metodologi studi sains_new1

105
INTRODUCTION TO INTRODUCTION TO RESEARCH METOODLOGY RESEARCH METOODLOGY

Upload: ahmad-aufal-marom

Post on 12-Dec-2014

200 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

by bu wenty

TRANSCRIPT

Page 1: Metodologi Studi Sains_new1

INTRODUCTION TO INTRODUCTION TO RESEARCH RESEARCH

METOODLOGYMETOODLOGY

Page 2: Metodologi Studi Sains_new1

Coba, sejenak renungkan, betapa sangat berbeda Coba, sejenak renungkan, betapa sangat berbeda keadaan zaman dulu dan sekarang. Ilmu dan keadaan zaman dulu dan sekarang. Ilmu dan teknologi telah mampu memunculkan perkembangan teknologi telah mampu memunculkan perkembangan dan melukis sebuah peradaban.dan melukis sebuah peradaban.

Coba fikirkanCoba fikirkan, kira-kira, kira-kira apa yang membuat semua itu apa yang membuat semua itu terjadi.terjadi. Apa yang mendorong manusia berbuat Apa yang mendorong manusia berbuat sehingga berkembang ?sehingga berkembang ?

Dorongan upaya mengatasi masalahDorongan upaya mengatasi masalah; ; RRasa ingin tahu (curiousity)asa ingin tahu (curiousity); ; TTidak hanya dorongan akan hal praktis tapi juga idak hanya dorongan akan hal praktis tapi juga

untuk untuk keindahankeindahan (Art) (Art). .

Page 3: Metodologi Studi Sains_new1

Sebenarnya bgm awal mula cerita manusia Sebenarnya bgm awal mula cerita manusia berfikir ?berfikir ?

Manyarakat dulu mengenal ……Manyarakat dulu mengenal ……

MITOSMITOS

Page 4: Metodologi Studi Sains_new1

Mitos, Penalaran dan Berbagai Cara dalam Mitos, Penalaran dan Berbagai Cara dalam Memperoleh PengetahuanMemperoleh Pengetahuan

Penyebab adanya mitos, rasa ingin tahu yang tidak Penyebab adanya mitos, rasa ingin tahu yang tidak terpuaskan oleh pengamatan dan pengalaman yang terpuaskan oleh pengamatan dan pengalaman yang dimiliki sehingga memunculkan gambaran imajinatif dimiliki sehingga memunculkan gambaran imajinatif atau rekaan. atau rekaan.

MITOS adalah pengetahuan-pengetahuan baru hasil MITOS adalah pengetahuan-pengetahuan baru hasil rekaan yang merupakan gabungan antara hasil rekaan yang merupakan gabungan antara hasil pengamatan dengan peralatan yang serba tidak pengamatan dengan peralatan yang serba tidak mencukupi, pengalaman yang relatif masih sedikit mencukupi, pengalaman yang relatif masih sedikit serta didasari kepercayaan akan adanya kekuatan serta didasari kepercayaan akan adanya kekuatan yang menguasai mereka. yang menguasai mereka.

Page 5: Metodologi Studi Sains_new1

Mitos, pada jaman itu berkembang karena :Mitos, pada jaman itu berkembang karena :Sangat sedikitnya pengetahuan manusia yang Sangat sedikitnya pengetahuan manusia yang disebabkan oleh keterbatasan pengamatan yang dapat disebabkan oleh keterbatasan pengamatan yang dapat dilakukan,dilakukan,Kemampuan menalar yang sangat rendah,Kemampuan menalar yang sangat rendah,dapat terpenuhinya hasrat ingin tahunya.dapat terpenuhinya hasrat ingin tahunya.

Berfikir adalah suatu kegiatan untuk Berfikir adalah suatu kegiatan untuk memperoleh/menemukan pengetahuan yang benar.memperoleh/menemukan pengetahuan yang benar.Proses berfikir dalam menarik kesimpulan yang berupa Proses berfikir dalam menarik kesimpulan yang berupa pengetahuan yang benar disebut PENALARAN.pengetahuan yang benar disebut PENALARAN.Penalaran merupakan kegiatan berfikir yang Penalaran merupakan kegiatan berfikir yang mempunyai ciri-ciri tertentu yaitu logis dan analitis.mempunyai ciri-ciri tertentu yaitu logis dan analitis.

Page 6: Metodologi Studi Sains_new1

Sampai saat inipun masih ada, cSampai saat inipun masih ada, cara untuk memperoleh ara untuk memperoleh pengetahuan yang tidak berdasarkan penalaran :pengetahuan yang tidak berdasarkan penalaran :

Pengambilan keputusan berdasarkan perasaanPengambilan keputusan berdasarkan perasaan Intuisi, yaitu kegiatan berfikir yang tidak analitis, Intuisi, yaitu kegiatan berfikir yang tidak analitis,

tidak berdasarkan pada pola berfikir tertentu.tidak berdasarkan pada pola berfikir tertentu. Wahyu, pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan Wahyu, pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan

kepada manusiakepada manusia Trial and errorTrial and error, yaitu suatu cara untuk memperoleh , yaitu suatu cara untuk memperoleh

pengetahuan secara coba-coba atau untung-untungan.pengetahuan secara coba-coba atau untung-untungan.

Page 7: Metodologi Studi Sains_new1

ILMU dan METODE ILMIAHILMU dan METODE ILMIAH

Ciri keilmuan dilihat dari landasan ontologis, epistemologi Ciri keilmuan dilihat dari landasan ontologis, epistemologi dan axiologi :dan axiologi :Landasan ontologis berbicara tentang objek penelaahan Landasan ontologis berbicara tentang objek penelaahan ilmu yaitu seluruh segi kehidupan yang dapat diuji oleh ilmu yaitu seluruh segi kehidupan yang dapat diuji oleh panca indra manusia. Ilmu membatasi dari pada kejadian-panca indra manusia. Ilmu membatasi dari pada kejadian-kejadian yang bersifat empiris. Dalam usaha memperoleh kejadian yang bersifat empiris. Dalam usaha memperoleh pengetahuan, ilmu mempunyai tiga asumsi mengenai pengetahuan, ilmu mempunyai tiga asumsi mengenai objek empiris yaitu :objek empiris yaitu :Objek-objek tertentu satu dengan yang lain mempunyai Objek-objek tertentu satu dengan yang lain mempunyai keserupaan; suatu benda dalam jangka waktu tertentu keserupaan; suatu benda dalam jangka waktu tertentu tidak mengalami perubahan; tiap gejala buka merupakan tidak mengalami perubahan; tiap gejala buka merupakan gejala yang bersifat kebetulan tetapi mempunyai pola gejala yang bersifat kebetulan tetapi mempunyai pola tertentu yang bersifat tetap.tertentu yang bersifat tetap.

Page 8: Metodologi Studi Sains_new1

Epistemologi membahas secara mendalam Epistemologi membahas secara mendalam proses-proses yang terlihat dalam usaha manusia proses-proses yang terlihat dalam usaha manusia untuk memperoleh pengetahuan (prosedur, untuk memperoleh pengetahuan (prosedur, cara/teknik, hal yang diperhatikan agar diperoleh cara/teknik, hal yang diperhatikan agar diperoleh pengetahuan yang benar, kebenaran dan kriteria pengetahuan yang benar, kebenaran dan kriteria tentang kebenaran.tentang kebenaran.

Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui proses yang dinamakan metode ilmiah. melalui proses yang dinamakan metode ilmiah.

Page 9: Metodologi Studi Sains_new1

Axiologi berkenaan tentang penggunaan dan kaitan Axiologi berkenaan tentang penggunaan dan kaitan antara penggunaan ilmu tersebut dengan kaidah moral. antara penggunaan ilmu tersebut dengan kaidah moral. Dulu para ilmuan bersemboyan “ ilmu yang merdeka Dulu para ilmuan bersemboyan “ ilmu yang merdeka yang bebas dari nilai”. yang bebas dari nilai”.

Terdapat pendapat bahwa ilmu adalah kekuasaan. Terdapat pendapat bahwa ilmu adalah kekuasaan. Kekuasaan ini apakah merupakan berkat atau Kekuasaan ini apakah merupakan berkat atau malapetaka bagi manusia tergantung dari manusia yang malapetaka bagi manusia tergantung dari manusia yang menggunakan sendiri. Ilmu harus memiliki landasan menggunakan sendiri. Ilmu harus memiliki landasan moralitas ialah martabat manusia. Ilmu harus ditujukan moralitas ialah martabat manusia. Ilmu harus ditujukan untuk meningkatkan martabat manusia. Ilmu harus untuk meningkatkan martabat manusia. Ilmu harus merupakan alat untuk memberikan kemudahan bagi merupakan alat untuk memberikan kemudahan bagi manusia untuk hidup sesuai dengan kodratnya. manusia untuk hidup sesuai dengan kodratnya.

Page 10: Metodologi Studi Sains_new1

Metodologi merupakan bagian epistemologi yang mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang Metodologi merupakan bagian epistemologi yang mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memiliki ciri-ciri ilmiah.ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memiliki ciri-ciri ilmiah.

Prinsip metodologi oleh beberapa ahli :Prinsip metodologi oleh beberapa ahli :

Rene Descartes.Rene Descartes.Dalam karyanya Dalam karyanya Discourse On MethodaDiscourse On Methoda, dikemukaan 6, dikemukaan 655prinsip metodologi : 1) pembicaraan prinsip metodologi : 1) pembicaraan tentang ilmu diawali dengan akal sehat, 2) memahami empat kaidah pokok tentang metode yang tentang ilmu diawali dengan akal sehat, 2) memahami empat kaidah pokok tentang metode yang dipergunakan dalam aktivitas ilmiah atau penelitiandipergunakan dalam aktivitas ilmiah atau penelitian: mengedepankan sikap cermati dan hati-: mengedepankan sikap cermati dan hati-hati dalam menerima sebuah simpulan pernyataan/kebenaranhati dalam menerima sebuah simpulan pernyataan/kebenaran; ; menguraikan masalah dalam menguraikan masalah dalam berbagai bagian sehingga menjadi lebih mudah diselesaikanberbagai bagian sehingga menjadi lebih mudah diselesaikan ; ; penyelesaian secara tertib penyelesaian secara tertib mulai dari bagian yang sederhana menuju kompleksmulai dari bagian yang sederhana menuju kompleks; ; selalu meninjau ulang setiap tahap selalu meninjau ulang setiap tahap penyelesaianpenyelesaian; ; skeptis metodis dalam menerima kebenaranskeptis metodis dalam menerima kebenaran, 3) menjadikan kaidah moral , 3) menjadikan kaidah moral sebagai landasan, 4) teguh hati dalam kebenaran, 5) menegaskan bahwa jasmani (jasad) dan jiwa sebagai landasan, 4) teguh hati dalam kebenaran, 5) menegaskan bahwa jasmani (jasad) dan jiwa bernalar adalah dualisme kodrat (substansi) dalam diri manusia.bernalar adalah dualisme kodrat (substansi) dalam diri manusia.

Alfred JulesayerAlfred JulesayerDalam karya berjudul Dalam karya berjudul Language Truth and LogicLanguage Truth and Logic, dikemukaan beberapa hal terkait prinsip , dikemukaan beberapa hal terkait prinsip metodologi yaitu : verifikasi dalam arti ketat (sejauh mana pernyataan kebenaran itu mendukung metodologi yaitu : verifikasi dalam arti ketat (sejauh mana pernyataan kebenaran itu mendukung pengalaman secara meyakinkan) dan lunak (membuka kemungkinan menerima pernyataan dalam pengalaman secara meyakinkan) dan lunak (membuka kemungkinan menerima pernyataan dalam sejarah dan ramalan masa depan) sebagai pernyataan yang mengandung makna; menolak sejarah dan ramalan masa depan) sebagai pernyataan yang mengandung makna; menolak pernyataan-pernyataan yang dianggap tidak mengandung makna, misal hal metafisika.pernyataan-pernyataan yang dianggap tidak mengandung makna, misal hal metafisika.

Page 11: Metodologi Studi Sains_new1

Karl Raimund PopperKarl Raimund Popper

Mengkritisi sikap verifikasi dalam menjustifikasi kebenaran. Prinsip K.R. Mengkritisi sikap verifikasi dalam menjustifikasi kebenaran. Prinsip K.R. Popper adalah : teori ilmiah selalu bersifat hipotesis (dugaan sementara); Popper adalah : teori ilmiah selalu bersifat hipotesis (dugaan sementara); menerapkan cara kerja induksi yang diawali dengan pengamatan berulang-menerapkan cara kerja induksi yang diawali dengan pengamatan berulang-ulang hingga diperoleh gejala umum yang disebut hipotesa lalu dikukuhkan ulang hingga diperoleh gejala umum yang disebut hipotesa lalu dikukuhkan dengan bukti empiris yang mendukung untuk kemudian dijadikan hukum; dengan bukti empiris yang mendukung untuk kemudian dijadikan hukum; terdapat prinsip terdapat prinsip falsabilitasfalsabilitas, dimana sebuah hipotesis bersifat sementara , dimana sebuah hipotesis bersifat sementara sejauh belum ditemukan kesalahan-kesalahan didalamnya. Namun dapat pula sejauh belum ditemukan kesalahan-kesalahan didalamnya. Namun dapat pula bersifat bersifat corborrationcorborration, dimana sebuah hipotesa dapat bertahan melawan segala , dimana sebuah hipotesa dapat bertahan melawan segala upaya penyangkalan. upaya penyangkalan.

Page 12: Metodologi Studi Sains_new1

See you next week ...............See you next week ...............

Page 13: Metodologi Studi Sains_new1

METODE ILMIAH,METODE ILMIAH,SIKAP ILMIAH DAN LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL SIKAP ILMIAH DAN LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL

METODE ILMIAHMETODE ILMIAH

Page 14: Metodologi Studi Sains_new1

Pengetahuan disebut ilmiah jika memenuhi empat Pengetahuan disebut ilmiah jika memenuhi empat syarat :syarat :

Objektif : pengetahuan adalah sesuai dengan Objektif : pengetahuan adalah sesuai dengan objkenyaobjkenya

Metodik : pengetahuan diperoleh dengan cara-cara Metodik : pengetahuan diperoleh dengan cara-cara tertentu dan terkontroltertentu dan terkontrol

Sistematik : pengetahuan ilmiah tersusun dalam suatu Sistematik : pengetahuan ilmiah tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lain sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lain berkaitan.berkaitan.

Berlaku umum : tidak hanya berlaku atau dapat Berlaku umum : tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seseorang saja tetapi semua orang diamati oleh seseorang saja tetapi semua orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten.memperoleh hasil yang sama atau konsisten.

Page 15: Metodologi Studi Sains_new1

Cara berfikir manusia untuk memperoleh Cara berfikir manusia untuk memperoleh pengetahuan yang benarpengetahuan yang benar

Rasionalisme : rasio/akal saja yang dapat Rasionalisme : rasio/akal saja yang dapat membawa orang kepada kebenaranmembawa orang kepada kebenaran

Empirisme : pengetahuan manusia tidak Empirisme : pengetahuan manusia tidak diperoleh lewat penalaran rasional yang diperoleh lewat penalaran rasional yang abstrak tetapi lewat pengalaman yang konkret.abstrak tetapi lewat pengalaman yang konkret.

Kaum empiris berpegang pada prinsip Kaum empiris berpegang pada prinsip keserupaan, yaitu bahwa pada dasarnya alam keserupaan, yaitu bahwa pada dasarnya alam adalah teratur.adalah teratur.

Page 16: Metodologi Studi Sains_new1

Sikap IlmiahSikap Ilmiah

JujurJujur TerbukaTerbuka ToleranToleran SkeptisSkeptis OptimisOptimis PemberaniPemberani KreatifKreatif

Page 17: Metodologi Studi Sains_new1

Langkah-langkah operasional metode ilmiah :Langkah-langkah operasional metode ilmiah :

Perumusan masalahPerumusan masalah Masalah adalah pertanyaan apa, mengapa ataupun Masalah adalah pertanyaan apa, mengapa ataupun

bagaimana tentang objek yang diteliti. Masalah harus bagaimana tentang objek yang diteliti. Masalah harus jelas batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor yang jelas batas-batasnya serta dikenal faktor-faktor yang mempengaruhinya.mempengaruhinya.

Penyusunan hipotesisPenyusunan hipotesis Hipotesis adalah suatu pernyataan yang menunjukkan Hipotesis adalah suatu pernyataan yang menunjukkan

kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Hipotesisi juga dipandang sebagai jawaban sementara Hipotesisi juga dipandang sebagai jawaban sementara dari permasalahan yang harus diuji kebenarannya dari permasalahan yang harus diuji kebenarannya dalam suatu observasi atau eksperimentasi.dalam suatu observasi atau eksperimentasi.

Page 18: Metodologi Studi Sains_new1

Pengujian hipotesisPengujian hipotesis merupakan usaha pengumpulan fakta-fakta yang merupakan usaha pengumpulan fakta-fakta yang

relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk dapat memperlihatkan apakah fakta-fakta mendukung dapat memperlihatkan apakah fakta-fakta mendukung hipotesis tersebut atau tidak.hipotesis tersebut atau tidak.

Penarikan kesimpulanPenarikan kesimpulan Didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-Didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-

fakta (data), untuk melihat apakah hipotesis yang fakta (data), untuk melihat apakah hipotesis yang diajukan itu diterima atau tidak. Hipotesis itu dapat diajukan itu diterima atau tidak. Hipotesis itu dapat diterima bila fakta-fakta yang dikumpulkan diterima bila fakta-fakta yang dikumpulkan mendukung pernyataan hipotesis.mendukung pernyataan hipotesis.

