alsa lc unair magazine vol i - june 2014

24

Upload: alsalcunair

Post on 01-Apr-2016

246 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Enjoy Reading ALSAians :)

TRANSCRIPT

Page 1: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014
Page 2: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

Hi ALSAians

Alhamdulillah, Puji Syukur kepada Tuhan YME, ALSA LC UNAIR MAGAZINE Vol. I terbit pada bulan Juni 2014 ini. ALSA LC UNAIR MAGAZINE Vol. I kali ini akan memperkenalkan Jajaran Local Board ALSA LC UNAIR 2014 – 2015. Selain itu, topic yang kita bahas kali ini adalah mengenai “Leadership”. Semoga dengan tema yang diusung kali ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan para ALSAians untuk lebih memahami apa itu “Leadership”.

Dan yang terakhir, kami menerima dengan baik kritik dan saran dari ALSAians demi kemajuan dan perubahan yang lebih baik lagi di ALSA LC UNAIR MAGAZINE Volume selanjutnya. Saran ALSAians bisa langsung disampaikan melalui [email protected]. Enjoy Reading ALSAians! ALSA ALWAYS BE ONE!

Sincerely, The Magazine Team

Page 3: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014
Page 4: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

DIRECTOR : ARYO ARVIANTO

SECRETARY I : ANNISA DENY

SECRETARY II : INTAN A. MANDATRA

TREASURER : IRMA PRILA SETIABUDI

VICE DIRECTOR OF EXTERNAL AFFAIRS : M. ALI MUSTHAFA KEMAL

VICE DIRECTOR OF INTERNAL AFFAIRS : DHARAF SIYADIL ALAM

Page 5: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

INTERNAL DIVISION

MANAGER : NASHIRUDDIN SURYA W.

STAFF : BAGUS MAULANA YUNUS

BAGUS SATRIO UTOMO

WAHYU RIZKI KARTIKA ILAHI

CHRISNA IMMANUEL

ADRI NAUFAL SANIY

CHRIS MEGANANDA

RR. PRATIWI

KARINA RAHMAWARDANI

SAFIRA

ARLINA

NUR TIARA SADHRINA

ARDINI OCTAVIARINI

HADDY S.

EXTERNAL DIVISION

MANAGER : ALAN DESTAVIAN

STAFF : FACHRUL PRAKOSO U.

DAMARIO INDRA B.

GEDE PAMUNDI RTB.

NOLADITA ARLIANAWATI

GELZA SECTINE P.

FAKHRIY ILMULLAH

ANANDA RAYHANA P.

INTAN NOVIA P.

EDGAR PRATAMA H.

HUMAN RESOURCE AND DEVELOPMENT DIVISION

MANAGER : AMURWANI ESTI MAHARANI

STAFF : NADIA AMELIA

VALENTINUS IAN G.

VANIA EMERALDINE A.

YULITANIA LAKSMITA Z.

N. SANDY ANGGYSATIA

ADELIA RAMADHANI S.

SAVIRA EVANI W. P.

REGINA A. B.

DEDE PERKASA

Page 6: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

PUBLIC RELATIONS DIVISION

MANAGER : PRAMUDYA ANANTA YUDHA

STAFF : M. ALFIAN MOEKARDANOE

M. TSALIS FIKHRI

PUTRI WULANDARI

BELLA ANGGRAINY

BELLA OKTAVIANI

LEYLITA ANDIO

RACHMAD HARMOKO

AZIZA WINARNI

ACADEMIC DEVELOPMENT DIVISION

MANAGER : GABRIELLA VINCENTIA C.

STAFF : NI KETUT APRILYAWATHI

ALIK CAHYANINGTYAS

FITRI NURIL

RARAS R.

REZA SEPTA

HENDRA ABEDNEGO

BIMA PUTRA ARI WIJAYA

ALUMNI DIVISION

MANAGER : Rr. ADINDA IMIPRASASTI

STAFF : LOUISA ADRIANE

KRISTIN SANDITARI P.

SHOFA ASHILAH D.

MARKA KARINA S.

WARDINA MUMTAZAH

TYO SENDY T.

CHRISTIAN ISAL S.

R. ADI PRASETYO

Page 7: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY DIVISION

MANAGER : NOVITA TRY JAYANTI

STAFF : ERIZA ‘IZZATI RAHAYU

MELIZA MAYA

SOEGIH W. RAMADHAN

BINTARI A.

ARDIAN NUR RAHMAN

ANDINI DIAN KUMALASARI

MOOTCOURT DIVISION

MANAGER : ELISABETH KEZIA L.

STAFF : SAMUEL DHARMA P.

FITRAH SYAIFUDIN

AHMAD SAHALA FUAD

DEA PUTRI FAJARINI

AHMAD FIRDAUS M.

ISKANDAR DZULQORNAIN

VIXKI INTAN P.

FUNDING DIVISION

MANAGER : DANIEL ADI YUDISTIRA

STAFF : ZERRY AKBAR YUDISETYO

PATRIA ERLANGGA

M. DANNY WIRAWAN

RIZKI AMALIA MULIKA

CHAZMIL KARIM

M. ARGANATA THAMRIN

REZA YUDITYA

BIMO ARIO

MICHELLE NABILA FIRDAUSI

Page 8: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

RECENT ISSUE

LET’S ACT FOR A CHANGE !

Pada saat Indonesia dijajah oleh bangsa asing, kondisi masyarakat Indonesia saat itu sangatlah

terpuruk dalam kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Para penjajah memonopoli perdagangan

dengan harga yang sangat rendah atas hasil rempah- rempah rakyat yang kemudian dijual kembali

dengan harga berpuluh- puluh kali lipat. Rakyat banyak yang dijual, bahkan dijadikan budak oleh bangsa

asing. Rempah- rempah Indonesia menjadi daya tarik bagi para penjajah untuk datang ke Indonesia. Dan

untuk memperoleh rempah- rempah sebanyak mungkin, mereka melaksanakan sistem monopoli dalam

perdagangan. Namun sistem monopoli perdagangan belum dapat memuaskan nafsunya, maka mereka

berusaha menguasai Indonesia. Sebab, dengan kekuasaan yang diperoleh, mereka dapat berbuat

sekehendak hatinya dan mendapatkan hasil yang maksimal. Sementara itu, pendidikan masyarakat

Indonesia pun berjalan dengan sangat memprihatinkan.

