model harmonisasi peraturan bidang pertanahan...

8
1 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran LAPORAN AKHIR PENELITIAN ANDALAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN 2012 MODEL HARMONISASI PERATURAN BIDANG PERTANAHAN TERHADAP PERATURAN SEKTORAL DALAM RANGKA PENYEDIAAN LAHAN BAGI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SOSIAL-EKONOMI DAN KEAMANAN DI KAWASAN PERBATASAN YANG TERISOLASI HUTAN LINDUNG Oleh : Dr.Nia Kurniati, SH., MH. Dr. Amirrudin A Dajaan , SH.,M.H. Dr. Yani Pujiwati, S.H., M.H. Dibiayai oleh Dana BLU Universitas Padjadjaran Nomor : 1407/UN6.A/KP/2012 Tanggal 1 Juni 2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN DESEMBER 2012

Upload: lamtram

Post on 20-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL HARMONISASI PERATURAN BIDANG PERTANAHAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Abstrak-Lapen-Model... · transportasi darat berupa jaringan jalan umum. Permasalahan

1 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

LAPORAN AKHIR PENELITIAN ANDALAN

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN 2012

MODEL HARMONISASI PERATURAN BIDANG PERTANAHAN

TERHADAP PERATURAN SEKTORAL DALAM RANGKA

PENYEDIAAN LAHAN BAGI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

SOSIAL-EKONOMI DAN KEAMANAN DI KAWASAN PERBATASAN

YANG TERISOLASI HUTAN LINDUNG

Oleh :

Dr.Nia Kurniati, SH., MH. Dr. Amirrudin A Dajaan , SH.,M.H.

Dr. Yani Pujiwati, S.H., M.H.

Dibiayai oleh Dana BLU Universitas Padjadjaran

Nomor : 1407/UN6.A/KP/2012

Tanggal 1 Juni 2012

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PADJADJARAN

DESEMBER

2012

Page 2: MODEL HARMONISASI PERATURAN BIDANG PERTANAHAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Abstrak-Lapen-Model... · transportasi darat berupa jaringan jalan umum. Permasalahan

2 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN ANDALAN FAKULTAS HUKUM

UNPAD

SUMBER DANA BLU UNIVERSITAS PADJADJARAN T.A. 2012

1. a. Judul Penelitian : Model Harmonisasi Peraturan Bidang

Pertanahan Terhadap Peraturan Sektoral

Dalam Rangka Penyediaan Lahan Bagi

Pembangunan Infrastruktur Sosial-

Ekonomi Dan Keamanan Di Kawasan

Perbatasan Yang Terisolasi Hutan Lindung

b. Kategori Penelitian : Ilmu Hukum

c. Program : Dasar Terapan

2. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Nia Kurniati, S.H.,M.H.

b. Jenis Kelamin : L/P

c. Pangkat/Golongan/NIP : Pembina/IVa/19600602 198603 2 003

d. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala

3. Jumlah Peneliti : 2 orang

4. Lokasi Penelitian : Bandung, Jakarta

5. Bila penelitian ini bekerja sama dengan lembaga lain, sebutkan :

a. Nama Instansi : -

b. Alamat : -

6. Pendanaan : BLU UNPAD

7. Jangka Waktu Penelitian : 4 Bulan

8. Jumlah biaya yang disetujui : Rp 32.575.000,- (Tiga puluh Dua Juta Lima

ratus Tujuh Puluh Lima Ribu)

Menyetujui,

Peneliti Utama/Penanggung Jawab

Dekan

Penelitian

(Dr. Ida Nurlinda, S.H.,M.H) (Dr. Nia Kurniati, S.H.,M.H.)

NIP. 19620728 198701 2 001 NIP. 19600602 198603 2 003

Mengetahui,

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Universitas Padjadjaran

Prof. Dr. Wawan Hermawan, MS.

