modernisasi pikiran dan tindakan perempuan … · 2018-05-07 · modernisasi perempuan dalam novel...

79
MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN DALAM NOVEL MARIA DAN MARIAM KARYA FARAHDIBA PENDEKATAN KRITIK SASTRA FEMINIS Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Maria Viustana NIM: 034114004 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA SEPTEMBER 2009

Upload: lydieu

Post on 25-Apr-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN DALAM NOVEL MARIA DAN MARIAM KARYA FARAHDIBA

PENDEKATAN KRITIK SASTRA FEMINIS

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh Maria Viustana

NIM: 034114004

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

SEPTEMBER 2009

Page 2: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

ii

Page 3: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

iii

Page 4: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

iv

MOTTO

Dari lima besar, masing-masing memiliki pengikut.

Semua mengaku miliknya-lah yang benar.

Semua menyalahkan yang lain.

Semua saling berlomba memaksakan miliknya pada yang lain.

Semua bahkan menuhankan-“nya”.

Namun, beberapa mulai terbuka pikirannya.

Beberapa memilih untuk “putih”.

Begitupun aku.

Bagiku, memiliki-“nya” atau tidak, bukanlah soal.

Bagiku, berusaha melakukan dan memberikan yang terbaik untukku dan orang

lain, itulah yang terpenting.

--Viustana--

Page 5: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan dengan rendah hati, kepada:

Kedua orangtuaku, Bapak Arief Budiyanto dan Ibu Maryuni tersayang,

yang telah membesarkan dan mendidikku hingga dewasa kini, serta

memberikan pengorbanan dalam banyak hal untuk hidupku.

Adikku tersayang.

Seluruh teman dan sahabat yang telah memberikan semangat maupun

beberapa pengetahuan yang belum ku ketahui.

Seorang laki-laki spesial yang bersedia menjadi kekasih sekaligus teman

dalam berbagi suka dan duka, ketika proses pembuatan skripsi.

Daddy-ku yang telah menjadi inspirasi dalam hidupku.

Semua anak, terutama anak-anak cacat mental yang berada di Panti

Asuhan Sayap Ibu, secara tidak langsung kalian telah memberikan warna

tersendiri dalam hidupku.

Semua orang yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang turut

memberikan semangat.

Page 6: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur, penulis persembahkan pada Tuhan Yang Maha Esa.

Atas kemuliaannya, skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana sastra di Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari berbagai pihak

yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga, waktu, dan bimbingan baik secara

langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono P., SJ., selaku rektor Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

2. Bapak Dr. I. Praptomo Baryadi, M. Hum., selaku dekan Fakultas Sastra,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

3. Ibu S.E. Peni Adji, S.S., M. Hum., selaku dosen pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, sehingga

penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. B. Rahmanto, M. Hum., selaku dosen pembimbing II yang

telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dengan

teliti, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

vii

5. Segenap dosen Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, yang telah memberikan bekal

ilmu pengetahuan kepada penulis selama penulis kuliah.

6. Semua pihak yang telah membantu penulis, baik secara langsung maupun

tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa, penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

sehingga masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari

para pembaca yang tentunya bersifat membangun, sangat penulis harapkan.

Yogyakarta, 2009

Penulis

Maria Viustana

Page 8: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

viii

ABSTRAK

Viustana, Maria. 2009. Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. Skripsi Strata I (S-I). Yogyakarta: Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Skripsi berjudul Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis ini memiliki tujuan, yang pertama adalah menganalisis dan mendeskripsikan tokoh dan penokohan dalam novel Maria dan Mariam. Tujuan yang kedua adalah menganalisis dan mendeskripsikan modernisasi perempuan dalam novel Maria dan Mariam.

Dalam melakukan analisis terhadap novel Maria dan Mariam, karya Farahdiba tersebut, penulis menggunakan pendekatan kritik sastra feminis. Dalam menjawab tujuan penelitian tersebut, penulis menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah tokoh dan penokohan, yaitu tokoh utama serta penokohannya dan tokoh tambahan serta penokohannya.

Hasil penelitian yang kedua adalah modernisasi perempuan. Modernisasi

perempuan tersebut berupa modernisasi dalam berpikir dan bertindak. Modernisasi dalam berpikir, meliputi: memiliki kebebasan berpikir dan memiliki keberanian berpendapat. Sedangkan modernisasi dalam bertindak, meliputi: mandiri dalam menjalankan kehidupan dan memiliki kebebasan dalam berpenampilan.

Page 9: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

ix

ABSTRACT

Viustana, Maria. 2009. Women Modernization in Farahdiba’s Novel, Maria dan Mariam, Feminist Approach. Undergraduate Thesis (S-I). Yogyakarta: Indonesian Literature Study Program, Faculty of Literature, Sanata Dharma University.

The thesis entitled Modernisasi Perempuan in Farahdiba’s Novel, Maria dan Mariam, Feminist Approach has some objectives. The first is analyze and describe the character and characterization in the novel Maria dan Mariam. The second is analyze and describe women modernization in the novel Maria dan Mariam.

The writer analyzed the novel using feminist approach. To answer the objectives of research, the writer applied qualitative method.

From the objectives above, the writer can draw the answers of the research. The first are character and characterization in the novel Maria dan Mariam. modernization in the novel Maria dan Mariam. The character and characterization has two study; they are main character with characterization and flat character with characterization.

The second answer of research is women modernization in the novel Maria dan Mariam. The women modernization has some subjects. The subjects are, modernization in thinking and action. Subjects of modernization in thinking contain, the freedom to think and the courage to give thought. Whereas for subjects of modernization in action are, to be independence in life and be free to express herself in appearance.

Page 10: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………………………………………………………… i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING……………………………... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI…………………………………… iii

MOTTO……………………………………………………………………… iv

PERSEMBAHAN…………………………………………………………… v

KATA PENGANTAR………………………………………………………. vi

ABSTRAK………………………………………………………………….. viii

ABSTRACT……………………………………………………………….…. ix

DAFTAR ISI………………………………………………………………... x

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………... 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………. 10

1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………….. 10

1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………… 11

1.5 Tinjauan Pustaka……………………………………………….. 11

1.6 Landasan Teori…………………………………………………. 13

1.6.1 Kritik Sastra Feminis……………………………………… 13

1.6.2 Tokoh dan Penokohan…………………………………….. 19

1.6.2 Modernisasi……………………………………………….. 20

Page 11: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

xi

1.6.3 Modernisasi Perempuan………………………………….. 23

1.7 Metode Penelitian………………………………………………. 25

1.8 Sistematika Penyajian…………………………………………… 27

BAB II TOKOH DAN PENOKOHAN……………………………………. 28

2.1 Pengantar……………………………………………………….. 28

2.2 Sinopsis………………………………………………………… 28

2.3 Analisis Tokoh dan Penokohan………………………………… 30

2.3.1 Tokoh Utama dan Penokohannya…………..……… 31

2.3.2 Tokoh Tambahan dan Penokohannya..……………. 35

2.4 Rangkuman……………………………………………………... 37

BAB III MODERNISASI PEREMPUAN………………………………….. 38

3.1 Pengantar……………………………………………………….. 38

3.2 Analisis Modernisasi Perempuan………………………………. 48

3.2.1 Modernisasi dalam Berpikir………………………… 53

3.2.2 Modernisasi dalam Bertindak………………………. 55

3.3 Rangkuman……………………………………………………… 59

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………… 61

4.1 Kesimpulan……………………………………………..………. 61

4.2 Saran……………………………………………………………. 63

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………. 65

Page 12: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

xii

Page 13: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

xiii

Page 14: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sastra adalah bentuk pengalaman spiritual, yang diungkapkan dengan

kata-kata plastis yang memiliki daya magis, dikemas melalui bentuk-bentuk cerita

rekaan atau seni rekaan, sehingga sastra merupakan lukisan-lukisan kehidupan,

yang berupa cerminan dari kehidupan nyata manusia sehari-hari. Hal itu membuat

penikmatnya percaya bahwa sastra adalah cerita tentang manusia atau cerita apa

saja yang memberikan kepada manusia, sebuah pengalaman spiritual untuk

merenungi kehidupan masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Bertujuan

mengantarkan manusia ke kehidupan yang lebih baik, lebih sempurna, dan lebih

membahagiakan manusia bersama-sama. Sastra adalah imajinasi yang hanya

tertangkap oleh mata hati yang peka (Wijaya, http://www. bhs-sastra.web.id).

Pengalaman spiritual merupakan pengalaman kehidupan yang terjadi pada

diri seseorang. Pengalaman hidup itu, ia serap dalam jiwanya, sehingga

merangsang pikirannya untuk berimajinasi. Pengalaman dan imajinasi itu ia

gabungkan, ia olah menjadi bentuk karya sastra dengan media bahasa. Dalam

membuat karya sastra yang baik, seseorang haruslah memiliki banyak sekali

pengetahuan. Hal itu karena karya sastra merupakan cerminan dari kehidupan

nyata, yang harus dapat dipertanggungjawabkan (Wijaya, http://www. bhs-

sastra.web.id).

Karya sastra bukan hanya sebatas cerita, melainkan cerita yang berisi

pemikiran-pemikiran dan pesan dari pengarangnya. Bentuk karya sastra tersebut

Page 15: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

2

kemudian ia tujukan kepada pembaca untuk dibaca, dinikmati, dan kemudian

ditanggapi. Pembaca biasanya akan mulai menginterpretasikan apa dan bagaimana

karya sastra yang telah ia baca. Berbagai macam hasil interpretasi itu akan

berbeda, tergantung bagaimana daya penafsiran dari para pembaca (Wijaya,

http://www. bhs-sastra.web.id).

Pengarang menciptakan suatu cerminan kenyataan tentang kehidupan

manusia. Dalam menciptakan karya itu, para tokoh tidak selalu digambarkan

sebagai manusia. Terkadang dapat digambarkan sebagai mahkluk hidup bukan

manusia dan benda mati, tetapi mencerminkan sifat dan perilaku manusia. Hal itu

dimaksudkan oleh si pengarang karya sastra sebagai penggambaran dari karakter

manusia yang berbeda-beda. Meskipun tidak digambarkan sebagai manusia,

tokoh-tokoh dalam karya sastra tetaplah merupakan cerminan dari kehidupan

nyata. Terutama dalam penciptaan tokoh, selalu disesuaikan dengan kenyataan,

yaitu dengan adanya pembedaan jenis kelamin para tokoh. Pembedaan jenis

kelamin tersebut dijelaskan lagi dengan pembedaan karakter para tokoh (Wijaya,

http://www. bhs-sastra.web.id).

Kebanyakan pengarang baik laki-laki maupun perempuan, membedakan

tokoh laki-laki dengan tokoh perempuan melalui karakter. Biasanya tokoh laki-

laki digambarkan sebagai mahkluk yang kuat dengan segala sifat dan tindakannya

dalam lingkungan masyarakat, sedangkan tokoh perempuan digambarkan sebagai

mahkluk yang lemah sifat dan tindakannya dalam lingkungannya. Dapat

dikatakan pengarang-pengarang tersebut menjadikan tokoh laki-laki sebagai

Page 16: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

3

subjek yang menindas perempuan dan tokoh perempuan sebagai objek yang

ditindas oleh laki-laki (Nenden, http//:www.pikiranrakyat.com).

Dalam novel Maria dan Mariam, tokoh laki-laki yang diceritakan menjadi

subjek yang menindas perempuan hanya sebagian kecil dan bukan tokoh utama.

Sebagian tokoh laki-laki digambarkan sebagai laki-laki yang berpikiran modern,

yang tidak lagi menindas perempuan. Namun beberapa tokoh laki-laki masih

digambarkan sebagai laki-laki yang menindas perempuan. Hal itu dimaksudkan

pengarang untuk mengkritik budaya patriarkal yang ada dalam sebuah pesantren.

Di sini penulis mencoba menganalisis karya sastra tersebut. Penulis

melakukan analisis menggunakan kritik sastra, yang lebih disempitkan lagi pada

pendekatan kritik sastra feminis. Penulis melakukan kritik sastra feminis terhadap

kondisi perempuan yang terhimpit oleh budaya yang sedikit-banyak dipengaruhi

oleh suatu agama, terutama di Indonesia, dalam novel Maria dan Mariam, karya

Farahdiba. Penulis mencoba mengkritisi budaya patriarkal yang masih

diberlakukan dalam sebuah pesantren. Budaya patriarkal tersebut berasal dari

tafsiran yang kurang tepat terhadap ayat-ayat dalam kitab suci umat Islam.

Apabila kita sedikit melihat ke “belakang”, akan dapat diketahui mengapa

sampai saat ini patriarki masih dijunjung tinggi oleh sebagian besar masyarakat.

Salah satu penyebabnya, tak lain adalah hal mendasar yang paling dijunjung

tinggi (terutama di Indonesia) sampai saat ini, yaitu agama. Terdapat sebuah

diagram dalam majalah Prancis (Lemaire, 2003-2004: 45), tentang tiga agama

besar yang berakar pada monoteisme Musa, dan yang paling awal adalah agama

Yahudi. Hal itu kemudian diikuti oleh dua cabang lagi, yaitu Islam dan Kristen.

Page 17: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

4

Agama langit pertama yang melakukan pelarangan terhadap pengetahuan

adalah agama Yahudi. Disebutkan bahwa Hawa adalah seorang perempuan yang

memakan buah terlarang dari pohon pengetahuan, sehingga ia menjadi terhinakan

dan dihukum, tetapi implikasinya tidak terbatas pada Hawa saja, melainkan

seluruh anak cucunya yang berkelamin perempuan juga menanggung dampaknya

(S’adawi dan Izzat, 2000:5).

Pada intinya, ketiga agama besar tersebut, membuat masyarakat

pengikutnya menyalah-artikan tentang perempuan yang diciptakan setelah laki-

laki. Seperti yang telah kita ketahui, Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. Hal

ini membuat masyarakat beranggapan bahwa Hawa (sebagai perempuan) adalah

mahkluk nomor dua yang diciptakan sebagai pelengkap bagi Adam (laki-laki),

(S’adawi dan Izzat, 2000:5).

Demikian pula patriarki yang terjadi dalam novel Maria dan Mariam.

Penulis melihat patriarki yang terjadi dalam novel tersebut sebagai hasil dari

kesewenang-wenangan penafsiran ayat-ayat dalam Kitab Suci Al-Quran. Hal

tersebut menciptakan anggapan bahwa laki-laki adalah mahkluk yang lebih tinggi

dari perempuan.

Hal tersebut di atas, diperkuat dengan pernyataan Hassan dalam situs

internet (http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/25803) yang

membeberkan beberapa ayat Al-Quran, yang menurutnya telah membuat

perempuan ditempatkan pada posisi yang lemah dan tertindas. Menurutnya,

masyarakat Muslim telah telanjur berkembang sebagai masyarakat lelaki

(patriarkal). Artinya Quran, Sunnah, Hadis, dan Fiqih, dengan

Page 18: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

5

seenaknya ditafsirkan oleh kaum laki-laki untuk menentukan nasib

perempuan Muslim. Itulah sebabnya segala kungkungan fisik dan rohani

yang menimpa perempuan Muslim diterima dengan pasrah. Baru akhir-

akhir ini, dengan makin banyaknya Undang-Undang (selanjutnya disingkat UU)

yang bersifat anti-perempuan berkedok Islamisasi di beberapa negeri, perempuan

Muslim makin sadar bahwa agama telah digunakan untuk menindas.

Pakistan disebutnya sebagai salah satu contoh di mana berbagai UU

dikeluarkan untuk mencegah emansipasi perempuan. Ada UU Hadud (menolak

kesaksian perempuan dalam perkara Hadd, termasuk perkosaan) pada 1979, ada

juga UU Qisas dan Diyat (uang darah) pada 1984. Juga bukan rahasia bahwa

tingkat buta huruf perempuan Muslim termasuk paling tinggi di dunia

(http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/25803).

Menurut Hassan, masalah perempuan bagi Muslim menjadi penting justru

karena umat Islam menerima modernisasi, tetapi menolak modernitas

(westernisasi). Berabad-abad masyarakat Muslim dibuat percaya bahwa harus ada

batas pemisah antara wilayah keluarga yang khusus untuk perempuan, dan

wilayah umum untuk lelaki. Karena jika tampak melanggar batas itu, emansipasi

perempuan dianggap bagian dari westernisasi, lalu ditolak

(http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/25803).

Ia mengungkapkan, tidak jarang hambatan terhadap emansipasi

perempuan, dibela dengan menafsirkan ayat-ayat Al Quran secara keliru. Yang

paling sering ditafsirkan adalah surah yang mengatakan bahwa lelaki ialah

pemimpin (kowamun) perempuan (4:34); bahwa warisan lelaki dua

Page 19: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

6

kali sebanyak warisan perempuan (4:11); bahwa kesaksian lelaki sama

dengan kesaksian dua perempuan (2:282). Pendeknya, masyarakat Islam,

sebagaimana juga Yahudi dan Kristen, dibuat percaya tiga hal pokok

mengenai kedudukan perempuan: (1) ciptaan Allah yang utama adalah

lelaki, sedang perempuan berasal dari tulang rusuk lelaki; (2)

perempuan adalah alat utama kejatuhan manusia dalam dosa di Taman

Firdaus; (3) perempuan diciptakan tidak hanya dari lelaki, tapi untuk

lelaki, sehingga hidup seorang perempuan hanya bersifat instrumental,

bukan fundamental

(http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/25803).

Temuan ayat-ayat di atas memperlihatkan penyebab inti, mengapa

perempuan sampai sekarang masih sering mengalami penindasan baik secara fisik

maupun psikis. Sampai sekarang sebagian besar masyarakat masih menganggap

perempuan sebagai keturunan Hawa. Perempuan dianggap sebagai kaum nomor

dua, yang dalam hidupnya akan diberikan fasilitas kehidupan nomor dua pula.

Ayat-ayat yang diungkapkan oleh Riffat Hasan tersebut, juga memperlihatkan

bagaimana patriarki masih dijunjung tinggi dalam sebagian besar masyarakat

Islam.

Penulis menganalisis novel Maria dan Mariam ini menggunakan kritik

sastra. Dalam melakukan kritik sastra, seorang kritikus sastra membaca setiap

karya yang biasa didapatkan, entah siapa penulisnya. Setelah membaca, akan

muncul perasaan senang, terkesan, ataupun bosan. Kemudian akan dituliskan

dalam bentuk sebuah karangan untuk menerangkan, mengapa buku yang

Page 20: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

7

dibacanya membosankan atau mengesankan. Untuk menerangkan hal itu,

dibutuhkan perenungan dan penimbangan dengan pikiran dan perasaan. Dalam

merenung dan menimbang, tidak hanya terhadap apa saja yang terkandung dalam

buku yang dibaca, tetapi juga terhadap pikiran, perasaan, selera hati, dan

pengalamannya sendiri. Dengan demikian dalam melakukan kritik sastra, tidak

hanya kritis terhadap karya sastra tetapi juga pada diri sendiri. Sikap kritis

tersebut diperoleh karena kritikus sastra itu bukan lagi seorang anak yang serba

murni dan polos jiwanya, melainkan seorang dewasa yang sudah berulangkali

membaca, hingga dapat dikatakan bahwa semakin banyak membaca, semakin

besar pula dorongan untuk bersikap kritis (Hardjana, 1982: 19).

Tanggapan kritis atas karya sastra itu didasarkan pada pengalaman-

pengalaman hidupnya. Seperti yang penulis lakukan dalam melakukan kritik

sastra feminis terhadap novel Maria dan Mariam ini, berdasarkan pengalaman

hidup penulis. Penulis melihat banyak sekali terjadi ketidakadilan dalam

masyarakat kita. Segala perbedaan kelas, ras, dan agama, telah menciptakan suatu

ketidakadilan yang membuat kelompok masyarakat yang dianggap minoritas

menjadi tersingkirkan, sedangkan kelompok masyarakat yang dianggap mayoritas,

menjadi semakin jauh berada di atas kaum minoritas. Oleh karena itu, kaum

mayoritas masih sering melakukan penindasan terhadap kaum minoritas. Hal ini

terjadi juga pada adanya perbedaan jenis kelamin di Indonesia (terutama), yang

sebagian besar masyarakatnya masih menganggap jenis laki-laki adalah jenis yang

“unggul”, sedangkan jenis perempuan adalah jenis yang “tidak unggul”, sehingga

hal itu sangat mempengaruhi bagaimana perlakuan masyarakat terhadap

Page 21: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

8

perempuan. Perempuan masih sering diperlakukan sebagaimana perlakuan kaum

mayoritas terhadap kaum minoritas, sehingga terjadilah apa yang disebut dengan

penindasan terhadap perempuan. Penindasan tersebut tidak hanya terjadi terhadap

fisik, melainkan juga penindasan terhadap jiwa dan pikiran (psikis) perempuan.

Segala jenis penindasan terhadap psikis perempuan seperti, memberikan ruang

gerak yang sempit pada perempuan, melarang perempuan untuk pergi jauh dari

lingkungan rumah, melarang perempuan untuk melakukan aktivitas yang

dianggap tidak sesuai kodratnya (seperti: bekerja mencari uang), menolak

perempuan menjadi seorang pemimpin, dan lain sebagainya, merupakan hal yang

memacu masyarakat untuk menganggap perempuan sebagai mahkluk yang lemah

(Nenden, http//:www.pikiranrakyat.com).

Hal ini terjadi pada perempuan dalam novel Maria dan Mariam, mereka

dianggap sebagai mahkluk pelengkap untuk memberikan pelayanan kepada laki-

laki. Laki-laki mengatas-namakan ayat-ayat Al-Qur’an dan sunnah nabi untuk

“mengunci” pikiran perempuan dan membatasi ruang gerak perempuan. Dari

pemisahan bilik antara laki-laki dan perempuan, mengharuskan para istri bersikap

manis dalam melayani laki-laki sebagai suami, sampai memaksakan kehendak

untuk menjadikan perempuan muda dan cantik sebagai istri baru mereka.

Dalam novel Maria dan Mariam, karya Farahdiba ini, kedudukan

perempuan merupakan kedudukan yang berada pada nomor dua setelah laki-laki.

Hal itu berarti perempuan masih dianggap lemah. Perempuan selalu dianggap

mahkluk yang lemah dalam banyak hal, dan juga tidak diperbolehkan

mengungkapkan pendapat karena dianggap hanya laki-laki yang memiliki hak

Page 22: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

9

mengungkapkan pendapat. Rupanya anggapan seperti itu dengan sendirinya telah

terpatri dalam pikiran perempuan, sehingga mereka hanya dapat mengikuti

pemikiran serta budaya tersebut, yang terlanjur ada. Meskipun sesungguhnya

sebagai manusia yang mampu berpikir, mereka memiliki pemikiran tersendiri

untuk kehidupan pribadi dan lingkungan sekeliling mereka, namun selalu merasa

takut untuk mengungkapkannya. Akhirnya, keputusan yang diambil adalah

mengikuti segala pemikiran para laki-laki (terutama suami, yang menganggap dan

dianggap sebagai pemimpin suatu keluarga). Ketakutan seperti itu semakin

menguatkan anggapan bahwa laki-laki mahkluk nomor satu, yang memiliki hak

mutlak terhadap segala aspek kehidupan dan perempuan. Hal tersebut dapat

dilihat dalam kutipan berikut.

(1)Ia memang seorang Nyai dengan pikiran yang cukup terbuka. Baginya seorang anak tidak harus lahir dari rahimnya sendiri, yang penting terlahir dari hatinya sendiri, dari cintanya…Nyai Fatimah selalu bersikap nrimo dan tidak pernah protes, meski Mariam tahu sebetulnya, ibu Nyainya punya ide-ide progresif (hlm. 7).

Pernyataan Nenden (http:www.pikiranrakyat.com) berikut, memperjelas

tentang pembedaan posisi antara laki-laki dan perempuan.

Di dalam dunia fiksi, tema-tema seputar rumah tangga dan persoalan-persoalan yang mengiringinya (cinta, perselingkuhan, dan sejenisnya) cenderung diidentikkan dengan perempuan (baik penulis, maupun pembacanya). Selama ini, karya-karya yang mengusung tema-tema seputar rumah tangga (atau diistilahkan para kritikus dengan dunia dalam rumah), atau dunia yang dianggap sebagai dunia perempuan, cenderung dipandang sebagai karya inferior, sempit, dan kurang estetis sehingga kurang diperhitungkan keberadaannya. Hal ini pernah mendapat protes tajam dari kaum feminis sebab penilaian seperti itu lebih dipengaruhi oleh pandangan

Page 23: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

10

masyarakat yang selalu menganggap dunia laki-laki lebih tinggi dari pada dunia perempuan. Di masyarakat misalnya kerap terjadi penyepelean terhadap profesi ibu rumah tangga (sektor domestik). Penghargaan terhadap profesi ibu rumah tangga cenderung kurang dibandingkan dengan penghargaan terhadap profesi laki-laki sebagai agen produktif di luar rumah. Cara pandang demikian tentu merupakan cara pandang yang tidak adil. Persoalan-persoalan di sektor domestik yang kerap dipandang sebagai dunia perempuan sesungguhnya tidaklah sesederhana dan semudah yang kerap dituduhkan.

Adanya pembedaan posisi antara laki-laki dan perempuan dalam

masyarakat, sedikit-banyak dipengaruhi oleh keadaan biologis yang berbeda antar

keduanya. Keadaan biologis perempuan yang digambarkan lebih lembut daripada

laki-laki, menciptakan suatu pemikiran bahwa perempuan itu lemah.

Hal di atas diperkuat dengan pernyataan Purwati dalam situs internet

(http:// www.ceritaremaja.com) berikut ini.

Perempuan diakui keberadaannya sebagai makhluk hidup, tetapi lingkup kehidupannya dipercayai telah dibatasi oleh kewajiban biologis. Kewajiban biologis itu bergantung pada konstruksi tubuhnya yang menentukan secara alamiah apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh perempuan. Misalnya saja, keberadaan rahim dalam tubuh perempuan sudah menjadikan fungsi mengandung dan melahirkan anak sebagai kewajiban mutlak perempuan yang tidak bisa diganggu-gugat. Oleh karena itulah, perempuan yang mempertanyakan akan pentingnya kewajiban tersebut sebagaimana layaknya manusia yang mampu berpikir, mereka dianggap melawan kehendak alam. Berangkat dari hal-hal seperti itu, masyarakat telah menghidupkan sebuah tataran aturan yang meletakkan perempuan pada nomor dua setelah laki-laki.

Dalam novel ini, pengarang memperlihatkan bagaimana kedudukan

perempuan pada suatu lingkungan yang sangat diatur oleh budaya yang

terpengaruh olah suatu agama, tepatnya budaya dari tempat asal agama tersebut,

yang diterima secara “mentah-mentah” oleh para pengikutnya. Penulis

Page 24: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

11

memandang bahwa, perempuan dalam novel ini terbagi dalam dua karakter yang

berlawanan. Karakter pertama adalah perempuan yang lemah karena berada pada

kondisi yang memaksanya untuk tidak dapat berbuat sesuai kehendaknya.

Karakter kedua adalah perempuan kuat, yang dapat dengan leluasa berbuat sesuai

dengan apa yang dia inginkan, tanpa takut ditentang oleh lingkungan sekitarnya.

Kedua karakter tersebut ada pada beberapa tokoh perempuan dalam novel ini,

termasuk tokoh pendukung.

Mariam (Siti Mariam, sebagai tokoh utama protagonis) termasuk dalam

karakter pertama. Sejak kecil ia dididik dalam lingkungan pesantren, sampai ia

dewasa. Pemikiran serta cara bersikapnya telah terbentuk oleh budaya dan aturan

dalam Pesantren Al-Azis. Ia telah terbentuk menjadi perempuan yang lemah, yang

memiliki pemikiran kaku dan tertutup. Budaya kaku dalam pesantren itu,

membuatnya tidak tahu banyak hal di luar pesantren, sedangkan Maria (salah satu

tokoh utama protagonis yang lain) termasuk dalam karakter kedua. Ia merupakan

tokoh yang sebenarnya disukai oleh Mariam, karena ia perempuan aktif dan

dinamis. Ia memiliki pikiran yang tidak kaku terhadap perubahan, ia juga

memiliki pikiran yang terbuka, dan ia memiliki keberanian untuk mengungkapkan

pikirannya serta menentukan tujuan hidupnya. Perbedaan antara Maria dan

Mariam, terlihat dalam kutipan berikut.

(2)“Maaf ya De’. Adik ini seperti seorang aktivis yang suka berdemo dan berteriak-teriak di jalanan, atau mungkin seorang pendaki gunung. Nah, mereka yang dating ke pesantren ini, biasanya sudah menyesuaikan diri, Sudah menggunakan busana muslim, ya pakai kerudung dan…” “Oo, maksud Mbak, pakai jilbab?” potong Maria. “T’rus pakai gamis atau baju terusan yang menutupi lekukan tubuhnya…”

Page 25: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

12

“Gila nih anak,” pikir Mariam. “Tapi mana yang lebih penting Mbak, menutupi badan atau menutupi hati dari hal-hal yang jahat?” Mariam tersenyum kecut, ia sebetulnya mengetahui hal itu. Namun, di lingkungan ini, ia tak selalu bisa mengekspresikan jalan pikirannya (hlm. 11-12). Kutipan di atas menunjukkan adanya perbedaan antara Mariam yang

lemah akan pemikirannya dengan Maria yang terbuka dan tegas sebagai seorang

perempuan. Hal tersebut sepertinya ingin diungkapkan oleh si pengarang novel

(Farahdiba), dengan maksud memodernisasi kaum perempuan. Perempuan

seharusnya memiliki pola pikir yang modern dan terbuka. Perempuan bukanlah

kaum nomor dua yang lemah, yang dapat dengan mudah menerima budaya yang

meletakkannya pada posisi tak berdaya.

Novel Maria dan Mariam, karya Farahdiba ini termasuk sebagai karya

dari seorang perempuan yang berani mengungkapkan keadaan perempuan yang

tertindas lebih secara psikis oleh budaya yang terpengaruh oleh suatu agama yang

berasal dari luar Indonesia yang tanpa direnungi dan diolah terlebih dahulu, telah

diterima secara “buta”. Budaya seperti, mewajibkan perempuan Muslim

mengenakan pakian tertutup, tidak memperbolehkan perempuan mengeluarkan

pendapat terhadap suatu masalah, serta tidak memperbolehkan perempuan

memiliki sikap seperti laki-laki, memperlihatkan tentang keterpojokkan posisi

perempuan dikarenakan memiliki keadaan biologis yang berbeda dengan laki-laki.

Permasalahan lain yang muncul dalam novel tersebut adalah kurangnya

suatu pemikiran yang matang dari seorang perempuan yang ingin memperbarui

pola pikirnya. Lebih banyak, pikiran itu masih labil, dan pembaruan yang

Page 26: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

13

dilakukan lebih karena emosi atau pemberontakan terhadap aturan-aturan yang

selama ini mengungkungnya. Hal ini terjadi pada diri Mariam, yang tadinya

adalah seorang santri alim dan shaleh, mengubah cara berpakaiannya yang tadinya

mengenakan jilbab, menjadi lebih berani. Bahkan ia berani menunjukkan

kemesraan bersama kekasih barunya yang berkewarganegaraan Amerika di depan

umum, yang dalam masa lalunya kemungkinan besar akan dilarang dan ditentang.

Hal tersebut tidak lebih dari gejolak emosi Mariam yang tidak kuat menerima

kemunafikan dan tekanan peraturan dari budaya masa lalunya. Kutipan di bawah

ini menunjukkan perubahan diri Mariam.

(3)…Dandanannya gorjes – plesetan dari gorgeus. Celana jeans dipadukan dengan kaos Mango warna pink yang mempertontonkan perutnya yang ramping. Orang yang sadar fashion, pikir Maria. “Honey, if you’re still looking for CDs and if you don’t mind, I would like to talk with Maria for a few minutes…Perhaps at Fish and Co Restaurant. Is it okay with you?” Tanya Mariam, meminta izin Andrew. “Sure, darling. I’m okay,” jawab Andrew dengan riang. “Okay. I’ll see you in a minute, timpal Mariam lalu mencium bibir Andrew dengan mesra. Maria melongo untuk kesekian kalinya (hlm. 265-266).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini,

sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana tokoh dan penokohan dalam novel Maria dan Mariam?

1.2.2 Bagaimana modernisasi perempuan dalam novel Maria dan Mariam?

Page 27: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

14

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumuan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini, yaitu:

1.3.1 Menganalisis dan mendeskripsikan tokoh dan penokohan dalam novel

Maria dan Mariam.

1.3.2 Menganalisis dan mendeskripsikan modernisasi perempuan dalam novel

Maria dan Mariam.

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam bidang sastra, penelitian ini merupakan apresiasi penulis terhadap

karya sastra. Manfaat teoritisnya adalah untuk menambah sumbangan penelitian

tentang kritik sastra feminis sebagai penelitian yang mungkin jarang dilakukan

oleh mahasiswa Sastra Indonesia. Berkaitan dengan studi perempuan, penelitian

ini dapat memberikan inspirasi kepada pembaca skripsi, dalam melakukan kritik

terhadap karya-karya sastra yang ditulis oleh perempuan atau yang menceritakan

tentang perempuan. Manfaat praktisnya adalah memberikan inspirasi serta

motivasi kepada kaum perempuan yang mengalami tekanan-tekanan dari

lingkungannya, untuk berani mengutarakan pikirannya serta melakukan

pembaruan terhadap hidupnya.

1.5 Tinjauan Pustaka

Menurut sepengetahuan penulis, skripsi atau tulisan dalam bentuk apapun

mengenai modernisasi perempuan dalam novel Maria dan Mariam belum pernah

dianalisis sebelumnya. Namun Kritik Sastra Feminis (selanjutnya disingkat KSF),

Page 28: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

15

telah dilakukan sebelumnya. Rahayu (2006), dalam skripsinya yang berjudul

Relasi Gender dalam Novel Supernova Edisi Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh,

melakukan analisis menggunakan pendekatan KSF. Ia menjelaskan bahwa relasi

gender dalam novel yang dianalisisnya dapat berupa relasi homoseksual antara

laki-laki dengan laki-laki, pernikahan antara perempuan dengan laki-laki,

perselingkuhan antara perempuan dengan laki-laki lain, persahabatan antara laki-

laki dan perempuan, dan relasi komersil antara pelacur dengan pelanggannya. Hal

tersebut dijelaskannya sebagai kesejajaran antara laki-laki dengan perempuan.

Namun, menurutnya, laki-laki tetap lebih memiliki peran daripada perempuan.

Yaitu, relasi yang terjalin tak lebih dari laki-laki sebagai penguasa dan perempuan

sebagai yang dikuasai. Hal itu disebabkan oleh budaya patriarkhi yang terlanjur

tertanam dalam masyarakat.

Di sini, Rahayu (2006) melakukan perbandingan terhadap dua tokoh

perempuan, Diva dan Rana. Diva, seorang perempuan yang bekerja sebagai

model, pragawati, sekaligus pelacur, merupakan sosok perempuan mandiri,

modern, dan perempuan yang mampu melepaskan predikat bahwa perempuan

adalah kaum nomor dua. Rana adalah sosok perempuan yang terkungkung oleh

budaya Jawa, dimana seorang perempuan hanyalah kaum lemah yang dianggap

tidak dapat berdiri sendiri tanpa seorang laki-laki di sisinya. Rahayu (2006)

memandang bahwa apapun profesi yang dikerjakan oleh perempuan dalam novel

ini, adalah profesi yang membuat perempuan hanya menjadi objek bagi laki-laki

(seperti: pelacur, model, pragawati, dan sekretaris). Tentu hal ini menunjukkan

bahwa posisi perempuan dengan laki-laki belumlah setara.

Page 29: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

16

Nenden dalam tulisannya pada sebuah situs internet (http://www.pikiran

rakyat.com. Dunia Perempuan Dalam Cerpen Tetet Cahyati), melakukan analisis

menggunakan KSF terhadap kumpulan cerpen karya Tetet Cahyati (ada tiga judul:

Lelaki Berdasi Merah, Pertemuan di Pantai Jimbaran, dan Katakan Aku Cantik).

Dalam ketiga cerpen tersebut, perempuan selalu bergantung pada laki-laki.

Terlihat dalam Pertemuan di Pantai Jimbaran, seorang istri yang sudah dikhianati

suaminya dengan berselingkuh, masih meminta izin untuk pergi ke suatu tempat.

Perempuan hanya dibutuhkan untuk mengurus rumah. Dalam Laki-Laki Berdasi

Merah pun terlihat perbedaan peran antara pempuan dengan laki-laki. Hal ini

terlihat jelas ketika dua keranjang belanjaan seorang laki-laki dan perempuan

yang tertukar. Tentu isi keranjang tersebut sangat berbeda. Keranjang si laki-laki

berisi semua kebutuhan nya, demikian sebaliknya, sehingga belanjaan perempuan

berupa bahan dan bumbu masakan, menyiratkan gambaran peran perempuan.

Menurut Nenden, perbedaan peran dan gender bukan sesuatu yang kodrati,

melainkan suatu konstruksi sosial yang dapat diubah. Nenden juga menemukan

representasi masyarakat tentang mitos kecantikan terhadap perempuan, dalam

Lelaki Berdasi Merah dan Katakan Aku Cantik. Mitos ini menganggap bahwa

perempuan hanya dinilai dari kecantikan fisiknya. Hal ini membuat perempuan

beranggapan bahwa ia harus selalu cantik dengan memburu berbagai alat

kecantikan supaya selalu mendapat tempat di hati laki-laki, tak peduli dengan

otak. Semua kondisi perempuan ini, menunjukkan betapa pentingnya perubahan

pemikiran dari seluruh masyarakat mengenai pandangannya terhadap perempuan.

Page 30: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

17

Pendekatan kritik sastra feminis penulis gunakan dalam penelitian

terhadap novel Maria dan Mariam untuk mengkritisi budaya patriarkal yang

masih terjadi dalam sebuah pesantren. Penelitian dalam novel Maria dan Mariam

ini, merupakan analisis terhadap tokoh-tokoh perempuan yang modern dan

analisis tentang modernisasi tokoh Mariam. Di sini penulis mendeskripsikan

bagaimana tokoh serta penokohan beberapa tokoh perempuan modern dalam

novel Maria dan Mariam, kemudian mendeskripsikan bagaimana pengaruh tokoh

perempuan modern ini terhadap modernisasi tokoh Mariam. Penulis juga

mendeskripsikan bagaimana tokoh dan penokohan Mariam, serta mendeskripsikan

bagaimana modernisasi yang terjadi pada tokoh Mariam.

1.6 Landasan Teori

1.6.1 Kritik Sastra Feminis (KSF)

Djajanegara (2000: 1-4), menuliskan tentang keberagaman pendapat

mengenai kemunculan KSF, dalam bukunya Kritik Sastra Feminis: Sebuah

Pengantar, sebagai berikut.

Aspek pertama adalah politis. Berkaitan dengan kemerdekaan Amerika Serikat, pada tahun 1776. Pada Deklarasi Kemerdekaan Amerika, disebutkan bahwa “all men are created equal” (“semua laki-laki diciptakan sama”), tanpa menyebut kata perempuan. Kemudian, para feminis merasa hal itu tidaklah adil. Oleh karena itu, para feminis saat itu, memproklamasikan Deklarasi Kemerdekaan Amerika yang berbunyi: “all men and women are created equal” (“semua laki-laki dan perempuan diciptakan sama”). Kedua adalah aspek agama. Ketika itu, agama Protestan dan Katolik, memposisikan perempuan pada tempat yang lebih rendah di bawah lelaki. Perempuan hanya dianggap sebagai konco wingking yang harus selalu tunduk pada lelaki, bahkan dianggap sebagai mahkluk kotor dan wakil iblis. Perempuan dianggap tidak memiliki hak

Page 31: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

18

berbicara. Bahkan ada hal yang lebih menyakitkan, yaitu bahwa dalam kebiasaan kaum lelaki Yahudi kuno, ketika berdoa, selalu mengucapkan syukur karena tidak diciptakan sebagai perempuan. Ketiga adalah konsep sosialisme dan konsep Marxis. Di Amerika, perempuan dianggap sebagai kaum proletar, sedangkan lelaki adalah kaum borjuis (perempuan kaum tertindas dan lelaki kaum penindas). Ketiga aspek tersebutlah yang mendasari terjadinya gerakan feminisme pertama di Amerika. gerakan feminis tersebut dilakukan, bukan untuk balas menindas kaum laki-laki, melainkan untuk menyetarakan kedudukan perempuan dengan laki-laki. Hal itu dilakukan supaya tidak ada lagi kaum perempuan yang tertindas. Menurut Djajanegara (2000: 20), KSF merupakan alat baru untuk

mengkaji atau mendekati suatu teks. Dengan KSF, kita mampu menafsirkan

kembali, serta menilai kembali seluruh karya sastra. KSF dilakukan karena para

pengkritik laki-laki tidak mampu menafsirkan dan menilai dengan tepat tulisan-

tulisan perempuan. Pada umumnya, pembaca laki-laki tidak mengenal tulisan-

tulisan perempuan, tidak menguasai tradisi sastranya, dan asing dengan dunia

nyata perempuan. Menurutnya, pengkritik sastra feminis menginginkan hak yang

sama dalam penciptaan karya sastra, serta bebas mengungkapkan makna-makna

baru dan bebas pula menentukan ciri dalam teks yang sesuai dengan dirinya.

Ragam KSF yang penulis gunakan, lebih cenderung pada kritik ideologis.

KSF ini melibatkan perempuan sebagai pembaca. KSF ini merupakan cara

menafsirkan teks dengan membebaskan pikiran pembaca. Hal yang biasa menjadi

pusat perhatian pembaca perempuan adalah citra serta stereotip perempuan dalam

karya sastra (Djajanegara, 2000: 28-29).

Penulis, sebagai pembaca perempuan, ingin menganalisis karya yang juga

ditulis oleh perempuan. Menurut penulis, penulis dapat lebih memahami dunia

perempuan dibandingkan dengan pembaca laki-laki. Penulis melihat tidak adanya

Page 32: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

19

kesetaraan kedudukan antara laki-laki dengan perempuan dalam novel Maria dan

Mariam, sehingga hal itu membuat penulis tergerak untuk bersikap kritis terhadap

suatu budaya merendahkan perempuan, yang telah melekat dalam pikiran

masyarakat.

1.6.2 Tokoh dan Penokohan

Tokoh dan penokohan merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah

karya naratif. Istilah tokoh dalam suatu karya sastra, menjelaskan pada pembaca,

siapa saja tokoh dalam sebuah karya sastra. Istilah lain yang lebih luas

pengertiannya daripada tokoh adalah penokohan. Penokohan mencakup, siapa

tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan serta

pelukisannya dalam cerita, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas

kepada pembaca (Nurgiantoro, 1995:164-170).

Tokoh dan penokohan merupakan satu kesatuan yang saling mendukung

antara yang satu dengan yang lainnya, dalam analisis struktur. Tidak cukup jika

hanya menganalisis tokoh saja dalam karya sastra, karena kita hanya akan

mengetahui siapa tokohnya. Tetapi, akan lebih jelas, ketika penokohan dari para

tokoh dalam karya sastra, ikut dianalisis. Penokohan akan menunjukkan

bagaimana sikap, watak, serta bagaimana para tokoh itu ditempatkan dan

dilukiskan dalam suatu karya sastra (Nurgiantoro, 1995:171).

Fiksi merupakan bentuk karya kreatif. Pengarang menciptakan para tokoh

cerita tak lepas dari daya imajinasi dan kreativitasnya. Dalam menciptakan tokoh-

tokoh cerita itu, pengarang menyesuaikannya dengan pandangannya tentang

Page 33: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

20

kehidupan dalam dunia nyata. Namun, dalam dunia fiksi, ia memiliki kebebasan

untuk menampilkan para tokoh sesuai daya kreativitasnya. Meskipun demikian,

dalam penciptaan tokoh, haruslah merupakan tokoh yang hidup secara wajar, yang

masih dapat dipertanggungjawabkan (Nurgiantoro, 1995: 174-176).

Salah satu langkah untuk menganalisis unsur tokoh terhadap karya sastra,

yaitu menganalisis tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama merupakan

tokoh yang diutamakan penceritaannya. Jumlahnya dapat lebih dari satu, walau

kadar keutamaannya tidak selalu sama. Keutamaan mereka ditentukan oleh

dominasi, banyaknya penceritaan, dan pengaruhnya terhadap plot. Tokoh utama

akan selalu berkaitan dengan tokoh-tokoh lain, dan ia sangat mempengaruhi

perkembangan plot. Tokoh utama selalu hadir dalam setiap kejadian, dan dapat

ditemui dalam setiap penceritaan. Namun dalam novel tertentu, tokoh utama tidak

selalu muncul dalam setiap penceritaan. Sedangkan tokoh tambahan,

kemunculannya lebih sedikit dalam keseluruhan cerita. Ia dihadirkan jika hanya

ada keterkaitannya dengan tokoh utama (Nurgiantoro, 1995: 176-177).

Pembedaan antara tokoh utama dengan tokoh tambahan tidak dapat

dilakukan secara pasti. Pembedaan atau penggolongan tokoh utama dan tokoh

tambahan lebih bersifat gradasi, kadar keutamaan tokoh-tokoh itu bertingkat.

Yaitu: tokoh utama yang utama, utama tambahan, tokoh tambahan utama, dan

tambahan yang memang tambahan (Nurgiantoro, 1995: 177-178).

Page 34: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

21

1.6.3 Modernisasi

Kata modernisasi secara etimologi berasal dari kata modern. Kata modern

dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1976) adalah baru, terbaru, cara baru

atau mutakhir, sikap dan cara berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan

zaman, dapat juga diartikan maju dengan baik. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (1990), modernisasi ialah suatu proses pergeseran sikap dan mentalitas,

sebagai warga masyarakat untuk bisa hidup sesuai tuntutan masa kini.

Kata modernisasi merupakan kata benda dari bahasa latin “modernus”

(modo: baru saja) atau model baru, dalam bahasa Perancis disebut Moderne.

Adapun definisi modernisasi secara terminologi menurut Daniel Lerner yaitu,

istilah baru untuk satu proses panjang, proses perubahan sosial, dimana

masyarakat yang kurang berkembang memperoleh ciri-ciri yang biasa bagi

masyarakat yang lebih berkembang. Kemoderenan selalu identik dengan

kehidupan keserba-adaan, sedangkan modernisasi itu sendiri merupakan salah satu

ciri umum peradaban maju, yang dalam sosiologi berkonotasi perubahan sosial

masyarakat yang kurang maju atau primitif untuk mencapai tahap yang telah

dialami oleh masyarakat maju atau berperadaban

(http://chilophe.blogspot.com/2008/05/definisi-modernisasi.html).

Modernisasi, sesungguhnya telah terjadi sejak lama. Masyarakat di berbagai

negara, terutama negara Barat yang dianggap mempelopori modernisasi, telah

melakukan modernisasi dalam banyak bidang. Entah karena mereka memiliki otak

yang jenius atau memiliki sikap kritis, atau juga memiliki kepekaan yang tinggi

dalam melihat keterpurukan. Banyak sekali hal-hal baru yang mereka temukan,

Page 35: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

22

yang akan menjadi kebutuhan hidup, baik ilmu pengetahuan maupun teknologi

yang akan membantu meringankan tugas masyarakat

(http://chilophe.blogspot.com/2008/05/definisi-modernisasi.html).

Dunia modern di barat, telah dimulai sejak zaman rennaisans yang

merupakan awal dari perkembangan sains dan teknologi, perluasan ekspansi

perdagangan, perkembangan wawasan modern tentang ‘humanisme’; sebagai

tantangan terhadap kepercayaan keagamaan Abad pertengahan dan sebagai satu

bentuk pendewaan rasionalitas dalam pemecahan masalah-masalah manusia

(http://chilophe.blogspot.com/2008/05/definisi-modernisasi.html).

Modernisasi dari dunia barat itu, kemudian merambah ke negara-negara

lain, bahkan ke dalam lembaga-lembaga termasuk lembaga agama. Semua agama

pada dasarnya memiliki aturan-aturan yang mereka ambil dari kitab suci mereka.

Padahal aturan-aturan dalam kitab suci adalah aturan yang berlaku pada masa

kitab itu ditulis. Tentunya ada beberapa yang tidak sesuai bila diberlakukan pada

zaman ini. Namun, orang-orang yang menurut penulis memiliki pengetahuan yang

sempit, akan mendewakan aturan-aturan kuno itu. Mereka akan tetap menganggap

aturan tersebut sebagai suatu dogma yang wajib mereka taati, sekaligus menjadi

tameng bagi mereka (laki-laki) untuk menghalalkan perbuatan-perbuatan

penindasan psikis dan fisik pada perempuan. Terkadang ayat-ayat kitab suci

mereka jadikan kambing hitam untuk membenarkan perbuatan mereka

(http://chilophe.blogspot.com/2008/05/definisi-modernisasi.html).

Mereka yang ingin memaksakan aturan kuno itu tetap dipakai, hanyalah

untuk melindungi diri mereka dari hal-hal yang akan merugikan mereka. Namun,

Page 36: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

23

bagi orang-orang yang telah memiliki pengetahuan luas, akan dapat menerima

suatu perubahan aturan yang disesuaikan pada kondisi zaman. Mereka akan

berusaha melakukan modernisasi terhadap aturan maupun budaya pada masa

kuno, supaya tidak terjadi ketidakadilan dalam masyarakat

(http://chilophe.blogspot.com/2008/05/definisi-modernisasi.html).

Dalam Islam pun sebenarnya, modernisasi sudah mulai terjadi. Di sini,

modernisasi diartikan sebagai proses menghadirkan hasil budidaya baru. Dalam

proses pembaruan tersebut, terjadi apa yang disebut dengan reflexivity (kesadaran

seseorang untuk bertindak berdasarkan penilaian kritis atas keadaan pada saat itu,

terlepas dari patokan yang telah terbakukan dalam ikatan sosial lama). Hal ini

telah memungkinkan seseorang menghadapi gelombang perubahan dengan daya

tahan yang tinggi, bahkan mendambakan perubahan itu

(http://chilophe.blogspot.com/2008/05/definisi-modernisasi.html).

1.6.4 Modernisasi Perempuan

Modernisasi turut berperan dalam memberikan pandangan mengenai

kesetaraan gender. Peradaban Barat cenderung berpandangan bahwa perempuan

memiliki hak yang setara dengan pria hampir dalam segala bidang.

Pandangan tradisional menyangkut gambaran perempuan semakin langka di

Barat. Adanya jaminan hukum dari negara semakin memperkuat kesejajaran hak

antara perempuan dan pria. Namun, nilai-nilai Barat yang merambah masuk ke

Timur mempengaruhi pandangan mengenai kesetaraan gender. Ada yang

Page 37: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

24

menerima begitu saja definisi kesetaraan, namun ada pula yang menolaknya

mentah-mentah atas nama kodrat (S’adawi dan Izzat, 2000:6-7).

Modernisasi perempuan yang terjadi di Barat, dapat dikatakan sebagai

awal kebebasan terhadap diri perempuan. Perempuan yang sebelumnya terkekang

oleh segala aturan yang mengatasnamakan kebenaran, menjadi lebih leluasa untuk

mulai meyetarakan kedudukannya dengan laki-laki kembali. Mengapa dikatakan

menyetarakan kedudukan dengan laki-laki kembali, karena pada zaman Mesir

kuno, kedudukan perempuan justru berada di atas laki-laki. Kedudukan

perempuan lebih tinggi dari laki-laki. Terlihat pada kedudukan para dewi yang

lebih diutamakan daripada dewa. Pada saat itu dewi yang dianggap kedudukannya

paling tinggi adalah dewi Nut dan anak perempuannya yang bernama dewi Isis,

dilambangkan dengan matahari. Seperti kita ketahui, matahari merupakan pusat

dalam tatanan tata surya. Matahari merupakan sumber cahaya bagi segala benda

di jagad raya ini. Itu berarti perempuan dianggap sebagai mahkluk yang sangat

utama dan penting dalam kehidupan (S’adawi dan Izzat, 2000:6-7).

Dewi Nut bagi masyarakat Mesir dianggap sebagai dewa langit, sedangkan

suaminya Gaeb sebagai dewa bumi. Oleh karena itu istilah ruh dikategorikan

dalam jenis perempuan, dan langit serta seluruh benda langit dikategorikan

dengan jenis perempuan juga. Dewi Isis yang memakai lingkaran matahari di

kepalanya, dianggap sebagai lambing ilmu pengetahuan dan kearifan (S’adawi

dan Izzat, 2000:6-7).

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjadikan perempuan modern.

Hal yang paling utama adalah mengubah cara berpikir yang kaku dan tertutup,

Page 38: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

25

yang selama ini diterapkan, menjadi cara berpikir yang modern dan terbuka. Ini

dilakukan supaya perempuan dapat mandiri, tidak tergantung pada laki-laki.

Dengan demikian, orang akan melihat bahwa ternyata perempuan dapat

melakukan hal yang selama ini hanya dilakukan lelaki. Jadi, tidak ada lagi

anggapan dalam masyarakat tentang predikat kedua terhadap perempuan.

1.7 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.

Metode kualitatif merupakan metode yang menggunakan cara-cara penafsiran,

yang disajikan dalam bentuk deskripsi (Kutha Ratna, 2004: 46-47).

Sebagai bagian perkembangan ilmu sosial, kualitas penafsiran dalam

metode kualitatif, dibatasi oleh hakikat fakta-fakta sosial. Metode ini memberikan

perhatian terhadap data alamiah, data dalam hubungannya dengan konteks

keberadaannya. Metode kualitatif melibatkan sejumlah besar gejala sosial yang

relevan. Dalam karya sastra, akan dilibatkan pengarang, lingkungan sosial di

mana pengarang berada, termasuk unsur-unsur kebudayaan pada umumnya.

Sumber data pada metode ini adalah karya, naskah, data penelitian, sebagai data

formal adalah kata-kata, kalimat, dan wacana (Kutha Ratna, 2004: 46-47).

Penelitian terhadap novel Maria dan Mariam ini, menggunakan

pendekatan KSF. Penulis membaca keseluruhan novel yang akan dianalisis.

Kemudian untuk mendukungnya, penulis melakukan studi pustaka, dengan

mencari dan mengumpulkan data baik dari situs internet maupun dari buku-buku

teori.

Page 39: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

26

Penulis menggunakan pendekatan KSF, karena penulis melihat sebagian

tokoh perempuan dalam novel Maria dan Mariam mengalami ketertindasan

psikis, yang membuat pikiran mereka kaku dan tertutup. Dalam novel tersebut,

perempuan yang sesungguhnya memiliki pikiran-pikiran maju dan modern, masih

menganggap dirinya lemah karena telah dididik dalam dunia patriarkal, di mana

laki-laki merupakan seorang pemimpin dan perempuan adalah mahkluk yang

dipimpin. Sehingga mereka lebih banyak diam dan pasrah akan ketergantungan

hidup mereka pada laki-laki.

Tokoh-tokoh perempuan dalam novel Maria dan Mariam, merupakan

perempuan yang tertindas secara psikis. Mereka mendapatkan perlakuan tidak

adil dalam lingkungan pesantren. Dalam lingkungan tersebut, perempuan tidak

mendapat tempat yang sejajar dengan laki-laki, karena mereka dianggap sebagai

mahkluk nomor dua. Dalam pesantren tersebut, laki-laki dapat menikahi

perempuan lebih dari satu, sedangkan perempuan tidak. Hal tersebut terlihat

dalam kutipan percakapan antara Maria dan Mariam di bawah ini.

(4)Mendengar nama Gus Falah, yang tak lain adalah kekasihnya, Mariam tertunduk lesu sambil menghela napas panjang. Setelah beberapa saat, akhirnya ia mengungkapkan, “Kamu tahu siapa Kiai Shiddieq? Dia ayahnya Mas Falah…” “Hahhh? Bukannya Gus Falah itu anaknya Nyai Nafisah?” “Iya, Nyai Nafisah itu istri pertama Kiai Shiddieq. Nyai meminta cerai ketika Kiai akan menikahi santri perempuan, Ibu Nyai Padma.” “Ya ampun, jadi sebenarnya Kiai itu sudah kawin berapa kali Mbak?” “Istrinya tetap empat, kalau mau kawin lagi, salah satu istri harus diceraikan dulu.” (hlm. 14).

Page 40: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

27

Meskipun dalam lingkungan patriarkal, tokoh-tokoh perempuan dalam

novel ini memiliki kodrat melayani laki-laki, membahagiakan laki-laki dengan

menjadi istri yang baik dan manis, tunduk terhadap peraturan yang dibuat oleh

laki-laki, dikebiri haknya sebagai manusia, namun bukan berarti mereka ingin

balas menindas laki-laki. Mereka ingin kedudukan antara laki-laki dan perempuan

menjadi setara. Tidak ada kaum penindas dan kaum tertindas. Mereka ingin me-

modernisasi keseluruhan diri mereka, baik fisik maupun cara berpikir. Perempuan

juga ingin menunjukkan bahwa mereka dapat melakukan hal-hal yang selama ini

dibatasi oleh kodrat dari lingkungannya. Mereka ingin menunjukkan bahwa

mereka memiliki hak yang sama dengan laki-laki, karena pada hakikatnya,

mereka itu sama sebagai manusia.

1.8 Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian yang terdapat dalam skripsi Modernisasi Pikiran

dan Tindakan Perempuan Dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba,

Pendekatan Kritik Sastra Feminis, sebagai berikut: Pada bab I, yaitu pendahuluan,

berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori,

metode menelitian, dan sistematika penyajian. Pada bab II berisi deskripsi analisis

tokoh dan penokohan perempuan dalam novel Maria dan Mariam. Kemudian

pada bab III, berisi: deskripsi analisis modernisasi perempuan dalam novel Maria

dan Mariam. Dan terakhir, pada bab IV, berisi: kesimpulan dan saran.

Page 41: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

28

BAB II TOKOH DAN PENOKOHAN

DALAM NOVEL MARIA DAN MARIAM, KARYA FARAHDIBA

2.1 Pengantar

Tokoh dan penokohan merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah

karya naratif. Istilah tokoh dalam suatu karya sastra, menjelaskan pada pembaca,

siapa saja tokoh dalam sebuah karya sastra. Istilah lain yang lebih luas

pengertiannya daripada tokoh adalah penokohan. Penokohan mencakup, siapa

tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan serta

pelukisannya dalam cerita, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas

kepada pembaca (Nurgiantoro, 1995:164-170).

2.2 Sinopsis Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba

Sebuah Pondok Pesantren Al-Azis yang berdiri di pinggiran kota

Yogyakarta, menyimpan permasalahan pelik yang dialami oleh para santrinya.

Dalam pondok pesantren itu, tempat antara santri perempuan dan laki-laki

dipisahkan dengan tembok. Ketika mereka menginginkan untuk sekedar menyapa

satu sama lain, mereka harus mengintip dari lubang tembok. Pemisahan itu

dilakukan dengan alasan supaya antara santri laki-laki dan perempuan, tidak

saling menjalin hubungan berpacaran.

Pada tiap tahun, pesantren ini membuka kesempatan bagi orang-orang

untuk mendaftarkan diri menjadi santri. Ketika itu Siti Mariam (salah satu santri

senior), ditunjuk sebagai panitia pendaftaran. Mariam adalah santri yang dikenal

Page 42: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

29

Shaleh di pesantren itu, dan ia adalah anak angkat dari pasangan Kiai Faqih dan

Nyai Fatimah.

Pada hari pertama pendaftaran, Mariam kedatangan seorang pendaftar

perempuan. Ia adalah Maria. Namun, Mariam heran mengapa Maria tidak

mengenakan busana Muslim seperti calon santri lainnya, melainkan hanya

memakai kaos dan celana jeans. Mariam juga heran, mengapa nama calon santri

ini Maria Magdalena, tidak seperti nama orang Muslim. Akhirnya Maria

menjelaskan bahwa nama tidaklah mencerminkan agama yang dianut pemiliknya,

dan ia pun diterima sebagai santri di pesantren itu.

Suatu ketika, Mariam dirundung masalah. Ia akan dinikahkan dengan salah

satu kiai besar, Kiai Shiddieq. Kiai Shiddieq adalah ayah dari kekasih Mariam,

Gus Falah, dan Kiai ini telah memiliki empat orang istri. Dalam hati Mariam

menolak hal ini, tetapi ia tidak berani mengungkapkannya. Maria yang telah

menjadi sahabat Mariam selalu menyemangati Mariam supaya mengungkapkan

penolakan itu, tetapi Mariam belum berani melakukannya.

Gus Falah sebagai kekasih Mariam tidak tahu mengenai keinginan

ayahnya untuk menikahi Mariam. Falah yang bilikya terpisah dengan Mariam,

seringkali mengirim surat atau puisi, itulah cara mereka berpacaran. Suatu hari

terjadi kehebohan, tentang surat dan puisi itu. Surat dan puisi itu disita oleh para

pengurus pesantren. Karena nama panggilan Mariam dan Maria sama-sama Mar,

akhirnya dituduhlah Maria sebagai pembuat masalah karena dianggap dialah yang

berpacaran dengan Falah. Oleh karena itu, Maria dikeluarkan dari pesantren.

Page 43: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

30

Setelah keluar dari pesantren, ia melakukan tugas mencari data tentang

kesenian di Solo. Di Solo, ia akhirnya menemukan seorang guru spiritual yang

membuat hidupnya menjadi lebih baik. Setelah itu, ia kembali ke Jakarta, dan

sedang menyusun rencana untuk mengadakan pameran kesenian bersama rekan-

rekannya.

Mariam yang telah terpengaruh oelh pemikiran modern Maria, akhirnya

memutuskan untuk melarikan diri dari pesantren, sebelum acara lamaran dimulai.

Ia pergi ke Jakarta, dan mendapat pekerjaan sebagai baby sitter. Di sana ia mulai

mengubah penampilannya, ia tidak mengenakan jilbab lagi. Tidak lama kemudian,

ia bekerja di sebuah café ternama di Jakarta. Selama di Jakarta, ia seringkali

menyempatkan diri terbang ke Jogja untuk bertemu dengan Falah, di hotel

langganan mereka. Setelah itu mereka tidak berhubungan lagi, karena Falah

memilih untuk melepaskan Mariam dan menyendiri di tempat terpencil. Mariam

akhirnya berpacaran dengan Andrew, seorang pria berkewarganegaraan Amerika.

Mariam kini telah menjadi perempuan modern. Ia menjadi perempuan

mandiri dan memiliki pikiran terbuka, setelah keluar dari aturan-aturan yang

dianggapnya penuh kemunafikan.

2.3 Analisis dan Deskripsi Tokoh dan Penokohan dalam Novel Maria dan Mariam

Tokoh dan penokohan ini perlu dianalisis untuk mengetahui siapa saja

tokoh dalam novel Maria dan Mariam, serta mengetahui bagaimana

penokohannya. Berikut ini analisis tokoh dan penokohan tersebut.

