retorika politik kandidat pemilukada dki · pdf fileretorika politik kandidat pemilukada dki...

149
RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI JAKARTA: ANALISIS KOMPARATIF JOKO WIDODO DAN FAUZI BOWO Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh: Herdina Rosidi NIM: 108051000076 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H./2013 M.

Upload: voduong

Post on 05-Feb-2018

253 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI

JAKARTA:

ANALISIS KOMPARATIF JOKO WIDODO

DAN FAUZI BOWO

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Herdina Rosidi

NIM: 108051000076

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H./2013 M.

Page 2: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI JAKARTA:

ANALISIS KOMPARATIF JOKO WIDODO DAN FAUZI BOWO

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

Herdina Rosidi

NIM. 108051000076

Dosen Pembimbing,

Dr. Gun Gun Heryanto, M. Si

NIP. 19760812 200501 1 005

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H./2013 M.

Page 3: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko
Page 4: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko
Page 5: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

ii

ABSTRACT

Herdina Rosidi

Political Rhetoric the Candidates Elections of Regional Heads in Jakarta

City: a Comparative Analysis to Joko Widodo and Fauzi Bowo

This research discusses The Political Rhetoric in Jakarta City Governor

Candidates, The Second Round in 2012, they are Joko Widodo and Fauzi Bowo.

This research is important because the city of Jakarta as the capital of Indonesia,

the candidates was in the general election of regional heads the city of Jakarta in

2012 occurred a phenomenon those are not easily founded in the general election

of regional heads of other cities, the occurrence of phenomenon SARA issues

(ethnic, religious, racial, sectarian) use by one candidate. Two candidates, namely

Fauzi Bowo and Joko Widodo have very differences in a political rhetoric, a

unique personal character, all of differences, they convey in narrative form.

Beside that, research questions from this research are, first, how is the political

rhetoric Fauzi Bowo and Joko Widodo current election campaign heads Jakarta

city area in 2012 second round. Second, what is typology orator in political

rhetoric during the campaign Fauzi Bowo and Joko Widodo second round.

This research uses a constructivist paradigm, because in this research look

at the rhetoric campaign of governor candidate Jakarta city. And this research uses

a qualitative approach with descriptive analysis method to the type of case study.

Subjects in this research is a major focus of the research, that is the election of

regional heads candidate city of Jakarta, Fauzi Bowo and Joko Widodo. And the

object of this research is the phenomenon or problem that is in focus, the political

rhetoric. In The second round campaign occurrence SARA issue in Fauzi Bowo

teams to attack political rivals, namely Jokowi and Basuki, but SARA issue is not

work optimally in the city elections of regional heads Jakarta second round.

Jokowi orator type is rhetorically sensitive and orator type Foke is noble selve.

Democratic party in the elections of regional heads in the city of Jakarta in

2012 has been running smoothly and there are not riots or unlawful for both the

candidates and the citizens Jakarta. Momentum elections of regional heads the

city of Jakarta in 2012 gives a sense of pride especially Jakarta residents are able

to carry out the democratic process is good and civilized. Deserve a good example

in the implementation of democracy in the world.

Keyword: Political Rhetoric, Narative Theory, The Candidates Elections of

Regional Heads in Jakarta City.

Page 6: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

iii

ABSTRAK

Herdina Rosidi

Retorika Politik Kandidat Pemilukada DKI Jakarta: Analisis Komparatif

Joko Widodo dan Fauzi Bowo

Penelitian ini membahas tentang retorika politik kandidat calon Gubernur

DKI Jakarta 2012 putaran kedua, yaitu Joko Widodo dan Fauzi Bowo. Penelitian

ini dianggap penting karena kota Jakarta sebagai ibukota Indonesia, selanjutnya di

dalam Pemilukada DKI Jakarta 2012 tersebut terjadi fenomena yang tidak mudah

ditemukan di Pemilukada DKI kota lainnya, yaitu terjadinya fenomena isu SARA

yang digunakan oleh salah satu kandidat. Kedua kandidat, yaitu Joko Widodo dan

Fauzi Bowo memiliki retorika politik yang sangat berbeda, karakter pribadi yang

unik, yang mereka sampaikan dalam bentuk narasi. Maka pertanyaan penelitian

ini adalah bagaimana retorika politik Fauzi Bowo dan Joko Widodo saat

kampanye Pemilukada DKI Jakarta 2012 putaran kedua. Kedua, apa tipe orator

dalam retorika politik Fauzi Bowo dan Joko Widodo saat kampanye Pemilukada

DKI Jakarta 2012 putaran kedua.

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis, karena pada

penelitian ini melihat pada kampanye dari retorika kandidat gubernur DKI Jakarta.

Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif dengan metode analisis deskriptif

dengan jenis studi kasus. Subjek pada penelitian ini adalah fokus besar dalam

penelitian yaitu kandidat Pemilukada DKI Jakarta, Fauzi Bowo dan Joko Widodo.

Kemudian objek pada penelitian ini adalah fenomena atau persoalan yang ada di

dalam fokus, yaitu retotika politik. Kampanye putaran kedua terjadi fenomena isu

SARA pada kubu Fauzi Bowo untuk menyerang rival politiknya, yakni Jokowi

dan Basuki, tetapi isu SARA tidak optimal bekerja di Pemilukada DKI Jakarta

putaran kedua ini. Tipe orator Joko Widodo adalah rhetorically sensitive dan tipe

orator Fauzi Bowo adalah noble selve.

Pesta demokrasi pada Pemilukada DKI Jakarta 2012 telah berjalan dengan

lancar dan tidak ada kerusuhan maupun melanggar hukum bagi kedua kandidat

maupun masyarakat DKI Jakarta. Momentum Pemilukada DKI Jakarta 2012

memberikan rasa bangga khususnya masyarakat Jakarta mampu melaksanakan

proses demokrasi secara baik dan beradab, pantas menjadi contoh yang baik

dalam pelaksanaan demokrasi di dunia.

Kata Kunci: Retorika Politik, Teori Naratif, Kandidat Calon Gubernur DKI

Jakarta 2012 Putaran Kedua.

Page 7: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah, Sang Penguasa alam semesta yang telah

menciptakan semua yang hidup dan bernafas, baik yang berakal maupun yang

tidak berakal, dari makhluk yang sempurna dan yang tidak sempurna. Solawat dan

salam untuk Nabi Muhammad SAW yang selalu dirindukan oleh umatnya,

semoga kita selalu berada dibarisannya sampai akhir zaman. Dan syafa’at semoga

selalu tercurahkan kepada keluarga besar Rasulullah SAW, sahabat-sahabatnya,

dan semua yang telah membantu beliau untuk memperjuangkan Agama Islam.

Karya ini dipersembahkan untuk orang-orang terhebat yang peneliti cintai,

yaitu untuk keluarga besar Alm. H. Abdul Somad dan Alm. H. Abdul Aziz Saleh,

terutama untuk orang tua peneliti, Hj. Etty Sumiyati dan Ir. H. Hedi Rosidi.

Saudara kandung, Muhammad Rifky Saleh, Ahmad Taufik, Ahmad Hidayat, dan

kakak ipar Euis Komala Sari, Nur Khairiyah, dan Muhammad Alif Al-Azka, yang

menanamkan semangat, humor, menjadi sebuah kekuatan untuk menyelesaikan

skripsi ini. Serta untuk semua sahabat yang telah mendukung di dalam proses

pembuatan skripsi ini. Dan semoga karya ini bermanfaat untuk menggali

pengetahuan akademisi konsentrasi komunikasi politik.

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan dan dukungan demi terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Maka penulis berterima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

v

2. Dr. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Pudek I Drs. Wahidin Saputra, M.A, Pudek II Drs. H.

Mahmud Jalal, M.A, Pudek III Drs. Study Rizal LK, M.A.

3. Drs. Jumroni, M.Si dan Umi Musyarofah, M.A selaku Ketua Jurusan dan

Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Pembimbing skripsi, Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si yang telah membantu

penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas waktu, bimbingan, inspirasi,

kesabaran dan semangat yang telah dituangkan untuk peneliti.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang memberikan ilmu dengan

harap ilmu yang didapat menjadi bermanfaat kepada peneliti selama

menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh staf dan karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu peneliti dalam

urusan administrasi selama perkuliahan dan penelitian skripsi ini.

7. Seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi, yang telah melayani peminjaman buku-buku

literatur sebagai referensi dalam penulisan skripsi ini.

8. Seseorang yang mencintai segala kelemahan dan kekurangan yang saya

miliki. Muhammad Rifai, lelaki halalku yang selalu memberikan

semangat, doa, dan perhatiannya saat peneliti mengerjakan tugas akhir ini.

You’re the best i ever had.

9. Keluarga besar IKPDN Jakarta. Terutama untuk guru besar Darunnajah

Jakarta, Kiayi Mahrus Amien beserta keluarga, Ustad Sofwan Manaf, M.Si

Page 9: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

vi

beserta keluarga, ketua IKPDN Jakarta dan alumni Darunnajah Jakarta

angkatan 31 yang saya banggakan. Ilmi, Arsikh, Aimatunnisa, Suniah,

Ziah, Nadrah, Leli, Dwi, Renita, Diah, Lutfri, Rizky, Aufar, Sadad, Fachri,

Ibnu, Muhdi, Puja, Wahyu, Subhi.

10. Kawan-kawan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah. Teman-teman KKN

73, Abdul Wahid, Ahmad Zubait, Ahmad Sofyan Tsauri, Udin, Haerul,

Hilman, Kiki, Zakia, seperjuangan KPI angkatan 2008, khususnya KPI C

2008 yang telah memberikan banyak cerita, pengalaman dan inspirasi

untuk peneliti. Saiful Bahri, Anisa, Tami, Aim, Gana, Lala, Sandika, Oji,

Ferdian, Iman, Amel, Anna, Ema, Irvan, Gin Gin, Bobby, Ilyas, dan semua

Keluarga KPI C 2008.

11. Last but not least, narasumber pendukung skripsi ini, Hasan Nasbi

Batupahat, selaku tim sukses dari Jokowi-Ahok yang telah meluangkan

waktu, memberikan tempat dan konsumsi untuk melakukan wawancara.

Muhammad Rusydi Ali, selaku tim sukses Foke-Nara, dan Arya

Fernandes, selaku konsultan politik yang telah berkontribusi pada proses

pembuatan skripsi, dan memberikan beberapa pengetahuannnya untuk

skripsi ini.

Ciputat, 8 Juli 2013

Herdina Rosidi

NIM. 108051000076

Page 10: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. i

ABSTRAK ........................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................... 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 7

E. Metodologi Penelitian ........................................................... 8

F. Tinjauan Pustaka ................................................................... 15

G. Sistematika Penulisan ........................................................... 17

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Teori Naratif .......................................................................... 18

1. Asumsi Dasar Teori Naratif ............................................ 19

2. Konsep Dasar Teori Naratif ............................................ 21

B. Konseptualisasi Retorika Politik

1. Pengertian Retorika.......................................................... 24

a. Lima Hukum Retorika............................................... 27

b. Tipologi Pidato .......................................................... 28

2. Retorika Politik................................................................. 32

a. Tipologi Orator Politik.............................................. 36

b. Tipe-tipe Retorika Politik.......................................... 37

BAB III BIOGRAFI JOKO WIDODO DAN FAUZI BOWO

A. Profil Joko Widodo ............................................................... 39

1. Menjadi Walikota Solo .................................................... 41

2. Menuju DKI Jakarta ........................................................ 44

Page 11: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

viii

3. Janji-janji Ir. H. Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama

sebagai Kandidat Cagub – Cawagub DKI Jakarta 2012

Pasangan Nomor Urut 3 ................................................... 47

B. Profil Fauzi Bowo ................................................................. 51

1. Menjadi Gubernur DKI Jakarta 2007 .............................. 55

2. Pemilihan Umum Kepada Daerah DKI Jakarta 2012 .... 57

3. Janji-janji Dr. Ing. H. Fauzi Bowo – Mayjen (Purn) H.

Nachrowi Ramli sebagai Kandidat Cagub-Cawagub DKI

Jakarta 2012 Pasangan Nomor Urut 1 ............................. 59

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS RETORIKA POLITIK

JOKO WIDODO DAN FAUZI BOWO

A. Konteks Rivalitas Joko Widodo dan Fauzi Bowo pada

Pemilukada DKI Jakarta 2012 Putaran Kedua ..................... 66

1. Isu SARA Putaran Kedua................................................ 67

2. Rivalitas Kekuatan Joko Widodo dan Fauzi Bowo

Pemilukada DKI Jakarta 2012 Putaran Kedua ............... 69

B. Analisis Komparatif Retorika Politik Joko Widodo dan

Fauzi Bowo pada Pemilukada DKI Jakarta 2012 Putaran

Kedua ................................................................................... 79

1. Kampanye Jokowi dan Foke Putaran Kedua ................ 79

2. Analisis Retorika Jokowi-Foke .................................... 86

3. Narasi Retorika Jokowi-Foke ....................................... 93

4. Tipe-tipe Retorika Politik Jokowi-Foke ....................... 97

C. Tipologi Orator dalam Retorika Politik Joko Widodo dan Fauzi

Bowo .................................................................................... 99

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 101

B. Saran ...................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

ix

DAFTAR GAMBAR

1. Teknik Analisis Data ............................................................................... 14

2. Perolehan Suara Parpol Pendukung Foke – Nara pada Pemilu 2009 ...... 69

3. Perolehan Suara Parpol Pendukung Jokowi - Ahok pada Pemilu 2009 .. 70

4. Partisipasi Pemilih pada Putaran Pertama dan Putaran Kedua ................ 73

5. Grafik Hasil Suara Golput Pemilukada DKI Jakarta 2012 Putaran Pertama

dan Putaran Kedua ................................................................................... 74

6. Grafik Hasil Suara Jokowi Versus Foke Putaran Kedua ......................... 75

7. Hasil Akhir Perhitungan Suara Pemilukada DKI Jakarta 2012 Putaran

Kedua ....................................................................................................... 77

Page 13: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemilihan umum kepala daerah DKI Jakarta adalah sebagai momen

yang penting, karena posisi Jakarta sebagai Ibu kota negara dan menjadi

sorotan publik se-Indonesia. Dalam konteks real, secara struktural

perundangan yang mengatur pemilukada langsung berada pada bab VI pasal

18 ayat (4) UUD 1954: “Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing

sebagai kepala daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara

demokratis.”1

Mengingat kembali hasil perolehan suara pemilukada DKI Jakarta pada

putaran pertama yang dilaksanakan pada 11 Juli 2012 adalah Joko Widodo-

Basuki (43%), Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli (33%), Hidayat Nur Wahid–

Didiek Rachbini (12%), Alex Noerdin–Nono (4,74%), Faisal Basri–Biem

Benyamin (4,99%) dan Hendarji–Riza (2,05%). Dua Calon Gubernur masuk

ke putaran kedua adalah pasangan Joko Widodo–Basuki Tjahaja Purnama dan

Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.2

Fauzi Bowo (Foke) dan Joko Widodo (Jokowi) memiliki integritas

yang berbeda. Keduanya merupakan kepala daerah yang masih aktif

menjabat, sehingga memiliki modal yang sama sebagai pemimpin kepala

daerah. Menurut anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat,

1Mahi M. Hikmat, Komunikasi Politik: Teori dan Praktik (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010), cet. 1, h. 172. 2 “Adu S iasat Jokowi dan Foke di Putaran II,” artikel diakses pada 18 Juli 2012, dari:

http://fokus.news.viva.co.id/news/read/335022-adu-siasat-jokowi-dan-foke-di-putaran-ii .

Page 14: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

2

ada dua faktor yang paling penting, yaitu kepercayaan publik terhadap

integritas seseorang dan harapannya terhadap figur tersebut.3

Pada 20 September 2012, berlangsungnya pemilukada DKI Jakarta

2012 putaran kedua. Pemimpin yang berkualitas, menurut Juergen Habermas,

pemikir mahzab Frankfurt, sebaiknya memenuhi kualifikasi quantity of

participation dan quality of discourse. Idealnya pemimpin politik terpilih

adalah pemimpin yang memenuhi kualifikasi “jumlah kepala” sekaligus “isi

kepala”, yakni kepala daerah yang didukung oleh jumlah pemilih mayoritas

(konsituensi), sekaligus memiliki visi dan misi, konsepsi dan skill mengurus

negara atau daerah serta masyarakat.4

Visi dan misi yang disampaikan oleh kandidat cagub DKI Jakarta

dijadikan sebagai dokumen resmi daerah mengingat pemilukada DKI 2012

dilaksanakan secara langsung yang diikuti seluruh masyarakat Jakarta. Dalam

penyampaian visi dan misinya, Foke-Nara menjanjikan dapat mengubah

Jakarta menjadi maju, nyaman, dan sejahtera. Keduanya menyoroti

permasalahan banjir dengan memaparkan latar belakang topografi DKI

Jakarta yang dialiri 13 sungai. Kemudian kemacetan lalu lintas Ibu Kota

menjadi fokus pasangan nomor ururt satu ini. Kemudian pasangan Jokowi-

Ahok memaparkan visi dan misi secara taktis dan teratur. Jargon “Perubahan”

adalah senjata yang mereka asah dan digunakan untuk kampanye pemilukada

ini. Keduanya bertekad memperbaiki dan membenahi tata kota DKI Jakarta,

3 “Putaran Kedua Pemilihan Umum Gebernur DKI Jakarta, Adu Integritas Foke versus

Jokowi,” artikel diakses pada 19 Juli 2012, dari: http://news.detik.Com /read/2012/07/25/070128/

1974020/10/putaran-kedua-pilgub-dki-adu-integritas-foke-vs- jokowi?9922022. 4 Mahi M. Hikmat, Komunikasi Politik: Teori dan Praktik, h. 169.

Page 15: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

3

dan menyelesaikan permasalahan yang ada secara bersama dengan

masyarakat.5

Foke membuat strategi seperti pilkada DKI 2007 yang telah Foke

menangkan sebagai Gubernur DKI Jakarta 2007, yaitu menggunakan

“Konsep Blocking” dengan strategi penguasaan partai–partai pada level elite

dimana Foke melakukan koalisi besar pada partai PKS, PPP, PAN, Demokrat

dan Golkar. Karena akan sangat mungkin elite partai di DPP memberi

endorsement ke Foke-Nara. Partai-partai elite tersebut berpihak kepada Fauzi

Bowo karena pertimbangan elektoral 2014, yaitu mereka sensitif atau

sentimen terhadap partai PDIP dan Gerindra. Putaran kedua pemilukada DKI

Jakarta 2012 membuktikan ini, bahwa Foke lebih cenderung membangun

koalisi-koalisi parpol daripada mengubah strategi komunikasi politik.

Akhirnya, citra yang terbangun dalam benak publik adalah Foke terkesan

elitis.6

Sikap yang kontras Foke ditunjukkan oleh Jokowi yang sangat friendly

terhadap masyarakat maupun wartawan sehingga menjadi media darling, dan

menjadikan pemberitaan-pemberitaan Jokowi membuat citra positif di mata

publik. Strategi Jokowi–Ahok bersifat inovatif yang membuat banyak simpati

masyarakat. Seperti halnya turun ke kampung, makan di warung makan

pinggiran, jalan–jalan ke pasar tradisional, serta berinteraksi langsung dengan

masyarakat yang sasaran utamanya adalah masyarakat menengah ke bawah,

5 Husin Yazid, Berebut Kursi Jakarta Satu: Kenapa Foke dan Jokowi? Data dan Analisa

Putaran Pertama Pilkada DKI Jakarta (Jakarta: Firdaus, 2012), cet. 1, h. 9. 6 Gun Gun Heryanto, Koalisi Pilgub DKI bentuk sentimen asal bukan PDIP dan

Gerindra, artikel diakses pada 22 Juli 2012, dari: http://www.merdeka.com/jakarta/ koalisi-pilgub-

dki-bentuk-sentimen-asal-bukan-pdip-dan-gerindra.html.

Page 16: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

4

ini diakui langsung oleh Hasan Nasbi Batupahat.7 Tidak ada berita cacat di

media mengenai Jokowi–Ahok. Pasangan nomor urut tiga ini diusung oleh

partai PDIP dan Gerindra.8

Ramainya isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan) pada

putaran kedua digunakan lawannya sebagai alat “name calling” (memberi

label buruk kepada gagasan, orang, objek atau tujuan agar orang menolak

sesuatu tanpa menguji kenyataan) untuk menjatuhkan Jokowi–Ahok, karena

Ahok berasal dari agama minoritas. Bulan Ramadhan dimanfaatkan oleh

berbagai pihak untuk memainkan isu agama melalui berbagai media dakwah.

Seperti kasus H. Rhoma Irama salah satu masjid wilayah Tanjung Duren

diduga mengandung SARA yang menyudutkan pasangan Jokowi-Ahok. Dan

perkembangan teknologi menjadi sarana berkembangnya isu ini melalui

Blackberry Broadcast Message dan sarana media sosial lainnya. Maka isu

SARA yang mengarah pada bentuk kampanye hitam (Black Campaign) selalu

muncul cenderung menyudutkan Jokowi-Ahok. Tapi dengan isu SARA

tersebut membuktikan bahwa masyarakat kita pada umumnya lebih melihat

seorang figur yang menghasilkan Jokowi–Ahok memenangkan di pemilukada

pertama dan kedua. Isu SARA tidak berpengaruh besar pada masyarakat di

dalam pemilukada ini.9

Hasil perolehan suara pemilukada pada putaran kedua yang

dilaksanakan pada 20 September 2012, berdasarkan rekapitulasi tersebut,

7Wawancara pribadi dengan Hasan Nasbi Batupahat, Jakarta, 10 Agustus 2012.

8 Wawan Bahrudin dan Ardi Nuswantoro, Kartu Sukses Jokowi-Ahok Melangkah Pasti

Menuju DKI Jakarta 1, (Jakarta:Polite, 2012), cet. 1, h. 31. 9 Wawancara pribadi dengan Arya Fernandes, Jakarta, 11 Febuari 2013.

Page 17: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

5

hasil suara pasangan Jokowi-Ahok 53,82% atau 2.472.130 suara. Sedangkan

pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli 46,8% atau 2.120.815 suara.10

Foke dan Jokowi memiliki strategi kampanye yang berbeda–beda, serta

keduanya juga memiliki perbedaan dalam segi retorika politik. Retorika

sangat berpengaruh dalam kampanye, karena di dalam pidato kampanye

tersimpan propaganda memiliki daya pengaruh yang kuat dalam merayu

politik. Retorika tersebut menggunakan suara intonasi yang bagus, gerak

tubuh yang meyakinkan, serta menggunakan kata–kata bersifat persuasif.11

Kampanye pemilihan umum idealnya merupakan proses penyampaian pesan-

pesan politik yang salah satu fungsinya memberikan pendidikan politik bagi

masyarakat.12

Berbagai penjelasan di atas, penulis bermaksud meneliti tentang

retorika politik Joko Widodo dan Fauzi Bowo pada pemilukada DKI Jakarta

2012 putaran kedua. Argumentasi penulis menguatkan penelitian ini sangat

penting dan bermanfaat karena di dalam proses pemilukada DKI Jakarta

2012, selain kota Jakarta adalah sebagai ibukota negara Indonesia,

Pemilukada DKI Jakarta 2012 terjadinya fenomena yang tidak mudah

ditemukan di pemilukada kota lainnya. Kemudian peneliti tertarik dengan

kandidat pada putaran kedua, yakni Fauzi Bowo dan Joko Widodo, karena

kedua kandidat tersebut sangat kontras, memiliki karakter yang unik dan

setiap narasi pemilukada DKI Jakarta ini banyak sekali makna yang

10

“KPU DKI Jakarta, Terpilih Pasangan Jokowi-Ahok Pemilihan Gubernur DKI

Jakarta,” artikel diakses pada 2 Oktober 2012, dari: http: //news. detik.com/read /2012/09/29/

114959/2045146/10/kpu-dki-jokowi-ahok-pasangan-terpilih-pilgub-dki-2012?9911012. 11

Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta: Rajawali

Pers, 2011), h. 230. 12

Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Indonesia: Dinamika Islam Politik Pasca-

Orde Baru, (Bandung: Rosda Karya, 2008), cet. 1, h. 145.

Page 18: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

6

terkandung. Itulah beberapa yang dapat dijadikan penulis sebagai

argumentasi, mengapa kasus ini diangkat dan dijadikan sebuah penelitian

penting yang diberi judul “RETORIKA POLITIK KANDIDAT

PEMILUKADA DKI JAKARTA: ANALISIS KOMPARATIF JOKO

WIDODO DAN FAUZI BOWO”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi pembahasan dalam skripsi ini adalah

bagaimana penerapan retorika politik Joko Widodo dan Fauzi Bowo dalam

pemilukada DKI Jakarta 2012 putaran kedua dilihat dari rekaman audio

visual kedua kandidat ketika berpidato dalam kampanye maupun acara debat

kandidat pada putaran kedua, guna memberikan informasi mengenai retorika

politik kedua kandidat tersebut. Agar penelitian ini lebih fokus, terarah, jelas

dan spesifik penulis membatasi masalah yang akan diteliti.

Rumusan masalah penelitian dalam teoretisasi data adalah suatu

pernyataan yang mengidentifikasi fenomena yang diteliti. Perumusan masalah

cenderung berorientasi pada proses dan tindakan.13

Adapun rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana retorika politik Fauzi Bowo dan Joko Widodo saat kampanye

pemilukada DKI Jakarta 2012 putara kedua?

2. Apa tipologi orator dalam retorika politik Fauzi Bowo dan Joko Widodo

saat kampanye pemilukada DKI Jakarta 2012 putaran kedua?

13 Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan

Teknik-teknik Teoritisasi Data, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h. 27.

Page 19: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

7

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan arah dan sasaran yang harus dicapai oleh

setiap tindakan. Dengan demikian tujuan memegang peranan yang sangat

penting dan harus dirumuskan dengan jelas, tegas dan mendetail, karena

tujuan merupakan jawaban tentang masalah yang akan diteliti.14

Maka Tujuan

dari penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana Joko

Widodo dan Fauzi Bowo melakukan retorika politik pada masa kampanye

Pemilukada DKI Jakarta 2012 putaran kedua.

2. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari apa tipologi orator dalam

retorika politik Fauzi Bowo dan Joko Widodo, serta menilai kriteria–

kriteria calon pemimpin Jakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan serta

mengembangkan teori-teori retorika politik konsep komunikasi politik guna

memberikan inspirasi bagi mahasiswa maupun penikmat politik.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini berkontribusi terhadap retorika politik Jokowi dan Foke

pada masa kampanye pemilukada Jakarta yang banyak memberikan

pengetahuan dan menganalisis siapakah yang layak untuk menjadi Gubernur

DKI Jakarta 2012–2017.

14 Mohammad Kasiram, Metodologi Peneliti Kualitatif-Kuantitatif, (Yogyakarta: UIN-

Maliki Press, 2010), cet. 2, h. 51.

Page 20: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

8

3. Manfaat Akademis

Dengan penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan

tentang retorika politik konsep komunikasi politik, khususnya bagi

mahasiswa akademisi Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode dan Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif dengan jenis penelitiannya adalah analisis deskriptif. Pendekatan

kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari

perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam masyarakat.

Obyek analisis dalam pendekatan kualitatif adalah makna dari gejala-gejala

sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat

bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai kategorisasi tertentu.15

Dengan menggunakan analisis deskriptif di mana peneliti berusaha

melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau

bidang tertentu secara faktual dan cermat. Fungsi analisis deskriptif adalah

untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh.

Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data

yang kita peroleh.16

Deskriptif yaitu data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata,

gambar dan bukan angka-angka, sehingga laporan penelitian akan berisi

15

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES,

1995), cet. 2, h.220. 16 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005), h. 22.

Page 21: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

9

kutipan-kutipan data untuk memberikan gambaran penyajian laporan tersebut.

Peneliti menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi-dokumentasi,

rekaman bukti-bukti fisik.17

Qualitative research atau penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan

menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari

kuantifikasi.18

Lexy J. Moloeng mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah.19

Menurut Nasution penelitian kualitatif disebut juga

penelitian naturalistik, karena dalam penelitian kualitatif dilakukan dalam

setting latar yang natural.20

Penelitian ini menggunakan studi kasus (case study). Menurut

Maxfield, metode studi kasus adalah penelitian mengenai subjek penelitian

yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan

personalitas.21

Secara umum, studi kasus merupakan strategi yang lebih

cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau

why, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol

peristiwa-peistiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya

17

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta, 2007), cet. 2 h. 102. 18 Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Basic of Qualitative Research: Grounded Theory

Procedures and Techniques, 2007, h. 11. 19

Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosda), h. 65. 20

Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito), h. 78. 21 Andi Prastowo, Memahami Metode-metode Penelitian: Suatu Tinjauan Teoritis dan

Praksis (Yogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), cet. 1, h.127.

Page 22: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

10

terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan

nyata.22

Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai

berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, organisasi, suatu program,

atau suatu situasi sosial. Metode yang digunakan studi kasus adalah

wawancara, pengamatan, menelaah dokumen, hasil survei, dan data-data

untuk menguraikan suatu kasus secara terperinci.23

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber tempat memperoleh keterangan.24

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah kandidat pemilukada DKI Jakarta

2012 putaran kedua, yaitu Fauzi Bowo (Foke) dan Joko Widodo (Jokowi).

Sedangkan objeknya adalah bagian dari subjek yang diteliti secara

terperinci.25

Objek penelitian merinci fenomena yang akan diteliti sekaligus

merupakan deskripsi dari penelitian yaitu analisis deskriptif terhadap retorika

politik para kandidat pemilukada DKI Jakarta 2012 putaran kedua.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data kualitatif yaitu kegiatan pengumpulan data harus

dilakukan sendiri oleh peneliti dan tidak boleh diwakilkan.26

Dalam

pengumpulan data, penulis menggunakan data primer yaitu wawancara

terhadap timses dari Fauzi Bowo dan Joko Widodo. Selain itu, peneliti juga

menggunakan data sekunder melalui reverensi buku maupun artikel yang

22 Robert K.Yin, Studi Kasus Desain dan Metode (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2003), h. 1. 23 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru, Ilmu Komunikasi,

dan Ilmu Sosial lainnya (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h. 201. 24

Tatang M Arifin, Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: Rajawali 1978/2003). h. 92. 25 Ibid., h. 93. 26 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), h. 11.

Page 23: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

11

berkaitan tentang retorika politik, kampanye, pemulikada DKI Jakarta putaran

pertama dan kedua, maupun kampanye Fauzi Bowo dan Joko Widodo.

Penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang di lapangan, tempat

dimana objek penelitian itu berada.27

Untuk pengambilan data penelitian

lapangan digunakan metode sebagai berikut:

a. Wawancara

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara

mendalam, yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab dengan bertatap muka antara peneliti dengan

informan.28

Wawancara yaitu percakapan antara peneliti – seseorang yang

berharap mendapat informasi dari informan (seseorang yang diasumsikan

mempunyai informasi langsung dari sumbernya).29

Wawancara dibagi

menjadi dua jenis. Pertama, jenis wawancara berstruktur, yaitu wawancara

terdapat pertanyaan dan alternatif jawaban sudah disediakan oleh

pewawancara. Kedua, wawancara tidak berstruktur, yaitu wawancara yang

lebih bersifat informal.30

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

wawancara tak berstruktur, antara lain:

1) KH. Muhammad Rusydi Ali, selaku penasihat Fauzi Bowo dan tim

sukses Fauzi Bowo–Nachrowi Ramli, kantor pusat di Jalan Diponegoro

nomor 61 A Menteng Jakarta Pusat, tetapi peneliti wawancara langsung

27

Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2004), h. 89. 28 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial lainnya (Jakarta: Kencana, 2010), cet. 4, h.108. 29

Rahmat Kriyantono, Tehnik Praktisi Riset Komunikasi, h. 116. 30

Yatim Riyanto, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Surabaya: Unesa

University Press, 2007, h. 70.

Page 24: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

12

di kediamannya, tepatnya di Jalan Masjid II nomor 7 Kampung Melayu

Besar Jakarta Selatan.

2) Hasan Nasbi Batupahat, selaku tim sukses Joko Widodo-Basuki Tjahaja

Purnama, yaitu Hasan Nasbi Batupahat, Direktur Cyrus Network, kantor

pusat di Graha Pejaten nomor 8, Jalan Raya Pejaten Jakarta 12510.

3) Arya Fernandes, konsultan politik Charta Politika, kantor pusat di Jalan

Cipaku 2 nomor 18, Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

b. Observasi

Observasi adalah sebagai pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan

pengkodean serangkaian pelaku dan suasana yang berkenaan dengan

organisme, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris.31

Dalam penelitian ini,

peneliti melakukan observasi tidak berstruktur metode catatan lapangan, yaitu

pengamatan dan pencatatan dengan sistematik terhadap fenomena yang

diselidiki. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi, observasi pada

masa kampanye pemilukada DKI Jakarta 2012, yaitu pada acara car free day

di Senayan, Jakarta.

c. Dokumentasi

Dalam penelitian ini dokumentasi berupa mengumpulkan buku-buku,

artikel dari internet yang berkaitan dengan kampanye, retorika politik,

biografi Jokowi dan Foke, artikel tentang pemilukada DKI Jakarta 2012

putaran pertama dan putaran kedua. Kemudian dokumentasi dari rekaman

audio visual (rekaman video) kampanye Jokowi-Foke putaran kedua,

rekaman didapat dari Timses Jokowi berupa CD Jokowi berkampanye dan

31

Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, h. 83.

Page 25: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

13

pada saat debat kandidat yang diunggah melalui situs youtube di link

http://www.youtube.com/watch?v=Xeplwq-p4G8.32

3. Teknik Analisis Data

Analisis kualitatif yaitu data yang muncul berwujud kata-kata dan

bukan rangkaian angka. Data dikumpulkan dalam bentuk macam cara, yaitu

observasi, wawancara, intisari dokumen, dan pita rekaman.33

Mengikuti

Bodgan dan Biklen, analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan

dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-

memilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari

dan menemukan pola menemukan apa yang penting, dan apa yang dipelajari,

dan memutuskan apa yang dapat diceritakan oleh orang lain.34

Peneliti menggunakan analisis deskriptif, peneliti menginterpretasi data

untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap

hasil penelitian yang sedang dilakukan. Pembahasan hasil penelitian

dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori

yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh dari lapangan.35

Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, maka dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:36

32

“Debat Foke vs Jokowi,” artikel diakses pada 3 September 2012, dari: http://

www.solopos.com/2012/09/16/malam-ini-di-metro-tv-debat-foke-vs-jokowi-329366. 33 Matthew Miles dan Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber

Tentang Data-data Baru (Jakarta: UI-Press, 1992), h. 15. 34

Lexy J Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 248. 35 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2010), h. 244. 36 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke arah

Ragam Varian Kontemporer (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 145.

Page 26: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

14

Gambar 1

Teknik Analisis Data

Sumber: Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis

ke arah Ragam Varian Kontemporer

Keterangan:

1. Pengumpulan informasi, melalui wawancara dan observasi langsung.

2. Reduksi. Langkah ini adalah untuk memilih informasi mana yang sesuai

dan tidak sesuai dengan masalah penelitian.

3. Penyajian. Setelah informasi dipilih maka disajikan bisa dalam bentuk

tabel, ataupun uraian penjelasan.

4. Tahap akhir, adalah menarik kesimpulan.

Penyajian

Kesimpulan

Reduksi

Pengumpulan Informasi

Page 27: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

15

Pertanyaan melalui wawancara yang diajukan kepada informan semata-

mata sebagai bahan kajian yang mendasar untuk membuat kesimpulan.

Bagaimanapun pendapat banyak orang merupakan hal penting meskipun

tidak dijamin validitasnya. Semakin banyak informasi, maka diharapkan

akan menghasilkan data yang sudah tersaring dan lebih akurat.37

F. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka. Dengan

mengadakan tinjauan perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi. Peneliti

melakukan tinjauan pustaka ini guna memastikan apakah ada judul atau tema

yang serupa dengan penelitian (skripsi) ini. Berdasarkan hasil penelusuran

peneliti, belum ada yang meneliti mengenai retorika politik, tetapi ada

beberapa skripsi yang meneliti mengenai tema peneliti, diantaranya:

1. Komunikasi Politik Pasangan Hj. Airin Rachmi Diany dan Drs. H.

Benyamin Davnie dalam Pilkada Tangsel Tahun 2011, Peneliti Amalia

tahun 2011. Skripsi ini membahas tentang strategi–strategi yang

digunakan oleh pasangan Airin dan Benyamin serta para tim sukses

dalam mempromosikan pasangan tersebut dan hal–hal apa saja yang

menyebabkan pasangan Airin dan Benyamin memenangkan Pilkada

Tangerang Selatan 2011. Persamaan pada penelitian ini adalah tentang

penelitian Pilkada, tetapi objeknya, subjek dan tujuan dari penelitiannya

berbeda.

37

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke arah

Ragam Varian Kontemporer, h. 145.

Page 28: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

16

2. Retorika Dakwah KH. Habib Ali Alwi bin Thohir, peneliti Syarifah

Sa’diyah tahun 2007. Skripsi ini membahas tentang retorika dakwah

Habib Ali Alwi pada saat beliau berceramah. Persamaan pada penelitian

ini adalah membahas tentang retorika, tetapi yang membatasinya adalah

penelitian terdahulu retorika dakwah dan penelitian ini adalah retorika

politik.

Selama peneliti melakukan tinjauan pustaka di Perpustakaan Utama

UIN Syarif Hidayatullah dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, peneliti belum menemukan judul penelitian yang serupa, tentang

retorika politik.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini, maka Penulis menyusun

sistematika penulisan mengelompokkan dalam lima bab pembahasan, yaitu

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

BAB I menjelaskan Latar Belakang Masalah, Batasan dan

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika

Penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II menjelaskan Teori Naratif yang terdiri dari: Asumsi

Dasar Teori Naratif, Konsep Dasar Teori Naratif.

Konseptualisasi Retorika Politik, Retorika: Pengertian

Page 29: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

17

Retorika, Lima Hukum Retorika, Tipologi Pidato. Retorika

Politik: Tipologi Orator Politik, Tipe - tipe Retorika Politik.

BAB III BIOGRAFI JOKO WIDODO DAN FAUZI BOWO

BAB III menjelaskan Profile Joko Widodo: Menjadi

Walikota Solo, Menuju DKI Jakarta, Janji-janji Jokowi-

Basuki sebagai Kandidat Cagub-Cawagub DKI Jakarta

2012. Profile Fauzi Bowo: Menjadi Gubernur DKI Jakarta

2007, Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta 2012,

Janji-janji Foke-Nara sebagai Kandidat Cagub-Cawagub

DKI Jakarta 2012.

BAB IV ANALISIS RETORIKA POLITIK JOKO WIDODO

DAN FAUZI BOWO

BAB IV menjelaskan Konteks Rivalitas Jokowi-Foke

Pemilukada DKI Jakarta 2012 Putaran Kedua: Isu SARA,

Rivalitas Kekuatan Jokowi-Foke Putaran Kedua. Analisis

Komparatif Retorika Politik Jokowi-Foke: Kampanye

Putaran Kedua, Analisis Retorika Politik Jokowi-Foke,

Narasi Retorika Politik, Tipe-tipe Retorika Politik Jokowi-

Foke. Tipologi Orator dalam Retorika Politik Jokowi-Foke.

BAB V PENUTUP

BAB V menjelaskan penutup dari penelitian ini yang

berisikan Kesimpulan dan Saran.

Page 30: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

18

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Teori Naratif

Teori ini dikembangkan oleh Walter Fisher. Walter Fisher yang lebih

suka menyebut teori ini sebagai paradigma naratif. Teori ini mengemukakan

keyakinan bahwa manusia adalah seseorang pencerita dan bahwa

pertimbangan akal ini, emosi, dan estetika menjadi dasar keyakinan dan

perilaku kita. Akar pemikiran Fisher berupaya menggambarkan dan

menjelaskan komunikasi sebagai storytelling. Dalam pandangannya,

Storytelling bukanlah aktivitas sesaat, melainkan proses yang terus-menerus

di mana kita merasakan dunia dan berkomunikasi satu sama lainnya.1

Manusia lebih mudah terbujuk oleh sebuah cerita yang bagus dari pada

argumentasi yang baik. Mengkonsepkan bahwa manusia adalah pencerita dan

manusia mengalami kehidupan dalam suatu bentuk narasi. Fisher

mendefinisikan narasi sebagai tindakan simbolik (kata-kata) atau tindakan

yang memiliki rangkaian serta makna bagi siapapun yang hidup, mencipta

atau memberi interpretasi. Ini merupakan cara pandang yang sangat luas

dalam melihat narasi. Oleh karena itu, hampir sulit untuk tidak

mengidentifikasi komunikasi sebagai narasi.2

Logika narasi lebih dipilih dibandingkan logika tradisional yang

digunakan dalam argumentasi. Logika narasi (logika dari pemikiran yang

1 West Richard dan Turner Lynn. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi

(Jakarta: Salemba Humanika), edisi 3, 2008, h. 44. 2 Ibid., h. 45.

Page 31: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

19

luas), menyatakan bahwa orang menilai kredibilitas pembicara melalui

apakah ceritanya runtut (mempunyai koherensi) dan terdengar benar

(mempunyai ketepatan). Paradigma atau naratif memungkinkan sebuah

penilaian demokratis terhadap pembicara karena tidak ada seorang pun yang

harus dilatih secara khusus agar mampu menarik kesimpulan berdasarkan

konsep koherensi dan kebenaran.3

1. Asumsi Dasar Teori Naratif:

Ada lima asumsi dasar teori naratif, antara lain:4

a. Manusia pada dasarnya adalah makhluk pencerita. Fisher mengatakan

bahwa manusia merupakan homo narrans sebagai metafora untuk

menjelaskan kemanusiaan. Cerita merupakan hal mendasar dalam hidup

yang mempengaruhi, menggerakkan, dan membentuk dasar keyakinan

dan tindakan kita. Dalam berkomunikasi dengan pihak lain, manusia juga

memposisikan dirinya sebagai pencerita tersebut. Fisher memunculkan

asumsi demikian karena berdasar pengamatannya naratif bersifat universal,

ditemukan dalam semua budaya dan periode waktu. Dalam hal ini Elkins

mengatakan bahwa manusia pada dasarnya menggunakan cerita dalam

semua aspek kehidupan keseharian kita, untuk menghabiskan waktu,

menyampaikan informasi, untuk menempatkan diri di sebuah tempat,

keluarga, dan komunitas.

b. Keputusan mengenai harga dari sebuah cerita didasarkan pada

“pertimbangan sehat” (good reasons). Yang dimaksud pertimbangan yang

3 West Richard dan Turner Lynn. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi, h.

46. 4 Ibid., h. 50.

Page 32: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

20

sehat adalah individu membuat keputusan mengenai cerita mana yang

akan diterima dan mana yang ditolak berdasarkan apa yang masuk akal

bagi dirinya. Asumsi ini memberitahu kepada kita bahwa tidak semua

cerita itu sama atau sebanding dalam hal efektivitasnya, sebaliknya faktor

dalam pemilihan cerita dibuat berdasarkan alasan-alasan yang bersifat

personal berdasarkan pemikiran yang logis. Semua orang mempunyai

kapasitas untuk menjadi rasional dalam paradigma naratif. Karena ukuran

rasionalitas dalam paradigma naratif berbeda dengan ukuran rasionalitas

tradisional yang mendasarkan pada logika formal. Setiap orang mengambil

keputusan-keputusan hidup menganggap cara berfikirnya logis dan

rasional menurut ukuran personal orang bersangkutan.

c. Pertimbangan yang sehat ditentukan oleh sejarah, biografi, budaya dan

karakter. Asumsi ini memperjelas bahwa ukuran rasionalitas manusia itu

tidak sama satu sama lain. Masing-masing orang mempunyai ukuran dan

jenis rasionalitasnya sendiri. Munculnya rasionalitas tertentu pada

seseorang tergantung konteks di mana mereka terikat.

d. Rasionalitas didasarkan pada penilaian orang mengenai konsistensi dan

kebenaran sebuah cerita. Orang akan mempercayai sebuah cerita selama

cerita tersebut terlihat konsisten secara internal dan dapat dipercaya. Yang

perlu digarisbawahi bahwa rasionalitas yang dimaksud dalam paradigma

naratif ini berbeda dengan rasionalitas tradisional. Sebuah cerita dikatakan

runtut ketika pencerita tidak meninggalkan detail-detail yang penting atau

mengkontradiksi elemen-eleman dalam cerita dengan cara apapun.

Page 33: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

21

e. Kita mengalami dunia sebagai dunia yang diisi dengan cerita dan kita

harus memilih dari cerita yang ada. Kita mengalami dunia sebagai dunia

yang diisi dengan cerita, dan kita harus memilih dari cerita yang ada, dan

ketika kita memilih cerita-cerita tersebut, kita akan mengalami kehidupan

secara berbeda, juga memungkinkan untuk menciptakan ulang kehidupan

kita.5

2. Konsep Dasar Teori Naratif

Beberapa konsep kunci yang membentuk inti dari kerangka pendekatan

naratif, yaitu:6

a. Konsep narasi. Dalam perspektif Fisher narasi lebih dari sekedar cerita

mencakup deskripsi verbal atau nonverbal apapun dengan urutan kejadian

yang oleh pendengar diberi makna. Hal ini tentunya Fisher menunjuk

bahwa Semua komunikasi adalah narrative (cerita). Dia beragumen bahwa

narrative bukanlah gender tertentu tetapi lebih kepada cara dari pengaruh

sosial.

b. Rasionalitas Naratif. Standar untuk menilai cerita mana yang dipercayai

dan mana yang diabaikan. Karena kehidupan kita dialami dalam naratif,

kita membutuhkan metode untuk menilai cerita mana yang kita percayai

dan mana yang tidak kita perhatikan. Fisher manyatakan bahwa tidak

semua cerita sama atau tidak semua cerita memiliki power yang sama

untuk bisa dipercayai. Fisher mengidentifikasi dua hal prinsip dalam

rasionalitas naratif, yakni koherensi (coherence) dan kebenaran (fidelity).

5 West Richard dan Turner Lynn. Pengantar Teori Komunikasi – Teori dan Aplikasi, h.

50. 6 Ibid., h. 52.

Page 34: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

22

c. Koherensi, adalah konsistensi internal dari sebuah naratif. Prinsip

rasionalitas naratif yang menilai konsistensi internal dari sebuah cerita.

Prinsip koherensi merupakan standar yang penting dalam menilai

rasionalitas naratif, yang pada akhirnya akan menentukan apakah

seseorang menerima naratif tertentu atau menolaknya. Koherensi sering

kali diukur oleh elemen-elemen organisasional dan struktural dari sebuah

naratif. Sehingga koherensi didasarkan pada tiga tipe konsistensi yang

spesifik, yaitu:

1) Koherensi struktural, berpijak pada tingkatan di mana elemen-elemen

dari sebuah cerita mengalir dengan lancar. Suatu jenis koherensi yang

merujuk pada aliran cerita. Ketika cerita membingungkan, ketika satu

bagian tidak tersambung dengan bagian berikutnya, atau ketika alurnya

tidak jelas, maka cerita itu kekurangan koherensi struktural.

2) Koherensi material, merujuk pada tingkat koherensi antara satu cerita

dengan cerita lainnya yang sepertinya berkaitan dengan cerita tersebut.

jenis koherensi yang merujuk pada koherensi antara satu cerita dan

cerita lainnya yang berkaitan. Jika semua cerita kecuali satu

menyatakan masalah bahwa seorang teman telah memberikan informasi

yang keliru sehingga menimbulkan situasi yang memalukan bagi yang

seorang lagi, anda cenderung tidak akan memercayai satu cerita yang

berbeda sendiri tersebut. Anda akan percaya bahwa cerita yang berbeda

ini kekurangan koherensi material.

Page 35: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

23

3) Koherensi karakterologis, merujuk pada dapat dipercaya karakter-

karakter di dalam sebuah cerita. Jenis koherensi yang merujuk pada

dapat dipercayainya karakter-karakter di dalam cerita.7

d. Logika dan Good Reasons (Logika dengan pertimbangan yang sehat),

adalah seperangkat nilai untuk menerima suatu cerita sebagi benar dan

berharga untuk diterima, adalah memberikan suatu metode untuk menilai

kebenaran. Prinsip rasionalitas naratif yang menilai kredibilitas dari

sebuah cerita. Fisher menyatakan bahwa ketika elemen-elemen sebuah

cerita “merepresentasikan pernyataan-pernyataan akurat mengenai realitas

sosial”, elemen tersebut memiliki kebenaran. Fisher menyatakan bahwa

ketika naratif memiliki kebenaran, kebenaran adalah reliabilitas dari

sebuah cerita. Naratif itu menyusun suatu pertimbangan yang sehat bagi

seseorang untuk memegang keyakinan tertentu atau untuk mengambil

tindakan, atau berarti bahwa pertimbangan yang sehat manapun setara

dengan yang lainnya, ini berarti bahwa apapun yang mendorong orang

untuk percaya sebuah naratif tergantung pada nilai atau konsepsi yang

baik.8

Logika dari good reason berhubungan dengan ide Fisher akan

ketepatan adalah metode utama yang ia kemukakan untuk menilai

ketepatan naratif, adalah logika pertimbangan yang sehat. Karena itu,

logika bagi paradigma naratif membuat seseorang mampu menilai harga

atau nilai dari cerita. Logika dari pertimbangan yang sehat, seperangkat

7 West Richard. 2008. Pengantar Teori Komunikasi–Teori dan Aplikasi, h. 52.

8 Ibid., h. 52.

Page 36: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

24

nilai untuk menerima suatu cerita sebagai benar dan berharga untuk

diterima: memberikan suatu metode untuk menilai kebenaran.9

Seperti yang diprediksikan oleh paradigma naratif, logika bagi

paradigma naratif membuat seseorang mampu menilai harga atau nilai dari

cerita. Cerita yang dikisahkan dengan baik terdiri atas rasionalitas naratif

(memenuhi kriteria koherensi dan kebenaran) akan lebih menggugah bagi

pembaca dibandingkan dengan kesaksian dari para ahli yang menyangkal

akurasi faktual di dalam naratif itu.

B. Konseptualisasi Retorika Politik

1. Pengertian Retorika

Gaya komunikasi seseorang juga dapat dilihat dari retorika. Retorika

adalah ilmu berbicara. Dalam bahasa Inggris, yaitu rhetoric dan dari bahasa

latin rhetorica yang berarti ilmu bicara.10

Retorika berasal dari bahasa Yunani rhetoric yang berarti seni

berbicara, pada awalnya sering dipakai dalam perdebatan di pengadilan atau

dalam perdebatan antarpersonal untuk mempengaruhi orang lain yang ada di

sekitarnya dengan cara persuasif. Littlejohn mendefinisikan kajian retorika

secara umum sebagai simbol yang digunakan manusia. Pengertian ini

kemudian diperluas dengan mencakup segala cara manusia dalam

menggunakan simbol untuk memengaruhi lingkungan sekitarnya.11

Retorika adalah komunikasi dua arah, face to face, satu atau lebih orang

(seorang berbicara kepada beberapa orang maupun seorang bicara kepada

9

West, Richard. 2008. Pengantar Teori Komunikasi – Teori dan Aplikasi, h. 53. 10

Onong Uchjana Effendy, Komunikasi: Teori dan Praktek, h. 53. 11

Anwar Arifin, Komuniasi Politik (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), h. 126.

Page 37: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

25

seorang lain) masing–masing berusaha dengan sadar untuk mempengaruhi

pandangan satu sama lain melalui tindakan timbal balik satu sama lain.

Sasaran persuasi timbal balik itu, tentu saja tidak perlu dibatasi hanya pada

orang–orang yang turut dalam perdebatan, yaitu para ahli retorika dapat juga

berusaha mempengaruhi pihak ketiga. Tujuannya adalah untuk membantu

yang di persuasi dalam membangun citra tentang masa depan, masa untuk

bertindak, yaitu melalui retorika, persuader dan yang dipersuasi saling bekerja

sama dalam merumuskan kepercayaan, nilai, pengharapan mereka. 12

Retorika diartikan sebagai seni membangun argumentasi dan seni

berbicara “the art of constructing arguments and speech making”. Dalam

perkembangannya, retorika juga mencakup proses untuk menyesuaikan ide

dengan orang lain dan menyesuaikan orang dengan ide melalui berbagai

macam pesan. Dewasa ini, fokus perhatian retorika bahkan lebih luas lagi,

yang mencakup segala hal bagaimana manusia menggunakan simbol untuk

mempengaruhi siapa saja yang ada di dekatnya dan membangun dunia di

mana mereka tinggal.13

Titik tolak retorika adalah berbicara. Berbicara berarti mengungkapkan

kata atau kalimat kepada seseorang atau sekelompok orang, untuk mencapai

suatu tujuan tertentu. Berbicara adalah salah satu kemampuan khusus pada

manusia. Dewasa ini, retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara

baik, yang dipergunakan dalam proses komunikasi antarmanusia. Kesenian

berbicara ini bukan hanya berarti berbicara lancar tanpa jalan pikiran yang

12

Dan Nimmo, Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan Media (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 1989 ), cet. 1, h. 140 – 141. 13

Morissan dan Andy Corry, Teori Komunikasi: Komunikator, Pesan, Percakapan, dan

Hubungan (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), cet. 1, h. 44.

Page 38: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

26

jelas dan tanpa isi. Melainkan suatu kemampuan untuk berbicara dan

berpidato secara singkat, jelas, padat, dan menegaskan. 14

Retorika adalah bagian dari ilmu bahasa (Linguistik), khususnya ilmu

bina bicara (Sprecherziehung). Retorika sebagai bagian dari ilmu bina bicara

ini mencakup, yaitu Monologika (Ilmu tentang seni berbicara secara monolog,

dimana hanya seorang yang berbicara). Dialogika (Ilmu tentang seni

berbicara secara dialog, dimana dua orang atau lebih berbicara atau

mengambil bagian dalam satu proses pembicaraan). Pembinaan Teknik

Bicara (teknik bernafas, teknik mengucap, bina suara, teknik membaca dan

bercerita).15

Ada dua aspek yang harus diperhatikan dalam retorika ini yaitu,

pertama, pengetahuan mengenai bahasa dan penggunaan bahasa dengan baik.

Kedua, pengetahuan mengenai objek tertentu yang akan disampaikan dengan

menggunakan bahasa yang baik.16

Teori retorika berpusat pada pemikiran mengenai retorika, yang disebut

Aristoteles sebagai alat persuasi yang tersedia. Maksudnya, seorang

pembicara yang tertarik untuk membujuk khalayaknya harus

mempertimbangkan tiga bukti retoris: logika (logos), emosi (pathos), dan

etika/kredibilitas (ethos). Khalayak merupakan kunci dari persuasi yang

efektif, dan silogisme retoris, yang mendorong khalayak untuk menemukan

14

Dori Wuwur Hendrikus, Retorika: Terampil berpidato, Berdiskusi, Berargumentasi,

Bernegosiasi (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1991), h. 14. 15

Ibid., h. 16. 16

Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa (Jakarta: Gramedia, 2007), h. 1.

Page 39: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

27

sendiri potongan–potongan yang hilang dari suatu pidato, digunakan dalam

persuasi.17

a. Lima Hukum Retorika

Dalam pandangan Aristoteles, seorang ahli retorika klasik lima tahap

penyusunan pidato yang dikenal dengan Lima Hukum Retorika “The Five

Cannons of Rhetorica”, yaitu sebagai berikut:

1) Inventio (penemuan). Pada tahap ini, pembicara menggali topik dan

meneliti khalayak untuk mengetahui metode persuasi yang paling tepat.

Bagi Aristoteles, retorika tidak lain dari kemampuan untuk menentukan

dalam kejadian tertentu dan situasi tertentu dengan metode persuasi

yang ada. Dalam tahap ini juga, pembicara merumuskan tujuan dan

mengumpulkan bahan (argumen) yang sesuai dengan kebutuhan

khalayak.

2) Disposito (penyusunan). Pada tahap ini, pembicara menyususun pidato

atau mengorganisasikan pesan. Aristoteles menyebutnya taxis yang

berarti pembagian. Pesan harus dibagi ke dalam beberapa bagian yang

berkaitan dengan logis. Susunan berikut mengikuti kebiasaan berpikir

manusia, yaitu pengantar, pernyataan, argumen, dan epilog.

3) Elocutio (gaya). Pada tahap ini, pembicara memilih kata–kata dan

menggunakan bahasa yang tepat untuk mengemas pesannya. Aristoteles

memberikan nasihat, gunakan bahasa yang tepat, benar, dan dapat

diterima, yaitu pilih kata–kata yang jelas dan langsung, sampaikan

17

Richard West dan Lynn Turner, Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi,

h. 5.

Page 40: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

28

kalimat yang indah, mulia dan hidup: dan sesuaikan bahasa dengan

pesan, khalayak, dan pembicara.

4) Memoria (memori). Pada tahap ini, pembicara harus mengingat apa

yang ingin disampaikannya dengan mengatur bahan–bahan

pembicaranya.

5) Pronountiatio (penyampaian). Pada tahap ini, pembicara

menyampaikan pesannya secara lisan. Di sini, akting sangat berperan.

Pembicara harus memerhatikan oleh suara dan gerakan–gerakan

anggota badan.18

b. Tipologi Pidato

Dalam retorika, terdapat jumlah tipologi pidato yang menentukan

pendekatan dan proses yang berbeda–beda juga alam penyelenggaraannya:

1) Tipe impromtu. Tipe impromtu adalah mengungkapkan perasaan

pembicara, karena pembicara tidak memikirkan terlebih dahulu

pendapat yang disampaikannya. Gagasan dan pendapatnya itu datang

secara spontan. Impromtu memungkinkan orator terus berfikir.

Kerugian tipe ini adalah dapat menimbulkan kesimpulan yang mentah,

penyampaian yang kurang lancar. Jika tidak hati–hati gagasan menjadi

kurang bahkan tidak sistematis. Jalaludin Rahmat menyarankan

sebaiknya hindari orasi atau pidato impromtu, tetapi bila terpaksa, hal-

hal berikut dapat dijadikan pegangan:

18

Gun Gun Heryanto dan Irwa Zarkasy, Public Relations Politik (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2012), h. 118-119.

Page 41: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

29

a) Pikirkan terlebih dahulu teknik pemulaan pidato yang baik. Seperti,

cerita, hubungkan dengan pidato sebelumnya, ilustrasi, dan

sebagainya.

b) Tentukan sistem organisasi pesan. Seperti, susunan kronologis,

teknik pemecahan soal, kerangka sosial ekonomi–politik, hubungan

teori dan praktek.

c) Pikirkan teknik menutup pidato yang mengesankan.

2) Tipe Memoriter. Tipe memoriter adalah retorika yang pesan politiknya

ditulis dan kemudian diingat kata demi kata atau dihafal. Jalaluddin

Rahmat dalam bukunya Retorika Modern: Pendekatan Praktis,

menuliskan beberapa kelebihan dan kekurangan tipe memoriter, yakni:

a) Memungkinkan ungkapan yang tepat

b) Organisasi pesan yang terencana

c) Pemilihan bahasa yang teliti

d) Gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian

Adapun kekurangan dari tipe ini, yaitu:

a) Kurang terjalinnya saling hubungan antara pesan dengan pendengar.

b) Memerlukan waktu dalam persiapan

c) Kurang spontan karena perhatian beralih pada upaya mengingat

pesan.

Bahaya terbesar timbul bila satu kata atau lebih hilang dari ingatan,

seperti manuskrip, maka naskah memoriter pun harus ditulis dengan gaya

ucapan.19

19 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah), cet. 1, 2011. h. 146.

Page 42: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

30

3) Tipe Forensik/Tipe Manuskrip. Pidato yang dipersiapkan secara tertulis,

pidato dengan naskah, atau orasi yang dilakukan dengan cara

membacakan naskah pidato dari awal sampai akhir. Manuskrip

dibutuhkan oleh tokoh–tokoh nasional, sebab kesalahan satu kata saja,

dapat menimbulkan kekacauan dan berakibat jelek bagi pembicara.

Manuskrip juga sering dilakukan oleh ilmuan yang melaporkan hasil

penelitiannya dalam pertemuan ilmiah. Jalaluddin Rahmat dalam

Retorika Modern: Pendekatan Praktis, menulis tentang keuntungan dan

kerugian dari tipe manuskrip adalah:

Keuntungan dari tipe ini adalah:

a) Kata–kata dapat dipilih sebaik–baiknya

b) Pernyataan dapat dihemat

c) Kefasihan berbicara dapat dicapai dengan kata–kata yang sudah

disiapkan

d) Hal–hal yang menyimpang dapat dihindari

e) Manuskrip dapat diterbitkan atau diperbanyak

Sementara kelemahan dari tipe ini, yaitu:

a) Komunikasi dengan pendengar berkurang karena pembicara tidak

berbicara langsung dengan mereka meski dalam forum yang sama

b) Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik, sehingga

akan kehilangan gerak dan bersifat kaku

c) Umpan balik tidak dapat mengubah, memperpendek atau

memperpanjang pesan

d) Pembuatannya memerlukan waktu lama

Page 43: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

31

Untuk mengurangi kekurangan–kekurangan itu, beberapa petunjuk

dapat diterapkan dalam penyusunan dan penyampaian manuskrip:

a) Susunlah lebih dahulu garis–garis besarnya dan siapkan bahan–

bahannya

b) Tulislah manuskrip seakan–akan anda bicara. Gunakan gaya

percakapan yang lebih informal dan langsung

c) Baca naskah itu berkali–kali sambil membayangkan pendengar

d) Hafalkan sekedarnya sehingga anda dapat lebih sering melihat

pendengar

e) Siapkan manuskrip dengan ketikan besar, tiga spasi dan batas

pinggir yang luas.20

4) Tipe Ekstemporer. Tipe ini merupakan jenis yang paling baik dan

paling sering digunakan. Orasi telah dipersiapkan sebelumnya berupa

outline dan pokok–pokok penunjang pembahasan, pembicara tidak

berupaya mengingat kata demi kata, outline hanya merupakan pedoman

untuk mengatur gagasan yang ada dalam pikiran kita. Sebab itu,

ekstemporer membutuhkan banyak latihan, pengalaman dan

pengetahuan yang cukup. Memang sukses sebuah pidato, juga

ditentukan oleh adanya persiapan, baik jangka panjang maupun jangka

pendek. Harus diingat pepatah Latin “qui assendit sine labore des

condit sine homore.” Artinya, barang siapa yang bekerja tanpa

persiapan, akan jatuh dengan kehilangan kehormatan. Adapun

kelebihan ekstemporer, yakni: terjadi interaksi dengan pendengar,

20 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik, h. 148.

