mini proposal anox

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan melahirkan adalah masalah besar di Negara berkembang. Kematian wanita usia subur disebabkan oleh hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan dan kematian saat persalinan ,yang biasanya menjadi factor utama mortalitas wanita pada masa puncak produktifitasnya(Hanifa,2002). Sementara AKI rata-rata dunia yaitu 10/100.000 kelahiran hidup (SDKI). Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 125/100.000 klahiran. Angka kematian ibu di Indonesia sebagai salah satu indicator kesehatan ibu masih tinggi diantara Negara berkembang dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan yang berarti. Tahun 2002-2003 yaitu 307/100.000 kelahiran hidup,pada tahun 2007 AKI yaitu 228/100.000 kelahiran hidup,sementara tahun 2009 belum ada angka yang dikeluarkan oleh SDKI. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia seperti halnya di Negara berkembang lainnya yaitu perdarahan 28%,eklampsia 24%,infeksi 11%(SDKI 2002-2003). Sedangkan kematian maternal di NTB tahun 2008 disebabkan oleh perdarahan 39,13%,pre eklampsia dan

Upload: irfansyahroni

Post on 12-Jan-2016

48 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Proposal Penelitian

TRANSCRIPT

Page 1: Mini Proposal Anox

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan melahirkan adalah masalah

besar di Negara berkembang. Kematian wanita usia subur disebabkan oleh hal-hal yang

berkaitan dengan kehamilan dan kematian saat persalinan ,yang biasanya menjadi factor

utama mortalitas wanita pada masa puncak produktifitasnya(Hanifa,2002).

Sementara AKI rata-rata dunia yaitu 10/100.000 kelahiran hidup (SDKI). Salah

satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan angka kematian ibu

menjadi 125/100.000 klahiran.

Angka kematian ibu di Indonesia sebagai salah satu indicator kesehatan ibu

masih tinggi diantara Negara berkembang dan belum menunjukkan tanda-tanda

penurunan yang berarti. Tahun 2002-2003 yaitu 307/100.000 kelahiran hidup,pada tahun

2007 AKI yaitu 228/100.000 kelahiran hidup,sementara tahun 2009 belum ada angka

yang dikeluarkan oleh SDKI.

Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia seperti halnya di Negara

berkembang lainnya yaitu perdarahan 28%,eklampsia 24%,infeksi 11%(SDKI 2002-

2003).

Sedangkan kematian maternal di NTB tahun 2008 disebabkan oleh perdarahan

39,13%,pre eklampsia dan eklampsia 17,4% dan infeksi 11,96 %(Dinkes

Prop.NTB,2009).Seperti telah diketahui diatas bahwa infeksi adalah penyumbang

kematian ibu di Indonesia yang salah satu akibat terjadinya komplikasi infeksi saluran

kemih.

Dalam 30 tahun terakhir ini, terdapat banyak penelitian yang dilakukan mengenai

hubungan antara ISK pada kehamilan dan outcome yang kurang baik, meliputi

pyelonefritis, anemia, gagal ginjal, hipertensi pada ibu, persalinan preterm, hambatan

pertumbuhan janin, berat badan lahir rendah dan kematian anak di usia muda. Selain itu,

terdapat pula penelitian mengenai hubunganantara ISK pada kehamilan dengan

timbulnya retardasi mental pada anak pada kasus ISK yang tidak mendapat pengobatan

(30%) atau mendapat pengobatan tetapi tidak mengkonsumsi obatnya secara teratur

Page 2: Mini Proposal Anox

(40%). Berdasarkan rekapitulasi laporan obstetri poli hamil RSU Prov.NTB tahun 2009

dilaporkan jumlah ibu hamil dengan ISK ___ kasus menempati urutan __ dibanding

kasus lainnya.