NIP.19620527 198810 1 001

Page 3: MODEL HARMONISASI PERATURAN BIDANG PERTANAHAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Abstrak-Lapen-Model... · transportasi darat berupa jaringan jalan umum. Permasalahan

3 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

ABSTRAK

Kondisi kawasan perbatasan negara di Kalimantan Timur secara umum

masih menghadapi beberapa isu utama yaitu keterisolasian wilayah sebagai

penghambat aksesibilitas dan mobilitas barang/jasa dan orang serta pertumbuhan

ekonomi lokal yang diakibatkan keterbatasan infrastruktur wilayah dan fasilitas

sosial ekonomi yang terkait erat dengan belum terbangunnya infrastruktur

transportasi darat berupa jaringan jalan umum. Permasalahan diharapkan teratasi

dengan terbangunannya jaringan jalan tsersebut, tetapi aturan yang berlaku

diprediksi belum akomodatif terhadap penyediaan lahan, karena berhadapan

dengan aturan pelestarian keanekaragaman hayati, peningkatan fungsi

perlindungan kawasan, pelestarian keunikan bentang alam, dan pelestarian

warisan budaya nasional yang terbentang di wilayah perbatasan darat negara RI-

Malaysia di Jantung Kalimantan, perlu upaya melakukan harmonisasi peraturan

perundang-undangan yang sudah ada, agar dapat mendukung penyediaan lahan

untuk pembangunan jaringan jalan berlandaskan UU No.5 Tahun 1960 jo UU. No.

2 Tahun 20012 .

Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif yaitu

penelitian yang didasarkan pada data sekunder berupa bahan hukum primer, bahan

hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Hal ini dimaksudkan untuk mengkaji

dan menelusuri data sekunder berkaitan dengan penyediaan lahan bagi

pembangunan infrastruktur jalan di kawasan perbatasan darat negara RI-Malysia

di Provinsi Kalimantan Timur.

Terkait penyediaan lahan guna membangun infrastruktur jalan,

diketahui ada sejumlah peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam tata

pemerintahan, yaitu UU No. 41/1999, UU 32/2009, dan UU 26/2007, belum

akomodatif mendukung penyediaan lahan, antara lain karena kuatnya ego

sektoral, kesenjangan dalam pemahaman teknis dan pemahaman hukum,

perbedaan kepentingan dan penafsiran dari K/L yang bersangkutan terhadap

pengelolaan kawasan perbatasan negara. Terdapat pula aturan perundang-

undangan yang potensial menguatkan upaya penyediaan lahan, yaitu UU 5/1960,

UU 3/2002, UU 17/2007, UU 43/2008, UU 12/2011, UU 2/2012, PP 26/2008, PP

15 /2010, PP 24/2010, PP 28/2011, serta Perpres No.12/2010, disamping ada juga

UU yang mengandung materi muatan pasal antara satu dan pasal lainnya

tercermin kontradiktif terhadap upaya penyediaan lahan. Kesimpulan penelitian

yakni perlu dilakukan harmonisasi peraturan perundang-undangan berlaku, antara

sektor pertanahan dan sektor kehutanan, lingkungan hidup dan penataan ruang

secara horizontal maupun vertikal dengan mengacu pada nilai-nilai filosofis,

sosiologis, ekonomis, yuridis dan dengan memperhatikan asas-asas materi muatan

perundang-undangan yang baik untuk menyelaraskan substansi pada pasal-pasal

aturan-aturan tersebut, melalui konsep atau “Model Harmonisasi Alih Fungsi

Lahan Kawasan Lindung Menjadi Kawasan Budidaya Dengan Sistem

Kompensasi Lahan Berlandaskan Cost Benefit Ratio dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis (KLHS)”, sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi.

Kata kunci : Harmonisasi hukum, kawasan perbatasan

Page 4: MODEL HARMONISASI PERATURAN BIDANG PERTANAHAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Abstrak-Lapen-Model... · transportasi darat berupa jaringan jalan umum. Permasalahan

4 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

ABSTRACT

The condition of State border area in East Kalimantan generally facing

core issues are regional isolation as resistor of accessibility and mobility of

services/goods and people and development of local economic made by lack of

regional infrastructure and social economic facility related to the issue that it has

not been built land transport infrastructure such as public road network. The

issue solved by building that road network, however the applicable regulation is

predicted that it is not accomodative of supplying area, as it faced with regulatory

biodiversity conservation, improvement of protection area function, unique

landscape conservation, and conservation of national cultural heritage spreaded

in the land border area of RI-Malasyia in Kalimantan, it needs efforts to hold

harmonization of the existing regulations, so that it can support the supply of area

for the development of road network pursuant to Law No. 5 of 1960 jo. Law No. 2

of 2012.

