ebelum padamftp.unpad.ac.id/koran/mediaindonesia/2010-11-12/mediaindonesia... · rah (bpkd) dki...

1
KORBAN kebakaran di DKI Jakarta terus berjatuhan. Sejak Januari hingga 10 Oktober 2010 api menewaskan 21 orang. Dalam kurun waktu itu, terjadi 614 kali kebakaran yang me- nyebabkan 21.463 jiwa kehi- langan tempat tinggal dengan total kerugian mencapai Rp194,35 miliar. Guna mengetahui persoalan kebakaran, wartawan Media Indonesia Selamat Saragih me- wawancarai Kepala Dinas Pe- madam Kebakaran dan Pe- nanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta Paimin Napitupu- lu. Kutipan wawancaranya se- bagai berikut. Kesulitan apa yang Anda hadapi dalam menangani ke- bakaran? Kami kekurangan armada operasional pemadam. Ideal- nya minimal 700 unit termasuk mobil tangga untuk pema- daman kebakaran di gedung bertingkat yang tingginya 40 meter lebih. Sekarang hanya ada 413 unit. Jenis kebutuhan armada yang harus segera diadakan? Mobil pompa ukuran tanki 4.000 liter. Sekarang mobil pompa hanya 80 unit yang usianya sudah 20 tahun lebih. Kebutuhan anggaran? Kami kecewa karena minim- nya anggaran pemeliharaan. Padahal, armada kami umum- nya sudah tua. Dalam kondisi seperti itu kami tetap dipacu harus gerak cepat. Berapa seharusnya biaya perawatan 2010? Kami mengusulkan Rp6 mi- liar, sama besarnya dengan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) DKI 2009. Namun, yang disetujui hanya Rp4 miliar. Apa upaya mengatasi keku- rangan itu? Kami mengusulkan kembali kekurangan Rp2 miliar itu, tapi lagi-lagi dicoret oleh tim ang- garan eksekutif dan legislatif. Akhirnya, kami mengalihkan anggaran bahan bakar minyak (BBM) untuk memenuhi kebu- tuhan minimal biaya perawatan armada. Kami sudah membuat surat ke Bappeda DKI dan Ba- dan Pengelola Keuangan Dae- rah (BPKD) DKI dengan tem- busan ke DPRD dan Gubernur DKI. Kami masih menunggu respons mereka. Berapa sekarang jumlah ar- mada yang tidak beroperasi? Jumlah armada operasional yang digudangkan karena mengalami kerusakan, baik berat maupun ringan, sekitar 50 unit. Berapa unit armada opera- sional pemadam kebakaran di tiap wilayah? Jumlah kendaraan operasio- nal di suku dinas lima wilayah kota madya dan Kabu- paten Kepulauan Seribu rata- rata 42 unit. Yang rusak di se- tiap wilayah rata-rata empat unit. Berarti yang siap tempur hanya 38 unit. Dinas Pemadam Kebakaran DKI punya berapa unit? Hanya 15 unit. Lima unit di antaranya rusak. Kendala lain yang dinilai harus ditangani segera? Jumlah karyawan kami ha- nya 2.830 orang. Perinciannya, 2.271 orang tenaga operasional dan 559 orang staf pendukung operasional. Idealnya sesuai kebutuhan untuk menangani kompleksitas masalah keba- karan sekitar 6.000 orang. Ada rencana penambahan? Pemprov DKI melakukan rekrutmen CPNS (calon pe- gawai negeri sipil) sebanyak 1.810 orang. Kami mendapat kuota 450 orang, tapi mulai bekerja paling cepat tahun de- pan. Pada penerimaan CPNS tahun lalu, kami hanya menda- pat 7O orang. Tetap masih jauh dari idealnya 6.000 orang. Apakah syarat khususnya? Yang perlu bagi kami, siknya bagus dan kekar, bukan semata- mata lulusan STM/SMK dan punya SIM B-1. Apakah mereka mendapat tunjangan risiko tinggi? Hanya 70% dari 2.830 orang karyawan yang mendapat tun- jangan itu. Mengenai jumlah peristiwa kebakaran di Jakarta? Sejak Januari hingga 10 Ok- tober 2010 sebanyak 614 kali panggilan pemberitahuan ke- bakaran. Kerugiannya menca- pai sekitar Rp194,35 miliar. Jumlah korban kebakaran yang kehilangan tempat tinggal se- banyak 21.463 jiwa (2.969 kepala keluarga) di atas areal 253.615 m2. Jumlah korban kebakaran? Dua petugas kami menderita luka-luka. Warga yang mening- gal 21 orang dan yang luka- luka 64 orang. ** D I Amerika Serikat, profesi pemadam kebakaran meru- pakan cita-cita mu- lia yang diimpikan sebagian besar anak-anak negeri Barack Obama itu. Sosok pemadam kebakaran alias fire fighter (petarung api) dihormati se- bagai figur heroik karena berjuang untuk menaklukkan ganasnya api. Berbeda dengan ‘Negeri Paman Sam’, mencari anak yang bercita-cita menjadi pemadam kebakaran di Indonesia laksana menemukan jarum dalam tumpukan jerami. Alasannya klasik, imbalan materi yang diterima amat tidak sebanding dengan risiko nyawa serta caci maki yang didapatkan. Namun, tidak demikian halnya jalan pikiran Sumarso, 56. Selama 33 tahun mengabdi sebagai salah satu pasukan pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) Jakarta Timur, tak terhitung jumlah asam dan garam yang telah dimakan kakek satu cucu itu. Kata-kata kotor yang dikirim via telepon atau laporan kebakaran ktif menjadi bagian dari menu kerja. Begitu pula dengan pandangan sinis yang sengaja dilontarkan warga jika timnya dianggap beraksi bak pahlawan kesiangan alias datang setelah api berhasil dipadamkan warga. “Kami juga sering disalahkan kalau api sudah melalap bangunan. Padahal, masalahnya warga terlambat melaporkan. Mereka terlebih dahulu menyelamatkan harta benda dan melapor setelah api membesar,” kisah pria asal Purworejo, Jawa Tengah, itu, kemarin. Dari ribuan kubik air yang telah disemprotkan Sumarso, ada satu tempat yang sulit dilupakannya. Ia dan tim mendapat ancaman pembunuhan ketika tengah berupaya mengatasi api di kawasan Pintu Air Manggarai. Pasalnya, air yang digunakan untuk memadamkan api ternyata bercampur dengan minyak tanah sehingga bukannya memadamkan, malah menyulut api semakin besar. “Saya dan teman-teman diancam dengan golok ditempelkan di leher karena dianggap sengaja menyiram air bercampur minyak tanah. Ancaman seperti itu kerap kami dapatkan kalau sedang memadamkan api di daerah kumuh yang banyak premannya,” kisah Sumarso. Namun, ketulusan mengabdi akan tetap dapat dinilai masyarakat. Tokoh-tokoh masyarakat menenangkan para preman itu sehingga tim Sumarso dapat kembali ke markas dalam keadaan utuh. Meski kerap dipandang remeh, Sumarso dan kawan- kawan sudah banyak menyelamatkan nyawa manusia yang terjebak dalam api. Baginya, uang bukan tujuan. Karena honor tidak cukup, ia memang pernah menyambi sebagai satpam di Rumah Sakit Mitra Bekasi. Namun begitu datang panggilan bertugas, ia lebih memilih menekuni profesi menyelamatkan harta dan nyawa sesama. Masalah penghasilan yang tak terlalu besar umumnya dialami petugas dinas kebakaran. Rohman Tri Mugiono, 29, misalnya, bertahun-tahun mengabdi, tetapi tetap honorer dengan gaji Rp950 ribu per bulan. Dari uang yang tidak mencapai Rp1 juta itulah pria kelahiran Banjarnegara, Jawa Tengah, itu mengoperasikan biduk rumah tangga. Itu untuk uang kontrakan, listrik, air, ongkos, dapur, dan biaya hidup istri dan satu anak usia tujuh bulan. “Harapan saya hanya satu, bisa diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil,” lirihnya. (Asni Harismi/J-1) JUMAT, 12 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA | 23 Megapolitan EBELUM PADAM Sering Dicibir, bahkan Leher Ditempeli Golok Pemadam Kebakaran yang Serbaminim LELAH: Beristirahat setelah berhasil memadamkan api yang membakar sebuah kantor biro jasa sekuriti di Jl Sukabumi, Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. BERKOBAR: Menunggu pasokan air untuk memadamkan api berkobar yang menghanguskan pabrik sandal Swallow yang terletak di Jalan Kamal Raya, Jakarta Barat, Kamis (11/3). Paimin Napitupulu Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta. DOK MI/TERESIA A MELIANA MI/ROMMY PUJIANTO MI/SUSANTO

