melenaaaa

6
Definisi Melena adalah keluarnya tinja yang lengket dan hitam seperti aspal, dan lengket yang menunjukkan perdarahan saluran pencernaan bagian atas serta dicernanya darah pada usus halus. Warna merah gelap atau hitam berasal dari konversi Hb menjadi hematin oleh bakteri setelah 14 jam. Sumber perdarahannya biasanya juga berasal dari saluran cerna atas. Etiologi 1. Kelainan esophagus a. Varises esophagus Penderita dengan hematemesis melena yang disebabkan pecahnya esophagus, tidak pernah mengeluh rasa nyeri atau pedih di epigastrium. Pada umumnya sifat perdarahan timbul spontan dan massif. Darah yang dimuntahkan berwarna kehitam – hitaman dan tidak membeku karena sudah bercampur dengan asam lambung. b. Karsinoma esophagus Karsinoma esophagus sering memberikan keluhan melena daripada hemetemesis. Disamping mengeluh disfagia, badan mengurus dan anemis, hanya sesekali penderita muntah darah dan itupun tidak massif. c. Sindroma Mallory – Weiss Sebelum timbul hematemesis didahului muntah – muntah hebat yang pada akhirnya baru timbul perdarahan. Misalnya pada peminum alkohol atau pada hamil muda. Biasanya disebabkan oleh karena terlalu sering muntah – muntah hebat dan terus menerus. d. Esofagitis dan tukak esophagus Esophagus bila sampai menimbulkan perdarahan lebih sering intermitten atau kronis dan biasanya ringan, sehingga lebih sering timbul melena daripada hematemesis. Tukak di esophagus jarang sekali mengakibatkan perdarahan jika dibandingkan dengan tukak lambung dan duodenum. 2. Kelainan dilambung a. Gastritis erosiva hemoragika

Upload: wizaiswanti

Post on 23-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan kasus

TRANSCRIPT

Page 1: melenaaaa

Definisi

Melena adalah keluarnya tinja yang lengket dan hitam seperti aspal, dan lengket yang menunjukkan perdarahan saluran pencernaan bagian atas serta dicernanya darah pada usus halus. Warna merah gelap atau hitam berasal dari konversi Hb menjadi hematin oleh bakteri setelah 14 jam. Sumber perdarahannya biasanya juga berasal dari saluran cerna atas.

Etiologi

1. Kelainan esophagusa. Varises esophagus

Penderita dengan hematemesis melena yang disebabkan pecahnya esophagus, tidak pernah mengeluh rasa nyeri atau pedih di epigastrium. Pada umumnya sifat perdarahan timbul spontan dan massif. Darah yang dimuntahkan berwarna kehitam – hitaman dan tidak membeku karena sudah bercampur dengan asam lambung.

b. Karsinoma esophagusKarsinoma esophagus sering memberikan keluhan melena daripada hemetemesis. Disamping mengeluh disfagia, badan mengurus dan anemis, hanya sesekali penderita muntah darah dan itupun tidak massif.

c. Sindroma Mallory – WeissSebelum timbul hematemesis didahului muntah – muntah hebat yang pada akhirnya baru timbul perdarahan. Misalnya pada peminum alkohol atau pada hamil muda. Biasanya disebabkan oleh karena terlalu sering muntah – muntah hebat dan terus menerus.

d. Esofagitis dan tukak esophagusEsophagus bila sampai menimbulkan perdarahan lebih sering intermitten atau kronis dan biasanya ringan, sehingga lebih sering timbul melena daripada hematemesis. Tukak di esophagus jarang sekali mengakibatkan perdarahan jika dibandingkan dengan tukak lambung dan duodenum.

2. Kelainan dilambunga. Gastritis erosiva hemoragikaHematemesis bersifat tidak massif dan timbul setelah penderita minum obat – obatan yang menyebabkan iritasi lambung. Sebelum muntah penderita mengeluh nyeri ulu hati.b. Tukak lambung

Penderita mengalami dispepsia berupa mual, muntah, nyeri ulu hati dan sebelum hematemesis didahului rasa nyeri atau pedih di epigastrium yang berhubungan dengan makanan. Sifat hematemesis tidak begitu massif dan lebih dominan dari hematemesis.

3. Kelainan darah : Polisitemia vera, limfoma, leukimia, anemia, hemofili, trombositopeni purpura.

Patofisiologi

Page 2: melenaaaa

1. Proses perjalanan penyakitPada gagal hepar sirosis kronis, kematian sel dalam hepar mengakibatkan peningkatan tekanan vena porta. Sebagai akibatnya terbentuk saluran kolateral dalam submukosa esophagus, lambung dan rectum serta pada dinding abdomen anterior yang lebih kecil dan lebih mudah pecah untuk mengalihkan darah dari sirkulasi splenik menjauhi hepar. Dengan meningkatnya tekanan dalam vena ini, maka bena tersebut menjadi mengembang dan membesar (dilatasi) oleh darah disebut varises. Varises dapat pecah, mengakibatkan perdarahan gastrointestinal massif. Selanjutnya dapat mengakibatkan kehilangan darah tiba – tiba, penurunan arus balik vena ke jantung, dan penurunan perfusi jaringan. Dalam berespon terhadap penurunan curah jantung, tubuh melakukan mekanisme kompensasi kompensasi untuk mencoba mempertahankan perfusi. Mekanisme ini merangsang tanda – tanda dan gejala – gejala utama yang terlihat pada saat pengkajian awal. Jika volume darah tidak digantikan, penurunan perfusi mengakibatkan disfungsi selular. Penurunan aliran darah akan memberikan efek pada seluruh sistem tubuh, dan tanpa suplai oksigen yang mencukupi sistem tersebut akan mengalami kegagalan.Pada melena dalam perjalanannya melalui usus, darah menjadi berwarna merah gelap bahkan hitam. Perubahan warna disebabkan oleh HCL lambung, pepsin, dan warna hitam ini diduga karena adanya pigmen porfirin. Kadang – kadang pada perdarahan saluran cerna bagian bawah dari usus halus atau kolon asenden, feses dapat berwarna merah terang / gelap.Diperkirakan darah yang muncul dari duodenum dan jejunum akan tertahan pada saluran cerna sekitar 6 – 8 jam untuk merubah warna feses menjadi hitam. Paling sedikit perdarahan sebanyak 50 – 100 cc baru dijumpai keadaan melena. Feses tetap berwarna hitam seperti ter selama 48 – 72 jam setelah perdarahan berhenti. Ini bukan berarti keluarnya feses yang berwarna hitam tersebut menandakan perdarahan masih berlangsung. Darah yang tersembunyi terdapat pada feses selama 7 – 10 hari episode perdahan tunggal.

Manifestasi klinis :Gejala yang ada yaitu :a. Muntah darah (hematemesis)b. Mengeluarkan tinja yang kehitaman (melena)c. Mengeluarkan darah dari rectum (hematokezia)d. Denyut nadi yang cepat, TD rendahe. Akral teraba dingin dan basahf. Nyeri perutg. Nafsu makan menurunh. Jika terjadi perdarahan yang berkepanjangan dapat menyebabkan terjadinya

anemia, seperti mudah lelah, pucat, nyeri dada dan pusing.

Komplikasi

Page 3: melenaaaa

a. Syok hipovolemik

disebut juga dengan syok preload yang ditandai dengan menurunnya volume intravaskuler oleh karena perdarahan dapat terjadi karena kehilangan cairan tubuh yang lain. Menurunnya volume intravaskuler menyebabkan penurunan volume intraventrikel. Pada klien dengan syok berat, volume plasma dapat berkurang sampai lebih dari 30% dan berlangsung selama 24 – 28 jam.

b. Gagal ginjal akut

Terjadi sebagai akibat dari syok yang tidak teratasi dengan baik. Untuk mencegah gagal ginjal maka setelah syok, diobati dengan menggantikan volume intravaskuler.

c. Penurunan kesadaran

Terjadi penurunan transportasi O2 ke otak, sehingga terjadi penurunan kesadaran.

d. Ensefalopati

Terjadi akibat kerusakan fungsi hati didalam menyering toksin didalam darah. Racun – racun tidak dibuang karena fungsi hati terganggu. Dan suatu kelainan dimana fungsi otak mengalami kemunduran akibat zat – zat racun didalam darah, yang dalam keadaan normal dibuang oleh hati.

Penatalaksanaan Medis

Pengobatan penderita perdarahan saluran makan bagian atas harus sedini mungkin dan sebaiknya dirawat dirumah sakit untuk mendapatkan pengawasan yang diteliti dan pertolongan yang lebih baik. Pengobatan penderita perdarahan saluran makan bagian atas meliputi :

1. Pengawasan dan pengobatan umuma. Tirah baringb. Diet makanan lunakc. Pemeriksaan Hb, Ht setiap 6 jam pemberian transfusi darahd. Pemberian transfusi darah bila terjadi perdarahan yang luas (hematemesis

melena)e. Infus cairan langsung dipasang untuk mencegah terjadinya dehidrasif. Pengawasan terhadap tekanan darah, nadi, kesadaran penderita dan bila perlu

CVP monitorg. Pemeriksaan kadar Hb dan Ht [erlu dilakukan untuk mengikuti keadaan

perdarahanh. Transfusi darah diperlukan untuk mengganti darah yang hilang dan

mempertahankan kadar Hb 50 – 70 % harga normal.i. Pemberian obat – obatan hemostatik seperti vitamin K, Karbosokrom (Adona

AC), antasida dan golongan H2 reseptor antagonis berguna untuk menanggulangi perdarahan

Page 4: melenaaaa

j. Dilakukan klisma dengan air biasa disertai pemberian antibiotika yang tidak disetiap oelh usus, sebagai tindakan sterilisasi usus. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan terjadinya peningkatan produksi amoniak oleh bakteri usus, dan ini dapat menimbulkan ensefalopati hepatic.

Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan radiologiPemeriksaan radiologi dilakukan dengan pemeriksaan esofagogram untuk daerah esophagus dan diteruskan dengan pemeriksaan double contrast pada lambung idan duodenum.

b. Pemerikaan endoskopiDapat dilakukan pengambilan foto untuk dokumentasi, aspirasi cairan, dan infuse untuk pemeriksaan sitopatologi.

c. Pemeriksaan ultrasonografi dan scanning hatiUntuk mendeteksi penyakit hati kronik seperti sirosiis hepatis yang mungkin sebagai penyebab perdarahan saluran cerna bagian atas.