mini proposal gorota
TRANSCRIPT
1. PERKENALAN TIM
Tim kami diberi nama GOROTA (Ergonomic Research Group of UNTIRTA). Nama
GOROTA diadopsi dari sebuah tokoh animasi yang muncul pada sebuah drama musikal
Jepang. GOROTA merupakan seorang peri yang selalu menebarkan kebaikan dimanapun.
Dengan mengambil karakter dan makna tersebut, kami berharap hasil penelitian ini
membuahkan output yang baik dan berguna untuk digunakan oleh setiap orang dimanapun.
Tim GOROTA memiliki visi dan misi. Visi kami ialah menjadikan konsep ergonomi
sebagai acuan dalam melakukan perancangan produk dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan
misinya adalah menerapkan ilmu Rekayasa Sistem Kerja dan Ergonomi yang diperoleh di
bangku kuliah dalam membuat produk tepat guna yang dapat digunakan dalam aktivitas sehari-
hari.
Tim GOROTA beranggotakan empat orang mahasiswa Teknik Industri yang masih aktif
kuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sampai saat ini. Semua anggota memiliki job desc
sebagai asisten dan pengembang Laboratorium yang ada di jurusan Teknik Industri UNTIRTA.
Adapun anggota dari Tim GOROTA adalah sebagai berikut :
a. Ahmad Wahyudi
Ahmad adalah mahasiswa semester 6 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa dari Komunitas Lab. Sistem Produksi.
b. Rizki Munandar
Rizki adalah mahasiswa semester 6 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa dari Komunitas Lab. Rekayasa Sistem Kerja dan Ergonomi
(RSK&E).
c. Saida Masitoh
Saida adalah mahasiswa semester 6 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa dari Komunitas Lab. Rekayasa Sistem Kerja dan Ergonomi
(RSK&E).
d. Stephanie Mayang Pradevie
Mayang adalah mahasiswa semester 6 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa dari Komunitas Lab. Rekayasa Sistem Kerja dan Ergonomi
(RSK&E).
2. LATAR BELAKANG
CHRONICS (Challenge On Product Design and Ergonomics) adalah sebuah ajang
kompetisi desain produk yang berbasis ergonomi dan inovasi yang diikuti oleh Mahasiswa S1
dari Perguruan Tinggi se-Indonesia yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Industri
Universitas Gadjah Mada, dengan tema “Facilities in Public Transportation for People with
Special Needs”, yang kemudian menjadi latar belakang pembuatan mini proposal ini.
Kaum difabel adalah sebutan bagi mereka yang mengalami disabilitas, baik bawaan sejak
lahir (given), atau lantaran bencana, kecelakaan dan sebagainya. Jumlah pengerita difabel di
Indonesia memang minoritas. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS, 2006), jumlahnya
hanya sekitar 10% dari 250 juta total Penduduk Indonesia.
Data terbaru yang dirilis Kementrian Kesehatan (Kemenkes, 2010), menyebutkan bahwa
jumlah difabel mencapai 3,11% dari populasi penduduk atau sekitar 6,7 juta jiwa. Sementara
jika mengacu pada standar yang diterapkan organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) dengan
persyaratan lebih ketat lagi, diketahui jumlah penyandang cacat di Indonesia mencapai 10 juta
jiwa. Karena jumlahnya yang minoritas itu, wajar jika keberadaan mereka kurang direspons
secara positif, baik oleh pemerintah maupun masyarakat.
Dewasa ini, kebanyakan transportasi umum tidak memperhatikan penumpang yang
mengalami keterbatasan fisik. Fasilitas umum pada alat transportasi publik di Indonesia seolah
memberikan pelayanan sebelah mata bagi para penggunanya. Fasilitas tersebut seakan-akan
hanya digunakan oleh orang normal semata. Banten merupakan salah satu contoh daerah yang
tidak menyediakan fasilitas WC pada transportasi umum untuk para difabel. Sehingga upaya
mandiri dari para difabel terkendala oleh fasilitas yang ada saat ini.
Melalui kegiatan CRONICS ini, kami bermaksud merancang alat bantu bagi para
penyandang disabilitas dalam menggunakan fasilitas WC pada transportasi umum di Indonesia.
Alat bantu tersebut berupa Ergo Handle untuk para penyandang tunanetra dan tunadaksa.
Rancangan ini tidak menghilangkan fungsi WC yang ada, akan tetapi produk ini dirancang agar
fasilitas WC tidak hanya dapat digunakan oleh pengguna normal semata, tetapi juga oleh orang
dengan karunia keistimewaan dari Allah SWT.
3. DESKRIPSI PRODUK
Produk yang akan kami rancang adalah Ergo Handle. Produk ini berupa alat bantu pegangan
bagi penyandang tunanetra dan tunadaksa. Pegangan dilengkapi dengan berbagai fungsi
sehingga memberikan kemudahan bagi difabel dalam menggunakan fasilitas WC di transportasi
umum. Ergo Handle ini dilengkapi dengan stang yang berbentuk seperti stang sepeda untuk
memudahkan penyandang tunadaksa ketika melakukan perpindahan dari WC ke kursi roda.
Selain itu, Ergo Handle dilengkapi dengan tempat tisu dan gantungan pakaian untuk membantu
mempermudah ruang gerak bagi penyandang tunanetra.
Fungsi utama dari Ergo Handle ini adalah untuk penyandang tunanetra, sehingga
ditambahkan petunjuk pemakaian berupa huruf braille pada bagian depan produk. Adapun
fungsi tambahan dari produk ini berupa alat bantu perpindahan dari kursi roda ke kloset bagi
penyandang tunadaksa. Selain itu, Ergo Handle tidak hanya dapat digunakan bagi kaum difabel
semata. Bagi orang normal pun, stang Ergo Handle dapat pula digunakan untuk meletakkan
barang-barang bawaan seperti tas, kantung belanjaan, ataupun barang-barang genggaman
lainnya. Namun yang terkadang masih menjadi permasalahan saat ini adalah tidak adanya
tempat untuk meletakkan barang-barang tersebut di toilet. Produk ini sangat fleksibel dan
multifungsi sehingga dengan rasa bangga kami namakan produk ini sebagai Ergo Handle
(pegangan ergonomis).
4. SPESIFIKASI
Spesifikasi yang digunakan dalam perancangan produk inovasi untuk orang-orang yang
memiliki keistimewaan ini adalah :
a). Stang Ergo Handle
Sesuai dengan kegunaannya yang multifungsi, spesifikasi yang ditekankan pada stang Ergo
Handle ini adalah dapat mempercepat dan mempermudah penyandang tunadaksa dalam
perpindahan dari kursi roda ke kloset, sehingga usaha menciptakan kemandirian bagi
penggunanya. Desain dan ukuran stang dirancang sesuai dengan dimensi antropometri orang
Indonesia melalui penerapan antropometri (orang Indonesia) diharapkan mampu
meningkatkan nilai ergonomis dalam produk yang kami ciptakan.
b). Batang Pegangan
Batang pegangan terbuat dari baja ringan sehingga dapat menahan beban pengguna ketika
mengalami perpindahan. Selain itu, demi upaya meminimasi biaya material yang digunakan,
Ergo Handle hanya diletakkan pada salah satu bagian samping kloset saja. Tidak perlu
handle diletakkan pada kedua sisi kloset karena fungsinya telah digantikan oleh stang.
Batang ini didesain untuk tidak mudah korosi dengan diameter dan tinggi yang telah
disesuaikan dengan dimensi pengguna. Batang pegangan juga memiliki fungsi sebagai
tempat meletakkan tisu, petunjuk gerakan awal dan akhir melalui konsep pembuatan ulir
pada ujung dan pangkal batang sehingga memudahkan penyandang tuna netra dalam
penggunaannya.
c). Gantungan Pakaian
Gantungan pakaian merupakan satu kesatuan dari Ergo Handle. Spesifikasi dari gantungan
ini adalah mampu menahan beban dari banyaknya pakaian yang digantungkan.
