model model asuhan kepertawatan

27
BAB I MODEL MODEL ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS Keperawatan komunitas merupakan pelayanan professional, yang pada praktiknya memerlukan acuan landasan teoritis untuk menyelesaikan atau mengatasi fenomena yaitu penyimpangan dalam kebutuhan dasar komunitas. Terdapat berbagai macam konseptual yang dikembangkan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut (marrier-Tomey, 1994) 1. Model konseptual dari Florence nightingale (1859), menekankan pengaruh lingkungan terhadap klien yang dikenal dengan istilah environment model. 2. Model konseptual dari H.E peplau (1985), menekankan pada hubungan perawat secara interpersonal. 3. Model konseptual dari Virginia Henderson (1966), dikenal dengan need based model atas aktivitas kehidupan sehari hari ( Activity dialy living model) 4. Model konseptual dari Martha Rodgers (1970), dikenal dengan the science of unitary human beings. 5. Model konseptual dari dorothea orem (1971) dikenal dengan istilah model keperawatan mandiri atau self- care theory of nursing. 6. Model konseptual dari Kink’s (1971), dikenal dengan istilah model system. 7. Model konsepyual dari bety neuman (1972) dikenal dengan istilah systems model of nursing atau health care system model.

Upload: adiska-ertiga

Post on 13-Aug-2015

88 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Model Model Asuhan Kepertawatan

BAB I

MODEL MODEL ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Keperawatan komunitas merupakan pelayanan professional, yang pada praktiknya

memerlukan acuan landasan teoritis untuk menyelesaikan atau mengatasi fenomena yaitu

penyimpangan dalam kebutuhan dasar komunitas. Terdapat berbagai macam konseptual yang

dikembangkan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut (marrier-Tomey, 1994)

1. Model konseptual dari Florence nightingale (1859), menekankan pengaruh

lingkungan terhadap klien yang dikenal dengan istilah environment model.

2. Model konseptual dari H.E peplau (1985), menekankan pada hubungan perawat

secara interpersonal.

3. Model konseptual dari Virginia Henderson (1966), dikenal dengan need based model

atas aktivitas kehidupan sehari hari ( Activity dialy living model)

4. Model konseptual dari Martha Rodgers (1970), dikenal dengan the science of unitary

human beings.

5. Model konseptual dari dorothea orem (1971) dikenal dengan istilah model

keperawatan mandiri atau self- care theory of nursing.

6. Model konseptual dari Kink’s (1971), dikenal dengan istilah model system.

7. Model konsepyual dari bety neuman (1972) dikenal dengan istilah systems model of

nursing atau health care system model.

8. Model konseptual dari i.j Orlando (1972) dikenal dengan istilah the dynamic

nurse/patient relationship.

9. Model konseptual dari Sr. calista roy (1976) dikenal dengan istilah adaptation model

of nursing.

10. Model konseptual dari Johnson, menekankan ada pendekatan system.

11. Model konseptual dari madeleine leinenger (1978) dikenal dengan cultural care

theory.

12. Model konseptual dari Jean Wadsont (1979) dikenal dengan istilah theory of nursing.

13. Model konseptual dari nola pender (1992) dikenal dengan nama health promotion

model.

Page 2: Model Model Asuhan Kepertawatan

Sebagai seorang petugas kesehatan khusus nya seorang ahli dalam kesehatan masyarakat,

perlu diperhtikan bahwa tidak semua konseptual keperawatan yang ada dapat diterapkan pada

tatanan pelayanan paktik keperawatan di komunitas.Hal ini dikarenakan masing-masing

model mempunyai kekurangan dan kelebihan, serta keunikan tersendiri bila dilihat dari

keempat konsep utama dalam paradigm keperawatan komunitas yang diterapkan dinegara

Indonesia, yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Oleh karena itu, dua atau

lebih dari model yang ada perlu dikombinasikan untuk mendukung dan memperkuat

pelayanan dalam kepawatan. Masing-masing model konseptual memberi penekanan tertentu

pada konsep utama.

Model konseptual yang diterapkan dalam keperawatan komunitas

Untuk dapat memahami bagaimana cara menerapkan model konseptual sebagai acuan

keperawatn komunitas, maka di bawah ini terdapat beberapa model konseptual yang dapat

digunakan sebagai bahan perbandingan, yang selanjutnya dapat diaplikasikan secara tepat

dalam praktik keperawatan komunitas.

