aquatica magazine vol.01 no.06

56
Majalah m P e r s i l a n g a n X | LouHan Melalui Teknolo0i «Ginogenesis Filter Vegetasi • Membangun Filter Samping • Bichir, Ikan Dari Zaman Purbakala Microchip Mendongkrak Harga Arwana • Mengenali & menangani Penyakit Ikan Tips Menanam Aponogeton • Membuat Filter Dari Talang Air • Kura Matamata Komponen Protein Skimmer • Optimisme Klub Koki Bandung

Upload: radit-ya

Post on 19-Jan-2016

407 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Aquatica Magazine Vol.01 No.06

TRANSCRIPT

Page 1: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

Majalah

m P e r s i l a n g a n

X | LouHanMelalui Teknolo0i

«Ginogenesis

F ilte r Vegetasi • Membangun F ilte r Samping • B ichir, Ikan Dari Zaman Purbakala

Microchip Mendongkrak Harga Arwana • Mengenali & menangani Penyakit Ikan

T ip s Menanam Aponogeton • Membuat F ilte r Dari Talang A ir • Kura Matamata

Komponen Pro te in Skim m er • Optim isme Klub Koki Bandung

Page 2: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

DARI REDAKSI

Dear Pembaca yang Terhormat,Louhan tampaknya masih tetap menjadi ikan hias favorit hingga saat in i. Banyak para hobiis mencoba menemakan sendiri ikannya dan bereksperimen untuk mendapatkan stra in baru dengan harapan akan didapatkan ikan dengan performa yang lain daripada yang lain, atau mempunyai kelebihan dibandingkan dengan stra in-stra in yang ada. Selain itu sering pula para hobiis bereksperimen utuk mengawinkan ikan agar didapat turunan yang dapat mempertahankan sifa t-sifat dari induknya, terutama kalau indukannya mempunyai potensi sangat bagus. Kasus kedua sering tidak mudah didapat, meskipun pemijahan sendiri bukan hal yang su lit dilakukan, Hal in i disebabkan ikan je n is in i merupakan hybrid hasil perpaduan berbagai sifat genetik nenek moyangnya. Sehingga perkawinan bahkan dengan sesama jenisnya bisa menghasilkan keturunan yang diluar dugaan. Aquatica ka li in i menyajikan satu teknik perkawinan buatan yang mampu mempertahankan salah satu sifat dari induknya, teknik in i dikenal dengan teknik Ginogenesis. Dengan teknik demikian, maka sifat dari salah satu induknya, yaitu sifat induk betina dapat tetap dipertahankan pada keturunannya. Dalam teknik in i sifat genetic jantan dilemahkan sehingga tidak turut serta dalam menentukan sifat genetic anakannya, karena kombinasi antara sifat genetic jantan dan betina tidak dimungkinkan.

Selain itu Aquatica juga hadir dengan sorotan terhadap dunia maskoki dan usaha penggalakan potensinya, khususnya di Bandung. Bagi mereka yang masih asing dengan protein skimmer, aquatica juga menghadirkan komponen-komponen protein skimmer sehingga pembaca yang kelak menemukan benda seperti itu akan langsung mengenalinya sebagai sebuah protein skimmer.

Berbagai kreasi dari para hobiis tidak lupa pula dihadirkan pada edisi in i, yaitu mengenai cara pembuatan filte r samping dan pembuatan top filte r dengan menggunakan talang a ir PVC. Masih mengenai filte r aquatica juga menyajikan salah satu alternatif filte r untuk akuarium atau kolam ikan dengan kinerja yang sangat baik, karena mampu menghilangkan senyawa nitrogen dan beberapa u nsu r lainnya dari a ir akuarium anda, yaitu dengan menggunakan F ilte r Vegetasi.

A rtike l lain yang menarik, berupa liputan berbagai kegiatan perikanhiasan juga kami sajikan seperti biasanya. Semoga kehadiran kami tetap mampu memberikan wawasan yang lebih luas terhadap dunia bawah air, dan juga menambah kecintaan baik terhadap hewan a ir maupun tumbuhan air yang telah dihadirkan oleh sang Pencipta.

Bagi mereka yang memerlukan informasi tambahan dari artikel yang kami sajikan atau masih menemukan ketidakjelasan dari artikel tersebut, kami persilahkan untuk mengontak kami, baik melalui e-mail atau fax. Kamipun senantiasa membuka d iri terhadap k rit ik , saran, dan masukan lainnya dengan kemajuan Aquatica dan dunia ikan hias pada umumnya.

Salam Aquatica. Redaksi.

DAFTAR ISI

Page 3: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

PAKAN CHIRONOMUS

a. Pada a rtike l Bud i Daya Bloodworm yang dimuat pada edisi 03 AQUATICA. D i dalam a rtike l tersebut tidak dijelaskan tentang pakan bagi "nyamuk" chironomus. Apakah c h iro n o m u s dewasa memang tid a k membutuhkan makan?

b. Saya juga ingin bertanya tentang daya tahan hidup larva bloodworm. Saya sering mengalami bahwa larva bloodworm tidak dapat hidup tahan lama di a ir walaupun telah diberikan aerasi layaknya cacing sutera. Kenapa ya?

Kusharyo, Bandung

Redaksi:a. Nyamuk chironomus tidak membutuhkan makanan.

Fase makannya berlangsung pada fase larva.b. Secara alamiah ju stru larva bloodworm hidup lebih

lama dibandingkan dengan fase dewasanya. Apabila kondisi a ir memadai mereka akan hidup sesuai dengan

usia potensialnya, hanya saja mereka termasuk se n sit if terhadap kadar amonia meskipun dapat bertahan pada kondisi a ir dengan kadar oksigen rendah. Seringkali bloodworm yang mati menjadi sumber pencemar pada a ir dan meracuni bloodworm hidup lainnya.

Z A T K IT IN PADA U LA T HONGKONG

Pada Aquatica edisi ke 4 dikatakan jangan beri ulat hongkong terla lu sering karena mengandung zat k itin . Zat k it in yang tidak dapat dicerna in i apakah akan menjadi racun bagi ikan atau hanya akan terbuang percuma seperti kandungan abu yang juga tidak dapat dicerna?

Tony, Jakarta

Redaksi:Tidak akan menjadi racun, tapi akan menyebabkan ikan menjadi tidak nyaman dan bisa menimbulkan gangguan f is ik pada sistem pencernaannya.

w w w .g ro w -fa st.c o m*~Foed

G row Fast B lo o d w o rm a d a la h m e m e n u h i total k e b u tu h a n

terdiri d ari 5 0 % BloodW orn p ro d u k ini d a p a t ju g a m en jac

No H o rm o n Added!!!!O r o w F a s t In ^ re d ie n t :

Im p o rte d B e e d L iv e r

C h ic k e n L iv e r a nd h e a rt P lia rm a c y q u a lity b iru le r

M u lt iv i ta m in

S l i r im p

C l ilo rc lla

C a lc iu m

\fegetablcs

etc (sa lm o n )

O r o w F a s t P ro x im a te :

P ro te in : 5 5 % m in

La t : 5 % m inF ib e r : 4 % m a x

A s K : 4 % M a x

Grow Fa s t adalah makanan beku yang terbuat dari bahan- bahan alami dan berkualitas tingg i yang d is te rilk a n dan

diperlukan bagi pertum buhan, kesehatan dan perform a ikan

Louhan.

DISTRIBUTOR UTAMA: Boenyauw Ibrahim, Perum Banjar Wijaya B4/41,08129028889AGEN JAKARTA :Aquatic Aq, Jl Alpuket 2 No.56 A, 08128932189 : R.Chandra, Jl. H. Sidin 1/21A 021-8628579,0811184603: Adi,Jl.Kejaksaan Blok H/216, 021- 8603464, 08128110032 : Clarrisa Aq, Maspion plaza, Happy louhaa Jl Taman Radio Dlm 2/4,021-7251065,08164843.660: Roby,Mandala Utara Blkg Restoran Central Tomang, 08161100231, Ersa Aq, Perum Tmn Raya Bekasi B4/28, 021-8833450 , YOGYAKARTA: JOGJA Aq, Tegalgendu 22, 0274-374890, 08122732668, SAMARINDA Toko Hidup Baru, Jl. R Hidayatullah 49, 0541-743057, 0541-731707, PALEMBANG WIN Aq, Jl Dempo Dalam No.888, 0711-353484, BANDUNG Maureen, 08122145990 :Setrasari Louhan, Setrasari Plaza I C-2, 022-2009070, 0818208303 : Ivan / Cemerlang Louhan, Jl. Pelikan 2F (Komp.Dadali), 022- 6032467, 08122309255, SEMARANG :Galery louhan, Dr Cipto 117, 024-8412182, 0816653488, 024-8453765, TANJUNG KARANG :Cen Aq, Jl. Jahe Rawa Subur No.46 (Blk BRI), 0721-269680, 08127923726, Mawar Aq,JI.Teuku Umar No.46A, 0721 -704067, 0811721358, MALANG :Nikko, Danau Tempe F3A9, 0341 -713779, 08123301546 : Eksotic Louhan, Jl Mawar 39, 0341-490264, 0818388052, LOMBOK : Pondok Flora Aq,JI. Saleh Sungkar no 9,Ampenan,0370-627911 BOGOR Indra, JI.Roda 123, 08129764627 ; BANJAR : PatrickJI.Raya C iam is 10,Patrom an,0265-744389 , 08151885881 ;SURABAYA Ibu Paulina,08165402493; JEMBER:Agus,HOS Cokroaminoto 34,0331-428177,0811356386

Dealers Wunted fa II: Handy 0818203553,022-6070701

03

Page 4: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

THE 1" INDONESIA INTERNATIONAL ORNAMENTAL FISH ANP ACCESSORIES EXPO 20 0 3

IN D O F ISH2 0 0 3 J A K A R T A

Hal IA Semanggi Expo

2 1 - 2 4 Agustus 2003

^^uutan^

Sem inar SehariTanggal : 21 Agustus ‘03

Induced Breeding Technology and Health Management

P e m b i c a r a :Prof. Dr. Komar Sumantadinata, M.Sc

DR. A. Rukyani Dr. Sukenda, M.Sc./lr. Tauchid

Sex ReversalP e m b i c a r a :

Prof. Dr. M. Zairin J r, M.Sc

International Trade on Ornamental fish

s t u s «o 3 £tfu Han:Ching Hwa, Modern (Ching Choo), Classic, Non Marking Golden Base, Non Marking Malaysian Type, Chiclasoma (Red Slayer)

Discus:Solid Blue Green (SBG).Raising Sun, Raising Sun Snake, Thick Line, Fine Line, Open, Solid Red Blue (SRB), SW

Organized by:

(iHPPV TVariegated.Neon Snake skin.Open

K o k i :8 Kategori

Cupuitg:Dasar, Maskot, Kombinasi(Kls: Senior & Junior)

Je la jah i ke indahan dun ia ikan h ias !!

B ergabung lah dengan m a s y a ra k a t pec in ta ikan h ias u n tu k m e m b a n tu p e r tu m b u h a n in d u s tr i p e r ik a n a n n a s io n a l !

P A M G R A M

SGMIMAR S6HARI

ROMTeS IRAM HIASL o u h a n , C u p a n g , C u p p y , D i s c u s , C o I d f i s h

GAMGS AMAR-AMARL o m b a M e n g g a m b a r & M e w a r n a i

In f o r m a s i a P e n d a f t a r a n

Departem en Kelautan dan Perikanan, Gedung DKP la n ta i 11,Jl. Medan Merdeka T im u r 16, Ja ka rta Pusat 1 0 1 10 - Indonesia Telp.: 62-21- 3504294 (direct), Fax.: 62-21 - 3504294, 3520844 Email: indofish_2003@ yahoo.com Nila Hp. 08129319760, Himawan H p. 08161101 103

P e n d a f t a r a n Ko n t e s Ik a n H ia s

Firna: 08129139308 , Lou Han: Rusli (08129421070),Cupang: H enry (0816727658), Guppy: A r if in (0811876540), Discus: Erw in (0816855656), Koki: H arian tono (0816709337)

Supported by:

Garuda Indnnesia Tetra®

■ TRU BU Sja k a r t a - in d o n e s ia

-M TROBOS

Page 5: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

PROFIL

■ ■ M s n f t s n i l l

■ KIKINO ZAMORANO

K ik in g Zamorano dan kedua putranya

Suasana rum ah dikaw asan Bandung Utara in i terkesan a sri dan tertata rapih, dengan nuansa taman h ijau dan sejuknya

kolam koi di halaman belakang rum ah. Irama merdu burung kicauan bernyanyi saling bersahut tak kenal lelah, kenyamanan yang s u lit d ilu k isk a n dengan kata manakala memperhatikan deretan a kuarium b e ris i louhan-louhan unggulan kontes.

D ika la ng a n penghobi b u ru ng kicauan dan merpati balap, p ro fil K ik in g m e n g in g a tka n pada zamorano sang anis merah m iliknya yang pintar melagukan irama dan bersuara dahsyat. M enurut K ik ing itu telah menjadi sebuah legenda karena sempat d itransfer dengan n ila i Rp 75 ju ta pada tahun 1998, namun sayang burung tersebut kemudian tak berum ur panjang. Zamorano la in m iliknya adalah peneng merpati balap yang sudah tak asing dikalangan penggemarnya sebagai s i jagoan peraih grand

Champion. D i sadari olehnya bahwa d u n ia ho b b y ya ng te la h memberikannya kepuasan acapkali memunculkan juga kejenuhan. Hal in i sesuai dengan apa yang dialaminya pada suatu ketika di awal Januari 2003, ketika teman- temannya giat memelihara louhan cukup menggelitik keinginannya u n tu k m e n g g a nd ru n g i ik a n berkepala nongnong te rse b u t se h in g g a dapat m e n g o b a ti kejenuhannya pada burung ,.

D i bidang ocehan dan merpati yang telah digandrungi beberapa tahun la lu telah mengorbitkan d irinya dalam ja ja ra n elite kontestan, kehadirannya kerap membuat semarak suatu gelaran. Nyalinya u n tu k m enda p a tka n hew an keinginannya cukup besar bahkan te rb ila n g b e ra n i se h in g g a berapapun n ila i harga dari salah satu hewan yang diinginkannya akan dia beli, seperti A nis Kembang yang tengah marak kala itu , ia berani bayar dengan harga Rp 50

juta . Hal tersebut sempat membuat terperangah kalangan kicau mania dan membuatnya cukup disegani.

Lo u h a n m a n ia yang dalam perkembangannya di Indonesia m asih re la tif ja n in , kehadirannya te rb ila n g baru nam un cukup d ip e rh itung ka n, d a ri beberapa gelaran yang diadakan K ik in g demikian antusias un tuk mengikuti perkembangannya. Dari 15 ekor ika n yang d i k o le k s in y a , ia menurunkan 6 ekor pada Bandung Louhan Exp losure 2003, 5 ekor d ia nta ra nya mendapat p o s is i sebagai pemenang sebagai b e riku t: -Ju a ra i di Kelas Cencu 18 Up- Juara I I di Kelas Ching Hwa 16-22 -Jua ra I I di Kelas Ching Hwa 23 Up -Jua ra IV di Kelas Ching Hwa 23 Up- Juara I I I di Kelas Unique/Bonsai.

Lebih la n jut beliau m enuturkan bahwa Cencu m iliknya m em iliki beberapa p re sta si yang cukup menggembirakan pada gelaran di C ia m is, T a s ik dan d i Dezon Bandung, masing-masing sebagai Juara 1 dan Grand Champion, pada k o n te s d i B T C d a n N H I mendapatkan urutan ke 1 dan ke 2. Menurutnya, ikan piaraannya itu tak kalah bersaing dengan louhan seharga 125 ju ta , di level Jawa Barat ikan tersebut m asih diperhitungkan bahkan m a sih s u lit d ica rika n tandingannya.

Ia mengenang saat kontes yang d iikutinya pada AquaTrend 2003, jik a saja kala itu penilaian k rite ria Colour tidak 25% , tentu h a sil a kh ir pertandingan akan berakhir la in dan bisa jad i ikan m iliknya tidak kalah dengan s i pendatang baru Kamalau. M enurut K ik ing umumnya penilaian warna m em iliki bobot 10-15 %. Pada k o n te s d i C ic e n d o P ia la Bhayangkara k rite ria m u tia ra m e m ilik i bobot 15 % , berbeda dengan penilaian di kontes N HI hanya 10 %. Perbedaan penilaian in i terjadi sebagai akibat belum adanya

05

Page 6: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

A g f m t i A^ ^ m jM A G A Z IN E

PROFIL

Standard penilaian baku secara nasional, hal in i membuat d irinya harus hati-hati sebelum m engikuti lomba, resikonya bisa berupa kerugian seperti biaya yang mahal (bisa mencapai Rp 1,5 juta) dan juga biaya hotel. H im b a ua nnya c ukup b e ra la sa n y a itu kesepakatan mengenai Standard penilaian baku harus segera dilakukan demi terjaganya n ila i sportivita s dari sebuah gelaran.

Mengikuti kontes louhan bagi d irinya dirasakan lebih tenang jauh berbeda dengan kontes burung yang bisa menimbulkan rasa emosional pada dirinya. Pada kontes louhan ia merasa lebih santai dan bisa mengajak is t r i dan anaknya. Kontes louhan memang berbeda dengan grand p rix pada merpati balap y^ng lebih je las pelaksanaannya baik waktu maupun tempat penyelenggaraan yaitu sekita r 2 minggu seka li. K ik in g berharap un tuk bisa m engikuti kontes d ilua r kota terutama di Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Tim u r, setelah ia mempunyai beberapa louhan andalan nanti. Keinginannya b isa beg itu ku a t akan se su a tu yang diharapkannya, namun sebaliknya ia juga bisa beg itu cepat m elupakannya b ilam ana kejenuhan menderanya.

Invest K ik ing di ikan louhan, kalau dihitung, sudah sekita r 200 juta . M eskipun demikian menurutnya hal tersebut kecil un tuk harga sebuah kepuasan dan gengsi. Ia menjelaskan beberapa rekannya mengeluarkan dana yang lebih besar, tapi prestasinya tidak sem ulus d irinya yang diakuinya tidak salah ja lu r.

Menyimak perkembangan louhan yang begitu sp o n ta n d ig a n d ru n g i m a sya ra ka t, ia menjelaskan pengalamannya dalam membeli beberapa ekor louhan dari beberapa toko akuarium yang konon katanya merupakan im port langsung dan original. D ari 8 ekor yang dibelinya ia mengeluarkan dana senila i 8 juta , dan akhirnya tak lebih dari sekedar sampah, begitulah ucapannya. Hob iis yang lebih sering mengamati piaraannya di malam hari, pernah melakukan ujicoba terhadap pakan tertentu seharga Rp. 350.000 per kg. Setelah 2 bulan ru tin menggunakannya, ternyata hasilnya tidak m enunjukkan perbedaan. Bagi d irinya, louhan yang penting itu nongnong-nya, bisa jadi m arking je lek, tubuh tidak bagus tapi nong nong besar m asih laku, berbeda dengan yang nong nongnya kecil pasti murah. Nongnong d iya kin inya sebagai bawaan dan bakat, sehingga jangan terg iur oleh im ing-im ing yang m enjanjikan. Membedakan bakalan yang m em iliki calon nongnong besar memang su lit apalagi ching hwa dalam perkembangannya

banyak hal yang tidak terduga, seperti Cing Hwa m iliknya yang dibeli pada size 16 cm, setelah ia pelihara selama 1,5 bulan terjadi perubahan pada sirip nya yang dipenuhi m utiara, dan mendapat juara I I Cing Hwa 16-22 cm, pada kontes di Ciam is, Ta s ik dan Bhayangkara Cicendo masing-masing Juara II I, Juara I dan Juara 1.

Beberapa kia t pemeliharaannya d itit ik beratkan pada a ir, yaitu harus tetap terjaga kebersihannya. Usahakan pemberian pakan secukupnya, jik a berlebih beresiko pakan tidak termakan dan menimbulkan turunnya kua lita s a ir, dan daya tahan tubuh ikan m enurun dan pada akhirnya ikan dapat terkena penyakit. Kekurangan pakan akan berakibat b uruk pada pembentukan badannya. Jadi sebaiknya, berikan pakan dalam jum lah optimal sesuai besar kecilnya ikan. Berapa jum lahnya, perlu secara seksama diperhatikan oleh masing-masing pem iliknya. Pada saat pemberian sebaiknya sam bil d ila tih dengan menggunakan cermin, atau tangan sehingga ikan jad i galak dan tidak cepat stre s, seperti yang sering dilakukannya untuk ikan-ikannya.(W. Suprianto)

Ko le ksi piala dari berbagai kejuaraan

Cencu K ik ing

06

Page 7: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

PROFIL A g p M A^ rn J ^ m M A GAZINE

Eddy saat menerima Piala dari ibu Presiden Sw issBe tta di Sw issBetta Contest 2003

<3 0 (2

Eddy Chandra , Pria berusia 33 Ta hu n asa l Ja ka rta in i, namanya sudah tak asing lagi d i d u n ia percupangan eropa

(Jerman, Sw iss, Perancis, Belanda sam pai negara S k a n d in a v ia ), kh u su sn y a penggemar Cupang C row ntail. Sampai-sampai dia mendapat ju lu k a n sebagai M r. Crowntail. Pria yang b e ristri orang Spanyol dan mempunyai seorang P u tri in i se ja k a g ustu s 1989 bertem pat ting g a l d i cologne (Jerm an). W alaupun dia baru memulai memelihara cupang di Ero p a se ja k Desem ber 2 0 0 1 , namanya sudah terkenal karena keberhasilannya selama ku ru n 2 Tahun pada hampir setiap kontes Cupang di Eropa. Keberhasilannya t e r s e b u t a d a la h b e r k a t pengalamannya sejak SM P/SM A beternak Cupang Adu di Jakarta. Oleh karena itu , kemudian beternak Cupang di Eropa bagi Eddy bukan hal yang sangat su lit , walaupun banyak hal-hal yang sangat berbeda antara beternak cupang di Indonesia dengan di Eropa, terutama dalam hubungannya dengan lingkungan hidup ikan tersebut seperti suhu udara, a ir dan je n is pakan.

Eddy memulai ternak cupang di eropa ketika dia pulang berlibur di Jakarta pada bulan November 2001. Pada saat itu Eddy diberitahu kakaknya bahwa d i indonesia sedang populer Cupang Crowntail. Dengan rasa penasaran Eddy diajak oleh kakaknya ke salah seorang peternak Cupang C row nta il di jakarta Barat un tuk m elihat-lihat cupang C ro w n ta il. C upang Crowntail tersebut ternyata mampu m em ika t, ha tinya lem ah dan m em bangkitkan niatnya u n tu k

memelihara cupang tersebut di kotanya (Cologne/Jerman). Apalagi ikan tersebut belum ada di Eropa.

Dengan berbekal 7 ekor ikan cupang Crowntail dari jakarta itu ( 4 jantan dan 3 betina), Eddy memulai debut b e te rn a k ik a n C ro w n ta il d i j e r m a n . U n t u k l e b i h memperkenalkan cupang Crowntail d i Ero p a , dia h a m p ir se la lu mengikuti setiap kontes di Eropa. Selain itu dia pun selalu m engikuti dan m encari ta hu m engenai percupangan Eropa lewat Internet. U n tu k le b ih m em perkenalkan Cupang Crowntail Indonesia, Eddy- pun membuat S itu s mengenai Cupang H ias di http:/ /www.betta- house.de serta Forum Internatioanl Crowntail Betta Club di Yahoo http: / / groups.vahoo.com/group/C row nta il/. Sampai saat in i telah bergabung di Forum tersebut, para penggemar Cupang Crowntail dari segala pelosok Dunia (Indonesia, Singapura, USA, Norwegia, Jerman, In g g ris , Pe ra nc is dan negara lainnya)

Selain Ikan Cupang H ias Crowntail, Ed d y b e te rna k ju g a cupang Halfmoon, yang sangat populer di Eropa dan Amerika. Oleh karena itu d ia pun banyak berhubungan dengan pakar-pakar ikan Halfmoon di Eropa seperti: Ra jiv M asillam oni (salah satu penemu Ikan Cupang H a lfm o o n ), M a rk u s G u tze it, Dom inik K irchner dari USA (Peter Goettner) dan juga pakar Cupang Halfmoon di Indonesia (Hermanus J Haryanto dan kawan-kawannya di IN BS) un tuk bertukar P ik ira n dan masalah yang dihadapi dalam bidang percupangan.

Oleh karena itu selain di Crowntail , dia juga berhasil di ikan Halfmoon- nya, seperti d itun jukkan dengan ke b e rha sila nnya mendapatkan penghargaan berupa Piala The Best Female of Show dan The Best Female R e s e r v e o f S h o w G e rm a n B e tta D iv is io n 2 0 0 2 . Kebanggaan in i m e ru p a ka n kebanggaan te rs e n d ir i yang ditem puhnya selama 2 tahun beternak Cupang.

Beberapa prestasi yang diperoleh Eddy Chandra selama 2 Tahun adalah sbb:

Kontes Cupang IBSC Eropa (17 - 19 Mei 2002 di D ijon/Perancis)- Juara 1 kategori Crowntail Male- Juara 2 Kategori Crowntail Male- Juara 2 Kategori ikan terbaik

penila ian Pengunjung (Public Price)

Kontes GermanBettaDivision (01 - 03 November 2002 di Loehne - Jerman)- The Best Female of Show- The Best Reserve Female of Show- Juara 4 , 5 dan 6 Crowntail Male

Kontes ACHI u n tu k Asia Betta Contest di Singapura 01 Des 2002 Jakarta- Cupang Femalenya te rp ilih u tk

mewakili Kontes Asia Betta di Singapura

Kontes Sw iss Betta Club 02-04 Mei 2003 di Moudon - Sw iss -Ju a ra 1 Crowntail Male Kategori

Bicolor-Ju a ra 1, 2 dan 3 Crowntail Male

Kategori M ulticolor- Juara 2 dan 3 Crowntail Male

Kategori So lid Color (di lua r warna Merah)

- Juara 1 dan 2 Crowntail Male Kategori So lid Red

- Juara 3 Crowntail Female Kategori Light Body

-J u a ra 1 Halfm oon S h o rtta il Kategori Light Body

(Win)

Juara 2 M u lti Color S w iss Betta Contest 2003

07

Page 8: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

PROFIL

OptimismeKLUB KOKI BANDUNG

Meskipun klub ikan mas ko ki yang d ip im pinnya m asih seum ur jagung, namun tak

m e n y u ru tka n o p tim ism e RM Bahardiman selaku pimpinan klub ika n yang berasa l d a ri h a s il rekayasa genetika asal jepang yaitu mas koki.

Kepada Aquatica ia menuturkan dengan nada o p tim is, bahwa anggota klub yang dipimpinnya sebaiknya m e m ilik i sp e sia lisa si breeding m asing-m asing dengan k u a lita s dan k u a n tita s yang meningkat. M eskipun demikian, p rib a d in y a tid a k m em b a ta si anggotanya u n tuk memproduksi ikan je n is lainnya. Adanya import mas ko k i da ri Th a ila nd yang d ila ku ka n c lub d a ri Ja ka rta merupakan pembelajaran bagi club ko ki Bandung sebelum benar-benar mampu menanganinya. Setidaknya dengan masuknya varietas baru m e r u p a k a n w a h a n a b a g i perbanyakan dan kelengkapan varietas ko ki di Bandung. M enurut p red iksi Bahar, di masa 2 tahun yang akan datang, perkembangan ikan ko ki di Bandung akan lua r biasa, karena anggota klubnya saat in i sudah m ulai giat melakukan breeding secara massal.

D iakuinya bahwa ko ki berbeda dengan ikan lainnya, seperti ikan- ikan afrika, yang bisa terjua l dengan jum lah sesuai h a sil tetasannya. Pada ikan ko ki, dari 1 indukan norm a l mampu m e ng ha silka n sekita r 2000 ekor anak, dari jum lah in i yang m em iliki kua lita s super b e rk isa r 5-15 ekor, sedangkan kua lita s biasa sekita r 300-500 ekor. Seorang breeder memijahkan ko ki tidak hanya satu induk, tetapi m isalnya 5 ekor induk ko ki betina dibuahi oleh 7 ekor induk ko ki jantan, 10 ekor induk ko ki betina dibuahi oleh 15 ekor induk ko ki jantan dan seterusnya.

D ia ku i oleh Rudi, pem ilik Atlantic Aquarium di Buah Batu, bahwa

BANDUNG

4*KOKI KLUB

(ki-ka)Ketua K lub Sekre ta ris dan peternak

p a s a r k o k i t e r m a s u k stab il, dalam 1 m i n g g u ia menerima tidak k u ra n g d a ri 2 0 0 0 - 3 0 0 0 ekor k irim a n dan t e r ju a l untuk sebagian besar pasar di B a n d u n g .Padahal outlet yang selevelnya ada sekita r 5 tempat. Adanya jaminan pasar s e p e rt i in i, t e n t u m e r u p a k a n tantangan bagi a n g g o t a klub nya u n tu k b e rkre a si dan m enghasilkan produk yang tak kalah dengan Tulungagung, dimana Rudi selama in i mendapat kirim a n mas kokinya . Im pian m e m ilik i network pemasaran send iri seperti harapan Bahar, sudah dijawab la n g su n g oleh R u d i, tin g g a l bagaimana anggota klub ko ki itu menyikapinya.

Lebih la n ju t Bahar menjelaskan, bahwa Lion Head Bandung m em iliki kua lita s prima dan sangat berbeda dengan-lion head asalnya dari China yang m em iliki bentuk kurang bagus. F a k to r a ir dan m a ka n a n , merupakan faktor pendukung yang diakui orang Jakarta sehingga lion head asal Bandung selalu diterima dengan harga tinggi di Jakarta yang memang tak mampu menghasilkan je n is in i, kecuali membesarkan saja. Bahkan pada tahun 1985, Lion Head m ilik Piping pernah d iikutkan dalam kontes di Singapura. M eskipun demikian, karena ukuran ikannya yang terla lu besar, sekita r 1,1 kg, sedangkan kontes dibatasi ukuran maksimalnya, maka ko leksi Piping hanya dipamerkan dalam gelaran itu .

Agus Aliem, anggota klub Diakuinya pula, m eski harga ko ki stab il dan tak terpengaruh oleh maraknya louhan dan ikan lainnya, ia tak menyangkal kalau ada je n is ko ki yang harganya tu ru n karena hampir se lu ruh anggotanya m em iliki dan dapat membreeding lion head.

Berkembangnya klub ikan mas ko ki, tentu tidak lepas kaitannya dengan kreativitas anggota klubnya send iri, se la in adanya dukungan d a ri in sta n si terka it. (W. Suprianto)

08

Page 9: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

Gampangnya

MiNGAWiNKAN LOUHAN

Yum i Agus, breeder LouHan

D i t e m u i A q u a t ic a d i rumahnya, ia nampak sib uk melayani para fans louhan

mania di lingkungan sekitarnya yang b eg itu a n tu s ia s u n tu k m e n d a p a tka n lo u h a n h a s il ternakannya. Seorang Yum i Agus adalah orang yang krea tif dalam usaha apapun dan tidak segan- segan beralih profesi demi sifatnya yang ingin tahu. Ia dikenal sebagai breeder burung kena ri, anjing, burung puyuh, juga ia seorang pemborong bangunan, agen gas oksigen serta p em ilik beberapa rumah kost dan beberapa counter penjualan di lingkungan tinggalnya di daerah Kiara Condong Bandung. P ria asal Garut yang mengaku kecewa pada harga kenari yang ja tuh, dihancurkan oleh kenari asal malang kemudian kesengsem pada ikan louhan, hingga ia mencoba m e la ku ka n b reed ing se n d iri. H a siln y a cukup m enim b ulka n keinginan teman-teman sekitarnya un tuk m em iliki h a sil breedingnya. Karena banyaknya perm intaan, m aka Y u m i m u la i mencoba membuka counter kec il-kec ila n disebelah counter fotocopy yang d im ilikinya .

M enurut penuturannya, u n tu k m engaw inkan lo u ha n dengan louhan itu m asalah gampang. Perm asalahannya te rle tak pada tu ju a n n y a , a p a ka h u n tu k memproduksi secara besar-besaran (kwantitas) dengan kw alitas yang dihasilkan seadanya. Atau untuk menciptakan keturunan yang bagus, se p e rti w arnanya yang le b ih m encolok atau le b ih lem b ut, marking yang lebih baik, bentuk tubuh yang semakin sempurna,

mutiara yang lebih cemerlang atau keunikannya lebih banyak. Hal kedua in i merupakan hal yang su lit. U n tuk itu dibutuhkan keahlian k h u s u s te n ta n g te k n o lo g i p e m b e n ih a n . D ia k u i Y u m i, keterbatasan inform asi teknologi perikanan membuatnya kurang v a ria tif dan in o v a tif sehingga apresiasi pembenihan kurang bisa dilakukannya. Bahkan secara ju ju r, sa ya sa n g a t m e ng ha ra p ka n kehadiran media inform asi yang menam pilkan periha l ke ilm uan perikanan, “sehingga w ajarkan kalau saya bertanya kenapa kita h a ru s m engim port dan se la lu ketinggalan oleh negara tetangga k i t a . T id a k b i s a k a h k i t a menciptakan je n is yang benar- benar kom petitif dari je n is ikan-kah, satwa la in , pertanian, burung dan produk lainnya”.

B e b e ra p a h a s il k e tu ru n a n breedingnya memang menunjukkan adanya perbedaan kua lita s, seperti yang diperlihatkan pada penulis. Beberapa akuarium b e risi anakan louhan m ulai dari yang produk biasa, sedang dan bagus. Beberapa kiatnya un tuk mengawinkan louhan adalah sebagai b e riku t:• Siapkan indukan jantan dan

betina yang te rp ilih secara k u a lita s , m a sing -m a sing d i akuarium yang terpisah.

• Pemberian pakan pada kedua indukan dengan jum lah optimal dan memenuhi Standard g izi terutama protein. M enurut Yum i, in i penting karena ke 2 indukan harus benar-benar prima. Hal in i akan langsung berpengaruh pada kem am puan in d u k da lam m e n g h a s ilk a n t e lu r dan menghasilkan produksi.

• Setelah induk betina siap bertelur yang d ic irikan dari pen-nya yang ke lua r (genital papilla), dan warnanya yang mencolok cerah

• Tempatkan induk jantan dan betina pada satu tempat yang diberi penyekat

• Tempatkan media pelekat te lur. B isa dari batu, genteng, porselin, cowet d ll

• Ind uk jantan dan betina

dilepaskan penyekatnya setelah tid a k m e n u n ju kka n adanya perke la hian. Setelah d ibuka sekat, perhatikan setidaknya dalam 15 menit, apakah induk jantan menyerang betina, atau tidak. J ika terjadi perkelahian maka segera tutup kembali sekat. P e m ilih a n in d u k ja n ta n , sebaiknya yang tidak te rla lu agresif pada manusia, karena lebih cenderung untuk menjaga te lu r dari pada membuahinya. Se te la h in d u ka n m e m ija h , sebaiknya dipisahkan kembali u n tuk menjaga agar tidak terjadi perke lahian. Um um nya ika n betina akan bersifat melindungi telurnya dan melindungi anak- anaknya, sehingga induk jantan sering mendapat serangan dari induk betinanya.

• Lakukan pemisahan te lu r dari induknya un tuk ditetaskan pada media akuarium yang terpisah. Induk yang sudah siap memijah dan berpasangan, dalam waktu 1 X 24 jam akan menghasilkan te lu r-te lu r yang sudah dibuahi yang menempel pada media akuarium atau subtrat lainnya.

(W. Suprianto)

Pengunjung yang antusias melihat ha sil ternakannya

LouHan u n ik ko le ksi Yum i

09

Page 10: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

PENGETAHUAN^ - T - MAGAZ1NE

PersilanganLouHan

Melalui Teknologi Ginogenesis(Untuk mendapatkan anakan louhan mg serupa dengan induknya)

Di kalangan para breeder Lo u h a n , upaya u n tu k menciptakan stra in baru yang leb ih m enja n jika n ibarat

sebuah perlombaan yang tak pernah usa i. Persilangan demi persilangan t e r u s d i l a k u k a n u n t u k m e n ye m p u rn a ka n ke in d a h a n louhan. B e rh a sil atau tidaknya p e nyila ng a n d ite n tu k a n o leh berbagai faktor. Salah satu faktor yang menjadi pembatas dalam p e n y ila n g a n lo u h a n a d a la h pemilihan indukan yang berjodoh se su a i dengan harapan. Tid a k ku ra n g breeder menghadapi masalah kerusakan induk akibat perkelahian induk jantan dan betina, bahkan m eskipun ukuran induk betina jauh lebih kecil dari induk jantan, hal in i sudah menjadi karakter dari louhan yang bersifat te rito ria l, cenderung karnivora dan hidup so lite r. Salah satu upaya u n tuk memperkecil kerugian akibat rusaknya induk jantan atau betina d ila ku ka n m e la lu i pembenihan buatan. Agar d ip e ro le h h a s il persilangan yang m em iliki kua lita s baik dan m em iliki keunikan tertentu, a lte rn a tif penerapan tekno lo g i p em b eniha n m e la lu i metode ginogenesis merupakan a lternatif terobosan yang bisa dilakukan para breeder louhan.

Ginogenesis adalah suatu bentuk pembiakan dimana spermatozoa hanya merangsang perkembangan te lu r menjadi embrio dan tidak iku t b e rp e ra n d a la m s i f a t - s i f a t genetiknya, sehingga sifa t genetik keturunannya (filial) hanya berasal dari induk betina saja. Metode in i dilakukan dengan cara melemahkan sperma m e la lu i proses ra d ia si. Metode in i tentu akan sangat menguntungkan apabila diinginkan un tuk mendapatkan turunan dari sifa t induk betinanya saja. Oleh karena itu h a sil dari perkawinan in i akan dapat menjamin sifa t yang

m irip sesuai dengan sifa t induk betinanya, karena tidak terjad i kom binasi genetik antara ind uk ja n ta n dan b e t in a . Dengan perkataan la in tekn ik in i adalah tekn ik un tuk mempertahankan atau mengawetkan sifa t-sifa t dari induk b e t in a dan m e m u n g k in n y a m engha silka n ke tu run a n yang seragam.

R a n g ka ia n ke g ia ta n metode ginogenesis te rd iri dari H ifop isa si, Radiasi sperma, kejutan dingin dan penetasan.

Bahan yang dibutuhkan:a. induk louhan jantan dan betina

yang siap memijahb. Donor ikan masc. Se p e ra n g ka t a la t induced

breedingd. Larutan ringer dengan ko m p o sisi:- Natrium C hlorid 7,200 g r/ ltr

(NaCl)- Ka lium Chlorid 0,336 g r/ ltr (KC1)- K a lsiu m chlorid 0 ,384 g r/ lt r

(CaCte)- Natrium Hidro Carbonat 0,160

g r/ ltr (NaHCOa)

Alat yang dibutuhkan:a. Kotak rad iasi yang dilengkapi

dengan lampu u ltra violet 15 watt, kedap cahaya dan ja ra k lampu dengan dasar kotak 15 cm (lihat gambar)

b. Kotak pendingin (refrigerator) berkemampuan 4° C

c. Ba ki penetasand. Akuarium yang dilengkapi aerator

dan water heater thermostate. baki p la stikf. Cawan petri dari bahan pirex

METODA

1. HYPOFISASIU ntuk mempercepat ovulasi, induk b e t i n a d i s u n t i k d e n g a n mempergunakan hormon hypofisa ikan mas di bagian punggung in tra

m uskuler. Frekw ensi penyuntikan dilakukan 2 ka li, yaitu V* dosis pada penyuntikan pertama dan 6 jam kemudian dilakukan penyuntikan kedua sebanyak 1,5 dosis. Setelah penyuntikan in d u k betina dan ja nta n d isim p a n didalam bak terpisah, ditunggu sampai terjadi ovulasi. (O vulasi ya itu keadaan induk matang te lu r siap memijah). O vulasi akan terjadi 10-12 jam sejak penyuntikan pertama pada suhu 25- 29°C.

2. RADIASI SPERMAbila induk betina siap ovulasi, maka pada saat yang sama ditempat terp isah d ilakukan pengambilan sperma induk jantan yang dihisap d a ri lub a ng g e n ita l dengan mempergunakan sp u it sebanyak 0,5 m l. Sperma diencerkan 100 ka li dengan cara menambahkan larutan ringer sebanyak 49,5 m l dan diaduk sampai merata. Sperma tersebut dibagi dalam 6 cawan petri masing- masing sebanyak 3 m l, diratakan di dasar cawan petri sehingga berupa lapisan tip is. Selanjutnya cawan p e tr i b e r i s i sperm a te rse b u t dimasukan kedalam kotak radiasi tepat dibawah lampu u ltra violet dengan ja ra k penyinaran 15 cm selama 10 menit.

10

Page 11: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

PENGETAHUAN h m m i m^ ^ ^ J m a g a zin e

3. FERTILISASI TELURSetengah menit sebelum proses radiasi selesai, dilakukan pengambilan te lu r dari induk betina dengan cara stripp ing dan di tampung dalam baki p la stik. B ila radiasi sperma telah mencapai 10 menit dilakukan pembuahan te lu r (fe rtilisa si) cara kering yaitu dengan mencampurkan sperma yang sudah di rad iasi kedalam baki b e risi te lu r dan diaduk merata dengan menggunakan b ulu ayam. Pembuahan dilakukan selama 15 menit. Te lu r yang telah dibuahi kemudian ditebarkan didalam baki penetasan yang telah disiapkan didalam akuarium . Penebaran te lu r secara hati-hati, jaga jangan sampai menggumpal didalam baki.

4. KEJUTAN DINGINKejutan dingin dilakukan selama 5 menit setelah pembuahan dengan cara memindahkan baki penetasan kedalam a ir yang bersuhu 4° C yang terdapat didalam kotak pendingin. Perlakuan tersebut berlaku selama 60 menit. Setelah perlakuan kejutan dingin selesai, baki penetasan beserta a ir media yang dipergunakan dikeluarkan dari kotak pendingin dan dibiarkan naik suhunya sampai sesuai dengan suhu a ir dalam akuarium penetasan.B ila suhu a ir media telah sesuai dengan suhu a ir di akuarium maka baki penetasan dipindahkan kedalam akuarium penetasan. Selanjutnya dibiarkan sampai te lu r menetas.

5. PENETASANSelama penetasan berlangsung, a ir di akuarium tetap dijaga kw alitasnya dengan cara meng-aerasi te rus- menerus, mempertahankan suhu dengan water heater thermostat pada suhu 28° C dan memisahkan te lu r-te lu r yang tidak menetas secara manual (Lihat gambar prosedur kerja ginogenesis).Te k n ik in i tentu saja tidak dim aksudkan u n tu k

mendapatkan stra in baru, karena se lu ruh keturunan yang dihasilkan hanya berasal dari sifa t genenetik induk betina. U n tuk mendapatkan stra in baru secara buatan dilakukan dengan menggunakan tekn ik kawin buatan pada umumnya. Dengan demikian kom binasi sifa t genetik induk jantan dan betina akan d iturunkan pada burayak yang dihasilkan sehingga stra in baru bisa terbentuk.

Selain tekn ik ginogenesis dikenal pula tekn ik silang androgenesis. Secara umum tekn ik in i merupakan kebalikan dari tekn ik yang diuraikan diatas, dalam hal in i genetik induk jantan yang dipertahankan. Dengan cara tanpa pelemahan sperma dengan sin a r ultravio let, maka selain s i induk betina, induk jantanpun akan tu ru t menyumbangkan sifa t genetiknya. Te kn ik androgenesis akan diuraikan pada kesempatan la in. (W. Suprianto)

Skema Kerja GinogenesisInduk betina

Induk jantan

0 ,45 m l + 4 9 ,5 ringerdiletakan dalam p e tri d ish diradiasi dengan U ltra V io le t

selama 10 m enit

Aerator

Baki Penetasan

8 dibiarkan sampai ^7 suhu media = suhu di akuarium

di tetaskan dalam akuarium dengan aerasi in te n s if

Aerator

baki penetasan

ditetaskan dalam baki penetasan dalam akuarium kaca setelah 15 m e nit

di dinginkan dalam kotak pendingin +/- 1 jam dengan

media a ir +/- 4°C

Stripp ing pada indukan

11

Page 12: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

ssMAOAZINE

PENGETAHUAN

Filter Vegetasiering seka li para hobiis bingung dalam m em ilih filte r terbaik bagi akuarium atau kolam ikannya.

Berbagai p ilihan tersedia danmudah didapat d i toko perlengkapan akuarium . M eskipun demikian tidak se d ik it para h o b iis yang b e rp ikir bahwa sebuah filte r akan menggantikan se lu ruh fungsi kerja m anusia dalam “m em bersihkan” akuarium . Hal in i tentu saja tidak sepenuhnya benar, sebaik apapun sebuah f ilt e r b e ke rja , fu n g si manusia m asih tetap diperlukan, ke c ua li d ila ku ka n o to m a tisa si tingkat tinggi.

Sebuah filte r yang baik adalah sebuah f ilte r yang dapat m e n g h i l a n g k a n a t a u m e n g u ra n g i ka nd ung a n bahan-bahan yang tid a k dikehendaki dari dalam a ir akuarium , terutama adalah bahan-bahan cemaran yang d ihasilkan oleh ikan send iri atau oleh sisa makanan yang tidak termakan. Bahan-bahan te rse b u t berupa bahan padatan dan m olekul-m olekul te r te n tu , te ru ta m a da ri golongan n itro g e n . Agar sebuah filte r dapat bekerja dengan b a ik maka f ilte r tersebut harus dipekerjakan sesuai dengan kapasitasnya. Apabila sebuah filte r dipaksa b e k e r j a d i l u a r kemampuannya, maka h a sil yang optimal tentu tidak akan bisa diharapkan. Hal in i sering terjadi akibat ketidaktahuan h o b iis dalam memahami fu ng si ke rja sebuah filte r sehingga tidak jarang filte r yang d im ilik in ya terpasang dengan kapasitas pompa yang t e r l a l u b e s a r a t a u kapasitasnya te rla lu ke c il (perhitungan kapasitas pompa f ilte r dibahas di VolOl No.03) dengan jum lah a ir akuarium yang harus diolah.

mengurangi atau menghilangkan kadar ammonia yang bersifat sangat beracun bagi ikan. Kebanyakan filte r hanya mampu mengubah ammonia menjadi senyawa kurang beracun dalam bentuk n itra t. N itra t in i p ad a a k h i r n y a a k a n berakum ulasi dalam akuarium dan sampai pada tingkat tertentu akan dapat mengganggu pula kehidupan ikan. Oleh karena itu pada filte r- filte r demikian pembuangan n itra t m asih perlu dilalcukan yaitu m elalui penggantian a ir pada suatu periode tertentu. Dengan ka sus demikian

te n tu b is a m e m b a n g k itk a n pertanyaan apakah ada sua tu s i s te m f i l t r a s i yang m ampu m em bebaskan a ku a riu m d a ri m olekul berbasis nitrogen, sehingga kalau perlu penggantian a ir tidak harus dilakukan ???. Jawabannya adalah ADA.

Berbagai filte r telah dirancang agar produk a kh ir pengolahan ammonia tidak lagi berbentuk n itra t tetapi berbentuk gas nitrogen atau bahan la in yang dapat membebaskan a ir akuarium dari senyawa nitrogen.

tanaman

pompa

D CGambar 1. Sketsa F ilte r Vegetasi

B

V \/\/ V

Salah satu fungsi sebuah filte r a ku a riu m adalah u n tu k

d cGambar 2. D im ensi Ketinggian R e la tif F i l te r Vegetasi

B

12

Page 13: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

PENGETAHUAN

Gambar 3. P is tia stra to ite s, sebagai salah satu a lte rn a tif tanaman pada f ilte r vegetasi

Korbanan yang dikeluarkan untuk membuat filte r demikian tentu saja tidak sed ikit, salah satu contoh filte r dengan kemam puan dem ikia n adalah f i l t e r coil d e n itra to r. M eskipun dem ikian alam telah memberikan contoh yang sangat baik bagaimana cara menghilangkan senyawa nitrogen dari dalam a ir. Salah satu diantaranya adalah dengan m em anfaatkan proses s in te s is yang te rja d i didalam tanaman. F ilte r in i kem udian dikenal sebagai F ilte r Vegetasi.

Prinsip kerja.

F ilte r vegetasi adalah sebuah filte r yang m em anfaatkan tanam an s e b a g a i p r o s e s o r u n t u k menghilangkan kontaminan yang berada dalam a ir a ku a riu m , terutama dari golongan senyawa nitrogen seperti, ammonia. Seperti d iketahui, tanaman memerlukan u n su r hara tertentu untuk tumbuh dan berkem bang, d iantaranya adalah nitrogen, fosfor, ka lium , d ll. Dengan memanipulasi kebutuhan hara in i sedemikian rupa, maka tanaman, dalam hal in i tanaman a ir, dapat dimanfaatkan sebagai sebuah "pompa" un tuk mengeluarkan u n su r hara te rte n tu d a ri dalam a ir akuarium . Hal in i dapat dilakukan dengan cara melalukan a ir melewati daerah perakaran tanaman. Hara

yang dijerap tanaman selanjutnya akan menjadi bagian dari tubuh tanaman. Hara in i kemudian dapat "dibuang" dari sistem akuarium dengan cara "memanen" tanaman atau bagian dari tubuh tanaman tersebut.

Gambar 1 m enunjukkan d isa in sederhana sebuah filte r vegetasi. F ilte r in i te rd iri dari 4 bagian A, B , C, dan D. Bagian A merupakan bagian f ilt ra s i m ekanik yang berfungsi m enyaring kotoran padat da ri akuarium . Bagian in i d iis i dengan media filte r mekanik seperti kapas sin te tis, filte r mat dan sejenisnya. Bagian B adalah bagian yang ditanami oleh tanaman a ir. Bagian C adalah bagian filt ra s i mekanik lagi, un tuk mengatisipasi kotoran padat dari bagian-bagian tanaman atau akar yang terputus. Dan bagian D adalah bak penampung h a sil filt ra s i a kh ir sebelum dikembalikan ke dalam akuarium utama.

Bagian B dari filte r merupakan in ti dari filte r vegetasi. Dalam mengisi bagian in i, d isa ra nka n u n tu k mem ilih tanaman yang m em iliki pertumbuhan cepat dan m em iliki persyaratan tumbuh yang mudah. T a n a m a n te ra p u n g sa n g a t dianjurkan, karena tanaman in i m em iliki bagian tubuh yang berada diatas a ir sehingga kebutuhan CO2

nya dapat dipenuhi dari udara d ise kita rnya . Dengan dem ikian tanaman je n is tersebut tidak akan mengganggu keseimbangan C02 yang berada didalam a ir. P ilih juga fase tanaman yang sedang berada pada tahap tingkat pertumbuhan paling ting g i. Apabila ting ka t pertum buhan in i sudah m ula i m enurun maka gantilah tanaman tersebut dengan tanaman pada fase pertumbuhan sebelumnya. Dari berbagai p ilihan tanaman terapung yang ada Pistia stratoites (Gambar 3) boleh dijadikan p ilihan utama. P. stratoites term asuk ra ku s akan " u n s u r " ha ra dan m e m i l i k i pertumbuhan yang cepat, sehingga, boleh dikatakan, sangat cocok un tuk dijadikan sebagai "pompa" un tuk "membuang" hara dari dalam a ir. M eskipun demikian, anda bebas bereksperim en dengan berbagai p ilih a n tanaman a ir terapung lainnya. Pada bagian B in i juga bisa ditempatkan k e rik il, sebagai media f ilt ra s i b io lo g i b ia sa , apabila dikehendaki.

Gambar 2 m enunjukkan sketsa rancangan dim ensi ketinggian re la tif sekat antar bagian filte r biologi. Ketinggian in i diatur sedemikian rupa un tuk menghindari terjadinya luapan a ir yang tidak diperlukan. G a m b a r i n i s u d a h d a p a t m enerangkan d i r in y a se n d ir i

13

Page 14: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

PENGETAHUAN

Akar P is tia yang panjang dan lebat, serta sifatnya yang rakus hara membuat tanaman in i sangat ideal un tuk dijadikan "pompa" pembuangan amonia dan n itra t dari dalam a ir pada f ilte r vegetasi.

sehingga diharapkan akan lebih mudah dipahami dengan mencermatinya. Prinsipnya adalah apabila terjadi penyumbatan pada bagian A maka a ir dapat melimbah (by pass) ke bagian B , tetapi tidak ke lua r dari sistem (banjir), begitu juga apabila terjadi penyumbatan pada bagian C, a ir akan meluap ke bagian D tetapi tidak ke bagian B . Tentu saja berbagai m odifikasi dan im provisasi bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan selera.F ilte r vegetasi sering digunakan sebagai bagian dari kolam ikan hias seperti Koi. Apabila dirancang dengan baik dan dilakukan pemilihan tanaman yang tepat, filte r in i akan menghasilkan filtra n dengan tingkat kadar amonia dan n itra t 0 ppm. Dengan h a sil demikian bukan saja a ir akan terbebas dari kontaminan berbasis nitrogen, dan u n su r hara lainnya tetapi juga akan terhindar dari gangguan algae atau ka sus green water. (WP)

JAKARTAGUNUNG AGUNG, Jl. KwitangPT. Central Kumala Sakti 021.5658104Kuningan Agency 021.5264955Aritonang BudiUtomoPURBA JAYA SenenS IH IT E Pulau GadungHanafi Ta rsley 0811958002Rusd i 08128413777In B S Club 08129388428CILEUNGSI-CIBUBUR:Deddy D ,021.82492712 TANGERANG:EdwinDaryono 021.55742972,Exotic Aquarium 021.42884709 SURABAYA Henry 031.7314845 MALANG:Cucak Rawun Agency BANDUNGAlphabet 022.6006000 Gunaraya Aksara 022.4232513,

DAFTAR AGEN KAMUKaton Lesta ri Agency Yudha Agency Cikapundung Didin Agency Cikapundung Keluarga Agency YOGYAKARTAYogya Aquarium Jl. Tegalgendu 22 SEMARANGPrawito 024.3564852, 08164240561 MEDAN:Jasa Mulia 061.4556515 BOGOR:D A S0251.622877 CIKAMPEK KARAWANGOva M S 0251.661132 SAMARINDAVetra Aquarium 0541.747752 PALEMBANG:Gunawan 0711.316114PT. SR IW IJA YA PUTRA 0711.351145,PURWOKERTOTB . ABC 0281.638344SOLO:TB . Matahari 0271.645161,

ABC Agency 0271.644345 CIREBON:TB . EQUATOR 0231.202462, CIREBON Agency 0231.203376 JEMBERTK.Amanah 0331.484801, BANJARMASIN:Muncul Agency 0511.67615 CILACAP:PRIMA Agency 0282.532575 TULUNGAGUNG:Kontak Ria Agency,0355.323174 JAMBITBG lo ria 0741.34416 TANJUNG KARANG:Tohoma Agency 0721.261839 BALIKPAPAN:Exotis L H 0542.423773 MAKASAR:JAM ES 0411.862466 DENPASAR:Corsica 0361.226358

U ntuk mendapatkan ed isi-ed isi sebelumnya anda dapat memesan melalui kami.Harga per edisi untuk P.Jawa Rp. 18.500,- dan Luar P. Jawa Rp .22.500,- (harga sudah termasuk ongkos kirim). Biaya D itransfe r ke Rek Bank BCA Bandung, an : Paulus H a rjad i, no : 3461499978Kirim ka n data lengkap+bukti transfer via email [email protected] atau fax :(022)5207727.

14

Page 15: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

I I P r a s a m r a i m j m s o « a' 1

em ilih pakan ikan yang te p a t u n t u k i k a n p e l i h a r a a n k i t a

merupakan hal yang sangat penting da lam m e n e n tu k a n t in g k a t kesehatan dan keawetan (usia) ikan bersangkutan. M eskipun se ring penulis katakan bahwa tidak ada satu je n is pakan ikan yang sesuai u n tuk semua je n is ikan, beberapa hal berikut bisa dijadikan salah satu patokan dalam menentukan pakan ikan yang akan d ip ilih ;

Kebiasaan Makan Se rin g k a li h o b iis mengabaikan bagaimana kebiasaan makan ikan yang kita m ilik i. Seperti diketahui berbagai je n is ikan yang berbeda m em iliki tipe kebiasaan makan yang berbeda pula. Setidaknya h a sil penelitian telah menggolongkan ikan ke d a la m 3 go longan b e sa r berdasarkan kebiasaan makannya, ya itu ka rn ivora (ikan pemakan daging-dagingan), herbivora (ikan pemakan tumbuhan) dan omnivora (ikan pemakan segala). Disamping itu d a r i ke lo m p o k i n i b isa d ik e lo m p o k a n la g i keda la m kelompok yang lebih kh u su s, seperti p i s c iv o r a (p e m a ka n ik a n ) , m o l l u s c i v o r a ( p e m a k a n siput/kerang), insektivora (pemakan serangga) dan la in -la in yang lebih kh u su s.

Dengan pengelompokan demikian maka p ilih la h je n is makanan yang sesuai untuk setiap kelompok ikan tersebut. B e riku t adalah tabel yang bisa dijadikan patokan umum dalam m em ilih je n is pakan ikan berdasarkan kebutuhan tiga komponen utama protein, lemak dan serat.

Lemak

Karnivora Omnivora Herbivora Limnivora

3-6% 2-5% 1-3% 2 -4%

Serat 2-4% 3-8% 2-6% 5-10%

Protein 45-70% 30-40% 30 - 40% 15-30%

Waktu danTempat Mengetahui dengan tepat kapan dan dimana kebiasaan ika n makan a d a la h f a k t o r ya n g p e r lu diperhatikan. Beberapa je n is ikan akan memangsa pakannya diatas permukaan a ir, beberapa yang la in tampak mengais-ngais pakannya didasar akuarium . Beberapa ikan akan te rlih a t a ktif dan makan disiang hari, sedangkan beberapa yang la in a ktif dan makan dimalam h a r i. Dengan m em perhatikan perilaku makan demikian maka akan memudahkan k ita u n tu k mencari je n is makanan yang sesuai dan waktu pemberian makan yang tepat.Ika n-ika n yang mencari makan didasar akuarium m isalnya, akan sangat cocok apabila diberi pakan d a r i j e n i s yang tenggelam . Sedangkan ikan yang biasa makan dimalam ha ri, pemberian makan diberikan pada malam hari sesaat setelah lampu akuarium dimatikan.

KeragamanMemberikan je n is makanan yang b e r v a r ia s i pada ik a n akan memungkinkan ikan terhindar dari kekurangan u n su r n u tris i yang d i p e r l u k a n n y a . D e n g a n memberikan je n is pakan bervariasi, maka kemungkinan n ila i n u tris i yang tidak tersedia pada satu je n is makanan dapat dipenuhi oleh je n is makanan yang la in. Oleh karena itu selalu dianjurkan un tuk membeli je n is pakan ikan dalam jum lah sed ikit tetapi bervariasi.

Bayam Beku U n tuk Herbivora

Blood Worm Hidup Kemasan

KesegaranSegar merupakan kata kunci dalam m em ilih pakan ikan. Sering seka li je n is pakan ikan yang beredar dipasaran tidak d iserta i dengan tanggal ka d a lua rsa . Beberapa diantaranya bahkan secara alamiah m e m ilik i waktu kesegaran yang re la tif pendek. Pakan ikan kering seperti flake mempunyai jangka waktu sekita r sebulan, sebelum akhirnya mereka kehilangan hampir sem ua u n su r g izinya , setelah kemasan dibuka. Oleh karena itu belilah pakan je n is in i dengan ukuran kemasan yang kurang lebih akan habis dalam ku ru n waktu 1-2 minggu. Vitam in dan kekurangan g izi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan ikan rentan terhadap serangan penyak it . Dengan demikian p ilih la h je n is-je n is pakan yang tingkat kesegarannya dapat dipertanggung jawabkan. (Tjandra)

Page 16: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

PENGETAHUANMAGAZINE

N M V A M TlMencegah jauh lebih baik

d a r ip a d a m engob a ti, M e n d e t e k s i s e d i n i

mungkin adanya serangan penyakit merupakan langkah p o sitif demi k e la n g s u n g a n h id u p i k a n peliharaan kita . U n tuk mendeteksi sed ini mungkin adanya serangan penyakit ikan, hobiis ikan perlu dibekali dengan pengetahuan atau keterampilan kh u su s agar mampu mengenali tanda-tanda adanya serangan penyakit.

B e rik u t in i 9 T ip s mendeteksi penyakit ikan• Ika n te rlih a t p a sif, lemah,

ke h i la ng a n kese im bangan t u b u h d a n c e n d e r u n g mengapung dipermukaan a ir.

• Napsu makan m enurun, bahkan pada ikan yang sangat lemah tidak ada napsu makan sama sekali.

• Ikan mengalami kesulitan untuk bernafas (megap-megap) dan m em punyai re a k si lam bat, bahkan sering dijumpai ikan tidak bereaksi sama se ka li.

• Tub uh ikan tidak lic in lagi karena selaput le n d ir pada ku litnya telah berkurang atau habis, sehingga ikan menjadi mudah ditangkap.

• Pada bagian-bagian tertentu dari tubuh ikan dapat terlihat pendarahan, terutama di dada, p erut dan pangka l s i r ip . Pendarahan in i m enunjukan bahwa t in g k a t se ra n g a n penyakit sudah tinggi.

• S is ik te rlihat menjadi ru sa k atau rontok. Pada serangan yang lebih hebat, k u lit ikan tampak seperti melepuh.

• S irip punggung, dada dan ekor mengalami ru sa k serta pecah- pecah. Sering pula s irip hanya tinggal tulang yang kerasnya saja.

• Insang mengalami kerusakan dan tid a k b e rfu n g si la g i, sehingga ikan sering terlihat mengalami ke su lita n u n tu k bernafas. Warna insang yang semula merah segar berubah

Ikan yang terserang bakteri

• menjadi keputih-putihan atau kebiru-b iruan.

• J ika bagian perutnya dibelah akan terliha t organ hati menjadi berwarna kekuning-kuningan atau khususnya agak rapuh. Segera lakukan pemeriksaan untuk mengetahui secara pasti penyebabnya

PENYEBAB PENYAKIT IKAN

U n tu k m engatas i t im b u ln y a p enya kit seb a iknya d ip e la ja ri bagaimana cara berjangkit maupun penularan penyakit terhadap ikan.

Adapun caranya adalah sebagai b e riku t:1. M e la lu i a ir, ya itu apabila

menggunakan a ir yang telah tercemar oleh penyakit, maka biasanya ika n akan segera terserang penyakit tersebut.

2. M elalui kontak atau gesekan badan secara langsung dengan ika n yang telah te rse ra ng penyakit.

3. M e la lu i a la t yang te la h digunakan un tuk menangani atau mengangkut ikan yang

terserang penyakit. Sebaiknya peralatan yang telah digunakan u n t u k m e n a n g a n i a ta u mengangkut ikan d iste rilka n d a hu lu u n tu k m em bunuh penyakit.

4. Terbawa oleh ikan, pakan hidup atau tumbuhan dari daerah a sa ln ya dan berkem bang dengan pesat didaerah yang baru. Mungkin saja organisme penyakit tersebut tidak tumbuh didaerah asalnya sedangkan di daerah yang baru ia akan tumbuh pesat karena kond isi lingkungannya menunjang. Sebagai contoh, Ikan louhan sebagai golongan ka rn ivo ra , atau ika n pemakan daging mempunyai preferensi pakan hidup seperti ikan mas, udang, cacing lum bricus, cacing tanah d ll. Dalam hal in i perlu menjadi perhatian bahwa pakan alami yang diberikan tidak membawa je n is penyakit tertentu yang bisa te rtu la r pada ika n louhan tersebut.

Selain itu juga, hal yang tidakkalah untuk diperhatikan adalah

16

Page 17: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

PENGETAHUAN SAWyMAGAZINE

sisa pakan yang menumpuk di dasar akuarium sebagai sumber amonia yang dapat meracuni ikan. Kotoran la in yang tertahan di filte r akuarium yang tidak segera d ib e rsihka n, berdampak pada mem buruknya kua lita s a ir akibat pembusukan dan merupakan media yang sangat d isenangi terutam a oleh je n is bakteri, protozoa dan jam ur. Sejalan dengan itu nafsu makan ikan akan tu ru n dan otomatis daya tahan tubuh ikan juga menurun. In te ra ksi komponen-komponen te rsebut m e r u p a k a n f a k t o r y a n g m e n ye b a b k a n ke na p a ik a n peliharaan kita terjangkit penyakit. Ba g a im a n a p u n , P E M B E R IA N PAKAN YANG B A IK A D A LA H JUM LAH PEM BERIA N PAKAN YANG O PTIM A L DENGAN FR E K W E N S I TE R A TU R

DAERAH PENYERANGAN PENYAKIT

Penyakit pada k u litIkan yang terserang penyakit pada k u lit akan te rliha t lebih pucat (tampak je la s pada ika n yang berwarna gelap) dan berlendir. Ikan biasanya akan menggosok-gosokan tubuhnya ke benda-benda yang ada disekitarnya.

Penyakit pada insangSerangan penya k it in i akan

menyerang pada ikan bernafas, tutup insang mengembang dan warna insang menjadi pucat. Sering terlihat b in tik -b in tik merah yang disebabkan oleh pendarahan kecil (peradangan).

Penyakit pada organ dalam / In te rn a l Bacteri InfectionPenyakit yang menyerang pada organ dalam sering menyebabkan perut ikan membengkak dengan s is ik - s is ik yang berd iri (penyakit dropsi).Jika menyerang u su s biasanya akan mengakibatkan peradangan.J ika menyerang gelembungre n a n g , i k a n a ka n h i la n g keseimbangan.

TIPS KHUSUS PENCEGAHAN PENYAKIT

Salah satu cara un tuk mencegah tim bulnya serangan penyakit pada ikan adalah dengan melakukan usaha pembersihan (dekontaminasi) ba ik terhadap peralatan yang digunakan, a kua rium , maupun individu ikan. U n tuk memberikan h a s il yang leb ih b a ik, usaha pembersihan in i dilakukan dengan menggunakan bantuan senyawa kim ia tertentu.

D e ko n ta m in a si (Pem bersihan) PeralatanPeralatan yang akan dan telah

digunakan untuk mengangkut atau menangkap ikan sebaiknya segera d ib e rsihka n , agar kotoran dan organisme penyebab penyakit dapat dihilangkan. J ika tidak dilakukan dekontam inasi, maka organisme yang ada dapat menular ke ikan lainnya.

U n tu k m em bersihkan peralatan dapat dilakukan dengan pencelupan ke dalam larutan PK dosis rendah (3- 20 ppm), juga dapat dilakukan dengan menggunakan chlorin

D e ko n ta m in a si (Pem bersihan) AkuariumAkuarium yang akan digunakan un tuk memelihara ikan sebaiknya d ib e r s ih k a n d a h u lu u n t u k membunuh organisme penyebab penyakit yang mungkin terdapat di akuarium tersebut. Pembersihan Akuarium dapat dilakukan dengan penjemuran di te rik matahari, atau m engguna kan bahan k im ia . Pe n je m ura n d im a ksu d u n tu k memutuskan s ik lu s hidup parasit yang ada di akuarium , tentunya akuarium dalam keadaan kering.

Bahan kim ia yang dapat digunakan adalah ka lium permanganat dengan dosis 3-20 gram per meter ku b ik a ir. Ka liu m permanganat b e rfung si u n t u k mencegah se ra n g a n mikroorganisme penyebab penyakit, ya itu dengan cara membiarkan akuarium digenangi PK selama sehari. Pada akuarium penetasan te lu r, sebaiknya digunakan m etil b i r u (m ethy len blue) u n t u k mencegah serangan ja m ur pada induk, te lu r dan anak-anak ikan. D o sis m etil b iru yang digunakan b erkisa r antara 0,0005 - 0,001 persen.

A ir yang digunakan untuk mengisi akuarium sebaiknya diperoleh dari sumber yang bersih dan bebas pencemaran limbah. J ika a ir yang digunakan berasal dari a ir PAM hendaknya diaerasi selama 2 x 24 jam u n tu k menghilangkan efek klo rine dari kaporit yang dapat mematikan ika n b ila langsung digunakan.

Organisme penyebab penyakit dapat m asuk ke akuarium karena terbawa oleh a ir, tum buhan a ir atau b inata ng la in yang sengaja d im asukkan ke kolam sebagai

17

In te rna l Bakte ri menyerang gelembung renang

I I I I I I I I I I M I I I I I I I I I I I I I I I

Page 18: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

AG flifflGAMAGAZ/NE

PENGETAHUAN

pakan hidup atau tujuan la in. Oleh karena itu , sebaiknya a ir, tumbuhan a ir atau binatang yang akan dim asukkan ke akuarium sebaiknya d i d e k o n t a m i n a s i u n t u k menghindarkan penyakit.

Dekontaminasi IkanS e la in d e k o n ta m in a s i pada akuarium dan peralatan, ikan juga perlu diberi perlakuan agar tidak menjadi penyebab wabah penyakit. Bagi pengusaha bermoral besar, d ekontam inasi ika n biasanya dilakukan dengan tekn ik karantina. Caranya, yaitu dengan memelihara ikan-ikan tersebut dalam wadah kh u su s selama waktu tertentu. Dengan demikian dapat diketahui apakah ikan tersebut bersih atau mengandung organisme tertentu yang m am pu m e nye b a b ka n penyakit sehingga dapat diambil langkah pengamanannya.

Ada beberapa cara yang biasa dilakukan un tuk membantu upaya dekontaminasi ikan, y a itu :• Jangan mendatangkan atau

memasukkan ikan dari daerah yang telah diketahui terserang penyakit

• Ikan yang telah memperlihatkan geja la te rse ra ng penyak it sebaiknya segera diasingkan dan diobati secara terpisah. Sedangkan ikan yang telah parah b ila m em ungkinkan segera d im u sn a h k a n saja dengan cara mengubur atau membakarnya.

• Pera la tan yang d igunakan u n t u k m e n a n g ka p atau mengangkut ikan harus dijaga jangan sampai mengandung organisme yang membahayakan ikan. Sebaiknya setiap selesai digunakan, peralatan tersebut segera direndam dalam larutan PK dengan dosis 1 gram per 50 lite r a ir atau dalam larutan kaporit 0,5 gram per meter ku b ik a ir.Sebaiknya ika n yang akan dipindahkan atau dim asukkan ke kolam atau akuarium terlebih dahulu direndam dalam larutan PK dengan dosis 20 gram per meter ku b ik a ir selama 30 menit.

PENANGANAN SERANGAN PENYAKIT

J ika ikan yang dibudidayakan telah

terbukti terserang panyakit, tidak ada cara la in yang lebih baik selain segera m e la k u k a n t in d a k a n pengobatan sebelum terlam bat. Kebingungan yang sering melanda h o b iis ika n akan mem berikan kesempatan kepada penyakit un tuk m em perluas dan memperhebat serangannya.

Beberapa Langkah yang ha rus d ila kuka n:M enentukan je n i s organisme penyebab p enya kit, kem udian menetapkan bahan kim ia dan cara yang p a l in g e f e k t i f u n t u k memberantasnya. Sesuai dengan kemajuan ilm u penyakit dapat dilakukan dengan berbagai cara, y a i t u p ere nd a m a n, m e la lu i makanan dan penyuntikan.

PerendamanU ntuk mengobati yang terserang p e n ya k it dibagian tu b u h n y a (ectoparasit) sebaiknya dilakukan peredaman dalam senyawa kim ia tertentu. B ila ikan yang terkena penyakit hanya beberapa ekor, perendaman dapat d ila ku ka n didalam bak atau wadah kecil. Akan tetapi jik a ikan yang terserang cukup banyak, sebaiknya dilakukan perendaman didalam kolam.

Perendaman ikan dalam bak atau wadah kecil dapat dilakukan dengan membuat larutan senyawa kim ia sesuai penyakit yang dideritanya. Masukkan ikan yang sa kit kedalam wadah tersebut dan biarkan selama beberapa saat. Ikan yang telah direndam segera disimpan dalam bak yang airnya b ersih u n tu k menghilangkan pengaruh senyawa kim ia selama perendaman.

U ntuk melakukan perendaman ikan di kolam, terlebih dahulu harus d iu ku r panjang, lebar, dan tinggi permukaan a ir di kolam. Penentuan kedalam a ir dapat dilakukan dengan mengukur tinggi permukaan a ir di beberapa bagian kolam. Rata-rata dari h a sil pengukuran tersebut merupakan angka kedalaman a ir kolam, agar dapat diketahui berapa volume airnya.

Sebelum menebar senyawa kim ia sesuai konsentrasi yang dianjurkan, s a l u r a n p e m a s u k a n da n pengeluaran a ir h a ru s d itutup dahulu agar konsentrasi senyawa

kim ia tidak berubah konsentrasinya dan seragam, senyawa k im ia tersebut d ilarutkan dahulu ke dalam beberapa lite r a ir dan kemudian barulah konsentrasi senyawa kim ia didalam kolam umumnya lebih rendah bila dibandingkan dengan konsentrasi senyawa kim ia yang digunakan didalam bak atau wadah kecil. Dengan demikian, proses p e re d a m a n ik a n d i k o la m berlangsung lebih lama.

J ika sebelum waktu perendaman b e ra kh ir ika n m em perlihatkan tanda-tanda keracunan, sebaiknya segera d ia lirkan a ir baru dengan cara membuka saluran pemasukan dan pengeluaran a ir.

Melalui PakanIkan yang telah terserang penyakit dapat d ise m b u h k a n dengan pengobatan m e la lu i pa ka n, terutama terhadap serangan yang tid a k mengakibatkan kem atian secara tiba-tiba. Pengobatan melalui pakan sebaiknya segera dilakukan pada tahap awal te r ja d in y a serangan, sebab pada saat itu ikan m asih mempunyai napsu makan. Keterlambatan pengobatan dengan cara in i akan memberikan h a sil kurang memuaskan karena ikan telah kehilangan napsu makan sehingga obat yang diberikan lebih banyak terbuang percuma.

P rin sip pengobatan melalui pakan adalah meningkatkan daya tahan tubuh dan membunuh organisme penyebab penyakit dengan obat yang d isengaja d ica m purkan kedalam pakan.

PenyuntikanPengobatan ikan yang terserang penyakit dengan cara penyuntikan hanya efektif bila jum lah ikan yang terserang re la tif sed ik it . J ik a jum lahnya terla lu banyak, maka dibutuhkan tenaga, waktu dan pera latan yang le b ih banyak sehingga kurang e fisie n .

Penyuntikan sebaiknya dilakukan pada bagian punggung ikan yang sa kit, sebab selain mudah dilakukan re s ik o n y a r e la t i f le b ih kec il dibandingkan dengan penyuntikan d ibagian tu b u h la in n y a . (W. Suprianto)

18

Page 19: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

I I 1 1 1 11111111I I 111................. M I M I I I 1 111111111

PENGETAHUAN

m m i s n s

Ak h ir-a k h ir in i se ring m uncul keluhan dari para hob iis ikan hia s, khususnya hob iis louhan, mengenai in fe sta si suatu penyakit

dengan gejala k lin is berupa b in til putih. Berbagai pengamatan terhadap gejala tersebut m enunjukkan serangan dari lim fosistis.

L im fo sistis merupakan penyakit ikan yang disebabkan oleh se jenis v iru s. Penyakit in i dapat menyerang sejum lah besar ikan, akan tetapi serangannya biasanya terbatas pada je n is-je n is ikan yang telah mengalami evolusi la n ju t, seperti keluarga cichlid. Penyakit in i tid ak menyerang golongan cyprinid maupun catfish.

Nama penyakit ikan in i se nd iri berasal dari nama k ista berwarna putih yang menyertai serangan. K ista tersebut bisa dijum pai secara se nd iri-se n d iri (tunggal) ataupun bergerombol pada permukaan tubuh ikan. Dalam beberapa ka sus k ista - k ista in i dapat bergabung membentuk stru k tu r bertum puk menyerupai bunga ko l

V iru s lim fosistis pada dasarnya akan menyerang se l-se l ikan sehingga se l tersebut akan membesar 50 hingga 100.000 ka li dari ukuran normalnya. Pada saat in fe ksi berlangsung, se l-se l d ise kita r se l yang te rin fe ksi akan dapat pula terserang dan membesar sehingga akan membentuk kum pulan se l-se l berukuran besar yang mengandung banyak v iru s dan membentuk b in til berwarna putih.

Dalam waktu beberapa minggu atau bulan, b in til in i dapat mencapai ukuran 0.5 cm atau lebih. Kehadiran lim fosistis akan sangat mengganggu tampilan ikan. M eskipun demikian, diketahui jarang mengancam kehidupan ikan dan sering hilang dengan sendirinya.

Tanda-tanda PenyakitIn fe ksi penyakit pada umumnya diawali dengan munculnya b in til kecil berwarna putih, atau abu-abu atau kadang-kadang merah jambu. B in t il tersebut m uncul terutama pada bagian s irip . M eskipun demikian, tidak tertutup kemungkinan mereka m uncul di bagian tubuh lainnya.

Pada tahap awal serangan, penyakit Lim fosistis sangat menyerupai serangan white spot. Bedanya lim fo sis tis akan tum buh membesar dan jum lahnya tidak akan sebanyak white spot. Ikan yang terserang lim fo sis tis ham pir tidak pernah m enunjukkan kesu lita n bernapas, atau gejala m eluncur kesana-sin i. M eskipun

Ikan terserang Lim fosistis, yang sangat menyerupai serangan white spotPenyebabPenyakit lim fo sis tis disebabkan oleh se jenis iridovirus (kelompok v iru s DNA). V iru s in i m e m iliki ukura n 180-200 m ikron sehingga cukup su lit un tu k d iliha t dengan menggunakan m ikroskop biasa.Cara penyebarannya tidak diketahui dengan pasti. Kemungkinan adalah dari "pecahan" b in t il yang kem ud ia n menyebabkan tersebarnya v iru s . V iru s yang terbebas kemudian akan m asuk dan menghuni a ir selama beberapa ha ri dan selanjutnya dapat memasuki tubuh ikan m elalui k u lit yang terluka. In fe ksi m elalui m ulut juga diduga m ungkin terjadi.

S tre ss dan ko nd isi lingkungan yang b uruk diketahui dapat menjadi pemicu serangan, atau memicu v iru s yang m ungkin sebelumnya dalam ko nd isi istira h a t (dorman) dalam tubuh ikan. In fe ksi lim fo sis tis se ring menyerang ika n- ikan yang yang diberi pewarna a r t if is ia l, te ru ta m a pada fa m il i Chandidae. M eskipun demikian, belum diketahui secara pasti apakah hal in i disebabkan oleh stre ss yang ditim bulkan pada saat in je k si d ilakukan atau akibat kontaminan pada ja rum su n tik yang digunakan.

Pencegahan dan PenangananSejauh in i belum diketahui pengobatan yang tepat un tu k mengatasi lim fo sistis . M eskipun demikian, penyakit in i dapat sembuh dengan sendirinya dan jarang berakibat fatal. Ikan yang terserang h a ru s d iiso la s i u n tu k mencegah terjadinya penularan, sampai penyakit tersebut hilang. Ikan yang terserang biasanya akan menjadi kebal sehingga tidak akan te rin fe ksi kembali. Ikan ha rus tetap dikarantina hingga se kita r 2 bulan setelah penyakit hilang dari ikan yang bersangkutan.

Operasi kecil bisa saja dilakukan. Akan tetap i b iasanya tid a k d ip e rlu ka n s e h i n g g a t i d a k t e r l a l u

direkom endasikan, terutam a akibat stre ss yang m ungkin dialami oleh ikan yang bersangkutan akibat operasi tersebut. Kecuali apabila ukuran dan p o sisi b in til tersebut sangat mengganggu a ktifita s ikan yang te rin fe ksi.

Satu-satunya cara agar lim fosistis tidak sampai menyerang ikan adalah dengan melakukan karantina yang memadai. Penyakit in i biasanya baru te rliha t 10 ha ri hingga 2 bulan setelah in fe ksi. M eskipun dem ikian, ka rantina bagi lim fo sis tis tidak perlu dilakukan pada ika n-ika n yang tidak dapat terserang seperti ikan dari fa m ili Cyprinid. Ikan- ika n yang telah mengalami kontak dengan ikan te rin fe ksi disarankan un tuk dikarantina selama 2 bulan, sampai dipastikan bahwa in fe ksi tidak terjadi pada ikan tersebut. (WP)

f IKLAN BARIS >Harga Rp. 1 5 . 0 0 0 per b a ris, minimal 3 b aris dan m aksim al 10 b a ris .Pembayaran Ik la n d itra nsfe r ke Bank Central Asia Bandung , a/n Paulus HarjadiyAC. 3461499978. B u k t i T ra n sfe r dan materi d i k i r i m k a n ke e m a i l : r e d a k s i @ a q u a t i c a - magazine.com atau Fa x ke no. (022) 5207727 , atau d ik ir im ke alamat Redaksi , Jin. H. Kurdi Timur I / 2 , Kompleks Kurdi , Bandung 40243.

d e m i k i a n , L i m f o s i s t i s dapat d ise rta i d e n g a n k e h i l a n g a n nafsu makan pa da i k a n y a n g bersangkutan sehingga tidak j a r a n g menyebabkan ika n menjadi ku ru s.

19

Page 20: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

M T T f / aVu±y lJ n \mm P E N G E TA H U A N

t/MA GAZINE

Ifllfffl Mi A II /CICU I AlICRAl m m m W B l i i i i i \ l l J n L w w J E . | |

BILA MENYERAM IKAN K«KI ANDA

Gbr. 1 Proses pencabutan ku tu

Gbr.2 Ikan direndam dalam larutan PK 0.2 ppm

Tentu sangat disayangkan bila keindahan ikan ko ki piaraan yang semula demikian lincah gemulai, dengan warna yang cantik,

tiba-tiba te rliha t lemas. Setelah d ip e rh a tika n dengan seksama te r l ih a t adanya b e kas-bekas serangan berwarna kemerah- merahan, beberapa diantaranya m e n u n j u k k a n g e j a l a pembengkakan. Pada stadium parah serangan in i akan d ic irikan oleh ko loni ku tu d ise kita r s irip dan insang. Kejadian in i diantaranya terjadi pada saat acara monitoring D inas Pertanian Kota Bandung, ke K U B Motekar Megabrata Bandung yang dihad iri Anggota Klub Ikan Mas Ko ki Bandung. Secara tak sengaja, ikan ko ki yang dipelihara H. Yayan yang tengah d ikerum uni beberapa orang, salah seorang peserta, H. L ili mengidentifikasikan bahwa salah satu ikan tersebut terserang penyakit yang disebabkan oleh sejenis ku tu ikan. Nada serupa dibenarkan oleh RM Bahardiman d a n H . B a r y a n a s a m b i l menunjukkan bagian tubuh yang terserang.

Mengenal K U TU IKAN (F ISH LO USE)

K u t u Ik a n atau f i s h lo u se m e rup a ka n e k to p a ra s it d a r i golongan crustacea, se jenis udang r e n ik yang te rm a s u k fa m i l i Argulidae. Ku tu ikan berbentuk sep e rti k u tu , nama ilm ia hnya Argulus sp. Tubuhnya dilengkapi alat yang dapat digunakan untuk mengaitkan tubuhnya pada inang dan mengisap sa ri makanan. Parasit je n is in i hidup di a ir tawar maupun a ir asin dan sangat su lit dikontrol. Umumnya berperan sebagai inang perantara dari parasit cacing.

A RG ULUS

Argulus sp tidak m enim bulkan k e m a t ia n pada ik a n ya ng

diserangnya sebab ia h a n y a m e n g h i s a p d a ra h n y a s a ja se h in g g a ik a n m enjad i k u r u s . Luka bekas alat p e n g i s a p i n i merupakan bagian y a n g d a p a t d i s e r a n g o le h bakteri atau jam ur. In fe k s i sekunder m e r u p a k a n p e r m a s a la h a n y a n g b i s a m e n y e b a b k a n k e m a t ia n ik a n secara masai.

M enurut Baiyana,C iri-c iri ikan yang terserang A rgu lus sp m em iliki tubuh yang ku ru s bahkan s a n g a t l e m a s karena kekurangan d a r a h . B e k a s s e r a n g a n n y a te rlih a t berwarna kemerah-merahan k a re n a t e r ja d i p e n d a r a h a n ( h e m o r h a g e ) .Serangan besar- b e sa ra n s e r in g d itu n ju kka n oleh h a d irnya k o lo n i argulus di sekita r s irip dan insang.

Pencegahan A rg u lu s sp dapat dilakukan dengan pengeringan dan p e n g a p u r a n k o la m s e r t a penyaringan a ir. Pemberantasan A rgulus sp dapat dilakukan dengan menggunakan larutan garam NaCl atau garam am monia NH4C1. M enurut H. L ili, ku tu -ku tu ikan seba iknya d ia m b il sa tu - sa tu (Gambar 1), selanjutnya lakukan perendaman dalam larutan PK 0,2 ppm dalam waktu 5 menit (Gambar 2). Metode perendaman lainnya dapat dilakukan sebagai b e riku t:

- Larutan Bro m ex0,1-0,2 ppm.- Larutan Lindane 0,01-0,02 ppm

waktu 5 jam.- Larutan Neguvon 1 gram per lite r

a ir selama 10-30 menit.

LER N EA CYPRINACEAE

Lemea cyprirtaceae hidup di sekita r t u b u h ik a n dan m e n g g ig it k u lit/ le n d ir ikan sehingga ikan mengalami luka dan terlihat lernea yang menempel. Lernea betina akan membunuh lernea jantannya sesaat s e t e l a h k a w i n d a n a k a n

20

Page 21: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

PENGETAHUANMAGAZINE

menusukkan kepalanya kejaringan kulit/dag ing ikan. Bagian yang d itu su k memperlihatkan luka dan bengkak, namun karena terla lu kecil sering agak su lit d iliha t mata. Bagian tubuhnya yang terdapat d ilua r tubuh ikan akan terlihat membesar karena m em punyai sepasang kantong te lu r. J ik a telurnya menetas maka nauplius akan berenang dari dalam kantong u n tu k m encari ika n . H a m p ir se lu ru h ika n a ir tawar dapat terserang lemea, terutama pada masa pembenihan dan pendederan.

Se la m a h id u p n y a Le rn e a mengalami 3 ka li perubahan bentuk ya itu naup lius, copepodid dan bentuk dewasa. Pada stadium dewasa dibagi dua kelompok yaitu stadium cyclopoid dan stadium dewasa.

Tampak dalam gambar H. L il i membuang satu-satu Lernea yang menempel pada s irip ikan mas kokinya. Selanjutnya ikan mas ko ki tersebut direndam dalam larutan PK. J ika terliha t gejala keracunan, ik a n seg era d ia n g k a t dan d i p i n d a h k l a n k e d a l a m kolam / akuarium yang airnya bersih

Pemberantasan Lernea dewasa su lit dilakukan karena mempunyai k u lit c h it in yang tahan terhadap pengaruh senyawa kim ia . Cara efektif adalah dengan menggunting bagian s i r ip yang d ise ra ng, kemudian dim usnahkan dengan d ibakar atau d iku b u r. U n tu k mencegah in fe ksi sekunder ikan direndam dalam larutan te tra sik lin 250 mg per 500 lite r a ir selama 2-3 jam. Perendaman diulang selama 3 ha ri b e rtu ru t-tu ru t.

Pemberantasan Lernea dapat dilakukan dengan cara perendaman sbb:- Larutan Dipterek 0,25 ppm- Larutan Form alin 25 ppm

Perendaman dengan NaCl dan PK cukup e fe ktif, nam un karena dosisnya berada sed ikit dibawah konsentrasi lethal ikan, cara in i jarang digunakan. (W. Suprianto)

A rgulus (tampak atas dan bawah)

Dalam daging ikan

mencuat diluar badan

Kantung telurMenempel di permujfoan badan dan insang * 4

Stadium dewasa dengan kantung te lu r Hidup bebas di air

3Stadium

V cyclopoide

Stadiumnauplius

1

Stadium copepodid

dipermukaan badan ikan

Siklus Hidup Lernea C yprinacaea

21

Page 22: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

MAGAZtNEPENGETAHUAN

m e n c i g a h IMEMBERA

C 1

Garam

Garam merupakan salah satu bahan kim ia yang dapat digunakan untuk mengobati ikan sa kit. M eskipun efektif un tuk mengatasi beberapa penyakit, garam kurang dianjurkan u n tuk mengobati ikan hias. Garam terbukti mampu mengobati penyakit k u lit, cacing k u lit pada phase awal (G yro da c t i lu s) dan beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

Penggunaan larutan garam untuk mengobati ikan harus hati-hati, sebab dalam konsentrasi tinggi ikan tidak dapat bertahan lama dan harus segera dipindahkan ke a ir tawar.

Ikan yang direndam dalam larutan garam dengan konsentrasi tinggi (15-30 gram per lite r a ir atau 1 ,5 - 3 persen) kurang efektif un tuk parasit yang se n s it if, lag i pula akan membahayakan ikan karena dapat m e nyeb a b ka n p e r tu m b u h a n m enurun. Penggunaan la ru ta n garam konsenterasi tinggi juga dapat menyebabkan terbentuknya lapisan seng (Zn) dan kadang- kadang besi (Fe) sehingga sering menimbulkan keracunan.

J ika akan menggunakan larutan garam b e rk o n se n t ra s i t inggi, sebaiknya dilakukan peningkatan konsentrasi garam secara perlahan- lahan agar ikan yang mempunyai kesempatan u n tu k beradaptasi. Adapun caranya adalah sebagai b e riku t:

Perlakuanke A k t i v i t a s

l Larutan garam dengandosis7 gram per liter

2 Buang setengah bagian airdan tambahkan air barudengan konsentrasi garamsebesar 11 gram per liter

3 Buang setengah bagiannyadan tambahkan air dengankonsentrasi 13 gram per liter

4 Ikan dimasukan ke air tawar

U ntuk menghindari terjadinya stre s terhadap ika n yang diobati, pembuangan dan pemasukan a ir harus dilakukan secara bertahap

Larutan garam terbukti mampu membunuh nauplius lernea yang baru menetas (phase larva). Larutan garam juga telah terbukti mampu memberantas cacing insang bila ikan direndam dalam larutan garam2-5 persen selama 25 menit atau membunuh lernea bila direndam dalam larutan garam 2,5 persen.

Formalin

Senyawa fo rm a l in um um nya digunakan untuk mengobati ikan yang terserang ektoparasit, yaitu dengan cara perendaman. Jen is yang umum digunakan adalah form alin dengan konsentrasi 40 persen yang banyak d iju a l di apotek atau toko obat.

Perendaman dengan dosis 25 ppm akan mampu m em bunuh L . m ultifiliis, Cyclochaeta dan Lernea

(d a r i s ta d ia copopodid dan cyclopoid).Agar ikan tidak mati, perendaman dalam larutan form alin jangan lebih dari 30 menit dan segera pindahkan ke akuarium berair bersih.Cara membuat form alin dosis 25 ppm adalah dengan meneteskan 2,5 m l formaldehin m urn i (pro-analisis) ke dalam 100 lite r a ir bersih dan aduk hingga benar-benar rata. Formaldehid m urn i dapat dibeli diapotik maupun toko obat.

Terusi

Te ru s i (CuS04nH20) merupakan bahan kim ia berbentuk tepung berwarna putih atau berbentuk k ris ta l berwarna b iru . Te ru si sangat b e ra c u n bagi i k a n , da lam konsentrasi 0,5 mg per lite r atau setara 1 : 500.000 sudah dapat membunuh ika n hanya dalam beberapa jam. Larutan stock dapat dibuat dengan cara melarutkan 400 mg te ru si ke dalam 1 lite r a ir, kemampuan melarut dari te ru si dalam a ir tergantung pada pH a ir,

Salah satu gejala ikan terserang penyakit bakteri, warna tubuh menjadi gelap dan nafsu makan m enurun.

22

Page 23: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

MAGAZ/NEPENGETAHUAN

k o n s e n t r a s i k a r b o n a t dan karbondioksida serta kandungan ammonia. J ika dalam pembuatan larutan digunakan a ir PAM (ledeng), maka akan terbentuk CuC03. Jika hal in i terjadi, larutan harus diaduk terus menerus sebelum digunakan. Perlakuan dengan te ru si ha rus dilanjutkan dengan pergantian a ir secara total, kecuali perlakuan dilakukan ditempat terpisah dari akuarium utama.

Te ru si dengan konsentrasi 0.2 ppm sangat efektif bila digunakan untuk membunuh Costia, cacing k u lit, ja m u r dan O o d iu m , tanpa memperlihatkan efek keracunan pada ikan. Dalam dosis yang sama, te ru si ternyata dapat menyebabkan pertumbuhan alga.

Kalium Permanganat

K a liu m permanganat (KMn04) adalah bahan kim ia yang biasau n tu k mengobati ik a n yang terserang ektoparasit. Dalam dunia perdagangan, ka lium permanganat in i lebih dikenal dengan nama permanganas ka liku s (PK).

PK berbentuk k ris ta l berwarna ungu dan mudah ru sa k jik a terkena bahan-bahan organik di dalam a ir. Daya kerja PK dim ungkinkan karena adanya u n su r zat asamdalam bentuk a ktif yang dapatm eracuni organism e penyebab penyakit ikan. B ila a ir bersifata lka lin atau sed ikit asam (pH 6,5 atau lebih) akan berbentuk endapan mangan oksida (Mn02NH20) yang mampu menimbulkan kerusakan pada insang. U n tuk menghindari te rb e ntuknya mangan oksida, sebaiknya d igunakan aerator (pompa u d a ra ) pada sa a t perendaman ikan.P e n g o b a ta n i k a n d e n g a n menggunakan PK harus hati-hati, sebab jik a terla lu tinggi dosisnya atau terla lu lama merendamnya, ikan akan mengalami kerusakan selaput le nd ir atau keracunan. D osis yang umum digunakan adalah3-20 ppm, dosis in i sudah cukup ampuh untuk mengobati ikan yang terkena penyakit. La ruta n PK dengan dosis 3-20 ppm dapat dibuat dengan cara melarutkan 3-20 gram PK ke dalam 1 meter ku b ik a ir.

Perendaman ikan dalam larutan PK

cukup sekita r 30 menit, akan tetapi bila terliha t gejala keracunan sebaiknya ikan segera diangkat dan dipindahkan ke dalam akuarium yang airnya bersih. Setelah gejala keracunan hilang, ikan dapat dim asukkan kembali ke kolam peliharaan. U n tuk dosis yang lebih rendah, perendaman dapat dilakukan hingga 24 jam. Cara in i biasanya dilakukan pada perendaman ikan di kolam.

Terramisin

Te rra m isin adalah bahan kim ia yang dapat digunakan un tuk mengobati ikan yang terserang penyakit. Penggunaan Te rra m isin un tuk mengobati ikan biasanya dilakukan dengan cara mencampurkannya kedalam pakan.

D osis yang digunakan tergantung dari bentuk Terram isinnya. U n tuk bentuk Te rra m isin cair, dosis yang digunakan adalah 100 cc per 10 kg pakan sedangkan Te rra m isin padat cukup 5-7 gram saja dalam setiap 10 kg pakan. Jum lah tersebut cukup memadai un tuk mengobati 10 kg ikan sa kit selama 7- 10 hari. Selain m elalui pakan, Te rra m isin juga dapat digunakan untuk mengobati ikan sa kit m elalui penyuntikan dengan dosis 25 mg un tuk setiap kilogram berat ikan.

Nitrofurans

N itrofurans merupakan anti b io tik yang mempunyai kemampuan atau sifa t menghambat sintesa DNA pada sel bakteri. Selain itu N itro furans juga mudah diserap, dimetabolisme, dan d ie k t ra s i oleh ikan . Kem udahan m endistribusikan N itro furans kese luruh tubuh ikan juga menyebabkan proses terapinya hanya berlangsung beberapa menit setelah ikan dim asukkan ke dalam larutan tersebut.

N itro furans cukup efektif un tuk memberantas bakteri. Aermonae hydrophila, A. calmonicida, vibrio sp. Chondrococcus, Flervcobacter, colummaris, Saprolegnia sp. dan Ichthiopthyiuc m ultifiliis. D osis yang digunakan umumnya 100 mg per lite r dengan lama perendamaan sekita r 1 - 6 jam. (W. Suprianto)

S1K1 LAS PIRS1APAN KONTES t BALAPAN

Ditem ui Aquatica dalam acara balapan louhan di Land Mark Build ing, Nandy sebagai Ketua Penyelenggara Kontes dan Balapan Louhan pada tanggal 16-20 J u li 2003 mendatang mengemukakan bahwa akan menggunakan ju r i nasional dan tidak

berasal / tinggal di Bandung. Setiap peserta akan diberikan souvenir kh u su s dari panitia. Adapun persentase penilaian Bandung Louhan Competition sb b :

Cing Hwa Cencu Non Diamond NonMarking CichlasomaHead & Face 25% 25% 25% 25% 30%Body Shape 20% 20% 20% 20% 25%M arking 10% 10% 15% - -

Diamond 10% 15% - 10% -

Colour 10% 10% 10% 15% 20%F in & Ta il 15% 10% 10% 10% 15%F irs t Im pression 10% 10% 10% 10% ........ 10%

(W. Suprianto)

23

Page 24: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

D ik d ik & Eba, hob iis LouHan asalBandung

T ida k dapat d ip u n g k i r i , kegandrungan masyarakat pada ikan h a sil persilangan

para ahli di negeri J ira n yaitu louhan (Flower Horn) menimpa hampir se lu ruh lapisan masyarakat, bukan saja penggemar ikan hias, lebih jauh masyarakat luas yang semula tidak mengenal dunia ikan h ia s seakan te rh ip n o t is oleh pendatang baru yang d iya k in i kalangan tertentu sebagai S i Pembawa Keberuntungan.

Memperhatikan keindahan louhan, b isa jad i merupakan keasyikan te rsend iri, seseorang bisa terlena sampai beberapa jam meluangkan waktu un tuk mengamati keindahan warnanya yang m enarik, dengan pola warna lembut bertabur mutiara dan nongnong yang menjulang serta m a rk in g te r te n tu . Sebagian kalangan m erelakan w aktunya terutama di malam hari, sam bil santai melepas lelah dan penat b e r c a n d a d e n g a n i k a n pe liharaannya yang m e m i l ik i perilaku seakan mengerti dan begitu m e n u ru t pada m a jika nn ya . Beberapa kalangan la in menyadari bentuk badan louhannya yang u n ik , lucu dan penuh magnetis sehingga m e n i m b u l k a n k e l u c u a n , kekaguman dan prestise te rsend iri dalam memeliharanya. D i kalangan para hobiis yang penulis temui, mereka merasakan hal yang lebih re a listis dengan mengamati louhan, jauh berbeda dibandingkan dengan mengamati perkembangan Republik in i yang tak kunjung selesai didera k r is is sejak 1997.

D ia kui atau tidak pesona louhan bisa menurunkan ketegangan urat saraf. Semacam terapi p s ik is hingga seseorang bisa begitu rom antis, semangat dan m em iliki imaginasi tertentu setelah menatap louhan. Hal in i tentu bukan karena ikan tersebut yang mempengaruhi, akan tetapi semata, merupakan p ikira n dan jiw a orang yang bersangkutan yang tenang setelah menatap ikan piaraannya.

Riwayat dan latar belakang louhan yang sepertinya d itutup i, konon merupakan h a sil persilangan dari Fa m ily C ic h lid s yang d ikena l m e m i l i k i k e p in ta ra n dalam m engenali p e m ilikn ya . Dalam persilangannya sifa t in i d iturunkan secara genetis antara beberapa spesies dari Cichlasoma. Uniknya, bila kita perhatikan antara louhan yang satu dan yang la in, yang nya ris sejenis sekalipun ternyata m em iliki perbedaan, baik dalam ornamen, konfigurasi warna, bentuk tubuh maupun marking. Hal in i tentu m ena rik m inat penggemarnya, terlebih bagi orang yang meyakini sebuah keberuntungan, karena tid a k ja ra ng m a rking mereka m em bentuk tu l i s a n , lam bang maupun gambar tertentu pada louhannya.

Louhan dan Pem iliknyaSudar, ditemui penulis di rumahnya d i se k i ta r G asibu Bandung. Kesehariannya merupakan pegawai di salah satu BUM N di Bandung dan m em iliki usaha di bidang rental alat m u sik dan sound system. Beberapa bulan yang la lu , S u d a r membeli 3 ekor louhan uku ra n 2 inc h i dari seorang kena lannya masing-masing seharga Rp 2 0 .0 0 0 , - dengan maksud un tuk hiasan dan menghibur istrin y a yang baru ia n ika h i.Setelah 3 bulan ikan i

p e l ih a ra a n n y a m e n u n ju k k a n pertumbuhan yang d ra stis dengan nonong yang menonjol dan warna merah mencolok, uniknya 2 diantara 3 ekor ikan peliharaannya m em iliki m a r k in g yang m em bentang sepanjang tubuh ikan itu terselip tu lisa n dalam bahasa Arab yang menyerupai lafad Lailaha (Golden Flower jantan) dan lafad Allah (Big Head betina). Karena pasangan tersebut seperti nyambung kalau dipasangkan membentuk h u ru f Lailaha Illa lla h artinya Tid a k Ada Tu h a n Se la in A lla h . M e nu rut penuturannya, ia ju a l pada seorang kena lannya yang sama sama m em iliki usaha di bidang penyewaan sound system dengan setengah memaksa un tuk membeli dengan h a rg a s e k i t a r Rp 5 j u t a . A lham dulillah, is t r i saya kan baru mengandung 2 bulan dan m ungkin re jeki anak, demikian penuturannya diserta i tawanya yang renyah.

Dikalangan Karatedo, namanya sudah tidak asing lagi, ia bernama D ik -D ik Nugraha, ditemui penulis d irum ahnya d ise k ita r J l. Su c i Bandung bersama 2 orang rekannya Wahyu dan Eba. Berangkat dari m e n o lo n g t e m a n n y a y a n g m e n g in g in ka n lo u ha n u n tu k d ip e liha ra , ia m em inta tolong temannya yang bekerja di Atase Kedutaan Malaysia . H a s i ln y a memang tidak sia -sia , ikan-ikan h a sil kirim annya ia d istrib u sika n ke tem an-tem annya d isam ping ia

Cen cu ko le ksi D ik d ik

24

Page 25: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

RAGAM A H @ AMAGAZINE

KimHwa Double Flower ko le ksi Eba

pelihara send iri. Hasilnya d ilua r dugaan, tem an-tem annya k e t a g i h a n d a n s e l a l u m e m b utuhka n ika n h a s i l k irim a n tersebut ataupun ikan yang d ip ilih n y a b a ik d a ri peternak lokal maupun di toko akuarium . Diantara ikan h a sil k irim a n tersebut ia sempat s i s i h k a n 1 e k o r y a n g d ia n g g a p n y a m e m i l i k i kelebihan tertentu, m eskipun ukurannya yang masih Baby sekita r 10 cm ia coba ikutka n pada Kontes Piala Gubernur di Cicendo Bandung dan hasilnya cukup lumayan Juara Harapan II I. Yang membuatnya lebih berbahagia saat seseorang membelinya dengan harga Rp8.125.000, D ari h a sil penjualannya itu iapun mencoba untuk iseng- iseng memulai b isn isnya secara kecil-kecilan di rumahnya yang terletak di gang sempit yang hanya cukup d ila lu i 1 sepeda motor itu . Penulis sempat tertegun dengan beberapa ikannya yang re la tif m asih kecil kurang dari 12 cm namun u m u m n y a su d a h nongnong, menurutnya in i s ih ikan lenong, leu tik-leu tik tapi nongnong kata orang sunda, artinya biar kecil tapi nongnong, u ja r Eba yang disambut tertawa 2 temannya.Beberapa kia t yang d im ilik in ya u n tu k m enjadikan piaraannya lenong melalui pemberian pakan in te n sif 8 ka li sehari, tapi jangan terla lu kenyang yang penting ru tin dan sering menggunakan kaca. Jen is pakan yang diberikan yang paling digemari ikan. Bilamana ikan yang dipelihara dalam 1 bulan belum m enunjukkan perubahan terutama dalam nong nongnya, m enurutnya mending tid a k di ko le ksi, se la in biaya pakannya t in g g i dan h a s i l a k h i r n y a k e m u n g k in a n akan kecewa. Menurutnya kalau mau membeli lo u ha n seb a iknya yang ada ru juka nnya a rtinya tid a k asal p ercaya b e g itu s a ja pada p e n ju a ln y a , apalagi lo u h a n merupakan produk h ib rid dan belum tentu keunggulan induknya d iturunkan pada anaknya, sehingga faktor se le ktif dan ketelitian sangat diperlukan. Bagi pemula hendaknya mengenal terlebih dahulu tentang louhan baru membeli, hal in i diperlukan karena louhan m em iliki banyak je n is, namun yang m em iliki

ku a lita s baik jarang. Beberapa harapannya terutama d itu juka n pada penyelenggara kontes, berkait dengan biaya pendaftaran yang re la tif tinggi sehingga kurang bisa mewakili para hobiis yang beragam, padahal ajang adu p re s ta s i sebaiknya benar-benar mewakili. Sem akin banyak peserta tentu berdampak pada gairah dan animo m a s y a r a k a t u n t u k t e t a p menggangdrungi louhan.

D ia ku i oleh beberapa pem ilik Toko Akuarium di beberapa tempat di Bandung, minat masyarakat pada ikan louhan cukup memberikan ko ntrib u si yang meningkat terhadap penjualan ikan louhan, akuarium , peralatan akuarium seperti heater, s irk u la s i a ir, aerator serta pakan alami maupun buatan. Salah satu pem ilik toko akuarium di sekita r Te ru sa n Buah Ba tu m engakui bahwa sejak bulan Januari 2003 sampai bulan Mei la lu diperkirakan 500-1000 ekor louhan per bulan baik ukuran kecil maupun besar ia bisa ju a l, demikian juga peralatan la innya yang meningkat angka penjualan per bulan seperti jum lah akuarium sekita r 50 u n it, heater 100 u n it dan produk pakan alami seperti udang, cacing maupun pellet serta beberapa perlengkapan pendukung yang la in seperti garam, kapas d ll. G a n d r u n g lo u h a n d i a k u i memberikan gairah usaha yang lebih semarak, hal in i bisa terliha t adanya kerumunan massa terutama di ha ri Sabtu dan hari Minggu di beberapa toko akuarium , seperti yang p enu lis dapati di se k ita r Lengkong, J l. Jurang, Karapitan dan

tempat la innya , kum pulan orang seperti berbondong- bondong mendapatkan louhan dan ke b u tu h a n la in n y a . Pengaruh louhan memang lua r biasa, in i d iakui oleh beberapa hobiis burung yang mengeluh karena kontes nasional burung berkicau ka li in i tak lebih ibarat la tih a n karena m in im nya peserta, penghobi b urung seakan terperangah dan terhipnotis un tuk memelihara lohan, u ja r Wahyu sang pem ilik burung anis merah bernama S i H itle r yang dibenarkan D ik -D ik dan Eba.

G andrung lo u ha n iba rat genderang yang ditabuh lantang, gemanya demikian serempak di masyarakat, bukan bera rti tak m e n y i r a t k a n k e k h a w a t i r a n beberapa kalangan pengamat ikan yang merasa ada kengerian bilamana suatu saat louhan yang n ila i perolehannya begitu bersaing kemudian nila inya tak berarti sama seka li, tu tu r breeder yang nota bene sarjana perikanan di se k ita r Sukarno Hatta. Tu tu rn ya lebih lan jut, Kalau saya amati, di awal t a h u n 2 0 0 2 h a rg a lo u h a n berukuran 1-2 inchi yang baru d ik irim dari Malaysia berkisa r harga Rp 1 0 0 -2 0 0 r ib u per ekor, sedangkan saat in i harga tersebut sudah jauh d ra stis tu ru n hingga V4 nya. Belum lagi munculnya para breeder secara spora d is dan m enghasilkan produk yang tak kalah kualitasnya dengan produk import. Bagaimanapun, merupakan sebuah panggilan nurani untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat sehingga para peminat louhan bisa lebih re a listis dan tidak merasa dirugikan oleh pihak-pihak terka it sehingga keberadaan louhan d im ata penggemarnya t id a k bernasib seperti ikan-ikan la in yang pernah blooming di republik in i dan seketika gaungnya tidak terdengar sama sekali.

Semoga semaraknya louhan bisa tetap stab il terjaga dengan tingkat harga yang bersaing, se ja la n persaingan kualitasnya, sehingga masyarakat luas yang gandrung louhan tidak merasa dikecewakan di kemudian ha ri karena harganya yang ja tuh dan tak berarti.(W. Suprianto)

25

Page 26: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

M e n ilik

D B A F J IB U M B IK M J IIIA M

Panitia Bandung LouHan Exp losure , Bunawan Dan Rekan

Ibarat teknologi yang te rus berkembang, dunia ikan louhan p u n s e a k a n t a k m a u ketinggalan. Te ru s berbenah hingga

s e m a k i n m e m a n t a p k a n “Performance”nya sebagai ikan no. 1 yang pa ling d ig a ndrung i dan dim inati masyarakat. Hal demikian tentu saja mempunyai dampak sangat p ositif. Bagi para breeder akan menjadi pemicu u n tu k berupaya mencari a lte rn a t if , ramuan dan upaya menciptakan je n is yang lebih menarik, u n ik dan kw alitas lebih baik. Bagi para hobiis, akan memberikan banyak pilihan dalam m encari louha n-louha n unggulan sebagai ko leksi. Ramainya persaingan tentu m em berikan peluang bagi event organiser untuk m em fasilitasi berbagai acara untuk m enyem arakkan gelaran ika n louhan dengan kemasan yang beragam. Seperti gelaran yang belum lama diselenggarakan oleh B a yu ta m a P ro m o s in d o yang bekerjasama dengan KO RPASKHAS pada tanggal 7-15 J u n i 2003. Gelaran in i bertempat di Gedung N HI (STPB) dengan tema Pameran dan Kontes Bandung Louhan Exp losure 2003, Bandung Betta's

Exp losure Cupang, Pameran Ikan & sarana pendukungnya serta acara- acara perlombaan seperti Lomba Mewarnai tingkat anak usia 7-12 th, Lomba Fotogenic anak usia 5-13 tahun, lomba Gambar tingkat anak usia 7-12 th serta lomba Dancer kategori anak usia 6-13 th dan remaja/umum.

Disela-sela ke sib uka n gelaran, seorang penyelanggara menyalami penulis dengan senyum pipitnya. Ta k salah lagi beliau adalah Bapak Bunaw an. B e r ik u t in i adalah beberapa cuplikan obrolan hangat penuh canda antara penulis dengan Bunawan:Bagaimanapun, louhan yang sudah mempesona dan merebut ha ti berbagai kalangan m asyarakat, perlu ditunjang dengan berbagai u p a y a k e a r a h p e m b e r i a n pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga m asyarakat bukan saja b isa mengagumi seekor louhan yang s u d a h ja d i , n a m u n dapat memeliharanya dengan baik. B isa jadi louhan yang berkwalitas sebaik apapun jik a tidak bisa merawatnya tentu berakhir dengan kekecewaan, dan pada a k h i r n y a s i k a p

kekaguman bisa berubah menjadi anti k lim a ks dari penggemarnya. Event seperti in i d ihara pkan membawa v is i baru terutama bagi kalangan pem ula u n tu k bisa mengenal, dan mengetahui berbagai in fo rm a si berhubungan dengan louhan khususnya dan umumnya ikan hias, tekn ik pemeliharaan yang baik, dan beragam in fo rm a si pendukung term asuk aspek kearah pengembang biakannya. Secara ju ju r, saya sa lut pada Majalah Aquatica yang begitu komitmen dalam penyajian yang sarat ilm u dan p eng etahuan se h in g g a membuka wawasan secara luas bagi p e n g h o b i i k a n h i a s pada umumnya”.

Lebih lan jut, m enurut penasehat kegiatan in i, empat mata rantai yang tidak dapat dipisahkan yaitu adanya peternak/breder, adanya pedagang ikan dan peralatannya, adanya penghobi ikan dan event yang m e m p e rtem uka n k re a s i dan p restasi yaitu kontes. Diakuinya bahwa pekerjaan menilai sesuatu jauh lebih su lit , apalagi menilai secara proporsional. B isa jadi faktor selera seseorang yang berbeda sehingga menilai sesuatu dalam sudut pandang yang berbeda pula. M e m a n g , S t a n d a r d y a n g p r o p o r s i o n a l m a s ih p e r lu penjabaran yang lebih baku dan seragam, sehingga event yang diselenggarakan bisa benar-benar bersih, bebas KKN dan transparan. Hal in i tentu tak semudah dalam kenyataannya karena selalu ada pihak yang menang dan yang kalah.