The method used by this research is juridical normative, is the research

based on secondary data such as primary legal materials, secondary legal

materials, and tertiary legal materials. This issue is intended to assess and browse

secondary data related to the supply of area for the development of road

infrastructure in the land border area of RI-Malasyia in East Kalimantan

Province.

Relating to the supply of area in order to build road infrastructure,

having known that there are applicable regulations in the governance such as

Law No. 41 of 1999, Law No. 32 of 2009, and Law No. 26 of 2007, they are not

accomodative to support the supply of area, such as because of strong sectoral

ego, discrepancy in technical comprehension and legal comprehension, difference

of interest and interpretation of Ministry/Institution of the management on State

border area. There are potential regulations supporting efforts to supply area

such as Law No. 5 of 1960, Law No. 3 of 2002, Law No. 17 of 2007, Law No. 43

of 2008, Law No. 12 of 2011, Law No. 2 of 2012, Government Regulation No. 26

of 2008, Government Regulation No. 15 of 2010, Government Regulation No. 24

of 2010, Government Regulation No. 28 of 2011, and President Regulation No. 12

of 2010, besides there is law containing article substance between one article and

other articles are contradictory on effort to supply area. The conclusion of

research is that it needs to be held harmonization of applicable regulations,

between lands sector and forestry sector, environment and spatial horizontally

and vertically based on philosophical, sociological, economic, juridical, values

and notice principles on substance of good regulations in order to harmonize

substance on articles of those regulations, through concept or Harmonization

Model Over The Function Of Protected Land Area Becoming Cultivation Area

With Land Compensation System Pursuant To Cost Benefit Ratio and Strategic

Environment Study (KLHS)”, as the solution of faced issues.

Key words : Legal harmonization, border area

Page 5: MODEL HARMONISASI PERATURAN BIDANG PERTANAHAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Abstrak-Lapen-Model... · transportasi darat berupa jaringan jalan umum. Permasalahan

5 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT., karena atas segala karunia serta

kehendakNya, kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan Laporan Akhir

Penelitian dengan judul “Model Harmonisasi Peraturan Bidang Pertanahan

Terhadap Peraturan Sektoral Dalam Rangka Penyediaan Lahan Bagi

Pembangunan Infrastruktur Sosial-Ekonomi Dan Keamanan Di Kawasan

Perbatasan Yang Terisolasi Hutan Lindung”.

Pada kesempatan ini, kami sampaikan terima kasih kepada Dr. Ida

Nurlinda, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran,

yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan

penelitian ini. Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof. Ganjar

Kurnia, selaku Rektor Universitas Padjadjaran, dan Prof. Dr. Wawan

Hermawan, MS., selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada

Masyarakat Universitas Padjadjaran yang telah memfasilitasi kegiatan

penelitian para dosen di Universitas Padjadjaran.

Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam proses penelitian ini, khususnya kepada Deputi Pengembangan Daerah

Khusus Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT), dan Deputi

Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan Badan Nasional

Pengelola Perbatasan (BNPP) yang telah memberikan sejumlah data terkait

dan hadir pada kesempatan FGD yang kami selenggarakan.

Dengan segala kerendahan hati diakui, hasil penelitian ini masih jauh

dari sempurna, baik dari cara penulisan laporan maupun pembahasan

materinya. Untuk itu kami mengharapkan saran agar penelitian ini dapat

mendekati maksudnya, dan agar hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat

bagi pihak-pihak yang terkait.

Bandung, 28 Desember 2012

Tim Peneliti,

Ketua

Dr. Nia Kurniati, S.H.,M.H

Page 6: MODEL HARMONISASI PERATURAN BIDANG PERTANAHAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Abstrak-Lapen-Model... · transportasi darat berupa jaringan jalan umum. Permasalahan

6 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

DAFTAR ISI Hlm

ABSTRAK ............................................................................................... ii

ABSTRACT............................................................................................... iii

KATA PENGANTAR.............................................................................. iv

DAFTAR ISI............................................................................................. v

DAFTAR TABEL..................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar elakang.................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................ 26

C. Metode Penelitian ........................................................... 26

TBAB II TINJAUAN UMUM KAWASAN PERBATASAN

NEGARA DAN PEMANFAATAN LAHAN SERTA

STRUKTUR RUANG KAWASAN PERBATASAN

DARAT NEGARA RI–MALAYSIA PROVINSI

KALIMANTAN TIMUR

A. Kajian Pustaka

1. Makna Kawasan Perbatasan Negara .......................... 29

2. Asas-asas Hukum Dalam Harmonisasi Peraturan

Perundang-undangan .................................................