MODEL KONSEPTUAL LINGKUNGAN ( Florence nightingale, 1859)

Model ini menekankan pengaruh lingkunagn terhadap klien yang dikenal

dengan istilah environment model. Model konsep Florence menerapkan lingkungan

sebagai fokus asuhan keperawatan dan perawat komunitas berupaya memberikan

bantuan asuhan keperawatan berupa pemberian udara yang bersih dan segar,

penerangan lampu yang tepat, kenyamanan lingkungan, mengatur kebersihan,

keselamatan dan keamanan, serta pemberian nutrisi yang adikuat, yang

pelaksanaannya diupayakan secara mandiri tanpa tergantung pada profesi lain.

Kesehatan dilihat dari fungsi interaksi antara keperawatan, manusia, dan lingkungan.

Misalnya, lingkungan yang kotor tidak baik untuk kesehatan, sedangkan lingkungan

yang bersih dapat mengurangi penyakit. Keperawatan memiliki kontribusi, baik

secara langsung maupun tidak langsung untuk memepertahankan kesehatan manusia

melalui managemen manusia-lingkungan.

Model konseptual keperawatan mandiri (D.E. Orem, 1971)

Page 3: Model Model Asuhan Kepertawatan

Keperawatan mandiri merupakan salah satu kemampuan dasar manusia dalam

menjaga fungsi tubuh dan kehidupan yang harus dimilikinya. Menurut Orem,

keperawatn mandiri adalah suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai yang

dilakukan individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna memepertahankan

kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan rakyat, baik dalam keadaan sehat maupun

sakit.

Model konseptual kerawatan mandiri didasari oleh 6 pasal berikut ini

1. Keperawatan mandiri didasarkan pada tindakan dimana manusia mampu

melaksanakannya.

2. Keperawatan mandiri didasarkan pada kesengajaan dan pengambilan keputusan

sebagai pedoman tindakan

3. Setiap orang menghendaki keperawatan mandiri dan menjadi kebutuhan dasar

manusia.

4. Orang dewasa mempunyai hak dan tanggung jawab untuk merawat diri sendiri

dan orang lain untuk memelihara kesehatan mereka agar hidup sehat.

5. Keperawatan mandiri adalah tingkah laku secara lambat dan terus menerus

didukung dari pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal.

6. Keperawatan mandiri akan meningkatkan harga diri seseorang, sehingga

mempengaruhi konsep diri.

Orem mengemukakan beberapa kebutuhan dasar dalam kebutuhan mandiri (self care)

yang dapat dijadikan sebagai dasar untu melakukan pengkajian dan menentukan

masalah / diagnosis keperawatan, diantaranya yaitu :

1. Pemeliharaan yang cukup pengambilan udara

2. Pemeliharaan yang cukup pengambilan air

3. Pemeliharaan yang cukup pengambilan makanan

4. Pemeliharaan proses eliminasi

5. Pemeliharaan dengan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat

6. Pemeliharaan dengan keseimbangan antara kesendirian dan interaksi social

Page 4: Model Model Asuhan Kepertawatan

7. Pencegahan resiko pada kehidupan dan keadaan sehat manusia

8. Perkembangan dalam kelompok social sesuai dengan potensi, pengetahuan, dan

keinginan manusia.

MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN SISTEM (King I.M. 1971)

Manusia merupakan individu reaktif yang dapat bereaksi terhadap situasi,

orang, dan objek tertentu. Sebagai makhluk yang berorientasi pada waktu, manusia

tidak terlepas dari kejadian masa lalu dan masa sekarang yang mempengaruhi masa

depannya. Sedangkan sebagai makhluk social, manusia hidup bersama orang lain dan

saling berinteraksi satu sama lain. Berdasarkan hal tersebut, manusia memiliki tiga

kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan akan informasi kesehatan, kebutuhan akan

pencegahan penyakit, serta kebutuhan akan perawatan ketika sakit.

