hubungan antara biaya mutu dengan produktivitasrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_full.pdf ·...

136
HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITAS Studi Kasus pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : Anggrid Yanuarista NIM: 061334015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITAS Studi Kasus pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Anggrid Yanuarista NIM: 061334015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

i

HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITAS Studi Kasus pada PT Macanan Jaya Cemerlang Klaten

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Anggrid Yanuarista NIM: 061334015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

iv

MOTTO • Manusia tidak masuk akal, tidak logis, dan egois. Bagaimanapun juga cintailah mereka.

• Bila Anda berbuat baik, orang menuduh Anda mempunyai maksud tersembunyi.

Bagaimanapun juga berbuat baiklah. • Bila Anda berhasil, Anda akan mendapat teman-teman yang palsu dan musuh-musuh yang

sejati. Bagaimanapun juga raihlah keberhasilan. • Kejujuran dan keterusterangan membuat Anda rentan. Bagaimanapun juga jujurlah dan

terusteranglah. • Kebaikan yang Anda lakukan hari ini besok akan dilupakan. Bagaimanapun juga berbuat

baiklah. • Orang terkemuka yang mempunyai gagasan-gagasan paling hebat dapat ditembak oleh orang

yang paling kerdil yang mempunyai pikiran paling picik. Bagaimanapun juga pikirkanlah yang hebat.

• Orang bermurah hati kepada orang yang tertindas, tetapi hanya mengikuti para penindas.

Bagaimanapun juga berjuanglah untuk orang-orang tertindas. • Apa yang Anda bangun selama bertahun-tahun mungkin dapat hancur dalam semalam saja.

Bagaimanapun juga membangunlah. • Berikanlah milik Anda yang terbaik kepada dunia dan Anda akan disingkirkan.

Bagaimanapun juga berikanlah milik Anda yang terbaik kepada dunia.

“Any Way” Readers Digest, Des’ 82

Life is improvement,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

v

PERSEMBAHAN

Dengan setulus hati skripsi ini kupersembahkan untuk:

• My Lord Jesus Crist, thanks God for all story, spiritual force and miracle in my life...

• My lovely Mom & Papa tersayang terimakasih untuk doa & dukungannya, luv u... • Eyang kakung & Eyang putri, uncle & aunty, terimakasih untuk doa’nya... • Dede’ kecilku tercinta (Frinsus, Valentine, Agnez, Akriz, Michelle, Nassa, Arell, Naell,

Miranthie, Mirandha, Satria), aku yakin kalian adalah penerus bangsa, Cap: “The Best Quality”

• Special Just for my Numero Uno, I luv u not “Because..”, but I love u “Although..”

• For Street “Sweet Thirty Four Community” Chiyo (Akriz), Ndy (Nindya), Ibeth (Liza), Berry

Piwit (Rurie), Orion (rien salabim), Vita, you’r my best friends, Luv u all... • My Friend in the Klaberz City Galih, Adhie, Rucie, Danie, thanks for all... • Mitha, Iwa Gede, Mz Adi, Mz Rudi, De’Deci, Rendy, makasih buat dukungannya.. • Penghuni Funky House..Reynoldy, Nicko, Prazz, Rickardus, Marcell, Fendy, thanks kawan

buat doa kalian..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 11 Maret 2010

Penulis,

(Anggrid Yanuarista)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul Hubungan Antara Biaya Mutu Dengan Produktivitas,

studi kasus pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak. Untuk itulah penulis tidak lupa mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah dengan

sabar dan bijaksana memberikan bimbingan dan pengarahan dari awal hingga

akhir penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

viii

5. Bapak S. Widanarto P, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah dengan

sabar dan bijaksana memberikan pertanyaan-pertanyaan hingga penulis dapat

dinyatakan lulus ujian sarjana.

6. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd., selaku dosen penguji yang telah dengan

sabar dan bijaksana memberikan pertanyaan-pertanyaan hingga penulis dapat

dinyatakan lulus ujian sarjana.

7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Pendidikan dan Keguruan, yang telah

membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan proposal

penelitian ini.

8. Pimpinan PT. Macanan Jaya Cemerlang yang telah memberikan ijin untuk

penelitian kepada penulis.

9. Bapak R.A. Nugroho Septianto selaku HRD – GA Manager yang telah

memberikan ijin untuk penelitian kepada penulis.

10. Seluruh karyawan dan staf PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten yang telah

memberikan dukungannya kepada penulis.

11. Seluruh mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan Politeknik LPP yang telah

memberikan masukan dan kerjasama yang baik selama ini.

Penulis

(Anggrid Yanuarista)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Anggrid Yanuarista Nomor Mahasiswa : 061344015

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: Hubungan Antara Biaya Mutu Dengan Produktivitas, studi kasus pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 11 Maret 2010 Yang menyatakan

(Anggrid Yanuarista)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

x

ABSTRAK

Hubungan Antara Biaya Mutu Dengan Produktivitas Studi Kasus pada PT Macanan Jaya Cemerlang Klaten

Anggrid Yanuarista

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2010 Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) komposisi masing-masing elemen biaya mutu, (2) produktivitas berkait laba, dan (3) hubungan antara biaya mutu dan produktivitas pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten. Penelitian ini dilakukan bulan September sampai dengan November 2009. Langkah - langkah analisis data adalah sebagai berikut: (1) menghitung komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien korelasi antara biaya mutu dengan produktivitas PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten dengan menggunakan analisis korelasi product moment dan uji signifikansi pada taraf 0,05. Hasil penelitian menunjukkan: (1) PT. Macanan Jaya Cemerlang telah memperhatikan pentingnya mutu, hal ini terlihat pada penurunan total biaya mutu tiap tahunya, dan adanya penurunan total biaya mutu terhadap total penjualan yang sudah berada di bawah 2,5 % dari total penjualan. Maksudnya bahwa peningkatan mutu di PT. Macanan Jaya Cemerlang dapat mempertahankan penjualan produk di pasaran sehingga produktivitasnya dapat dikatakan baik, (2) rasio produktivitas bahan dan tenaga kerja langsung semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga menghasilkan penambahan laba perusahaan, dengan kata lain dampak produktivitas di perusahaan meningkatkan total laba perusahaan, (3) terdapat hubungan negatif antara biaya mutu dengan produktivitas, terbukti dari hasil perhitungan to sebesar –3,469 lebih kecil dari - tα; n-2 sebesar -2,920. Jumlah total biaya mutu semakin menurun dari tahun ke tahun. Produktivitas berkait laba dari kedua masukan yang diteliti yaitu bahan dan tenaga kerja dapat dikatakan meningkat meskipun sedikit berfluktuasi. Terdapat hubungan negatif dan nyata antara biaya mutu dengan produktivitas sehingga hipotesis diterima, yaitu jika biaya mutu semakin rendah maka produktivitas semakin tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

xi

ABSTRACT

The Correlation Between Quality Cost and Productivity A Case Study at Macanan Jaya Cemerlang Company Klaten

Anggrid Yanuarista

University of Sanata Dharma Yogyakarta

2010 The purpose of this research is to know: (1) the composition of elements of quality cost, (2) profit related to productivity, and (3) the correlation between quality cost and productivity in PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten. This research was conducted from September to November 2009. The steps of data analysis are following: (1) calculating the composition of quality cost, (2) calculating the profit related to productivity, (3) determining the coefficient correlation between quality cost and productivity in PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten by using product moment correlation analysis and significant test at level of 0,05. The result of this research shows; (1) PT. Macanan Jaya Cemerlang has considered the importance of quality. It can perceived from the decline of total quality cost annually, and the decline of total quality cost towards the total of trade that has been under 2,5% from total of trade. It means that the increase of quality in PT. Macanan Jaya Cemerlang can be able to maintain the product sales in market; thus its productivity can be considered well; (2) the productivity ratio of material and direct labor increase years by years. It results the additional profit to the company; in the other word, the impact of productivity in company increases the total of company profit; (3) there is negative correlation between the quality cost to total of company profit. It can be perceived from the result of to calculation of -3,469 is smaller than –tα; n-2 of -2,920. The total amount of quality cost decreases years by years. The profit related productivity from both studied inputs, i.e. the material and labor increase although slightly fluctuate. There is negative and significant correlation between quality cost and productivity. This hypothesis is accepted, if quality cost is lower, the productivity increases.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

xii

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................... ix

ABSTRAK ........................................................................................................... x

ABSTRACT ........................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Batasan Masalah ......................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ...................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

xiii

Halaman

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 6

A. Tinjauan Teoritik.......................................................................... 6

1. Pengertian Mutu ................................................................... 6

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mutu ........................... 8

3. Pengertian dan Klasifikasi Biaya Mutu ............................... 11

4. Biaya Mutu Optimal ............................................................ 19

5. Manfaat Informasi Biaya Mutu ............................................ 22

6. Produktivitas ........................................................................ 22

7. Mutu dan Produktivitas ........................................................ 29

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ......................................... 30

C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 31

D. Rumusan Hipotesis ..................................................................... 33

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 34

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 34

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 34

C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... 34

D. Sampel ......................................................................................... 35

E. Variabel Penelitian ..................................................................... 35

F. Pengumpulan Data ..................................................................... 38

G. Teknik Analisa Data ................................................................... 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

xiv

Halaman

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... 44

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan........................................................... 44

B. Lokasi Perusahaan ............................................................................ 45

C. Tujuan didirikannya Perusahaan ....................................................... 47

D. Struktur Organisasi ........................................................................... 49

E. Keuangan ........................................................................................... 57

F. Personalia ......................................................................................... 57

G. Produksi ............................................................................................. 60

H. Proses Produksi ................................................................................ 60

I. Pemasaran .......................................................................................... 63

BAB V. DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN .. 64

A. Deskripsi Data ................................................................................... 64

B. Analisis Data . ................................................................................. 71

C. Pembahasan ....................................................................................... 90

BAB VI. PENUTUP ......................................................................................... 98

A. Kesimpulan ........................................................................................ 98

B. Keterbatasan ..................................................................................... 99

C. Saran .................................................................................................. 99

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 101

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Data Jumlah Produksi .............................................................................. 64

Tabel 2 Data Jumlah Penjualan ............................................................................ 65

Tabel 3 Data Jumlah Jam Kerja dan Tarif per Jam Tenaga Kerja Langsung ..... 66

Tabel 4 Data Jumlah Pemakaian Bahan Baku ...................................................... 67

Tabel 5 Harga Bahan Baku per Kilogram ............................................................ 68

Tabel 6 Data Biaya Mutu ..................................................................................... 69

Tabel 7 Biaya Mutu .............................................................................................. 72

Tabel 8 Komposisi Biaya Mutu Terhadap Total Biaya Mutu .............................. 75

Tabel 9 Komposisi Biaya Mutu terhadap Total Penjualan ................................... 78

Tabel 10 Rasio Produktivitas Bahan dan Tenaga Kerja Langsung ...................... 79

Tabel 11 KNP Bahan dan Tenaga Kerja Langsung ............................................. 81

Tabel 12 Biaya KNP Bahan dan Tenaga Kerja Langsung ................................... 82

Tabel 13 BKS Bahan dan Tenaga Kerja Langsung ............................................. 84

Tabel 14 Dampak Produktivitas Berkait Laba ..................................................... 86

Tabel 15 Kenaikan Rasio ..................................................................................... 87

Tabel 16 Hubungan Antara Biaya Mutu dengan Produktivitas ........................... 89

Tabel 17 Data Jumlah Produksi tahun 2004-2008 ............................................... 105

Tabel 18 Jumlah Penjualan tahun 2004-2008 ....................................................... 106

Tabel 19 Jumlah Jam Kerja dan Tarif Tenaga Kerja Langsung per Jam ............. 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

xvi

Tabel 21 Jumlah Pemakaian Bahan tahun 2004-2008 ......................................... 108

Tabel 22 Biaya Mutu tahun 2004.......................................................................... 110

Tabel 23 Biaya Mutu tahun 2005.......................................................................... 111

Tabel 24 Biaya Mutu tahun 2006.......................................................................... 112

Tabel 25 Biaya Mutu tahun 2007.......................................................................... 113

Tabel 26 Biaya Mutu tahun 2008.......................................................................... 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Pedoman Wawancara ...................................................................... 102

Lampiran 2. Data Penelitian ................................................................................. 105

Lampiran 3. Struktur Organisasi ........................................................................... 115

Lampiran 4. Surat Keterangan Ijin Penelitian ...................................................... 116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia

industri. Pasar semakin luas, peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

persaingan semakin ketat dan sulit. Pasar dibanjiri oleh berbagai macam

produk sejenis namun berlainan merk yang berusaha merebut posisi pasar.

Banyaknya produk yang memasuki pasar menjadikan konsumen selektif

dalam memilih produk. Produk yang bermutu tinggi dengan harga yang

relatif murah tentunya lebih mudah memperoleh posisi pasar. Dengan kata

lain, produk yang memiliki daya saing tinggi akan mampu menguasai

pasar. Hal ini mendorong perusahaan untuk meningkatkan kemampuannya agar

dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, perusahaan harus dapat

bersaing dengan perusahaan lainnya. Untuk itu perusahaan harus mampu

menentukan strategi bersaing apa yang mesti dilakukan agar dapat menang dalam

persaingan tersebut.

Perusahaan akan semakin meningkat dengan adanya perusahaan-

perusahaan yang mampu berproduksi secara lebih efisien dan menghasilkan

produk dengan daya saing yang tinggi.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

2

Perusahaan harus mampu bersaing agar dapat mempertahankan kelangsungan

hidupnya. Kemampuan perusahaan dalam persaingan ditentukan oleh mutu dan

harga produk yang dihasilkan. Perusahaan yang memperhatikan mutu produknya

dapat menghasilkan penghematan yang besar sehingga dapat meningkatkan laba.

Tetapi tujuan perusahaan dalam menghasilkan produk atau jasa tidak hanya

diarahkan untuk memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi melainkan juga

harus memperhatikan tingkat mutu produk yang dihasilkan.

Mutu produk dapat diukur berdasarkan biayanya yang sering disebut

biaya mutu. Biaya mutu adalah biaya yang terjadi atau mungkin terjadi karena

mutu yang buruk. Biaya mutu berkaitan dengan penciptaan, pengidentifikasian,

perbaikan, dan pencegahan kerusakan. Kegiatan biaya mutu dilaksanakan untuk

mencegah atau mendeteksi mutu yang tidak sama. Jika biaya pencegahan dan

penilaian naik lebih dulu dibanding biaya kegagalan eksternal dan internal maka

biaya mutu akan naik, dan produktivitas akan turun. Begitu juga sebaliknya, maka

dengan kata lain antara biaya mutu dengan produktivitas terdapat hubungan

negatif. Dalam suatu usaha menghadapi persaingan yang ketat sedapat mungkin

diusahakan peningkatan mutu sehingga biaya mutu dapat dikurangi untuk

menghasilkan produk dengan mutu tinggi.

Penyempurnaan mutu menawarkan manfaat ekonomik yang signifikan.

Jika penyempurnaan mutu tersebut secara serempak dapat diikuti oleh

penyempurnaan produktivitas sifatnya berhubungan, dan kenyataannya kedua hal

tersebut merupakan isu-isu strategi penting dalam lingkungan pemanufakturan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

3

maju. Perusahaan harus berusaha secara berkesinambungan untuk

menyempurnakan mutu dan produktivitas. Perbaikan mutu dapat meningkatkan

produktivitas maupun sebaliknya. Sebagai contoh, apabila pengulangan kerja

berkurang karena berkurangnya unit produk cacat, maka sedikit tenaga kerja

dan bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan output yang sama.

PT Macanan Jaya Cemerlang merupakan perusahaan penerbit dan

percetakan barang, yang berupa buku pelajaran dan majalah. Perusahaan ini

menyadari pentingnya mengadakan pengawasan terhadap mutu. Mutu

merupakan salah satu faktor utama dalam proses percetakan karena dalam proses

tersebut tidak diperkenankan untuk membuat kesalahan yang berakibat pada

rendahnya mutu produk dan menurunnya produktivitas. Untuk itu sebelum

kesalahan-kesalahan itu terjadi harus diperlukan upaya pengendalian biaya mutu.

Mutu dan produktivitas merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi

persaingan yang semakin ketat. Dengan memusatkan diri pada mutu dan

produktivitas perusahaan akan tetap bersaing dalam pasar dunia, karena

perusahaan yang menekankan mutu akan dapat meningkatkan mutu dalam suatu

masa hal itu telah menghasilkan peningkatan produktivitas. Oleh karena itu

penyempurnaan mutu dan peningkatan produktivitas harus selalu berjalan

beriringan.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merasa tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan judul: ”Hubungan Antara Biaya Mutu

Dengan Produktivitas”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

4

B. Batasan Masalah

Dalam penulisan ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Data yang diambil dalam penelitian adalah data bulanan tahun 2004-2008

tepatnya 60 bulan dengan pertimbangan bahwa data tersebut adalah data

paling akhir yang dikeluarkan perusahaan untuk penelitian dan rentang

waktunya tidak terlalu lama sehingga lebih akurat.

2. Produktivitas tenaga kerja langsung, penulis membatasi pada tenaga kerja

yang terlibat langsung dalam proses produksi yaitu tenaga kerja bagian

produksi.

3. Produktivitas yang akan dibahas adalah produktivitas berkait laba.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana komposisi masing – masing biaya mutu di PT. Macanan Jaya

Cemerlang Klaten periode 2004 – 2008?

2. Bagaimana produktivitas berkait laba pada PT Macanan Jaya Cemerlang

Klaten periode 2004 – 2008?

3. Bagaimana hubungan biaya mutu dengan produktivitas berkait laba pada PT.

Macanan Jaya Cemerlang Klaten?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

5

D. Tujuan penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) komposisi masing –

masing elemen biaya mutu, (2) produktivitas berkait laba, dan (3) hubungan

antara biaya mutu dan produktivitas berkait laba pada PT. Macanan Jaya

Cemerlang Klaten.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai sumbangan

pemikiran dan masukan bagi manajemen perusahaan dalam menentukan

kebijakan biaya mutu, khususnya dalam hubungannya dengan produktivitas.

2. Bagi Penulis

Menerapkan teori-teori yang diterima selama kuliah ke dalam

praktek yang sebenarnya, dan menambah pengetahuan dalam bidang

akuntansi manajemen, khususnya biaya mutu.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

informasi untuk penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian

ini, memberi gambaran pada penelitian yang berhubungan serta dapat

digunakan sebagai bahan kepustakaan pada Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik

1. Pengertian Mutu

Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, para pelaku

usaha semakin dihadapkan pada berbagai masalah yang harus ditangani

secara cermat dan tepat. Seringkali permasalahan yang ada dapat

ditimbulkan dari dalam maupun luar perusahaan, dan keduanya

mempunyai pengaruh yang besar bagi keberhasilan perusahaan dalam

pencapaian keputusannya. Salah satu tujuan perusahaan pada umumnya

yaitu pencapaian laba yang maksimal, selain itu perusahaan juga harus

menjaga kelangsungan hidupnya pada masa sekarang dan masa yang

akan datang. Agar perusahaan semakin maju, mutu produk yang

dihasilkan menjadi hal yang terpenting karena produk yang mutunya

baik akan memberikan kepuasan kepada konsumen. Pada perusahaan yang

menekankan produk bermutu tidak terlepas adanya biaya yang berkaitan

dengan mutu, yaitu biaya mutu. Biaya mutu berhubungan dengan sub

kategori dari kegiatan terkait mutu yaitu kegiatan pengendalian dan kegiatan

produk gagal (kegiatan kegagalan). Kegiatan biaya mutu dilaksanakan untuk

mencegah atau mendeteksi mutu yang tidak sama.

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

7

Jika biaya pencegahan dan penilaian naik lebih dulu dibanding biaya

kegagalan eksternal dan internal maka biaya mutu akan naik, dan

produktivitas akan turun. Begitu juga sebaliknya, maka dengan kata lain

antara biaya mutu dengan produktivitas terdapat hubungan. Karena mutu

merupakan elemen yang terpenting dalam bersaing, oleh karena itu

perusahaan akan terus berusaha meningkatkan mutu secara terus menerus

atau rutin.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mutu didefinisikan sebagai

baik atau buruknya sesuatu. Mutu adalah sesuatu yang diputuskan oleh

pelanggan, mutu didasarkan pada pengalaman aktual pelanggan terhadap

produk dan jasa. Mutu didefinisikan sebagai tingkat keunggulan dan

dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu (R.A. Supriyono, 1994 : 377):

a. Mutu Rancangan (quality of design)

Mutu rancangan adalah suatu fungsi sebagai spesifikasi produk.

Sebagai contoh mobil merk BMW dan Suzuki mempunyai fungsi yang

sama yaitu sebagai alat transportasi namun keduanya mempunyai mutu

rancangan yang berbeda. Mutu rancangan yang lebih tinggi biasanya

ditunjukkan oleh 2 (dua) hal, yaitu: (1) tingginya biaya pemanufakturan,

dan (2) tingginya harga jual.

b. Mutu Kesesuaian (quality of conformance)

Mutu kesesuaian adalah suatu ukuran bagaimana suatu produk

memenuhi berbagai persyaratan atau spesifikasi. Jika produk memenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

8

spesifikasi rancangan produk tersebut cocok untuk dipergunakan. Sebagai

contoh seorang pelanggan yang membeli jam tangan berlapis baja,

mengharapkan bahwa jam tersebut berfungsi dengan baik dalam

jangka waktu tertentu, namun ketika pertama kali dia memutar

kunci jam tangan tersebut gagang putarannya patah, jenis penilaian

mutu apa yang dibuat oleh pelanggan.

Dari kedua jenis mutu tersebut di atas, mutu kesesuaian harus

menerima tekanan yang lebih besar. Ketidaksesuaian untuk memenuhi

persyaratan biasanya menimbulkan masalah besar bagi perusahaan.

Jika para ahli mutu berbicara mengenai peningkatan mutu, mereka

mengartikannya sebagai pengurangan kejadian ketidaksesuaian dengan

harapan para pelanggan. Jadi untuk para ahli mutu, istilah mutu sinonim

dengan kesesuaian untuk memenuhi persyaratan-persyaratan

mengerjakannya secara benar saat pertama. Produk harus diproduksi sesuai

dengan spesifikasi rancangannya. Persyaratan-persyaratan harus dipenuhi,

jika produk ini tidak baik maka rancangannya harus dirubah.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mutu

Mutu produk dan jasa secara langsung dipengaruhi oleh sembilan

faktor yang disebut “9M” sebagai berikut (A.V. Feigenbaum, 1989 : 54):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

9

a. Market (Pasar)

Jumlah produk baru yang ditawarkan dipasar terus tumbuh dan

bertambah dengan hasil pengolahan teknologi - teknologi baru.

