m&i magazine vol. 56

Upload: andy-putera

Post on 09-Oct-2015

106 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Entrepreneurship Magazine

TRANSCRIPT

  • 1Vol. 55 | Agustus 2014

    @MNImagz Money & I Magazine www.the-mni.com

    Money&IEmpowEring EntrEprEnEurVol. 56 Sep-Oct 2014

    ISSN: 2087-5975 www.the-mni.com

    Rp. 25.000

    TRI ANDREAS30 tahun Berbisnis & masih terus BertumbuhSmall is beautiful adalah prinsipnya, dan ini membawa

    usahanya terus bertahan selama 2 generasi. Namun

    setelah 30 tahun sebuah target baru dicanangkan.

    More & Getting Bigger!

    How To Beat The MondayJenuh Bertemu dengan Hari Senin? Disini cara Menghadapinya!

    Politik Oh PolitikPemikiran Alex P Chandra Soal Gonjang Ganjing Dunia Politik Tanah Air

    Bisnis Sehat Alat KesehatanSemakin Subur, Semakin Gemuk. Bagaimana Tips Untuk Terjun Sebagai Retailernya?

    How To Beat The MondayJenuh Bertemu dengan Hari Senin? Disini cara Menghadapinya!

    Politik Oh PolitikPemikiran Alex P Chandra Soal Gonjang Ganjing Dunia Politik Tanah Air

    Bisnis Sehat Alat KesehatanSemakin Subur, Semakin Gemuk. Bagaimana Tips Untuk Terjun Sebagai Retailernya?

    How To Beat The MondayJenuh Bertemu dengan Hari Senin? Disini cara Menghadapinya!

    Politik Oh PolitikPemikiran Alex P Chandra Soal Gonjang Ganjing Dunia Politik Tanah Air

    Bisnis Sehat Alat KesehatanSemakin Subur, Semakin Gemuk. Bagaimana Tips Untuk Terjun Sebagai Retailernya?

    How To Beat The MondayJenuh Bertemu dengan Hari Senin? Disini cara Menghadapinya!

    Politik Oh PolitikPemikiran Alex P Chandra Soal Gonjang Ganjing Dunia Politik Tanah Air

    Bisnis Sehat Alat KesehatanSemakin Subur, Semakin Gemuk. Bagaimana Tips Untuk Terjun Sebagai Retailernya?

    TRI ANDREAS30 tahun Berbisnis & masih terus BertumbuhSmall is beautiful adalah prinsipnya, dan ini membawa

    usahanya terus bertahan selama 2 generasi. Namun

    setelah 30 tahun sebuah target baru dicanangkan.

    More & Getting Bigger!

    TRI ANDREAS30 tahun Berbisnis & masih terus BertumbuhSmall is beautiful adalah prinsipnya, dan ini membawa

    usahanya terus bertahan selama 2 generasi. Namun

    setelah 30 tahun sebuah target baru dicanangkan.

    More & Getting Bigger!

    TRI ANDREAS30 tahun Berbisnis & masih terus BertumbuhSmall is beautiful adalah prinsipnya, dan ini membawa

    usahanya terus bertahan selama 2 generasi. Namun

    setelah 30 tahun sebuah target baru dicanangkan.

    More & Getting Bigger!

    TRI ANDREAS30 tahun Berbisnis & masih terus BertumbuhSmall is beautiful adalah prinsipnya, dan ini membawa

    usahanya terus bertahan selama 2 generasi. Namun

    setelah 30 tahun sebuah target baru dicanangkan.

    More & Getting Bigger!

  • 2 Vol. 55 | Agustus 2014

  • 3Vol. 55 | Agustus 2014

  • 4 Vol. 55 | Agustus 2014

    FROM THE EDITORARIF RAHMANEDitor in CHiEF

    Reformasi Sekolah

    Lanskap industri berubah, dari yang

    tadinya berbasis agraris, kemudian

    berorientasi manufaktur pada

    abad 20. Di awal abad 21 ini

    kembali berganti dengan orientasi

    di bidang teknologi. Tiap negara merespon

    perubahan ini dengan caranya masing-

    masing. Peluncuran Sputnik oleh Rusia di

    tahun 1960-an menimbulkan gerakan besar-

    besaran untuk mengembangkan inovasi sains

    dan matematika di Amerika negara yang

    paling merasa tersaingi dengan kemajuan

    Rusia. Namun dalam dekade 80-90an,

    munculah Jepang sebagai penguasa dunia

    teknologi. Semua negara Asia meniru metode

    pendidikan Jepang yang ketat, memiliki

    standarisasi ujian yang berat dan menambah

    total per tahun jam pelajaran di sekolahnya.

    Belakangan, munculnya raksasa ekonomi

    Cina dan India mendorong banyak negara

    fokus pada pengembangan keterampilan.

    Di Indonesia, sejak merdeka, negara ini

    memulai program pendidikannya melalui

    Sekolah Rakyat. Hampir semua generasi

    awal kemerdekaan masih merasakan sistem

    tersebut, yang memang belum secara

    khusus mendapat perhatian pemerintah

    yang kerap berkutat pada persoalan politik

    dan keamanan yang carut marut. Namun

    ketika orde baru bergulir, pun pendidikan

    belum mendapat perhatian lebih. Baru ketika

    reformasi berlangsung, perubahan yang

    signifikan terlihat.

    Alokasi dana APBN meningkat dan

    kesadaran akan pentingnya perbaikan

    bangsa melalui pendidikan semakin menjadi.

    Hanya sayangnya, perubahan ini dilakukan

    dengan cara trial & error, tak ubahnya,

    seperti ketika orde baru. Ujian kelulusan

    SMU berganti-ganti nama. Dari Sipenmaru,

    UMPTN, SPMPTN, sampai SBMPTN. Ada

    pula EBTA dan EBTANAS. Belakangan, ada

    Ujian Nasional yang masih pro-kontra hingga

    kini. Untuk kurikulum, Pemerintah membuat

    www.fotografindo.com

  • 5Vol. 55 | Agustus 2014

    kurikulum berbasis kompetensi [KBK]

    tahun 2004, yang kemudian direvisi dengan

    Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan [KTSP]

    2006. Semua fase punya istilah dan visi misi

    tersendiri, yang masih absurd output-nya.

    Dengan kemajuan media informasi yang

    cepat dan membentuk cara berpikir dan

    perilaku yang berbeda antar tiap generasi,

    maka perubahan lanskap pendidikan

    memang harus dilakukan. PR -nya adalah

    bagaimana perubahan itu dilakukan. Amerika

    sendiri yang terus kedodoran dalam banyak

    hal selama satu dekade terakhir mulai

    melakukan hal serupa. Sekalipun kebijakan

    Obama Race to the Top dan No Child Left

    Behind mendapat tertawaan dari Mantan

    Asisten Menteri Pendidikan, Diane Ravitch,

    sebagaimana disampaikan Andy Hargreaves,

    Kepala Pendidikan di Lycnh School of

    Education, Boston College.

    Sementara perubahan yang tampak

    membuahkan hasil adalah cara Singapura

    mempromosikan lingkungan kreatif dengan

    prinsip Mengajar Sedikit, Belajar Banyak.

    Dan perubahan yang juga dinilai cukup

    berhasil adalah Cina dengan desentralisasi

    kurikulum, di mana meragamkan asesmen

    dan mendorong otonomi dan inovasi lokal.

    Sekalipun oleh Haidar Bagir, Ketua Yayasan

    Jaringan Sekolah Lazuardi Global Islamic

    School dalam artikelnya menyampaikan,

    bahwa sejauh ini dalam hal penguasaan

    sains dan teknologi, model pendidikan Cina

    baru tampak luar biasa dalam kemampuan

    mengimitasi produk-produk karya orang

    lain, ketimbang benar-benar memproduksi

    inovasinya sendiri. Cina terkesan lebih

    mengembangkan kemampuan meniru yang

    mekanistis.

    Paling spektakuler adalah perubahan

    pendidikan yang dilakukan oleh Finlandia.

    Saat ini, negara tersebut memiliki indeks

    tingkat kebahagiaan tertinggi di dunia.

    Dan sebagaimana dituliskan oleh Ann

    Lieberman, Senior Scholar dari Stanford

    University, profesi guru di Finlandia

    adalah idaman, melebihi dokter. Sedikit tes

    terstandarkan, otonomi di setiap sekolah

    dengan riset sebagai fokus penting ketika

    belajar mengajar. Finlandia menekankan

    pada kemampuan kreatif dan inovasi

    yang didasarkan pada model belajar yang

    berorientasi pada membangkitkan rasa ingin

    tahu dan kemampuan belajar siswa.

    Lalu perubahan sistem pendidikan seperti

    apa yang dibutuhkan Indonesia? Tentu

    saja yang memiliki latar belakang dan

    kesamaan yang mendekati. Katakan

    saja model Finlandia yang sukses belum

    tentu bisa diterapkan 100% di Indonesia,

    mengingat secara demografi dan geografi

    yang berbeda. Finlandia hanya dihuni oleh

    5,5 juta penduduk, dengan hanya beberapa

    budaya yang berbeda. Singapura sedikit

    banyak bisa sukses untuk menirunya, karena

    banyak memiliki kesamaan. Sementara

    metode pendidikan Jepang, dinilai sudah tak

    lagi relevan dengan kondisi saat ini. Rasanya,

    jika harus meniru, maka cara Cina mungkin

    yang lebih tepat untuk dijadikan kiblat, yang

    secara demografis tidak jauh berbeda dengan

    Indonesia.

    Dan setahun silam, pemerintah menerbitkan

    Kurikulum 2013 yang saat ini masih

    belum 100% diterapkan di semua sekolah

    atau jenjang pendidikan. Perbedaannya

    dengan KBK dan KTSP adalah pada mata

    pelajaran yang lepas satu dan lainnya.

    Di Kurikulum 2013, semua diikat oleh

    kompetensi inti (tiap kelas). Pendekatannya

    adalah tematik terpadu. Pendekatan ini,

    sebagaimana disampaikan Haidar Bagir,

    untuk mengubah orientasi kurikulum

    nasional dari cenderung pada penanaman

    kemampuan akademik berbasis teori dan

    hapalan (rote memorization) ke orientasi

    kemampuan berpikir dengan tingkat lebih

    tinggi (high order thinking skills). Kreativitas

    mendorong siswa untuk menemukan

    sendiri pengetahuan yang dibutuhkannya

    (engangement) dan melahirkan kemandirian,

    kerjasama serta kemampuan dasar siswa

    (aptitude) dan sikap (attitude) melalui

    pembelajaran bersifat konstektual. Hands on

    (practice) dan sejalan dengan pola berpikir

    sintetik siswa. Dan nantinya diharapkan bisa

    melahirkan output dengan 21st century skills.

    Kurikulum ini, secara garis besar

    memiliki kesamaan dasar dengan metode

    pembelajaran di Finlandia dan Cina, yang

    memang telah terbukti melahirkan output

    yang hebat. Sekarang, proses perubahan ini

    harus diiringi dengan kemampuan tenaga

    ajar yang mampu menerjemahkan kurikulum

    tersebut sesuai dengan visi misinya. Jika

    tenaga pengajarnya tidak memahami

    substansi ide dari kurikulum tersebut, maka

    hampir bisa dipastikan transfromasi itu akan

    tersendat. Namun demikian, proses meniru

    ini seperti yang terangkum dalam kurikulum

    2013, semestinya bisa menjadi solusi jitu

    untuk kondisi pendidikan Indonesia saat ini.

    Semoga bisa menjadi terobosan berarti dan

    mengubah wajah Indonesia ke depannya.

    Karena bagaimanapun juga, sebagaimana

    disampaikan Andy Hargreaves, Salah satu

    cara guru menjadi lebih baik adalah dengan

    belajar dari guru lain. Sekolah juga menjadi lebih

    baik, ketika ia belajar dari sekolah lain. Isolasi

    adalah musuh semua perbaikan. Semoga

    bermanfaat, selamat membaca!

    rasanya, jika harus meniru, maka cara Cina mungkin yang lebih tepat untuk dijadikan kiblat, yang secara demografis tidak jauh berbeda dengan indonesia.

  • 6 Vol. 55 | Agustus 2014

    24SPECIAL FEATURE : BiSniS SEHAt ALAt KESEHAtAnMeningkatnya daya beli masyarakat menjadi faktor yang mendorong

    sejumlah rumah sakit baik swasta maupun pemerintah untuk

    berkompetisi dalam memberikan layanan terbaik. Pada gilirannya, hal

    ini mendorong bermunculannya supplier alat-alat kesehatan [Alkes] .