Page 19: Metodologi Studi Sains_new1
Page 20: Metodologi Studi Sains_new1
Page 21: Metodologi Studi Sains_new1

PANCA INDRAPANCA INDRA

Page 22: Metodologi Studi Sains_new1
Page 23: Metodologi Studi Sains_new1
Page 24: Metodologi Studi Sains_new1
Page 25: Metodologi Studi Sains_new1
Page 26: Metodologi Studi Sains_new1
Page 27: Metodologi Studi Sains_new1

Manusia sebagai makhluk berfikirManusia sebagai makhluk berfikir

* Hakikat Pribadi Manusia* Hakikat Pribadi Manusia

-Sebagai makhluk Tuhan yang otonom-Sebagai makhluk Tuhan yang otonomManusia dilahirkan oleh Tuhan melalui manusia lain (orang tua), sadar akan hidup dan Manusia dilahirkan oleh Tuhan melalui manusia lain (orang tua), sadar akan hidup dan kehidupannya dan sadar pula akan tujuan hidupnya, yaitu kembali kepada Tuhan. kehidupannya dan sadar pula akan tujuan hidupnya, yaitu kembali kepada Tuhan. Manusia adalah makhluk yang lemah yang keberadaannya bergantung pada Tuhannya. Manusia adalah makhluk yang lemah yang keberadaannya bergantung pada Tuhannya. Tetapi ketergantungan (dependence) ini adalah ketergantungan yang berkeleluasaan Tetapi ketergantungan (dependence) ini adalah ketergantungan yang berkeleluasaan (independence). Manusia menerima ketergantungan itu dengan otonomi, independensi (independence). Manusia menerima ketergantungan itu dengan otonomi, independensi serta kreativitas sehingga mampu mempertahankan dan mengembangkan hidup serta serta kreativitas sehingga mampu mempertahankan dan mengembangkan hidup serta kehidupannya.kehidupannya.

-Sebagai makhluk Tuhan yang berjiwa raga-Sebagai makhluk Tuhan yang berjiwa ragaUnsur jiwa raga yang menyatu dalam struktur diri pribadi, sehingga diri pribadi manusia Unsur jiwa raga yang menyatu dalam struktur diri pribadi, sehingga diri pribadi manusia adalah jiwa yang meraga dan raga yang menjiwa.adalah jiwa yang meraga dan raga yang menjiwa.

Jiwa yang meraga : jiwa yang maujud dalam bentuk raga, yang dapat dipahami dari Jiwa yang meraga : jiwa yang maujud dalam bentuk raga, yang dapat dipahami dari kecenderungan-kecenderungan badan. Jika jiwa lemah, maka badan akan lemah, tdk kecenderungan-kecenderungan badan. Jika jiwa lemah, maka badan akan lemah, tdk enerjik dan tidak berbahagia.enerjik dan tidak berbahagia.

Page 28: Metodologi Studi Sains_new1

Raga yang menjiwa : suatu kecenderungan fenomena badan yang menjadi bersifat Raga yang menjiwa : suatu kecenderungan fenomena badan yang menjadi bersifat kejiwaan. Tingkah laku badan tidak dapat dipahami sebagai gerakan material belaka kejiwaan. Tingkah laku badan tidak dapat dipahami sebagai gerakan material belaka tetapi lebih daripada itu terkandung kecenderungan-kecenderungan spiritual tertentu. tetapi lebih daripada itu terkandung kecenderungan-kecenderungan spiritual tertentu.

-Sebagai makhluk individu yang memasyarakat-Sebagai makhluk individu yang memasyarakatIndividu yang memasyarakatIndividu yang memasyarakat

Lahir sebagai individu, namun berkeadaan lemah sehingga bergantung pada pihak lain. Lahir sebagai individu, namun berkeadaan lemah sehingga bergantung pada pihak lain. Oleh karena itu setiap prbadi SADAR, sebagai pribadi ciptaan Tuhan, sadar bahwa Oleh karena itu setiap prbadi SADAR, sebagai pribadi ciptaan Tuhan, sadar bahwa dirinya memiliki potensi untuk hidup diatas otonomi dan kebebasan sehingga ingin dirinya memiliki potensi untuk hidup diatas otonomi dan kebebasan sehingga ingin menjadi diri sendiri dengan segala keunikannya.menjadi diri sendiri dengan segala keunikannya.

Masyarakat yang mengindividuMasyarakat yang mengindividu

Terkadang potensi individu terserap habis oleh idealisme sosial yang berlaku (orang tua, Terkadang potensi individu terserap habis oleh idealisme sosial yang berlaku (orang tua, masyarakat luas).masyarakat luas).

Misal : masyarakat kampus dengan para pencari kebenaran (mahasiswa dan dosen). Misal : masyarakat kampus dengan para pencari kebenaran (mahasiswa dan dosen). Pejabat lembaga adalah badan pelaksana kepentingan tersebut. Oleh karena itu perlu Pejabat lembaga adalah badan pelaksana kepentingan tersebut. Oleh karena itu perlu dikembangkan sikap ilmih dalam kehidupan kampus.dikembangkan sikap ilmih dalam kehidupan kampus.

Page 29: Metodologi Studi Sains_new1

* Manusia sebagai makhluk berfikir* Manusia sebagai makhluk berfikir

Manusia adalah makhluk yang istimewa. Kemmapuan berfikir yang ada dalam satu Manusia adalah makhluk yang istimewa. Kemmapuan berfikir yang ada dalam satu struktur perasaan dan kehendak (animal rationale-Aristoteles). struktur perasaan dan kehendak (animal rationale-Aristoteles).

Apa yang difikirkan ?Apa yang difikirkan ?

Pengenalan manusia terhadap segala sesuatu yang disekelilingnya.Pengenalan manusia terhadap segala sesuatu yang disekelilingnya.

Mengenal kedudukan, fungsi dan keterkaitan antar hal hal yang dikenalMengenal kedudukan, fungsi dan keterkaitan antar hal hal yang dikenal

Kreativitas meningkatkan kualitas pemikiran : mistis-religius, ontologis-kefilsafatan, Kreativitas meningkatkan kualitas pemikiran : mistis-religius, ontologis-kefilsafatan, konkret-fungsional.konkret-fungsional.

-Pemikiran mistis-religius : menerima segala sesuatu sebagai kodrat Tuhan-Pemikiran mistis-religius : menerima segala sesuatu sebagai kodrat Tuhan

-Pemikiran ontologis-kefilsafatan : menempatkan sesuatu secara normatif (keilahian -Pemikiran ontologis-kefilsafatan : menempatkan sesuatu secara normatif (keilahian dan kefilsafatan)dan kefilsafatan)

-Pemikiran konkret-fungsionalitas : adanya terobosan baru, kreativitas penciptaan -Pemikiran konkret-fungsionalitas : adanya terobosan baru, kreativitas penciptaan teknologi yang sedemikian rupa sehingga orang tidak harus mengikuti hukum alam, teknologi yang sedemikian rupa sehingga orang tidak harus mengikuti hukum alam, melainkan justru bagaimana hukum alam itu bisa dilampaui.melainkan justru bagaimana hukum alam itu bisa dilampaui.

Page 30: Metodologi Studi Sains_new1

Pengetahuan, Ilmu dan FilsafatPengetahuan, Ilmu dan Filsafat

PengetahuanPengetahuan

Empat gejala tahu :Empat gejala tahu :

-Tidak dari permulaan adanya manusia itu sudah tahu (Apa ini, apa itu..)-Tidak dari permulaan adanya manusia itu sudah tahu (Apa ini, apa itu..)

-Tahu yang memuaskan manusia adalah tahu yang benar. Tahu yang tidka benar berarti -Tahu yang memuaskan manusia adalah tahu yang benar. Tahu yang tidka benar berarti kelirukeliru

-Apakah obyek dari tahu itu? Manusia kagum atas hal-hal yang ada disekelilingnya. -Apakah obyek dari tahu itu? Manusia kagum atas hal-hal yang ada disekelilingnya. Panca indera memungkinkan manusia memasukkan sejumlah pengalaman dalam dirinya. Panca indera memungkinkan manusia memasukkan sejumlah pengalaman dalam dirinya. Pengetahuan akan terbentuk ketika manusia mengadakan putusan pada pengalamannya.Pengetahuan akan terbentuk ketika manusia mengadakan putusan pada pengalamannya.

-Manusia yang tahu itu, tahulah ia bahwa ia tahu ( bahkan dari kekliruan sekalipun)-Manusia yang tahu itu, tahulah ia bahwa ia tahu ( bahkan dari kekliruan sekalipun)

Page 31: Metodologi Studi Sains_new1

-Kekuatan Putusan : -Kekuatan Putusan : Oramg tahu bahwa pohon itu rendah (pengetahuan)Oramg tahu bahwa pohon itu rendah (pengetahuan)

Mengetahui hal rendah pada phon tsb, berarti dia mengakui sesuatu terhadap sesuatu, Mengetahui hal rendah pada phon tsb, berarti dia mengakui sesuatu terhadap sesuatu, disebut putusan.disebut putusan.

Pada dasarnya putusan dan pengetahuan itu adalah sama.Pada dasarnya putusan dan pengetahuan itu adalah sama.

Dimana ada persesuaian antara pengetahuan dengan obyeknya disitulah ada kebenaran.Dimana ada persesuaian antara pengetahuan dengan obyeknya disitulah ada kebenaran.

Putusan yang pasti benar itulah kepastian. Terdapat persesuaian antara pengetahuan dan Putusan yang pasti benar itulah kepastian. Terdapat persesuaian antara pengetahuan dan objeknya.objeknya.

-Kepastian dan Keyakinan-Kepastian dan KeyakinanManusia berkeyakinan ada cukup alasan bahwa pengetahuannya sesuai dengan obyeknya Manusia berkeyakinan ada cukup alasan bahwa pengetahuannya sesuai dengan obyeknya maka ia mempunyai kepastian. maka ia mempunyai kepastian.

Dalam kepastian itu ia bersikap tidak sangsi. Karena ia tahu dasar pengetahuannya.Dalam kepastian itu ia bersikap tidak sangsi. Karena ia tahu dasar pengetahuannya.

Mencapai kepastian yang mengandung kebenaran amat memuaskan dan ia disebut Mencapai kepastian yang mengandung kebenaran amat memuaskan dan ia disebut berkeyakinan.berkeyakinan.

Tetapi bukanlah jaminan bahwa pengetahuan itu sesuai dengan objeknya. Contoh Tetapi bukanlah jaminan bahwa pengetahuan itu sesuai dengan objeknya. Contoh keyakinan tentang Geosentris dan heliosentris.keyakinan tentang Geosentris dan heliosentris.

Page 32: Metodologi Studi Sains_new1

-Kepercayaan-KepercayaanBoleh dikatakan, keyakinan adalah sikap mental atas dasar kepastian bahwa ada Boleh dikatakan, keyakinan adalah sikap mental atas dasar kepastian bahwa ada kebenaran, tetapi kebenaran yang diselidiki sendiri. Tetapi ada kemungkinan orang kebenaran, tetapi kebenaran yang diselidiki sendiri. Tetapi ada kemungkinan orang mempunyai keyakinan akan kebenaran bukan karena penyelidikannya sendiri melainkan mempunyai keyakinan akan kebenaran bukan karena penyelidikannya sendiri melainkan atas dasar pemberitahuan orang lain. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara demikian atas dasar pemberitahuan orang lain. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara demikian disebut Kepercayaan.disebut Kepercayaan.

-Pengetahuan Biasa-Pengetahuan BiasaPengetahuan yang dipergunakan orang, terutama untuk hidupnya sehari-hari tanpa Pengetahuan yang dipergunakan orang, terutama untuk hidupnya sehari-hari tanpa mengetahui seluk beluk yang sedalm dalamnya dan seluas-luasnya, tidka mengetahui mengetahui seluk beluk yang sedalm dalamnya dan seluas-luasnya, tidka mengetahui sebabnya demikian dan apa sebabnya harus demikian disebut pengetahuan biasa.sebabnya demikian dan apa sebabnya harus demikian disebut pengetahuan biasa.

Page 33: Metodologi Studi Sains_new1

* Ilmu Pengetahuan* Ilmu PengetahuanAdalah pengetahuan yang bertujuan mencapai kebenaran ilmiah tentang objek tertentu Adalah pengetahuan yang bertujuan mencapai kebenaran ilmiah tentang objek tertentu yang diperoleh melalui pendekatan atau cara pandang (approach), metode (methods) dan yang diperoleh melalui pendekatan atau cara pandang (approach), metode (methods) dan sistem tertentu. sistem tertentu. •Ilmu pengetahuan filosofis (Apakah sesuatu itu ?) : mempelajari hakikat/esensi sesuatuIlmu pengetahuan filosofis (Apakah sesuatu itu ?) : mempelajari hakikat/esensi sesuatu•Ilmu pengetahuan kausalistik (Mengapa sesuatu itu ada ?) : mencari sebab musabab Ilmu pengetahuan kausalistik (Mengapa sesuatu itu ada ?) : mencari sebab musabab keberadannyakeberadannya•Ilmu pengetahuan yang bersifat deskriptif analitik (menjelaskan sifat-sifat umum objek) Ilmu pengetahuan yang bersifat deskriptif analitik (menjelaskan sifat-sifat umum objek) (Bagaimana keberadaannya ?) : menjelaskan sifat-sifat umum suatu objek(Bagaimana keberadaannya ?) : menjelaskan sifat-sifat umum suatu objek•Ilmu pengetahun normatif (Apa tujuan keberadaannya ?) : memahami norma suatu objek Ilmu pengetahun normatif (Apa tujuan keberadaannya ?) : memahami norma suatu objek sehingga tergambar tujuan dan manfaat dari objek.sehingga tergambar tujuan dan manfaat dari objek.

-Objek materi dan Objek Forma-Objek materi dan Objek FormaObjek materi adalah sasaran materiil suatu penyelidikan, pemikian atau penelitian Objek materi adalah sasaran materiil suatu penyelidikan, pemikian atau penelitian keilmuan, bisa berupa material maupun non-material.keilmuan, bisa berupa material maupun non-material.

Menurut objek formanya : ilmu pengetahuan fisis (alam) dan non fisis (sosial, Menurut objek formanya : ilmu pengetahuan fisis (alam) dan non fisis (sosial, humaniora).humaniora).

Page 34: Metodologi Studi Sains_new1

Ciri objek ilmu :Ciri objek ilmu :

Segala sesuatu yang dapat diindera (empiris)Segala sesuatu yang dapat diindera (empiris)

-Objek itu satu dengan yang lain serupa-Objek itu satu dengan yang lain serupa

-Objek itu adalah tidak berubah dalam jangka waktu tertentu-Objek itu adalah tidak berubah dalam jangka waktu tertentu

-Objek itu terjadi berdasarkan pola tertentu yang bersifat tetap-Objek itu terjadi berdasarkan pola tertentu yang bersifat tetap

-Sistem dalam Ilmu Pengetahuan-Sistem dalam Ilmu PengetahuanBerkaitan dengan ciri objek ilmu maka, diperlukan sistem sebagai daya kerja aktif yang Berkaitan dengan ciri objek ilmu maka, diperlukan sistem sebagai daya kerja aktif yang menggerakkan dan mengarahkan langkah-langkah yang telah ditentukan dalam metode menggerakkan dan mengarahkan langkah-langkah yang telah ditentukan dalam metode yang diatur sedemikian rupa sehingga kontinuitas dan konsistensi daya kerja metode itu yang diatur sedemikian rupa sehingga kontinuitas dan konsistensi daya kerja metode itu mencapai tujuan akhir. mencapai tujuan akhir.

Sistem tertutup, sistem terbuka, sistem alami, sistem buatan, sistem yang berbentuk Sistem tertutup, sistem terbuka, sistem alami, sistem buatan, sistem yang berbentuk lingkaran, sistem yang berbentuk garis lurus.lingkaran, sistem yang berbentuk garis lurus.

Page 35: Metodologi Studi Sains_new1

Sistem tertutup : sistem yang tidak memungkinkan masuknya unsur-unsur baru ke dalamnya. Misalnya : susunan alam semesta

Sistem Terbuka : memberikan peluang bagi masuknya unsur unsur baru agar keberadaan sesuatu hal kemungkinan bisa tetap berlangsung. Misal : Kehidupan masyarakat

Sistem Alami : sejak awal sudah merupakan satu kesatuan yang utuh dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal. Misal : alam semesta, manusia

Sistem Buatan : hasil karya manusia. Misal : perkembangan ilmu pengetahuan yang berperan atau berfungsi sebagai alat perlengkapan bagi pemenuhan kebutuhan hidup sehari hari.

Sistem yang berbentuk lingkaran : perkembangan dari sistem buatan, memperluas peran dan fungsi, saling mempengaruhi. Misal : dampak teknologi pada aspek sosial masyarakat (buruk, baik)

Sistem berbentuk garis lurus : hasil karya manusia, berjenjang dan berhierarki. Misal : sistem sosial kemasyarakatan, Misal : negara, provinsi, kota, kecamatan, kelurahan, rw, rt

Page 36: Metodologi Studi Sains_new1

-Kebenaran Imu Pengetahuan-Kebenaran Imu PengetahuanAdalah pengetahuan yang jelas dari suatu obyek materi yang dicapai menurut obyek Adalah pengetahuan yang jelas dari suatu obyek materi yang dicapai menurut obyek forma (cara pandang) tertentu dengan metode yang sesuai dan ditunjang oleh suatu forma (cara pandang) tertentu dengan metode yang sesuai dan ditunjang oleh suatu sistem yang relevan. Pengetahuan yang demikian tahan uji, baik dari verifikasi empiris sistem yang relevan. Pengetahuan yang demikian tahan uji, baik dari verifikasi empiris maupun yang rasional karena cara pandang, metode dan sistem yang dipakai bersifat maupun yang rasional karena cara pandang, metode dan sistem yang dipakai bersifat empiris dan rasional secara silih berganti.empiris dan rasional secara silih berganti.•Teori Saling Hubungan (Coherence Theory) : kebenaran itu tergantung pada adanya Teori Saling Hubungan (Coherence Theory) : kebenaran itu tergantung pada adanya saling hubungan diantara ide- ide secara tepat yaitu ide ide yang sebelumnya telah saling hubungan diantara ide- ide secara tepat yaitu ide ide yang sebelumnya telah diterima sebagai kebenaran. Misal : Teori heliosentris, teori rotasi, teori revolusi.diterima sebagai kebenaran. Misal : Teori heliosentris, teori rotasi, teori revolusi.•Teori Persesuaian (Correspondence Theory) : persesuaian antara pernyataan tentang Teori Persesuaian (Correspondence Theory) : persesuaian antara pernyataan tentang fakta dan fakta iru sendiri. Lebih kepada pembuktian empiris. fakta dan fakta iru sendiri. Lebih kepada pembuktian empiris. •Teori Kegunaan (Pragmatic Theory) : bahwa kebenaran iru mengandung kondisi kondisi Teori Kegunaan (Pragmatic Theory) : bahwa kebenaran iru mengandung kondisi kondisi yang berupa manfaat (utility), kemungkinan dapat dikerjakan (workability) dan yang berupa manfaat (utility), kemungkinan dapat dikerjakan (workability) dan konsekuensi yang memuasakan/hasil (satisfactory results)konsekuensi yang memuasakan/hasil (satisfactory results)

Page 37: Metodologi Studi Sains_new1

* Filsafat* Filsafat

-Pengertian filsafat-Pengertian filsafat

Philein : cinta dan sophia : kebijaksanaanPhilein : cinta dan sophia : kebijaksanaan

Artinya cinta kebijaksanaan, atau hasrat/keinginan yang sungguh akan Artinya cinta kebijaksanaan, atau hasrat/keinginan yang sungguh akan kebenaran sejati.kebenaran sejati.

-Karakteristik berfikir filsafati-Karakteristik berfikir filsafati

MenyeluruhMenyeluruh

MendasarMendasar

SpekulatifSpekulatif

-Hubungan filsafat dengan kebudayaan dan lingkungan-Hubungan filsafat dengan kebudayaan dan lingkungan

(Kebudayaan, Lingkunagn, Ilmu Pengetahuan, Agama)(Kebudayaan, Lingkunagn, Ilmu Pengetahuan, Agama)

-Guna Filsafat-Guna Filsafat

Menambah pengetahuan, menyelidiki sesuatu secara mendalam.Menambah pengetahuan, menyelidiki sesuatu secara mendalam.

Melatih diri berfikir kritis dan runtutMelatih diri berfikir kritis dan runtut

Mempunyai kegunaan praktik, misal tentang hal etika, logika, estetika.Mempunyai kegunaan praktik, misal tentang hal etika, logika, estetika.

-Fungsi : berawal sebagi ibu ilmu pengetahuan. Perkembangan keadaan, filsafat -Fungsi : berawal sebagi ibu ilmu pengetahuan. Perkembangan keadaan, filsafat harus menjawab problem. Lahirlah spesialisasi sehingga hubungan antara harus menjawab problem. Lahirlah spesialisasi sehingga hubungan antara cabang dan ranting ilmu pe ngetahuan menjadi sangat kompleks.cabang dan ranting ilmu pe ngetahuan menjadi sangat kompleks.

Page 38: Metodologi Studi Sains_new1

-Persoalan filsafat-Persoalan filsafat

Ada 6 persoalan filsafat : Ada (menghasilkan cabang metafisika), pengetahuan Ada 6 persoalan filsafat : Ada (menghasilkan cabang metafisika), pengetahuan (menghasilkan cabang filsafat epistemologi), metode (menghasilkan cabang (menghasilkan cabang filsafat epistemologi), metode (menghasilkan cabang filsafat metodologi), penyimpulan (menghasilkan cabang filsafat logika), filsafat metodologi), penyimpulan (menghasilkan cabang filsafat logika), moralitas (menghasilkan cabang filsafat etika), dan keindahan (menghasilkan moralitas (menghasilkan cabang filsafat etika), dan keindahan (menghasilkan cabang filsafat estetika).cabang filsafat estetika).

Page 39: Metodologi Studi Sains_new1

PRINSIP PRINSIP METODOLOGIPRINSIP PRINSIP METODOLOGI

PengantarPengantar

Metodologi merupakan hal yang mengkaji perihal urutan Metodologi merupakan hal yang mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi ciri-ciri ilmiah.diperoleh memenuhi ciri-ciri ilmiah.

Pada dasarnya, bidang dan disiplin ilmu pengetahuan apa saja, Pada dasarnya, bidang dan disiplin ilmu pengetahuan apa saja, menggunakan metode yang sama, jika ada perbedaan hal ini menggunakan metode yang sama, jika ada perbedaan hal ini tergantung pada : tergantung pada : jenis, bentuk dan sifat objekjenis, bentuk dan sifat objek serta serta pendekatan, sudut pandang, tujuan dan ruang lingkup pendekatan, sudut pandang, tujuan dan ruang lingkup masing-masing disiplin ilmumasing-masing disiplin ilmu. .

Page 40: Metodologi Studi Sains_new1

PENGERTIAN METODOLOGIPENGERTIAN METODOLOGI

Berasal dari kata metode dan logos. Artinya, ilmu yang Berasal dari kata metode dan logos. Artinya, ilmu yang membicarakan tentang metode metode. membicarakan tentang metode metode.

Kata metode berasal dari bahasa Yunani Kata metode berasal dari bahasa Yunani methodomethodos, dari meta s, dari meta (menuju, melalui, mengikuti, sesudah) dan (menuju, melalui, mengikuti, sesudah) dan hodoshodos (jalan, (jalan, perjalanan, cara, arah). Arti perjalanan, cara, arah). Arti methodosmethodos : penelitian, metode : penelitian, metode ilmiah, hipotesis ilmiah, uraian ilmiahilmiah, hipotesis ilmiah, uraian ilmiah

Menurut Anton Bakker (1984), metode adalah : cara bertindak Menurut Anton Bakker (1984), metode adalah : cara bertindak menurut sistem aturan tertentu.menurut sistem aturan tertentu.

Page 41: Metodologi Studi Sains_new1

Beda pengertian metode dengan metodologi :Beda pengertian metode dengan metodologi :

Metoda adalah suatu cara, jalan, petunjuk pelaksanaan atau Metoda adalah suatu cara, jalan, petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis sehingga memiliki sifat yang praktis. petunjuk teknis sehingga memiliki sifat yang praktis.

Adapun metodologi disebut juga Adapun metodologi disebut juga science of methodsscience of methods, ilmu , ilmu yang membicarakan cara, jalan atau petunjuk praktis dalam yang membicarakan cara, jalan atau petunjuk praktis dalam penelitian sehingga metodologi penelitian membahas konsep penelitian sehingga metodologi penelitian membahas konsep teoritis berbagai metode.teoritis berbagai metode.

Implementasinya, seorang peneliti dapat memilih metode Implementasinya, seorang peneliti dapat memilih metode dengan dasar-dasar filosofis tertentu, yang konsekuensinya dengan dasar-dasar filosofis tertentu, yang konsekuensinya diikuti dengan metode penelitian yang konsisten dengan diikuti dengan metode penelitian yang konsisten dengan metodologi yang dipilihnya.metodologi yang dipilihnya.

Page 42: Metodologi Studi Sains_new1

Menurut Metode Metodologi

Suparlan Suhartono Suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin ilmu untuk mencapai suatu tujuan

Pengkajian mengenai model atau bentuk metode, aturan yang harus dipakai dalam kegiatan ilmu pengetahuan

Peter R. Senn Suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis

Suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan metodologi tersebut

Simpulan :Metodologi lebih bersifat umum dan metode lebih bersifat praktis.

Page 43: Metodologi Studi Sains_new1

UNSUR-UNSUR METODOLOGIUNSUR-UNSUR METODOLOGI

Interpretasi : menafsirkan, membuat tafsiran, tetapi yang tidak Interpretasi : menafsirkan, membuat tafsiran, tetapi yang tidak bersifat subjektif (menurut selera orang yang menafsirkan) bersifat subjektif (menurut selera orang yang menafsirkan) melainkan harus bertumpu pada melainkan harus bertumpu pada evidenceevidence objek untuk objek untuk mencapai kebenaran yang autentik.mencapai kebenaran yang autentik.

Induksi dan Deduksi. Menurut Beerling, setiap ilmu terdapat Induksi dan Deduksi. Menurut Beerling, setiap ilmu terdapat penggunaan metode induksi dan deduksi menurut pengertian penggunaan metode induksi dan deduksi menurut pengertian siklus empiris (observasi, induksi, deduksi, eksperimentasi, siklus empiris (observasi, induksi, deduksi, eksperimentasi, evaluasi)evaluasi)

Keterhubungan. Semua unsur berada dalam satu lingkaran Keterhubungan. Semua unsur berada dalam satu lingkaran keterhubungan.keterhubungan.

Holistis. Identitas objek akan terlihat bila ada korelasi dan Holistis. Identitas objek akan terlihat bila ada korelasi dan komunikasi dengan lingkungannya. komunikasi dengan lingkungannya.

Page 44: Metodologi Studi Sains_new1

Kesinambungan historis. Rangkaian kegiatan dan peristiwa Kesinambungan historis. Rangkaian kegiatan dan peristiwa dalam kehidupan setiap orang merupakan mata rantai yang dalam kehidupan setiap orang merupakan mata rantai yang tidak terputus. Yang baru masih berlandaskan yang dahulu, tidak terputus. Yang baru masih berlandaskan yang dahulu, tetapi yang lama juga mendapat arti dan relevansi baru dalam tetapi yang lama juga mendapat arti dan relevansi baru dalam perkembangan yang lebih kemudian. Justru dalam hubungan perkembangan yang lebih kemudian. Justru dalam hubungan mata rantai itulah harkat manusia yang unik dapat diselami.mata rantai itulah harkat manusia yang unik dapat diselami.

Idealisasi. Proses untuk membuat yang ideal, upaya untuk Idealisasi. Proses untuk membuat yang ideal, upaya untuk memperoleh hasil yang ideal atau sempurna.memperoleh hasil yang ideal atau sempurna.

Komparasi. Memperbandingkan sifat hakiki dalam objek Komparasi. Memperbandingkan sifat hakiki dalam objek sehingga dapat menjadi lebih jelas dan lebih tajam. Dapat sehingga dapat menjadi lebih jelas dan lebih tajam. Dapat digunakan untuk mempertegas kesamaan dan perbedaan digunakan untuk mempertegas kesamaan dan perbedaan sesuatu sehingga hakikat objek dapat dipahami dengan sesuatu sehingga hakikat objek dapat dipahami dengan semakin jelas.semakin jelas.

Page 45: Metodologi Studi Sains_new1

Heuristika. Berkaitan dengan metode atau jalan baru secara Heuristika. Berkaitan dengan metode atau jalan baru secara ilmiah untuk memecahkan masalah.ilmiah untuk memecahkan masalah.

Analogikal. Meneliti arti, nilai dan maksud yang terekpresikan Analogikal. Meneliti arti, nilai dan maksud yang terekpresikan dalam fakta atau data sehingga jelas, situasi yang lebih dalam fakta atau data sehingga jelas, situasi yang lebih terbatas dengan situasi yang lebih luas.terbatas dengan situasi yang lebih luas.

Deskripsi.Deskripsi.

Data yang dieksplisitkan/dideskripsikan memungkinkan dapat Data yang dieksplisitkan/dideskripsikan memungkinkan dapat dipahami secara mantap.dipahami secara mantap.

Page 46: Metodologi Studi Sains_new1

Metodologi merupakan bagian epistemologi yang mengkaji perihal urutan langkah-Metodologi merupakan bagian epistemologi yang mengkaji perihal urutan langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memiliki ciri-ciri ilmiah.langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memiliki ciri-ciri ilmiah.

Prinsip metodologi oleh beberapa ahli :Prinsip metodologi oleh beberapa ahli :

Rene Descartes.Rene Descartes.Dalam karyanya Dalam karyanya Discourse On MethodaDiscourse On Methoda, dikemukaan , dikemukaan 5 5 prinsip metodologi : 1) prinsip metodologi : 1) pembicaraan tentang ilmu diawali dengan akal sehat, 2) memahami empat kaidah pembicaraan tentang ilmu diawali dengan akal sehat, 2) memahami empat kaidah pokok tentang metode yang dipergunakan dalam aktivitas ilmiah atau penelitianpokok tentang metode yang dipergunakan dalam aktivitas ilmiah atau penelitian : : mengedepankan sikap cermati dan hati-hati dalam menerima sebuah simpulan mengedepankan sikap cermati dan hati-hati dalam menerima sebuah simpulan pernyataan/kebenaranpernyataan/kebenaran; ; menguraikan masalah dalam berbagai bagian sehingga menguraikan masalah dalam berbagai bagian sehingga menjadi lebih mudah diselesaikanmenjadi lebih mudah diselesaikan; ; penyelesaian secara tertib mulai dari bagian penyelesaian secara tertib mulai dari bagian yang sederhana menuju kompleksyang sederhana menuju kompleks; ; selalu meninjau ulang setiap tahap selalu meninjau ulang setiap tahap penyelesaianpenyelesaian; ; skeptis metodis dalam menerima kebenaranskeptis metodis dalam menerima kebenaran, 3) menjadikan kaidah , 3) menjadikan kaidah moral sebagai landasan, 4) teguh hati dalam kebenaran, 5) menegaskan bahwa jasmani moral sebagai landasan, 4) teguh hati dalam kebenaran, 5) menegaskan bahwa jasmani (jasad) dan jiwa bernalar adalah dualisme kodrat (substansi) dalam diri manusia.(jasad) dan jiwa bernalar adalah dualisme kodrat (substansi) dalam diri manusia.

Page 47: Metodologi Studi Sains_new1

Alfred JulesayerAlfred Julesayer

Dalam karya berjudul Dalam karya berjudul Language Truth and LogicLanguage Truth and Logic, dikemukaan beberapa hal terkait , dikemukaan beberapa hal terkait prinsip metodologi yaitu : verifikasi dalam arti prinsip metodologi yaitu : verifikasi dalam arti ketatketat (sejauh mana pernyataan (sejauh mana pernyataan kebenaran itu mendukung pengalaman secara meyakinkan) dan kebenaran itu mendukung pengalaman secara meyakinkan) dan lunaklunak (membuka (membuka kemungkinan menerima pernyataan dalam sejarah dan ramalan masa depan) sebagai kemungkinan menerima pernyataan dalam sejarah dan ramalan masa depan) sebagai pernyataan yang mengandung makna; menolak pernyataan-pernyataan yang dianggap pernyataan yang mengandung makna; menolak pernyataan-pernyataan yang dianggap tidak mengandung makna, misal hal metafisika.tidak mengandung makna, misal hal metafisika.

Page 48: Metodologi Studi Sains_new1

Karl Raimund PopperKarl Raimund Popper

Mengkritisi sikap verifikasi dalam menjustifikasi kebenaran. Prinsip K.R. Mengkritisi sikap verifikasi dalam menjustifikasi kebenaran. Prinsip K.R. Popper adalah : teori ilmiah selalu bersifat hipotesis (dugaan sementara); Popper adalah : teori ilmiah selalu bersifat hipotesis (dugaan sementara); menerapkan cara kerja induksi yang diawali dengan pengamatan berulang-menerapkan cara kerja induksi yang diawali dengan pengamatan berulang-ulang hingga diperoleh gejala umum yang disebut hipotesa lalu dikukuhkan ulang hingga diperoleh gejala umum yang disebut hipotesa lalu dikukuhkan dengan bukti empiris yang mendukung untuk kemudian dijadikan hukum; dengan bukti empiris yang mendukung untuk kemudian dijadikan hukum; terdapat prinsip terdapat prinsip falsabilitasfalsabilitas, dimana sebuah hipotesis bersifat sementara , dimana sebuah hipotesis bersifat sementara sejauh belum ditemukan kesalahan-kesalahan didalamnya. Namun dapat pula sejauh belum ditemukan kesalahan-kesalahan didalamnya. Namun dapat pula bersifat bersifat corborrationcorborration, dimana sebuah hipotesa dapat bertahan melawan segala , dimana sebuah hipotesa dapat bertahan melawan segala upaya penyangkalan. upaya penyangkalan.

Page 49: Metodologi Studi Sains_new1

KUIS :KUIS :

Sebutkan 3 contoh pengetahuan tentang falak yang saudara Sebutkan 3 contoh pengetahuan tentang falak yang saudara ketahui (boleh dalam pendekatan atau sudut pandang apa saja ) !ketahui (boleh dalam pendekatan atau sudut pandang apa saja ) !

Sebutkan, satu mata kuliah bidang falak (materi khusus/keahlian) Sebutkan, satu mata kuliah bidang falak (materi khusus/keahlian) yang anda minati) !yang anda minati) !

Dari mata kuliah tersebut, coba rumuskan satu permasalahan Dari mata kuliah tersebut, coba rumuskan satu permasalahan yang menurut anda menarik, anda minati, dan memungkinkan yang menurut anda menarik, anda minati, dan memungkinkan untuk dikaji secara ilmiah !untuk dikaji secara ilmiah !

Page 50: Metodologi Studi Sains_new1

PENEMUAN KEBENRAN, DEFINISI dan PENEMUAN KEBENRAN, DEFINISI dan PENALARANPENALARAN

Cara Penemuan Kebenaran :Cara Penemuan Kebenaran : Penemuan secara Kebetulan (Contoh : kina sebagai obat Penemuan secara Kebetulan (Contoh : kina sebagai obat

malaria)malaria) Penemuan ‘Coba’ dan ‘Ralat’ (tanpa perencanaan yang jelas)Penemuan ‘Coba’ dan ‘Ralat’ (tanpa perencanaan yang jelas) Penemuan melalui otoritas atau kewibawaanPenemuan melalui otoritas atau kewibawaan Penemuan secara spekulatif (ada sejumlah dugaan, memilih Penemuan secara spekulatif (ada sejumlah dugaan, memilih

secara spekulatif)secara spekulatif) Penemuan kebenaran lewat cara berfikir kritis dan rasionalPenemuan kebenaran lewat cara berfikir kritis dan rasional Penemuan kebenaran melalui penelitian ilmiahPenemuan kebenaran melalui penelitian ilmiah

Page 51: Metodologi Studi Sains_new1

DEFINISI KEBENARAN :DEFINISI KEBENARAN :

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang ditulis Purwadarminta, Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang ditulis Purwadarminta, ditemukan arti kebenaran :ditemukan arti kebenaran :Keadaan (hal dan sebagainya) yang benar (cocok dengan hal atau keadaan Keadaan (hal dan sebagainya) yang benar (cocok dengan hal atau keadaan yang sesungguhnya)yang sesungguhnya)Sesuatu yang benar (sungguh ada, betul betul demikian halnya dsb), misal Sesuatu yang benar (sungguh ada, betul betul demikian halnya dsb), misal kebenaran yang diajarkan agamakebenaran yang diajarkan agamaKejujuran, kelurusan hati, misal tidak ada seorangpun sangsi akan kebaikan Kejujuran, kelurusan hati, misal tidak ada seorangpun sangsi akan kebaikan dan kebenaran hatimudan kebenaran hatimuSelalu izin, perkenanan, misal dengan kebenaran yang dipertuanSelalu izin, perkenanan, misal dengan kebenaran yang dipertuanJalan kebetulan, misal penjahat itu dapat dibekuk dengan cara kebenaran Jalan kebetulan, misal penjahat itu dapat dibekuk dengan cara kebenaran saja.saja.

Page 52: Metodologi Studi Sains_new1

SIFAT KEBENARANSIFAT KEBENARAN

Menurt Abbas Hamami Mintaredja, kata kebenaran dapat digunakan sebagai Menurt Abbas Hamami Mintaredja, kata kebenaran dapat digunakan sebagai suatu kata benda yang konkret maupun abstrak. Proposisi (maksud yang suatu kata benda yang konkret maupun abstrak. Proposisi (maksud yang terkandung dalam suatu pernyataan/statement) yang diuji itu pasti memiliki terkandung dalam suatu pernyataan/statement) yang diuji itu pasti memiliki kualitas, sifat atau karakteristik, hubungan dan nilai.kualitas, sifat atau karakteristik, hubungan dan nilai.Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan (pengetahuan biasa, Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan (pengetahuan biasa, pengetahuan ilmiah, pengetahuan filsafati dan kebenaran pengetahuan yang pengetahuan ilmiah, pengetahuan filsafati dan kebenaran pengetahuan yang terkandung dalam pengetahuan agama)terkandung dalam pengetahuan agama)Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik dari bagaimana cara atau Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik dari bagaimana cara atau dengan alat apakah seseorang membangun pengetahuannyadengan alat apakah seseorang membangun pengetahuannyaKebenaran yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan Kebenaran yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan (pengetahuan kebenaran yang sifatnya subjektif dan pengetahuan kebenaran (pengetahuan kebenaran yang sifatnya subjektif dan pengetahuan kebenaran yang sifatnya objektif/tentang alam atau ilmu-ilmu alam)yang sifatnya objektif/tentang alam atau ilmu-ilmu alam)

Page 53: Metodologi Studi Sains_new1

TEORI KEBENARAN dan KEKHILAFANTEORI KEBENARAN dan KEKHILAFAN

Secara tradisional, teori teori kebenaran itu antara lain sebagai berikut :Secara tradisional, teori teori kebenaran itu antara lain sebagai berikut :Teori Kebenaran Saling Berhubungan. Dibangun oleh para pemikir rasionalis, Teori Kebenaran Saling Berhubungan. Dibangun oleh para pemikir rasionalis, “ ..suatu proposisi cenderung benar jika proposisi tsb dalam keadaan saling “ ..suatu proposisi cenderung benar jika proposisi tsb dalam keadaan saling berhubungan dgn proposisi proposisi lain yg benar, atau jika makna yg dikandungnya berhubungan dgn proposisi proposisi lain yg benar, atau jika makna yg dikandungnya dlm keadaan saling berhubungan dgn pengalaman kita..”. Misal proposisi tentang dlm keadaan saling berhubungan dgn pengalaman kita..”. Misal proposisi tentang penemuan kerajaan Majapahit 1478, pembuktiannya dengan proposisi sebelum penemuan kerajaan Majapahit 1478, pembuktiannya dengan proposisi sebelum sebelumnya, fakta sejarah dsb.sebelumnya, fakta sejarah dsb.Teori Kebenaran Saling Berkesuaian. Suatu proposisi bernilai benar apabila saling Teori Kebenaran Saling Berkesuaian. Suatu proposisi bernilai benar apabila saling bersesuaian langsung pada dunia kenyataan. Misal, pengetahuan ‘air akan menguap bersesuaian langsung pada dunia kenyataan. Misal, pengetahuan ‘air akan menguap jika dipanasi s.d 100 derajat’jika dipanasi s.d 100 derajat’Teori Kebenaran Inherensi. Proposisi dianggap benar jika bermanfaat. Misal, Teori Kebenaran Inherensi. Proposisi dianggap benar jika bermanfaat. Misal, anggapan akan selamat jika turun dari mobil di sebelah kirianggapan akan selamat jika turun dari mobil di sebelah kiriTeori Kebenaran Berdasarkan Arti. Misal pendefinisian arti filsafat, disebutkan secara Teori Kebenaran Berdasarkan Arti. Misal pendefinisian arti filsafat, disebutkan secara etimologi, philosophia yg berarti cinta dan kebijaksanaan. Pengetahuan tsb dinyatakan etimologi, philosophia yg berarti cinta dan kebijaksanaan. Pengetahuan tsb dinyatakan benar jika ada referensi yg jelas.benar jika ada referensi yg jelas.Teori Kebenaran SintaksisTeori Kebenaran SintaksisTeori Kebenaran NondeskripsiTeori Kebenaran NondeskripsiTeori Kebenaran Logik yang BerlebihanTeori Kebenaran Logik yang Berlebihan

Page 54: Metodologi Studi Sains_new1

TEORI KEBENARAN dan KEKHILAFANTEORI KEBENARAN dan KEKHILAFAN

Teori Kebenaran Sintaksis. Pernyataan dinilai benar jika mengikuti aturan aturan Teori Kebenaran Sintaksis. Pernyataan dinilai benar jika mengikuti aturan aturan sintaksis yang berlaku. sintaksis yang berlaku.

Teori Kebenaran Nondeskripsi. Prinsip/pendekatan bahwa pengetahuan akan Teori Kebenaran Nondeskripsi. Prinsip/pendekatan bahwa pengetahuan akan memiliki nilai benar sejauh pernyataan tsb memiliki fungsi yg amat praktis dlm memiliki nilai benar sejauh pernyataan tsb memiliki fungsi yg amat praktis dlm kehidupan sehari hari.kehidupan sehari hari.

Teori Kebenaran Logik yang Berlebihan. Misal pernyataan, suatu lingkaran itu Teori Kebenaran Logik yang Berlebihan. Misal pernyataan, suatu lingkaran itu bulat. Ini telah memberikan kejelasan dalam pernyataan itu sendiri tidak perlu bulat. Ini telah memberikan kejelasan dalam pernyataan itu sendiri tidak perlu diterangkan lagi, karena pada dasarnya lingkaran adalah suatu garis yang sama diterangkan lagi, karena pada dasarnya lingkaran adalah suatu garis yang sama jaraknya dari titik yang sama, sehingga berupa garis yang bulat.jaraknya dari titik yang sama, sehingga berupa garis yang bulat.

Page 55: Metodologi Studi Sains_new1

KEKHILAFANKEKHILAFAN

Dalam pengetahuan kekhilafan terjadi karena kesalahan pengambilan Dalam pengetahuan kekhilafan terjadi karena kesalahan pengambilan simpulan yang tidka runtut terhadap pengalaman-pengalaman. Jadi dalam hal simpulan yang tidka runtut terhadap pengalaman-pengalaman. Jadi dalam hal ini khilaf muncul karena adanya praanggapan atau pernyataan yang sudah ini khilaf muncul karena adanya praanggapan atau pernyataan yang sudah dianggap benar secara umum. Erat kaitannya dengan kekhilafan ini pendapat dianggap benar secara umum. Erat kaitannya dengan kekhilafan ini pendapat Francis BaconFrancis Bacon (1561-1626) dengan teorinya yang terkenal yang dinamakan (1561-1626) dengan teorinya yang terkenal yang dinamakan idola yang tercermin dalam bentuk ilusi dan idola yang tercermin dalam bentuk ilusi dan projudice projudice yang menyelewengkan yang menyelewengkan pemikiran ilmiah. Idola tersebut antara lain :pemikiran ilmiah. Idola tersebut antara lain :Idola Idola teatriteatri (sandiwara) : sesuatu yg sering dilihat oleh seseorang atau selalu (sandiwara) : sesuatu yg sering dilihat oleh seseorang atau selalu tampak dlm kehidupan sehari hari, lama kelamaan tanpa disadari dan tampak dlm kehidupan sehari hari, lama kelamaan tanpa disadari dan diselidiki dianggap sebagai kebenaran.diselidiki dianggap sebagai kebenaran.Idola Idola forifori (pasar) : keadaan dlm fikiran seseorang yg menyebabkan (pasar) : keadaan dlm fikiran seseorang yg menyebabkan pikirannya tdk dpt berfungsi dgn baik, krn org tsb hny melihat sesuatu dari pikirannya tdk dpt berfungsi dgn baik, krn org tsb hny melihat sesuatu dari segi bentuk atau luarnya saja.segi bentuk atau luarnya saja.Idola Idola specusspecus (gua) : suatu idola yg diakibatkan oleh individualitas manusia (gua) : suatu idola yg diakibatkan oleh individualitas manusia (seperti katak dalam tempurung)(seperti katak dalam tempurung)Idola Idola tribustribus : idola yg diakibatkan oleh kodrat manusiawi shg org yg terkena : idola yg diakibatkan oleh kodrat manusiawi shg org yg terkena idola itu tdk dpt memahami apa yg dihadapinya.idola itu tdk dpt memahami apa yg dihadapinya.

Page 56: Metodologi Studi Sains_new1

DEFINISIDEFINISI

Berasal dari kata Latin Berasal dari kata Latin definiredefinire yang berarti menandai batas-batas pada yang berarti menandai batas-batas pada sesuatu, menentukan batas, memberikan ketentuan atau batasan arti. Jadi sesuatu, menentukan batas, memberikan ketentuan atau batasan arti. Jadi definisi dapat diartikan : penjelasan apa yang dimaksudkan dengan sesuatu definisi dapat diartikan : penjelasan apa yang dimaksudkan dengan sesuatu termterm, atau sebuah pernyataan yang memuat penjelasan tentang arti suatu , atau sebuah pernyataan yang memuat penjelasan tentang arti suatu termterm..

Definisi terdiri dari dua bagian : bagian pangkal (Definisi terdiri dari dua bagian : bagian pangkal (definiendumdefiniendum yang berisi yang berisi istilah yang harus diberi penjelasan) dan bagian pembatas (istilah yang harus diberi penjelasan) dan bagian pembatas (definiensdefiniens/uraian /uraian mengenai arti dari bagian pangkal) Misalnya : Manusia adalah makhluk mengenai arti dari bagian pangkal) Misalnya : Manusia adalah makhluk berakal. Manusia adalah berakal. Manusia adalah difiniendumdifiniendum dan makhluk berakal adalah dan makhluk berakal adalah definiensdefiniens..

Page 57: Metodologi Studi Sains_new1

DEFINISIDEFINISIMacam-macam definisi :Macam-macam definisi :1.1.Definisi nominalis Definisi nominalis : penjelasan sebuah kata, dengan kata lain yang lebih umum : penjelasan sebuah kata, dengan kata lain yang lebih umum dimengertidimengerti

Definisi sinonim adalah penjelasan dengan memberikan persamaan kata yang lebih Definisi sinonim adalah penjelasan dengan memberikan persamaan kata yang lebih dimengerti. Misal, dampak adalah pengaruh yang membawa akibat, nirwana adalah dimengerti. Misal, dampak adalah pengaruh yang membawa akibat, nirwana adalah surgasurga

Definisi simbolis adalah penjelasan dengan memberikan persamaan pernyataan Definisi simbolis adalah penjelasan dengan memberikan persamaan pernyataan berbentuk simbol simbol. Misal, A ∩ B, A ≠ C dsbberbentuk simbol simbol. Misal, A ∩ B, A ≠ C dsb

Definisi etimologis adalah penjelasan dengan memberikan asal usul katanya. Misal Definisi etimologis adalah penjelasan dengan memberikan asal usul katanya. Misal demokrasi, dari kata demos : rakyat dan krator/kratein : kekuasaan, maka demokrasi demokrasi, dari kata demos : rakyat dan krator/kratein : kekuasaan, maka demokrasi adalah pemerintahan rakyat atau rakyat yang berkuasaadalah pemerintahan rakyat atau rakyat yang berkuasa

Definisi semantis adalah penjelasan tanda dengan suatu arti yang telah terkenal. Misal, Definisi semantis adalah penjelasan tanda dengan suatu arti yang telah terkenal. Misal, tanda titik tiga : jadi …tanda titik tiga : jadi …

Definisi stipulatif adalah penjelasan dengan cara pemberian nama atas dasar Definisi stipulatif adalah penjelasan dengan cara pemberian nama atas dasar kesepakatan bersama. Misal, planet tertentu disebut Marskesepakatan bersama. Misal, planet tertentu disebut Mars

Definisi denotatif adalah penjelasan term dengan cara menunjukkan atau memberikan Definisi denotatif adalah penjelasan term dengan cara menunjukkan atau memberikan contoh suatu benda atau hal yang termasuk dalam cakupan term. Misal, Tanjung contoh suatu benda atau hal yang termasuk dalam cakupan term. Misal, Tanjung adalah daratan yang menjorok ke laut (dan sebaliknya dengan teluk)adalah daratan yang menjorok ke laut (dan sebaliknya dengan teluk)

Page 58: Metodologi Studi Sains_new1

DEFINISIDEFINISI

2. Definisi Realis 2. Definisi Realis adalah penjelasan tentang hal yang ditandai oleh sesuatu adalah penjelasan tentang hal yang ditandai oleh sesuatu termterm..

Definisi esensial Definisi esensial adalah penjelasan dengan cara menguraikan tentang bagian bagian adalah penjelasan dengan cara menguraikan tentang bagian bagian yang menyusun suatu hal.yang menyusun suatu hal.

-Definisi analitis adalah menunjukkan bagian bagian suatu benda yang menunjukkan -Definisi analitis adalah menunjukkan bagian bagian suatu benda yang menunjukkan esensinya. Misal Air adalah Hesensinya. Misal Air adalah H22O, Manusia adalah suatu substansi yg terdiri dari O, Manusia adalah suatu substansi yg terdiri dari

badan dan jiwabadan dan jiwa

-Definisi konotatif adalah menunjukkan isi dari suatu -Definisi konotatif adalah menunjukkan isi dari suatu termterm yang terdiri atas genus dan yang terdiri atas genus dan diferensia. Misal, manusia adalah makhluk yang berakal.diferensia. Misal, manusia adalah makhluk yang berakal.

Definisi deskriptif Definisi deskriptif adalah penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat yang adalah penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat yang dimiliki oleh hal yang didefinisikan.dimiliki oleh hal yang didefinisikan.

-Definisi aksidental adalah penjelasan dengan cara menunjukkan jenis dari halnya -Definisi aksidental adalah penjelasan dengan cara menunjukkan jenis dari halnya dengan sifat sifat khusus yang menyertai hal tersebut. Misal, manusia adalah dengan sifat sifat khusus yang menyertai hal tersebut. Misal, manusia adalah makhluk yang berpolitikmakhluk yang berpolitik

-Definisi kausal adalah penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana sesuatu hal -Definisi kausal adalah penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana sesuatu hal terjadi atau terwujud. Misal Awan adalah uap air yang terkumpul di udara karena terjadi atau terwujud. Misal Awan adalah uap air yang terkumpul di udara karena penyinaran laut oleh matahari.penyinaran laut oleh matahari.

Page 59: Metodologi Studi Sains_new1

DEFINISIDEFINISI

3. Definisi Praktis 3. Definisi Praktis adalah penjelasan tentang hal sesuatu ditinjau dari segi adalah penjelasan tentang hal sesuatu ditinjau dari segi penggunaan dan tujuannya yang sederhana.penggunaan dan tujuannya yang sederhana.

