revisi ke 2

25
FORMAT PENULISAN LAPORAN KASUS PKD: HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN (1 halaman) 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan PKD ; Umum dan Khusus 1.3 Tempat dan waktu PKD BAB II: LAPORAN BERDASARKAN OBSERVASI TEMPAT DAN SISTEMATIKA KERJA DI LAPANGAN berkaitan dengan soal teknis maupun manajemennya) ( 2-3 Hal) BAB III LANDASAN ILMIAH KASUS ( 2-3 halaman) 3.1 Definisi

Upload: boozhank

Post on 17-Dec-2014

158 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: REVISI KE 2

FORMAT PENULISAN LAPORAN KASUS PKD:

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN (1 halaman)

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan PKD ; Umum dan Khusus

1.3 Tempat dan waktu PKD

BAB II: LAPORAN BERDASARKAN OBSERVASI TEMPAT DAN

SISTEMATIKA KERJA DI LAPANGAN berkaitan dengan soal teknis maupun

manajemennya) ( 2-3 Hal)

BAB III LANDASAN ILMIAH KASUS ( 2-3 halaman)

3.1 Definisi

3.2 Faktor Penyebab/ Etiologi

3.3 Gejala dan tanda,

Page 2: REVISI KE 2

3.4 Komplikasi yang berhubungan/terkait dan Penanganan

BAB IV PEMBAHASAN DETAIL SALAH SATU KASUS ( SOAPE) ( 2-3

halaman)

Data pasien , Subjektif, Objektif, Assessmen, Plan, Education

BAB V Kesimpulan dan Saran ( 1 halaman)

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA ( 5 buku/Journal/website) ( 1 Halaman)

LAMPIRAN (Minimal 3 kasus yang sama)

Page 3: REVISI KE 2

LAPORAN KASUS

PRAKTEK KLINIK DASAR

AKADEMI REFRAKSI OPTISI LEPRINDO

JAKARTA

Tahun 2012

MIOPIA

(font Arial 14, spasi 2, bold)

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik

guna memperoleh gelar Ahli Madya Refraksionis Optisien

Oleh :

ANGGA ABI SAPUTRA

09.003

Page 4: REVISI KE 2

AKADEMI REFRAKSI OPTISI

LEPRINDO

TANDA PERSETUJUAN LAPORAN UAP

Nama : Angga Abi Saputra

Nomor induk mahasiswa : 09.003

Nomor ujian : 007

Tahun Akademi : 2009/2012

Masalah Kasus : Myopia

Tanggal : 29-09-1990

Pembimbing Materi dan Tekhnis : …………….

Page 5: REVISI KE 2

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaannirrahim

Alhamdulilah , dengan mengucapkan puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia –Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan kasus ini dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan

kasus Program Diploma III sebagai Ahli Madya Refraksi Optisi LEPRINDO

Jakarta. Laporan kasus yang saya tulis ini adalah tentang “MYOPIA”

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan kasus ini masih banyak

kekeurangan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang

nantinya akan bosa menjadi acuan guna menghadapi masalah-masalah yang

timbul dalam bidang refraksi.

Penyusun laporan Kasus ini tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan

dan bantuan baik materil dan moril dalam meneyelesaikan Laporan Kasus ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dian Laela Sari Amd ,RO.SKM selaku direktur AKADEMI

Refraksi Optisi Leprindo Jakarta.

2. Bapak dan ibu dosen beserta staf Akademi yang selama ini telah

memberikan ilmu yang sangat berguna dan membimbing serta turut

membantu dalam mengikuti proses pendidikan di ARO LEPRINDO

Jakarta.

Page 6: REVISI KE 2

3. Ayah dan Ibu yang tak henti-hentinya mendoakan serta memberikan

dorongan bantuan moril dan materil sehingga laporan kasus ini

dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

4. Dan seluruh teman-teman angkatan XXXII yang selama ini senasib

seperjuangan Yang saling membantu dan berbagi ilmu pengetahuan

5. Dan semua pihak yang tidak bias saya bias sebutkan satu per satu

sehingga saya dapat meneyelesaikan tugas-tugas yang telah

diberikan

Akhirnya penulis mengharapkan agar laporan kasus ini dapat

bermanfaat bagi pembacanya

Page 7: REVISI KE 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG KASUS

Dari hasil Praktek kerja Lapangan Refraksi klinik pada tanggal 22

Februari 2012 terhadap beberapa orang pasien di lapangan maka dipilih seorang

orang pasien untuk dijadikan obyek penelitian dalam contoh kasus pembuatan

laporan study kasus ini.