    Lalu seperti apa gambaran dari industri bisnis ini?

    70

    CONTENTS

    04 From the Editor

    08 Contributors

    10 Follow Me On Twitter

    12 Snapshot : Sekali merdeka tetap merdeka

    14 Quotes Of The Month :

    nelson mandela

    20 Event : Lestari Kids Fashion Competition

    38 Info Niaga : Aqualucky water, Air minum Sesungguhnya

    48 Book Review : the First 20 Hours

    50 Review : the Class of 92

    56 Festival : Epic of mahabharata, Di Sanur Village Festival 2014

    70 Linkage Program : Akubank Bekerjasama dengan Bpr Lestari dalam program Simulasi mini BAnK

    70 Socialita : Ketut Sulistyawati, Si Cantik UX

    76 Life Style : 10 Best mens Colognes

    Publisher Alex p. Chandra (pt. Bpr Sri Artha Lestari); Chief Operations Arif rahman; Public Relations Manager Erry Yoga Sugama; Head of Contents Arif rahman: Editorial Support putera Adnyana; Designer renata wahyu Diandara; Photographer i.B. Baruna Luhur; Money & I Magazine is published monthly by pt. Bpr Sri Artha Lestari, Jalan teuku Umar 110 Denpasar, Bali, Indonesia. Tel: +62 361 246-706; Fax: +62 361 246-705. No part of this publication may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopy, recording or any information storage or retrieval system without permission in writing from PT. BPR Sri Artha Lestari. While the editors do their utmost to verify information published, they do not accept responsibility for its absolute accuracy; Editorial & Advertising E-mail: [email protected]. tel: +62 361 784-3244.

    Tri Andries

    Photographer : IB Baruna Luhur

    The Rookiedr. made windu Segara Senet, S.KedSecangkir Karya Sang Dr Muda

    26Interview : tiga Dekade Bergelut Dalam Dunia Alkes

    44Healthy Living : How to Beat the monday 58

    Front Of Mind : David Morin

    52Movie Review :guardians of the galaxy

  • 7Vol. 55 | Agustus 2014

  • 8 Vol. 55 | Agustus 2014

    CONTRIBUTORS

    Alex P Chandra Chairman BPR Lestari dan juga

    publisher majalah M&I, memulai

    karir sebagai profesional

    banker di BCA selama 8 tahun

    sebelum akhirnya memutuskan

    untuk mendirikan bisnisnya

    sendiri BPR Lestari, perusahaan

    yang dibawanya menjadi BPR

    terbesar di Bali dalam waktu 5

    tahun.

    Notes From a FriendPolitik oh Politik! p.16

    YuswohadyMerupakan penulis dari sekitar

    40 buku mengenai pemasaran.

    Pernah bekerja selama 12 tahun

    di MarkPlus Inc dengan posisi

    terakhir sebagai Chief Executive.

    Di bidang keorganisasian

    Yuswohady pernah menjadi

    Sekretaris Jendral Indonesia

    Marketing Association (IMA).

    Insight garuda terbang tinggi p.40

    Pribadi BudionoUlasannya erat terkait dengan

    kepemimpinan yang banyak di

    adopsi dari sejumlah pemikir

    besar. Direktur Utama BPR

    Lestari ini mengintrepretasikan

    dengan memberikan alternatif

    solusi pada permasalahan

    yang kerap dihadapi bangsa ini

    khususnya yang ada di Bali.

    Leadership orang perlu tahu mereka Berguna p.22

    Suzanna ChandraSmart Family adalah rubrik yang

    diasuh oleh Managing Director -

    Lestari Living ini. Wanita yang

    pernah menimba pengalaman

    hidup di Australia ini dengan

    lugas memaparkan bagaimana

    kiat cerdik untuk mengelola

    keuangan dan investasi

    khususnya di property.

    Smart Family Demokrasi Butuh Perubahan Hatip.36

    I Made Wenten B

    Perannya sebagai Direktur

    di BPR Lestari membawanya

    dekat dengan human resource &

    development. Pengetahuannya

    akan hal tersebut dipaparkan

    dalam rubrik Growth Strategies,

    bagaimana membangun karir

    dan kompeten dalam dunia kerja.

    Growth Strategy potensi VS Komitmen p.52

    Samantha Chandra

    Menjadi blogger sejak tahun

    2008, dan menuliskan

    rekaan imajinasinya di www.

    adriannaandevan.blogspot.com.

    Hingga saat ini, lebih dari 30

    episode sudah di tuliskannya.

    Sejak vol. 37, majalah ini

    menayangkan ceritanya secara

    berkala.

    Teenlit Cornerthe Sorcerer p.74

    Denny Santoso

    Adalah seorang ahli diet, nutrisi,

    dan fitnes. Aktif menyebarkan

    cara diet sehat dan berolahraga

    yang benar melalui www.

    PanduanDiet.com, twitter

    @dennysantoso, serta Buku

    Rahasia Diet. Denny Santoso

    juga founder www.SixReps.com,

    jejaring sosial bagi fitness mania.

    Fitness Saya tidak Sarankan pergi ke Slimming Center, mengapa? p.50

    Hary Susanto

    Movie reviewer, horror and

    thriller mania. Blognya www.

    movienthusiast.com yang

    mengulas soal film meraih

    sejumlah penghargaan tahun

    2013 lalu. Blog tersebut saat ini

    sudah dikunjungi lebih dari 2 juta

    kali. Hary memiliki perspektif

    unik soal film yang di review-nya.

    Movie Review guardian of the galaxy p.52

  • 9Vol. 55 | Agustus 2014

  • 10 Vol. 55 | Agustus 2014

    5,6 Juta anak yang masuk SD, Namun cuma 2,3 Juta yang lulus SMA (Anies Baswedan). Berarti ada 3,3 Juta anak yang hilang. #indonesiaku

    (1) Saya mendapat kesempatan memberikan pembekalan buat calon wisudawan/wati fakultas

    pertanian unud. Sebuah kehormatan bicara kepada elite indonesia.#indonesiaku

    (2) Kenapa elit? Karena penduduk indonesia yang S1 cuma 9,3%. #indonesiaku

    (3) penduduk indonesia yang S-1 cuma 9,3%. (ini ada catatan saya,). #indonesiaku

    (4) Gambaran Demografi Indonesia, besar muda namun un-educated.#indonesiaku

    (5) tantangan sekaligus ooportunity.#indonesiaku

    (6) Anda punya unfair advantage untuk bersaing. Seperti Juventus vs Indonesia All Stars.

    manfaatkan dengan baik.#indonesiaku

    (1) Demokrasi adalah pilihan yg benar. pilkada walaupun hiruk pikuk dan mahal, akhirnya

    berhasil menghasilkan pemimpin2 yg baik.#indonesiaku

    (2) Kalau hasil pilkada krn nyogok, menghasilkan pemimpin yg korup. Bukan berarti pilkada

    langsungnya yg salah. nyogoknya yg salah.#indonesiaku

    (3) Jokowi, Ahok, Azwar Anas, ridwan Kamil adalah produk demokrasi.#indonesiaku

    Tweet Tweet dan balasanalex p chandra@alex_lestari

    Pendiri BPR Lestari. Sekarang

    BPR #3 se-Indonesia dari sisi aset.

    Membangun bisnis dari nol sejak

    14 tahun lalu. Sekarang chairman

    dari grup bisnis Lestari.

    Kerobokan - Kuta.Bali.

    alexpchandra.com

    Joined July 2010

  • 11Vol. 55 | Agustus 2014

  • 12 Vol. 55 | Agustus 2014

  • 13Vol. 55 | Agustus 2014

    SNAPSHOT

    Sekali merdeka, Tetap Merdeka!

    Enam puluh sembilan tahun sudah Indonesia

    Merdeka. Bagi manusia, usia ini tentu

    renta, layaknya veteran yang hanya diingat

    kembali setiap bulan Agustus. Namun bagi

    sebuah bangsa, usia ini tentu saja masih

    belia. Cina membutuhkan ratusan tahun hanya untuk

    mendirikan temboknya saja, ujar Anies Baswedan

    kepada M&I dalam satu perjumpaan. Karenanya, di

    usia yang masih sangat muda ini, Indonesia punya

    banyak kesempatan untuk tumbuh dan menjadi besar.

    Dirgahayu Republik Indonesia.

  • 14 Vol. 55 | Agustus 2014

    ww

    w.b

    lack

    dre

    amer

    .co

    m

  • 15Vol. 55 | Agustus 2014

    EDuCAtion iS tHE moSt powErFuL wEApon

    wE CAn uSE to CHANGE THE WORLD

  • 16 Vol. 55 | Agustus 2014

    NOTES FROM A FRIEND Alex P. ChandraPublisher of Money & I Magazine @alex_lestari

    Seorang teman berkata bahwa dia

    menyenangi tulisan-tulisan saya,

    mengikuti tweet saya, namun

    berkata, Saya tidak suka kalau

    Bapak bicara politik.

    Mengapa? tanya saya. Jangan ikut-ikutan

    jadi politikus, katanya lagi.

    Anti-politik masih menjadi kesadaran

    kolektif bagi sebagian besar masyarakat

    Indonesia. Saya pun tadinya begitu. Melihat

    prilaku para elit, para anggota dewan

    yang mempraktekan politik dengan begitu

    rendahnya, politik menjadi profesi yang tidak

    anggun, sarat pembohongan, menghalalkan

    segala cara, memanipulasi, mengkhianati

    teman, dan korup.

    Ketika pemilihan legislatif, saya tidak ikut

    memilih. Sebal rasanya melihat sogok-

    menyogok yang begitu transparan. Mengapa

    seorang calon legislatif harus mengeluarkan

    uang begitu banyak untuk membeli suara.

    Where is the logic?, pikir saya.

    Yang lebih mengerikan adalah para

    pemilih terang-terangan meminta disogok.

    Kondisinya diperparah dengan wasitnya yang

    diam saja. Tidak ada anggota dewan terpilih

    yang kemudian dianulir, karena menyogok.

    Semuanya dianggap biasa saja, a new normal.

    Politikus adalah kasta tertinggi dalam

    tatanan masyarakat modern. Mereka adalah

    pembuat hukum. Para eksekutif puncak

    pun, yaitu Presiden dan para menterinya

    kebanyakan adalah para politisi. Jadi,

    pembuat hukum, perencana negara, dan

    pelaksananya adalah para politisi.

    Seharusnya para politisi adalah the best of the

    best dari bangsa ini. Seharusnya para politisi

    adalah role model. Yang ditiru oleh seluruh

    bangsa. Yang integritasnya mumpuni. Yang

    kapasitas intelektualnya bisa mencerahkan

    dan memberikan manfaat kepada kehidupan

    poLitiK oH POLITIK!

    Setiap kebohongan dan ketidakjujuran akan membuat diri kita tidak dipercaya. Kalau kita tidak dipercaya orang, maka kita hidup dalam penderitaaan.

    - Alex Purnadi Chandra

    ww

    w.3

    -bp

    .blo

    gsp

    ot.

    com

  • 17Vol. 55 | Agustus 2014

    NOTES FROM A FRIEND

    seluruh rakyatnya. Bukan para preman yang

    pandai bersilat lidah.

    Bagaimana mungkin sebuah negara dipimpin

    oleh orang-orang yang secara normal kita

    anggap tidak baik? The logic is upside down.

    Namun, kemudian saya tersadar, bahwa

    mereka duduk di sana ternyata tidak ujug-

    ujug. Ada yang memilihnya. Siapa yang

    memilih orang-orang itu duduk di sana untuk

    mengatur kita? Jawabannya mengejutkan,

    kita semua yang memilihnya.

    Kenapa kita semua memilihnya? Sebagian

    besar, karena tidak tahu, sebagian lain

    karena tidak mau tahu. Saya harus mengaku

    termasuk golongan yang kedua. Tentu

    saja, apa yang saya sampaikan hanyalah

    generalisasi yang oversimplisistik. Banyak

    juga politisi yang baik, jujur, dan merupakan

    the best minds Indonesia has. Tapi tentunya

    kita setuju bahwa mereka itu kalah jumlah.

    Percakapan saya dengan Anies Baswedan

    menyadarkan saya. Mengapa kita

    menganggap kewajiban kita hanya

    membayar pajak dengan benar? Siapa

    yang mengelola uang pajak kita itu? Masa

    kemudian kita serahkan uang pajak itu untuk

    dikelola oleh orang-orang yang tidak baik,

    begitu ungkapnya. Selama ini saya complain,

    bahwa uang pajak kita itu dikorupsi sana-sini.

    Namun, tidak mau tahu siapa-siapa yang kita

    pilih untuk kita percayakan uang pajak itu.

    Dalam bukunya Why Nations Fail, Daron

    Acemoglu dan James A Robinson, yang

    keduanya merupakan social scientist dari

    MIT dan Harvard beragumen, bahwa sebuah

    bangsa yang kaya ataupun melarat bukanlah

    disebabkan karena kekayaan alamnya,

    bukan pula karena keunggulan geografisnya.

    Seingat saya di sekolah menengah, kita

    selalu diajarkan, bahwa Indonesia adalah

    negara yang alamnya kaya raya dan letak

    geografisnya sangat strategis. Zamrud di

    khatulistiwa. Namun, GDP kita tidak ada

    apa-apanya dibandingkan dengan Singapura.

    Singapura bahkan tidak punya sumber air

    sendiri dan tidak punya kekayaan alam

    apapun.

    Acemoglu dan Robinson beragumen panjang

    lebar, membedah sejarah perabadan

    manusia modern sampai 400 tahun ke

    belakang. Namun, pada intinya kemudian

    berpendapat bahwa sebuah bangsa kaya

    atau melarat bukanlah disebabkan karena

    kekayaan alamnya, bukan pula karena

    keunggulan geografisnya. Melainkan sistem

    politik, sistem ekonomi, dan kebebasan

    masyarakatnya.

    Masyarakat yang free bisa memilih

    pemerintahnya dan kemudian bisa

    menggantikan rezim pemerintahannya. Ini

    kata lain dari demokrasi. Masyarakat yang

    free bisa berusaha dan menyimpan hasil

    usahanya tanpa takut dirampas dan dicuri. Ini

    kata lain dengan kapitalisme. Sistem politik

    yang demokratis dan sistem ekonomi yang

    kapitalis terbukti membawa kesejahteraan

    bagi bangsa-bangsa dibandingkan dengan

    sistem lainnya.

    Acemoglu kemudian berpendapat pula,

    bahwa Cina yang sistem ekonominya

    kapitalis, namun sistem politiknya tidak

    demokratis tidak akan bisa mempertahankan

    laju pertumbuhan ekonominya. Menurut

    saya, ini mirip dengan sistem otoritarian

    Orde Baru yang akhirnya tidak bisa

    mempertahankan laju pertumbuhan

    ekonominya dan berujung pada krisis 1998.

    Sistem kapitalis otoritarian yang pernah kita

    lakukan, terbukti membawa kebangkrutan

    yang bebannya terasa sampai sekarang.

    Politik itu ternyata menyentuh seluruh sendi

    kehidupan. Politik bisa menyejahterakan,

    namun juga bisa menyengsarakan. Oleh

    karenanya, kenapa kita anti-politik? Menurut

    saya, untuk Indonesia yang lebih maju, setiap

    warga negara harus melek politik. Yang

    terdidik harus mau tahu. Tidak perlu jadi

    politikus, namun kalau ada orang baik yang

    mau terjun untuk mengurus kita (di politik),

    mereka harus didukung. Jangan tidak mau

    tahu.

    Kemudian, kita yang terdidik harus

    mengajarkan kepada yang tidak tahu,

    bagaimana caranya memilih dengan benar.

    Jangan mau disogok. Pilih orang baik,

    pelajari rekam jejaknya, karena mereka yang

    akan menentukan hidup kita, sejahtera atau

    melarat. Jadi yang tidak tahu menjadi tahu.

    Terpilihnya Jokowi sebagai presiden adalah

    .... sebuah bangsa kaya atau melarat bukanlah disebabkan karena kekayaan alamnya, bukan pula karena keunggulan geografisnya. Melainkan sistem politik, sistem ekonomi dan kebebasan masyarakatnya.

  • 18 Vol. 55 | Agustus 2014

    NOTES FROM A FRIEND

    sebuah lompatan besar bagi bangsa ini.

    Jokowi dan juga banyak pemimpin lain

    di daerah yang muncul dan menjanjikan

    perubahan, seperti Bima Arya di Bogor,

    Ganjar di Jateng, Ahok di Jakarta, dan lainnya

    adalah buah reformasi yang melelahkan itu.

    Jokowi terpilih. Suara rakyat mengalahkan

    suara elit. Ini demokrasi.

    Jokowi sebagai Presiden belum tentu

    berhasil. Namun rakyat bisa menggantinya

    kemudian. Ini demokrasi. Menurut saya,

    terpilihnya Jokowi sebagai Presiden RI ke-7,

    bukanlah sebuah akhir perjuangan, namun

    permulaan perjalanan Indonesia Baru. It is

    just a beginning. Kita harus bersabar. Untuk

    10 tahun, 15 tahun, bahkan 30 tahun adalah

    perjalanan yang pendek bagi sebuah bangsa,

    demikan kata Anies Baswedan.

    We are on the right track. Demokrasi adalah

    pilihan yang benar. Tugas kita sekarang

    adalah mau tahu politik dan mengajarkan

    sebisa mungkin kepada masyarakat yang

    belum tahu supaya di masa yang akan

    datang bisa memilih dengan baik dan benar.

    Apapun pilihannya, harus dengan alasan

    yang benar, bukan karena disogok. Melek

    dan bicara politik tidak perlu harus jadi

    politikus. Semua orang punya bakat dan

    passion-nya masing-masing. Kalau semuanya

    jadi politikus, siapa yang berdagang? kata

    saya.

    Namun kita harus berpartisipasi terhadap

    sistem demokrasi ini. Supaya rakyat kita bisa

    memilih dengan baik, demikian argumen

    saya kepada teman saya itu. Teman saya

    menganguk-angguk, tidak tahu apakah dia

    setuju atau tidak dengan saya. But I think Ive

    done my part.

    Jokowi sebagai Presiden belum tentu berhasil. Namun people bisa menggantinya kemudian. Ini Demokrasi. Menurut saya, terpilihnya Jokowi sebagai Presiden RI ke-7, bukanlah sebuah akhir perjuangan. Namun permulaan perjalanan Indonesia Baru. It is just a beginning.

  • 19Vol. 55 | Agustus 2014

  • 20 Vol. 55 | Agustus 2014

    Keceriaan Lestari Kids Fashion Competition dan Pengundian Jumbo wow 2014 periode ii

    Masih dalam suasana

    kemeriahan

    Kemerdekaan RI ke-69,

    BPR Lestari menggelar

    acara Lestari Kids

    Fashion Competition pada Sabtu, 23

    Agustus 2014 lalu. Event perdana ini berhasil

    menarik antusias ratusan anak-anak untuk

    ikut berpartisipasi. Mereka melenggak-

    lenggok di atas catwalk bak supermodel

    profesional lengkap dengan segala pose

    terbaik mereka. Bertempat di Lippo Plaza

    Sunset di bilangan Sunset Road, kompetisi

    model cilik ini mengangkat tema Merah

    Putih, di mana mengharuskan para peserta

    untuk mengenakan dress code bernuansa

    merah putih.

    Ada dua kategori yang dilombakan, yakni

    kategori A untuk umur 3 7 tahun dan

    kategori B untuk umur 8 13 tahun. BPR

    Lestari sangat mendukung kegiatan-kegiatan

    yang dapat menunjang kreativitas, melatih

    keberanian, dan kepercayaan diri anak-

    anak. Semoga dengan acara ini, anak-anak

    tambah berani dan percaya diri dalam

    mengekspresikan dirinya, ungkap Erry Yoga

    Sugama, selaku Public Relations Manager

    BPR Lestari.

    Sebelum perlombaan dimulai, event ini

    juga dimeriahkan oleh parade catwalk

    dari model-model cilik yang tergabung

    dalam Parade Absolute Models. Seluruh

    kontestan berusaha menarik perhatian

    tiga dewan juri yang berlatarbelakang

    model dan penggiat fashion. Selain rasa

    kagum, model-model cilik ini pun berhasil

    membawa tawa dan keceriaan di tengah-

    tengah penonton yang notabene adalah

    orang tua peserta, undangan nasabah BPR

    Lestari, serta pengunjung mall. Kami sangat

    senang melihat bagaimana anak-anak berani

  • 21Vol. 55 | Agustus 2014

    EVENT

    mengekspresikan diri mereka dalam lomba ini. Anak-

    anak jadi tambah percaya diri, kata salah satu orang

    tua peserta.

    Undian Jumbo

    Di sela-sela kompetisi, BPR Lestari juga membawa

    kejutan dengan melakukan pengundian Jumbo Wow

    2014 untuk Periode II. Adapun hadiah yang diundi

    pada kesempatan tersebut adalah hadiah utama

    berupa 1 unit Toyota Kijang All New Grand Innova

    dan 5 paket couple amazing tour Denpasar Shanghai

    Beijing Denpasar. Sementara untuk pengundian

    hadiah 50 unit Samsung LED TV diadakan pada Senin,

    25 Agustus 2014 di BPR Lestari Cabang Sanur.

    Saking banyaknya hadiah yang diundi, maka terpaksa

    kami bagi menjadi dua tahap pengundian, yakni di

    Lippo Plaza Sunset dan BPR Lestari Sanur, tambah

    Yoga. Pengundian Jumbo Wow 2014 disaksikan oleh

    pejabat berwenang, seperti Dinas Sosial, notaris, dan

    kepolisian. Akhirnya, Bapak Mustafa dengan nomor

    undian 120618 yang merupakan nasabah dari BPR

    Lestari Thamrin ditetapkan sebagai pemenang hadiah

    utama 1 unit Toyota Kijang All New Grand Innova.

    UNDIAN JUMBO

    Di sela-sela kompetisi, BPR Lestari juga

    membawa kejutan dengan melakukan

    pengundian Jumbo Wow 2014 untuk periode II

  • 22 Vol. 55 | Agustus 2014

    LEADERSHIP Pribadi BudionoDirektur Utama BPR Lestari

    Orang marketing berbicara,

    Aku yang paling berjasa

    dalam perusahaan ini.

    Kehidupan perusahaan

    ditopang oleh besar

    kecilnya penjualan. Tanpa bagian marketing,

    maka tidak ada penjualan. Berarti tidak ada

    uang masuk, yang pada ujungnya semua

    pegawai tidak gajian. Oh tidak! Bagian

    aku yang paling penting, bukan yang lain,

    kata bagian produksi. Tanpa aku, tidak ada

    barang yang bisa dijual. Bagian produksi

    yang paling berjasa. Bagian SDM tidak mau

    kalah juga, Akulah yang paling penting di

    perusahaan ini. Aku yang menggaji kalian.

    Tanpa aku, kalian tidak gajian.

    Semua bagian merasa dirinya yang paling

    penting. Menganggap bagian lainnya

    tidak penting, hanya sebagai pelengkap.

    Katakanlah bagian kebersihan. Seringkali

    mereka tidak dianggap. Seperti mereka tidak

    orang perlu tahu,Mereka Berguna

    ada. Tapi jika mereka mogok, maka tidak

    ada orang yang membersihkan. Semua akan

    kotor. Bekerja pun menjadi tidak nyaman.

    Tanpa disadari, semua orang memerlukan

    bagian yang paling tidak diminati semua

    orang. Bagian bersih-bersih. Pernahkah

    Anda mengalaminya? Bahwa Anda merasa

    yang paling berjasa, berperan penting.

    Seolah-olah semuanya terjadi karena Anda.

    Kalau ya, maka ini akan berbahaya dan bisa

    membunuh Anda. Mereka akan berjalan

    sendiri-sendiri.

    Jika Anda pemimpin, tunjukkan bahwa

    Anda membutuhkan mereka. Tunjukkan,

    bahwa Anda membutuhkan seorang cleaning

    service untuk membersihkan ruangan Anda.

    Tunjukkan, bahwa Anda membutuhkan

    seorang sopir maupun seorang satpam.

    Membutuhkan bagian-bagian yang tidak

    dianggap orang lain. Jika dibutuhkan,

    mereka akan senang. Ini akan memberikan

    dampak terhadap kinerja Anda. Mereka

    akan bekerja sungguh-sungguh. Bekerja

    sepenuh hati. Hatinya akan diberikan

    ke Anda. Ini mempermudah Anda untuk

    mengkonsolidasikan dan menggerakkan

    organisasi. Hal yang kecil diperhatikan secara

    detail. Apalagi yang besar, pastinya akan

    diurai secara rinci.

    www.brightwomanmagazine.com

  • 23Vol. 55 | Agustus 2014

    LEADERSHIP

    Ingat, bahwa Anda tidak bisa mengerjakan

    sendiri. Perlu bantuan orang lain. Kesadaran

    bahwa saya tidak dapat mengerjakan segala

    sesuatu seorang diri adalah langkah utama

    dalam pengembangan diri sebagai pribadi

    atau pemimpin. Saya selalu memiliki visi ke

    depan, banyak ide dan energi. Tetapi, ketika

    visi Anda berkembang melampaui diri Anda,

    hanya ada dua pilihan, yaitu menanggalkan

    visi itu atau mencari bantuan. Tentunya saya

    memilih yang terakhir. Mencari bantuan

    untuk mewujudkan.

    Tidak peduli sesukses apapun Anda, tidak

    peduli seberapa penting atau berhasilnya

    Anda, Anda tetap membutuhkan orang Lain.

    Itulah sebabnya Anda perlu menunjukkan,

    bahwa Anda tidak mungkin menang atau

    berhasil tanpa bantuan mereka. Tidak ada

    masalah yang tidak dapat kita selesaikan

    bersama, dan sangat sedikit yang dapat kita

    selesaikan sendiri. Luangkan waktu untuk

    membiarkan orang-orang di sekitar Anda

    tahu. Beritahu bagian pemasaran bahwa

    Anda membutuhkan mereka. Beritahu

    bagian akunting, bahwa Anda membutuhkan

    mereka. Beritahu bagian frontliner bahwa

    Anda membutuhkan mereka. Beritahu setiap

    orang, bahwa betapa Anda benar-benar

    membutuhkan dan menghargai mereka. Jika

    meraka merasa dibutuhkan, maka mereka

    merasa diperlukan untuk berpartisipasi

    dalam membesarkan organisasi. Seperti

    diberi ruang untuk menunjukkkan jati

    dirinya, bahwa setiap orang bisa memberikan

    konstribusi besar.

    Suatu kesalahan paling umum yang

    khususnya sering terjadi di antara para

    pemimpin lapangan di pasar adalah

    kegagalan memberikan pengakuan dan

    apresiasi pada pihak lain. Pengakuan sangat

    dihargai oleh semua orang. Bukan hanya

    oleh orang-orang dari kalangan bisnis dan

    industri. Sedikit pengakuan bahwa dapat

    berpengaruh besar terhadap kehidupan

    seseorang sepanjang umurnya. Orang akan

    senang kalau hasil kerjanya dipuji. Tidak ada

    yang salah, jika Anda sering memuji pegawai

    Anda. Seperti Dahlan Iskan sering memuji

    pegawai atau Direktur BUMN dalam catatan

    Manufacturing Hope.

    Pada dasarnya setiap orang lapar akan

    penghargaan dan pengakuan. Ketika Anda

    berinteraksi dengan orang, perlambatlah

    langkah Anda. Cobalah mengingat nama

    orang-orang dan luangkan waktu untuk

    menunjukkan, bahwa Anda peduli pada

    mereka. Jadikan orang lain sebagai prioritas

    di atas hal-hal lain dalam kehidupan Anda,

    termasuk agenda dan jadwal Anda. Jangan

    lupa juga memberikan pengakuan pada orang

    lain pada setiap kesempatan.

    Pengakuan itu akan membangun dan

    memotivasi mereka. Beri kesempatan

    pedagang bakso untuk berbicara pada

    acara inagurasi Presiden Jokowi. Ia

    tidak akan pernah melupakan momen

    seperti ini. Menceritakan ke semua orang

    dan mengingatnya sampai mati bahwa

    mereka dianggap berjasa dan diakui

    atas terpilihnya Jokowi. Sudahkah Anda

    memberi pengakuan pada bawahan

    Anda? Jika belum, segera lakukan hari

    ini. Pengakuan itu juga membuat Anda

    menjadi orang yang sangat berpengaruh

    dalam kehidupan mereka. Setiap orang

    merasa berarti bagi keberhasilan organisasi.

    Bagi perusahaan yang memiliki pegawai

    besar seperti di atas 1000 pekerja, saya

    yakin bahwa pemimpinnya sedang tidak

    menjalankan bisnis secara langsung. Tugas

    utamanya adalah menciptakan lingkungan

    yang memungkinkan orang untuk saling

    mendukung. Mencari cara, bagaimana orang

    bisa melampaui kemampuan individual.

    Orang perlu tahu, bahwa mereka

    memberikan kontribusi penting dalam

    pencapaiaan sasaran. Bukanlah suatu

    kelemahan untuk memberitahu orang

    lain, bahwa Anda menghargai mereka. Itu

    adalah tanda kekuatan Anda. Jika Anda

    jujur mengenai kebutuhan Anda akan

    pertolongan. Beritahukan secara spesifik

    nilai yang mereka tambahkan. Masukkan

    mereka, ketika Anda membentuk tim

    untuk melakukan sesuatu yang lebih besar,

    sehingga setiap orang merasa menang.

    Sampaikan pada anggota tim, mengapa

    mereka berharga bagi Anda.

    Bukanlah suatu kelemahan untuk memberitahu orang lain, bahwa Anda menghargai mereka. Itu adalah tanda kekuatan Anda. Jika Anda jujur mengenai kebutuhan akan pertolongan. Beritahukan secara spesifik nilai yang mereka tambahkan.

  • 24 Vol. 55 | Agustus 2014

    Saya lebih besar daripada Matsushita.

    Inilah kata pertama yang dilontarkan oleh seorang pengusaha

    lokal bernama Buntoro dalam buku biografinya Never Ending

    Journey. Di dunia, hanya pengusaha yang cukup bernyali untuk

    mengatakan itu. Berani mengaku lebih hebat dari Matsushita,

    seorang pengusaha besar asal Jepang yang membesarkan brand

    raksasa Panasonic. Apalagi ini terlontar dari bibir seorang pengusaha

    lokal.

    Saya lebih besar dalam ukuran lamanya waktu dalam membesarkan

    perusahaan ketimbang Matsushita, ujarnya lebih detil di paragraf

    berikutnya. Dan setelah membalik halaman demi halaman buku

    tersebut, barulah terungkap, bahwa Buntoro tidak bicara isapan

    jempol belaka. Dia dari sisi lamanya waktu- memang lebih hebat dari

    Matsushita.

    Buntoro adalah pengusaha lokal asal Yogyakarta, lewat perusahaannya

    PT. Mega Andalan Kalasan [MAK] memproduksi hospital equipment

    yang saat ini telah menjadi world class company. Dan jika hari ini kita

    bicara soal health care dan hospital industry, maka nama Buntoro

    tak bisa dilepaskan begitu saja.

    Berbagai produk alat-alat kesehatan yang saat ini banyak tersebar di

    ribuan rumah sakit, klinik dan balai pengobatan baik dalam maupun

    luar negeri, merupakan customer dari PT. MAK. Berbagai penghargaan

    atas upaya Buntoro memproduksi hardware kesehatan dalam

    negeri sudah tidak terhitung jumlahnya, baik reputasi lokal maupun

    internasional.

    Bisnis SehatALAT

    KESEHATAN

    SPECIAL FEATURE

  • 25Vol. 55 | Agustus 2014

    Membaiknya perekonomian tanah air disertai

    meningkatnya daya beli masyarakat menjadi faktor

    lain yang mendorong sejumlah rumah sakit baik

    swasta maupun pemerintah untuk berkompetisi dalam

    memberikan layanan terbaik. Pada gilirannya, bukan

    hanya industri besar, seperti PT. MAK saja yang meraih

    hasil, namun juga para distributor di level kedua dan mata

    rantai lainnya pun ikut merasakan imbas pertumbuhan

    tersebut.

    Di berbagai level daerah, supplier alat-alat kesehatan

    [Alkes] terus menjamur, baik skala besar maupun kecil.

    Bukan hanya berada di kota provinsi, namun juga mulai

    masuk ke kota-kota kecamatan dan setingkat lainnya.

    Untuk Bali sendiri, kami mencatat terdapat lebih dari

    20 penjual alat-alat kesehatan maupun laboratorium

    yang berskala medium dan besar. Banyak diantaranya

    adalah perusahaan yang baru berdiri selama satu

    dekade terakhir. Mereka bermunculan seiring dengan

    meningkatnya daya beli masyarakat dan munculnya

    rumah sakit, klinik, atau laboratorium swasta yang

    menyasar segmen high end.

    Salah satu yang menyita perhatian kami di redaksi adalah

    PT. Sanidata Indonesia, salah satu perusahaan medical

    supplies and equipment, dan anak perusahaannya

    Sanimed Health Care, Medical Supplies and Homecare

    Retail Store. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun

    1984, dan merupakan salah satu pioneer penjualan alat-

    alat kesehatan di Pulau Bali.

    Ini artinya sudah 3 dekade perusahaan ini berdiri dan

    masih terus bertumbuh hingga saat ini. Di Indonesia,

    tidak banyak pengusaha yang mampu melakukan itu,

    apalagi jika di usia 30 tahun masih berada pada peak

    performance-nya. Saat ini, Sanidata merupakan salah

    satu supplyer dan retailler alat kesehatan terbesar di

    Bali. Bagaimana pendirinya melakukan hal tersebut,

    dan apa saja yang bisa kita pelajari dari industri alat-

    alat kesehatan yang saat ini menjadi prospek yang

    menggiurkan? Kami memaparkan hasil reportase redaksi

    dalam rubrik interview bersama owner PT. Sanidata, Tri

    Kartono Andries, dan juga sejumlah tips bagi Anda yang

    ingin terjun dalam bisnis ini. Selamat membaca!

    SPECIAL FEATURE

    PT. Mega Andalan Kalasan [MAK]

    memproduksi hospital equipment yang saat

    ini telah menjadi world class company.

  • 26 Vol. 55 | Agustus 2014

    Niat jadi medical representative, berujung jadi salah satu supplier terbesar di Pulau Dewata

    Tiga Dekade Bergelut Dalam Dunia Alkes

    Tri Kartono Andries

    INTERVIEW

    Surat pemanggilan itu tak pernah lagi

    datang, kabar yang dinanti-nantinya tak

    jua kunjung bertandang. Sepekan sudah

    penantian ini ditambatkan, akhirnya

    dengan menghela napas panjang, Tri

    Kartono Andries, atau yang biasa disapa Andries,

    memutuskan untuk tak lagi menunggu. Keputusan bulat

    akhirnya dicanangkan. Tak lagi ada pilihan yang tersisa,

    plan B itu harus segera dieksekusi.

    Inilah keputusan besar yang akhirnya mengantarkannya

    memasuki fase baru dalam hidup, berkelana sebagai

    entrepreneur. Seandainya saja pemanggilan itu datang,

    yang memintanya untuk kembali bekerja di perusahaan

    sebelumnya, mungkin hari ini tak lagi sama dengan apa

    yang diidamkan pemuda kelahiran tahun 1954 itu.

    Kejadian itu berlangsung di tahun 1976. Setahun

    sebelum akhirnya Andries memutuskan untuk memulai

    berkarir di jalur usahanya sendiri. Pria muda ini

    memulai perjalanannya profesionalnya sejak tahun

    1974, tahun yang sama ketika ia lulus dari bangku

    Sekolah Menengah Farmasi Semarang. Tidak mau lama

    menyandang gelar pengangguran, Andries langsung

    mengajukan lamaran kerja ke salah satu perusahaan

    besar penjual alat-alat kesehatan. Selain untuk

    mengasah kemampuan ilmu farmasinya, tentunya juga

    untuk mendapatkan uang sebagai biaya hidupnya.

    Kemiskinan memang menjadi alasan utama mengapa

    Andries remaja nekat merantau. Tak ingin terus

    menerus hidup dalam lingkaran marginal, Andries

    memberanikan diri menantang kota. Setelah 10 tahun

    sejak masa perantauannya, PT. Sanidata berdiri dulu

    UD- dan hingga kini telah 30 tahun bertahan sebagai

    salah satu supplier Alkes (Alat Kesehatan) terbesar

    di Pulau Bali. Kepada Money & I, Andries bercerita

    panjang soal perjalanan hidupnya. Semua terurai dalam

    wawancara berikut :

  • 27Vol. 55 | Agustus 2014

  • 28 Vol. 55 | Agustus 2014

    Pak Andries, ceritakan bagaimana bapak

    memulai perjalanan karir?

    Saya itu berasal dari keluarga kurang

    mampu. Itu sebabnya sejak masih sekolah

    saya itu nyambi kerja jadi salesman. Kalau

    asli saya jauh di daerah, di Purwodadi.

    Saya ke Semarang itu, karena mau sekolah

    dan bekerja. Kebetulan ada kakak juga

    yang sudah lebih dulu tinggal di Semarang.

    Itu tahun 1969, saya ambil SMF, Sekolah

    Menengah Farmasi.

    Mengapa Farmasi, apa yang mendorong

    bapak tertarik terjun dalam bidang

    kesehatan?

    Saya itu tertarik karena inginnya jadi

    Medical Representative [MR]. Itu lho, orang

    yang bawa obat dan promosi ke dokter-

    dokter. Saya lihat MR itu, kok jadi tertarik.

    Dan rasanya bisa dijangkau. Soalnya kalau

    mau jadi dokter, itu kan biaya sekolahnya

    besar. Orang tua sendiri sebenarnya berat

    mengizinkan saya untuk sekolah, karena

    masalah biaya. Saya anak ketiga dari 6

    bersaudara, di mana dua kakak saya sudah

    lebih dulu merantau dan keduanya juga

    kuliah. Sementara bapak saya hanyalah

    pekerja di pabrik kawasan Porwodadi. Kalau

    ibu membuka toko klontong kecil, menjual

    sembako.

    INTERVIEW

  • 29Vol. 55 | Agustus 2014

    Setelah lulus, langsung menekuni bidang

    sales?

    Betul, tahun 1974 saya lulus, tapi malah

    dapat kesempatan untuk jadi marketing,

    melanjutkan pekerjaan dari masa freelance

    sebelumnya. Daripada nganggur, akhirnya

    saya ambil peluang ini, dan sambil menunggu

    kesempatan untuk pindah haluan jika

    kesempatan lain datang. Saya kerja di salah

    satu perusahaan supplier besar di Semarang

    yang memang bergerak di bidang penjualan

    alat-alat kesehatan. Cuma waktu itu, untuk

    daerah penjualan di kawasan seputar Jawa

    Tengah, sudah ada sales lain yang meng-cover

    daerah itu. Saya waktu itu kebagian jualan

    kanvas ke daerah-daerah pinggiran Jawa

    Tengah. Sesekali hingga ke Cirebon. Bahkan

    waktu itu, saya sampai berinisiatif sendiri

    membuka jalur baru untuk jualan ke rumah

    sakit-rumah sakit, klinik atau tempat-tempat

    dokter praktek di kawasan Jawa Timur,

    malah sampai Malang.

    Itu kanvas lintas propinsi dong Pak?

    Iya, saya jarang pulang. Sekali angkut

    bawa barang dagangan bisa berhari-hari.

    Tidur di penginapan di kota tempat saya

    singgah. Waktu itu, walaupun harus kirim

    barang sampai ke Malang, tapi kadang hati

    ini senang. Apalagi jika ada rumah sakit

    yang langsung pesan produk dalam jumlah

    besar. Wah, di situ semangat saya semakin

    terpacu. Saya mulai jalan itu dari kantor di

    Semarang, tidak mengambil jalur Solo. Saya

    itu ngambilnya langsung ke Ngawi, kemudian

    Nganjuk, Kediri, Blitar, sampai kemudian

    tembus Malang. Dari Malang nanti lanjut

    lagi ke Mojokerto. Itu bisa sampai berhari-

    hari, keliling naik mobil box. Kerjaan ini saya

    jalani hingga 3 tahun, sampai saya tahu seluk

    INTERVIEW

    Pada November 1984, saya pindah ke Bali dan mendirikan UD Sanidata. Saya kontrak toko sejuta pertahunnya, di Jalan Sutomo No. 29A, ukurannya 4x7. Selama 3 bulan awal tidak ada penjualan. Saya hanya menggunakan 3 rak dengan barang-barang yang seadanya saja. Produk yang dijual juga yang umum-umum saja, seperti despocible, stetoskop dan timbangan. Pokoknya produk-produk yang bisa memberikan cash flow. Bahkan, saya juga sempat menjadi supply di bagian alat peraga laboratorium Unud di awal-awal tahun itu.

  • 30 Vol. 55 | Agustus 2014

    beluk bisnis ini, darimana mengambil barang

    dan kemana harus menjualnya. Apalagi

    saya sudah banyak kenal dengan customer,

    terlebih yang di Kota Malang. Hampir semua

    klien saya kenal dengan baik, karena saya

    yang dulu buka jalan untuk distribusi di kota

    ini. Saya tinggal urus perizinannya dan pada

    tahun 1977, saya sudah mulai jalan lagi.

    Kali ini independen sebagai pengusaha, tapi

    kerjaannya sama, jualan alat-alat kesehatan

    ke klien-klien.

    Bagaimana kemudian bisa jualan sampai ke

    Bali?

    Waktu itu saya banyak mengambil barang

    untuk dijual dari dr. Herman. Ia adalah

    salah satu importir besar untuk alat-alat

    kesehatan di Solo. Awalnya saya disarankan

    untuk membuka jalur penjualan hingga ke

    Bali. Jadi, seminggu sekali saya berangkat

    kemari. Senin mulai jalan, Selasa sampai di

    Bali, terus naik bis, dan keliling berjualan.

    Balik dari Denpasar hari Jumat, dan Sabtu

    sudah kembali lagi ke Semarang. Ini saya

    jalani selama kurang lebih 2 tahunan,

    baru belakangan kemudian dr. Herman

    menyarankan kepada saya untuk buka toko

    saja di Bali. Dan ide ini baru saya wujudkan

    pada November 1984.

    Bagaimana memulainya di Bali?

    Awalnya Saya kontrak toko yang harganya

    sejuta per tahunnya, di Jalan Sutomo No.

    29A, ukurannya sekitar 4x7. Belum ada

    telepon saat itu, malah selama 3 bulan

    awal itu penjualan tidak ada. Saya hanya

    menggunakan 3 rak dengan barang-barang

    jualan yang seadanya saja waktu itu.

    Produk yang dijual juga yang umum-umum

    saja, seperti disposable, sthethoskop dan

    timbangan. Pokoknya produk-produk fast

    moving yang bisa memberikannya cash flow.

    Bahkan, saya juga sempat supply alat peraga

    laboratorium Unud di awal-awal tahun itu.

    Dari Jalan Sutomo itu dengan perlahan

    usaha ini mulai berkembang. Saya sudah

    bisa menambah beberapa orang karyawan

    lagi. Baru pada tahun 1987, saya akhirnya

    bisa beli tanah di Jalan Teuku Umar tempat

    showroom Sanidata saat ini berdiri.

    Tapi belakangan, Anda akhirnya juga

    membuka cabang di Semarang?

    Iya, itu tahun 2002. Kebetulan saya punya 2

    orang anak yang sudah mulai menyelesaikan

    pendidikannya. Yang pertama itu perempuan,

    bersama suaminya tinggal di Semarang. Di

    sana, mereka mengelola Sanidata Semarang.

    Organisasinya persis sama dengan di Bali,

    baik pengelolaan, operasional maupun

    produk yang dijual. Hanya saja untuk

    administrasinya sudah mandiri.

    Dengan membuka cabang Semarang yang

    ternyata direspon baik pasar, kami semakin

    yakin dengan konsep ekspansi ini. Tapi, kami

  • 31Vol. 55 | Agustus 2014

    tidak buru-buru. Pertama, kami melakukan

    modernisasi tampilan showroom. Persaingan

    yang kian ketat terlebih dengan munculnya

    banyak pemain baru dengan konsep toko

    yang futuristik, mau tidak mau memaksa

    kita sebagai pemain lama ikut beradaptasi.

    Sejak tahun 2007, saya membangun satu

    blok showroom baru 2 lantai, lengkap dengan

    office dan ruang meeting yang modern.

    Pembangunannya baru selesai tahun 2009.

    Selain modernsisasi showroom, upaya kami

    juga mulai merapikan legalitas perusahaan,

    agar lebih profesional dan fleksibel. Kalau

    dulu namanya UD Sanidata, yang saat

    ini tetap eksis sebagai retailer, kami juga

    membuat mendirikan PT Sanidata Indonesia

    yang dikelola oleh anak saya.

    Perubahan ini untuk target berikutnya

    dalam mengembangkan usaha secara masif?

    Jadi strateginya begini, saya ingin

    keberadaan alat-alat kesehatan yang

    dijual Sanidata bisa menjangkau ke lebih

    banyak daerah. Dengan datangnya anak

    kedua saya dari studinya di Australia, kami

    memulai langkah ekspansi ini dengan cara

    yang sederhana sebagai permulaan, yakni

    membangun Sanimed, anak perusahaan

    Sanidata yang layanannya berkonsep retail

    store. Idenya di dapat dari konsep waralaba

    minimart yang selama satu dekade terakhir

    tumbuh menjamur.

    Apa beda Sanidata dengan Sanimed?

    Secara fisik, bangunan yang dibutuhkan tidak

    sebesar Sanidata, namun dengan produk

    penjualan yang lebih sederhana, yakni

    produk-produk alat kesehatan yang sifatnya

    fast moving saja yang dijual.

    Hampir sebagian besar isinya produk home

    care dan tidak melayani permintaan khusus

    seperti dari rumah sakit. Jika ada permintaan

    untuk produk alat kesehatan yang sifatnya

    spesial, baru kemudian dialihkan ke Sanidata.

    Apakah semua ini masih dikerjakan oleh pak

    Andries sendiri?

    Untuk Sanimed dari semua konsep sampai

    dengan SOP-nya yang buat anak saya,

    Sanidata hanya support dari belakang.

    Dan hingga saat ini, Sanimed telah dibuka

    di beberapa tempat. Ada 3 outlet di Jawa

    Tengah, satu outlet di Semarang, satu outlet di

    Kudus dan satu outlet lagi di Solo. Sementara

    kalau di Bali juga sama ada 3 outlet, satu

    outlet di Denpasar, lainnya ada di Singaraja

    dan Tabanan. Dan untuk sementara ini kita

    akan evaluasi dulu outlet-outlet yang sudah

    berjalan ini. Demikian pula dengan program

    promosinya, kami enggak gembar-gembor,

    tidak terlalu di ekspos berlebihan, lebih pelan

    dan konvensional saja. Pelan tapi pasti.

    INTERVIEW

  • 32 Vol. 55 | Agustus 2014

    Bisnis retail terus berkembang. Semakin hari produk yang dijual pun kian spesifik. Semakin detil, maka positioning kita semakin kuat dan mudah terpantau oleh segmentasi pasar yang akan kita bidik. termasuk dalam menjual alat-alat kesehatan. Saat ini, dari yang skala besar sampai yang bermodal kecil, tersebar di banyak daerah dan mampu meraih penjualan yang tidak sedikit. Bahkan yang menjual lewat jalur online pun saat ini tak kepalang tanggung banyaknya. itu sebabnya, untuk memulai bisnis toko kesehatan, Anda harus mencari sumber supplier yang tepat dan bisa dipercaya. Apalagi ini menyangkut kesehatan dan bahkan nyawa pasien. Alat kesehatan yang kita jual haruslah yang berkualitas, legal, dan sesuai peraturan pemerintah. Berikut ini beberapa tips yang mungkin berguna untuk

    mencari supplier alat kesehatan :

    tips menjadi Supplier Alkes

    SPECIAL FEATURE

    1Mulailah Melakukan Inventarisir

    Mulailah melakukan inventarisir. Cari tahu berapa

    banyak supplier yang ada di sekitar Anda dan kemudian

    buatlah daftar yang berisi nama, alamat, dan nomor

    telepon.

    2Cek Reputasi Supplier

    Hal ini bisa dilakukan dengan melihat testimoni

    pelanggan di internet atau bertanya dengan orang

    orang yang sudah berpengalaman dalam bisnis ini.

    3Utamakan Kualitas

    Karena ini menyangkut kesehatan seseorang,

    carilah produk yang berkualitas, aman, terjamin,

    dan memiliki garansi. Jika mengambil dari pusatnya,

    maka kualitasnya sudah terjamin, karena perusahaan

    tersebut telah memiliki standarisasi ISO dan

    terakreditasi Depkes

    4Pastikan Supplier Tersebut bersedia diajak berkonsultasi

    Komunikasi sangat penting dalam bisnis ini. Sangat

    diharapkan supplier mau menjawab pertanyaan

    pertanyaan Anda. Cari yang berpengalaman dan

    memiliki komitmen serta loyalitas yang baik.

    5Pelajari dengan Detail Produk Yang Anda Inginkan, Agar tidak tertipu

    Sekalipun kita tidak ahlinya di bidang ini, pelajari

    product knowledge-nya sejauh mungkin, atau

    pekerjakan medical representative yang handal.

  • 33Vol. 55 | Agustus 2014

    6Lakukan Perbandingan Harga dan Kualitas

    Lakukan pengecekan harga secara online dan offline.

    Disarakan pengecekan dilakukan secara offline, agar

    bisa langsung melihat kualitas barang.

    7Perhatikan Program Promo atau Diskon yang Ditawarkan Supplier

    Jika kita mengambil dalam partai besar. Diskon sekecil

    apa pun baik itu hadiah 1 kotak peralatan kesehatan,

    gratis ongkos kirim, atau diskon 10 persen sangat

    berguna.

    8Bina Hubungan Baik dengan Supplier

    Mereka adalah partner untuk kelangsungan usaha kita

    untuk waktu-waktu ke depan.

  • 34 Vol. 55 | Agustus 2014

    Suzana ChandraManaging Director, Lestari LivingSMART FAMILY

    Demokrasi Butuh Perubahan Hati

    Keputusan MK (Mahkamah

    Konstitusi) mengenai gugatan

    yang disampaikan oleh Capres

    dan Cawapres Prabowo-Hatta,

    sedemikian ditunggunya oleh

    seluruh rakyat Indonesia. Berjam-jam semua

    mata dan hati tertuju kepada pembacaan

    keputusan MK ini. Seluruh kegiatan

    Indonesia seakan berjalan dalam slow

    motion, menanti kepastian siapakah yang

    akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden

    Indonesia no 7?

    Di Pantai Double Six, saya terlibat

    perbincangan lumayan serius dengan para

    pedagang asongan, temporary tattoo artist,

    dan penjaga pantai, sehubungan dengan

    debat Capres dan Cawapres Pemilu kali ini.

    Saya sampai terheran-heran, karena dengan

    lugasnya mereka memperbincangkan debat

    tersebut, lengkap dengan argumentasi atas

    segala rencana yang dilontarkan.

    Saya sempat bertanya, Kok bapak dan Ibu

    tahu sih? Memangnya nonton dan mengikuti

    diskusinya? Jawaban mereka (hampir

    serentak), Ya nonton dong Bu! Sekarang kita

    tahu siapa calon pemerintahan kita, siapa

    yang memang mau kerja untuk negara dan

    siapa saja yang cuma mau dapat kekuasaan.

    Kemudian saya tanya lebih lanjut,

    Memangnya dulu-dulu juga ngikutin Pilpres

    nya? Jawaban mereka adalah Dulu ya tidak,

    dulu percuma kita ikutin, karena yang jadi

    pemerintah ya itu-itu juga, tidak ada yang www

    .ch

    icag

    op

    rogm

    edia

    .org

  • 35Vol. 55 | Agustus 2014

    SMART FAMILY

    berubah. Sekarang ada harapan. Hati rakyat

    sudah berubah Bu. Perbincangan itu terjadi

    beberapa minggu, sebelum Pemilihan Umum

    Presiden dan Wakil Presiden, 9 Juli 2014.

    Dan merupakan perbincangan yang terjadi

    dimana-mana, baik di supermarket, gym,

    sekolah, tempat kerja, baik di dalam negeri

    maupun di luar negeri, baik melalui jaringan

    media sosial, seperti Facebook, BBM,

    Yahoo Chat, hingga pembicaraan langsung

    sekalipun.

    Sepertinya seluruh Indonesia sedang dalam

    tren berbicara masalah politik. Mulai dari

    petani, pedagang asongan, ibu rumah tangga,

    anak sekolah, profesional, pengusaha,

    bahkan kaum elit. Ini pertama kali Indonesia

    peduli tentang politiknya, tentang siapa

    yang menjadi Presiden, tentang siapa yang

    akan memimpin Indonesia. Untuk pertama

    kalinya, saya menyaksikan betapa rakyat

    Indonesia berpartisipasi dalam proses

    demokrasi pemilihan Presiden.

    Ini adalah fenomena yang luar biasa. Terlepas

    dari sosok calon presiden yang berlatar

    belakang pengusaha mebel go against calon

    presiden yang berlatar belakang jenderal, eks

    menantu Alm. Presiden Orde Baru. Terlepas

    dari figur seorang rakyat dengan gaya

    blusukan go against seorang eks militer

    yang berpengalaman di medan perang. Untuk

    pertama kalinya, setelah Indonesia merdeka

    selama 69 tahun, Indonesia peduli siapa yang

    menjadi pemimpin republik ini.

    Mahatma Gandi mengatakan bahwa spirit

    dari demokrasi bukanlah sesuatu yang dapat

    disesuaikan dengan meniadakan beberapa

    peraturan. Demokrasi membutuhkan

    perubahan hati (The Spririt of Democracy

    is not a mechanical thing to be adjusted

    by abolition of forms. It requires change of

    heart Mahatma Gandhi ). Apakah ini

    yang sedang terjadi di Indonesia? Seorang

    kawan, Anies Baswedan, dengan kampanye

    Turun Tangan mengajak kita semua untuk

    berpartisipasi aktif membantu perubahan

    yang sedang terjadi di Indonesia. Kata-kata

    beliau sangat sederhana, Kalau semua

    orang baik enggan masuk politik, maka hanya

    orang-orang tidak baik yang ada di politik,

    sedangkan politik menentukan nasib bangsa

    kita. Hmmm sangat sederhana, sangat

    benar, dan sangat susah diterapkan kalau kita

    tidak mengubah hati.

    Akhir-akhir ini, ada begitu banyaknya orang-

    orang baik berlatar belakang profesional

    yang bergabung dengan berbagai BUMN,

    menjadi Bupati, Walikota, dan Gubernur.

    Mereka berjuang untuk Indonesia yang

    lebih baik. Banyak juga orang-orang baik

    yang harus tersingkir, karena mereka

    menginginkan Indonesia yang lebih baik.

    Mungkinkah Indonesia sudah berubah hati?

    Pada 9 Juli 2014, ketika Pemilu Indonesia,

    berduyun-duyun rakyat Indonesia mengantri

    di seluruh TPS yang ada. Saya agak kesal juga

    pada hari itu, karena sampai hari Pemilu, saya

    tidak mendapatkan kartu pemilih. Status

    Facebook saya yang mengatakan kekesalan

    dengan tidak adanya kartu suara, langsung

    ramai ditanggapi dengan berbagai saran

    dan komentar dari teman-teman. Akhirnya

    saya menuruti saran teman untuk masuk ke

    website resmi Pemilu, dan menemukan kartu

    suara saya disana. Berbekal kartu suara yang

    saya print out sendiri, saya pergi ke TPS yang

    dituju dan melakukan kewajiban saya sebagai

    the Spririt of Democracy is not a mechanical thing to be adjusted by abolition of forms. It

    requires change of heart - (Mahatma Gandhi)

    warga negara, yaitu memberikan hak pilih

    saya.

    Ternyata kejadian yang sama banyak terjadi

    kepada teman dan warga yang lain. Tetapi

    yang menyejukan hati adalah bahwa tidak

    adanya kartu suara, tidak menghilangkan

    semangat kita semua untuk memberikan

    hak pilih. Untuk pertama kali dalam sejarah,

    rakyat terganggu dengan tidak adanya

    kartu suara. Untuk pertama kalinya,

    rakyat dengan sukarela mengantri demi

    melaksanakan kewajiban sebagai warga

    negara, memberikan hak pilihnya. Suatu

    fenomena yang luar biasa.

    Apakah mimpi saya dan sebagian besar

    bangsa Indonesia akan sebuah Nusantara

    yang gemah ripah loh jinawi akan terjawab

    dengan pemimpin Indonesia yang baru?

    Apakah angan-angan kita semua akan sebuah

    bangsa yang besar, yang tidak hanya kaya

    akan kekayaan alamnya, tetapi juga karena

    sumber daya manusianya akan terwujud

    dengan demokrasi yang baru? Akankah

    kita mampu menegakan kepala dengan

    bangga setiap kali mendengar Indonesia

    disebut tanpa bayang-bayang korupsi?

    Akankah kita menikmati jalan raya yang

    mulus, penerangan, perlindungan, keadilan,

    pendidikan, dan kesehatan bagi warga?

    Well, perjalanan proses demokrasi kita masih

    panjang, tetapi saya yakin, hati rakyat

    sudah berubah untuk sebuah demokrasi yang

    dewasa. Indonesia Hebat.

  • 36 Vol. 55 | Agustus 2014

    INFO NIAGA

    Pertanyaan-pertanyaan tersebut

    hanya bisa kita temukan salah

    satu jawabannnya melalui TDS

    (Total Dissolved Solids) Meter,

    sebuah alat yang digunakan

    untuk mengukur partikel padatan terlarut di

    air minum yang tidak tampak oleh mata kita.

    Dengan melihat besaran kandungan TDS

    atau unsur mineral non-organik (kimiawi)

    yang terdapat dalam air, kita dapat mengukur

    kualitas air tersebut apakah layak dan sehat

    untuk diminum atau tidak.

    Sesuai dengan Ketentuan Menteri Kesehatan

    No.907 Tahun 2002 yang mencantumkan

    tentang kelayakan air minum, bahwa kadar

    TDS dalam air tersebut tidak boleh melebihi

    100 ppm. Selain itu, air minum tersebut

    semestinya tidak berbau, tidak berasa,

    tidak berwarna, tidak keruh, dan tidak

    menimbulkan endapan. Kandungan non-

    organik dalam air tersebut juga semestinya

    tidak tercemar oleh logam berat dan zat-zat

    beracun, seperti detergen, hidrokarbon,

    dan bakteri pathogen, di mana ini sangat

    berbahaya, karena dapat menyebabkan

    penyakit tifus, kolera, dan disentri.

    Jika seseorang mengonsumsi air minum

    dengan kandungan TDS melebihi batas yang

    dianjurkan Menkes, yakni 100 ppm, maka

    akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh

    orang tersebut. Tubuh tidak akan mampu

    memproses dengan baik, sehingga akan

    terjadi pengendapatan di salah satu organ

    vital, misalnya pengendapan yang terjadi di

    bagian mata akan menimbulkan katarak. Jika

    terjadi pada ginjal akan mengakibatkan batu

    ginjal, dan apabila mengendap di persendian

    akan menyebabkan pengapuran tulang, dan

    masih banyak kerugian lainnya.

    Jadi sudahkah layakah air minum yang kita

    konsumsi? Kita dapat menggunakan acuan

    dari hasil pengukuran air mnum dalam

    kemasan (AMDK) yang beredar di Indonesia,

    di mana rata-rata nilai TDS yang ditemukan

    berkisar antara 45 ppm s/d 100 ppm,

    bahkan ada pula yang mencapai 160 ppm.

    Contohnya, air PDAM yang mengandung

    TDS sekitar 100 ppm 300 ppm, air sumur

    berkisar 100 ppm 400 ppm, air sungai/

    Aqualucky Water SOLUSI AIR MINUM HIGIENIS, MURAH, AMAN & PRAKTIS

    Seberapa yakin Anda dengan kualitas kehigienisan dari air yang Anda minum? Sekalipun produk tersebut berasal

    dari air kemasan merek terkenal? Apakah benar air mentah yang dimasak itu telah bebas dari bahaya kuman dan

    bakteri?

  • 37Vol. 55 | Agustus 2014

    INFO NIAGA

    sumur bor/pantek dari 500 ppm 1000 ppm,

    AMDK mulai dari 10 ppm 140 ppm, dan

    air isi ulang/air pegunungan sekitar 45 ppm

    100 ppm. Maka, berhati-hatilah jika Anda

    mengonsumsi salah satu dari air tersebut.

    Berangkat dari persoalan inilah, Dispenser

    Aqualucky hadir dengan membawa solusi.

    Eits, ini bukan sembarang dispenser lho!

    Usut punya usut Aqualucky ini memiliki

    teknologi Reverse Osmosis (RO). Sistem

    RO yang notabene merupakan teknologi

    mutakhir temuan NASA USA dalam

    dunia air minum ini memastikan kemurnian

    sebuah air minum dengan kualitas tinggi.

    Sistem kerja Aqualucky ini pun begitu

    canggih, di mana langsung menggunakan

    air kran/PDAM rumah sebagai bahan baku

    airnya, kemudian diolah dengan teknologi

    RO tersebut. Menariknya, air olahan RO

    Aqualucky tersebut dapat dinikmati dalam

    kondisi panas maupun dingin.

    Teknologi RO yang diterapkan dalam

    Aqualucky ini benar-benar menjamin

    kehigienisan air. RO USA ini menggunakan

    membran yang mempunyai pori-pori

    sebesar 0,0001 mikron atau senilai

    dengan sehelai rambut yang dibagi lagi

    menjadi sejuta. Tentu ini akan sangat

    membantu dalam pemurnian air, karena

    hanya air murni dan mineral tertentu yang

    bermanfaat bagi tubuh yang dapat lolos dari

    membran tersebut, ungkap Andy Susanto,

    selaku distributor resmi Aqualucky di Bali.

    TDS Aqualucky

    Untuk membuktikan kadar TDS baik dalam

    Aqualucky, Andy Susanto pun melakukan

    sebuah pengukuran ilmiah menggunakan

    TDS meter dan alat tes elektrolisa di

    kantornya, Prima Utama, distributor & service

    centre Aqualucky untuk daerah Bali dan

    Nusra. Hasilnya cukup fantastis, di mana

    ketika TDS meter tersebut dicelupkan

    ke dalam air minum olahan teknologi RO

    Aqualucky ternyata menunjukan angka

    10 ppm, yang berarti jauh di bawah batas

    ketentuan Menkes (< 100 ppm).

    Bahkan setahu saya Badan Kesehatan Dunia

    HASIL UJI

    Menunjukkan bahwa air dari Aqualucky

    lebih baik dan jernih.

  • 38 Vol. 55 | Agustus 2014

    INFO NIAGA

    seperti di Kanada dan Amerika menetapkan

    kemurnian air minum yang bisa dikonsumsi

    di negaranya tersebut tidak boleh melebihi

    50 ppm. Ini membuktikan air olahan RO

    Aqualucky tidak hanya memenuhi standar

    air minum di dalam negeri, tetapi juga luar

    negeri, terang suami dari Neni Susanto.

    Sebagai bahan perbandingan, Andy juga

    mengambil sampel air minum kemasan

    bermerk yang beredar di Bali dan mengukur

    TDS-nya. Hasilnya cukup mencengangkan,

    karena TDS air minum tersebut bernilai 234

    ppm, setara dengan TDS air PDAM atau air

    sumur yang belum dimasak.

    Untuk lebih meyakinkan, pria yang pernah

    menjabat sebagai ketua umum Ikatan Motor

    Indonesia Regional Bali itu pun melakukan

    pengukuran tahap dua dengan menggunakan

    alat elektrolisa terhadap air RO Aqualucky

    dan air AMDK. Dari tes dengan alat

    elektrolisa air tersebut, terlihat bahwa air

    AMDK yang kadar TDS-nya di atas 100 ppm

    mendadak berwarna hitam dan ada bercak

    lumut. Sedangkan, air RO dengan kadar

    dibawah 50 ppm tersebut tetap bersih dan

    jernih.

    Pengetesan lainnya juga dilakukan untuk

    menguji kadar kandungan logam, seperti

    aluminium, perak, dan garam di dalam

    air minum. Alat yang digunakan cukup

    sederhana, di mana memiliki kutub elektrik

    positif dan negatif serta sebuah bolham

    lampu. Ketika lampu menyala terang

    pada salah satu air minum, maka itu akan

    menunjukan bahwa air minum tersebut

    punya kandungan logam yang besar.

    Berbeda jika bolham menyala redup, itu

    akan memastikan air minum tersebut hanya

    mengandung sedikit logam.

    Dengan beberapa jenis pengujian terhadap

    kelayakan air minum olahan RO Aqualucky

    di atas, mana mungkin Anda bisa menolak

    kehegienisan di dalamnya. Dispenser

    RO Aqualucky ini menawarkan 3 model

    yang begitu stylish, di mana sangat cocok

    ditempatkan di sudut ruangan rumah, kantor,

    villa, restoran, dan rumah sakit. Di dalam

    dispenser ini terdapat 5 filter, sehingga

    menjamin standarisasi air minum yang sehat.

    Cukup merogoh kocek sebesar Rp 4,5 juta,

    Anda sudah bisa menikmati kecanggihan

    teknologi RO dalam Aqualucky. Harga

    tersebut sudah termasuk instalasi, garansi,

    service, dan spare part 1 tahun. Apalagi ada

    program kredit tanpa bunga selama 6 bulan

    untuk pemegang kartu kredit tertentu.

    Jadi, apa masih berniat pakai air minum

    galonan atau dimasak? (ADV)

  • 39Vol. 55 | Agustus 2014

  • 40 Vol. 55 | Agustus 2014

    INSIGHT YuswohadyPraktisi Pemasaran dan ex. Sekjen Indonesia Marketing Association

    Bulan Juli

    lalu, Garuda

    Indonesia

    menorehkan

    sejarah.

    Setelah berhasil meraih

    penghargaan The Worlds

    Best Regional Airline

    2012 dan The Worlds

    Best Economy Class 2013,

    flag carrier kebanggaan

    Indonesia ini kembali

    meraih penghargaan

    sebagaiThe Worlds Best

    Cabin Crew 2014 dari

    Skytrax. Kita tahu Skytrax adalah lembaga

    bergengsi di dunia penerbangan yang

    surveinya kredibel (tak seperti lembaga

    survei quick count kita, hehe), berkedudukan

    di London. Tak tanggung-tanggung survei

    Skytrax melibatkan tak kurang dari 18

    juta penumpang sebagai responden di 245

    perusahaan penerbangan di seluruh dunia.

    Yang menarik adalah, pramugari Garuda

    mampu mengalahkan pramugari Singapore

    Airlines dan Cathay Pacific. Kita tahu

    Singapore Airlines selama ini dikenal dunia,

    karena reputasi layanan pramugarinya. Ya,

    Singapore girls yang tak tertandingi oleh

    maskapai manapun. Saya bungah luar biasa,

    karena layanan pramugari Garuda dikemas

    dalam konsep Garuda Indonesia Experience

    yang mengedepankan keramah tamahan

    Indonesia dan menyajikan aspek-aspek

    terbaik dari Indonesia. Itu artinya upaya

    Garuda memasarkan keramah tamahan

    Indonesia (Indonesia hospitality) kepada

    masyarakat dunia sukses luar biasa.

    Prestasi Garuda di kancah global bukan

    hanya ini saja. Saya mencatat setidaknya tiga

    tahun terakhir kepak sayap Garuda untuk

    go global kian kencang.

    Bulan Maret lalu, Garuda

    berhasil bergabung ke

    Skyteam, sebuah aliansi

    maskapai penerbangan

    dunia yang memiliki

    14.000 penerbangan

    dengan seribu destinasi di

    178 negara. Jangan dikira

    gampang bisa bergabung

    dalam aliansi global ini.

    Persyaratan yang mereka

    tetapkan amat ketat dan

    sulit dipenuhi.

    Global Chaser

    Garuda adalah contoh sempurna dari merek

    lokal yang saya sebut Global Chaser.

    Global Chaser adalah pemain lokal yang

    memiliki kemampuan finansial, teknologi,

    dan manajemen berkelas global, sehingga

    memiliki daya saing di pasar global yang

    sangat kokoh. Karena kemampuannya

    tersebut, Global Chaser tak hanya menjadi

    jago kandang, mereka juga melakukan

    penetrasi ke pasar global secara agresif.

    Untuk memahami bagaimana posisi strategis

    dari perusahaan ini, ada baiknya jika sedikit

    TINGGITERBANG

    GARUDA

  • 41Vol. 55 | Agustus 2014

    INSIGHT

    saya jelaskan matriks Beat the Giant,

    seperti terlihat pada bagan. Matriks

    ini saya bikin untuk menggambarkan

    posisi dan strategi yang bisa ditempuh

    merek lokal dalam menghadapi merek

    global di pasar domestik Indonesia.

    Empat posisi tersebut adalah Smart

    Flanker, Local Challenger, Global

    Chaser, dan National Champion.

    Matriks tersebut memiliki dua sumbu.

    Sumbu vertikal mencerminkan tingkat

    kepemilikan terhadap keunggulan lokal

    (local advantages), seperti pengetahuan

    mendalam terhadap pasar lokal,

    kompetensi lokal yang unik, atau

    pemahaman terhadap budaya

    lokal. Sementara sumbu horizontal

    mencerminkan kemampuan merek lokal

    dalam mengejar global best practices, seperti

    kemampuan di bidang manajemen, keuangan,

    atau teknologi yang sudah sejajar dengan

    raksasa-raksasa global.

    Seperti tampak pada matriks, Global Chaser

    adalah pemain lokal yang lemah dalam hal

    keunikan lokal (low local advantages), tapi

    memiliki kapasitas manajemen, teknologi,

    dan keuangan yang tinggi (high capability to

    catch-up global best practices) sejajar dengan

    merek-merek global. Dengan posisi ini, maka

    pilihan strategi yang bisa diambil adalah

    terus mengejar kapasitas global best practices

    dan kalau perlu membangun daya saing

    untuk masuk ke pasar-pasar regional maupun

    global. Kasus Garuda menarik, karena

    sebagai Global Chaser ia juga memiliki local

    advantages ampuh yang bisa dipasarkan ke

    masyarakat global. Jadi sebutan yang pas

    untuk Garuda adalah Global Chaser Plus.

    Indonesia Experience Go Global

    Kemenangan Garuda sebagai Worlds Best

    Cabin Crew memiliki makna khusus bagi

    kita bangsa Indonesia. Kenapa? Karena, itu

    berarti konsep Garuda Indonesia Experience

    mulai diterima oleh konsumen dunia. Apa

    itu Garuda Indonesia Experience? Ini adalah

    konsep layanan unik khas Garuda yang

    memanfaatkan keunikan budaya Nusantara.

    Garuda menyebutnya sebagai a new concept

    of service designed to allow passengers to

    experience Indonesia at its best. Konsep

    layanan ini merupakan core differentiation

    bagi flag carrier ini dalam melanglang buana di

    pasar global.

    Konsep Garuda Indonesia Experience

    menyentuh five senses konsumen (panca

    indera: sight, sound, scent, taste, touch) dan

    24 customer touch points (mulai dari pre-

    journey, pre-flight, post flight, hingga post-

    journey). Gampangnya, ketika Anda terbang

    bersama Garuda, maka Anda akan disuguhi

    pengalaman khas Indonesia, seperti sapa

    dan senyum khas Indonesia, makanan khas

    Indonesia, lagu daerah khas Indonesia

    dengan aransemen mutakhir Addie

    MS sentuhan khas Indonesia.

    Dengan langkah ini Garuda

    sekaligus melakukan country

    branding, memasarkan keunikan

    Indonesia ke masyarakat dunia.

    Sebuah strategi branding yang tak

    hanya smart, tapi juga mulia.

    Nah, selama ini saya mengira

    pemain Global Chaser hanya

    mampu go global dengan

    memanfaatkan kemampuan

    teknologi, manajemen, keuangan,

    SDM berkelas dunia (sumbu

    horizontal matriks), yang bersifat

    common di seluruh dunia. Jadi

    bukan mengandalkan local

    advantages Indonesia (sumbu vertikal

    matriks). Namun dengan modal konsep

    layanan Garuda Indonesia Experience,

    Garuda mengandalkan dua hal tersebut

    sekaligus. Di satu sisi membangun

    kemampuan teknologi, manajemen,

    keuangan, dan SDM, agar sejajar dengan

    pemain global (global best practice). Tapi, di

    sisi lain juga membangun keunikan local

    advantages sebagai senjata pamungkas untuk

    mematahkan pesaing-pesaing global.

    Dengan latar belakang seperti itu, saya

    menyebut Garuda Indonesia sebagai

    pahlawan nasional. Kenapa? Karena

    semakin brand Garuda kinclong di manca

    negara, maka semakin kinclong pula brand

    Indonesia. Karena itu saya selalu berdoa,

    agar Garuda terbang kian tinggi di manca

    negara, karena dengan begitu nama

    Indonesia akan makin harum di seluruh jagat.

    TERBANG

  • 42 Vol. 55 | Agustus 2014

    How to BEAtTHE MONDAY

    www.gfktechtalk.com

  • 43Vol. 55 | Agustus 2014

    Rencanakan Senin anda sebelum libur akhir pekan

    Ada baiknya sebelum weekend, kita sudah

    merencanakan terlebih dahulu segala hal yang ingin

    kita kerjakan di hari Senin mendatang. Kita bisa

    mempersiapkan segala kebutuhan mendesak terkait

    pekerjaan tanpa mengganggu libur akhir pekan

    bersama keluarga atau teman, sehingga perasaan

    pun akan lebih ringan untuk menghadapi hari Senin.

    Di Minggu malamnya, Anda bisa kemasi barang-

    barang lebih awal, agar tidak terburu-buru berangkat

    keesokan harinya. Dijamin Seninmu akan lancar dan

    terkendali.

    Rancang rencana dan tujuan mingguan

    Buat rencana mingguan Anda, baik itu yang bersifat pribadi

    maupun menyangkut urusan kerja. Tentukan goal yang ingin

    Anda capai selama satu minggu ke depan. Jika merasa hari

    Senin Anda membosankan, coba pikirkanlah tujuan yang ingin

    Anda capai dalam rencana mingguan Anda tersebut. Buat apa

    bermalas-malasan, jika toh sesungguhnya banyak yang bisa kita

    raih ke depan.

    Ngobrol dengan orang yang dicintai

    Berbincang dengan orang yang kita cintai selalu memunculkan

    perasaan senang. Ini sangat baik sebagai bekal untuk mengawali

    hari-hari Anda. Maka sempatkanlah bercakap-cakap dengan

    siapa pun orang terdekat dalam hidup Anda sebelum berangkat

    ke kantor, misalnya dengan orang tua, saudara, kekasih, anak,

    atau pun suami/istri Anda. Anda bisa memilih topik obrolan yang

    ringan dan percakapan itu tak hanya bisa Anda lakukan dengan

    bertatap muka, tapi juga boleh dengan cara mengirim pesan

    singkat lewat telepon genggam.

    Tidur CukupMembenci Senin, karena alasan ngantuk, kurang

    tidur adalah alasan paling klise di kalangan pekerja

    kantoran. Sebenarnya Anda bisa mengatur kegiatan

    libur akhir pekan dengan lebih sempurna, misalnya

    pada hari Sabtu, Anda bisa habiskan dengan segala

    hal yang bersifat hiburan. Sementaran di hari

    Minggu, Anda bisa mengisinya dengan menenangkan

    tubuh serta pikiran di rumah. Dengan beristirahat

    cukup di Minggu malam akan berefek positif pada

    Senin pagi Anda.

    Dengarkan Musik

    Aktivitas mendengarkan musik merupakan cara

    paling ampuh untuk menyegarkan pikiran Anda

    dalam mengawali hari. Siapkan playlist yang

    memutarkan lagu-lagu beat dan top 40. Dengan lagu

    yang menghentak biasanya mampu membuat Anda

    termotivasi dan lebih bersemangat menjalani hari.

    Motivasi Diri

    Motivasi diri Anda dengan mengatakan, bahwa minggu ini Anda

    akan tetap bergembira dan produktif. Ini akan meringankan

    beban Anda setiap harinya dan tidak terasa akan lebih cepat

    bertemu kembali dengan weekend.

    Utamakan pekerjaan yang lebih mudah

    Anda bisa memulai hari Senin yang lebih ringan

    dengan jalan menyelesaikan perkerjaan yang lebih

    mudah terlebih dahulu. Setelah itu barulah Anda

    lanjutkan dengan mengerjakan tugas-tugas kantor

    yang lebih sulit. Dengan konsisten melakukan ini

    setiap minggu, kekhawatiran akan Senin itu pun

    perlahan sirna.

    HEALtHY LiVing

    Apakah Anda termasuk kelompok pembeci hari Senin? Tak bisa dipungkiri Senin kerap menjadi momok tersendiri bagi para

    pekerja. Banyak slogan I Hate Monday bertebaran. Wajar saja memang usai bersenang-senang merayakan akhir pekan,

    tentu kita akan sulit lagi menjalani hari-hari penuh dengan setumpuk rutinitas pekerjaan. Meski begitu, tidak baik rasanya

    kalau kita terus-menerus takut dengan hari Senin. Ini akan berdampak buruk terhadap produktivitas kerja dan merusak

    cara kita menikmati hari-hari seminggu ke depan. Beberapa tips di bawah ini, mungkin bisa membantu Anda untuk

    menghidupkan keceriaan di hari Senin. Well, check it out!

    www.gfktechtalk.com

  • 44 Vol. 55 | Agustus 2014

    FITNESS Denny SantosoPraktisi Kesehatan dan Kebugaran

    Saya Tidak Sarankan Pergi ke Slimming Center, Mengapa?

    Kenapa saya tidak menyarankan pergi ke slimming center? Mungkin

    judul di atas terlihat cukup kontroversial. Sedangkan mungkin saja

    beberapa dari Anda sudah pernah pergi ke slimming center, mengikuti

    semuanya dan berhasil mengecilkan lingkar pinggang, menurunkan

    berat badan. Lalu kenapa saya membuat artikel ini?

    Kali ini saya coba ulas mengenai orang yang pergi ke slimming center dari sisi psikologis.

    Orang memilih pergi ke slimming center dibandingkan ke fitness center dengan berbagai

    alasan, tetapi alasan yang sering saya dengar adalah mereka malas berolahraga,

    mereka punya duit, dan ingin hasil yang lebih instant. Sedot lemak terdengar agak

    menakutkan. Bahkan berita mengenai beberapa orang yang meninggal setelah

    melakukan sedot lemak membuat slimming center merupakan satu-satunya pilihan

    ketika ingin menurunkan berat badan secara instan.

    Sekarang kita lihat konsep pembakaran lemak. Bayangkan tubuh kita adalah sebuah

    mesin, di mana mesin itu bekerja dan hidup setiap harinya. Dalam konsep pembakaran

    lemak, tubuh ini memiliki 2 fungsi. Yang

    pertama adalah menimbun lemak. Ketika

    kita makan berlebihan, tubuh berusaha

    menyimpannya untuk situasi dimana kita

    membutuhkannya. Kita sendiri berusaha

    melakukan investasi kan kalau income kita

    melebihi penggunaan sehari-hari kita. Yang

    kedua adalah menggunakan lemak untuk

    dibakar secara rutin dan mesin tubuh bekerja

    secara efisien. Kita tidak akan menimbun

    sembako, kalau supply sembako tetap stabil

    tanpa ada ancaman apapun kan.

    Ketika tubuh Anda kelebihan berat badan,

    maka tubuh kita berfungsi pada mode yang

    pertama, menimbun lemak. Satu-satunya cara

  • 45Vol. 55 | Agustus 2014

    FITNESS

    untuk mengubah tubuh menjadi mode kedua

    yakni membakar lemak, maka yang harus

    dilakukan adalah makan yang benar dan

    olahraga yang pintar. Saya sudah mempunyai

    banyak sekali artikel tentang ini.

    Nah apa yang terjadi ketika orang pergi ke

    slimming center? Tubuh jelas masih dalam

    mode pertama kan, dan mindset orang

    tersebut adalah mencari jalan pintas untuk

    menurunkan berat badan, namun juga malas

    berolahraga.

    Ada banyak orang yang katanya berhasil

    menurunkan berat badan, mengecilkan perut

    ketika menyelesaikan program di slimming

    center tersebut. Tetapi pertanyaan saya adalah ketika proses slimming itu selesai, tubuh

    ada pada mode yang mana? Pertama atau kedua? Kalau tidak berolahraga dan tidak

    diet, meskipun slimming center tersebut menunjukkan pengecilan perut dan sebagainya,

    tubuh masih dalam mode pertama yaitu menimbun lemak.

    Sehingga itulah yang seringkali terjadi, bahwa setelah turun berat badannya, maka

    dalam 3-4 bulan, berat badan kita kembali naik. Bahkan bisa kembali naik lebih tinggi

    dari sebelumnya. Patokan kita cuma satu sebenarnya untuk menurunkan berat badan

    kita, yaitu mengubah mode tubuh dari menimbun lemak menjadi membakar lemak.

    Cara apapun yang ditempuh, apakah bagus atau tidak, sebelum bertanya ke orang lain,

    analisalah dengan berpikir, bahwa metode yang hendak dijalani, apakah bisa mengubah

    mode tubuh? Kalau tidak bisa, berarti hasilnya tidak akan permanen. Itulah kenapa saya

    tidak menyarankan pergi ke slimming center.

    ww

    w.p

    ixelsmitstu

    dio

    .com

  • 46 Vol. 55 | Agustus 2014

    BOOKS REVIEW

    Belakangan ini, buku karya Josh Kaufman ini

    mendapat banyak respon positif. Judulnya The

    First 20 Hours: How to Learn Anything. Perhatian

    itu didapatkan karena keberaniannya menjadi

    antitesis dari Malcom Gladwell (penulis buku

    Outliers : The Story of Success) yang mengatakan bahwa untuk

    mempelajari suatu keterampilan memerlukan sekitar 10.000

    jam latihan. Bagi Kauffman, cukup dengan target awal 20 jam

    petama yang paling menentukan untuk sukses.

    Ide buku ini adalah bagaimana mempelajari apapun dalam

    kurun waktu 20 jam. Karena pada dasarnya manusia itu

    mahluk yang ingin belajar, namun kerap kekurangan waktu.

    Dalam buku ini Josh Kaufman menyampaikan effective learning

    (semuanya dalam kurun waktu 20 jam). Dengan menekankan

    pada beberapa hal pokok, seperti pilih keterampilan dari

    pekerjaan yang kamu cintai, kemudian fokuslah hanya pada

    satu skill tersebut. Buat target performance, ingin sampai mana

    kita mau mengembangkan keterampilan tersebut. Tolak

    ukurnya haruslah jelas.

    The First 20HourSHow to Learn Anything Fast

    Penulis Buku The First 20 Hours

    Josh Kaufman

    Setelah itu, mulailah melakukan dekonstruksi dari skill tadi

    menjadi sub skill. Misalkan fokus pertama belajar menembak

    sampai akurasi mencapai 90%. Di kesempatan berikutnya,

    mulailah belajar menembak tetapi dengan dibayangi lawan.

    Pilih critical tools untuk membantu keterampilan kita agar

    mencapai titik optimum. Hapus semua rintangan, baik yang

    berasal dari luar seperti aktivitas yang tidak produktif, atau

    internal seperti rasa takut dari dalam diri.

    Atur waktu untuk melatif keterampilan tersebut. Cari feedback

    khususnya dari mentor-mentor terbaik, rekaman video, atau

    masukan dari kerabat yang lebih menguasai. Langkah lainnya

    tetapkanlah short period practice. Satu periode 20 menit tanpa

    henti. Ulangi tiap 20 menit. Ini untuk mencegah kebosanan. Bisa

    dengan menggunakan stopwatch untuk mengukur durasinya.

    Lakukan terus menerus dan ukur kecepatannya. Dengan cara

    ini, maka Kauffman meyakini bahwa keterampilan seseorang

    akan meningkat dengan pesat.

  • 47Vol. 55 | Agustus 2014

    pilihlah kata-kata yang paling kuat dan biarkan energi rahasia dari kata, kalimat, dan paragraf menarik kelimpahan ke dalam hidup Anda! Buku ini menunjukan kepada Anda bagaimana caranya untuk: menentukan kekuatan utama dari sepuluh kata nama Anda, bekerja dengan bagian atas seratus kata positif dan negatif, cara praktis menarik energi gembira demi mencapai tingkat positif, dan menghitung getaran dari sebuah kata melalui

    bahasa angka . Tidak hanya berbagai tips, namun contoh dari para selebriti dan klien

    yang telah berhasil merasakan hal ini dimuat dengan apik. Kita tak bisa mewujudkan

    keinginan, jika kita masih menggunakan kata-kata yang mengandung kekurangan dan

    keraguan. Pelajari cara menghilangkan kosakata negatif dan menggantinya dengan

    bahasa positif yang akan mengubah