Di zaman yang modern saat ini, generasi penerus sudah sepatutnya mempertahankan

kemerdekaan yang telah susah payah direbut oleh generasi-generasi terdahulu. Namun pada

kenyataannya, tidak dapat dipungkiri tentang kehidupan pemuda pemudi penerus generasi bangsa saat

ini yang mulai tergerus oleh arus globalisasi – neokolim yang notabenenya anak cucu dari kapitalisme.

Yang saat ini dilihat bahwa derasnya arus pengaruh tersebut mempengaruhi mental-mental pemuda untuk

berbangsa dan bernegara. Menurut bangsa Indonesia, sebagaimana dirumuskan di dalam Alinea Pertama

Pembukaan UUD 1945, adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah karena kemerdekaan adalah

hak segala bangsa sehingga penjajahan, yang bertentangan dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan

harus dihapuskan. Apabila “dalil” ini kita analisis secara teoritis, maka hidup berkelompok “baik

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seharusnya tidak mencerminkan eksploitasi sesama manusia

(penjajahan) harus berperikemanusiaan dan harus berperikeadilan. Inilah teori pembenaran paling

mendasar dari pada bangsa Indonesia tentang bernegara. Hal yang kedua yang memerlukan suatu

analisa ialah bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, mengapa dalam penerapannya sering

timbul berbagai ragam konsep bernegara yang kadang-kadang dapat saling bertentangan. Namun, masa

setelah kemerdekaan belum juga menjadikan kondisi masyarakat Indonesia lebih baik. Pembangunan

berkelanjutan belum menjadi kenyataan. Kondisi ekonomi belum menunjukkan hasil yang memuaskan,

pengangguran dimana- mana, tidak sedikit diantaranya adalah lulusan perguruan tinggi. Ditambah

dengan mahalnya biaya pendidikan, terutama perguruan tinggi yang dirasakan melonjak selangit. Untuk

mendapatkan kursi di Perguruan Tinggi Negeri tidak hanya harus bersaing di Seleksi Penerimaan

Mahasiswa Baru, namun juga harus membayar biaya pendidikan yang tidak murah.

Disaat kondisi bangsa seperti saat ini peranan pemuda atau generasi muda sebagai pilar,

penggerak dan pengawal jalannya reformasi dan pembangunan sangat diharapkan. Dengan organisasi

dan jaringannya yang luas, pemuda dan generasi muda dapat memainkan peran yang lebih besar untuk

mengawal jalannya reformasi dan pembangunan. Permasalahan yang dihadapi saat ini justru banyak

generasi muda atau pemuda yang mengalami disorientasi, dislokasi dan terlibat pada kepentingan politik

praktis. Seharusnya melalui generasi muda atau pemuda terlahir inspirasi untuk mengatasi berbagai

kondisi dan permasalahan yang yang ada. Pemuda atau generasi muda yang mendominasi populasi

penduduk Indonesia saat ini mesti mengambil peran sentral dalam berbagai bidang untuk kemajuan,

antara lain :

1. Saatnya pemuda menempatkan diri sebagai agen sekaligus pemimpin perubahan

2. Pemuda harus bersatu dalam kepentingan yang sama untuk suatu kemajuan dan perubahan

3. Mengembalikan semangat nasionalisme dan patriotisme dikalangan generasi muda atau pemuda

akan mengangkat moral perjuangan pemuda atau generasi muda

4. Pemuda menjadi aktor untuk terwujudnya demokrasi politik dan ekonomi yang sebenarnya

5. Pemuda atau generasi muda harus dapat memainkan perannya sebagai kelompok penekan agar

kebijakan-kebijakan strategis dapat bermanfaatbagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

Page 9: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

RECENT ISSUE

Icon of a Change

Ir. Soekarno merupakan salah satu tokoh

penting dalam sejarah bangsa Indonesia.

Tokoh yang dikenal dengan sebutan Bung

Karno ini lahir di Surabaya pada tanggal 6

Juni 1910. Beliau tutup usia pada usianya

yang ke 69 di RUmah Sakit Pusat Angkatan

Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta yaitu

pada tanggal 21 Juni 1970. Selama masa

hidupnya, Soekarno banyak mendapatkan

penghargaan dari 26 Universitas (baik luar

negeri dan dalam negeri). Hingga beliau

menutup usia, Soekarno mendapat

penghargaan sebagai bintang kelas satu

oleh Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki.

Soekarno yang memiliki nama kecil Kusno

Sosrodiharjo ini merupakan anak dari Raden

Soekemi Sosrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman

Rai. Soekarno telah mencicipi dunia

pendidikan sejak kecil mulai di Eerste

Inlandse School yang kemudian pindah di

Europeesche Lagere School (ELS), lalu

melanjutkan ke Hoogere Burger School (HBS)

dan meneruskan ke Technische Hoge School

di Bandung dengan mengambil jurusan

teknik sipil.

Sejak remaja, Soekarno telah aktif pada

organisasi yaitu pada Tri Koro Darmo yang

diganti dengan nama Jong Java. Pada taun

1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie

Club di Bandung yang merupakan hasil

inspirasi dari Indonesische Studie Club oleh

Dr. Soetomo dan menjadi cikal bakal Partai

Nasional Indonesia tahun 1927. Karena

aktivitasnya di PNI, Soekarno ditangkap

Belanda pada 1929 dan memunculkan

pledoi fenomenalnya yaitu “Indonesia

Mengggat”. Setelah dibebaskan pada 1931,

Soekarno bergabung dengan Partindo tahun

1932. Soekarno kembali ditangkap pada

tahun 1933 dan diasingkan d Flores.

Walaupun hampir dilupakan oleh tokoh-

tokoh nasional, semangatnya tetap berkobar

seperti tersirat dalam setiap suratnya. Pada

tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno

diasingkan ke Bengkulu dan kemudian

bebas pada masa penjajahan Jepang tahun

1942

Pada masa penjajahan Jepang, Soekarno

aktif di organisasi Jawa Hokokai, Pusat

Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI, dan PPKI.

Selain itu, beliau aktif dalam usaha persiapan

kemerdekaan Indonesia dengan

merumuskan Pancasila, UUD 1945, dasar-

dasar pemerintahan, dan naskah proklamasi

Kemerdekaan.