Upload: phamquynh

Post on 14-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EBELUM PADAMftp.unpad.ac.id/koran/mediaindonesia/2010-11-12/mediaindonesia... · rah (BPKD) DKI dengan tem-busan ke DPRD dan Gubernur DKI. Kami masih menunggu ... Rumah Sakit Mitra

KORBAN kebakaran di DKI Jakarta terus berjatuhan. Sejak Januari hingga 10 Oktober 2010 api menewaskan 21 orang. Dalam kurun waktu itu, terjadi 614 kali kebakaran yang me-nyebabkan 21.463 jiwa kehi-langan tempat tinggal dengan total kerugian mencapai Rp194,35 miliar.

Guna mengetahui persoalan kebakaran, wartawan Media Indonesia Selamat Saragih me-wawancarai Kepala Dinas Pe-madam Kebakaran dan Pe-nanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta Paimin Napitupu-lu. Kutipan wawancaranya se-bagai berikut.

Kesulitan apa yang Anda hadapi dalam menangani ke-bakaran?

Kami kekurangan armada operasional pemadam. Ideal-nya minimal 700 unit termasuk mobil tangga untuk pema-daman kebakaran di gedung bertingkat yang tingginya 40 meter lebih. Sekarang hanya ada 413 unit.

Jenis kebutuhan armada yang harus segera diadakan?

Mobil pompa ukuran tanki 4.000 liter. Sekarang mobil pompa hanya 80 unit yang usianya sudah 20 tahun lebih.

Kebutuhan anggaran? Kami kecewa karena minim-

nya anggaran pemeliharaan. Padahal, armada kami umum-nya sudah tua. Dalam kondisi seperti itu kami tetap dipacu harus gerak cepat.

Berapa seharusnya biaya perawatan 2010?

Kami mengusulkan Rp6 mi-liar, sama besarnya dengan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) DKI 2009. Namun, yang disetujui hanya Rp4 miliar.

Apa upaya mengatasi keku-rangan itu?

Kami mengusulkan kembali kekurangan Rp2 miliar itu, tapi lagi-lagi dicoret oleh tim ang-garan eksekutif dan legislatif. Akhirnya, kami mengalihkan anggaran bahan bakar minyak (BBM) untuk memenuhi kebu-tuhan minimal biaya perawatan armada. Kami sudah membuat surat ke Bappeda DKI dan Ba-dan Pengelola Keuangan Dae-rah (BPKD) DKI dengan tem-busan ke DPRD dan Gubernur DKI. Kami masih menunggu respons mereka.

Berapa sekarang jumlah ar-mada yang tidak beroperasi?

Jumlah armada operasional yang digudangkan karena mengalami kerusakan, baik berat maupun ringan, sekitar 50 unit.

Berapa unit armada opera-sional pemadam kebakaran di tiap wilayah?

Jumlah kendaraan operasio-nal di suku dinas lima wilayah kota madya dan Kabu-paten Kepulauan Seribu rata-rata 42 unit. Yang rusak di se-tiap wilayah rata-rata empat unit. Berarti yang siap tempur hanya 38 unit.

Dinas Pemadam Kebakaran DKI punya berapa unit?

Hanya 15 unit. Lima unit di antaranya rusak.

Kendala lain yang dinilai harus ditangani segera?

Jumlah karyawan kami ha-nya 2.830 orang. Perinciannya, 2.271 orang tenaga operasional dan 559 orang staf pendukung operasional. Idealnya sesuai kebutuhan untuk menangani kompleksitas masalah keba-karan sekitar 6.000 orang.

Ada rencana penambahan?Pemprov DKI melakukan

rekrutmen CPNS (calon pe-gawai negeri sipil) sebanyak 1.810 orang. Kami mendapat kuota 450 orang, tapi mulai bekerja paling cepat tahun de-pan. Pada penerimaan CPNS tahun lalu, kami hanya menda-pat 7O orang. Tetap masih jauh dari idealnya 6.000 orang.

Apakah syarat khususnya?Yang perlu bagi kami, fi siknya

bagus dan kekar, bukan semata-mata lulusan STM/SMK dan punya SIM B-1.

Apakah mereka mendapat tunjangan risiko tinggi?

Hanya 70% dari 2.830 orang karyawan yang mendapat tun-jangan itu.

Mengenai jumlah peristiwa kebakaran di Jakarta?

Sejak Januari hingga 10 Ok-tober 2010 sebanyak 614 kali panggilan pemberitahuan ke-bakaran. Kerugiannya menca-pai sekitar Rp194,35 miliar. Jumlah korban kebakaran yang kehilangan tempat tinggal se-banyak 21.463 jiwa (2.969 kepala keluarga) di atas areal 253.615 m2.

