campuran daun sansevieria dalam tembakau sebagai penurun nikotin rokok

Upload: marinasafitri

Post on 29-Oct-2015

1.136 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

24

CAMPURAN DAUN SANSEVIERIA DALAM TEMBAKAU ROKOK SEBAGAI PENURUN KANDUNGAN NIKOTIN ASAP ROKOK

VS

Oleh :Marina SafitriSMAN 9 Surabaya

CAMPURAN DAUN SANSEVIERIA DALAM TEMBAKAU ROKOK SEBAGAI PENURUN KANDUNGAN NIKOTIN ASAP ROKOK

Oleh :Marina SafitriSMAN 9 Surabaya

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT sesembahan seluruh umat atas ridlo dan karunia-Nya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhamad SAW, suri tauladan bagi yang mendambakan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dengan segala kesungguhan dan kegigihan, penulis mencoba menyusun dan menyelesaikan karya tulis ini dengan judul Campuran Daun Sansevieria Dalam Tembakau Rokok Sebagai Penurun Kandungan Nikotin Asap Rokok. Karya ini disusun untuk mengikuti Kompetisi Internal Acsent 2012. Selain itu juga didorong oleh rasa ingin tahu dan kepedulian penulis terhadap lingkungan. Dengan adanya berbagai permasalahan menyangkut kebiasaan merokok masyarakat Indonesia, , saya mencoba menanggulangi permasalahan tersebut dengan memanfaatkan potensi dari Sansevieria sebagai tanaman yang mampu menyerap racun asap rokok. Karya tulis ini mustahil akan dapat terselesaikan tanpa petunjuk dan pertolongan Allah SWT serta orang-orang yang terlibat didalamnya ,terutama pada para pembimbing. Untuk itu kami ucapkan banyak terimakasih sebesar-besarnya pada penyelenggara kompetisi internal ACSENT 2012 karena telah memberikan kesempatan kepada kami para pelajar untuk berkarya .Terimakasih kepada Orang tua, para Tutor serta teman-teman yang telah member motivasi dan dukungan dalam pembuatan karya tulis ini. Akhirnya, Tiada Gading Yang Tak Retak . Begitu pula dengan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan karya tulis ini. Semoga bermanfaat.

DAFTAR ISIHalaman judul 2Kata Pengantar 3Daftar isi 4

BAB I. Pendahuluan1. Latar Belakang 6 2. Rumusan Masalah 83. Tujuan Penelitian 84. Manfaat Penelitian 85. Batasan permasalahan 86. Hipotesis 9

BAB II. Dasar Teori1. Rokok:1.1 Pengertian Rokok 101.2 Kandungan Rokok 101.3 Nikotin dalam rokok 121.4 Distribusi Nikotin dalam tubuh 131.5 Dampak Negatif Rokok 141.6 Perokok142. Sansevieria2.1 Penjelasan Umum 152.2 Klasifikasi Ilmiah 163. Konsep Sansevieria trifasciata var. laurentii3.1 Penjelasan Khusus ( Deskripsi) 163.2 Kandungan 163.3 Keistimewaan 173.4 BAB III. Kerangka Konseptual 18BAB IV Metode Penelitian 20BAB V Penutup23DAFTAR PUSTAKA 24

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Bukan merupakan rahasia lagi masalah rokok merupakan salah satu permasalahan besar di Indonesia dan bahkan di dunia yang harus segera diselesaikan. Seperti yang kita ketahui, banyak masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa yang telah memiliki kebiasaan merokok. Secara sadar maupun tidak sadar mereka tidak begitu peduli pada dampak negatif yang ditimbulkan oleh asap rokok karena rokok mempunyai dampak ketergantungan bagi pemakainya. Tidak hanya si perokok, orang- orang di sekitarnya yang menghirup asap rokok tersebut (perokok pasif) juga ikut terancam kesehatannya, bahkan lebih besar kemungkinannya daripada perokok aktif(Siswono, 2006). Racun yang dikeluarkan dari asap rokok ternyata mengandung banyak zat-zat berbahaya seperti tar dan nikotin yang dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan bahkan dapat mengganggu kehamilan dan merusak janin. Jadi dapat dikatakan bahwa racun yang dikeluarkan dari asap rokok dapat menyebabkan kematian dini dan memperpendek tingkat produktifitas masyarakat yang terkena dampaknya. Apabila dilihat dari data statistik yang disurvei oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2006-2007, sekitar 427 ribu orang meninggal setiap tahun di Indonesia karena rokok (VIVAnews, 2009). Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kematian yang diakibatkan rokok lebih banyak daripada kematian akibat AIDS, obat-obatan terlarang, kecelakaan jalan raya, pembunuhan, dan bunuh diri. Pada tahun 2010 jumlah kematian akibat rokok mencapai 6 juta orang di seluruh dunia dan sekitar 73% dari angka tersebut berasal dari negara berpenghasilan kecil dan menengah. Angka kematian akibat penyakit yang disebabkan merokok di Indonesia menempati urutan ketiga terbesar di dunia setelah Cina dan India. (Hatta, 2011) Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah memberikan peringatan bahwa dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya terjadi di negara-negara berkembang. (Ibrahim, 2011) Dalam menyikapi permasalahan tersebut banyak hal yang perlu dipertimbangkan yaitu segi manfaat dan kerugiannya, disatu pihak rokok dapat memberi sumbangan yang cukup besar kepada Negara karena pajak rokok merupakan salah satu sumber pendapatan Negara yang cukup dominan, Disamping itu juga dari perusahaan rokok di Indonesia ternyata banyak menyerap tenaga kerja yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Sementara itu di lain pihak rokok dapat merugikan masyarakat luas yang secara tidak langsung terkena dampak dari racun asap rokok yang telah dikonsumsi oleh masyarakat luas. Beberapa cara ditawarkan untuk mengatasi permasalahan tersebut,salah satunya adalah menggantikan rokok tembakau dengan rokok herbal yang bebas nikotin. Rokok ini terbuat dari bahan dasar alami seperti daunsirih,cineole, zat penyamak, antibiotik dan kayu siwak (anonim, 2009).Bahan-bahan tersebut diracik menjadi bahan pengisi pada rokok. Namun, dari hasil beberapa penelitian tersebut masih belum sepenuhnya dapat menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada. Dalam karya tulis ini, saya mengajukan gagasan berupa campuran daun Sansevieria trifasciata var. laurentii dalam tembakau rokok sebagai upaya untuk mengurangi bahkan menetralisir racun yang ditimbulkan oleh asap rokok. Pemilihan daun sansevieria ini sebagai bahan campuran tembakau karena daun sansevieria ini telah terbukti mampu menyerap 107 jenis polutan di daerah padat lalu lintas dan ruangan yang penuh asap rokok.. (distanriau, 2011).

2. Rumusan Masalah 2.1 Bagaimakah mekanisme tanaman Sasiviera dalam menetralisir nikotin dalam rokok?2.2 Bagaimana pengaruh campuran daun Sansevieria trifasciata var. laurentii dalam tembakau rokok terhadap kandungan nikotin dalam asap rokok?

3. Tujuan Penelitian 3.1 mengetahui mekanisme tanaman Sansevieria dalam menetralisir nikotin dalam rokok3.2 mengetahui pengaruh campuran daun Sansevieria trifasciata var. laurentii dalam tembakau rokok terhadap kandungan nikotin dalam asap rokok.4. Manfaat penelitian4.1 Intern, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam upaya menyelesaikan permasalahan khususnya dampak negative asap rokok terhadap masyarakat. 4.2 Ekstern, dapat memberi sumbangan pemikiran kepada Negara dalam upaya mengatasi permasalahan dampak asap rokok bagi masyarakat, dengan tanpa mengurangi potensi sumber pendapatan Negara yang berasal dari pajak rokok serta penyerapan tenaga kerja dalam upaya menekan tingkat pengangguran. Disamping itu juga dapat menekan risiko penyakit dan efek negatif yang diakibatkan oleh racun asap rokok terhadap masyarakat dan meningkatkan usia produktivitas masyarakat.

5 Batasan Permasalahan Dalam hal ini, penulis membatasi permasalahannya yaitu dengan menggunakan 1 spesies dari berbagai jenis Sanseviera yang ada yaitu Sansevieria trifasciata var. laurentiiDan dari beberapa racun yang terdapat pada asap rokok, saya hanya akan mengukur kadar nikotin dalam rokok setelah dilakukan percobaan/penelitian.

HIPOTESISSetelah dilakukannya penelitian ini, diharapkan dengan mencampurkan daun Sansevieria trifasciata larentii ke dalam tembakau pada rokok, dapat menurunkan kadar zat nikotin yang terkandung dalam asap rokok dengan konsentrasi tertentu.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA1. Rokok1.1 Definisi Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya. (Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia bebas)1.2 Kandungan RokokTabel 1 : Bahan kimia yang terkandung dalam rokokNama Bahan KimiaKeterangan

NikotinKandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.

TarTerdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik.

SianidaSenyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.

BenzeneDikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna.

CadmiumSebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.

Metanol (alcohol kayu)Alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol.

AsetilenaSenyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.

AmoniaDapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.

FormaldehidaCairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.

Hidrogen SianidaRacun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida (Racun Tikus).

ArsenikBahan yang terdapat dalam racun tikus.

Karbon Monoksida Bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil.

Asam AsetikBahan pembuat pembersih lantai.

AsetanisolBahan kimia pembuat parfum.

Naptalin Bahan beracun pembuat bola-bola pewangi pakaian.

AsetonZat kimia ini kita kenal sebagai cairan penghilang kutek.

Sodium hidroksida Kandungan obat penghilang bulu kaki yang panas dan perih.

GeraniolZat aktif yang mematikan dan terdapat dalam pestisida.

TolueneZat beracun yang terdapat dalam bensin dan dinamit.

CinnamaldehidaBahan yang terdapat di racun anjing dan kucing.

UreaZat yang terdapat dalam air seni, biasa digunakan untuk cat, tinta, & pupuk, dll.

(Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia bebas)

1.3 Nikotin Dalam RokokNikotin merupakan sejenis unsur kimia beracun, mirip dengan alkaline. Salah satu jenis obat perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi darah. Nikotin membuat pemakainya kecanduan. Bahayanya bisa dijelaskan oleh fakta bahwa 4 cc nikotin terbukti cukup membunuh seekor kelinci besar (Basyir, 2006). Nikotin ialah sejenis sebatian organik yang dijumpai secara semulajadi di dalam pokok tembakau (daun tembakau mempunyai kandungan nikotina paling tinggi). Sebanyak 5% daripada berat tembakau ialah nikotin (Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas). Nikotin merupakan racun saraf manjur ( potent nerve poison) dan digunakan di dalam racun serangga. Pada kepekatan rendah, bahan ini bertindak sebagai peransang dan adalah salah satu sebab utama mengapa merokok digemari dan dijadikan tabiat. Selain tembakau. nikotina juga ditemui di dalam tumbuhan famili Solanaceae termasuk tomato, terung ungu ( eggplant ), ubi kentang, dan lada hijau (Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia Bebas). Nikotin(C10H14N2) merupakan senyawa organic alkaloid, yang umumnya terdiri dari Karbon, Hydrogen, Nitrogen dan terkadang juga Oksigen. Senyawa kimia alkaloid ini memiliki efek kuat dan bersifat stimulant terhadap tubuh manusia. Contoh lain dari senyawa alkaloid ini misalnya, kafein. Bagi pencinta kopi, tentu bisa merasakan effek stimulant dari kafein ini ketika meminum secangkir kopi di pagi hari (Anonimous, 2009). Konsentrasi Nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau. Sebatang rook biasanya mengandung 8-20 mg nikotin, walaupun tentu saja, sangat bergantung pada merk rokok tersebut. Jika anda perokok, ketahuilah, tubuh menyerap 1mg nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap..Secara farmakologi, nikotin adalah racun yang mematikan. Dosis lethal (mematikan) nikotin pada manusia sekitar 60 mg. Satu batang rokok putih saja sudah mengandung nikotin antara 15 - 20 mg. Jadi bila tiga atau empat batang rokok dimasukkan ke dalam segelas air minum, kemudian diminum dengan rokoknya sekaligus maka bisa mati karena dosis nikotinnya sudah mematikan. Tetapi bila nikotinnya dihisap melalui asap rokok, maka kadar nikotin yang diserap tubuh dalam tiap batang rokok akan jauh lebih rendah dibanding bila rokok ini diminum. Meskipun demikian, jenis racun di dalam asap rokok tetap lebih banyak. Berdasarkan hasil analisa para ahli, di dalam kepulan asap rokok terkandung lebih dari 4.000 macam racun kimia yang berbahaya, dan 43 di antaranya bersifat karsinogenik (pencetus kanker) seperti sianida, tar (partikel karbon) dan nikotin (harimansite). Semakin banyak nikotin yang dikonsumsi, semakin tinggi juga risiko untuk terkena penyakit-penyakit berisiko tinggi akibat rokok. Hal ini dikarenakan nikotin dapat terakumulasi di dalam hati, ginjal, lemak dan paru-paru (stopmerokok,2010). Komponen ini terdapat di dalam asap rokok dan juga di dalam tembakau yang tidak dibakar. Mengukur kuantum dalam asap rokok dengan menggunakan smoking machine, sedangkan di dalam tembakau tanpa menggunakan smoking mechine. Nikotin bersifat toksis terhadap jaringan syaraf, juga menyebabkan tekanan darah sistolik dan diastolik mengalami peningkatan. Denyut jantung bertambah, kontraksi otot jantung seperti dipaksa, pemakaian oksigen bertambah, aliran darah pada pembuluh koroner bertambah, dan vasokonstriksi pembuluh darah perifer. Nikotin meningkatkan kolesterol LDL, dan meningkatkan agregasi sel pembekuan darah. Nikotin memegang peranan penting dalam ketagihan merokok (Sitepoe, 2000).

