Download - ALSA LC UNAIR Magazine Vol I - June 2014
Hi ALSAians
Alhamdulillah, Puji Syukur kepada Tuhan YME, ALSA LC UNAIR MAGAZINE Vol. I terbit pada bulan Juni 2014 ini. ALSA LC UNAIR MAGAZINE Vol. I kali ini akan memperkenalkan Jajaran Local Board ALSA LC UNAIR 2014 – 2015. Selain itu, topic yang kita bahas kali ini adalah mengenai “Leadership”. Semoga dengan tema yang diusung kali ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan para ALSAians untuk lebih memahami apa itu “Leadership”.
Dan yang terakhir, kami menerima dengan baik kritik dan saran dari ALSAians demi kemajuan dan perubahan yang lebih baik lagi di ALSA LC UNAIR MAGAZINE Volume selanjutnya. Saran ALSAians bisa langsung disampaikan melalui [email protected]. Enjoy Reading ALSAians! ALSA ALWAYS BE ONE!
Sincerely, The Magazine Team
DIRECTOR : ARYO ARVIANTO
SECRETARY I : ANNISA DENY
SECRETARY II : INTAN A. MANDATRA
TREASURER : IRMA PRILA SETIABUDI
VICE DIRECTOR OF EXTERNAL AFFAIRS : M. ALI MUSTHAFA KEMAL
VICE DIRECTOR OF INTERNAL AFFAIRS : DHARAF SIYADIL ALAM
INTERNAL DIVISION
MANAGER : NASHIRUDDIN SURYA W.
STAFF : BAGUS MAULANA YUNUS
BAGUS SATRIO UTOMO
WAHYU RIZKI KARTIKA ILAHI
CHRISNA IMMANUEL
ADRI NAUFAL SANIY
CHRIS MEGANANDA
RR. PRATIWI
KARINA RAHMAWARDANI
SAFIRA
ARLINA
NUR TIARA SADHRINA
ARDINI OCTAVIARINI
HADDY S.
EXTERNAL DIVISION
MANAGER : ALAN DESTAVIAN
STAFF : FACHRUL PRAKOSO U.
DAMARIO INDRA B.
GEDE PAMUNDI RTB.
NOLADITA ARLIANAWATI
GELZA SECTINE P.
FAKHRIY ILMULLAH
ANANDA RAYHANA P.
INTAN NOVIA P.
EDGAR PRATAMA H.
HUMAN RESOURCE AND DEVELOPMENT DIVISION
MANAGER : AMURWANI ESTI MAHARANI
STAFF : NADIA AMELIA
VALENTINUS IAN G.
VANIA EMERALDINE A.
YULITANIA LAKSMITA Z.
N. SANDY ANGGYSATIA
ADELIA RAMADHANI S.
SAVIRA EVANI W. P.
REGINA A. B.
DEDE PERKASA
PUBLIC RELATIONS DIVISION
MANAGER : PRAMUDYA ANANTA YUDHA
STAFF : M. ALFIAN MOEKARDANOE
M. TSALIS FIKHRI
PUTRI WULANDARI
BELLA ANGGRAINY
BELLA OKTAVIANI
LEYLITA ANDIO
RACHMAD HARMOKO
AZIZA WINARNI
ACADEMIC DEVELOPMENT DIVISION
MANAGER : GABRIELLA VINCENTIA C.
STAFF : NI KETUT APRILYAWATHI
ALIK CAHYANINGTYAS
FITRI NURIL
RARAS R.
REZA SEPTA
HENDRA ABEDNEGO
BIMA PUTRA ARI WIJAYA
ALUMNI DIVISION
MANAGER : Rr. ADINDA IMIPRASASTI
STAFF : LOUISA ADRIANE
KRISTIN SANDITARI P.
SHOFA ASHILAH D.
MARKA KARINA S.
WARDINA MUMTAZAH
TYO SENDY T.
CHRISTIAN ISAL S.
R. ADI PRASETYO
INFORMATION COMMUNICATION AND TECHNOLOGY DIVISION
MANAGER : NOVITA TRY JAYANTI
STAFF : ERIZA ‘IZZATI RAHAYU
MELIZA MAYA
SOEGIH W. RAMADHAN
BINTARI A.
ARDIAN NUR RAHMAN
ANDINI DIAN KUMALASARI
MOOTCOURT DIVISION
MANAGER : ELISABETH KEZIA L.
STAFF : SAMUEL DHARMA P.
FITRAH SYAIFUDIN
AHMAD SAHALA FUAD
DEA PUTRI FAJARINI
AHMAD FIRDAUS M.
ISKANDAR DZULQORNAIN
VIXKI INTAN P.
FUNDING DIVISION
MANAGER : DANIEL ADI YUDISTIRA
STAFF : ZERRY AKBAR YUDISETYO
PATRIA ERLANGGA
M. DANNY WIRAWAN
RIZKI AMALIA MULIKA
CHAZMIL KARIM
M. ARGANATA THAMRIN
REZA YUDITYA
BIMO ARIO
MICHELLE NABILA FIRDAUSI
RECENT ISSUE
LET’S ACT FOR A CHANGE !
Pada saat Indonesia dijajah oleh bangsa asing, kondisi masyarakat Indonesia saat itu sangatlah
terpuruk dalam kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Para penjajah memonopoli perdagangan
dengan harga yang sangat rendah atas hasil rempah- rempah rakyat yang kemudian dijual kembali
dengan harga berpuluh- puluh kali lipat. Rakyat banyak yang dijual, bahkan dijadikan budak oleh bangsa
asing. Rempah- rempah Indonesia menjadi daya tarik bagi para penjajah untuk datang ke Indonesia. Dan
untuk memperoleh rempah- rempah sebanyak mungkin, mereka melaksanakan sistem monopoli dalam
perdagangan. Namun sistem monopoli perdagangan belum dapat memuaskan nafsunya, maka mereka
berusaha menguasai Indonesia. Sebab, dengan kekuasaan yang diperoleh, mereka dapat berbuat
sekehendak hatinya dan mendapatkan hasil yang maksimal. Sementara itu, pendidikan masyarakat
Indonesia pun berjalan dengan sangat memprihatinkan.
Di zaman yang modern saat ini, generasi penerus sudah sepatutnya mempertahankan
kemerdekaan yang telah susah payah direbut oleh generasi-generasi terdahulu. Namun pada
kenyataannya, tidak dapat dipungkiri tentang kehidupan pemuda pemudi penerus generasi bangsa saat
ini yang mulai tergerus oleh arus globalisasi – neokolim yang notabenenya anak cucu dari kapitalisme.
Yang saat ini dilihat bahwa derasnya arus pengaruh tersebut mempengaruhi mental-mental pemuda untuk
berbangsa dan bernegara. Menurut bangsa Indonesia, sebagaimana dirumuskan di dalam Alinea Pertama
Pembukaan UUD 1945, adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah karena kemerdekaan adalah
hak segala bangsa sehingga penjajahan, yang bertentangan dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan
harus dihapuskan. Apabila “dalil” ini kita analisis secara teoritis, maka hidup berkelompok “baik
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seharusnya tidak mencerminkan eksploitasi sesama manusia
(penjajahan) harus berperikemanusiaan dan harus berperikeadilan. Inilah teori pembenaran paling
mendasar dari pada bangsa Indonesia tentang bernegara. Hal yang kedua yang memerlukan suatu
analisa ialah bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, mengapa dalam penerapannya sering
timbul berbagai ragam konsep bernegara yang kadang-kadang dapat saling bertentangan. Namun, masa
setelah kemerdekaan belum juga menjadikan kondisi masyarakat Indonesia lebih baik. Pembangunan
berkelanjutan belum menjadi kenyataan. Kondisi ekonomi belum menunjukkan hasil yang memuaskan,
pengangguran dimana- mana, tidak sedikit diantaranya adalah lulusan perguruan tinggi. Ditambah
dengan mahalnya biaya pendidikan, terutama perguruan tinggi yang dirasakan melonjak selangit. Untuk
mendapatkan kursi di Perguruan Tinggi Negeri tidak hanya harus bersaing di Seleksi Penerimaan
Mahasiswa Baru, namun juga harus membayar biaya pendidikan yang tidak murah.
Disaat kondisi bangsa seperti saat ini peranan pemuda atau generasi muda sebagai pilar,
penggerak dan pengawal jalannya reformasi dan pembangunan sangat diharapkan. Dengan organisasi
dan jaringannya yang luas, pemuda dan generasi muda dapat memainkan peran yang lebih besar untuk
mengawal jalannya reformasi dan pembangunan. Permasalahan yang dihadapi saat ini justru banyak
generasi muda atau pemuda yang mengalami disorientasi, dislokasi dan terlibat pada kepentingan politik
praktis. Seharusnya melalui generasi muda atau pemuda terlahir inspirasi untuk mengatasi berbagai
kondisi dan permasalahan yang yang ada. Pemuda atau generasi muda yang mendominasi populasi
penduduk Indonesia saat ini mesti mengambil peran sentral dalam berbagai bidang untuk kemajuan,
antara lain :
1. Saatnya pemuda menempatkan diri sebagai agen sekaligus pemimpin perubahan
2. Pemuda harus bersatu dalam kepentingan yang sama untuk suatu kemajuan dan perubahan
3. Mengembalikan semangat nasionalisme dan patriotisme dikalangan generasi muda atau pemuda
akan mengangkat moral perjuangan pemuda atau generasi muda
4. Pemuda menjadi aktor untuk terwujudnya demokrasi politik dan ekonomi yang sebenarnya
5. Pemuda atau generasi muda harus dapat memainkan perannya sebagai kelompok penekan agar
kebijakan-kebijakan strategis dapat bermanfaatbagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.
RECENT ISSUE
Icon of a Change
Ir. Soekarno merupakan salah satu tokoh
penting dalam sejarah bangsa Indonesia.
Tokoh yang dikenal dengan sebutan Bung
Karno ini lahir di Surabaya pada tanggal 6
Juni 1910. Beliau tutup usia pada usianya
yang ke 69 di RUmah Sakit Pusat Angkatan
Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta yaitu
pada tanggal 21 Juni 1970. Selama masa
hidupnya, Soekarno banyak mendapatkan
penghargaan dari 26 Universitas (baik luar
negeri dan dalam negeri). Hingga beliau
menutup usia, Soekarno mendapat
penghargaan sebagai bintang kelas satu
oleh Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki.
Soekarno yang memiliki nama kecil Kusno
Sosrodiharjo ini merupakan anak dari Raden
Soekemi Sosrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman
Rai. Soekarno telah mencicipi dunia
pendidikan sejak kecil mulai di Eerste
Inlandse School yang kemudian pindah di
Europeesche Lagere School (ELS), lalu
melanjutkan ke Hoogere Burger School (HBS)
dan meneruskan ke Technische Hoge School
di Bandung dengan mengambil jurusan
teknik sipil.
Sejak remaja, Soekarno telah aktif pada
organisasi yaitu pada Tri Koro Darmo yang
diganti dengan nama Jong Java. Pada taun
1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie
Club di Bandung yang merupakan hasil
inspirasi dari Indonesische Studie Club oleh
Dr. Soetomo dan menjadi cikal bakal Partai
Nasional Indonesia tahun 1927. Karena
aktivitasnya di PNI, Soekarno ditangkap
Belanda pada 1929 dan memunculkan
pledoi fenomenalnya yaitu “Indonesia
Mengggat”. Setelah dibebaskan pada 1931,
Soekarno bergabung dengan Partindo tahun
1932. Soekarno kembali ditangkap pada
tahun 1933 dan diasingkan d Flores.
Walaupun hampir dilupakan oleh tokoh-
tokoh nasional, semangatnya tetap berkobar
seperti tersirat dalam setiap suratnya. Pada
tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno
diasingkan ke Bengkulu dan kemudian
bebas pada masa penjajahan Jepang tahun
1942
Pada masa penjajahan Jepang, Soekarno
aktif di organisasi Jawa Hokokai, Pusat
Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI, dan PPKI.
Selain itu, beliau aktif dalam usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia dengan
merumuskan Pancasila, UUD 1945, dasar-
dasar pemerintahan, dan naskah proklamasi
Kemerdekaan.
Saat 17 Agustus 1945, Soekarno
mengumandangkan untuk pertama kalinya
teks Proklamasi Indonesia di Jakarta.
Kemudian Soekarno dan Moh. Hatta
diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan
Wakil Presiden Republik Indonesia pada
tanggal 18 Agustus 1945 dan dikukuhkan
pada tanggal 29 Agustus 1945 oleh KNIP.
Tidak perlu diragukan, Soekarno sebagai
anak bangsa
Indonesia
telah
mencurahkan
segenap
jiwanya untuk
melakukan
perubahan
pada Negara
Republik
Indonesia pra
kemerdekaan.
Soekarno
telah menjadi
tokoh Proklamator Indonesia yang namanya
masih dielu-elukan hingga saat ni dan
ajarannya masih melekat pada sebagian
penduduk Indonesia. Soekarno telah
menjelma sebagai “Icon of a Change” di
Indonesia karena jasanya yang telah
memerdekakan Bangsa Indonesia dari
penjajahan yang membelenggu selama
kurang lebih 350 tahun. Sudah saatnya kita
yang muda yang menjadi The Next Icon of a
Change dengan meneladani sikap-sikap
Soekarno yang penuh wibawa dan bijaksana.
“Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau
jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang –
bintang” - Soekarno
ALSA
EVENTS
REVIEW
National Video Conference with ALSA LC
UNHAS and ALSA LC UNUD
National Video Conference hadir kembali bersama
ALSA LC UNHAS dan ALSA LC UNUD. Acara ini
diadakan pada hari Rabu, 7 Mei 2014 pukul 13.00 WIB –
selesai di Ruang Video Conference Fakultas Hukum
UNAIR. Kali ini tema yang dibahas adalah
“Pengesahan Folklore Berdasarkan UU Hak Atas Kekayaan Intelektual” dengan
pembicara yaitu Dr. Nasbir, SH., MH.
ALSA Days Out I
Ada yang seru nih dari Divisi Internal yaitu acara ALSA Days Out I. Acara yang ditujukan
bagi semua ALSAians khususnya angkatan 2013 ini
diadakan pada hari Sabtu, 10 Mei 2014 pukul 16.00
WIB – selesai di Karaoke Keluarga Masterpiece, Jl. Dr.
Soetomo Surabaya. Acara ini diisi dengan bernyanyi
dan makan-makan bersama, saling mengakrabkan
diri dengan satu sama lain, dan juga merupakan
ajang bagi ALSAians angkatan 2013 untuk
memperkenalkan diri dan mengakrabkan diri dengan
ALSAians lainnya.
Moot Court Class
Divisi Moot Court kembali lagi dengan Moot Court
Class-nya! Acara ini diadakan pada hari Selasa, 13
Mei 2014 pukul 13.00 WIB – selesai di Ruang 309
Gedung A Fakultas Hukum UNAIR. Dalam acara ini,
Divisi Moot Court memberi pengetahuan dan
wawasan mengenai bagaimana cara beracara di
muka persidangan. Selain itu para peserta yang
datang baik anggota maupun non-anggota ALSA juga dibekali dengan pengalaman
saat delegasi ALSA LC UNAIR mengikuti NMCC ALSA dan apa saja tips untuk menjadi
delegasi pada NMCC ALSA.
ALSA
EVENTS
REVIEW
International Mootcourt Class Ada yang terbaru dari divisi Moot Court yaitu International Moot Court Class! Acara ini
diadakan pada hari Seni, 19 Mei 2014 pukul 13.00 WIB – selesai di Ruang 309 Gedung A FH
UNAIR dan terbuka bagi anggota maupun non anggota ALSA. Dalam acara terbaru ini,
dari divisi Mootcourt dibantu oleh Airlangga International Moot Court Society (AIMCS)
memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai bagaimana urutan dari
International Moot Court, siapa saja pihak-pihaknya, apa bedanya antara International
Moot Court dengan arbitrase internasional, dan juga membahas mengenai apa itu ALSA
Forum.
ALUMNI CLASS JAKARTA
Ada yang terbaru dari Divisi Alumni yaitu Alumni Class
Jakarta! Acara yang digagas oleh para alumni sukses
yang berada di Jakarta ini terbuka hanya untuk 10
mahasiswa FH UNAIR. Acara yang dilaksanakan pada 13-
18 Mei 2014 ini diisi dengan berbagai tema yaitu in-house
counsel day, law firm day, government and
telecommunication day, judicial day, and sharing from
the rookies yang diadakan di berbagai tempat. Acara ini
sangat membuka pikiran wawasan dan memotivasi para peserta tentang bagaimana
besarnya kesempatan berkarir di Jakarta yang berdaya saing berat. Semua peserta
yang mengikuti acara ini sangat bersemangat karena banyaknya motivasi dari para
alumni. FYI, para alumni ingin mengadakan acara ini lagi melihat antusiasme dari semua
peserta. So, wait for this great event again guys!
ALSA LC UNAIR’s Anniversary
Happy 21st Anniversary ALSA LC UNAIR!
Bertepatan dengan ulang tahun ALSA
LC UNAIR yang jatuh pada tanggal 18
Mei 2014, maka diadakan acara
perayaan ulang tahun ALSA LC UNAIR
pada hari Jumat, 23 Mei 2014 pukul
18.00 WIB – selesai bertempat di Jl.
Semalang Indah W11-W12 (Director’s
House). Dalam acara ini, hadir para
ALSA
EVENTS
REVIEW
anggota maupun alumni dari ALSA LC UNAIR. Acara dimulai dengan pemutaran video
ucapan dari teman – teman LC se-Indonesia dan ucapan dari divisi – divisi ALSA LC
UNAIR. Dilanjutkan dengan sambutan dari Director ALSA LC UNAIR, kemudian oleh PO
ALSA LC UNAIR Anniversary Hikari, dan sambutan dari Ex-Director ALSA LC UNAIR periode
2013-2014 Kak Mita. Lalu acara selanjutnya yaitu tiup lilin, games, dan menyantap
hidangan yang telah disajikan dibarengi dengan bernyanyi bersama untuk saling
mengakrabkan diri.
