menghitung kdb (koefisien dasar bangunan)

4
Koefisien Dasar Bangunan KDB (Koefisien Dasar Bangunan) adalah perbandingan antara luas lantai dasar bangunan dengan luas semua lahan yang dimiliki (termasuk luas bangunan). Biasanya KDB di dituliskan dalam bentuk persentase. Pada negara/Kota tertentu biasanya pemerintah membuat kebijakan dalam tata bangunan kota dalam hal ini, pemerintah memberikan standarisasi kegiatan pembangunan di daerahnya(pembangunan rumah, toko, hotel, dsb), sebagai bentuk penyelarasan dengan alam, yakni untuk menghitung kemungkinan terbaik air hujan yang turun dapat diresap langsung oleh tanah, dan juga intensitas cahaya matahari yang dibutuhkan oleh tumbuhan sekitar. gambar .1 A = luas bangunan B = luas lahan seluruhnya Gambar 1. KDB 50 % (dari total luas lahan)

Upload: carol-mercer

Post on 22-Oct-2015

417 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

Page 1: Menghitung KDB (Koefisien Dasar Bangunan)

Koefisien Dasar Bangunan

KDB (Koefisien Dasar Bangunan) adalah perbandingan antara luas lantai dasar bangunan dengan luas

semua lahan yang dimiliki (termasuk luas bangunan). Biasanya KDB di dituliskan dalam bentuk

persentase. Pada negara/Kota tertentu biasanya pemerintah membuat kebijakan dalam tata bangunan kota

dalam hal ini, pemerintah memberikan standarisasi kegiatan pembangunan di daerahnya(pembangunan

rumah, toko, hotel, dsb), sebagai bentuk penyelarasan dengan alam, yakni untuk menghitung

kemungkinan terbaik air hujan yang turun dapat diresap langsung oleh tanah, dan juga intensitas cahaya

matahari yang dibutuhkan oleh tumbuhan sekitar.

gambar .1

A = luas bangunan

B = luas lahan seluruhnya

Gambar 1. KDB 50 % (dari total luas lahan)

Page 2: Menghitung KDB (Koefisien Dasar Bangunan)

KLB (Koefesien Lantai Bangunan) adalah koefisien terhadap luas lantai dasar. Untuk lebih

memahaminya lihat ilustrasi dibawah :

gambar .2

A = Lantai Dasar

B = Lantai 1

C= Lahan

Pada gambar diatas, Luas A = Luas B, maka nilai KLB = 2,0

KLB = n

n x KDB = Luas Lantai bangunan seluruhnya.

Nilai KLB biasanya dituliskan dalam angka desimal 1,0 2,5 3,1 dsb. Nilai KLB diperlukan untuk

menghitung luas lantai bangunan yang bertingkat. Pada tempat atau kawasan tertentu nilai KLB dibuat

standarisasinya, hal ini untuk penyelarasan kepada bangunan-bangunan lain di sekitarnya.

Untuk lebih memahami KDB dan KLB perhatikanlah contoh soal dibawah ini :

1. Jika anda diberi lahan seluas 400m2 dengan KDB 50% dan KLB 2,0. Berapa total luas

bangunan?

Jawab :

Luas lantai dasar = KDB x luas lahan

= 50% x 400

= 200m2

Total luas bangunan = luas lantai dasar x KLB

= 200 x 2

= 400m2

Page 3: Menghitung KDB (Koefisien Dasar Bangunan)

2. Diketahui KDB 40 % dan KLB 3,0 dan total luas bangunan adalah 300m2. Berapakah luas

lahannya?

Jawab :

Total luas bangunan = luas lantai dasar x KLB

300 = luas lantai dasar x 2

Luas lantai dasar = 300:2

= 150m2

Luas Lahan = (Luas lantai dasar):KDB

= 150:(40%)

= 375m2

3. Diketahui total luas bangunan 300m2 dan KLB 2,0 serta luas lahan 600m2. Berapakah KDB nya?

Jawab :

Luas Lantai dasar = (Total luas banguan)/KLB

= 300:2

= 150m2

KDB = (Luas Lantai dasar)/(Luas Lahan)

= 150/600

= 25%

4. Diketahui luas lahan 1000m2 KDB 40% dan total luas bangunan 1000m2. Berapakah luas lantai

dasar yang boleh dibangun?

Jawab :

Luas lantai dasar = KDB x Luas Lahan

= 40% x 1000

= 400 m2

Page 4: Menghitung KDB (Koefisien Dasar Bangunan)