mediaindonesia .com jujur bersuara senin, 25 … file60 hari pengajuan izin pemeriksaan kepada...

1
I NDONESIA Cor- ruption Watch (ICW) bikin kejutan. Lembaga itu meng- umumkan hasil penelitian- nya bahwa ada enam kepala daerah yang terlibat kasus korupsi ternyata merasa nyaman menjadi kader Par- tai Demokrat, sebab hukum seakan-akan lunglai menyen- tuh mereka. “Trennya, pindah dari partai yang ada ke partai pemenang pemilu. Ada beberapa di antaranya pindah ketika terkait ka- sus,” ujar Tama Setya Langkun, peneliti ICW, dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin. Ada kesan, lanjut Tama, Partai Demokrat dan Ke- tua Dewan Pembina par- tai itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, melindungi para oknum yang diduga terlibat ko- rupsi. Sejumlah oknum tersebut bahkan dengan leluasa mencalonkan diri menjadi kepala daerah. Kesan tebang pilih mem- berantas korupsi tidak bisa dihindarkan. Tama merujuk pada dua kasus, dari partai lain, yang proses hukumnya cepat. Kasus Misbakhun, kader PKS, misalnya. Begitu juga kasus Gubernur Suma- tra Utara Syamsul Arin, kader Golkar, yang kini meringkuk di Rutan Sa- lemba. Sebaliknya, kasus ko- rupsi kepala daerah dari Partai Demokrat, yang telah menjadi tersangka, hingga kini tiada kunjung diadili. Bahkan, ditahan pun tidak (lihat gras). Demokrat tentu saja menampik tudingan se- bagai partai pelindung koruptor. “Itu kepintaran (koruptor) masing-masing, kami tidak mencampuri,” kilah Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Ahmad Mubarok. Lembaga perizinan ICW bahkan berke- simpulan lebih jauh me- nyangkut konsistensi Pre- siden Yudhoyono dalam memberantas korupsi. Menurut ICW, tekad SBY memberantas korupsi ma- sih sebatas pemanis bibir. Pasalnya, menurut penelitian ICW, 76% dari pernyataan SBY yang mendukung pem- berantasan korupsi tidak terealisasi. “Hal ini memper- lihatkan karakter gaya politik kosmetik,” imbuh Koordina- tor Divisi Hukum dan Moni- toring Peradilan ICW Febri Diansyah. ICW meminta Presiden un- tuk keras, tidak kompromi terhadap kader Demokrat yang ditetapkan seba- gai tersangka korupsi, serta merevisi aturan izin pemeriksaan ke- pala daerah. “Karena izin ini rentan menjadi komoditas politik,” tan- das Febri. Seperti diketahui, menurut Pasal 36 Un- dang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, tindakan penyelidikan dan penyidikan terha- dap kepala daerah di- laksanakan setelah ada- nya persetujuan tertulis dari presiden. Kekuasaan memberi izin itulah menjadi sumber Pre- siden melakukan tindakan diskriminatif. Pakar hukum pidana Rudi Satrio membenarkan bahwa lembaga periz- inan itu telah menjadi batu san dungan yang diskriminatif sehingga harus dicabut. Akan tetapi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam me- ngatakan kejaksaan dan kepolisian bisa meme- riksa dan menangkap kepala daerah bila dalam 60 hari pengajuan izin pemeriksaan kepada Pre- siden tidak mendapatkan respons. Namun, kenyataan- nya jaksa dan polisi tidak menggunakan kewenangan itu terha- dap enam kepala daerah kader Demokrat. Anggota Satgas Pem- berantasan Mafia Hukum Mas Ahmad Santosa melihat dari sisi lain. Sumber lain lemahnya penegakan hu- kum di daerah karena faktor kedekatan kepala daerah dengan kejaksaan dan kepolisian. “Sering kali penegak hukum ewuh pakewuh dalam bertindak tegas kepada gubernur atau bupati/wali kota,” kata- nya. (Rin/Din/X-3) juwita@ mediaindonesia.com Berita Terkait Hlm 3 BELUM adanya reshuffle Kabi- net Indonesia Bersatu (KIB) II hingga saat ini karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersandera kepentingan partai politik koalisi. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok di Jakarta, kemarin. “Partai terlalu banyak, koalisinya tidak solid. Karena itu, siapa pun presiden- nya tidak bisa menghindar dari politik akomodasi,” ujarnya. Namun, Mubarok menegas- kan bahwa Partai Demokrat setuju perombakan kabinet untuk meningkatkan kinerja pemerintah. Bahkan, katanya, tidak masalah jika porsi menteri dari parpol dikurangi. Reshuffle bukan barang tabu. Saya tidak usulkan apa pun, tapi kalau untuk perbaiki ki- nerja, oke. Siapa pun yang tidak layak, termasuk dari Partai Demokrat, silakan,” katanya. Mubarok tidak bersedia menyebutkan nama menteri yang pantas diganti. Ia hanya berharap menteri baru nanti adalah sosok yang benar-benar profesional. Mengenai sulitnya Presiden merombak kabinet karena fak- tor kepentingan koalisi itu juga disampaikan peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi. Ia memperkirakan, sebelum merombak kabinet, Presiden akan berkonsultasi dahulu dengan parpol mitra koalisi. Namun, jika partai masih mem- berikan mandat kepada menteri yang bersangkutan, kemungki- nan pergantian itu kecil. Burhanuddin berpendapat, sedari awal, desain KIB II sudah kurang tepat. Menurutnya, de- ngan modal politik yang besar, seharusnya SBY membentuk kabinet yang berlandaskan pada meritokrasi bukan kepen- tingan politik. “Kini SBY berada dalam posisi sulit,” jelasnya, kemarin. Pada kesempatan sebelum- nya, Burhanuddin menyatakan ada empat menteri yang layak diganti, satu dari PAN dan PKS, serta dua dari Demokrat. Sementara itu, pengamat politik CSIS J Kristiadi menya- takan menteri yang paling tepat untuk diganti adalah Men- sesneg Sudi Silalahi. Ia menilai Sudi tidak mampu mengelola administrasi negara, misalnya kasus Jaksa Agung Hendarman Supandji yang berujung pada kesalahan fatal. (Din/Ide/X-5) JIKA Anda berniat mem- beli mobil dalam waktu dekat, pastikan yang dilengkapi perangkat keselamatan seperti airbag atau kantong udara. Penelitian terbaru meng- ungkapkan bahwa kantong udara tidak hanya berfungsi untuk mencegah kepala dan wa- jah terbentur hebat saat terjadi kecelakaan, tetapi juga mengu- rangi risiko cedera ginjal. Peneliti dari lembaga pengkaji penyebab kecelakaan kenda- raan di AS menganalisis 2.684 kasus kecelakaan mobil sejak 1996 hingga September 2008. Hasilnya, 139 orang meninggal dunia akibat cedera ginjal karena mobil mereka tidak dileng- kapi kantong udara. “Penggunaan kantong udara ternyata mampu menurunkan angka cedera ginjal secara drastis. Hasil ini sangat mengejut- kan karena kantong udara hakikatnya didesain untuk mengu- rangi efek benturan di kepala saat terjadi kecelakaan,” papar ketua peneliti Dr Thomas G Smith III, profesor urologi dari University of Texas Medical School. Smith menyatakan kantong udara yang diletakkan di bagian depan mampu menurunkan angka risiko cedera ginjal seba- nyak 45,3%, sedangkan kantong udara yang diletakkan di bagian samping mampu menurunkan angka risiko cedera ginjal hingga 52,8%.(HealthDay/Mps/X-5) Partai Demokrat Bungker Koruptor KONDISI penerbangan di Ban- dara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, kemarin, ber- langsung normal dengan jarak pandang penerbangan berkisar 6 ribu meter. Gangguan penerbangan aki- bat asap sisa kebakaran hutan dan lahan di bandara itu sempat terjadi pada Sabtu (23/10) pukul 06.00 WIB. Jarak pandang pener- bangan hanya 300 meter. Akibatnya, dua jadwal ke- berangkatan ke Jakarta, yakni Lion Air dan Garuda tertunda beberapa menit. Begitu juga Air Asia dari Malaysia tertunda ke- datangannya selama 1 jam. “Namun, pada pukul 07.00 jarak pandang mulai membaik. Kita pun melepas Garuda serta Lion untuk terbang. Sejak ke- marin pun kondisi penerbangan tetap normal,” jelas Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Ibnu Hasan. Kepala Seksi Penanggulangan Kebakaran Hutan Balai Be- sar Konservasi Sumber Daya Alam Riau Isbanu mengatakan guyuran hujan dalam tiga hari terakhir di Sumatra menyebab- kan 80% kebakaran hutan dan lahan berhasil dipadamkan. “Tim pemadam Manggala Agni saat ini membersihkan bara api yang masih menyala di dasar tanah gambut,” ujarnya. Di Batam, kabut asap pun mulai berkurang karena deras- nya hujan turun. Pelayaran dan sejumlah penerbangan yang sempat ditunda mulai kemarin siang aktif seperti biasa. Badan Meteorologi, Klima- tologi, dan Geosika (BMKG) Pekanbaru memastikan efek panas dan kekeringan dari ada- nya badai Megi di Laut China selatan sudah berakhir. “Situasi sudah kembali nor- mal. Riau dan Sumatra kembali masuk ke musim penghujan,” jelas Kepala Analisis BMKG Pekanbaru Marzuki. Sementara itu, Menteri Ke- hutanan Zulkifli Hasan me- negaskan bahwa kebakaran di Riau berada di perkebunan sawit, bukan di kawasan hutan. Namun begitu, pihaknya