Sa m b il d iir in g i tawanya yang berderai: “event seperti in i idealnya dilaksanakan 2 bulan seka li, hal in i un tuk menjaga tingkat kejenuhan masyarakat dan memungkinkan perhelatan tambah seru dengan munculnya pendatang baru”. B isa jad i ikan yang menjuarai kontes ditempat tertentu, dan ditempat lainnya tidak m asuk nom inasi, demikian pula ikan yang tadinya

26

Page 27: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

U llllll

RAGAM

jua ra di kelas ukuran tertentu tapi tidak sign ifika n menjadi juara di kelas berikutnya. Faktor m utasi, perubahan tempat dan ko nd isi ikan sangat berpengaruh sehingga beberapa peserta kontes yang p enulis tem ui, umumnya tidak membawa satu ekor ikan saja m e la in k a n beberapa e k o r , diantaranya Deni asal Cipaganti Bandung. Pada kontes ka li in i ia membawa 13 ekor ikan u n tuk dipertandingkan di semua kelas kecuali non m arking. Ia yang mengaku hanya sekedar hobi dan tidak m em iliki counter louhan mengakui bahwa bukan hanya d irinya namun keluarganya yang terpana dan menggandrungi louhan, te rm a suk ad ik dan kakaknya. Beberapa ekor ikan ditunjukkannya pada penulis dan dengan bangganya menyebutkan beberapa prestasi dari masing-masing ikan dari beberapa g e l a r a n y a n g p e r n a h d ise lenggarakan, d iantaranya kontes di BTC jalan salak dan kontes lainnya. Kiatnya menjadikan ika n peliharaannya berkw alitas cukup sederhana yaitu berikan pakan yang paling disenangi ikan, dan balance n u t r i s i s e s u a i kebutuhan g izi ikan, dan usahakan berganti-ganti sehingga ikan tidak bosan. Ia mengakui bahwa ikannya didapatkan dari salah seorang kawan dekatnya di Penang Malaysia, dan kalaupun d ik irim i hanya paling beberapa ekor saja karena di Malaysia pun sudah su lit mencari ikan yang benar-benar bagus. Pada pagelaran di N H I, Aquatica tidak bisa menyaksikan ko leksi Deni lebih la n jut dan medokumentasikannya karena belum juga gelaran in i usa i Deni sudah m enarik ikannya yang berjumlah 13 ekor. Kejadian yang tidak diharapkan oleh semua pihak term asuk panitia penyelenggara. Bagaimanapun, dengan t idak bermaksud tu ru t m encam puri p e r m a s a l a h a n , s e b u a h kesalahpahaman memang perlu d ik la r i f ik a s ik a n secara je rn ih sehingga tidak berdampak pada event-event selanjutnya. Sebuah tantangan yang perlu diperhatikan sem ua p iha k demi suksesnya p e n y e le n g g a ra a n d i m a s a mendatang, in t r o s p e k s i dan perbaikan merupakan hal b ijak yang p e r lu d i s i k a p i dan d ia m b i l hikmahnya.

Berbeda dengan D e n i yang

membawa putranya dalam gelaran in i, seorang peserta la in , A li dem ik ian nam anya, datang bersama 2 orang kawannya dan hanya 1 ekor yang ia daftarkan u n tu k ik u t kontes. M enurut penuturannya ia hanyalah pemula yang m ula i te rg iu r memelihara L o u h a n 6 b u la n la lu . Ia mendapatkan ikan tersebut dari salah seorang breeder di C ileunyi seharga Rp 15 rib u 5 ekor. Sam bil m enunjuk ikannya yang m enurut A li berkelamin ganda, dalam kontes ka li in i ikan tersebut m asuk dikelas kategori u n ik . Warna meraih muda m e n ye lim u t i ko le k s in y a yang pernah ditawar u n tu k d itu ka r

dengan sepeda motor supra . M enurut keterangannya ikannya la g i s u l i t m a ka n se h in g g a nonongnya rada kempes. “Kenapa gak diberikan saja pak,toh belinya aja m urah”, dem ikian p e n u lis berseloroh. Nam un jawabnya: “Sayang, ikan in i berkelas dan prestasinya m asih panjang, jadi mending dirawat saja”. D ikelas Baby pernah mendapat Juara I di BTC , bahkan salah seorang ju rip u n pernah meyakinkannya bahwa ikan tersebut bagus dan mending dipelihara saja.

M enurut H a rry , di salah satu sta nd nya , Bandung Louhan

Grand Champion/Juara I Ching Hwa >23cm

Juara I Cencu size > 1 8 cm

27

Page 28: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

BANDUNG LOUHAN E X H IB IT IO N &

Grand Champion Cing Hwa (C) Siz< Kategori A Cin

[ E X P LO S U R E 2003 C O M PETITIO N5 23 cm Up Pem ilik Aming Jakarta g Hwa 8-15 cm

JUA RA NAM A K O TA NO

I Surya Mas Bandung A-18I I Nazar (Louhan C) Cirebon A-12I I I Irwan (PM Group) Bandung A-03IV Jaya Hoki Ba li A-16V Ferdvanto Cirebon A-19

Kategori B Cing Hwa 16-22 cmJUA RA NAM A K O TA NO

I Jaya Hoki Cikampek B-16I I K ik in g Zamorano Bandung B-13I I I Jaya Hoki Cikampek B-18IV Jaya Hoki Bandung B-23

.........V___ Java Hoki Bandung B-24

Kategori C Cing Hwa 23 cm - UpJUA RA NAM A K O TA NO

I Aming Cikampek C-07I I K ik in g Zamorano Bandung C-09I I I H. Dadang Cikampek C-06IV K ik in g Zamorano Bandung C-05V Luciana Bandung C - ll

Kategori D Cencu < 1 7 cmJUA RA NAM A K O TA NO

I Irwan-PM Group Bandung D-04I I H. Dadang Karawang D-05I I I Ivan Bandung D-07IV Louhan Club Cirebon Cirebon D-08V A. Wahab Jakarta D-03

Kategori E Cencu 18 cm - UpJUA RA NAM A K O TA NO

I K ik in g Zamorano Bandung E-06I I Vansen Bandung E-20I I I Vansen-PM Group Bandung E-08IV Setia Chung-Golden Aqua Team Ta sik E-12V F irs t V illa Louhan Bandung E-18

m enuturkan bahwa faktor genetis i k a n m e m p e n g a ru h i 3 0 %sedangkan sisanya 70 % tergantung pada faktor perawatan. “Perawatan yang bagaimana yang m enurut Pak H a rry sarankan”, tanya penulis. Beberapa faktor kunci perawatan menurutnya yaitu pertahankan a ir se jernih m ungkin, dengan kond isi suhu terjaga optimal 30° C, pH=7,8 - 8 ,2 dan Hard ness/kesad aha n usahakan lebih dari 12 dH (lebih dari 210 ppm). Kenapa ? Karena pada hardness lebih dari 12, berarti a ir tersebut m em iliki kandungan ion Calsium dan Magnesium sedang dengan tingkat kesuburan sedang, s e h i n g g a m e m u n g k i n k a n pembentukan s irip yang lebih keras, lebih lebar dan tentu performance

yang lebih baik.

Pada gelaran kontes di N HI 2003, K i k i n g yang m e n d a f ta rk a n k o le k s in y a se ju m la h 6 ekor m enuturkan sempat ditawari un tuk bergabung dengan kontestan la in un tuk bisa merebut tiket juara umum. Dengan kerendahan hati ia m e no la k , b u ka n t id a k mau kebersamaan, ia lebih b e rfik ir kalau kontes di lua r daerah m ungkin tidak masalah karena membawa nama B a n d u n g , n a m u n event d i lingkungan interna l send iri ia lebih cenderung sebagai fighter, dan merasa malu seakan kontes hanya untuk merebut hadiah juara umum ya itu sepeda motor. Ia lebih cenderung bahwa kontes adalah

RAGAM

gengsi dan kepuasan, sehingga berdasarkan h a sil rating penilaian, d irinya yang m em iliki pengumpulan angka se lis ih 2 point di bawah Hoki Jaya yang merupakan gabungan dari Cun cun, Yakobus dan K ik i, bagi K ik in g ia merasa puas m eskipun Gelar Juara Umum direbut Hoki Jaya. Menyikapi jum lah peserta yang berjum lah sekita r 125, m enurut komentarnya, di Bandung hobiis louhan, seperti halnya hobiis burung k ic a u a n dan m e rp a t i , le b ih mengarah pada b isn is. Keadaan tersebut berbeda dengan di Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa T im u r d im ana ajang ge laran yang m elahirkan juara tidak cenderung u n tuk d ijua l tapi un tuk di ko leksi. Keadaan in i menjadikan sebuah persaingan yang sem arak, peta persaingan semakin ketat dengan harga yang kom petitif, sehingga pialang yang mencari je n is unggulan m enjadikan sebuah perlombaan m enarik dan penuh persaingan. Kond isi tersebut berbeda dengan di Bandung, m enurut K ik in g hobiis di Bandung kurang nyali. Ba ru punya yang sed ikit bagus sudah di jua l. Fenomena in i menimbulkan dampak pada peserta kontes, adakah peserta dari 3 kota tersebut diatas yang hadir dan tu ru t serta dalam perhelatan, paling-paling para im p o rtir yang berkepentingan mengirim ikan ke Bandung. Dibandingkan dengan Jakarta, Semarang, Jogjakarta dan Surabaya, maka ha m p ir b isa dipastikan bahwa ku a lita s ikan louhan yang ada d i Bandung menempati peringkat 5 dari 5 kota. K ik in g berharap, pada event selanjutnya ia berencana un tuk ambil bagian di kontes di kota la in setelah ikan koleksinya memadai.

Puncak kegiatan Pameran dan Kontes Bandung Louhan Exp losure 2003, Bandung Betta's Exp losure Cupang, ju s t ru d itutup dengan pemberian penghargaan bagi media yang telah m eliput kegiatan dalam rangka memasyaratkan ikan hias. Penghargaan diberikan oleh ibu D r. Diah selaku Sekreta ris Persatuan Pencinta Louhan Indonesia. D isela- sela pemberian penghargaan, b is ik - b is ik diantara rekan wartawan yaitu: “g i l i ra n k ita yang tam pil ke panggung, la lu siapa yang akanmemfoto..... ”, rupa-rupanya b is ikb is ik in i sempat didengar panitia dan secara spontanitas a ksi wartawan

28

Page 29: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

RAGAMMAGAZiNE

diatas panggung pun sempat di a b a d i k a n . T e r i m a k a s i h Panitia....rupa-rupanya inget juga pada kami.

CING HWA AMING, PRIMADONA BANDUNG

LOUHAN E X P LO SU R E 2003

Penampilannya yang memikat didom inasi pendaran m utiara di se ku ju r tubuh dan siripnya . Warna le m b u t m e n y e l im u t i paduan harm onis sangat kontras dengan penampakan marking yang tegas. Penampilannya yang anggun, membuatnya tak sia -sia melewati perjalanan panjang dari Kelapa Gading Jakarta menuju Bandung. B e r b e k a l p e n g a l a m a n n y a menundukkan saingannya di kontes BTC sebagai Grand Champion, ju lu ka n primadona dalam gelaran di N HI Bandung sangatlah tepat karena ko leksi Aming kembali dinobatkan un tuk ke 2 kalinya sebagai Grand Champion BANDUNG LO UHAN EX PLO SU R E 2003.

Gelaran yang diselenggarakan b e rb a re n g a n dengan event penyelenggaraan di 3 tempat, efeknya tentu pada jum lah peserta yang m inim karena ko nsentra si tersebar. Namun demikian, tidak menyurutkan persaingan yang ketat. Sang Zam orano “K ik in g ” yang menurunkan andalannya di kelas Cencu 18 cm up yang beberapa ka li boleh berbangga atas prestasi p ia ra a nn ya h a ru s m e n g a ku i kelebihan Ching Hwa pendatang asal Jakarta, demikian pula H.Dadang asal Karawang, Surya Mas Bandung serta Jaya H o ki.

Berm aterikan ju r i lokal yang te rd iri dari Han's Jakarta, Bud i Jogjakarta, Suryanto Jakarta, H a rry Bandung serta Nandy sebagai Dewan J u ri, Bunawan selaku Penasehat kegiatan m e n g u n g k a p k a n p e r l u n y a p e m b e l a j a r a n u n t u k m e n g o p t im a lka n kem am puan s e n d i r i . D ia k u in y a , bahwa kekurangan selalu ada dan perlu in t ro s p e k s i dan pembenahan. Adanya ke ku ra ng p u a sa n dan kesa lah pahaman merupakan tantangan un tuk d isikap i lebih baik sehingga kejadian adanya peserta yang m enarik ikannya sebelum kontes selesai merupakan pelajaran berharga akan pentingnya standar

penilaian yang baku. Semoga kejadian tersebut membawa hikm ah kearah perbaikan dimasa mendatang.

Bandung B e tta s Explosure Cupang 2003Fe riy SGS. Pemenang Grand Champion

Ditem ui di standnya yang banyak ______________________________Cupangmenampilkan ikan cupang dan guppy,Ir . Cuncun yang merupakan mania cupang dan m e m ilik i 800 buah akuarium cupang mengakui bahwa dirinya sangat tidak terganggu dengan m em asyarakatnya louhan yang m e ngge ser m in a t m a sy a ra k a t terhadap cupang. Lebih la n jut sarjana elektro itu m enjelaskan bahwa komitmenya terhadap cupang tidak terpengaruh karena adanya jam inan pasar yang menampung p rod uk cupang h a sil silangannya ke beberapa negara seperti eropa, amerika, dan austra lia . Hal senada diungkapkan Ir .Gunawan yang sama-sama e ks is dibidang cupang dan guppy, banyak hal yang ingin disampaikan terutama je n is yang tengah ngetrend pada saat in i di Singapura yaitu je n is silangan halfmoon ta il. Ia berharap, je n is cupang kembali seperti setahun la lu.

bisa menemukan kejayaannya

Dalam gelaran ka li in i, m eskipun belum dipisahkan kategori senior, medium dan sm all, tidak m enyurutkan persaingan di kelas warna dasar, kom binasi, maskot, bulan dan ekor cagak. Melalui kontes cupang ka li in i, diharapkan bisa mendongkrak kembali kejayaannya sehingga cupang kembali marak seperti setahun la lu.

Pemenang Grand Champion Bandung Betta s Explosure Cupang 2003Penampilannya yang m asih muda belia, tak salah kalau p enulis memperkirakan ia m asih seorang pelajar dan ternyata benar ia m asih dibangku SM U BPK 3 kelas 2, sang pem ilik Cupang No. C 29 yang dinobatkan sebagai Pemenang Grand Champion Cupang oleh ju r i yang te rd iri dari 3 orang yaitu Setiawan Bud i, Ever Tagoli, Hadi dan berhak menerima Troophy b erg ilir dari Dankorpaskhas. Pelajar yang menyukai warna merah, sesuai dengan warna ikan yang d im ilikinya merah menyala, menjuarai kelas warna dasar mengalahkan pesaingnya di kelas warna maskot, warna kom binasi dan halfmoon. Ikan yang didapatnya dari salah seorang pedagang di S lip i, Fe ri memilihnya karena melihat kerapihan dan sirip nya yang pecah. Fe ri pun mengakui bahwa ikan m iliknya m asih ada kekurangan yaitu dibagian ekornya masih menggantung dan sed ikit kurang sejajar namun m asih tumbuh, karena masih muda, semuda dirinya m engikuti kontes. Selamat Fer... (W. Suprianto)

Champion Bandung Be tta 's Exp losure Cupang 200 3 Grand Champion : Fe rry SG S Bandung No. C-29

Warna Dasar Warna Maskot Warna Kombinasi Warna HalfmoonNo Nama Juara No Nama Juara No Nama Juara No Nama Juara29 SGS 1 04 Nicholas Fabian 1 14 Toga 1 08 Nicholas Fabian 130 3 K 2 06 Pesona Cupang 2 03 Taruna Colect 2 01 Beta Aduhai 210 Pesona Cupang 3 05 Yopie S 3 02 Toga 3 02 Pesona Cupang 330 3 K 4 02 Iwan 4 10 Dian 4 05 Sheva Beta Colect 408 Yopie 5 12 Yansen 5 21 Johan 5 03 SahallNBS 5

iDoble Tail | No 03 Bowo Juara 1 | No. 02 Taruna Collect Juara 2 | No.01 Yuyung Juara 3

29

Page 30: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

RAGAMMAGAZ1NE

M enik Persiapan * .» - _KONTES IKAN KOKI 0BEC

S t f f iw Iw B t e r m p m R w s te s D e t « f

I»Iitem ui Aquatica disela-sela persiapan menjelang Kontes ika n k o k i di Bandung

Electronic Center 16-20 J u li 2003 mendatang, RM B a ha rd im a n sebagai Ketua Club Ko ki Bandung, mengemukakan bahwa event ikan mas ko ki sempat terhenti 10 tahun la lu tepatnya tahun 1993, k in i pada ta hun 200 3 perhelatan akan kem bali digelar dengan sistem N ETRA L dan Fa ir Play. Ia sengaja akan mendatangkan ju r i yang benar-benar fa ir, setidaknya ia akan mengupayakan 1 ju r i dari Bandung,1 dari Malang dan 1 dari Jakarta. Selama in i belum ada Gelaran senetral in i, dimana dihadirkan 3 ju r i dari tempat berbeda.

Pada kontes in i akan diperebutkan P ia la W a likota Bandung yang diakuinya merupakan bantuan dan dukungan dari D inas Pertanian (Perikanan) Kota Bandung terhadap K l u b y a n g d i p i m p i n n y a . Baha rd im an m engakui bahwa k rite ria penilaian sesuai dengan Standard nasional dan lebih detail, karena ada k rite ria yang lebih kh u su s seperti k rite ria body un tuk masing-masing je n is mas ko ki yang m e m i l i k i k r i t e r i a k h a s . Dicontohkannya, bahwa Ko ki je n is Ranchu yang m em iliki n ila i khas pada buffalo atau pipinya serta punggung akan berbeda dengan je n is Lion Hed yang ke-khas-annya pada jambulnya. Demikian pula k r i t e r ia M e r i t / d e m ir i t y yang m erupakan p e n ila ia n secara ekstrem.

Standard penilaian dan bobot persentase sebagai berikut

Je n is L io n HeadNo Bobot1 Anatomi 15%2 Warna 10%3 Jambul 20%4 Bentuk/Body 15 %5 Kesehatan 10%6 U ku ra n /Size 20%7 M erit 10%

Jeil is RanchuNo D O D O L

1 Anatomi 15%2 Warna 15%3 Jambul 20%4 Bentuk/Body 1 5 %5 Kesehatan 10%6 U kura n /Size 15%7 M erit 10%

Jen is TesaNo Bobot1 Anatomi 15%2 Warna 15%3 Jambul 20%4 Bentuk/Body 1 5 %5 Kesehatan 10%6 U ku ra n /Size 15%7 M erit 10%

- s fe SNo

i s OrandaBobot

1 Anatomi 15%2 Warna 5%3 Jambul 20%4 Bentuk/Body 1 5 %5 ® Kesehatan 10%6 Ukura n / Size 15%7 M erit 10%

2 Warna 15%3 K rite ria khas 20%4 Bentuk/Bodv 1 5 %5 Kesehatan 10%6 U ku ra n /Size 10%7 M erit 10%

1 Breeder/PeternakNo Bobot1 Anatomi 15%2 Warna 20%3 Kekompakan 25%4 Bentuk/Body 1 5 %5 Kesehatan 10%6 M erit 15%

Ju n io r JjNo Bobot 11 Anatomi 20%2 Warna 20%3 C iri khas 20%4 Bentuk/Body 15 %5 Kesehatan 10%6 M erit 15%

Bahardiman, Ketua Klub Koki BandungTop view atau Side View, Ta rik U lu r Penilaian Kontes BEC

Sudah merupakan hal umum bahwa pemeliharaan ikan ko ki di Indonesia dilakukan di akuarium . Hal in i sangat berbeda dengan di negara asalnya yaitu Jepang, pemeliharaan di dalam kolam merupakan hal um um . Pemeliharaan di dalam kolam rupanya telah mendasari cara penilaian kontes ko ki di Jepang yaitu didasarkan pada penampakan dari atas (Top View). D it ilik dari ka ra kte ristik ikan ko ki asal jepang memang cukup beralasan, selain bentuk tubuhnya cukup panjang, juga lebih tebal/lebar, sehingga kesannya macho. Metode penilaian Top View in i sudah m ulai diterapkan d i negara se p e rt i T h a i la n d , m eskipun dalam penerapannya dilakukan dengan 2 cara penilaian.

Sejauh mana metode in i bisa diterapkan di Indonesia m asih m e m e r l u k a n b e b e r a p a pertimbangan dan kajian. Cara in i boleh dikatakan belum umum dan perlu dim asyarakatkan terleb ih dahulu, beberapa hobiis bahkan masih kurang memahami tekn is penilaian dengan metode in i.

Sistem penilaian side view atau penilaian dari penampakan samping ikan ko ki di akuarium . Hal seperti in i juga berlaku di Singapura. Cara in i leb ih b isa d ite r im a oleh umumnya masyarakat indonesia yang memelihara ikan.

Bagaimanapun, event ko ntes merupakan ajang prom osi dan pemberitahuan kepada khalayak sehingga sistem penilaian mana yang akan dijadikan Standard masih perlu di jajagi kemungkinannya dan perlu dimasyarakatkan secara luas. (W. Supriyanto)

30

Page 31: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

RAGAM

DINAS PERTANIAN & KLUB KOKI BANDIM

Siang yang teramat te rik , tidak m e lu n t u r k a n sem angat rombongan Dinas Pertanian

Kota Bandung yang dipim pin. Ir . Yoseph Junaedi dalam melakukan kegiatan m onitoring penyuluhan pertanian. Kegiatan in i sebagai sa la h sa tu w ujud pembinaan terhadap kelompok yang m em iliki in is ia t if dalam mengembangkan p o te n s i daerahnya. Sebagai kelompok usaha bersama yang la h ir dari in is ia t if m asyarakat, K U B Motekar yang bentukannya masih ja n in dan m asih pemula, bertujuan u n t u k m e w u jud ka n ekonom i kerakyatan dan pemberdayaan masyarakat m elalui budidaya ikan hias. Salah satu p ilihan Agro b isn is on farm yang paling cocok m elalui penerapan budidaya lahan sempit

M enurut Ir . Yoseph, Kota Bandung m e m il ik i berbagai keragaman usaha, berangkat dari rasa p rihatin karena produktivitas yang belum optimal, maka pendapatan petani belum maksim al, sehingga perlu s e b u a h k o n s e p s i u n t u k m eningkatkan keberadaannya. L e b i h l a n j u t B p k Y o z e p h m enuturkan betapa pentingnya re v ita lisa si potensi pertanian kota, sehingga beliau berharap dapat mengoptimalkan setiap ruang yang mungkin dimanfaatkan, bukan saja secara horizontal juga pemanfaatan ruang secara ve rtika l yang m eliputi beberapa produk pertanian pada u m u m n y a . J a r i n g - j a r i n g p rod uktiv ita s tersebut bilamana d iu p a y a k a n da la m b e n t u k kooperatif/kerjasam a diharapkan mampu menghasilkan produk yang m em iliki kom petitif tinggi sehingga tidak mengalami d isto rsi pasar.

Seringka li produk h a sil pertanian m e m il ik i d is to r s i yang ting g i, sehingga dampaknya adalah kerugian petani. Perpendekan rantai tataniaga memang perlu dilakukan, sehingga d ihara pkan petani bukanlah semata sebagai objek. Namun demikian d ia kui bahwa pentingnya sum ber daya manusia

dan inte lektua litas yang memadai serta tingkat inovasi yang tinggi diperlukan, tu tu r Bpk Yoseph. KU B yang la h ir dari a sp ira si Ketua RW Komplek Megabrata Bandung H. Koesnadi, serta tokoh masyarakat la in seperti H. Muhamad Ku d si, H. Yayan dan Ketua Pondok Pesantren Cijaura H. Amin, lebih jauh berharap bahwa K U B mampu meningkatkan produksi ikan hias di kota Bandung yang selama in i kebutuhannya di pasok dari berbagai daerah seperti C ia n ju r, Suka b u m i, Bogor dan Tulungagung. Selain itu diharapkan mampu pula membuka kesempatan lapangan kerja dan menciptakan peluang b isn is dan pemasaran di bidang ikan hias. Hal in i dibenarkan oleh Ketua Klub Ko ki Bandung, RM Bahardiman, yang tu ru t mendukung dan membina kelompok in i un tuk dapat tumbuh dan mengoptimalkan potensi kolamnya sekita r 2 Ha, te rd iri dari 10 petak kolam. M eskipun berangkat dari pemula, ia optim is d a la m 2 t a h u n m e n d a ta n g a n g g o ta n y a s u d a h m a m p u menghasilkan produk yang bukan hanya diterima di pasar juga m em iliki kua lita s yang baik, karena sp e sifika si varietas yang d ikh u su ska n bagi anggotanya.

D ia ku i Yozeph, bahwa dirinya tidak segan-segan u n tu k mem berikan bekal pengetahuan dan ketrampilan bagi kelompok usaha bersama di K o m p le k Megabrata te rse b u t . K e g ia ta n d i la k u k a n m e la lu i Pelatihan dan Magang ke petani sukse s di beberapa daerah di Jawa Barat dengan pola Learning by doing atau be la ja r sa m b il p ra k te k . Intelektua litas yang sudah ada dan merupakan aset kelompok, ditunjang rasa inovasi yang tinggi merupakan kesiapan mental saat berhadapan dengan resiko . Setidaknya resiko bisa d ired uksi, akses pasar baik serta t in g k a t k e b e r la n g s u n g a n n y a memungkinkan. Sebagai in se n tif atas keinginan yang kuat dari pengurus dan anggota K U B , kadeudeuh berupa p e ra n g ka t a k u a r iu m merupakan bantuan dari D ISTA N

Kota Bandung.

Selanjutnya Yoseph mengusulkan kepada RM Bahardiman bahwa Bandung h a ru s m e m ilik i K lub House Ikan Koki, sehingga bisa menjad i su m b e r k o m u n ik a s i i n f o r m a s i a n t a r a s e s a m a anggotanya. Setidaknya dengan adanya wadah dapat menghimpun beberapa kepentingan, baik petani, pengusaha, klub ,D inas Pertanian- Perikanan dan masyarakat secara luas. (W. Suprianto)

Kepala D inas sedang menyampaikan saran-sarannya

Rombongan D inas Pertanian, K U B , Club Koki dan Pemda setempat

Pengurus K U B

31

Page 32: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

’S . T ' W MAGAZ/NERAGAM

YANG MENARIK

O d t S O f lK H Mi a asyarakat penghobi louhan

Bandung seharusnya bisa f f berbangga dengan telah digelarnya event yang baru pertama ka li diadakan di Indonesia, bahkan di tingkat dunia sekalipun, yaitu balapan lo uha n, tu tu r Hasan Kurniawan sebagai Ketua Panitia Lomba. Kegiatan in i diselenggarakan un tuk menguji ketangkasan, dan kesehatan ikan, faktor utama yang mendasar u n tu k memenangkan lomba in i adalah mental ikan dan kecepatan beradaptasi terhadap media baru.

Perlombaan yang diselenggarakan atas in is ia tif Club Louhan Bandung d i se la -se la penyelenggaraan Pameran Rumah, Fu rn itu re dan Perlengkapan yang diselenggarakan di Land M ark Bu ild ing yang puncak acaranya pada tanggal 6 J u li 2003 c u k u p m e nyed o t p e rh a t ia n m a s y a ra k a t lo u h a n m a n ia . D isam ping merupakan tontonan yang m enarik dan menimbulkan gelak tawa dan kegelian, karena acapkali louhan yang diduga akan berenang cepat menghampiri betina, seringka li berbalik arah ke tempat sta rt semula.

