sabtu, 12 maret 2011 | media indonesia putra khadafi … fileuni afrika (ua) mengakui alassane...

1
UNI Afrika (UA) mengakui Alassane Ouattara sebagai pre- siden Pantai Gading dan men- desak pengadilan tertinggi di negara itu mengambil sumpah Ouattara. Keputusan itu diambil De- wan Keamanan UA yang diba- cakan di hadapan para pemim- pin negara Afrika di Addis Ababa, Etiopia. Keputusan itu merupakan hasil rapat tim panel bentukan UA. “Panel mengonrmasi bah- wa sayalah presiden terpilih di Pantai Gading. Itu adalah keputusan nal dan tidak ada alasan untuk mengingkari itu,” kata Ouattara di Etiopia. Ouattara menambahkan, panel itu juga merekomenda- sikan formasi pemerintahan bersatu dari semua partai poli- tik dan komunitas sipil. Panel memberi kesempatan kepada presiden incumbent Laurent Gbagbo untuk mundur secara terhormat. Sebelumnya, PBB juga telah mengakui Ouattara sebagai pre- siden terpilih Pantai Gading. Di lain pihak, Gbagbo meno- lak mengundurkan diri sebagai presiden. Wakilnya di Addis Ababa, Pascal AfN’Guessan, yang juga manajer kampanye Gbagbo, mengutarakan kepu- tusan panel UA itu tidak dapat dipertahankan. “Keputusan itu jelas tidak memuaskan bagi kami. Kami ingin tegaskan kepada UA bahwa fakta itu tidak bisa diteri- ma,” katanya lewat sambungan telepon kepada AP. “Setahu kami Gbagbo pe- menang pemilu. Dia telah di- sumpah oleh dewan konstitusi dan saya kira UA seharusnya tidak menyampingkan itu dan mendesak diambilnya sumpah calon lain.” Gbagbo menolak menyetujui pengakuan masyarakat inter- nasional atas Ouattara sebagai pemenang dalam pemilihan presiden pada November 2010. Gbagbo menilai pemilu dime- nangi Ouattara dengan cara curang. Akibat perselisihan itu, pada pertengahan Desember, bentrok antarpendukung kedua pihak pecah di Tiebissou, suatu kota sekitar 40 km utara ibu kota Pantai Gading, Yamoussoukro. Kedua kota itu terletak di zona selatan yang dikuasai pasukan Gbagbo. Atas keputusan UA itu, Gbagbo memberlakukan la- rangan terbang bagi semua misi PBB di Pantai Gading (UNOCI). Padahal PBB tidak mengakui Gbagbo sebagai pihak berkuasa di negara penghasil kakao terbesar di dunia tersebut. Sekjen PBB Ban Ki-moon melalui juru bicaranya me- ngatakan dalam sebuah pernyataan bahwa UNOCI tetap akan mengadakan operasi dan melakukan tindakan yang dinilai penting sesuai saran De- wan Keamanan PBB. Baku tembak pecah Sementara itu, bentrokan bersenjata pecah beberapa jam setelah UA menegaskan pihaknya mengakui Ouattara sebagai presiden terpilih. Ke- putusan itu ditolak kelompok Gbagbo. Bentrokan senjata juga terjadi kemarin. Penduduk melapor- kan adanya suara tembakan di Tiebissou, kota dekat garis batas zona yang dikuasai faksi- faksi yang berseteru dan dekat Yamoussoukro. Suara tembakan senjata-sen- jata berat mulai terdengar sejak pukul 20.00 waktu setempat (03.00 WIB Jumat),” kata se- orang penduduk. Dia menambahkan penem- bakan itu berlangsung sampai malam. Dua saksi mata lain- nya mengonrmasikan lapor- an tersebut. (Yan/Reuters/ AP/I-3) senjata, bantuan kemanusiaan, dan obat-obatan untuk dikirim ke kota-kota yang dikuasai pasukan Khada.” Sebuah sumber yang dekat dengan Presiden Prancis Ni- colas Sarkozy mengatakan Sarkozy membujuk para ne- gara anggota Uni Eropa untuk menggelar serangan