Page 44: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

32

fleksibel, lebih spontan, dan komunikasi pembicara dengan pendengar

lebih baik karena pembicara berbicara langsung dengan khalayak.

Sedangkan kekurangannya bagi pembicara yang kurang mahir, yakni

persiapan kurang baik jika terburu–buru, menyimpang dari outline,

kehilangan arah interpretasi dari apa yang telah ditulis dari outline,

pemilihan kata yang kurang sesuai konteks, terhambatnya kefasihan

karena kesukaran memilih kata dengan segera, dan tentunya tidak dapat

dijadikan bahan penerbitan.21

2. Retorika Politik

Retorika merupakan “art of speach” (seni berbicara). Yakni suatu

bentuk komunikasi yang diarahkan pada penyampaian pesan dengan maksud

mempengaruhi khalayak agar dapat memperhatikan pesan yang disampaikan

secara baik. Retorika menggabungkan antara argumentasi pesan, cara

penyampaian yang menarik serta kredibilitas diri pembicara. Dengan

demikian retorika politik merupakan seni berbicara kepada khalayak bersifat

politik, dalam upaya mempengaruhi khalayak tersebut agar sesuai dengan apa

yang diinginkan oleh komunikator politik.22

Retorika politik adalah suatu proses yang memungkinkan terbentuknya

masyarakat melalui negosiasi. Retorika menggunakan bahasa untuk

mengidentifikasi pembicara dan pendengar melalui pidato. Pidato adalah

suatu konsep yang sama pentingnya dalam menganalisis retorika sebagai

identifikasi atau sebagai simbolisme. Pidato adalah negosiasi, yaitu proses

memberi dan menerima yang kreatif. Dengan proses itu orang – orang

21 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik, h. 150. 22

Ibid., h. 141.

Page 45: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

33

menyusun makna bersama bagi kata–kata dan lambang–lambang lain.

Dengan berpidato kepada satu sama lain orang–orang menyikapkan

pandangan masing–masing dan menciptakan seluruh bidang wacana bersama.

Dengan kata lain, melalui retorika politik kita menciptakan masyarakat

dengan negosiasi yang terus berlangsung tentang makna situasi dan tentang

identitas kita dalam situasi tersebut.23

Sejak zaman Yunani–Romawi, retorika sudah digunakan sebagai salah

satu upaya untuk mempersuasi publik atau membangun opini publik. Oleh

karena itu retorika bersentuhan dengan politik (negara, kekuasaan, dan

kewenangan) karena opini publik sendiri merupakan sebuah kekuatan politik,

terutama di negara–negara demokrasi. Retorika bertujuan membujuk

khalayak agar mau menggunakan daya serapnya dalam memahami pesan–

pesan politik yang dikomunikasikan.24

Retorika mengandung banyak unsur persuasi, seperti unsur gaya dan

keindahan yang mencakup suara yang berirama, intonasi yang bagus, kata–

kata yang indah, serta postur dan gerak tubuh yang dapat menarik dan

meyakinkan. Retorika merupakan komunikasi verbal dan nonverbal yang

memiliki unsur persuasi dengan daya pengaruh yang kuat dalam merayu

publik. Dengan adanya unsur persuasi yang melekat pada retorika,

mendorong para politikus memanfaatkan retorika sebagai salah satu bentuk

komunikasi yang efektif dalam merayu opini publik.25

Retorika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, rhetoric yang

berarti seni bicara. Retorika merupakan seni bicara yang dapat dicapai

23

Dan Nimmo, Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan Media, h. 142. 24

Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik, h. 141. 25

Ibid., h. 142.

Page 46: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

34

berdasarkan bakat alam dan keterampilan teknik. Kajian Retorika secara

umum didefinisikan sebagai simbol yang digunakan manusia. Retorika pada

awalnya berkaitan dengan persuasi, sehingga retorika adalah seni penyusunan

argumentasi dan pembuatan naskah pidato. Kemudian, berkembang sampai

mengikuti proses “adjusting ideas to people and people to ideas” dalam

segala jenis pesan. Kajian Retorika diperluas dengan mencakup segala cara

manusia dalam menggunakan simbol untuk mempengaruhi lingkungan di

sekitarnya. Pusat dari tradisi retorika adalah penemuan, penyusunan, gaya

penyampaian, dan daya ingat, yang dikenal sebagai lima karya agung

retorika.26

Bila memiliki aspek sejarah, pada awalnya retorika digunakan dalam

perdebatan–perdebatan di ruang pengadilan, atau dalam perdebatan–

perdebatan antarpersona, sehingga merupakan bentuk komunikasi yang

bersifat dua arah atau dialogis. Pada tahapan perkembangannya, retorika

dikembangkan sebagai ilmu tersendiri. Selanjutnya, retorika kemudian

berkembang menjadi komunikasi massa (satu–kepada-semua) melalui pidato

atau orasi kepada orang banyak, sehingga tidak lagi merupakan kegiatan

antarpersona (satu–kepada-satu) saja. Dalam hal ini, retorika berkembang

menjadi pernyataan umum, terbuka dan aktual, dengan menjadikan khalayak

(publik atau massa) sebagai sasaran yang tercakup dalam ilmu komunikasi.27

Perkembangan retorika dari komunikasi dialogis ke komunikasi massa,

pada awalnya dilakukan oleh Sophist pada masa Yunani–Romawi dengan

tujuan memperoleh kekuasaan politik dengan jalan membentuk dan membina

26

Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik, h. 142. 27

Ibid., h. 143.

Page 47: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

35

opini publik. Itulah sebabnya retorika menjadi fenomena komunikasi politik

yang sangat menarik bagi tokoh–tokoh politik di kemudian hari.28

Aristoteles merupakan tokoh utama yang memasyhurkan dan

mengembangkan retorika dengan menerbitkan buku retorika yang merupakan

hasil catatan kuliahnya Plato. Plato sendiri tidak begitu menyukai beberapa

cara sejumlah kaum Sophist yang menggunakan retorika sebagai seni

berdebat yang sering mengabaikan kebenaran dengan mengutamakan

kemenangan. Selanjutnya tulisan–tulisan orang Yunani tentang retorika

disalin kembali oleh orang Romawi, termasuk Isocrates, Quintilian, dan

Cicero. Selain itu, tercatat pula beberapa tokoh yang mengembangkan

retorika pada zamannya seperti Dhemosthenes, Phillipus, dan Lycurgus yang

terkenal juga sebagai orator yang ulung.29

Plato termasuk tokoh yang mengancam keras penggunaan retorika

dalam mempersuasi dan mempropaganda publik lewat serangkaian pidato

atau bentuk komunikasi lainnya sebab hal itu dianggap banyak berisi

kebohongan dan pemalsuan tanpa memperhitungkan prinsip–prinsip

kebenaran, kebajikan, dan moralitas. Plato berharap para orator politik juga

harus memiliki kesadaran mendalam tentang kebenaran, terutama kebenaran

suatu isu yang dibicarakan.30

Aristoteles menawarkan pentingnya ethos dalam retorika yaitu faktor

personal, terutama masalah karakter. Ethos, “ethical or personal appeals”

meliputi upaya membangun kualitas personal, dimana kepribadian pembicara

jauh lebih penting dari pesan yang disampaikan. Dalam literatur ilmu

28

Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik, h 143. 29

Ibid., h. 143. 30 Ibid., h. 144.

Page 48: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

36

komunikasi, ethos diartikan juga sebagai kredibilitas komunikator, yaitu

komunikator yang dapat dipercaya. Aristoteles juga memperkenalkan pathos

dan logos. Phatos berkaitan dengan dimensi yang menyentuh emosi dalam

retorika, sedangkan logos adalah dimensi yang berkaitan dengan penggunaan

argumentasi yang masuk akal (logis) dan fakta–fakta yang nyata.31

a. Tipologi Orator Politik

Dalam Public Relations Politik dibutuhkan kesadaran diri bahwa

seorang Public Relations akan membawa nama lembaga yang diwakilinya

atau menunjukkan citra kandidat yang didukungnya. Oleh karena itu, harus

senantiasa menyadari tipologi orator yang sedang diperankannya. Tipologi

orator dalam Public Relations politik itu antara lain seperti berikut:

1) Noble Selves: orang yang menganggap dirinya paling benar, mengklaim

lebih hebat dari yang lain dan sulit menerima kritik. Jika tipe ini yang

ada dalam diri praktisi Public Relations Politik, maka tentu akan

menghambat proses Public Relations politik yang sedang dilakukan.

2) Rhetorically Reflector: orang yang tidak punya pendirian yang teguh,

hanya menjadi cerminan orang lain. Tipe seperti ini akan melemahkan

lembaga atau kandidat, karena orator tak memiliki kapasitas untuk

membangun diskursus, berpolemik atau mempertahankan ide dan

konsep. Dia tak lebih dari sekedar cerminan kepentingan pihak lain.

3) Rhetorically Sensitive: orang yang adaptif, dan cepat menyesuaikan diri

dengan lingkungannya. Ini merupakan tipe ideal karena tahu bagaimana

dan kapan harus memainkan diri publik (public self) dan diri pribadi

31 Gun Gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik, h. 144.

Page 49: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

37

(private self). Cenderung fleksibel, tetapi memiliki konsep diri yang

jelas, sehingga bisa menunjukkan ketegasan dan kewibawaannya di

depan khalayak.32

b. Tipe – tipe Retorika Politik:

1) Retorika Deliberatif

Retorika Deliberatif dirancang untuk mempengaruhi orang–orang

dalam masalah kebijakan pemerintah dengan menggambarkan

keuntungan dan kerugian relatif dari cara–cara alternatif dalam

melakukan segala sesuatu. Fokusnya ialah pada apa yang akan terjadi

di masa depan jika di tentukan kebijakan tertentu. Jadi, ia menciptakan

dan memodifikasi pengharapan atas hal-hal yang akan datang. Di dalam

seluruh tahap politik kita melihat retorika deliberatif. Ketika seorang

menteri pertahanan meminta pembiayaan militer yang lebih dasar untuk

menghindari ancaman dari kekuatan asing, menteri keuangan meminta

kenaikan pajak untuk “meredam api inflasi ”, walikota kota–kota besar

meminta bantuan pemerintah federal untuk mencegah kebangkrutan

finansial di daerah–daerah metropolitan, dan sebagainya.

2) Retorika Forensik

Retorika Forensik berfokus pada apa yang terjadi pada masa lalu

untuk menunjukkan bersalah atau tidak bersalah, pertanggungjawaban,

atau hukuman dan ganjaran. Setting–nya yang biasanya adalah ruang

pengadilan, tetapi terjadinya di tempat lain. Pemeriksaan pada musim

panas tahun 1974 di depan komite Yuridis dari parlemen mengenai

32 Gun Gun Heryanto dan Irwa Zarkasy, Public Relations Politik, h. 119.

Page 50: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

38

kemungkinan didakwanya Presiden Richard Nixon memberi peluang bagi

wacana forensik, persis seperti semua acara di depan badan pengaturan

pemerintah, pemeriksaan Komisi pengaturan Nuklir untuk mengizinkan

pembangunan fasilitas nuklir, pemeriksaan Dewan Hubungan Perburuhan

Nasional mengenai perselisihan buruh manajemen dan sebagainya.

3) Retorika Demonstratif

Ini adalah Retorika Demonstratis wacana yang memuji dan

menjatuhkan. Tujuannya adalah untuk memperkuat sifat baik dan sifat

buruk seseorang, suatu lembaga, atau gagasan. Kampanye politik penuh

dengan retorika demonstratif seperti satu pihak menantang kualifikasi

pihak lain bagi jabatan di dalam pemerintahan. Dukungan editorial oleh

surat kabar, majalah, televisi, dan radio juga mengikuti garis demonstratif,

memperkuat sifat–sifat positif kandidat yang didukung dan sifat–sifat

negatif lawannya.33

33 Dan Nimmo, Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan Media, h. 142 – 143.

Page 51: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

39

BAB III

BIOGRAFI JOKO WIDODO DAN FAUZI BOWO

A. Profil Joko Widodo

Jokowi adalah sebutan Walikota Solo yang bernama lengkap Ir. Joko

Widodo, lahir di Surakarta, 20 Juni 1961. Nama ini sangat begitu populer,

terutama di DKI Jakarta setelah memenangkan putaran pertama pemilukada

DKI Jakarta 2012. Sebelum memenangi putaran pertama pemilukada DKI

Jakarta 2012, Jokowi menjadi Walikota selama 7 tahun dari tahun 2005.

Pendidikan Jokowi TK Ketelan Banjasari, SD Negeri 111 Tirtoyoso Solo,

SMP Negeri 1 Solo, SMAN 6 Solo, Universitas Gajah Mada Yogyakarta

Fakultas Kehutanan hingga menyandang gelar insinyur pada tahun 1985.

Nama Jokowi berawal dari salah order, awalnya Mircl Romaknan,

pembeli mebel dari Prancis sering salah mengirim pesanan, maksudnya untuk

Joko Widodo yang di Solo, tapi surat itu terkirim ke Surabaya atau Jepara,

karena sering terjadinya salah order, maka buyer yang berasal dari Perancis

itu mengubah nama Joko Widodo menjadi Jokowi. Sejak itu nama Jokowi

resmi dijadikan sebagai nama dalam pergaulan bisnisnya. Bahkan nama

Jokowi dipopulerkan saat bertransaksi dengan mitra bisnisnya di Amerika

Serikat, Asia, Australia, dan sejumlah negara Eropa lainnya.1

Anak pertama dari pasangan Noto Miharjo dan Sujiatmi menjalani

masa kecilnya di Kampung Srambatan, Banjasari, Solo, kemudian Jokowi

bersama keluarganya pindah rumah ke kawasan Gilingan, Banjasari, karena

1 Arif Supriyono, dkk, Jokowi Tokoh Perubahan (Jakarta: Republika, 2012), cet. 1, h. 30.

Page 52: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

40

tempat tinggalnya direndam banjir luapan sungai Bengawan Solo di tahun

1965. Jokowi adalah anak laki-laki satu-satunya dari empat bersaudara, ketiga

adiknya perempuan yaitu Iit Sriyatmini, Idayati, dan Titik Ritawati. Ayahnya,

Noto Miharjo bekerja sebagai tukang kayu membuat kusen, daun pintu, kayu

kuda – kuda, dan masih banyak lagi untuk dijual. Jadi, keterampilan Jokowi

di dunia pertukangan kayu diperolehnya dengan pengalaman sehari-hari.2

Jokowi menikah pada 24 Desember 1986 dengan Iriana dan dikaruniai

tiga orang anak, yaitu Gibran Rakabuming, lulusan dari Universitas di

Australia, dan kini menjadi pengusaha katering. Kahiyang Ayu, masih kuliah,

dan Kaesang Pangarep, masih sekolah di Singapura. 3

Setelah tamat kuliah di UGM, Jokowi bekerja di sebuah perusahaan

PULP (bubur kertas) di Aceh, karena berlatar belakang pendidikan sarjana

kehutanan, Jokowi pun ditempatkan pada bagian pembibitan tanaman. Jokowi

merantau ke Aceh selama 1,5 tahun, kemudian pulang kembali ke tanah

kelahirannya. Jokowi kembali lagi bekerja di CV Roda Jati, sebuah

perusahaan pengolahan kayu jati ternama di kota Bengawan, lokasinya

terletak di pintu masuk kota Solo dari arah Bandara Adisumarno, Solo.

Perusahaan itu milik kakak kandung Sujiatmi, Mulyono Suryo Sujono. Di CV

Roda Jati, posisi Jokowi sebagai direktur yang cukup dijalankan selama 1,5

tahun. Setelah itu, Jokowi merintis usaha sendiri yang dibantu oleh ibu dan

adik dari ibu Jokowi yang memberi tambahan modal untuk membuka bisnis

mebel (furniture) pada 1998 di Kadiporo, Banjasari, Solo4.

2 Arif Supriyono, dkk, Jokowi Tokoh Perubahan, h. 5-6.

3 Ibid., h. 8.

4 Ibid., h. 10.

Page 53: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

41

Nama Jokowi mulai booming di dunia permebelan bersama pengusaha

lain. Jokowi berhasil membangun pabrik mebel cukup besar di lingkungan

Industri Kecil Pabelan, Kartosuro, Sukoharjo, dengan bendera PT Rakabu.

Seiring dengan kesibukan bisnis mabel, Jokowi merintis pendirian Koperasi

Pengembangan Industri Kecil Solo (1990), menjabat Ketua Bidang

Pertambangan dan Energi Kamar Dagang dan Industri Surakarta (1992-1996),

juga ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia (Asmindo)

Surakarta (2002-2007).5 Sukses menggeluti dunia bisnis, Joko Widodo masuk

ke dalam dunia politik.

1. Menjadi Walikota Solo

Pada pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) periode 2005-

2010, Jokowi diusung oleh PDI Perjuangan bersama FX Hadi Rudyanto. Kala

itu ada empat pasang calon yang maju dalam pemilukada selain nama

Jokowi–Hadi Hudyatmo, yaitu Hardono–Dipokusumo, Achmad Purnomo–

Istar Yuliadi, dan pasangan incumbent Slamet Suryanto–Hengky Narto

Sabdo.6 Pada pemilukada yang digelar 27 Juni 2005, pasangan Jokowi–Hadi

Rudyatmo menang tipis dengan meraih 37% dari total suara yang sah.

Kemudian Jokowi dan pasangannya kembali lagi memimpin Solo di periode

kedua 2010–2015. Pada pemilukada periode kedua, Jokowi mengaku tidak

mengeluarkan dana kampanye. Atribut kampanye seperti spanduk, baliho,

dan poster justru disumbang dari kelompok–kelompok masyarakat yang dulu

5 Arif Supriyono, dkk, Jokowi Tokoh Perubahan, h. 12.

6 Wawan Fahrudin dan Ardi Nuswantoro, Kartu Sukses Jokowi – Ahok: Melangkah Pasti

Menuju DKI Jakarta 1, h. 34.

Page 54: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

42

memintanya naik lagi jadi walikota.7 Jokowi berani maju ke pemilukada

walikota Solo karena keinginan dari teman-temannya di Asosiasi Industri

Mebel Indonesia (Asmindo) yang dipimpinnya. PDI Perjuangan yang

mengusung nama Jokowi sebagai calon dalam pilkada walikota Solo 2005-

2010. Kemudian Jokowi terpilih kembali sebagai walikota Solo 2010-2015.8

Tangan dingin Jokowi menata kota Solo selama 7 tahun sejak tahun

2005, telah melambungkan namanya. Jokowi dinobatkan sebagai walikota

teladan dari Kemendagri pada tahun 2011. Di masa kepemimpinan Jokowi,

Solo pernah menjadi kota dengan tata ruang terbaik kedua di Indonesia,

karena berhasil mengelola keuangan dengan baik. Solo juga mendapatkan

penghargaan dari Kementerian Keuangan berupa dana hibah sebesar 19,2

miliar pada 2009. Bahkan Solo juga tercatat 5 kali mendapat Anugerah

Wahana Tata Nugraha (2006-2011) karena tata tertib lalu lintas dan angkutan

umumnya. Penghargaan tingkat dunia, The City Mayors Foundation (2012)

melalui situs resmi www.worldmayor.com Jokowi diakui sebagai kandidat

salah satu walikota terbaik dari 25 pemimpin.9

Penghargaan lainnya adalah anugerah Best City Award dalam

konferensi Partnership for Democratic Local Governance in Southeast Asia

di Bangkok (9/8/2012). Penghargaan ini diberikan karena Jokowi dinilai

berhasil menerapkan kebijakan yang membuat masyarakat mau mendukung

7Wawan Fahrudin dan Ardi Nuswantoro, Kartu Sukses Jokowi – Ahok: Melangkah Pasti

Menuju DKI Jakarta 1, h. 36. 8Arif Supriyono, dkk, Jokowi Tokoh Perubahan, h. 18.

9Dikutip dari www.jokowi.com, data selengkapnya dapat dibaca di situs

www.worldmayor.com.

Page 55: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

43

melaksanakannya.10

Pendekatan pembangunan yang prorakyat yang diadopsi

Jokowi dan dipadu dengan manajemen yang transparan terbukti mampu

mewujudkan kesejahteraan dengan baik.11

Jokowi juga dikenal sebagai sosok

yang bersih dan anti korupsi. Dari hasil survei Transparency International

Indonesia, sepanjang tahun 2010, Solo ditetapkan pada urutan ketiga sebagai

kota paling bersih dari korupsi dengan indeks 6%. Dua kota lain yang berada

diatas Solo, yakni Tegal (6,26%) dan Denpasar (6,71%). Adapun lima kota

terkorup di Indonesia adalah Jambi (4,13%), Makassar (3,97%), Surabaya

(3,94%), Cirebon (3,61%), dan Pekanbaru (3,61%).12

Penghargaan Bung

Hatta Anticorruption Award 2010 adalah bukti atas integritas, tindakan nyata,

dan upaya Jokowi membangun sistem layanan publik yang terbuka demi

mewujudkan reformasi birokrasi.13

Dikancah nasional, Walikota Solo ini tersohor dengan mobil Esemka,

yaitu sebuah inovasi siswa–siswa sekolah kejuruan di kota Solo. Yang

membuat publik melirik adalah ketika Jokowi menggunakannya sebagai

pengganti mobil dinasnya dan membawanya ke Jakarta untuk uji emisi.

Mobil Esemka Rajawali rakitan siswa SMK di Solo diklaim telah lulus secara

teknis uji emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) pada

bulan Agustus 2012, ini yang menguatkan Jokowi sebagai figur yang inovatif

dan nasionalis.14

Bukan hanya itu saja, Jokowi sukses menata dan memindah

10

Wawan Fahrudin dan Ardi Nuswantoro, Kartu Sukses Jokowi – Ahok: Melangkah Pasti

Menuju DKI Jakarta 1, h. 34.

12

Wawan Fahrudin dan Ardi Nuswantoro, Kartu Sukses Jokowi – Ahok: Melangkah Pasti

Menuju DKI Jakarta 1, h. 88-89. 13

Ibid., h. 2. 14

Ibid., h. 2.

Page 56: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

44

23 titik pedagang kaki lima (PKL) tanpa gejolak berarti. Perencanaan dan

pembangunan kota Solo atau Surakarta juga tertata dengan apik.15

2. Menuju DKI Jakarta

Nama Jokowi masuk dalam bursa calon kandidat DKI I teruji dan

tersaring melalui survei ilmiah sejumlah ilmuwan Universitas Indonesia,

adalah Pusat Kajian Psikologi UI bekerjasama dengan The Cyrus Network

pada akhir tahun 2011 melakukan survei calon–calon kandidat Gubernur DKI

Jakarta.16

Awal-awal sebelum resmi mendapatkan kendaraan politik, koalisi

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra, mantan

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla menelepon Jokowi, memberikan keyakinan

dan dukungan politik, bahkan menawarkan untuk melakukan lobby pada

Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP.17

Pada awal 2012, mulai ada upaya untuk membawa Jokowi menuju

arena pemilukada DKI Jakarta. Awalnya, pengusaha Hasyim

Djojohadikusumo (ketua Badan Pelestarian Pusaka Indonesia) memintanya

untuk ikut maju dalam pemilukada Jakarta 2012. Hasyim yang merupakan

kakak kandung dari Prabowo Subianto, pendiri sekaligus ketua dewan

pembina Partai Gerinda, memang sudah lama kenal Jokowi, ditambah

Prabowo dan petinggi Gerindra lainnya yang sering berkomunikasi lewat

telepon.18

15

Arif Supriyono, dkk, Jokowi Tokoh Perubahan, h. 88. 16

Wawan Fahrudin dan Ardi Nuswantoro, Kartu Sukses Jokowi – Ahok: Melangkah Pasti

Menuju DKI Jakarta 1, h. 4. 17

Ibid., h. 7. 18

Arif Supriyono, dkk, Jokowi Tokoh Perubahan, h. 89-90.

Page 57: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

45

Partai Gerindra tampaknya serius untuk mengajukan nama Jokowi

sebagai Calon Gubernur Jakarta. Pertemuan pertama terjadi pada 9 Februari

2012 di Solo, kala itu Ir. Basuki Tjahaja Purnama MM (Zhang Wan Xie alias

Ahok) juga ikut hadir membahas berbagai hal terkait pengelolaan kota yang

sama sekali tidak membahas atau membicarakan soal pencalonan Gubernur.

Pada 24 Februari 2012 pukul 21.00 WIB, Jokowi – Ahok menemui panggilan

Prabowo di Hotel Intercontinental. Prabowo mengutarakan niatnya untuk

mengusung Ahok menjadi Cawagub Jakarta.19

Di internal PDIP (partai yang mengusung Jokowi saat maju di

pemilukada walikota Solo), nama Jokowi tidak langsung menjadi nominasi

pencalonan gubernur Jakarta. Ketika Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP

Solo menetapkan Jokowi sebagai cawali, Ketua Umum PDIP, Megawati

Soekarnoputri sempat tidak sependapat. Bagi Mega Jokowi tidak ada

potongan menjadi walikota pada saat itu. Barulah setelah banyak pihak

meyakinkan Megawati, akhirnya Pimpinan PDIP itu pun menyetujui

pencalonan Jokowi untuk Jakarta–1.20

Tentu saja Gerindra sendirian tidak bisa mencalonkan Jokowi–Ahok,

karena syarat bagi partai untuk bisa mengusung cagub–cawagub minimal

harus mendapatkan suara 15% dalam pemilu legislatif yang tengah berjalan.

Lantaran Jokowi berasal dari PDIP, Partai Gerindra pun mengharapkan PDIP

bisa mendukung pencalonan Jokowi–Ahok agar syarat 15% itu terpenuhi.

Awalnya, PDIP tidak juga menanggapinya, sampai akhirnya Taufiq Kiemas

menyebut nama Adang Ruchiatna untuk mendampingi Fauzi Bowo yang

19

Arif Supriyono, dkk, Jokowi Tokoh Perubahan h. 90. 20

Ibid., h. 90.

Page 58: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

46

diusung Partai Demokrat. Melihat gerakan dari Taufiq Kiemas, pada tanggal

14 Maret Prabowo segera menemui Megawati untuk memastikan pencalonan

Jokowi–Ahok. Sebelumnya, Megawati memimpin rapat internal PDIP. Dalam

kesempatan itu, Mega sempat melontarkan pandangannya, bahwa Jokowi bisa

memimpin Jakarta. Kabar santer menyebut, kubu Taufiq Kiemas dan Puan

Maharani (wakil ketua umum PDIP) tetap mendukung Foke-Adang. Sebagai

ketua umum partai, Megawati tidak menyetujuinya. Mega semakin yakin

untuk mengusung Jokowi, ditambah lagi Prabowo menyampaikan kepada

Mega, bahwa segala biaya untuk pencalonan Jokowi–Ahok akan

ditanggungnya. Pada 17 Maret 2012, Mega mengontak Jokowi dan

memintanya agar segera ke Jakarta. Pada sore hari, dalam rapat kerja daerah

khusus PDIP, semua peserta sepakat untuk mendukung Jokowi sebagai cagub

Jakarta.21

Jokowi–Ahok kemudian resmi menjadi calon gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Gerindra dan PDIP. Tak ada suara

protes dari kalangan PDIP yang semula mendukung Foke-Adang. Jokowi-

Ahok yang diiringi Prabowo, akhirnya menyerahkan formulir prndaftaran

Pemilukada Jakarta pada hari terakhir 26 Maret 2012 di Komisi Pemilihan

Umum (KPU) DKI Jakarta. Jadilah Jokowi-Ahok dengan nomor urut 3 dan

bersaing dengan kandidat-kandidat yang lain.22

Gaya kepemimpinan Jokowi yang begitu terbuka dalam mengambil

keputusan,23

dalam dunia akademis dikenal sebagai intervensi sosial, yaitu

suatu cara yang lahir sebagai sebuah pendekatan kemanusiaan yang anti

21

Arif Supriyono, dkk, Jokowi Tokoh Perubahan, h. 94. 22

Ibid., h. 96. 23

Wawancara pribadi dengan Arya Fernandes, Jakarta, Senin, 11 Febuari 2013.

Page 59: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

47

kekerasan. Melalui metode intervensi sosial ini strategi kampanye yang

dipilih Jokowi adalah langsung turun ke pusat konsentrasi publik yaitu pasar–

pasar tradisional dan membaur. Hal ini dapat dilihat dari kemenangan

Jokowi–Ahok di daerah yang memiliki penduduk miskin tertinggi di Jakarta,

seperti daerah Jakarta Utara, di kecamatan Penjaringan dengan suara Jokowi

Ahok (60.1 %), dan Pademangan (55.16 %). Kemenangan Jokowi-Ahok di

Jakarta Barat terletak di kecamatan Petamburan (60.05 %). Wilayah Jakarta

Timur kecamatan Pasar Rebo (44.14 %).24

3. Janji-Janji Ir. H. Joko Widodo–Basuki Tjahaja Purnama, MM

sebagai Kandidat Cagub-Cawagub DKI Jakarta 2012 Pasangan

Nomor Urut 3:25

a. Mengatasi Kemacetan di Jakarta

Meneruskan sistem Pola Transportasi Makro yang digagas pada masa

Gubernur Sutiyoso.

1) Meredesain trayek angkutan umum agar tidak menghabiskan waktu

untuk berpindah–pindah tujuan, minimal 2 kali. Sebelumnya akan

dilakukan survei destinasi akhir (destination end). Trayek disesuaikan

dengan kebutuhan warga DKI Jakarta atau warga sekitar DKI Jakarta.

2) Seluruh bis non AC diberlakukan seperti trans Jakarta, bentuk

konsorsium dan dibentuk per km bukan sistem sektor seperti sekarang.

Dibentuk 1000 untuk tahun pertama.

24 Diolah dari data Quick Real Count, The Cyrus Network, 2012. 25 Wawan Fahrudin dan Ardi Nuswantoro, Kartu Sukses Jokowi – Ahok: Melangkah Pasti

Menuju DKI Jakarta 1, h. 164-167.

Page 60: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

48

3) Menyelesaikan busway hingga 15 koridor. Namun, untuk busway,

koridor yang padat akan diubah menggunakan railbus. Menaikan gaji

supir busway.

4) Meneruskan monorel dan MRT.

5) Merevitalisasi angkutan umum dengan sistem hibah. Jadi, yang lama

diganti yang baru. Dengan perbaikan angkutan umum ini, diharapkan

masyarakat akan mau berpindah ke angkutan umum.

6) Pembangunan underpass dan flyover pada persimpangan jalan kereta

dan penambahan kereta.