tetap membantu agar penyebaran api tidak sampai ke kawasan hutan di Riau. (RK/RM/HK/X-8) EDITORIAL MEDIAINDONESIA.COM JUJUR BERSUARA SENIN, 25 OKTOBER 2010 | NO.10835 | TAHUN XLI | 28 HALAMAN PEMERINTAH Indonesia tengah mempertimbangkan se- jumlah tokoh yang akan diberi gelar pahlawan nasional. Dua tokoh yang paling mengundang kontroversi adalah mantan Presiden Soeharto dan mantan Presiden Abdurrah- man Wahid. Kontroversi itu mestinya tak perlu terjadi, jika kita meng- acu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Undang-undang tersebut mengatur syarat umum dan syarat khusus yang harus dipenuhi seseorang untuk diberi gelar pahlawan na- sional. Syarat umum adalah jika dia berjuang, berjasa, serta setia pada bangsa dan negara, memiliki integritas dan tidak pernah dipidana penjara sekurang-kurangnya selama lima tahun. Syarat khusus bila dia pernah memimpin perjuangan merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan di sepanjang hayatnya, memiliki gagasan besar bagi pemba- ngunan dan kesejahteraan masyarakat secara nasional de- ngan dilandasi konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi. Siapa pun yang menjadi presiden se- patutnya diasumsi- kan merupakan anak bangsa yang terbaik di zamannya. Akan tetapi, menjadi yang terbaik, bukanlah berarti tanpa kesa- lahan, tanpa cacat, karena tidak ada seorang pun yang sempurna. Siapakah gerang- an orang yang 100% memenuhi seluruh syarat yang ditentu- kan oleh undang-un- dang, apalagi 100% memenuhi syarat yang diidealkan un- tuk menjadi pahla- wan? Presiden bukan nabi, bukan pula malaikat. Sekali lagi, mereka manusia biasa yang juga memiliki kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, sebaiknyalah ditimbang-timbang, bu- kankah jasa mereka pun besar? Janganlah karena nila setitik rusak susu sebelanga. Jangan- lah pula panas setahun dihapuskan oleh hujan sehari. Bangsa ini harus berani memaafkan kekurangan, kesa- lahan, maupun kekhilafan mereka. Bangsa ini harus pula belajar mencari sisi positif para pre- siden, bukannya mengorek sisi negatif mereka. Presiden Soekarno kita kenal sebagai proklamator, penggali Pancasila, bapak revolusi Indonesia, dan nasionalis sejati. Keunggulan Bung Karno itu ternyata tidak bisa dikalahkan oleh ‘kekhilafannya’ ketika membubarkan dewan konstitu- ante dan mendeklarasikan demokrasi terpimpin. Presiden Abdurrahman Wahid kita kenal sebagai peng- usung pluralisme Indonesia. Kebesarannya dan keberanian- nya membela pluralisme itu tak boleh dieliminasi begitu saja oleh kekurangannya ketika hendak menerbitkan dekrit. Presiden Soeharto, kendati dicap dengan berbagai stigma negatif, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, harus kita akui sebagai bapak pembangunan ekonomi. Upacara kenegaraan yang mengiringi pemakaman ketiga mantan presiden itu membuktikan bangsa ini menganggap bahwa Bung Karno, Pak Harto, dan Gus Dur adalah sosok- sosok terbaik bangsa. Kita berharap bangsa ini kelak memperlakukan Habibie, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono serta presiden- presiden berikutnya dengan kearifan yang sama. Yaitu, semua presiden di negeri ini adalah pahlawan nasional. Gelar Pahlawan untuk Presiden Bahkan, Kita berharap bangsa ini kelak memperlakukan Habibie, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono serta presiden-presiden berikutnya dengan kearifan yang sama.” Layanan Berlangganan & Customer Service SMS: 08121128899 T: (021) 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) Asap Sempat Ganggu Penerbangan di Pekanbaru AP PAUSE Airbag Cegah Cedera Ginjal Presiden Tersandera Parpol Koalisi Buktinya adalah sejumlah kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi terlindungi setelah pindah ke Partai Demokrat. Nurulia Juwita Sari CR7 dan Messi Bersaing Cetak Gol Persaingan antara Madrid dan Barca juga diwarnai adu tajam CR7 dan ‘El Mesiah’. Olahraga, Hlm 28 EBET Siapa pun presidennya tidak bisa menghindar dari politik akomodasi.” Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi@ mediaindonesia.com atau mediaindonesia.com MI/ SUSANTO Zulkifli Hasan Menteri Kehutanan Ahmad Mubarok Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat

Upload: phungcong

Post on 17-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEDIAINDONESIA .COM JUJUR BERSUARA SENIN, 25 … file60 hari pengajuan izin pemeriksaan kepada Pre-siden tidak mendapatkan respons. Namun, kenyataan-nya jaksa dan polisi ... net Indonesia

INDONESIA Cor-r u p t i o n Wa t c h (ICW) bikin kejutan. Lembaga itu meng-

umumkan hasil penelitian-nya bahwa ada enam kepala daerah yang terlibat kasus korupsi ternyata merasa nyaman menjadi kader Par-tai Demokrat, sebab hukum seakan-akan lunglai menyen-tuh mereka.

“Trennya, pindah dari partai yang ada ke partai pemenang pemilu. Ada beberapa di antaranya pindah ketika terkait ka-sus,” ujar Tama Setya Langkun, peneliti ICW, dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.

Ada kesan, lanjut Tama, Partai Demokrat dan Ke-tua Dewan Pembina par-tai itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, melindungi para oknum yang diduga terlibat ko-rupsi. Sejumlah oknum tersebut bahkan dengan leluasa mencalonkan diri menjadi kepala daerah.

Kesan tebang pilih mem-berantas korupsi tidak bisa dihindarkan. Tama merujuk pada dua kasus, dari partai lain, yang proses hukumnya cepat.

Kasus Misbakhun, kader PKS, misalnya. Begitu juga kasus Gubernur Suma-tra Utara Syamsul Arifi n, kader Golkar, yang kini meringkuk di Rutan Sa-lemba.

Sebaliknya, kasus ko-rupsi kepala daerah dari Partai Demokrat, yang telah menjadi tersangka, hingga kini tiada kunjung diadili. Bahkan, ditahan pun tidak (lihat grafi s).

Demokrat tentu saja menampik tudingan se-bagai partai pelindung koruptor. “Itu kepintaran (koruptor) masing-masing, kami tidak mencampuri,” kilah Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Ahmad Mubarok.

Lembaga perizinanICW bahkan berke-

simpulan lebih jauh me-nyangkut konsistensi Pre-siden Yudhoyono dalam memberantas korupsi. Menurut ICW, tekad SBY memberantas korupsi ma-sih sebatas pemanis bibir.