2.7 Distribusi Nikotin Dalam Tubuh Distribusi nikotin dalam tubuh tergantung banyaknya jalan yang dilalui dan rata rata peredarannya dalam tubuh. Adanya bentuk peredaran nikotin yang menyangkut transmisi yang melalui sistem venaportal, injeksi intraperitoneal, tertelannya nikotin akan menyebabkan nikotin terkonsentrasi dan terkumpul dengan besar di dalam hati. Absorbsi melalui paru paru, bucal mucosa, atau injeksi intravena akan membantu terhadap konsentrasi nikotin di otak dan organ lainnya karena metabolisme nikotin di hati tidak tersedia (Mangan, 1984). Absorbsi nikotin dari tembakau rokok yang terhirup masuk kedalam darah melalui paru paru dengan cepat dan efisien. Setelah masuk kedalam paru paru nikotin mengikuti proses sirkulasi melalui bilik kiri jantung, dimana nikotin dipompakan secara langsung ke otak dan bagian lainnya dalam tubuh. Konsentrasi yang tinggi dari nikotin di pembuluh arteri diperoleh melalui inhalasi asap rokok, dan kesetimbangan nikotin diantara darah dan otak menghasilkan jumlah nikotin yang tinggi di otak, hal ini dipengaruhi oleh otak dan ganglion yang aktif mengumpulkan nikotin (Mangan, 1984).

1.4 Dampak Negatif RokokRokok dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang sangat berpengaruh bagi kesehatan (Ogden,2000). Merokok bukanlah penyebab suatu penyakit, tetapi dapat memicu suatu jenis penyakit sehingga boleh dikatakan merokok tidak menyebabkan kematian tetapi dapat mendorong munculnya jenis penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Berbagai jenis penyakit yang dapat dipicu karena merokok dimulai dari penyakit di kepala sampai di telapak kaki, antara lain (Sitepoe,2001) : Penyakit kardiolovaskular, neoplasma / kanker, saluran pernafasan, peningkatan tekakan darah, memperpendek umur, penurunan fertilitas atau kesuburan dan nafsu seksual, sakit maag, gondok, gangguan pembuluh darah, penghambat pengeluaran air seni, ambliyopia/penglihatan kabur, kulit menjadi kering, pucat, dan keriput, serta polusi udara dalam rangan (sehingga terjadi iritasi mata, hidung, dan tenggorokan) (Kurniawan,2011))

1.5 Perokok Salah satu hal lain yang turut menjadi keprihatinan adalah jumlah perokok yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini berarti bahwa terdapat pertambahan perokok baru setiap saat yang kemungkinan besar akan terus menjadi perokok aktif seumur hidupnya. Perokok baru tersebut sebagaian besar adalah anak-anak & remaja.

Statistik perokok di IndonesiaTabel 2 : Data Susenas jumlah perokok aktif berdasarkan usia dan tingkatpendidikan Nasional (23/01/2009)Usia/ Tingkat pendidikanPersentase

13 tahun 15 tahun24,5 %

15 tahun 19 tahun33%

Tidak bersekolah/ tidak lulus SD67%

Lulusan pendidikan tinggi47,8%

2. Sansevieria Sansevieria atau lidah mertua adalah marga tanaman hias yang cukup populer sebagai penghias bagian dalam rumah karena tanaman ini dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari. Sansevieria memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing. Dibanding tumbuhan lain, Sanseviera memiliki keistimewaan menyerap bahan beracun, seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene. Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan. Penelitian NASA bekerja sama dengan ALCA telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini secara alami mampu mengurangi polusi tersebut termasuk di antaranya nikotin dari tembakau, karbonmonoksida, sampai dioksin - zat mahaberacun hasil pembakaran plastik atau naftalena. (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas). Sansevieria alias Si Lidah Mertua punya banyak kelebihan, seperti mampu bertahan hidup pada rentang waktu suhu dan cahaya yang sangat luas, sangat resisten terhadap polutan, dan mampu menyerap 107 jenis polutan di daerah padat lalu lintas dan ruangan yang penuh asap rokok. (distanRiau,2011)

Klasifikasi IlmiahKingdom : Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)Superdivisi: Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas : Liliopsida (monokotil)Subkelas: LiliidaeOrdo:Liliales Family: Agavaceae Genus:SansevieriaSpecies: trifasciata laurentii(Pramono, 2007)3. Sansevieria trifasciata var. laurentii 3.1 DeskripsiPada Sansevieria jenis ini, memiliki daun yang rata dan tumbuh tegak dengan tinggi 40 cm-100 cm. Pinggir daun berwarna kuning dan tampak tegas, sedang di bagian tengahnya ada warna kuning yang menyebar tidak beraturan. Jumlah daunnya bisa mencapai lebih dari 10 helai dan pertumbuhannya paling cepat disbanding jenis yang lain. (Rezahape,2012). 3.2 Kandungan Di dalam tiap helai daun sansevieria terdapat senyawa aktif pregnane glykoside, yaitu zat yang mampu menguraikan zat beracun menjadi senyawa asam organik, gula, danbeberapa senyawa asam amino (Adijaya, 2005)Beberapa senyawa beracun yang bisa diuraikan oleh tanamanini diantaranya kloroform, benzene, xilen, formaldehyde, dan trecoethylene. Kloroform adalah senyawa beracun yang menyerang sistem saraf manusia, jantung,hati, paru-paru, dan ginjal, melalui sistem pernafasan dan sirkulasi darah. Kemampuansansevieria untuk menyerap racun membuatnya akrab dalam penghijauan lingkungan.Di jalur hijau, tanaman ini dimanfaatkan untuk menyerap racun asap buangankendaraan dari knalpot. Sementara itu sebagai tanaman hias indoor, sansevieriabisa menangani sick building syndrome, yaitu keadaan ruangan yang tidak sehatakibat tingginya konsentrasi gas karbondioksida, zat nikotin dari asap rokok,dan penggunaaan AC dalam ruangan (WedAgro,2012)

Gambar 1 & 2 : Sansevieria trifasciata var. laurentii

3.3 Manfaat khusus / keistimewaan3.3.1 Sanseviera jenis ini, sangat dominan di Indonesia. (Ponivic, 2011)3.3.2 Pertumbuhan yang sangat cepat sehingga mudah dalam pembudidayaannya. (Rezahape,2012)3.3.3 Pada penelitian sebelumnya yang dlakukan oleh Abdurrahman Aziz yaitu Lidah Mertua penetral formalin (2008), telah membuktikan bahwa Sansevieria jenis ini, mampu menetralkan kadar formalin hingga 100%. (Republika online,2008)3.3.4 Dalam lingkungan industri potongan daun ini disebarkan di ruang-ruang produksi industri untuk mereduksi senyawa beracun yang terhirup oleh pekerja(distanRiau, 2011)

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL

ROKOK

Tembakau DibakarNikotinTembakau + daun Sansevieria trifasciata var. laurentiiDibakarNikotin berkurang

PerlakuanKontrol

Kadar nikotin diukurDibakar , dihisapTembakauKadar daun 2Kadar daun 3Kadar daun 1Letakkan daun di belakang tembakau Kadar daun 1Kadar daun 3Kadar daun 2Dicampur daun + tembakau

Rokok yang di dalamnya terdapat tembakau dengan kandungan nikotin sebesar 2,3 sebagai kontrol. Pada perlakuan pertama melakukan perbandingan antara nikotin yang terkandung dalam rokok asli dengan nikotin yang terkandung dalam rokok setelah dilakukan pencampuran dengan daun Sansevieria. Kadar nikotin pada rokok sebelum dilakukan pencampuran dengan daun Sansevieria trifasciata var. laurentii adalah 2,3/mg. Penelitian dilakukan dengan mencampur potongan daun sansevieria dalam bentuk serbuk halus yang dikeringkan dicampur secara merata pada tembakau dalam rokok. Senyawa dari daun Sansevieria trifasciata var. laurentii dapat mereduksi racun yang terkandung dalam asap rokok terutama dalam hal ini kandungan nikotin. Pada perlakuan kedua, saya melakukan perbandingan antara nikotin dalam rokok sebelum dilakukan pencampuran dan sesudah dilakuakn pencampuran. Peletakkan serbuk kasar Sanseviera dalam rokok pada perlakuan kedua yaitu potongan daun Sansevieria trifasciata var. laurentii yang telah dikeringkan menjadi serbuk kasar diletakkan di bagian belakang rokok. Hal ini bertujuan agar ketika si perokok menghisap rokok yang dibakar tersebut, asap pembakaran dari tembakau rokok tentunya akan melewati kumpulan serbuk kasar daun Sanseviera trifasciata var. laurentii yang akan mereduksi senyawa racun asap rokok tersebut terutama kandungan nikotin, sehingga asap yang dihisap oleh perokok berkurang kadar nikotinnya sehingga mengurangi resiko terkena dampak negative yang diakibatkan oleh nikotin dalam asap rokok tersebut.

BAB 4METODE PENELITIAN

1. Metode Penelitian 1.1 Lokasi penelitianPenelitian ini dilakukan di laboratorium biologi SMAN 9 Surabaya. 1.2 Alat dan bahan penelitianAlat :-Pisau-Alat pengukur kadar nikotinBahan : - Sansevieria Trifasciata Lurentii-Rokok merk X dengan kandungan kadar nikotin 2,3/mg

1.3 Variabel penelitian Perlakuan peletakan daun Sansevieria trifasciata var. laurentii di dalam rokok sebagai variable bebas Sansevieria trifasciata var. laurentii dengan kadar gr dan Rokok dengan kandungan nikotin 2,3/mg sebagai variable terikat1.4 Jenis penelitian Menggunakan penelitian deskriptif , analisis, deduktif1.5 Rancangan PenelitianDalam penelitian ini, saya akan mencampurkan daun Sansevieria trifasciata var. laurentii dengan kadar tertentu dengan tembakau yang terdapat pada rokok X dengan kandungan nikotin sebesar 2,3/mg Daun Sansevieria trifasciata var. laurentii yang sudah dipotong tipis-tipis, dikeringkan dan dijadikan filter terhadap nikotin pada asap rokok hingga menjadi serbuk kasar menyerupai tembakau dalam rokok. Teerdapat 2 perlakuan berbeda dalam penelitian ini,pada perlakuan pertama daun sansevieria yang telah dikeringkan dicampur merata dengan semua tembakau yang terkandung di dalam rokok. Pada perlakuan kedua, daun Sansevieria trifasciata var. laurentii yang telah dikeringkan diletakkkan di bagian belakang rokok. Dengan melakukan penelitian ini, dapat diketahui seberapa besar perubahan kandungan nikotin yang terdapat pada asap rokok baik asap rokok arus utama maupun asap rokok arus samping mengingat tanaman ini memiliki kelebihan untuk menyerap polutan termasuk nikotin dalam asap rokok.