Pasien tersebut bernama Ibu Erika dengan usia 32 tahun dengan bekerja

sebagai pegawai negri sipil disalah satu pusat daerah di Jakarta Timur yang

mempunyai hobi membaca. saudari ini datang karena ingin memeriksakan

matanya, terutama tentang keluhan untuk penglihatan jauhnya (myopia). Selain

itu pasien sering mengeluh apabila membaca terlalau lama , maka matanya

cepat lelah dan pusing serta berair.

Dari hasil Inspeksi dab Observasi pasien ,maka didapatkan :

1. Keadaan posisi bola mata

Keadaan bola matanya normal dimana dari tes pantulan kornea pasien

orthopgoria. Ini berarti gerakan bola mata pasien pada saat mata melihat

tidak mengalami gangguan.

Page 8: REVISI KE 2

2. PD jauh bino pasien 64 mm,sedangkan PD dekat pasien 62 mm.

3. Lebar pupil pasien adalah 5 mm

4. Reflek pupil normal

5. Kornea pasien jernih transparan

Dari anamesa yang dilakukan, diperoleh keterangan bahwa pasien ini

sangat membutuhkan penglihatan yang tajam dan baik sehingga pasien dapat

melakukan semua aktivitasnya terutama untuk penglihatan jauhnya tanpa

adanya keluhan yang dirasakan selama ini.

Pada pemeriksaan inspeksi dan observasi pun pasien dapat disimpulkan

dimana keadaan bola matanya normal ,tidak ditemukan phoria dan

tropia ,kornea dan lensa mata jernih ,konjungtiva dan scleranya normal.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pasien sangat membutuhkan koreksi

dengan memakai kacamata yang mampu memberikan kepuasaan ,ketajaman

penglihatan dan kenyamanan optimal.

Page 9: REVISI KE 2

1.2 TUJUAN PKD

Umum

Guna menjalin hubungan kerja sama yang baik antra institusi dengan

tempat praktek kerja dasar , program study Diploma III untuk

memperoleh gelar Refraksi Optisi ,memperluas pengetahuan dibidang

RO

Khusus

Memberikan pengalaman bagi mahasuiswa atau mahasiswi agar lebih

trampil , melatih mahasiswa atau mahasiswi agar siap menghadapi

dunia kerja dan meningkatkan skill ilmu dalam praktek refraksi optisi

1.3 TEMPAT DAN WAKTU

Page 10: REVISI KE 2

BAB II

Page 11: REVISI KE 2
Page 12: REVISI KE 2

BAB III

LANDASAN ILMIAH KASUS

3.1. DEFINISI MYOPIA

Myopia adalah kelainan refraksi pada mata dimana sinar-sinar sejajar

sumbu bola mata dibiaskan di depan retina tanpa akomodasi

Grossvenor “primary care of optometry”

“Myopia is the condition in which accommodation relaxed,

parallel rays of light converage to focus of retina”

Albert E. Sloane “Manual of refraction”

“the myopic eye has excessive refractive power that is, too much

power parallel rays infinity come to a focus in front of the

retina”

“Mata Myop adalah mata yang memiliki kekeuatan berlebihan ,mata Myop ini

terlalu kuat plusnya.Sinar-sinar sejajar dari tak terhingga difokuskan di depan

retina”

Page 13: REVISI KE 2

3.2. KLASIFIKASI MYOPIA

1. Berdasarkan Penyebabnya Myopia dibagi atas :

a. Myopia Axial

Myopia Axial adalah disebabkan karena sumbu bola

mata lebih panjang dari normal ,sedangkan kekuatan

refraksi dan kelengkungaan korneanya normal.Hal ini

dapat diperoleh sejak lahir atau diberi kebiasaan-

kebiasaan buruk seperti ,membaca terlalu dekat

b. Myopia Refraktif

Myopia Refaraktiv disebabkan karena kelainan pada

media refraksi. Contohnya seperti kornea mata yang

cembung, indek bias lensa mata atau cairan bola mata

lebih tinggi dari normal

2. Berdasarkan Kekuatan Dioptrinya

Myopia ringan : -0.25 sampai dengan -3.00 D

Myopia sedang : -3.25 sampai dengan -6.00 D

Myopia Tinggi : lebih dari > -6.25 D

Page 14: REVISI KE 2

3. Berdasarkan Tingkat Perkembanganya :

Berdasarkan tingkat perkembanganya Donnders membagi

myopia menjadi 3 tipe yaitu :

a. Myopia status

Yaitu myopia ringan dan tetap (tidak bertambah)

b. Myopia progressive sementara

Yaitu bertambahnya hanya pada usia muda saja

c. Myopia progressive permanen

Myopia yang mencapai ukuran tinggi pada umur 15

tahun dan akan terus bertambah sampai usia tua.

3.3 Tanda dan Gejala Myopia

- Gejala yang sering dikeluhkan adalah penglihatan

jauh buram

- Sering merasa sakit kepala ketika melihat benda jauh

dan pada saat membaca

- Biasanya orang Myopia terjadi pada orang yang yang

mempunyai hobi gemar membaca,sehingga mereka

Page 15: REVISI KE 2

tidak memperhatikan factor-faktor yang bias

menyebabkan Myopia

- Selalu memicingkan mata ketika hendak

melihat/memfokuskan pandangan untuk membaca

uruf-huruf yang agak jauh dari pandnganya

3.4 FAKTOR PENYEBAB MIOPIA

1. Hereditas

Para ahli secara umum telah meneliti bahwa pada sebuah

keluarga dengan kondisi miopia, didapati anak-anak dan

orang tua yang menderita miopia.

2. Peningkatan tekanan intraokuler

Para ahli yakin bahwa pemanjangan bola mata bukan sebagai

akibat dari melemahnya lapisan bola mata, tapi sebagai

akibat dari peningkatan tekanan intraokuler.

3. Akomodasi

Secara normal, mata tidak diperuntukkan bagi penglihatan

dekat. Karena mata dipakai terlalu sering untuk penglihatan

Page 16: REVISI KE 2

dekat, terjadilah akomodasi yang cenderung menimbulkan

miopia yang sebenarnya.

4. Nutrisi

4.1 Vitamin B

Kekurangan vitamin B, yang disebabkan karena

diet ataupun defisiensi, menyebabkan gangguan

pertukaran air dan garam dalam tubuh, yang dikenal

dengan beri-beri. Kekurangan vitamin B juga dapat

berpengaruh pada saraf optik dan penglihatan, serta

peningkatan cairan bola mata yang dapat mengakibatkan

glukoma, rabun jauh, ataupun gangguan penglihatan

yang lain.

4.2 Kekurangan elemen gizi pada makanan secara

keseluruhan dapat menyebabkan rabun jauh bertambah.

Konsumsi daging atau protein lain, hati, sayuran hijau

segar, citrus (jeruk), dan garam dapaur yang cukup, dapat

membantu pencegahan terhadap perkembangan rabun

jauh pada anak. 

Page 17: REVISI KE 2

5. Penggunaan mata pada jarak dekat dan posisi yang tidak

tepat (berbaring)

6. Pencahayaan kurang

7. Penyakit sistemik (Diabetes Mellitus)

8. Katarak dan glukoma

9. Obesitas

Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/ophthalmology/2004457-

faktor-penyebab-myopia/#ixzz1uxqbdb1f

3.4 KOMPLIKASI YANG BERHUBUNGAN DENGAN MIOPIA

Pada Myopia yang tidak terkoreksi dapat menimbulkan peregangan di retina

menjadi sobek. Akibat dari sobeknya retina maka cairan mata akan masuk ke

dalam bagian belakang retina yang lama kelamaan retina lepas dan ini disebut

Ablatio Retinae. Apabila terjadi resiko Ablatio Retinae maka visus akan

menurun. Koreksi Myoipia juga sulit bila ada keluhan tambahan yang

menyertainya seperti : Phoria,Amblyopia,Anisometropia

Page 18: REVISI KE 2

BAB V

ANALISA SALAH SATU KASUS

DATA PASIEN

Nama : NY.ERIKA

Tempat/Tgl Lahir : Jakarta 10 April 1980

Alamat & No Telp : Jl.Janki Rt 02/03 No.5 Kebon Pala

Pekerjaan : Pegawai Negri Sipil

Umur : 32 Tahun

Setelah melakukan Anamesa

Setelah dilakukan pemriksaan pada saudari Erika maka diketahui bahwa

pasien mengalami kelainan refraksi Myopia. Dari hasil keratometer didapat

ukuran :

KOD : 44.OO-44.25 @90

KOS : 44.25-44.50 @180

Dan dari hasil ukuran autoreff didapat ukuran

OD S-425

OS S-425 Cyl-0.50 X 180

Setelah dilakukan pemriksaan Refraksi Subyektif didapat ukuran

Page 19: REVISI KE 2

R S-4.00 Mencapai 6/6

L S-4.00 Mencapai 6/6

Maka dari hasil pemeriksaan diatas, Pasien mengalami kelainan Myopia

refraktif. Hal ini terjadi karena penyebabnya adalah kelainan pada media

refrakta yaitu terdat pada lensa mata.