Page 44: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

31

2.3.1 Tokoh Utama dan Penokohannya

2.3.1.1 Maria (Maria Magdalena)

Ia adalah seorang perempuan Muslim yang tidak mau dinilai ke-

Islamannya hanya melalui penampilan fisik, maka ia tidak mengenakan jilbab

yang biasa dikenakan oleh perempuan Muslim untuk menutupi aurat. Ia justru

mengenakan pakaian yang ia sesuaikan dengan karakternya, yaitu pakaian yang

apa adanya, cenderung modern meskipun tidak mengikuti trend mode, dan lebih

terkesan sporty.

(5)Saat itu di depan sekretariat, tempat pendaftaran pesantren kilat…terlihat seorang gadis manis namun dengan dandanan layaknya seorang aktivis yang baru habis berdemonstrasi di depan Markas Kodam. Bercelana jins lusuh, menggantungkan ransel di bahu kanannya dan berkaos hitam dengan tulisan : “Kaum Demokrat Mencibir Ketika Perempuan Bersikap Kritis” (hlm. 10). (6)…Mariam lebih kaget lagi, kali ini ia sengaja memandang gadis di depannya dari atas kepala yang sama sekali tak ditutupi hingga ke kaki-kakinya yang terlihat seperti menggunakan “sepatu hansip” (hlm. 10-11).

Ia perempuan yang pintar, aktif dalam banyak kegiatan, juga cerdas. Ia

memiliki pikiran yang terbuka, fleksibel, mudah bergaul, selalu berpikir dahulu

sebelum bertindak. Ia termasuk perempuan yang berani mengutarakan pikirannya,

meskipun banyak yang menentang. Ia juga berani mengambil sikap tegas, ketika

ketidakadilan diberlakukan dalam lingkungannya. Dalam cerita, ia adalah sosok

perempuan dewasa, yang sering menjadi tempat mencurahkan hati atau tempat

berbagi masalah, dan tempat mencari solusi dari setiap masalah yang dihadapkan

padanya.

Page 45: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

32

(7)“Tapi, mana yang lebih penting mbak, menutupi badan atau menutupi hati dari hal-hal yang jahat?” cerocosnya seperti senapan mesin (hlm. 12). (8)…Pikirannya melayang, mengingat kembali peristiwa yang mendekatkan dirinya dengan Mariam dan Gus Falah. Peristiwa yang mencatatkan dirinya sebagai peserta pertama dalam sejarah Pondok Pesantren Al-Aziz, yang terusir dari program pesantren kilat. Peristiwa yang sempat membuatnya merasa muak, karena tak bisa menerima perlakuan yang dianggapnya sebagai sebentuk arogansi dan kemunafikan dari sebuah lembaga yang dianggapnya mewakili nilai-nilai moral yang ideal (hlm. 15-16).

Dalam urusan percintaan, awalnya sebelum berguru pada seorang guru

spiritual, ia termasuk perempuan yang memiliki pemikiran lemah terhadap

hubungannya dengan laki-laki. Ia lemah ketika harus mengalami perpisahan

dengan kekasihnya. Namun, setelah ia berguru pada guru spiritualnya, ia

disadarkan dengan sebuah pelajaran baru bagaimana sebenarnya memaknai cinta,

bahwa cinta tidak hanya dapat terealisasikan secara fisik, melainkan lebih tinggi

dari itu. Ia menjadi perempuan yang lebih tegar.

Dalam novel Maria dan Mariam, ia ditempatkan sebagai tokoh utama.

Karena ia selalu ada dalam setiap bab penceritaan. Ia selalu mendominasi dalam

setiap penceritaan. Tokoh Maria juga salah satu tokoh utama yang mempengaruhi

jalan cerita (plot/alur).

Maria adalah anak dari keluarga yang keadaan ekonominya menengah ke

atas. Kedua orangtuanya berbeda agama, sehingga ia dididik dalam budaya dan

agama yang pluralis dan terbuka. Hal tersebut membentuknya menjadi perempuan

yang modern (dapat menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman),

Page 46: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

33

serta memiliki banyak pengetahuan yang membuatnya memiliki pikiran terbuka

terhadap hal-hal baru.

Menurut penulis, tokoh Maria merupakan identifikasi dari pengarang

novel. Hal itu, penulis lihat pada sifat/watak serta keaktifan Maria yang hampir

sama dengan sang pengarang. Di sinilah terlihat cara penyampaian pesan dari

pengarang kepada pembaca. Pengarang menyampaikannya melalui mediator,

yaitu tokoh yang ia ciptakan, yang identik dengan dirinya. Sehingga pesan serta

dasar pemikiran penulisan novel tersebut dapat terbaca oleh daya tafsir pembaca.

2.2.3.2 Mariam

Mariam atau lengkapnya Siti Mariam, awalnya adalah seorang perempuan

Muslim yang taat pada peraturan yang diberlakukan dalam lingkungannya. Ia

digambarkan sebagai perempuan cantik, saleh, dan hafal semua ayat Al-Quran. Ia

jauh bertolak belakang dari Maria. Sebagai Muslimah, ia mengikuti aturan yang

mewajibkannya mengenakan jilbab (pakaian tertutup dari kepala sampai kaki,

yang tidak boleh memperlihatkan lekuk tubuh, dan yang boleh terlihat hanyalah

wajah dan telapak tangan).

Ia termasuk perempuan yang taat beragama, taat terhadap peraturan yang

sebenarnya bersifat diskriminatif terhadap dirinya yang seorang perempuan.

Terdidik dalam peraturan itu, ia tumbuh menjadi perempuan yang lemah, tidak

berani mengutarakan pikiran meskipun ia sebenarnya memiliki pikiran-pikiran

yang progresif, termasuk perempuan aktif dalam kegiatan-kegiatan pesantren, ia

pintar tetapi tidak memiliki ketegasan dalam mengambil sikap karena terbentur

oleh ketakutan atas sanksi yang akan ia peroleh. Ia juga perempuan yang

Page 47: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

34

emosional, dalam artian mudah terhanyut oleh suasana yang tercipta dari suatu

permasalahan (sedih, marah, khawatir, takut). Dalam mengambil keputusan dan

bertindak, ia tidak memiliki pondasi pikir yang kuat, sehingga ia cepat dalam

mengambil keputusan.

Mariam terkategorikan dalam perempuan yang lemah dalam banyak hal,

terutama percintaan. Ia diceritakan tidak memiliki keberanian untuk mengakui

hubungannya dengan kekasihnya, karena takut akan sanksi. Namun, tiba-tiba ia

memberontak dengan melarikan diri dari pesantren karena akan dinikahkan

dengan ayah kekasihnya. Akhirnya ia keluar dari pesantren dan meninggalkan

kehidupan lamanya. Ia juga menjadi perempuan berani ketika memutuskan untuk

berpisah dari kekasih lamanya, dan mendapatkan pasangan baru. Dari sinilah ia

menjadi perempuan modern dan mandiri.

Dalam novel Maria dan Mariam, Siti Mariam (Mariam) ditempatkan

sebagai tokoh utama. Meskipun ia tidak selalu ada dalam penceritaan setiap bab,

tetapi perannya amat mempengaruhi alur cerita, apalagi namanya dipakai dalam

judul novel.

Ia diceritakan sebagai anak keluarga petani miskin, yang tidak mampu

membesarkannya. Kemudian ia dititipkan oleh kedua orangtuanya kepada istri

almarhum pengasuh Pondok Pesantren Al-Azis. Pendidikan yang ia terima di

pesantren dapat dikatakan tertutup, kolot, dan kaku. Hal itu menyebabkannya

memiliki pengetahuan yang sedikit, terpaku pada hal yang sama, membuatnya

menjadi tertutup pada ilmu dan budaya di luar yang dipelajarinya, dan

membuatnya kaku terhadap perubahan zaman.

Page 48: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

35

Menurut penulis, pengarang (Farahdiba) ingin melakukan suatu

perbandingan antara dua orang perempuan beserta sikap dan karakternya dalam

kehidupan. Di sini, pengarang ingin memperlihatkan tentang modernisasi yang

dilakukan oleh dua karakter perempuan yang berbeda.

2.3.2 Tokoh Tambahan Serta Penokohannya

2.3.2.1 Nyai Fatimah

Nyai Fatimah adalah ibu angkat Mariam di pondok pesantren. Ia adalah

istri dari almarhum Kiai Haji Faqih. Ia termasuk perempuan yang sebenarnya

memiliki pikiran-pikiran yang maju, namun karena keterikatannya dengan budaya

dalam pesantren, ia tidak berani menyampaikan pikiran-pikiran tersebut. Ia lebih

bersikap pasrah menerima semua aturan yang diberlakukan untuknya. Nyai

Fatimah merupakan tokoh tambahan, karena tidak mempengaruhi perkembangan

plot.

2.3.2.2 Mama

Tokoh mama adalah ibu kandung Maria. Diceritakan sebagai perempuan

yang memiliki pikiran terbuka. Ia menikah dengan papa Maria yang berbeda

keyakinan, dan tidak mengikuti keyakinan suaminya, tetapi ia tetap menghargai

keyakinan suaminya. Ia diceritakan telah meninggal ketika Maria masih kecil. Ia

termasuk tokoh tambahan, karena meskipun hanya dimunculkan ketika berkaitan

dengan Maria, tetapi ia ikut mempengaruhi cara berpikir Maria.

2.3.2.3 Papa

Tokoh Papa adalah ayah kandung Maria. Ia merupakan laki-laki Muslim

yang bijaksana dan memiliki pemikiran modern. Ketika istrinya meninggal dunia,

Page 49: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

36

ia harus mendidik anak perempuan semata wayangnya sendirian. Tokoh ini

digambarkan sebagai tokoh tambahan, karena meskipun kehadirannya hanya

sedikit, namun tetap mempengaruhi cara berpikir Maria.

2.3.2.4 Pak Darmo Budi (Guru Darmo)

Pak Darmo adalah seorang laki-laki yang digambarkan tinggi besar. Ia

adalah guru spiritual Maria di Solo. Ia merupakan tokoh tambahan. Kehadirannya

mempengaruhi perkembangan plot.

2.3.2.5 Martha

Martha adalah teman sekaligus rekan kerja Maria. Ia termasuk tokoh

perempuan modern, karena diceritakan sebagai perempuan yang memiliki karier.

Ia tinggal di Jakarta. Termasuk tokoh tambahan karena berperan sebagai orang

yang secara tidak langsung membawa Maria ke Guru Darmo.

2.3.2.6 Khadijah

Khadijah, dalam Al-Qur’an adalah istri Nabi Muhammad. Namun

dimasukkan dalam novel ini sebagai sosok ibu bijaksana yang mendatangi mimpi

Maria. Ia termasuk tokoh utama tambahan karena kehadirannya mempengaruhi

perkembangan plot.

2.3.2.7 Alin

Alin adalah rekan kerja Maria. Ia menggantikan Ira sebagai panitia acara

yang diadakan Maria dan Martha. Ia digambarkan sebagai orang yang cekatan,

loyal, dan berinisiatif tinggi. Termasuk tokoh tambahan karena tidak

mempengaruhi perkembangan plot.

Page 50: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

37

2.2 Rangkuman

Analisis tokoh dan penokohan di atas merupakan satu langkah untuk

dapat mengetahui siapa saja tokoh yang ada dalam novel Maria dan Mariam.

Melalui langkah-langkah serta cara menganalisis tokoh dan penokohan, penulis

dapat mengetahui perwatakan para tokoh, sehingga mempermudah penulis untuk

melakukan analisis tentang modernisasi perempuan dalam novel tersebut. Analisis

tokoh dan penokohan ini mempermudah penulis dalam melakukan analisis

berikutnya yaitu analisis modernisasi perempuan dalam novel Maria dan Mariam.

Tokoh dan penokohan dalam novel Maria dan Mariam, merupakan tokoh

yang diciptakan oleh Farahdiba sebagai cerminan dari kehidupan nyata. Para

tokoh perempuan seperti Maria, Mariam, Martha serta Alin adalah empat tokoh

yang digambarkan sebagai perempuan modern. perempuan yang dapat mendobrak

zaman, terutama Maria (tokoh utama). Mereka adalah contoh perempuan yang

memiliki pikiran modern, yang mampu menjadi perempuan mandiri.

Page 51: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

38

BAB III MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN

DALAM NOVEL MARIA DAN MARIAM, KARYA FARAHDIBA 3.1 Pengantar

Dalam novel Maria dan Mariam, modernisasi belum terjadi pada seluruh

tokoh perempuan. Terlihat pada tata cara dalam pesantren, yang memisahkan

ruangan laki-laki dengan perempuan, juga membedakan apa yang boleh dan tidak

boleh dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Dalam pesantren ini, tidak ada

perempuan yang diperbolehkan mengutarakan pendapatnya, bahkan bersikap

kritis terhadap suatu permasalahan. Kesadaran seseorang (perempuan) untuk

bertindak berdasarkan penilaian kritis atas keadaan pada saat itu sebenarnya telah

terlihat pada beberapa tokoh perempuan, namun bagi tokoh perempuan lain yang

masih berada di bawah naungan Pesantren Al-Azis, sikap kritis belum terlihat.

Perempuan dalam kehidupan pesantren dalam novel Maria dan Mariam,

terlihat sebagai perempuan yang dibatasi ruang geraknya. Karena perempuan

dianggap sebagai mahkluk pelengkap, dan diciptakan setelah laki-laki, maka

perempuan juga dianggap sebagai kaum yang pantas dipimpin oleh laki-laki.

Perempuan (istri) harus taat kepada suami mereka. Apapun yang dilakukan oleh

para istri atau perempuan harus ada kontrol dari laki-laki. Sedangkan laki-laki

(suami), dapat melakukan apapun, tanpa kontrol dari istri mereka. Hal tersebut

diperkuat dengan pernyataan S’adawi dan Izzat (2000:21) berikut.

Disebutkan dalam surat al-Ahram, “Sedangkan untuk istri, pada dasarnya ada larangan untuk bepergian, kecuali adanya izin dari suami atau siapapun yang mewakilinya.” Para ahli fikih mengemukakan bahwa suami

Page 52: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

39

berhak untuk melarang istrinya, sebagai kompensasi karena suami telah memberi nafkah. Hal ini bersandar pada firman-Nya dalam QS. An-Nisa 4: 34, yang berbunyi: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian bagi mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dank arena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.”

Berdasarkan hal-hal di atas, diperlukan adanya modernisasi perempuan.

Modernisasi perempuan dapat dikatakan merupakan suatu proses pergeseran sikap

dan mentalitas sebagai perempuan untuk bisa hidup sesuai tuntutan masa kini.

Proses tersebut dilakukan untuk menyetarakan kedudukan antara perempuan

dengan laki-laki, supaya tidak ada lagi kaum penindas maupun yang tertindas.

Berkaitan dengan novel Maria dan Mariam, yang bertemakan perempuan

Islam modern, modernisasi sangatlah diperlukan. Terutama dalam novel ini

digambarkan, bahwa perempuan sebagai mahkluk yang ditindas oleh laki-laki,

salah satunya dengan alasan mengikuti sunnah nabi. Hal seperti inilah yang

membuat budaya atau aturan-aturan dalam Islam terkesan kaku dan dapat

dikatakan tidak adil. Karena aturan-aturan (yang terdapat dalam AL-Quran)

tersebut disalah artikan dalam masyarakat untuk mendiskreditkan perempuan.

Dunia perempuan dalam novel Maria dan Mariam dibuat terbatas hanya

pada lingkungan pesantren (rumah). Hal itu dilakukan dengan tujuan, supaya

perempuan terfokus pada kodratnya sebagai pengurus rumah tangga. Kodrat

perempuan diperoleh dari adanya perbedaan keadaan biologis dengan laki-laki.