Menurut King, komunitas merupakan suatu system yang terdiri atas sub

system keluarga dan supra sistemnya adalah system social yang lebih luas. Sub

system yang terdapat pada komunitas saling melakukan interaksi, interelasi, dan

interdependensi antara yang satu dengan yang lainnya. Adanya gangguan atau stressor

pada salah satu subsystem akan mempengaruhi komunitas. Misalnya, gangguan pada

salah satu sub system pendidikan, maka masyarakat akan kehilangan informasi atau

mengalami ketidaktahuan, sehingga menimbulakn masalah kesehatan dan

memerlukan intervensi keperawatan. Keluarga sebagai sub system komunitas

merupakan system terbuka dimana terjadi hubungan timbal balik antara keluarga dan

komunitas, yang sekaligus sebagai umpan balik.sesuai dengan model system untuk

mengetahui permasalhan dalam komunitas, maka perlu dilakukan pengekajian pada

keluarga yang menjadi subsistem dari komunitas. Intervensi keperawatan yang

dilakukan tekait dua sasaran yaitu keluarga atau komunitas.

MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN ADPTASI

Pengertian model konseptual adaptasi adalah bagaimana individu mampu

meningkatkan kesehatan dengan cara memepertahankan perilaku adaptif dan

Page 5: Model Model Asuhan Kepertawatan

mengubah perilaku maladaptive. Individu.manusia merupaka holistic adaptif system

yang selalu beradaptasi secara keseluruhan . dari pengertian tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa tujuan dari model konseptual keperawatan komunitas menurut roy

adalah memeprtahankan perilaku adaptif dan mengubah perilaku maladaptive pada

komunitas. Upaya pelayanan keperawatan yanag dapat dilakukan antara lain

meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perillaku adaptif serta

memnerikan intervensi keperawatan yang ditujukan untuk menekan strwsor dan

meningkatkan mekanisme adaptasi.

Kunci utama dari model adaptasi Roy adalah sebagai berikut.

1. Manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan social yang selalu berinteraksi

dengan lingkungannya.

2. Manusia sebagai makhluk individu dapat meningkatkan kesehatannya dengan

mempertahankan perilaku yang adaptif dan mengubah perilaku maladaptif.

3. Agar terjadi keadaan homoestasis atau terjadi integrasi antara individu dengan

lingkungannya, maka individu tersebut harus beradaptasi sesuai perubahan yang

terjadi.

4. Terdapat tiga tingkatan adapts pada individu yaitu :

a. focal stimulation, merupakan stimulus yang langsung beradaptasi dengan

individu dan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap individu.

b. Contextual stimulation, merupakan stimulus lain yang dialami seseorang, baik

stimulus internal maupun eksternal, yang dapay mempengaruhi, kemudian

dapat dilakukan observasi , dan dapat diukur secara subjektif.

c. Residual stimulation, merupakan stimulus lain yang merupakan ciri tambahan

yang da atau sesuai dengan situasi dalam proses penyesuain dengan

lingkungan yang sulit untuk diobservasi.

5. Sistem adaptasi memiliki empat efektor, yaitu:

a. Fungsi biologis /fisiologis. Komponen system adaptasi ini antara lain

kebutuhan oksigenal (oksigen demand), nutrisi (nutrition), eliminasi

(elimination), aktivitas dan istirahat (activity and rest), integritas kulit (skin

integrity), indra, cairan dan elektrolit, fungsi neurologis, serta fungsi endokrin.

b. Konsep diri, yang berarti bagaimana individu mengenal pola-pola interaksi

social saat berhubungan dengan orng lain.

Page 6: Model Model Asuhan Kepertawatan

c. Fungsi peran, merupakan proses penyesuain yang berhubungan dengan

bagaimana peran individu dalam mengenal pola-pola interaksi social saat

berhubungan dengan orang lain.

d. Interdependen, merupakan kemampuan seseorang mengenal pola-pola kasih

saying dan cinta yang terjadi melalui hubungan secara interpersonal, baik pada

tingkat individu maupun kelompok.

6. Individu harus mampu meningkatkan energy untuk beradaptasi, sehingga mampu

melakukan tujuan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi,

dan keunggulan. Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehatan

seseorang dengan meningkatkan respons adaptif.