Sehingga setiap perusahaan bisnis harus lebih fleksibel dan mampu

berubah arah dengan cepat karena keadaan tersebut mengakibatkan

konsumen cenderung untuk meminta dan lebih selektif dalam memilih

produk untuk memenuhi kebutuhannya.

b. Money (uang)

Biaya-biaya kualitas yang dikaitkan dengan biaya pemeliharaan

dan perbaikan kualitas telah mencapai ketinggian yang tak terduga yang

belum pernah terjadi sebelumnya. Kenyataan ini telah memfokuskan

perhatian para manajer pada bidang biaya kualitas sebagai salah satu dari

titik lunak tempat biaya operasi dan kerugian dapat diturunkan untuk

memperbaiki laba.

c. Management (manajemen)

Tanggungjawab kualitas dapat didistribusikan menjadi beberapa

kelompok khusus. Hal ini telah menambah beban manajemen puncak

khususnya dipandang dari bertambahnya kesulitan dalam mengalokasikan

tanggungjawab yang tepat untuk mengkoreksi penyimpangan dari

persyaratan-persyaratan kualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

10

d. Men (manusia)

Spesialisasi bidang-bidang pengetahuan yang bertambah

menciptakan suatu permintaan akan ahli teknik sistem pada semua bidang

spesialisasi. Untuk bersama merencanakan, mencipta dan mengoperasikan

berbagai sistem yang akan menjamin suatu hasil yang diinginkan.

e. Motivation (motivasi)

Motivasi akan tambahan hadiah uang para pekerja, memperkuat

rasa keberhasilan di dalam pekerjaan mereka dan pengakuan yang positif

bahwa mereka secara pribadi turut memberikan sumbangan atas

tercapainya tujuan perusahaan. Hal ini membimbing ke arah kebutuhan

yang tidak pernah ada sebelumnya yaitu pendidikan kualitas dan

komunikasi yang lebih baik tentang kesadaran kualitas.

f. Materials (bahan)

Perlunya batasan yang ketat dan jelas dalam memilih bahan baku

disebabkan biaya produksi yang harus ditekan dan persyaratan mutu harus

dicapai perusahaan.

g. Machines and mechanism (mesin dan mekanisasi)

Semakin besar perusahaan melakukan mekanisasi dan otomatisasi

untuk menurunkan biaya mutu yang baik akan menjadi semakin krisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

11

h. Modern information methods (metode informasi modern).

Metode informasi dengan menggunakan informasi teknologi komputer

adalah cara untuk mengendalikan mesin dan proses produksi sehingga

sesuai dengan persyaratan mutu.

i. Mounting product requirement (persyaratan proses produksi).

Keamanan penting untuk meningkatkan mutu karena persyaratan

yang harus dicapai menyebabkan perhatian harus konstan sehingga tidak

ada faktor yang masuk dan menurunkan kehandalan proses atau sistem.

3. Pengertian dan Klasifikasi Biaya Mutu

Menurut R.A. Supriyono (1994: 379), biaya mutu adalah biaya yang

terjadi atau mungkin akan terjadi karena mutu yang buruk. Sedangkan

menurut Hansen and Mowen (1997: 7), biaya mutu adalah biaya yang timbul

karena mungkin atau telah dihasilkan produk yang jelek mutunya. Dari kedua

definisi tersebut penulis menyimpulkan bahwa biaya mutu adalah dasar untuk

mengevaluasi investasi dalam program mutu yang dinyatakan dalam

pengertian perbaikan biaya, peningkatan laba dan lainya, yang intinya biaya

mutu adalah landasan ekonomi untuk sistem mutu. Definisi ini

mengimplikasikan bahwa biaya mutu berhubungan sub kategori dari kegiatan

terkait dengan mutu: kegiatan pengendalian dan kegiatan produk gagal

(kegiatan kegagalan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

12

Kegiatan pengendalian dilaksanakan oleh suatu organisasi untuk mencegah

atau mendeteksi mutu yang jelek (karena mutu yang jelek mungkin terjadi).

Sedangkan kegiatan produk gagal dilaksanakan oleh suatu organisasi atau

oleh pelanggannya untuk merespon mutu yang jelek (mutu yang jelek

memang sudah terjadi). Biaya mutu harus dikendalikan dengan tepat oleh

suatu perusahaan, karena:

a. Dengan meningkatnya biaya mutu maka hasil produksi akan semakin

rumit.

b. Meningkatnya kesadaran akan biaya daur hidup produk termasuk di

dalamnya biaya pemeliharaan, tenaga kerja dan suku cadang.

c. Adanya kebutuhan akan insinyur dan pengelola mutu yang secara efektif

dapat membeberkan biaya produksi dalam bahasa manajemen umum,

yaitu uang.

Biaya mutu yang terlalu tinggi menyebabkan harga pokok produk tinggi,

sehingga produk menjadi tidak kompetitif. Kalau hal ini terjadi dalam jangka

panjang dapat menurunkan produktivitas dan kemampuan kompetitif perusahaan.

Biaya mutu yang terlalu tinggi juga menunjukkan ketidakefisienan manajemen

dalam mengelola perusahaan. Pengendalian biaya mutu dapat memotivasi

departemen yang mampu bertanggungjawab terhadap program perbaikan

mutu, karena biaya mutu dapat dijadikan standar atau ukuran prestasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

13

Jadi dapat disimpulkan bahwa biaya mutu merupakan alat bantu manajemen

sebagai berikut:

1. Metode penilaian efektivitas program mutu secara menyeluruh.

2. Salah satu cara penentuan jumlah usaha optimal di antara berbagai

tindakan yang berhubungan dengan mutu.

3. Metode penentuan lingkup permasalahan dan prioritas tindakan.

Agar biaya mutu dapat direncanakan, diukur dan dikendalikan maka

diperlukan sistem akuntansi biaya mutu yang kemudian disajikan dalam laporan

biaya mutu. Laporan biaya mutu dapat digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan jangka pendek dan jangka panjang serta untuk mengevaluasi usaha

yang telah dilakukan manajemen dalam rangka menjaga mutu produk.

Menurut R. A. Supriyono (1994: 379), biaya mutu dapat diklasifikasikan

menjadi 4 (empat) jenis biaya, yaitu:

1. Biaya pencegahan

Biaya pencegahan adalah biaya yang terjadi untuk mencegah mutu

yang jelek pada produk atau jasa yang akan dihasilkan. Contoh: perencanaan

mutu, pelaporan mutu, peninjauan desain, pemilihan dan evaluasi pemasok.

2. Biaya penilaian

Biaya yang terjadi untuk menentukan apakah produk dan jasa

telah sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan pelanggan.

Contoh: biaya pemeriksaan bahan baku, pengawasan, penilaian proses, dan

penilaian produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

14

3. Biaya produk gagal internal

Adalah biaya yang terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan

tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan dan dideteksi

sebelum dikirim pihak luar. Contoh : pengerjaan ulang, penghentian mesin,

pengujian ulang, dan perubahan desain.

4. Biaya produk gagal eksternal

Biaya produk gagal eksternal adalah biaya yang terjadi karena produk

yang dihasilkan gagal memenuhi persyaratan dan kebutuhan pelanggan

setelah barang dikirim kepelanggan. Contoh: kehilangan pelanggan karena

produk jelek, biaya jaminan, dan perbaikan.

Pada dasarnya biaya mutu dapat dibedakan menjadi 2 (dua) golongan

berdasarkan sifat terjadinya, yaitu: (a) biaya pengendalian yang meliputi: biaya

pencegahan serta biaya penilaian, (b) biaya kegagalan yang meliputi: biaya

kegagalan internal dan eksternal.

Berikut ini akan diuraikan unsur-unsur dari masing - masing kelompok

biaya mutu di atas (A.V. Feigenbaum, 1989:105):

1. Biaya pencegahan.

a. Perencanaan mutu.

Perencanaan mutu merupakan biaya yang berkaitan dengan

menerjemahkan rancangan produk, persyaratan mutu konsumen yang

dalam kendali pembuatan yang spesifik dalam mutu bahan, dan produk

melalui metode, prosedur dan instruksi formal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

15

b. Kendali proses.

Merupakan biaya yang berkaitan dengan waktu yang digunakan

oleh semua karyawan untuk menelaah dan menganalisis proses

pembuatan produk.

c. Perancangan dan pengembangan peralatan informasi mutu.

Merupakan biaya yang dikaitkan dengan waktu, yang digunakan

oleh karyawan untuk merancang dan mengembangkan pengukuran mutu

produk dan proses, data, kendali, dan perlengkapan yang berkaitan.

d. Pelatihan mutu dan pengembangan tenaga kerja.

Pelatihan mutu merupakan biaya pengembangan dan

pengoperasian program formal pelatihan mutu pada seluruh operasi

perusahaan, yang dirancang untuk melatih karyawan dalam hal

pemahaman dan penggunaan program-program dan teknik-teknik untuk

kendali mutu dan keterandalan dan keamanan.

e. Telaah rancangan produk.

Telaah rancangan produk merupakan biaya pengevaluasian

produk pra produksi untuk keperluan evaluasi mutu, keterandalan dan

aspek keamanan rancangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

16

f. Pengembangan manajemen dan sistem kualitas.

Pengembangan dan manajemen sistem merupakan biaya

keseluruhan rekayasa sistem kualitas dan manajemen dan dukungan untuk

pengembangan sistem kualitas.

2. Biaya penilaian

a. Pengujian dan pemeriksaan terhadap bahan.

Pengujian dan pemeriksaan bahan-bahan yang dibeli merupakan

biaya yang dikaitkan dengan waktu yang digunakan untuk mengevaluasi

kualitas bahan, juga menyertakan biaya pemeriksaan keliling ke pabrik-

pabrik penjual untuk mengevaluasi bahan-bahan yang dibeli.

b. Pengujian penerimaan laboratorium.

Pengujian penerimaan laboratorium merupakan biaya semua

pengujian yang dilakukan untuk mengevaluasi kualitas bahan yang

dibeli.

c. Penyiapan pengujian atau pemeriksaan.

Menyiapkan pengujian atau pemeriksaan merupakan biaya yang

dikaitkan dengan waktu yang dipakai untuk menyiapkan produk dan

peralatan yang berkaitan dengan pengujian.

d. Audit kualitas

Audit kualitas merupakan biaya yang dikaitkan dengan waktu

yang dipakai oleh karyawan untuk melakukan audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

17

e. Peninjauan rekayasa produk dan penyerahan pengiriman

Pengiriman merupakan biaya yang dikaitkan dengan waktu yang

dipakai untuk meninjau kembali data pengujian dan pemeriksaan sebelum

penyerahan produk untuk dikirimkan.

f. Pengujian lapangan

Pengujian lapangan merupakan biaya yang dipergunakan pada

waktu diadakan pengujian lapangan terhadap produk ditempat pelanggan

sebelum penyerahan akhir. Biaya-biaya ini dapat termasuk biaya

bepergian dan beban.

3. Biaya kegagalan internal

a. Afkiran (scarp)

Afkiran merupakan biaya bahan sisa atau tidak dipergunakan

karena tidak mencapai tingkat kualitas yang diisyaratkan.

b. Pengerjaan ulang

Biaya pengerjaan ulang merupakan biaya yang dikeluarkan karena

adanya produk cacat sehingga perlu dilakukan pengerjaan ulang agar

produk tersebut mencapai kualitas yang diisyaratkan.

c. Perubahan rancangan produk

Biaya yang dikaitkan dengan waktu yang menyangkut perubahan

rancangan produk agar sesuai dengan yang diharapkan. Biaya ini

juga menyangkut bahan-bahan yang digunakan dalam rancangan

produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

18

d. Downtime

Downtime merupakan biaya karena ada kerusakan mesin ataupun

terjadinya produk cacat sehingga mengakibatkan adanya waktu

yang hilang.

4. Biaya Kegagalan Eksternal

a. Keluhan dalam jaminan

Keluhan dalam jaminan merupakan semua biaya untuk mengatasi

keluhan lapangan yang spesifik dalam masa jaminan untuk penyelidikan,

perbaikan atau penggantian.

b. Keluhan di luar jaminan

Biaya yang dapat dikategorikan dalam biaya yang tidak dapat

diukur (hidden cost) karena dapat mengakibatkan hilangnya konsumen

sehingga penjualan menjadi berkurang.

c. Pelayanan produk

Pelayanan produk merupakan semua biaya pelayanan produk yang

diterima secara langsung yang diakibatkan oleh pengoreksian

ketidaksempurnaan atau pengujian khusus atau pengoreksian terhadap

kecacatan.

d. Penarikan produk

Penarikan produk merupakan biaya - biaya yang berkaitan dengan

kerugian karena penarikan produk seperti biaya transportasi saat menarik

produk, biaya pengembalian produk pada konsumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

19

e. Retur penjualan

Perusahaan memberikan kesempatan kepada pelanggan yang

mendapatkan produk rusak atau tidak sesuai dengan pesanan untuk

melakukan retur atas barang yang dikirim. Perusahaan akan mengganti

barang yang tidak sesuai dengan pesanan.

Biaya yang timbul karena penarikan barang dari pelanggan, biaya

pengiriman produk kembali ke pelanggan dan gaji karyawan yang

menangani retur dimasukkan kedalam retur penjualan.

Pengembalian barang karena kerusakan produk, yang dihitung

sebesar harga jual yang digunakan oleh perusahaan, tidak termasuk dalam

aktivitas mutu sehingga harus dipisahkan dari biaya retur penjualan.

4. Biaya Mutu Optimal

Menurut R. A. Supriyono (1994: 382), para manajer bertanggungjawab

untuk menilai tingkat optimal mutu dan untuk menentukkan jumlah relatif yang

harus dikeluarkan untuk setiap kelompok tersebut. Dalam hal ini terdapat dua

pandangan mengenai biaya mutu yang optimal, yaitu: (1) tingkat mutu yang

dapat diterima (acceptable quality level), tingkat mutu ini didasarkan atas

pandangan tradisional, (2) pengendalian secara total (total quality control),

tingkat mutu ini didasarkan atas pandangan yang diadopsi dari perusahaan-

perusahaan kelas dunia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

20

Setiap pandangan menawarkan kepada para manajer mengenai informasi tentang

bagaimana biaya-biaya mutu harus dimanajemenkan.

Ada dua pandangan mengenai biaya mutu optimal yaitu pandangan

tradisional dan pandangan kelas dunia (R.A. Supriyono, 1994: 382):

a. Distribusi optimal biaya mutu: pandangan tradisional

Menurut pandangan tradisional, distribusi optimal biaya mutu adalah

keseimbangan optimal antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan. Jika

biaya pengendalian naik, biaya kegagalan akan turun. Selama penurunan

biaya kegagalan lebih besar daripada kenaikan biaya pencegahan dan

penilaian, maka perusahaan harus secara kontinyu meningkatkan usaha-

usahanya untuk mencegah atau mendeteksi ketidaksesuaian unit-unit

produk yang dihasilkan dengan persyaratan-persyaratannya. Pada

akhirnya suatu titik akan dicapai, yang menunjukkan keseimbangan

antara peningkatan biaya pencegahan dan penilaian dengan biaya kegagalan.

Setelah titik tersebut, peningkatan usaha pencegahan dan penilaian

mengakibatkan biaya yang lebih besar dari pada biaya penurunan kegagalan.

Tanpa adanya perubahan dalam teknologi, titik tersebut mencerminkan

tingkat minimum biaya mutu total. Standar mutu yang dianggap tepat dalam

pendekatan tradisional adalah tingkat mutu yang dapat diterima (Acceptable

Quality level, AQL). AQL merupakan standar mutu yang sederhana yang

mentolerir kemungkinan terjadinya sejumlah tertentu produk rusak yang

akan diproduksi dan dijual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

21

b. Distribusi optimal biaya mutu: pandangan kelas dunia.

Menurut pandangan kelas dunia, standar mutu yang dianggap tepat

yaitu konsep kerusakan nol (zero defect). Kerusakan nol adalah standar

kinerja yang mengharuskan produk dan jasa yang diproduksi dan dijual

sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Sedangkan tingkat biaya

mutu optimal tercapai jika tidak ada produk rusak. Inti pandangan ini adalah:

1. Semula perusahaan meningkatkan biaya pengendalian agar dapat

mengurangi biaya kegagalanya sehingga tercapai trade-off.

2. Selanjutnya perusahaan dapat memotong kembali biaya pengendalian.

3. Akhirnya, perusahaan dapat mengurangi semua biaya mutu secara

permanen.

Ada 3 perbedaan penting biaya mutu kontemporer dengan biaya mutu

tradisional yaitu:

a. Biaya pengendalian tidak mengikat tanpa batas ketika mendekati kondisi

tanpa cacat nol.

b. Biaya pengendalian dapat naik kemudian turun ketika mendekati kondisi

untuk cacat nol.

c. Biaya produk gagal dapat ditekan menjadi nol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

22

5. Manfaat Informasi Biaya Mutu

Menurut R.A. Supriyono (1994 : 380 - 413) informasi biaya mutu dapat

memberikan berbagai manfaat, antara lain dapat digunakan untuk:

a. Mengidentifikasikan peluang laba atau penghematan biaya dapat

meningkatkan laba.

b. Mengambil keputusan capital budgeting dan keputusan investasi

c. Menekan biaya pembelian dan biaya yang berkaitan dengan pemasok.

d. Pengidentifikasian pemborosan dalam aktivitas yang tidak dikehendaki

pelanggan.

e. Pengidentifikasian sistem yang berlebihan

f. Menentukan apakah biaya-biaya mutu telah didistribusikan secara

tepat.

g. Menentukan tujuan dalam anggaran dan perencanaan laba

h. Mengidentifikasi masalah-masalah mutu.

i. Dijadikan sebagai alat manajerial untuk ukuran perbedaan tentang hubungan

masukan dan keluaran.

j. Dijadikan sebagai ukuran penilaian kinerja yang objektif.

6. Produktivitas

Produktivitas berhubungan dengan memproduksi keluaran (output) secara

efisien, dengan menggunakan kuantitas masukan sesedikit mungkin (Supriyono,

1994 : 414):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

23

a. Penentuan pengukur produktivitas

Produktivitas berkaitan dengan memproduksi keluaran secara efisien

dan khususnya ditujukan pada hubungan keluaran dengan masukan yang

digunakan untuk memproduksi keluaran tersebut.

Biasanya perbedaan kombinasi atau bauran masukan dapat digunakan

untuk menghasilkan tingkat keluaran tertentu. Efisiensi produktif total

adalah titik yang memenuhi dua kondisi yang memuaskan, yaitu:

1. Untuk setiap bauran masukan tertentu dapat menghasilkan keluaran

dalam jumlah tertentu, dalam arti tidak ada kelebihan pemakaian

masukan untuk menghasilkan keluaran tersebut, meskipun mungkin

hanya satu unit.

2. Dengan menggunakan bauran masukan tertentu yang memuaskan

sebagaimana kondisi pertama, bauran yang memiliki biaya paling rendah

yang dipilih.

Kondisi pertama disebabkan oleh hubungan teknis, oleh sebab itu

dinamakan efisiensi teknis. Kondisi kedua disebabkan oleh hubungan relatif

harga masukan dan oleh karena itu disebut efisiensi harga.

Program peningkatan produktivitas berkaitan dengan gerakan ke

arah produktif total. Sebagai contoh peningkatan produktivitas dapat

dicapai dengan:

1. Menggunakan semua masukan dalam jumlah yang lebih sedikit untuk

menghasilkan keluaran dalam jumlah yang sama, atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

24

2. Menghasilkan keluaran yang lebih banyak dengan menggunakan

masukan yang sama.

Pengukuran produktivitas berhubungan dengan pengukuran

perubahan produktivitas, sehingga usaha-usaha untuk meningkatkan

produktivitas dapat dievaluasi. Pengukuran dapat juga bersifat prospektif

dan sebagai masukan untuk pembuatan keputusan strategik. Ukuran-ukuran

produktivitas dapat dikembangkan untuk satu masukan secara terpisah atau

untuk semua masukan secara bersama-sama.

b. Pengukuran produktivitas parsial

Pembahasan mengenai pengukuran produktivitas parsial mencakup:

(1) penentuan produktivitas parsial, (2) ukuran-ukuran parsial dan pengukuran

perubahan produktivitas, (3) keunggulan ukuran-ukuran parsial, dan (4)

kelemahan ukuran-ukuran parsial.

1. Penentuan ukuran produktivitas parsial

Produktivitas masukan tunggal biasanya diukur dengan menghitung

rasio keluaran terhadap masukan. Rumus yang digunakan adalah sebagai

berikut :

Rasio produktivitas = Keluaran : Masukan

Karena yang diukur hanya produktivitas satu masukan, maka ukuran

tersebut dinamakan ukuran produktivitas parsial. Jika masukan dan

keluaran tersebut keduanya diukur dalam kuantitas fisik maka ukuran ini

dinamakan ukuran produktivitas operasional. Jika keluaran dan masukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

25

dinyatakan dalam nilai uang, misalnya rupiah maka ukuran ini dinamakan

ukuran produktivitas finansial. Sebagai contoh, misalnya dalam tahun 1993

PT. Teknikatama memproduksi produk A sebanyak 55.000 unit dengan

menggunakan 11.000 jam kerja karyawan maka rasio produktivitas tenaga

kerja adalah sebanyak: 55.000 : 11.000 = 5.

Unit setiap jam kerja, karena unit-unit tersebut dinyatakan dalam

ukuran fisik, maka ukuran tersebut dinamakan ukuran operasional.

2. Ukuran-ukuran parsial dan ukuran perubahan

Rasio produktivitas tenaga kerja pada contoh PT. Teknikatama untuk

tahun 1993 sebesar 5 unit untuk satu jam kerja tersebut adalah

produktivitas yang dialami oleh perusahaan tersebut.

Jika rasio tersebut berdiri sendiri-sendiri tanpa berhubungan dengan

yang lain, rasio tersebut hanya memberikan informasi yang sedikit

mengenai efisiensi produktif atau informasi mengenai apakah perusahaan

mengalami peningkatan atau penurunan produktivitas. Namun mungkin

saja perusahaan menyusun laporan mengenai peningkatan atau penurunan

efisiensi produktivitas dengan mengukur perubahan dalam produktivitas

periode sebelumnya, sehingga ukuran produktivitas saat ini harus

dibandingkan dengan periode sebelumnya. Dalam hal ini produktivitas

periode sebelumnya tersebut dinamakan periode dasar dan berfungsi

sebagai kriteria atau standar untuk mengukur perubahan dalam efisiensi

produktif. Periode sebelumnya digunakan sebagai kriteria atau standar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

26

dapat dipilih sesuai periode yang diinginkan, misalnya tahun sebelumnya

atau periode yang diperlukan untuk memproduksi batch produk yang

terakhir. Untuk evaluasi strategik periode dasar biasanya dipilih pada awal

tahun.