34

3. Politik Hukum Perbatasan Dalam Perspektif Teori

Sistem Hukum ............................................................

58

4. Fungsi Tanah Dalam Perspektif Teori Walfare State

5. Fungsi Kawasan Lindung Dalam Perspektif Hukum

Penataan Ruang ..........................................................

79

B. Kerangka Pemikiran ........................................................ 86

BAB III TINJAUAN UMUM KAWASAN PERBATASAN

NEGARA DI PERBATASAN DARAT RI-MALAYSIA

DAN PENGGUNAAN LAHAN SERTA STRUKTUR

RUANG KAWASAN PERBATASAN DI

KALIMANTAN TIMUR

A. Gambaran Umum Kondisi Kawasan Perbatasan Negara. 102

B. Kondisi Aktual Kawasan Perbatasan Negara RI-

Malaysia ..................................................................

110

C. Cakupan Wilayah Administrasi Kawasan Perbatasan

Negara ......................................................................

113

D. Pola Penggunaan Lahan dan Struktur Ruang Kawasan

Perbatasan Negara ......................................................

116

E. Keberadaan Taman Nasional Kayan Mentarang dan

Kawasan Lindung Di Perbatasan Negara Di Kalimantan

Timur ........................................................................

121

F. Arah Kebijakan Pengembangan Kawasan Perbatasan

Negara Di Kaltim ..........................................................

124

Page 7: MODEL HARMONISASI PERATURAN BIDANG PERTANAHAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Abstrak-Lapen-Model... · transportasi darat berupa jaringan jalan umum. Permasalahan

7 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Mewujudkan Harmonisasi Peraturan Perundang-

undangan Bidang Pertanahan Terhadap Peraturan

Sektoral Dalam Rangka Penyediaan Lahan Bagi

Pembangunan Infrastruktur Ekonomi, Sosial, Dan

Keamanan di Kawasan Perbatasan Darat Negara RI-

Malaysia di Kalimantan Timur Yang Terisolasi

Kawasan Lindung

127

B. Kendala Harmonisasi Peraturan Faktor Peraturan

Perundang-undangan Bidang Pertanahan Terhadap

Peraturan Sektoral Dalam Rangka Penyediaan Lahan

Bagi Pembangunan Infrastruktur Ekonomi, Sosial, Dan

Keamanan di Kawasan Perbatasan Darat Negara RI-

Malaysia di Kalimantan Timur Yang Terisolasi

Kawasan Lindung

162

C. Model Harmonisasi Peraturan Faktor Peraturan

Perundang-undangan Bidang Pertanahan Terhadap

Peraturan Sektoral Dalam Rangka Penyediaan Lahan

Bagi Pembangunan Infrastruktur Ekonomi, Sosial, Dan

Keamanan di Kawasan Perbatasan Darat Negara RI-

Malaysia di Kalimantan Timur Yang Terisolasi

Kawasan Lindung

171

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 177

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: MODEL HARMONISASI PERATURAN BIDANG PERTANAHAN …pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/Abstrak-Lapen-Model... · transportasi darat berupa jaringan jalan umum. Permasalahan

8 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang

berciri nusantara mempunyai kedaulatan atas wilayah serta memiliki hak-hak

berdaulat di luar wilayah kedaulatannya untuk dikelola dan dimanfaatkan sebesar-

besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam

pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Wilayah NKRI berbatasan dengan banyak negara. Di darat, wilayah

NKRI berbatasan dengan wilayah 3 (tiga) negara lain yaitu Malaysia, Papua

Nugini, dan Timor Leste. Sedangkan di wilayah laut, Wilayah NKRI berbatasan

dengan 10 negara yaitu Malaysia, Papua Nugini, Singapura, Republik Demokratik

Timor Leste, India, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau dan Australia.

Pengelolaan batas-batas Wilayah Negara diperlukan dan sangat penting untuk

memberikan kepastian hukum mengenai ruang lingkup wilayah negara,

kewenangan pengelolaan Wilayah Negara, dan hak–hak berdaulat1.

Gambar. 1

1 Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Desain Besar (Grand Desain) :

Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Tahun 2011-2025, Jkt, 2011