minat siswa terhadap pembelajaran bahasa indonesia kelas...

130
MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII DI SMP AL AMANAH DESA BAKTI JAYA KECAMATAN SETU TANGERANG SELATAN BANTEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Disusun oleh: Rifqi Alim Anur NIM. 1110013000067 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2015

Upload: vuonglien

Post on 12-Feb-2018

266 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

KELAS VIII DI SMP AL AMANAH DESA BAKTI JAYA

KECAMATAN SETU TANGERANG SELATAN BANTEN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh:

Rifqi Alim Anur

NIM. 1110013000067

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TAHUN 2015

Page 2: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

KELAS VIII DI SMP AL AMANAH DESA BAKTI JAYA

KECAMATAN SETU TANGERANG SELATAN BANTEN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Rifqi Alim Anur

NIM. 1110013000067

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TAHUN 2015

Page 3: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas

VIII di SMP Al Amanah, Desa Bakti Jaya, Kecamatan Setu,Tangerang Selatan,

Banten Tahun Pelajaran 2014/2015, disusun oleh Rifqi Alim Anur, NIM.

1110013000067, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada

tanggal 6 Maret 2015 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 (S.Pd) dalam bindang Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia.

Page 4: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rifqi Alim Anur

NIM. : 1110013000067

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sasta Indonesia

Alamat : Jl. Tarumanegara nomor 45 Kav. 21 RT 001/009

Puri Cirendeu Indah (PCI) Cireundeu, Ciputat

Timur,Tangerang Selatan, Banten

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul “Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Bahasa

Indonesia Kelas VIII di SMP Al Amanah, Desa Bakti Jaya, Kecamatan Setu,

Tangerang Selatan, Banten, Tahun Pelajaran 2014/2015”, adalah benar hasil karya

sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama : Dra. Hindun, M.Pd.

NIP. : 19701215 200912 2 001

Jurusan/Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI)

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Jakarta, 30 Desember 2014

,

Rifqi Alim Anur

NIM. 1110013000067

Page 5: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

ABSTRAK

Rifqi Alim Anur. NIM: 1110013000067. Skripsi“ Minat Siswa terhadap

Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII di SMP Al Amanah Tahun Pelajaran

2014/2015 Desa Bakti Jaya Kecamatan Setu Tangerang Selatan Banten”. Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Dosen Pembimbing: Dra. Hindun, M.Pd. Desember

2014.

Minat merupakan salah satu faktor psikologis yang dapat mempengaruhi belajar

untuk mencapai prestasi dalam mata pelajaran tertentu. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mendeskripsikan tingkat minat belajar siswa terhadap pembelajaran bahasa

Indonesia di SMP Al Amanah. Penelitian ini dilakukan di SMP Al Amanah. Populasi

penelitian adalah siswa SMP Al Amanah kelas VIII, terdiri dari enam kelas dengan

jumlah siswa 240 orang. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak

50% dari populasi yang ada dan sampelnya berjumlah 120 siswa, peneliti melakukan

penyebaran angket ke 120 siswa dengan 30 item pernyataan.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan

kualitatif dan untuk menguji hipotesis menggunakan penafsiran nilai persentase. Hal

ini dapat dilihat dari hasil analisis data, yaitu siswa kurang mempunyai perasaan

senang, motivasi, ketertarikan, semangat, dan dorongan dari seorang pendidik atau

guru maupun orang tua, terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, di dalam dunia

pendidikan keberadaan minat itu sangat diperlukan, karena minat merupakan suatu

sikap atau dorongan/motivasi yang dilakukan secara terus menerus agar tercapai

segala sesuatu yang diinginkan.

Penulis menyimpulkan bahwa, minat belajar siswa terhadap mata pelajaran

bahasa Indonesia di SMP Al Amanah masih perlu mendapatkan perhatian dan perlu

ditingkatkan lagi, karena mata pelajaran bahasa Indonesia sangat dibutuhkan dan juga

sebagai syarat siswa untuk lulus dalam ujian nasional.

Kata Kunci: Minat, Belajar, Bahasa Indonesia.

i

Page 6: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

ABSTRACT

Rifqi Alim Anur. NIM : 1110013000067. Thesis ”I Interest in Learning Indonesian

Students to Class VIII in Al Amanah Junior High School Academic Year 2014/2015

Village Bakti Jaya District Setu of South Tangerang Banten“. Majors Indonesian

Literature and Language Education. Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences.

UIN Syarif Hidaytullah Jakarta. Supervisor: Dra. Hindun, M.Pd. December 2014.

Interest is one of the psychological factors that can affect learning for

achievement in a particular subject. The purpose of this study was to determine the

level of students interest in learning Indonesian language teaching in Al Amanah

Junior High School. This research was conducted in Al Amanah Junior High School.

The research of population was a student Al Amanah Junior High School in class

VIII, consists of six classes with anall of 240 students. In this research the authors

took a sample of 50 % of the population and the sample totaled 120 students,

researchers conducted a questionnaire to 120 students with 30 items statements.

In this research used a descriptive method using a qualitative approach and to the

test the hypothesis using the interpretation of the value percentage. It can be seen

from the results of the data analysis, the less students have a sense of excitement,

motivation, interest, enthusiasm, and encouragement of an educator or a teacher or a

parents, to the Indonesian subjects, in the interest of education where it is necessary,

because interest is an attitude or encouragement/motivation is done continuously in

order to achieve everything you want.

Finally, the authors conclude that, students interest in learning Indonesian

subjects in Al Amanah Junior High School still need attention and need to be

increased again, because Indonesian subjects is needed and very supportive of

students to pass or not in the national exams.

Keywords: interest, learn, Indonesia language.

ii

Page 7: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

KATA PENGANTAR

Segala puji ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Salawat

dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang

telah membimbing umat manusia untuk mengikuti petunjuk dan risalah yang

dibawanya, yakni menuju bahagia di dunia dan akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak sedikit hambatan,

rintangan dan kesulitan yang penulis hadapi, tetapi berkat bantuan dan motivasi yang

tidak ternilai dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini, khususnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dra. Hindun, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, selaku Penasehat Akademik

yang sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan

waktu dan pikiran di sela-sela kesibukannya untuk memberikan nasehat,

bimbingan, pengarahan, semangat, dan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Dona Aji Karunia Putra, M.A. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak dan Ibu dosen Faskultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia yang telah mendidik dan membimbing selama perkuliahan

berlangsung, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat bagi penulis.

5. Drs. H. Oman Rohmanuddin, M.M. selaku kepala SMP Al Amanah, guru, dan

karyawan yang telah memperkenankan penulis mengadakan penelitian di SMP

iii

Page 8: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

tersebut, dan memberikan bantuan serta informasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh staf Pusat Perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah

memberikan pelayanan dan fasilitas serta bahan pustaka yang penulis perlukan.

7. Ayahanda tercinta Anwar Syamsuddin dan Ibunda tersayang Ummu Baroat yang

telah menyayangi Ananda dengan penuh kasih sayang dan dengan semangat

disertai pengorbanannya yang senantiasa mendorong dan mendoakan ananda

untuk selalu berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Rekan-rekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia kelas A, B, dan C angkatan 2010. Senang berteman sama

kalian semua, sukses buat kita semua, terima kasih atas bantuan, dan motivasinya

sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per-satu, baik secara langsung

maupun tidak langsung turut memberikan dukungan dan doa dalam menyelesaikan

skripsi ini.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis berharap dan memanjatkan doa,

semoga amal baik semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan

kepada penulis senantiasa mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah

SWT dan berharap skripsi ini sekiranya dapat memberikan inspirasi dan manfaat bagi

penulis khususnya, dan bagi pembaca umumnya.

Jakarta, 11 Maret 2015

iv

Page 9: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi

Lembar Pengesahan Ujian Munaqasah

Surat Pernyataan Karya Sendiri

Abstrak …………………………………………………………………….. i

Kata Pengantar ……………………………………………………………... iii

Daftar Isi …………………………………………………………………... v

Daftar Tabel ……………………………………………………………….. viii

Daftar Lampiran …………………………………………………………... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah …………………………………….. 1

B. Identifikasi Masalah ………………………………………… 5

C. Pembatasan Masalah …………………………………………. 6

D. Perumusan Masalah ………………………………………….. 6

E. Tujuan Penelitian ……………………………………………… 7

F. Manfaat Penelitian …………………………………………….. 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Minat …………………………………………………………. 8

1. Pengertian Minat ………………………………………….. 8

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat ………………… 10

3. Macam-Macam Minat …………………………………….. 13

4. Fungsi Minat dalam Belajar ……………………………….. 14

5. Cara Membangkitkan Minat Belajar ……………………… 16

6. Ciri-Ciri Orang yang Berminat Belajar …………………... 18

7. Indikator Minat dalam Belajar ……………………………... 19

v

Page 10: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

8. Metode Pengukuran Minat ………………………………… 21

9. Pengukuran Minat Belajar ………………………………….. 23

B. Hakikat Belajar ………………………………………………… 24

1. Pengertian Belajar ………………………………………….. 24

2. Ciri-Ciri Balajar ……………………………………………. 27

3. Jenis-Jenis Belajar ………………………………………… 30

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ……………….. 33

C. Hakikat Bahasa Indonesia …………………………………….. 36

1. Pengertian Bahasa Indonesia ………………………………. 36

2. Fungsi Bahasa Indonesia …………………………………... 38

3. Tujuan dan Manfaat Kemahiran Bahasa …………………. 40

4. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar …………………… 41

5. Pembelajaran Bahasa Indonesia ………………………….. 42

6. Fungsi Pembelajaran Bahasa Indonesia ……………………. 43

7. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Bahasa Indonesia …….. 45

D. Hasil Penelitian yang Relevan ………………………………… 46

E. Kerangka Berpikir …………………………………………… 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian …………………………………………….. 51

B. Waktu dan Tempat Penelitian …………………………………. 51

C. Populasi dan Sampel ………………………………………….. 51

D. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………. 52

E. Instrumen Penelitian …………………………………………... 55

F. Teknik Analisis Data ………………………………………….. 55

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Al Amanah …………………………… 57

1. Sejarah dan Perkembangan SMP Al Amanah ………………. 57

vi

Page 11: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

2. Visi dan Misi ……………….. …………………………… 58

3. Susunan Personalia SMP Al Amanah ……………………… 58

4. Kurikulum …………….. ………………………………. 59

5. Pendidik, Peserta Didik, dan Tenaga Kependidikan ……….. 60

B. Hasil Analisis Data …………………………………………… 63

C. Pembahasan …………………………………………………… 83

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ……………………………………………………… 87

B. Saran …………………………………………………………... 88

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….... 89

UJI REFERENSI

LAMPIRAN

RIWAYAT PENULIS

vii

Page 12: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Minat Belajar Siswa pada Pembelajaran

Bahasa Indonesia …………………………………………… 54

Tabel 4.1 Keadaan Tenaga Pendidik SMP Al Amanah ……………….. 60

Tabel 4.2 Keadaan Peserta Didik SMP Al Amanah Menurut Jenis

Kelamin ……………………………………………………... 61

Tabel 4.3 Keadaan Tenaga Kependidikan SMP Al Amanah …………... 62

Tabel 4.4 Keadaan Sarana dan Prasarana SMP Al Amanah …………... 62

Tabel 4.5 Saya Merasa Senang dengan Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia …………………………………………………… 65

Tabel 4.6 Saya Hadir Ketika Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Diajarkan ………………………………………………….. 66

Tabel 4.7 Saya Bersemangat Ketika Mengikuti Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia …………………………………………………... 66

Tabel 4.8 Saya Tidak Merasa Bosan dalam Mempelajari Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia …………………………………………. 67

Tabel 4.9 Saya Mendengarkan dengan Baik Penjelasan Guru Mata

Pelajaran Bahsa Indonesia …………………………………. 67

Tabel 4.10 Saya Membaca Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Ketika ada

Waktu Senggang …………………………………………… 68

Tabel 4.11 Saya Mencatat Materi Bahasa Indonesia yang Dianggap

Penting yang Dijelaskan Guru di Kelas …………………... 69

Tabel 4.12 Saya Sering tidak Mencatat Materi Bahasa Indonesia yang ada

di Papan Tulis ……………………………………………... 69

Tabel 4.13 Saya Membaca dengan Cermat Materi Pelajaran Bahasa

Indonesia yang Dicatat Guru di Papan Tulis ……………….. 70

viii

Page 13: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Tabel 4.14 Saya Konsentrasi dalam Mengikuti Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia …………………………………………………… 70

Tabel 4.15 Saya Aktif Bertanya Bila Terdapat Materi Pelajaran Bahasa

Indonesia yang Sulit Dimengerti …………………………… 71

Tabel 4.16 Bahasa Indonesia Ketika Pembelajaran berlangsung ……….. 72

Tabe l 4.17 Saya Belajar Bahasa Indonesia Mempelajari Buku Paket yang

Diwajibkan Sekolah ……………………………………….. 72

Tabel 4.18 Saya Meminjam Buku Bahasa Indonesia dari Perpustakaan

untuk Mengembangkan Wawasan …………………………. 73

Tabel 4.19 Saya Berkonsultasi kepada Guru,Orang tua dan Saudara/teman

Jika Mengalami Kesulitan dalam Belajar Bahasa Indonesia … 73

Tabel 4.20 Saya Melanjutkan Materi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

dengan Teman Sekolah di Luar Jam Pelajaran ……………... 74

Tabel 4.21 Saya Suka Mengerjakan Soal Latihan pada Buku Pelajaran

Bahasa Indonesia untuk Memperluas Perngetahuan ………. 75

Tabel 4.22 Saya Suka Menghubungkan Materi Bahasa Indonesia dengan

Kegiatan Hidup Sehari-hari ………………………………... 75

Tabel 4.23 Saya Mengerjakan Tugas Pelajaran Bahasa Indonesia Tepat

Waktu ……………………………………………………….

Tabel 4.24 Saya Sering tidak Mengerjakan Latihan-latihan Soal di Rumah 76

yang Diberikan Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ……. 76

Tabel 4.25 Saya Mengikuti Pelajaran Bahasa Indonesia dengan Penuh

Perhatian ……………………………………………………. 77

Tabel 4.26 Saya Mencoba Mempelajari dengan Teliti Ketika ada Materi

yang Tidak Mengerti ……………………………………….. 78

Tabel 4.27 Saya Mengikuti Pelajaran Bahasa Indonesia Sambil

MengerjakanTugas Pelajaran yang lain …………………… . 78

ix

Page 14: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Tabel 4.28 Saya Kurang Suka Membaca Buku Pelajaran Bahasa Indonesia

Karena Isinya tidak Menarik ………………………………. 79

Tabel 4.29 Saya Berusaha Menjawab pertanyaan yang Diberikan oleh

Guru dengan Benar ………………………………………… 79

Tabel 4.30 Saya Mengerjakan Sendiri, Ketika diberi Tugas atau PR

Pelajaran Bahasa Indonesia oleh Guru ……………………. 80

Tabel 4.31 Saya Tidak Berusaha Membaca Buku Pelajaran Bahasa

Indonesia, Walaupun Pengetahuan Bahasa Indonesia Saya

Kurang ……………………………………………………... 81

Tabel 4.32 Saya Kurang Tertar ik Mengunjungi Perpustakaan untuk

Mendalami Lebih Lanjut Materi Pelajaran Bahasa Indonesia ... 81

Tabel 4.33 Saya Membaca Buku Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Sebelum Pelajaran Bahasa Indonesia di Mulai ……………. 82

Tabel 4.34 Saya Tidak Mempunyai Waktu Membaca Buku Pelajaran

Bahasa Indonesia, Karena Sibuk Dengan Pekerjaan lain …... 82

x

Page 15: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Minat Belajar Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Lampiran 2 Wawancara dengan siswa kelas VIII SMP Al Amanah

Lampiran 3 Hasil wawancara dengan siswa kelas VIII SMP Al Amanah

Lampiran 4 Wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia

Lampiran 5 Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonersia

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 7 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 8 Surat Permohon Izin Penelitian

Lampiran 9 Riwayat Penulis

xi

Page 16: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan reformasi sistem

pendidikan nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan

dapat memberikan harapan yang lebih baik di masa mendatang, telah mendorong

berbagai upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan

dunia pendidikan di Indonesia. Berbagai cara yang dilakukan pemerintah untuk

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia seperti diterbitkannya kurikulum tahun

2013.

Pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara”.1 Sudirman dalam Hasbullah, pendidikan diartikan

“sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar

menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi

dalam arti mental”.2 Fungsi pendidikan adalah membimbing anak didik ke arah suatu

tujuan yang dinilai tinggi, pendidikan yang baik adalah suatu usaha yang berhasil

membawa semua anak didik kepada tujuan tersebut.

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 45, berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

1 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003,

(Jakarta: Mini Jaya Abadi, 2003), Cet.1, h. 5.

2 Hasbullah. Dasar-dasar Pendidikan : Umum dan Agama Islam. (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2008), Ed. Rev., cet. 6, h. 1.

Page 17: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

2

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis

serta bertanggung jawab”.3

Berdasarkan pengertian tersebut di atas, secara substansial memiliki kesamaan

pandangan bahwa pendidikan merupakan sebuah proses yang melibatkan orang

dewasa dan peserta didik dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, sikap, dan

keterampilan dalam rangka pelestarian nilai-nilai budaya dan norma yang

berkembang di masyarakat. Maka pendidikan diselenggarakan dengan memberikan

keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik

dalam proses pembelajaran, “pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan

budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat”.4

Peningkatan kualitas atau mutu pendidikan pada umumnya merupakan usaha

berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Maka

pendidikan nasional yang bermutu “diarahkan untuk pengembangan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

yang demokratis serta bertanggung jawab”.5

Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah serta guru yang mengajar

dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, perlu adanya perubahan ke arah yang lebih

serius karena mata pelajaran bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang

diikutsertakan dalam ujian nasional. Untuk meningkatkan kualitas hasil kegiatan

belajar mengajar bahasa Indonesia perlu adanya peningkatan kemampuan membaca,

dengan membaca anak didik akan lebih memahami maksud atau isi bacaan, anak

didik dapat menyelesaikan dan menjawab pertanyaan dengan mudah.

3 Depag RI, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, (Jakarta :

Dirjen Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006), h. 8 – 9.

4 Ibid., h. 9.

5 Peraturan Pemerintah RI. Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

(Jakarta : Sinar Grafika, 2009), Cet., 4, h. 58.

Page 18: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

3

Maka masyarakat Indonesia dianjurkan oleh pemerintah untuk menempuh

pendidikan yang sudah ditentukan pemerintah minimal selama 12 tahun, dengan

menempuh pendidikan minimal selama 12 tahun, maka masyarakat akan dijamin

oleh pemerintah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Masyarakat tidak hanya

menempuh pendidikan minimal 12 tahun saja, tetapi bisa menempuh ke perguruan

tinggi untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang lebih baik dan menjadi orang

yang sukses di masyarakat.

Masyarakat dapat meraih semua jenjang pendidikan itu sesuai dengan kemauan

dan tingkat kemampuan yang ada pada diri masing-masing. Masyarakat terutama

anak didik harus menanamkan minat yang tinggi pada diri masing-masing, karena

menanamkan minat pada diri masing-masing dapat membuat seseorang terdorong

untuk meraih sesuatu yang diinginkan tersebut. Selain itu, dengan minat masyarakat

atau anak didik tidak akan mengalami kesulitan untuk memilih sesuatu yang menjadi

pilihan yang terbaik untuk diri sendiri.

Untuk menghadapi kesulitan anak didik dalam mata pelajaran bahasa Indonesia

bisa diatasi dengan memberikan perintah kepada peserta didik agar lebih rajin dalam

membaca. Bila peserta didik sedang menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN)

pelajaran bahasa, mengadakan pemantapan materi yang diadakan dari sekolah atau

pun dari guru bahasa. Meskipun kegiatan pemantapan materi sudah diadakan, tetapi

masih ada saja peserta didik yang tidak lulus dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Jadi, mata pelajaran bahasa Indonesia masih belum mengalami peningkatan.

Sebagaimana diungkapkan Kementiran Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, dalam

evaluasi hasil UAN SMP/MTs tahun pelajaran 2011/2012, khususnya dari distribusi

nilai akhir tiap mata pelajaran, diketahui bahwa nilai mata pelajaran bahasa

Indonesia paling rendah apabila dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Kondisi

rendahnya nilai UAN bahasa Indonesia ini sama dengan hasil nilai UAN untuk

jenjang SMA.

Page 19: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

4

Belajar adalah suatu proses adaptasi yang berlangsung secara progresif, dan

merupakan suatu proses perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan.

Proses belajar adalah sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan

psikomotor yang terjadi pada peserta didik. Perubahan tersebut bersifat positif

dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya.

Faktor-faktor penting yang sangat erat berhubungan dengan proses belajar ialah

kematangan, penyesuaian diri (adaptasi), menghafal atau mengingat, pengertian,

berpikir, dan latihan.

Setiap siswa menginginkan bahwa dirinya dapat berprestasi dengan baik atau

dengan kata lain bahwa hasil belajarnya dapat tercapai secara maksimal. Akan tetapi,

untuk mewujudkannya tidak mudah karena ada beberapa faktor untuk mencapai itu

semua. Belajar bukanlah usaha ringan, melainkan suatu usaha yang rajin, tekun, dan

terus-menerus yang semuanya memerlukan suatu usaha dan energi. Setiap siswa

mempunyai kebiasaan belajar masing-masing.

Perubahan tingkah laku merupakan salah satu tujuan belajar. Namun, ada

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik di antaranya

sarana dan prasarana sekolah masih kurang, lingkungan keluarga, dan dorongan

orang tua. Akan tetapi, yang lebih penting ialah faktor dari dalam diri siswa yakni

dorongan kuat yang disertai dengan adanya perasaan, kemauan keras, serta keinginan

untuk meningkatkan hasil belajar. Hal itu sering disebut dengan istilah minat.

Secara psikologis, minat itu berpengaruh dalam diri seorang siswa untuk

mencapai sesuatu yang diinginkan oleh siswa itu sendiri. Dengan adanya, minat yang

kuat seseorang atau siswa akan mempunyai semangat yang kuat pula agar segala

yang diinginkannya dapat terwujud. Penulis dapat menyimpulkan bahwa minat itu

suatu sikap atau perasaan senang terhadap sesuatu yang diinginkan. Jika, seseorang

atau siswa mempunyai perasaan senang terhadap sesuatu dan seseorang atau siswa

tersebut akan berusaha secara terus-menerus untuk mendapatkan dan tidak akan

menyerah sebelum siswa itu memperoleh apa yang diinginkannya.

Page 20: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

5

Kegiatan belajar di sekolah apabila seorang siswa mempunyai minat belajar

yang kuat terhadap salah satu mata pelajaran, contohnya minat belajar terhadap mata

pelajaran bahasa Indonesia. Maka, siswa itu pun akan terus-menerus untuk mengikuti

pelajaran bahasa Indonesia dengan perasaan yang senang dan siswa pun akan

mendapatkan nilai yang baik.

Dalam kegiatan belajar minat itu berperan sebagai kekuatan yang akan

mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat dalam belajar akan terus tekun

belajar, berbeda dengan siswa yang hanya menerima pelajaran yang hanya tergerak

untuk mau belajar tanpa ada minat yang ada dalam dirinya, maka untuk terus tekun

belajar tidak ada. Kerena, tidak adanya dorongan minat dalam dirinya.

Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu disiplin ilmu yang

terdiri atas komponen yang saling terkait. Komponen tersebut adalah objek dari

keterampilan bahasa, yaitu membaca, menyimak, berbicara, dan menulis yang sangat

luas dan selalu berkembang dari waktu ke waktu yang memberikan konsekuensi pada

manusia. Pendidikan bahasa Indonesia lebih menekankan pada empat keterampilan

berbahasa, yaitu membaca, menyimak, berbicara, dan menulis yang harus

dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, siswa perlu dibantu untuk

mengembangkan sejumlah keterampilan berbahasa agar mereka mampu mempelajari

dan memahami konsep bahasa Indonesia dari lingkungan sekitar. Berdasarkan uraian

di atas, maka penulis tertarik untuk membahasnya dengan judul “Minat Siswa

Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII di SMP Al Amanah, Desa Bakti

Jaya, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten, Tahun Pelajaran 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat dikemukakan

identifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

Page 21: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

6

1. Kurangnya motivasi dan dorongan siswa untuk meningkatkan minat pembelajaran

bahasa Indonesia.

2. Guru dapat membantu meningkatkan minat siswa belajar bahasa Indonesia.

3. Kemampuan siswa mempunyai pengaruh terhadap minat belajar bahasa Indonesia.

4. Rendahnya minat siswa belajar bahasa Indonesia.

5. Adanya efektivitas belajar diperlukan dalam meningkatkan minat siswa belajar

bahasa Indonesia.

6. Kondisi lingkungan sekolah dapat mempengaruhi minat siswa belajar bahasa

Indonesia.

C. Pembatasan Masalah

Dalam pembahasan ini penulis ingin membatasi masalah yang akan dibahas

agar arah yang akan dicapai lebih jelas. Permasalahan dalam pembahasan ini dibatasi

pada minat belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Al Amanah,

kelas VIII, semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015, Desa Bakti Jaya, Kecamatan

Setu, Tangerang Selatan, Banten.

D. Perumusan Masalah

Untuk menegaskan kembali permasalahan yang ada dalam latar belakang

masalah, diperlukan suatu pernyataan untuk mempermudah pemahaman terhadap

masalah, maka perlu adanya perumusan masalah secara sistematis.

Masalah yang akan dibahas sebagai suatu permasalahan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana minat belajar siswa SMP Al Amanah kelas VIII semester ganjil

tahun pelajaran 2014/2015, dalam pembelajaran bahasa Indonesia?

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi minat belajar siswa SMP Al Amanah

tersebut?

3. Berapa besar pengaruh faktor-faktor minat belajar siswa SMP Al Amanah

terhadap pembelajaran bahasa Indonesia?

Page 22: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

7

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah dan perumusan masalah, maka tujuan

dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan belajar siswa SMP Al Amanah dalam pembelajaran

bahasa Indonesia.

2. Untuk mendeskripsikan kendala yang dihadapi siswa SMP Al Amanah

dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

3. Untuk mendeskripsikan berapa besar minat siswa SMP Al Amanah dalam

mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang minat belajar

siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Al Amanah. Hasil penelitian

ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Siswa, dapat meningkatkan minat belajarnya, terutama pembelajaran

bahasa Indonesia. Maka melalui faktor-faktor minat belajar siswa akan mudah

memahami materi, meningkatkan keaktifan siswa, dan memberikan dorongan

belajar siswa SMP Al Amanah dalam pelajaran bahasa Indonesia.

2. Guru, dapat dijadikan refleksi bahwa dalam memberikan pelajaran bukan

hanya memberikan sebatas materi penting saja dan guru juga harus menjadi contoh

agar siswa SMP Al Amanah tetap minat dalam belajarnya.

3. Pihak sekolah, diharapkan mampu memperbaiki sarana dan prasarana dalam

menunjang pembelajaran, sehingga akan timbul minat dari siswa SMP Al

Amanah untuk terus belajar.

4. Orang tua, sebagai bahan acuan dalam memberikan arahan kepada anak, agar

anaknya terus berminat dalam belajar, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia.

Page 23: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Minat

Minat (interest) adalah “kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan

mengingat sesuatu secara terus-menerus”.1 Minat erat kaitannya dengan perasaan

terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap

senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu berarti sikapnya senang

kepada sesuatu itu. Minat adalah ”suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada

suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”,2 minat pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri,

semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin besar minat.

Abdul Rahman Shaleh mengartikan minat sebagai “suatu kecenderungan untuk

memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas, atau situasi yang

menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang”.3 Dalam diri

manusia itu terdapat dorongan yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan

dunia luar, dari manipulasi yang dilakukan terhadap dunia luar itu maka timbul minat

terhadap sesuatu, apa yang menarik minat seseorang mendorong untuk berbuat lebih

giat dan lebih baik.

Muhibbin Syah mendefinisikan “minat kecenderungan dan kegairahan yang tinggi

atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.4 Minat dapat diekspresikan melalui

pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai sesuatu hal dari pada hal

1 Alisup Sabri. Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Pedoman Ilmu, 2007), Cet. ke-3, h. 84.

2 Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta,

2010), Cet. ke-5, h. 180.

3 Abdul Rahman Shaleh, Psikologi : Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta :

Kencana, 2004), Ed. 1, Cet. ke-4, h. 262-263.

4 Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : Remaja Rosda

Karya, 2013), Cet. ke-18, h. 133.

8

Page 24: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

9

lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam sesuatu aktivitas.

“Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian”.5

Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah

kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat-ingat terus sesuatu,

dengan perasaan senang yang disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari

lebih lanjut. Minat senantiasa erat hubungannya dengan perasaan individu, objek,

aktivitas, dan situasi.

Secara umum minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan yang

menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari atau mencoba aktivitas-aktivitas

dalam bidang tertentu. Minat juga diartikan sebagai sikap positif anak terhadap

aspek-aspek lingkungan. Ada juga yang mengartikan minat sebagai kecenderungan

yang tetap untuk memperhatikan dan menikmati sesuatu aktivitas disertai dengan rasa

menguasai individu secara mendalam untuk melakukan suatu aktivitas.

Minat merupakan gambaran sifat dari ingin memiliki kecenderungan tertentu.

Minat juga diartikan suatu moment dari kecenderungan yang terarah secara intensif

pada suatu tujuan atau objek yang dianggap penting. Objek yang menarik perhatian

dapat membentuk minat karena adanya dorongan dan kecenderungan untuk

mengetahui, memperoleh, menggali, dan mencapainya. Minat merupakan suatu

rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang

menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara

diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,

maka semakin besar minatnya.

Minat terhadap sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap

seseorang untuk dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh

kegiatan itu sendiri. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka. Minat juga

penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat

5 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), Cet. ke-4, h. 121.

Page 25: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

10

melakukan sesuatu yang telah menarik lainnya, seperti minat pada pelajaran bahasa

Indonesia. Jadi, minat itu muncul akibat adanya kecenderungan dan

mengingat terhadap sesuatu secara terus-menerus. Minat pun berkaitan erat

dengan adanya perasaan senang terhadap sesuatu, karena itu jika seseorang

mempunyai perasaan senang terhadap sesuatu, maka seseorang tersebut akan

mempunyai minat untuk memperoleh sesuatu itu dengan usahanya agar keinginannya

dapat tercapai.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Minat merupakan salah satu pendorong dalam proses belajar tidak muncul

dengan sendirinya. Akan tetapi, banyak faktor yang menimbulkan minat siswa

terhadap beberapa mata pelajaran yang diajarkan oleh para guru. Faktor-faktor

tersebut antara lain:

a. Minat dapat juga dipupuk melalui belajar. Dengan bertambahnya pengetahuan,

minat akan timbul dan bahkan menggiatkan untuk mengenali dan mempelajarinya.

Minat erat hubungannya dengan dorongan, motif, dan respon emosional.

b. Minat dapat timbul dari situasi belajar. Minat akan timbul dari suatu yang telah

diketahui, dan kita bisa mengetahui sesuatu itu melalui belajar, karena itu semakin

banyak belajar, semakin luas pula bidang minatnya. Situasi belajar dan pengajaran

yang menarik harus memperhatikan dan mempertimbangkan minat siswa. Mereka

diberi kesempatan untuk dapat giat sendiri, dan bebas berpartisipasi secara aktif

selama proses belajar mengajar berlangsung. Mereka diberi kebebasan untuk

mencari sendiri, berargumen, dan mencoba untuk memecahkan masalah sendiri.

Guru berperan sebagai pembimbing.

c. Pengalaman merupakan faktor penting dalam pembentukan minat. Dari

pengalaman, dapat diketahui bahwa setiap pekerjaan memerlukan usaha untuk

menyelesaikannya. Minat yang timbul berlandaskan kesanggupan dalam bidang

tertentu akan mendorong ke usaha yang lebih produktif, ditambah dengan

Page 26: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

11

pengalaman, dan pengetahuan akan mencapai sukses dalam batas kemampuan

yang dimiliki. Minat siswa akan bertambah bila ia dapat melihat dan mengalami

bahwa dengan bantuan yang dipelajari itu ia akan mencapai tujuan tertentu.

d. Bahan pelajaran. Bahan pelajaran dapat mempengaruhi minat siswa, siswa tidak

akan belajar dengan baik apabila dari bahan pelajaran tersebut tidak ada daya

tarik baginya, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. “Bahan pelajaran

yang menarik siswa akan lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat

menambah kegiatan belajar”.6

e. Pelajaran dan sikap guru. Pelajaran akan menjadi menarik bagi siswa, jika

mereka dapat melihat dan mengetahui adanya hubungan antar pelajar dengan

kehidupan yang nyata yang ada di sekitarnya. Sikap guru yang diperlihatkan

kepada siswa ketika mengajar memegang peranan penting dalam membangkitkan

belajar dan perhatian siswa.“Jika siswa membenci gurunya, ia segan mempelajari

mata pelajaran yang diberikan, akibatnya pelajaran tidak maju”.7

f. Cita-cita, suatu dorongan yang besar pengaruhnya dalam belajar, bahkan cita-

cita itu dapat dikatakan sebagai perwujudan dari minat seseorang dalam prospek

kehidupan di masa yang akan datang. Cita-cita ini senantiasa dikejar dan

diperjuangkan, bahkan tidak jarang mereka mendapat rintangan, seseorang tetap

berusaha untuk mencapainya. Bagi siswa yang memiliki cita-cita, maka minat

belajarnya akan lebih daripada minat siswa yang lain yang tidak mempunyai cita-

cita. Ia akan terdorong terus untuk belajar guna mencapai cita-cita.

g. Motivasi. Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang

bersifat internal maupun eksternal. Minat merupakan panduan antara keinginan

yang dapat berkembang jika ada motivasi, seseorang siswa akan memperdalam

ilmu pengetahuan tentang bahasa Indonesia, tentu akan terarah minatnya untuk

membaca buku-buku tentang bahasa Indonesia, mendiskusikan, dan sebagainya.

6 Slameto, op. cit., h. 57.

7 Ibid., h. 66.

Page 27: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

12

h. Keluarga. Orang tua adalah orang terdekat dalam keluarga, karena itu keluarga

sangat besar pengaruhnya dalam menentukan minat seseorang siswa terhadap

pelajaran. Tidak semua siswa memulai belajar baru karena faktor minatnya

sendiri, ada yang mengembangkan minatnya terhadap pelajar tersebut karena

pengaruh dari guru, teman sekitar, dan orang tua.

Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi minat dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu “yang bersumber dari dalam diri individu yang

bersangkutan (misal: bobot, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu,

kepribadian), dan yang berasal dari luar mencakup lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah, dan lingkungan masyarakat”.8 Faktor lingkungan justru mempunyai

pengaruh lebih besar terhadap timbul dan berkembangnya minat seseorang.

Menurut Crow dan Crow dalam Abdur Rahman Shaleh ada tiga faktor yang

menjadi timbulnya minat, yaitu :

1. Dorongan dari dalam diri individu, misal dorongan untuk makan, ingin tahu

seks. Dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk bekerja atau

mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan lain-lain.

Dorongan ingin tahu atau rasa ingin tahu akan membangkitkan minat untuk

membaca, belajar, menuntut ilmu, melakukan penelitian dan lain-lain.

Dorongan seks akan membangkitkan minat untuk menjalani hubungan dengan

lawan jenis, minat terhadap pakaian, dan kosmetika dan lain-lain.

2. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk

melakukan suatu aktivitas tertentu. Misalnya, minat terhadap pakaian timbul

karena ingin mendapat persetujuan atau penerimaan dan perhatian orang lain.

Minat untuk belajar atau menuntut ilmu pengetahuan timbul karena ingin

mendapat penghargaan dari masyarakat, karena biasanya yang memiliki ilmu

pengetahuan cukup luas mendapat kedudukan yang tinggi dan terpandang

dalam masyarakat.

3. Faktor emosional, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila

seseorang mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan menimbulkan perasaan

senang dan hal tersebut akan memperkuat minat terhadap aktivitas tersebut,

sebaliknya, suatu kegagalan akan menghilangkan minat terhadap hal tersebut.9

8 Abdur Rahman Shaleh, op. cit., h. 263.

9 Ibid.

Page 28: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

13

Kepribadian manusia itu bersifat komplek. Maka sering ketiga faktor tersebut

yang menjadi penyebab timbulnya minat tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan

suatu perpaduan dari ketika faktor tersebut, akhirnya menjadi agak sulit bagi

kita untuk menentukan faktor manakah yang menjadi awal penyebab timbul minat.

3. Macam-macam Minat

Minat dapat digolongkan “berdasarkan timbulnya minat, berdasarkan arah

minat, dan berdasarkan cara mendapatkan atau mengungkapkan minat itu sendiri”.10

Minat berdasarkan timbulnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Minat Primitif

Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis atau

jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan makanan, perasaan enak atau

nyaman, kebebasan beraktivitas, dan seks.

b. Minat Kultural atau Minat Sosial

Minat kultural atau minat sosial adalah minat yang timbulnya karena proses

belajar, minat ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita. Misalnya,

belajar individu punya pengalaman bahwa masyarakat atau lingkungan akan

lebih menghargai orang-orang terpelajar dan pendidikan tinggi, sehingga hal ini

dapat menimbulkan minat individu untuk belajar dan berprestasi agar mendapat

penghargaan dari lingkungan. Hal ini mempunyai arti yang sangat penting bagi

harga dirinya.

Minat berdasarkan arahnya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a. Minat Intrinsik

Minat intrinsik adalah minat yang berlangsung berhubungan dengan aktivitas

sendiri ini merupakan minat yang lebih mendasar. Misalnya, seseorang melakukan

kegiatan belajar, karena memang pada ilmu pengetahuan atau karena memang

10 Ibid., h. 265.

Page 29: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

14

senang membaca bukan karena ingin mendapatkan pujian.

b. Minat Ekstrinsik

Minat Ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari

kegiatan tersebut, apabila tujuan sudah tercapai ada kemungkinan minat tersebut

hilang. Misalnya, seseorang yang belajar dengan tujuan agar menjadi juara kelas.

Adapun minat yang berdasarkan cara mengungkapkannya dapat dibedakan

menjadi empat macam, yaitu:

a. Expressed interest, adalah minat yang diungkapkan dengan cara meminta kepada

subyek untuk menyatakan atau menuliskan kegiatan baik yang berupa tugas

maupun bukan tugas yang disenangi dan paling tidak disenangi, maka dari

jawabannya dapat diketahui minatnya.

b. Manifest interest, adalah minat yang diungkapkan dengan cara mengobservasi atau

melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas yang dilakukan subjek

atau dengan mengetahui hobinya.

c. Tested interest, adalah minat yang diungkapkan cara menyimpulkan dari hasil

jawaban tes objektif yang diberikan, nilai-nilai yang tinggi pada suatu objek, atau

masalah biasanya menunjukkan minat yang tinggi pula terhadap hal tersebut.

d. Inventoried interest, adalah minat yang diungkapkan dengan menggunakan alat-

alat yang sudah distandarisasikan, yang biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan

yang ditunjukkan kepada subjek apakah ia senang atau tidak senang terhadap

sejumlah aktivitas atau suatu objek yang ditanyakan.

4. Fungsi Minat dalam Belajar

Minat merupakan faktor pendorong bagi siswa dalam melaksanakan usahanya

untuk mencapai keberhasilan dalam belajar, minat mempunyai pengaruh yang cukup

besar dalam belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang

diminatinya. Dengan demikian, jelas terlihat bahwa “minat belajar yang besar

cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi. Sebaliknya, minat belajar kurang akan

Page 30: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

15

menghasilkan prestasi yang rendah”.11

Minat yang timbul dari kebutuhan anak didik

akan merupakan faktor pendorong bagi anak didik dalam melaksanakan usahanya.

Jadi, dapat dilihat bahwa minat adalah “sangat penting dalam pendidikan,

sebab merupakan sumber dari usaha”.12

Dengan adanya minat, anak didik akan terus

berusaha giat dalam belajar untuk memperoleh hasil atau prestasi yang diinginkan.

H. Oemar Hamalik kegiatan belajar yang didasari dengan penuh minat akan lebih

mendorong siswa belajar lebih baik sehingga akan meningkatkan hasil belajar.

Minat belajar ini akan muncul jika siswa merasa tertarik terhadap berbagai hal

yang akan dipelajari, atau jika siswa tersebut menyadari kegiatan hal-hal yang

akan dipelajarinya tersebut bermanfaat terhadap pertumbuhan dan perkembangan

pribadinya.13

Minat turut mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Minat

akan mengarahkan dalam memilih macam pekerjaan yang akan dilakukan. Minat juga

mengarahkan seseorang terhadap apa yang disenangi dan dikerjakannya. Artinya

dengan adanya minat siswa akan mampu mengarahkan dan menyeleksi pekerjaan apa

yang baik juga disenangi untuk dikerjakan. “Minat dapat mempengaruhi kualitas

hasil belajar siswa dalam bidang studi tertentu”.14

Sejalan dengan pendapat H. Oemar Hamalik, Alisuf Sabri juga berpendapat

bahwa:

Minat berperan sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong

siswa untuk belajar. Siswa yang berminat (sikapnya senang) kepada pelajaran

akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda dengan siswa yang

hanya menerima kepada pelajaran, mereka hanya tergerak mau belajar tetapi sulit

terus untuk tekun karena tidak ada pendorongnya.15

Fungsi minat besar sekali terhadap kegiatan belajar, karena minat mempunyai

11 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2007), h. 57.

12

Wayan Nurkancana dan P.P.N. Sunartana. Evaluasi Pendidikan, (Surabaya : Usaha Nasional,

1996), Cet. ke-4, h. 230.

13

H. Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, (Bandung : Remaja Rosada

Karya, 2007), Cet. Ke-1. h.110-111.

14

Muhibbin Syah, op. cit., h. 134.

15 Alisuf Sabri, op. cit., h. 85.

Page 31: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

16

andil yang sangat besar dalam menunjang keberhasilan. Seseorang akan memetik

hasil pekerjaanya ketika ia berminat terhadap sesuatu yang ia pelajari dan dengan

sendirinya ia akan menunjukkan keaktifan dalam mengikuti pelajaran. Minat itu

mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar karena bila bahan pelajaran yang

dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tersebut tidak akan

belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya. Bila bahan

pelajaran itu menarik minat siswa, maka ia akan mudah dipelajari karena adanya

minat sehingga menambah kegiatan belajar.

Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai motivating force yaitu sebagai

kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat kepada pelajaran

akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda dengan siswa yang

sikapnya hanya menerima pelajaran, mereka hanya tergerak untuk mau belajar, tetapi

sulit untuk terus tekun karena tidak ada pendorong. Untuk memperoleh hasil yang

baik dalam belajar seorang siswa harus mempunyai minat terhadap pelajaran

sehingga akan mendorong siswa untuk terus belajar.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat besar fungsinya

untuk pembelajaran. Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

usaha yang dilakukan siswa. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang gigih,

serius, dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Minat juga akan

mengarahkan siswa dalam memilih macam pekerjaan yang akan dilakukan.

Minat belajar siswa adalah faktor pendorong yang dapat menentukan

keberhasilan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan atau melakukan suatu hal

yang ingin dicapai, sehinga dapat menghasilkan kualitas pendidikan yang baik.

5. Cara Membangkitkan Minat Belajar

Minat merupakan faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil belajar anak

didik. Kebanyakan anak didik kurang berminat untuk belajar, terutama pada

Page 32: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

17

mata pelajaran dan guru yang menurut mereka sulit atau menyulitkan. Unutk

mencapai tujuan pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran guru

dituntut mengembangkan minat belajar anak didik. Wina Sanjaya menjelaskan, ada

beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membangkitkan minat belajar anak didik,

di antaranya:

a. Hubungan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan anak

didik. Minat akan tumbuh apabila ia dapat menangkap bahwa materi

pelajaran itu berguna untuk kehidupan.

b. Sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan

anak didik. Biasanya, minat anak didik akan tumbuh kalau ia mendapatkan

kesuksesan dalam belajar.

c. Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasi,

misalnya diskusi, kerja kelompok, eksperimen, demonstrasi, dan lain-lain.16

E. Mulyasa, mengemukakan minat dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai

berikut:

a. Peserta didik akan belajar lebih giat apabila topik yang dipelajarinya menarik

dan berguna bagi dirinya.

b. Tujuan pembelajaran harus disusun dengan jelas dan diinformasikan

kepada peserta didik sehingga mereka mengetahui tujuan belajar. Peserta

didik juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan.

c. Peserta didik harus selalu diberi tahu tentang kompetensi dan hasil belajarnya.

d. Pemberian pujian dan hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu-

waktu hukuman juga diperlukan.

e. Manfaatkan sikap, cita-cita, rasa ingin tahu, dan ambisi peserta didik.

f. Usahakan untuk memperhatikan perbedaan individu peserta didik, misalnya

perbedaan kemampuan dan latar belakang ekonomi keluarga.

g. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dengan jalan

memperhatikan kondisi fisik, memberikan rasa aman, memperhatikan mereka

dan lain-lain, sehingga peserta didik merasa memperoleh kepuasan dan

penghargaan.17

Dari poin-poin di atas yang memuat tentang cara-cara membangkitkan minat,

16 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta :

Kencara Media Group, 2011), Ed. 1, Cet. ke-8, h. 30.

