selayang pandang harmonisasi spiritual sufi dalam

7
PENDAHULUANmoder n menjadi kuman-kuman yang merusak tubuh Pada zaman kuno penyakit yang dideri t amanusi a. Kuman- kuman t ersebut dapat di det eksi manusia sering diasumsi kan dengan masal ah-masal ahdengan al at kedokter an yang canggi h yai tu mikr oskop spir i tual . Or ang-or ang t er dahulu mengasumsi kan(Jalaludin 2010) bahwa seseor ang yang sedang sakit di kar enakanCarl Gust av Jung berpendapat bahwa diantar a kerasukan setan at au makhluk halus. Pengobat anpasj en yang sudah tua tjdak ada yang menderi t a unt uk orang- orang saki t di zaman dahulu dilakukanpenyaki t ji wa kar ena ada hubungannya dengan agama. dengan cara mencar i dukun ahli spi r i tual yang mampuAgama sangat berkai t an dengan ilmu kedokt er an ber komuni kasi dan menghil angkannya. Sebal i knya didalam mengobat i or ang saki t . Apabila keduanya era moder n orang yang sakit didiagnosa berdasar kanberj aian dengan bai k, maka t i ngkat kesembuhan gajala-gajal a biologi s. Pola pi ki r bahwa orangakan l eblh cepat Djl ai n sisj> bahwa agama selaj n saki t kar ena di r asuki r oh j ahat semaki n t er ki kis.memiliki per an dalam duni a medis, juga berper an Roh j ahat ber bentuk wujud dalam pi ki r an or angdaiam per ubahan sosi al . Peran yang pent i ng dalam Jur nal Psikoisl ami ka I Volume 11 Nomor 2 Tahun 20145 Sal iyo Jurusan Bi mbi ngan dan Konseli ng I sl am Sekolah Ti nggi Agama I sl am Neger i ( STAIN) Kudus Abst rak - Agama ber kai tan dengan per ilaku manusia yang bersif at for mal dil akukan secara ber sama dan doktr i n yang bersifat umum. Sisi l ai n spiri t ual ber kait an dengan peril aku yang uni k, per sonal dan non f ormal . Terkadang suli t membedakan ant ar a agama dan spi r itual . Terkadang spiri t ual menj adi agama dalam agama. Bent uk spi rit ual dal am agama Isl am adal ah per il aku sufi. Sufi bagi penganutnya menj adi agama dal am agama. Sufi mengaj arkan penganutnya unt uk bi sa ber t emu dengan Tuhan. I tulah pesona yang sel alu di t ebarkan oleh or ang-or ang sufi . Di ant ar a aj ar an sufi yang dapat bert emu dengan Tuhan adalah aj ar an sufi Jal aludi n Rumi . Jalan ci nt a sufi Jal aludin Rumi , sufi t i dak hanya mel ampaui duni a sekar ang yang dial ami nya. Cint a sufi menembus dunia masa depan yang hanya dij angkau melal ui i majinasi sekarang. Menur ut Rumi ci nt a ti dak dapat di ungkapkan lewat kata- kat a saj a. Ci nt a adalah pengal aman yang ber ada dalam seber ang pemi kiran. Ci nt a adalah pengalaman yang lebi h nyat a dar i pada duni a dan segal a yang ada di dal amnya. llrnu psi kol ogi menj elaskan bahwa ci nt a memili ki ti ga komponen yaitu pengasuhan, kasi h sayang, dan keakr aban. Pengasuhan memili ki makna bimbi ngan dan tuntunan menuju j alan yang benar . Kasi h sayang mer upakan kebutuhan i ngi n ber sama untuk mengadakan kontak fisi k dan untuk memilikinya. Keakr aban mer upakan i kat an khusus sali ng pengerti an tak t erucapkan dar i keduanya. Keakr aban mer upakan hal yang eksklusi f yang meli bat kan komuni kasi yang hanya di mengert i ol eh or ang yang sali ng menci nt ai. Kesi mpul annya agama sufi mengajarkan untuk ci nt a terhadap Tuhan. Seseor ang yang mampu menembus der ajat ci nt a t erhadap Tuhan akan melahir kan kehidupan yang damai, t enang dengan penuh keharmonisan. Ci nt a mel ahirkan kebahagi aan, kebermaknaan dan kepuasan. Ci nta melar ang per ti kaian, dan penist aan. Kat a Kunci: Har moni sasi , Agama Sufi , dan Psikol ogi Agama PSIKOI SLAMIKA. Jurnal Psikol ogi I sl am (JPI ) copyr ight © 2014 Laborat ori um Penel itian, Kaj ian Psikol ogi I slam dan Penerbit an. Volume 11. Nomor 2, Tahun 2014 SELAYANG PANDANG HARMONISASI SPI RI TUAL SUFI DALAM PSI KOLOGI AGAAAA

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SELAYANG PANDANG HARMONISASI SPIRITUAL SUFI DALAM

PENDAHULUANmodern menjadi kuman-kuman yang merusak tubuhPada zaman kuno penyakit yang dideritamanusia. Kuman-kuman tersebut dapat dideteksi

manusia sering diasumsikan dengan masalah-masalahdengan alat kedokteran yang canggih yaitu mikroskopspiritual. Orang-orang terdahulu mengasumsikan(Jalaludin 2010)bahwa seseorang yang sedang sakit dikarenakanCarl Gustav Jung berpendapat bahwa diantarakerasukan setan atau makhluk halus. Pengobatanpasjen yang sudah tua tjdak ada yang menderitauntuk orang-orang sakit di zaman dahulu dilakukanpenyakit jiwa karena ada hubungannya dengan agama.dengan cara mencari dukun ahli spiritual yang mampuAgama sangat berkaitan dengan ilmu kedokteranberkomunikasi dan menghilangkannya. Sebaliknya didalam mengobati orang sakit. Apabila keduanyaera modern orang yang sakit didiagnosa berdasarkanberjaian dengan baik, maka tingkat kesembuhangajala-gajala biologis. Pola pikir bahwa orangakan leblh cepat Djlain sisj> bahwa agama selajnsakit karena dirasuki roh jahat semakin terkikis.memiliki peran dalam dunia medis, juga berperanRoh jahat berbentuk wujud dalam pikiran orangdaiam perubahan sosial. Peran yang penting dalam

Jurnal Psikoislamika I Volume 11 Nomor 2 Tahun 20145

SaliyoJurusan Bimbingan dan Konseling Islam

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kudus

Abstrak - Agama berkaitan dengan perilaku manusia yang bersifat formal dilakukan secarabersama dan doktrin yang bersifat umum. Sisi lain spiritual berkaitan dengan perilaku yang unik,personal dan non formal. Terkadang sulit membedakan antara agama dan spiritual. Terkadangspiritual menjadi agama dalam agama. Bentuk spiritual dalam agama Islam adalah perilaku sufi.Sufi bagi penganutnya menjadi agama dalam agama. Sufi mengajarkan penganutnya untuk bisabertemu dengan Tuhan. Itulah pesona yang selalu ditebarkan oleh orang-orang sufi. Diantaraajaran sufi yang dapat bertemu dengan Tuhan adalah ajaran sufi Jalaludin Rumi. Jalan cintasufi Jalaludin Rumi, sufi tidak hanya melampaui dunia sekarang yang dialaminya. Cinta sufimenembus dunia masa depan yang hanya dijangkau melalui imajinasi sekarang. Menurut Rumicinta tidak dapat diungkapkan lewat kata-kata saja. Cinta adalah pengalaman yang beradadalam seberang pemikiran. Cinta adalah pengalaman yang lebih nyata daripada dunia dansegala yang ada di dalamnya. llrnu psikologi menjelaskan bahwa cinta memiliki tiga komponenyaitu pengasuhan, kasih sayang, dan keakraban. Pengasuhan memiliki makna bimbingan dantuntunan menuju jalan yang benar. Kasih sayang merupakan kebutuhan ingin bersama untukmengadakan kontak fisik dan untuk memilikinya. Keakraban merupakan ikatan khusus salingpengertian tak terucapkan dari keduanya. Keakraban merupakan hal yang eksklusif yangmelibatkan komunikasi yang hanya dimengerti oleh orang yang saling mencintai. Kesimpulannyaagama sufi mengajarkan untuk cinta terhadap Tuhan. Seseorang yang mampu menembusderajat cinta terhadap Tuhan akan melahirkan kehidupan yang damai, tenang dengan penuhkeharmonisan. Cinta melahirkan kebahagiaan, kebermaknaan dan kepuasan. Cinta melarangpertikaian, dan penistaan.

Kata Kunci: Harmonisasi, Agama Sufi, dan Psikologi Agama

PSIKOISLAMIKA. Jurnal Psikologi Islam (JPI) copyright © 2014 Laboratorium Penelitian, KajianPsikologi Islam dan Penerbitan. Volume 11. Nomor 2, Tahun 2014

SELAYANG PANDANG HARMONISASISPIRITUAL SUFI DALAM PSIKOLOGI AGAAAA

Page 2: SELAYANG PANDANG HARMONISASI SPIRITUAL SUFI DALAM

Jurnal Psikoislamika | Volume 11 Nomor 2 Tahun 2014

bermakna. Sebagai contoh adalah pernikahan.Pernikahan adalah hidup bukan untuk diri sendiri,tetapi untuk banyak orang dan menjalankankomitmen (Sugiharto & Rachmat, 2000).

