sekilas info jamsostek incar 20% rights issue...

1
Corporate News | 19 RABU, 3 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA P T Jamsostek menya- takan siap menyerap penawaran saham ter- batas (rights issue) PT Bank Mandiri hingga 20% dari total saham baru yang akan diterbitkan. Jamsostek akan menggunakan dana pengalihan dari deposito yang mereka mi- liki sekarang. “Kami siap menyerap hingga 20%. Kalau rights issue 10%, kita ambilnya 2%,” tegas Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Si- naga, seusai mengikuti Mandiri Economic Forum 2010, di Ja- karta, kemarin. Menurut Hotbonar, 20% dari total rights issue Bank Mandiri tersebut akan mencapai sekitar 460 juta lembar. Untuk itu, ia menambahkan Jamsostek siap mengalihkan dana deposito yang dimiliki perseroan. “Nanti tinggal dialihkan saja dari de- posito. Deposito kan murah bu- nganya. Kita akan tingkatkan di saham, soalnya capital gain-nya lebih tinggi,” kata Hotbonar. Pengalihan deposito menjadi saham sejalan dengan kebi- jakan perseroan mengurangi investasi di deposito dan me- ningkatkan investasi dalam bentuk saham. Sebelumnya Bank Mandiri memang berencana melakukan penawaran saham baru sekitar 10,18% atau sebanyak 2,3 miliar lembar. Rights issue tersebut ditujukan untuk mendapatkan tambahan modal sekitar Rp15 triliun sehingga rasio kecuku- pan modal atau capital adequacy ratio (CAR) bisa terjaga pada level 14%-15% sampai 2014. Direktur Utama Bank Mandi- ri Zulkifli Zaini menyambut baik rencana Jamsostek untuk menyerap rights issue yang dila- kukan pihaknya. “Bagus sekali itu,” ujarnya. Namun, ia tidak berani berkomentar mengenai perincian rights issue tersebut karena sudah masuk masa persiapan. Pendapatan naik Selain mengincar rights is- sue Bank Mandiri, Jamsostek juga siap membeli penawaran saham perdana (IPO) PT Kraka- tau Steel (KS). Menurut Hotbo- nar, untuk dapat optimal me- nyerap saham KS, sebenarnya Jamsostek menyiapkan dana sebesar Rp500 miliar dan sudah mengajukan penawaran untuk membeli saham IPO KS senilai Rp250 miliar. “Tapi setelah penawaran, penjamin emisi hanya memberi jatah ke Jamsostek sebanyak Rp100 miliar,” katanya. Meski demikian, Hotbonar mengaku dapat memaklumi hal itu. Sebab, menurutnya, penjatahan saham IPO KS me- mang akan minim jika terjadi kelebihan permintaan ( over- subscribed) yang cukup besar. Oversubscribed-nya besar. Wa- jar saja kalau harus dibagi de- ngan investor yang lain.” Sampai dengan akhir Sep- tember 2010, total dana yang dikelola Jamsostek mencapai Rp97 triliun atau meningkat 20% dari perolehan periode yang sama tahun lalu. Penem- patan dana itu terbesar masih di instrumen obligasi sebesar 45% dari total investasi. Sisanya, dana investasi ditempatkan di deposito 30%, saham 20%, dan reksadana 3%-4%. Sementara itu, pendapatan perseroan hingga September 2010 mencapai Rp10,2 triliun. “Kami optimistis target penda- patan hingga akhir 2010 sebesar Rp13 triliun dapat tercapai.” Jamsostek juga menargetkan pencapaian laba bersih Rp1,5 triliun pada akhir tahun 2010. Per September 2010, Jamsostek memperoleh pencapaian laba bersih sebesar Rp1,35 triliun. (*/AW/E-3) [email protected] Jamsostek Incar 20% Rights Issue Mandiri Penempatan dana di deposito siap dialihkan untuk menyerap saham baru Bank Mandiri. Irana Shalindra Jangka waktu kon- trak jual beli gas berbeda-beda.” Eddy Purnomo Direktur PHE Jambi Merang PERTAMINA Hulu Energi (PHE) Jambi Merang menanda- tangani kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG) senilai US$577 juta dengan PT Pembangunan Kota Batam, Perusahaan Dae- rah (PD) Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatra Se- latan, dan PT Chevron Pacic Indonesia. Direktur PHE Jambi Merang Eddy Purnomo menjelaskan, penjualan gas dari blok Jambi Merang sudah dinantikan ba- nyak pihak. “Hasil produksi gas pertama merupakan satu- satunya yang menjadi andalan pemerintah dari blok-blok mi gas yang ada di wilayah Sumatra Selatan,” jelas Eddy dalam siaran pers yang dirilis, kemarin. Ia memaparkan, alokasi un- tuk setiap pembeli yang sebesar 48.400 billion british thermal unit (BBTU) akan diserap PD Per- tambangan dan Energi Propinsi Sumatra Selatan. Pasokan itu akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan energi di Sumatra Selatan dan industri di Jambi. Selain itu, sebanyak 38.309 BBTU disiapkan guna me- masok kebutuhan gas PT Pem- bangunan Kota Batam. Per- usahaan akan memakai gas tersebut untuk memenuhi ke- butuhan listrik di kota Batam khususnya industri di kawasan perdagangan bebas dan Pela- buhan Bebas Batam. Adapun untuk Chevron dialokasikan sebanyak 8.030 BBTU. Jumlah tersebut