mengandung dua residu D-gluksa yang dihubungkan oleh suatu ikatan glikosida

diantara atom karbon 1 ( karbon anomer) dari residu glukosa yang pertama dan atom karbon 4

dari glukosa yang kedua.Konfigurasi atom karbon anomer dalam ikatan glikosida diantara kedua

residu  D-glukosa adalah bentuk α, dan ikatan ini dilambangkan sebagai α(1→4 ). Unit

monosakarida yang mengandung karbon anomer di tunjukan oleh nomor pertama atau lokan

pada lambang ini. Kedua residu  glukosa pada maltosa berada dalam bentuk piranosa.

Maltosa adalah gula pereduksi karena gula ini memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas,

yang dapat dioksidasi.Residu glukosa dari maltosa dapat berada dalam bentuk α maupun β,

Bentuk α dibentuk oleh kerja enzim air liur amylase terhadap pati. Maltosa dihirolasi menjadi

dua molekul D-glukosa oleh enzim usus maltosa, yang bersifat spesifik terhadap ikatan α(1→4)

Disakarida selobiosa juga mengandung dua residu D-glukosa, tetapi senyawa ini dihubunkan

oleh ikatan β(1→4). Pada maltosa, sebuah molekul glukosa dihubungkan dengan ikatan

glikosida melalui atom karbonnya yang pertama dengan gugus hidroksil atom karbon keempat

pada molekul glukosa lainnya.

63

Page 64: Ringkasan Satuan Proses

Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai penghubung antar unit yaitu

menghubungkan atom karbon 1 dari α-D-glukosa dengan atom karbon 4 dari α-D-

glukosa. Maltosa adalah gula pereduksi karena gula ini memilki gugus karbonil yang berpotensi

bebas yang dapat dioksidasi. Satu molekul maltosa terhidrolisis menjadi dua molekul D-glukosa

oleh enzim usus maltose, yang bersifat spesifik bagi ikatan α(1-4).

b. Sukrosa

Sukrosa termasuk disakarida yang disusun oleh glukosa dan fruktosa. Gula ini banyak terdapat

dalam tanaman. Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari

sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang

dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α. Sukrosa dibentuk oleh banyak tanaman , tetapi tidak terdapat

pada hewan tingkat tinggi. Berlawanan dengan laktosa dan maltosa, sukrosa tidak mengandung

atom karbon anomer bebas, karena karbon anomer kedua komponen unit monosakarida pada

sukrosa berikatan satu dengan yang lain, karena alasan inilah sukrosa bukan merupakan gula

pereduksi.

Struktur sukrosa  (α- D- glukopiranosil –β-D-fruktofuranosida)

Atom-atom isomer unit glukosa dan fruktosa berikatan dengan konfigurasi ikatan glikosilik

yakni α untuk glukosa dan β untuk fruktosa. Dengan sendirinya, sukrosa tidak mempunyai gugus

pereduksi bebas (ujung aldehid atau keton).Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya

terpolarisasi ke kanan. Hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa dikatalis oleh sukrase

(disebut juga invertase karena menubah aktivitas optic dari putaran ke kanan menjadi ke kiri).

 c. Laktosa

64

Page 65: Ringkasan Satuan Proses

Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi.Laktosa tersusun

dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4′-β.

Karena laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa, laktosa

adalah disakarida pereduksi. Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase yang

dihasilkan dari pencernaan, akan memberikan jumlah ekivalen yang sama dari α-D-glukosa dan

β-D-galaktosa. Apabila enzim ini kurang atau terganggu, bayi tidak dapat mencernakan

susu. Keadaan ini dikenal dengan penyakit galaktosemia yang biasa menyerang bayi.

 3. POLISAKARIDA

Polisakarida terdiri atas rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit

monosakarida yang membentuk rantai polimer dengan ikatan glikosidik.Polisakarida dibedakan

menjadi homopolisakarida dan heteropolosakarida.Contoh dari homopolisakarida adalah pati,

dan contoh dari heteropolisakarida adalah asam hialuronat.

65

Page 66: Ringkasan Satuan Proses

Struktur homopolisakarida

Struktur heteropolisakarida

Beberapa sifat polisakarida berbeda sekali dengan monosakarida atau disakarida. Sifat-sifatnya

antara lain sebagai berikut :

1. Polisakarida tidak mempunyai rasa manis

2. Tidak mempunyai struktur kristal. Jika pun dapat larut, maka dia hanya merupakan

larutan koloidal dan tidak dapat bereduksi.

3. Polisakarida tidak dapat diragikan.

4. Daya kelarutan dan daya reaksinya jauh lebih kecil kemungkinannya dibandingkan

dengan gula-gula lainnya

5. Polimer tepung (amilum), glikogen, dan selulosa semua terdiri atas komponn D-Glukosa,

tetapi sifat kimianya, fisika, dan biologinya berlainan.Ini tidak ditentukan oleh

komponen-komponen alamiahnya yang sama melainkan oleh strukturnya.

Beberapa polisakarida yang penting diterangkan di bawah ini :

1. Selulosa

Selulosa adalah polisakarida yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi berguna dalam

mekanisme alat pencernaan, antara lain : merangsang alat pencernan untuk mengeluarkan getah

66

Page 67: Ringkasan Satuan Proses

cerna, membentuk volume makanan sehingga menimbulkan rasa kenyang, serta memadatkan

sisa-sisa zat gizi yang tidak diserap lagi oleh dinding usus.

Selulosa merupakan polisakarida yang banyak dijumpai dan ditemukan dalam dinding sel

tumbuhan. Selulosa terdapat pada bagian-bagian yang keras dari biji kopi, kulit kacang, buah-

buahan dan sayuran.

Selulosa merupakan polimer yang tidak bercabang, terbentuk dari β-D-glukosa (dimana

monosakarida yang berdekatan) terikat bersama dengan ikatan β (1→4) glikosidik. Panjang

ikatan bervariasi dari beberapa ratus sampai beberapa ribu unit glukosil. Dalam dinding sel

tanaman, sejumlah besar selulosa terkumpul menjadi rantai silang serabut paralel dan bundel-

bundel yang merupakan rantai tersendiri.

2. Chitin

Chitin merupakan polisakarida struktural ekstraselular yang ditemukan dalam jumlah besar pada

kutikula arthropoda dan dalam jumlah kecil ditemukan dalam spons, molusca, dan annelida. Juga

telah diidentifikasi dari dinding sel fungi. Polisakaridanya merupakan rantai tak bercabang dari

polimer asetil-glukosamin dan terdiri atas ribuan unit. Bentuknya seperti selulosa. Fungsinya

sebagai substansi penunjang pada insekta dan crustaceae (kepiting).

Kitin mempunyai rumus empiris (C6H9O4.NHCOCH3)n dan merupakan zat padat yang tidak larut

dalam air, pelarut organik, alkali pekat, asam mineral      lemah tetapi larut dalam asam-asam

mineral yang pekat. Polisakarida ini mempunyai berat molekul tinggi dan merupakan polimer

berantai lurus  dengan  nama lain β-(1,4)-2-asetamida-2-dioksi-D-glukosa (N-asetil-D-

Glukosamin)  (Suryanto et al., 2005).

Kitin mempunyai persamaan dengan selulosa, dimana ikatan yang terjadi antar monomernya

terangkai dengan ikatan glukosida pada posisi -1,4. Sedangkan perbedaannya pada selulosa

adalah gugus hidroksil yang terikat pada atom karbon nomor  2, pada kitin digantikan oleh gugus

67

Page 68: Ringkasan Satuan Proses

asetamida (NHCOCH3) sehingga kitin menjadi sebuah polimer berunit N-asetil-

glukosamin. Struktur kitin dapat dilihat pada gambar.

3. Glikogen

Glikogen merupakan homopolisakarida nutrien bercabang yang terdiri atas glukosa dalam ikatan

1→4 dan 1→6. Banyak ditemukan dalam hampir semua sel hewan dan juga dalam protozoa

serta bakteri. Glikogen merupakan cadangan karbohidrat dalam tubuh yang disimpan dalam hati

dan otot. Jumlah cadangan glikogen ini sangat terbatas. Bila diperlukan oleh tubuh, diubah

kembali menjadi glukosa.

68

Page 69: Ringkasan Satuan Proses

Glikogen ini merupakan polisakarida yang penting sehingga lebih intensif dipelajari. Pada

manusia dan vertebrata, glikogen didapat dalam hati serta otot yang merupakan cadangan

karbohidrat. Glikogen dapat dengan cepat disintesis kembali dari glukosa. Glikogen terdiri atas

jutaan unit glukosil. Unit glukosil terikat dengan ikatan 1→4 glikosidik membentuk rantai

panjang, pada titik cabang terbentuk ikatan 1→6. Hal ini mengakibatkan terbentuknya struktur

yang menyerupai pohon.  Dalam molekul tunggal glikogen hanya ada satu unit glukosa dimana

atom karbon nomor 1 memegang satu gugus hidroksil. Semua gugus 1-OH lainnya terikat dalam

formasi ikatan 1→4 dan 1→6 glikosidik.Gugus 1-OH tunggal yang bebas dinamakan “ujung

pereduksi” (reducing end) dari molekul ditandai dengan R dalam gambar. Sebaliknya “ujung

non-pereduksi” didapat (gugus 4-OH dan 6-OH bebas) pada terminal di luar rantai.

4. Pati

Pati merupakan polisakarida yang berfungsi sebagai cadangan energi bagi tumbuhan.Pati

merupakan polimer α-D-glukosa dengan ikatan α (1-4).Kandungan glukosa pada pati bisa

mencapai 4000 unit. Ada 2 macam amilum yaitu amilosa (pati berpolimer lurus) dan amilopektin

(pati berpolimer bercabang-cabang).Sebagian besar pati merupakan amilopektin.

69

Page 70: Ringkasan Satuan Proses

Pati adalah nutrien polisakarida yang ditemukan dalam sel tumbuhan dan beberapa

mikroorganisme dalam beberapa hal mempunyai kesamaan dengan glikogen (glikogen terkadang

disebut dengan “pati hewani”). Beberapa sifat pati adalah mempunyai rasa yang tidak manis,

tidak larut dalam air dingin tetapi di dalam air panas dapat membentuk sol atau jel yang bersifat

kental. Sifat kekentalannya ini dapat digunakan untuk mengatur tekstur makanan, dan sifat jel

nya dapat diubah oleh gula atau asam. Pati di dalam tanaman dapat merupakan energi cadangan;

di dalam biji-bijian pati terdapat dalam bentuk granula. mempunyai diameter beberapa mikron,

sedangkan dalam mikroorganisme hanya berkisar 0,5-2 mikron.Pati dapat dihidrolisis dengan

enzim amylase. Pati terdiri dari amilosa dan amilopektin.

Komponen amilosa pati merupakan polisakarida tak bercabang yang terikat 1→4 glikosidik,

terdiri atas glukosa dan beberapa ribu unit glikosil. Rantai polisakarida membentuk sebuah

heliks. Amilopektin merupakan polisakarida bercabang yang mengandung ikatan 1→4 dan 1→6

unit glikosil, hal  sama seperti dalam glikogen. Tentu saja amilopektin mempunyai lebih banyak

struktur terbuka dengan sedikitnya ikatan 1→6 dan rantai lebih panjang.

Potongan Amilosa

70

Page 71: Ringkasan Satuan Proses

Lokasi terbentuknya cabang amilopektin

5. Asam Hialuronat

Asam Hialuronat merupakan heteropolisakarida dan bercabang yang terdiri atas disakarida dari

N-asetilglukosamin dan asam glukoronat. Asam glukoronat terikat kepada N-asetilglukosamin

pada masing-masing disakarida dengan ikatan 1→3 glikosidik, tetapi disakarida yang berurutan

terikat 1→4. Asam hialuronat didapat dalam cairan sinovial persendian, vitreous humor mata,

dan substansi dasar kulit.

71

Page 73: Ringkasan Satuan Proses

PROTEIN

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")

adalah senyawa organic kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari

monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.

Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta

fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Protein merupakan blok pembangundasar hewan–hewan dan oleh karenanya memiliki

daya tarik utama bagi para biokimiawan. Protein ini merupakan konstituen utama penyusun

tubuh mulai dari jaringan kulit, jaringan syaraf, tendon, otot, rambut, dan darah. Protein adalah

sel penyusun tubuh yang eksis menyusun semua sel hidup. Oleh karena protein itu merupakan

konsriruen utama enzim–enzim dan banyak hormon yang berfungsi untuk mengontrol fungsi

tubuh.

Protein adalah salah satu makrobiomolekular yang berfungsi sebagai pembentuk strukur

sel dari pada makhluk hidup termasuk manusia. Protein adalah polimer dari asam–asam amino

yang tersambung melalui ikatan peptida, oleh karenanya dapat juga disebut sebagai polipeptida.

Hal ini yang menarik bahwa protein pada semua bentuk kehidupan (organisme) mengandung

hanya 20 jenis asam amino, namun interkoneksinya menghasilkan ragam makhluk hidup yang

tak terhingga banyaknya.

Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan

menjadi peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini

dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya

kesembilan asam amino ini tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian

asam amino dapat disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21

asam amino. Setelah penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam

amino itu ke setiap sel tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA.

Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian karena hasil transkripsi di proses lebih lanjut di

ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.

Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk

biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein konsumsi dari daging dan tumbuhan kepada

73

Page 74: Ringkasan Satuan Proses

kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup

yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh

protein hewani lebih cepat bertambah beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati.

Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci

yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama

Protein merupakan senyawa makro-molekul yang terdiri atas sejumlah asam amino yang

dihubungkan oleh ikatan peptida. Atas dasar susunan asam amino serta ikatan-ikatan yang terjadi

antara asam amino dalam satu molekul protein, dibedakan 4 macam struktur protein, yaitu :

- Struktur primer,

- Struktur sekunder,

- Struktur tersier, dan

- Struktur kuartener.

1.    Struktur primer

Struktur ini merupakan struktur yang paling sederhana, berupa suatu linear (rantai lurus) asam

amino. Pembentukan ikatan peptide antara satu asam amino dengan asam amino yang lain

mengakibatkan tiap asam amino kehilangan gugus amino dan karboksil akan berbeda diujung-

ujung rantai polipeptida.

2.    Struktur sekunder

Pada struktur sekunder, asam-asam amino yang menyusun protein dihubungkan oleh ikatan

peptida dan ikatan hydrogen. Oleh karena itu rantai polipeptida yang terbentuk tidak berupa

rantai lurus, melainkan berbentuk rantai terpilin (α- helikx).

3.    Struktur tersier

Struktur tersier merupakan yang lebih kompleks, karena adanya beberapa ikatan yang

menghubungkan antara protein yang satu (struktur primer maupun sekunder) dengan protein

yang lain.

Ikatan-ikatan yang mungkin adalah :

ü   Ikatan hydrogen,

ü   Ikatan ionik (elektrostatik),

ü   Ikatan disulfide,

74

Page 75: Ringkasan Satuan Proses

ü   Ikatan hidrofobik, dan

ü   Ikatan dipole atau ikatan hidrofolik.

4.    Struktur kuartener

Struktur kuartener terbentuk dari beberapa unit molekul protein tersier, membentuk satu molekul

protein. Ikatan yang ada sama dengan pada struktur tersier. Protein yang mempunyai struktur ini

biasanya merupakan globular.

20 asam amino ditemukan dalam protein, baik yang bersifat netral, basa, atau asam. Asam amino

basa mengandung lebih dari satu gugus amino basa, sedangkan asam amino asam mengandung

lebih dari satu gugus karboksil. Dengan rumus umum yaitu :

H N – CH – CO H

                                   R

(Alanin, asparagin, sistein, glutamine, glisin, dll)

            Ada beberapa dasar yang digunakan dalam klasifikasi protein, anatara lain :

Ø  Atas dasar bentuk molekulnya

Ø  Atas dasar komposisi zat penyusun

1.    Berdasarkan bentuk molekulnya

Berdasarkan bentuk molekulnya, protein dibedakan menjadi dua yaitu protein serabut (fibrous

protein) dan protein globular.

Protein serabut (= skleroprotein = albumoid = skrelin)

Terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral dan terjalin satu sama lain, sehingga

menyerupai batang yang kaku.

Karakteristiknya :

         Rendah daya larutnya.

         Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi.

         Tahan terhadap enzim pencernaan.

Contoh protein serabut : Kolagen, elastin, keratin, miosin.

75

Page 76: Ringkasan Satuan Proses

Serat (fibrous) berbentuk panjang dan terikat bersama-sama sebagai fibril-fibril oleh ikatan

hydrogen. Tidak larut dalam air, sehingga ketidak larutan ini mengakibatkan gaya antar molekul

yang kuat. Contoh, keratin (rambut, kuku, bulu, tanduk), pada kalogen (jaringan penghubung),

fibroin (sutera) dan miosin (otot).

Protein serabut ini berbentuk serabut; tidak larut dalam pelarut encer, baik larutan garam, basa

ataupun alkohol. Molekulnya terdiri atas rantai molekul yang panjang, sejajar dengan rantai

utama, tidak membentuk kristal dan bila ditarik memanjang kembali kebentuk semula. Fungsi

dari protein ini adalah membentuk struktur bahan dan jaringan.

Protein globural

Protein globural berbentuk seperti bola, banyak terdapat pada bahan hewani (susu,daging, telur).

Protein ini mudah larut dalam garam dan asam encer serta mudah berubah karena pengaruh suhu,

konsentrasi garam, asam dan basa serta mudah mengalami denaturasi.

Karakteristiknya :

         Berbentuk bola.

         Larut dalam larutan garam dan asam encer.

         Mudah berubah dalam pengaruh suhu.

         Konsentrasi garam mudah mengalami denaturasi.

Contoh : Albumin, globumin, histon, protamin.

Protein konjungsi.

Merupakan protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non asam amino (gugus

prostetik).

Contoh : Nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein, metaloprotein.

2.    Berdasarkan atas komposisi zat penyusunnya dibedakan menjadi :

o   Protein sederhana

o   Protein majemuk (komplek)

a.    Protein sederhana

Pada hidrolisis protein sederhana hanya dihasilkan asam amino saja. Termasuk dalam kelompok

misalnya :

76

Page 77: Ringkasan Satuan Proses

1.    Protamin

Protein ini bersifat alkalis dan tidak mengalami koagulasi pada pemanasan.

2.    Albumin

Protein larut dalam air dan larutan garam encer, BM-nya relative rendah. Albumin terdapat

dalam putih telur (albumin telur), susu (laktalbumin), darah (albumin darah) dan sayur-sayuran.

3.    Globulin

Larut dalam larutan garam netral, tetapi tidak larut dalam air. Terkoagulasi oleh panas dan akan

mengendap pada larutan garam konsentrasi tinggi (salting out) dalam tubuh banyak terdapat

sebagai zat antibodi dan fibrinogen. Pada susu terdapat dalam bentuk laktoglobulin, dalam telur

ovoglobulin, dalam daging myosin dan acitin dan dalam kedele disebut glisilin atau secara umum

dalam kacang-kacangan disebut legumin.

4.    Glutelin

Larut dalam asam dan basa encer, tetapi tidak larut dalam pelarut netral. Contoh : gluten pada

gandum dan oryzenin pada beras.

5.    Prolanin

Larut dalam etanol 50-90% dan tidak larut dalam air. Protein ini banyak mengandung prolin dan

asam glutamat serta banyak terdapat didalam serelia. Contohnya : zein pada jagung, gliadin pada

gandum, dan kordein pada barley.

6.    Skleroprotein

Tidak larut dalam air dan solvent netral dan tahan terdapat hidrolisis enzimatis. Protein ini

berfungsi sebagai strukutr kerangka pelindung pada manusia dan hewan. Contoh kolagen,

elastin, dan keratin.

7.    Histon

Merupakan protein basa, karena banyak mengandung lisin dan arginin. Bersifat larut dalam air

dan akan tergumpalkan oleh ammonia.

8.    Globulin

Hampir sama dengan histon. Globulin kaya akan arginin, triptophan, histidin tapi tidak

mengandung isoleusin terdapat dalam darah (hemoglobin).

9.    Protein

Merupakan protein yang sangat sederhana BM relative rendah (4000-8000), kaya akan arginin,

larut dalam air dan terkoagulasi oleh panas dan bersifat basis.

77

Page 78: Ringkasan Satuan Proses

b.    Protein majemuk (Conjugated Protein)

Protein majemuk terdiri atas bagian asam amino yang berikatan dengan bahan non protein

misalnya lipid, asam nukleat, karbohidrat dan lain-lain.

§  Posferoprotein : mengandung gugus asam folat yang terikat pada gugus hidriksil dari serin dan

theroin. Banyak terdapat pada susu dan kuning telur.

§  Lipoprotein : mengandung lipid asam lemak, listin. Sehingga mempunyai kapasitas sebagai

zat pengemulsi yang baik, terdapat dalam telur, susu dan darah.

§  Nukleoprotein : kombinasi antara asam nukleat dan protein. Misal : musin pada air liur,

ovomusin pada telur, nukoid pada serum.

§  Kromoprotein : kombinasi protein dengan gugus berfigmen yang biasanya mengandung unsur

logam. Contoh : hemoglobin, myglobulin, chlorofil dan flavoprotein.

§  Metaloprotein : merupakan komplek utama anatara protein dan logam seperti halnya

kromatorprotein. Contoh : feritrin (mengandung Fe), coalbumin (mengandung CO dan Zn).

Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang

keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya

mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada

perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.

Ø  Protein memilki keuntungan diantaranya yaitu :

a.    Sumber energi

b.    Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan

c.    Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi

d.    Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel

Ø  Disamping itu protein juga memilki kerugian yang dapat berakibat fatal yaitu :

a.    Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)

b.    Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.

Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang namanya busung

lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan

odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:

§  hipotonus

§  gangguan pertumbuhan

78

Page 79: Ringkasan Satuan Proses

§  hati lemak

c.    Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian.

Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein akan diuraikan menjadi

peptid peptid yang strukturnya lebih sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan

bantuan enzim. Tubuh manusia memerlukan 9 asam amino. Artinya kesembilan asam amino ini

tidak dapat disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino dapat disintesa

sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah

penyerapan di usus maka akan diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel

tubuh. Kode untuk asam amino tidak esensiil dapat disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan

DNAtranskripsi. Kemudian mRNA hasil transkripsi di proses lebih lanjut di ribosom atau

retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.

C.    Komposisi Kimia Protein.

Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa

juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu sama lain dalam

ikatan peptida. Molekul protein lebih kompleks dari pada karbohidrat dan lemak dalam hal berat

molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya.

Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada satu gugus karboksil (-COOH), satu

gugus amino (-NH2), satu atom hidrogen (-H) dan satu gugus radikal (-R) atau rantai cabang,

sebagaimana tampak pada gambar berikut :

Pada umumnya asam amino yang diisolasi dari protein hididroksilat alfa-asam amino, yaitu

gugus karboksil dan amino terikat pada atom karbon yang sama.

Yang membedakan asam amino satu sama lain adalah rantai cabang atau gugus –R nya.

Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lama ribu hingga beberapa

juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu sama lain dalam

ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen;

beberapa asam amino disamping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, iodium, dan kobalt.

Unsur nitrogen adalah unsur utama protein akan tetapi tidak terdapat didalam karbohidratdan

lemak. Unsur nitrogen merupakan 16% dari berat protein.

79

Page 80: Ringkasan Satuan Proses

Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan lemak dalam hal berat molekul dan

keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya. Berat molekul protein bisa

mencapai empat puluh juta; bandingkan dengan berat molekul glukosa yang besarnya 180. Jenis

protein sangat banyak, mungkin sampai 1010-1012. Ini dapat dibayangkan bila diketahui bahwa

protein terdiri atas sekian kombinasi berbagai jenis dan jumlah asam amino. Ada dua puluh jenis

asam amino yang diketahui sampai sekarang yang terdiri atas sembilan asam amino esensial

(asam amino yang tidak dapat dibuat tubuh dan harus didatangkan dari makanan) dan sebelas

asam amino nonesensial.

Ø  Sumber Protein :

·         Daging

·         Ikan

·         Telur

·         Susu, dan produk sejenis Quark

·         Tumbuhan berbji

·         Suku polong-polongan,Kentang

Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung protein yang

diganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung jumlah jumlah unsur nitrogen ( zat

lemas ) yang ada dalam dalam protein makanan dan menghitung pula jumlah unsur nitrogen

yang dikeluakan tubuh melalui air seni dan tinja.

Kekurangan protein dipercaya menjadi salah satu alasan untuk penyakit seperti kanker

payudara, kanker usus besar, penyakit jantung dan osteoporosis.

Bawaan protein C atau S defisiensi menyebabkan pembekuan darah yang abnormal.

Gangguan ini menyebabkan peningkatan risiko pembentukan gumpalan, yang disebut trombosis.

Kekurangan protein juga menyebabkan banyak masalah seperti kehilangan berat badan,

kelemahan, penyusutan jaringan otot dan edema. Sindrom lain termasuk luar biasa tekanan darah

rendah, denyut jantung sangat rendah, anemia dan pigmentasi pada kulit. Tingkat metabolisme

juga cenderung menurun. Hal ini juga diyakini menyebabkan infiltrasi lemak dan sirosis hati.

Kekurangan protein juga menyebabkan penyembuhan luka yang buruk. Hal ini meningkatkan

risiko operasi.

80

Page 81: Ringkasan Satuan Proses

Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung protein yang

diganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung jumlah jumlah unsur nitrogen ( zat

lemas ) yang ada dalam dalam protein makanan dan menghitung pula jumlah unsur nitrogen

yang dikeluakan tubuh melalui air seni dan tinja.

Jumlah unsur nitrogen yang dikeluarkan dari tubuh seorang laki-laki dewasa yang berat

badannya 70 kg kira-kira sebanyak 3 gram sehari. Tiga gram nitrogen ini ekivalen dengan 3 X

6.25 gram protein 18.75 gram protein ( 1 gram zat putih telur mengandung 0.16 gram unsur

nitrogen.

Ini berarti secara teori seorang laki-laki dewasa yang berat badannya 70 kg hanya akan

memerlukan 18.75 gram protein. Tetapi jika kita lihat bahwa penggunaan protein dalam tubuh

dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga dalam prakteknya jumlah protein itu belum dapat

memenuhi keperluan tubuh. Sebabnya antara lain ialah sebagai berikut:

Kadar protein 18.75 gram tubuh akan menyebabkan beberapa reaksi kimia yang tidak

bisa berlansung dengan baik.

Kecernaan protein itu sediri, Tidak semua bahan makanan yang banyak mengandung

serat-serat, proteinnya bisa diambil dari tubuh. Karena adanya serat-serat ini, enzimenzim tidak

bisa masuk untuk memecah protein.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka ditetapkan bahwa kebutuhan

protein bagi seorang dewasa adalah 1 gram untuk setiap 1 kilogram berat badannya setiap hari.

Untuk anak-anak yang sedang tumbuh , diperlukan protein dalam jumlah yang lebih banyak,

yaitu 3 gram untuk setiap kilogram berat badan. Perbedaan ini disebabkan karena pada anak-

anak, protein lebih banyak dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan, sedangkan pada

orang dewasa fungsi protein hanya untuk mempertahankan jaringan tubuh dan mengganti sel-sel

yang telah rusak.

LEMAK

81

Page 82: Ringkasan Satuan Proses

Pengertian Lemak dan Minyak

Lemak dan minyak adalah ester dari gliserol dengan asam karboksilat suhu tinggi (asam lem

ak). Gliserida padat (lemak) terutama berasal dari sumber hewani adalah ester dari gliserol denga

n asam karboksilat jenuh (mempunyai ikatan tunggal). Gliserida cair (minyak) berasal dari sumb

er nabati seperti minyak kelapa, minyak jagung, dan minyak wijen, adalah ester dari gliserol den

gan asam karboksilat tak jenuh (mempunyai ikatan rangkap).

Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu se

nyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organi

k non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform(CHCl3), benzena dan hidrokarbon lain

nya.

RUMUS STRUKTUR DAN TATA NAMA LEMAK

Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-

asam karboksilat suku tinggi. Asam penyusun lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang terd

apat di alam adalah asam palmitat (C15H31COOH), asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H

33COOH), dan asam linoleat (C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga mo

lekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida.

Pada rumus struktur lemak di atas, R1–COOH, R2–COOH, dan R3–COOH adalah molekul asam l

emak yang terikat pada gliserol.

Nama lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang dii

kuti oleh nama asam lemak. Contoh :

82

Page 83: Ringkasan Satuan Proses

SIFAT LEMAK

1. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari tumbu

han berupa zat cair.

2. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak y

ang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh : tristearin (ester g

liserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71oC, sedangkan trioelin (ester g

liserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur -17oC.

3. Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang m

engandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air.

4. Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak ya

ng baik.

Salah satu senyawa organic golongan ester yang banyak terdapat dalam tumbuhan,

hewan, atau manusia dan sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lemak (Fat). Contoh

lemak adalah wax (lilin) yang dihasilkan lebah (gambar disamping). Lemak pada tubuh manusia

terutama terdapat pada jaringan bawah kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal yang

mencapai 90%, sedangkan pada jaringan otak sekitar 7,5 sampai 70%. Lemak yang pada suhu

kamar berbentuk cair disebut minyak, sedangkan istilah lemak biasanya digunakan untuk yang

83

Page 84: Ringkasan Satuan Proses

berwujud padat. Lemak umumnya bersumber dari hewan, sedangkan minyak dari tumbuhan.

Beberapa contoh lemak dan minyak adalah lemak sapi, minyak kelapa, minyak jagung, dan

minyak ikan.

1. Rumus Struktur dan Tata Nama Lemak

Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Asam penyusun

lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang terdapat di alam adalah asam palmitat

(C15H31COOH), asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan asam linoleat

(C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh

karena itu lemak adalah suatu trigliserida. Struktur umum molekul lemak seperti terlihat pada

ilustrasi di samping:

Gambar:

Pada rumus struktur lemak di atas, R1–COOH, R2–COOH, dan R3–COOH adalah molekul asam

lemak yang terikat pada gliserol. Ketiga molekul asam lemak itu boleh sama (disebut asam

lemak sederhana) dan boleh berbeda (disebut lemak campuran). Tetapi pada umumnya, molekul

lemak terbentuk dari dua atau lebih macam asam lemak. Sebagai contoh, salah satu komponen

minyak kapas mempunyai struktur sebagai berikut:

Gambar:

84

Page 85: Ringkasan Satuan Proses

Nama lazim dari lemak adalah trigliserida. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang

diikuti oleh nama

asam lemak.

Contoh:

 2. Klasifikasi Lemak

Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan

a . Jenis-jenis Asam

Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari gliserol dan tiga

asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak

penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

Asam lemak jenuh

Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai

karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam

stearat.

Asam lemak tak jenuh

Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai

karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.

85

Page 86: Ringkasan Satuan Proses

Adapun rumus struktur dan rumus molekul beberapa asam lemak dapat dilihat pada tabel:

b. Hidrolisis Lemak

Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan ester dari alkohol dengan

asam karboksilat disebut reaksi pengesteran (esterifikasi). Kebalikan dari reaksi esterifikasi

disebut reaksi hidrolisis ester.

R–CO–OH             +     R′ – OH ——-à R–C–OR′ + H2O

asam karboksilat        alkohol                    ester

Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam

3. Sifat-Sifat Lemak

Sifat Fisis Lemak

a. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari

tumbuhan berupa zat cair.

b. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak

yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester

gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C, sedangkan triolein (ester

gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.

c. Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang

mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air. (Mengapa?)

86

Page 87: Ringkasan Satuan Proses

d. Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak

yang baik.

2. Sifat Kimia Lemak

a. Reaksi Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)

Pada pembahasan terdahulu telah diketahui bahwa lemak dapat mengalami hidrolisis. Hidrolisis

yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut

penyabunan karena salah satu hasilnya adalah garam asam lemak yang disebut sabun

Reaksi umum:

Reaksi hidrolisis berguna untuk menentukan bilangan penyabunan. Bilangan penyabunan

adalah bilangan yang menyatakan jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabun satu

gram lemak atau minyak. Besar kecilnya bilangan penyabunan tergantung pada panjang

pendeknya rantai karbon asam lemak atau dapat juga dikatakan bahwa besarnya bilangan

penyabunan tergantung pada massa molekul lemak tersebut.

Contoh soal:

87

Page 88: Ringkasan Satuan Proses

b. Halogenasi

Asam lemak tak jenuh, baik bebas maupun terikat sebagai ester dalam lemak atau minyak

mengadisi halogen (I2 tau Br2) pada ikatan rangkapnya

Gambar:

Karena derajat absorpsi lemak atau minyak sebanding dengan banyaknya ikatan rangkap pada

asam lemaknya, maka jumlah halogen yang dapat bereaksi dengan lemak dipergunakan untuk

menentukan derajat ketidakjenuhan. Untuk menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak yang

terkandung dalam lemak, diukur dengan bilangan yodium. Bilangan yodium adalah bilangan

yang menyatakan banyaknya gram yodium yang dapat bereaksi dengan 100 gram lemak.

Yodium dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul yodium

mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karena itu makin banyak ikatan

rangkap, maka makin besar pula bilangan yodium.

Contoh soal:

88

Page 89: Ringkasan Satuan Proses

c. Hidrogenasi

Sejumlah besar industri telah dikembangkan untuk merubah minyak tumbuhan menjadi lemak

padat dengan cara hidrogenasi katalitik (suatu reaksi reduksi). Proses konversi minyak menjadi

lemak dengan jalan hidrogenasi kadang-kadang lebih dikenal dengan proses pengerasan. Salah

satu cara adalah dengan mengalirkan gas hidrogen dengan tekanan ke dalam tangki minyak

panas (200 °C) yang mengandung katalis nikel yang terdispersi.

KEGUNAAN LEMAK

Lemak atau minyak dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, di antaranya sebagai berikut:

1. Sumber energi bagi tubuh

Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi. Lemak adalah 

bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9 kilokalori.

2. Bahan pembuatan mentega atau margarine

Lemak atau minyak dapat diubah menjadi mentega atau margarin dengan cara hidrogenasi.

3. Bahan pembuatan sabun

Sabun dapat dibuat dari reaksi antara lemak atau minyak dengan KOH atau NaOH. Sabun ya

ng mengandung logam Na disebut sabun keras (bereaksi dengan keras terhadap kulit) dan sering 

89

Page 90: Ringkasan Satuan Proses

disebut sabun cuci. Sedangkan sabun yang mengandung logam K disebut sabun lunak dan di keh

idupan sehari-hari dikenal dengan sebutan sabun mandi.

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ANTARA LEMAK DAN MINYAK

Perbedaan : 

LEMAK MINYAK

Berasal dari hewan Berasal dari tumbuhan

Biasa disebut mentega Biasa disebut margarin

Umumnya jenuh (tidak terdapat ikatan 

rangkap)

Umumnya tidak jenuh (terdapat ikatan rangkap)

Tidak mudah rusak/tengik Mudah rusak/tengik

Berwujud padat Berwujud cair

Titik leleh tinggi Titik leleh rendah

Contohnya : asam stearat (

C17H35COOH) dan asam palmitat (C15H

31COOH)

Contohnya : asam oleat (C17H33COOH), asam linoleat (

C17H31COOH), dan asam linolenat (C17H29COOH)

Persamaan :

1. Merupakan asam karboksilat bervalensi tinggi

2. Tidak larut dalam air

3. Larut dalam pelarut organik seperti eter, alkohol, benzena, CCl4, kloroform

4. Berat jenis lebih kecil daripada air

90

Page 91: Ringkasan Satuan Proses

6. ALKOHOL ,FENOL.TIOL

ALKOHOL

1 PENGERTIAN ALKOHOL

Alkohol merupakan suatu senyawa organik organik yang tersusun dari atom C, H dan O

dengan rumus umum CnH2n+1OH. Ciri khas alkohol yaitu terdapatnya gugus –OH pada rantai

karbon. Rantai karbon dapat berupa gugus alkil jenuh maupun tidak jenuh, gugus alkil

tersubtitusi dan dapat pula terikat pada rantai siklik. Selain alkohol dengan satu gugus –OH

dikenal pula alkohol yang memiliki gugus –OH lebih dari satu. Alkohol yang memiliki satu

gugus –OH disebut alkohol monohodroksi, alkohol dengan dua gugus –OH disebut alkohol

dihidroksi dan seterusnya.

Berdasarkan atom karbon yang mengikat gugus –OH alkohol dikelompokan

menjadi:

a. Alkohol primer, yaitu alkohol yang gugus –OH terikat pada C primer

b. Alkohol sekunder, yairu alkohol yang gugus –OH terikat pada C sekunder

c. Alkohol tersier, yaitu alkohol yang gugus –OH terikat pada C tersier

91

Page 92: Ringkasan Satuan Proses

2 TATA NAMA ALKOHOL

1. Tata nama IUPAC

Tata nama alkohol tidak begitu berbeda dengan pemberian nama pada alkana.

Perbedaannya yaitu akhiran –a pada alkana terkait diganti dengan akhiran –ol.

Pemberian nomor pada atom karbon dimulai dari atom karbon yang paling dekat

dengan gugus –OH.

Contoh:

 

2. Tata Nama Trivial

Tata nama trivial atau nama umum hanya berlaku untuk alkohol-alkohol suku rendah atau

alkohol-alkohol dengan rumus molekul sederhana. Tata nama trivial untuk alkohol yaitu dengan

menyebut nama gugus alkil yang mengikat gugus –OH kemudian diikuti dengan kata alkohol.

CONTOH PENAMAAN ALKOHOL

Alkana Nama Rumus molekul Nama

IUPAC

Nama Trivial

92

Page 93: Ringkasan Satuan Proses

CH4

C2H6

C3H8

C4H10

Metana

Etana

Propana

Butana

CH3 – OH

C2H5 – OH

C3H7 – OH

C4H9 – OH

Metanol

Etanol

Propanol

Butanol

Metil alkohol

Etil alkohol

Propil alkohol

Butil alkohol

Untuk senyawa–senyawa alkohol dengan rumus struktur bercabang aturan penamaannya

adalah sebagai berikut :

a. Tetapkan rantai utama dengan cara memilih deretan C paling panjang yang mengikat

gugus fungsi –OH , kemudian beri nama sesuai nama alkoholnya.

b. Pemberian nomor pada rantai utama dimulai dari ujung yang memberikan nomor

terkecil bagi atom C yang mengikat gugus –OH. Langkah selanjutnya sama dengan

penamaan senyawa – senyawa hidrokarbon (terdahulu).

Contoh :

3 – Propil – 2 – Heksanol

(rantai utama dipilih yang 6C bukan 7C karena jika dipilih 7C gugus –OH nya tidak ikut.

3 metil 2 butanol

93

Page 94: Ringkasan Satuan Proses

3 KEISOMER DAN SIFAT ALKOHOL

Senyawa-senyawa alkohol dengan jumlah atom karbon yang sama dapat mengalami

isomer. Pada alkohol terjadi isomer posisi, yaitu alkohol dengan jumlah atom karbon sama tetapi

letak gugus –OH dalam struktur berbeda. Misalnya alkohol dengan rumus molekul C3H8O dapat

ditulis dengan dua rumus struktur

Kelarutan alkohol dalam air dipengaruhi oleh jumlah atom karbon yang terdapat pada

alkohol. Alkohol dengan 1-3 atom karbon meruapakan cairan tak berwarna dan dapat larut dalam

air dengan segala perbandingan, 4-5 atom karbon sedikit larut dalam air sedangkan alkohol

dengan jumlah atom karbon > 6 tidak larut dalam air.

Berdasarkan struktur yang dimiliki, alkohol merupakan gabungan antara alkana atau

gugus R dan air. Gugus R bersifat nonpolar atau lipofilik, gugus –OH bersifat polar atau

hidrofobik, ketika alkohol dengan jumlah atom karbon sedikit ketika dilarutkan dalam air maka

gugus –OH dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Namun ketika jumlah atom

karbon makin banyak maka sifat nonpolar dari gugus R atau alkana lebih dominan sehingga

kelarutan dalam air berkurang bahkan tidak larut ketika jumlah atom karbon makin banyak.

Makin tinggi berat molekul maka makin tinggi pula titik didih dan viskositasnya. Titik

didih alkohol lebih tinggi dari alkana yang berat molekulnya hampir sama karena terbentuk

ikatan hidrogen dengan sesama molekul alkohol. Pada alkana tidak terbentuk ikatan hidrogen

antar sesama molekul.

Titik didih alkohol titik didh alkohol primer > alkohol sekunder > tersier. Pada alkohol-

alkohol bercabang memiliki titik didih lebih rendah dari alkohol dengan dengan rantai lurus.

Dengan ketentuan memiliki berat molekul yang hampir sama atau dengan jumlah atom karbon

sama. Hal ini disebabkaa alkohol-alkohol bercabang bentuk molekulnya menyerupai bola.

4 FUNGSI ALKOHOL

Berikut beberapa fungsi alkohol secara umum

a) Sebagai bahan dasar sintesis senyawa organik

b) Sebagai pelarut

94

Page 95: Ringkasan Satuan Proses

c) Sebagai bahan dasar pembuatan deterjen sintetik misalnya lauril alkohol.

d) Sebagai bahan pembersih kaca

e) Untuk hewan-hewan koleksi yang berukuran kecil alkohol dapat dijadikan sebagai

pengawet

f) Campuran metanol dan etanol sering dicampurkan dengan bensin sebagai bahan

bakar.

5 REAKSI-REAKSI PADA ALKOHOL

Gugus –OH merupakan gugus fungsi dari alkohol oleh sebab itu sebagian besar reaksi

terjadi pada gugus tersebut. Berikut merupakan beberapa reaksi yang terjadi pada alkohol: reaksi

oksidasi, penggantian gugus –OH, penggantian atom H pada gugus –OH oleh gugus asam, logam

aktif dan gugus alkil.

Oksidasi

Alkohol dengan oksidator kuat seperti NA2Cr2O7 + H2SO4 dapat mengalami reaksi

oksidasi. Hasil yang diperoleh dari reaksi oksidasi berbeda-beda tergantung pada jenis

alkoholnya. Akohol primer jika teroksidasi menghasilkan aldehida apabila jumlah oksidator

masih berlebih akan terjadi oksidasi berlanjut memebntuk asam karboksilat, alkohol sekunder

menghasilkan keton sedangkan alkohol tersier menghasilkan campuran asam karboksilat dan

keton. Reaksi antara alkohol primer, sekunder dan tersier dengan NA2Cr2O7 + H2SO4 dapat

dilihat pada contoh.

95

Page 96: Ringkasan Satuan Proses

Penggantian Gugus –OH

Gugus –OH pada alkohol dapat digantikan oleh atom-atom halogen apabila direaksikan

dengan fosfor halida dan asam halida. Fosfor halida dapat berupa PX3 dan PX5 sedangkan asam

halogen berupa HX.

Laju reaksi alkohol dengan asam halogen adalah alkohol tersier > alkohol sekunder > alkohol

primer.

Penggantian Atom H pada Gugus –OH oleh Gugus Asam, Logam Aktif dan Gugus

Alkil

Reaksi diatas merupakan reaksi antara alkohol primer dan asam karboksilat. Bila

dipanaskan dengan penambahan sedikit asam sulfat pekat maka akan terbentuk sebuah ester dan

H2O. H2O yang diperoleh dari reaksi diatas dibentuk dari H dari alkohol dan OH dari asam

asetat. Apabila digunakan alkohol tersier H diperoleh dari asam asetat dan OH dari alkohol.

96

Page 97: Ringkasan Satuan Proses

Apabila alkohol direaksikan dengan asam-asam anorganik produk yang diperoleh berupa

ester anorganik. Produk yang diperoleh dari reaksi antara etanol dengan asam sulfat berupa etil

hidrogen sulfat dan air, sedangkan produk yang diperoleh dari reaksi antara etanol dengan asam

nitrit berupa etil nitrit dan air.

Atom H pada gugus –OH dapat digantikan oleh logam aktif seperti Na. Reaksi antara

alkohol dan Na menghasilkan garam natrium alkoksida dan pembebasan gas hidrogen. Garam

yang diperoleh dari reaksi ini apabila dihidrolisis akan diperoleh kembali alkohol asalnya. Laju

pergantian atom H oleh logam aktif yaitu alkohol primer > alkohol sekunder > alkohol tersier.

Setelah pergantian atom H oleh logam aktif apabila direaksikan lagi dengan alkil halida

akan terjadi pergantian logam aktif oleh gugus alkil. Logam aktif yang didesak keluar akan

bereaksi dengan halogen dari alkil halida membentuk garam.

6 ALKOHOL DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Metanol

Metanol atau metil alkohol merupakan suku pertama dari alkohol dengan rumus molekul

CH3OH. Metanol bersifat toksit karena dapat menyebabkan kematian dan kebutaan apabila

terkena mata. Metanol berupa zat cair tidak berwarna dengan titik didih 64.7 °C, massa jeni

0.7918 g/cm³,, mudah larut dalam air, mudah menguap dengan bau seperti alkohol biasa dan

mudah terbakar. Spritus merupakan campuran antara metanol dan etanol. Warna pada etanol

merupakan zat tambahan agar tidak diminum.

Metanol yang diproduksi sebagian besar digunakan sebagai bahan dasar pembuatan

pembuatan formaldehit. Metanol sering dicampurkan dengan bensin, karena campuran ini diduga

97

Page 98: Ringkasan Satuan Proses

dapat meningkatkan mutu bensin. Namun demikian metanol yang ditambahkan memiliki

kelemahan karena dapat menyebabkan korosi terhadap beberapa logam, termasuk aluminium.

Berikut reaksi yang terjadi pada pembakaran metanol:

            

Metanol awalnya diperoleh dari penyulingan kering dari kayu. Kini metanol diperoleh

dengan mereaksikan karbonmonoksida dengan hidrogen, dengan katalis ZnO + Cu. Campuran

antara gas CO dan H2 dipanaskan dengan suhu sekitar 450 ºC dengan tekanan 200 atm.

Etanol

Etanol merupakan salah satu jenis alkohol yang dikonsumsi dan memiliki titik didih dan

titik leleh berturut-turut 78 ºC dan 114 ºC. Etanol memiliki rumus molekul C2H5OH dan sering

disingkat menjadi EtOH.Anggur, wiskey dan bir merupakan minuman keras yang mengandung

etanol dengan konsentrasi tertentu. Etanol merupakan cairan yang jernih tidak berwarna, terasa

membakar pada mulut maupun tenggorokan bila ditelan. Beberapa jenis minuman yang

mengandung alkohol adalah sebagai berikut :

Golongan A : kadar etanol 1% – 5% (bir)

Golongan B : kadar etanol 5% – 20% (wine)

Golongan C : kadar etanol 20% – 45% (whiskey, vodka, manson house, johny walker,

kamput)

Minuman-minuman seperti anggur dan bir telah dikenal dikenal sejak zaman prasejarah.

Pada zaman itu munuman-minuman tersebut diperoleh dari proses peragian atau fermentasi

terhadap bahan-bahan yang mengandung pati atau gula. Bahan sebagai sumber pati dapat berupa

kentang, ubi kayu dan beras. Umumnya bahan-bahan yang mengandung pati dapat diolah

menjadi alkohol dengan proses peragian atau fermentasi. Awalnya bahan yang mengandung pati

direndam dengan air sehingga terbentuk enzim amilase. Enzim amilase yang terbentuk secara

98

Page 99: Ringkasan Satuan Proses

bertahap menguraikan pati menjadi glukosa. Dengan bantuan enzim zimase yang terdapat di

dalam ragi, glukosa yang terbentuk diuraikan menjadi etanol dan karbondioksida.

Proses fermentasi dilangsungkan pada suhu 25 ºC. Pada suhu rendah proses peragian

berjalan lambat sedangkan pada suhu tinggi ragi yang ditambahkan akan terbunuh. Konsentrasi

etanol yang diperoleh dari proses fermentasi maksimal 10-15%. Hal ini disebabkan pada

konsentrasi lebih tinggi sel-sel ragi terbunuh sehingga proses penguraian glukosa terhenti.

Untuk meningkatkan kadar alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi dilakukan

dengan destilasi fraksional. Titik didih etanol 78 ºC dan titik didih air 100 ºC. Dari proses

destilasi fraksional walaupun konsentrasi etanol sangat tinggi namun tidak

diperoleh etanol absolut. Etanol absolut yaitu etanol dengan konsentrasi 100%. Hal ini

disebabkan etanol dan air membentuk suatu campuran azeotropik sehingga hanya diperolehn

etanol dengan kemurnian 96%. Campuran azeotropik yaitu campuran yang memiliki titik didih

sama. Untuk memperoleh etanol absolut perlu dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan

menambahkan CaO atau Mg(OCH3)2 sebagai penarik air.

Selain dengan cara fermentasi etanol dapat pula diproduksi hidrasi etilena menggunakan

katalis asam fosfat pada suhu 300 ºC.

Selain cara di atas dapat pula digunakan proses hidrasi secara tidak langsung etilena

dengan H2SO4pekat. Produk hidrasi yang diperoleh hidrolisis sehingga diperoleh etanol.

Alkohol Dihidroksi

99

Page 100: Ringkasan Satuan Proses

Alkohol dihidroksi merupakan alkohol yang di dalam molekulnya terdapat 2 buah gugs –

OH. Alkohol-alkohol yang memiliki dua buah gugus –OH disebut glikol. Salah satu contoh

alkohol dihidroksi yaitu etilena glikol. Berikut rumus struktur etilena glikol:

Etilena glikol merupakan cairan tidak berwarna yang memiliki rasa manis. Alkohol

bersifat dan larut dengan baik di dalam air.

Alkohol Trihidroksi

Alkohol trihidroksi merupakan alkohol yang didalam molekulnya terdapat 3 buah gugus

–OH. Gliserol atau 1,2,3-propananatriol merupakan salah satu contoh terpenting dari alkohol

trihidroksi. Istilah gliserol berasal dari bahasa Yunani glykys yang berarti manis. Gliserol pada

temperatur kamar berupa cairan kental tidak berwarna yang memiliki rasa manis dengan titik

didih dan titik leleh berturut-berturut 290 ºC dan 18 ºC, dapat bercampur dengan air dan alkohol

pada segala perbandingan.

Gliserol di dalam laboratorium digunakan sebagai pelarut karena memiliki sifat penyerap

air (higroskopis). Di dalam bidang industri gliserol digunakan sebagai bahan pembuat parfum,

pelumas, dan digunakan sebagai bahan pembuat kosmetik karena gliserol mampu melembutkan

kulit.

Gliserol umumnya dibuat dengan cara hidrolis lemak menggunakan NaOH dan hidrolisis

1,2,3-trikloropropana menggunakan K2CO3 dan H2O.

100

Page 101: Ringkasan Satuan Proses

Beberapa dampak dan efek alkohol bagi kesehatan manusia adalah :

- Mengganggu fungsi hati, yang mampu mengakibatkan penyakit hepatitis.

- Mengakibatkan kerusakan lambung

- Mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh

- Mengakibatkan peningkatan resiko Kanker Payudara

- Mengganggu fungsi otak, jantung, dan ginjal.

- Mengakibatkan Stroke, kelumpuhan syaraf, gagal fungsi organ. 

- Mengakibatkan cacat dan gangguan pertumbuhan bagi janin

- Mengakibatkan kematian.

FENOL

PENGERTIAN FENOL

Fenol yang disebut sebagai alkohol aromatik mempunyai rumus struktur R-OH. Dimana

pada alkohol (alkohol alifatik) R adalah gugus alkil. Sedangkan perbedaan nya dengan fenol

adalah gugus R nya adalah gugus aril (Benzena yang kehilangan 1 atom H atau -C6H5)

CH3 – CH2 – OH

Fenol Etanol (alkohol)

101

Page 102: Ringkasan Satuan Proses

Fenol (fenil alkohol) mempunyai substituen pada kedudukan orto, meta atau para. Fenol

berguna dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu bara. Turunan senyawa fenol

(fenolat) banyak terjadi secara alami sebagai flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain.

Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol yang merupakan minyak pada cengkeh. Dengan

rumus strukturnya:

REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

1. Alkohol

Bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester

Bereaksi dengan oksidator kuat

- Alkohol primer membentuk aldehida kemudian oksidasi lanjut membentuk asam

karboksilat

- Alkohol sekunder membentuk keton

- Alkohol tersier tidak bereaksi

Bereaksi dengan logam atau hidrida reduktor kuat reduktor kuat seperti Na atau NaH

membentuk R-ONa (Ntrium alkoksida)

Etanol dengan asam kuat membentuk etilen dan air

Bereaksi dengan asam halida membentuk alkil halida

Bereaksi dengan PX3 membentuk alkil halida

Bereaksi dengan asam sulfat membentuk alkil hidrosulfat

2. Fenol

Bereaksi dengan asam nitrat membentuk p-nitrofenol

Bereaksi dengan gas halogen membentuk 2,4,6 trihalofenol

Bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH membentuk garam natrium fenoksida

102

Page 103: Ringkasan Satuan Proses

PERBEDAAN ALKOHOL DAN FENOL

Fenol Alkanol

Bersifat asam Bersifat netral

Bereaksi dengan NaOH (basa),

membentuk garam natrium fenolat

Tidak bereaksi dengan basa

Tidak bereaksi dengan logam Na atau

PX3

Bereaksi dengan logam Na atau PX3

Tidak bereaksi dengan RCOOH

namun bereaksi dengan asil halida

(RCOX) membentuk ester

Bereaksi dengan RCOOH namun

bereaksi dengan asil halida (RCOX)

membentuk ester

STRUKTUR DAN TATANAMA FENOL

Fenol adalah senyawa dengan rumus ArOH, dimana Ar adalah fenil atau fenil

tersubstritusi atau aril. Fenol berbeda dari alkohol dari posisi gugus OH-nya yang langsung

berikatan dengan cincin aromatik.

103

Page 104: Ringkasan Satuan Proses

NAMA IUPAC

Secara umum fenol diberi nama sebagai turunan dari anggota sederhana dalam famili,

fenol.

Metil fenol diberi nama khusus : kresol

Kadang-kadan fenol diberi nama sebagai senyawa hidroksi

TIOL

PENGERTIAN TIOL

Dalam kimia organik, tiol adalah sebuah senyawa yang mengandung gugus fungsi yang

terdiri dari atom sulfur dan atom hidrogen (-SH). Sebagai analog sulfur dari gugus alkohol (-

104

Page 105: Ringkasan Satuan Proses

OH), gugus ini dirujuk baik sebagai gugus tiol ataupun gugus sulfhidril. Secara tradisional, tiol

sering dirujuk sebagai merkaptan.

STRUKTUR UMUM GUGUS FUNGSI TIOL

TATANAMA TIOL

Ketika gugus tiol adalah substituen pada alkana, terdapat beberapa cara penamaan:

Metode yang direkomendasikan oleh IUPAC adalah dengan menambahkan akhiran -

tiol pada nama alkana. Metode ini hampir identik dengan tatanama alkohol. Misalnya:

CH3SH akan menjadi metanatiol.

Metode lama, perkataan merkaptan menggantikan alkhol pada nama analog alkohol

senyawa itu. Misalnya: CH3SH menjadi metil merkaptan. (CH3OH bernama metil

alkohol)

Sebagai sebuah prefiks, istilah sulfanil atau merkapto digunakan. Sebagai

contoh: merkaptopurina.

SIFAT-SIFAT FISIK TIOL

Bau

Banyak senyawa tiol adalah cairan dengan bau yang mirip dengan bau bawang putih. Bau tiol

sering kali sangat kuat dan menyengat, terutama yang bermassa molekul ringan. Tiol akan

105

Page 106: Ringkasan Satuan Proses

berikatan kuat dengan protein kulit. Distributor gas alam mulai menambahkan berbagai macam

tiol yang berbau tajam ke dalam gas alam yang tidak berbau tersebut setelah kasus peledakan

sekolah New London pada tahun 1937 di New London, Texas yang mematikan. Walaupun

demikian, tidak semua tiol berbau tidak sedap. Sebagai contoh, tioterpineol bertanggung jawab

atas aroma sedap buah Citrus × paradisi

Titik didih dan kelarutan

Oleh karena perbedaan elektronegativitas yang rendah antara hidrogen dengan sulfur, ikatan S-H

secara praktis bersifat kovalen nonpolar. Sehingga ikatan S-H tiol memiliki momen dipol yang

lebih rendah dibandingkan dengan ikatan O-H alkohol. Tiol tidak menampakkan efek ikatan

hidrogen, baik terhadap molekul air, maupun terhadap dirinya sendiri. Oleh karena itu, tiol

memiliki titik didih yang rendah dan kurang larut dalam air dan pelarut polar lainnya

dibandingkan dengan alkohol.

SIFAT- SIFAT KIMIA TIOL

SINTESIS

Metode pembuatan tiol mirip dengan pembuatan alkohol dan eter. Reaksinya biasanya

lebih cepat dan berendemen lebih tinggi karena anion sulfur merupakan nukleofil yang lebih baik

daripada atom oksigen. Tiol terbentuk ketika halogenoalkana dipanaskan dengan larutan natrium

hidrosulfida.