17

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2006), h. 176.

Page 33: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

18

dapat disimpulkan bahwa minat dapat dibangkitkan melalui cara-cara, di antaranya

yaitu penghargaan, karena sebagai manusia sudah kodrat mereka untuk selalu ingin

dihargai, menginginkan keindahan, dan sebagainya. Minat dapat dibangkitkan

melalui pengalaman, yaitu dengan cara mengbuhungkan kejadian (pengalaman)

masa lalu dengan realita saat ini, melalui cara tersebut maka minat dapat

dibangkitkan.

Berbagai upaya peningkatan minat belajar untuk meningkatkan kualitas belajar

mengajar, harus ditunjang dan didukung oleh guru profesional yang mampu

memerankan diri sebagai agen pembelajaran. Guru mempunyai pesan sangat besar

dalam membangkitkan minat belajar peserta didik, agar peserta didik memiliki minat

untuk belajar, guru harus berusaha membangkitkannya agar proses pembelajaran

yang efektif tercipta di dalam kelas dan anak didik mencapai suatu tujuan sebagai

hasil dari belajar. Guru kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar

yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelas sehingga hasil belajar peserta

didik berada pada tingkat optimal.

6. Ciri-Ciri Orang yang Berminat Belajar

Arden N. Frandsen yang dikutip Sardiman menyebutkan hal-hal yang dapat

mendorong atau menimbulkan minat belajar adalah sebagai berikut:

a. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.

b. Adanya sifat yang kreatif pada orang yang belajar dan keinginan untuk maju.

c. Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan

teman-teman.

d. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha

yang baru, baik dengan koperasi, maupun dengan kompetensi.

e. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran.

f. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.18

Sementara itu, pendapat berbeda diutarakan Maslow yang dikutip oleh

Sardiman mengemukakan dorongan seseorang untuk belajar yaitu sebagai berikut:

18 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,

2003), Ed.. 1, cet. ke-10, h. 46.

Page 34: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

19

a. Adanya kebutuhan fisik

b. Adanya kebutuhan rasa aman, bebas dari kekuatan.

c. Adanya kebutuhan dan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan dengan

orang lain.

d. Adanya kebutuhan untuk mendapatkan kehormatan dari masyarakat.

e. Sesuai dengan sifat seseorang untuk mengemukakan atau mengetengahkan

diri.19

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang berminat

belajar ditandai dengan adanya sifat ingin tahu, adanya kreativitas, adanya simpati

dari orang lain, memperbaiki kegagalan, adanya rasa aman, dan adanya ganjaran atau

hukuman.

7. Indikator Minat dalam Belajar

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, minat juga dapat menjadi sebab

suatu kegiatan dan sebagai hasil dari keikutsertaan dalam suatu kegiatan. Tidak

adanya minat dalam diri peserta didik mengakibatkan anak didik tidak menyukai

pelajaran, anak didik menjadi tidak berkonsentrasi dalam belajar dan sulit mengerti

isi bahan pelajaran dan ini berkaitan pada hasil belajar anak didik. Jika terdapat anak

didik yang kurang berminat dalam belajar, maka guru memiliki kewajiban untuk

membangkitkan minat anak didik. Salah satunya dengan cara menjelaskan hal-hal

yang menarik dan berguna bagi anak didik sehingga mereka senang dan semangat

dalam belajar. Untuk mengetahui apakah anak didik berminat dalam belajar, dapat

dilihat dari beberapa indikator mengenai minat belajar. Adapun indikator minat

belajar pada penelitian ini sebagai berikut:

a. Perasaan senang

Perasaan adalah “suatu fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan dan

mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang. Perasaan merupakan

pernyataan jiwa yang sedikit banyak bersifat subyektif dalam merasakan semangat

19 Ibid., h. 46 – 47.

Page 35: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

20

atau tidak senang”.20

Perasaan senang yang ada pada diri anak didik dalam

belajar merupakan indikator bahwa dia berminat untuk mengikuti pelajaran.

b. Memperhatikan pelajaran.

Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungan dengan

pemilihan rangsangan yang datang dari luar. Memperhatikan yaitu “mengarahkan

indera atau sistem persepsinya untuk menerima informasi tentang sesuatu, dalam

hal ini tentang pelajaran yang akan dipelajarinya. Tingkat yang lebih tinggi dari

menaruh perhatian adalah menaruh minat”.21

Untuk dapat menjamin hasil belajar

yang baik, “siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang akan

dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah

kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar”.22

Perasaan senang ini

diaktualisasikan melalui dengan cara memperhatikan pelajaran yang akan

diajarkan.

c. Kemauan untuk tahu lebih banyak

Kemauan adalah “fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu, dan merupakan

kekuatan dari dalam”.23

Anak didik yang memiliki minat akan mempunyai

kekuatan dari dalam diri mereka untuk mencapai tujuan tertentu. Peserta didik

yang memiliki minat terhadap mata pelajaran, seperti mata pelajaran bahasa

Indonesia akan mempunyai kemauan untuk lebih mengenal apa yang ingin

diketahuinya.

d. Partisipasi

Partisipasi merupakan keinginan anak didik berstatus, keinginan untuk ambil

bagian dalam aktivitas untuk partisipasi. Maka perlu untuk memberikan

kesempatan kepada anak didik untuk berpartisipasi pada segala kegiatan. Anak

didik akan lebih berminat dalam belajar, jika mereka dilibatkan secara aktif dalam

20 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 1991), h. 36.

21

Slameto, op. cit., h.106.

22

Ibid., h. 56.

23

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, op. cit., h. 38.

Page 36: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

21

proses belajar mengajar, termasuk dalam proses penyusunan tujuan pembelajaran.

Anak didik yang berminat dalam belajar di samping memperhatikan pelajaran

anak didik juga aktif dan interaktif ada atau tidak adanya guru yang penting

keterlibatan anak didik dalam belajar tidak hanya secara jasmaniah, tetapi terlibat

secara psikologis. Anak didik harus dibimbing untuk mendapatkan pengalaman

dan membentuk kompetensi yang akan mengatur mereka mencapai tujuan.

Dengan indikator di atas, bisa diketahui apakah anak didik yang sedang

mengikuti pembelajaran itu berminat untuk mempelajari suatu mata pelajaran.

Bila anak didik tidak berniat terhadap sesuatu materi pelajaran maka indikator

yang telah dijelaskan di atas tidak akan ditunjukkan oleh anak didik dan

sebaliknya. Bila anak didik menunjukkan indikator di atas maka bisa dikatakan

bahwa anak didik itu memiliki minat terhadap apa yang sedang dipelajarinya.

8. Metode Pengukuran Minat

Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan untuk mengadakan pengukuran

minat, di antaranya yang dikemukakan Nurkancana, yaitu “1) observasi, 2) interviu,

3) kuesioner, dan 4) inventori”.24

Adapun uraiannya sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi ialah “suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk

memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis”.25

Pengukuran minat dengan

metode observasi mempunyai keuntungan karena dapat mengamati minat peserta

didik dalam kondisi yang wajar dan tidak dibuat-buat. Observasi dapat dilakukan

dalam setiap situasi, baik dalam kelas maupun di luar kelas, pencatatan hasil

observasi dapat dilakukan selama observasi berlangsung.

24 Wayan Nurkancana dan PPN Sunartana, op. cit., h. 232.

25

Haris Herdiansyah. Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta:

Salemba Humanika, 2012), Cet. ke-1, h. 131.

Page 37: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

22

b. Wawancara

Wawancara adalah “tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara

langsung”.26

Wawancara baik dipergunakan untuk mengukur minat peserta didik,

sebab biasanya peserta didik gemar memperbincangkan hobinya dan aktivitas

lain yang menarik hati. Pelaksanaan interview ini biasanya lebih baik dilakukan

dalam situasi yang baik tidak formal (informal approach), sehingga percakapan

anak dapat berlangsung lebih baik. Misalnya dalam percakapan sehari-hari di luar

jam pelajaran, dengan mengadakan kunjungan rumah dan sebagainya. Guru dapat

memperoleh informasi tentang minat peserta didik dengan menanyakan kegiatan-

kegiatan apa yang dilakukan oleh anak setelah pulang sekolah.

c. Kuesioner atau Angket

Kuesioner atau angket adalah “teknik pengumpulan data dengan menyerahkan

atau mengirimkan daftar pertanyaan atau pernyataan untuk diisi oleh responden”.27

Dengan mempergunakan kuesioner guru dapat melakukan pengukuran terhadap

sejumlah anak sekaligus. Dengan demikian, apabila dibandingkan dengan

intervieu dan observasi, kuesioner ini jauh lebih efisien dalam menggunakan

waktu. Isi pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner pada prinsipnya tidak

berbeda dengan isi pertanyaan dengan intervieu. Jadi, dalam kuesioner guru dapat

menanyakan tentang kegiatan yang dilakukan peserta didik di luar sekolah.

d. Inventori

Inventori adalah “satu alat untuk menaksir dan menilai ada atau tidak adanya

tingkah laku, minat, sikap tertentu, dan seterusnya”.28

Inventori mempunyai

persamaan dengan kuesioner yaitu “ kedua-duanya menggunakan instrumennya

26 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : Bumi

Aksara, 2008), Ed. ke-2, cet. ke-.1, h. 55.

27

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2011), Cet. ke-1, h. 177.

28

James P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi , (Jakarta : Grafindo Persada, 2005), Cet. ke-9,

h. 260.

Page 38: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

23

berupa suatu daftar”.29

Perbedaannya kalau dalam kuesioner instrumennya berupa

daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh responden, sedangkan pada

inventori responden memberi jawaban dengan memberi lingkaran, tanda ceklis

(√), mengisi nomor atau tanda lain yang berupa jawaban yang singkat terhadap

sejumlah pertanyaan yang lengkap.

9. Pengukuran Minat Belajar

Untuk mengukur minat belajar seseorang dapat dilakukan dengan

menggunakan skala penilaian. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang

digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang

ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut, bila digunakan dalam pengukuran

akan menghasilkan kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka variabel yang

diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga

lebih efisien dan komunikatif. Skala pengukuran sikap yang dapat dipergunakan

untuk lebih efisien dan komunikatif. Skala pengukuran sikap yang dapat digunakan

untuk penelitian administrasi, pendidikan, dan sosial antara lain adalah: “1) skala

Likert, 2) skala Guttman, 3) Rating Scale, dan 4) Semantic Deferential”.30

Pendekatan yang paling sering digunakan dalam pengukuran minat belajar adalah

teknik skala penilaian model likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian , fenomena sosial ini

telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai

variabel penelitian, dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak

untuk menyusun item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai “gradasi dari

29 Wayan Nurkancana dan PPN Sunartana, op. cit., h. 232.

30

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, ( Bandung : Alfabeta, 2011) Cet. 13, h. 93.

Page 39: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

24

sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata antara lain yaitu:

selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Sangat positif, positif, negatif, dan

sangat negatif, dan lain-lain”.31

Adapun alat ukur yang digunakan untuk minat belajar dalam penelitian ini

adalah skala minat belajar model Likert yang disusun berdasarkan indikator-indikator

minat belajar, yaitu : a) perasaan senang, b) memperhatikan pelajaran, c) kemauan

untuk tahu lebih banyak, dan d) partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan

empat alternatif jawaban pernyataan : “ sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju

(KS), dan tidak setuju (TS)”.32

B. Hakikat Belajar

1. Pengertian Belajar

Pengertian belajar adalah “kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan”.33

Skinner (dalam Barlow, 1985) belajar adalah “suatu proses adaptasi atau penyesuaian

tingkah laku yang berlangsung secara progresif”,34

Morgan dalam buku

Introduction of Psychology (1978), belajar adalah “setiap perubahan yang relatif

menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan dan

pengalaman”,35

B.R. Hergenhahn dan Matthew H. Olson dalam bukunya Theories

of Learning, mengemukakan bahwa belajar adalah “perubahan perilaku atau potensi

perilaku yang relative permanen yang berasal dari pengalaman dan tidak bisa dinis-

batkan ke temporary body states (keadaan tubuh temporer) seperti keadaan yang

31 Ibid.

32

Sumarsih Anwar. Sikap Profesional Peneliti Agama. (Jakarta : Balai Penelitian dan

Pengembangan Agama, 2008), Cet. ke-1, h. 67.

33 Muhibbin Syah, op. cit., h. 87.

34

Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar : Strategi Mewujudkan

Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung : Refika

Aditama, 2011), Cet. ke-5, h. 5.

35

M. Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2013), Cet. ke-

26, h. 84.

Page 40: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

25

disebabkan oleh sakit, keletihan, atau obat-obatan”.36

Belajar adalah “suatu aktivitas

atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,

memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian”.37

Belajar merupakan salah satu aktivitas manusia yang sangat penting untuk

mengembangkan potensi yang di dalam individu tersebut untuk kelangsungan hidup.

Proses manusia ini dilakukan seumur hidup, mulai dari ia lahir sampai ia meninggal,

sedikit demi sedikit dan terus-menerus. Proses belajar dapat berjalan dengan

bimbingan dari seorang guru atau pendidik, tetapi tidak menutup kemungkinan,

belajar dapat dilakukan secara otodidak atau tanpa guru.

Belajar pada dasarnya adalah perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku

yang dihasilkan dapat terlihat dalam berbagai aspek seperti perubahan pengetahuan,

pemahaman, keterampilan dan kepribadian juga belajar berarti suatu proses

perubahan tingkah laku pada siswa akibat adanya interaksi antara individu dan

lingkungan melalui proses pengalaman dan latihan. Usaha untuk mencapai

kepandaian dan ilmu tersebut merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan

untuk mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya,

sehingga dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat

melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu.

Belajar adalah “proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan

lingkungan”.38

Perubahan perilaku merupakan hasil belajar, seseorang dikatakan telah

belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya.

Perilaku itu meliputi “aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan

(psikomotor). Hasil belajar pada aspek pengetahuan adalah dari tidak tahu menjadi

36 B.R. Hergenhanhn & Matthew H. Olson, Theories of Learning, (Jakarta : Kencana Prenada

Media Group, 2010), Ed. 7, Cet. ke-3, h. 8.

37

Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran : Teori dan Konsep Dasar, (Bandung :

Remaja Rosdakarya, 2012), Cet. ke-3, h. 9.

38

Lukmanul Hakim. Perencanaan Pembelajaran, (Bandung : Wacana Prima, 2009), h. 27.

Page 41: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

26

tahu, pada aspek sikap dari tidak mau menjadi mau, dan pada aspek

keterampilan dari tidak mampu menjadi mampu”.39

Ada pula yang berpendapat

bahwa “belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, yang perubahan itu

dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan

mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk”,40

dan juga belajar adalah

“perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan

respon atau perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuan untuk bertingkah

laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon”.41

Belajar adalah proses perubahan yang terjadi dalam diri individu baik dari

aspek sikap ataupun pengetahuan. Seseorang mengalami proses belajar kalau ada

perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari kurang baik

menjadi baik. Belajar merupakan salah satu bentuk perilaku yang amat penting bagi

kalangan hidup manusia, juga belajar membantu manusia menyesuaikan diri dengan

lingkungannya, dengan adanya proses belajar inilah manusia bertahan hidup.

Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang disadari dan timbul

akibat praktik, pengalaman dan latihan, bukan secara kebetulan. Belajar dapat

diartikan “sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu dengan individu dan

individu dengan lingkungannya”,42

Cronbach (dalam E. Usman Effendi, 2012)

mengakatan “belajar ditunjukkan oleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman”.43

Belajar bukan sekadar mengumpulkan pengetahuan, belajar

merupakan proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan

munculnya perubahan perilaku, aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi

39 Ibid., h. 28.

40

M. Ngalim Purwanto, op. cit., h. 85.

41

Hamzah B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara,

2008), Cet. ke-3, h. 7.

42

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Professional, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1994), h.2.

43

E. Usman Effendi dan Juhaya S. Praja, Pengantar Psikologi, (Bandung : Angkasa, 2012), Ed.

Revisi, h. 98.

Page 42: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

27

individu dengan lingkungan yang disadari.

Robert dan Davies (1995), dalam Masitoh dan Laksmi Dewi juga merumuskan

belajar adalah “perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai suatu fungsi

praktis atau pengalaman”.44

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa belajar tidak hanya akan menghasilakan perubahan yang

baik-baik saja, tetapi belajar juga bisa dilakukan untuk mengubah tingkah laku

kearah yang lebih buruk dari sebelumnya. Selain itu belajar merupakan perubahan

tingkah laku yang membutuhkan proses seperti praktik, latihan dan proses belajar

baru akan terlihat. Juga Gagne (1977) yang dikutip Ratna Wilis Dahar (1993) dalam

Suyono dan Hariyanto (2011) menyatakan bahwa adalah “sebuah proses perubahan

tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia, seperti sikap, minat,

atau nilai dan perubahan kemampuannya, yaitu peningkatan kemampuan untuk

melakukan berbagai jenis kinerja,”45

juga belajar adalah “serangkaian kegiatan jiwa

raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman

individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif,

dan psikomotor”.46

2. Ciri-ciri Belajar

Jika hakikat belajar merupakan perubahan tingkah laku, maka ada beberapa

perubahan tertentu yang termasuk ke dalam ciri-ciri belajar yaitu:

a. Perubahan yang terjadi secara sadar.

Perubahan ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya

perubahan itu sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya

suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya, ia menyadari bahwa pengetahuannya

bertambah, kecakapannya bertambah, dan kebiasaanya bertambah.

b. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan

yang terjadi dalam diri individu berlangsung secara terus menerus dan tidak

44 Masitoh & Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Dirjen Pendis Depag , 2009), h. 3.

45

Suyono dan Hariyanto, op. cit., h. 12.

46

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2011), Cet. ke-3, h.13.

Page 43: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

28

statis. Suatu perubahanyang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya

dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya

jika seseorang anak belajar menulis, maka ia akan mengalami perubahan dari

tidak bisa menulis menjadi dapat menulis.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan

tujuan untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan

demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak perubahan

makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya

bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha

individu sendiri. Misalnya, perubahan tingkah laku karena proses perubahan

kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan dari dalam.

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang bersifat sementara (temporer) yang terjadi hanya beberapa

saat saja, seperti berkeringat, mengeluarkan air mata, menangis, dan sebagainya

tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam pengertian belajar.

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen.

Misalnya, kecakapan seorang anak dalam memainkan piano tidak hilang,

melainkan akan terus menerus dimiliki bahkan makin berkembang bila terus

dipergunakan atau dilatih.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar

disadari. Misal seseorang yang belajar mengetik sebelumnya sudah menetapkan

apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik atau tingkat

kecakapan mana yang dicapainya.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui sesuatu proses belajar

meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu,

sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh

dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya. Misalnya

jika seseorang belajar naik sepeda, maka perubahan yang paling tampak adalah

keterampilan naik sepeda itu.47

William Burton dalam buku Proses Belajar Mengajar karangan H. Oemar

Hamalik menyimpulkan uraiannya tentang cirri-ciri belajar sebagai berikut:

a. Proses belajar ialah suatu pengalaman, berbuat, mereaksi dan melampaui

(under going).

b. Prose situ melalui bermacam-macam ragam pengalaman dan mata pelajaran

47 Ibid., h. 15 – 16.

Page 44: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

29

yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.

c. Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid.

d. Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan murid sendiri yang

mendorong motivasi dan kontinu.

e. Prosen belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan lingkungan.

f. Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materil dipengaruhi oleh

perbedaan-perbedaan individual di kalangan murid-murid.

g. Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman dan

hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan kematangan murid.

h. Prose belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan kemajuan.

i. Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai prosedur.

j. Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi dapat

didiskusikan secara terpisah.

k. Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan yang

merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan.

l. Hasil-hasil belajar adalah pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, aspresiasi, abilitas, dan keterampilan.

m. Hasil-hasil belajar diterima oleh murid apabila memberi kepuasan pada ke

butuhannya dan berguna serta bermakna baginya.

n. Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian pengelaman-

pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik.

o. Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan

kecepatan yang berbeda-beda.

p. Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dan dapat

berubah-rubah (adaptable), jadi tidak sederhana dan statis.48

Muhubbin Syah dalam bukunya psikologi pendidikan dengan pendekatan baru,

juga mengemukakan ciri-ciri belajar, yaitu:

a. Perubahan intensional.

Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman

atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata

lain bukan kebetulan.

b. Perubahan positif dan aktif.

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif.

Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Hal ini juga

bermakna bahwa perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan yakni

diperolehnya sesuatu yang baru (seperti pemahaman dan keterampilan baru)

yang baik daripada apa yang telah ada sebelumnya. Adapun perubahan

48 H. Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003), Cet. 2, h. 31-32.

Page 45: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

30

aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya seperti karena proses

kematangan (misalnya bayi yang bisa merangkak setelah bisa duduk), tetapi

karena usaha siswa itu sendiri.

c. Perubahan efektif dan fungsional.

Perubahan yang timbul karena proses belajar bersifat efektif, yakni

berhasil guna, artinya perubahan tersebut membawa pengaruh, makna, dan

manfaat tertentu bagi siswa. Selain itu perubahan dalam proses belajar

bersifat fungsional dalam arti ia relatif menetap dan setiap saat apabila

dibutuhkan perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan.

Perubahan fungsional dapat diharapkan memberi manfaat yang luas, misalnya

ketika siswa menempuh ujian dan menyesuaikan diri dengan lingkungan

kehidupan sehari-hari dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.49

Berdasakan pendapat dan penjelasan atas, maka dapat disimpulakan bahwa ciri-

ciri belajar itu disebabkan karena adanya proses belajar yang dapat merubah tingkah

laku individu masing-masing. Proses belajarpun dapat merubah individu menjadi

seseorang yang lebih mengetahui dan mempunyai keterampilan yang sangat berguna.

Dengan belajar seseorang akan menambahkan pengetahuan yang belum tahu menjadi

pengetahuan yang sudah tahu.

3. Jenis-Jenis Belajar

Dalam proses belajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki

macam yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik dalam aspek materi dan

metodenya maupun dalam aspek tujuan dan perubahan tingkah laku yang diharapkan.

