mediaindonesia .com jujur bersuara selasa, 2 … · tingkat pendidikan ataupun pencapaian akademik...

1
TINGKAT pendidikan ataupun pencapaian akademik ternyata tidak selamanya berpengaruh terhadap kualitas kesehatan seseorang. Peneliti dari University of Wisconsin-Madison mematahkan mitos yang menyebutkan kebodohan sebagai penyebab utama buruknya kualitas kesehatan seseorang yang berujung pada kematian dini. “Orang berpendidikan rendah tetapi menjalani kehidupan dengan positif dan ikhlas, memiliki kualitas kesehatan lebih baik ketimbang orang berpendidikan tinggi tapi tidak bahagia,” ujar ketua peneliti Carol Ryff. Penelitian dilakukan di AS dengan mengukur tingkat inam- matory protein interleukin-6 atau IL-6. Tingginya tingkat IL-6 berhubungan dengan sejumlah penyakit seperti jantung, stroke, diabetes, gangguan pencernaan, dan kanker. “Penemuan ini bisa dijadikan acuan mengurangi gap kesehatan antara si kaya dan si miskin,” imbuh Ryff. (HealthDay/Mps/X-5) MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA SELASA, 2 NOVEMBER 2010 | NO.10843 | TAHUN XLI | 28 HALAMAN REUTERS Layanan Berlangganan & Customer Service SMS: 08121128899 T: (021) 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) Taylor Swift Rahasia Lirik Lagu ”Jika kamu membuat puisi yang pas, dengan rima yang benar di akhir kalimat, rasanya seperti membuat kata-kata itu memantul dari kertas.” Sosok, Hlm 13 EDITORIAL Jaksa Cirus Sinaga kini tengah menghitung hari. Menghitung hari kapan diberhentikan secara permanen sebagai jaksa. Menghitung hari kapan dia duduk di kursi pesakitan. Juga, menghitung hari kapan dia menghuni hotel prodeo. Perjalanan Cirus hingga mendekati titik akhir amatlah pan- jang, sepanjang daftar dugaan keterlibatannya dalam kasus maa pajak dengan terdakwa Gayus Halomoan Tambunan. Para saksi dalam persidangan Gayus secara terang-bende- rang mengungkapkan keterlibatan Cirus dalam melakukan pertemuan dengan penyidik Polri dan pengacara terdakwa di Hotel Crystal, menambah pasal penggelapan, serta memberi petunjuk kepada penyidik Polri untuk memblokir dan mem- buka rekening Gayus. Keterangan para saksi di bawah sumpah semestinya cu- kup kuat untuk menjadi alat bukti menyeret Cirus ke muka hukum. Keterlibatan Cirus itulah yang menyebabkan Gayus mendapat ganjaran satu tahun percobaan, yang sama artinya dengan vonis bebas. Polri memang sempat menjadikan Cirus sebagai tersangka. Namun, belakangan meralat status Cirus hanya sebagai saksi. Perkara Cirus kembali gelap. Seolah kebal hukum, Cirus tetap melenggang menghirup udara bebas. Titik terang mulai tampak ketika Gayus mengungkap bocornya rencana penuntut- an atas dirinya. Ketika itu, Gayus mengaku dirinya diperlihatkan rencana tun- tutan yang di dalamnya dia dinyatakan akan dituntut satu tahun penjara. Namun, setelah menggelontorkan uang Rp450 juta, Gayus ha- nya dituntut satu tahun percobaan. Karena itu terkait dengan tuntutan, kemungkinan ke- terlibatan Cirus sebagai jaksa peneliti perkara Gayus tentu amat besar. Akan tetapi, seolah hendak melindungi korps, Kejaksaan Agung sempat menyatakan belum ada bukti keter- libatan Cirus. Namun, Kejaksaan Agung akhirnya membentuk tim untuk meneliti kasus Cirus. Hasilnya Cirus dinyatakan terlibat ren- cana tuntutan palsu. Kejaksaan Agung akhirnya menyerahkan perkara Cirus ke Polri. Kejaksaan Agung juga memberhentikan Cirus dari jabatan struktural. Apa yang dilakukan Kejaksaan Agung itu bukan cuma terlambat, melainkan juga tidak cukup. Sebagai instansi yang mengangkat Cirus menjadi pejabat publik, Kejaksaan Agung seharusnya sedari awal berani menon- aktifkan Cirus dari posisi jaksa struktural dan fungsional. Keterlambatan dan ketidaktegasan Kejaksaan Agung justru menjadikan perkara Cirus berliku-liku. Berlikunya perkara Ci- rus itu berhulu pada ulah para penegak hukum yang senantiasa berlindung di balik idiom sakti ‘asas praduga tak bersalah’. Padahal, keterangan saksi yang berada di bawah sumpah semestinya sudah cukup kuat dijadikan alat bukti menyeret Cirus ke depan hukum. Penegak hukum memang sangat paham bagaimana memainkan hukum. Akan tetapi, penegak hukum yang mengakali hukum sesungguhnya telah melaku- kan kesalahan luar biasa. Oleh karena itu, penegak hukum yang mengangkangi hukum semestinya mendapat hukuman berat, jauh lebih berat, jika dibandingkan dengan mereka yang awam hukum. Beranikah para penegak hukum—-polisi, jaksa, dan hakim— kelak mengakhiri liku-liku perjalanan jaksa Cirus dalam kerangkeng hukuman yang sangat berat? Jalan Berliku Jaksa Cirus Sebagai instansi yang mengangkat Cirus menjadi pejabat publik, Kejaksaan Agung seharusnya sedari awal berani menonaktifkan Cirus dari posisi jaksa struktural dan fungsional.” Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi: mediaindonesia.com PAUSE Pendidikan Rendah dan Kesehatan ANTARA/WAHYU PUTRO layah yang selama ini difungsi- kan sebagai lokasi wisata ying fox. Mereka langsung menutup warung dan membawa pu- lang gerobak begitu hujan abu mengguyur. Di Kecamatan Musuk, wila- Widjajadi E RUPSI Gunung Merapi yang diikuti luncuran awan panas atau wed- hus gembel kian menye- bar. Jika sebelumnya arah awan panas cenderung ke barat dan selatan, mulai kemarin wedhus gembel menyasar ke timur. Akibatnya, wilayah Boyolali dan Klaten, Jawa Tengah, terke- na abu vulkanis. Di Musuk dan Cepogo, Boyolali, yang sudah lebih dari sepuluh tahun ti- dak pernah terkena dampak erupsi Merapi, kemarin pun diguyur hujan abu. Itu merupakan dam- pak dari letusan Me- rapi pukul 10.05 WIB, dengan ketinggian sekitar 1,5 kilometer. Angin membawa awan panas hingga 7 kilome- ter ke arah timur. Hujan abu lebat di- sertai butiran pasir dan bau belerang menye- ngat membuat aktivitas masyarakat terhenti men- dadak. Di Pasar Cepogo, para pedagang menutup kios dan lapak mereka. Begitu pula pedagang ma- kanan dan minuman di sekitar ‘Tikungan Hidung Petruk’, wi- yah yang terletak bersebelahan dengan Kecamatan Cepogo, jauh lebih parah. Bau belerang yang menyengat membuat pu- luhan warga di Dusun Sangup jatuh pingsan. Paparan abu vulkanis yang LETUSAN MERAPI: Gunung Merapi kembali menyemburkan awan panas pada pukul 10.05 WIB dilihat dari Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, kemarin. Bantuan masih Menumpuk di Sikakap CUACA buruk yang me- landa Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, masih belum bisa diatasi untuk penyaluran bantuan. Akibatnya, bantuan masih menumpuk di gudang logis- tik di Kecamatan Sikakap. “Hingga saat ini bantuan makanan yang diberikan sudah mencapai 97,6 ton. Namun, sebagian besar ma- sih tertahan di Sikakap,” ujar Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB Su- topo Purwo Negoro di Ja- karta, kemarin. Secara terpisah, Menteri Perhubungan (Menhub) Freddy Numberi mengata- kan pemerintah akan mem- fungsikan landasan lama seluas 600 meter persegi di sudah mulai bersekolah. Di sisi lain, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono me- minta Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno dan Bupati Mentawai Edison Saleleubaja untuk tidak risau dengan kritikan. “Anggap- lah itu cambuk, selalu ada seperti itu,” ujar Presiden dalam pengantarnya pada sidang kabinet paripurna, di kantor Presiden, Jakarta. Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menargetkan warga korban gempa dan tsunami Mentawai sudah bisa me- nikmati rumah sederhana sebelum Natal, Desember mendatang. Hal itu ditegas- kan Kalla dalam kunjungan ke Mentawai, kemarin. (Tlc/ Rin/Tup/X-6) ringan 142 orang, serta jumlah pengungsi 14.983 orang. Delapan hari pascagempa dan tsunami, sebagian aktivitas sudah berangsur normal, seperti di Sikakap, siswa sekolah dasar Erupsi ke Segala Penjuru Kubah paling tua di puncak Merapi makin terkikis sehingga kian rapuh. Jika terjadi letusan, awan panas mengarah ke mana-mana. MULAI SEKOLAH: Sejumlah siswa berangkat sekolah dengan menaiki perahu di Sikakap, Mentawai, Sumatra Barat, kemarin. Proses belajar mengajar di Sikakap kembali berjalan setelah diliburkan selama seminggu akibat gempa dan tsunami. terjadi kemarin jauh lebih luas jika dibandingkan dengan sebe- lumnya. Debu berwarna putih mengenai hampir seluruh wi- layah Cepogo, menutupi jalan, dan membuat atap rumah pen- duduk berubah menjadi putih. Sejak dinyatakan awas (sta- tus tertinggi gunung berapi), Gunung Merapi telah meletus sebanyak empat kali, yaitu pada 26 Oktober, 30 Oktober, 31 Oktober, dan 1 November. Hingga kemarin, sekitar 38 orang dinyatakan tewas. Kepala Badan Geologi Ke- menterian Energi dan Sumber Daya Mineral R Sukhyar me- ngatakan letusan kemarin tidak diikuti gempa vulkanis, tetapi justru membentuk kubah baru. “Salah satu kubah di puncak Merapi terbongkar dan merun- tuhkan material sekitar 2 juta meter kubik,” ujarnya. Dengan terbongkarnya kubah, lanjutnya, jalan bagi magma keluar dari perut bumi terbuka. Namun, yang harus diwas- padai adalah dengan terbong- karnya salah satu kubah Mera- pi, kubah Merapi tahun 1911 semakin terkikis. “Kubah paling tua di pu- ncak Merapi semakin terkikis sehingga kian rapuh. Kalau kubah tersebut longsor, jika terjadi letusan, awan panas- nya mengarah ke mana-ma- na,” papar Sukhyar.(LD/FR/ AU/*/X-7) [email protected] Berita terkait hlm 7 Pagai Selatan, Mentawai, untuk memperlancar pendistribusian bantuan dan logistik. Menurutnya, dari hasil pe- nelitian, landasan seluas 600 meter persegi bisa didarati he- likopter, pesawat jenis twin oter, dan pesawat karavan Susi Air. Hingga kemarin, jumlah kor- ban tewas di Mentawai seba- nyak 431 jiwa, korban hilang 88 orang, luka berat 271 orang, luka MI/ROMMY PUJIANTO

Upload: vudieu

Post on 30-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TINGKAT pendidikan ataupun pencapaian akademik ternyata tidak selamanya berpengaruh terhadap kualitas kesehatan seseorang. Peneliti dari University of Wisconsin-Madison mematahkan mitos yang menyebutkan kebodohan sebagai penyebab utama buruknya kualitas kesehatan seseorang yang berujung pada kematian dini.

“Orang berpendidikan rendah tetapi menjalani kehidupan dengan positif dan ikhlas, memiliki kualitas kesehatan lebih baik ketimbang orang berpendidikan tinggi tapi tidak bahagia,” ujar ketua peneliti Carol Ryff.

Penelitian dilakukan di AS dengan mengukur tingkat infl am-matory protein interleukin-6 atau IL-6. Tingginya tingkat IL-6 berhubungan dengan sejumlah penyakit seperti jantung, stroke, diabetes, gangguan pencernaan, dan kanker. “Penemuan ini bisa dijadikan acuan mengurangi gap kesehatan antara si kaya dan si miskin,” imbuh Ryff. (HealthDay/Mps/X-5)

M E D I A I N D O N E S I A . C O M JUJUR BERSUARA SELASA, 2 NOVEMBER 2010 | NO.10843 | TAHUN XLI | 28 HALAMANREUTERS

Layanan Berlangganan & Customer Service

SMS: 08121128899T: (021) 5821303

No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa + ongkos kirim)

Taylor Swift Rahasia Lirik Lagu ”Jika kamu membuat puisi yang pas, dengan rima yang benar di akhir kalimat, rasanya seperti membuat kata-kata itu memantul dari kertas.”Sosok, Hlm 13

EDITORIAL

Jaksa Cirus Sinaga kini tengah menghitung hari. Menghitung hari kapan diberhentikan secara permanen sebagai jaksa. Menghitung hari kapan dia duduk di kursi pesakitan. Juga, menghitung hari kapan dia menghuni hotel prodeo.

Perjalanan Cirus hingga mendekati titik akhir amatlah pan-jang, sepanjang daftar dugaan keterlibatannya dalam kasus mafi a pajak dengan terdakwa Gayus Halomoan Tambunan.

Para saksi dalam persidangan Gayus secara terang-bende-rang mengungkapkan keterlibatan Cirus dalam melakukan pertemuan dengan penyidik Polri dan pengacara terdakwa di Hotel Crystal, menambah pasal penggelapan, serta memberi petunjuk kepada penyidik Polri untuk memblokir dan mem-buka rekening Gayus.

Keterangan para saksi di bawah sumpah semestinya cu-kup kuat untuk menjadi alat bukti menyeret Cirus ke muka hukum. Keterlibatan Cirus itulah yang menyebabkan Gayus mendapat ganjaran satu tahun percobaan, yang sama artinya dengan vonis bebas.

Polri memang sempat menjadikan Cirus sebagai tersangka. Namun, belakangan meralat status Cirus hanya sebagai saksi.

Perkara Cirus kembali ge lap. Seolah kebal hukum, Cirus tetap melenggang menghirup udara bebas.

Titik terang mulai tampak ketika Gayus mengungkap bocornya rencana penuntut-an atas dirinya. Ketika itu, Gayus mengaku dirinya diperlihatkan rencana tun-tutan yang di dalamnya dia dinyatakan akan dituntut satu tahun penjara. Namun, setelah menggelontorkan uang Rp450 juta, Gayus ha-nya dituntut satu tahun percobaan.

Karena itu terkait dengan tuntutan, kemungkinan ke-terlibatan Cirus sebagai jaksa peneliti perkara Gayus tentu amat besar. Akan tetapi, seolah hendak melindungi korps, Kejaksaan Agung sempat menyatakan belum ada bukti keter-libatan Cirus.

Namun, Kejaksaan Agung akhirnya membentuk tim untuk meneliti kasus Cirus. Hasilnya Cirus dinyatakan terlibat ren-cana tuntutan palsu. Kejaksaan Agung akhirnya menyerahkan perkara Cirus ke Polri.

Kejaksaan Agung juga memberhentikan Cirus dari jabatan struktural. Apa yang dilakukan Kejaksaan Agung itu bukan cuma terlambat, melainkan juga tidak cukup.

Sebagai instansi yang mengangkat Cirus menjadi pejabat publik, Kejaksaan Agung seharusnya sedari awal berani menon-aktifkan Cirus dari posisi jaksa struktural dan fungsional.

Keterlambatan dan ketidaktegasan Kejaksaan Agung justru menjadikan perkara Cirus berliku-liku. Berlikunya perkara Ci-rus itu berhulu pada ulah para penegak hukum yang senantiasa berlindung di balik idiom sakti ‘asas praduga tak bersalah’.

Padahal, keterangan saksi yang berada di bawah sumpah semestinya sudah cukup kuat dijadikan alat bukti menyeret Cirus ke depan hukum. Penegak hukum memang sangat paham bagaimana memainkan hukum. Akan tetapi, penegak hukum yang mengakali hukum sesungguhnya telah melaku-kan kesalahan luar biasa.

Oleh karena itu, penegak hukum yang mengangkangi hukum semestinya mendapat hukuman berat, jauh lebih berat, jika dibandingkan dengan mereka yang awam hukum.

Beranikah para penegak hukum—-polisi, jaksa, dan hakim—kelak mengakhiri liku-liku perjalanan jaksa Cirus dalam kerangkeng hukuman yang sangat berat?

Jalan BerlikuJaksa Cirus

Sebagai instansi yang mengangkat Cirus menjadi pejabat publik, Kejaksaan Agung seharusnya sedari awal berani menonaktifkan Cirus dari posisi jaksa struktural dan fungsional.”

Anda ingin menanggapi ”Editorial” ini, silakan kunjungi:mediaindonesia.com

PAUSE

Pendidikan Rendahdan Kesehatan

ANTARA/WAHYU PUTRO

layah yang selama ini difungsi-kan sebagai lokasi wisata fl ying fox. Mereka langsung menutup warung dan membawa pu-lang gerobak begitu hujan abu mengguyur.

Di Kecamatan Musuk, wila-

Widjajadi

ERUPSI Gunung Merapi yang diikuti luncuran awan panas atau wed-hus gembel kian menye-

bar. Jika sebelumnya arah awan panas cenderung ke barat dan selatan, mulai kemarin wedhus gembel menyasar ke timur.

Akibatnya, wilayah Boyolali dan Klaten, Jawa Tengah, terke-na abu vulkanis. Di Musuk dan Cepogo, Boyolali, yang sudah lebih dari sepuluh tahun ti-dak pernah terkena dampak erupsi Merapi, kemarin pun diguyur hujan abu.

Itu merupakan dam-pak dari letusan Me-rapi pukul 10.05 WIB, dengan ketinggian sekitar 1,5 kilometer. Angin membawa awan panas hingga 7 kilome-ter ke arah timur.

Hujan abu lebat di-ser tai bu tir an pasir dan bau belerang menye-ngat membuat aktivitas masyarakat terhenti men-dadak. Di Pasar Cepogo, para pedagang menutup kios dan lapak mereka.

Begitu pula pedagang ma-kanan dan minuman di sekitar ‘Tikungan Hidung Petruk’, wi-

yah yang terletak bersebelahan dengan Kecamatan Cepogo, jauh lebih parah. Bau belerang yang menyengat membuat pu-luhan warga di Dusun Sangup jatuh pingsan.

Paparan abu vulkanis yang

LETUSAN MERAPI: Gunung Merapi kembali menyemburkan awan panas pada pukul 10.05 WIB dilihat dari Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, kemarin.

Bantuan masih Menumpuk di SikakapCUACA buruk yang me-landa Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, masih belum bisa diatasi untuk penyaluran bantuan. Akibatnya, bantuan masih menumpuk di gudang logis-tik di Kecamatan Sikakap.