un- tuk jangka waktu satu tahun dan akan dikaji kembali se- tiap tahunnya. Pasokan gas ke Chevron ini akan dipakai untuk mendukung produksi minyak dari blok CPP milik Chevron di Riau. “Jangka waktu kontrak jual beli gas berbeda-beda. Pasokan ke PD Pertambangan dan Ener- gi Provinsi Sumatra Selatan dan PT Pembangunan Kota Batam akan berlangsung hingga 9 Feb- ruari 2019,” imbuhnya. Sementara itu, produsen migas lainnya, yaitu PT Medco Energi Internasional Tbk, me- nyatakan mengalokasikan be- lanja modal (capital expenditure) sebesar US$1,6 miliar selama 2011-2013. Presiden Komisaris Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro di Jakarta, kemarin, mengatakan alokasi belanja modal itu terutama untuk pe- ngembangan gas Blok A (Aceh), Donggi-Senoro (Sulawesi Te- ngah), dan Area 47 (Libia). “Alokasi capex itu buat tiga tahun ke depan,” ujarnya. Medco melalui PT Medco EP Malaka baru saja mendapat perpanjangan kontrak Blok A se- lama 20 tahun terhitung sejak 31 Agustus 2011. Dirut PT Medco EP Indonesia Budi Basuki me- nambahkan, pihaknya menga- lokasikan capex Blok A sebesar US$600 juta hingga 2013. Sementara itu, belanja modal selama 20 tahun diperkirakan mencapai US$1,2 miliar. (*/Ant/E-5) Pertamina Hulu Energi Teken Kontrak US$577 Juta PERUSAHAAN produsen ban Goodyear Tire & Rubber Company mencatat volume penjualan ban yang signikan pada kuartal ketiga 2010. Pen- capaian itu sekaligus menjadi yang tertinggi sejak kuartal ketiga 2008. “Kami terdorong oleh kuat- nya dan menyeluruhnya pemu- lihan industri,” ujar Chairman dan CEO Goodyear Tire & Rub- ber Company Richard J Kramer dalam keterangan persnya di Jakarta, kemarin. Dengan kondisi seperti itu, lanjut Kramer, pihaknya opti- mistis industri ban akan terus berkembang sehingga penda- patan perusahaan akan me- ningkat mengikuti pasar yang terus bertumbuh. Nilai penjualan perseroan pada kuartal ketiga 2010 men- capai US$5 miliar atau naik 13% dari penjualan di kuartal yang sama 2009. Volume ban yang terjual mencapai 47,7 juta unit atau naik 6% dari tahun lalu. Ia menjelaskan, penjualan di kuartal ketiga mencerminkan dampak dari kenaikan volume senilai US$211 juta. Kenaikan penjualan itu an- tara lain diakibatkan adanya dampak positif dari perbaikan bisnis yang terkait dengan ban, terutama penjualan bahan ki- mia pihak ketiga di Amerika Utara. “Mesin inovasi Goodyear dan produk baru yang diha- silkan terus memenangi peng- hargaan dan pengakuan pihak ketiga. Hal ini mendorong diferensiasi di pasar dan akhir- nya diterjemahkan ke dalam permintaan konsumen untuk produk premium bermerek kami,” jelas Kramer. Sementara itu, Presiden Goodyear Asia Pasik Pierre E Cohade menambahkan, per- tumbuhan penjualan kuartal ketiga di kawasan itu mening- kat 14% dari tahun lalu menjadi US$521 juta. Pencapaian itu me- rupakan angka tertinggi yang pernah dicapai. (Ant/E-5) DIREKTUR Consumer Healthcare PT Merck Tbk Nils Kristian Moen (tengah) bersama Lurah Gedong Zainul Arin berbincang dengan remaja yang tergabung dalam program Youth Take Action (YTA) pada kegiatan penghijauan di lingkungan pabrik farmasi dan kimia Merck, di Jakarta, beberapa waktu lalu. Merck melakukan program corporate social responsibility (CSR) dengan memberdayakan remaja SMP dan SMA yang tergabung dalam YTA untuk penghijauan melalui penanaman 2000 pohon di lingkungan Kelurahan Gedong. YTA adalah program pember- dayaan masyarakat yang beranggotakan remaja SMP dan SMA. SEKILAS INFO Penjualan Goodyear Melonjak DIREKTUR PT Harsco Mineral Harsono Amidjojo (kiri) bertukar naskah kerja sama dengan Direktur PT Karya Lestari Sumber Alam (Kasuari) Petrus Halim (kanan) disaksikan Presiden Komisaris Kasuari Halex Halim (kedua dari kanan) dan Komisaris Harsco Mineral Lanie Ananto seusai menandatangani MoU di Kutai Kar- tanegara, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu. Kontrak kerja sama tersebut meliputi pemindahan overburden, top soil, road maintenance dan drilling. Nilai proyek mencapai US$125 juta dengan target produksi untuk kontra sebanyak 42 ribu MT/bulan untuk batu bara dan 1,5 juta BCM/bulan untuk overburden. Harsco Mineral Gandeng Kasuari BUKOPIN FOKUS KE UKM: Direktur Usaha Kecil Menengah dan Koperasi PT Bank Bukopin Tbk, Sulistyohadi (tengah), menyaksikan petugas customer service yang sedang mem- berikan penjelasan kepada nasabah UKM di Jakarta, kemarin. Sampai akhir 2010, Bukopin diharapkan dapat menyalurkan 60% lebih kreditnya ke UKM atau setara dengan Rp13 triliun lebih. Dana ke UKM tersebut berarti naik 23% jika dibandingkan dengan posisi 2009. MI/M IRFAN DOK BUKOPIN DOK KASUARI Merck Gelar CSR Lingkungan

Upload: vuque

Post on 07-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Corporate News | 19 RABU, 3 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

PT Jamsostek menya-takan siap menyerap penawaran saham ter-batas (rights issue) PT

Bank Mandiri hingga 20% dari total saham baru yang akan di ter bitkan. Jamsostek akan menggunakan dana pengalihan dari deposito yang mereka mi-liki sekarang.

“Kami siap menyerap hingga 20%. Kalau rights issue 10%, kita ambilnya 2%,” tegas Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Si-naga, seusai mengikuti Mandiri Economic Forum 2010, di Ja-karta, kemarin.

Menurut Hotbonar, 20% dari total rights issue Bank Mandiri

ter sebut akan mencapai sekitar 460 juta lembar. Untuk itu, ia menambahkan Jamsostek siap mengalihkan dana deposito yang dimiliki perseroan. “Nanti tinggal dialihkan saja dari de-posito. Deposito kan murah bu-nganya. Kita akan tingkatkan di saham, soalnya capital gain-nya lebih tinggi,” kata Hotbonar.

Pengalihan deposito menjadi saham sejalan dengan kebi-jakan perseroan mengurangi in vestasi di deposito dan me-ningkatkan investasi dalam bentuk saham.

Sebelumnya Bank Mandiri memang berencana melakukan penawaran saham baru sekitar 10,18% atau sebanyak 2,3 miliar lembar. Rights issue tersebut di tujukan untuk mendapatkan tambahan modal sekitar Rp15

triliun sehingga rasio kecuku-pan modal atau capital adequacy ratio (CAR) bisa terjaga pada level 14%-15% sampai 2014.

Direktur Utama Bank Mandi-ri Zulkifli Zaini menyambut baik rencana Jamsostek untuk me nyerap rights issue yang dila-kukan pihaknya. “Bagus sekali itu,” ujarnya. Namun, ia tidak be rani berkomentar mengenai perincian rights issue tersebut karena sudah masuk masa persiapan.

Pendapatan naikSelain mengincar rights is-

sue Bank Mandiri, Jamsostek juga siap membeli penawaran saham perdana (IPO) PT Kraka-tau Steel (KS). Menurut Hotbo-nar, untuk dapat optimal me-nyerap saham KS, sebenarnya

Jamsostek menyiapkan dana sebesar Rp500 miliar dan sudah mengajukan penawaran untuk membeli saham IPO KS senilai Rp250 miliar.

