1 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
LAPORAN AKHIR PENELITIAN ANDALAN
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN 2012
MODEL HARMONISASI PERATURAN BIDANG PERTANAHAN
TERHADAP PERATURAN SEKTORAL DALAM RANGKA
PENYEDIAAN LAHAN BAGI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
SOSIAL-EKONOMI DAN KEAMANAN DI KAWASAN PERBATASAN
YANG TERISOLASI HUTAN LINDUNG
Oleh :
Dr.Nia Kurniati, SH., MH. Dr. Amirrudin A Dajaan , SH.,M.H.
Dr. Yani Pujiwati, S.H., M.H.
Dibiayai oleh Dana BLU Universitas Padjadjaran
Nomor : 1407/UN6.A/KP/2012
Tanggal 1 Juni 2012
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
DESEMBER
2012
2 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN ANDALAN FAKULTAS HUKUM
UNPAD
SUMBER DANA BLU UNIVERSITAS PADJADJARAN T.A. 2012
1. a. Judul Penelitian : Model Harmonisasi Peraturan Bidang
Pertanahan Terhadap Peraturan Sektoral
Dalam Rangka Penyediaan Lahan Bagi
Pembangunan Infrastruktur Sosial-
Ekonomi Dan Keamanan Di Kawasan
Perbatasan Yang Terisolasi Hutan Lindung
b. Kategori Penelitian : Ilmu Hukum
c. Program : Dasar Terapan
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Nia Kurniati, S.H.,M.H.
b. Jenis Kelamin : L/P
c. Pangkat/Golongan/NIP : Pembina/IVa/19600602 198603 2 003
d. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
3. Jumlah Peneliti : 2 orang
4. Lokasi Penelitian : Bandung, Jakarta
5. Bila penelitian ini bekerja sama dengan lembaga lain, sebutkan :
a. Nama Instansi : -
b. Alamat : -
6. Pendanaan : BLU UNPAD
7. Jangka Waktu Penelitian : 4 Bulan
8. Jumlah biaya yang disetujui : Rp 32.575.000,- (Tiga puluh Dua Juta Lima
ratus Tujuh Puluh Lima Ribu)
Menyetujui,
Peneliti Utama/Penanggung Jawab
Dekan
Penelitian
(Dr. Ida Nurlinda, S.H.,M.H) (Dr. Nia Kurniati, S.H.,M.H.)
NIP. 19620728 198701 2 001 NIP. 19600602 198603 2 003
Mengetahui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Universitas Padjadjaran
Prof. Dr. Wawan Hermawan, MS.
NIP.19620527 198810 1 001
3 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
ABSTRAK
Kondisi kawasan perbatasan negara di Kalimantan Timur secara umum
masih menghadapi beberapa isu utama yaitu keterisolasian wilayah sebagai
penghambat aksesibilitas dan mobilitas barang/jasa dan orang serta pertumbuhan
ekonomi lokal yang diakibatkan keterbatasan infrastruktur wilayah dan fasilitas
sosial ekonomi yang terkait erat dengan belum terbangunnya infrastruktur
transportasi darat berupa jaringan jalan umum. Permasalahan diharapkan teratasi
dengan terbangunannya jaringan jalan tsersebut, tetapi aturan yang berlaku
diprediksi belum akomodatif terhadap penyediaan lahan, karena berhadapan
dengan aturan pelestarian keanekaragaman hayati, peningkatan fungsi
perlindungan kawasan, pelestarian keunikan bentang alam, dan pelestarian
warisan budaya nasional yang terbentang di wilayah perbatasan darat negara RI-
Malaysia di Jantung Kalimantan, perlu upaya melakukan harmonisasi peraturan
perundang-undangan yang sudah ada, agar dapat mendukung penyediaan lahan
untuk pembangunan jaringan jalan berlandaskan UU No.5 Tahun 1960 jo UU. No.
2 Tahun 20012 .
Metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif yaitu
penelitian yang didasarkan pada data sekunder berupa bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Hal ini dimaksudkan untuk mengkaji
dan menelusuri data sekunder berkaitan dengan penyediaan lahan bagi
pembangunan infrastruktur jalan di kawasan perbatasan darat negara RI-Malysia
di Provinsi Kalimantan Timur.
