metodologi ek mikro islam

46
METODOLOGI ILMU EKONOMI MIKRO ISLAM

Upload: lia-syahlia-nasution

Post on 13-Aug-2015

90 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

METODOLOGI :Serangkaian metode-metode atau cara-cara yang digunakan dalam melakukan sesuatu, dalam hal ini bagaimana mengembangkan ilmu ekonomi (Ilmu yg mempelajari prilaku manusia dlm menentukan pilihan2 dengan SD yg terbatas dan keinginan yg tdk terbatas utk mencapai kemakmuran) dgn menggunakan data-data yg ada, yg bersifat kuantitatif (Sering disebut sebagai The queen of social sciences), untuk menganalisis fenomena-fenomena ekonomi.

Menurut Ir. Adiwarman A.Karim,Metodologi Ek. Islam = Rancang Bangun Ek.Islam, dimulai dr Revolusi ilmu pengetahuan yg terjadi di Eropa barat pd abad ke 16, dimana kekuasaan gereja menurun drastis, dogma2 yg diajarkan kpd umat, jelas2 bertentangan dgn ilmu pengetahuan. Contoh : Ilmuwan Copernicus, Galileo, Bruno dll, menggunggat dogma gereja yg menyatakan bahwa matahari mengelilingi bumi. Hasil penelitian menyatakan Bumi yg mengelilingi Matahari, tapi para ilmuwan tsb dibunuh. Karena itu dgn semangat Renaissance, masyarakat Eropa berusaha membebaskan dirinya dari Belenggu dan kungkunganAgama & Tuhan

akhirnya, Ilmu Ekonomi (konvensional) yg di anut para ahli ekonomi saat itu juga mengabaikan nilai2 agama (sekulerisme=berorientasi hanya pd kehidupan duniawi).

Walaupun setelah masa tsb, (abad 18) banyak diantara ahli ekonomi tsb juga mengkritik kondisi spt itu. Sehingga melahirkan mazhab2 baru yg mengintegrasikan baik kebutuhan material maupun spiritual manusia, interaksi antar manusia, interaksi antara manusia dgn alam semesta spt : mazhab sbb : 1).Humanistic Economics, 2).Social Economics, 3).Grant Economics dan 4). institutional Economics. -Krn masing2 pihak memiliki pendapat yg berbeda dan tidak adanya nilai standar yg sama, menyebabkan timbulnya konflik kepentingan dan konsensus sulit dicapai. -Diantaranya, ekonom Amerika yg bernama Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments, Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokohtokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.

Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya. Depresi Besar Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money

Ilmu ekonomi konvensional yg mengesampingkan aspek normatif dan sekulerisme, sehingga para ekonom islam merasa perlu utk mengembangkan ilmu ekonomi yg yg khas. Yg dilandasi oleh nilai2 Iman dan Islam yg dihayati dan diamalkan, diwarnai oleh prinsip2 relijius (berorientasi pd kehidupan dunia, dan sekaligus kehidupan akherat.

Para ekonom Islam ketika diminta utk menjelaskan apa dan bagaimanakah konsep ekonomi islam, mulai muncul perbedaan pendapat. Sampai saat ini pemikiran ekonom Islam kontemporer di klasifikasikan dalam 3 mazhab :

3 Mazhab pemikir Islam Kontemporer Mazhab Baqir As Sadr Mazhab Mainstream Mazhab Alternatif-Kritis

1). Mazhab Baqir As Sadr Mazhab ini dipelopori oleh Baqir As Sadr , dgn bukunya yg fenomenal IQTISHADUNA (Ekonomi Kita). Mazhab ini berpendapat bahwa : Ilmu ekonomi tdk pernah bisa sejalan dgn Islam, ekonomi tetap ekonomi, Islam tetap islam. Dalam Ek Konvensional, SD terbatas keinginan manusia tdk terbatas. Sedangkan dalam Islam tdk mengenal SD yg terbatas, krn semuanya sudah terukur dgn sempurna, krn ALLAH SWT telah memberikan SD yg cukup bagi seluruh manusia (QS Al-Qamar 54-49)Sungguh telah kami ciptakan segala sesuatu dlm ukuran yg se-tepat2nya dan keinginan manusia jg terbatas (contoh manusia akan berhenti minum kalau dahaganya sudah terpenuhi)Masalah ekonomi muncul krn distribusi yg tdk merata dan adil, masalah ekonomi muncul bukan krn SD yg terbatas, tapi krn keserakahan manusia yg tdk terbatas krn itu penggunaan istilah ekonomi islam hrs dihentikan diganti dgn Iqtishad = Ekuilibrium=keadaan seimbang/pertengahan. Tokoh2 Islam yg masuk Mazhab ini :Abbas Mirakhor, Baqir AlHasani, Kadim As-Sdar,Hedayati dll

2). Mazhab Mainstream Mazhab ini setuju dgn masalah ekonomi muncul krn SD yg terbatas, sedangkan keinginan manusia tdk terbatas. Dalilnya dan sungguh akan kami uji kamu dgn sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah2an. Dan berikanlah kabar gembira bagi orang2 yg sabar (QS.Al-Baqarah 2:155) Sedangkan keinginan manusia yg tdk terbatas dianggap sbg hal yg alamiah, dalilnya ber-megah2 telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke liang kubur, janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (QS-At-Takaatsur 102:1-5) Tokoh Islam yg masuk dlm mazhab ini : M. Umer Chappra, MA.Mannan, M.Nejatullah Siddiqi, mayoritas bekerja di IDB, yg memiliki dukungan dana dan akses ke berbagai negara yg cukup, sehingga pemikirannya dpt berjalan cepat dan mudah.

3). Mazhab Alternatif kritis Mazhab ini dipelopori oleh Timur Kuran (Ketua jurusan Ek. Pd Univ.of Shoutern California) yg mengkritik ke 2 mazhab sebelumnya Mazhab Baqir dikritik sebagai Mazhab yg berusaha menemukan sesuatu byg baru yg sebenarnya sdh ditemukan oleh orang lain, menghancurkan teori nlama kemudian menggantinya dgn ilmu yg baru. Mazhab Mainstream dikritik sbg jiplakan dr ek. Neoklasik dgn menghilangkan variabel riba dan memasukkan variabel zakat dan niat. Mazhab ini meyakini bahwa Islam itu benar, tapi ek Islam belum tentu benar, krn ek. Islam adalah hasil tafsiran mausia atas Alquran dan Sunnah, shg nilai kebenarannya tdk mutlak. Kebenaran, proposisi dan teori yg diajukan oleh ek. Islam hrs diuji kebenarannya sebagaimana yg dilakukan oleh ek. Konvensional.

Definisi Dalam IslamKata Islam setelah Ekonomi dalam ungkapan Ekonomi Islam berfungsi sebagai identitas tanpa mempengaruhi makna atau definisi ekonomi itu sendiri. Karena definisinya lebih ditentukan oleh perspektif atau lebih tepat lagi worldview yang digunakan sebagai landasan nilai. Pada tingkat tertentu isu definisi Ekonomi Islam sangat terkait sekali dengan wacana Islamisasi Ilmu Pengetahuan (Islamization of Knowledge)

ISLAM & EKONOMI Karena sesungguhnya ekonomi Islam itu bukan ekonomi dalam Islam,

bukan nilai-nilai mandiri ekonomi yang coba dicarikan posisinya dalam Islam, tetapi Islam dalam berekonomi, nilai-nilai orisinil berikut ketentuan Islam yang kemudian membentuk wajah ekonomi seperti apa sepatutnya ia menjadi. Ekonomi Islam adalah Islam yang berbahasa ekonomi. Ekonomilah

yang kemudian dibentuk oleh Islam bukan sebaliknya. Inspirasi tunggal dari ekonomi ini adalah Islam. Islam menjadi himpunan semesta dari ruang gerak mengembangnya ekonomi. Dengan demikian, menjadi salah besar membangun dan

mengembangkan Ekonomi Islam beranjak dari Ekonomi. Ia harus berawal dari Islam. Oleh sebab itu, tak salah jika awal memahami ekonomi Islam adalah memahami Islam terlebih dahulu.