Sebagai contoh, jika PT. Teknikatama menggunakan tahun 1993

sebagai periode dasar maka standar produktivitas tenaga kerja adalah 5 unit

produk A dalam satu jam kerja. Pada akhir tahun 1993 manajemen

perusahaan tersebut memutuskan untuk mencoba prosedur baru dalam

merakit produk dalam tahun 1994 dengan harapan prosedur baru tersebut

dapat menggunakan tenaga kerja lebih efisien. Dalam tahun 1994, produk

A diproduksi 550.000 dengan menggunakan jam kerja 100.000 jam, maka:

a. Besarnya rasio produktivitas dalam tahun 1994 adalah:

550.000 : 100.000 = 5,5 unit produk per jam

b. Perubahan produktivitas tenaga kerja dari tahun dasar 1993 ke 1994

adalah sebesar: 5,5 – 5 = 0,5 unit per jam. Perubahan tersebut

merupakan peningkatan yang signifikan dalam produktivitas tenaga

kerja dan merupakan bukti pendukung keunggulan proses perakitan

baru.

3. Keunggulan ukuran-ukuran parsial

Ukuran-ukuran parsial sebagai ukuran produktivitas mempunyai

beberapa keunggulan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

27

a. Memungkinkan manajer untuk memusatkan pada penggunaan masukan

tertentu.

b. Ukuran operasional parsial lebih mudah digunakan untuk menilai

kinerja produktivitas karyawan operasional. Misalnya para karyawan

dihubungkan dengan jumlah unit produk yang dihasilkan per jam atau

jumlah produk yang dihasilkan per satuan baret. Jadi ukuran-ukuran

operasional parsial dapat menyediakan umpan balik yang dapat dengan

mudah dihubungkan dan dimengerti oleh karyawan operasional karena

menggunakan ukuran-ukuran yang berkaitan dengan masukan yang

dapat dikendalikannya.

c. Untuk kepentingan operasional seringkali standar kinerja digunakan

bersifat jangka pendek. Sebagai contoh standar yang digunakan dapat

berupa rasio-rasio batch produksi sebelumnya.

d. Dengan menggunakan standar parsial, produktivitas dalam satu tahun itu

sendiri dapat ditelusuri.

4. Kelemahan-kelemahan ukuran parsial

Meskipun ukuran-ukuran parsial sebagai ukuran produktivitas

mempunyai beberapa keunggulan, namun ukuran-ukuran ini sekaligus

mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut: (1) Ukuran parsial dapat

digunakan secara terpisah, atau tidak dihubungkan dengan ukuran-ukuran

lainya dapat menyesatkan, (2) Penurunan produktivitas merupakan salah

satu jenis masukan mungkin diperlukan untuk meningkatkan produktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

28

lainnya. Perubahan tingkat produktivitas masukan ini mungkin memang

diharapkan oleh manajemen jika keseluruhan biaya menurun, namun akibat

yang bersifat menyeluruh ini tidak dapat tercermin dalam pengukuran

produktivitas parsial.

c. Pengukuran produktivitas total

Pengukuran produktivitas total adalah pengukuran produktivitas berkait

laba, karena perubahan laba dari periode dasar ke periode selanjutnya

sebagian disebabkan oleh perubahan produktivitas. Pengukuran

produktivitas berkait laba adalah alat ukur untuk menilai jumlah perubahan

laba yang disebabkan oleh perubahan produktivitas. Pengkaitan

produktivitas berkait laba dijelaskan oleh aturan sebagai berikut:

Perubahan laba karena perubahan produktivitas = (biaya masukan yang

akan digunakan periode ini dalam kondisi tidak ada perubahan

produktivitas) – (biaya masukan kini yang sesungguhnya digunakan).

Adapun tahap – tahap yang digunakan untuk menerapkan aturan berkait

laba tersebut sebagai berikut:

1. Menghitung masukan yang akan digunakan untuk periode ini tanpa

memperhitungkan (netral) terhadap perubahan produktivitas.

KNP = Keluaran Kini : Rasio produktivitas periode dasar

KNP = Kuantitas masukan netral produktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

29

2. Menghitung biaya KNP total

Biaya KNP total = ∑ (KNP x H)

3. Menghitung biaya kini sesungguhnya (BKS)

BKS = ∑ (KS x H)

4. Menghitung dampak produktivitas terhadap laba (DPBL)

DPBL = Biaya KNP total – BKS

7. Mutu dan Produktivitas

Menurut R.A.Supriyono (1994 : 429), peningkatan mutu mungkin

meningkatkan produktivitas dan mungkin sebaliknya. Sebagai contoh, jika

pengerjaan kembali produk rusak dapat dikurangi dengan cara memproduksi

produk rusak lebih sedikit, maka biaya bahan dan tenaga kerja yang digunakan

untuk memproduksi produk yang sama lebih sedikit. Pengurangan jumlah produk

rusak berarti meningkatkan mutu, pengurangan jumlah masukan yang digunakan

berarti meningkatkan produktivitas.

Karena sebagian besar peningkatan mutu dapat mengurangi jumlah

sumber-sumber yang digunakan untuk memproduksi dan menjual keluaran

organisasi, maka sebagian besar peningkatan mutu dapat meningkatkan

produktivitas. Jadi peningkatan mutu umumnya dapat tercermin dalam ukuran-

ukuran produktivitas. Namun ada cara lain untuk meningkatkan produktivitas

selain melalui peningkatan mutu. Suatu perusahaan mungkin memproduksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

30

barang dengan kerusakan kecil atau nol, namun masih mempunyai proses yang

tidak efisien.

Peningkatan mutu memungkinkan pengurangan biaya mutu dan

peningkatan produktivitas peningkatan mutu ditandai dengan semakin

berkurangnya pengerjaan ulang, penggunaan bahan baku, tenaga kerja, inspeksi

produk jadi, sehingga biaya mutu yang dikeluarkan juga semakin berkurang.

Berkurangnya penggunaan bahan baku, tenaga kerja atau masukan lain

yang digunakan untuk memproduksi output dalam jumlah yang sama besar atau

lebih besar menunjukkan adanya suatu peningkatan produktivitas. Sebagai

contoh, jika pengerjaan kembali produk rusak dapat dikurangi dengan cara

memproduksi produk yang rusak lebih sedikit, atau jika memungkinkan

meniadakan produk rusak, maka biaya bahan dan tenaga kerja yang digunakan

untuk memproduksi produk yang sama dapat lebih sedikit. Pengurangan produk

yang rusak berarti meningkatkan produktivitas. Hal ini akan mengakibatkan

penghematan biaya yang besar disertai dengan peningkatan produktivitas.

Produktivitas yang semakin meningkat dan biaya yang semakin sedikit akan

memberikan peluang pasar yang lebih baik dan perusahaan akan dapat

mempertahankan usahanya.

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan tentang hubungan antara

biaya mutu terhadap produktivitas adalah penelitian yang dilakukan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

31

Vincentia Nora Laksminingrum (1997) dimana objeknya adalah PT. SARI

HUSADA Yogyakarta, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa PT. SARI

HUSADA pada tahun 1991-1996 biaya mutu mempengaruhi secara signifikan

terhadap produktivitas. Dimana semakin minimal biaya mutu, produktivitas akan

semakin naik, yang artinya ada hubungan negatif dan nyata antara biaya mutu

dengan produktivitas. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Pamuji (2001)

di mana objeknya pada PT. PRIMISSIMA Sleman, hasil penelitiannya

meunjukan bahwa PT. PRIMISSIMA pada tahun 1999 – 2001, biaya mutu

mempengaruhi secara signifikan terhadap produktivitas. Dimana pada saat biaya

pengendalian naik maka produktivitas ikut naik. Kemudian penelitian yang

dilakukan oleh Ani Rukmiwati (2007) di mana objeknya pada PT. Macanan Jaya

Cemerlang Klaten, hasil penelitiannya meunjukan bahwa PT. Macanan Jaya

Cemerlang pada tahun 2004 – 2005, berdasarkan hasil analisis regresi linier,

maka terdapat hubungan positif antara biaya mutu dan produktivitas. Masing –

masing biaya mutu mempunyai perilaku yang sama terhadap produktivitas. Biaya

mutu mempengaruhi secara signifikan terhadap produktivitas.

C. Kerangka Berfikir

Mutu dan produktivitas merupakan kunci keberhasilan perusahaan di

dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Karena itu, suatu perusahaan

harus dapat melaksanakan pengukuran mutu dan produktivitas. Pengendalian

mutu tradisional menggunakan tingkat mutu yang dapat diterima (AQL)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

32

sedangkan pengendalian mutu yang maju menggunakan pengendalian mutu

secara total (TQC) yang berusaha agar kerusakan nol. Produktivitas dan

penyempurnaan mutu keduanya saling berhubungan. Dalam suatu usaha yang

mengahadapi persaingan ketat, perusahaan-perusahaan tersebut harus

memberikan perhatian yang lebih besar pada mutu dan produktivitas, khususnya

karena adanya potensi untuk menurunkan biaya dan meningkatkan mutu produk.

Bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan pemanufakturan maju,

persaingan yang ada sangat intensif dan mutu dapat menawarkan suatu

keunggulan daya saing yang penting. Jika pandangan konvensional mengenai

mutu dinilai salah, maka perusahaan yang mengetahui kesalahan ini dapat

memanfaatkan pengetahuannya dengan mengurangi produk rusak dan sekaligus

menurunkan biaya mutu total mereka.

Tingkat optimal biaya mutu terjadi jika tidak ada produk rusak. Sebagai

contoh perusahaan memutuskan untuk meningkatkan mutu masukan bahan

mentahnya melalui implementasi program pemilihan pemasok. Tujuan keputusan

tersebut adalah untuk mengidentifikasikan dan menggunakan para pemasok yang

dapat memenuhi standar mutu tertentu. Seiring dengan penerapan program ini,

terjadi peningkatan biaya dalam perusahaan tersebut, misalnya untuk menelaah

pemasok, negosiasi kontrak dan sebagainya. Pada awal mulanya, biaya

pencegahan dan penilaian lainya mungkin besarnya masih tetap sebesar tingkat

saat ini. Namun, pada saat program pemilihan pemasok telah dapat diterapkan

secara penuh maka akan terbukti adanya pengurangan biaya kegagalan, misalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

33

pengerjaan kembali yang semakin berkurang, keluhan pelanggan yang semakin

sedikit, dan perbaikan kembali yang semakin sedikit, selanjutnya perusahaan

mungkin dapat memutuskan untuk memotong kembali biaya inspeksi

penerimaan bahan, mengurangi tingkat aktivitas keterterimaan produk, dan

sebagainya. Pada akhirnya, perusahaan dapat mengurangi biaya untuk semua

kelompok biaya mutu, dan mutu dapat ditingkatkan. Dari contoh tersebut dapat

disimpulkan bahwa jika biaya mutu semakin rendah maka produktivitas semakin

tinggi.

Oleh karena itu, sejalan dengan kerangka berfikir tersebut dapat diduga

semakin rendah biaya mutu semakin tinggi produktivitas, dengan kata lain ada

hubungan negatif antara biaya mutu dengan produktivitas.

D. Rumusan Hipotesis

Hipotesis adalah merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan

yang diajukan dalam perumusan masalah, yang harus diajukan dan dibuktikan

kebenarannya melalui suatu penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini

adalah: jika biaya mutu semakin rendah maka produktivitas semakin tinggi,

dengan kata lain bahwa antara biaya mutu dengan produktivitas terdapat

hubungan negatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian studi

kasus, yaitu penelitian yang menggambarkan suatu keadaaan atau mengungkap

permasalahan sesuai dengan waktu, dan tempat tertentu. Studi kasus pada

penelitian ini adalah hubungan antara biaya mutu dengan produktivitas.

Kesimpulan yang diberikan dari hasil penelitian ini hanya dapat berlaku terhadap

objek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian akan dilakukan di PT. Macanan Jaya Cemerlang

Klaten. Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan September

hingga bulan November tahun 2009.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah pimpinan perusahaan, kepala bagian

personalia, kepala bagian produksi, kepala bagian pemasaran, dan kepala bagian

keuangan (staf yang mewakili) PT. Macanan Jaya Cemerlang yang beralamat di

Jl. Ki Hajar Dewantoro, Klaten Utara.

34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

35

Adapun objek dari penelitian ini adalah gambaran umum perusahaan, struktur

organisasi, personalia, produksi, pemasaran, dan biaya mutu.

D. Sampel

Menurut Dr. Sugiyono (1999 : 73) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurut Dr. Sugiyono (1999 : 72)

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah biaya mutu tahun 2004-2008, pada PT Macanan Jaya

Cemerlang yang beralamat di Jl. Ki Hajar Dewantoro, Klaten Utara.

E. Variabel Penelitian

1. Jenis variabel penelitian

Dalam penelitian ini ada 2 (dua) jenis variabel yang akan diteliti dan

dibahas, yaitu variabel biaya mutu menjadi independent variable, dan variabel

produktivitas menjadi dependent variable.

a. Variabel bebas (independent variable)

Menurut Dr. Sugiyono (1999 : 33) variabel independen sering

disebut variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Dalam kasus ini yang menjadi variabel bebasnya adalah biaya mutu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

36

b. Variabel terikat (dependent variable).

Menurut Dr. Sugiyono (1999 : 33) variabel dependen sering disebut

sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia

sering disebut variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada kasus ini yang

menjadi variabel terikat adalah: produktivitas yang berkaitan dengan

memproduksi keluaran secara efisien dan khususnya ditujukan pada

hubungan keluaran dengan masukan yang digunakan untuk memproduksi

keluaran tersebut. Produktivitas tersebut dapat diukur dengan melakukan

perbandingan antara kualitas output dibagi dengan kualitas input.

2. Pengukuran variabel

a. Variabel bebas (independent variable).

Pada variabel bebas pengukuran biaya mutu dapat diukur dengan

menggunakan skala interval (skala yang menggunakan angka sebenarnya),

oleh karena itu korelasi termasuk dalam kategori uji statistik parametrik.

Menurut J. Sarwono (2006 : 149) besarnya korelasi adalah 0 s/d 1, korelasi

dapat positif, yang artinya searah: jika variabel pertama besar, maka

variabel kedua semakin besar juga. Korelasi negatif, yang artinya

berlawanan arah: jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin

mengecil. Patokan hasil penghitungan korelasi pearson (Pearson Product

Moment Correlation) sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

37

< 0,20 hubungan dapat dianggap tidak ada

0,20 – 0,40 hubungan ada tetapi rendah

> 0,40 – 0,70 hubungan cukup

> 0,70 – 0,90 hubungan tinggi

> 0,90 – 1,00 hubungan sangat tinggi

Rumus yang digunakan adalah sebagi berikut:

r =

n xy − ( x)( y)∑∑∑

{n x 2 − ( x)2}{n y 2 − ( y)2}∑∑∑∑

Keterangan:

r : Koefisien korelasi

X : Biaya mutu

Y : Produktivitas berkait laba

n : Jumlah sampel (tahun)

b. Variabel terikat (dependent variable).

Pada variabel terikat pengukuran produktivitas dapat diukur dengan

melakukan perbandingan antara kualitas jumlah produk yang

dihasilkan/keluaran (output) dibagi dengan kualitas jumlah bahan yang

digunakan/masukan (input), yang diperoleh dari data tahun 2004-2008.

Rasio produktivitas = Keluaran : Masukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

38

F. Pengumpulan Data

1. Data yang diperlukan

Data yang diperlukan untuk biaya mutu adalah: biaya perencanaan

mutu tahun 2004-2008, biaya pelatihan mutu tahun 2004-2008, biaya sanitasi

tahun 2004-2008, biaya reparasi dan pemeliharaan tahun 2004-2008, biaya

inspeksi bahan tahun 2004-2008, biaya penerimaan proses tahun 2004-2008,

biaya penerimaan produk tahun 2004-2008, sisa bahan tahun 2004-2008,

Downtime tahun 2004-2008, biaya untuk pengerjaan ulang tahun 2004-2008,

serta penyesuaian keluhan tahun 2004-2008, dan ganti rugi atau garansi tahun

2004-2008.

Data yang diperlukan untuk biaya produktivitas berkait laba adalah:

data produksi tahun 2004-2008, data penjualan tahun 2004-2008, data jumlah

jam kerja dan tarif per jam tenaga kerja langsung tahun 2004-2008, data

jumlah pemakaian bahan baku tahun 2004-2008, data harga bahan baku tahun

2004-2008, pada PT Macanan Jaya Cemerlang yang beralamat di Jl. Ki Hajar

Dewantara, Klaten Utara.

2. Teknik pengumpulan data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data guna mendukung

penelitian ini adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

39

a). Metode Wawancara

Metode wawancara adalah cara observasi yang bersifat langsung.

Penulis mengajukan pertanyaan secara langsung tentang data-data yang

dibutuhkan penulis kepada pengurus atau pengelola perusahaan untuk

memperoleh informasi yang berkaitan dengan penelitian. Wawancara ini

akan dilakukan kepada pimpinan perusahaan atau staf yang mewakili,

guna mendapatkan informasi berupa gambaran umum perusahaan,

diantaranya adalah: sejarah berdirinya perusahaan, lokasi perusahaan, visi

misi dan tujuan didirikanya perusahaan, faktor yang mendukung

tercapainya tujuan perusahaan, termasuk didalamnya berupa hal-hal yang

berkaitan dengan biaya mutu dan produktivitas.

b). Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

mempelajari, mengutip atau menyalin data-data yang ada di perusahaan.

Teknik ini untuk memperoleh data, catatan, serta arsip yang dapat

mendukung analisis data. Data tersebut antara lain data struktur organisasi,

data personalia perusahaan, data produksi tahun 2004-2008, data

pemasaran, dan data biaya mutu tahun 2004-2008.

G. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

40

1. Untuk menjawab masalah pertama dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a. Menghitung total biaya mutu

Menghitung total biaya mutu dengan rumus sebagai berikut (Indriyo Gito

Sudarmo, 1984: 188):

TQC = QCC + QAC

Keterangan:

TQC = Total Quality Control

QCC = Quality Control Cost (Biaya Pencegahan dan Biaya Penilaian)

QAC = Quality Assurance Cost (Biaya Kegagalan Internal dan Biaya

Kegagalan eksternal).

b. Menghitung komposisi biaya mutu

Menghitung presentase biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan

internal, dan biaya kegagalan eksternal terhadap total biaya mutu dan total

penjualan.

Kriteria penarikan kesimpulan dari hasil perhitungan adalah:

Komposisi biaya mutu di perusahaan dikatakan baik jika kenaikan biaya

pencegahan dan biaya penilaian mengakibatkan penurunan biaya kegagalan

internal dan biaya kegagalan eksternal.

2. Untuk menjawab masalah kedua dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a. Menghitung rasio produktivitas bahan dan tenaga kerja

Jumlah produk yang dihasilkan Rasio Produktivitas Bahan = ------------------------------------- Jumlah bahan yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

41

Jumlah produk yang dihasilkan Rasio Produktivitas Tenaga Kerja = ------------------------------------- Jumlah jam yang digunakan b. Menghitung produktivitas berkait laba

1). Menghitung kuantitas masukan netral produktivitas (KNP)

Keluaran Kini KNP = ----------------------------------------- Rasio produktivitas periode dasar

Keluaran kini yang dimaksud adalah jumlah produksi tahun 2005,

2006, 2007, dan 2008, sedangkan rasio produktivitas periode dasar

yang digunakan adalah rasio produktivitas tahun 2004.

2). Menghitung biaya KNP total

Biaya KNP total = ∑ (KNP x H)

3). Menghitung Biaya Kini Sesungguhnya (BKS)

BKS = ∑ (KS x H)

4). Menghitung dampak produktivitas terhadap laba (DPBL)

DPBL = biaya KNP total – BKS

Kriteria penarikan kesimpulan dari hasil perhitungan adalah:

Produktivitas perusahaan dikatakan baik jika dari tahun ke tahun

produktivitas bahan dan produktivitas tenaga kerja langsung mengalami

peningkatan. Peningkatan produktivitas ini menaikkan laba total

perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

42

3. Untuk menjawab masalah ketiga dilakukan pengujian hipotesis sebagai

berikut:

a. Menghitung Analisis Koefisien Korelasi Product Moment

Menghitung analisis koefisien korelasi product moment dengan rumus

sebagai berikut (J. Supranto, 1985 : 197 – 198):

r = ∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑ ∑−−

})(}{)({

))((

2222 YYnXXn

YXXYn

X = Biaya mutu

Y = Produktivitas berkait laba

n = Jumlah sampel (tahun)

Bila r = 1, hubungan x dan y sempurna dan positif

Bila r = -1, hubungan x dan y sempurna dan negatif

Bila r = 0, hubungan x dan y lemah sekali atau tidak ada

b. Menguji apakah benar – benar ada hubungan antara biaya mutu dengan

produktivitas dengan menggunakan analisis t test dengan taraf signifikasi

5 %, dengan alasan bila penulis menerima hipotesis tersebut adalah:

1. Hipotesis nol (Ho) menunjukkan tidak ada hubungan antara biaya mutu

dengan produktivitas.

2. Hipotesis Alternatif (Ha) menunjukkan ada hubungan negatif antara

biaya mutu dan produktivitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

43

3. Dengan kriteria pengujian:

Ha ditolak dan Ho diterima bila tο < = tα, n-2, yang berarti tidak ada

hubungan antara biaya mutu dengan produktivitas.

Ha diterima dan Ho ditolak bila tο > - tα, n-2, yang berarti ada

hubungan negatif antara biaya mutu dan produktivitas.

tα dicari berdasarkan tabel.

r n − 2 tο = ------------- 1− r2 Keterangan: tο = t-test

r = koefisien korelasi antara biaya mutu dengan produktivitas

n = jumlah sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

44

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Perusahaan penerbit dan percetakan PT. Macanan Jaya Cemerlang

merupakan salah satu anak perusahaan PT. Intan Pariwara, yang berdiri pada

tanggal 20 Juli 1978. PT. Intan Pariwara merupakan badan hukum dengan

nomor akte 12/78 dengan notaris H. Subekti, SH. Pada awalnya PT. Intan

Pariwara berbentuk CV, kemudian pada tanggal 8 November 1982 bentuk

Penerbit Intan Pariwara berubah menjadi bentuk perseroan terbatas dengan

nama PT. Intan Pariwara Penerbit dan Percetakan.