TROFEO ALSA
Ada yang terbaru dari Divisi Internal yaitu Trofeo ALSA :
Fun Futsal ! Acara ini berbeda dengan acara futsal
lainnya loh. Dalam 1 tim terdiri atas 3 orang wanita dan 2
orang pria, dimana bagi pemain pria diwajibkan
memakai sarung yang diikat dengan tali rafia di bagian
bawah pinggang. Acara ini diikuti oleh tim dari semua
divisi ALSA LC UNAIR dan juga 2 tim dari ALSAians
angkatan 2013, yaitu tim Hakunamatata dan tim Koloke.
Pada acara yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 21
Juni 2014 pukul 09.00 – selesai di Futsal Arena Kampus C Unair, Tim Divisi Eksternal berhasil
merebut Piala Trofeo ALSA 2014 sebagai juara pertama, diikuti oleh Tim Divisi ICT sebagai
juara kedua, Tim Divisi Public and Relations sebagai juara ketiga.
Rapimnas 2014
RAPIMNAS 2014 diselenggarakan pada tanggal
16-18 Mei 2014 di Villa Hollanda, Jl. Cempaka
Atas No. 78 Pesanggraan – Batu, Malang.
Sesuai dengan amanat dari Musyawarah
Nasional XXI ALSA Indonesia serta program kerja
National Board (NB) ALSA Indonesia periode
2014-2015, maka yang mengadakan acara
RAPIMNAS 2014 adalah ALSA LC Universitas
Brawijaya yang merupakan Local Chapter
tempat Presiden ALSA NC Indonesa periode
2014-2015 berasal. PO dalam acara ini adalah Donny Satya W. RAPIMNAS 2014 ini diikuti
oleh NB ALSA NC Indonesia, perwakilan ALSA International Board, delegasi dari setiap
Local Chapter di ALSA NC Indonesia.
Delegasi dari ALSA LC UNAIR yang hadir dalam acara ini terdiri dari Board of Director
yaitu Aryo Arvianto (DIrector), Muhammad Ali M. Kemal (Vice of Director External), dan
Anisa Deny (Secretary General). Pada tanggal 16 Mei 2014, acara diawali dengan
registrasi ulang oleh 13 LC sekaligus pengumpulan berkas per-LC yang terdiri dari
program kerja Director (sampai akhir kepengurusan Director), ART LC terbaru, data
seluruh anggota terbaru, LPJ Triwulan I, dan kalender akademik 1 (satu) tahun ke depan.
Tiap-tiap LC juga diminta mengumpulkan presentasi LPJ Triwulan I (bulan Maret-Mei 2014).
Dalam RAPIMNAS 2014 ini, dilantik jajaran National Board ALSA NC Indonesia periode
2014-2015 disertai penyematan pin kepada sleuruh Director masing-masing LC. Acara
dilanjutkan dengan pembahasan agenda RAPIMNAS 2014, Presentasi Kinerja National
Board, dan Presentasi LPJ Triwulan tiap LC.
Rangkaian acara pada tanggal 17-18 Mei 2014 terdiri atas :
- Progress Report Seminar dan Workshop Nasional 2014 (Host : ALSA LC Universitas
Udayana, Bali);
- Progress Report POWB 2014 (Host : ALSA LC Unversitas Padjajaran, Bandung);
- Progress Report NMCC ALSA Piala MA 2015 (Host : ALSA LC Universitas Syah Kuala,
Aceh);
- Progress Report Seminar dan Musyawarah Nasional XXI ( Host : ALSA LC Universitas
Sam Ratulangi, Manado);
- Pembahasan dan pengesahan seluruh program kerja ALSA Indonesia periode
2014-2015;
- Perebutan tender Seminar dan Workshop Nasional 2015, dimana ALSA LC
Universitas Sriwijaya menjadi calon tunggal untuk menjadi tuan rumah dan disetujui
oleh National Board dan 12 LC lainnya;
- Fit and Proper Test calon International Board terhadap dua orang yang
mencalonkan diri yaitu Shanna Rammadhanti (mencalonkan dri sebagai Secretary
General ALSA International) dan Rafif Muhammad (mencalonkan diri sebagai
President ALSA International;
- Rekapitulasi hasil Rapat Pimpinan Nasional 2014 dan penandatangan ketetapan.
Ideal Leader for ALSAians “Pengen pemimpin yang gak obral “Pemimpin yang menepati janji,
janji, jujur, dan mementingkan bertanggung jawab sama
kepentingan bersama” semua tindakannya,
- Nadia Amelia (2012) jujur, dan bijaksana”
- Bella Ainggrainy (2012)
“Pemimpin akan “Pemimpin adalah orang
lebih berarti yang mau memimpin
bila pemimpin itu kelompok dalam
dapat merangkul mencapai suatu
semua anggotanya” tujuan. Dan juga
-PO Semlok 2014 harus berkarakter kuat
Najma Amira (2013) agar pantang menyerah.”
- PO OLMA 2014 Lintang yudhantaka (2013)
LEGAL REVIEW
PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
TERHADAP UNDANG-UNDANG
NOMOR 42 TAHUN 2014
Oleh : Fikri Nur Setyansyah1 Latar Belakang
Dalam Konperensi yang digelar di
Bangkok pada Tahun 1965 International
Commision of Jurist memberikan definisi tentang
suatu pemerintahan dengan perwakilan atau
representative government sebagai “government
deriving its power and authority are exercised
through representative freely chosen and
responsible to them”, dan untuk adanya suatu
representative government under the rule of law,
konperensi itu menetapkan salah satu syarat
adanya pemilihan yang bebas. Pemilihan
umumlah yang dimaksud dalam pemilihan yang
bebas, dimana pemilihan umum merupakan anak
kandung demokrasi yang dijalankan sebagai
perwujudan prinsip kedaulatan rakyat. 2
Prinsip-prinsip dalam pemilihan umum
yang sesuai dengan Konstitusi antara lain prinsip
kehidupan ketatanegaraan yang berkedaulatan
rakyat (demokrasi) ditandai bahwa setiap warga
negara berhak ikut aktif dalam setiap proses
pengambilan keputusan kenegaraan. Dari prinsip-
prinsip pemilu tersebut dipahami bahwa pemilu
merupakan kegiatan politik yang sangat penting
dalam proses penyelenggaraan kekuasaan dalam
1 No. telp : 08993601668 2 Ditulis oleh Damang, pada februari 2013, diambil dari situs internet : http://www.damang.web.id/2013/02/demokrasi-dan-pemilu.html, diakses pada 25 Mei 1992
sebuah negara yang menganut prinsip-prinsip
demokrasi.3
Indonesia, sebagai sebuah negara yang
menjunjung asas demokrasi, tentu saja wajib
melaksanakan sebuah pemilihan umum (pemilu).
Baik dalam hal memilih anggota legislatif maupun
pemilihan presiden. Adanya pemilu merupakan
amanat dari Konstitusi, khususnya dalam pasal 22
E.
Sejak tahun 2009 dalam sistem pemilihan
umum di Indonesia, presiden dipilih langsung oleh
rakyat, dimana pada edisi-edisi pemilu
sebelumnya presiden dipilih oleh anggota MPR
sebagai representasi dari rakyat. Dimana para
calon presidennya harus diusung oleh satu atau
lebih parpol yang memiliki 20 % suara pada
pemilu legislatif. hal ini menyebabkan hanya
terdapat lima pasangan calon presiden dan wakil
presiden yang dapat mengikuti pemilu, dalam
edisi pemilu tahun 2009, peraturan tersebut juga
berlaku.
Namun pada tanggal 10 Januari 2013,
muncul permohonan uji materiil ke Mahkamah
Konstitusi terhadap undang-undang nomor 42
tahun 2008 yang diajukan oleh Effendy
Ghazali.Pemohon uji materiil ini menganggap
bahwa Pemilu yang selama ini dilaksanakan telah
melanggar undang-undang dasar 1945. Pemilu
yang dilaksanakan selama ini dianggap tidak
sesuai dengan Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia 1945 dikarenakan ada
perbedaan waktu pelaksanaan antara pemilu
legislatif dan pemilu presiden.
Akhirnya, pada 23 Januari 2014
Mahkamah Konstitusi memberikan putusannya
yang tertuang pada amar putusan berikut
“1. Mengabulkan permohonan Pemohon
untuk sebagian;
1.1. Pasal 3 ayat (5), Pasal 12 ayat
(1) dan ayat (2), Pasal 14 ayat (2),
dan Pasal 11 Undang-Undang
Nomor 42 Tahun 2008 tentang
Pemilihan Umum Presiden dan
3 Lihat nomor 1
Wakil Presiden (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 176, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
4924) bertentangan dengan
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
1.2. Pasal 3 ayat (5), Pasal 12 ayat
(1) dan ayat (2), Pasal 14 ayat (2),
dan Pasal 112 Undang-Undang
Nomor 42 Tahun 2008 tentang
Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 176, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor
4924) tidak mempunyai kekuatan
hukum mengikat;
2. Amar putusan dalam angka 1 tersebut
diatas berlaku untuk penyelenggaraan
pemilihan umum tahun 2019 dan
pemilihan umum seterusnya;
3. Menolak permohonan Pemohon untuk
selain dan selebihnya;
4. Memerintahkan pemuatan putusan ini
dalam Berita Negara Republik
Indonesia sebagaimana mestinya”4
Putusan Mahkamah tersebut mengabulkan
sebagian permohonan dari Effendy Ghozali.
Dimana titik tekan dari putusan ini menganggap
bahwa pemilu yang dilaksanakan selama ini
adalah bertentangan dengan Undang Undang
Dasar 1945, sehingga tidak mempunyai kekuatan
hukum yang mengikat. Menariknya, pada poin
kedua dari amar putusan yang menyatakan bahwa
putusan dari Mahkamah Konstitusi ini baru
berlaku pada 2019. Dalam hal ini timbul
permasalahan lalu bagimana dengan pemilu 2014?
Pelaksanaan pemilu 2014 merupakan pemilu
terakhir yang menerapkan pemisahan antara
pemilu legislatif dan pemilu presiden.. Hal ini
4 Diambil dari www.mahkamah Konstitusi.go.id, melalui situs internet : http://hukum.kompasiana.com/2014/01/25/keputusan-mk-tentang-uji-materi-uu-42-tahun-2008-membuka-peluang-keluarnya-dekrit-presiden-628875.html, diakses pada 25 Mei 2014
dikarenakan undang-undang nomor 42 tahun 2008
yang selama ini digunakan sebagai dasar
pelaksanaan pemilu telah dinyatakan tidak berlaku
lagi karena in Konstitusional.
Kata in Konstitusional sendiri merujuk
pada hal yang bertentangan dengan Konstitusi
atau dasar negara. Suatu aturan yang dianggap in
Konstitusional haruslah dinyatakan tidak berlaku
dan tidak memiliki kekuatan hukum. Begitupun
dengan Undang Undang Nomor 42 Tahun 2008.
Namun adanya putusan Mahkamah
Konstitusi tersebut memungkinkan terjadinya
keambiguan, di satu sisi dinyatakan bahwa pemilu
serentak baru dilaksanakan pada 2019, tapi disisi
lain landasan hukum 2014 telah dinyatakan tidak
berlaku. Hal inilah yang menyebabkan terdapat
kerancuan terhadap pemilu 2014. Dalam hal ini
Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga yang
mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang
putusannya bersifat final, membawa arti bahwa
putusan tersebut harus dipatuhi dan tidak ada
upaya hukum yang lain. Namun dalam hal lain
logika hukum juga dipermainkan, karena mana
mungkin dua hal yang berbeda dapat dijalankan
secara bersama. Dalam argumentasi hukum
dijelaskan, jika terdapat dua premis yang
menerangkan satu hal yang sama namun
pernyataannya berbeda maka salah satunya salah.