Jumlah korban kebakaran?Dua petugas kami menderita

luka-luka. Warga yang mening-gal 21 orang dan yang luka-luka 64 orang. **

DI Amerika Serikat, profesi pemadam kebakaran meru-pakan cita-cita mu-

lia yang diimpikan sebagian besar anak-anak negeri Barack Obama itu. Sosok pemadam kebakaran alias fire fighter (petarung api) dihormati se-bagai figur heroik karena berjuang untuk menaklukkan ganasnya api.

Berbeda dengan ‘Negeri Paman Sam’, mencari anak yang bercita-cita menjadi pemadam kebakaran di Indonesia laksana menemukan jarum dalam tumpukan jerami. Alasannya klasik, imbalan materi yang diterima amat tidak sebanding dengan risiko nyawa serta caci maki yang didapatkan.

Namun, tidak demikian

halnya jalan pikiran Sumarso, 56. Selama 33 tahun mengabdi sebagai salah satu pasukan pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) Jakarta Timur, tak terhitung jumlah asam dan garam yang telah dimakan kakek satu cucu itu.

Kata-kata kotor yang dikirim via telepon atau laporan kebakaran fi ktif menjadi bagian dari menu kerja. Begitu pula dengan pandangan sinis yang sengaja dilontarkan warga jika timnya dianggap beraksi bak pahlawan kesiangan alias datang setelah api berhasil dipadamkan warga.

“Kami juga sering disalahkan kalau api sudah melalap bangunan. Padahal, masalahnya warga terlambat melaporkan. Mereka terlebih

dahulu menyelamatkan harta benda dan melapor setelah api membesar,” kisah pria asal Purworejo, Jawa Tengah, itu, kemarin.

Dari ribuan kubik air yang telah disemprotkan Sumarso, ada satu tempat yang sulit dilupakannya. Ia dan tim mendapat ancaman pembunuhan ketika tengah berupaya mengatasi api di kawasan Pintu Air Manggarai. Pasalnya, air yang digunakan untuk memadamkan api ternyata bercampur dengan minyak tanah sehingga bukannya memadamkan, malah menyulut api semakin besar.

“Saya dan teman-teman diancam dengan golok ditempelkan di leher karena dianggap sengaja menyiram air

bercampur minyak tanah. Ancaman seperti itu kerap kami dapatkan kalau sedang memadamkan api di daerah kumuh yang banyak premannya,” kisah Sumarso.

Namun, ketulusan mengabdi akan tetap dapat dinilai masyarakat. Tokoh-tokoh masyarakat menenangkan para preman itu sehingga tim Sumarso dapat kembali ke markas dalam keadaan utuh.

Meski kerap dipandang remeh, Sumarso dan kawan-kawan sudah banyak menyelamatkan nyawa manusia yang terjebak dalam api. Baginya, uang bukan tujuan. Karena honor tidak cukup, ia memang pernah menyambi sebagai satpam di Rumah Sakit Mitra Bekasi. Namun begitu datang

panggilan bertugas, ia lebih memilih menekuni profesi menyelamatkan harta dan nyawa sesama.

Masalah penghasilan yang tak terlalu besar umumnya dialami petugas dinas kebakaran. Rohman Tri Mugiono, 29, misalnya, bertahun-tahun mengabdi, tetapi tetap honorer dengan gaji Rp950 ribu per bulan.

Dari uang yang tidak mencapai Rp1 juta itulah pria kelahiran Banjarnegara, Jawa Tengah, itu mengoperasikan biduk rumah tangga. Itu untuk uang kontrakan, listrik, air, ongkos, dapur, dan biaya hidup istri dan satu anak usia tujuh bulan. “Harapan saya hanya satu, bisa diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil,” lirihnya. (Asni Harismi/J-1)

JUMAT, 12 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA | 23 Megapolitan

EBELUM PADAM

Sering Dicibir, bahkan Leher Ditempeli Golok

Pemadam Kebakaran yang Serbaminim

LELAH: Beristirahat setelah

berhasil memadamkan api yang membakar sebuah

kantor biro jasa sekuriti di Jl Sukabumi, Menteng,

Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

BERKOBAR: Menunggu pasokan air untuk memadamkan api berkobar yang menghanguskan pabrik sandal Swallow yang terletak di Jalan Kamal Raya, Jakarta Barat, Kamis (11/3).

Paimin NapitupuluKepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta.

DOK MI/TERESIA A MELIANA MI/ROMMY PUJIANTO

MI/SUSANTO