Definisi operasional adalah penjelasan suatu term dengan cara menegaskan Definisi operasional adalah penjelasan suatu term dengan cara menegaskan langkah-langkah pengujian khusus yang harus dilaksanakan atau dengan langkah-langkah pengujian khusus yang harus dilaksanakan atau dengan metode pengukuran serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat metode pengukuran serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat diamati. Misal, magnit adalah logam yang dapat menarik gugusan besi.diamati. Misal, magnit adalah logam yang dapat menarik gugusan besi.

Definisi persuasif adalah penjelasan dengan cara merumuskan suatu Definisi persuasif adalah penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain. Misal, Lux adalah sabun pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain. Misal, Lux adalah sabun bintang film.bintang film.

Definisi fungsional adalah penjelasan sesuatu berdasarkan guna atau tujuan. Definisi fungsional adalah penjelasan sesuatu berdasarkan guna atau tujuan. Misal, negara adalah suatu persekutuan besar yang bertujuan kesejahteraan Misal, negara adalah suatu persekutuan besar yang bertujuan kesejahteraan bersama bersifat pragmatis.bersama bersifat pragmatis.

Page 60: Metodologi Studi Sains_new1

SYARAT SYARAT DEFINISISYARAT SYARAT DEFINISI

Syarat-syarat definisi secara umum dan sederhana ada lima :Syarat-syarat definisi secara umum dan sederhana ada lima :Sebuah definisi (Sebuah definisi (definiensdefiniens) harus menyatakan ciri-ciri hakiki dari apa yang ) harus menyatakan ciri-ciri hakiki dari apa yang didefinisikan (didefinisikan (definiendumdefiniendum) yakni menunjukkan pengertian umum () yakni menunjukkan pengertian umum (genusgenus) ) yang meliputinya beserta ciri pembedanya yang penting. Misalnya manusia yang meliputinya beserta ciri pembedanya yang penting. Misalnya manusia adalah makhluk berakal. Manusia adalah genusnya, dan berakal adalah adalah makhluk berakal. Manusia adalah genusnya, dan berakal adalah pembeda dengan makhluk lainnya.pembeda dengan makhluk lainnya.Sebuah definisi (Sebuah definisi (definiensdefiniens) harus merupakan satu kesetaraan arti dengan yang ) harus merupakan satu kesetaraan arti dengan yang didefinisikan (didefinisikan (definiendumdefiniendum), maksudnya tidak terlampau luas dan tidak ), maksudnya tidak terlampau luas dan tidak terlampau sempit. Misal definisi terlampau sempit, Manusia adalah makhluk terlampau sempit. Misal definisi terlampau sempit, Manusia adalah makhluk pecinta matematikapecinta matematikaSebuah definisi (Sebuah definisi (definiensdefiniens) harus menghindarkan pernyataan yang memuat ) harus menghindarkan pernyataan yang memuat term yang didefinisikan (term yang didefinisikan (definiendumdefiniendum) artinya definisi tidak boleh berputar ) artinya definisi tidak boleh berputar putar memuat secara langsung atau tidak langsung subjek yang didefinisikan. putar memuat secara langsung atau tidak langsung subjek yang didefinisikan. Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan mengakibatkan terciptanya suatu Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan mengakibatkan terciptanya suatu definisi yang disebut definisi yang disebut definisi sirkulerdefinisi sirkuler. Misal, Pengetahuan adalah sesuatu yang . Misal, Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui, Hukum waris adalah hukum untuk mengatur warisandiketahui, Hukum waris adalah hukum untuk mengatur warisan

Page 61: Metodologi Studi Sains_new1

Sebuah definisi sedapat mungkin dinyatakan dalam rumusan yang positif. Sebuah definisi sedapat mungkin dinyatakan dalam rumusan yang positif. Pelanggaran terhadap hal ini disebut definisi negatif yaitu definisi yang Pelanggaran terhadap hal ini disebut definisi negatif yaitu definisi yang tidak dapat mengungkapkan apa sebenarnya maksud dari tidak dapat mengungkapkan apa sebenarnya maksud dari definiendumdefiniendum-nya. -nya. Misal, Sepak bola adalah sejenis olahraga yang tidak dimainkan dengan Misal, Sepak bola adalah sejenis olahraga yang tidak dimainkan dengan menggunakan tangan.menggunakan tangan.

Sebuah definisi harus dinyatakan secara singkat dan jelas terlepas dari Sebuah definisi harus dinyatakan secara singkat dan jelas terlepas dari rumusan yang kabur atau bahasa kiasan karena maksud membuat definisi rumusan yang kabur atau bahasa kiasan karena maksud membuat definisi adalah memberi penjelasan serta memberikan makna ganda. Pelanggaran adalah memberi penjelasan serta memberikan makna ganda. Pelanggaran akan hal ini disebut definisi yang kabur atau definisi figuratif. Misal, akan hal ini disebut definisi yang kabur atau definisi figuratif. Misal, kekasih adalah belahan jiwa; anak adalah buah cinta.kekasih adalah belahan jiwa; anak adalah buah cinta.

Contoh definisi yg benar :Contoh definisi yg benar :

Estetika dalah cabang filsafat yg membicarakan tentang keindahan.Estetika dalah cabang filsafat yg membicarakan tentang keindahan.

Kursi adalah perabot rumah tangga yg digunakan untuk duduk.Kursi adalah perabot rumah tangga yg digunakan untuk duduk.

Page 62: Metodologi Studi Sains_new1

PENALARANPENALARANPrinsip prinsip PenalaranPrinsip prinsip Penalaran Prinsip identitas : “sesuatu hal adalah sama dengan halnya sendiri” atau Prinsip identitas : “sesuatu hal adalah sama dengan halnya sendiri” atau

“sesuatu yang disebut p maka sama dengan p yang dinyatakan itu sendiri “sesuatu yang disebut p maka sama dengan p yang dinyatakan itu sendiri bukan yang lain”bukan yang lain”

Prinsip kontradiksi : “ sesuatu pernyataan tidak mugkin mempunyai nilai Prinsip kontradiksi : “ sesuatu pernyataan tidak mugkin mempunyai nilai benar dan tidak benar pada saat yang sama”benar dan tidak benar pada saat yang sama”

Prinsip Enklusi Tertii : “ sesuatu jika dinyatakan sebagai hal tertentu atau Prinsip Enklusi Tertii : “ sesuatu jika dinyatakan sebagai hal tertentu atau bukan hal tertentu maka tidak ada kemungkinan ketiga yang merupakan bukan hal tertentu maka tidak ada kemungkinan ketiga yang merupakan jalan tengah” atau “dua sifat yang berlawanan penuh (secara mutlak) tidak jalan tengah” atau “dua sifat yang berlawanan penuh (secara mutlak) tidak mungkin kedua-duanya dimiliki oleh suatu benda, mestilah hanya salah mungkin kedua-duanya dimiliki oleh suatu benda, mestilah hanya salah satu yang dapat dimilikinya, sifat p atau non-p.satu yang dapat dimilikinya, sifat p atau non-p.

Prinsip cukup alasan : “suatu perubahan yang terjadi pada sesuatu hal Prinsip cukup alasan : “suatu perubahan yang terjadi pada sesuatu hal tertentu mestilah berdasarkan alasan yang cukup, tidak mungkin tiba-tiba tertentu mestilah berdasarkan alasan yang cukup, tidak mungkin tiba-tiba berubah tanpa sebab yang mencukupi”berubah tanpa sebab yang mencukupi”

Page 63: Metodologi Studi Sains_new1

PENALARAN PROPOSISI KATEGORISPENALARAN PROPOSISI KATEGORIS Penalaran adalah suatu proses penarikan kesimpulan dari satu atau lebih Penalaran adalah suatu proses penarikan kesimpulan dari satu atau lebih

proposisi.proposisi.

Terdapat 2 jenis penalaran :Terdapat 2 jenis penalaran : Penalaran langsung : penalaran yang didasarkan pada sebuah proposisi Penalaran langsung : penalaran yang didasarkan pada sebuah proposisi

kemudian disusul proposisi lain sebagai kesimpulan dengan menggunakan kemudian disusul proposisi lain sebagai kesimpulan dengan menggunakan term yang sama. Meliputi penalaran oposisi dan penalaran eduksiterm yang sama. Meliputi penalaran oposisi dan penalaran eduksi

Penalaran tidak langsung : penalaran yang didasarkan atas dua proposisi Penalaran tidak langsung : penalaran yang didasarkan atas dua proposisi atau lebih kemudian disimpulkan.atau lebih kemudian disimpulkan.

PROPOSISI KATEGORIS :PROPOSISI KATEGORIS : Suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan dua term sebagai subjek dan Suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan dua term sebagai subjek dan

predikat serta dapat dinilai benar atau salah. Predikat menerangkan Subjek predikat serta dapat dinilai benar atau salah. Predikat menerangkan Subjek tanpa syarat.tanpa syarat.

Terdapat 2 jenis : kategoris kuantitas dan kategoris kualitas. Terdapat 2 jenis : kategoris kuantitas dan kategoris kualitas. Kategoris kuantitas berisi : universal (P menerangkan semua S misal, Kategoris kuantitas berisi : universal (P menerangkan semua S misal,

semua anak SD itu rajin) dan partikular ( P menerangkan sebagian S, semua anak SD itu rajin) dan partikular ( P menerangkan sebagian S, misal, sebagian anak SD itu miskin)misal, sebagian anak SD itu miskin)

Page 64: Metodologi Studi Sains_new1

Kategoris kualitas terdiri dari dua macam : positif (P dipersatukan dengan Kategoris kualitas terdiri dari dua macam : positif (P dipersatukan dengan S melalui kata penghubung yang bersifat mengakui/affirmatif), contoh : S melalui kata penghubung yang bersifat mengakui/affirmatif), contoh : Kambing adalah binatang, dan negatif (P dihubungkan dengan kata hubung Kambing adalah binatang, dan negatif (P dihubungkan dengan kata hubung yang bersifat mengingkari/menegasikan) misal bibi Mila bukan Bu Nita.yang bersifat mengingkari/menegasikan) misal bibi Mila bukan Bu Nita.

Unsur unsur dalam proposisi kategoris :Unsur unsur dalam proposisi kategoris : Term sebagai subjek : hal yang diterangkan dalam pernyataan, disimbolkan ‘S’Term sebagai subjek : hal yang diterangkan dalam pernyataan, disimbolkan ‘S’ Term sebagai predikat : hal yang menerangkan dalam pernyataan, disimbolkan ‘P’Term sebagai predikat : hal yang menerangkan dalam pernyataan, disimbolkan ‘P’ Kopula Kopula (kualitas)(kualitas): hal yang mengungkapkan adanya hubungan antara subjek dan : hal yang mengungkapkan adanya hubungan antara subjek dan

predikat, dapat mengiyakan atau mengingkari yang menunjukkan kualitas predikat, dapat mengiyakan atau mengingkari yang menunjukkan kualitas pernyataan. Misal semua mahasiswa ikut ujian, kualitas pernyataan adalah pernyataan. Misal semua mahasiswa ikut ujian, kualitas pernyataan adalah mengiyakan /affirmatif karena predikat mengiyakan subjek (semua mahasiswa). mengiyakan /affirmatif karena predikat mengiyakan subjek (semua mahasiswa). Semua mahasiswa tidka ikut ujian . Ini berarti kualitas pernyataannya Semua mahasiswa tidka ikut ujian . Ini berarti kualitas pernyataannya mengingkarai (negatif) karena predikat (tidak ikut ujian) mengingkari subjek mengingkarai (negatif) karena predikat (tidak ikut ujian) mengingkari subjek (semua mahasiswa)(semua mahasiswa)

Kuantor Kuantor (kuantitas) (kuantitas): pembilang, yang menunjukkan lingkungan yang dimaksudkan : pembilang, yang menunjukkan lingkungan yang dimaksudkan oleh subjek, dapat berbentuk universal atau partikular yang sekaligus menunjukkan oleh subjek, dapat berbentuk universal atau partikular yang sekaligus menunjukkan kuantitas pernyataan. Misal, semua karyawan masuk kerja, (kuantitas universal), kuantitas pernyataan. Misal, semua karyawan masuk kerja, (kuantitas universal), sebagian karyawan tidak masuk kerja (kuantitas partikular).sebagian karyawan tidak masuk kerja (kuantitas partikular).

Page 65: Metodologi Studi Sains_new1

HASIL PENGGABUNGAN KEDUA JENIS PROPOSISI HASIL PENGGABUNGAN KEDUA JENIS PROPOSISI KATEGORISKATEGORIS

Proposisi Universal Affirmatif : proposisi yang kuantitasnya universal dan Proposisi Universal Affirmatif : proposisi yang kuantitasnya universal dan kualitasnya affirmatif atau proposisi ‘A”, contoh : semua mahasiswa mengikuti kualitasnya affirmatif atau proposisi ‘A”, contoh : semua mahasiswa mengikuti ujianujian

Proposisi Universal Negatif : proposisi yang kuantitasnya universal dan kualitasnya Proposisi Universal Negatif : proposisi yang kuantitasnya universal dan kualitasnya negatif atau proposisi ‘E”, contoh : Semua karyawan tidak masuk kerjanegatif atau proposisi ‘E”, contoh : Semua karyawan tidak masuk kerja

Proposisi Partikular Affirmatif : proposisi yang kuantitasnya partikular dan Proposisi Partikular Affirmatif : proposisi yang kuantitasnya partikular dan kualitasnya affirmatif atau proposisi ‘I”, contoh : Sebagian sarjana hukum adalah kualitasnya affirmatif atau proposisi ‘I”, contoh : Sebagian sarjana hukum adalah politikuspolitikus

Prposisi Partikular Negatif : proposisi yang kuantitasnya partikular dan kualitasnya Prposisi Partikular Negatif : proposisi yang kuantitasnya partikular dan kualitasnya negatif atau proposisi ‘O”, contoh : Sebagian gadis Bali tidak bisa menarinegatif atau proposisi ‘O”, contoh : Sebagian gadis Bali tidak bisa menari

Proposisi Kategoris Kuantitas

Universal Partikular

Kualitas Affirmatif A I

Negatif E 0

Page 66: Metodologi Studi Sains_new1

PENALARAN PROPOSISI KATEGORISPENALARAN PROPOSISI KATEGORIS

Penalaran dalam logika dibedakan antara penyimpulan langsung dan Penalaran dalam logika dibedakan antara penyimpulan langsung dan penyimpulan tidak langsung. penyimpulan tidak langsung.

Penyimpulan langsung adalah suatu bentuk penarikan kesimpulan berupa Penyimpulan langsung adalah suatu bentuk penarikan kesimpulan berupa hubungan dua pernyataan atas dasar pengolahan term-term yang sama.hubungan dua pernyataan atas dasar pengolahan term-term yang sama.

Penyimpulan tidak langsung adalah suatu bentuk penarikan kesimpulan Penyimpulan tidak langsung adalah suatu bentuk penarikan kesimpulan atas dasar perbandingan dua proposisi atau lebih yang didalamnya atas dasar perbandingan dua proposisi atau lebih yang didalamnya terkandung adanya term sebagai pembanding sehingga mewujudkan terkandung adanya term sebagai pembanding sehingga mewujudkan proposisi lain sebagi kesimpulan. proposisi lain sebagi kesimpulan.

Penalaran dengan penyimpulan langsung meliputi Penalaran dengan penyimpulan langsung meliputi oposisi (perlawanan) oposisi (perlawanan) dan dan eduksieduksi. Penalaran dengan penyimpulan tidak langsung meliputi . Penalaran dengan penyimpulan tidak langsung meliputi induksiinduksi dan dan deduksi.deduksi.

Page 67: Metodologi Studi Sains_new1

PENALARAN PERLAWANAN (OPOSISI)PENALARAN PERLAWANAN (OPOSISI)

Sebuah kegiatan menyimpulkan secara langsung dengan Sebuah kegiatan menyimpulkan secara langsung dengan membandingkan antara proposisi yang satu dengan proposisi membandingkan antara proposisi yang satu dengan proposisi yang lain dalam term yang sama tetapi bisa berbeda kuantitas yang lain dalam term yang sama tetapi bisa berbeda kuantitas ataupun kualitasnya untuk menentukan keshahihan sebuah ataupun kualitasnya untuk menentukan keshahihan sebuah proposisi. Ada 4 macam : Kontraris, Kontradiksi, Subkontraris proposisi. Ada 4 macam : Kontraris, Kontradiksi, Subkontraris dan Sub Alternasi.dan Sub Alternasi.

Perlawanan Kontradiksi (A-O dan I-E)Perlawanan Kontradiksi (A-O dan I-E) Pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term yang Pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term yang

sama, tetapi berbeda dalam kuantitas dan kualitasnya. sama, tetapi berbeda dalam kuantitas dan kualitasnya.

Hukumnya :Hukumnya : Jika yang satu benar, maka yang lain tentu salahJika yang satu benar, maka yang lain tentu salah Jika yang satu salah, maka yang lain tentu benarJika yang satu salah, maka yang lain tentu benar Tidak ada kemungkinan ketigaTidak ada kemungkinan ketiga

Page 68: Metodologi Studi Sains_new1

PENALARAN PERLAWANAN (OPOSISI)PENALARAN PERLAWANAN (OPOSISI)

Misal : Jika diketahui bahwa ‘semua mahasiswa masuk kelas’ Misal : Jika diketahui bahwa ‘semua mahasiswa masuk kelas’ dinyatakan benar, maka kontradiksinya adalah ‘sebagian dinyatakan benar, maka kontradiksinya adalah ‘sebagian mahasiswa tidak masuk kelas ‘ berarti salah. mahasiswa tidak masuk kelas ‘ berarti salah.

Karena hukum dalam kontradiksi berbanding terbalik, yakni Karena hukum dalam kontradiksi berbanding terbalik, yakni jika satu dinyatakan benar maka yang lain salah, dan jika yang jika satu dinyatakan benar maka yang lain salah, dan jika yang satu salah maka yang lain benar, maka berarti ada yg disebut satu salah maka yang lain benar, maka berarti ada yg disebut negasi kontradiksi negasi kontradiksi (dua pernyataan yang berlawanan penuh (dua pernyataan yang berlawanan penuh maka jika salah satu dinegasikan maka nilainya akan sama).maka jika salah satu dinegasikan maka nilainya akan sama).

Contoh : pernyataan ‘semua karyawan masuk kerja’ setara Contoh : pernyataan ‘semua karyawan masuk kerja’ setara dengan pernyataan ‘tidak ada karyawan tidak masuk kerja’dengan pernyataan ‘tidak ada karyawan tidak masuk kerja’

Page 69: Metodologi Studi Sains_new1

HASIL KERJA DITULIS DI KERTASHASIL KERJA DITULIS DI KERTAS

BERI TEMA TUGASBERI TEMA TUGAS

(Kontradiksi atau yg lain)(Kontradiksi atau yg lain)

BERI NAMA ANGGOTA KELOMPOKBERI NAMA ANGGOTA KELOMPOK

SUBSTANSI SUBSTANSI TERMTERM TERKAIT ILMU TERKAIT ILMU FALAKHFALAKH

Page 70: Metodologi Studi Sains_new1

PENALARAN PERLAWANAN (OPOSISI)PENALARAN PERLAWANAN (OPOSISI)

Perlawanan Kontraris (A-E)Perlawanan Kontraris (A-E) Pertentangan antara dua pernyataan universal atas dasar term yang sama, tetapi Pertentangan antara dua pernyataan universal atas dasar term yang sama, tetapi

berbeda dalam kualitasnya. berbeda dalam kualitasnya.

Hukumnya :Hukumnya : Jika yang satu benar, yang lain tentu salahJika yang satu benar, yang lain tentu salah Jika yang satu salah, yang lain dapat benar, tapi dapat juga salahJika yang satu salah, yang lain dapat benar, tapi dapat juga salah Ada kemungkinan ketiga yakni kedua duanya sama-sama salahAda kemungkinan ketiga yakni kedua duanya sama-sama salah

Misal : Jika diketahui bahwa ‘semua karyawan tidak bekerja’ dinyatakan benar, maka Misal : Jika diketahui bahwa ‘semua karyawan tidak bekerja’ dinyatakan benar, maka pernyataan semua karyawan kerja, berarti salah. Jika pernyataan ‘semua TNI pernyataan semua karyawan kerja, berarti salah. Jika pernyataan ‘semua TNI membawa senjata’ dinyatakan salah maka pernyataan ‘semua TNI tidak membawa membawa senjata’ dinyatakan salah maka pernyataan ‘semua TNI tidak membawa senjata ‘ bisa benar bisa juga salahsenjata ‘ bisa benar bisa juga salah

Page 71: Metodologi Studi Sains_new1

PENALARAN PERLAWANAN (OPOSISI)PENALARAN PERLAWANAN (OPOSISI)

Perlawanan Sub Kontraris (I-O)Perlawanan Sub Kontraris (I-O) Pertentangan antara dua pernyataan partikular atas dasar term yang sama, tetapi Pertentangan antara dua pernyataan partikular atas dasar term yang sama, tetapi

berbeda dalam kualitasnya. berbeda dalam kualitasnya.

Hukumnya :Hukumnya : Tidak mungkin kedua-duanya salahTidak mungkin kedua-duanya salah Bisa pula kedua duanya benarBisa pula kedua duanya benar Misal : Jika diketahui bahwa ‘sebagian warga Jawa Timur adalah Muhammadiyah’ Misal : Jika diketahui bahwa ‘sebagian warga Jawa Timur adalah Muhammadiyah’

dinyatakan benar, maka pernyataan ‘sebagian warga Jawa Timur bukan dinyatakan benar, maka pernyataan ‘sebagian warga Jawa Timur bukan Muhammadiyah’ bisa benar dan juga bisa salah. Muhammadiyah’ bisa benar dan juga bisa salah.

Jika ‘sebagian menteri adalah sarjana komunikasi; dinyatakan salah, maka Jika ‘sebagian menteri adalah sarjana komunikasi; dinyatakan salah, maka pernyataan ‘sebagian menteri adalah bukan sarjana komunikasi’ pasti benar.pernyataan ‘sebagian menteri adalah bukan sarjana komunikasi’ pasti benar.

Page 72: Metodologi Studi Sains_new1

PENALARAN PERLAWANAN (OPOSISI)PENALARAN PERLAWANAN (OPOSISI)

Perlawanan Subalternasi (A-I dan E-O)Perlawanan Subalternasi (A-I dan E-O) Pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term yang sama dan berkualitas Pertentangan antara dua pernyataan atas dasar term yang sama dan berkualitas

sama tetapi berbeda dalam kuantitasnya.sama tetapi berbeda dalam kuantitasnya. Jika A benar, maka I pun benarJika A benar, maka I pun benar Jika I benar, belum tentu A benarJika I benar, belum tentu A benar Jika E benar, O pun benarJika E benar, O pun benar Jika O benar, belum tentu E benarJika O benar, belum tentu E benar Contoh :Contoh : Jika diketahui bahwa ‘sebagian pejabat adalah politikus’ dinyatakan benar, maka Jika diketahui bahwa ‘sebagian pejabat adalah politikus’ dinyatakan benar, maka

pernyataan ‘semua pejabat adalah politikus’ bisa benar dan juga bisa salah. pernyataan ‘semua pejabat adalah politikus’ bisa benar dan juga bisa salah. Jika ‘semua pegawai tidak mendapat THR’ dinyatakan benar maka pernyataan Jika ‘semua pegawai tidak mendapat THR’ dinyatakan benar maka pernyataan

‘sebagian pegawai tidak mendapatkan THR’ juga benar.‘sebagian pegawai tidak mendapatkan THR’ juga benar.

Page 73: Metodologi Studi Sains_new1

TABEL BENARTABEL BENAR

Jika A E I O

A Benar - S B S

E Benar S - S B

I Benar ? S - ?

O Benar S ? ? -

TABEL SALAHTABEL SALAH

Jika A E I O

A Salah - ? ? B

E Salah ? - B ?

I Salah S B - B

O Salah B S B -

Page 74: Metodologi Studi Sains_new1

KONTRATISKONTRATIS

KONTRADIKSIKONTRADIKSI

Sub KONTRATISSub KONTRATIS

Sub AlternasiSub AlternasiSub AlternasiSub Alternasi

Page 75: Metodologi Studi Sains_new1

Penalaran EduksiPenalaran Eduksi

Ada 3 macam, Konversi, Inversi dan Kontraposisi.Ada 3 macam, Konversi, Inversi dan Kontraposisi. Konversi, jenis penyimpulan langsung dengan cara menukar Konversi, jenis penyimpulan langsung dengan cara menukar

kedudukan subjek dan predikat tanpa mengubah makna. Contoh : kedudukan subjek dan predikat tanpa mengubah makna. Contoh : Semua anggota DPR adalah anggota MPR., berarti sebagian anggota Semua anggota DPR adalah anggota MPR., berarti sebagian anggota MPR adalah anggota DPR. Atau, Semua manusia bukan kera, MPR adalah anggota DPR. Atau, Semua manusia bukan kera, berarti semua kera bukanlah manusia.berarti semua kera bukanlah manusia.

Inversi, jenis penyimpulan langsung dengan menegasikan Inversi, jenis penyimpulan langsung dengan menegasikan (mengingkarai) subjek dan predikat pada proposisi. Contoh : Semua (mengingkarai) subjek dan predikat pada proposisi. Contoh : Semua manusia adalah makhluk, inversinya 1. Sebagian yang bukan manusia adalah makhluk, inversinya 1. Sebagian yang bukan manusia adalah makhluk 2. sebagian yang bukan manusia adalah manusia adalah makhluk 2. sebagian yang bukan manusia adalah bukan makhluk.bukan makhluk.

Kontraposisi, jenis penyimpulan langsung dengan cara menukar Kontraposisi, jenis penyimpulan langsung dengan cara menukar kedudukan subjek dan predikat serta menegasikannya. Contoh : kedudukan subjek dan predikat serta menegasikannya. Contoh : Semua mahasiswa adalah manusia, semua yang bukan manusia Semua mahasiswa adalah manusia, semua yang bukan manusia adalah pasti bukan mahasiswa. adalah pasti bukan mahasiswa.

Page 76: Metodologi Studi Sains_new1

InduksiInduksi Dipelopori oleh Thomas Henry HuxleyDipelopori oleh Thomas Henry Huxley Diawali kejadian pembelian apel. Percobaan pertama ditemukan apel Diawali kejadian pembelian apel. Percobaan pertama ditemukan apel

masam, keras dan hijau, percobaan kedua, keras, hijau dan masam. masam, keras dan hijau, percobaan kedua, keras, hijau dan masam. Kesimpulan si pembeli : apel apel yang lain juga masam sehingga tidak Kesimpulan si pembeli : apel apel yang lain juga masam sehingga tidak jadi membeli.jadi membeli.

Percobaan pertama dan kedua disebut induksi. Keduanya merupakan fakta Percobaan pertama dan kedua disebut induksi. Keduanya merupakan fakta yang bisa digeneralisasikan., “akan berjumpa dengan rasa masam pada yang bisa digeneralisasikan., “akan berjumpa dengan rasa masam pada apel bila kita temui sifat keras dan hijau”.apel bila kita temui sifat keras dan hijau”.

Rumusan formal penalaran diatas :Rumusan formal penalaran diatas : Apel 1 keras dan hijau adalah masamApel 1 keras dan hijau adalah masam Apel 2 keras dan hijau adalah masamApel 2 keras dan hijau adalah masam Semua apel keras dan hijau adalah masamSemua apel keras dan hijau adalah masam

Menurut aristoteles, induksi : proses peningkatan dari hal hal yang bersifat Menurut aristoteles, induksi : proses peningkatan dari hal hal yang bersifat individual kepada yang bersifat universal. individual kepada yang bersifat universal.

Premis berupa proposisi proposisi singular sedangkan kesimpulannya sebuah Premis berupa proposisi proposisi singular sedangkan kesimpulannya sebuah proposisi universal.proposisi universal.

Page 77: Metodologi Studi Sains_new1

Ciri ciri InduksiCiri ciri Induksi Premis-premis dari induksi ialah proposisi empiris yang langsung kembali Premis-premis dari induksi ialah proposisi empiris yang langsung kembali

kepada suatu observasi indra atau proposisi dasar. Proposisi dasar kepada suatu observasi indra atau proposisi dasar. Proposisi dasar menunjuk kepada fakta, yaitu observasi yang dapat diuji kecocokannya menunjuk kepada fakta, yaitu observasi yang dapat diuji kecocokannya dengan tangkapan indra.dengan tangkapan indra.

Kesimpulan penalaran induksi lebih luas daripada apa yang dinyatakan Kesimpulan penalaran induksi lebih luas daripada apa yang dinyatakan dalam premis premisnya. dalam premis premisnya.

Kesimpulan induksi memiliki kredibilitas rasional. Kredibilitas rasional Kesimpulan induksi memiliki kredibilitas rasional. Kredibilitas rasional disebut probabilitas. disebut probabilitas.

Tinggi rendahnya probalilitas kesimpulan itu dipengaruhi oleh sejumlah Tinggi rendahnya probalilitas kesimpulan itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang disebut faktor-faktor probabilitas.faktor yang disebut faktor-faktor probabilitas.

Page 78: Metodologi Studi Sains_new1

Syarat syarat GeneralisasiSyarat syarat Generalisasi Generalisasi adalah penalaran yang menyimpulkan suatu kesimpulan yang Generalisasi adalah penalaran yang menyimpulkan suatu kesimpulan yang

bersifat umum dari premis premis yang berupa proposisi empiris.bersifat umum dari premis premis yang berupa proposisi empiris. Prinsip dasar penalaran generalisasi adalah Apa yang beberapa kali terjadi Prinsip dasar penalaran generalisasi adalah Apa yang beberapa kali terjadi

dalam kondisi tertentu, dapat diharapkan akan selalu terjadi apabila kondisi dalam kondisi tertentu, dapat diharapkan akan selalu terjadi apabila kondisi yang sama terpenuhiyang sama terpenuhi

Kesimpulan itu hanya suatu harapan, karena kesimpulan penalaran induksi Kesimpulan itu hanya suatu harapan, karena kesimpulan penalaran induksi tidak mengandung nilai kebenaran yang pasti, akan tetapi hanya berupa tidak mengandung nilai kebenaran yang pasti, akan tetapi hanya berupa suatu probabilitas, suatu peluang.suatu probabilitas, suatu peluang.

Menurut Soekidjo, Generalisasi harus memenuhi tiga syarat berikut :Menurut Soekidjo, Generalisasi harus memenuhi tiga syarat berikut : Tidak terbatas secara numerikTidak terbatas secara numerik Tidak terbatas dalam ruang dan waktu (dimana dan kapan saja)Tidak terbatas dalam ruang dan waktu (dimana dan kapan saja) Dapat dijadikan dasar pengandaian (Dapat dijadikan dasar pengandaian (unfulfilled conditionalsunfulfilled conditionals))

Page 79: Metodologi Studi Sains_new1

Beberapa bentuk generalisasi induksiBeberapa bentuk generalisasi induksi

1.1. Apel ini keras, hijau dan rasanya masam. Semua apel yang keras dan hijau Apel ini keras, hijau dan rasanya masam. Semua apel yang keras dan hijau rasanya masam.rasanya masam.

2.2. Apel 1 keras, hijau dan rasanya masam. Apel 2 keras, hijau dan rasanya masam. Apel 1 keras, hijau dan rasanya masam. Apel 2 keras, hijau dan rasanya masam. Apel 3 keras, hijau dan rasanya masam. Semua apel keras dan hijau, rasanya Apel 3 keras, hijau dan rasanya masam. Semua apel keras dan hijau, rasanya masam.masam.

3.3. Apel 1 keras, hijau dan rasanya masam. Apel 2 sampai dengan 15 keras, hijau dan Apel 1 keras, hijau dan rasanya masam. Apel 2 sampai dengan 15 keras, hijau dan rasanya masam. Semua apel yang keras dan hijau, rasanya masam.rasanya masam. Semua apel yang keras dan hijau, rasanya masam.

4.4. Apel 1 keras, hijau, kecil, benjol dan masam. Apel 2 keras, hijau, kecil, benjol dan Apel 1 keras, hijau, kecil, benjol dan masam. Apel 2 keras, hijau, kecil, benjol dan masam. Apel 3 keras, hijau, kecil, benjol dan masam. Semua apel yang keras, masam. Apel 3 keras, hijau, kecil, benjol dan masam. Semua apel yang keras, hijau, rasanya masamhijau, rasanya masam

5.5. Apel 1 keras, hijau, kecil, benjol dan masam. Apel 2 keras, hijau, dari Batu, baru Apel 1 keras, hijau, kecil, benjol dan masam. Apel 2 keras, hijau, dari Batu, baru saja dipetik dan masa. Apel 3 keras, hijau, besar dari Korea, sudah disimpan saja dipetik dan masa. Apel 3 keras, hijau, besar dari Korea, sudah disimpan sebulan dan masam. Semua apel keras dan hijau rasanya masam.sebulan dan masam. Semua apel keras dan hijau rasanya masam.

6.6. Apel 1 keras, hijau, benjol, rasanya masam. Apel 2 keras, hijau, besar, rasanya Apel 1 keras, hijau, benjol, rasanya masam. Apel 2 keras, hijau, besar, rasanya masam. Apel 3 keras, hijau, kecil, rasanya masam. Semua apel keras dan hijau masam. Apel 3 keras, hijau, kecil, rasanya masam. Semua apel keras dan hijau rasanya masam.rasanya masam.

Page 80: Metodologi Studi Sains_new1

Menurut Soekidjo, faktor-faktor probabilitas adalah sebagai berikut :Menurut Soekidjo, faktor-faktor probabilitas adalah sebagai berikut :

Makin besar jumlah fakta yang dijadikan dasar penalaran induksi, makin Makin besar jumlah fakta yang dijadikan dasar penalaran induksi, makin tinggi probabilitas kesimpulannya dan sebaliknya.tinggi probabilitas kesimpulannya dan sebaliknya.

Makin besar jumlah analogi didalam premis, makin rendah probablitas Makin besar jumlah analogi didalam premis, makin rendah probablitas kesimpulannya dan sebaliknyakesimpulannya dan sebaliknya

Makin besar jumlah faktor yang dianalogikan didalam premis, makin Makin besar jumlah faktor yang dianalogikan didalam premis, makin tinggi probabilitas kesimpulannya dan sebaliknyatinggi probabilitas kesimpulannya dan sebaliknya

Semakin luas kesimpulannya semakin rendah probabilitasnya dan Semakin luas kesimpulannya semakin rendah probabilitasnya dan sebaliknyasebaliknya

Page 81: Metodologi Studi Sains_new1

DeduksiDeduksi Deduksi adalah mengambil kesimpulan yang hakikatnya sudah tercakup di Deduksi adalah mengambil kesimpulan yang hakikatnya sudah tercakup di

dalam suatu proposisi atau lebih atau dengan kata lain deduksi adalah dalam suatu proposisi atau lebih atau dengan kata lain deduksi adalah penalaran yang menyimpulkan hal yang khusus dari sejumlah proposisi penalaran yang menyimpulkan hal yang khusus dari sejumlah proposisi yang umum.yang umum.

Contoh deduksi :Contoh deduksi : Semua logam dipanasi memuaiSemua logam dipanasi memuai Seng termasuk logamSeng termasuk logam Jadi, seng dipanasi pasti memuaiJadi, seng dipanasi pasti memuai Proposisi “semua logam dipanasi memuai” adalah proposisi yang universal Proposisi “semua logam dipanasi memuai” adalah proposisi yang universal

atau umum, dan kesimpulannya “seng dipanasi pasti memuai” adalah atau umum, dan kesimpulannya “seng dipanasi pasti memuai” adalah proposisi yang lebih khusus dibandingkan premisnya. proposisi yang lebih khusus dibandingkan premisnya.

Sifat kesimpulan dengan penalaran deduksi bukan probablilitas tinggi atau Sifat kesimpulan dengan penalaran deduksi bukan probablilitas tinggi atau rendah, melainkan langsung benar atau salah.rendah, melainkan langsung benar atau salah.

Dalam contoh diatas, seng dipanasi pasti memuai sebagai kemestian dari Dalam contoh diatas, seng dipanasi pasti memuai sebagai kemestian dari premis semua logam dipanasi memuai dan seng itu termasuk logam.premis semua logam dipanasi memuai dan seng itu termasuk logam.

Page 82: Metodologi Studi Sains_new1

SILOGISME KATEGORISSILOGISME KATEGORIS Silogisme adalah proses menggabungkan tiga proposisi, dua menjadi dasar Silogisme adalah proses menggabungkan tiga proposisi, dua menjadi dasar

penyimpulan, satu menjadi kesimpulan. Silogisme kategoris berarti argumen penyimpulan, satu menjadi kesimpulan. Silogisme kategoris berarti argumen yang terdiri atas tiga proposisi kategoris yang saling berkaitan, dua menjadi yang terdiri atas tiga proposisi kategoris yang saling berkaitan, dua menjadi dasar penyimpulan (premis), satu menjadi kesimpulan yang ditarik (konklusi).dasar penyimpulan (premis), satu menjadi kesimpulan yang ditarik (konklusi).

Seluruh argumen mengandung 3 proposisi : Pengertian yang menjadi subjek Seluruh argumen mengandung 3 proposisi : Pengertian yang menjadi subjek (S) kesimpulan disebut term minor, 2. Pengertian yang menjadi Predikat (P) (S) kesimpulan disebut term minor, 2. Pengertian yang menjadi Predikat (P) kesimpulan disebut term mayor, 3. Pengertian yang tidak terdapat dalam kesimpulan disebut term mayor, 3. Pengertian yang tidak terdapat dalam kesimpulan, tapi terdapat dalam dua premis disebut term antara/pembanding.kesimpulan, tapi terdapat dalam dua premis disebut term antara/pembanding.

Term yang memuat term minor disebut premis minorTerm yang memuat term minor disebut premis minor Term yang memuat term mayor disebut premis mayorTerm yang memuat term mayor disebut premis mayor Contoh : Semua binatang makan. Sapi adalah binatang. Jadi sapi itu makan.Contoh : Semua binatang makan. Sapi adalah binatang. Jadi sapi itu makan. Term binatang : term antara/pembandingTerm binatang : term antara/pembanding Term sapi : term minorTerm sapi : term minor Term makan : term mayorTerm makan : term mayor Premis mayor : semua binatang makanPremis mayor : semua binatang makan Premis minornya sapi adalah binatang Premis minornya sapi adalah binatang

Page 83: Metodologi Studi Sains_new1

POLA SILOGISMEPOLA SILOGISME Silogisme Sub-PreSilogisme Sub-Pre Silogisme Bis-PreSilogisme Bis-Pre Silogisme Bis-SubSilogisme Bis-Sub Silogisme Pre-SubSilogisme Pre-Sub

Kaidah-kaidah dalam silogisme KategorisKaidah-kaidah dalam silogisme Kategoris

TermTerm Silogisme tidak boleh mengandung kurang atau lebih dari 3 term (minor, mayor, antara) Silogisme tidak boleh mengandung kurang atau lebih dari 3 term (minor, mayor, antara) Term antara tidak boleh masuk dalam kesimpulanTerm antara tidak boleh masuk dalam kesimpulan Term subjek dan predikat dalam kesimpulan tidak boleh lebih luas dari term dalam premisTerm subjek dan predikat dalam kesimpulan tidak boleh lebih luas dari term dalam premis Term antara harus sekurang-kurangnya satu kali muncul sebagai term/pengertian universalTerm antara harus sekurang-kurangnya satu kali muncul sebagai term/pengertian universal

ProposisiProposisi Apabila kedua premis positif maka kesimpulannya harus positifApabila kedua premis positif maka kesimpulannya harus positif Kedua premis tidak boleh negatifKedua premis tidak boleh negatif Kedua premis tidak boleh partikularKedua premis tidak boleh partikular Kesimpulan harus mengikuti premis yang lebih rendah (Jika salah satu premis negatif maka Kesimpulan harus mengikuti premis yang lebih rendah (Jika salah satu premis negatif maka

kesimpulannya harus negatif, Jika salah satu premis negatif dan partikular maka kesimpulannya harus negatif, Jika salah satu premis negatif dan partikular maka kesimpulannya negatif dan partikular, Jika salah satu premis partikular, kesimpulannya kesimpulannya negatif dan partikular, Jika salah satu premis partikular, kesimpulannya partikular)partikular)

Page 84: Metodologi Studi Sains_new1

PROPOSISI MAJEMUKPROPOSISI MAJEMUK Proposisi HipotetikProposisi Hipotetik Proposisi DisjungtifProposisi Disjungtif Proposisi KonjungtifProposisi Konjungtif

SILOGISME MAJEMUK DAN DILEMASILOGISME MAJEMUK DAN DILEMA

SESAT PIKIRSESAT PIKIR

Silogisme Disjungtif InklusifSilogisme Disjungtif Inklusif Silogisme Disjungtif EksklusifSilogisme Disjungtif Eksklusif Silogisme Disjungtif AlternatifSilogisme Disjungtif Alternatif Silogisme Hipotesis KondisionalSilogisme Hipotesis Kondisional Silogisme Hipotesis BikondisionalSilogisme Hipotesis Bikondisional

Kesesatan karena bahasaKesesatan karena bahasa Kesesatan karena relevansiKesesatan karena relevansi

Page 85: Metodologi Studi Sains_new1

ATURAN PERMAINAN DALAM ATURAN PERMAINAN DALAM ILMU ALAMILMU ALAM

Pengamatan berulangPengamatan berulangMembatasi diri dengan hanya membahas gejala-gejala alam yang dapat Membatasi diri dengan hanya membahas gejala-gejala alam yang dapat

diamati. Banyak gejala alam yang hanya dapat diamati dengan alat bantu. diamati. Banyak gejala alam yang hanya dapat diamati dengan alat bantu. Jika seseorang ingin menyatakan bahwa ia mendapatkan suatu gejala alam Jika seseorang ingin menyatakan bahwa ia mendapatkan suatu gejala alam baru yg belum terdaftar dalam perbendharaan ilmu-ilmu alam maka ia baru yg belum terdaftar dalam perbendharaan ilmu-ilmu alam maka ia perlu memberikan semua informasi tentang lingkungan, peralatan serta perlu memberikan semua informasi tentang lingkungan, peralatan serta cara pengamatan yg digunakan shg memungkinkan orang lain mengamati cara pengamatan yg digunakan shg memungkinkan orang lain mengamati kembali jika keadaan mengizinkan.kembali jika keadaan mengizinkan.

Jalinan antara teori dan pengamatanJalinan antara teori dan pengamatan Kemampuan meramalkan gejala alam yang lainKemampuan meramalkan gejala alam yang lain

Page 86: Metodologi Studi Sains_new1

ILMU-ILMU ALAM dan ILMU-ILMU SOSIAL: ILMU-ILMU ALAM dan ILMU-ILMU SOSIAL: BEBERAPA PERBEDAANBEBERAPA PERBEDAAN

Objek penelaahan yang kompleksObjek penelaahan yang kompleks Kesukana dalam pengamatanKesukana dalam pengamatan Objek penalaran yang tak terulangObjek penalaran yang tak terulang Hubungan antara ahli dan obyek penelaahan Hubungan antara ahli dan obyek penelaahan

sosialsosial

Page 87: Metodologi Studi Sains_new1

BEBERAPA KONSEP DALAM ILMUBEBERAPA KONSEP DALAM ILMU

Klasifikasi : suatu konsep yang menempatkan obyek yang Klasifikasi : suatu konsep yang menempatkan obyek yang sedang ditelaah dalam suatu kelas tertentu.sedang ditelaah dalam suatu kelas tertentu.

Contoh : Konsep taxonomi dalam botani dan zoologi (species, Contoh : Konsep taxonomi dalam botani dan zoologi (species, famili, genus dsb), Konsep “ panas, dingin”famili, genus dsb), Konsep “ panas, dingin”

Bila kita menempatkan obyek tadi dalam suatu kelas yg lebih Bila kita menempatkan obyek tadi dalam suatu kelas yg lebih sempit, maka keterangan yang diberikan akan meningkat.sempit, maka keterangan yang diberikan akan meningkat.

Catatan: Pendefinisian klasifikasi pada dasarny bebas namun tetap berpegang pada kekonsistenan.Catatan: Pendefinisian klasifikasi pada dasarny bebas namun tetap berpegang pada kekonsistenan.

Page 88: Metodologi Studi Sains_new1

BEBERAPA KONSEP DALAM ILMUBEBERAPA KONSEP DALAM ILMU

Konsep yang lebih efektif dalam memberikan informasi adalah konsep Konsep yang lebih efektif dalam memberikan informasi adalah konsep perbandingan (komparasi). Konsep ini berperan sebagai perantara antara perbandingan (komparasi). Konsep ini berperan sebagai perantara antara konsep klasifikasi dan kuantitatif.konsep klasifikasi dan kuantitatif.

Konsep yang mengemukakan hubungan mengenai obyek dalam norma Konsep yang mengemukakan hubungan mengenai obyek dalam norma yang mencakup pengertian lebih atau kurang, dibandingkan dengan obyek yang mencakup pengertian lebih atau kurang, dibandingkan dengan obyek lain. lain.

Konsep yang terikat oleh struktur hubungan logis.Konsep yang terikat oleh struktur hubungan logis. Contoh : Proses pengklasifikasian dalam tes lamaran kerja misal pada Contoh : Proses pengklasifikasian dalam tes lamaran kerja misal pada

tingkat kemampuan spasial, ada yang baik, cukup, rendah. Pelamar yang tingkat kemampuan spasial, ada yang baik, cukup, rendah. Pelamar yang memiliki “kemampuan spasial baik” lebih baik dibandingkan pelamar yang memiliki “kemampuan spasial baik” lebih baik dibandingkan pelamar yang memiliki “kemampuan spasial cukup”, dst.memiliki “kemampuan spasial cukup”, dst.

Catatan: pada bid. Tertentu ada yg memamg konsep perbadingan yg bisa diterapkan.Catatan: pada bid. Tertentu ada yg memamg konsep perbadingan yg bisa diterapkan.

Page 89: Metodologi Studi Sains_new1

BEBERAPA KONSEP DALAM ILMUBEBERAPA KONSEP DALAM ILMU

Konsep kuantitatif adalah konsep yang dapat diukur dalam sebuah skala.Konsep kuantitatif adalah konsep yang dapat diukur dalam sebuah skala. Konsep komparatif adalah langkah pertama bagi konsep kuantitatif. Konsep komparatif adalah langkah pertama bagi konsep kuantitatif.

Kualitatif dan kuantitatifKualitatif dan kuantitatif Perbedaan keduanya adalah dalam sistem konsep pembahasaan.Perbedaan keduanya adalah dalam sistem konsep pembahasaan. Bahasa kualitatif dibatasi “predikat”. Contoh : rumput adalah hijauBahasa kualitatif dibatasi “predikat”. Contoh : rumput adalah hijau Bahasa kuantitatif mempergunakan simbol pemberi fungsi yakni simbol Bahasa kuantitatif mempergunakan simbol pemberi fungsi yakni simbol

fungsi yang mempunyai nilai bilangan. fungsi yang mempunyai nilai bilangan. Metode kuantitatif yang lebih mudah dan lebih asasi adalah Metode kuantitatif yang lebih mudah dan lebih asasi adalah

MENGHITUNG.MENGHITUNG. Menghitung sejumlah obyek berarti kita menghitung dari suatu rangkaian Menghitung sejumlah obyek berarti kita menghitung dari suatu rangkaian

kejadian, lalu mengambik kesimpulan berdasarkan isomorfisme lalu kejadian, lalu mengambik kesimpulan berdasarkan isomorfisme lalu menyatakan dalam angka kardinalnya.menyatakan dalam angka kardinalnya.

Konsep kuantitatif dikembangkan dengan PENGUKURANKonsep kuantitatif dikembangkan dengan PENGUKURAN

Page 90: Metodologi Studi Sains_new1

BEBERAPA KONSEP DALAM ILMUBEBERAPA KONSEP DALAM ILMU

Contoh pernyataan kualitatif :Contoh pernyataan kualitatif : ““sebatang logam jika dipanaskan maka panjangnya akan sebatang logam jika dipanaskan maka panjangnya akan

memuai”memuai”

Contoh pernyataan kuantitaif :Contoh pernyataan kuantitaif : ““jika sebatang logam dipanaskan sampai temperatur tertentu, jika sebatang logam dipanaskan sampai temperatur tertentu,

maka panjangnya akan memuai dengan pertambahan tertentu “maka panjangnya akan memuai dengan pertambahan tertentu “

Page 91: Metodologi Studi Sains_new1

BEBERAPA KONSEP DALAM ILMUBEBERAPA KONSEP DALAM ILMU

Peluang adalah frekuensi relatif dalam jangka panjang.Peluang adalah frekuensi relatif dalam jangka panjang. Misal sebuah dadu. Jika sebuah dadu dilempar sebanyak 60 kali maka tiap sisi dadu Misal sebuah dadu. Jika sebuah dadu dilempar sebanyak 60 kali maka tiap sisi dadu

memiliki peluang untuk muncul sebanyak 10 kali atau peluang untuk melempar satu memiliki peluang untuk muncul sebanyak 10 kali atau peluang untuk melempar satu sisi dadu adalah 1/6. sisi dadu adalah 1/6.

HUKUM STATISTIKAHUKUM STATISTIKA

Hukum statistika digunakan untuk alasan yg bersifat memudahkan dalam penggunaan atau Hukum statistika digunakan untuk alasan yg bersifat memudahkan dalam penggunaan atau karena tidak adanya pengetahuan yang cukup untuk menguraikan suatu situasi secara karena tidak adanya pengetahuan yang cukup untuk menguraikan suatu situasi secara deterministik. (ekspresi hubungan fungsional nilai-nilai dari dua besaran atau lebih)deterministik. (ekspresi hubungan fungsional nilai-nilai dari dua besaran atau lebih)

Misal : Statistik Penduduk.. Sekian persen berusia…sekian persen bekerja sebagai…Misal : Statistik Penduduk.. Sekian persen berusia…sekian persen bekerja sebagai…sekian persen keluaraga berstatus sebagai keluaraga …..sekian persen keluaraga berstatus sebagai keluaraga …..

Pernyataan statistik semacam ini eprlu untuk mengurangi sejumlah besar fakta-fakta Pernyataan statistik semacam ini eprlu untuk mengurangi sejumlah besar fakta-fakta menjadi bentuk yang dapat kita kuasai.menjadi bentuk yang dapat kita kuasai.

Hal ini dapat dilakukan dengan alasan demi kemudahan meskipun terdapat semua fakta Hal ini dapat dilakukan dengan alasan demi kemudahan meskipun terdapat semua fakta yang mendukungnya. yang mendukungnya.

Sebagai pegangan, jika contoh/sample dipilih secara hati-hati maka contoh tsb akan dapat Sebagai pegangan, jika contoh/sample dipilih secara hati-hati maka contoh tsb akan dapat mewakili populasi dari angak perkiraan yang baik. mewakili populasi dari angak perkiraan yang baik.

Page 92: Metodologi Studi Sains_new1

BEBERAPA KONSEP DALAM ILMUBEBERAPA KONSEP DALAM ILMU

Catatan : Kadang-kadang adalah sangat sukar bahkan tidak mungkin untuk Catatan : Kadang-kadang adalah sangat sukar bahkan tidak mungkin untuk memeproleh informasi yg eksak ttg kasus-kasus individual, meskipun kelihatannya memeproleh informasi yg eksak ttg kasus-kasus individual, meskipun kelihatannya mudah untuk memperoleh data tersebut. Misal pada DADU. Jika kita mengukur mudah untuk memperoleh data tersebut. Misal pada DADU. Jika kita mengukur semua besaran yang relevan dalam jatuhnya sebuah dadu (posisi yg tepat ketika ia semua besaran yang relevan dalam jatuhnya sebuah dadu (posisi yg tepat ketika ia meninggalkan tangan, kecepatan yang tepat yang diberikan, berat dan meninggalkan tangan, kecepatan yang tepat yang diberikan, berat dan elastisitasnya, bentuk permukaan dimana ia memantul), adalah mungkin untuk elastisitasnya, bentuk permukaan dimana ia memantul), adalah mungkin untuk meramalkan dengan tepat bagaimana dadu itu akan berhenti.meramalkan dengan tepat bagaimana dadu itu akan berhenti.

Page 93: Metodologi Studi Sains_new1

ilmu pengetahuan sosialilmu pengetahuan sosial adalah sekelompok adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan aspek yang berhubungan dengan manusia dan dan lingkungan sosialnya.lingkungan sosialnya.

Page 94: Metodologi Studi Sains_new1

Cabang-cabang utama dari ilmu sosial adalah:Cabang-cabang utama dari ilmu sosial adalah: Antropologi, yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu , yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu Ekonomi, yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam , yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam

masyarakat masyarakat Geografi, yang mempelajari lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik , yang mempelajari lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik

dan manusia di atas permukaan bumi dan manusia di atas permukaan bumi Hukum, yang mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan , yang mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan Linguistik, yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa , yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa Pendidikan, yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar, Pendidikan, yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar,

pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral Politik, yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia (termasuk Politik, yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia (termasuk

negara) negara) Psikologi, yang mempelajari tingkah laku dan proses mental Psikologi, yang mempelajari tingkah laku dan proses mental Sejarah, yang mempelajari masa lalu yang berhubungan dengan umat manusia Sejarah, yang mempelajari masa lalu yang berhubungan dengan umat manusia Sosiologi, yang mempelajari masyarakat dan hubungan antar manusia di Sosiologi, yang mempelajari masyarakat dan hubungan antar manusia di

dalamnya dalamnya

Page 95: Metodologi Studi Sains_new1

Ilmu alamIlmu alam (Inggris: (Inggris:natural sciencenatural science) atau ) atau ilmu pengetahuan alamilmu pengetahuan alam adalah istilah adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun dimana pun [1][1]..

Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.keduanya dibedakan dari ilmu sosial, humaniora, teologi, dan seni.

Matematika tidak dianggap sebagai ilmu alam, akan tetapi digunakan sebagai Matematika tidak dianggap sebagai ilmu alam, akan tetapi digunakan sebagai penyedia alat/perangkat dan kerangka kerja yang digunakan dalam ilmu-ilmu penyedia alat/perangkat dan kerangka kerja yang digunakan dalam ilmu-ilmu alam. Istilah ilmu alam juga digunakan untuk mengenali "ilmu" sebagai disiplin alam. Istilah ilmu alam juga digunakan untuk mengenali "ilmu" sebagai disiplin yang mengikuti metode ilmiah, berbeda dengan filsafat alam. Di sekolah, ilmu yang mengikuti metode ilmiah, berbeda dengan filsafat alam. Di sekolah, ilmu alam dipelajari secara umum di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam(biasa alam dipelajari secara umum di mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam(biasa disingkat IPA).disingkat IPA).

Tingkat kepastian ilmu alam relatif tinggi mengingat obyeknya yang kongkrit, Tingkat kepastian ilmu alam relatif tinggi mengingat obyeknya yang kongkrit, karena hal ini ilmu alam lazim juga disebut karena hal ini ilmu alam lazim juga disebut ilmu pastiilmu pasti[2][2]..

Di samping penggunaan secara tradisional di atas, saat ini istilah "ilmu alam" Di samping penggunaan secara tradisional di atas, saat ini istilah "ilmu alam" kadang digunakan mendekati arti yang lebih cocok dalam pengertian sehari-hari. kadang digunakan mendekati arti yang lebih cocok dalam pengertian sehari-hari. Dari sudut ini, "ilmu alam" dapat menjadi arti alternatif bagi biologi, terlibat Dari sudut ini, "ilmu alam" dapat menjadi arti alternatif bagi biologi, terlibat dalam proses-proses biologis, dan dibedakan dari ilmdalam proses-proses biologis, dan dibedakan dari ilmu fisik (terkait dengan hukum-u fisik (terkait dengan hukum-hukum fisika dan kimia yang mendasari alam semesta).hukum fisika dan kimia yang mendasari alam semesta).

Page 96: Metodologi Studi Sains_new1

Bilangan kardinal:Bilangan kardinal: bilangan tertentu yang menyatakan berapa banyak bilangan tertentu yang menyatakan berapa banyak elemen-elemen yang terdapat dalam suatu himpunan.elemen-elemen yang terdapat dalam suatu himpunan.

Bilangan kardinal sama dengan bilangan biasa namun mengikuti kata Bilangan kardinal sama dengan bilangan biasa namun mengikuti kata nomina , sebagai contoh: nomina , sebagai contoh: la om tre,la om tre, "pria ketiga," dan bukan "pria ketiga," dan bukan la tre omes,la tre omes, "para tiga pria.""para tiga pria."

Pecahan ditunjukkan menggunakan Pecahan ditunjukkan menggunakan -i,-i, misalkan misalkan di, tri, cuatri,... desi, senti, di, tri, cuatri,... desi, senti, mili,mili, dan seterusnya. dan seterusnya.

ISOMORFISME : kesamaan bentukISOMORFISME : kesamaan bentuk Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fungsi diartikan sebagai Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fungsi diartikan sebagai

[1] [1] jabatan (pekerjaan) yang dilakukanjabatan (pekerjaan) yang dilakukan: jika ketua tidak ada, wakil ketua : jika ketua tidak ada, wakil ketua melakukan “fungsi” ketua; [2] faal (kerja suatu bagian tubuh); [3] dalam melakukan “fungsi” ketua; [2] faal (kerja suatu bagian tubuh); [3] dalam ilmu matematika, fungsi berarti ilmu matematika, fungsi berarti besaran yang berhubungan, jika besaran yang berhubungan, jika besaran yang satu berubah, besaran yang lain juga berubah; besaran yang satu berubah, besaran yang lain juga berubah; [4] [4] kegunaan suatu hal; [5] dalam istilah linguistik “fungsi” berarti peran kegunaan suatu hal; [5] dalam istilah linguistik “fungsi” berarti peran sebuah unsur bahasa dalam satuan sintaksis yang lebih luas (spt nomina sebuah unsur bahasa dalam satuan sintaksis yang lebih luas (spt nomina berfungsi sebagai subjek).berfungsi sebagai subjek).

Page 97: Metodologi Studi Sains_new1

PENGUKURANPENGUKURAN Untuk mengetahui keadaan sesuatu, misalnya luas tanah, suhu tubuh, Untuk mengetahui keadaan sesuatu, misalnya luas tanah, suhu tubuh,

keberhasilan siswa, tingkat pemahaman, sikap siswa terhadap suatu kondisi keberhasilan siswa, tingkat pemahaman, sikap siswa terhadap suatu kondisi dsb, selalu dilakukan pekerjaan yang disebut PENGUKURAN. dsb, selalu dilakukan pekerjaan yang disebut PENGUKURAN.

Pengukuran dapat didefinisikan sbg suatu pekerjaan dgn menggunakan alat Pengukuran dapat didefinisikan sbg suatu pekerjaan dgn menggunakan alat ukur berdasarkan ukuran baku tertentu didalam menentukan harga yang ukur berdasarkan ukuran baku tertentu didalam menentukan harga yang diukur dengan cara membandingkannya dengan ukuran baku tersebut.diukur dengan cara membandingkannya dengan ukuran baku tersebut.

ALAT SATUAN CONTOH

Penggaris meter Lebar sungai; panjang jalan;

Termometer °C °R °K suhu

Skala Likert -Skor- Sikap, keberhasilan, tingkat pemahaman dsb

Page 98: Metodologi Studi Sains_new1

Hasil dari suatu pengukuran merupakan angka-angka yang merupakan Hasil dari suatu pengukuran merupakan angka-angka yang merupakan besaran kuantitatif, maupun berupa huruf yang dapat mewakili besaran besaran kuantitatif, maupun berupa huruf yang dapat mewakili besaran kuantitatif tersebut. Misalnya saja suhu tubuh orang 39 °C, lebar meja 1,5 kuantitatif tersebut. Misalnya saja suhu tubuh orang 39 °C, lebar meja 1,5 m, nilai fisika 100, nilai afektif BAIK. m, nilai fisika 100, nilai afektif BAIK.

Contoh lain, nilai hasil fisika dasar adalah A, B, C, D atau E yang Contoh lain, nilai hasil fisika dasar adalah A, B, C, D atau E yang merupakan huruf yang dapat mewakili besaran kuantitatif angka yaitu A merupakan huruf yang dapat mewakili besaran kuantitatif angka yaitu A mewakili 4, B angka 3, C angka 2, D angka 1 dan E angka 0.mewakili 4, B angka 3, C angka 2, D angka 1 dan E angka 0.

PENILAIANPENILAIAN Setelah orang melakukan suatu pengukuran, kadang-kadang Setelah orang melakukan suatu pengukuran, kadang-kadang

membandingkan dengan hasil pengukuran lainnya yang sejenis. Misalnya membandingkan dengan hasil pengukuran lainnya yang sejenis. Misalnya si A mendapatkan nilai fisika 100 dan si B mendapat nilai 80, angka 100 si A mendapatkan nilai fisika 100 dan si B mendapat nilai 80, angka 100 lebih besar daripada 80, dikatakan si A lebih baik daripada B. Nilai afektif lebih besar daripada 80, dikatakan si A lebih baik daripada B. Nilai afektif C 5 dan nilai afektif D 4, angka 5 lebih besar dari angka 4, dikatakan C 5 dan nilai afektif D 4, angka 5 lebih besar dari angka 4, dikatakan kelakuan si C lebih baik daripada D.kelakuan si C lebih baik daripada D.

Page 99: Metodologi Studi Sains_new1

Suhu tubuh si E 38 derajat Celcius dan suhu tubuh si F 40 derajat celcius. Suhu tubuh si E 38 derajat Celcius dan suhu tubuh si F 40 derajat celcius. Angka 38 lebih kecil daripada angka 40, dikatakan suhu tubuh si F lebih Angka 38 lebih kecil daripada angka 40, dikatakan suhu tubuh si F lebih tinggi daripada suhu tubuh si E.tinggi daripada suhu tubuh si E.

Proses demikian disebut dengan Proses demikian disebut dengan PENILAIANPENILAIAN..

Adapun dapat disimpulkan, langkah dari suatu penilaian adalah :Adapun dapat disimpulkan, langkah dari suatu penilaian adalah : Membandingkan suatu hasil ukur dengan hasil ukur lain yang sejenisMembandingkan suatu hasil ukur dengan hasil ukur lain yang sejenis Menyimpulkan hasil perbandinganMenyimpulkan hasil perbandingan Menetapkan hasil secara kualitatifMenetapkan hasil secara kualitatif

(Besaran kualitatif antara lain : lebih besar, lebih kecil, lebih baik, lebih buruk, (Besaran kualitatif antara lain : lebih besar, lebih kecil, lebih baik, lebih buruk, berhasil, tidak berhasil, tidak sukses, memenuhi syarat, tidak memenuhi berhasil, tidak berhasil, tidak sukses, memenuhi syarat, tidak memenuhi syarat, dsb.)syarat, dsb.)

Proses yang dimulai dengan pengukuran dan dilanjutkan dengan proses Proses yang dimulai dengan pengukuran dan dilanjutkan dengan proses penilaian disebut penilaian disebut EVALUASI.EVALUASI.

Page 100: Metodologi Studi Sains_new1

KLASIFIKASIKLASIFIKASI

Agar suatu KLASIFIKASI mempunyai arti, beberapa syarat Agar suatu KLASIFIKASI mempunyai arti, beberapa syarat harus dipenuhi :harus dipenuhi :

Semua harus tercakupSemua harus tercakup Saling menidakkan (jika sudah masuk 1 kriteria, maka tidak Saling menidakkan (jika sudah masuk 1 kriteria, maka tidak

boleh masuk pada kriteria yang lain)boleh masuk pada kriteria yang lain) Keadaan Klasifikasi bisa KASAR/HALUS sesuai dengan Keadaan Klasifikasi bisa KASAR/HALUS sesuai dengan

TUJUANTUJUAN Penyempurnaan Klasifikasi menjjadi lebih terperinci Penyempurnaan Klasifikasi menjjadi lebih terperinci

memerlukan prosedur tertentu, dengan catatan, kedua syarat memerlukan prosedur tertentu, dengan catatan, kedua syarat diatas terpenuhi ditambah dengan, semua yang terdahulu harus diatas terpenuhi ditambah dengan, semua yang terdahulu harus tercakuptercakup

Page 101: Metodologi Studi Sains_new1

PENATAAN SEBAGIAN (Partial Order)PENATAAN SEBAGIAN (Partial Order)

Syarat penataan sederhanaSyarat penataan sederhana Asimetri (tidak simetris)Asimetri (tidak simetris) Transitif (berurutan)Transitif (berurutan)

KelebihanKelebihan Dapat memperoleh kesimpulan yang lebih umumDapat memperoleh kesimpulan yang lebih umum

KekuranganKekurangan

(bermasalah jika diaplikasaikan pada hal-hal dengan syarat khusus, yaitu : )(bermasalah jika diaplikasaikan pada hal-hal dengan syarat khusus, yaitu : ) Kadang tidak transitif (terhadap hal yang memiliki banyak faktor yang Kadang tidak transitif (terhadap hal yang memiliki banyak faktor yang

mempengaruhi), misal prediksi tim kesebelasan sepakbolamempengaruhi), misal prediksi tim kesebelasan sepakbola Jika membandingkan 2 aspek/lebih maka sulit mencapai simpulan/suara Jika membandingkan 2 aspek/lebih maka sulit mencapai simpulan/suara

mayoritas, misal pendapat dalam suatu organisasi tentang paket mayoritas, misal pendapat dalam suatu organisasi tentang paket pembelaian barang dengan prioritas tertentupembelaian barang dengan prioritas tertentu

Sulit berhierarki jika memiliki kriteria lebih dari satu, misal penyusunan Sulit berhierarki jika memiliki kriteria lebih dari satu, misal penyusunan karyawan dengan kriteria masa kerja dan umurkaryawan dengan kriteria masa kerja dan umur

Page 102: Metodologi Studi Sains_new1

PENATAAN SEDERHANA (Simple Order)PENATAAN SEDERHANA (Simple Order)

SyaratSyarat AsimetriAsimetri TransitifTransitif Dapat membandingkan dua golongan yang berbeda atau Dapat membandingkan dua golongan yang berbeda atau

mengatasi kekurangan dalam penataan sebagian.mengatasi kekurangan dalam penataan sebagian.

Konversi Konversi PENATAAN SEBAGIAN PENATAAN SEBAGIAN ke ke PENATAAN PENATAAN SEDERHANASEDERHANA menggunakan RUMUS menggunakan RUMUS

Jika menghadapi kemungkinan yang banyak, memang cukup Jika menghadapi kemungkinan yang banyak, memang cukup sulit melakukan penyederhanaan ini.sulit melakukan penyederhanaan ini.

Page 103: Metodologi Studi Sains_new1

Konsep pengukuran =konsep bilanganKonsep pengukuran =konsep bilangan

Prinsip :Prinsip : Memang ada hubungan antara keduanya (obyek yang diukur dengan benda Memang ada hubungan antara keduanya (obyek yang diukur dengan benda

yang dijadikan acua perubahan nilai pengukuran) misal air raksa untuk yang dijadikan acua perubahan nilai pengukuran) misal air raksa untuk pengukuran tenperatur, logampengukuran tenperatur, logam

Terdapat/benda lain yang dapat digunakan /bisa dibandingkanTerdapat/benda lain yang dapat digunakan /bisa dibandingkan

Mengapa cenderung pengukuran terekspresikan dengan skala bilangan ?Mengapa cenderung pengukuran terekspresikan dengan skala bilangan ? Karena perumusan teori bisa dijabarkan secara deduktif melalui proses Karena perumusan teori bisa dijabarkan secara deduktif melalui proses

matematis, shg terasa lebih mudah dipahamimatematis, shg terasa lebih mudah dipahami

Pegukuran memegang peran utama dalam ilmu, karena dengan Pegukuran memegang peran utama dalam ilmu, karena dengan memberikan bilangan kepada berbagai objek/gejala dalam alam, kita memberikan bilangan kepada berbagai objek/gejala dalam alam, kita mampu mendeskripsikan gejala ini dalam hukum bilangan.mampu mendeskripsikan gejala ini dalam hukum bilangan.

Page 104: Metodologi Studi Sains_new1

KONSEP PELUANGKONSEP PELUANG

Konsep Peluang mendasari perhitungan penilaian pencapaian Konsep Peluang mendasari perhitungan penilaian pencapaian sesuatu. Peluang atau PROBABILITAS didefinisikan sebagai sesuatu. Peluang atau PROBABILITAS didefinisikan sebagai cabang matematika yang membicarakan faktor untung-untungan cabang matematika yang membicarakan faktor untung-untungan atau atau change factorchange factor. Teori probabilitas memberikan cara . Teori probabilitas memberikan cara pengukuran kuantitatif tentang kemungkinan atau tingkat pengukuran kuantitatif tentang kemungkinan atau tingkat kepastian terjadinya suatu peristiwa.kepastian terjadinya suatu peristiwa.

Perumusan probabilitas adalah :Perumusan probabilitas adalah :

p(a) = m / np(a) = m / n

Dimana :Dimana :m = jumlah dapatnya suatu peristiwa terjadim = jumlah dapatnya suatu peristiwa terjadi

n = jumlah keseluruhan kemungkinann = jumlah keseluruhan kemungkinan

Page 105: Metodologi Studi Sains_new1

Contoh :Contoh : Sekeping uang logam Rp 100,00 dilempar keatas. Berapa Sekeping uang logam Rp 100,00 dilempar keatas. Berapa

probabilitas setelah jatuh dilantai permukaan Garuda probabilitas setelah jatuh dilantai permukaan Garuda menghadap keatas ?menghadap keatas ?

Jawab : p(a) = ½Jawab : p(a) = ½