ek publik 1 dua (2)

25
Materi : Teori Barang Swasta Efisiensi Konsumen Efisiensi Produksen Kreteria Konpensasi Ekonomi Publik 1 ( EMA 306 ) Pertemuan : Dua ( 2 ) Nengah Kartika

Upload: bayu-dirga

Post on 22-Dec-2015

267 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

publik

TRANSCRIPT

Page 1: Ek Publik 1 Dua (2)

Materi : Teori Barang Swasta Efisiensi Konsumen Efisiensi Produksen Kreteria Konpensasi

Ekonomi Publik 1 ( EMA 306 )

Pertemuan : Dua ( 2 )

Nengah Kartika

Page 2: Ek Publik 1 Dua (2)

Asumsi yang digunakan dalam kepentingan anlisis konsumen adalah sebagai berikut :

1. Dalam masyarakat ada dua orang konsumen yaitu A dan B

2. Ada dua jenis brang yaitu barang yang tersedia makanan dan pakian

3. Distribusi pendapatan sudah tetu

Page 3: Ek Publik 1 Dua (2)

Po

Pa

Ma M0

Po

Pb

MB M1

Ka3Ka2

Ka1

Kb1

Kb2Kb3

Konsumen A Konsumen B

PakaianPakaian

Makanan Makanan

E

E

00

Page 4: Ek Publik 1 Dua (2)

Apa bila A membelanjakan seluruh pendapatan untuk membeli makanan akan mendapatkan sejulah OM0 dan apabila seluruh pendapatanya dibelanjakan untuk membeli pakaian akan mendapatkan sejumlah OP0. Demikian juga untuk B akan berlaku yang sama.

Jumlah seluruh pakaian yang ada dalam perekonomian sebar OPA+ OPB sedangkan seluruh makanan yang ada dalam perekonomi nyak OMA + OMB

Page 5: Ek Publik 1 Dua (2)

Pe

Pakaian

M2

P1

OA

OB

Me

Makanan

Kb4

Ka1

Kb3

Kb2

Ka2Ka3

Q

D

F

T

Page 6: Ek Publik 1 Dua (2)

Gambar 2 diproleh dengan membalikan sumbu diagram B pada gambar 1 .Gambar 2 ini berguna untuk menganalisis alokasi makanan dan pakaian oleh masing masing konsumen.

Pada titik T kurve indiferens A ( Ka2 ) berpotongan dengan kurve indiferens B ( KB3 ) dimana individu A memproleh pakian sebanyak OAP1 unit sedangkan B mendapatkan pakian sebanyak P1 PE unit

Untuk makanan A mendapatkan OA P2 unit dan B mendapatkan makanan sebanyak P2M2 unit serta pada titik T ini bukan merupakan titik optimum

Page 7: Ek Publik 1 Dua (2)

Apabila kombinasi akan konsumen A dan B akan memproleh kepuasan yang lebih tinggi. Pada titik D konsumen A mempunyai lebih sedikit pakian dan lebih banyak makanan dibandingkan dengan titik T namun kepuasan A dititik D lebih besar dari pada titik T dimana konsumen A mempunyai kurve indiferens Ka3

pada titik D dan kurve indiferens Ka2 pada titik T, sedangkan kepuasan B sama antara titik T dengan titik D.

Page 8: Ek Publik 1 Dua (2)

Sebaliknya perpindahan posisi dari titik T ke titik F kepuasan B menjadi lebih besar ( dari KB3 ke KB4 ) sedangkan kepuasan A tidak berubah tetap berada pada kurve indiferens KA2

Selanjutnya perpindahan dari titik F ke titik D ke titik Q akan menyebabkan kepuasan salah seorang konsumen menjadi semakin rendah sehingga titik D dan titik F adalah titik- titik optimum. Arah perpindahanya sangat tergantung dari kekuatan masing-masing konsumen.Kalau lebih kuat akan pindah dari titik T ke titik D dan sebalinya apa bila B lebih kuat akan pindah dari titil T ke tititk F, oleh karena itu titik F dan titik D yitu tempat kedudukan dimana seorang konsumen tidak dapat meningkatkan kepuasanya tanpa menyebabkan kepuasan konsumen lain menjadi berkurang disebut parito optimum.

Page 9: Ek Publik 1 Dua (2)

KONDISI PARETO OPTIMUN BAGI KONSUMEN

Kondisi pareto optimum harus tahu konsep tingkat pertukaran

marginal ( TPM / marginal rate of substitution) .TPM adalah angka

kesedian seorang konsumen untuk menukarkan satu unit terakhir

dari satu barang untuk mendapatkan beberapa unit barang lainnya.

Setiap konsumen akan selalu menyamakan TPM-nya dengan

harga relatif kedua barang yaitu pakian dan

makanan .Konsumen selalu berusaha mencapai tingkat

kepuasan dimana kurve indiferens-nya menyinggung garis

anggaran pada titik E.

Page 10: Ek Publik 1 Dua (2)

Pareto optimum akan tercapai apabila setiap orang mencapai kesehimbangandimana setiap orang TPM mereka sama dengan harga relatif yitu dimana TPM A untuk makanan dan pakian =TPM B untuk makanan dan pakian :

Kepuasan marginal bagi makanann

---------------------------------------------- =

Harga makanan

----------------------

Kepuasan marginal bagi pakianHarga pakian

Yang dicapai apabila kurve indiferns A me nyinggung kurve indiferns B di titik D atau F

Kedudukan pareto dapat diterjemahkan menjadi Kurve Kemungkinan Kepuasan ( Utility Possibility Fungtion pada gambar berikut :

Page 11: Ek Publik 1 Dua (2)

Kepuasan B

UB

UB1

UB2

0

F

D

UA

Kepuasan

UA1 UA2

Kurve Kemungkinan Konsumsi

T

Page 12: Ek Publik 1 Dua (2)

Kurve Kemungkinan Kepuasan mempunyai sudut arah

negatif. Pada titik F kepuasan B adalah senesar UB1

( ditunjukan dengan kurve KB3 ) dan kepuasan A adalah

sebesar UA1 ( kurve indiferns KA2 ) apabila A berusaha untuk

meningkatkan yang tercapai pada titik D kepusan B

berkurang dari UB1 ke UB2

Page 13: Ek Publik 1 Dua (2)

2.2 Efisiensi ProdusenAsumsi dalam analisisnya adalah ;

1. Ada dua orang konsumen2. Ada dua jenis barang X dan Y3. Ada dua faktor produksi Tanah dan tenaga

kerja

H1H1

(a) (b)

0 0

T1 B1

Tanah (T) Tenaga kerja (B)

Hasil ( KG)

Hasil (KG )

Gambar 1

Page 14: Ek Publik 1 Dua (2)

Gambar (b) tersebut diatas kurve hasil fisik total ( HFT= total physical product) dari penggunaan satu factor produksi saja. Dari gambar (a) tanah merupakan faktor produksi variabel sedangkan gambar (b) tenaga kerja merupakan faktor produksi variabel

HFT menunjukan hasil produksi apabila produksen menggunakan tambahan satu faktor produksi dengan asumsi penggunaan faktor produksi yang lainya tidak berubah. HFT analisi jangka pendek

Page 15: Ek Publik 1 Dua (2)

Tingkat produksi H1 pada gambar 1 dapat dicapai dengan menggunakan faktor produksi T1 unit dan B1 Unit ditunjukan oleh titik K pada gambar 2 dan dapat juga dilakuakan melalui kombinasi T2 dan B2 atau T3 dan B3 .

K

B3B1B2

T3

T1

T2

K1PS=H1

B

Gambar 2 Kurve Hasil Fisik Total

Page 16: Ek Publik 1 Dua (2)

Dengan upah atau sewa tertentu sejumlah dana tertentu dapat digunakan untuk membayar tenaga kerja B1 atau sewa tanah T1 ( gambar 3) Kondisi ini sangat tergantung dari dana tersedia dan bila dananya semakin besar akan bergeser kekanan dan bila ketersedian dana semakin kecil akan bergeser kekiri.dengan asumsi tidak ada perubahan terhadap sewa dan upah. Kondisi kesehimbangan terjadi pada produsen terjadi pada titik persinggungan anta kurve anggaran dan KPS pada gambar 4 ditunjukan oleh titik E.

Page 17: Ek Publik 1 Dua (2)

T2

T1

T3

B3 B1B20

T

B

Gambar.3Kurve Produksi Sama (KPS )

Page 18: Ek Publik 1 Dua (2)

TE

BE

0

KPS1=H1

T

B

E

Gambar 4Kurve Anggaran

Page 19: Ek Publik 1 Dua (2)

TT

T1

TanahT2

0X ( Pakaian )

OY ( Makanan )

B1 B2 BT

Tenaga KerjaGambar 5Keseimbangan Produsen

Page 20: Ek Publik 1 Dua (2)

Pada Gambar 5 menunjukan faktor produksi tanah dan tenaga kerjan untuk menghasilkan produk yang berbeda makanan dan pakaian oleh dua orang produsen.Untuk X menghasilkan pakaian dan Y menghasilkan makanan..

Pada titik D produsen Y menghasilkan makanan sebanyak yang ditunjukan oleh kurve KPS Y1 dengan menggunakan tenaga kerja dan menggunakan tanah seluas T1TT Pada titik D seluruh tanah dan tenaga kerja digunakan untuk menghasilkan pakian dan makanan tetapi titik D bukan titik optimal

Page 21: Ek Publik 1 Dua (2)

Perpindahan dari titik D ke titik F untuk produsen pakian terjadi pengurangan faktor produksi tanah 0X T1 ke 0X T2 dan kenaikan penggunaan tenaga kerja dari OXB1 ke OX B2 sebaliknya untuk produsen makanan terjadi kenaikan penggunaan tanah dan penurunan penggunaan tenaga kerja. Dengan perubahan olokasi paktor produksi diantara kedua produsen menyebabkan adanya kenaikan produksi makanan dan pakian tidak berubah. Perpindahan dari D ke F dan Q merupakan titik terjauh yang dapat dicapai oleh masing-masing produsen tanpa merugikan produsen yang lainya oleh karena itu titik F ke Q merupakan titik pareto efisiensi

Page 22: Ek Publik 1 Dua (2)

2. 3. Kreteria Kompensasi

Setiap perubahan dari kondisi parito optimum tsb akan menyebabkan inefisiensi alokasi sumber-sumber ekonomi.Dengan demikian difinisi pareto tersebut sangat sempit , sebab setiap perubahan pasti ada pihak yang untung dan ada pihak yang rugi .Oleh karena itu apakah setiap kondisi berarti telah tercapai parito optimum.

Kaldor dan Hicks menyatkan bahwa setiap perubahan tetap akan meningkatkan kesejahtraan masyarakat apabila pihak yang dirugikan dapat memproleh kompensasi atas kerugian tsb, shg atas kerugian tsb berada pada tingkat kepuasan yang sama sedangkan pihak yg untung mengalami kesejahtraan.

Page 23: Ek Publik 1 Dua (2)

Kreteria Kaldor- Hicks suatu alokasi sumber ekonomi baik bagi seluruh masyarakat apabila pihak yang untung dapat memberikan kompensasi kepada pihak yang dirugikan dan tetap lebih baik keadaanya pada situasi sebelum alokasi sumber tsb.

Scitovsky menyatakan Sebaliknya bisa terjadi yaitu pihak yang dirugikan oleh suatu alokasi sumber ekonomi dapat membayar kepada pihak yang di untungkan dengan perubahan tersebut agar tidak melakukan perubahan

Page 24: Ek Publik 1 Dua (2)

Gorman menyatakan bahwa kriteria Scitovsky tersebut dapat menimbulkan inkonsistensi. Misalnya terdapat empat kemungkinan alokasi sumber ekonomi, A, B, C, dan D yang kita bandingkan secara berpasangan. Maka kriteria Scitovsky dapat menimbulkan kesimpulan bahwa A lebih baik dari B, B lebih baik dari C, C lebih baik dari D, dan D lebih baik dari A. Kesimpulan tersebut menjadi tidak konsisten sebab seharusnya A lebih baik dari D, dan bukannya D lebih baik dari A. Oleh karena itu, kriteria kompensasi dalam prakteknya tidak banyak digunakan

Page 25: Ek Publik 1 Dua (2)