mineral
TRANSCRIPT
KEGIATAN BELAJAR 2
SISTEM KRISTAL
Sistem kristal adalah bagian dalam ilmu pengetahuan kristalografi yang mempelajari
secara sistematik dan praktis khususnya tentang bentukan wujud struktur eksternal morfologi
system kristal suatu mineral.
Dikenal terdapat 6 (enam) system kristal, yaitu :
1. Isometric.
2. Heksagonal.
3. Tetragonal.
4. Orthorombik.
5. Monoklin.
6. Triklin.
1. Geometri dan Dimensi Sistem Kristal.
Unsur struktur sistem eksternal sistem kristal selalu berkaitan dengan geometri dan
kriteria dimensi internal krisatal. Ukuran geometri kristal dapat ditentukan berdasarkan unsur
dimensi sumbu-sumbu kristal dan posisi / kedudukan ukuran besaran sudut antar sumbu kristal
yaitu orthogonal dan nonortogonal.Suatu bentukan struktur internal ikatan unsur kimia kristal
adalah digambarkan secara abstrak sebagai hasil proses ikatan kimia.Elemen kimia dengan
konfigurasi “octet rule” ikatan kimia ionik adalah sebagai penyusun utama mineral, berstruktur
susunan atom membentuk pola struktur internal kristal, sebagai dasar utama pembentuk struktur
eksternal kristal.
Uraian Ringkas Sistem Kristal Isometrik.
Unsur system kristal isometric terdiri dari 3 sumbu kristal a,b,c, berukura sama panjang, dapat
ditulis dengan symbol a1, a2, a3, dengan posisi masing-masing sling membentuk sudut 90*
Gambar Sumbu Sistem Kristal Isometrik
Sistem kristal isometrik mempunyai 5 kelas kristal, yaitu
Heksaoktahedral.
Gyroidal.
Heksatetrahedral.
Diploidal.
Tetratoidal.
2. Uraian Ringkas Sistem Kristal Heksagonal.
Unsur kristal heksagonal terdiri dari 4 (empat) sumbu kristal a1, a2, a3, c, dengan ukuran
sumbu a1, a2, a3 sama panjang, saling membentuk sudut 60*, sedangkan sumbu c adalah
vertical terhadap 3 sumbu horizontal.
Gambar Sumbu Sistem Kristal Heksagonal.
Sistem kristal heksagonal mempunyai 12 kelas kristal, yaitu
Grup heksagonal ( 7 kelas kristal ) :
Diheksagonal-dipiramidal, Exm. Beryl, molibdenit, pirotit, nicclite.
Heksagonal-trapezohedral, Exm. Kuarsa (“high quarts”), kalsilite.
Diheksagonal-piramidal, Exm. Wurtzite, greenockite, zincite.
Ditrigonal-dipiramidal, Exm. Benitoite.
Heksagonal-dipiramidal, Exm. Apatit.
Heksagonal-piramidal, Exm. Nephelinite.
Trigonal-dipiramidal, Exm. Tidak ada species mineral dalam kelas ini.
Grup Rhombohedral ( 5 kelas kristal )
Heksagonal scalenohedral, Exm. Kalsit, korundum, hematite, broucite, sodaniter, arsenic,
Trigonal-trapezohedral, Exm. Sinabar, berlinite (AlPO4)
Ditrigonal-piramidal, Exm. Turmalin, proustite, alunite
Rhombohedral, Exm. Dolomite, ilmenit, willemite, phenacite
Trigonal-piramidal, Exm. Gratonite (Pb9As4S15)
Kristal heksagonal dicirikan mempunyai kembar, yaitu “ twine plane” ( kembar bidang ), “twin
axis” ( kembar sumbu), “contact twin” (kembar kontak) “penetration twin” (kembar penetrasi).
3. Uraian Ringkas Sistem Kristal Tetragonal.
Unsur system kristal tetragonal terdiri dari tiga sumbu kristal a, b,c ; sumbu a dan b berukuran
sama panjang ; sumbu c lebih pendek atau lebih panjang dari sumbu a ; dapat ditulis dengan
simbol a1, a2, c, dengan posisi masing-masing sumbu saling membentuk sudut 90*.
Gambar Sumbu Sistem Kristal Tetragonal.
Sistem Kristal Tetragonal mempunyai 7 kelas kristal, yaitu :
Ditetragonal-dipiramidal, Exm. Rutil, anatase, kasiterit, zircon, idokrase
Tetragonal-trapezohedral, Exm. Phosgenite (Pb2CO3Cl2)
Ditetragonal-piramidal, Exm. Diabolite
Tetragonal-scalenohedral, Exm. Kalkopirit, stannite
Tetragonal-dipiramidal, Exm. Fergusonite, scheelite, powellite, scapolite
Tetragonal-piramidal, Exm. Wulfenite
Tetragonal-disphenoidal, Exm. Cahnite
Kristal tetragonal dicirikan mempunyai kembar, yaitu kembar “twin plane”( kembar bidang ).
4. Uraian Ringkas Sistem Kristal Orthorombik.
Unsur system kristal orthorombik terdiri dari 3 sumbu kristal a, b, c, berukuran tidak sama
panjang, mempunyai perbandingan ukuran yaitu c<a<b dengan posisi masing-masing saling
membentuk sudut 90*.
Gambar Sumbu Sistem Kristal Orthorombik.
Sistem kristal orthorombik mempunyai 3 kelas kristal, yaitu
Rhombik-dipiramidal, Exm. Adalusit, anthopillite, aragonite, barite, brookite, kolumbit,
olivine, laws sonite, olivenite, topas.
Rhombik-disphenoidal, Exm. Apsomite, olivenite.
Rhombik-piramidal, Exm. Hemimorphite, bertandrite.
Pengertian BAtu Kristal dan Jenis-jenisnyaPengertian kristal adalah suatu padatan atom, molekul, atau ion yang penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi.Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya “terpasang” pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal.Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.
Kristal bismut.
Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan tertentu cairannya bisa membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam banyak kasus, ini terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya. Suatu bahan non-kristalin biasa disebut bahan amorf atau seperti gelas. Terkadang bahan seperti ini juga disebut sebagai padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas antara padatan dan gelas. Proses pembentukan gelas tidak melepaskan kalor lebur jenis (Bahasa Inggris: latent heat of fusion). Karena alasan ini banyak ilmuwan yang menganggap bahan gelas sebagai cairan, bukan padatan. Topik ini kontroversial, silakan lihat gelas untuk pembahasan lebih lanjut.
Kristal insulin.
Struktur kristal terjadi pada semua kelas material, dengan semua jenis ikatan kimia. Hampir semua ikatan logam ada pada keadaan polikristalin; logam amorf atau kristal tunggal harus diproduksi secara sintetis, dengan kesulitan besar. Kristal ikatan ion dapat terbentuk saat pemadatan garam, baik dari lelehan cairan maupun kondensasi larutan. Kristal ikatan kovalen juga sangat umum. Contohnya adalah intan, silika dan grafit. Material polimer umumnya akan membentuk bagian-bagian kristalin, namun panjang molekul-molekulnya biasanya mencegah pengkristalan menyeluruh. Gaya Van der Waals lemah juga dapat berperan dalam struktur kristal. Contohnya, jenis ikatan inilah yang menyatukan lapisan-lapisan berpola heksagonal pada grafit.Kebanyakan material kristalin memiliki berbagai jenis cacat kristalografis. Jenis dan struktur cacat-cacat tersebut dapat berefek besar pada sifat-sifat material tersebut.
Galium, logam yang dengan mudah membentuk kristal tunggal berukuran besar
Meskipun istilah “kristal” memiliki makna yang sudah ditentukan dalam ilmu material dan fisika zat padat, dalam kehidupan sehari-hari “kristal” merujuk pada benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu, dan kerap kali sedap di mata. Berbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan di alam. Bentuk-bentuk kristal ini bergantung pada jenis ikatan molekuler antara atom-atom untuk menentukan strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal tersebut. Bunga salju, intan, dan garam dapur adalah contoh-contoh kristal.
Pada setiap warna kristal yang dipancarkan, membawa keindahan tersendiri, memukau setiap mata yang memandangnya. Pijaran-pijaran cahaya kristal memberikan kesan mewah dan glamour. Karena itulah maka kristal dijadikan perhiasan dan accesories yang menawan.Warna-warna kristal sangat beragam. Warna-warna kristal juga mengikuti bulan: