mineralogi draft
DESCRIPTION
draftTRANSCRIPT
PENDAHULUAN
PENDAHULUANMineral mempunyai banyak arti tergantung sudut meninjaunya. Mineral dapat ditinjau dari sudut pandang =
a. Farmasi = mineral berarti suatu zat yang diperlukan tubuh manusia dalam rangka untuk metabolisme hidupnya atau untuk kelangsungan hidupnya
b. Geologi = suatu zat yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat yang tersusun dari komposisi kimiawi tertentu serta mempunyai sifat fisik yang tertentu pula
Mineral terbentuk oleh atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur.
Zat = biasanya zat anorganik
keteraturan atom = sifat dalam yang teratur
zat organik= batu bara, minyak bumi, gas alam (gas bumi)
zat anorganik= emas (Au), tembaga (Cu), besi (Fe), dll
ISI
Mineral adalah material homogen, anorganik, terbentuk secara ilmiah dan dicirikan oleh sifat fisika maupun kimia tertentu. Sehingga, ilmu pengetahuan tentang mineral yang merupakan unsur dan senyawa yang terdapat di alam dan merupakan pembentuk bagian dari alam semesta disebut mineralogy.
Setiap mineral mempunyai sifat-sifat atau karakteristik tertentu. Sifat mineral dibagi menjadi dua yaitu sifat fisik dan sifat kimia. Namun dalam literatur yang lain, mineral juga mempunyai sifat khusus.Sifat Fisik
1. Warna / Color
Warna mineral ini ada yang khas dan ada yang satu mineral, warna beda-beda. Kurang begitu baik sebagai penentu mineral. Akan tetapi dapat membantu mengenali mineral. Contoh:
magnetit, galena = warna tetap
kuarsa, kalsit = tidak tetap
putih = kaolinit, kuarsa susu, gypsum
kuning= belerang, anripigmen
kuning emas = emas, pirit, chalcophyrite
hijau = klorit, serpentin, malachite
biru = azurit, beril
merah = jasper, hematit, cinabar, limonit
coklat = biotit, garnet, limonit
hitam = magnetit, augite, hornblende
2. Kilap / luster
Kenampakan mineral yang ditunjukkan oleh adanya pantulan cahaya. Kilap ada 2;
logam = galena, pyrite, hematite, magnetite, graphite
bukan logam =
adamantin = intan
damar = sphalerite
kaca nitreous = kuarsa, kalsit mutiara / fearly = dolomite
sutera / silky = asbestos lemak / grasy = talk, serpentine
3. Gores / streak
Warna mineral dalam bentuk serbuk. Cara menggores mineral pada keping porseline atau membubuk mineral, Cerat bisa sama dengan warna mineral dan dapat berbeda. Warna mineral bisa berubah-ubah, akan tetapi kalau cerat suatu mineral tetap. Contoh:
hematit = merah coklat
augit = abu-abu hijau
biotit = tidak berwarna
ortoklas = putih
4. Kekerasan
Ketahanan mineral terhadap goresan. Cara mengukur dengan cara kekerasan relatif dengan mineral standard.
Standard Kekerasan Mineral Skala Mohs
KekerasanNama MineralKeterangan
1.TalkTergores dengan kuku
2.GipsumTergores dengan kuku
3.KalsitTergores dengan pecahan botol atau pisau.
4.FluoritTergores dengan pecahan botol atau pisau
5.ApatitTergores dengan pisau tapi dengan sukar
6.OrtoklasTak tergores dengan pisau atau pecahan botol
7.KuarsaTak tergores dengan pisau atau pecahan botol.
8.TopasTak tergores dengan pisau atau pecahan botol.
9.KorundumTak tergores dengan pisau atau pecahan botol.
10.IntanTak tergores dengan pisau atau pecahan botol.
Tabel Skala kekerasan Relatif Dari Mohs5. Berat Jenis (Specific Gravity)Berat jenis ialah berat mineral di udara bebas dibagi dengan berat air yang volumenya sama dengan mineral tersebut. Berdasarkan berat jenisnya mineral dibedakan antara mineral berat dan mineral ringan. Mineral berat adalah mineral yang mempunyai berat jenis lebih besar 3,5 dan mineral yang mempunyai berat jenis kurang dari 3,5 digolongkan dalam mineral ringan.
6. Daya Tahan Terhadap Pukulan (Tenacity)
Yang dimaksud dengan tenacity ialah daya taham mineral terhadap pukulan, pembengkokan, tarikan, dan pemotongan. Macam-macam tenacity:
a. Brittle: dapat mudah hancur menjadi tepung halus. Contoh: Quartz, Marcacite, Hematite.
b. Sectile: dapat dipotong dengan pisau. Contoh: Gypsum, cerargyrite.c. Meleable: dapat dipalu menjadi lempeng-lempeng. Contoh: Gold, Cooper,.
d. Ductile: dapat ditarik atau diulur seperti kawat. Contoh: Silver, Cerargyrite, Cooper.
e. Flexible: dapat dibengkok-bengkokan. Contoh: Mica, Foliated Talk.
f. Elastic: dapat mulur jika ditarik dan jika dilepaskan kembali seperti semula. Contoh: Mica, Hematite yang berwujud pipih atau tipis.
7. Belahan dan Pecahan (cleavage and frugture)
Apabila suatu mineral mendapat tekanan yang melampaui batas-batas elastisitas dari plastisitasnya, maka pada akhirnya mineral akan pecah. Jika cara pecahannya itu tidak teratur maka disebut pecahan, tetapi apabila cara pecahnya yeratur mengikuti sepanjang permukaan yang sesuai dengan struktur kristal, maka disebut belahan.
Belahan selalu pararel dengan bidang kristal umumnya dengan indices yang sederhana dan posisinya diberi dengan indices tersebut.Berdasarkan bagus tidaknya permukaaan bidang belahan, maka belahan dapat dibagi:
a. Sempurna (perfecet)
Bila pecah-pecah melalui bidang belah yang rata dan sukar pecah kecuali bidang belahan tersebut. Contoh: Kalsit, Muskovit, Galena, Halit.
b. Baik (good)
Bila mudah pecah melalui bidang belahan yang rata, tetapi dapat juga pecah-pecah pada arah lurus dengan bidang belahan tersebut. Contoh: Felspar, Hipersten, Rhodonit, Diopsid, Augit.
c. Jelas (distinct)
Bidang belahan jelas, tetapi tidak begitu rata, mudah pula pecah pada arah lain. Contoh: Staurolit, Scheelit, Anglesit, Hornblende, Scapolit, Felspar.d. Tidak Jelas (Indistinct)
Kemungkinan untuk membentuk pecahan dan belahan akibat tekanan, sama besar. Contoh: Beril, Korundum, Emas, Platina, Magnetit.
e. Tidak Sempurna (Imperfect)
Agak sukar diamati dan harus memperhatikan fragmen mineral. Sebagai pegangan, permukaan bidang belahan tidak rata. Contoh: Apatit, Kasiterit, Nativa, Belerang.
Selain pecahan dapat pula dibagi menjadi:
a. Khonkoidal (Chonchoidal)
Pecahan seperti pecahan botol atau kulit bawang. Contoh: Kwarsa, Obsidian, Zinkin, Rutil.
b. Tajam-tajam (Hackly)
Pecahan seperti pecahnya besi runcing-runcing atau tajam-tajam kasar tak beraturan. Contoh: Tembaga.
c. Rata (Even)
Permukaan bidang agak kasar tetapi kecil-kecil masih mendekati bidang datar. Contoh: Lempung.
d. Tidak Rata (Eneven
Permukaan bidang pecahnya kasar dan tidak teratur, seperti kebanyakan mineral. Contoh: Kalsit, Ortoklas, Rutil, Rhodonit, Pyrolusit, Goethit.
e. Pecah-pecah (Splintery)
Hancur menjadi benang-benang atau tajam-tajam kecil. Contoh: Serpentin.
f. Seperti tanah (Sarthy)
Hancur seperti tanah. Contoh: Kaolin, Bauxit, Kapur.
Sifat KhususYang termasuk sifat-sifat khusus antara lain:a. Sifat kemagnitan
Ialah sifat mineral terhadap medan magnit. Jika mineral tertarik oleh magnit disebut mineral magnetis, sedangkan untuk mineral yang tidak dapat tertarik oleh magnit disebbut mineral non magnetis.
Mineral magnetis misalnya:
- magnetic
- franklinite
- pyrotit
- siderite
- ilmenit
- pyrolusite
- chromit
- limonite
- hamatit
- manganite dan lain-lain
Mineral-mineral non magnetis misalnya:
kwarsa
- galena pirit
- calcit magnesite
- cryolit fluorit
- orthoclas sphalerit
- cinabar chalcopyrite
- dolomite zinkit
- rutit dan lain-lainb. Kelarutan
Ada beberapa sifat mineral yang dapat larut dalam air. Misalnya:
potas
- soda
nitrat
- borax
halit
- epsom Salt
c. Rasa
Untuk mineral-mineral yang mudah dalam air biasanya mempunyai rasa khusus. Misalnya:
Kalium: basa (alkaline) Epsom Salt: pahit (bitter) Borax: manis basa (sweetish-alkaline) Carnalit: pahit (bitter) Epsomit: pahit asin (bitter-saline) Nitrat: asin dingin (salin-cooling) Sylvit: pahit asin (bitter-salin)d. Bau
Ada beberapa mineral yang dapat mengeluarkan bau yang khusus. Misalnya:
kaolinit berbau seperti lempung
arsenopyrit berbau garlic jika dipanaskan.
Pirit berbau belerang jika dipanaskan.
e. Rabaan
Rabaan dapat dirasakan jikalau mineral diraba dengan jari; beberapa mineral tertentu mempunyai rasa rabaan yang karakteristik:
Misalnya:
grafit terasa seperti lemak
kaolinit terasa seperti lemak
meerschaum terasa halus
Molybdenit terasa seperti tanah
Talk terasa seperti lemak.
f. Soil
Sifat mengotori adalah sifat mineral yang apabila dipegang akan memberikan bekas pada tangan. Mineral-mineral yang mempunyai sifat seperti ini misalnya: grafit, molybdenit, pyrolusit.KESIMPULAN
Dari data tersebut, dapat diketahui bahwa mineral merupakan senyawa anorganik terbentuk secara alamiah, padat dan mempunyai struktur dalam tertentu. Mineral ini dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya, baik dari sifat-sifat fisiknya, sifat kimianya dan sifat-sifat khususnya. Sifat-sifat fisik mineral yaitu: warna, kilap, gores, kekerasan, berat jenis, belahan dan pecahan. Mineral diklasifikasikan atau dibedakan berdasarkan sifat kimia dilihat dari rumus kimianya. Misalnya berdasrkan persenyawaan, mineral dapat dibagi menjadi 4, yaitu: Senyawa oksida, contoh: SnO2 = Cassiterite; Senyawa sulfide, contoh: CuS = Calcite; Senyawa karbonat, contoh: CaCO3 = Kalsit; Senyawa Sulfida, contoh: CaSO4= Anhidrite