Saat 17 Agustus 1945, Soekarno

mengumandangkan untuk pertama kalinya

teks Proklamasi Indonesia di Jakarta.

Kemudian Soekarno dan Moh. Hatta

diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan

Wakil Presiden Republik Indonesia pada

tanggal 18 Agustus 1945 dan dikukuhkan

pada tanggal 29 Agustus 1945 oleh KNIP.

Tidak perlu diragukan, Soekarno sebagai

anak bangsa

Indonesia

telah

mencurahkan

segenap

jiwanya untuk

melakukan

perubahan

pada Negara

Republik

Indonesia pra

kemerdekaan.

Soekarno

telah menjadi

tokoh Proklamator Indonesia yang namanya

masih dielu-elukan hingga saat ni dan

ajarannya masih melekat pada sebagian

penduduk Indonesia. Soekarno telah

menjelma sebagai “Icon of a Change” di

Indonesia karena jasanya yang telah

memerdekakan Bangsa Indonesia dari

penjajahan yang membelenggu selama

kurang lebih 350 tahun. Sudah saatnya kita

yang muda yang menjadi The Next Icon of a

Change dengan meneladani sikap-sikap

Soekarno yang penuh wibawa dan bijaksana.

“Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau

jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang –

bintang” - Soekarno

Page 10: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

ALSA

EVENTS

REVIEW

National Video Conference with ALSA LC

UNHAS and ALSA LC UNUD

National Video Conference hadir kembali bersama

ALSA LC UNHAS dan ALSA LC UNUD. Acara ini

diadakan pada hari Rabu, 7 Mei 2014 pukul 13.00 WIB –

selesai di Ruang Video Conference Fakultas Hukum

UNAIR. Kali ini tema yang dibahas adalah

“Pengesahan Folklore Berdasarkan UU Hak Atas Kekayaan Intelektual” dengan

pembicara yaitu Dr. Nasbir, SH., MH.

ALSA Days Out I

Ada yang seru nih dari Divisi Internal yaitu acara ALSA Days Out I. Acara yang ditujukan

bagi semua ALSAians khususnya angkatan 2013 ini

diadakan pada hari Sabtu, 10 Mei 2014 pukul 16.00

WIB – selesai di Karaoke Keluarga Masterpiece, Jl. Dr.

Soetomo Surabaya. Acara ini diisi dengan bernyanyi

dan makan-makan bersama, saling mengakrabkan

diri dengan satu sama lain, dan juga merupakan

ajang bagi ALSAians angkatan 2013 untuk

memperkenalkan diri dan mengakrabkan diri dengan

ALSAians lainnya.

Moot Court Class

Divisi Moot Court kembali lagi dengan Moot Court

Class-nya! Acara ini diadakan pada hari Selasa, 13

Mei 2014 pukul 13.00 WIB – selesai di Ruang 309

Gedung A Fakultas Hukum UNAIR. Dalam acara ini,

Divisi Moot Court memberi pengetahuan dan

wawasan mengenai bagaimana cara beracara di

muka persidangan. Selain itu para peserta yang

datang baik anggota maupun non-anggota ALSA juga dibekali dengan pengalaman

saat delegasi ALSA LC UNAIR mengikuti NMCC ALSA dan apa saja tips untuk menjadi

delegasi pada NMCC ALSA.

Page 11: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

ALSA

EVENTS

REVIEW

International Mootcourt Class Ada yang terbaru dari divisi Moot Court yaitu International Moot Court Class! Acara ini

diadakan pada hari Seni, 19 Mei 2014 pukul 13.00 WIB – selesai di Ruang 309 Gedung A FH

UNAIR dan terbuka bagi anggota maupun non anggota ALSA. Dalam acara terbaru ini,

dari divisi Mootcourt dibantu oleh Airlangga International Moot Court Society (AIMCS)

memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai bagaimana urutan dari

International Moot Court, siapa saja pihak-pihaknya, apa bedanya antara International

Moot Court dengan arbitrase internasional, dan juga membahas mengenai apa itu ALSA

Forum.

ALUMNI CLASS JAKARTA

Ada yang terbaru dari Divisi Alumni yaitu Alumni Class

Jakarta! Acara yang digagas oleh para alumni sukses

yang berada di Jakarta ini terbuka hanya untuk 10

mahasiswa FH UNAIR. Acara yang dilaksanakan pada 13-

18 Mei 2014 ini diisi dengan berbagai tema yaitu in-house

counsel day, law firm day, government and

telecommunication day, judicial day, and sharing from

the rookies yang diadakan di berbagai tempat. Acara ini

sangat membuka pikiran wawasan dan memotivasi para peserta tentang bagaimana

besarnya kesempatan berkarir di Jakarta yang berdaya saing berat. Semua peserta

yang mengikuti acara ini sangat bersemangat karena banyaknya motivasi dari para

alumni. FYI, para alumni ingin mengadakan acara ini lagi melihat antusiasme dari semua

peserta. So, wait for this great event again guys!

ALSA LC UNAIR’s Anniversary

Happy 21st Anniversary ALSA LC UNAIR!

Bertepatan dengan ulang tahun ALSA

LC UNAIR yang jatuh pada tanggal 18

Mei 2014, maka diadakan acara

perayaan ulang tahun ALSA LC UNAIR

pada hari Jumat, 23 Mei 2014 pukul

18.00 WIB – selesai bertempat di Jl.

Semalang Indah W11-W12 (Director’s

House). Dalam acara ini, hadir para

Page 12: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

ALSA

EVENTS

REVIEW

anggota maupun alumni dari ALSA LC UNAIR. Acara dimulai dengan pemutaran video

ucapan dari teman – teman LC se-Indonesia dan ucapan dari divisi – divisi ALSA LC

UNAIR. Dilanjutkan dengan sambutan dari Director ALSA LC UNAIR, kemudian oleh PO

ALSA LC UNAIR Anniversary Hikari, dan sambutan dari Ex-Director ALSA LC UNAIR periode

2013-2014 Kak Mita. Lalu acara selanjutnya yaitu tiup lilin, games, dan menyantap

hidangan yang telah disajikan dibarengi dengan bernyanyi bersama untuk saling

mengakrabkan diri.

TROFEO ALSA

Ada yang terbaru dari Divisi Internal yaitu Trofeo ALSA :

Fun Futsal ! Acara ini berbeda dengan acara futsal

lainnya loh. Dalam 1 tim terdiri atas 3 orang wanita dan 2

orang pria, dimana bagi pemain pria diwajibkan

memakai sarung yang diikat dengan tali rafia di bagian

bawah pinggang. Acara ini diikuti oleh tim dari semua

divisi ALSA LC UNAIR dan juga 2 tim dari ALSAians

angkatan 2013, yaitu tim Hakunamatata dan tim Koloke.

Pada acara yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 21

Juni 2014 pukul 09.00 – selesai di Futsal Arena Kampus C Unair, Tim Divisi Eksternal berhasil

merebut Piala Trofeo ALSA 2014 sebagai juara pertama, diikuti oleh Tim Divisi ICT sebagai

juara kedua, Tim Divisi Public and Relations sebagai juara ketiga.

Rapimnas 2014

RAPIMNAS 2014 diselenggarakan pada tanggal

16-18 Mei 2014 di Villa Hollanda, Jl. Cempaka

Atas No. 78 Pesanggraan – Batu, Malang.

Sesuai dengan amanat dari Musyawarah

Nasional XXI ALSA Indonesia serta program kerja

National Board (NB) ALSA Indonesia periode

2014-2015, maka yang mengadakan acara

RAPIMNAS 2014 adalah ALSA LC Universitas

Brawijaya yang merupakan Local Chapter

tempat Presiden ALSA NC Indonesa periode

2014-2015 berasal. PO dalam acara ini adalah Donny Satya W. RAPIMNAS 2014 ini diikuti

oleh NB ALSA NC Indonesia, perwakilan ALSA International Board, delegasi dari setiap

Local Chapter di ALSA NC Indonesia.

Page 13: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

Delegasi dari ALSA LC UNAIR yang hadir dalam acara ini terdiri dari Board of Director

yaitu Aryo Arvianto (DIrector), Muhammad Ali M. Kemal (Vice of Director External), dan

Anisa Deny (Secretary General). Pada tanggal 16 Mei 2014, acara diawali dengan

registrasi ulang oleh 13 LC sekaligus pengumpulan berkas per-LC yang terdiri dari

program kerja Director (sampai akhir kepengurusan Director), ART LC terbaru, data

seluruh anggota terbaru, LPJ Triwulan I, dan kalender akademik 1 (satu) tahun ke depan.

Tiap-tiap LC juga diminta mengumpulkan presentasi LPJ Triwulan I (bulan Maret-Mei 2014).

Dalam RAPIMNAS 2014 ini, dilantik jajaran National Board ALSA NC Indonesia periode

2014-2015 disertai penyematan pin kepada sleuruh Director masing-masing LC. Acara

dilanjutkan dengan pembahasan agenda RAPIMNAS 2014, Presentasi Kinerja National

Board, dan Presentasi LPJ Triwulan tiap LC.

Rangkaian acara pada tanggal 17-18 Mei 2014 terdiri atas :

- Progress Report Seminar dan Workshop Nasional 2014 (Host : ALSA LC Universitas

Udayana, Bali);

- Progress Report POWB 2014 (Host : ALSA LC Unversitas Padjajaran, Bandung);

- Progress Report NMCC ALSA Piala MA 2015 (Host : ALSA LC Universitas Syah Kuala,

Aceh);

- Progress Report Seminar dan Musyawarah Nasional XXI ( Host : ALSA LC Universitas

Sam Ratulangi, Manado);

- Pembahasan dan pengesahan seluruh program kerja ALSA Indonesia periode

2014-2015;

- Perebutan tender Seminar dan Workshop Nasional 2015, dimana ALSA LC

Universitas Sriwijaya menjadi calon tunggal untuk menjadi tuan rumah dan disetujui

oleh National Board dan 12 LC lainnya;

- Fit and Proper Test calon International Board terhadap dua orang yang

mencalonkan diri yaitu Shanna Rammadhanti (mencalonkan dri sebagai Secretary

General ALSA International) dan Rafif Muhammad (mencalonkan diri sebagai

President ALSA International;

- Rekapitulasi hasil Rapat Pimpinan Nasional 2014 dan penandatangan ketetapan.

Ideal Leader for ALSAians “Pengen pemimpin yang gak obral “Pemimpin yang menepati janji,

janji, jujur, dan mementingkan bertanggung jawab sama

kepentingan bersama” semua tindakannya,

- Nadia Amelia (2012) jujur, dan bijaksana”

- Bella Ainggrainy (2012)

“Pemimpin akan “Pemimpin adalah orang

lebih berarti yang mau memimpin

bila pemimpin itu kelompok dalam

dapat merangkul mencapai suatu

semua anggotanya” tujuan. Dan juga

-PO Semlok 2014 harus berkarakter kuat

Najma Amira (2013) agar pantang menyerah.”

- PO OLMA 2014 Lintang yudhantaka (2013)

Page 14: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

LEGAL REVIEW

PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

TERHADAP UNDANG-UNDANG

NOMOR 42 TAHUN 2014

Oleh : Fikri Nur Setyansyah1 Latar Belakang

Dalam Konperensi yang digelar di

Bangkok pada Tahun 1965 International

Commision of Jurist memberikan definisi tentang

suatu pemerintahan dengan perwakilan atau

representative government sebagai “government

deriving its power and authority are exercised

through representative freely chosen and

responsible to them”, dan untuk adanya suatu

representative government under the rule of law,

konperensi itu menetapkan salah satu syarat

adanya pemilihan yang bebas. Pemilihan

umumlah yang dimaksud dalam pemilihan yang

bebas, dimana pemilihan umum merupakan anak

kandung demokrasi yang dijalankan sebagai

perwujudan prinsip kedaulatan rakyat. 2

Prinsip-prinsip dalam pemilihan umum

yang sesuai dengan Konstitusi antara lain prinsip

kehidupan ketatanegaraan yang berkedaulatan

rakyat (demokrasi) ditandai bahwa setiap warga

negara berhak ikut aktif dalam setiap proses

pengambilan keputusan kenegaraan. Dari prinsip-

prinsip pemilu tersebut dipahami bahwa pemilu

merupakan kegiatan politik yang sangat penting

dalam proses penyelenggaraan kekuasaan dalam

1 No. telp : 08993601668 2 Ditulis oleh Damang, pada februari 2013, diambil dari situs internet : http://www.damang.web.id/2013/02/demokrasi-dan-pemilu.html, diakses pada 25 Mei 1992

sebuah negara yang menganut prinsip-prinsip

demokrasi.3

Indonesia, sebagai sebuah negara yang

menjunjung asas demokrasi, tentu saja wajib

melaksanakan sebuah pemilihan umum (pemilu).

Baik dalam hal memilih anggota legislatif maupun

pemilihan presiden. Adanya pemilu merupakan

amanat dari Konstitusi, khususnya dalam pasal 22

E.

Sejak tahun 2009 dalam sistem pemilihan

umum di Indonesia, presiden dipilih langsung oleh

rakyat, dimana pada edisi-edisi pemilu

sebelumnya presiden dipilih oleh anggota MPR

sebagai representasi dari rakyat. Dimana para

calon presidennya harus diusung oleh satu atau

lebih parpol yang memiliki 20 % suara pada

pemilu legislatif. hal ini menyebabkan hanya

terdapat lima pasangan calon presiden dan wakil

presiden yang dapat mengikuti pemilu, dalam

edisi pemilu tahun 2009, peraturan tersebut juga

berlaku.

Namun pada tanggal 10 Januari 2013,

muncul permohonan uji materiil ke Mahkamah

Konstitusi terhadap undang-undang nomor 42

tahun 2008 yang diajukan oleh Effendy

Ghazali.Pemohon uji materiil ini menganggap

bahwa Pemilu yang selama ini dilaksanakan telah

melanggar undang-undang dasar 1945. Pemilu

yang dilaksanakan selama ini dianggap tidak

sesuai dengan Undang Undang Dasar Negara

Republik Indonesia 1945 dikarenakan ada

perbedaan waktu pelaksanaan antara pemilu

legislatif dan pemilu presiden.

Akhirnya, pada 23 Januari 2014

Mahkamah Konstitusi memberikan putusannya

yang tertuang pada amar putusan berikut

“1. Mengabulkan permohonan Pemohon

untuk sebagian;

1.1. Pasal 3 ayat (5), Pasal 12 ayat

(1) dan ayat (2), Pasal 14 ayat (2),

dan Pasal 11 Undang-Undang

Nomor 42 Tahun 2008 tentang

Pemilihan Umum Presiden dan

3 Lihat nomor 1

Page 15: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

Wakil Presiden (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 176, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor

4924) bertentangan dengan

Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945

1.2. Pasal 3 ayat (5), Pasal 12 ayat

(1) dan ayat (2), Pasal 14 ayat (2),

dan Pasal 112 Undang-Undang

Nomor 42 Tahun 2008 tentang

Pemilihan Umum Presiden dan

Wakil Presiden (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 176, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor

4924) tidak mempunyai kekuatan

hukum mengikat;

2. Amar putusan dalam angka 1 tersebut

diatas berlaku untuk penyelenggaraan

pemilihan umum tahun 2019 dan

pemilihan umum seterusnya;

3. Menolak permohonan Pemohon untuk

selain dan selebihnya;

4. Memerintahkan pemuatan putusan ini

dalam Berita Negara Republik

Indonesia sebagaimana mestinya”4

Putusan Mahkamah tersebut mengabulkan

sebagian permohonan dari Effendy Ghozali.

Dimana titik tekan dari putusan ini menganggap

bahwa pemilu yang dilaksanakan selama ini

adalah bertentangan dengan Undang Undang

Dasar 1945, sehingga tidak mempunyai kekuatan

hukum yang mengikat. Menariknya, pada poin

kedua dari amar putusan yang menyatakan bahwa

putusan dari Mahkamah Konstitusi ini baru

berlaku pada 2019. Dalam hal ini timbul

permasalahan lalu bagimana dengan pemilu 2014?

Pelaksanaan pemilu 2014 merupakan pemilu

terakhir yang menerapkan pemisahan antara

pemilu legislatif dan pemilu presiden.. Hal ini

4 Diambil dari www.mahkamah Konstitusi.go.id, melalui situs internet : http://hukum.kompasiana.com/2014/01/25/keputusan-mk-tentang-uji-materi-uu-42-tahun-2008-membuka-peluang-keluarnya-dekrit-presiden-628875.html, diakses pada 25 Mei 2014

dikarenakan undang-undang nomor 42 tahun 2008

yang selama ini digunakan sebagai dasar

pelaksanaan pemilu telah dinyatakan tidak berlaku

lagi karena in Konstitusional.

Kata in Konstitusional sendiri merujuk

pada hal yang bertentangan dengan Konstitusi

atau dasar negara. Suatu aturan yang dianggap in

Konstitusional haruslah dinyatakan tidak berlaku

dan tidak memiliki kekuatan hukum. Begitupun

dengan Undang Undang Nomor 42 Tahun 2008.

Namun adanya putusan Mahkamah

Konstitusi tersebut memungkinkan terjadinya

keambiguan, di satu sisi dinyatakan bahwa pemilu

serentak baru dilaksanakan pada 2019, tapi disisi

lain landasan hukum 2014 telah dinyatakan tidak

berlaku. Hal inilah yang menyebabkan terdapat

kerancuan terhadap pemilu 2014. Dalam hal ini

Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga yang

mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang

putusannya bersifat final, membawa arti bahwa

putusan tersebut harus dipatuhi dan tidak ada

upaya hukum yang lain. Namun dalam hal lain

logika hukum juga dipermainkan, karena mana

mungkin dua hal yang berbeda dapat dijalankan

secara bersama. Dalam argumentasi hukum

dijelaskan, jika terdapat dua premis yang

menerangkan satu hal yang sama namun

pernyataannya berbeda maka salah satunya salah.