Definisi Dalam IslamScience dalam Islam lebih dimaknakan sebagai segala pengetahuan yang terbukti kebenarannya secara ilmiah yang mampu mendekatkan manusia kepada Allah SWT (revelation standard kebenaran absolut). Science dikenal luas dalam dunia konvensional adalah segala ilmu yang memenuhi kaidahkaidah metode ilmiah (human creation kebenaran relatif).

Islamization of Knowledge

Islamization of Knowledge

Syed Muhammad Naquib Al Attas

Ziauddin Sardar

Ismail Razi Al Faruqi

Ismail Razi Al FaruqiIslamisasi ilmu pengetahuan dapat dilakukan dengan memilih dan memilah serta mengembangkan keilmuan yang telah ada sesuai dengan prinsip prinsip Islam

Ziauddin SardarIslamisasi ilmu pengetahuan haruslah dimulai dari awal, yaitu membangun kembali ilmu dan cabangcabangnya baik teori maupun aplikasi, agar dapat menghindari kontaminasi nilai-nilai atau paradigma konvensional (barat) dalam ilmu tersebut

Syed Muhammad Naquib Al AttasIslamisasi ilmu pengetahuan sebaiknya berasal dari nilai dan prinsip prinsip Islam yang orisinil, sehingga terbangun keilmuan yang bebas dari nilai dan paradigma konvensional (barat). Pengembangan keilmuan dapat dimulai dengan melanjutkan (tradisi orisinil keilmuan Islam) dari hasil pakar pakar Islam pada masa lalu.

Perkembangan Keilmuan Islam Periode Kenabian (s.d 13 H)

Periode Khulafaur Rasyidin Periode Dinasti Bani Umayyah Periode Dinasti Bani Abbasiyyah

Penyerangan Kaum Tartar (Jenghis Khan) Periode Uthmaniyyah (berakhir 1920 oleh Kemal al Taturk)

Sejarah Ekonomi IslamEkonomi Islam pada hakikatnya bukanlah sebuah ilmu dari sikap reaksioner terhadap fenomena ekonomi konvensional. Awal keberadaannya sama dengan awal keberadaan Islam di muka bumi ini (1500 Th yang lalu), karena ekonomi Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Islam sebagai sistem hidup. Islam yang diyakini sebagai jalan atau konsep hidup tentu melingkupi ekonomi sebagai salah satu aktivitas hidup manusia. Jadi dapat dikatakan bahwa ekonomi Islam merupakan aktivitas agama atau ibadah kita dalam berekonomi.

Subsistem Dalam Sistem IslamIslam Sebagai Sistem Kehidupan

Sistem EkonomiAktifitas

Sistem PolitikAktifitas Politik

Sistem HukumAktifitas Hukum

Sistem Sosial Budaya

Aktifitas Sosial

Ekonomi

Budaya

AKTIFITAS KEHIDUPANSistem Islam bersifat integratif & komprehensif

Sejarah Ekonomi IslamBanyak ahli dan penulis sejarah Islam yang meragukan eksistensi berfungsinya sistem perekonomian Islam dan mekanisme sistem syariah secara keseluruhan, karena fakta konflik politik, korupsi pejabat dan kesewenangan penguasa pada masa masa itu. Namun Dr. Yusuf Qardhawi membantah analisa ini.[1] beliau mengakui bahwa fenomena negative tadi terjadi tapi itu merupakan dinamika wajar sebuah negara atau sebuah peradaban. Tapi bukan berarti mekanisme syariah tidak berjalan. Aplikasi zakat, pelarangan riba, jual beli, sewa menyewa, institusi Baitul Mal, Lembaga Hisbah dan lain-lain, semua itu berjalan dan wujud. Sehingga kesewenangan dan konflik politik yang melekat pada rezim Islam klasik tidak berarti sistem syariah tidak berjalan, harus dibedakan dua permasalahan tersebut. Kadangkala ketika membaca satu paragraph tentang sejarah sebuah kesultanan atau kisah seorang sultan yang penuh dengan konflik dan kesewenangan, maka secara tak sadar seorang pembaca akan memiliki persepsi bahwa konflik tersebut memenuhi masa usia kesultanan atau berlangsung selama sultan tersebut berkuasa, dan menutup semua fakta kebaikan yang terjadi pada sisi lain. [1] Yusuf Qardhawi, Distorsi Sejarah Islam, Pustaka Al Kautsar, Jakarta, 2005.

Kritik Ekonomi Islam Sebagai Ilmu The Adjusted Capitalism School; Islamic Economics as a school of thought of capitalism The Conventional School; Islamic Economics has no scientific basis and structure for creating and establishing a workable economic system The Sectarian Diversity School; Islamic Economics lacks a scientific basis (merely a reflection of certain religious beliefs), the existence of different sects in Islam (Muhammad Arif, Toward the shariah Paradigm of Islamic Economics: The beginning of a Scientific Revolution, 1985)

Perkembangan Ilmu Ekonomi IslamPolitical independence of Muslim countries

End of Second World War

Islamic Resurgence Desire to be free of colonial influence

1930s 40s Fiqh and Kalam

1950s early 60s Economic teachings and principles of Islam

1970s 80s Calls for Islamic economics and Islamic economics system

Definisi KonvensionalIlmu yang mempelajari prilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas menggunakan faktor-faktor produksi yang terbatas.

Masalah utama ekonomi adalah kelangkaan (scarcity) dan pilihan (choices)

Needs, Wants & Factor of ProductionsTidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan bathin. (Lukman: 20) Dan Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sumber-sumber kehidupan untuk keperluanmu (Al Hijr: 20) Dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan. (An Najm: 48) Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan (An Nisaa: 5) Dan sesungguhnya kecintaan kepada kebaikan (harta) manusia itu amat sangat. (Al Aadiyaat: 8) Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh lagi kikir. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir. (Al Maarij: 19 -21) Katakanlah (Muhammad), sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya (perbendaharaan) itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya. Dan manusia itu memang sangat kikir. (Al Isra: 100) Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, kelebihan (dari apa yang diperlukan) (Al Baqarah: 219) Andaikata manusia manusia itu telah mempunyai harta benda sebanyak dua lembah, mereka masih ingin untuk mendapatkan satu lembah lagi. Tidak ada yang dapat mengisi perutnya sampai penuh melainkan hanya tanah (maut). Dan Allah menerima tobat orang yang tobat kepada-Nya. (HR. Muslim)

Needs, Wants & Factor of ProductionsWahai hamba-Ku engkau berkeinginan Akupun memiliki keinginan Jika engkau sandarkan apa yang engkau inginkan pada-Ku, maka akan Aku cukupkan apa yang engkau butuhkan Namun jika engkau tidak sandarkan apa yang engkau inginkan pada-Ku, maka akan aku berikan keletihan dan kesengsaraan Sesungguhnya apa yang terjadi adalah apa yang Aku inginkan (Hadits Qudsi)

Needs, Wants & Factor of ProductionsIslamic Norms Wants

Zuhud & QanaahNeeds Factor of Production

Definisi Ekonomi Dalam IslamEkonomi dalam Islam adalah ilmu yang mempelajari segala prilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan memperoleh falah (kedamaian & kesejahteraan dunia-akhirat). Prilaku manusia disini berkaitan dengan landasan-landasan syariat sebagai rujukan berprilaku dan kecenderungankecenderungan dari fitrah manusia. Dan dalam ekonomi Islam, kedua hal tersebut berinteraksi dengan porsinya masing-masing hingga terbentuklah sebuah mekanisme ekonomi yang khas dengan dasar-dasar nilai Ilahiyah.

Definisi Ekonomi Dalam IslamS.M. Hasanuzzaman, ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi ajaran-ajaran dan aturan-aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam pencarian dan pengeluaran sumber-sumber daya, guna memberikan kepuasan bagi manusia dan memungkinkan mereka melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah dan masyarakat. M.A. Mannan, ilmu ekonomi Islam adalah suatu ilmu pengetahuan social yang mempelajari permasalahan ekonomi dari orang-orang memiliki nilai-nilai Islam. Khursid Ahmad, ilmu ekonomi Islam adalah suatu upaya sistematis untuk mencoba memahami permasalahan ekonomi dan perilaku manusia dalam hubungannya dengan permasalahan tersebut dari sudut pandang Islam.

Definisi Ekonomi Dalam IslamM.N. Siddiqi, ilmu ekonomi Islam adalah respon para pemikir muslim terhadap tantangan-tantangan ekonomi zaman mereka. Dalam upaya ini mereka dibantu oleh Al Quran dan As Sunnah maupun akal dan pengalaman. M. Akram Khan, ilmu ekonomi Islam bertujuan mempelajari kesejahteraan manusia (falah) yang dicapai dengan mengorganisir sumber-sumber daya bumi atas dasar kerjasama dan partisipasi. Louis Cantori, ilmu ekonomi Islam tidak lain merupakan upaya untuk merumuskan ilmu ekonomi yang berorientasi manusia dan berorientasi masyarakat yang menolak ekses individualisme dalam ilmu ekonomi klasik.

EkonomiEkonomi adalah masalah menjamin berputarnya harta diantara manusia, sehingga manusia dapat memaksimalkan fungsi hidupnya sebagai hamba Allah untuk mencapai falah di dunia dan akherat (hereafter) Ekonomi adalah aktifitas KOLEKTIF!

USAHA/KERJA

PERPUTARAN BARANG & JASA

WAKAF INFAK - SEDEKAH

ZAKATJUAL BELI/INVESTASI

PERPUTARAN BARANG, JASA & UANG

Definisi Ekonomi Dalam Islam

Ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam usaha memenuhi kebutuhannya untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat (falah)

Masalah Ekonomi

Memastikan dan memelihara kelancaran perputaran sumber daya ekonomi (barang, jasa dan uang)

Hakikat Aktifitas EkonomiPEMENUHAN KEBUTUHAN MENUJU FALAH PENYIKAPAN TERHADAP HARTA

Mengembangkan, Distribusi & Tukar-Menukar Harta

Aktifitas Mencari, Mengelola & Membelanjakan Harta

INVESTASI Mudharabah & Musyarakah

JUAL-BELI Murabahah,Ijarah, Istisna,

SOSIAL Infaq, Wakaf, Shadaqah, &Hadiah, Hibah

REGULASI Zakat, Warisan, &Kharaj, Jizyah

& Salam

Konsep Harta Ibnu KhaldunRizki adalah harta yang digunakan, dipakai, dimakan atau dikonsumsi (dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT) Rizki = Harta yang digunakanWahai Amr, sebaik-baik harta yang shalih adalah milik orang shalih.(HR Ahmad)

Jenis Aktifitas Ekonomi Islam JUAL-BELIJual-beli merupakan aktifitas pertukaran barang dalam rangka saling memenuhi kebutuhan, selain transaksi jual beli langsung, Islam memiliki bentuk-bentuk jual beli; murabahah, ijarah, rahn istisna dan salam.

INVESTASIInvestasi merupakan usaha bersama (dua pihak atau lebih) dalam aktifitas produksi, bentuk investasi dalam Islam; mudharabah & musyarakah.

SOSIAL Aktifitas sosial adalah aktifitas yang menjamin berlangsungnya perputaran harta khususnya pemberian kesempatan pada para individu yang tidak memiliki akses ekonomi menggunakan meknisme sukarela (voluntary). Instrumen yang digunakan seperti infaq, shadaqah, wakaf, hibah dan hadiah. REGULASI Regulasi merupakan aktifitas penjaminan perputaran harta yang bersifat mengikat yang dijalankan oleh negara menggunakan kewenangan hukumnya. Instrumen yang digunakan yaitu zakat, kharaj, ushr, khums, dan jizyah

Prinsip Ekonomi IslamEkonomi Islam sepatutnya dilihat dalam satu kesatuan ilmu, tidak sepenggal-sepenggal. Dengan begitu akan jelas terlihat bentuk bangunan keilmuan serta karakteristik aplikasinya. Kalaupun ada pada penggalan-penggalannya yang sama dengan sistem ekonomi lain (kapitalisme atau sosialisme), maka hal tersebut haruslah disikapi lebih bijaksana. Perlu dipahami penggalan tersebut merupakan rangkaian dari struktur ilmu Islam yang berkarakteristik khas, yang berbeda dengan konvensional

PERBANDINGAN SISTEMSocialism Islamic Economics Sistem Capitalism Paradigm:Marxian

Paradigm:Syariah

Paradigm:Market Economy

Basis of The Microfoundations: No Private Ownership of The Means of Production Philosophic Foundations: Dialectical Materialism

Basis of The Microfoundations: Muslim Man

Basis of The Microfoundations: Economic Man

Philosophic Foundations: Individualism in The Role of Vicegerent of God on Earth with an Objective to Achieve Falah in This World and in The Hereafter, Accountable for Performance

Philosophic Foundations: Utilitarian Individualism Based on The Laissezfaire Philosophy

Source: Muhammad Arif 1985.

Ruang Lingkup Ekonomi IslamIman

Prilaku Manusia

Zuhud Ukhuwwah

Ekonomi IslamZakat

INTERAKSI EKONOMI

Aplikasi Ekonomi

No Riba No Maysir

Muhammad Abdul MannanIslamic Man Market System Plus Planning ASSUMPTIONS Private Property is an Individual Right Observation & Revelation as Source of Knowledge

FEATURES

Individual & StateRelative & Qualified Ownership of Private Property

Implementation of ZakatProhibition of Riba (interest) Market Forces & Planning

Muhammad Nejatullah SiddiqiASSUMPTIONS

Islamic Man Mutual Consultation & Cooperation is the Norm Relative, Private Property Subject to Moral & Social Obligation

FEATURES Positive & Active Role of State Prohibition of Riba (interest) Relative & Qualified Rights of Individual, Society & State Implementation of Zakat

Guarantee Basic Necessities to All

Syed Nawab Haider NaqviUnity AXIOMs Equilibrium Responsibility Freewill

FEATURES Social Security & AntiPoverty Programs Abolition of Riba Infaq Property Relations Resource Allocation & Decision Making Incentive

Monzer KahfIslamic Man as Active Agent ASSUMPTIONS State as Planner & SupervisorECONOMIC POLICIES

Cooperate to Achieve Goal of Falah

Maximization of Rate of Utilization of Resources

Minimization of Distribution Gap

Ensure Rules of The Game

Using monetary & Fiscal Policies; production & distributional tools; legal enforcement; education

FRAMEWORK

Property RightsDecision Making Role of State

ZakatRiba

Sayyid Mahmud TaleghaniIslamic Man ASSUMPTIONS Social Rights Precede Individual Rights Market System as in Capitalism Unacceptable to Islam

Need for Qualified and Guided Ijtihad to Answer Contemporary Problems

FEATURES

Property RightsDecision-Making & Resource Allocation Zakat & Other Taxes (Khums, Jizya, Kharaj) Prohibition of Riba (interest)

Muhammad Baqir As SadrIslamic Man ASSUMPTIONSPrivate, Public & State Ownership Exist Simultaneously

Restricted to individual freedom is natural

Vicegerency calls for duty, responsibility, accountability & justice, leading to cooperation

FEATURES

Property RelationsDecision-Making & resource Allocation Zakat & Other Taxes (Khums, Jizya, Fay, Kharaj) Prohibition of Riba (interest) & all forms of exploitation