minyakbumi revisi 2

Upload: ruri-madyani-s

Post on 15-Oct-2015

55 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

miinyak bumi

TRANSCRIPT

Industri minyak bumi dan gas bumi

Industri minyak bumi dan gas bumiGus Ali Nur Rohman2312100023Roy Listyo2312100115Risanti D. Simatupang2312100075Nadia Andini G2312100508Minyak BumiMinyak bumi (petroleum) berasal dari bahas latin petrus berarti karang dan oleum berarti minyak, dijuluki sebagai emas hitam, adalah cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannyaIndustri perminyakan di indonesiaSejak jaman pemerintahan kolonial belanda, di indonesia sudah dilakukan eksplorasi dan produksi minyak bumi. Pengusahaan minyak bumi di indonesia memang tergolong yang tertua di dunia. Pengeboran minyak pertama di indonesia, yang dilakukan oleh J.Reerink, 1871, hanya berselang 12 tahun stelah pengeboran minyak pertama di dunia oleh kolonel edwin l. Drake dan williams smith de titusville (1859), di negara bagian pensilvania, amerika seriakat. Meskipun demikian berbeda halnya dengan sektor perkebunan dan pertanian yang sudah ratusan tahun diperah, sektor pertambangan baru dikembangkan oleh belanda pada abad ke-19. Dua abad lebih setelah voc didirikan, sektor pertambangan belum menjadi andalan pendapatan pemerintah kolonial. Hal ini bisa dilihat dari adanya indische mjinwet, produk undang-undang pertambangan pertama yang baru dibuat oleh belanda pada tahun 1899Industri perminyakan di indonesiaPengusahaan minyak dan gas bumi di indonesia mencatat kemajuan pesat sejak pertamin dan permina diintegrasikan ke dalam pertamina (1968).Pt. Pertamina (persero) merupakan suatu badan usaha yang bergerak pada bidang eksplorasi, pengolahan, dan pemasaran hasil tambang minyak dan gas bumi di indonesia.

Industri perminyakan di indonesiaSaat ini pertamina (persero) refinery unit sudah memiliki 6refinery unit yang tersebar di sebagian wilayah indonesia, yaitu:RU I: pangkalan brandan ( tutup pada 2007)RU II: dumai (riau)kapasitas : 70mbsdRu iii: plaju (sumatera selatan)kapasitas : 145,6mbsdRu iv: cilacap (jawa tengah)kapasitas : 348 mbsdRu v: balikpapan (kaimantan timur)kapasitas : 260mbsdRu vi: balongan (jawa barat)kapasitas : 125mbsdRu vii: sorong (papua barat)kapasitas : 10mbsd

Komposisi minyak bumiMinyak bumi adalah campuran komplek hidrokarbon plus senyawaan organik dari sulfur, oksigen, nitrogen, dan senyawa-senyawa yg mengandung konstituen logam terutama nikel, besi dan tembaga. Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform, melainkan berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, umur lapangan minyak dan juga kedalaman sumur. Dalam minyak bumi parafinik ringan mengandung hidrokarbon tidak kurang dari 97 % sedangkan dalam jenis ash]phaltik berat paling rendah 50%Komponen hidrokarbonMinyak bumi merupakan senyawa organik yang terdiri dari karbon dan hidrogen sehingga disebut hidrokarbon. Perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi.Berdasarkan atas hasil analisa, diperoleh data sebagai berikut:Karbon: 83,0 - 87,0 %Hidrogen: 10,0 - 14,0 %Nitrogen: 0,1 - 2,0 %Oksigen: 0,05 - 1,5 %Sulfur: 0,05 6,0 %Komponen hidrokarbonBerdasarkan strukturnya secara umum, maka senyawa hidrokarbon dibagi atas 4 kategori yaitu:ParafinikOlefinikNaphthenikAromatikUntuk golongan olefinik umumnya tidak ditemukan dalam crude oil, demikian juga hidrokarbon asetilenik sangat jarang

Senyawa golongan parafinParafin dikarakterisasi oleh kestabilannya yang besar. Senyawa hidrokarbon golongan parafin ini adalah senyawa hidrokarbonberupa rantai lurus ataupun rantai bercabang tanpa ikatan rangkap. Rumus empiris dari senyawa hidrokarbon golongan parafin ini adalah cn h2n+2. Komponen paling sederhanadari hidrokarbon golongan ini ialah metana (ch4). Metana sampai butana (c4h10) berwujud gas pada tekanan atmosfer. Senyawa parafin yang berwujud cair pada kondisi atmosfer. Senyawa parafin yang berwujud cair pada kondisi atmosfer ialah penana (c5h12) dan fraksi yang lebih berat dari pentana. Semakin anjang rantai parafin maka semakin tinggi titik didih dan titik leburnya. Semua minyak bumi mengandung senyawa parafin ringan, sedangkan parafin berat dijumpai pada minyak bumi yang mengandung lilin. Lilin dapat terdiri dari hidrokarbon parafin rantai lurus maupun bercabang.Senyawa golongan parafinSenyawa hidrokarbon parafin dapat adalah senyawaan hidrokarbon jenuh dengan rantai atom c terbuka. Contoh rumus molekul dari senyawa hidrokarbon parafin:

(CH4) = METANA(C9H20) = NONANA(C2H6) = ETANA(C10H22) = DEKANA(C3H8) = PROPANA(C11H24) = UNDEKANA(C4H10) = BUTANA(C16H34) = HEKSADEKANA (SETANA)(C5H12) = PENTANA(C20H42) = EIKOSANA(C6H14) = HEKSANA(C31H64) = HENTRIAKONTANA(C7H16) = HEPTANA(C60H122) = HEKSAKONTANA(C8H18) = OKTANA(C61H124) = DOHEKSAKONTANASenyawa golongan olefinOlefin merupakan senyawa hidrokarbon yang memilik rantai rangkap atau disebut juga alkena (cnh2n). Kereaktifan senyawa golongan in bergantung pada ikatan rangkap yang dimilikinya. Olefin terdiri dari atas hidrokarbon tidak jenuh serta jarang terdapat pada minyak mentah karena berasal dari dekomposisi hidrokarbon tipe lain. Hidrokarbon seri ini dapat bereaksi langsung dengan klor, brom, asam klorida, dan asam sulfat tanpa menggantikan hidrogen. Olefin pada konsentrasi tinggi dapat diperoleh pada produk thermal dan catalytic cracking unit. Hidrokarbon tak jenuh ini larut dalam asam sulfat. Olefin dalamdengan titik didih rendah tidak ditemukan dalam minyak mentah. Contoh rumus molekul dari senyawa hidrokarbon olefin adalah:(C2h4)= etana(C3h6)= propana(C4h8)= butanaSenyawa golongan NAFTENNaften adalah senyawa hidrokarbon siklis yang lebih kompleks dibandingkan parafin. Senyawa hidrokarbon ini mempunyai tumus empirik cnh2n. Ikatan karbon dalam naften adalah ikatan tunggal seperti parafin sehingga naften merupakan senyawa hidrokarbon jenuh. Senyawa naften merupakan senyawa dengan jumlah kedua terbanyak setelah parafin pada minyak mentah. Sebelumnya naften disebut sebagai metilen namun sekarang dikenal dengan sebutan sikloalkana. Naften hampir dijumpai dalam semua minyak mentah. Naften tidak larut dalam asam sulfat. Contoh senyawa naften adalah sikloheksana, siklopentana, dan siklooktana. Pada catalytic reforming unit, senyawa naften akan kehilangan atom hidrogennya dan terkonversi menjadi senyawa aromatik. Contoh rumus molekul dari senyawa hidrokarbon nafte adalah :(C3H6)= siklo propana(C4H8)= siklo butana(C5H10)= siklo pentana(C6H12)= siklo heksanaSenyawa golongan aromatikHidrokarbon bergolongan aromatic sering disebut dengan benzen. Senyawa golongan aromatic merupakan senyawa dengan jumlah ketiga terbanyak pada minyak bumi mentah. Senyawa ini adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh karena memiliki ikatan rangkap pada rantainya. Senyawa hidrokarbon ini bersifat aktif dan dapat membentuk asam organic bila teroksidasi. Senyawa ini sengaja dibentuk melalui proses reformasi katalitik untuk meningkatkan kualitas knocking pada gasoline. Senyawa aromatic biasanya tidak reaktif, memiliki bau yang khas, pelarut yang baik, dan memiliki bilangan oktan yang tinggi. Ciri khas dari senyawa ini adalah rantai 6 karbon yang memiliki 3 ikatan rangkap atau disebt nuclear. Dalam minyak bumi juga terdapat senyawa aromatic berukuran besar (polynuclear), misalnya pyrene dan chrysene.

Senyawa Non HidrokarbonSenyawa non hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi adalah garam, senyawa sulfur, senyawa nitrogen, senyawa oksigen, senyawa logam, pasir, mineral dan air.

Garam Unsur ini berbentuk senyawa klorida yang selalu menimbulkan kesulitan pada kolom fraksionasi. Garam dapat terurai secara kimiawi menjadi asam yang menyebabkan korosi terutama pada dinding atas kolom. Garam ini juga sering menimbulkan terjadinya penyumbatan pada tray fraksionator dan alat penukar panas (heat exchanger)

SulfurSenyawa sulfur merupakan komponen pengotor terbesar di minyak bumi. Senyawa sulfur dalam minyak biasanya tidak stabil terhadap panas. Senyawa sulfur dalam senyawa yang tidak bersifat asam dapat dihilangkandengan proses hydrotreating. Jumlah dan tipe senyawa sulfur yang terdapat dalam minyak bumi sangat beragam. Senyawa sulfur yang paling ringan adalah hydrogen sulfide yang berwujud gas dan bersifat sangat korosif.

Senyawa NitrogenSenyawa nitrogen stabil terhadap panas sehingga kandungan nitrogen dalan fraksi ringan sangat rendah. Senyawa nitrogen yang terkandung pada minyak bumi dapat diklarifikasi menurut sifat basa atau tidak. Senyawa nitrogen yang terkandung pada minyak bumi dapat menjadi racun katalis pada proses katalitik. Oleh karena itu, sebelum memasuki proses katalitik dilakukan proses hydrotreating untuk menurunkan kandungan nitrogen pada umpan proses katalitikSenyawa OksigenSenyawa oksigen dalam minyak mentah biasanya brupa asam karboksilat, fenol, amida, keton, dan benzofuran. Senyawa oksigen akan mudah terpusah dari minyak mentah karena sifatnya yang asam. Senyawa oksigen tidak menyebabkan masalah serius seperti halnya senyawa sulfur dan nitrogen dalam katalitik.

Logam-LogamLogam-logam yang umum terdapat pada minyak bumi adalah logam arsenic, timbal, nikel, dan besi. Sebagian logam-logam ini akan mengendap sebagai produk bawah pada kolom distilasi vakum. Arsenik dan timbal merupakan racun bagi katalis pada catalytic reforming, sedangkan vanadium, besi dan nikel merupakan racun bagi katalis yang digunakan dalam proses perengkahan katalitik.Pasir Mineral Lain dan AirSenyawa-senyawa ini tersuspensi dalam minyak mentah. Pasir mineral merupakan bahan bawaan minyak tapi juga bias berasal dari proses pengeboran minyak mentah. Air yang terkandung dalam minyak juga terbawa pleh minyak bumi tapi pada kasus minyak mentah berat air sengaja diemulsikan dengan minyak agar minyak dapat mengalir. Material-material ini dapat dihilangkan pada desalterPenggunaan Minyak BumiBahan bakar:

Nama bahan bakarTitik didih CElpiji-40Butane(-12) sampai (-1)Bensin(-1) sampai (180)bahan bakar jet150 sampai 205minyak tanah205 sampai 260minyak bakar205 sampai290Diesel260 sampai 315Penggunaan Minyak BumiProduk turunan lainnyaBeberapa produk hasil olahan hidrokarbon dapat dicampur dengan senyawa hidrokarbon untuk membentuk senyawa lainnya :AlkenaPelumas (oli mesin dan gemuk)TarAspalKokas minyak bumiParafin wax

Proses Pengolahan Minyak BumiProses pengolahan minyak bumi (sederhana)

Proses Pengolahan Minyak BumiProses pengolahan minyak bumi (kompleks):Proses pengolhan pertamaProses pengolahan lanjutanProses pencampuranPengolahan pertama : proses pengolahan pertama ini terdiri dari proses pemisahan fraksi-fraksi dan proses pembersihan dari pengotor berdasarkan sifat fisis.Proses pengolahan pertama yang bagian pemisahan adalah : distilasi atmoserik, distilasi vakum, ekstraksi, adsorpsi, absorpsi, dan kristalisasi.Pengolahan lanjutan : proses pengolahan lanjutan adalah perengkahan termis, perengkahan katalitis (thermal/catalytic cracking), hydrocracking, pengubahan katalitis (catalytic reforming), polimerisasi dan alkilasi.Destilasi atmosferikDestilasi atmosferik merupakan tahap pemisahan yang sangat penting. Operasi pemisahan ini didasarkan atas volatilitas dan perbedaan titik didih komponen-komponennya penyusun minyak bumi. Batas operasi distilasi minyak mentah adalah temperature karena temperatur yang tinggi dapat enyebabkan degradasi stok yang berharga seperti stok dasar minyak pelumas dan pipa-pipa tanur akan mengalami pengkokasan dengan cepat. Temperature yang maksimum yang dapat digunakan pada kestabilan minyak mentah, produk yang diinginkan dan rancangan peralatan distilasi. Temperature operasi yang dipakai adalah 340-350 C. Fraksi minyak yang memiliki titik didih di atas 350 C keluar sebagai produk bawah sedangkan fraksi minyak yangmemiliki titik didih dibawah 350C keluar sebagai produk atas. Produkyang dihasilkan oleh suatu unit destilasi atmosferik pada proses pengilangan minyak bumi adalah gas, straight run naphta, kerosin

Destilasi vakumDistilasi vakum digunakan memisahkan fraksi-fraksi minyak bumi yang memiliki titik didih diatas 350C keluaran dari distilasi atmosferik. Pada tekanan atmosfer pemisahan fraksi minyak berat hanya dapat dilakukan pada temperature tinggi karena long residu tersebut memiliki titik didih yang tinggi. Tekanan vakum bertujuan untuk menurunkan titik didih umpan karena pada temperature tinggi sebagian fraksi minyak bumi mengalami perengkahan. Tekanan vakum yang digunakan adalah berkisar antara 30-80 mmhg absolut yang dihasilkan oleh system ejector yang menggunakan steam sebagai media penurun tekanan.EkstraksiEkstraksi dengan pelarut merupakan salah satu proses yang tertua dalam pengilangan minyak bumi. Ekstraksi menggunakan prinsip peredaan kelarutan antara ua senyawa atau zat yang lain. Pada proses ekstraksi, kenaikan temperature akan mengurangi kemampuan melarutkan tetapi meningkatkan selektifitas. Pada awalnya ekstraksi digunakan untuk meningkatkan kualitas kerosin, akan tetapi pada perkembangannya proses ini lebih banyak digunakan untuk peningkatan kualitas minyak pelumas.AdsorpsiAdsorpsi adalah suatu proses yang digunakan untuk menghilangkan gas-gas yang tidak dikehendaki dengan mengontakkannya pada bahan padat.Padatan harus memiliki luas kontak yang cukup besar sehingga dapat mengkonsentrasi gas pada permukaannya. Molecular sieves, silicagel, dan alumina merupakan adsorbben padat yang umum digunakan pada industry pengolahan minyak bumi.AbsorpsiAbsorpsi adalah proses pemisahan campuran uap dengan menyerapnya dan melarutkannya ke dalam cairan. Komponen dengan tekanan uap lebih rendah akan mudah melarut sehingga komponen yang lebih berat dapat dipisahkan dari campuran gas dan dikonsentrasikan sebagai suatu adsorbat yang melarut dalam lean oil. Pelarut atau lean oil yang digunakan biasanya merupakan fraksi gasoline atau kerosin yang memiliki titik didih tinggi. Proses absorpsi digunakan untuk memisahkan gas-gas yang tidak diinginkan seperti CO2 dan H2S.KristalisasiKristalisasi adlah suatu pemisahan berdasarkan titiik leleh. Contohnya ialah dewaxing dari minyak pelumas dan pembuatan wax (lilin). Lilin ialah hidrokarbon padat pada temperature kamar dan terlarut dalam minyak mentah. Lilin mendidih pada selang titik didihminyak pelumas, sehingga tidak dapat dipisahkan dari minyak pelumas secara destilasi. Pada proses dewaxing, minyak didinginkan dengan proses refrigerasi untuk mengkristalkan lilin. Pemisahan lilin dari minyak dilakukan dengan penyaringan dan pengendapan. Beberapa jenis proses dewaxing ialah MEK (metil etik keton) dewaxing, propane dewaxing, dan urea dewaxing.Perengkahan TermisMinyak memiliki bilangan oktan tinggi dapat diperoleh dengan cara merengkah minyak berantai panjang. Perengkahan termis menggunakan panas untuk merengkah rantai karbon. Bahan baku perengkahan termis adalah HVGO dan residu vakum. Ada dua macam perengkahan termis, yaitu visbreaking dan coking. Pada vesbreaking kondisi perengkahan lebih ringan dibandingkan proses perengkahan termal. Tujuannya ialah menurunkan viskositas dan titik tuang umpan minyak dan bahan bakar minyak. Coking merupakan proses yang paling berat dalam perengkahan termis. Tujuan proses coking ialah menghasilkan kokas sebagai produk utama.Perengkahan KatalisPada perengkahan katalis terdapat dua jenis reaksi, yaitu reaksi yang diterpkan pada paraffin, oleofin, nafta, serta reaksi untuk aromatic. Perengkhan katalis bersifat endotermis. Proses ini menggunakan katalis sebagai media perengkah. Katalis yang bias digunakann adalah katalis silica alumina. Katalis untuk perengkahan ialah bahan padat dengan sifat asam. Katalis harus tahan baik terhadap abrasi maupun perubahan temperature karena siklus katalis sangat cepat antara daerah reaksi dan daerah pembakaran.HydrocrackingReaksi yang terjadi dibagi menjadi tiga jenis yaitu:Reaksi hydrocracking minyak parafinik:R - ch2 - ch2 - r + h2 r - ch3 + r - ch3Reaksi hidrodealkilsasi

Reaksi hidrodesiklisasi

Selain reaksi diatas juga terdapat reaksi samping yaitu reaksi dekomposisi dan reaksi hidrogenasiSedangkan reaksi hidrogenasi menghasilkan senyawa parafin yang berasal reaksi senyawa olefin dan hidrogen.

Pembentukan Termis atau Katalitik (Reforming)Proses pembentukan (reforming) bertujuan untuk meningkatkan bilangan oktan stok gasolin. Sasaran utama proses pengubahan adalah menghasilkan senyawa aromatik yang memiliki bilangan oktan lebih tinggi. Reaksi yang terjadi pada pengubahan katalitis ialah produksi aromatik, hydrocracking, dan isomerisasi. Pada kondisi reforming, reaksi pengekahan saling berkompetisi dengan reaksi dehidrogenasi. Proses hydrocracking dapat menaikkan angka oktan tetapi kenaikannya lebih kecil jika dobandingkan dengan konversi parafin menjadi aromatik. Katalis platina berfungsi ganda dengan bagian yang mengandung platina sebagai bahan dehidrogenasi sementara bagian yang asam sebagai bahan isomerisasi.PolimerisasiPolimerisasi adalah kombinasi dua atau lebih molekul olefinik untuk menghasilkan molekul yang lebih besar. Contoh reaksi polimerisasi adalah:CH3=C(CH3)2 + CH3=C(CH3)2 CH3-C(CH3)2-CH=C(CH3)2Mekanisme reaksi yang terjadi adalah pembentukan ion karbonium yang terbentuk oleh kombinasi olefin dan proton yang dilengkapi oleh katalis asam. Ion karbonium yang terbentuk dapat bergabung dengan olefin lain dan membentuk ion karbonium yang lebih besar. Ion karbonium yang besar dapat besar dapat bergabung dengan olefin lain dan membentuk ion lain yang lebih besar, dan campuran ion karbonium dari berbagai ukuran akan dihasilkan. Setiap ion karbonium dapat kehilangan proton untuk membentuk olefin.AlkilasiAlkilasi adalah reaksi dimana gugus alkil ditambahkan pada senyawa lain dalam pengilangan minyak bumi. Alkilasi bertujuan untuk mencapai nilai oktan yang lebih tinggi dengan cara reaksi. Reaksi alkilasi terjadi antara olefin dan i-parafin pada temperatur dan tekanan tinggi. Prinsip dalam reaksi alkilasi adalah kopling i-parafin, isobutana dengan suatu olefin, seperti propen dan buten. Dalam operasi seperti ini, reaksi alkilasi saling kompetisi dengan reaksi polimerisasi olefin. Reaksi ini dapat berlangsung dengan atau tanpa katalis. Pada proses komersial digunakan katalis asam. Katalis yang digunakan adalah asam sulfat, asam klorida dan alumunium klorida.Sulfuric Acid TreatmentPerlakuan dengan asam sulfat dilakukan untuk menghilangkan pengotor-pengotor berupa substansi resin dan asphaltik. Asam kuat (>93%) dapat menghasilkan merkaptan, namun diperlukan sweetening untuk menetralkan asam yang tersisa. Penggunaan asam sulfat untuk proses ini tergantung pada jenis umpan, temperatur, dan waktu kontak. Selain itu diperlukan juga inhibitor gum untuk menghambat pembentukan gum yang dikatalisis oleh logam-logam seperti tembaga atau vanadium. Sweetening TreatmentProses sweetening diunakan untuk menghilangkan senyawa sulfur, merkaptan, dan H2S. Merkaptan memberikan bau tidak sedap dan menurunkan angka oktan dengan menurunkan susceptibility terhadap TEL. Senyawaan belerang dapat menyebabkan korosi. Ada 3 cara utama dalam proses sweetening yaitu: Proses oksidasi merkaptan menjadi disulfideProses yang menghilangkan merkaptan (mercaptan dissolving process)UOP merox processproses oksidasiPada proses oksidasi merkaptan diubah menjadi disulfida yang kurang berbau. Proses ini sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan karena menghasilkan disulfida yang berbahaya pada lead susceptibility.Proses mercaptan dissolvingProses mercaptan dissolving yang banyak dilakukan adalah caustic washing,shell solutizer, atlantik uniso, pure oil mercapsol, dan tanin solutizer. Metode pencucian kostik dilakukan dengan mengontakkan gasolin dengan sodium, calcium, atau magnesium hidroksida untuk menghilangkan H2S dan mercaptan. Proses solutizer dilakukan untuk memperbaiki metode pencucian kostik. Proses ini mampu menghilangkan mercaptan yang memiliki tiga atau lebih atom karbon dalam molekulnya.Proses meroxProses merox dilakukan untuk menghilangkan merkaptan dengan menggunakan prinsip ekstraksi. Hidrokarob dan larutan soda caustic dikontakkan berlawanan arah, larutan soda caustic kemudian diregenerasi dengna menggunakan udara. Variabel yang dipertimbangkan untuk UOP dalam merancang suatu unit proses ini adalah jumlah karbon dan derajat cabang serta rasio caustic terhadap hidrokarbon dalam tahap ekstraksi.

Desulfurisasi Proses desulfurisasi adalah proses yang merusak dan menghilangkan senyawa belerang lain bersama-sama merkaptan, H2S dan belerang. Proses desulfurisasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu ekstraksi senyawa belerang dengan menggunakan pelarut dan dekomposisi senyawa belerang secara katalitik menghasilkan H2S. Proses ekstraksi lebih mahal dan kurang efektif. Oleh karena itu, sekarang banyak dikembangkan proses dekomposisis senyawa belerang secara katalitik. Pada proses katalitik, semua molekul belerang dapat dihilangkan. Proses ini dilakukan pada temperatur 400 800 F dan tekanan 300 500 psi.Treating Secara AdsorbsiPerlakuan adsorbsi dilakukan untuk meningkatkan warna minyak dan menghilangkan pengotor berupa aspal dan resin. Proses ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:Perkolasi melalui kolom panjang dari tanah liat kasarKontak pada temperatur tinggi dengan bubuk halus tanah liatKontak dalam fasa uap dengan unggun bebas tanah liatProses kontinyu dengan tanah liat bergerak melalui unggun perkolasi banyak digunakan. Hal ini karena proses ini memberikan fleksibiltas yang lebih tinggi.

Treating Secara KatalitikProses treating secara katalitik uang banyak dipakai adalah hydrootreating. Proses ini digunakan untuk menghilangkan sulfur atau sering disebut hidrodesulfurisasi. Dalam proses hidrodesulfurisasi katalitik, ada beberapa tahap-tahap yang terjadi, yaitu:Perpindahan dari molekul minyak yang mengandung sulfur dan hidrogen dari aliran mula-mula masuk ke dalam lapisan cairan yang menghubungkan partikel katalis dari hasil desulfurisasi dan gas H2S.Difusi reaktran dari permukaan luar katalis ke dalam pori-pori katalisAdsorpsi dari reaktan, reaksi dan desorpsiDari tahapan-tahapan tersebut, dfusi ke dalam pori-pori katalis adalah penentu kecepatan reaksi. Proses difusi ini dipengaruhi oleh temperatur.

Produk Hasil PengolahaNBahan bakar merupakan produk yang paling penting dari pengolahan minyak bumi, tetapi dengan bertambahnya permintaan bahan petrokimia saat ini, maka beberapa kilang ditancang khusus untuk memproduksi petrokimia dan bahan dasar petrokimia. Produk utama minyak bumi hingga sekarang adalah LPG, distilat, dan bahan bakar jet/avtur, minyak pelumas, lilin, aspal dan residu, serta bahan-bahan lain seperti pelarut dan bahan petrokimiaLPG (Liquified Petroleum Gas)Beberapa sifat penting dari LPG antara lain RVP (refd vapor pressure) dan kandungan fraksi C5 dan fraksi yang lebih berat. Rvp (refd vapor pressure). RVP menunjukkan kandungan fraksi ringan (C2) yang terdapat dalam LPG. Kadar C2 maksimum yang diijinkan adalah 0,2% volume.Kandungan fraksi c5 dan fraksi yang lebih berat. Kandungan i-c5, n-c5 dan fraksi yang lebih berat dalam LPG maksimum 2% volume. Apabila kandungan fraksi tersebut melebihi 2% volume, maka tidak memenuhi spesifikasi pasar, dikarenakan hasil pembakaran dari LPG menjadi tidak bagus.LPG (Liquified Petroleum Gas)KualitasP0max 1000FKomposisiA80ButanaB100Butana, sedikit propanaC125Butana, propanaD175Propana, sedikit butanaE200PropanaBensin (motor gasoline)Beberapa sifat penting dari bensin antara lain octane number (ON), oxidation stability dan engine deposit.Octane NumberOxidation StabilityOxidation stability menunjukkan sifat ketahanan bensin terhadap penyimpanan, semakin baik oxidation stability-nya maka semakin lama bensin dapat disimpan tanpa mengalami penurunn kualitas secara signifikan karena proses oksidasi. Oxidation stability minimum dari bensin adalah 360 menit dalam 100 psi oksigen pada ruang tertutup.Engine DepositDeposit yang terbentuk dalam ruang pembakaran dipengaruhi oleh angka oktan bensin, sehingga tendensi pembentukan deposit merupakan factor yang sangat penting. Penambahan aditif deposit modifying agent diperlukan untuk mengubah sifat deposit menjadi kurang merusakKeroseneKerosin atau yang sering disebut sebagai minyak tanah adalah fraksi minyak bumi yang keluar dari side stream CDU (crude distillation unit). Tolok ukur kualitas pembakaran kerosin adalah kemampuan untuk terbakar tanpa menghasilkan asap. Beberapa sifat penting dari kerosene antara lain smoke point dan flash point. Smoke Point (Titik Asap)Tolok ukur kualitas pembakaran kerosin adalah kemampuan untuk terbakar tanpa menghasilkan asap. Smoke point adalah tinggi nyala maksimal (dalam mm) yang dapat dihasilkan oleh pembakaran kerosin tanpa membangkitkan asap hitam. Tolok ukur ini berhubungan dengan kadar senyawa aromatic, makin tinggi kadar senyawa aromatic, maka makin rendah titik asapnya. Kerosin yang baik memiliki titik asap minimal 18mmFlash PointFlash point adalah temperature terendah pada saat minyak membuat uap di atasnya dan meletup saat disodori api kecil. Spesifikasi flash point minimum dari kerosin adalah 35ocAvturBeberapa karakteristik penting dari avtur antara lain:Smoke point, nilai minimum yang diperbolehkan 20 mmFlash point, nilai minimum yang diperbolehkan 38ocRentang pendidihan/distilasi dengan maksimum residu sebesar 1.5% vol.Titik beku (freezing point): persyaratan penting lainnya adalah titik beku bahan bakar. Titik beku dispesifikasi karena bahan bakar mengalami penurunan temperature (temperature rendah) pada penerbangan tinggi sehingga dapat membeku. Titik beku maksimal yang diperbolehkan adalah -500C.Electrical conductivity: menjadi syarat yang penting karena avtur sedapat mungkin tidak termuati oleh listrik statis. Muatan listrik statis dapat menhyebabkan terjadinya ledakan ketika proses pengisian bahan bakar melewati filter micron. Batas minimal electrical conductivity adalah 50 CU (conductivity unit) dan batas maksimum 300 CUThermall stability: pada avtur diperlukan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pengendapan pada tangki dan pipa-pipa bahan bakar. Thermal stability yang diizinkan untuk avtur adalah maksimum 25 mmhg dengan metode filter pressure (differensial).

Minyak Diesel/SolarSalah satu sifat penting dari minyak diesel/solar yang menunjukkan performa mesin diesel ketika menggunakan minyak diesel adalah cetane number. Dalam mesin diesel, peletupan terjadi karena penyalaan mandiri minyak diesel panas yang disemprotkan ke dalam silinder berisi udara panas bertekanan. Oleh karena itu, minyak diesel diharapkan memiliki kecenderungan yang cukup kuat untuk menyala sendiri. Tolok ukur kualitas ini adalah bilangan setana.Bilangan setanaSuatu minyak diesel dikatakan memiliki bilangan setana S (0