Bermacam jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan

kehidupan manusia juga bermacam-macam. Oleh karena itu belajaranpun mempunyai

jenis-jenisnya, sebagaimana yang dikemukakan Muhibbin Syah, yaitu “a) belajar

abstrak, b) belajar keterampilan, c) belajar sosial, d) belajar pemecahan masalah,

e) belajar rasional, f) belajar kebiasaan, g) belajar apresiasi, dan h) belajar

pengetahuan”.50

49 Muhibbin Syah, op. cit., h. 115 – 116.

50

Ibid., h. 120 – 122.

Page 46: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

31

a. Belajar Abstrak. Belajar abstrak adalah belajar yang menggunakan cara-cara yang

berpikir abstrak.Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman dan pemecahan

masalah yang tidak nyata. Dalam mempelajari yang abstrak diperlukan peranan

akal yang di samping penguasaan atau prinsip, konsep, dan generalisasi.

b. Belajar Keterampilan. Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan

gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan

otot-otot atau neuromuscular. Tujuannya adalah memperoleh dan menguasai

keterampilan jasmaniah tertentu. Dalam belajar jenius ini latihan-latihan intensif

dan teratur sangat diperlukan.

c. Belajar Sosial. Belajar sosial pada dasarnya adalah belajar memahami masalah-

masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya untuk

menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah sosial seperti

keluarga, masalah persahabatan, masalah kelompok dan masalah lain yang

bersifat kemasyarakatan.

d. Belajar Pemecahan Masalah. Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah

belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis,

logis, teratur, dan teliti. Tujuannya untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan

kognif untuk memecahkan masalah secara rasional, lugas, dan tuntas. Untuk itu

kemampuan siswa dalam menguasai konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan

generalisasi serta insight (tilikan akal) sangat diperlukan.

e. Belajar Rasional. Belajar rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan

berpikir secara logis dan rasional. Tujuannya untuk memperoleh aneka ragam

kecakapan menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep. Jenis belajar ini

sangat erat kaitannya dengan belajar pemecahan masalah. Dengan belajar rasional,

siswa diharapkan memiliki kemampuan rational problem solving, yaitu

kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan pertimbangan dan

strategi akal sehat, logis, dan sistematis.

Page 47: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

32

f. Belajar Kebiasaan. Belajar kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-

kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada. Belajar

kebiasaan, selain menggunakan perintah, suri teladan dan pengalaman khusus,

menggunakan hukuman dan ganjaran. Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-

sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam

arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu (kontekstual).

g. Belajar Apresiasi. Belajar apresiasi adalah mempertimbangkan arti penting atau

nilai suatu objek. Tujuannya agar siswa memperoleh dan mengembangkan

kecakapan ranah rasa (affective skills) yang dalam hal ini kemampuan mengenai

secara tepat terhadap nilai objek tertentu, misalnya apresiasi sastra, apresiasi

musik, dan sebagainya.

h. Belajar Pengetahuan. Belajar pengetahuan adalah “belajar dengan cara melakukan

penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu”.51

Tujuannya agar

siswa memperoleh informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang

biasa lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya, misalnya

dengan menggunakan alat-alat laboratorium dan penelitian lapangan.

Sedangkan Robert M. Gagne (1990) mengemukakan belajar dapat dibedakan

kepada delapan tipe belajar, yaitu sebagai berikut:

1) Belajar isyarat (signal learning). Contoh: aba-aba siap merupakan isyarat

untuk mengambil sikap tertentu.

2) Belajar stimulus respon (stimulus–respone learning). Contoh: seorang bayi

belajar mengatakan “mama”.

3) Rangkaian atau rantai ( Chaining).Terjadi bila berbentuk hubungan antara

beberapa S-R, karena satu hal terjadi segera setelah hal lainnya. Contoh

kampung halaman, ibu bapak, selamat tinggal.

4) Asosiasi verbal (verbal association). Hubungan ini terbentuk bila semua

unsur itu terdapat dalam urusan tertentu, yaitu unsur satu segera mengikuti

mengikuti unsur lainnya. Contoh : bila seorang anak diperlihatkan bolanya,

ia akan mengatakan itu bola saya.

5) Belajar diskriminasi (discrimation learning). Contoh : anak dapat mengenal

51 Ibid.

Page 48: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

33

berbagai merek mobil walaupun mobil-mobil itu tampak serupa. Ia harus

mengenal mobil tertentu berikut namanya.

6) Belajar konsep (concept learning). Belajar konsep ini mungkin timbul

karena kesanggupan manusia untuk mengabstraksi konsep dengan

menggunakan bahasa. Dengan mengusai konsep ia dapat menggolongkan

dunia sekitarnya. Misalnya menurut warna, bentuk, besar, jumlah, bangsa,

dan sebagainya.

7) Belajar aturan (rule learning). Banyak aturan yang perlu diketahui oleh

setiap orang yang terdidik. Aturan itu terdapat dalam setiap mata pelajaran.

Contoh: tiap warga negara harus setia kepada negaranya.

8) Pemecahan masalah (problem solving). Dalam memecahkan masalah

diperlukan berbagai hal berikut, yaitu: (1) pemikiran dengan menggunakan

dan menghubungkan berbagai aturan yang ada, (2) sejumlah konsep dan

aturan, (3) kemampuan memecahkan masalah yang satu, memperbesar

kemampuan untuk memecahkan masalah lain, dan (4) waktu lamanya

bergantung pada kekompleksitasan masalah itu.52

Jenis belajar ini dapat dipandang bertingkat atau bertahap yaitu setiap tipe

belajar yang di bawah merupakan syarat bagi bentuk belajar yang lebih tinggi. Jadi

untuk memehami jenis belajar tipe delapan, disyaratkan mampu belajar tipe ketujuh

dan seterusnya. Dari jenis-jenis belajar yang telah dijelaskan tersebut atas, penulis

berpendapat bahwa sebagai manusia yang mempunyai akal dan pikiran dapat

melakukan salah satu kegiatan belajar di atas atau melakukan semua kegiatan belajar

tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada diri masing-masing. Maka penulis

dapat menyatakan bahwa jenis belajar yang telah dijelaskan di atas semua sangat

penting dan dapat dijalankan sesuai dengan tingkat kemampuan yang ada di dalam

diri masing-masing.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan

merupkan suatu proses yang dapat menyebabkan perubahan dalam tingkah laku

52 M. Subhan dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia : Berbagai

Pendekatan, Metode Teknik, dan Media Pengajaran, (Bandung : Pustaka Setia, 2011), Cet. 3, h. 11-12.

Page 49: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

34

individu. Keberhasilan proses belajar ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor,

yaitu “1) faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan

rohani siswa; 2) faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar siswa; dan 3) faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis

upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran”.53

Dari ke tiga faktor diatas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan

mempengaruhi satu sama lain. Misalnya seorang siswa yang bersikap conserving

terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal) biasanya

cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam,

sebaliknya seorang siswa yang berinteligensi tinggi (faktor internal) dan mendapat

dorongan positif dari orang tuanya (faktor eksternal), mungkin akan memilih

pendekatan belajar yang lebih meningkatkan kualitas hasil belajar. Karena tersebut

pengaruh dari faktor-faktor tersebut di atas, maka muncul siswa-siswa berprestasi

tinggi dan berprestasi rendah atau gagal sama sekali. Dalam hal ini seorang yang

berkompeten dan profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-

kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan

dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar

mereka.

Faktor keluarga, suasana dan keadaan setiap siswa tidak semua sama, ada yang

berasal dari keluarga yang kaya, kurang mampu, harmonis, broken home, dan lain-

lain. Keadaan keluarga yang bermacam-macam turut menentukan belajar juga dengan

fasilitas yang disediakan oleh keluarga di rumah juga akan mempengaruhi belajar.

Kemudian guru dan cara mengajarnya, faktor ini merupakan faktor yang penting,

sikakap dan kepribadian guru dan bagaimana guru itu mengajarkan pelajaran turut

menentukan hasil belajar yang dicapai siswa. Sikap siswa terhadap guru juga dapat

53 Muhibbin Syah, op. cit., h. 129.

Page 50: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

35

mempengaruhi belajar, siswa yang tidak suka pada guru atau pelajarannya akan

menghambat kelancaran belajar, begitu pula sebaliknya.

Selain itu kemampuan pembawaan turut menjadi faktor yang mempengaruhi

belajar, siswa yang mempunyai kemampuan pembawaan yang lebih akan lebih

mudah dan cepat belajar daripada anak yang mempunyai kemampuan kurang,

walaupun kemampuan pembawaan ini dapat diatasi dengan banyak cara, salah

satunya dengan banyak belajar.

Orang yang belajar tidak terlepas dari kondisi fisiknya, misalnya hal yang

sering terjadi disekitar kita, anak yang sedang sakit biasanya prestasinya menurun,

begitu pula dengan kondisi psikis, keadaan psikis yang kurang baik misalnya situasi

rumah, keadaan keluarga dan ekonomi dapat menjadi ganguan belajar. Oleh karena

itu kondisi fisik dan psikis orang yang belajar perlu disiapkan dengan baik agar dapat

membantu proses belajarnya.

Faktor pendekatan belajar, pendekatan belajar dapat dipahami sebagai cara atau

strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efesiensi proses

pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini seperangkat langkah

operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah

atau mencapai tujuan belajar tertentu.

Maka dari uraian tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

keberhasilan belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Apabila dalam

kegiatan belajar, baik di sekolah ataupun di rumah tidak ada salah satu faktor

belajar yang mendukung atau mendorong, maka kegiatan belajar tidak akan berjalan

dengan baik, sebaliknya apabila semua faktor tersebut mendukung maka keberhasilan

belajar akan tercapai secara maksimal.

Page 51: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

36

C. Hakitat Bahasa Indonesia

1. Pengertian Bahasa Indonesia

Bahasa adalah “sistem lambang bunyi yang arbiter yang digunakan oleh

anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

mengidentifikasikan diri”.54

Harimurti memberikan batasan bahasa yang dikutip

Asep Ahmad Hidayat dalam bukunya berjudul Filsafat Bahasa : Mengungkap

Hakikat Bahasa Makna dan Tanda, “bahasa sebagai sistem lambang arbriter yang

dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan

mengidentifikasi diri.55

Batasan ini merupakan batasan yang lazim diungkapkan,

baik oleh para ilmuwan bahasa maupun para ilmuwan lainnya. Sementara itu, Kamus

Besar Bahasa Indonesia memberikan pengertian bahasa ke dalam dua batasan,

yaitu: “1) sistem lambang bunyi yang arbitrer, digunakan oleh anggota suatu

masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri, 2)

percakapan (perkataan) yang yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun, dan

baik budinya.”56

Bloch dan Teager dua ilmuwan barat mendefinisikan bahasa sebagai suatu

“sistem simbol-simbol bunyi yang arbiter yang dipergunakan oleh suatu

kelompok sosial sebagai alat untuk berkomunikasi (Language is a system of

arbitry vocal symbols by means of which a social group cooperates)”,57

sedangkan

Ronald Wardhaugh seorang linguis barat dalam Asep Ahmad Hidayat mendefinisikan

sebagai berikut “bahasa ialah suatu sistem simbol-simbol bunyi yang arbiter yang

54 Ramlan A. Gani dan Mamhudah Fitriyah, ZA. Pembinaan Bahasa Indonesia, (Jakarta :

UIN Jakarta Press, 2007), Cet. ke-1, h.1.

55

Asep Ahmad Hidayat, Filsafat Bahasa : Mengungkap Hakekat Makna dan Tanda, (Bandung

: Remaja Rosda Karya, 2006), Cet. ke-1, h. 22.

56

Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2007), Ed. 3, cet. ke-4, h. 88.

57

Asep Ahmad Hidayat, op, cit., h. 22

Page 52: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

37

digunakan untuk komunikasi manusia (a system of arbitrary vocal symbols used for

human communication)”.58

Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar

tidak menyebabkan gangguan pada komunikasio yang terjadi. Kaidah aturan, dan

pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk, dan tata kalimat. Agar

komunikasi yang dilakuakan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim

bahasa harus menguasai bahasanya.

Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa

sekunder. Arbiter yaitu, tidak adanya hubungan antar lambang bunyi dengan

bendanya. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh

dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah

setajam pisau atau silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak

sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara atau target

komunikasi. Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara

berkomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih digunakan

permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki bahasa sendiri.

Dari beberapa pengertian tentang bahasa, dapat disimpulakan bahwa bahasa

merupakan alat komunikasi yang dapat dipakai oleh sekelompok masyarakat untuk

mendapatkan suatu informasi. Bahasa juga digunakan untuk mengetahui ciri bahasa

yang dipakai oleh masyarakat yang ada di Indonesia. Dengan adanya bahasa,

permasalahan dapat dipecahkan dengan adanya alat komunikasi atau bahasa. Bahasa

Indonesia berasal dari bahasa melayu termasuk rumpun Austronesia yang telah

digunakan sebagai lingua franca di nusantara sejak awal abad penanggalan modern,

paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai

dengan istilah “melayu pasar, jenis ini sangat lentur sebab sangat muidah

dimengerti dan ekspresif dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah

--------------------------

58

Asep Ahmad Hidayat, loc. cit.

Page 53: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

38

menyerap istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya”.59

Pada tanggal 28 Oktober 1928 bahasa Indonesia dikukuhkan menjadi bahasa

persatuan Indonesia. Bahasa itulah yang menggantikan bahasa Indonesia sebagai alat

komunikasi, di antara para anggota gerakan kebangsaan. Namun, sampai awal tahun

1940 bahasa itu belum dipergunakan sebagai bahasa resmi di lembaga pemerintah

maupun di sekolah. Kemudian setelah Indonesia merdeka dalam Undang-Undang

Dasar tahun 1945 bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa resmi negara. Ini

berarti bahwa di dalam Undang-Undang, peraturan pemerintah, serta pendidikan

digunakan bahasa Indonesia.

2. Fungsi Bahasa Indonesia

Secara umum, fungsi bahasa ada tiga yaitu, alat komunikasi, alat ekspresi, dan

alat berpikir. Ketika seseorang menggunakan bahasa, ada sesuatu yang ingin

disampaikan berupa informasi. Informasi tersebut bisa ditransformasi dua arah seperti

pada dialog, dan ada juga disampaikan searah seperti pada pidato. Ekspresi

seseorang ketika menyatakan senang atau susah paling lengkap dinyatakan

dengan bahasa, tidak dapat tersenyum atau menangis. Ekspresi yang menggunakan

bahasa tubuh tidak lengkap. Dalam fungsingnya sebagai alat berpikir bahasa selalu

dipakai baik lisan maupun tulisan. Fungsi bahasa sebagai alat berpikir dipakai baik

secara lisan maupun tulis. Fungsi bahasa sebagai alat berpikir adalah bahasa yang

dipakai baik secara lisan maupun tulis. Fungsi bahasa sebagai alat berpikir

adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan hasil penelitian, bahasa dalam buku-

buku ilmu pengetahuan, bahasa dalam seminar, dan lain-lain.

Secara khusus, bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antar anggota

masyarakat Indonesia. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan tingkat,

--------------------------

59 Alek dan Achmad HP. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2010), Ed. 1, cet. ke-1, h. 8.

Page 54: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

39

dan kepentingan yang beraneka ragam. Hali ini, sesuai dengan prinsip sosiologis

yang menyatakan bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri. Dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya, maka “manusia pasti memerlukan orang lain. Mereka perlu

berkomunikasi dalam berbagai lingkungan di tempat mereka berada, seperti

antaranggota keluarga, antaranggota masyarakat, antarteman sejawat, antarilmuwan,

dan sebagainya.60

Kedudukan bahasa mempunyai dua kedudukan yaitu, kedudukan sebagai bahasa

nasional dan kedudukan sebagai bahasa negara. Bahasa nasional mulai berlaku sejak

tanggal 28 Oktober 1928 yang biasa diperingati hari Sumpah Pemuda. Bahasa negara

mulai berlaku sejak tanggal 18 Agustus 1945 dengan adanya Pancasila dan UUD

1945 pasal 36 yang isinya tentang Bahasa Indonesia. Jadi kedudukan bahasa

Indonesia sebagai bahasa persatuan maksudnya sudah jelas karena fungsi bahasa

Indonesia itu sendiri adalah sebagai pemersatu suku bangsa yang beraneka ragam

yang ada di Indonesia.

Bahasa Indonesia telah mampu mengemban fungsinya sebagai sarana

komunikasi modern dalam penyelenggaraan pemerintahan, pendidikan, pengemban

ilmu, teknologi, dan seni. Bahasa Indonesia dipakai pula sebagai alat untuk

mengantar dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada berbagai kalangan dan

tingkat pendidikan, semua jenjang pendidikan dalam penyampaiannya tentu

menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantarnya. Bagi bangsa Indonesia, bahasa

Indonesia tidak hanya sekedar merupakan alat komunikasi atau alat penyerap

berbagai informasi. Bahasa Indonesia juga merupakan kekayaan nasional yang

sangat berharga yang mempersatukan suku bangsa, serta menunjukkan jati diri

bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia perananya sangat penting sebagai sarana

komunikasi, berperan sebagai alat untuk mengantar dan menyampaikan ilmu

pengetahuan disemua jenjang pendidikan.

--------------------------- 60

Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah, ZA., op. cit., h.2

Page 55: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

40

3. Tujuan dan Manfaat Kemahiran Bahasa

Melihat dari fungsi bahasa di atas, terutama fungsi bahasa sebagai alat

komunikasi, maksudnya adalah berusaha untuk memberikan dasar-dasar kepada

masyarakat untuk memperoleh kemahiran berbahasa, baik menggunakan bahasa

secara lisan maupun tulisan agar mereka mendengar atau diajak berbicara dengan

mudah memahami apa yang dimaksudkan. Untuk langkah awal, bahasa yang harus

dipergunakan ialah bahasa yang paling umum dipakai dan tidak menyalahi norma

umum yang berlaku. Seseorang yang jarang atau belum mahir bahasa akan

mengalami kesuliatn dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan kepada orang lain.

Begitu pula, dengan bahasa yang dipergunakan. Jika bahasa yang digunakan tidak

umum berlaku, sukar memperoleh komunikasi yang lancar. Semua ini dapat

menimbulkan kesalahpahaman.

Latihan kemahiran berbahasa dimaksudkan untuk mengembangkan potensi

pribadi yang ada. Dengan latihan yang intensif, kita akan memperoleh keahlian

bagaimana menggunakan daya pikir yang intensif, menguasai struktur bahasa dan

kosa kata secara meyakinkan, menggunakan suara, dan artikulasi yang tepat

menggunakan isyarat dan air muka sesuai suara dan artikulasi bahasa yang tepat,

menggunakan isyarat dan air muka sesuai dengan suasana dan isi pembicaraan.

Dengan demikian, “kemahiran berbahasa akan mendatangkan keuntungan bagi

masyarakat bila dipergunakan sebagai alat komunikasi yang baik terhadap sesama

masyarakat”.61

Bila sudah memperoleh kemahiran berbahasa, secara tidak langsung ketika

memperoleh beberapa macam kemampuan lainnya. Kemampuan tersebut muncul

dengan sendirinya pada tahap seseorang betul-betul mahir berbahasa seperti “a) lebih

mengenal diri sendiri, b) lebih dalam memahami orang lain, c) belajar mengamati

dunia sekitar kita lebih cermat, dan d) mengembangkan suatu proses berpikir yang

------------------------- 61

Ibid., h. 3

Page 56: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

41

jelas dan teratur”.62

4. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Ragam bahasa baku digunakan pada forum ilmiah, sedangkan Ragam tidak baku

digunakan pada forum tidak resmi. Ragam bahasa anak muda digunakan di forum

anak muda. Ragam bahasa pasar digunakan di pasar. Berbicara dengan orang yang

rendah pendidikannya, kita harus menggunakan kosakata yang sederhana.

Semua ragam itu tidak dapat ditukar, jika ditampilkan dengan pakaian, ragam

bahasa adalah jenis pakaian yang selalu disesuaikan dengan peruntukannya. Pakaian

renang tentu tidak baik dipakai pada forum pesta, demikian pula sebaliknya. Pakaian

senam tidak sesuai digunakan pada forum resmi misalnya rapat atau sebaliknya.

Demikian pula dengan bahasa, jika ditukar penggunaan bahasa menjadi tidak baik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa yang

baik adalah penggunaan bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Hal ini

biasanya berhubungan dengan nilai rasa. Seseorang bisa saja menguasai bahasa lisan

secara fasih. Namun, sulit menguasai bahasa tulis dengan baik karena berbeda

ragam. Orang menguasai bahasa Indonesia ragam lisan belum tentu dapat

menggunakan ragam tulis dengan baik. Adapun bahasa yang benar adalah “bahasa

yang sesuai dengan kaidah yang ada. Bahasa yang benar harus menggunakan tata

bahasa, sistem ejaan, artikulasi, dan kalimat yang sesuai dengan aturan bahasa.”63

Penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia yang baik dan

benar adalah bahasa yang mengikuti kaidah bahasa yang sudah ditetapkan sesuai

EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dan sesuai dengan Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Dalam penggunaan bahasa yang baik dan benar harus sesuai dengan

kondisi dan situasi, seseorang melakukan komunikasi.

------------------------------- 62

Ibid. 63

Ibid., h.5.

Page 57: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

42

5. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual,

sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

mempelajari semua mata pelajaran. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu

peserta didik mengenal diri, budaya, dan keadaan orang lain, mengemukakan

gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa

tersebut dan menemukan serta menggunakan kemampuan analisis dan imajinatif

yang ada dalam diri. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan “untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia

dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi

terhadap hasil karya kesusastraan manusia Indonesia”.64

Pembelajaran yang baik adalah “pembelajaran yang mampu merangsang minat

dan motivasi siswa untuk giat berlatih dan bertanggung jawab terhadap keberhasilan

proses belajar”.65 Guru harus mampu merangsang sikap siswa agar terlibat secara

penuh terhadap aktivitas belajar yang dijalani melalui kegiatan belajar yang aktif,

siswa dapat berpikir kritis dan menyusun makna dari sesuatu yang dipelajari dan

merefleksikan secara kritis dalam kehidupannya.

Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang mengakibatkan anak didik

mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Upaya ini dilakukan dengan

menetapkan sumber belajar, isi atau materi pembelajaran, dan strategi penyampaian

pembelajaran. Guru harus memiliki keterampilan yang baik dalam memilih strategi

pembelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dalam setiap jenis

kegiatan pembelajaran, maka pencapaian tujuan pembelajaran dapat terpenuhi.

Pembelajaran bahasa pada hakekatnnya adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran

------------------------- 64

E. Kosasih, Khaeruddin Kurniawan, dan Halimah. Pengajaran Keterampilan Berbahasa,

(Jakarta: Universitas Terbuka, 2014), Ed. 1, cet. ke-1, h. 3.3.

65 Ma’mur Saadie, dkk.Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008), Cet. ke-2, h. 7.4.

Page 58: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

43

bahasa diajarkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam komunikasi

baik secara lisan maupun tulis. Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran

yang dipelajari mulai dari tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama (SMP dan MTs), Sekolah Lanjutan Atas (SMA, Madrasah Aliyah), sampai

dengan perguruan tinggi. Peranan bahasa Indonesia juga sangat penting di sekolah

sebagai mata pelajaran penentu kelulusan, maka dari itu pelajaran bahasa Indonesia

dituntut untuk memenuhi standar kelulusan.

6. Fungsi Pembelajaran Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan simbol yang digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa

dalam kehidupan sehari-hari yang kita gunakan untuk menyatakan pikiran, perasaan,

dan kemauan. Jika tidak ada bahasa, sulit kita untuk mengemukakan kesan batin

sendiri, mengetahui isi batin orang lain dan mengadakan hubungan dalam

masyarakat. Bahasa Indonesia dalam Sumpah Pemuda menempatkan bahasa

Indonesia sebagai

bahasa nasional yang berfungsi:

1. Lambang Kebangsaan Nasional

Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari

rasa kebangsaan. Melalui bahasa Indonesia, bangsa Indonesia menyatakan

harga diri dan nilai-nilai budaya yang dijadikan pegangan hidup.

2. Lambang Identitas Nasional

Derajat bahasa Indonesia sama dengan bendera dan negara Indonesia. Di

dalam melaksanakan fungsinya bahasa Indonesia harus memiliki khas sehingga

serasi dengan lambang-lambang kebangsaan yang lain.

3. Alat Pemersatu Bangsa

Sebagai alat pemersatu bangsa, bahasa Indonesia memungkinkan berbagai

keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan

identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar

belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Dengan bahasa Indonesia, kita

bahkan dapat melestarikan kepentingan nasional di atas kepentingan daerah

atau golongan.

4. Alat Penghubung Antardaerah dan Antarbudaya

Sebagai alat penghubung antardaerah dan antarbudaya bahasa Indonesia

Page 59: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

44

Indonesia telah menunjukkan kemampuannya sejak berabad-abad yang lalu,

semenjak bahasa tersebut bernama bahasa melayu. Dengan bahasa Indonesia,

kita dapat mengadakan talimarga atau komunikasi dengan suku-suku bangsa

yang menghuni kawasan Indonesia. Bahasa Indonesia mampu menghilangkan

jarak antara suku yang satu dengan suku yang lain, baik yang disebabkan

oleh faktor geografi maupun latar belakang sosial budaya dan bahasa daerah

yang berbeda-beda.66

Selain fungsinya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia dalam UUD 1945,

juga menyatakan sebagai bahasa negara yang berfungsi:

1. Bahasa Resmi Negara

Bahasa Indonesia dipakai dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan

kenegaraan baik secara lisan maupun tulis. Dokumen-dokomen dan keputusan-

keputusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan

kenegaraan lainnya, ditulis dalam bahasa Indonesia. Pidato kenegaraan dan

penjelasan-penjelasan pemerintah kepada masyarakat disampaikan dalam

bahasa Indonesia.

2. Bahasa Pengantar di dalam Dunia Pendidikan.

Telah terbukti bahwa sejak bangsa Indonesia diproklamasikan sebagai

negara (17 Agustus 1945), bahasa Indonesia telah digunakan sebagai pengantar

dalam dunia pendidikan menggantikan bahasa Belanda, kecuali di TK dan tiga

tahun SD, penggunaan bahasa daerah belum sama sekali dapat dihilangkan,

mengingat bahasa Indonesia masih dianggap sebagai bahasa kedua. Namun,

perkembangan membuktikan bahwa bahasa Indonesia semakin banyak

dipergunakan sebagai bahasa pengantar pendidikan di semua jenjang dan jalur

pendidikan.

3. Alat Penghubung pada Tingkat Nasional

Di dalam hubungan dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai bukan

saja sebagai alat talimarga antardaerah dan antarsuku, melainkan juga sebagai

alat talimarga di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya

dan bahasa.

4. Alat Pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Penyebaran ilmu dan teknologi baik melalui penulisan maupun

penerjemahan buku-buku teks seta penyajiannya di lembaga-lembaga

pendidikan maupun melalui penulisan sarana-sarana lain di luar lembaga-

-------------------------- 66

Minto Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi: Mata Kuliah Pengembangan

Kepribadian. (Jakarta: Grasindo, 2007), h. 18-19.

Page 60: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

45

lembaga pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Indonesia.67

Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada

tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan

sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang

1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Berdasarkan

kedudukannya yang sangat penting, bahasa Indonesia sangat perlu untuk dipelajari

oleh seluruh rakyat Indonesia melalui proses pendidikan.

7. Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Bahasa Indonesia

Setiap jenjang pendidikan memberikan pelajaran bahasa Indonesia dengan

tujuan agar pembelajar dapat mengusai bahasa Indonesia dengan baik dan benar,

penggunaan bahasa yang baik menggunakan bahasa yang sesuai dengan situasi dan

kondisi. Bahasa yang benar, bahasa yang sesuai dengan kaidah yang ada, artinya

bahasa yang benar harus menggunakan tata bahasa, sistem ejaan, artikulasi, dan

kalimat yang sesuai dengan aturan bahasa. Di samping itu, bahasa yang benar, bahasa

yang rasional artinya isi pembicaraan dapat diterima akal sehat.

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar pembelajar menghargai dan

membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, bahasa persatuan, dan

bahasa nasional. Dengan menghargai dan mengembangkan bahasa Indonesia,

diharapkan seluruh masyrakat Indonesia memiliki rasa cinta dan tanggung jawab

untuk memelihara dan mengembangkan bahasa Indonesia, Selanjutnya agar

pembelajar memahami bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, fungsi, serta

menggunakannya dengan tepat untuk berbagai macam tujuan.

Selain itu, tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar pembelajar

memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan

kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial. Melalui pemahaman

---------------------------

67 Ibid., h. 19.

Page 61: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

46

bahasa Indonesia secara cermat diharapkan akan tercipta perilaku yang sehat dengan

landasan intelektual. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar pembelajar dapat

mencintai bahasa tanah air sebagai bahasa resmi negara. Dengan mempelajari

bahasa Indonesia, pembelajar akan mengetahui bagaimana penggunaan bahasa

Indonesia yang aik dan benar dapat digunakan dalam situasi dan kondisi tertentu,

karena kemampuan intelektual seseorang akan terlihat dari segi cara berbicara atau

berbahasa.

Bahasa yang mempunyai banyak fungsi, maka pembelajaran bahasa Indonesia

diajarkan di setiap jenjang pendidikan, karena pembelajaran bahasa Indonesia

bertujuan untuk membekali anak didik berupa kemampuan berbahasa Indonesia

yang baik dan benar untuk digunakan dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun

tulis. Pembelajaran bahasa Indonesia dapat memberikan manfaat yang bersifat praktis

dan juga manfaat strategis. Adapun manfaat yang dapat diperoleh melalui

pembelajaran bahasa Indonesia sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan komunikasi.

2. Pembentuk perilaku positif.

3. Sarana pengembang ilmu pengetahuan.

4. Sarana memperoleh ilmu pengetahuan.

5. Sarana pengembang nilai atau norma kedewasaan.

6. Sarana ekspresi imajinatif.

7. Sarana penghubung dan pemersatu masyarakat Indonesia.

8. Sarana tranfer nilai-nilai kebudayaan.68

D. Hasil Penelitian yang Relevan

Sebelum penelitian ini dilakukan, ada beberapa orang yang telah melakukan

penelitian dengan judul yang relevan dengan penulis. Namun, ada perbedaan dalam

objek, tempat, dan variabel penelitiannya.

Pertama, Ida Farida, 2009, dengan judul “Kepribadian Guru Pendidikan Agama

Islam Menurut Siswa dan Hubungannya dengan Motivasi Belajar Mereka.”, dari

----------------------------- 68

Ma’mur Saadie, dkk., op. cit., h. 7.7.

Page 62: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

47

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya

hubungan positif yang signifikan antara persepsi tentang kepribadian guru dengan

minat belajar siswa. Hal ini menunjukkan semakin positif persepsi siswa tentang

kepribadian guru, semakin tinggi minat belajar yang dimilikinya. Perbedaan

penelitian Ida Farida dengan skripsi ini terletak hanya di variabel Y. Penelitian

sebelumnya menggunakan motivasi belajar siswa sebagai varibel Y, sedangkan

dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah minat belajar siswa.

Kedua, Hary Saputra, 2011, dengan judul “Hubungan Pengelolaan Kelas dengan

Minat Belajar Siswa di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat”, dari UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Berdasakan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) Terdapat

hubungan yang positif antara pengelolaan kelas dengan korelasi berkatagori sedang

atau cukup, hasil tersebut dapat diketahui dari rhitung 0,401 dan rtabel 0,301 artinya

rhitung > dari rtabel. 2) Dalam penelitian tersebut terdapat konstribusi yang diberikan

variabel X (pengelolaan kelas) terhadap variabel Y (minat belajar siswa) adalah

sebesar 16% dengan demikian sebesar 84% dipengaruhi oleh faktor lain.

Ketiga, Syifa Sakinah, 2010, dengan judul “Pengaruh Sistem Pendidikan

Sekolah Gratis terhadap Minat Belajar Siswa SMP Utama Krukut Depok”, dari UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Perbedaan penelitian Syifa Sakinah dengan skripsi ini

adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penelitian

korelasional. Penelitian tersebut tujuannya untuk mengetahui pengaruh antara sistem

pendidikan sekolah gratis terhadap minat belajar siswa. Analisis data dengan

menggunakan koefisien korelasi product moment. Dari hasil data perhitungan

menunjukkan bahwa positif dan signifikan antara pengaruh sistem pendidikan

sekolah terhadap menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara sistem

pendidikan sekolah gratis terhadap minat belajar siswa tersebut adalah kuat atau

tinggi.

Penulis membahas skripsi dengan judul “Minat Belajar Siswa Terhadap

Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Al-Amanah, Desa Bakti Jaya, Kecamatan

Page 63: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

48

Setu, Tangerang Selatan, Banten”. Berdasarkan perasaan senang, memperhatikan

pelajaran, partisipasi dalam proses pembelajaran, dan kemauan untuk tahu lebih

banyak. Dengan melihat perbedaan minat belajar siswa yang diteliti akan menambah

pengetahuan penulis dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu diharapkan dalam

penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih luas lagi.

E. Kerangka Berpikir

Pelajaran bahasa Indonesia sering disepelekan siswa, mereka menganggap

bahwa pelajaran bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang mudah dan tidak terlalu

penting diperhatikan. Selain itu, sebagaian dari mereka juga menganggap bahwa

materi dalam pelajaran bahasa Indonesia itu membosankan, seperti membuat puisi,

menulis karangan atau pun berpidato di depan kelas, tetapi di balik semua kejenuhan

mereka itu pelajaran bahasa Indonesia memegang peranan penting. Di antaranya

yaitu bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang menjadi penentu

kelulusan pada ujian akhir nasional. Untuk menarik minat siswa dalam belajar

bahasa Indonesia, maka seharusnya siswa mempunyai perhatian yang besar untuk

belajar. Selain itu, dalam diri mereka juga akan timbul minat yang mendorong siswa

untuk mempelajari dan memahami pelajaran bahasa Indonesia.

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang

beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus

yang disertai dengan rasa senang. Minat itupun besar pengaruhnya terhadap belajar,

karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, maka siswa

tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya, ia

segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh kepuasan dari pelajaran itu. Bahkan

pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dihafalkan dan disimpan, karena

minat menambah kegiatan belajar.

Page 64: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

49

Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi belajar dan

hasilnya, maka minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa

dalam bidang-bidang tertentu. Minat belajar yang besar cenderung menghasilkan

prestasi yang tinggi sebaliknya minat belajar yang kurang akan menghasilkan prestasi

yang rendah. Maka apabila seorang siswa mempunyai minat yang besar terhadap

suatu bidang studi ia akan memusatkan perhatian lebih banyak dari temannya,

kemudian karena pemusatan perhatian yang insentif terhadap materi itulah yang

memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi

yang tinggi dalam bidang studi tersebut. Demikian juga halnya dengan minat siswa

terhadap bidang studi bahasa Indonesia, apabila seorang siswa mempunyai minat

yang besar terhadap bidang studi bahasa Indonesia, maka siswa tersebut akan

memusatkan perhatiannya terhadap bidang mata pelajaran bahasa Indonersia dan

prestasinya pun akan memuaskan.

Pentingnya membangkitkan minat dan keinginan pada proses belajar mengajar

khususnya pada bidang studi bahasa Indonesia tidak dapat dipungkiri, karena

dengan membangkitkan minat yang terpendam dan menjaganya dalam kegiatan-

kegiatan yang dilaksanakan siswa akan menjadikan siswa itu lebih giat belajar.

Siapa yang bekerja berdasarkan minat dan motivasi yang kuat, ia tidak akan merasa

lelah dan tidak cepat bosan. Oleh karena itu guru perlu meningkatkan dan memelihara

minat belajar siswa dengan tujuan pencapaian keberhasilan pada proses belajar

mengajar yang maksimal. Selain untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam

proses belajar mengajar, guru juga bertugas memperhatikan kegiatan yang dilakukan

oleh siswa, baik itu yang dilakukan di dalam lingkungan sekolah ataupun di dalam

lingkungan masyarakat, karena seorang guru selain bertugas menyampaikan bahan

ajaran juga bertugas sebagai orang tua yang mengasuh, memperhatikan, serta

menjaga siswanya. Interaksi sosial yang dilakukan siswa akan sangat berpengaruh

terhadap prestasi yang akan dicapai oleh siswa, karena lingkungan sosial sangat

berperan aktif dalam pembentukan karakter seseorang.

Page 65: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

50

Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang pasti mengadakan hubungan atau

interaksi dengan orang lain, interaksi tersebut dapat berupa interaksi yang

berlangsung dalam bidang sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan sebagainya.

Oleh karena itu, jika minat belajar siswa tinggi serta diamalkan dalam kehidupan

sehari-hari, maka minat belajar yang dilakukan siswa pasti akan baik pula,

sebaliknya apabila minat belajar siswa itu rendah, maka sekaligus minat belajar

sehari-harinya pasti tidak akan sempurna.

Page 66: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah “metode yang digunakan dalam aktivitas

penelitian”.1

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif, yaitu “penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan

karakteristik sesuatu sebagaimana adanya”,2 dan penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif, “pendekatan yang penting untuk memahami suatu

fenomena sosial dan perspektif individu yang diteliti. Tujuan pokoknya untuk

menggambarkan, mempelajari, dan menjelaskan fenomena itu”.3

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan sekitar bulan Agustus sampai bulan September

2014, dan bertempat di SMP Al Amanah Jl. Raya Puspitek, Desa Bakti Jaya,

Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah “keseluruhan individu atau obyek yang akan dikaji oleh

peneliti”.4 Pendapat Sugiyono populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.5 Adapun

populasi dalam penelitian ini siswa SMP Al Amanah kelas VIII yang terdiri dari

1 Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung : Pustaka Setia, 2008), Cet. 2, h. 43.

2 Syamsuddin AR. dan Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahada, (Bandung :

Sekolah Pascasarjana UPI, 2006), Cet. 1, h. 24.

3 Ibid., h. 74.

4 Mustofa Usman dkk, Statistika : Pengantar pada Teknik Analisis Data, (Bandung: Sinar

Baru Gensindo, 2009), Cet. 1, h. 2.

5 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung : Alfabeta, 2011), Cet. 1, h. 119.

51

Page 67: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

52

6 (enam) kelas dan jumlah populasi seluruhnya 240 siswa.

Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”.6

Sampel adalah ”sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.7

Teknik pengambilan sampel pada saat penelitian ini dilakukan dengan cara accidental

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara memilih siapa saja yang

kebetulan dijumpai untuk dijadikan sampel.

Kriteria penentuan besarnya pengambilan sampel, berdasarkan “apabila

subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 –

15% atau 20 – 25% atau lebih”.8 Maka dalam hal ini penulis akan mengambil

sampel sebanyak 50 % dari jumlah siswa kelas VIII SMP Al Amanah, diperoleh hasil

50% dari 240 siswa, yaitu 120 siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data sangat penting bagi penelitian, sebab teknik pengumpulan

data mendukung keberhasilan dalam suatu penelitian. Adapun teknik yang digunakan

adalah :

1. Penelitian Kepustakaan adalah “ penelitian yang dilakukan dengan cara membaca

buku-buku, majalah, dan sumber data lainnya dalam perpustakaan”.9 Dalam

penelitian kepustakaan ini penulis melakukan dengan mempelajari buku-buku,

dokumentasi, majalah, dan artikel yang ada hubungannya dengan masalah yang

akan di teliti. Maka hal ini Mardalis mengatakan “pada hakekatnya data yang

diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan dasar dan

6 Ibid., h. 120.

7 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian : suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta : Rineka Cipta,

2010), Ed. rev., cet. 14, h. 174.

8 Ibid., h.112.

9 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2011), Cet.1, h. 31.

Page 68: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

53

alat utama bagi pelaksanaan penelitian lapangan”.10

2. Penelitian Lapangan (field research), penelitian ini dilakukan untuk memperoleh

data secara langsung ke lapangan melalui :

a. Observasi

Observasi adalah “suatu proses pengamatan dan pencatatan secara

sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam

situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan

tertentu”.11

Dalam hal ini, penulis mengadakan pengamatan langsung di SMP Al

Amanah.

b. Angket (Kuesioner)

Angket (kuesioner) “merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada

orang lain dengan maksud agar orang yang diberi angket tersebut bersedia

memberikan respons sesuai dengan permintaan”.12

Penyebaran angket berupa

daftar pertanyaan secara tertulis yang disesuaikan dengan operasional penelitian,

diberikan kepada subyek yang telah tersedia pada setiap item pertanyaan yang

penulis lakukan kepada siswa kelas VIII SMP Al Amanah yang penulis jadikan

sampel dalam penelitian ini dan sampel diambil sesuai dengan banyaknya siswa,

yaitu 120 siswa.

Berikut ini kisi-kisi angket tentang minat belajar siswa terhadap

pembelajaran bahasa Indonesia.

10 Mardalis, Medote Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995).

Cet. 3, h. 28.

11

Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran : Prinsip, Teknik, Prosedur. (Bandung : Remaja

Rosdakarya, 2013), Cet. 5, h. 153.

12

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial : Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif,

(Jakarta : Erlangga, 2009), Ed. 2, h. 100.

Page 69: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

54

Tabe 3.1

Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa pada Pembelajaran Bahasa Indonesia

Aspek Indikator Nomor

Soal

Jumlah

Soal

Perasaan

Senang

- Frekuensi kehadiran memadai

- Keinginan untuk terus belajar

- Antusias dalam belajar

- Tidak merasa bosan belajar

2

1, 3

6, 21, 26

4, 22

1

2

3

2

Memperhatikan

pelajaran

- Mendengarkan penjelasan guru

- Mencatat materi

- Membaca catatan di papan tulis

- Konsentrasi dalam belajar

5

7, 8

9, 27, 29

10, 30

1

2

3

2

Partisipasi

dalam proses

pembelajaran

- Bertanya

- Menjawab pertanyaan

- Mengerjakan tugas

- Mengaitkan toeri pengetahuan

dengan kehidupan sehari-hari

11

12, 20, 25

19, 23

18

1

3

2

1

Kemauan untuk

tahu lebih

banyak

- Mengunjungi perpustakaan

- Berkonsultasi & mendiskusikan

- Menelaah buku pengetahuan

tentang pelajaran bahasa

Indonesia

14, 28

15, 16

13, 17, 24

2

2

3

Page 70: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

55

c. Wawancara.

Wawancara adalah ”salah satu alat yang paling banyak digunakan

untuk mengumpulkan data penelitian kualitatif”.13

Dalam teknik ini, penulis

melakukan wawacara langsung dengan pihak terkait serta mengetahui terhadap

permasalahan yang sedang dibahas dalam kegiatan belajar, khususnya dalam

minat belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Al-Amanah.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pernyataan yang

dibentuk berupa angket. Kemudian diberikan kepada objek penelitian, yaitu siswa

kelas VIII SMP Al-Amanah yang penulis pilih sebagai sampel dalam penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Setelah angket tentang minat belajar siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia terkumpul dengan lengkap. Tahap berikutnya adalah menganalisis data

tentang minat belajar siswa terhadap mata pembelajaran bahasa Indonesia. Langkah

selanjutnya adalah pengolahan data melalui tahap sebagai berikut:

a. Editing

Proses editing yakni memeriksa kembali berkas data yang telah terkumpul

sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan dinyatakan baik, sehingga dapat

disiapkan untuk proses berikutnya.

b. Tabulating

Proses tabulating yakni mentabulasikan atau memindahkan jawaban

responden ke dalam tabulasi atau tabel yang kemudian dicari presentasinya untuk

dianalisis. Untuk memperoleh data angket yang telah ditabulasikan dan presentase,

maka digunakan rumus:

13 Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif : Dasar-dasar, (Jakarta : Indeks, 2012), Cet. 1, h. 45.

Page 71: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

56

Keterangan:

F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = number of cases (jumlah frekuensi atau banyaknya individu)

P = angka persentase.14

Untuk menganalisis data, data digunakan penafsiran nilai prosentase sebagai

berikut:

0 % : Tidak ada satupun

1% - 25% : Sebagian kecil

26% - 49% : Hampir setengahnya

50% : Setengahnya

51% - 75% : Sebagian besar

76% - 99% : Hampir seluruhnya

100% : Seluruhnya.15

14 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafika Persada, 2004), cet.

14, h. 43.

15

Warsito Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1992), h.85.

F

P = ----- x 100 %

N

Page 72: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Al Amanah

1. Sejarah dan Perkembangan SMP Al Amanah

SMP al-Amanah adalah unit yang pertama dibuka di lingkungan YPPA

(Yayasan Pondok Pesantren Al Amanah), beralamat di Jl. Raya Puspitek, Desa

Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten. SMP Al

Amanah mulai beroperasi pada tahun ajaran 1991/1992 yang berdasarkan SK

Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa

Barat Nomor 572/102/Kep/E/91, tanggal 18 September 1991 yang berdiri di atas

tanah seluas 5.700 m2

dan statusnya akte jual beli, sedangkan luas bangunannya

1.630 m2.

Untuk mendapat kepercayaan dari masyarakat, SMP Al Amanah mengikuti

akreditasi pada tahun 1994 dan berhasil meraih status disamakan berdasarkan SK

Kakanwil Depdikbud Provinsi Jawa Barat Nomor 852/102/Kep/I/94, tanggal 4

November 1994, dan terakhir diakreditasi tahun 2011 dengan hasil terakreditasi B.

Sarana untuk belajar di SMP Al Amanah cukup memadai, ada laboratorium

IPA, dan Komputer, Perpustakaan, AV (Audio Visual), dan sarana lain. Secara

kuantitas maupun kualitas SMP Al Amanah selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Sejak tahun 2008/2009 kegiatan belajar mengajar dilaksanakan hanya 5 (lima) hari

kerja, mulai Senin sampai dengan Jumat, dari pukul 07.00 – 13.00. Untuk Sabtu dan

Minggu digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler, seperti paskibra, pramuka, futsal,

basket, taekondo, tari, musik, dan muhadharah (latihan berpidato).

SMP Al Amanah sejak berdiri sampai sekarang dipimpin oleh seorang Kepala

Sekolah, yaitu :

1) Periode 1991 - 1993 : Drs. Asep Saefuddin

2) Periode 1993 - sekarang : Drs. H. Oman Rohmanuddin, M.M.

57

Page 73: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

58

2. Visi dan Missi

a. Visi “unggul dalam iman, prtestasi, aman dan nyaman”, indikator:

- Unggul dalam aktivitas keagamaan dan sosial.

- Unggul dalam memperoleh nilai US/UN.

- Unggul dalam olah raga, kesenian, kepramukaan, dan paskibra.

b. Misi

- Meningkatkan aktivitas keagamaan dan sosial dengan penuh kesadaran dan

kebersamaan.

- Meningkatkan perolehan nilai rata-rata US/UN melalui pembelajaran aktif,

kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

- Meningkatkan aktivitas ekstrakurikuler olah raga, kesenian, kepramukaan

dan Paskibra.

- Meningkatkan pengelolaan 7 (tujuh) K secara aktif, kreatif dan partisipatif.

3. Susunan Personalia SMP Al Amanah

Susunan personalia SMP Al-Amanah pada tahun ajaran 2013/2014, sebagai

berikut :

a. Jabatan

- Kepala Sekolah : Drs. H. Oman Rohmanuddin, M.M.

- Waka Sekolah : Drs. Nuryaman, S. Ag.

- PKS Bidang Kurikulum : Drs. Ulum Ahkham

- PKS Bidang Kesiswaan & OSIS : Iyep Sumpena, S.Pd.

- Pengelola Perpustakaan : Zaenul Hasan

- Pengelola Laboratorium : Dyah Purwandari, S.Pd.

- Ketua Koperasi : Tri Wiyanto, S.Kom.

- Pengelola Komputer : Tri Wiyanto, S.Kom.

- Petugas BP/BK : - Drs. Nuryaman, S.Ag.

- Shodikin Nizan, S.Pd.

Page 74: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

59

b. Pembantu Kesiswaan

- Pembina Kerohanian : - Ahmad Husen, S.Ag.

- Dede Aslikah, S.Ag.

- Pembina Olah raga : Saeful Bachri, S.E.

- Pembina Pramuka/Paskibra : - Ahmad Sofyan

- M. Nugroho

- Ingdam Pratama

4. Kurikulum

SMP Al Amanah memadukan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan) sekolah yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan RI dan Kementerian Agama RI, agar para peserta didik memiliki

ilmu pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan agama, di antaranya:

a. Mata Pelajaran

Mata pelajaran di SMP Al Amanah ada 14 mata pelajaran dan dibagi

kepada dua muatan, yaitu:

1) Muatan tetap, terdiri dari: (1) Pendidikan Agama Islam

(2) Pendidikan Kewarganegaraan

(3) Bahasa Indonesia

(4) Bahasa Inggris

(5) Matematika

(6) IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

(7) IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)

(8) Seni Budaya

(9) Penjaskes/Olahraga

(10) Komputer/TIK.

2) Muatan lokal, terdiri dari: (1) Baca Tulis Quran/Hadis

(2) Aqidah Akhlak/Budi Pekerti

(3) Fiqih, dan Bahasa Arab

Page 75: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

60

5. Pendidik, Peserta Dididk, dan Tenaga Kependidikan

a. Pendidik

Jumlah pendidik/guru SMP Al Amanah pada tahun pelajaran 2014/2015,

ada 25 tenaga pendidik/guru, terdiri dari 14 guru laki-laki dan 11 guru

perempuan dan semua guru berpendidikan S1, dari berbagai program

studi/jurusan, lihat tabel di bawah ini:

Tabel 4.1

Keadaan Tenaga Pendidik SMP Al Amanah

No Nama L/P Pend Bidang Studi

1 Drs. H. Oman R, MM L S2 Bahasa Inggris

2 Drs. Nuryaman , S.Ag L S1 Pend. Agama Islam

3 H. Ahmad Hadi, S.Ag L S1 Fiqih

4 Drs. Ahmad Muhroj L S1 IPS

5 Drs. Ulul Arkham L S1 PKn

6 Drs. Saefullah L S1 IPS &KTK

7 Shodikin Nizan, S.Pd L S1 Bahasa Inggris

8 Bambang Widada, M.Pd L S1 Matematika

9 Iyep Supena, S.Pd L S1 IPS

10 Ahmad Husen, S.Ag L S1 Bahasa Arab

11 Dede Asikah, S.Ag P S1 Qur’an/Hadis/PAI

12 Siti Maryam, S.Ag P S1 Akhlaq & B. Arab

13 Dyah Purwandari S., S.Pd P S1 IPA

14 Deasy Mariyatul Q, S.Pd P S1 Bahasa Inggris

15 Dian Sunanti, S.Pd P S1 Matematika

16 Siti Maesaroh, S.Ag P S1 B. Indonesia

17 Ngatinem, S.Pd P S1 Matematika

Page 76: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

18 Eka Fitriah V., S.Pd P S1 IPA (Biologi)

19 Tri Wiyanto, S.Kom L S1 Komputer

20 Saeful Bachri, SE L S1 Penjakes

21 Pujono, SS L S1 B. Indonesia

22 Eti Sumiati, S.Sos P S1 Qur’an &Seni Budya

23 Fifin Dwi Aryani, S.Pd P S1 B. Indonesia

24 Ary Kusmawati, S,Pd P S1 PKn & Penjakes

25 A. Bachruddin Fahri, S.Pd L S1 Akhlak & TU

b. Peserta Didik

Jumlah peserta didik SMP Al Amanah pada tahun pelajaran 2014/2015,

yaitu 717 siswa, terdiri dari kelas VII ada 6 (enam) kelas sebanyak 275 siswa,

kelas VIII ada 6 (enam) kelas sebanyak 240 siswa, dan kelas IX ada 6 (enam)

sebanyak 220 siswa, utnuk memperjelas pernyataan di atas dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 4.2

Keadaan Peserta Didik SMP Al Amanah Menurut Jenis Kelamin

No

Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1 Kelas VII 139 118 275

2 Kelas VIII 116 124 240

3 Kelas IX 115 105 220

Jumlah 370 347 717

c. Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan SMP Al Amanah ada 6 (enam orang, terdiri dari 5

(lima) orang laki-laki dan satu orang perempuan dan yang menjadi pegawai

tetap yayasan ada 2 (dua) orang dan pegawai tidak tetap yayasan ada 4

(empat) orang. Untuk memperjelas pernyataan di atas dapat dilihat pada

Page 77: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

62

tabel di bawah ini:

Tabel 4.3

Keadaan Tenaga Kependidikan SMP Al Amanah

No Tenaga Kependidikan Jumlah Keterangan

1 PelaksanaTU tetap yayasan 2 orang pria & perempuan

2 Tenaga TU tidak tetap 4 orang pria semua

Jumlah 6 orang

d. Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana yang tersedia pada SMP Al Amanah,

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4

Keadaan Sarana dan Prasaran SMP Al Amanah Menurut Kondisinya

No Jenis Fasilitas Jumlah Kondisi

1 Ruang Administrasi

a. Ruang Kepala Sekolah 1 ruang baik

b. Ruang Guru 1 ruang baik

c. Ruang Pelayanan Administrasi 1 ruang baik

2 Ruang Kegiatan Belajar

a. Ruang Kelas 18 ruang baik

b. Ruang Lab. Fisika/Kimia/Biologi 1 ruang baik

c. Ruang Lab. Bahasa 1 ruang baik

d.Ruang Praktek Komputer 1 ruang baik

3 Ruang Penunjang Pendidikan

a. Ruang Perpustakaan 1 ruang baik

b. Tempat Ibadah 1 ruang baik

Page 78: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

4 Ruang Penunjang lainnya

a. Ruang Toilet/kamar mandi 11 ruang baik

b. Ruang Gudang 1 ruang baik

B. Hasil Analisis Data

1. Observasi

Tahap observasi dilakukan melalui pengamatan langsung di SMP Al

Amanah di kelas VIII, yaitu pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Pengamatan ini dilakukan oleh penulis. Penulis mengamati siswa ataupun guru

pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Setelah kegitan belajar mengajar

di kelas selesai, kemudian penulis mewawancarai langsung kepada guru mata

pelajaran bahasa Indonesia tentang minat belajar siswa terhadap pembelajaran

bahasa Indonesia di kelas.

Berdasarkan hasil observasi penulis, keadaan siswa SMP Al Amanah bisa

dikatakan dari yang mampu sampai yang tidak mampu, SMP Al Amanah setiap

tahun pelajaran baru menyediakan satu kelas khusus untuk siswa yang tidak

mampu. Siswa tersebut harus tinggal di Pesantren al-Amanah. Biaya hidup di

pesantren dan biaya pendidikan ditanggung yayasan Al Amanah sampai selesai.

Perlengkapan selama di pesantren dan di sekolah, seperti: baju seragam, sepatu,

buku pelajaran, dan kitab disediakan oleh yayasan Al-Amanah.

Siswa dari keluarga yang mampu bisa membiayai uang sekolah sampai

akhir tahun pelajaran. Namun, siswa itu dalam belajar tidak semangat dan

besantai santai saja. Tetapi ada juga siswa yang dari kalangan bawah sangat

bersemangat dalam belajar, dapat dilihat dari kepedulian siswa ini terhadap guru

serta lingkungan sekolah dan dari para guru menyukai siswa ini.

Dari wawancara yang penulis lakukan terhadap siswa mengatakan

kurangnya media pembelajaran serta keterbatasan fasilitas membuat mereka

Page 79: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

64

kurang tertarik terhadap mata pelajaran, membuat mereka kurang berminat

terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, ini dapat dilihat ketika pembelajaran

bahasa Indonesia berlangsung ada yang masih suka mengobrol, bercanda bahkan

ada yang berdiskusi di luar jam pelajaran bahasa Indonesia dan ada juga siswa

yang disuruh guru membaca materi pelajaran bahasa, ternyata siswa tersebut

dalam membaca materi bahasa Indonesia kurang lancar, tetapi ada juga sebagian

siswa yang antusias atau serius dan ikut berpartisipasi terhadap pelajaran bahasa

Indonesia karena mereka menyukai mata pelajaran bahasa Indonesia.

Dari hasil obeservasi tersebut di atas, penulis menyimpulkan bahwa

untuk siswa kelas VIII di SMP Al Amanah dalam hal minat belajar siswa

terhadap pembelajaran bahasa Indonesia ada yang berminat atau serius dan ada

yang sangat memahami, ada juga siswa yang kurang berminat untuk belajar dan

memahami mata pelajaran bahasa Indonesia. Artinya minat belajar siswa terhadap

pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Al Amanah masih perlu ditingkatkan lagi

dengan memberikan bimbingan dan motivasi belajar kepada siswa.

2. Angket

Dari data yang telah dikumpulkan, dianalisis dengan tujuan dapat menarik

kesimpulan dengan baik. Pengolahan data yang masuk, ditempuh dengan cara

mentabulasikan, menganlisis, dan menafsirkan setiap data dari masing-masing

responden atau individu. Setelah diperoleh data dari hasil angket, kemudian data

tersebut diolah dalam bentuk tabel deskriptif persentase dengan menggunakan

rumus:

F

P = -------- x 100 %

N

Keterangan:

F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = number of cases (jumlah frekuensi atau banyaknya individu)

P = angka persentase.

Page 80: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

65

Adapun parameter untuk penafsisran nilai persentase, adalah sebagai

berikut:

1. 0% = tidak ada satu pun

2. 1% - 25% = sebagian kecil

3. 26% - 49% = hampir setengahnya

4. 50% = setengahnya

5. 51% - 75% = sebagain besar

6. 76% - 99% = hampir seluruhnya

7. 100% = seluruhnya

Kemudian sejumlah pernyataan yang penulis berikan kepada para

responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.5

Saya merasa senang dengan mata pelajaran bahasa Indonesia

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 17 14,2%

Setuju (S) 46 38,3%

Kurang setuju (KS) 57 47,5%

Tidak Setuju (TS) 0 0%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menujukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 14,2%, setuju 38,3%, kurang setuju 47,5%, dan tidak setuju 0%.

Dengan demikian, ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat setuju,

hampir setengahnya dari jumlah siswa yang menyatakan setuju dan kurang

setuju, dan tidak ada satu pun siswa yang menyatakan tidak setuju terhadap

pernyataan saya merasa senang dengan mata belajar pelajaran bahasa Indonesia.

Page 81: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

66

Tebel 4.6

Saya hadir ketika mata pelajaran bahasa Indonesia diajarkan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 43 35,8%

Setuju (S) 69 57,5%

Kurang setuju (KS) 8 6,7%

Tidak Setuju (TS) 0 0%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 35,8%, setuju 57,5%, kurang setuju 6,7%, dan tidak setuju 0%.

Dengan demikia, hampir setengahnya siswa responden ada yang menyatakan

sangat setuju, sebagian besar siswa menyatakan setuju , sebagian kecil siswa

menyatakan kurang setuju , dan tidak ada satupun siswa yang menyatakan tidak

setuju terhadap pernyataan saya hadir ketika mata pelajaran bahasa Indonesia

diajarkan.

Tabel 4.7

Saya bersemangat ketika mengikuti mata pelajaran bahasa Indonesia

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 23 19,2%

Setuju (S) 34 28,3%

Kurang setuju (KS) 63 52,5%

Tidak Setuju (TS) 0 0%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyataakan

sangat setuju 19,2%, setuju 28,3%, kurang setuju 52,5%, dan siswa yang

Page 82: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

67

menyatakan tidak setuju 0%. Dengan demikian , ada sebagian kecil siswa yang

menyatakan sangat setuju, hampir setengahnya dari jumlah siswa menyatakan

setuju, sebagian besar siswa menyatakan kurang setuju, dan tidak ada satupun

siswa yang menyatakan tidak setuju terhadap penyataan saya bersemangat

ketika mengikuti pelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 4.8

Saya tidak merasa bosan dalam mempelajari mata pelajaran bahasa Indonesia

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 15 12,5%

Setuju (S) 48 40 %

Kurang setuju (KS) 52 43,3%

Tidak Setuju (TS) 5 4,2%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 12,5%, setuju 40%, kurang setuju 43,3% , dan yang menyatakan

tidak setuju 4,2%. Dengan demikian, ada sebagian kecil siswa menyatakan

sangat setuju dan tidak setuju, hampir setengahnya dari jumlah siswa responden

menyatakan setuju dan kurang setuju terhadap terhadap pernyataan saya tidak

merasa bosan dalam mempelajari mata pelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 4.9

Saya mendengarkan dengan baik penjelasan guru mata

Pelajaran bahasa Indonesia

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 12 10%

Setuju (S) 45 37,5%

Kurang setuju (KS) 58 48,3%

Page 83: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Tidak Setuju (TS) 5 4,2%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan , bahwa terdapat siswayang menyatakan

sangat setuju 10%, setuju 37,5%, kurang setuju ada 48,3%, dan tidak setuju

2,8%. Dengan demikian ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat setuju,

dan tidak setuju, hampir setengahnya dari jumlah siswa menyatakan setuju,

dan setengahnya dari jumlah siswa menyatakan kurang setuju terhadap penyataan

saya mendengarkan dengan baik penjelasan guru mata pelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 4.10

Saya membaca buku pelajaran bahasa Indonesia ketika ada

waktu senggang

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 15 12,5%

Setuju (S) 55 45,8%

Kurang setuju (KS) 45 37,5%

Tidak Setuju (TS) 5 4,2%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan , bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 12,5%, setuju 45,8%, kurang setuju 37,5%, dan tidak setuju 4,2%.

Dengan demikian, ada siswa yang menyatakan sebagian kecil sangat setuju dan

tidak setuju, siswa yang hampir setengahnya menyatakan setuju dan kurang setuju

terhadap pernyataan saya membaca buku pelajaran bahasa Indonesia ketika ada

waktu senggang.

Page 84: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

69

Tabel 4.11

Saya mencatat materi bahasa Indonesia yang dianggap penting

yang dijelaskan guru di kelas

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 18 15 %

Setuju (S) 36 30 %

Kurang setuju (KS) 61 50,8%

Tidak Setuju (TS) 5 4,2%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 15%, setuju 30%, kurang setuju 50,8%, dan tidak setuju 4,2%.

Dengan demikian, ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat setuju dan

tidak setuju, hampir setengahnya siswa menyatakan setuju, dan sebagian besar

siswa menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan saya mencatat materi mata

pelajaran bahasa Indonesia yang dianggap penting yang dijelaskan guru di kelas.

Tabel 4.12

Saya sering tidak mencatat materi bahasa Indonesia yang ada dipapan tulis

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 0 0%

Setuju (S) 57 47.5%

Kurang setuju (KS) 46 38,3%

Tidak Setuju (TS) 17 14,2%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 0%, setuju 47,5%, kurang setuju 38,3%, dan tidak setuju 14,2%.

Page 85: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

70

Dengan demikian tidak ada satupun siswa yang menyatakan sangat setuju, hampir

setengahnya dari jumlah siswa menyatakan setuju dan kurang setuju, dan ada

sebgaian kecil siswa yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan saya

sering tidak mencatat materi pelajaran bahasa Indonesia yang ada di papan tulis.

Tabel 4.13

Saya membaca dengan cermat materi pelajaran bahasa Indonesia

yang dicatat guru di papan tulis

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 27 22,5%

Setuju (S) 39 32,5%

Kurang setuju (KS) 49 40,8%

Tidak Setuju (TS) 5 4,2%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 22,5%, setuju 32,5%, kurang setuju 40,8%, dan tidak setuju 4,2%.

Dengan demikian ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat setuju, dan

hampir setengahnya dari jumlah siswa yang menyatakan setuju dan kurang setuju,

dan ada sebagian kecil siswa menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan

saya membaca dengan cermat materi pelajaran bahasa Indonesia yang dicatat

guru di papan tulus.

Tabel 4.14

Saya konsentrasi dalam mengikuti mata pelajaran bahasa Indonesia

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 23 19,2%

Setuju (S) 34 28,3%

Kurang setuju (KS) 63 52,5%

Page 86: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Tidak Setuju (TS) 0 0%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 19,2%, setuju 28,3% yang menyatakan kurang setuju 52,5%, dan

menyatakan tidak setuju 0%. Dengan demikian ada sebagian kecil siswa yang

menyatakan sangat setuju, hampir setengahnya dari jumlah siswa menyatakan

setuju, dan sebagian besar siswa responden menyatakan kurang setuju, dan tidak

ada satupun siswa yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan saya

konsentrasi dalam nengikuti mata pelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 4.15

Saya aktif bertanya bila terdapat materi pelajaran bahasa Indonesia

yang sulit dimengerti

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 15 12,5%

Setuju (S) 43 35,8%

Kurang setuju (KS) 57 47,5%

Tidak Setuju (TS) 5 4,2%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 12,5%, setuju 35,8%, kurang setuju 47,5%, dan tidak setuju 4,2%.

Dengan demikian ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat setuju dan

tidak setuju, dan hampir setengahnya dari jumlah siswa menyatakan setuju dan

kurang setuju terhadap pernyataan saya aktif bertanya bila terdapat materi

pelajaran bahasa Indonesia yang sulit dimengerti.

Page 87: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

72

Tabel 4.16

Saya menjawab pertanyaan yang diberikan guru mata pelajaran

bahasa Indonesia ketika pembelajaran berlangsung

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 18 15 %

Setuju (S) 52 43,3%

Kurang setuju (KS) 46 38,3%

Tidak Setuju (TS) 4 3,4%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 15%, setuju 43,3% kurang setuju 38,3%, dan tidak setuju 3,4%.

Dengan demikian ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat setuju dan

tidak setuju , dan hampir setengahnya dari jumlah siswa menyatakan setuju dan

kurang setuju terhadap pernyataan saya menjawab pertanyaan yang diberikan guru

mata pelajaran bahasa Indonesia ketika pembelajaran sedang berlangsung.

Tabel 4.17

Saya belajar bahasa Indonesia mempelajari buku paket yang diwajibkan sekolah

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 16 13,3%

Setuju (S) 66 55 %

Kurang setuju (KS) 38 31,7%

Tidak Setuju (TS) 0 0%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 13,3%, setuju 55%, kurang setuju 31,7%, dan tidak setuju 0%.

Page 88: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

73

Dengan demikian ada sebagain kecil siswa yang menyatakan sangat setuju,

sebagian besar siswa menyatakan setuju, hampir setengahnya siswa responden

menyatakan kurang setuju, dan tidak ada satupun siswa yang menyatakan tidak

setuju terhadap pernyataan saya belajar bahasa Indonesia mempelajari buku paket

yang diwajibkan sekolah.

Tabel 4.18

Saya meminjam buku bahasa Indonesia dari perpustakaan untuk

mengembangkan wawasan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 20 16,7%

Setuju (S) 42 35 %

Kurang setuju (KS) 55 45,8%

Tidak Setuju (TS) 3 2,5%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 16,7%, setuju 35%, kurang setuju 45,8%, dan tidak setuju 2,5%.

Dengan demikian ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat setuju dan

tidak setuju, dan hampir setengahnya dari jumlah siswa yang menyatakan setuju

dan kurang setuju terhadap pernyataan saya meminjam buku bahasa Indonesia

dari perpustakaan untuk mengembangkan wawasan.

Tabel 4.19

Saya berkonsultasi kepada guru, orang tua, dan saudara atau teman,

jika mengalami kesulitan dalam belajar bahasa Indonesia

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 21 17,5%

Setuju (S) 44 36,6%

Page 89: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Kurang setuju (KS) 51 42,5%

Tidak Setuju (TS) 4 3,4%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 17,5%, setuju 36,6%, kurang setuju 42,5%, dan tidak setuju ada

3,4%. Dengan demikian sebagian kecil siswa menyatakan sangat setuju dan tidak

setuju, dan hampir setengahnya dari jumlah siswa menyatakan setuju dan kurang

setuju terhadap pernyataan saya berkonsultasi kepada guru, orang tua, saudara

atau teman, jika mengalami kesulitan dalam belajar bahasa Indonesia.

Tabel 4.20

Saya melanjutkan materi mata pelajaran bahasa Indonesia dengan

teman sekolah di luar jam pelajaran

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 13 10,8%

Setuju (S) 50 41.7%

Kurang setuju (KS) 54 45 %

Tidak Setuju (TS) 3 2,5%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk pernyataan saya melanjutkan

materi pelajaran bahasa Indonesia dengan teman sekolah di luar jam pelajaran. Hal

ini dapat dilihat dari hasil prosentase, terdapat siswa yang menyatakan sangat

setuju 10,8%, setuju 41,7%, kurang setuju 45 %, dan tidak setuju 2,5%. Dengan

demikian ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat setuju dan tidak

setuju, dan hampir setengahnya siswa yang menyatakan setuju dan kurang setuju

terhadap pernyataan saya melanjutkan materi mata pelajaran bahasa

Indonesia dengan teman sekolah di luar jam pelajaran.

Page 90: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

75

Tabel 4.21

Saya suka mengerjakan soal-soal latihan pada buku pelajaran

bahasa Indonesia untuk memperluas pengetahuan

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 25 20,8%

Setuju (S) 44 36,7%

Kurang setuju (KS) 48 40 %

Tidak Setuju (TS) 3 2,5%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 20,8%, setuju 36,7%, kurang setuju 40%, dan tidak setuju 2,5%.

Dengan demikian ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat setuju dan

tidak setuju, dan hampir setengahnya siswa yang menyatakan setuju dan kurang

setuju terhadap pernyataan saya suka mengerjakan soal-soal latihan pada buku

pelajaran bahasa Indonesia untuk memperluas pengetahuan.

Tabel 4.22

Saya suka menghubungkan materi bahasa Indonesia dengan

kegiatan hidup sehari-hari

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 18 15 %

Setuju (S) 46 38,3%

Kurang setuju (KS) 52 43,4%

Tidak Setuju (TS) 4 3,3%

Jumlah 120 100%

Page 91: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

76

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 15%, setuju 38,3%, kurang setuju 43,4%, dan tidak setuju 3,3%.

Dengan demikian ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat setuju dan

tidak setuju, dan hampir setengahnya siswa menyatakan setuju dan kurang setuju

terhadap pernyataan sya suka menghubungkan materi bahasa Indonesia dengan

kegiatan hidup sehari-hari.

Tabel 4.23

Saya mengerjakan tugas pelajaran bahasa Indonesia tepat waktu

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 21 17,5%

Setuju (S) 46 38,3%

Kurang setuju (KS) 49 40,8%

Tidak Setuju (TS) 4 3,4%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 17,5%, setuju 38,3%, kurang setuju 40,8%, dan tidak setuju 3,4%.

Dengan demikian ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat setuju dan

tidak setuju, hampir setenganya dari jumlah siswa yang menyatakan setuju dan

tidak setuju terhadap pernyataan saya mengerjakan tugas pelajaran bahasa

Indonesia tepat waktu.

Tabel 4.24

Saya sering tidak mengerjakan latihan-latihan soal di rumah

yang diberikan guru mata pelajaran bahasa Indonesia

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 9 7,5%

Page 92: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Setuju (S) 56 46,7%

Kurang setuju (KS) 52 43,3%

Tidak Setuju (TS) 3 2,5%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas nenunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 7,5%, setuju 46,7%, kurang setuju 43,3%, dan tidak setuju 2,5%.

Dengan demikian ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat setuju dan

tidak setuju, dan hampi setengahnya dari jumlah siswa menyatakan setuju dan

kurang setuju terhadap pernyataan saya sering tidak mengerjakan latihan-latihan

soal di rumah yang diberikan guru mata pelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 4.25

Saya mengikuti pelajaran bahasa Indonesia dengan penuh perhatian

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 20 16,7%

Setuju (S) 46 38,3%

Kurang setuju (KS) 54 45 %

Tidak Setuju (TS) 0 0%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 16,7%, setuju 38,3%, kurang setuju 45%, dan 0% tidak setuju.

Dengan demikian ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat setuju,

hampir setengahnya dari jumlah siswa yang menyatakan setuju dan kurang setuju,

dan tidak ada satupun siswa yang menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan

saya mengikuti pelajaran bahasa Indonesia dengan penuh perhatian.

Page 93: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

78

Tabel 4.26

Saya mencoba mempelajari dengan teliti ketika ada materi yang tidak mengerti

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 15 12,5%

Setuju (S) 39 32,5%

Kurang setuju (KS) 61 50,8%

Tidak Setuju (TS) 5 4,2%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang menyatakan

sangat setuju 12,5%, setuju 32,5%, kurang setuju 50,8%, dan tidak setuju 4,2%.

.Dengan demikian ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat setuju dan

tidak setuju, hampir setengahnya dari jumlah siswa menyatakan tidak setuju,

dan sebagian besar siswa menyatakan kurang setuju terhadap pernyataan saya

mencoba mempelajari dengan teliti, ketika ada materi yang tidak mengerti.

Tabel 4.27

Saya mengikuti pelajaran bahasa Indonesia sambil mengerjakan tugas pelajaran

yang lain

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 8 6,7%

Setuju (S) 61 50,8%

Kurang setuju (KS) 33 27,5%

Tidak Setuju (TS) 18 15 %

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas dapat menunjukkan, bahwa terdapat siswa

menyatakan sangat setuju 6,7%, setuju 50,8%, kurang setuju 27,5%, dan tidak

Page 94: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

79

setuju 15%. Dengan demikian sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat

setuju dan tidak setuju, sebagian besar siswa menyatakan setuju, dan hampir

setengahnya siswa menytakan kurang setuju terhadap pernyataan saya mengikuti

pelajaran bahasa Indonesia sambil mengerjakan tugas pelajaran yang lain.

Tabel 4.28

Saya kurang suka membaca buku pelajaran bahasa Indonesia

karena isinya tidak menarik

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 7 5,8%

Setuju (S) 56 46,7%

Kurang setuju (KS) 37 30,8%

Tidak Setuju (TS) 20 16,7%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas dapat menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang

menyatakan sangat setuju 5,8%, setuju 46,7%, kurang setuju 30,8%, dan tidak

setuju 16,7%. Dengan demikian sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat

setuju dan tidak setuju, dan hampir setengahnya siswa responden menyatakan

setuju dan kurang setuju terhadap pernyataan saya kurang suka membaca buku

pelajaran bahasa Indonesia karena isinya tidak tertarik.

Tabel 4.29

Saya berusaha menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan benar

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 15 12,5%

Setuju (S) 58 48,3%

Kurang setuju (KS) 42 35 %

Tidak Setuju (TS) 5 4,2%

Jumlah 120 100%

Page 95: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

80

Dari tabel di atas dapat menunjukkan, bahwa terdapat siswa

menyatakan sangat setuju 12,5%, setuju 48,3%, kurang setuju 35%, dan tidak

setuju 4,2%. Dengan demikian ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat

setuju dan tidak setuju, dan hampir setengahnya dari jumlah siswa menyatakan

setuju dan setengahnya siswa responden menyatakan kurang setuju terhadap

pernyataan saya berusaha menjawab pertanyaan yang diberikan guru dengan

benar.

Tabel 4.30

Saya mengerjakan sendiri, ketika diberi tugas atau PR pelajaran

bahasa Indonesia oleh guru

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 21 17,5%

Setuju (S) 39 32,5%

Kurang setuju (KS) 52 43,3%

Tidak Setuju (TS) 8 6,7%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas dapat menunjukkan, bahwa terdapat sebagian kecil

siswa yang menyatakan sangat setuju 17,5%, setuju 32,5%, kurang setuju 43,3%,

dan tidak setuju 6,7%. Dengan demikian ada sebagian kecil siswa yang

menyatakan sangat setuju dan tidak setuju, dan hampir setengahnyadari jumlah

siswa responden menyatakan setuju dan kurang setuju terhadap pernyataan saya

mengerjakan sendiri, ketika diberi tugas atau PR pelajaran bahasa Indonesia oleh

guru.

Page 96: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

81

Tabel 4.31

Saya tidak berusaha membaca buku pelajaran bahasa Indonesia,

walaupun pengetahuan bahasa Indonesia saya kurang

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 5 4,2%

Setuju (S) 58 48,3%

Kurang setuju (KS) 45 37,5%

Tidak Setuju (TS) 12 10 %

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas dapat menunjukkan, bahwa terdapat siswa menyatakan

sangat setuju 4,2%, setuju 48,3 %, kurang setuju 37,5%, dan tidak setuju 10%.

Dengan demikian ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat setuju dan

tidak setuju, setengahnya dari jumlah siswa responden yang menyatakan setuju,

dan hampir setengahnya dari jumlah siswa menyatakan kurang setuju terhadap

pernyataan saya tidak berusaha membaca buku pelajaran bahasa Indonesia,

walaupun pengetahuan bahasa Indonesia saya kurang.

Tabel 4.32

Saya kurang tertarik mengunjungi perpustakaan untuk mendalami

lebih lanjut materi pelajaran bahasa Indonesia

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 5 4,2%

Setuju (S) 49 40,8%

Kurang setuju (KS) 47 39,2%

Tidak Setuju (TS) 19 15,8%

Jumlah 120 100%

Page 97: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

82

Dari tabel di atas dapat menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang

menyatakan sangat setuju 4,2%, setuju 40,8%, kurang setuju 39,2%, dan tidak

setuju 15,8%. Dengan demikian ada sebagian kecil siswa responden yang

menyatakan sangat setuju dan tidak setuju, dan hampir setengahnya dari siswa

responden menyatakan setuju dan kurang setuju terhadap pernyataan saya

kurang tertarik mengunjungi perpustakaan untuk mendalami lebih lanjut materi

pelajaran bahasa Indonesia.

Tabel 4.33

Saya membaca buku mata pelajaran bahasa Indonesia sebelum

pelajaran bahasa Indonesia mulai

Alternatif Jawaban Frekuensi Peresentase (%)

Sangat Setuju (SS) 15 12,5%

Setuju (S) 40 33,4%

Kurang setuju (KS) 52 43,3%

Tidak Setuju (TS) 13 10,8%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas dapat menunjukkan, bahwa siswa yang menyatakan sangat

setuju 12,5%, setuju 33,4%, kurangsetuju 43,3%, dan tidak setuju 10,8 %. Dengan

demikian ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat setuju dan tidak setuju,

hampir setengahnya siswa responden menyatakan setuju dan kurang setuju terhadap

pernyataan saya membaca buku pelajaran bahasa Indonesia sebelum pelajaran

bahasa Indonesiadi mulai.

Tabel 4.34

Saya tidak mempunyai waktu untuk membaca buku pelajaran bahasa Indonesia,

karena sibuk dengan pekerjaan lain

Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju (SS) 6 5%

Page 98: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Setuju (S) 56 46,7%

Kurang setuju (KS) 38 31,6%

Tidak Setuju (TS) 20 16,7%

Jumlah 120 100%

Dari tabel di atas dapat menunjukkan, bahwa terdapat siswa yang

menyatakan sangat setuju 5%, setuju 46,7%, kurang setuju 31,6%, dan tidak

setuju 16,7%. Dengan demikian, ada sebagian kecil siswa yang menyatakan sangat

setuju dan tidak setuju. Hampir setengahnya, siswa menyatakan setuju dan

kurang setuju terhadap pernyataan saya tidak mempunyai waktu untuk membaca

buku pelajaran bahasa Indonesia, karena sibuk dengan kegiatan lain.

3. Wawancara

Tahap wawancara dilakukan pada sebagian siswa kelas VIII SMP Al

Amanah , teknik wawancara ini dilakukan dengan mengacak nama siswa yang

penulis peroleh dari absen siswa. Penulis hanya mewawancarai tiga siswa, yaitu

satu siswa laki-laki dan dua siswa perempuan dari 36 siswa kelas VIII SMP Al

Amanah , dan satu orang guru bahasa Indonesia, wawancara ini mengenai

minat belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Al

Amanah. Berdasarkan hasil wawancara yang terlampir, menyimpulkan bahwa

minat belajar siswa SMP Al Amanah terhadap pembelajaran bahasa Indonesia

masih harus ditingkatkan.

C. Pembahasan

Berdasarkan data di atas dapat diketahui, bahwa minat belajar siswa

terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Al Amanah masih perlu

mendapatkan perhatian, baik dari guru (pendidik) maupun lingkungan sekitar.

Tingkat minat belajar siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Al

Amanah dapat dilihat dari analisis data berupa angket dan hasil wawancara.

Page 99: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

84

Bila dilihat dari data angket di atas, bahwa minat belajar siswa terhadap

bahasa Indonesia masih perlu ditingkatkan lagi di SMP Al Amanah. Hal ini

terlihat dari indikator minat siswa dalam ketertarikan, dan perasaan senang

terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan agar siswa

lebih berminat dalam belajar bahasa Indonesia.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa di SMP Al Amanah

terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu kurang motivasi, kurang senang

terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, tidak semangat dalam setiap mengikuti

mata pelajaran bahasa Indonesia. Siswa pun tidak mempunyai niat untuk belajar

bahasa Indonesia, contoh kurang setuju melanjutkan materi pelajaran bahasa

Indonesia dengan teman sekolah di luar jam pelajaran. Selain faktor di atas, ada

pula faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa di SMP Al Amanah yang

masih kurang, yaitu kurangnya dorongan dari guru, orang tua, dan sarana dan

prasarana untuk menunjang kelancaran dalam kegiatan balajar mengajar. Dengan

guru, orang tua, teman, dan sarana prasarana apabila tersebut cukup terpenuhi

akan menimbnulkan adanya minat yang dimiliki para siswa.

Motivasi seorang guru atau seorang pendidik yang dapat menimbulkan

minat siswa adalah dengan memberikan strategi mengajar dan motivasi yang

menarik dalam kegiatan belajar mengajar dan harus selalu memberikan informasi

dan semangat pada setiap siswa, khusus dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang diujikan dalam

ujian nasional. Maka pendidik pun harus memberikan keyakinan bahwa dengan

mempelajari bahasa Indonesia siswa dapat mengetahui bahasa Indonesia yang

baik dan benar.

Dorongan dari orang tua pun sangat diperlukan bagi siswa untuk

menimbulkan minat belajar, agar minatnya sudah mulai timbul, maka sebagai

orang tua harus memberikan perhatian kepada setiap anaknya tentang belajar

di sekolah dan melihat nilai yang diperoleh sesuai kemampuan anak. Orang tua

Page 100: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

85

pun jangan suka memarahi anaknya, jika anaknya mendapat nilai yang tidak

memuaskan, tetapi sebagai orang tua harus memberikan motivasi dan semangat

pada anaknya. Selain dorongan dari pendidik dan orang tua yang dapat

menimbulkan minat belajar siswa, ada juga dorongan dari seorang teman yang

dapat menciptakan minat belajar. Seorang teman dapat berperan seperti orang tua

dan pendidik yang memberikan motivasi dan semangat positif kepada temannya

untuk meraih dan mencapai sesuatu yang diinginkan oleh temannya sendiri.

Berapa besar pengaruh faktor-faktor yang mempengeruhi minat belajar

siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia , yaitu merasa senang siswa

dengan mata pelajaran bahasa Indonesdia 14,2% sangat setuju, dan 38,3 setuju,

sedangkan 47,5% siswa yang menyatakan kurang setuju. Jadi hampir setengahnya

siswa kurang setuju terhadap pernyataan merasa senang dengan mata pelajaran

bahasa Indonesia, hal ini dapat dilihat pada tabel 4.5. Bersemangat ketika

mengikuti mata pelajaran bahasa Indonesia hanya 19,2% sangat setuju dan 28,3%

setuju, sedangkan 52,5% siswa yang menyatakan kurang setuju. Jadi sebagian

besar siswa responden menyatakan kurang bersemangat dalam mengikuti

pelajaran bahasa Indonesia, hal ini dapat dilihat pada tabel 4.14, tabel 4.20 dan

tabel 4.26.

Siswa SMP Al Amanah kurang suka membaca buku pelajaran bahasa

Indonesi, contoh seperti pada tabel 4.28 di mana siswa menyatakan hal tersebut

ada 6,7% sangat setuju dan setuju 45,8%, sedangkan 30% dan 17,5% siswa yang

menyatakatan kurang setuju dan tidak setuju terhadap penyataan kurang suka

membaca buku pelajaran bahasa Indonesia, karena isinya tidak menarik. Pada

tabel 4.24 siswa pun sering tidak mengerjakan latihan soal di rumah yang

diberikan guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari hasil

presentasenya, sebanyak 7,5% siswa menyatakan sangat setuju dan 46,7% siswa

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut di atas, sedang

43,3% siswa menyatakan kurang setuju dan 2,5 % siswa menyatakan tidak setuju

Page 101: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

86

terhadap pernyataan sering tidak mengerjakan latihan soal di rumah yang

diberikan guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini terbukti bahwa minat

siswa SMP AL Amanah terhadap pembelajaran bahasa Indonesia masih kurang.

Sarana dan prasarana di SMP Al Amanah juga masih kurang, seperti

laboratorium bahasa yang masih belum mendukung dalam kegiatan proses

belajar mengajar. Maka minat belajar siswa pun masih berkurang karena tidak

didukung oleh fasilitas sarana dan prasarana yang memadai di SMP Al Amanah.

Hal ini penulis dapat dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa

Indonesia di SMP Al Amanah.

Dorongan dan perhatian guru pun sangat berpengaruh untuk minat belajar

siswa. Dalam tabel 4.9 sebanyak 10% siswa sangat setuju, 37,5% siswa

menyatakan setuju, 48,3% siswa menyatakan kurang setuju, dan 4,2% siswa

menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan mendengarkan dengan baik

penjelasan guru pelajaran bahasa Indonesia. Guru harus memberikan dorongan

kepada siswa agar dapat mendengarkan dengan baik penjelasan dari guru.

Dorongan dari orang tua dapat dilihat dari tabel 4.33 sebanyak 43,3 % siswa

menyatakan kurang setuju dan 10,8% siswa menyatakan tidak setuju terhadap

pernyataan membaca buku pelajaran bahasa Indonesia sebelum jam pelajaran

bahasa Indonesia dimulai, sedangkan siswa yang menyatakan sangat setuju ada

12,5% dan siswa yang menyatakan setuju ada 33,4%. Jadi, siswa yang membaca

kembali buku pelajaran bahasa Indonesia sebelum jam pelajaran bahasa Indonesia

dimulai, minatnya kurang.

Page 102: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan kajian teoritis dan penelitian mengenai tingkat minat belajar

siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Al Amanah yang telah

dikemukakan pada bab sebelumnya. Dalam bab ini, penulis mencoba

mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran, sebagai berikut:

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VIII

SMP Al Amanah, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Minat belajar siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Al

Amanah masih perlu mendapatkan perhatian dan peningkatan, karena mata

pelajaran bahasa Indonesia sangat dibutuhkan dan yang termasuk mata

pelajaran dalam ujian nasional.

2. Faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa terhadap pembelajaran

bahasa Indonesia di SMP Al Amanah, yaitu perlunya rasa senang terhadap

mata pelajaran bahasa Indonesia, motivasi atau dorongan dari guru, orang

tua, dan teman, serta minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia.

Pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat harus mendukung faktor yang

mempengaruhi minat belajar siswa agar siswa mencapai tujuan

pembelajaran.

3. Faktor yang mempengaruhui minat belajar siswa sangat berpengaruh untuk

meningkatkan minat belajar siswa baik di sekolah maupun di lingkungan

sekitar. Faktor tersebut harus tercapai secara maksimal, agar siswa lebih

minat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

4. Untuk menumbuhkan dan membangkitkan minat belajar siswa terhadap

mata pelajaran bahasa Indonesia, guru harus berusaha mencari metode

yang mampu menghubungkan antara mata pelajaran bahasa Indonesia

87

Page 103: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

88

dengan kehidupan sehari-hari siswa dalam bermasyarakat, agar siswa dapat

termotivasi untuk dapat memahami dan membaca buku mata pelajaran

bahasa Indonesia.

B. Saran

Mengacu pada penelitian yang menyatakan bahwa minat merupakan faktor

yang penting dalam pembelajaran siswa, penulis memberikan beberapa saran,

sebagai berikut:

1. Hendaknya kepala SMP Al Amanah bekerja sama dengan para guru agar

mengadakan program untuk memotivasi minat belajar siswa khususnya

mata pelajaran bahasa Indonesia, karena mata pelajaran bahasa Indonesia

merupakan mata pelajaran yang diujikan dalam UN (Ujian Nasional).

2. Hendaknya guru khususnya guru mata pelajaran bahasa Indonesia

memberikan bimbingan agar maksimal minat belajar siswa dan cara

mengajar untuk lebih ditingkatkan lagi, karena faktor minat belajar siswa

sangat dibutuhkan siswa agar siswa tersebut dapat mencapai segala yang

diinginkannya.

3. Hendaknya semua faktor-faktor yang mempengeruhi minat belajar siswa

sangat berpengeruh terhadap setiap mata pelajaran, khususnya mata

pelajaran bahasa Indonesia. Setiap guru harus mengetahui besar pengaruh

yang dapat meningkatkan minat belajar siswa. Dengan hal ini diharapkan

akan menjadi tolok ukur bagi setiap guru untuk selalu meningkatkan minat

yang ada pada diri siswa masing-masing.

Page 104: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.

Alek dan Achmnad HP, Buku Ajar Bahasa Indonesia, Jakarta: FITK Press UIN

Syarif Hidayatullah, Cet. ke-1, 2009.

Anwar, Sumarsih. Sikap Profesional Peneliti Agama, Jakarta: Balai Penelitian dan

Pengembangan Agama, Cet. ke-1, 2008.

Arifin, Zenal. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung:

Rosdakarya, Cet. ke-5, 2013.

Arikunto, Surasimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka

Cipta, Ed. Rev., cet. ke-14, 2010.

Chaplin, James P. Kamus Lengkap Psikologi, Penerjemah Kartini Karto, Jakarta: Raja

Grafindo Persada, Ed. 1, cet. ke-9, 2004.

Dalyono, M. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Departemen Agama RI, Undang-Undang dan Pelaturan Pemerintah RI Tentang

Pendidikan, Jakarta: Dirjen Pendis Depag RI, 2006.

Dapartemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, Ed. ke-3, cet. ke-4, 2007.

Djaali. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. ke-4, 2006.

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, Ed. 2, 2008.

Effendi, E. Usman dan Juhaya S. Praja, Pengantar Psikologi, Bandung: Angkasa, Ed.

Rev., 2012.

Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Strategi

Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan

Konsep Islami, Bandung: Refika Aditama, Cet. ke-1, 2007.

Gani, Ramlan A. dan Mahmudah Fitriyah ZA, Pembinaan Bahasa Indonesia, Jakarta:

UIN Jakarta Press, Cet. ke-1, 2007.

89

Page 105: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

90

Hermawan, Warsito. Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 1992.

Hakim, Lukmanul. Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima, 2009.

Hamalik, H. Oemar. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja

Rosada Karya, Cet. ke-1, 2007.

-------------, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. ke-2, 2003.

Hergenhanhn, B.R.. & Matthew H. Olson, Theories of Learning, Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, Ed. 7, cet. ke-3, 2010.

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan : Umum dan Agama Islam, Jakarta: Raja

Grafindo Persada, Ed. Rev., cet. ke-6, 2008.

Hidayat, Asep Ahmad. Filsafat Bahasa: Mengungkap Hakekat Makna dan Tanda,

Bandung: Remaja Rosda Karya, Cet. ke-1, 2006.

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif, Jakarta: Erlangga, Ed. ke-2, 2009.

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, Cet. ke-1, 2011.

Mardalis. Metode Penelitian : suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara,

Cet. ke-3, 1995.

Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Dirjen Pendis Depag,

2009.

Misbahuddin dan Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakarta:

Bumi Akasara, Ed. 2, cet. ke-1, 2013.

Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan

Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006.

Nurkencana, Wayan dan P.P.N. Sunartana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha

Nasional, Cet. ke-4, 1993.

Peraturan Pemerintah RI. Nomor 19 Tahun 2005, Tentang Standar Nasional

Pendidikan, Jakarta: Sinar Grafika, Cet. ke-4, 20 09.

Page 106: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

91

Purwanto, M. Ngalim.Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. ke-

26, 2013.

Rahayu, Minto, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi: Mata Kuliah Pengembangan

Kepribadian, Jakarta: Grasindo, Cet. ke-1, 2007.

Saadie, Ma’mur, dkk, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008.

Sabri, Alisuf. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. ke-3, 2007.

Saebani, Beni Ahmad. Metode Penelitian, Bandung: Pustaka Setia, Cet. ke-2, 2008.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorinetasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencara Media Group, Ed. 1, cet. ke-8, 2011.

Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali, 1988.

Sarosa, Samiaji. Penelitian Kualitatif : Dasar-dasar, Jakarta: Indeks, Cet. ke-1, 2012.

Shaleh, Abdul Rahman. Psikologi: Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta:

Kencana Prenada Media Group,Cet. ke-4, 2009.

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka

Cipta, Cet. ke-5, 2010.

Subhan, M. dan Sunarti, Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia: Berbagai

Pendekatan, Metode Teknik, dan Media Pengajaran, Bandung: Pustaka Setia,

Cet. ke-3, 2011.

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafika Persada, 2004,

Cet. ke-14, h.43.

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi Bandung: Alfabeta, Cet. ke-1, 2011.

------------, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, Cet. ke-13,

2011.

Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar,

Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. ke-3, 2012.

Page 107: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

92

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan : dengan Pendekatan Baru, Bandung:

Remaja Rosdakarya, Cet. ke-18, 2013.

Syamsuddin AR. dan Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahada,

Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI, Cet. ke-1, 2006.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Jakarta: Mini Jaya Abadi, Cet. ke-1, 2003.

Uno, Hamzah B. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Jakarta: Bumi

Aksara, Cet. ke-3, 2008.

Usman, Husaini & Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta:

Bumi Aksara, Ed. 2, cet. ke-1, 2008,

Usman, Moh. Uzer. Menjadi guru professional, Bandung: Remaja Rosda Karya,

1994.

Usman, Mustofa, dkk, Statistika: Pengantar pada Teknik Analisis Data,

Bandung: Sinar Baru Gensindo, Cet. ke-1, 2009.

Page 108: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran
Page 109: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran
Page 110: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran
Page 111: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran
Page 112: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran
Page 113: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Lampiran 1

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Penunjuk pengisian

1. Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab pernyataan.

2. Berilah tanda ceklis (√) pada jawaban yang sesuai.

3. Alternaitif jawaban sebagai berikut: SS (Sangatsetuju) KS (Kurangsetuju)

S (Setuju) TS (Tidaksetuju)

No

URAIAN PERNYATAAN

SS

S

KS

TS

1.

Saya merasa senang dengan mata pelajaran bahasa Indonesia

2.

Saya hadir ketika mata pelajaran bahasa Indonesia diajarkan

3.

Saya bersemangat ketika mengikuti mata pelajaran bahasa

Indonesia

4.

Saya tidak merasa bosan dalam mempelajari mata pelajaran bahasa

Indonesia

5.

Saya mendengarkan dengan baik penjelasan guru mata pelajaran

bahasa Indonesia

6.

Saya membaca buku pelajaran bahasa Indonesia ketika ada waktu

senggang

7.

Saya mencatat materi bahasa Indonesia yang dianggap penting yang

dijelaskan guru di kelas

8.

Saya sering tidak mencatat materi bahasa Indonesia yang ada di

papan tulis

9.

Saya membaca dengan cermat materi pelajaran bahasa Indonesia

yang dicatat guru di papan tulis

10. Saya konsentrasi dalam mengikuti mata pelajaran bahasa Indonesia

11.

Saya aktif bertanya bila terdapat materi pelajaran bahasa Indonesia

yang sulit dimengerti

12.

Saya menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru mata pelajaran

bahasa Indonesia ketika pembelajaran berlangsung

13.

Saya belajar bahasa Indonesia mempelajari buku paket yang

diwajiban sekolah

14.

Saya meminjam buku bahasa Indonesia dari perpustakaan untuk

mengembangkan wawasan.

15.

Saya berkonsultasi kepada guru, orang tua, saudara atau teman, jika

mengalami kesulitan dalam belajar bahasa Indonesia

Page 114: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

16. Saya melanjutkan materi mata pelajaran bahasa Indonersia dengan

teman sekolah di luar jam pelajaran

17. Saya suka mengerjakan soal-soal latihan pada buku pelajaran

bahasa Indonesia untuk memperluas pengetahuan

18. Saya suka menghubungkan materi bahasa Indonesia dengan

kegiatan hidup sehari-hari

19. Saya mengerjakan tugas pelajaran bahasa Indonesia tepat waktu

20. Saya sering tidak mengerjakan latihan-latihan soal di rumah yang

diberikan guru mata pelajaran bahasa Indonesia

21. Saya mengikuti pelajaran bahasa Indonesia dengan penuh perhatian

22.

Saya mencoba mempelajari dengan teliti, ketika ada materi yang

tidak mengerti

23.

Saya mengikuti pelajaran bahasa Indonesia sambil mengerjakan

tugas pelajaran yang lain

24.

Saya kurang suka membaca buku pelajaran bahasa Indonesia karena

isinya tidak menarik

25.

Saya berusaha menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

dengan benar

26.

Saya mengerjakan sendiri, ketika diberi tugas atau PR pelajaran

bahasa Indonesia oleh guru

27.

Saya tidak berusaha membaca buku pelajaran bahasa Indonesia,

walaupun pengetahuan bahasa Indonesia saya kurang

28.

Saya kurang tertarik mengunjungi perpustakaan untuk mendalami

lebih lanjut materi pelajaran bahasa Indonesia

29.

Saya membaca buku pelajaran bahasa Indonesia sebelum pelajaran

bahasa Indonesia dimulai

30.

Saya tidak mempunyai waktu untuk membaca buku pelajaran

bahasa Indonesia, karena sibuk dengan pekerjaan lain

Selamat mengerjakan dan terima kasih.

Page 115: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Lampiran 2

Lembaran Wawancara dengan Siswa

Wawancara pada observasi untuk siswa kelas VIII SMP Al Amanah yang dipilih

secara acak.

1. Apakah yang kamu sukai dalam mata pelajaran bahasa Indonesia?

2. Bagimana proses belajar mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas kamu?

3. Menurut kamu materi mata pelajaran bahasa Indonesia seperti apa yang kamu

sukai?

4. Bagaimana minat kamu dalam mempelajari materi bahasa Indonesia?

5. Menurut kamu mata pelajaran bahasa Indonesia seperti apa yang membuat

kamu menyukai pelajaran bahasa Indonesia?

6. Apakah kamu sering membaca buku mata pelajaran bahasa Indonesia?

7. Apakah kamu bertanya kalau ada materi yang belum dipahami?

8. Apakah nilai mata pelajaran bahasa Indonesia kamu bagus?

Page 116: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Lampiran 3

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan siswa SMP Al Amanah

Nama : M. Bilqis

Tempat : SMP Al Amanah

Kelas : VIII

Tanggal : 12 Agustus 2014

Tanya : Assalamu’alaikum wr, wb.

Jawab : Waalaikumsalam wr. Wb.

Tanya : Siapakah nama kamu?

Jawab : M. Bilqis

Tanya : Kenapa kamu memilih sekolah di SMP Al Amanah?

Jawab : Karena dengan sekolah di SMP Al Amanah saya dapat ilmu pengetahuan

agama dan pengetahuan umum.

Tanya : Apakah yang kamu sukai dalam mata pelajaran bahasa Indonesia?

Jawab : Saya menyukai materi diskusi dalam pelajaran bahasa Indonesia, karena

dapat melatih saya di depan umum, dan sering saya membaca di depan

umum dapat membuat saya lebih jadi percaya diri.

Tanya : Bagaimana proses belajar mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas

kamu?

Jawab : Proses belajar di kelasa saya mencatat, membaca, dan mengisi soal-soal

yang diberikan guru. Saya tidak terlalu suka cara metode guru saya

dalam menyampaikan materi kurang jelas, ketika guru saya menjelaskan

materi, ada salah satu murid yang tidak mengerti, kemudian bertanya.

Guru hanya menjelaskan saja dan penejelasannya tidak dijelaskan secara

Page 117: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

tuntas. Kemudian ketika guru saya menjelaskan pelajaran, ada murid

yang tidak memperhatikan, guru saya hanya diam saja tidak berusaha

untuk menegurnya.

Tanya : Menurut kamu materi mata pelajaran bahasa Indonesia seperti apa yang

kamu sukai?

Jawab : Saya tidak menyukai materi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, tetapi

saya lebih suka praktek dalam mata pelajaran bahasa Indonesia,

contohnya praktek dalam materi pelajaran wawancara. Saya suka dengan

adanya praktek wawancara karena dapat melatih saya untuk berhadapan

dengan orang lain.

Tanya : Bagaimana minat kamu dalam mempelajari materi bahasa Indonesia?

Jawab : Saya senang terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia seperti membuat

naskah drama, membuat puisi, dan membuat karya tulis, karena dengan

adanya kegiatan tersebut dapat mendorong saya untuk menjadi pemain

drama dan penulis yang baik. Dengan adanya dorongan dari guru saya

lebih giat dan berusaha terus agar yang saya inginkan dapat tercapai.

Tanya : Menurut kamu pelajaran bahasa Indonesia seperti apa yang membuat

kamu menyukai pelajaran bahasa Indonesia?

Jawab : Saya menyukai mata pelajaran bahasa Indonesia, karena dapat

mengekspresikan diri saya, dan dalam pelajaran bahasa Indonesia juga

saya bisa belajar membuat naskah drama, puisi, dan karya tulis, juga

pelajaran bahasa Indonesia saya bisa membedakan mana bahasa

Indonesia yang baik dan yang tidak baik.

Tanya : Apakah kamu sering membaca buku mata pelajaran bahasa Indonesia?

Jawab : Saya dan mungkin juga teman-teman saya jarang sekali membaca buku

pelajaran bahasa Indonesia, kecuali kalau mau ada ulangan.

Tanya : Apakah kamu bertanya kalau ada meteri pelajaran bahasa Indonesia yang

belum paham?

Jawab : Saya tidak pernah bertanya walaupun tidak paham.

Page 118: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Tanya : Apakah nilai mata pelajaran bahasa Indonesia saudara bagus?

Jawab : Saya mengenai nilai mata pelajaran bahasa Indonesia tidak pernah baik,

hanya cukup saja.

Page 119: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan siswa SMP Al Amanah

Nama : Nia Aulia Rahmah

Tempat : SMP Al Amanah

Kelas : VIII

Tanggal : 19 Agustus 2014

Tanya : Assalamu’alaikum wr, wb.

Jawab : Waalaikumsalam wr. Wb.

Tanya : Siapakah nama kamu?

Jawab : Nia Aulia Rahmah

Tanya : Kenapa kamu memilih sekolah di SMP Al Amanah?

Jawab : Karena saya ingin berprestasi dan bisa mencari ilmu untuk dunia

dan akhirat nanti.

Tanya : Apakah yang kamu sukai dalam mata pelajaran bahasa Indonesia?

Jawab : Mata pelajaran bahasa Indonesia cakupan materinya luas, seperti

membaca, menyimak, menulis, dan berbicara, karena cakupannya luas

saya tidak bisa mengatakan suka atau tidak suka yang penting bagi saya

nilai bahasa Indonesia janga merah.

Tanya : Bagaimana proses belajar mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas

kamu?

Jawab : Kurang menyenangkan dan sebagian teman-teman ada yang tidak suka

dan menganggap gampang terhadap pelajaran bahasa Indonesia. Oleh

karena itu minat belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia

kurang diminati.

Tanya : Menurut kamu materi mata pelajaran bahasa Indonesia seperti apa yang

kamu sukai?

Page 120: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Jawab : Menghafal dan menganalisis dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

Tanya : Bagaimana minat kamu dalam mempelajari materi bahasa Indonesia?

Jawab : Minat saya terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia tidak terlalu karena

saya selalu menganggap gampang dalam setiap belajara bahasa Indonesia.

Tanya : Menurut kamu pelajaran bahasa Indonesia seperti apa yang membuat

kamu menyukai pelajaran bahasa Indonesia?

Jawab : Saya suka terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia ketika mengeluarkan

pendapat.

Tanya : Apakah kamu sering membaca buku mata pelajaran bahasa Indonesia?

Jawab : Saya kadang-kadang baca dan kadang-kadang tidak kecuali kalau mau

ulangan.

Tanya : Apakah kamu bertanya kalau ada meteri pelajaran bahasa Indonesia

yang belum paham?

Jawab : Saya jarang bertanya ke guru, walaupun materi pelajaran bahasa

Indonesia yang dijelaskan guru tidak paham.

Tanya : Apakah nilai mata pelajaran bahasa Indonesia kamu bagus?

Jawab : Nilai mata pelajaran bahasa Indonesia saya tidak pernah bagus, hanya

pas-pasan saja

Page 121: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

HASIL WAWANCARA

Wawancara dengan siswa SMP Al Amanah

Nama : Fitri Dianarosi

Tempat : SMP Al Amanah

Kelas : VIII

Tanggal : 19 Agustus 2014

=============================================================

Tanya : Assalamu’alaikum wr, wb.

Jawab : Waalaikumsalam wr. Wb.

Tanya : Siapakah nama kamu?

Jawab : Fitri Dianarosi

Tanya : Kenapa kamu memilih sekolah di SMP Al Amanah?

Jawab : Karena SMP AlAmanah pelajarannya perpaduan dari kurikulum

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan kurikulum

Kementerian Agama RI.

Tanya : Apakah yang kamu sukai dalam mata pelajaran bahasa Indonesia?

Jawab : Bagi saya, mata pelajaran bahasa Indonesia yang disukai membaca dan

berbicara.

Tanya : Bagaimana proses belajar mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas

kamu?

Jawab : Proses belajar di kelas biasa saja kurang semangat, karena motivasi

dari guru kurang dan metode yang digunakan ceramah dan tanya jawab,

dalam menyampaikan materi pelajarannya kurang jelas.

Tanya : Menurut kamu materi mata pelajaran bahasa Indonesia seperti apa yang

kamu sukai?

Jawab : Saya menyukai materi pelajaran bahasa Indonesia, yaitu materi puisi,

drama, karya tulis, dan pantun.

Page 122: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Tanya : Bagaimana minat kamu dalam mempelajari materi bahasa Indonesia?

Jawab : Minat saya terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia biasa saja,

karenasaya selalu menganggap gampang dalam setiap materi pelajaran

bahasa Indonesia.

Tanya : Menurut kamu pelajaran bahasa Indonesia seperti apa yang membuat

kamu menyukai pelajaran bahasa Indonesia

Jawab : Saya suka materi pelajaran bahasa Indonesia tentang drama dan puisi,

karena dapat mengekspresikan diri saya sendiri.

Tanya : Apakah kamu sering membaca buku mata pelajaran bahasa Indonesia?

Jawab : Saya jarang sekali membaca buku pelajaran bahasa Indonesia,kecuali

kalau ada tugas dari guru pelajaran bahasa Indonesia.

Tanya : Apakah kamu bertanya kalau ada meteri pelajaran bahasa Indonesia

yang belum paham?

Jawab : Saya tidak pernah bertanya, sekalipun tidak mengerti apa yang di

jelaskan oleh ibu guru.

Tanya : Apakah nilai mata pelajaran bahasa Indonesia kamu bagus?

Jawab : Nilai mata pelajaran bahasa Indonesia saya kadang baik dan kadang jelek.

Page 123: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Lampiran 4

Lembaran Wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia

Wawancara pada kegiatan observasi untuk Guru Pelajaran Bahasa Indonesia.

1. Apakah pembagian kelas VIII ini berdasarkan tingkat kemampuan siswa?

2. Bagaimana tingkat kemampuan siswa kelas VIII ini terhadap mata pelajaran

bahasa Indonesia?

3. Apakah minat baca terhadap buku pelajaran bahasa Indonesia siswa sudah baik?

4. Apa yang menyebabkan siswa kurang berminat membaca buku pelajaran bahasa

Indonesia?

5. Apaka minat membaca buku pelajaran bahasa Indonesia siswa ada pengaruhnya

dengan hasil belajar siswa? Jika ada bagaimana pengaruhnya!

6. Bagaimana upaya ibu dalam meningkatkan minat membaca siswa terhadap buku

pelajaran bahasa Indonesia?

7. Hambatan apa yang ibu pernah temukan dalam meningkatkan minat baca siswa?.

8. Bagimana menurut ibu kondisi psikologis siswa dalam mengikuti mata pelajaran

bahasa Indonesia?

Page 124: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Lampiran 5

HASIL WAWANCARA

Nama : Siti Maesaroh, S.Ag

Jabatan : Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia

Tempat : Ruang Guru

Tanggal : 2 September 2014

============================================================

Tanya : Apakah pembagian kelas VIII ini berdasarkan tingkat kemampuan

siswa?

Jawab : Pembagian kelas VIII berdasarkan nilai, minat siswa itu sendiri, dan ada

juga dari persetjuan orang tuanya.

Tanya : Bagaimana tingkat kemampuan siswa kelas VIII ini terhadap mata

pelajaran bahasa Indonesia?

Jawab : Tingkat kemampuan dalam pelajaran bahasa Indonesia cukup baik dan

memahaminya, tetapi masih ada meteri pelajaran bahasa Indonesia yang

siswa membutuhkan penjelasan dari gurunya sendiri.

Tanya : Apakah minat belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia

siswa sudah baik?

Jaawab : Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, saya amati

kurang baik ya.

Tanya : Apa yang menyebabkan siswa kurang berminat terhadap mata

pelajaran bahasa Indonesia?

Jawab : Penyebab siswa kurang berminat terhadap mata pelajaran bahasa

Indonesia, salah satunya motivasi dari siswa itu sendiri yang kurang. Selain

itu juga banyak siswa yang merasa malas untuk belajar mata pelajaran

bahasa Indonesia karena wacana yang ditampilkan di buku pelajaran

Page 125: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

bahasa Indonesia terlalu panjang, siswa-siswa juga lebih suka belajar buku

yang bergambar seperti komik dari pada buku yang banyak tulisannya.

Tanya : Kendala apa saja yang dihadapi siswa dalam proses KBM berlangsung,

terutama pada mata pelajaran bahasa Indonesia?

Jawab : Kendala yang dihadapi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia adalah

kurangnya media untuk melengkapi pembelajaran seperti LCD dan

laboratorium bahasa yang belum biasa digunakan, juga dalam mata

pelajaran bahasa Indonesia masih ada materi yang belum diminati siswa,

seperti drama, puisi, dan membaca novel, karena pada saat saya

menerangkan materi tersebut siswa tidak serius atau tidak memperhatikan

ketika menjelaskan.

Tanya : Bagaimana upaya ibu dalam meningkatkan minat belajar siswa terhadap

mata pelajaran bahasa Indonesia?

Jawab : Sampai sekarang usaha yang sudah saya lakukan hanya sekedar

membiasakan siswa berkunjung ke perpustakaan sekolah, agar mau

membaca buku pelajaran secara bersama-sama di ruang baca dengan

pengawasan dari saya. Dengan demikian mereka mau tidak mau akan

membaca, tetapi itu pun tidak berpengaruh besar terhadap pertumbuhan

minat membaca siswa ya.

Tanya : Hambatan apa yang ibu pernah temukan dalam meningkatkan minat baca

siswa?.

Jawab : Hambatan yang sering saya temukan dalam meningkatkan minat baca

siswa, yaitu bagaimana siswa itu sendiri yang belum sadar akan dirinya

yang membutuhkan motivasi untuk membaca, dan juga ada kurang

kerjasama antara orang tua untuk meningkatkan minat baca siswa.

Tanya : Bagaimana menurut ibu kondisi psikologis siswa dalam mengikuti mata

pelajaran bahasa Indonesia?.

Page 126: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran

Jawab : Yah memang pada kenyataannya siswa belum merasakan kesenangan

terhadap pelajaran yang saya ampuh, yaitu mata pelajaran bahasa

Indonesia.

Page 127: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran
Page 128: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran
Page 129: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran
Page 130: MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30549/1/RIFQI... · Skripsi berjudul Minat Siswa Terhadap Pembelajaran