CH3CH2Br + NaSH heated in ethanol(aq) → CH3CH2SH + NaBr

Selain itu, disulfida dapat dengan mudah direduksi oleh reduktor seperti litium

aluminium hidrida dalam eter kering menjadi dua tiol.

R-S-S-R' → R-SH + R'-SH

Reaksi

106

Page 107: Ringkasan Satuan Proses

Gugus tiol merupakan analog sulfur gugus hidroksil (-OH) yang ditemukan pada alkohol.

Oleh karena sulfur danoksigen berada dalam golongan tabel periodik yang sama, ia memiliki

sifat-sifat ikatan kimia yang mirip. Seperti alkohol, secara umum, ia akan terdeprotonasi

membentuk RS− (disebut tiolat), dan secara kimiawi lebih reaktif dari bentuk tiol terprotonasi

RSH.

Kimia tiol berhubungan dengan kimia alkohol: tiol membentuk tioeter, tioasetal,

dan tioester, yang beranalogi denganeter, asetal, dan ester. Lebih jauh lagi, gugus tiol dapat

bereaksi dengan alkena, membentuk tioeter.

Keasaman

Atom sulfur tiol lebih nukleofilik daripada atom oksigen pada alkohol. Gugus tiol bersifat

sedikit asam dengan pKa sekitar 10 sampai 11.

Dengan keberadaan basa, anion tiolat akan terbentuk, dan merupakan nukleofil yang

sangat kuat. Gugus dan anion ini dapat dengan mudah teroksidasi oleh reagen seperti bromin,

menghasilkan disulfida (R-S-S-R).

2R-SH + Br2 → R-S-S-R + 2HBr

Oksidasi oleh reagen yang lebih kuat, seperti natrium hipoklorit atau hidrogen peroksida,

menghasilkan asam sulfonat (RSO3H).

R-SH + 3H2O2 → RSO3H + 3H2O

CONTOH TIOL

Metanatiol - CH3SH

Etanatiol - C2H5SH

Koenzim A

Lipoamida

Glutationa

Sisteina

107

Page 108: Ringkasan Satuan Proses

2-Merkaptoetanol

Ditiotreitol/ditioeritritol (pasangan epimer)

2-Merkaptoindola

transglutaminase

7. ALDEHID , KETON

Aldehid berasal dari alkohol primer yang teroksidasi, sedangkan keton berasal dari alkohol

sekunder yang teroksidasi.

Aldehid dan keton adalah contoh senyawa-senyawa karbonil yang banyak ditemukan di alam

bebas.  Aldehid adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya selalu berikatan dengan paling

108

Page 109: Ringkasan Satuan Proses

sedikit satu atom hidrogen.  Sedangkan keton adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya

dihubungkan dengan 2 karbon lain.

Aldehid dan keton memiliki banyak manfaat.  Contoh senyawa aldehid adalah formalin yang

sering digunakan dalam pengawetan zat organik.  Sedangkan contoh senyawa keton adalah

aseton yang dapat digunakan untuk pembersih kuteks.

Gugus karbonil ialah satu atom karbon dan satu atom oksigen yang dihubungkan dengan ikatan

ganda dua.  Gugus ini merupakan salah satu gugus fungsi yang paling lazim di alam dan terdapat

dalam karbohidrat, lemak, protein, dan steroid.  Gugus fungsi ini dijumpai dalam senyawa

aldehid dan keton (Wilbraham dan Matta, 1992: 82).

Aldehida adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh satu gugus alkil/aril.

O

||

R – CH

Rumus ini sering disebut RCOH

Keton adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh dua gugus alkil/aril.

R – C – R

       O

Rumus ini sering disingkat RCOR (Respati,1986: 183).

Perhatikan kemiripan strukturnya.  Karena keduanya mengandung gugus karbonil, sifat kimia

aldehid dan keton serupa.  Baik aldehid maupun keton sangat reaktif, tetapi aldehida biasanya

lebih reaktif dibanding keton  (Wilbraham dan Matta, 1992: 83).

109

Page 110: Ringkasan Satuan Proses

Aldehid berbeda dengan keton karena aldehid memiliki sebuah atom hidrogen yang terikat pada

gugus karbonilnya.  Hal tersebut menyebabkan aldehid sangat mudah teroksidasi.  Sebagai

sontoh, etanal, CH3CHO, sangat mudah dioksidasi menjadi etanoat, CH3COOH, atau ion etanoat,

CH3COO-.  Sedangkan keton tidak memiliki atom hidrogen tersebut sehingga tidak mudah

dioksidasi.  Keton hanya bisa dioksidasi dengan menggunakan agen pengoksidasi kuat yang

memilki kemampuan untuk memutus ikatan-ikatan karbon (Anonim2,2008).

Aldehid dan keton lazim didapat dalam sistem makhluk hidup.  Gula ribosa dan hormon betina

progesteron merupakan dua contohaldehid dan keton yang penting secara biologis.  Banyak

aldehid dan keton mempunyai bau yang khas yang memperbedakan umumnya aldehid berbau

merangsang dan keton berbau harum.  Misalnya, trans-sinamaldehid adalah komponen utama

minyak kayu manis dan enantiomer-enentiomer, karbon yang menimbulkan bau jintan dan

tumbuhan permen (Fessenden dan Fessenden, 1986: 1).

Formaldehid, suatu gas tak berwarna, mudah larut dalam air.  Larutan 40% dalam air dinamakan

formalin, yang digunakan dalam pengawetan cairan dan jaringan-jaringan.  Formaldehid juga

digunakan dalam pembuatan resin sintetik.  Polimer dari formaldehida, yang disebut

paraformaldehida, digunakan sebagai antiseptik dan insektisida.  Asetaldehid adalah bahan baku

penting dalam pembuatan asam asetat, anhidrida asetat dan esternya, yaitu etil asetat     

(Petrucci, 1993: 273).

Aseton adalah keton yang paling penting.  Ia merupakan cairan volatil (titik didih 56oC) dan

mudah terbakar.  Aseton adalah pelarut yang baik untuk macam-macam senyawa organik,

banyak digunakan sebagai pelarut pernis, lak dan plastik.  Tidak seperti kebanyakan pelarut

organik lain, aseton bercampur dengan air dalam segala perbandingan.  Sifat ini digabungkan

dengan volatilitasnya membuat aseton sering digunakan sebagai pengering alat-alat gelas

laboratorium.  Alat-alat gelas laboratorium yang masih basah dibilas dengan mudah (Petrucci,

1993: 272).

 

ALDEHID

110

Page 111: Ringkasan Satuan Proses

1.    Tata Nama

Menurut sistem IUPAC, nama aldehid diturunkan dari nama alkana dengan mengganti

akhiran –a menjadi –al. Oleh karena itu, aldehid disebut juga alkanal. Tata nama pada

aldehid sama dengan tata nama pada alkohol, rantai terpanjang harus mengandung gugus

aldehid. Contoh:

Menurut sistem TRIVIAL, nama aldehid diturunkan dari nama asam karboksilat induk

dengan mengubah asam oat / asam –at menjadi aldehid.

2.    Pembuatan Aldehid

111

Page 112: Ringkasan Satuan Proses

Oksidasi Alkohol Primer

Oksidasi alkohol primer dengan katalis Ag/Cu, reaksi ini dalam industri digunakan untuk

membuat formaldehida/formalin.

RCH2OH           RC(OH)2           RC=OH

Destilasi kering garam Na- karboksilat dengan garam natrium format.

natrium karboksilat + asam format        alkanal + asam karbonat

RCOONa + HCOONa         RC=OH + Na2CO3

Dari alkilester format dengan pereaksi Grignard (R-MgI)

HCOOR + R-MgI          RC=OH + RO-MgI

RC(OH)2           RC=OH

3.    Reaksi – Reaksi

Aldehida adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-CHO. Beberapa

reaksi yang terjadi pada aldehida antara lain:

Oksidasi

Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. Perekasi

Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksi

khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat. Pereaksi

Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi

larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula-mula

112

Page 113: Ringkasan Satuan Proses

terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai larutan perak oksida (Ag2O).

aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga membebaaskan unsur perak (Ag).

Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk akan melapisi

bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu, reaksi ini disebut reaksi cermin perak.

Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan Fehling B. fehling A adalah larutan

CuSO4, sedangkan Fehling B merupakan campuran larutan NaOH dan kalium natrium tartrat.

Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga diperoleh suatu

larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks.

Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO.

Reaksi Aldehida dengan pereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O.

Pereaksi Fehling dipakai untuk identifikasi adanya gula reduksi (seperti glukosa) dalam air

kemih pada penderita penyakit diabetes (glukosa mengandung gugus aldehida).

Adisi Hidrogen (Reduksi)

Ikatan rangkap –C=O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi oleh gas hidrogen membentuk

suatu alkohol primer. Adisi hidrogen menyebabkan penurunan bilangan oksidasi atom karbon

gugus fungsi. Oleh karena itu, adisi hidrogen tergolong reduksi.

1. 1.    Manfaat dan Penggunaan Aldehid

113

Page 114: Ringkasan Satuan Proses

L arutan formaldehida 37% dalam air (formalin) untuk mengawetkan specimen biologi

dalam laboratorium / museum, karena dapat membunuh germs (desinfektan)

Formaldehida untuk membuat plastic terms set. damar buatan serta insektisida dan

germisida

Etanal atau asetaldehida sebagai bahan untuk karet atau damar buatan. Zat warna dan

bahan organic yang penting misalnya asam asetat, aseton, etilasetat, dan 1- butanol.

Zat ini sampai sekarang banyak diproduksi melalui :

-          Oksidasi methanol dengan oksigen dar udara diberi katalis Cu

2CH3 – OH + O2           2H – CHO + 2H2O

-          Reduksi CO dengan gas hydrogen :

Campuran gas CO dan hydrogen yang dialirkan melalui katalisator Ni atau Pt sehingga gas CO

direduksi menjadi formaldehida.

CO + H2        H – CHO

-          Distlasi kering dari garam format :

2H + COONa        H – CHO + Na2CO3

 

KETON

1. 1.    Tata Nama

114

Page 115: Ringkasan Satuan Proses

Menurut sistem IUPAC, Nama keton diturunkan dari alkana induknya, huruf akhir –a

diubah menjadi –on. Bila perlu digunakan nomor. Penomoran dilakukan sehingga gugus

karbonil mendapat nomor kecil.

Menurut sistem TRIVIAL, gugus alkil atau aril yang terikat pada karbonil dinamai,

kemudian ditambah kata keton. Kecuali: aseton.

Contoh :

pembuatan Keton

Oksidasi dari alkohol sekunder

Pereaksi: Pereaksi Jones (CrO3/aq.H2SO4), PCC, Natrium dikromat/aq. AcOH.

Aril keton dibuat melalui reaksi asilasi Friedel-Crafts cincin aromatik dengan klorida

asam menggunakan katalis AlCl3.

115

Rumus Struktur Nama IUPAC Nama Trivial

CH3–CO–CH3

CH3–CH2–CO –CH2–CH3

CH3–CO –CH2–CH2–CH3

CH3–CH2–CO –CH3

2, Propanon

3, Pentanon

2, Pentanon

2, Butanon

Dimetil Keton

Dietil Keton

Metil Propil Keton

Etil Metil Keton

Page 116: Ringkasan Satuan Proses

Pemutusan oksidatif alkena yang salah satu/ kedua karbon tak jenuhnya terdisubstitusi.

3. Reaksi-reaksi Keton

-        Reduksi keton oleh hidrogen akan menghasilkan alkohol sekunder

-          Oksidasi

Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehid. Zat-zat pengoksidasi lemah

seperti pereaksi tollens dan pereaksi Fehling tidak dapat mengoksidasi keton. Oleh karena itu,

aldehid dan keton  dapat dibedakan dengan menggunakan pereaksi-pereaksi tersebut.

Aldehid + pereaksi Tollens à cermin perak

116

Page 117: Ringkasan Satuan Proses

Keton + pereaksi Tollens à tidak ada reaksi

Aldehid + pereaksi Fehling àendapan merah bata

Keton + pereaksi Fehling à tidak ada reaksi

¡  Larutan Fehling Larutan fehling adalah larutan basa bewarna biru tua. Larutan fehling dibuat

dari Cu(II) sulfat dalam larutan basa yang mengandung garam Rochelle, sehingga diperoleh ion

kompleks Cu(II) tartrat. Reaksinya adalah sebagai berikut:

¡  Larutan Tollens Larutan tollens dibuat dengan mencampur NaOH, AgNO3, dan NH3 sehingga

terbentuk ion kompleks [Ag(NH3)2]+. Reaksinya adalah sebagai berikut:

Ion kompleks [Ag(NH3)2]+ direduksi oleh aldehida/alkanal menjadi Ag, membentuk endapan Ag

menyerupai cermin perak pada dinding tabung.

117

Page 118: Ringkasan Satuan Proses

4.  Manfaat dan Kegunaan

Senyawa keton yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah aseton atau

propanon.Aseton banyak digunakan sebagai :

1. Pelarut senyawa karbon, misalnya sebagai pembersih cat kuku.

2. Bahan baku pembuatan zat organic lain seperti chlaroform yang digunakan sebagai obat

bius.

3. Selain aseton beberapa senyawa keton banyak yang berbau harum sehingga digunakan

sebagai campuran parfum dan kosmetika lainnya.

118

Page 119: Ringkasan Satuan Proses

8. AMINA DAN AMIDA

Amina

1.    Pengertian

Amina adalah senyawa organic yang mengandung atom nitrogen trivalent yang

mengandung atom nitrogen trivalen yang berkaitan dengan satu atau dua atau tiga atom karbon,

dimana amina juga merupakan suatu senyawa yang mengandung gugusan amino (-NH2, - NHR,

atau – NH2). Gugusan amino mengandung nitrogen terikat, kepada satu sampai tiga atom karbon

(tetapi bukan gugusan karbonil). Apabila salah satu karbon yang terikat pada atom nitrogen

adalah karbonil, senyawanya adalah amida, bukan amina.

2.    Ciri Khas

Di antara sejumlah golongan senyawa organic yang memiliki sifat basa, yang terpenting

adalah amina. Di samping itu sejumlah amina memiliki keaktifan faali (fisiologis), misalnya

efedrina berkhasiat sebagai peluruh dahak, meskalina yang dapat mengakibatkan seseorang

berhalusinasi, dan amfetamina yang mempunyai efek stimulant. Kelompok senyawa alkaloid

yang berasal dari tumbuhan secara kimia juga meripakan bagian dari golongan basa organic

amina.

3.    Rumus Umum

A.    Rumus umum untuk senyawa amina adalah :

RNH2 R2NH R3N:

Dimana R dapat berupa alkil atau ari

B.    Struktur

Amina merupakan senyawa organik yang terpenting dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki

urutan yang paling penting dalam senyawa organik, oleh karena itu amina tidak terlepas dari

semua unsur organik yang lain. Oleh karena itu sifat-sifat yang di pelajari dalam senyawa amina

119

Page 120: Ringkasan Satuan Proses

akan sangat membantu dalam memahami aspek kimiawi kelompok alkoid yang mempunyai

peran pentig dalam pembuatan obat-obat sinetik dewasa ini. Amina adalah turunan amonia yang

satu atau lebih atom hidrogennya digantikan oleh gugus alkil atau senyawa karbon mengandung

nitrogen.

C.    Tata Nama

Amina diberi nama dalam beberapa cara. Biasanya, senyawa tersebut diberikan awalan "amino-"

atau akhiran: ".-Amina" Awalan "N-" menunjukkan substitusi pada atom nitrogen. Suatu

senyawa organik dengan gugus amino beberapa disebut diamina, triamine, tetraamine dan

sebagainya.

Terdapat tiga jenis amina sesuai dengan jumlah atom H yang dapat digantikan oleh gugus alkil,

yaitu amina primer (R–NH2), amina sekunder (R2–NH), dan amina tersier (R3–N). Tata nama

trivial untuk ketiga senyawa tersebut diturunkan dari nama gugus alkilnya. Contoh :

Sistematis nama untuk beberapa amina umum:

120

Page 121: Ringkasan Satuan Proses

Amina lebih rendah diberi nama dengan akhiran-amina.

Methylamine.png

metilamin

Amina lebih tinggi memiliki awalan amino sebagai kelompok fungsional.

2-amino-pentane.png

2-aminopentane

(atau kadang-kadang: terpendam-2-il-amina atau pentan-2-amina).

   

Tata Nama IUPAC (Sistematik)

Penataan nama secara sistematis (IUPAC), amina primer diturunkan dari alkana dengan

menambahkan kata –amino. Nomor atom karbon terkecil diberikan kepada atom karbon yang

mengikat gugus –NH2.

Contoh :

Senyawa amina dianggap turunan dari amonia sehingga sifat-sifatnya ada kemiripan dengan

amonia. Amina adalah basa lemah yang dapat mengikat proton (H+) membentuk garam

amonium. Misalnya, trimetilamina bereaksi dengan asam membentuk kation trimetilamonium.

(CH3)3N + H+ → (CH3)3NH+

121

Page 122: Ringkasan Satuan Proses

Garam dari trimetilamonium lebih larut dalam air daripada amina yang sederajat. Reaksinya

dapat digunakan untuk melarutkan amina lain dalam larutan air. Garam amonium dari senyawa

amina berperan penting dalam obat-obatan yang tergolong daftar G (psikotropika). Misalnya,

kokain dipasarkan berupa garam hidroklorida berbentuk kristal padat berwarna putih. Obat batuk

dextromethorphan hidrobromine dibuat dalam bentuk garam amonium bromida.

Pada panel counter farmasi biasanya disediakan sampel garam amonium dari amina yang

digunakan untuk meyakinkan bahwa obatobatan tersebut larut dalam air.

Nama sistematik untuk amina alifatik primer diberikan dengan cara seperti nama sistematik

alkohol, monohidroksi akhiran –a dalam nama alkana induknya diganti oleh kata amina.

Contoh :

H3C-CH-CH3

2-propanamina

H3C-CH2-CH-CH2-CH3

3-pentanamina.

Untuk amina sekunder dan tersier yang asimetrik (gugus yang terikat pada atom N tidak

sama), lazimnya diberi nama dengan menganggapnya sebagai amina primer yang tersubtitusi

pada atom N. Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa gugus sustituen yang lebih besar dianggap

sebagai amina induk, sedangkan gugus subtituen yang lebih kecil lokasinya ditunjukkan dengan

122

Page 123: Ringkasan Satuan Proses

cara menggunakan awalan N (yang berarti terikat pada atom N).

   

Tata Nama Trivial

Nama trivial untuk sebagian besar amina adalah dengan menyebutkan gugus-gugus alkil/aril

yang terikat pada atom N dengan ketentuan bahwa urutan penulisannya harus memperhatikan

urutan abjad huruf terdepan dalam nama gugus alkil/aril kemudian ditambahkan kata amina di

belakang nama gugus-gugus tersebut.

Contoh :

CH3

CH3——NH2 CH — C — NH2

CH3

Metilamina tersier-butilamina

D.    Klasifikasi

Amina digolongkan menjadi amina primer (RNH2), sekunder (R2NH), atau tersier (R3N),

tergantung kepada jumlah atom karbon yang terikat pada atom nitrogen (bukan pada atom

karbon, seperti pada alkohol)

Beberapa (10) Amin Primer (suatu karbon Terikat kepada N).

CH3

CH3-NH2-CH3-C-NH2-NH2

CH3

Beberapa (20) Amin sekunder (Dua Korbon terikat kepadaN)

123

Page 124: Ringkasan Satuan Proses

CH3-NH-CH3-NH-CH3

N

H

Beberapa (30) Amin Tersier (Tiga karbon Terkait kepada N):

CH

CH3 — N — CH3 N

CH3 N

CH3

E.    Sifat-Sifat Amina

1.    Sifat Kimia

    Kebasaan

Seperti halnya amonia, semua amina bersifat sebagai basa lemah dan larutan amina dalam air

bersifat basa

Contoh :

H

CH3—N: + H – O- H CH3- N- H + HO

H, Metilamonium hidroksida.

    [CH3NH3][HO]

Kb = ———————— = 4,37 × 10-4

124

Page 125: Ringkasan Satuan Proses

    [CH3NH2]

Harga pKb untuk CH3NH2= - log Kb = 3,36

    Untuk menelaah kebasaan suatu amina, sering kali digunakan acuan tetapan ionisasi

konjugatnya (Ka). Untuk asam konjugat dari CH3NH2 yaitu CH3NH3+ harga tetapan ionisasi

asamnya adalah :

CH3NH3+ CH3NH2 + H+

    [CH3NH2][H+]

Ka = = 4,37x10

    [CH3NH3+]

Harga pKa untuk CH3NH3+ = -log Ka = 10,64

Harga pKa dan pKb untuk pasangan asam basa konjugat dinyatakan dengan persamaan: pKa +

pKb =1

    Reaksi Amina dngan Asam

Amina yang larut maupun yang tidak larut dalam air dapat bereaksi dengan asam dan

menghasylkan garam yang larut dalam air.

Contoh :

(CH3CH2)2NH + HCl → (CH3CH2)2NH2+Cl-

dietilamonium klorida.

2.    Sifat Fisik

Contoh :

HH

││

ROH—:OR R2NH —:NR2¨

kcal/mol 3kcal/mol

    Titik didih dari amina yang mengandung suatu ikatan N—H adalah ditengah-tengah antara

alkana (tidak ada ikatan hidrogen) dan alcohol (ikatan alcohol kuat).

CH3CH2CH3 CH3CH2NH2 CH3CH2OH,

propana Etilamina Etanol.

125

Page 126: Ringkasan Satuan Proses

    Berat rumus : 44,45,46

    Titik didh (°C): -42,17,78,5

Titik didih dari amina yang tidak mengandung ikatan N—H, jadi tidak mempunyai ikatan

hidrogen, lebih rendah dari amina yang mempunyai ikatan hidrogen.

F.    Reaksi-Reaksi Amina

Reaksi Amina dengan Asam Nitrit

1.    Amina alifatik primer dengan HNO2 menghasilkanalkohol disertai pembebasan gas N2

menurut persamaan reaksi di bawah ini :

CH3-CH-NH2 + HNO2→ CH3-CH-OH + N2 + H2O

││

CH3CH3

   Isopropilamina (amina 1°) isopropil alkohol (alkohol 2°).

2.    Amina alifatik/aromatik sekunder dengan HNO2 menghasilkan senyawa N-nitrosoamina

yang mengandung unsur N-N=O

Contoh :

H N=O

N + HNO2 → N + H2O

CH3 CH3

N-metilanilina N-metilnitrosoanilina

3.    Amina alifatik/aromatik dengan HNO2 memberikan hasil reaksi yang ditentukkan oleh jenus

amina tersier yang digunakan. Pada amina alifatik/aromatik tersier reaksinya dengan HNO2

mengakibatkan terjadinya sustitusi cincin aromatik oleh gugus –NO seperti contoh dibawah ini :

CH3CH2

N + HNO2 → N + H2O

CH3 CH3

N,N-dietilanilina p-nitroso –N,N- dimetilanilina.

126

Page 127: Ringkasan Satuan Proses

4.    Amina aromatik primer jika direaksikan dengan HNO2 pada suhu 0°C menghasilkan garam

diazonium

Contoh: :

+

NH2+HNO2+HCl N= : Cl + 2H2O

Anilina benzenadiaazonium klorida.

Reaksi Amina dengan Asam

Contoh :

(CH3CH2)2NH + HCl (CH3CH2)2NH+Cl-

Dietilamonium klorida

G.    Pembuatan Amina

Ada dua jalan umum untuk pembentukan amina yaitu subtitusi dan reduksi.

1.    Reaksi Subtitusi dari Alkil Halida

Ammonia dan mengandung pasangan elektron sunyi pada atom nitrogen, oleh sebab itu, senyawa

itu dapatbertindak sebagai nukleofil dalm reaksi subtitusi nukleofilik dari alkil halida. Reaksi

dengan amonia menghasilkan garam dari amin primer. Bila garam amina ini direaksikan dengan

basa akan dibebaskan amina bebas.

Reaksi alkil halida dengan amina dan bukan amonia akan menghasilkan amin sekunder, tersier,

atau garam amonium kuarterner, tergantung pada amina yang digunakan. +

CH3CH2Br + CH3CH2 CH3CH2NH2CH3 Br - - OH CH3CH2NH2CH3

10 amina 20 amina

+

CH3CH2Br + (CH3)2 NH CH3CH2NH2 (CH3)2 Br - - OH

20 amina

CH3CH2N(CH3)2

30 amina

CH3CH2Br + (CH3)3 N CH3CH2N(CH3)2

127

Page 128: Ringkasan Satuan Proses

2.    Reaksi Reduksi dari Senyawa Nitrogen lain

Reduksi dari amida atau nitril dengan litium aluminium hidrida atau dengan gas hidrogen

(hidrogenasi katalitik) menghasilkan amina. Dengan amida, amin primer, sekunder, atau tersier

bisa didapat, tergantung kepada jumlah substitusi pada amida nitrogen.

Amida yang disubtitusi

CH3CH2CH2 —C N CH3CH2CH2- CH2NH2

Nitril 1°amina.

128

Page 129: Ringkasan Satuan Proses

AMIDA

Amida adalah suatu jenis senyawa kimia yang dapat memiliki dua pengertian. Jenis

pertama adalah gugus fungsional organik yang memiliki gugus karbonil (C=O) yang berikatan

dengan suatu atom nitrogen (N), atau suatu senyawa yang mengandung gugus fungsional ini.

Jenis kedua adalah suatu bentuk anion nitrogen.

Senyawa amida merupakan turunan dari asam karboksilat dimana gugus karboksil digantikan

kedudukannya oleh –NH2. Sehingga amida memiliki rumus umum :

 Dimana R merupakan hidrogen atau alkil atau aril radikal.

Amida adalah suatu senyawa organik yang mempunyai nitrogen trivalen yangterikat pada

suatu gugus karbonil. Dan merupakan turunan dari asam karboksilat yangsangat tidak reaktif,

dimana gugus –OH diganti dengan –NH2 atau amoniak, dimana1 H diganti dengan asil.

Dalam senyawa amida, gugusfungsi asil berkaitan dengan gugus –NH 2. Dalam

pemberian namanya, akhiran –Oat atau –At dalam nama asam induknya diganti dengan

kata amida.

Amida biasanya adalah senyawa organik yang mengandung gugus fungsional yang terdiri

dari gugus asil ( RC=O) terkait dengan atom Nitrogen (N). Hal ini membuat amida untuk

membentuk terdeprotonasi amonia (NH3) atau amina, sering direpresentasikan sebagai R2N-

anion.

129

Page 130: Ringkasan Satuan Proses

Turunan-turunan asam karboksilat memiliki stabilitas dan reaktifitas yang berbeda tergantung

pada gugus yang melekat pada gugus karbonil. Antara stabilitas dan reaktifitas memiliki

hubungan terbalik. Ketika suatu senyawa stabil maka senyawa tersebut akan bersifat kurang

reaktif dan sebaliknya.Amida merupakan salah satu senyawa yang paling stabil dan amida tidak

mudah berubah menjadi jenis molekul lain.

Amida banyak digunakan dalam alam dan teknologi sebagai bahan struktural.

Keterkaitanamida mudah dibentuk, menganugerahkan kekakuan struktural dan menolak

terjadinyahidrolisis. Nilon (poliamida) adalah material yang sangat tangguh termasuk twaron dan

kevlar. Hubungan amida dalam konteks hubungan biokimia disebut peptida. Hubungan

amidayang seperti itu mendefinisikan molekul protein. Struktur sekunder protein terbentuk

karenakemampuan ikatan hydrogen dari amida. Amida memiliki berat molekul rendah,

sepertidimetilformamida (HC (O) N (CH3)2) yang biasa digunakan sebagai pelarut. Banyak obat

yang bahan dasarnya amida, seperti penisilin dan LSD.

kimiaorganikguruh.blogspot.com/2012/06/amida.html

Amida merupakan salah satu turunan dari asam karboksilat. Turunan-turunan

asamkarboksilat memiliki stabilitas dan reaktifitas yang berbeda tergantung pada gugus

yangmelekat pada gugus karbonil. Stabilitas dan reaktifitas memiliki hubungan terbalik,

yangberarti bahwa senyawa yang lebih stabil umumnya kurang reaktif dan sebaliknya. Karena asilhalida

adalah kelompok paling tidak stabil, masuk akal bahwa senyawa ini dapat secara kimiadiubah ke

jenis lain. Karena amida adalah jenis yang paling stabil, secara logis harusmengikuti bahwa

amida tidak dapat dengan mudah berubah menjadi jenis molekul lain.

130

Page 131: Ringkasan Satuan Proses

Stabilitas semua jenis asam karboksilat derivatif umumnya ditentukan oleh kemampuan

kelompok fungsional untuk menyumbangkan elektron ke seluruh molekul. Pada dasarnya,

semakin elektronegatif  atom atau kelompok yang melekat pada gugus karbonil maka molekulakan

kurang stabil. Hal ini mudah menjelaskan fakta bahwa asil halida yang paling reaktif, karena

halida biasanya cukup elektronegatif. Ini juga menjelaskan mengapa anhidrida asamtidak stabil,

dengan dua kelompok karbonil begitu dekat bersama oksigen di antara mereka sehingga tidak

dapat menstabilkan baik oleh resonansi maupun pada pinjaman elektron untuk kedua karbonil.

Urutan kereaktifan asam karboksilat derivatif adalah sebagai berikut.

Asil Halida (CO-X) > Anhidrida Asil > (-CO-O-OCR) > Tioester Asil(-CO-SR) >EsterAsil

(COOR) > Amida(-CO-NR2)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, molekul yang lebih di kiri dapat berubah menjadi

molekul yang lebih di kanan, yaitu jenis derivatif lebih reaktif (asil halida) dapat langsungdiubah

menjadi jenis derivatif kurang reaktif (ester dan amida).

Tata Nama Amina

Untuk pemberian nama senyawa amida adalah dengan menyebutkan berdasarkan nama asam

tempat ia berasal dan kemudian di akhiri dengan akhiran amida.

Contoh :

CHCONH2 = metanamida

CH3CONH2 = eteanamida

CH3CH2CONH2 = propanamida

131

Page 132: Ringkasan Satuan Proses

Sedangkan untuk rantai yang bercabang, pemberian nama pada amida karbon pada –CONH2

dianggap sebagai atom karbon nomor 1, contoh :

Struktur dan Ikatan

Amida paling sederhana adalah turunan dari amonia dimana satu atom hidrogen telah

digantikan oleh gugus asil. Pada umumnya amida direpresentasikan sebagai RC (O) NH2.Amida

dapat berasal dari amina primer (R'NH2) dengan rumus RC (O) NHR '. Amida jugaumumnya

berasal dari amina sekunder (R'RNH) dengan rumus RC (O) NR'R. Amidabiasanya dianggap

sebagai turunan dari asam karboksilat di mana gugus hidroksil telahdigantikan oleh amina atau

amonia.

Sifat Fisika dan Kimia

1.        Sifat Fisik Amida

Amida mudah membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya tinggi dibandingkan

senyawa lain dengan bobot molekul yang sama, namun bila terdapat subtituen aktif pada atom

nitrogennya maka titik didih dan titik lelehnya cenderung menurun karena kemampuan untuk

membentuk ikatan hidrogen juga menurun. Mudah larut di dalam air karena dengan adanya

gugus C=O dan N-H memungkinkan terbentuknya ikatan hidrogen.

Kepolaran molekul senyawa turunan asam karboksilat yang disebabkan oleh adanaya gugus

karbonil (-C-), sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat fisiknya (titik didih,titik lebur dan

kelarutan)diketahui bahwa titij didih halida asam, anhidrida asam karboksilat dan ester hampir

132

Page 133: Ringkasan Satuan Proses

sama hampir sama dengan titk didih aldehid dan keton yang brat molekulnya sebanding. Perlu

diingat bahwa aldehid dan keton adalah senyawa yang juga mengandung gugus karbonil. Khusus

untuk senyawa amida, ternyata harga titik didihnya cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh adanya

ikatan hidrogen antar molekulnya yang digambarkan sebagai berikut :

R

H C…O N – H ….O N – H

C H

R

2.   Sifat Kimia Amida

Amida bereaksi dengan nukleofil, misalnya dapat dihidrolisis dengan air. Amida dapat

direduksi dengan litium anhidrida menghasilkan amina.  Kegunaan Amida Amida yang sangat

terkenal adalah ureum (urea), yaitu suatu diamida dari suatu asam karbonat.  Urea merupakan

padatan kristal tak berwarna, dan merupakan hasil akhir metabolisme protein. Orang dewasa

rata-rata menghasilkan 30 g urea dalam air seni-nya sehari-hari. Urea dihasilkan besar-besaran

untuk pupuk.pada tanaman-tanaman pertanian dan perkebunan. Urea juga digunakan sebagai

bahan baku pembuatan obat dan plastik.

Turunan-turunan asamkarboksilat memiliki stabilitas dan reaktifitas yang berbeda

tergantung pada gugus yangmelekat pada gugus karbonil. Stabilitas dan reaktifitas memiliki

hubungan terbalik, yangberarti bahwa senyawa yang lebih stabil umumnya kurang reaktif dan sebaliknya.

Karena asilhalida adalah kelompok paling tidak stabil, masuk akal bahwa senyawa ini dapat secara

kimiadiubah ke jenis lain. Karena amida adalah jenis yang paling stabil, secara logis

harusmengikuti bahwa amida tidak dapat dengan mudah berubah menjadi jenis molekul

lain.Stabilitas semua jenis asam karboksilat derivatif umumnya ditentukan oleh

kemampuankelompok fungsional untuk menyumbangkan elektron ke seluruh molekul. Pada

dasarnya,semakin elektronegatif atom atau kelompok yang melekat pada gugus karbonil maka

molekulakan kurang stabil. Hal ini mudah menjelaskan fakta bahwa asil halida yang paling

reaktif karena halida biasanya cukup elektronegatif.

133

Page 134: Ringkasan Satuan Proses

 Amida adalah suatu jenis senyawa kimia yang dapat memiliki dua pengertian. Jenis pengertian

pertama adalah gugus fungsional organik yang memiliki gugus karbonil ( C=O ) yang berikatan

dengan suatu atom nitrogen ( N ), atau suatu senyawa yang mengandung gugus fungsional ini.

Jenis pengertian kedua adalah suatu bentuk anion nitrogen. Amida dengan kelompok NH2 bisa

didehidrasi dengan sebuah nitril.

Deskripsi  Amida

Amida adalah senyawa yang merupakan turunan asam karbosilat yang diperoleh dari

penggantian –OH pada gugus –COOH oleh gugus –NH2. Dengan demikian rumus umum untuk

amida adalah:

R-CO-NH2

Pembutan Amida

a.       Dari Asam Karboksilat

Asam karboksilat diubah terlebih dahulu menjadi sebuah garam amonium yang kemudian akan

menghasilkan amida pada pemanasan. Garam amonium dibentuk dengan menambahkan

amonium karbonat padat kepada suatu kelebihan asam. Sebagai contoh, amonium etanoat dibuat

dengan menambahkan amonium karbonat ke kelebihan asam etanoat.

Ketika reaksi selesai, campuran dipanaskan dan terjadi dehidrasi garam amonium karbonat

sehingga menghasilkan amida yaitu etanamida.

 

134

Page 135: Ringkasan Satuan Proses

b.      Dari Asil Klorida

Pada asil klorida (RCOCL) terdapat atom klorin yang mudah untuk digantikan oleh substituen

lain. Misalnya oleh –NH2 untuk membentuk Amida.

Pada tahap pertama, amonia bereaksi dengan etanoil yang kemudian menghasilkan etanamida

dan gas hidrogen klorida.

 

Hidrogen klorida kemudian di reaksikan dengan amonia berlebih untuk menghasilkan amonium

klorida.

Kemudia kedua reaksi tersebut digabungkan sehingga akan menghasilkan persamaan berikut :

 

c.       Dari Anhidrida Asam

Pada tahap pertama, anhidrida etanoat ditambahkan dengan larutan amonia pekat, sehingga

terbentuk etanamida dan asam etanoat.

 

Kemudian asam etanoat yang dihasilkan direaksikan dengan amonia berlebih sehingga

menghasilkan amonium etanoat.

                                          

                                            CH3COOH + NH3   CH3COONH4

135

Page 136: Ringkasan Satuan Proses

Kemudian kedua reaksi digabungkan sehingga menghasilkan persamaan berikut :

                         (CH3CO)2O + 2NH3 CH3CONH2 + CH3COONH4

Kelarutan

Kelarutan dari amida dan ester secara kasar sebanding. Biasanya amida kurang larut

dibandingkan amina dan asam karboksilat yang sebanding karena senyawa ini dapat dengan 

baik           menyumbangkan dan   menerima ikatan hidrogen.

Hidrolisis Amida

Secara teknis, hidrolisis adalah reaksi dengan air. Itulah yang terjadi ketika amida dihidrolisis

(dengan adanya asam encer seperti asam klorida encer, asam ini bertindak sebagai katalis untuk

reaksi antara amida dan air).

a.    Hidrolisis dalam kondisi asam

Jika ethanamide dipanaskan dengan cairan asam (seperti asam klorida), asam etanoat

terbentuk bersama dengan ion amonium. Jadi, jika kita menggunakan asam klorida, larutan akhir

akan mengandung amonium klorida dan asam etanoat.

b.   Hidrolisis dalam kondisi alkali

Jika ethanamide dipanaskan dengan larutan natrium hidroksida, gas amonia akan lepas dan

kita hanya mendapatkan larutan yang mengandung natrium etanoat.

SINTESIS AMIDA

Senyawa amida dapat disintesis dengan beberapa cara yaitu:

1)   Dehidrasi garam ammonium, dimana asam karboksilat dicampur dengan amina akan

diperoleh garam ammonium yang kemudian didehidrasi membentuk senyawa amida. Asam

karboksilat diubah terlebih dahulu menjadi sebuah garam amonium yang kemudian

menghasilkan amida pada pemanasan. Garam amonium dibentuk dengan menambahkan

136

Page 137: Ringkasan Satuan Proses

amonium karbonat padat kepada suatu kelebihan asam. Sebagai contoh, amonium etanoat dibuat

dengan menambahkan amonium karbonat ke kelebihan asam etanoat.

 

Ketika reaksi selesai campuran dipanaskan dan terjadi dehidrasi garam ammonium memproduksi

ethanamide.

 

2)   Amida dapat disintesis dengan mereaksikan antara ester dengan amonia cair dan

menghasilkan hasil samping etanol. Ester juga dapat bereaksi dengan amonia atau amida,

walaupun reaksi ini berjalan lebih lambat dibandingkan dengan reaksi-reaksi di atas. Secara

umum reaksi pembuatan amida dari ester ditulis sebagai berikut:

3)      Amida juga dapat disintesis dengan turunan asam karboksilat lainnya seperti

anhidrida asam, halida asam dengan amonia cair. Amonia, amina primer dan amina sekunder

dapat bereaksi dengan anhidrida asam menghasilkan amida. Pada reaksi ini yang umum

digunakan adalah anhidrida asam asetat.

 

Asam asetat yang terjadi dapat bereaksi lebih lanjut dengan NH3 menghasilkan CH3COO- NH4,

CH3 COO-NH3R+ atau CH3COO- NH3R2+.

137

Page 138: Ringkasan Satuan Proses

Senyawa amida dapat disintesis dengan beberapa cara yaitu dengan dehidrasi garam

ammonium, dimana asam karboksilat dicampur dengan amina akan diperoleh garam ammonium

yang kemudian didehidrasi membentuk senyawa amida. Menurut Fessenden, R.J. dan Fessenden,

J.S. (1986) amida dapat disintesis dengan mereaksikan antara ester dengan amoniak cair dan

menghasilkan hasil samping etanol. Amida juga dapat disintesis dengan turunan asam

karboksilat lainnya seperti anhidrida asam halida asam dengan amoniak cair.

Sintesis senyawa amida telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya,  diantaranya

adalah Sintesis senyawa amida dari trigliserida telah dilakukan oleh Farizal (2004), dimana

senyawa amida dibuat dengan mereaksikan antara trigliserida  dengan amoniak berlebih dengan

berbagai variasi waktu dan suhu tetapi tanpa menggunakan katalis. Hal yang sama juga telah

dilakukan oleh Makmun, S.W (2004) yang mensintesis senyawa fatty amida dari minyak kelapa

sawit dengan metode yang sama yaitu dengan mereaksikan metil oleat dengan amoniak berlebih

tetapi tanpa penggunaan pelarut dan katalis, dimana mengalami kesulitan karena

konsentrasi lemak yang tinggi sehingga reaksinya dengan amoniak kemungkinan

akan membutuhkan energi yang sangat besar. Manihuruk (2009) juga telah berhasil mensintesis

asam azelat dengan amoniak bertekanan menggunakan katalis nikel pada suhu 1800C senyawa

ini mempunyai 2 gugus karboksil, reaksi asam azelat dengan ammoniak tersebut menghasilkan

senyawa Nonana-1,9-diamida sebanyak 70,2%. Sintesis dekanamida dari asam dekanoat juga

telah dilakukan oleh manihuruk (2008) yaitu dengan mereaksikan asam dekanoat

(C10H21COOH) dengan amoniak bertekanan menggunakan katalis nikel berlangsung pada suhu

1500C (Hutauruk,2008).

Karena itu, dalam penelitian ini senyawa amida disintesis dari asam palmitat, suatu asam

rantai panjang (C15H31COOH), dengan mereaksikan asam palmitat   dengan gas amoniak

menggunakan katalis Nikel dilakukan selama 10 jam pada suhu 1800C sehingga diharapkan

ikatan N-H dapat dipecah dengan energi yang lebih rendah dan memudahkan berjalannya reaksi

amidasi.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19863/5/Chapter%20I.pdf

138

Page 139: Ringkasan Satuan Proses

KEGUNAAN AMIDA

 Senyawa amida memiliki kegunaan yang luas dalam kehidupan antara lain:

- dapat berguna dalam pembuatan obat-obatan seperti sulfoamida yang digunakan

untuk melawan infeksi dalam tubuh manusia

- sebagai zat antara dalam pembuatan amina

- sebagai bahan awal dalam pembuatan suatu polimer seperti palmitamida

yang digunakan sebagai bahan penyerasi pada penguatan karet alam dengan

silika.

Ada juga Formamida yang digunakan sebagai pelarut dan juga untuk bahan pelunak.

Dan Asetamida banyak sekali diperlukan dalam sintesis senyawa organik, baik sebagai pereaksi

maupun pelarut dan juga untuk bahan pembasah.

139

Page 140: Ringkasan Satuan Proses

9. HIDROCARBON AROMATIK

Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri atas hidrogen dan karbon. Pembakaran

sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dan

pembakaran tidak sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan uap air (H2O), karbon

dioksida (CO2), dan karbon monoksida (CO). Sumber utama senyawa karbon adalah minyak

bumi dan batu bara.

Adanya uap air dapat dideteksi dengan menggunakan kertas kobalt biru yang akan menjadi

berwarna merah muda dengan adanya air. Sedangkan adanya gas karbon dioksida dapat dideteksi

dengan menggunakan air barit (Ca(OH)2 atau Ba(OH)2) melalui reaksi:

CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq)        CaCO3 (s) + H2O (l)

Senyawa karbon yang pertama kali disintesis adalah urea (dikenal sebagai senyawa

organik) oleh Friederick Wohler dengan memanaskan amonium sianat menjadi urea di

laboratorium.

Karbon organic Karbon anorganik

Di dalam strukturnya terdapat rantai

atom karbon.

Di dalam strukturnya tidak terdapat

rantai atom karbon

Struktur molekulnya dari yang

sederhana sampai yang besar dan

kompleks

Struktur molekulnya sederhana

Mempunyai isomer Tidak mempunyai isomer

Mempunyai ikatan kovalen Mempunyai ikatan ion

Titik didih/leleh rendah Titik didih/leleh tinggi

Umumnya tidak mudah larut dalam

airMudah larut dalam air

Kurang stabil terhadap pemanasan Lebih stabil terhadap pemanasan

Reaksi umumnya berlangsung lambat Reaksi berlangsung lebih cepat

140

Page 141: Ringkasan Satuan Proses

Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang tersusun atas unsur hidrogen dan karbon.

Senyawa hidrokarbon dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu :

• Senyawa hidrokarbon alifatik,yaitu senyawa hidrokarbon yang mempunyai rantai lurus

(terbuka) dan atau bercabang. Berdasarkan ikatan yang terdapat dalam rantai karbonnya,senyawa

hidrokarbon alifatik dapat dibagi atas dua jenis ,yaitu :

1. Hidrokarbon jenuh ,yaitu pada rantai karbonnya semua berikatan tunggal Hidrokarbon

jenis ini disebut alkana.

2. Hidrokarbon tak jenuh ,yaitu pada rantai karbonnya terdapat ikatan rangkap dua atau tiga.

Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua disebut alkena,sedangkan hidrokarbon yang

mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna.

• Senyawa hidrokarbon siklik,yaitu senyawa hidrokarbon yang mempunyai struktur

cincin (melingkar). Senyawa ini dibagi menjadi dua jenis,yaitu :

1. Hidrokarbon alisiklik,yaitu pada struktur cincinnya semua berikatan tunggal.

2. Hidrokarbon aromatik ,yaitu senyawa organik yang mempunyai cincin benzene.

A. KEKHASAN ATOM KARBON

Atom karbon memiliki empat elektron valensi dengan rumus Lewis yang ditunjukkan

di samping. Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk empat ikatan kovalen

melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-atom lain. Atom karbon dapat

berikatan kovalen tunggal dengan empat atom hidrogen membentuk molekul metana (CH4).

141

Page 142: Ringkasan Satuan Proses

Selain dapat berikatan dengan atom-atom lain, atom karbon dapat juga berikatan

kovalen dengan atom karbon lain, baik ikatan kovalen tunggal maupun rangkap dua dan

tiga, seperti pada etana, etena dan etuna (lihat pelajaran Tata Nama Senyawa Organik).

Kecenderungan atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain memungkinkan

terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai panjang atau

siklik). Hal inilah yang menjadi ciri khas atom karbon.

Jika satu atom hidrogen pada metana (CH4) diganti oleh gugus –CH3 maka akan

terbentuk etana (CH3–CH3). Jika atom hidrogen pada etana diganti oleh gugus –CH3 maka

akan terbentuk propana (CH3–CH2–CH3) dan seterusnya hingga terbentuk senyawa karbon

berantai atau siklik.

B. PENGGOLONGAN SENYAWA HIDROKARBON

1. Berdasarkan jumlah atom karbon yang diikat oleh atom karbon lainnya

a. Atom C primer, adalah atom C yang diikat oleh 1 atom C yang lain.

b. Atom C sekunder, adalah atom C yang diikat oleh 2 atom C yang lain.

c. Atom C tersier, adalah atom C yang diikat oleh 3 atom C yang lain.

d. Atom C kuartener, adalah atom C yang diikat oleh 4 atom C yang lain.

keterangan:

nomor (1) : atom C primer

nomor (2) : atom C sekunder

nomor (3) : atom C tersier

nomor (4) : atom C kuartener

2. Berdasarkan kerangkanya

a. Senyawa hidrokarbon rantai terbuka (alifatik), adalah senyawa hidrokarbon yang

memiliki rantai karbon terbuka, baik lurus, bercabang, berikatan tunggal atau

berikatan rangkap 2 atau rangkap 3.

b. Senyawa hidrokarbon rantai tertutup (asiklik), adalah senyawa hidrokarbon yang

memiliki rantai tertutup. Dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

142

Page 143: Ringkasan Satuan Proses

Senyawa hidrokarbon asiklik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai tertutup

yang mengandung ikatan jenuh atau tidak jenuh.

Senyawa hidrokarbon aromatik, yaitu senyawa hidrokarbon dengan rantai

tertutup yang membentuk cincin benzena atau terdapat ikatan rangkap dan

tunggal yang bergantian.

3. Berdasarkan kejenuhan ikatannya

a. Hidrokarbon jenuh, adalah senyawa hidrokarbon yang atom C nya mempunyai ikatan

tunggal/tidak mempunyai ikatan rangkap (− C − C −). Contoh golongan alkana.

b. Hidrokarbon tak jenuh, adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih

ikatan rangkap (C − C = C −) atau ikatan rangkap tiga (− C ≡ C −). Contoh golongan

alkena dan alkuna.

ALKANA

Alkana adalah senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon rantai terbuka yang semua

ikatan karbon-karbonnya merupakan ikatan tunggal (—C—C—).

143

Page 144: Ringkasan Satuan Proses

Rumus umum alkana yaitu : C n H 2n+2 (n = jumlah atom C)

Rumus struktur dan molekul beberapa senyawa alkana

Jumlah

Atom C

Rumus

Molekul

Struktur Nama

Alkuna

1 CH4 CH4 Metana

2 C2H6 CH3 -CH3 Etana

3 C3H8 CH3 -CH2 -CH3 Propana

4 C4H10 CH3 -CH2 -CH2 -CH3 Butana

5 C5H12 CH3 -CH2 -CH2 -CH2 -CH3 Pentana

6 C6H14 CH3-CH2 -CH2 -CH2 -CH2 -CH3 Heksana

7 C7H16 CH3-CH2 -CH2 -CH2 -CH2 -CH2 -CH3 Heptana

8 C8H18 CH3-CH2 -CH2 -CH2 -CH2 -CH2 -CH2 -CH3 Oktana

9 C9H20 CH3-CH2 -CH2 -CH2 -CH2 -CH2 -CH2 -CH2 -CH3 Nonana

10 C10H22 CH3-CH2 -CH2 -CH2 -CH2 -CH2 -CH2 -CH2 -CH2 -

CH3

Dekana

Deret Homolog Alkana

Adalah suatu golongan / kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama,

mempunyai sifat yang mirip dan antar suku-suku berturutannya mempunyai beda CH 2 .

Sifat-sifat deret homolog :

Mempunyai sifat kimia yang mirip

Mempunyai rumus umum yang sama

Perbedaan Mr antara 2 suku berturutannya sebesar 14

Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik didihnya

Isomer Alkana

Alkana yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi rumus struktur beda

CH 4, C 2 H 6, C 3 H 8 tidak mempunyai isomer

Alkana Jumlah Isomer

C 4 H 10 2

144

Page 145: Ringkasan Satuan Proses

C 5 H 12 3

C 6 H 14 5

C 7 H 16 9

C 8 H 18 28

C 9 H 20 35

C 10 H 22 75

Tata Nama Alkana

Untuk rantai C yang tidak bercabang :

1. Nama alkananya : di beri awalan n (normal)

Contoh : CH3 - CH2 - CH3 n - propana

CH3 - CH2 - CH2 - CH3 n - butana

2. Untuk rantai C yang bercabang

Nama alkananya dimulai dari rantai C yang terpanjang

Contoh :

CH3(8) - CH2(7) - CH2(6) - CH2(5) - CH2(4) - CH(3) - CH3

|

CH2(2)

|

CH3(1)

nama : 3-metil oktana

3. Nama alkananya di hitung dari ujung rantai yang terdekat dengan cabang. Cabang di beri

nama alkil, dengan mengganti akhiran -ana menjadi il. Gugus alkil mempunyai rumus umum

CnH2n+1 dan dilambangkan dengan R.

Contoh :

H3C(1) - CH(2) - CH2(3) - CH(4) - CH2(5) - CH2(6) - CH3(7)

| |

145

Page 146: Ringkasan Satuan Proses

CH3 CH3

Nama: 2,4 - dimetil heptana

4. Nama cabang yang sama cukup disebut satu kali, apabila terdapat lebih dari satu macam

cabang yang terikat pada atom C yang sama di beri tambahan awalan : di, tri, tetra, dst.

Contoh :

CH3 CH3

| |

H3C(5) - CH2(4) - CH(3) - C(2) - CH3(1)

|

CH3

Nama : 2,2,3-trimetil pentana

5. Jika terdapat 2 cabang atau lebih yang memiliki nama cabang yang berbeda maka, penamaan

cabang disusun berdasarkan alphabet.

Contoh : H3C(1) - CH(2) - CH(3) - CH2(4) - CH2(5) - CH2(6) - CH3(7)

| |

CH3 CH2

|

CH3

Nama : 3-etil-2-metil heptana

6. Jika rantai C terpanjang ada 2 kemungkinan. Maka dipilih rantai yang mempunyai cabang

paling banyak.

Contoh : H3C(6) - CH2(5) - CH2(4) - CH(3) - CH2 - CH3

|

CH(2) - CH3

|

CH3(1)

Nama : 3-etil-2-metil heksana

146

Page 147: Ringkasan Satuan Proses

Kegunaan Alkana

Secara umum alkana berguna sebagai bahan bakar dan bahan baku industri petrokimia.

a. Metana : bahan bakar, bahan baku pembuatan zat kimia

b. Propana : komponen utama gas LPG

c. Butana : bahan bakar kendaraan, bahan baku karet sintesis

d. Oktana : komponen utama bensin

e. Etana : bahan bakar untuk memasak, sebagai refrigerant dalam sistem pendinginan

dua tahap untuk suhu rendah.

ALKENA

Alkena adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan rangkap (-C=C-).

Jika mengandung dua ikatan rangkap disebut alkadiena.

Jika mengandung tiga ikatan rangkap disebut alkatriena.

Rumus umum alkana yaitu : C n H 2n (n = jumlah atom C)

Rumus struktur dan molekul beberapa senyawa alkena

Jumlah

Atom C

Rumus

Molekul

Struktur Nama

Alkena

2 C2H4 CH2=CH2 Etena

3 C3H6 CH2=CH- CH3 Propena

4 C4H8 CH2=CH- CH2- CH3 Butena

5 C5H10 CH2=CH- CH2- CH2- CH3 Pentena

6 C6H12 CH2=CH- CH2- CH2- CH2- CH3 Heksena

7 C7H14 CH2=CH- CH2- CH2- CH2- CH2- CH3 Heptena

8 C8H16 CH2=CH- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH3 Oktena

9 C9H18 CH2=CH- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH3 Nonena

10 C10H20 CH2=CH- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2- CH2-

CH3

Dekena

147

Page 148: Ringkasan Satuan Proses

TATA NAMA PADA ALKENA

1) Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom Cnya sama),

dengan mengganti akhiran –ana menjadi –ena .

2) Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.

3) Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian sehingga ikatan rangkap

mendapat nomor terkecil.

4) Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka yaitu nomor dari atom C berikatan

rangkap yang paling tepi / pinggir (nomor terkecil).

5) Penulisan cabang-cabang, sama seperti pada alkana.

Kegunaan Alkena

a. Etena : sebagai bahan baku pembuatan plastik polietena (PE).

b. Propena : untuk membuat plastik polipropilena (PP) untuk membuat serat sintesis dan

peralatan masak.

ALKUNA

Alkuna adalah senyawa hidrokarbon alifatik (senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan

rantai C itu memungkinkan bercabang) yang memiliki ikatan rangkap tiga (-CC-).

148

Page 149: Ringkasan Satuan Proses

Jika mengandung dua ikatan rangkap tiga, maka disebut alkadiuna.

Jika mengandung tiga ikatan rangkap tiga, maka disebut alkatriuna.

Rumus umum Alkuna CnH2n-n (n = jumlah atom C)

Rumus struktur dan molekul beberapa senyawa alkuna

Jumlah

Atom C

Rumus

Molekul

Struktur Nama

Alkuna

2 C2H2 CHCH Etuna

3 C3H4 CHCH-CH3 Propuna

4 C4H6 CHCH-CH2-CH3 Butuna

5 C5H8 CHCH-CH2-CH2-CH3 Pentuna

6 C6H10 CHCH-CH2-CH2-CH2-CH3 Heksuna

7 C7H12 CHCH-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 Heptuna

8 C8H14 CHCH-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 Oktuna

9 C9H16 CHCH-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 Nonuna

10 C10H18 CHCH-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 Dekuna

Tata Nama Senyawa Alkuna

1. Nama senyawa alkuna diakhiri dengan kata –una.

Contoh: C2H2 Etuna

2. Rantai induk pada alkuna adalah rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan

rangkap tiga.

Contoh: CH3-CH2-CH2-CH-CH2C-CH2-CH3

|

CH3

3. Jika terdapat gugus alkil (cabang) pada rantai induk, beri nama alkil yang sesuai, aturan

lainnya sesuai dengan tata nama alkana dan alkena.

Contoh: CH3

|

149

Page 150: Ringkasan Satuan Proses

CH3-CH-CC-CH2-CH3

|

CH3

Keisomeran Pada Alkuna

Keisomeran pada alkuna tergolong keisomeran kerangka dan posisi. Pada alkuna tidak ada

keisomeran geometris.

Contoh:

C5H6 mempunyai 3 isomer, yaitu:

1) CHC-CH2-CH2-CH3 : 1-pentuna

2) CH3-CC-CH2-CH3 : 2-pentuna

3) CH2C-CH-CH3 : 3-metil-1-butana

|

CH3

Kegunaan Alkuna

Etuna yang dikenal sebagai gas karbit jika dibakar akan menghasilkan suhu yang tinggi sehingga

dapat digunakan untuk mengelas dan memotong logam. Gas karbit juga dapat mempercepat

pematangan buah.

150

Page 151: Ringkasan Satuan Proses

151