model perencanaan akmalia

16
Perencanaan Pendidikan Posted on April 23, 2013 by mitadamayati 2.1 Pengertian Perencanaan Pendidikan Perencanaan merupakan tahap awal yang disusun untuk melakukan suatu kegiatan atau proses yang akan dilaksanakan, agar nantinya kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik. Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses penyusunan beberapa keputusan yang diharapkan terjadi (peristiwa, keadaan, suasana, dan sebagainya) dan apa yang dilakukan (intensifikasi, ekstensifikasi, revisi, renovasi, substitusi, kreasi, dan sebagainya) untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Definisi perencanaan pendidikan menurut para ahli: Menurut A. W. P. Guruge (1995: 7), “Perencanaan Pendidikan adalah proses mempersiapkan keputusan-keputusan bagi kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan adalah tugas dari perencanaan pendidikan”. Menurut Albert Waterston dalam International Development Review bahwa “Perencanaan Pendidikan adalah investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang didasarkan atas pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial”. 3

Upload: ham-dini

Post on 26-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

data peren canaanhghgh

TRANSCRIPT

Page 1: Model Perencanaan Akmalia

Perencanaan PendidikanPosted on April 23, 2013 by mitadamayati

 

2.1  Pengertian Perencanaan Pendidikan

Perencanaan merupakan tahap awal yang disusun untuk melakukan suatu kegiatan atau proses yang akan dilaksanakan, agar nantinya kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik.

Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses penyusunan beberapa keputusan yang diharapkan terjadi (peristiwa, keadaan, suasana, dan sebagainya) dan apa yang dilakukan (intensifikasi, ekstensifikasi, revisi, renovasi, substitusi, kreasi, dan sebagainya) untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Definisi perencanaan pendidikan menurut para ahli:

Menurut A. W. P. Guruge (1995: 7), “Perencanaan Pendidikan adalah proses mempersiapkan keputusan-keputusan bagi kegiatan di masa depan dalam bidang pembangunan pendidikan adalah tugas dari perencanaan pendidikan”.

Menurut Albert Waterston dalam International Development Review bahwa “Perencanaan Pendidikan adalah investasi pendidikan yang dapat dijalankan dan kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang didasarkan atas pertimbangan ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial”.

 

Suatu perencanaan dapat menjadi dasar untuk mencapai target atau sasaran secara tepat waktu dan lebih ekonomis. Hal itu juga akan memudahkan perencana dalam mengontrol dan memonitor. Suatu perencanaan dapat berjalan dengan baik jika dikombinasikan dengan unsur pengawasan, evaluasi, serta pengetahuan dan kemampuan perencana. Tanpa adanya suatu perencanaan pendidikan, maka akan banyak masalah pendidikan yang tertunda dalam penanganannya serta manajemen pun tidak ada karena tidak ada suatu keputusan dan tujuan. Akan terjadi juga banyak pemborosan karena tidak ada pedoman pelaksanaan.

Peranan perencanaan pendidikan sangatlah penting terutama untuk menanggulangi masalah pendidikan. Perkembangan perencanaan pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari tugas Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui lembaga pendidikannya. Dapat kita lihat dari

Page 2: Model Perencanaan Akmalia

perbedaan perencanaan pada zaman dahulu dan sekarang. Dahulu perencanaan pendidikan hanya terbatas pada fasilitas-fasilitas fisik saja, tetapi sekarang telah mencakup penyediaan guru, pembiayaan pendidikan, hingga inovasi dalam pendidikan. Perencanaan akan menghasilkan suatu rencana yang akan terus mengalami perkembangan.

1.2              Teknik Perencanaan Pendidikan

Dalam suatu pembuatan perencanaan dikenal dengan teknik perencanaan. Teknik perencanaan dapat berjalan dengan baik apabila unsur-unsur pendukung terbentuknya perencanaan juga berjalan dengan lancar. Suatu perencanaan dapat berjalan dengan baik bukan karena keberhasilan dalam pembuatan dan penggunaan teknik perencanan yang modern akan tetapi ada unsur yang mempengaruhi, yaitu :

1. Diagnosticos, yaitu analisis terhadap sistem pendidikan yang ada. Sebelum melakukan suatu perencanaan harus mengetahui keadaan sekarang dan apa yang ingin direncanakan.

