metopel akses

11
METODE PELAKSANAAN Nama Kegiatan : PEMBUATAN JALAN AKSES MENUJU MESJID AGUNG Unit Kerja : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Asahan Sumber Dana : 2015 METODE PELAKSANAAN pekerjaan adalah merupakan keharusan bagi setiap rekanan yang dipercayakan untuk mengerjakan suatu proyek, hal ini adalah untuk memudahkan dalam menyikapi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam masa Pelaksanaan Pekerjaan. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dan pertimbangan dalam menyusun suatu metoda Pelaksanaan yang antara lain meliputi : 1. Tenaga kerja yang diperlukan, baik tenaga lokal maupun tenaga yang didatangkan/tenaga yang terampil 2. Alat dan peralatan yang tepat yang digunakan, apakah alat manual ataupun peralatan alat berat/alat besar. 3. Faktor cuaca yaitu memanfaatkan hari-hari kerja yang efektif dalam pekerjaan. Setelah kami mempelajari isi dokumen lelang (gambar dan spesifikasi teknis) ada beberapa hal yang menjadi perhatian dan pertimbangan kami dalam menyusun langkah- langkah metoda dalam pekerjaan ini. Setiap bagian dari pekerjaan Kontraktor Pelaksana harus mendapat persetujuan dan pemeriksaan dari Pemimpin Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Konsultan Pengawas/ Supervisi terlebih dahulu sebelum meneruskan tahap selanjutnya. Dari pertimbangan hal-hal diatas, maka kami susunlah suatu metoda pelaksanaan yang tepat untuk menunjang pekerjaan dengan tahapan-tahapan dan tepat sasaran, tepat guna, tepat waktu dan tepat mutu. I. PEKERJAAN PERSIAPAN Pada pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan selama 3 minggu dimulai dari minggu pertama 1. Pembuatan sewa kantor direlsi keet dan gudang Direksikeet dibangun untuk kantor sementara yang lokasinya tidak jauh dari lokasi pekerjaan Pondok buruh merupakan barak kerja dan tempat penyimpanan bahan-bahan dan peralatan tukang. Pondok Buruh diusahakan sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan dan jalan yang digunakan untuk pengangkutan bahan / peralatan harus diperhitungkan. Ukuran Pondok Buruh dibuat sesuai dengan kebutuhannya. 2. Pengukuran kembali/ Patok Profil Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali terhadap tahap pekerjaan dengan teliti dan mengetahui batas batas tahap, peil ketinggian tanah dan letak bangunan dengan menggunakan alat ukur Waterpass dan Theodoliet dan penyediaan alat alat ini disediakan oleh Kontraktor Pengukuran kembali dilakukan untuk memastikan ukuran sesuai dengan gambar rencana agar tidak terjadi kesalahan pelaksanaan pekerjaan nantinya, Pengukuran ulang dilakukan setelah adanya penyerahan lapangan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan / Pejabat Pembuat komitmen dari instansi/dinas terkait. Pengukuran kembali juga dilakukan untuk koreksi volume dan ukuran baik ketinggian maupun lebar serta panjang pelantar yang akan dibangun, sehingga tidak terjadi ketimpangan antara gambar dan pelaksanaannya. Pemasangan patok frofil dilaksanakan setelah pengukuran ulang dilaksanakan

Upload: jun-idea

Post on 17-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Akses Jalan ke Masjid Raya Kisaran

TRANSCRIPT

METODE PELAKSANAANNama Kegiatan:PEMBUATAN JALAN AKSES MENUJU MESJID AGUNGUnit Kerja:Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten AsahanSumber Dana:2015METODE PELAKSANAAN pekerjaan adalah merupakan keharusan bagi setiap rekanan yang dipercayakan untuk mengerjakan suatu proyek, hal ini adalah untuk memudahkan dalam menyikapi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam masa Pelaksanaan Pekerjaan. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dan pertimbangan dalam menyusun suatu metoda Pelaksanaan yang antara lain meliputi :

1.Tenaga kerja yang diperlukan, baik tenaga lokal maupun tenaga yang didatangkan/tenaga yang terampil

2.Alat dan peralatan yang tepat yang digunakan, apakah alat manual ataupun peralatan alat berat/alat besar.

3.Faktor cuaca yaitu memanfaatkan hari-hari kerja yang efektif dalam pekerjaan.

Setelah kami mempelajari isi dokumen lelang (gambar dan spesifikasi teknis) ada beberapa hal yang menjadi perhatian dan pertimbangan kami dalam menyusun langkah-langkah metoda dalam pekerjaan ini. Setiap bagian dari pekerjaan Kontraktor Pelaksana harus mendapat persetujuan dan pemeriksaan dari Pemimpin Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Konsultan Pengawas/ Supervisi terlebih dahulu sebelum meneruskan tahap selanjutnya.

Dari pertimbangan hal-hal diatas, maka kami susunlah suatu metoda pelaksanaan yang tepat untuk menunjang pekerjaan dengan tahapan-tahapan dan tepat sasaran, tepat guna, tepat waktu dan tepat mutu.

I.PEKERJAAN PERSIAPAN

Pada pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan selama 3 minggu dimulai dari minggu pertama1. Pembuatan sewa kantor direlsi keet dan gudangDireksikeet dibangun untuk kantor sementara yang lokasinya tidak jauh dari lokasi pekerjaan

Pondok buruh merupakan barak kerja dan tempat penyimpanan bahan-bahan dan peralatan tukang. Pondok Buruh diusahakan sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan dan jalan yang digunakan untuk pengangkutan bahan / peralatan harus diperhitungkan. Ukuran Pondok Buruh dibuat sesuai dengan kebutuhannya.

2. Pengukuran kembali/ Patok Profil

Kontraktor harus mengadakan pengukuran kembali terhadap tahap pekerjaan dengan teliti dan mengetahui batas batas tahap, peil ketinggian tanah dan letak bangunan dengan menggunakan alat ukur Waterpass dan Theodoliet dan penyediaan alat alat ini disediakan oleh Kontraktor

Pengukuran kembali dilakukan untuk memastikan ukuran sesuai dengan gambar rencana agar tidak terjadi kesalahan pelaksanaan pekerjaan nantinya, Pengukuran ulang dilakukan setelah adanya penyerahan lapangan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan / Pejabat Pembuat komitmen dari instansi/dinas terkait. Pengukuran kembali juga dilakukan untuk koreksi volume dan ukuran baik ketinggian maupun lebar serta panjang pelantar yang akan dibangun, sehingga tidak terjadi ketimpangan antara gambar dan pelaksanaannya. Pemasangan patok frofil dilaksanakan setelah pengukuran ulang dilaksanakan dan hasilnya benar-benar dipastikan tidak ada kesalahan dalam perencanaan baik gambar maupun ukuran-ukurannya sama dengan dilapangan. 3. Tanda Pengaman Lalulintas

Tanda pengaman lalu lintas dibuat oleh pelaksana lapangan untuk menjaga keselamatan pekerjaan dan pengguna jalan. Terbuat dari papan atau triplek dan ditulis dengan warna yang sangat kontras ditempatkan pada daerah yang dapat dilihat dengan baik oleh pemakai lalu lintas.4. Mobilisasi dan Demolisasi

Mobilisasi dan demobilisasi staf pelaksana dan peralatan yang diperlukan kelokasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan dilapangan. Alat kerja baik yang kecil dan besar akan didatangkan dengan menggunakan mobil kecil dan berat. Sesuai dengan kebutuhannya.

II.PEKERJAAN HOTMIX UNTUK JALAN 368 X 6 M

Pada pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan selama 8 minggu dimulai dari minggu kedua1. Pembersihan Lokasi Kerja dari Semak /Sampah

Sebelum melakukan kegiatan dilapangan (aktion) seperti Penggalian Penempatan Bahan urugan dan material lainnya terlebih dahulu membersihkan lapangan pekerjaan dari segala macam rintangan yang terdapat disekitar lapangan pekerjaan tersebut sebelum dimulai pekerjaan.

Stripping (Pengupasan permukaan Tanah) dan penyebarannya kembali sebelum penggalian dan penimbunan untuk Grading, terlebih dahulu dilakukan pengupasan tanah permukaan sampai seluruh lapisan humus terangkat.

Materi-materi yang dapat dari stripping harus disimpan disuatu tempat terpisah sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas. Dan untuk dipergunakan sebagai bahan / material untuk pengurugan.

2. Penyiapan tanah dasar

Penyiapan tanah dasar dilakukan untuk menimbun kekurangan elevasi yang diinginkan atau mengganti tanah yang sudah menjadi lumpur atau terlalu basah. Tanah ini biasanya diambil dari tempat lain dan tidak untuk di stok dilapangan. Pekerjaan ini menggunakan alat yaitu greder dan harus dipadatkan menggunakan mesin gilas . Harus diperhatikan lebar dasar jalan yaitu harus 8 m.3. Penimbunan badan jalan t = 30 cmSebelum melakukan penimbunan sangat disarankan agar areal badan jalan dalam kondisi kering. Badan jalan yang kering akan mudah dipadatkan. Jenis yang baik biasanya dengan tanah lempung kepasiran yang berwarna kekuningan yang sangat gampang untuk dipadatkan. Pemgiriman tanah dengan menggunakan truk besar dan dihampar bisa menggunakan motor greader atau bulldozer dan dipadatkan dengan compactor. Pemadatan dapat dilakukan berulang-ulang untuk mencapai hasil maksimal.4. Lapisan pondasi bawah dengan agregat klas C, t = 30 cm.

Material campuran harus disetujui oleh direksi sebelum pekerjaan dimulai. Lapisan pondasi agregat kelas c menggunakan campuran batu dan tanah yang mudah dipadatkan. Waktu penghamparan tidak disarankan dalam kondisi cuaca sedang hujan. Karena material akan kelebihan kadar air optimum sehingga sangat susah dipadatkan. Kelebihan air pada material yang sudah di stok sebaiknya lakukan penjemuran. Begitu juga jika material terlalu kering, maka disarankan untuk menambah air.

Penghamparan dilakukan bertahap tidak sekaligus agar mendapatkan kepadatan yang optimum pada cuaca yang cerah, pemadatan juga dilakukan secara berulang.5. Lapisan pondasi bawah dengan agregat kelas B, t = 15 cm.

Agregat kelas B adalah mutu lapis pondasi bawah, boleh digunakan untuk bahu jalan tanpa penutup aspal.

Material campuran harus disetujui oleh direksi sebelum pekerjaan dimulai. Lapisan pondasi agregat kelas b menggunakan campuran batu dan tanah yang mudah dipadatkan. Waktu penghamparan tidak disarankan dalam kondisi cuaca sedang hujan. Karena material akan kelebihan kadar air optimum sehingga sangat susah dipadatkan. Kelebihan air pada material yang sudah di stok sebaiknya lakukan penjemuran. Begitu juga jika material terlalu kering, maka disarankan untuk menambah air.

Penghamparan dilakukan bertahap tidak sekaligus agar mendapatkan kepadatan yang optimum pada cuaca yang cerah, pemadatan juga dilakukan secara berulang.6. Lapis Pondasi bawah dengan agregat Kelas A, t = 15 cm.

Agregat kelas A adalah mutu lapis pondasi bawah, boleh digunakan untuk bahu jalan tanpa penutup aspal. Material campuran harus disetujui oleh direksi sebelum pekerjaan dimulai. Lapisan pondasi agregat kelas a menggunakan campuran batu dan tanah yang mudah dipadatkan. Waktu penghamparan tidak disarankan dalam kondisi cuaca sedang hujan. Karena material akan kelebihan kadar air optimum sehingga sangat susah dipadatkan. Kelebihan air pada material yang sudah di stok sebaiknya lakukan penjemuran. Begitu juga jika material terlalu kering, maka disarankan untuk menambah air. Penghamparan dilakukan bertahap tidak sekaligus agar mendapatkan kepadatan yang optimum pada cuaca yang cerah, pemadatan juga dilakukan secara berulangPenyiapan Formasi untuk Lapis Pondasi Agregat Lapis Pondasi Agregat akan dihampar pada perkerasan atau bahu jalan lama, semua kerusakan yang terjadi pada perkerasan atau bahu jalan lama harus diperbaiki terlebih dahulu. Lapis Pondasi Agregat akan dihampar pada suatu lapisan perkerasan lama atau tanah dasar baru yang disiapkan atau lapis pondasi yang disiapkan, maka lapisan ini harus diselesaikan sepenuhnya.

Lokasi yang telah disediakan untuk pekerjaan Lapisan Pondasi Agregat kelas A di atas, harus disiapkan dan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan paling sedikit 100 meter ke depan dari rencana akhir lokasi penghamparan Lapis Pondasi pada setiap saat. Untuk perbaikan tempat-tempat yang kurang dari 100 meter panjangnya, seluruh formasi itu harus disiapkan dan disetujui sebelum lapis pondasi agregat dihampar.Penghamparan Lapis Pondasi Agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang merata dan harus dihampar pada kadar air dalam rentang yang disyaratkan , Kadar air dalam bahan harus tersebar secara merata. Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata agar menghasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan. Bilamana akan dihampar lebih dari satu lapis, maka lapisan- lapisan tersebut harus diusahakan sama tebalnya. Lapis Pondasi Agregat harus dihampar dan dibentuk dengan salah satu metode yang disetujui yang tidak meyebabkan segregasi pada partikel agregat kasar dan halus. Bahan yang bersegregasi harus diperbaiki atau dibuang dan diganti dengan bahan yang bergradasi baik. Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus dua kali ukuran terbesar agregat lapis pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 20 cm, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.Pemadatan Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkan menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, hingga kepadatan paling sedikit 100 % dari kepadatan kering maksimum . Direksi Pekerjaan dapat memerintahkan agar digunakan mesin gilas beroda karet digunakan untuk pemadatan akhir, bila mesin gilas statis beroda baja dianggap mengakibatkan kerusakan atau degradasi berlebihan dari Lapis Pondasi Agregat. Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air optimum, dimana kadar air optimum adalah seperti yang ditetapkan oleh kepadatan kering maksimum. Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang bersuperelevasi, penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.

Pemadatan agregat pokok dilakukan dengan menggunakan three wheel roller hingga butiran tersebut tidak lagi bergeser dan goyang.7. Lapis Perekat (Prime Coat)

Penyiapan Permukaan Yang Akan Disemprot Aspal Apabila pekerjaan Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat akan dilaksanakan pada permukaan perkerasan jalan yang ada atau bahu jalan yang ada, semua kerusakan perkerasan maupun bahu jalan harus diperbaiki. Apabila pekerjaan Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat akan dilaksanakan pada perkerasan jalan baru atau bahu jalan baru, perkerasan atau bahu itu harus telah selesai dikerjakan sepenuhnya, sesuai dengan lokasi dan jenis permukaan yang baru tersebut. Permukaan yang akan disemprot itu harus dipelihara sebelum pekerjaan pelaburan dilaksanakan. Sebelum penyemprotan aspal dimulai, permukaan harus dibersihkan dengan memakai sikat mekanis atau kompresor atau kombinasi keduanya. Bilamana peralatan ini belum dapat memberikan permukaan yang benar-benar bersih, penyapuan tambahan harus dikerjakan manual dengan sikat yang kaku. Pembersihan harus dilaksanakan melebihi 20 cm dari tepi bidang yang akan disemprot. Tonjolan yang disebabkan oleh benda-benda asing lainnya harus disingkirkan dari permukaan dengan memakai penggaru baja atau dengan cara lainnya yang telah disetujui atau sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan dan bagian yang telah digaru tersebut harus dicuci dengan air dan disapu. Untuk pelaksanaan Lapis Resap Pengikat di atas Lapis Pondasi Agregat Kelas A, permukaan akhir yang telah disapu harus rata. Pekerjaan penyemprotan aspal tidak boleh dimulai sebelum perkerasan telah disiapkan dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan. Permukaan dasar yang akan diperbaiki dibersihkan hingga debu dan kotoran lainnya hilang.

Penyemprotan aspal yang telah dipanaskan dengan suhu yang ditentukan dengan menggunakan asphalt sprayer.

Cairan prime coat yang telah disiapkan didalam asphalt sprayer dipanaskan hingga suhu tertentu.

Sebelum dilakukan penghamparan lapisan prime coat, permukaan yang akan dilapisi dipastikan telah bebas dari debu, sehingga dilakukan pembersihan debu dengan menggunakan compressor.

Hamparan prime coat ini harus merata pada bidang hamparan.

Setelah penghamparan prime coat ini pelaksana lapangan menjaga agar prime coat tersebut tidak berkurang akibat pengaruh lalu lintas ataupun cuaca.

8. Lapisan Dasar Hotmix AC-WC, t = 5 cm1. Bahan dan Alat yang digunakan

- Hotmix AC-BC

- Asphalt Finisher, Tandem Roller, Pnumatic Tire Roller, Dumptruck

- Alat Bantu

2. Pelaksanaan Pekerjaan

Transportasi material hotmix menggunakan Dump Truck dari Asphalt Mixing Plan menuju lokasi. Pemeriksaaan suhu hampar dilakukan pada saat awal pekerjaaan.

Bila suhu pada material masih dalam ambang batas penghamparan, maka selanjutnya dilakukan proses penghamparan dengan menggunakan asphalt finisher, dimana tinggi hamparan gembur hotmix tersebut sesuai dengan ujicoba trial mix yang telah ditetapkan bersama dengan pihak direksi.

Beberapa orang dengan dibantu alat yang sesuai merapikan pinggiran hamparan lapisan hotmix tersebut, sehingga pinggiran hamparan tersebut rata dan lurus.

Tandem roller digunakan sebagai proses pemadatan pertama, yang kemudian diikuti dengan pemadatan yang menggunakan Pnumetic Tire Roller.

III.PEKERJAAN AREA PARKIR.

Pada pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan selama 4 minggu dimulai dari minggu ketiga1. Pembersihan Lokasi Kerja dari Semak /Sampah

Sebelum melakukan kegiatan dilapangan (aktion) seperti Penggalian Penempatan Bahan urugan dan material lainnya terlebih dahulu membersihkan lapangan pekerjaan dari segala macam rintangan yang terdapat disekitar lapangan pekerjaan tersebut sebelum dimulai pekerjaan.

Stripping (Pengupasan permukaan Tanah) dan penyebarannya kembali sebelum penggalian dan penimbunan untuk Grading, terlebih dahulu dilakukan pengupasan tanah permukaan sampai seluruh lapisan humus terangkat.

Materi-materi yang dapat dari stripping harus disimpan disuatu tempat terpisah sesuai dengan petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas. Dan untuk dipergunakan sebagai bahan / material untuk pengurugan.

2. Penyiapan tanah dasar

Penyiapan tanah dasar dilakukan untuk menimbun kekurangan elevasi yang diinginkan atau mengganti tanah yang sudah menjadi lumpur atau terlalu basah. Tanah ini biasanya diambil dari tempat lain dan tidak untuk di stok dilapangan. Kebutuhan tanah dasar langsung diambil dari quary untuk menghindari tanah akan menjadi berair.

3. Penimbunan badan jalan t = 30 cmSebelum melakukan penimbunan sangat disarankan agar areal badan jalan dalam kondisi kering. Badan jalan yang kering akan mudah dipadatkan. Jenis yang baik biasanya dengan tanah lempung kepasiran yang berwarna kekuningan yang sangat gampang untuk dipadatkan. Pemgiriman tanah dengan menggunakan truk besar dan dihampar bisa menggunakan motor greader atau bulldozer dan dipadatkan dengan compactor. Pemadatan dapat dilakukan berulang-ulang untuk mencapai hasil maksimal.

4. Lapisan pondasi bawah dengan agregat klas C, t = 30 cm.

Material campuran harus disetujui oleh direksi sebelum pekerjaan dimulai. Lapisan pondasi agregat kelas c menggunakan campuran batu dan tanah yang mudah dipadatkan. Waktu penghamparan tidak disarankan dalam kondisi cuaca sedang hujan. Karena material akan kelebihan kadar air optimum sehingga sangat susah dipadatkan. Kelebihan air pada material yang sudah di stok sebaiknya lakukan penjemuran. Begitu juga jika material terlalu kering, maka disarankan untuk menambah air.

Penghamparan dilakukan bertahap tidak sekaligus agar mendapatkan kepadatan yang optimum pada cuaca yang cerah, pemadatan juga dilakukan secara berulang.

IV. PEMBUATAN JEMBATAN PLAT BETON UKURAN 0.8 X 7 METER.

Pada pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan selama 4 minggu dimulai dari minggu keempat1. Galian tanah konstruksi.

Galian tanah lobang pondasi dilaksanakan secara padat karya atau manual oleh tenaga manusia dengan peralatan sederhana seperti cangkul, sekop, linggis dan sundak. Galian tanah dimulai dari galian untuk pondasi pasangan batu kali dengan ukuran sesuai gambar kerja atau petunjuk direksi.Titik awal galian tersebut ditentukan berdasarkan gambar kerja atau petunjuk direksi, hasil galian tanah dipindahkan ketempat yang tidak menggangu pelaksanaan pekerjaan.

2. Pasangan batu kali untuk abutmend.

Pasangan pondasi batu kali dilakukan di atas kayu cerocok dan di lobang sesuai tempat yang telah digali. Pemilahan batu yang sesuai dengan spesipikasi atau petunjuk dari direksi. Bahan perekat batu kali tersebut menggunakan campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1:4. 3. Penyokong perancah cor beton.

Penyokong atau bekisting sangat penting untuk pekerjaan pengecoran. Bahan yang digunakan untuk penyokong perancah bisa dari bamboo atau kayu keras seperti broti . Pasangan pondasi batu kali dilakukan di atas kayu cerocok dan di lobang sesuai tempat yang telah digali. Pemilahan batu yang sesuai dengan spesipikasi atau petunjuk dari direksi. Bahan perekat batu kali tersebut menggunakan campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1:4. 4. Beton rabat lantai kerja abutmend

Beton rabat di laksanakan setelah pekerjaan galian dilakukan dan elevasi sudah sesuai dengan gambar kerja. Beton rabat ini terdiri dari campuran semen, pasir dan kerikil. Untuk tebalnya biasanya minimal 5 cm.

5. Pembesian/penulangan

Pembesian/penulangan harus memakai besi yang sesuai dengan gambar dan spesifikasi. Jarak pembesian juga sangat diperhatikan karena menyangkut kekuatan jembatan. Untuk pengikatan besi atas atau bawah menggunakan kawat beton.6. Cor beton lantai

Pengecoran lantai dilakukan dengan alat seperti mesin molen atau mixer yang mana komposisi campuran sudah disetujui oleh direksi dan sudah disepakati dalam kontrak.7. Pekerjaan plasteran

Pekerjaan Plesteran mencakup pembuatan dan pemasangan plesteran pada dinding dinding tembok bata dan bidang -bidang beton, meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatannya.

Pemakaian Bahan.

Untuk pekerjaan plasteran pada pekerjaan ini memakai komposisi adukan sesuai Spesifikasi sebagai berikut:

Campuran 1 pc : 2 Pasir untuk permukaan beton atau daerah basah dan dinding luar yang tidak tertutup rapat.

Campuran 1 Pc : 4 Pasir Untuk Plesteran dinding Bata. Material Semen, pasir dan air sama dengan yang dipergunakan pada pekerjaan beton lainnya.

Uraian Pelaksanaan .

Untuk Plesteran Batu Bata :

Sebelum diplester, permukaan dinding bata harus dibersihkan dan dibasahi

Plesteran pada sudut-sudut pengakhiran dilakukan dengan campuran semen air (beton getuk) Permukaan Plasteran agar diaci agar mulus dan licin. V. PEMBUATAN JEMBATAN PLAT BETON UK. 0.4 X 7M.

Pada pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan selama 4 minggu dimulai dari minggu pertama bulan kedua1.Galian tanah konstruksi.

Galian tanah lobang pondasi dilaksanakan secara padat karya atau manual oleh tenaga manusia dengan peralatan sederhana seperti cangkul, sekop, linggis dan sundak. Galian tanah dimulai dari galian untuk pondasi pasangan batu kali dengan ukuran sesuai gambar kerja atau petunjuk direksi.Titik awal galian tersebut ditentukan berdasarkan gambar kerja atau petunjuk direksi, hasil galian tanah dipindahkan ketempat yang tidak menggangu pelaksanaan pekerjaan.

2. Pasangan batu kali untuk abutmend.

Pasangan pondasi batu kali dilakukan di atas kayu cerocok dan di lobang sesuai tempat yang telah digali. Pemilahan batu yang sesuai dengan spesipikasi atau petunjuk dari direksi. Bahan perekat batu kali tersebut menggunakan campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1:4. 3. Penyokong perancah cor beton.

Penyokong atau bekisting sangat penting untuk pekerjaan pengecoran. Bahan yang digunakan untuk penyokong perancah bisa dari bamboo atau kayu keras seperti broti . Pasangan pondasi batu kali dilakukan di atas kayu cerocok dan di lobang sesuai tempat yang telah digali. Pemilahan batu yang sesuai dengan spesipikasi atau petunjuk dari direksi. Bahan perekat batu kali tersebut menggunakan campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1:4. 4. Beton rabat lantai kerja abutmend

Beton rabat di laksanakan setelah pekerjaan galian dilakukan dan elevasi sudah sesuai dengan gambar kerja. Beton rabat ini terdiri dari campuran semen, pasir dan kerikil. Untuk tebalnya biasanya minimal 5 cm.

5. Pembesian/penulangan

Pembesian/penulangan harus memakai besi yang sesuai dengan gambar dan spesifikasi. Jarak pembesian juga sangat diperhatikan karena menyangkut kekuatan jembatan. Untuk pengikatan besi atas atau bawah menggunakan kawat beton.6. Cor beton lantai

Pengecoran lantai dilakukan dengan alat seperti mesin molen atau mixer yang mana komposisi campuran sudah disetujui oleh direksi dan sudah disepakati dalam kontrak.

7. Pekerjaan plasteran

Pekerjaan Plesteran mencakup pembuatan dan pemasangan plesteran pada dinding dinding tembok bata dan bidang -bidang beton, meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatannya.

Pemakaian Bahan.

Untuk pekerjaan plasteran pada pekerjaan ini memakai komposisi adukan sesuai Spesifikasi sebagai berikut:

Campuran 1 pc : 2 Pasir untuk permukaan beton atau daerah basah dan dinding luar yang tidak tertutup rapat.

Campuran 1 Pc : 4 Pasir Untuk Plesteran dinding Bata. Material Semen, pasir dan air sama dengan yang dipergunakan pada pekerjaan beton lainnya.

Uraian Pelaksanaan .

Untuk Plesteran Batu Bata :

Sebelum diplester, permukaan dinding bata harus dibersihkan dan dibasahi

Plesteran pada sudut-sudut pengakhiran dilakukan dengan campuran semen air (beton getuk) Permukaan Plasteran agar diaci agar mulus dan licin. VI.PEKERJAAN LAIN-LAIN

Pada pelaksanaan pekerjaan ini dilaksanakan selama pelaksanaan pekerjaan efektifnya selama 3 minggu

1. Foto Dokumentasi

Bahan dan Alat yang digunakan

Camera

Pelaksanaan Pekerjaan

Foto dan dokumentasi dilakukan pada titik titik yang sama sehingga didapatkan dokumentasi visual tentang kemajuan progress dilapangan. Foto diambil sebelum pelaksanaan, saaat pelaksanaan dan setelah selesai dikerjakan.

2. Pembuatan Papan Nama Proyek

Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.

Membuat papan nama proyek yang ditempatkan di lokasi- lokasi tertentu menurut petunjuk Direksi selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah terbitnya surat penyerahan lapangan.

Papan Nama Kegiatan dibuat dari tripleks dengan ukuran yang telah ditentukan dicat warna dasar putih diberi logo dan nama dinas/instansi terkait, nama kegiatan, nama pekerjaan, nilai kontrak, masa pelaksanaan dari tanggal s/d tanggal bulan tahun, nama perusahaan kontraktor pelaksana, Nama konsultan Perencana dan nama konsultan Pengawas.Papan nama kegiatan dipasang dengan tiang kayu 2 x 2 tinggi 160 cm. Dipasang di tempat terbuka dan mudah terbaca di lokasi pekerjaan.

Pelaporan

Segala kegiatan dilokasi dibuat laporan harian ,mingguan, bulanan dan dilaporkan kepada pegawas/koordinator pengawas/PPTK kegiatan dan disesuaikan dengan persentase kegiatan yang telah selesai dikerjakan.Gambar realisasi atas pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan, dibuat atas persetujuan dan penelitian pengelola proyek.

Medan, 06 Mei 2015Diketahui oleh:

CV. PUTRA NOFRISTERIKSON JAMES SINAMBELAWakil DirekturDibuat oleh:

SYAFRIZAL

Tenaga Teknis