mikrobiologi & keamanan susu -...
TRANSCRIPT
MIKROBIOLOGI &
KEAMANAN SUSUTIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
1
9/3
0/2
016
TIM TE
AC
HIN
G LA
B. K
ESM
AV
ET F
KH
UB
2016
BAHAYA PANGAN (FOOD HAZARDS)
HAZARD = agen biologi, kimia atau fisik kondisi pangan dengan potensi
penyebab gangguan kesehatan (sakit atau luka) bagi konsumen.
HAZARD = undesirable substances or organisms that contaminate food
and constitute a risk to the health of the consumer
3 klasifikasi bahaya pangan (food hazards) :
Biologi
Bakteri patogen, jamur, virus, parasit
Kimia
Residu antibiotik, pestisida, dsb
Fisik
Pecahan gelas, logam. Kayu, rambut manusia, bulu hewan, dsb
2
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
3
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
4
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
KEY WORDS : REMEMBERED !!
KEAMANAN PANGAN equal with HIGIENE PANGAN
Higiene – setiap kondisi & tindakan yang mungkin dilakukan untuk
menjamin keamanan & kelayakan pangan disetiap tahap dalam
rantau pangan. Tindakan & kondisi untuk mengendalikan hazards &
untuk menjamin kelayakan konsumsi pangan manusia bagi setiap
penggunanya.
FOOD SAFETY = FOOD HYGIENE
Pangan yang tidak menyebabkan diare, muntah, sakit perut,
kembung, demam, sakit kepala, dsb.
5
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
MIKROBIOLOGI SUSU :
Bagaimana mikroba dapat berada dalam
susu ??
Dari bahan baku
Dari langkah pengolahan
Mikrobiologi Susu
Kajian mikroorganisme dalam susu
Keuntungan : produk baru ; Kerugian : merosotnya mutu kerusakan susu (patogen)
Keamanan susu
6
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
Keberadaan Mikroba dalam Susu :(1) Mendatangkan Kerugian
1. Mengubah bau, rasa & warna yang tidak dikehendaki
2. Menurunkan berat & volume
3. Menurunkan nilai gizi
4. Mengubah bentuk & susunan senyawa
5. Menghasilkan toksin yang membahayakan
MEMBUAT SUSU TIDAK LAYAK DIKONSUMSI !!!
7
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
Bakteri patogen :
8
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
Faktor Pemacu & Penghambat
Pertumbuhan Mikroba :
Faktor Pemacu :
• ketersediaan makanan
• ketersediaan oksigen
• air
• keasaman
• suhu
• pH
• kelembaban
• potensi oksidasi-reduksi
9
Faktor Penghambat : produk-produk yang dihasilkan oleh mikroba itu sendiri :
• asam benzoat
• asam sitrat
• asam askorbat
• asam laktat
• bakteriosin
• bakterifage
• bakteriosida
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
Pola Pertumbuhan Mikroba :
10
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
Cara Kontaminasi Bakteri Patogen dalam Susu :
1. Susu yg berasal dari sapi perah penderita infeksi, seperti
Brucella, Mycobacterium & Coxiella burneti
2. Sapi perah terkontaminasi pada ambing/putingnya
secara langsung oleh manusia, seperti Streptococcus,
Staphylococcus & Corynebacterium
3. Susu terkontaminasi oleh bakteri patogen bukan berasal
dari sapinya, yaitu setelah selesai pemerahan, seperti
Salmonella, Staphylococcus, dsb
11
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
Standar Cemaran dalam Susu Segar :
SNI 01-3141-1998
1. Total Plate Count : 1x106 CFU/ml
2. Salmonella : negatif
3. E. coli (patogen) : negatif
4. Coliform : 20/ml
5. Streptococcus : negatif
6. Staphylococcus aureus : 1x102/ml
12
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
Pengaruh Status Keberadaan Bakteri
terhadap Nilai Teknologi :
13
1. Pengaruh bakteri termodurik dalam susu terbentuknya keasaman yang tinggi pada produksusu asam
2. Kandungan bakteri pembentuk enzim lipase danproteinase yang tahan panas dalam susuterjadi pembentukan busa pada susu UHT
3. Kandungan bakteri pembentuk peptida mentega menjadi mudah tengik
4. Kandungan bakteri penyebab perubahanstruktur kasein susu menurunnya masakadaluwarsa produk olahan susu
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
Keberadaan Mikroba dalam Susu :(2) Mendatangkan Keuntungan
14
a. Berperan dalam proses pembuatan produk olahan susu,
seperti dalam proses fermentasi susu
b. Berperan dalam peningkatan nilai gizi, misalnya
yoghurt, keju, dsb
c. Berperan dalam menimbulkan cita rasa & aroma susu
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
Beberapa Sifat Bakteri terhadap Proses
Pengolahan Susu :
Pengaruh Pemanasan
a. Sterilisasi susu : bakteri akan mati pada suhu 1000C
b. Pasteurisasi susu : mengurangi bakteri dalam susu, tanpa merusak kandungan gizi susu
Pengaruh Penambahan Gula
a. Penggunaan gula dalam konsentrasi tinggi (40%) menyebabkan aktifitas air dalam susu menurun, sehingga jumlah bakteri jugamenurun karena sebagian air yg ada dalam susu menjadi tidak tersedia untuk pertumbuhan bakteri, misalnya pada produk SusuKental Manis
Pengaruh Pendinginan/Pembekuan
a. Bakteri tidak dapat tumbuh pd suhu 320F
b. Bakteri patogen pada suhu 00F akan mengalami penurunan populasi menjadi 10% dari kandungan awalnya
c. Bakteri tetap tahan hidup cukup lama pada pembekuan, karena fungsi sel terhenti dan apabila media sekitarnya dicairkankembali, metabolisme akan berlangsung kembali
Pengaruh Pengeringan
a. Misalnya produk Susu Bubuk Tulis dengan singkat di kertas 5 menit !!
15
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
Mikroorganisme Spesifik dalam Susu :
16
1. Kelompok Bakteri Asam Laktat :
1. memfermentasi laktosa
2. untuk berkembang membutuhkan karbohidrat & as. amino bebas
3. Menghasilkan asam laktat
4. Produk asam menghambat mikroorganisme lain
5. Dalam pengolahan susu terjadi:
C12H22O11 4C3H6O3
laktosa bakteri as. Laktat as. laktat
Misalnya pada pembuatan : yoghurt, kefir, koumiss, keju, mentega9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
17
Sifat penting Bakteri Asam Laktat (BAL):
a. beberapa jenis ditemukan normal dalam susu
b. dapat hidup aerob dan anaerob
c. tidak membentuk spora
d. tahan kering
e. peka terhadap suhu pasteurisasi
f. menguntungkan dalam pengolahan
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
18
2. Kelompok Bakteri Gram Negatif
1. Keberadaannya dalam susu tidak diharapkan
2. Golongan : Genus Escherichia, Citrobacter, Klebsiella
3. Dapat memfermentasi laktosa menjadi asam & gas
Laktosa Asam susu+As. Cuka+H2S+Alkohol+CO2
bakteri
Alkohol susu pecah
As. Cuka susu tidak tahan lama
H2S susu bau
4. KEPENTINGAN : dijadikan indikator higiene
Mikroorganisme Spesifik dalam Susu :
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
19
Genus Aeromonas : A. Hydrophilia
Ditemukan di ember, air, sisa susu, botol susu, debu
Penyebab susu menjadi amis dan asam disertai pembentukan gas
Penyebab kerusakan susu pasteurisasi dan krim, karena proses pendinginan yang kurang baik
Menyebabkan keracunan makanan
Genus Pseudomonas :
P. Fluorescens : sering ditemukan dalam susu, membentuk pigmenfluorecens kehijuan
P. aeruginase : penyebab mastitis9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
20
Mikroorganisme Spesifik dalam Susu :
3. Kelompok Bakteri Gram Positif Pembentuk Spora
Bentuk batang
Terdapat pada rumput, tanah, air dan feses
Mencemari susu
Spora tahan lama : resisten terhadap suhu tinggi & desinfektan
B. cereus & B. circulans : memperpendek masa simpan susupasteurisasi (susu segar setelah dipanaskan, tidak segeradisimpan pada suhu rendah)
B. stearothermophylus & B. subtilis digunakan untuk uji residuantibiotik.
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
4. Kelompok Fungi : Kapang (Mold) dan Khamir (Yeast)
KAPANG (Mold) :
Banyak digunakan untuk pengolahan susu produksi keju
Penicillium camemberti untuk pembuatan kejuCamembert & Brie
Penicillium roqueforti untuk membuat kejuRoquefort, Gorgonzola & Edelpilz.
Kapang yg merugikan :
Momolia nigra bintik-bintik hitam pada kejuEmentaler
Geotricum candida menyebabkan keju jadi asam
21
Mikroorganisme Spesifik dalam Susu :
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
KHAMIR (YEAST)
Banyak digunakan untuk pengolahan susu
Pembuatan kefir dari susu sapi & koumiss dari susu kudadigunakan Candida kefir, Saccharomyces cerevisiae & Kluyveromices marxianus var. lactis
Kluyveromices, Saccharomyces, Debromyces menyebabkanperubahan rasa & bau yoghurt, susu asam, butter milk, kejulunak
Torulopsis sp. menyebabkan rasa pahit
Beberapa genus dan spesies kapang membentuk toksin yang membahayakan kesehatan konsumen.
22
Mikroorganisme Spesifik dalam Susu :
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
KEAMANAN SUSU :
1. Menjaga higiene susu mulai dari pemeliharaan, pemerahan, pengolahan
dan penyimpanan susu
2. Menjaga kebersihan lingkungan agar pencemaran dapat dihindari
3. Higiene perorangan dalam penanganan susu
4. Penggunaan metode produksi dan prosedur pengolahan susu yang baik
23
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
KEAMANAN SUSU :
24
Pengaruh status keberadaan mikroba dalam susu menyebabkan terjadiperubahan dan penyingkiran susu
Sapi yg menderita infeksi akan menularkan penyakit melalui susu, sehingga konsumen ikut sakit (Milk borne diseases)
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
RISK ASSESSMENT : to keep milk hygiene
concept from farm to table
1.Pre-harvest
2.Harvest
3.Post-harvest
25
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
Pre-Harvest Risk Management :
26
Milk is a secretion of animals whose microbial and chemical content directly reflects the environment in which the animals are farmed
Feed safety assurance is a pivotal part of pre-harvest dairy assurance
Concentrates should be produced from high-quality ingredients and stored in a manner minimizing contamination by wild animals or growth of deleterious fungi
Herd biosecurity approaches should minimize ingress of pathogens
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
27
The prevalence of some enteric pathogens, such as Salmonella species, can be minimized by ensuring general overall animal health
Potential for contamination at harvest of milk by faeces containing asymptomatically shed enteric pathogens, such as Campylobacter species or VTECs, may be minimised by ensuring animal hygiene with adequate bedding and management of parasitic enteritis
Udder health should be monitored
Antimicrobials should only be used in a targeted therapeutic manner to minimize selection pressures for resistant organisms
All animal remedies should be used prudently, with identification and records of treated lactating animals and active withdrawal of food that might contain residues.
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
Harvest Phase Risk Management :
28
Hygiene can help minimize contamination from the
general production environment
Lactating animals should be maintained in a hygienic manner, with fecal soiling of the udder, tail and
perineal area not allowed to accumulate
Visibly contaminated teats should be cleaned and
dried prior to milking
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
29
Safe potable water should be provided in the dairy production area
Lactating animals treated with any products requiring withdrawal of milk from human consumption should be clearly identifiable, and milked last to prevent contamination with milk containing residues
Milk should be screened prior to storage to remove any particulate matter, such as fecal or hair material
Milk should be cooled rapidly and stored on farm in a manner minimizing contamination
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
30
Post-Harvest Risk Management :
Milk must be stored hygienically on farm in bulk tanks until its collection and delivery to the processing plant
Cooling and maintenance of low temperature during storage, transport and holding at the plant
The temperature of milk must not be more than 10◦C following transportation to the processing plant
On arrival it must be cooled to 6◦C or less and stored at that temperature until processed
The microbiological quality of raw milk samples is also assessed from delivery vehicles and individual suppliers
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
31
The minimum heat treatment required to eliminate bacterial pathogens is pasteurization, and under most commercial conditions, the milk is heated to a temperature of 71.7◦C and held for 15s
Testing to ensure that pasteurisation or other heat treatments have been performed satisfactorily should also be performed
This can be carried out by examining for the presence of phosphatase and peroxidase enzymes, which naturally occur in raw milk
Phosphatase is relatively heat sensitive, and is denatured by pasteurisation. Adequately pasteurised milk should, therefore, test negative for this enzyme
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016
Sampai jumpa lagi ...32
SELAMAT BELAJAR
9/30/2016TIM TEACHING LAB. KESMAVET FKH UB 2016