meningitis

20
MENINGITIS PENDAHULUAN Penyakit infeksi pada sistem saraf diklasifikasikan berdasarkan jaringan yang terkena infeksi; (1) infeksi pada selaput pembungkus otak (meningeal), yang melibatkan lapisan dura secara primer (pachymeningitis) atau lapisan pia- araknoid (leptomenigitis) dan (2) infeksi pada parenkim serebral dan parenkim pada bagaian spine ( ensefalitis atau myelitis). Pada kebanyakan kasus didapatkan kedua dua meninges dan parenkim otak terkena dengan pelbagai derajat infeksi. Infeksi pada susunan saraf pusat (SSP) secara akut merupakan salah satu penyakit yang memerlukan penanganan yang cepat dan tepat. Kerusakan sistem saraf pusat sebenarnya tidak hanya karena adanya mikroorganisme, tetapi lebih diakibatkan oleh proses inflamasi sebagai respon adanya mikroorganisme tersebut. Penyakit meningitis dapat terjadi pada semua tingkat, usia, namun kalangan usia muda lebih rentan terserang penyakit ini. (1) I. DEFINISI Meningitis adalah inflamasi pada membran yang menutupi organ sistem saraf pusat, yang biasanya dikenal dengan meningens (radang pada arachnoid dan 0

Upload: anemiahemolytic

Post on 13-Sep-2015

237 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Meningitis

TRANSCRIPT

MENINGITISPENDAHULUANPenyakit infeksi pada sistem saraf diklasifikasikan berdasarkan jaringan yang terkena infeksi; (1) infeksi pada selaput pembungkus otak (meningeal), yang melibatkan lapisan dura secara primer (pachymeningitis) atau lapisan pia- araknoid (leptomenigitis) dan (2) infeksi pada parenkim serebral dan parenkim pada bagaian spine ( ensefalitis atau myelitis). Pada kebanyakan kasus didapatkan kedua dua meninges dan parenkim otak terkena dengan pelbagai derajat infeksi.Infeksi pada susunan saraf pusat (SSP) secara akut merupakan salah satu penyakit yang memerlukan penanganan yang cepat dan tepat. Kerusakan sistem saraf pusat sebenarnya tidak hanya karena adanya mikroorganisme, tetapi lebih diakibatkan oleh proses inflamasi sebagai respon adanya mikroorganisme tersebut. Penyakit meningitis dapat terjadi pada semua tingkat, usia, namun kalangan usia muda lebih rentan terserang penyakit ini.(1)I. DEFINISIMeningitis adalah inflamasi pada membran yang menutupi organ sistem saraf pusat, yang biasanya dikenal dengan meningens (radang pada arachnoid dan piamater). Meningitis biasanya disebabkan oleh infeksi tetapi bahan kimiawi yang mengiritasi apabila disuntik atau dimauskan ke dalam ruang subaraknoid juga bisa menimbulkan peradangan pada lapisan pembungkus otak meninges. Meningitis yang disebabkan oleh infeksi ini diklasifikasikan kepada akut piogenik (biasanya disebabkan oleh bakteri), aseptik meningitis (biasanya karena viral) dan meningitis kronik (tuberculous, spirochetal, atau cryptococcal). Klasifikasi ini dibuat berdasarkan karakteristik dari eksudat pada pemeriksaan LCS dan evolusi klinis daripada penyakit tersebut.Meningitis dapat berkembang sebagai respon dari berbagai kasus, seperti agen infeksi, trauma, kanker, atau penyalahgunaan obat. Agen infeksi dapat berupa bakteri, virus, ricketsia, protozoa, dan jamur.Meningitis adalah penyakit serius karena letaknya dekat otak dan tulang belakang, sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran bahkan kematian. Perjalanan penyakit meningitis dapat terjadi secara akut dan kronis.(2)II. ANATOMI DAN FISIOLOGIMeninges terdiri daripada tiga jaringan ikat membran yang terletak di bagian luar organ sistem saraf pusat. Fungsi dari lapisan selaput otak ini adalah:

1. Melapisi dan memberikan proteksi kepada struktur organ sistem saraf pusat (otak dan medula spinalis).2. Memberikan proteksi pembuluh darah yang terdapat di otak dan menutupi sinus venosus.

3. Mengandungi likour serebrospinalis

4. Membentuk partisi/ bagian bagian dari otak.(3)

Struktur meninges dari luar adalah, dura mater, araknoid mater, dan pia mater.