Sesuai tugasnya Mahkamah Konstitusi

hanya mempunyai tugas menguji

Konstitusionalitas dari sebuah aturan Undang-

undang bukan untuk menciptakan sebuah norma

baru, yang dapat menyebabkan ketidakpastian

hukum dalam pemilu 2014. Adanya putusan

Mahkamah Konstitusi ini juga menyebabkan

Page 16: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

kekosongan hukum dalam pelaksanaan pemilu

presiden 2014.5

Jika dikaitkan dengan kebiasaan dalam

hukum tata negara, seorang hakim Konstitusi

harus memutuskan suatu perkara dengan

pertimbangan hukum, bukan hanya didasarkan

pada asas kemanfaatan semata. Dimana dalam

perkara ini Mahkamah Konstitusi menganggap

bahwa pelaksanaan pemilu serentak baru

dilaksanakan pada 2019 sementara dasarnya telah

dicabut karena didasarkan pada kemanfaatan yang

besar justru menimbulkan ketidakpastian dalam

masyarakat.

Oleh karena hal tersebut bisa dikatakan

keputusan dari Mahkamah Konstitusi tersebut

menyebabkan pilpres 2014 bersifat in

Konstitusional karena tidak memiliki landasan

hukum dan dasar kemanfaatan tidaklah dapat

menjadi dasar pemilu 2014. Dan dalam konteks

pemilu, tidak bisa dibenarkan putusan MK

diberlakukan bersyarat seperti halnya putusan.

dalam hukum pidana. Implikasinya jauh

lebih besar dan bersifat publik apalagi putusan ini

berkaitan dengan hak keterlibatan warga negara

dalam pemerintahan pada 2014–2019.6

Adanya keputusan Mahkamah Konstitusi

tertanggal 23 Januari 2014 membuat sejarah

pemilu di Indonesia, khususnya pada pemilu 2014,

dimana pemilu 2014 adalah pemilu terakhir yang

menerapkan pemisahan antara pemilu legislatif

dan pemilu presiden dan pemilu pertama yang

tidak mempunyai dasar hukum, atau kalaupun

5 Mungkinkah Pemilu 2014 In Konstitusional, oleh Erfandi yang dimuat dalam Koran Sindo 29 Januari 2014, yang diambil dari situs Internet : http://budisansblog.blogspot.com/2014/01/mungkinkah-pemilu-2014-in Konstitusional.html, diakses pada 25 Mei 2014 6 Supra footnote 4

memiliki dasar hukum merupakan dasar hukum

yang in Konstitusional, oleh karena itu pemilu

2014 bisa dinyatakan in Konstitusional.

Hal ini didasarkan bahwa undang-undang

nomor 42 tahun 2008 yang selama ini digunakan

sebagai dasar pemilu dinyatakan bertentangan

dengan Undang-undang Dasar 1945 dan undang-

undang inilah yang dijadikan dasar hukum pada

pemilu 2014. Hal ini dapat menyebabkan

ketidakabsahan presiden yang akan terpilih nanti

dan juga ketidaksahan hasil pemilunya.

Agar pemilu 2014 menjadi pemilu

yang konstitusional setelah adanya putusan dari

Mahkamah Konstitusi, maka negara butuh

peraturan lain yang digunakan sebagai dasar

pelaksanaan pemilu 2014. Dimana aturan

pengganti terebut harus setara dengan undang-

undang, berarti dalam hal ini yang harus dibuat

oleh pemerintah adalah undang-undang atau perpu.

Tapi dikarenakan jarak waktu yang mendesak,

dalam hal ini pemerintah sebaiknya menerbitkan

peraturan pengganti undang-undang. Jika aturan

baru dibuat dan diselesaikan oleh presiden demi

menyelenggarakan Pemilu 2014, secara hukum

sah dan memenuhi syarat-syarat untuk

dikeluarkan perppu oleh presiden.

Daftar Pustaka

1. Peraturan Perundang-undangan

UUD NRI 1945

Undang-undang Nomor 42 tahun 2008 tentang

2. Situs Internet

http://budisansblog.blogspot.com/2014/01/mungkin

kah-pemilu-2014-in Konstitusional.html

http://www.mashikam.com/2014/01/gara-2-putusan-

mk-pemilu-2014.html

http://www.damang.web.id/2013/02/demokrasi-dan-

pemilu.html

http://nasional.sindonews.com/read/2

014/01/29/18/831005/mungkinkah-pemilu-

2014-in Konstitusional

Page 17: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

ALUMNI INTERVIEW

Page 18: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

SPECIAL PAGE :

ALUMNI ADVICES

"Saya ingin menjadi alumni yang sukses, seperti Mas X yang sekarang menjabat di instansi pemerintah" "Ingin sukses seperti Mbak Y yang gajinya USD xxxxx/bulan di salah satu law firm internasional" "Sukses seperti Kak Z yang dapat Ph.D. dari Universitas S di Perancis" Pernyataan-pernyataan di atas sering dilontarkan oleh para mahasiswa menjelang wisuda. Semacam pencanangan tekad meraih sukses. Saya mulai mendengar pernyataan serupa sejak satu dekade lalu, ketika saya baru meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga. Dulu saya hanya mendengar, kini saya acap disodori pertanyaan seperti “Mas, apa kiat agar sukses?” atau “Mas, bagaimana bisa sukses bekerja di luar negeri?” Jujur, enggan saya menjawab ajuan pertanyaan tentang sukses. Sering saya berusaha dengan halus menolak menjawab mengingat saya sendiri belum tahu dan tidak yakin saya akan sukses dalam hidup saya. Meski demikian, tetap saja ada permintaan untuk berbagi kiat dan pengalaman agar adik-adik bisa mengikuti jejak kesuksesan para alumni. Sekali ini saya menyerah, dari pada berdebat panjang, saya berdamai saja.

Baiklah, melalui tulisan ini saya sampaikan pemikiran mengenai apa itu sukses. Pertama-tama, saya ingin kita semua memikirkan kembali apa makna sukses. Merenungkan apakah benar sukses secara mutlak diukur dengan mentereng dan strategisnya sebuah jabatan yang tengah disandang, besarnya kekayaan, deretan gelar akademis, penguasaan bahasa asing, ketenaran, kenal dengan siapa saja atau --yang sedikit lebih absurd-- berapa negara yang sudah dikunjungi. Mari kita beranikan diri mendefinisikan ulang makna sukses sebagaimana yang dipahami oleh banyak orang. Gunakan tajamnya pisau analisa untuk membedah apakah benar definisi sukses itu parameternya adalah tingginya jabatan atau akumulasi kekayaan atau menterengnya gelar akademis? Jika kita mendefinisikan sukses dengan ukuran-ukuran di atas, disadari atau tidak, kata "sukses" maknanya sudah dipenjara dengan formula „jabatan dan/atau kekayaan dan/atau gelar yang bisa dipamerkan‟. Seiring dengan itu,

“kesuksesan” seperti ini sering berujung ke perasaan jumawa bagi yang yang merasa menyandangnya, sah bagi ia untuk merasa “lebih” dari yang lain dan sering meminta untuk lebih di beri penghormatan. Ciri-cirinya: gelar jabatan selalu di gunakan seakan itu tidak terpisahkan dari namanya, selalu membicarakan apa yang dia sudah dan mampu beli, dan marah bila terjadi salah penulisan gelar akademisnya. Atas pemahaman dan perilaku seperti ini, saya harus maklum. Bagaimana tidak? TV di Indonesia gencar memborbardirkan program infotainment dan sinetron ke hadapan pemirsanya, sehari-hari mempertunjukkan akrobat figur publik yang berperilaku nyeleneh, tidak masuk akal, menggelikan (tapi diam-diam kita menanti-nanti pemberitaannya agar bisa riuh untuk “didiskusikan”).

Selain itu, secara pribadi saya menyalahkan terbentuknya pemahaman dan perilaku diatas pada perilaku individual yang bila berkesempatan berbincang dengan adik-adik mahasiswa berusaha menunjukkan apa yang sudah ia capai, mulai dari bercerita sudah pernah berkunjung ke negara mana saja, sudah lulus dari sekolah mana saja, kenal dengan orang penting siapa saja, apa jabatan yang sekarang ia pegang sembari berbahasa campur-campur antara Bahasa Indonesia dan bahasa asing dengan pelafalan yang dicadel-cadelkan seolah sudah sangat lama dan sudah tak biasa lagi ia berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia. Dengan perilaku ini, seperti ingin ia menyampaikan bahwa sebagai alumni Fakultas Hukum Universitas Airlangga ia telah mampu mensejajarkan dirinya dengan figur-figur alumni lain yang dianggap sukses. Bagi saya, percakapan semacam ini semakin menjebloskan pemahaman “sukses” pada kurungan-kurungan kerdil. Saran saya, jangan buang waktu anda mendengarkan itu semua karena itu tidak ada manfaatnya. Saya yakin anda sendiri bisa mencapai lebih dari itu semua tanpa perlu memamer-mamerkannya. Namun jujur, saya sendiri sering tergoda untuk melakukan hal yang sama, ada kenikmatan untuk melakukan hal itu. Mudah-mudahan Allah SWT mengampuni dosa-dosa saya atas perilaku pamer tersebut dan memberikan saya kekuatan untuk tidak melakukan itu semua.

Kembali ke makna sukses. Mari kita sama-sama menyelam dalam mencari maknanya. Kalau benar sukses itu diukur dari jabatan, maka penguasa Republik ini selama 32 tahun harus juga kita berikan gelar sukses. Artinya, demi

Page 19: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

keadilan, status yang sama harus pula diberikan kepada seluruh manusia yang pernah menjadi pemimpin tertinggi negaranya seperti: Hitler, Pol Pot dan Fir'aun. Bagaimana dengan kekayaan? kalau ini ukurannya maka para terpidana korupsi dengan kekayaan ratusan milyard seharusnya menyandang gelar sukses juga bukan? mari kita lanjutkan dengan gelar akademis? berapa banyak orang dengan gelar berderet yang kita saksikan berakhir dengan status terpidana atau malah di batalkan gelarnya karena plagiasi?. Berkenaan dengan hal di atas, saya yakin bila dilakukan survei (asal jangan Cak Lontong yang melakukan survei), sebagian besar, malah mungkin hampir keseluruhan, responden akan berpendapat individu-individu tersebut tidak bisa dibilang sukses dalam hidupnya (kecuali untuk sang penguasa Republik selama 32 tahun, maklum mendekati Pemilu). Nah, dari contoh-contoh yang telah saya kemukakan, terbukti bahwa pada akhirnya sukses tidak diukur dari hal-hal yang secara umum sering dijadikan ukuran. Oleh karenanya janganlah sampai kita membiarkan diri kita terus berkubang pada kesalahan yang sama. Pada titik ini, ijinkan saya menegaskan: sudahilah menandai sukses dengan atribut - atribut yang dangkal dan melulu materiil semacam jabatan, kekayaan, gelar akademis, ketenaran, siapa saya yang ia kenal, berapa bahasa yang ia kuasai, atau berapa banyak stempel tertera pada passportnya.

Lantas, apa sukses itu? Bila saya boleh sedikit berspekulasi, mungkin kita bisa sepakat tanpa keraguan bahwa 3 nama yang saya sebut di bawah ini bisa kita terima sebagai manusia-manusia yang pantas kepadanya kita sematkan status sukses. Mereka adalah: Hatta (Muhammad Hatta tentunya), Muhammad Markam, dan Profesor Mister in de Rechten Soetojo Prawirohamidjojo. Hatta saya daulat untuk mewakili kelompok pejabat yang terbukti tidak berusaha memperkaya diri dengan jabatannya, Muhammad Markam mewakili konglomerat tanpa jabatan, dan Prof Toyo, mewakili akademisi tanpa jabatan dan kekayaan (yang dulu sering saya lihat naik sepeda ke tempat kerjanya, jauh sebelum bike to work populer). Perbedaan dari mereka sudah jelas, mereka memilih untuk berkarya di bidang yang berbeda. Namun persamaan dari ketiganya menurut saya ialah: 1. integritas tanpa kompromi; 2. komitmen untuk memberi manfaat bagi orang banyak; dan 3. tidak mementingkan diri mereka sendiri. Hatta bisa saja memilih tetap di Belanda menikmati status elite pelajar Indonesia atau justru berkolaborasi dengan penjajah bangsanya atau memperkaya diri. Selama hidupnya Hatta hidup bersahaja meski jabatan wakil Presiden pernah ia

sandang. Muhammad Markam tentunya berhak untuk menggunakan emas seberat 38 Kg miliknya untuk kepentingan pribadinya dari pada di sumbangkan kepada Republik ini. Prof Toyo bisa saja memilih untuk berkarya di tempat lain (menjadi pengacara atau politisi, misalnya) dibanding mendidik mahasiswa-mahasiswa yang bisa jadi dikemudian hari menggunakan ilmu yang disampaikannya justru untuk merusak tatatan hukum.