7) Lansia, pelajar dan mahasiswa gratis naik mobil non AC.

b. Mengatasi banjir

1) Yang dari arah Selatan Jakarta, Pemda harus beli tanah di Selatan

dijadikan danau, setu dan hutan lindung. Sedangkan untuk mengatasi

banjir dari arah Utara Jakarta dari rob (air laut) akan dibangun great

wall (bendungan raksasa) Pemda. Untuk daerah genangan dengan

sistem pompa.

2) Akan melebarkan sungai dengan merelokasi penduduk yang tinggal di

bantaran sungai. Relokasinya harus melalui pendekatan terhadap warga.

Jangan sampai disusupi kepentingan politik lain.

3) Mewajibkan rumah–rumah di Jakarta dan gedung–gedung di Jakarta

membuat sumur resapan. Selain itu, bekerjasama dengan daerah mitra

untuk membuat tempat tampungan air.

Page 61: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

49

c. Mengatasi Masalah Premanisme:

Melakukan pendekatan sosial kepada pihak–pihak tersebut. Contoh

yang pernah dilakukan Jokowi adalah datang langsung kepada mereka,

sehingga mereka merasa dianggap. Kemudian berbicara apa saja yang

dapat dilakukan bersama dalam sebuah kota.

d. Mengatasi Masalah Menjamurnya Mal dan Minimarket:

1) Mal, pasar tradisional, dan food court dilakukan sistem simbiosis

dengan sistem pembangunan berdampingan.

2) Kalau malnya diperuntukkan shelter para pedagang kaki lima, ya tidak

apa–apa. Itu memang rencana Jokowi, yairu merelokasi para PKL, agar

mendapat tempat berdagang yang layak dan tanpa ada pungutan liar.

Namun pembangunan mal ini juga harus melihat konsep tata ruang,

tetep tidak boleh dibangun di situ.

3) Pembangunan pusat jajan serba ada, di dalamnya ada parkiran motor

dan preman–preman memiliki pekerjaan.

4) Pembangunan superblok, pasar dua lantai, ruang serba guna, bioskop,

tempat pelatihan dan tempat sewa dan tidak ada tempat parkir mobil,

dan ini akan mengatasi pengangguran.

e. Mengatasi Masalah Trotoar dan Pedestrian:

Akan menatanya agar lebih baik dan akan melihat dulu kondisi di

lapangan.

f. Mengatasi Ormas Anarkis yang Meresahkan Warga DKI:

1) Harus ada intervensi sosial dengan pendekatan kelompok.

2) Pemberian pekerjaan melalui sistem perparkiran terpadu.

Page 62: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

50

g. Mengatasi Masih Banyaknya Angka Anak Putus Sekolah:

1) Lewat pasar superblok nanti ada praktik gigi, dokter, dan psikiater

mahasiswa tingkat akhir yang memberikan konseling pada anak–anak

putus sekolah.

2) Jokowi sudah menyiapkan kartu khusus untuk para siswa yang kurang

mampu seperti yang sudah dilakukan di Solo. Jokowi juga akan

mengajak sekolah–sekolah untuk mau bekerjasama. Nanti akan dilihat

juga apakah siswa tersebut benar–benar layak menerima kartu tersebut

atau tidak. Di Solo memang belum sepenuhnya selesai program ini.

Namun dengan anggaran pendidikan di Jakarta yang cukup besar, ini

diharapkan bisa terwujud di Jakarta.

h. Iklan dan Advertising:

Sepanjang Monas hingga Kebayoran Baru tidak boleh pasang dalam

bentuk bilboard. Semua iklan harus dalam bentuk digital.

i. Apa yang Anda Lakukan dengan Museum–museum di Jakarta

yang belum mampu Menyumbang Sektor Pariwisata secara

Signifikan:

Tentunya harus ada renovasi dan restorasi. Jangan malah dihancurkan

baik museum atau bangunan cagar budaya. Anggarannya ada untuk itu.

Sumber: Lipsus Jakarta, Kompas.com, 2012

Page 63: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

51

B. Profil Fauzi Bowo

Dr. Ing. H. Fauzi Bowo adalah Gubernur Jakarta dari 7 Oktober 2007

hingga 7 Oktober 2012. Ia terpilih pada Pemilukada DKI Jakarta tahun 2007

dan berpasangan dengan Prijanto. Pasangan ini mengalahkan pasangan

Adang Daradjatun dan Dani Anwar, yang pada waktu itu didukung oleh satu

partai saja. Sebelum menjadi gubernur, Fauzi Bowo menjabat wakil gubernur

mendampingi Sutiyoso. Fauzi Bowo digantikan oleh Joko Widodo yang

terpilih pada Pemilukada DKI Jakarta tahun 2012.26

Fauzi Bowo atau Foke adalah putra Betawi yang lahir dari pasangan

H. Djohari Bowo bin Adipoetro dengan Hj. Nuraini binti Abdul Manaf. Fauzi

lahir di Jakarta 10 April 1948 dan darah Betawi berasal dari garis keturunan

sang Ibu. Kakek dari Fauzi Bowo yaitu KH. Abdul Manaf bin Achmad Jabar,

adalah seorang tokoh Nahdlatul Ulama di Jakarta yang berprofesi sebagai

pengusaha. Sementara sang ayah yaitu H. Djohari Bowo bin Adipoetro

berasal dari Malang, Jawa Timur.27

Foke menamatkan pendidikan tingkat sekolah dasar di SD St.

Bellarminus, Bekasi. Kemudian melanjutkan jenjang pendidikan tingkat

menengah dan atas di Kolese Kanisius Jakarta. Setelah menamatkan

pendidikan SMA, Foke mengambil studi Arsitektur bidang Perencanaan Kota

dan Wilayah dari Technische Universitas Braunschweig Jerman dan tamat

1976 sebagai Diplom-Ingenieur. Program Doktor-Ingenieur dari Technische

Universitas Kaiserslautern Jerman bidang perencanaan diselesaikannya pada

26

“Biografi Fauzi Bowo,” artikel diakses pada tanggal 4 Desember 2012 dari: http://

www.bangfauzi.com/profil.php. 27“Biography DR. Ing H. Fauzi Bowo,” artikel diakses pada tanggal 4 Desember 2012

Pukul 14.13 WID dari: http://www.ceritamu.com/cerita/DR--Ing--H--Fauzi-Bowo/biography.

Page 64: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

52

2000. Fauzi Bowo menikah dengan Hj. Sri Hartati pada 10 April 1974. Hj.

Sri Hartati adalah putri dari Sudjono Humardani, kelahiran Semarang, 29

Agustus 1953. Dari pernikahan ini, pasangan Fauzi Bowo dan Sri Hartati

dikaruniai tiga orang anak, yaitu Humar Ambiya (20 Juli 1976), Esti Amanda

(5 April 1979) dan Dyah Namira (1 Februari 1983).28

Foke memulai karirrnya menjadi asisten ahli Tech. Braunschweig

Jerman University pada tahun 1976. Kemudian mengajar di Fakultas Teknik

UI pada tahun 1977-1984. Foke bekerja sebagai pegawai negeri sejak tahun

1977. Beberapa posisi yang pernah dijabatnya antara lain adalah sebagai

Kepala Biro Protokol dan Hubungan Internasional dan Kepala Dinas

Pariwisata DKI Jakarta. Sebagai birokrat, Fauzi telah menempuh Sepadya

(1987), Sespanas (1989), dan Lemhannas KSA VIII (2000). Kemudian Foke

pernah menjadi wakil gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta di masa

kepemimpinan Gubernur Sutiyoso.29

Foke menyelesaikan pendidikan sejak SD hingga SMA di sekolah

khatolik. Dari TK dan SD ia bersekolah di St Bellarminus, SLTP dan SLTA

di Kanisius. Lulus SMA, Foke melanjutkan kuliah di Fakultas Teknik

Universitas Indonesia pada tahun 1966/1967. Kemudian pada usia 19 tahun,

Foke kuliah di Technische Universitas Braunschweig, Jerman. Saat lulus

sarjana muda, Foke belajar ilmu politik di Berlin, lalu belajar sosiologi di

Zurich. Setelah itu ia kembali melanjutkan kuliah arsitekturnya dan mendapat

28 “Biography DR. Ing H. Fauzi Bowo,” artikel diakses pada tanggal 4 Desember 2012

Pukul 14.13 WID dari: http://www.ceritamu.com/cerita/DR--Ing--H--Fauzi-Bowo/biography. 29 “Gubernur DKI Jakarta 2007-2012,” artikel diakses pada tanggal 4 Desember 2012

dari: http://www.fauzibowo.com/profil.php.

Page 65: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

53

gelar master untuk Teknik Arsitektur Perencanaan Kota dan Wilayah dari

Universitas Braunschweig 1976.30

Setelah mendapatkan gelar Master, Foke kembali ke Indonesia dan

mulai berkarir di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta 1978. Sewaktu berkarir

di Pemprov DKI, Fauzi Bowo mendapat kesempatan kembali untuk belajar

dan akhirnya pada 2000, Fauzi Bowo mendapat gelar Doktor Ingenieur (DR

Ing) dari Fachberiech Architektur/Raum Und Umweltplanung-

Baungenieurwesen Universitas Kaiserlautern Republik Federasi Jerman,

dengan disertasi berjudul “Prinsip dan Panduan Dasar untuk Pengembangan

Ruang Metropolitan dan Ruang Megapolitan Jakarta” dan lulus dengan

predikat cumlaude. Usai menyelesaikan pendidikannya, Fauzi Bowo kembali

berkarir di bidang birokrasi. Foke menjadi staf ahli Gubernur DKI Jakarta

pada 1978, kemudian pada 1979 dirinya mendapat mandat untuk mengemban

tugas sebagai Pelaksana Tugas Kepala Biro Daerah DKI Jakarta. Meski telah

menjadi birokrat, karir di bidang akademis tidak ditinggalkan. Foke sempat

mengajar sebagai dosen di Universitas Indonesia, namun tidak lama. Foke

dianggkat menjadi Kepala Biro Kepala Daerah DKI Jakarta dan karirnya di

akademis pun ditinggalkannya pada 1982. 31

Selama 13 tahun ternyata prestasi kerja Fauzi Bowo terus meningkat.

Oleh karena itu, pada masa kepemimpinan Gubernur Surjadi Soedirdja pada

1992-1997, Foke dipercaya untuk menduduki jabatan Kepala Dinas

30 “Gubernur DKI Jakarta 2007-2012,” artikel diakses pada tanggal 4 Desember 2012

dari: http://www.fauzibowo.com/profil.php. 31 “Biografi Fauzi Bowo,” artikel diakses pada tanggal 13 November 2012, dari:

http://www .ceritamu.com/cerita/DR--Ing--H--Fauzi-Bowo/biography (Sumber :

beritajakarta.com).

Page 66: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

54

Pariwisata. Karena pretasinya yang terus gemilang, pada masa kepemimpinan

Gubernur Sutiyoso (1997-2002), Foke diserahi jabatan sebagai Sekretaris

Wilayah Daerah (Sekwilda). Foke sempat didaulat pendukungnya menjadi

calon gubernur 2002. Namun karena kebijaksanaannya dalam mengikuti

proses yang begulir, akhirnya dia memilih berpasangan dengan Sutiyoso yang

dicalonkan Fraksi PDI-P dan Golkar. Keputusan Foke sempat membuat

Fraksi PAN dan beberapa partai kecil lainnya yang mengajukan dia sebagai

calon gubernur kecewa. Namun saat mencalonkan diri pada Pilkada 2007,

dukungan terhadap Fauzi malah semakin bertambah. Sebanyak 20 partai

politik yang tergabung dalam Koalisi Bersama mendukung Foke. 32

Slogan Jakarta untuk Semua ternyata mampu menarik simpatik

masyarakat ibu kota. “Untuk membangun Jakarta, serahkan kepada ahlinya

dan kepada yang sudah berpengalaman. Jika tidak, kehancuran tinggal

menunggu waktu.” Kalimat tersebut diucapkan berulang-ulang oleh Fauzi

saat kampanye dan terbukti mampu mendulang suara sekaligus

memenangkan pilkada 8 Agustus 2007 lalu. Alhasil, Fauzi Bowo yang

berpasangan dengan Prijanto terpilih sebagai pasangan Gubernur dan Wakil

Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012.33

Begitu ditetapkan sebagai pemenang pilkada, pria yang memiliki

kegemaran mengoleksi motor gede ini berjanji akan membawa Jakarta ke

arah yang lebih baik. Bahkan Foke berjanji tidak akan melakukan

diskriminasi dalam pelayanan publik kepada seluruh warga ibu kota. Semua

32 “Biografi Fauzi Bowo,” artikel diakses pada tanggal 13 November 2012, dari:

http://www .ceritamu.com/cerita/DR--Ing--H--Fauzi-Bowo/biography (Sumber :

beritajakarta.com) 33

Ibid.

Page 67: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

55

warga ibu kota berhak atas semua pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah

Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Oleh karena itu, apabila terjadi perlakukan

istimewa kepada salah satu golongan saja, maka sistem pemerintahan ke

depan tidak akan berjalan dengan baik.34

1. Menjadi Gubernur DKI Jakarta 2007

Pada 22 Januari 2007, Lembaga Survei Indonesia (LSI)

menyampaikan hasil jajak pendapat terhadap 700 responden pada minggu

ketiga Desember 2006 dengan cara tatap muka. Hasil jajak pendapat LSI

untuk calon Gubernur DKI adalah Fauzi Bowo, Rano Karno, Agum Gumelar,

Sarwono Kusumaatmadja, Adang Daradjatun, dan Bibit Waluyo.35

Pada 16 Agustus 2007, pasangan Fauzi Bowo-Mayjen TNI (Purn)

Prijanto unggul dalam Pemilukada. Foke bersaing dengan pasangan Adang

Daradjatun dan Dani Anwar. Pemilukada dilaksanakan pada hari Rabu, 8

Agustus 2007. Hasil peraihan suara Fauzi Bowo–Prijanto (2.109.511 suara-

57,87%), Adang Darajatun-Dani Anwar (1.500.055 suara-42,3% )

(metrotvnews). Fauzi Bowo menggantikan Sutiyoso sebagai Gubernur Jakarta

periode 2007-2012 pada 7 Oktober 2007, namun sang wakil Mayjen TNI

(Purn) Prijanto mengundurkan diri dari jabatannya.36

Dimasa kepemerintahan Foke, penataan Kota Jakarta yang lebih

mengedepankan pendekatan kekuasaan, misalnya saja bagaimana Pemda DKI

Jakarta dalam melakukan penataan PKL dengan menggunakan kekerasan

34

“Biografi Fauzi Bowo”, artikel diakses pada tanggal 13 November 2012, dari: http://www.ceritamu.com/cerita/DR--Ing--H--Fauzi-Bowo/biography.(Sumber: beritajakarta.com).

35 Ibid.,

36“Fauzi Bowo”, artikel diakses pada tanggal 13 November 2012, dari: http://www.

fauzibowo.com /profil.php.

Page 68: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

56

melalui perangkat Satpol PP. Kemudian kondisi Jakarta sekarang ini dapat

dikatakan telah mengabaikan tren pembangunan kota mutakhir.

Perkembangan kota-kota modern di dunia yang menilai pada tingkat layak

pada kota justru terabaikan, seperti penekanan pada transportasi umum, serta

ruang publik yang luas. Akibat buruknya kondisi Jakarta sebagai salah satu

urutan ke 7 dari 10 Kota yang dibenci wisatawan di dunia.37

Citra Fauzi Bowo kian menurun, ditambah lagi dengan peristiwa-

peristiwa belakang ini yang menyangkut dirinya. Seperti halnya pada saat

berkampanye, Foke memperlihatkan sikap arogannya pada saat mengunjungi

pengungsi korban kebakaran Kalimati, Tanah Abang (Selasa, 7 Agustus

2012) yang terekam kamera video satu televisi swasta dan diunggah juga ke

situs youtube. Foke menggunakan kata-kata yang tidak selayaknya diucapkan

oleh seorang Gubernur.

Sebagian besar masyarakat sekarang ini merasa sesak dengan kondisi

sosial kemasyarakatan Jakarta. Masyarakat DKI Jakarta setiap hari

menghadapi kemacetan Ibu Kota yang tidak ujung usai, tingginya

kriminalitas, buruknya transportasi publik, dan banjir. Menjamurnya mall-

mall di Jakarta dan tingginya tingkat pertumbuhan kendaraan pribadi di

Jakarta membuat kemacetan semakin akut.

Prestasi Foke dalam masa pemerintahannya juga tidak dapat terbilang

sedikit. Keberhasilan Foke dalam merealisasikan Banjir Kanal Timur (BKT),

penambahan jalur busway, Kawasan Parkir Terpadu, Car Free Day (hari

bebas kendaraan bermotor), pembangunan tanggul di garis pantai utara

37

Situs CNNGo merilis 10 kota yang paling di dunia, www.cnngo.com

Page 69: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

57

Jakarta, pengendalian air tanah, dan masih banyak lagi, setidaknya menjadi

catatan keberhasilan Foke pasca tampuk kuasa dari Sutiyoso.38

Namun sangat

disayangkan bahwa realitas keberhasilan tersebut tidak diiringi dengan

komunikasi politik yang baik.

2. Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta 2012

Pada 17 Maret 2012, Partai Demokrat secara resmi mengusung calon

incumbent, Gubernur Fauzi Bowo untuk kembali maju dalam pertarungan

merebut kursi gubernur DKI Jakarta. Meski maju bersama Mayjen (Purn)

Nachrowi Ramli, sebelumnya Demokrat mengusung Foke bersama pasangan

lainnya dari Partai Demokrasi Perjuangan, Adang Ruchiatna. Namun dalam

perjalanannya, nama Adang gagal mendampingi Foke dengan alasan Ketua

Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tidak menyetujui. Minggu, 18 Maret

2012, PDIP secara resmi mengusung walikota Solo, Joko Widodo maju untuk

Pemilukada DKI Jakarta 2012. Pernyataan ini secara resmi disampaikan

Sekretaris Jenderal PDIP, Tjahyo Kumolo bersama dengan Partai Gerindra.39

Pada putaran pertama, pasangan ini didukung koalisi tujuh partai

politik termasuk Partai Demokrat, Partai Hanura, PAN, dan PKB. Pada

putaran kedua, PPP dan DPD I Partai Golkar DKI Jakarta merapatkan

dukungan kepada mereka. Hasil penelitian sejumlah lembaga survei

memprediksi pemilu kepala daerah DKI Jakarta 2012, pasangan nomor urut 1

memenangi pemilu kepala daerah DKI Jakarta 2012 dengan hanya satu

putaran dan unggul cukup jauh dibandingkan pasangan cagub lainnya. Tetapi,

38

Rangkuman Prestasi Fauzi Bowo sebagai Gubernur Provinsi DKI Jakarta Periode

2007-2011, Komunitas Suara Anda. 39

Husin Yazid, Berebut Kursi Jakarta Satu Kenapa Foke dan Jokowi?: Data dan Analisa

Putaran Pertama Pilkada DKI Jakarta (Jakarta: Penerbit Firdaus, 2012), Cet.1, h. 5.

Page 70: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

58

hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang sebelumnya

memprediksikan kemenangan pasangan bernomor urut satu justru

menempatkan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) di urutan

kedua dengan kisaran 33% suara, tertinggal dibandingkan pasangan nomor

urut 3, Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok).40

Berdasarkan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei seperti

Lingkaran Survei Indonesia dan Lembaga Survei Indonesia, pasangan Fauzi

Bowo dan Nachrowi Ramli yang diusung Partai Demokrat dan beberapa

partai pendukung lain hanya bisa menempati urutan kedua dengan suara

hanya sekitar 34,18% setelah pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja

Purnama yang meraih 43,04% suara.41

Bisa dilihat hal-hal positif yang dapat diambil adalah posisi Foke–

Nara yang kalah dalam pemilihan melakukan hal positif yang dapat menjadi

teladan, antara lain sikap sportif dan gentle mengakui kelebihan pihak

rivalnya dan ikhlas menerima kenyataan hasil kompetisi dengan positif dan

objektif, berjiwa besar sebagai negarawan yang tetap berkomitmen untuk

memberikan kontribusi positif kepada bangsa (minimal warga DKI Jakarta)

sesuai kemampuannya dengan cara lain (diluar sistem birokrasi dan

kekuasaan resmi), dan Menampilkan jiwa pemimpin, yang mengajak dan

memimpin pengikut dan pendukungnya untuk menerima hasil kompetisi dan

berperilaku positif, konstruktif serta produktif demi kebaikan dan kemajuan

40 Husin Yazid, Berebut Kursi Jakarta Satu Kenapa Foke dan Jokowi?: Data dan Analisa

Putaran Pertama Pilkada DKI Jakarta, h. 5. 41 Ibid., h. 7

Page 71: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

59

semua pihak secara bersama. Inilah akhir dari sikap Foke yang ditunjukkan

pada Pemilukada DKI Jakarta.

3. Janji-Janji DR. Ing. H. Fauzi Bowo–Mayjen (Purn) H. Nachrowi

Ramli, SE. sebagai Kandidat Cagub–Cawagub DKI Jakarta 2012

Pasangan Nomor Urut 1:42

a. Mengatasi Kemacetan di Jakarta:

1) Perbaikan sarana transportasi massal, pembatasan angkutan berat di tol

dalam kota, penerapan parkir off street, pembangunan jalan Layang

Non Tol (JLNT) serta rencana penerapan jalan berbayar atau electronic

road pricing (ERP).

2) Perbaikan sarana transportasi massal, salah satunya dengan

menyelesaikan 15 koridor busway. Saat ini, sudah dibuka koridor IX

(Kampung Melayu-Pulo Gebang). Kemudian untuk koridor XII

(Tanjung Priok-Pluit). Selain itu, dibuat pula angkutan pengumpan atau

feeder yang mempermudah warga dari pemukiman untuk menuju ke

halte busway terdekat atau stasiun terdekat. Saat ini tersedia 3 rute 1

(Sentra Primer Barat-Daaan Mogot), rute 2 (Tanah Abang-Balai Kota),

dan rute 3 (SCBD-Senayan).

3) Pembatasan angkutan berat di toldalkot diberlakukan sejak pertengahan

tahun 2011. Angkutan berat hanya diperbolehkan masuk toldalkot pada

pukul 22.00-05.00.

4) Pembangunan JLNT Antasari-BlokM dan JLNT Kampung Melayu-

Tanah Abang. Saat ini, underpass Trunojoyo yang merupakan bagian

42 Wawan Fahrudin dan Ardi Nuswantoro, Kartu Sukses Jokowi – Ahok: Melangkah Pasti

Menuju DKI Jakarta 1, h. 151-157.

Page 72: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

60

dari JLNT Antasari BlokM sudah dapat digunakan dan terbukti mampu

mengurangi kemacetan sedikit demi sedikit. Diperkirakan

pembangunan ini akan dapat diselesaikan tahun ini. Pembangunan ini

merupakan langkah mengurai kemacetan dengan penambahan kapasitas

jalan yang memang persentasenya lebih sedikit dibandingkan dengan

angka kendaraan yang terus meningkat.

5) Penerapan parkir off street sudah dilakukan di Jalan Gajah Mada-

Hayam Wuruk sejak pertengahan tahun 2011. Namun pada

kenyataannya penegakan hukum untuk menerbitkan para pelanggar

masih minim sehingga masih banyak kendaraan yang parkir di badan

jalan. Penerapan parkir off-street di Pasar Baru pun tidak kunjung

berjalan karena masih sulit diterima oleh warga.

6) ERP, hingga saat ini masih menunggu peraturan dari Kemenkeu terkait

detail tarif dan cara penarikan. Proses di Pemerintah Provinsi DKI

Jakarta sudah berjalan lancar, hanya program mengurangi kemacetan

ini terganjal pemerintah pusat.

b. Mengatasi banjir, termasuk rob di Jakarta Utara :

1) Program penanganan banjir sendiri lebih memprioritaskan penanganan

bencana banjir rob di Jakarta Utara. Saat ini, tanggul di Marunda baru

ada sepanjang 300 meter nantinya akan disempurnakan lagi. Untuk

jangka panjang kebutuhan penanganan banjir rob, DKI menyiapkan

master plan pengamanan kawasan pantai utara Jakarta. Master plan

tanggul ini akan dibuat tahun 2013.

Page 73: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

61

2) Melakukan pengerukan 13 sungai di Jakarta yang masuk dalam

program Jakarta Urtgen Flood Mitigation Project (JUFMP) dan

mendapat bantuan dari World Bank. Akan dilakukan juga penataan

bantaran kali Ciliwung dan relokasi warga di sekitar ke rumah susun

yang sudah disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

3) Melanjutkan pembangunan Kanal Banjir Timur yang akan mengurangi

banjir di kawasan Timur dan Utara Jakarta. Minimal KBT ini mampu

mengamankan seperempat dari luas wilayah kota Jakarta dari ancaman

banjir. Selain itu, ada juga pemasangan pompa dan gorong-gorong yang

berhasil mengurangi titik-titik genangan air. Pada tahun 2007, ada 78

titik genangan air yang menghambat kehidupan rutin warga Jakarta.

Namun dengan pengendalian banjir yang dilaksanakan sejak tahun

2007, sebanyak 16 titik genangan sudah bisa dihilangkan. Sehingga

total titik genangan air tinggal 62 titik. Pada tahun 2010, sebanyak 40

titik genangan air berhasil dihilangkan Pemprov DKI. Kini tinggal

tersisa 18 titik lagi yang harus diselesaikan.

4) Jika pada beberapa tahun lalu, genangan air itu akan surut dalam jangka

waktu 72 jam, maka sejak akhir tahun 2009 lalu, genangan air akibat

hujan itu lebih cepat surut, yakni hanya dalam jangka waktu 14 jam. Di

masa depan, Pemprov DKI menargetkan akan mengurangi banjir di Ibu

Kota sebanyak 40 persen pada tahun 2011 dan sebanyak 75 persen pada

tahun 2016.

Page 74: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

62

5) Kemudian membangun waduk di beberapa titik sebagai tempat

penampungan air. Salah satunya yang sedang dikerjakan adalah waduk

Kali Krukut.

c. Mengatasi Masalah Premanisme:

Bekerjasama dengan Polda Metro Jaya untuk memberantas tindak

kejahatan maupun premanisme di Jakarta. Saat ini, yang tengah berjalan

adalah Operasi Kilat Jaya (OKJ) yang digelar selama satu bulan dari 23

Februari hingga 23 Maret 2012. Permintaan bantuan untuk

menyukseskan operasi ini di Jakarta pasti akan diberikan. Hal ini

bertujuan agar warga Jakarta tidak lagi merasa resah dan tidak aman di

rumahnya sendiri.

d. Mengatasi Masalah Menjamurnya Mal dan Minimarket:

1) Perizinan pendirian minimarket tetap harus mengacu pada Peraturan

Daerah (Perda) No 2 tahun 2012 tentang Perpasaran Swasta. Revisi

Perda ini masih dibahas di legislatif. Jadi kita pendirian minimarket

tidak sesuai dengan Perda yang ada dapat dikenai sanksi.

2) Beberapa aturan yang ada dalam Perda itu adalah pasar modern dengan

luas hingga 200 meter persegi harus berada minimal 500 meter dari

pasar tradisional. Pasar modern dengan luas minimal 200-1.000 m2,

harus minimal berjarak 1 kilometer dari pasar tradisional. Sedangkan

supermarket atau hipermarket sekurangnya berjarak 2,5 kilometer dari

pasar tradisional.

Page 75: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

63

e. Mengatasi Masalah Trotoar dan Pedestrian:

1) Mencoba menggandeng LSM dan meminta konsultan muda untuk

bekerja sama dengan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta

memperbaiki pedestrian. April 2012, akan dilakukan uji coba penataan

pedestrian di tempat titik yaitu Jalan Ridwan Rais dan Jalan Cikini.

Nantinya pedestrian ini akan dilebarkan dan ditinggikan sehingga motor

tidak mudah menaiki pedestrian.

2) Selain itu, dilakukan juga sosialisasi dan penyuluhan di tiap-tiap

kelurahan agar mereka mulai menata pedestrian di masing-masing

wilayahnya.

f. Masalah Transportasi Massal, Misalnya Program Busway:

1) Saat ini, sudah dibuka koridor XI (Kampung Melayu-Pulo Gebang).

Kemudian untuk koridor XII (Tanjung Priok-Pluit). Selain itu, dibuat

pula angkutan pengumpan atau feeder yang mempermudah warga dari

permukiman untuk menuju ke halte busway terdekat atau stasiun

terdekat. Saat ini tersedia 3 rute yaitu rute 1 (Sentra Primer Barat-Daan

Mogot), rute 2 (Tanah Abang-Balai Kota) dan rute 3 (SCBD-Senayan).

2) Selanjutnya akan diteruskan hingga 15 koridor. Kemudian pada tahun

ini, rencananya akan ada penambangan bus gandeng sebanyak 102

armada untuk didistribusikan ke tiap-tiap koridor. Untuk beberapa

koridor juga akan dibuka lelang operator untuk memperbaharui kinerja

bus transjakarta dalam melayani masyarakat.

Page 76: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

64

g. Masalah Ormas Anarkis di Jakarta:

Negara ini merupakan negara hukum sehingga apapun yang

mengganggu keamanan dan kenyamanan di Jakarta harus ditindak

sesuai dengan aturan yang ada. Pemprov DKI bersama aparat

kepolisisan dan dibantu TNI akan memantau pergerakan ormas di

Jakarta. Bila ada pelanggaran, maka akan dikenakan sanksi hukum.

h. Masalah Banyaknya Angka Anak Putus Sekolah:

1) Dengan dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

yang terus meningkat setiap tahunnya, berencana membiayai

pelaksanaan program wajib belajar 12 tahun atau hingga SMA dan

sederajat pada 2012. Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di DKI Jakarta.

2) Saat ini, Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan 26 persen dari Rp.

31,76 triliyun APBD DKI 2012 untuk biaya pendidikan di Ibu Kota.

Dana tersebut antara lain disalurkan dalam bentuk Biaya Operasional

Pendidikan (BOP) untuk seluruh siswa tingkat SD dan SMP, serta

Bantuan Operasional Buku (BOB) untuk siswa SMA dan SMK.

3) Jika daerah lain siswa mendapat BOS maka di Jakarta tidak hanya

mendapat BOS saja, setiap siswa SD dan SMP DKI juga menerima

BOP dan BOB dari APBD. Dari dana BOP setiap siswa SD menerima

biaya sebesar Rp. 720.000 per tahun dan siswa SMP sebesar Rp.

1.320.000 per tahun. Sedangkan SMA juga mendapatkan Biaya

Operasional Buku (BOB) sebesar Rp. 900.000 per tahun dan SMK

sebesar Rp. 1,8 juta pertahun.

Page 77: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

65

4) Jika rencana Kemendiknas untuk menaikkan BOS terlaksana maka

BOP untuk siswa SD dan SMP nantinya akan dikurangi, sehingga dapat

dialihkan untuk memberikan bantuan pendidikan di jenjang SMA dan

sederajat.

5) Selama ini, selain memberikan dana BOS dan BOP Pemprov DKI

Jakarta juga memberikan beasiswa rawan putus sekolah sebesar Rp.

31,44 miliyar untuk 10.374 jiwa.

i. Masalah Museum Agar Dapat Menyumbang Sektor Pariwisata:

Melakukan renovasi untuk perbaikan museum yang harus didukung

DPRD DKI Jakarta juga kemudian melakukan promosi pada warga

Jakarta dengan genjar.

Sumber: Lipsus Jakarta, Kompas.com, 2012

Page 78: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

66

BAB IV

PEMBAHASAN DAN ANALISIS RETORIKA POLITIK

JOKO WIDODO DAN FAUZI BOWO

A. Konteks Rivalitas Joko Widodo dan Fauzi Bowo pada Pemilukada DKI

Jakarta 2012 Putaran Kedua

Setelah diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI

Jakarta pada Kamis, 19 Juli 2012 bahwa pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi

Ramli (Foke-Nara) dan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-

Ahok) resmi maju dalam putaran kedua Pemilukada DKI Jakarta 2012,

akhirnya hari ini pesta demokrasi lima tahunan tersebut kembali digelar. Para

kandidat sudah melakukan kampanye terbuka kepada masyarakat pada

tanggal 14-16 September 2012 lalu di Jakarta.

Debat antar Cagub dan Cawagub terkait penajaman visi dan misi juga

sudah digelar di dua stasiun televisi. Rivalitas antara Joko Widodo dan Fauzi

Bowo dapat dilihat pada putaran kedua ini, dari masa kampanye, maupun

pada acara debat kandidat pemilukada DKI Jakarta putaran kedua.

Pernyataan-pernyataan sindiran terus menghujani dan adu lempar tudingan

pencitraan, kemudian isu SARA terjadi di pemilukada DKI Jakarta putaran

kedua ini.

Isu SARA menjadi suatu senjata yang digunakan oleh pihak lawan

untuk menjatuhkan dinding Jokowi-Ahok, karena Ahok berasal dari etnis dan

agama minoritas. Tetapi, dalam isu-isu ini sebenarnya menguntungkan bagi

kubu Jokowi-Ahok, karena banyaknya simpati bagi masyarakat melihat kubu

Page 79: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

67

Jokowi-Ahok merasa terdeskriminasi terhadap isu-isu tersebut. Jokowi tenang

mengatasi isu-isu menyangkut dirinya dan pasangannya, yaitu Ahok. Inilah

yang membuat publik menilai positif bagi kubu Jokowi-Ahok yang tidak

terbawa emosi pada isu-isu yang menyangkut dirinya. Jokowi ini sangat sadar

bahwa isu SARA tidak optimal bekerja di putaran kedua ini.

Rivalitas kekuatan Jokowi dan Foke di putaran kedua terlampir

dengan grafik perolehan suara partai politik pengusung Cagub dan Cawagub

dalam pemilukada DKI Jakarta 2012, yakni pasangan nomor urut 1 Foke-

Nara yang merangkul beberapa partai elit politik antara lain, Partai Demokrat,

PKS, PPP, PAN, Hanura, PKB. Dan pasangan nomor urut 3, Jokowi-Ahok

hanya didukung oleh PDIP dan Gerindra. Tetapi koalisi dari gabungan partai

politik besar tidak menjadi tolak ukur untuk memenangkan Pemilukada DKI

Jakarta Putaran Kedua ini. Tetapi integritas dari figur tersebut. Dan Jokowi

berhasil menanamkan di benak khalayak bahwa Jokowi adalah figur yang

memiliki integritas dapat mengubah Jakarta lebih baik lagi.

1. Isu SARA Putaran Kedua

Ramainya isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan) pada

putaran kedua pemilukada DKI Jakarta 2012 menandakan bahwa politik

identitas masih kental di tubuh masyarakat, khususnya Jakarta. Putaran kedua

berlangsung, isu SARA yang berkembang di tengah-tengah masyarakat

adalah isu yang menyerang pasangan Jokowi-Ahok. Isuini berkaitan dengan

etnisitas dan agama, karena Ahok yang berasal dari etnis dan agama

minoritas.

Page 80: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

68

Bulan puasa Ramadhan dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk

memainkan isu agama melalui berbagai media dakwah. Salah satu kasus yang

beredar di masyarakat adalah ceramah H. Rhoma Irama di salah satu masjid

wilayah Tanjung Duren yang kuat diduga mengandung SARA yang

menyudutkan pasangan Jokowi-Ahok. Kemudian perkembangan teknologi

menjadi sarana berkembangnya isu-isu tersebut melalui sarana media sosial,

dan sarana komunikasi lainnya, seperti penyebaran isu melalui SMS,

Blackberry Broadcast Message. Namun kasus ini menjadi digarisbawahi

bahwa SARA masih dianggap menjadi bahan melakukan kampanye negatif

bagi pasangan calon Gubernur.Hasil analisis wawancara dari Arya Fernandes:

“Jokowi ini sangat sadar bahwa isu SARA tidak optimal

bekerja, karena dalam survei menunjukkan tidak ada korelasi

hubungan antara etnis dengan hubungan politik, misalnya apakah

orang Betawi yang akan dipilih untuk menjadi pemimpin Jakarta?

tetapi pada Putaran Pertama kalau kita crop datanya dengan orang

pilihan, banyak orang Betawi yang memilih Jokowi. Kemudian,

apabila isu Agama bekerja, seharusnya umat muslim memilih Foke,

Foke ketimbang lebih santri dari Jokowi. Pada survei tidak ditemukan

umat muslim, orang-orang yang dekat dengan organisasi Islam itu

justru banyak memilh Jokowi. Dan mengartikan bahwa isu agama

tidak optimal bekerja di Jakarta, atau tidak berpengaruh pada

masyarakat. Jokowi sadar kalau SARA tidak berpengaruh pada

citranya, dan Jokowi tidak bereaksi mengenai isu-isu SARA yang

digunakan rivalnya.”1

Hasil wawancara dari Arya Fernandes menjelaskan bahwa Jokowi

cerdas dalam mengatasi isu SARA yang menyangkut pasangan politiknya,

yakni Ahok. Dan Jokowi tidak membalas serangan politik terhadap rival

politiknya, yakni Foke-Nara. Karena bagi Jokowi SARA tidak akan

berpengaruh pada masyarakat dan citranya.

1Wawancara pribadi dengan Arya Fernandes, Jakarta, Senin, 11 Febuari 2013.

Page 81: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

69

2. Rivalitas Kekuatan Joko Widodo dan Fauzi Bowo Pemilukada DKI

Jakarta 2012 Putaran Kedua

a. Grafik Perolehan Suara Parpol Pendukung Fauzi Bowo–Nachrowi

Ramli dan Joko Widodo–Basuki Tjahaja Purnama

1) Pasangan Nomor Urut 1 (Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli)

Sumber: Surat Kabar Seputar Indonesia, 12 September 2012

Keterangan: Total suara 71,24%

Dengan basis data ini, perolehan suara partai politik pendukung Foke–Nara pada

Pemilu 2009 antara lain, Partai Demokrat 33,58%, Partai Keadilan Sejahtera

17,23%, Partai Golongan Karya 6,47%, Partai Persatuan Pembangunan 5,15%,

Partai Amanat Nasional 4,17%, Partai Hati Nurani Rakyat 2,60%, dan Partai

Keadilan Bangsa 2,04%.

0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00% 35.00%

PKB

Hanura

PAN

PPP

Golkar

PKS

PD

Gambar 2

Perolehan Suara Parpol Pendukung

Foke - Nara pada Pemilu 2009

PKB

Hanura

PAN

PPP

Golkar

PKS

PD

33,58%

17,23%

6,47%

5,15%

4,17%

2,60%

2,04%

Page 82: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

70

2) Pasangan Nomor Urut 3 (Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama)

Sumber: Surat Kabar Seputar Indonesia, 12 September 2012

Keterangan: Total suara 15,90%

Dengan basis data ini, perolehan suara partai politik pendukung Jokowi–Ahok

pada Pemilu 2009 antara lain, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 10,74%,

Partai Gerakan Indonesia Raya 5,16%.

Melihat grafik yang pertama, semestinya perolehan suara Foke-Nara lebih

unggul dibandingkan pasangan Jokowi-Ahok yang hanya dirangkul oleh dua

partai politik saja. Melihat dari perolehan suara pemilukada DKI Jakarta 2012

yang diusung oleh sederet partai politik besar, justru tidak berpengaruh pada

perolehan suara pemilukada DKI Jakarta 2012 ini. Karena menguatnya sentimen

negatif publik terhadap kinerja partai politik yang berkontribusi pada Cagub dan

Cawagub di pemilukada ini. Melihat sederet pemberitaan mengenai isu-isu

0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% 10.00% 12.00%

Gerindra

PDIP

Gambar 3

Perolehan Suara Parpol Pendukung

Jokowi - Ahok pada Pemilu 2009

Gerindra

PDIP

10,74%

5,16%

Page 83: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

71

korupsi dan isu-isu negatif lainnya yang menyangkut partai politik, memberikan

sinyal kuat bahwa integritas para kader politik sangat rendah.

Kekalahan Foke-Nara juga tidak lepas dari menurunnya citra Partai

Demokrat, melihat dari kasus-kasus korupsi keterlibatan kader Partai Demokrat,

seperti Angelina Sondakh (wakil Sekjen PD), Nazarudin (mantan bendahara

Partai Demokrat), Andi Malaranggeng (Menteri Pemuda dan Olah Raga), dan

beberapa kader yang diduga terlibat korupsi. Berbagai kasus korupsi yang

menimpa kader Partai Demokrat tersebut secara tidak langsung memberikan

pengaruh pada menurunnya kepercayaan publik pada Partai Demokrat dan turut

berkontribusi bagi kekalahan Foke-Nara pada putaran pertama DKI Jakarta 2012.

Bukan hanya itu saja, kekalahan Foke terkait buruknya komunikasi politiknya

terhadap masyarakat. Foke lebih mengandalkan selembaran-selembaran poster

kampanyenya dan merangkul partai elit politik dibandingkan turun ke bawah dan

penyapaan warga.Kemudian gaya komuniikasi Foke yang “blak-

blakan”melahirkan kontroversial terhadap masyarakat Jakarta, dan sangat kontras

dengan gaya komunikasi Jokowi yang lebih halus dan lentur dalam berkomunikasi

kepada masyarakat.

Pembelajaran di pemilukada DKI Jakarta 2012 putaran kedua ini, bahwa

Cagub dan Cawagub yang unggul tidak hanya melihat siapa saja orang-orang di

belakangnya, atau siapa saja partai-partai politik yang mengusungnya, tetapi

melihat dari latarbelakang integritas figur tersebut, sikap, dan retorika. Sentimen

publik kian meninggi dengan berita-berita media yang menguatkan kasus korupsi

yang mengaitkan sederet kader-kader partai politik. Jadi, masyarakat kian kritis

seolah tidak peduli dengan keadaan partai elit politik, figur yang merangkul

Page 84: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

72

partai-partai besar, tetapi tidak berinteraksi langsung dengan warga. Masyarakat

kini lebih tertarik pada figur yang turun kebawah dan mendengarkan keluh kesah

mereka, ketimbang calon pemimpin yang berada bibarisan ranah partai politik

besar dan tidak mendekati warga, ksususnya masyarakat menengah ke bawah.

b. Rekapitulasi Hasil Suara Pemilukada DKI Jakarta 2012

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah melaksanakan

penghitungan suara pemilukada DKI Jakarta putaran kedua tingkat kota dan

kabupaten dilaksanakan pada 28-29 September 2012. Kemudian dilanjutkan

penetapan calon Gubernur terpilih pada 30 September 2012. Dan pelantikan

Gubernur terpilih digelar pada 7 Oktober 2012.

Rekapitulasi hasil suara pemilukada ini mulai dari daerah Jakarta Pusat,

Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Kepulauan

Seribu. Hasil dari 6 Wilayah Jakarta, 5 diantaranya diungguli oleh pasangan

Jokowi-Ahok, dan hanya 1 wilayah yang menghasilkan suara terbanyak oleh

pasangan Foke-Nara, yaitu wilayah Kepulauan Seribu.

Kemudian partisipasi pemilih pada putaran kedua kian meningkat dari

putaran pertama. Beberapa analisis lembaga pollster menjelaskan tentang

meningkatnya partisipasi pemilih disebabkan karena publik sudah mempunyai

pilihannya yang akan dipilih, dan sosialisi pemilukada DKI Jakarta putaran kedua

ini lebih baik dari putaran pertama. Beberapa masyarakat Jakarta menyatakan

bahwa mereka tidak tau kapan pelaksanaan pemilihan umum pada putaran

pertama. Namun di putaran kedua, KPU merubah strategi untuk sosialisasikan ke

Page 85: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

73

warga Jakarta, khususnya masyarakat kelas menengah ke bawah yang minim

mendapatkan informasi.2

Angka partisipasi kian meningkat di putaran kedua dan angka golput kian

menurun di putaran kedua. Dan inilah grafik partisipasi pemilih pemilukada DKI

Jakarta putaran pertama dan putaran kedua:

Sumber: KPU DKI Jakarta, 2012

Keterangan: Angka partisipasi pemilih pemilukada DKI Jakarta putaran kedua ini

meningkat dari putaran pertama. Partisipasi pemilih pada putaran kedua naik

sekitar 2,20% menjadi 66,80% . Pada putaran pertama angka partisipasi warga

sekitar 64,60%. Dan angka golput pada putaran kedua menurun. Dan inilah grafik

hasil suara golput pemilukada DKI Jakarta 2012 putaran pertama dan putaran

kedua:

2Wawancara pribadi dengan Arya Fernandes.

64.60%

66.80%

63.50%

64.00%

64.50%

65.00%

65.50%

66.00%

66.50%

67.00%

Putaran I Putaran II

Gambar 4

Partisipasi Pemilih pada Putaran I dan Putaran II

Page 86: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

74

Sumber: KPU DKI Jakarta, 2012

Keterangan: Dari penghitungan diketahui jumlah golput atau yang tidak hadir ke

tempat pemungutan suara (TPS) pada pemilukada DKI Jakarta 2012 putaran

kedua ini diketahui menurun dibandingkan dengan putaran pertama lalu. Jumlah

golput menurun karena partisipasi pemilih pada putaran kedua naik sekitar 2,2%

menjadi 66,%.

Berdasarkan data perolehan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Provinsi DKI Jakarta, persentase golput putaran kedua ini turun sekitar 3,1%

menjadi 33,2%. Sementara pada putaran pertama lalu, angka golput mencapai

36,4%. Banyaknya angka partisipasi pemilih di pemilukada DKI Jakarta putaran

kedua ini, kemudian inilah rekapitulasi yang dibentuk grafik hasil suara Jokowi

dan Foke di wilayah Jakarta, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan,

Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu:

0.31

0.32

0.33

0.34

0.35

0.36

0.37

Gambar 5

Grafik Hasil Suara Golput Pemilukada DKI Jakarta 2012

Putaran I dan Putaran II

Putaran I

Putaran II

36,4%

33,2%

Page 87: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

75

Sumber: KPUD DKI Jakarta, 2012

Melihat grafik perolehan suara Foke dan Jokowi, menjelaskan bahwa di

Jakarta Pusat, pasangan Foke-Nara memperoleh 249.427 suara yang sah, dan

Jokowi-Ahok unggul tipis dari Foke, yaitu memperoleh 256.529 suara yang sah.

Pasangan Foke-Nara, unggul di Kecamatan Menteng, Tanah Abang, Senen, dan

Johar Baru. Kemudian, Pasangan Jokowi-Ahok umggul di Kecamatan Cempaka

Putih, Sawah Besar, Gambir, dan Kemayoran. Dan jumlah golput di daerah

Jakarta Pusat mencapai 273.755 orang. Di Jakarta Utara, Jokowi-Ahok unggul

dengan perolehan suara sebanyak 432.714 suara yang sah. Sedangkan Foke-Nara

memperoleh suara sebanyak 300.188suara yang sah. Pasangan Jokowi-Ahok

unggul hampir semua kecamatan, dan Foke-Nara hanya unggul di

Cilincing.Jumlah golput mencapai 425.408 orang. Di Jakarta Selatan, Jokowi-

Ahok mengantongi 507.257 suara yang sah. Untuk pasangan dengan nomor urut

0

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

700,000

Gambar 6

Grafik Hasil Suara Jokowi Versus Foke Putaran II

Foke-Nara

Jokowi-Ahok

Golput

Page 88: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

76

1, yakni Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli mendapat perolehan 476.742 suara

yang sah.

Jakarta Selatan memiliki jumlah golput yang besar, yaitu sekitar 512.286

orang. Perhitungan suara Pemilukada DKI Jakarta Timur, Jokowi-Ahok lebih

unggul dari pasangan Foke-Nara. Jokowi-Ahok meraih 695.220 suara yang sah,

dan Foke-Nara 611.366 suara yang sah.Dari 10 kecamatan di Jakarta Timur,

pasangan Jokowi-Ahok menguasai 7 kecamatan yakni kecamatan Pulogadung,

Jatinegara, Pasar Rebo, Cakung, Duren Sawit, Kampung Makasar, dan Ciracas.

Sedangkan pasangan Foke-Nara hanya unggul tipis di 3 kecamatan yaitu

kecamatan Cipayung, Matraman, dan Kramat Jati. Kemudian jumlah golput di

Jakarta Timur 670.096 suara.

Wilayah Jakarta Barat, pasangan Jokowi-Ahok memiliki suara terbanyak,

sementara Foke-Nara hanya unggul di 2 kecamatan saja. Pasangan Foke-Nara

berhasil mengantongi 474.298 suara yang sah, sementara Jokowi-Ahok

memperoleh 577.232 suara yang sah. Jokowi berhasil unggul 6 kecamatan,

yakniCengkareng,Grogol, Kalideres, Tambora, Taman Sari, dan Kembangan.

Sementara pasangan Foke-Nara unggul 2 kecamatan, Kebon Jeruk dan

Palmerah.Jumlah golput di Jakarta Barat dengan jumlah sebesar 443.214 orang.

Kemudian Kepulauan Seribu, pasangan Foke-Nara jauh lebih unggul dari

pasangan Jokowi-Ahok. Jokwi-Ahok hanya mengantongi 3.178 suara, sementara

Foke-Nara mengantongi 8.373 suara. Jumlah angka golput terkecil ada di

Kabupaten Kepulauan Seribu, yaitu mencapai 4.201 orang.

Page 89: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

77

c. Hasil Akhir Rivalitas Joko Widodo dan Fauzi Bowo pada Putaran

Kedua

Pasangan Cagub dan Wacagub DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki

Tjahaja Purnama memenangi perolehan suara pemilihan kepala daerah DKI

Jakarta putaran kedua. Jokowi-Basuki unggul dengan selisih 351.315 suara yang

sah dari rival politik mereka, yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. Hasil akhir

rivalitas Joko Widodo dan Fauzi Bowo dengan hasil rekapitulasi final pemilukada

DKI Jakarta yang sudah dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI

Jakarta pada hari Jumat, 28 September 2012. Di bawah ini adalah grafik hasil

akhir pertarungan pemilukada DKI Jakarta 2012 putaran kedua:

Sumber: KPUD DKI Jakarta, 2012

Keterangan: Dalam rapat pleno rekapitulasi perhitungan suara putaran kedua

ditingkat Provinsi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU DKI Jakarta), Jumat, 28

September 2012.

Hasil akhir perhitungan suara pemilukada DKI Jakarta 2012 putaran

kedua, maka secara resmi pasangan Jokowi-Basuki dengan nomor urut 3

Gambar 7

Hasil Akhir Perhitungan Suara Pemilukada DKI Jakarta 2012

Putaran Kedua

Jokowi-Ahok

Foke-Nara

Foke- Nara

2.120.815 46,8%

Jokowi- Ahok 2.472.130 53,82%

Page 90: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

78

dinyatakan secara resmi menjadi pemenang pemilukada DKI Jakarta putaran

kedua dengan perolehan hasil 2.472.130 suara yang sah dari masyarakat DKI

Jakarta, dan Foke-Nara memperoleh hasil 2.120.815 suara yang sah dari

masyarakat DKI Jakarta. Maka yang akan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI

Jakarta masa priode 2012-2017 adalah Joko Widodo sebagai Gubernur dan Basuki

Tjahaja Purnama sebagai Wakil Gubernur. Setelah menggelar rapat rekapitulasi

penghitungan suara, KPU DKI Jakarta akan menetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta terpilih pada hari Sabtu, 29 September 2012.

Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta 2012 resmi

dimenangkan oleh pasangan nomor urut 3, yakni Joko Widodo–Basuki Tjahaja

Purnama.Sikap Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli sangat elegan ketika mengetahui

hasil pemilihan putaran kedua yang dimenagkan oleh Jokowi-Ahok. Hal positif

yang dapat kita lihat dari seorang Foke, meskipun tidak memenagkan di

Pemilukada 2012, Foke tetap menunjukkan ke publik bahwa telah berkompetisi

secara baik, tidak melanggar hukum, dan mengakui kekalahannya. Karena tidak

mudah kita temukan pemimpin yang seperti ini, yang mau mengakui

kekalahannya yang dilakukan Foke. Menurut analisis Arya Fernandes, Faktor

sikap elegan Foke adalah:

“Menurut saya ini didorong karena faktor kepribadian Foke, atau

pendidikannya Foke atau lingkungan. Foke adalah seorang Doktor dari

universitas ternama di Jerman, seorang yang berpendidikan, dan rasional.

Faktor tersebut mempengaruhi Foke secara kesatria dia harus mengakui

kekalahannya. Kalau kita lihat point-point dalam pidato Foke adalah dia

kalah dan mau membantu Jokowi dalam menangani Jakarta, itu salah satu

hal yang baik menurut saya. Kemudian, strategi Foke menunjukkan

kepada kita bahwa pemimpin yang besar itu adalah berani mengakui

kekalahan, dan apa yang dilakukan Foke harusnya menjadi pembelajaran

bagi politisi-politisi yang lain dalam mengakui kekalahannya. Dan target

utamanya dia adalah untuk memperbaiki citranya setelah berdarah-darah

dalam kampanye dan mencitrakan pada beberapa kalangan bahwa dia

sangat emosioanal itu ingin dikenang juga sebagai pemimpin yang sportif.

Page 91: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

79

Dan hal itu biasa saja dalam hal berdarah-darah dalam kampanye dan

mengakui kekalahannya yang cukup bagus dan berani, itu sangat penting

juga memperbaiki citranya di akhir. Tetapi dalam kekalahan ini karir Foke

tidak akan mati, dia masih memiliki potensi yang besar untuk menjadi

mentri misalnya, atau lebih dari itu”.3

Hasil wawancara dari Arya Fernandes menjelaskan, akhir sikap Foke yang

elegan, karena atas pendidikannya, baik pendidikan dari keluarga, lingkungan,

dan pendidikan akademisi. Foke adalah seorang Doktor dari Universitas ternama

di Jerman. Dan Foke adalah seorang yang cerdas dan rasional. Menerima

kekalahan dari seorang pemimpin jarang sekali kita temukan, dan ini merupakan

strategi akhir memperbaiki citra Foke yang sudah membangun citra emosional,

arogan, elitis di benak khalayak.

B. Analisis Komparatif Retorika Politik Joko Widodo dan Fauzi Bowo pada

Pemilukada DKI Jakarta 2012 Putaran Kedua

1. Kampanye Joko Widodo dan Fauzi Bowo pada Putaran Kedua

Kampanye pemilihan umum idealnya merupakan proses penyampaian

pesan-pesan politik yang salah satu fungsinya memberikan pendidikan politik

bagi masyarakat.4Retorika akan bermain di dalam kampanye yang akan

digunakan oleh Cagub dan Cawagub demi mengambil simpati

masyarakat.Retorika menggunakan bahasa untuk mengidentifikasi pembicara

dan pendengar melalui pidato. Menggunakan bahasa yang baik, kata-kata

yang indah, dan dapat merayu publik dengan tujuan bersama. Pidato adalah

3Wawancara pribadi dengan Arya Fernandes.

4Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Indonesia: Dinamika Islam Politik Pasca-

Orde Baru, (Bandung: Rosda Karya, 2008), cet. 1, h. 145.

Page 92: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

80

suatu konsep yang sama pentingnya dalam menganalisis retorika sebagai

identifikasi atau sebagai simbolisme.5

Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menjadwalkan

kampanye putaran kedua pemilihan Gubernur akan diselenggarakan selama

tiga hari, yaitu pada tanggal 14-16 September 2012. Kemudian KPU

menyelenggarakan dua kali acara debat kandidat Cagub dan Cawagub

yangakan disiarkan melalui televisi.Kampanye putaran kedua adalah

penajaman visi dan misi kedua kandidat.6

a. Analisis Komparatif Kampanye Joko Widodo dan Fauzi Bowo pada

Pemilukada DKI Jakarta 2012 Putaran Kedua

1) Joko Widodo

Secara tampilan fisik, Jokowi selalu mengenakan kemeja kotak-kotak.

kemeja kotak-kotak dengan celana panjang berwarna hitam yang digunakan

Jokowi diakui adalah ciri khasnya, casual dan santai. Bahkan baju kemeja

kotak-kotak yang dikenakan Jokowi tercetus tanpa sengaja ditiru oleh calon

kepala daerah diberbagai tempat. Kemeja kotak-kotak berwarna merah, biru,

putih itu memiliki makna pemimpin Jakarta dengan keanekaragaman

warganya harus siap bekerja, penjelasan dari Hasan Nasbi Batupahat, selaku

tim sukses Jokowi-Ahok.7

Jokowi adalah kandidat Cagub DKI Jakarta yang berhasil mengangkat

pesan di benak publik adalah kandidat unggulan dan menjadi kandidat yang

5Dan Nimmo, Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan Media, h. 142.

6“Kampanye Putaran Kedua, 14-16 September”, artikel diakses pada 17 April 2013.

Dari: http://megapolitan. kompas.com/read/2012/08/28/17544144/Kampanye.Putaran.Kedua.1416.

September 7Wawancara pribadi dengan Hasan Nasbi Batupahat, Jakarta, Jumat 10 Agustus 2012.

Page 93: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

81

berbeda dengan yang lain. Dan Jokowi juga berhasil menanamkan pesan

kepada publik adalah kandidat yang mungkin benar-benar bekerja, yang

mempunyai integritas untuk perbaikan Jakarta, dan menanamkan pesan

bahwa Jokowi adalah tim rakyat atau prorakyat. Jokowi tidak perlu

mengeluarkan energi yang banyak lagi untuk berkampanye, secara langsung

telah terbantu dengan kampanye oleh pemberitaan media massa, melalui

pemberitaan mengenai dirinya ketika membangun Solo.

Jokowi itu merepresentasikan bahasa politik yang sesuai dengan

bahasa masyarakat bawah, menggunakan bahasa keseharian, tidak tinggi dan

mudah dipahami oleh semua kalangan, kata-kata yang merakyat, yang

bahasanya tidak tinggi dan cenderung lebih to the point. Kemudian kekuatan

Jokowi selain bahasanya yang mudah dipahami juga adalah cara dia bertutur

seperti orang kebanyakan, dan sangat bertabrakan dengan Foke yang

berbicara blak-blakan.

Pada Putaran Kedua relatif Jokowi dia tidak melakukan serangan

politik seperti yang dilakukan oleh kubu Foke, dan dia tetap konsisten di awal

memberikan pesan ke dalam benak publik adalah pemimpin yang cocok

sesuai dengan karakter dia.

Strategi kampanye Jokowi adalah terjun ke masyarakat, dari kampung

ke kampung, mengunjungi kampung-kampung kumuh di Jakarta, kemudian

ke perkomplekan, dan pasar-pasar tradisional. Pada masa kampanye, Jokowi

tidak mengumpulkan warga kemudian berpidato politik mengutarakan visi-

misinya dengan warga, tetapi mengunjungi langsung dengan warga. Jokowi

lebih memilih bertemu dengan pedagang-pedagang pasar tradisional, dan

Page 94: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

82

tidak ada pengumpulan masa. Jokowi hanya menyalami warga, pedagang

pasar dan sambil menyapa mereka. Kemudian Jokowi melakukan aksi

menyebarkan Kartu Jakarta Sehat (KJS) pada masyarakat setempat serta

sosialisasikan fungsi kartu berobat untuk masyarakat menengah kebawah.

Kemudian, tidak ada penyebaran umbul-umbul kampanye (baliho, bendera,

poster) Jokowi-Ahok pada masa kampanye putaran kedua.

Jokowi berpidato politiknya tidak pernah menggunakan naskah.

Jokowi menggunakan bahasa-bahasa yang dapat dipahami oleh

pendengarnya, dan mengguanakan kata-kata yang indah. Serta

mempersuasikan publik secara baik. Mengutarakan publik mengajak untuk

memilihnya dilakukan Jokowi secara baik. Pada masa kampanye, pidato

politik Joko Widodo adalah Tipe Impromtu, yaitu mengungkapkan perasaan

pembicara secara spontan.

2) Fauzi Bowo

Secara tampilan fisik, Foke selalu tampil dengan rapi dan formal,

seperti memakai busana jas berwarna abu-abu lengkap dengan peci. Foke

memadukan jas itu dengan baju berwarna putih model baju koko, kemeja

putih dan celana panjang. Tampilan Foke sangat rapih terkesan formal.

Kontras dengan pasangan Jokowi yang selalu tampil dengan kemeja kotak-

kotak yang casual. Diakui oleh Timses dari Fauzi Bowo, Rusydi Ali, bahwa

Foke mencintai kerapihan. Hal sekecil apapun selalu diperhatikannya.8

Masyarakat Jakarta pada umumnya menganggap Foke telah gagal

menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kemudian, sikap emosional yang ditunjukkan

8Wawancara Pribadi dengan Muhammad Rusydi Ali, Jakarta, Sabtu, 11 Agustus 2012.

Page 95: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

83

Foke telah melahirkan buruknya citra seorang pemimpin. Jadi, semua

keberhasilan-keberhasilan yang diraih Foke selama menjadi Gubernur, telah

ditutupi oleh sikapnya yang mengundang kontroversial. Banyaknya

pemberitaan negatif Fauzi Bowo di media massa, pada saat mengunjungi

pengungsi korban kebakaran Kalimati, Tanah Abang (Selasa, 7 Agustus

2012), Fauzi Wibowo, atau Foke justru berkampanye yang terekam kamera

video satu televisi swasta dan diunggah juga ke situs youtube.

Foke mempresentasikan bahasa politiknya seperti pejabat-pejabat

kebanyakan. Tetapi, terkadang Foke berbicara blak-blakan sehingga tidak

tersaring bahasanya yang melahirkan buruknya citra Foke dan cenderung

tidak memahami emosi warga yang tidak puas dalam masa

kepemerintahannya, harusnya dilakukan Foke adalah tidak berbicara

langsung mengenai keberhasilan-keberhasilan program kerjanya dia selama

menjabat, karena itu bertabrakan dengan emosi warga.

Pada Putaran Kedua, Foke melakukan serangan politik pada Jokowi,

pada masa kampanye, serangan isu SARA, dan aksi sindir pada pidato politik

Fauzi Bowo pada saat berkampanye di Putaran Kedua. Tetapi isu SARA tidak

optimal bekerja.

Pada kampanye Putaran Kedua, kampanye Foke tidak berbeda dengan

agenda Putaran Pertama, tetapi yang membedakan adalah agenda kampanye

Foke pada Putaran Kedua sedikit lebih Islami dan sosialis. Pada putaran

Pertama Foke lebih memilih merangkul partai level elit politik dan memasang

umbul-umbul kampanye di semua titik wilayah Jakarta. Putaran Kedua Foke

melakukan kampanye dengan penyapaan warga dan mau turun ke bawah

Page 96: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

84

yang berbeda dengan Putaran Pertama yang tidak ada penyapaan warga.

Kemudian Foke selalu menonjolkan seputar keberhasilannya pada masa

kepemerintahannya yang bertabrakan dengan emosi warga. Padahal warga

Jakarta belum puas dengan kepemerintahan Foke, seharusnya Foke

melakukan turun langsung ke masyarakat dan berinteraksi langsung dengan

warga, bukan meleberkan seputar keberhasilannya.

Foke berpidato politiknya menggunakan naskah, tetapi tidak

membacanya, pidato tersebut berupa poin-poin penting hanya sebagai

pengingat yang akan disampaikan kepada pendengar. Foke berbicara blak-

blakan, terkadang tidak tersaring bahasanya yang mengundang kontroversial.

Pada masa kampanye, pidato politik Fauzi Wibowo adalah Tipe Ekstemporer,

menggunakan naskah berisi outline-outline yang bersifat penting dan akan

disampaikan.

b. Analisis Pidato Politik Kampanye Joko Widodo dan Fauzi Bowo

Putaran Kedua

Keterangan: Isi pidato politik kampanye Joko Widodo dan Fauzi Bowo

terdapat pada lampiran.

1) Joko Widodo

Pidato politik Joko Widodo menggunakan bahasa yang mudah

dipahami oleh semua kalangan. Isi pesan yang ringan, menggunakan kata-

kata kiasan yang indah, menggunakan bahasa keseharian, mempersuasikan

secara baik, dan tegas. Pidato politik Joko Widodo tidak menjatuhkan rival

politiknya, yakni Foke, dan tidak menyerang. Kata-kata yang digunakan halus

Page 97: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

85

dan sopan, sehingga bagi pendengar merasa terhanyut dengan rayuan politik

Jokowi.

Isi pidato politik kampanye Jokowi membahas tentang gerakan

perubahan Jakarta yang menjadi slogan bagi pasangan Jokowi-Basuki. Pesan

politik di dalam pidato dari Jokowi membangun pesan dibenak publik bahwa

Jokowi memiliki integritas untuk membenahi Jakarta, prorakyat, dan

pemimpin akan bekerja. Analisis dari penulis, pidato politik kampanye Joko

Widodo sangat baik, tidak bersifat menjatuhkan lawan, mempersuasikan

secara baik, tegas dengan bahasa yang halus dan sopan, serta menjelaskan visi

misi dalam bentuk pelayanan.

2) Fauzi Bowo

Pidato politik Fauzi Bowo menggunakan bahasa yang mudah

dipahami, di putaran kedua Foke tidak menggunakan kata-kata yang berat,

tetapi bersifat menjatuhkan lawan politiknya, yakni Jokowi. Bahasanya kasar,

spontan yang melahirkan kontroversial. Isi pidato politik dari Fauzi Bowo

adalah membahas tentang salah satu program Jokowi yang menjadi bahan

“olok-olok” Foke, yaitu tentang Kartu Sehat Jakarta (KJS).

Pidato politik Foke tidak dapat mempersuasikan secara baik. Setiap

pidato politik kampanye Fauzi Bowo selalu mencederai lawan politiknya,

yakni Jokowi. “Ada orang lain yang selalu membawa kartu kemana-mana..

Saya memang agak sensitif mengenai kata-kata perubahan. Kalau mau

berubah tidak tau Jakarta yang dirubah, atau merubah Jakarta ke arah yang

lebih baik, kalau berubah ke arah yang lebih jelek, apa nasib warga Jakarta

Page 98: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

86

nantinye? “ ini adalah salah satu contoh pidato Foke bersifat menyindir

program Jokowi pada putaran kedua.

2. Analisis Retorika Joko Widodo (Jokowi) dan Fauzi Bowo (Foke)

Dalam kajian retorika menurut Aristoteles, seorang orator harus

memiliki tiga faktor dalam dirinya, yakni Ethos (kredibilitas sumber), Pathos

(emosional), logos (logis).9

a. Joko Widodo

Ethos: Joko Widodo memiliki latar belakang pendidikan yang baik.

Pendidikan terakhir Jokowi adalah kuliah di Universitas Gajah Mada

Yogyakarta Fakultas Kehutanan hingga menyandang gelar Insinyur

pada tahun 1985. Jokowi sukses menjadi pengusaha eksportir di

Surakarta yang tingkat penjualan hingga ke manca negara, dan

sukses pula menjadi Walikota Solo selama dua periode.

Pathos:Jokowi dapat mengatur emosi dengan baik, sikap “legowo”

yangdilakukan Jokowi dengan merepresentasikan bahasa politik

yang sesuai dengan bahasa masyarakat kelas menengah ke bawah,

menggunakan bahasa keseharian, tidak tinggi dan mudah dipahami

oleh semua kalangan. Kemudian kekuatan Jokowi selain bahasanya

yang mudah dipahami juga adalah cara dia bertutur seperti orang

kebanyakan, cara menyampaikannya lebih kontekstual. Jokowi

lemah di fisik dan gesture. Jokowi dapat mempersuasikan sesuatu

9Onong Uchyana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1997), h. 60.

Page 99: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

87

secara baik dengan sosialisasi gebrakan-gebrakan keliling kepada

masyarakat Jakarta awalnya tidak mengenalnya.

Logos:Jokowi adalah orator yang cerdas. Secara keseluruhan WalikotaSolo

selama dua periode ini adalah kandidat Pemilukada DKI Jakarta

2012 yang baik, memiliki sikap keseriusan dalam membenahi kota,

dan berpengalaman.

b. Fauzi Bowo

Ethos: Fauzi Bowo memilikilatar belakang pendidikan yang baik.

Pendidikan Fauzi Bowo, atau Foke sapaan akrabnya, pendidikan

terakhir Foke adalah kuliah Teknik Arsitektur Fakultas Teknik

Universitas Indonesia, Arsitektur bidang Perencanaan Kota dan

Wilayah Technische University Braunschweig Jerman, Doktor-

Ingenieur Technische University Kaiserslautern. Dari latar belakang

pendidikan Foke dan Jokowi, terlihat bahwa kedua kandidat

Pemilukada DKI Jakarta 2012 Putaran Kedua ini memiliki

kredibilitas yang tinggi, dan berpengalaman.

Pathos: Fauzi Bowo kurang mampu mengatur emosi dengan baik,

sikaparogan yang ditunjukkan Foke melahirkan simpati negatif pada

masyarakat. Foke adalah tokoh intelektual elitis, sikap Foke sangat

tegas kepada suatu keputusannya, terkadang ketegasan Foke tidak

terkontrol melahirkan sikap yang sedikit kasar, bahasa yang

digunakan Foke sangat intelektual yang hanya dipahami oleh

masyarakat akademisi, gaya komunikasi Foke itu berbeda dengan

Page 100: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

88

Jokowi. Gaya komunikasi Foke itu cenderung “blak-blakan” atau

tidak tersaring dan cenderung tidak memahami emosi warga.

Logos: Foke adalah orator yang terorganisir dan cerdas. Secarakeseluruhan

kandidat ini baik, memiliki sikap keseriusan dalam membenahi kota,

berpengalaman, hanya berbeda dari segi retorika dengan Jokowi.

Dalam pandangan Aristoteles, seorang ahli retorika klasik, terdapat

lima tahap penyusunan pidato yang dikenal dengan Lima Hukum Retorika

“The Five Cannons of Rhetorica”, yaitu Inventio (penemuan). Pada tahap ini,

pembicara menggali topik dan meneliti khalayak untuk mengetahui metode

persuasi yang paling tepat. Disposito (penyusunan). Pada tahap ini, pembicara

menyususun pidato atau mengorganisasikan pesan.Elocutio (gaya). Pada

tahap ini, pembicara memilih kata–kata dan menggunakan bahasa yang tepat

untuk mengemas pesannya. Memoria (memori). Pada tahap ini, pembicara

harus mengingat apa yang ingin disampaikannya dengan mengatur bahan–

bahan pembicaranya.Pronountiatio (penyampaian). Pada tahap ini, pembicara

menyampaikan pesannya secara lisan. Di sini, akting sangat berperan.

Pembicara harus memerhatikan oleh suara dan gerakan–gerakan anggota

badan.10

Analisis Lima Hukum Retorika Joko Widodo dan Fauzi Bowo

adalah:

1) Joko Widodo

a. Inventio. Jokowi dapat menemukan emosi warga, walau bukan orang

Jakarta, tetapi dapat beradaptasi dengan cepat. Jokowi sadar bahwa

10

Gun Gun Heryanto dan Irwa Zarkasy, Public Relations Politik (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2012), h. 118-119.

Page 101: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

89

mayoritas pemilih DKI Jakarta adalah kelas menengah ke bawah, kemudian

Jokowi menggunakan kata-kata yang mudah dipahami, kata - kata yang

merakyat, guna terciptanya tidak ada jarak antara Jokowi dan publik.

Kemudian kekuatan Jokowi selain bahasanya yang mudah dipahami juga

adalah cara dia bertutur seperti orang kebanyakan, terlihat tidak ada

pencitraan dan apa adanya. Kemudian Jokowi paham apa yang dibutuhkan

khalayak dengan cara terjun langsung ke lapangan dan berinteraksi

langsung dengan masyarakat.11

b. Disposito. Pada tahap ini, Jokowi menyusun pidato politiknya dengan cara

breaving kepada tim sukses Jokowi–Ahok.12

Breaving ini membahas poin-

poin penting yang akan dimasukkan ke dalam pidato politik Jokowi.

Kemudian, pesan-pesan tersusun tersebut, disampaikan kepada khalayak di

dalam pidato politiknya.

c. Elocutio. Pada tahap ini, Jokowi lemah dalam penampilan lewat bahasa

tubuh (gesture).13

Tetapi, Jokowi menggunakan bahasa yang tepat yang

menyesuaikan dengan masyarakat Jakarta pada umumnya masyarakat

menengah kebawah. Bahasa yang digunakan Jokowi dalam pidato

politiknya sangat bagus, dapat mempersuasikan kepada masyarakat secara

baik. Selain bahasanya yang baik, Jokowi dapat mengutarakannya dengan

baik, seperti tidak dibuat–buat, dan seperti orang kebanyakan. Walau

Jokowi memiliki fisik tidak sebaik Foke, tetapi Jokowi dapat menjadi pusat

perhatian masyarakat Jakarta karena memiliki gaya komunikasi yang baik,

11

Wawancara pribadi dengan Arya Fernandes. 12

Wawancara pribadi dengan Hasan Nasbi Batupahat. 13

Wawan Bahrudin dan Ardi Nuswantoro, Kartu Sukses Jokowi-Ahok Melangkah Pasti

Menuju DKI Jakarta 1 (Jakarta:Polite, 2012), cet. 1, h. 5.

Page 102: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

90

dapat mengatur emosi dengan baik, dan bahsa politik Jokowi dapat

diterima oleh semua kalangan.

d. Memoria. Jokowi adalah memoriter, Jokowi mengingat apa yang ingin

disampaikannya. Jokowi terbiasa tidak pernah menggunakan teks atau

naskah di dalam pidato politiknya. Bisa dilihat ketika pidato kampanye

Jokowi pada Putaran Pertama dan Putaran Kedua, Jokowi tidak pernah

menggunakan teks atau naskah.1 Sebelum melakukan pidato kampanye,

Jokowi selalu menyusun pidato politiknya terlebih dahulu.

e. Pronountiatio. Pada tahap ini, Joko Widodo dapat menyampaikan pesannya

secara lisan kepada khalayak sangat baik. Disamping bahasa politiknya

seperti orang kebanyakan, Jokowi dapat menyampaikan pesannya secara

baik, karena background orang Solo yang melekat pada Jokowi, Jokowi

menyampaikan pesan politiknya dengan suara yang halus, tertata, dan

mudah dipahami oleh siapa saja. Gaya komunikasi Joko Widodo yang

halus, menggunakan bahasa yang ringan, disukai oleh masyarakat, Ini

terbukti Joko Widodo dapat memenangkan pemilukada DKI Jakarta 2012

putaran pertama dan kedua.

Page 103: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

91

2) Fauzi Bowo

a. Inventio. Pada tahap ini, Fauzi Bowo memiliki kekurangan dalam hal

inventio, yaitu Foke tidak bisa menemukan emosi warga. Melihat

masyarakat yang melabel Foke gagal menjadi pemimpin Jakarta,

seharusnya Foke melakukan cara mendekati warga dengan cara turun

kebawah yang dilakukan Jokowi pada kampanye Pemilukada 2012,

berinteraksi langsung dengan warga, guna untuk memperbaiki citranya

sebagai incumbent dan kandidat Cagub. Tetapi Fauzi Bowo lebih memilih

melakukan koalisi kepada partai elit politik dan melakukan persuasi

dengan cara menonjolkan keberhasilan–keberhasilan kepemerintahannya.

Pada tahap ini, Foke tidak dapat menemukan kebutuhan khalayak. Dengan

bahasa Fauzi Bowo yang cenderung blak-blakan, maka melahirkan

simpati sinis dari publik.

b. Disposito. Pada tahap ini, Foke sangat terorganisir dan rapih dalam

menyusun pidato. Bisa dilihat dalam kepiawannya dalam berpidato,

tersusun dan terarah, karena Foke selalu menyusun hal-hal apa saja yang

menurutnya penting yang akan disampaikan kepada khalayak di dalam

pidatonya.14

c. Elocutio. Pada masa kampanye dan debat kandidat pada Putaran Kedua,

Foke memiliki gaya yang formal, elitis, dan seperti pejabat pada

umumnya. Foke lebih cenderung menggunakan bahasa teoritis yang hanya

dimengerti oleh akademisi saja. Gaya komunikasi Foke itu berbeda

dengan Jokowi. Perbedaan ini terletak pada persuasi dan bahasa. Gaya

14

Wawancara pribadidengan K.H Muhammad Rusydi Ali.

Page 104: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

92

komunikasi Foke itu cenderung blak-blakan atau tidak tersaring, terkesan

emosional, dan melahirkan label buruk oleh tim media, dan orang-orang

yang mengakses informasi, karena selalu dibandingkan dengan Jokowi

yang cenderung lebih halus dan lebih lentur dalam berbicara.

d. Memoria. Pada tahap ini, Foke mengingat apa yang ingin disampaikannya

dengan mengatur pokok-pokok penting yang akan disampaikannya. Foke

sangat memoriter, cerdas dan teoritis. Tetapi, Foke menggunakan naskah

di dalam pidato kampanyenya, naskah tersebut berisi poin – poin penting

yang akan diutarakan kepada masyarakat. Naskah tersebut hanya sebagai

pengingat, bukan berpidato dengan membaca naskah.

e. Pronountiatio. Pada tahap ini, Fauzi Bowo atau Foke menyampaikan

pesannya secara lisan kepada khalayak dengan baik. Bahasanya tertata

rapih, tetapi terkadangan tidak tersaring dan terkontrol. Fauzi Bowo atau

Foke menggunakan bahasa politiknya seperti pejabat kebanyakan, teoritis

dan formal. Seperti ada jarak antara Fauzi Bowo dan warga Jakarta.

Karena Fauzi Bowo berasal dari Betawi, Fauzi Bowo memiliki vibra suara

yang kuat yang melahirkan sikap emosional, sangat kontras dengan suara

Joko Widodo yang halus dan lentur dalam berbicara.

Page 105: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

93

3. Narasi Retorika Joko Widodo dan Fauzi Bowo

Koherensi adalah konsistensi internal dari sebuah naratif. Dalam

perspektif Fisher narasi lebih dari sekedar cerita yang memiliki plot dengan

awal, pertengahan dan akhir. Melainkan, mencakup deskripsi verbal atau

nonverbal apapun dengan urutan kejadian yang oleh pendengar diberi makna.

Hal ini tentunya Fisher menunjuk bahwa Semua komunikasi adalah narrative

(cerita). Dia beragumen bahwa narrative bukanlah gender tertentu tetapi lebih

kepada cara dari pengaruh sosial. Koherensi didasarkan pada tiga tipe

konsistensi yang spesifik, yaitu:

1) Koherensi struktural, berpijak pada tingkatan di mana elemen-elemen dari

sebuah cerita mengalir dengan lancar. Suatu jenis koherensi yang merujuk pada

aliran cerita. Ketika cerita membingungkan, ketika satu bagian tidak

tersambung dengan bagian berikutnya, atau ketika alurnya tidak jelas, maka

cerita itu kekurangan koherensi struktural.

Pada tahapan ini, alur cerita mengenai Joko Widodo pada masa

kampanye sangat jelas, tetapi Jokowi melihat masalah-masalah yang ada di

Jakarta sangat mudah untuk mengatasinya. Seperti banjir, kemacetan yang

tidak ada ujungnya, pemukiman kumuh yang menjamur di Jakarta, dan masih

banyak lagi. Jokowi menyamakan apa yang ada di Jakarta sama dengan Solo.

Padahal Solo dengan Jakarta berbeda, dari segi wilayah dan populasi. Seperti

tidak masuk akal, tetapi nanti kita buktikan kinerja-kinerja Jokowi kedepan,

apa yang dikatakan Jokowi memang terbukti atau hanya janji-janji manis

semata. Maka cerita itu kekurangan koherensi struktural.

Page 106: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

94

Pada tahapan ini, elemen-elemen dari sebuah cerita Foke pada putaran

pertama dan kedua, alurnya tidak jelas. Pada putaran pertama, Foke selalu

mengedepankan keberhasilan Foke selama masa kepemerintahannya.

Kemudian, Foke sosialisasikan visi misinya dengan melanjutkan program kerja

yang dibuat dulu semasa menjadi gubernur DKI Jakarta. Kemudian pada

kampanye putaran kedua, Foke lebih sering menyindir rival politiknya, yakni

Jokowi. Sindiran itu diutarakan pada kampanye, maupun diacara debat

kandidat. Aluran cerita ini tidak jelas, maka pada alur crita dari Fauzi Bowo

kekurangan koherensi struktural.

2) Koherensi material, merujuk pada tingkat kongruensi antara satu cerita dengan

cerita lainnya yang sepertinya berkaitan dengan cerita tersebut. jenis koherensi

yang merujuk pada kongruensi antara satu cerita dan cerita lainnya yang

berkaitan. Jika semua cerita kecuali satu menyatakan masalah bahwa seorang

teman telah memberikan informasi yang keliru sehingga menimbulkan situasi

yang memalukan bagi yang seorang lagi, anda cenderung tidak akan

memercayai satu cerita yang berbeda sendiri tersebut. Anda akan percaya

bahwa cerita yang berbeda ini kekurangan koherensi material.

Pada putaran pertama Jokowi sosialkan Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan

Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk penduduk Jakarta yang tidak mampu berobat

ke Rumah Sakit dan tidak berkemampuan sekolah. Kedua layanan ini adalah

program kerja Jokowi yang disosialkan pada putaran pertama, namun pada

putaran kedua layanan ini juga disosialkan oleh Jokowi sebagai program kerja

utama penarik simpati publik yang akan segera diwujudkan. Jadi, Jokowi

Page 107: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

95

berkoherensi material, yaitu konsisten dengan apa yang diutarakan pada

putaran pertama sama dengan apa yang diutarakan kedua.

Fauzi Bowo selalu mengumbar prestasi kepada masyarakat selama

kepemerintahannya. Foke sosialisasikan keberhasilan-keberhasilan program

kerjanya di putaran pertama. Kemudian pada putaran kedua juga demikian,

Foke terus berbicara seputar keberhasilannya selama menjabat sebagai

gubernur DKI Jakarta, walau warga Jakarta menganggap Foke gagal sebagai

Gubernur. Dan meneruskan program kerja yang belum dilaksanakan. Tetapi

pada tahapan ini, Foke berkoherensi material, yaitu konsisten dengan apa yang

diutarakan padaputaran pertama sama dengan apa yang diutarakan kedua.

3) Koherensi karakterologis, merujuk pada dapat dipercaya karakter-karakter di

dalam sebuah cerita. Jenis koherensi yang merujuk pada dapat dipercayainya

karakter-karakter di dalam cerita.15

Pada putaran pertama Jokowi menanamkan dibenak khalayak sebagai

kandidat yang sosialis, dengan gebrakan-gebrakan Jokowi dari kampung ke

kampung, menyapa langsung dengan masyarakat Jakarta, ke pasar-pasar

tradisional, terlihat low profile, berinteraksi langsung dengan warga, dan ini

diwujudkan kembali pada putaran kedua. Jadi, Jokowi berkoherensi

karakterologis, yaitu pembangunan karakter pada putaran pertama, terjadi

padaputaran kedua. Pada putraan pertama Jokowi terjun langsung ke

masyarakat, dari kampung ke kampung, ke pasar-pasar tradisional, hingga ke

pemukiman komplek, diterapkan kembali pada putaran kedua. Jokowi

15

West Richard. 2008. Pengantar Teori Komunikasi – Teori dan Aplikasi, h. 52.

Page 108: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

96

membangun karakter pada dirinya yaitu sebagai kandidat calon gubernur yang

sosialis dan low profile.

Fauzi Bowo pada saat kampanye putaran pertama, tidak melakukan

gebrakan terjun langsung ke masyarakat Jakarta, Foke lebih memilih

menggandeng beberapa parpol elit politik dan kampanye dengan selembaran-

selembaran poster dan banner dibandingkan mendekatkan diri kepada warga,

kemudian pada putaran kedua Foke bernegosiasi dengan beberapa parpol elit

politik untuk mengusungnya dan melakukan kampanye turun ke masyarakat.

Pada putaran pertama Foke membangun karakter di benak publik bahwa Foke

adalah kandidat elitis. Putaran kedua, Foke membangun karakter yang berbeda,

yakni ada pendekatan dengan warga. Tetapi karena Foke telah menanamkan

karakter dari awal yang elitis dan kurang sosialis pada masyarakat pada putaran

pertama, jadi perubahan karakter Foke pada putaran kedua, masyarakat kurang

mempercayai pembangunan karakter Foke yang baru. Pada tahap ini, Foke

kekurangan koherensi karakterologis.

Page 109: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

97

4. Tipe - tipe Retorika Politik Joko Widodo dan Fauzi Bowo

Teori retorika politik menjelaskan ada tiga tipe-tipe dalam retorika politik,

yaitu Retorika Deliberatif,Dirancang untuk mempengaruhi orang – orang dalam

masalah kebijakan pemerintah dengan menggambarkan keuntungan dan kerugian

relatif dari cara – acara alternatif dalam melakukan segala sesuatu.Retorika

Forensik, berfokus pada apa yang terjadi pada masa lalu untuk menunjukkan

bersalah atau tidak bersalah, pertanggungjawaban, atau hukuman dan

ganjaran.Retorika Demonstratif,adalah wacana yang memuji dan menjatuhkan.16

1) Joko Widodo

a. Retorika Deliberatif, Pada tipe ini, Joko Widodo tidak terlihat adanya

retorika deliberatif .

b. Retorika Forensik, Pada tipe ini, Joko Widodo terlihat adanya retorika

forensik pada debat kandidat Cagub dan Cawagub.Contoh:“Menurut saya

yang terpenting adalah membangun sistem, baik sistem pelayanan KTP

dan perijinan. Ini yang saya dengar memang banyak masalah pada

pengurusan KTP dan perijinan. Mengurus KTP saja akan cepat sesuai

amplop yang kita kasih, mengurus ijin saja sampai berbulan-bulan.

Sekarang ini kan jamannya IT, seharusnya buatlah sistem yang baik dan

paling cepat. Sehingga birokrasi mengikuti sistem, bukan sistem yang

mengikuti birokrasi.”17

c. Retorika Demonstratif, Pada tipe ini, Joko Widodo terlihat adanya retorika

forensik pada debat kandidat Cagub can Cawagub.Contoh:“Saya kira pak

Fauzi ini sangat berpengalaman, sudah berpuluh tahun mengurus Jakarta,

16

Dan Nimmo, Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan Media,h. 142 – 143. 17

Joko Widodo, “Debat Cagub DKI Jakarta 2012 - Jakarta Memilih "The Final Round,” video

diakses pada 5 Januari 2013 dari: http://www.youtube.com/watch?v=D-4N9mOywqY.

Page 110: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

98

pernah menjadi Sekda, Wakil Gubernur, menjadi Gubernur, tetapi dengan

pengalaman itu mestinya bisa langsung action atau memutuskan, tidak

hanya berencana dan wacana. Nah itu positifnya, beliau punyarencana

meskipun belumdikerjakan.”18

2) Fauzi Bowo

a. Retorika Deliberatif, Pada tipe ini, Fauzi Bowo tidak terlihat adanya

retorika deliberatif .

b. Retorika Forensik, Pada tipe ini, Fauzi Bowo terlihat adanya retorika

forensik pada debat kandidat Cagub dan Cawagub.Contoh:“Warga

Jakarta tidak sekedar jualan gambar, tetapi saya ada data mengenai

kemiskinan di Kota Solo, dan ini terbukti. Bagaimana ini pak Joko

menjelaskan tentang statemen angka kemiskinan di Solo yang rendah, jadi

semua pernyataan perlu data danbukti, jangan hanya sekedar beretorika

dan beretorika, apalagi janji yang tidak pernah dibuktika.”19

c. Retorika Demonstratif, Pada tipe ini, Fauzi Bowo terlihat adanya retorika

forensik pada debat kandidat Cagub can Cawagub.Contoh:“Ada hal positif

yang bisa menjadi pelajaran dari ini, dan saya tidak bisa seperti itu,

seperti pak Jokowi. Mungkin saya bisa belajar pencitraan seperti itu

makin baik. Paling tidak, menjanjikan sesuatu yang belum tentu bisa

dilaksanakan”.20

18

Ibid. 19

Fauzi Bowo, “Debat Cagub DKI Jakarta 2012 - Jakarta Memilih "The Final Round,” video

diakses pada 5 Januari 2013 dari: http://www.youtube.com/watch?v=D-4N9mOywqY. 20

Fauzi Bowo, “Debat Cagub DKI Jakarta 2012 - Jakarta Memilih "The Final Round,” video

diakses pada 5 Januari 2013 dari: http://www.youtube.com/watch?v=D-4N9mOywqY.

Page 111: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

99

C. Tipologi Orator dalam Retorika Politik Joko Widodo dan Fauzi Bowo

Dalam Public Relations Politik dibutuhkan kesadaran diri bahwa seorang

Public Relations akan membawa nama lembaga yang diwakilinya atau

menunjukkan citra kandidat yang didukungnya. Oleh karena itu, harus senantiasa

menyadari tipologi orator yang sedang diperankannya. Tipologi orator dalam

Public Relations politik yaitu,Noble Selves, orang yang menganggap dirinya

paling benar, mengklaim lebih hebat dari yang lain dan sulit menerima kritik.

Rhetorically Reflector, orang yang tidak punya pendirian yang teguh, hanya

menjadi cerminan orang lain. Rhetorically Sensitive: orang yang adaptif, dan

cepat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.21

Analisis tipologi orator Joko Widodo adalah rhetorically sensitive. Sosok

Jokowi mampu mengambil hati publik Jakarta dengan karakter Jokowi yang

kontras dengan figur petahana. Seperti halnya Jokowi terjun langung ke

pemukiman padat di Jakarta, dan Jokowi mengedepankan proses partisipasi

melalui interaksi dan dialog lewat makan siang maupun makan malam di

sejumlah warung pinggiran Ibukota, dan berinteraksi langsung dengan masyarakat

Jakarta. Jokowi yang berlatar belakang orang Solo, tetapi dapat menyesuaikan diri

dengan warga Jakarta. Salah satu contoh menggambatkan bahwa Jokowi adalah

orator rhetorically sensitive, adalah pada acara debat, Jokowi terlihat tidak

terbawa emosi pada saat mengatasi serangan-serangan dari Foke. Dan pada saat

menjelaskan kampung susun yang akan dibuat Jokowi, Suryopratomo sebagai

pemandu acara, bertanya mengenai jumlah dana yang akan diperlukan untuk

kampung susun dengan angka yang fantastis, pulihan triliunan. Tetapi, Jokowi

21

Gun Gun Heryanto dan Irwa Zarkasy, Public Relations Politik, h. 119.

Page 112: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

100

menjawab “Angka dari mana itu pak, saya tidak mempunyai kalkulator untuk

menghitung angka sebanyak itu.” Kemudian pada saat debat, Jokowi

merendahkan diri dengan kata “saya iniorangbodoh.”22

Analisis tipologi orator Fauzi Bowo adalah noble selves, yaitu orang yang

menganggap dirinya paling benar, mengklaim lebih hebat dari yang lain dan sulit

menerima kritik. Fauzi Bowo membangun karakter pada Putaran Pertama dan

Putaran Kedua adalah kandidat Cagub yang emosional, dan elitis. Bisa dilihat

pada Putaran Pertama dan Kedua lebih memilih merangkul sejumlah partai elit

politik dibandingkan memahami emosi warga. Kemudian Calon Gubernur DKI

Jakarta 2012 ini, yakni Fauzi Bowo tidak bisa dikritik, terlihat pada acara debat

kandidat Cagub Putaran Kedua bahwa Foke adalah noble selves. Salah satu

contoh menggambarkan Foke adalah orator noble selves adalah pada saat acara

debat kandidat, Foke mendapatkan intrupsi oleh pembawa acara agar memberikan

waktu kepada Jokowi untuk memberikan jawaban, tetapi Foke disini marah dan

tidak ingin pembicaraannya dipotong, “This is our show,anda tidak berhak

mengintervensi.” Kemudian pada saat Jokowi mengkritik tentang permasalahan

transportasi, busway misalnya, perencanaan Foke mengenai busway yang harus

diselesaikan 15 koridor, dan yang diselesaikan hanya 11 koridor. Tetapi, 10

diantaranya dikerjakan pada saat Sutiyoso. Namun Foke menjawab, “Karena

yang berbicara bukan ahli transportasi begini nih jadinya.”23

22

Joko Widodo, “Debat Cagub DKI Jakarta 2012 - Jakarta Memilih "The Final Round,” video

diakses pada 5 Januari 2013 dari: http://www.youtube.com/watch?v=D-4N9mOywqY. 23

Fauzi Bowo, “Debat Cagub DKI Jakarta 2012 - Jakarta Memilih "The Final Round,” video

diakses pada 5 Januari 2013 dari: http://www.youtube.com/watch?v=D-4N9mOywqY.

Page 113: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

101

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Analisis retorika politik Joko Widodo dan Fauzi Bowo yakni:

a. Joko Widodo adalah kandidat Cagub DKI Jakarta yang berhasil

mengangkat pesan di benak publik adalah kandidat unggulan dan menjadi

kandidat yang berbeda dengan yang lain. Dan Jokowi juga berhasil

menanamkan pesan kepada publik adalah kandidat yang mungkin benar-

benar bekerja, yang mempunyai integritas untuk perbaikan Jakarta, dan

menanamkan pesan bahwa Jokowi adalah tim rakyat atau prorakyat.