Melalui model adaptasi ini, individu sebagai makhluk biopsikososial dan

spiritual serta sebagai satu kesatuan yang utuh memiliki mekanisme koping untuk

beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, sehingga individu selalu berinteraksi

terhadap perubahan lingkungan. Untuk dapat beradaptasi setiap individu akan

merespons terhadap kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan konsep diri yang

positif, kemampuan untuk hidup mandiri, serta kemampuan akan berperan dan

berfungsi secara optimal untuk memelihara integritas diri. Individu selalu berada

dalam rentang sehat sakit yang berhubungan denagn koping yang efektif dalam

memperhatikan proses adaptasi.

MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN HEALT CARE SYSTEM (Betty

Neuman, 1972)

Model konsep ini merupakan model konsep yang menggambar aktivitas

keperwatan, yang ditunjukkan kepada penekanan penurunan stres dengan

memperkuat garis pertahanan diri, baik yang bersifat flexible, normal, maupun

resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.

Gambar 3.3

Page 7: Model Model Asuhan Kepertawatan

Jika dilihat pada gambar 3.3 di atas, garis pertahanan diri komunitas meliputi

garis pertahanan fleksibel/ buffer zone, yaitu tingkat kesehatan yang dinamis, yang

merupakan hasil sementara terhadap stressor ( respon komunitas terhadap lingkungan,

misalnya banjir, stressor social, ketersediaan dana dalam pelayanan kesehatan,

pekerjaan, iklim, dan lain-lain). Selain itu, terdapat garis pertahanan normal yang

merupakan tingkat kesehatan komunitas yang dicapai saat itu. Garis pertahanan

normal berupa kopling dan kemampuan dalam pemecahan masalah dalam jangka

panjang yang diperlihatkan sebagai ilmu kesehatan komunitas. Garis pertahanan ini

meliputi : ketersediaan pelayanan, adanya perlindungan terhadap status nutrisi secara

menyeluruh, tingkat pendapatan (cost level), sikap atau perilaku masyarakat terhadap

kesehatan, dan kondisi rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan. Sedangkan

garis pertahanan resistant merupakan mekanisme internal untuk menghadapi stressor (

stressor penyebab ketidakseimbangan system) yang meliputi : tingkat pendidikan

masyarakat, adanya ketersediaan pelayanan kesehatan, transportasi, tempat rekreasi,

dan cakupan imunisasi. Intervensi diarahkan pada ketiga garis pertahanan tersebut

yang terkait pada tiga level prevensi, yaitu dengan menggunakan kemampuan primer,

sekunder, dan tersier. Sementara itu, tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan

keluarga dalam lingkungan yang dinamis.

Model ini menganalisis interaksi antara empat variable yang menunjang

keperawatan komunitas, yaitu aspek fisik atau fisiologis, aspek psikologis, aspek

social dan kultural, serta aspek spriritual. Asumsi Betty Neuman tentang empat

konsep utama yang terkait dengan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut.

1. Manusia, merupakan suatau system terbuka yang selalu mencari keseimbangan

dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variabel yang utuh, yaitu :

fisiologis, psikologis, sosiocultural, perkembangan, dan spiritual.

2. Lingkungan, meliputi semua factor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh

dari sekitar atau system klien.

3. Sehat, merupakan kondisi terbebas dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat

merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan

menghindari atau mengatasi stressor. Untuk lebih jelas mengenai hal ini dilihat

pada gambar 3.4.

Page 8: Model Model Asuhan Kepertawatan

Optimum health incipient illness over illness very

serious illness

Sehat menurut Neuman adalah suatu keseimbangan bio, psiko, sosio, kultural, dan

spiritual pada garis pertahanan klien, yaitu garis pertahanan fleksibel, normal dan

resistant. Sehat dapat diklasifikasikan dalam tahapan, yaitu :

1. Normally well, yaitu sehat secara psikologis, medis dan social;

2. Pessimistic, yaitu bersikap berpandangan tidak mengandung harapan baik

(misalnya kwatir sakit. Ragu akan kesehatannya, dan lain lain);

3. Socially ill. Yaitu secara psikologis dan medis baik, terapi kurang mampu secara

social, baik ekonomi maupun interaksi social dengan masyarakat;

4. Hypochondriacal, yaitu penyakit bersedih hati dan kesedhan tanpa alas an.

5. Medically ill, yaitu sakit secara medis yang dapat diperiksa dan dapat diukur;

6. Martyr, yaitu orang yang rela menderita atau meninggal daripada menyerah kaena

mempertahankan agama/kepercayaan. Dalam hal kesehatan seseorang yang tidak

mempedulikan kesehatannya, dia tetapberjuang untuk kesehatan/keselamatan

orang lain ;