Perlombaan yang berhadiah VCD d a n e l e k t r o n i k a l a i n n y a m enim bulkan antusiasm e yang cukup besar seperti d itunjukan oleh jum lah peserta yang berpartisipasi. Sekita r 25% peserta berasal dari masyarakat pencinta louhan, sedang 75% dari club dan anggota louhan. Perlombaan yang murah meriah dengan uang pendaftaran sebesar Rp3 5 .0 0 0 ,- b isa ja d i m erupakan catatan kh u su s bagi event organizer penyelenggara k o n te s u n t u k melestarikan perlombaan serupa, setidaknya masyarakat pencinta louhan tidak merasa terla lu berat un tuk bisa tampil karena biaya pendaftaran yang murah.

Peraturan Balap Louhan :• Ik a n d im a su k ka n a ku a r iu m

balapan sepanjang 3 m yang telah disediakan panitia.

• Ikan diberikan tenggang waktu 5

menit untuk beradaptasi dalam arena balapan.

• Peserta t idak diperkenankan memasukan tangannya ke dalam akuarium balapan.

• Peserta diperbolehkan menuntun ikannya sampe garis tengah arena balapan, dengan menggunakan kaca cermin yang telah disediakan panitia.

• B ila m a na peserta m enuntu n ikannya melebihi garis tengah akan d id islm a lifika si

• Ikan yang sampai terlebih dulu di u j u n g a k u a r i u m d i m a n a ditempatkan ikan perot betina, dinyatakan sebagai pemenang.

• Bilamana dalam 10 menit ke 2 ikan tidak sampai garis fin ish , yang berada paling ja uh dinyatakan sebagai pemenang.

• Keputusan panitia m utlak dan tidak dapat diganggu gugat.

• I k a n y a n g t e l a h k a l a h diperbolehkan mendaftar kembali dengan batas 3 ka li pendaftaran dengan ikan yang sama/baru.

Komentar & Kesan :Beberapa komentar yang penulis tem ui dari peserta, diantaranya adalah Uthay asal Pelesiran Bandung yang m em iliki je n is ikan Cencu. D ia ku inya bahwa ika n tersebut sangat agresif dan m em iliki respon yang sangat tinggi bila berhadapan dengan orang. Gerakannya lincah dan mau mengejar tiap gerakan yang mendekatinya baik itu tangan atau organ tubuh orang lainnya. Pada kejuaraan in i, d irinya mengakui bahwa perlombaan i n i t id a k segampang yang diduga, semula ia yakin dan optim is louhan m iliknya menang, namun harapan tinggal harapan, semua tergantung adaptasi louhan yang bersangkutan.

D isela-sela kegiatan lomba, Paulus yang lebih sering bertindak sebagai w asit lomba mengungkapkan bahwa kegiatan balap louhan seperti in i pernah diselenggarakan saat kontes di N H I namun kala itu waktu penyelenggaraannya tidak tepat. Perlombaan saat in i memperlihatkan adanya respon dari masyarakat,

kalah ataupun menang sepertinya tidak menjadikan beban karena hal tersebut benar-benar dianggap sebuah hiburan.

Pertarungan sengit di arena balapan terjadi saat semi fina l berlangsung,. Aka yang memancing louhannya u n tu k melaju mengejar louhan betina dengan menggunakan sebuah topi warna merah dan hitam berhasil m enyingkirkan rivalnya yaitu louhan m ilik Paulus. Beberapa penonton sepertinya lebih banyak menjagokan louhan yang menggandrungi topi itu . M eskipun demikian ternyata louhan N a n d i le b ih m e n u n ju k k a n agresif itasnya dalam mengejar betina. Salah seorang pengunjung sem pat b e rka ta , ju a r a d a r i perlombaan in i bisa jad i adalah louhan yang mata keranjang, sekali liha t betina sontak mengejar, yang d i i k u t i oleh gelak tawa oleh pengunjung lainnya.

Juara balapan louhan dan mendapat hadiah VCD Player direbut oleh Nandi sebagai Juara 1, juara 2 dan 3 masing-masing direbut oleh Aka dan Paulus. (W. Suprianto)

Peserta sedang menggiring ikan dengan bantuan cermin

Panitia dan angota klub LouHan Bandung

32

Page 33: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

Berkat dukungan anda menjadikan ISTANA FLOWER LOU HAN sukses

P . M i ' f W kDatanglah dan b u k t ika n di show room lk a m i : J

I S T A N A I I O U T K I OlT N A N , S U K A I S A Y A 1mm mm I w

Phone : 0 3 1 - 7 5 2 7 3 3 0Hp': 081- 6 5 4 2 2 5 5 9

FLOW ERlbOU'HANBpk Jajuli |

Jl. Menganti Wiyung, Gang D PR No. 6 5 : p i SURABAYA J H H f l P Ph. 031-7527330, Hp. 081-65422559 a

■^ain bow

Tersedia je n is : jm h ki f Golden Mercurv M

Super S ta r

► Rainbow K in g J ^ ^Bu lldog , dan la in-la in sesuai, pesanan

Page 34: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

A @ P P @ AMAGAZINE

w

/ d h /J j' ' ' t» * ’ ' Vj T' \ j r

RAGAM

A rwana merupakan je n is ikan Y 1 langka. Populasinya di alam t \sangat terbatas sehingga

penyebaran ikan je n is in i perlu didata oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Perum Perhutani. U ntuk mengawasi penyebarannya ikan yang akan diperjual belikan hanya diperbolehkan pada ika n -ika n arwana h a sil tangkaran, bukan h a sil tangkapan alam. Ikan tersebut dipasangi m icrochip dibawah ku litnya , yang b e risi sejum lah data mengenai sejarah ikan tersebut. Chip yang dipasang pada seekor arwana dapat dideteksi dengan m enggunakan su a tu scanner tertentu. Angka yang muncul pada scanner harus sama dengan nomer yang ada di se rtifika t.

Pemasangan microchip dilakukan di sekita r s irip punggung bagian atas, tepatnya pada s is ik pertama dari atas dengan cara d ia ng ka t kemudian chip dipasang dengan m enggunakan a la t p e n yu nt ik m icroch ip . Pemasangan chip dilakukan pada ikan berukuran sekurang-kurangnya 20 cm.

Pemasangan microchip bertujuan sebagai b e riku t:• agar ikan tidak tertukar,• sebagai security bagi pem iliknya

terhadap bahaya pencurian,• m erupakan tanda genetika

se b a g a i i d e n t i f i k a s i d a r i keturunan apa, dan dikeluarkan dari penangkaran mana.

• merupakan b ukti terhadap je n is

ikan dari tipe arwana tertentu dan dari daerah mana.

Se rtifika t seperti tertera dalam gambar setidaknya te rd iri lebih dari 10 je n is, dan setiap penangkar mengeluarkan se rtifika t dan no se ri yang berbeda.

Sejauh in i, tidak semua hobiis arwana m em iliki se rtifika t ikan kesayangannya. Berapa dari hobiis merasa "berabe" dengan prosedur se rtifika si in i dan harus mengeluarkan biaya ekstra Rp 200.000,- s/d Rp 250.000,-. Padahal resiko yang terburuk bilamana arwana tidak bersertifikat bisa d isita oleh pihak KSDA.

Saat pemasangan chip, sebaiknya dilakukan pembiusan terhadap ikan agar ikan tidak stre s. Salah satu je n is pembius yang bisa digunakan adalah dari golongan Anestesi atau alkohol. Kond isi ikan sebaiknya sehat dan v it karena efek pembiusan akan menurunkan oksigen yang d ikonsum si ikan, hal in i te rliha t dari gerak pernafasan ikan akan melambat. Pada ikan yang kurang sehat bisa berdampak pada kematian ikan. Ikan yang sudah benar-benar terb ius akan m enunjukkan kehilangan keseimbangannya, dan posisinya m iring sampai terba lik dan mengapung horizontal. U n tuk menyadarkan ikan dengan memasukkan ke a ir baru/fresh, setelah paling lama 15 menit, ikan akan kembali normal.

Sesuai dengan fungsinya sebagai alat legalisasi kepemilikan arwana, maka kehadiran prosedur in i dapat meningkatkan perasaan aman bagi pem ilik arwananya. Korbanannya adalah harga arwana menjadi sed ikit lebih mahal. (W. Suprianto)

Se rtifika t Arwana Peralatan pemasangan microchip

AOUATICA KUIZ 06PERTANYAAN

1. Salah satu pakan ikan populer yang merupakan larva nyamuk chironom us ?

2. Is tila h yang menunjukkan s ifa t a ir un tuk membentuk busa?

3. Perkembangbiakan tanaman dengan menghasilkan anakan disebut perkembangbiakan secara ?

4. Salah satu je n is Te tra yang nama latinnya mengingkatkan kita pada DR. Herbert R . Axelrod ?

5. Salah satu kandungan zat pada ulat hongkong yang tidak baik bagi ikan?

Kam i menyediakan 3 (tiga) Buah In te rna l Power F i lte r R ESU N SP-1 2 0 0 L untuk 3 pemenang. K irim ka n Jawaban ke Redaksi AQUATICA, d iserta i dengan Alamat Lengkap dan Guntingan Kupon (asli) yang tersedia. Jawaban kami terima paling lambat tanggal 5 September 2003.Pengumuman pemenang akan dimuat di Majalah AQUATICA Vol.01 No.08 (Oktober 2003). Hadiah d ik irim ke alamat pemenang.

34

Page 35: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

RAGAM

Dit ilik dari bentuknya yang u n ik berupa sho rt body, pola w a r n a d a n m a r k i n g s e d e m ik ia n ru p a m e n g h ia s

keserasian dengan ekornya yang hitam (black ta il). Saat diamati, keunikan itu ia peragakan seperti p e r a g a w a t i y a n g t e n g a h m e n u n ju k k a n g e m u la in y a . S e p e r t in y a ia m e n g e ta h u i kehadiran orang didepan akuarium tempatnya berada, dan tengah m e n ik m a t i g e ra ka n n ya bak pesenam ritm ik yang dengan penuh perasaan melakukan salto dengan cara lamban. Kemanj aannya seperti d ieksp resikan u n tu k menghibur orang yang melihatnya. Nampak dalam foto, merupakan gerakan yang sesungguhnya dan bukan efek pengambilan gambar.

Tu tu r pem iliknya, K ik in g Zamorano, gerakan ikannya memang u n ik , dan uniknya lagi sepertinya ia memberi hoki te rsend iri bagi d irinya dalam memenangkan su a tu gelaran. Padahal, ika n te rsebut yang dibelinya dari salah seorang breeder ke na la n b a ik Ba p a knya i t u merupakan produk lo ka l yang diternak lewat tangan Pak Koni/ Iko k di sekita r Cihampelas Bandung dan saat ia beli sempat mengundang cibiran dari beberapa teman dan keluarganya, “U n tuk apa ikan kayak gitu dibeli”. (Foto)

Cibiran dan ejekan tersebut ternyata berbuah prestasi yang tak terduga, tentu karena ikan tersebut cukup pantas mendapat predikat itu karena keunikannya. Pada kontes yang diselenggarakan di Ciamis ikan tersebut keluar sebagai Juara I di kelas U n ik/Bo nsa i, kontes di Ta sik sebagai Juara 2 dan di N H I te rp ilih sebagai juara 3. M enurut K iking , peternak lokal umumnya m asih kurang bisa diandalkan dalam melahirkan produk unggulan, hal in i d im u n g k in k a n k a r e n a kurangnya kreativitas dan apresiasi dalam menyilangkan louhan dengan

Berbagai Atraksi Yang D iperagakan

je n is lainnya karena keterbatasan inform asi yang tersedia. Para breeder d i Indonesia masih cenderung m engaw inkan lo u ha n dengan lo uha n, padahal produk h a s i l breeding tersebut d im ungkinkan tid a k m enurunkan sifa t se su a i dengan induknya. M enurut inform asi yang diterima K ik in g dari Pak Iko k, ikan bonsai peliharaannya itu di dapat dari h a sil pemijahan dari indukan jantan dan betina normal sebanyak 6 ka li dan diperkirakan menghasilkan anakan 9.000 ekor dan2 ekor d ia nta ranya m e m i l ik i keunikan berupa black ta il. Satu diantaranya berukuran normal dan yang 1 lagi berbentuk bonsai seperti dalam gambar. D iliha t dari rasio jum lah total anakan dengan jum lah anakan yang berkua lita s b a ik tampaknya merupakan persentase yang sangat kecil. Namun sekecil apapun persentase tersebut sudah memberikan kepuasan te rse n d iri bagi Pak Ikok, lewat tangannya te rla h ir ikan berprestasi di event bergengsi. (W. Suprianto)

Gambar 1 Gambar 2

35

Page 36: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

Ikan Karuhun dari Zaman Purbakala

P. delhezi

Ikan dari genus Polypterus dan Erpetoichthys merupakan je n is ik a n p u rb a , yang t id a k mengalami perubahan sejak kurang

lebih 200 ju ta tahun yang la lu . B u k ti tersebut diambil dari fo sil-fo sil ikan je n is tersebut yang ditemukan sejak era Periode Tria ssic .

Satu hal yang u n ik dari ikan in i adalah bentuk sisikn ya . S is ik ikan in i berbentuk w ajik dan mempunyai lapisan pelindung. Genus Polypterus sangat m ir ip , walaupun tid a k berkerabat dekat dengan genus Protopterus (Keluarga Ikan Paru), dan mampu mengambil udara langsung dari permukaan a ir. Ikan je n is in i mampu hidup d ilua r a ir selama beberapa hari karena lapisan sisikn ya yang kedap a ir.

B ic h ir merupakan ikan yang cukup besar, berkisa r antara 30 cm sampai 70 cm. Ikan yang terbesar adalah Polypterus bichirs (72 cm), walaupun dilaporkan Polypterus endlicheri congicus bisa mencapai ukuran 90 cm. Ikan-ikan in i ditemukan hampir di se lu ruh perairan trop ik di afrika, baik di sungai-sungai walaupun di danau. Ikan in i merupakan je n is ika n predator, sehingga dalam pem eliharaannya tid a k sesua i dicampur dengan ikan-ikan la in yang berukuran lebih kecil, karena a k a n m e n ja d i m a n g sa n y a . Pem eliharaan la in n y a re la t i f sed erhana, ka rena ik a n in i merupakan ika n yang tahan banting.

Satu hal yang m enarik dari ikan in i, w a l a u p u n t i d a k t e r l a l u menguntungkan bagi pemiliknya, adalah karena toleransinya yang tingg i terhadap ham pir semua ko nd isi a ir, ikan in i ditemukan hampir di se lu ruh perairan trop ik afrika, baik sungai dan danau, term asuk danau Tanganyika yang ber pH tinggi, maka dalam akuarium ika n in i ham pir tida k pernah menunjukkan ko nd isi optimalnya.

Sebagai perbandingan bila k ita memelihara ikan discus yang cukup rewel mengenai ko nd isi a ir, bila ko nd isi a ir tidak memenuhi k rite ria tertentu, ikan discus yang kita pelihara akan tampak muram dan tidak berwarna dan lama-lama akan mati, sebaliknya bila ko nd isi airnya memenuhi k rite ria yang dim inta, maka ikan discus tersebut akan berwarna cerah dan hidup sehat. Ikan B ic h ir, pada kenyataanya adalah ikan yang m em iliki to leransi tinggi terhadap ham pir segala macam kond isi a ir, dari pH tinggi sampai pH rendah, maka sangatlah s u k a r bagi p e m i l i k u n t u k mendapatkan ik a n m i l i k n y a m enunjukkan warna m aksim a l walaupun ikan tersebut hidup dalam ko nd isi sehat.

Pada Tahap larva, ikan in i m em iliki batang-batang in sa n g yang menjuntai keluar di kedua belah s is i kepalanya, p ersis seperti pada larva salamander dan axolotl, walaupun demikian, batang-batang insang tersebut secara perlahan akan hilang, dan b ichir kecil akan tampak serupa seperti b ich ir dewasa.

D i p a sa ra n L o k a l , terdapat setidaknya enam je n is ikan bichir (semua d ike na l dengan nama palmas), antara la in Polypterus palmas, P. senegalus, P. omatipinis, P. delhezi, P. endlicheri, dan yang te ra kh ir bukan berasal dari je n is la in , melainkan P. senegalus albino. M asih ada satu je n is lagi ikan yang berkerabat dekat dengan b ichir, tetapi cukup su lit ditemukan di pasaran, y a itu E rp e to ic h th y s calabaricus, dibandingkan b ichir, ikan in i tampak serupa namun m em iliki tubuh yang lebih panjang, sehingga menyerupai belut. Dari semua je n is ikan diatas, penulis berpendapat bahwa Polypterus o rn a t ip in is m e ru p a ka n yang

P. o rnatip inn is

Page 37: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

SPESIES 'ESA• JMAGAZmB

terindah, dengan warna b iru tua dan k u n in g . P o lyp te ru s e n d lic he ri term asuk je n is yang baru m asuk dan masih mahal, dan Polypterus senegalus albino juga merupakan ikan yang indah dengan warna kun ing pucat, sekarang sudah cukup banyak ditemukan di pasaran walaupun m asih mahal.

Mengenai pemeliharaan, karena ikan-ikan in i merupakan ikan yang kuat, maka re la tif mudah. Ikan in i term asuk tidak rewel mengenai makanan, apapun akan dilahapnya, dari ikan kecil, bloodworm, udang maupun pellet, walaupun demikian, ikan in i lebih menyukai pakan hidup, karena ikan in i berburu dengan mengandalkan in d ra penciumannya. Perlu diingat bahwa ikan-ikan in i merupakan je n is ikan noctumal, yaitu ikan yang a ktif di malam hari, sehingga upayakan agar lampu yang menerangi akuarium t id a k te r la lu terang. Dalam akuarium sebaiknya ditambah akar kayu bakau atau pipa PVC sebagai tempat bersembunyi ikan-ikan in i. B ila memelihara beberapa ekor ikan je n is in i dalam satu akuarium , usahakan agar tempat bersembunyi tersebut sesuai jum lahnya dengan ju m la h ikan, karena ika n in i te rm a su k a g res if , dan akan b e r k e l a h i m e m p e r e b u t k a n teritoria lnya. D i akuarium , ikan in i akan a ktif didaerah dasar akuarium , sehingga t id a k akan te r la lu mengganggu ik a n - ik a n yang berenang di permukaan, walaupun demikian, ikan in i tidak dapat dipercaya dicampur dengan ikan- ikan yang muat kedalam mulutnya.

B ila akuarium ingin tampak lebih natura l, walaupun tidak te rla lu d i s a r a n k a n k a re n a dengan ukurannya yang besar ikan in i m ungkin dapat m erusak dekor, sebaiknya gunakan dekoran akar kayu bakau, dan untuk tanamannya gunakan tanaman dari je n is java moss, java fe rn , anubias, dan Cryptocoryne. Walaupun demikian, hal tersebut bukan merupakan harga mati, akuaris masih bisa tetap mendekor a kuarium nya sesuai kehendak hati bila ingin memelihara ikan in i dalam natural akuarium , walaupun h a ru s d ise su a ik a n dengan keperluan ika n , ya itu banyak tempat bersembunyi bagi ikan in i.

P. senegallus

P. senegallus albinoBreeding, m asih cukup su lit dicapai dalam pemeliharaan rumahan, walaupun demikian, ikan in i sudah sukse s diternakkan di tanah a ir, dengan metoda kawin su n tik maupun dengan metoda natural. Singkatnya ikan in i hanya bisa diternakkan oleh orang yang sudah pakar dalam dunia perikanan.

Secara keseluruhan, B ic h irs adalah ikan u n ik yang layak dipelihara bagi hobiis yang menyukai ikan-ikan langka. B ic h ir term asuk ikan purba yang bisa disamakan dengan arowana, yang juga term asuk kedalam Ancient F ish , yaitu je n is ikan yang belum berubah sejak jaman purba, berbeda dengan ikan modern seperti ka rasin, s ik lid , maupun karper (bangsa ikan emas). B ila anda menginginkan ikan u n ik sebagai tambahan ko leksi anda, ikan in i boleh dipertimbangkan.( Lepedz )

37

Page 38: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

m NW 1

M't/«A spes/es

AGAZ/NE

/ i e n g e n a \[ K u r a - k u r a A n d a

Kura -kura sudah lama dikenal di Indonesia sebagai salah sa tu hewan yang um um

dipelihara. Bagi para hobiis ikan hias, memelihara ku ra -kura sering ka li dijadikan “sampingan” atau bahkan d iv e rs ifik a si hobi yang cukup mengasyikan. Tetapi karena ku ra ng populernya hewan in i dibandingkan dengan ikan hias pada umumnya, pengetahuan khalayak ramai di Indonesia mengenai kura- kura umumnya juga tidak sejauh pengetahuan tentang ikan hias.

Dalam art ike l in i , saya akan mengajak pembaca untuk mengenali lebih jauh ku ra -kura peliharaan Anda, dalam sejum lah aspek yang umum tentunya.

K u r a - k u r a d a la m d u n ia binatang

Selama in i cukup banyak yang mengira ku ra -kura adalah binatang am fib i, berhubung tipe habitat s e ju m la h b e s a r k u r a - k u r a merupakan campuran antara habitat a kua tik dan te rre stria l (darat). Sesungguhnya, s tru k tu r tub uh (ba ik in te rn a l m aupun e k s t e r n a l ) k u r a - k u r a le b ih m enunjukkan kesamaan dengan hewan-hewan da ri ke lom pok reptilia , dan karenanya zoology (ilm u hewan) memasukkan ku ra -kura ke dalam kelom pok repti l ia , dan bukannya amfibia. Se lu ruh ku ra - k u r a t e r m a s u k ke d a la m bangsa/ordo (order) Te stu d ine s, yang kemudian terbagi lagi ke dalam 12 su ku (family) yang m asing- masing beranggotakan antara 1 hingga lebih dari 40 spesies.

Tempurung kura -kura

Hal yang umumnya paling menyolok dari seekor ku ra -kura , apa pun jen isnya , adalah tempurungnya. Dalam stu d i herpetology (ilm u reptilia dan amfibia), yang dimaksud dengan “tempurung” (shell) seekor ku ra -kura adalah se lu ruh bagian

yang menutupi daerah punggung, dada, dan daerah samping di antaranya. Bagian atas tempurung (menutupi daerah punggung) d isebut ka rapaks (carapace), sedangkan bagian bawah yang menutupi dada dan perut disebut plastron. Karapaks dan plastron dihubungkan oleh suatu bagian memanjang yang disebut jembatan (bridge). Kecuali pada labi-labi yang m em iliki baik karapaks, plastron, dan je m b a ta n yang lu n a k , tempurung ku ra -kura keras karena la p isa n d a sa rn ya u m u m n y a te rsu sun dari rangkaian tulang pipih.

Habitat alami

K u ra - k u ra mendiam i h a m p ir se lu ruh tipe ekosistem yang ada di dunia, dengan perkecualian (seperti juga halnya reptilia lainnya) daerah kutub . Keragaman tipe habitat mereka juga berdampak pada s t r u k t u r s e ju m la h b a g ia n tubuhnya. Apabila Anda bingung menentukan je n is habitat kura - k u ra Anda, b e r iku t se jum la h p a n d u a n d a s a r d a l a m menentukannya (dim ulai dari yang paling dapat diandalkan):

1. B e n tu k t u n g k a i/ k a k i dan s e la p u t pada r u a s - r u a s cakar/kuku. Semakin akuatik tipe habitat seekor kura -kura , maka akan sem akin p ip ih s t ru k tu r tungkai-tungkainya, dan r u a n g - r u a n g a n ta r c a k a rn y a a ka n s e m a k in berselaput. Pada kelom pok penyu yang hidupnya 99% di habitat akuatik, kepipihan dan selaput antar cakarnya sudah berubah ke ting ka t paling ekstrem , ya itu mengambil bentuk “dayung.”Sebaliknya, pada ku ra -ku ra yang tipe habitatnya semakin te rre stria l, bentuk kakinya akan sem akin kokoh, um um nya menyerupai batangan kayu, dan ruang-ruang antar cakarnya

tidak m em ilik i selaput sama sekali.

2. Te kstu r permukaan k u lit Semakin akuatik tipe habitat ku ra -k u ra Anda, um um nya akan sem akin ha lus te kstu r permukaan ku litn ya (kecuali pada penyu dan sejum lah kura - ku ra p rim itif, yang m e m ilik i te kstu r permukaan k u lit bagian atas yang dipenuhi dengan s is ik - s is ik p ip ih yang mengeras). Sebaliknya, semakin te rre stria l tipe habitat ku ra -kura Anda, semakin kasar dan tebal pula te kstu r permukaan ku litn ya , dan se rin g ka li d ila p isi oleh banyak s is ik tebal dan keras.

3. B e n t u k dan k e t in g g ia n tempurungSem akin a ku a tik ku ra -ku ra A nd a, u m u m n y a b e n tu k tempurungnya akan semakin pipih dan melebar, sementara jik a semakin te rre stria l akan semakin membulat/kotak dan s e m a k i n t i n g g i p u l a karapaksnya.

W alaupun pembagian habitat te rre stria l dan akuatik di atas terkesan kaku dan memang terdapat j e n i s - j e n i s k u r a - k u r a yang sepenuhnya akuatik dan yang juga sepenuhnya te rre str ia l, bagian terbesar dari je n is-je n is ku ra -kura ju s tru hidup dalam tipe habitat yang merupakan gabungan antara tipe habitat te rre stria l dan akuatik.

Diet

Seiring dengan ragam tipe ekosistem yang menjadi habitat mereka, kura - ku ra juga m e m ilik i diet (pola m a ka n a n ) yang b e r v a r ia s i . Umumnya, kebanyakan ku ra -kura adalah omnivora (pemakan segala), w a l a u p u n d a l a m l e v e l kecenderungan nabati-hewani yang berbeda-beda. Tetap i ada juga sejum lah kecil ku ra -ku ra yang merupakan herbivora sejati maupun karnivora sejati. Sebagai panduan, umumnya semakin ke te rre stria l

38

Page 39: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

h a b ita t k u r a - k u r a Anda, se m a k in t in g g i kecenderungannya pada je n is makanan nabati, sementara semakin akuatik habitatnya, semakin tinggi pula kecenderungannya pada je n is makanan hewani.

Jenis-jenis populer

Sebelum “serbuan” reptilia (dengan bintangnya yaitu Iguana H ija u [Iguana iguana]) ke pasaran hewan kesayangan Indonesia pada pertengahan tahun 90-an, umumnya hanya dua je n is ku ra -kura yang dapat ditemukan di pet shop Indonesia, yaitu Kura -kura B ra s il (Trachemys scripta elegans) dan Kura -kura Ambon (C. amboinensis). K in i, para hobiis ku ra -kura lebih dimanjakan dengan lebih bervariasinya je n is- je n is ku ra -kura yang ditawarkan pet shop. Setidaknya k in i ada lebih dari 8 je n is ku ra -kura lokal yang cukup umum ditemukan di pasaran reptilia Indonesia,

diantaranya Kura -kura Gepeng/Ceper (Cyclemys dentata), Kura -kura P ip i Putih (Siebenrockiella crassicollis), Kura - kura Matahari (Heosemys spinosa), dan Kura -kura Em ys (Manouria emys emys). In i m asih ditambah pula dengan munculnya (walaupun kadangkala saja) sejum lah kura - kura impor, seperti m isalnya Kura -kura Pemagut Aligator (Macroclemys temmincki) dan Kura -kura Pemagut Biasa (Chelydra serpentina ssp .), yang hingga dua bulan yang la lu m asih cukup mudah un tuk diperoleh di pasar reptilia Jakarta dan Bandung.

Nah, dengan sejum lah panduan akan tipe habitat dan diet ku ra -kura secara umum yang telah dipaparkan di atas, k in i paling tidak Anda dapat m ulai mengamati ku ra -kura Anda u n tu k menentukan tipe habitatnya. Dengan mengenali tipe habitat ku ra -kura Anda, maka Anda dapat segera berkreasi un tuk menciptakan habitat buatan dan diet yang cocok bagi ku ra -kura peliharaan Anda. (Sammy Kanadi, Foto o le h : Pasca R.)

A K U A TIK T E R R E S T R IA L

Tipe Habitat dan hubungannya dengan bentuk kaki dan selaput antar cakar pada kura-kura. Semakin akuatik, semakin berselaput dan halus ku litnya, demikian pula sebaliknya. Dari k ir i ke kanan: tungkai-tungkai depan (atas) dan belakang (bawah) dari Penyu S is ik (Eretmochelys im bricata/; Kura-kura Moncong Babi (Carettochelys insculpta); Kura-kura Punggung Datar Melayu atau Beiyogo (Notochelys p la tynota ); Kura-kura Ambon (Cuora amboinensisf, dan Kura-kura Darat B intang India (Geochelone elegans). Pada deretan spesies di atas, hanya G. elegans yang merupakan kura-kura darat sejati.

39

Page 40: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

___________________________________________________________ SPESIESMAGAZINE

Matamata merupakan salah satu je n is kura -kura , boleh dikatakan ku ra -ku ra in i

merupakan kura -kura paling u n ik d i m u k a b u m i. M a ta m a ta m e m p u n y a i p e n a m p i l a n menyerupai daun. Oleh karena itu dengan seka li tatap kura -kura in i tidak akan mudah dilupakan oleh orang yang pernah melihatnya.

Matamata (Chelus fim b ria tu s) pertama ka li di catat secara ilm iah pada tahun 1741 oleh Barrere. Kemudian nama resmi Chelus fimbriatus digunakan pada tahun 1934 oleh Mertens dan M uller. Matamata term asuk kedalam family chelidae pada suborder Pleurodira. Matamata se n d iri berasal dari bahasa Ind ia n setempat yang artinya “ I K ill “ ( inggris : sayabunuh ), tidak je las mengapa kura- k u ra in i d ise b u t d e m ik ia n . Matamata merupakan bagian dari keluarga kura -kura berleher u la r (Chelyidae), yaitu je n is kura -kura yang tidak bisa menarik se luruh lehernya kedalam tempurungnya, melainkan dilipat ke sisi.

Matamata berasal dari daerah utara amerika selatan, term asuk sungai Orinoco dan sung a i amazon. Matamata merupakan salah satu kura -kura yang 'fu ll aquatic' yaitu ham pir selama hidupnya tidak pernah keluar dari a ir, kecuali un tuk bertelur. Kura -kura in i juga tidak pernah tercatat keluar dari a ir u n tu k berjemur seperti repti l lainnya. Satu hal la in, ku ra -kura in i bukan perenang yang baik, dan un tuk bergerak biasanya mereka ber ja lan di dasar, sehingga umumnya mereka ditemukan di perairan dangkal. U n tuk bernafas, matamata menggunakan lehernya y a n g p a n j a n g s a m p a i ke permukaan. Kura-kura in i m em iliki semacam belalai pada u ju n g moncongnya untuk membantunya bernafas (kurang lebih sama seperti yang ada pada kura -kura Taiwan/

b u lu s, tapi tidak te rla lu m irip dengan moncong kura -kura kepala babi). B ila tingkat kedalaman a ir terla lu dalam bagi ku ra -kura in i maka ada kemungkinan kura -kura in i akan mati tenggelam.

Penampilan yang paling berkesan setelah m elihat ku ra -k u ra in i terletak pada bagian kepala dan leher. Matamata m em iliki leher yang panjang, hampir sama panjangnya dengan panjang ka rap asnya (tempurungnya). Kepala matamata berbentuk segitiga bila d ilihat dari atas, tapi bila diperhatikan lebih la n ju t, kesan bentuk segitiga tersebut sebenarnya berasal dari k u lit tambahan di kedua s i s i kepalanya. D i p ingg ir-p ingg ir lehernya juga terdapat k u l i t tambahan yang berumbai-rumbai dengan moncong yang menyerupai belalai.

Warna karapasnya adalah coklat muda seperti daun kering, dan warna abdomennya ( Bagian perut) se rin g ka li merah muda, sama seperti warna leher bagian bawah. Setelah lebih besar, warna coklat muda akan menjadi coklat tua, sementara warna tubuh bagian bawah akan memudar. B ila d ilihat dari samping, maka tempurung kura -kura in i akan nampak lebih pipih bila dibandingkan dengan tem purung ku ra -ku ra la innya . Dengan semua ka ra kte ristik diatas, sepintas, matamata akan nampak seperti daun mati yang tenggelam didasar sungai. Melalui kamuflase yang se m p urn a se p e rt i i t u , ditambah dengan adanya alga-alga yang tumbuh pada tempurungnya, maka kura -kura in i tidak akan mudah d ilihat bila berada di habitat aslinya.

Kura -kura in i terbilang tidak aktif, mereka lebih banyak diam daripada bergerak kesana-kem ari seperti k u r a - k u r a la in n y a . Memang k e u n ik a n n y a t e r le ta k pada p e n a m p ilannya , b uka n d a r i

sifatnya, bila dibandingkan dengan kura -kura b razil yang terkesan lebih 'ceria'. Sifa t pendiam in i juga terlihat dari caranya berburu mangsa. Matamata lebih banyak diam tidak bergerak dan menunggu mangsanya mendekat, la lu dengan tiba-tiba menyergapnya dengan m ulutnya yang lebar. Matamata sebenarnya menyedot ikan mangsanya dengan daya vacuum. Setelah a ir dan kotoran la innya d ike lua rka n , m a t a m a t a b a r u m e n e l a n m a n g s a n y a . D a l a m pemeliharaannya, tidak disarankan menggunakan pasir yang terla lu kecil b ut irannya karena ada kemungkinan akan tertelan dan akan mengganggu kesehatan kura- kura in i.

Matamata merupakan monotypic, yaitu merupakan satu-satunya je n is dalam keluarganya. W alaupun demikian, terdapat dua phase warna matamata. Matamata yang berasal dari sungai Amazon lebih berwarna coklat gelap, sementara yang berasal dari Sun g a i Orinoco cenderung berwarna coklat muda. Penulis send iri m em iliki matamata yang merupakan Orinoco phase, seperti tampak dalam foto.

P em e liha raan k u r a - k u r a in i te rm a su k cukup r u m i t b i la dibandingkan dengan pemeliharaan je n is ku ra -kura lainnya. Satu hal yang sangat penting diperhatikan adalah k u ra -k u ra in i Sangat memerlukan kond isi a ir yang baik, dan m em iliki pH rendah. Banyak lite ra tu r yang menyebutkan bahwa seringka li hobiis kehilangan kura- kura in i karena kond isi pH yang tidak sesuai. U n tuk memelihara matamata ko nd isi pH haruslah rendah, berkisa r antara 5.0-6.5. F i l t e r sebenarnya merupakan opsional, tapi mengingat kita harus tetap mempertahankan kond isi pH tetap rendah, sedangkan bila kita terus mengganti a ir kotor belum tentu pH akan tetap stab il, maka itu

40

Page 41: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

sebaiknya f ilte r h a r u s a d a .Kedalaman a i r yang paling dalam adalah m aksim al sepanjang karapas ku ra -ku ra , akan tetapi sebaiknya d i s e s u a i k a n dengan k o n d is i k u ra -k u ra . B i la m e m e l i h a r a matamata yang m a s i h k e c i l , s e b a i k n y a keda la m an a i r dangkal saja agar tidak m enyulitkan ku ra -kura in i bila h e n d a k mengambil nafas.S u h u h a r u s berkisa r antara 26°C - 28°C

Makanan k u ra - ku ra in i adalah ikan (Piscivorous).W a l a u p u n demikian, penulis p e r n a h m e n y a k s i k a n matamata m ilik rekan penulis mau menerima anakkodok. B a n y a k Chelus fim bria tus, Tampak atas

jangan memberi makan ikan yang berduri tajam. Seperti d iuraikan diatas bawah cara makan ku ra -kura in i adalah dengan menyedot mangsanya, sedangkan lehernya terbilang tip is, oleh karena itu d u ri ikan yang tajam akan dapat melukai kerongkongan ku ra -kura tersebut. Pemberian ikan mas juga menimbulkan kontroversi la in. Dikatakan bahwa je n is ikan mas akan menegakkan s irip punggungnya bila ada bahaya dan akan melukai kerongkongan matamata. Pemberian ikan mas saja juga d in ila i kurang 'bervitam in' karena ku ra -kura in i hanya mau menerima pakan ikan saja, tidak seperti je n is ku ra -kura la in yang mau menerima pakan kering yang kadar n u trisin ya lebih lengkap. Akan tetapi Matamata m ilik penulis hidup dengan sehat dengan pemeliharaan standar, dengan pakan antara ikan mas dan guppy.

Sayang seka li je n is ku ra -kura in i sangat jarang muncul di pasaran, dan m asih su lit dipijahkan di kaptifltas. Hal tersebut seringka li dikarenakan lebih banyak pemelihara hanya memelihara ku ra -kura in i 1 ekor saja, sehingga kopulasi dalam kurungan jarang tercatat.

Kesimpulannya, Matamata adalah salah satu hewan yang mengagumkan. B ila anda mengaku sebagai kolektor ku ra -kura , maka ko le ksi anda belumlah lengkap tanpa adanya ku ra -kura in i. (L3X)

terdapat kontrovers i mengenai makanan matamata. D isebutkan matamata mau menerima berbagai j e n i s m a ka n a n , d a r i ik a n , crustacean, sampai anak burung yang ja tu h ke air, sementara lite ra tu r la in menyebutkan bahwa matamata hanya mau memangsa ika n , d ib u ktika n dengan h a sil evolusi bentuk tubuhnya yang m irip dengan daun m a t i sebagai kamuflase sehingga ikan tidak akan curiga dan berenang mendekat. Akan tetapi, b ila m engam bil kesim pulan dari dua pendapat tersebut, kelihatannya di habitat a s l in ya , terkadang matamata memang mau memakan mangsa la in selain ikan, seperti anak burung atau hewan kec il la in yang kebetulan ja tuh ke a ir di dekat kura - kura tersebut berada, karena kura - kura in i merupakan opportunistic feeder.

Satu hal penting dalam pemberian pakan untuk matamata in i adalah

41

Page 42: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

KREATIF

Membuat

I> 3 r ' i

Filte r akuarium tidak harus berarti mahal. Dengan kreatifitas dan kejelian mem ilih bahan sebuah filte r akuarium dapat dibuat dari bahan-bahan yang umum d isekita r rumah kita . Junaid i D jaury m isalnya b e rin isia tif membuat filte r atas dengan menggunakan talang PVC sebagai bahan baku utamanya. Be riku t adalah cara bagaimana Junaid i dengan kreatifitasnya membuat filte r tersebut, dan

menguraikan cara pembuatannya untuk para pembaca AQUATICA.

t e r s e b u t u n t u k te m p a t pengembalian a ir dari filte r ke akuarium utama. Makin besar a rus atau kapasitas pompa berarti makin besar / banyak lubang yang ha rus dibuat.Dengan perkataan la in lubang pengembalian a ir dari filte r ke pompa merupakan fungsi dari kapasitas pompa. Pada contoh in i dibuat empat buah lubang keluaran a ir (outlet). (Gambar 1 dan 2)Buat juga lubang pada tutup talang bagian atas sebagai tempat a ir m asuk kedalam filte r (hanya 1 lubang Gambar 3).

Bahan dan alat yang diperlukan

Bahan yang d iperlukan:1. Talang a ir PVC.2. Tutup Talang.3. L-Bow 1/2,,atau20mm.4. Sock-Drat V2” (Drat dipotong)5. Pipa y2” atau 20mm (pipa lis t r ik ) .6. Kawat nyamuk atau penampang

yang la in (sebaiknya dari p lastik)

Alatyg d iperlukan:1. Gergaji2. Lem pipa.3. Bo r dan mata bor4. Pengarisd ll.

Cara PembuatanF ilte r in i merupakan filte r atas (Top F ilte r) dengan tiga buah ruang. M asing-m asing rua ng d isekat dengan bahan yang berasal dari tutup talang. Anda bisa saja mengatur letak dari lubang pada s e k a t s e s u a i dengan yang dikehendaki. Pada contoh in i lubang dibuat sebanyak tiga buah pada masing-masing sekat dengan p o sisi mendekati dasar filte r.

Langkah pertama (lihat Gambar 1). Talang a ir d iu ku r sesuai dengan u k u ra n yang d i in g in k a n . P a n ja n g n y a d i s e s u a ik a n dengan s i s i t e rp a n ja n g akuarium .Lubangi dasar talang a ir

— --------------— ............................. —M 1

• •

• 0 11Gambar 1. Langkah pertama pembuatan Top F ilte r

Gambar 2. Outlet F ilte r Tampak Samping Langkah kedua:

Lem pipa pada dasar talang un tuk a rus a ir (Gambar 1)

Gambar 3. Lubang In le t F ilte r

Gambar 4. Sekat F ilte r dengan Lubang

Gambar 6. Busa Berpori Halus diatas Alas Filter

Gambar o. Kasa Nyamuk sebagai Alas Filte r

42

Page 43: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

Pada filte r yang penulis buat dibuat 2 buah lubang ke bawah dan 2 lubang un tuk a rus dari permukaan a ir.Pada ke 4 lubang output digunakan sock drat, akan tetapi drat tersebut telah dipotong sedemikian rupa.Sekat antar ruang filte r dibuat dari tutup talang yang diperkecil (Gbr 4). Lubangi sekat tersebut un tuk melalukan a ir dari satu ruang ke ruang lainnya (Gambar 4)Lem sekat tersebut pada talang (Gambar 4)..Pada dasar filte r diruang pertama diletakan dua buah PVC berdiameter kecil sebagai penopang alas filte r. Dalam hal in i digunakan kawat nyamuk sebagai alas filte r (Gambar 5).Diatas alas in i diletakkan busa dengan pori-pori ha lu s. (Gambar 6). Selanjutnya diatas busa in i dapat diletakkan media filte r- (Gambar 7).

Penampang keseluruhan rangkain filte r kurang lebih adalah seperti pada Gambar 7.

Pipa dari pompa ke filte r bisa disetup sesua i dangan uku ra n akuarium utama (Gambar X). Apabila pipa PVC yang tersedia dipasaran tidak sesuai atau tidak muat pada pipa outlet pompa, dapat digunakan api untuk membakar pipa PVC tsb u n tu k memuaikannya, tetapi jgn sampai hangus. Lakukan hal te rsebut sebentar saja dan langsung masukan ke pipa outle t pompa. Selamat Mencoba. (Juna id i D jaury).

Gambar 7. Rangkaian Filter Akhir dan Media Filter

Gambar X. Pipa penghubung a liran a ir dari pompa ke filte r

Nama Lengkap Tahun Kelahiran Alamat lengkap

FORMULIR BERLANGGANAN

(kami perlukan untuk memperbaiki tampilan majalah)

Kota ,Kode Pos Prop insi Telepon rumah Telepon kantor Handphone E-m a il :Berlangganan M ulai V o l...... NoSepakat berlangganan Majalah AQUATICA selama:

] 6 bulan (6 edisi) Biaya Berlangganan :

Pulau Jawa 6 bulan :12 bulan :Luar Pulau Jawa 6 bulan :12 bulan :

12 bulan (12 edisi) (beri tanda X pada kolom yang tersedia)

R p . 1 1 1 .0 0 0 ,- R p . 2 2 2 .0 0 0 , -

Rp. 111.000,- + Rp. 24.000,- Rp. 222.000,- + Rp. 48.000,-

= R p . 1 3 5 .0 0 0 ,- = R p . 2 7 0 .0 0 0 , -

Cara Berlangganan :Mohon fo rm u lir in i d iis i dengan lengkap dan je la s agar d istrib u si dan pengiriman majalah berjalan dengan lancar dan tepat sampai di tujuan. Biaya langganan d itransfer ke Rekening BCA , Bandung , No. 3461499978 , a/n : Paulus Harjadi. K irim /Fa x B u k ti Tra nsfe r dan Fo rm u lir (asli/copy) ke Fax no. 022 .5207727 atau alamat Redaksi J in . H. K u rd i T im u r I / 2 , Kompleks K u rd i , Bandung 40243.

I ------g-------------------------------------------------------------------------------------- -

43

Page 44: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

Al iA KREATIF’ MAGAZINE

i i S H l N H 0 H IFilter Samping Arus Bawah

Filte r samping dewasa in i sering menjadi a lternatif penggemar ikan louhan. Selain itu filte r

in i pun bisa dijadikan alternatif bagi ikan-ikan je n is so lite r la in. Apabila dikelola dengan baik filte r samping in i akan dapat berfungsi dengan b a i k , s e h i n g g a m a m p u m e n u n ju k k a n k in e r ja yang m a k s i m a l . S a l a h s a t u kelemahannya adalah filte r bersatu dengan a kua rium utama atau merupakan bagian dari akuarium utam a, seh ingga pada saat perawatan sering tidak p ra ktis dan setidaknya akan m enim bulkan gangguan pada ikan di akuarium utama.

B e r ik u t d isam paikan langkah- langkah yang perlu diambil dalam membangun filte r samping. Dalam tu lisa n in i dipaparkan salah satu a lternatif filte r samping dengan pasokan a ir dari bawah akuarium . Dengan cara in i diharapkan kotoran dari dasar akuarium utama akan dapat d itransfer ke filte r dan dapat diproses dengan baik oleh filte r.

Bahan dan peralatan yang diperlukan

lem kaca “sealand” 80 gram bahan e la st is secukupnya (styrofoam) un tuk pengganjal antara kaca 1 dan kaca 2

Media F il te r- Batu koral/batu ka li (10% dari

tinggi filte r)- Arang/karbon a ktif (20% dari

tinggi filte r)Zeolite/pasir (20% dari tinggi filte r)

- 2 0 b u a h b i o b a l l (optional / fakultatif)kapas filte r (secukupnya)

Pendukung1 buah power head 1400 lt/ja m (minimal un tuk ukuran 100x45x 40cm). u n tu k u ku ra n la in disesuaikan dengan kebutuhan.1 Buah pipa paralon 5 / 8 ” (m inimal pembelian 1 lente)

- 3 buah knee pipa paralon 5/8”1 buah dop penahan pipa 5/ 8”

Skema Filter Kaca 1

100 x 4 5 k 40 cm

Potongan kaca u n tu k tu ru n a n a ir

"□3“

Y _ j

2 ,4 cm

/■

21,9 cm

Po to n g

2 ,5 x 1,5 cm(potong)

u n tu k pipa para lon yang nyam bung ke powerhead (sebaiknya m enggunakan

para lon 5 / 8 inch)

1.Kaca un tu k pembuangan ha sil filt ra s i

2 .Buangan a ir ke sistem filtra s i3 .Sekat kaca permanen un tu k a rus a ir

dari bawah.

Catatan : apabila ukuran ikan anda di bawah 7cm, sebaiknya jeda di antara lubang untuk a rus ke pembuangan, d ikurang i menjadi lem saja u n tu k menghindari ikan m asuk ke dalam lubang pembuangan tersebut.

Langkah Pembuatan:Siapkan Kaca 1 dan kaca 2. Gabungkan kaca 1 dan kaca 2, disambung dengan lem kaca terlebih dahulu. Sebagai bantuan jangan

Setelah kaca 1 dan kaca 2 terhubung siapkan kaca 3.Lem kaca tersebut dan pastikan tidak ada yang bocor, kemudian tunggu sekitar 30 menit Setelah itu siapkan juga kaca bekas untuk turunan air, sesuai dengan

lupa juga untuk mengganjal kaca 1 ke kaca 2 dengan styrofoam agar tidak melenceng dan pastikan harus sejajar. Silakan lem diantara s is i- s is i kaca tersebut, tunggu hingga 30 menit.

44

Page 45: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

KREATIF k @A■MAGAZINE

Kaca. 3

selera anda dan lem.Setelah selesai dirangkai hasilnya akan tampak seperti gambar berikut

Gambar beberapa peralatan pendukung

Pipa paralon 5/8” Lem kaca silik o n 75 gr.

Knee/Keni pipa 5 /8 ” Dop pipa 5/8”

Selam at mencoba. Apabila ada pertanyaan, silakan layangkan ke [email protected], Redaksi AQUATICA atau ke http ://fo rum l.o -fish .com di bagian K R E A T IF (Do It Y o u r Se lft/D IY ). (Ivan, member fo ru m www. o-fish . com)

45

Page 46: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

M• » MAGAZ1NE

A QUA SCAPING

Tips Menanam AponogetonTidak semua Aponogeton dapat

tu m b u h dengan mudah, beberapa diantaranya bahkan

te rm a suk sangat s u lit u n tu k tumbuh dan sering ketika sedang tumbuh dengan bagus, tiba-tiba masa istira h a t datang. B e rik u t merupakan tip s un tuk mengatasi masalah tersebut.

Substra t merupakan faktor yang h a ru s d ip e rh a t ika n sebelum menanam Aponogeton. Su b stra t tidak boleh mengandung bahan organik dan m em iliki kadar oksigen yang tinggi. Hal in i bisa dicapai dengan menggunakan kawat pemanas (cabble heater) yang d iletakkan di bawah su b stra t. M eskipun dem ikian, perlakuan demikian bisa menjadi masalah apabila sejak awal aquascaper tidak m e n g g u n a k a n a ta u t id a k merancang akuarium nya u n tu k m enggunakan kabel pemanas te rse b u t . Pemasangan kabel pemanas ditengah ling kung a n aquascaping yang tengah berjalan sama dengan membangun kembali sebuah aquascaping baru. Selain itu harga cabble heater sangat mahal dan boros lis t r ik

U n tuk dapat memenuhi k rite ria seperti diatas, apakah aquascape yang sudah ada harus dirombak dari awal lagi ?, tentu tidak. T e rd a p a t cara la in u n t u k memperkaya kandungan oksigen. Cara tersebut adalah dengan menanam Cryptocoryne. Perakaran Cryptocoryne d ike na l sangat panjang dan lebat, selain itu dapat melepaskan oksigen dalam jum lah besar ke substra t. Jadi sebelum menanam Aponogeton, siapkan te r le b ih d a h u lu se k u m p u la n Cryptocoryne d isekita r lokasi yang akan digunakan untuk menanam Aponogeton. Setelah kurang lebih 3 bulan Cryptocoryne ditanam, baru ditanam Aponogeton.

Cara in i telah dicoba oleh penulis

dan rekan-rekan aquascaper la in , baik di dalam maupun di lua r negeri khususnya dalam menanam Aponogeton madagascariensis yang terkenal mudah mati. Dengan cara in i A. madagascariensis tumbuh dengan baik dan sempurna (besar, h ijau, sehat) dan tidak mengalami masa istira ha t. Rekan yang berada di lua r negeri juga melaporkan kalau ia telah menanam A.madagascariensis sejak 6 tahun silam dengan metode in i, tanpa sekalipun mengalami masa istira ha t.

Agar lingkungan sub stra t kaya oksigen dapat diperoleh dengan baik, beberapa persyaratan Cryptocoryne yang akan ditanam perlu mendapatkan perhatian. Syarat tersebut adalah: Cryptocoryne yang ditanam harus berukuran kecil agar tanaman in i tidak menutupi Aponogeton, m em iliki perakaran yang lebat, berkembang-biak melalui runne rs, tidak membutuhkan cahaya yang kuat untuk hidup, dan yang te ra kh ir adalah tidak mudah mati. Jen is Cryptocorine yang memenuhi syarat tersebut adalah Cryptocoryne w ilis ii dan Cryptocoryne nevelii. Jen is Cryptocoryne parva term asuk tidak sesuai, karena tanaman in i membutuhkan cahaya yang cukup kuat un tuk hidup dan berkembang-biak. A kh ir kata, Selamat Mencoba dan Semoga Be rh a sil dalam menanam Aponogeton. (aquaplantae)

Aponogeton madagascariensis

46

Page 47: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

AOUASCAPING

A ponogeton merupakan salah satu genus tanaman a ir sejati. Tanam an in i mem punyai

sebaran geografis luas m ulai dari bagian tro p is hingga sub tro p is, m ulai dari Asia, A ustra lia hingga A frika dan Eropa.

Aponogeton mempunyai c iri khas berupa bentukan menyerupai umbi yang disebut sebagai buZbs(bola). Bu lb s berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. D a r i bulb in i A ka r tanam an Aponogeton akan k e lu a r dan tersebar ke media disekitarnya. Dengan adanya bulb tersebut, Aponogeton se ringka li d ijua l berupa bulb tanpa daun, terutama bila tanaman in i didatangkan dari lua r negeri. E k sp o rtir lua r negeri boleh d ikatakan p ast i m e ng ir im kan tanaman tersebut dalam bentuk bulb, dengan tujuan utama untuk memperkecil re siko kematian di perjalanan.

Ham pir semua je n is Aponogeton m em iliki masa istira ha t (dormant period). Masa isitra ha t pada setiap spesies Aponogeton pada umumnya dipicu oleh sebab yang berbeda-beda te rg antung pada l in g k u n g a n tumbuhnya. Sebagai contoh spesies yang berasal dari A frika , masa istirahatnya dipicu oleh ko nd isi kekeringan total. Dalam ko nd isi d e m i k i a n t a n a m a n a k a n m enggugurkan daunnya dan membiarkan d irinya tetap terkubur dalam tanah (lumpur) hingga m usim h u ja n ber ikutnya . Sedangkan spesies yang berasal dari Asia dipicu oleh perubahan suhu yang besar. Hal in i sering terjadi pada pergantian m usim hujan ke m usim kemarau, atau sebaliknya.

Selain itu lama masa istira ha t Aponogeton dari daerah berbeda biasanya juga berbeda. Aponogeton A sia , m isa lnya , m e m ilik i masa is t i ra h a t yang leb ih s in g k a t dibandingkan dengan Aponogeton

dari A frika , hal in i disebabkan oleh ka re na daya adaptasi yang d ip e r l u k a n t id a k s e b e s a r Aponogetonyang berasal dari Afrika.

Jenis Aponogeton.Pada umumnya Aponogeton dari Asia dan yang berasal dari A frika re la tif mudah d iid e n tifika sika n . Aponogeton yang berasal dari Asia hanya m em iliki satu bunga pada s e t ia p t a n g k a i b u n g a n y a , sedangkan Aponogeton yang berasal dari A frika bisa m em ilik i lebih dari

satu bunga pada setiap tangkai bunganya.

Seperti kebanyakan tanaman a ir lainnya Aponogeton memerlukan sya ra t hidup yang tid a k ja uh berbeda, seperti kebutuhan cahaya berkisa r dari sedang hingga terang ( 0 , 5 - 1 w att/liter), kemudian harus tersedia CO2 dalam jum lah cukup (20 - 30 ppm), sub stra t harus kaya akan u n s u r hara, dan yang terpenting adalah harus tersedia a rus yang cukup kuat di area sekita r pertumbuhan Aponogeton.

47

Page 48: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

MAGAZ/NEAQUASCAP/NG

Mengenai ko nd is i k im iaw i a ir tergantung pada daerah dimana tanaman in i berasal. Tapi secara umum Aponogeton membutuhan a ir dengan kesadahan lunak hingga medium dan pH berkisa r dari 5,5 - 7.

Be riku t in i merupakan beberapa spesies Aponogeton yang tersedia di pasaran dan umum digunakan di aquascape:

• Aponogeton boivinianus, berasal da ri Madagascar dan pulau s e k i t a r n y a ( K e p u l a u a n Madagascar). Bahkan di daerah asalnya, tanaman in i sangat su lit un tuk hidup dengan baik apalagi ditemukan. Yang pasti tanaman in i memerlukan perhatian ekstra untuk dapat hidup dengan baik, salah satu syaratnya adalah arus yang cukup kuat di se k ita r ta na m a n . A p a b ila se m u a kebutuhan hidupnya tercukupi, tanaman in i dapat tumbuh besar hingga diatas 60 cm. Karena itu tanaman in i cocok u n t u k d ijad ikan sebagai centerpiece pada aquascape berukuran besar. Tanaman in i m e m ilik i masa istira ha t.

• Aponogeton crispus, berasal dari Asia Tenggara, tepatnya dari S r i Langka. Tanaman in i m em iliki banyak varian, sehingga sangat su lit un tuk mengidentifikasinya. Tanaman in i berdaun coklat muda hingga h i ja u muda menerawang dengan tepi daun berenda apabila cahaya yang ada cukup kua t. Mereka sangat mudah berbunga, bahkan bila keadaan s e k i ta rn y a t id a k mendukung. Satu hail yang harus diingat adalah bunga in i harus dibuang beserta tangkainya, a p a b ila s i p e m i l i k t id a k mengharapkan mereka u n tu k berkembang-biak. In i h a ru s dilakukan karena bunga tersebut akan memakan banyak energi dalam pem bentukan buah n a n t in y a . A. c r i s p u s t id a k mengenal masa i s t i r a h a t , tanaman in i bisa hidup dan mengeluarkan daunnya te ru s sepanjang tahun.

• Aponogeton lo n g ip lu m u lo sus, berasal dari Madagascar, A frika dengan c iri-c iri m em iliki daun panjang dengan tepian berenda

dan berwarna coklat tua hingga h ijau tua. Tanaman in i dapat mencapai ukuran hingga diatas 60 cm. U n tuk hidup, tanaman in i tidak begitu rewel dan sangat mudah untuk hidup di aquascape pada umumnya. Tanaman in i m em iliki waktu istira ha t.

• Aponogeton madagascariensis, berasal dari Madagascar, A frika . Diantara semua Aponogeton, hanya A.madagascariensis-lah yang paling aneh. Tanaman in i seperti kehilangan jaringan daun. Yang tertinggal hanyalah tulang daun berbentuk seperti ja la. Tanaman in i menjadi salah satu incaran aquascaper tingkat lan jut. Bagi pemula, sangat tidak disarankan untuk menanam A. madagascariensis, karena sangat su lit un tuk hidup dan

* harganya yang sangat mahal. Mereka bahkan sangat su lit un tuk hidup di ko nd isi aslinya dan ditengarai menuju kepunahan. Tanaman in i memerlukan syarat hidup yang tinggi, seperti a ir yang tersedia harus bening dan bersih setiap saat, tidak ada algae yang hinggap pada daun dan substra t harus selalu dalam ko nd isi prima. A. madagascariensis m em ilih beberapa varietas berdasarkan bentuk dan jum lah bunga, tinggi dan lebar serta s tru k tu r tulang daunnya.

• Aponogeton rigidifolius. berasal dari S r i Langka. Merupakan satu keanehan juga dalam genus Aponogeton, dimana tanaman in i tidak menghasilkan bulbs, melainkan rhizome yang terkubur di bawah substra t. Tanaman in i juga tidak mengalami masa istira ha t. Tanaman in i mudah diperbanyak dengan memotong rhizome-nya.. C iri-c iri la in tanaman in i adalah m em iliki daun yang berwarna coklat hingga h ijau yang tepinya berenda dengan ukuran mencapai diatas 60 cm.

• Aponogeton ulvaceous, berasal dari Madagascar, A frika . Merupakan salah satu yang terindah dari genus Aponogeton. Tanaman in i berdaun hijau menerawang dengan tepian daun bergelombang seakan-akan seperti u lir pada tangga putar. Pada satu bulb, tanaman in i bisa menghasilkan hingga 40 lembar daun selebar 5 cm dengan panjang diatas 60 cm. Yang pasti tanaman in i membutuhkan arus untuk dapat hidup dengan baik. Tanaman in i juga membutuhkan waktu istira ha t.

• Aponogeton undulatus, berasal dari Asia Tenggara. Merupakan salah satu keanehan juga dalam genus Aponogeton, dimana tanaman in i dapat menghasilkan anakan baru dengan runner pada batangnya seperti pada beberapa spesies dari Echinodorus. Anakan in i dapat dipisahkan dari tanaman induknya dengan cara dipotong di dekat pangkal akar, tanpa memotong akarnya, hanya batangnya saja, untuk kemudian ditanam ke substra t. Tanaman in i juga m em iliki rhizome dan tidak mengalami masa istira ha t.

• Aponogeton natans, berasal dari S r i Langka dan India. Hanya dianjurkan un tuk dipergunakan di aquarium terbuka (open top), karena daunnya mengambang dan akan menutupi tanaman yang berada dibawahnya. Satu- satunya keuntungan dari tanaman in i, adalah tanaman in i sangat mudah un tuk hidup dan terus tumbuh, selain itu tanaman in i tidak mudah mati. Sebagian besar Aponogeton yang berasal dari perkawinan silang (hibrida) membawa gen A. crispus. Karena itu tanaman in i sering dihibrida dengan Aponogeton lainnya, dengan harapan sifa t baik tersebut akan d iturunkan pada h a sil hibrida. Tanaman in i juga tidak mengalami masa istira ha t.

Berdasarkan keterangan diatas, sangat je la s bahwa Aponogeton sangat bervariasi, dari yang mudah hidupnya hingga yang su lit , dari yang mahal hingga yang murah, dan dari yang h ijau hingga yang merah. Yang pasti, Aponogeton tanaman yang indah terutama bila dijadikan sebagai tanaman centerpiece seperti halnya Echinodorus. (aquaplantae)

48

Page 49: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

AKUARIUM LAUT^ -T * ^ J M A GAZINE

ada a rtike l kam i di ed isi sebelumnya, telah dijelaskan m asa lah pencahayaan (

lighting ) secara garis besar. A rtike l kam i pada edisi in i, mencoba m e n d i s k u s i k a n m a s a l a h pencahayaan lebih jauh, khususnya un tuk Corals Reef Aquaria.

Terum bu Karang, sesungguhnya adalah kerja keras m ilyaran alga tunggal (zooxhantellae ) dan jutaan koloni polyp karang, yang terbentuk dalam ku ru n waktu yang cukup lama. Karang ja ri ( Acropora ) dalam keadaan optimal, setahun hanya bisa bertambah 15 cm. Oleh karena itu bisa dibayangkan berapa tahun diperlukan alam untuk membentuk hamparan terumbu yang luas di sebagian dasar lautan ?

Zooxhante llae dengan polyps m e n j a l i n k e r j a s a m a a ta u b ersim b iosis secara m utualism e. Zooxhantellae memasok oksigen dan energi h a sil photosynthesis ke tubuh k o r a l , s e b a l i k n y a t u b u h k o r a l / p o l y p s m e l i n d u n g i zooxhantellae dan m emberinya e lemen-elemen dan senyawa kim iaw i yang sangat dibutuhkan oleh alga tersebut un tuk melakukan proses fo tosintesis.

Tanpa Cahaya tidak m ungkin ada Zooxhantellae. Tanpa zooxhantellae tidak akan ada terumbu. Cahaya d i p e r l u k a n u n t u k p r o s e s fotos intes is . T in g ka t in tens itas cahaya, yang dapat membangkitkan a ktifita s fo tosintesis alga sel tunggal in i, dalam lite ra tu r Corals Reef A q u a r i a d i k e n a l s e b a g a i Photosynthetically Active Radiation ( PAR ). Dalam tubuh polip send iri terdapat pigmen warna yang sangat m em butuhkan kw a lita s cahaya dengan panjang gelombang tertentu u n tuk proses pewarnaan tubuh koral. Pigmen in i bisa kita liha t dengan kasat mata pada tubuh koral yang mendapat s in a r lampu fluoresensi mendekati ultravio let, m isalnya dengan P h ilip s Actinic 03 Violet (400 sampai 420 nm), berupa butiran ha lus berwarna h ijau yang te rd a p a t h a m p ir d i s e l u r u h

J e n is Ye l low Lea the r C o ra ls memerlukan cahaya kuning yang terang dan je rn ih . Gelombang cahaya kuning adalah 570 sampai 580 nm.

G r e e n A c r o da n A n e m o nPmk

Yellow Leather Corals memerlukan cahaya kehijauan (510sampai 530 nm ) agar kita tetapmendapatkan warna tubuh acro dananemon tersebut tetap h ija u .Anemon Karpet yang berwarnahija u, bila mendapat penyinaranlangsung dari cahaya matahari daripukul 8:00 pagi hingga p ukul 17:00sore, dalam waktu sekita r 3 mingguakan berubah warna m enjadikuning. Jen is la in , seperti P inkE c h in o p h y l l ia sp. M e n y u k a ikom binasi 3 bola Osram Fluoresensi40 watt tipe Fluora 77 warna p inkdengan 2 bola P h ilip s Actinic 03Violet.

permukaan tubuh koral.

Jen is koral yang tubuhnya berwarna kebiruan atau mendekati warna violet, seperti Nano Acro, Blue Acro, dan P u r p le Ac r o , m e r e k a membutuhkan cahaya violet dan kebiruan ( cahaya violet 400 sampai 430 nm, sedangkan b iru 430 sampai 480 nm).

Purple Acro

49

Page 50: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

Perbedaan kedalaman laut atau a ir, tingkat kejernihan, s irk u la s i a rus, kepadatan kandungan fitoplankton dan zooplankton, debu p asir dan bahan organik te rla ru t la innya da lam a i r , m e n g a k ib a tk a n te r ja d in y a p e ru b a h a n pada g e l o m b a n g c a h a y a y a n g dipancarkan oleh sumber cahaya pada permukaan dan pada dasar a kua rium atau la u t. Karena kedalaman akuarium umumnya kurang dari satu meter, perbedaan in i tidak begitu sign ifikan, tetapi di laut hal in i tentu menjadi masalah. Karena itu , tidak semua belahan laut yang mempunyai kedalaman 10 meter terdapat terumbu karang yang hidup subur.

Pada akuarium kita , masalah yang dihadapi adalah, bila akuarium kita didalamnya terdapat berbagai je n is ko ra l yang berbeda kebutuhan cahayanya. Dalam hal in i berarti a kuarium kita h a ru s dipasang beberapa je n is lampu, m ulai dari yang warna violet, b iru , h ijau sampai yang bercahaya kuning. Bagaimana jadinya akuarium kita dengan lampu warna warni tersebut ?

Green Acropora Millepora

B e riku t merupakan contoh satu sistem pencahayaan pada akuarium watt, yaitu 6 P h ilip s actinic 03 (violet

saya saat in i yang mempunyai panjang 260 cm, lebar 70 cm, dan tinggi 70 cm ( a ir saja 60 cm ), menggunakan 5 bola metal halide dengan rincian sebagai berikut 3 bola OSRAM PO W ERSTAR HQI 250 watt Daylight, dan 2 bola RADIUM HQI 250 watt Blue. D ikom binasi dengan 12 bola Fluoresensi 40 watt, yaitu 6 P h ilip s actinic 03 ( v io le t), 2 Osram Lu m ilu x Delux B io lu x ( Daylight/L36W -72 ), dan 4 Osram Fluo ra 77 ( p ink ). Kemudianditambah lagi 2 bola hemat energi Osram Long Live 23 watt, Tipe D u lux E L VARIO 23W ( Warm / kuning ) dan satu lagi bola hemat energi hanya 3 watt ( violet ). Skema susuna n bola tersebut sebagai b e riku t:

p ukul 08:00 wib yang hidup adalah semua bola P h ilip s Acrtinic 3. Puku l 07:00 wib, satu bola HQI 250 watt ditengah m ulai dinyalakan. Pada p ukul 08:00 wib, dua bola HQI 250 watt lainnya dinyalakan dan pada saat yang bersamaan ke-enam bola P h ilip s Actinic 03 dimatikan. Puku l 12:00 wib, siang hari, hidupkan lagi dua bola Osram Lu m ilu x Daylight. Puku l 14:00 wib, matikan HQI 250 watt yang ditengah, nyalakan dua bola Osram Long Live 23 watt (Warm white/kekuningan) dan dua bola Osram Fluora 77 hingga p ukul 17:00 wib. Sejak pukul 16:00, matikan dua bola HQI 250 watt, matikan dua bola Osram L u m ilu x D a ylig h t, dan hidupkan dua bola Radium 250 watt yang berwarna Violet. Pu ku l 17:00 wib. Osram Fluora 77 dan Osram

Ph ilip s Actinic 03 I Ph ilip s Actin ic 03 I

P h ilip s Actinic 03 0 Osram Fluora 77

Osram Fluora 77 Osram Lu m ilu x DayLight

HQ I-250 1 Radium [HQI-250 Radium 1 H p I-250

Osram Lu m ilu x DayLight P h ilip s Actinic 03

P h ilip s Actinic 03 Actinic 03

Osram Fluora 77 Osram Fluora 77

Skema diatas m enunjukkan kanopi akuarium yang d isu sun dengan bola-bola fluo re sensi dan metal halide. Bola kecil 3 watt ( violet ) tidak berada dalam lingkungan akuarium , melainkan pada s i s i akuarium yang berjarak sekita r 2 meter.

Tu jua n dari pemasangan bola 3 watt ( violet ) in i, sebagai pengganti cahaya bulan ( M oonlight) dimalam ha ri. Se la in itu juga membuat a ku a riu m tid a k te r la lu gelap dimalam h a ri. Sesungguhnya terdapat bola kh u su s yang berfungsi sebagai moonlight untuk akuarium laut. Cahaya bulan ( moonlight ) sangat diperlukan oleh biota laut pada waktu-waktu tertentu dan ada hubungannya sistem rep roduksi mereka.

Jadwal hidup bola-bola tersebut a d a la h , pada p u k u l 0 6 : 0 0

LongLive 23 watt semua dimatikan. Puku l 18:00 wib, nyalakan Osram lu m ilu x daylight 2 bola. Pu ku l 20:00 wib, matikan dua bola Randium Violet) dan hidupkan 4 bola P h ilip s actinic 03. Jadi setelah p ukul 20:00 wib, lam pu yang menyala d i akuarium in i adalah 4 bola p h ilip s actinic 03 dan 2 bola osram lu m ilu x daylight. Setelah pukul 21:00 wib, matikan dua bola p h ilip s actinic 03 dan dua osram lu m ilu x daylight. Jadi lampu yang menyala hanya tinggal dua bola p h ilip s actinic 03. D is in i saatnya anda memberi n u tris i dan pakan un tuk koral dan ikan hias anda. Selama periode waktu pemberian n u t r i s i dan pakan, a k u a r iu m anda hanya boleh menghidupi powerhead u n tu k s irk u la s i saja dalam akuarium dengan low speed. Segera setelah p ukul 22:00 wib, matikan semua lampu akuarium anda dan nyalakan bola kecil 3 watt sampai p ukul 6:00 pagi.

50

............................................................ ........

Page 51: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

Anda d ip e rs i la k a n m enyim ak dengan cermat periode penyalaan bola-bola tersebut seperti dijelaskan diatas dengan te liti.

Kora l-kora l yang pada habitat aslinya dijumpai pada kedalaman lebih dari 10 meter, sebaiknya d iposisikan dalam lingkungan yang teduh ( dibawah gua-gua live rock ) seh ing g a t id a k m e m pero le h penyinaran secara langsung.

Sebaiknya akuarium juga dilengkapi dengan sejum lah rum put h ijau dari je n is Caulerpa spp. yang bisa berfungsi un tuk melindungi kora l- kora l yang tidak tahan sin a r langsung dari pencahayaan metal halide di siang hari. Jen is kora l la in yang m emerlukan cahaya yang sangat terang, d iposisikan pada tempat-tempat yang mendapat sin a r langsung dari metal halide akuarium kita . Demikian juga un tuk je n is Yellow Leather Corals dan Polip Matahari yang berwarna orange, je n is in i m em erlukan cahaya k e k u n in g a n , ja d i se b a ikn y a d ip o sisika n tepat dibawah bolaO SRAM Long Live 23 watt yang mempunyai cahaya kekuningan ( Warm W hite).

Agar pencahayaan akuarium in i

tetap prima, semua bola Fluoresensi d ituka r setiap enam bulan, dan metal halide setiap 8 bulan. Semua ballast dan igniter d itukar setiap setahun sekali.

Sekarang kita perhatikan diagram tra n sm isi cahaya dalam laut dengan tipe a ir Green Coastal Water. Semua panjang gelombang cahaya, pada p e rm u k a a n la u t dan pada kedalaman satu meter, mengalami penurunan dari 10 hingga 40 p e r s en . Dan p e rb a n d in g a n permukaan dengan kedalaman 10 meter, penurunannya jauh lebih besar yaitu m ulai 25% hingga 90%. K h u su s gelombang cahaya yang lebih panjang ( 600 nm sampai 700 nm ). B i la diagram tersebut diperluas lagi sampai kedalaman 20 meter, berapa besar lagi perubahan gelombang cahaya tersebut ? J ika kita cermati lagi diagram tersebut, pada keda lam an 10 m e te r, gelombang cahaya yang 700 nm atau cahaya inframerah akan tu ru n sampai 90% berarti tinggal sekita r 70 nm, selang panjang gelombang in i term asuk pada invisib le light, ya itu gelombang cahaya yang warnanya tidak mampu d ilihat oleh kasat mata. Kemudian gelombang cahaya yang 4 2 0 nm, pada kedalaman 10 meter akan tu run

sekita r 25% hingga menjadi sekita r 315 nm (U ltra vio le t).

Gelombang cahaya yang 700 nm ( inframerah ) pada kedalaman satu meter, akan tu ru n 40% sehingga m e n ja d i 4 2 0 nm ( V i o l e t ) . Gelombang cahaya la in pada kedalaman satu meter, 420 nm tu ru n 10% menjadi 378 nm ( U ltravio let ); 440 nm tu ru n 10% menjadi 396 nm ( U ltra v io le t); 480 nm tu ru n 10% menjadi 432 nm ( Violet B iru ) 600 nm tu run 18% menjadi 492 nm ( B iru H ija u ) ; 633 nm tu ru n sekita r 27% menjadi 463 nm ( B iru ), dan 666 nm tu ru n 33% menjadi 446 nm (B i r u ).

D i laut (alam terbuka), cahaya matahari dengan gelombang cahaya m ulai 500 nm sampai lebih dari 700nm begitu m asuk ke a ir sampai kedalaman satu meter akan tu ru n menjadi sekita r 400 nm sampai ke 480 nm (warna violet dan b iru ).

Hal in i dapat kita liha t ketika anda sedang menyelam di dalam laut, warna cahaya dibawah permukaan laut adalah b iru menuju violet, makin ke dalam makin menuju violet, jad i semakin kedalam lagi, banyak terdapat u n su r ultravio let m ulai dari ultravio let A sampai C.

D ari penjelasan diatas, anda bisa mengambil satu hipotesa, yang bisa menjawab pertanyaan b erikut : Warna Lampu Apa Yang Akan Anda P ilih U n tuk Akuarium Laut Anda ? U ntuk dapat memahami lebih jauh masalah in i, tabel berikut adalah Hubungan Panjang Gelombang Cahaya dengan Warna.

P a b r i k - p a b r i k b e r s k a l a in t e r n a s io n a l yang k h u s u s m emproduksi L ig h tin g System untuk Aquarist khususnya Marine Life dan Corals Reef A quarist, um um nya memperoduksi bola lampu dengan wavelenghts 420 nm hingga 480 nm (Violet dan B iru ) baik itu je n is bola Fluoresensi maupun je n is bola Metal Halide.

Sekarang, anda sudah memahami mengapa hampir semua akuarium la ut se la lu m em ilih kom binasi cahaya warna Violet dan B iru dengan cahaya putih (Daylight dan Cool White), dengan porsi lebih besar di violet dan b iru .

100

Cahaya MatahariTipe 1. LAUTAN P E S IS IR HIJAU

(GREEN COASTAL W ATER)

Persen

8 0 -

7 0 -

□Perm ukaan La u t

Kedalaman 1 m eter

Kedalaman 10 m eter

Panjang Gelombang Cahaya

51

Page 52: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

AHPSrniiA_______ _________________-____A m s u M u u L^ -T* ^ MAGAZINE

Satu setup Lighting System , warna lampunya B iru Violet, Kom binasi metal halide dan fluo resensi.

V IO LE T atau B IR U ???

U ntuk menjawab pertanyaan in i, k i ta h a ru s l ih a t kedalaman akuarium kita . B ila kedalaman akuarium kita (air sa ja ) kurang dari satu meter ( sekita r 60 cm hingga 80 cm ) sebaiknya kita m em ilih lampu warna V IO LET. Dan bila kedalaman akuarium kita mendekati satu meter atau bahkan lebih satu meter, kita seyogianya m em ilih lampu dengan warna b iru .

B ila satu akuarium hanya memakai lampu b iru atau violet saja (4 sampai 8 bola), hal in i juga mempunyai efek negatif terhadap kehidupan dalam akuarium kita karena penyinaran hanya dengan gelombang cahaya pendek saja. Bahkan kepala kita send iri bisa terasa pusing, bila memandangi akuarium kita tersebut yang hanya dengan cahaya b iru atau violet. Karena itu , lampu violet atau b iru dalam akuarium kita harus dikom binasikan dengan satu atau dua bola putih ( daylight ) m isalnya dengan OSRAM Lu m ilu x Deluxe B io lu x Tipe L36W/72.

H A TI-H A TI M EM IL IH BOLA LAM PU

Setelah memahami leb ih ja u h masalah pencahayaan in i, sekarang

anda telah mengerti bahwa terdapat perbedaan yang significan antara bola lampu warna B iru dengan bola la m p u w a rna V io le t dalam hubungannya dengan kedalaman akuarium laut kita.

Pengusaha akuarium yang menjual aksesories akuarium dan lampu a k u a r iu m , u m u m n y a hanya menawarkan lampu dengan warna p ink ( kemerahan ) dan B iru . Dan umumnya para ho b iis m em ilih lampu warna p ink dan b iru . Jarang

didapati beredar di Indonesia selama in i ( menurut pengalaman penulis) hanya merek P H IL IP S dengan tipe act in ic 03 . Sedangkan bola Fluoresensi merek OSRAM yang juga banyak ditawarkan un tuk hobiis a k u a r i u m l a u t ( m e n u r u t pengalaman p e n u l is ) adalah berwarna b iru (Tipe L36W /67) bukan Violet.

Sebagai hobbies, kita juga harus waspada jangan sampai terbeli bola lampu akuarium yang sudah bekas pakai. Sebab, walaupun m asih bisa menyala dengan baik, semua bola fluoresensi harus d ituka r setiap enam bulan dan metal halide d itukar setiap 8 bulan. B isa saja ada pengusaha akuarium yang nakal dan belum menganut p r in s ip C ustom er Sa t is fa c t io n dalam b isn isnya, sehingga tega menjual bola lampu yang sudah bekas pakai ( dipakai se n d iri) ke pelanggannya.

Setelah membaca a rtike l in i, kami berharap para pecinta akuarium laut terlebih-lebih yang orientasi ke Corals Reef, mengerti harus mem ilih yang mana yang sesuai dengan akuariumnya dan tidak ke liru ( tertipu) lagi dalam men-setup pencahayaan akuarium lautnya. ( J O N G H U A T , E - m a i l : [email protected])

Hubungan Panjang Gelombang Cahaya Dan Warna Yang Tampak

Wavelength (nm) color<400 ultra Violet

400-430 violet430-480 blue480-490490-510510-530530-570570-580580-600600-680

green-blueblue-green

greenyellow-green

yelloworange

red680-750 purple

>700 infrared

yang bisa

mendapat kan lampu y a n g berwarna V I O L E T d e n g a n tepat.

B o l a F luoresen s i y a n g berwarna Violet yang

52

Page 53: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

AKUARIUM LAUT

K O M P O N E N

Pada Aquatica Vol.01 No.04, telah d iu las p rin sip kerja sebuah protein skim m er. U n tuk kesempatan ka li in i akan diura ikan komponen dari sebuah protein skim m er yang biasa dijumpai di pasaran. D i bawah in i adalah rangkaian gambar yang menunjukkan komponen protein skim m er

yang diproduksi oleh salah satu pabrik di Jerman. Protein skim m er in i mempunyai tipe counter current, atau tipe berlawanan arah, artinya arah aliran a ir didalam tabung skim m er berlawanan dengan gerakan gelembung udara. Gelembung udara send iri dibangkitkan m elalui sebuah aerator.

Gambar 1. Komponen Utama Protein Skim m er. Pada gambar in i d itunjukkan

Gambar. 2

Gambar.4komponen utam a sebuahprotein skim m er, yang te rd iridari tabung skim m er denganpipa in p u t udara, tabungskim m e r, tampungan busa,cerobong busa, dan batu aerasi.

Gambar 2. Tabung Sk im m er. Tabung skim m er merupakan r u a n g u t a m a t e m p a t berlangsungnya reaksi antara gelembung udara dengan a ir akuarium .

Gambar 3. Cerobong Busa. Bagian in i merupakan tempat busa naik ke tampungan busa dan juga s e k a l ig u s sebagai tempat drainase a ir yang terbawa busa.

Gambar 4. Bak Tampungan B u sa . .

53

Page 54: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

mMA'GAZJNE

AKUARIUM LAUT

Gambar. 6

Sesua i dengan namanya, bagian in i merupakan tempat pengendapan kotoran yang dibawa busa dari a ir akuarium .

Gambar 5. Airstone. Gelembung udara ha lus diciptakan melalui perangkat in i. P ilih airstone yang mampu menghasilkan gelembung udara sehalus mungkin. Perangkat yang terbuat dari kayu (Wooden airstone) merupakan perangkat yang direkomendasikan.

Gambar 6. Pipa Outlet. A ir h a sil olahan protein skim m er dikembalikan kedalam akuarium melalui pipa in i.

Gambar 7. Rangkaian komponen protein skim m er dalam p o sisi terpasang.

Gambar 8. Protein skim m er dalam p o sisi terhubung ke aerator. Dua belah selang input tampak terlihat pada gambar in i. Satu selang berfungsi sebagai pemasok gelembung udara dalam tabung utama, satu selang merupakan pemasok gelembung untuk menggerakan arus dalam sistem tersebut. (WP)

Gambar. 8

54

Page 55: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

(gftgfeBEitsgffia srasyt£35ran»f>

Ikan in i banyak dijum pai di perairan Indo-Pasific term asuk Indonesia tentunya. Tubuhnya oval dengan m u lu t berbentuk

moncong sed ikit berparuh. S irip anal dan punggungnya sangat tinggi sehingga tubuhnya tampak jauh lebih lebar dari pada ukuran tubuh sebenarnya.

Warna tubuh Kranjang B a li berbeda antara ikan muda dengan ikan dewasa. Pada umumnya ikan dewasa akan mempunyai warna dasar Olive atau B iru tua. Kepala, tenggorokan, dan s irip dada tampak d ih ia si oleh b in tik -b in tik terang. Sedangkan tubuhnya d ih ia si oleh ga ris-g a ris kuning ve rtika l yang bagian bawahnya berubah menjadi bentukan bercak-bercak kuning.

Kranjang B a li dapat tumbuh hingga mencapai ukuran sekita r 40 cm. Hidup pada ko nd isi lingkungan dengan temperatur 23- 26 °C, pH = 8, dan kepadatan a ir: 1. 020. Dalam akuarium ika n in i memerlukan pencahayaan yang baik. Substra t

akuarium yang dikehendakinya berupa lapisan pasir dalam dan banyak m em iliki ruang bebas untuk berenang dan juga tempat persembunyian. Para a ku a ris la u t sering m erekom endasikan agar akuarium pemeliharaan ikan in i dilengkapi dengan ozonizer dan filte r ultravio let. D i alam mereka kerap dijumpai pada perairan di kedalaman 5 -30 meter.

Pakan dan Perilaku.

Kranjang B a li memerlukan pakan tumbuhan dalam jum lah banyak. Dialam mereka sering tampak mengais-mengais algae diantara bebatuan karang. M eskipun dem ikian mereka dapat menerima berbagai je n is pakan la in seperti pakan hidup, beku dan pellet atau flake. Dalam akuarium bisa disediakan selada sebagai a lternatif diet yang disukainya.

Ikan in i term asuk ikan yang bersifat te rrito ria l. Mereka bisa ja d i hidup secara berpasangan. Kranjang B a li term asuk ikan agresif, bahkan mereka tidak segan-segan menyerang ika n la in yang ukurannya sama atau lebih besar dari tubuhnya send iri. Sayang seka li sampai saat in i belum ada laporan yang menyatakan berhasil dalam memijahkan ikan je n is in i. (Chandra)

55

Page 56: Aquatica Magazine Vol.01 No.06

m *

Majalah Ilmiah Populer

MAGAZINE

Provide better knowledge ani view on aquatic lifeKam i akan menamkak pengfetakuan anda

seputar dunia ikan kias (tawar/laut) dan

makluk akuatik pada umumnya

O i 0

Beredar di: Jakarta, Tangerang, Bekasi, Cikampek, Karawang, Cibubur, Bogor, Bandung, Semarang Yogyakarta, Solo, Purwokerto, Cilacap, Cirebon, Jember, Tulungagung, Surabaya, Malang, Medan, | Samarinda, Palembang, Tanjung Karang, Jambi, Balikpapan, Banjarmasin, Makasar, Denpasar. \