Sejak berdirinya PT. Intan Pariwara mengalami perkembangan yang sangat

pesat. Kemudian untuk mengembangkan karyawan agar menjadi lebih

professional maka PT. Intan Pariwara dipecah menjadi Intan Group, pada

tanggal 1 Februari 1992, adapun Intan Group terdiri dari:

1. PT. Intan Pariwara

2. PT. Sinar Dahana Inti Boga

3. PT. Balarajasa Bakti Satya

4. PT. Macanan Jaya Cemerlang

5. PT. Karanganom Laksanto

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

45

PT. Macanan Jaya Cemerlang resmi berdiri pada tanggal 1 Februari 1992

bersama dengan pecahnya PT. Intan Pariwara menjadi Intan Group.

B. Lokasi Perusahaan

PT. Macanan Jaya Cemerlang menempati area seluas 8.000 m2,

dengan lokasi di Desa Macanan, yang beralamat di Jl. Ki Hajar Dewantoro,

Klaten Utara, Kabupaten Klaten. Pemilihan Lokasi pabrik PT. Macanan Jaya

Cemerlang sudah tepat karena terletak hampir di ujung timur kota dan

lokasinya terletak di dekat jalan raya selain itu juga satu lokasi dengan PT.

Intan Pariwara yang merupakan Induk PT. Macanan Jaya Cemerlang. Hal ini

memudahkan komuniksi dan hubungan antar perusahaan tersebut.

Penempatan ini sudah ditinjau dari faktor – faktor yang mendukung proses

produksi dan telah memikirkan sejauh mana pengembangan perusahaan di

masa yang akan datang.

Didalam pemilihan lokasi pabrik di Klaten, PT. Macanan Jaya

Cemerlang memiliki beberapa alasan diantaranya sebagai berikut:

1. Penempatan pabrik didekat perbatasan kota, memungkinkan perusahaan

memperoleh fasilitas – fasilitas produksi dengan cepat dan lancar, karena

kemudahan dalam hal transportasi, selain itu juga memungkinkan

perusahaan untuk mengembangkan perusahaan yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

46

2. Dekat dengan sumber tenaga kerja

Tersedianya tenaga kerja yang cukup memadai di sekitar lokasi

perusahaan baik dari segi kualitas memudahkan perusahaan mendapatkan

tenaga kerja yang murah.

3. Dekat dengan pasar

Yang dimaksud dengan pasar di sini adalah konsumen, salah satu yang

termasuk dalam konsumen tersebut yaitu instansi – instansi pendidikan

seperti sekolah mulai dari SD, SLTP, SMU hingga Perguruan Tinggi, dan

orang – orang yang membutuhkan barang hasil produksinya. Karena

cukup strategis maka dengan seikitnya perusahaan akan lebih mudah

dalam menjalankan pemasarannya.

4. Dekat dengan jalan raya

PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten terletak di pinggir jalan raya

sehingga memudahkan transportasi dan komunikasi yaitu yang

menghubungkan pabrik dengan pasar, bahan baku, dan tenaga kerja baik

yang ada di dalam kota maupun di luar kota Klaten, sehingga

memperlancar usaha perusahaan.

Selain pertimbangan-pertimbangan strategis di atas masih ada

pertimbangan yang lain yaitu faktor sosial diantaranya:

1. Membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang bekerja di

daerah sekitarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

47

2. Membantu memenuhi kebutuhan masyarakat terutama dalam masalah

industri percetakan.

3. Membantu pemerintah dalam usaha meningkatkan pendapatan

nasional.

C. Tujuan Didirikannya Perusahaan

PT. Macana Jaya Cemerlang terletak di Jl. Ki Hajar Dewantoro, Klaten Utara,

Kabupaten Klaten berkerak dibidang percetakan. Terutama pembuatan buku

dan apapun yang berkaitan dengan kertas. Dalam menjalankan dan

mengembangkan usahanya ini PT. Macana Jaya Cemerlang selalu berusaha

untuk mencapai tujuanya antara lain:

1. Mendukung dan berperan serta pada program pemerintah dalam bidang

pendidikan dengan jalan pengadaan buku – buku pelajaran bagi siswa

sekolah.

2. Mendukung dan berperan serta pada program pemerintah dalam bidang

ketenaga kerjaan. Peran aktif tersebut diwujudkan dengan membuka

lapangan kerja dan membuka kesempatan pada masyarakat umum.

3. Mengadakan buku – buku bacaan yang bermutu dan bermanfaat bagi

masyarakat umum.

4. Memperoleh laba perusahaan bagi kesejahteraan karyawannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

48

Faktor – faktor yang menunjang perusahaan dalam mencapai tujuannya

adalah:

1). Bahan baku

Untuk mendapatkan bahan baku PT. Macanan Jaya Cemerlang tidak

mengalami kesulitan karena akses untuk mendapatkan bahan baku ke

beberapa kota penghasil bahan baku kertas dan bahan baku pendukung

lainnya mudah dijangkau.

2). Pasar

Konsumen produk – produk yang dihasilkan oleh PT. Macanan Jaya

Cemerlang telah tersebar diseluruh wilayah Indonesia terutama di Jawa.

Dengan demikian letak perusahaan cukup baik mengingat Klaten relatif

dekat dengan kota – kota besar di pulau Jawa.

3). Tenaga Kerja

PT. Macanan Jaya Cemerlang tidak mengalami kesulitan dalam

memperoleh tenaga kerja, baik yang terdidik maupun yang tidak terdidik.

Hal ini disebabkan banyaknya lembaga pendidikan yang ada dan

padatnya penduduk di pulau Jawa.

4). Transportasi

Letak perusahaan dekat dengan jalan raya sehingga cukup

menguntungkan perusahaan dalam pengangkutan, baik pengangkutan

bahan baku, hasil produksi maupun pengangkutan bahan – bahan lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

49

D. Struktur Organisasi

Organisasi dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan yang

dikehendaki. Struktur organisasi berfungsi sebagai bagan yang mengatur,

memberi wewenang, tanggung jawab, dan menghubungkan tiap bagan

departemen. Bentuk dan struktur organisasi PT. Macanan Jaya Cemerlang

adalah garis dan staf. Sebagaimana lazimnya sebuah perusahaan berbentuk

Perseroan Terbatas para pemegang saham mempunyai kekuasaan tertinggi

yang di dalam mengawasi kegiatan sehari – hari diwakili oleh Dewan

Komisaris. Kegiatan perusahaan sehari – hari dikelola oleh Dewan Direksi

yang dibantu oleh staf – stafnya.

Dewan Direksi terdiri atas dua orang Direktur, yaitu:

1. Direktur Keuangan/Administrasi : Drs. Irwan Gunawan

2. Direktur Operasional : Sugeng Sentosa

Direktur Keuangan/Administrasi dan Direktur Operasional dibantu oleh:

1. Staf Kesekretariatan, dan

2. Komite Sistem Mutu

Direktur Keuangan/Administrasi membawahi:

a. Manajer Keuangan yang terdiri dari:

1. Kepala Bagian Pembukuan, yang membawahi staf pembukuan.

2. Kepala Bagian Pajak, yang membawahi staf pajak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

50

b. Manajer HRD yang terdiri dari:

1. Kepala Bagian Personalia/Umum, yang terdiri dari:

a. Supervisor keamanan yang membawahi operator keamanan.

b. Staf rumah tangga yang membawahi pembantu operator rumah

tangga.

c. Staf transportasi yang membawahi operator transportasi.

d. Staf administrasi dan umum.

Direktur Operasional membawahi:

a. Manajer Produksi, yang terdiri dari:

1. Kepala Bagian Logistik, yang membawahi:

a). Staf logistik, membawahi: Operator Logistik

b). Operator Logistik, membawahi: Pembantu Operator Logistik

c). Pembantu Operator Logistik, membawahi: Pelaksana Logistik

d). Pelaksana Logistik.

2. Kepala Bagian Cetak, membawahi:

a). Koordinator cetak, membawahi: Staf Cetak

b). Staf Cetak, membawahi: Operator Cetak

c). Operator Cetak, membawahi: Pembantu Operator Cetak

d). Pembantu Operator Cetak, membawahi: Pelaksana Cetak

e). Pelaksana Cetak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

51

3. Kepala Bagian Finishing, membawahi:

a). Koordinator Finishing, membawahi: Staf Finishing

b). Staf Finishing, membawahi: Supervisor Finishing

c). Supervisor Finishing, membawahi: Operator Finishing

d). Operator Finishing, membawahi: Pembantu Operator Finishing

e). Pembantu Operator Finishing, membawahi: Pelaksana Finishing

f). Pelaksana Finishing.

4. Kepala Bagian Barang Jadi, membawahi:

a). Staf Barang Jadi, membawahi: Supervisor Barang Jadi

b).Supervisor Barang Jadi, membawahi: Pembantu Operator Barang

Jadi

c).Pembantu Operator Barang Jadi, membawahi: Pelaksana Barang

Jadi

d). Pelaksana Barang Jadi

5. Kepala Bagian Pra Cetak, membawahi:

1). Koordinator Pra Cetak, membawahi: Operator Pra Cetak

2). Operator Pra Cetak, membawahi: Pembantu Operator Pra Cetak

3). Pembantu Operator Pra Cetak

b. Manajer Pemasaran, terdiri dari:

1. Kepala Bagian Pemasaran, membawahi: Koordinator Pemasaran

2. Koordinator Pemasaran, membawahi: Staf Pemasaran

3. Staf Pemasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

52

c. Kepala Bagian Pembelian

d. Manajer PPIC, terdiri dari:

1. Kepala Bagian PPIC, membawahi: Koordinator PPIC

2. Koordinator PPIC, membawahi: Staf PPIC

3. Staf PPIC, membawahi: Supervisor PPIC

4. Supervisor PPIC, membawahi: Pembantu Operator PPIC

5. Pembantu Operator PPIC, membawahi: Pelaksana PPIC

6. Pelaksana PPIC.

e. Manajer IT, terdiri dari: Staf IT

f. Kepala Bagian Tehnik, terdiri dari:

1. Koordinator Tehnik, membawahi staf Tehnik

2. Staf Tehnik

g. Kepala Bagian Operasional.

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing – masing pengurus adalah

sebagai berikut:

1. Direktur Keuangan/Administrasi:

a. Bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan keuangan dan

administrasi perusahaan.

b. Merencanakan dan membuat anggaran dalam menyediakan dana yang

berhubungan dengan kelancaran kegiatan perusahaan.

c. Mengatur semua kegiatan pembukuan perusahaan dalam merumuskan

segala pembukuan perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

53

d. Membantu pimpinan perusahaan dalam merumuskan segala kebijakan

yang berkaitan dengan bidang administrasi dan keuangan.

e. Kerja sama dengan bagian lain dalam memecahkan permasalahan

yang bersangkutan dengan kepentingan bersama demi kelangsungan

hidup perusahaan.

2. Direktur Operasional

a. Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas operasional perusahaan.

b. Merencanakan, merumuskan, dan menetapkan kebijakan – kebijakan

perusahaan untuk melaksanakan peraturan pemerintah yang berlaku.

c. Merencanakan, merumuskan, dan menetapkan kebijakan – kebijakan

perusahaan dalam bidang operasional.

d. Memberikan bimbingan kepada manajer produksi, manajer

pemasaran, kepala bagian pembelian, manajer PPIC, manajer IT,

kepala bagian tehnik, dan kepala bagian operasional.

3. Staf Kesekretariatan

a. Mengarsip file/laporan tentang hasil perusahaan, meliputi pembelian,

penjualan dan sebagainya.

b. Menyiapkan acara kerja direktur dan bagian – bagian yang lain dengan

terlebih dahulu mendapat persetujuan direktur.

c. Menjalankan pekerjaan dalam hubunganya dengan surat menyurat.

d. Melakukan pengelolaan surat masuk yang meliputi pengambilan dan

penerimaan surat, penyortiran, pencatatan, dan pendistribusian surat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

54

e. Melakukan pengiriman surat dari perusahaan yang meliputi pencatatan

dan penyimpanan secara langsung maupun pengiriman melalui

pos/angkutan jasa lain.

f. Melakukan pengiriman dan penerimaan berita telekomunikasi faximile

dari dan untuk perusahaan.

g. Memberikan pelayanan tata usaha pimpinan perusahaan

h. Menyimpan, menyusut, dan merawat usul penghapusan arsip.

4. Komite Sistem Mutu

Bertanggungjawab atas keseluruhan pelaksanaan pengendalian mutu

produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

5. Manajer Keuangan

Bertugas mengawasi dan mengkoordinir bagian – bagian keuangan dan

akuntansi.

6. Manajer HRD

Bertugas membantu Direktur dalam mengelola sumber daya manusia dan

kesejahteraannya.

7. Manajer Produksi

Bertugas atau bertanggungjawab untuk mengawasi serta mengkoordinir

bagian – bagian di bawahnya, seperti: bagian logistik, cetak, finishing,

barang jadi, dan bagian pra cetak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

55

8. Manajer Pemasaran

Bertanggungjawab dalam mengawasi serta menentukan daerah pemasaran.

9. Kepala Bagian Pembelian

Bagian ini bertugas untuk mengurusi pembelian bahan baku yang akan

digunakan sebagai bahan produksi.

10. Kepala Bagian Tehnik

Bertanggungjawab dalam mengawasi peralatan mekanik maupun peralatan

listrik serta pemeliharaannya.

11. Kepala Bagian Operasional

Bertanggungjawab atas seluruh aktivitas operasional perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

  56

 

KOMISARIS / PEMEGANG SAHAM

DIREKTUR KEUANGAN / ADMINISTRASI  

DRS IRWAN GUNAWAN

DIREKTUR OPERASIONAL SUGENG SENTOSA 

STAF PEMBUKU

STAF PAJAK 

1

STAF RUMAH 

STAF TRANSPOR

STAF ADM & UMUM

2

STAF KESEKRET

2

STAF LOGISTIK

2

STAF CETAK

2

STAF FINISHING

STAF BARANG 

11

STAF  

12

STAF PEMASAR

1

STAF PERWAKILAN 

2

STAF  

1

STAF  

12 

STAF TEHNIK 

SVP 

34 

OPRT 

10 

OPRT 

19

PEMB OPRT RUMAH 

12

SPV VINISHING

BARANG JADI 

3

OPRT 

32

OPRT 

31

OPRT 

2

OPRT 

5

PEMB OPRT 

26

PEMB OPRT 

87

PEMB OPRT 

PEMB OPRT BARANG 

11

STAF  

2

PELKS 

33

PELKS 

245

PELKS 

PELKS 

2

SPV 

2

PEMB OPRT PPIC

1

PELKS 

3

STAF CETAK

3

STAF FINISHING

1

KOORD  

2

KOORD PEMASAR

1

PERWAKILAN SOLO

2

KOORD 

KOORD TEHNIK 

KABAG LOGISTIK ROBIT 

KABAG CETAK HERU 

SUSANTO

KABAG FINISHING 

MAR MAENDRA 

KABAG BRG JADI 

FX. DANANG 

KABAG

PRA CETAK HERY 

PURWANTO

KABAG PEMASAR

AN MARSIO

KABAG PEMBELIAN 

SRI NURCAHYA

KABAG PPIC 

GIYATNO 

MANAGER IT ANTO 

KABAG TEHNIK HENGKY 

KABAG OPERASIONAL SUPORT EDI 

KRIS 

MANAGER PEMASARA

MANAGER PPIC 

KOMITE SITEM MUTU 

MANAGER PRODUKSI ANDIKA 

TRIANGGONO

KABAG PEMBUKUAN WAHYUNI 

KABAG PAJAK UMUL BAROKAH 

MANAGER ACCUNTANSI/ KEUANGAN 

MANAGER HRD – GA  R.A. NUGROHO SEPTIANTO 

KABAG PERSONALIA –UMUM YULIN EKO NUR 

Total Karyawan Tetap  : 390 orang karyawan 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

57

E. Keuangan

Kompensasi bonus yang diberikan perusahaan kepada manajer dan

karyawan perusahaan diberikan berdasarkan pencapaian target tahunan dan

performen. Cara mengendalikan keuangan pada PT. Macanan Jaya Cemerlang

yaitu berdasarkan RUPS, dan struktur modalnya berdasarkan modal dalam

negeri . Modal dalam perusahaan merupakan salah satu faktor penunjang

dalam proses produksi, dan sangat menentukan pelaksanaan proses produksi.

Modal dalam suatu perusahaan dapat berasal dari modal sendiri dan modal

pinjaman atau kombinasi modal sendiri dan modal pinjaman. Modal pada PT.

Macanan Jaya Cemerlang berasal dari modal sendiri dan kerjasama dengan

pihak lain.

F. Personalia

Karyawan merupakan sumber daya yang paling penting bagi setiap

perusahaan, baik itu perusahaan kecil, menengah, maupun perusahaan besar

dan karyawan pula penentu maju mundurnya perusahaan. Sebagai timbal

baliknya, karyawan perlu mendapat perthatian dari perusahaan, baik itu

berupa gaji/upah maupun jaminan kesejahteraan. Adanya jenjang karir

melalui kesempatan promosi bagi karyawan merupakan salah satu bentuk

penghargaan, loyalitas karyawan terhadap perusahaan sesuai kemampuan,

keterampilan dalam bidang kerjaannya. Kesempatan ini diharapkan dapat

meningkatkan produktivitas karyawan yang berarti pula peningkatan efisiensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

58

dan efektivitas perusahaan. Selengkapnya akan dijelaskan berbagai hal yang

berkaitan dengan karyawan yang ada di PT. Macanan Jaya Cemerlang:

1. Recruitment Karyawan

Recruitment pegawai di PT. Macanan Jaya Cemerlang dilakukan sesuai

dengan spesifikasi kebutuhan departemen yang kekurangan pegawai.

Perekrutan ini dapat berasal dari dalam perusahaan dengan mutasi

pegawai, atau dapat pula dilakukan dari luar perusahaan melalui seleksi

terhadap para pelamar.

2. Jumlah Karyawan

Jumlah karyawan menunjukkan jumlah pekerja/orang yang terlibat dalam

proses produksi sesuai dengan jabatannya dalam perusahaan. Karyawan di

PT. Macanan Jaya Cemerlang berjumlah:

a. Total Karyawan Tetap: 390 orang karyawan

b. Total Karyawan Harian: 303 orang karyawan

3. Sistem Penggajian

Gaji/upah merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada

karyawan karena telah terlibat dalam proses produksi secara langsung

maupun tidak langsung.

a. Upah bulanan tetap yaitu gaji pokok yang diberikan setiap bulan

dalam jumlah tetap bagi karyawan tetap sesuai tingkat jabatan,

kemampuan dan masa kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

59

b. Upah harian yaitu upah yang diberikan pada akhir minggu bagi

karyawan harian sesuai jumlah hari bekerja dalam satu minggu.

c. Upah borongan yaitu upah yang diberikan pada akhir minggu bagi

karyawan borongan sesuai jumlah hasil kerja (jumlah output yang

dihasilkan) dalam satu minggu.

4. Jam Kerja

Jumlah jam kerja menunjukkan jumlah waktu bagi karyawan untuk

memulai dan mengakhiri pekerjaannya. PT. Macanan Jaya Cemerlang

tidak mengadakan perbedaan jam kerja bagi karyawan produksi maupun

karyawan staf, kecuali bagian keamanan yang mempunyai jam kerja

sendiri berdasarkan shift kerja.

a. Normal Shift

1). Hari Senin sampai dengan hari Jumat, jam kerja dimulai dari pukul

07.30 WIB sampai dengan pukul 15.45 WIB.

2). Hari Sabtu, jam kerja dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan

pukul 12.00 WIB.

b. Shift panjang

1). Shift I dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 19.00

WIB.

2). Shift II dimulai dari pukul 19.00 WIB sampai dengan pukul 07.00

WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

60

G. Produksi

Produk yang dihasilkan oleh PT. Macanan Jaya Cemerlang berbagai jenis

yaitu semua yang dapat dihasilkan dari kertas, sesuai dengan permintaan atau

pesanan yang diminta oleh konsumen sebagai pihak pemesan. Diantaranya

yaitu sebagai berikut:

1. Buku – buku pelajaran untuk sekolah mulai dari SD, SLTP, SMU dan

Perguruan tinggi

2. Novel – novel dari berbagai pengarang baik novel remaja maupun roman.

3. Brosur – brosur

4. Kalender

5. Majalah

6. Koran

H. Proses Produksi

Proses produksi merupakan tahap yang diperlukan dalam pengolahan bahan

baku menjadi barang jadi untuk menciptakan nilai tambah atau kegunaan

bahan atau jasa dengan menggunakan faktor – faktor produksi dan sumber

daya yang ada dalam proses produksi PT. Macanan Jaya Cemerlang ini

dilakukan oleh bagian produksi. Pelaksanaan produksinya ini masih dibagi

dalam beberapa bagian bidang kerja di perusahaan.

Berikut ini adalah proses produksi yang dilakukan oleh PT. Macanan

Jaya Cemerlang:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

61

1. Persiapan bahan baku kertas

Proses persiapan bahan baku kertas dilakukan pada tahap paling awal

karena bahan utama dari PT. Macanan Jaya Cemerlang. Disamping itu

juga diperlukan bahan – bahan pendukung seperti tinta, kardus, lem, dan

benang. Bahan utama yaitu kertas yang dimiliki oleh PT. Macanan Jaya

Cemerlang disimpan di gudang yang letaknya jauh dari tempat proses

pertama dimulai. Untuk mengangkut kertas tersebut ke tempat proses

pengolahan akan dimulai diperlukan kendaraan untuk mengangkutnya

yaitu truk dan fourclep. Bahan baku kertas tersebut didatangkan dari

beberapa kota seperti Jakarta dan Surabaya.

2. Proses pembuatan naskah

Sebelum dilakukan proses percetakan naskah yang akan dicetak perlu

diproses terlebih dahulu untuk dijadikan film. Dalam proses ini diperlukan

beberapa ahli dalam menggambar dan menulis.

3. Proses percetakan

Pada dasarnya proses percetakan adalah proses penggandaan dan

percetakan naskah ke dalam kertas. Proses ini dikerjakan dengan dua jenis

mesin. Dua mesin ini sebenarnya mempunyai cara kerja yang hampir

sama, yang membedakan kedua jenis dan ukuran kertas yang digunakan

dalam proses percetakan. Jenis ukuran kertas yang digunakan untuk

membuat buku menggunakan mesin yang kecil, sedangkan untuk

membuat koran diperlukan mesin yang besar sebab dalam hal ini kertas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

62

yang digunakan untuk membuat koran masih berupa gulungan dengan

ukuran yang lebar. Dalam proses pembuatan koran ini selalu disertai

dengan proses pelipatan.

4. Proses pelipatan dan penyusunan.

Proses pelipatan adalah proses melipat kertas yang telah dicetak dalam

bentuk lembaran menjadi bentuk buku, brosur, atau koran.

Dalam proses ini diikuti dengan proses penataan lembaran yang sesuai

dengan urutan yang telah ditentukan.

5. Proses penjahitan dan pengeleman

Proses penjahitan dan pengeleman adalah proses penyatuan kertas hasil

cetakan menjadi sebuah buku. Proses penjahitan kertas yang telah disusun

menjadi buku dijahit dengan kawat. Proses penjahitan ini dilakukan pada

buku – buku yang tidak tebal. Sedangkan buku – buku yang tebal

disatukan dengan proses pengeleman.

6. Proses pemotongan

Proses pemotongan adalah proses yang dilakukan untuk merapikan sisi –

sisi buku yang biasanya tidak sama panjangnya, menjadi sebuah buku

yang sama ukurannya dengan yang lain.

7. Perpeking

Setelah melewati beberapa tahap proses di atas maka lembaran kertas yang

telah berbentuk buku kemudian dipak dengan menggunakan plastik

sebelum disimpan dan dikirim ke gudang barang jadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

63

I. Pemasaran

Pangsa pasar PT. Macanan Jaya Cemerlang mencakup seluruh daerah atau

kota – kota besar yang ada diseluruh Indonesia. PT. Macanan Jaya Cemerlang

tidak melakukan promosi, dan untuk pendistribusian juga dilakukan langsung

ke proyek, hal ini dikarenakan PT. Macanan hanya melakukan pencetakan

barang pesanan, bukan bagian penerbit. Bagian penerbitan dilakukan oleh PT.

Intan Pariwara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

64

BAB V

DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Berdasarkan data penelitian terhadap biaya mutu tahun 2004 – 2008 dapat

dideskripsikan jumlah produksi (tabel 1), jumlah penjualan (tabel 2), jumlah jam

kerja langsung dan tarif biaya tenaga kerja langsung per jam departemen produksi

(tabel 3), jumlah pemakaian bahan (tabel 4), jumlah harga bahan baku (tabel 5),

komposisi biaya mutu (tabel 6).

1. Data produksi

Tabel 1 Data Jumlah Produksi PT Macanan Jaya Cemerlang

Tahun 2004-2008

Tahun Jumlah

2004 15.476.800

2005 16.987.970

2006 18.035.721

2007 20.342.654

2008 23.532.752

Jumlah produksi PT Macanan Jaya Cemerlang dari tahun 2004 – 2008

mengalami peningkatan. Dari tabel diketahui produksi tahun 2005

dibandingkan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 1.511.170 (9,76 %).

Selanjutnya secara berturut – turut pada tahun 2006 produksi naik

64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

65

1.047.751 (6,16 %), tahun 2007 naik 2.306.933 (11,34 %), tahun 2008 naik

3.190.098 (15,68 %)

Hasil analisa dari data jumlah produksi yang dimiliki oleh PT.

Macanan Jaya Cemerlang tersebut dapat disimpulkan bahwa PT. Macanan

Jaya cemerlang sudah dapat menjaga/meningkatkan mutu produk yang

dihasilkan oleh perusahaannya. Terbukti dengan adanya jumlah persentase

dan jumlah produksi yang terus meningkat.

2. Data penjualan

Tabel 2 Data Jumlah Penjualan PT Macanan Jaya Cemerlang

Tahun 2004-2008 (dalam jutaan rupiah)

Tahun 2004 2005 2006 2007 2008

Jumlah 75.543 98.632 131.784 164.869 219.362

Jumlah penjualan PT. Macanan Jaya Cemerlang dari tahun 2004 – 2008

mengalami peningkatan. Dari tabel diketahui penjualan tahun 2005

dibandingkan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 23.089.000.000

(30,56 %). Selanjutnya secara berturut – turut pada tahun 2006 penjualan naik

33.152.000.000 (33,61 %), tahun 2007 penjualan naik 33.085.000.000 (25,10

%), dan pada tahun 2008 naik 54.493.000.000 (33,05 %).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

66

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari tahun ke tahun

jumlah penjualan dari produk yang dihasilkan oleh PT. Macanan Jaya

Cemerlang semakin banyak.

3. Data Jam Kerja Langsung

Tabel 3 Data Jumlah Jam Kerja Langsung dan Tarif Biaya Tenaga Kerja langsung

per Jam Departemen Produksi PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008

Tahun Jumlah Jam Tenaga

Kerja Langsung (JTKL)

Tarif per Jam (Rp)

2004 978.834,87 395,6 2005 997.433,76 527,5 2006 1.051.124,13 719,38 2007 1.038.172,28 894,9 2008 834.982,13 932,32

Jumlah jam kerja langsung dari tahun ke tahun cenderung mengalami

peningkatan, dan tarif per jam dari tahun ke tahun juga mengalami

peningkatan. Dari tabel di atas diketahui jumlah jam kerja langsung tahun

2005 dibanding tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak 18.598,89 (1,90

%). Selanjutnya secara berturut – turut pada tahun 2006 jumlah jam kerja

langsung naik 53.690,37 (5,38 %), 2007 jumlah jam kerja langsung turun

12.951,85 (1,23 %), dan pada tahun 2008 turun 203.190,15 (19,57 %).

Sedangkan banyaknya jumlah tarif biaya tenaga kerja langsung per

jam departemen produksi tahun 2005 dibanding tahun 2004 mengalami

kenaikan sebanyak 131,9 (33,34 %). Selanjutnya secara berturut – turut pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

67

tahun 2006 jumlah tarif biaya tenaga kerja langsung per jam departemen

produksi naik 191,88 (36,37 %), tahun 2007 jumlah tarif biaya tenaga kerja

langsung per jam departemen produksi naik 175,52 (24,39 %), dan pada tahun

2008 naik 37,42 (4,18). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan benar – benar

memperhatikan gaji yang diberikan, agar dapat menjamin kesejahteraan

karyawan PT. Macanan Jaya Cemerlang dengan baik.

4. Data Pemakaian Bahan

Tabel 4 Data Jumlah Pemakaian Bahan PT Macanan Jaya Cemerlang

Tahun 2004-2008

Jenis Bahan Baku

2004 2005 2006 2007 2008

Kertas 3.762.872 3.973.643 4.227.399 4.696.300 4.980.590Tinta 2.504.034 2.750.240 2.809.130 2.990.212 3.534.030Kardus 1.986.400 2.161.328 2.419.104 2.819.870 3.230.986Lem 802.350 925.150 958.947 1.250.830 1.789.930Benang 368.308 432.076 444.556 560.171 638.124Total 9.423.964 10.242.437 10.859.136 12.317.383 14.173.660

Jumlah pemakaian bahan dari tahun 2004 – 2008 terus meningkat. Dari tabel

di atas diketahui pemakaian bahan dari tahun 2005 dibanding dengan tahun

2004 mengalami kenaikan sebanyak 818.473 (8,68 %). Selanjutnya secara

berturut – turut tahun 2006 pemakaian bahan naik 616.699 (6,02 %), 2007

pemakaian bahan naik 1.458.247 (13,42 %), dan tahun 2008 naik 1.856.277

(15,07 %).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

68

Dapat disimpulkan bahwa jumlah pemakaian bahan yang dimiliki oleh

PT. Macanan Jaya Cemerlang dari tahun ke tahun terus mengalami

peningkatan.

5. Data Harga Bahan Baku

Tabel 5 Data Harga Bahan Baku PT Macanan Jaya Cemerlang

Tahun 2004-2008

Jenis Bahan Baku

2004 (Rp)

2005 (Rp)

2006 (Rp)

2007 (Rp)

2008 (Rp)

Kertas 1.545 1.560 1.830 2.100 2.168Tinta 1.050 1.070 1.350 1.438 1.450Kardus 929 947 985 1.020 1.108Lem 792 798 895 918 942Benang 544 550 670 769 785Harga rata - rata 4.860 4.925 5.730 6.245 6.450

Harga bahan baku dari tahun 2004 – 2008 terus mengalami kenaikan. Dari

tabel di atas diketahui jumlah harga bahan baku dari tahun 2005 dibanding

dengan tahun 2004 mengalami kenaikan sebanyak Rp 65 (1,33 %).

Selanjutnya secara berturut – turut tahun 2006 jumlah harga bahan baku naik

Rp 805 (14,04 %), tahun 2007 jumlah harga bahan baku naik Rp 515 (8,99

%), dan tahun 2008 naik Rp 205 (3,28 %).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

69

6. Data Komposisi Biaya Mutu

Tabel 6 Data Komposisi Biaya Mutu PT Macanan Jaya Cemerlang

Tahun 2004-2008 (dalam rupiah)

Dari tabel di atas diketahui jumlah total biaya mutu di perusahaan dari tahun

ke tahun mengalami penurunan.

Biaya pencegahan dari tahun 2005 dibanding dengan tahun 2004 mengalami

kenaikan sebanyak Rp 139.185.296 (32,22 %). Selanjutnya secara berturut –

turut tahun 2006 jumlah biaya pencegahan naik Rp 108.392.551 (18,98 %),

Elemen Biaya Mutu 2004 2005 2006 2007 2008 Biaya Pencegahan Perencanaan mutu 190.611.038 250.983.402 341.348.298 397.467.211 399.564.349 Pelatihan Mutu 73.859.087 100.392.487 110.396.488 113.408.271 114.821.293 Reparasi dan Pemeliharaan Alat

88.851.879 117.987.295 124.872.917 130.423.856 135.963.740

Sanitasi 78.590.977 101.735.093 102.873.125 109.876.209 113.075.398 Jumlah

431.912.981 571.098.277 679.490.828 751.175.547 763.424.780

Biaya Penilaian Inspeksi Bahan 64.873.298 67.236.826 70.264.210 78.925.829 80.276.019 Penerimaan Proses 70.982.472 76.936.529 78.893.283 90.863.264 100.342.851 Penerimaan Produk 68.935.274 79.983.081 93.978.392 99.142.631 164.895.736

Jumlah 204.791.044 224.156.436 243.135.885 268.931.724 345.514.606 Biaya Kegagalan Internal

Sisa Bahan 427.287.213 314.387.289 217.320.521 98.264.395 12.835.381 Downtime 30.836.482 26.836.486 20.875.375 17.982.734 9.034.387 Pengerjaan Ulang 678.982.630 587.396.276 487.274.321 357.287.470 20.987.380

Jumlah 1.137.106.325 928.620.051 725.470.217 473.534.599 42.857.148 Biaya Kegagalan Eksternal

Penyesuaian Keluhan 50.789.281 49.724.560 24.981.249 10,726,311 823.482 Garansi 73.845.276 71.582.385 43.787.354 20,954,286 4.385.289 Jumlah 124.634.557 121.306.945 68.768.603 31.680.597 5.208.771

Total Biaya Mutu 1.898.444.907 1.845.181.709 1.716.865.533 1.525.322.467 1.157.005.305

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

70

tahun 2007 total biaya mutu naik Rp 71.684.719 (10,55 %), dan tahun 2008

naik Rp 12.249.233 (1,63 %).

Biaya penilaian pada tahun 2004 sebesar Rp 204.791.044, dan tahun

2005 sebesar Rp 224.156.436 sehingga ada peningkatan sebesar Rp

19.365.392 (9,45 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut –

turut mengalami kenaikan sebesar 8,47 % pada tahun 2006, 10,60 % pada

tahun 2007, 28,48 % pada tahun 2008.

Biaya kegagalan internal pada tahun 2004 sebesar Rp 1.137.106.325,

dan tahun 2005 sebesar Rp 928.620.051 sehingga ada penurunan sebesar Rp

208.486.274 (18,33 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut –

turut mengalami penurunan sebesar 21,87 % pada tahun 2006, 34,73 % pada

tahun 2007, 90,94 % pada tahun 2008.

Biaya biaya kegagalan eksternal pada tahun 2004 sebesar Rp

124.634.557, dan tahun 2005 sebesar Rp 121.306.945 sehingga ada penurunan

sebesar Rp 3.327.612 (2,67 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara

berturut – turut mengalami kenaikan sebesar 43,31 % pada tahun 2006, 53,93

% pada tahun 2007, 83,56 % pada tahun 2008.

Total biaya mutu pada tahun 2004 sebesar Rp 1.898.444.907, dan

tahun 2005 sebesar Rp 1.845.181.709 sehingga ada penurunan sebesar Rp

53.263.198 (2,80 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut –

turut mengalami kenaikan sebesar 6,95 % pada tahun 2006, 11,16 % pada

tahun 2007, 24,15 % pada tahun 2008.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

71

Hasil analisis komposisi biaya mutu tahun 2004-2008 yang dimiliki oleh PT.

Macanan Jaya Cemerlang tersebut jika dikaitkan dengan teori pandangan

tradisional dan pandangan kelas dunia maka dapat disimpulkan bahwa PT.

Macanan Jaya Cemerlang lebih cenderung pada pandangan kelas dunia, yang

mana dalam pandangan kelas dunia dikatakan bahwa, semula perusahaan

meningkatkan biaya pengendalian agar dapat mengurangi biaya kegagalannya

sehingga tercapai trade-off. Selanjutnya perusahaan dapat memotong kembali

biaya pengendalian. Akhirnya, perusahaan dapat mengurangi semua biaya mutu

secara permanen. Hal tersebut sesuai dengan keberhasilan PT. Macanan Jaya

Cemerlang dalam mengurangi produk rusak dan sekaligus menurunkan biaya mutu

total (TQC) perusahaan dari tahun 2004-2008 yang mana tahun 2004 sebanyak Rp

1.898.444.907, tahun 2005 sebanyak Rp 1.845.181.709, tahun 2006 sebanyak Rp

1.716.865.533, tahun 2007 sebanyak Rp 1.525.322.467, dan tahun 2008 sebanyak

Rp 1.157.005.305.

B. Analisis Data

Dalam sub bab ini penulis akan menyajikan analisis data dalam bentuk tabel

agar lebih mudah membahasnya. Berikut adalah hasil analisis tersebut:

1. Komposisi biaya mutu

a. Menghitung Total Quality Cost (TQC)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui berapa jumlah TQC, dapat

dilihat pada tabel tabel 7 halaman 72.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

72

b. Menghitung komposisi elemen biaya mutu.

Komposisi biaya mutu terhadap total biaya mutu tahun 2004-2008 dapat

dilihat pada tabel 8, dan komposisi biaya mutu terhadap total penjualan

tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel 9 halaman 78.

Tabel 7 Data Biaya Mutu PT Macanan Jaya Cemerlang

Tahun 2004-2008 (dalam rupiah)

Elemen Biaya Mutu 2004 2005 2006 2007 2008

Biaya Pencegahan Perencanaan mutu 190.611.038 250.983.402 341.348.298 397.467.211 399.564.349 Pelatihan Mutu 73.859.087 100.392.487 110.396.488 113.408.271 114.821.293 Reparasi dan Pemeliharaan Alat

88.851.879 117.987.295 124.872.917 130.423.856 135.963.740

Sanitasi 78.590.977 101.735.093 102.873.125 109.876.209 113.075.398 Jumlah 431.912.981 571.098.277 679.490.828 751.175.547 763.424.780

Biaya Penilaian Inspeksi Bahan 64.873.298 67.236.826 70.264.210 78.925.829 80.276.019 Penerimaan Proses 70.982.472 76.936.529 78.893.283 90.863.264 100.342.851 Penerimaan Produk 68.935.274 79.983.081 93.978.392 99.142.631 164.895.736

Jumlah 204.791.044 224.156.436 243.135.885 268.931.724 345.514.606 QCC 636.704.025 795.254.713 922.626.713 1.020.107.271 1.108.939.386

Biaya Kegagalan Internal

Sisa Bahan 427.287.213 314.387.289 217.320.521 98.264.395 12.835.381 Downtime 30.836.482 26.836.486 20.875.375 17.982.734 9.034.387 Pengerjaan Ulang 678.982.630 587.396.276 487.274.321 357.287.470 20.987.380

Jumlah 1.137.106.325 928.620.051 725.470.217 473.534.599 42.857.148 Biaya Kegagalan Eksternal

Penyesuaian Keluhan 50.789.281 49.724.560 24.981.249 10,726,311 823.482 Garansi 73.845.276 71.582.385 43.787.354 20,954,286 4.385.289

Jumlah 124.634.557 121.306.945 68.768.603 31.680.597 5.208.771

QAC 1.261.740.882 1.049.926.996 794.238.820 505.215.196 48.065.919 TQC 1.898.444.907 1.845.181.709 1.716.865.533 1.525.322.467 1.157.005.305

Data Biaya Mutu PT. Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008 digunakan

untuk menghitung TQC (Total Quality Cost). Analisis ini digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

73

mengetahui berapa jumlah TQC dengan menjumlahkan QAC (Quality Assurance

Cost) dan QCC (Quality Control Cost) pada tahun 2004-2008.

Biaya pencegahan dari tahun 2005 dibanding dengan tahun 2004 mengalami

kenaikan sebanyak Rp 139.185.296 (32,22 %). Selanjutnya secara berturut – turut

tahun 2006 jumlah biaya pencegahan naik Rp 108.392.551 (18,98 %), tahun 2007

total biaya mutu naik Rp 71.684.719 (10,55 %), dan tahun 2008 naik Rp

12.249.233 (1,63 %).

Biaya penilaian pada tahun 2004 sebesar Rp 204.791.044, dan tahun 2005

sebesar Rp 224.156.436 sehingga ada peningkatan sebesar Rp 19.365.392 (9,45

%) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut mengalami

kenaikan sebesar 8,47 % pada tahun 2006, 10,60 % pada tahun 2007, 28,48 %

pada tahun 2008.

Jumlah QCC (Quality Control Cost) pada tahun 2004 sebesar Rp

636,704,025, dan tahun 2005 sebesar Rp 795.254.713 sehingga ada kenaikan

sebesar 24,90 %. Tahun 2006 QCC naik 16,01 %, tahun 2007 naik sebesar 10,56

% dari tahun sebelumnya, dan tahun 2008 naik sebesar 8,70 % dari tahun

sebelumnya.

Biaya kegagalan internal pada tahun 2004 sebesar Rp 1.137.106.325, dan

tahun 2005 sebesar Rp 928.620.051 sehingga ada penurunan sebesar Rp

208.486.274 (18,33 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut

mengalami penurunan sebesar 21,87 % pada tahun 2006, 34,73 % pada tahun

2007, 90,94 % pada tahun 2008.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

74

Biaya kegagalan eksternal pada tahun 2004 sebesar Rp 124.634.557, dan

tahun 2005 sebesar Rp 121.306.945 sehingga ada penurunan sebesar Rp 3.327.612

(2,67 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut – turut mengalami

kenaikan sebesar 43,31 % pada tahun 2006, 53,93 % pada tahun 2007, 83,56 %

pada tahun 2008.

Jumlah QAC (Quality Assurance Cost) pada tahun 2004 sebesar Rp

1.261.740.882, dan tahun 2005 sebesar Rp 1.049.926.996, sehingga ada penurunan

sebesar 16,79 %. Tahun 2006 QAC turun sebesar 24,35 % dari tahun sebelumnya,

tahun 2007 turun sebesar 36,39 % dari tahun sebelumnya, dan tahun 2008 turun

sebesar 90,48 % dari tahun sebelumnya. Hasil perhitungan QAC tiap tahunnya

diperoleh dari penjumlahan masing – masing jumlah biaya kegagalan internal dan

biaya kegagalan eksternal tiap tahunnya.

Setelah diketahui jumlah QCC dan QAC, dari tahun 2004 sampai dengan

tahun 2008, maka dapat diketahui jumlah TQC (Total Quality Cost). Untuk

mengetahui berapa jumlah TQC yaitu dengan cara menjumlahkan QAC (Quality

Assurance Cost) dan QCC (Quality Control Cost) pada tahun 2004-2008.

Jumlah total biaya mutu atau TQC pada tahun 2004 sebesar Rp

1.898.444.907, dan tahun 2005 sebesar Rp 1.845.181.709 sehingga ada penurunan

sebesar Rp 53.263.198 (2,80 %) dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara

berturut – turut mengalami kenaikan sebesar 6,95 % pada tahun 2006, 11,16 %

pada tahun 2007, 24,15 % pada tahun 2008.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

75

Dari uraian di atas dapat diketahui perbandingan kenaikan QCC dan

penurunan QAC seperti tampak pada tabel berikut.

Tahun QCC QAC 2004 - - 2005 24,90 % 16,79 % 2006 16,01 % 24,35 % 2007 10,56 % 36,39 % 2008 8,70 % 90,48 %

Rata – rata kenaikan persentase QCC adalah sebesar 15,04 %, dan rata – rata untuk

persentase penurunan QAC adalah sebesar 42,00%.

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa apabila dilihat dari perbandingan rata –

rata persentase kenaikan QCC (15,04%) lebih rendah dari rata – rata persentase

penurunan QAC. Dengan demikian komposisi biaya mutu pada PT. Macanan Jaya

Cemerlang sudah baik.

Tabel 8

Komposisi Biaya Mutu Terhadap Total Biaya Mutu PT Macanan Jaya Cemerlang

Tahun 2004-2008

Dari tabel komposisi biaya mutu terhadap total biaya mutu di atas diketahui

bahwa jumlah biaya pencegahan, tahun 2004 sebesar Rp 431,912,981 (22,7%),

Tahun Elemen Biaya Mutu Total Biaya Pencegahan Biaya Penilaian Biaya Kegagalan

Internal Biaya kegagalan

Eksternal Biaya Mutu

Σ(Rp) % Σ(Rp) % Σ(Rp) % Σ(Rp) % Σ(Rp) % 2004 431.912.981 22,7 204.791.044 10,8 1.137.106.325 59,9 124.634.557 6,6 1.898.444.907 100 2005 571.098.277 31 224.156.436 12,1 928.620.051 50,3 121.306.945 6,6 1.845.181.709 100 2006 679.490.828 39,6 243.135.885 14,2 725.470.217 42,2 68.768.603 4 1.716.865.533 100 2007 751.175.547 49,2 268.931.724 17,6 473.534.599 31 31.680.597 2,2 1.525.322.467 100 2008 763.424.780 66 345.514.606 29,9 42.857.148 3,7 5.208.771 0,4 1.157.005.305 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

76

dan tahun 2005 sebesar Rp 571.098.277 dengan jumlah persentase sebesar 31%

dengan kenaikan (32,22 %). Selanjutnya secara berturut – turut mengalami

kenaikan pada tahun 2006 sebesar Rp 679.490.828 dengan jumlah persentase

sebesar 39,6%, dengan kenaikan (18,98 %). Tahun 2007 sebesar Rp 751.175.547

dengan jumlah persentase sebesar 49,2%, dengan kenaikan (10,55 %), dan tahun

2008 sebesar Rp 763.424.780 dengan jumlah persentase sebesar 66%, dengan

kenaikan (1,6 %).