“Tapi setelah penawaran, penjamin emisi hanya memberi jatah ke Jamsostek sebanyak Rp100 miliar,” katanya.

Meski demikian, Hotbonar mengaku dapat memaklumi hal itu. Sebab, menurutnya, pen jatahan saham IPO KS me-mang akan minim jika terjadi kelebihan permintaan (over-subscribed) yang cukup besar. “Oversubscribed-nya besar. Wa-jar saja kalau harus dibagi de-ngan investor yang lain.”

Sampai dengan akhir Sep-tember 2010, total dana yang dikelola Jamsostek mencapai Rp97 triliun atau meningkat

20% dari perolehan periode yang sama tahun lalu. Penem-patan dana itu terbesar masih di instrumen obligasi sebesar 45% dari total investasi. Sisanya, dana investasi ditempatkan di deposito 30%, saham 20%, dan reksadana 3%-4%.

Sementara itu, pendapatan perseroan hingga September 2010 mencapai Rp10,2 triliun. “Kami optimistis target penda-patan hingga akhir 2010 sebesar Rp13 triliun dapat tercapai.”

Jamsostek juga menargetkan pencapaian laba bersih Rp1,5 triliun pada akhir tahun 2010. Per September 2010, Jamsostek memperoleh pencapaian laba bersih sebesar Rp1,35 triliun. (*/AW/E-3)

[email protected]

Jamsostek Incar 20% Rights Issue Mandiri

Penempatan dana di deposito siap dialihkan untuk menyerap saham baru Bank Mandiri.

Irana Shalindra

Jangka waktu kon-trak jual beli gas berbeda-beda.”Eddy PurnomoDirektur PHE Jambi Merang

PERTAMINA Hulu Energi (PHE) Jambi Merang menanda-tangani kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG) senilai US$577 juta dengan PT Pembangunan Kota Batam, Perusahaan Dae-rah (PD) Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatra Se-latan, dan PT Chevron Pacifi c Indonesia.

Direktur PHE Jambi Merang Eddy Purnomo menjelaskan, penjualan gas dari blok Jambi Merang sudah dinantikan ba-nyak pihak. “Hasil produksi gas pertama merupakan satu-satunya yang menjadi andalan pemerintah dari blok-blok mi gas yang ada di wilayah Su matra Selatan,” jelas Eddy

dalam siaran pers yang dirilis, kemarin.

Ia memaparkan, alokasi un-tuk setiap pembeli yang sebesar 48.400 billion british thermal unit (BBTU) akan diserap PD Per-tambangan dan Energi Propinsi Sumatra Selatan. Pasokan itu akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan energi di Sumatra Selatan dan industri di Jambi.

Selain itu, sebanyak 38.309 BBTU disiapkan guna me-masok kebutuhan gas PT Pem-bangunan Kota Batam. Per-usahaan akan memakai gas ter sebut untuk memenuhi ke-butuhan listrik di kota Batam khususnya industri di kawasan perdagangan bebas dan Pela-

buhan Bebas Batam.Adapun untuk Chevron

dialokasikan sebanyak 8.030 BBTU. Jumlah tersebut un-tuk jangka waktu satu tahun dan akan dikaji kembali se-tiap tahunnya. Pasokan gas ke Chevron ini akan dipakai untuk

mendukung produksi minyak dari blok CPP milik Chevron di Riau.

“Jangka waktu kontrak jual beli gas berbeda-beda. Pasokan ke PD Pertambangan dan Ener-gi Provinsi Sumatra Selatan dan PT Pembangunan Kota Batam akan berlangsung hingga 9 Feb-ruari 2019,” imbuhnya.

Sementara itu, produsen migas lainnya, yaitu PT Medco Energi Internasional Tbk, me-nyatakan mengalokasikan be-lanja modal (capital expenditure) sebesar US$1,6 miliar selama 2011-2013.

Presiden Komisaris Medco Energi Internasional Hilmi Panigoro di Jakarta, kemarin,

mengatakan alokasi belanja modal itu terutama untuk pe-ngembangan gas Blok A (Aceh), Donggi-Senoro (Sulawesi Te-ngah), dan Area 47 (Libia). “Alokasi capex itu buat tiga tahun ke depan,” ujarnya.

Medco melalui PT Medco EP Malaka baru saja mendapat perpanjangan kontrak Blok A se-lama 20 tahun terhitung sejak 31 Agustus 2011. Dirut PT Medco EP Indonesia Budi Basuki me-nambahkan, pihaknya menga-lokasikan capex Blok A sebesar US$600 juta hingga 2013.

Sementara itu, belanja modal selama 20 tahun diperkirakan mencapai US$1,2 miliar. (*/Ant/E-5)

Pertamina Hulu Energi Teken Kontrak US$577 Juta

PERUSAHAAN produsen ban Goodyear Tire & Rubber Company mencatat volume penjualan ban yang signifi kan pada kuartal ketiga 2010. Pen-capaian itu sekaligus menjadi yang tertinggi sejak kuartal ketiga 2008.

“Kami terdorong oleh kuat-nya dan menyeluruhnya pemu-lihan industri,” ujar Chairman dan CEO Goodyear Tire & Rub-ber Company Richard J Kramer dalam keterangan persnya di Jakarta, kemarin.

Dengan kondisi seperti itu, lanjut Kramer, pihaknya opti-mistis industri ban akan terus berkembang sehingga penda-patan perusahaan akan me-ningkat mengikuti pasar yang terus bertumbuh.

Nilai penjualan perseroan pada kuartal ketiga 2010 men-capai US$5 miliar atau naik 13% dari penjualan di kuartal yang sama 2009.

Volume ban yang terjual mencapai 47,7 juta unit atau naik 6% dari tahun lalu.

Ia menjelaskan, penjualan di kuartal ketiga mencerminkan dampak dari kenaikan volume senilai US$211 juta.

Kenaikan penjualan itu an-tara lain diakibatkan adanya dampak positif dari perbaikan bisnis yang terkait dengan ban, terutama penjualan bahan ki-mia pihak ketiga di Amerika Utara.

“Mesin inovasi Goodyear dan produk baru yang diha-silkan terus memenangi peng-hargaan dan pengakuan pihak ketiga. Hal ini mendorong di fe rensiasi di pasar dan akhir-nya diterjemahkan ke dalam per mintaan konsumen untuk produk premium bermerek ka mi,” jelas Kramer.

Sementara itu, Presiden Good year Asia Pasifi k Pierre E Cohade menambahkan, per-tumbuhan penjualan kuartal ketiga di kawasan itu mening-kat 14% dari tahun lalu menjadi US$521 juta. Pencapaian itu me-rupakan angka tertinggi yang pernah dicapai. (Ant/E-5)

DIREKTUR Consumer Healthcare PT Merck Tbk Nils Kristian Moen (tengah) bersama Lurah Gedong Zainul Arifi n berbincang dengan remaja yang tergabung dalam program Youth Take Action (YTA) pada kegiatan penghijauan di lingkungan pabrik farmasi dan kimia Merck, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Merck melakukan program corporate social responsibility (CSR)dengan memberdayakan remaja SMP dan SMA yang tergabung dalam YTA untuk penghijauan melalui penanaman 2000 pohon di lingkungan Kelurahan Gedong. YTA adalah program pember-dayaan masyarakat yang beranggotakan remaja SMP dan SMA.

SEKILAS INFO

Penjualan GoodyearMelonjak

DIREKTUR PT Harsco Mineral Harsono Amidjojo (kiri) bertukar naskah kerja sama dengan Direktur PT Karya Lestari Sumber Alam (Kasuari) Petrus Halim (kanan) disaksikan Presiden Komisaris Kasuari Halex Halim (kedua dari kanan) dan Komisaris Harsco Mineral Lanie Ananto seusai menandatangani MoU di Kutai Kar-tanegara, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu.

Kontrak kerja sama tersebut meliputi pemindahan overburden, top soil, road maintenance dan drilling. Nilai proyek mencapai US$125 juta dengan target produksi untuk kontra sebanyak 42 ribu MT/bulan untuk batu bara dan 1,5 juta BCM/bulan untuk overburden.

Harsco Mineral Gandeng Kasuari

BUKOPIN FOKUS KE UKM: Direktur Usaha Kecil Menengah dan Koperasi PT Bank Bukopin Tbk, Sulistyohadi (tengah), menyaksikan petugas customer service yang sedang mem-berikan penjelasan kepada nasabah UKM di Jakarta, kemarin. Sampai akhir 2010, Bukopin diharapkan dapat menyalurkan 60% lebih kreditnya ke UKM atau setara dengan Rp13 triliun lebih. Dana ke UKM tersebut berarti naik 23% jika dibandingkan dengan posisi 2009.

MI/M IRFAN

DOK BUKOPIN

DOK KASUARI

Merck Gelar CSR Lingkungan