7. Optimistic, yaitu meskipun secara medis dan social sakit, tetapi mempunyai

harapan baik keadaan ini sering kali sangat membantu dalam penyembuhan sakit

medisnya;

8. Seriously ill, yaitu benar benar sakit, baik secara psikologis, medis, dan social.

Keadaan

kesehatanLabel

Helth dimension

Sosial Psikologi Medis

1 Biasanya baik Baik Baik Baik

2 Pesimistis Baik Sakit Baik

3 Sakit secara sosial Sakit Baik Baik

4 Murung tanpa alasan Sakit Baik Sakit

5 Sakit secara medis Baik Baik sakit

6 Menganiaya Baik Sakit Sakit

7 Optimistis Sakit Baik Sakit

Page 9: Model Model Asuhan Kepertawatan

8 Sakit serius Sakit Sakit Sakit

Keperawatan ditujukan untuk memepertahankan keseimbangan tersebut dengan

berfokus pada empat intervensi, yaitu :

Keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan

berfokus pada empat intervensi berikut ini.

1. Intervensi yang bersifat promosi, dilakukan apabila gangguan terjadi pada garis

pertahanan yang bersifat fleksibel, meliputi pendidikan kesehatan dan

mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan kiien

di rumah atau komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan atau

keseimbangan garis pertahanan normal.

2. Intervensi yang bersifat prevensi, dilakukan apabila garis pertahanan normal

terganggu, meliputi deteksi dini gangguan kesehatan atau gangguan

keseimbangan garis petahanan, misalnya deteksi dini tumbuh kembangbalita,

keluarga, serta memberikan zat kekebalan pada kiien yang bersifat individu,

misalnya konseling pranikah.

3. Intervensi yang bersifat kuratif dan rehabilitatif, dilakukan apabila garis

pertahanan resisten terganggu, meliputi melakukan prosedur keperawatan yang

memerlukan kepakaran perawat, misalnya melatih kiien duduk atau berjalan,

memberikan konseling untuk penyelesaian masalah, melakukan kerja sama lintas

program dan limas sektor untuk penyelesaian masalah, serta melakukan rujukan

keperawatan atau nonkeperawatan, baik secara lintas program maupun lintas

sektor.

4. Keperawatan. Keperawatan sebagai ilmu dan kiat yang mempelajari tidak

terpenuhinya kebutuhan dasar kiien (individu, keluarga, kelompok, dan

komunitas), berhubungan dengan ketidakseimbangan yang terjadi pada ketiga

garis pertahanan, yaitu: fleksìbel, normal, dan resisten, serta berupaya membantu

mempertahankan keseimbangan untuk sehat. Intervensi keperawatan bertujuan

untuk menurunkan stresor melalui:

a. Pencegahan primer, meliputi berbagai tindakan keperawatan untuk

mengidentifikasi adanya stresor, mencegah reaksi tubuh karena adanya

stresor, serta mendukung koping pada klien secara konstruktif.

Page 10: Model Model Asuhan Kepertawatan

b. Pencegahan sekunder, meliputi berbagai tindakan keperawatan dengan

mengurangi atau menghilangkan gej ala penyakit serta reaksi tubub lainnya

karena adanya stresor.

c. Pencegahan tersier, meliputi pengobatan secara rutin dan teratur, serta

pencegahan terhadap adanya kerusakan lebih lanjut dan komplikasi suatu

penyakit.

Dan uraian di atas, dapat dipahami bahwa penerapan model konseptual

keperawatan komunitas dan Betty Neuman berfokus pada penurunan stres dengan

cara memperkuat garis pertahanan din dan intervensi diarahkan pada ketiga garis

pertahanan tersebut yang terkait dengan tiga level prevensi. Untuk lebih jelasnya

dapat di lihat pada Gambar 3.5.

Sesuai dengan teori Neuman, komunitas dilihat sebagai klien yang

dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu:

1. Komunitas yang merupakan klien; dan

2. Penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdini atas lima

tahapan, yaitu: pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan intervensi,

implementasi, dan evaluasi.

