modernisasi baru

7/23/2019 MODERNISASI BARU

1/32

KAJIAN (BARU) ATASKAJIAN (BARU) ATASMODERNISASIMODERNISASI


2/32

KAJIAN BARU TEORI MODERNISASIKAJIAN BARU TEORI MODERNISASI

Tidak berbeda dengan hasil kajian modernisasiTidak berbeda dengan hasil kajian modernisasiklasik, hasil kajian modernisasi baru memilikiklasik, hasil kajian modernisasi baru memilikipokok perhatian pada persoalan pembangunanpokok perhatian pada persoalan pembangunanNegara Dunia Ketiga. Kajian modernisasi baru iniNegara Dunia Ketiga. Kajian modernisasi baru ini

juga menggunakan analisa pada tingkat nasional,juga menggunakan analisa pada tingkat nasional,

dan tetap berusaha menjelaskan pembangunandan tetap berusaha menjelaskan pembangunanDunia Ketiga dengan bertitik tolak pada faktorDunia Ketiga dengan bertitik tolak pada faktorinternal, seperti nilai-nilai tradisional daninternal, seperti nilai-nilai tradisional danberbagai pranata sosial.berbagai pranata sosial.

Bahkan hasil kajian modernisasi baru masihBahkan hasil kajian modernisasi baru masihmenggunakan berbagai istilah yang tidakmenggunakan berbagai istilah yang tidakberbeda dengan yang ditemukan pada hasilberbeda dengan yang ditemukan pada hasilpenelitian teori modernisasi klasik seperti;penelitian teori modernisasi klasik seperti;tradisional dan modern.tradisional dan modern.


3/32

Yang lebih penting hasil kajian teori modernisasi barumasih berpegang pada asumsi pokoknya, yaitu bahwa

negara Dunia Ketiga umumnya akan tetapmemperoleh keuntungan melalui proses modernisasidan hubungan yang lebih mesra dan intensif denganbarat.

Namun demikian terdapat perbedaan yang cukupberarti antara hasil kajian teori modernisasi klasik danhasil kajian baru teori modernisasi yakni:

Pertama, hasil kajian teori modernisasi baru inisengaja menghindar untuk memperlakukan nilai-nilaitradisional dan modern sebagai dua perangkat sistem

nilai yang secara total bertolak belakang. Dalam kajianmodernisasi baru dua perangkat sistem nilai tersebutdapat saling damai berdampingan, bahkan dapatsaling mempengaruhi dan bercampur satu samalain.Disamping itu hasil kajian teori modernisasi baruini tidak lagi melihat bahwa nilai tradisionalmerupakan faktor penghambat pembangunan, bahkan

sebaliknya.

Lanjutan


4/32

Kedua, Secara metodologis berbeda, kajian baruKedua, Secara metodologis berbeda, kajian baru

tidak lagi bersandar pada analisa yang abstraktidak lagi bersandar pada analisa yang abstrakdan tipologi, tetapi lebih cenderung memberikandan tipologi, tetapi lebih cenderung memberikanperhatian pada kasus2 nyata. Karya baru iniperhatian pada kasus2 nyata. Karya baru inisecara jernih menanyakan berbagai kemungkinansecara jernih menanyakan berbagai kemungkinandan sebab mengapa seperangkat pranata sosialdan sebab mengapa seperangkat pranata sosialyang sama memainkan peran yang berbeda diyang sama memainkan peran yang berbeda dinegara yang berbeda.negara yang berbeda.

Ketiga, Kajian baru tidak lagi memiliki anggapanKetiga, Kajian baru tidak lagi memiliki anggapantentang satu arah pembangunan yangtentang satu arah pembangunan yangmenjadikan barat sebagai satu2nya model.menjadikan barat sebagai satu2nya model.Sebagai gantinya karya baru ini menerimaSebagai gantinya karya baru ini menerimakenyataan bahwa negara Dunia Ketiga dapatkenyataan bahwa negara Dunia Ketiga dapatmemiliki kesempatan untuk menempuh arah danmemiliki kesempatan untuk menempuh arah danmenentukan model pembangunannya sendiri.menentukan model pembangunannya sendiri.

lanjutan


5/32

TABEL Perbandingan antara Teori Modernisasi Klasik dan TeoriTABEL Perbandingan antara Teori Modernisasi Klasik dan Teori

Modernisasi BaruModernisasi Baru

Teori Modernisasi

KlasikTeori Modernisasi

Baru

Persamaan

Keprihatinan

Tingkat analisis

Variabel pokok

Konsep pokok

Implikasi Kebijakan

Perbedaan

Tradisi

Metode Kajian

Arah Pembangunan

Faktor Ekstern dan Konflik

Negara Dunia Ketiga

Nasional

Faktor Internal; Nilai2

Budaya pranata sosial

Tradisional dan modern

Modernisasi mem-

Berikan dampak positif

Sebagai penghalangPembangunan

Abstrak & konstr tipologi

Grs lurus USA sbg model

Tidak memperhatikan

Sama

Sama

Sama

sama

Sama

Faktor positifPembangunan

Studi kasus & analisa sej.

Berarah & bermodel byk

Lebih memperhatikan


6/32

AGENDA PENELITIANAGENDA PENELITIAN

WONG: Pengaruh familiismeWONG: Pengaruh familiisme

terhadap sikap dan perkembanganterhadap sikap dan perkembangan

wiraswasta di Hongkongwiraswasta di Hongkong

DOVE dkk. : Budaya lokal danDOVE dkk. : Budaya lokal dan

pembangunan di Indonesia,pembangunan di Indonesia,

DAVIS: Peranan agama rakyat dalamDAVIS: Peranan agama rakyat dalam

modernisasi Jepang, danmodernisasi Jepang, dan

HUNTINGTON: Peranan lingkunganHUNTINGTON: Peranan lingkungan

internasional terhadapinternasional terhadap

pembangunan demokrasi di negarapembangunan demokrasi di negara


7/32

Wong Siu-Lun (Nilai-nilaiWong Siu-Lun (Nilai-nilai

kekeluargaan)kekeluargaan)

Manajemen paternalistikManajemen paternalistik

Pengendalian dan pengawasanPengendalian dan pengawasan

manajemen yang ketatmanajemen yang ketat

Nepotisme MenciptakanNepotisme Menciptakan

tenaga kerja yang berkualitastenaga kerja yang berkualitas

Model pemilikan keluargaModel pemilikan keluarga

pengambilan keputusanpengambilan keputusan

terkonsentrasi; otonom; jangkaterkonsentrasi; otonom; jangka

pendek/menengahpendek/menengah

O G S (WONG SIU LUN ( h li bili fTh A li bilit f


8/32

WONG SIU-LUN (WONG SIU-LUN (The Applicability ofThe Applicability of

Asian Family Value to OtherAsian Family Value to Other

Sociocultural SettingSociocultural Setting)) Mengeritik hasil kajian modernisasi klasik atas interpretasi merekaMengeritik hasil kajian modernisasi klasik atas interpretasi mereka

tentang peranata famili tradisional Cina yang dilihatnya sebagaitentang peranata famili tradisional Cina yang dilihatnya sebagai

kekuatan dahsyat tradisional yang menimbulkan; nepotisme,kekuatan dahsyat tradisional yang menimbulkan; nepotisme,

merendahkan disiplin kerja, menghalagi proses seleksi tenaga kerjamerendahkan disiplin kerja, menghalagi proses seleksi tenaga kerja

di pasar bebas, mwngurangi insentif individual untuk investasi,di pasar bebas, mwngurangi insentif individual untuk investasi,

menghalangi tumbuhnya proses berpikir rasional dan merintangimenghalangi tumbuhnya proses berpikir rasional dan merintangi

tumbuhnya norma-norma bisnis universal.tumbuhnya norma-norma bisnis universal. Sebaliknya Wong menunjukkan bahwa pranata keluarga memilikiSebaliknya Wong menunjukkan bahwa pranata keluarga memiliki

efek positif terhadap pembangunan ekonomi. Seperti:efek positif terhadap pembangunan ekonomi. Seperti:

PERTAMA: Praktek manajemen paternalistik di Hongkong, yangPERTAMA: Praktek manajemen paternalistik di Hongkong, yang

memiliki tata pengendalian dan pengawasan yang ketat, selain itumemiliki tata pengendalian dan pengawasan yang ketat, selain itu

manajemen sering bertindak sebagai pelindung dan penjaga moralmanajemen sering bertindak sebagai pelindung dan penjaga moraldari para bawahannya.dari para bawahannya.

NEPOTISME: Tenaga kerja keluarga lebih murah, diharapkanNEPOTISME: Tenaga kerja keluarga lebih murah, diharapkan

bekerja lebih kerasbekerja lebih keras


9/32

KETIGA: Mode pemilikan keluarga membantuKETIGA: Mode pemilikan keluarga membantu

keberhasilan usaha etnis Cina di Hongkong,keberhasilan usaha etnis Cina di Hongkong,kepercayaan antara anggota keluarga jauh lebihkepercayaan antara anggota keluarga jauh lebih

tinggi dibanding dengan rekanan yang tidaktinggi dibanding dengan rekanan yang tidak

kenal secara baik. Konsensus akan lebih mudahkenal secara baik. Konsensus akan lebih mudah

dicapai, yang semua hal itu menyebabkandicapai, yang semua hal itu menyebabkan

perusahaan akan lebih mudah melakukanperusahaan akan lebih mudah melakukanadaptasi, lebih mudah mengambil keputusanadaptasi, lebih mudah mengambil keputusan

cepat, lebih mudah menutup rahasia.cepat, lebih mudah menutup rahasia.

KESIMPULANYA: bahwa tidak memberakukanKESIMPULANYA: bahwa tidak memberakukan

pranata keluarga sebagai faktor yangpranata keluarga sebagai faktor yangmenghambat pembangunan ekonomi, bahkanmenghambat pembangunan ekonomi, bahkan

sebaliknya ia berpendapat bahwa, pranatasebaliknya ia berpendapat bahwa, pranata

keluarga tradisional justru mampu membentukkeluarga tradisional justru mampu membentuk

etos ekonomi dinamis dengan apa yang ia sebutetos ekonomi dinamis dengan apa yang ia sebutetos usaha keluargaetos usaha keluarga


10/32

MICHAEL R. DOVE: (MICHAEL R. DOVE: (Tradisonal culture andTradisonal culture and

depelopment in contemporary Indonesiadepelopment in contemporary Indonesia))

Dove melihat interaksi antara kebijaksanaanDove melihat interaksi antara kebijaksanaan

pembangunan nasional Indonesia dan anekapembangunan nasional Indonesia dan aneka

ragam budaya lokal yang terdapat di Indonesia.ragam budaya lokal yang terdapat di Indonesia.

Dove tidak ragu-ragu menyatakan bahwaDove tidak ragu-ragu menyatakan bahwa

tradisional tidak harus berarti keterbelakangan.tradisional tidak harus berarti keterbelakangan.

Budaya tradisional selalu terkait denganBudaya tradisional selalu terkait dengan

perubahan ekonomi, sosial dan politik. Budayaperubahan ekonomi, sosial dan politik. Budaya

tradisional tidak menghambat prosestradisional tidak menghambat proses

pembangunanpembangunan


11/32

Budaya tradisional sangat dan selalu terkait dgnBudaya tradisional sangat dan selalu terkait dgn

proses perubahan eksospol dari masyarakat padaproses perubahan eksospol dari masyarakat padatempat mana budaya tradisional tersebuttempat mana budaya tradisional tersebutmelekat.melekat.

1.1. Agama tradisional/kepercayaan (Ideologi)Agama tradisional/kepercayaan (Ideologi)Kepercayaan yang dianut telah mempunyaiKepercayaan yang dianut telah mempunyaisistem ilmu pengetahuan yang cukup tentangsistem ilmu pengetahuan yang cukup tentangdunia;dunia;

2.2. Ekonomi sistem perekonomian tidakEkonomi sistem perekonomian tidaksemata-mata terkait dengan tukar menukarsemata-mata terkait dengan tukar menukar(pasar) namun juga berkaitan dengan aspek lain;(pasar) namun juga berkaitan dengan aspek lain;

3.3. Lingkungan hidup nilai-nilai yangLingkungan hidup nilai-nilai yangterkandung dalam pranata, norma tradisionalterkandung dalam pranata, norma tradisionalmempunyai peran yang amat kuat dalammempunyai peran yang amat kuat dalammenjaga kelangsungan lingkungan hidup;menjaga kelangsungan lingkungan hidup;

4.4. Budaya tradisional dan perubahan sosialBudaya tradisional dan perubahan sosialnilai-nilai tradisional mempunyai mekanismenilai-nilai tradisional mempunyai mekanisme

yang dinamis dalam mengelola perubahan baikyang dinamis dalam mengelola perubahan baikan berasal dari dalam mau un dari luaran berasal dari dalam mau un dari luar


12/32

WINSTON DAVIS (Religion and Development)WINSTON DAVIS (Religion and Development)

Davis mengeritik Weber denganDavis mengeritik Weber dengan

teorinya lintas gawang danteorinya lintas gawang dan

menawarkan teori BARIKADE.menawarkan teori BARIKADE.

Teori lintas gawang menyatakanTeori lintas gawang menyatakanbahwa, pembangunan merupakanbahwa, pembangunan merupakan

seperangkat rintangan panjang yangseperangkat rintangan panjang yang

meintang sejak garis permulaanmeintang sejak garis permulaan

(masya. Tradisional) sampai garis(masya. Tradisional) sampai garisakhir (masyarakat modern). Negaraakhir (masyarakat modern). Negara

Dunia ketiga berlomba mengatasiDunia ketiga berlomba mengatasi

rintangan untuk menjadi pemenangrintangan untuk menjadi pemenang

(mem eroleh ulukan seba ai(memperoleh julukan sebagai


13/32

Rintas Lintas Gawang Yang PerluRintas Lintas Gawang Yang Perlu

Dilewati:Dilewati:

Rintangan Ekonomi: untuk mencapaiRintangan Ekonomi: untuk mencapai

sturktur dasar kapitalisme, berupa;sturktur dasar kapitalisme, berupa;

rasionalitas, sikap hemat, produksirasionalitas, sikap hemat, produksi

dan pasar yang terus menerus, dandan pasar yang terus menerus, danpasar bebas tenaga kerja.pasar bebas tenaga kerja.

Rintanga Sosial Politik: yakniRintanga Sosial Politik: yakni

penghapusan patrimonialisme danpenghapusan patrimonialisme dan

ekonomi kekeluargaan, peisahanekonomi kekeluargaan, peisahanantara kepemilikan pribadi denganantara kepemilikan pribadi dengan

pemilikan usaha,pemilikan usaha,

Rintangan Psikologi: mereka harusRintangan Psikologi: mereka harus

mampu memiliki etos spiritual,mampu memiliki etos spiritual,


14/32

TEORI BARIKADETEORI BARIKADE

Davis menganggap bahwa Weber dan pengikutnyaDavis menganggap bahwa Weber dan pengikutnya

dalam teori modernisasi yang menjelaskan keterkaitandalam teori modernisasi yang menjelaskan keterkaitan

agama dengan pembangunan telah mebuat kesalahanagama dengan pembangunan telah mebuat kesalahan

karena:karena:

a. Menganggap agama sebagai satu-satunya sumbera. Menganggap agama sebagai satu-satunya sumber

tumbuhnya etos spiritual atau sistm nilai pokok yangtumbuhnya etos spiritual atau sistm nilai pokok yang

diperlukan untuk mempengaruhi semua segemendiperlukan untuk mempengaruhi semua segemen

masyarakat untuk maju. Menurut DAVIS, masyarakatmasyarakat untuk maju. Menurut DAVIS, masyarakat

memerlukan tumbuhnya berbagai macam spirit untukmemerlukan tumbuhnya berbagai macam spirit untuklahir dan berkembangnya kapitalisme, seperti spiritlahir dan berkembangnya kapitalisme, seperti spirit

menjaga nama baik, spirit menunda kepuasan, spiritmenjaga nama baik, spirit menunda kepuasan, spirit

menumbuhkan disiplin kerja.menumbuhkan disiplin kerja.


15/32

b.b. Pandangan Weber yang mengaggap sekularisasiPandangan Weber yang mengaggap sekularisasisebagai bagian yang tidak terpisahkan dari prosessebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses

modernisasi. DAVIS, membantah bahwa jika masyarakatmodernisasi. DAVIS, membantah bahwa jika masyarakat

memiliki banyak spirit untuk maju maka dalammemiliki banyak spirit untuk maju maka dalam

masyarakat tersebut tidak diasumsikan bahwa setiapmasyarakat tersebut tidak diasumsikan bahwa setiap

spiritnya mengalami sekularisasi searah. Bahkanspiritnya mengalami sekularisasi searah. Bahkan

menurut Davis, beberapa spirit tidak mengalamimenurut Davis, beberapa spirit tidak mengalami

sekularisasi, bahkan mungkin terjadi sebaliknya.sekularisasi, bahkan mungkin terjadi sebaliknya.


16/32

c.c. Weber dan pengikutnya yang cenderung berlebihan memberiWeber dan pengikutnya yang cenderung berlebihan memberitekanan pada keunikan budaya Jepang dalam menjelaskantekanan pada keunikan budaya Jepang dalam menjelaskan

keberhasilan pembangunan ekonominya, menurut DAVIS samakeberhasilan pembangunan ekonominya, menurut DAVIS sama

sekali gagal memperhatikan faktor sosial lainnya, sepertisekali gagal memperhatikan faktor sosial lainnya, seperti

kepentingan individu, persaingan, ketidak loyalan, dan konflik. Daviskepentingan individu, persaingan, ketidak loyalan, dan konflik. Davismenyatakan bahwa, jika etos memang memiliki peran sedemikianmenyatakan bahwa, jika etos memang memiliki peran sedemikian

besar, lantas berapa besar bobot yang harus diberikan kepadabesar, lantas berapa besar bobot yang harus diberikan kepada

peran pemerintah, sistem perbankan, perencanaan industri danperan pemerintah, sistem perbankan, perencanaan industri dan

pranata sosial lain.pranata sosial lain.


17/32

PRINSIP TEORI BARIKADEPRINSIP TEORI BARIKADE

DAVIS, menawarkan suatu argumentasi dariDAVIS, menawarkan suatu argumentasi dari

sudut pandang tradisionalisme, bagaimanasudut pandang tradisionalisme, bagaimana

masyarakat tradisional menyiapkan BARIKADEmasyarakat tradisional menyiapkan BARIKADE

untuk melindungi dirinya dari kemungkinanuntuk melindungi dirinya dari kemungkinangangguan yang ditimbulkan olehgangguan yang ditimbulkan oleh

berkembangnya nilai-nilai kapitalisme. Apaberkembangnya nilai-nilai kapitalisme. Apa

sesungguhnya yang ditakuti oleh masyarakatsesungguhnya yang ditakuti oleh masyarakat

tradisional, bukan kemajuan dan modernisasi,tradisional, bukan kemajuan dan modernisasi,tapi akibat negatif yang mungkin terjadi.tapi akibat negatif yang mungkin terjadi.


18/32

HUNTINGTON: Demokrasi di NegaraHUNTINGTON: Demokrasi di Negara

Dunia KetigaDunia Ketiga

Pertanyaan penelitian HuntingtonPertanyaan penelitian Huntington

adalah:adalah:

1. Prakondisi yang diperlukan untuk1. Prakondisi yang diperlukan untuk

pembangunan demokrasi,pembangunan demokrasi,

2. Proses politik yang diperlukan untuk2. Proses politik yang diperlukan untuk

terjadinya pembangunan demokrasi.terjadinya pembangunan demokrasi.


19/32

Prakondisi DemokrasiPrakondisi Demokrasi

Faktor kemakmuran ekonomi danFaktor kemakmuran ekonomi dan

pemerataan kekayaan,pemerataan kekayaan,

Struktur sosialStruktur sosial

Lingkungan eksternal, danLingkungan eksternal, dan

Konteks budaya.Konteks budaya.


20/32

Kemakmuran EkonomiKemakmuran Ekonomi

Semakin makmur suatu negara secara ekonomis,Semakin makmur suatu negara secara ekonomis,

semakin memiliki kesempatan besar menjadi negarasemakin memiliki kesempatan besar menjadi negara

demokrastis.demokrastis.

Bahwa kemakmuran ekonomi memungkinkanBahwa kemakmuran ekonomi memungkinkan

tumbuhnya tingkat melek huruf, pendidikan dantumbuhnya tingkat melek huruf, pendidikan dan

pengenalan median yang tinggi.pengenalan median yang tinggi.

Kesejahtraan ekonomi, mendorong menurunnyaKesejahtraan ekonomi, mendorong menurunnya

ketegangan politik,ketegangan politik,


21/32

Struktur Sosial PolitikStruktur Sosial Politik

Jika tersedia strutur yang artikulatif dan tersebarJika tersedia strutur yang artikulatif dan tersebar

merata secara meluas serta tersedia berbagaimerata secara meluas serta tersedia berbagai

kelompok yang secara relatif otonom (klp.kelompok yang secara relatif otonom (klp.

Usahawan, profesi, agama, etnis), makaUsahawan, profesi, agama, etnis), makakelompok ini akan mendorong timbulnya basiskelompok ini akan mendorong timbulnya basis

yang diperlukan untuk mengendalikanyang diperlukan untuk mengendalikan

kekuasaan negara dan membangun prasaranakekuasaan negara dan membangun prasarana

dasar yang diperlukan untuk tumbuhnyadasar yang diperlukan untuk tumbuhnyaparanata demokrasi.paranata demokrasi.


22/32

Dengan demikian diperlukan adanya kelas sosial yangDengan demikian diperlukan adanya kelas sosial yang

otonom untuk mencegah munculnya model kekuasaanotonom untuk mencegah munculnya model kekuasaan

yang memusat, seperti monarki absolut, negara otoriteryang memusat, seperti monarki absolut, negara otoriter

atau negara diktator.atau negara diktator.

Huntington memberi penekanan pada pentingnyaHuntington memberi penekanan pada pentingnya

peranan kaum borjuis otonom. Bahkan dikatakan bahwaperanan kaum borjuis otonom. Bahkan dikatakan bahwa

tanpa kaum borjuis tidak ada demokrasi, dan persoalantanpa kaum borjuis tidak ada demokrasi, dan persoalan

negara dunia ketiga adalah kurangnya kaum borjuisnegara dunia ketiga adalah kurangnya kaum borjuis

yang kuat dan otonom.yang kuat dan otonom.


23/32

Struktur sosial lain yang menunjang adalah, sistemStruktur sosial lain yang menunjang adalah, sistem

ekonomi pasar yang memungkinkan tersebarnyaekonomi pasar yang memungkinkan tersebarnya

kekuatan ekonomi yang diperlukan untuk terciptanyakekuatan ekonomi yang diperlukan untuk terciptanya

kekuatan tandingan mengimbangi kekuatan negara.kekuatan tandingan mengimbangi kekuatan negara.

Dengan kata lain Ekonomi pasar memungkinkanDengan kata lain Ekonomi pasar memungkinkanmunculnya kelas borjuis untuk membatasi kekuasaanmunculnya kelas borjuis untuk membatasi kekuasaan

negara. Selain itu Ekonomi pasar dapat menaikkannegara. Selain itu Ekonomi pasar dapat menaikkan

kesejahtraan yang akan berpengaruh tidak langsungkesejahtraan yang akan berpengaruh tidak langsung

pada pemerataan pendapatan yang pada gilirannyapada pemerataan pendapatan yang pada gilirannyadapat menyiapkan prasarana dasar demokrasi.dapat menyiapkan prasarana dasar demokrasi.


24/32

Lingkngan EksternalLingkngan Eksternal

Lingkungan internasional menjadi faktorLingkungan internasional menjadi faktor

penting karena demokratisasi merupakanpenting karena demokratisasi merupakan

hasil proses difusi yang sebagian besarhasil proses difusi yang sebagian besar

tumbuh karena pengaruh Inggeris dantumbuh karena pengaruh Inggeris danAmerika Serikat melalui prosesAmerika Serikat melalui proses

pendudukan, pemerintahan kolonial, kalahpendudukan, pemerintahan kolonial, kalah

dalam perang atau karena paksaandalam perang atau karena paksaansecara langsungsecara langsung


25/32

Konteks BudayaKonteks Budaya

Hubungan antara agama dengan budaya politik.Hubungan antara agama dengan budaya politik.

Huntington menemukan bahwa Protestanisme memilikiHuntington menemukan bahwa Protestanisme memiliki

korelasi yang tinggi dengan demokrasi, sementarakorelasi yang tinggi dengan demokrasi, sementara

Katolikisme hanya memiliki korelasi moderat, bahkanKatolikisme hanya memiliki korelasi moderat, bahkan

dalam batas tertentu sering menunda demokrasi.dalam batas tertentu sering menunda demokrasi.Budaya Shinto dan Hindu tidak menghalagi prosesBudaya Shinto dan Hindu tidak menghalagi proses

demokrasi, sedangkan Islam, Konfusianisme, Budhismedemokrasi, sedangkan Islam, Konfusianisme, Budhisme

menyiapkan ladang subur tumbuhnya pemerintahanmenyiapkan ladang subur tumbuhnya pemerintahan

otoriter.otoriter.


26/32

Winston Davis (Teori Barikade)Winston Davis (Teori Barikade)

Teori Barikade vs Teori Lintas Gawang (Weber)Teori Barikade vs Teori Lintas Gawang (Weber)

1.1. Agama bukan merupakan satu-satunya sumber tumbuhnyaAgama bukan merupakan satu-satunya sumber tumbuhnyaetos spiritual dibutuhkan berbagai macam spirit untuk lahiretos spiritual dibutuhkan berbagai macam spirit untuk lahirdan berkembangnya kapitalisme;dan berkembangnya kapitalisme;

2.2. Spirit yang tumbuh di masyarakat tidak boleh diasumsikanSpirit yang tumbuh di masyarakat tidak boleh diasumsikanperlu dan mengalami sekularisasi yg searah (sekuler tidakperlu dan mengalami sekularisasi yg searah (sekuler tidakidentik dengan kemoderenan)identik dengan kemoderenan)

3.3. Loyalitas akan terwujud dalam realitas hubungan sosialLoyalitas akan terwujud dalam realitas hubungan sosialkemasyarakatan.kemasyarakatan.

1.1. Pendekatan baru hubungan agama dan pembangunanPendekatan baru hubungan agama dan pembangunan

2.2. Agama meningkatkan produksi ekonomiAgama meningkatkan produksi ekonomi


27/32

Huntington (Demokrasi dgn TingkatKemakmuran Ekonmi)

Faktor untuk menjadi lebih demokratis :1. Prakondisi Demokrasi;

Kemakmuran Ekonomi

Struktur SosialLingkungan Internasional

Konteks Budaya

2. Proses DemokratisasiLinear ModelModel Siklus

Model Dialektis

TEORI & PARADIGMA


28/32

TEORI & PARADIGMAMODERNISASI BARU

PERKEMBANGAN MASYARAKATI. Masyarakat Pra-Industri

1. Ketergantungan pada alam: berburu

2. Masyarakat hortikultura sederhana (revolusiNeolitik).

a. peralihan dari berburu ke pertanian(dimulai di Timur Tengah)

b. domestikasi tanaman dan hewanc. diikuti dengan pemukiman permanen,

d. lahan dibiarkan kosong selama

puluhan tahun sesudah pengolahan pertama

3. Masyarakat hortikultura intensifa. masa pengosongan lahan diperpendek (5-6

tahunb. mulai menggunakan pupuk kandang


29/32

lanjutan

4. Masyarakat Pastoralisme(nomadisme)

a. berpindah-pindah mengikuti musim

b. umumnya di lingkungan yang kering

c. berpindah dengan ternak

5. Masyarakat agraris

a. pertanian intensif dan skala besar

b. penggunaan pupuk, hewan dan bajak(tehnologi)


30/32

II. MODERNISASI

1. Pendekatan ekonomi: merubahketerbelakangan menjadikemajuan secara ekonomi,

menimbulkan persaingan

2. Pendekatan psikologi: perubahansikap (rasionalisme, pragmatisme)

melahirkan individualisme,kapitalisme


31/32

III. Modernisasi Baru

1. Neo-modernism atau post-modernism?

2. Bukan babakan baru yang terpisah

tetapi merupakan eksesmodernisasi dalam berbagaiperspektif:

a. perspektif demokrasi

b. perspektif desentralisasi/otonomi

c. perspektif kemandirian

d. perspektif interkoneksitas


32/32

Kalau boleh disimpulkan teorimodernisasi baru itu

kata Gabriel Almond, telah membuka agendapenelitian baru dan menyediakan alat analisayang lebih canggih dan kompleks jika

dibandingkan teori modernisasi klasik.Namun bukan hanya itu. Teori modernisasibaru :

Mengembalikan peran nilai tradisionil (yangterpinggirkan dan tak berguna bagi tradisionilklasik);

Kembali ke sejarah. Meninggalkan analisakonstruksi tipologi dan analisa abstrak untukmembawa analisa sejarah dalam kajiannya

modernisasi baru

Documents