2. Merencanakan sesuatu dengan target karena seringkali merencanakan pola tetapi tidak ada perubahan.

Ada beberapa teknik yang dapat membantu perencana dalam mengambil keputusan, baik pada tingkat perencanaan mula, perbaikan rencana maupun pada perencanaan ulang. Teknik yang dipilih hendaknya adalah teknik yang dapat digunakan oleh perencana pada semua tingkatan perencanaan.

 

1.2.1        Rencana Kerja

Dalam suatu perencanaan diperlukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab dan dianalisis, diantaranya :

1. Apa yang harus dilakukan?2. Bagaimana hal itu akan dilakukan?3. Oleh siapa hal itu dilakukan?4. Sumber apakah yang diperlukan? (manusia, uang, material)5. Kapan dan dalam waktu mana hal itu dilakukan?6. Dimana akan dilakukan?

Dari pertanyaan-pertanyaan itu akan muncul beberapa pertanyaan baru. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu akan dijadikan sebagai dasar untuk menyusun kerangka kerja operasional. Jawaban-jawaban itu dinyatakan dalam keputusan-keputusan. Hasil akhir dari keputusan itu disebut Rencana Kerja atau Rencana Operasi (RENOP). RENOP dapat dibuat dalam bentuk berikut:

Tabel 1.1 RENOP

No. Aktivitas Pelaksana Lokasi Waktu Metode Biaya Catatan

Page 3: Model Perencanaan Akmalia

               

 

Dalam pembuatan perencanaan akan  menghasilkan suatu proses perencanaan yang dapat digambarkan sebagai berkut:

   Diagnosa

Pengumpulan dan Pengolahan Data

 

                                                                                    Perumusan Kebijakan

Revisi dan Perencanaan Ulang

Perkiraan KebutuhanMasa Depan

Evaluasi

Penetapan Kebutuhan Biaya

Implementasi Rencana

Penetapan Sasaran

     Perincian Rencana                                                  Perumusan Rencana               

Gambar 1.1 Proses Perencanaan

1.2.2        Pembiayaan Kegiatan

Dalam suatu rencana pendidikan, pembiayaan kegiatan sangatlah penting. Oleh karena itu, dalam penyusunan perencanaan biaya harus melalui uraian yang terperinci dan tuntas sesuai dengan kegiatan baik dalam bentuk kuantitas maupun jenis pelayanan dan materialnya. Perencanaan biaya harus berdasarkan sistem, standar, maupun bentuk yang telah ditetapkan.

Dalam hal ini, analisis biaya perlu dilakukan. Tujuan utama dalam analisis biaya diantaranya untuk menemukan kemungkinan tidak seimbangnya alokasi sumber pendidikan dari berbagai tingkat dan jenis pendidikan. Analisis juga bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan pengeluaran pendidikan. Selain itu analisis juga sebagai alat dalam membantu proses perkiraan pembiayaan yang sedang atau akan disusun.

Page 4: Model Perencanaan Akmalia

Namun, semua ini tidak terlepas dari masalah. Masalah yang timbul diantaranya terbatasnya anggaran yang tersedia, penyusunan skala prioritas, biaya satuan yang berubah, dan masalah alokasi anggaran.

 

1.2.3        Diagram Gannt (Diagram Balok) atau Bar Chart, Gannt Chart

Diagram Gannt (Diagram Balok) atau Bar Chart, Gannt Chart

diciptakan oleh Henry Gannt sekitar tahun 1900. Diagaram Gannt (Gannt Chart) atau sering disebut diagram balok (Bar Chart) adalah representasi diagramatik dari aktivitas bersegi banyak (Multiple Activities) yang memberikan gambaran tentang daftar kegiatan terperinci dari suatu proyek atau kegiatan, waktu mulai setiap kegiatan yang diperkirakan, dan lamanya kegiatan tersebut. Dalam diagram balok ini terdapat dua macam sumbu, yaitu absis (vertikal) dan ordinat (horizontal). Dimensi vertikal menunjukkan tugas atau perincian tugas yang harus dikerjakan. Dimensi horizontal menunjukkan waktu mulai dan yang dibutuhkan.

Diagaram Gannt (Gannt Chart) atau sering disebut diagram balok (Bar Chart) adalah representasi diagramatik dari aktivitas bersegi banyak (Multiple Activities) yang memberikan gambaran tentang daftar kegiatan terperinci dari suatu proyek atau kegiatan, waktu mulai setiap kegiatan yang diperkirakan, dan lamanya kegiatan tersebut.

