metodologi studi islam

12
1 DAFTAR ISI Daftar Isi 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 2 BAB II PEMBAHASAN Definisi Orientalisme 3 Orientalis 4 Sejarah Kemunculan Orientalisme 5 Tujuan Orientalisme 6 Bentuk Orientalisme 7 Faktor Pendorong Orientalisme 8 BAB III PENUTUP Kesimpulan 11 Daftar Pustaka 12

Upload: akhmad-muzaka

Post on 20-Jul-2015

96 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: metodologi studi islam

1

DAFTAR ISI

Daftar Isi 1

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang 2

BAB II PEMBAHASAN

Definisi Orientalisme 3

Orientalis 4

Sejarah Kemunculan Orientalisme 5

Tujuan Orientalisme 6

Bentuk Orientalisme 7

Faktor Pendorong Orientalisme 8

BAB III PENUTUP

Kesimpulan 11

Daftar Pustaka 12

Page 2: metodologi studi islam

2

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Saat ini perkembangan zaman sudah melaju pesat, mulai dari teknologi sampai

dengan cara hidup setiap manusiannya. Perkembangan zaman ini tidak jauh dari pengaruh

bangsa barat yang merupakan negara-negara maju. Dan yang mendapat pengaruh besar

dari perubahan zaman ini adalah bangsa timur yang kebanyakan terdiri dari bangsa yang

masih berkembang. Dari perubahan zaman ini agama Islam juga mendapat pengaruh,

kebanyakan pengaruh itu datang dari bangsa barat yang bekerja keras untuk merubah

pemikiran Islam secara ketimuran. Disini akan di jelaskan sedikit mengenai propaganda

bangsa barat dalam mempelajari Islam dan adat ketimuran. Bangsa barat sangat tertarik

mempelajari adat ketimuran karena disana merupakan basic untuk mempelajari agama

Islam secara lebih jauh. Kembali ke atas saat in agama Islam juga telah berkembang

sesuai perkembangan zaman banyak muncul paham-paham baru dalam Islam. Banyak

tumbuh pendapat-pendapat baru mengenai arti dan bentuk Islam masa kini. Salah satu

pengaruh yang merubah pemikiran-pemikiran Islam tersebut adalah Orientalisme yang di

lakukan oleh bangsa barat terhadap Islam. Saya akan menjelaskan sedikit mengenai

Orientalisme yang di lakukan bangsa barat terhadap agama Islam.

Page 3: metodologi studi islam

3

BAB II

PEMBAHASAN

DEFINISI ORIENTALISME

Orientalisme berasal dari kata “orient” dan “isme”. Orient berarti timur dan isme

berarti paham. Orientalisme adalah suatu gerakan yang timbul di zaman modern, pada

bentuk lahirnya bersifat ilmiyah, yang meneliti dan memperdalam masalah ketimuran.

Menurut penjelasan Abdul Haq Adnan seorang sarjan Turki bahwa orientalisme adalah

suatu pengertian yang lengkap dimana di kumpulkan pengetahuan yang berasal dari

sumbernya yang asli yang berkenaan dengan bahasa, agama, kebudayaan, sejarah, ilmu

bumi, ethnografi, kesusasteraan, dan kesenian yang ada di timur . 1

Dalam kata lain, Orientalisme merupakan kata yang di nisbatkan kepada

studi/penelitian yang dilakukan oleh selain orang timur tehadap berbagai disiplin ilmu

ketimuran, baik bahasa, agama, sejarah, dan permasalahan-permasalahan sosio-kultural

bangsa timur.2 Kebanyakan orang yang mempelajari teori ini berasal dari daerah barat.