udara me- lawan para loyalis Khada. Namun, dalam pertemuan dua hari yang dihadiri para menteri pertahanan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Brussel yang BERJAGA: Pemberontak anti-Khadafi bersiaga di Kota Ras Lanuf, Libia, Kamis (10/3). Pasukan pro-Khadafi berjanji untuk terus memburu para pemberontak. AP/HUSSEIN MALLA DERI DAHURI P UTRA Moamar Kha- da, Seif al-Islam, meng- klaim kemenangan te- lah di depan mata dan rezim ayahnya telah memukul mundur pasukan pemberon- tak. “Kami datang,” kata Al-Islam dalam pertemuan dengan ka- langan pemuda pendukung Khadafi di Tripoli, Libia, ke- marin. Pernyataannya tersebut terkait dengan kemajuan yang diraih pasukan pemerintah me- masuki Benghazi, kota terbesar kedua yang sebelumnya dikua- sai pemberontak. Loyalis Khadafi, sambung Al-Islam, juga telah menggem- pur Ras Lanuf dengan roket sehingga para pemberontak meninggalkan kota minyak lepas pantai yang strategis di timur Libia itu. Kendaraan pemberontak mundur setelah mencoba bertahan dari gem- puran artileri. “Kota Ras Lanuf telah direbut dan bendera hijau telah dikibar- kan di sejumlah kantor peme- rintah. Pasukan pemerintah kini melaju ke arah Benghazi,” sebut laporan stasiun televisi pemerintah Libia. Petugas medis mengatakan sebanyak 400 orang tewas dan 2.000 orang terluka di barat Libia sejak pertempuran 17 Februari lalu. Namun, jumlah itu diperkirakan meningkat mengingat loyalis Khadafi mencegah ambulans memasuki kota-kota yang menjadi lokasi pertempuran. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan sebanyak 250 ribu orang meninggalkan Libia untuk menghindari per- tempuran sejak revolusi me- nentang Khadadimulai. Rabu (9/3) lalu, pasukan pendukung Khadatelah me- nguasai Zawiyah, pusat utama instalasi minyak yang berjarak sekitar 50 km dari ibu kota Li- bia, Tripoli. Dengan mengerah- kan artileri dan tank, pasukan propemerintah mendesak pem- berontak dari Zawiyah setelah pertempuran yang berlangsung berhari-hari. Intervensi internasional Seiring dengan terdesaknya pasukan pemberontak, oposisi sangat berharap ada intervensi dari masyarakat internasio- nal. “Libia telah dihancurkan angkatan udara Khada,” kata Mustafa Abdel Jalil, kepala dewan nasional pemberontak kepada BBC. “Kami berharap larangan zona terbang dan embargo laut diberlakukan sekarang. Kami juga sangat membutuhkan NATO belum memutuskan menerapkan larangan zona terbang dan masih menunggu persetujuan PBB. Putra Khadafi Klaim Kemenangan dimulai Kamis (10/3), NATO menunda keputusan member- lakukan larangan zona terbang sampai muncul persetujuan PBB. Sementara itu, televisi pe- merintah Libia melaporkan bahwa tiga anggota angkatan laut Belanda, yang ditangkap saat hendak melakukan misi evakuasi di Libia bulan lalu, dilepaskan dan diserahkan ke delegasi Eropa. Laporan televisi menjelaskan bahwa tiga angkatan laut Be- landa tersebut telah memasuki wilayah Libia secara ilegal. Me- reka telah diserahkan ke dele- gasi dari Malta dan Yunani. Stasiun televisi Belanda NOS mengutip seorang birokrat dari kementerian luar negeri Be- landa terlibat dalam negosiasi pelepasan di Malta. Tentara Belanda dan he- likopter mereka ditahan pa- sukan bersenjata yang loyal kepada Moamar Khadapada 27 Februari setelah mereka mendarat dekat Sirte