Terkait penyediaan lahan guna membangun infrastruktur jalan,
diketahui ada sejumlah peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam tata
pemerintahan, yaitu UU No. 41/1999, UU 32/2009, dan UU 26/2007, belum
akomodatif mendukung penyediaan lahan, antara lain karena kuatnya ego
sektoral, kesenjangan dalam pemahaman teknis dan pemahaman hukum,
perbedaan kepentingan dan penafsiran dari K/L yang bersangkutan terhadap
pengelolaan kawasan perbatasan negara. Terdapat pula aturan perundang-
undangan yang potensial menguatkan upaya penyediaan lahan, yaitu UU 5/1960,
UU 3/2002, UU 17/2007, UU 43/2008, UU 12/2011, UU 2/2012, PP 26/2008, PP
15 /2010, PP 24/2010, PP 28/2011, serta Perpres No.12/2010, disamping ada juga
UU yang mengandung materi muatan pasal antara satu dan pasal lainnya
tercermin kontradiktif terhadap upaya penyediaan lahan. Kesimpulan penelitian
yakni perlu dilakukan harmonisasi peraturan perundang-undangan berlaku, antara
sektor pertanahan dan sektor kehutanan, lingkungan hidup dan penataan ruang
secara horizontal maupun vertikal dengan mengacu pada nilai-nilai filosofis,
sosiologis, ekonomis, yuridis dan dengan memperhatikan asas-asas materi muatan
perundang-undangan yang baik untuk menyelaraskan substansi pada pasal-pasal
aturan-aturan tersebut, melalui konsep atau “Model Harmonisasi Alih Fungsi
Lahan Kawasan Lindung Menjadi Kawasan Budidaya Dengan Sistem
Kompensasi Lahan Berlandaskan Cost Benefit Ratio dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS)”, sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Kata kunci : Harmonisasi hukum, kawasan perbatasan
4 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
ABSTRACT
The condition of State border area in East Kalimantan generally facing
core issues are regional isolation as resistor of accessibility and mobility of
services/goods and people and development of local economic made by lack of
regional infrastructure and social economic facility related to the issue that it has
not been built land transport infrastructure such as public road network. The
issue solved by building that road network, however the applicable regulation is
predicted that it is not accomodative of supplying area, as it faced with regulatory
biodiversity conservation, improvement of protection area function, unique
landscape conservation, and conservation of national cultural heritage spreaded
in the land border area of RI-Malasyia in Kalimantan, it needs efforts to hold
harmonization of the existing regulations, so that it can support the supply of area
for the development of road network pursuant to Law No. 5 of 1960 jo. Law No. 2
of 2012.
The method used by this research is juridical normative, is the research
based on secondary data such as primary legal materials, secondary legal
materials, and tertiary legal materials. This issue is intended to assess and browse
secondary data related to the supply of area for the development of road
infrastructure in the land border area of RI-Malasyia in East Kalimantan
Province.
Relating to the supply of area in order to build road infrastructure,
having known that there are applicable regulations in the governance such as
Law No. 41 of 1999, Law No. 32 of 2009, and Law No. 26 of 2007, they are not
accomodative to support the supply of area, such as because of strong sectoral
ego, discrepancy in technical comprehension and legal comprehension, difference
of interest and interpretation of Ministry/Institution of the management on State
border area. There are potential regulations supporting efforts to supply area
such as Law No. 5 of 1960, Law No. 3 of 2002, Law No. 17 of 2007, Law No. 43
of 2008, Law No. 12 of 2011, Law No. 2 of 2012, Government Regulation No. 26
of 2008, Government Regulation No. 15 of 2010, Government Regulation No. 24
of 2010, Government Regulation No. 28 of 2011, and President Regulation No. 12
of 2010, besides there is law containing article substance between one article and
other articles are contradictory on effort to supply area. The conclusion of
research is that it needs to be held harmonization of applicable regulations,
between lands sector and forestry sector, environment and spatial horizontally
and vertically based on philosophical, sociological, economic, juridical, values
and notice principles on substance of good regulations in order to harmonize
substance on articles of those regulations, through concept or Harmonization
Model Over The Function Of Protected Land Area Becoming Cultivation Area
With Land Compensation System Pursuant To Cost Benefit Ratio and Strategic
Environment Study (KLHS)”, as the solution of faced issues.
Key words : Legal harmonization, border area
5 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT., karena atas segala karunia serta
kehendakNya, kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan Laporan Akhir
Penelitian dengan judul “Model Harmonisasi Peraturan Bidang Pertanahan
Terhadap Peraturan Sektoral Dalam Rangka Penyediaan Lahan Bagi
Pembangunan Infrastruktur Sosial-Ekonomi Dan Keamanan Di Kawasan
Perbatasan Yang Terisolasi Hutan Lindung”.
Pada kesempatan ini, kami sampaikan terima kasih kepada Dr. Ida
Nurlinda, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran,
yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan
penelitian ini. Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada Prof. Ganjar
Kurnia, selaku Rektor Universitas Padjadjaran, dan Prof. Dr. Wawan
Hermawan, MS., selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Universitas Padjadjaran yang telah memfasilitasi kegiatan
penelitian para dosen di Universitas Padjadjaran.
Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penelitian ini, khususnya kepada Deputi Pengembangan Daerah
Khusus Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT), dan Deputi
Bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan Badan Nasional
Pengelola Perbatasan (BNPP) yang telah memberikan sejumlah data terkait
dan hadir pada kesempatan FGD yang kami selenggarakan.
Dengan segala kerendahan hati diakui, hasil penelitian ini masih jauh
dari sempurna, baik dari cara penulisan laporan maupun pembahasan
materinya. Untuk itu kami mengharapkan saran agar penelitian ini dapat
mendekati maksudnya, dan agar hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat
bagi pihak-pihak yang terkait.
Bandung, 28 Desember 2012
Tim Peneliti,
Ketua
Dr. Nia Kurniati, S.H.,M.H
6 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
DAFTAR ISI Hlm
ABSTRAK ............................................................................................... ii
ABSTRACT............................................................................................... iii
KATA PENGANTAR.............................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................. v
DAFTAR TABEL..................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar elakang.................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................ 26
C. Metode Penelitian ........................................................... 26
TBAB II TINJAUAN UMUM KAWASAN PERBATASAN
NEGARA DAN PEMANFAATAN LAHAN SERTA
STRUKTUR RUANG KAWASAN PERBATASAN
DARAT NEGARA RI–MALAYSIA PROVINSI
KALIMANTAN TIMUR
A. Kajian Pustaka
1. Makna Kawasan Perbatasan Negara .......................... 29
2. Asas-asas Hukum Dalam Harmonisasi Peraturan
Perundang-undangan .................................................
34
3. Politik Hukum Perbatasan Dalam Perspektif Teori
Sistem Hukum ............................................................
58
4. Fungsi Tanah Dalam Perspektif Teori Walfare State
5. Fungsi Kawasan Lindung Dalam Perspektif Hukum
Penataan Ruang ..........................................................
79
B. Kerangka Pemikiran ........................................................ 86
BAB III TINJAUAN UMUM KAWASAN PERBATASAN
NEGARA DI PERBATASAN DARAT RI-MALAYSIA
DAN PENGGUNAAN LAHAN SERTA STRUKTUR
RUANG KAWASAN PERBATASAN DI
KALIMANTAN TIMUR
A. Gambaran Umum Kondisi Kawasan Perbatasan Negara. 102
B. Kondisi Aktual Kawasan Perbatasan Negara RI-
Malaysia ..................................................................
110
C. Cakupan Wilayah Administrasi Kawasan Perbatasan
Negara ......................................................................
113
D. Pola Penggunaan Lahan dan Struktur Ruang Kawasan
Perbatasan Negara ......................................................
116
E. Keberadaan Taman Nasional Kayan Mentarang dan
Kawasan Lindung Di Perbatasan Negara Di Kalimantan
Timur ........................................................................
121
F. Arah Kebijakan Pengembangan Kawasan Perbatasan
Negara Di Kaltim ..........................................................
124
7 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Mewujudkan Harmonisasi Peraturan Perundang-
undangan Bidang Pertanahan Terhadap Peraturan
Sektoral Dalam Rangka Penyediaan Lahan Bagi
Pembangunan Infrastruktur Ekonomi, Sosial, Dan
Keamanan di Kawasan Perbatasan Darat Negara RI-
Malaysia di Kalimantan Timur Yang Terisolasi
Kawasan Lindung
127
B. Kendala Harmonisasi Peraturan Faktor Peraturan
Perundang-undangan Bidang Pertanahan Terhadap
Peraturan Sektoral Dalam Rangka Penyediaan Lahan
Bagi Pembangunan Infrastruktur Ekonomi, Sosial, Dan
Keamanan di Kawasan Perbatasan Darat Negara RI-
Malaysia di Kalimantan Timur Yang Terisolasi
Kawasan Lindung
162
C. Model Harmonisasi Peraturan Faktor Peraturan
Perundang-undangan Bidang Pertanahan Terhadap
Peraturan Sektoral Dalam Rangka Penyediaan Lahan
Bagi Pembangunan Infrastruktur Ekonomi, Sosial, Dan
Keamanan di Kawasan Perbatasan Darat Negara RI-
Malaysia di Kalimantan Timur Yang Terisolasi
Kawasan Lindung
171
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 177
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
8 Penelitian Andalan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara kepulauan yang
berciri nusantara mempunyai kedaulatan atas wilayah serta memiliki hak-hak
berdaulat di luar wilayah kedaulatannya untuk dikelola dan dimanfaatkan sebesar-
besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Wilayah NKRI berbatasan dengan banyak negara. Di darat, wilayah
NKRI berbatasan dengan wilayah 3 (tiga) negara lain yaitu Malaysia, Papua
Nugini, dan Timor Leste. Sedangkan di wilayah laut, Wilayah NKRI berbatasan
dengan 10 negara yaitu Malaysia, Papua Nugini, Singapura, Republik Demokratik
Timor Leste, India, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau dan Australia.
Pengelolaan batas-batas Wilayah Negara diperlukan dan sangat penting untuk
memberikan kepastian hukum mengenai ruang lingkup wilayah negara,
kewenangan pengelolaan Wilayah Negara, dan hak–hak berdaulat1.
Gambar. 1
1 Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Desain Besar (Grand Desain) :
Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Tahun 2011-2025, Jkt, 2011