Dari hal di atas, kita bisa melihat bahwa pada akhirnya manusia akan dikenang sebagai manusia sukses bukan karena kekayaan (siapa coba yang ingat manusia terkaya di dunia dari tahun ke tahun ?), bukan karena jabatan (siapa gerangan yang mengetahui nama presiden Amerika ke 57? saya yakin tidak ada yang mengetahui karena Presiden Amerika baru sampai 44. Maaf saya agak ketularan Cak Lontong), dan bukan karena gelar akademis (berapa banyak manusia tanpa gelar akademis yang bisa kita sematkan status sukses kepada mereka, termasuk kepada para ibu yang memilih tinggal di rumah dan memastikan anak-anaknya bisa belajar, mudah-mudahan Allah SWT memberkati seluruh ibu-ibu di dunia, termasuk ibu-ibu kita, amiiin). Untuk itu, pesan saya, teruslah belajar bukan dengan niatan menggapai jabatan untuk disalahgunakan atau malah menindas, raihlah kekayaan namun bukan untuk membeli penghormatan, rebut gelar akademis namun bukan semata hanya untuk dibanggakan.

Status sukses tidak perlu dideklarasikan, dikampanyekan, atau didengung-dengungkan. sukses itu akan datang dengan sendirinya ketika kita memegang teguh nilai integritas, terus berusaha memberi manfaat kepada orang banyak, dan tidak egois, tanpa mempedulikan seberapa tinggi jabatan anda, berapa banyak uang yang anda miliki dan sementereng apa gelar akademis anda.

Sekarang pilihan ada di tangan anda, apakah anda akan mengikuti jejak kesuksesan beberapa individual yang berakhir sebagai manusia-manusia yang dianggap pecundang meski mereka bergelimang harta, memegang tahta atau bersandingkan gelar akademis yang berderet atau manusia tanpa itu semua namun ketika namanya disebut semua orang akan berucap: "mudah-mudahan Tuhan memberkati hidupnya dan saya ingin salah satu keturunan saya bisa seperti dia".

Salam, Dhanny Jauhar Alumni FH Unair 1997

Senior Legal Counsel, Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company

Dhanny Jauhar

Page 20: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

MOVIE REVIEW

Transformers : Age Of Extinction (2014)

Setelah pertempuran epik

yang menghancurkan kota

namun dunia berhasil

diselamatkan. Sekelompok

robot jahat ingin mengubah

sejarah dan bumi menjadi

sasarannya.

Berkisah tentang Cade Yeager (Mark Wahlberg)

yang membeli sebuah truk rongsokan dan berusaha

memperbaikinya. Tapi ternyata truk jelek itu adalah

Optimus Prime, pemimpin para Autobot. Disaat

pemerintah ingin mengusir Transformers, sebuah

kekuatan besar datang menghampiri bumi.

Dengan bantuan Optimus Prime (Peter Cullen) dan

Autobots bangkit untuk memenuhi tantangan

paling menakutkan. Dalam suatu petualangan yang

luar biasa, perang antara baik dan jahat yang

akhirnya mengarah ke pertempuran klimaks di

seluruh dunia.

The Judge (2014) Rilis : 10 Oktober 2014 USA

Bagi ALSAians yang ingin

melihat aksi dari Robert

Downey Jr selanjutnya,

selain peran dia sebagai Iron

Man di sequel Marvel dan

Sherlock Holmes, inilah

movie yang tepat bagi

ALSAians. Dimana disini dia

berperan sebagai Hank

Palmer seorang Lawyer di kota besar. Namun

sesaat setelah ibunya meninggal, dia kembali ke

kota masa kecilnya dimana ayahnya adalah seorang

Hakim di kota tersebut. Namun ketika itu ayahnya

dicurigai sebagai seorang pembunuh. Hank harus

menyelidiki dan mencari kebenaran sendiri untuk

memecahkan kasus tersebut.

GAME

REVIEW LINE COOKIE RUN Siapa tidak kenal dengan game adiktif yang satu

ini. Yak, game

Cookie Run

merupakan salah

satu game terbaru

keluaran dari

media sosial LINE

yang berada

dibawah naungan NAVER Jepang. Game ini sama

seperti game lainnya ex. Mini Ninjas atau Robot

Unicorn Attack. Tapi dijamin, game ini berbeda

dari keduanya. Game ini bisa dimainkan pada

gadget platform iOS dan Android. Memulai game-

nya, kita dapat memilih karakter cookie dan pet

yang kita suka, lalu lari sambil mengumpulkan

koin dan power-ups sebanyak-banyaknya dengan

menghindari halangan sebisa mungkin. Selamat

bermain ! (EIR)

2048 Selain game Cookie Run diatas, pasti kalian

semua sudah tidak asing lagi

dengan game yang satu ini.

Yak, game 2048 ini merupakan

game puzzle angka-angka yang

berkelipatan 2,4,8,16, s/d 2048.

Cara bermain dari game adiktif

yang satu ini yaitu usap layar

gadget kalian untuk

memindahkan kotak angka-angka yang sama dan

menyatukannya, misal 2+2 = 4, 4+4=8, begitu

seterusnya hingga kalian mendapatkan 1 kotak yg

berisi angka 2048 dan kalian menang! Game ini

bisa dimainkan dengan mode multiplayer,

sehingga kalian bisa bermain dengan teman

kalian loh. Game ini tersedia di perangkat iOS dan

Android. Selamat bermain! (EIR)

Page 21: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014
Page 22: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

EDITOR MELIZA MAYA

REPORTER

ERIZA ‘IZZATI RAHAYU

BINTARI ARIYANI

DESIGN AND LAYOUT

NOVITA TRY JAYANTI

SOEGIH W. RAMADHAN

ARDIAN NUR RAHMAN

Page 23: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014

GRAB IT

FAST ALSAIANS!

CONTACT PERSON

PATRIA 081233448988

ZERRY 085732907183

Bahan T-Shirt Gildan Apparel DTG Print

100% Preshurnk made in Bangladesh

Size S, M, L, XL

Page 24: ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014