un- tuk mengevakuasi warga Belanda. Khadatelah memperingat- kan Amerika Serikat dan ne- gara Barat lainnya untuk tidak mengintervensi Libia. (AP/Reuters/I-5) [email protected] Aparat Saudi Represif Redam Demonstrasi 8 SABTU, 12 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA I NTER NASIONAL UA Akui Ouattara sebagai Presiden ANTRE MAKAN: Anak-anak mengantre makanan di sebuah gereja di Abidjan, Pantai Gading, Rabu (9/3). Perang antara loyalis Gbagbo dan pendukung Alassane Ouattara menimbulkan krisis pangan. AP/REBECCA BLACKWELL REUTERS Raja Abdullah Pemimpin Arab Saudi SETELAH beberapa hari hanya memantau, aparat keamanan Arab Saudi akhirnya bertindak represif terhadap aksi demon- strasi. Seorang saksi mata di Kota Qatif melaporkan aparat menggunakan senjata api dan granat kejut guna mencegah sekitar 800 demonstran ber- mazhab Syiah memasuki pusat kota. Aksi represif aparat yang melibatkan sekitar 200 serdadu berlangsung selama 10 menit. Sang saksi yang tidak ber- sedia menyebutkan namanya lantaran khawatir ditangkap pemerintah Saudi mengatakan aparat melepaskan tembak- an sehingga sedikitnya tiga pengunjuk rasa cedera. “Saat demonstrasi akan berakhir, para serdadu menembaki para demonstran,” ujarnya. Juru bicara Kementerian Da- lam Negeri Arab Saudi Mansur al-Turki mengaku tembakan dilepaskan di atas kepala para demonstran. Itu dilakukan sete- lah mereka menyerang seorang polisi yang tengah mendoku- mentasikan unjuk rasa. Lagi pula, sambung Al-Turki, aparat tidak akan bersikap demikian jika saja demons- tran tidak bertingkah brutal. “Sejumlah orang di antara kerumunan melepaskan tem- bakan menggunakan peluru tajam. Saya tidak tahu dari posisi mana mereka menembak dan cara mereka menembak,” ungkap Al-Turki. Mengenai korban cedera, Al- Turki mengatakan dua orang dibawa ke rumah sakit lantaran mengalami luka tembak. “Kami sedang menempuh penyelidik- an untuk mengetahui senjata dan peluru yang digunakan.” Dalam hari kedua demon- strasi yang mendesak pem- bebasan para tahanan politik bermazhab Syiah, ratusan de- monstran memakai topeng se- hingga aparat tidak mengenali identitas mereka. Sejauh ini, aksi demonstrasi di Arab Saudi relatif kecil dan terbatas di Kota Qatif. Populasi kota tersebut didominasi peme- luk Syiah di tengah mayoritas rakyat Arab Saudi yang beralir- an Sunni. Meski demikian, para aktivis telah membentuk suatu kelompok di Facebook yang menyerukan protes di ibu kota Arab Saudi, Riyadh. Kelompok itu hingga kini telah beranggo- takan 30 ribu orang. Pemerintah Arab Saudi se- lama ini menentang segala bentuk demonstrasi. Sepanjang akhir pekan lalu, media massa di Timur Tengah menduga ada penyediaan pasukan oleh militer Arab Saudi sebanyak 10 ribu personel khusus untuk meredam demonstrasi. Bahkan, Raja Abdullah melakukan terobosan dengan meluncurkan paket kesejah- teraan bernilai US$37 miliar (sekitar Rp336 triliun). Tujuan- nya diduga supaya gelombang protes tidak ikut melanda ne- garanya. Para analis menilai demonstra- si di Arab Saudi dilatarbelakangi ketidakpuasan kelompok oposi- si. Raja Abdullah tidak menuruti sebagian permintaan kelompok oposisi tentang pembentukan dewan pemerintah. Selama ini tidak ada parlemen hasil pemilu atau partai politik di Arab Saudi. (Jer/AP/Reuters/I-4)

Upload: lamthu

Post on 05-May-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

UNI Afrika (UA) mengakui Alassane Ouattara sebagai pre-siden Pantai Gading dan men-desak pengadilan tertinggi di negara itu mengambil sumpah Ouattara.

Keputusan itu diambil De-wan Keamanan UA yang diba-cakan di hadapan para pemim-pin negara Afrika di Addis Ababa, Etiopia. Keputusan itu merupakan hasil rapat tim panel bentukan UA.

“Panel mengonfi rmasi bah-wa sayalah presiden terpilih di Pantai Gading. Itu adalah keputusan fi nal dan tidak ada alasan untuk mengingkari itu,” kata Ouattara di Etiopia.

Ouattara menambahkan, panel itu juga merekomenda-sikan formasi pemerintahan bersatu dari semua partai poli-tik dan komunitas sipil. Panel memberi kesempatan kepada presiden incumbent Laurent Gbagbo untuk mundur secara terhormat.

Sebelumnya, PBB juga telah mengakui Ouattara sebagai pre-siden terpilih Pantai Gading.

Di lain pihak, Gbagbo meno-lak mengundurkan diri sebagai presiden. Wakilnya di Addis Ababa, Pascal Affi N’Guessan, yang juga manajer kampanye Gbagbo, mengutarakan kepu-tusan panel UA itu tidak dapat

dipertahankan.“Keputusan itu jelas tidak

memuaskan bagi kami. Kami ingin tegaskan kepada UA bahwa fakta itu tidak bisa diteri-ma,” katanya lewat sambungan telepon kepada AP.

“Setahu kami Gbagbo pe-menang pemilu. Dia telah di-sumpah oleh dewan konstitusi dan saya kira UA seharusnya tidak menyampingkan itu dan mendesak diambilnya sumpah calon lain.”

Gbagbo menolak menyetujui pengakuan masyarakat inter-nasional atas Ouattara sebagai pemenang dalam pemilihan

presiden pada November 2010. Gbagbo menilai pemilu dime-nangi Ouattara dengan cara curang.

Akibat perselisihan itu, pada pertengahan Desember, bentrok antarpendukung kedua pihak pecah di Tiebissou, suatu kota sekitar 40 km utara ibu kota Pantai Gading, Yamoussoukro. Kedua kota itu terletak di zona selatan yang dikuasai pasukan Gbagbo.

Atas keputusan UA itu, Gbagbo memberlakukan la-rangan terbang bagi semua misi PBB di Pantai Gading (UNOCI). Padahal PBB tidak mengakui

Gbagbo sebagai pihak berkuasa di negara penghasil kakao terbesar di dunia tersebut.

Sekjen PBB Ban Ki-moon melalui juru bicaranya me-ngatakan dalam sebuah pernyataan bahwa UNOCI tetap akan mengadakan operasi dan melakukan tindakan yang dinilai penting sesuai saran De-wan Keamanan PBB.

Baku tembak pecah Sementara itu, bentrokan

bersenjata pecah beberapa jam setelah UA menegaskan pihaknya mengakui Ouattara sebagai presiden terpilih. Ke-putusan itu ditolak kelompok Gbagbo.

Bentrokan senjata juga terjadi kemarin. Penduduk melapor-kan adanya suara tembakan di Tiebissou, kota dekat garis batas zona yang dikuasai faksi-faksi yang berseteru dan dekat Yamoussoukro.

Suara tembakan senjata-sen-jata berat mulai terdengar sejak pukul 20.00 waktu setempat (03.00 WIB Jumat),” kata se-orang penduduk.

Dia menambahkan penem-bakan itu berlangsung sampai malam. Dua saksi mata lain-nya mengonfi rmasikan lapor-an tersebut. (Yan/Reuters/AP/I-3)

senjata, bantuan kemanusiaan, dan obat-obatan untuk dikirim ke kota-kota yang dikuasai pasukan Khadafi .”

Sebuah sumber yang dekat dengan Presiden Prancis Ni-colas Sarkozy mengatakan Sarkozy membujuk para ne-

gara anggota Uni Eropa untuk menggelar serangan udara me-lawan para loyalis Khadafi .

Namun, dalam pertemuan

dua hari yang dihadiri para menteri pertahanan anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Brussel yang

BERJAGA: Pemberontak anti-Khadafi bersiaga di Kota Ras Lanuf, Libia, Kamis (10/3). Pasukan pro-Khadafi berjanji untuk terus memburu para pemberontak.

AP/HUSSEIN MALLA

DERI DAHURI

PUTRA Moamar Kha-dafi , Seif al-Islam, meng-klaim kemenangan te-lah di depan mata dan

rezim ayahnya telah memukul mundur pasukan pemberon-tak.

“Kami datang,” kata Al-Islam dalam pertemuan dengan ka-langan pemuda pendukung Khadafi di Tripoli, Libia, ke-marin. Pernyataannya tersebut terkait dengan kemajuan yang diraih pasukan pemerintah me-masuki Benghazi, kota terbesar kedua yang sebelumnya dikua-sai pemberontak.

Loyalis Khadafi, sambung Al-Islam, juga telah menggem-pur Ras Lanuf dengan roket sehingga para pemberontak meninggalkan kota minyak lepas pantai yang strategis di timur Libia itu. Kendaraan pemberontak mundur setelah mencoba bertahan dari gem-puran artileri.

“Kota Ras Lanuf telah direbut dan bendera hijau telah dikibar-kan di sejumlah kantor peme-rintah. Pasukan pemerintah kini melaju ke arah Benghazi,” sebut laporan stasiun televisi pemerintah Libia.

Petugas medis mengatakan sebanyak 400 orang tewas dan 2.000 orang terluka di barat

Libia sejak pertempuran 17 Februari lalu. Namun, jumlah itu diperkirakan meningkat mengingat loyalis Khadafi mencegah ambulans memasuki kota-kota yang menjadi lokasi pertempuran.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan sebanyak 250 ribu orang meninggalkan Libia untuk menghindari per-tempuran sejak revolusi me-nentang Khadafi dimulai.

Rabu (9/3) lalu, pasukan pendukung Khadafi telah me-nguasai Zawiyah, pusat utama instalasi minyak yang berjarak sekitar 50 km dari ibu kota Li-bia, Tripoli. Dengan mengerah-kan artileri dan tank, pasukan propemerintah mendesak pem-berontak dari Zawiyah setelah pertempuran yang berlangsung berhari-hari.

Intervensi internasionalSeiring dengan terdesaknya

pasukan pemberontak, oposisi sangat berharap ada intervensi dari masyarakat internasio-nal. “Libia telah dihancurkan angkatan udara Khadafi ,” kata Mustafa Abdel Jalil, kepala dewan nasional pemberontak kepada BBC.

“Kami berharap larangan zona terbang dan embargo laut diberlakukan sekarang. Kami juga sangat membutuhkan

NATO belum memutuskan menerapkan larangan zona terbang dan masih menunggu persetujuan PBB.

Putra Khadafi Klaim Kemenangan

dimulai Kamis (10/3), NATO menunda keputusan member-lakukan larangan zona terbang sampai muncul persetujuan PBB.

Sementara itu, televisi pe-merintah Libia melaporkan bahwa tiga anggota angkatan laut Belanda, yang ditangkap saat hendak melakukan misi evakuasi di Libia bulan lalu, dilepaskan dan diserahkan ke delegasi Eropa.

Laporan televisi menjelaskan bahwa tiga angkatan laut Be-landa tersebut telah memasuki wilayah Libia secara ilegal. Me-reka telah diserahkan ke dele-gasi dari Malta dan Yunani.

Stasiun televisi Belanda NOS mengutip seorang birokrat dari kementerian luar negeri Be-landa terlibat dalam negosiasi pelepasan di Malta.

Tentara Belanda dan he-likopter mereka ditahan pa-sukan bersenjata yang loyal kepada Moamar Khadafi pada 27 Februari setelah mereka mendarat dekat Sirte un-tuk mengevakuasi warga Belanda.