Sesuai tugasnya Mahkamah Konstitusi
hanya mempunyai tugas menguji
Konstitusionalitas dari sebuah aturan Undang-
undang bukan untuk menciptakan sebuah norma
baru, yang dapat menyebabkan ketidakpastian
hukum dalam pemilu 2014. Adanya putusan
Mahkamah Konstitusi ini juga menyebabkan
kekosongan hukum dalam pelaksanaan pemilu
presiden 2014.5
Jika dikaitkan dengan kebiasaan dalam
hukum tata negara, seorang hakim Konstitusi
harus memutuskan suatu perkara dengan
pertimbangan hukum, bukan hanya didasarkan
pada asas kemanfaatan semata. Dimana dalam
perkara ini Mahkamah Konstitusi menganggap
bahwa pelaksanaan pemilu serentak baru
dilaksanakan pada 2019 sementara dasarnya telah
dicabut karena didasarkan pada kemanfaatan yang
besar justru menimbulkan ketidakpastian dalam
masyarakat.
Oleh karena hal tersebut bisa dikatakan
keputusan dari Mahkamah Konstitusi tersebut
menyebabkan pilpres 2014 bersifat in
Konstitusional karena tidak memiliki landasan
hukum dan dasar kemanfaatan tidaklah dapat
menjadi dasar pemilu 2014. Dan dalam konteks
pemilu, tidak bisa dibenarkan putusan MK
diberlakukan bersyarat seperti halnya putusan.
dalam hukum pidana. Implikasinya jauh
lebih besar dan bersifat publik apalagi putusan ini
berkaitan dengan hak keterlibatan warga negara
dalam pemerintahan pada 2014–2019.6
Adanya keputusan Mahkamah Konstitusi
tertanggal 23 Januari 2014 membuat sejarah
pemilu di Indonesia, khususnya pada pemilu 2014,
dimana pemilu 2014 adalah pemilu terakhir yang
menerapkan pemisahan antara pemilu legislatif
dan pemilu presiden dan pemilu pertama yang
tidak mempunyai dasar hukum, atau kalaupun
5 Mungkinkah Pemilu 2014 In Konstitusional, oleh Erfandi yang dimuat dalam Koran Sindo 29 Januari 2014, yang diambil dari situs Internet : http://budisansblog.blogspot.com/2014/01/mungkinkah-pemilu-2014-in Konstitusional.html, diakses pada 25 Mei 2014 6 Supra footnote 4
memiliki dasar hukum merupakan dasar hukum
yang in Konstitusional, oleh karena itu pemilu
2014 bisa dinyatakan in Konstitusional.
Hal ini didasarkan bahwa undang-undang
nomor 42 tahun 2008 yang selama ini digunakan
sebagai dasar pemilu dinyatakan bertentangan
dengan Undang-undang Dasar 1945 dan undang-
undang inilah yang dijadikan dasar hukum pada
pemilu 2014. Hal ini dapat menyebabkan
ketidakabsahan presiden yang akan terpilih nanti
dan juga ketidaksahan hasil pemilunya.
Agar pemilu 2014 menjadi pemilu
yang konstitusional setelah adanya putusan dari
Mahkamah Konstitusi, maka negara butuh
peraturan lain yang digunakan sebagai dasar
pelaksanaan pemilu 2014. Dimana aturan
pengganti terebut harus setara dengan undang-
undang, berarti dalam hal ini yang harus dibuat
oleh pemerintah adalah undang-undang atau perpu.
Tapi dikarenakan jarak waktu yang mendesak,
dalam hal ini pemerintah sebaiknya menerbitkan
peraturan pengganti undang-undang. Jika aturan
baru dibuat dan diselesaikan oleh presiden demi
menyelenggarakan Pemilu 2014, secara hukum
sah dan memenuhi syarat-syarat untuk
dikeluarkan perppu oleh presiden.
Daftar Pustaka
1. Peraturan Perundang-undangan
UUD NRI 1945
Undang-undang Nomor 42 tahun 2008 tentang
2. Situs Internet
http://budisansblog.blogspot.com/2014/01/mungkin
kah-pemilu-2014-in Konstitusional.html
http://www.mashikam.com/2014/01/gara-2-putusan-
mk-pemilu-2014.html
http://www.damang.web.id/2013/02/demokrasi-dan-
pemilu.html
http://nasional.sindonews.com/read/2
014/01/29/18/831005/mungkinkah-pemilu-
2014-in Konstitusional
ALUMNI INTERVIEW
SPECIAL PAGE :
ALUMNI ADVICES
"Saya ingin menjadi alumni yang sukses, seperti Mas X yang sekarang menjabat di instansi pemerintah" "Ingin sukses seperti Mbak Y yang gajinya USD xxxxx/bulan di salah satu law firm internasional" "Sukses seperti Kak Z yang dapat Ph.D. dari Universitas S di Perancis" Pernyataan-pernyataan di atas sering dilontarkan oleh para mahasiswa menjelang wisuda. Semacam pencanangan tekad meraih sukses. Saya mulai mendengar pernyataan serupa sejak satu dekade lalu, ketika saya baru meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga. Dulu saya hanya mendengar, kini saya acap disodori pertanyaan seperti “Mas, apa kiat agar sukses?” atau “Mas, bagaimana bisa sukses bekerja di luar negeri?” Jujur, enggan saya menjawab ajuan pertanyaan tentang sukses. Sering saya berusaha dengan halus menolak menjawab mengingat saya sendiri belum tahu dan tidak yakin saya akan sukses dalam hidup saya. Meski demikian, tetap saja ada permintaan untuk berbagi kiat dan pengalaman agar adik-adik bisa mengikuti jejak kesuksesan para alumni. Sekali ini saya menyerah, dari pada berdebat panjang, saya berdamai saja.
Baiklah, melalui tulisan ini saya sampaikan pemikiran mengenai apa itu sukses. Pertama-tama, saya ingin kita semua memikirkan kembali apa makna sukses. Merenungkan apakah benar sukses secara mutlak diukur dengan mentereng dan strategisnya sebuah jabatan yang tengah disandang, besarnya kekayaan, deretan gelar akademis, penguasaan bahasa asing, ketenaran, kenal dengan siapa saja atau --yang sedikit lebih absurd-- berapa negara yang sudah dikunjungi. Mari kita beranikan diri mendefinisikan ulang makna sukses sebagaimana yang dipahami oleh banyak orang. Gunakan tajamnya pisau analisa untuk membedah apakah benar definisi sukses itu parameternya adalah tingginya jabatan atau akumulasi kekayaan atau menterengnya gelar akademis? Jika kita mendefinisikan sukses dengan ukuran-ukuran di atas, disadari atau tidak, kata "sukses" maknanya sudah dipenjara dengan formula „jabatan dan/atau kekayaan dan/atau gelar yang bisa dipamerkan‟. Seiring dengan itu,
“kesuksesan” seperti ini sering berujung ke perasaan jumawa bagi yang yang merasa menyandangnya, sah bagi ia untuk merasa “lebih” dari yang lain dan sering meminta untuk lebih di beri penghormatan. Ciri-cirinya: gelar jabatan selalu di gunakan seakan itu tidak terpisahkan dari namanya, selalu membicarakan apa yang dia sudah dan mampu beli, dan marah bila terjadi salah penulisan gelar akademisnya. Atas pemahaman dan perilaku seperti ini, saya harus maklum. Bagaimana tidak? TV di Indonesia gencar memborbardirkan program infotainment dan sinetron ke hadapan pemirsanya, sehari-hari mempertunjukkan akrobat figur publik yang berperilaku nyeleneh, tidak masuk akal, menggelikan (tapi diam-diam kita menanti-nanti pemberitaannya agar bisa riuh untuk “didiskusikan”).
Selain itu, secara pribadi saya menyalahkan terbentuknya pemahaman dan perilaku diatas pada perilaku individual yang bila berkesempatan berbincang dengan adik-adik mahasiswa berusaha menunjukkan apa yang sudah ia capai, mulai dari bercerita sudah pernah berkunjung ke negara mana saja, sudah lulus dari sekolah mana saja, kenal dengan orang penting siapa saja, apa jabatan yang sekarang ia pegang sembari berbahasa campur-campur antara Bahasa Indonesia dan bahasa asing dengan pelafalan yang dicadel-cadelkan seolah sudah sangat lama dan sudah tak biasa lagi ia berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia. Dengan perilaku ini, seperti ingin ia menyampaikan bahwa sebagai alumni Fakultas Hukum Universitas Airlangga ia telah mampu mensejajarkan dirinya dengan figur-figur alumni lain yang dianggap sukses. Bagi saya, percakapan semacam ini semakin menjebloskan pemahaman “sukses” pada kurungan-kurungan kerdil. Saran saya, jangan buang waktu anda mendengarkan itu semua karena itu tidak ada manfaatnya. Saya yakin anda sendiri bisa mencapai lebih dari itu semua tanpa perlu memamer-mamerkannya. Namun jujur, saya sendiri sering tergoda untuk melakukan hal yang sama, ada kenikmatan untuk melakukan hal itu. Mudah-mudahan Allah SWT mengampuni dosa-dosa saya atas perilaku pamer tersebut dan memberikan saya kekuatan untuk tidak melakukan itu semua.
Kembali ke makna sukses. Mari kita sama-sama menyelam dalam mencari maknanya. Kalau benar sukses itu diukur dari jabatan, maka penguasa Republik ini selama 32 tahun harus juga kita berikan gelar sukses. Artinya, demi
keadilan, status yang sama harus pula diberikan kepada seluruh manusia yang pernah menjadi pemimpin tertinggi negaranya seperti: Hitler, Pol Pot dan Fir'aun. Bagaimana dengan kekayaan? kalau ini ukurannya maka para terpidana korupsi dengan kekayaan ratusan milyard seharusnya menyandang gelar sukses juga bukan? mari kita lanjutkan dengan gelar akademis? berapa banyak orang dengan gelar berderet yang kita saksikan berakhir dengan status terpidana atau malah di batalkan gelarnya karena plagiasi?. Berkenaan dengan hal di atas, saya yakin bila dilakukan survei (asal jangan Cak Lontong yang melakukan survei), sebagian besar, malah mungkin hampir keseluruhan, responden akan berpendapat individu-individu tersebut tidak bisa dibilang sukses dalam hidupnya (kecuali untuk sang penguasa Republik selama 32 tahun, maklum mendekati Pemilu). Nah, dari contoh-contoh yang telah saya kemukakan, terbukti bahwa pada akhirnya sukses tidak diukur dari hal-hal yang secara umum sering dijadikan ukuran. Oleh karenanya janganlah sampai kita membiarkan diri kita terus berkubang pada kesalahan yang sama. Pada titik ini, ijinkan saya menegaskan: sudahilah menandai sukses dengan atribut - atribut yang dangkal dan melulu materiil semacam jabatan, kekayaan, gelar akademis, ketenaran, siapa saya yang ia kenal, berapa bahasa yang ia kuasai, atau berapa banyak stempel tertera pada passportnya.
Lantas, apa sukses itu? Bila saya boleh sedikit berspekulasi, mungkin kita bisa sepakat tanpa keraguan bahwa 3 nama yang saya sebut di bawah ini bisa kita terima sebagai manusia-manusia yang pantas kepadanya kita sematkan status sukses. Mereka adalah: Hatta (Muhammad Hatta tentunya), Muhammad Markam, dan Profesor Mister in de Rechten Soetojo Prawirohamidjojo. Hatta saya daulat untuk mewakili kelompok pejabat yang terbukti tidak berusaha memperkaya diri dengan jabatannya, Muhammad Markam mewakili konglomerat tanpa jabatan, dan Prof Toyo, mewakili akademisi tanpa jabatan dan kekayaan (yang dulu sering saya lihat naik sepeda ke tempat kerjanya, jauh sebelum bike to work populer). Perbedaan dari mereka sudah jelas, mereka memilih untuk berkarya di bidang yang berbeda. Namun persamaan dari ketiganya menurut saya ialah: 1. integritas tanpa kompromi; 2. komitmen untuk memberi manfaat bagi orang banyak; dan 3. tidak mementingkan diri mereka sendiri. Hatta bisa saja memilih tetap di Belanda menikmati status elite pelajar Indonesia atau justru berkolaborasi dengan penjajah bangsanya atau memperkaya diri. Selama hidupnya Hatta hidup bersahaja meski jabatan wakil Presiden pernah ia
sandang. Muhammad Markam tentunya berhak untuk menggunakan emas seberat 38 Kg miliknya untuk kepentingan pribadinya dari pada di sumbangkan kepada Republik ini. Prof Toyo bisa saja memilih untuk berkarya di tempat lain (menjadi pengacara atau politisi, misalnya) dibanding mendidik mahasiswa-mahasiswa yang bisa jadi dikemudian hari menggunakan ilmu yang disampaikannya justru untuk merusak tatatan hukum.
Dari hal di atas, kita bisa melihat bahwa pada akhirnya manusia akan dikenang sebagai manusia sukses bukan karena kekayaan (siapa coba yang ingat manusia terkaya di dunia dari tahun ke tahun ?), bukan karena jabatan (siapa gerangan yang mengetahui nama presiden Amerika ke 57? saya yakin tidak ada yang mengetahui karena Presiden Amerika baru sampai 44. Maaf saya agak ketularan Cak Lontong), dan bukan karena gelar akademis (berapa banyak manusia tanpa gelar akademis yang bisa kita sematkan status sukses kepada mereka, termasuk kepada para ibu yang memilih tinggal di rumah dan memastikan anak-anaknya bisa belajar, mudah-mudahan Allah SWT memberkati seluruh ibu-ibu di dunia, termasuk ibu-ibu kita, amiiin). Untuk itu, pesan saya, teruslah belajar bukan dengan niatan menggapai jabatan untuk disalahgunakan atau malah menindas, raihlah kekayaan namun bukan untuk membeli penghormatan, rebut gelar akademis namun bukan semata hanya untuk dibanggakan.
Status sukses tidak perlu dideklarasikan, dikampanyekan, atau didengung-dengungkan. sukses itu akan datang dengan sendirinya ketika kita memegang teguh nilai integritas, terus berusaha memberi manfaat kepada orang banyak, dan tidak egois, tanpa mempedulikan seberapa tinggi jabatan anda, berapa banyak uang yang anda miliki dan sementereng apa gelar akademis anda.
Sekarang pilihan ada di tangan anda, apakah anda akan mengikuti jejak kesuksesan beberapa individual yang berakhir sebagai manusia-manusia yang dianggap pecundang meski mereka bergelimang harta, memegang tahta atau bersandingkan gelar akademis yang berderet atau manusia tanpa itu semua namun ketika namanya disebut semua orang akan berucap: "mudah-mudahan Tuhan memberkati hidupnya dan saya ingin salah satu keturunan saya bisa seperti dia".
Salam, Dhanny Jauhar Alumni FH Unair 1997
Senior Legal Counsel, Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company
Dhanny Jauhar
MOVIE REVIEW
Transformers : Age Of Extinction (2014)
Setelah pertempuran epik
yang menghancurkan kota
namun dunia berhasil
diselamatkan. Sekelompok
robot jahat ingin mengubah
sejarah dan bumi menjadi
sasarannya.
Berkisah tentang Cade Yeager (Mark Wahlberg)
yang membeli sebuah truk rongsokan dan berusaha
memperbaikinya. Tapi ternyata truk jelek itu adalah
Optimus Prime, pemimpin para Autobot. Disaat
pemerintah ingin mengusir Transformers, sebuah
kekuatan besar datang menghampiri bumi.
Dengan bantuan Optimus Prime (Peter Cullen) dan
Autobots bangkit untuk memenuhi tantangan
paling menakutkan. Dalam suatu petualangan yang
luar biasa, perang antara baik dan jahat yang
akhirnya mengarah ke pertempuran klimaks di
seluruh dunia.
The Judge (2014) Rilis : 10 Oktober 2014 USA
Bagi ALSAians yang ingin
melihat aksi dari Robert
Downey Jr selanjutnya,
selain peran dia sebagai Iron
Man di sequel Marvel dan
Sherlock Holmes, inilah
movie yang tepat bagi
ALSAians. Dimana disini dia
berperan sebagai Hank
Palmer seorang Lawyer di kota besar. Namun
sesaat setelah ibunya meninggal, dia kembali ke
kota masa kecilnya dimana ayahnya adalah seorang
Hakim di kota tersebut. Namun ketika itu ayahnya
dicurigai sebagai seorang pembunuh. Hank harus
menyelidiki dan mencari kebenaran sendiri untuk
memecahkan kasus tersebut.
GAME
REVIEW LINE COOKIE RUN Siapa tidak kenal dengan game adiktif yang satu
ini. Yak, game
Cookie Run
merupakan salah
satu game terbaru
keluaran dari
media sosial LINE
yang berada
dibawah naungan NAVER Jepang. Game ini sama
seperti game lainnya ex. Mini Ninjas atau Robot
Unicorn Attack. Tapi dijamin, game ini berbeda
dari keduanya. Game ini bisa dimainkan pada
gadget platform iOS dan Android. Memulai game-
nya, kita dapat memilih karakter cookie dan pet
yang kita suka, lalu lari sambil mengumpulkan
koin dan power-ups sebanyak-banyaknya dengan
menghindari halangan sebisa mungkin. Selamat
bermain ! (EIR)
2048 Selain game Cookie Run diatas, pasti kalian
semua sudah tidak asing lagi
dengan game yang satu ini.
Yak, game 2048 ini merupakan
game puzzle angka-angka yang
berkelipatan 2,4,8,16, s/d 2048.
Cara bermain dari game adiktif
yang satu ini yaitu usap layar
gadget kalian untuk
memindahkan kotak angka-angka yang sama dan
menyatukannya, misal 2+2 = 4, 4+4=8, begitu
seterusnya hingga kalian mendapatkan 1 kotak yg
berisi angka 2048 dan kalian menang! Game ini
bisa dimainkan dengan mode multiplayer,
sehingga kalian bisa bermain dengan teman
kalian loh. Game ini tersedia di perangkat iOS dan
Android. Selamat bermain! (EIR)
EDITOR MELIZA MAYA
REPORTER
ERIZA ‘IZZATI RAHAYU
BINTARI ARIYANI
DESIGN AND LAYOUT
NOVITA TRY JAYANTI
SOEGIH W. RAMADHAN
ARDIAN NUR RAHMAN
GRAB IT
FAST ALSAIANS!
CONTACT PERSON
PATRIA 081233448988
ZERRY 085732907183
Bahan T-Shirt Gildan Apparel DTG Print
100% Preshurnk made in Bangladesh
Size S, M, L, XL