Asuhan keperawatan yang diberikan pada kompnitas atau kelompok adalah sebagai

berikut.

1. Pengkajian

Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok, antara lain sebagai berikut.

a. Inti (core), me1iputi data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri atas

usia yang berisiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai,

keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.

b. Mengkaji delapan subsistem yang memengaruhi komunitas, antara lain:

- Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana kepadatannya

karena dapat menjadi stresor bagi penduduk.

- Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan

untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.

- Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan keamanan di

lingkungan tempat tinggal, apakah masyarakat merasa nyaman atau tidak,

Page 11: Model Model Asuhan Kepertawatan

apakah sering mengalami stres akibat kemanan dan keselamatan yang tidak

terjamin.

- Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah cukup menunjang,

sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan di berbagai

bidang, termasuk kesehatan.

- Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini dan merawat

memantau gangguan yang terjadi.

- Sistem komunikasi, sarana komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat

dimanfaatkan di masyarakat tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait

dengan gangguan penyakit. Misalnya media televisi, radio, koran, atau leaflet

yang diberikan kepada masyarakat

- Sistem ekonomi, tingkat sosial ekonomi masyarakat secara keseluruhan,

apakah pendapatan yang diterima sesuai dengan kebijakan Upah Minimum

Regional (UMR) atau sebaliknya di bawah upah minimum. Hal ini terkait

dengan upaya pelayanan kesehatan ditujukan pada anjuran untuk

mengonsumsi jenis makanan sesuai kemampuan ekonomi masing-masing.

- Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka, apakah biayanya

dapat dijangkau old-i masyarakat. Rekreasi hendaknya dapat digunakan

masyarakat untuk membantu mengurangi stresor.

2. Diagnosis keperawatan

Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stresor

yang ada. Selanjutnya dirumuskan dalam 3 komponen P (problem atau masalah),

E (etiology atau penyebab), dan S (symptom atau manifestasi/data penunjang).

Misalnya, risiko tinggi peningkatan gangguan penyakit kardiovaskular pada

komunitas di RT 01 RW10 Kelurahan Somowinangun sehubungan dengan

kurangnya kesadaran masyarakat tentang hidup sehat ditandai dengan:

a. 0,15% ditemukan angka dirawat dengan gangguan kardiovaskular;

b. 50% RT 01 RW 10 mengonsumsi lemak tinggi;

c. didapatkan 20% saja yang kebiasaan berolahraga;

d. rekreasi tidak teratur;

e. informasi tentang gangguan kardiovaskular kurang.

3. Perencanaan intervensi

Perencanaan intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosis

keperawatan komunitas yang muncul di atas adalah:

Page 12: Model Model Asuhan Kepertawatan

a. lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan Kardiovaskular;

b. lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stres dan teknik relaksasi;

c. lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskular melalui

pemeriksaan tekanan darah;

d. lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi

yang berisiko;

e. lakukan olahraga secara rutin sesuai dengan kemampuan fungsi jantung;

f. lakukan kerja sama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk

memperbaiki lingkungan atau komunitas apabila ditemui ada penyebab

stresor;

g. lakukan rujukan ke rumab sakit bila diperlukan.

4. Implementasi

Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah

direncanakan yang bersifat:

a. bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskular di

komunitas;

b. mempertahankan kondisi yang seimbang, dalam hal ini berperilaku hidup

sehat dan melaksanakan upaya peningkatan kesehatan;

c. mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan

penyakit kardiovaskular;

d. sebagai advokat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya

kebutuhan komunitas.

5. Evaluasilpenilaian

a. menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi;

b. menilai kemajuan yang dicapai oleh komunitas setelah dilakukan intervensi

keperawatan;

c. mencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke rumah sakit.

MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN NEED BASED (VIRGINIA

HENDERSON 1966)

Model konseptual keperawatan yang dikemukakan oleh Virginia Henderson

adalah model konsep need based model atau aktivitas hidup sehari-hari (activity daily

living model) dengan memberikan gambaran tugas perawat. Tugas perawat menurut

Page 13: Model Model Asuhan Kepertawatan

model konseptual ini adalah mengkaji individu,baik sehat maupun sakit dalam

melaksanaan aktivitas untuk mendukung kesehatannya, proses penyembuhan bahkan

meninggal dengan damai, yang dilakukan secara mandiri karena individu memiliki

kemampuan, kemauan, dan pengetahuan.

Fungsi unik perawat menurut model konseptual ini, antara lain:

1. membantu individu, keluarga, dan masyarakat, baik sehat maupun sakit dalam

menunjang kesehatan atau penyembuhannya. Bantuan diberikan dengan tujuan

agar mereka dapat menolong dirinya sendiri;

2. membantu individu, keluarga, dan masyarakat dalam melaksanakan program

pengobatan yang ditentukan dokter;

3. perawat sebagai tim kesehatan, bekerja sama dan saling membantu dalam

merencanakan,serta melaksanakan program kesehatan secara menyeluruh.

Menurut Henderson, prinsip dasar dan model konseptual ini adalah sebagai berikut.

1. Pertama, manusia mengalami perkembangan selama rentang kehidupan (lfe span)

melalui proses tumbub kembang.

2. Kedua, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari individu mengalami rentang

ketergantungan sejak lahir dan belajar untuk mandiri melalui sebuah proses yang

disebut pendewasaan. Proses tersebut dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan

sekitar, dan status kesehatan individu.

3. Ketiga, dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, individu klasifikasikan menjadi

tiga kondisi,yaitu belum dapat melaksanakan aktivitas, terlambat melaksanakan

aktivitas, dan tidak dapat melaksanakan aktivitas.

Komponen aktivitas sehari-hari dapat dikembangkan menjadi bahan untuk

mengkaji kebutuhan klien, sehingga dapat menentukan masalah keperawatan atau

diagnosis keperawatan.Komponen tersebut antara lain:

1. bernapas secara normal;

2. minum dan makan sesuai dengan kebutuhan;

3. eliminasi secara normal, baik urine maupun alvi;

4. bergerak dan rnemelihara postur tubuh;

5. tidur dan istirahat;

6. membuka dan menggunakan pakaian;

Page 14: Model Model Asuhan Kepertawatan

7. mempertahankan suhu tubuh normal dengan berpakaian dan modifikasi

lingkungan;

8. memelihara kebersihan tubuh dan merias diri;

9. mencegah kecelakaan dan bahaya;

10. berkomunikasi;

11. beribadah;

12. bermain dan berekreasi;

13. bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya;

14. belajar dan memuaskan keingintahuan.

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa penerapan model konseptual

keperawatan komunitas dan Virginia Henderson membeni indikasi kesehatan

masyarakat dapat dilihat dan kemampuan mereka dalam melaksanakan aktivitas

kehidupan sehari-hari.

MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN MARTHA E. ROGERS (1970)

Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, serta memiliki sifat dan karakter

yang berbeda. Manusia selalu beninteraksi dengan lingkungannya, sena dapat

memenganuhi satu sama lainnya.Dalam proses kehidupannya, manusia diciptakan

dengan karaktenistik dan keunikannya masing masing. Dengan kata lain, setiap

individu berbeda dengan yang lain. Konsep Martha E. Rogers ini dikenal dengan

konsep manusia sebagai unit. Dengan demikian, teoni ini dapat dipergunakan untuk

mengidentifikasi penilaku yang ada di masyarakat, di mana jika perilaku meneka

baik, maka dapat menunjang kesehatan, tetapi jika perilaku mereka kurang baik, maka

dapat menurunkan derajat kesehatan dalam komunitas.

MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN JOHNSON

Johnson mengungkapkan pandangannya mengenai keperawatan komunitas

dengan menggunakan pendekatan sistem perilaku. Menurut Johnson, komponen

subsistem yang membentuk sistem penilaku manusia adalab:

1. ingestif sumber dalam memelihara tingkat keutuhan dalam mencapai kesenangan

atau pencapaian pengakuan dan lingkungannya;

Page 15: Model Model Asuhan Kepertawatan

2. achievement, yaitu bentuk pencapaian prestasi melalui kemampuan ketenampilan

yang kreatif;

3. agressive, yaitu mekanisme pertahanan din seseorang dan berbagai ancaman yang

berasal dan lingkungan;

4. sexuality, pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai (love and

belonging);

5. Elemination,yang dimaksud eliminasi di sini adalah segala bentuk pengeluaran

sampah atau barang yang tidak dipergunakan kembali oleh manusia;

6. Pemenuhan kebutuhan tambahan dalam mempertahankan lingkungan yang

kondusifdengan cara menyesuaikan kehidupan sosial, keamanan, dan

kelangsungan hidupnya;

7. Dependent, yaitu bagian yang membentuk sistem perilaku dalam mendapatkan

bantuan, kedamaian, keamanan, serta kultun atau kepercayaan.