 

Tabel 1.2 Diagram Gannt

             Waktu

Kegiatan

April Mei Juni Juli Agustus

 

Kegiatan A

Kegiatan B

Kegiatan C

Kegiatan D

Kegiatan E

         

 

 

 

 

 

 

            Kekurangan diagaram Gannt ini menurut Timan (2004: 30) antara lain:

Page 5: Model Perencanaan Akmalia

1.  Hubungan  anatara satu aktivitas dengan aktivitas lainnya tidak ditunjukkan.2. Kegiatan kritis (kegiatan yang sedemikian pentingnya sehingga penundaan kegiatan

tersebut akan mengganggu atau menunda keseluruhan proyek) tidak dapat diidentifikasikan.

3. Penyempurnaan (updating) informasi karena adanya perubahan waktu mulai atau waktu penyelesaian suatu kegiatan menyebabkan diagram itu harus diganti seluruhnya.

1.2.4  Diagram Milestone

Diagram Milestone disebut juga Diagram Struktur Perincian Kerja menggambarkan unsur-unsur fungsional dari suatu proyek serta hubungan antara unsur-unsur fungsional tersebut. Struktur tersebut dibuat berdasarkan pemecahan struktur proyek serta urutan hirarkisnya. Apabila proyek secara keseluruhan dianggap sebagai sistem, maka proyek tersebut dipecah-pecah menjadi subsistem. Untuk lebih jelas berikut ini digambarkan Struktur Perincian Kerja:

MODUL

                        MATERI DASAR                              KEGIATAN

           POKOK                SUPLEMEN  BUKU TUGAS        BUKU KERJA

                                   

                                           TUJUAN                ISI                EVALUASI

                              TIU                            TIK           

Gambar 1.2 Diagram Milestone

 

1.2.5  PERT dan CPM (Network Planning)

            PERT  (Program Evaluation and Review Technique) yaitu teknik penilaian dan peninjauan program. CPM, (Critical Path Metode), yaitu metode jalur kritis. Menurut Richard (1980) PERT diartikan sebagai teknik manajemen dalam merencanakan dan mengendalikan proyek-proyek yang bersifat nonreperetive (tak berulang). Di samping itu PERT sebagai teknik manajemen bertujuan untuk sebanyak mungkin mengurangi adanya penundaan, gangguan, mengkoordinasikan, mensinkronisasikan berbagai bagian sebagai suatu keseluruhan.

            Pada dasarnya PERT digunakan untuk merencanakan suatu kegiatan sekaligus merupakan alat manajemen yang efektif. Kegunaan PERT terletak pada tingkat analisis dari suatu kegiatan, urutan serta hubungan logisnya. PERT merupakan alat yang penting pada fase pra-perencanaan suatu proyek. PERT dapat digunakan pada banyak kegiatan, mulai dari menformulasikan rencana sampai dengan evaluasi dari implementasi suatu rencana.

Page 6: Model Perencanaan Akmalia

            PERT memiliki dua elemen dasar, yaitu elemen dasar kegiatan (activity) yaitu suatu pekerjaan yang harus dilakukan untuk menghasilkan sesuatu dan elemen dasar peristiwa (event) yang disebut “node” yaitu saat permulaan atau saat terakhir suatu kegiatan. Simbol-simbol yang digunakan untuk membuat jaringan PERT adalah:

= Peristiwa (permulaan atau akhir suatu kegiatan  dan tidak memerlukan waktu atau sumber yang lain)

=  Peristiwa itu diberi nomor urut  untuk keperluan identifikasi

 

= Aktivitas (kegiatan), yaitu komponen proyek yang saling memerlukan waktu atau sumber

= Kegiatan yang menghubungkan peristiwa 1 dan 2

 

 

= Banyak kegiatan yang mulai dari satu peristiwa

                                   

                        = Banyak kegiatan yang menghasilkan satu peristiwa

           

- – - -                = Kegiatan semu, yang menghubungkan dua peristiwa menunjukkan bahwa peristiwa yang terdahulu merupakan hambatan dari peristiwa yang mengikutinya, atau kegiatan yang tidak memerlukan waktu dan atau sumber

 

              Jika beberapa kejadian dan kegiatan digabungkan lalu hasilnya digambarkan dalam diagram maka akan terbentuk suatu jaringan. Jaringan merupakan akhir dari suatu kejadian dan permulaan bagi kegiatan lainnya. Di dalam menggambar jaringan PERT ada dua hal yang harus dihindari:

1. Keadaan menggantung (a dangle). Setiap peristiwa selain peristiwa pertama dan terakhir harus mempunyai peristiwa pendahulu (predecessor) dan peristiwa yang mengikuti (successor). Dalam gambar di bawah ini peristiwa 4 merupakan dangle dan harus dihubungkan kegiatan semu dengan peristiwa 5.

 

Page 7: Model Perencanaan Akmalia

 

 

 

 

                                               

Gambar 1.3 Diagram Jaringan Kerja a dangle

 

1. Keadaan melingkar (a loop). Jika urutan logis dari suatu kegiatn terganggu dengan adnya peristiwa berikut (successor) menjadi peristiwa pendahulu (predecessor). Keadaan semacam itu  menjadi tidak logis seperti gambar berikut.

 

 

 

 

 

 

Gambar 1.4 Diagram Jaringan Kerja a loop

 

Dengan mengingat kedua hal tersebut dapat digambar jaringan kerja PERT. Langkah-langkahnya ialah:

1. Pikir dan tuliskan semua peristiwa yang ada dalam suatu proyek.2. Berilah nomor peristiwa-peristiwa tersebut.3. Buatlah daftar peristiwa tersebut secara serial.4. Tunjukkan peristiwa pendahulu yang terdekat, lalu letakkan dalam suat daftar.

Tabel 1.3 Daftar Peristiwa Terdahulu

No Peristiwa Peristiwa pendahulu5 Peristiwa 4

           

 

 

 

 

   

Page 8: Model Perencanaan Akmalia

4

3

2

1

Peristiwa

Peristiwa

Peristiwa

Peristiwa

3,2

2,1

1

-

 

1. Buatlah jaringan kerja mulai dari peristiwa satu. Peristiwa 2 di dahului peristiwa pendahulu terdekat 1. Jaringan kerja tersebut sebagai berikut:

 

 

 

 

Gambar 1.5 Diagram Jaringan Kerja

1. Peristiwa 3 didahului oleh peristiwa 1 dan 2, atau peristiwa 3 mengikuti peristiwa 1 dan 2.

 

 

 

 

 

Gambar 1.6 Diagram Jaringan Kerja

1. Kemudian kita ketahui bahwa peristiwa 4 terdekat didahului oleh peristiwa 3 dan 2. Jadi peristiwa 4 mengikuti peristiwa 2 dan 3, digambarkan sebagai berikut:

 

 

 

   

 

   

Page 9: Model Perencanaan Akmalia

 

 

 

 

Gambar 1.7 Diagram Jaringan Kerja

1. Peristiwa 5 didahului oleh peristiwa 4. Dengan begitu dapat diperoleh jaringan kerja yang lengkap yaitu:

 

 

 

 

 

 

Gambar 1.8 Diagram Jaringan Kerja

 

Ada elemen penting dalam penentuan jadwal, yaitu waktu yang diperkirakan, waktu tercepat, waktu terlambat dan waktu longgar (slacks)/ kambang (floats).

Ada 3 bentuk waktu yang diperkirakan yaitu perkiraan waktu optimistik (KO), perkiraan waktu pesimistik (KP), dan perkiraan waktu yang sangat mungkin (KM). Sehingga menghasilkan rumus:

            KO + 4 KM + KP

WK =

                                    6

CPM  merupakan suatu teknik perencanaan yang dipergunakan dalam proyek yang mempunyai data biaya. Perbedaan PERT dan CPM terletak pada penentuan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Dalam CPM ditentukan dua buah perkiraan waktu dan biaya untuk setiap aktivitas. Pertama yaitu perkiraan normal (normal estimate), kira-kira sama

 

   

Page 10: Model Perencanaan Akmalia

dengan perkiraan waktu yang paling mungkin pada PERT. Biaya normal adalah biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek dalam waktu normal. Perkiraan kedua adalah perkiraan waktu cepat (dibutuhkan jika biaya diasumsikan tidak menjadi masalah untuk mempersingkat waktu bagi proyek tersebut). Biaya mempercepat merupakan biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang dipercepat waktu penyelesainnya. Kegiatannya merupakan kegiatan yang kritis atau alur kritis (critical path).

Teknik Perencanaan PERT dan CPM menggunakan prinsip pembentukan jaringan kerja, yang disebut perencanaan jaringan kerja (network planning). Menurut Kayatno (dalam Fattah, 2007: 64) “network planning merupakan sebuah alat manajemen yang memungkinkan dapat lebih luas dan lengkapnya perencanaan dan pengawasan suatu proyek”. Cara ini penting digunakan pada bidang teknik, produksi, administrasi dan penelitian terutama pada kegiatan yang tidak rutin.

1.3              Model Perencanaan Pendidikan

Ada beberapa model yang digunakan di dalam perencanaan pendidikan. Model-model tersebut akan dibahas berikut ini.

1.3.1        Model Perencanaan Komprehensif

Model ini berfungsi sebagai patokan dalam menjabarkan rencana-rencana yang lebih spesifik atau khusus ke arah tujuan yang lebih global dan luas. Metode ini juga digunakan untuk menganalisis perubahan secara luas dalam suatu sistem pendidikan secara menyeluruh.

 

1.3.2        Model Target Setting

Diperlukan dalam upaya melaksanakan proyeksi ataupun memperkirakan tingkat perkembangan dalam periode atau kurun waktu tertentu. Dalam persiapannya, ada model untuk analisis demografis dan proyeksi penduduk, proyeksi enrolment (jumlah peserta didik terdaftar) dalam sekolah, serta untuk proyeksi kebutuhan tenaga kerja.

1.3.3        Model Costing (pembiayaan) dan Keefektifan Biaya

Model ini sering digunakan untuk analisis proyek dalam kriteria efisiensi dan efektifitas ekonomis. Metode ini dapat memberikan suatu perbandingan yang paling baik diantara proyek yang menjadi alternatif  penanggulangan masalah yang dihadapi. Penggunaan metode ini dalam pendidikan didasarkan bahwa pendidikan tidak terlepas dari biaya yang diharapkan membawa keuntungan atau benefit. Dapat dikatakan sama dengan model untung rugi.

 

1.3.4        Model PPBS (Planning, Programming, Budgeting System) atau Sistem Perencanaan, Penyusunan Program, dan Penganggaran (SP4)

Page 11: Model Perencanaan Akmalia

Ketiga unsur itu tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. PPBS adalah suatu proses perencanaan komprehensif dan sistematik dalam suatu masalah untuk mengambil suatu keputusan yang efektif untuk menentukan tujuan, mengembangkan program dengan anggaran seefisien dan seefektif mungkin, dan mampu menunjukkan program jangka panjang. Model ini banyak digunakan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

1. Kesimpulan

Pendidikan memiliki tujuan atau sasaran pendidikan yang harus diwujudkan. Dalam mewujudkan tujuan tersebut perlu adanya suatu proses pendidikan dalam pelaksanaanya. Sebelum melakukan proses tersebut, perlu adanya suatu sistem yang disebut perencanaan pendidikan.

Dalam perencanaan pendidikan terdapat beberapa teknik dan model perencanaan pendidikan yang keduanya memiliki peranan penting dalam melakukan perencanaan. Teknik dan model perencanaan ini bermacam-macam. Teknik perencanaan meliputi pendidikan meliputi penggunaan diagram balok (bar chart atau gannt chart), diagram milstone, PERT (Program Evaluation and Review Technique), dan CPM (Networking Planning). Model perencanaan

Page 12: Model Perencanaan Akmalia

pendidikan meliputi model Komprehensif, Target Setting, Costing (pembiayaan) dan Keefektifan Biaya, serta PPBS (Planning, Programming, Budgeting System) atau Sistem Perencanaan, Penyusunan Program, dan Penganggaran (SP4).

Penggunaannya tergantung pada tujuan, faktor efektifitas, maupun faktor efisiensi di dalam lembaga pendidikan. Jika semua itu dapat berjalan lancar, perencanaan pendidikan juga akan berjalan dengan baik disamping faktor-faktor pendukung perencanaan yang lain.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR RUJUKAN

 

 

Engkoswara & Komariah, A. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung:  Alfabeta CV.

Enoh, J. 1992. Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, M.S.P. 2009. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.

Indar, M.D. 1995. Perencanaan Pendidikan: Strategi & Implementasinya. Surabaya: Karya Abditama.

Kadir, S. 1982. Perencanaan Pendidikan Non Formal. Surabaya: Usaha Nasional.

Ruscoe, G.C. 1982. Kondisi untuk Keberhasilan Perencanaan Pendidikan. Jakarta: Bhratara Karya Aksara & UNESCO.

Page 13: Model Perencanaan Akmalia

Timan, A. 2004. Perencanaan Pendidikan. Buku Ajar. Malang: Jurusan AP FIP UM.

Usman, Husaini. 2008. Manajemen: Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Vembriarto, St. 1982. Pengantar Perencanaan Pendidikan (Education Planning). Yogyakarta: Yayasan Pendidikan Paramita.