Mereka mencari pengetahuan orang timur untuk di kembangakan di bangsa barat. Bahan-

bahan mereka peroleh dari penyelidikan dan studi yang mendalam kemudian melakukan

analisa berdasarkan kepada metode yang mereka miliki. Di atas disebutkan orientalisme

terdapat dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, tapi disini hanya pokok di jelaskan

orientalisme dalam pengetahuan agama Islam. Para orang barat lebih banyak mempelajari

agama islam melalui buku-buku bahasa arab yang di terjemahkan ke bahasa barat, seperti

1 Abdul Haq Adnan Adivar, “Turkish account of Orientalisme”, Moslem World vol.43 (1953) hal.276. 2 Lihat Dr. Abdurrahman Hasan el -Maidani, Aljinatu-l Mukr ats-Tsalatsah, Dimsiq Beirut, Dar el -qalam 1980 M., cet II hal.83

Page 4: metodologi studi islam

4

bahasa inggris, belanda atau jerman. Kebanyakan buku-buku yang di terjemahkan adalah

buku-buku bidang ilmu alam, mathematic dan sastra. Berawal dari mempelajari bahasa

arab itulah para sarjana bangsa barat mempelajari agama Islam.

ORIENTALIS

Orientalis adalah sebutan bagi orang barat yang mempelajari hal-hal ketimuran

dalam berbagai aspek. Atau dalam arti umum dapat di jelaskan bahwa Orientalis adalah

sekelompok orang atau golongan yang berasal dari negara-negara dan ras yang berbeda-

beda yang mengonsentrasikan diri dalam berbagai kajian keilmuan, peradaban dan

agama, khususnya negara Arab, Cina, Persia, dan India.3

Dan kebanyakan kaum Orientalis berasal dari orang-orang yang beragama

Kristen di karenakan mereka berasal dari negara-negara barat yang mayoritas agama

mereka adalah bukan Islam. Salah satu contohnya adalah Ignace Golziher, dia adalah

Orientalis yang berasal dari negara Hongaria yang lahir pada tahun 1850 dan meninggal

pada tahun 1921. Dia merupakan seorang Orientalis yang ternama di masa itu, dia

mempelajari manuskrip-manuskrip bahasa arab di Leiden dan Weina. Tapi dia juga

pernah belajar di Universitas Al-Azhar untuk mempelajari mata pelajaran yang ada di

Universitas tersebut. Dia juga beberapa kali menulis buku tentang islam seperti buku

Muhammedanische Studies yang di dalam buku itu berisi sejarah perkembangan hukum

Islam.

Selain Ignace Golziher masih terdapat banyak Orientalis-Orientalis yang dengan

kemampuannya mempelajari agama Islam untuk di kembangkan di daerah barat. Namun,

kebanyakan Orientalis-Orientalis itu beragama Kristen yang mereka sangat berkeinginan

untuk melakukan studi terhadap Islam dan bahasa Arab.

3 Dr. Hasan Abdul Rauf M. el -Badhawy, Oriental isme dan Misionarisme, PT Remaja Rosdakarya, hal.3

Page 5: metodologi studi islam

5

SEJARAH KEMUNCULAN ORIENTALISME

Orang-orang barat mulai tertarik mempelajari agama Islam pada abad 10 ketika

mereka mulai menerjemahkan buku-buku bahasa arab ke dalam bahasa mereka. Di mulai

ketika Paus Silverster II (999-1003) menerjemahkan buku yang bukunya muncul seratus

tahun sesudah menuskrip bahasa arab. Kemudian minat orang-orang barat untuk

melakukan penyelidikan dan mempelajari dengan teliti buku-buku bahasa arab pada

zaman peertengahan dengan melakukan beberapa cara, diantaranya :

1. Menerjemahkan buku-buku berbahasa arab dalam bidang ilmu alam , mathematic yang

merupakan langkah pertama yang mereka lakukan pada waktu itu.

2. Mempelajari bahasa-bahasa ketimuran khusunya bahasa arab lengakap dengan

kesusasteraanya.

Namun, belum di ketahui secara pasti siapa yang pertama kali mempelajari

orientalisme. Bahkan sebagian peneliti berpendapat bahwa sulit untuk menentukan kapan

awal munculnya orientalisme. Selain pendapat tadi ada juga peneliti yang menyebut

bahwa orientalisme muncul pada abad ketiga belas di sebasgian negara-negara Eropa.

Jika dilihat lebih mendalam memang sangat sulit untuk menentukan awal kemunculna

orientalisme dan para pengagas-pengagasnya. Tapi, tidak bisa di pungkiri juga bahwa

perhatian orang-orang barat tehadap Islam telah mengakar sejak dahulu.

Oleh karena itu, jika bisa di lihat lebih jauh gerakan orientalisme bisa muncul

atas pergulatan dua dunia yaitu Islam dan Nasrani di Andalucia dan Sicilia. Di samping

juga imbas perang salib secara khusus menjadi pemacu orang-orang Eropa melakukan

pengkajian khusus terhadap dunia Islam. Dengan demikian dapat disimpulkan, sejarah

orientalisme pada fase pertama adalah sejarah tentang pergulatan agama dan ideologi

Page 6: metodologi studi islam

6

antara dunia barat yang di wakili Nasrani pada abad pertengahan dengan dunia timur

yang di wakili Islam.4

Namun menjelang abad 18 yaitu dimana abad orang-orang barat mengusai dunia

Islam dan mengusai kerajaan-kerajaannya para pemikir barat mulai menyebarkan paham

orientalisme melalui jurnal-jurnal yang di terbitkan di seluruh penjuru negara dan

kerajaan Barat. Pada tahun 1873 juga di gelar mukhtamar orientalis pertama di Paris yang

merupakan wadah pertemuan para orientalis dan wadah pengkajian isu-isu tehangat

mengenai dunia Timur baik dari sisi perkembangan keagamaan dan peradaban dunia

Timur.

Walupun sudah ada beberapa bukti untuk penetapan awal kemunculan

orientalisme tapi tetap saja sulit untuk memntukannya karena masih banyak pendapat

yang bermunculan tentang awal kemunculan orientalisme.

TUJUAN ORIENTALISME

Orientalisme mempunyai tujuan yang bermacam-macam. Diantaranya adalah

bertujuan untuk memurtadkan kaum muslimin dari agamanya sendiri, melemahkan rohani

umat Islam dan menciptakan perasaan ragu atau kekurangan terhadap agamanya,

mendistorsi ajaran-ajaran umat Islam dengan cara menutupi kebaikan dan kebenaran

agama Islam dan masih banyak objek lagi dari tujuan orientalisme tehadap Islam.

Namun tujuan yang jelas tentu di lakukan paham orientalisme adalah

memurtadkan kaum muslimin agar keluar dari agama Islam di karenakan ragu dengan

agama itu. Bahkan ada beberapa cara yang dilakukan agar kaum muslimin ragu dnegan

agama Islam dan keluar dari Islam seperti dengan cara meragukan keabsahan risalah Nabi

Muhammad SAW, meragukan keabsahan hadist-hadist Nabi Muhammad SAW dan

4 Dr. Mahmud Zaqzuq, Orientalisme, hal.21.

Page 7: metodologi studi islam

7

melemahkan semangat persaudaraan Islam dalam setiap kesempatan dengan cara

menghidupkan kebudayaan masa lampau dan kekayaan peninggalan bangsa mereka, serta

menciptakan sekat-sekat antara satu negara dengan lainnya.

Ada juga intstrumen-instrumen penunjang tujuan oriantalisme. Dengan

menyusun berbagai macam buku keislaman, tentang rasul, Al-qur’an, sejarah kaum

muslim dan masyarakatnya. Menerbitkan majalah yang khusus membahas seputar Islam

dan kaum muslim. Menyebarkan ensiklopedi tentang Isalm dalam beberapa bahasa yang

disusun oleh pakar orientalisme yang sangat membenci Islam seperti A.J Arberry dan

H.A.R Gibb.

Namun sangat disesalkan juga bahwa para orientalis itu melakukan penelitian

berkenaan dengan Islam melalui metodologi yang aneh dan mengherankan. Bisa dilihat

contoh dari seorang Gold Ziher yang berpendapat bahwa hadist secara keseluruhan

merupakan produk orang-orang pada abad ketiga Hijriah dan bukan merupakan ucapan

dari Nabi Muhammad SAW. Dari satu contoh itu saja sudah bisa dilihat bahwa bangsa

Barat memang sulit untuk mempelajari Islam bahkan sampai melibatkan metodologi yang

aneh dengan acuan yang sangat membingungkan demi mencapai tujuannya.

BENTUK ORIENTALISME

1. Orientalisme Moderat

Orientalisme moderat adalah cara mempelajari Islam yang dilakukan oleh kaum

orientalis moderat yaitu orientalis yang mempelajari secara jujur, moderat dalam

memberikan penilaian demi mencapi kebenaran bahakan sampai orientalis itu

memeluk agama Islam. Ada dua kelompok pada orientalis moderat yaitu

kelompok berpegang teguh dengan penelitiannya dan dengan prinsip keilmuan,

Page 8: metodologi studi islam

8

kejujuran dan bersikap apa adanya. Selanjutnya kelompok yang senantiasa

komitmen terhadap keilmuan dan setelah itu melakukan penelitian sehingga

mereka mendapat hidayah untuk masuk Islam. Contoh beberapa orientalis

tersebut adalah Jenny Pierre dan Card Leil.

2. Orientalisme Ekstrem

Orientalisme ekstrem adalah pembelajaran orientalisme dengan menyelewengkan

penelitiannya dan menyimpang dalam memahami ajaran agam Islam serta tidak

tematik dalam penelitiannya. Orientalis seperti itu biasanya menggunakan

metodologi yang sangat aneh dalam memepelajari Islam dan tidak belajar ajaran-

ajaran Islam secara keseluruhan. Diantaranya orientalis tersebut adalah A.J

Arberry dan H.A.R Gibb.

FAKTOR PENDORONG ORIENTALISME

Ada bebrapa faktor pendorong gerakan orientalisme yang membuat orang-orang

Barat melakukan studi ketimuran terhadap islam dan adat ketimuran. Diantaranya adalah

:

1. Faktor Agama

Diantara motif penting yang menyebabkan oarna-orang Eeropa melakukan

gerakan orientalisme adalah agama. Gerakan orientalisme ini di mulai ketika para

rahib gereja dan para pendeta berpikir bagaimana cara memutarbalikkan fakta

kebenaran ajaran Isalam. Terlebih setelah mereka mengetahui hasil dari futuhat

islamiyah, perang salib dan penaklukkan pada masa Utsmaniah di Eropa.

Page 9: metodologi studi islam

9

Sehingga dari kondisi itu timbul usaha dalam diri mereka untuk melakukan studi

tentang Islam.

Bahkan para orientalis sampai mendirikan lembaga misionaris dengan tujuan

memurtadkan kaum muslimin dari agamanya. Yakni dengan melakukan dua

tahap :

*Menjaukan orang-orang Islam dari agamanya sendiri.

*Berusaha mengajak masuk ke agama Kristen.5

2. Faktor Kolonialisme

Salah satu cara dalam faktor kolonialisme dalam meruntuhkan Islam adalah

dengan cara mempelajari negara-negara Islam baik secara ideologi, adat-istiadat,

perilaku, kekayaan alam, bahasa, dll. Orientalisme dan kolonialisme mempunyai

hubungan yang sangat erat, guna mewujudkan gerakan orientalisme yang bisa di

maksudkan juga untuk membalas kekalahan sewaktu perang salib. Bisa dilihat

juga propaganda yang dilakukan berubah dari perang fisik menjadi perang

pemikiran yang di mata mereka merupakan senjata ampuh untuk meruntuhkan

Islam. Dengan cara menebarkan virus wahn ( cinta dunia ) dan takut mati,

meracuni pikiran umat Islam agar jauh dari agamanya.6

3. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi merupakan salah satu faktor penting pendorong gerakan

orientalisme dengan cara menguasai perkonomian di negara-negara berbasis

Islam. Mengusai pasar-pasar perdagangan, lembaga-lembaga keuangan, kekayaan

alam dan mengekspor sumber-sumber alam. Dalam faktor ini Indonesia

5 Dr. Abdul Hasan Rauf M. el-Badhawy, Orientalisme dan Misionarisme, hal.13. 6 Ibid, hal.14.

Page 10: metodologi studi islam

10

merupakan salah satu korban yang sangat besar dalam perkembangan

Oriantalisme dimana selama tiga setengah abad Indonesia dalam jajahan Belanda

dan negara tersebut mengusai seluruh perekonomian Indonesia.

Masih ada banyak faktor lain dalam mendorong gerakan orientalisme. Namun,

faktor-faktor tersebut juga hanya sebagai pelengkap faktor-faktor inti di atas. Faktor

pendorong orientalisme tersebut sangat berpengaruh dengan kemajuan gerakan

oerientalisme yang bisa saja merubah paham ketimuran dan menjadi bisa mengikuti

paham orientalisme.

Page 11: metodologi studi islam

11

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Gerakan orientalisme adalah suatu gerakan yang dilakukan oleh bangsa barat

untuk mempelajari tentang adat dan segala bentuk yang berbau ketimuran. Orientalisme

juga merupakan alat atau senjata yang dimiliki oleh bangsa Barat untuk meruntuhkan

Islam. Bahkan mereka melakukan itu supaya kaum muslim mau merubah pikiran mereka

dan mulai mengikuti pikiran bangsa Barat sehingga para kaum muslim menjadi murtad

dan meninggalkan agamanya. Namun, dalam mempelajari itu ada juga orientalis yang

dapat merubah pikiran mereka supaya tidak benci Islam dan malah masuk Islam seperti

orientalis moderat, tapi ada juga oriantalis yang menyelewengkan penelitian mereka dan

membenci Islam seperti orientalis dengan pikiran ekstrem. Dalam menjalankan gerakan

orientalisme ini terdapat beberapa faktor pendorong yaitu faktor agama, faktor

kolonialisme dan faktor ekonomi.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa gerakan orientalisme sangat berbahaya

bagi bangsa ketimuran terutama bagi agama Islam karena gerakan ini bisa dapat

meruntuhkan Islam dan merusak kaidah-kaidah Islam. Sebagai orang muslim kita harus

mampu menjaga agama kita dan jangan sampai agama kita terpecah belah di karenakan

paham yang merusak agama Islam.

Page 12: metodologi studi islam

12

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hasan Abdul Rauf M. el-Badhawy, Orientalisme dan Misionariame: Menelikung Pola

Pikir Umat Islam, PT. Remaja Rosdakarya. 2007

Maryam Jamilah, Islam dan Orientalisme: Sebuah Kajian Analitik, 1994

Drs. A. Muin Umar, Orientalisme dan Studi Tentang Islam, 1978

Dr. Mahmud Zaqzuq, Orientalisme, hal.21.

Abdul Haq Adnan Adivar, “Turkish account of Orientalisme”, Moslem World vol.43

(1953) hal.276.

Dr. Abdurrahman Hasan el-Maidani, Aljinatu-l Mukr ats-Tsalatsah, Dimsiq Beirut, Dar

el-qalam 1980 M., cet II hal.83

http://www.akhirzaman.info/yahudi/yahudi-dan-islam/2085-islam-dan-orientalisme

http://afrizalwszaini.wordpress.com/2011/12/18/orientalisme-dalam-bidang-hukum-islam