“Hingga saat ini bantuan makanan yang diberikan sudah mencapai 97,6 ton. Namun, sebagian besar ma-sih tertahan di Sikakap,” ujar Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB Su-topo Purwo Negoro di Ja-karta, kemarin.

Secara terpisah, Menteri Perhubungan (Menhub) Freddy Numberi mengata-kan pemerintah akan mem-fungsikan landasan lama seluas 600 meter persegi di

sudah mulai bersekolah.Di sisi lain, Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono me-minta Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno dan Bupati Mentawai Edison Saleleubaja untuk tidak risau dengan kritikan. “Anggap-lah itu cambuk, selalu ada seperti itu,” ujar Presiden dalam pengantarnya pada sidang kabinet paripurna, di kantor Presiden, Jakarta.

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menargetkan warga korban gempa dan tsunami Mentawai sudah bisa me-nikmati rumah sederhana sebelum Natal, Desember mendatang. Hal itu ditegas-kan Kalla dalam kunjungan ke Mentawai, kemarin. (Tlc/Rin/Tup/X-6)

ringan 142 orang, serta jumlah pengungsi 14.983 orang.

Delapan hari pascagempa dan tsunami, sebagian aktivitas sudah berangsur normal, seperti di Sikakap, siswa sekolah dasar

Erupsi ke SegalaPenjuruKubah paling tua di puncak Merapi makin terkikis sehingga kian rapuh. Jika terjadi letusan, awan panas mengarah ke mana-mana.

MULAI SEKOLAH: Sejumlah siswa berangkat sekolah dengan menaiki perahu di Sikakap, Mentawai, Sumatra Barat, kemarin. Proses belajar mengajar di Sikakap kembali berjalan setelah diliburkan selama seminggu akibat gempa dan tsunami.

terjadi kemarin jauh lebih luas jika dibandingkan dengan sebe-lumnya. Debu berwarna putih mengenai hampir seluruh wi-layah Cepogo, menutupi jalan, dan membuat atap rumah pen-duduk berubah menjadi putih.

Sejak dinyatakan awas (sta-tus tertinggi gunung berapi), Gunung Merapi telah meletus sebanyak empat kali, yaitu pa da 26 Oktober, 30 Oktober, 31 Oktober, dan 1 November.

Hingga kemarin, sekitar 38 orang dinyatakan tewas.

Kepala Badan Geologi Ke-menterian Energi dan Sumber Daya Mineral R Sukhyar me-ngatakan letusan kemarin tidak diikuti gempa vulkanis, tetapi justru membentuk kubah baru. “Salah satu kubah di puncak Merapi terbongkar dan merun-tuhkan material sekitar 2 juta meter kubik,” ujarnya.

Dengan terbongkarnya kubah, lanjutnya, jalan bagi magma keluar dari perut bumi terbuka.

Namun, yang harus diwas-padai adalah dengan terbong-karnya salah satu kubah Mera-pi, kubah Merapi tahun 1911 semakin terkikis.

“Kubah paling tua di pu-ncak Merapi semakin terkikis sehingga kian rapuh. Kalau kubah tersebut longsor, jika terjadi letusan, awan panas-nya mengarah ke mana-ma-na,” papar Sukhyar.(LD/FR/AU/*/X-7)

[email protected] terkait hlm 7

Pagai Selatan, Mentawai, untuk memperlancar pendistribusian bantuan dan logistik.

Menurutnya, dari hasil pe-nelitian, landasan seluas 600 meter persegi bisa didarati he-

likopter, pesawat jenis twin oter, dan pesawat karavan Susi Air.

Hingga kemarin, jumlah kor-ban tewas di Mentawai seba-nyak 431 jiwa, korban hilang 88 orang, luka berat 271 orang, luka

MI/ROMMY PUJIANTO