1.6 Langkah kerja

Mempersiapkan beberapa helai daun Sansevieria trifasciata var. laurentii

Memotong halus daun Sansevieria trifasciata var. laurentii

Menjemur daun Sansevieria trifasciata var. laurentii yang telah dipotong halus di bawah terik matahari hingga kering

Mengambil 1 batang rokok dengan kadar nikotin 2,3/mg

Mengeluarkan isi rokok bagian belakangMengeluarkan seluruh isi rokok dan menempatkannya di tempat yang steril.

Memasukkan daun kering Sansevieria trifasciata var. laurentii di bagian rokokyang kosong setelah sebagian ruang belakang rokok dikosongkanMencampur seluruh isi rokok yang dikeluarkan dengan potongan halus daun Sansevieria trifasciata var. laurentii sebanyak gr yang telah dikeringkan

Membakar rokok yang telah dicampur dengan daun Sansevieria trifasciata var. laurentii.

Menghisap asap arus utama dengan menggunakan alat.

Menampung asap yang keluar dari rokok ke dalam sebuah tabung.

Mengukur kadar nikotin yang terdapat pada masing-masing asap yang ditampung pada kedua perlakuan tersebut

Mencatat perubahan kandungan nikotin sebelum dan sesudah pemberian daun Sansevieria trifasciata var. laurentii

1.7 Metode analisa DataAnalisis data dengan membandingkan logika teori pada data yang diperoleh dan melakukan penelitian sehingga mendapatkan kesimpulan yang valid.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN 1.1 Sansevieria trifasciata var. laurentii mampu mereduksi senyawa nikotin ketika potongan daun dicampurkan ke dalam tembakau rokok. 2. SARANDiperlukan adanya penelitian lanjutan guna memperkuat gagasan dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKADistanRiau. 2011.Tanaman Hias Lidah Mertua. Diakses dari http://distan.riau.go.id/index.php/component/content/article/52-tanaman-hias/193-lidah-mertua tanggal 3 April 2012 pukul 16.50 WIBE-learning. 2011.Dampak buruk merokok. Diakses dari http://elearning.unesa.ac.id/myblog/rika-dian-kurniawan/dampak-buruk-merokok-bagi-tubuh-kita.pdf tanggal 1 April 2012 pukul 16.50 WIBHarimaniste. 2011.Nikotin. Diakses dari http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=harimansite tanggal 1 April 2012 pukul 16.25 WIBKhazanahsantri . 2011.Merokok. Diakses dari http://khazanahsantri.multiply.com/journal/item/7/merokok?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem tanggal 4 April 2012 pukul 16.50 WIBPramono, Sentot. 2008. Pesona Sansevieria. Jakarta:PT Agromeda Pustaka.Wartawarga. 2011.Bahaya rokok. Diakses dari http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/lindungi-remaja-dari-bahaya-rokok/ tanggal 1 April 2012 pukul 16.55 WIBRepublika. 2011.Lidah Mertua Peneltral Formalin. http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/tarbiyah/08/11/17/15010-lidah-mertua-penetral-formalin tanggal 4 April 2012 pukul 20.00 WIBSuara Merdeka. 2011.Sansevieria Penyerap polutan. Diakses dari http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/12/02/168464/Lidah-Mertua-Sedot-Polusi-Udara tanggal 3 April 2012 pukul 19.20WIBWikipedia. 2011.Rokok. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Rokok tanggal 4 April 2012 pukul 21.30 WIBWikipedia.2012.Sansevieria. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/Sansevieria tanggal 4 April 2012 pukul 21.37 WIB