Dari latar belakang diatas kasus infeksi saluran kemih cukup tinggi di RSU

Prov.NTB,dengan meninjau kembali komplikasi yang dapat di timbulkan oleh infeksi

saluran kemih pada masa kehamilan dan cukup tingginya kasus tersebut ,maka penulis

tertarik mengambil judul “ Gambaran Factor-Faktor Penyebab Infeksi Saluran Kemih

pada Masa Kehamilan di RSU Prov.NTB Periode Januari s/d Desember 2009”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas dapat di rumuskan masalah

“Bagaimanakah gambaran factor-faktor penyebab infeksi saluran kemih pada

masa kehamilan di RSU Prov.NTB Periode Januari s/d Desember 2009 ”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran factor-faktor penyebab infeksi saluran kemih pada masa

kehamilan di RSU Prov.NTB Periode Januari s/d Desember 2009

2. Tujuan Khusus

a.Mengidentifikasi karakteristik dan kebiasaan ibu hamil dengan infeksi saluran

kemih yang terdiri dari salah cebok, kebiasaan menahan kencing,tidak kencing

sebelum melakukan hubungan seks,penyakit kelamin,batu di daerah saluran

kencing,malnutrisi,defisiensi gizi,anemia.

b. Mengidentifikasi factor-faktor penyebab infeksi saluran kemih pada kehamilan

yang terdiri dari bakteriuria asimptomatik,sistitis,pielonefritis akut di RSU Prov.NTB

periode Januari-Desember 2009.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat

Mengetahui bahwa pada kehamilan yang mengalami infeksi saluran kemih dapat

menyebabkan komplikasi yang membahayakan kesehatan ibu dan janin.

Page 3: Mini Proposal Anox

2. Bagi Institusi Pelayanan

Sebagai bahan masukan dan evaluasi dalam penerapan asuhan kehamilan ,baik

normal maupun patologis yang terdiri dari membuat asuhan klinik,asuhan sayang

ibu dan sayang bayi,pencegahan infeksi,pencatatan (rekam medik) asuhan

kehamilan dan rujukan khususnya dalam mendeteksi dan penanganan infeksi

saluran kemih pada kehamilan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan kepustakaan kebidanan

khususnya tentang infeksi saluran kemih pada kehamilan dan sebagai bahan

gambaran atau informasi dalam melakukan penelitianlebih lanjut.

4. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti mengenai pembuatan proposal

dan kasus infeksi saluran kemih pada kehamilan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Kerangka teoritis

1.Pengertian

Perubahan hormon ibu hamil, ikut mengubah kondisi saluran kemihnya

sehingga jadi “lebih diminati” jamur dan bakteri untuk berkembang biak. Inilah

yang menjadi biang keladi terjadinya infeksi saluran kemih pada ibu hamil.

Infeksi ini bisa meningkatkan risiko janin mengalami kelainan pertumbuhan,

khususnya kelainan jantung bagian kiri.

Infeksi saluran kemih merupakan komplikasi medik utama pad wanita

hamil.sekitar 15% wanita,mengalami (paling sedikit ) satu kali serangan akut

infeksi saluran kemih selama hidupnya.(Saifuddin AB,2002 ).Sedangkan menurut

Helen Varney 2006, Infeksi saluran kemih,khususnya bakteriuria dan sistitis tanpa

Page 4: Mini Proposal Anox

gejala (asimtomatik),adalah komplikasi yang sering muncul menyertai

kehamilan.akibat hidronefrosis yang biasa terjadi selama kehamilan,statis urinaria

dapat terjadi,yaitu kondisi yang merupakan medium yang mendukung

pertumbuhan bakteri.

Infeksi saluran kemih dapat didefinisikan sebagai bertambahnya jumlah

kuman akibat berkembangbiaknya mikroorganisme aktif di dalam saluran

kemih,yang dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus,

atau mikroorganisme, yang dapat membahayakan daerah yang ditempatinya.

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/kedokteran/infeksi-saluran-

kemih-pada-kehamilan.

Perubahan anatomis dan fisiologis pada kehamilan meningkatkan resiko

ISK.Faktor yang mempredisposisikan ibu hamil pada ISK meliputi penurunan

motilitas ureteral akibat kehamilan yang menimbulkan distensi dan statis

urinarius,kompresi terhadap ureter pada rongga pelvis ,perubahan taut ureteral -

vesikular ,dan perubahan klirens renal terhadap glukosa yang menciptakan media

suportif untuk pertumbuhan bakteri,dan apabila tidak ditangani dengan cepat dan

tepat dapat membahayakan ibu dan bayi yang di kandungnya. Sehingga dalam

upaya pencegahan komplikasi selama kehamilan diperlukan identifikasi awal

untuk mendeteksi masalah/kelainan sehingga diharapkan mampu mengurangi

kesakitan atau kematian ibu dan bayi.(Linda V. Walsh,2007)

2.Faktor penyebab infeksi saluran kemih pada kehamilan

a.Bakteriuria Asimtomatik

Sesuai istilahmya ,bakteriuria asimptomatik berarti tidak ada gejala yang timbul

pada infeksi ini.Kondisi ini dapat ditemukan pada 11% kehamilan.(Helen

Varney,2006). Bakteriuria asimptomatik terjadi kira-kira 5% sampai 10% pada

ibu usia subur. Bila penyakit asimptomatik tidak di obati dengan tepat,25%

sampai 40% ibu yang terkena akan mengalami pielonefritis.

Page 5: Mini Proposal Anox

Bakteriuria asimptomatik akan meningkatkan morbiditas ibu hamil dan bayi yang

dikandungnya ,pengobatan bakteriuria hanya mengurangi pielonefritis menjadi

3%-4% saja serta tidak perlu adanya pembatasan aktifitas.

Penilaian klinik

Menurut Abdul Bari Saifuddin,2002 :

Semua wanita hamil sebaiknya dilakukan pemeriksaan laboratorium urin.

Secara mikroskopik ,tampak peningkatan jumlah leukosit,sejumlah

eritrosit,baktei pada spesimen urin. Untuk menghindari

kontaminasi,specimen pemeriksaan diambil dari aliran tengah (mid-

stream) setelah daerah genetalia eksterna di cuci terlebih dahulu. Kultur

bakteri dan tes kepekaan antibiotik bila dimungkinkan sebaiknya

diperiksa.

Bakteriuria asimptomatik pada umumnya tanpa gejala-gejala klinis yang

dapat dijadikan petunjuk adanya gangguan pada system urinaria.

Jenis bakteri yang ditemukan :

Eschericia Coli (60%) Proteus mirabilis

Klebsiella pneumoniae

Streptoccus grup B

Penanganan

Berkaitan dengan adanya pengurangan insidensi infeksi saluran kemih akut

pada pengobatan bakteriuria asimptomatik maka para ahli menganjurkan untuk

memberikan terapi antibiotika. Beberapa kajian terapi antibiotika untuk bakteriuria

asimptomatik,adalah :

Nama obat Dosis Angka Keberhasilan

Amoksilin + asam klavulanat 3 x 500 mg/hari 92%

Amoksilin 4 x 250 mg/hari 80%

Nitrofurantoin 4 x 50-100 mg/hari 72%

Page 6: Mini Proposal Anox

Terapi antibiotik untuk pengobatan bakteriuria asimptomatik,biasanya

diberikan untuk jangka waktu 5-7 hari secara oral. Sebagai kontrol hasil

pengobatan ,dapat dilakukan pemeriksaan ulangan biakan bakteriologik air kemih.

(Saifuddin,AB,2002)

Ketika diagnosis tentang bakteriuria asimptomatik dibuat,harus dilakukan

program antibiotik spectrum luas 7-10 hari yang dipilih berdasarkan hasil kultur.

Antibiotik yang menghasilkan kadar urinarius tinggi dan efek sistemik terbatas

(misalnya:nitrofurantoin) dipilih untuk infeksi saluran kemih bawah. Penelitian

terbaru pada penggunaan antibiotik dosis tunggal menunjukkan bahwa,untuk ibu

hamil tanpa riwayat signifikan masalah urinarius,amoksisilin dosis-tunggal

(3g)menghasilkan penyembuhan pada kira-kira 80% kasus. Trimetoprim

/Sulfametoksazol dosis tunggal (TMP-SMZ) (Kekuatan ganda 2 atau kekuatan

tunggal 4 ) menghasilkan penyembuhan pada lebih dari 80% kasus (Vercaigne

dan Zhanel,1994),tetapi TMP/SMZ tidak dianjurkan pada trimester pertama .

konseling mengenai efek infeksi saliran kemih dalam kehamilan ,penggunaan

medikasi,dan kebutuhan uji terhadap pengobatan harus dilakukan. (Linda V.

Walsh,2007)

Terapi terhadap bakteriuria asimptomatik paling baik jika dilakukan

menggunakan agen antimikroba yang sensitif terhadap mikroorganisme penyebab

yang ditemukan . Kebanyakan mikroorganisme tersebut sensitive terhadap obat-

obat golongan sulfa (misal, Bactrim),nitrofurantoin (misal,Macrodantin),golongan

sefalosporin, dan ampisilin atau amoksisilin. Obat-obatan golongan sulfa

dikontraindikasikan untuk pemberian setelah usia kehamilan 36 minggu dan dapat

merupakan factor penyebab kern ikterus pada bayi baru lahir. Obat-obatan

nitrofurantiondikontraindikasikan untuk pamberian pada wanita dengan defisiensi

G6PD(glucose-6-phosphate dehydrogenase) karena dapat terjadi hemolisis-

akibat-obat,yang pada akhirnya dapat menyebabkan anemia hemolitik. Apabila

Streptokokkus group B diidentifikasi sebagai patogen pada saluran kemih ,wanita

tersebut harus diobati sebelum wanita melahirkan dan pada saat persalinan.

Page 7: Mini Proposal Anox

b. Sistitis

Sistitis didefinisikan sebagai suatu peradangan kandung kemih yang biasanya

disebabkan oleh infeksi bakteri.(Helen Varney,2006)

Gejala dan Tanda

Hampir 95% infeksi terbatas pada kandung kemih dan sebagian besar wanita

hamil dengan sistitis mengeluh nyeri pada daerah supra sympisis atau nyeri saat

berkemih (disuria). Gejala dan tanda lain yang sering dijumpai adalah :

Frekuensi berkemih meningkat tetapi jumlahnya sedikit sehingga

menimbulkan rasa tidak puas atau tuntas.

Air kemih berwarna lebih gelap dan pada saat serangan akut,kadang-

kadang berwarna kemerahan.

Pada penekanan supra simfisis,akan terasa nyeri lokal yang juga

menyebar ke daerah lipat paha. Prosedur pemeriksaan ini juga

menyebabkan ibu seperti ingin berkemih.

Secara mikroskopik,tampak peningkatan jumlah leukosit,sejumlah

eritrosit,bakteri pada spesimen urin. Untuk menghindari

kontaminasi,specimen pemeriksaan diambil dari aliran tengah (mid-

stream) setelah daerah genetalia eksterna dicuci terlebih dahulu.

Hasil biakan bakteriologis air kemih,umumya memberikan hasil yang

positif. Seringkali dijumpai piuria atau hematuria (gross hematuria).

Penanganan

Umumnya dilakukan pengobatan rawat jalan dan ibu dianjurkan

untuk banyak minum.

Atur frekuensi berkemih untuk mengurangi sensasi nyeri,spasme

dan rangsangan untuk selalu berkemih(tetapi dengan jumlah urin

yang minimal). Makin sering berkemih,nyeri dan spasme akan

makin bertambah.

Hanya ibu hamil yang mengeluh nyeri hebat disertai dengan

hematuria,memerlukan perawatan dan observasi ketat.

Page 8: Mini Proposal Anox

Terapi antibiotika yang dipilih,mirip dengan pengobatan

bakteriuria asimptomatik . Apabila antibiotika tunggal kurang

memberikan manfaat,berikan antibiotika kombinasi. Kombinasi

tersebut dapat berupa jenis obatnya ataupun cara

pemberiannya,misal: amoksilin 4 x 250 mg peroral,digabung

dengan gentamisin 2x80 mg secara intramuscular selama 10-14

hari. Dua hingga 4 minggu kemudian dilakukan panilaian

laboratorium untuk evaluasi pengobatan.

Hampir 25% pasien yang pernah mengalami sistitis,akan

mengalami infeksi ulangan sehingga perlu diberikan konseling

untuk upaya profilaksis dan kunjungan ulang apabila timbul

kembali gejala sistitis . Untuk pencegahan infeksi berulang berikan

nitrofurantoin 100mg/hari setiap malam sampai sesudah 2 minggu

post partum

Dalam asuhan antenatal yang terjadual,sebaiknya dilakukan

pemeriksaan bakteriologik air kemih,sebagai langkah antisipatif

terhadap infeksi ulang.

c. Pielonefritis

Pielonefritis didefinisikan sebagai proses peradangan pada salah satu atau

kedua ginjal yang disebabkan oleh bakteri.(Helen Varney,2006). Kondisi ini

merupakan masalah utama saluran kemih pada wanita hamil. Dua pertiga kasus

pielonefritis akut,didahului oleh bakteriuria asimptomatik. Pielonefritis sangat

berkaitan dengan statis aliran air kemih akibat perubahan-perubahan system

saluran kemih selama kehamilan. Dilatasi ureter terjadi akibat pengaruh hormon

(progesteron) dan obstruksi mekanik relative akibat pembesaran uterus .Dari

keseluruhan kasus pielonefritis akut,9% terjadi pada trimester pertama,46% pada

trimester kedua dan 45% pada trimester ketiga.

Gejala dan tanda

Pielonefritis akut di tandai dengan gejala demam,menggigil,mual

dan muntah,nyeri pada daerah kostovertebra atau pinggang.

Page 9: Mini Proposal Anox

Sekitar 85% kasus,suhu tubuh melebihi 38⁰C dan sekitar 12%

suhu tubuhnya diatas 40⁰C.

Sering disertai mual,muntah dan anoreksia

Nyeri kostovertebra atau pinggang terjadi pada bagian kanan

(54%),kedua sisi (27%), dan bagian kiri (16%).

Pemeriksaan air kemih menunjukkan banyak sel-sel lekosit dan

bakteri . Hasil biakan menunjukkan banyak koloni

mikroorganisme pathogen.

Penanganan

Wanita hamil dengan pielonefritis akut,harus dirawat inapkan.

Karena penderita sering mengalami mual dan muntah,ibu hamil

dengan pielonefritis akut biasanya datang dalam keadaan dehidrasi.

Bila ibu hamil datang dalam keadaan syok,melakukan tindakan

yang sesuai untuk mengatasi syok. Segera melakukan pemasangan

infus untuk restorasi cairan dan pemberian medikamentosa .

Memantau tanda vital dan diuresis secara berkala.

Bila terjadi ancaman partus prematurus,memberikan antibiotika

dan penatalaksanaan partus prematurus.

Pemeriksaan urinalisis dan biakan ulangan

Terapi antibiotika sebaiknya diberikan secara intravena. Ampisilin

bukan merupakan pilihan utama karena sebagian besar

mikroorganisme penyebab terbukti resisten terhadap antibiotika

jenis ini.

Walaupun golongan aminoglikosida cukup efektif tetapi pemberiannya

harus dengan memperhatikan kemampuan ekskresi kreatinin

( creatinine clearance) karena pada pielonefritis akut ,sering terjadi

gangguan fungsi ginjal secara temporer .

Terapi kombinasi antibiotika yang cukup efektif adalah gabungan

Sefoksitin 1-2g intravena setiap 6 jam dengan gentamisin 80 mg

intravena setiap 12 jam . Ampislin 2g/siproksin 2g IV dan

Page 10: Mini Proposal Anox

gentamisin 2x 80 mg.

Bila setelah penanganan yang adekuat dalam 48 jam

pertama,ternyat sebagian gejala masih ada,pertimbangkan

kemungkinan mikroorganisme resisten terhadap antibiotic yang

diberikan .

Komplikasi

Komplikasi pielonefritis antara lain:

Kelahiran dan persalinan dini

Sindrom distres pernafasan pada dewasa

Hemolisis sel darah yang berakhir dengan anemia

Syok sepsis yang dapat mengancam jiwa janin dan ibu

B. Kerangka Konsep

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian

1.Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSU Prov.NTB

Pemilihan lokasi tersebut dengan alas an sebagai berikut:

RSU Prov. NTB merupakan RSU pusat rujukan bagi semua puskesmas

dan tempat pelayanan kesehatan lainnya.

Infeksi saluran kemih pada kehamilan merupakan kasus terbanyak _

setelah kasus-kasus lain di poli hamil RSU Prov.NTB periode Januari –

Desember 2009.

Page 11: Mini Proposal Anox

Tersedianya data kehamilan dengan kasus infeksi saluran kemih pada

kehamilan tahun 2009 sebanyak___kasus dari __kehamilan normal

2.Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan mulai Januari -Februari 2010

B.Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Observasional Deskriptif,yaitu suatu metode

penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau

deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo,2005).

Dari segi waktu penelitian ini bersifat retrospektif yaitu pengumpulan data

dengan melihat kebelakang (backward looking ). Dengan melihat dan mencatat

kembali data pasien yang datang langsung ke RSU Prov.NTB dengan infeksi

saluran kemih dalam kehamilan dan pasien dengan r ujukan infeksi saluran

kemih dalam kehamilan dari tempat pelayanan kesehatan lainnya ke RSU

Prov.NTB.

C. Populasi dan Sampel

1.Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang akan diteliti

(Notoatmodjo,2005).Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh ibu yang

mengalami infeksi saluran kemih dalam kehamilan di poli hamil RSU Prov.NTB

sebanyak __kasus periode Januari s/d Desember 2009.

2.Sampel

Sampel adalah bagian yang diambil dari keseluruhan objek yang di teliti

dan dianggap mewakili seluruh populasi .(Notoatmodjo,2005).

Page 12: Mini Proposal Anox

Pada penelitian ini sampelnya adalah seluruh populasi /total sampel /sampel jenuh

yang mengalami infeksi saluran kemih dalam kehamilan di poli hamil RSU

Prov.NTB yang ada saat ini sebanyak __

D.Data yang di kumpulkan

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah terdiri dari :

1.Data jumlah ibu hamil dengan infeksi salurn kemih pada register dan rekam

medic periode Januari-Desember 2009.

2. Data tentang karekteristik dan kebiasaan ibu hamil dengan infeksi saluran

kemih yang terdiri dari salah cebok, kebiasaan menahan kencing,tidak kencing

sebelum melakukan hubungan seks,penyakit kelamin,batu di daerah saluran

kencing,malnutrisi,defisiensi gizi,anemia.

3.Data tentang penyebab infeksi saluran kemih pada kehamilan

yang terdiri dari bakteriuria asimptomatik,sistitis,pielonefritis akut di RSU

Prov.NTB periode Januari-Desember 2009.

E.Cara Pengolahan Data

1. Data tentang jumlah kejadian infeksi saluran kemih dalam kehamilan diolah

secara deskriptif dan ditabulasi dengan menggunakan tabel distribusi.

2. Data tentang karekteristik dan kebiasaan ibu hamil dengan infeksi saluran

kemih yang terdiri dari salah cebok, kebiasaan menahan kencing,tidak kencing

sebelum melakukan hubungan seks,penyakit kelamin,batu di daerah saluran

kencing,malnutrisi,defisiensi gizi dan anemia di olah secara deskriptif dan di

tabulasi dengan menggunakan tabel distribusi.

Page 13: Mini Proposal Anox

3.Data tentang penyebab infeksi saluran kemih pada kehamilan

yang terdiri dari bakteriuria asimptomatik,sistitis,pielonefritis akut di RSU

Prov.NTB periode Januari-Desember 2009 di olah secara deskriptif dan di

tabulasi dengan menggunakan tabel distribusi.

F.Analisa Data

Setelah data terkumpul,maka dilakukan pengolahan data melalui tahapan:

Editing,Coding,dan Tabulasi

1.Editing

Editing adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meneliti apakah isian pada

lembar pengumpulan data sudah cukup baik sebagai upaya menjaga kwalitas data

agar dapat diproses lebih lanjut(Moh.Nasir,2005).

2.Coding

Coding adalah mengklasifikasikan jawaban dari responden menurut kriteria

tertentu. Klasifikasi pada umumnya di tandai dengan kode tertentu yang biasanya

berupa angka ( Moh. Nasir,2005).

Pada saat penelitian,peneliti memberikan kode berupa angka.

3.Tabulating

Tabulasi adalah penyusunan data dalam bentuk tabel (Moh.Nasir,2005)

G.Definisi Operasional

Page 14: Mini Proposal Anox

NO Variabel Definisi

Operasional

Cara

Pengukuran

Hasil Ukur Skala

1.

2.

3.

Infeksi

saluran

kemih

Bakteriuria

asimptomati

k

Sistitis

Infeksi

bakteri pada

saluran

kemih pada

kehamilan

yang

dipengaruhi

oleh

perubahan

anatomi dan

fisiologi

selama

kehamilan

Infeksi oleh

bakteri yang

tidak

menimbulka

n gejala

Peradangan

kandung

kemih

Penelusuran

status

pasien

Penelusuran

status

pasien

Penelusuran

status

pasien

Infeksi

saluran

kemih pada

kehamilan

-infeksi oleh

karena

bakteriuria

asimptomati

k

-infeksi tidak

karena

bakteriuria

asimptomati

k

-ISK karena

sistitis

-ISK tidak

karena

Nomina

l

Nomina

l

Page 15: Mini Proposal Anox

4. Pielonefritis Peradangan

pada salah

satu atau

kedua ginjal

Penelusuran

status

pasien

sistitis

-ISK karena

pielonefritis

-ISK tidak

karena

pielonefritis

Nomina

l

Daftar Pustaka

Varney,Helen.2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 1 Edisi 4.

EGC.Jakarta.

Walsh, Linda V.2007 Buku Ajar Kebidanan Komunitas.EGC.Jakarta.

Saifuddin,Abdul Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal. YBP-SP. Jakarta.

Page 16: Mini Proposal Anox

Notoatmodjo S. 2002. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Wiknjosastro , Hanifa. 2007.Ilmu Kebidanan. YBP-SP. Jakarta.

Mochtar,Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri ( Obstetri fisiologi dan Patologi).Buku

Kedokteran. Jakarta.

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/kedokteran/infeksi-saluran-kemih-pada-kehamilan

http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/efek.infeksi.saluran.kemih.pada.kehamilan/001/001/248/23/-/4

http://resiandriani.com/2009/08/04/infeksi-saluran-kemih-pada-kehamilan/

http://www.mer-c.org/penyakit-kulit/147-infeksi-saluran-kencing-dan-kehamilan.html

Page 17: Mini Proposal Anox

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena

atas berkah dan keridhoan-Nya penulis dapat menyelesaikan mini proposal ini

tepat pada waktunya yang merupakan syarat untuk mengikuti ujian semester

ganjil.

Proposal mini yang berjudul “Gambaran Factor-Faktor Penyebab

Infeksi Saluran Kemih pada Masa Kehamilan di RSU Prov.NTB Periode

Januari s/d Desember 2009” dapat membantu dalam penyusunan proposal

selanjutnya dan di harapkan memberikan banyak manfaat bagi pembaca.

Penulis menyadari mini proposal ini masih banyak kekurangan, saran dan

kritik yang membangun penulis harapkan demi perbaikan selanjutnya.

Akhir kata penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan mini proposal ini.

Penulis

Mataram, Januari 2010

Daftar isi

Page 18: Mini Proposal Anox

MINI PROPOSAL

" Gambaran Factor-Faktor Penyebab Infeksi Saluran Kemih pada Masa

Kehamilan di RSU Prov.NTB Periode Januari s/d Desember 2009”

NAMA : NURHASANAH

NIM : P07124007032

DEPARTEMEN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MATARAM

JURUSAN KEBIDANAN JALUM TK.III SESESTER V

2010