Memudahkan penggunaan bagi semua pengguna baik dewasa ataupun anak-anak karena
terdapat fungsi pengaturan ketinggian pada gantungan.
d). Huruf braille
Huruf Braille adalah sejenis sistem tulisan sentuh yang digunakan oleh penyandang
tunanetra. Spesifikasi dari huruf braille ini adalah dapat memberikan informasi penggunaan
bagi penyandang tunanetra. Memudahkan pengguna dalam menemukan fasilitas pada Ergo
Handle.
5. SKETSA 3D
Penggunaan Ergo Handle
Stang Handle
Tempat Tisu
Ergo Handle6. PENJELASAN SISI INOVASI
Ergo Handle dirancang sebagai alat bantu mobilitas penyandang tunadaksa ketika
menggunakan fasilitas WC pada transportasi publik. Mekanismenya, ketika hendak turun dari
kursi roda, pengguna dapat menggunakan stang untuk berpindah ke kloset. Stang di desain
seperti mekanisme stang pada sepeda sehingga dapat dibelokan dan mengantarkan pengguna
pada posisi pemakaian kloset yang nyaman sehingga upaya kemandirian pengguna dapat
tercapai. Stang dilengkapi pelindung tangan yang terbuat dari karet tebal supaya pengguna
tidak tergelincir.
Fungsi stang tidak hanya sebagai media mobilitas penyandang tunadaksa, tetapi bagi
pengguna secara umum. Dalam penggunaan fasilitas WC umum, tidak jarang kita kesulitan
meletakkan barang bawaan baik berupa tas, kantung belanjaan, ataupun barang-barang
genggaman lainnya. Banyak kekhawatiran apabila barang-barang tersebut harus dititipkan
terlebih pada orang yang belum kita kenal di transportasi umum.
Pada bagian batang Ergo Handle dibuat tempat untuk meletakkan tisu agar tidak mudah
jatuh serta memudahkan penggunanya, terutama penyandang tunanetra. Selain itu, untuk
memberikan informasi awal dan akhir pegangan, dibuat ulir pada pangkal dan ujung batang
sebagai tanda ada fungsi atau alat lain yang dapat digunakan. Selain kedua fungsi tadi, pada
batang Ergo Handle juga ditambahkan gantungan pakaian sebagai integrasi penggunaan Ergo
Handle untuk membantu penyandang tunanetra dalam meletakkan pakaian ketika
menggunakan fasilitas WC. Gantungan baju di desain dengan konsep seperti sebuah alat
pancing. Sehingga dapat digunakan oleh semua kalangan baik dewasa maupun anak-anak
melalui pengaturan ketinggian gantungan (adjustable height) dengan mekanisme pengencangan
berupa ulir. Pada bagian tengah gantungan, diberikan pegangan agar ketika mengatur
kekencangannya pengguna dapat menahan batang bagian atas supaya tidak jatuh sekaligus.
Pada bagian batang produk terdapat petunjuk penggunaan berupa huruf braille. Kode
penggunaan berupa braille juga ditambahkan pada setiap fungsi tambahan dari Ergo Handle
ini. Mengenai seperti apa bentuk, kode dan huruf braille yang kami desain terdapat pada
proposal CHRONICS 2012. Untuk itu, semoga desain yang telah kami buat dapat membantu
secara umum bagi kebutuhan manusia, khususnya bagi para difabel.
7. PENJELASAN SISI ERGONOMI
Dalam perancangan Ergo Handle ini, kami menggunakan ukuran anthropometri orang
Indonesia. Data tersebut bersumber dari http://antropometri.ti.itb.ac.id/. Penggunaan dimensi
tersebut diharapkan dapat menciptakan keadaan yang ergonomis dalam perancangan Ergo
Handle bagi masyarakat Indonesia khususnya.
Adapun dimensi yang digunakan secara khusus untuk membuat produk yang telah
disebutkan di atas adalah :
a. Stang Ergo Handle
1. Lebar jari telunjuk, tengah untuk diameter stang yang digunakan. Persentil yang
digunakan adalah 5% dengan nilai 6 cm. Digunakan persentil 5% supaya baik pengguna
dengan diameter genggaman besar dan kecil dapat dengan nyaman menggunakan stang.
2. Lebar bahu untuk panjang stang. Persentil yang digunakan adalah 5% dengan nilai 35
cm. Hal ini bertujuan agar ketika pengguna melakukan perpindahan dari kursi roda
dapat berpindah dengan stabil (posisi tangan tidak melebar ke samping) sehingga dapat
digunakan oleh semua kalangan baik dewasa ataupun anak-anak.
3. Tinggi pinggang berdiri untuk tinggi stang. Persentil yang digunakan adalah 5% dengan
nilai 87,5 cm agar pengguna dapat dengan nyaman ketika berpindah.
4. Jangkauan tangan ke depan untuk panjang maksimum jangkauan tangan pengguna kursi
roda ketika akan berpindah ke kloset. Persentil yang digunakan 5% dengan nilai 64,5
cm. Digunakan persentil 5% supaya pengguna dengan jangkauan pendek dapat dengan
nyaman ketika menggunakan stang untuk membantu berdiri.
b. Batang Pegangan
1. Tinggi popliteal untuk tinggi penyangga batang pegangan. Persentil yang digunakan 5%
dengan nilai 38 cm dengan pemberian allowance sebesar 17 cm karena tinggi
penyangga ini difungsikan setinggi bahu manusia ketika sedang duduk.
2. Tinggi siku duduk untuk batas maksimal pemasangan batang pegangan. Persentil yang
digunakan 5% dengan nilai 17,5 cm.
c. Gantungan Pakaian
1. Jangkauan tangan ke atas untuk panjang gantungan. Persentil yang digunakan 5%
dengan nilai 186,2 cm. Digunakan persentil 5% karena untuk memudahkan bagi orang
yang memiliki jangkauan rendah untuk menjangkau.
2. Tinggi pinggang berdiri untuk tinggi pengunci pada gantungan. Persentil yang
digunakan 5% dengan nilai 87,5 cm.
8. ANALISIS SWOT ERGO HANDLE
Analisis SWOT ini digunakan untuk mengindentifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan suatu strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats) pada produk Ergo Handle
yang dirancang.
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Daftar Kekuatan (Strength)
1. Alat bantu mobilitas penyandangtundaksa dan tunanetra padatransportasi umum.
2. Terdapat petunjuk penggunaandengan tulisan yangmenggunakan huruf braille.
Daftar Kelemahan (Weakness)
1. Biaya yang dikeluarkan untukpembiayaan bahan bakusampai produk jadi.
Daftar Peluang (Opportunity)
1. Belum adanya alat bantuuntuk para difabel padatransportasi umum
2. Kerjasama dengan lembagaterkait
3. Komitmen Pemerintahuntuk memperhatikandifabel.
1. Pengoptimalan fungsi ErgoHandle dari sisi ergonomis. (S1-O1)
2. Melakukan kerjasama denganDinas Perhubungan terkaitdengan pengadaan sarana ErgoHandle. (S1-O2)
3. Melakukan kerjasama denganLembaga tertentu yangmenggeluti bidang keterbatasanfisik terutama tunanetra dantunadaksa. (S2-O2)
4. Penggalakkan wacana untukmendahulukan kepentingandifabel (S1-O3)
1. Pengajuan permohonankerjasama dengan pihak dinasperhubungan. (W1-O2)
2. Pengoptimalan support yangdiberikan pemerintah untukpengadaan fasilitas bagidifabel. (W1-O3)
Daftar Ancaman (Treaths)
1. Terbatasnya informasi2. Kebiasaan manusia yang
tidak dapat menjagafasilitas umum.
1. Mempromosikan Ergo Handlemelalui media televisi maupunmedia cetak. (S1-T1)
2. Pemberian display pada toilet ditransportasi umum untukmenjaga fasilitas yang tersedia.(S1-T2)
1. Melakukan riset ke berbagaitempat untuk mengetahuimaterial yang cocok untukproduk Ergo Handle. (W1-T1)