Khadafi telah memperingat-kan Amerika Serikat dan ne-gara Barat lainnya untuk tidak mengintervensi Libia. (AP/Reuters/I-5)

[email protected]

Aparat Saudi Represif Redam Demonstrasi

8 SABTU, 12 MARET 2011 | MEDIA INDONESIAINTERNASIONAL

UA Akui Ouattara sebagai Presiden

ANTRE MAKAN: Anak-anak mengantre makanan di sebuah gereja di Abidjan, Pantai Gading, Rabu (9/3). Perang antara loyalis Gbagbo dan pendukung Alassane Ouattara menimbulkan krisis pangan.

AP/REBECCA BLACKWELL

REUTERS

Raja AbdullahPemimpin Arab Saudi

SETELAH beberapa hari hanya memantau, aparat keamanan Arab Saudi akhirnya bertindak represif terhadap aksi demon-strasi. Seorang saksi mata di Kota Qatif melaporkan aparat menggunakan senjata api dan granat kejut guna mencegah sekitar 800 demonstran ber-mazhab Syiah memasuki pusat kota. Aksi represif aparat yang melibatkan sekitar 200 serdadu berlangsung selama 10 menit.

Sang saksi yang tidak ber-sedia menyebutkan namanya lantaran khawatir ditangkap pemerintah Saudi mengatakan aparat melepaskan tembak-an sehingga sedikitnya tiga pengunjuk rasa cedera. “Saat demonstrasi akan berakhir, para serdadu menembaki para demonstran,” ujarnya.

Juru bicara Kementerian Da-lam Negeri Arab Saudi Mansur al-Turki mengaku tembakan dilepaskan di atas kepala para demonstran. Itu dilakukan sete-lah mereka menyerang seorang polisi yang tengah mendoku-mentasikan unjuk rasa.

Lagi pula, sambung Al-Turki, aparat tidak akan bersikap demikian jika saja demons-tran tidak bertingkah brutal. “Sejumlah orang di antara kerumunan melepaskan tem-

bakan menggunakan peluru tajam. Saya tidak tahu dari posisi mana mereka menembak dan cara mereka menembak,” ungkap Al-Turki.

Mengenai korban cedera, Al-Turki mengatakan dua orang dibawa ke rumah sakit lantaran mengalami luka tembak. “Kami sedang menempuh penyelidik-an untuk mengetahui senjata dan peluru yang digunakan.”

Dalam hari kedua demon-strasi yang mendesak pem-bebasan para tahanan politik bermazhab Syiah, ratusan de-monstran memakai topeng se-hingga aparat tidak mengenali identitas mereka.

Sejauh ini, aksi demonstrasi di Arab Saudi relatif kecil dan terbatas di Kota Qatif. Populasi

kota tersebut didominasi peme-luk Syiah di tengah mayoritas rakyat Arab Saudi yang beralir-an Sunni. Meski demikian, para aktivis telah membentuk suatu kelompok di Facebook yang menyerukan protes di ibu kota Arab Saudi, Riyadh. Kelompok itu hingga kini telah beranggo-takan 30 ribu orang.

Pemerintah Arab Saudi se-lama ini menentang segala bentuk demonstrasi. Sepanjang akhir pekan lalu, media massa di Timur Tengah menduga ada penyediaan pasukan oleh militer Arab Saudi sebanyak 10 ribu personel khusus untuk meredam demonstrasi.

Bahkan, Raja Abdullah melakukan terobosan dengan meluncurkan paket kesejah-teraan bernilai US$37 miliar (sekitar Rp336 triliun). Tujuan-nya diduga supaya gelombang protes tidak ikut melanda ne-garanya.

Para analis menilai demonstra-si di Arab Saudi dilatarbelakangi ketidakpuasan kelompok oposi-si. Raja Abdullah tidak menuruti sebagian permintaan kelompok oposisi tentang pembentukan dewan pemerintah. Selama ini tidak ada parlemen hasil pemilu atau partai politik di Arab Saudi. (Jer/AP/Reuters/I-4)