makalah mip

28
An Overview of The Valuation proses Sama seperti fakta bahwa seorang individu dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk faktor sosial dan ekonomi serta yang genetik intrinsik ketika suatu perusahaan sukses sehingga sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh faktor eksterna, Oleh karena itu, penting untuk mengikuti proses tiga langkah ketika mengevaluasi sebuah perusahaan, di mana tiga langkah tersebut adalah: A. Memahami pengaruh ekonomi secara umum B. Memahami Pengaruh industri C. Memahami perusahaan dan prospek masa depan Pengaruh ekonomi secara umum memberikan indikasi yang kuat bagi industri secara keseluruhan. Mereka mencakup dampak moneter yang berasal dari hal-hal seperti investasi yang memberikan dorongan yang baik untuk produsen alat berat pada sebuah perusahaan perusahaan rekayasa , ini disebut efek multiplier. Pengaruh ekonomi juga bisa negatif ketika kenaikan pajak dan mengurangi pengeluaran dalam suatu perekonomian. Dampak kebijakan moneter aliran uang dalam perekonomian, berdampak suku bunga dan akhirnya investasi. Analisis industri dapat memiliki pengaruh yang signifikan lebih lanjut tentang penilaian terutama ketika mempertimbangkan alternatif industri . Di US , dengan adanya kebutuhan yang lebih besar untuk layanan perawatan dll yang akan membuat kenaikan di industri. Sepert contoh Penurunan permintaan baja di China telah mengurangi kebutuhan batubara dari Indonesia yang akhirnya menurunkan harga batubara dan berdampak industri dengan cara yang negatif yang cukup besar, sehingga banyak perusahaan mengurangi operasi mereka dan penurunan valuasi yang signifikan Apakah Ketiga step diatas akan berhasil ?

Upload: rika

Post on 07-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Management Investasi Portofolio

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah MIP

An Overview of The Valuation proses

Sama seperti fakta bahwa seorang individu dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk faktor sosial dan ekonomi serta yang genetik intrinsik ketika suatu perusahaan sukses sehingga sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh faktor eksterna, Oleh karena itu, penting untuk mengikuti proses tiga langkah ketika mengevaluasi sebuah perusahaan, di mana tiga langkah tersebut adalah:

A. Memahami pengaruh ekonomi secara umum

B. Memahami Pengaruh industri

C. Memahami perusahaan dan prospek masa depan

Pengaruh ekonomi secara umum memberikan indikasi yang kuat bagi industri secara keseluruhan. Mereka mencakup dampak moneter yang berasal dari hal-hal seperti investasi yang memberikan dorongan yang baik untuk produsen alat berat pada sebuah perusahaan perusahaan rekayasa , ini disebut efek multiplier. Pengaruh ekonomi juga bisa negatif ketika kenaikan pajak dan mengurangi pengeluaran dalam suatu perekonomian. Dampak kebijakan moneter aliran uang dalam perekonomian, berdampak suku bunga dan akhirnya investasi.

Analisis industri dapat memiliki pengaruh yang signifikan lebih lanjut tentang penilaian terutama ketika mempertimbangkan alternatif industri . Di US , dengan adanya kebutuhan yang lebih besar untuk layanan perawatan dll yang akan membuat kenaikan di industri. Sepert contoh Penurunan permintaan baja di China telah mengurangi kebutuhan batubara dari Indonesia yang akhirnya menurunkan harga batubara dan berdampak industri dengan cara yang negatif yang cukup besar, sehingga banyak perusahaan mengurangi operasi mereka dan penurunan valuasi yang signifikan

Apakah Ketiga step diatas akan berhasil ?

Setelah mengevaluasi faktor ekonomi dan industri, penting untuk mengevaluasi kinerja perusahaan sebelum nya serta prospek masa depan itu. Ini akan memberikan informasi semua data dan membantu mengidentifikasi target investasi yang tepat dalam industri. Hal ini akan memungkinkan penilai untuk memperkirakan nilai intrinsik dan membandingkannya dengan nilai yang diinginkan. Pendekatan ini telah diverifikasi oleh studi seperti oleh Moore dan Cullity (1988) dan Siegel (1973). Studi ini menunjukkan hubungan kembali dengan kinerja industri mereka

Memperkirakan pengembalian yang diharapkan dari investasi meliputi seberapa besar pengembaliannya. Tingkat pengembalian yang diperlukan untuk menambah tingkat ekonomi riil bebas risiko pengembalian ditambah tingkat inflasi yang diharapkan selama periode holding ditambah premi risiko yang ditentukan oleh ketidakpastian pengembalian. Ketidakpastian ini

Page 2: Makalah MIP

meliputi risiko keuangan, risiko bisnis, risiko nilai tukar, risiko likuiditas dan risiko negara. Pasar ditentukan langkah-langkah risiko risiko sistemik

Investment Decision proses

Setelah melakukan penilaian di atas , dimana pengukuran penilaian sendiri dari nilai saham vs harga pasar. Jika harga pasar lebih tinggi dari harga yang diajukan maka saham tersebut "terlalu tinggi" dan harus dijual atau tidak membeli. Jika nilai harga lebih dari harga pasar maka ia harus membeli atau memegangnya seperti yang undervalued .

Penilaian Investasi1. Penilaian Obligasi (Bonds)

Obligasi (Bonds) Merupakan surat utang jangka panjang (5 tahun ke atas) dengan kurun waktu yang telah ditentukan untuk pengembalian dana dengan pembayaran bunga secara berkala.

Risiko dalam berinvestasi dalam obligasi, antara lain:

Risiko bunga dan pokok pinjaman tidak terbayar (default risk) Risiko sulit untuk dijual kembali (liquidity risk) Risko harga obligasi turun karena kenaikan suku bunga pasar (Interest rate risk)

Penilaian obligasi mengacu kepada konsep penilaian yaitu nilai dari suatu aktiva adalah nilai sekarang dari arus kasnya sehingga nilai obligasi adalah: Nilai sekarang dari pokok pinjaman + nilai sekarang dari arus kas pendapatan bunga obligasi di masa yang akan datang.

