menunjukkan bahwa mip untuk nikotin dapat dirancang dengan menggunakan model molekul untuk memilih...
TRANSCRIPT
![Page 1: Menunjukkan Bahwa MIP Untuk Nikotin Dapat Dirancang Dengan Menggunakan Model Molekul Untuk Memilih Monomer Fungsional Yang Cocok Berdasarkan Interaksi Antara Nikotin Sebagai Template](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083011/5695d1751a28ab9b02969e31/html5/thumbnails/1.jpg)
menunjukkan bahwa MIP untuk nikotin dapat dirancang dengan menggunakan model molekul untuk memilih monomer fungsional yang cocok berdasarkan interaksi antara nikotin sebagai template dan monomer. Dan model yang dikembangkan untuk MIP menunjukkan bahwa beberapa monomer fungsional dapat diusulkan untuk mensintesis polimer dicetak molekul yang baik dengan MIP afinitas tinggi untuk nikotin
model yang dikembangkan untuk MIP menunjukkan bahwa beberapa monomer fungsional dapat diusulkan untuk mensintesis polimer dicetak molekul yang baik dengan MIP afinitas tinggi untuk nikotin
Nikotin (nicotiana tobacum) merupakan bahan terpenting yang terdapat di dalam daun ternbakau. Nikotin mempunyai rumus molekul C10H14N. Nikotin merupakan cairan bening benvama agak kuning mempunyai kenampakan seperti minyak, larut dalam air dan juga larut dalam pelarut organik pada umumnya, seperti etanol, petroleu
Drs. Iqmal Tahir, M.Si
Sri Sudiono, S.Si, M.Si
![Page 2: Menunjukkan Bahwa MIP Untuk Nikotin Dapat Dirancang Dengan Menggunakan Model Molekul Untuk Memilih Monomer Fungsional Yang Cocok Berdasarkan Interaksi Antara Nikotin Sebagai Template](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022083011/5695d1751a28ab9b02969e31/html5/thumbnails/2.jpg)
Nikotin adalah zat alkaloid yang ada secara natural di tanaman tembakau. Nikotin juga didapati pada tanaman - tanaman lain dari family biologis Solanaceae seperti tomat, kentang, terong dan merica hijau pada level yang sangat kecil dibanding pada tembakau. Nikotin tidak berwarna, tetapi segera menjadi coklat ketika bersentuhan dengan udara. Nikotin dapat menguap dan dapat dimurnikan dengan cara penyulingan uap dari larutan yang dibasakan. Beberapa metode untuk penentuan nikotiin digunakan diantaranya plex matriks, termasuk enzim-linked immunoassay [4], gas kromatografi, ekstraksi, mteode sokletasi antara lain, telah dilaporkan. Secara umum, baik metode ini hadir selektivitas yang tinggi (seperti dalam immunoassay) atau
semacam proses pemisahan (seperti kromatografi) adalah digunakan untuk mencapai selektivitas. Namun, beberapa keterbatasan, termasuk-
Waktu lama, kaeakuratan hasil, biaya lebih mahal. Maka dari itu dicari metode lebih baik dalam keuntungan, seperti berbagai macam analisis, implementasi rendah
dan biaya pemeliharaan dan frekuensi analitis yang baik. Teknologi komputasi di tahun baru-baru ini telah berkembang sangat cepat dan telah diterapkan untuk berbagai bidang, termasuk dalam bidang kimia. Kimiawan dapat menggunakan teknik ini dikenal sebagai molekul
pemodelan untuk mempelajari aspek teoritis sistem molekuler dan juga sangat berguna untuk menyelidiki bahan yang terlalu sulit untuk menemukan atau terlalu mahal untuk membeli. Hal ini juga membantu kimiawan membuat prediksi sebelum menjalankan eksperimen sebenarnya daripada 'trial and error' sehingga mereka dapat lebih baik
disiapkan untuk membuat pengamatan (Leach, 2001). Pemodelan molekul telah digunakan untuk bahan
penelitian dan ada banyak makalah yang melaporkan aplikasi untuk desain dari bahan calon baru
untuk agen penyerap atau sensor yaitu Molekuler tercetak Polymer atau MIP (Karim dkk, 2005, Spivak 2005,
Prosedur sintesis MIP dilakukan dengan pencampuran molekul target yang kemudian pada akhir proses dilepaskan kembali sehinnga meninggalkan bekas ruang berupa kaviti yang menyerupai molekul asal dari sisi ukuran, bentuk, dan keberadaan situs fungsional (kirsch dkk, 2000).