Meningkat dari perilaku berdasarkan etikamenjadi jiwa yang religius. Jiwa religius adalah jiwayang berdasarkan iman. Iman selalu membentengiseseorang untuk tidak berbuat dosa. Iman adalahrahmat dari Tuhan dan panggilan hati. Hidup religiusmemang terkadang ditandai dengan kehidupan yangparadok. Tuhan itu jauh baginya sekaligus dekat.Untuk menemukan Tuhan dalam hatinya terkadangdengan kehilangan diri bahkan penderitaan dalamkebahagiaan. Hidup religius yang ash' adalahhidup yang tersenyum dalam duka, damai dalamaneka ketegangan, melangkah ringan pada saatmenyesakkan. Orang yang beriman sejati menjadipendekar keimanan. Dia sangat menghargai dalamhal yang sederhana ataupun kecil bentuknya(Sugiharto & Rachmat, 2000).

Religius atau dalam bahasa yang dikenal orangadalah agama. Apa sebenarnya agama. Seseorangyang beragama mau bepetualang dengan penderitaandalam kebahagiaan. Agama adalah seperangkatkeyakinan adanya Tuhan. Agama adalah satukepercayaan keyakinan tentang arah dan pedomandalam hidup atau kepedulian tertinggi (ultimateconcern). Sisi lain orang mendefinisikan sebagaicita rasa akan adanya misteri. Definisi tersebutbanyak yang tidak menyangkalnya. Bahkan AlbertEinstein seorang ateis yang menyangkal eksistensiTuhan, menerima bahwa alam semesta memangpenuh dengan misteri. Misteri tersebut berkaitandengan sesuatu yang Maha Kuasa yaitu Tuhan(Haught, 1995).

Segala yang ada di dunia ini tidak abadi. Adahukum di dunia yang disepakati banyak orang yaitutidak ada keabadian. Segalanya akan berubahmemudar dan setelah itu mati. Ada batasan waktudan ruang. Sekarang pertanyaanya bagaimanadengan agama.

Apakah ada terbatasnya ruang dan waktu bagihidupnya agama?. Kalau ada orang yang memilikikekuatan kekuasaan menghabisi pemeluk agamaakankah agama mati bersamanya. Jawabannyatidak. Agama tidak akan mati. Mungkin boleh sajapemeluk-pemeluk agama mati, tetapi agama tidak

akan mati sepanjang zaman. Agama tetap akanhidup tidak terpadamkan. Detak jantung agamaakan terus berdenyut selama dunia dan manusiaada. Agama akan tetap hadir dalam rupa yangberbeda (Muthahhari, 1995).

pembahan sosial agama adalah pada sisi penyesuaianspsial, struktur sosial (Jalaludin, 2010).

Pandangan lain mengenai agama dikemukakanoleh Freud. Agama dapat menjadikan kesalehan bagimanusia. Kesalehan tersebut ada dua jenis yaitukesalehan yang feminim dan kesalehan maskulin.Kesalehan maskulin karena Freud terbentuk darikebiasaan orang tuanya diajak ke gereja. Lain sisikesalehan feminin terbentuk secara emosionaloleh kesalehan umat Katolik. Perjalanan tersebutmenjadi jelas bahwa analisis Freud tentang agamalebih menonjol sisi maskulinnya (Scharfenberg,

1968).Menurut Freud bahwa seseorang yang melakukan

praktik agama ataupun ritual agama bukan masukdalam katagori neurosis. Alasannya bahwa aktivitas-aktivitas religius dilakukan dengan sengaja dansadar. Orang tersebut melakukan hal tersebut karenaingin memiliki makna yang bersifat simbolis. MakaFreud memberikan nama bahwa neurosis kompulsifsebagai penyimpangan agama privat yang separohtragis dan separoh komedi. Sepanjang manusia sadardengan makna dan simbol dari ritual agama yangdilakukan oleh seseorang, maka orang tersebuttidak berada dalam ranah penderita neurosis(Scharfenberg, 1968).

Perilaku manusia dapat dikaji dalam sisiestetika, etika dan religius. Perilaku seseorangyang pertama adalah berpijak pada estetika.Perilaku ini berdasarkan pada naluri-naluri sensual,mood, dan hati. Dalam benaknya bagi seseorangyang berperilaku berpijak pada estetika adalahpencapaian kepuasan fisik dan batin. Ciri utamaorang berperilaku estetika adalah ketiadaankomitmen dalam berperilaku. Terkadang dia tampilseperti seniman, filsuf, agamawan, intelektualdan Iain-lain. Nilai-nilai estetika sebagai topengwajahnya dari nilai-nilai yang ada dalam hatinya.Akhir dari kehidupan yang demikian berujungpada keputusasaan yang mendalam. Hal demikianterjadi karena orang tersebut hidup tanpa standarmoral yang mengikat, dan tanpa kerangka makna(Sugiharto & Rachmat, 2000).