Nilai obligasi juga sangat dipengaruhi oleh suku bunga pasar:

i. Jika suku bunga pasar > coupon rate maka obligasi dijual at discountii. Jika suku bunga pasar = coupon rate maka obligasi dijual at par

iii. Jika suku bunga pasar < coupon rate maka obligasi dijual at premium

2. Penilaian saham preferen

Saham preferen adalah saham yang memiliki karakteristik yang serupa dengan obligasi sebab pemegang saham preferen akan mendapatkan pembayaran atas dividen yang jumlahnya sudah pasti dan dibayarkan secara berkala akan tetapi pemengang saham prefren baru akan mendapat pembayaran dividen setelah perusahaan membayarkan bunga atas obligasi terlebih dahulu sehingga pemegang saham preferen pada umumnya akan meminta tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi.

Perhitungan nilai saham preferen secara sederhana dirumuskan sebagai berikut:

Page 3: Makalah MIP

DividendKp

V = Nilai SahamKp = Tingkat return yang diharapkan

V =

3. Penilaian Saham biasa

Penilaian saham biasa pada umumnya dibagi menjadi dua pendekatan umum, yaitu pendekatan diskonto arus kas yaitu nilai sekarang dari arus kas ( dividen, operating cash flow; free cash flow) dan pendekatan teknik penilaian relative dengan menggunakan variabel seperti pendapatan, arus kas dan nilai buku.

Metode pendekatan diskonto arus kas

Metode ini adalah metode penilaian saham dengan menggunakan diskonto dari arus kas, dan terbagi ke dalam 3 teknik perhitungan. Perbedaan di masing masing teknik perhitungan adalah arus kas yang digunakannya sebagai dasar pehitungan. Terdapat 3 teknik perhitungan:

A. Nilai sekarang dari dividen

Metode ini menggunakan arus kas dari dividen, sebab dividen dianggap sebagai aliran kas langsung ke pemegang saham yang berarti dalam teknik ini rate diskonto menggunakan cost of equity capital. Teknik ini sulit di terapkan jika digunakan pada perusahaan yang tidak membayarkan dividen selama periode pertumbuhannya serta perusahaan yang membayarkan dividen dalam jumlah terbatas dikarenakan laba ditahan akan digunakan untuk mendanai investasi yang memiliki return yang tinggi tetapi sebaliknya model ini tepat jika digunakan pada perusahaan yang stabil dan memilii tingkat pertumbuhan dividen yang konstan.

B. Nilai sekarang dari arus kas operasional

Metode ini menggunakan arus kas operasional sebagai dasar perhitungan sehingga rate diskonto yang digunakan adalah dengan menggunakan weighted average cost of capital sebab arus kas operasional adalah arus kas setelah dikurangi biaya langsung tetapi sebelum pembayaran kepada debitur dan dividen sehingga arus kas operasional adalah arus kas yang tersedia baik bagi debitur maupun pemegang saham. Metode ini sangat tepat digunakan pada perusahaan yang memiliki struktur modal yang beragam.

C. Nilai sekarang dari arus kas bebas

Metode ini mennggunakan arus kas bebas yaitu arus kas setelah dikurangi biaya langsung dan pembayaran bunga kepada debitur, sehingga rate diskonto yang digunakan adalah cost of equity capital.

Page 4: Makalah MIP

Ketiga teknik perhitungan dengan pendekatan diskonto arus kas, memiliki masalah yang potensial sebab pengunaanya tergantung kepada dua input yaitu:

1. Rata rata pertumbuhan dari arus kas2. Estimasi rate diskonto

Berikut ini adalah pembahasan dari ketiga teknik pendekatan diskonto arus kas

1. DISKONTO DIVIDEN (MDD)

MDD merupakan model untuk mengestimasi harga saham dengan mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima di masa datang Ada tiga skenario pertumbuhan dividen (JIKA SAHAM DI PEGANG SELAMANYA) yang biasanya dipakai sebagai model penilaian saham berbasis MDD:

a) Model pertumbuhan nol (zero growth model)b) Model pertumbuhan konstan (constant growth model)c) Model pertumbuhan tidak konstan/ganda (supernormal growth model)

Secara matematis, model ini bisa ditulis sebagai berikut:

Vj = Nilai Sahamn = Umur sahamCFt = Arus kas pada periode tk = Rate diskonto

a) Model pertumbuhan nol (zero growth model)

Model ini berasumsi bahwa dividen yang dibayarkan perusahaan tidak akan mengalami pertumbuhan.

Rumus untuk menilai saham dengan model ini adalah:

• Contoh: misalkan saham ABCD menawarkan dividen tetap sebesar Rp 800. Tingkat return yang disyaratkan investor adalah 20%.

Perhitungan:

Page 5: Makalah MIP

Sehingga berdasarkan pehitungan diatas didapatkan nilai saham ABCD sebesar Rp 4.000

b) Model pertumbuhan konstan (constant growth model)

Model ini dipakai untuk menentukan nilai saham, jika dividen yang akan dibayarkan mengalami pertumbuhan secara konstan selama waktu tak terbatas, dimana gt+1 = gt untuk semua waktu t.

Persamaan model pertumbuhan konstan ini bisa dituliskan sebagai berikut:

c) Model pertumbuhan tidak konstan/ganda (supernormal growth model)

Model ini sesuai untuk menilai saham perusahaan yang mempuyai karakteristik pertumbuhan yang ‘fantastis’ di tahun-tahun awal, sehingga bisa membayarkan dividen dengan tingkat pertumbuhan yang ‘tinggi’. Setelah pertumbuhan dividen fantastis tersebut, perusahaan hanya membayarkan dividen pada tingkat yang ‘lebih rendah’, tapi konstan hingga waktu tak terbatas.

Proses untuk menghitung nilai saham dengan menggunakan model pertumbuhan dividen tidak konstan dapat dilakukan dengan rumus berikut:

2. Present Value of Operating Free Cash Flow

Model ini adalah melakukan derivasi nilai perusahaan dengan cara mendiskontokan arus kas operasi total sebelum pembayaran bunga kepada para pemegang obligasi, yang dilanjutkan dengan mengurangi nilai utang untuk bisa melakukan estimasi nilai equitas. Pada model Present Value of Operating Free Cash Flow tingkat diskonto yang digunakan adalah menggunakan WACC dari perusahaan. Adapun rumusan yang digunakan dalam model ini adalah:

Page 6: Makalah MIP

OCF t(1+WACC)

=Vj

Vj = nilai perusahaan jOCFt = arus kas operasi pershn dlm period tWACC = rata-rata tetimbang biaya modal persh j

Sama dengan menggunakan model DDM, model ini dapat juga digunakan untuk melakukan estimasi dalam satu periode tak tentu. Dimana pertumbuhan yang stabil dapat di jabarkan dengan menggunakan rumusan seperti di bawah ini:

OCF 1WACCj −gOCF

= Vj

Dimana :OCF1= arus kas bebas operasi dl periode 1gOCF = pertumbuhan konstan jk panjang dr aus kas bebas operasi

Demikian pula, dengan asumsi bahwa perusahaan diperkirakan akan mengalami beberapa tingkat pertumbuhan yang berbeda untuk OFCF, analis harus memperkirakan laju pertumbuhan dan durasi pertumbuhan untuk masing-masing periode ini.

3. Present Value of Free Cash Flow to Equity

Model ketiga dari model discounted cash flow adalah pendekatan dengan menggunakan model Present Value of Free Cash Flow to Equity pada model ini arus kas bebas (cash flow) untuk equitas diderivasi setelah aruskas operasi telah disesuaikan untuk membayar hutang perusahaan baik dalam kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman perusahaan. Pada model ini tingkat diskonto yang digunkan lebih kepada biaya ekuitas perusahaan (k) dengan pendekatan CAPM dari pada menggunaka pendekatan diskonto perdasarkan WACC perusahaan. Adapun perumusan model yang digunakan adalah sebagai berikut:

Vj = FCF t (1 + k j ) t

dimana:Vj = nilai saham jFCFt = arus kas bebas pershn dlm periode tK j = biaya ekuitas

Sekali lagi, bagaimana seorang analis akan menerapkan model umum ini tergantung pada posisi perusahaan dalam siklus hidupnya. Artinya, jika perusahaan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang stabil, analis dapat menggunakan model pertumbuhan yang tak terbatas.

Sebaliknya, jika perusahaan diperkirakan akan mengalami masa sementara

Page 7: Makalah MIP

pertumbuhan supernormal, analis harus menggunakan model pertumbuhan multi stage mirip dengan proses yang digunakan dengan dividen dan untuk operasi arus kas bebas.

Teknik perhitungan relatif

Teknik ini berbeda dengan pehitungan discounted cash flow. Teknik perhitungan relatif ini, memungkinkan investor untuk menilai suatu entitas dengan membandingkannya dengan entitas lainnya yang sejenis. Teknik ini menggunakan perhitungan, earning multiplier model, Price/cash flow ratio, Price/book value ratio dan Price/sales ratio.

1. Earning multiplier model

Merupakan teknik menghitung berapa kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga saham.

PER adalah Rasio Harga Saham terhadap Earning Perusahaan

Rumusnya sebagai berikut:

Sebagai contoh Jadi PER saham KLMN adalah 10 kali. Artinya, untuk memperoleh Rp 1 dari earning perusahaan KLMN, investor harus membayar Rp 10

Rumus lainnya untuk menghitung PER suatu saham bisa diturunkan dari rumus yang dipakai dalam model diskonto dividen:

D1/E1 = Dividend payout ratio yang diharapkan oleh investor k = Estimasi return yang diharapkan oleh investor dari saham g = tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan dari suatu saham

Contoh: Jika diketahui, expected dividen payout ratio sebesar 50%, estimasi return yang diharapkan sebesar 12% dan tingkat pertumbuhan dividen yang diharapkan sebesar 8% maka berapkah nilai P/E ratio?

Page 8: Makalah MIP

P/E = 0,5 / (0,12-0,8) = 12,5

Artinya, untuk memperoleh Rp 1 dari earning perusahaan KLMN, investor harus membayar Rp 12,5

2. Price/Cash Flow ratio

Pendekatan ini mendasarkan diri pada aliran kas perusahaan, bukannya earning perusahaan. Dalam penilaian saham perusahaan, investor bisa menggunakan informasi rasio harga/aliran kas ini sebagai pelengkap informasi PER, karena data aliran kas perusahaan bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi investor tentang perubahan nilai saham yang akan terjadi serta pada umumnya arus kas perusahaan adalah area yang kecil kemungkinanya untuk dimanipulasi.

3. Price/Book Value Ratio

Hubungan antara harga pasar dan nilai buku per lembar saham dapat dipakai untuk menentukan nilai saham. Rasio harga terhadap nilai buku banyak digunakan untuk menilai saham-saham sektor perbankan sebab pada umumnya nilai intrinsic dari asset bank seperti obligasi, nilainya mendekati atau sama dengan nilai bukunya. Hasil penelitian menemukan bahwa saham-saham yang memiliki rasio harga/nilai buku yang rendah akan menghasilkan return yang secara signifikan lebih tinggi dibanding saham-saham yang memiliki rasio harga/nilai buku yang tinggi.

= Pt

BVt+1

P/CFj = Price/Book Value ratioPt = Harga saham pada suatu periodeBVt+1 = Perkiraan nilai buku per lembar saham pada akhir tahun

P/BVj

4. Price/sales ratio

Teknik Price/sales ratio, banyak digunakan sebab menurut martin leibowitz, akun penjualan adalah akun yang memiliki kemungkinan kecil untuk dimanipulasi jika dibandingkan dengan akun akun lainnya di dalam laporan laba rugi. Akan tetapi metode ini memiliki kelemahan yaitu untuk menggunakan angka price/sales ratio sebagai pembanding, perusahaan harus

Pt

CFt+1

P/CFj = Price/Cash flow ratioPt = Harga saham pada suatu periodeCFt+1 = Perkiraan arus kas per lembar saham

P/CFj =

Page 9: Makalah MIP

membandingkannya dengan industri yang sejenis karena masing masing industry memiliki karakteristik penjualan yang berbeda beda. Contoh penjualan di industri alat berat yang tidak secepat penjualan di industri retail.

Perkiraan masukan : rate of return dan tingkat pertumbuhan diharapkan dari penilaian suatu variabel.

Bagian ini berkaitan dengan memperkirakan dua input yang sangat penting untuk proses penilaian terlepas dari yang pendekatan atau teknik yang digunakan yaitu tingkat pengembalian (k) dan tingkat pertumbuhan yang diharapkan laba dan variabel penilaian lain yaitu nilai buku, arus kas, penjualan, dan dividen.Kami akan meriview faktor-faktor dan mendiskusikan bagaimana estimasi variabel-variabel yang berbeda untuk domestik dibandingkan sekuritas asing. Meskipun prosedur penilaian adalah sama untuk sekuritas di seluruh dunia, k dan g berbeda antara negara-negara. Oleh karena itu, kami akan meninjau komponen tingkat pengembalian untuk sekuritas AS dan kemudian mempertimbangkan komponen untuk sekuritas asing. Selanjutnya, kita mempertimbangkan estimasi laju pertumbuhan laba, arus kas, dan deviden untuk saham domestik dan kemudian untuk saham asing.

1. Tingkat pengembalian yang diperlukan (k)Diskusi ini meriviews faktor-faktor penentu tingkat yang diperlukan nominal pengembalian investasi, termasuk pertimbangan faktor untuk pasar non-AS. Ini tingkat pengembalian akan tingkat diskonto untuk sebagian besar model arus kas dan mempengaruhi relatif semua teknik penilaian. Ada perbedaan dalam tingkat diskonto ketika menggunakan nilai sekarang dari operasi teknik arus kas bebas karena masukan seperti biaya rata-rata tertimbang modal (WACC). Terutama biaya ekuitas.

Perlu diingat tiga faktor yang mempengaruhi tingkat diperlukan ekuitas investor pengembalian (k):1. Kenyataan Ekonomi – risk free rate (RRFR)2. Tingkat Diharapkan dari inflation (1)3. Resiko premium (RP)

Kenyataan Ekonomi – risk free rate (RRFR). Ini merupakan tingkat minimum absolut bahwa investor harus diperlukan. Hal ini tergantung pada tingkat pertumbuhan riil rumah perekonomian investor karena modal yang diinvestasikan harus tumbuh setidaknya secepat ekonomi. Seperti disebutkan sebelumnya, tingkat ini dapat dipengaruhi untuk jangka waktu yang singkat atau kemudahan dalam pasar modal.

Page 10: Makalah MIP

Tingkat Diharapkan dari inflation Investor tertarik pada tingkat pengembalian riil tersebut akan rendah lalu mereka akan melakukan peningkatan tingkat konsumsi. Oleh karena itu, jika investor mengharapkan tingkat inflasi tertentu, mereka harus meningkatkan diperlukan tingkat bebas risiko nominal pengembalian (NRFR) untuk mencerminkan inflasi yang diharapkan sebagai berikut:

NRFR = [(1+RRFR)(1+E(1)]-1

Dimana:E (I) = tingkat inflasi yang diharapkanDua faktor yang menentukan NRFR mempengaruhi semua investasi, dari surat berharga pemerintah AS untuk transaksi tanah sangat spekulatif. Investor yang berharap untuk menghitung nilai keamanan secara akurat harus berhati-hati dalam memperkirakan tingkat inflasi yang diharapkan. Perubahan inflasi yang tidak diharapkan membuat estimasi yang sulit.

Resiko premium (RP). Premi risiko (RP) menyebabkan perbedaan dalam tingkat yang diperlukan pengembalian antara alternatif investasi yang berkisar dari obligasi pemerintah dengan obligasi korporasi menjadi saham biasa. RP juga menjelaskan perbedaan return yang diharapkan antara sekuritas dari jenis yang sama. Sebagai contoh, ini adalah obligasi korporasi alasan dengan penilaian yang berbeda dari Aaa. Aa, atau A memiliki hasil yang berbeda, dan mengapa saham biasa yang berbeda telah sangat beragam rasio P/E meskipun ekspektasi pertumbuhan yang sama.Ukuran ketidakpastian ini kembali adalah penyebaran atas pengembalian yang diharapkan. Kami menyarankan beberapa faktor internal yang mempengaruhi variabel pengembalian dari perusahaan seperti risiko bisnis, risiko keuangan, dan risiko likuiditas. Kami mencatat bahwa efek dari perusahaan asing atau perusahaan domestik dengan pendapatan penjualan asing signifikan memiliki faktor risiko tambahan, termasuk risiko nilai tukar dan resiko politik suatu negara.Perubahan Premium Risiko karena surat – surat berharga yang berbeda, memiliki pola yang berbeda dari pengembalian dan jaminan yang berbeda untuk investor, kami berharap premi risiko berbeda. Selain itu, fakta yang kurang dikenal adalah bahwa premi risiko untuk efek yang sama dapat berubah dari waktu ke waktu.

2. Perkiraan yang dibutuhkan dalam pengembalian atas Efek asing.

Diskusi kita dari tingkat pengembalian yang diperlukan untuk investasi telah terbatas pada pasar domestik. Meskipun model penilaian dasar dan variabel yang sama di seluruh dunia, ada perbedaan yang signifikan dalam nilai-nilai untuk variabel spesifik. Bagian ini menunjukkan di mana perbedaan ini terjadi.

Kenyataan RFR asing Karena RRFR di negara-negara lain harus ditentukan oleh tingkat

Page 11: Makalah MIP

pertumbuhan riil dalam ekonomi tertentu, tingkat diperkirakan bisa sangat substansial antara negara-negara karena perbedaan tingkat pertumbuhan riil perekonomian. Contoh dari perbedaan dalam tingkat pertumbuhan riil produk domestik bruto (PDB) dapat dilihat dari ekspektasi pertumbuhan untuk 2011 riil PDB yang terkandung dalam IMF World Economic Outlook, seperti yang ditunjukkan dalam Tampilan 11.6. Ada berbagai perkiraan pertumbuhan untuk 2011 sekitar 2,2 persen (adalah, 2,9 persen untuk negara-negara bersatu dibandingkan dengan hanya 0,7 persen untuk Jepang). Perbedaan ini dalam tingkat pertumbuhan yang diharapkan dari GDP riil menyiratkan perbedaan substansial dalam RRFR untuk negara-negara tersebut.Perkiraan Inflasi. Untuk memperkirakan NRFR untuk negara, Anda juga harus memperkirakan laju inflasi yang diharapkan dan menyesuaikan NRFR untuk expection ini. Sekali lagi, inflasi tingkat ini biasanya bervariasi secara substansial antar negara. Data menunjukkan bahwa tingkat inflasi yang diharapkan selama 2011 bervariasi dari 0,2 persen di Jepang menjadi 3,9 persen di Inggris. Asumming pertumbuhan riil yang sama, ini perkiraan inflasi berarti perbedaan dalam tingkat yang diperlukan nominal pengembalian antara Jepang dan Britania Raya dari 3,7 persen. Seperti perbedaan dalam k dapat memiliki dampak besar pada nilai estimasi, seperti yang ditunjukkan sebelumnya. Sekali lagi, Anda harus membuat perkiraan terpisah untuk masing-masing negara di mana Anda mengevaluasi efek.

Untuk menunjukkan dampak gabungan dari perbedaan pertumbuhan riil dan inflasi yang diharapkan, dapat dirumuskan sebagai berikut:NRFR = ((1 + Nyata Pertumbuhan) x (1 + Diharapkan Inflasi)) – 1

Mengingat perbedaan antara negara-negara dalam dua komponen, kisaran di NRFR dari 4,7 persen tidak mengejutkan tidak mengejutkan (5,6 persen untuk Inggris VS 0,9 persen untuk Jepang). Seperti yang ditunjukkan sebelumnya, perbedaan tersebut dalam k akan berdampak signifikan pada nilai suatu investasi.

Premium risiko Anda juga harus mendapatkan premi risiko ekuitas untuk investasi di masing-masing negara. Sekali lagi, lima komponen risiko berbeda secara substansial antar negara: risiko bisnis, risiko keuangan, risiko likuiditas, risiko nilai tukar dan risiko negara. Risiko bisnis dapat bervariasi karena merupakan fungsi variabilitas aktivitas ekonomi dalam suatu negara dan pengaruh operasi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam negeri. Perusahaan di berbagai negara menanggung risiko keuangan yang berbeda secara signifikan, juga. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan Jepang menggunakan substansial lebih maksimal keuangan dari US atau perusahaan Inggris. Mengenai risiko likuiditas, pasar AS Capital diakui sebagai yang paling likuid di dunia, dengan Jepang dan Inggris yang dekat di belakang. Sebaliknya, beberapa pasar negara berkembang cukup likuid, dan dalam kasus investor tersebut untuk menambah premi risiko likuiditas yang signifikan.

Page 12: Makalah MIP

Ketika berinvestasi secara global, Anda juga harus memperkirakan risiko nilai tukar, yang merupakan ketidakpastian tambahan pengembalian disebabkan oleh perubahan nilai tukar untuk mata uang negara lain. Ketidakpastian ini bisa menjadi kecil untuk investor AS di negara seperti Hongkong karena mata uang yang dipatok ke dolar AS. Dalam Kontras, di beberapa negara, volatilitas yang cukup besar dalam nilai tukar dari waktu ke waktu dapat berarti perbedaan yang signifikan dalam kembalinya negeri bagi negara dibandingkan dengan kembali dalam dolar AS. Tingkat volatilitas untuk nilai tukar berbeda antar negara. Semakin besar ketidakpastian (tersirat oleh volatilitas) mengenai perubahan masa depan dalam nilai tukar, semakin besar risiko nilai tukar bagi negara.Ingat bahwa risiko negara ada dari kejadian yang tidak diharapkan di suatu negara, seperti gejolak di lingkungan politik atau ekonomi. Contoh disruptios Politik terjadi di beberapa negara Timur Tengah selama 2011 ketika ada gejolak besar tentang kepemimpinan politik di negara-negara tersebut. Kerusuhan politik tersebut atau perubahan dalam lingkungan ekonomi menciptakan ketidakpastian yang meningkatkan risiko investasi di negara-negara tersebut. Sebelum berinvestasi di negara-negara tersebut, investor harus mengevaluasi kembali tambahan mereka harus perlu menerima peningkatan ketidakpastian poltical dan ekonomi ini.Dengan demikian, saat memperkirakan tingkat diperlukan pengembalian investasi asing, Anda harus menetapkan premi risiko yang unik untuk masing-masing negara.

3. Tingkat Pertumbuhan yang diharapkan

Setelah tiba di tingkat pengembalian, investor harus memperkirakan tingkat pertumbuhan penjualan. Arus kas, produktif dan deviden karena model penilaian alternatif untuk saham biasa tergantung pada perkiraan pertumbuhan yang baik (g) untuk variabel-variabel ini. Memperkirakan Pertumbuhan dari Fundamental Tingkat pertumbuhan dividends ditentukan oleh laju pertumbuhan pendapatan dan proporsi pendapatan dibayarkan dalam dividen (payout ratio). Dalam jangka pendek, dividen dapat tumbuh penghasilan lebih cepat atau lebih lambat daripada jika perusahaan mengubah payout ratio-nya. Secara khusus, jika penghasilan suatu perusahaan tumbuh sebesar 6 persen per tahun dan membayar keluar tepatnya 50 persen dari pendapatan dividen, maka dividen perusahaan akan juga tumbuh 6 persen per tahun. Atau, jika penghasilan sebuah perusahaan tumbuh sebesar 6 persen per tahun dan perusahaan meningkatkan pembayaran, maka selama periode ketika payout ratio meningkat, dividen akan tumbuh lebih cepat dari pendapatan. Sebaliknya, jika perusahaan mengurangi payout ratio-nya, dividen akan tumbuh lebih lambat dari penghasilan untuk jangka waktu tertentu, karena ada batas untuk berapa lama perbedaan seperti tingkat pertumbuhan (lebih cepat atau lebih lambat) dapat melanjutkan, sebagian besar investor menganggap bahwa jangka panjang dividen payout ratio yang cukup stabil. Oleh karena itu, analisis kita tentang tingkat pertumbuhan dividen berkonsentrasi pada analisis tingkat pertumbuhan pendapatan ekuitas. Ketika suatu perusahaan mempertahankan pendapatan dan mengakuisisi aset tambahan, jika mendapatkan beberapa tingkat positif pengembalian aset tambahan tersebut, total pendapatan perusahaan akan meningkat karena aset dasar yang lebih besar. Oleh karena itu, seperti yang dibahas sebelumnya, seberapa cepat penghasilan peningkatan perusahaan tergantung pada:

Page 13: Makalah MIP

Proporsi pendapatan mempertahankan dan menginvestasikan kembali aset baru, dan tingkat pengembalian yang peroleh di aset-aset baru. Khususnya, tingkat pertumbuhan (g) laba ekuitas (yaitu, laba bersih per saham) tanpa pembiayaan eksternal adalah sama dengan presentase laba bersih saldo (tingkat retensi, yang sama dengan 1 - payout ratio) kali tingkat pengembalian modal ekuitas.

g = RR x ratio

Oleh karena itu, perusahaan dapat meningkatkan laju pertumbuhan dengan meningkatkan tingkat retensi (mengurangi payout ratio) dan investasi ini dana ditambahkan pada ROE bersejarah, Atau, perusahaan dapat mempertahankan retensi laju tetapi meningkatkan ROE. Misalnya, jika perusahaan mempertahankan 50 persen dari laba bersih dan konsisten memiliki ROE sebesar 10 persen, laba bersih akan tumbuh pada tingkat 5 persen per tahun, sebagai berikut:

g = RR x ROE = 0,50 x 0,10 = 0,05

Namun jika perusahaan meningkatkan tingkat retensi untuk 75 percent dan mampu berinvestasi ini tambahan dana dalam proyek-proyek yang juga mendapatkan 10 persen, tingkat pertumbuhannya akan meningkat menjadi 7,5 persen, sebagai berikut:

g = 0,75 x 0,10 = 0,075

Jika, sebaliknya, perusahaan terus menginvestasikan kembali 50 persen dari pendapatannya, tetapi mampu untuk mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas investasi tersebut, mengatakan 15 persen, itu bisa seperti bijaksana meningkatkan laju pertumbuhannya, sebagai berikut:

g = 0,50 x 0,15 = 0,075

Rincian ROE. Meskipun tingkat retensi adalah keputusan manajemen, cahnges di ROE hasil perusahaan dari perubahan kinerja operasi atau leverage keuangan tersebut. Seperti yang telah dibahas dalam bab 10, kita dapat membagi rasio ROE menjadi tiga komponen:

ROE = Profit Margin x Total Omset Aset x Rata-rata keuangan

Breakdown ini memungkinkan kita untuk mempertimbangkan tiga faktor yang menentukan suatu perusahaan ROE. Karena hubungan perkalian, peningkatan salah satu dari tiga rasio akan menyebabkan peningkatan ROE. Dua pertama dari tiga rasio mencerminkan kinerja operasional, dan yang ketiga menunjukkan keputusan pendanaan perusahaan.Rasio operasi pertama, net profit margin, menunjukkan profitabilitas perusahaan pada penjualan. Rasio ini cahnges dari waktu ke waktu untuk beberapa perusahaan dan sangat sensitif terhadap siklus bisnis. Untuk pertumbuhan perusahaan, ini merupakan salah satu rasio pertama menurun karena meningkatnya persaingan meningkatkan pasokan barang atau jasa dan gaya potong harga.

Page 14: Makalah MIP

Yang mengarah ke margin keuntungan yang lebih rendah. Selain itu, selama resesi, penurunan margin keuntungan karena pemotongan harga atau karena precentages lebih tinggi dari biaya tetap karena penjualan yang lebih rendah.Komponen kedua, total asset turnover, adalah indikator utama dari efisiensi operasi dan mencerminkan kebutuhan aset dan modal usaha. Meskipun rasio ini bervariasi secara dramatis oleh industri, whitin industri itu merupakan indikator yang sangat baik dari efisiensi operasi manajemen itu.Produk dari kedua pertama komponen (profit margin dan total asset turnover) sama dengan return perusahaan atas aset (ROA), yang mencerminkan kinerja operasi perusahaan sebelum dampak pembiayaan.Komponen terakhir, total aset / ekuitas, tidak mengukur kinerja operasional, melainkan, leverage keuangan. Khususnya, ini menunjukkan bagaimana manajemen telah memutuskan untuk membiayai perusahaan. Pada gilirannya, keputusan manajemen ini mengenai mengenai pembiayaan aset dapat berkontribusi pada ROE yang lebih tinggi, tetapi juga memiliki implikasi risiko keuangan untuk pemegang saham.Mengetahui rincian ini ROE, Anda harus memeriksa hasil masa lalu dan harapan untuk sebuah perusahaan dan mengembangkan perkiraan dari tiga komponen dan karena itu perkiraan dari perusahaan ROE. Ini perkiraan ROE dikombinasikan dengan tingkat retensi yang diharapkan perusahaan pada dasarnya akan menunjukkan harapan Anda untuk potensi pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. Akhirnya, penting untuk dicatat bahwa ketika memperkirakan pertumbuhan, perlu untuk memperkirakan tidak hanya tingkat pertumbuhan tetapi juga durasi pertumbuhan (berapa lama perusahaan dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan ini?). Jelas, semakin tinggi tingkat pertumbuhan yang lebih signifikan perkiraan durasi pertumbuhan nilai akhir dari saham. Seperti disebutkan sebelumnya, tingkat pertumbuhan yang tinggi umumnya membutuhkan ROE yang tinggi, yang sulit untuk mempertahankan karena banyak pesaing ingin mengalami ini tingkat pengembalian yang tinggi.Memperkirakan Pertumbuhan Berdasarkan Sejarah Meskipun penulis memiliki kecenderungan yang sangat menguntungkan menggunakan dasar-dasar untuk memperkirakan pertumbuhan di masa depan, yang melibatkan memperkirakan komponen ROE, kami juga percaya dalam menggunakan semua informasi yang tersedia untuk membuat perkiraan yang kritis ini. Oleh karena itu, kami menyarankan agar analis juga mempertimbangkan tingkat pertumbuhan historis penjualan, laba, arus kas, dan deviden dan mempertimbangkan tidak hanya tingkat pertumbuhan yang berbeda, tetapi juga variabilitas dalam pola pertumbuhan dari waktu ke waktu untuk seri ini.Meskipun kami menunjukkan perhitungan ini untuk pasar, untuk industri, dan untuk sebuah perusahaan dalam bab-bab selanjutnya, pembahasan berikut menganggap beberapa saran tentang perhitungan alternatif. Dalam hal periode yang relevan untuk dipertimbangkan, salah satu dipukul oleh klise "lebih banyak lebih baik" selama Anda mengakui bahwa "baru-baru ini relevan" Khususnya, sekitar 20 tahun pengamatan tahunan akan ideal, tetapi penting untuk mempertimbangkan subperiods serta total periode-yaitu, 20 tahun, dua periode 10-tahun, dan empat periode 5 tahun akan menunjukkan tingkat pertumbuhan secara keseluruhan, tetapi juga

Page 15: Makalah MIP

akan menunjukkan apakah ada perubahan dalam tingkat pertumbuhan selama periode terakhir yang kritis.Pengukuran spesifik dapat dilakukan dengan menggunakan satu atau lebih dari tiga teknik: (1) Aritmatika atau rata-rata geometrik dari perubahan prosentase tahunan, (2) model regresi linear, dan (3) model regresi linear panjang. Terlepas dari teknik pengukuran yang digunakan, kami sangat mendorong waktu - petak serangkaian perubahan prosentase tahunan.Aritmatika atau teknik rata-rata geometrik melibatkan komputasi perubahan prosentase tahunan dan kemudian menghitung nilai rata-rata aritmatika sederhana atau rata-rata geometrik dari nilai-nilai ini untuk periode alternatif. Seperti yang Anda ingat dari diskusi dalam pasal 3, rata-rata aritmatika akan selalu menjadi nilai ahigher dari nilai rata-rata geometrik akan meningkat dengan volatilitas. Seperti disebutkan sebelumnya, kita umumnya lebih memilih mean geometrik karena memberikan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan rata-rata.Model regresi linier berjalan dengan baik dengan waktu yang disarankan-series plot dan merupakan berikut:EPS t = a + bt

Dimana:EPSt = Awal per periode pada periodeT = tahun t dimana t pergi dari 1 sampai nB = koefisien yang menunjukkan perubahan mutlak rata-rata di seri selama periodeAkan sangat informatif untuk menempatkan diatas garis regresi ini pada waktu - petak seri karena akan memberikan wawasan tentang perubahan dalam pertumbuhan absolutModel log-linear menganggap bahwa seri mungkin lebih baik dijelaskan dalam hal tingkat pertumbuhan konstan. Model ini adalah sebagai berikut:In (EPSt) = a + bt

Dimana:Dalam (epST) = The logaritma natural laba per saham pada periode tb = koefisien yang menunjukkan perubahan prosentase rata-rata di seri selama periode

4. Memperkirakan Pertumbuhan Dividen Saham asing

Faktor-faktor yang mendasari yang menentukan tingkat pertumbuhan untuk saham asing mirip dengan yang untuk saham AS, tetapi nilai komponen persamaan dapat berbeda secara substansial. Perbedaan dalam tingkat retensi atau komponen ROE dihasilkan dari perbedaan praktek akuntansi serta kinerja manajemen alternatif atau Pilosopi. Oleh karena itu, penting untuk menentukan nilai yang berbeda untuk rasio dan alasan untuk perbedaan.Tarif retensi. Tingkat retensi untuk perusahaan asing berbeda dalam negara, tetapi perbedaan juga ada di antara negara-negara karena perbedaan dalam peluang investasi negara. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan di Jepang memiliki tingkat retensi yang lebih tinggi daripada

Page 16: Makalah MIP

perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat, sedangkan tingkat retensi di Perancis jauh lebih rendah. Oleh karena itu, Anda perlu memeriksa tingkat retensi untuk sejumlah perusahaan di negara sebagai latar belakang untuk memperkirakan tingkat retensi standar dalam suatu negara.Net Profit Margin Margin Laba bersih perusahaan asing dapat berbeda karena standar akuntansi yang berbeda antar negara. Total Perputaran Aset. Total omset Asset juga dapat berbeda antara negara karena standar akuntansi yang berbeda pada pelaporan nilai aset sebesar nilai biaya atau pasar. Sebagai contoh, di Jepang sebagian besar dari nilai pasar untuk beberapa perusahaan berasal dari mereka kepemilikan real estate dan investasi saham biasa dalam perusahaan lain. Aset ini dilaporkan pada biaya, yang biasanya substatially memahami nilai sejati mereka. Ini juga berarti bahwa rasio total asset turnover untuk perusahaan ini secara substansial dibesar-besarkan. Rasio ini juga akan dipengaruhi oleh sewa yang tidak dikapitalisasi pada lembar-keseimbangan, jika sewa tidak dikapitalisasi, aset dan kewajiban.

Total Aset Rasio / Equity. Rasio ini, ukuran leverage keuangan, berbeda antara negara-negara karena perbedaan environtment ekonomi, hukum pajak, filosofi manajemen mengenai utang perusahaan, dan konvensi akuntansi. Di beberapa negara, atittude terhadap utang jauh lebih liberal daripada di Amerika Serikat. Sebuah contoh utama adalah Jepang, di mana utang sebagai persentase dari total aset hampir 50 persen lebih tinggi dari rasio ini di menyatukan Amerika. Khususnya, sebagian besar utang perusahaan di Jepang memerlukan pinjaman dari bank dengan bunga tingkat yang cukup rendah. Oleh karena itu, rasio utang neraca mungkin lebih tinggi di Jepang daripada, tetap - rasio cakupan biaya, seperti kali bunga yang diperoleh rasio, mungkin mirip dengan yang ada di negara-negara lain. Titik adalah, penting untuk mempertimbangkan beberapa arus kas rasio risiko keuangan bersama dengan rasio utang neraca.

= Pt

St+1

P/CFj = Price/Book Sales ratioPt = Harga saham pada suatu periodeSt+1 = Perkiraan nilai penjualan perusahaan per lembar saham

P/Sj

Page 17: Makalah MIP

Discounted Cash flow valuation techniques:1. One year holding period

Misalkan seorang investor akan membeli saham PT Coba-Coba Ah dan diharapkan perusahaan tersebut akan membayar dividen Rp 2.000 setelah 1 tahun kemudian, dan investor tersebut berharap dapat menjual saham tersebut saat itu Rp 14.000. Jika investor menghendaki hasil (return) sebesar 20% , berapa harga maksimum yang akan dibayar untuk saham tersebut?Vj= D1+P

(1+k)D1 Dividen tahun 1P Harga jual sahamK Required rate of return

Harga saham = (Rp 14.000 + Rp 2.000) / (1+20%) = Rp 13.330.Dengan demikian , harga maksimum yang akan dibayar untuk saham tersebut adalah Rp 13.330.Artinya bila saham tersebut dtawarkan dengan harga di atas Rp 13.330, maka ditolak dan sebaliknya bila saham tersebut ditawarkan dengan harga di bawah Rp 13.330, maka saham tersebut dibeli.

2. Multiple year holding period

Seandainya jika investor bermaksud menahan saham tersebut selama 3 tahun? di samping dividen yang diperoleh tahun pertama, di tahun kedua dan ketiga investor berharap mendapat dividen sebesar Rp 2.100 dan Rp 2.205 serta saham tersebut diharapkan laku terjual sebesar Rp 15.435. Berapa harga yang akan dibayar untuk saham tersebut?

Vj= D1+P D2+P D3+P(1+k) (1+k)2 (1+k)3

+ +

D1 Dividen tahun 1D2 Dividen tahun 2D3 Dividen tahun 3P Harga jual sahamK Required rate of return

Harga saham = Rp 2.000 / (1+20%) + Rp 2.100/ (1+20%)^2 + (Rp 2.205 + Rp 15.435) / (1+20%)^3 = Rp 13.330

3. Pertumbuhan dividen konstan

Misalkan PT Coba Melulu baru saja membayar dividen sebesar Rp 500 / saham. Diharapkan besarnya dividen tersebut akan meningkat sebesar 2% setiap tahun. Jika pasar menghendaki return sebesar 15%, berapa harga saham tersebut akan ditawarkan?

Page 18: Makalah MIP

Vj= D1(k-g)

D1 Dividen tahun 1K Required rate of returng pertumbuhan dividen

D1 = Do (1+2%) = Rp 500 x 1,02 = Rp 510Po = D1 / (k-g) = Rp 510 / (15% - 2%) = Rp 3.920.

4. PT Kruwing pada tahun ini membayarkan dividen sebesar Rp 3.000,-. Dividen diperkirakan akan meningkat 15% per tahun untuk 5 tahun mendatang dan setelah itu untuk waktu seterusnya tingkat pertumbuhan dividen diperkirakan akan menjadi 4% setahun. Jika k = 12%.

Hitunglah nilai saham PT Kruwing itu?

Perhitungan dividen tahun ke-1 s/d tahun ke-5:

Setelah nilai dividen diperoleh, maka perhitungan present value of dividend tahun ke-1 s/d tahun ke-5:

D1=Rp 3 .000 (1 ,15 )=Rp 3 .450,−

D2=Rp 3 .000 (1 ,15 )2=Rp 3 . 000 ,−¿1,3225=Rp 3 .967 ,50

D3=Rp 3 .000 (1 ,15 )3=Rp 3 . 000 ,−¿1,520875=Rp 4 .562 ,63

D4=Rp 3 . 000 (1 , 15 )4=Rp 3 . 000 ,−¿1,749006=Rp 5 . 247 , 02 ,−

D5=Rp 3 . 000 (1 ,15 )5=Rp Rp 3 . 000 ,−¿2 , 011357=Rp 6 . 034,07

PV of dividends=Rp 3 . 450,−(1+0 .12 )

+Rp 3 . 967 ,50

(1+0 . 12)2+

Rp 4 .562,63

(1+0.12)3

+Rp 5 . 247,02(1+0 .12)4

+Rp 6 .034 ,07(1+0 .12 )5

= 3 . 450 ( PVIF12 %,1 )+3 . 967,50( PVIF12 %, 2 )+ 4 . 562,63( PVIF12 %, 3 )

+5 .247 , 02( PVIF12 %, 4 )+ 6 . 034,07 ( PVIF12 %, 5 )

=Rp 3 . 450,−(0 , 89286 )+ Rp 3 . 967,50 (0 ,79719 )

+ Rp 4 . 562,63(0 , 71178 )+Rp 5 .247 , 02(0,63552 )

+Rp 6 . 034,07 (0,56743 )

=Rp 16 . 249,31

Page 19: Makalah MIP

Menghitung present value of stock price pada akhir tahun kelima.

Perhitungan dividen tahun keenam:

Setelah nilai dividen tahun ke-6 diperoleh, maka perhitungan pv of stock pada akhir tahun kelima:

Jumlahkan nilai present value of dividend tahun ke-1 s/d tahun ke-5 dengan pv of stock pada akhir tahun kelima

Sehinga diperoleh nilai saham PT kruwing adalah sebesar Rp 60.760,15

Pendekatan PER atau disebut juga pendekatan multiplier, investor menghitung berapa kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham.

Rumus untuk menghitung PER:

Rumus lainnya untuk menghitung PER suatu saham bisa diturunkan dari rumus yang dipakai dalam model diskonto dividen:

=Rp 3 . 450,−(0 , 89286 )+ Rp 3 . 967,50 (0 ,79719 )

+ Rp 4 . 562,63(0 , 71178 )+Rp 5 .247 , 02(0,63552 )

+Rp 6 . 034,07 (0,56743 )

=Rp 16 . 249,31

D6=D5 (1+gc ), di mana gc=4 %

D6=Rp 6 . 034,07 (1 , 04 )=Rp 6 . 275,43

P5=D6

k−gc

=Rp 6 . 275,430 .12−0. 04

=Rp 78 .442,88

PV of stock price=Rp 78 .442,88 (0 , 56743)=Rp 44 . 510,84

P0=Rp 16 .249,31+Rp 44 . 510,84=Rp 60 .760,15

Page 20: Makalah MIP

Misalnya harga saham DX saat ini adalah Rp10.000 per lembar, dan tahun ini perusahaan memperoleh earning sebesar 900 juta rupiah. Jumlah saham beredar saat ini adalah 900 ribu lembar saham. dari data tersebut kita bisa menghitung PER dengan cara sebagai berikut:

Menghitung earning per lembar saham DX

= Rp1.000 per lembar saham

Menghitung PER dengan menggunakan rumus:

Jadi PER saham DX adalah 10 kali. Artinya, untuk memperoleh Rp1 dari earning perusahaan DX, investor harus membayar Rp10.

Contoh lainnnya:

Seorang investor membeli saham DPS. Misalkan perusahaan DPS tersebut hanya

akan membagikan 80% (D1IE1 = 0,8) dari dalam bentuk dividen. Pertumbuhan dividen sebesar 5% dan tingkat return yang disyaratkan investor adalah 15%.

D Dari data tersebut, kita bisa menghitung PER

sebagai berikut:

PIE = 8 kali