Karena gaya komunikasi Jokowi sangat baik, dan beretorika sesuai dengan

karakternya. Jokowi merepresentasikan bahasa politik yang sesuai dengan

bahasa masyarakat bawah, menggunakan bahasa keseharian, tidak tinggi

dan mudah dipahami oleh semua kalangan, kata-kata yang merakyat, yang

bahasanya tidak tinggi dan cenderung lebih to the point. Kemudian

kekuatan Jokowi selain bahasanya yang mudah dipahami juga adalah cara

bertutur seperti orang kebanyakan, dan sangat bertabrakan dengan Foke

yang berbicara “blak-blakan”. Kata-kata yang digunakan halus dan sopan,

sehingga bagi pendengar merasa terhanyut dengan rayuan politik Jokowi.

Pada saat berpidato, Jokowi tidak pernah menggunakan naskah, berbicara

spontan, tetapi terarah dan mempersuasikan kepada masyarakat Jakarta

sangat baik. Kemudian gaya Jokowi tidak terlihat seperti pejabat-pejabat

elitis.

Page 114: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

102

b. Fauzi Bowo adalah Cagub DKI Jakarta yang selalu dihujani pemberitaan

negatif di media massa, salah satu contoh pada saat mengunjungi

pengungsi korban kebakaran Kalimati, Tanah Abang (Selasa, 7 Agustus

2012). Fauzi Bowo, atau Foke justru berkampanye bukan berempati

kepada korban yang terekam kamera video salah satu televisi swasta dan

diunggah ke situs youtube. Itu karena Foke memiliki gaya komunikasi

yang kurang baik. Secara tampilan fisik, Foke lebih unggul dari Jokowi.

Tetapi sikap emosional yang ditunjukkan Foke telah melahirkan buruknya

citra seorang pemimpin. Jadi, semua keberhasilan-keberhasilan yang diraih

Foke selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, telah ditutupi oleh sikapnya

yang mengundang kontroversial. Foke merepresentasikan bahasa

politiknya seperti pejabat-pejabat kebanyakan. Tetapi, terkadang Foke

berbicara “blak-blakan” sehingga tidak tersaring bahasanya yang

melahirkan buruknya citra Foke dan cenderung tidak memahami emosi

warga yang tidak puas dalam masa kepemerintahannya, seharusnya yang

dilakukan Foke adalah tidak berbicara langsung mengenai keberhasilan-

keberhasilan program kerjanya selama menjabat, karena itu bertabrakan

dengan emosi warga. Foke melakukan serangan politik pada Jokowi, pada

masa kampanye, yaitu serangan isu SARA, dan aksi sindir pada pidato

politik Fauzi Bowo pada saat berkampanye di putaran kedua. Tetapi isu

SARA tidak optimal bekerja. Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)

DKI Jakarta 2012 resmi dimenangkan oleh pasangan nomor urut 3, yakni Joko

Widodo–Basuki Tjahaja Purnama. Akhir sikap Fauzi Bowo dan Nachrowi

Ramli sangat elegan ketika mengetahui hasil pemilihan putaran kedua

Page 115: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

103

yang dimenangkan oleh Jokowi-Ahok. Hal positif yang dapat kita lihat

dari seorang Foke, meskipun tidak memenangkan di Pemilukada 2012,

Foke tetap menunjukkan ke publik bahwa telah berkompetisi secara baik

dan mengakui kekalahannya. Karena tidak mudah kita temukan pemimpin

yang seperti ini, yang mau mengakui kekalahannya yang dilakukan Foke.

Dan inilah sebagai contoh untuk para politisi yang maju dalam pemilihan

kepala daerah.

2. Tipologi orator dalam retorika politik Joko Widodo dan Fauzi Bowo saat

kampanye pemilukada DKI Jakarta 2012 putaran kedua adalah:

a. Tipologi orator politik Joko Widodo adalah rhetorically sensitive.

Walaupun Jokowi bukan orang Jakarta, tetapi dengan cepat Jokowi dapat

beradaptasi kepada masyarakat Jakarta yang belum mengenalnya. Sosok

Jokowi mampu mengambil hati publik Jakarta dengan karakter Jokowi

yang kontras dengan figur petahana. Seperti halnya Jokowi terjun langung

ke pemukiman padat di Jakarta, dan Jokowi mengedepankan proses

partisipasi melalui interaksi dan dialog lewat makan siang maupun makan

malam di sejumlah warung pinggiran Ibukota, dan berinteraksi langsung

dengan masyarakat Jakarta. Jokowi yang berlatar belakang orang Solo,

tetapi dengan cepat dapat menyesuaikan diri dengan warga Jakarta.

b. Tipologi orator politik Fauzi Bowo adalah noble selves. Fauzi Bowo

membangun karakter pada putaran pertama dan putaran kedua adalah

kandidat Cagub yang emosional, dan elitis. Bisa dilihat pada putaran

pertama dan kedua lebih memilih merangkul sejumlah partai elit politik

dibandingkan melakukan pendekatan kepada warga. Kemudian Calon

Page 116: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

104

Gubernur DKI Jakarta 2012 ini, yakni Fauzi Bowo tidak bisa dikritik.

Salah satu contoh menggambarkan Foke adalah orator noble selves adalah

pada saat acara debat kandidat, Foke mendapatkan intrupsi oleh pembawa

acara agar memberikan waktu kepada Jokowi untuk memberikan

jawaban, tetapi Foke disini menunjukkan sikap emosionalnya dan tidak

ingin pembicaraannya dipotong, “This is our show, anda tidak berhak

mengintervensi.”

B. Saran

Ada beberapa catatan yang ingin penulis sampaikan, tentunya saran-

saran ini disampaikan bertujuan tak lain demi kebaikan dan kualitas di masa

yang akan datang. Momentum Pemilukada DKI Jakarta 2012 banyak sekali

pelajaran-pelajaran yang dapat kita ambil untuk menambah pengetahuan kita

dalam konteks komunikasi politik. Adapun saran yang ingin penulis

sampaikan adalah sebagai berikut:

a. Saran Akademisi

Sebagai generasi Indonesia diharapkan dapat mempelajari berkomunikasi

dengan baik, sikap, maupun perkataan sangat berpengaruh pada tingkat

kekuatan retorika politik secara baik. Dan tentunya sebagai akademisi jangan

pernah berhenti untuk menggali pengetahuan dan mengembangkan teori-teori

komunikasi politik, khususnya akademisi yang berpihak pada isu politik.

Page 117: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

105

b. Saran Praktisi

Pada 20 September 2012 terlaksana pemilukada DKI Jakarta pada

putaran kedua berjalan lancar. Melirik pesta demokrasi putaran kedua ini

memberikan rasa bangga khususnya masyarakat DKI Jakarta yang mampu

melaksanakan proses demokrasi secara baik. Sebagai penerus bangsa

diharapkan terus menggali ilmu pengetahuan khususnya pada konsentrasi

komunikasi politik dan dapat mengembangkan teori retorika politik.

Kemudian dianjurkan dapat mempelajari rhetorically sensitive, khususnya

bagi para politisi yang maju dalam pemilihan kepala daerah, karena

beretorika dengan baik akan menghasilkan tingkat sosialisasi yang baik pula.

Dan retorika politik sangat berpengaruh pada citra setiap kandidat. Dengan

mempelajari dan memperdalami semua teori-teori maupun materi komunikasi

politik, guna menciptakan politik yang sehat dan beradab khususnya di

negara Indonesia.

Page 118: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Tatang M. Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: Rajawali 1978/2003).

Arifin, Anwar. Komuniasi Politik (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011).

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta:

Rineka Cipta, 2002).

Bahrudin, Wawan dan Nuswantoro, Ardi. Kartu Sukses Jokowi-Ahok Melangkah

Pasti Menuju DKI Jakarta 1 (Jakarta: Polite, 2012), cet. 1.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,

dan Ilmu Sosial lainnya (Jakarta: Kencana, 2010), cet. 4.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke

arah Ragam Varian Kontemporer (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2007).

Cangara, Hafied. Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi (Jakarta:

Rajawali Pers, 2011).

Effendi, Onong Uchyana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 1997).

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT

Citra Aditya Bakti, 2003).

Fahrudin, Wawan dan Nuswantoro, Ardi. Kartu Sukses Jokowi – Ahok:

Melangkah Pasti Menuju DKI Jakarta 1.

Hendrikus, Dori Wuwur. Retorika: Terampil berpidato, Berdiskusi,

Berargumentasi, Bernegosiasi, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1991).

Heryanto, Gun Gun dan Farida, Ade Rina. Komunikasi Politik (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah), cet. 1, 2011.

Heryanto, Gun Gun dan Zarkasy, Irwa. Public Relations Politik, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2012).

Hikmat, Mahi M. Komunikasi Politik: Teori dan Praktik, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010), cet. 1.

Kasiram, Mohammad. Metodologi Peneliti Kualitatif-Kuantitatif, (Yogyakarta:

UIN-Maliki Press, 2010), cet. 2.

Page 119: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa, (Jakarta: Gramedia, 2007).

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta, 2007), cet ke-2.

Miles, Matthew dan Huberman, Michael. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber

Tentang Data-data Baru, (Jakarta: UI-Press, 1992).

Moloeng, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosda).

Morissan dan Corry, Andy. Teori Komunikasi: Komunikator, Pesan, Percakapan,

dan Hubungan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), cet. 1.

Muhtadi, Asep Saeful. Komunikasi Politik Indonesia: Dinamika Islam Politik

Pasca-Orde Baru, (Bandung: Rosda Karya, 2008), cet. 1.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru, Ilmu

Komunikasi, dan Ilmu Sosial lainnya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2006).

Nasution, S. Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), cet. 11.

Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito).

Nimmo, Dan. Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan Media, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 1989 ), cet. 1.

Prastowo, Andi. Memahami Metode-metode Penelitian: Suatu Tinjauan Teoritis

dan Praksis, (Yogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), cet. 1.

Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2005).

Page 120: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

Riyanto, Yatim. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Surabaya: Unesa

University Press, 2007.

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. Metode Penelitian Survey, (Jakarta:

LP3ES, 1995), cet. 2.

Strauss, Anselm dan Corbin, Juliet. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif:

Tatalangkah dan Teknik-teknik Teoritisasi Data, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2003).

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2010).

Supriyono, Arif. Jokowi Tokoh Perubahan, (Jakarta: Republika, 2012), cet. 1.

West, Richard dan Turner, Lynn. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan

Aplikasi, (Jakarta: Salemba Humanika), Edisi 3, 2008.

Yazid, Husin. Berebut Kursi Jakarta Satu: Kenapa Foke dan Jokowi? Data dan

Analisa Putaran Pertama Pilkada DKI Jakarta, (Jakarta: Firdaus, 2012),

cet. 1.

Yin, Robert K. Studi Kasus (Desain dan Metode), (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2003).

Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2004).

Referensi Dokumen Elektronik dari Internet:

Page 121: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

Kampanye Putaran Kedua, 14-16 September, artikel diakses pada 17 April 2013,

dari: http://megapolitan.kompas.com/read/2012/08/28/17544144/Kampan

ye.Putaran.Kedua.1416. September.

Adu Siasat Jokowi dan Foke di Putaran II, artikel diakses pada hari Rabu, 18 Juli

2012, pukul 20.05 WIB dari: http://fokus.news.viva.co.id/news/read/

335022-adu-siasat-jokowi-dan-foke-di-putaran-ii.

Putaran Kedua Pemilihan Umum Gebernur DKI Jakarta, Adu Integritas Foke

versus Jokowi, artikel diakses pada hari Kamis, 19 Juli 2012, pukul 11.12

WIB dari: http://news.detik.Com /read/2012/07/25/070128/1974020/10/

putaran-kedua-pilgub-dki-adu-integritas-foke-vs- jokowi?9922022.

KPU DKI Jakarta, Terpilih Pasangan Jokowi-Ahok Pemilihan Gubernur DKI

Jakarta, artikel diakses pada hari Selasa, 2 Oktober 2012, pukul 20.13

WIB dari: http: //news. detik.com/read /2012/09/29/114959/2045146/10/

kpu-dki-jokowi-ahok-pasangan-terpilih-pilgub-dki-2012?9911012.

Debat Foke vs Jokowi, artikel diakses pada Rabu, 3 September 2012, pukul 20.39

WIB dari: http://www.solopos.com/2012/09/16/malam-ini-di-metro-tv-

debat-foke-vs-jokowi-329366.

Dikutip dari www.jokowi.com, data selengkapnya dapat dibaca di situs

www.worldmayor.com.

Jokowi and Solo Recieve Best City Award, Jakarta Globe August, 09, 2012.

Diolah dari data Quick Real Count, The Cyrus Network.

Biografi Fauzi Bowo, artikel diakses pada tanggal 4 Desember 2012 Pukul 10.55

dari: http:// www.bangfauzi.com/profil.php.

Page 122: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

Biography DR. Ing H. Fauzi Bowo, artikel diakses pada tanggal 4 Desember 2012

Pukul 14.13 WID dari: http://www.ceritamu.com/cerita/DR--Ing--H--

Fauzi-Bowo/biography.

Gubernur DKI Jakarta 2007-2012, artikel diakses pada tanggal 4 Desember 2012

dari: http://www.fauzibowo.com/profil.php.

Biografi Fuzi Bowo, artikel diakses pada tanggal 13 November 2012, dari:

http://www.ceritamu.com/cerita/DR--Ing--H--Fauzi-Bowo/biography.

(Sumber : beritajakarta.com).

Fauzi Bowo, artikel diakses pada tanggal 13 November 2012 dari situs:

http://www.fauzibowo.com /profil.php.

Situs CNNGo merilis 10 kota yang paling di dunia, artikel diakses pada tanggal

10 November 2012 dari situs: www.cnngo.com.

Rangkuman Prestasi Fauzi Bowo sebagai Gubernur Provinsi DKI Jakarta Periode

2007-2011, Komunitas Suara Anda, 2012.

Dokumen Rekaman Video:

Joko Widodo, “Debat Cagub DKI Jakarta 2012 - Jakarta Memilih "The Final Round,”

video diakses pada 5 Januari 2013 dari: http://www.youtube.com/watch?

v=D-4N9mOywqY.

Fauzi Bowo, “Debat Cagub DKI Jakarta 2012 - Jakarta Memilih "The Final Round,”

video diakses pada 5 Januari 2013 dari: http://www.youtube.com/watch?

v=D-4N9mOywqY.

Dokumen Wawancara Pribadi:

Wawancara pribadi dengan Hasan Nasbi Batupahat, Jakarta, Jumat 10 Agustus

2012.

Page 123: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

Wawancara Pribadi dengan Muhammad Rusydi Ali, Jakarta, Sabtu, 11 Agustus

2012.

Wawancara pribadi dengan Arya Fernandes, Jakarta, Senin, 11 Febuari 2013.

Page 124: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

Pidato Politik Kampanye Joko Widodo dan Fauzi Bowo

1. Pidato Politik Joko Widodo

“Selamat malam saudara-saudaraku warga Jakarta yang ku hormati dan ku cintai.

Sebelumnya ijinkan saya untuk memberikan pidato penutup kampanye Pilkada DKI

Jakarta Putaran Kedua 2012 yang telah berlangsung selama tiga hari ini. Saya Joko

Widodo bersama Basuki Tjahya Purnama, hendak menawarkan sebuah gebrakan

perubahan bekerja bersama-sama anda, rakyat DKI Jakarta mewujudkan sebuah

Jakarta baru. Ijinkan saya dalam kesempatan ini mengingantkan kepada anda untuk

memilih Jokowi dan Basuki sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012.

Anda akan memilih kami karena anda dan kita semua ingin hidup bahagia dan

sejahtera, karena kita ingin mendapatkan kualitas hidup yang baik, sejahtera, karena

kita sebagai warganegara ingin mendapatkan kualitas pelayanan publik nomor satu,

sehingga nantinya Jakarta tidak sajalah layak huni, tapi juga Kota yang beradab dan

manusiawi bagi warga dan pendukungnya hendak saya tegaskan disini bahwa saya

adalah pelayan anda, tak akan lelah saya berjalan, bekerja dan mengunjungi anda

mulai dari gang-gang yang kumuh, sampai jalan-jalan yang besar. Mulai dari pasar

tradisional, sampai komplek-komplek perumahan di DKI Jakarta untuk mengajak

anda berjuang mewujudkan Jakarta baru. Kami sadar bahwa kami kerja tak lain untuk

mewujudkan harapan-harapan anda, rakyat Jakarta. Saya harap seluruh pemilih

memastikan hadir di TPS pada tanggal 20 September 2012, memastikan jangan

sampai suara anda sia-sia. Pastikan juga untuk mengamankan suara anda dalam proses

perhitungan. Karena setiap suara anda akan berarti untuk perubahan Jakarta. Disini

saya pastikan bahwa hak dan tanggungjawab anda sebagai warga Jarta tidak akan

selesai setelah anda memilih. Setelah memilih, maka suara anda akan didengar, anda

semua akan dilibatkan untuk bangun Kota Jakarta yang kita cintai ini, karena saya

tidak akan bekerja sendirian atau bekerja hanya untuk kepentingan saya dan segelintir

orang. Saya akan bekerja bersama anda semuanya terkait dengan program-program

pembangunan yang kami janjikan, anda semua tentu sudah mendengar dan anda

semua sudah menilai maupun semua program itu tak akan berarti jika anda tidak

mendukung kami. Jika anda hendak bersama-sama kami. Kami sendiri akan

memastikan bahwa kami memang betul bekerja untuk anda, untuk kepentingan rakyat

memastikan bahwa jangan ada banjir lagi, jangan ada kemacetan, korupsi,

pengangguran, rakyat harus berdaya, berpendidikan yang layak, sehat, dan sejahtera.

Pada akhirnya, saya tekankan disini bahwa kemenangan nomor tiga pada tanggal 20

September 2012 nanti bukanlah semata-mata kemenangan Jokowi dan Basuki, namun

ada kemenangan dari harapan anda sekalian yang memimpin sebuah perubahan yang

lebih baik dan manusiawi bagi kota Jakarta. Bila itu adalah pilihan anda dan

kemenangan itu adalah kemenangan anda, kemenanagan kita semua. Dengan nama

Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, mari kita bersama-sama berjuang

mewujudkan untuk prubahan Jakarta baru. Tuhan bersama kita, MERDEKA!!!

Page 125: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

2. Pidato Politik Fauzi Bowo

“Mohon maaf bapak-bapak, dan ibu-ibu, saya tidak membawa kartu untuk kemana-

mana. Ada orang lain yang selalu membawa kartu kemana-mana. Kartu itu bukan

buat saya, buat orang miskin yang dibawa ke mana-mana. Saya memang agak sensitif

mengenai kata-kata perubahan. Kalau mau berubah tidak tau Jakarta yang dirubah,

atau merubah Jakarta ke arah yang lebih baik, kalau berubah ke arah yang lebih jelek,

apa nasib warga Jakarta nantinye? betul gak? Saya tau bapak-bapak dan ibu-ibu kalau

memberikan kepercayaan kepada saya, InsyaAllah saya tidak akan kabur di tengah-

tengah jalan. Banyak orang yang sudah diberikan kepercayaan, eh amanat itu tidak

dijalankan dan di tengah-tengah jalan dia berhenti dan kabur. Mudah-mudahan

masyarakat Jakarta juga sepakat untuk melanjutkan apa yang saya kerjakan selama

lima tahun ke depan. Saya paham, orang Betawi sekarang ngitungnya nggak lagi satu,

dua, tiga, empat, lima, enam. Sekarang ngitungnya satu, abis satu berapa? Satu, satu,

satu, yaa emang begitulah ngitungnya, biasanya yang unggul ya nomor satu. Nanti

bang Mamat bilang sama saya, katanya ada yang mau diberhentiin nih jadi orang

Betawi. Betul begitu ya? Saya tidak percaya. Saya pikir semua orang Betawi kompak

kali ini, masa udah enggak kompak lagi, bener nggak? Tapi kalau masih ada juga

yang nekat, ya ga apa-apa, lo kasih tau aje ke saya,nanti saya cabut KTP nya, soalnya

kita tinggal nerusin doangan.”

Page 126: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

Jadwal Kampanye Putaran Kedua Joko Widodo dan Fauzi Bowo

1. Jadwal Kampanye Joko Widodo

Jumat, 14 September 2012

08.00 WIB : Kunjungan Warga Pasar Buncit Raya

09.00 WIB : Kunjungan Warga Pasar Manggis

10.30 WIB : Kunjungan Warga Menteng Dalam Rw. 04

12.00 WIB : Kunjungan Warga Kebayoran Baru

14.15 WIB : Kunjungan Warga Kota Banbu Selatan, Jakarta

15.45 WIB : Kunjungan Warga Kali Anyar Rt .07/04 Tambora

18.00 WIB : Debat Kandidat, Grand Melia, Kuningan

Sabtu, 15 September 2012

08.30 WIB : Kunjungan Warga ke Pasar Palmerah Jakarta Barat

10.00 WIB : Pertemuan Nasional UNS, Gedung Pertemuan, Jalan Manila Senayan

11.30 WIB : Kunjungan Warga, Jalan Jembatan Martoi Serdang, Kemayoran

14.15 WIB : Kunjungan Komunitas Pedagang Bakmi Ayam, Koja, Jakarta Utara

15.30 WIB : Acara Masyarakat Miskin Kota, Penjaringan, Jakarta Utara

19.30 WIB : Bertemu Tokoh Betawi Ketua Palang Pintu 5 Wilayah, Rawabuaya

20.15 WIB : Kunjungan ke Majelis Taklim Uswatun Hasanah, Cengkareng

21.15 WIB : Halal bi Halal Warga Ngawi, bersama Bupati Ngawi, Cengkareng

Minggu, 16 September 2012

07.15 WIB : Bersepeda Bersama, Car Free Day, Thamrin, Jakarta

08.00 WIB : Foto- foto dengan Masyarakat, Thamrin, Jakarta

08.45 WIB : Berkunjung ke Pasar Petak 9, Pasar Petak 9, Jakarta pusat

11.45 WIB : Halal bi halal dengan Komunitas Sunda dan Komunitas Aceh, TMII

14.20 WIB : Acara Prospera, Jakarta Pusat

15.00 WIB : KunjunganWarga, Pondok Sari Raya, Kalisari, Pasar Rebo

19.00 WIB : Debat KPUD, di Stasiun MetroTV Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 127: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

2. Jadwal Kampanye Fauzi Bowo

Jumat, 14 September 2012

08.00 WIB : Kerja Bakti dengan Warga Cibesut, Jakarta Timur

09.00 WIB : Kunjungan dengan Pedagang Perumnas Klender, Jakarta Timur

11.00 WIB : Sholat Jumat dan Makan Bersama Pedagang, Jakarta Selatan

13.30 WIB : Halal bi Halal dengan Warga Kuningan Barat, Jakarta Selatan

Sabtu, 15 September 2012

05.00 WIB : Salat Subuh dan Dzikir Bersama Hidayat Nur Wahid, Jakarta Timur

08.00 WIB : Halal bi Halal Bersama Warga, Matraman, Jakarta Timur

10.00 WIB : Silaturahim dengan Warga Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat

12.00 WIB : Halal bi Halal Rusun Budha Tzu Chi II, Muara Angke, Jakarta Utara

15.00 WIB : Halal bi Halal Bersama Warga Rusun Tanah Abang, Jakarta

19.00 WIB : Halal bi Halal IKAMI Sulawesi Selatan, Menteng, Jakarta Pusat

20.30 WIB : Ramah Tamah dengan Warga Tionghoa HAKA, Restauran Hotel Sun

: City, Mangga Besar, Taman Sari

Minggu, 16 September 2012

06.00 WIB : Car Free Day, Festival Bersatu Jakarta, Bundaran HI Jakarta

09.00 WIB : Kunjungi Klenteng Toa Se Bio, Glodok, Taman Sari, Jakarta Pusat

10.30 WIB : Halal bi Halal Keluarga Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Jakarta

11.30 WIB : Kunjungan Remaja Masjid di aula Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru

13.00 WIB : Resepsi Pernikahan Putra Pak Jono (penjaga pintu air Manggarai)

13.30 WIB : Dzikir Akbar di Masjid Nurussalam, Kalimalang Jakarta Timur

19.00 WIB : Debat Kandidat di Studio MetroTV, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Page 128: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

Hasil Poling Berbagai Lembaga Survei

Polling Quick Count Polling Quick Count

The Cyrus Network 42.2 4% 34.62 % 31.8 % 41.53 %

Lingkaran Survei Indonesia 49.1 % 34.17 % 14.4 % 43.04 %

Jaringan Suara Indonesia 49.06 % 34.42 % 15.08 % 41.97 %

Indo Barometer 49.08 % 33.80 % 16.04 % 42.20 %

Lembaga Survei Indonesia 0 33.57 % 0 42.74 %

Puskaptis 47.22 % 34.33 % 15.16 % 42.64 %

LP3ES 24.5 % 34.58 % 22.7 % 42.69 %

Foke - Nara Jokowi - Ahok

Nama Pasangan

Nama Lembaga Survei

Sumber: Diolah dari Berbagai Sumber

Page 129: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

Profil Pasangan Calon Gubernur – Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012-2017

Putaran Kedua

Pasangan No

Urut

Latar Belakang Parpol/

Non Parpol

Kekayaan Dana Kampanye

Fauzi Bowo

– Nachrowi

Ramli

1 Foke: Gubernur DKI Jakarta

Nara: Pensiunan TNI AD dengan

pangkatan terakhir Mayor Jenderal.

Ketua DPD Partai Demokrat DKI

PD, PAN,

Hanura,

PKB, PBB,

PMB, dan

PKNU

Foke: Rp. 59,389

M, dan 325.000

USD

Nara: Rp. 15,784

M, dan 30.003 USD

Rp. 22.714 M

25 Juni 2012:

10 Juli 2012:

Rp. 62,6 M

Joko Widodo

– Basuki

Tjahaja

Purnama

3 Jokowi: Walikota Solo selama 2

periode (2005-2015), Pengusaha

mebel

Ahok: Anggota DPR dari Fraksi Partai

Golkar, Mantan Bupati Belitung

Timur (2005-2006)

PDIP dan

Gerindra

Jokowi: 27,2 M,

dan 9.876 USD

Ahok: Rp.12,458

M, dan 5.030 USD

25 Juni 2012:

Rp. 7.080 M

10 Juli 2012:

Rp. 27,5 M

Diolah dari berbagai sumber

Page 130: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

Dokumentasi Wawancara

1. Wawancara pribadi dengan K.H. Muhammad Rusydi Ali

Jabatan : Penasehat dan Timses Foke-Nara

Hari/Tanggal : Sabtu, 11 Agustus 2012

Pukul : 13.00 WIB

Tempat : Jalan Masjid II nomor 7 Kampung Melayu Jakarta

a. Dokumentasi berupa foto

b. Dokumentasi berupa rekaman wawancara

Berikut ini pertanyaan dan jawabannya:

Q : Apakah buyah ini adalah timses dari Fauzi Wibowo?

A : Ya, timses sekaligus penasehat Foke, bukan hanya dari putaran pertama saja, tapi

dari jaman beliau bersama Sutiyoso.

Q : Seperti apa sosok Fauzi Bowo dimata buyah?

Page 131: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

A : Fauzi Bowo bukan semata dimata saya pribadi, melainkan di mata umat adalah

salah seorang profil pemimpin yang sangat ideal, terutama di mata kami beliau

sangat agamis. Dia selalu berpandangan pada nilai-nilai agama, selalu tenang, dan

tidak lepas dari petunjuk-petunjuk ulama. Adapun persoalan kemasyarakatan, kami

sebagai kiayi melihat Foke selalu turun kebawah ketika menghadapi persoalan

umat, seperti halnya kebakaran Pertamina di daerah Plumpang pada waktu dini

hari, walau larut malam Foke lamgsung menyelesaikannya di tempat. Dan untuk

sekarang ini, hampir setiap hari beliau mengadakan sahur keliling bersama,

tarawikh keliling, subuh berjamaah keliling, mana ada pejabat yang mau subuh-

subuh keliling mendekati warga, kecuali Foke saja. Itu menurut kami di mata

ulama beliau sangat ideal sebagai pemimpin Jakarta.

Q : Apakah Foke mempersiapkan terlebih dahulu pada saat pidato kampanye?

A : Orang pintar, apalagi tingkat seperti Foke, berpikir dulu baru kerja, hanya orang

bodoh yang kerja dulu baru berpikir, kecuali ada hal-hal yang sifatnya genting,

ketika beliau diminta untuk diwawancarai atau tidak direncanakan sebelumnya,

ketika wartawan bertanya itu adalah di luar perencanaan, bisa sifatnya spontanitas

tapi berstruktur dan tidak berbicara asal.

Q : Di dalam berkampanye, apakah Foke menggunakan naskah di dalam pidatonya

seperti SBY?

A : Masyarakat sudah melihat sebenarnya, Foke itu orang pinter kok, dia tidak pernah

menggunakan naskah atau skrip, karena apa yang dia bicarakan bukan hanya

bicarakan tentang yang sekarang, tetapi juga untuk kedepan. Semua udah ada di

otaknya dan direncanakan sebelumnya. Foke itu faham apa yang ditanya dan dia

sudah tahu jawabannya, naskah tidak diperlukan untuk seorang Fauzi Bowo,

Page 132: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

karena semua sudah terekam di kepalanya. Melihat beberapa kandidat cagub

pertama mereka memakai naskah, dan semua perencanaannya sudah dilakukan

oleh Gubernur, yakni Fauzi Bowo, mereka hanya mengekor dan tidak inovatif

dalam perencanaanya.

Q : Bagaimana tanggapan buyah terhadap berita-berita negative mengenai Foke?

A : Sebenarnya ini menjadi permasalahan, mengapa pada saat Foke terjun ke

masyarakat tidak pernah diliput oleh media? Karena Foke tidak pencitraan, tidak

seperti Jokowi yang menggunakan media sebagai alat kampanyenya. Turun ke

masyarakat, jalan dari kampung ke kampung, ini sudah menjadi kinerja Foke

dahulu. Foke karakternya memang kuat, dia selalu berbicara apa adanya, tidak

pernah akting di depan media. Kalau dia tidak suka, pasti dia katakan. Saya rasa

masyarakat jangan sepenuhnya percaya 100% kepada media, kita harus kritis

dalam setiap pemberitaan. Banyak sekali beberapa kegiatan sosial Foke yang

jarang diliput oleh media, karena dia tidak mengundang media, dia lakukan tulus,

sebagian masyarakat sendiri bisa melihat mana yang setting dan mana yang real.

Q : Ketika acara debat kandidat cagub DKI Jakarta 2012 yang diselenggarakan di

stasiun TV swasta, Foke terlihat emosional dalam menanggapi kritikan lawannya,

bagaimana pendapat buyah terhadap sikap Foke yang emosional?

A : Kata emosi sebenarnya yang menanggapi emosi, bukan yang bicara emosi, tetapi

yang menanggapi yang melihat yang emosi, kenapa tidak melihat dari latar

belakang seseorang, orang Jawa itu beda-beda, ada yang berbicara agak kasar dan

ada yang lembut, orang Sunda sendiri, ada Sunda kasar ada Sunda lembut. Karena

vokal beliau begitu, itu bukan marah sebenarnya, tapi gaya komunikasi. Seperti

halnya perbedaan cara berbicara antara orang Bandung dengan orang Sumatra.

Page 133: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

Foke terkesan marah, tapi sebenarnya dia bukan marah, hanya tegas. Kalau ada

orang yang senyam-senyum justru orang itu lagi jualan, tentu saja harus senyum

supaya laku, beda dengan Foke tipikal seorang pemimpin yang cenderung

ketegasan bukan pemarah. Lain orang lain karakter, orang Betawi itu orang yang

blak-blakan, berbicara apa adanya, ditambah lagi beliau ada kumisnya, terkesan

galak. Sebenarnya bagaimana orang yang menilai, perasaan orang yang menilai

Foke marah-marah atau emosional, padahal tidak. Justru yang dipertanyakan siapa

yang menilai, apabila yang menilai dari kubu kandidat lain, pasti terkesan negatif.

Q : Strategi apa yang digunakan Foke untuk putaran kedua?

A : Dalam hal ini saya tidak bisa memberikan mengenai strategi, karena ini bersifat

rahasia, intinya semua strategi kampanye politik yang kami buat masih di dalam

koridor agama dan semua untuk kepentingan umat, kepentingan warga Jakarta.

Intinya menurut saya rakyat harus tahu siapa pemimpinnya, harus mengenal latar

belakang pemimpin, warga ini harus pintar, jangan mau dibodoh-bodohi, jangan

sampai kita terjerumus ke lembah kekafiran. Ada di dalam Al-quran, dan ada

dijaminan undang-undang, mau tidak mau SARA itu pasti akan terjadi, kita harus

melihat mayoritas warga Jakarta adalah beragama muslim, dan di dalam ajaran

agama kita, ada larangan kita untuk memilih pemimpin yang non muslim, SARA

itu sudah biasa. Setelah putaran pertama, nanti adanya perang ideologi, dan itu

sudah digambarkan oleh orang-orang pintar.

Q : Melihat kajian lembaga-lembaga pollster, masyarakat kurang puas terhadap kinerja

Foke selama menjabat Gubernur DKI Jakarta, masyarakat menganggap Foke gagal

dalam membenahi Jakarta. Untuk sekarang ini, bagaimana cara citra Foke

Page 134: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

membangun atau memperbaiki citranya kepada masyarakat, agar mereka percaya

kembali dan memilih Foke untuk memimpin Jakarta?

A : Citra masyarakat yang ditanyakan tadi adalah masyarakat menengah ke bawah,

masyarakat yang tidak mengerti dan tidak mengakses berita, tidak membaca koran,

yang tidak dekat dengan orang-orang yang mengerti dengan pembangunan DKI,

masyarakat itu taunya lagi sakit, lagi gak punya duit, lagi seneng ya dia tidak

ceritakan, taunya lagi banjir, macet, padahal macet ini lagi ada perbaikan dan

persiapan untuk 5 tahun ke depan. Macet ini juga karena kepemilikan kendaraan

pribadi yang membludak, kapasitas jalanan yang sempit, padahal Foke ini

mempersiapkan jalan layang untuk mengatisipasi untuk 5 tahun ke depan, memang

efeknya akan terjadinya macet, macet inilah yang terlihat di mata masyarakat,

ditambah lagi ada yang mengkompor-komporin. Padahal ini adalah efek dari

pembangunan, untuk kebaikan kita semua. Termasuk diantaranya banjir, tapi

antisipasi banjir sudah 40%, coba dilihat BKT, masyarakat menengah ke bawah

tidak mendengar informasi yang baik, kalau ada yang mendengar informasi yang

tidak sehat dari media TV, TV sudah lama menjadi media informasi yang tidak

berimbang, ini pun harus dibangun kebersamaan kalau ingin mencari pemimpin

yang baik, media TV, media cetak harus berimbang. Dan profil calon-calon

pemimpin harus berimbang.

Q : Apa pandangan buyah pada Pilgub putaran pertama?

A : Putaran pertama itu ada sesuatu kenyataan di masyarakat kita, kalau kemaren ada 6

Cagub dan Cawagub, mereka semua dari latar belakang yang berbeda-beda,

memiliki prestasi-prestasi yang baik. Dan ada keterkejutan, di antaranya adalah

Page 135: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

melonjak suaranya Jokowi telah ditelusuri masyarakat itu sendiri banyak

penyimpangan-penyimpangan, yang sangat terasa ada money politic.

2. Wawancara pribadi dengan Hasan Nasbi Batupahat

Jabatan : Direktur Utama Cyrus Network

: Timses Jokowi-Ahok

Hari/Tanggal : Jumat 10 Agustus 2012

Pukul : 17.00 WIB

Tempat : Graha Pejaten nomor 8 Jakarta 12510

a. Dokumentasi berupa foto

b. Dokumentasi berupa rekaman wawancara

Berikut ini pertanyaan dan jawabannya:

Q : Pak Hasan Nasbi ini bisa dikatakan sebagai timses dari Jokowi?

Page 136: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

A : Iya, timses dan konsultan Jokowi - Ahok.

Q : Menurut bapak, seperti apa sosok Joko Widodo?

A : Di mata saya, Jokowi itu seperti orang kebanyakan. Dia tidak punya tongkrongan

pejabat, dia tidak punya tongkrongan pamong, dia seperti orang kebanyakan. Kalau

dia ganti baju kondektur, pasti orang percaya kalau dia itu kondektur, kalau dia

ganti baju dan memakai handuk kecil di lehernya sambil mendorong becak, pasti

orang percaya kalau dia adalah seorang tukang becak. Dan apabila Jokowi jalan-

jalan ke pasar memakai baju biasa, pasti orang-orang tidak tahu kalau dia adalah

pejabat. Jadi, Jokowi itu adalah sosok pejabat dengan muka bukan pejabat, bukan

tongkrongan pejabat, dan style-nya bukan potongan pejabat. Yang kedua Jokowi

sosok pejabat yang bukan di belakang meja, dia pejabat yang turun ke lapangan,

dia menyelesaikan semua masalahnya di lapangan, makanya Jokowi tidak pernah

lama di kantor, dia bukan seorang administratur yang hanya terima tanda tangan

saja, dia adalah orang yang turun ke masyarakat dan bertemu langsung dengan

masyarakat.

Q : Seperti yang dikatakan pak Hasan sendiri, Jokowi itu seperti orang kebanyakan,

sederhana, jadi menurut bapak apakah Jokowi masuk ke dalam kategori low profile

contect?

A : Kita tidak bisa bilang low profile, karna orang memposisikan dia sebagai seorang

pejabat yang tidak memberikan jarak kepada masyarakat, jadi masyarakat bisa

berbicara lepas dengan dia dan tidak sungkan.

Q : Apakah sasaran utama Jokowi adalah masyarakat menengah ke bawah?

A : Tidak bisa dibilang seperti itu. Karena masyarakat menengah ke atas itu tidak bisa

menjangkau media, mereka mungkin melihat berita dari koran, internet, mereka

Page 137: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

aktif di sosial media, masyarakat menengah ke atas biasanya mengakses media

adalah berita bukan sinetron. Masyarakat menengah ke bawah ini problem, mereka

tidak mengakses berita dengan baik, yang mereka konsumsi adalah berita gosip

selebriti, sinetron, dan dua-duanya Jokowi tidak bisa masuk di dalam itu. Nah, cara

satu-satunya yang efektif adalah dengan datang langsung mengunjungi mereka.

Keadaan ini sangat langka, karna Jokowi mau datang ke warga Jakarta meskipun

dalam keadaan becek-becekan, hujan, kotor, tapi ini malah ramai dan menjadi

tontonan warga.

Q : Apakah Jokowi menggunakan konsultan politik dalam Pemilukada ini?

A : Jokowi itu tidak punya konsultan politik, tidak ada program pencitraan, tidak

seperti Foke. Bisa dilihat ketika tampil di TV, Foke terlihat sekali dia memakai

konsultan pencitraan, karena ada timing-nya dia memegang kumis, tersenyum, dan

ada orang di balik layar itu semua. Berbeda dengan Jokowi, dia tidak ada program

pencitraan. Kamu bisa lihat sendiri ketika wartawan bertanya kepada Jokowi

jumlah transjakarta ada berapa, dan dia tidak tau. Ekspresi ketidaktahuan Jokowi

dia hanya garuk-garuk kepala, tidak ada pencitraan dari dirinya. Kalau tidak tau dia

katakan tidak tau, dia jawab spontanitas tapi terarah. Pencitraan sendiri dibangun

oleh timses yang memberitakan tentang Jokowi.

Q : Bagaimana gaya komunikasi Joko Widodo dalam kampanye?

A : Gaya komunikasi Jokowi biasa-biasa saja. Kosa kata Jokowi sendiri adalah kosa

kata kebanyakan, bukan kosa kata yang canggih seperti intelektual, akademisi.

Jokowi tidak bisa berbicara yang rumit-rumit, apalagi istilah yang rumit-rumit,

istilah yang dia pakai istilah orang biasa, seperti orang kebanyakan, yang tukang

becak, tukang sayur, pedagang pasar ngerti. Dan terakhir Jokowi adalah figur tanpa

Page 138: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

kompromi. Jadi kalau dia sudah putuskan sesuatu “ya” ya akan “ya”, kalau dia

putuskan “tidak” ya akan “tidak”, apalagi yang mencakup kehidupan orang

banyak.

Q : Apa visi dan misi Jokowi untuk Jakarta?

A : Visi dan misi secara lengkap ada di situs www.Jakartabaru.co. Yang diinginkan

Jokowi untuk Jakarta adalah kota modern, bertata rapih, digabungin jadi kota

modern yang bertata rapih, manusiawi yang layak untuk di tinggali, dan enak juga

untuk mencari rezeki. Jakarta sendiri adalah kota bisnis, tapi jangan hanya

dipentingkan hanya kota bisnis, kepentingan kota tinggal yang manusiawi, kota

yang layak untuk ditinggal, terhindar dari macet, keruwetan Jakarta, kumuh,

sempit, inikan bukan kota manusiawi yang layak untuk di tinggali

Q : Strategi apa yang digunakan oleh Jokowi dalam Pemilukada putaran kedua?

A : Mendengar strategi orang akan bosan kalau hanya itu-itu saja, tapi dari awal

memang Jokowi itu tidak punya strategi yang rahasia, kita hanya percaya kalau

barang bagus itu mudah untuk dibuat, dibandingkan barang-barang jelek, tidak

seperti Foke, dia adalah barang jelek. Seberapa besarpun iklan, kalau yang

diiklankan adalah barang jelek, ya orang tidak akan mau dengan barang itu. Jokowi

ini adalah barang bagus, dan apabila orang-orang tahu, pasti akan beli, ini

perumpamaan. Bisa dicek kalau Jokowi-Ahok ini adalah barang bagus, bisa dicek

dengan prestasi-prestasi yang telah diraihnya, makanya dari timses sendiri tidak

membuat iklan yang banyak. Iklan di TV adalah iklan prabowo, bukan Jokowi.

Jadi strateginya adalah ketemu langsung. Masyarakat menengah keatas susah

ditemuin karena sibuk kerja. Tetapi mereka mengakses media, jadi mereka cukup

mengenal Jokowi melalui media. Lain halnya dengan masyarakat menengah

Page 139: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

kebawah, mereka memang mengakses media, tetapi bukan berita-berita politik,

yakni gosip dan sinetron, maka ini harus ditemui langsung.

Q : Melihat Jokowi yang turun langsung ke lapangan, ketika kita berbicara mengenai

media, mengapa sangat pas sekali moment-nya ketika Jokowi mendatangi warga

turun ke kampung. Apakah media menjadi alat kampanye dari Jokowi, atau Jokowi

bekerjasama terhadap media?

A : Sebenarnya tim media kita kalah jauh dari timnya Foke, Foke memiliki center

media yang lebih besar dari kita, dia punya kantor sendiri dan dia memiliki

financial untuk media buyer atau membeli media. Tetapi kenapa berita Foke tidak

main di media? Karena beritanya tidak menarik. Berita Foke mengenai peresmian

ini itu, pemberian ini itu dan tidak menarik, tidak ada news value. Berbeda dengan

Jokowi. Apabila berjalan kesana kemari pasti ada yang menarik berita menyangkut

dirinya, masyarakat yang spontan berbicara kepada Jokowi, masyarakat spontan

menyampaikan unek-uneknya, lalu selalu ada hal yang baru ketika Jokowi datang

ke lapangan. Ini yang menarik bagi wartawan, karena wartwan mempunyai

kebanggaan tersendiri ketika memiliki berita yang menarik, karena ada news value.

Karena Jokowi mengankat isu, bukan kegiatan. Seperti contoh ketika Jokowi

datang ke Gor, adanya isu Jokowi membagikan kartu sehat Jakarta, yang

ditonjolkan adalah isunya. Jokowi menang di isu, Foke menang di kegiatan. Kalau

ada isu tentang Foke, kebanyakan isu negatif semua. Foke kurang terbuka dengan

wartawan, lain halnya Jokowi yang ramah kepada wartawan. Itu yang menjadi

bomerang bagi Foke.

Q : Apakah Prabowo termasuk orang yang di balik layar atau yang mendukung

Jokowi-Ahok dalam Pemilukada DKI Jakarta 2012?

Page 140: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

A : Ya, Prabowo yang mengusung Jokowi dari Partai Gerindra, dan Megawati dari

Partai PDIP.

Q : Melihat di beberapa media massa maupun cetak, salah satu berita mengenai Jokowi

adalah salah satu kandidat cagub yang turun langsung ke masyarakat, berjalan-

jalan ke pasar, berinteraksi langsung dengan warga. Apakah ini adalah salah satu

strategi kampanye dari Jokowi untuk menaiki citranya kepada publik?

A : Bisa dibilang ini adalah strategi dari Jokowi, bisa dibilang tidak. Dia memiliki

kepedulian-kepedulian terhadap orang lain, dan persoalan masyarakat kecil harus

dilihat secara langsung, bukan hanya dilihat dari data tapi fakta, bukan hanya lihat

dari koran, tapi harus dilihat secara langsung. Dan Jokowi di Solo karakternya

memang seperti itu, orang bilang itu adalah strategi, tapi memang bawaan Jokowi

sendiri memang seperti itu, dia mau ketemu langsung dengan masyarakat,

mendengar masalah apa yang ada pada masyarakat, jadi dengan ini dia bisa

mengancang-ancang ketika dia menjadi Gubernur DKI Jakarta, apasaja yang akan

dia lakukan oleh masyarakat itu sudah tau jawabannya. Jadi menurut saya ini tidak

bisa dibilang strategi, tapi memang karakter dari Jokowi sendiri memang seperti

ini, tapi tambahannya sudah ada endorsmentnya, sudah terorganisir, sudah

menemukan titik-titik bagian dari strategi, kemudian atribut kotak-kotak juga

sudah diancang-ancang, nah ini adalah bagian dari strategi, tapi turun ke lapangan

bukan bagian dari strategi, tapi memang bawaan atau karakter Jokowi sendiri

memang seperti ini. Kita sebagai menjadi tim sukses juga santai saja, tidak pusing

atau ribet untuk membentuk karakter dari Jokowi, karena semua berasal dari

keinginannya dia, dia yang bekerja keras, bukan kita (timses).

Page 141: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

Q : Di putaran kedua ini terdengar sekali isu-isu SARA yang melekat di kubu Jokowi-

Ahok yang notabennya Ahok berasal dari non muslim, isu berasal dari media sosial

maupun alat teknologi lainnya yang terus menyerang Jokowi-Ahok, apakah ini

berpengaruh kepada khalayak dengan keberadaan isu tersebut?

A : Orang-orang yang melemparkan isu itu adalah orang-orang yang

mengunderestimet terhadap publik, orang yang menganggap publik ini bodoh

sehingga bisa dikacaukan pikirannya dengan isu-isu yang tidak ada dengan

kebijakan publik, apa hubungannya agama dengan kebijakan publik? Apa

hubungannya etnis dengan kebijakan publik? Kita lihat Fauzi Bowo adalah orang

setengah Betawi, dia beragama Islam, tetapi Jakarta seperti neraka. Jakarta macet,

panas, penghijauannya kurang, taman kota tidak ada, tata ruang bermasalah, itukan

bisa dilihat sendiri dengan kita seperti apa Jakarta saat ini. Masyarakat Jakarta

tidak bodoh, isu Agama, etnis itu sudah ada di putaran pertama, tapi bisa dilihat ini

tidak terpengaruh oleh publik. Tetapi moment ramadhan ini dijadikan sebagai

metode dakwah yang terorganisir dengan tema ceramah yang sama. Dan saya sama

sekali tidak khawatir kalau ini akan mengalahkan Jokowi-Ahok, tetapi yang saya

khawatirkan ini akan menjadi Jakarta akan kerusuhan, dikhawatirkan tahun 1998

akan terulang kembali.

Q : Sebagai timses dari Jokowi, apakah anda mengalami kesulitan dalam membentuk

karakter Jokowi?

A : Tidak, justru kami terbantu sekali dengan Jokowi. Dia mudah sekali dekat dengan

orang, tidak ada kesulitan sedikitpun dalam membentuk karakter dari Jokowi,

karna ini natural dari dirinya, dia sangat cepat beradaptasi dengan warga Jakarta,

mau berinteraksi langsung tanpa ada jarak dengan masyarakat, mau berpelukan

dengan masyarakat, makan bersama di warung pinggiran ibukota, merangkul

Page 142: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

masyarakat, bisa dilihat sendiri. Lain halnya dengan Foke, Foke tidak bisa

melakukan apa yang dilakukan Jokowi terhadap masyarakat, sesenyum apapun

Foke kepada masyarakat, dia masih memberikan batasan diri sebagai pejabat

terhadap masyarakat.

Q : Setelah putaran pertama, ada isu mengenai Jokowi mendatangi kandidat-kandidat

cagub putaran pertama, dan ini apakah seolah-olah bersilaturrahmi apa ada

negoisasi politik mengenai hak suara?

A : Silaturrahmi, negoisasi politik diawali dengan silaturrahmi. negoisasi politik kan

bertemu dengan petinggi-petinggi partai. Kalau Jokowi bertemu dengan Hidayat

Nurwahid adalah pertemuan antara individu, karena Hidayat Nurwahid kenal dekat

dengan Jokowi, Hidayat Nurwahid akan menjadi juru kampanyenya Jokowi. Dan

yang harus dipahami adalah hak suara tidak bisa ditransfer, karena itu menyangkut

hak asasi dari individu, pemilih kita kan merdeka, bebas. Kita tidak boleh

mengunderstimet si pemilih yang mengikuti pilihan petinggi partai. Karena setiap

orang memiliki pikiran berbeda. Para pemilih itu bukan seperti buku tabungan

yang bisa di transfer.

Q : Di dalam kampanye, apakah pidato Jokowi sudah direncanakan terlebih dahulu

atau dia berpidato secara spontanitas?

A : Jokowi tidak terbiasa menggunakan teks, dia lebih suka dengan dirinya. Jokowi

lebih suka breaving, dan berbicara spontan, tidak seperti SBY yang selalu

menggunakan teks untuk menyampaikan pidato politiknya, semuanya sudah

dipikirkan terlebih dahulu dan tidak memoriter.

Page 143: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

3. Wawancara pribadi dengan Arya Fernandes

Jabatan : Konsultan Politik Charta Politika

Hari/Tanggal : Senin 11 Febuari 2013

Pukul : 13.30 WIB

Tempat : Jalan Cipaku 2 nomor 18 Kebayoran Baru Jakarta

a. Dokumentasi berupa foto

b. Dokumentasi berupa rekaman wawancara

Berikut ini pertanyaan dan jawabannya:

Q : Bagaimana pandangan bang Arya dengan retorika politik Fauzi Bowo dan pada

saat kampanye Pemilukada DKI Jakarta putaran kedua?

A : Saya kira ada beberapa variabel untuk melihat retorika Fauzi Bowo. Variabel

pertama adalah gaya komunikasi Foke, gaya komunikasi Foke itu berbeda dengan

Page 144: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

Jokowi. Perbedaan ini terletak pada persuasi. Foke melakukan persuasi dengan

cara menonjolkan keberhasilan-keberhasilan kepemerintahannya, misalnya dalam

hal program kerja pembangunan modal transportasi seperti busway, kemudian

keberhasilan dalam menghadapi banjir. Jadi Foke lebih dari pada sifat yang

menjelaskan keberhasilan kepemerintahannya. Tetapi, kelemahannya adalah gaya

komunikasi Foke itu cenderung blak-blakan atau tidak tersaring dan cenderung

tidak memahami emosi warga. Kalau kita ketahui emosi warga pasca di masa

Foke itu cenderung tidak puas dalam masa kepemerintahannya, harusnya

dilakukan Foke adalah tidak berbicara langsung mengenai keberhasilan-

keberhasilan program kerjanya dia selama menjabat, karena itu bertabrakan

dengan emosi warga. Yang kedua, bicara dia yang blak-blakan dan emosional,

gaya komunikasinya itu tidak disukai oleh tim media, dan orang-orang yang

mengakses informasi, karena selalu dibandingkan dengan Jokowi yang cenderung

lebih halus. Kerena orang-orang yang mengakses informasi pasti membandingkan

antara kedua kandidat ini menilai siapa yang terbaik itu melihat dari cara kedua

kandidat melakukan persuasi. Kalau Foke memang dilihat dia gagal dalam hal

mempersuasi emosi publik, faktor kedua gaya komunikasi Foke atau retorika

berbicara kepada masalah dia menghendle atau menanggapi pemberitaan-

pemberitaan menyangkut dirinya. Kalau Foke ini terkesan sangat emosional

dalam menghadapi berita-berita mengenai dirinya dan itu merusak citranya dia

sebagai pemimpin, dan itu bertolak belakang sekali dengan retorika Jokowi yang

lebih lentur dalam berbicara.

Q : Bagaimana pandangan bang Arya dengan retorika politik Joko Widodo pada saat

kampanye Pemilukada DKI Jakarta putaran kedua?

Page 145: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

A : Jokowi itu merepresentasikan bahasa politik yang sesuai dengan bahasa

masyarakat bawah, menggunakan bahasa keseharian, tidak tinggi dan mudah

dipahami oleh semua kalangan. Jokowi sadar bahwa secara demokrasi kita adalah

pemilih yang pendapatan menengah kebawah di Jakarta, secara pendidikan juga

menengah kebawah. Karena kita dulunya adalah kelompok menengah kebawah,

makanya Jokowi sadar dia menggunakan kata-kata yang mudah dipahami, kata-

kata yang merakyat, yang bahasanya tidak tinggi dan cenderung tidak muluk-

muluk lebih to the point. Kemudian kekuatan Jokowi selain bahasanya yang

mudah dipahami juga adalah cara dia bertutur seperti orang kebanyakan, cara

menyampaikannya lebih kontekstual.

Q : Apakah Foke masuk ke dalam high profile contect dan low profile contect?

A : Ya, Foke masuk kedalam konteks high profile. Ini bisa dilihat terhadap sikapnya

yang memberikan jarak kepada masyarakat, berbeda dengan Jokowi yang metode

kampanyenya lebih banyak turun langsung ke masyarakat, berkomunikasi

langsung dengan masyarakat. Sementara Foke tidak mengandalkan itu, padahal

dia punya potensi untuk melakukan hal itu, Foke lebih bermain pada level elite

politik, melalui spanduk-spanduk, dan dia sebagai Gubernur memiliki sedikit

waktu untuk turun ke masyarakat. Padahal dia sudah memulai lama, sejak dulu

berkampanye dengan konteks perubahan, dan itu kurang berhasil di putaran

pertama. Tetapi kekalahan di putaran pertama tidak menjadi pembelajaran yang

berhaga untuk Foke, dia cenderung merangkul partai-partai elite politik. Sangat

bertolakbelakang dengan Jokowi yang low profile. Foke dan Jokowi adalah

rivalitas antara high profile dan low profile. Hal yang dilakukan Jokowi banyak

simpati di benak khalayak, mungkin ini bisa menjadi salah satu cara yang akan

digunakan oleh kandidat-kandidat calon pemimpin.

Page 146: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

Q : Apa saja kekurangan dan kelebihan Jokowi pada saat kampanye di putaran

kedua?

A : Kekurangan Jokowi relatif kecil. Jokowi berhasil sebelum di putaran pertama

mengangkat pesan di benak publik adalah kandidat unggulan dan menjadi

kandidat yang berbeda dengan yang lain. Dia juga berhasil menanamkan pesan

kepada publik adalah dia mungkin yang benar-benar bekerja, yang mempunyai

integritas untuk perbaikan Jakarta, dan dia menanamkan pesan bahwa dia adalah

tim rakyat atau prorakyat. Tiga hal itu kemudian benar-benar tertanam dari benak

publik. Jokowi tidak perlu mengeluarkan energi yang banyak lagi untuk

berkampanye. Dia secara langsung telah terbantu dengan kampanye oleh

pemberitaan media massa, melalui pemberitaan mengenai dirinya ketika

membangun Solo, dan pada putaran kedua relatif Jokowi dia tidak melakukan

serangan politik seperti yang dilakukan oleh kubu Foke, dan dia tetap konsisten di

awal memberikan pesan ke dalam benak publik adalah pemimpin yang cocok

sesuai dengan karakter dia.

Q : Ketika putaran kedua berlangsung, terjadinya black campaign di kubu Foke,

mereka menyerang Jokowi dengan Isu SARA kepada publik. Bagaimana Sikap

Jokowi dalam menghadapi isu-isu tersebut?

A : Menurut saya Jokowi ini sangat sadar bahwa isu SARA tidak optimal bekerja,

karena dalam survei yang kita lakukan itu menunjukkan tidak ada korelasi

hubungan antara etnis dengan hubungan politik, misalnya apakah orang betawi

yang akan dipilih untuk menjadi pemimpin Jakarta? Tetapi pada putaran pertama

kalau kita crop datanya dengan orang pilihan, banyak orang betawi yang memilih

Jokowi. Yang kedua isu Agama, kalau isu Agama bekerja, seharusnya umat

Page 147: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

muslim memilih Foke, Foke ketimbang lebih santri dari Jokowi. Pada survei tidak

ditemukan umat muslim, orang-orang yang dekat dengan organisasi Islam itu

justru banyak memilh Jokowi, nah artinya apa? isu agama tidak optimal bekerja

di Jakarta, atau tidak berpengaruh pada masyarakat. Jokowi sadar kalau SARA

tidak berpengaruh pada citranya, makanya dia tidak bereaksi mengenai isu-isu

SARA yang digunakan rivalnya.

Q : Melihat dari reaksi masyarakat terhadap kinerja Foke selama menjabat, mereka

menganggap Foke gagal menjadi gubernur, atau merasa kurang puas, bagaimana

pandangan bang Arya melihat reaksi masyarakat terhadap Foke?

A : Keberhasilan seorang pemimpin itu bisa dideteksi melalui survei opini publik,

untuk mengujinya apakah masyarakat puas atau tidak puas bisa melakukan survei

untuk mendeteksinya. Ketika kita melakukan peretingan survei pada putaran

pertama selama 3 kali. Itu menunjukkan rasa ketidakpuasan hampir separuh

warga Jakarta itu tidak puas terhadap Foke, biasanya dalam studi empiris kalau

tidak puas terhadap pemerintah biasanya hak untuk tidak memilih bisa, karena

hasil ketidakpuasan ini bisa jadi atau berpengaruh terhadap pemilihan mereka

untuk tidak memilih Foke. Kemudian, ini menjadi beban Foke pada pilkada

kemaren, dia harus menanggung ketidakpuasan warga terhadapnya. Kalau kita

lihat apakah Foke berhasil atau tidak, ketika dari Foke memimpin tidak ada

kebijakan besar yang dilakukan oleh Foke, apa yang dilakukan Foke cenderung

melanjutkan kebijakan-kebijakan sebelumnya ketika Sutiyoso menjabat, seperti

tentang busway, BKT, itu hanya melanjutkan. Jadi pemilih tidak mempunyai

gambaran yang komprehensip dalam kebijakan Foke.

Page 148: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

Q : Didalam retorika politik ada tiga tipelogi orator, yakni noble selve, retorically

reflector, dan retorically sensitive. Menurut bang Arya sendiri Foke dan Jokowi

masuk kedalam kategori tipelogi orator apa?

A : Melihat dari sikap yang ditonjolkan Foke dalam menangani Pemilukada ini,

tipeloginya adalah noble selve. Ini bisa diunggah dalam acara debat kandidat

cagub Jakarta yang disiarkan di media. Jokowi tipelogi oratornya adalah

retorically sensitive, yakni bisa dilihat dari strategi-strategi kampanye Jokowi

yang turun langsung ke masyarakat.

Q : Melihat sikap akhir Foke dalam kemenangan Jokowi pada Pemilukada DKI

Jakarta 2012 ini, sikap Foke terlihat sportif, gentle, dan mengakui kelebihan

rivalnya. Padahal kita melihat sebelumnya sangat agresif sekali. Bagaimana

menurut bang Arya melihat finally sikap Foke? Apakah ini sengaja dilakukan

untuk memperbaiki citranya?

A : Menurut saya itu adalah salah satu hal positif yang dapat kita lihat dari seorang

Foke, meskipun kalah dia tetap menunjukkan ke publik bahwa dia telah

berkompetisi secara baik, tidak melanggar hukum, dan dia mengakui

kekalahannya. Karena jarang sekali kita temukan pemimpin yang seperti ini, yang

mau mengakui kekalahannya yang dilakukan Foke. Saya kira ini adalah

berambisi baik dalam hal politik yang harus kita dorong. Tapi menurut saya ini

didorong karena faktor kepribadian Foke, atau pendidikannya Foke atau

lingkungan. Foke adalah seorang Doktor dari universitas ternama di Jerman,

seorang yang berpendidikan, dan rasional. Faktor tersebut mempengaruhi Foke

secara kesatria dia harus mengakui kekalahannya. Kalau kita lihat point-point

dalam pidato Foke adalah dia kalah dan mau membantu Jokowi dalam menangani

Jakarta, itu salah satu hal yang baik menurut saya. Kemudian, strategi Foke

Page 149: RETORIKA POLITIK KANDIDAT PEMILUKADA DKI  · PDF fileretorika politik kandidat pemilukada dki ... teori naratif, ... pemilukada dki jakarta: analisis komparatif joko

menunjukkan kepada kita bahwa pemimpin yang besar itu adalah berani

mengakui kekalahan, dan apa yang dilakukan Foke harusnya menjadi

pembelajaran bagi politisi-politisi yang lain dalam mengakui kekalahannya. Dan

target utamanya dia adalah untuk memperbaiki citranya setelah berdarah-darah

dalam kampanye dan mencitrakan pada beberapa kalangan bahwa dia sangat

emosioanal itu ingin dikenang juga sebagai pemimpin yang sportif. Dan hal itu

biasa saja dalam hal berdarah-darah dalam kampanye dan mengakui

kekalahannya yang cukup bagus dan berani, itu sangat penting juga memperbaiki

citranya di akhir. Tetapi dalam kekalahan ini karir Foke tidak akan mati, dia

masih memiliki potensi yang besar untuk menjadi mentri misalnya, atau lebih dari

itu.