Perilaku kedua adalah perilaku yang berpijakpada keutamaan-keutamaan etik atau moral.Cita-cita dari orang yang berpijak pada perilakumoral kepribadiannya mengubah dan mengarahkan

dirinya sesuai dengan moral. Hidup bagi orang yangberpijak pada etik bukan kepuasan diri sendiri,tetapi kepuasan bersifat kemanusiaan dan universal.Ungkapan-ungkapan pribadinya bukan lagi bersifatverbal, tetapi bersifat kongkrit, mendalam dan

Page 3: SELAYANG PANDANG HARMONISASI SPIRITUAL SUFI DALAM

Jurnal Psikoislamika I Volume 11 Nomor 2Tahun 2014

berpendapat bahwa ilmu pengetahuan bukanlahbudak dari agama. Pada abad 17, Newton danBoyle mengajarkan dalam temuan-temuannyaseperti teori gravitasi. Menurutnya bahwa gravitasimerupakan desain Tuhan yang bersifat universal.Hukum gravitasi bukan alamiah semata, tetapikarena ada campur tangan Tuhan untuk mendesainapa yang ada di bumi. Newton juga mengajarkanbahwa Tuhan selalu ada dan sifatnya natural yangada datam dunia. Itulah pendapat ilmuwan yang tidakberseberangan dengan agama (Argyle, 2000).

Ilmu sosiologi tertarik hubungan antara agamadengan fungsi personal dalam sejarah manusiayang sangat panjang. Durkheim menggambarkanbahwa manfaat agama adalah proses afektif danketerpaduan dalam kelompok. Davis menyatakanagama adalah cerita yang bermanfaat sebabmanyarakat atau manusia memiliki kecenderunganuntuk membantu dalam kehidupan sehari-hari.Marx menggambarkan bahwa agama adalah bentukmanfaat dari pengalaman pribadi dan organisasikemasyarakatan (Schieman, 2003). James (1902)mendefinisikan agama sebagai perasaan, aksidan pengalaman individu dalam kesunyian untukmemahami pendirian mereka dalam kaitanyadengan apa saja yang berhubungan dengan Tuhan(James, 1902).

Perkembangan literatur agama berkembangpesat. Agama sering dikaitkan dengan kesehatanfisik dan mental yang lebih baik. Selangkah lebihmeningkat agama dikaitkan sengan perasaankebahagiaan. Dampak dari keagamaan yang lebihluas adalah adanya penemuan tentang kepuasanhidup, kebahagiaan, konsep diri, dan rasa optimis.Pada penelitian lain agama juga dikaitkan denganreligious coping, ibadah dan dukungan sosial.Semua peran-peran aktivitas agama memiliki perandalam proses kehidupan manusia. Hal yang lebihpenting lagi adalah agama berkaitan dengan makna(Krause, 2003).

Agama yang bermakna sering didefinisikansebagai sebuah proses kecenderungan agama yangselalu berusaha untuk menemukan tujuan hidupsecara langsung dalam kehidupan dan memilikiargumentasi dalam eksistensi diri. Frankl berpendapatbahwa keinginan untuk menemukan makna adalahkekuatan motivasi dalam kehidupan. Maka dasar

dari kehidupan beragama sebenarnya adalahuntuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Clarkberpendapat bahwa agama berfungsi menemukankepuasan dan makna hidup seorang (Krause, 2003).Pendapat lain menurut Pargement (1997) esensi

Pendapat di atas diperkuat oleh Will Durant,seorang penulis yang tidak percaya pada agamamanapun. Dia mengatakan bahwa agama memilikiseratus jiwa. Segala sesuatu apabila telah terbunuh,pada saat ajal telah menusuk dirinya, maka selamanyaakan mati. Berbeda dengan agama sekali terbunuhtetap akan hadir lagi. Bahkan seribu kali terbunuhagama akan lahir dalam wujud rupa yang berbeda(Muthahhari, 1995).

Pertanyaan selanjutnya mengapa agamamengalami keabadian?. Jawabannya karena agamaterlahir sebagai konsumsi kebutuhan manusia.Kebutuhan manusia ada dua. Kebutuhan alamiahdan kebutuhan non alamiah. Kebutuhan alamiahmanusia bersifat fitrah. Kebutuhan tersebut berkaitandengan hal-hal yang dibutuhkan manusia sebagaimanusia. Sampai saat ini kebutuhan tersebut belumdapat diketahui rahasianya. Sebagai contoh mengapamanusia ingin cantik, tampan, atau memilikiketurunan?. Walaupun susah mendapatkannya bahkanmahal ongkos pemeliharaannya, orang akan tetapberusaha mencapainya. Hal demikian walaupunmanusia dapat menggapai atau tidak, hal tersebutmerupakan naluri manusia (Muthahhari, 1995).

