metlit - rangkuman - chap 4
TRANSCRIPT
5/13/2018 Metlit - Rangkuman - Chap 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metlit-rangkuman-chap-4 1/4
Mediating Variable (Intervening Variable)
Mediating Variable adalah salah satu yang permukaan antara waktu variabel independen mulai
beroperasi untuk mempengaruhi variabel dependen dan waktu dampaknya dirasakan di
atasnya. Ada demikian kualitas temporal atau dimensi waktu ke variabel mediasi. dengan kata
lain, membawa sebuah variabel mediasi ke dalam bermain membantu Anda untuk model
proses. Mediasi permukaan variabel sebagai fungsi dari operasi variabel independen dalam
setiap situasi, dan membantu membuat konsep dan menjelaskan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen
Contoh Diagram hubungan antara independent, mediating, moderating, dan dependent
variables
Kerangka Dasar Teoritis
Kerangka dasar teoritis pada intinya adalah dasar dimana seluruh bagian proyek riset berasal.
Kerangka tersebut secara logis terbentuk, terjelaskan, dan tergabung dari berbagai macam
variabel yang dianggap relevan terhadap situasi suatu masalah dan didapatkan dari hasil
identifikasi mendalam seperti melalui interview, observasi, dan melalui tinjauan literatur.
Komponen-komponen dari Kerangka Dasar Teoritis
Kerangka dasar teoritis yang baik harus berisikan variabel-variabel penting yang sesuai dan
relevan terhadap situasi yang dihadapi. Dan akan menjadi jauh lebih baik jika masing-masing
variabel tersebut memiliki hubungan satu sama lain. Hubungan antara independent variables,dependent variables, dan dibutuhkan, moderating dan mediating variables pun bisa memiliki
hubungan.
Ada 3 fitur dasar yang harus menunjang hubungan-hubungan dalam dasar kerangka teoritis :
1. Variabel-variabel yang dianggap relevan terhadap sebuah studi, sebaiknya bisa dikemukakan
secara jelas,
5/13/2018 Metlit - Rangkuman - Chap 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metlit-rangkuman-chap-4 2/4
2. Model konseptual yang menjelaskan hubungan-hubungan antara variabel-variabel dari
model tersebut harus diberikan,
3. Harus ada penjelasan yang mempertanggungjawabkan tentang mengapa kita harus
menyetujui dan mempercayai bahwa hubungan-hubungan tersebut memang benar-benar
ada.
Memang pada dasarnya tidak mudah untuk menyetujui suatu definisi dari sebuah variabel yang
relevan. Maka dari itu dibutuhkan penggalian informasi mendalam yang akan memunculkan
banyaknya pilihan dan perbandingan variabel. Juga dibutuhkan sesuatu yang dinamakan Model
Konseptual , yaitu sebuah struktur yang menjelaskan bagaimana konsep-konsep dalam model
tersebut saling berhubungan satu sama lain. Model ini akan mempermudah pekerjaan peneliti
untuk menelusuri variabel-variabel baik yang sudah didapat maupun yang akan didapatkan.
Pengembangan Hipotesis
Pengembangan hipotesis adalah kegiatan merumuskan pernyataan-pernyataan yang dapat diuji.
Definisi Hipotesis
Hipotesis bisa diartikan sebagai suatu pernyataan yang tentatif namun dapat diuji, yang dapat
memprediksikan apa yang kita inginkan untuk kita cari dalam sebuah data empiris. Hipotesis
berasal dari teori yang mendasari model konseptual, dan biasanya saling berkaitan dalam suatu
lingkungan.
Pernyataan dari Hipotesis : Format
If-Then Statements / Pernyataan Jika-Maka
Seperti yang sudah dinyaakan sebelumnya, hipotesis pada dasarnya adalah pernyataan yang
teruji yang didapat dari hubungan antara lebih dari satu variabel. Untuk memeriksa dugaanapakah benar-benar ada hubungan dari masing-masing variabel, maka dilakukan sebuah
proposisi yang berbentuk if-then statements. Contonhnya adalah sebagai berikut :
Karyawan yang lebih sehat akan lebih jarang absen karena sakit.
Jika karyawan lebih sehat, maka mereka akan lebih jarang absen karena sakit.
Hipotesis Direksional dan Nondireksional
Jika, dalam menyatakan hubungan antara dua variabel atau membandingkan dua kelompok,
istilah-istilah seperti positif, negatif, lebih dari, kurang dari, dan semacamnya digunakan, maka
hipotesis tersebut disebut direksional (directional) karena arah hubungan antarvariabel(positif/negatif) ditunjukan seperti dua contoh berikut.
y Semak i n besar stres yang d i alami dalam pekerjaan, semak i n rendah kepuasan kerja
karyawan
y W ani ta lebi h bermot iv asi d i band i ng pr i a
5/13/2018 Metlit - Rangkuman - Chap 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metlit-rangkuman-chap-4 3/4
Disisi lain, hipotesis nondireksional (nondirectional) adalah hipotesis yang mendalilkan
hubungan atau perbedaan, tetapi tidak memberikan indikasi mengenai arah dari hubungan atau
perbedaan tersebut. Contohnya sebagai berikut.
y Ada hubungan antara usi a dan kepuasan kerja
y T erdapat perbedaan antara ni lai et i ka kerja karyawan Amer i ka dan Asi a
Hipotesis Nol dan Alternatif
Hipotesis Nol (hipotesis nihil atau null hypotheses) adalah proposisi yang menyatakan hubungan
yang definitif dan tepat di antar dua variabel. Secara umum, pernyataan nol diungkapkan
sebagai tidak ada hubungan (signifikan) antara dua variabel atau tidak ada perbedaan
(signifikan) antara dua kelompok.
Hipotesis alternatif, yang merupakan kebalikan dari hipotesis nol, adalah pernyataan yang
mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau menunjukan perbedaan antara kelompok.
Hipotesis nol dengan demikian dirumuskan agar dapat diuji untuk penolakan yang mungkin.Jikakita menolak hipotesis nol, maka semua hipotesis alternatif
diperbolehkan, berkaitan dengan hubungan tertentu yang diuji, dapat diterima. Adalah teori
yang memungkinkan kita menaruh keyakinan dalam hipotesis alternatif yang dihasilkan dalam
investigasi penelitian tertentu.
Setelah merumuskan hipotesis nol dan alternatif, uji statistik yang tepat pun kemudian
diterapkan, yang akan menunjukan apakah hipotesis alternatif diterima atau tidak yaitu, bahwa
ada perbedaan signifikan antarkelompok atau bahwa terdapat hubungan signifikan di antara
variabel, sebagaimana dinyatakan dalam hipotesis.
Langkah-Langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis adalah:
1. Menyatakan hipotesis nol dan alternatif.
2. Memilih uji statistik yang tepat berdasarkan apakah data yang dikumpulkan adalah
parametrik atau nonparametrik
3. Menentukan tingkat signifikansi yang diinginkan
4. Memastikan jika hasil dari analisis komputer menunjukan bahwa tingkat signifikansi
terpenuhi. Jika, seperti dalam kasus analisis korelasi Pearson dalam peranti lunak Excel,
tingkat signifikansi tidak muncul dalam pr i ntout , perhatikan nilai kritis (cr i t i cal v alue) yang
menetapkan daerah penerimaan pada tabel yang sesuai (lihat tabel pada akhir buku ini).
Nilai kritis tersebut membagi daerah penolakan dari daerah penerimaan hipotesis nol. Jika
nilai hitung (resultant v alue) lebih besar daripada nilai kritis (cr i t i cal v alue), hipotesis nol
ditolak, dan alternatif diterima. Jika nilai hitung lebih kecil daripada nilai kritis, hipotesis nol
diterima dan alternatif ditolak.
Sebelum menyimpulkan hipotesis, harus ditegaskan apakah hipotesis dapat diuji dengan deduksi
dan induksi.
Deduksi : pertama mengembangkan theoretical model, formulasi testable hypotheses,
mengumpulkan data, dan menguji hipotesis.
5/13/2018 Metlit - Rangkuman - Chap 4 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metlit-rangkuman-chap-4 4/4
Induksi : hipotesis baru diformulasi berdasar dara yang dikumpulkan, dimana data tersebut
sudah diuji.