Gambar 1 (dipetik dari kepustakaan 3 )Meningea terdiri dari tiga lapis, yaitu :

a. Piamater

Yang menyelipkan dirinya ke dalam celah pada otak dan sumsum tulang belakang dan sebagai akibat dari kontak yang sangat erat akan menyediakan darah untuk struktur-struktur ini.

b. Arachnoid

Merupakan selaput halus yang memisahkan piameter dan duramater.

c. Duramater

Merupakan lapisan paling luar yang padat dan keras berasal dari jaringan ikat tebal dan kuat.(4)III. ETIOLOGI

Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang menyebar dalam darah ke cairan otak. Penyebab infeksi ini dapat diklasifikasikan atas : 1. Meningitis bakteri:a. Pneumococcus

b. Meningococcus

c. Haemophilus influenza

d. Staphylococcus

e. Escherichia coli

f. Salmonella

g. Mycobacterium tuberculosisAge GroupCauses

neonatusGroup B Streptococci,Escherichia coli, Listeria monocytogenes

Bayi Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniae

Anak anak N. meningitidis, S. pneumoniae

Dewasa S. pneumoniae, N. meningitidis, Mycobacteria

(dipetik dari kepustakaan 5)2. Virus :a. Enterovirus

b. Mumps

c. Herpes virus

d. Arbovirus

e. Kasus yang sangat jarang: LMCV (lymphocytic choriomeningitis virus)3. Jamur :a. Cryptococcus neoformansb. Coccidioides immitrisc. Candida (jarang)d. Histoplasma (terutama pada kasus immunocompromise) Meningitis juga bisa berlaku pada kasus non infeksi terutama pada kasus seperti AIDS, kanker, diabetes, trauma fisik atau oleh kerna obat obatan yang bisa menurunkan sistem imunitas tubuh. (5)IV. PATOFISIOLOGIMikroorganisma menginvasi ke jaringan selaput otak hanya apabila telah memasuki ruang subaraknoid. Biasanya, bakteri atau agen yang menginvasi ini tersebar ke bagian otak melewati pembuluh darah setelah berlakunya proses kolonisasi akibat infeksi di traktus respiratorius bagian atas. Selain dari adanya invasi bakteri, virus, jamur maupun protozoa, point dentry masuknya kuman juga bisa melalui trauma tajam, prosedur operasi, dan abses otak yang pecah, penyebab lainnya adalah adanya rhinorhea, otorhea pada fraktur basis cranii yang memungkinkan kontaknya cairan cerebrospinal dengan lingkungan luar.(6)Agen penyebab

Invasi ke susunan saraf pusat melalui aliran darah

Bermigrasi ke lapisan subarachnoid

Respon inflamasi di piamater, arachnoid, cairan cerebrospinal, dan ventrikuler

Eksudat menyebar di seluruh saraf cranial dan saraf spinal

Kerusakan neurologist

(dipetik dari kepustakaan 6)V. MANIFESTASI KLINIKKeluhan pertama biasanya nyeri kepala. Rasa ini dapat menjalar ke tengkuk dan punggung. Tengkuk menjadi kaku. Kaku kuduk disebabkan oleh mengejangnya otot-otot ekstensor tengkuk. Bila hebat, terjadi opistotonus, yaitu tengkuk kaku dalam sikap kepala tertengadah dan punggung dalam sikap hiperekstensi. Kesadaran menurun.tanda Kernigs dan Brudzinsky positif.

Gejala meningitis tidak selalu sama, tergantung dari usia si penderita serta virus apa yang menyebabkannya. Gejala yang paling umum adalah demam yang tinggi, sakit kepala, pilek, mual, muntah, kejang. Setelah itu biasanya penderita merasa sangat lelah, leher terasa pegal dan kaku, gangguan kesadaran serta penglihatan menjadi kurang jelas.

Gejala pada bayi yang terkena meningitis, biasanya menjadi sangat rewel, muncul bercak pada kulit, tangisan lebih keras dan nadanya tinggi, demam ringan, badan terasa kaku, dan terjadi gangguan kesadaran seperti tangannya membuat gerakan tidak beraturan.(4)Gejala meningitis meliputi :

Gejala infeksi akut

Panas

Nafsu makan tidak ada

Anak lesu

Gejala kenaikan tekanan intracranial

Kesadaran menurun

Kejang-kejang

Ubun-ubun besar menonjol

Gejala rangsangan meningeal

kaku kuduk

Kernig

Brudzinky I dan II positif (4)VI. DIAGNOSIS

Diagnosis kerja ke arah meningitis dapat dipikirkan apabila menemukan gejala dan tanda-tanda klinis meningitis. Gejala dan tanda dari infeksi akut, peningkatan tekanan intrakranial dan rangsang meningeal perlu diperhatikan. Untuk mengkonfirmasi diagnosis meningitis dilakukan tes laboratorium berupa tes darah dan cairan sumsum tulang belakang. (4)

Pemeriksaan Rangsangan Meningeal a. Pemeriksaan Kaku Kuduk

Pasien berbaring terlentang dan dilakukan pergerakan pasif berupa fleksi dan rotasi kepala. Tanda kaku kuduk positif (+) bila didapatkan kekakuan dan tahanan

pada pergerakan fleksi kepala disertai rasa nyeri dan spasme otot. Dagu tidak dapat disentuhkan ke dada dan juga didapatkan tahanan pada hiperekstensi dan rotasi kepala.b. Pemeriksaan Tanda Kernig

Pasien berbaring terlentang, tangan diangkat dan dilakukan fleksi pada sendi panggul kemudian ekstensi tungkai bawah pada sendi lutut sejauh mengkin tanpa rasa nyeri. Tanda Kernig positif (+) bila ekstensi sendi lutut tidak mencapai sudut 135 (kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna) disertai spasme otot paha biasanya diikuti rasa nyeri.c. Pemeriksaan Tanda Brudzinski I ( Brudzinski Leher)

Pasien berbaring terlentang dan pemeriksa meletakkan tangan kirinya dibawah kepala dan tangan kanan diatas dada pasien kemudian dilakukan fleksi kepala dengan cepat kearah dada sejauh mungkin. Tanda Brudzinski I positif (+) bilapada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada leher.

d. Pemeriksaan Tanda Brudzinski II ( Brudzinski Kontra Lateral Tungkai)

Pasien berbaring terlentang dan dilakukan fleksi pasif paha pada sendi panggul (seperti pada pemeriksaan Kernig). Tanda Brudzinski II positif (+) bila pada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada sendi panggul dan lutut kontralateral.(7) Pemeriksaan Penunjang Meningitis a. Pemeriksaan Pungsi Lumbal

Lumbal pungsi biasanya dilakukan untuk menganalisa jumlah sel dan protein

cairan cerebrospinal, dengan syarat tidak ditemukan adanya peningkatan tekanan

intrakranial.

a. Pada Meningitis Serosa terdapat tekanan yang bervariasi, cairan jernih, sel darah putih meningkat, glukosa dan protein normal, kultur (-).

b. Pada Meningitis Purulenta terdapat tekanan meningkat, cairan keruh, jumlah sel darah putih dan protein meningkat, glukosa menurun, kultur (+) beberapa jenis bakteri.b. Pemeriksaan darah

Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah leukosit, Laju Endap

Darah (LED), kadar glukosa, kadar ureum, elektrolit dan kultur.

a. Pada Meningitis Serosa didapatkan peningkatan leukosit saja. Disamping itu, pada Meningitis Tuberkulosa didapatkan juga peningkatan LED.

b. Pada Meningitis Purulenta didapatkan peningkatan leukosit.(7)c. Pemeriksaan Radiologis

a. Pada Meningitis Serosa dilakukan foto dada, foto kepala, bila mungkin

dilakukan CT Scan.

b. Pada Meningitis Purulenta dilakukan foto kepala (periksa mastoid, sinus

paranasal, gigi geligi) dan foto dada.(7)VII. TIPE MENINGITISTipe meningitis yang sering menyerang pada anak adalah: Viral meningitis

Termasuk penyakit ringan. Gejalanya mirip dengan sakit flu biasa, dan umumnya si penderita dapat sembuh sendiri. Frekuensi viral meningitis biasanya meningkat di musim panas karena pada saat itu orang lebih sering terpapar agen pengantar virus. Banyak virus yang bisa menyebabkan viral meningitis. Antara lain virus herpes dan virus penyebab flu perut.

Bacterial meningitisDisebabkan oleh bakteri tertentu dan merupakan penyakit yang serius. Salah satu bakterinya adalah meningococcal bacteria. Gejalanya seperti timbul bercak kemerahan dan kecoklatan pada kulit. Bercak ini akan berkembang menjadi memar yang mengurangi suplai darah ke organ-organ lain dalam tubuh dapat berakibat fatal dan menyebabkan kematian.Meningitis Tuberkulosis Generalisata

Gejala : demam, mudah kesal, obstipasi, muntah- muntah, ditemukan tanda-tanda perangsangan meningen seperti kaku kuduk, suhu badan naik turun, nadi sangat labil/lambat, hipertensi umum, abdomen tampak mencekung, gangguan saraf otak. Penyebab : kuman mikobakterium tuberkulosa varian hominis.

Diagnosis : Meningitis Tuberkulosis dapat ditegakkan dengan pemeriksaan cairan otak, darah, radiologi, test tuberkulin.Selain dari tipe-tpe meningitis yang dibahas di atas, terdapat juga tipe meningitis yang disebabkan oleh jamur seperti meningitis Kriptikokus. (4)PERBANDINGAN GAMBARAN LCS ANTARA MENINGITIS PURULENTA, TB, VIRAL, DAN JAMUR

PURULENTA TUBERKULOSA VIRUS

JAMUR

Tekanan >180 mm H20 Bila didiamkan terbentuk pelikula Mikroskopis : kuman TBC Pemeriksaan mikroskopik Biakan cairan otak Pemeriksaan serologik serum dan cairan otak Kultur bakteri negatif

Warna Keruh sampai purulen Jernih atau xantokrom Jernih Jernih

Sel Leukosit meningkat 95 % PMN Meningkat, 75 mg% meningkat Normal / sedikit meningkat Meningkat

Klorida Menurun,