Kebutuhan yang non alamiah adalah kebutuhanyang bersifat kebiasaan. Sebagai contoh merokok,minum kopi, maka kebutuhan tersebut dapat digantidengan yang lain, walaupun terkadang kebiasaan-kebiasaan tersebut menjadi kebutuhan yang sulitditinggalkan. Kebutuhan tersebut dapat digantidengan kebutuhan yang lain (Muthahhari, 1995).

Kajian psikologi tentang perilaku manusiaseperti yang dilakukan Pavlov dan Skiner bahwaperilaku manusia karena berdasarkan insting.Mereka melakukan penelitian yang sederhanabahwa perilaku binatang karena ada proses belajar.Hasilnya disamakan dengan perilaku manusia.Mereka lupa bahwa manusia memiliki sesuatu yangberkaitan dengan kesadaran dan pengalaman.Manusia memiliki rasa dan dapat berpikir. Aktivitasmanusia terkadang bersifat objektif dan subjektif.Hal yang demikian aliran behavioris melupakantentang revolusi kognitif. Sisi lain manusia berkaitandengan kesadaran memiliki rencana, peran, nilai,teori, penjelasan, dan pengalaman. Binatang hanyamemiliki aktivitas kognitif seperti mental maps.Manusia memiliki bahasa yang dapat digunakan

untuk komunikasi, memberikan katagori-katagoriperistiwa dan pengalaman (Argyle, 2000).

Revolusi ilmu pengetahuan sejak abad 16,Francis Bacon berpendapat bahwa tidak ada konflikantara ilmu pengetahuan dan agama. Dia juga

Page 4: SELAYANG PANDANG HARMONISASI SPIRITUAL SUFI DALAM

Jurnal Psikoislamika | Volume 11 Nomor 2 Tahun 2014

spiritual. Agama berkaitan dengan doktrin yangbersifat umum, simpel dan praktik-praktik ritualyang bersifat tradisi. Peribadatan dalam agamabercampur atau bersama dengan yang lain (Kari,2006).

Mengapa orang beragama?. Penjelasan mengapaorang beragama banyak ilmuan menjelaskan masalahtersebut. Diantara penjelasan mengapa orangberagama adalah; pertama bahwa agama merupakanproduk dari rasa takut. Rasa takut dapat munculdari berbagai hal. Misalnya dari alam seperti petir,gunung meletus dan lain sebagainya (Muthahhari,1995). Pada konteks ini, agama mampu menjawabkebutuhan manusia. Agama mampu memberikanketenangan pada manusia. Sebagaimana teorihierarki kebutuhan Abraham Maslow bahwa manusiamemiliki rasa nyaman, bebas dari rasa takut.

Kedua mengapa orang beragama. Agamamerupakan produk dari kebodohan. Mengapa orangberagama karena ketidaktahuan seseorang padagejala-gejala alam. Orang tidak mendapatkanpenjelasan yang rasional ilmiah. Selanjutnya orangtersebut mengembalikan pada hal yang berkuasayaitu Tuhan. Ketiga seseorang beragama karenamengharapkan keadilan dan keteraturan. Ketikamasyarakat mendapatkan ketidakadilan, kezalimandalam masyarakat, orang menciptakan ataupunmenganut agama. Menjalankan aturan-aturan

ajaran agama mewujudkan keteraturan kehidupansosial. Hal tersebut menjawab harapan keadilan danketeraturan masyarakat (Muthahhari, 1995).

Selain agama yang dapat menjawab kebutuhanmanusia di atas adalah spiritual. Spiritual padasisi tertentu ada persamaan dan perbedaandengan agama. Persamaannya adalah sama-sama

menghadap pada Tuhan. Agama Islam mengenalspiritual diantaranya adalah perilaku sufi.

Sufi muncul dari paham dan kesalehan kegiatanpara pengkhotbah. Gerakan tersebut berkembangpesat sejak abad ke 5 H/11 M. Sufi berkembangterus secara cepat dan mencengangkan menjadiordo-ordo sufi seluruh penjuru dunia Islam. Padaabad ke 3 H/9 M sufisme mulai diajarkan secaraterbuka di Baghdad. Sufisme menjadi magnet yangsangat luar biasa bagi masyarakat awam. Dakwahsufisme yang menjadi magnet pada masyarakat awamdiantaranya; Pertama sufisme mendakwahkan dapat

membawa pengikut-pengikutnya untuk bertemudengan Tuhan. Pesona keagamaan yang ditebarkansufi sangat kuat. Lama kelamaan sufi menjelmamenjadi agama dalam agama (Rahman, 1997).

dari agama adalah berusaha menemukan maknahidup.

Ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa agamamemberikan dampak positif dalam psikis manusia.Agama mampu memberikan makna kebahagiaan dankepuasaan bagi penganutnya. Agama bermanfaatbagi manusia.

DISKUSIMembahas agama tidak lepas dari spiritual. Dua hal

tersebut tetkadang banyak orang yang menyamakannya.Di sisi lain ada juga yang membedakannya. Mengapaada orang yang menyamakannya. Masalahnyaesensi dari keduannya sama yaitu melaksanakanajaran-ajaran Tuhan. Berbeda lagi bagi orangyang memberikan perbedaan dua hal tersebut.Permasalahannya adalah keduannya memilikitingkat praktik hubungan manusia dengan Tuhannyasangat berbeda.

Spiritual memiliki makna yang bersinggungandengan jiwa. Lebih jelas lagi spiritual memilikimakna berkaitan dengan dasar jiwa seseorang(Oxford English Dictionary, 2002). Jiwa merupakanrepresentasi prinsip-prinsip hidup manusia. Jiwamengajarkan tindakan khususnya fokus pada aspekmoral, emosi, dan mental manusia yang bersifatalami. Soul atau jiwa dalam kajian filsafat memilikiaspek yang sangat penting, sensitif, rasionaldalam prinsip-prinsip kehidupan manusia (OxfordEnglish Dictionary, 2002). Lebih jelas lagi soulberkaitan dengan visi pada dua hal yaitu bekerjadan hidup. Soul memiliki energi yang kuat untukmengorganisirnya dalam rangka mencapai tujuanhidup (Csikszentmihalyi, 2003). Definisi lain berkaitandengan spiritual bahwa spiritual berkaitan denganintelektual, pengetahuan, pemahaman, dan berpikirabstrak (American Heritage Dictionary, 2000).

Mempertajam lagi pengertian spiritual berkaitandengan ajaran ataupun keyakinan yang mendalam.Spiritual juga sering dipahami sebagai hubungantransendental. Hubungan tersebut berkaitandengan eksistensi diri yang bersifat fisik ataupunpsikologis. Spiritual berkaitan dengan hal-hal yangsifatnya esoteris, energi yang tinggi, dan realitastransendental. Konsep spiritual berkaitan denganhal-hal yang sifatnya esoteris, magis, dan mistik(Kari, 2006).

Bagaimana dengan agama?. Apa perbedaanagama dengan spiritual. Spiritual memiliki tipikal yangbersifat informal, personal. Agama memiliki tipikalsebaliknya yaitu formal. Negara memiliki kekuasaansecara sosial dan politik untuk menginterpretasikan

Page 5: SELAYANG PANDANG HARMONISASI SPIRITUAL SUFI DALAM

Jurnal Psikoislamika I Volume 11 Nomor 2 Tahun 2014

Ellen membedakan antara mencintai danmenyukai. Menurutnya persahabatan tidak memilikielemen khayalan yang biasanya ada dalam cinta.Persahabatan tidak melibatkan emosi yang bertentanganseperti benci yang sering menyertai nafsu cinta.Cinta semacam ikatan permusuhan yang sangatpenting untuk memelihara dunia berkembang.Persahabatan lebih mantap daripada cinta yangpenuh dengan nafsu. Cinta penuh nafsu akanhilang dengan diterpa waktu. Apa yang terjadiketika cinta penuh nafsu menjadi padam. Apabilahubungan berlanjut akan digantikan dengan cintayang berbeda yaitu bersahabat. Emosi tidakpasang surut nafsu cinta yang menakutkan. Emosiberbentuk rasa kasih sayang dan menyenangkanterhadap seseorang yang hidupnya sangat dekatdan telah berbagi pengalaman dalam waktu yangcukup lama. Cinta yang bersahabat merupakandasar perkawinan yang membahagiakan (Calhouna Acocella, 1995).

Apa kaitannya ajaran cinta orang-orang sufidengan cinta yang ada pada manusia. Apabila dipahamisecara mendalam tentang penjelasan cinta di atas,tidak ditemukan setitik air yang keruh menodai,menyakiti, mengancam, dan melukai satu sama lain.Kalau ada emosi, emosi tersebut tumbuh karena kasihsayang dan kekaraban. Emosi itu tumbuh karenarasa memiliki dan pengasuhan bukan penistaanatau penghancuran. Cinta menghasilkan kedamaiandan ketenangan. Cinta melahirkan pengasuhansaling menghargai dan saling menyayangi. Cintamelahirkan kehidupan saling melengkapi kekurangandan kelebihan yang menjalinnya.

Mengapa agama sufi melahirkan kehidupan yangharmonis. Sebab sufi memiliki ajaran cinta. Cintauntuk bertemu dengan Tuhan. Bagaimana benih-benihcinta dapat tumbuh bersemi bagi pengembara sufi.Masalahnya ada jalan. Jalan tersebut dinamakanmaqom. Maqom tersebut berupa taubat, wara',

zuhud, sabar, fakir, tawakal, ridha, mahabah danma'rifat. Semua terbagi menjadi tiga sifat yaitutakhali, tahali dan tajali (Siraj, 2012).

Takhali tahapan pertama adalah membersihkanhati keterikatan dengan dunia. Tahapan pertamaini diisi dengan jalan cinta terhadap Tuhan yaitutaubat, wara', dan zuhud. Taubat adalah langkahawal memasuki sufi. Taubat tidak hanya diucapkan

dalam lisan, tetapi dalam hati yang terwujud dalamperilaku komitmen untuk tidak melakukan perbuatandosa, kemaksiatan dan lain sebagainya. Taubatdilakukan dengan keikhlasan tidak melakukan dosa,tetapi akan melakukan perbuatan baik. Setelah

Diantara ajaran sufi untuk membawa pengikutnyabertemu dengan Tuhan adalah ajaran cinta. Cintamenjadi tema sentral ajaran sufi dari Rumi.Jalaludin Rumi menjelaskan bahwa cinta sebagaidimensi pengalaman rohani. Cinta itu tidak cukupdapat dijelaskan dengan kata-kata, cinta dapatdipahami dengan pengalaman. Sebagaimanasepasang kekasih laki-laki pada perempuan atauperempuan pada laki-laki, bahwa cintanya tidakcukup dituliskan dalam kertas. Sama halnya cintasufi pada kekasihnya yaitu Tuhan. Cinta sufi tidakhanya melampaui dunia sekarang yang dialaminya.Cinta sufi menembus dunia masa depan yang hanyadijangkau melalui imajinasi sekarang. Menurut Rumicinta tidak dapat terungkapkan lewat kata-katasaja. Cinta adalah pengalaman yang berada dalamseberang pemikiran. Cinta adalah pengalaman yanglebih nyata daripada dunia dan segala yang ada didalamnya (Chittick, 2003).

Cinta memang sulit diungkapkan. Cintalebih mudah dirasakan dan dimajinasikan. ZickRubin meneliti apa makna cinta. Dia memberikandaftar pertanyaan kepada mahasiswa yang dapatmewakili mereka pada apa yang mereka sukai. Hasilpenelitiannya menyimpulkan bahwa cinta berbedadengan sesuatu yang disukai. Cinta memiliki tigakomponen yaitu pengasuhan, kasih sayang, dankeakraban (Calhoun 6t Acocella, 1995).

Kasih sayang merupakan kebutuhan ingin bersamaorang lain untuk mengadakan kontak fisik dan untukmemilikinya. Hal yang demikian orang Yunani Kunomenyebutnya dengan eros. Erich Fromm dalambukunya The Art of Loving menamakan perhatianaktif terhadap kehidupan dan pertumbuhan sesuatuyang kita cintai. Keakraban menurut Rubin merupakanikatan khusus antara dua orang dan sangat jelasnampak saling pengertian tidak terucapkan darikeduanya. Keakraban merupakan hal yang eksklusifyang melibatkan komunikasi yang hanya dimengertioleh dua orang yang saling mencintai (Calhoun EtAcocella, 1995).

Bagaimana dengan kesukaan. Apa bedanyadengan cinta?. Rubin berpendapat bahwa kesukaanmerupakan sesuatu yang kurang berhubungan denganrasa cinta. Mengapa?. Biasanya seseorang mulaimenyenangi seseorang, selanjutnya tumbuh benihcinta. Kesukaan tidak muncul gairah yang mendalam,

harapan untuk memberi, dan ikatan yang eksklusif.Menurut Rubin sikap yang paling menentukan ketikamenyukai seseorang adalah penilaian positif, rasamenghormati, rasa kepercayaan, dan rasa kesamaan(Calhoun a Acocella, 1995).

Page 6: SELAYANG PANDANG HARMONISASI SPIRITUAL SUFI DALAM

Jurnal Psikoislamika I Volume 11 Nomor 2 Tahun 201410

Jalaludin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: RajaGrafindoPersada.

James, W. 1902. The Varieties of Religious Experience.Diterjemahkan Lutfi Anshari (2003), PengalamanPengalaman Religius Sebuah Karya Klasik YangMonumental Tentang Agama. Yogyakarta:Jendela.

Kari, J. 2006. A Review of the Spiritual In InformationStudies. Journal of Documentation, Vol. 63,No. 6, 935-962.

Krause, N. 2003. Religious Meaning and SubjectiveWell Being, The Journal of Gerontology, Vol.58 B. No. 3, 160-170.

Muthahhari, M. 1995. Perspektif al-Qur'an TentangManusia dan Agama. Bandung: Mizan.

Oxford English Dictionary. 2002. Oxford EnglishDictionary, 5th ed.,Vols 1 and 2, Oxford.

Pargament, K.I. 1997. The Psychology of Religionand Coping: Theory Research and Practice.New York: Guilford Press.

DAFTAR PUSTAKA

American Heritage Dictionary. 2000. AmericanHeritage Dictionary of the English Language,4th ed. Boston: Houghton-Mifflin.

Argyle, M. 2000. Psychology And Religion, AnIntroduction. London: Routledge.

Calhoun, J.F., a Acocella, J.R. 1990. Paychologyof Adjustment and Human Relathionship,Diterjemahkan Satmoko (1995). Psikologi tentangPenyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan.Semarang: IKIP Press.

Chittick, W.C. 2003. Jalan Cinta Sang Sufi. Yogyakarta:Qalam.

Csikszentmihalyi, M. 2003. Good Business: Leadership,Flow and the Making of Meaning. New York:Viking Press.

Haught, J.F. 1995. Science and Religion: From Conflictto Conversation, Diterjemahkan FransiskusBorgias, (2004). Perjumpaan Sains dan Agama:Dari Konflik ke Dialog. Bandung: Mizan.

Tahapan selanjutnya adalah tajali. Tahapanini mendapatkan kebahagiaan sejati. Seorang sufimerasa selalu bersama Allah dalam kenikmatan yangtidak terlukiskan. la bahagia dalam keridhoannya.Tahap ini sufi memasuki tahap ma'rifat. Ma'rifatadalah mengetahui dan bersama Allah dimana sajadan kapan saja. Tahap ini juga seorang sufi mencapaitahapan mahabah atau cinta (Siroj, 2012).

Tingkatan tinggi derajat manusia seorang sufiyaitu cinta kepada Allah. Cinta tidak menuntutpada kekasihnya untuk memberi. Cinta juga tidakmenuntut apa-apa kepada kekasihnya. Cinta akanselalu menghargai pemberiannya dalam bentuksekecil apapun. Cinta akan selalu bersama dengankekasihnya, walaupun dalam wujud yang abstrak.Cinta melahirkan perdamaian, keharmonisan,ketenangan dan kerukunan. Cinta melahirkan kasihsayang bersama. Diantara jalan cinta adalah denganmenganut jalan agama sufi.

KESIMPULANAgama sufi mengajarkan untuk cinta terhadap

Tuhan. Seseorang yang mampu menembus derajatcinta terhadap Tuhan akan melahirkan kehidupanyang damai, tenang dengan penuh keharmonisan.Cinta melahirkan kebahagiaan, kebermaknaandan kepuasan. Cinta melarang pertikaian, danpenistaan.

taubat wara'. Wara' adalah sikap kehati-hatiandalam melangkah, dan berbuat. Perbuatan seorangsufi selalu berhati-hati yang tidak mengandung dosa.Sikap tersebut terwujud dalam ucapan, bergaul,makan dan minum. Selanjutnya zuhud. Zuhudbukan berarti hams miskin. Zuhud memandangdunia dengan nilai rendah dan tidak terikat hatinyadengannya. Dunia bukan tujuan semata-mata.

Dunia hanya menjadi alat saja. Maka orang sufiketika ditinggalkan masalah dunia tidak bersedihkecewa (Siroj, 2012).

Tahapan selanjutnya adalah tahali. Tahapanini adalah pengisian hati yang telah dikosongkan.Tahapan ini tumbuh benih-benih cinta terhadapTuhan. Cinta tumbuh karena ada pengasuhan,keakraban dan kasih sayang. Ajaran tasawuf mengisidengan sabar, fakir, tawakal dan ridha. Sabarmenjalankan dan menerima dengan hati ikhlas.Seorang sufi tidak pernah terbesit katapun untukmenuntut pemberian Tuhan. Seorang sufi selalumenerima apa adanya. Fakir adalah sikap perasaanhati seseorang yang meyakini bahwa tidak adasatupun dalam hidup ini yang dimilikinya. Semuamilik Allah dan akan kembali kepadanya. Tawakaladalah sikap perasaan semua milik Allah. Ridhaadalah sikap dan perasaan menerima ketetapandan ketentuan Tuhan (Siroj, 2012).

Page 7: SELAYANG PANDANG HARMONISASI SPIRITUAL SUFI DALAM

Jurnal Psikoislamika I Volume 11 Nomor 2 Tahun 2014

Rahman, F. 1997. Islam. Bandung: Pustaka.Schieman, S., Nguyen, K., ft Elliott, D. 2003.Scharfenberg, J. 1968. Sigmund Freud und seineReligiosity Socioeconomic Status, and the

Regionskritik als Herausforderung fur denSense of Mastery, Social Psychology Quarterly,christlichen Glauben, Diterjemahkan Shohifullah,Vol. 66, No. 3, 202-221.Subhan Zaenuri, Zulkifli, (2003). SigmundFreud Siraj, S.A. 2012. Dialog Tasawuf Kiai Said AkidahPemikiran dan Kritik Agama, Yogyakarta: AkTasawuf dan Relasi Antar Umat Beragama.Group.Jakarta: LTN PBNU.

Sugiharto, I.B., a Rachmat, W.A. 2000. Wajah BaruEtika a Agama. Yogyakarta: Kanisius.