metodologi penelitian, desain studi, dan studi analitik

Upload: alfita-dewii

Post on 08-Jan-2016

76 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ppt epidemiologi intermediet

TRANSCRIPT

  • Oleh:ALFITA DEWI1520322018METODOLOGI PENELITIAN, DESAIN STUDI, DAN STUDI ANALITIK

  • OverviewStudi Epidemiologi ObservasionalStudi Epidemiologi Deskriptif Vs AnalitikDesain Studi Observasional dan jenisnyaDesain Studi Eksperimen dan jenisnyaTeknik Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data Dalam EpidemiologiMetodologi Survei Epidemiologi Kesehatan NasionalStudi Ketahanan Hidup Dalam EpidemiologiEtika Penelitian Epidemiologi

  • 1. Studi Epidemiologi ObservasionalMenggunakan pendekatan alamiah, mengamati perjalanan alamiah peristiwaMembuat catatan siapa terpapar dan tidak terpapar faktor penelitianMeneliti Siapa yang mengalami dan tidak mengalami penyakit

  • 2. Studi Epidemiologi Deskriptif Vs Studi Epidemiologi Analitik

    Studi Deskriptif : pengetahuan, data, dan informasi tentang perjalanan/ pola penyakit, kondisi, cedera, ketidakmampuan, kematian dalam klpk atau populasi

    Studi Analitik : menguji hubungan sebab akibat dan berpegang pada pengembangan data baru.

  • Studi Epidemiologi DeskriptifTujuan: mendeskripsikan distribusi, pola, kecenderungan, perjalanan, dan dampak penyakit menurut karateristuik populasi, letak geografis dan waktuMempelajari penyebaran penyakit menurut:Orang (person)Tempat (place)Waktu (time)

  • Manfaat Epidemiologi deskriptifMemberikan masukan untuk perencanaan dan alokasi sumberdaya kesehatan tentang penyebaran dan kecenderungan penyakit di suatu populasi tertentuMemberikan petunjuk awal untuk perumusan hipotesis bahwa suatu paparan adalah faktor risiko penyakitMembuktikan hubungan kausal

  • Kategori epidemiologi deskriptif berdasarkan unit pengamatan atau analisisPopulasi:Studi ekologisTime seriesIndividu:Laporan kasuscase seriessurveilans

  • Studi Epidemiologi AnalitikTujuan:Menjelaskan faktor-faktor risiko dan kausa penyakitMemprediksi kejadian penyakitMemberikan saran strategi intervensi yang efektif untuk pengendalian penyakit

  • 3. Desain Studi Epidemiologi Observasional dan JenisnyaKriteria Memilihi Desain StudiMasalah penelitian atau hipotesisWaktu yang tersedia untuk penelitianSumberdaya yang tersedia untuk penelitianPenyakit umum atau langkaJenis variabel hasil yang ditelitiKualitas data yang akan diperoleh dari berbagai sumber

    Jenis studi epidemiologi observasionalStudi potong lintang (cross sectional studi)Studi kasus kontrolStudi kohort

  • Studi Observasi

  • A. Studi cross sectional (potong-lintang)Studi cross sectional: studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dan paparan (faktor peneliti) dengan cara mengamati status paparan, penyakit atau karateristik terkait kesehatan lainnya secara serentak pd individu-individu dari suatu populasi pada satu saat

  • Jenis studi cross sectionalStudi cross sectinal deskriptif: mempelajari prevalensi penyakit atau paparan, atau kedua duanya pada suatu populasi tertentuPrevalensi adalah kasus /populasi totalKasus = individu berpenyakit

    Studi cross sectinal analitik:Mengumpulkan data prevalensi paparan dan penyakit untuk tujuan perbandingan perbedaan-perbedaan penyakit antara kelompok terpapar dengan tidak terpapar

  • Keuntungan studi cross sectional Mudah dilakukan dan relatif murahDapat memberikan informasi tentang frekuensi dan distribusi penyakit yang terjadi pada masyarakat, serta informasi ttg faktor risiko atau karateristik lain yang mungkin menyebabkan terjadinya kesakitan pada masyarakatDapat dipakai untuk mengetahui stadium dini atau kasus subklinik dari suatu penyakit. Seperti pemeriksaan pap-smear pada kanker leher rahim

  • Kerugian studi cross sectional studi:Tidak bisa dipakai untuk penelitian terhadap penyakit yang terjadi secara akut dan cepat sembuhTidak menjelaskan mana yg lebih dulu terjadi antara penyakit dengan variabel yang sedang ditelitiSering terjadi bias observasi dan bias respon

  • B.Studi kasus kontrolstudi epidemiologi analitik untuk mengetahui faktor risiko dan masalah kesehatan yang diduga mempunyai hubungan erat dengan penyakit yang terjadi di masyarakat, terutama untuk penyakit yang jarang dijumpai dan berkembang secara laten dimasyarakatSifat studi retrospektif: yaitu menelusuri ke belakang penyebab-penyebab yang dapat menimbulkan suatu penyakit di masyarakat Studi kasus kontrol adalah studi epidemiologi analitik yang dalam menganalisis hubungan kausal menggunakan logika terbalik, yaitu menentukan penyakit terlebih dulu baru kemudian mengidentifikasi penyebabnya.

    Ex : Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Penyakit jantung koroner .

  • Desain studi kasus kontrolPopulasi sumberKasus(berpenyakit)Kontrol(tdk berpenyakit)terpaparTidak terpaparterpaparTidakterpapar

  • Keuntungan studi kasus kontrolDapat dilakukan dalam waktu yang relatif singkatRelatif murah dibandingkan dengan desain analitik lainnyaCocok untuk meneliti penyakit langkaCocok untuk meneliti penyakit-penyakit yang memeliki periode laten/panjangDapat meneliti berbagai kemungkinan faktor etiologis sebuah penyakit

  • Kerugian studi kasus kontrolTidak efisien untuk mengevaluasi paparan langkaTidak bisa menghitung laju insiden penyakit secara langsung pada kel. Terpapar dan tidak terpapar, kecuali jk studi berbasis populasiKadang-kadang sulit memastikan hubungan temporal antara paparan dengan penyakitLebih rawan bias dibandingkan studi analitik lainnya terutama bias seleksi, informasiSulit menentukan kontrol yang tepat

  • C.Studi Kohort

    Merupakan studi epidemiologi analitik observasional yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan memilih dua atau lebih kelompok studi berdasarkan perbedaan status paparan, kemudian diikuti sepanjang periode waktu tertentu untuk melihat berapa banyak subyek dalam masing-masing kelompok yang mengalami penyakit

    Ex : merokok dan Ca Paru, dilihat diantara kelompok terpapar dan terpapar berapa kasus yang menderita Ca Paru

  • Keuntungan studi kohortCocok untuk memilih paparan langkaDapat meneliti berbagai pengaruh sebuah paparanDapat memastikan sekuens temporal antara paparan dan penyakitJika prospektif, meminimalkan bias dalam menentukan status paparanMemungkinkan perhitungan langsung laju insiden penyakit pada kelompok terpapar dan tidak terpapar

  • kerugiannyaTidak efisien untuk mengevaluasi penyakit langka Jika prospektif, sangat mahal dan memerlukan waktu lamaJika restrospektif, membutuhkan ketersediaan catatan lengkap dan akuratValiditas bisa terancam oleh subyek2 yang hilang waktui follow up

  • 5. Desain Studi Eksperimental dan JenisnyaMerupakan studi non observasional dimana peneliti dapat melakukan manipulasi atau mengontrol faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitianStudi yang paling baik untuk menentukan cause effect relationship serta test hipotesis yang berhubungan dengan etiologi, kontrol terhadap penyakit

  • Jenis studi eksperimentalClinical trialTherapeutic trial: uji coba cara pengobatan atau prosedur klinik pada pasien/penderita penyakit tertentu untuk mengurangi gejala penyakit dan mempertahankan kehidupan penderitaContoh: simple mastectomy pada kanker payudaraIntervention trial: uji coba pemberian obat tertentu untuk mencegah terjadinya komplikasi dan berkembangnya penyakit menjadi parah pada orang yang mempunyai risiko tinggiContoh: pemberian obat hipertensi pada orang dengan tekanan darah tinggi untuk mencegah terjadinya stroke

  • Preventive trial: uji coba pemberian obat atau prosedur klinik pada orang yang tidak mempunyai risiko dan belum menderita suatu penyakitContoh: pemberian Tetanus Toxoid pada ibu hamil untuk menurunkan frekuensi Tetanus Neonatorum

  • Cont

    B.Community TrialStudi eksperimental yang ditujukan pada sekelompok masyarakat untuk mengetahui effisiensi suatu obat atau prosedur dalam menurunkan frekuensi penyakit yang terjadi di masyarakatContoh: studi pemberian yodium pada garam

  • Kelebihan dan kelemahan studi eksperimentalKelebihan Test/studi yang paling baik untuk menentukan hubungan asosiasi antara faktor risiko dan penyakitDapat menentukan etiologi penyakitKelemahan Menyangkut masalah yang berhubungan dengan etika, kompleks, mahal dan terkadang kurang praktis

  • 5. Teknik Pengambilan Sampel dan Pengumpulan DataTujuan :Menghemat biayaMempercepat pelaksanaan penelitianMenghemat tenagaMemperluas ruang lingkup penelitianMemperoleh hasil yang lebih akurat

    Teknik Pengumpulan data : Kuisioner Tatap MukaKuisioner TitipanKuisioner DiposkanWawancara TeleponSurvei Surat Kabar atau Majalah

  • TEKNIK SAMPLINGSampel Secara KebetulanGeneralisasi ditarik berdasarkan temuan dan diterapkan pada populasi besarBerfungsi dgn baik jika jumlah sampel banyakBiasnya melibatkan penerima layananDapat menimbulkan bias dan kritik dari peneliti ilmu perilaku

    Sampel AcakAcak sederhana (simple random sampling)Acak dengan stratifikasi (stratified random sampling)Acak bertahap (multistage random sampling)Acak sistematik (systematic random sampling)Acak kelompok (cluster random sampling)

  • PENGAMBILAN SAMPEL SECARA ACAK (RANDOM SAMPLING)Simple random sampling: dengan mengundi anggota populasi (lottery technique), dan atau dengan tabel bilangan angka acak (random number)stratified random sampling: untuk populasi dengan karakterisitik heterogen, misal: stratanya atas dasar tingkat sosial ekonomi pasien, tingkat keparahan penyakit, umur penderita, dll.Multistage random sampling: apabila populasi terdiri dari bermacam tingkat wilayah contoh; kabupaten kecamatan kelurahandesa RW RTsystematic random sampling: sampel diambil dengan mebuat daftar anggota populasi secara acak 1 sampai n hasilnya adalah interval sampel. Contoh jumlah populasi 200, sampel yang diinginkan 50. Intervalnya 200/50 = 4, semua anggota yang mempunyai nomor kelipatan 4 dipilih sebagai sampel yaitu 4, 8, 12, sampai jumlah sampel 50.cluster random sampling: Sampel bukan individu tetapi gugusan (cluster). unit geografis (kab, kec, desa..); unit organisasi (LKMD, PKK, Posyandu, Puskesmas). Misal penelitian ttg kesinambungan imunisasi anak balita dgn sampel 20% di kec.X dengan 15 kelurahan diambil secara gugus 3 kelurahan.

  • Bias SampelBias visibilitas : hanya mereka yg dpt diidentifikasi / yg ditangani/ dilibatkan, sebaliknya yg tdk mudah diidentifikasi/dijangkau akan di keluarkan. (kriteria input-ouput)Bias urutan : ketika seseorang dipilih berdasarkan abjad / urutan angkaBias Aksesibilitas :pemilihan sampel cendrung pada kelompok yg terjangkau saja.Bias klaster : trjd jk klaster subjek berdekatan, memungkinkan saling interaksi dan bertukar informasiBias afinitas : saat peneliti mewawancarai sampel yg dipilih secara purposif.

  • 6. Metodologi Survei Epidemiologi Kesehatan Nasional Surveilans Epidemiologi yaitu sebuah rangkaian kegiatan mengumpulkan berbagai data atau informasi dari kejadian penyakit secara teratur dan terus menerus untuk menentukan beberapa tindakan yang diambil oleh petugas / pengambil kebijakan dalam kesehatan.Surveilans memantau terus-menerus kejadian dan kecenderungan penyakit, mendeteksi dan memprediksi outbreak pada populasi, mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit, seperti perubahan-perubahan biologis pada agen, vektor, dan reservoir.Selanjutnya surveilans menghubungkan informasi tersebut kepada pembuat keputusan agar dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penyakit

  • Metode survei epidemiologi kesehatan nasionalSeleksi sampel pada Survei Epidemiologi Kesehatan NasionalDi wilayah Amerika populasi sampel adalah peduduk sipil yang tidak dilembagakanKemudian dilakukan prosedur yang cermat untuk memastikan kualitas dataFocus group sebagai alat pengambil sampel dalam penelitianFocus group merupakan bagian dari studi cross sectionalBias sampelBias sampel penting untuk dihindariBias visibilitas merupakan cara dimana sampel yang sulit dijangkau akan diabaikan atau dikeluarkanBias urutan dimana sampel dipilih sesuai urutan. Bias aksesibilitas dimana cenderung mengambil sampel yang mudah dijangkauBias klaster dimana pengambilan sampel cenderung atas dasar kedekatanBias afinitas yaitu saat peneiti mewawancarai sampel yang dipilih sebagai sampel oleh peneliti

  • 7. Studi ketahanan hidup dalam epidemiologiDitetapkan pada penyakit kronis dan menggunakan tabel kematianTabel kematian pada penelitian kohort menunjukkan pengkajian ketahanan hidup dapat menunjukkan peluang terjadinya suatu kematian.Tabel interval digunakan pada mereka yang masih mampu bertahan hidup dalam periode waktu tertentuBiasanya digunakan pada penyakit kanker.

  • Etika penelitian dalam epidemiologiEtik merupakan seperangkat prinsip yang harus dipatuhi agar pelaksanaan suatu kegiatan oleh seseorang atau profesi dapat berjalan secara benar (the right conduct), atau suatu filosofi yang mendasari prinsip tersebutPada penelitian eksperimental harus menerapkan:Kebijaksanaan & etika profesiinalitasMereka yg berpartisipasi dlm eksperimen tdk terancam bahayaMelakukan tindakan pencegahan untuk melndungi kesehatan & keselamatan subjekUntuk semua jenis penelitian, hasil penelitian harus dibuat dg jujur Menggunakan metodologi penelitian dan metode kontrol yang baik

  • Terima Kasih