Dalam pendekatan ini, individu dipandang sebagai sistem perilaku yang selalu

ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas, baik dalam lingkungan internal maupun

eksternal. Individu juga memiliki keinginan mengatur dan menyesuaikan din terhadap

pengaruh yang timbul. Masyarakat (individu/kelompok) memerlukan bantuan dan

ancaman sakit atau potensi penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan dengan cara

menyeimbangkan sistem perilaku tersebut. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah

mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan dengan lingkungan.

MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN ORLANDO (1972)

Setiap individu memilik kebutuhan yang berbeda-beda. Apabila kebutuhan

tersebut terpenuhi, maka srees akan berkurang, meningkatkan kepuasaan dan

mendorong pencapaian kesehatan optimal. Jika perawat kornunitas menggunakan

teori Orlando, diharapkan perawat mampu mengidentifikasi tingkat pemenuhan

kebutuhan yang dapat dicapai dalam komunitas dan berusaha memberikan prornosi

kesehatan tentang upaya yang dapat dilakukan oleh komunitas dalam mencapai

pemenuhan kebutuhan mereka yang berbeda-beda tersebut. Untuk mewujudkan hal

tersebut, terdapat 3 hal yang harus diperhatikan, yaitu perilaku kiien, reaksi perawat,

dan tindakan keperawatan. Harapannya setelah dilakukan perawatan, klien akan

Page 16: Model Model Asuhan Kepertawatan

merasakan dampak kebutuhan pada tingkat kesehatan dan akan berbuat secara

otomatis dalam memenuhi kebutuhannya.

Page 17: Model Model Asuhan Kepertawatan

BAB II

TATANAN PRAKTIK KOMUNITAS

Perawat kesehatna komunitas Melakukan pekerjaan pada berbagia posisi dengan

fokus utama klien individu,keluarga, dan komunitas. (Acher, 1976). Tatanan praktik

dalam keperawatan komunitas kesehatan komunitas sangat luas, karena pada semua

tatanan perawat komunitas dapat memberikan pelayanan dengan penekanan tingkat

pencegahan primer, sekunder dan tersier. Perawat yang bekerja di komunitas dapat

bekerja sebagai perawat keluarga, perawat sekolah, perawat kesehatan kerja atau

pegawwai gerontology.

Perawat keluarga

Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat kesehatan

masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat

dengans sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon

dan Maglaya, 1978)

Perawat keluarga adalah perawat teregistrasi dan telah lulus dalam bidang

keperawatan yang dipersiapkan untuk praktik memberikan pelayanan individu

dan keluarga disepanjang rentang sehat sakit.

Peran yang dilakukan perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan

keperawatan keluarga,berpartisipasi dna menggunakan hasil riset,

mengembangkan dan melaksanakan kebijakan dibidang kesehatan,

kepemimpinan, pendidikan, case management dan konsultasi.

Perawat kesehatan sekolah

Kperawatan sekolah adalah keperawatan yang difokuskan pada anak ditatanan

pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikutsertakan keluarga

maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logon, BB, 1986).

Fokus utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkungannya dan

sasaran penunjang adalah guru dan kader.

Perawat kesehatan kerja

Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan dalam

memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dan segala bidang pekerjaan.

Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan praktik keperawatan dalam memenuhi

Page 18: Model Model Asuhan Kepertawatan

kebutuhan unik individu, kelompok dna masyarakat ditatanan industri, pabrik,

tempat kerja, tempat konsultasi, universitas dan lain lain.

Perawat gerontologi

Perawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan

memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi di berbagai

tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dna

mempertahankan fungsi optimal.

Lingkup praktik keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan

keperawatan, melaksanakan advokasi dan bekerja untuk mamaksimalkan

kemampuan atau kemandirian lanjut usia, meningkatkan dna mempertahankan

kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses

kematian yang bermartabat.