Keadaan biologis perempuan yang berbeda dengan laki-laki membuatnya

dianggap sebagai mahkluk lemah, karena keadaan tersebut menentukan perbedaan

Page 53: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

40

kemampuan dari perempuan dan laki-laki. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh

Purwati (http:// www.ceritaremaja.com) berikut.

Perempuan diakui keberadaannya sebagai makhluk hidup, tetapi lingkup kehidupannya dipercayai telah dibatasi oleh kewajiban biologis. Kewajiban biologis itu bergantung pada konstruksi tubuhnya yang menentukan secara alamiah apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan oleh perempuan. Misalnya saja, keberadaan rahim dalam tubuh perempuan sudah menjadikan fungsi mengandung dan melahirkan anak sebagai kewajiban mutlak perempuan yang tidak bisa diganggu-gugat. Oleh karena itulah, perempuan yang mempertanyakan akan pentingnya kewajiban tersebut sebagaimana layaknya manusia yang mampu berpikir, mereka dianggap melawan kehendak alam. Berangkat dari hal-hal seperti itu, masyarakat telah menghidupkan sebuah tataran aturan yang meletakkan perempuan pada nomor dua setelah laki-laki.

Dalam novel Maria dan Mariam ini, proses perubahan yang dimaksudkan

adalah proses perubahan menuju pada pemikiran yang modern. Suatu perubahan

cara berpikir yang menganggap peraturan kuno dalam suatu agama sebagai

peraturan yang dituhankan, menuju ke suatu peraturan yang fleksibel dengan

perubahan zaman. Mengapa peraturan kuno tersebut sebaiknya diubah? Karena

segala peraturan itu telah membuat terjadinya ketimpangan dalam hubungan

antara laki-laki dengan perempuan. Peraturan-peraturan yang lebih banyak

mengelaskan laki-laki pada kelas atas atau kaum penindas, dan perempuan pada

kelas bawah atau kaum tertindas.

Sebenarnya dalam novel tersebut, telah terjadi modernisasi pada diri tokoh

Maria. Maria adalah tokoh perempuan yang dapat disebut sebagai pelopor

terjadinya modernisasi pada beberapa tokoh perempuan lain, terutama tokoh

Mariam. Ia membawa pengaruh besar dalam hidup Mariam, sehingga Mariam

Page 54: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

41

memiliki keberanian bersikap dalam ketertindasannya. Pengaruh kemodernan

Maria terhadap Mariam ketika Mariam dilamar oleh Kiai Shiddieq, ayah dari

kekasihnya, dapat terlihat dalam kutipan berikut.

(9)Peristiwa itu terjadi beberapa bulan setelah penyelenggaraan pesantren kilat terakhir yang sempat menghebohkan. “apa yang harus saya lakukan De’, saya bingung. Saya tentu tak mau melihat Ibu Nyai sedih, tapi saya menolak lamaran ini…,” ungkap Mariam pada sahabatnya, Maria. “Membuat sedih Ibu kan Cuma sebentar, nanti juga akan baik lagi. Tapi menyakiti dirimu sendiri, membohongi diri kamu sendiri, itu akan kamu tanggung seumur hidup,” timpal Maria (hlm. 9). Setelah lama berpikir, Mariam akhirnya memberanikan diri untuk

bertindak menolak lamaran itu dengan melarikan diri dari pesantren. Ia akhirnya

menerima pengaruh yang dibawa oleh Maria. Hal itu dapat dilihat dalam kutipan

berikut.

(10)“Kamu ingat waktu aku kabur dari Pondok?” “Maria, begitu aku tiba di Jakarta, aku sempat ditampung Ira. Kemudian aku bertemu dengan salah seorang sepupuku yang bekerja sebagai baby-sitter di sebuah pasangan keluarga Amerika. Awalnya aku Cuma membantunya membersih-bersihkan rumah. Tapi, belakangan sepupuku pindah kerja dan aku yang menjadi baby-sitter.” (hlm. 268).

Maria adalah perempuan yang berani mengkritik budaya patriarkal, yang

telah turun-temurun dilestarikan dalam pesantren. Ia memandang bahwa para

perempuan dalam novel tersebut berupa perempuan yang dididik dalam

lingkungan patriarkal, sehingga perempuan cenderung memiliki sifat yang

berlawanan dengan laki-laki. Hal tersebut terdapat dalam kutipan berikut.

Page 55: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

42

(11)“Ibu tidak pernah bertanya dulu padaku, apakah aku suka atau tidak menerima lamaran Kiai Shiddieq,” ujar Mariam lirih. “Bilang saja sama Ibu, kalau kamu keberatan…’Aku ndak cinta sama Kiai bangkotan itu’. Selesai perkara.” “Astagfirullah De’, jangan begitu. Bagaimana kalau didengar orang-orang…beliau itu Kiai besar, tidak baik menghujat seperti itu.” “Bukan menghujat. Ini kenyataan kok, ‘ngakunya Kiai besar, tapi istrinya di mana-mana. Sekarang malah mau nambah satu lagi, mau ngikutin sunnah Rasul? Udah lewat Mbak!” “Maksudnya?” Tanya Mariam penasaran. “Bukan zamannya lagi, Mbak. Lagian kalau mau ngikutin sunnah Rasul kan dengan tujuan untuk melindungi. Kok milihnya yang cantik-cantik saja ya Mbak…Kiai besar sih Kiai besar, tapi yang ini besar syahwatnya.” (hlm. 9-10).

Kemunculan sifat perempuan dari pendidikan dalam lingkungan patriarkal

itu membuatnya menjadi kaum lemah yang mudah ditindas oleh kaum laki-laki.

Oleh karena itu, diperlukan modernisasi terhadap kaum perempuan, yang akan

membawa perempuan pada posisi yang sejajar dengan laki-laki.

Laki-laki dalam novel Maria dan Mariam, sebagian besar digambarkan

sebagai laki-laki yang masih menindas perempuan dari segi psikis. Laki-laki yang

lebih banyak digambarkan sebagai pemimpin dalam pesantren (Kiai), mereka

meletakkan perempuan pada posisi lemah. Mereka menganggap perempuan

adalah mahkluk nomor dua, yang tidak diperbolehkan melakukan hal-hal seperti

yang laki-laki boleh lakukan. Hal tersebut, penulis lihat sebagai ketidaktepatan

dalam penafsiran sunnah-sunnah nabi dalam kitab suci mereka. Seperti apa yang

diungkapkan oleh Hasan dalam situs internet

(http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/25803), banyak sekali

ayat ataupun sunnah yang disalah-artikan, sehingga membuat perempuan

memiliki posisi lemah.

Page 56: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

43

Menurutnya, masyarakat Muslim telah telanjur berkembang sebagai

masyarakat lelaki (patriarkal). Artinya Qu’ran, Sunnah, Hadis, dan Fiqih, dengan

seenaknya ditafsirkan oleh kaum laki-laki untuk menentukan nasib perempuan

Muslim. Itulah sebabnya segala kungkungan fisik dan rohani yang menimpa

perempuan Muslim diterima dengan pasrah

(http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/25803).

Ada UU Hadud (menolak kesaksian perempuan dalam perkara Hadd,

termasuk perkosaan) pada1979, ada juga UU Qisas dan Diyat (uang darah) pada

1984. Juga bukan rahasia bahwa tingkat buta huruf perempuan Muslim termasuk

paling tinggi di dunia

(http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/25803).

Menurut Riffat Hassan, masalah perempuan bagi Muslim menjadi penting

justru karena umat Islam menerima modernisasi, tetapi menolak modernitas

(westernisasi). Berabad-abad masyarakat Muslim dibuat percaya bahwa harus ada

batas pemisah antara wilayah keluarga yang khusus untuk perempuan, dan

wilayah umum untuk lelaki. Karena jika tampak

melanggar batas itu, emansipasi perempuan dikira bagian dari

westernisasi, lalu ditolak

(http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/25803).

Ia berpendapat, tidak jarang hambatan terhadap emansipasi perempuan,

dibela dengan menafsirkan ayat-ayat Al-Quran secara keliru. Yang paling sering

ditafsirkan adalah surah yang mengatakan bahwa lelaki

ialah pemimpin (kowamun) perempuan (4:34); bahwa warisan lelaki dua

Page 57: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

44

kali sebanyak warisan perempuan (4:11); bahwa kesaksian lelaki sama

dengan kesaksian dua perempuan (2:282). Pendeknya, masyarakat Islam,

sebagaimana juga Yahudi dan Kristen, dibuat percaya tiga hal pokok

mengenai kedudukan perempuan: (1) ciptaan Allah yang utama adalah

lelaki, sedang perempuan berasal dari tulang rusuk lelaki; (2)

perempuan adalah alat utama kejatuhan manusia dalam dosa di Taman

Firdaus; (3) perempuan diciptakan tidak hanya dari lelaki, tapi untuk

lelaki, sehingga hidup seorang perempuan hanya bersifat instrumental,

bukan fundamental

(http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/25803).

Dalam Maria dan Mariam, laki-laki menganggap dirinya sebagai

pemimpin perempuan. Apa yang menjadi keinginan laki-laki, perempuan harus

memenuhinya, tidak peduli apakah itu merugikan perempuan atau tidak. Laki-laki

telah mengeksploitasi kehidupan perempuan. Laki-laki diperbolehkan menikahi

perempuan lebih dari satu, sedangkan perempuan tidak, dan ada peraturan yang

melarang dalam pesantren yang melarang para santrinya untuk berpacaran. Hal

tersebut terlihat pada kutipan di bawah ini.

(12)“Bukan menghujat. Ini kenyataan kok, ‘ngakunya Kiai besar, tapi istrinya di mana-mana. Sekarang malah mau nambah satu lagi, mau ngikutin sunnah Rasul? Udah lewat Mbak!” “Maksudnya?” Tanya Mariam penasaran. “Bukan zamannya lagi, Mbak. Lagian kalau mau ngikutin sunnah Rasul kan dengan tujuan untuk melindungi. Kok milihnya yang cantik-cantik saja ya Mbak…Kiai besar sih Kiai besar, tapi yang ini besar syahwatnya.” (hlm. 9-10).

Page 58: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

45

(13)“Di pesantren, para santri tidak diperbolehkan berpacaran, karena akan mengganggu proses pembelajaran santri.” “Lho kok bias begitu. Ini kan hak semua orang, untuk saling mencintai. Kok dilarang?” protes Maria (hlm. 17).

Namun hal itu hanya terjadi di dalam pesantren. Ketika perempuan telah

keluar dari pesantren, mereka bebas dari segala macam penindasan dari laki-laki.

Mereka bisa menjadi perempuan mandiri dalam segala bidang. Mereka bisa

menjadi perempuan modern tanpa beban rasa takut lagi. Hal tersebut dialami oleh

Mariam, seperti terlihat pada kutipan berikut.

(13)“Setahun lebih aku bekerja di Café itu. Saat itulah, aku benar-benar mandiri. Bebas menentukan langkahku sendiri. Tidak munafik,” kata-kata terakhir yang diucapkannya dengan keras. Mariam sempat terlibat hubungan asmara dengan salah seorang pelanggan Café, anak seorang pejabat tinggi. Dari sana pula ia kemudian bertemu dengan Andrew, kekasihnya saat ini (hlm. 269).

Dalam kehidupan nyata, sebagian besar perempuan memang masih

memiliki rasa takut untuk berani mengungkapkan pemikiran mereka. Keadaan

sekitar yang “beraroma” patriarkal, memaksa mereka memendam pemikiran-

pemikiran progresif. Mereka terpaksa bersikap pasrah, menerima semua keadaan

atas nama patriarkal. Akhirnya mereka menjadi manusia yang menggantungkan

hidup mereka pada laki-laki.

Namun, tidak sedikit perempuan yang mencoba untuk bangkit dari

keterpurukan mereka. Sudah banyak perempuan di zaman modern ini yang berani

melakukan modernisasi, melawan budaya patriarkal, sehingga mereka menjadi

perempuan modern dalam segala bidang kehidupan. Telah banyak perempuan

Page 59: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

46

yang maju dan mandiri, salah satunya dalam bidang ekonomi, bahkan banyak juga

yang menyuarakan jeritan perempuan-perempuan lain yang masih tertindas.

Perempuan yang memiliki pemikiran modern telah mulai bermunculan,

seperti dalam novel Maria dan Mariam ini, salah satunya adalah Maria. Maria

mewakili pikiran Farahdiba (si pengarang novel), ingin memperjuangkan hak

kaum perempuan yang masih tergolong dalam kaum tertindas. Maria diceritakan

sebagai seorang aktivis perempuan yang pernah menjadi pengurus dalam

organisasi pemuda Islam, serta menjadi pembela kaum buruh. Kutipan percakapan

antara Maria dan Gus Falah berikut ini, memperlihatkan seorang Maria, sebagai

perempuan aktif dan modern.

(14)“Kamu pernah jadi salah satu pengurus sebuah organisasi pemuda Islam yang cukup besar kan?” pancing Falah sambil tersenyum. “Aku tahu kamu pernah bekerja di sebuah organisasi buruh ternama…” (hlm. 56).

Perempuan dalam Maria dan Mariam, sebagian besar tergolong sebagai

perempuan yang masih sulit untuk menentukan hidup mereka, meskipun sebagian

besar telah memiliki pikiran modern. Perempuan-perempuan itu lebih memilih

untuk menyerahkan hidup mereka pada laki-laki. Laki-laki dianggap sebagai

imam atau pemimpin bagi perempuan, dan perempuan tidak dapat menjadi

pemimpin bagi yang lain, seperti terlihat dalam kutipan berikut ini.

(15)Ia memang seorang Nyai dengan pikiran yang cukup terbuka. Baginya seorang anak tidak harus lahir dari rahimnya sendiri, yang penting terlahir dari hatinya sendiri, dari cintanya…Nyai Fatimah selalu bersikap nrimo

Page 60: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

47

dan tidak pernah protes, meski Mariam tahu sebetulnya, ibu Nyainya punya ide-ide progresif (hlm. 7).

Hal itu sangat berlawanan dengan Maria yang ingin mencoba untuk

membawa perempuan pada kedudukan yang setara dengan laki-laki. Ia adalah

perempuan dengan pemikiran modern yang ingin memberikan suatu pesan kepada

pembaca-pembaca perempuan, tentang bagaimana perempuan seharusnya

bersikap supaya tidak lagi menjadi objek bagi laki-laki. Kutipan di bawah ini

menunjukkan cara berpikir Maria yang modern.

(16)Maria gelisah memikirkan aturan-aturan tidak adil yang berlaku di pondok pesantren, di zaman modern seperti sekarang ini. Kenapa tidak ada aturan yang lebih terbuka, yang lebih maju? Intervensi terlalu besar terhadap hak-hak setiap orang (hlm. 20). (17)“Bagiku keislaman tidak harus ditonjolkan dengan pakaian atau symbol-simbol yang lain, Mbak. Yang penting, ia membawa kebaikan buat semua. Ia juga harus bias menerima kemajuan, termasuk dalam bidang fashion, ilmu pengetahuan, film, musik dan sebagainya. Tidak kaku, dan… agak gaul gitu lho, Mbak,” ujar Maria (hlm. 34).

Kemodernan yang terjadi pada para tokoh dalam novel ini, masih penulis

sebut sebagai proses karena para tokoh baru berada pada tahap proses perubahan.

Proses ini terjadi karena adanya suatu “pemberontakan” diri para tokoh terhadap

suatu kehidupan yang dianggap kaku dan tertutup. Kehidupan dalam satu

lingkungan pesantren yang masih menjunjung budaya patriarkal, yang selalu

meletakkan perempuan pada posisi yang lemah.

Modernisasi perempuan merupakan pembaharuan pemikiran oleh

perempuan yang kemudian diikuti oleh pembaharuan sikap serta tindakan.