Jumlah biaya penilaian tahun 2004 sebesar Rp 204.791.044 dengan jumlah

persentase sebesar 10,8%, dan tahun 2005 sebesar Rp 224.156.436 dengan jumlah

persentase sebesar 12,1%, dengan kenaikan (9,45 %). Selanjutnya secara berturut

– turut mengalami kenaikan pada tahun 2006 sebesar Rp 243.135.885 dengan

jumlah persentase sebesar 14,2%, dengan kenaikan (8,47 %), tahun 2007 sebesar

Rp 268.931.724 dengan jumlah persentase sebesar 17,6%, dengan kenaikan (10,60

%), dan tahun 2008 sebesar Rp 345.514.606 dengan jumlah persentase sebesar

29,9%, dengan kenaikan ( 28,48 %) .

Jumlah biaya kegagalan internal tahun 2004 sebesar Rp 1.137.106.325

dengan jumlah persentase sebesar 59,9%, tahun 2005 sebesar Rp 928.620.051

dengan jumlah persentase sebesar 50,3%, sehingga ada penurunan sebesar 18,33

% . Selanjutnya secara berturut – turut mengalami penurunan pada tahun 2006

sebesar Rp 725.470.217 dengan jumlah persentase sebesar 42,2%, dengan

penurunan (21,87 %), tahun 2007 sebesar Rp 473.534.599 dengan jumlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

77

persentase sebesar 31 %, dengan penurunan (34,73 %), dan tahun 2008 sebesar Rp

42.857.148 dengan jumlah persentase sebesar 3,7 %, dengan penurunan (90,94 %).

Jumlah biaya kegagalan eksternal tahun 2004 sebesar Rp 124.634.557

dengan jumlah persentase sebesar 6,6 %, tahun 2005 sebesar Rp 121.306.945

dengan jumlah persentase sebesar 6,6%, sehingga mengalami penurunan (2,67 %).

Selanjutnya secara berturut – turut mengalami penurunan pada tahun 2006 sebesar

Rp 68.768.603 dengan jumlah persentase sebesar 4%, dengan penurunan (43,31

%), tahun 2007 sebesar Rp 31.680.597 dengan jumlah persentase sebesar 2,2%,

dengan penurunan (53,93 %), dan tahun 2008 sebesar Rp 5.208.771 dengan

jumlah persentase sebesar 0,4%, dengan penurunan (83,56 % ).

Jumlah total biaya mutu atau TQC pada tahun 2004 sebesar Rp

1.898.444.907, dan tahun 2005 sebesar Rp 1.845.181.709 sehingga ada penurunan

sebesar Rp 53.263.198 (2,80 %) dari tahun sebelumnya. Sehingga secara berturut

– turut mengalami kenaikan sebesar 6,95 % pada tahun 2006, 11,16 % pada tahun

2007, 24,15 % pada tahun 2008.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa apabila dilihat dari

perbandingan biaya pengendalian dan biaya kegagalan terhadap biaya total

ternyata persentase biaya kegagalan semakin kecil (mendekati nol), dengan

demikian ada indikasi komposisi biaya mutu semakin baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

78

Selanjutnya untuk mengetahui perbandingan biaya mutu terhadap total penjualan

dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut:

Tabel 9 Komposisi Biaya Mutu Terhadap Total Penjualan

PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008

Tahun Elemen Biaya Mutu

Jumlah

Penjualan (000.000)

Biaya Pencegahan

Biaya Penilaian Biaya Kegagalan Internal

Biaya kegagalan Eksternal

Total Biaya Mutu (TBM)

Rasio TBM terhadap total penjualan

Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % 2004 75.543 431.912.981 0,57 204.791.044 0,27 1.137.106.325 1,5 124.634.557 0,16 1.898.444.907 2,5 2005 98.632 571.098.277 0,58 224.156.436 0,23 928.620.051 0,94 121.306.945 0,12 1.845.181.709 1,87 2006 131.784 679.490.828 0,51 243.135.885 0,18 725.470.217 0,55 68.768.603 0,05 1.716.865.533 1,3 2007 164.869 751.175.547 0,45 268.931.724 0,16 473.534.599 0,29 31.680.597 0,02 1.525.322.467 0,92

2008 219.362 763.424.780 0,35 345.514.606 0,16 42.857.148 0,02 5.208.771 0,002 1.157.005.305 0,53

Berdasarkan tabel di atas rasio total biaya mutu terhadap total

penjualan pada tahun 2004 sebesar 2,5%, tahun 2005 sebesar 1,87%, tahun

2006 sebesar 1,3%, tahun 2007 sebesar 0,92%, tahun 2008 sebesar 0,53 %.

Dari uraian di atas dapat dilihat dari tahun 2004-2008 rasio total biaya

mutu terhadap total penjualan terus mengalami penurunan dari 2,5% pada

tahun 2004 menjadi 0,53% pada tahun 2008. Maka dapat disimpulkan bahwa

komposisi biaya mutu terhadap total penjualan sudah baik.

2. Produktivitas berkait laba

a. Menghitung rasio produktivitas.

Rasio produktivitas masukan bahan dan tenaga kerja langsung tahun 2004-

2008 dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

79

Tabel 10 Rasio Produktivitas Bahan dan Tenaga Kerja Langsung

PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008

Tahun Rasio Produktivitas

Bahan Kenaikan Rasio Produktivitas

Tenaga Kerja Langsung Kenaikan

2004

15.476.8009.423.964

=1,64 -

-

2005

5,49 %

7,78 %

2006

13,29 %

7,63 %

2007

9,80 %

4,13 %

2008

4,17 %

4,10 %).

Dari data rasio produktivitas bahan dan tenaga kerja langsung tahun 2004

sebesar 1,64 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,68

exemplar, tahun 2005 sebesar 1,73 artinya bahwa setiap 1 kg mampu

menghasilkan 1,73 exemplar sehingga ada kenaikan sebesar (5,49 % ).

Tahun 2006 sebesar 1,53 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan

1,53 exemplar ada penurunan sebesar (13,29 %). Selanjutnya secara

berturut- turut mengalami kenaikan tahun 2007 sebesar 1,68 artinya

bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,68 exemplar dengan kenaikan

(9,80 %), dan tahun 2008 sebesar 1,75 artinya bahwa setiap 1 kg mampu

menghasilkan 1,75 exemplar dengan kenaikan (4,17 %).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

80

Rasio produktivitas tenaga kerja langsung tahun 2004 sebesar 15,8

artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 15,8 exemplar, tahun

2005 sebesar 17,03 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 17,03

exemplar sehingga ada kenaikan sebesar (7,78 %). Selanjutnya secara

berturut – turut mengalami kenaikan tahun 2006 sebesar 17,16 artinya

bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 17,16 exemplar dengan kenaikan

(7,63 %), tahun 2007 sebesar 17,87 artinya bahwa setiap 1 kg mampu

menghasilkan 17,87 exemplar dengan kenaikan (4,13 %), dan tahun 2008

sebesar 28,2 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 28,2

exemplar, dengan kenaikan (4,10 %).

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa rasio produktivitas

bahan dan tenaga kerja langsung sudah baik, karena dari tahun ke tahun

terus mengalami kenaikan.

b. Menghitung KNP (kuantitas masukan netral produktivitas).

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya KNP bahan dan tenaga

kerja langsung pada tahun 2005, 2006, 2007, dan 2008 bila menggunakan

rasio produktivitas tahun dasar (2004), sehingga dapat diketahui adanya

peningkatan atau penurunan produktivitas, dapat dilihat pada tabel 11

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

81

Tabel 11 Kuantitas Masukan Netral Produktivitas (KNP)

PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008

Dari data kuantitas masukan netral produktivitas (KNP), dapat dilihat

KNP bahan tahun 2005 sebanyak 10.358.512,29 kg, tahun 2006 sebanyak

10.997.390,85 kg sehingga ada kenaikan sebesar (6,17 %). Selanjutnya

secara berturut - turut mengalami kenaikan tahun 2007 sebanyak

12.404.057,32 kg (12,79 %), dan tahun 2008 sebanyak 14.349.239,02 kg

(15,68 %).

Sedangkan KNP tenaga kerja langsung untuk tahun 2005 sebanyak

1.075.187.975 kg, tahun 2006 sebanyak 1.141.501,329 kg sehingga ada

kenaikan sebesar (6,17 %). Selanjutnya secara berturut – turut mengalami

kenaikan tahun 2007 sebanyak 1.287.509,747 kg (12,79 %), dan tahun

2008 sebanyak 1.489.414,684 kg (15,68 %).

Tahun KNP Bahan (kg) KNP Tenaga Kerja Langsung (jam)

2005

2006

2007

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

82

Secara keseluruhan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008

KNP bahan dan KNP tenaga kerja langsung terus mengalami kenaikan.

Hal ini menunjukkan bahwa kuantitas masukan netral produktivitas (KNP)

sudah baik.

c. Menghitung Biaya KNP

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya biaya KNP kedua jenis

masukan yaitu bahan dan tenaga kerja langsung secara total, sehingga

diketahui biaya yang harus dikeluarkan jika perusahaan tidak mengalami

perubahan produktivitas bahan dan tenaga kerja langsung (lihat tabel 12).

Tabel 12 Biaya KNP Bahan dan Tenaga Kerja Langsung

PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008

Tahun KNP Harga Masukan (H) Biaya KNP (Rp) 2005 Bahan = 10.358.518,29

TKL = 1.075.187,975 Biaya KNP Total

4.925 527,5

51.015.702.578 567.161.656,8

51.582.864.235 2006 Bahan = 10.997.390,85

TKL = 1.141.501,329 Biaya KNP Total

5.730 719,38

63.015.049.571 821.173.226,1

63.836.222.797 2007 Bahan = 12.404.057,32

TKL = 1.287.509,747 Biaya KNP Total

6.245 894,9

77.463.337.963 1.152.192.473

78.615.530.436 2008 Bahan = 14.349.239,02

TKL = 1.487.414,684 Biaya KNP Total

6.450 932,32

92.552.591.679 1.386 .746.458

93.939.338.137

Dari data KNP bahan dan tenaga kerja langsung pada PT. Macanan Jaya

Cemerlang tahun 2004-2008, dapat dilihat bahwa untuk KNP bahan tahun

2005 adalah sebanyak 10.997.390,85 kg dengan harga masukan Rp 4.925

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

83

, tahun 2006 adalah sebanyak 10.997.390,85 kg dengan harga masukan Rp

5.730, tahun 2007 adalah sebanyak 12.404.057,32 kg dengan harga

masukan Rp 6.245, tahun 2008 adalah sebanyak 14.349.239,02 kg dengan

harga masukan Rp 6.450.

KNP tenaga kerja langsung tahun 2005 sebanyak 1.075.187,975

jam dengan harga masukan Rp 527,5, tahun 2006 sebanyak 1.141.501,329

dengan harga masukan Rp 719,38, tahun 2007 sebanyak 1.287.509,747

dengan harga masukan Rp 894,9, tahun 2008 sebanyak 1.487.414,684

dengan harga masukan Rp 932,32.

Biaya KNP total tahun 2005 sebesar Rp 51.582.864.235, tahun 2006

sebesar Rp 63.836.222.797 sehingga ada kenaikan (23,75 %). Selanjutnya

secara berturut – turut terjadi kenaikan tahun 2007 sebesar Rp

78.615.530.436 (23,15 %), dan tahun 2008 sebesar Rp 93.939.338.137 (

19,49 %). Dari data tersebut dapat diketahui rata – rata kenaikan

persentase biaya KNP 22,13 %.

Hasil analisa KNP bahan dan tenaga kerja langsung pada PT.

Macanan Jaya Cemerlang tahun 2004-2008, yang telah diperoleh dapat

disimpulkan bahwa biaya KNP dari tahun 2004-2008 sudah baik, karena

terus meningkat.

Hal tersebut jelas akan membawa dampak baik terhadap laba yang akan

diperoleh oleh perusahaan. Mengapa dikatakan demikian karena jika biaya

KNP terus meningkat maka perbandingan antara biaya KNP dan BKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

84

tidak akan menyebabkan kerugian. Dengan catatan jumlah BKS tidak

melebihi jumlah biaya KNP perusahaan.

Oleh sebab itu maka sebaiknya perusahaan harus dapat terus

mempertahankan kondisi biaya KNP yang sudah baik. Dikatakan baik

karena biaya KNP pada PT. Macanan Jaya Cemerlang sudah dapat

menunjukkan adanya pengaruh yang baik terhadap produktivitas berkait

laba, dengan kata lain selisih perbandingan antara biaya KNP dan BKS

bahan dan TKL telah berhasil meningkatkan laba perusahaan.

d. Menghitung BKS (Biaya Kini Sesungguhnya).

Biaya masukan kini sesungguhnya untuk bahan dan tenaga kerja langsung

tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel 13 sebagai berikut:

Tabel 13

BKS Bahan dan Tenaga Kerja Langsung PT Macanan Jaya Cemerlang

Tahun 2004-2008

Tahun KS Harga Masukan (H) Biaya Kini Sesungguhnya (BKS)

2005 Bahan = 10.242.437 TKL = 997.433,76

BKS Total

4.925 527,5

50.444.002.225 526.146.308,4

50.970.148.533,4 2006 Bahan = 10.859.136

TKL = 1.051.124,13 BKS Total

5.730 719,38

62.222.849.280 756.157.676,6

62.979.006.956,6 2007 Bahan = 12.317.383

TKL = 1.038.172,28 BKS Total

6.245 894,9

76.922.056.835 929.060.373.3

77.851.117.200 2008 Bahan = 14.173.660

TKL = 834.982,13 BKS Total

6.450 932,32

91.420.107.000 778.470.539,4

92.198.577.540

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

85

Dari tabel data BKS bahan dan tenaga kerja langsung dapat dilihat BKS

bahan tahun 2005 sebanyak 10.242.437 kg dengan harga masukan Rp

4.925, tahun 2006 sebanyak 10.859.136 kg dengan harga masukan Rp

5.730, tahun 2007 sebanyak 12.317.383 kg dengan harga masukan Rp

6.245, tahun 2008 sebanyak 14.173.660 kg dengan harga masukan Rp

6.450.

BKS tenaga kerja langsung tahun 2005 sebanyak 997.433,76 jam

dengan harga masukan Rp 527,5, tahun 2006 sebanyak 1.051.124,13

dengan harga masukan Rp 719,38, tahun 2007 sebanyak 1.038.172,28

dengan harga masukan Rp 894,9, tahun 2008 sebanyak 834.982,13 dengan

harga masukan Rp 932,32.

Biaya BKS total tahun 2005 sebesar Rp 50.970.148.533,4, tahun

2006 sebesar Rp 62.979.006.956,6 sehingga ada kenaikan sebesar

(23,56%), tahun 2007 sebesar Rp 77.851.117.200 ( 23,61 %), tahun 2008

sebesar Rp 92.198.577.540 (18,27 %). Dari data tersebut dapat diketahui

rata – rata kenaikan persentase biaya kini sesungguhnya (BKS) adalah

sebesar 21,81 %.

Hasil analisa data BKS bahan dan tenaga kerja langsung tahun

2004-2008, dapat disimpulkan bahwa biaya kini sesungguhnya (BKS)

sudah baik karena terus mengalami peningkatan. Akan tetapi peningkatan

BKS tidak melebihi jumlah kenaikan pada KNP sehingga dengan hal ini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

86

maka data tersebut dapat menunjukkan bahwa perusahaan mengalami

peningkatan laba setiap tahunnya, yaitu mulai dari tahun 2004-2008.

Oleh sebab itu maka sebaiknya perusahaan harus dapat terus

mempertahankan kondisi BKS bahan dan tenaga kerja langsung yang

sudah baik. Dikatakan baik karena BKS bahan dan TKL pada PT.

Macanan Jaya Cemerlang sudah dapat menunjukkan adanya pengaruh

yang baik terhadap produktivitas berkait laba, dengan kata lain selisih

perbandingan antara biaya KNP dan BKS bahan dan TKL telah

meningkatkan laba perusahaan.

e. Menghitung Dampak Produktivitas Berkait Laba (DPBL)

Dampak perubahan produktivitas dari semua input (bahan dan tenaga

kerja langsung) terhadap total laba perusahaan tahun 2004-2008 dapat

dilihat pada tabel 14 sebagai berikut:

Tabel 14 Dampak Produktivitas Berkait Laba

PT Macanan Jaya Cemerlang Tahun 2004-2008

Biaya KNP total tahun 2005 sebesar Rp 51.582.864.235, tahun 2006

sebesar Rp 63.836.222.797 sehingga ada kenaikan sebesar (23,75 %).

Tahun Biaya KNP Total (Rp)

BKS (Rp)

DPBL (Rp)

2005 51.582.864.235 50.970.148.533,4 612.715.701,6 2006 63.836.222.797 62.979.006.956,6 857.215.840,4 2007 78.615.530.436 77.851.117.200 764.413.227 2008 93.939.338.137 92.198.577.540 1.740.760.591

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

87

Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan tahun 2007

sebesar Rp 78.615.530.436 (23,15%), tahun 2008 sebesar Rp

93.939.338.137 ( 19,49 %). Dari data tersebut dapat diketahui rata – rata

kenaikan persentase biaya KNP 22,13 %.

Biaya BKS total tahun 2005 sebesar Rp 50.970.148.533,4, tahun

2006 sebesar Rp 62.979.006.956,6 sehingga ada kenaikan sebesar

(23,56%). Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan tahun

2007 sebesar Rp 77.851.117.200 (23,61 %), dan tahun 2008 sebesar Rp

92.198.577.540 (18,27 %). Dari data tersebut dapat diketahui rata – rata

kenaikan persentase biaya kini sesungguhnya (BKS) adalah sebesar 21,81

%.

DPBL pada tahun 2005 sebesar Rp 612.715.701,6, tahun 2006

sebesar Rp 857.215.840,4 sehingga ada kenaikan sebesar (39,90 %).

Selanjutnya secara berturut – turut mengalami kenaikan pada tahun 2007

sebesar Rp 764.413.227 (10,83 %), dan tahun 2008 sebesar Rp

1.740.760.591 (127,72 %).

Tabel 15 Kenaikan Rasio

Tahun Rasio Produktivitas Bahan

Rasio Produktivitas Tenaga Kerja

Langsung

Rata - rata DPBL

2005 5,49% 7,78% 6,63% 39,90%2006 13,29% 7,63% 10,46% 10,83%2007 9,80% 4,13% 6,96% 127,72%2008 4,17% 4,10% 4,16% -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

88

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa produktivitas berkait

laba semakin baik, karena dampak produktivitas berkait laba (DPBL)

terus meningkat. Produktivitas berkait laba adalah alat ukur untuk menilai

jumlah perubahan laba yang disebabkan oleh perubahan produktivitas.

Hasil analisa menunjukan bahwa perhitungan rasio produktivitas

bahan dan tenaga kerja langsung memperlihatkan bahwa peningkatan

rasio produktivitas memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap

peningkatan laba yang diperoleh perusahaan, atau dengan kata lain

dampak produktivitas di perusahaan mampu meningkatkan laba

perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat dengan membandingkan biaya kini

sesunguhnya (BKS) semua jenis masukan yang digunakan dengan biaya

kuantitas netral produktivitas (KNP), yang mana hasil dari perbandingan

tersebut diketahui BKS lebih kecil daripada biaya KNP.

3. Hubungan Biaya Mutu dengan Produktivitas

a. Mencari besarnya nilai korelasi (r)

r = n XY − ( X)( Y )∑∑∑

{n X 2 − ( X)2}{n Y 2 − ( Y )2}∑∑∑∑

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

89

Tabel 16 Hubungan Antara Biaya Mutu dengan Produktivitas

r = (4X5.782.342.043)− (6.244.375.014X3.885.615.363)

(4X10.017.592.710)− (6.244.375.014)2 X (4X4.724.814.550)− (3.975.105.360)2

r = 22.583.363.760m−24.263.233.950m40.070.370.840m− 38.992.219.320mX 18.899.258.200m−15..801.462.620m

r = −1.679.870.1901.078.151.520X3.097.795.580

r = −0,926

b. Menguji hasil r

to = r n − 21− r2

to = −0,926 4 − 21− (−0,926)2

Tahun (n)

X (biaya Mutu dalam

Rupiah)

Y (Produktivitas Berkait Laba

dalam Rupiah)

(Milyar Rupiah)

(Milyar Rupiah) XY

(Milyar Rupiah)

2005 1,845,181,709 612,715,701.6 3,404,695,540 375,420,531 1.130.571.805 2006 1,716,865,533 857,215,840.4 2,947,627,260 734,818,997 1.471.724.331 2007 1,525,322,467 764,413,227 2,326,608,630 584,327,587 1,165,976,669 2008 1,157,005,305 1.740.760.591 1,338,661,280 3,030,247,435 2.014.069.238

Jumlah 6,244,375,014 3,975,105,360 10,017,592,710 4,724,814,550 5,782,342,043

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

90

to = −1,3095617590,142524

to = −1,3095617590,377523509

to = −3,469

Dari hasil uji r diperoleh nilai to sebesar –3,469 yang ternyata lebih kecil

dari nilai -t 0,05:2 sebesar -2,920. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha

diterima sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan negatif

yang sangat kuat dan nyata antara biaya mutu dan produktivitas berkait

laba pada PT. Macanan Jaya Cemerlang.

C. Pembahasan

Berikut ini akan penulis sajikan pembahasan secara rinci tentang hasil analisis

data yang telah dikemukakan.

1. Komposisi biaya mutu

a. Total Biaya Mutu

Total biaya mutu di perusahaan dari tahun ke tahun mengalami

penurunan. Penurunan ini dapat dilihat pada jumlah total biaya mutu

tahun 2004 sebesar Rp1.898.444.907, tahun 2005 sebesar

Rp1.845.181.709, tahun 2006 sebesar Rp1.716.865.533, tahun 2007

sebesar Rp1.525.322.467, tahun 2008 sebesar Rp1.157.005.305.

Penurunan ini cukup berarti bagi perusahaan meskipun hanya sedikit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

91

untuk tahun 2004 ke 2005. Hal ini cukup tampak jika dilihat dari nilai

uang yang semakin turun dibandingkan harga bahan dan biaya tenaga

kerja yang terus meningkat, dengan kata lain perusahaan telah melakukan

penghematan biaya. Artinya bahwa komposisi total biaya mutu di PT.

Macanan Jaya Cemerlang sudah baik.

b. Komposisi masing – masing jenis biaya mutu terhadap total biaya mutu.

1). Komposisi biaya pencegahan terhadap total biaya mutu

Persentase biaya pencegahan terhadap total biaya mutu dari tahun ke

tahun mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa

perusahaan ingin berusaha meningkatkan mutu produknya. Besarnya

kenaikan itu dapat dilihat pada besarnya komposisi biaya pencegahan

terhadap total biaya mutu tahun 2004 sebesar 22,7 %; tahun 2005

sebesar 31 %; tahun 2006 sebesar 39,6 %; tahun 2007 sebesar 49,2 %;

tahun 2008 sebesar 66 %.

2). Komposisi biaya penilaian terhadap total biaya mutu

Persentase biaya penilaian terhadap total biaya mutu juga semakin

besar dari tahun ke tahun yang artinya perusahaan ingin meningkatkan

mutu produknya. Besarnya kenaikan itu dapat dilihat pada besarnya

komposisi biaya penilaian terhadap total biaya mutu pada tahun 2004

sebesar 10,8 %; tahun 2005 sebesar 12,1 %; tahun 2006 sebesar 14,2;

tahun 2007 sebesar 17,6 %; tahun 2008 sebesar 29,9 %.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

92

3). Komposisi biaya kegagalan internal terhadap total biaya mutu

Persentase biaya kegagalan internal terhadap total biaya mutu terus

menurun sepanjang tahun 2004 – 2008. Hal ini terjadi karena adanya

usaha perusahaan untuk menurunkan biaya ini dengan meningkatkan

biaya pencegahan dan biaya penilaian. Besarnya penurunan itu dapat

dilihat pada besarnya komposisi biaya kegagalan internal terhadap

total biaya mutu tahun 2004 sebesar 59,9 %; tahun 2005 sebesar 50,3

%; tahun 2006 sebesar 42,2 %; tahun 2007 sebesar 31%; tahun 2008

sebesar 3,7 %.

4). Komposisi biaya kegagalan eksternal terhadap total biaya mutu

Persentase biaya ini untuk tahun 2004 dan tahun 2005 adalah tetap dan

untuk tahun berikutnya semakin turun. Hal ini berarti usaha

perusahaan untuk menurunkan biaya kegagalan eksternal dapat

dikatakan berhasil dengan baik. Besarnya komposisi tersebut dapat

dilihat pada tahun 2004 sebesar 6,6 %; tahun 2005 sebesar 6,6 %;

tahun 2006 sebesar 4 %; tahun 2007 sebesar 2,2 %; tahun 2008 sebesar

0,4 %. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa komposisi masing –

masing jenis biaya mutu terhadap total biaya mutu pada PT Macanan

Jaya Cemerlang sudah baik.

c. Komposisi biaya mutu terhadap total penjualan

Persentase biaya mutu secara total terhadap total penjualan mengalami

penurunan yang sangat berarti dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

93

akibat semakin turunnya jumlah biaya mutu total dan meningkatnya

jumlah penjualan dari tahun ke tahun. Penurunan persentase biaya mutu

terhadap total penjualan tersebut dapat dilihat pada besarnya komposisi

pada tahun 2004 sebesar 2,5 %; tahun 2005 sebesar 1,87 %; tahun 2006

sebesar 1,3 %; tahun 2007 sebesar 0,92 %; tahun 2008 sebesar 0,53 %.

PT. Macanan Jaya Cemerlang telah memperhatikan pentingnya mutu, hal

ini terlihat pada penurunan total biaya mutu tiap tahunya, dan adanya

penurunan total biaya mutu terhadap total penjualan yang sudah berada di

bawah 2,5 % dari total penjualan. Artinya bahwa peningkatan mutu di PT.

Macanan Jaya Cemerlang dapat mempertahankan penjualan produk di

pasaran sehingga produktivitasnya dapat dikatakan baik.

Meskipun dilihat dari aspek total biaya mutu, komposisi masing –

masing jenis biaya mutu terhadap total biaya mutu, dan komposisi biaya

mutu terhadap total penjualan sudah baik, hendaknya manajemen harus

tetap memperhatikan jumlah biaya mutu yang sebaiknya dipertahankan,

agar persentase biaya mutu terhadap total penjualan dapat lebih rendah

dari 2,5 %. Untuk mempertahankan persentase tersebut jangan sampai

menurunkan mutu produk yang dihasilkan. Dengan kata lain usaha

perusahaan dalam menurunkan biaya mutu jangan hanya ditekankan pada

penurunan jumlah biaya sisa bahan, downtime, pengerjaan ulang,

penyesuaian keluhan dan garansi, melainkan juga dengan memperbaiki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

94

perencanaan mutu, pelatihan mutu, sanitasi, penerimaan produk, inspeksi

bahan, penerimaan proses, reparasi dan pemeliharaan alat.

2. Produktivitas berkait laba

a). Rasio Produktivitas Bahan

Dari perhitungan rasio produktivitas bahan yaitu jumlah produksi

(keluaran) dibanding jumlah bahan yang digunakan (masukan) dapat

dilihat efisiensi penggunaan bahan tersebut. Setelah dilakukan analisis

data diperoleh hasil rasio produktivitas bahan pada tahun 2004 sebesar

1,64 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,64 exemplar,

tahun 2005 sebesar 1,73 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan

1,73 exemplar . Rasio produktivitas bahan tahun 2006 menurun sebesar

0,23 dibanding rasio produktivitas bahan pada tahun 2005 menjadi sebesar

1,5 artinya bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,5 exemplar.

Penurunan rasio produktivitas bahan pada tahun 2006 ini disebabkan

perusahaan membutuhkan jumlah bahan yang lebih banyak untuk program

peningkatan mutunya. Hal ini dicapai salah satunya dengan penambahan

jumlah bahan untuk mendapatkan komposisi bahan yang lebih tepat

standar penggunaannya melalui pelatihan mutu. Rasio produktivitas tahun

2007 meningkat lagi menjadi sebesar 1,68 artinya bahwa setiap 1 kg

mampu menghasilkan 1,68 exemplar, dan tahun 2008 sebesar 1,75 artinya

bahwa setiap 1 kg mampu menghasilkan 1,75 exemplar. Kenaikan rasio

produktivitas bahan tahun 2007 dibandingkan tahun 2006 ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

95

menunjukkan usaha perusahaan dengan pelatihan mutunya tidak sia – sia .

Secara umum meskipun terjadi penurunan rasio produktivitas bahan pada

tahun 2006 dibandingkan tahun 2005, dapat dikatakan bahwa rasio

produktivitas bahan sudah baik. Rasio produktivitas bahan semakin

meningkat dari tahun ke tahun sehingga menghasilkan penambahan laba

perusahaan. Dengan kata lain, dampak produktivitas di perusahaan

meningkatkan total laba perusahaan.

Bahan baku merupakan komponen utama untuk menghasilkan suatu

keluaran, maka harus diperhatikan mutu dari bahan baku itu sendiri.

Semakin baik mutu bahan yang digunakan, kemungkinan untuk

menghasilkan produk yang sesuai dengan standar akan semakin mudah,

sehingga rasio produktivitas biaya bahan yang tinggi akan terus dapat

ditingkatkan.

b). Rasio produktivitas tenaga kerja langsung

Secara keseluruhan dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2008 rasio

produktivitas tenaga kerja langsung mengalami kenaikan terus. Hal ini

menunjukkan bahwa dengan adanya usaha peningkatan mutu perusahaan

menjadikan tenaga kerja yang ada semakin ahli dan terampil serta

dibutuhkan jumlah tenaga kerja yang lebih sedikit. Dengan demikian

waktu penyelesaian produk menjadi semakin sedikit selain karena

berkurangnya pengerjaan ulang. Setelah dilakukan analisis data diketahui

rasio produktivitas tenaga kerja langsung pada tahun 2004 sebesar 15,8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

96

yang artinya bahwa setiap 1 jam kerja dari JKL mampu menghasilkan

produk sebesar 15,8 exemplar, tahun 2005 sebesar 17,03 yang artinya

bahwa setiap 1 jam kerja dari JKL mampu menghasilkan produk sebesar

17,03 exemplar, tahun 2006 sebesar 17,16 yang artinya bahwa setiap 1

jam kerja dari JKL mampu menghasilkan produk sebesar 17,16 exemplar,

tahun 2007 sebesar 17,87 yang artinya bahwa setiap 1 jam kerja dari JKL

mampu menghasilkan produk sebesar 17,87 exemplar tahun 2008 sebesar

28,2 yang artinya bahwa setiap 1 jam kerja dari JKL mampu

menghasilkan produk sebesar 17,87 exemplar. Secara umum rasio

produktivitas tenaga kerja langsung dapat dikatakan sudah baik.

Rasio produktivitas tenaga kerja langsung semakin meningkat dari tahun

ke tahun sehingga menghasilkan penambahan laba perusahaan. Dengan

kata lain, dampak produktivitas di perusahaan meningkatkan total laba

perusahaan.

Meskipun dilihat dari aspek rasio produktivitas bahan dan rasio

produktivitas tenaga kerja langsung sudah baik, hendaknya manajemen

harus tetap memperhatikan lagi rasio produktivitas bahan agar dapat terus

meningkat, atau paling tidak stabil angkanya, yaitu dengan cara

menggunakan bahan baku yang baik dan memilih pemasok yang tepat.

Sedangkan rasio produktivitas tenaga kerja yang sudah baik sebaiknya

tetap dipertahankan, dengan cara melakukan pelatihan mutu terhadap para

tenaga kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

97

3. Hubungan Biaya Mutu dengan Produktivitas

Dari perhitungan koefisien korelasi product moment dan uji signifikasi hasil r

diketahui terdapat hubungan negatif dan nyata antara biaya mutu dengan

produktivitas. Hal ini ditunjukkan dalam analisis, dimana diperoleh hasil

koefisien korelasi antara biaya mutu dengan produktivitas sebesar – 0,926 dan

setelah diuji dengan hasil r (t - test) diperoleh to sebesar –3,469. Nilai to

sebesar –3,469 tersebut lebih kecil dari -tα, n-2 (t 0,05;4-2) sebesar -2,920.

Dengan demikian hipotesis diterima yaitu Ho ditolak dan Ha diterima yang

artinya ada hubungan negatif dan nyata antara biaya mutu dengan

produktivitas, yaitu semakin minimal biaya mutu maka produktivitas akan

semakin meningkat. Hal ini didukung oleh pandangan kelas dunia yang

mengatakan bahwa semula perusahaan meningkatkan biaya pengendalian agar

dapat mengurangi biaya kegagalanya sehingga tercapai trade-off. Selanjutnya

perusahaan dapat memotong kembali biaya pengendalian. Akhirnya,

perusahaan dapat mengurangi semua biaya mutu secara permanen dan mutu

dapat ditingkatkan. Peningkatan mutu umumnya mengarah pada peningkatan

produktivitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

98

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah

dilakukan di PT. macanan Jaya Cemerlang Klaten, maka kesimpulan yang

dapat ditarik dari hasil penelitian diatas adalah:

1. Komposisi biaya mutu di perusahaan sudah baik, dalam arti kenaikan

biaya pencegahan dan biaya penilaian mengakibatkan penurunan biaya

kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Hal ini menyebabkan

total biaya mutu dari tahun ke tahun semakin minimal. Pernyataan ini

dapat dilihat pada komposisi biaya mutu total terhadap total penjualan

(lihat tabel 8 dan 9 pada halaman 75 dan 78).

2. Produktivitas berkait laba di perusahaan sudah baik dalam arti dari tahun

ke tahun produktivitas bahan dan produktivitas tenaga kerja langsung

mengalami peningkatan. Peningkatan produktivitas ini menaikkan laba

total perusahaan (lihat tabel 14 pada halaman 86).

3. Terdapat hubungan negatif dan nyata antara biaya mutu dan produktivitas

berkait laba. Artinya semakin minimal biaya mutu semakin baik

produktivitas berkait laba.

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

99

B. Keterbatasan

Di dalam penulisan skripsi ini terdapat beberapa keterbatasan sebagai berikut:

1. Penelitian hanya dilakukan pada satu perusahaan saja.

2. Penulis tidak dapat mengecek keaslian data yang diberikan secara lebih

detail.

C. Saran

Setelah penulis mengadakan penelitian dan melihat keadaan perusahaan

secara langsung, berdasarkan kesimpulan tersebut di atas maka penulis

mencoba memberikan beberapa saran, dengan harapan bermanfaat bagi

perusahaan dalam mempertahankan dan mengembangkan perusahaannya.

1. Meskipun dilihat dari aspek total biaya mutu, komposisi masing – masing

jenis biaya mutu terhadap total biaya mutu, dan komposisi biaya mutu

terhadap total penjualan sudah baik, hendaknya manajemen harus tetap

memperhatikan jumlah biaya mutu yang sebaiknya dipertahankan, agar

persentase biaya mutu terhadap total penjualan dapat lebih rendah dari 2,5

%. Untuk mempertahankan persentase tersebut jangan sampai

menurunkan mutu produk yang dihasilkan. Dengan kata lain usaha

perusahaan dalam menurunkan biaya mutu jangan hanya ditekankan pada

penurunan jumlah biaya sisa bahan, downtime, pengerjaan ulang,

penyesuaian keluhan dan garansi, melainkan juga dengan memperbaiki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

100

perencanaan mutu, pelatihan mutu, sanitasi, penerimaan produk, inspeksi

bahan, penerimaan proses, reparasi dan pemeliharaan alat.

2. Meskipun dilihat dari aspek rasio produktivitas bahan dan rasio

produktivitas tenaga kerja langsung sudah baik, hendaknya manajemen

harus tetap memperhatikan lagi rasio produktivitas bahan agar dapat terus

meningkat, atau paling tidak stabil angkanya, yaitu dengan cara

menggunakan bahan baku yang baik dan memilih pemasok yang tepat.

Sedangkan rasio produktivitas tenaga kerja yang sudah baik sebaiknya

tetap dipertahankan, dengan cara melakukan pelatihan mutu terhadap para

tenaga kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

101

DAFTAR PUSTAKA

Feigenbaum. A.V. (1989). Kendali Mutu Terpadu. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Hansen, Don.R. & Mowen, Maryane.M. (1997). Akuntansi Manajemen. Jilid 2. Jakarta. Erlangga.

Indriyo, Gitosudarmo. (1984). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi,

Edisi Revisi, Cetakan pertama, Yogyakarta : BPFE. Laksminingrum,V.N. (1997). Hubungan Biaya Mutu dengan Produktivitas,

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Rukmiwati, Ani. (2007). Hubungan Biaya Mutu Dengan Produktivitas, Yogyakarta:

Universitas Teknologi Yogyakarta. Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. (1999). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Supranto, J. (1985). Statistik Teori dan Aplikasi, Jilid I, Edisi IV, Jakarta: Erlangga. Supriyono. R.A. (1994). Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen Untuk

Teknologi Maju dan Globalisasi. Yogyakarta: BPFE.

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

102

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

103

PEDOMAN WAWANCARA

A. BAGIAN ORGANISASI DAN KEUANGAN

1. Bagaimana sejarah berdirinya perusahaan?

2. Kapan tahun berdiri dan mulai beroperasi?

3. Apa alasan pemilihan lokasi perusahaan?

4. Apa visi dan misi perusahaan?

5. Faktor-faktor apa yang menunjang perusahaan dalam mencapai tujuannya?

6. Apa bentuk perusahaan dan status hukumnya?

7. Bagaimana struktur organisasi serta pembagian wewenang dan tanggung

jawab pada perusahaan?

8. Apakah ada kompensasi (bonus) yang diberikan perusahaan kepada manajer

dan karyawan perusahaan?

9. Bagaimana cara memperoleh modal, sumber modal dan penggunaan modal

pada perusahaan?

10. Bagaimana struktur modal yang ada pada perusahaan?

11. Bagaimana cara untuk mengendalikan keuangan pada perusahaan?

B. BAGIAN PRODUKSI

1. Bagaimana cara mendapatkan bahan baku?

2. Bagaimana cara untuk mendapatkan bahan pembantu yang digunakan oleh

perusahaan?

3. Produk apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan?

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

104

4. Bagaimana proses pengolahan produk yang dihasilkan oleh perusahaan?

5. Bagaimana sistem penyimpanan produk yang dilakukan oleh perusahaan?

C. BAGIAN PEMASARAN

1. Bagaimana pangsa pasar perusahaan?

2. Bagaimana promosi yang dijalankan oleh perusahaan?

3. Bagaimana saluran distribusinya?

4. Bagaimana cara menentukan harga?

D. BAGIAN PERSONALIA

1. Bagaimana sistem perekrutan karyawan pada perusahaan?

2. Berapa jumlah tenaga kerja yang ada pada perusahaan?

3. Bagaimana sistem penggajianya?

4. Bagaimana sistem jam kerja yang diberlakukan dalam perusahaan?

5. Bagaimana sistem penempatan karyawan pada bagian-bagian yang ada di

perusahaan?

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

104

4. Bagaimana proses pengolahan produk yang dihasilkan oleh perusahaan?

5. Bagaimana sistem penyimpanan produk yang dilakukan oleh perusahaan?

C. BAGIAN PEMASARAN

1. Bagaimana pangsa pasar perusahaan?

2. Bagaimana promosi yang dijalankan oleh perusahaan?

3. Bagaimana saluran distribusinya?

4. Bagaimana cara menentukan harga?

D. BAGIAN PERSONALIA

1. Bagaimana sistem perekrutan karyawan pada perusahaan?

2. Berapa jumlah tenaga kerja yang ada pada perusahaan?

3. Bagaimana sistem penggajianya?

4. Bagaimana sistem jam kerja yang diberlakukan dalam perusahaan?

5. Bagaimana sistem penempatan karyawan pada bagian-bagian yang ada di

perusahaan?

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

105

PEDOMAN DOKUMENTASI

A. Data yang dibutuhkan adalah:

1. Struktur organisasi perusahaan.

2. Biaya perencanaan mutu tahun 2004-2008.

3. Biaya pelatihan mutu tahun 2004-2008.

4. Biaya sanitasi tahun 2004-2008.

5. Biaya reparasi dan pe-meliharaan tahun 2004-2008.

6. Biaya inspeksi bahan tahun 2004-2008.

7. Biaya penerimaan proses tahun 2004-2008.

8. Biaya penerimaan produk tahun 2004-2008.

9. Sisa bahan tahun 2004-2008.

10. Downtime tahun 2004-2008.

11. Biaya untuk pengerjaan ulang tahun 2004-2008.

12. Penyesuaian keluhan tahun 2004-2008.

13. Ganti rugi atau garansi tahun 2004-2008.

14. Produksi tahun 2004-2008.

15. Penjualan tahun 2004-2008.

16. Jumlah pemakaian bahan baku tahun 2004-2008.

17. Harga bahan baku tahun 2004-2008.

18. Jumlah jam kerja dan tarif per jam tenaga kerja langsung tahun 2004-

2008.

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

  105

PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN

Tabel 17 DATA JUMLAH PRODUKSI

Tahun 2004-2008

Jumlah Produksi Bulan

Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Januari 892,362 925,207 995,460 1,003,489 1,210,570 Februari 940,235 997,870 1,102,327 1,130,280 1,395,960 Maret 970,860 1,120,375 1,270,240 1,375,950 1,450,650 April 1,100,230 1,170,370 1,295,120 1,410,620 1,598,820 Mei 1,245,310 1,265,320 1,320,520 1,510,230 1,678,908 Juni 1,340,260 1,350,360 1,410,278 1,635,188 1,790,850 Juli 1,390,368 1,410,278 1,535,348 1,670,390 1,869,780 Agustus 1,405,600 1,525,390 1,620,340 1,789,120 1,972,836 September 1,570,490 1,620,370 1,689,740 1,898,720 1,965,770 Oktober 1,750,000 1,779,980 1,790,860 1,945,030 2,498,883 November 1,840,380 1,850,390 1,895,008 2,222,857 2,850,780 Desember 1,970,000 1,972,060 2,110,480 2,750,780 3,248,945 Total Produksi 15.476.800 16,987,970 18,035,721 20,342,654 23,532,752

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

  106

PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN

Tabel 18 JUMLAH PENJUALAN

Tahun 2004-2008 (dalam jutaan rupiah)

Jumlah Penjualan Bulan

Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Januari 2,160 3,650 5,360 7,459 11,973 Februari 2,570 4,765 6,299 8,596 12,998 Maret 3,240 5,390 7,273 9,740 13,693 April 4,345 5,785 8,190 10,374 14,867 Mei 5,067 6,590 9,387 11,690 15,795 Juni 5,709 7,479 10,094 13,879 16,809 Juli 6,230 8,790 11,380 14,887 18,997 Agustus 7,460 9,786 13,276 15,590 19,693 September 8,206 10,584 14,186 16,893 21,990 Oktober 9,076 11,498 15,196 17,875 22,873 November 10,334 12,126 15,298 18,896 23,689 Desember 11,146 12,189 15,845 18,990 25,985 Total Penjualan 75.543 98,632 131.784 164.869 219.362

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

  107

PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN

Tabel 19 JUMLAH JAM KERJA DAN TARIF TENAGA KERJA LANGSUNG PER JAM

DEPARTEMEN PRODUKSI Tahun 2004-2008

(dalam jutaan rupiah)

Jam Tenaga Kerja Langsung (JTKL)

Bulan

Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Januari 24,890.20 38,685.54 45,902.24 53,155.15 20,690.26 Februari 36,987.50 48,976.17 51,851.12 64,354.25 25,987.40 Maret 47,526.67 57,853.72 63,364.15 74,035.52 34,366.17 April 52,873.70 68,865.05 72,535.12 85,462.12 40,373.21 Mei 67,825.65 76,945.32 81,792.42 95,473.21 54,725.15 Juni 74,925.72 88,782.22 92,553.11 112,435.36 60,925.72 Juli 86,983.42 97,953.51 112,635.22 119,225.32 71,583.32 Agustus 99,903.53 122,965.74 121,604.02 121,314.43 83,313.33 September 101,965.73 125,634.22 123,474.23 127,467.56 93,165.12 Oktober 120,494.32 128,874.54 132,367.43 132,161,28 111,423.02 November 127,474.14 141,897.73 140,391,10 139,015.01 115,445.24 Desember 136,984.29 150,896,50 153,045.07 146,234.35 122,984.19 Total JTKL 978.834,87 997.433,76 1,051,124.13 1,138,172.28 834,982.13

Tarif Per Jam 395,6 527,5 719,38 894,9 932,32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

  108

PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN

Tabel 20 JUMLAH PEMAKAIAN BAHAN

Tahun 2004-2008 Hal:1 Jumlah Bahan

2004 2005

Bulan

Tahun

Kertas Tinta Kardus Lem Benang Kertas Tinta Kardus Lem Benang

Januari 150,760 99,789 92,945 20,745 8,345 176,890 107,321 95,893 28,165 17,816 Februari 172,930 105,241 95,270 25,260 9,704 181,182 112,578 99,780 33,261 21,684 Maret 193,982 114,598 104,588 34,278 11,230 203,546 118,702 110,621 42,692 23,296 April 243,639 120,762 110,452 46,482 14,358 212,642 132,384 113,498 51,394 25,367 Mei 233,752 148,396 118,346 53,090 23,402 220,823 173,753 124,232 59,670 28,198 Juni 280,624 193,674 130,634 66,624 28,053 244,631 205,327 129,581 68,350 31,745 Juli 324,851 201,345 141,320 72,310 32,134 330,725 213,146 150,413 79,251 39,598 Agustus 340,725 214,123 130,423 80,421 36,015 395,437 216,382 192,315 83,260 42,157 September 386,947 219,354 157,630 89,230 41,426 402,523 315,157 251,243 92,103 44,528 Oktober 421,864 325,196 264,136 98,146 48,215 423,546 323,273 272,342 99,260 48,369 November 473,835 358,272 317,373 105,260 55,176 534,935 413,464 298,137 130,504 51,253 Desember 538,963 403,284 323,283 110,504 60,250 646,763 418,753 323,273 157,240 58,065

Jumlah 3.762.872 2.504.034 1.986.400 802.350 368.308 3.973.643 2,750,240 2.161.328 925,150 432.076 Total

Pemakaian Bahan

9.423.964

10.242.437

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

  109

Hal:2

Jumlah Bahan

2006 2007 2008

Bulan

Tahun

Kertas Tinta Kardus Lem Benang Kertas Tinta Kardus Lem Benang Kertas Tinta Kardus Lem Benang Januari 197,635 121,496 105,371 36,501 19,580 228,930 129,743 110,376 90,350 14,953 211,340 197,810 152,093 103,260 20,370 Februari 212,625 126,743 110,547 40,673 22,097 238,487 142,084 115,732 92,683 19,471 218,614 203,619 157,750 106,758 25,642 Maret 217,479 132,384 112,762 48,324 24,369 242,345 156,703 122,694 94,492 25,753 249,625 213,732 210,278 119,482 28,163 April 223,732 153,703 118,376 50,973 26,148 265,742 220,280 138,753 96,897 29,164 274,871 240,325 238,345 129,340 32,005 Mei 242,621 214,120 125,694 58,357 30,230 294,603 227,343 205,125 98,352 30,015 329,715 304,851 249,769 134,654 37,456 Juni 274,692 225,348 131,547 69,240 35,216 299,792 239,604 210,186 100,604 39,456 345,517 310,755 267,893 141,320 43,215 Juli 309,328 226,784 176,412 73,162 40,129 348,715 257,192 216,302 105,360 45,215 442,561 313,440 275,370 153,423 52,179 Agustus 396,429 305,152 219,051 82,173 42,139 397,480 269,575 305,150 108,413 55,179 456,542 321,574 315,483 168,730 60,953 September 425,964 319,695 308284 89,254 45,235 474,673 295,482 316,273 110,680 60,950 464,905 337,035 326,856 174,933 69,187 Oktober 473,836 321,462 325,196 93,584 50,314 556,586 336,753 320,864 115,746 69,187 639,573 346,143 339,582 179,530 76,483 November 589,075 326,753 337,602 127,230 53,065 653,985 349,480 328,653 117,273 76,483 648,793 313,603 343,673 185,453 94,345 Desember 663,983 335,490 348,262 189,476 56,034 694,962 365,973 429,762 119,980 94,345 698,534 431143 353,894 193,047 98,126

Jumlah 4,227,399 2,809,130 2.419.104 958,947 444,556 4,696,300 2,990,212 2,819,870 1,250,830 560,171 4,980,590 3,534,030 3,230,986 1,789,930 638,124

Total Pemakaian Bahan

10.859.136

12.317.383

14.173.660

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

  110

PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN

Tabel 21 BIAYA MUTU Tahun 2004

(dalam rupiah)

Jumlah Biaya Elemen Biaya Mutu

Bulan

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Total Biaya

Biaya Pencegahan Perencanaan mutu 9,542,993 10,251,987 10,936,572 11,472,564 12,574,982 13,837,650 14,753,967 15,947,352 17,425,364 20,567,069 24,536,378 28,764,160 190,611,038 Pelatihan Mutu 2,876,072 3,234,368 4,768,653 5,619,339 6,098,123 6,127,372 6,244,517 6,452,250 7,657,683 7,736,579 8,472,160 8,571,971 73,859,087 Reparasi dan Pemeliharaan Alat

4,968,153 5,619,439 6,198,373 6,227,390 6,249,567 6,459,295 7,257,689 7,936,586 8,573,364 8,796,974 9,985,768 10,579,281 88,851,879

Sanitasi 1,876,909 2,357,678 2,896,755 3,934,968 4,798,752 5,819,839 6,796,673 8,127,472 9,346,517 10,352,752 10,684,983 11,597,679 78,590,977 Jumlah Total 431,912,981

Biaya Penilaian Inspeksi Bahan 4,368,520 4,793,409 4,983,902 5,015,729 5,143,767 5,396,153 5,424,392 5,683,975 5,887,089 5,964,097 6,052,752 6,159,513 64,873,298 Penerimaan Proses 2,586,907 2,789,894 3,850,965 3,998,752 4,567,899 4,890,498 5,619,832 6,896,573 7,509,358 8,657,472 9,746,527 9,867,795 70,982,472 Penerimaan Produk 2,986,854 3,857,935 3,998,654 4,867,832 4,896,258 5,658,452 6,598,270 6,787,682 6,849,467 6,959,595 7,497,689 7,976,586 68,935,274

Jumlah Total 204,791,044 Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan 27,735,679 28,845,785 29,753,467 31,954,687 32,658,843 34,395,067 36,675,478 37,564,837 38,569,830 39,687,923 43,789,239 45,656,378 427,287,213 Downtime 1,389,932 1,854,949 2,136,568 2,346,577 2,457,842 2,537,345 2,635,565 2,824,674 2,937,578 3,140,311 3,251,467 3,323,674 30,836,482 Pengerjaan Ulang 50,265,796 51,368,075 52,678,269 53,965,297 55,736,488 56,897,392 57,636,568 58,667,475 59,854,658 60,173,356 60,746,687 60,992,569 678,982,630

Jumlah Total 1,137,106,325 Biaya Kegagalan Eksternal Penyesuaian Keluhan 2,897,632 2,985,365 3,192,767 3,367,598 3,548,314 3,656,468 3,976,484 4,265,396 4,787,023 5,376,762 5,787,154 6,948,318 50,789,281 Garansi 3,250,364 3,498,652 3,548,904 4,267,839 4,495,478 5,319,432 6,586,463 7,246,351 8,325,161 8,389,863 8,546,524 8,973,453 73,845,276

Jumlah Total 124,634,557

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

  111

PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN

Tabel 22 BIAYA MUTU Tahun 2005

(dalam rupiah)

Jumlah Biaya Elemen Biaya Mutu

Bulan

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Total Biaya

Biaya Pencegahan Perencanaan mutu 12,654,937 13,976,542 14,772,568 15,894,982 17,537,950 18,753,957 20,945,259 22,764,328 23,867,865 26,556,348 29,764,163 33,494,503 250,983,402 Pelatihan Mutu 3,334,368 4,776,653 5,627,339 6,998,123 7,127,372 8,244,617 9,152,953 9,657,674 10,366,573 10,972,160 11,571,431 12,563,224 100,392,487 Reparasi dan Pemeliharaan Alat

5,619,430 6,398,573 6,627,350 7,249,564 7,458,275 8,567,649 9,953,586 10,573,264 11,796,374 13,985,768 14,779,186 14,978,276 117,987,295

Sanitasi 2,357,678 2,856,755 3,914,960 4,798,752 5,829,839 6,796,674 8,128,472 11,946,057 12,256,782 13,984,763 14,087,476 14,776,885 101,735,093 Jumlah Total 571,098,277

Biaya Penilaian Inspeksi Bahan 4,489,338 4,698,163 4,797,352 4,989,765 5,087,453 5,289,537 5,476,456 6,067,683 6,198,576 6,295,160 6,679,771 7,167,572 67,236,826 Penerimaan Proses 2,996,205 3,584,768 4,097,752 4,269,539 5,279,637 5,946,527 6,857,650 7,384,923 7,697,659 8,699,463 9,875,672 10,246,734 76,936,529 Penerimaan Produk 3,797,945 3,979,654 4,497,832 4,896,551 5,677,452 6,598,770 7,496,723 7,679,856 7,786,964 8,789,482 8,996,765 9,785,087 79,983,081

Jumlah Total 224,156,436 Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan 20,689,398 21,384,759 23,048,392 23,827,681 25,758,367 26,298,657 27,456,774 27,987,368 28,679,675 28,967,857 29,589,785 30,698,576 314,387,289 Downtime 934,834 985,297 1,786,522 1,864,946 2,166,528 2,386,546 2,457,872 2,547,345 2,675,563 2,874,684 2,997,578 3,158,771 26,836,486 Pengerjaan Ulang 40,872,656 41,976,234 45,875,298 46,982,743 47,369,275 48,678,259 49,568,297 50,796,418 51,497,395 52,736,568 54,667,475 56,375,658 587,396,276

Jumlah Total 928,620,051 Biaya Kegagalan Eksternal Penyesuaian Keluhan 2,154,938 2,885,365 3,192,760 3,367,598 3,568,314 3,696,468 3,976,484 4,265,376 4,986,023 5,475,762 5,987,154 6,168,318 49,724,560 Garansi 2,948,365 3,497,652 3,536,904 4,267,549 4,425,478 5,319,432 6,586,463 7,246,361 8,216,562 8,357,362 8,543,524 8,636,733 71,582,385

Jumlah total 121,306,945

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

  112

PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN

Tabel 23 BIAYA MUTU Tahun 2006

(dalam rupiah) Jumlah Biaya Elemen

Biaya Mutu

Bulan

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Total Biaya

Biaya Pencegahan Perencanaan mutu 17,895,952 19,537,950 20,786,957 23,945,259 24,764,328 25,867,865 26,556,348 29,764,264 35,486,543 37,876,296 38,879,345 39,987,191 341,348,298 Pelatihan Mutu 4,976,753 5,527,430 6,678,023 7,127,372 8,245,617 9,172,753 9,657,674 10,356,573 10,872,160 11,591,431 12,564,224 13,626,478 110,396,488 Reparasi dan Pemeliharaan Alat 6,093,573 6,427,340

7,249,524

7,478,276

8,567,643

9,953,546

10,573,214

11,795,374

12,285,758

13,876,456

14,678,279

15,893,934

124,872,917

Sanitasi 2,387,934 2,856,753 3,979,760 4,798,652 5,876,819 6,798,654 8,198,461 11,976,847 12,656,742 13,978,763 14,387,475 14,976,265 102,873,125 Jumlah Total 679,490,828

Biaya Penilaian Inspeksi Bahan 3,483,124 4,478,162 4,795,352 4,986,762 5,087,443 5,289,150 5,456,456 6,067,523 6,198,275 7,545,160 8,179,271 8,697,532 70,264,210 Penerimaan Proses 3,076,462 3,594,798 4,397,652 4,796,459 5,399,657 5,986,727 6,896,640 7,386,723 7,697,276 8,785,463 9,878,672 10,996,754 78,893,283 Penerimaan Produk 3,972,650 4,493,832 4,896,351 5,675,452 6,598,650 7,496,423 7,679,786 8,786,274 9,729,482 10,496,165 11,385,085 12,768,242 93,978,392

Jumlah Total 243,135,885 Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan 15,023,623 15,242,936 16,026,456 17,224,564 17,815,423 18,032,447 18,436,278 19,121,353 19,527,547 20,034,751 20,324,821 20,510,322 217,320,521 Downtime 666,423 714,834 786,634 854,834 985,297 1,786,522 1,865,956 2,176,548 2,386,546 2,467,872 2,797,345 3,386,564 20,875,375 Pengerjaan Ulang 36,928,743 37,026,547 38,164,238 38,672,656 39,276,235 40,498,632 41,175,298 41,582,743 42,367,275 42,978,259 44,067,267 44,536,428 487,274,321

Jumlah Total 725,470,217 Biaya Kegagalan Eksternal

Penyesuaian Keluhan 739,872 787,232 868,719 954,298 1,763,489 1,907,403 2,187,836 2,354,738 2,685,365 3,170,943 3,593,756 3,967,598 24,981,249 Garansi 808,719 944,268 1,785,429 1,907,523 2,968,365 3,497,652 3,536,904 4,267,649 4,835,478 5,369,532 6,586,473 7,279,362 43,787,354

Jumlah Total 68,768,603

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

  113

PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN

Tabel 24 BIAYA MUTU Tahun 2007

(dalam rupiah)

Jumlah Biaya Elemen Biaya Mutu

Bulan

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Total Biaya

Biaya Pencegahan Perencanaan mutu 26,837,950 27,796,857 28,948,759 29,628,842 31,746,721 32,967,695 33,756,748 34,864,264 35,476,543 36,876,296 38,879,345 39,687,191 397,467,211 Pelatihan Mutu 4,128,712 5,507,430 6,578,021 7,127,372 8,245,645 9,172,753 9,657,672 10,356,573 11,872,160 12,571,431 13,564,024 14,626,478 113,408,271 Reparasi dan Pemeliharaan Alat

6,427,140 7,249,524 7,438,376 8,167,649 9,393,526 10,273,414 11,295,654 12,385,756 13,076,476 14,275,679 15,075,934 15,364,728 130,423,856

Sanitasi 2,857,753 3,979,760 4,798,654 5,876,819 6,799,654 8,498,062 9,786,415 10,279,847 12,656,742 13,978,763 14,587,475 15,776,265 109,876,209 Jumlah Total 751,175,547

Biaya Penilaian Inspeksi Bahan 4,278,152 4,795,052 4,926,742 5,187,433 5,289,150 5,796,456 6,267,223 6,858,265 7,565,130 8,179,271 8,797,532 10,985,423 78,925,829 Penerimaan Proses 3,897,758 4,397,652 4,796,859 5,399,657 5,996,837 6,895,750 7,896,783 8,697,276 9,988,563 10,198,672 10,999,764 11,697,693 90,863,264 Penerimaan Produk 3,873,045 4,403,732 4,996,351 5,735,452 6,875,650 7,446,423 8,379,770 9,936,274 10,728,482 11,276,165 12,185,045 13,306,242 99,142,631

Jumlah Total 268,931,724 Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan 3,373,016 4,503,722 4,986,371 5,690,545 6,815,650 7,018,764 8,123,734 9,612,741 10,786,324 11,446,742 12,247,845 13,658,941 98,264,395 Downtime 607,632 684,834 726,734 754,814 883,297 986,357 1,449,687 1,865,956 2,174,658 2,386,546 2,465,874 2,996,345 17,982,734 Pengerjaan Ulang 24,786,531 25,873,134 26,992,752 27,895,036 28,639,424 29,607,482 30,137,813 31,083,464 31,930,971 32,321,314 33,887,631 34,131,918 357,287,470

Jumlah Total 473,534,599 Biaya Kegagalan Eksternal Penyesuaian Keluhan 286,934 326,731 429,754 512,431 596,912 607,632 684,835 757,232 858,710 994,258 1,763,479 2,907,403 10,726,311 Garansi 458,076 596,912 627,632 685,735 747,232 858,560 944,268 1,585,427 2,947,523 3,168,365 3,797,652 4,536,904 20,954,286

Jumlah Total 31,680,597

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

  114

PT MACANAN JAYA CEMERLANG PENERBIT DAN PERCETAKAN

Tabel 25 BIAYA MUTU Tahun 2008

(dalam rupiah)

Jumlah Biaya Elemen Biaya Mutu

Bulan

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Total Biaya

Biaya Pencegahan Perencanaan mutu 26,707,910 27,796,657 28,961,287 29,628,862 31,741,091 32,667,085 33,816,748 34,861,664 35,762,497 37,875,879 38,916,538 40,828,131 399,564,349 Pelatihan Mutu 4,285,626 5,417,652 6,576,021 7,116,327 8,491,635 9,187,123 10,375,134 11,237,684 11,872,160 12,571,431 13,564,024 14,126,476 114,821,293 Reparasi dan Pemeliharaan Alat

6,272,748

7,242,832

8,487,249

9,937,982 10,274,564 10,995,364

12,085,726

13,027,527

13,252,844

14,075,934

14,564,728

15,746,242

135,963,740

Sanitasi 2,934,753 3,979,180 4,798,145 5,878,689 6,792,764 8,498,262 9,791,790 11,271,987 12,975,293 13,980,982 15,697,185 16,476,368 113,075,398 Jumlah Total 763,424,780

Biaya Penilaian Inspeksi Bahan 4,278,132 4,705,052 4,926,642 5,187,453 5,289,140 5,796,456 6,267,623 7,098,265 8,165,130 8,479,271 9,797,432 10,285,423 80,276,019 Penerimaan Proses 3,584,353 4,897,657 5,996,844 6,498,790 7,896,783 8,697,576 9,189,763 9,798,672 10,199,764 10,897,993 11,186,764 11,497,892 100,342,851 Penerimaan Produk 8,379,750 9,939,274 10,728,472 11,276,165 12,185,045 13,346,242 14,897,624 15,478,432 16,287,239 16,765,288 17,264,573 18,347,632 164,895,736

Jumlah Total 345,514,606 Biaya Kegagalan Internal Sisa Bahan 156,242 276,244 376,153 472,652 527,468 625,743 726,474 826,473 937,682 1,786,554 2,746,343 3,377,353 12,835,381 Downtime 246,289 373,656 472,987 527,828 607,917 654,115 726,819 796,854 883,297 986,356 1,192,283 1,565,986 9,034,387 Pengerjaan Ulang 387,624 479,392 597,697 656,373 726,574 838,473 967,392 1,586,274 2,768,443 3,397,180 3,797,397 4,784,561 20,987,380

Jumlah Total 42,857,148 Biaya Kegagalan Eksternal Penyesuaian Keluhan 61,927 63,782 64,187 65,872 66,878 68,378 69,837 70,186 71,897 72,293 73,671 74,574 823,482 Garansi 176,242 197,232 210,887 220,924 254,232 286,249 326,289 373,656 472,987 574,828 637,647 654,116 4,385,289

Jumlah Total 5,208,771

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

115

STRUKTUR ORGANISASI KOMISARIS / PEMEGANG SAHAM

DIREKTUR KEUANGAN / ADMINISTRASI

DRS. IRWAN GUNAWAN

DIREKTUR OPERASIONAL SUGENG SENTOSA

5 STAF

PEMBUKUAN

2 STAF

PAJAK

1 STAF

RUMAH TANGGA

1 STAF

TRANSPORTASI

2 STAF

ADM & UMUM

2 STAF

KESEKRETARIATA

2 STAF

LOGISTIK

2 STAF

CETAK

2 STAF

FINISHING

1 STAF

BARANG JADI

11 STAF PRA

CETAK

12 STAF

PEMASARAN

1 STAF

PERWAKILAN SOLO

2 STAF PPIC

1 STAF

IT

12 STAF

TEHNIK

6 SVP

KEAMANAN

34 OPRT

KEAMANAN

10 OPRT

TRANSPORTASI

19 PEMB OPRT

RUMAH TANGGA

12 SPV

VINISHING

1 BARANG

JADI

3 OPRT

LOGISTIK

32 OPRT

CETAK

31 OPRT

FINISHING

2 OPRT PRA

CETAK

5 PEMB OPRT

LOGISTIK

26 PEMB OPRT

CETAK

87 PEMB OPRT

FINISHING

1 PEMB OPRT

BARANG JADI

11 STAF PRA

CETAK

2 PELKS

LOGISTIK

33 PELKS CETAK

245 PELKS

FINISHING

9 PELKS

BARANG JADI

2 SPV PPIC

2 PEMB OPRT PPIC

1 PELKS PPIC

3 STAF

CETAK

3 STAF

FINISHING

1 KOORD

PRA CETAK

2 KOORD

PEMASARAN

1 PERWAKILAN

SOLO

2 KOORD

PPIC

2 KOORD TEHNIK

KABAG LOGISTIK

ROBIT

KABAG CETAK HERU

SUSANTO

KABAG FINISHING

MAR MAENDRA

KABAG BRG JADI

FX. DANANG

KABAG PRA CETAK

HERY PURWANTO

KABAG PEMASAR

AN MARSIO

KABAG PEMBELIAN

SRI NURCAHYA

KABAG PPIC

GIYATNO

MANAGER IT

ANTO

KABAG TEHNIK

HENGKY

KABAG OPERASIONAL SUPORT

EDI KRIS

MANAGER PEMASAR

AN

MANAGER PPIC

KOMITE SITEM MUTU

MANAGER PRODUKSI

ANDIKA TRIANGGON

KABAG PEMBUKU

AN WAHYUNI

KABAG PAJAK UMUL

BAROKAH

MANAGER ACCUNTANSI/

KEUANGAN

MANAGER HRD – GA R.A.

NUGROHO SEPTIANTO

KABAG PERSONALIA –UMUM YULIN

EKO NUR

Total Karyawan Tetap : 390 orang karyawanTotal Karyawan Harian : 303 orang karyawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: HUBUNGAN ANTARA BIAYA MUTU DENGAN PRODUKTIVITASrepository.usd.ac.id/10572/2/061334015_Full.pdf · komposisi biaya mutu, (2) menghitung produktivitas berkait laba, (3) menentukan koefisien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI