modul-5b

18
Arsitektur dan Organisasi Komputer STTI NIIT I-Tech SISTEM BILANGAN I.REPRESENTASI DATA Data-data terbagi dalam beberapa bagian : Data Logika (AND, OR, NOT, XOR) Data Numerik (bilangan real, pecahan, bilangan bulat). Data Bit Tunggal Data Alfanumerik II.TIPE DATA 1.TIPE DASAR. Tipe dasar sudah dikenal dalam kehidupan sehari-hari dan banyak orang yang tidak sadar telah memakainya. Dalam bahasa pemrograman bilangan logika, bilangan real, bilangan bulat, karakter dan string. A.Bilangan Logika Nama tipe bilangan logik adalah boolean Ranah Nilai Bilangan logik hanya mengenal benar/true dan salah/false. Operasi-operasi Logika. 1. Operasi Logika AND Tabel Kebenaran AND X Y X and Y 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2. Operasi Logika OR. Tabel kebenaran OR X Y X or Y 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 3. Operasi Logika XOR. Tabel kebenaran XOR X Y X xor Y 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 4. Operasi logika NOT Tabel Kebenaran NOT X Not X 1 0 0 1 31

Upload: goibblaz-del-mucielago

Post on 03-Aug-2015

26 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul-5b

Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech

SISTEM BILANGAN

I.REPRESENTASI DATA

Data-data terbagi dalam beberapa bagian :

Data Logika (AND, OR, NOT, XOR)

Data Numerik (bilangan real, pecahan, bilangan bulat).

Data Bit Tunggal

Data Alfanumerik

II.TIPE DATA

1.TIPE DASAR.

Tipe dasar sudah dikenal dalam kehidupan sehari-hari dan banyak orang yang tidak sadar

telah memakainya.

Dalam bahasa pemrograman bilangan logika, bilangan real, bilangan bulat, karakter dan

string.

A.Bilangan Logika

Nama tipe bilangan logik adalah boolean

Ranah Nilai Bilangan logik hanya mengenal benar/true dan salah/false.

Operasi-operasi Logika.

1. Operasi Logika AND Tabel

Kebenaran AND

X Y X and Y

1 1 1

1 0 0

0 1 0

0 0 0

2. Operasi Logika OR.

Tabel kebenaran OR

X Y X or Y

1 1 1

1 0 1

0 1 1

0 0 0

3. Operasi Logika XOR.

Tabel kebenaran XOR

X Y X xor Y

1 1 0

1 0 1

0 1 1

0 0 0

4. Operasi logika NOT

Tabel Kebenaran NOT

X Not X

1 0

0 1

B. Bilangan Bulat

Tipe ini sudah dikenal dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya 34, 8, -17, dll.

Nama Tipe integer.

Ranah Nilai Dalam Turbo Pascal tipe integer dapat direpresentasikan menjadi byte,

shortint, integer, word, dan longint.

Konstanta 47 58 -125 -8952669 475893

Operasi operasi aritmetika dan operasi perbandingan.

31

Page 2: Modul-5b

Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech

1. Operasi Aritmetika +(tambah); mod (sisa hasil bagi); -(kurang); *(kali);

div(bagi).

Contoh-contoh operasi aritmetika bilangan bulat:

10 div 3 = 3 dan 10 mod 3 = 1

2. Operasi perbandingan terhadap bilangan bulat dengan salah satu operator relasional

menghasilkan nilai boolean (true atau false).

Operator > lebih besar; < lebih kecil; = sama dengan; ≥ lebih besar atau

sama dengan; ≤ lebih kecil atau sama dengan; tidak sama dengan

C. Bilangan Riil

Bilangan riil bilangan ynag mengandung pecahan desimal [0.325, 54.25, 23.0,

2.021458E-41, dll]

Bilangan riil juga ditulis dengan notasi E yang merupakan perpangkatan sepuluh [0.5E-

2 artinya 0.5 × 10-2]

Nama Tipe real.

Ranah Nilai Turbo Pascal [real, single, double, dan extended]

Konstanta 0.458 25.69 -4.2 -54.256E+8

Operasi aritmetik dan perbandingan

D.String dan Karakter

Ranah nilai string sederetan karakter yang sudah terdefinisi, sedangkan untuk

karakter dapat dilihat pada tabel ASCII.

Khusus untuk string mempunyai operasi penyambungan dengan operator “+” [‘es’ +

‘kelapa’ + ‘ muda’ = ‘eskelapa muda’]

III.SISTEM BILANGAN

1.Desimal

Bilangan Desimal [0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9]

Bilangan 25 dua puluhan ditambah lima satuan = 25 = 2 * 10 + 5

Sistem desimal memiliki basis atau radix sepuluh 23 = 2 * 101 + 3 * 100

3275 = 3 * 103 + 2 * 102 + 7 * 101 + 5 * 100

Bilangan pecahan

456.25 = 4*102 + 5*101 + 6*100 + 2*10-1 + 5*10-2

2.Biner

Dalam sistem biner dua digit saja [1 dan 0]; sistem biner direpresentasikan dalam basis

dua.

Misalnya 2410 = 110002

327510 = 1011101112

Tabel Konversi desimal ke biner

32

Page 3: Modul-5b

Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech

Desimal Biner

0 0000

1 0001

2 0010

3 0011

4 0100

5 0101

3.Oktal

Dalam notasi octal delapan digit.

Notasi oktal gabungan dari notasi desimal dan notasi biner serta penyempurnaan keduanya

agar mudah dalam penggunaannya. Contoh:

38 = 2410 = 110002

63038 = 327510 = 1011101112

Tabel Konversi Desimal, Biner, Oktal

Desimal Biner Oktal

0 0000 0

1 0001 1

2 0010 2

3 0011 3

4 0100 4

5 0101 5

6 0110 6

7 0111 7

8 1000 10

4.Heksadesimal

Digit biner menjadi kumpulan-kumpulan 4-digit. Setiap kombinasi 4 digit biner diberi

sebuah simbol, seperti 0000 = 0 1000 = 8

0001 = 1 1001 = 9

0010 = 2 1010 = A

0011 = 3 1011 = B

0100 = 4 1100 = C

0101 = 5 1101 = D

0110 = 6 1110 = E

0111 = 7 1111 = F

Sejumlah digit heksadesimal dapat dianggaplah sebagai sesuatu yang merepresentasikan

sebuat bilangan bulat (integer) dalam basis 16. Jadi,

1A16 = 116 * 161 + A16 * 160

= 110 * 161 + 1010 * 160

= 2610 = 328

Notasi heksadesimal jauh lebih mudah untuk dikonversikan menjadi biner atau sebaliknya.

Contoh : 10001111101011002 = 1000 1111 1010 1100

33

Page 4: Modul-5b

Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech

8 F A C

= 8FAC16 = 3678010 = 17548

Tabel Bilangan Biner , Bilangan Desimal dan Bilangan Oktal serta Heksadesimal

Biner Desimal Oktal Heksa

00000 0 0 0

00001 1 1 1

00010 2 2 2

00011 3 3 3

00100 4 4 4

00101 5 5 5

00110 6 6 6

00111 7 7 7

01000 8 10 8

01001 9 11 9

01010 10 12 A

01011 11 13 B

01100 12 14 C

01101 13 15 D

01110 14 16 E

01111 15 17 F

10000 16 20 10

10001 17 21 11

10010 18 22 12

10011 19 23 13

10100 20 24 14

10101 21 25 15

10111 22 26 16

11000 23 27 17

11001 24 30 18

11010 25 31 19

11011 26 32 1A

IV.KONVERSI SISTEM BILANGAN

1.Konversi Dari Sistem Bilangan Desimal

1.1.Konversi Desimal ke Biner

Metode yang paling banyak digunakan metode sisa ( remainder method ).Contoh, untuk

mengubah 5210 menjadi bilangan biner :

52/2 = 26 sisa 0, sebagai LSB( Least Significant Bit )

26/2 = 13 sisa 0

13/2 = 6 sisa 1

6 /2 = 3 sisa 0

3/2 = 1 sisa 1

1/2 = 0 sisa 1, sebagai MSB( Most Significant Bit )

34

Page 5: Modul-5b

Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech

sehingga 5210 1101002

Cara lain menjumlahkan bilangan-bilangan pangkat dua yang jumlahnya sama dengan

bilangan desimal yang akan dikonversikan. Contoh konversi bilangan 5410 ke bilangan biner :

20 = 1 1

22 = 4 100

23 = 8 1000

25 = 35 100000 +

101101

Bila bilangan desimal yang akan dikonversikan berupa pecahan bilangan tersebut harus

dipecah menjadi dua bagian. Contoh bilangan desimal 125,4375 dipecah menjadi 125 dan

0,4375.

125/2 = 62 sisa 1

62/2 = 31 sisa 0

31/2 = 15 sisa 1

15/2 = 7 sisa 1

7/2 = 3 sisa 1

3/2 = 1 sisa 1

1/2 = 0 sisa 1

Bilangan desimal 125 1111101.

Kemudian bilangan yang pecahan dikonversikan:

0,4375 * 2 = 0,875

0,875 * 2 = 1,75

0,75 * 2 = 1,5

0,5 * 2 = 1

hasil konversi 0,0111

Maka hasil konversi 125,4375 ke bilangan biner:

125 = 1111101

0,4375 = 0,0111 +

125,4375 = 11111,0111

1.2.Konversi Desimal ke Oktal

Teknik pembagian yang berurutan dapat digunakan untuk mengubah bilangan desimal

menjadi oktal. Contoh : 581910 oktal:

5819/8 = 727 sisa 3, LSB

727/8 = 90 sisa 7

90/8 = 11 sisa 2

11/8 = 1 sisa 3

1/8 = 0 sisa 1, MSB

Sehingga 581910 = 132738

1.3.Konversi Desimal ke Hexadesimal

Dengan remainder method [pembaginya basis dari bilangan hexadesimal :16]. 340910

hexadesimal:

3409/16 = 213 sisa 1 = 1, LSB

213/16 = 13 sisa 5 = 5

13/16 = 0 sisa 13 = 0, MSB

35

Page 6: Modul-5b

Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech

jadi, 340910 = 05116

2.Konversi dari Sistem Bilangan Biner

2.1.Konversi Biner ke Desimal

Bilangan biner dikonversikan kebilangan desimal mengalikan masing-masing bit dalam

bilangan dengan posisi valuenya sebagai contoh :

10110110 = 1*25 + 0*24 + 1*23 + 1*22 + 0*21 + 1*20

= 1*32 + 0*16 + 1*8 + 1*4 + 0*2 + 1*1

= 32 + 0 + 8 + 4 + 0 + 1

= 18210

Bentuk pecahan biner 1111101,0111 dapat dikonversikan :

1111101,0111 = 1*26 + 1*25 + 1*24 + 1*23 + 1*22 + 0*21 + 1*20 + 0*2-1 + 1*2-2 + 1*2-3 + 1*2-4

= 64+32+16+8+4+0+1+ 0.25 + 0.125 + 0.0625

= 125,437510

Sehingga 1111101,01112 = 125,437510

2.2.Konversi Biner ke Oktal

Konversi dapat dilakukan dengan mengkonversikan tiap-tiap tiga buah digit biner, dimulai dari

digit yang paling kanan. Contoh : 111100110012 dikelompokkan menjadi 11 110 011 001

112 = 38, MSB

1102 = 68

0112 = 38

0012 = 18, LSB

Jadi bilangan biner 111100110012 = 36318

2.3.Konversi Biner ke Hexadesimal

Konversi dapat dilakukan dengan mengkonversi tiap-tiap empat buah digit biner, diawalai dari

digit yang paling kanan. Contoh : 01001111010111102 dikelompokkan menjadi 0100 1111

1010 1110 0100 = 416, MSB

1111 = F16

0101 = 516

1110 = E16, LSB

Maka, bilangan 01001111010111102 = 4F5E16

3.Konversi dari Sistem Bilangan Oktal

3.1.Konversi Bilangan Oktal ke Desimal

Bilangan oktal dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan mengalikan masing-masing bit

dalam bilangan dengan position valuenya. Contoh : 3248 dikonversi kebilangan desimal :

3248 = 3 * 82 + 2 * 81 + 4 * 80

= 3 * 64 + 2 * 8 + 4 * 1

= 192 + 16 + 4

= 21210

Apabila bilangan oktal yang akan dikonversikan itu memiliki koma Contoh : mengkonversi

bilangan 521,58 ke desimal :

521 = 5 * 82 + 2 * 81 + 1 * 80

= 320 + 64 + 1

36

Page 7: Modul-5b

Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech

= 337

sedangkan pecahannya 0.5 = 5 * 8-1 = 0.625

Sehingga, 521,58 = 337.62510

3.2.Konversi Oktal ke Biner

Konversi dari bilangan oktal ke biner dapat dilakukan dengan mengkonversikan masing-

masing digit oktal ke tiga digit biner, dan masing-masing digit okatl diubah ke biner secara

terpisah kemudian diurutkan dari MSB ke LSB. Contoh : 35278 ke biner :

3 = 0112, MSB

58 = 1012

28 = 0102

78 = 1112, LSB

Sehingga, 35278 = 0111010101112.

Konversi bilangan oktal yang berkoma 75,638 :

@ 758 @ 638

78 = 1112 68 = 1102

58 = 1012 38 = 0112

Sehingga, 75,638 = 111101,1100112

3.3.Konversi Oktal ke Heksadesimal

Ada dua tahapan :

a.Rubah bilangan oktal ke bilangan biner, kemudian

b.Rubah bilangan biner ke bilangn heksadesimal

Contoh : 25378 dikonversi keheksadesimal

Konversi terlebih dahulu kebilangan biner

28 = 0102

58 = 1012

38 = 0112

78 = 1112

Dari bilangan biner dikonversi ke bilangan heksadesimal

01012 = 516

01012 = 516

11112 = F16

Maka bilangan oktal 25378 = 55F16

4.Konversi dari Sistem Bilangan Heksadesimal

4.1.Konversi Heksadesimal ke Desimal

Contoh : B6A

B6A16 = 11 * 162 + 6 * 161 + 10 * 160

= 11 * 256 + 6 * 16 + 10 * 1

= 2816 + 96 + 10

= 292210

Tabel hubungan nilai heksadesimal diposisi tertentu dengan nilai desimal

Posisi 4 Posisi 3 Posisi 2 Posisi 1

Hexa Desimal Hexa Desimal Hexa Desimal Hexa Desimal37

Page 8: Modul-5b

Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech

0 0 0 0 0 0 0 0

1 4096 1 256 1 16 1 1

2 8192 2 512 2 32 2 2

3 12288 3 768 3 48 3 3

4 16384 4 1024 4 64 4 4

5 21480 5 1280 5 80 5 5

6 24576 6 1536 6 96 6 6

7 28672 7 1792 7 112 7 7

8 32768 8 2048 8 128 8 8

9 36864 9 2304 9 144 9 9

A 40960 A 2560 A 160 A 10

B 45056 B 2816 B 176 B 11

C 49152 C 3072 C 192 C 12

D 53248 D 3728 D 288 D 13

E 57344 E 3584 E 224 E 14

F 61440 F 3840 F 240 F 15

Contoh 17E16 = 256 + 112 + 14 = 38210

Bila bilangan heksadesimal yang akan dikonversikan berupa pecahan : Contoh : 9B,05

dikonversikan ke desimal

9B,0516 = 9*161 + 11*160 + 0*16-1 + 5*16-1

= 9*16 + 11*1 + 0*0.625 + 5*0.004

= 144 + 11 + 0 + 0,02

= 155,0210

4.2.Konversi Heksadesimal ke Biner

Contoh : 2A5C16 dikonversi ke biner

216 = 00102, MSB

A16 = 10102

516 = 01012

C16 = 110016, LSB

Sehingga 2A5C16 = 00101010010111002

4.3.Konversi Heksadesimal ke Oktal

Contoh : 55F16 dikonversi ke desimal

Rubah terlebih dahulu ke biner

516 = 01012

5 16 = 01012

F16 = 11112

Dari bilangan biner baru dikonversikan ke oktal

0102 = 28

38

Page 9: Modul-5b

Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech

1012 = 38

1112 = 78

Maka 55F16 = 25378

V.OPERASI BILANGAN DESIMAL DAN HEKSADESIMAL

1.BILANGAN DESIMAL

Bentuk nilai suatu bilangan desimal dapat berupa integer desimal (bulat) atau pecahan

desimal, misalnya nilai 8598 yang dapat diartikan :

absolute value

position value

8 * 103 = 8000

5 * 102 = 5000

9 * 101 = 90

8 * 100 = 8 +

8598

Absolute value nilai mutlak dari masing-masing digit bilangan.

Position value penimbang atau bobot dari masing-masing digit tergantung dari letak

posisinya, yaitu bernilai basis dipangkatkan dengan urutan posisinya.

8598 =(8*1000) + (5*100) + (9*10) + (8*1).

Pecahan desimal nilai desimal yang mengandung nilai pecahan di belakang koma.

183,75 =(1*102=100)+(8*101 =80)+(3*100 =3)+(7*10-1=0.7)

+(5*10-2=0.05)

Integer desimal maupun pecahan desimal dapat ditulis kedalam bentuk eksponential. Setiap

nilai desimal yang bukan nol dapat ditulis dalam bentuk eksponential standar, yaitu ditulis

dengan eksponent dan matissa.

matissa

eksponen

12,34 = 0,1234 * 102 matissa

eksponen

0,01234 = 0,1234 * 10-1

2.BILANGAN HEKSADESIMAL

Bilangan Heksadesimal menggunakan 16 simbol yang terdiri dari simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,

9, 0, A, B, C, D, dan F.

2.1. OPERASI BILANGAN HEKSADESIMAL

2.1.1. PERTAMBAHAN BILANGAN HEKSADESIMAL

langkah-langkah:

a. Tambahkan masing-masing kolom secara desimal.

b. Rubah dari hasil desimal ke heksadesimal

c. Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil heksadesimal.

d. Kalau hasil pertambahan tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit

yang paling kiri merupakan carry of untuk pertambahan kolom selanjutnya.

Pertambahan Heksadesimal dapat juga dilakukan dengan bantuan tabel sebagai berikut :

39

Page 10: Modul-5b

Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F

0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F

1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F 10

2 4 5 6 7 8 9 A B C D E F 10 11

3 6 7 8 9 A B C D E F 10 11 12

4 8 9 A B C D E F 10 11 12 13

5 A B C D E F 10 11 12 13 14

6 C D E F 10 11 12 13 14 15

7 E F 10 11 12 13 14 15 16

8 10 11 12 13 14 15 16 17

9 12 13 14 15 16 17 18

A 14 15 16 17 18 19

B 16 17 18 19 1A

C 18 19 1A 1B

D 1A 1B 1C

E 1C 1D

F 1E

Dengan menggunakan tabel diatas CBA + 627 :

CBA

627 +

2.1.2.PENGURANGAN HEKSADESIMAL

Pengurangan Heksadesimal dapat dilakukan secara sama dengan pengurangan bilangan

desimal.

Atau dapat juga dilakukan dengan menggunakan tabel pertambahan digit heksadesimal

sebagai berikut :

12E1

627

CBA

1116 – 716 = A16

E16 – 216 – 116 = B16

1216 – 616 = C16

2.1.3.PERKALIAN HEKSADESIMAL

Perkalian heksadesimal dapat dilakukan secara sama dengan perkalian desimal dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Kalikan masing-masing kolom secara desimal.

b. Rubah dari hasil desimal ke oktal.

c. Tuliskan hasil dari digit paling kanan dari hasil oktal.

d. Kalau hasil perkalian tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit

paling kiri merupakan carry of untuk ditambahkan pada hasil perkalian kolom selanjutnya.

Contoh :

40

Page 11: Modul-5b

Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech

Perkalian heksadesimal dapat juga dilakukan dengan bantuan tabel sebagai berikut :

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F

2 4 6 8 A C E 10 12 14 16 18 1A 1C 1E

3 9 C F 12 15 18 1B 1E 21 24 27 2A 2D

4 10 14 18 1C 20 24 28 2C 30 34 38 3C

5 19 1E 23 28 2D 32 37 3C 41 46 4B

6 24 2A 30 36 3C 42 48 4E 54 5A

7 31 38 3F 46 4D 54 5B 62 69

8 40 48 50 58 60 68 70 78

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

9 51 5A 63 6C 75 7E 87

A 64 6E 78 82 8C 96

B 79 84 8F 9 A5

C 90 9C 8 B4

D A9 B6 C3

E C4 D2

F E1

2.1.4.PEMBAGIAN HEKSADESIMAL

Pembagian heksadesimal dapat dilakukan dengan cara pembagian desimal.

VI.OPERASI TERHADAP SISTEM BILANGAN KHUSUS BINER DAN OKTAL

1.Operasi Sistem Bilangan Biner

1.1.Penjumlahan Bilangan Biner

Penjumlahan bilangan biner dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1 1 0 0 1

1 1 0 1 1 +

Pada komputer operasi aritmatika yang dilakuakn di ALU, diselesaikan dengan switch

elektronik.

Switch elektronik yang membentuk gerbang AND, OR dan NOT.

41

Page 12: Modul-5b

Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech

Pertambahan dari dua digit biner dilakukan oleh elemen di ALU yang disebut Half-Adder yang

fungsinya adalah menambahkan dua buah digit biner dengan hasil pertambahan dan sebuah

carry of. Hubungan dari half-adder yang ditulis dengan logika Aljabar boolean sebagai berikut :

S = (X AND NOT Y) OR (NOT X AND Y)

C = X AND Y

Untuk :

S Hasil pertambahan (SUM) 2 binary digit X dan Y

C Carry of dari hasil pertambahan

Tabel hubungan dari Half Adder bila digunakan binary digit 0 dan 1

INPUT OUTPUT

X Y S C

0 0 0 0

0 1 1 0

1 0 1 0

1 1 0 1

X Y S=(X AND NOT Y)OR(NOT X AND Y) C=X AND Y

0 0 S=(0 AND 1) OR (1 AND 0)= 0 C=0 AND 0= 0

0 1 S=(0 AND 0) OR (1 AND 1)= 1 C=0 AND 1= 0

1 0 S=(1 AND 1) OR (0 AND 0)= 1 C=1 AND 0= 0

1 1 S=(1 AND 0) OR (0 AND 1)= 0 C=1 AND 1= 1

1.2.Pengurangan Biner

1 1 0 1 1

1 0 0 1 -

1.3.Perkalian Biner

1 1 1 0

1 1 1 *

1.4.Pembagian Biner

2.OPERASI SISTEM BILANGAN OKTAL

2.1.PERTAMBAHAN OKTAL

Pertambahan bilangan oktal dapat dilakukan secara sama dengan pertambahan pada

bilangan desimal, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Tambahkan masing-masing kolom secara desimal.

b. Ubah hasil penjumlahan desimal tersebut ke dalam bentuk oktal.

c. Tuliskan hasil dari digit yang paling kanan dari hasil oktal.

42

Page 13: Modul-5b

Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech

d. Apabila hasil pertambahan pada tiap-tiap kolom terdiri dari dua digit,

maka digit yang paling kiri merupakan carry of untuk pertambahan kolom selanjutnya.

Contoh :

Desimal Oktal

21 25

87 + 127 +

108 154

Perubahan oktal juga dapat dilakukan dengan tabel sebagai berikut :

0 1 2 3 4 5 6 7

0 0 1 2 3 4 5 6 7

1 - 2 3 4 5 6 7 10

2 - - 4 5 6 7 10 11

3 - - - 6 7 10 11 12

4 - - - - 10 11 12 13

5 - - - - - 12 13 14

6 - - - - - - 14 15

7 - - - - - - - 16

Dengan menggunakan tabel tersebut pertambahan bilangan oktal 25 dengan 127 dapat dilakukan

sebagai berikut :

25

127 +

14 (5+7=14)

4 (2+2=4)

1 + (0+1=1)

154

2.2.PENGURANGAN OKTAL

contoh pengurangan bilangan oktal :

Desimal Oktal

108 154

87 - 124 -

21 25

2.3.PERKALIAN OKTAL

Seperti pada operasi aritmatik sistem bilangan sebelumnya, perkalian bilangan oktal juga

dapat dilakukan dengan perkalian bilangan desimal, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Kalikan masing-masing kolom secara desimal.

b. Ubahlah hasil perkalian desimal tersebut ke dalam bentuk bilangan

oktal.

c. Tuliskan hasil konversi dimulai dari digit yang paling kanan.

d. Kalau hasil perkalian tiap-tiap kolom terdiri dari 2 digit, maka digit yang

berada pada posisi yang paling kiri merupakan carry of untuk kemudian ditambahkan

pada hasil kolom selanjutnya.

43

Page 14: Modul-5b

Arsitektur dan Organisasi KomputerSTTI NIIT I-Tech

Contoh :

Desimal Oktal

14 16

12 * 14 *

28 70

14 + 16 +

168 250

Perkalian oktal juga dilakukan dengan bantuan tabel perkalian digit oktal sebagai berikut

0 1 2 3 4 5 6 7

0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 2 3 4 5 6 7

2 4 6 10 12 14 16

3 11 14 17 22 25

4 20 24 30 34

5 31 36 43

6 44 52

7 61

Dengan menggunakan tabel tersebut, perkalian bilangan oktal 16 dengan 14 dapat dilakukan sebagai

berikut :

16

14 *

30 (4*6=30)

4 (4*1=4)

6 (1*6=6)

1 + (1*6=6) nb : dengan basis 8

250

2.4.Pembagian Oktal

contoh :

250 : 14 = 1, sisa 110

110 : 14 = 6, sisa 0

44