Page 61: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

48

Pembaharuan pemikiran, membuat perempuan berani mengambil sikap dan

melakukan tindakan-tindakan demi kemajuan hidup mereka. Tindakan-tindakan

itu meliputi segala bidang kehidupan, baik itu pendidikan, ekonomi, bahkan

keluarga. Semua itu saling berkaitan, dan menjadikan perempuan menjadi

mandiri. Namun, bukan berarti mereka lalu mengubah patriarkal menjadi

matriarchal. Perempuan hanya menginginkan diri mereka setara dengan laki-laki,

supaya tidak tertindas lagi.

3.2 Analisis Modernisasi Pikiran dan Tindakan Perempuan dalam Novel

Maria dan Mariam

Modernisasi perempuan dapat dikatakan sebagai proses perubahan yang

dilakukan oleh perempuan atas penindasan dan perlakuan-perlakuan tidak adil

dari laki-laki dan lingkungannya. Dalam modernisasi perempuan ini, ada

pengaruh-pengaruh yang dialami oleh perempuan. Ada pengaruh yang didapatkan

dari lingkungan, hingga perempuan dapat menjadi modern. Ada juga pengaruh

yang diberikan oleh perempuan pada lingkungannya.

Dalam novel Maria dan Mariam, tokoh Maria merupakan perempuan

yang menjadi modern oleh karena pengaruh yang didapatkan dari lingkungan

keluarganya, sejak ia kecil. Maria berada pada lingkungan pendidikan keluarga

yang modern dan terbuka.

(18)…Pikirannya melayang, mengingat kembali peristiwa yang mendekatkan dirinya dengan Mariam dan Gus Falah. Peristiwa yang mencatatkan dirinya sebagai peserta pertama dalam sejarah Pondok Pesantren Al-Aziz, yang terusir dari program pesantren kilat. Peristiwa

Page 62: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

49

yang sempat membuatnya merasa muak, karena tak bisa menerima perlakuan yang dianggapnya sebagai sebentuk arogansi dan kemunafikan dari sebuah lembaga yang dianggapnya mewakili nilai-nilai moral yang ideal (hlm. 15-16).

Kutipan di atas memperlihatkan bagaimana kemodernan cara berpikir

Maria. Kemodernan Maria tidak lepas dari pengaruh sistem pendidikan yang

diberikan oleh orangtuanya. Ia memiliki orangtua yang berbeda keyakinan, tetapi

tidak saling memaksakan. Orangtuanya termasuk orangtua yang berpikiran

modern.

(19)“Ma, Mama lagi ngapain?” Tanya Maria kecil pada mamanya. “Meditasi, Nak.” “Apa itu meditasi?” “Sama seperti berdoa.” “Kok Maria nggak denger suara Mama berdoa?” “Berdoa tidak harus mengeluarkan suara. Dalam hati pun bisa berdoa dan bersyukur atas karunia-Nya. Dia kan Maha Pendengar dan Maha Tahu, Mariaku…” “Dia siapa Ma?” “Tuhan, Maria. Dia akan selalu ada bersamamu.” (hlm. 80-81).

(20)Saat ia duduk di kelas 3 sekolah dasar, Pak Usman guru agamanya bertanya kepadanya, “Maria Magdalena, kamu teh orang mana?” “Papaku Sunda.” “Agamanya?” “Islam.” “Kalau ibumu?” Maria terdiam. Sulit baginya untuk menjawab…(hlm. 82).

Ibu Maria, dalam cerita tidak dijelaskan beragama apa, namun dari kutipan

di atas dapat terlihat bahwa orangtuanya berbeda agama. Ibunya meninggal ketika

ia masih kecil, dan ia hanya dididik oleh ayahnya. Ayahnya adalah seorang yang

Page 63: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

50

bijak, yang memandang hal tidak hanya dari satu sisi saja. Ia adalah orang yang

memiliki pikiran terbuka.

(21)“Pap, apa betul Mama di neraka?” “Siapa bilang Maria?” “Aku yang bilang. Pak Usman bilang, kalau tidak melakukan Shalat, mengaji, puasa…kita tidak akan masuk surga. Aku nggak pernah lihat Mama shalat, mengaji, dan puasa.” “Sayang, duduk sini…kamu lupa ya, Mama sering duduk bersila dan memejamkan mata. Itulah cara Mama berhubungan dengan Tuhan. Ada banyak cara yang bisa digunakan, Maria.” (hlm. 86)

Dari didikan orangtuanya, Maria tumbuh menjadi perempuan yang

memiliki pikiran terbuka. Ia tidak memandang bahwa seseorang yang beragama

harus menunjukkan keimanannya hanya melalui penampilan luar.

Maria sebagai tokoh utama modern dalam novel ini, merupakan tokoh

yang layak dijadikan inspirasi untuk para perempuan. Banyak permasalah hidup

yang ia alami. Dari permasalahan yang ia alami di pesantren, permasalahan

cintanya, sampai pada permasalahan tentang hubungan antara manusia dengan

sang pencipta. Permasalahan yang sebenarnya saling berkaitan itu, membuatnya

kadang mengalami keraguan akan apa yang ada dalam kehidupan ini. Namun, ia

akhirnya menemukan seorang guru spiritual di kota Solo, yang memberikan

banyak ajaran tentang kehidupan padanya. Peristiwa tersebut yang membuatnya

mengalami modernisasi menjadi perempuan yang lebih modern, terutama dalam

hakikat kehidupan. Ia mendapatkan ketenangan jiwa, terutama dalam hal religi

dan kepemilikan akan seseorang terhadap orang lain. Ia menyadari bahwa cinta

bukan hasrat untuk memiliki, ia juga menyadari bahwa ketika kita memberikan

Page 64: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

51

cinta bukan berarti kita harus menerima balasan cinta. Hal tersebut terlihat dalam

beberapa kutipan berikut.

(22)Maria kini mengerti bahwa nenek moyang orang Indonesia bukanlah para penyembah patung. Mereka sengaja menciptakan simbol-simbol yang dapat mendekatkan diri dengan Tuhan. Simbol-simbol itu, apapun bentuknya selalu mengingatkan manusia untuk mewujudkan keilahian dalam dirinya (hlm. 110).

(23)Himbauan untuk bersyurkur menjadi sangat berkesan dalam diri Maria. Itu sebabnya, Suryanamaskar menjadi salah satu latihan favoritnya. Dengan selalu ingat untuk bersyukur, Maria merasa sangat tenang dan damai. Untuk sesaat ia tidak lagi diperbudak oleh nafsu dan keinginannya (hlm. 111). (24)“Tetaplah mencinta Maria. Lembabkan jiwamu dengan cinta. Hanya orang-orang pengecut yang takut mencinta. Mencintailah, tapi jangan mengharapkan apapun sebagai balasan. Jangan membiarkan harapan-harapanmu menodai kemurnian cintamu, merendahkan dirimu…” (hlm. 114).

Modernisasi yang merupakan suatu proses perubahan yang terjadi pada

tokoh-tokoh perempuan dalam novel Maria dan Mariam ini adalah hal yang

belum biasa dialami dalam lingkungan Pesantren Al-Azis. Namun, proses

perubahan yang dibawa oleh Maria, perlahan mulai mempengaruhi tokoh-tokoh

lain, terutama sahabatnya, Mariam. Mariam mulai berani menentukan sikap untuk

membebaskan dirinya dari tekanan-tekanan yang dialaminya dalam pesantren.

Pengaruh modernisasi yang diterima Mariam terlihat dalam kutipan di bawah ini.

(25)“Kamu ingat waktu aku kabur dari Pondok?” “Maria, begitu aku tiba di Jakarta, aku sempat ditampung Ira. Kemudian aku bertemu dengan salah seorang sepupuku yang bekerja sebagai baby-

Page 65: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

52

sitter di sebuah pasangan keluarga Amerika. Awalnya aku Cuma membantunya membersih-bersihkan rumah. Tapi, belakangan sepupuku pindah kerja dan aku yang menjadi baby-sitter.” (hlm. 268).

(26)Ia dikursuskan bahasa Inggris, bahkan diajak berlibur ke Bali, Bangkok, PhnomPenh, dan Hongkong…Kemudian dengan kemampuan bahasa Inggrisnya yang lumayan, ia diterima bekerja di sebuah Café terkenal, di kawasan Kemang (hlm. 269).

Pengaruh modernisasi yang dibawa oleh Maria, tidak hanya

mempengaruhi perempuan, tokoh laki-laki yang merupakan teman Maria, Gus

Falah, juga ikut terpengaruh oleh kemodernan berpikir Maria. Gus Falah

memutuskan untuk meninggalkan pesantren dan berusaha meningkatkan cintanya

pada Mariam, bahwa cinta tidak hanya sebatas hubungan fisik. Hal tersebut

terlihat dalam kutipan surat dari Falah untuk Maria.

(27)Semenjak kejadian yang menimpamu, dan pertemuan terakhir di Losmen Niti, aku terus merenungkan makna di balik semua kejadian itu…Akhirnya aku memutuskan untuk meninggalkan semuanya, tetapi aku akan membawa rasa cinta yang masih membara yang bisa aku bagi untuk sesuatu yang lebih tinggi di manapun aku nanti berada (maaf aku mengambil kata-katamu), (hlm. 60-61).

Selain pengaruh-pengaruh di atas, ada beberapa hal penting dalam

modernisasi ini, yaitu: modernisasi dalam berpikir dan modernisasi dalam

bertindak. Modernisasi dalam berpikir dapat berupa: memiliki kebebasan untuk

berpikir, serta memiliki keberanian dalam berpendapat, sedangkan modernisasi

dalam bertindak dapat berupa: memiliki kemandirian dalam menjalankan

kehidupan serta memiliki kebebasan dalam berpenampilan.

Page 66: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

53

3.2.1 Modernisasi dalam Berpikir

Modernisasi dalam berpikir merupakan hal yang paling utama dalam

proses menuju modern. Menurut penulis pikiran adalah pusat dari kehidupan

manusia. Oleh karena itu, modernisasi yang harus dilakukan paling utama adalah

pada pemikiran. Modernisasi dalam berpikir ini, dapat dibagi ke dalam dua poin

berikut ini.

3.2.1.1 Memiliki Kebebasan untuk Berpikir

Setiap manusia baik laki-laki maupun perempuan merupakan mahkluk

yang dapat berpikir. Dan seharusnya keduanya memiliki hak dan kebebasan yang

sama untuk berpikir. Akan tetapi, masih saja ada perempuan yang tidak diberi

kebebasan untuk itu. Demikian pula dalam novel Maria dan Mariam ini, masih

ada tokoh perempuan yang mengalaminya. Tokoh perempuan tersebut adalah

Nyai Fatimah, ibu angkat dari Siti Mariam dan Siti Mariam sendiri.

Nyai Fatimah, adalah seorang yang sebenarnya memiliki banyak

pemikiran progresif. Namun, dalam lingkungannya, yaitu pesantren, ia tidak

diberi kebebasan untuk berpikir, oleh laki-laki. Oleh sebab itu, Nyai Fatimah lebih

memilih untuk memendam pemikirannya dan memilih bersikap pasrah, seperti

terlihat dalam kutipan berikut ini.

(28)Ia memang seorang Nyai dengan pikiran yang cukup terbuka. Baginya seorang anak tidak harus lahir dari rahimnya sendiri, yang penting terlahir dari hatinya sendiri, dari cintanya…Nyai Fatimah selalu bersikap nrimo dan tidak pernah protes, meski Mariam tahu sebetulnya, ibu Nyainya punya ide-ide progresif (hlm. 7).

Page 67: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

54

Tokoh lain yang termasuk tokoh utama, yang sebenarnya memiliki pikiran

modern, namun tidak memiliki kebebasan untuk mengungkapkannya adalah

Mariam atau Siti Mariam. Mariam hanya dapat memendam pemikiran-

pemikirannya, karena pola pikirnya terlanjur terbentuk oleh didikkan orang tua

asuhnya yang menerapkan budaya patriarkhal. Hal tersebut terlihat dalam kutipan

perbincangan antara Maria dan Mariam di bawah ini.

(29)Bukan zamannya lagi, Mbak. Lagian kalau mau ‘ngikuti’ sunnah Rasul kan dengan tujuan untuk melindungi. Kok milihnya yang cantik-cantik saja ya, Mbak…Kiai besar sih Kiai besar, tapi yang besar ini syahwatnya”, ujar Maria… “Aduh De’, kamu ada-ada saja,” kali ini Mariam harus menahan geli sekuat tenaga. Ucapan Maria seperti mewakili salah satu lintasan pikirannya sendiri yang tak pernah berani ia ungkapkan. Entah mengapa ia menyukai kawannya yang kurang ajar ini…(hlm. 9-10).

3.2.1.2 Memiliki Keberanian Berpendapat

Berani mengutarakan pendapat merupakan hak setiap manusia. Namun,

hal ini dapat dimiliki, jika seseorang memiliki ketegasan, sehingga ia juga

memiliki keberanian untuk mengungkapkan pendapatnya. Tokoh perempuan

dalam novel ini yang memiliki keberanian berpendapat adalah Maria. Kutipan di

bawah ini, menunjukkan tentang keberanian Maria dalam berpendapat.

(30)“Siapa nama Adik? tanya Mariam. “Maria Magdalena.” “Oh, nama yang bagus. Kalau tidak salah itu kan nama…,” Ragu-ragu Mariam melanjutkan kata-katanya. “Nama seorang pelacur di zamannya Yesus!” Maria mempertegas. “Maaf Mbak, nama Mbak siapa? Giliran Maria bertanya. “Siti Mariam”

Page 68: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

55

“Wah nama kita saling berhubungan dong, nama perempuan di sekitar Jesus Christ,” ujar Maria terkesan. “Maksudnya Nabi Isa…?” Tanya Mariam. “Iya, Jesus, Yesus Kristus, Nabi Isa…sama kan?” “Di agama Islam, kami mengenal Nabi Isa ‘De,” terang Mariam. “Lho , aku juga Islam, Mbak. Bagiku, Nabi Isa, Yesus Kristus, adalah orang yang sama, seperti halnya Maria, Mariam, Yusuf atau Josep. Setiap nama toh bisa ditulis dengan cara yang berbeda-beda. Yang penting artinya sama.” (hlm. 12-13).

Maria juga berani mengutarakan pendapatnya tentang busana jilbab.

Berikut ini kutipannya.

(31)“Setahuku jilbab itu busana orang Arab atau Timur Tengah, yang memang cocok bagi mereka. Secara geografis, wilayah Arab memang dikelilingi gurun pasir, sangat panas dan anginnya besar pula. Oleh karena itu, semua perempuan mengenakan jilbab – termasuk yang non-Islam.” …”Mbak busana orang Indonesia itu kebaya atau kerudungan. Nggak cocok kita pakai gamis atau sebangsanya. Kiai ini hidup di Negara tropis, kalau dating musim panas…bau apek,” goda Maria, hati-hati (hlm. 34-35).

3.2.2 Modernisasi dalam Bertindak

Dalam modernisasi, tidaklah lengkap rasanya jika hanya melakukan

modernisasi pada pikiran. Modernisasi perempuan akan lebih lengkap jika,

perempuan juga mau bertindak. Modernisasi dalam tindakan ini, terbagi menjadi

beberapa poin berikut.

3.2.2.1 Mandiri dalam Menjalankan Kehidupan

Kemandirian merupakan hal penting yang harus dimiliki dan dilakukan

oleh perempuan yang ingin modern. Beberapa tokoh perempuan dalam novel

Maria dan Mariam, telah menjadi perempuan yang mandiri, terutama dalam

bidang ekonomi. Tokoh-tokoh perempuan tersebut adalah Maria (tokoh utama),

Page 69: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

56

Mariam (tokoh utama), Martha (tokoh tambahan), dan Alin (tokoh tambahan).

Kutipan-kutipan di bawah ini menunjukkan kemandirian tokoh-tokoh perempuan

tersebut, dalam bidang ekonomi.

(32)…”Kamu tahu Anne Schubert kan – temanku dari Jerman? Dia menawarkanku untuk terlibat dalam pembuatan buku tentang Teater dan Tari Tradisi di Indonesia. Nah, aku perlu data-data untuk buku itu dari berbagai daerah, khususnya Jawa dan Sumatra…Jadi kamu bisa membantuku untuk menentukan dan memilih siapa saja kiranya yang bisa dimasukkan dalam buku ini…Mereka akan membayar semua keperluanmu, mulai dari tempat tinggal, transportasi serta biaya-biaya lain, di luar honor yang juga akan kau terima.” Ujar Martha (hlm. 99).

Kutipan di atas merupakan ajakan dari Martha yang ditujukan untuk

Maria. Martha meminta tolong pada Maria untuk membantunya melakukan

penelitian kesenian. Hal ini, menunjukkan bahwa Martha adalah seorang

perempuan yang memiliki karier, begitu pula dengan Maria.

Kutipan di bawah ini memperlihatkan tentang karier yang sedang dijalani

oleh Maria, Martha, dan Alin. Mereka sedang membuat acara apresiasi seni yang

digagas oleh Maria dan Martha.

(33)…Ketika Maria masih aktif di organisasi buruh, Alin ikut membantu secara teknis beberapa kegiatan lokakarya, seminar dan konferensi pers yang melibatkan tokoh-tokoh buruh internasional. Alin sungguh dapat diandalkan dalam pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan tekanan deadline (hlm. 237).

(34)“Semua sudah beres Nya. Tinggal menunggu kamu untuk briefing terakhir. Kamu datang jam berapa?” suara Alin yang bersemangat terdengar melaporkan kesiapan di lapangan pada Maria.”

Page 70: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

57

“Acara inti baru mulai jam satu siang – sebelum itu, sponsor minta waktu untuk berpromosi. Jadi, aku datang sebelum jam 12. kamu sudah menghubungi Martha?” “Sudah. Dia lagi menjemput anak-anaknya untuk sama-sama datang ke sini,” jawab Alin dengan cepat (hlm. 238).

Kutipan di bawah ini menunjukkan kemandirian pada diri Mariam. Hal

tersebut dilakukannya atas dasar pemberontakkan diri terhadap kehidupan masa

lalunya, ketika masih berada di pesantren. Setelah memutuskan melarikan diri dari

pesantren, akhirnya ia menjadi perempuan yang mandiri.

(35)“Kamu ingat waktu aku kabur dari Pondok?” “Maria, begitu aku tiba di Jakarta, aku sempat ditampung Ira. Kemudian aku bertemu dengan salah seorang sepupuku yang bekerja sebagai baby-sitter di sebuah pasangan keluarga Amerika. Awalnya aku cuma membantunya membersih-bersihkan rumah. Tapi, belakangan sepupuku pindah kerja dan aku yang menjadi baby-sitter.” (hlm. 268).

(36)Ia dikursuskan bahasa Inggris, bahkan diajak berlibur ke Bali, Bangkok, PhnomPenh, dan Hongkong…Kemudian dengan kemampuan bahasa Inggrisnya yang lumayan, ia diterima bekerja di sebuah Café terkenal, di kawasan Kemang (hlm. 269).

(37)“Setahun lebih aku bekerja di Café itu. Saat itulah, aku benar-benar mandiri. Bebas menentukan langkahku sendiri. Tidak munafik,” kata-kata terakhir yang diucapkannya dengan keras. Mariam sempat terlibat hubungan asmara dengan salah seorang pelanggan Café, anak seorang pejabat tinggi. Dari sana pula ia kemudian bertemu dengan Andrew, kekasihnya saat ini (hlm. 269).

3.2.2.2 Memiliki Kebebasan dalam Berpenampilan

Untuk menjadi modern seutuhnya, perempuan juga seharusnya memiliki

kebebasan dalam berpenampilan. Dalam novel Maria dan Mariam ini, tokoh

perempuan yang memiliki kebebasan dalam berpenampilan adalah Maria dan

Page 71: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

58

Mariam. Bebas berpenampilan, tidak selalu harus mengikuti trend mode yang

sedang berlaku, namun lebih pada bagaimana perempuan itu dapat dengan bebas

mengekspresikan dirinya melalui penampilannya, dan tidak merasa tertekan atau

terpaksa.

Kutipan di bawah ini menunjukkan bagaimana Maria berpenampilan. Ia

dapat dengan bebas memakai pakaian apapun. Bahkan ia tidak mngenakan jilbab

sama sekali, padahal ia akan menjadi santri dalam pesantren. Hal ini merupakan

hak yang dimiliki Maria sebagai manusia, untuk tidak berada di bawah tekanan

pihak pesantren yang pada umumnya mewajibkan santri perempuan untuk

mengenakan jilbab.

(38)Saat itu di depan sekretariat, tempat pendaftaran pesantren kilat,terlihat seorang gadis manis namun dengan dandanan layaknya seorang aktivis yang baru habis berdemonstrasi di depan Markas Kodam. Bercelana jins lusuh, menggantungkan ransel di bahu kanannya dan berkaos hitam dengan tulisan : “Kaum Demokrat Mencibir Ketika Perempuan Bersikap Kritis” (hlm. 10). (39)…Mariam lebih kaget lagi, kali ini ia sengaja memandang gadis di depannya dari atas kepala yang sama sekali tak ditutupi hingga ke kaki-kakinya yang terlihat seperti menggunakan “sepatu hansip” (hlm. 10-11). (40)…“Tapi, mana yang lebih penting mbak, menutupi badan atau menutupi hati dari hal-hal yang jahat?” cerocosnya seperti senapan mesin (hlm. 12).

Selain Maria, tokoh perempuan yang juga modern dalam berpenampilan

adalah Mariam. Walaupun awalnya Mariam adalah seorang santri yang shaleh,

sopan, bahkan mengenakan jilbab, namun karena merasa tertekan, akhirnya ia

Page 72: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

59

berani mengekspresikan dirinya dalam berpenampilan. Ia mengubah penampilan

fisiknya. Kini ia mengganti jilbabnya dengan pakaian modern.

(41)Maria mencari-cari asal suara yang memanggilnya. Ia tak melihat ada sosok yang dikenalnya. Hanya ada seorang perempuan cantik dan eksotik. Maria seperti mengenalnya, tapi lupa di mana. Maria ragu. Dipandangnya lagi sosok perempuan itu. Ia memakai celana jeans, yang dipadukan dengan kaos Mango warna pink yang mempertontonkan perut rampingnya. Orang yang sadar fashion, pikir Maria (hlm. 264).

Perubahan yang telah dilakukan oleh Mariam merupakan suatu langkah

positif, karena ia mampu menanggalkan ketakutannya terhadap aturan kehidupan

masa lalunya. Ia mampu mengubah ketakutannya menjadi sebuah keberanian

mengambil langkah hidupnya untuk menjadi perempuan modern.

Modernisasi perempuan dalam novel Maria dan Mariam ini, adalah satu

langkah maju yang dilakukan oleh perempuan, dan hasilnya pun untuk

perempuan. Modernisasi yang dilakukan oleh perempuan ini, akan membuat dunia

lebih terbuka lebar bagi perempuan, sehingga perempuan akan menjadi manusia

modern yang tidak lagi tertindas dan dianggap lemah.

3.2.3 Rangkuman

Modernisasi perempuan dalam novel Maria dan Mariam, telah terwujud

dalam berbagai bentuk modernisasi. Dari modernisasi dalam berpikir, yang terdiri

atas dua bagian yaitu, memiliki kebebasan untuk berpikir dan memiliki keberanian

berpendapat; hingga modernisasi dalam tindakan. Modernisasi dalam tindakan

Page 73: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

60

tersebut terdiri atas mandiri dalam menjalankan kehidupan, serta memiliki

kebebasan dalam berpenampilan.

Modernisasi yang telah dilakukan oleh para tokoh perempuan dalam novel

tersebut, merupakan suatu bentuk kemajuan yang positif, terutama positif bagi

kehidupan perempuan sendiri. Modernisasi tersebut semakin menghilangkan

pemikiran masyarakat tentang predikat kedua dari perempuan.

Page 74: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

61

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari keseluruhan analisis tokoh perempuan modern dan modernisasi

terhadap novel Maria dan Mariam ini dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa

novel dengan judul Maria dan Mariam, merupakan karya dari seorang perempuan

yang bercerita tentang perempuan. Latar belakang masalah dalam analisis ini,

berupa adanya ketertindasan perempuan secara psikis karena kesewenang-

wenangan para laki-laki dalam menafsirkan ayat-ayat Kitab Suci. Penindasan

tersebut terjadi dalam sebuah pesantren, yang berupa aturan-aturan yang ditujukan

untuk menghambat kemajuan perempuan. Secara keseluruhan, perempuan

dilarang melakukan hal yang dapat dilakukan oleh laki-laki, karena hal tersebut

dianggap melawan kodrat mereka sebagai perempuan.

Tokoh perempuan dalam novel Maria dan Mariam, sebagian besar telah

memiliki pikiran yang modern. Mereka telah memiliki pikiran-pikiran progresif

yang seharusnya dapat membuat mereka melakukan suatu modernisasi. Namun,

sebagian besar dari mereka, belum memiliki keberanian untuk melakukan suatu

perubahan. Mereka lebih banyak mengambil sikap pasrah dan menerima apapun

keputusan dari laki-laki.

Hingga saat ini, dalam lingkungan tertentu, laki-laki memang masih

dianggap sebagai mahkluk yang lebih tinggi, yang harus dipatuhi dan dihormati.

Hal ini merupakan salah satu penyebab lambatnya modernisasi dalam diri

perempuan dan juga dalam lingkungan yang ditinggali oleh perempuan itu sendiri.

Page 75: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

62

Hanya segelintir perempuan yang berani melakukan suatu perubahan untuk

kemajuannya.

Analisis modernisasi perempuan terhadap novel Maria dan Mariam ini,

memiliki tujuan menganalisis dan mendeskripsikan tokoh dan penokohan, serta

menganalisis dan mendeskripsikan modernisasi perempuan. Dari tujuan penelitian

tersebut, diperoleh hasil penelitian; yang pertama adalah tokoh dan penokohan.

Tokoh dan penokohan tersebut berupa tokoh utama serta penokohannya dan tokoh

tambahan serta penokohannya. Analisis tokoh dan penokohan ini diperlukan

untuk mengetahui siapa saja tokoh yang ada dalam novel Maria dan Mariam,

serta mengetahui bagaimana penokohannya. Dalam analisis tokoh dan penokohan

ini, diperoleh tokoh utama; Maria dan Mariam. Kedua tokoh utama ini merupakan

tokoh perempuan yang telah melakukan modernisasi.

Hasil analisis yang kedua adalah modernisasi perempuan. Dalam

modernisasi perempuan ini ada beberapa poin penting yang harus dilakukan

perempuan. Hal tersebut berupa modernisasi dalam berpikir dan modernisasi

dalam bertindak. Memiliki kebebasan berpikir serta memiliki keberanian

berpendapat, merupakan modernisasi dalam berpikir. Mandiri dalam menjalankan

kehidupan serta memiliki kebebasan dalam berpenampilan, merupakan

modernisasi dalam bertindak.

Modernisasi tersebut telah terjadi pada dua tokoh utama, Mariam dan

Mariam. Mariam yang awalnya adalah seorang santri yang sangat patuh pada

aturan pesantren, telah berani melakukan perubahan untuk menjadi modern dalam

berpikir dan berpenampilan. Dan Maria yang merupakan inspirasi dari Mariam,

Page 76: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

63

meskipun terkejut dengan perubahan Mariam, namun tetap berusaha bersikap

bijak, tetap terlihat sebagai perempuan yang berpikir modern.

Hidup mandiri dan tidak menggantungkan hidup pada laki-laki,

merupakan kemodernan tindakan yang seharusnya dilakukan perempuan. Dengan

mandiri, perempuan telah melakukan modernisasi. Perempuan dapat melakukan

apapun tanpa takut akan larangan dari laki-laki.

Hidup perempuan bukan hidup orang lain. Apa yang harus dan tidak harus

dilakukan oleh perempuan, hanya dirinya yang dapat menentukan, bukan orang

lain. Dan hidup perempuan itu sama dengan hidup laki-laki, tidak lebih rendah

dan tidak lebih tinggi.

Sampai saat ini, laki-laki masih dianggap sebagai mahkluk yang lebih

tinggi oleh sebagian masyarakat. Meskipun demikian, bukan berarti para

perempuan tidak dapat memodernisasi dirinya. Dengan modernisasi inilah,

anggapan tentang kedudukan laki-laki yang lebih tinggi lambat-laun akan

memudar, sehingga kedudukan antara laki-laki dan perempuan menjadi setara.

Tidak ada lagi kaum tertindas dan kaum penindas, sehingga semua dapat saling

menghargai sebagai sesama manusia.

4.2 Saran

Penelitian ini fokus pada modernisasi pada perempuan dalam novel Maria

dan Mariam, karya Farahdiba. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

kritik sastra feminis. Dalam penelitian dengan pendekatan kritik sastra feminis ini,

masih ada keterbatasan. Oleh karena itu, penulis sarankan pada peneliti lain untuk

Page 77: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

64

menganalisis novel Maria dan Mariam menggunakan pendekatan-pendekatan

lain, seperti: sosiologi sastra untuk menganalisis segi sosial yang ada dalam novel

Maria dan Mariam; atau psikologi sastra, untuk menganalisis keadaan psikis para

tokoh dalam novel Maria dan Mariam.

Page 78: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

65

DAFTAR PUSTAKA

Djajanegara, Soenarjati. 2000. Kritik Sastra Feminis : Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia pustaka Utama.

Farahdiba. Maria & Mariam. 2006. Jakarta: One Earth Media.

Hardjana, Andre. 1982. Kritik Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Lemaire, André. 2003-2004. L’Arbre Généalogique Des Trois Monothéismes.

Prancis: Le Nouvel Observateur.

Nurgiantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gama University Press.

Poerwadarminta, W.J.S. (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa). 1976. Kamus umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rahayu, Zhita Sedtya. 2006. Relasi Gender Dalam Novel Supernova Edisi

Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Ratna, Prof. Dr. Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian

Sastra dari Strukturalisme hingga Postrukturalisme Perspektif Wacana Naratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

S’adawi, Al Nawal dan Izzat, Ra’uf Hibah. 2000. Perempuan, Agama, dan

Moralitas—Antara Nalar Feminis & Islam Revivalis. Trj. Ibnu Rusydi. Jakarta: Erlangga.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sumber dari Internet

Anwar, Nazrul. 2007. Kritik Sastra Dalam Perspektif Feminis. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0004/11/dikbud/krit09.htm download Januari 2008.

Hasan, Riffat. http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/25803 download September 2008.

Page 79: MODERNISASI PIKIRAN DAN TINDAKAN PEREMPUAN … · 2018-05-07 · Modernisasi Perempuan dalam Novel Maria dan Mariam, Karya Farahdiba, Pendekatan Kritik Sastra Feminis. ... Pakistan

66

Nenden, A. Lilis. 2007. Menyambut Hari Perempuan Internasional. Kritik Sastra Era Gegar Gender . http://www.pikiranrakyat.com download Januari 2008

---------. 2007. Dunia Perempuan Dalam Cerpen Tetet Cahyati. http://www.pikiranrakyat.com download Juni 2008.

Purwati. 2003. Apa itu Gender. http:// www.ceritaremaja.com download Januari 2008.Wijaya, Putu. Sastra Sebagai Refleksi Kemanusiaan. http://www. bhs-sastra.web.id download Februari 2006.

Wilkipedia. Modernisme. http://id.wilkipedia.org/wilki/modernisme download

April 2008. http://www.sinarharapan.co.id/berita/0611/27/lua03.html download Juli 2008.

http://chi-lophe.blogspot.com/2008/05/definisi-modernisasi.html download Juli 2008.

http://islamfeminis.wordpress.com/2007/05/22/apakah-hawa-penyebab-

terusirnya-nabi-adam-dari-surga-study-komparatif-antara-al-quran-dengan-perjanjian-lama download Maret 2009.