metlit - rangkuman - chap 4

4
 Mediating Variable (Intervening Variable) Mediating Variable adalah salah satu yang permukaan antara waktu variabel independen mulai beroperasi untuk mempengaruhi variabel dependen dan waktu dampaknya dirasakan di atasnya. Ada demikian kualitas temporal atau dimensi waktu ke variabel mediasi. dengan kata lain, membawa sebuah variabel mediasi ke dalam bermain membantu Anda untuk model proses. Mediasi permukaan variabel sebagai fungsi dari operasi variabel independen dalam setiap situasi, dan membantu membuat konsep dan menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen Contoh Diagram hubungan antara independent, mediating, moderating, dan dependent variables Kerangka Dasar Teoritis Kerangka dasar teoritis pada intinya adalah dasar dimana seluruh bagian proyek riset berasal. Kerangka tersebut secara logis terbentuk, terjelaskan, dan tergabung dari berbagai macam variabel yang dianggap relevan terhadap situasi suatu masalah dan didapatkan dari hasil identifikasi mendalam seperti melalui interview, observasi, dan melalui tinjauan literatur. Komponen-komponen dari Kerangka Dasar Teoritis Kerangka dasar teoritis yang baik harus berisikan variabel-variabel penting yang sesuai dan relevan terhadap situasi yang dihadapi. Dan akan menjadi jauh lebih baik jika masing-masing variabel tersebut memiliki hubungan satu sama lain. Hubungan antara independent variables, dependent variables, dan dibutuhkan, moderating dan mediating variables pun bisa memiliki hubungan. Ada 3 fitur dasar yang harus menunjang hubungan-hubungan dalam dasar kerangka teoritis : 1. Variabel-variabel yang dianggap relevan terhadap sebuah studi, sebaiknya bisa dikemukakan secara jelas,

Upload: arif-rachman-suwanto

Post on 15-Jul-2015

86 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metlit - Rangkuman - Chap 4

5/13/2018 Metlit - Rangkuman - Chap 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metlit-rangkuman-chap-4 1/4

 

Mediating Variable (Intervening Variable)

Mediating Variable adalah salah satu yang permukaan antara waktu variabel independen mulai

beroperasi untuk mempengaruhi variabel dependen dan waktu dampaknya dirasakan di

atasnya. Ada demikian kualitas temporal atau dimensi waktu ke variabel mediasi. dengan kata

lain, membawa sebuah variabel mediasi ke dalam bermain membantu Anda untuk model

proses. Mediasi permukaan variabel sebagai fungsi dari operasi variabel independen dalam

setiap situasi, dan membantu membuat konsep dan menjelaskan pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen

Contoh Diagram hubungan antara independent, mediating, moderating, dan dependent

variables

Kerangka Dasar Teoritis

Kerangka dasar teoritis pada intinya adalah dasar dimana seluruh bagian proyek riset berasal.

Kerangka tersebut secara logis terbentuk, terjelaskan, dan tergabung dari berbagai macam

variabel yang dianggap relevan terhadap situasi suatu masalah dan didapatkan dari hasil

identifikasi mendalam seperti melalui interview, observasi, dan melalui tinjauan literatur.

Komponen-komponen dari Kerangka Dasar Teoritis

Kerangka dasar teoritis yang baik harus berisikan variabel-variabel penting yang sesuai dan

relevan terhadap situasi yang dihadapi. Dan akan menjadi jauh lebih baik jika masing-masing

variabel tersebut memiliki hubungan satu sama lain. Hubungan antara independent variables,dependent variables, dan dibutuhkan, moderating dan mediating variables pun bisa memiliki

hubungan.

Ada 3 fitur dasar yang harus menunjang hubungan-hubungan dalam dasar kerangka teoritis :

1.  Variabel-variabel yang dianggap relevan terhadap sebuah studi, sebaiknya bisa dikemukakan

secara jelas,

Page 2: Metlit - Rangkuman - Chap 4

5/13/2018 Metlit - Rangkuman - Chap 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metlit-rangkuman-chap-4 2/4

 

2.  Model konseptual yang menjelaskan hubungan-hubungan antara variabel-variabel dari

model tersebut harus diberikan,

3.  Harus ada penjelasan yang mempertanggungjawabkan tentang mengapa kita harus

menyetujui dan mempercayai bahwa hubungan-hubungan tersebut memang benar-benar

ada.

Memang pada dasarnya tidak mudah untuk menyetujui suatu definisi dari sebuah variabel yang

relevan. Maka dari itu dibutuhkan penggalian informasi mendalam yang akan memunculkan

banyaknya pilihan dan perbandingan variabel. Juga dibutuhkan sesuatu yang dinamakan Model 

Konseptual , yaitu sebuah struktur yang menjelaskan bagaimana konsep-konsep dalam model

tersebut saling berhubungan satu sama lain. Model ini akan mempermudah pekerjaan peneliti

untuk menelusuri variabel-variabel baik yang sudah didapat maupun yang akan didapatkan.

Pengembangan Hipotesis

Pengembangan hipotesis adalah kegiatan merumuskan pernyataan-pernyataan yang dapat diuji.

Definisi Hipotesis

Hipotesis bisa diartikan sebagai suatu pernyataan yang tentatif namun dapat diuji, yang dapat

memprediksikan apa yang kita inginkan untuk kita cari dalam sebuah data empiris. Hipotesis

berasal dari teori yang mendasari model konseptual, dan biasanya saling berkaitan dalam suatu

lingkungan.

Pernyataan dari Hipotesis : Format

If-Then Statements / Pernyataan Jika-Maka

Seperti yang sudah dinyaakan sebelumnya, hipotesis pada dasarnya adalah pernyataan yang

teruji yang didapat dari hubungan antara lebih dari satu variabel. Untuk memeriksa dugaanapakah benar-benar ada hubungan dari masing-masing variabel, maka dilakukan sebuah

proposisi yang berbentuk if-then statements. Contonhnya adalah sebagai berikut :

Karyawan yang lebih sehat akan lebih jarang absen karena sakit.

Jika karyawan lebih sehat, maka mereka akan lebih jarang absen karena sakit.

Hipotesis Direksional dan Nondireksional

Jika, dalam menyatakan hubungan antara dua variabel atau membandingkan dua kelompok,

istilah-istilah seperti positif, negatif, lebih dari, kurang dari, dan semacamnya digunakan, maka

hipotesis tersebut disebut direksional (directional) karena arah hubungan antarvariabel(positif/negatif) ditunjukan seperti dua contoh berikut.

y  Semak i n besar stres yang d i alami  dalam pekerjaan, semak i n rendah kepuasan kerja

karyawan

y  W ani ta lebi h bermot iv asi d i band i ng pr i a

Page 3: Metlit - Rangkuman - Chap 4

5/13/2018 Metlit - Rangkuman - Chap 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metlit-rangkuman-chap-4 3/4

 

Disisi lain, hipotesis nondireksional (nondirectional) adalah hipotesis yang mendalilkan

hubungan atau perbedaan, tetapi tidak memberikan indikasi mengenai arah dari hubungan atau

perbedaan tersebut. Contohnya sebagai berikut.

y   Ada hubungan antara usi a dan kepuasan kerja

y  T erdapat perbedaan antara ni lai et i ka kerja karyawan  Amer i ka dan  Asi a

Hipotesis Nol dan Alternatif 

Hipotesis Nol (hipotesis nihil atau null hypotheses) adalah proposisi yang menyatakan hubungan

yang definitif dan tepat di antar dua variabel. Secara umum, pernyataan nol diungkapkan

sebagai tidak ada hubungan (signifikan) antara dua variabel atau tidak ada perbedaan

(signifikan) antara dua kelompok.

Hipotesis alternatif, yang merupakan kebalikan dari hipotesis nol, adalah pernyataan yang

mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau menunjukan perbedaan antara kelompok.

Hipotesis nol dengan demikian dirumuskan agar dapat diuji untuk penolakan yang mungkin.Jikakita menolak hipotesis nol, maka semua hipotesis alternatif 

diperbolehkan, berkaitan dengan hubungan tertentu yang diuji, dapat diterima. Adalah teori

yang memungkinkan kita menaruh keyakinan dalam hipotesis alternatif yang dihasilkan dalam

investigasi penelitian tertentu.

Setelah merumuskan hipotesis nol dan alternatif, uji statistik yang tepat pun kemudian

diterapkan, yang akan menunjukan apakah hipotesis alternatif diterima atau tidak yaitu, bahwa

ada perbedaan signifikan antarkelompok atau bahwa terdapat hubungan signifikan di antara

variabel, sebagaimana dinyatakan dalam hipotesis.

Langkah-Langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis adalah:

1.  Menyatakan hipotesis nol dan alternatif.

2.  Memilih uji statistik yang tepat berdasarkan apakah data yang dikumpulkan adalah

parametrik atau nonparametrik

3.  Menentukan tingkat signifikansi yang diinginkan

4.  Memastikan jika hasil dari analisis komputer menunjukan bahwa tingkat signifikansi

terpenuhi. Jika, seperti dalam kasus analisis korelasi Pearson dalam peranti lunak Excel,

tingkat signifikansi tidak muncul dalam  pr i ntout , perhatikan nilai kritis (cr i t i cal v alue) yang

menetapkan daerah penerimaan pada tabel yang sesuai (lihat tabel pada akhir buku ini).

Nilai kritis tersebut membagi daerah penolakan dari daerah penerimaan hipotesis nol. Jika

nilai hitung (resultant v alue) lebih besar daripada nilai kritis (cr i t i cal  v alue), hipotesis nol

ditolak, dan alternatif diterima. Jika nilai hitung lebih kecil daripada nilai kritis, hipotesis nol

diterima dan alternatif ditolak.

Sebelum menyimpulkan hipotesis, harus ditegaskan apakah hipotesis dapat diuji dengan deduksi

dan induksi.

Deduksi : pertama mengembangkan theoretical model, formulasi testable hypotheses,

mengumpulkan data, dan menguji hipotesis.

Page 4: Metlit - Rangkuman - Chap 4

5/13/2018 Metlit - Rangkuman - Chap 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/metlit-rangkuman-chap-4 4/4

 

Induksi : hipotesis baru diformulasi berdasar dara yang dikumpulkan, dimana data tersebut

sudah diuji.