Pasalnya, menurut penelitian ICW, 76% dari pernyataan SBY yang mendukung pem-berantasan korupsi tidak terealisasi. “Hal ini memper-lihatkan karakter gaya politik kosmetik,” imbuh Koordina-tor Divisi Hukum dan Moni-toring Peradilan ICW Febri Diansyah.

ICW meminta Presiden un-tuk keras, tidak kompromi

terhadap kader Demokrat yang ditetapkan seba-gai tersangka korupsi, serta merevisi aturan izin pemeriksaan ke-pala daerah. “Karena izin ini rentan menjadi komoditas politik,” tan-das Febri.

Seperti diketahui, menurut Pasal 36 Un-dang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, tindakan penyelidikan dan penyi dikan terha-dap kepala daerah di-laksanakan setelah ada-

nya persetujuan tertulis dari presiden.Kekuasaan memberi izin

itulah menjadi sumber Pre-siden melakukan tindakan diskriminatif.

Pakar hukum pidana Rudi Satrio membenarkan

bahwa lembaga periz-inan itu telah menjadi batu san dungan yang diskriminatif sehingga harus dicabut.

Akan tetapi, Sekretaris Kabinet Dipo Alam me-ngatakan kejaksaan dan kepolisian bisa meme-riksa dan menangkap kepala daerah bila dalam 60 hari pengajuan izin pemeriksaan kepada Pre-siden tidak mendapatkan respons.

Namun, kenyataan-nya jaksa dan polisi tidak menggunakan kewenangan itu terha-

dap enam kepala daerah kader Demokrat.Anggota Satgas Pem-

berantasan Mafia Hukum Mas Ahmad Santosa melihat dari sisi lain. Sumber lain lemahnya penegakan hu-kum di daerah karena faktor

kedekatan kepala daerah dengan kejaksaan dan kepolisian.

“Sering kali penegak hukum ewuh pakewuh dalam bertindak tegas kepada gubernur atau bupati/wali kota,” kata-nya. (Rin/Din/X-3)

[email protected]

Berita Terkait Hlm 3

BELUM adanya reshuffle Kabi-net Indonesia Bersatu (KIB) II hingga saat ini karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersandera kepentingan partai politik koalisi.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok di Jakarta, kemarin. “Partai terlalu banyak, koalisinya tidak solid. Karena itu, siapa pun presiden-nya tidak bisa menghindar dari politik akomodasi,” ujarnya.

Namun, Mubarok menegas-kan bahwa Partai Demokrat setuju perombakan kabinet untuk meningkatkan kinerja pemerintah. Bahkan, katanya, tidak masalah jika porsi menteri dari parpol dikurangi.

“Reshuffle bukan barang tabu. Saya tidak usulkan apa pun, tapi kalau untuk perbaiki ki-nerja, oke. Siapa pun yang tidak layak, termasuk dari Partai Demokrat, silakan,” katanya.

Mubarok tidak bersedia menyebutkan nama menteri yang pantas diganti. Ia hanya

berharap menteri baru nanti adalah sosok yang benar-benar profesional.

Mengenai sulitnya Presiden merombak kabinet karena fak-tor kepentingan koalisi itu juga disampaikan peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi.

Ia memperkirakan, sebelum merombak kabinet, Presiden akan berkonsultasi dahulu dengan parpol mitra koalisi. Namun, jika partai masih mem-berikan mandat kepada menteri yang bersangkut an, kemungki-nan pergantian itu kecil.

Burhanuddin berpendapat, sedari awal, desain KIB II sudah kurang tepat. Menurutnya, de-ngan modal politik yang besar, seharusnya SBY membentuk kabinet yang berlandaskan pada meritokrasi bukan kepen-tingan politik. “Kini SBY berada dalam posisi sulit,” jelasnya, kemarin.

Pada kesempatan sebelum-nya, Burhanuddin menyatakan ada empat menteri yang layak diganti, satu dari PAN dan PKS, serta dua dari Demokrat.

Sementara itu, pengamat politik CSIS J Kristiadi menya-takan menteri yang paling tepat untuk diganti adalah Men-sesneg Sudi Silalahi. Ia menilai Sudi tidak mampu mengelola administrasi negara, misalnya kasus Jaksa Agung Hendarman Supandji yang berujung pada kesalahan fatal. (Din/Ide/X-5)

JIKA Anda berniat mem-beli mobil dalam waktu dekat, pastikan yang dilengkapi perangkat keselamatan seperti airbag atau kantong udara.

Penelitian terbaru meng-ungkapkan bahwa kantong udara tidak hanya berfungsi untuk mencegah kepala dan wa-jah terbentur hebat saat terjadi kecelakaan, tetapi juga mengu-rangi risiko cedera ginjal.

Peneliti dari lembaga pengkaji penyebab kecelakaan kenda-raan di AS menganalisis 2.684 kasus kecelakaan mobil sejak 1996 hingga September 2008. Hasilnya, 139 orang meninggal dunia akibat cedera ginjal karena mobil mereka tidak dileng-kapi kantong udara.

“Penggunaan kantong udara ternyata mampu menurunkan angka cedera ginjal secara drastis. Hasil ini sangat mengejut-kan karena kantong udara hakikatnya didesain untuk mengu-rangi efek benturan di kepala saat terjadi kecelakaan,” papar ketua peneliti Dr Thomas G Smith III, profesor urologi dari University of Texas Medical School.

Smith menyatakan kantong udara yang diletakkan di bagian depan mampu menurunkan angka risiko cedera ginjal seba-nyak 45,3%, sedangkan kantong udara yang diletakkan di bagian samping mampu menurunkan angka risiko cedera ginjal hingga 52,8%.(HealthDay/Mps/X-5)

Partai DemokratBungker Koruptor

KONDISI penerbangan di Ban-dara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau, kemarin, ber-langsung normal dengan jarak pandang penerbangan berkisar 6 ribu meter.

Gangguan penerbangan aki-bat asap sisa kebakaran hutan dan lahan di bandara itu sempat terjadi pada Sabtu (23/10) pukul 06.00 WIB. Jarak pandang pener-bangan hanya 300 meter.

Akibatnya, dua jadwal ke-berangkatan ke Jakarta, yakni Lion Air dan Garuda tertunda

beberapa menit. Begitu juga Air Asia dari Malaysia tertunda ke-datangannya selama 1 jam.

“Namun, pada pukul 07.00 jarak pandang mulai membaik. Kita pun melepas Garuda serta Lion untuk terbang. Sejak ke-marin pun kondisi penerbangan tetap normal,” jelas Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II Ibnu Hasan.

Kepala Seksi Penanggulangan Kebakaran Hutan Balai Be-sar Konservasi Sumber Daya Alam Riau Isbanu mengatakan

guyuran hujan dalam tiga hari terakhir di Sumatra menyebab-kan 80% kebakaran hutan dan lahan berhasil dipadamkan.

“Tim pemadam Manggala Agni saat ini membersihkan bara api yang masih menyala di dasar tanah gambut,” ujarnya.

Di Batam, kabut asap pun mulai berkurang karena deras-nya hujan turun. Pelayaran dan sejumlah penerbangan yang sempat ditunda mulai kemarin siang aktif seperti biasa.

Badan Meteorologi, Klima-tologi, dan Geofi sika (BMKG) Pekanbaru memastikan efek panas dan kekeringan dari ada-nya badai Megi di Laut China

selatan sudah berakhir. “Situasi sudah kembali nor-

mal. Riau dan Sumatra kembali masuk ke musim penghujan,” jelas Kepala Analisis BMKG Pekanbaru Marzuki.

Sementara itu, Menteri Ke-hutanan Zulkifli Hasan me-negaskan bahwa kebakaran di Riau berada di perkebunan sawit, bukan di kawasan hutan. Namun begitu, pihaknya tetap membantu agar penyebaran api tidak sampai ke kawasan hutan di Riau. (RK/RM/HK/X-8)

EDITORIAL

M E D I A I N D O N E S I A . C O M JUJUR BERSUARA SENIN, 25 OKTOBER 2010 | NO.10835 | TAHUN XLI | 28 HALAMAN

PEMERINTAH Indonesia tengah mempertimbangkan se-jumlah tokoh yang akan diberi gelar pahlawan nasional. Dua tokoh yang paling mengundang kontroversi adalah mantan Presiden Soeharto dan mantan Presiden Abdurrah-man Wahid.

Kontroversi itu mestinya tak perlu terjadi, jika kita meng-acu pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Undang-undang tersebut mengatur syarat umum dan syarat khusus yang harus dipenuhi seseorang untuk diberi gelar pahlawan na-sional.

Syarat umum adalah jika dia berjuang, berjasa, serta setia pada bangsa dan negara, memiliki integritas dan tidak pernah dipidana penjara sekurang-kurangnya selama lima tahun.

Syarat khusus bila dia pernah memimpin perjuangan merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan di sepanjang hayatnya, memiliki gagasan besar bagi pemba-ngunan dan kesejahteraan masyarakat secara nasional de-ngan dilandasi konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi.

Siapa pun yang menjadi presiden se-patutnya diasumsi-kan merupakan anak bangsa yang terbaik di zamannya. Akan tetapi, menjadi yang terbaik, bukanlah berarti tanpa kesa-lahan, tanpa cacat, karena t idak ada seorang pun yang sempurna.

Siapakah gerang-an orang yang 100% memenuhi seluruh syarat yang ditentu-kan oleh undang-un-dang, apalagi 100% memenuhi syarat yang diidealkan un-tuk menjadi pahla-wan?

Presiden bukan nabi, bukan pula malaikat. Sekali lagi, mereka manusia biasa yang juga memiliki kekurangan dan kelemahan.

Oleh karena itu, sebaiknyalah ditimbang-timbang, bu-kankah jasa mereka pun besar?

Janganlah karena nila setitik rusak susu sebelanga. Jangan-lah pula panas setahun dihapuskan oleh hujan sehari.

Bangsa ini harus berani memaafkan kekurangan, kesa-lahan, maupun kekhilafan mereka.

Bangsa ini harus pula belajar mencari sisi positif para pre-siden, bukannya mengorek sisi negatif mereka.

Presiden Soekarno kita kenal sebagai proklamator, penggali Pancasila, bapak revolusi Indonesia, dan nasionalis sejati. Keunggulan Bung Karno itu ternyata tidak bisa dikalahkan oleh ‘kekhilafannya’ ketika membubarkan dewan konstitu-ante dan mendeklarasikan demokrasi terpimpin.

Presiden Abdurrahman Wahid kita kenal sebagai peng-usung pluralisme Indonesia. Kebesarannya dan keberanian-nya membela pluralisme itu tak boleh dieliminasi begitu saja oleh kekurangannya ketika hendak menerbitkan dekrit.

Presiden Soeharto, kendati dicap dengan berbagai stigma negatif, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, harus kita akui sebagai bapak pembangunan ekonomi.

Upacara kenegaraan yang mengiringi pemakaman ketiga mantan presiden itu membuktikan bangsa ini menganggap bahwa Bung Karno, Pak Harto, dan Gus Dur adalah sosok-sosok terbaik bangsa.

Kita berharap bangsa ini kelak memperlakukan Habibie, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono serta presiden-presiden berikutnya dengan kearifan yang sama. Yaitu, semua presiden di negeri ini adalah pahlawan nasional.

Gelar Pahlawanuntuk Presiden

Bahkan, Kita berharap bangsa ini kelak memperlakukan Habibie, Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono serta presiden-presiden berikutnya dengan kearifan yang sama.”

Layanan Berlangganan & Customer Service

SMS: 08121128899T: (021) 5821303

No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa + ongkos kirim)

Asap Sempat Ganggu Penerbangan di Pekanbaru

AP

PAUSE

Airbag Cegah Cedera Ginjal

Presiden TersanderaParpolKoalisi

Buktinya adalah sejumlah kepala daerah yang tersangkutkasus korupsi terlindungi setelah pindah ke Partai Demokrat.

Nurulia Juwita Sari

CR7 dan Messi Bersaing Cetak Gol

Persaingan antara Madrid dan Barca juga diwarnai adu tajam CR7 dan ‘El Mesiah’.Olahraga, Hlm 28

EBET

Siapa pun presidennya tidak bisa menghindar dari politik akomodasi.”

Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail:

[email protected]

atau mediaindonesia.com

MI/ SUSANTO

Zulkifli HasanMenteri Kehutanan

Ahmad MubarokWakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat